PROFIL KESEHATAN PROVINSI SULAWESI TENGAH TAHUN 2010
PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI TENGAH
DINAS KESEHATAN
UPT SURVEILANS, DATA DAN INFORMASI Jalan Undata No. 3 Palu - Telp.+62-451-421070-457796 http://dinkes.sulteng.go.id
PROFIL KESEHATAN PROVINSI SULAWESI TENGAH TAHUN 2010
Penanggung Jawab
: Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah
Pelaksana
: Kepala UPT Surveilans, Data dan Informasi
Tim Penyusun
: Seksi Data, Informasi dan Litbangkes
Redaksi : Jalan Undata No. 3 Palu Gedung 2 Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah Palu - 94112 Telp/Fax (0451) 421070 - 457796 Email :
[email protected];
[email protected]. Website : http://dinkes.sulteng.go.id
Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah 2009
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah 2010 yang merupakan rangkaian penyajian data/informasi dapat diterbitkan oleh Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah. Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah ini merupakan penyajian data/informasi kesehatan dalam bentuk buku yang disusun setiap tahun, yang diharapkan mampu menyajikan data yang lengkap dan akurat. Ketersediaan data yang lengkap dan akurat dewasa ini semakin terasa diperlukan peranannya terutama dalam upaya perencanaan dan evaluasi. Sesuai dengan tujuan pembangunan kesehatan, di mana penduduknya kemampuan untuk dimantapkan
dan
ditandai
hidup sehat, maka sistem informasi kesehatan perlu dikembangkan
dalam
upaya
menunjang
dan
memantau
pelaksanaan pembangunan di bidang kesehatan. Oleh karena itu Buku Profil Kesehatan ini diharapkan dapat dijadikan bahan rujukan dalam penyusunan rencana pelaksanaan dan pengendalian serta penilaian pelaksanaan program kesehatan di daerah ini. Profil Kesehatan Provinsi merupakan gambaran tentang hasil pelaksanaan program kesehatan baik pelaksanaan program pokok maupun program penunjang. Di samping itu juga disajikan pula berbagai data pencapaian hasil pelayanan kesehatan beberapa tahun terakhir dalam bentuk tabel dan grafik sehingga lebih memudahkan bagi pembaca dalam memanfaatkan data dan informasi yang tersajikan. Dalam penyusunan Profil Kesehatan ini digunakan data yang bersumber dari unit-unit kerja di lingkungan Dinas Kesehatan Provinsi maupun Kabupaten/Kota serta dari berbagai sumber lainnya di luar Dinas Kesehatan seperti : BPS, Bappeda, BKKBN, dan lain-lain.
Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah 2010
ii
Untuk menjamin akurasi data, maka penyusunan profil diawali dengan pertemuan tehnis pemutakhiran data di tingkat Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah
yang
diikuti
oleh
Pengelola
Program
masing-masing.
Selanjutnya
dilaksanakan Pemutahiran Data Tingkat Kabupaten/Kota yang diikuti oleh Pengelola Data dan Informasi Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota se Sulawesi Tengah sebagai upaya pemenuhan data program yang masih belum lengkap. Ini disebabkan sulitnya mendapatkan data yang mutakhir yang berasal dari Kabupaten/Kota dan pengelola program di Provinsi dan sektor terkait. Oleh karena itu kami mengharapkan saran dan masukan guna peningkatan kualitas profil kesehatan ini di masa mendatang. Untuk Profil tahun 2010 ini penyusunannya dilakukan oleh Unit Pelaksana Teknis Surveilans, Data dan Informasi (UPT SURDATIN). Mengingat keterbatasan tenaga pengelola data di UPT SURDATIN maka Profil Tahun ini disusun dengan sederhana. Disamping itu terdapat pula keterbatasan pengelola data di tingkat Puskesmas, Kabupaten/Kota maupun Provinsi sehingga sangat berpengaruh terhadap percepatan penyusunan Profil Kesehatan ini. Selanjutnya kami ucapkan terima kasih dan penghargaan yang sebesarbesarnya kepada semua pihak yang telah menyumbangkan pikiran, daya dan tenaga dalam penyusunan buku profil kesehatan ini, Palu,
Juni 2011
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah,
dr. Abdullah,DHSM., M.Kes Pembina Utama Madya NIP. 19550111 198403 1 005
Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah 2010
iii
DAFTAR ISI Halaman
Halaman Judul .......................................................................................... Kata Pengantar .......................................................................................... Daftar Isi .................................................................................................... Daftar Tabel ............................................................................................... Daftar Gambar ............................................................................................. Daftar Lampiran .........................................................................................
i ii iv v vii x
Bab I
PENDAHULUAN .........................................................................
1
Bab II
GAMBARAN UMUM DAN LINGKUNGAN ...................................
4
A. B. C. D. E. Bab III
Bab IV
Bab V
Keadaan Penduduk .............................................................. Keadaan Sosial Ekonomi ..................................................... Keadaan Pendidikan ............................................................ Keadaan Lingkungan ............................................................. Perilaku Masyarakat ..............................................................
5 8 10 11 15
SITUASI DERAJAT KESEHATAN .............................................
19
A. Mortalitas ............................................................................. B. Morbiditas ............................................................................. C. Status Gizi ............................................................................
19 22 35
SITUASI UPAYA KESEHATAN .................................................
37
A. Pelayanan Kesehatan Dasar ................................................ B. Pelayanan Kesehatan Rujukan dan Penunjang ................... C. Pemberantasan Penyakit Menular ....................................... D. Pembinaan Kesehatan Lingkungan dan Sanitasi Dasar ..... .. E. Perbaikan Gizi Masyarakat ................................................... F. Pelayanan Kefarmasian dan Alat Kesehatan ........................ G. Pelayanan Kesehatan Dalam Situasi Bencana .......................
37 48 53 72 76 81 82
SITUASI SUMBER DAYA KESEHATAN ....................................
86
A. Sarana Kesehatan ………………………………………………… 86 B. Tenaga Kesehatan ………………………………………………… 97 C. Pembiayaan Kesehatan …………………………………………… 104 Bab VI
P E N U T U P .................................................................................. 106
LAMPIRAN (TABEL-TABEL).
Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah 2010
iv
DAFTAR TABEL Halaman Tabel 2.1
Wilayah Administrasi Pemerintahan pada Kabupaten/Kota se Provinsi Sulawesi Tengah tahun 2010 ...........................................
4
Jumlah Presentase Penduduk Sulawesi Tengah menurut Golongan Umur dan Jenis Kelamin tahun 2010.................................................
6
Presentase Luas Wilayah dan Kepadatan Penduduk menurut Kabupaten/Kota tahun 2008 - 2010.. .................................................
8
Produk Domestik Regional Bruto Sulawesi Tengah tahun 20092010.. ................................................................................................
9
Persentase Penduduk 10 Tahun keatas Jenis Kelamin, Melek Huruf dan Buta Huruf di Sulawesi Tengah tahun 2008-2010 .....................
10
Tabel 2.6
Indikator Perilaku dan Indikator Gaya Hidup pada PHBS ............ ....
16
Tabel 2.7
Jumlah Posyandu menurut starata tahun 2006-2010 .......................
17
Tabel 3.1
KLB Diare Menurut Jumlah Kasus Attack Rate dan CFR tahun 2006 - 2010 .......................................................................................
23
Tabel 3.2
Capaian Indikator Program TB tahun 2010
.............................. .....
24
Tabel 3.3
Capaian Indikator Program HIV/AI tahun 2010..................................
25
Tabel 3.4
Kasus HIV/AIDS Kabupaten Kota tahun 2000 - 2010 .......................
25
Tabel 3.5
Jumlah Kasus HIV/AIDS Berdasarkan Kelompok Umur di Kabupaten/Kota tahun 2010.............................................. ................
26
Tabel 3.6
Angka Kesakitan Penyakit Malaria tahun 2008-2010 ........................
27
Tabel 3.7
Kondisi AMI Kabupaten/Kota Provinsi Sulawesi Tengah tahun 2010................................ ...................................................................
28
Tabel 3.8
Jumlah Kasus DBD di Sulawesi Tengah tahun 2005-2010 ...............
29
Tabel 3.9
Jumlah Kasus Rabies di Kabupaten/Kota tahun 2010................ .......
30
Tabel 3.10
Frekuensi, Jumlah Penderita dan CFR KLB Campak tahun 20062010... ...............................................................................................
34
Persentase Pola Penggunaan Alat Kontrasepsi Peserta KB Baru tahun 2005-2010................................................................................
44
Tabel 2.2 Tabel 2.3 Tabel 2.4 Tabel 2.5
Tabel 4.1
Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah 2010
v
Tabel 4.2
Persentase Pola Penggunaan Alat Kontrasepsi Peserta KB Aktif tahun 2005-2010 ...............................................................................
45
Tabel 4.3
Prevalensi Schistosomiasis di Sulawesi Tengah ...............................
71
Tabel 4.4
Perkembangan Jumlah Sarana Distribusi Obat dan Perbekalan Kesehatan di Provinsi Sulawesi Tengah tahun 2003-2010 ...............
82
Kejadian Bencana di Kabupaten/Kota Provinsi Sulawesi Tengah tahun 2010 ........................................................................................
83
Jenis, Waktu, Lokasi Kejadian dan Korban Krisis Kesehatan Akibat Bencana Provinsi Sulawesi Tengah tahun 2010 ...............................
84
Tabel 5.1
Jumlah Puskesmas Menurut Tipe Per Kabupaten/Kota tahun 2010..
87
Tabel 5.2
Perkembangan Jumlah Rumah Sakit (Umum dan Khusus) dan Kepemilikannya tahun 2005-2010. ....................................................
91
Jumlah dan Rasio Tenaga Kesehatan per 100.000 Penduduk tahun 2010....... ...........................................................................................
98
Jumlah Instisusi Diknakes menurut Jenjang Status Kepemilikan dan Jumlah Peserta Didik tahun 2005-2010........ .....................................
100
Tabel 5.5
Jumlah Tenaga Kesehatan yang Tugas Belajar tahun 2005-2010 ...
102
Tabel 5.6
Alokasi Anggaran Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah tahun Anggaran 2010 ..................................................................................
105
Tabel 4.5 Tabel 4.6
Tabel 5.3 Tabel 5.4
Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah 2010
vi
DAFTAR GAMBAR Halaman
Gambar II.1
Peta Wilayah Administrasi Pemerintahan tahun 2010 ...........................
5
Gambar II.2
Komposisi Penduduk Sulawesi Tengah Menurut Golongan Umur tahun 2010 .............................................................................................
7
Persentase Penduduk yang Melek Huruf dan Buta Huruf menurut Kabupaten/Kota tahun 2010 ...................................................................
11
Gambar II.4
Persentase Rumah Tangga menurut Sumber Air Bersih tahun 2010 ....
13
Gambar II.5
Persentase Kepemilikan Sarana Sanitasi Dasar tahun 2010................
14
Gambar III.1
Jumlah Kasus dan CFR Tetanus Neonatorum tahun 2005-2010..........
34
Gambar III.2
Prevalensi Balita Status Gizi Kurang dan Sangat Kurang menurut Indeks Berat Badan-Umur tahun 2006-2010 .........................................
36
Gambar IV.1
Persentase Cakupan Pelayanan K1 & K4 Ibu Hamil tahun 2003-2010
38
Gambar IV.2
Persentase Cakupan Pelayanan K4 Ibu Hamil menurut Kabupaten/Kota tahun 2010……..…………………………………………
39
Persentase Cakupan Persalinan dan Melalui Pendampingan Tenaga Kesehatan tahun 2005-2010 ………………..........................................
40
Persentase Cakupan Pertolongan Persalinan oleh Tenaga Kesehatan menurut Kabupaten/Kota tahun 2010....................................................
40
Persentase Ibu Hamil Risiko Tinggi/Komplikasi yang Dirujuk menurut Kabupaten/Kota tahun 2010.................................................................
41
Gambar IV.6.
Persentase Cakupan Kunjungan Neonatus tahun 2005-2010 ………..
42
Gambar IV.7.
Persentase Cakupan Kunjungan Neonatus menurut Kabupaten/Kota 2010........................................................................................................
43
Persentase Cakupan Peserta KB Aktif terhadap Pasangan Usia Subur 2005-2010 .............................................................................................
45
Persentase Cakupan Imunisasi DPT-1 dan Campak Serta Angka Drop Out (DO) tahun 2005 - 2010 ................................................................
46
Gambar II.3
Gambar IV.3
Gambar IV.4.
Gambar IV.5
Gambar IV.8.
Gambar IV.9.
Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah 2010
vii
Gambar IV.10
Presentase Kelompok Pra Usila dan Usila yang Mendapat Pelayanan Kesehatan tahun 2005-2010 ………………………………....………........
Gambar IV. 11 Jumlah Kunjungan Rawat Jalan dan Pasien Rawat Inap di Fasilitas Pelayanan Kesehatan tahun 2005 - 2010 ….......................................... Gambar IV.12 Pencapaian Indikator BOR, GDR, NDR, LOS dan TOI Rumah Sakit tahun 2005 - 2010………………………………………………………….... Gambar IV.13
47
49 51
Persentase Ibu Hamil dan Neonatus Risiko Tinggi di Rujuk dan Mendapat Penanganan tahun 2005 - 2010……………………………….
53
Gambar IV. 14 Jumlah Desa/Kelurahan Yang Terkena KLB dan Mendapat Penanganan < 24 jam tahun 2005 - 2010………………………………...
55
Gambar IV. 15 Persentase TB Paru Sembuh tahun 2009 ………………………………..
56
Gambar IV. 16 Persentase TB Paru Sembuh tahun 2010…………………………………
57
Gambar IV. 17 Persebaran Kasus AIDS, Infeksi HIV dan Meninggal di Provinsi Sulawesi Tengah sampai dengan tahun 2010.........…………….............
59
Gambar IV. 18 Jumlah Kasus Infeksi HIV dan AIDS di Provinsi Sulawesi Tengah tahun 2003-210...........................................................................….........
60
Gambar IV. 19 Prevalensi HIV di Provinsi Sulawesi Tengah tahun 2002-2010.....……..
60
Gambar IV. 20 Jumlah Kasus DBD Ditemukan dan Ditangani tahun 2005-2010……....
63
Gambar IV. 21 Peta Persentase Persebaran Malaria Klinis tahun 2010..…………….....
64
Gambar IV. 22 Prevalensi Schistosomiasis di Lindu tahun 2003- 2010………………....
71
Gambar IV. 23 Prevalensi Schistosomiasis di Nindu tahun 2003- 2010………………....
71
Gambar IV. 24 Prevalensi Schistosomiasis di Sulawesi Tengah tahun 2005- 2010…...
72
Gambar IV. 25 Jumlah Balita Ditimbang, Berat Badan Naik, dan Balita BGM tahun 2005 - 2010…………………………………………………………............. . Gambar IV. 26 Jumlah Balita Mendapat Kapsul Vitamin ”A” Dua Kali tahun 2005 – 2010 …………………….………………………………......................... Gambar IV. 27 Persentase Cakupan Pemberian Tablet Besi Pada Ibu Hamil tahun 2005 – 2010 ……………….………………………………………………… Gambar V. 1
Jumlah Puskesmas dan Rasionya terhadap 100.000 Penduduk tahun 2005-2010...........................................…………………………………….
Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah 2010
viii
77
79
80
88
Gambar V. 2
Jumlah Puskesmas Pembantu dan Rasionya terhadap 100.000 Penduduk tahun 2005 – 2010…………………………………………......
89
Gambar V. 3
Jumlah Puskesmas dan Puskesmas Perawatan tahun 2005-2010........
90
Gambar V. 4
Jumlah Puskesmas Keliling dan Rasionya Terhadap Puskesmas tahun 2005-2010…………………………………………………………….
90
Gambar V. 5
Perkembangan Jumlah Tempat Tidur Rumah Sakit Tahun 2005-2010.
92
Gambar V. 6
Jumlah Tempat Tidur Rs dan Rasionya terhadap 100.000 Penduduk tahun 2005-2010………………………………………………….…………
93
Jumlah Sarana Distribusi Sediaan Farmasi dan Alkes tahun 20052010……………………………………………………………………………
94
Persentase Tenaga Kesehatan yang Sudah Mengikuti Jenjang Pendidikan tahun 2005-2010……………………………………………….
102
Gambar V. 10 Jumlah Tenaga Kesehatan yang Tersebar di 10 Kabupaten/Kota di Propinsi Sulawesi Tengah tahun 2010……………………………………
103
Gambar V. 11 Persentase Tenaga Kesehatan Menurut 7 Kategori di Propinsi Sulawesi Tengah tahun 2010………………………………………………
104
Gambar V. 7
Gambar V. 9
Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah 2010
ix
DAFTAR LAMPIRAN
Tabel 1
Luas Wilayah, Jumlah Desa/Kelurahan, Jumlah Penduduk, Jumlah Rumah Tangga, dan Kepadatan Penduduk Menurut Kabupaten/Kota Provinsi Sulawesi Tengah Tahun 2010.
Tabel 2
Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin, Kelompok Umur, Rasio Beban Tanggungan, dan Rasio Jenis Kelamin per Kabupaten/Kota Provinsi Sulawesi Tengah Tahun 2010.
Tabel 3
Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin dan Kelompok Umur Sulawesi Tengah Tahun 2010.
Tabel 4
Persentase Penduduk Berumur 10 Tahun Keatas Yang Melek Huruf menurut Jenis Kelamin Provinsi Sulawesi Tengah tahun 2010.
Tabel 5
Persentase Penduduk Laki-Laki Dan Perempuan Berusia 10 Tahun Keatas Menurut Tingkat Pendidikan Tertinggi Yang Ditamatkan per Kabupaten/Kota Provinsi Sulawesi Tengah Tahun 2010.
Tabel 6
Jumlah Kelahiran menurut Jenis Kelamin per Kabupaten/Kota Provinsi Sulawesi Tengah tahun 2010.
Tabel 7
Jumlah Kematian Bayi dan Balita menurut Jenis Kelamin per Kabupaten/Kota Provinsi Sulawesi Tengah tahun 2010.
Tabel 8
Jumlah Kematian Ibu menurut Kelompok Umur per Kabupaten/Kota Provinsi Sulawesi Tengah tahun 2010.
Tabel 9
Jumlah Kasus AFP (Non Polio) dan AFP Rate (Non Polio) per Kabupaten/Kota Provinsi Sulawesi Tengah tahun 2010.
Tabel 10
Jumlah Kasus Baru TB Paru dan Kematian Akibat TB Paru menurut Jenis Kelamin per Kabupaten/Kota Provinsi Sulawesi Tengah tahun 2010.
Tabel 11
Jumlah Kasus dan Angka Penemuan Kasus TB Paru BTA+ menurut Jenis Kelamin per Kabupaten/Kota Provinsi Sulawesi Tengah tahun 2010.
Tabel 12
Jumlah Kasus dan Penemuan TB Paru BTA+ menurut Jenis Kelamin per Kabupaten/Kota Provinsi Sulawesi Tengah tahun 2010.
Tabel 13
Penemuan Kasus Pneumonia Balita menurut Jenis Kelamin per Kabupaten/Kota Provinsi Sulawesi Tengah tahun 2010.
Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah 2010
Provinsi
x
Tabel 14
Jumlah Kasus Baru HIV, AIDS dan Infeksi Menular Seksual Lainnya menurut Jenis Kelamin per Kabupaten/Kota Provinsi Sulawesi Tengah tahun 2010.
Tabel 15
Persentase Donor Darah Diskrining Terhadap HIV-AIDS menurut Jenis Kelamin per Kabupaten/Kota Provinsi Sulawesi Tengah tahun 2010.
Tabel 16
Kasus Diare yang Ditangani menurut Jenis Kelamin per Kabupaten/Kota Provinsi Sulawesi Tengah tahun 2010.
Tabel 17
Jumlah Kasus Baru Kusta menurut Jenis Kelamin per Kabupaten/Kota Provinsi Sulawesi Tengah tahun 2010.
Tabel 18
Kasus Baru Kusta 0-14 Tahun dan Cacat Tingkat 2 menurut Jenis Kelamin per Kabupaten/Kota Provinsi Sulawesi Tengah tahun 2010.
Tabel 19
Jumlah Kasus dan Angka Prevalensi Penyakit Kusta menurut Jenis Kelamin per Kabupaten/Kota Provinsi Sulawesi Tengah tahun 2010.
Tabel 20
Persentase Penderita Kusta Selesai Berobat menurut Jenis Kelamin per Kabupaten/Kota Provinsi Sulawesi Tengah tahun 2010.
Tabel 21
Jumlah Kasus Penyakit yang Dapat Dicegah dengan Imunisasi (PD3I) menurut Jenis Kelamin per Kabupaten/Kota Provinsi Sulawesi Tengah tahun 2010.
Tabel 22
Jumlah Kasus Penyakit yang Dapat Dicegah dengan Imunisasi (PD3I) menurut Jenis Kelamin per Kabupaten/Kota Provinsi Sulawesi Tengah tahun 2010. (Lanjutan)
Tabel 23
Jumlah Kasus DBD menurut Jenis Kelamin per Kabupaten/Kota Sulawesi Tengah tahun 2010.
Tabel 24
Kesakitan dan Kematian Akibat Malaria menurut Kabupaten/Kota Provinsi Sulawesi Tengah tahun 2010.
Tabel 25
Penderita Filariasis Ditangani menurut Jenis Kelamin per Kabupaten/Kota Provinsi Sulawesi Tengah tahun 2010.
Tabel 26
Bayi Berat Badan Lahir Rendah menurut Jenis Kelamin per Kabupaten/Kota Provinsi Sulawesi Tengah tahun 2010.
Tabel 27
Status Gizi Balita menurut Jenis Kelamin per Kabupaten/Kota Provinsi Sulawesi Tengah tahun 2010.
Tabel 28
Cakupan Kunjungan Ibu Hamil, Persalinan Ditolong Tenaga Kesehatan dan Pelayanan Kesehatan Ibu Nifas per Kabupaten/Kota Provinsi Sulawesi Tengah tahun 2010.
Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah 2010
Jenis
Provinsi
Kelamin
xi
per
Tabel 29
Persentase Cakupan imunisasi TT pada Ibu Hamil per Kabupaten/Kota Provinsi Sulawesi Tengah tahun 2010.
Tabel 30
Jumlah Ibu Hamil yang Mendapat Table Fe1 dan Fe3 per Kabupaten/Kota Provinsi Sulawesi Tengah tahun 2010.
Tabel 31
Jumlah dan Persentase ibu Hamil dan neonatal Risiko tinggi/Komplikasi Ditangani menurut Jenis Kelamin per Kabupaten/Kota Provinsi Sulawesi Tengah tahun 2010.
Tabel 32
Cakupan Pemberian Vitamin A pada Bayi, Anak Balita dan Ibu Nifas per Kabupaten/Kota Provinsi Sulawesi Tengah tahun 2010.
Tabel 33
Proporsi Peserta KB Aktif menurut Jenis Kontrasepsi per Kabupaten/Kota Provinsi Sulawesi Tengah tahun 2010.
Tabel 34
Proporsi Peserta KB Baru menurut Jenis Kontrasepsi per Kabupaten/Kota Provinsi Sulawesi Tengah tahun 2010.
Tabel 35
Jumlah Peserta KB Baru dan KB Aktif menurut Jenis Kelamin per Kabupaten/Kota Provinsi Sulawesi Tengah tahun 2010.
Tabel 36
Cakupan kunjungan Neonatus menurut Jenis Kelamin per Kabupaten/Kota Provinsi Sulawesi Tengah tahun 2010.
Tabel 37
Cakupan Kunjungan Bayi menurut Jenis Kelamin per Kabupaten/Kota Provinsi Sulawesi Tengah tahun 2010.
Tabel 38
Cakupan Desa/Kelurahan UCI per Kabupaten/Kota Provinsi Sulawesi Tengah tahun 2010.
Tabel 39
Cakupan Imunisasi DPT, HB dan Campak pada Bayi menurut Jenis Kelamin per Kabupaten/Kota Provinsi Sulawesi Tengah tahun 2010.
Tabel 40
Cakupan Imunisasi BCG dan Polio pada Bayi menurut Jenis Kelamin per Kabupaten/Kota Provinsi Sulawesi Tengah tahun 2010.
Tabel 41
Jumlah Bayi yang Diberi Asi Eksklusif menurut Kabupaten/Kota Provinsi Sulawesi Tengah tahun 2010.
Tabel 42
Pemberian Makanan Pendamping ASI Anak Usia 6-23 Bulan dari Keluarga Miskin menurut Jenis Kelamin per Kabupaten/Kota Provinsi Sulawesi Tengah tahun 2010.
Tabel 43
Cakupan Pelayanan Anak Balita menurut Jenis Kelamin per Kabupaten/Kota Provinsi Sulawesi Tengah tahun 2010.
Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah 2010
Jenis
Kelamin
xii
per
Tabel 44
Jumlah Balita Ditimbang menurut Jenis Kelamin per Kabupaten/Kota Provinsi Sulawesi Tengah tahun 2010.
Tabel 45
Cakupan Balita Gizi Buruk yang Mendapat perawatan menurut Jenis Kelamin per Kabupaten/Kota Provinsi Sulawesi Tengah tahun 2010.
Tabel 46
Cakupan penjaringan kesehatan Siswa SD dan Setingkat menurut Jenis Kelamin per Kabupaten/Kota Provinsi Sulawesi Tengah tahun 2010.
Tabel 47
Cakupan Pelayanan Kesehatan Siswa SD dan Setingkat menurut Jenis Kelamin per Kabupaten/Kota Provinsi Sulawesi Tengah tahun 2010.
Tabel 48
Cakupan Pelayanan Kesehatan Usia lanjut menurut Jenis Kelamin per Kabupaten/Kota Provinsi Sulawesi Tengah tahun 2010.
Tabel 49
Persentase Sarana Kesehatan Dengan Kemampuan Pelayanan Gawat Darurat (GADAR) Level I per Kabupaten/Kota Provinsi Sulawesi Tengah tahun 2010.
Tabel 50
Jumlah Penderita dan Kematian pada KLB menurut Kabupaten/Kota Provinsi Sulawesi Tengah tahun 2010.
Tabel 51
Desa/Kelurahan Terkena KLB yang Ditangani < 24 Jam per Kabupaten/Kota Provinsi Sulawesi Tengah tahun 2010.
Tabel 52
Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut menurut Kabupaten/Kota Provinsi Sulawesi Tengah tahun 2010.
Kelamin
per
Tabel 53
Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut menurut Jenis Kelamin Kabupaten/Kota Provinsi Sulawesi Tengah tahun 2010. (Lanjutan)
per
Tabel 54
Jumlah Kegiatan Penyuluhan per Kabupaten/Kota Provinsi Sulawesi Tengah tahun 2010.
Tabel 55
Cakupan Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Pra Bayar menurut Jenis Kelamin per Kabupaten/Kota Provinsi Sulawesi Tengah tahun 2010.
Tabel 56
Cakupan Pelayanan Rawat Jalan Masyarakat Miskin (Dan Hampir Miskin) menurut Strata Sarana Kesehatan dan Jenis Kelamin per Kabupaten/Kota Provinsi Sulawesi Tengah tahun 2010.
Tabel 57
Cakupan Pelayanan Rawat Inap Masyarakat Miskin (Dan Hampir Miskin) menurut Strata Sarana Kesehatan dan Jenis Kelamin per Kabupaten/Kota Provinsi Sulawesi Tengah tahun 2010.
Tabel 58
Jumlah Kunjungan Rawat Jalan, Rawat Inap dan Kunjungan Gangguan Jiwa di sarana Pelayanan Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah tahun 2010.
Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah 2010
Jenis KLB
Jenis
xiii
per
Tabel 59
Angka Kematian Pasien di Rumah Sakit Provinsi Sulawesi Tengah tahun 2010.
Tabel 60
Indikator Kinerja Pelayanan Di Rumah Sakit Provinsi Sulawesi Tengah tahun 2010.
Tabel 61
Persentase Rumah Tangga Berperilaku Hidup Bersih Sehat per Kabupaten/Kota Provinsi Sulawesi Tengah tahun 2010.
Tabel 62
Persentase Rumah Sehat per Kabupaten/Kota Provinsi Sulawesi Tengah tahun 2010.
Tabel 63
Persentase Rumah/Bangunan Bebas Jentik Nyamuk Aedes menurut Jenis Kelamin per Kabupaten/Kota Provinsi Sulawesi Tengah tahun 2010.
Tabel 64
Persentase Keluarga menurut Jenis Sarana Air Bersih yang Digunakan per Kabupaten/Kota Provinsi Sulawesi Tengah tahun 2010.
Tabel 65
Persentase Keluarga menurut Sarana Air Minum yang Digunakan per Kabupaten/Kota Provinsi Sulawesi Tengah tahun 2010.
Tabel 66
Persentase Kelurga dengan Kepemilikan Saranan Kabupaten/Kota Provinsi Sulawesi Tengah tahun 2010.
Tabel 67
Persentase Tempat Umum dan Pengelolaan Makanan (TUPM) Sehat per Kabupaten/Kota Provinsi Sulawesi Tengah tahun 2010.
Tabel 68
Persentase Institusi Dibina Kesehatan Lingkungannya per Kabupaten/Kota Provinsi Sulawesi Tengah tahun 2010.
Tabel 69
Ketersediaan Obat menurut Jenis Obat Provinsi Sulawesi Tengah tahun 2010.
Tabel 70
Jumlah Sarana Pelayanan Kesehatan menurut Kepemilikan Provinsi Sulawesi Tengah tahun 2010.
Tabel 71
Sarana Pelayanan Kesehatan Dengan Kemampuan Labkes dan Memiliki 4 Spesialis Dasar Provinsi Sulawesi Tengah tahun 2010.
Tabel 72
Jumlah Posyandu menurut Strata per Kabupaten/Kota Tengah tahun 2010.
Tabel 73
Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat (UKBM) per Kabupaten/Kota Provinsi Sulawesi Tengah tahun 2010.
Tabel 74
Jumlah Tenaga Medis di Sarana Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah tahun 2010.
Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah 2010
Sanitasi
Dasar
per
Provinsi Sulawesi
xiv
Tabel 75 Tabel 76
Jumlah Tenaga Keperawatan di Sarana Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah tahun 2010. Jumlah Tenaga Kefarmasian dan Gizi di Sarana Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah tahun 2010.
Tabel 77
Jumlah Tenaga Kesehatan Masyarakat dan Sanitasi di Sarana Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah tahun 2010.
Tabel 78
Jumlah Tenaga Teknisi Medis dan Fisioterapis di Sarana Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah tahun 2010.
Tabel 79
Angkaran Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah tahun 2010.
Tabel 80
Pola 10 Penyakit Terbanyak Rawat Inap di RSU Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah tahun 2010
Tabel 81
Pola 10 Penyakit Terbanyak Rawat Jalan di RSU Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah tahun 2010
Tabel 82
Pola 10 Penyakit Terbanyak Rawat Jalan di Puskesmas Provinsi Sulawesi Tengah tahun 2010
Tabel 83
Jumlah Kunjungan Puskesmas, Rawat Jalan Dan Rawat Inap di Sarana Pelayanan Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah tahun 2010
Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah 2010
xv
BAB I PENDAHULUAN
Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah adalah gambaran situasi kesehatan di Sulawesi Tengah yang diterbitkan secara berkala setiap tahun sekali sejak tahun 1990. Selanjutnya diikuti dengan penerbitan Profil Kesehatan Kabupaten/Kota pada tahun 1996. Dalam setiap terbitan Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah memuat data tentang kesehatan dan data pendukung lain yang berhubungan dengan kesehatan seperti data kependudukan dan keluarga berencana. Data dianalisis dengan analisis sederhana dan ditampilkan dalam bentuk tabel dan grafik. Dalam setiap penerbitan Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah, selalu dilakukan berbagai upaya perbaikan, baik dari segi materi, analisis maupun bentuk tampilan fisiknya, sesuai dengan petunjuk teknis dari Kemeterian Kesehatan Republik Indonesia. Sejak terbitan tahun 1990 sampai dengan terbitan tahun 2000, tahun profil dan isi data berbeda satu tahun, yaitu misalnya, Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah 2000 berisi data tahun 1999. Namun sejak terbitan data tahun 2001, dilakukan perubahan di mana tahun yang tercantum dalam judul Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah tersebut disesuaikan dengan isi data dalam Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah. Contohnya, Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah 2007 berisi data tahun 2007. Sistem merupakan
Informasi
Kesehatan
tidak
dapat
berdiri sendiri tetapi
bagian integrasi dari Sistem Kesehatan. Oleh karena itu, sejak
terbitan tahun 2001, Profil Kesehatan diupayakan untuk lebih berkait Sistem
Kesehatan. Sebagaimana
diketahui,
sejak
dengan
tahun 2001 Sistem
Kesehatan diarahkan untuk mencapai Visi Indonesia Sehat 2010, dimana Profil Kesehatan bertemakan “Menuju Indonesia Sehat 2010”, artinya Profil Kesehatan diformat agar dapat menjadi salah satu sarana untuk menilai pencapaian
Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah 2010
1
Pembangunan Kesehatan dalam rangka mencapai Visi Indonesia Sehat 2010. Dengan demikian jelas bahwa tujuan diterbitkannya Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah tahun 2010 ini adalah dalam rangka menyediakan sarana untuk mengevaluasi pencapaian Pembangunan Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah tahun 2010 dengan mengacu kepada Visi Indonesia Sehat 2010. Didalam penyusunan narasi Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah tahun 2010 ini, kami menyajikan berbagai informasi, terutama kejadian kejadian dan masalah kesehatan seperti terjadinya Kejadian Luar Biasa (KLB), Demam Berdarah Dengue (DBD) dan lain-lain. Didalam buku Sistem Kesehatan Nasional (SKN) yang ditetapkan berdasarkan
Surat
Keputusan
Menteri
Kesehatan
RI
Nomor
374/MENKES/SK/V/2009 disebutkan bahwa keberhasilan manajemen kesehatan sangat ditentukan antara lain oleh tersedianya data dan informasi kesehatan, dukungan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi kesehatan, dukungan hukum kesehatan serta administrasi kesehatan. Lebih lanjut di dalam SKN disebutkan bahwa SKN terdiri dari enam subsistem, yakni (1) Subsistem Upaya Kesehatan, (2) Subsistem Pembiayaan Kesehatan, (3) Subsistem Sumber Daya Manusia Kersehatan, (4) Subsistem Sediaan Farmasi Alat Kesehatan dan Makanan, (5) Subsistem
Manajemen
dan
Informasi
Kesehatan,
dan
(6)
Subsistem
Pemberdayaan Masyarakat. Penyusunan Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah tahun 2010 ini berupaya untuk mengacu kepada SKN tersebut. Subsistem upaya kesehatan akan digambarkan tersendiri pada Bab IV, sedangkan subsistem pembiayaan kesehatan, sumber daya manusia kesehatan, obat dan perbekalan kesehatan dan pemberdayaan masyarakat akan digambarkan pada Bab V dan subsistem manajemen kesehatan akan digambarkan pada Bab III, sehingga Profil Kersehatan Provinsi Sulawesi Tengah tahun 2010 ini akan terdiri dari 6 (enam) bab, yaitu : Bab I - Pendahuluan. Bab ini menyajikan tentang maksud dan tujuan diterbitkannya Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah tahun 2010 ini dan sistematika dari penyajiannya. Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah 2010
2
Bab II - Gambaran Umum dan Lingkungan. Bab ini menyajikan tentang gambaran umum Provinsi Sulawesi Tengah. Selain uraian tentang letak geografis, demografis, pendidikan, ekonomi,
dan informasi umum lainnya bab ini juga
mengulas faktor-faktor lingkungan dan prilaku. Bab III - Situasi Derajat Kesehatan. Bab ini berisi uraian tentang hasil pembangunan kesehatan sampai dengan tahun 2010 yang mencakup tentang angka kematian, umur harapan hidup, angka kesakitan dan keadaan status gizi, yang akan disoroti adalah masalah status gizi dan balita dan ibu hamil. Bab IV - Situasi Upaya Kesehatan. Bab ini menguraikan tentang upaya-upaya kesehatan yang telah dilaksanakan oleh bidang kesehatan sampai tahun 2010, untuk tercapainya dan berhasilnya program-program pembangunan di bidang kesehatan. Gambaran tentang upaya kesehatan tersebut meliputi persentase pencapaian cakupan pelayanan kesehatan dasar, persentase pencapaian cakupan pelayanan kesehatan rujukan, upaya-upaya yang dilakukan oleh masyarakat dengan Posyandu Purnama dan Mandiri, yang disebut dengan Upaya Kesehatan Bersumber daya Masyarakat (UKBM), dan berbagai upaya lain yang berupa gambaran pelayanan program kesehatan lainnya. Bab V - Situasi Sumber Daya Kesehatan. Bab ini menguraikan tentang sumber daya pembangunan bidang kesehatan sampai tahun 2010 ini. Gambaran tentang keadaan sumber daya ini mencakup tentang keadaan tenaga, sarana dan fasilitas kesehatan yang ada sampai tahun 2010. Pada Bab ini juga akan dijelaskan tentang jumlah serta distribusi tenaga per Kabupaten/Kota, serta jumlah dan penyebaran sarana pelayanan kesehatan yang terdiri dari rumah sakit dan puskesmas termasuk puskesmas pembantu dan puskesmas keliling. Juga akan digambarkan tentang perkembangan penyediaan obat generik, juga tentang distributor obat yang terdiri dari Pedagang Besar Farmasi, Apotek dan Toko Obat. Bab VI - Penutup.
Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah 2010
3
BAB II GAMBARAN UMUM DAN LINGKUNGAN
Provinsi Sulawesi Tengah terdiri atas pulau-pulau dengan karakteristik budaya penduduk yang beragam dan adat istiadat yang berbeda, termasuk perilaku yang berkaitan dengan kesehatan. Sejak
dilaksanakannya
kebijakan
desentralisasi
yang
antara
lain
berimplikasi pada terus bertambahnya jumlah Kabupaten. Pada tahun 2010 secara administratif wilayah Sulawesi Tengah terbagi atas 10 Kabupaten dan 1 Kota. Wilayah tersebut meliputi 155 kecamatan, 1630 desa dan 173 kelurahan. Rincian pembagian wilayah administrasi pemerintahan per-Kabupaten/Kota tahun 2010 dapat dilihat pada Tabel 2.1 dan Gambar II.1 dibawah ini. TABEL 2.1 WILAYAH ADMINISTRASI PEMERINTAHAN PADA KABUPATEN/KOTA SE PROVINSI SULAWESI TENGAH TAHUN 2010
No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
Kabupaten/Kota
J U M L A H Kecamatan
Desa
Kelurahan
Jumlah Desa+Kelurahan
19 19 14 18 16 10 11 20 9 4 15 155
200 293 230 133 140 86 101 175 115 0 157 1.630
19 46 10 23 9 5 7 5 6 43 0 173
219 339 240 156 149 91 108 180 121 43 157 1.803
Banggai Kepulauan Banggai Morowali Poso Donggala Tolitoli Buol Parigi Moutong Tojo Unauna Palu Sigi Total
Sumber : BPS Prov. Sulawesi Tengah Tahun 2010
Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah 2010
4
GAMBAR II.1 PETA WILAYAH ADMINISTRASI PEMERINTAHAN TAHUN 2010
Sumber : UPT SURDATIN Tahun 2010
Adapun gambaran umum Sulawesi Tengah dan perilaku penduduk pada tahun 2010 yang diuraikan meliputi: keadaan penduduk, keadaan ekonomi, keadaan pendidikan, keadaan lingkungan dan perilaku penduduk yang berkaitan dengan kesehatan.
A. KEADAAN PENDUDUK Masalah kependudukan di Sulawesi Tengah pada dasarnya meliputi dua hal pokok, yaitu komposisi penduduk yang kurang menguntungkan dimana proporsi penduduk berusia muda masih relatif tinggi, dan persebaran penduduk yang kurang merata. 1. Jumlah dan Pertumbuhan Penduduk Berdasarkan menunjukkan
sensus
bahwa
terus bertambah
penduduk
jumlah
yang
penduduk
di
dilaksanakan Sulawesi
oleh
Tengah
BPS, akan
dengan laju pertumbuhan yang cenderung menurun.
Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah 2010
5
Pada tahun 1990 jumlah penduduk 1.711.327 jiwa, pada tahun 2000 jumlah penduduk 2.079.201 jiwa, serta pada tahun 2009 menjadi 2.480.264 jiwa dan kemudian pada tahun 2010 naik menjadi 2.635.009 jiwa. Dalam hal jumlah penduduk tahun 2010, terjadi perbedaan antara jumlah penduduk yang disampaikan oleh BPS ke Sekretariat Daerah Prov. Sulteng (2.633.422 jiwa) dengan yang disampaikan ke UPT Surdatin Dinkes Prov. sulteng (2.635.009 jiwa) yang diterima pada awal bulan September tahun 2011. Berdasarkan sensus penduduk tersebut diatas diperoleh gambaran bahwa laju pertumbuhan penduduk selama periode 1990–2000 sebesar 1,97%. Tahun 2009 turun menjadi 1,72%, sedangkan untuk tahun 2010 laju pertumbuhan penduduk naik menjadi 6,23%. 2. Komposisi Penduduk a. Komposisi Penduduk Menurut Kelompok Umur Komposisi penduduk pada tahun 2010 menurut kelompok umur menunjukkan bahwa 33,22% penduduk Sulawesi Tengah berusia muda (umur 0-14 tahun), 63,16% berusia produktif (umur 15–64 tahun) dan hanya 3,62% yang berusia 65 tahun keatas. TABEL 2.2 JUMLAH PERSENTASE PENDUDUK SULAWESI TENGAH MENURUT GOLONGAN UMUR DAN JENIS KELAMIN TAHUN 2010 No.
Golongan Umur(Thn)
Laki-Laki
Perempuan
Jumlah
%
Jumlah
%
Jumlah (L+P)
%
1
0 -4
148.837
11,02
140.607
10,95
289.444
10,98
2 3 4
5 – 14 15 – 44 45 – 64
301.807 646.177 200.290
22,34 48,35 14,83
284.142 628.254 182.545
22,13 48,92 14,22
585.949 1.281.412 382.835
22,24 48,63 14,53
5
>65
46.752
3,46
48.617
3,79
95.369
3,62
1.350.844
100
1.284.165
100
2.635.009
100
Jumlah
Sumber : BPS Prov.Sulawesi Tengah Tahun 2010
Berdasarkan komposisi penduduk di atas, menunjukkan bahwa komposisi penduduk di Sulawesi Tengah didominasi oleh penduduk usia produktif sebanyak 1.281.412 jiwa (48,63%) yaitu dari kelompok umur 15– 44 tahun dan diikuti jumlah penduduk usia muda, yakni kelompok umur Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah 2010
6
5–14 tahun sebanyak 585.949 jiwa (22,24%) dan diikuti oleh penduduk yang berusia tua dari kelompok umur 65 tahun keatas sebanyak 95.369 (3,62%). Adapun gambaran komposisi penduduk Sulawesi Tengah dapat dilihat pada grafik penduduk dibawah ini. GAMBAR II.2 KOMPOSISI PENDUDUK SULAWESI TENGAH MENURUT GOLONGAN UMUR TAHUN 2010
Sumber Data : BPS Prov. Sulawesi Tengah Tahun 2010
b. Komposisi Penduduk Menurut Jenis Kelamin Berdasarkan hasil sensus penduduk tahun 2010, jumlah penduduk Provinsi Sulawesi Tengah sebanyak 2.635.009 jiwa, 51,27% atau 1.350.844 jiwa laki-laki dan 48.73% atau 1.284.165 jiwa perempuan. Berarti rasio jenis kelamin penduduk Provinsi Sulawesi Tengah sebesar 105,19% (sedikit diatas angka 100). Hal ini menggambarkan bahwa jumlah penduduk laki-laki dan perempuan relatif sama (seimbang). Kabupaten dengan sex ratio tertinggi (penduduk laki-laki lebih besar dari perempuan) adalah Kabupaten Poso 108,23%, sedangkan yang terendah Kota Palu 101,24%. (Selengkapnya dapat dilihat pada tabel 2 lampiran)
Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah 2010
7
3. Persebaran Penduduk Luas wilayah Provinsi Sulawesi Tengah adalah 68.033 Km² dengan jumlah penduduk pada tahun 2010 sebanyak 2.635.009 jiwa, ini berarti kepadatan rata-rata penduduk di Sulawesi Tengah pada tahun 2010 adalah 38,73/Km² yang berarti mengalami kenaikan
2,27/Km² dibandingkan
dengan tahun sebelumnya yaitu 36,46/Km² pada tahun 2009. Persentase luas wilayah dan kepadatan penduduk dapat digambarkan pada tabel di bawah ini : TABEL 2.3 PERSENTASE LUAS WILAYAH DAN KEPADATAN PENDUDUK MENURUT KABUPATEN/KOTA TAHUN 2008-2010 Kabupaten/Kota
Luas (km2)
Persentase
Kepadatan Penduduk per Km2 2008
2009
2010
1. Banggai Kepulauan
3.214,46
4,72
48,45
48,81
53,39
2. Banggai
9.672,70
14,22
30,56
30,69
33,46
3. Morowali
15.490,12
22.77
11,47
11,60
13,32
4. Poso
8.712,25
12,81
18,46
19,51
24,02
5. Donggala
5.275,69
7,75
45,03
51,63
52,62
6. Tolitoli
4.079,77
6,00
48,64
49,16
51,79
7. Buol
4.043,57
5,94
28,94
29,40
32,73
6. Parigi Moutong
6.231,85
9,16
59,74
60,56
66,37
9. Tojo Unauna
5.721,51
8,41
31,55
33,19
24,09
395,06
0,58
782,24
792,74
851,85
5.196,02
7,64
-
39,35
41,38
68.033,00
100,00
35,84
36,46
38,73
10. Kota Palu 11. Sigi
Provinsi
Sumber : BPS Prov. Sulawesi Tengah Tahun 2010
Kepadatan penduduk tertinggi adalah di Kota Palu sebesar 851 jiwa/km² sedangkan yang terendah di Kabupaten Morowali yaitu 13 jiwa/km².
B. KEADAAN SOSIAL EKONOMI Masalah ekonomi dapat diketahui dari berbagai indikator antara lain produk domestik regional bruto, angka beban ketergantungan dan tingkat pendidikan penduduk.
Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah 2010
8
1. Produk Domestik Regional Bruto Kemampuan perekonomian Sulawesi Tengah yang diukur dengan Angka Produk Domestik Bruto (PDRB) atas dasar harga yang berlaku dan harga konstan. PDRB berdasarkan harga yang berlaku cenderung meningkat pada tahun 2010 menjadi Rp 36.856 miliar. Dengan laju pertumbuhan ekonomi 7,79%. Angka ini lebih tinggi jika dibandingkan laju pertumbuhan ekonimi pada tahun 2009 sebesar 7,66% hal tersebut disebabkan
oleh
meningkatnya
PDRB berdasarkan
harga
konstan
dibeberapa sektor seperti sektor pertanian, Pertambangan, Industri pengolahan, Bangunan dan sektor Perdagangan hotel restoran. TABEL 2.4 PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO SULAWESI TENGAH TAHUN 2009 – 2010
Uraian
2009
2010
- PDRB atas dasar harga yg berlaku (miliar rupiah)
32.395
36.856
- PDRB atas dasar harga konstan 2000 (miliar rupiah)
16.177
17.437
7,66
7,79
- Pertumbuhan ekonomi (%) Sumber : BPS Provinsi Sulawesi Tengah Tahun 2010
2. Beban Tanggungan Ratio Beban tanggungan digunakan untuk mengetahui beban tanggungan ekonomi suatu negara. Tingginya ratio beban tanggungan merupakan faktor penghambat pembangunan ekonomi suatu negara karena sebagian besar pendapatan yang diperoleh oleh golongan yang produktif harus dikeluarkan untuk memenuhi kebutuhan golongan yang tidak produktif. Di Provinsi Sulawesi Tengah angka beban tanggungan pada tahun 2010 mencapai 58,79 artinya bahwa sebanyak ± 59 penduduk usia non produktif ditanggung oleh 100 penduduk usia produktif dengan rasio jenis kelamin sebesar 105,19 (sebanyak 105 penduduk laki-laki terhadap 100 penduduk perempuan).
Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah 2010
9
C. KEADAAN PENDIDIKAN 1. Kemampuan Baca Tulis Kemampuan baca tulis tercermin dari angka melek huruf penduduk yang dalam hal ini didefinisikan sebagai persentase penduduk usia 10 tahun keatas yang pernah sekolah, dapat membaca dan menulis huruf latin dan huruf lainnya. di Provinsi Sulawesi Tengah penduduk
yang melek
huruf tahun 2010 sebesar 96.50% dan persentase penduduk yang buta huruf (belum pernah sekolah) sebesar 3.5%. Persentase penduduk berumur 10 tahun ke atas yang melek huruf dan buta huruf tahun 20082010 dapat dilihat pada tabel berikut :
TABEL 2.5 PERSENTASE PENDUDUK 10 TAHUN KEATAS JENIS KELAMIN, MELEK HURUF DAN BUTA HURUF DI SULAWESI TENGAH TAHUN 2008 - 2010
Uraian
2008
2009
2010
Melek Huruf
95,35
96,25
96,50
Buta Huruf
4,37
3,75
3,50
Sumber : BPS Provinsi Sulawesi Tengah Tahun 2010
Persentase tertinggi yang buta huruf terdapat di Kabupaten Sigi sebesar 5,65 persen. Hal ini disebabkan karena masih tingginya persentase penduduk berumur 10 tahun keatas yang tidak/belum pernah sekolah di Kabupaten tersebut, dan terendah adalah Kota Palu sebesar 0,88 persen. Gambaran angka buta huruf dan melek huruf menurut Kabupaten/Kota tahun 2010 dapat dilihat pada gambar berikut.
Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah 2010
10
GAMBAR II.3 PERSENTASE PENDUDUK YANG MELEK HURUF DAN BUTA HURUF MENURUT KABUPATEN/KOTA TAHUN 2010
Sumber : BPS Provinsi Sulawesi Tengah Tahun 2010
2. Pendidikan tertinggi yang ditamatkan Pendidikan yang ditamatkan merupakan indikator pokok kualitas pendidikan formal berdasarkan data BPS persentase penduduk berusia 10 tahun keatas yang tidak/belum tamat SD pada tahun 2010 sebesar 20,79%, yang tamat SD sebesar 32,74%, yang tamat SLTP 16,91%, yang tamat SLTA 15,30%, yang tamat Diploma 3,75% dan yang tamat Universitas sebesar 6,45%. Sementara yang tidak/belum pernah bersekolah sebesar 3,61%. Selengkapnya dapat dilihat pada tabel 5 di lampiran.
D. KEADAAN LINGKUNGAN Untuk menggambarkan keadaan lingkungan, akan disajikan indikatorindikator Persentase Rumah Sehat dan Persentase Tempat-tempat Umum Sehat. Selain itu disajikan pula indikator tambahan yang dianggap masih relevan, yaitu persentase rumah tangga (keluarga) menurut Sarana Tempat Pembuangan Air Besar.
Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah 2010
11
1. Rumah Sehat Rumah sehat adalah bangunan rumah tinggal yang memenuhi syarat kesehatan, yaitu rumah yang memiliki jamban yang sehat, sarana air bersih, tempat pembuangan sampah, sarana pembuangan air limbah, ventilasi rumah yang baik, kepadatan hunian rumah dan lantai rumah tidak terbuat dari tanah. Menurut laporan dari 11 Kabupaten/Kota bahwa pengawasan perumahan dilakukan melalui kegiatan inspeksi kesehatan perumahan dimana pada tahun 2010 dari 364.008 rumah yang diperiksa didapatkan data bahwa persentase rumah yang memenuhi syarat kesehatan yaitu 241.593 atau sekitar 66,4%. Angka ini lebih tinggi jika dibandingkan dengan angka persentase pada tahun 2009 (61,6%), hal ini disebabkan karena adanya perbedaan pada jumlah rumah tangga yang diperiksa. 2. Tempat-tempat Umum Sehat Tempat-tempat umum
(TTU)
merupakan suatu sarana yang
dikunjungi oleh banyak orang, dan dikhawatirkan dapat menjadi tempat penyebaran penyakit. TTU meliputi hotel, restoran, bioskop, pasar, terminal dan lain-lain. Sedangkan TTU sehat adalah tempat umum yang memenuhi syarat
kesehatan
yaitu
yang
memiliki
sarana
air
bersih,
tempat
pembuangan sampah, sarana pembuangan air limbah, ventilasi yang baik, luas lantai (luas ruang) yang sesuai dengan banyaknya pengunjung, dan memiliki pencahayaan ruang yang sesuai. Data yang diolah dari laporan Kabupaten/Kota tahun 2010, memperlihatkan bahwa persentase TTU sehat mencapai 71,12%, dari angka tersebut masih terdapat 1 Kabupaten (Banggai Kepulauan) yang datanya tidak lengkap. Angka tersebut lebih tinggi jika dibandingkan persentase cakupan pada tahun 2009 (69,49%). Rendahnya persentase TTU sehat
dibeberapa
Kabupaten dapat
Disebabkan berbagai faktor antara lain, kurangnya pemahaman pemilik/
Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah 2010
12
pengelola terhadap aspek kesehatan dalam pengelolaan TTU, mudahnya memperoleh
perizinan
pendirian
TTU
meskipun
belum
memenuhi
persyaratan kesehatan, dan kurangnya pemeriksaan dan lemahnya pengawasan TTU oleh instansi terkait serta rendahnya porsi anggaran untuk kegiatan tersebut. 3. Akses Terhadap Air Bersih Sumber air bersih yang digunakan rumah tangga dibedakan menurut air kemasan, ledeng, sumur pompa tangan, sumur gali, mata air, penampungan air hujan dan lainnya. Hasil pemutahiran data tahun 2010 menunjukkan bahwa jumlah keluarga di Sulawesi Tengah berjumlah 648.765. Dari jumlah tersebut yang diperiksa sejumlah 419.935 keluarga (64,7%). Dari keluarga yang diperiksa tersebut pengguna air bersih dari ledeng (32,5%), sumur gali (23%), sumur pompa tangan (13,5%), penampungan air hujan (1,8%), air kemasan (1%) dan lainnya (9%). (Selengkapnya dapat dilihat pada tabel 64 lampiran) Gambaran persentase rumah tangga menurut sumber air bersih yang digunakan dapat dilihat pada gambar II.4 berikut. GAMBAR II.4 PERSENTASE RUMAH TANGGA MENURUT SUMBER AIR BERSIH TAHUN 2010
Sumber : Seksi BIMDAL Kesehatan Lingkungan Tahun 2010
Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah 2010
13
4. Rumah Tangga Menurut Sarana Sanitasi Dasar Sistem pembuangan rumah tangga (Sampah,Tinja dan Air Limbah Rumah Tangga) sangat erat kaitannya dengan lingkungan dan risiko penularan penyakit, khususnya penyakit saluran pencernaan. Klasifikasi sarana pembuangan rumah tangga dilakukan berdasarkan atas tingkat risiko pencemaran yang ditimbulkan. Dalam hal ini sistem pembuangan rumah tangga dibedakan dalam 3 (tiga) jenis sarana yaitu jamban, tempat sampah dan pengelolaan air limbah. Persentase rumah tangga menurut sarana sanitasi dasar rumah tangga tahun 2010 dapat dilihat pada gambar berikut. GAMBAR II.5 PERSENTASE KEPEMILIKAN SARANA SANITASI DASAR TAHUN 2010
Sumber : Seksi BIMDAL Kesehatan Lingkungan Tahun 2010
Data tersebut menggambarkan rendahnya kepemilikan rumah tangga akan sarana jamban yaitu hanya 247.668 dari 383.659 atau hanya sekitar 64,6%. Jamban merupakan tempat pembuangan kotoran manusia yang jika tidak dikelola dengan baik akan menimbulkan penyakit. Data tahun 2010 menunjukkan bahwa terdapat 59,1% rumah tangga yang diperiksa jambannya dan hanya 71,3% jamban sehat. Dengan demikian masih ada 28,7% rumah tangga yang memiliki jamban tidak sehat dari semua keluarga yang diperiksa jambannya.
Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah 2010
14
Sarana yang kedua yaitu tempat sampah, jumlah rumah tangga yang diperiksa sebanyak 296.990. Dari jumlah tersebut yang memiliki tempat sampah sebanyak 163.211 (55%). Dari data tersebut hanya 68,8% yang memiliki tempat sampah sehat. Dengan demikian masih ada 31,2% rumah tangga yang memiliki tempat sampah tidak sehat dari semua keluarga yang diperiksa tempat sampahnya. Sarana yang ketiga yaitu pengelolaan air limbah, jumlah rumah tangga yang diperiksa sebanyak 320.393. Dari jumlah tersebut yang memiliki sarana pengelolaan air limbah sebanyak 199.036 (62,1%). Dari data tersebut hanya 65,4% yang memiliki sarana pengelolaan air limbah sehat. Dengan demikian masih ada 34,6% rumah tangga yang memiliki sarana pengeloaan air limbah tidak sehat dari semua keluarga yang diperiksa pengelolaan air limbahnya. Rendahnya kepemilikan sarana sanitasi dasar dipengaruhi oleh faktor ekonomi, kebiasaan, pendidikan serta ketersediaan sarana. Oleh karena itu diperlukan berbagai upaya, diantaranya promosi kesehatan, kemitraan dari sektor lain yang terkait sehingga terjadi peningkatan cakupan kepemilikan sarana sanitasi dasar pada rumah tangga di Kabupaten/Kota. Persentase keluarga dengan kepemilikan sarana sanitasi dasar di Kabupaten/Kota dapat dilihat pada tabel 66.
E. PERILAKU MASYARAKAT Untuk
menggambarkan
keadaan
perilaku
masyarakat
yang
berpengaruh terhadap derajat kesehatan, akan disajikan tiga indikator yaitu Persentase Rumah Tangga ber Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), Persentase Posyandu serta Poskesdes. 1. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) adalah upaya untuk memberikan pengalaman belajar atau menciptakan suatu kondisi bagi
Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah 2010
15
perorangan, keluarga, kelompok dan masyarakat, dengan membuka jalur komunikasi, memberikan informasi dan edukasi untuk meningkatkan pengetahuan,
sikap
dan
perilaku.
Dengan
melaksanakan
PHBS
masyarakat dapat mengatasi masalahnya sendiri, dalam tatanan rumah tangga, dan lingkungannya. PHBS pada tatanan Rumah Tangga dinilai berdasarkan indikator yang meliputi 9 indikator perilaku dan 3 indikator gaya hidup. TABEL 2.6 INDIKATOR PERILAKU DAN INDIKATOR GAYA HIDUP PADA PHBS Indikator Perilaku
Indikator Gaya Hidup Pada PHBS
1.
Persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan.
1.
Makan buah dan sayur setiap hari.
2.
Memberi ASI Ekslusif.
2.
Melakukan aktivitas fisik setiap hari.
3.
Menimbang balita setiap bulan.
3.
Tidak merokok di dalam rumah.
4.
Menggunakan air bersih.
5.
Mencuci tangan dengan air bersih dan sabun.
6.
Menggunakan jamban sehat.
7.
Memberantas jentik dd rumah sekali seminggu.
8.
Makan buah dan sayur setiap hari.
9.
Melakukan aktivitas fisik setiap hari.
Sumber : BPS (Sulawesi Tengah dalam angka 2009)
Klasifikasi
PHBS
ditentukan
berdasarkan
nilai
perilaku
dan
lingkungan sehat tiap keluarga dengan ketentuan sebagai berikut : (1) Sehat 1 yaitu bila keluarga berperilaku positif kurang dari 25% dari jumlah seluruh indikator PHBS, (2) Sehat 2 yaitu bila keluarga berperilaku positif 25% - 49% dari jumlah seluruh indikator PHBS, (3) Sehat 3 yaitu bila keluarga berperilaku positif 50% - 74% dari jumlah seluruh indikator PHBS, dan (4) Sehat 4 yaitu bila keluarga berperilaku positif lebih dari 75% dari jumlah seluruh indikator PHBS. 2. Posyandu Posyandu
merupakan
salah
satu
bentuk
Upaya
Kesehatan
Bersumberdaya Masyarakat (UKBM) yang paling dikenal dewasa ini.
Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah 2010
16
Posyandu menyelenggarakan minimal 5 program prioritas, yaitu kesehatan Ibu dan Anak, Keluarga Berencana, Perbaikan Gizi, Imunisasi dan Penanggulangan Diare. Untuk
Meningkatkan
kualitas
Posyandu
telah
dilakukan
pengelompokan Posyandu ke dalam 4 tingkat perkembangan, yaitu : 1) Posyandu Pratama, 2) Posyandu Madya, 3) Posyandu Purnama dan 4) Posyandu Mandiri. Berdasarkan Profil UKBM Provinsi Sulawesi Tengah, pada tahun 2010 jumlah Posyandu di Sulawesi Tengah adalah sebanyak 3149 unit. Tingkat perkembangan Posyandu dalam 5 tahun terakhir dapat dilihat pada tabel berikut. TABEL 2.7 JUMLAH POSYANDU MENURUT STRATA TAHUN 2006 - 2010 2006
2007
2008
2009
2010
No.
Strata
Jumlah
%
Jumlah
%
Jumlah
%
Jumlah
%
Jumlah
%
1.
Posyandu Pratama
1.139
40,09
1.149
40,13
1.268
42,97
1.144
43,61
1.359
43,16
2.
Posyandu Madya
1.070
37,66
1.087
37,97
1.076
36,46
978
37,29
1.134
36,01
3.
Posyandu Purnama
580
20,42
550
19,21
553
18,74
458
17,46
598
18,99
4.
Posyandu Mandiri
52
1,83
77
2,69
54
1,83
43
1.64
58
1,84
2.841
100
2.863
100
2.863
100
2.623
100
3.149
100
Jumlah
Sumber : Bidang Pelayanan Kesehatan Dinkes Prop.Sulteng Tahun 2010
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa Posyandu yang terbanyak sampai tahun 2010 adalah Posyandu Pratama, yaitu sebesar 43,16%, Posyandu Madya sebesar 36,01%. Sedangkan Posyandu Purnama sebesar 18,99% dan Mandiri baru mencapai 1,84 %. 3. Pos Kesehatan Desa Pos Kesehatan Desa (Poskesdes) adalah upaya kesehatan bersumber masyarakat bersumberdaya masyarakat (UKBM) yang dibentuk
Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah 2010
17
di desa dalam rangka mendekatkan/menyediakan pelayanan kesehatan dasar bagi masyarakat desa. Poskesdes menyelenggarakan kegiatankegiatan terutama (1) pengamatan epidemiologis sederhana terhadap penyakit, terutama penyakit menular dan penyakit yang berpotensi menimbulkan KLB, dan faktor-faktor risikonya (termasuk status gizi) serta kesehatan ibu hamil yang berisiko. (2) Penanggulangan penyakit menular dan penyakit yang berpotensi menimbulkan KLB, serta faktor-faktor risikonya (termasuk kurang gizi), (3) Kesiapsiagaan dan penanggulangan bencana dan kegawatdaruratan kesehatan, dan (4) Pelayanan medis dasar, sesuai dengan kompetensinya. Poskesdes adalah salah satu bentuk UKM yang dimiliki oleh Desa Siaga yaitu Desa yang penduduknya memiliki kesiapan sumber daya dan kemampuan serta kemauan untuk mencegah dan mengatasi masalahmasalah kesehatan, bencana dan kegawatdaruratan kesehatan secara mandiri. Dari program dilaporkan bahwa tahun 2010 diperoleh data jumlah desa siaga di Sulawesi Tengah adalah sebanyak 1664 buah, meningkat sebanyak 177 buah dari tahun 2009. (Selengkapnya dapat dilihat pada lampiran tabel 73)
Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah 2010
18
BAB III SITUASI DERAJAT KESEHATAN
Gambaran
tentang
derajat
kesehatan
meliputi
indikator
mortalitas,
morbiditas, dan status gizi. Mortalitas dilihat dari indikator Angka Kematian Bayi (AKB) per 1.000 Kelahiran Hidup, Angka Kematian Balita (AKABA) per 1.000 Kelahiran Hidup, Angka Kematian Ibu (AKI) per 100.000 Kelahiran Hidup. Morbiditas dilihat dari indikator-indikator Angka Kesakitan Malaria per 1.000 Penduduk, Angka Kesembuhan TB Paru BTA+, Prevalensi HIV (Persentase Kasus Terhadap Penduduk Berisiko), Angka Acute Flacid Paralysis (AFP) pada anak usia < 15 Tahun per 100.000 anak, dan Angka Kesakitan Demam Berdarah Dengue (DBD) per 100.000 Penduduk. Sedangkan status gizi dilihat dari indikator Persentase Balita dengan Status Gizi di Bawah Garis Merah pada KMS dan Persentase Kecamatan Bebas Rawan Gizi. Selain indikator tersebut diatas, disajikan pula beberapa indikator tambahan yang dianggap masih relevan yaitu Angka Harapan Hidup (Eo), dan Angka Kesakitan beberapa penyakit tertentu lainnya.
A. MORTALITAS (ANGKA KEMATIAN) Kejadian kematian dalam masyarakat dari waktu ke waktu dapat memberi gambaran perkembangan derajat kesehatan masyarakat atau dapat digunakan sebagai indikator dalam penilaian keberhasilan pelayanan kesehatan dan program pembangunan kesehatan lainnya. Tingkat kematian secara umum berhubungan erat dengan tingkat kesakitan, karena biasanya merupakan akumulasi akhir dari berbagai penyebab terjadinya kematian baik langsung maupun tidak langsung. Salah satu alat untuk menilai keberhasilan
Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah 2010
19
program pembangunan kesehatan yang telah dilaksanakan selama ini adalah dengan melihat perkembangan angka kematian dari tahun ke tahun. Besarnya tingkat kematian dan penyakit penyebab utama kematian yang terjadi pada periode terakhir dapat dilihat dari berbagai uraian berikut ini. 1. Jumlah Kematian Bayi Angka Kematian Bayi (AKB) merupakan indikator yang sangat penting untuk mengetahui gambaran tingkat permasalahan kesehatan masyarakat. Karena bayi yang baru lahir sangat sensitif terhadap keadaan lingkungan tempat tinggal orang tua si bayi tinggal dan sangat erat kaitannya dengan status sosial ekonomi orang tua si bayi . Faktor-faktor yang berkaitan dengan penyebab kematian bayi antara lain adalah infeksi dan berat bayi lahir rendah. Kondisi tersebut berkaitan erat dengan kondisi kehamilan, pertolongan persalinan yang aman, dan perawatan bayi baru lahir. Angka Kematian Bayi (AKB) di Sulawesi Tengah telah menurun secara bermakna dari 150 per-1000 kelahiran hidup di tahun 1971 menjadi 60 per-1000 kelahiran hidup pada tahun 2007 (menurut SDKI tahun 2007), dan diperkirakan bahwa tahun 2010 AKB di Sulawesi Tengah akan turun menjadi 41 per 1000 kelahiran hidup. Menurut data dari Program KIA (Bidang Pelayanan Kesehatan) di laporkan bahwa pada tahun 2010 Jumlah kematian Bayi sebanyak 403, dan terbanyak adalah di Kabupaten Sigi sebanyak 74 bayi. Salah satu upaya yang ditempuh guna percepatan penurunan jumlah kematian bayi yaitu melalui peningkatan cakupan imunisasi bayi, peningkatan cakupan persalinan oleh tenaga kesehatan dan penempatan bidan di desa. Selain dari pada itu perbaikan metode pencatatan dan pelaporan yang selama ini masih memakai data agregat menuju pemakaian data individual dalam analisis terhadap penyebab kematian bayi. Kematian bayi menurut Kabupaten dapat dilihat lebih rinci pada lampiran Tabel 7.
Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah 2010
20
2. Angka Kematian Neonatal (AKN) dan Angka Kematian Perinatal (AKP) AKB dapat dirinci menurut kelompok umur yaitu kematian Neonatal (Kematian bayi umur < 1 bulan) dan kematian Post-Neonatal (Kematian Bayi umur 1-11 bulan). Di Sulawesi Tengah pada tahun 2010, kasus kematian bayi baru lahir 0 - 7 hari sebanyak 316
dengan penyebab
kematian terbanyak adalah Asfiksia. Kasus kematian tersebut memberikan kontribusi yang terbanyak pada kematian bayi yaitu (78%).
3. Angka Kematian Balita Angka Kematian Balita (AKABA) adalah jumlah kematian anak yang terjadi pada balita sebelum berumur 5 tahun per 1000 KH. AKABA menggambarkan tingkat permasalahan kesehatan anak dan faktor-faktor lain yang berpengaruh terhadap kesehatan anak balita seperti gizi, sanitasi, dan penyakit infeksi. Menurut data program KIA bahwa angka kematian Balita Tahun 2009 sebesar 1,7 per 1000 KH dan meningkat pada tahun 2010 menjadi 9,4 per 1000 KH. 4. Angka Kematian Ibu Maternal Angka kematian ibu maternal adalah jumlah kematian hamil + jumlah kematian ibu bersalin + jumlah kematian ibu nifas per 100.000 kelahiran hidup. Angka Kematian Ibu Maternal (AKI) berguna untuk menggambarkan tingkat kesadaran perilaku hidup sehat, status gizi dan kesehatan ibu, kondisi kesehatan lingkungan, tingkat pelayanan kesehatan terutama untuk ibu hamil, pelayanan kesehatan waktu melahirkan dan masa nifas. Pada tahun 2007 AKI secara nasional menurun menjadi 228 per 100.000 KH. Menurut laporan program KIA tahun 2010 sebesar 247 per 100.000 KH lebih tinggi dari jumlah kematian ibu pada tahun 2009 yaitu 229 per 100.000 Penyebab utama kematian ibu di Sulawesi Tengah adalah pendarahan, Hipertensi dan infeksi. Oleh karena itu perlu dilakukan
Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah 2010
21
langkah-langkah kongkrit guna melakukan upaya tindak lanjut dengan berbagai cara diantaranya dengan meningkatkan pelayanan antenatal care, pertolongan persalinan, perawatan nifas.
B. MORBIDITAS (ANGKA KESAKITAN) 1. Penyakit Menular Langsung a. Penyakit Pneumonia Pneumonia adalah suatu penyakit infeksi atau peradangan pada organ paru-paru yang disebabkan oleh bakteri, virus, jamur ataupun parasit di mana pulmonary alveolus (alveoli) yang bertanggung jawab menyerap oksigen dari atmosfer menjadi "inflame" dan terisi oleh cairan. Pneumonia dapat juga disebabkan oleh iritasi kimia atau fisik dari paru-paru atau sebagai akibat dari penyakit lainnya, seperti kanker paru-paru atau terlalu banyak minum alkohol. Namun penyebab yang paling sering ialah serangan bakteria streptococcus pneumoniae, atau pneumokokus. Terjadinya penumonia pada anak seringkali bersamaan dengan terjadinya proses infeksi akut dan bronkhus yang disebut Bronkopneumonia. Hasil pengumpulan data profil kesehatan Kabupaten/Kota selama tahun 2010, menunjukkan bahwa jumlah penderita balita sebesar 29.257 orang. Kabupaten dengan balita penderita pneumonia yang terbanyak adalah Kabupaten Parigi Moutong (4.596). Adapun faktor resiko yang berperan dalam salah satu faktor resiko terjadinya ISPA yaitu : Host (usia, jenis kelamin, status gizi, status imunisasi, pemberian suplemen vit A, Pemberian ASI), faktor Lingkungan (Kepadatan hunian, Rumah, status sosio ekonomi, kebiasaan merokok, polusi udara). Data kejadian Pneumonia pada Balita perkabupaten secara lengkap disajikan pada tabel 13.
Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah 2010
22
b. Penyakit Diare Penyakit Diare merupakan penyakit endemis di Sulawesi Tengah dan
sering
pengumpulan
menimbulkan data
dari
Kejadian
Luar
Kabupaten/Kota
Biasa
(KLB).
Hasil
tahun
2010
selama
menunjukkan bahwa jumlah kasus penyakit Diare yang ditemukan di sarana kesehatan adalah sejumlah 59.468 penderita. Pada tahun 2010 terjadi KLB Diare yang tersebar di beberapa tempat dengan total penderita 857 orang dan kematian 37 orang (CFR 4,3%). TABEL 3.1 KLB DIARE MENURUT JUMLAH KASUS, ATTACK RATE DAN CFR TAHUN 2006 – 2010
Tahun
Yang diserang Jmlh Jmlh Kecamatan Desa
Jumlah Penduduk Terancam
Jumlah Penderita
Jumlah Kematian
Attack Rate
CFR %
2006
25
39
64.240
1.120
27
1,74
2,41
2007
15
20
26.906
715
35
2,66
4,9
2008
19
26
32.743
1.505
18
4,60
1,20
2009
25
35
48.510
1.007
12
2,08
1,19
2010
19
28
87.770
857
37
9,7
4,3
Sumber : Seksi Surveilans UPT SURDATIN 2010
Jumlah
perkiraan
kasus
diare
dan
yang
ditangani
per
kabupaten/kota dapat di lihat pada lampiran profil tabel 16.
c. Penyakit TB Paru Penyakit Tuberkulosis adalah penyakit menular langsung yang disebabkan oleh kuman TB (Mycobacterium Tuberculosis), sebagian besar kuman TB menyerang Paru, tetapi dapat juga mengenai organ tubuh lainnya. Tabel berikut menunjukkan capaian program dalam penanggulangan penyakit TB paru di Sulawesi Tengah.
Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah 2010
23
TABEL 3.2 CAPAIAN INDIKATOR PROGRAM TB TAHUN 2010
No
Uraian
Target Nasional Tahun 2009, 2010
Capaian Program Tahun 2009
Capaian Program Tahun 2010
1.
Case Detection Rate
> 70%
37,74%
44,29
2.
Convertion Rate
> 80%
87,76%
90,68
3.
Cure Rate
> 85%
80,71% (2008)
88,06 (2009)
4.
Succes Rate
> 85%
94,29%
93,80
5.
Error Rate
< 5%
Sumber: Seksi BIMDAL Pengendalian & Pemberantasan Penyakit Tahun 2010 Keterangan singkatan: CDR: Penemuan Penderita, Konfersi Rate: (perubahan BTA + menjadi BTA – diakhir fase pengobatan intensif,
CR : sembuh menurut indicator program,
SR : pengobatan selesai, ER:
Kekeliruan
Laboratorium
Data penderita TB Paru berdasarkan Kabupaten/Kota disajikan pada lampiran tabel 10.
d. HIV/AIDS AIDS merupakan singkatan dari Acquired Immune Deficiency Syndrome. Penyakit AIDS yaitu suatu penyakit yang ditimbulkan sebagai
dampak
berkembangbiaknya
virus
HIV
(Human
Immunodeficiency Virus) didalam tubuh manusia, yang mana virus ini menyerang sel darah putih (sel CD4) sehingga mengakibatkan rusaknya sistem kekebalan tubuh. Hilangnya atau berkurangnya daya tahan tubuh membuat penderita mudah sekali terjangkit berbagai macam penyakit termasuk penyakit ringan sekalipun. Secara nasional terdapat beberapa indikator dalam penanganan HIV/AIDS. Capaian program selama dalam upaya penanggulangan HIV/AIDS selama tahun 2010 dapat dilihat pada tabel berikut :
Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah 2010
24
TABEL 3.3 CAPAIAN INDIKATOR PROGRAM HIV/AIDS TAHUN 2010
No
Uraian
Indikator program
Capaian tahun 2010
1.
Cakupan ODHA yang mendapat penanganan standar
70%
26,67%
2.
Jumlah IMS yang di Obati
60%
99,71%
3.
Prevalensi HIV
0,66%
2,5%
Sumber : Seksi BIMDAL Pengendalian & Pemberantasan Penyakit Tahun 2010
Di Sulawesi Tengah Kasus penyakit AIDS pada tahun 2010 menyebar di Kabupaten/Kota dengan total kasus sebanyak 45 kasus. Adapun total kasus HIV/AIDS tahun 2000 s.d 2010 dapat dilihat pada tabel di bawah ini. TABEL 3.4 KASUS HIV/AIDS KABUPATEN/KOTA TAHUN 2000 s.d 2010
No
Kabupaten/Kota
Kasus AIDS
Infeksi HIV
Jumlah
Meninggal
1
Palu
26
64
90
21
2
Donggala
4
1
5
4
3
Morowali
5
2
7
2
4
Toli-Toli
2
15
17
2
5
Parigi Moutong
4
2
6
2
6
Poso
2
2
4
0
7
Tojo Una-Una
0
3
3
0
8
Banggai
3
7
10
1
9
Banggai kepulauan
0
2
2
0
10
Buol
-
-
0
-
11
Sigi Biromaru
2
3
5
3
TOTAL
48
101
149
35
Sumber : Seksi BIMDAL Pengendalian & Pemberantasan Penyakit Tahun 2010
Kasus HIV/AIDS berdasarkan kelompok umur dapat dilihat pada tabel berikut.
Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah 2010
25
TABEL 3.5 JUMLAH KASUS HIV/AIDS BERDASARKAN KELOMPOK UMUR DIKABUPATEN/KOTA TAHUN 2010
Golongan Umur No
Kabupaten/Kota
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
Banggai Kepulauan Banggai Morowali Poso Donggala Sigi Biromaru Parigi Moutong Toli-Toli Buol Tojo Una-Una Palu Total
0-14 Thn
15-19 20-24 25-29 30-34 35-39 40-44 45-49 50-54 Thn Thn Thn Thn Thn Thn Thn Thn
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
0
1
2
1
0
2
0
0
0
0
1
2
2
0
0
0
0
0
0
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
2
0
0
0
0
1
0
0
0
0
0
2
0
0
0
0
0
0
0
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
5
5
7
7
2
0
0
1
0
8
11
11
9
4
0
1
Sumber : Seksi BIMDAL Pengendalian & Pemberantasan Penyakit Tahun 2010
Tabel diatas menunjukkan bahwa terdapat 1 orang penderita HIV/AIDS pada kelompok umur 0-14 Tahun. Data tersebut diatas juga menunjukkan bahwa penderita
HIV/AIDS terbanyak pada kelompok
produktif. Oleh karena itu penting untuk dilakukan penyuluhan pada masyarakat serta pelaksanaan sero survey untuk mendeteksi sedini mungkin faktor resiko HIV kepada kelompok resiko.
2. Penyakit Menular bersumber binatang a.
Penyakit Malaria Berdasarkan hasil pemutahiran data/pengumpulan data facility based diperoleh data bahwa terdapat peningkatan kejadian kesakitan selama kurun waktu 3 tahun terakhir seperti pada tabel berikut ini :
Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah 2010
26
TABEL 3.6 ANGKA KESAKITAN PENYAKIT MALARIA TAHUN 2008-2010 PROVINSI SULAWESI TENGAH Tahun
Kasus Klinis
Kasus Positif
AMI/1.000
API/1.000
2008
75.020
10.926
30,19
4,39
2009
78.490
12.507
30,91
4,92
2010
92.953
16.844
36,15
6,55
Sumber : Seksi BIMDAL Pengendalian & Pemberantasan Penyakit Tahun 2010
Adanya peningkatan kejadian kesakitan Malaria disebabkan oleh masih terdapat 52,37% Puskesmas/UPK yang melakukan konfirmasi Laboratorium dan penegakan diagnosis kasus belum seperti yang diharapkan yaitu hanya 18,12%. Pengobatan penderita hanya 83,5% dengan penggunaan ACT (Artemisinin Combination Therapi) sebanyak 30,65% ( 5.163 kasus dari 16.844 kasus positif). Dalam program pengendalian Penyakit
Malaria terdapat 3
indikator untuk mengukur keberhasilan program pengendalian penyakit malaria yaitu: 1. Angka Kesakitan Malaria/API (Annual Parasite Incidente) dengan target < 1 Per Mil 2. Konfirmasi Laboratorium dengan target > 80 % 3. Pangobatan Penderita dengan target 100% Berdasarkan hal tersebut, maka pengelola program Malaria telah melakukan upaya-upaya seperti penyediaan sarana Mikroskop dan RDT/Rapid Diagnostic Test serta peningkatan SDM melalui berbagai bentuk pelatihan bagi para dokter dan perawat di Rumah Sakit dan Puskesmas
se-Provinsi
Sulawesi
Tengah.
Tabel
berikut
ini
menggambarkan tentang AMI dan API per Kabupaten/Kota tahun 2010:
Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah 2010
27
TABEL 3.7 KONDISI AMI DAN API KABUPATEN/KOTA PROVINSI SULAWESI TENGAH TAHUN 2010
No
Kabupaten/Kota
AMI/1.000
API/1.000
1
Palu
3,55
0.39
2
Donggala
28,91
6,63
3
Parigi Moutong
14,20
1,27
4
Poso
48,5
9,39
5
Morowali
28,38
0,84
6
Tojo Una-Una
75,91
9,78
7
Banggai
37,5
7,88
8
Bangkep
109,51
40,22
9
Toli-Toli
37,11
2,83
10
Buol
54,88
3,84
11
Sigi
36,32
3,67
36,15
6,55
Sulawesi Tengah
Sumber : Seksi BIMDAL Pengendalian & Pemberantasan Penyakit Tahun 2010
b. Demam Berdarah Dengue (DBD) Penyakit demam berdarah dengue atau Dengue Haemorrhagic Fever (DHF) adalah penyakit yang disebabkan oleh virus dengue yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes Aegypti dan Aedes Albopictus. Penyakit DBD berkaitan dengan kondisi lingkungan dan perilaku masyarakat yang kurang peduli dengan kebersihan lingkungan. Oleh karena itu diperlukan kesadaran dan peran aktif semua lapisan masyarakat untuk mengeyahkan Demam Berdarah Dengue (DBD) dari lingkungan sekitar tempat tinggalnya dengan gerakan 3 M (Menguras, Mengubur). Kasus DBD di Sulawesi Tengah tahun 2010 ditemukan sebanyak 2.092 kasus dan terbanyak di Kota Palu yaitu 1.325 kasus. Di bawah ini dapat dilihat jumlah kasus DBD di Sulawesi Tengah tahun 2005-2010.
Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah 2010
28
TABEL 3.8 JUMLAH KASUS DBD DI SULAWESI TENGAH TAHUN 2005-2010
URAIAN
KASUS DBD
TAHUN 2005
2006
2007
2008
2009
2010
800
658
1.336
1.391
952
2092
Sumber : Seksi BIMDAL Pengendalian & Pemberantasan Penyakit Tahun 2010
Berbagai upaya pemberantasan penyakit Demam Berdarah Dengue yang dilakukan meliputi kegiatan pencegahan, pelaporan, pertolongan penderita, pengendalian vektor dan pemberantasan sarang nyamuk (PSN DBD). Namun belum mampu menekan peningkatan jumlah
kasus
DBD,
hal
tersebut
disebabkan
karena
perilaku
masyarakat yang belum berubah, masih banyak genangan-genangan air disekitar lingkungan dan tempat tinggal sebagai perindukan berkembangnya jentik nyamuk DBD.
c. Penyakit Rabies Penyakit rabies atau penyakit anjing gila adalah penyakit hewan yang menular yang disebakan oleh virus dan dapat menyerang hewan berdarah panas dan manusia. Pada hewan yang menderita rabies, virus ditemukan dengan jumlah banyak pada air liurnya. Sulawesi Tengah merupakan salah satu dari 18 Propinsi yang belum bebas rabies. Indikator program adalah semua kasus gigitan pada lokasi bagian atas tubuh wajib mendapatkan Vaksin Anti Rabies (VAR). Dari laporan Bidang Pengendalian Masalah Kesehatan (PMK) Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah selama tahun 2010 terjadi 783 kasus gigitan yang tersebar di 11 Kabupaten/Kota dengan jumlah kematian 3 orang.
Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah 2010
29
Gambaran jumlah kasus rabies tahun 2010 dapat dilihat pada tabel 3.9 berikut. TABEL 3.9 JUMLAH KASUS RABIES DI KABUPATEN/KOTA TAHUN 2010
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
Kabupaten/Kota Palu Donggala Parigi Moutong Poso Morowali Tojo Una-Una Banggai Bangkep Toli-Toli Buol Sigi Biromaru
Total
Kasus Spesimen Lyssa Jumlah yang Gigitan Positif (Lab) Kematian diberi vaksin 71 112 147 200 81 10 12 4 81 9 56
24 84 122 197 69 4 11 0 30 2 19
0 0 0 3 0 0 0 0 0 0 0
9 4 0 2 3 0 0 0 7 0 1
783
562
3
26
Sumber: Seksi BIMDAL Pengendalian & Pemberantasan Penyakit
Tabel di atas menunjukan bahwa terdapat 783 kasus gigitan pada tahun 2010, dengan jumlah kasus terbanyak di Kabupaten Poso yakni 200 kasus dengan Lyssa 3 kasus. Melihat data tersebut dapat disimpulkan bahwa protap penanganan kasus gigitan belum dilaksanakan dengan baik. Idealnya setiap
kasus gigitan harus mendapatkan VAR
dengan kategori sebagai berikut : 1. Hewan penggigit lari/hilang dan tidak dapat ditangkap, maka pemberian VAR lengkap. 2. Hewan penggigit dibunuh dan specimen otak dapat diperiksa dilaboratorium, bila hasilnya positif lanjutkan pemberian VAR, sedangkan bila hasilnya negative maka stop pemberian VAR. 3. Hewan penggigit ditangkap dan diobservasi selama 10-14 hari. Bila dalam kurun waktu tersebut hewan mati,maka pemberian VAR Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah 2010
30
dilanjutkan sampai tuntas,tetapi bila hewan penggigit tetap sehat maka pemberian VAR dilanjutkan.
d. Penyakit Filariasis Filariasis (penyakit kaki gajah) masih merupakan masalah kesehatan masyarakat di Sulawesi Tengah. Akibat dari serangan penyakit adalah menurunkan derajat kesehatan masyarakat karena menurunnya daya kerja dan produktivitas serta timbulnya cacat anggota tubuh yang menetap. Penyakit tersebut ditularkan melalui gigitan nyamuk, beberapa jenis nyamuk diketahui berperan sebagai vektor Filariasis antara lain Mansonia, Anopheles, dan Culex. Sedangkan cacing penyebab penyakit filaria di Sulawesi Tengah yaitu: Wucheria brancopti, Brugia malayi. Penyakit ini menyebar diseluruh pelosok pedesaan dengan endemisitas yang berbeda-beda. WHO sudah menetapkan Kesepakatan Global (The Global Goal of Elimination of Lymphatic Filariasis as a Public Health Problem by The Year) 2020. Untuk itu diharapkan penyakit ini dapat tereleminir dari Sulawesi Tengah. Pada tahun 2010 di Sulawesi Tengah terdapat penderita Filariasis sebanyak 145 orang dan yang terbanyak menderita adalah Perempuan yaitu 78 kasus
(53,79%). Penderita (perempuan)
terbanyak adalah di Kabupaten Poso 28 kasus (35,8%), Sigi 16 kasus (20,5%). Idealnya untuk menuju ke eliminasi kaki gajah perlu dilakukan penentuan apakah Kabupaten/Kota endemis atau tidak, dengan cara pemeriksaan darah jari (Sediaan Darah Jari). Bila Kabupaten/Kota tersebut endemis maka langkah selanjutnya adalah menentukan kapan dilaksanakan pengobatan massal. Perlu diingat bahwa satu siklus pengobatan massal memerlukan waktu selama 5 tahun, sehingga pengobatan harus mulai dilakukan paling lambat pada tahun 2015.
Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah 2010
31
Adapun upaya yang dilakukan saat ini adalah upaya sosialisasi ke penentu kebijakan untuk mendapatkan dukungan terhadap upaya eliminasi penyakit kaki gajah.
e. Penyakit Schistosomiasis Penyakit Schistosomiasis merupakan penyakit yang hanya ada di Sulawesi Tengah yaitu disekitar Danau Lindu dan Lembah Napu. Penyakit ini di tularkan melalui vektor keong Oncomelania Hupensis Linduensis yang merupakan hospes perantara Cacing Trematoda yang menyebabkan penyakit Schistosomiasis yaitu Schistosoma Japonicum. Kegiatan pemberantasannya secara intensif telah dimulai sejak tahun 1982, yang pada awalnya dititik beratkan pada kegiatan penanganan terhadap manusianya yakni pengobatan penduduk secara masal yang ditunjang dengan kegiatan penyuluhan, pengadaan sarana kesehatan lingkungan, pemeriksaan tinja penduduk, pemeriksaan keong penular dan tikus secara berkala dan rutin. Target pemberantasan penyakit ini adalah menurunkan prevalensi sampai < 1%. Berdasarkan laporan Bidang Pengendalian Masalah Kesehatan bahwa Cyclus I Prevalensi positif Schistosomiasis di Provinsi Sulawesi Tengah adalah 4,66% dengan Pengobatan 98,94%, sedangkan semester II persentase positif schistosomiasis 2,12%. Tingginya prevalensi Schistosomiasis di Sulawesi Tengah pada tahun 2010 disebabkan pada tahun-tahun sebelumnya prevalensi pengumpulan tinja tidak mencapai target yaitu 80%, kurangnya peran serta lintas sektor dalam pemberantasan schistosomiasis, tingginya pengolahan lahan pertanian yang menjadi tempat perindukan keong oncomelania dan tidak adanya ketersediaan obat prazikuantel pada tahun 2008 s.d 2009. Gambaran prevalensi Schistosomiasis dalam kurun waktu 5 tahun terakhir secara jelas dapat dilihat pada Bab IV.
Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah 2010
32
3. Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I) a. Acute Flaccid Paralysis (AFP) Dikenal dengan nama ”lumpuh layuh” dan diproyeksikan sebagai indikator keberhasilan program eradikasi (penghapusan) polio. Upaya yang dilakukan melalui gerakan Pekan Imunisasi Nasional (PIN) sebagai wujud dari komitmen Internasional dalam pembasmian penyakit polio di Indonesia. Target angka penderita AFP dicapai secara nasional pada tahun 2010 adalah 2 per 100.000 anak usia di bawah 15 tahun. Di Sulawesi Tengah Pada tahun 2010, ditemukan 21 penderita AFP yang berarti 2,4 per 100.000 anak usia di bawah 15 tahun. Angka ini sedikit lebih tinggi dari target Nasional pada tahun 2010. Gambaran kasus AFP menurut Kabupaten/Kota pada tahun 2010 disajikan pada lampiran tabel 9. b. Tetanus Neonatorum Menurut WHO (1989) Tetanus Neonatorum adalah penyakit tetanus pada bayi baru lahir dengan tanda klinik yang khas setelah 2 hari pertama bayi hidup, menangis dan menyusu secara normal, pada hari ketiga atau lebih timbul kekakuan seluruh tubuh yang ditandai dengan kesulitan membuka mulut dan menetek di susul dengan kejangkejang. Tetanus pada bayi kebanyakan disebabkan oleh bakteri yang masuk melalui tali pusat sewaktu pertolongan persalinan yang tidak memenuhi syarat. Pada tahun 2010
berdasarkan laporan KLB kasus Tetanus
Neonatorum yang ditemukan sebanyak 2 kasus yang tersebar di 2 desa. Gambaran jumlah kasus dan CFR Tetanus Neonatorum selama 5 tahun terakhir dapat dilihat pada gambar III.1 berikut, sedangkan jumlah kasus Tetanus Neonatorum selama tahun 2010 disajikan pada lampiran Tabel 21.
Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah 2010
33
GAMBAR III.1 JUMLAH KASUS DAN CFR TETANUS NEONATORUM TAHUN 2005 – 2010
Sumber : UPT SURDATIN Tahun 2010
Dari gambar tersebut di atas terlihat bahwa pada tahun 2010 tidak terdapat kematian pada penderita Tetanus Neonatorum hal tersebut dimungkinkan karena cepatnya penanganan serta pertolongan persalinan dilakukan oleh tenaga kesehatan. c. Campak Campak merupakan penyakit menular yang sering menyebabkan Kejadian Luar Biasa (KLB). Pada tahun 2010 jumlah kasus Campak sebanyak 62 yang tersebar di 3(Tiga) Kabupaten, namun tidak menyebabkan KLB (tidak memenuhi kriteria KLB). TABEL 3. 10 FREKUENSI, JUMLAH PENDERITA DAN CFR KLB CAMPAK TAHUN 2006 – 2010
Tahun
Frekuensi KLB
Jumlah Penderita
Jumlah Kematian
CFR (%)
2006
24
1.040
5
0,48
2007
10
482
2
0,41
2008
2
46
0
0
2009
-
-
-
-
2010
3
62
0
0
Sumber : UPT SURDATIN Tahun 2010
Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah 2010
34
C. STATUS GIZI Status gizi seseorang sangat erat kaitannya dengan permasalahan kesehatan individu, karena disamping merupakan faktor predisposisi yang dapat memperparah penyakit infeksi, juga dapat menyebabkan terjadinya gangguan kesehatan, bahkan status gizi janin yang masih berada dalam kandungan dan bayi yang masih menyusui sangat dipengaruhi oleh status gizi ibu hamil dan ibu menyusui. Status gizi masyarakat dapat diukur melalui indikator-indikator yaitu status gizi bayi yang diukur dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR), status gizi balita, status gizi ibu hamil Kurang Energi Kronis (KEK), dan Gangguan Akibat Kekurangan Yodium (GAKY), NAMUN sebagaimana diuraikan berikut ini. 1. Bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah Pada tahun 2010 proporsi BBLR diketahui berdasarkan laporan dari program yang melaporkan kasus BBLR dengan jumlah 313 kasus. Gambaran kasus BBLR dari Kabupaten/Kota disajikan pada lampiran tabel 26. Dari keseluruhan bayi yang BBLR dilaporkan telah memperoleh penanganan sesui dengan prosedur. Namun untuk menekan jumlah BBLR diperlukan dukungan dari berbagai lintas sektor, salah satu penyebab BBLR adalah status gizi ibu hamil atau adanya penyakit yang memperberat kehamilannya.
2. Gizi Balita Dari hasil Pemantauan Status Gizi (PSG) selama tahun 2010 dari 45.519 balita yang ada terlihat bahwa prevalensi balita dengan gizi lebih adalah 1,78%, prevalensi gizi normal yaitu 80,07%, prevalensi gizi kurang sebesar 13,56% dan prevalensi gizi sangat kurang yaitu 4,59%.
Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah 2010
35
Sementara berdasarkan laporan dari Kabupaten/Kota tahun 2010 diketahui 130.226 balita yang ditimbang terdapat (91.585 Balita (70,33 %) yang naik berat badannya. Sedangkan Balita yang BGM tercatat sebanyak 7.202 (5,53%). Hal tersebut menunjukkan bahwa target persentase balita yang naik berat badannya belum memenuhi target 80%, sedangkan untuk balita BGM sudah memenuhi target SPM < 20%. GAMBAR III.2 PREVALENSI BALITA STATUS GIZI KURANG DAN SANGAT KURANG MENURUT INDEKS BERAT BADAN-UMUR, TAHUN 2006 - 2010
Sumber : Seksi BIMDAL Kesehatan Dasar Tahun 2010
Kabupaten Banggai merupakan Kabupaten dengan status gizi kurang terbanyak di bandingkan Kabupaten lain yang ada Provinsi Sulawesi Tengah yaitu 1.617 kasus atau (17,15%). Dari data yang ada juga ditunjukkan bahwa status gizi sangat kurang terbanyak di Kabupaten Parigi Moutong (7,6%). Upaya yang dilakukan untuk penanggulangan gizi kurang dan gizi sangat kurang adalah dengan kerjasama dengan lintas sektor.
Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah 2010
36
BAB IV SITUASI UPAYA KESEHATAN
Masyarakat sehat merupakan investasi yang sangat berharga dalam mencapai tujuan pembangunan kesehatan. Di bawah ini diuraikan berbagai upaya pelayanan kesehatan yang dilaksanakan serta gambaran hasil yang bisa dicapai selama kurun waktu 2010 di Provinsi Sulawesi Tengah.
A. PELAYANAN KESEHATAN DASAR Upaya pelayanan kesehatan dasar merupakan langkah awal yang sangat penting dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Dengan pemberian pelayanan kesehatan dasar secara tepat dan cepat, diharapkan sebagian besar masalah kesehatan masyarakat
sudah dapat
diatasi. Berbagai pelayanan kesehatan dasar yang dilaksanakan oleh fasilitas pelayanan kesehatan adalah sebagai berikut : 1. Pelayanan Kesehatan Ibu dan Bayi Seorang ibu mempunyai peran yang sangat besar didalam pertumbuhan bayi dan perkembangan anak. Gangguan kesehatan yang dialami seorang ibu yang sedang hamil berpengaruh pada kesehatan janin dalam kandungan hingga kelahiran dan masa pertumbuhan bayi dan anaknya. a. Pelayanan Antenatal (K1 dan K4) Pelayanan antenatal merupakan pelayanan kesehatan oleh tenaga
kesehatan
profesional
Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah 2010
(dokter
spesialis kandungan dan
37
kebidanan, dokter umum, bidan dan perawat) kepada ibu hamil selama masa kehamilannya sesuai pedoman pelayanan antenatal yang ada dengan titik berat pada kegiatan Promotif. Hasil pelayanan antenatal dapat dilihat dari cakupan pelayanan K1 dan K4. Cakupan K1 atau juga disebut akses pelayanan ibu hamil merupakan gambaran besaran ibu hamil
yang telah melakukan
kunjungan pertama ke fasilitas pelayanan kesehatan untuk mendapatkan pelayanan antenatal. Sedangkan K4 adalah gambaran besaran ibu hamil yang telah mendapat pelayanan ibu hamil sesuai dengan standar serta paling sedikit empat kali kunjungan, dengan distribusi sekali pada trimester pertama, sekali pada trimester dua dan dua kali pada trimester ketiga. Angka ini menggambarkan kualitas pelayanan kesehatan yang diberikan ke ibu hamil. Gambaran cakupan ibu hamil K1 dan K4 dalam 5 tahun terakhir dapat dilihat pada Gambar IV.1 berikut ini. GAMBAR IV.1 PERSENTASE CAKUPAN PELAYANAN K1 DAN K4 IBU HAMIL TAHUN 2003 – 2010
Sumber : Seksi BIMDAL Kesehatan Dasar Tahun 2010
Gambaran persentase cakupan pelayanan K4 ibu hamil selama tahun 2010, dapat dilihat pada Gambar IV.2 dibawah ini.
Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah 2010
38
GAMBAR IV. 2 PERSENTASE CAKUPAN PELAYANAN K4 IBU HAMIL MENURUT KABUPATEN/KOTA TAHUN 2010
Sumber : Seksi BIMDAL Kesehatan Dasar Tahun 2010
Gambaran di atas menunjukkan bahwa Kabupaten/Kota dengan persentase cakupan pelayanan K4 tertinggi adalah di Kabupaten Donggala (98,7%), sedangkan cakupan terendah adalah di Kabupaten Morowali (68,6%).
b. Pertolongan Persalinan oleh Tenaga Kesehatan Komplikasi dan kematian ibu maternal dan bayi baru lahir sebagian besar terjadi pada masa di sekitar persalinan, hal ini antara lain disebabkan pertolongan tidak dilakukan oleh tenaga kesehatan yang mempunyai kompetensi kebidanan (profesional). Dalam kurun waktu lima tahun terakhir, cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan termasuk pendampingan meningkat dari 80,06 % pada tahun 2009 menjadi 85,6 % pada tahun 2010. Gambaran cakupan persalinan oleh tenaga kesehatan tahun 2005-2010 dapat dilihat pada gambar IV.3 berikut ini .
Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah 2010
39
GAMBAR IV.3 PERSENTASE CAKUPAN PERSALINAN DAN MELALUI PENDAMPINGAN TENAGA KESEHATAN TAHUN 2005-2010
Sumber : Seksi BIMDAL Kesehatan Dasar Tahun 2010
Cakupan
persalinan
oleh
tenaga
kesehatan
menurut
Kabupaten/Kota dapat dilihat pada gambar IV.4 berikut : GAMBAR IV. 4 PERSENTASE CAKUPAN PERTOLONGAN PERSALINAN OLEH TENAGA KESEHATAN MENURUT KABUPATEN/KOTA TAHUN 2010
Sumber : Profil Kesehatan Kabupaten / Kota Tahun 2010
Pada gambar IV.4 tersebut di atas terlihat bahwa cakupan tertinggi di Kabupaten Banggai (97,2%) dan Kabupaten dengan cakupan terendah adalah Kabupaten Poso (74,5%).
Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah 2010
40
c. Ibu Hamil Risiko Tinggi yang dirujuk Pelayanan yang diberikan oleh tenaga bidan di desa dan puskemas untuk kasus ibu hamil yang memiliki risiko tinggi (Risti) yang tidak mampu ditangani dilakukan upaya rujukan ke unit pelayanan kesehatan yang lebih memadai. Dalam hal ini persentase ibu hamil dengan kondisi risiko tinggi yang dirujuk pada tahun 2010 mengalami peningkatan menjadi 70,7% bila dibandingkan dengan keadaan tahun 2009 sebesar 39,38%. Persentase cakupan ibu hamil dengan Risti yang telah dirujuk menurut Kabupaten/Kota dapat dilihat pada gambar IV. 5 berikut ini. GAMBAR IV. 5 PERSENTASE BUMIL RISTI/KOMPLIKASI YANG DIRUJUK MENURUT KABUPATEN/KOTA TAHUN 2010
Sumber : Seksi BIMDAL Kesehatan Dasar Tahun 2010
Dari gambar tersebut diatas terlihat bahwa Kabupaten/Kota yang dengan cakupan tertinggi adalah di Kabupaten Poso (92,7%), sedangkan Kabupaten dengan cakupan terendah adalah Kabupaten Banggai (65,6%). d. Kunjungan Neonatus Bayi hingga usia kurang satu bulan merupakan golongan umur yang memiliki risiko gangguan kesehatan paling tinggi. Upaya kesehatan
Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah 2010
41
yang dilakukan untuk mengurangi risiko tersebut antara lain dengan melakukan
pertolongan
persalinan
oleh
tenaga
kesehatan
dan
pelayanan kesehatan pada neonatus (0-28 hari) minimal dua kali, satu kali pada umur 0-7 hari dan satu kali lagi pada umur 8-28 hari. Dalam melaksanakan pelayanan neonatus, petugas kesehatan di samping melakukan pemeriksaan kesehatan bayi juga melakukan konseling perawatan bayi kepada ibu. Cakupan kunjungan neonatal (KN) selama periode tahun 2005-2010 dapat dilihat pada gambar IV.6 berikut ini. GAMBAR IV. 6 PERSENTASE CAKUPAN KUNJUNGAN NEONATUS TAHUN 2005 - 2010
Sumber : Seksi BIMDAL Kesehatan Dasar Tahun 2010
Hasil pemutahiran data Profil Kesehatan/pengumpulan data dari Kabupaten/Kota tahun 2010 menunjukkan bahwa persentase cakupan kunjungan neonatus lengkap adalah sebesar 96,1%, angka ini menunjukkan kenaikkan dari tahun sebelumnya yaitu 80,31% pada tahun 2009.
Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah 2010
42
GAMBAR IV. 7 PERSENTASE CAKUPAN KUNJUNGAN NEONATUS MENURUT KABUPATEN/KOTA TAHUN 2010
Sumber : Seksi BIMDAL Kesehatan Dasar Tahun 2010
Dari gambar tersebut diatas terlihat bahwa Kabupaten/Kota yang dengan cakupan tertinggi adalah di Kabupaten Morowali (100,2%), sedangkan Kabupaten dengan cakupan terendah adalah Kabupaten Tojo Una-una(88,4%). 2. Pelayanan Keluarga Berencana Keberhasilan program KB dapat diketahui dari beberapa indikator, pencapaian target KB Baru, cakupan peserta KB Aktif terhadap Pasangan Usia Subur (PUS), dan persentase peserta KB Aktif Metoda Kontrasepsi Efektif Terpilih (MKET). a. Pelayanan Peserta KB Baru Pencapaian target peserta KB baru dari tahun 2008-2010 mengalami peningkatan, dimana pada tahun 2008 (12,61%), tahun 2009 (15,80%) dan pada tahun 2010 menjadi 19,23 %. Persentase peserta KB Baru tertinggi di Kabupaten Morowali
(34,6%) dan terendah di
Kabupaten Poso (12,6%).
Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah 2010
43
Untuk mengetahui pola penggunaan alat kontrasepsi peserta KB Baru di Sulawesi Tengah tahun 2005 – 2010 dapat dilihat pada tabel 4.1 berikut : TABEL 4. 1 PERSENTASE POLA PENGGUNAAN ALAT KONTRASEPSI PESERTA KB BARU TAHUN 2005-2010 Pola Penggunaan Alat Kontrasepsi Tahun
IUD
Suntik
PIL
Kondom
Implant
MOP/MOW
Tab. Vagina
2005
1,53%
49,00%
44,05%
0,65%
4,34%
0,42%
0
2006
1,68%
48,69%
40,90%
0,73%
7,57%
0,43%
0
2007
2,08%
46,65%
41,49%
0,87%
8,57%
0,33%
0
2008
1,97%
45,43%
40,20%
3,28%
8,25%
0,88%
0
2009
2,75%
37,36%
37,97%
11,35%
9,63%
0,95%
0
2010
3,3%
40,6%
38,20%
10,1%
6,8%
1%
0
Sumber : Kanwil BKKBN Prov. Sulteng Tahun 2010
Dari tabel tersebut menunjukkan bahwa pada tahun 2010 terdapat penurunan persentase penggunaan alat kontrasepsi
Kondom dan
Implant sedangkan untuk IUD, Suntik, PIL dan MOP/MOW mengalami peningkatan jika dibandingkan tahun 2009.
b. Pelayanan Peserta KB Aktif Perkembangan Cakupan peserta KB aktif terhadap PUS selama 2005 - 2010 dapat dilihat pada gambar IV.8 sebagai berikut :
Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah 2010
44
GAMBAR IV.8 PERSENTASE CAKUPAN PESERTA KB AKTIF TERHADAP PASANGAN USIA SUBUR 2005-2010
Sumber : Kanwil BKKBN Prov.Sulteng Tahun 2010
Dari gambar tersebut di atas menunjukkan terjadinya sedikit penurunan cakupan peserta KB Aktif dari 74,84 pada tahun 2009 menjadi 74,51 pada tahun 2010, dengan cakupan tertinggi terdapat di Kabupaten Banggai (86,5%) sedangkan yang terendah berada di Kota Palu (66,8%). Pola penggunaan alat kontrasepsi peserta KB Aktif tahun 2005 – 2010 dapat dilihat pada tabel 4.2 sebagai berikut : TABEL 4.2 PERSENTASE POLA PENGGUNAAN ALAT KONTRASEPSI PESERTA KB AKTIF TAHUN 2005-2010 Pola Penggunaan Alat Kontrasepsi Tahun
IUD
Suntik
PIL
Kondom
Implant
MOP/MOW
Tablet Vagina
2005
8,39%
39,20%
42,32%
0,12%
7,16%
1,71%
0
2006
8,27%
39,51%
43,03%
7,32%
1,75%
0
2007
7,67%
39,26%
42,85%
0,12% 0,25%
7,76%
2,21%
0
8,44%
2,22%
0
2008
6,16%
39,78%
42,59%
0,81%
2009
5,20%
40,72%
40,75%
1,68%
9,39%
2,22%
0
40,4%
2,5%
9,0%
2,3%
0
2010
5,5%
40,3%
Sumber : Kanwil BKKBN Prov. Sulteng Tahun 2010
3. Pelayanan Imunisasi Program imunisasi merupakan salah satu program prioritas dari Departemen Kesehatan yang dinilai sangat efektif dalam menurunkan
Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah 2010
45
angka kesakitan dan kematian bayi akibat penyakit-penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi. Indikator program imunisasi yang digunakan untuk mengukur pencapaian Indonesia Sehat 2010 adalah Persentase Desa yang mencapai “Universal Child Immunization” (UCI). Desa yang mencapai UCI adalah desa yang cakupan imunisasi Campaknya ≥ 80%. Dari sejumlah desa/kelurahan yang melapor pada tahun 2010, sebanyak 60,18 % mencapai UCI. Angka ini mengalami penurunan jika dibandingkan dengan tahun 2009, yaitu sebanyak 69,94% mencapai UCI. Cakupan UCI yang relatif masih rendah antara lain akibat tingginya angka drop out (DO). Hal ini tampak dari masih adanya beberapa Kabupaten dengan angka DO DPT1-Campak yang melebihi batas toleransi (>10%). Gambaran cakupan imunisasi bayi pada tahun 2005-2010 dapat dilihat pada Gambar IV. 9 berikut ini: GAMBAR IV. 9 PERSENTASE CAKUPAN IMUNISASI DPT-1 DAN CAMPAK SERTA ANGKA DROP OUT (DO) TAHUN 2005 – 2010
Sumber : Seksi BIMDAL Pengendalian & Pemberantasan Penyakit Tahun 2010
Pelayanan imunisasi bayi mencakup vaksinasi BCG, DPT (3 kali), Polio (4 Kali), Hepatitis-B yang
dilakukan
melalui
Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah 2010
(3 kali) pelayanan
dan
imunisasi campak (1 kali),
rutin di Posyandu dan fasilitas
46
pelayanan kesehatan lainnya. Gambaran imunisasi dasar bayi selama tahun 2010 diukur dari cakupan imunisasi Campak. Menurut Bidang Pengendalian Masalah Kesehatan bahwa Kabupaten yang mencapai cakupan tertinggi adalah Kabupaten
Donggala
terendah
adalah
mencapai Kabupaten
(105,1%),
sedangkan
Toli-Toli (73%).
Rincian
cakupan cakupan
imunisasi bayi menurut Kabupaten/Kota dapat dilihat pada lampiran tabel 39. 4. Pelayanan Kesehatan Pra Usia Lanjut dan Usia Lanjut. Seiring dengan bertambahnya Umur Harapan Hidup (UHH) maka keberadaan karena
para
dengan
lanjut
usia
meningkatnya
tidak
dapat
kualitas
diabaikan begitu saja,
hidup
usila
maka
beban
ketergantungan dan biaya kesehatan yang ditimbulkannya akan semakin berkurang. Jumlah usila di Sulawesi Tengah tahun 2010 sebanyak 105.060 orang, namun baru 40,19 % yang telah mendapat pelayanan kesehatan. Cakupan tersebut cenderung meningkat dibandingkan tahun sebelumnya seperti terlihat pada gambaran pencapaian pelayanan kesehatan kelompok Pra Usia Lanjut dan Usia Lanjut lima tahun terakhir dapat dilihat pada Gambar IV. 10 berikut ini. GAMBAR IV. 10 PERSENTASE KELOMPOK PRA USILA DAN USILA YANG MENDAPAT PELAYANAN KESEHATAN TAHUN 2005-2010.
Sumber : Seksi BIMDAL Kesehatan Dasar Tahun 2010
Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah 2010
47
Gambar di atas menunjukkan presentase kelompok Pra Usila dan Usila yang mendapat pelayanan kesehatan selama tahun 2005 - 2010 mengalami fluktuasi.Data menunjukan bahwa pada tahun 2010 persentase cakupan pelayanan kesehatan Pra Usila dan Usila menjadi 40,19 % lebih tinggi jika dibandingkan data tahun 2009 (26,17%). Persentase cakupan pelayanan kesehatan Pra Usila dan Usila menurut Kabupaten/Kota disajikan pada lampiran tabel 48.
B. PELAYANAN KESEHATAN RUJUKAN DAN PENUNJANG Upaya pelayanan kesehatan kepada masyarakat dilakukan secara rawat jalan bagi masyarakat yang mendapat gangguan ringan dan pelayanan rawat inap baik secara langsung maupun melalui rujukan pasien bagi masyarakat yang mendapatkan gangguan kesehatan sedang hingga berat. Sebagian
besar
memberikan
sarana
pelayanan
pelayanan
Puskesmas
dipersiapkan
untuk
kesehatan dasar bagi kunjungan rawat jalan
sedangkan Rumah Sakit yang dilengkapi berbagai fasilitas
di samping
memberikan pelayanan pada kasus rujukan untuk rawat inap juga melayani untuk kunjungan rawat jalan. Gambaran pencapaian pelayanan kunjungan rawat jalan dan pasien rawat inap hasil pengumpulan data selama lima tahun terakhir dapat dilihat pada Gambar IV. 11.
Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah 2010
48
GAMBAR IV. 11 JUMLAH KUNJUNGAN RAWAT JALAN DAN PASIEN RAWAT INAP DI FASILITAS PELAYANAN KESEHATAN TAHUN 2005 - 2010
Sumber : Seksi BIMDAL Kesehatan Rujukan Tahun 2010
Berdasarkan gambar tersebut diatas
terlihat bahwa pelayanan
kesehatan untuk rawat jalan selama tahun 2010 mengalami penurunan menjadi 1.539.600 dibanding tahun 2009 sebanyak 1.652.078, demikian halnya pada rawat Inap juga terjadi penurunan dari 103.027 pada tahun 2009 menjadi 42.612 pada tahun 2010. Jumlah kunjungan rawat jalan dan pasien rawat inap di sarana pelayanan kesehatan menurut Kabupaten/Kota selama tahun 2010 disajikan pada lampiran tabel 58.
1. Pelayanan Kesehatan di Rumah Sakit Beberapa indikator standar terkait dengan pelayanan kesehatan di Rumah Sakit yang dipantau antara lain pemanfaatan tempat tidur (BOR), rata-rata lama hari perawatan (LOS), rata-rata tempat tidur dipakai (BTO), rata-rata selang waktu pemakaian tempat tidur (TOI), persentase pasien keluar yang meninggal (GDR), dan persentase pasien keluar yang meninggal < 24 jam perawatan (NDR).
Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah 2010
49
a. Angka Penggunaan Tempat Tidur (BOR) Angka penggunaan tempat tidur (BOR) adalah indikator yang digunakan untuk mengetahui tingkat pemanfaatan tempat tidur rumah sakit. Rata-rata BOR rumah sakit di Sulawesi Tengah pada tahun 2010 adalah 55,29 % dengan kisaran terendah 9,6% (RSU Kabelota Donggala) dan tertinggi 97.6% (RSU Buol). b. Rata-Rata Lama Perawatan (LOS) Rata-rata lama perawatan di Rumah Sakit (LOS = Length Of Stay) merupakan
indikator
yang
digunakan
untuk
mengukur
efisiensi
pelayanan rumah sakit . Rata-Rata LOS pada RSU di Sulawesi Tengah pada tahun 2010 adalah sebesar 3,91 hari. LOS tertinggi terdapat di RSU Madani yaitu 7,2 hari perawatan dan yang terendah di RS Bangkep yaitu 0,8 hari perawatan. c. Interval Penggunaan Tempat Tidur (TOI/Turn Over Interval) Turn Over Interval (TOI) adalah rata-rata jumlah hari TT tidak terpakai dari saat kosong sampai saat terisi berikutnya. Angka ini merupakan salah satu indikator tingkat efisiensi pelayanan rumah sakit. Standard TOI adalah 1 – 3 hari. Rata-rata TOI di RSU Sulawesi Tengah tahun 2010 adalah 5,9 hari, terendah di RSU Anutapura (1,0) dan yang tertinggi adalah RS Kabelota Donggala (30,2) hari. Bila dibandingkan dengan standard TOI maka keadaan RSU di Sulawesi Tengah menunjukkan bahwa tingkat efisiensi RSU masih rendah. d. Angka Kematian Umum (GDR/Gross Death Rate) Gross Death Rate (GDR) adalah angka kematian total pasien rawat inap yang keluar RS per 100 penderita keluar hidup dan mati. Indikator ini menggambarkan kualitas pelayanan suatu RS secara umum,
Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah 2010
50
meskipun GDR dipengaruhi juga oleh angka kematian ≤ 48 jam yang umumnya merupakan kasus gawat darurat. Rata-rata GDR di RSU Sulawesi Tengah pada tahun 2010 adalah 24,4 ‰, GDR tertinggi di RSU Mokopido Toli-Toli (4,3 ‰) dan yang terendah di RS Morowali (0,8 ‰). e. Angka Kematian Netto (NDR/Nett Death Rate) Nett Death Rate (NDR) adalah angka kematian ≥ 48 jam pasien rawat inap per 100 penderita keluar (hidup + mati). Indikator ini berguna untuk mengetahui kualitas pelayanan rumah sakit. Rata-rata NDR di RSU Sulawesi Tengah tahun 2010 adalah 9,3 ‰, dengan NDR tertinggi di RSU Undata (1,9 ‰) dan yang terendah di RS Bangkep (0,1 ‰). Pencapaian indikator pelayanan kesehatan di RS selama tiga tahun terakhir dapat dilihat pada Gambar IV.12 berikut ini. GAMBAR IV.12 PENCAPAIAN INDIKATOR BOR, GDR, NDR, LOS DAN TOI RUMAH SAKIT TAHUN 2005 - 2010
Sumber : Seksi BIMDAL Kesehatan Rujukan Tahun 2010
Berdasarkan
gambar
tersebut
diatas
menunjukkan
bahwa
pemakaian tempat tidur di rumah sakit selama 4 tahun terakhir ini
Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah 2010
51
mengalami penurunan yaitu pada tahun 2007 (52,7), tahun 2008 (50,9), tahun 2009 (48,3) dan pada tahun 2010 (43,1). Banyak faktor yang mempengaruhi angka BOR suatu rumah sakit, diantaranya semakin meningkatnya jumlah rumah sakit dan tempat tidur yang tersedia sedangkan jumlah populasi yang mencari pelayanan tidak terlalu tinggi perkembangannya atau perlu adanya pemisahan perhitungan BOR pada Rumah Sakit Khusus. Menurunnya angka GDR dan NDR pada tahun 2010, perlu ditindaklanjuti dengan strategi baru dalam pelayanan kesehatan yang dikaitkan dengan peningkatan kemampuan tenaga kesehatan termasuk prosedur rujukan. Sedangkan indikator pemakaian tempat tidur (TOI) dan lamanya hari rawatan dan selang waktu dalam pemakaian tempat tidur sedikit mengalami penurunan dari tahun sebelumnya. Gambaran secara rinci indikator pelayanan kesehatan di RS menurut Kabupaten/Kota tahun 2010 dapat dilihat pada lampiran tabel 59 dan tabel 60.
2. Pelayanan Ibu Hamil dan Neonatus Risiko Tinggi Hasil
pemutahiran
data/pengumpulan
data
profil
kesehatan
Kabupaten/Kota menunjukkan bahwa Cakupan pelayanan ibu hamil risiko tinggi yang dirujuk dan mendapatkan penanganan kesehatan selama tahun 2010 menunjukkan peningkatan dibandingkan tahun 2009. Kabupaten yang cakupannya tertinggi adalah Kabupaten Poso (92,7%) sedangkan yang terendah adalah Kabupaten Sigi (67,2%). Untuk pelayanan neonatus memiliki risiko tinggi yang dirujuk dan mendapatkan penanganan kesehatan selama tahun 2010 menunjukkan penurunan menjadi 25% dibandingkan cakupan tahun 2009 (41,58%). Persentase ibu hamil risiko tinggi dan neonatus risiko tinggi yang dirujuk
Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah 2010
52
dan mendapat pelayanan kesehatan dalam lima tahun terakhir dapat dilihat pada Gambar IV. 13. GAMBAR IV. 13 PERSENTASE IBU HAMIL DAN NEONATUS RISIKO TINGGI DIRUJUK DAN MENDAPAT PENANGANAN KESEHATAN TAHUN 2005 – 2010
Sumber : Seksi BIMDAL Kesehatan Dasar Tahun 2010
Persentase cakupan pelayanan kesehatan pada kelompok ibu hamil dan neonatus dengan risiko tinggi yang dirujuk menurut Kabupaten/Kota selama tahun 2010 disajikan tabel 31. 3. Pemanfaatan Obat Generik Penggunaan obat generik merupakan salah satu langkah dalam upaya meningkatkan kemampuan masyarakat menjangkau obat yang berkualitas. Keberhasilan dalam sosialisasi pemanfaatan obat generik sangat dipengaruhi oleh keseriusan tenaga kesehatan dan terjaminnya ketersediaan obat generik di fasilitas kesehatan.
C. PEMBERANTASAN PENYAKIT MENULAR Upaya pemberantasan penyakit menular lebih ditekankan pada pelaksanaan surveilans epidemiologi dengan upaya penemuan penderita
Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah 2010
53
secara dini yang ditindaklanjuti dengan penanganan secara cepat melalui pengobatan penderita.Di samping itu pelayanan lain yang diberikan adalah upaya pencegahan dengan pemberian imunisasi, upaya pengurangan faktor risiko
melalui
kegiatan
untuk
peningkatan
kualitas
lingkungan
serta
peningkatan peranserta masyarakat dalam upaya pemberantasan penyakit menular yang dilaksanakan melalui berbagai kegiatan. Uraian singkat berbagai upaya tersebut seperrti berikut ini.
1. Penyelidikan Epidemiologi dan Penanggulangan Kejadian Luar Biasa Upaya penyelidikan epidemiologi dan penanggulang Kejadian Luar Biasa (KLB) merupakan tindak lanjut dari penemuan dini kasus-kasus penyakit berpotensi wabah yang terjadi pada masyarakat. Upaya penanggulangan
yang
dilakukan
dimaksudkan
untuk
mencegah
penyebaran lebih luas dan mengurangi dampak negatif yang dapat ditimbulkan. Persentase desa/kelurahan yang terkena KLB dan mendapat penanganan dalam kurun waktu < 24 jam selama tahun 2010 terjadi peningkatan menjadi 100% dibandingkan laporan pada tahun 2009 sebesar 89%. Gambaran desa terkena KLB dan penanganan < 24 jam menurut Kabupaten/Kota selama tahun 2009 disajikan dalam lampiran tabel 51. Berdasarkan
hasil
pemutahiran
data/pengumpulan
data
profil
dari
Kabupaten/Kota selama tahun 2005-2010 jumlah desa/kelurahan yang melaporkan terkena KLB dan yang mendapatkan penanganan kurang dari 24 jam dapat dilihat pada Gambar IV. 14 berikut.
Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah 2010
54
GAMBAR IV. 14 JUMLAH DESA/KELURAHAN YANG TERKENA KLB DAN MENDAPATKAN PENANGANAN <24 JAM TAHUN 2005 – 2010
Sumber : UPT Surdatin Tahun 2010
Sedangkan UPT SURDATIN mencatat jumlah kasus KLB selama tahun 2010 sebanyak 10 jenis penyakit dengan jumlah 2.515 penderita dan 56 kematian. Beberapa penyakit dengan jumlah kasus yang tinggi adalah penyakit Diare (857 penderita) dengan 37 kematian (CFR 4,32%). CFR tertinggi terjadi pada Gizi Buruk (CFR 100%) dari 4 penderita (kasus) yang terjadi. Jumlah penderita dan kematian, CFR KLB menurut jenis KLB pada tahun 2010 disajikan pada lampiran tabel 50. 2. Pemberantasan TB – Paru Upaya pencegahan dan pemberantasan penyakit TB-Paru dilakukan dengan pendekatan DOTS (Directly Observe Treatment Shortcource) atau pengobatan TB-Paru dengan pengawasan langsung oleh Pengawas Menelan Obat (PMO). Kegiatan ini meliputi upaya penemuan penderita dengan pemeriksaan dahak di sarana pelayanan kesehatan yang ditindaklanjuti dengan paket pengobatan. Berdasarkan jumlah penduduk yang ada di Sulawesi Tengah, maka diperkirakan kasus TB BTA positif dimasyarakat sekitar 5.208 orang.
Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah 2010
55
Pada tahun 2010 hanya ditemukan 2.307 kasus yang menandakan CDR hanya 45,54%. Case Detection Rate masih sangat rendah dari beberapa Kabupaten juga ada yang penyampaian sudah cukup baik diantaranya adalah Kabupaten Poso, Kabupaten Banggai dan Kabupaten Toli-Toli. Tetapi secara rata-rata Propinsi masih dibawah 70%. Berbagai upayaupaya yang dilakukan promosi secara aktif juga telah dilakukan pendekatan pelayanan yaitu memaksimalkan Puskesmas Pembantu dan Bidan Desa untuk mendekatkan pelayanan TB di masyarakat terpencil. Untuk memaksimalkan pelaksanaan program TB, sangat dibutuhkan dana operasional program melalui dana APBD II Kabupaten. Jika dilihat dari angka Keberhasilan Pengobatan tergambar bahwa terdapat 2 (Dua) Kabupaten dengan Angka Succes Rate < 85%, yaitu Kabupaten Buol dan Kabupaten Banggai Kepulauan. Rendahnya angka Succes Rate pada Kabupaten tersebut disebabkan oleh tingginya angka defaulter. Diperlukan peningkatan motivasi kepada pasien dan petugas pengelola Puskesmas agar melakukan pelaksanaan Program TB sesuai Protap. Persentase TB Paru sembuh dapat dilihat pada lampiran tabel 12, berikut disajikan Persentase TB Paru sembuh dalam peta untuk tahun 2008, 2009 dan 2010. GAMBAR IV. 15 PERSENTASE TB PARU SEMBUH TAHUN 2009
Sumber : Seksi BIMDAL Pengendalian & Pemberantasan Penyakit Tahun 2009
Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah 2010
56
GAMBAR IV. 16 PERSENTASE TB PARU SEMBUH TAHUN 2010
Sumber : Seksi BIMDAL Pengendalian & Pemberantasan Penyakit Tahun 2010
3. Pemberantasan Penyakit ISPA Dalam rangka pemberantasan penyakit Infeksi Saluran Pernafasan Akut (P2-ISPA), upaya penanggulangan difokuskan pada penanggulangan penyakit Pneumonia terutama pada anak usia balita. Melalui penemuan secara dini dan tatalaksana kasus yang tepat dan cepat diharapkan dapat mengurangi angka kesakitan dan kematian balita akibat Pneumonia. Salah satu upaya yang telah dikembangkan adalah melalui suatu pendekatan yang dikenal dengan Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS), dimana pendekatan ini diterapkan dalam penanganan balita sakit yang datang ke sarana unit pelayanan kesehatan. Melalui pendekatan ini, tatalaksana kasus ISPA dan beberapa penyakit tertentu yang diderita oleh balita dapat dijaring secara bersamaan atau sekaligus melalui satu kali pemeriksaan sehingga waktu yang digunakan lebih efektif dan efisien. Demikian juga dalam tindakan pengobatan dapat lebih efisien khususnya dalam penggunaan antibiotika. Tatalaksanan kasus ISPA di unit pelayanan kesehatan yang belum mempunyai fasilitas yang memadai dapat melakukan tindakan rujukan
Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah 2010
57
terhadap kasus Pneumonia Berat ke sarana kesehatan yang lebih lengkap (Puskesmas Perawatan, Rumah Sakit atau Dokter/Dokter Ahli. Sesuai Pendoman Pengendalian Penyakit ISPA tahun 2009, salah satu tujuan khusus Pengendalian Pneumonia Balita diantaranya adalah tercapainya penemuan dan tatalaksana kasus Pneumonia Balita pada tahun 2010 sebesar 60% (berturut-turut hingga tahun 2014 pencapaian ditingkatkan sebesar 10% setiap tahunnya). Artinya yang menjadi indikator program ISPA untuk tahun 2010 adalah penemuan kasus Pneumonia Balita dan dilakukan tatalaksana kasus sesuai standar sebesar 60%. Indikator pencapaian penemuan kasus ini lebih rendah 26% dari target indikator yang telah ditetapkan sebelumnya (86%) sesuai RKJMN Penanggulangan Pneumonia Balita tahun 2005-2009. Dari hasil pertemuan pemutahiran data/pengumpulan data profil dari Kabupaten/Kota selama tahun 2004-2010 terlihat bahwa persentase cakupan penemuan dan pengobatan Pneumonia pada balita tahun 2010 mengalami penurunan drastis (25,9%) jika dibanding dengan tahun 2009 (100%),seperti terlihat pada lampiran tabel 13. Hasil cakupan penemuan penderita Pneumonia pada balita dari tahun ke tahun berfluktuasi dan cenderung menurun serta semakin jauh dari target sesuai indikator yang seharusnya dicapai setiap tahunnya. Hal tersebut disebabkan oleh berbagai faktor, antara lain : kuantitas dan kualitas tenaga terlatih dalam penemuan kasus masih rendah, dukungan dana untuk kegiatan program sangat minim bahkan dibeberapa daerah Kabupaten/Kota alokasi dana tidak tersedia, sarana dan prasaranan belum optimal, dan lain-lain. Sementara itu data yang ada belum dapat menggambarkan situasi penderita ISPA yang sesungguhnya karena masih banyak kasus-kasus yang tidak tercatat, seperti misalnya penderita yang berobat ke rumah sakit atau klinik/balai pengobatan/praktek swasta, sehingga banyak kasus Pneumonia pada balita yang tidak terjaring dalam sistim pencatatan dan
Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah 2010
58
pelaporan program ISPA yang telah berjalan selama ini. Hal ini disebabkan kegiatan kemitraan dengan lintas sektor atau lintas program belum berjalan dengan baik. 4. Penanggulangan Penyakit HIV/AIDS Provinsi Sulawesi Tengah dengan letak geografis yang sangat strategis mempunyai potensi untuk terjadi penularan kasus HIV dan AIDS. Kasus pertama dilaporkan pada tahun 2002. Ditahun 2002 telah dideteksi melalui survey surveilans (Sero Survey) sebanyak 3 kasus HIV dan sampai akhir tahun 2010 ini jumlah kasus HIV dan AIDS sebanyak 151 kasus dan 35 orang telah meninggal dunia. Tahun 2010 jumlah kasus
HIV dan AIDS sebanyak 45 kasus.
Karakteristik dari 45 kasus yang didapat adalah WNI 100%, kasus terbanyak wanita 26 kasus (58%) yang mengenai usia produktif yaitu golongan umur 25 s.d 29 tahun, 11 kasus (24%) dan golongan umur 30 s.d 34 tahun, 11 kasus. GAMBAR IV. 17 PESEBARAN KASUS AIDS, INFEKSI HIV DAN MENINGGAL DI PROVINSI SULAWESI TENGAH SAMPAI DENGAN TAHUN 2010
Kasus AIDS
Infeksi HIV
Meninggal
Sumber : Bidang Pengendalian Masalah Kesehatan Tahun 2010
Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah 2010
59
Kasus HIV dan AIDS terbanyak ditemukan pada tahun 2010 dibanding tahun 2009. Jumlah Kasus HIV dan AIDS yang ditemukan tahun 2010 adalah 45 kasus dengan prevalensi 2.5% dan kasus HIV/AIDS yang ditemukan terbanyak pada tahun 2009 yaitu 28 kasus dengan prevalensi 1,59%. GAMBAR IV. 18 JUMLAH KASUS INFEKSI HIV DAN AIDS DI PROVINSI SULAWESI TENGAH TAHUN 2002 – 2010
Sumber : Bidang Pengendalian Masalah Kesehatan Tahun 2010
Di Provinsi Sulawesi Tengah, kasus HIV dan AIDS ditemukan melalui kegiatan Sero Survey dibeberapa Kabupaten/Kota dan kegiatan VCT di beberapa klinik VCT. Dan prevalensi tertinggi kasus HIV dan AIDS yang ditemukan di wilayah Kota Palu yakni 6,92 %. GAMBAR IV. 19 PREVALENSI HIV DI PROVINSI SULAWESI TENGAH TAHUN 2002 – 2010
Sumber : Bidang Pengendalian Masalah Kesehatan Tahun 2010
Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah 2010
60
Adapun upaya-upaya penanggulangan yang telah dilakukan adalah sebagai berikut: I.
Dinas Kesehatan Propinsi Sulawesi Tengah Peningkatan gaya hidup melalui penyuluhan pada masyarakat risiko tinggi. Sero Survei HIV pada kelompok risiko tinggi. Menggalang
kemitraan
melalui
kerjasama
lintas
sektor/lintas
program, LSM, dan KPA. Terbentuknya 7 klinik VCT di Wilayah Kota Palu (RSU. Undata, RS. Bhayangkara, RSJ. Madani,Tondo, Rumkit, LP.Petobo dan Rutan Maesa) dan 6 Klinik VCT di Kabupaten (PKM.Tinggede, PKM. Donggala, RSUD Anuntaloko Parimo, RSUD Poso, RSUD Luwuk dan PKM Ampana Barat). Penyebaran Informasi melalui media cetak dan media elektronik. Terbentuknya Komite Terpadu Pencegahan & Penanggulangan HIVAIDS dan Taman Baca sebagai pusat informasi kesehatan. Terbentuknya KPAP Sulawesi Tengah. Dilaksanakannya Pertemuan KPA Se- Provinsi Sulawesi Tengah. Dilaksanakannya Pertemuan Pokja IMS & HIV-AIDS. Melaksanakan Malam Renungan AIDS dan Hari AIDS Sedunia. II.
Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Peningkatan SDM melalui Pelatihan VCT Diadakannya
Pelatihan
bagi
Pendidik
Sebaya
di
beberapa
kabupaten oleh KPA Pelatihan Tim Asistensi di Makassar Diadakannya advokasi oleh Tim Asistensi ke beberapa kabupaten & Kota Palu dalam rangka pembentukan KPA di Kabupaten/Kota Melaksanakan rapat pokja secara berkala. Melaksanakan Hari AIDS Sedunia. Sekretariat KPAP dipusatkan di Natoro Farma
Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah 2010
61
Provinsi Sulawesi Tengah telah mendapatkan kenyataan bahwa telah dilaporkan adanya pengidap infeksi HIV sebanyak 101, kasus AIDS sebanyak 50 kasus dan 35 meninggal. Dengan prinsip fenomena gunung es artinya masih banyak kasus yang tersembunyi dan belum terdeteksi di masyarakat. Kegiatan yang sifatnya terpadu dan promotif sangatlah diperlukan. Penanggulangan HIV-AIDS perlu mendapatkan prioritas sebagai suatu komitmen daerah yang tercermin dari adanya dana dari daerah lintas sektor terkait dan adanya kepedulian dalam penanggulangan masalah yang kian dirasakan lebih meluas terlebih dengan ancaman banyaknya pengguna narkoba. Komisi Penanggulangan AIDS sebagai suatu wadah yang diharapkan dapat lebih pro aktif, bergandengan tangan menggali potensi-potensi yang ada dalam usaha penanggulangan HIV-AIDS. 6. Pemberantasan Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) Berbagai upaya pemberantasan penyakit demam berdarah dengue yang meliputi kegiatan seperti pencegahan, pelaporan, pertolongan penderita, pengendalian vektor dan pemberantasan sarang nyamuk (PSNDBD) telah dilakukan, namun ternyata hasilnya belum mampu untuk menekan kasus DBD dengan jumlah kasus setiap tahun terus mengalami peningkatan. Hal ini disebabkan karena lingkungan yang masih kurang bersih dan masyarakat masih belum merubah perilaku untuk hidup bersih, sehingga menyebabkan terdapatnya genangan-genangan air tempat perindukkan berkembangnya jentik nyamuk DBD. Berdasarkan
hasil pemutahiran data profil dari Kabupaten/Kota
diperolah data jumlah kasus selama tahun 2010 sebesar 2092 kasus yang terjadi di 11 Kabupaten/Kota se –Sulawesi Tengah (100% ditangani). Kasus terbanyak terjadi di Kota Palu (1.325 kasus) dan yang terendah di Kabupaten Banggai Kepulauan (3 Kasus). Gambaran penemuan dan penanganan penderita DBD menurut hasil pemutahiran
Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah 2010
62
data/pengumpulan data dari pemegang program
selama enam tahun
terakhir dapat dilihat dalam gambar IV.18 berikut ini. GAMBAR IV .20 JUMLAH KASUS DBD DITEMUKAN DAN DITANGANI TAHUN 2005 – 2010
Sumber : Seksi BIMDAL Pengendalian & Pemberantasan Penyakit Tahun 2010
7. Pemberantasan Penyakit Malaria Dengan
penegakan
diagnosa
kasus
berdasarkan
konfirmasi
laboratorium/mikroskopis dan pengobatan yang cepat dan tepat merupakan salah satu upaya yang dilakukan dalam pengendalian penyakit malaria disamping pengendalian/pemberantasan vektor dalam rangka pencapaian indikator Annual Parasite Incidente/API < 1 per mil. Data dari pengelola program malaria dilaporkan bahwa selama tahun 2010 jumlah penderita Klinis sebesar 92.953 dengan hasil 16.844 yang positif menderita penyakit Malaria. Angka-angka tersebut menunjukkan adanya peningkatan dari tahun-tahun sebelumnya (tahun 2008 dan tahun 2009). Berikut disajikan dalam bentuk gambar Peta Pesebaran Malaria Klinis Tahun 2010.
Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah 2010
63
GAMBAR IV. 21 PETA PERSENTASE PESEBARAN MALARIA KLINIS TAHUN 2010
Sumber : Seksi BIMDAL Pengendalian & Pemberantasan Penyakit Tahun 2010
Adanya peningkatan kejadian kesakitan Malaria disebabkan oleh masih terdapat 52,37% Puskesmas/UPK yang melakukan konfirmasi Laboratorium dan penegakan diagnosis kasus belum seperti yang diharapkan yaitu hanya 18,12%. Pengobatan penderita hanya 83,5% dengan penggunaan ACT ( Artemisinin Combination Therapi) sebanyak 30,65% ( 5.163 kasus dari 16.844 kasus positif). Berdasarkan hal tersebut maka pengelola program Malaria telah melakukan upaya-upaya seperti penyediaan sarana/ Mikroskop dan RDT/Rapid Diagnostic Test dan peningkatan SDM melalui berbagai bentuk pelatihan bagi para Dokter dan Perawat di Rumah Sakit dan Puskesmas se Provinsi Sulawesi Tengah.
Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah 2010
64
8. Pemberantasan Penyakit Kusta Provinsi
Sulawesi
Tengah
telah
melaksanakan
Program
Penanggulangan Kusta sejak tahun 1979 dengan intensifikasi program pada tahun 1981 dimana pada saat itu angka kesakitan (prevalensi) dengan random survey didapati 97/10.000 hingga 28/10.000 penduduk. Provinsi Sulawesi Tengah telah banyak mengalami kemajuan yaitu sejak tahun 2001 telah berkisar 1 – 2 / 10.000 penduduk. Pada akhir tahun 2006 prevalensi menjadi 1,59/10.000 penduduk dengan CDR 16,63/100.000 penduduk. Namun selama tiga tahun terakhir terjadi penurunan yakni pada akhir tahun 2007 prevalensi turun 1,45/10.000 penduduk dengan jumlah kasus baru 383 kasus yang terdiri dari PB 110 orang dan MB 237 orang seiring dengan penurunan CDR menjadi 15.83/100.000 penduduk. Pada akhir tahun 2008 prevalensi turun 1,32/10.000 penduduk dengan jumlah kasus baru 328 kasus yang terdiri dari PB 74 orang dan MB 254 dengan penurunan CDR menjadi 13.55/100.000 penduduk. Pada tahun 2009 terjadi peningkatan kasus menjadi 347 kasus. Sedangkan pada akhir tahun 2010 prevalensi 1,43/10.000 penduduk dengan jumlah kasus baru 356 kasus yang terdiri dari PB 93 orang dan MB 263 kasus. Rincian jumlah kasus baru kusta tahun 2010 dapat dilihat pada lampiran tabel 17. Naik turunnya CDR sangat ditentukan oleh aktivitas penemuan penderita yang dilakukan. Beberapa kegiatan dapat dilakukan untuk meningkatkan CDR adalah pemeriksaan kontak secara intensif kepada semua penderita baru, penyebarluasan informasi kepada masyarakat dan petugas kesehatan lainnya selain jurim dapat membantu petugas dalam menemukan kasus kusta. Menginggat kusta merupakan penyakit kronis dengan masa inkubasi yang panjang berdampak pada Eliminasi Kusta yang sulit tercapai dalam waktu
dekat.
Upaya
terpenting
adalah
menjaga
kesinambungan
penanggulangan kusta yang harus didukung oleh berbagai program dan sektor terkait. Komitmen Pemerintah Daerah sangat diperlukan termasuk
Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah 2010
65
pendanaan untuk menjaga kesinambungan pengendalian program kusta kedepan. Secara Provinsi angka cacat > 5 %, patut dipertimbangkan untk melaksanakan kegiatan penemuan kasus baru yang bersifat aktif seperti mengintensifkan pemeriksaan kontak bagi penderita baru dan melakukan survei RVS atau Chase Survey bagi daerah kantong kusta sehingga kasus kusta ditemukan secara dini sebelum mengalami kecacatan. Hanya 3 (tiga) kabupaten dengan angka cacat < 5% yaitu Kabupaten Morowali, Kabupaten Banggai dan Kabupaten Toli-Toli. Walaupun demikian, perlu dilakukan konfirmasi diagnosis oleh wasor kabupaten maupun provinsi. Jika dilihat kasus anak terdapat 6 (Enam) kabupaten yang kasus anak (umur > 5 tahun) yaitu Kota Palu, Kabupaten Poso, Kabupaten Morowali, Kabupaten Parigi Moutong, Kabupaten Toli-Toli dan Kabupaten Sigi yang hal ini menunjukkan bahwa transmisi penularan pada enam kabupaten/kota tersebut masih berlangsung. Masa pengobatan kusta cukup panjang, berdasarkan Klasifikasi. Untuk tipe PB dibutuhkan masa pengobatan 6-9 bulan, sedangkan tipe MB masa pengobatan 12 – 18 bulan. Persentase penderita yang selesai berobat terdapat 3 (tiga) Kabupaten dengan RFT<85% yaitu Kota Palu, Kabupaten Toli-Toli dan Kabupaten Tojo Unauna. Diperlukan peningkatan motifasi dari petugas dan penderita itu sendiri untuk memaksimalkan pengobatan. Bagi penderita kusta yang tinggal di luar wilayah perlu dipertimbangkan agar dikembalikan pada wilayah terdekat yang memiliki pelayanan kusta yang baik sebagai upaya meminimalisir angka defaulter.
9. Pemberantasan Penyakit Filariasis Penyakit Kaki Gajah/Filariasis adalah merupakan penyakit menular yang masih menjadi masalah bagi masyarakat, penyakit ini tersebar hampir di seluruh pelosok daerah Sulawesi Tengah terutama di daerah pedesaan dengan tingkat endemisitas yang berbeda-beda.
Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah 2010
66
Berdasarkan komitmen Global WHO pada tahun 2000 tentang eliminasi Penyakit Kaki Gajah, kesepakatan ini merupakan realisasi dari resolusi WHA pada tahun 1997 tentang eliminasi Penyakit Kaki Gajah di seluruh dunia. Kondisi biologis yang berkaitan dengan permasalahan kesehatan di Provinsi Sulawesi Tengah adalah keberadaan vektor penyakit Filariasis yang lenih dari satu spesies, daerah yang dengan pola pemanfaatan lahan sangat berpengaruh pada penularan penyakit yang dipengaruhi oleh lingkungan, terutama lingkungan yang mendukung atas keberadaan tempat perindukkan, khususnya untuk vektor Filariasis. Penyakit Filariasis/Kaki Gajah adalah penyakit menular yang disebabkan oleh Infeksi Cacing Filaria yang hidup di saluran dan kelenjar getah bening (Limfe) serta menyebabkan gejala akut, kronis dan ditularkan oleh berbagai jenis nyamuk. Di Indonesia terdapat 3 spesies Cacing Filaria yaitu Wucheria bancropti, Brugia malayi dan Brugia timori dan yang ada di Sulawesi Tengah yaitu Wucheria bancropti dan Brugia malayi. Meskipun Filariasis tidak menyebabkan kematian tetapi merupakan salah satu penyebab utama timbulnya kecacatan. Penyakit ini bersifat menahun (kronis) bila tidaki mendapat pengobatan yang sempurna dapat menimbulkan cacat menetap berupa pembesaran kaki, tangan, payudara dan alat kelamin, penyakit ini tidak memandang jenis kelamin, bagi penderita yang sudah cacat akan dapat menimbulkan stigma sosial, menurunkan kualitas sumber daya manusia, seumur hidupnya mereka tidak dapat bekerja secara optimal bahkan sangat tergantung kepada orang lain sehingga menjadi beban terhadap keluarga, masyarakat dan negara. Pada tahun 2010 di Sulawesi Tengah terdapat penderita Filariasis sebanyak 145 orang dan jumlah ini mengalami penurunan dari tahun 2009 (590). Rincian jumlah kasus Filariasis yang ditangani pada tahun 2010 dapat dilihat pada lampiran tabel 25.
Diharapkan pengobatan massal
dilakukan serentak di seluruh wilayah endemis untuk menghindari reinfeksi
Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah 2010
67
pada daerah yang telah bebas filariasis. Untuk itu diperlukan perhatian program filariasis dalam penentuan Kabupaten/Kota endemis guna mewujudkan eliminasi filariasis tahun 2020 di Sulawesi Tengah. Langkah konkrit yang harus dilaksanakan adalah Dinas Kesehatan Provinsi berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota untuk melaksanakan pemeriksaan darah jari (SDJ). Dari hasil tersebut akan dapat menentukan endemisitas suatu daerah, selanjutnya daerah endemis melaksanakan penggobatan massal. Untuk merealisasikan eliminasi filaria, telah disepakati bahwa obat (Filarsan) disediakan oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, kemudian pelatihan tenaga (SDM) oleh Dinas Kesehatan Provinsi dan biaya operasional pengobatan disiapkan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota.
10. Penyakit Schistosomiasis Schistosomiasis atau disebut demam keong disebabkan oleh cacing schistosoma japonicum. Cacing dewasa hidup didalam vena mesentrika superior serta cabang-cabangnya, akan tetapi dapat pula didalam vena mesenterika. Sebagaimana diketahui bahwa schistosomiasis adalah penyakit menular kronis yang disebabkan infeksi trematoda. Cacing ini hidup didalam pembuluh darah vena manusia dan binatang vertebrata khusunya mamalia dibeberapa daerah tropic dan sub tropic. Terdapat tiga jenis cacing yang menimbulkan penyakit ini pada manusia yaitu schistosoma haematobium, schistosoma mansoni dan schistosoma japonicum. Gejala penyakit ini antara lain adalah adanya urtikaria (gatal-gatal), sindroma disentri, demam, mual/muntah, tidak ada nafsu makan, hematomegali, splenomegali, melena, ascites dan dapat menyebabkan kematian. Penyakit ini pertama kali ditemukan di lindu pada tahun 1937 (Brug & Tesch), sedangkan hospes perantaranya baru ditemukan pada tahun 1971,
Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah 2010
68
yang kemudian diidentifikasi oleh Davis dan Carney (1972) sebagai Oncomelania hupensis lindoensis, bersifat ampibi. Keong hidup di daerahdaerah yang becek terlindung dari terik matahari langsung dan banyak humus. Sulawesi Tengah merupakan satu – satunya propinsi dari 33 propinsi di Indonesia yang endemis Schistosomiasis, penyakit ini terdapat di 2 kabupaten dari 11 kabupaten /kota yang ada di Sulawesi Tengah, tepatnya di Dataran Lindu Kecamatan Lindu Kabupaten Sigi, Lembah Napu Kecamatan Lore Utara, Lore Timur dan Lore Piore, Lembah Besoa Kecamatan Lore Tengah
dan Lembah Bada Kecamatan Lore Barat
Kabupaten Poso, ke 2 kabupaten ini merupakan daerah yang sangat subur dan jarang penduduknya serta terisolir dengan prevalensi penyakit schistosomiasis pada tahun – tahun sebelumnya berada pada kondisi dibawah 1% namun pada tahun 2007, 2008 prevalensinya 1,40%, 2,20% dan tahun 2009 mengalami peningkatan secara drastis menjadi 3,06%. Dari 17 desa yang disurvey pada manusia tahun 2010 semester I di Napu dengan jumlah penduduk 13.704 jiwa dengan jumlah penduduk yang mengumpulkan tinjanya pada 10.454 atau 78,4% terdapat 500 (4,78%) jiwa yang positif schistosomiasis, Pengobatan 99,6%, infetion rate keong 1,88% dan infetion rate tikus 7,92%, Semester II 8 desa yang disurvey dengan jumlah penduduk 6816 jiwa dengan jumlah jiwa yang mengumpulkan tinja 6332 (76,2%) jiwa, terdapat 134 (2,12%) jiwa yang positif schistosomiasis, infetion rate keong 4%. Lembah Bada Kec. Lore Barat Kab. Poso yang diadakan survey tinja 6 desa cakupan pemeriksaan 61,1% dengan jumlah penduduk positif tertular schistosomiasis 88 orang atau 5,9%. Dari 4 desa dan 3 dusun yang disurvey pada manusia di Lindu Kec. Lindu Kab. Sigi dengan jumlah penduduk yang harus diperiksa 3.278 jiwa dengan jumlah penduduk yang mengumpulkan tinja 2.238 (68,27%)
Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah 2010
69
terdapat 72 (3,22%) orang yang positif schistosomiasis, Pengobatan 98%, infetion rate keong 1,85% dan infetion rate tikus 3,8%. Pada semester II infetion rate keong 2,5% dan infetion rate tikus 8,3%. Provinsi Sulawesi Tengah semester I cakupan pemeriksaan tinja 73,04% dengan angka positif penduduk 4,66%, Pengobatan 98,94%, infetion rate keong 1,87% dan infetion rate tikus 7%. Sedangkan semester II cakupan pemeriksaan tinja 76,2% persentase positif schistosomiasis 2,12%,infetion rate keong 3,3% dan infetion rate tikus 9,8%. Dalam penanganan penyakit Schistosomiasis terdapat beberapa permasalahan-permasalahan yang mempengaruhi terjadinya peningkatan prevalensi tersebut di atas diantaranya adalah sumber daya semakin berkurang, kurangnya peran lintas sector, komitmen mengendalikan schistosomiasis semakin berkurang, masih adanya masyarakat yang memanfaatkan
sumber
air
bersih
dari
fokus
keong,
penyebaran
schistosomiasis semakin luas, alat transportasi di Lab. Schistosomiasis Napu tidak ada, Mikroskop di Lab. Schistosomiasis Lindu kurang, dan sarana dan prasarana serta sumber daya di Puskesmas Lengkeka Kec. Lore Barat Kab. Poso belum ada. Untuk itu perlu diupayakan langkah-langkah sebagai berikut yaitu : Pembentukan kader schistosomiasis, Penambahan/regenerasi petugas laboratorium schistosomiasis, Meningkatkan PSM dan pemerintah desa, Perlu dilakukan sinkronisasi kegiatan antara pusat, Provinsi dan kabupaten secara periodik dan Perlu pembentukan lab. Schistosomiasis di Kec. Lore Barat. Gambaran prevalensi Schistosomiasis dalam kurun waktu 5 tahun terakhir secara jelas dapat dilihat pada Tabel 4.3 dibawah ini :
Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah 2010
70
TABEL 4.3 PREVALENSI SCHISTOSOMIASIS DI SULAWESI TENGAH TAHUN 2006-2010 No.
Lokasi
1.
2006
2007
2008
2009
2010
Cycl I
Cycl II
Cyc I
Cycl II
Cyc I
Cycl II
Cyc I
Cycl II
Cyc I
Cycl II
Lindu
0,52
0,23
1,40
-
2,20
0
2.47
0
3.22
2.
Napu
1,55
1,21
1,14
1,84
2,32
0,88
3.79
0
4.78
0 2.12
3.
Sulteng
1,19
0,76
1,20
-
4,52
0,88
3.60
0
4.66
2.12
Sumber : Seksi BIMDAL Pengendalian & Pemberantasan Penyakit Tahun 2010
Dari data tersebut diatas gambaran prevalensi Schistosomiasis di Lindu dan Napu
dapat dilihat pada gambar IV.22 dan IV.23 sebagai
berikut:
GAMBAR IV.22 PREVALENSI SCHISTOSOMIASIS DI LINDU TAHUN 2003 - 2010
GAMBAR IV.23 PREVALENSI SCHISTOSOMIASIS DI NAPU TAHUN 2003 - 2010
Sumber : Seksi BIMDAL Pengendalian & Pemberantasan Penyakit Tahun 2010
Sedangkan gambaran prevalensi penyakit Schistosomiasis di Sulawesi Tengah tahun 2005 - 2010 dapat dilihat pada Gambar IV.24 berikut.
Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah 2010
71
GAMBAR IV. 24 PREVALENSI SCHISTOSOMIASIS DI SULAWESI TENGAH TAHUN 2005-2010
Sumber : Seksi BIMDAL Pengendalian & Pemberantasan Penyakit Tahun 2010
Setelah
melihat
gambaran
semakin
tingginya
prevalensi
Schistosomiasis di Sulawesi Tengah, maka perlu upaya-upaya preventif melalui perubahan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) dan intervensi lingkungan.
D. PEMBINAAN KESEHATAN LINGKUNGAN DAN SANITASI DASAR Untuk mengambarkan keadaan lingkungan, akan disajikan indikatorindikator persentase rumah sehat dan presentase tempat-tempat umum sehat. Selain itu disajikan pula indikator tambahan yang dianggap masih relevan, yaitu
persentase
rumah
tangga
(keluarga)
menurut
sarana
tempat
pembuangan air besar.
1. Rumah Sehat Rumah sehat adalah bangunan rumah tinggal yang memenuhi syarat kesehatan, yaitu rumah yang memiliki jamban sehat, memiliki sarana air bersih, memiliki tempat pembuangan sampah, memiliki sarana pembuangan air limbah, ventilasi rumah yang baik, kepadatan hunian rumah tidak terbuat dari tanah. Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah 2010
72
Menurut laporan dari 11 Kabupaten/Kota bahwa pengawasan perumahan dilakukan melalui kegiatan inspeksi kegiatan perumahan dimana pada tahun 2010 dari 364.008 rumah yang diperiksa didapatkan data bahwa persentase rumah yang memenuhi syarat kesehatan yaitu 241.593 atau sekitar 66,37%. Angka ini lebih tinggi jika dibandingkan dengan angka persentase pada tahun 2009 yaitu 61,67%, hal ini disebabkan karena adanya perbedaan pada jumlah rumah tangga yang diperiksa. Dimana pada tahun 2009 jumlah rumah tangga sehat 208.185 lebih banyak dari jumlah rumah tangga sehat pada tahun 2010. Sedangkan pada tahun 2008 jumlah rumah tangga sehat adalah 206.740 atau sekitar 59,93%, artinya bahwa setiap tahunnya persentase rumah sehat selalu meningkat meskipun angka tersebut masih dibawah target Indonesia Sehat 2010 yaitu sebesar 80%. Sehingga masih sangat perlu upaya program terkait
untuk
meningkatkan
cakupan
rumah
yang
diperiksa
di
Kabupaten/Kota. Data persentase rumah sehat menurut Kabupaten/Kota disajikan pada lampiran table 62. Rendahnya persentase rumah sehat di Provinsi Sulawesi Tengah dapat disebabkan antara lain karena kurangnya pemahaman
sektor-sektor
terkait
terhadap
konsep
pembangunan
berwawasan kesehatan serta rendahnya pembiayaan untuk upaya tersebut.
