perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR AKUNTANSI MELALUI M O D E L P E MB ELA J A R A N KO O P E R A T I F T I P E C I RC (COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION) PADA SISWA KELAS XI IPS 4 SMA NEGERI 2 SUKOHARJO TAHUN AJARAN 2010/2011 (Penelitian Tindakan Kelas)
SKRIPSI Oleh: AROM PRAMITA DEWI K7407050
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2011 i
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR AKUNTANSI MELALUI M O D E L P E MB ELA J A R A N KO O P E R A T I F T I P E C I RC (COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION) PADASISWAKELAS XI IPS 4 SMANEGERI 2 SUKOHARJO TAHUN AJARAN 2010/2011 (Penelitian Tindakan Kelas)
Oleh:
AROM PRAMITA DEWI K7407050
Skripsi Ditulis dan diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Ekonomi Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Akuntansi Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2011 ii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
iii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
iv
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
v
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
ABSTRAK Arom Pramita Dewi. K7407050. UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR AKUNTANSI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE CIRC (COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION) PADA SISWA KELAS XI IPS 4 SMA NEGERI 2 SUKOHARJO TAHUN AJARAN 2010/2011. Skripsi. Surakarta. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Universitas Sebelas Maret Surakarta, Juni 2011. Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan hasil belajar Akuntansi melalui model pembelajaran kooperatif tipe CIRC (Cooperative Integrated Reading and Composition) pada siswa kelas XI IPS 4 SMA Negeri 2 Sukoharjo tahun ajaran 2010/2011. Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian tindakan kelas (classroom action research) dengan menggunakan strategi siklus. Subyek penelitian ini adalah siswa kelas XI IPS 4 SMA Negeri 2 Sukoharjo yang berjumlah 40 siswa. Obyek penelitian ini adalah berbagai kegiatan yang terjadi di dalam kelas selama berlangsungnya proses pembelajaran. Penelitian ini dilaksanakan dengan kolaborasi antara guru kelas, peneliti dan melibatkan partisipasi siswa. Sumber data yang digunakan dalam penelitian tindakan ini antara lain informan, tempat atau lokasi, peristiwa dan dokumen atau arsip. Prosedur penelitian meliputi tahap: (1) persiapan, (2) penyusunan rencana tindakan, (3) pelaksanaan tindakan, (4) observasi, (5) penyusunan laporan. Proses penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus, masing-masing siklus terdiri dari empat tahap, yaitu: (1) perencanaan tindakan, (2) pelaksanaan tindakan, (3) observasi dan interpretasi, dan (4) analisis dan refleksi. Siklus I dilaksanakan dalam tiga kali pertemuan dengan alokasi waktu 4 x 45 menit dan siklus II dilaksanakan dalam dua kali pertemuan dengan alokasi waktu 3 x 45 menit. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa terdapat peningkatan hasil belajar akuntansi (baik proses maupun hasil) melalui model pembelajaran kooperatif CIRC (Cooperative Integrated Reading and Composition). Hal tersebut terefleksi dari beberapa indikator sebagai berikut: (1) keaktifan siswa dalam mengajukan pertanyaan atau ide dalam diskusi menunjukkan peningkatan dari 50% pada siklus I menjadi 77,5% pada siklus II, (2) keaktifan siswa dalam menjawab pertanyaan dalam diskusi menunjukkan peningkatan dari 57,55 pada siklus I manjadi 80% pada siklus II, (3) kemandirian siswa dalam mengerjakan tes evaluasi menunjukkan peningkatan dari 62,5% pada siklus I menjadi 72,5% pada siklus II, (4) hasil evaluasi siswa menunjukkan adanya peningkatan dari 72,5% pada siklus I menjadi 92,5% pada siklus II.Peningkatan tersebut terjadi setelah guru melakukan beberapa upaya antara lain: (1) penerapan model pembelajaran kooperatif tipe CIRC (Cooperative Integrated Reading and Composition), (2) guru membuat Rencana Pembelajaran lebih dahulu sebelum mengajar sehingga kegiatan belajar mengajar dapat berlangsung dengan baik, (3) guru melakukan evaluasi setelah pelaksanaan pembelajaran untuk meningkatkan hasil belajar berikutnya. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa melalui model pembelajaran kooperatif tipe CIRC (Cooperative Integrated Reading and Composition) dapat meningkatkan hasil belajar akuntansi baik dari segi proses maupun hasil. vi
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
ABSTRACTS Arom Pramita Dewi. K7407050. THE EFFORTS IN IMPROVING ACCOUNTING LEARNING RESULTS THROUGH COOPERATIVE LEARNING MODEL OF COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION (CIRC) TYPE ON XI GRADE STUDENTS OF IPS4 SMA NEGERI 2 SUKOHARJO YEAR OF 2010/2011. Minithesis. Surakarta. Teaching and Pedagogic Faculty. Sebelas Maret University of Surakarta. June 2011. The objective of this research is to know the improvement of accounting learning outcomes through cooperative learning model of Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC) type on XI grade students of IPS 4 SMA Negeri 2 Sukoharjo year of 2010/2011. This research uses classroom action research using cycle strategy. Subject in this research is the XI IPS 4 SMA Negeri 2 Sukoharjo, accounted of 40 students. Object this research is varied activities in class during the learning process. This research held by collaboration between class teacher, researcher, and involving student participation. Data source used in this action research are informan, place and location, events and documents or archives. Procedures of this research includes: (1) preliminary stage, (2) action planning stage, (3) action implementation, (4) observation, and (5) reporting. Process of research is implemented in two cycles, each of them consists of four stage, they are: (1) action planning, (2) action implementation, (3) observation and interpretation, and (4) analysis and reflection. Cycle I is implemented in three meetings with time allocationof 4 x 45 minutes and cycle II is implemented in two meetings with time allocation of 3 x 45 minutes. Based on research conducted, there can be draw conclusion that there is an improvement of accounting learning outcomes (both process and results) through CIRC (Cooperative Integrated Reading and Composition) cooperative learning model. It is reflected in several indicators as the following: (1) student activeness in asking question or ideas in discussion showing 50% improvement in cycle I to be 77,5% in cycle II, (2) students activeness in answering question in discussion showing improvement from 57,55% in cycle I to be 80% in cycle II, (3) students independency in doing evaluation test showing improvement from 62,5% in cycle I to be 72,5% in cycle II, (4) results of students avaluation showing the improvement from 72,5% in cycle I to be 92,5% in cycle II. Such improvement is reached after the teacher holds several efforts, they are: (1) implementation of CIRC (Cooperative Integrated Reading and Composition) type cooperative learning model, (2) teacher makes learning plan first before teaching so that the learning activity can be well-managed, (3) teacher holds evaluation after the implementation of learning to improve the next results of learning. Thus, it can be conclude that through cooperative learning model of CIRC (Cooperative Integrated Reading and Composition) type can improve the learning results of accounting, both in process and results aspects.
vii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
MOTTO -nyiakan pahala orangorang yang berbu (QS : Hud 115)
Jangan lihat masa lampau dengan penyesalan; jangan pula lihat masa depan dengan ketakutan; tapi lihatlah seki (James Thurber) Jangan meremehkan hal yang kecil, karena untuk mendapatkan sesuatu yang besar itu dimulai dari hal yang kecil (Penulis)
viii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
PERSEMBAHAN
Skripsi
ini
penulis
persembahkan
sebagai wujud rasa sayang dan terima kasih kepada: 1. Bapak dan Ibu tercinta atas kasih sayang, doa, motivasi dan semangat yang selalu diberikan dalam setiap langkah. 2. Pindy adikku yang sudah memberi masukan, bantuan, doa. 3. Andry yang selalu ada untukku, terima kasih untuk semua yang kita jalani bersama selama ini. 4. Genk Shotho: Ninok, Nisa, Tika, Lail, Uni, Idut, Hanita, Fitria, Yoga terima kasih untuk persahabatan kita. 5. Teman-teman BKK Akuntansi 2007 6. Almamater UNS
ix
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas rahmat dan hidayahNya, sehingga skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik oleh penulis untuk memenuhi sebagian persyaratan mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan. Hambatan dan kesulitan dalam penulisan skripsi dapat diatasi berkat bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu, atas segala bentuk bentuannya penulis mengucapkan terima kasih kepada: 1. Prof. Dr. M. Furqon Hidayatullah, M.Pd., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta. 2. Drs. Syaiful Bachri, M.Pd., selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial yang telah memberi ijin penulisan skripsi ini. 3. Drs. Wahyu Adi, M.Pd., selaku ketua Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Akuntansi yang telah memberikan bimbingan. 4. Prof. Dr. Sigit Santosa, M.Pd., selaku pembimbing I yang telah memberikan semangat dan bimbingan dengan baik. 5. Laili Faiza Ulfa, SE, MM., selaku pembimbing II yang telah memberikan dorongan dan bimbingan dengan sabar. 6. Drs. Sukirman, MM., selaku pembimbing akademis yang telah banyak memberi dorongan, semangat dan bimbingan dengan baik. 7. Drs. Bambang Suryono, Dipl.Ed, selaku kepala SMA Negeri 2 Sukoharjo yang telah memberikan ijin pada penulis untuk menyusun skripsi ini. 8. S. Hardjono, S.Pd, M.Pd., selaku guru mata pelajaran akuntansi yang telah memberikan dorongan dan bimbingan dengan baik. 9. Tim penguji skripsi yang telah meluangkan waktu dan tenaga untuk menguji penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas di bangku kuliah. 10. Guru, karyawan dan siswa-siswi kelas XI IPS 4 yang telah memberikan banyak bantuan bagi penulis untuk menyusun skripsi ini. 11. Bapak, Ibu dan Adik tersayang yang selalu memberikan dorongan, semangat, kasih sayang serta doa sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. 12. Andry yang selalu memberikan semangat dan doa serta semua yang kita jalani bersama. x
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
13. Teman-teman BKK Akuntansi 2007 14. Semua pihak yang telah membantu penyusunan skripsi ini yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu. Penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini masih banyak kekurangan, namun penulis berharap skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca dan perkembangan ilmu pengetahuan untuk masa sekarang maupun untuk masa yang akan datang.
Surakarta, Juni 2011
xi
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .....................................................................................
i
HALAMAN PENGAJUAN ..........................................................................
ii
HALAMAN PERSETUJUAN .....................................................................
iii
HALAMAN REVISI .....................................................................................
iv
HALAMAN PENGESAHAN .......................................................................
v
HALAMAN ABSTRAK ...............................................................................
vi
HALAMAN ABSTRACTS ............................................................................
vii
HALAMAN MOTTO ...................................................................................
viii
HALAMAN PERSEMBAHAN ...................................................................
ix
KATA PENGANTAR....................................................................................
x
DAFTAR ISI ..................................................................................................
xii
DAFTAR GAMBAR .....................................................................................
xv
DAFTAR TABEL .........................................................................................
xvi
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................ xvii BAB I PENDAHULUAN ...........................................................................
1
A. Latar Belakang Masalah .............................................................
1
B. Identifikasi Masalah ...................................................................
4
C. Pembatasan Masalah ..................................................................
5
D. Perumusan Masalah ...................................................................
5
E. Tujuan Penelitian ........................................................................
5
F. Manfaat Penelitian ......................................................................
6
BAB II. LANDASAN TEORI ......................................................................
7
A. Tinjauan Pustaka ........................................................................
7
1. Hakikat Belajar ......................................................................
7
a. Pengertian Belajar ...........................................................
7
b. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Belajar ....................
8
c. Ciri-ciri Belajar ..................................................................
9
2. Model Pembelajaran Kooperatif ...........................................
10
a. Hakikat Model Pembelajaran .......................................... xii
10
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
b. Hakikat Model Pembelajaran Kooperatif .......................
10
c. Keunggulan dan Kelemahan Model Pembelajaran Kooperatif ........................................................................
12
3. Model Pembelajaran CIRC ...................................................
13
a. Hakikat Pembelajaran CIRC ............................................
13
b. Unsur-unsur Pembelajaran CIRC ...................................
14
c. Langkah-langkah Pembelajaran CIRC ................................. 15 4. Hakikat Hasil Belajar .............................................................
16
5. Hakikat Akuntansi .................................................................
19
B. Penelitian Yang Relevan ............................................................
24
C. Kerangka Berpikir ......................................................................
25
D. Hipotesis......................................................................................
27
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ...................................................
28
A. Tempat dan Waktu Penelitian ....................................................
28
B. Subyek dan Obyek Penelitian .....................................................
29
C. Pendekatan Penelitian ..................................................................
30
D. Sumber Data ...............................................................................
33
E. Teknik Pengumpulan Data .........................................................
34
F. Prosedur Penelitian .....................................................................
35
G. Proses Penelitian .......................................................................
36
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .............................
41
A. Deskripsi Lokasi Penelitian ........................................................
41
B. Identifikasi Masalah Pembelajaran Akuntansi Kelas XI IPS 4 SMA Negeri 2 Sukoharjo .................................................................
46
C. Deskripsi Hasil Penelitian ..........................................................
48
1. Siklus I ...................................................................................
49
a. Perencanaan Tindakan.......................................................
49
b. Pelaksanaan Tindakan.......................................................
51
c. Observasi dan Interpretasi.................................................
54
d. Analisis dan Refleksi ........................................................
57
2. Siklus II .................................................................................. xiii
58
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
a. Perencanaan Tindakan.......................................................
58
b. Pelaksanaan Tindakan.......................................................
60
c. Observasi dan Interpretasi.................................................
62
d. Analisis dan Refleksi ........................................................
65
D. Pembahasan..................................................................................
66
BAB IV SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN ....................................
71
A. Simpulan ......................................................................................
71
B. Implikasi ......................................................................................
72
C. Saran ............................................................................................
73
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................
74
LAMPIRAN ...................................................................................................
DAFTAR GAMBAR xiv
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
20 Gambar 2. Laporan Laba Rugi Single Step Gambar 3. Laporan Laba Rugi Multiple Step
..
21 22 23
Gambar 5. Neraca Skontro
23
Gambar 6. Neraca Stafel
24 27 32 56 57
Gam
64 65 67 68
DAFTAR TABEL xv
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
29 37 55 56 63 64 66 67
DAFTAR LAMPIRAN
xvi
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
76 78 80 .
