th.XIV/25 Februari 2016
103
Unika Soegijapranata
snap QR code
M
Akses Penerimaan Mahasiswa Baru Menjadi Lebih Mudah dan Cepat
enjelang tahun ajaran baru akademik 2016/2017, semua siswa kelas XII SMA sedang sibuk mempersiapkan ujian nasional dan khususnya juga mempersiapkan untuk masuk ke perguruan tinggi yang mereka impikan.
retreat, kebetulan yang membawakan dari mahasiswa dan alumni Unika Soegijapranata. Selain itu, letaknya yang strategis dan kebetulan tidak terlalu jauh dari rumah membuat saya menjatuhkan pilihan untuk melanjutkan studi di sini,“ tegasnya.
Dalam semua persiapannya, mereka tentu telah merencanakan dengan matang dimana tempat melanjutkan studi yang akan mereka tuju. Tak terkecuali bagi Ignatius Wisnu Widi, yang telah memilih Fakultas Psikologi Unika Soegijapranata sebagai pilihannya untuk melanjutkan menimba ilmu.
Ia berharap kepada Unika untuk bisa menjadi rumah belajar baginya untuk mempersiapkan masa depan sesuai dengan yang dicita-citakannya melalui kegiatan pembelajaran serta kegiatan lainnya di kampus ini.
Pria yang akrab disapa Widi ini mengungkapkan alasannya mengapa memilih Unika Soegijapranata sebagai kampus tempatnya menimba ilmu, “Saya memilih Unika karena saya tahu bahwa Unika punya reputasi dan kualitas prestasi yang sangat baik. Setahu saya, Unika Soegijapranata masuk dalam peringkat 10 PTS Terbaik Indonesia. Selain itu, saya memilih Psikologi Unika juga karena hampir semua orang menyarankan saya jika ingin masuk Psikologi, kuliahnya di Unika Soegijapranata saja, untuk kualitas tidak diragukan lagi,” jelas Widi. “Saya mengenal Unika Soegijapranata dari acara-acara
Disinggung tentang proses pendaftaran mahasiswa baru di Unika tahun akademik 2016/2017 yang sudah bisa dilakukan secara online pada tahap Jalur Prestasi (Japres), Widi sangat menyambut baik karena akses pendaftaran menjadi lebih mudah dan cepat. Lebih detil ketika ditanya tentang cara melakukan pendaftaran online Unika di tempatnya, Widi juga menjelaskan “Pendaftaran online Unika di sekolah saya bisa dilakukan dengan terlebih dahulu meminta surat undangan Japres yang ada di guru BK, setelah itu tinggal melakukan pengisian dan melengkapi secara online di http://pmb.unika.ac.id/, kalaupun ada pertanyaan juga bisa kontak di 024-8505003, 8441555 ext 1427, 1428,” tandasnya. (Ign)
Kronik Edisi 103/Th.XIV
25 Februari 2016
1
Berkat SMS ACUCA, Kaya Pengalaman Studi di Luar Negeri
U
nika Soegijapranata telah 1 dekade menjalin kerjasama dengan ACUCA dalam meningkatkan kualitas pendidikan melalui program pertukaran pelajar (student mobility). Dan dalam rangka student mobility tersebut, International Office (IO) pada hari Senin (15/2), bertempat di ruang rapat Gedung Mikael lantai 2 Unika Soegijapranata, telah menyelenggarakan acara pemberangkatan dan penyambutan mahasiswa yang akan dan sudah menempuh studi di luar negeri. “Pertukaran pelajar antar perguruan tinggi dalam kalangan anggota ACUCA adalah salah satu program kerja ACUCA, tiap semester kita selalu mengirim mahasiswa untuk studi di perguruan tinggi di luar negeri yang merupakan sesama anggota ACUCA. Sebaliknya kita juga menerima mahasiswa dari luar negeri yang ingin studi di Unika,“jelas Dr. Ridwan Sanjaya sebagai Wakil Rektor IV, saat memberikan sambutan. Pada semester ini terdapat tiga mahasiswa yang sudah menyelesaikan program di Kwansei Gakuin Jepang dan Providence University Taiwan selama 1 semester sejak September 2015 lalu. Dan dalam waktu dekat ini Fakultas Bahasa dan Seni (FBS) Unika memberangkatkan salah satu mahasiswanya Ulil Albab Af-Farizi yang akrab disapa Fariz untuk belajar di negeri Taiwan tepatnya di Wenzao Ursuline University of Languages Taiwan.