2. Tempat-Tempat Umum Sehat Tempat-Tempat Umum (TTU) merupakan sarana yang dikunjungi oleh banyak orang, dan dikhawatirkan dapat menjadi tempat penyebaran penyakit. Tempat-Tempat Umum meliputi : hotel, restoran, bioskop, pasar, terminal, dan lain-lain. Sedangkan TTU Sehat adalah tempat umum yang memnuhi syarat kesehatan yaitu yang memilki sarana air bersih, tempat pembuangan sampah, sarana pembuangan air limbah, ventilasi yang baik, luas lantai/luas ruang yang sesuai dengan banyaknya pengunjung, dan memiliki pencahayaan ruang yang sesuai.
Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah 2010
73
Data yang diolah dari laporan Kabupaten/Kota tahun 2010, memperlihatkan bahwa persentase TTU Sehat mencapai 71,60%. Dari angka tersebut masih terdapat 1 Kabupaten (Banggai Kepulauan) yang datanya tidak lengkap. Angka tersebut meningkat jika dibandingkan dengan persentase
cakupan
pada
tahun
2009
yaitu
69,49%.
Sedangkan
persentase TTU Sehat pada tahun 2008 adalah 71,72%, artinya persentase TTU Sehat tahun 2010 hampir sama dengan capaian persentase tahun 2008 dan pada tahun 2009 persentase TTU Sehat lebih rendah, sehingga diperlukan berbagai upaya peningkatan pemeriksaan TTU sehingga data yang ada lebih lengkap dan dapat dijadikan sebagai acuan dalam pelaksanaan pencapaian target Indonesia Sehat 2010. Rendahnya persentase TTU Sehat di beberapa Kabupaten dapat disebabkan
berbagai
faktor
antara
lain,
kurangnya
pemahaman
pemilik/pengelola terhadap aspek kesehatan pengelolaan TTU, mudahnya memperoleh
perizinan
pendirian
TTU
meskipun
belum
memenuhi
persyaratan kesehatan, dan kurangnya pemeriksaan dan lemahnya pengawasan TTU oleh instansi terkait serta rendahnya porsi anggaran untuk kegiatan tersebut. 3. Akses Terhadap Air Bersih Sumber air bersih yang digunakan Rumah Tangga dapat dibedakan menurut : air kemasan, air ledeng, air sumur pompa tangan, air sumur gali, penampungan air hujan dan lainnya. Hasil pemutakhiran data tahun 2010 menunjukkan bahwa rumah tangga di Sulawesi Tengah berjumlah 648.765. Dari jumlah tersebut yang diperiksa sejumlah 419.935 rumah tangga. Dari rumah tangga yang diperiksa tersebit pengguna air bersih dari kemasan (1,0%), ledeng (32,5%), sumur pompa tangan (13,5%), sumur gali (23,0%), penampunagn air hujan (1,8%), dan lainnya (9,0%), jumlah jenis sarana air bersih keseluruhan adalah 339.282 atau (80,8%).
Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah 2010
74
Data tersebut di atas berasal dari 11 Kabupaten/Kota. Masih ada beberapa Kab/Kota yang datanya tidak lengkap (air kemasan). Gambaran persentase rumah tangga menurut sumber air bersih yang digunakan dapat dilihat pada table 64.
4. Rumah Tangga Menurut Sarana Sanitasi Dasar Sistem pembuangan rumah tangga (sampah, tinja dan air limbah rumah tangga) sangat erat kaitannya dengan lingkungan dan resiko penularan penyakit, khususnya penyakit saluran pencernaan. Klasifikasi sarana pembuangan rumah tangga dilakukan berdasarkan atas tingkat resiko pencemaran yang ditimbulkan. Dalam hal ini system pembuangan rumah tangga dibedakan dalam 3 (tiga) jenis sarana yaitu jamban, tempat sampah, dan pengelolaan air limbah. Persentase rumah tangga menurut sarana sanitasi dasar rumah tangga tahun 2010 dapat dilihat pada tabel 66. 1) Jamban merupakan tempat pembuangan kotoran manusia yang jika tidak dikelola dengan baik akan menimbulkan penyakit. Data tahun 2010 menunjukkan bahwa jumlah keluarga yang diperiksa adalah 383.659 (52,9%) dari jumlah keluarga yang ada, artinya bahwa masih sekitar 265,106 (40,8%) keluarga yang tidak diperiksa. Keluarga yang memiliki jamban sekitar247.668 (64,6%) dari jumlah keluarga yang diperiksa, artinya bahwa keluarga yang tidak memiliki jamban sekitar 135.991 (35,4%). Sementara untuk jamban yang sehat adalah 176.646 (71,3%) dari jumlah keluarga yang memiliki, dengan demikian masih ada sekitar 71.022 (28,7%) keluarga yang memiliki jamban yang tidak sehat. 2) Sarana yang kedua yaitu tempat sampat, jumlah rumah tangga yang diperiksa sebanyak 296.990 (45,8%) dari jumlah keluarga yang ada, artinya masih sekitar 351.775 (54,2%) keluarga yang tidak diperiksa. Kleuarga yang memiliki jamban adalah 163.211 (55,0%) dari jumlah
Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah 2010
75
keluarga yang diperiksa, artinya bahwa keluarga yang tidak memiliki tempat sampah sekitar 133.779 (45,0%). Sementara untuk tempat sampah yang sehat adalah 112.258 (68,8 %) dari jumlah keluarga yang memiliki, artinya keluarga yang tidak memiliki tempat sampah yang sehat sekitar 50.953 (31,2%). 3) Sarana yang ketiga adalah pengelolaan air limbah atau SPAL. Jumlah rumah tangga yang diperiksa sebanyak 320.393 (49,4%) dari jumlah keluarga yang ada, berarti masih sekitar 328.327 (50,6%) keluarga yang tidak diperiksa. Jumlah keluarga yang memiliki sarana pembuangan air limbah adalah 199.036 (62,1%) dari keluarga yang diperiksa, berarti keluarga yang tidak memiliki SPAL ada 129.291 (37,9%). Untuk pengelolaan air limbah yang sehat adalah 130.189 (64,4%) dari keluarga yang memiliki, artinya keluarga yang tidak memiliki pengelolaan air limbah sehat sekitar 68.847 (34,6%). Dengan demikian masih ada 34,6% rumha tangga yang memiliki pengelolaan air limbah yang tidak sehat. Rendahnya kepemilikan sanitasi dasar dipengaruhi oleh faktor ekonomi, kebiasaan, pendidikan serta ketersediaan sarana, oleh karena itu diperlukan berbagai upaya, diantaranya promosi kesehatan, kemitraan dari sektor lain yang terkait sehingga terjadi peningkatan cakupan kepemilikan sarana sanitasi dasar dikabupaten/kota dapat dilihat pada table 66.
E. PERBAIKAN GIZI MASYARAKAT Keadaan gizi yang baik merupakan syarat utama dalam mewujudkan sumberdaya manusia yang sehat dan berkualitas. Jika ditelusuri, masalah gizi terjadi disetiap siklus kehidupan, dimulai sejak dalam kandungan (janin), bayi, anak, dewasa sampai dengan usia lanjut. Sampai saat ini Indonesia masih dihadapkan pada masalah gizi ”ganda”, yaitu masalah Gizi Kurang dalam bentuk : Kurang Energi Protein (KEP), Gangguan Akibat Kekurangan Yodium
Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah 2010
76
(GAKY), Anemia Gizi Besi (AGB) dan Kurang Vitamin A (KVA) serta masalah gizi dan berkaitan dengan penyakit degeneratif. 1. Pemantauan Pertumbuhan Balita Upaya pemantauan status gizi pada kelompok balita difokuskan melalui pemantauan terhadap pertumbuhan berat badan yang dilakukan melalui kegiatan penimbangan di Posyandu secara rutin setiap bulan, serta pengamatan langsung terhadap penampilan fisik balita yang berkunjung di fasilitas pelayanan kesehatan. Berdasarkan hasil pengumpulan data profil kesehatan dari Kabupaten/Kota gambaran dari pemantauan balita tahun 2010 dapat dilihat dalam Gambar IV. 25 berikut ini. GAMBAR IV. 25 JUMLAH BALITA DITIMBANG, BERAT BADAN NAIK DAN BALITA BGM TAHUN 2005 – 2010
Sumber : Seksi BIMDAL Kesehatan Dasar Tahun 2010
Melihat gambar diatas, cakupan terhadap balita yang ditimbang selama tahun 2010 mengalami penurunan menjadi 130.226 dibanding tahun 2009 sebesar 135.194 . Dari jumlah balita ditimbang hanya 70,33 % yang menunjukkan kenaikan berat badan. Untuk balita dengan berat badan di Bawah Garis Merah (BGM) selama tahun 2010
Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah 2010
terjadi
77
penurunan balita
dengan berat badan di Bawah Garis Merah (BGM)
dibandingkan tahun 2009. Pencapaian cakupan D/S Provinsi Sulawesi Tengah belum mencapai target yaitu masih 44, 51% (target 65%). Tampak perbedaan cakupan antar wilayah kabupaten cukup tinggi, dapat dilihat cakupan terendah Kabupaten Parigi Moutong (20,7%) dan cakupan tertinggi Kabupaten Buol (76,44%). Belum tercapainya target D/S menggambarkan bahwa partisipasi masyarakat dalam memantau pertumbuhan balitanya masih sangat kurang, sebagian besar masih beranggapan bahwa kegiatan pemantauan pertumbuhan hanya sampai usia 9 bulan. Setelah anak mendapat imunisasi lengkap, ibu tidak lagi membawa anaknya ke posyandu atau fasilitas kesehatan lainnya untuk ditimbang. Untuk itu diperlukan integrasi kegiatan antara posyandu, PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini) yang ada di Diknas serta BKB (Bina Keluarga Balita) yang ada di BKKBN. Selain alasan di atas, penrlu dicari penyebab lain alasan ibu tidak datang ke posyandu dan juga perlunya motivasi ke orang tua balita tentang pentingnya memantau pertumbuhan balita. Gambaran
secara
rinci
hasil
penimbangan
balita
menurut
Kabupaten/Kota selama tahun 2010 dapat dilihat pada Lampiran tabel 44. 2. Pemberian Kapsul Vitamin A. Berdasarkan hasil survey Xerophthalmia tahun 1992 menunjukkan bahwa 50% anak balita mempunyai kadar serum vitamin A dibawah standar kecukupan yang ditentukan WHO. Keadaan kadar serum vitamin A yang rendah ternyata berhubungan dengan menurunnya daya tahan tubuh sehingga berdampak pada meningkatnya angka kesakitan dan angka kematian balita. Strategi penanggulangan KVA dilaksanakan melalui pemberian kapsul vitamin A dosis tinggi yaitu kapsul vitamin A biru (6-11 bulan) sebanyak satu kali dalam setahun (bulan Februari atau Agustus ) dan kapsul vitamin
Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah 2010
78
A merah untuk anak balita (1-5 tahun) sebanyak dua kali yaitu tiap bulan Februari dan Agustus, serta ibu nifas paling lambat 30 hari setelah melahirkan. Gambaran pemberian kapsul vitamin A selama tiga tahun terakhir dapat dilihat pada Gambar IV.26 berikut. GAMBAR IV.26 JUMLAH BALITA MENDAPAT KAPSUL VITAMIN ”A” DUA KALI TAHUN 2005 – 2010
Sumber : Seksi BIMDAL Kesehatan Dasar Tahun 2010
Gambar diatas terlihat bahwa jumlah balita dan cakupan Vitamin A pada tahun 2010 mengalami penurunan jika dibandingkan dengan tahun 2009. Berdasarkan laporan dari pengelola Program Gizi, cakupan vitamin A balita 6-59 bulan belum mencapai target 75% karena baru mencapai 73,87%. Adapun pencapaian Provinsi Sulawesi Tengah bayi 6-11 bulan sebesar 68,88% dan anak balita 1-4 tahun hanya sebesar 78,87%. Cakupan terendah bayi yang mendapat vitamin A yaitu Kabupaten Sigi (46,56 %), sedangkan cakupan vitamin A balita yang terendah berada di Kabupaten Banggai sebesar 46,09 %. Masih rendahnya cakupan kapsul vitamin A pada beberapa kabupaten, salah satunya disebabkan karena kesalahan dalam perhitungan sasaran bayi dan balita. Gambaran secara
Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah 2010
79
rinci hasil cakupan balita yang diberi vitamin A dua kali menurut Kabupaten/Kota selama tahun 2010 dapat dilihat pada Lampiran tabel 32.
3. Pemberian Tablet Besi. Pelayanan pemberian tablet besi dimaksudkan untuk mengatasi kasus Anemia serta meminimalisasi dampak buruk akibat kekurangan Fe khususnya yang dialami ibu hamil. Perkembangan cakupan pemberian tablet besi pada ibu hamil (Fe-1 dan Fe-3) pada tahun 2005-2010 dapat dilihat pada Gambar IV.27 berikut ini. GAMBAR IV. 27 PERSENTASE CAKUPAN PEMBERIAN TABLET BESI PADA IBU HAMIL TAHUN 2005-2010
Sumber : Seksi BIMDAL Kesehatan Dasar Tahun 2010
Pada gambar tersebut diatas terlihat bahwa tren cakupan pemberian tablet besi (Fe-1 dan Fe-3) dari tahun 2005-2007 terjadi fluktuasi, namun pada tahun 2008-2010 mengalami kenaikan, sesuai dengan grafik diatas. Berdasarkan laporan dari pengelola Program Gizi, ibu hamil yang mendapatkan Fe 90 tablet mencapai target, dimana target tahun 2010 sebesar 73,69% sedangkan target nasional tahun 2010 sebesar 71 %.
Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah 2010
80
Walaupun secara provinsi sudah memenuhi target tetapi tidak merata di semua kabupaten karena terlihat bahwa Kabupaten Bangkep cakupannya masih sangat rendah yaitu sebesar 39,86%. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor yaitu masih kurangnya pengadaan tablet Fe dari APBD Kabupaten/Kota, sedangkan Provinsi hanya dapat mendistribusikan 25% dari sasaran yang ada. Faktor lain juga disebabkan kurangnya pengetahuan ibu hamil untuk memeriksakan kehamilannya ke fasilitas kesehatan sehingga tablet Fe tidak diperoleh dan masih sulitnya petugas untuk memantau ibu hamil saat mengkonsumsi tablet Fe yang diberikan. Selain itu upaya lainnya adalah meningkatkan integrasi dengan program KIA khususnya ANC ibu hamil dan Inisiasi Menyusu Dini (IMD). Cakupan pemberian tablet besi kepada ibu hamil menurut Kabupaten/Kota tahun 2010 dapat dilihat pada Lampiran tabel 30.
F. PELAYANAN KEFARMASIAN DAN ALAT KESEHATAN Upaya pelayanan kefarmasian dan alat kesehatan merupakan bagian yang penting dan tak terpisahkan dari upaya pelayanan kesehatan secara optimal.
Upaya
tersebut
dimaksudkan
untuk
Menjamin
ketersediaan,
pemerataan, mutu, keterjangkauan obat dan Perbekalan Kesehatan termasuk obat tradisional,
Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga (PKRT) dan
Kosmetika. Pelayanan kefarmasian tak lepas dari ketersediaan obat, karena obat adalah merupakan komponen utama yang sangat penting yang tidak dapat digantikan oleh komoditi lain untuk membantu menyelamatkan jiwa manusia yang salah satunya adalah penyediaan obat Buffer Stock Provinsi. Obat Buffer Stock adalah merupakan salah satu elemen penunjang yang sangat pentingPerkembangan jumlah sarana distribusi obat dan perbekalan kesehatan di Provinsi Sulawesi Tengah tahun 2005-2010 dapat dilihat pada tabel berikut ini. Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah 2010
81
TABEL 4.4 PERKEMBANGAN JUMLAH SARANA DISTRIBUSI OBAT DAN PERBEKALAN KESEHATAN DI PROVINSI SULAWESI TENGAH TAHUN 2003 S.D 2010 No.
Jenis Sarana
1 2 3 4 5 6
Toko Obat Apotek Pedagang Besar Farmasi Pedagang Besar Alkes Sub penyalur Alkes GF/Instalasi Farmasi
T a h u n 2003 124 69 25 0 17 5
2004 124 72 24 0 33 5
2005 138 92 24 0 33 11
2006 145 102 24 0 47 11
2007 158 122 26 0 88 11
2008 151 132 26 0 101 11
2009 188 168 25 0 101 12
2010 166 193 27 0 112 12
Sumber : Seksi Farmasi Dinkes Prov Sulteng Tahun 2010
G. PELAYANAN KESEHATAN DALAM SITUASI BENCANA Undang-Undang Nomor 24 tahun 2007 tentang bencana pada pasa1 ayat 1 mendefinisikan bahwa bencana adalah peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan mengganggu kehidupan masyarakat yang disebabkan oleh faktor alam dan atau faktor non alam maupun faktor manusia sehingga
mengakibatkan
timbulnya
korban
jiwa
manusia,
kerusakan
lingkungan, kerugian harta benda dan dampak psikologis. Dari definisi di atas dapat diartikan bahwa bencana itu dapat dibagi menjadi 3 kategori yaitu : bencana alam, non alam dan bencana ulah manusia. Sulawesi Tengah secara geografis dan sosio kultural rawan terhadap krisis kesehatan akibat bencana baik bencana alam (Natural Disaster) maupun bencana non alam serta bencana sosial. Upaya-upaya antisipasi berupa kesiapsiagaan baik melalui penguatan sarana prasarana, kelembagaan dan upaya mitigasi serta pencegahan
dampak sangat
diperlukan dalam rangka upaya penanggulangan krisis kesehatan akibat bencana. Krisis kesehatan akibat bencana pada umumnya sulit diperkirakan kapan terjadinya, baik mengenai waktu maupun lokasi kejadian, karena bencana dapat terjadi kapan saja, dimana saja dan kepada siapa saja.
Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah 2010
82
Berdasarkan hasil rekapitulasi data kejadian bencana oleh Dinas Kesehatan Propinsi Sulawesi Tengah sepanjang tahun 2010 tercatat sebanyak 39 kali kejadian bencana yang mengakibatkan pengungsian serta krisis kesehatan dan terjadi hampir diseluruh wilayah Propinsi Sulawesi Tengah. Jenisnya pun beraneka ragam seperti banjir, tanah longsor, kebakaran, angin topan, kecelakaan laut, gempa bumi sehingga semakin mengukuhkan bahwa Propinsi Sulawesi Tengah sebagai Propinsi dengan julukan ” Etalase Bencana ”. TABEL 4.5 KEJADIAN BENCANA DI KABUPATEN/KOTA PROVINSI SULAWESI TENGAH TAHUN 2010 Jenis Kejadian No.
Kabupaten/Kota
Kebakaran
Banjir
Banjir Bandang
Longsor
Gangguan
Kecelakaan
Gempa
Angin
Kamtibnas
Laut
Bumi
Puyuh
Total
1
Palu
6
2
-
-
-
-
-
-
8
2
Sigi
-
3
-
-
-
-
-
2
5
3
Parigi Moutong
-
1
1
-
-
-
-
1
3
4
Poso
-
4
1
-
-
-
-
1
6
5
Tojo Una-Una
2
-
-
-
-
2
-
1
5
6
Banggai
-
1
-
-
-
-
2
-
3
7
Bangkep
2
-
-
-
-
-
1
-
3
8
Morowali
-
2
-
1
-
-
-
-
3
9
Donggala
-
-
-
-
-
-
-
-
0
10
Tolitoli
-
-
-
-
-
-
-
-
0
11
Buol
-
1
-
1
1
-
-
-
3
10
14
2
2
1
2
3
5
39
Jumlah
Sumber : Seksi BIMDAL Wabah dan Bencana Tahun 2010
Kerugian akibat bencana bukan hanya menyangkut materi, tetapi juga terhadap keselamatan manusia yang terkena dampak, seperti terjadinya korban luka, kematian dan efek psikologis pada penduduk yang mengalami musibah. Dampak lain akibat hal di atas yaitu terjadinya pengungsian besarbesaran, yang memerlukan penanganan bukan hanya dari bidang kesehatan tetapi juga di bidang lainnya. Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah 2010
83
TABEL 4.6 JENIS, WAKTU, LOKASI KEJADIAN DAN KORBAN KRISIS KESEHATAN AKIBAT BENCANA PROVINSI SULAWESI TENGAH TAHUN 2010 Korban No.
Jenis Kejadian
Kabpaten/Kota
Waktu Kejadian
Mengungsi
Dirawat
Meninggal
Luka Ringan
Luka Berat
Total
1
Tojo Unauna
Kecelakaan Laut
8 Januari 2010
-
-
1
-
-
1
2
Tojo Unauna
Kecelakaan Laut
16 Januari 2010
-
-
-
-
-
0
3
Tojo Unauna
Angin Putting Beliung
19 Januari 2010
-
-
-
-
-
0
4
Parigi Moutong
Angin Putting Beliung
19 Januari 2010
-
-
-
-
-
0
5
Tojo Unauna
Kebakaran
30 Januari 2010
-
-
-
-
-
0
6
Buol
Banjir Pasang Air Laut
30 Januari 2010
25
-
-
-
-
25
7
Buol
Banjir
12 Februari 2010
-
-
-
-
-
0
8
Parigi Moutong
Banjir
20 Februari 2010
-
-
-
-
-
0
9
Buol
Tanah Longsor
22 Febriari 2010
-
-
-
-
-
0
10
Banggai
Gempa
8 Maret 2010
74
-
-
-
-
74
11
Morowali
Banjir
17 Maret 2010
285
-
-
-
-
285
12
Morowali
Banjir
18 Maret 2010
4
-
-
-
-
4
13
Tojo Unauna
Kebakaran
24 Maret 2010
-
-
-
-
-
0
14
Palu
Kebakaran
20 April 2010
-
-
-
-
-
0
15
Palu
Kebakaran
30 April 2010
-
-
-
-
-
0
16
Palu
Kebakaran
2 Mei 2010
-
-
-
-
-
0
17
Banggai
Gempa
8 Mei 2010
364
-
-
-
-
364
18
Poso
Banjir
14 Mei 2010
189
-
-
-
-
189
19
Poso
Banjir Pasang Air Laut
14 Mei 2010
136
-
-
-
-
136
20
Sigi
Banjir
16 Mei 2010
41
-
-
-
-
41
21
Sigi
Banjir
17 Mei 2010
41
-
-
-
-
41
22
Palu
Banjir
18 Mei 2010
-
-
-
-
-
0
23
Poso
Banjir Pasang Air Laut
18 Mei 2010
-
-
-
-
-
0
24
Banggai
Banjir
20 Mei 2010
-
-
-
-
-
0
25
Poso
Angin Putting Beliung
22 Mei 2010
9
-
-
-
-
9
26
Palu
Kebakaran
26 Mei 2010
-
-
-
-
-
0
27
Sigi
Angin Putting Beliung
4 Juli 2010
214
-
-
4
-
218
28
Palu
Kebakaran
6 Juni 2010
-
-
-
-
-
0
29
Sigi
Banjir
10 Juni 2010
313
-
-
-
-
313
30
Bangkep
Kebakaran
25 Juni 2010
16
-
-
-
-
16
31
Parigi Moutong
Banjir Bandang
20 Agustus 2010
-
7
2
1
6
16
32
Poso
Banjir
22 Agustus 2010
26
-
-
2
-
28
33
Buol
Gangguan Kamtibmas
31 Agustus 2010
-
-
8
12
10
30
34
Sigi
Angin Putting Beliung
3
-
-
-
-
3
35
Bangkep
Kebakaran
3 September 2010 30 September 2010
20
-
-
-
-
20
Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah 2010
84
36
Morowali
Tanah Longsor
12 Oktober 2010
37
Poso
Banjir Bandang
30 Oktober 2010
Jumlah
-
13
-
-
13
350
-
-
-
-
350
2110
7
24
19
16
2176
Sumber : Seksi BIMDAL Wabah dan Bencana Tahun 2010
Upaya-upaya yang telah dilakukan olehDinas Kesehatan Propinsi dalam hal penanggulangan krisis kesehatan akibat bencana adalah berupa : 1. Melaksanakan pembinaan upaya Kesiapsiagaan dalam mengantisipasi Krisis Kesehatan Akibat Bencana di Kabupaten/Kota. 2. Melaksanakan upaya Penanggulangan Krisis Kesehatan akibat bencana dalam wilayah Propinsi Sulawesi Tengah. 3. Melaksanakan pelatihan rencana kontigency. 4. Melaksanakan pencatatan dan pelaporan kejadian Krisis Kesehatan Akibat Bnecana ke Pusat Krisis Kesehatan Kemenkes RI dan BPBD Sulawesi Tengah. 5. Melakukan koordinasi baik pada tahap kesiapsiagaan, penangulangan dan pasca kesehatan akibat bencana.
Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah 2010
85
BAB V SITUASI SUMBER DAYA KESEHATAN
Gambaran mengenai situasi sumber daya kesehatan dikelompokkan menjadi sarana kesehatan, tenaga kesehatan dan pembiayaan kesehatan, yang dapat dilihat pada bab ini, adalah sebagai berikut :
A. SARANA KESEHATAN Pada bagian ini diuraikan tentang sarana kesehatan di antaranya Puskesmas, Rumah Sakit, sarana produksi dan distribusi farmasi dan alat kesehatan, sarana Upaya Kesehatan Bersumber Masyarakat (UKBM), dan institusi pendidikan tenaga kesehatan.
1. Puskesmas Pada periode tahun 2002-2009, jumlah puskesmas (termasuk Puskesmas Perawatan) terus meningkat, tersebut
puskesmas
tersebar
pada
11
Kabupaten/Kota di Sulawesi Tengah, dari 162 unit pada tahun 2008 menjadi 167 pada tahun
2009,
kemudian
meningkat lagi menjadi 171 pada tahun 2010 (Puskesmas Perawatan
sebanyak
76
Gambar 5.1 Puskesmas Mabelopura
Puskesmas dan Puskesmas Non Perawatan sebanyak 93 Puskesmas). Pada periode tahun 2010, ratio Puskesmas terhadap 100.000 penduduk
Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah 2010
86
yaitu 6,49 per 100.000 penduduk. Ini berarti pada periode tahun itu setiap 100.000 penduduk rata-rata dilayani oleh 5-6 unit Puskesmas. Gambaran jumlah Puskesmas Non Perawatan dan Puskesmas Perawatan pada tahun 2010 dapat dilihat pada tabel 5.1 berikut . TABEL 5.1 JUMLAH PUSKESMAS MENURUT TIPE PER KABUPATEN/KOTA TAHUN 2010 PUSKESMAS KABUPATEN/KOTA
NON PERAWATAN 10
%
PERAWATAN
%
JUMLAH
66.67
5
33.33
15
Banggai
10
50.00
10
50.00
20
Morowali
11
61.11
7
38.89
18
Poso
12
60.00
8
40.00
20
Donggala
6
42.86
8
57.14
14
Toli-toli
9
64.29
5
35.71
14
Buol
7
63.64
4
36.36
11
Parigi Moutong
8
42.11
11
57.89
19
Tojo Una-una
6
46.15
7
53.85
13
Kota Palu
11
91.67
1
8.33
12
Sigi
8
53.33
7
46.67
15
98
57.31
73
42.69
171
Banggai Kepulauan
Jumlah
Sumber : Bidang Pelayanan Kesehatan Tahun 2010
Sementara dibandingkan
itu, dengan
bila konsep
wilayah kerja Puskesmas, dimana sasaran penduduk yang dilayani oleh sebuah Puskesmas rata-rata 30.000
penduduk,
maka
jumlah
Puskesmas per 30.000 penduduk pada tahun 2010 rata-rata 1,94 unit, Gambar 5.2 Puskesmas Pembantu Pakuli
mengalami
penurunan
bila
dibandingkan dengan tahun 2009
yaitu sebesar 2,03 unit per 30.000 penduduk karena adanya pertambahan penduduk Provinsi Sulawesi Tengah. Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah 2010
87
Pada periode yang sama, jumlah Puskesmas Pembantu juga cenderung menurun dari 761 unit pada tahun 2002 menjadi 724 unit pada tahun 2009 dan tahun 2010. hal ini terjadi karena adanya peningkatan Puskesmas Pembantu (Pustu) menjadi Puskesmas. Sementara itu rasio Puskesmas Pembantu terhadap 100.000 penduduk sebesar 27,47 pada tahun 2010, ini berarti setiap 100.000 penduduk dilayani oleh 27 unit Puskesmas Pembantu. Jumlah Puskesmas dan rasionya terhadap 100.000 penduduk selama tahun 2005-2010 dapat dilihat pada gambar V.1 berikut. GAMBAR V.1 JUMLAH PUSKESMAS DAN RASIONYA TERHADAP 100.000 PENDUDUK TAHUN 2005 - 2010
Sumber : Bidang Pelayanan Kesehatan Tahun 2010
Sedangkan jumlah Puskesmas Pembantu dan rasio Puskesmas Pembantu terhadap 100.000 penduduk pada tahun 2005-2010 dapat dilihat pada Gambar V.2 berikut ini.
Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah 2010
88
GAMBAR V.2 JUMLAH PUSKESMAS PEMBANTU DAN RASIONYA TERHADAP 100.000 PENDUDUK TAHUN 2005 – 2010
Sumber : Bidang Pelayanan Kesehatan Tahun 2010
Berdasarkan jumlah Puskesmas dan jumlah Puskesmas Pembantu pada tahun 2005-2010, maka rasio Puskesmas Pembantu terhadap Puskesmas rata-rata 4:1, artinya setiap Puskesmas rata-rata didukung oleh 3-4 Puskesmas Pembantu dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Dalam
rangka
meningkatkan
mutu
pelayanan
kesehatan
di
Puskesmas, sejak Otonomi Dearah sejumlah Puskesmas telah ditingkatkan menjadi Puskesmas dengan tempat perawatan. Puskesmas Perawatan ini berlokasi jauh dari rumah sakit, di jalur-jalur jalan raya yang rawan kecelakaan, serta di wilayah atau pulau-pulau yang terpencil. Pada tahun 2002 - 2010 perkembangan jumlah Puskesmas Perawatan cenderung bertambah, yaitu dari 69 unit pada tahun 2008 menjadi 79 unit pada tahun 2009 - 2010. Terjadinya peningkatan jumlah Puskesmas Perawatan ini karena adanya
Puskesmas
yang
dialihkan
statusnya
menjadi
Puskesmas
Perawatan. Perkembangan jumlah Puskesmas dan Puskesmas Perawatan pada tahun 2005-2010 dapat dilihat pada Gambar V.3 berikut .
Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah 2010
89
GAMBAR V.3 JUMLAH PUSKESMAS DAN PUSKESMAS PERAWATAN TAHUN 2005 – 2010
Sumber : Bidang Pelayanan Kesehatan Tahun 2010
Sementara itu, jumlah Puskesmas Keliling yang menggunakan Roda Empat (R4 mobil) maupun Puskesmas Keliling perahu bermotor (PB) yang dalam kondisi baik pada tahun 2010 sebanyak 132 Unit terdiri dari 101 unit Pusling R-4 DAN 31 Unit Pusling PB. Jumlah Puskesmas Keliling dan rasionya terhadap Puskesmas pada tahun tahun 2005-2010 disajikan pada Gambar V.4 berikut ini. GAMBAR V.4 JUMLAH PUSKESMAS KELILING DAN RASIONYA TERHADAP PUSKESMAS TAHUN 2005-2010
Sumber : Bidang Pelayanan Kesehatan Tahun 2010
Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah 2010
90
2. Rumah Sakit Rumah
Sakit
adalah
institusi
pelayanan
kesehatan
yang
menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat. Indikator yang digunakan untuk menilai perkembangan sarana rumah sakit antara lain dengan melihat perkembangan fasilitas perawatan yang biasanya diukur dengan jumlah Rumah Sakit dan tempat tidurnya serta rasionya terhadap jumlah penduduk. Perkembangan jumlah Rumah Sakit (umum dan khusus) tahun 20022010 dapat dilihat pada tabel 5.1 berikut. TABEL 5.2 PERKEMBANGAN JUMLAH RUMAH SAKIT (UMUM DAN KHUSUS) DAN KEPEMILIKANNYA TAHUN 2005-2010 Pengelola/Kepemilikan
JUMLAH / TAHUN 2005
2006
2007
2008
2009
2010
-
Pemerintah
12
13
13
13
13
13
-
TNI/POLRI
2
2
2
2
2
2
-
Swasta
4
5
7
15
6
6
-
RS Khusus
1
1
1
1
12
4
JUMLAH
19
21
23
31
33
25
Sumber : Bidang Pelayanan Kesehatan Tahun 2010
Sejalan
dengan
meningkatnya
kebutuhan
terhadap
fasilitas
pelayanan kesehatan, jumlah rumah sakit umum (pemerintah dan swasta) cenderung meningkat. Selain Rumah Sakit, untuk menggambarkan ketersediaan sarana pelayanan kesehatan perlu pula disajikan data jumlah tempat tidur Rumah Sakit. Situasi perkembangan jumlah tempat tidur Rumah Sakit secara ringkas dapat dilihat pada gambar V.5 sebagai berikut.
Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah 2010
91
GAMBAR V.5 PERKEMBANGAN JUMLAH TEMPAT TIDUR RUMAH SAKIT TAHUN 2005-2010
Sumber : Bidang Pelayanan Kesehatan Tahun 2010
Selanjutnya, untuk menggambarkan cakupan ketersediaan sarana pelayanan kesehatan berikut ini disajikan rasio tempat tidur Rumah Sakit per 100.000 penduduk yang dihitung berdasarkan jumlah keseluruhan tempat tidur baik tempat tidur Rumah Sakit Umum maupun tempat tidur Rumah Sakit Khusus. Pada tahun 2007 – 2010, rasio tempat tidur Rumah Sakit per 100.000 penduduk cenderung meningkat dari 74,96 per 100.000 penduduk pada tahun 2007, tahun 2008 meningkat menjadi 80,91, tahun 2009 turun menjadi 79,87 dan di tahun 2010 naik lagi menjadi 82.01. Jumlah tempat tidur Rumah rasionya
Sakit per
(RS)
dan
100.000
penduduk pada tahun 20052010 disajikan pada gambar
Gambar 5.3 RSU Anutapura Palu
V.6 dibawah ini. Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah 2010
92
GAMBAR V.6 JUMLAH TEMPAT TIDUR RS DAN RASIONYA TERHADAP 100.000 PENDUDUK TAHUN 2005-2010
Sumber : Bidang Pelayanan Kesehatan Tahun 2010
3. Sarana Produksi dan Distribusi Sediaan Farmasi dan Alat Kesehatan Salah satu indikator penting untuk menggambarkan ketersediaan sarana pelayanan kesehatan adalah jumlah sarana produksi dan distribusi sediaan Farmasi dan alat kesehatan. Selanjutnya jumlah sarana produksi sediaan farmasi di Sulawesi Tengah bila dibandingkan dengan tahun 2009 terdapat kenaikan presentase ketersediaan sarana farmasi pada tahun 2010 diantaranya apotik mengalami kenaikan jumlah Apotik sebanyak 10 unit (178 Apotik) atau sebesar 5.95 %,
jumlah Pedagang Besar Farmasi
sebanyak 1 unit (26 PBF) atau sebesar 4 %. Sedangkan yang mengalami penurun jumlah yaitu jumlah Toko Obat sebanyak 25 unit (163 Toko Obat) atau sebesar 13.3 %, jumlah pemegang SUPAK sebanyak 15 unit (86 pemegang SUPAK) atau sebesar 14,86 %, dan jumlah Instalasi Farmasi saat ini (2010) tercatat sebanyak 11 Instalasi Farmasi dari sebelumnya 12 Instalasi Farmasi pada Tahun 2009. Jumlah Alat Kesehatan (ALKES) yang tersedia tidak dapat diuraikan disini karena tidak tersedia datanya. Jumlah sarana distribusi sediaan
Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah 2010
93
farmasi dan alat kesehatan menurut jenis tahun 2005-2010 disajikan pada gambar V.7 dibawah ini. GAMBAR V.7 JUMLAH SARANA DISTRIBUSI SEDIAAN FARMASI DAN ALKES TAHUN 2005-2010
Sumber : Bidang Pelayanan Kesehatan Tahun 2010
4. Sarana Kesehatan Bersumber Daya Masyarakat Dalam rangka meningkatkan cakupan pelayanan kesehatan kepada masyarakat berbagai upaya dilakukan dengan memanfaatkan potensi dan sumber daya yang ada di masyarakat. Upaya Kesehatan Bersumber Daya Masyarakat (UKBM) di antaranya adalah Posyandu (Pos Pelayanan Terpadu), Polindes (Pondok Bersalin Desa), Toga (Tanaman Obat Keluarga), POD (Pos Obat Desa), dan sebagainya. Posyandu merupakan salah satu bentuk UKBM yang paling dikenal masyarakat untuk mendapatkan pelayanan dasar terutama dalam bidang kesehatan dan keluarga berencana yang dikelola oleh masyarakat, penyelenggaraanya dilaksanakan oleh kader yang telah dilatih dibidang kesehatan dan KB, dimana anggotanya berasal dari PKK, tokoh masyarakat dan
pemudi. Posyandu menyelenggarakan minimal 5 (lima) program
Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah 2010
94
prioritas, yaitu Kesehatan Ibu dan Anak, Keluarga Berencana, Perbaikan Gizi, Imunisasi, dan Penanggulangan Diare. Untuk memantau perkembangannya, Posyandu dikelompokkan kedalam 4 strata, yaitu Posyandu Pratama, Posyandu Madya, Posyandu Purnama, dan Posyandu Mandiri. Pada tahun 2010 jumlah Posyandu sebanyak 3.149 buah. Jumlah Posyandu ini meningkat dibandingkan jumlah Posyandu tahun 2009 yaitu 3.073 buah. Perkembangan jumlah Posyandu selama tahun 2005–2010 dapat dilihat pada Gambar V.8 berikut. GAMBAR V.8 PERKEMBANGAN JUMLAH POSYANDU TAHUN 2005 – 2010
Sumber : Bidang Pelayanan Kesehatan Tahun 2010
Jika mengacu pada definisi operasional Posyandu itu sendiri, sebaiknya 1 (satu) Posyandu melayani minimal 100 balita. Di Sulawesi Tengah jumlah Balita pada tahun 2010 sebanyak 353.270 jiwa, sedangkan jumlah Posyandu yang tercatat sebanyak 3.149 unit. Jadi, ketersediaan Posyandu di Sulawesi Tengah pada Tahun 2010 telah terpenuhi sebesar 89,13%. Polindes adalah bangunan yang dibangun dengan bantuan dana pemerintah dan partisipasi masyarakat desa untuk tempat pertolongan
Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah 2010
95
persalinan dan pemondokan ibu bersalin, sekaligus tempat tinggal Bidan di desa. Di samping pertolongan persalinan juga dilakukan pelayanan antenatal dan pelayanan kesehatan lain sesuai kebutuhan masyarakat dan kompetensi teknis bidan tersebut. Polindes ini juga dikelompokkan kedalam 4 strata atau tingkat perkembangannya yaitu Polindes Pratama, Polindes Madya, Polindes Purnama, dan Polindes Mandiri. Pada tahun 2010 jumlah Polindes sebanyak 1005 buah. Rasio Polindes terhadap Desa/Kelurahan adalah 0,56. Pos Kesehatan Desa adalah wujud upaya kesehatan bersumber daya masyarakat yang dibentuk oleh, untuk dan bersama masyarakat setempat atas dasar musyawarah, dengan
bantuan
dari
tenaga
profesional kesehatan dan dukungan sektor terkait termasuk swasta dalam kerangka
desa
siaga
demi
terwujudnya desa sehat. Kesehatan yang dilaksanakan adalah pelayanan kesehatan dasar, mulai dari upaya promotif, Gambar 5.4 Poskesdes Kayumaboko Palu
upaya
kesehatan
lain
yang
preventif,
kuratif
dan
rehabilitatif yang dipadukan dengan berwawasan
kesehatan
dan
berbasis
masyarakat setempat. Kegiatan tersebut dalam pelaksanaannya didukung oleh unsur-unsur tenaga, sarana, prasarana dan biaya yang dihimpun dari masyarakat, swasta, pemerintah. Jumlah Poskesdes yaitu informasi mengenai jumlah Polindes atau Poskesdes yang menjadi binaan Puskesmas di Sulawesi Tengah pada tahun 2010 sebanyak 909 unit. Jika ditinjau dari jumlah desa yang ada di Sulawesi Tengah sebanyak 1.803 desa/kelurahan, maka masih ada 894 desa yang belum memiliki Poskesdes.
Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah 2010
96
5. Institusi Pendidikan Tenaga Kesehatan Pendidikan tenaga kesehatan dimaksudkan untuk meningkatkan ketersediaan dan kualitas tenaga kesehatan dalam rangka meningkatkan pelayanan
kesehatan
masyarakat.
Pendididkan
tenaga
kesehatan
diselenggarakan oleh pemerintah dan swasta melalui berbagai institusi pendidikan dan jenjang pendidikan. Dari seluruh institusi pendidikan tenaga kesehatan (Diknakes) yang ada hanya sebagian yang menjadi tanggung jawab Departemen Kesehatan dalam koordinasi dan pembinaannya, yang dikelompokkan kedalam institusi Politeknik Kesehatan (Poltekkes) dan institusi Diknakes non Poltekkes. Di Provinsi Sulawesi Tengah terdapat 1 Unit Politeknik Kesehatan (Poltekkes) Pemerintah di yang menyelenggarakan 3 jenis jurusan atau program studi, yaitu Keperawatan, Kebidanan, dan Kesehatan Lingkungan. Sedangkan lainnya adalah Akademi yang dikelola oleh Pemda (3 buah) dan (4 buah) dikelola swasta.
B. TENAGA KESEHATAN Sebagaimana diketahui bahwa penyelenggaraan upaya kesehatan tidak hanya dilakukan pemerintah, tetapi juga diselenggarakan oleh swasta. Oleh karena itu gambaran situasi ketersediaan tenaga kesehatan baik yang bekerja di sektor pemerintah maupun yang bekerja di sektor swasta
perlu
diketahui.
Namun
sampai
saat
ini
tenaga
data
kesehatan baik yang bekerja di sektor pemerintah maupun di sektor Gambar 5.5 Pelayanan Daerah Tertinggal
Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah 2010
swasta sangat sulit diperoleh.
97
1. Jumlah dan Rasio Tenaga Kesehatan Data yang diperoleh dari Bidang Bina Pengembangan SDM Kesehatan menunjukkan bahwa jumlah tenaga kesehatan yang bekerja di seluruh Provinsi Sulawesi Tengah pada tahun 2010 sebanyak 10.008 orang tenaga kesehatan. Tenaga kesehatan tersebut tersebar pada Unit Pelayanan Kesehatan, Sarana Kesehatan Lainnya, Institusi Kesehatan hingga Dinas Kesehatan. Jumlah
tenaga
kesehatan
di
seluruh
Rumah
Sakit
(RS)
Kabupaten/Kota/Provinsi di Sulawesi Tengah pada tahun 2010 adalah sebanyak 3.525 orang, di Puskesmas sebanyak 5.410 orang, di Sarana Keseahatan Lainnya sebanyak 162 orang, di Institusi Kesehatan sebanyak 182 orang, di Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota sebanyak 617 orang dan di Dinas Kesehatan Provinsi sendiri sebanyak 112 orang tenaga kesehatan. Gambaran jumlah dan rasio tenaga kesehatan dapat dilihat pada tabel 5.3 berikut. TABEL 5. 3 JUMLAH DAN RASIO TENAGA KESEHATAN PER 100.000 PENDUDUK TAHUN 2010 Rasio per 100.000 penduduk No.
tahun 2010
Jenis Tenaga
Jumlah
Rasio
Target Rasio per 100.000 penduduk tahun 2010
1.
Dr Spesialis
91
3.45
6
2.
Dokter Umum
437
16.58
40
3.
Dokter Gigi
91
3.45
11
4.
Perawat
2.486
167.48
117
5.
Bidan
4.413
94.35
100
6.
Farmasi
544
20.65
40
7.
Gizi
204
7.47
22
8.
Kesehatan Masyarakat
943
35.79
49
9.
Sanitasi
600
22.77
40
10.
Teknisi Medis
143
5.43
-
11.
Fisioterapis
56
2.13
-
Sumber : Bidang Bina Pengembangan SDM Kesehatan Tahun 2010
Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah 2010
98
Rasio tenaga kesehatan di Provinsi Sulawesi Tengah per 100.000 penduduk sebesar
379.81. Ini berarti bahwa setiap 100.000 penduduk
Sulawesi Tengah dilayani oleh 379 - 380 Tenaga Kesehatan. Rasio masingmasing jenis tenaga kesehatan per 100.000 penduduk menunjukkan bahwa rasio jenis tenaga kesehatan per 100.000 penduduk tinggi adalah rasio tenaga Perawat yaitu sebesar 167.48 per 100.000 penduduk dan yang terendah adalah rasio tenaga Fisioterapis 2.13 per 100.000 penduduk. Dari taget rasio per 100.000 penduduk pada table 5. 3 . Maka, dapat terlihat tenaga Perawat telah mencapai 167.48 per 100.000 penduduk melebihi target pemenuhan rasio tenaga Perawat dari 117 per 100.000 penduduk atau berlebih sebesar 50.48 per 100.000 penduduk.
2. Pendidikan Tenaga Kesehatan a. Institusi Pendidikan Tenaga Kesehatan Perkembangan jumlah Institusi Pendidikan Tenaga Kesehatan di Provinsi
Sulawesi
Tengah
sampai
tahun
2000/2001
mengalami
perubahan, dimana status Diploma III atau jenjang pendidikan tinggi (JPTD III) berubah menjadi Politeknik Kesehatan (Poltekes). Pada 2000
tahun
SPK
1999/
dikonversi
menjadi Diploma III atau Jenjang Pendidikan Tinggi (JPTD Tengah
III),
di
jumlah
Sulawesi Institusi
Gambar 5.6 Kegiatan Poltekkes Palu
Pendidikan Tenaga Kesehatan sebanyak 11 institusi hal ini disebabkan karena (1) adanya kebijakan pemerintah dalam rangka memenuhi
Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah 2010
99
kebutuhan pelayanan kesehatan yang semakin berkembang, sehingga memerlukan jumlah dan jenis tenaga kesehatan yang meningkat pula, (2) kebijakan pemerintah untuk meningkatan kualitas tenaga kesehatan yang lebih profesional, sehingga perlu dilakukan konversi dari institusi Diknakes
jenjang
pendidikan
menengah
(JPM)
menjadi
jenjang
pendidikan tinggi (JPT), dan (3) kebutuhan jenis tenaga kesehatan yang baru, memerlukan pendirian institusi yang baru pula. Jumlah
Institusi
Pendidikan
Tenaga
Kesehatan
dan
kepemilikannya dapat dilihat pada tabel 5.4 berikut. TABEL 5. 4 JUMLAH INSTITUSI DIKNAKES MENURUT JENJANG STATUS KEPEMILIKAN DAN JUMLAH PESERTA DIDIK TAHUN 2005-2010 NO
NAMA INSTITUSI
STATUS MILIK
Jumlah Peserta Didik 2005
2006
2007
2008
2009
2010
1.
Politeknik Kesehatan Palu
P
994
…..
1588
0
1.317
2.
Akper Pemda Donggala
D
255
353
444
494
533
3.
Akper Pemda Luwuk
D
212
293
320
367
372
4.
Akper Pemda Toli-toli
D
185
227
319
328
345
5.
Akper Justitia Palu
S
184
129
-
350
336
6.
Akper RSU Woodward Palu
S
204
141
314
350
353
7.
Akfar Bina Farmasi Palu
S
41
88
130
118
186
8.
Akfar Tadulako Farma Palu
S
129
215
260
198
177
9.
Akfar Medika Nusantara
S
-
18
49
10.
Akbid Cendrawasih
S
-
-
537
11.
Akbid Graha Ananda
S
-
263
-
12.
STIKES Widyanusantara Palu
13.
STIFA Nusantara Palu
14.
STIK Indonesia Jaya Palu
15.
FKM Untad Palu
166
16.
Kedokteran Untad Palu
212
17.
Farmasi Untad Palu
-
18.
FK Unisa Palu
-
19.
FKM Unismuh Palu
20.
Untika Luwuk
-
21.
SMK Nusantara Palu
-
22.
SMK Dhuafa Luwuk
-
Jumlah
400 -
657
2.204
1.446
3.375
2.486
5.262
Sumber : Bidang Bina Pengembangan SDM Kesehatan Tahun 2010
Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah 2010
100
Jumlah
institusi
pendidikan
tenaga
kesehatan
yang
telah
dikonversi dari JPM ke JPTD sampai tahun 2002 sejumlah 6 institusi. Adapun institusi yang dikonversi adalah SPK menjadi AKPER/AKBID, SPPH menjadi AKL dan saat ini telah melebur menjadi Politeknik Kesehatan (Poltekkes) Palu. Data diatas menunjukkan penurunan jumlah peserta didik, hal ini karena terdapat beberapa Institusi Pendidikan Kesehatan yang tidak menyampaikan laporan jumlah peserta didiknya ke Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah. Terkait minimnya data Institusi Kesehatan, hal ini disebabkan penyampaian pelaporan ke Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah saat ini sangat terkendala dengan masalah koordinasi dengan Insitusiinsitusi
Kesehatan
yang
ada
karena
saat
ini
kewajiban
untuk
menyampaikan laporan tidak ke Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah lagi melainkan ke Dinas Pendidikan setempat. Untuk itu disarankan pada Pertemuan Pemutahiran Data Tenaga Kesehatan agar hal ini dapat menjadi satu perhatian. b. Tenaga Kesehatan yang mengikuti Tugas Belajar Dalam pembangunan kesehatan diperlukan berbagai jenis tenaga kesehatan yang memiliki kemampuan melaksanakan upaya kesehatan dengan paradigma sehat, yang mengutamakan upaya peningkatan. pemeliharaan kesehatan, dan pencegahan penyakit. Secara umum jumlah tenaga kesehatan yang megikuti tugas belajar dari tahun ketahun mengalami peningkatan, jumlah tenaga kesehatan terbanyak mengikuti tugas belajar adalah jenjang strata satu. Tenaga kesehatan tersebut berasal dari unit-unit kesehatan, seperti Puskesmas, Rumah Sakit, Dinas Kesehatan Kabupaten dan Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah.
Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah 2010
101
TABEL 5. 5 JUMLAH TENAGA KESEHATAN YANG TUGAS BELAJAR TAHUN 2005 – 2010 TAHUN
D III
D IV
S1
S2
JUMLAH
2005 2006 2007 2008 2009 2010
40 40 40 66
2 0 2 19
4 39 39 37 9 30
4 27 6 10 14 18
8 108 85 89 23 133
Jumlah
186
23
158
79
446
Sumber : Bidang Bina Pengembangan SDM Kesehatan Tahun 2010
Dari data tersebut diatas terlihat bahwa dari tahun 2005 s.d 2010 tenaga kesehatan terbanyak mengikuti jenjang pendidikan DIII yaitu sudah mencapai 186 orang (47.70%), kemudian disusul S1 sebanyak 158 orang (35.43%), S2 sebanyak 79 orang (17.71%) dan yang terendah adalah D-IV sebanyak 23 orang (5.16%). Persentase Jumlah tenaga kesehatan yang sudah mengikuti tugas belajar dari tahun 2005 s.d 2010 dapat dilihat pada Gambar V.9 berikut : GAMBAR V.9 PERSENTASE TENAGA KESEHATAN YANG SUDAH MENGIKUTI JENJANG PENDIDIKAN TAHUN 2005-2010
Sumber : Bidang Bina Pengembangan SDM Kesehatan Tahun 2010
Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah 2010
102
c. Distribusi Tenaga Kesehatan menurut Jenis Tenaga Jumlah tenaga kesehatan di Sulawesi Tengah untuk tahun 2010 sebanyak 10.008
jiwa dari 7 kategori tenaga kesehatan. Jumlah
terbanyak adalah tenaga Perawat dan Bidan 5.154 (69,29%) kemudian disusul dengan tenaga Medis 617 (7,69%) sedangkan yang terendah adalah tenaga Gizi 154 (1,92%). Seperti telah di gambarkan pada gambar IV.10 berikut. GAMBAR V. 10 JUMLAH TENAGA KESEHATAN YANG TERSEBAR DI 10 KABUPATEN/KOTA DI PROPINSI SULAWESI TENGAH TAHUN 2010
Sumber : Bidang Bina Pengembangan SDM Kesehatan Tahun 2010
d. Penyebaran Tenaga Kesehatan Menurut 7 Kategori Dalam
penyajian
data
ketenagaan
ini,
tenaga
kesehatan
dikelompokkan menjadi 7 kategori. Jumlah dan proporsi tenaga kesehatan menurut 7 kategori tersebut adalah Medis 617 (7,69%), Perawat dan Bidan 5.557 (69,29%), tenaga Sanitasi 505 (6,30%), tenaga Kesehatan Masyarakat 573 (7,14%), tenaga Farmasi 342 (4,26%), tenaga Teknisi Medis 272 (3,39%), tenaga Gizi 154 (1,92%). Gambaran secara rinci dapat dilihat pada gambar IV.11 sebagai berikut.
Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah 2010
103
GAMBAR V. 11 PERSENTASE TENAGA KESEHATAN MENURUT 7 KATEGORI DI PROPINSI SULAWESI TENGAH TAHUN 2010
Sumber : Bidang Bina Pengembangan SDM Kesehatan Tahun 2010
C. PEMBIAYAAN KESEHATAN Dalam melaksanakan upaya pembangunan kesehatan diperlukan pembiayaan, baik yang bersumber dari pemerintah, maupun masyarakat termasuk swasta. Pembiayaan kesehatan yang bersumber dari pemerintah terdiri atas (1) APBD Kesehatan meliputi APBD Propinsi dan APBD Kabupaten/Kota, (2) APBN Kesehatan meliputi Dana Dekonsentrasi, Dana Alokasi Khusus dan Tugas Pembantuan, (3)
Pinjaman/Hibah Luar Negeri
meliputi NLR, GF ATM, Bank Dunia (Pamsimas), (4) Dana Lain-lain meliputi Dana Askeskin dan Jamkesda. Untuk data anggaran APBD Kabupaten/Kota sesuai data yang ada sebesar Rp. 314.634.533.092,-. Persentase realisasi APBD Kabupaten/Kota tidak dapat disajikan karena tidak semua Kabupaten/Kota menyampaikan datanya.
Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah 2010
104
TABEL 5.6 ALOKASI ANGGARAN KESEHATAN PROVINSI SULAWESI TENGAH TAHUN ANGGARAN 2010 SUMBER DANA
ALOKASI (Rp.)
A
APBD KESEHATAN : 1. APBD Kesehatan Propinsi 2. APBD Kesehatan Kab/Kota
336.888.641.092.22.254.108.000.314.634.533.092.-
B
APBN KESEHATAN : 1. DEKONSENTRASI 2. Tuban 3. DAK
57.678.998.428.22.427.629.000.2.000.000.000.33.251.369.428.-
C
Pinjaman/Hibah Luar Negeri (PHLN) 1. NLR 2. GF ATM 3. Bank Dunia (Pansimas)
11.859.096.200,509.712.500,8.240.273.700,3.109.110.000,-
D
Lain-lain 1. Askeskin 2. Jamkesda, P2DTK, dll
39.997.167.338,8.397.567.338,31.599.600.000,-
Total Anggaran Kesehatan
446.423.903.058.-
Sumber : Sub Bag Perencanaan, Bidang PMK,Sub. Bag Keuangan Dinkes Prov. Sulteng dan Profil Kabupaten/Kota Tahun 2010
Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah 2010
105
BAB VI PENUTUP Berbagai upaya dilakukan untuk peningkatan kesehatan yang dilakukan Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah melalui program-program kesehatan yang sejalan dengan pelaksanaan desentralisasi dibidang kesehatan. Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah tahun 2010 memberikan gambaran secara garis besar tentang kesehatan masyarakat di Sulawesi Tengah dari tahun ketahun. Namun, disadari bahwa Profil tersebut tidaklah lengkap mengingat terdapat Kabupaten yang tidak melengkapi laporan pencapaian program kesehatan diwilayahnya. Profil ini juga diharapkan sebagai bahan untuk mengevaluasi kinerja pembangunan kesehatan yang sangat dibutuhkan bagi para penentu kebijakan dan perencana pembangunan kesehatan. Selain itu pula, Profil ini menjadi salah satu bahan untuk menilai pencapaian program di setiap Kabupaten/Kota yang diharapkan dapat digunakan dalam melakukan perbaikan dari setiap program yang telah dilaksanakan. Penyajian data dan informasi didalam Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah disajikan dalam 2 (dua) bentuk yaitu narasi dan tabel-tabel. Data yang disajikan dalam Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah merupakan data pencapaian indikator Indonesia Sehat 2010 dan indikator standar pelayanan minimal bidang kesehatan. Dalam upaya perbaikan terhadap substansi penyajian ataupun waktu terbit Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah dibutuhkan adanya komitment bersama dari unit-unit dilingkungan Dinas Kesehatan agar penyajian substansi lebih lengkap dan waktu terbit menjadi lebih cepat dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya. Demikianlah penyajian Profil Kesehatan Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah tahun 2010, diharapkan dapat memenuhi kebutuhan akan data informasi kesehatan Sulawesi Tengah sehingga dapat menggambarkan Profil Pembangunan Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah. Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah 2010
106
RESUME PROFIL KESEHATAN PROVINSI SULAWESI TENGAH TAHUN 2010 NO
ANGKA/NILAI
INDIKATOR L
A. 1 2 3 4 5 6 7 8 9
P
L+P
Satuan
No. Lampiran
GAMBARAN UMUM Luas Wilayah Jumlah Desa/Kelurahan Jumlah Penduduk Rata-rata jiwa/rumah tangga Kepadatan Penduduk /Km2 Rasio Beban Tanggungan Rasio Jenis Kelamin Penduduk 10 tahun ke atas melek huruf Penduduk 10 tahun ke atas dengan pendidikan tertinggi SMP+
B. B.1 10 11 12 13 14 15 16 17
DERAJAT KESEHATAN Angka Kematian Jumlah Lahir Hidup Angka Lahir Mati (dilaporkan) Jumlah Bayi Mati Angka Kematian Bayi (dilaporkan) Jumlah Balita Mati Angka Kematian Balita (dilaporkan) Jumlah Kematian Ibu Angka Kematian Ibu (dilaporkan)
B.2 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47
Angka Kesakitan AFP Rate (non polio) < 15 th Angka Insidens TB Paru Angka Prevalensi TB Paru Angka kematian akibat TB Paru Angka Penemuan Kasus TB Paru (CDR) Success Rate TB Paru Pneumonia Balita ditemukan dan ditangani Jumlah Kasus Baru HIV Jumlah Kasus Baru AIDS Jumlah Infeksi Menular Seksual Lainnya Jumlah Kematian karena AIDS Donor darah diskrining positif HIV Persentase Diare ditemukan dan ditangani Jumlah Kasus Baru Kusta (Pausi Basiler) Jumlah Kasus Baru Kusta (Multi Basiler) Angka penemuan kasus baru kusta (NCDR) Persentase Kasus Baru Kusta 0-14 Tahun Persentase Cacat Tingkat 2 Penderita Kusta Angka Prevalensi Kusta Penderita Kusta PB Selesai Berobat (RFT PB) Penderita Kusta MB Selesai Berobat (RFT MB) Jumlah Kasus Difteri Case Fatality Rate Difteri Jumlah Kasus Pertusis Jumlah Kasus Tetanus (non neonatorum) Case Fatality Rate Tetanus (non neonatorum) Jumlah Kasus Tetanus Neonatorum Case Fatality Rate Tetanus Neonatorum Jumlah Kasus Campak Case Fatality Rate Campak
1,350,844
1,284,165
95.8
96.5
44.2
40.5
-
104 158 1 0.00
71 105 0 0.00
-
Km2 Desa/Kel Jiwa Jiwa Jiwa/Km2
%
42.4 %
117 247.9
-
68,033 155 2,635,009 4.1 38.7 58.8 105.2 97.1
0 9 11 432 6 0.00 0.00 54 166 16 5.91 12.27 1.37 95.74 92.16 0
0 15 11 125 6 0.00 0.00 39 97 11 5.15 4.41 1.15 97.30 82.18 0
2
1 -
1
3
-
-
Tabel Tabel Tabel Tabel
1 1 2 1
Tabel Tabel Tabel Tabel
1 2 2 4
Tabel 5
47,204 9.8 403 8.5 445 9.4
Bayi
2.40 87.55 132.26 0.57 45.45 85.97 25.69 24 22 557 12 0.10 53.36 93 263 14 5.62 9.27 1.26 96.43 88.19 0 1 2 100 4 0 217 0
per 100.000 pddk <15thn Tabel 9 per 100.000 pddk Tabel 10 per 100.000 pddk Tabel 10 per 100.000 pddk Tabel 10 % Tabel 11 % Tabel 12 % Tabel 13 Kasus Tabel 14 Kasus Tabel 14 Kasus Tabel 14 Jiwa Tabel 14 % Tabel 15 % Tabel 16 Kasus Tabel 17 Kasus Tabel 17 per 100.000 pddk Tabel 17 % Tabel 18 % Tabel 18 per 10.000 pddk Tabel 19 % Tabel 20 % Tabel 20 Kasus Tabel 21 % Tabel 21 Kasus Tabel 21 Kasus Tabel 21 % Tabel 21 Kasus Tabel 21 % Tabel 21 Kasus Tabel 22 % Tabel 22
Bayi per 1.000 KH Balita per 1.000 KH Ibu per 100.000 KH
Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel
6 6 7 7 7 7 8 8
NO
ANGKA/NILAI
INDIKATOR
48 49 50 51 52
Jumlah Kasus Polio Jumlah Kasus Hepatitis B Incidence Rate DBD Case Fatality Rate DBD Angka Kesakitan Malaria (Annual Parasit Incidence ) 53 Case Fatality Rate Malaria 54 Angka Kesakitan Filariasis B.3 55 56 57 58 59
Status Gizi Bayi baru lahir ditimbang Berat Badan Bayi Lahir Rendah (BBLR) Balita Gizi Baik Balita Gizi Kurang Balita Gizi Buruk
C. C.1 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72 73 74 75 76 77 78 79 80
UPAYA KESEHATAN Pelayanan Kesehatan Kunjungan Ibu Hamil (K1) Kunjungan Ibu Hamil (K4) Persalinan ditolong Tenaga Kesehatan Pelayanan Ibu Nifas Ibu hamil dengan imunisasi TT2+ Ibu Hamil Mendapat Tablet Fe3 Bumil Risti/Komplikasi ditangani Neonatal Risti/Komplikasi ditangani Bayi Mendapat Vitamin A Anak Balita Mendapat Vitamin A Ibu Nifas Mendapat Vitamin A Peserta KB Baru Peserta KB Aktif Kunjungan Neonatus 1 (KN 1) Kunjungan Neonatus 3 kali (KN Lengkap) Kunjungan Bayi (minimal 4 kali) Desa/Kelurahan UCI Cakupan Imunisasi Campak Bayi Drop-Out Imunisasi DPT1-Campak Bayi yang diberi ASI Eksklusif Pemberian MP-ASI pada anak 6-23 bulan dari Gakin Cakupan Pelayanan Anak Balita (minimal 8 kali) Balita ditimbang Balita berat badan naik Balita berat badan di bawah garis merah (BGM) Balita Gizi Buruk Mendapat Perawatan Cakupan Penjaringan Kesehatan Siswa SD dan Setingkat Cakupan Pelayanan Kesehatan Siswa SD dan Setingkat Pelayanan Kesehatan Usila (60 tahun +) Sarkes dgn kemampuan yan. gadar level 1 Jumlah Penderita dan Kematian pada KLB menurut Jenis KLB Desa/Kel. terkena KLB ditangani < 24 jam Rasio Tumpatan/Pencabutan Gigi Tetap SD/MI yang melakukan sikat gigi massal SD/MI yang mendapat pelayanan gigi Murid SD/MI Diperiksa (UKGS) Murid SD/MI Mendapat Perawatan (UKGS)
81 82 83 84 85 86 87 88 89 90 91 92 93 94 95 96
L
P
0 49 83.50 1.24
0 23 75.07 1.56
-
L+P
0
0
0 -
0 -
-
-
-
96 87.73 85.58 85.58 72.09 74.34 70.69 75.10
-
-
-
-
-
-
-
-
0 0 -
0 0 -
-
-
-
-
-
-
0 72 79.39 1.39
Satuan Kasus Kasus per 100.000 pddk %
16.80 per 1.000 pddk 0.00 % 6 per 100.000 pddk
95 0.70 27.99 4.74 1.60
No. Lampiran
Tabel Tabel Tabel Tabel
22 22 23 23
Tabel 24 Tabel 24 Tabel 25
% % % % %
Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel
26 26 27 27 27
19.23 74.51 96.73 96.09 80.46 60.18 88.64 7.61 36.17
% % % % % % % % % % % % % % % % % % % %
Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel
28 28 28 28 29 30 31 31 32 32 32 35 35 36 36 37 38 39 39 41
2.81 42.77 44.51 70 6 100.00 41.20
% % % % % % %
Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel
42 43 44 44 44 45 46
25.03 68.88 78.87
26.32 %
Tabel 47
40.19 % 18.63 %
Tabel 48 Tabel 49
100.00 0.07 3.75 10.51 20.36 44.13
% sekolah sekolah % %
Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel
50 51 52 53 53 53 53
NO
ANGKA/NILAI
INDIKATOR L
C.2 Akses dan Mutu Pelayanan Kesehatan 97 Peserta Jaminan Pemeliharaan Kes. Pra Bayar 98 Penduduk Miskin (dan hampir miskin) dicakup Askeskin/Jamkesmas 99 Pasien Maskin (dan hampir miskin) Mendapat
P
L+P
-
-
Satuan
45.55 %
Tabel 55 Tabel 56
-
-
91.04 % 106.20 %
-
-
1.33 %
Pelayanan Rawat Jalan di Sarana Kes. Strata 1
100 Pasien Maskin (dan hampir miskin) Mendapat
Tabel 56 Tabel 56
Pelayanan Rawat Jalan di Sarana Kes. Strata 2&3
101 Pasien Maskin (dan hampir miskin) Mendapat
-
-
19.82 %
-
-
1.20 %
Pelayanan Rawat Inap di Sarana Kes. Strata 1
Tabel 57
102 Pasien Maskin (dan hampir miskin) Mendapat Pelayanan Rawat Inap di Sarana Kes. Strata 2&3
103 104 105 106 107 108 109
Cakupan Kunjungan Rawat Jalan Cakupan Kunjungan Rawat Inap Gross Death Rate (GDR) di RS Nett Death Rate (NDR) di RS Bed Occupation Rate (BOR) di RS Length of Stay (LOS) di RS Turn of Interval (TOI) di RS
No. Lampiran
-
-
-
58.43 1.62 2.07 0.93 43.15 2.87 3.78
% % per 100.000 psn klr per 100.000 psn klr % Hari Hari
Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel
57 58 58 59 59 60 60 60
C.3 Perilaku Hidup Masyarakat 110 Rumah Tangga ber-PHBS
27.44 %
Tabel 61
C.4 Keadaan Lingkungan 111 Rumah Sehat 112 Rumah/bangunan bebas jentik nyamuk Aedes 113 Keluarga dengan sumber air minum terlindung 114 Keluarga memiliki Jamban Sehat 115 Keluarga memiliki Tempat Sampah Sehat 116 Keluarga memiliki Pengelolaan Air Limbah Sehat 117 TUPM Sehat 118 Institusi dibina kesehatan lingkungannya
66.37 % 50.79 % 9.52 % 71.32 % 68.78 % 65.41 % 71.12 % 72.19 %
Tabel 62
21 5 76 93 364 60.87 57.14 3,149 36.81 1.09 1,664 39.72 903
% % Posyandu % per 100 balita Desa % Poskesdes
Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel
70 70 70 70 70 71 71 72 72 72 73 73 73
91 3.45 437 15.64 91 2,486
Orang per 100.000 pddk Orang per 100.000 pddk Orang Orang
Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel
74 74 74 74 74 75 75 75
D. D.1 119 120 121 122 123 124 125 126 127 128 129 130 131
SUMBERDAYA KESEHATAN Sarana Kesehatan Jumlah Rumah Sakit Umum Jumlah Rumah Sakit Khusus Jumlah Puskesmas Perawatan Jumlah Puskesmas non-Perawatan Jumlah Apotek Sarkes yang memiliki laboratorium kesehatan Sarkes yang memiliki 4 spesialis dasar Jumlah Posyandu Posyandu Aktif Rasio posyandu per 100 balita Jumlah Desa Siaga Desa Siaga Aktif Jumlah Poskesdes
D.2 132 133 134 135 136 137 138 139
Tenaga Kesehatan Jumlah Dokter Spesialis Rasio Dokter Spesialis Jumlah Dokter Umum Rasio Dokter Umum Jumlah Dokter Gigi Jumlah Bidan Rasio Bidan per 100.000 penduduk Jumlah Perawat
1,516 -
959 91.88 -
4,413 Orang
Tabel 63 Tabel 65 Tabel 66 Tabel 66 Tabel 66 Tabel 67 Tabel 68
NO
ANGKA/NILAI
INDIKATOR L
140 141 142 143 144 145
Jumlah Tenaga Kefarmasian Jumlah Tenaga Gizi Jumlah Tenaga Kesmas Jumlah Tenaga Sanitasi Jumlah Tenaga Teknisi Medis Jumlah Fisioterapis
D.3 146 147 148
Pembiayaan Kesehatan Total Anggaran Kesehatan APBD Kesehatan thd APBD Kab/Kota Anggaran Kesehatan Perkapita
D.4 149 150 151 152
Tabel Tambahan 10 Penyakit Terbanyak Rawat Inap di RS 10 Penyakit Terbanyak Rawat Jalan di RS 10 Penyakit Terbanyak Rawat Jalan di PKM Jumlah Kunjungan Puskesmas
P -
L+P -
544 204 943 600 143 56
Satuan Orang Orang Orang Orang Orang Orang
446,423,903,058
Rp % 169,420.26 Rp
10,389 10,388 963,283 1,969,640
Kasus Kasus Kasus Kunjungan
No. Lampiran
Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel
76 76 77 77 78 78
Tabel 79 Tabel 79 Tabel 79
Tabel Tabel Tabel Tabel
80 81 82 83
TABEL 1 LUAS WILAYAH, JUMLAH DESA/KELURAHAN/KECAMATAN, JUMLAH PENDUDUK, JUMLAH RUMAH TANGGA DAN KEPADATAN PENDUDUK MENURUT KABUPATEN/KOTA PROVINSI SULAWESI TENGAH TAHUN 2010
NO
KABUPATEN / KOTA
LUAS WILAYAH (km 2)
1
2
3
JUMLAH DESA
KELURAHAN
DESA+KEL
4
5
6
JUMLAH RUMAH TANGGA
RATA-RATA JIWA/RUMAH TANGGA
KEPADATAN PENDUDUK per km 2
8
9
10
11
JUMLAH KECAMATAN PENDUDUK 7
1
Banggai Kepulauan
3,214.46
200
19
219
19
171,627
43,295
3.96
53.39
2
Banggai
9,672.70
293
46
339
19
323,626
81,547
3.97
33.46
3
Morowali
15,490.12
230
10
240
14
206,322
50,780
4.06
13.32
4
Poso
8,712.25
133
23
156
18
209,228
49,742
4.21
24.02
5
Donggala
5,275.69
140
9
149
16
277,620
64,853
4.28
52.62
6
Tolitoli
4,079.77
86
5
91
10
211,296
49,745
4.25
51.79
7
Buol
4,043.57
101
7
108
11
132,330
29,727
4.45
32.73
8
Parigi Moutong
6,231.85
175
5
180
20
413,588
91,133
4.54
66.37
9
Tojo Una-Una
5,721.51
115
6
121
9
137,810
33,872
4.07
24.09
395.06
0
43
43
4
336,532
90,708
3.71
851.85
5,196.20
157
0
157
15
215,030
55,442
3.88
41.38
68,033.18
1630
173
1803
155
2,635,009
640,844
4.11
10 Palu 11 Sigi
JUMLAH (KAB/KOTA)
Sumber : Badan Pusat Statistik Provinsi Sulawesi Tengah
38.73
TABEL 2 JUMLAH PENDUDUK MENURUT JENIS KELAMIN, KELOMPOK UMUR, RASIO BEBAN TANGGUNGAN, RASIO JENIS KELAMIN PER KABUPATEN/KOTA PROVINSI SULAWESI TENGAH TAHUN 2010 JUMLAH PENDUDUK NO
KABUPATEN / KOTA
JUMLAH PENDUDUK
1
2
3
0-4
5-14
15-44
45-64
>=65
JUMLAH
0-4
5-14
15-44
45-64
>=65
JUMLAH
RASIO BEBAN TANG GUNGAN
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
LAKI-LAKI
PEREMPUAN
RASIO JENIS KELAMIN 17
1
Banggai Kepulauan
171,627
10,090
20,355
33,377
12,816
3,273
86,892
9,724
19,749
39,783
12,026
3,453
84,735
68.00
102.55
2
Banggai
323,626
17,265
35,268
79,734
26,339
6,760
165,366
15,992
33,245
77,778
24,417
6,828
158,260
55.39
104.49
3
Morowali
206,322
12,368
23,688
51,474
15,733
3,743
107,006
11,416
22,093
47,562
14,226
4,019
99,316
59.95
107.74
4
Poso
209,228
11,065
22,392
52,927
17,647
4,716
108,747
10,466
20,841
41,890
16,328
4,956
100,481
57.80
108.23
5
Donggala
277,620
16,848
34,252
65,538
20,741
5,100
142,479
16,024
32,212
63,076
18,825
5,004
135,141
65.07
105.43
6
Tolitoli
211,296
11,976
25,033
51,137
16,068
3,928
108,142
11,245
23,426
50,251
14,435
3,797
103,154
60.21
104.84
7
Buol
132,330
8,138
17,621
31,585
8,817
1,871
68,032
8,023
16,634
29,698
7,737
2,206
64,298
70.01
105.81
8
Parigi Moutong
413,588
24,408
49,294
100,719
30,975
7,413
212,809
23,065
46,244
97,328
27,064
7,078
200,779
61.50
105.99
9
Tojo Una-Una
137,810
8,047
16,656
33,169
10,421
2,433
70,726
7,809
15,810
31,429
9,454
2,582
67,084
63.14
105.43
10
Palu
336,532
16,788
32,704
92,767
23,936
3,683
169,878
15,941
30,869
92,879
22,310
4,655
166,654
45.12
101.93
11
Sigi
215,030
11,844
24,544
53,750
16,797
3,832
110,767
10,902
23,019
50,580
15,723
4,039
104,263
57.13
106.24
2,635,009
148,837
301,807
646,177
200,290
46,752
1,350,844
140,607
284,142
622,254
182,545
48,617
1,284,165
58.79
105.19
JUMLAH (KAB/KOTA)
Sumber : Badan Pusat Statistik Provinsi Sulawesi Tengah
TABEL 3 JUMLAH PENDUDUK MENURUT JENIS KELAMIN DAN KELOMPOK UMUR PROVINSI SULAWESI TENGAH TAHUN 2010 JUMLAH PENDUDUK
NO
KELOMPOK UMUR (TAHUN)
LAKI-LAKI
PEREMPUAN
LAKI-LAKI+PEREMPUAN
1
2
3
4
5
1
0-4
148,837
140,607
289,444
2
5-9
161,927
152,606
314,533
3
10 - 14
139,880
131,536
271,416
4
15 - 19
115,889
111,692
227,581
5
20 - 24
109,630
107,478
217,108
6
25 - 29
119,397
117,287
236,684
7
30 - 34
113,761
108,685
222,446
8
35 - 39
105,470
100,094
205,564
9
40 - 44
89,011
83,018
172,029
10
45 - 49
70,961
65,309
136,270
11
50 - 54
57,940
52,715
110,655
12
55 - 59
41,618
36,247
77,865
13
60 - 64
29,771
28,274
58,045
14
65 - 69
20,107
19,393
39,500
15
70 - 74
13,164
13,806
26,970
16
75+
13,481
15,418
28,899
JUMLAH
1,350,844
1,284,165
2,635,009
Sumber : Badan Pusat Statistik Provinsi Sulawesi Tengah
TABEL 4 PERSENTASE PENDUDUK BERUMUR 10 TAHUN KE ATAS YANG MELEK HURUF MENURUT JENIS KELAMIN DAN KABUPATEN/KOTA PROVINSI SULAWESI TENGAH TAHUN 2010 JUMLAH PENDUDUK USIA 10 KE ATAS NO
LAKI-LAKI
KABUPATEN / KOTA
1
2
PEREMPUAN
LAKI-LAKI + PEREMPUAN
JUMLAH
MELEK HURUF
%
JUMLAH
MELEK HURUF
%
JUMLAH
MELEK HURUF
%
3
4
5
6
7
8
9
10
11
65,778
63,318
96.26
64,170
60,256
93.90
129,948
123,574
95.09
1
Banggai Kepulauan
2
Banggai
129,321
125,739
97.23
124,512
120,876
97.08
253,833
246,615
97.16
3
Morowali
81,793
79,969
97.77
75,877
73,100
96.34
157,670
153,069
97.08
4
Poso
85,690
84,782
98.94
78,992
76,606
96.98
164,682
161,388
98.00
5
Donggala
107,188
102,718
95.83
101,815
96,500
94.78
209,003
199,219
95.32
6
Tolitoli
82,476
79,845
96.81
79,092
74,584
94.30
161,568
154,429
95.58
7
Buol
50,255
49,778
99.05
47,135
46,452
98.55
97,390
96,229
98.81
8
Parigi Moutong
161,976
154,687
95.50
152,810
142,923
93.53
314,786
297,610
94.54
9
Tojo Una-Una
53,615
52,371
97.68
50,595
49,214
97.27
104,210
101,585
97.48
10
Palu
136,113
135,582
99.61
134,906
133,058
98.63
271,019
268,640
99.12
11
Sigi
85,875
81,238
94.60
81,048
76,258
94.09
166,923
157,496
94.35
1,040,080
1,010,026
97.11
990,952
949,827
95.85
2,031,032
1,959,853
96.50
JUMLAH (KAB/KOTA)
Sumber : Badan Pusat Statistik Provinsi Sulawesi Tengah
TABEL 5 PERSENTASE PENDUDUK LAKI-LAKI DAN PEREMPUAN BERUSIA 10 TAHUN KEATAS MENURUT TINGKAT PENDIDIKAN TERTINGGI YANG DITAMATKAN PER KABUPATEN/KOTA PROVINSI SULAWESI TENGAH TAHUN 2010 LAKI-LAKI NO
KABUPATEN / KOTA
TIDAK/ BELUM PERNAH SEKOLAH
12
13
16
TIDAK/ BELUM TAMAT SD/MI 20
SD/MI
21
SMP/ MTs
22
SMA/ AK/ DIPLO UNIVERSI JUMLAH SMK/ MA MA TAS
2
7
8
9
10
11
14
15
17
18
19
24
25
2,631
11,774
25,239
11,932
8,966
1,901
3,328
65,778
2,233
11,486
30,686
9,138
7,136
815
2,734
64,170
4,864
23,261
55,925
21,070
16,101
2,716
6,062
129,948
2
Banggai
3,737
24,571
44,577
23,174
19,269
5,936
8,057
129,321
4,744
23,657
45,982
21,964
15,166
3,785
8,367
124,512
8,481
48,228
90,559
45,138
34,434
9,721
16,424
253,833
3
Morowali
2,879
14,641
28,055
15,492
13,087
2,928
4,711
81,793
5,099
13,582
29,767
14,940
8,324
1,677
4,059
75,877
7,978
28,223
57,822
30,432
21,411
4,605
8,771
157,670
4
Poso
1,508
11,919
25,793
17,901
17,849
5,398
5,321
85,690
2,788
10,988
24,882
15,087
12,994
3,578
6,398
78,992
4,297
22,907
50,675
32,988
30,843
8,977
11,720
164,682
5
Donggala
5,016
29,380
35,254
18,897
12,005
3,076
3,548
107,188
6,781
27,907
35,747
16,219
8,512
2,627
3,910
101,815
11,797
57,288
71,001
35,116
20,517
5,703
7,458
209,003
6
Tolitoli
2,111
21,856
25,922
14,491
10,087
3,241
4,759
82,476
4,405
20,959
24,716
11,255
9,847
3,195
4,144
79,092
6,517
42,816
50,638
25,746
19,934
6,437
8,903
161,568
7
Buol
477
11,745
16,835
10,800
6,408
1,086
2,905
50,255
990
11,015
16,969
9,818
5,529
1,329
2,437
47,135
1,467
22,760
33,804
20,618
11,936
2,415
5,342
97,390
8
Parigi Moutong
4,714
48,836
57,923
21,672
19,534
4,924
4,373
161,976
9,520
46,072
49,388
21,882
14,196
3,729
5,623
152,810
14,234
94,908
107,311
43,555
33,730
8,653
9,997
314,786
9
Tojo Una-Una
622
15,103
17,253
9,136
5,640
3,056
2,804
53,615
1,093
14,253
17,658
7,007
5,065
2,474
3,157
50,595
1,715
29,356
34,911
16,143
10,705
5,530
5,961
104,210
708
12,659
25,453
21,016
47,463
8,507
20,294
136,113
2,415
12,546
25,942
21,936
39,123
7,757
22,084
134,906
3,123
25,205
51,396
42,952
86,585
16,264
42,379
271,019
4,508
14,066
32,126
15,475
12,675
3,229
3,796
85,875
4,393
13,276
28,837
14,192
11,857
2,002
4,125
81,048
8,901
27,342
60,963
29,666
24,532
5,231
7,921
166,923
28,913
216,551
334,430
179,986
172,982
43,283
63,897
1,040,080
44,461
205,743
330,575
163,439
137,747
32,968
67,040
990,952
73,374
422,293
665,005
343,424
310,730
76,251
130,936
2,031,032
Sumber : Badan Pusat Statistik Provinsi Sulawesi Tengah
6
SD/MI
LAKI-LAKI + PEREMPUAN
TIDAK/ SMA/ AK/ DIPLO UNIVERSI BELUM SMP/ MTs JUMLAH SMK/ MA MA TAS PERNAH SEKOLAH
Banggai Kepulauan
JUMLAH (KAB/KOTA)
5
TIDAK/ BELUM TAMAT SD/MI
1
11 Sigi
4
SD/MI
PEREMPUAN
TIDAK/ SMA/ AK/ UNIVERSI BELUM SMP/ MTs JUMLAH SMK/ MA DIPLOMA TAS PERNAH SEKOLAH
1
10 Palu
3
TIDAK/ BELUM TAMAT SD/MI
23
26
TABEL 6 JUMLAH KELAHIRAN MENURUT JENIS KELAMIN PER KABUPATEN/KOTA PROVINSI SULAWESI TENGAH TAHUN 2010 JUMLAH KELAHIRAN NO
KABUPATEN / KOTA
1
LAKI-LAKI
JUMLAH PUSKESMAS
2
3
PEREMPUAN
HIDUP
MATI
HIDUP + MATI
4
5
6
HIDUP 7
LAKI-LAKI + PEREMPUAN
MATI
HIDUP + MATI
HIDUP
MATI
HIDUP + MATI
8
9
10
11
12
1 Banggai Kepulauan
15
2,865
4
2,869
2 Banggai
20
6,223
82
6,305
3 Morowali
18
3,082
34
3,116
4 Poso
20
3,148
49
3,197
5 Donggala
14
5,632
45
5,677
6 Tolitoli
14
3,754
36
3,790
7 Buol
11
2,667
59
2,726
8 Parigi Moutong
19
7,039
55
7,094
9 Tojo Una-Una
13
2,793
23
2,816
10 Palu
12
6,331
27
6,358
11 Sigi
15
3,670
51
3,721
47,204
465
47,669
JUMLAH (KAB/KOTA) ANGKA LAHIR MATI (DILAPORKAN) Sumber : Seksi BIMDAL Kesehatan Dasar
171
-
-
-
-
-
-
9.8
TABEL 7 JUMLAH KEMATIAN BAYI DAN BALITA MENURUT JENIS KELAMIN PER KABUPATEN/KOTA PROVINSI SULAWESI TENGAH TAHUN 2010
NO
KABUPATEN / KOTA
1
JUMLAH PUSKESMAS
2
3
JUMLAH KEMATIAN PEREMPUAN
LAKI - LAKI
LAKI - LAKI + PEREMPUAN
BAYI
ANAK BALITA
BALITA
BAYI
ANAK BALITA
BALITA
BAYI
ANAK BALITA
BALITA
4
5
6
7
8
9
10
11
12
1 Banggai Kepulauan
15
15
5
20
2 Banggai
20
60
3
63
3 Morowali
18
31
1
32
4 Poso
20
32
0
32
5 Donggala
14
24
4
28
6 Tolitoli
14
37
5
42
7 Buol
11
59
8
67
8 Parigi Moutong
19
35
6
41
9 Tojo Una-Una
13
16
1
17
10 Palu
12
20
4
24
11 Sigi
15
74
5
79
403
42
445
JUMLAH (KAB/KOTA) ANGKA KEMATIAN (DILAPORKAN) Sumber : Seksi BIMDAL Kesehatan Dasar Keterangan :
171
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
8.5
0.9
9.4
TABEL 8 JUMLAH KEMATIAN IBU MENURUT KELOMPOK UMUR PER KABUPATEN/KOTA PROVINSI SULAWESI TENGAH TAHUN 2010 JUMLAH KEMATIAN IBU NO
KABUPATEN / KOTA
JUMLAH PUSKESMAS
JUMLAH LAHIR HIDUP
KEMATIAN IBU HAMIL < 20 Thn 20-34 Thn
1
2
3
4
5
6
KEMATIAN IBU BERSALIN
≥35 Thn
JUMLAH
7
8
< 20 Thn 20-34 Thn 9
10
KEMATIAN IBU NIFAS
≥35 Thn
JUMLAH
11
12
< 20 Thn 20-34 Thn 13
14
JUMLAH KEMATIAN IBU
≥35 Thn
JUMLAH
15
16
< 20 Thn 20-34 Thn 17
18
≥35 Thn JUMLAH 19
20
1
Banggai Kepulauan
15
2,865
2
9
0
12
2
Banggai
20
6,223
5
11
1
14
3
Morowali
18
3,082
2
3
2
7
4
Poso
20
3,148
0
2
0
4
5
Donggala
14
5,632
2
10
2
14
6
Tolitoli
14
3,754
1
5
1
7
7
Buol
11
2,667
0
9
1
10
8
Parigi Moutong
19
7,039
2
11
1
14
9
Tojo Una-Una
13
2,793
1
8
2
11
10
Palu
12
6,331
3
6
2
11
11
Sigi
15
3,670
5
8
0
JUMLAH (KAB/KOTA) ANGKA KEMATIAN IBU (DILAPORKAN) Sumber : Seksi BIMDAL Kesehatan Dasar
47,204
-
-
-
23
-
-
-
82
-
-
-
12
13 -
-
-
117 247.9
TABEL 9 JUMLAH KASUS AFP (NON POLIO) DAN AFP RATE (NON POLIO) PER KABUPATEN/KOTA PROVINSI SULAWESI TENGAH TAHUN 2010
NO
KABUPATEN / KOTA
JUMLAH PUSKESMAS
JUMLAH PENDUDUK <15 TAHUN
JUMLAH KASUS AFP (NON POLIO)
AFP RATE (NON POLIO)
1
2
3
4
5
6
1
Banggai Kepulauan
15
59,918
0
0.00
2
Banggai
20
101,770
1
0.98
3
Morowali
18
69,565
1
1.44
4
Poso
20
64,764
2
3.09
5
Donggala
14
99,336
2
2.01
6
Tolitoli
14
71,680
1
1.40
7
Buol
11
50,416
1
1.98
8
Parigi Moutong
19
143,011
2
1.40
9
Tojo Una-Una
13
48,322
2
4.14
10
Palu
12
96,302
7
7.27
11
Sigi
15
70,309
2
2.84
875,393
21
2.40
JUMLAH (KAB/KOTA)
Sumber : Seksi BIMDAL Pengendalian & Pemberantasan Penyakit Keterangan : Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wiliyah kerja puskesmas tersebut termasuk pasien RS
TABEL 10 JUMLAH KASUS BARU TB PARU DAN KEMATIAN AKIBAT TB PARU MENURUT JENIS KELAMIN KABUPATEN/KOTA PROVINSI SULAWESI TENGAH TAHUN 2010 JUMLAH KASUS TB PARU NO
KABUPATEN / KOTA
JUMLAH PUSKESMAS
1
2
3
JUMLAH PENDUDUK KASUS BARU
KASUS BARU + KASUS LAMA
KASUS LAMA
PREVALENSI (PER 100.000 PENDUDUK)
JUMLAH KEMATIAN AKIBAT TB PARU
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
L+P 21
1
Banggai Kepulauan
15
86,892
84,735
171,627
73
44
117
37
19
56
110
63
173
127
74
101
0
0
0
2
Banggai
20
165,366
158,260
323,626
268
171
439
145
82
227
413
253
666
250
160
206
6
4
10
3
Morowali
18
107,006
99,316
206,322
102
64
166
51
32
83
153
96
249
143
97
121
1
0
1
4
Poso
20
108,747
100,481
209,228
140
105
245
69
46
115
209
151
360
192
150
172
0
0
0
5
Donggala
14
142,479
135,141
277,620
145
72
217
74
31
105
219
103
322
154
76
116
0
0
0
6
Tolitoli
14
108,142
103,154
211,296
183
95
278
105
51
156
288
146
434
266
142
205
0
0
0
7
Buol
11
68,032
64,298
132,330
80
49
129
42
24
66
122
73
195
179
114
147
0
0
0
8
Parigi Moutong
19
212,809
200,779
413,588
111
75
186
60
44
104
171
119
290
80
59
70
2
0
2
9
Tojo Una-Una
13
70,726
67,084
137,810
80
59
139
40
26
66
120
85
205
170
127
149
0
0
0
10
Palu
12
169,878
166,654
336,532
151
108
259
81
60
141
232
168
400
137
101
119
1
1
2
11
Sigi
15
110,767
104,263
215,030
68
64
132
32
27
59
100
91
191
90
87
89
0
0
0
1,350,844
1,284,165
2,635,009
1,401
906
2,307
736
442
1,178
2,137
1,348
3,485
158
105
132
103.7
70.6
87.6
JUMLAH (KAB/KOTA) ANGKA INSIDENS PER 100.000 PENDUDUK
Sumber : Seksi BIMDAL Pengendalian & Pemberantasan Penyakit Keterangan: Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS
KEMATIAN PER 100.000 PENDUDUK
10
5
15
0.7
0.4
0.6
TABEL 11 JUMLAH KASUS DAN ANGKA PENEMUAN KASUS TB PARU BTA+ MENURUT JENIS KELAMIN PER KABUPATEN/KOTA PROVINSI SULAWESI TENGAH TAHUN 2010
NO
KABUPATEN / KOTA
JUMLAH PUSKESMAS
1
2
3
TB PARU
JUMLAH PERKIRAAN KASUS BARU
KLINIS
BTA (+)
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
4
5
6
7
8
9
10
11
12
ANGKA PENEMUAN KASUS (CDR) L P L+P 13
14
15
1 Banggai Kepulauan
15
330
1,241
117
35.45
2 Banggai
20
623
4,179
439
70.47
3 Morowali
18
377
1,637
166
44.03
4 Poso
20
357
2,268
245
68.63
5 Donggala
14
572
2,814
217
37.94
6 Tolitoli
14
421
3,067
278
66.03
7 Buol
11
250
6,960
129
51.60
8 Parigi Moutong
19
792
1,731
186
23.48
9 Tojo Una-Una
13
399
1,389
139
34.84
10 Palu
12
658
4,402
319
48.48
11 Sigi
15
429
1,506
132
30.77
5,208
31,194
2,367
45.45
JUMLAH (KAB/KOTA)
Sumber : Seksi BIMDAL Pengendalian & Pemberantasan Penyakit Keterangan: Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS
TABEL 12 JUMLAH KASUS DAN KESEMBUHAN TB PARU BTA+ MENURUT JENIS KELAMIN PROVINSI SULAWESI TENGAH TAHUN 2009 TB PARU NO
JUMLAH KABUPATEN / KOTA PUSKESMAS
BTA (+) DIOBATI L
P
KESEMBUHAN L
L+P
JUMLAH JUMLAH JUMLAH JUMLAH 1
2
3
4
5
6
7
PENGOBATAN LENGKAP
P
L+P
L
P
ANGKA KESUKSESAN (SUCCESS RATE/SR)
L+P
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
L
P
L+P
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
1
Banggai Kepulauan
15
30
25
55
36
65.45
9
16.36
81.82
2
Banggai
20
177
127
304
294
96.71
5
1.64
98.36
3
Morowali
18
74
47
121
98
80.99
20
16.53
97.52
4
Poso
20
127
92
219
200
91.32
10
4.57
95.89
5
Donggala
14
131
110
241
215
89.21
13
5.39
94.61
6
Tolitoli
14
148
107
255
243
95.29
5
1.96
97.25
7
Buol
11
69
43
112
60
53.57
19
16.96
70.54
8
Parigi Moutong
19
106
47
153
0
0.00
0
0.00
0.00
9
Tojo Una-Una
13
65
55
120
107
89.17
12
10.00
99.17
10
Palu
12
157
93
250
212
84.80
6
2.40
87.20
11
Sigi
15
50
37
87
82
94.25
2
2.30
96.55
1,134
783
1,917
1,547
80.70
101
5.27
JUMLAH (KAB/KOTA)
-
-
-
-
Sumber : Seksi BIMDAL Pengendalian & Pemberantasan Penyakit Keterangan: Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS
-
-
-
-
-
-
85.97
TABEL 13 PENEMUAN KASUS PNEUMONIA BALITA MENURUT JENIS KELAMIN PER KABUPATEN/KOTA PROVINSI SULAWESI TENGAH TAHUN 2010 PNEUMONIA PADA BALITA NO
KABUPATEN/KOTA
1
2
JUMLAH BALITA
JUMLAH PUSKESMAS
3
PENDERITA DITEMUKAN DAN DITANGANI
JUMLAH PERKIRAAN PENDERITA
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
1
Banggai Kepulauan
15
19,074
1,907
198
10.4
2
Banggai
20
35,982
3,598
1,768
49.1
3
Morowali
18
22,908
2,291
257
11.2
4
Poso
20
23,248
2,325
206
8.9
5
Donggala
14
30,801
3,080
1,321
42.9
6
Tolitoli
14
23,474
2,347
549
23.4
7
Buol
11
14,708
1,471
439
29.8
8
Parigi Moutong
19
45,956
4,596
930
20.2
9
Tojo Una-Una
13
15,318
1,532
57
3.7
10
Palu
12
37,251
3,725
1,774
47.6
11
Sigi
15
23,853
2,385
18
0.8
7,517
25.7
JUMLAH (KAB/KOTA)
292,573
29,257
Sumber : Profil Kesehatan Kabupaten/Kota Keterangan: Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS
TABEL 14 JUMLAH KASUS BARU HIV, AIDS, DAN INFEKSI MENULAR SEKSUAL LAINNYA MENURUT JENIS KELAMIN PER KABUPATEN/KOTA PROVINSI SULAWESI TENGAH TAHUN 2010 JUMLAH KASUS BARU NO
KABUPATEN / KOTA
JUMLAH PUSKESMAS
1
2
3
HIV
JUMLAH KEMATIAN AKIBAT AIDS
INFEKSI MENULAR SEKSUAL LAINNYA
AIDS
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
1
Banggai Kepulauan
15
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
2
Banggai
20
4
1
5
1
1
2
24
6
30
0
0
0
3
Morowali
18
1
1
2
2
2
4
30
8
38
0
1
1
4
Poso
20
0
0
0
0
1
1
44
15
59
0
0
0
5
Donggala
14
0
0
0
2
1
3
10
3
13
2
1
3
6
Tolitoli
14
0
0
0
0
0
0
17
3
20
0
0
0
7
Buol
11
0
0
0
0
0
0
24
38
62
0
0
0
8
Parigi Moutong
19
0
0
0
1
0
1
229
10
239
0
0
0
9
Tojo Una-Una
13
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
10
Palu
12
4
13
17
4
5
9
24
6
30
3
3
6
11
Sigi
15
0
0
0
1
1
2
30
36
66
1
1
2
9
15
24
11
11
22
432
125
557
6
6
12
JUMLAH (KAB/KOTA)
Sumber : Seksi BIMDAL Pengendalian & Pemberantasan Penyakit Ket: Jumlah kasus baru adalah seluruh kasus baru yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS
TABEL 15 PERSENTASE DONOR DARAH DISKRINING TERHADAP HIV-AIDS MENURUT JENIS KELAMIN PROVINSI SULAWESI TENGAH TAHUN 2010 DONOR DARAH NO
UNIT TRANSFUSI DARAH
1
2
SAMPEL DARAH DIPERIKSA
JUMLAH PENDONOR
L
POSITIF HIV
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
1
UTDD PMI Provinsi Sulawesi Tengah
6,871
6,871
100.00
8
0.12
2
UTDC Luwuk Banggai
1,922
1,922
100.00
4
0.21
3
UTDC Poso
1,154
1,154
100.00
1
0.09
4
UTDC Tolitoli
868
832
95.85
0
0.00
5
UTD RS Kabelota
6
RSUD Buol
1,136
1,136
100.00
0
0.00
7
UTD BRSD Anuntaloko
1,186
1,150
96.96
0
0.00
8
UTD RSU Ampana
1,607
1,607
100.00
0
0.00
9
UTDRS Morowali
289
289
100.00
0
0.00
10
UTDRS Kolonodale
308
308
100.00
2
0.65
15,341
15,269
99.53
15
0.10
JUMLAH Sumber : Profil Kesehatan Kabupaten/Kota
TABEL 16 KASUS DIARE YANG DITANGANI MENURUT JENIS KELAMIN PER KABUPATEN/KOTA PROVINSI SULAWESI TENGAH TAHUN 2010 DIARE NO
KABUPATEN / KOTA
1
2
JUMLAH PENDUDUK
JUMLAH PUSKESMAS
3
DIARE DITANGANI
JUMLAH PERKIRAAAN KASUS
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
1
Banggai Kepulauan
15
86,892
84,735
171,627
3,676
3,584
7,260
4,900
67
2
Banggai
20
165,366
158,260
323,626
6,995
6,694
13,689
2,628
19
3
Morowali
18
107,006
99,316
206,322
4,526
4,201
8,727
6,600
76
4
Poso
20
108,747
100,481
209,228
4,600
4,250
8,850
4,616
52
5
Donggala
14
142,479
135,141
277,620
6,027
5,716
11,743
6,268
53
6
Tolitoli
14
108,142
103,154
211,296
4,574
4,363
8,938
7,785
87
7
Buol
11
68,032
64,298
132,330
2,878
2,720
5,598
8,918
159
8
Parigi Moutong
19
212,809
200,779
413,588
9,002
8,493
17,495
2,390
14
9
Tojo Una-Una
13
70,726
67,084
137,810
2,992
2,838
5,829
7,505
129
10
Palu
12
169,878
166,654
336,532
7,186
7,049
14,235
689
5
11
Sigi
15
110,767
104,263
215,030
4,685
4,410
9,096
7,175
79
1,350,844
1,284,165
2,635,009
57,141
54,320
111,461
59,474
53.4
JUMLAH (KAB/KOTA)
Sumber : Seksi BIMDAL Pengendalian & Pemberantasan Penyakit Ket: Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS
TABEL 17 JUMLAH KASUS BARU KUSTA MENURUT JENIS KELAMIN PER KABUPATEN/KOTA PROVINSI SULAWESI TENGAH TAHUN 2010 KASUS BARU NO
KABUPATEN / KOTA
JUMLAH PUSKESMAS
1
2
3
Pausi Basiler (PB)/ Kusta kering
Multi Basiler (MB)/ Kusta Basah
≥ 15 TAHUN
0-14 TAHUN
JUMLAH
≥ 15 TAHUN
0-14 TAHUN
PB + MB
JUMLAH
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
L+P 24
1
Banggai Kepulauan
15
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
5
6
1
5
6
1
5
6
2
Banggai
20
0
0
0
16
6
22
16
6
22
0
1
1
5
8
13
5
9
14
21
15
36
3
Morowali
18
1
0
1
0
0
0
1
0
1
1
0
1
3
6
9
4
6
10
5
6
11
4
Poso
20
0
0
0
1
1
2
1
1
2
0
1
1
8
5
13
8
6
14
9
7
16
5
Donggala
14
0
2
2
15
11
26
15
13
28
0
0
0
42
17
59
42
17
59
57
30
87
6
Tolitoli
14
0
0
0
0
0
0
0
0
0
2
0
2
17
13
30
19
13
32
19
13
32
7
Buol
11
0
0
0
2
3
5
2
3
5
1
0
1
14
4
18
15
4
19
17
7
24
8
Parigi Moutong
19
2
1
3
10
11
21
12
12
24
3
0
3
24
22
46
27
22
49
39
34
73
9
Tojo Una-Una
13
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
0
1
18
3
21
19
3
22
19
3
22
10
Palu
12
0
0
0
7
4
11
7
4
11
2
1
3
13
6
19
15
7
22
22
11
33
11
Sigi
15
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
1
11
4
15
11
5
16
11
5
16
3
3
6
51
36
87
54
39
93
10
4
14
156
93
249
166
97
263
220
136
356
16.29
10.59
13.51
JUMLAH (KAB/KOTA)
ANGKA PENEMUAN KASUS BARU (NCDR/NEW CASE DETECTION RATE ) PER 100.000 PENDUDUK Sumber : Seksi BIMDAL Pengendalian & Pemberantasan Penyakit Keterangan:
TABEL 18 KASUS BARU KUSTA 0-14 TAHUN DAN CACAT TINGKAT 2 MENURUT JENIS KELAMIN PER KABUPATEN/KOTA PROVINSI SULAWESI TENGAH TAHUN 2010 KASUS BARU NO
KABUPATEN / KOTA
1
2
JUMLAH PUSKESMAS
PENDERITA KUSTA 0-14 TAHUN
PENDERITA KUSTA
3
L
P
CACAT TINGKAT 2
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
1
Banggai Kepulauan
15
1
5
6
-
0.00
-
0.00
-
0.00
1
100.00
0
0.00
1
16.67
2
Banggai
20
21
15
36
-
0.00
1
6.67
1
2.78
0
0.00
0
0.00
-
0.00
3
Morowali
18
5
6
11
2
40.00
-
0.00
2
18.18
0
0.00
0
0.00
-
0.00
4
Poso
20
9
7
16
-
0.00
1
14.29
1
6.25
4
44.44
2
28.57
6
37.50
5
Donggala
14
57
30
87
-
0.00
2
6.67
2
2.30
6
10.53
1
3.33
7
8.05
6
Tolitoli
14
19
13
32
2
10.53
-
0.00
2
6.25
0
0.00
0
0.00
-
0.00
7
Buol
11
17
7
24
1
5.88
-
0.00
1
4.17
4
23.53
1
14.29
5
20.83
8
Parigi Moutong
19
39
34
73
5
12.82
1
2.94
6
8.22
5
12.82
0
0.00
5
6.85
9
Tojo Una-Una
13
19
3
22
1
5.26
-
0.00
1
4.55
4
21.05
0
0.00
4
18.18
10
Palu
12
22
11
33
2
9.09
1
9.09
3
9.09
2
9.09
0
0.00
2
6.06
11
Sigi
15
11
5
16
-
0.00
1
20.00
1
6.25
1
9.09
2
40.00
3
18.75
220
136
356
13
5.91
7
5.15
20
5.62
27
12.27
6
4.41
33
9.27
JUMLAH (KAB/KOTA)
Sumber : Seksi BIMDAL Pengendalian & Pemberantasan Penyakit
TABEL 19 JUMLAH KASUS DAN ANGKA PREVALENSI PENYAKIT KUSTA MENURUT JENIS KELAMIN PER KABUPATEN/KOTA PROVINSI SULAWESI TENGAH TAHUN 2010 KASUS TERCATAT NO
KABUPATEN / KOTA
JUMLAH PUSKESMAS
1
2
3
PB
MB
JUMLAH
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
4
5
6
7
8
9
10
11
12
1
Banggai Kepulauan
15
0
0
0
1
5
6
1
5
6
2
Banggai
20
13
4
17
4
9
13
17
13
30
3
Morowali
18
1
0
1
3
4
7
4
4
8
4
Poso
20
0
1
1
7
6
13
7
7
14
5
Donggala
14
8
6
14
31
27
58
39
33
72
6
Tolitoli
14
0
0
0
22
11
33
22
11
33
7
Buol
11
2
2
4
14
7
21
16
9
25
8
Parigi Moutong
19
6
6
12
29
32
61
35
38
73
9
Tojo Una-Una
13
0
0
0
7
10
17
7
10
17
10
Palu
12
2
4
6
13
9
22
15
13
28
11
Sigi
15
0
0
0
22
5
27
22
5
27
32
23
55
153
125
278
185
148
333
1.4
1.2
1.3
JUMLAH (KAB/KOTA) ANGKA PREVALENSI PER 10.000 PENDUDUK Sumber : Profil Kesehatan Kabupaten/Kota
TABEL 20 PERSENTASE PENDERITA KUSTA SELESAI BEROBAT MENURUT JENIS KELAMIN PER KABUPATEN/KOTA PROVINSI SULAWESI TENGAH TAHUN 2010 KUSTA (PB) NO
KABUPATEN / KOTA
1
2
KUSTA (MB)
PENDERITA PB
JUMLAH PUSKESMAS
RFT PB
2009
3
L
PENDERITA MB
P
RFT MB
2008
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
L
P
L+P
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
1
Banggai Kepulauan
15
0
0
0
0
-
0
-
0
-
2
2
4
2
100
2
100
4
100
2
Banggai
20
3
4
7
3
100
4
100
7
100
9
8
17
8
89
7
88
15
88
3
Morowali
18
1
0
1
1
100
0
-
1
100
8
0
8
7
88
0
7
88
4
Poso
20
1
0
1
1
100
0
-
1
100
10
7
17
9
90
6
86
15
88
5
Donggala
14
11
5
16
9
82
5
100
14
88
44
31
75
41
93
25
81
66
88
6
Tolitoli
14
2
4
6
2
100
3
75
5
83
25
8
33
25
100
8
100
33
100
7
Buol
11
5
1
6
5
100
1
100
6
100
12
8
20
11
92
5
63
16
80
8
Parigi Moutong
19
21
12
33
21
100
12
100
33
100
17
17
34
16
94
15
88
31
91
9
Tojo Una-Una
13
3
11
14
3
100
11
100
14
100
8
6
14
7
88
4
67
11
79
10
Palu
12
0
0
0
0
-
0
-
0
-
18
14
32
15
83
11
79
26
81
11
Sigi
15
0
0
0
0
-
0
-
0
-
0
0
0
0
47
37
84
45
153
101
254
141
JUMLAH (KAB/KOTA)
Sumber : Seksi BIMDAL Pengendalian & Pemberantasan Penyakit Keterangan : Penderita PB tahun X - 1, Penderita MB tahun X - 2 X = tahun data.