86 92 97 101 109
Lampiran 9. Lembar Observasi Keaktif
110 112 113 115 118 123 127 137 138
Lampiran 18. Daftar Nila
140 141 142 144
Lampiran 22. Kelompok Diskusi CI
145 146 148 149 151
Lampiran 27. D
156
xvii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Dalam era globalisasi seperti sekarang ini, pendidikan memegang peranan yang sangat penting untuk menjamin kelangsungan hidup bangsa dan negara karena pendidikan merupakan sarana yang paling penting untuk meningkatkan dan mengembangkan kualitas sumber daya manusia. Dalam pembukaan UUD 1945 menyataka bahwa tujuan pendidikan adalah mencerdaskan kehidupan bangsa. Oleh karena itu pendidikan memerlukan perhatian yang khusus dari segi mutu atau kualitasnya. Pembaharuan pendidikan harus selalu dilakukan untuk meningkatkan kualitas pendidikan nasional. Kemajuan suatu bangsa hanya dapat dicapai melalui penataan pendidikan yang semakin baik. Pendidikan adalah usaha sadar untuk menumbuhkembangkan potensi sumber daya manusia melalui kegiatan pengajaran. Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional No. 20 Tahun 2003, menyatakan, bahwa tujuan pendidikan nasional adalah mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya yaitu manusia yang bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi pekerti luhur, memiliki pengetahuan dan keterampilan, kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian yang mantap dan mandiri serta tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan. Paradigma lama dalam kegiatan belajar mengajar menyatakan bahwa guru memberikan pengetahuan kepada siswa yang pasif, sekarang ini telah banyak berubah karena tuntutan perkembangan jaman (globalisasi). Paradigma yang baru mulai mengembangkan strategi belajar mengajar siswa aktif. Sekolah sebagai suatu lembaga pendidikan seharusnya mampu berperan dalam proses edukasi (proses pendidikan yang menekankan pada kegiatan mendidik dan mengajar), proses sosialisasi (proses bermasyarakat khususnya bagi anak didik), dan proses transformasi (proses perubahan tingkah laku ke arah yang lebih baik). Oleh karena itu dalam proses pembelajaran diharapkan dapat terjadi aktivitas siswa, yaitu siswa mau dan mampu mengungkapkan pendapat sesuai dengan apa yang dipahami. Selain itu diharapkan pula siswa mampu 1
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
2 berinteraksi dengan orang lain secara positif, misalnya antara siswa dengan siswa sendiri maupun antara siswa dengan guru apabila ada kesulitan-kesulitan yang terkait dengan materi pelajaran. Cara guru dalam menyampaikan materi pelajaran sangat mempengaruhi proses pembelajaran dan motivasi siswa terhadap suatu materi pelajaran, sehingga proses pembelajaran menuntut guru untuk menekankan pada pemahaman siswa akan materi pelajaran yang diajarkan. Hal tersebut disebabkan pemahaman materi yang optimal oleh siswa juga akan berdampak pada hasil belajar yang dicapai siswa. Dilain pihak perolehan hasil belajar sangat ditentukan oleh baik tidaknya kegiatan dan pembelajaran selama program pendidikan yang dilaksanakan di kelas yang pada kenyataannya tidak pernah lepas dari masalah. SMA Negeri 2 Sukoharjo adalah salah satu sekolah negeri yang mempunyai input siswa yang memiliki hasil belajar yang bervariasi sehingga penguasaan materi oleh siswa dalam kegiatan belajar mengajar juga beraneka ragam. Salah satunya pada mata pelajaran yang diberikan kepada siswa kelas XI IPS yaitu Akuntansi. Akuntansi berkaitan erat dengan kemampuan berpikir dan nalar seseorang. Berdasarkan hasil pengamatan pelaksanaan pembelajaran akuntansi di kelas, terdapat berbagai permasalahan yang terjadi adalah sebagai berikut: siswa kurang aktif di kelas cenderung tidak pernah mengajukan pertanyaan dan mengemukakan pendapat di dalam kegiatan pembelajaran, siswa kurang fokus pada saat menerima pelajaran dan lebih banyak melakukan aktivitas di luar aspek pembelajaran. Guru sering memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya tetapi hampir tidak ada siswa yang bertanya. Hasil belajar yang belum memuaskan terhadap mata pelajaran akuntansi di SMA Negeri 2 Sukoharjo ditunjukkan dengan adanya nilai ulangan harian akuntansi sebagian besar siswa yang berada di bawah batas ketuntasan yaitu 65. Berdasar pengamatan awal peneliti rendahnya hasil belajar siswa terhadap mata pelajaran akuntansi tersebut berasal dari minat yang kurang untuk belajar akuntansi, kondisi kelas yang kurang kondusif untuk pembelajaran akuntansi karena para siswa cenderung lebih banyak melakukan aktivitas di luar aspek pembelajaran serta rasa bosan dari siswa itu sendiri karena model pembelajaran yang diterapkan oleh guru. Di SMA ini, selama proses pembelajaran akuntansi masih menggunakan metode ceramah sehingga minat
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
3 siswa untuk belajar akuntansi masih kurang, akibatnya pemahaman siswa akan materi pelajaran akuntansi masih rendah pula. Pemahaman materi yang masih rendah akan berpengaruh pada pencapaian hasil belajar yang belum maksimal. Dengan adanya permasalahan tersebut, perlu adanya peningkatan kualitas pembelajaran melalui sistem belajar siswa aktif. Agar siswa dapat lebih aktif dalam kegiatan pembelajaran, maka perlu adanya inovasi dalam model pembelajaran. Salah satu model pembelajaran yang menunutut keaktifan siswa adalah model pembelajaran kooperatif (cooperative learning). Pembelajaran kooperatif (cooperative learning) adalah belajar secara bersama-sama, saling membantu antara satu dengan yang lainnya dalam belajar, dan memastikan bahwa setiap siswa dalam kelompok mencapai tujuan atau tugas yang telah ditentukan sebelumnya. Falsafah yang mendasari model pembelajaran kooperatif adalah falsafah homo homini socius (Lie, 2008: 28). Falsafah ini menekankan bahwa manusia adalah makhluk sosial, kerjasama merupakan kebutuhan yang sangat penting artinya bagi kelangsungan hidup. Pembelajaran kooperatif tidak sama dengan sekedar belajar dalam kelompok. Pelaksanaan prosedur pembelajaran kooperatif dengan benar akan memungkinkan guru mengelola kelas lebih efektif. Dalam pembelajaran kooperatif, guru bertindak sebagai fasilitator, memberikan dukungan tetapi tidak mengarahkan kelompok ke arah hasil yang sudah disiapkan sebelumnya. Penciptaan suasana belajar yang demikian sangat memungkinkan tumbuhnya cara-cara belajar kerja sama sehingga model pembelajaran kooperatif sangat perlu dikembangkan guna mencapai tujuan pembelajaran. Salah satu model pembelajaran kooperatif yang dapat digunakan untuk bisa menumbuhkan keaktifan siswa yaitu pembelajaran kooperatif tipe Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC). Model pembelajaran CIRC ini diadaptasikan dengan kemampuan siswa dalam proses pembelajarannya serta membangun kemampuan siswa untuk membaca dan menyusun rangkuman berdasarkan materi yang dibacanya, sehingga dapat meningkatkan pemahaman konsep siswa terhadap materi yang diajarkan. Model pembelajaran ini juga cocok bagi siswa yang merasa cepat jenuh dalam menerima pelajaran serta siswa yang memiliki daya ingat yang lemah. Model pembelajaran CIRC adalah model pembelajaran yang dengan cara membagi siswa dalam kelompok kelompok dan tiap kelompok terdiri dari 4 - 5 orang yang heterogen
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
4 dimana pada masing-masing kelompok diberikan wacana atau kliping sehingga akan terjadi proses diskusi, selanjutnya masing-masing kelompok mempresentasikan hasil diskusinya, dan guru kemudian memberikan kesimpulan. Dengan hal tersebut siswa menjadi lebih aktif dan kreatif dalam memahami materi pelajaran yang dihadapinya, karena dengan konsep-konsep dapat mengurangi kerumitan suatu materi atau objek yang dipelajari. Oleh karena itu metode pembelajaran CIRC sesuai diterapkan sebagai upaya untuk meningkatkan hasil belajar akuntansi. Berdasarkan uraian di atas, peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Akuntansi Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe CIRC (Cooperative Integrated Reading and Composition) pada Siswa Kelas XI IPS 4 SMA Negeri 2 Sukoharjo Tahun Ajaran
B. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan di atas dapat diidentifikasi beberapa masalah yang ada di dalam kelas XI IPS 4 SMA Negeri 2 Sukoharjo, antara lain: 1. Siswa kurang aktif dan kurang antusias dalam mengikuti kegiatan pembelajaran di kelas. Hal tersebut tampak dari sebagian besar siswa yang melakukan aktivitas di luar aspek pembelajaran, seperti bermain handphone dan bercanda dengan temannya. Mereka juga kurang memperhatikan materi yang disampaikan oleh guru, tidak mau bertanya jika tidak paham, jika ada pertanyaan dari guru banyak siswa yang tidak bisa menjawab dan kurangnya interaksi antara siswa dengan siswa dalam hal belajar. 2. Hasil belajar akuntansi siswa yang belum maksimal, yang ditunjukkan dengan nilai ulangan harian akuntansi dari sebagian besar siswa yang berada di bawah batas ketuntasan yaitu 65. 3. Model pembelajaran yang diterapkan guru selama ini belum mampu untuk menjadikan siswa aktif mengikuti tahap-tahap dalam pembelajaran akuntansi dikelas.
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
5 C. Pembatasan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, maka permasalahan yang akan diteliti dibatasi pada: 1. Subyek penelitian Subyek penelitian ini adalah siswa kelas XI IPS 4 SMA Negeri 2 Sukoharjo semester genap tahun ajaran 2010 / 2011. 2. Objek penelitian Obyek penelitian meliputi : a. Model pembelajaran yang digunakan adalah model pembelajaran kooperatif tipe CIRC (Cooperative Integrated Reading and Composition). b. Hasil belajar yang dimaksudkan adalah hasil belajar akuntansi pada pokok bahasan laporan keuangan. c. Materi pelajaran yang digunakan dibatasi pada pembelajaran akuntansi pokok bahasan laporan keuangan.
D. Perumusan Masalah Sesuai dengan identifikasi masalah dan pembatasan masalah yang telah dikemukakan, maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut : Apakah penerapan model pembelajaran kooperatif tipe CIRC (Cooperative Integrated Reading and Composition) dapat meningkatkan hasil belajar akuntansi siswa kelas XI IPS 4 SMA Negeri 2 Sukoharjo Tahun Ajaran 2010/2011
E. Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe CIRC (Cooperative Integrated Reading and Composition) untuk meningkatkan hasil belajar akuntansi siswa kelas XI IPS 4 SMA Negeri 2 Sukoharjo Tahun Ajaran 2010/2011.
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
6 F. Manfaat Penelitian Penelitian yang dilakukan ini diharapkan mampu memberikan manfaat secara teoretis maupun praktis, yaitu sebagai berikut : 1. Manfaat Teoretis a. Sebagai bahan pembanding untuk pertimbangan dan pengembangan pada penelitian sejenis di masa yang akan datang.
2. Manfaat Praktis a. Bagi Siswa 1) Dapat mengembangkan kemampuan berpikir kritis siswa dalam belajar akuntansi. 2) Memberikan suasana baru dalam pembelajaran akuntansi sehingga siswa lebih tertarik dalam belajar akuntansi. b. Bagi Guru 1) Memberikan sumbangan pemikiran bagi guru sebagai alternatif model pembelajaran yang lebih menyenangkan dan mudah dipahami. 2) Sebagai bahan kajian dan acuan dalam meningkatkan kualitas pembelajaran dan mengembangkan model pembelajaran yang sesuai dengan kondisi siswa. c. Bagi Sekolah 1) Sebagai bahan untuk pengembangan kurikulum di tingkat sekolah terutama di dalam kelas. 2) Hasil penelitian yang diperoleh dapat digunakan untuk perbaikan pada proses pembelajaran.
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
7 BAB II LANDASAN TEORI
A. Tinjauan Pustaka 1. Hakikat Belajar a. Pengertian Belajar Belajar merupakan hal yang penting dalam mencapai tujuan pendidikan.
mental (psikis) yang berlangsung dalam interaksi dengan lingkungan yang menghasilkan perubahan-perubahan pengetahuan pemahaman, keterampilan dan nilai sikap. Learning is shown by change in behavior as a result of experience ditunjukkan oleh perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman. Sejalan dengan pendapat tersebut, Gino, dkk (1993: 6) menyataka bahwa menghasilkan perubahan tingkah laku, baik potensial maupun aktual. Perubahanperubahan itu berbentuk kemampuan-kemampuan baru yang dimiliki dalam waktu yang relatif lama (konstan). Serta perubahan-perubahan tersebut terjadi karena usaha sadar yang dilakukan oleh individu yang Seseorang yang melakukan aktivitas belajar dan diakhir dari aktivitasnya telah memperoleh perubahan dalam dirinya dengan pemilikan pengalaman baru, maka individu itu dikatakan telah belajar. Belajar adalah modifikasi atau memperteguh kelakuan melalui pengalaman. Menurut pengertian ini, belajar adalah merupakan suatu proses, suatu kegiatan dan bukan suatu hasil atau tujuan, belajar bukan hanya mengingat akan tetapi lebih luas daripada itu, yakni mengalami. Berdasarkan pendapat tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa belajar adalah serangkaian kegiatan jiwa raga untuk memperoleh suatu perubahan 7
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
8 tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman individu dalam interaksi dengan lingkungannya yang menyangkut kognitif, afektif, dan psikomotor.
b. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Belajar Usaha dan keberhasilan belajar dipengaruhi oleh banyak faktor. Nana Syaodih Sukmadinata (2003: 162-165), menyatakan bahwa faktor-faktor tersebut adalah: 1) Faktor dalam diri individu Faktor-faktor dalam diri individu antara lain adalah berupa: faktor jasmaniah dan faktor psikis. a) Faktor jasmaniah mencakup kondisi dan kesehatan jasmani dari individu. Tiap orang mempunyai kondisi fisik yang berbeda, kondisi fisik menyangkut pula kelengkapan dan kesehatan alat indera. Seseorang yang mempunyai kondisi jasmani yang baik akan lebih mudah dalam proses belajar. b) Faktor psikis menyangkut kondisi kesehatan psikis, kemampuan-kemampuan intelektual, sosial, psikomotor serta kondisi afektif dan konatif dari individu. Seseorang yang sehat psikisnya adalah orang yang terbebas dari tekanan-tekanan batin yang mendalam, gangguan perasaan dan kebiasaan buruk yang mengganggu. Kondisi intelektual menyangkut tingkat kecerdasan dan bakat. Kondisi sosial menyangkut hubungan siswa dengan orang lain, baik guru, teman, orang tua maupun orang lain. 2) Faktor Lingkungan Keberhasilan belajar juga sangat dipengaruhi oleh faktor diluar diri siswa, baik faktor fisik maupun sosial-psikologis yang berada pada lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat. a) Lingkungan keluarga merupakan lingkungan pertama dan utama dalam pendidikan dan sangat berpengaruh terhadap perkembangan belajar anak. b) Lingkungan sekolah, meliputi lingkungan fisik sekolah seperti lingkungan sekolah, sarana dan prasarana belajar, sumber balajar, media belajar; lingkungan sosial meliputi hubungan siswa dengan temannya, guru serta staf sekolah yang lain; lingkungan akademis meliputi suasana dan pelaksanaan kegiatan belajar-mengajar, kegiatan kokurikuler, dan sebagainya.
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
9 c. Ciri ciri Belajar Hakikat belajar adalah perubahan tingkah laku, maka ada beberapa perubahan tertentu yang dimasukkan ke dalam ciri- ciri belajar, yaitu: 1) Perubahan yang Terjadi Secara Sadar Individu yang belajar akan menyadari terjadinya perubahan itu atau sekurangkurangnya individu merasakan telah terjadi adanya suatu perubahan dalam dirinya. 2) Perubahan dalam Belajar Bersifat Fungsional Sebagai hasil belajar, perubahan yang terjadi dalam diri individu berlangsung terus menerus dan tidak statis. Suatu perubahan yang terjadi akan menyebabkan perubahan berikutnya dan akan berguna bagi kehidupan ataupun proses belajar berikutnya. 3) Perubahan dalam Belajar Bersifat Positif dan Aktif Dalam perbuatan belajar, perubahan-perubahan selalu bertambah dan tertuju untuk memperoleh hasil yang lebih baik dari sebelumnya, makin banyak usaha belajar itu dilakukan, makin banyak dan makin baik perubahan yang diperoleh. Perubahan yang bersifat aktif artinya bahwa perubahan itu tidak terjadi dengan sendirinya, melainkan karena usaha individu sendiri. 4) Perubahan dalam Belajar Bukan Bersifat Sementara Perubahan yang terjadi karena proses belajar bersifat menetap atau permanen. Yang berarti bahwa tingkah laku yang terjadi setelah belajar akan bersifat menetap. 5) Perubahan dalam Belajar Bertujuan dan Terarah Perubahan tingkah laku itu terjadi karena ada tujuan yang akan dicapai. Perubahan belajar terarah pada perubahan tingkah laku yang benar-benar disadari. 6) Perubahan Mencakup Seluruh Aspek Tingkah Laku Perubahan yang diperoleh individu setelah melalui proses belajar meliputi perubahan keseluruhan tingkah laku. Jika seseorang belajar sesuatu, sebagai hasilnya ia akan mengalami perubahan tingkah laku secara menyeluruh dalam
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
10 sikap kebiasaan, keterampilan, pengetahuan, dan sebagainya. (Syaiful Bahri Djamarah, 2002: 15-16)
2. Model Pembelajaran Kooperatif a. Hakikat Model Pembelajaran
bentuk representasi akurat sebagai proses aktual yang memungkinkan seseorang atau sekelompok orang mencoba bertin merupakan interpretasi terhadap hasil observasi dan pengukuran yang diperoleh
pembelajaran mengacu pada pendekatan yang akan digunakan, termasuk di dalamnya tujuan-tujuan pembelajaran, tahap-tahap dalam kegiatan pembelajaran,
yang melukiskan prosedur yang sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan belajar tertentu, dan berfungsi sebagai pedoman bagi para perancang pembelajaran dan para guru untuk merencanakan dan ajaran guru dapat membantu peserta didik mendapatkan informasi, ide, keterampilan, cara berpikir, dan mengekspresikan ide. Jadi dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran merupakan landasan praktek pembelajaran hasil penurunan teori psikologi pendidikan dan teori belajar yang dirancang berdasarkan analisis terhadap implementasi kurikulum dan implikasinya pada tingkat operasional di kelas.
b. Hakikat Model Pembelajaran Kooperatif Cooperative learning dirumuskan sebagai kegiatan pembelajaran kelompok yang terarah, terpadu, efektif-efisien, ke arah mencari atau mengkaji sesuatu melalui proses kerjasama dan saling membantu (sharing) sehingga tercapai proses dan hasil belajar yang produktif (survive Anita Lie (2008: 12), cooperative learning adalah sistem pengajaran yang
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
11 memberi kesempatan kepada anak didik untuk bekerja sama dengan sesama siswa dalam tugas-tugas terstruktur. Slavin ( 2008: 4) menyatakan bahwa pembelajaran kooperatif pada berbagai macam metode pengajaran dimana para siswa bekerja dalam kelompok-kelompok kecil untuk saling membantu satu sama lainnya dalam mempelajari materi pelajaran. Berdasarkan pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa pembelajaran kooperatif adalah model pembelajaran yang digunakan untuk mewujudkan kegiatan belajar mengajar yang berpusat pada siswa (student oriented). Siswa bekerja sama dalam kelompok yang heterogen, kelompok heterogen dibentuk dengan memperhatikan keberagaman gender, agama, suku, serta kemampuan akademis. Cooperative learning lebih dari sekedar belajar kelompok atau kelompok kerja, karena dalam model cooperative learning
terbuka dan hubungan-hubungan yang bersifat interdependensi yang efektif di antara anggota kelompok (Salvin dan Stahl) dalam (Etin Solihatin dan Rahardjo, 2008: 4) Johnson dalam Isjoni (2009: 23-
Cooperative learning
juga menghasilkan peningkatan kemampuan akademik, meningkatkan kemampuan berpikir kritis, membentuk hubungan persahabatan, menimba berbagai informasi, belajar menggunakan sopan santun, meningkatkan motivasi siswa, memperbaiki sikap terhadap sekolah dan belajar mengurangi tingkah laku yang kurang baik, serta mem Dalam Agus Suprijono (2009: 58), Roger dan David Johnson menyatakan
Karena untuk mencapai hasil yang maksimal dalam pembelajaran kooperatif, suatu pembelajaran harus menerapkan lima unsur, yaitu: 1) 2) 3) 4) 5)
Positive interdependence (saling ketergantungan positif) Personal responsibility (tanggung jawab perseorangan) Faca to face promotive interaction ( interaksi promotif) Interpersonal skill (komunikasi antar anggota) Group processing (pemrosesan kelompok)
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
12 Beberapa ciri dari cooperative learning menurut Isjoni ( 2009: 20) adalah sebagai berikut: 1) Setiap anggota memiliki peran 2) Terjadi hubungan interaksi langsung di antar siswa 3) Setiap anggota kelompok bertanggung jawab atas belajarnya dan juga temanteman kelompoknya 4) Guru membantu mengembangkan keterampilan-keterampilan interpersonal kelompok 5) Guru hanya berinteraksi dengan kelompok saat diperlukan. Stahl dan Slavin dalam Isjoni (2008: 83-85) mengemukakan langkah-langkah pembelajaran kooperatif adalah sebagai berikut: 1) Merancang rencana program pembelajaran, mempertimbangkan dan menetapkan target pembelajaran yang ingin dicapai dalam pembelajaran. 2) Merancang lembar observasi kegiatan siswa secara bersama dalam konteks kelompok-kelompok kecil. 3) Dalam melakukan observasi terhadap kegiatan siswa, guru mengarahkan dan membimbing siswa baik secara individu maupun secara kelompok baik dalam memahami materi maupun mengenal sikap dan perilaku siswa selama kegiatan belajar. 4) Guru memberikan kesempatan pada siswa dari masing-masing kelompok untuk mempresentasikan hasil kerjanya. c. Keunggulan dan Kelemahan Model Pembelajaran Kooperatif Model pembelajaran kooperatif memiliki dampak yang positif bagi siswa, terutama bagi siswa yang hasil belajarnya rendah sehingga mampu memberikan peningkatan pada hasil belajar yang signifikan. Tetapi pembelajaran kooperatif juga mempunyai beberapa kelemahan. Menurut Jarolimek & Parker yang dikutip dalam Isjoni (2008: 24-25), menyatakan bahwa keunggulan yang diperoleh dalam pembelajaran kooperatif adalah: 1) 2) 3) 4)
Saling ketergantungan yang positif. Adanya pengakuan dalam merespon perbedaan individu. Siswa dilibatkan dalam perencanaan dan pengelolaan kelas. Suasana kelas yang rileks dan menyenangkan.