“Fariz telah lama ingin belajar di luar negeri sehingga sejak semester satu bergabung di Fakultas Bahasa dan Seni (FBS), Fariz sudah aktif mencari informasi mengenai pertukaran pelajar,” ungkap Dr. Ekawati M. Dukut, M.Hum selaku kepala International Office Unika Soegijapranata. Berbagai persiapan telah dilakukan Fariz terkait persiapan studi di Taiwan, salah satunya adalah restu Orang Tua. Fariz menyadari peran penting kedua orang tua dalam keberhasilannya menyelesaikan pendidikan di perguruan tinggi. Sebaliknya, Elisabeth dan Stephani yang mewakili beberapa rekannya yang kembali ke tanah air setelah satu semester studi di Jepang dan Taiwan mengungkapkan pengalamannya ketika belajar di sana. “Salah satu kebiasaan yang menarik di Jepang adalah tepat waktu. Disana kebiasaan tepat waktu sudah membudaya di masyarakat sehingga ada pengalaman positif yang saya dapat selain studi formal disana,”tutur Elisabeth. Lain pula dengan pengalaman Stephani yang pada awal kedatangan di Taiwan merasa sangat spesial, “Di masyarakat Taiwan belum terbiasa dengan bahasa Inggris, sehingga saat berbicara dengan orang Taiwan di luar kampus kebanyakan mereka tidak menggunakan bahasa Inggris jadi harus mengenal sedikit demi sedikit bahasa mereka,”ungkap Stephani.(jow)
Dua Dosen FEB Memberi Kuliah di San Carlos University Cebu, Philipina
P
ada tanggal 10-19 Februari 2016, dua orang dosen FEB Unika Soegijapranata, Dr Octavianus Digdo Hartomo, MSi Akt dan Dr Maria Agustini Dwihayu, MBA memperoleh kesempatan untuk menjadi Visiting Professor di School of Business and Economics San Carlos University di kota Cebu Philipine. Kedua dosen FEB tersebut diundang oleh San Carlos University untuk menjadi dosen tamu, memberi kuliah umum bagi para mahasiswa, menginisiasi riset bersama dan publikasi internasional bersama antara FEB Unika dan SBE San Carlos serta sebagai pembahas dalam workshop pengembangan kurikulum yang diselenggarakan oleh University San Carlos Cebu. Selain itu Dr Octavianus dan
2
25 Februari 2016
Kronik Edisi 103/Th.XIV
Dr Dwihayu juga mempresentasikan hasil riset mereka dalam International Conference on Business and Economics yang diselenggarakan oleh SBE University San Carlos Cebu. Kegiatan visiting professor dari Unika Soegijapranata tersebut merupakan bentuk realisasi kerjasama antara Unika Soegijapranata dan University San Carlos Cebu yang akan ditindaklanjuti dengan kunjungan visiting professor dari SBE San Carlos University Cebu pada bulan Oktober 2016. Selain itu akan dilakukan juga riset dan publikasi internasional bersama dalam bidang green business, pengentasan kemiskinan, pengembangan UMKM serta penerapan International Financial Reporting Standard di Indonesia dan Philipina. Universitas San Carlos merupakan salah satu universitas terbesar di kota Cebu ( kota kedua terbesar setelah Manila dan kota dengan pertumbuhan ekonomi tertinggi di Philipina). USC juga memiliki jaringan kuat dengan berbagai industri, perbankan dan Kantor Akuntan Publik yang ada di kota Cebu. SBE San Carlos merupakan peringkat pertama peraih Certified Public Accountant pada tahun 2015 di seluruh Philipine.
Ekonomi dan Bisnis Unika Soegijapranata juga menjadi pembicara dalam International Conference on Economics and Business yang diselenggarakan oleh SBE University San Carlos, yaitu Posmaria Setiasiwi Sitohang, SE MSi, Rini Hastuti, SE MSi Akt dan Shandy Jannifer Mattitaputy, SE MSi. Diharapkan untuk selanjutnya kerjasama antara FEB Unika Soegijapranata dan SBE San Carlos University dapat berjalan lebih intensif melalui pelaksanaan riset dan publikasi internasional bersama serta penyelenggaraan International Conference bersama.
Kunjungan pada tanggal 10-19 Februari 2016 juga didampingi oleh Dekan FEB Unika Soegijapranata Dr Sentot Suciarto, Athanasius yang memantapkan pembicaraan kerjasama dengan Dekan SBE San Carlos Dr Challoner Mattero, CPA. Selain itu beberapa dosen Fakultas
Cegah Kanker Servik Sejak Dini
akan adanya kanker ini. Tanda-tanda tersebut bisa diamati dengan gejala-gejala seperti pendarahan sesudah senggama, siklus menstruasi yang lebih lama dan lebih banyak dari biasanya, nyeri panggul, serta nyeri ketika berhubungan seksual” tutur dr. Meli.
Inisiatif atasi kanker servik
“Kebanyakan perempuan jika tidak merasakan tandatanda gejala kanker servik ini memang jarang untuk ada inisiatif sendiri memeriksakan diri sejak dini. Akibat dari kurang inisiatif inilah yang membuat hampir 21 perempuan setiap harinya meninggal karena kanker servik di Indonesia,” ungkap dr Meli.
K
linik Bunda Theresa Unika Soegijapranata bekerjasama dengan Laboratorium Paramita dan PT MSD menyelenggarakan kegiatan seminar kesehatan pada hari Jumat (19/2) bertempat di ruang rapat lantai 4 Gedung Mikael dengan tema “Kanker Servik dan Pencegahannya”. Pembicara seminar kesehatan ini adalah dr. Francisca Melianie dan dimoderatori oleh dr. ST Catur Pambudi. Pada awal seminar, dr. Francisca Melianie yang akrab disapa dr. Meli menjelaskan tentang beban apa saja yang dirasakan dan ditimbulkan akibat dari kanker servik ini, “Kanker servik sering dikenal sebagai The Silent Killer, nama tersebut tercetus karena pola gejala yang dimunculkan pada penderita tidak tampak pada stadium awal dan biasanya dalam tempo yang cukup lama atau bertahun-tahun baru penderita merasakan tanda-tanda