95.7
36
97.3
81
96.4
-
0 92
83
-
-
0 82
224
88
TABEL 21 JUMLAH KASUS PENYAKIT YANG DAPAT DICEGAH DENGAN IMUNISASI (PD3I) MENURUT JENIS KELAMIN PER KABUPATEN/KOTA PROVINSI SULAWESI TENGAH TAHUN 2010 JUMLAH KASUS PD3I NO
KABUPATEN / KOTA
1
JUMLAH 'PUSKESMAS
2
3
DIFTERI
TETANUS (NON NEONATORUM)
TETANUS NEONATORUM
PERTUSIS JUMLAH KASUS L
P
L+P
4
5
6
MENINGGAL 7
JUMLAH KASUS L
P
L+P
L
P
L+P
8
9
10
11
12
13
-
-
-
MENINGGAL
JUMLAH KASUS
MENINGGAL
L
P
L+P
14
15
16
17
18
-
-
-
-
-
1
Banggai Kepulauan
15
-
-
-
-
2
Banggai
20
-
-
-
-
3
Morowali
18
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
4
Poso
20
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
5
Donggala
14
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
6
Tolitoli
14
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
7
Buol
11
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
8
Parigi Moutong
19
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
9
Tojo Una-Una
13
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
10
Palu
12
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
11
Sigi
15
-
-
-
-
-
-
-
-
JUMLAH (KAB/KOTA) CASE FATALITY RATE (%) Sumber: Seksi Surveilans, UPT SURDATIN
-
-
-
1
1
2
1
1
2
-
-
2
2
2
2 100
-
2
2
-
1
1
2
-
1
3
4
0
TABEL 22
JUMLAH KASUS PENYAKIT YANG DAPAT DICEGAH DENGAN IMUNISASI (PD3I) MENURUT JENIS KELAMIN PER KABUPATEN/KOTA PROVINSI SULAWESI TENGAH TAHUN 2010 JUMLAH KASUS PD3I NO
KABUPATEN / KOTA
1
CAMPAK
JUMLAH PUSKESMAS
2
3
POLIO
JUMLAH KASUS L
P
L+P
4
5
6
MENINGGAL 7
HEPATITIS B
L
P
L+P
L
P
L+P
8
9
10
11
12
13
1
Banggai Kepulauan
15
0
0
0
0
0
0
2
Banggai
20
81
0
0
21
8
29
3
Morowali
18
0
0
0
0
0
0
4
Poso
20
0
0
0
0
0
0
5
Donggala
14
57
0
0
0
0
0
6
Tolitoli
14
38
0
0
28
15
43
7
Buol
11
1
0
0
0
0
0
8
Parigi Moutong
19
11
0
0
0
0
0
9
Tojo Una-Una
13
14
0
0
0
0
0
10
Palu
12
15
0
0
0
0
0
11
Sigi
15
0
0
0
0
0
0
217
0
0
49
23
72
JUMLAH (KAB/KOTA) CASE FATALITY RATE (%) Sumber : Seksi Surveilans, UPT SURDATIN
-
-
0.0
TABEL 23 JUMLAH KASUS DBD MENURUT JENIS KELAMIN PER KABUPATEN/KOTA PROVINSI SULAWESI TENGAH TAHUN 2010 DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) NO
KABUPATEN / KOTA
JUMLAH PUSKESMAS
1
2
3
JUMLAH KASUS
MENINGGAL
CFR (%)
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
4
5
6
7
8
9
10
11
12
1
Banggai Kepulauan
15
1
2
3
0
0
0
0.0
0.0
0.0
2
Banggai
20
23
38
61
0
0
0
0.0
0.0
0.0
3
Morowali
18
21
7
28
0
1
1
0.0
14.3
3.6
4
Poso
20
38
32
70
1
1
2
2.6
3.1
2.9
5
Donggala
14
42
47
89
1
1
2
2.4
2.1
2.2
6
Tolitoli
14
119
97
216
2
3
5
1.7
3.1
2.3
7
Buol
11
7
7
14
1
0
1
14.3
0.0
7.1
8
Parigi Moutong
19
68
62
130
1
0
1
1.5
0.0
0.8
9
Tojo Una-Una
13
3
12
15
0
0
0
0.0
0.0
0.0
10
Palu
12
738
587
1,325
5
9
14
0.7
1.5
1.1
11
Sigi
15
68
73
141
3
0
3
4.4
0.0
2.1
1,128
964
2,092
14
15
29
1.2
1.6
1.4
83.5
75.1
79.4
JUMLAH (KAB/KOTA) INCIDENCE RATE PER 100.000 PENDUDUK Sumber : Seksi BIMDAL Pengendalian & Pemberantasan Penyakit Keterangan:
TABEL 24 KESAKITAN DAN KEMATIAN AKIBAT MALARIA MENURUT JENIS KELAMIN PER KABUPATEN/KOTA PROVINSI SULAWESI TENGAH TAHUN 2010 MALARIA NO
KABUPATEN / KOTA
JUMLAH PUSKESMAS
1
2
3
PENDERITA TANPA PEMERIKSAAN SEDIAAN DARAH
MENINGGAL
DENGAN PEMERIKSAAN SEDIAAN DARAH
CFR
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
1
Banggai Kepulauan
15
8,934
8,657
0
0.0
2
Banggai
20
3,498
8,942
0
0.0
3
Morowali
18
5,481
797
0
0.0
4
Poso
20
4,993
4,453
0
0.0
5
Donggala
14
1,900
6,818
0
0.0
6
Tolitoli
14
6,039
1,405
1
0.0
7
Buol
11
5,632
937
0
0.0
8
Parigi Moutong
19
3,114
2,320
0
0.0
9
Tojo Una-Una
13
6,487
3,711
2
0.0
10
Palu
12
124
990
0
0.0
11
Sigi
15
2,860
5,246
0
0.0
JUMLAH (KAB/KOTA)
-
ANGKA KESAKITAN (API) PER 1.000 PENDUDUK
Sumber : Seksi BIMDAL Pengendalian & Pemberantasan Penyakit
-
49,062
-
-
44,276
-
-
16.8
-
-
3
-
-
0.0
TABEL 25 PENDERITA FILARIASIS DITANGANI MENURUT JENIS KELAMIN DAN KABUPATEN/KOTA PROVINSI SULAWESI TENGAH TAHUN 2010 PENDERITA FILARIASIS NO
KABUPATEN / KOTA
JUMLAH PUSKESMAS
1
2
3
KASUS BARU DITEMUKAN
JUMLAH SELURUH KASUS
L
P
L+P
L
P
L+P
4
5
6
7
8
9
1
Banggai Kepulauan
15
0
1
2
Banggai
20
0
0
3
Morowali
18
10
10
4
Poso
20
0
38
5
Donggala
14
0
14
6
Tolitoli
14
0
0
7
Buol
11
0
0
8
Parigi Moutong
19
14
35
9
Tojo Una-Una
13
0
14
10
Palu
12
0
0
11
Sigi
15
33
33
57
145
JUMLAH (KAB/KOTA) ANGKA KESAKITAN PER 100.000 PENDUDUK (KAB/KOTA) Sumber : Seksi BIMDAL Pengendalian & Pemberantasan Penyakit
6
TABEL 26 BAYI BERAT BADAN LAHIR RENDAH MENURUT JENIS KELAMIN PER KABUPATEN/KOTA PROVINSI SULAWESI TENGAH TAHUN 2010 BAYI BARU LAHIR DITIMBANG
NO
KABUPATEN / KOTA
1
JUMLAH PUSKESMAS
2
3
BBLR
JUMLAH LAHIR HIDUP L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
1
Banggai Kepulauan
15
2,865
2,854
99.6
7
0.2
2
Banggai
20
6,223
6,180
99.3
19
0.3
3
Morowali
18
3,082
3,075
99.8
1
0.0
4
Poso
20
3,148
3,060
97.2
16
0.5
5
Donggala
14
5,632
5,265
93.5
60
1.1
6
Tolitoli
14
3,754
3,222
85.8
28
0.9
7
Buol
11
2,667
2,667
100.0
16
0.6
8
Parigi Moutong
19
7,039
6,208
88.2
35
0.6
9
Tojo Una-Una
13
2,793
2,484
88.9
10
0.4
10
Palu
12
6,331
6,331
100.0
77
1.2
11
Sigi
15
3,670
3,504
95.5
44
1.3
47,204
44,850
95.0
313
0.7
JUMLAH (KAB/KOTA) Sumber : Seksi BIMDAL Kesehatan Dasar
TABEL 27 STATUS GIZI BALITA MENURUT JENIS KELAMIN PER KABUPATEN/KOTA PROVINSI SULAWESI TENGAH TAHUN 2010 BALITA
NO
KABUPATEN / KOTA
1
2
JUMLAH PUSKESMAS
BALITA DITIMBANG
GIZI LEBIH L
3
GIZI BAIK
P
L+P
L
GIZI KURANG
P
L+P
L
GIZI BURUK
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
1
Banggai Kepulauan
15
9,414
74
0.79
3,698
39.28
555
5.90
295
3.13
2
Banggai
20
12,551
219
1.74
7,292
58.10
1,617
12.88
301
2.40
3
Morowali
18
8,559
48
0.56
3,584
41.87
324
3.79
143
1.67
4
Poso
20
10,819
119
1.10
3,852
35.60
316
2.92
21
0.19
5
Donggala
14
14,887
15
0.10
3,446
23.15
522
3.51
168
1.13
6
Tolitoli
14
11,321
39
0.34
2,443
21.58
402
3.55
154
1.36
7
Buol
11
11,243
45
0.40
2,360
20.99
445
3.96
140
1.25
8
Parigi Moutong
19
9,513
106
1.11
3,506
36.85
624
6.56
353
3.71
9
Tojo Una-Una
13
6,283
19
0.30
2,053
32.68
400
6.37
228
3.63
10
Palu
12
20,385
25
0.12
1,027
5.04
223
1.09
54
0.26
11
Sigi
15
15,251
102
0.67
3,187
20.90
744
4.88
231
1.51
811
0.62
36,448
27.99
6,172
4.74
2,088
1.60
JUMLAH (KAB/KOTA) Sumber : Seksi BIMDAL Kesehatan Dasar
-
-
130,226
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
TABEL 28
CAKUPAN KUNJUNGAN IBU HAMIL, PERSALINAN DITOLONG TENAGA KESEHATAN, DAN PELAYANAN KESEHATAN IBU NIFAS PER KABUPATEN/KOTA PROVINSI SULAWESI TENGAH TAHUN 2010
NO
KABUPATEN / KOTA
1
JUMLAH PUSKESMAS
2
IBU BERSALIN
IBU NIFAS
K1
%
JUMLAH
DITOLONG NAKES
%
MENDAPAT YANKES
%
6
11
14
K4
%
7
8
JUMLAH
4
5
9
10
12
13
1
Banggai Kepulauan
15
3,532
3,152
89.2
3,011
85.2
3,371
2,854
84.7
3,371
2,854
84.7
2
Banggai
20
6,662
6,650
99.8
6,467
97.1
6,359
6,180
97.2
6,359
6,180
97.2
3
Morowali
18
4,241
3,829
90.3
2,910
68.6
4,049
3,075
75.9
4,049
3,075
75.9
4
Poso
20
4,304
4,046
94.0
3,136
72.9
4,109
3,060
74.5
4,109
3,060
74.5
5
Donggala
14
5,703
5,700
99.9
5,627
98.7
5,444
5,265
96.7
5,444
5,265
96.7
6
Tolitoli
14
4,346
4,342
99.9
3,832
88.2
4,149
3,222
77.7
4,149
3,222
77.7
7
Buol
11
2,723
2,712
99.6
2,475
90.9
2,599
2,255
86.8
2,599
2,255
86.8
8
Parigi Moutong
19
8,509
8,020
94.3
7,161
84.2
8,122
6,208
76.4
8,122
6,208
76.4
9
Tojo Una-Una
13
2,836
2,834
99.9
2,320
81.8
2,707
2,341
86.5
2,707
2,341
86.5
10
Palu
12
6,897
6,210
90.0
6,597
95.7
6,584
6,241
94.8
6,584
6,241
94.8
11
Sigi
15
4,416
4,275
96.8
3,987
90.3
4,216
3,551
84.2
4,216
3,551
84.2
54,169
51,770
95.6
47,523
87.7
51,709
44,252
85.6
51,709
44,252
85.6
JUMLAH (KAB/KOTA) Sumber : Seksi BIMDAL Kesehatan Dasar
3
JUMLAH
IBU HAMIL
TABEL 29 PERSENTASE CAKUPAN IMUNISASI TT PADA IBU HAMIL PER KABUPATEN/KOTA PROVINSI SULAWESI TENGAH TAHUN 2010 IMUNISASI TETANUS TOKSOID PADA IBU HAMIL NO
KABUPATEN / KOTA
1
2
JUMLAH JUMLAH PUSKESMAS IBU HAMIL 3
4
TT-1
TT-2
TT-3
TT-4
TT-5
TT2+
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
1
Banggai Kepulauan
15
3,532
2,558
72.4
2,293
64.9
2,293
64.9
2
Banggai
20
6,662
3,358
50.4
2,840
42.6
2,840
42.6
3
Morowali
18
4,241
2,645
62.4
2,342
55.2
2,342
55.2
4
Poso
20
4,304
3,158
73.4
2,937
68.2
2,937
68.2
5
Donggala
14
5,703
4,128
72.4
4,660
81.7
4,660
81.7
6
Tolitoli
14
4,346
3,739
86.0
3,183
73.2
3,183
73.2
7
Buol
11
2,723
1,715
63.0
1,937
71.1
1,937
71.1
8
Parigi Moutong
19
8,509
7,955
93.5
7,463
87.7
7,463
87.7
9
Tojo Una-Una
13
2,836
2,049
72.2
2,565
90.4
2,565
90.4
10
Palu
12
6,897
6,120
88.7
5,430
78.7
5,430
78.7
11
Sigi
15
4,416
4,100
92.8
3,398
76.9
3,398
76.9
54,169
41,525
76.7
39,048
72.1
39,048
72.1
JUMLAH (KAB/KOTA) Sumber : Seksi BIMDAL Kesehatan Dasar
0
-
0
-
0
-
TABEL 30 JUMLAH IBU HAMIL YANG MENDAPATKAN TABLET FE1 DAN FE3 PER KABUPATEN/KOTA PROVINSI SULAWESI TENGAH TAHUN 2010 FE1 (30 TABLET)
FE3 (90 TABLET)
NO
KABUPATEN / KOTA
JUMLAH PUSKESMAS
JUMLAH IBU HAMIL
JUMLAH
%
JUMLAH
%
1
2
3
4
5
6
7
8
1
Banggai Kepulauan
15
3,532
3,521
99.69
2,223
62.94
2
Banggai
20
6,662
4,448
66.77
3,732
56.02
3
Morowali
18
4,241
2,647
62.41
2,455
57.89
4
Poso
20
4,304
3,193
74.19
2,694
62.59
5
Donggala
14
5,703
5,673
99.47
4,721
82.78
6
Tolitoli
14
4,346
4,211
96.89
3,651
84.01
7
Buol
11
2,723
2,018
74.11
1,979
72.68
8
Parigi Moutong
19
8,509
8,145
95.72
7,128
83.77
9
Tojo Una-Una
13
2,836
1,321
46.58
1,081
38.12
10
Palu
12
6,897
7,340
106.42
6,616
95.93
11
Sigi
15
4,416
4,275
96.81
3,987
90.29
54,169
46,792
86.38
40,267
74.34
JUMLAH (KAB/KOTA) Sumber : Seksi BIMDAL Kesehatan Dasar
TABEL 31 JUMLAH DAN PERSENTASE IBU HAMIL DAN NEONATAL RISIKO TINGGI/KOMPLIKASI DITANGANI MENURUT JENIS KELAMIN PER KABUPATEN/KOTA PROVINSI SULAWESI TENGAH TAHUN 2010
NO
KABUPATEN / KOTA
1
JUMLAH JUMLAH IBU PUSKESMAS HAMIL
2
3
4
BUMIL RISTI/ KOMPLIKASI
5
BUMIL RISTI/KOMPLIKASI DITANGANI
JUMLAH LAHIR HIDUP
PERKIRAAN NEONATAL RISTI/KOMPLIKASI
NEONATAL RISTI/KOMPLIKASI DITANGANI L
P
L+P
S
%
L
P
L+P
L
P
L+P
S
%
S
%
S
%
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
1
Banggai Kepulauan
15
3,532
539
432
80.1
2,865
-
-
430
253
58.9
2
Banggai
20
6,662
672
441
65.6
6,223
-
-
933
518
55.5
3
Morowali
18
4,241
867
657
75.8
3,082
-
-
462
63
13.6
4
Poso
20
4,304
795
737
92.7
3,148
-
-
472
25
5.3
5
Donggala
14
5,703
1,610
1135
70.5
5,632
-
-
845
119
14.1
6
Tolitoli
14
4,346
912
723
79.3
3,754
-
-
563
332
59.0
7
Buol
11
2,723
534
447
83.7
2,667
-
-
400
101
25.2
8
Parigi Moutong
19
8,509
1,207
1048
86.8
7,039
-
-
1056
23
2.2
9
Tojo Una-Una
13
2,836
500
428
85.6
2,793
-
-
419
65
15.5
10
Palu
12
6,897
1,397
1016
72.7
6,331
-
-
950
117
12.3
11
Sigi
15
4,416
884
594
67.2
3,670
-
-
551
156
28.3
54,169
10,834
7658
70.7
47,204
-
-
1,772
25.0
JUMLAH (KAB/KOTA) Sumber : Seksi BIMDAL Kesehatan Dasar
-
-
7,081
-
-
-
-
TABEL 32 CAKUPAN PEMBERIAN VITAMIN A PADA BAYI, ANAK BALITA, DAN IBU NIFAS MENURUT JENIS KELAMIN PER KABUPATEN/KOTA PROVINSI SULAWESI TENGAH TAHUN 2010 BAYI (6-11 BULAN) NO
KABUPATEN / KOTA
1
JUMLAH PUSKESMAS
2
3
ANAK BALITA (1-4 TAHUN)
MENDAPAT VIT A
JUMLAH
L
P
L+P
IBU NIFAS
MENDAPAT VIT A 2X
JUMLAH
L
P
MENDAPAT L+P
JUMLAH
L
P
L+P
S
%
S
%
S
%
L
P
L+P
S
%
S
%
S
%
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
VIT A S
%
22
23
24
1
Banggai Kepulauan
15
3,414
2,442
71.5
15,660
9,051
57.80
3,371
2,854
84.66
2
Banggai
20
6,441
4,387
68.1
29,541
13,614
46.09
6,359
6,207
97.61
3
Morowali
18
4,101
2,306
56.2
18,807
10,232
54.41
4,049
458
11.31
4
Poso
20
4,161
2,392
57.5
19,087
12,708
66.58
4,109
1,296
31.54
5
Donggala
14
5,513
4,747
86.1
25,288
24,636
97.42
5,444
5,429
99.72
6
Tolitoli
14
4,202
3,325
79.1
19,272
13,353
69.29
4,149
3,222
46.4
7
Buol
11
2,633
1,828
69.4
12,075
11,053
91.54
2,599
2,218
85.34
8
Parigi Moutong
19
8,226
5,425
65.9
37,730
38,097
100.97
8,122
6,064
74.66
9
Tojo Una-Una
13
2,742
1,885
68.7
12,576
7,429
59.07
2,707
1,772
65.46
10
Palu
12
6,668
5,346
80.2
30,584
29,854
97.61
6,584
6,301
95.70
11
Sigi
15
4,270
1,988
46.6
19,583
19,420
99.17
4,216
3,010
71.39
36,071
68.9
189,447
78.87
51,709
38,831
75.10
JUMLAH (KAB/KOTA) Sumber : Seksi BIMDAL Kesehatan Dasar
-
-
52,371
-
-
-
-
-
-
240,203
-
-
-
-
TABEL 33 PROPORSI PESERTA KB AKTIF MENURUT JENIS KONTRASEPSI PER KABUPATEN/KOTA PROVINSI SULAWESI TENGAH TAHUN 2010 PESERTA KB AKTIF NO
KABUPATEN / KOTA
1
\
JUMLAH PUSKESMAS 3
MKJP IUD
%
4
5
MOP
%
6
7
NON MKJP
MOW
%
8
9
IMPLAN
%
10
11
1
Banggai Kepulauan
15
184
0.7
1
0.0
26
0.1
551
2
Banggai
20
4,366
7.6
52
0.1
1,174
2.0
6,101
3
Morowali
18
337
1.2
67
0.2
224
0.8
1,736
6.4
4
Poso
20
3,574
11.9
31
0.1
837
2.8
3,233
5
Donggala
14
1,184
3.2
225
0.6
538
1.5
6
Tolitoli
14
1,309
3.9
9
0.0
706
7
Buol
11
259
1.5
20
0.1
8
Parigi Moutong
19
3,367
5.5
129
9
Tojo Una-Una
13
599
2.8
10
Palu
12
3,616
11
Sigi
15
JUMLAH (KAB/KOTA) Sumber : BKKBN Prop. Sulteng Keterangan: MKJP = Metode Kontrasepsi Jangka Panjang
%
12
13
SUNTIK
%
14
15
PIL
%
KON DOM
%
16
17
18
19
OBAT VAGINA
%
20
21
LAIN NYA
%
22
23
JUMLAH
%
24
25
MKJP + NON MKJP
% MKJP + NON MKJP
26
27
762
3.0
11,756
46.7
12,226
48.6
438
1.7
0.0
0.0
24,420
97.0
25,182
100.0
10.6 11,693
20.4
23,012
40.1
21,479
37.4
1,240
2.2
0.0
0.0
45,731
79.6
57,424
100.0
2,364
8.7
11,010
40.4
13,630
50.0
239
0.9
0.0
0.0
24,879
91.3
27,243
100.0
10.8
7,675
25.6
11,009
36.8
11,092
37.0
176
0.6
0.0
0.0
22,277
74.4
29,952
100.0
3,467
9.4
5,414
14.8
15,896
43.3
15,012
40.9
374
1.0
0.0
0.0
31,282
85.2
36,696
100.0
2.1
3,832
11.6
5,856
17.7
12,037
36.3
14,677
44.2
605
1.8
0.0
0.0
27,319
82.3
33,175
100.0
249
1.4
978
5.5
1,506
8.5
8,138
46.2
7,397
42.0
585
3.3
0.0
0.0
16,120
91.5
17,626
100.0
0.2
1,466
2.4
5,233
8.5 10,195
16.7
24,573
40.1
22,980
37.5
3,471
5.7
0.0
0.0
51,024
83.3
61,219
100.0
8
0.0
376
1.7
1,927
8.9
2,910
13.5
9,393
43.5
8,864
41.0
432
2.0
0.0
0.0
18,689
86.5
21,599
100.0
9.8
30
0.1
1,535
4.2
2,451
6.6
7,632
20.7
14,184
38.4
14,184
38.4
913
2.5
0.0
0.0
29,281
79.3
36,913
100.0
2,073
6.2
33
0.1
902
2.7
4,916
14.7
7,924
23.7
12,261
36.7
12,043
36.0
1,224
3.7
0.0
0.0
25,528
76.3
33,452
100.0
20,868
5.5
605
0.2
8,033
9.0 63,931
16.8
153,269
40.3
153,584
40.4
9,697
2.5
0.0
316,550
83.2
380,481
100.0
2.1 34,425
2.2
JUMLAH
0
0.0
0
TABEL 34 PROPORSI PESERTA KB BARU MENURUT JENIS KONTRASEPSI PER KABUPATEN/KOTA PROVINSI SULAWESI TENGAH TAHUN 2010 PESERTA KB BARU NO
KABUPATEN / KOTA
MKJP
JUMLAH PUSKESMAS IUD
1
2
3
4
%
MOP
5
6
%
MOW
7
8
NON MKJP %
IMPLAN
%
JUMLAH
%
9
10
11
12
13
SUNTIK
%
14
15
PIL
%
KONDOM
%
OBAT VAGINA
%
LAINNYA
%
16
17
18
19
20
21
22
23
JUMLAH
%
24
25
MKJP + NON MKJP 26
% MKJP + NON MKJP 27
1
Banggai Kepulauan
15
9
0.2
1
0.0
0
0.0
208
3.9
218
4.1
2,262
42.6
2,213
41.7
614
11.6
0.0
0.0
5,089
95.9
5,307
100.0
2
Banggai
20
331
2.8
32
0.3
30
0.3
1,042
8.9
1,435
12.3
5,189
44.4
4,296
36.8
760
6.5
0.0
0.0
10,245
87.7
11,680
100.0
3
Morowali
18
484
3.7
12
0.1
13
0.1
799
6.1
1,308
9.9
4,416
33.5
7,132
54.1
323
2.5
0.0
0.0
11,871
90.1
13,179
100.0
4
Poso
20
419
8.2
13
0.3
96
1.9
734
14.4
1,262
24.7
2,102
41.2
1,517
29.7
224
4.4
0.0
0.0
3,843
75.3
5,105
100.0
5
Donggala
14
279
2.8
38
0.4
15
0.1
731
7.3
1,063
10.6
4,783
47.6
3,831
38.1
377
3.7
0.0
0.0
8,991
89.4
10,054
100.0
6
Tolitoli
14
169
1.7
2
0.0
74
0.7
401
4.0
646
6.5
4,495
45.3
4,383
44.1
406
4.1
0.0
0.0
9,284
93.5
9,930
100.0
7
Buol
11
78
1.7
12
0.3
44
1.0
170
3.8
304
6.7
2,076
46.0
1,730
38.3
403
8.9
0.0
0.0
4,209
93.3
4,513
100.0
8
Parigi Moutong
19
685
4.2
50
0.3
113
0.7
796
4.9
1,644
10.2
5,474
33.9
4,917
30.4
4,133
25.6
0.0
0.0
14,524
89.8
16,168
100.0
9
Tojo Una-Una
13
99
1.8
7
0.1
32
0.6
713
12.6
851
15.1
2,236
39.6
1,343
23.8
1,211
21.5
0.0
0.0
4,790
84.9
5,641
100.0
10
Palu
12
770
7.0
98
0.9
276
2.5
306
2.8
1,450
13.1
4,610
41.8
4,199
38.0
778
7.0
0.0
0.0
9,587
86.9
11,037
100.0
11
Sigi
15
575
10.3
6
0.1
9
0.2
726
13.0
1,316
23.5
1,954
34.9
1,696
30.3
631
11.3
0.0
0.0
4,281
76.5
5,597
100.0
3,898
4.0
271
0.3
702
0.7
6,626
6.7
11,497
11.7
39,597
40.3
37,257
37.9
9,860
10.0
0.0
86,714
88.3
98,211
100.0
JUMLAH (KAB/KOTA)
Sumber: BKKBN Prov. Sulteng Keterangan: MKJP = Metode Kontrasepsi Jangka Panjang
0
0.0
0
TABEL 35 JUMLAH PESERTA KB BARU DAN KB AKTIF MENURUT KABUPATEN/KOTA PROVINSI SULAWESI TENGAH TAHUN 2010 NO
KABUPATEN / KOTA
JUMLAH PUSKESMAS
JUMLAH PUS
1
2
3
4
PESERTA KB BARU
PESERTA KB AKTIF
JUMLAH
%
JUMLAH
%
5
6
7
8
1
Banggai Kepulauan
15
33,432
5,307
15.9
25,182
75.3
2
Banggai
20
66,411
11,680
17.6
57,424
86.5
3
Morowali
18
38,090
13,179
34.6
27,243
71.5
4
Poso
20
40,561
5,105
12.6
29,952
73.8
5
Donggala
14
51,945
10,054
19.4
36,696
70.6
6
Tolitoli
14
40,042
9,930
24.8
33,175
82.9
7
Buol
11
24,017
4,513
18.8
17,626
73.4
8
Parigi Moutong
19
91,117
16,168
17.7
61,219
67.2
9
Tojo Una-Una
13
27,052
5,641
20.9
21,599
79.8
10 Palu
12
55,267
11,037
20.0
36,913
66.8
11 Sigi
15
42,716
5,597
13.1
33,452
78.3
510,650
98,211
19.2
380,481
74.5
JUMLAH (KAB/KOTA) Sumber : BKKBN Prop. Sulteng
TABEL 36 CAKUPAN KUNJUNGAN NEONATUS MENURUT JENIS KELAMIN PER KABUPATEN/KOTA PROVINSI SULAWESI TENGAH TAHUN 2010 KUNJUNGAN NEONATUS 1 KALI (KN1) NO
KABUPATEN / KOTA
1
2
KUNJUNGAN NEONATUS 3 KALI (KN LENGKAP)
JUMLAH BAYI LAHIR HIDUP
JUMLAH PUSKESMAS
L
3
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L +P
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
1
Banggai Kepulauan
15
2,865
2,865 100.0
2,854
99.6
2
Banggai
20
6,223
6,207
99.7
6,201
99.6
3
Morowali
18
3,082
3,115 101.1
3,088
100.2
4
Poso
20
3,148
3,160 100.4
3,144
99.9
5
Donggala
14
5,632
5,041
89.5
5,028
89.3
6
Tolitoli
14
3,754
3,750
99.9
3,717
99.0
7
Buol
11
2,667
2,342
87.8
2,301
86.3
8
Parigi Moutong
19
7,039
6,815
96.8
6,754
96.0
9
Tojo Una-Una
13
2,793
2,484
88.9
2,469
88.4
10
Palu
12
6,331
6,210
98.1
6,196
97.9
11
Sigi
15
3,670
3,671 100.0
3,605
98.2
45,357
96.1
JUMLAH (KAB/KOTA)
Sumber : Seksi BIMDAL Kesehatan Dasar
-
-
47,204
-
-
-
-
45,660
96.7
-
-
-
-
TABEL 37 CAKUPAN KUNJUNGAN BAYI MENURUT JENIS KELAMIN PER KABUPATEN/KOTA PROVINSI SULAWESI TENGAH TAHUN 2010
NO
KABUPATEN / KOTA
1
2
3
KUNJUNGAN BAYI (MINIMAL 4 KALI)
JUMLAH BAYI
JUMLAH PUSKESMAS
L
P
L+P
L
P
L+P
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
4
5
6
7
8
9
10
11
12
1
Banggai Kepulauan
15
3,414
2,854
83.6
2
Banggai
20
6,441
5,596
86.9
3
Morowali
18
4,101
3,088
75.3
4
Poso
20
4,161
3,131
75.2
5
Donggala
14
5,513
3,118
56.6
6
Tolitoli
14
4,202
2,870
68.3
7
Buol
11
2,633
2,342
88.9
8
Parigi Moutong
19
8,226
6,754
82.1
9
Tojo Una-Una
13
2,742
2,469
90.0
10 Palu
12
6,668
6,239
93.6
11 Sigi
15
4,270
3,676
86.1
42,137
80.5
JUMLAH (KAB/KOTA) Sumber : Seksi BIMDAL Kesehatan Dasar
-
-
52,371
-
-
-
-
TABEL 38 CAKUPAN DESA/KELURAHAN UCI PER KABUPATEN/KOTA PROVINSI SULAWESI TENGAH TAHUN 2010
NO
KABUPATEN / KOTA
JUMLAH PUSKESMAS
JUMLAH DESA/KEL
DESA/KEL UCI
% DESA/KEL UCI
1
2
3
4
5
6
1
Banggai Kepulauan
15
219
167
76.3
2
Banggai
20
339
102
30.1
3
Morowali
18
240
141
58.8
4
Poso
20
156
65
41.7
5
Donggala
14
149
98
65.8
6
Tolitoli
14
91
39
42.9
7
Buol
11
108
83
76.9
8
Parigi Moutong
19
180
142
78.9
9
Tojo Una-Una
13
121
106
87.6
10
Palu
12
43
42
97.7
11
Sigi
15
157
100
63.7
1,803
1,085
60.2
JUMLAH (KAB/KOTA) Sumber : Seksi BIMDAL Kesehatan Dasar
TABEL 39 CAKUPAN IMUNISASI DPT, HB, DAN CAMPAK PADA BAYI MENURUT JENIS KELAMIN PER KABUPATEN/KOTA PROVINSI SULAWESI TENGAH TAHUN 2010 BAYI DIIMUNISASI NO
KABUPATEN / KOTA
JUMLAH PUSKESMAS
1
2
3
JUMLAH BAYI
DPT1+HB1 L
DPT3+HB3
P
L+P
L
DO RATE (%)
CAMPAK
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
S
%
S
%
S
%
S
%
S
%
S
%
S
%
S
%
S
%
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16.0
17
18
19
20
21
22
23
24
L
P
L+P
25
26
27
1
Banggai Kepulauan
15
3,414
3,464
101.5
3,031
88.8
2,912
85.3
15.9
2
Banggai
20
6,441
5,218
81.0
4,778
74.2
4,754
73.8
8.9
3
Morowali
18
4,101
3,966
96.7
3,424
83.5
3,362
82.0
15.2
4
Poso
20
4,161
3,515
84.5
3,572
85.8
3,350
80.5
4.7
5
Donggala
14
5,513
5,725
103.8
5,416
98.2
5,449
98.8
4.8
6
Tolitoli
14
4,202
3,361
80.0
2,999
71.4
2,883
68.6
14.2
7
Buol
11
2,633
2,819
107.1
2,471
93.8
2,363
89.7
16.2
8
Parigi Moutong
19
8,226
8,255
100.4
7,950
96.6
7,721
93.9
6.5
9
Tojo Una-Una
13
2,742
2,883
105.1
2,735
99.7
2,877
104.9
0.2
10 Palu
12
6,668
7,067
106.0
6,928
103.9
6,786
101.8
4.0
11 Sigi
15
4,270
3,973
93.0
3,869
90.6
3,966
92.9
0.2
50,246
95.9
47,173
90.1
46,423
88.6
JUMLAH (KAB/KOTA)
-
-
Sumber : Seksi BIMDAL Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit
52,371
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
7.6
TABEL 40 CAKUPAN IMUNISASI BCG DAN POLIO PADA BAYI MENURUT JENIS KELAMIN PER KABUPATEN/KOTA PROVINSI SULAWESI TENGAH TAHUN 2010 BAYI DIIMUNISASI NO
KABUPATEN / KOTA
1
2
JUMLAH BAYI
JUMLAH PUSKESMAS
3
BCG L
POLIO 3
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
1
Banggai Kepulauan
15
3,414
2,653
78
2,442
72
2
Banggai
20
6,441
5,418
84
4,880
76
3
Morowali
18
4,101
3,810
93
3,703
90
4
Poso
20
4,161
3,207
77
3,506
84
5
Donggala
14
5,513
5,697
103
5,326
97
6
Tolitoli
14
4,202
2,745
65
2,691
64
7
Buol
11
2,633
3,246
123
2,574
98
8
Parigi Moutong
19
8,226
8,423
102
7,290
89
9
Tojo Una-Una
13
2,742
2,921
107
2,668
97
10
Palu
12
6,668
7,133
107
6,869
103
11
Sigi
15
4,270
4,142
97
3,953
93
49,395
94
45,902
88
JUMLAH (KAB/KOTA) Sumber : Seksi BIMDAL Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit
52,371
-
-
-
-
TABEL 41 JUMLAH BAYI YANG DIBERI ASI EKSKLUSIF MENURUT JENIS KELAMIN PER KABUPATEN/KOTA PROVINSI SULAWESI TENGAH TAHUN 2010
NO
KABUPATEN / KOTA
JUMLAH PUSKESMAS
1
2
3
JUMLAH BAYI YANG DIBERI ASI EKSKLUSIF
JUMLAH BAYI
L
P
L+P
L
P
L+P
S
%
S
%
S
%
4
5
6
7
8
9
10
11
12
1
Banggai Kepulauan
15
3,414
537
15.7
2
Banggai
20
6,441
1,164
18.1
3
Morowali
18
4,101
1,480
36.1
4
Poso
20
4,161
1,728
41.5
5
Donggala
14
5,513
1,355
24.6
6
Tolitoli
14
4,202
1,471
35.0
7
Buol
11
2,633
1,040
39.5
8
Parigi Moutong
19
8,226
2,785
33.9
9
Tojo Una-Una
13
2,742
1,534
55.9
10
Palu
12
6,668
3,310
49.6
11
Sigi
15
4,270
2,536
59.4
18,940
36.2
JUMLAH (KAB/KOTA) Sumber : Seksi BIMDALKesehatan Dasar
-
-
52,371
-
-
-
-
TABEL 42 PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING ASI ANAK USIA 6-23 BULAN KELUARGA MISKIN MENURUT JENIS KELAMIN PER KABUPATEN/KOTA PROVINSI SULAWESI TENGAH TAHUN 2010 ANAK 6-23 BULAN NO
KABUPATEN / KOTA
JUMLAH PUSKESMAS
1
2
3
DARI KELUARGA MISKIN
MENDAPAT MP-ASI
%
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
4
5
6
7
8
9
10
11
12
1
Banggai Kepulauan
15
2
Banggai
20
-
3
Morowali
18
-
4
Poso
20
-
304
-
5
Donggala
14
1,849
600
32.45
6
Tolitoli
14
1,093
241
22.05
7
Buol
11
-
-
-
8
Parigi Moutong
19
-
-
-
9
Tojo Una-Una
13
380
10
Palu
12
851
11
Sigi
15
98,292
411
0.42
102,700
2,883
2.81
JUMLAH (KAB/KOTA) Sumber : Profil Kesehatan Kabupaten/Kota
235
235 792 -
100.00 -
300 -
78.95 -
TABEL 43 CAKUPAN PELAYANAN ANAK BALITA MENURUT JENIS KELAMIN PER KABUPATEN/KOTA PROVINSI SULAWESI TENGAH TAHUN 2010 ANAK BALITA (12-59 BULAN) NO
KABUPATEN / KOTA
1
JUMLAH PUSKESMAS
2
3
MENDAPAT PELAYANAN KESEHATAN (MINIMAL 8 KALI)
JUMLAH
L
P
L+P
L
P
L+P
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
4
5
6
7
8
9
10
11
12
1
Banggai Kepulauan
15
19,074
11,658
61.1
2
Banggai
20
35,982
8,219
22.8
3
Morowali
18
22,908
19,366
84.5
4
Poso
20
23,248
7,613
32.7
5
Donggala
14
30,801
11,004
35.7
6
Tolitoli
14
23,474
11,058
47.1
7
Buol
11
14,708
3,763
25.6
8
Parigi Moutong
19
45,956
10,300
22.4
9
Tojo Una-Una
13
15,318
10
Palu
12
37,251
20,385
54.7
11
Sigi
15
23,853
21,755
91.2
125,121
42.8
JUMLAH (KAB/KOTA) Sumber : Profil Kesehatan Kabupaten/Kota
-
-
292,573
-
-
-
-
-
-
TABEL 44 JUMLAH BALITA DITIMBANG MENURUT JENIS KELAMIN PER KABUPATEN/KOTA PROVINSI SULAWESI TENGAH TAHUN 2010 BALITA NO
KABUPATEN / KOTA
1
JUMLAH PUSKESMAS
2
3
DITIMBANG
BB NAIK
BGM
BALITA YANG ADA L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
1
Banggai Kepulauan
15
19,074
9,414
49.4
6,724
71.4
379
4.0
2
Banggai
20
35,982
12,551
34.9
6,779
54.0
671
5.3
3
Morowali
18
22,908
8,559
37.4
7,456
87.1
287
3.4
4
Poso
20
23,248
10,819
46.5
8,017
74.1
203
1.9
5
Donggala
14
30,801
14,887
48.3
10,881
73.1
819
5.5
6
Tolitoli
14
23,474
11,321
48.2
9,709
85.8
2,490
22.0
7
Buol
11
14,708
11,243
76.4
5,295
47.1
268
2.4
8
Parigi Moutong
19
45,956
9,513
20.7
6,890
72.4
509
5.4
9
Tojo Una-Una
13
15,318
6,283
41.0
4,143
65.9
380
6.0
10
Palu
12
37,251
20,385
54.7
16,921
83.0
610
3.0
11
Sigi
15
23,853
15,251
63.9
8,770
57.5
586
3.8
292,573
130,226
44.5
91,585
70.3
7,202
5.5
JUMLAH (KAB/KOTA) Sumber : Seksi BIMDAL Kesehatan Dasar
TABEL 45 CAKUPAN BALITA GIZI BURUK YANG MENDAPAT PERAWATAN MENURUT JENIS KELAMIN PER KABUPATEN/KOTA PROVINSI SULAWESI TENGAH TAHUN 2010 BALITA GIZI BURUK NO
KABUPATEN / KOTA
JUMLAH PUSKESMAS
1
2
3
MENDAPAT PERAWATAN
JUMLAH
L
P
L+P
L
P
L+P
S
%
S
%
S
%
4
5
6
7
8
9
10
11
12
1
Banggai Kepulauan
15
69
69
100.0
2
Banggai
20
45
45
100.0
3
Morowali
18
14
14
100.0
4
Poso
20
9
9
100.0
5
Donggala
14
75
75
100.0
6
Tolitoli
14
45
45
100.0
7
Buol
11
53
53
100.0
8
Parigi Moutong
19
20
20
100.0
9
Tojo Una-Una
13
28
28
100.0
10 Palu
12
88
88
100.0
11 Sigi
15
92
92
100.0
538
100.0
JUMLAH (KAB/KOTA) Sumber : Seksi BIMDAL Kesehatan Dasar
-
-
538
-
-
-
-
TABEL 46
CAKUPAN PENJARINGAN KESEHATAN SISWA SD & SETINGKAT MENURUT JENIS KELAMIN PER KABUPATEN/KOTA PROVINSI SULAWESI TENGAH TAHUN 2010 MURID KELAS 1 SD DAN SETINGKAT NO
KABUPATEN / KOTA
JUMLAH PUSKESMAS
1
2
3
MENDAPAT PELAYANAN KESEHATAN
JUMLAH
L
P
L+P
L
P
L+P
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
4
5
6
7
8
9
10
11
12
1
Banggai Kepulauan
15
-
2
Banggai
20
11,204
3
Morowali
18
-
4
Poso
20
4,839
4,835
99.9
5
Donggala
14
8,538
1,039
12.2
6
Tolitoli
14
295
295
100.0
7
Buol
11
4,520
2,088
46.2
8
Parigi Moutong
19
13,002
2,411
18.5
9
Tojo Una-Una
13
2,824
40
1.4
10
Palu
12
7,382
5,756
78.0
11
Sigi
15
32,772
6,301
19.2
85,376
35,178
41.2
JUMLAH (KAB/KOTA) CAKUPAN PENJARINGAN KESEHATAN SISWA SD & SETINGKAT Sumber : Profil Kesehatan kabupaten/Kota
772 11,535 106
103.0 -
41.2
TABEL 47 CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN SISWA SD DAN SETINGKAT MENURUT JENIS KELAMIN PER KABUPATEN/KOTA PROVINSI SULAWESI TENGAH TAHUN 2010 MURID SD DAN SETINGKAT NO
KABUPATEN / KOTA
1
JUMLAH PUSKESMAS
2
3
MENDAPAT PELAYANAN KESEHATAN SESUAI STANDAR
JUMLAH
L
P
L+P
L
P
L+P
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
4
5
6
7
8
9
10
11
12
1
Banggai Kepulauan
15
-
-
-
2
Banggai
20
-
-
-
3
Morowali
18
-
-
-
4
Poso
20
26,210
8,815
33.6
5
Donggala
14
8,538
1,039
12.2
6
Tolitoli
14
-
-
7
Buol
11
8
Parigi Moutong
19
-
-
-
9
Tojo Una-Una
13
-
-
-
24,564
-
2,088
8.5
10 Palu
12
36,441
1,372
3.8
11 Sigi
15
32,772
20,509
62.6
33,823
26.3
JUMLAH (KAB/KOTA) Sumber : Profil Kesehatan Kabupaten/Kota
-
-
128,525
-
-
-
-
TABEL 48 CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN USIA LANJUT MENURUT JENIS KELAMIN PER KABUPATEN/KOTA PROVINSI SULAWESI TENGAH TAHUN 2010 USILA (60+ TAHUN) NO
KABUPATEN / KOTA
1
2
JUMLAH PUSKESMAS 3
JUMLAH
MENDAPAT PELAYANAN KESEHATAN
L
P
L+P
L
%
P
%
L+P
%
4
5
6
7
8
9
10
11
12
1
Banggai Kepulauan
15
8,055
101
1.25
2
Banggai
20
16,899
9,481
56.10
3
Morowali
18
-
-
-
4
Poso
20
11,930
9,267
77.68
5
Donggala
14
16,080
6,653
41.37
6
Tolitoli
14
11,633
3,064
26.34
7
Buol
11
4,353
397
9.12
8
Parigi Moutong
19
9,037
2,326
25.74
9
Tojo Una-Una
13
2,645
1,274
48.17
10
Palu
12
24,428
9,656
39.53
11
Sigi
15
-
-
-
42,219
40.19
JUMLAH (KAB/KOTA)
Sumber : Profil Kesehatan Kabupaten/Kota
105,060
TABEL 49 PERSENTASE SARANA KESEHATAN DENGAN KEMAMPUAN PELAYANAN GAWAT DARURAT (GADAR ) LEVEL I PROVINSI SULAWESI TENGAH TAHUN 2010 NO
SARANA KESEHATAN
JUMLAH SARANA
1
2
3
1
RUMAH SAKIT UMUM
2
MEMPUNYAI KEMAMPUAN YAN. GADAR LEVEL I JUMLAH
%
4
5
21
18
85.71
RUMAH SAKIT JIWA
1
1
100.00
3
RUMAH SAKIT KHUSUS LAINNYA
4
-
-
4
PUSKESMAS PERAWATAN
76
-
-
5
SARANA YANKES.LAINNYA
-
-
JUMLAH (KAB/KOTA) Sumber : Seksi BIMDAL Kesehatan Rujukan
-
102
19
18.63
TABEL 50 JUMLAH PENDERITA DAN KEMATIAN PADA KLB MENURUT JENIS KLB PROVINSI SULAWESI TENGAH TAHUN 2010 YANG TERSERANG NO
JENIS KEJADIAN LUAR BIASA JUMLAH KEC
1
2
1
DIARE
2
3
JUMLAH PENDUDUK TERANCAM
JUMLAH PENDERITA
ATTACK RATE (%)
JUMLAH KEMATIAN
CFR (%)
JUMLAH DESA
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
18
8
50,959
446
411
857
1.68
37
4.32
MALARIA
3
3
4,433
85
67
152
3.43
3
1.97
3
KERACUANAN PANGAN
8
10
33,872
191
126
317
0.94
1
0.32
4
DBD
17
21
210,260
79
154
233
0.11
6
2.58
5
AFP
18
20
307,255
13
7
20
0.01
1
5.00
6
CHIKUNGUNYA
6
7
13,869
493
358
851
6.14
0
-
7
SUSPEC CAMPAK
3
3
5,841
27
35
62
1.06
0
-
8
GIZI BURUK
4
4
7,792
3
1
4
0.05
4
100.00
9
TETANUS NEONATORUM
2
2
29,366
0
2
2
0.01
0
-
10
PNEUMONIA
1
1
320
11
6
17
5.31
4
23.53
Sumber : Seksi Surveilans, UPT SURDATIN
TABEL 51 DESA/KELURAHAN TERKENA KLB YANG DITANGANI < 24 JAM MENURUT KABUPATEN/KOTA PROVINSI SULAWESI TENGAH TAHUN 2010 DESA/KELURAHAN TERKENA KLB NO
KABUPATEN / KOTA
1
JUMLAH PUSKESMAS
JUMLAH DESA / KELURAHAN
3
4
2
JUMLAH
RATA2 KEJADIAN DESA/KEL. KLB PER JUMLAH DESA/KEL.