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
13 5) Terjalinnya hubungan yang hangat dan bersahabat antara siswa dengan guru. 6) Memiliki banyak kesempatan untuk mengekspresikan pengalaman emosi yang menyenangkan. Di sisi lain pembelajaran kooperatif memiliki kelemahan sebagai berikut: 1) Guru harus mempersiapkan pembelajaran secara matang, disamping itu memerlukan lebih banyak tenaga, pemikiran dan waktu. 2) Agar proses pembelajaran berjalan dengan lancar, maka dibutuhkan dukungan fasilitas, alat dan biaya yang cukup memadai. 3) Selama kegiatan diskusi kelompok berlangsung, ada kecenderungan topik permasalahan yang sedang dibahas meluas sehingga banyak yang tidak sesuai dengan waktu yang telah ditentukan. 4) Saat diskusi kelas, terkadang didominasi seseorang, hal ini mengakibatkan siswa yang lain menjadi pasif.
3. Model Pembelajaran CIRC a. Hakikat Pembelajaran CIRC Pembelajaran kooperatif tipe CIRC (Cooperative Integrated Reading and Composition) merupakan program yang komprehensif untuk mengajari pelajaran membaca, menulis, dan seni berbahasa pada kelas yang lebih tinggi di sekolah dasar (Slavin, 2008: 200). Namun sekarang ini, pembelajaran CIRC
telah
digunakan dalam berbagai tingkatan kelas dan tidak hanya digunakan dalam pelajaran bahasa, tetapi juga pada pelajaran eksak. Model pembelajaran CIRC adalah model pembelajaran yang dengan cara membagi siswa dalam kelompokkelompok dan tiap kelompok terdiri dari 4 - 5 orang yang heterogen dimana pada masing-masing kelompok diberikan wacana atau kliping sehingga akan terjadi proses diskusi, selanjutnya masing-masing kelompok mempresentasikan hasil diskusinya, dan guru kemudian memberikan kesimpulan. Pengembangan CIRC yang secara simultan difokuskan pada kurikulum dan pada metode-metode pengajaran merupakan upaya untuk menggunakan pembelajaran kooperatif sebagai sarana untuk memperkenalkan teknik terbaru latihan kurikulum yang berasal terutama dari penelitian dasar mengenai pengajaran praktis pelajaran membaca dan menulis. Fokus utama dari kegiatan CIRC adalah membuat waktu tindak lanjut menjadi lebih efektif, para siswa yang bekerja dalam tim-tim
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
14 kooperatif yang dikoordinasikan dalam kelompok membaca supaya dapat memenuhi tujuan-tujuan dalam pemahaman membaca, kosa kata, pembacaan pesan, dan ejaan. Dan para siswa termotivasi untuk saling bekerja sama satu sama lain dalam kegiatan pembelajaran. Tujuan utama dari pembelajaran CIRC adalah menggunakan tim-tim kooperatif untuk membantu para siswa mempelajari kemampuan memahami bacaan yang dapat diaplikasikan secara luas (Slavin, 2008: 203). Dalam pelaksanaannya, model pembelajaran CIRC mempunyai keunggulan. Keunggulan dalam pembelajaran CIRC antara lain: 1) CIRC amat tepat untuk meningkatkan keterampilan siswa dalam menyelesaikan soal pemecahan masalah. 2) Dominasi guru dalam pembelajaran berkurang. 3) Siswa termotivasi pada hasil secara teliti, karena bekerja dalam kelompok. 4) Para siswa dapat memahami makna soal dan saling mengecek pekerjaannya. 5) Membantu siswa yang lemah. 6) Meningkatkan hasil belajar khususnya dalam menyelesaikan soal yang berbentuk pemecahan masalah. matematikacerdas.wordpress.com/.../model-pembelajaran-kooperatif-tipecirc/ - diakses 18 Maret 9.15 wib
b. Unsur-unsur Pembelajaran CIRC Slavin (2008: 205) menyatakan bahwa unsur utama dari pembelajaran CIRC adalah sebagai berikut: 1) Kelompok Membaca Jika menggunakan kelompok membaca, para siswa dibagi ke dalam kelompokkelompok yang terdiri berdasarkan kemampuan mereka. Atau jika tidak, diberikan pengejaan kepada seluruh kelas. 2) Tim Para siswa dibagi ke dalam pasangan dalam kelompok membaca mereka, dan selanjutnya pasangan-pasangan tersebut dibagi ke dalam tim yang terdiri dari pasangan dari dua kelompok membaca.
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
15 3) Kegiatan-kegiatan yang Berhubungan dengan Cerita Para siswa menggunakan bahan bacaan dasar, diperkenalkan dan didiskusikan dalam kelompok membaca yang diarahkan guru. 4) Pemeriksaan oleh Pasangan Jika para siswa telah menyelesaikan semua kegiatan, pasangan mereka memberikan formulir tugas siswa yang mengindikasikan bahwa mereka telah menyelesaikan dan atau memenuhi kriteria terhadap tugas tersebut. 5) Tes Para siswa diberikan tes pemahaman. Pada tes ini tidak diperbolehkan saling membantu. 6) Pengajaran Langsung dalam Memahami Bacaan Para siswa menerima pengajaran langsung dalam kemampuan khusus memahami bacaan, seperti mengidentifikasikan gagasan utama, memahami hubungan sederhana, dan membuat kesimpulan. 7) Seni Berbahasa dan Menulis Terintegrasi Siswa membuat konsep karangan setelah berkonsultasi dengan teman satu timnya dan kepada guru mengenai gagasan-gagasan mereka dan rencana pengaturan, bekerja bersama teman dan saling menyunting pekerjaan satu sama lainnya.
c. Langkah-langkah Pembelajaran CIRC Dalam pembelajaran CIRC (Cooperative Integrated Reading and Composition) terdapat langkah-langkah sebagai berikut: 1) Membentuk kelompok yang heterogen yang beranggotakan 4 -5 siswa. 2) Guru memberikan wacana atau kliping sesuai dengan topik pembelajaran. 3) Siswa bekerja sama saling membaca dan menemukan ide pokok serta memberi tanggapan atau pemecahan masalah terhadap wacana dan ditulis pada kertas. 4) Mempresentasikan atau membacakan hasil diskusi kelompok. 5) Guru dan siswa membuat kesimpulan bersama. 6) Penutup.
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
16 4. Hakikat Hasil Belajar
achievement merupakan realisasi atau pemakaran dari kecakapan-kecakapan potensial atau kapasitas ya adalah pola-pola perbuatan, nilai-nilai, pengertian-pengertian, sikap-sikap, apresiasi dan
sil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa
disebabkan olah faktor-faktor kematangan, latar belakang pribadi, sikap dan bakat terhadap pelajaran, jenis mata pelajaran yang diberikan dan sebagainya (Oemar Hamalik, 2001: 94). Menurut Bloom yang dikutip Suprijono (2009: 6) bahwa hasil belajar mencakup kemampuan kognitif, afektif dan psikomotorik. Kemampuan kognitif, meliputi: knowledge (pengetahuan, ingatan), comprehension (pemahaman, menjelaskan, meringkas, contoh), application (menerapkan), analysis (menguraikan, menentukan hubungan), synthesis (mengorganisasikan, merencanakan, membentuk bangunan baru), dan evaluation (menilai). Kemampuan afektif, meliputi: receiving (sikap menerima), responding (memberikan respons), valuing (nilai), organization (organisasi), characterization (karakterisasi). Kemampuan psikomotor meliputi: keterampilan produktif, teknik, fisik, sosial, manajerial, dan intelektual. Gagne dalam Aunurrahman (2009:47) menyimpulkan ada lima macam hasil belajar, yaitu: 1) Keterampilan intelektual atau pengetahuan prosedural yang mencakup belajar konsep, prinsip dan pemecahan masalah yang diperoleh melalui penyajian materi di sekolah. 2) Strategi kognitif, yaitu kemampuan untuk memecahkan masalah-masalah baru dengan jalan mengatur proses internal masing-masing individu dalam memperhatikan, balajar, mengingat dan berpikir. 3) Informasi verbal, yaitu kemampuan untuk mendeskripsikan sesuatu dengan kata-kata dengan jalan mengatur informasi-informasi yang relevan.
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
17 4) Keterampilan motorik, yaitu kemampuan untuk melaksanakan dan mengkoordinasikan gerakan-gerakan yang berhubungan dengan otot. 5) Sikap, yaitu suatu kemampuan internal yang mempengaruhi tingkah laku seseorang yang didasari emosi, kepercayaan-kepercayaan serta faktor intelektual. Hasil belajar yang diharapkan dicapai oleh anak adalah terjadinya perubahan perilaku secara holistik. Hasil belajar dalam bentuk penambahan pengetahuan saja merupakan wujud dari pandangan sempit. Karena belajar dan pembelajaran harus dapat menyentuh dimensi-dimensi individual anak secara menyeluruh. Hasil belajar yang dicapai siswa melalui proses belajar mengajar yang optimal cenderung menunjukkan hasil yang berciri sebagai berikut: 1) Kepuasan dan kebanggaan yang dapat menumbuhkan motivasi belajar instrinsik pada diri siswa. 2) Menambah keyakinan akan kemampuan dirinya. 3) Hasil belajar yang dicapainya bermakna bagi dirinya. 4) Hasil belajar diperoleh siswa secara menyeluruh (komprehensif). 5) Kemampuan siswa untuk mengontrol atau menilai dan mengendalikan dirinya terutama dalam menilai hasil yang dicapainya maupun menilai dan mengendalikan proses dan usaha belajarnya. (Nana Sudjana, 1991: 56-57) Evaluasi hasil balajar adalah kegiatan pengukuran (pengumpulan data dan informasi), pengolahan, penafsiran, dan pertimbangan untuk membuat keputusan tentang tingkat hasil balajar yang dicapai siswa setelah melakukan kegiatan belajar dalam upaya mencapai tujuan
Dalam Oemar Hamalik, 2001: 159-161, evaluasi hasil belajar mempunyai beberapa fungsi dan tujuan. a. Fungsi evaluasi hasil belajar tersebut antara lain: 1) Untuk diagnostik dan pengembangan. Hasil evaluasi menggambarkan kemajuan, kegagalan dan kesulitan masingmasing siswa. Dari data yang ada selanjutnya dapat didiagnosis jenis kesulitan apa yang dirasakan siswa dan selanjutnya dapat dicarikan alternatif cara
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
18 mengatasi kesulitan tersebut melalui proses bimbingan dan pengajaran remedial. 2) Untuk seleksi Hasil evaluasi dapat digunakan dalam rangka menyeleksi calon siswa dalam penerimaan siswa baru dan atau melanjutkan ke jenjang pendidikan berikutnya. 3) Untuk kenaikan kelas Hasil evaluasi digunakan untuk menetapkan siswa mana yang memenuhi ranking atau ukuran yang ditetapkan dalam rangka kenaikan kelas. 4) Untuk penempatan Para lulusan yang ingin bekerja pada suatu instansi atau perusahaan perlu menyiapkan transkip program studi yang telah ditempuhnya, yang juga memuat nilai-nilai hasil evaluasi belajar. Jadi evaluasi hasil penilaian berfungsi menyediakan
data
lulusan
agar
dapat
ditempatkan
sesuai
dengan
kemampuannya. b. Tujuan evaluasi hasil belajar antara lain: 1) Memberikan informasi tentang kemajuan siswa dalam upaya mencapai tujuantujuan belajar melalui berbagai kegiatan belajar. 2) Memberikan informasi yang dapat digunakan untuk membina kegiatan belajar siswa lebih lanjut, baik keseluruhan kelas maupun masing-masing individu. 3) Memberikan informasi yang dapat digunakan untuk mengetahui kemampuan siswa, menatapkan kesulitan-kesulitannya dan menyarankan kegiatn-kegiatan remedial. 4) Memberikan informasi yang dapat digunakan sebagai dasar untuk mendorong motivasi siswa dengan cara mengenal kemajuannya sendiri dan merangsangnya untuk melakukan upaya perbaikan. 5) Memberikan informasi tentang semua aspek tingkah laku siswa, sehingga guru dapat membantu perkembangnnya menjadi warga masyarakat dan pribadi yang berkualitas. 6) Memberikan informasi yang tepat untuk membimbing siswa memilih sekolah atau jabatan yang sesuai dengan kecakapan, minat dan bakatnya.
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
19 5. Hakikat Akuntansi Perkembangan akuntansi dimulai sejak ditemukannya sistem pembukuan berpasangan (double entry) di Itali pada tahun 1494 yang dikenalkan oleh Lucas Paciolo dalam bukunya yang berjudul Summa de Arithmatica, Geometrica, Proportioni et Proportionalita pada bagian bab bukunya yang berjudul Tractatus de Computis et Scriptorio. Salah satu definisi akuntansi yang paling relevan adalah menurut American Accounting Assosiation (pengkajian), pengukuran dan pengkomunikasian informasi ekonomi untuk membantu para pemakai informasi dalam membuat pendapat-pendapat dan keputusan-
A Statement of Basic
Accounting Theory, American Accounting Assosiation). Ditinjau dari segi rangkaian prosedur, akuntansi didefinisikan sebagai suatu teknik atau seni (art) untuk mencatat, menggolongkan, dan menyimpulkan transaksi-transaksi atau kejadian-kejadian yang mempunyai sifat keuangan dalam nilai mata uang serta menganalisis hasil dari teknik tersebut. Pada kelas XI semester genap ini mata pelajaran akuntansi yang diajarkan adalah seputar akuntansi perusahaan jasa. Perusahaan jasa merupakan perusahaan yang kegiatannya menjual jasa kepada masyarakat yang membutuhkannya. Contohnya: jasa komunikasi, jasa perbengkelan, jasa persewaan, jasa konsultan keuangan, jasa transpostasi, dan sebagainya. Proses akuntansi dalam perusahaan selalu membentuk suatu siklus. Tetapi sebelum mempelajari lebih jauh tentang siklus akuntansi, peserta didik terlebih dahulu perlu diberi pembelajaran mengenai persamaan dasar akuntansi. Hal tersebut dikarenakan pencatatan sistematis dan teratur dalam akuntansi selalu membentuk suatu persamaan atau keseimbangan. Artinya, satu sisi mencatat kekayaan dan sisi lainnya mencatat sumber kekayaan dalam jumlah yang sama. Selanjutnya terjadi transaksi usaha. Transaksi ini akan mempengaruhi posisi harta, utang, dan ekuitas tetapi tetap membentuk suatu persamaan. Dalam hal ini persamaan akuntansi menunjuk pada suatu keadaan perhitungan ruas kiri (harta) harus sama besarnya dengan ruas kanan (utang dan ekuitas). Bentuk persamaan dasar akuntansinya:
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
20 HARTA = UTANG + EKUITAS Setelah mengetahui bentuk persamaan akuntansi, maka siswa diharapkan mampu menyelesaikan siklus akuntansi pada perusahaan jasa maupun perusahaan yang lain. Berikut ini adalah bentuk siklus akuntansinya:
Transaksi usaha
Tahap Pencatatan
Tahap Pengikhtisaran
Tahap Pelaporan
Gambar 1. Siklus Akuntansi Tahap-tahap kegiatannya dimulai terdiri dari: a. Tahap Pencatatan: Dalam tahap pencatatan, setelah penerimaan bukti transakai kemudian dilakukan pencatatan ke dalam jurnal kemudian pemindahbukuan (posting) ke buku besar. b. Tahap Pengikhtisaran: Dalam tahap pengikhtisaran terdiri dari: 1) Pembuatan neraca saldo (trial balance), 2) Pembuatan jurnal penyesuaian dan neraca lajur, 3) Pembuatan jurnal penutup, 4) Posting jurnal penyesuaian dan jurnal penutup, 5) Menyusun Neraca saldo setelah penutupan, 6) Pembuatan jurnal pembalik. c. Tahap Pelaporan: Dalam tahap pelaporan, hal yang dilakukan adalah pembuatan laporan keuangan yang terdiri dari: 1) Laporan Laba Rugi, 2) Laporan Perubahan Ekuitas, 3) Neraca, 4) Laporan Arus Kas. Dalam penelitian ini materi yang menjadi obyek penelitian adalah mengenai laporan keuangan. Laporan keuangan adalah laporan yang berisi informasi tentang kondisi keuangan dari hasil operasi perusahaan pada periode tertentu. Menurut Standar Akuntansi Keuangan (SAK), laporan keuangan meliputi laporan laba rugi, laporan perubahan ekuitas, neraca, laporan arus kas dan catatan atas laporan keuangan. Untuk laporan arus kas dan catatan atas laporan keuangan tidak dibahas di SMA.
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
21 a. Laporan Laba Rugi Laporan laba rugi adalah ringkasan pendapatan dan beban suatu perusahaan dalam jangka waktu tertentu. Laporan laba rugi menggambarkan hasil usaha selama satu periode.
