th.XIV/7 April 2016
Unika Soegijapranata
105 snap QR code
KNOWLEDGE FESTIVAL “Etalase Pencapaian Unika Soegijapranata”
U
nika Soegijapranata – Menjadi 10 PTS terbaik se Indonesia berdasarkan pemeringkatan Kemenristek DIKTI menjadi kebanggaan tersendiri bagi warga Unika sekaligus mawas diri dalam mengembangkan bidang keilmuan serta membangkitkan spirit intelektual dikalangan civitas akademika. Untuk itulah diadakan Knowledge Festival pada tanggal 29 – 30 Maret 2016 yang diprakarsai oleh Wakil Rektor I bidang akademik Unika Soegijapranata Dr. Augustina Sulastri, S.Psi., Psi, dengan harapan supaya capaian prestasi Unika bisa dinikmati dan diketahui secara lebih luas oleh civitas akademika. Knowledge Festival terbagi dalam tiga bentuk utama kegiatan: (1) Etalase Pencapaian tingkat Fakultas atau Knowledge Exhibition; (2) Refleksi Buah Karya dalam bentuk artikel untuk kategori Individual atau Knowledge Seminar; dan (3) Knowledge Entertainment. Dalam Knowledge Seminar ada empat sesi utama, yaitu: (1) sesi Keynote Speakers, yaitu Prof. Dr. Ir. Budi Widianarko, MSc dengan topik: “Peran Universitas dalam Perekonomian Berbasis Ilmu Pengetahuan”
dan Dr. Ir. Paristiyanati N., MT (Direktur Belmawa Kemenristekdikti, Jakarta) dengan topik “Arah dan Kebijakan KEMENRISTEKDIKTI dalam Era Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA)”. Dilanjutkan dengan (2) sesi presentasi hasil karya profesor di UNIKA Soegijapranata yaitu sesi “Meet the Professors”, (3) presentasi para dosen pada sesi “Invited Speakers” dan (4) diakhiri dengan presentasi para dosen pada sesi tiga (3) kelas paralel – “call for papers”. Diharapkan melalui Knowledge Festival para civitas dapat mengetahui capaian-capaian Unika terkait pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi yakni pendidikan dan pengajaran, penelitian dan pengembangan ilmu, serta pengabdian pada masyarakat.
Festival itu Perayaan, Bukan Sekedar Acara Pemilihan nama acara juga menjadi pertimbangan tim panitia karena tujuan awal acara ini diselenggarakan memang mengarah pada The joy of learning yaitu semangat cinta pada ilmu pengetahuan yang dikemas dengan konsep “festival”. Dalam acara ini semua profesor, dosen dan semua anggota keluarga Unika
Kronik Edisi 105/Th.XIV
7 April 2016
1
termasuk mahasiswa ikut merayakan pencapaian Unika menjadi “10 PTS Terbaik” Indonesia dan PTS Terbaik Jawa Tengah – berdasarkan Pemeringkatan Kemenristek DIKTI dan menjadi 100 Universitas Pilihan Pembaca KOMPAS. Perayaan ini diwujudkan dalam bentuk penampilan karya terbaik dari tiap fakultas dan pendidik-pendidik di Unika. Sehingga spirit belajar dan keilmuan akan terus berkembang dan berkesinambungan.
Tingkatkan Hakikat Tri Dharma Perguruan Tinggi di Universitas “Menjadi perguruan tinggi tidak hanya mengejar kuantitas saja namun saat ini atau tepatnya mulai tahun 2013 Unika masuk pada “fase pematangan” yaitu masuk ke dalam fase The Real Business. Bisnis yang dimaksud adalah Tri Dharma Perguruan Tinggi yakni belajar mengajarnya harus bagus, risetnya harus bagus dan pengabdian masyarakatnya tidak asal-asalan ” tegas Prof. Budi. “Pada dasarnya capaian prestasi yang berhasil diraih oleh Unika seperti yang disebutkan dalam pemeringkatan Kemenristek DIKTI dan pilihan pembaca KOMPAS, sudah cukup membuktikan bahwa pelaksanaan Tri Dharma
Sepuluh Mahasiswa Asing Pelajari Jamu Herbal Indonesia
S
epuluh orang Darmasiswa di Unika Soegijapranata yang berasal dari Jerman, Yaman, Slovakia, Hungaria, Jepang, Timor Leste, Papua Nugini, Ukraina, dan Laos telah mengikuti demo pembuatan permen dengan bahan dasar beras kencur pada hari Rabu (30/3) bertempat di laboratorium pangan Fakultas Teknologi Pertanian (FTP) Unika Soegijapranata. Permen beras kencur yang dibuat oleh para Darmasiswa dikreasikan dalam dua varian. Kreasi yang pertama berupa
2
7 April 2016
Perguruan Tinggi di Unika sudah berjalan dengan baik, namun demikian kita perlu tingkatkan dan terutama sekali perlu diinternalisasi supaya apa saja yang telah dihasilkan dapat kita kumpulkan dan dilihat kembali untuk dievaluasi apakah kita sudah layak untuk sampai ke sana. Oleh karena itu dari Knowledge Festival selama dua hari ini merupakan pembuktiannya” ungkap Dr. Ridwan Sanjaya, SE, S.Kom, MS.IEC sebagai Wakil Rektor IV bidang kerjasama dan pengembangan yang turut menggagas kegiatan Knowledge Festival Unika sejak awal.