DITANGANI <24 JAM
%
5
6
7
8
1
Banggai Kepulauan
15
219
1
0.00
1
100.00
2
Banggai
20
339
7
0.02
7
100.00
3
Morowali
18
240
6
0.03
6
100.00
4
Poso
20
156
5
0.03
5
100.00
5
Donggala
14
149
16
0.11
16
100.00
6
Tolitoli
14
91
7
0.08
7
100.00
7
Buol
11
108
8
0.07
8
100.00
8
Parigi Moutong
19
180
16
0.09
16
100.00
9
Tojo Una-Una
13
121
6
0.05
6
100.00
10
Palu
12
43
12
0.28
12
100.00
11
Sigi
15
157
15
0.10
15
100.00
1,803
99
0.05
99
100.00
JUMLAH (KAB/KOTA) Sumber : Seksi Surveilans, UPT SURDATIN
TABEL 52 PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT MENURUT JENIS KELAMIN PER KABUPATEN/KOTA PROVINSI SULAWESI TENGAH TAHUN 2010 PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT NO
KABUPATEN / KOTA
JUMLAH / PUSKESMAS
1
2
3
TUMPATAN GIGI TETAP
PENCABUTAN GIGI TETAP
RASIO TUMPATAN/ PENCABUTAN
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
4
5
6
7
8
9
10
11
12
1
Banggai Kepulauan
15
-
-
-
2
Banggai
20
-
-
-
3
Morowali
18
-
-
-
4
Poso
20
316
2,138
0.1
5
Donggala
14
41
875
0.0
6
Tolitoli
14
-
7
Buol
11
-
8
Parigi Moutong
19
9
Tojo Una-Una
13
-
-
-
10
Palu
12
-
-
-
11
Sigi
15
-
-
-
JUMLAH (KAB/ KOTA) Sumber : Profil Kesehatan Kabupaten/Kota
-
31
388
22
0.0
2,354
0.0
5,389
0.1
TABEL 53 PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT PADA ANAK SD DAN SETINGKAT MENURUT JENIS KELAMIN PER KABUPATEN/KOTA PROVINSI SULAWESI TENGAH TAHUN 2010 UKGS (PROMOTIF DAN PREVENTIF) NO
KABUPATEN / KOTA
1
JUMLAH PUSKESMAS
2
3
JUMLAH SD/MI
JUMLAH SD/MI DGN SIKAT GIGI MASSAL
%
4
5
JUMLAH MURID SD/MI
JUMLAH SD/MI MENDAPAT YAN. GIGI
%
6
7
8
MURID SD/MI DIPERIKSA
PERLU PERAWATAN
P
L+P
L
%
P
%
L+P
%
L
P
L+P
L
%
P
%
L+P
%
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
1
Banggai Kepulauan
15
-
-
-
-
-
25,600
2,129
2
Banggai
20
-
-
-
-
-
-
-
3
Morowali
18
-
-
-
-
-
-
-
4
Poso
20
218
5
Donggala
14
337
-
6
Tolitoli
14
2,554
7
Buol
11
8
Parigi Moutong
9
591
576
97.5
-
-
-
-
-
-
-
-
-
56.4
26,210
10,157
38.8
1,359
-
18
5.3
39,750
1,036
2.6
803
255
-
-
198
7.8
3,575
2,028
56.7
620
-
175
-
-
6
3.4
24,524
2,326
9.5
1,645
345
21.0
19
-
-
-
-
7,474
-
1,635
1,303
79.7
Tojo Una-Una
13
-
-
-
-
-
-
-
-
10
Palu
12
-
-
-
-
-
41,970
7,761
2,658
1,630
11
Sigi
15
-
-
-
-
-
-
-
-
-
JUMLAH (KAB/ KOTA)
3,284
123
56.4
8.3
123
Sumber : Profil Kesehatan Kabupaten/Kota
123
MENDAPAT PERAWATAN
L
3.7
-
-
345
-
10.5
-
-
-
-
161,629
-
-
-
-
32,911
18.5 20.4
-
-
9,311
-
-
-
-
4,109
0.0 31.8 0.0
61.3 44.1
TABEL 54 JUMLAH KEGIATAN PENYULUHAN KESEHATAN PROVINSI SULAWESI TENGAH TAHUN 2010 PENYULUHAN KESEHATAN NO
KABUPATEN / KOTA
JUMLAH PUSKESMAS
1
2
3
JUMLAH SELURUH KEGIATAN PENYULUHAN KELOMPOK
JUMLAH KEGIATAN PENYULUHAN MASSA
4
5
1
Banggai Kepulauan
15
2
Banggai
20
3
Morowali
18
706
-
4
Poso
20
3216
-
5
Donggala
14
1397
18
6
Tolitoli
14
710
205
7
Buol
11
5
16
8
Parigi Moutong
19
11782
37
9
Tojo Una-Una
13
156
156
10
Palu
12
4887
441
11
Sigi
15
19
30
22967
975
22967
975
SUB JUMLAH I 1
Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota
2
Rumah Sakit
JUMLAH (KAB/KOTA) Sumber : UPT Promkes Dinkes Prov. Sulteng
89 -
72 -
TABEL 55 CAKUPAN JAMINAN PEMELIHARAAN KESEHATAN PRA BAYAR MENURUT JENIS JAMINAN DAN JENIS KELAMIN PER KABUPATEN/KOTA PROVINSI SULAWESI TENGAH TAHUN 2010 JUMLAH PESERTA JAMINAN KESEHATAN PRA BAYAR NO
KABUPATEN / KOTA
1
2
JUMLAH PENDUDUK
JUMLAH / PUSKESMAS 3
ASKES
JAMSOSTEK
ASKESKIN/JAMKESMAS
LAINNYA
JUMLAH
%
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
1 Banggai Kepulauan
15
86,892
84,735
171,627
10,166
-
53,518
-
62,782
0.4
2 Banggai
20
165,366
158,260
323,626
40,932
-
77,200
-
118,132
0.4
3 Morowali
18
107,006
99,316
206,322
12,077
69,428
9,110
94,700
0.5
4 Poso
20
108,747
100,481
209,228
19,503
-
81,660
-
101,163
0.5
5 Donggala
14
142,479
135,141
277,620
11,373
-
107,590
-
130,993
0.5
6 Tolitoli
14
108,142
103,154
211,296
17,199
713
64,037
129,334
211,283
1.0
7 Buol
11
68,032
64,298
132,330
5,284
-
46,098
1,326
51,382
0.4
8 Parigi Moutong
19
212,809
200,779
413,588
14,594
196
112,474
17,500
127,467
0.3
9 Tojo Una-Una
13
70,726
67,084
137,810
11,736
-
56,040
-
52,014
0.4
10 Palu
12
169,878
166,654
336,532
81,696
12,813
69,232
10,000
138,398
0.4
11 Sigi
15
110,767
104,263
215,030
5,069
-
98,292
23,964
111,939
0.5
1,350,844
1,284,165
2,635,009
JUMLAH (KAB/KOTA) PERSENTASE (KAB/KOTA) Sumber : Seksi BIMDAL Jaminan Kesehatan
-
-
-
-
229,629 8.7
4,085
-
-
-
-
17,807 0.7
-
-
-
-
835,569 31.7
-
-
-
-
191,234 7.3
-
-
-
-
1,200,253 45.6
-
-
45.6
TABEL 56 CAKUPAN PELAYANAN RAWAT JALAN MASYARAKAT MISKIN (DAN HAMPIR MISKIN) MENURUT STRATA SARANA KESEHATAN DAN JENIS KELAMIN PER KABUPATEN/KOTA PROVINSI SULAWESI TENGAH TAHUN 2010 MASYARAKAT MISKIN (DAN HAMPIR MISKIN) MENDAPAT YANKES RAWAT JALAN NO
KABUPATEN / KOTA
DICAKUP ASKESKIN/JAMKESMAS
JUMLAH PUSKESMAS
JUMLAH YANG ADA L
1
2
3
PELAYANAN KESEHATAN DASAR (PASIEN MASKIN DI SARKES STRATA 1)
P
L+P
L
P
PELAYANAN KESEHATAN RUJUKAN (PASIEN MASKIN DI SARKES STRATA 2 DAN STRATA 3)
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
1
Banggai Kepulauan
15
53,510
53,510
100.0
20,812
38.9
-
0.0
2
Banggai
20
96,820
77,200
79.7
60,679
62.7
527
0.5
3
Morowali
18
75,086
52,954
70.5
49,060
65.3
759
1.0
4
Poso
20
6,826
56,292
824.7
40,967
600.2
2,587
37.9
5
Donggala
14
125,356
107,590
85.8
88,037
70.2
-
0.0
6
Tolitoli
14
64,037
64,037
100.0
34,801
54.3
1,344
2.1
7
Buol
11
46,098
46,098
100.0
46,874
101.7
387
0.8
8
Parigi Moutong
19
129,974
129,974
100.0
33,784
26.0
70
0.1
9
Tojo Una-Una
13
67,732
56,040
82.7
338,989
500.5
-
0.0
10
Palu
12
79,232
69,232
87.4
132,191
166.8
5,551
7.0
11
Sigi
15
98,292
54,537
55.5
49,010
49.9
-
0.0
842,963
767,464
91.0
895,204
106.2
11,225
1.3
JUMLAH (KAB/KOTA) Sumber : Seksi BIMDAL Jaminan Kesehatan
-
-
TABEL 57
CAKUPAN PELAYANAN RAWAT INAP MASYARAKAT MISKIN (DAN HAMPIR MISKIN) MENURUT STRATA SARANA KESEHATAN DAN JENIS KELAMIN PER KABUPATEN/KOTA PROVINSI SULAWESI TENGAH TAHUN 2010
MASYARAKAT MISKIN DAN HAMPIR MISKIN MENDAPAT YANKES RAWAT INAP NO
KABUPATEN / KOTA
JUMLAH PUSKESMAS
PELAYANAN KESEHATAN DASAR (PASIEN MASKIN DI SARKES STRATA 1)
JUMLAH YANG ADA
L 1
2
3
P
PELAYANAN KESEHATAN RUJUKAN (PASIEN MASKIN DI SARKES STRATA 2 DAN STRATA 3)
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
S
%
S
%
S
%
S
%
S
%
S
%
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
1
Banggai Kepulauan
15
53,510
53,510
100.0
-
0.0
2
Banggai
20
96,820
1,194
1.2
-
0.0
3
Morowali
18
75,086
52,954
70.5
455
0.6
4
Poso
20
6,826
858
12.6
776
11.4
5
Donggala
14
125,356
770
0.6
-
0.0
6
Tolitoli
14
64,037
234
0.4
723
1.1
7
Buol
11
46,098
297
0.6
204
0.4
8
Parigi Moutong
19
129,974
516
0.4
70
0.1
9
Tojo Una-Una
13
67,732
2,028
3.0
-
0.0
10
Palu
12
79,232
208
0.3
7,858
9.9
11
Sigi
15
98,292
54,537
55.5
-
0.0
167,106
19.8
10,086
1.2
JUMLAH (KAB/KOTA) Sumber : Bidang Bina Jaminan dan Sarana Kesehatan
-
-
842,963
-
-
-
-
-
-
-
-
TABEL 58 JUMLAH KUNJUNGAN RAWAT JALAN , RAWAT INAP, DAN KUNJUNGAN GANGGUAN JIWA DI SARANA PELAYANAN KESEHATAN PROVINSI SULAWESI TENGAH TAHUN 2010
NO 1
JUMLAH KUNJUNGAN
SARANA PELAYANAN KESEHATAN PADA KABUPATEN/KOTA 2
RAWAT JALAN
CAKUPAN KUNJUNGAN (%) Sumber : Seksi BIMDAL Kesehatan Rujukan
JUMLAH
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
3
4
5
6
7
8
9
10
1 Banggai Kepulauan 2 Banggai 3 Morowali 4 Poso 5 Donggala 6 Tolitoli 7 Buol 8 Parigi Moutong 9 Tojo Una-Una 10 Palu 11 Sigi SUB JUMLAH I 1 BRSUD LUWUK 2 RUMAH SAKIT BERSALIN IRENE 3 KLINIK BERSALIN KARTINI 4 RSUD Poso 5 RS Sinar Kasih Tentena 6 RSU Mokopido Tolitoli 7 RSU Bangkep 8 RSU Anuntaloko 9 RSU Buol 10 RSU Morowali 11 RSU Kolonedale SUB JUMLAH II 1 Klinik Bersalin Budi Harapan 2 Klinik Bersalin Buah Delima 3 Klinik Bersalin Wasna Pangeran 4 Klinik Umum Baruna SUB JUMLAH III JUMLAH (KAB/KOTA) JUMLAH PENDUDUK KAB/KOTA
KUNJUNGAN GANGGUAN JIWA RAWAT INAP
27,746 93,900 33,681 90,086 183,290 103,982 83,714 196,055 91,349 292,471 138,200 1,334,474 12,098 0 1,580 29,639 8,485 110,188 2,534 15,669 2,077 4,977 14,362 201,609 2,287 650 310 270 3,517 1,539,600 1,350,844
1,284,165
2,635,009 58.4
1,482 2,639 5,422 1,876 1,915 909 900 2,908 1,213 544 1,915 21,723 0 102 130 0 0 6,949 1,226 6,597 778 1,691 3,215 20,688 149 11 41 0 201 42,612 1,350,844
1,284,165
2,635,009 1.6
L+P 11
12 118 9 343 247 115 11 179 73 431 331 1,869
2 49 5 236 77 115 12 112 67 514 198 1,387
14 167 14 579 324 230 23 291 140 945 529 3,256
1,869
1,387
3,256
TABEL 59 ANGKA KEMATIAN PASIEN DI RUMAH SAKIT PROVINSI SULAWESI TENGAH TAHUN 2010 PASIEN KELUAR (HIDUP + MATI)
PASIEN KELUAR MATI ≥ 48 JAM DIRAWAT
NO
NAMA RUMAH SAKITa
JENIS RSb
JUMLAH TEMPAT TIDUR
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
PASIEN KELUAR MATI
GDR
NDR
1
RSU Undata
RS Umum (B)
329
17,040
626
302
3.7
1.8
2
RSU Anutapura
RS Umum (B)
253
16,949
404
180
2.4
1.1
3
RSU Madani
RS Umum (C)
120
4,269
114
51
2.7
1.2
4
RSU Anuntaloko
RS Umum (C)
93
6,597
187
66
2.8
1.0
5
RSU Poso
RS Umum (C)
117
5,548
168
73
3.0
1.3
6
RSU Ampana
RS Umum (C)
64
6,741
121
65
1.8
1.0
7
RSU Mokopido
RS Umum (C)
100
6,690
285
90
4.3
1.3
8
BRSU Luwuk
RS Umum (C)
202
8,124
135
59
1.7
0.7
9
RSU Buol
RS Umum (D)
30
2,898
43
13
1.5
0.4
10 RSU Kolonedale
RS Umum (C)
101
3,215
116
43
3.6
1.3
11 RSU Morowali
RS Umum (D)
115
1,941
15
5
0.8
0.3
12 RSU Bangkep
RS Umum (D)
30
1,399
26
1
1.9
0.1
13 RSU Kabelota
RS Umum (D)
102
1,114
18
7
1.6
14 RSU Wirabuana
RS Umum (D)
40
229
15 RSU Bhayangkara
RS Umum (D)
50
3,745
39
21
1.0
0.6
16 RSU WoodWard
RS Umum (D)
98
9,369
72
21
0.8
0.2
17 RSU Budi Agung
RS Umum (D)
86
16,886
58
45
0.3
0.3
18 RSU Alkhairaat
RS Umum (D)
0.7
19 RS Sinar Kasih Tentena
RS Umum (D)
45 50
-
-
0.6
-
-
424
3
3
0.7
2,925
28
64
1.0
2.2
20 Klinik Annisa
klinik
23
229
-
-
-
-
21 Klinik Mata Prof Warouw
klinik
25
187
-
-
-
-
22 Klinik Bersalin St Masyitha
klinik
25
455
-
-
-
-
23 Klinik Bersalin Tinatapura
klinik
20
948
-
-
-
-
24 Klinik Bersalin Nasanapura
klinik
18
615
-
-
-
-
25 Klinik bersalin Care She
klinik
15
161
-
-
-
-
26 Klinik Bersalin Numeray
klinik
10
14
-
-
-
-
KABUPATEN/KOTA Sumber : Seksi BIMDAL Kesehatan Rujukan Keterangan: a termasuk rumah sakit swasta b Jenis rumah sakit RS umum atau RS khusus
2,161
-
-
118,712
-
-
2,458
-
-
1,109
-
-
2.1
-
-
0.9
TABEL 60 INDIKATOR KINERJA PELAYANAN DI RUMAH SAKIT PROVINSI SULAWESI TENGAH TAHUN 2010 JUMLAH PASIEN NO
NAMA RUMAH SAKIT
1
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26
2
RSU Undata RSU Anutapura RSU Madani RSU Anuntaloko RSU Poso RSU Ampana RSU Mokopido BRSU Luwuk RSU Buol RSU Kolonedale RSU Morowali RSU Bangkep RSU Kabelota RSU Wirabuana RSU Bhayangkara RSU WoodWard RSU Budi Agung RSU Alkhairaat RS Sinar Kasih Tentena Klinik Annisa Klinik Mata Prof Warouw Klinik Bersalin St Masyitha Klinik Bersalin Tinatapura Klinik Bersalin Nasanapura Klinik bersalin Care She Klinik Bersalin Numeray
KABUPATEN/KOTA
a
JENIS RS
JUMLAH TEMPAT TIDUR
3
4
b
RS Umum (B) RS Umum (B) RS Umum (C) RS Umum (C) RS Umum (C) RS Umum (C) RS Umum (C) RS Umum (C) RS Umum (D) RS Umum (C) RS Umum (D) RS Umum (D) RS Umum (D) RS Umum (D) RS Umum (D) RS Umum (D) RS Umum (D) RS Umum (D) RS Umum (D) Klinik Klinik Klinik Klinik Klinik Klinik Klinik
PASIEN KELUAR JUMLAH HARI PASIEN KELUAR PASIEN KELUAR MATI ≥ 48 JAM PERAWATAN (HIDUP + MATI) MATI DIRAWAT 5
329 253 120 93 117 64 100 202 30 101 115 30 102 40 50 98 86 45 50 23 25 25 20 18 15 10
17,040 16,949 4,269 6,597 5,548 6,741 6,690 8,124 2,898 3,215 1,941 1,399 1,114 229 3,745 9,369 16,886 424 2,925 229 187 455 948 615 161 14
2161
118,712
6
7
626 404 114 187 168 121 285 135 43 116 15 26 18 -
8
302 180 51 66 73 65 90 59 13 43 5 1 7 -
39 72 58 3 28 -
80,134 75,465 30,541 20,497 24,315
TOI
9
10
11
25,836 35,930 10,685 14,454 6,639 1,136 3,567 11,141
4.7 4.5 7.2 3.1 4.4 0.0 3.9 4.4 3.7 4.5 3.4 0.8 3.2 48.7 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0
2.3 1.0 3.1 2.0 3.3 3.5 1.6 4.7 0.1 7.0 18.2 7.0 30.2 15.1 4.9 3.8 1.9 38.7 6.2 36.7
340,340
43.1
2.9
3.8
21 21 45 3 64
1109
LOS
66.7 81.7 69.7 60.4 56.9 0.0 70.8 48.7 97.6 39.2 15.8 10.4 9.6 76.3 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0
2458
BOR
Sumber : Seksi BIMDAL Kesehatan Rujukan Keterangan: a termasuk rumah sakit swasta b Jenis rumah sakit RS umum atau RS khusus, untuk RS khusus sebutkan jenis kekhususannya (RS Jiwa, RS TB Paru, RS Kusta, dll)
TABEL 61 PERSENTASE RUMAH TANGGA BERPERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT PER KABUPATEN/KOTA PROVINSI SULAWESI TENGAH TAHUN 2010 RUMAH TANGGA NO
KECAMATAN
1
2
PUSKESMAS 3
JUMLAH
JUMLAH DIPANTAU
% DIPANTAU
BER PHBS *
%
4
5
6
7
8
1
Banggai Kepulauan
15
43,295
210
0.5
46
21.9
2
Banggai
20
81,547
282
0.3
85
30.1
3
Morowali
18
50,780
210
0.4
41
19.5
4
Poso
20
49,742
235
0.5
60
25.5
5
Donggala
14
64,853
289
0.4
71
24.6
6
Tolitoli
14
49,745
234
0.5
90
38.5
7
Buol
11
29,727
231
0.8
73
31.6
8
Parigi Moutong
19
91,133
214
0.2
82
38.3
9
Tojo Una-Una
13
33,872
269
0.8
75
27.9
10 Palu
12
90,708
220
0.2
36
16.4
11 Sigi
15
55,442
208
0.4
55
26.4
640,844
2,602
0.4
714
27.4
JUMLAH (KAB/KOTA) Sumber : UPT Promkes Dinkes Prov. Sulteng
TABEL 62 PERSENTASE RUMAH SEHAT MENURUT KABUPATEN/KOTA PROVINSI SULAWESI TENGAH TAHUN 2010 RUMAH NO
KABUPATEN / KOTA
1
2
JUMLAH PUSKESMAS 3
JUMLAH YANG ADA
JUMLAH YANG DIPERIKSA
% DIPERIKSA
JUMLAH YANG SEHAT
% RUMAH SEHAT
4
5
6
7
8
1
Banggai Kepulauan
15
37,427
29,012
77.5
20,965
72.3
2
Banggai
20
78,990
65,586
83.0
42,235
64.4
3
Morowali
18
40,870
34,762
85.1
21,389
61.5
4
Poso
20
46,153
36,410
78.9
28,948
79.5
5
Donggala
14
54,995
54,995
100.0
34,197
62.2
6
Tolitoli
14
44,285
17,800
40.2
11,049
62.1
7
Buol
11
22,267
18,428
82.8
10,986
59.6
8
Parigi Moutong
19
72,156
35,405
49.1
27,079
76.5
9
Tojo Una-Una
13
29,141
22,343
76.7
13,004
58.2
10
Palu
12
55,852
22,049
39.5
17,697
80.3
11
Sigi
15
43,980
27,218
61.9
14,044
51.6
526,116
364,008
69.2
241,593
66.4
JUMLAH (KAB/KOTA) Sumber : Seksi BIMDAL Kesehatan Lingkungan
TABEL 63 PERSENTASE RUMAH/BANGUNAN BEBAS JENTIK NYAMUK AEDES PER KABUPATEN/KOTA PROVINSI SULAWESI TENGAH TAHUN 2010
NO
KABUPATEN / KOTA
1
2
JUMLAH PUSKESMAS
JUMLAH RUMAH/BANGUN AN YANG ADA
3
4
RUMAH/BANGUNAN DIPERIKSA
RUMAH/BANGUNAN BEBAS JENTIK
JUMLAH
%
JUMLAH
%
5
6
7
8
-
-
-
-
1 Banggai Kepulauan
15
37,427
2 Banggai
20
78,990
3 Morowali
18
40,870
4 Poso
20
46,153
14,244
30.86
12,379
86.91
5 Donggala
14
54,995
4,200
7.64
3,044
72.48
6 Tolitoli
14
44,285
1,919
4.33
1,506
78.48
7 Buol
11
22,267
8 Parigi Moutong
19
72,156
810
1.12
9 Tojo Una-Una
13
29,141
20,222
69.39
10 Palu
12
55,852
4,301
7.70
3,298
76.68
11 Sigi
15
43,980
1,000
2.27
927
92.70
526,116
51,496
9.79
26,153
50.79
JUMLAH ( KAB/KOTA) Sumber : Seksi BIMDAL Kesehatan Lingkungan
4,800 -
6.08 -
-
4,336 -
-
90.33 -
-
663
-
81.85 -
TABEL 64 PERSENTASE KELUARGA MENURUT JENIS SARANA AIR BERSIH YANG DIGUNAKAN PER KABUPATEN/KOTA PROVINSI SULAWESI TENGAH TAHUN 2010
NO
KABUPATEN/KOTA
1
PUSKESMAS
2
3
JENIS SARANA AIR BERSIH
JUMLAH KELUARGA DIPERIKSA SUMBER AIR BERSIHNYA
% KELUARGA DIPERIKSA
4
5
6
JUMLAH KELUARGA YANG ADA
KEMASAN
LEDENG
SPT
SGL
MATA AIR
PAH
LAINNYA
JUMLAH
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
1
Banggai Kepulauan
15
43,522
12,961
29.8
-
0.0
6,535
50.4
11
0.1
778
6.0
551
4.3
264
2.0
8,139
62.8
2
Banggai
20
90,474
65,586
72.5
-
0.0
27,051
41.2
14,356
21.9
25,008
38.1
189
0.3
15,123
23.1
81,727
124.6
3
Morowali
18
51,001
44,893
88.0
24
0.1
9,587
21.4
76
0.2
16,122
35.9
1,032
2.3
1,201
2.7
28,042
62.5
4
Poso
20
59,651
44,419
74.5
264
0.6
22,762
51.2
2,187
4.9
9,521
21.4
303
0.7
4,744
10.7
39,781
89.6
5
Donggala
14
64,824
48,914
75.5
3,463
7.1
15,218
31.1
11,649
23.8
8,994
18.4
127
0.3
6,188
12.7
45,639
93.3
6
Tolitoli
14
50,132
17,800
35.5
-
0.0
7,535
42.3
50
0.3
6,900
38.8
104
0.6
2,346
13.2
16,935
95.1
7
Buol
11
26,019
22,246
85.5
151
0.7
8,277
37.2
414
1.9
5,828
26.2
47
0.2
362
1.6
15,079
67.8
8
Parigi Moutong
19
103,886
53,300
51.3
-
0.0
-
0.0
3,487
6.5
13,708
25.7
76
0.1
37
0.1
17,308
32.5
9
Tojo Una-Una
13
33,872
33,872
100.0
2
0.0
14,179
41.9
269
0.8
6,057
17.9
50
0.1
3,110
9.2
23,667
69.9
10
Palu
12
71,796
44,201
61.6
191
0.4
16,461
37.2
22,231
50.3
1,582
3.6
-
0.0
1,036
2.3
41,501
93.9
11
Sigi
15
53,588
31,743
59.2
-
0.0
8,688
27.4
2,117
6.7
1,924
6.1
5,237
16.5
3,498
11.0
21,464
67.6
648,765
419,935
64.7
4,095
0.98
136,293
32.46
56,847
13.54
96,422
22.96
7,716
1.84
37,909
9.03
339,282
80.79
JUMLAH (KAB/KOTA) Sumber : Seksi BIMDAL Kesehatan Lingkungan
-
-
TABEL 65 PERSENTASE KELUARGA MENURUT SUMBER AIR MINUM YANG DIGUNAKAN PER KABUPATEN/KOTA PROVINSI SULAWESI TENGAH TAHUN 2010
NO
KABUPATEN / KOTA
JUMLAH PUSKESMAS
JUMLAH KELUARGA DIPERIKSA SUMBER AIR MINUMNYA
1
2
3
5
SUMBER AIR MINUM KELUARGA AIR KEMASAN
AIR ISI ULANG
LEDING METERAN
LEDING ECERAN
SUMUR TERLINDUNG
POMPA
MATA AIR TERLINDUNG
AIR HUJAN
SUMUR TAK TERLINDUNG
MATA AIR TAK TERLINDUNG
AIR SUNGAI
LAIN-LAIN
KELUARGA DENGAN SUMBER AIR MINUM
S
%
S
%
S
%
S
%
S
%
S
%
S
%
S
%
S
%
S
%
S
%
S
%
S
%
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
1 Banggai Kepulauan
15
12,961
0.0
0.0
0.0
0.0
0.0
0.0
0.0
0.0
0.0
0.0
0.0
0.0
-
0.0
2 Banggai
20
65,586
0.0
0.0
0.0
0.0
0.0
0.0
0.0
0.0
0.0
0.0
0.0
0.0
-
0.0
3 Morowali
18
44,893
0.0
0.0
0.0
0.0
0.0
0.0
1.5
0.0
0.0
0.0
0.0
0.0
667
1.5
4 Poso
20
44,419
0.0
0.0
0.0
0.0
0.0
0.0
0.0
0.0
0.0
0.0
0.0
0.0
-
0.0
5 Donggala
14
48,914
7.1
0.0
31.1
0.0
18.4
0.0
0.3
0.0
0.0
0.0
12.7
39,314
80.4
6 Tolitoli
14
17,800
0.0
0.0
0.0
0.0
0.0
0.0
0.0
0.0
0.0
0.0
0.0
0.0
-
0.0
7 Buol
11
22,246
0.0
0.0
0.0
0.0
0.0
0.0
0.0
0.0
0.0
0.0
0.0
0.0
-
0.0
8 Parigi Moutong
19
53,300
0.0
0.0
0.0
0.0
0.0
0.0
0.0
0.0
0.0
0.0
0.0
0.0
-
0.0
9 Tojo Una-Una
13
33,872
0.0
0.0
0.0
0.0
0.0
0.0
0.0
0.0
0.0
0.0
0.0
0.0
-
0.0
10 Palu
12
44,201
0.0
0.0
0.0
0.0
0.0
0.0
0.0
0.0
0.0
0.0
0.0
0.0
-
0.0
11 Sigi
15
31,743
0.0
0.0
0.0
0.0
0.0
0.0
0.0
0.0
0.0
0.0
0.0
0.0
-
0.0
1.5
39,981
9.5
JUMLAH (KAB/KOTA) Sumber : Seksi BIMDAL Kesehatan Lingkungan
419,935
3,463
3,463
0.8
-
0.0
15,218
15,218
3.6
-
0.0
11,649
11,649
23.8
2.8
8,984
8,984
2.1
667
667
0.2
127
127
0.0
-
0.0
-
0.0
0
0.0
6,188
6,188
TABEL 66 PERSENTASE KELUARGA DENGAN KEPEMILIKAN SARANA SANITASI DASAR PER KABUPATEN/KOTA PROVINSI SULAWESI TENGAH TAHUN 2010 JAMBAN NO
KABUPATEN / KOTA
1
2
JUMLAH PUSKESMAS
JUMLAH KELUARGA
3
4
KELUARGA DIPERIKSA
TEMPAT SAMPAH
KELUARGA MEMILIKI
KELUARGA DIPERIKSA
SEHAT
PENGELOLAAN AIR LIMBAH
KELUARGA MEMILIKI
KELUARGA DIPERIKSA
SEHAT
KELUARGA MEMILIKI
SEHAT
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
1
Banggai Kepulauan
15
43,522
7,834
18.0
6,070
77.5
1,465
24.1
3,292
7.6
2,518
76.5
1,167
46.3
5,884
13.5
4,470
76.0
3,210
71.8
2
Banggai
20
90,474
50,046
55.3
50,046
100.0
28,241
56.4
2,740
3.0
2,740
100.0
1,699
62.0
36,539
40.4
26,340
72.1
19,002
72.1
3
Morowali
18
51,001
41,740
81.8
28,658
68.7
16,452
57.4
31,085
60.9
19,363
62.3
7,774
40.1
37,409
73.3
13,699
36.6
9,109
66.5
4
Poso
20
59,651
41,965
70.4
34,282
81.7
28,495
83.1
38,524
64.6
31,376
81.4
21,850
69.6
30,001
50.3
25,449
84.8
16,548
65.0
5
Donggala
14
64,824
57,494
88.7
32,449
56.4
30,197
93.1
57,494
88.7
36,434
63.4
34,197
93.9
57,494
88.7
57,494
100.0
34,197
59.5
6
Tolitoli
14
50,132
17,800
35.5
11,299
63.5
8,298
73.4
17,800
35.5
10,069
56.6
7,007
69.6
17,800
35.5
10,040
56.4
5,869
58.5
7
Buol
11
26,019
20,694
79.5
11,110
53.7
8,862
79.8
19,422
74.6
8,476
43.6
3,308
39.0
13,285
51.1
4,260
32.1
1,315
30.9
8
Parigi Moutong
19
103,886
55,069
53.0
25,975
47.2
14,735
56.7
44,477
42.8
12,424
27.9
5,116
41.2
32,708
31.5
14,558
44.5
8,767
60.2
9
Tojo Una-Una
13
33,872
22,543
66.6
13,795
61.2
10,581
76.7
22,543
66.6
7,747
34.4
6,181
79.8
22,543
66.6
12,873
57.1
9,894
76.9
10
Palu
12
71,796
37,303
52.0
17,098
45.8
15,244
89.2
31,246
43.5
15,969
51.1
13,375
83.8
37,155
51.8
17,100
46.0
14,014
82.0
11
Sigi
15
53,588
31,171
58.2
16,886
54.2
14,076
83.4
28,367
52.9
16,095
56.7
10,584
65.8
29,575
55.2
12,753
43.1
8,264
64.8
648,765
383,659
59.1
247,668
64.6
176,646
71.3
296,990
45.8
163,211
55.0
112,258
68.8
320,393
49.4
199,036
62.1
130,189
65.4
JUMLAH (KAB/KOTA)
Sumber : Seksi BIMDAL Kesehatan Lingkungan
TABEL 67 PERSENTASE TEMPAT UMUM DAN PENGELOLAAN MAKANAN (TUPM) SEHAT PER KABUPATEN/KOTA PROVINSI SULAWESI TENGAH TAHUN 2010
10
11
12
13
14
15
16
-
165
136
103
75.74
27
27
10
37.04
120
% SEHAT
JUMLAH YG ADA
9
JUMLAH SEHAT
% SEHAT
8
JUMLAH DIPERIKSA
JUMLAH SEHAT
7
JUMLAH YG ADA
JUMLAH DIPERIKSA
6
% SEHAT
JUMLAH YG ADA
5
20
21
22
23
24
-
-
-
-
JUMLAH SEHAT
% SEHAT
4
JUMLAH TUPM
JUMLAH DIPERIKSA
JUMLAH SEHAT
3
JUMLAH DIPERIKSA
2
JUMLAH YG ADA
1
% SEHAT
JUMLAH PUSKESMAS
TUPM LAINNYA
JUMLAH SEHAT
KABUPATEN / KOTA
PASAR
JUMLAH DIPERIKSA
NO
RESTORAN/R-MAKAN
JUMLAH YG ADA
HOTEL
17
18
120
116
96.67
1
Banggai Kepulauan
15
-
-
-
2
Banggai
20
14
14
14
100.00
122
122
84
68.85
30
30
19
63.33
397
361
264
73.13
1,352
1,342
1,020
76.01
3
Morowali
18
3
3
3
100.00
83
75
54
72.00
27
27
10
37.04
1,224
1,204
667
55.40
1,337
1,309
734
56.07
4
Poso
20
16
14
14
100.00
122
88
82
93.18
23
23
20
86.96
718
595
528
88.74
879
720
644
89.44
5
Donggala
14
4
4
4
100.00
114
90
56
62.22
17
14
2
14.29
100
73
48
65.75
192
192
124
64.58
6
Tolitoli
14
17
8
6
75.00
130
65
46
70.77
41
35
15
42.86
344
179
94
52.51
532
287
161
56.10
7
Buol
11
3
3
3
100.00
55
53
50
94.34
39
39
19
48.72
121
118
96
81.36
218
213
168
78.87
8
Parigi Moutong
19
10
10
10
100.00
9
9
9
100.00
33
30
24
80.00
375
214
186
86.92
963
506
455
89.92
9
Tojo Una-Una
13
8
8
8
100.00
94
86
54
62.79
32
32
18
56.25
227
180
132
73.33
361
306
212
69.28
10
Palu
12
24
27
20
74.07
126
85
74
87.06
12
9
6
66.67
133
83
53
63.86
295
200
145
72.50
11
Sigi
15
4
4
4
100.00
77
53
42
79.25
25
21
9
42.86
391
379
211
55.67
498
458
272
59.39
103
95
86
90.53 1,097
862
654
75.87
306
287
152
52.96
4,150
3,506 2,395
68.31
6,627
5,533
3,935
JUMLAH (KAB/KOTA) Sumber : Seksi BIMDAL Kesehatan Lingkungan
71.12
TABEL 68 PERSENTASE INSTITUSI DIBINA KESEHATAN LINGKUNGANNYA MENURUT KABUPATEN/KOTA PROVINSI SULAWESI TENGAH TAHUN 2010
NO
KABUPATEN / KOTA
JUMLAH PUSKESMAS
1
2
3
SARANA PELAYANAN KESEHATAN
INSTALASI PENGOLAHAN AIR MINUM
SARANA PENDIDIKAN
SARANA IBADAH
PERKANTORAN
SARANA LAIN
JUMLAH
JUMLAH
DIBINA
%
JUMLAH
DIBINA
%
JUMLAH
DIBINA
%
JUMLAH
DIBINA
%
JUMLAH
DIBINA
%
JUMLAH
DIBINA
%
JUMLAH
DIBINA
%
4
5
6
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
-
153
123
80.4
244
223
91.4
88
83
94.3
-
-
-
690
633
91.7
-
1,724
1,400
81.2
1
Banggai Kepulauan
15
205
204
99.5
2
Banggai
20
255
202
79.2
43
43
100.0
386
293
75.9
657
509
77.5
383
353
92.2
-
-
3
Morowali
18
151
123
81.5
51
29
56.9
292
129
44.2
390
295
75.6
113
113
100.0
37
24
64.9
1,034
713
69.0
4
Poso
20
176
174
98.9
29
20
69.0
370
353
95.4
378
363
96.0
296
292
98.6
71
71
100.0
1,320
1,273
96.4
5
Donggala
14
131
114
87.0
28
28
100.0
446
290
65.0
419
236
56.3
261
131
50.2
32
23
71.9
1,317
822
62.4
6
Tolitoli
14
365
341
93.4
20
18
90.0
361
361
100.0
329
163
49.5
221
89
40.3
-
-
-
1,296
972
75.0
7
Buol
11
100
91
91.0
7
4
57.1
194
171
88.1
183
138
75.4
112
81
72.3
9
8
88.9
605
493
81.5
8
Parigi Moutong
19
467
431
92.3
31
20
64.5
523
452
86.4
672
584
86.9
167
151
90.4
-
-
-
1,860
1,638
88.1
9
Tojo Una-Una
13
237
31
13.1
25
20
80.0
257
48
18.7
258
34
13.2
229
40
17.5
-
-
-
1,006
173
17.2
10
Palu
12
137
80
58.4
245
199
81.2
350
149
42.6
263
112
42.6
184
47
25.5
232
166
71.6
1,411
753
53.4
11
Sigi
15
147
127
86.4
-
433
301
69.5
500
304
60.8
242
203
83.9
41
32
78.0
1,363
967
70.9
2,371
1,918
80.9
3,765
2,670
70.9
4,293
2,961
69.0
2,296
1,583
68.9
422
324
76.8
13,626
9,837
72.2
JUMLAH (KAB/KOTA) Sumber : Seksi BIMDAL Kesehatan Lingkungan
479
381
79.5
Tabel 69 KETERSEDIAAN OBAT MENURUT JENIS OBAT PROVINSI SULAWESI TENGAH TAHUN 2010
No
Nama Obat
Satuan
Stock Obat
Pemakaian ratarata/bulan
1
2
3
4
5
1
Kota Palu :
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34
Amoksisilin sirup kering 125 mg/ml Amoksisilin kapsul 500mg Antasida DOEN tablet Antalgin tablet 500mg Deksametasone inj. 5 mg/ml-2 ml Dextrometorphan sirup 10 mg/5 ml Dextrometorphan tablet 15 mg Difenhidramin HCl Inj 10 mg/ml-1 ml Gliceril Guaiacolat tablet 100 mg Glucosa larutan infus 5% steril Ibuprofen tablet 200 mg Kloramfenicol capsul 250 mg Kotrimoksazol tablet 480 mg Kotrimoksazol tablet 120 mg Kotrimoksazol sirup Klorfeniramine Maleat tablet 4 mg Kloroquin tablet Natrium Klorida infus 9% steril Parasetamol tablet 500 mg Ringer laktat infus Vitamin B komplek tablet Retinol 200.000 IU Tablet tambah darah Multivitamin sirup Garam Oralit OAT kat 1 OAT kat 2 OAT Kat 3 OAT kat Sisipan OAT kat Anak Pyrantel Pamoat 125 mg/tablet Salep 2-4 Infus set dewasa Infus set anak
2
Kab. Donggala :
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
Amoksisilin sirup kering 125 mg/ml Amoksisilin kapsul 500mg Antasida DOEN tablet Antalgin tablet 500 mg Deksametasone inj.5 mg/ml-2 ml Dextrometorphan sirup 10 mg/5 ml Dextrometorphan tablet 15 mg Difenhidramin HCl inj 10 mg/ml-1 ml Gliseril Guaiacolat tablet 100 mg Glukosa larutan infus 5 % steril Ibuprofen tablet 200 mg Kloramphenikol capsul 250 mg Kotrimoksazol tablet 480 mg Kotrimoksazol tablet 120 mg Kotrimoksazol sirup Klorfeniramine Maleat tablet 4 mg Kloroquin tablet Natrium Klorida infus 9 % steril
Botol 60 ml Dos @ 100 tab Botol @ 1000 tablet Botol @ 1000 tablet Kotak @ 100 ampul Botol 60 ml Botol @ 1000 tablet Kotak @ 100 ampul Botol @ 1000 tablet Botol 500 ml Botol @ 100 tablet Botol @ 250 kapsul Botol @ 100 tablet Botol @ 100 tablet Botol 60 ml Botol @ 1000 tablet Botol @ 1000 tablet Botol 500 ml Botol @ 1000 tablet Botol 500 ml Botol @ 1000 tablet Botol @ 1000 tablet Sachet @ 30 tablet Botol 60 ml Kotak @ 100 Sachet Paket Paket Paket Paket Paket Dos @ 100 tab Dos @ 25 pot Kantong Kantong
17,400 1,033,800 950,000 14,180 4,000 562,000 3,470 991,000 458 19,700 174,250 790,000 26,050 1,380,000 500 1,200,000 700,000 22,050 5,000 194,600 200 2 20,000 1,000 604
Botol 60 ml Dos @ 100 tab Botol @ 1000 tablet Botol @ 1000 tablet Kotak @ 100 ampul Botol 60 ml Botol @ 1000 tablet Kotak @ 100 ampul Botol @ 1000 tablet Botol 500 ml Botol @ 100 tablet Botol @ 250 kapsul Botol @ 100 tablet Botol @ 100 tablet Botol 60 ml Botol @ 1000 tablet Botol @ 1000 tablet Botol 500 ml
8,780.0 4,691.0 120.0 0 1,000.0 50,000.0 110.0 66.0 10.0 1,450.0 280.0 1,312.0 330.0 6,099.0 133.0 100.0
1,379.58 36,828.57 35,583.33 300.00 217.17 9,583.33 226.67 34,416.67 3.50 6,600.00 5,645.83 3,400.00 2,800.00 1,166.67 63,250.00
Tingkat Kecukupan (bulan) 6
13 28 27 #DIV/0! 47 18 59 15 29 131 3 31 232 22 22 #DIV/0!
124.00 66,833.33 12.50 42,571.43 1,158.33
4 18 16 19 #DIV/0!
684.17 4,583.33 11.92 0.08
7 42 17 24 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
450.00
44 #DIV/0!
69.00 27.25
855 0 20 0 0 12125 0 0 0 150 0 300 101 0 1199 31 0 0
14 22
10.27 #DIV/0! 6.00 #DIV/0! #DIV/0! 4.12 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 9.67 #DIV/0! 4.37 3.27 #DIV/0! 5.09 4.29 #DIV/0! #DIV/0!
No
Nama Obat
Satuan
Stock Obat
Pemakaian ratarata/bulan
1
2
3
4
5
Tingkat Kecukupan (bulan) 6
19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34
Parasetamol tablet 500 mg Ringer Laktat infus Vitamin B Komplek tablet Retinol 200.000 IU Tablet tambah darah Multivitamin sirup Garam Oralit OAT Kat 1 OAT Kat 2 OAT Kat 3 OAT Kat Sisipan OAT Kat Anak Pyrantel Pamoat 125 mg/tablet Salep 2-4 infus set dewasa infus set anak
3
Kab. Sigi :
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34
Amoksisilin sirup kering 125 mg/ml Amoksisilin kapsul 500mg Antasida DOEN tablet Antalgin tablet 500 mg Deksametasone inj.5 mg/ml-2 ml Dextrometorphan sirup 10 mg/5 ml Dextrometorphan tablet 15 mg Difenhidramin HCl inj 10 mg/ml-1 ml Gliseril Guaiacolat tablet 100 mg Glukosa larutan infus 5 % steril Ibuprofen tablet 200 mg Kloramphenikol capsul 250 mg Kotrimoksazol tablet 480 mg Kotrimoksazol tablet 120 mg Kotrimoksazol sirup Klorfeniramine Maleat tablet 4 mg Kloroquin tablet Natrium Klorida infus 9 % steril Parasetamol tablet 500 mg Ringer Laktat infus Vitamin B Komplek tablet Retinol 200.000 IU Tablet tambah darah Multivitamin sirup Garam Oralit OAT Kat 1 OAT Kat 2 OAT Kat 3 OAT Kat Sisipan OAT Kat Anak Pyrantel Pamoat 125 mg/tablet Salep 2-4 infus set dewasa infus set anak
4
Kab. Parigi Moutong :
1 2 3 4 5 6
Amoksisilin sirup kering 125 mg/ml Amoksisilin kapsul 500mg Antasida DOEN tablet Antalgin tablet 500 mg Deksametasone inj.5 mg/ml-2 ml Dextrometorphan sirup 10 mg/5 ml
Botol @ 1000 tablet Botol 500 ml Botol @ 1000 tablet Botol @ 1000 tablet Sachet @ 30 tablet Botol 60 ml Kotak @ 100 sachet Paket Paket Paket Paket Paket Dos @ 100 tab Dos @ 25 pot Kantong Kantong
1,948.0 8,525.0 61.0 168.7 100.0 -
526 1333 10 0 0 0 2 0 0 0 0 0 0 2 0 0
3.70 6.40 6.10 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 84.34 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 50.00 #DIV/0! #DIV/0!
Botol 60 ml Dos @ 100 tab Botol @ 1000 tablet Botol @ 1000 tablet Kotak @ 100 ampul Botol 60 ml Botol @ 1000 tablet Kotak @ 100 ampul Botol @ 1000 tablet Botol 500 ml Botol @ 100 tablet Botol @ 250 kapsul Botol @ 100 tablet Botol @ 100 tablet Botol 60 ml Botol @ 1000 tablet Botol @ 1000 tablet Botol 500 ml Botol @ 1000 tablet Botol 500 ml Botol @ 1000 tablet Botol @ 1000 tablet Sachet @ 30 tablet Botol 60 ml Kotak @ 100 sachet Paket Paket Paket Paket Paket Dos @ 100 tab Dos @ 25 pot Kantong Kantong
3,221.0 5,796.0 457.0 28.0 2,070.0 116.0 85.0 345.0 15.0 138.0 2,083.0 12.0 1,520.0 585.0 13.0 90.0 798.0 2,100.0 310.0 380.0 44.0 19.0 3.0 2.0 81.0 17.0 29.0 501.0
385 75.33 31.33 0 0,25 261.67 2.83 1.25 16.25 82.08 18.33 4.17 34.75 17.33 469 18 3.08 99.17 37.83 400 15.83 0 0 0 10.58 73 0 0 0 0 1.58 0.25 161 83.25
8.37 76.94 14.59 #DIV/0! #VALUE! 7.91 40.99 68.00 21.23 0.18 7.53 0.00 59.94 0.69 3.24 32.50 4.22 0.91 21.09 5.25 19.58 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 4.16 0.26 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 51.27 68.00 0.18 6.02
Botol 60 ml Dos @ 100 tab Botol @ 1000 tablet Botol @ 1000 tablet Kotak @ 100 ampul Botol 60 ml
2,650.0 520.0 6.0 82.0 -
3560 508 123 157 140 3814
0.74 1.02 0.00 0.04 0.59 0.00
No
Nama Obat
Satuan
Stock Obat
Pemakaian ratarata/bulan
1
2
3
4
5
Tingkat Kecukupan (bulan) 6
7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34
Dextrometorphan tablet 15 mg Difenhidramin HCl inj 10 mg/ml-1 ml Gliseril Guaiacolat tablet 100 mg Glukosa larutan infus 5 % steril Ibuprofen tablet 200 mg Kloramphenikol capsul 250 mg Kotrimoksazol tablet 480 mg Kotrimoksazol tablet 120 mg Kotrimoksazol sirup Klorfeniramine Maleat tablet 4 mg Kloroquin tablet Natrium Klorida infus 9 % steril Parasetamol tablet 500 mg Ringer Laktat infus Vitamin B Komplek kapsul Retinol 200.000 IU Tablet tambah darah Multivitamin sirup Garam Oralit OAT Kat 1 OAT Kat 2 OAT Kat 3 OAT Kat Sisipan OAT Kat Anak Pyrantel Pamoat 125 mg/tablet Salep 2-4 infus set dewasa infus set anak
5
Kab. Poso :
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31
Amoksisilin sirup kering 125 mg/ml Amoksisilin kapsul 500mg Antasida DOEN tablet Antalgin tablet 500 mg Deksametasone inj.5 mg/ml-2 ml Dextrometorphan sirup 10 mg/5 ml Dextrometorphan tablet 15 mg Difenhidramin HCl inj 10 mg/ml-1 ml Gliseril Guaiacolat tablet 100 mg Glukosa larutan infus 5 % steril Ibuprofen tablet 200 mg Kloramphenikol capsul 250 mg Kotrimoksazol tablet 480 mg Kotrimoksazol tablet 120 mg Kotrimoksazol sirup Klorfeniramine Maleat tablet 4 mg Kloroquin tablet Natrium Klorida infus 9 % steril Parasetamol tablet 500 mg Ringer Laktat infus Vitamin B Komplek tablet Retinol 200.000 IU Tablet tambah darah Multivitamin sirup Garam Oralit OAT Kat 1 OAT Kat 2 OAT Kat 3 OAT Kat Sisipan OAT Kat Anak Pyrantel Pamoat 125 mg/tablet
Botol @ 1000 tablet Kotak @ 100 ampul Botol @ 1000 tablet Botol 500 ml Botol @ 100 tablet Botol @ 250 kapsul Botol @ 100 tablet Botol @ 100 tablet Botol 60 ml Botol @ 1000 tablet Botol @ 1000 tablet Botol 500 ml Botol @ 1000 tablet Botol 500 ml kapsul Botol @ 1000 tablet Sachet @ 30 tablet Botol 60 ml Kotak @ 100 sachet Paket Paket Paket Paket Paket Dos @ 100 tab Dos @ 25 pot Kantong Kantong
66.0 37.0 622.0 65.0 356.0 1,200.0 197.0 601.0 1,860.0 29.0 60.0 149.0 62.0 23.0 669.0 24.0 2.0 0 85 140
175 66 244 3281 27 142 363 591 2972 402 54 1606 5 3649 96 38 10 20.117 459 3 0 5 0 0 139 12 2703 4656
0.00 1.00 0.15 0.19 0.00 0.46 0.98 0.00 0.40 0.49 0.00 0.37 0.00 0.51 0.30 1.58 0.00 0.00 0.32 20.67 #DIV/0! 133.80 #DIV/0! #DIV/0! 0.01 0.00 0.03 0.03
Botol 60 ml Dos @ 100 tab Botol @ 1000 tablet Botol @ 1000 tablet Kotak @ 100 ampul Botol 60 ml Botol @ 1000 tablet Kotak @ 100 ampul Botol @ 1000 tablet Botol 500 ml Botol @ 100 tablet Botol @ 250 kapsul Botol @ 100 tablet Botol @ 100 tablet Botol 60 ml Botol @ 1000 tablet Botol @ 1000 tablet Botol 500 ml Botol @ 1000 tablet Botol 500 ml Botol @ 1000 tablet Botol @ 50 kapsul lunak Sachet @ 30 tablet Botol 60 ml Kotak @ 100 sachet Paket Paket Paket Paket Paket Dos @ 100 tab
3,500.0 5,000.0 421.0 161.0 3,000.0 467.0 839.0 293.0 2,805.0 300.0 206.0 500.0 419.0 2,000.0 395.0 192.0 410.0 424.0 3,575.0 54.0 800.0 500.0 150.0 150.0 100.0
333 162 42 10 10 250 17 7 25 42 8 10 67 42 335 50 15 83 42 117 25 0 0 10 17 0 0 0 0 0 13
10.51 30.86 10.02 0.00 16.10 12.00 27.47 119.86 11.72 66.79 37.50 20.60 7.46 9.98 5.97 7.90 12.80 4.94 10.10 30.56 2.16 #DIV/0! #DIV/0! 50.00 8.82 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 7.69
No
Nama Obat
Satuan
Stock Obat
Pemakaian ratarata/bulan
1
2
3
4
5
Tingkat Kecukupan (bulan) 6
12 65 47
0.00 12.31 10.64
32 33 34
Salep 2-4 infus set dewasa infus set anak
6
Kab. Tojo Una-Una :
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34
Amoksisilin sirup kering 125 mg/ml Amoksisilin kapsul 500mg Antasida DOEN tablet Antalgin tablet 500 mg Deksametasone inj.5 mg/ml-2 ml Dextrometorphan sirup 10 mg/5 ml Dextrometorphan tablet 15 mg Difenhidramin HCl inj 10 mg/ml-1 ml Gliseril Guaiacolat tablet 100 mg Glukosa larutan infus 5 % steril Ibuprofen tablet 200 mg Kloramphenikol capsul 250 mg Kotrimoksazol tablet 480 mg Kotrimoksazol tablet 120 mg Kotrimoksazol sirup Klorfeniramine Maleat tablet 4 mg Kloroquin tablet Natrium Klorida infus 9 % steril Parasetamol tablet 500 mg Ringer Laktat infus Vitamin B Komplek tablet Retinol 200.000 IU Tablet tambah darah Multivitamin sirup Garam Oralit OAT Kat 1 OAT Kat 2 OAT Kat 3 OAT Kat Sisipan OAT Kat Anak Pyrantel Pamoat 125 mg/tablet Salep 2-4 infus set dewasa infus set anak
7
Kab. Morowali :
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
Amoksisilin sirup kering 125 mg/ml Amoksisilin kapsul 500mg Antasida DOEN tablet Antalgin tablet 500 mg Deksametasone inj.5 mg/ml-2 ml Dextrometorphan sirup 10 mg/5 ml Dextrometorphan tablet 15 mg Difenhidramin HCl inj 10 mg/ml-1 ml Gliseril Guaiacolat tablet 100 mg Glukosa larutan infus 5 % steril Ibuprofen tablet 200 mg Kloramphenikol capsul 250 mg Kotrimoksazol tablet 480 mg Kotrimoksazol tablet 120 mg Kotrimoksazol sirup Klorfeniramine Maleat tablet 4 mg Kloroquin tablet Natrium Klorida infus 9 % steril Parasetamol tablet 500 mg Ringer Laktat infus
Dos @ 25 pot Kantong Kantong
800 500
Botol 60 ml Dos @ 100 tab Botol @ 1000 tablet Botol @ 1000 tablet Kotak @ 100 ampul Botol 60 ml Botol @ 1000 tablet Kotak @ 100 ampul Botol @ 1000 tablet Botol 500 ml Botol @ 100 tablet Botol @ 250 kapsul ktk @ 100 tablet ktk @ 100 tablet Botol 60 ml Botol @ 1000 tablet Botol @ 1000 tablet Botol 500 ml Botol @ 1000 tablet Botol 500 ml Botol @ 1000 tablet Botol @ 1000 tablet Sachet @ 30 tablet Botol 60 ml Kotak @ 100 sachet Paket Paket Paket Paket Paket Dos @ 100 tab ktk @ 24 pot Kantong Kantong
16,049.0 184,980.0 328.0 88.0 9,072.0 51,800.0 429.0 572.0 4,500.0 687.0 623.0 300.0 4,931.0 2,214.4 800.0 787.0 7,585.0 918.7 200.0 0 0 0 0 0 160.0 92.0 -
2339.8 9840 54 0 10 1130 10311 73.78 65 398 0 109 83.66 58 986 236.67 0 0 122.8 1023 183.7 0 0 0 13.8 0 0 0 0 0 15 1 0 0
6.86 18.80 6.07 #DIV/0! 8.80 8.03 5.02 5.81 8.80 11.31 #DIV/0! 6.30 7.45 5.17 5.00 9.36 #DIV/0! #DIV/0! 6.41 7.41 5.00 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 14.49 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 10.67 92.00 #DIV/0! #DIV/0!