Hasil operasi perusahaan
dapat diukur dengan
membandingkan antara pendapatan perusahaan dan beban yang dikeluarkan perusahaan. Jika pendapatan lebih besar dari beban, maka perusahaan mendapatkan laba. Sebaliknya, jika pendapatan lebih kecil dari beban, maka perusahaan rugi. Ada dua bentuk laporan laba rugi, yaitu: 1. Bentuk Single Step (Bentuk Langsung) Yaitu semua pendapatan dikelompokkan di bagian atas dan dijumlahkan, kemudian semua beban dikelompokkan tersendiri di bagian bawah dan dijumlahkan. Jumlah pendapatan dikurangi jumlah beban, dan selisihnya merupakan laba bersih atau rugi bersih. Dekorasi Putri Laporan Laba Rugi Periode yang berakhir 31 Desember 2005 Pendapatan: Pendapatan jasa xxx Pendapatan bunga xxx Jumlah pendapatan
+ xxx
Beban: Beban sewa xxx Beban iklan xxx Beban gaji xxx Beban lain-lain xxx Beban bunga xxx Jumlah beban Laba / rugi bersih
+
Gambar 2. Laporan Laba Rugi (Single Step)
(xxx) xxx
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
22 2. Bentuk Multiple Step (Bentuk Bertahap) Yaitu pendapatan dan beban dibedakan menjadi operasional dan nonoperasional. Pendapatan dan beban operasional disajikan pertama, pendapatan dan beban non-operasional disajikan kemudian. Dekorasi Putri Laporan Laba Rugi Periode yang berakhir 31 Desember 2005 Pendapatan Operasional: Pendapatan jasa Beban Operasional: Beban sewa Beban iklan Beban gaji Beban operasional Laba operasional
xxx xxx xxx xxx
Pendapatan Non-Operasional: Pendapatan bunga Beban Non-Operasional: Beban bunga Laba non-operasional Laba / rugi bersih
xxx xxx
xxx xxx -
xxx + xxx
Gambar 3. Laporan Laba Rugi (Multiple Step) c. Laporan Perubahan Ekuitas Laporan perubahan ekuitas adalah ringkasan tentang perubahan ekuitas yang terjadi dalam suatu periode tertentu. Laporan perubahan ekuitas memberi informasi mengenai penambahan atau pengurangan ekuitas selama periode tertentu. Bentuk laporan perubahan ekuitas adalah sebagai berikut:
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
23 Dekorasi Putri Laporan Perubahan Ekuitas Periode yang berakhir 31 Desember 2005 Ekuitas awal Laba / Rugi bersih Prive
xxx xxx xxx xxx xxx
Ekuitas akhir
Gambar 4. Laporan Perubahan Ekuitas d. Neraca Neraca adalah suatu daftar aktiva, kewajiban, dan ekuitas perusahaan pada periode tertentu. Ada dua bentuk neraca, yaitu 1. Bentuk Akun (Skontro) Aktiva diletakkan di sebelah kiri, sedangkan kewajiban dan ekuitas di sebelah kanan. Dekorasi Putri Neraca Per 31 Desember 2005
Aktiva
Kewajiban & Ekuitas:
Aktiva Lancar:
Kewajiban Jk Pendek:
Kas
xxx
Utang usaha
xxx
Piutang
xxx
Utang gaji
xxx
Perlengkapan Asuransi dibayar dimuka
xxx
Jumlah kew jk pendek
xxx
Jumlah AL
xxx
Kewajiban Jk Panjang: Utang bank
Aktiva Tetap:
Jumlah kew jk panjang
Peralatan
xxx
Akm penys peralatan
xxx
Jumlah AT Jumlah Aktiva
xxx
Jumlah kewajiban xxx xxx
xxx xxx xxx
Ekuitas: Ekuitas Putri Jumlah Kewajiban & Ekuitas
xxx xxx
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
24 Gambar 5. Neraca (Scontro) 2. Bentuk Laporan (Stafel) Aktiva diletakkan di atas (pertama), sedangkan kewajiban dan ekuitas di bawah aktiva. Dekorasi Putri Neraca Per 31 Desember 2005 Aktiva Aktiva Lancar: Kas Piutang Perlengkapan Asuransi dibayar dimuka Jumlah AL Aktiva Tetap: Peralatan Akm penys peralatan Jumlah AT Jumlah Aktiva Kewajiban & Ekuitas: Kewajiban Jk Pendek: Utang usaha Utang gaji Jumlah kew jk pendek Kewajiban Jk Panjang: Utang bank Jumlah kew jk panjang Jumlah kewajiban Ekuitas: Ekuitas Indah Jumlah Kewajiban & Ekuitas
xxx xxx xxx xxx xxx
xxx xxx
xxx xxx
xxx xxx
+ xxx
xxx xxx xxx xxx
Gambar 6. Neraca (Stafel) B. Penelitian Yang Relevan
Pembelajaran Kooperatif Tipe CIRC Berbantuan Modul Untuk Meningkatkan Keaktifan dan Hasil Belajar Siswa Kelas VIII MTs Negeri I Gemolong Tahun Ajaran
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
25
bahwa hasil penelitian siklus I diketahui keaktifan belajar siswa masih rendah, hal ini ditandai dengan rata-rata keaktifan siswa yang positif masih sebesar 57% sedangkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran geografi 61%. Pada siklus II keaktifan belajar siswa dalam proses pembelajaran semakin meningkat, ditandai dengan rata-rata keaktifan siswa yang positif sebesar 92% dengan hasil belajar siswa dalam pembelajaran geografi yang juga mengalami peningkatan menjadi 89% sehingga ketuntasan belajar siswa secara individu maupun klasikal telah terpenuhi. Jadi penerapan model pembelajaran kooperatif tipe CIRC berbantuan modul dapat meningkatkan keaktifan dan hasil belajar siswa dalam pembelajaran geografi.
Metode CIRC (Cooperative Integrated Reading and Compesition) Dalam Pembelajaran Biologi Ditinjau dari Kemampuan Awal Terhadap Kemampuan
Hasilnya dapat disimpulkan bahwa: (1) Ada pengaruh penggunaan metode CIRC dalam pembelajaran biologi terhadap kemampuan kognitif siswa kelas X (Fobs = 6,888 > F
tabel
= 3,98) pada taraf signifikansi sebesar 5%; (2) Ada pengaruh
kemampuan awal terhadap kemampuan kognitif siswa kelas X (F obs = 6,545 > F tabel = 3,98) pada taraf signifikansi sebesar 5%; (3) Ada interaksi antara metode pembelajaran dan kemampuan awal terhadap kemampuan kognitif siswa kelas X (F obs
= 4,726 > F tabel = 3,98) pada taraf signifikansi 5%.
C. Kerangka Berpikir Model pembelajaran yang digunakan di SMA Negeri 2 Sukoharjo saat ini semakin lama dirasakan kurang memotivasi siswa dalam pembelajaran sehingga siswa mengalami kesulitan dalam memahami materi pelajaran, dan justru membuat suasana kelas menjadi kurang kondusif. Akibatnya para siswa kurang tertarik untuk mengikuti proses pembelajaran sehingga pemahaman materi akuntansi masih lemah. Permasalahan kesulitan atau masih lemahnya dalam pemahaman materi ini ditunjukan pula dengan hasil belajar yang belum maksimal.
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
26 Pada proses pembelajaran, jika penguasaan konsep mengalami kendala maka perlu dicari solusi untuk mengatasi permasalahan tersebut. Salah satu pemecahannya adalah dengan penggunaan model pembelajaran baru yang dapat menarik perhatian siswa dengan mencoba menggabungkan kemampuan personal siswa dalam suatu kelompok belajar atau yang biasa disebut pembelajaran kooperatif (kerjasama atau gotong royong) dimana semua anggota kelompok ikut bertanggung jawab atas tugastugas yang diberikan. Dengan cara ini diharapkan kesulitan yang dialami siswa pada proses pembelajaran dapat didiskusikan dengan teman-temannya dalam satu kelompok tetapi masih dalam bimbingan guru. Seorang pengajar dalam mengajarkan materi pelajaran haruslah mampu menerapkan model pembelajaran yang tepat karena penggunaan model pembelajaran yang tepat dapat mempengaruhi prestasi belajar siswa. Oleh karena itu guru harus cermat dalam memilih metode pembelajaran dan harus disesuaikan dengan materi, tujuan pembelajarannya, waktu yang tersedia, serta situasi dan kondisi yang memudahkan siswa dalam menerima materi pelajaran yang disampaikan oleh guru. Misalnya dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif dengan tipe CIRC merupakan salah satu metode yang dikembangkan agar dapat membangun kelas dalam komunitas belajar yang menghargai semua kemampuan siswa. Dalam CIRC, siswa akan lebih mudah menyelesaikan kesulitan yang dialami melalui diskusi dengan teman sekelompoknya. Hal tersebut dikarenakan metode CIRC ini menekankan pada kemampuan memahami bacaan dan memadukannya dengan kemampuan menulis. Dalam pembelajaran CIRC ini, dituntut adanya kerjasama tiap anggota kelompok untuk menemukan atau memberi tanggapan terhadap wacana atau masalah yang ada. Berdasarkan pernyataan tersebut dan juga didasarkan pada observasi awal di lapangan yang menunjukkan bahwa kurangnya pemahaman materi oleh siswa terhadap suatu materi menyebabkan kecenderungan siswa menjadi tidak aktif. Hal ini juga berdampak pada nilai yang diperoleh siswa masih berada di bawah batas ketuntasan yaitu 65. Maka, perlu adanya perbaikan pembelajaran untuk meningkatkan pemahaman materi yaitu dengan menggunakan metode pembelajaran CIRC. Dari penggunaan metode ini diharapkan dihasilkan keluaran (output) siswa yang memiliki pemahaman
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
27 materi yang lebih kuat dan partisipasi keaktifannya sehingga juga dapat meningkatkan prestasi belajarnya.
Dari pemikiran di atas, dapat digambarkan kerangka pemikiran sebagai berikut: Masalah yang dihadapi: 1. Siswa kurang aktif dalam kegiatan pembelajaran di kelas. 2. Hasil belajar siswa yang masih rendah.
Penerapan metode kooperatif tipe CIRC dalam pembelajaran
Siswa lebih aktif dalam pembelajaran dan hasil belajar siswa meningkat.
Gambar 7. Kerangka Berpikir Penelitian Tindakan Kelas
D. Hipotesis Hipotesis adalah suatu jawaban sementara terhadap permasalahan penelitian, yang masih harus diuji kebenarannya sampai terbukti melalui data yang terkumpul. Berdasarkan kajian teori, kerangka berpikir dari penelitian tindakan kelas, serta hasil penelitian yang relevan seperti yang telah diuraikan di atas maka dapat dir kooperatif tipe CIRC (Cooperative Integrated Reading and Composition) dapat meningkatkan hasil belajar akuntansi siswa kelas XI IPS 4 SMA Negeri 2
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
28
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan di SMA Negeri 2 Sukoharjo. Sekolah ini berlokasi di Jalan Raya Sala-Kartasura, Mendungan, Pabelan, Kartasura, Sukoharjo. SMA Negeri 2 Sukoharjo dipimpin oleh Bapak Drs. Bambang Suryono, Dipl.Ed. Subyek dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI IPS 4 SMA Negeri 2 Sukoharjo dengan jumlah siswa 40 siswa. Alasan pemilihan sekolah ini sebagai tempat penelitian adalah: a. Sekolah tersebut belum pernah dipergunakan sebagai obyek penelitian sejenis, sehingga terhindar dari kemungkinan penelitian ulang. b. Hasil belajar akuntansi masih belum optimal dan guru menggunakan model pembelajaran konvensional dalam kegiatan belajar mengajar, sehingga para siswa kurang tertarik dalam mengikuti pembelajaran akuntansi akibatnya mereka tidak menguasai materi akuntansi dan hasil belajar akuntansi belum memenuhi KKM yang ditentukan yaitu 65. Pelaksanaan penelitian ini dilakukan secara kolaborasi dengan guru mata pelajaran akuntansi yaitu S. Hardjono, S.Pd, M.Pd, yang membantu dalam pelaksanaan observasi dan refleksi selama penelitian berlangsung, sehingga secara tidak langsung kegiatan penelitian dapat terarah serta menjaga kevalidan data hasil penelitian.
2. Waktu Penelitian Penulis merencanakan pelaksanaan penelitian dari bulan Januari 2011 sampai Mei 2011. Waktu ini meliputi kegiatan persiapan sampai penyusunan laporan penelitian, dengan jadwal sebagai berikut:
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
29
28 Tabel 1. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan Dalam Penelitian Jenis Januari Februari Maret April Mei Kegiatan 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1. Tahap Persiapan a. Penyusunan judul b. Penyusunan proposal c. Perijinan 2. Perencanaan Tindakan 3. Pelaksanaan Tindakan a. Siklus I b. Siklus II c. Siklus III 4. Review 5. Tahap Pelaporan B. Subyek dan Obyek Penelitian 1. Subyek Penelitian Penelitian ini difokuskan pada kelas XI IPS, pada penelitian ini peneliti mengambil salah satu subyek yaitu kelas XI IPS 4. 2. Obyek Penelitian Obyek penelitian dalam penelitian tindakan kelas ini adalah berbagai kegiatan yang terjadi di dalam kelas selama berlangsungnya kegiatan belajar mengajar yang terdiri dari: a. Pemilihan strategi atau model pembelajaran. b. Pelaksanaan strategi atau model pembelajaran yang dipilih yaitu model pembelajaran kooperatif tipe CIRC (Cooperative Integrated Reading and Composition).
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
30 c. Suasana belajar saat berlangsungnya kegiatan belajar mengajar. d. Partisipasi siswa dalam kegiatan belajar mengajar. e. Hasil proses pembelajaran.
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
31 C. Pendekatan Penelitian Penelitian ini dilaksanakan dengan pendekatan Penelitian Tindakan Kelas (PTK), dalam bahasa Inggris disebut Classroom Action Research. Menurut H. E
mencermati kegiatan belajar sekelompok peserta didik dengan memberikan sebuah tindakan (treatment
bentuk berbagai kegiatan yang dilakukan untuk memperbaiki keadaan yang tidak atau kurang memuaskan dan Berdasarkan definisi tersebut, dapat disimpulkan bahwa penelitian tindakan kelas adalah penelitian yang dapat dilaksanakan guru untuk menemukan cara dalam rangka mangatasi masalah-masalah yang muncul dalam proses pembelajaran guna meningkatkan kualitas pembelajaran di kelas. Untuk lebih memahami apa yang dimaksud PTK, perlu diketahui karakteristik PTK itu sendiri. Menurut Kasihani Kasbolah (2001: 9) karakteristik PTK meliputi: 1. Penelitian tindakan kelas dilaksanakan oleh guru sendiri. 2. Penelitian tindakan kelas berangkat dari permasalahan praktik aktual. 3. Adanya tindakan-tindakan yang perlu dilakukan untuk memperbaiki proses belajar mengajar di kelas yang bersangkutan. 4. Penelitian tindakan kelas bersifat kolaboratif. Suharsimi Arikunto (2008: 2-3) dalam bukunya menyebutkan ada tiga kata yang membentuk pengertian Penelitian Tindakan Kelas, yaitu: 1. Penelitian menunjuk pada suatu kegiatan mencermati suatu objek dengan menggunakan cara dan aturan metodologi tertentu untuk memperoleh data atau informasi yang bermanfaat dalam meningkatkan mutu suatu hal yang menarik minat dan penting bagi peneliti. 2. Tindakan menunjuk pada suatu gerak kegiatan yang disengaja dilakukan dengan tujuan tertentu. Dalam penelitian berbentuk rangkaian siklus kegiatan untuk siswa. 3. Kelas dalam hal ini tidak terikat pada pengertian ruang kelas, tetapi dalam pengertian yang lebih spesifik. Seperti sudah lama dikenal dalam bidang pendidikan dan pengajaran, yang dimaksud dengan istilah kelas adalah sekelompok siswa dalam waktu yang sama, menerima pelajaran yang sama dari guru yang sama pula.
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
32 Berdasarkan definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa penelitian tindakan kelas merupakan suatu penelitian yang dilaksanakan guru sebagai alternatif menemukan cara untuk mengatasi masalah-masalah yang muncul dalam proses pembelajaran guna meningkatkan mutu atau kualitas proses pembelajaran dalam suatu kelas. Ada beberapa tujuan dari dilakukannya PTK, antara lain : 1. Tujuan utama PTK adalah untuk perbaikan dan peningkatan kualitas proses pembelajaran di kelas. 2. Perbaikan dan peningkatan pelayanan professional guru kepada peserta didik dalam konteks pembelajaran di kelas. 3. Mendapatkan pengalaman tentang keterampilan praktik dalam proses pembelajaran secara reflektif, dan bukan untuk mendapatkan ilmu baru. 4. Pengembangan kemampuan dan keterampilan guru dalam melaksanakan proses pembelajaran di kelas dalam rangka mengatasi permasalahan aktual yang dihadapi sehari-hari. 5. Adanya proses latihan dalam jabatan selama proses penelitian berlangsung (tujuan penyerta). Dalam PTK terdapat tindakan-tindakan yang dilakukan guru secara nyata, sehingga guru perlu melihat dan menilai diri sendiri secara kritis terhadap apa yang dikerjakan di kelasnya. Tindakan-tindakan tersebut terdapat dalam alur atau siklus pelaksanaan tindakan yang dilakukan. Siklus pelaksanaan PTK terdiri dari empat tahap, yaitu: 1) perencanaan tindakan, 2) pelaksanaan tindakan, 3) observasi, 4) refleksi, yang dapat digambarkan sebagai berikut:
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
33
Perencanaan Refleksi
SIKLUS I
Pelaksanaan
Pengamatan Perencanaan Refleksi
SIKLUS II
Pelaksanaan
Pengamatan
? Gambar 8. Siklus Penelitian Tindakan Kelas (Suharsimi Arikunto dalam Suharsimi Arikunto, Suhardjono, dan Supardi, 2007:16) Keterangan: 1. Tahap Rencana Tindakan Dalam tahap rencana tindakan ini peneliti menjelaskan apa, mengapa, kapan, dimana, oleh siapa, dan bagaimana tindakan tersebut dilakukan. Dalam tahap rencana ini berisi rencana tindakan yang akan dilakukan untuk memecahkan masalah yang telah ditetapkan. 2. Tahap Pelaksanaan Tindakan Tahap ke-2 dari penelitian tindakan adalah pelaksanaan yang merupakan implementasi atau penerapan isi rancangan, yaitu mengenakan tindakan di kelas. Dalam pelaksanaan ini guru harus ingat dan berusaha menaati apa yang sudah dirumuskan dalam rancangan. 3. Observasi Kegiatan observasi dalam merupakan semua kegiatan yang ditujukan untuk mengenali, merekam, dan mendokumentasikan setiap indikator dari proses dan hasil yang dicapai baik yang ditimbulkan oleh tindakan terencana maupun akibat
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
34 sampingannya. Kegiatan observasi dilakukan bersamaan dengan dilaksanakannya tindakan, peneliti melakukan observasi terhadap pelaksanaan dan hasil tindakan tersebut. 4. Refleksi Pada dasarnya refleksi merupakan kegiatan analisis sintesis, interpretasi dan eksplanasi terhadap semua informasi yang diperoleh dari pelaksanaan tindakan dan observasi. Data yang telah terkumpul dalam observasi harus secepatnya dianalisis dan diinterpretasi sehingga dapat segera diketahui apakah tindakan yang dilakukan telah mencapai tujuan.