Kesempatan Untuk Berakrab Ria Hal lain, Knowledge Festival menjadi ajang untuk bertemu antar fakultas dan mengetahui perkembangan satu sama lain. Bertatap muka tidak hanya membahas target, akreditasi, kompetensi atau hal-hal berbau goal melainkan justru menampilkan karya dan mengembalikan semangat mendidik sebagai kaum intelektual. Terlihat dari keramahan dan keceriaan para civitas yang bertemu di ruang Seminar Teater Unika. Dosen senior dan dosen muda tidak lagi ada jurang (gap) yang membuat canggung. Semua fakultas tetap bersatu menjadi satu kesatuan Unika Soegijapranata. (jow)
permen jeli yang dibalut dengan taburan kacang dan gula, sedangkan kreasi yang kedua berupa permen kristal. Dalam kegiatan tersebut para Darmasiswa diperlihatkan cara pembuatan permen dan kemudian membuat sendiri permen beras kencur dengan didampingi oleh asisten mahasiswa dari program studi Teknik Pangan. Mengenai kemanfaatan beras kencur untuk kesehatan tubuh manusia antara lain adalah : • untuk mengurangi rasa sakit • dengan kandungan minyak atsiri yang bersifat seperti zat analgesic • manfaat beras kencur untuk memberikan efek segar dan bugar pada tubuh • mengurangi rasa pegal dan capek pada tubuh setelah beraktifitas. • untuk menambah stamina • mencegah jerawat • melangsingkan tubuh secara alami • untuk meredakan gejala masuk angin • Manfaat beras kencur untuk meringankan migraine • Manfaat beras kencur juga untuk menambah nafsu makan terutama pada anak kecil. Karena beras kencur dikenal dengan rasanya yang manis alih-alih pahit seperti kebanyakan jamu pada umumnya. Jadi anak-anak pasti akan menyukai rasanya • Manfaat beras kencur bisa juga untuk meringankan penyakit maag • Mengkonsumsi beras kencur secara rutin dapat membatu menebalkan dinding pada perut. Indonesian Traditional Herbal Medicine Demo yang dilakukan tidak hanya mengajarkan para Darmasiswa untuk membuat permen beras kencur, namun juga membuat es krim dari ekstrak kulit buah manggis yang merupakan bahan jamu yang tengah populer.
Kronik Edisi 105/Th.XIV
Demo pembuatan permen dan es krim ini merupakan bagian dari program Indonesian Traditional Herbal Medicine yang diikuti oleh para Darmasiswa. Program ini merupakan satu-satunya program Darmasiswa di Indonesia yang menawarkan untuk belajar mengenai jamu. Direktur International Office, Unika Soegijapranata, Dr. Ekawati Marhaenny Dukut, M.Hum. menuturkan, “Program Darmasiswa ini merupakan program yang dibiayai oleh DIKTI. Salah satu kelebihan dari program Darmasiswa adalah para peserta dapat berasal dari berbagai kalangan, tidak hanya mahasiswa melainkan juga karyawan atau siapa pun yang berminat dari luar negeri untuk belajar mengenai Indonesia khususnya jamu dari Pulau Jawa”. Dekan FTP Unika, Dr. Victoria Kristina Ananingsih, S.T., M.Sc. juga menambahkan, “Ciri khas dari program Indonesian Traditional Herbal Medicine ini mengajarkan pembuatan dan pengolahan jamu dan juga kreasi makanan atau minuman berbahan dasar jamu.
K
Kreasi-kreasi yang telah dibuat nantinya akan dibukukan dan menjadi hasil karya para Darmasiswa sehingga dapat menjadi laporan atas segala kegiatan yang telah dipraktekkan”. Program ini diharapkan mampu memperkenalkan berbagai macam kekayaan yang dimiliki Indonesia, tidak hanya kekayaan budaya melainkan juga kekayaan hayati khususnya mengenai jamu herbal Indonesia. Masyarakat dunia akan mengenal hasil kreativitas dan inovasi orang Indonesia dalam membuat produk dari bahan dasar jamu. Pada periode ini, Unika Soegijapranata dapat berbangga hati dengan menerima sepuluh orang Darmasiswa. Tahun depan diharapkan jumlah ini akan bertambah sehingga Unika Soegijapranata mampu membantu bangsa dalam memperkenalkan budaya Indonesia di kancah internasional. (Fys)
FHK Unika Bahas Komunikasi Politik Presiden Jokowi
uliah umum Fakultas Hukum dan Komunikasi dengan tema “Mengenal Komunikasi Politik Presiden Jokowi Substansi dan strategi” telah dilaksanakan pada Senin (28/3), bertempat di Ruang Theater Gedung Thomas Aquinas Lt.3, Unika Soegijapranata. Dalam kegiatan ini mahasiswa Fakultas Hukum dan Komunikasi (FHK) di ajak mengenal lebih dekat cara berkomunikasi politik seperti yang dilakukan oleh Presiden Jokowi. Diundang sebagai narasumber dalam kegiatan kuliah umum ini, Bapak Eko Sulistyo selaku Deputi IV bidang Komunikasi Politik dan Diseminasi Informasi Kantor Staf Presiden RI. Dalam materinya Eko Sulistyo atau lebih akrab di panggil Pak Eko telah membahas hal-hal yang terkait dengan komunikasi politik. Adapun Inti dari komunikasi politik itu sendiri adalah “meyakinkan” khalayak, dan inilah salah satu contoh hal yang di pakai Presiden kita dalam melakukan pidato-pidatonya. “Presiden Jokowi sendiri memiliki cara unik dalam menyampaikan pidatonya, berbeda dengan pemimpin negara lainnya, Jokowi lebih memilih menggunakan slide di dalam pidatonya, dan hal ini terbukti memancing