“Kanker servik disebabkan oleh Human Papiloma Virus (HPV) yang bersifat onkogenik atau penyebab kanker. HPV terdapat 100 macam dan biasanya menyerang kaki, tangan dan organ genital. Namun untuk virus HPV yang berbahaya bagi wanita adalah HPV tipe 16 dan 18. Cara mengantisipasi atau mencegahnya bisa dilakukan dengan pemeriksaan dini melalui pemeriksaan pap smear atau test IVA. Dan saat ini sudah ditemukan vaksin untuk mengatasi kanker servik yang dapat diberikan sejak usia 9 hingga 45 tahun, sehingga bisa menjadi tindakan preventif untuk mengurangi resiko” jelas dr. Meli. Di akhir kesempatan seminar, dr. Meli mengutarakan harapan dan pesannya kepada seluruh peserta seminar, “Saya berharap seluruh peserta yang hadir bisa lebih peduli lagi akan kesehatannya, khususnya dalam upaya pencegahan kanker servik. Jangan menunggu ada tandatanda baru memeriksakan diri ke dokter. Lebih baik sejak dini mencegah daripada mengobati ”tandasnya. (Ign)
Kronik Edisi 103/Th.XIV
25 Februari 2016
3
Rayakan Valentine, International Office Unika Undang Pakar Cokelat
I
nternational Office Unika Soegijapranata telah menyelenggarakan Seminar dan Workshop “Valentine’s Day Cultural Event” pada hari Kamis (11/2), bertempat di Gedung Mikael lantai 4, Unika Soegijapranata. Acara tersebut dilangsungkan mulai pukul 10.30 hingga 14.30, dan dihadiri oleh 3 darmasiswa Unika yaitu 2 mahasiswa dari Yaman dan 1 mahasiswa dari Papua Nugini serta para mahasiswa dari berbagai fakultas di Unika. Selain seminar dan workshop membuat cokelat, pada kegiatan ini juga diadakan lomba membaca puisi dalam bahasa inggris. Acara seminar yang dikemas dalam bentuk talkshow ini menghadirkan Thomas Budi, Ed.D mewakili The Soegijapranata Institute (TSI) Unika Soegijapranata. Dalam talkshow tersebut Thomas Budi menjelaskan tentang sejarah valentine dan pandangan Gereja tentang valentine dari sisi religiusitas. Selain itu salah seorang darmasiswa dari Papua Nugini, Sebastian Yuwette juga membagikan pengalaman perayaan valentine di Papua Nugini. “Saat perayaan valentine di Papua Nugini, biasanya ada peragaan busana tradisional dan selanjutnya kami makan babi panggang bersama-sama. Ada juga beberapa industri kecil rumah tangga yang menjual produk makanan atau kerajinan rumah tangga ” ujar Sebastian. Sementara Darmasiswa dari Yaman, Mubarak Yahya dan Ahmed Hasan Abker mengakui bahwa mereka baru kali ini merayakan valentine. “Awalnya saya mengira, acara ini akan penuh dengan orang dan iringan musik, seperti pesta, namun ternyata hanya seminar”tandas Ahmed. “Sebagian orang di negara saya, menganggap valentine
itu haram dan saya sendiri tidak pernah merayakan sebelumnya. Tapi semangat kasih sayangnya itu bagus, mungkin hal itu yang akan saya bawa ke Yaman.“imbuhnya. Seminar dan workshop seperti ini baru pertama kali diadakan oleh International Office (IO) Unika Soegijapranata. “ Dari IO sendiri bertujuan untuk memperkenalkan darmasiswa yang ada di Unika kepada warga Unika dan masyarakat. Setidaknya ada 10 orang darmasiswa yang studi di Unika, namun hanya 3 yang masih tinggal sedangkan 7 orang mahasiswa lainnya sedang berlibur. Maka sudah menjadi tugas dari International Office untuk mengadakan acara seperti diskusi tentang kebudayaan, salah satunya adalah Valentine’s Day Cultural Event sekarang ini,” papar Dr. Ekawati Marhaenny Dukut, M. Hum., selaku kepala International Office Unika Soegijapranata. Acara dilanjutkan dengan workshop bagaimana mengkreasikan cokelat, bersama seorang pakar pembuat cokelat dari Yogyakarta. Para peserta tampak sangat antusias dalam membuat cokelat yang dicetak dalam berbagai bentuk, dan pada penghujung acara, diumumkan pula pemenang lomba membaca puisi. (lic)
FKLA Capai Beberapa Kesepakatan Bersama
F
orum Kerjasama LPPM Aptik (FKLA) yang didirikan pada tanggal 12 Desember 2015 lalu, telah mengadakan kegiatan workshop yang diselenggarakan di Griya Paseban pada hari Kamis – Sabtu, tanggal 4 – 6 Februari 2016, dengan tujuan untuk membangun kerjasama di bidang riset dan penelitian serta pengabdian masyarakat antar LPPM perguruan tinggi di lingkungan APTIK.
4
25 Februari 2016
Kronik Edisi 103/Th.XIV
Acara workshop yang dihadiri oleh kurang lebih 14 perwakilan LPPM dari total 18 perguruan tinggi katolik yang tergabung dalam APTIK, telah dibuka oleh Prof. Dr. Ir. Yohanes Budi Widianarko, M.Sc sebagai Rektor Unika Soegijapranata sekaligus sebagai Ketua JLPMA APTIK.
atau dengan kata lain mendorong tumbuhnya paguyuban solidaritas dan subsidiaritas antar perguruan tinggi di APTIK, yang hasilnya diharapkan akan memberikan dampak positif bagi peningkatan kualitas perguruan tinggi yang tergabung dalam APTIK supaya lebih merata,” jelas Prof. Budi.
“APTIK adalah asosiasi badan penyelenggara yayasan atau kumpulan yayasan, maka APTIK sebenarnya lebih banyak membantu yang sifatnya fondasi atau pengembangan kapasitas, contoh misal training dosen atau lainnya. Oleh karena itu kegiatan FKLA yang bernaung di bawah universitas semestinya juga perlu dihargai karena spirit kerja samanya yang dibangun untuk saling membantu antara perguruan tinggi yang besar dengan yang kecil
Lebih jauh Prof. Andreas Lako sebagai koordinator FKLA, juga menjelaskan beberapa hasil kesepakatan yang diperoleh dalam kegiatan FKLA ini. “Pertemuan yang dihadiri 14 pimpinan LPPM APTIK menghasilkan sejumlah kesepakatan antara lain adanya visi atau tema besar riset dan pemberdayaan masyakarat FKLA 20162017 yaitu pengentasan kemiskinan dan kelestarian lingkungan, penulisan bersama buku “Metodologi Riset dan Etika Penulisan”, penelitian