D. Sumber Data Sumber data merupakan suatu sumber dimana data dapat diperoleh. Dalam memilih sumber data, peneliti harus benar-benar berpikir mengenai kelengkapan informasi yang akan dikumpulkan dan juga validitasnya. Sumber data dalam penelitian ini, antara lain: 1. Informan. Dalam penelitian tindakan kelas ini yang menjadi informan adalah guru mata pelajaran akuntansi kelas XI IPS 4 yaitu yaitu Bapak S. Hardjono, M.Pd dan siswa kelas XI IPS 4 SMA Negeri 2 Sukoharjo. 2. Tempat atau Lokasi. Tempat atau lokasi dalam penelitian ini adalah sekolah ruang XI IPS 4 SMA Negeri 2 Sukoharjo. 3. Peristiwa. Melalui pengamatan dari peristiwa atau aktivitas, peneliti bisa mengetahui tentang proses bagaimana sesuatu terjadi secara langsung. Peristiwa dalam penelitian ini adalah proses kegiatan belajar mengajar mata pelajaran akuntansi. 4. Dokumen atau Arsip. Dokumen atau arsip sebagai sumber data yang penting artinya dalam penelitian tindakan kelas. Dokumen dan arsip dapat menjadi sumber data yang membantu peneliti dalam mengumpulkan data penelitian yang ada kaitannya dengan permasalahan dalam penelitian tindakan kelas ini, yaitu: silabus, rencana
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
35 pelaksanaan pembelajaran (RPP), dan hasil pekerjaan siswa dalam hal ini siswa XI IPS 4 SMA Negeri 2 Sukoharjo.
E. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini, antara lain dengan menggunakan: 1. Observasi Observasi merupakan upaya pengumpulan data dengan cara mengamati pelaksanaan tindakan dan hasil tindakan. Observasi yang dilakukan difokuskan kepada peran serta siswa dalam kegiatan pembelajaran, keaktifan siswa dalam kelompok saat diskusi dan keaktifan siswa dalam menyelesaikan masalah saat presentasi. 2. Wawancara Wawancara merupakan pertanyaan-pertanyaan yang diajukan secara verbal kepada orang-orang yang dianggap dapat memberikan informasi atau penjelasan hal-hal yang dipandang perlu. Wawancara ini dilakukan oleh peneliti terhadap guru mata pelajaran akuntansi dan siswa terhadap kegiatan pembelajaran yang dimaksudkan untuk mengungkap permasalahan yang dihadapi dan untuk memperoleh informasi tentang berbagai hal yang berkaitan dengan pembelajaran akuntansi. 3. Tes Tes merupakan pengumpulan data yang dilakukan pada akhir penyajian bahan ajar. Pemberian tes dimaksudkan untuk mengukur seberapa jauh hasil belajar yang diperoleh siswa setelah kegiatan pemberian tindakan apakah sudah memenuhi target yang sudah ditentukan atau belum. Tes yang digunakan dalam penelitian ini berupa tes tertulis.
4. Dokumentasi Dokumentasi dalam penelitian ini meliputi dokumen mengenai keadaan sekolah secara umum, data siswa, rencana pelaksanaan pembelajaran, pedoman wawancara, lembar penilaian kelompok serta hasil evaluasi dari setiap siklus.
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
36 Peneliti juga mengambil gambar atau foto dari berlangsungnya kegiatan penelitian (proses kegiatan pembelajaran di kelas).
F. Prosedur Penelitian Prosedur penelitian adalah langkah-langkah rinci yang dilakukan untuk malaksanakan kegiatan penelitian dari awal penelitian sampai akhir penelitian. Hal ini dimaksudkan agar kegiatan penelitian berjalan teratur dan hasil penelitian dapat dipertanggungjawabkan. Prosedur penelitian ini terdiri dari beberapa tahap, yaitu: 1. Tahap Persiapan Kegiatan yang dilakukan dalam tahap persiapan adalah: a. Permintaan izin kepada Kepala Sekolah dan Guru mata pelajaran akuntansi SMA Negeri 2 Sukoharjo. b. Observasi yang dilakukan untuk mendapatkan gambaran awal mengenai permasalahan dalam pembelajaran akuntansi di kelas XI IPS 4. c. Penyusunan jadwal penelitian. 2. Tahap Penyusunan Rencana Tindakan Rencana tindakan disusun dalam tiga siklus, yaitu siklus I, siklus II dan siklus III. Setiap siklus terdiri dari empat tahap yaitu tahap perencanaan tindakan, tahap pelaksanaan tindakan, tahap observasi, dan tahap refleksi. Dalam tahap ini peneliti menyusun instrumen-instrumen yang diperlukan dalam kegiatan pelaksanaan penalitian, yang terdiri dari penyusunan RPP, lembar observasi, pedoman wawancara serta soal untuk tes siklus I, siklus II dan siklus III. 3. Tahap Pelaksanaan Tindakan Tahap pelaksanaan tindakan merupakan penerapan dari isi rancangan mengenai tindakan di kelas. Peneliti menentukan alternatif tindakan yang dipandang paling tepat untuk mamacahkan masalah yang dihadapi. Tindakan yang diambil peneliti adalah untuk meningkatkan hasil belajar akuntansi dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe CIRC (Cooperative Integrated Reading and Compotision).
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
37 4. Tahap Observasi Tahap observasi merupakan tahap pengamatan yang dilakukan oleh peneliti. Kegiatan observasi dalam penelitian tindakan kelas dilakukan untuk mendapatkan gambaran mengenai perkembangan kegiatan pembelajaran dan pengaruh tindakan yang dipilih terhadap kondisi kelas. 5. Tahap Penyusunan Laporan Dalam tahap ini peneliti menyusun laporan dari semua kegiatan yang telah dilakukan selama penelitian.
G. Proses Penelitian Indikator yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah meningkatnya hasil belajar dalam pembelajaran akuntansi pada siswa kelas XI IPS 4 SMA Negeri 2 Sukoharjo melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe CIRC (Cooperative Integrated Reading and Composition). Setiap tindakan upaya peningkatan indikator tersebut dirancang dalam satu unit sebagai satu siklus. Setiap siklus terdiri dari empat tahap, yaitu: 1) Perencanaan Tindakan, 2) Pelaksanaan Tindakan, 3) Observasi, 4) Refleksi untuk perencanaan siklus berikutnya. Dalam penelitian ini direncanakan dalam tiga siklus: 1. Rancangan Siklus I a. Tahap Perencanaan Kegiatan yang dilaksanakan pada tahap perencaan antara lain: 1) Peneliti melakukan analisis kurikulum untuk menentukan standar kompetensi dan kompetensi dasar yang akan disampaikan kepada siswa. 2) Membuat rancangan pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang mengarah pada pembelajaran kooperatif tipe CIRC dan membuat lembar observasi. 3) Menyusun skenario pembelajaran sebagai berikut: a) Guru menciptakan suasana kondusif kemudian menyampaikan tujuan pembelajaran dan pengetahuan awal mengenai laporan keuangan kepada siswa. b) Guru membagi materi laporan keuangan kepada kelompok-kelompok yang dibagi secara heterogen.
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
38 c) Siswa dalam setiap kelompok saling bekerja sama, saling membaca, saling memahami dan menemukan ide pokok dan memberikan tanggapan atau pemecahan soal yang ada dan ditulis pada lembar kertas. d) Setiap kelompok mempresentasikan hasil kerja kelompok, kemudian guru dan siswa membuat kesimpulan bersama. 4) Menyusun instrumen untuk melakukan evaluasi berupa soal tes tertulis. 5) Menetapkan indikator ketercapaian, yaitu: Tabel 2. Indikator Hasil Belajar Akuntansi Siswa
Indikator hasil belajar siswa Keaktifan dalam
Persentase target
Cara mengukur
capaian 70%
Diamati saat pembelajaran dengan
mengajukan
menggunakan lembar observasi dan
pertanyaan atau ide
dihitung dari jumlah siswa yang aktif
dalam diskusi
dalam mengajukan pertanyaan atu ide.
Keaktifan dalam
70%
Diamati saat pembelajaran dengan
menjawab pertanyaan
menggunakan lembar observasi dan
dalam diskusi
dihitung dari jumlah siswa yang aktif dalam menjawab pertanyaan dalam diskusi.
Kemandirian siswa
70%
Diamati saat pembelajaran dengan
dalam mengerjakan
menggunakan lembar observasi dan
soal evaluasi
dihitung dari jumlah siswa yang mengerjakan soal secara mandiri.
Ketuntasan hasil belajar
80%
Dihitung dari jumlah siswa yang mendapat nilai 65 ke atas. Siswa yang mendapat nilai 65 ke atas dianggap telah mencapai ketuntasan belajar.
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
39 b. Tahap Pelaksanaan Tahap pelaksanaan dilakukan dengan melaksanakan tahap perencanaan dan skenario pembelajaran, yang dilakukan bersamaan dengan observasi terhadap dampak tindakan. c. Tahap Observasi Tahap ini dilakukan dengan mengamati pelaksanaan proses belajar mengajar terutama dalam pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe CIRC dan mengamati kegiatan siswa dalam proses belajar mengajar yang diamati langsung oleh peneliti dengan bantuan guru mitra. d. Tahap Refleksi Dalam tahap ini dilakukan analisis terhadap pelaksanaan kegiatan pembelajaran dan hasil belajar. Data yang sudah diperoleh selanjutnya digunakan untuk menjadi bahan refleksi bagi peneliti untuk memperbaiki proses pembelajaran siklus selanjutnya. 2. Rancangan Siklus II Berbagai tahap dan kegiatan pada siklus II pada dasarnya sama dengan siklus I, hanya saja tindakan yang dilakukan berbeda. Tindakan pada siklus II ini ditentukan berdasarkan hasil refleksi pelaksanaan siklus I. Pada siklus ini materi yang akan dipelajari adalah mengenai jurnal penutup. a. Tahap Perencanaan Kegiatan yang dilaksanakan pada tahap perencaan antara lain: 1) Peneliti melakukan analisis kurikulum untuk menentukan standar kompetensi dan kompetensi dasar yang akan disampaikan kepada siswa. 2) Membuat rancangan pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang mengarah pada pembelajaran kooperatif tipe CIRC dan membuat lembar observasi. 3) Menyusun skenario pembelajaran sebagai berikut: a) Guru menciptakan suasana kondusif kemudian menyampaikan tujuan pembelajaran dan pengetahuan awal mengenai jurnal penutup kepada siswa. b) Guru membagi materi jurnal penutup kepada kelompok-kelompok yang dibagi secara heterogen.
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
40 c) Siswa dalam setiap kelompok saling bekerja sama, saling membaca, saling memahami dan menemukan ide pokok dan memberikan tanggapan atau pemecahan soal yang ada dan ditulis pada lembar kertas. d) Setiap kelompok mempresentasikan hasil kerja kelompok, kemudian guru dan siswa membuat kesimpulan bersama. e) Menyusun instrumen untuk melakukan evaluasi berupa soal tes tertulis. b. Tahap Pelaksanaan Tahap pelaksanaan dilakukan dengan melaksanakan tahap perencanaan dan skenario pembelajaran, yang dilakukan bersamaan dengan observasi terhadap dampak tindakan. c. Tahap Observasi Tahap ini dilakukan dengan mengamati pelaksanaan proses belajar mengajar terutama dalam pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe CIRC dan mengamati kegiatan siswa dalam proses belajar mengajar yang diamati langsung oleh peneliti dengan bantuan guru mitra. b. Tahap Refleksi Dalam tahap ini dilakukan analisis terhadap pelaksanaan kegiatan pembelajaran dan hasil belajar. Data yang sudah diperoleh selanjutnya digunakan untuk menjadi bahan refleksi bagi peneliti untuk memperbaiki proses pembelajaran siklus selanjutnya. 3. Rancangan Siklus III Berbagai tahap dan kegiatan pada siklus III pada dasarnya sama dengan siklus I dan siklus II, hanya saja tindakan yang dilakukan berbeda. Tindakan pada siklus III ini ditentukan berdasarkan hasil refleksi pelaksanaan siklus I dan siklus II. Pada siklus ini materi yang akan dipelajari adalah mengenai jurnal pembalik. a. Tahap Perencanaan Kegiatan yang dilaksanakan pada tahap perencaan antara lain: 1) Peneliti melakukan analisis kurikulum untuk menentukan standar kompetensi dan kompetensi dasar yang akan disampaikan kepada siswa. 2) Membuat rancangan pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang mengarah pada pembelajaran kooperatif tipe CIRC dan membuat lembar observasi.
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
41 3) Menyusun skenario pembelajaran sebagai berikut: a) Guru menciptakan suasana kondusif kemudian menyampaikan tujuan pembelajaran dan pengetahuan awal mengenai jurnal pembalik kepada siswa. b) Guru membagi materi laporan keuangan kepada kelompok-kelompok yang dibagi secara heterogen. c) Siswa dalam setiap kelompok saling bekerja sama, saling membaca, saling memahami dan menemukan ide pokok dan memberikan tanggapan atau pemecahan soal yang ada dan ditulis pada lembar kertas. d) Setiap kelompok mempresentasikan hasil kerja kelompok, kemudian guru dan siswa membuat kesimpulan bersama. e) Menyusun instrumen untuk melakukan evaluasi berupa soal tes tertulis. b. Tahap Pelaksanaan Tahap pelaksanaan dilakukan dengan melaksanakan tahap perencanaan dan skenario pembelajaran, yang dilakukan bersamaan dengan observasi terhadap dampak tindakan. c. Tahap Observasi Tahap ini dilakukan dengan mengamati pelaksanaan proses belajar mengajar terutama dalam pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe CIRC dan mengamati kegiatan siswa dalam proses belajar mengajar yang diamati langsung oleh peneliti dengan bantuan guru mitra. c. Tahap Refleksi Dalam tahap ini dilakukan analisis terhadap pelaksanaan kegiatan pembelajaran dan hasil belajar. Data yang sudah diperoleh selanjutnya digunakan untuk menjadi bahan refleksi bagi peneliti untuk memperbaiki proses pembelajaran siklus selanjutnya.
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
42 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Lokasi Penelitian 1. Sejarah Singkat SMA Negeri 2 Sukoharjo SMA Negeri 2 Sukoharjo yang berlokasi di Jalan Raya Solo-Kartasura, Mendungan, Pabelan, Kartasura, Sukoharjo merupakan jelmaan dari SMA UNS Sebelas Maret Surakarta yang berubah status dari SMA Swasta menjadi SMA Negeri. Sejarah berdirinya SMA Negeri 2 Sukoharjo adalah sebagai berikut: Tahun 1967
:
Berdirilah SMA IKIP Negeri Surakarta bertempat di SMP 8 Surakarta yang diprakarsai oleh Bapak Drs. Sumantyo Martohadmodjo selaku Rektor IKIP Surakarta. Adapun Kepala Sekolah pada waktu itu adalah Bapak Drs. Jayeng Sugiyanto, kemudian dilanjutkan oleh Bapak Drs. Sasbani.
Tahun 1972
:
SMA IKIP yang berlokasi di SMP 8 pindah ke Kampus IKIP Mesen Jln. Urip Sumoharjo
Tahun 1976
:
SMA IKIP Surakarta berganti nama menjadi SMA UNS Sebelas Maret Surakarta dengan status swasta. Adapun Kepala Sekolah pada waktu itu adalah Bapak Drs. Suyono, kemudian dilanjutkan oleh Bapak Drs. Soenarjo Basuki.
Tahun 1982
:
Bulan April 1982, SMA UNS berpindah tempat dari Kampus UNS Mesen (dulu IKIP Mesen) ke Mendungan, Pabelan, Kartasura.
Tahun 1987
:
Dengan terbitnya Surat Keputusan Mendikbud RI nomor: 0887/O/1986 tanggal 22 Desember 1986 tentang Pembakuan dan Penegerian Sekolah Menengah Umum Tingkat Atas, maka pada tanggal 5 Maret 1987 SMA UNS diresmikan menjadi SMA Negeri 2 Sukoharjo oleh Bapak Drs. GBPH Poeger, kemudian
Kepala Sekolah dilanjutkan Ibu Dra.
Sridadi Murjadji (sejak 5 Maret 1987 s.d 15 Januari 1992).
41
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
43 Dengan demikian sejak 5 Maret 1987 SMA UNS Sebelas Maret Surakarta berubah status menjadi
SMA Negeri 2
Sukoharjo, yang kemudian Kepala Sekolah dilanjutkan oleh Bapak Moenawir, BA. Tahun 1997
:
Berdasarkan
Surat
Keputusan
Mendikbud
nomor:
035/O/1997 tanggal 7 Maret 1997 tentang perubahan Nomenklatur SMA menjadi SMU, serta Organisasi dan Tata Kerja SMU, maka SMA Negeri 2 Sukoharjo berganti nama menjadi SMU Negeri 2 Sukoharjo Tahun 2004
:
Berdasarkan Surat Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Sukoharjo nomor: 421.3.5/124 tanggal 4 Mei 2004 tentang perubahan Nomenklatur Sekolah, SMU Negeri 2 Sukoharjo berganti nama menjadi SMA Negeri 2 Sukoharjo
Berikut ini nama-nama pejabat Kepala Sekolah sejak berdirinya SMA UNS sampai sekarang yaitu SMA Negeri 2 Sukoharjo: 1.
Drs. Jayeng Sugiyanto
Th. 1967 1972
2.
Drs. Sasbani
Th. 1972 1976
3.
Drs. Suyono
Th. 1976 1979
4.
Drs. Soenarjo Basuki
Th. 1979 s.d 5 Maret1987
5.
Dra. Sridadi Murjadji
5 Maret 1987 s.d 16 Januari 1992
6.
Moenawir, BA
16 Januari 1992 s.d 28 April 1995
7.
Drs. Sukardi
28 April 1995 s.d 5 Mei 1996
8.
Drs. Samadi
5 Mei 1996 s.d 11 Februari 2002
9.