responden lebih banyak,” ucap Eko. Di kegiatan kuliah umum ini, Pak Eko juga membahas tentang pembangunan yang sedang dilakukan oleh Presiden Jokowi, serta penggunaan sosial media yang di lakukan Presiden Jokowi untuk mengontrol politik yang ada di indonesia. Jelas hal yang dilakukan Presiden Jokowi mendapat respon dari masyarakat dan media. Sebagai contohnya adalah adanya edisi laporan khusus tentang Jokowi di majalah The Economist pada tanggal 27 Februari 2016, yang memunculkan tulisan “Jokowi has made a career of defying expectations, and he is playing a long time.” Lebih jauh, jika dilihat dari muatan materi yang dipaparkan oleh Pak Eko, ternyata direspon positif oleh seluruh peserta, karena dari sisi pengetahuan, materi kegiatan kuliah umum ini jelas memberikan pengetahuan baru kepada para peserta. “Kegiatan ini memberikan banyak informasi dan pengetahuan baru terutama mengenai komunikasi politik Presiden Jokowi. Bukan hanya itu, pembicaranya juga memberikan banyak pengetahuan baru, terutama di bidang pemerintahan indonesia.” ucap Daniel Arianto, salah satu peserta kegiatan kuliah umum ini. (R.JEFF)
Kronik Edisi 105/Th.XIV
7 April 2016
3
Mahasiswa Hukum Unika Kunjungi Lapas Wanita Jika kita sebagai masyarakat awam mengira bahwa para narapidana dan tahanan yang ada di dalam lapas kurang mendapatkan hak asasi mereka, maka jawabannya adalah salah. Mereka hidup sama seperti kita di dalam lapas, mereka bisa bersosialisasi dengan sesama, makan dan minum, berolahraga, menelepon keluarganya, berobat, dan beribadah sama seperti kita. Hanya saja semuanya lebih disiplin dan teratur, semuanya telah diatur waktu dan tempat nya oleh para petugas lembaga permasyarakatan. “Saya sudah tiga tahun ada disini, tadinya saya ada di Rutan Pondok Bambu, Jakarta. Tapi, gara-gara saya bandel, makanya saya sekarang dipindahin kesini,” kata seorang wanita yang sudah tiga tahun berada di Lapas Wanita Semarang dan menolak untuk dipublikasikan identitasnya.
L
apas? Apa yang ada dipikiran kita ketika mendengar kata lapas? penjara? hukuman? atau tahanan? mungkin pemikiran itu yang sering ada di benak kita.
Dalam rangka mengetahui secara langsung kondisi lapas yang sebenarnya, maka HMPS Ilmu Hukum Unika Soegijapranata mengadakan acara kunjungan ke Lapas Wanita Kelas IIA Semarang (22/3). Kegiatan ini wajib diikuti oleh mahasiswa Ilmu Hukum angkatan 2015 karena masih ada kaitannya dengan mata kuliah “Hukum Pidana” yang sedang mereka tempuh. Adapun tema kunjungan adalah “Kajian HAM Dalam Pola Pembinaan Narapidana Wanita Kelas IIA Semarang.”
Pemerintah Jawa Tengah, memberikan apresiasi kepada Lapas Wanita Semarang, bukan hanya soal HAM yang sangat baik di terapkan disini, tetapi juga soal kebersihan dan kedisipinannya. Sebanyak 378 orang narapidana dan tahanan yang ada di Lapas ini setiap hari melakukan aktivitasnya masing-masing. Banyak juga keterampilan yang bisa mereka lakukan untuk menghasilkan uang, seperti menjahit dan menyulam. Dalam kunjungan di Lapas ini, para mahasiswa mendapat penjelasan tentang HAM yang diberlakukan di Lapas Wanita ini sekaligus tanya jawab langsung dengan Kepala Lapas Wanita, yaitu Ibu Suprobowati. Para Mahasiswa juga mendapat kesempatan langsung berinteraksi dengan para tahanan dan narapidana yang ada disana, sekaligus mengitari Lapas Wanita Semarang untuk mengetahui apa saja yang ada di dalamnya. (Sit. Nar)
LKTD FEB Unika Jawab Tantangan Orang Muda
K
aum muda tentunya identik dengan jiwa muda yang memiliki gelora membara karena memiliki semangat yang besar. Orang muda yang nantinya menjadi generasi penerus bangsa, perlu untuk dilatih jiwa kepemimpinannya dalam mengikuti berbagai kegiatan. Khususnya dalam lingkungan kampus, orang muda yang
4
7 April 2016
identik dengan mahasiswa maka kemahasiswaan menjadi pintu awal dari kegiatan untuk meneruskan kehidupan berbangsa, bernegara dan berpolitik. Menyikapi hal tersebut maka Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis (BEM FEB) Unika Soegijapranata dari Komisi Organisasi menyelenggarakan Latihan Kepemimpinan Tingkat Dasar (LKTD) untuk memberikan pandangan tentang bagaimana cara mengelola organisasi dan minat dalam kegiatan berorganisasi, yang diadakan pada tanggal 11 hingga 12 maret 2016, bertempat di Gedung Training Centre Unika. “Kegiatan LKTD di FEB ini terbagi menjadi 4 gelombang dan terselenggara di hari Jumat hingga sabtu. Pada awalnya kami menyelenggarakan LKTD khusus yang diikuti oleh seluruh pengurus kegiatan organisasi
Kronik Edisi 105/Th.XIV
kemahasiswaan di FEB yang belum mengikuti LKTD, sedangkan 3 gelombang yang lain diikuti oleh Mahasiswa FEB yang memiliki minat untuk berorganisasi baik di tingkat himpunan mahasiswa, fakultas dan universitas,” jelas Yosephine Dejan selaku ketua panitia LKTD 2016. Menurut Dejan, sapaan akrab Yosephine Dejan, kegiatan ini dibagi menjadi beberapa gelombang karena diharapkan akan menjadi lebih efektif dalam pelaksanaannya. Setiap gelombang diberikan kuota sebanyak 50 peserta, sedangkan untuk LKTD khusus terdapat 65 peserta. Jika semua dicampur menjadi satu, dikhawatirkan setiap sesi yang diberikan tidak bisa terserap maksimal oleh peserta. "Kami menginginkan agar setiap peserta dapat menerima setiap materi dengan baik agar nilai-nilai kepemimpinan yang sudah diberikan dapat terserap dan dilaksanakan dalam kehidupan mahasiswa baik di dalam organisasi