bersama baik utk proyek riset Dikti maupun non Dikti, pengabdian masyarakat bersama yg akan diawali dari proyek pengabdian masyarakat (PM) Misereor yang terbagi dlm 2 kluster, yaitu: Kluster 1 (Univ Atmajaya Jakarta, Unpar, Stikes Sint Carolus, Univ Katolik Musi Caritas Palembang, Unika St Thomas Medan), Kluster 2 (Univ Atma Jaya Yogya, Univ Widya Mandala Madiun, Univ Widya Karya Malang, Stikes Erkaset, Univ Widya Mandira Kupang), penyelenggaraan bersama “The 1st APTIK Conference on Poverty and Environment” pada bulan September atau Oktober 2016 bekerja sama dengan Australian Universities of Technology Network (ATN), penerbitan prosiding atau jurnal bersama, dan pendanaan riset bersama via lembaga Aptik” ungkap Prof. Andreas. (Fys)
Unika Terus Dampingi Masyarakat Gunung Pati
P
enarikan KKN Unika Soegijapranata di kelurahan Nongkosawit dan Kandri Kecamatan Gunung Pati telah dilaksanakan pada hari Minggu (31/1) di daerah wisata Gua Kreo. Bersamaan dengan acara penarikan KKN tersebut juga diadakan pentas seni budaya lokal dan kegiatan bazaar yang diikuti oleh UMKM yang didampingi mahasiswa selama KKN. Turut hadir dalam acara ini Camat Gunung Pati Bambang Pramusinto, SH, S.IP, M.Si, Bapak RW, Tokoh masyarakat dan warga setempat serta pengunjung. Lebih lanjut Bambang Pramusinto dalam sambutannya menyampaikan “Saya ucapkan terima kasih kepada Tim KKN dan para mahasiswa Unika Soegijapranata yang sudah banyak membantu masyarakat di kelurahan Nongkosawit dan Kandri, terutama di dalam pemberdayaan masyarakat baik di bidang kuliner, budaya serta pendidikan dan pendampingan UMKM. Namun demikian saya berharap Unika dapat secara berkelanjutan mendampingi masyarakat, karena keberadaan mahasiswa sangat positif bagi pengembangan dan pemberdayaan masyarakat dari berbagai aspek, sehingga tidak hanya
mendampingi 2 kelurahan seperti selama ini dilakukan, tetapi kelurahan lainnya yang ada dikecamatan Gunung Pati terutama yang dekat dengan obyek wisata Gua Kreo juga perlu didampingi, agar semua masyarakat dapat termotivasi dan ikut ambil bagian untuk meningkatkan kesejahteraannya,”jelasnya. “Unika akan terus mendampingi masyarakat Gunung Pati karena ini adalah komitmen Unika untuk ikut serta dalam upaya pengentasan kemiskinan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Di dalam pengabdian pada masyarakat tidak hanya dilakukan oleh mahasiswa melalui program KKN atau KKU, para dosen juga ikut terlibat dalam kegiatan pengabdian tersebut,” ungkap Prof. Andreas Lako sebagai kepala LPPM Unika Soegijapranata menjawab himbauan dari Camat Gunung Pati. Turut memeriahkan acara penarikan KKN Unika tersebut yaitu tampilan pentas seni berupa gamelan dan wayang yang merupakan kolaborasi antara mahasiswa KKN dengan seniman di wilayah Gunung Pati. (Fys)
Kronik Edisi 103/Th.XIV
25 Februari 2016
5
Workshop Purna Karya Unika
W
orkshop tentang persiapan pensiun tenaga kependidikan Unika, telah diselenggarakan oleh Lembaga Pengembangan Sumber Daya Manusia (LPSDM) Unika Soegijapranata pada hari Rabu (3/1), bertempat di ruang pertemuan perpustakaan, gedung Thomas Aquinas lantai 2 Unika Soegijapranata. Turut diundang dalam acara tersebut 2 Pembicara Evi Dyah Pratitis, S.Psi., Psikolog dan Nunuk Wahyu Candra Yanti, S.K.M dari Yayasan Purba Danarta untuk memberikan pembekalan materi tentang psikologi dan manajemen keuangan kepada para tenaga kependidikan yang mengikuti acara tersebut. “Tujuan diadakannya workshop ini adalah untuk mempersiapkan tenaga kependidikan yang akan memasuki masa pensiun, sehingga materi yang dipilih yang disesuaikan dengan aspek psikologis, aspek manajemen keuangan, dan aspek wirausaha,” jelas Valentinus Suroto, SH., MH sebagai kepala LPSDM Unika Soegijapranata. “Disamping mendapat materi dari dua pembicara dari yayasan Purba Danarta, para peserta juga mendapat pelatihan dari dosen FTP Unika, tentang cara membuat
ice cream, dengan tujuan supaya setelah pelatihan para peserta dapat mempraktekkan dan mengembangkan ketrampilannya untuk keperluan sendiri atau mengembangkan usaha,”imbuh Valentinus Suroto. “Informasi lain, bahwa pada tanggal 8 Januari 2016, telah terbentuk paguyuban purna karya Unika walaupun belum mempunyai nama, tapi melalui wadah ini kita bisa melakukan evaluasi atau pendampingan supaya selalu tetap terjalin komunikasi yang baik dengan Unika dalam banyak hal,” tandasnya. Saat ditanya tentang respon peserta secara psikologis, Evi Dyah Pratitis sebagai pembicara pertama menjelaskan, “Sebagian besar peserta tampak antusias dan terlibat aktif dalam kegiatan, selain itu jika dilihat dari tampilan luarnya, para peserta masih tampak happy, tetapi belum mengungkap perasaan yang sebenarnya. Oleh karena itu kami perlu mengenalkan kepada para peserta tentang tahapan psikologis yang akan muncul menjelang purna karya (pensiun-red), supaya mereka siap dan bisa melakukan aktifitas yang positif bagi kehidupan mereka, termasuk dalam hal manajemen keuangan” ungkapnya. (Fas)
International Office Unika Jalin Kerja Sama dengan AMINEF nternational Office (IO) Unika Soegijapranata bekerja
I
sama dengan American Indonesian Exchange Foundation (AMINEF) mengadakan presentasi dan tanya jawab tentang pendidikan di Amerika. AMINEF sendiri ialah yayasan yang didirikan untuk mengatur program-program inti Fulbright dan program beasiswa lain yang didanai oleh pemerintah Amerika Serikat, sehingga apabila kita ingin melanjutkan pendidikan di Amerika, melalui AMINEF kita bisa mendapatkan informasi dan bantuan untuk mencari universitas, dosen, tempat tinggal hingga beasiswa fullbright, tentu saja
6
25 Februari 2016
Kronik Edisi 103/Th.XIV
dengan syarat-syarat yang telah ditentukan seperti skor toefl, GRA, GMAT dan sebagainya.
dari luar negeri maupun mengirim mahasiswa, dosen dan karyawan untuk bersekolah di luar negeri,” tandasnya.