Drs. Soeparman
11 Februari 2002 s.d 10 April 2004
10. Drs. Djohar Arifin
10 April 2004 s.d 29 Mei 2006
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
44 11. Drs. Joko Sugiharto, MM
29 Mei 2006 s.d 14 Februairi 2011
12. Drs. Bambang Suryono, Dipl.Ed
14 Februari 2011 s.d sekarang
2. Keadaan Lingkungan Sekolah a. Lokasi SMA Negeri 2 Sukoharjo SMA Negeri 2 Sukoharjo berlokasi di Jalan Raya Sala-Kartasura, Mendungan, Pabelan, Kartasura Telp 0271-711615. b. Sarana dan Prasarana Ruang-ruang yang tersedia di SMA Negeri 2 Sukoharjo antara lain: 1) Ruang kepala sekolah
:1
13) Ruang gudang
:1
2) Ruang wakil kepala sekolah : 1
14) Ruang kantin
:2
3) Ruang tata usaha
:1
15) Ruang satpam
:1
4) Ruang kantor guru
:1
16) Kamar mandi (WC)
5) Ruang kelas
:22
Guru
:2
6) Ruang perpustakaan
:1
Murid
: 12
7) Ruang ibadah
:2
17) Lab. IPA
:1
8) Ruang aula
:1
18) Lab. Bahasa
:1
9) Ruang koperasi
:1
19) Lab. Komputer
:1
10) Ruang UKS
:1
20) Ruang multimedia
:1
11) Ruang OSIS
:1
21) Ruang kesenian
:1
12) Ruang BK
:1
c. Keadaan guru dan pegawai Jumlah guru yang mengajar yaitu 77 orang yang terdiri dari: 1) Guru Pegawai Negeri Sipil 62 orang 2) Guru Tidak Tetap 15 orang. Jumlah pegawai ada 21 orang, yang terdiri dari: 1) Pegawai Negeri Sipil 11 orang 2) Pegawai Tidak Tetap 10 orang
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
44 d. Kurikulum Kurikulum yang digunakan SMA Negeri 2 Sukoharjo Tahun Ajaran 2010/2011 adalah KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan) 2006 bagi kelas X, XI, dan XII. e. Struktur Organisasi Komite Sekolah
Kepala Sekolah Wakasek Kurikulum Wakasek Kesiswaan Wakasek Sarpras Wakasek Humas
Kepala Laboratorium
Kepala TU
Kepala Perpustakaan
Koordinator BK
Guru
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
45 3. Visi, Misi, Tujuan a. Visi Visi SMA Negeri 2 Sukoharjo adalah:
a) Di bidang akademis, bukan hanya keberhasilan mancapai Ujian Sekolah (US) dan nilai Ujian Nasional (UN), tetapi juga keberhasilan kecerdasan emosi dan kecerdasan spiritual sehingga menghasilkan manusia yang utuh. b) Di bidang sarana dan prasarana, mengembangkan secara integral berdasarkan acuan standar kualitas buku, ruang kelas, ruang praktek, laboratorium, perpustakaan, ruang administrasi, buku pelajaran, alat dan media pendidikan, pengadaan alat komunikasi penambahan perangkat komputer, faximili, dan internet. c) Dalam bidang tenaga kependidikan, mengembangkan tenaga kependidikan untuk meningkatkan kualifikasi kompetensi dan profesionalisme guru. d) Di bidang manajemen, diarahkan untuk lebih memberdayakan sekolah sebagai unit pelaksana terdepan dalam kegiatan belajar mengajar, lebih transparan sehingga dapat dipertanggungjawabkan di semua program kegiatan. e) Dalam bidang kehumasan, mengoptimalkan peran serta orang tua siswa dan masyarakat, merupakan manajemen berbasis sekolah. b. Misi Misi SMA Negeri 2 Sukoharjo adalah : a) Meningkatkan efektivitas PBM. b) Meningkatkan kualitas tenaga kependidikan. c) Melengkapi sarana dan prasarana sesuai potensi serta kemampuan sekolah. d) Meningkatkan hubungan kerja sama sekolah dengan masyarakat yang berlandaskan pada Keimanan dan Ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa untuk mewujudkan kecerdasan intelektual, emosi, spiritual dan ketrampilan.
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
46 c. Tujuan Tujuan Pendidikan di SMA N 2 Sukoharjo adalah: a) Meningkatkan keberhasilan mencapai nilai ujian Sekolah (US) dan nilai ujian nasional (UN). b) Meningkatkan jumlah lulusan yang melanjutkan ke peguruan tinggi minimal 50%. c) Pencapaian rata-rata nilai kepribadian siswa ( kelakuan, kerajinan, dan kerapian ) minimal B. d) Meningkatkan keberhasilan kecerdasan emosi dan kecerdasan spiritual sehingga menghasilkan manusia yang utuh. e) Peningkatan standar kualitas buku-buku pelajaran menghadapi kurikulum berbasis kompetensi. f) Peningkatan ruang kelas, ruang praktek, laboratorium, perpustakaan ruang administrasi untuk peningkatan KBM secara optimal. g) Peningkatan buku-buku bacaan, majalah, dan buku penunjang pembelajaran guru dan siswa di perpustakaan. h) Peningkatan alat dan media pendidikan, alat komunikasi penambahan perangkat komputer, faximili, dan internet. i) Pengembangan
tenaga
kependidikan
untuk
meningkatkan
kualifikasi
kompetensi dan profesionalisme guru. j) Meningkatkan peran serta orang tua siswa dan masyarakat dalam proses pendidikan. k) Meningkatkan manajemen pendidikan berbasis sekolah. l) Peningkatan kegiatan ekstra kurikuler siswa melalui kegiatan kepramukaan, PKS, OSIS, Palasmada, Komputer, Seni tari, Seni musik, dsb.
B. Identifikasi Masalah Pembelajaran Akuntansi Kelas XI IPS 4 di SMA Negeri 2 Sukoharjo Sebelum melaksanakan proses penelitian, terlebih dahulu peneliti melakukan kegiatan identifikasi masalah (observasi awal) dengan tujuan untuk mengetahui keadaan nyata yang ada di lapangan. Observasi awal dilakukan peneliti saat mengikuti
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
47 Program Pengalaman Lapangan (PPL) tahun 2010 di SMA Negeri 2 Sukoharjo. Hasil dari identifikasi masalah tersebut adalah sebagai berikut: 1. Ditinjau dari Segi Siswa a. Sarana dan prasarana pembelajaran kurang memadai. Hal ini dapat dilihat dari terbatasnya siswa yang mempunyai buku pendamping untuk mata pelajaran akuntansi. Pembelajaran akuntansi di SMA Negeri 2 Sukoharjo didukung dengan buku pendamping yang mana masing-masing siswa dapat membelinya melalui guru akuntansi yang bersangkutan. Namun, kenyataan yang terjadi adalah tidak semua siswa dapat membeli buku tersebut. Hal itu dikarenakan kurangnya kepedulian siswa akan buku pendamping untuk membantu mereka belajar akuntansi dan karena harga buku yang relatif mahal. Hal tersebut berdampak pada terhambatnya proses belajar siswa (baik di rumah maupun di sekolah). Jadi, pembelajaran hanya terpancang pada pembahasan materi di LKS yang sifatnya terbatas. b. Siswa kurang aktif dalam pembelajaran akuntansi. Siswa cenderung tidak menggunakan kesempatan untuk bertanya tentang kesulitan yang mereka hadapi. Siswa merasa malu untuk mengungkapkan pendapatnya jika diadakan tanya jawab. Mereka memilih diam tidak bertanya meskipun sebenarnya mereka belum paham tentang materi yang sedang dibahas. Sebagian siswa juga masih malu untuk maju ke depan jika diminta guru untuk menjelaskan kembali apa yang mereka terima setelah mendengarkan penjelasan guru. Siswa cenderung bermasalah dalam mengungkapkan ide, gagasan dan kreatifitas. c. Siswa kurang antusias dan kurang berminat terhadap pelajaran akuntansi. Kejenuhan siswa terhadap pelajaran akuntansi salah satunya disebabkan karena penggunaan metode ceramah yang terus-menerus dilakukan oleh guru, siswa hanya mendengarkan dan mencatat apa yang djelaskan guru serta mengerjakan apa yang diperintah guru, sehingga siswa menjadi bosan dan mengabaikan mata pelajaran akuntansi. Akibatnya, siswa mengalami kesulitan dalam menyelesaikan tugas yang diberikan guru, karena selain pemahaman
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
48 siswa kurang, pelajaran akuntansi melibatkan perhitungan dan berkaitan dengan kejadian sehari-hari. Hal tersebut dapat diatasi apabila siswa dilibatkan secara aktif mengungkapkan pendapatnya tentang materi yang sedang dibahas dan bertanya disaat mereka mengalami kesulitan. 2. Ditinjau dari Segi Guru a. Guru menguasai kelas dan suasana kelas tenang, namun guru merasa kesulitan dalam menerapkan model pembelajaran yang tepat untuk meningkatkan minat dan pemahaman siswa terhadap mata pelajaran akuntansi. Pada saat proses pembelajaran berlangsung, siswa menunjukkan sikap yang kurang berminat dan kurang antusias terhadap mata pelajaran akuntansi. Siswa terlihat bosan dan jenuh terhadap pelajaran akuntansi dan kurang memperhatikan pelajaran dengan seksama. Guru sudah mencoba membangkitkan minat siswa dengan memberi pendekatan secara langsung dan dengan memberi motivasi serta menegur siswa yang tidak memeperhatikan pelajaran. Namun, cara ini belum mampu membangkitkan minat dan semangat siswa dalam pembelajaran. b. Hasil belajar yang tercermin dari prestasi siswa belum menunjukkan hasil yang maksimal. Berdasarkan survey awal yang dilakukan peneliti, terdapat 16 siswa dari 40 siswa kelas XI IPS 4 yang belum memenuhi standar nilai KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) mata pelajaran akuntansi untuk perusahaan jasa yaitu 65. Hasil ulangan terakhir yaitu materi kertas kerja, nilai terendah yang diperoleh siswa kelas XI IPS 4 adalah 63 sedangkan nilai tertinggi adalah 87. Untuk tugas-tugas yang diberikan guru, mayoritas siswa masih mengerjakan di kelas sebelum pelajaran dimulai. Ini menunjukkan rendahnya keaktifan siswa dan tanggung jawab siswa dalam mengikuti pelajaran akuntansi.
C. Deskripsi Hasil Penelitian Proses penelitian ini dilakukan dalam dua siklus yang masing-masing siklus terdiri dari empat tahapan, yaitu: (1) Perencanaan tindakan, (2) Pelaksanaan tindakan, (3) Observasi dan interpretasi, dan (4) Refleksi.
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
49 1. Siklus I Penerapan pembelajaran pada siklus pertama melalui pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif tipe CIRC (Cooperative Integrated Reading and Composition) adalah: a. Perencanaan Tindakan Kegiatan perencaan tindakan pertama dilaksanakan pada hari Rabu, 2 Maret 2011 di ruang guru SMA Negeri 2 Sukoharjo. Guru bersama peneliti mendiskusikan rancangan tindakan yang akan dilakukan dalam penelitian ini. Peneliti mengungkapkan bahwa terdapat permasalahan dalam pembelajaran akuntansi, yaitu siswa kurang aktif dalam mengikuti pembelajaran akuntansi, siswa kurang berminat dalam mengikuti pembelajaran akuntansi dan hasil belajar akuntansi yang belum maksimal. Kemudian disepakati bahwa pelaksanaan tahap siklus pertama akan dilaksanakan selama tiga kali pertemuan, yaitu pada hari Rabu 9 Maret, Senin 28 Maret dan Rabu 30 Maret 2011. Tahap perencanaan tindakan pada siklus pertama meliputi kegiatan sebagai berikut: 1) Peneliti bersama guru mendiskusikan skenario pembelajaran akuntansi pada kompetensi dasar menyusun laporan keuangan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe CIRC, dengan skenario pembelajaran sebagai berikut: a) Pertemuan pertama (Rabu, 9 Maret 2011) (1) Guru membuka pelajaran dengan memberi salam, menanyakan kabar dan memeriksa kehadiran siswa. (2) Guru menciptakan suasana yang kondusif untuk membangkitkan minat siswa. (3) Guru menjelaskan tujuan pembelajaran yang akan dicapai. (4) Guru melakukan apersepsi mengenai laporan keuangan. (5) Guru menjelaskan garis besar mengenai materi laporan keuangan. (6) Guru menginformasikan langkah pembelajaran kooperatif tipe CIRC.
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
50 (7) Guru membagi siswa dalam kelompok kooperatif yang terdiri dari 5 siswa. (8) Guru memberikan bahan atau bacaan atau materi diskusi pada setiap kelompok. (9) Guru memberikan kesempatan bagi siswa untuk berdiskusi, saling memahami isi bacaan, saling menafsirkan dan memberi tanggapan terhadap permasalahan yang ada. (10) Guru mempersilakan setiap kelompok untuk mempresentasikan hasil diskusinya. (11) Guru dan siswa bersama-sama membuat kesimpulan dari materi yang dipelajari, memberi tugas rumah dan menutup pelajaran. b) Pertemuan kedua (Senin, 28 Maret 2011) (1) Guru membuka pelajaran dan memeriksa kehadiran siswa. (2) Guru mengulas materi yang dipelajari pada pertemuan sebelumnya. (3) Guru menyampaikan rencana kegiatan pada pertemuan itu, yaitu melanjutkan diskusi dan membahas tugas rumah. (4) Guru memberi kesempatan pada siswa untuk menyanggah atau bertanya mengenai jawaban diskusi ataupun jawaban tugas rumah. (5) Guru dan siswa secara bersama-sama membuat kesimpulan dari materi yang dipelajari pada pertemuan itu dan menutup pelajaran. c) Pertemuan ketiga (Rabu, 30 Maret 2011) (1) Guru membuka pelajaran dan memeriksa kehadiran siswa. (2) Guru menciptakan suasana yang kondusif. (3) Meminta siswa duduk pada posisi yang benar dan tertib untuk mempersiapkan diri dalam mengerjakan tes evaluasi. (4) Guru membagi soal tes evaluasi pada siswa dan meminta siswa untuk mengerjakan dengan tertib dan tidak saling bekarja sama. (5) Guru mengawasi saat proses pengerjaan tes supaya hasil pekerjaan siswa merupakan hasil kemampuannya sendiri. Setelah selesai jawaban dikumpulkan oleh guru sesuai dengan kode soal.
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
51 2) Guru dan peneliti menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) untuk materi laporan keuangan dengna model pembelajaran tipe CIRC. 3) Guru dan peneliti menyusun instrumen penelitian berupa tes dan non tes. Insterumen tes berasal dari hasil tes evaluasi akhir siswa, sedangkan instrumen non tes berasal dari pedoman observasi yang dilakukan peneliti dengan mengamati kondisi siswa selama pelaksanaan siklus I. b. Pelaksanaan Tindakan Pelaksanaan tindakan I dilaksanakan selama tiga kali pertemuan seperti yang telah direncanakan, yaitu pada hari Senin dan Rabu masing-masing tanggal 9, 28, dan 30 Maret 2011 di ruang kelas XI IPS 4. Pertemuan dilaksanakan 4 x 45 menit sesuai dengan skenario pembelajaran dan RPP yang telah dibuat. Materi pada pelaksanaan tindakan I ini adalah laporan keuangan. Pertemuan pertama digunakan peneliti untuk mempresentasikan materi secara garis besar, melakukan diskusi kelompok dan presentasi dari masing-masing kelompok. Pada pertemuan kedua digunakan peneliti untuk membahas tugas rumah yang diberikan pada pertemuan pertama. Pertemuan ketiga digunakan peneliti untuk mengadakan evaluasi untuk mengetahui pencapaian belajar siswa selama mengikuti diskusi kelompoknya. Urutan pelaksanaan tindakan tersebut adalah sebagai berikut: 1) Pertemuan pertama (Rabu, 9 Maret 2011) a) Membuka pelajaran dengan salam, memeriksa kehadiran siswa. Ada tiga siswa yang tidak hadir di kelas pada pertemuan ini, yaitu Alison Aris KD tanpa keterangan, Poppy Agustina dengan keterangan sakit, dan Yulianingrum dengan keterangan sakit. Kemudian guru memperkenalkan peneliti serat tujuannya mengadakan penelitian. Peneliti bertindak sebagai guru selama penelitian berlangsung. b) Guru, peneliti dan siswa merencakan prosedur pembelajaran yang akan dilakukan. Guru dan peneliti menjelaskan bahwa pembelajaran kali ini menggunakan model pembelajaran yang berbeda dengan biasanya yakni model pembelajaran kooperatif tipe CIRC. Selanjutnya guru
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
52 bersama peneliti menginformasikan bagaimana langkah-langkah pembelajaran yang akan dilakukan. c) Guru memotivasi siswa sebelum memulai pelajaran dengan memberi apersepsi mengenai laporan keuangan. Peneliti menunjuk beberapa siswa, ada empat siswa yang dapat menjawab pertanyaan dengan benar, yaitu Ganis Pratiwi, Deviandra, M. Auliya dan Ghufron Taufik Ismail. d) Guru menjelaskan secara garis besar materi yang akan dipelajari, yaitu laporan keuangan. e) Guru membagi siswa ke dalam kelompok-kelompok kooperatif secara heterogen dan peneliti membagikan bahan untuk pelaksaan diskusi. f) Guru dan peneliti mengajak siswa untuk melakukan kegiatan diskusi kelompok mengenai menyusun laporan keuangan. Karena materi ini lingkupnya kecil maka ada beberapa kelompok yang melakukan diskusi dengan materi yang sama. g) Guru berkeliling untuk mengecek kegiatan setiap kelompok yang mungkin mengalami kesulitan, karena dalam hal ini guru hanya bertindak sebagai fasilitator saja. Pada kegiatan ini siswa terlihat cukup aktif, ada yang mengutarakan pendapatnya, mencari informasi di buku dan menuliskan hasil diskusi. Tapi masih ada beberapa siswa yang sibuk bergurau sendiri dan tidak ikut kegiatan diskusi. h) Guru mengawasi jalannya diskusi dengan baik dan memberikan penilaian proses sesuai dengan instrumen-instrumen keaktifan saat diskusi dalam kelompok kooperatif. i) Kegiatan presentasi dari hasil diskusi dimulai. Kesempatan pertama langsung digunakan kelompok III. Deviandra sebagai wakil dari kelompok III mempresentasikan hasil diskusi kelompok mereka mengenai laporan laba rugi bentuk single step. Pada sesi tanya jawab, ada seorang siswa yang bertanya yaitu: Ganis Pratiwi meminta untuk dijelaskan lagi mengenai hasil diskusi kelompok III.