kemahasiswaan maupun dalam kehidupan sehari-hari,” imbuhnya. Lebih lanjut dijelaskan, bahwa LKTD khusus dan LKTD untuk peserta dari umum memiliki beberapa perbedaan yakni jika pada LKTD umum hanya terdapat 4 sesi saja, sedangkan LKTD khusus didesain memiliki 6 sesi yang lebih spesifik karena LKTD Khusus diikuti oleh para pengurus organisasi kemahasiswaan yang notabene sudah pernah terlibat dalam kegiatan. “Selain dari sisi materi, yang membuat berbeda LKTD FEB dengan LKTD Fakultas lain di Unika yaitu durasi waktu yang diberikan. Jika pada umumnya LKTD dilaksanakan selama 3 hari, maka kami hanya menyelenggaran kegiatan ini selama 2 hari. Meskipun jeda istirahat sedikit, tapi kami ingin memberikan materi yang dapat diserap oleh seluruh peserta secara langsung,” tandasnya. (Ign)
Organisasi Profesi Tenaga Kesehatan Harus Tegas dan Kuat Untuk Tegakkan Aturan Gratifikasi Ketua Masyarakat Hukum Kesehatan Indonesia (MHKI), memaparkan tentang noble profesi dokter dikaitkan dengan gratifikasi. “Profesi dokter termasuk noble profesi yang artinya profesi luhur dan mulia sehingga tidak boleh diintervensi dalam materi. Disamping itu dokter atau tenaga kesehatan lainnya seperti perawat atau bidan juga sudah mempunyai kode etik yang tidak membolehkan pekerjaan ini disangkut pautkan dengan rupiah, jadi profesi tenaga kesehatan seharusnya menghargai upaya KPK dalam memelihara keluhuran profesi dari godaan perusahaan farmasi yang ingin mendapatkan keuntungan sesaat,” tegas dr. Nasser.
S
eminar Nasional tentang “Problematika Gratifikasi Bagi Tenaga Kesehatan Dalam Pelayanan Kesehatan” telah diselenggarakan oleh Fakultas Pascasarjana Program Studi Magister Hukum Kesehatan Unika Soegijapranata pada hari Sabtu (19/3), bertempat di Ballroom Pandanaran Hotel, Semarang. Seminar ini telah menghadirkan beberapa narasumber sebagai pembicara antara lain : Giri Suprapdiono, ST., MA (Pimpinan KPK), dr. Djoko Widyarto JS,DHM,MHKes (Ketua IDI Wilayah Jawa Tengah), Dr. Marcella Elwina, SH., CN (Unika Soegijapranata), dr. Nasser, SPKK., D Law (Kompolnas & Ketua MHKI) dan Harif Fadillah, S.Kep., NS., SH (Ketua PPNI Pusat). Seminar diikuti oleh para praktisi kesehatan, pemerhati hukum kesehatan, praktisi hukum dan beberapa perwakilan instansi kesehatan baik negeri maupun swasta. Dalam seminar ini, dr. Nasser, SpKK., D Law sebagai salah satu pembicara sekaligus sebagai anggota kompolnas dan
“Organisasi profesi tenaga kesehatan sudah cukup kuat untuk dapat menegakkan aturan, apalagi sudah didukung oleh KPK, sehingga kita bisa melakukan banyak hal. Tetapi dalam hal ini organisasi profesi tenaga kesehatan diharapkan lebih banyak bergerak untuk menegakkan aturan dan menjatuhkan sanksi pada yang melanggar, supaya organisasi ini tidak diatur oleh orang lain. Terkait dengan hal tersebut, organisasi profesi tenaga kesehatan Jawa Tengah dipandang solid untuk dapat menerapkan perangkat etik yang dapat menekan pelanggaran yang dilakukan oleh tenaga kesehatan,” tambahnya. Lebih lanjut, dr. Nasser juga berharap, KPK sebagai institusi yang berwenang untuk melakukan pemberantasan dan pencegahan tindak pindana korupsi, harus mendorong organisasi profesi supaya tegas dan kuat dalam mengawasi dan menerapkan aturan kepada anggotanya terutama dalam hal gratifikasi, karena lebih baik dihukum oleh organisasi profesi daripada di hukum oleh pihak ketiga. Dan diharapkan pemerintah melalui lembaga terkait dapat lebih mengontrol secara ketat keuangan dan pajak perusahaan farmasi, supaya ada ketertiban pada perusahaan farmasi. (Fys)
Kronik Edisi 105/Th.XIV
7 April 2016
5
Membuka Ekspresi Wanita Melalui Samin vs Semen
M
enanggapi isu kepedulian dengan alam, film dokumenter “Samin vs Semen” karya Dandhy Laksono dan Suparta telah ditayangkan di ruang teater, gedung Thomas Aquinas lantai 3, Unika Soegijapranata (17/3). Film ini Disaksikan oleh banyak aktivis-aktivis pemberdayaan wanita, mahasiswa, dosen dan media. Film pendek berdurasi 39 menit 26 detik yang berlatar pedesaan hijau di kota Rembang mengisahkan perjuangan warga Sedulur Sikep (Samin) yang memperjuangkan keadilan dan kesejahteraan di pegunungan karst Kendeng melawan PT Semen Indonesia. “Acara ‘Nonton Bareng’ ini terselenggara dengan tujuan sebagai wadah diskusi bersama mengenai perjuangan