Acara presentasi ini berlangsung pada hari Kamis (28/1) di Ruang LPPM, Gedung Mikael lantai 4, dengan menghadirkan pembicara Bapak Muhammad Iqbal sebagai perwakilan AMINEF di Indonesia. “Informasi kegiatan ini memang agak mendadak karena baru tadi malam saya mendapat informasi tentang presentasi ini dari pihak AMINEF dan pagi tadi saya langsung broadcast ke dosen dan mahasiswa. Tapi dengan jumlah peserta sebanyak ini, menurut saya sudah baik.” ujar Dr. Ekawati Marhaenny Dukut, M. Hum., Kepala UPT International Office.
Presentasi yang dihadiri lebih dari 30 peserta ini, banyak memberikan gambaran kepada peserta tentang bagaimana studi di Amerika, mulai dari mahasiswanya, bagaimana beradaptasi di sana, pengalaman sekolah di Amerika, bagaimana cara mendapatkan beasiswa dan lainlain. Muhamad Iqbal menjelaskan juga ada lima langkah yang harus dipersiapkan apabila ingin studi di Amerika. Pertama adalah memilih universitas yang diinginkan, sebab di Amerika terdapat kurang lebih 4500 universitas. Selanjutnya tentu kita harus menyiapkan secara finansial. Setelah itu melengkapi berkas-berkas, mempersiapkan visa dan mempersiapkan keberangkatan.
“Presentasi dadakan seperti ini tetap IO yang menampung, karena IO harus segera memberikan informasi tentang pendidikan di luar negeri. Sudah tugas IO untuk menangani pendidikan 2 arah, baik menerima mahasiswa
“Bersekolah di Amerika memang menarik sekali. Salah satu hal yang menarik ialah kita bisa ambil matakuliah dari fakultas lain.” jelas Muhammad Iqbal. (lic)
Kekuranganku Bukan Penghalang Untuk Berbagi
B
erbagi dalam kepenuhan baik secara materiil maupun immateriil kemungkinan menurut sebagian orang mudah, namun bagaimana jika berbagi di tengah keterbatasan atau kekurangan? Mungkin setiap orang berfikir 2 kali untuk melakukannya, namun tidak demikian dengan yang telah dilakukan oleh Richard Kennedy. Mahasiswa Ilmu Hukum Unika Soegijapranata ini berhasil membuktikan bahwa dalam kekurangannya ia masih dapat berbagi, yaitu dengan mengajar komputer di Pertuni ( Persatuan Tunanetra Indonesia) Cabang Jawa Tengah di Jalan Badak III No. 62 Semarang pada hari Senin (1/2). Richard Kennedy memang memiliki keistimewaan dibandingkan dengan orang lain, karena sebagai mahasiswa ilmu hukum, umumnya mahasiswa hukum lebih banyak membaca serta memahami kalimat demi kalimat dengan detil dan teliti dalam studinya, namun bagi Richard yang memiliki keterbatasan dalam indera penglihatannya (tunanetra-red), hal tersebut tidak menyurutkan semangatnya untuk mendalami ilmu hukum. Terlebih lagi kalau Richard harus berbagi ilmu lain yang dikuasainya diluar ilmu hukum yaitu bidang komputer kepada sesamanya yang memiliki keterbatasan yang sama, ia akan lakukan dengan semangat dan kesungguhan hati untuk menularkan ilmunya. “Kegiatan mengajar komputer kepada para tunanetra yang dilakukan oleh Richard saat ini adalah bagian dari kegiatan ATGW ( Arising The Grateful Winner), lebih tepatnya pada sesi tangguh. Yang sebelumnya khusus untuk Richard, memang ditawarkan kegiatan exposurenya apa yang akan dilakukan. Dan akhirnya Richard memilih kegiatan ini,” terang salah satu Supervisor ATGW, Yenita.
Lebih lanjut, Richard mengungkapkan alasannya mengapa ia memilih kegiatan exposure mengajar komputer pada sesama tunanetra,“Sebelumnya saya sudah diberi beberapa opsi untuk memilih kegiatan apa yang akan saya lakukan dalam ATGW, khususnya kegiatan exposure ini oleh Bu Lita (Wakil Rektor III) karena keterbatasan saya, sehingga kegiatan exposure saya tidak sama dengan teman-teman ATGW yang lain. Lalu saya memiliki ide untuk membagikan pengetahuan saya khususnya dalam bidang komputer di Pertuni. Kebetulan di Jawa Tengah juga terdapat Pertuni, disamping itu sebelumnya saya juga pernah belajar di Jakarta serta beberapa kali mengikuti kompetisi komputer untuk tunanetra, jadi saya memiliki ide untuk mengajarkan komputer di Pertuni. Hal lain saya juga pernah mengajar di Pertuni ketika guru dari Pertuni berhalangan hadir, saya pernah menggantikan guru tersebut untuk mengajar komputer,”jelasnya. Lebih lanjut, Richard menyatakan bersedia dan siap, apabila suatu saat tenaganya dibutuhkan oleh Pertuni, untuk mengajar komputer. (Ign)
Kronik Edisi 103/Th.XIV
25 Februari 2016
7
P
Unika Tingkatkan Sinergi Antara Fakultas Psikologi Dengan Pusat Psikologi Terapan (PPT)