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
53 j) Selanjutnya giliran kelompok VIII yang presentasi, materi yang disampaikan mengenai laporan laba rugi bentuk multiple step. Yang mewakili kelompok VIII presentasi adalah Kholis Sulung P. Ada dua siswa yang bertanya pada kelompok VIII yaitu: Dewi Marheningsih dan Januar Eka Putra. Dewi bertanya apakah perbedaan antara beban dan pendapatan operasional dan non operasional sedangkan Januar bertanya garis besar laporan laba rugi bentuk multiple step. Yang menjawab adalah Aris Febrian dan Dwi Sasmito. k) Kelompok IV presentasi, yang mewakili adalah Ganis Pratiwi mengenai laporan perubahan ekuitas. Dini Prihatiningtyas bertanya bagaimana penyusunan laporan perubahan ekuitas jika perusahaan mangalami kerugian. Yang menjawab adalah Metta Restari. l) Setelah semua materi diskusi dipresentasikan, guru dan siswa secara bersama-sama membuat kesimpulan tentang hasil diskusi pada hari ini dan memberikan tugas rumah dan dibahas pada pertemuan selanjutnya. m) Guru menutup pelajaran, dan memberikan tugas rumah. 2) Pertemuan kedua (Senin, 28 Maret 2011) a. Membuka pelajaran dan memeriksa kehadiran siswa. Ada dua siswa yang tidak hadir yaitu Poppy Agustina dan Yusuf Adi S, keduanya tidak hadir tanpa keterangan. b. Mengulas materi sebelumnya dan menjelaskan tujuan pembelajaran hari ini, yaitu melanjutkan presentasi dan membahas tugas rumah. c. Presentasi terakhir yaitu mengenai neraca dipresentasikan oleh kelompok VI, yang mewakili adalah Sri Rahayu. Ada dua siswa yang tanya apakah jumlah antara aktiva dan pasiva harus seimbang dan bagaimana
perbedaan antara neraca bentuk stafel dan bentuk skontro. Yang menjawab pertanyaan tersebut adalah Fauziah dan Risky Puji. d. Presentasi berjalan dengan baik dan selanjutnya adalah membahas tugas rumah. Yang menuliskan hasil tugas rumah di depan adalah
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
54 Diyan Isti mengenai laporan laba rugi, Alison mengenai laporan perubahan ekuitas dan Dewi Marheningsih mengenai neraca. Ada lima siswa yang bertanya mengenai jawaban yang sudah ada, siswa yang bertanya adalah Kholis Sulung, Riky Wahyu M. Auliya, Ati Nur Azizah dan Sri Sulistyaningsih. Semua pertanyaan dapat di jawab oleh Diyan, Alison dan Dewi. e. Guru dan siswa menyimpulkan kegiatan pembelajaran serta menginformasikan bahwa pertemuan selanjutnya akan diadakan tes evaluasi kemudian menutup pelajaran dengan salam. 3) Pertemuan ketiga (Rabu, 30 Maret 2011) a) Membuka pelajaran dengan salam dan memeriksa kehadiran siswa. Semua siswa hadir pada pertemuan hari ini. b) Guru meminta siswa untuk mempersiapkan diri mengerjakan tes evaluasi dan siswa duduk di tempatnya masing-masing dengan tertib dan rapi. Guru membagikan soal tes, siswa yang duduk di sebelah kanan mendapat soal dengan kode A, sedangkan siswa yang duduk di sebalah kiri mendapat soal dengan kode B. Mengawasi jalannya tes dan meminta siswa untuk mengerjakan tes secara mandiri, tidak saling bekerja sama. Waktu yang ditentukan untuk mengerjakan tes tersebut adalah 45 menit. c) Setelah waktu tes habis, guru mengumpulkan lembar siswa saat itu juga. d) Guru menutup pelajaran dengan salam. c. Observasi dan Interpretasi Peneliti
mengamati
proses
pembelajaran
akuntansi
dengan
menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe CIRC di kelas XI IPS 4. Pada pertemuan pertama yaitu hari Rabu, 9 Maret 2011, guru menyampaikan apersepsi laporan keuangan, menjelaskan pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe CIRC, pelaksanaan pembelajaran dengan model kooperatif tipe CIRC, presentasi hasil diskusi. Pada pertemuan kedua yaitu pada hari Senin, 28 Maret 2011 melanjutkan
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
55 presentasi hasil diskusi dan membahas tugas rumah. Pertemuan yang ketiga yaitu pada hari Rabu, 30 Maret 2011 digunakan untuk tes evaluasi siklus I agar hasil belajar pada siklus I dapat segera diketahui. Berdasarkan hasil pengamatan proses pembelajaran akuntansi materi laporan keuangan pada siklus I diperoleh gambaran mengenai hasil selama pelaksanaan proses pembelajaran, yaitu sebagai berikut: Tabel 3. Proses dan Hasil Belajar Siklus I
Aspek yang Diukur
Indikator
Jumlah
Keberhasilan
Siswa
Presentase
Mengajukan pertanyaan atau ide dalam diskusi Menjawab pertanyaan dalam diskusi
70%
20
50%
70%
23
57,5%
70%
25
62,5%
Kemandirian dalam mengerjakan soal evaluasi
Berdasarkan tabel diatas, dapat diketahui bahwa: 1) Keaktifan siswa dalam mengajukan pertanyaan atau ide dalam diskusi pada siklus I yaitu: sebanyak 20 siswa yang aktif dengan presentase 50% dan 20 siswa yang lain dengan presentase 50% masih belum aktif dalam mengajukan pertanyaan atau ide dalam diskusi. 2) Keaktifan siswa dalam menjawab pertanyaan dalam diskusi pada siklus I dijelaskan sebagai berikut: siswa yang aktif dalam menjawab pertanyaan dalam diskusi adalah 23 siswa atau sebesar 57,5%, dan sisanya sebanyak 17 siswa atau sebesar 42,5% belum aktif dalam menjawab pertanyaan dalam diskusi. 3) Kemandirian siswa dalam mengerjakan soal evaluasi pada siklus I adalah: sebanyak 25 siswa atau sebesar 62,5% sudah mengerjakan soal evaluasi
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
56 secara mandiri dan 15 siswa yang lain atau sebesar 37,5% belum mengerjakan soal evalusi secara mandiri. Berdasarkan evaluasi pada siklus I, ketuntasan hasil belajar (Kriteria Ketuntasan Minimal adalah 65) yang tercapai pada siklus I sebanyak 29 siswa dengan presentase 72,5% dan nilai rata-rata kelas yang dicapai sebesar 76,4. Ketuntasan hasil belajar siswa tersebut dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 4. Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Siklus I Indikator Keberhasilan (80%) Kriteria
Ketuntasan Hasil Belajar Jumlah Siswa
Presentase
Tuntas
29 siswa
72,5%
Tidak Tuntas
11 siswa
27,5%
Jumlah
40 siswa
100%
Hasil capaian proses dan hasil belajar siswa untuk pelajaran akuntansi tersebut juga dapat dilihat pada grafik berikut:
Gambar 9. Profil Capaian Keaktifan Siklus I
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
57 Ketuntasan hasil belajar siswa juga dapat dilihat pada grafik berikut ini:
Gambar 10. Profil Ketuntasan Belajar Siklus I d. Analisis dan Refleksi Berdasarkan hasil observasi dan intrepretasi tindakan pada siklus I, peneliti melakukan analisis sebagai berikut: 1) Beberapa kelemahan dari sisi guru dalam siklus I ini adalah: a) Guru kurang jelas dalam menyampaikan penjelasan mengenai pembelajaran kooperatif tipe CIRC sehingga kebanyakan siswa masih merasa bingung dalam menerapkannya. b) Saat diskusi, guru lebih memperhatikan siswa yang bertanya dan kurang memberi motivasi terhadap siswa yang kurang aktif. c) Pada saat pelaksanaan evaluasi, guru cenderung berada di bagian depan, sehingga siswa yang duduk di bagian belakang kurang sportif dalam mengerjakan evaluasi. 2) Bebarapa kelemahan dari sisi siswa antara lain sebagai berikut: a) Ada siswa cenderung acuh terhadap metode pembelajaran baru yang diterapkan guru. b) Siswa yang tidak memperhatikan malah mengganggu teman-temannya dan bergurau sendiri.
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
58 c) Kurangnya interaksi dalam anggota kelompok, sehingga ada siswa yang aktif dan ada siswa yang pasif. d) Siswa masih belum berani mengungkapkan pendapatnya di depan guru. e) Dari segi nilai yang diperoleh siswa, nilai tertinggi adalah 100 nilai terendah adalah 55 dan nilai rata-rata kelas yaitu 76,4. Siswa yang sudah mencapai standar nilai 65 ke atas sebanyak 29 siswa atau sebesar 72,5% siswa tersebut dapat dinyatakan sudah mencapai ketuntasan hasil belajar. Tapi, hasil tersebut belum dapat mencapai target yang ditetapkan yaitu 80% sehingga diperlukan perbaikan pada siklus berikutnya. Berdasarkan observasi dan analisis diatas, maka tindakan refleksi yang dapat dilakukan adalah: 1) Guru lebih banyak melakukan pendekatan, selain sebagai fasilitator, guru harus memotivasi kepada seluruh siswa dalam pembelajaran agar siswa dapat bekerja sama dan kompak dalam kegiatan kelompoknya. 2) Guru lebih kreatif dalam menciptakan suasana pembelajaran yang kondusif sehingga siswa memiliki motivasi belajar yang tinggi. 2. Siklus II Penerapan pembelajaran akuntansi pada siklus II melalui pembelajaran kooperatif tipe CIRC adalah sebagai berikut: a. Perencanaan Tindakan Kegiatan perencanaan tindakan kedua dilaksanakan pada hari Rabu, 30 Maret 2011 di ruang guru SMA Negeri 2 Sukoharjo. Guru dan peneliti mendiskusikan rancangan tindakan yang akan dilakukan pada siklus II ini. Peneliti mengungkapkan hasil analisis dan refleksi dari siklus I, kemudian disepakati bahwa pelaksanaan pada siklus II diadakan selama dua kali pertemuan, yaitu pada hari Rabu 6 April 2011 dan hari Senin 11 April 2011. Tahap perencanaan tindakan pada siklus kedua adalah sebagai berikut: 1) Peneliti bersama guru mendiskusikan skenario pembelajaran akuntansi untuk kompetensi dasar menyusun jurnal penutup menggunakan model
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
59 pembelajaran kooperatif tipe CIRC, dengan skenario pembelajaran sebagai berikut: a) Pertemuan Pertama (Rabu, 6 April 2011) (1) Guru membuka pelajaran dengan mengucap salam dan memeriksa kehadiran siswa. (2) Guru
menciptakan
suasana
kelas
yang
kondusif
untuk
membangkitkan minat siswa. (3) Guru menjelaskan tujuan pembelajaran yang akan dicapai. (4) Guru melakukan apersepsi mengenai materi jurnal penutup dan menjelaskan garis besar jurnal penutup. (5) Mengulang menjelaskan model pembelajaran kooperatif tipe CIRC agar siswa lebih mudah dalam menerapkannya. (6) Guru membagi siswa ke dalam kelompok seperti pada pembagian kelompok siklus I. (7) Guru memberikan bahan atau bacaan atau materi diskusi pada setiap kelompok. (8) Guru memberikan kesempatan bagi siswa untuk berdiskusi, saling memahami isi bacaan, saling menafsirkan dan memberi tanggapan terhadap permasalahan yang ada. (9) Guru dan siswa secara bersama-sama menyimpulkan pembelajaran saat itu dan memberi kesempatan untuk bertanya. (10)
Guru menutup pelajaran dengan salam.
b) Pertemuan Kedua (Senin, 11 April 2011) (1) Guru membuka pelajaran dan memeriksa kehadiran siswa. (2) Guru menciptakan suasana yang kondusif. (3) Meminta siswa duduk pada posisi yang benar dan tertib untuk mempersiapkan diri dalam mengerjakan tes evaluasi. (4) Guru membagi soal tes evaluasi pada siswa dan meminta siswa untuk mengerjakan dengan tertib dan tidak saling bekarja sama.
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
60 (5) Guru mengawasi saat proses pengerjaan tes supaya hasil pekerjaan siswa merupakan hasil kemampuannya sendiri. Setelah selesai jawaban dikumpulkan oleh guru sesuai dengan kode soal. 2) Guru dan peneliti menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) untuk materi jurnal penutup dengan model pembelajaran kooperatif tipe CIRC. 3) Guru dan peneliti menyusun instrumen penelitian berupa tes dan non tes. Insterumen tes berasal dari hasil tes evaluasi akhir siswa, untuk instrumen non tes berasal dari pedoman observasi yang dilakukan peneliti dengan mengamati kondisi siswa selama pelaksanaan siklus II. b. Pelaksanaan Tindakan Pelaksanaan tindakan pada siklus II dilaksanakan selama dua kali pertemuan seperti yang telah direncanakan, yaitu pada hari Senin dan Rabu masing-masing tanggal 6 dan 11 April 2011 di ruang kelas XI IPS 4. Pertemuan dilaksanakan 3 x 45 menit sesuai dengan skenario pembelajaran dan RPP yang telah dibuat. Pelaksanaan tindakan kedua hampir sama dengan pelaksanaan tindakan pertama, hanya pada pelaksanaan tindakan kedua ini terdapat penguatan yang masih diperlukan dari tindakan pertama. Materi yang disampaikan pada pelaksanaan tindakan kedua juga berbeda dengan pelaksanaan tindakan pertama. Materi pada pelaksanaan tindakan II ini adalah jurnal penutup. Pertemuan pertama digunakan guru untuk menjelaskan secara garis besar jurnal penutup, melakukan diskusi kelompok serta presentasi hasil diskusi. Pada pertemuan kedua digunakan untuk mengadakan tes evaluasi siklus kedua. Urutan pelaksanaan tindakan tersebut adalah sebagai berikut: 1) Pertemuan pertama (Rabu, 6 April 2011) a) Guru mengawali pembelajaran dengan mengucap salam kemudian memeriksa kehadiran siswa, dan ternyata semua siswa masuk. b) Guru mengulang menjelaskan tentang model pembelajaran kooperatif tipe CIRC dan memotivasi siswa dengan memberi apersepsi mengenai
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
61 jurnal penutup. Selanjutnya guru meminta siswa untuk duduk secara berkelompok seperti pada siklus I. c) Guru menjelaskan garis besar mengenai materi yang akan dipelajari dan membagi bahan diskusi. d) Guru berkeliling untuk mengecek kegiatan kelompok yang mungkin mengalami kesulitan. Pada kegiatan diskusi kali ini, siswa terlihat lebih aktif dibandingkan dengan diskusi pada siklus I. e) Guru mengawasi jalannya kegiatan diskusi dan memberi penilaian sesuai dengan instrumen-instrumen keaktifan diskusi dalam kelompok kooperatif. f) Setelah kegiatan diskusi selesai, dilanjutkan dengan presentasi kelompok. Kesempatan pertama digunakan kelompok V untuk presentasi mengenai menutup akun pendapatan, yang mewakili adalah Dewi Marheningsih. Ada seorang siswa yang bertanya, yaitu Nuryl Hidayati, bertanya mengenai jika terdapat lebih dari satu pendapatan apakah semua langsung ditutup atau satu persatu. Yang menjawab
g) Selanjutnya kelompok yang presentasi adalah kelompok IV yaitu Ganis Pratiwi mengenai menutup akun beban. Riky Wahyu bertanya, angka yang tercantum dalam ikhtisar laba rugi untuk menutup beban berasal darimana. Dan dijawab oleh Ganis Pratiwi. h) Untuk presentasi mengenai munutup akun laba atau rugi adalah kelompok III yang diwakili oleh Herdy Setyawan. Ada dua siswa yang bertanya yaitu Sri Nafisah dan Muhammad Ansori. Sri Nafisah bertanya mengenai angka digunakan untuk menutup akun laba rugi berasal darimana, sedangkan Muhammad Ansori bertanya apakah penutupan akun laba atau rugi akan sama jika perusahaan mengalami kerugian. Yang menjawab pertanyaan tersebut adalah Diyan dan Nabella.