mempertahankan dan merawat bumi tercinta dari keegoisan manusia dan sebagai apresiasi hari wanita internasional, sehingga melalui pemutaran film dan diskusi ini diharapkan dapat menggugah semua hati untuk satukan semangat menjaga bumi,” jelas Nika Vira sebagai ketua panitia pelaksana acara ini. Narasumber yang diundang adalah pihak warga yang terkait dengan kejadian perseteruan warga Samin dengan pihak Semen Gresik 2014 silam, yaitu Gunretno, Gunarti dan Sukinah. Bukan kebetulan para pejuang tanah Kendeng kebanyakan adalah dari kaum wanita atau ibu-ibu sehingga menarik bagi Dewi Candraningrum (dari Jejer Wadon & Jurnal Perempuan) dan Soka Handinah Katjasungkana (dari LBH APIK Semarang) untuk ikut menjadi narasumber dalam diskusi ini. “Bumi memang diidentikkan dengan feminisme dan perempuan sebagai sumber kehidupan. Sudah menjadi kewajiban bagi manusia untuk merawat bumi sebagai sumber kehidupan. Tidak hanya melihat bumi dari kacamata kegunaan saja sampai kita lupa bahwa kita juga berasal dari alam.” Ujar Dewi Gunretno juga menceritakan alasan mengapa ia dan warga Samin memperjuangkan tanah Kendeng dari pendirian pabrik semen karena ingin menjaga kelestarian bumi yang hijau, serta menjaga kesejahteraan petani yang menjadikan tanah dan air sebagai sumber utama. Banyak kebaikan alam bagi manusia selain tanah subur untuk menyambung hidup manusia juga tanah kapur (karst) mampu menyerap karbondioksida 2x lebih banyak. Akan menjadi tidak baik bila tanah kapur ini terus dikeruk oleh pabrik semen. “Untuk itu rawatlah bumi tanah air kita, jangan diambil manfaatnya saja namun diolah dan diusahakan untuk tetap lestari dan seimbang sebagai wujud ekspresi cinta kita pada ciptaanNya,” tandas gunretno. (jow)
Sukarelawati Jepang di FBS Unika Soegijapranata
K
erjasama Fakultas Bahasa dan Seni (FBS) Unika Soegijapranata dengan Dejavato Foundation terwujud terus. Yurie Nishino, seorang sukarelawati yang masih kuliah semester 6 di Kansai Gaidai Osaka ditempatkan untuk mendampingi Dosen Bahasa Jepang, terutama dalam memotivasi belajar para mahasiswa, dan mendampingi mereka berlatih Bahasa Jepang serta tukar budaya pada tanggal 16/3 hingga 1/4. Angelika Riyandari (Dekan FBS) berharap, Yurie dapat belajar Budaya Indonesia, sekaligus dapat belajar hidup seperti orang Indonesia di kampus dan host family.
6
7 April 2016
Kronik Edisi 105/Th.XIV
“Saya sangat berterima kasih kepada The Council on International Educational Exchange (CIEE) yang telah bekerjasama dengan Dejavato Foundation sehingga dapat ditempatkan di sini. Para dosen dan mahasiswa FBS sungguh baik hati sehingga mau menerima saya yang masih dalam taraf belajar ini untuk belajar dan bekerjasama. Japanese Corner yang ada benar-benar menjadi media pengenalan yang tepat. Bahkan saya pun diperbolehkan untuk menjadi tamu aktif pada kelas-kelas Speaking for Group Interaction, Pop Culture, dan Pragmatics. Luar biasa” ungkap Yurie. Ganbatte! (bus)
“
GELIAT SOEPRA FM UNTUK TETAP JAYA MENGUDARA
Radio tidak akan mati selama telinga tidak tuli, tetapi perusahan radio bisa mati tanpa satu orang pun yang peduli”. Itu lah kalimat yang disampaikan Eqhna Ariani, Dosen Ilmu komunikasi Unika Soegijapranata, untuk mengawali pemaparannya pada seminar “Perubahan Untuk Soepra Fm”. Seminar yang diadakan oleh UKM Soepra Fm ini bertujuan untuk memajukan UKM Radio kebanggaan Unika Soegijapranata dan diselenggarakan pada hari Sabtu (19/3), di ruang seminar, Gedung Mikael lantai 4. Seminar yang hanya dihadiri oleh Crew UKM Soepra ini memuat materi bagaimana Radio tetap mempunyai eksistensi yang tinggi ditengah perkembangan pesatnya pertelevisian dan internet. Eqhna menuturkan, pada realitanya persaingan antar media sangat tajam ditambah rolling iklan di radio yang semakin kecil dan jumlah televisi yang lebih banyak dibanding radio, membuat peluang
radio menjadi semakin kecil. Tetapi tidak menutup kemungkinan radio tetap mengudara walaupun kesempatan semakin kecil. “jangan asal ambil iklan” kata Eqhna. Memperbaiki konten program serta selektif dalam memilih iklan supaya ada keselarasan antara konten program dan iklan adalah salah satu cara agar radio tetap eksis. Menurut Eqhna, setiap konten acara harus direncanakan, diproduksi, dan disaji. Isi dari sajian konten acara harus memuat unsur edukatif, persuasif, stimulasi dan komunikasi. Untuk dapat bertahan radio harus ada dukungan issue financial, inovatif, serta mempertahankan komunitas pendukungnya. “Sekarang radio menjadi bagian yang tidak lepas dari kehidupan kita. Radio saat ini menjadi bagian dari di handphone, laptop, dan mobil jadi manfaatkanlah.” Tutur Eqhna (DAP)
Fakultas Psikologi Unika Tangkal Tawuran dan Bullying Melalui Konseling Gratis di 32 Sekolah
F