usat Psikologi Terapan (PPT) yang dulunya bernama Lembaga Psikologi Terapan (LPT) dan berlokasi di Jalan Imam Bonjol, mulai bulan Januari 2016, semua operasional pelayanan sudah resmi dipindahkan ke gedung Teresa kampus Unika Soegijapranata, jl. Pawiyatan Luhur IV/1 Bendan Dhuwur, Semarang. Dalam rangka mengawali operasional gedung baru tersebut, pada hari Jumat (29/1) telah diselenggarakan acara pemberkatan dan peresmian gedung Teresa dengan ditandai penandatanganan prasasti oleh Ketua Pengurus Yayasan Prof. Dr. Magdalena Sidhartani Zein, M.Sc, Sp.A(K), Rektor Unika Prof. Dr. Ir. Yohanes Budi Widianarko, M.Sc, Pembina Yayasan Sandjojo Rm. Dr. Paulus Wiryono, SJ dan Administrator Diosesan Rm. FX Sukendar Wignyosumarto, Pr. Peresmian gedung PPT juga dihadiri oleh jajaran rektorat Unika, para dekan dan staff, Perwakilan Kopertis Wilayah VI Jawa Tengah, beberapa perusahaan yang menjadi mitra PPT Unika dan tamu undangan lainnya. “Secara khusus pelayanan PPT di gedung baru yang tersambung langsung dengan gedung Antonius, dilandasi oleh konsep keterpaduan antara proses perkuliahan, penelitian dan praktek profesi secara utuh. Kami berharap dengan mendekatkan ketiga proses itu dibawah satu atap, akan saling menunjang dan melengkapi sehingga Fakultas Psikologi Unika Soegijapranata secara kualitas menjadi lebih baik” ujar Rektor Unika Prof. Dr. Ir. Yohanes Budi Widianarko, M.Sc. dalam sambutannya di gedung Teresa. “Kami sengaja mendekatkan keduanya dalam rangka meningkatkan sinergi diantara keduanya. Pelayanan
Psikologi berupa assessment, training, counseling akan ditunjang oleh kajian teoritik dan penelitian empirik para dosen serta penelitian yang berumah di Fakultas Psikologi” lanjutnya. PPT yang sudah didirikan sejak 20 tahun lalu, tentunya sudah banyak pelayanan psikologi yang diberikan baik untuk kalangan pemerintahan maupun perusahaan, sekolah serta perorangan. “ Ada trend yang cukup menarik di tahun 2015 yaitu adanya kenaikan jumlah layanan konsultasi anak yang meningkat hampir 200 %,” ungkap Ferdinandus Hindiarto, S.Psi., M.Si sebagai Direktur PPT Unika. Lebih lanjut dijelaskan, “Cita-cita pak rektor itu sebenarnya sederhana, gedung PPT dibangun disini jadi satu dengan Fakultas Psikologi agar mahasiswa Fakultas Psikologi bisa melihat atau terjun langsung dalam praktek psikologi, seperti contohnya mahasiswa magister profesi psikologi yang sudah semester tiga, diperbolehkan untuk memberikan terapi disamping konsultan yang sudah ada, tentunya tetap disupervisi oleh psikolog dan atas persetujuan klien atau orang tua, maka dengan istilah Student Exposure ini, kepada mahasiswa mulai di expose tentang pekerjaan atau profesinya saat kelak menjadi psikolog” jelas Ferdinandus. Beberapa Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Fakultas Psikologi , untuk yang akan datang juga akan dilibatkan dalam PPT. “kedepan, UKM tentu akan sangat terlibat, seperti UKM Sunrice dan Hypnomorphosis jika PPT membutuhkan mereka tentu akan segera kita hubungi” tutupnya.(Ajie)
Lomba Membuat Beton Tingkat SMA/ SMK digelar di Unika
F
akultas Teknik Program Studi Teknik Sipil Unika Soegijapranata telah menyelenggarakan lomba membuat beton antar SMA/SMK se kota Semarang yang mulai dilaksanakan hari Jumat (28/1), bertempat di Laboratorium Bahan Bangunan Unika Soegijapranata.
8
25 Februari 2016
Kronik Edisi 103/Th.XIV
Kegiatan lomba beton ini adalah roadshow pertama dari beberapa rangkaian kegiatan kompetisi lain yang akan digelar dari bulan Januari sampai dengan bualn Juli 2016, diantaranya : Lomba Foto, Lomba Mural, Lomba Jembatan Wafer dan Nonton Bareng (Nobar). “Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk memberikan pengetahuan bagaimana cara membuat beton yang baik dengan sasaran utama siswa-siswi SMA/SMK. Ada pun misi dari kegiatan ini adalah agar masyakarat mengenali bagaimana beton yang baik dan bagaimana cara pembuatannya” ujar Ir. Yohanes Yuli Mulyanto, M.T., dosen Fakultas Teknik sekaligus penggagas kegiatan ini. Kegiatan lomba diikuti oleh beberapa tim dari SMA/SMK yang mewakilkan siswanya. Satu tim peserta terdiri dari 3 orang siswa dan 1 orang pendamping. Adapun peserta dari kegiatan ini diantaranya dari SMA Kesatrian 1 yang mengirimkan 1 tim, SMK 3 dan SMK 7 yang masing-masing mengirimkan 2 tim. Dalam kegiatan ini panitia lomba juga sudah menyiapkan semen, pasir dan krikil yang sudah disusun perbandingannya untuk membuat beton. “Kunci utamanya adalah air, bila kurang air atau berlebihan, maka beton akan retak” ungkap Yohanes.