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
62 i) Presentasi terakhir yaitu mengenai penutupan akun prive diwakili oleh Kholis Sulung P dari kelompok VIII. Tidak ada siswa yang bertanya pada presentasi terakhir ini. j) Setelah semua materi dipresentasikan, guru dan siswa secara bersamasama menyimpulkan materi yang sudah dipelajari dan guru memberikan kesempatan apabila ada yang belum dipahami siswa. k) Guru menutup pelajaran dan mengingatkan bahwa pertemuan selanjutnya akan diadakan tes evaluasi. 2) Pertemuan Kedua (Senin, 11 April 2011) a) Guru membuka pelajaran dengan salam dan memeriksa kehadiran siswa. Semua siswa hadir pada pertemuan hari ini. b) Guru meminta siswa untuk mempersiapkan diri mengerjakan soal tes. c) Guru membagi soal tes d) Guru mengawasi jalannya tes dan meminta siswa untuk mengerjakan secara mandiri. e) Setelah waktu tes habis, guru mengumpulkan lembar siswa saat itu juga. f) Guru menutup pelajaran dengan salam. c. Observasi dan Interpretasi Peneliti mengamati pelaksanaan proses pembelajaran akuntansi dengan model pembelajaran kooperatif tipe CIRC di kelas XI IPS 4. Pada pertemuan pertama, yaitu hari Rabu 6 April 2011, guru menjelaskan pelaksanaan pembelajaran kooperatif tipe CIRC dan memberi apersepsi mengenai jurnal pentutup, pelaksanaan diskusi kelompok dan presentasi kelompok. Pertemuan kedua yaitu pada hari Senin, 11 April 2011 digunakan untuk tes evaluasi siklus II. Berdasarkan hasil observasi terhadap proses pembelajaran akuntansi, diperoleh informasi mengenai aktivitas siswa dan hasil belajar selama kegiatan belajar mengajar berlangsung, yaitu sebagai berikut:
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
63 Tabel 5. Proses dan Hasil Belajar Siklus II
Aspek yang Diukur
Indikator
Jumlah
Keberhasilan
Siswa
Mengajukan pertanyaan atau ide dalam diskusi Menjawab pertanyaan dalam diskusi Kemandirian dalam mengerjakan soal evaluasi
Presentase
70%
31
77,5%
70%
32
80%
70%
29
72,5%
Berdasarkan tabel diatas, dapat diketahui bahwa: 1) Keaktifan siswa dalam mengajukan pertanyaan atau ide dalam diskusi pada siklus II dapat dijelaskan sebagai berikut: siswa yang aktif mengajukan pertanyaan atau ide sebanyak 31 siswa atau sebesar
77,5% sisanya
sebanyak 9 siswa atau sebesar 22,5% tidak menunjukkan keaktifan dalam mengajukan pertanyaan atau ide dalam diskusi. 2) Keaktifan dalam menjawab pertanyaan dalam diskusi pada siklus II adalah: 32 siswa atau 80% aktif dalam menjawab pertanyaan pada saat diskusi, dan sisanya sebanyak 8 siswa atau sebesar 20% belum bisa menjawab pertanyaan dalam pelaksanaan diskusi. 3) Kemandirian siswa dalam mengerjakan soal evaluasi pada siklus II ini adalah sebagai berikut: sebanyak 29 siswa atau sebesar 72,5% telah mengerjakan soal evaluasi secara mandiri, dan 11 siswa yang lain atau sebesar 27,5% belum mengerjakan soal evalusi secara mandiri. Berdasarkan nilai evaluasi siklus II, ketuntasan hasil belajar yang dicapai pada siklus II adalah: sebanyak 37 siswa dengan presentase 92,5% dan nilai rata-rata kelas yang dicapai sebesar 87,375. Ketuntasan hasil belajar tersebut dapat dilihat pada tabel berikut:
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
64 Tabel 6. Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Siklus II Indikator Keberhasilan (80%) Kriteria
Ketuntasan Hasil Belajar Jumlah Siswa
Presentase
Tuntas
37 siswa
92,5%
Tidak Tuntas
3 siswa
7,5%
Jumlah
40 siswa
100%
Hasil capaian proses dan hasil belajar siswa untuk pelajaran akuntansi tersebut juga dapat dilihat pada grafik berikut:
Gambar 11. Profil Capaian Keaktifan Siklus II
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
65 Ketuntasan hasil belajar juga dapat dilihat pada grafik berikut:
Gambar 12. Profil Ketuntasan Belajar Siswa Siklus II d. Analisis dan Refleksi Berdasarkan hasil observasi dan interpretasi tindakan pada siklus II, peneliti melakukan analisis sebagai berikut: 1) Guru sudah dapat membangkitkan semangat dan memotivasi siswa untuk lebih memperhatikan penjelasan guru saat kegiatan belajar mengajar. 2) Guru sudah dapat menempatkan diri saat pelaksanaan evaluasi, tidak hanya di depan kelas tetapi berkeliling kelas untuk mengawasi jalannya pelaksanaan evaluasi. Hal ini bertujuan agar siswa bekerja mandiri dan tidak berbuat curang. 3) Pelaksanaan diskusi mengalami peningkatan. Siswa lebih aktif dan lebih bersemangat dalam kegiatan diskusi sehingga kelas nampak lebih hidup. 4) Dari segi nilai yang diperoleh siswa, nilai tertinggi adalah 97, nilai terendah adalah 58 dan nilai rata-rata kelas yaitu 87,375. Siswa yang sudah mencapai standar nilai 65 ke atas sebanyak 37 siswa (92,5% dari 40 siswa) dan siswa tersebut dapat dinyatakan sudah mencapai ketuntasan hasil belajar. Jumlah tersebut sudah dapat menunjukkan peningkatan bila dibandingkan sebelumnya, dengan nilai rata-rata kelas yaitu 76,4 dan hanya dicapai 29 siswa (72,5% dari 40 siswa). Nilai ini tersebut sudah
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
66 diatas nilai standar KKM. Sehingga dianggap pembelajaran sudah mencapai titik ketuntasan dan terbukti bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif tipe CIRC dapat meningkatkan penguasaan konsep siswa, meskipun belum 100% siswa dinyatakan tuntas belajar. Berdasarkan hasil observasi dan analisis
tersebut, maka peneliti
melakukan refleksi tindakan sebagai berikut: 1) Guru lebih kreatif dalam menciptakan suasana belajar yang kondusif sehingga siswa memiliki motivasi dan semangat belajar yang tinggi. 2) Guru lebih inovatif dalam menggunakan model pembelajaran saat mengajar, sehingga siswa lebih bersemangat dalam mengikuti pembalajaran. 3) Guru masih harus melakukan pendekatan terhadap siswa, sehingga siswa yang mengalami kesulitan akan mudah teratasi.
D. Pembahasan Berdasarkan hasil pelaksanaan tindakan pada siklus I dan II dapat dinyatakan bahwa terjadi peningkatan hasil
belajar akuntansi melalui penggunaan model
pembelajaran kooperatif tipe CIRC (Cooperative Integrated Reading and Composition). Hal tersebut dapat dilihat dari tabel sebagai berikut: Tabel 7. Hasil Penelitian Siklus I dan II
Aspek yang Diukur
Mengajukan pertanyaan atau ide dalam diskusi Menjawab
pertanyaan
dalam diskusi
Indikator Keberhasilan
Siklus I Jumlah Siswa
Presentase
Siklus II Jumlah Siswa
Presentase
70%
20
50%
31
77,5%
70%
23
57,5%
32
80%
70%
25
62,5%
29
72,5%
Kemandirian dalam mengerjakan evaluasi
soal
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
67 Berdasarkan evaluasi pada siklus I, ketuntasan hasil belajar (KKM) adalah 65 yang tercapai pada siklus I sebanyak 29 siswa dengan presentase 72,5% dan nilai rata-rata kelas yang dicapai sebesar 76,4. Untuk siklus II, ketuntasan hasil belajar yang tercapai sebanyak 37 siswa dengan presentase 92,5% dan nilai rata-rata yang tercapai sebesar 87,375%. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 8. Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Siklus I dan II Indikator Keberhasilan Kriteria
Siklus I
Siklus II
Jumlah Siswa
Presentase
Jumlah Siswa
Presentase
Tuntas
29 siswa
72,5%
37 siswa
92,5%
Tidak Tuntas
11 siswa
27,5%
3 siswa
7,5%
Jumlah
40 siswa
100%
40 siswa
100%
Peningkatan hasil capaian proses dan hasil belajar siswa untuk pelajaran akuntansi tersebut juga dapat dilihat pada grafik berikut:
Gambar 13. Hasil Penelitian Siklus I dan II
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
68 Ketuntasan hasil belajar juga dapat dilihat pada tabel berikut:
Gambar 14. Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Siklus I dan II Keterangan: a. Tabel 7 dan gambar 12 diatas menunjukkan keaktifan siswa dalam proses belajar mengajar akuntansi pada siklus I dan II yang dapat diukur dari beberapa aspek: 1. Keaktifan siswa dalam mengajukan pertanyaan atau ide dalam diskusi, pada siklus I siswa yang aktif sebanyak 20 siswa dengan presentase 50%. Pada siklus II meningkat menjadi 31 siswa dengan presentase 77,5%. 2. Keaktifan siswa dalam menjawab pertanyaan dalam diskusi pada siklus I sebanyak 23 siswa dengan presentase 57,5% dan pada siklus II meningkat menjadi 32 siswa dengan presentase sebesar 80%. 3. Kemandirian siswa dalam mengerjakan soal evaluasi, pada siklus I terdapat 25 siswa dengan presentase 62,5% dan pada siklus II meningkat menjadi 29 siswa dengan presentase sebesar 72,5%. b. Tabel 8 dan gambar 13 diatas menunjukkan bahwa ketuntasan hasil belajar siswa pada siklus I dan II. Pada siklus I jumlah siswa yang tuntas sebanyak 29 siswa dengan presentase sebesar 72,5% dan siswa yang tidak tuntas sebanyak 11 siswa dengan presentase sebesar 27,5%. Pada siklus II, jumlah siswa yang tuntas sebanyak 37 siswa dengan presentase sebesar 92,5% dan siswa yang tidak tuntas sebanyak 3 siswa dengan presentase sebesar 7,5%.
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
69 Grafik tersebut menunjukkan bahwa setelah adanya penerapan model pembelajaran kooperatif tipe CIRC berdampak terhadap peningkatan keaktifan siswa dan hasil belajar akuntansi. Dampak positif tersebut antara lain siswa lebih memahami materi yang disampaikan guru, siswa menjadi lebih aktif dan lebih bersemangat dalam kegiatan pembelajaran dan siswa dapat bekerja sama dengan siswa lain dalam kelompok. Selain hal tersebut, siswa juga mengalami peningkatan dalam hasil belajar. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dalam dua siklus. Setiap siklus terdiri dari empat tahap, yaitu: (1) perencanaan tindakan, (2) pelaksanaan tindakan, (3) observasi dan interpretasi, (4) analisis dan refleksi. Deskripsi hasil penelitian dari siklus I dan II dapat dijelaskan sebagai berikut: Sebelum melaksanakan siklus I, peneliti melakukan survei awal untuk mengetahui kondisi yang ada di kelas XI IPS 4 SMA Negeri 2 Sukoharjo. Dari hasil survei yang dilakukan, peneliti menemukan permasalahan bahwa hasil belajar akuntansi di kelas XI IPS 4 yang belum maksimal. Oleh karena itu, peneliti dan guru kelas mencari solusi untuk mengatasi masalah tersebut, yaitu dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe CIRC. Setelah mengadakan diskusi, selanjutnya peneliti dibantu guru menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang akan dilaksanakan pada siklus I. Materi yang akan diberikan pada siklus I ini adalah laporan keuangan. Setelah menerima apersepsi dari guru, siswa diberi kesempatan untuk melakukan diskusi dengan tipe CIRC dengan anggota kelompoknya berdasar kelompok yang sudah dibentuk dan siswa diminta untuk mempresentasikan hasil pekerjaannya. Dalam kegiatan diskusi, guru membagi siswa dalam kelompok kooperatif yang terdiri dari 8 kelompok yang masing-masing kelompok terdiri dari 5 siswa. Namun, hasil dari pengamatan terhadap proses belajar mengajar akuntansi pada siklus I masih terdapat kekurangan, yaitu masih banyak siswa yang kurang aktif dalam mengikuti kegiatan pembelajaran akuntansi, rasa tanggung jawab terhadap kelompok masih kurang, masih mengganggu teman dan bergurau sendiri. Karena itu, peneliti mencari solusi dan menyusun rencana pembelajaran siklus II untuk mengatasi kekurangan dalam pembelajaran akuntansi pada siklus I.
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
70 Materi pembelajaran pada siklus II adalah lanjutan dari siklus I, yaitu menyusun jurnal penutup. Untuk melaksanakan kegiatan diskusi, dalam siklus II ini siswa dibagi dalam kelompok-kelompok kooperatif yang terdiri dari 5 siswa seperti yang telah dibentuk pada siklus I. Berdasarkan hasil pengamatan terhadap proses belajar mengajar akuntansi pada siklus II ini, keaktifan siswa dan hasil belajar siswa telah meningkat dan memenuhi target capaian yang telah direncanakan. Siswa yang sebelumnya kurang aktif dalam pembelajaran, sekarang menjadi lebih antusias dan bersemangat mengikuti proses pembelajaran. Hasil belajar akuntansi juga telah menunjukkan adanya peningkatan. Berdasarkan tindakan tersebut, guru berhasil melaksanakan pembelajaran akuntansi yang dapat menarik perhatian siswa, sehingga berakibat pada peningkatan proses pembelajaran dan hasil belajar siswa. Selain itu, peneliti juga dapat meningkatkan kinerja dalam melaksanakan pembelajaran yang menarik, efektif, dan menyenangkan. Keberhasilan pembelajaran akuntansi dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe CIRC dapat dilihat dari indikator-indikator sebagai berikut: 1) Siswa terlihat antusias, lebih bersemangat dan aktif berpartisipasi dalam mengikuti pembelajaran akuntansi. 2) Siswa mampu memahami materi yang disampaikan guru. Hal ini terjadi karena siswa yang sebelumnya belum memahami benar materi yang disampaikan guru dapat menanyakan dengan leluasa baik kepada guru maupun teman dalam kelompoknya. 3) Siswa lebih bertanggung jawab dan menyadari pentingnya kerjasama dalam kelompok dalam menyelesaikan suatu tugas.
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
71 BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN
A. Simpulan Berdasarkan analisis data dan pembahasan yang telah penulis lakukan pada bab sebelumnya, maka dapat disimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif tipe CIRC (Cooperative Integrated Reading and Composition) dapat meningkatkan hasil belajar pada siswa kelas XI IPS 4 SMA Negeri 2 Sukoharjo. Indikator peningkatan hasil belajar tersebut antara lain: 1. Siswa lebih antusias dan lebih bersemangat dalam mengikuti pelajaran, keaktifan siswa dalam mengikuti mengalami peningkatan. Keaktifan siswa dalam mengajukan pertanyaan atau ide dalam diskusi yang awalnya sebanyak 20 siswa atau sebesar 50% pada siklus I menjadi 31 siswa atau sebesar 77,5% pada siklus II. 2. Pelaksanaan diskusi dalam pembelajaran kooperatif mendorong siswa untuk menggali dan memperdalam cara berpikir mereka dengan memunculkan alternatif berpikir. Hal ini dapat dilihat dari keaktifan siswa dalam menjawab pertanyaan dalam diskusi yang menunjukkan peningkatan dari 23 siswa atau sebesar 57,5% pada siklus I manjadi 32 siswa atau sebesar 80% pada siklus II. 3. Siswa menyadari akan pentingnya kemandirian dalam mengerjakan tes, karena hal itu akan menunjukkan kemampuan yang dimiliki siswa. Hal tersebut terlihat dari kemandirian siswa dalam mengerjakan soal evaluasi yang menunjukkan peningkatan dari 25 siswa atau sebesar 62,5% pada siklus I menjadi 29 siswa atau sebesar 72,5% pada siklus II. 4. Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe CIRC dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas XI IPS 4 SMA Negeri 2 Sukoharjo. Hal ini dapat dilihat dari hasil evaluasi yang menunjukkan peningkatan hasil belajar siswa dari 29 siswa atau sebesar 72,5% pada siklus I menjadi 37 siswa atau sebesar 92,5% pada siklus II. Berdasarkan uraian di atas, dapat diketahui bahwa keaktifan siswa dalam mengajukan pertanyaan atau ide dalam diskusi dari siklus I ke siklus II meningkat sebesar 27,5%. Keaktifan siswa dalam menjawab pertanyaan dalam diskusi dari siklus I
71
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
72 ke siklus II meningkat sebesar 22,5%. Selanjutnya, kemandirian siswa dalam mengerjakan soal evaluasi dari siklus I ke siklus II meningkat sebesar 10%. Peningkatan keaktifan siswa tersebut dapat meningkatkan hasil belajar siswa yang mengalami peningkatan dari siklus I ke siklus II sebesar 20%. Dari keseluruhan indikator, yang paling berpengaruh terhadap peningkatan hasil belajar siswa adalah keaktifan siswa dalam mengajukan pertanyaan atau ide dalam diskusi.
B. Implikasi Berdasarkan simpulan di atas, maka dapat dikaji implikasinya baik implikasi teoretis maupun implikasi praktis sebagai berikut: 1. Implikasi Teoretis Implikasi teoretis dalam penelitian ini adalah bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif tipe CIRC (Cooperative Integrated Reading and Composition) dapat meningkatkan hasil belajar akuntansi siswa. Teori-teori tersebut dalam penelitian ini dapat dibuktikan bahwa model pembelajaran kooperatif tipe CIRC menekankan pada keaktifan siswa secara penuh, baik fisik maupun mental sehingga mendorong untuk selalu aktif dalam belajar melalui proses kerja sama dan tanggung jawab dalam kerja kelompok. 2. Implikasi Praktis Berdasarkan hasil penelitian ini dapat diketahui bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif tipe CIRC dapat meningkatkan hasil belajar siswa yang dapat dilihat dari keaktifan selama mengikuti kegiatan belajar mengajar. Siswa menjadi lebih aktif dalam mengikuti pembelajaran. Oleh karena itu, hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan bagi guru untuk menerapkan kembali pembelajaran CIRC dalam kegiatan belajar mengajar. Diterapkannya model pembelajran CIRC terbukti dapat meningkatkan keaktifan siswa dalam mengikuti pembelajaran dan dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
73 C. Saran Berdasarkan simpulan dan implikasi yang telah dikemukakan, maka dapat dikemukakan saran-saran sebagai berikut: 1. Bagi Sekolah a. Hendaknya lebih mengusahaknan fasilitas yang dapat mendukung berlangsungnya kegiatan belajar mengajar. b. Hendaknya mendorong, memotivasi dan membina guru untuk selalu menerapkan model pembelajaran yang dapat menumbuhkan keaktifan siswa dalam proses pembelajaran. 2. Bagi Guru a. Diharapkan guru untuk terus mengembangkan minat serta semangat siswa selama proses
pembelajaran
berlangsung
agar
siswa
dapat
menemukan
dan
mengembangkan sendiri konsep dari materi yang akan dipelajari. b. Guru perlu menambah wawasannya tentang metode-metode pembelajaran yang inovatif agar proses pembelajaran lebih menarik dan siswa tidak merasa bosan dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar di kelas. c. Guru hendaknya mampu memilih metode yang tepat dalam proses pembelajaran sehingga tujuan dari pembelajaran dapat tercapai. 3. Bagi Siswa a. Siswa hendaknya mempunyai kesadaran akan pentingnya prestasi belajar dan berusaha untuk terus meningkatkannya dengan cara meningkatkan keaktifan dalam proses pembelajaran dan meningkatkan minat belajar. b. Siswa lebih meningkatkan kemampuan berdiskusi serta bersosialisasi dengan siswa lain dan saling membantu terhadap siswa lain karena hal ini akan bermanfaat bagi siswa. c. Siswa diharapkan tetap semangat dalam mengalami hambatan ataupun kesulitan dalam belajar dan dapat menjalin hubungan yang baik dengan guru maupun dengan siswa yang lain dalam proses belajar mengajar.