akultas Psikologi Unika Soegijapranata di dukung oleh Satuan Pembinaan Masyarakat (Satbinmas) Polrestabes Semarang dan Dinas Pendidikan Kota Semarang telah melaksanakan kegiatan konseling gratis di 32 Sekolah SMA/SMK se Kotamadya Semarang yang melibatkan 102 Konselor dari Alumni Fakultas Psikologi Unika secara bersamaan pada hari Sabtu (19/3). Kegiatan ini dilaksanakan sebagai tindak lanjut dari pembentukan Forum Kemitraan Polisi dan Masyarakat (FKPM) yang berada di sekolah untuk meniadakan tawuran dan mengurangi tingkat bullying di sekolah. Menurut Kasatbinmas Polrestabes Semarang, Kompol Ristiana Pasaribu yang ditemui saat peninjauan di SMK Negeri 5 Semarang, Konseling ini dimaksudkan untuk mencegah terjadinya tawuran antar pelajar dan bullying yang ada di sekolah, “Kami berusaha untuk menekan tindakan kriminalitas yang berpotensi dilakukan oleh pelajar. Kami terlebih dahulu melakukan tindakan preventif yaitu memberikan edukasi sebelum melakukan tindakan represif. Karena melalui tindakan preventif tersebut kami harapkan para pelajar mengerti bahwa tugas utamanya adalah menimba ilmu dan tidak melakukan tawuran maupun bullying. Kemudian hasil dari konseling ini akan menjadi pedoman
Kronik Edisi 105/Th.XIV
7 April 2016
7
Satbinmas dan Guru BP dalam memberikan penanganan lebih lanjut kepada para pelajar tersebut,” jelas Kompol Ristiana Senada dengan penuturan Kompol Ristiana, Kepala Dinas Pendidikan Kota Semarang, Drs. Bunyamin, M.Pd juga mendukung kegiatan konseling gratis yang diadakan dalam rangka Catur Windu Fakultas Psikologi Unika Soegijapranata, “Kami sangat mendukung dan mengapresiasi dengan adanya kegiatan konseling di 32 Sekolah ini. Kami menyadari bahwa tindakan bullying maupun gesekan antar pelajar yang mengakibatkan tawuran masih marak terjadi, maka dengan adanya kegiatan ini diharapkan dapat menekan tindakan tidak terpuji yang dilakukan oleh pelajar. Perlunya pengawasan dari orang tua tak cukup dengan menyerahkan anaknya kepada sekolah untuk di didik, karena pada awalnya permasalahan dalam keluarga membawa anak-anak dalam permasalahan diluar keluarga pula. Kedepan kami juga ingin mengadakan kerjasama dengan Fakultas Psikologi seluruh Universitas yang ada di Semarang untuk membentuk Family Schooling dan ditujukan kepada orang tua untuk bagaimana cara memberikan didikan yang baik kepada anak sehingga tidak timbul masalah di kemudian hari” Jelas Bunyamin.
Tamu Istimewa Dalam kegiatan konseling di 32 sekolah tersebut, terdapat tamu istimewa dari Malaysia, Dr. Geshina Ayu Mat Saat yang merupakan pemerhati pendidikan sekaligus Psikolog dari Universitas Science Malaysia juga mengemukakan permasalahan mengenai pendidikan yang ada di Malaysia
tak jauh berbeda dengan di Indonesia, “Kami juga mengalami problem dalam penanganan peserta didik yang mengalami maupun menjadi pelaku bullying. Dahulu di Malaysia terdapat pembinaan dengan kedua orang tua murid, namun akhir-akhir ini menjadi berubah. Yang seharusnya pembinaan terhadap kedua orang tua murid menjadi pembinaan dengan guru dan ibu dari peserta didik. Padahal peran ayah dalam keluarga cukup mendominasi. Tak cukup ibu dan guru saja yang terlibat dalam peran mendidik anak, namun peran ayah juga disadari sangat penting. Maka seperti yang dicetuskan oleh Pak Bunyamin tadi, saya sangat setuju dengan diadakannya Family Schooling,” tungkasnya. Lebih lanjut, menurut ketua panitia Catur Windu Fakultas Psikologi Unika Soegijapranata, Dr. Kristiana Harjanti, M. Si mengungkapkan bahwa kegiatan konseling ini merupakan bagian dari kegiatan Reuni Akbar Fakultas Psikologi yang akan dilaksanakan pada tanggal 23-24 April 2016 yang akan datang., “Kegiatan ini sebagai kelanjutan dari reuni akbar 32 Tahun Fakultas Psikologi. Dalam kegiatan ini, kami mengundang 102 Konselor untuk ikut bagian dalam konseling gratis ini. Selain konseling gratis, masih banyak agenda yang akan disongsong menuju Reuni Akbar nanti diantaranya Seminar LGBT dan Narkoba serta Workshop yang akan diadakan pada 16 April nanti. Kami berharap konseling gratis ini dapat dirasakan manfaatnya dan kedepan tidak hanya 32 sekolah, namun seluruh sekolah yang ada di Semarang dapat terlayani dengan adanya konseling gratis ini,” imbuhnya. (Ign)
Kofi Milk Jalin Keakraban Antar Anggota dengan MAKRAB
K
simbolis, menonton video kumpulan behind the screen Kofi Milk dari awal produksi sampai tahun 2016, serta ditutup dengan pesta kembang api,” jelas Valleria Popy sebagai Ketua Makrab Kofi Milk.
“Acara makrab diisi dengan beberapa kegiatan, antara lain makan bersama diawali dengan pemotongan tumpeng, pemakaian baju Kofi Milk secara bersama atau
Lebih lanjut, salah satu peserta makrab Kofi Milk mengutarakan pendapatnya tentang kegiatan yang dilangsungkan selama dua hari ini, “Kegiatan makrab ini jelas menambah keakraban dan rasa cinta terhadap Kofi Milk, semoga dengan berakhirnya makrab ini, Kofi Milk dapat semakin maju dan kompak serta terus membuat karya-karya yang menarik dan bisa mendapatkan prestasi yang lebih banyak.” tandas Richard. (R.Jef)
egiatan Malam Keakraban (Makrab) Kofi Milk FHK Unika Soegijapranata telah diadakan pada hari Jumat dan Sabtu (18/3-19/3) yang berlokasi di Villa Djakarta LLOYD, Bandungan. Kegiatan makrab ini bertujuan untuk membangun rasa persaudaraan dan komunikasi antar anggota baik anggota lama maupun anggota baru, serta meningkatkan rasa memiliki anggota terhadap Kofi Milk sebagai salah satu UKM di FHK Unika yang pernah menorehkan prestasi di tingkat nasional maupun daerah.