Panitia juga sudah menyiapkan hadiah bagi pemenang lomba berupa uang tunai, yakni juara I Rp 1.500.000,00 , juara II Rp 1.000.000,00 , juara III Rp 500.000,00. Lomba ini sebenarnya sudah pernah diadakan pada tahun-tahun sebelumnya, kurang lebih sebanyak 4 kali sejak tahun 2013 dan baru pada tahun 2016 ini lomba dikemas dalam bentuk roadshow. “Persiapan untuk lomba ini kurang lebih satu bulan dengan bantuan dosen dan kepala laboratorium,” ungkap Descraredo Henky, ketua panitia lomba tersebut. “Tidak menutup kemungkinan untuk ke depannya, kami akan adakan pelatihan umum pembuatan beton bagi siswa SMA/SMK” tambahnya. Penyeleksian lomba beton akan menggunakan alat yang dinamakan compression machine, dan pengumuman hasil lombanya akan diumumkan pada tanggal 12 Februari yang akan datang. (lic)
Kunjungan Rektor Unpand ke Unika Soegijapranata
K
unjungan Rektor Universitas Pandanaran (Unpand) beserta jajarannya ke Unika Soegijapranata, telah dilaksanakan pada hari Rabu (10/2) bertempat di ruang rapat, gedung Mikael lantai 2, Unika Soegijapranata. Beberapa hal telah dibahas dalam kunjungan tersebut, antara lain meliputi kerjasama sertifikasi toefl antara lembaga CLT Unika dengan Unpand, juga kerjasama terkait membership perpustakaan Unika yang memang terbuka untuk mahasiswa dari luar Unika Soegijapranata yang ingin menggunakan fasilitas perpustakaan Unika, serta beberapa bentuk kerja sama lainnya yang diharapkan bisa saling mengembangkan dan menunjang peran serta
perguruan tinggi dalam pengembangan kota Semarang secara khusus dan propinsi Jawa Tengah secara umum. Dalam kunjungan yang dipimpin oleh Ir. S. Djoko Saryono, M.Sc sebagai Rektor Unpand, dan didampingi oleh beberapa Wakil Rektor, yaitu : Margareta Maria S, ST., MT selaku Wakil Rektor I, Andi Tri Haryono, SE., MM sebagai Wakil Rektor II dan Ir. Esti Yulitriani, MT sebagai Wakil Rektor III, disambut baik oleh Prof. Dr. Ir. Yohanes Budi Widianarko, M.Sc sebagai Rektor Unika beserta Wakil Rektor IV Dr. Ridwan Sanjaya, S.E, S.Kom., MS. IEC, dan Blasius Panditya Tri Danardana, MBA. selaku kepala CLT Unika Soegijapranata.(Fys)
Kronik Edisi 103/Th.XIV
25 Februari 2016
9
RETRET UNIKA 2016 : Bersahaja yang Memerdekakan
“Hidup bersahaja atau sederhana merupakan kondisi yang dipilih dan dirangkul dengan gembira dan komitmen pribadi berlandaskan pada iman akan Yesus sebagai teladan”, tegas Rama Mulyatno. Lebih lanjut diuraikan, ugahari atau matiraga berarti upaya mengekang keinginan atau kebutuhan yang melampaui kebutuhan hakiki untuk hidup sejahtera. Bersahaja menjadi tanda kedewasaan pribadi yang mampu mengambil pilihan dan sikap yang jelas. “Mengambil pilihan yang jelas dan berani menanggung akibatnya melahirkan kemerdekaan batin. Orang yang hidup bersahaja mampu melihat kesejahteraan secara utuh, baik sehat jasmani, rohani, budi, maupun sosial”, tutur pastor yang mempersembahkan uang sertifikasi dosennya untuk membiaya beberapa orang muda berkuliah. Selama permenungan pribadi para peserta menjalani meditasi atau doa di taman doa kompleks Pertapaan Rawaseneng yang asri dan indah. Seraya melatih kepekaan hati terhadap suara-suara di alam dan sentuhan angin yang lembut. Sehabis makan siang para peserta bisa “berdialog” dengan sapi-sapi yang dipelihara para rahib.
ugahari atau matiraga berarti upaya mengekang keinginan atau kebutuhan yang melampaui kebutuhan hakiki untuk hidup sejahtera
“Hati saya merasakan kedamaian saat mengikuti ibadatibadat bersama para rahib di kapel, entah pagi maupun malam”, tutur Pak Dadut Setiadi dalam kesaksiannya. Pengalaman pak Dadut ini juga dirasakan oleh hampir sebagian peserta retret. Pada malam terakhir para peserta diberi kesempatan menerima Sakramen Tobat. Setiap hari juga diadakan perayaan Ekaristi yang dipimpin oleh Rama CB Mulyatno Pr dan Rama Y. Gunawan Pr secara konselebrasi. # Gunawan
P
ada Tahun Ajaran 2015/2016 ini, The Soegijapranata Institute (TSI) menyelenggarakan retret untuk dosen dan tenaga kependidikan Unika Soegijaparanata. Retret yang kedua kalinya ini diadakan di Pertapaan Rawaseneng, Temanggung pada hari RabuJumat, 20-22 Januari 2016. Hadir sebagai pembimbing adalah Rama Dr. CB. Mulyatno Pr, dosen Fakultas Teologi Universitas Sanata Dharma. Para peserta retret diajak untuk mengolah dan menggali makna ugahari-mandiri dalam pengalaman hidup. Rama Mulyatno membahasakannya dengan rumusan lain, yakni bersahaja yang memerdekakan. Dalam permenungan, peserta diajak untuk menimba inspirasi kesahajaan dari Bunda Maria, Ibu Theresa dari Kalkuta, dan Paus Fransiskus.
SIDANG REDAKSI wakil rektor 1 unika, humas unika REDAKTUR PELAKSANA humas unika REPORTER boly, telis, andra, jojo, tika, richard, wahyu, adjie, dhanes, dhian, sita, indra LAYOUT e®nanto KANTOR REDAKSI Humas Unika Gedung Mikael Lt. 3 Telp. 024 - 8441 555, 850 5003 ext. 1433 email :
[email protected]
10
25 Februari 2016
Kronik Edisi 103/Th.XIV
REFLEKSI KARYA 2016 : Kebersahajaan yang Memerdekakan ke depan sebagai bentuk pengabdian masyarakat. Hidup ugahari atau bersahaja merupakan kondisi yang dipilih dan dirangkul dengan gembira dan komitmen pribadi berlandaskan pada iman akan Yesus sebagai teladan. Ugahari atau bersahaja berarti upaya mengekang keinginan atau kebutuhan yang melampaui kebutuhan hakiki untuk hidup sejahtera. Bersahaja menjadi tanda kedewasaan pribadi yang mampu mengambil pilihan dan sikap yang jelas. Mengambil pilihan yang jelas dan berani menanggung akibatnya melahirkan kemerdekaan batin. Orang yang hidup bersahaja mampu melihat kesejahteraan secara utuh, baik sehat jasmani, rohani, budi, maupun social.