Botol 60 ml Dos @ 100 tab Botol @ 1000 tablet Botol @ 1000 tablet Kotak @ 100 ampul Botol 60 ml Botol @ 1000 tablet Kotak @ 100 ampul Botol @ 1000 tablet Botol 500 ml Botol @ 100 tablet Botol @ 250 kapsul Botol @ 100 tablet Botol @ 100 tablet Botol 60 ml Botol @ 1000 tablet Botol @ 1000 tablet Botol 500 ml Botol @ 1000 tablet Botol 500 ml
9,500.0 14,890.0 450.0 210.0 3,397.0 355.0 7.0 475.0 3,640.0 300.0 920.0 3,500.0 1,000.0 6,800.0 2,038.0 26.0 720.0 283.0 7,740.0
74 391.8 20.722 10.63 0 96.67 18.254 0.33 14.57 50 2.54 13.65 21.7 2.53 212 4.16 1.28 43 23.17 307.67
128.38 38.00 21.72 19.76 #DIV/0! 35.14 19.45 21.21 32.60 72.8 118.11 67.40 161.29 395.26 32.08 489.90 20.31 16.74 12.21 25.16
No
Nama Obat
Satuan
Stock Obat
Pemakaian ratarata/bulan
1
2
3
4
5
21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34
Vitamin B Komplek tablet Retinol 200.000 IU Tablet tambah darah Multivitamin sirup Garam Oralit OAT Kat 1 OAT Kat 2 OAT Kat 3 OAT Kat Sisipan OAT Kat Anak Pyrantel Pamoat 125 mg/tablet Salep 2-4 infus set dewasa infus set anak
8
Kab. Banggai Kepulauan :
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34
Amoksisilin sirup kering 125 mg/ml Amoksisilin kapsul 500mg Antasida DOEN tablet Antalgin tablet 500 mg Deksametasone inj.5 mg/ml-2 ml Dextrometorphan sirup 10 mg/5 ml Dextrometorphan tablet 15 mg Difenhidramin HCl inj 10 mg/ml-1 ml Gliseril Guaiacolat tablet 100 mg Glukosa larutan infus 5 % steril Ibuprofen tablet 200 mg Kloramphenikol capsul 250 mg Kotrimoksazol tablet 480 mg Kotrimoksazol tablet 120 mg Kotrimoksazol sirup Klorfeniramine Maleat tablet 4 mg Kloroquin tablet Natrium Klorida infus 9 % steril Parasetamol tablet 500 mg Ringer Laktat infus Vitamin B Komplek tablet Retinol 200.000 IU Tablet tambah darah Multivitamin sirup Garam Oralit OAT Kat 1 OAT Kat 2 OAT Kat 3 OAT Kat Sisipan OAT Kat Anak Pyrantel Pamoat 125 mg/tablet Salep 2-4 infus set dewasa infus set anak
9
Kab. Banggai :
1 2 3 4 5 6 7 8 9
Amoksisilin sirup kering 125 mg/ml Amoksisilin kapsul 500mg Antasida DOEN tablet Antalgin tablet 500 mg Deksametasone inj.5 mg/ml-2 ml Dextrometorphan sirup 10 mg/5 ml Dextrometorphan tablet 15 mg Difenhidramin HCl inj 10 mg/ml-1 ml Gliseril Guaiacolat tablet 100 mg
Botol @ 1000 tablet Botol @ 1000 tablet Sachet @ 30 tablet Botol 60 ml Kotak @ 100 sachet Paket Paket Paket Paket Paket Dos @ 100 tab Dos @ 25 pot Kantong Kantong
Botol 60 ml Dos @ 100 tab Botol @ 1000 tablet Botol @ 1000 tablet Kotak @ 100 ampul Botol 60 ml Botol @ 1000 tablet Kotak @ 100 ampul Botol @ 1000 tablet Botol 500 ml Botol @ 100 tablet Botol @ 250 kapsul Botol @ 100 tablet Botol @ 100 tablet Botol 60 ml Botol @ 1000 tablet Botol @ 1000 tablet Botol 500 ml Botol @ 1000 tablet Botol 500 ml Botol @ 1000 tablet Botol @ 1000 tablet Sachet @ 30 tablet Botol 60 ml Kotak @ 100 sachet Paket Paket Paket Paket Paket Dos @ 100 tab Dos @ 25 pot Kantong Kantong
Botol 60 ml Dos @ 100 tab Botol @ 1000 tablet Botol @ 1000 tablet Kotak @ 100 ampul Botol 60 ml Botol @ 1000 tablet Kotak @ 100 ampul Botol @ 1000 tablet
250.0 598.0 100.0 3.0 101.0 1,752.0 555 223
4,000.0 4,000.0 750.0 150.0 200.0 1,500.0 150.0 300.0 1,000.0 200.0 150.0 300.0 200.0 150.0 150.0 250 1,000.0 550.0 5,000.0 200.0 1,000.0 200.0 10.0 50.0 100.0 0 1000 800
9,050.0 10,839.0 50.0 4,500.0 500.0 1,644.0
10.95 0 0 55.67 12 0 0 0 0 1 10 122.49 110.33 6.33
Tingkat Kecukupan (bulan) 6 22.83 #DIV/0! #DIV/0! 10.74 8.33 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 3 10.1 14.30 5.03 35.23
75 80 50 40 3 20 3 0 5 25 4 3 5 3 20 4 5 15 7 60 3 0 0 0 15 10 1 0 0 2 4 0 20 15
53.33 50.00 15.00 3.75 66.67 75.00 50.00 #DIV/0! 60.00 40.00 50.00 50.00 60.00 66.67 7.50 37.50 50.00 66.67 78.57 83.33 66.67 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 66.67 20.00 10.00 #DIV/0! #DIV/0! 25.00 25.00 #DIV/0! 50.00 53.33
566.66 158 16 47.92 0 227.91 18.83 15.75 9.91
15.97 68.60 3.13 0.00 #DIV/0! 19.74 26.55 0.00 165.89
No
Nama Obat
Satuan
Stock Obat
Pemakaian ratarata/bulan
1
2
3
4
5
Tingkat Kecukupan (bulan) 6
0 135.83 44.58 0 65.41 7.66 289.58 138 7.16 71.5 25.58 277.41 0 44.75 0 0 0 0 0 0 0 8 226.66 125 226.66
#DIV/0! 0.00 11.22 #DIV/0! 7.64 26.11 17.27 22.56 27.93 0.00 23.18 5.77 #DIV/0! 6.91 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 6.25 0.00 0.00 3.29
12,520.0 11,765.0 300.0
343 213 6
73.0 5,300.0 758.0
6 150 68
36.50 55.23 50.00 #DIV/0! 12.17 35.33 11.15 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 11.58 11.16 7.36 5.17 13.24 #DIV/0! #DIV/0! 150.00 17.29 1800.00 7.36 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 8.43 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34
Glukosa larutan infus 5 % steril Ibuprofen tablet 200 mg Kloramphenikol capsul 250 mg Kotrimoksazol tablet 480 mg Kotrimoksazol tablet 120 mg Kotrimoksazol sirup Klorfeniramine Maleat tablet 4 mg Kloroquin tablet Natrium Klorida infus 9 % steril Parasetamol tablet 500 mg Ringer Laktat infus Vitamin B Komplek tablet Retinol 200.000 IU Tablet tambah darah Multivitamin sirup Garam Oralit OAT Kat 1 OAT Kat 2 OAT Kat 3 OAT Kat Sisipan OAT Kat Anak Pyrantel Pamoat 125 mg/tablet Salep 2-4 infus set dewasa infus set anak
10
Kab. Toli-Toli :
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34
Amoksisilin sirup kering 125 mg/ml Amoksisilin kapsul 500mg Antasida DOEN tablet Antalgin tablet 500 mg Deksametasone inj.5 mg/ml-2 ml Dextrometorphan sirup 10 mg/5 ml Dextrometorphan tablet 15 mg Difenhidramin HCl inj 10 mg/ml-1 ml Gliseril Guaiacolat tablet 100 mg Glukosa larutan infus 5 % steril Ibuprofen tablet 200 mg Kloramphenikol capsul 250 mg Kotrimoksazol tablet 480 mg Kotrimoksazol tablet 120 mg Kotrimoksazol sirup Klorfeniramine Maleat tablet 4 mg Kloroquin tablet Natrium Klorida infus 9 % steril Parasetamol tablet 500 mg Ringer Laktat infus Vitamin B Komplek tablet Retinol 200.000 IU Tablet tambah darah Multivitamin sirup Garam Oralit OAT Kat 1 OAT Kat 2 OAT Kat 3 OAT Kat Sisipan OAT Kat Anak Pyrantel Pamoat 125 mg/tablet Salep 2-4 infus set dewasa infus set anak
Botol 500 ml Botol @ 100 tablet Botol @ 250 kapsul Botol @ 100 tablet Botol @ 100 tablet Botol 60 ml Botol @ 1000 tablet Botol @ 1000 tablet Botol 500 ml Botol @ 1000 tablet Botol 500 ml Botol @ 1000 tablet Botol @ 50 Sachet @ 30 tablet Botol 60 ml Kotak @ 100 sachet Paket Paket Paket Paket Paket Dos @ 100 tab Dos @ 25 pot Kantong Kantong
Botol 60 ml Dos @ 100 tab Botol @ 1000 tablet Botol @ 1000 tablet Kotak @ 100 ampul Botol 60 ml Botol @ 1000 tablet Kotak @ 100 ampul Botol @ 1000 tablet Botol 500 ml Botol @ 100 tablet Botol @ 250 kapsul Botol @ 100 tablet Botol @ 100 tablet Botol 60 ml Botol @ 1000 tablet Botol @ 1000 tablet Botol 500 ml Botol @ 1000 tablet Botol 500 ml Botol @ 1000 tablet Botol @ 1000 tablet Sachet @ 30 tablet Botol 60 ml Kotak @ 100 sachet Paket Paket Paket Paket Paket Dos @ 100 tab Dos @ 25 pot Kantong Kantong
500.0 60.0 500.0 200.0 5,000.0 3,113.0 200.0 593.0 1,600.0 309.0 200.0 1,644.0 50.0 0 0 745
424.0 278.0 212.0 346.0 884.0 6,450.0 1,329.0 3,000.0 1,677.0 5,400.0 265.0 340.0 0 0 531.0 475.0 445.0
24 19 47 171 487 0 0 20 97 3 36 0 0 0 63 0 0 0 0 0 0 0 0 0
No
Nama Obat
Satuan
Stock Obat
Pemakaian ratarata/bulan
1
2
3
4
5
Tingkat Kecukupan (bulan) 6
113 510 0 0 5.6 0 39 19 23 0 18 5 3 1 0 0 0 49 14 46 17 0 0 0 126 0 0 0 0 0 0 0 0 0
3.19 3.54 #DIV/0! #DIV/0! 17.14 #DIV/0! 3.05 3.21 3.48 #DIV/0! 10.22 76.20 185.33 76.00 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 11.90 3.07 5.00 7.00 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 4.01 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
11
Kab. Buol :
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34
Amoksisilin sirup kering 125 mg/ml Amoksisilin kapsul 500mg Antasida DOEN tablet Antalgin tablet 500 mg Deksametasone inj.5 mg/ml-2 ml Dextrometorphan sirup 10 mg/5 ml Dextrometorphan tablet 15 mg Difenhidramin HCl inj 10 mg/ml-1 ml Gliseril Guaiacolat tablet 100 mg Glukosa larutan infus 5 % steril Ibuprofen tablet 200 mg Kloramphenikol capsul 250 mg Kotrimoksazol tablet 480 mg Kotrimoksazol tablet 120 mg Kotrimoksazol sirup Klorfeniramine Maleat tablet 4 mg Kloroquin tablet Natrium Klorida infus 9 % steril Parasetamol tablet 500 mg Ringer Laktat infus Vitamin B Komplek tablet Retinol 200.000 IU Tablet tambah darah Multivitamin sirup Garam Oralit OAT Kat 1 OAT Kat 2 OAT Kat 3 OAT Kat Sisipan OAT Kat Anak Pyrantel Pamoat 125 mg/tablet Salep 2-4 infus set dewasa infus set anak
Sumber : Seksi BIMDAL Kefarmasian
Botol 60 ml Dos @ 100 tab Botol @ 1000 tablet Botol @ 1000 tablet Kotak @ 100 ampul Botol 60 ml Botol @ 1000 tablet Kotak @ 100 ampul Botol @ 1000 tablet Botol 500 ml Botol @ 100 tablet Botol @ 250 kapsul Botol @ 100 tablet Botol @ 100 tablet Botol 60 ml Botol @ 1000 tablet Botol @ 1000 tablet Botol 500 ml Botol @ 1000 tablet Botol 500 ml Botol @ 1000 tablet Botol @ 1000 tablet Sachet @ 30 tablet Botol 60 ml Kotak Paket Paket Paket Paket Paket Dos @ 100 tab Dos @ 25 pot Kantong Kantong
360.0 1,806.0 96.0 119.0 61.0 80.0 80.0 184.0 381.0 556.0 76.0 583.0 43.0 230.0 119.0 279.0 505.0 -
TABEL 70 JUMLAH SARANA PELAYANAN KESEHATAN MENURUT KEPEMILIKAN PROVINSI SULAWESI TENGAH TAHUN 2010 PEMILIKAN/PENGELOLA NO
FASILITAS KESEHATAN
1
2
1
RUMAH SAKIT UMUM
1
2
RUMAH SAKIT JIWA
1
3
RUMAH SAKIT BERSALIN
4
RUMAH SAKIT KHUSUS LAINNYA
5
PUSKESMAS PERAWATAN
6
PUSKESMAS NON PERAWATAN
7
PUSKESMAS KELILING
8
PUSKESMAS PEMBANTU
9
RUMAH BERSALIN
10
BALAI PENGOBATAN/KLINIK
11
PRAKTIK DOKTER BERSAMA
12
PRAKTIK DOKTER PERORANGAN
13
PRAKTK PENGOBATAN TRADISIONAL
14
POSKESDES
909
15
POSYANDU
3149
16
APOTEK
364
364
17
TOKO OBAT
163
163
18
GFK
12
12
19
INDUSTRI OBAT TRADISIONAL
1
1
20
INDUSTRI KECIL OBAT TRADISIONAL
1
1
Sumber : Seksi BIMDAL Kesehatan Rujukan
KEMENKES
PEM.PROV
PEM.KAB/KOTA
TNI/POLRI
BUMN
SWASTA
JUMLAH
3
4
5
6
7
8
9
11
2
7
21 1
4
4 0 76 93 111 628
8
8
82
82
12
12
247
247
3
3
TABEL 71
SARANA PELAYANAN KESEHATAN DENGAN KEMAMPUAN LABKES DAN MEMILIKI 4 SPESIALIS DASAR PROVINSI SULAWESI TENGAH TAHUN 2010 LABORATORIUM KESEHATAN NO
SARANA KESEHATAN
1
2
3
1 RUMAH SAKIT UMUM
JUMLAH
%
JUMLAH
%
4
5
6
7
21
13
61.90
2 RUMAH SAKIT JIWA
1
1
100.00
3 RUMAH SAKIT KHUSUS
1
4 PUSKESMAS
JUMLAH (KAB/KOTA)
Sumber : Seksi BIMDAL Kesehatan Rujukan
4 (EMPAT) SPESIALIS DASAR
JUMLAH
-
23
-
-
-
-
14
60.87
12
57.14
TABEL 72 JUMLAH POSYANDU MENURUT STRATA PER KABUPATEN/KOTA PROVINSI SULAWESI TENGAH TAHUN 2010 NO
KABUPATEN / KOTA
JUMLAH PUSKESMAS
1
2
3
POSYANDU PRATAMA
MADYA
PURNAMA
MANDIRI
POSYANDU AKTIF
JUMLAH
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
1
Banggai Kepulauan
15
87
34.80
152
60.80
11
4.40
0
0.00
250
100.00
11
4.40
2
Banggai
20
183
51.55
95
26.76
73
20.56
4
1.13
355
100.00
77
21.69
3
Morowali
18
41
14.34
212
74.13
32
11.19
1
0.35
286
100.00
33
11.54
4
Poso
20
40
15.69
77
30.20
123
48.24
15
5.88
255
100.00
138
54.12
5
Donggala
14
252
57.01
166
37.56
24
5.43
0
0.00
442
100.00
383
86.65
6
Tolitoli
14
126
54.55
48
20.00
56
24.24
1
0.43
231
99.22
57
24.68
7
Buol
11
82
56.16
45
30.82
17
11.64
2
1.37
146
100.00
19
13.01
8
Parigi Moutong
19
135
32.69
114
27.60
152
36.80
12
2.91
413
100.00
164
39.71
9
Tojo Una-Una
13
132
73.74
15
8.38
29
16.20
3
1.68
179
100.00
176
98.32
10
Palu
12
41
22.91
86
48.04
73
40.78
16
8.94
216
120.67
89
41.20
11
Sigi
15
240
134.08
124
69.27
8
4.47
4
2.23
376
210.06
12
3.19
1,359
43.16
1,134
36.01
598
18.99
58
1.84
3,149
100.00
1,159
36.81
JUMLAH (KAB/KOTA) RASIO POSYANDU PER 100 BALITA Sumber: UPT Promkes Dinkes Prov. Sulteng
1.09
TABEL 73 UPAYA KESEHATAN BERSUMBERDAYA MASYARAKAT (UKBM) PER KABUPATEN/KOTA PROVINSI SULAWESI TENGAH TAHUN 2010 JUMLAH NO
KABUPATEN / KOTA
1
JUMLAH PUSKESMAS
2
3
DESA SIAGA
DESA/ KELURAHAN
JUMLAH
4
5
DESA SIAGA AKTIF
%
JUMLAH
%
6
7
POSKESDES POSYANDU 8
9
1
Banggai Kepulauan
15
219
189
86.30
58
30.69
66
250
2
Banggai
20
339
305
89.97
76
24.92
201
355
3
Morowali
18
240
240
100.00
177
73.75
105
286
4
Poso
20
156
154
98.72
29
18.83
106
255
5
Donggala
14
149
149
100.00
46
30.87
41
442
6
Tolitoli
14
91
91
100.00
25
27.47
83
231
7
Buol
11
108
108
100.00
25
23.15
36
146
8
Parigi Moutong
19
180
107
59.44
25
23.36
146
413
9
Tojo Una-Una
13
121
121
100.00
14
11.57
43
179
10
Palu
12
43
43
100.00
43
100.00
45
216
11
Sigi
15
157
157
100.00
143
91.08
31
376
171
1,803
1,664
92.29
661
39.72
903
3,149
JUMLAH (KAB/KOTA)
Sumber: UPT Promkes Dinkes Prov. Sulteng
TABEL 74 JUMLAH TENAGA MEDIS DI SARANA KESEHATAN PROVINSI SULAWESI TENGAH TAHUN 2010 NO
UNIT KERJA
1
2
DR SPESIALIS a
DOKTER UMUM
DOKTER GIGI b
JUMLAH
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
3
4
5
6
7
8
12
13
14
9
10
11
1
Seluruh Puskesmas Kab. Bangkep
-
17
17
2
2
Seluruh Puskesmas Kab. Banggai
-
30
30
6
3
Seluruh Puskesmas Kab. Morowali
-
17
17
2
4
Seluruh Puskesmas Kab. Poso
-
25
25
4
5
Seluruh Puskesmas Kab. Donggala
-
28
28
5
6
Seluruh Puskesmas Kab. Toli-toli
-
15
15
3
7
Seluruh Puskesmas Kab. Buol
-
10
10
3
8
Seluruh Puskesmas Kab. Parimo
-
9
Seluruh Puskesmas Kab. Tojo Una-una
20
20
-
16
16
2
10 Seluruh Puskesmas Kota Palu
-
20
20
19
11 Seluruh Puskesmas Kab. Sigi
-
23
23
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS)
-
-
-
-
-
221
-
-
-
221
59
RS Bangkep BRSD Luwuk
3
RS Bersalin Irene
-
4
Klinik Kartini
-
5
RSU Kab. Morowali
1
6
RSU Kolonodale
2
7
9
7
RSUD Poso
5
10
15
8
RS GKST Tentena
2
2
4
-
9
RSU Kabelota Kab. Donggala
1
7
8
-
1
13 RSU Anutoloko Parigi
7
15 RSU Anutapura
2 1
10
7
3
9
1
-
-
9
14
1
2
9
11
1
17
37
54
3
2
2
5
14 RSU Ampana
11
-
-
3 -
10
2
12 Klinik Polri Kab. Buol
2
1
-
3
11 RSU Kab. Buol
4 31
-
2
10 RS Mokopido Kab. Tolitoli
4
8 -
1
10
21
5
16 RS Bayangkara
-
17 RS Wirabuana
-
2
2
18 RS Woodward
-
1
1
-
19 RS Budi Agung
-
2
2
-
2
-
2
-
20 RS Masyita 21 RSM Warow
2
-
2
-
22 RSB Numerai
-
-
23 RS Anisa
-
24 Nasanapura
-
-
-
25 RSB Careshe
-
-
-
1
1
-
31
31
62
6
16
22
1
-
91
KKP Poso
-
2
Unit Transfusi Darah (UTD) Poso
-
3
Gudang Farmasi Poso
4
KKP Buol
5
KKP Palu
6
Klinik Polri Buol
7
Balai Litbang
8
Pelkes Palu
9
Labkes Palu
-
-
186
-
-
1
-
-
-
-
-
-
27 RSU Madani -
1
-
26 RSU Undata
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT)
1
277
6 3 -
-
28
1
-
-
-
2
2
1
1
1
1
10 UPT Surveilans Data dan Informasi 11 UPT Promosi Kesehatan SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN
-
RASIO TERHADAP 100.000 PDDK
0.0
INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT 1
Akper Tolitoli
2
Akper Poso
3
Akper Donggala
4
Akper Luwuk
5
Direktorat Poltekes
6
Kesling
7
Keperawatan
8
Kebidanan
9
Akper BK
0.0
3.5
0.0
5 0.0
-
-
15.6
0.0
5 0.0
-
-
19.1
0.0
0.0
-
3.3 -
10 Akper Justitia 11 Akbid Graha Ananda 12 Akbid Cendrawasih 13 Akfar Bina Farmasi 14 Akfar Tadulako Farma 15 Medika Nusantara DINAS KESEHATAN KAB/KOTA
20
20
1
Kab. Bangkep
-
4
4
2
Kab. Banggai
1
3
Kab. Morowali
4
Kab. Poso
1
1
5
Kab. Donggala
3
3
6
Kab. Tolitoli
3
3
7
Kab. Buol
1
8
Kab. Parimo
2
9
Kab. Tojo Unauna
1 2 -
3
11 Kab. Sigi
2
DINAS KESEHATAN PROVINSI
Sumber : Bidang Bina Pengembangan SDM Keterangan : a termasuk S3 b termasuk Dokter Gigi Spesialis
1 -
10 Kota Palu
JUMLAH (KAB/KOTA/PROV)
3
-
-
91
-
-
3
2
2
1
5
-
-
5
437
-
-
528
1 -
-
91
TABEL 75 JUMLAH TENAGA KEPERAWATAN DI SARANA KESEHATAN PROVINSI SULAWESI TENGAH TAHUN 2010 BIDAN NO
UNIT KERJA
1
2
BIDAN
PERAWAT
DIII BIDAN JUMLAH
3
4
5
SARJANA KEPERAWATAN L P L+P 6
7
a
PERAWAT P
L
8
9
10
b
JUMLAH L+P
L
P
L+P
11
12
13
14
1
Seluruh Puskesmas Kab. Bangkep
174
21
195
4
255
259
2
Seluruh Puskesmas Kab. Banggai
195
48
243
4
323
327
3
Seluruh Puskesmas Kab. Morowali
126
39
165
3
112
115
4
Seluruh Puskesmas Kab. Poso
120
88
218
4
280
284
5
Seluruh Puskesmas Kab. Donggala
92
96
188
108
108
6
Seluruh Puskesmas Kab. Toli-toli
80
20
100
1
207
208
7
Seluruh Puskesmas Kab. Buol
32
27
59
1
198
199
8
Seluruh Puskesmas Kab. Parimo
171
89
257
-
262
262
9
Seluruh Puskesmas Kab. Tojo Una-una
60
18
82
-
141
141
10 Seluruh Puskesmas Kota Palu
109
104
213
2
143
11 Seluruh Puskesmas Kab. Sigi
147
67
214
3
188
1,306
617
1,934
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS)
-
-
22
-
-
2,217
145 191
-
-
2,239
RS Bangkep
2
BRSD Luwuk
6
3
RS Bersalin Irene
2
4
Klinik Kartini
5
RSU Kab. Morowali
6
RSU Kolonodale
9
9
7
RSUD Poso
15
7
22
8
RS GKST Tentena
1
2
3
-
34
9
RSU Kabelota Kab. Donggala
7
5
12
-
33
33
12
4
16
7
140
147 156
-
11 RSU Kab. Buol
-
2
4
10 RS Mokopido Kab. Tolitoli
9 16
-
1
-
9 10
-
12
1
41
42
9
172
181
-
2
16
2
1
1
2
39
41
1
58
59
8
84
92 34
1
11
12
3
153 3
3
10
25
35
9
151
160
14 RSU Ampana
3
15
18
3
86
89
15 RSU Anutapura
9
32
41
15
190
205
16 RS Bayangkara
4
2
6
31
17 RS Wirabuana
1
2
3
17
17
18 RS Woodward
2
3
5
108
114
19 RS Budi Agung
2
4
6
86
86
12 Klinik Polri Kab. Buol
-
13 RSU Anutoloko Parigi
20 RS Masyita
-
21 RSM Warow 1
4
23 RS Anisa
6
6
24 Nasanapura
3
26 RSU Undata
0
3 1
103
101 38
38
183
303
486
7
0
-
10
-
27 RSU Madani
1
7
3
25 RSB Careshe
31
1
-
22 RSB Numerai
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT)
6
204
41
-
134
5
5
10
11
277
28
-
10
318
109
-
-
1,848
137
-
-
1,982
1
KKP Poso
2
Unit Transfusi Darah (UTD) Poso
3
Gudang Farmasi Poso
3
3
4
KKP Buol
1
1
5
KKP Palu
10
10
6
Klinik Polri Buol
7
Balai Litbang
8
Pelkes Palu
9
Labkes Palu
14
10
24
1
1
1
1 -
10 UPT Surveilans Data dan Informasi
-
11 UPT Promosi Kesehatan SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN
1
1
1
1
-
17
23
92
RASIO TERHADAP 100.000 PDDK 1
1
-
40
-
-
162
1
Akper Tolitoli
2
Akper Poso
1
3
Akper Donggala
1
4
Akper Luwuk
5
Direktorat Poltekes
6
Kesling
-
7
Keperawatan
-
8
Kebidanan
9
Akper BK
-
2
6
8
10 Akper Justitia
-
5
5
10
1
7 2
2
8
8 -
3
11
2
3
18
1
5 -
11
19
7
7
4 -
14 Akfar Tadulako Farma
-
15 Medika Nusantara
-
-
21
1
Kab. Bangkep
10
2
Kab. Banggai
1
3
Kab. Morowali
4
Kab. Poso
5
Kab. Donggala
6
Kab. Tolitoli
7
Kab. Buol
8
Kab. Parimo
9
Kab. Tojo Unauna
4
13 Akfar Bina Farmasi
11 Kab. Sigi
-
1
3
12 Akbid Cendrawasih
10 Kota Palu
-
-
11 Akbid Graha Ananda
INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT
7
-
-
21
-
-
10 2
1
1
2
2
2
1
3
4
3
2
5
1
2
3
3
2
5
2
1
3
-
-
6 -
17
-
-
66
10
10
10
16
8 2
8
2
4
-
1
6
1
5
1
7 6
2
2
13
14
5
5
2
1
DINAS KESEHATAN KAB/KOTA
24
16
40
12
66
-
-
78
DINAS KESEHATAN PROVINSI
3
1
4
3
5
-
-
8
1,516
959
2,486
4,176
-
-
4,413
JUMLAH (KAB/KOTA/PROV) Sumber : Bidang Bina Pengembangan SDM Keterangan : a termasuk S2 dan S3 b termasuk SLTA, D-I, dan D-III
2
-
49
3
1 1
-
-
-
237
5
-
-
6
TABEL 76 JUMLAH TENAGA KEFARMASIAN DAN GIZI DI SARANA KESEHATAN PROVINSI SULAWESI TENGAH TAHUN 2010 TENAGA KEFARMASIAN NO
UNIT KERJA
1
2
APOTEKER DAN SARJANA FARMASI a
TENAGA GIZI
D-III FARMASI DAN ASS APOTEKER
JUMLAH
D-IV/SARJANA GIZI
a
DI DAN D-III GIZI
JUMLAH
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
1
Seluruh Puskesmas Kab. Bangkep
3
11
14
8
2
Seluruh Puskesmas Kab. Banggai
12
13
25
3
Seluruh Puskesmas Kab. Morowali
2
10
12
8
4
18
22
1
5
4
Seluruh Puskesmas Kab. Poso
15
18
6
33
18
18
5
Seluruh Puskesmas Kab. Donggala
1
6
Seluruh Puskesmas Kab. Toli-toli
14
9
10
2
2
5
19
6
7
Seluruh Puskesmas Kab. Buol
16
6
4
20
4
8
Seluruh Puskesmas Kab. Parimo
5
15
15
5
9
Seluruh Puskesmas Kab. Tojo Una-una
5
1
5
6
5
10 11
5
Seluruh Puskesmas Kota Palu
7
20
27
8
Seluruh Puskesmas Kab. Sigi
4
26
30
4
4
75
136
211
6
83
89
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS)
1
8
1
RS Bangkep
8
1
9
1
1
2
2
BRSD Luwuk
11
10
21
2
6
8
3
RS Bersalin Irene
0
4
Klinik Kartini
0
5
RSU Kab. Morowali
4
1
5
4
4
6
RSU Kolonodale
6
4
10
3
3
7
RSUD Poso
4
8
12
1
2
8
RS GKST Tentena
1
4
5
2
2
9
RSU Kabelota Kab. Donggala
3
1
4
1
1
10
RS Mokopido Kab. Tolitoli
5
3
8
2
3
11
RSU Kab. Buol
7
7
14
1
1
12
Klinik Polri Kab. Buol
13
RSU Anutoloko Parigi
9
22
31
2
5
7
14
RSU Ampana
2
9
11
3
6
9
15
RSU Anutapura
10
18
28
1
6
7
16
RS Bayangkara
2
2
17
RS Wirabuana
18
RS Woodward
2
2
1
1
19
RS Budi Agung
2
2
1
1
20
RS Masyita
21
RSM Warow
22
RSB Numerai
23
RS Anisa
24
Nasanapura
0
25
RSB Careshe
0
26
RSU Undata
17
19
36
7
15
22
27
RSU Madani
12
15
27
1
11
12
100
132
232
19
66
85
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT)
0 0
1
1
0
1
0
0
1
1 3
0
0
0
1
0
0
0
3
0 0 0
1
KKP Poso
0
0
2
Unit Transfusi Darah Poso
0
0
3
Gudang Farmasi Poso
7
0
4
KKP Buol
0
0
5
Gudang Farmasi Palu
6
Klinik Polri Buol
7
KKP Palu
8
Balai Litbang
9
Pelkes
1
10
Labkes
1
11
UPT Surveilasns Data & Informasi
12
UPT Promosi Kesehatan
SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN
4 1
3 3
4
1
1
0 1
1
0 1 2
3
1
1
0 2
1
7
10
17
0 0 3
1
17
1
Akper Tolitoli
0
2
Akper Poso
0
3
Akper Donggala
4
Akper Luwuk
0
5
Direktorat Poltekes
0
6
Kesling
0
7
Keperawatan
0
8
Kebidanan
0
9
Akper BK
0
10
Akper Justitia
0
11
Akbid Graha Ananda
12
Akbid Cendrawasih
13
Akfar Bina Farmasi
7
14
Akfar Tadulako Farma
6
6
12
15
Medika Nusantara 14
6
20
4
5
9
5
5
1
3 0
0
RASIO TERHADAP 100.000 PDDK
INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT
0
0
4 7
1
1
1
1
1
3
3
3
6
4
4
2
3
0 0 7 0 0
1
Kab. Bangkep
2
Kab. Banggai
3
Kab. Morowali
5
3
8
4
Kab. Poso
1
1
2
1
5
Kab. Donggala
0
1
6
Kab. Tolitoli
2
1
3
4
7
Kab. Buol
4
3
7
8
Kab. Parimo
3
2
5
9
Kab. Tojo Unauna
6
2
8
1
10
Kota Palu
1
4
5
1
1
11
Kab. Sigi
2
1
3
28
27
55
9
15
24
5
4
9
0
1
1
229
315
544
37
167
204
DINAS KESEHATAN KAB/KOTA DINAS KESEHATAN PROV JUMLAH (KAB/KOTA/PROV) Sumber : Bidang Bina Pengembangan SDM Keterangan : a termasuk S2 dan S3
3
1 1
5 0 0 1 0
TABEL 77
JUMLAH TENAGA KESEHATAN MASYARAKAT DAN SANITASI DI SARANA KESEHATAN PROVINSI SULAWESI TENGAH TAHUN 2010 TENAGA KESMAS NO
UNIT KERJA
1
2
1
Seluruh Puskesmas Kab. Bangkep
2
Seluruh Puskesmas Kab. Banggai
3
Seluruh Puskesmas Kab. Morowali
4
Seluruh Puskesmas Kab. Poso
5
Seluruh Puskesmas Kab. Donggala
6
Seluruh Puskesmas Kab. Toli-toli
7
Seluruh Puskesmas Kab. Buol
8
Seluruh Puskesmas Kab. Parimo
9
Seluruh Puskesmas Kab. Tojo Una-una
SARJANA KESMAS a L P L+P
L
3
6
4
5
11 Seluruh Puskesmas Kab. Sigi
1
RS Bangkep
2
BRSD Luwuk
3
RS Bersalin Irene
4
Klinik Kartini
5
RSU Kab. Morowali
6
RSU Kolonodale
7
RSUD Poso
8
RS GKST Tentena
9
RSU Kabelota Kab. Donggala
7
-
-
290
-
-
6 13 8 6 9 3 8 6 12
10 RS Mokopido Kab. Tolitoli 11 RSU Kab. Buol
L
P
L+P
L
P
L+P
9
10
11
12
13
14
-
-
-
19 38 3 52 13 17 47 36 7 20 38
-
-
-
290
-
30 1 26 3 9
13 RSU Anutoloko Parigi 14 RSU Ampana 15 RSU Anutapura 16 RS Bayangkara 17 RS Wirabuana 18 RS Woodward
1
19 RS Budi Agung 20 RS Masyita 21 RSM Warow 22 RSB Numerai 23 RS Anisa 24 Nasanapura 25 RSB Careshe
24 14
26 RSU Undata 27 RSU Madani SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 1
-
-
Unit Transfusi Darah Poso
3
Gudang Farmasi Poso
4
KKP Buol
5
KKP Palu
6
Balai Litbang
7
Pelkes
8
Labkes
9
UPT Surveilasns Data & Informasi
-
-
-
-
-
-
Akper Tolitoli
2
Akper Poso
3
Akper Donggala
4
Akper Luwuk
5
Direktorat Poltekes
6
Kesling
7
Keperawatan
8
Kebidanan
9
Akper BK
3 11 7 6 11 9 -
-
48
-
-
1
-
0.0
3 6 6
-
-
7 14 19 7 4 2
15 Medika Nusantara
Kab. Banggai Kab. Morowali
4
Kab. Poso
5
Kab. Donggala
6
Kab. Tolitoli
7
Kab. Buol
8
Kab. Parimo
9
Kab. Tojo Unauna
-
-
11 Kab. Sigi
-
-
Sumber : Bidang Bina Pengembangan SDM Keterangan: a termasuk S2 dan S3 b termasuk D-I
-
-
283
-
-
939
-
-
-
1 2
3 21 7 18
25 16 -
-
109 5 1
3 11 7 6 11 9
16 6 3 1 3 -
17.8
0.0
35 0.0
3 6 6
16.7 1
-
-
-
3 -
-
-
4
68
1 4
-
-
32 39 22 31 29 22 30 24 24 29 4
-
71
DINAS KESEHATAN PROV JUMLAH (KAB/KOTA/PROV)
68 31 37 22 31 29 22 30 24 24 29 4
10 Kota Palu
DINAS KESEHATAN KAB/KOTA
7 -
7 14 19 7 4 2 -
14 Akfar Tadulako Farma
3
1 4 3
-
13 Akfar Bina Farmasi
2
1 3 -
1
-
12 Akbid Cendrawasih
Kab. Bangkep
330
1
49 0.0
11 Akbid Graha Ananda
1
-
-
10 Akper Justitia
INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT
-
-
RASIO TERHADAP 100.000 PDDK 1
179
1
10 UPT Promosi Kesehatan SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN
-
1
KKP Poso
2
179
17 36 22 41 30 11 26 41 25 49 32
6 13 8 6 9 3 8 6 12 30 1 26 3 9 1 24 14
-
12 Klinik Polri Kab. Buol
TENAGA SANITASI
JUMLAH
8
19 38 3 52 13 17 47 36 7 20 38
10 Seluruh Puskesmas Kota Palu
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS)
D-III KESMAS b P L+P
-
-
286
-
-
71
-
-
943
6 9 20 11 10 13 11 3 3 8 14 7
-
-
109
-
-
600
11
TABEL 78 JUMLAH TENAGA TEKNISI MEDIS DAN FISIOTERAPIS DI SARANA KESEHATAN PROVINSI SULAWESI TENGAH TAHUN 2010 TENAGA TEKNISI MEDIS NO
UNIT KERJA
1
2
ANALIS LAB.
TEM & P.RONTG
FISIOTERAPIS
JUMLAH
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
1
Seluruh Puskesmas Kab. Bangkep
2
Seluruh Puskesmas Kab. Banggai
5
3
Seluruh Puskesmas Kab. Morowali
1
4
Seluruh Puskesmas Kab. Poso
6
5
Seluruh Puskesmas Kab. Donggala
6
Seluruh Puskesmas Kab. Toli-toli
5
7
Seluruh Puskesmas Kab. Buol
1
8
Seluruh Puskesmas Kab. Parimo
1
9
Seluruh Puskesmas Kab. Tojo Una-una
4
-
-
7
2
-
-
11 Seluruh Puskesmas Kab. Sigi
7
-
1
-
6
-
-
1
-
30
-
5
-
1
-
-
2
-
-
-
4
-
-
-
7
-
-
-
1
-
-
-
-
10 Seluruh Puskesmas Kota Palu
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS)
P.ANESTESI
L
-
3
-
-
-
-
-
-
3 33
1
RS Bangkep
2
BRSD Luwuk
1 -
3
RS Bersalin Irene
-
4
Klinik Kartini
-
5
RSU Kab. Morowali
6
RSU Kolonodale
7
RSUD Poso
6
1
7
8
RS GKST Tentena
3
1
4
9
RSU Kabelota Kab. Donggala
1
1
6
4
-
-
4
1 10
-
2
-
10 RS Mokopido Kab. Tolitoli
1
11 RSU Kab. Buol
2 1 -
2
1
1
2
10
12 Klinik Polri Kab. Buol
3
-
13 RSU Anutoloko Parigi
4
2
14 RSU Ampana
6
5
15 RSU Anutapura
8
6
3
6
1
11
3
17
4
16 RS Bayangkara
-
-
17 RS Wirabuana
-
-
18 RS Woodward
-
-
19 RS Budi Agung
-
-
20 RS Masyita
-
-
21 RSM Warow
-
-
22 RSB Numerai
-
-
23 RS Anisa
-
-
24 Nasanapura
-
25 RSB Careshe
-
26 RSU Undata
18
7
27 RSU Madani
5
5
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT)
-
-
57
-
-
33
25 1 -
-
5
-
-
95
1
KKP Poso
1
2
Unit Transfusi Darah Poso
1
3
Gudang Farmasi Poso
-
4
KKP Buol
-
5
KKP Palu
6
Balai Litbang
7
Pelkes
8
Labkes
SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN
14
11
-
9 -
-
-
-
52
1 1
1
1 -
8 -
-
9
-
-
2
-
8
-
11
RASIO TERHADAP 100.000 PDDK
0.0
INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT
-
-
-
-
0.0
-
4.9
0.0
0.0
2.1
-
-
1
Kab. Bangkep
-
-
-
-
-
-
-
2
Kab. Banggai
-
-
-
-
-
-
-
3
Kab. Morowali
-
-
-
-
-
-
4
Kab. Poso
-
-
-
-
5
Kab. Donggala
-
-
-
-
-
-
-
6
Kab. Tolitoli
-
-
-
-
-
-
-
7
Kab. Buol
-
-
-
-
-
-
-
8
Kab. Parimo
-
-
-
-
-
-
9
Kab. Tojo Unauna
-
1
-
-
-
10 Kota Palu
-
-
-
-
-
-
11 Kab. Sigi
-
-
-
-
-
-
-
-
-
DINAS KESEHATAN KAB/KOTA
-
-
DINAS KESEHATAN PROV JUMLAH (KAB/KOTA/PROV) Sumber : Bidang Bina Pengembangan SDM
1
-
-
-
1 -
-
97
2
-
-
1 -
-
41
1
-
1
-
2
-
-
-
-
-
2 -
-
5
-
-
143
56
TABEL 79 ANGGARAN KESEHATAN PROVINSI PROVINSI SULAWESI TENGAH TAHUN 2010 NO
SUMBER BIAYA
1
2
ALOKASI ANGGARAN KESEHATAN Rupiah
% Realisasi
3
4
ANGGARAN KESEHATAN BERSUMBER: 1 APBD KAB/KOTA
314,634,533,092
a. Belanja Langsung
161,816,070,319
Banggai Kepulauan
22,743,363,400
Banggai
5,966,444,410
Morowali
22,943,681,122
Poso
21,709,107,800
Donggala
25,462,672,000
Tolitoli Buol
7,062,338,856 6,842,087,000
Parigi Moutong
11,582,739,907
Tojo Una-Una
15,569,001,385
Palu
9,413,524,439
Sigi
12,521,110,000
b. Belanja Tidak Langsung
65.64
100.00
152,818,462,773
Banggai Kepulauan Banggai
32,364,229,094
Morowali
14,196,386,339
Poso
11,158,721,750
Donggala Tolitoli Buol
14,542,672,036 9,540,864,221
Parigi Moutong
25,848,416,913
Tojo Una-Una
10,950,028,145
Palu
19,547,378,196
Sigi
14,669,766,079
2 APBD PROVINSI
22,254,108,000
4.64
3 APBN :
95,676,165,766
28.70
a. Dana Dekonsentrasi
22,427,629,000
4.68
b. Dana Alokasi Khusus (DAK)
33,251,369,428
6.94
Banggai Kepulauan
2,319,500,000
Banggai
2,306,400,000
Morowali Poso
3,227,800,000
Donggala
2,979,200,000
Tolitoli
3,115,500,000
Buol
4,018,900,000
Parigi Moutong
4,456,000,000
Tojo Una-Una
4,064,669,428
Palu
3,516,400,000
Sigi
3,247,000,000
c. ASKESKIN
8,397,567,338
18.11
1.75
Banggai Kepulauan Banggai Morowali
669,472,000
Poso Donggala
1,291,080,000
Tolitoli
2,078,641,500
Buol Parigi Moutong
565,757,000
2.55
3,208,795,289
Tojo Una-Una Palu
583,821,549
Sigi d. Lain-Lain
31,599,600,000
6.64
Banggai Kepulauan Banggai Morowali Jamsosda/Jamkesda
7,400,000,000
Poso P2DTK
351,600,000
Donggala Tolitoli Buol Parigi Moutong
9,043,000,000
Tojo Una-Una Palu Sigi
4 PINJAMAN/HIBAH LUAR NEGERI (PHLN) NLR
14,805,000,000
11,859,096,200 8,240,273,700
Pansimas
3,109,110,000
5 TUGAS PEMBANTUAN TOTAL ANGGARAN KESEHATAN
TOTAL APBD PROVINSI
2,000,000,000 446,423,903,058
22,254,108,000
% APBD KESEHATAN THD APBD PROVINSI
ANGGARAN KESEHATAN PERKAPITA
0.61
509,712,500
GF ATM
169,420.26
Sumber: Sub Bag Perencanaan Program, Bidang PMK , Sub Bag Keuangan Dinkes Prov. Sulteng dan Profil Kabupaten/Kota Tahun 2010
0.42
TABEL 80 POLA 10 PENYAKIT TERBANYAK RAWAT INAP DI RSU PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI TENGAH TAHUN 2010 NO.
GOLONGAN SEBAB SAKIT
JUMLAH KASUS
%
1
Diare dan Gastroenteritis oleh penyebab infeksi Tertentu (kolitis infeksi)
3,081
29.66
2
Demam Berdarah Dengue
1,410
13.57
3
Malaria (include all malaria)
1,048
10.09
4
Demam Tipoid dan Paratipoid
1,023
9.85
5
Hipertensi Esensial (Primer)
916
8.82
6
Gastritis dan Deudinitis
817
7.86
7
Infeksi Saluran Napas Bagian Atas Akut lainnya
693
6.67
8
TB Paru lainnya
532
5.12
9
Bronkhitis dan Bronkiolitis Akut
477
4.59
10
Penyakit Sistem Kemih lainnya
392
3.77
10,389
100
JUMLAH Sumber : Data RL 2a RS Seksi BIMDAL Kesehatan Rujukan
TABEL 81 POLA 10 PENYAKIT TERBANYAK RAWAT JALAN DI RSU PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI TENGAH TAHUN 2010 NO.
GOLONGAN SEBAB SAKIT
JUMLAH KASUS
%
1
Infeksi Saluran Pernafasan Bagian Atas Akut lainnya
3,044
29.30
2
Hipertensi Esensial (Primer)
1,530
14.73
3
TB Paru BTA (+) dengan/tanpa kuman biakan kuman TB
987
9.50
4
Bronkhitis dan Bronkiolitis Akut
943
9.08
5
Diabetes Mellitus YTT
863
8.31
6
Penyakit telinga dan proseus mastoid
764
7.35
7
Gastritis dan Duodenitis
698
6.72
8
Malaria (include all malaria
574
5.53
9
Dispepsia
551
5.30
10
Demam Tipoid dan Paratipoid
434
4.18
10,388
100
JUMLAH Sumber : Data RL 2a RS Seksi BIMDAL Kesehatan Rujukan
TABEL 82 POLA 10 PENYAKIT TERBANYAK RAWAT JALAN DI PUSKESMAS PROVINSI SULAWESI TENGAH TAHUN 2010 NO.
GOLONGAN SEBAB SAKIT
JUMLAH KASUS
%
1
Infeksi Akut lain pada Saluran Pernafasan Bagian atas
322,326
33.46
2
Tekanan Darah Tinggi
169,159
17.56
3
Gastritis
145,704
15.13
4
Penyakit pada Sistem Otot dan Jaringan Penyekat (peny. Tulang Belakan dll)
86,775
9.01
5
Diare (termasuk tersangka Kolera)
66,000
6.85
6
Malaria tanpa Pemeriksaan Laboratorium (Malaria Klinis)
53,859
5.59
7
Penyakit Kulit Alergi
53,685
5.57
8
Kecelakaan dan Ruda Paksa
29,549
3.07
9
Penyakit lain pada Saluran Pernafasan Bagian Atas
19,882
2.06
10
Penyakit Kulit Infeksi
16,344
1.70
963,283
100
JUMLAH Sumber : Data RL 2a Seksi BIMDAL Kesehatan Rujukan
Seksi Data, Informasi dan Litbangkes 2010