8
7 April 2016
Kronik Edisi 105/Th.XIV
Perpustakaan Unika Raih Predikat AKREDITASI “A” Hasil akreditasi perpustakaan yang disampaikan oleh Perpustakaan Nasional Republik Indonesia melalui surat No. 1/4.1/PPM.02/I. 2016 dan Sertifikat Akreditasi Perpustakaan No. 15/1/ee/XII.2015 menyatakan bahwa Perpustakaan Universitas Katolik (Unika) Soegijapranata mendapat predikat akreditasi “A” dan telah memenuhi kriteria Standar Nasional Perpustakaan (SNP) (8/3). Asesor dari Perpustakaan Nasional RI yang memverifikasi dan melakukan visitasi adalah Drs. Sudirwan Hamid, MH (Perpusnas RI) dan Drs. Badollahi Mustafa, M.Lib (IPB) pada tanggal 24 November 2015 lalu. Ada 9 komponen yang diverifikasi oleh asesor yaitu: layanan, kerjasama, koleksi, pengorganisasian materi perpustakaan, sumber daya manusia, gedung/ruang,
sarana prasarana, anggaran, manejemen perpustakaan dan perawatan koleksi perpustakaan. Asesor melakukan verifikasi dokumen dan visitasi ke perpustakaan. “Proses akreditasi ini merupakan salah satu usaha Perpustakaan Unika Soegijapranata untuk menjadi perpustakaan yang lebih maju dan profesional, karena komponen-komponen yang dinilai dalam akreditasi sudah mencakup semua aspek dalam pengelolaan perpustakaan,” ungkap Rikarda Ratih Saptaastuti, S.Sos sebagai Kepala UPT Perpustakaan Unika Soegijapranata. “Predikat yang telah diterima tersebut tentunya akan semakin meningkatkan kepercayaan pemustaka dalam hal ini sivitas akademika dan masyarakat terhadap kinerja perpustakaan” tambahnya.
FAD Membangun Solidaritas Melalui Live In dan Seni Kegiatan Live In diadakan oleh Fakultas Arsitektur dan Design pada hari Jumat, Sabtu, Minggu (11-13/03). Kegiatan Live in yang bertema “Build Solidarity In Design” ini bertempat di empat desa yang berbeda, seperti Desa Bedono, Desa Sadang, Desa Sodong dan Desa Nawangsari. Kegiatan ini memiliki tujuan agar mahasiswa lebih dekat dengan masyarakat sekitar. Tujuan lain dari kegiatan ini juga sebagai sarana mendekatkan, menyatukan, dan memperkuat solidaritas antar mahasiswa FAD. Selain itu mahasiswa juga diajak lebih kreatif. Hal ini terbukti dari kegiatan-kegiatan yang tidak lepas dari yang namanya ‘Seni’ seperti menggambar dan mengenal kebudayaan setempat. Pada hari kedua mahasiswa diajak untuk mengikuti kegiatan sesuai dengan rumah yang ditempati. Pada Kronik Edisi 105/Th.XIV
7 April 2016
9
malam hari mahasiswa diajak berkumpul diselasar untuk menyaksikan pentas drama musikal dari tiap kelompok yang ada.
“Kegiatan ini memberikan banyak pengalaman baru,
Hari ketiga adalah hari yang paling ditunggu oleh para mahasiswa. Hal ini dikarenakan kegiatan pada hari ketiga adalah kegiatan outbond. Kegiatan outbond dibagi menjadi beberapa pos, walaupun di sela kegiatan outbond sempat diguyur hujan, namun tidak menurunkan semangat para peserta live in.
belajar kompak, tetapi panitia juga,” ucap Annisa selaku
Kegiatan Live In ini memberikan kesan yang sangat baik. Wajar saja kegiatan ini mendapat banyak tanggapan postitif dari para peserta.
juga ketika outbond, apalagi pada pos yang ada air dan
U
kerjasama yang kompak, bukan hanya peserta yang panitia dari kegiatan ini. “Kegiatan Live in nya seru dan jelas memberikan pengalaman baru, disini kita diajarkan untuk lebih peka terhadap lingkungan sekitar dan hal yang paling seru lumpurnya “ tutur Stephanie Priyanka salah satu peserta kegiatan Live in. (R.JEFF)
Unika Kirim 7 Mahasiswa ke HWMUN 2016 di Roma Italia
nika Soegijapranata telah mengikutsertakan satu delegasi mahasiswa untuk mengikuti kegiatan Harvard World Model United Nations (HWMUN) yang akan dilaksanakan pada tanggal 14 – 18 Maret 2016, bertempat di Roma Italia. Rombongan delegasi mahasiswa Unika yang ikut serta dalam kegiatan HWMUN tersebut terdiri dari 7 mahasiswa yang berasal dari beberapa Fakultas di Unika Soegijapranata. Mereka adalah Ivan Gunawan, Yeremia Christiantus Sihombing (FBS), Elizabeth Elvira Puspitasari (FHK), Raimund Edwin (FEB), Disa Eka Harumnastiti, Chandrika Tamaratungga dan Gloria Wilona Kawilarang (F Psikologi). HWMUN merupakan model konferensi PBB yang paling beragam secara internasional, dan terbesar di luar Amerika Utara, yang diikuti oleh para mahasiswa dari 115 negara. Konferensi Model United Nations mensimulasikan sidang resmi PBB, Organisasi Internasional, dan badanbadan pemerintah seperti Organisasi Kesehatan Dunia, Uni Afrika, dan kabinet pemerintahan di mana peserta ditugaskan untuk mewakili negara, organisasi, atau pemimpin untuk debat berkaitan isu-isu internasional.