P
ada Tahun Perkuliahan 2015-2016, Unika Soegijapranata mengangkat tema karya: “UGAHARIMANDIRI”. Rumusan tema tersebut terinspirasi dari pernyataan Mgr. Alb. Soegijapranata berikut ini:
“Dengan hidup jang serba sederhana, bersahadja dan beruga-hari, dengan bekerja jang keras, golongan Katolik patutlah merupakan golongan yang economist dapat berdiri sendiri, mampu memenuhi keperluan hidup perseorangan dan bersama tiada dengan sokongan dari mana dan dari siapapun djuga. Pun dalam keuangan kita haruslah dapat hidup merdeka dan leluasa, tak tertekan oleh perasaan hutang piutang” (Mgr. Albertus Soegijapranata, 1957) Berpijak dari rumusan tema karya tersebut, refleksi karya Unika yang akan dilaksanakan hari Kamis-Jumat, 7-8 April 2016 mengolah dan mempertajam semangat hidup ugahari-mandiri dalam konteks hidup di tengah masyarakat Jawa Tengah, yang sebagian besar bermatapencaharian sebagai petani. Tujuan refleksi karya 2016 adalah ingin menyelami keadaan masyarakat petani, menggali inspirasi dari kelompok tani, dan mengembangkan sikap empati. Tujuan jangka panjangnya adalah Unika menyumbangkan sesuatu untuk warga desa
Kata “ugahari” yang memiliki padanan dengan kata sederhana, secukupnya, sak madya memiliki konotasi moral, yaitu sebagai sebuah sikap hidup. Sikap hidup itu adalah sebuah pilihan pribadi yang merdeka-otonommandiri, maka ugahari merupakan sebuah sikap yang dipilih bukan karena keterpaksaan. Sikap ugahari juga mengandung unsur asketis atau mati raga. Mgr. Soegijapranata mengkaitkan sikap sederhana, bersahaja, ugahari dengan bekerja keras dan kemandirian ekonomi. Mandiri dalam pengertian dapat berdiri sendiri, tidak bergantung pada pihak lain termasuk tidak di bawah tekanan hutang piutang. Orang hidup secara ekonomi berdasarkan kemampuan riil yang dimiliki, bukan berdasarkan keinginan yang tak terjangkau. Ugahari dan materi harta kekayaan tidak perlu diperlawankan, apalagi dalam dua ekstrem. Karena ugahari sebagai sebuah sikap hidup yang diambil oleh seorang pribadi yang merdeka-otonom-mandiri. Walaupun hartanya melimpah ruah, ia bisa hidup dalam keugaharian dan kebersahajaan. Artinya, orang bisa saja sangat kaya dan memiliki banyak harta, namun sekaligus bisa menjalani hidup ugahari, dan sebaliknya orang miskin belum tentu berpola hidup ugahari. Inilah tantangan kita bersama. Oleh karena itu, tema refleksi karya 2016 adalah “Kebersahajaan yang Memerdekakan”. Refleksi karya dikemas dengan model live in di dalam keluarga-keluarga di empat desa (terdiri dari tujuh dusun) binaan Qaryah Thayyibah Salatiga. Keempat desa tersebut adalah Desa Ketapang (Dusun Karangasem dan Dusun Baraan), Desa Batur (Dusun Ngringin dan Dusun Kaliduren), Desa Sukabumi (Dusun Surjo dan Dusun Sukabumi), dan Sumberagung. Setiap keluarga akan menerima dua orang peserta refleksi karya. Pengolahan tema dan pengalaman live in tersebut akan dilaksanakan di Griya Robusta Kopi Banaran dengan narasumber Rama Dr. CB. Mulyatno Pr dan Prof. Dr. Ir. Y. Budi Widianarko, M.Sc. #
Kronik Edisi 103/Th.XIV
25 Februari 2016
11
SUPLEMEN SUPLEMEN KHUSUS KHUSUS
Knowledge Festival
Drama Drama Berbahasa berbahasa Inggris untuk Knowledge Festival Festival Gairah menyambut Knowledge Festival telah mulai muncul, baik pada tingkat pengelola program studi maupun individual. Seperti yang diungkapkan oleh Dr. Ekawati Dukut bahwa Fakultas Bahasa dan Sastra (FBS) ingin segera bersiap untuk dapat tampil dalam salah satu acara Knowledge Festival pada segmen Knowledge Entertainment dengan menampilkan salah satu unggulan FBS yaitu keterampilan dalam berbahasa Inggris dalam bentuk drama. Knowledge Entertainment adalah suatu acara yang akan dilaksanakan pada hari Rabu (30 Maret 2016) yang akan menampilkan kekhasan dari masingmasing Prodi dalam bentuk seni pertunjukkan yang menghibur (entertaining). Untuk itulah Dr. Ekawati menyampaikan bahwa FBS akan mengambil kesempatan untuk menampilkan kekhasan dari FBS sesuai dengan bidang studi mereka, yaitu drama dalam bahasa Inggris.
FAD FAD Siap siap Menyajikan menyajikan Artikel-Artikel artikel-artikel terbaik Terbaik Sementara itu, Dr. Krisprantono dari Fakultas Arsitektur dan Desain (FAD) menyampaikan bahwa secara pribadi beliau menyambut gembira dan antusias atas program yang dirancang oleh LPPP ini. Terlebih karena program ini akan mendorong terjadinya saling tukar menukar informasi kepakaran dari masing-masing dosen dalam bentuk sharing “roadmap” penelitian, pengembangan ilmu, pengajaran atau pun pengabdian yang dikemas dalam program Knowledge Seminar. Dengan demikian membuka kesempatan membuka jejaring (networking) dalam bentuk pemahaman minat dan kepakaran antar dosen di UNIKA Soegijapranata yang memungkinkan terjadinya kerja sama-kerja sama dalam pengembangan Tri Dharma pendidikan tinggi. Dr. Krisprantono lebih lanjut mengungkapkan bahwa FAD akan segera bersiap untuk dapat membuat artikel-artikel terbaik yang memuat refleksi “roadmap” para dosen di FAD dalam bidang pengajaran, penelitian dan pengembangan ilmu dan/atau pengabdian.
12
25 Februari 2016
Kronik Edisi 103/Th.XIV