10
benar-benar mendekatkan anggota FAD dan mengajarkan
7 April 2016
“Dalam Model United Nations ini dibagi menjadi beberapa komite-komite, seperti Unesco, WHO dan organisasi internasional lainnya dibawah United Nations atau PBB. Dan rencana kita akan bahas beberapa masalah teritorial, non govermental military force dan beberapa isu lain yang berkaitan dengan masyarakat internasional,” jelas Ivan sebagai head delegates Unika. “Lama persiapan yang telah dilakukan oleh para mahasiswa Unika dalam mengikuti HWMUN adalah 5 bulan. Dan dalam masa persiapan tersebut mereka berlatih debat dan belajar tentang banyak hal yang berkaitan dengan masalah-masalah yang relevan dewasa ini,”tambah B Retang Wohangara, SS., M.Hum sebagai pendamping delegasi mahasiswa Unika. Selanjutnya saat ditanya tentang program kegiatan yang akan dilaksanakan setelah acara HWMUN selesai, Retang sebagai pendamping mahasiswa menjelaskan “Kami akan mengadakan lomba debat mahasiswa antar perguruan tinggi se-Jawa Tengah. Semoga dapat terlaksana dalam waktu dekat” tandasnya. (Fys)
Kronik Edisi 105/Th.XIV
Studi Banding Ormawa Fakultas Psikologi Unika
K
omisi V Senat Mahasiswa Fakultas Psikologi Unika Soegijapranata periode 2015/2016 telah menyelenggarakan kegiatan studi banding ke Fakultas Psikologi di Universitas Tarumanagara dan Universitas Indonesia, pada hari senin hingga kamis (29/2-3/3). Kegiatan studi banding ini diikuti oleh organisasi mahasiswa (Ormawa) dari Fakultas Psikologi Unika Soegijapranata yang terdiri dari 14 orang dari Senat Mahasiswa, 14 orang dari BEM dan didampingi oleh Bapak Indra Dwi Purnomo, S.Psi, M.Psi selaku Wakil Dekan 3 bidang kemahasiswaan. Menurut ketua panitia Natasha Rheavania, kegiatan ini dilaksanakan untuk menjalin hubungan baik antara Fakultas Psikologi Unika Soegijapranata dengan Fakultas Psikologi Universitas yang dikunjungi. “Menjalin kerjasama merupakan hal yang baik tentunya dan bahkan dari hasil kunjungan ini kita bisa melatih softskill serta lebih mengenal kegiatan organisasi di perguruan tinggi yang lain, dengan harapan semoga bisa mewujudkan perubahan baru bagi Fakultas Psikologi Unika Soegijapranata” ungkapnya.
Dalam hari pertama, kunjungan ditujukan pada Fakultas Psikologi di Universitas Tarumanagara (Untar). Kunjungan ini disambut hangat oleh organisasi mahasiswa yang ada di Fakultas Psikologi Untar. Para peserta diajak untuk berkeliling di gedung perkuliahan yang digunakan oleh Fakultas Psikologi Untar. Setelah kegiatan keliling dilanjutkan dengan sharing mengenai kegiatan yang ada dan dilaksanakan serta yang menjadi unggulan dalam kegiatan kemahasiswaan Fakultas Psikolog Untar dan Unika Soegijapranata. Kemudian hari kedua, seluruh peserta mengunjungi Fakultas Psikologi di Universitas Indonesia. Kegiatan sama seperti di hari pertama, yaitu sharing antar universitas mengenai rancangan kerja dan bagaimana cara kerja dari masing-masing organisasi mahasiswa yang ada di kedua universitas tersebut. Di setiap akhir kunjungan, diserahkan kenang-kenangan dari perwakilan Ormawa Fakultas Psikologi Unika Soegijapranata kepada Fakultas Psikologi Universitas Tarumanagara dan Universitas Indonesia. (Ign)
Misa Awal Semester Genap 2016 Fakultas Psikologi
M
emasuki awal semester genap tahun akademik 2015-2016, Fakultas Psikologi Unika Soegijapranata mengadakan misa awal semester bertempat di selasar lantai 3, gedung Antonius (7/3). Misa yang dipimpin oleh Romo Saptoko Pr dimulai pukul 08.15 hingga pukul 09.00, dan diikuti oleh seluruh jajaran dekanat, dosen, karyawan dan mahasiswa. Dalam kotbahnya, Romo Saptoko mengajak para mahasiswa untuk tetap memiliki daya juang yang tinggi
dalam setiap kegiatan yang diikuti baik kegiatan akademis maupun non-akademis untuk mendapatkan hasil yang maksimal. “Seperti peribahasa dalam bahasa jawa, suro diro jayaningrat lebur dening pangastuti, semua kegiatan yang kita ikuti tentu harus mendapat restu dari Tuhan dan jangan lupa mengucap syukur serta berdoa.” tutur Romo Saptoko disela-sela kotbahnya. Misa awal semester berlangsung cukup meriah, dan setelah misa acara dilanjutkan dengan sarapan bersama seluruh umat yang hadir dalam misa. (Idr)
Kronik Edisi 105/Th.XIV
7 April 2016
11
SIDANG REDAKSI wakil rektor 1 unika, humas unika REDAKTUR PELAKSANA humas unika REPORTER boly, telis, andra, jojo, tika, richard, wahyu, adjie, dhanes, dhian, sita, indra LAYOUT e®nanto KANTOR REDAKSI Humas Unika Gedung Mikael Lt. 3 Telp. 024 - 8441 555, 850 5003 ext. 1433 email :
[email protected]
12
7 April 2016
Kronik Edisi 105/Th.XIV