ISSN 0216 - 3128
176
Susanna Tuning S., dkk.
UJI HOMOGENITAS DAN STABILITAS KANDIDAT SRM NATRIUM ZIRKONAT DENGAN METODE XRF Susanna Tuning S. dan Samin Pusat Teknologi Akselerator dan Proses Bahan – BATAN Jl. Babarsari Kotak Pos 6101 YKBB Yogyakarta 55281 Email :
[email protected]
ABSTRAK UJI HOMOGENITAS DAN STABILITAS KANDIDAT SRM NATRIUM ZIRKONAT DENGAN METODE XRF. Telah dilakukan uji homogenitas dan stabilitas kandidat SRM natrium zirkonat dengan metode pendar sinar-X (XRF). Penelitian ini merupakan bagian dari kegiatan Program Insentif PKPP 2011 yang berjudul ”Pembuatan Dan Sertifikasi Bahan Acuan Standar Natrium Zirkonat”. Penelitian ini juga mendukung kegiatan pilot plant pembuatan zirconia di PTAPB-BATAN, terutama dalam kaitannya dengan uji kualitas produk akhir berupa serbuk zirkonia maupun hasil-hasil antara selama proses seperti natrium zirkonat. Dalam sertifikasi produk dan pembuatan SRM natrium zirkonat, salah satu persyaratan yang harus dipenuhi antara lain yaitu homogenitas dan stabilitas sampel natrium zirkonat tersebut. Pada penelitian ini sampel kandidat SRM serbuk natrium zirkonat dipreparasi terlebih dahulu yaitu dengan cara ditimbang, dikeringkan dalam oven pada suhu 950C selama 8 jam, digerus, diayak sampai lolos 200 mesh, dan diaduk hingga homogen. Selanjutnya kandidat SRM natrium zirkonat yang sudah halus dan kering dikemas dalam wadah atau botol-botol sampel dengan berat tertentu. Untuk uji homogenitas dan stabilitas dilakukan dengan cara menentukan konsentrasi unsur-unsur Zr dan Hf dalam 10 kemasan sampel kandidat SRM yang berbeda dan dianalisis secara duplo dengan metode XRF yang sudah divalidasi. Dengan menggunakan perhitungan metode statistik uji F, bisa diketahui apakah sampel tersebut sudah homogen dan stabil atau belum. Sampel kandidat SRM natrium zirkonat dinyatakan homogen apabila memenuhi syarat Fhitung < Ftabel dan dinyatakan stabil apabila memenuhi harga Xi – Xhm < 0,3 x nIQR. Dari hasil penelitian diperoleh bahwa Fhitung < Ftabel untuk unsur-unsur Zr dan Hf, sehingga sampel kadidat SRM natrium zirkonat sudah homogen. Sedangkan untuk uji stabilitas diperoleh harga |Xi - Xhm| < 0,3 x nIQR untuk unsur-unsur Zr dan Hf sehingga sampel kadidat SRM natrium zirkonat dinyatakan stabil. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa sampel kandidat SRM natrium zirkonat telah homogen dan stabil dan memenuhi persyaratan untuk pembuatan SRM (Standard Reference Material). Kata kunci : Kandidat SRM, natrium zirkonat, XRF, homogenitas, stabilitas.
ABSTRACT HOMOGENEITY AND STABILITY TESTING OF SODIUM ZIRCONATE SRM CANDIDATES WITH XRF METHOD. The homogeneity and stability tests of sodium zirconate SRM candidates were conducted with X-ray fluorescence method. This work is part of the activities PKPP Incentive Program 2011, entitled “Preparation and Certification of Standard Reference Materials (SRM) Sodium Zirconate”. This work also supports the activities of the pilot plant in the manufacture of zirconia-BATAN PTAPB, especially in relation to test the final product quality zirconia powder and the results of long processes such as sodium zirconate. In the SRM product certification and manufacture of sodium zirconate, one of the requirements that must be met, among others, the homogeneity and stability of these materials. Samples of candidate SRM sodium zirconate powder was weighed, dried in an oven at 950C for 8 hours, crushed, sieved to pass 200 mesh, and stirred until homogeneous. The next candidate SRM sodium zirconate is already smooth and dry packaged in containers or sample bottles with certainty of weigh. The homogeneity and stability tests were carried out by determining the concentration of the elements Zr and Hf in 10 packs of candidate materials SRM and analyzed in duplicate by XRF method that have been validated. To know whether the material is homogeneous and stable or not, it can be calculated with F- test of statistic method. Sodium zirconate materials SRM candidates declared homogeneous if it meets the Fcalc
Prosiding Pertemuan dan Presentasi Ilmiah - Penelitian Dasar Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Nuklir 2012 Pusat Teknologi Akselerator dan Proses Bahan - BATAN Yogyakarta, 4 Juli 2012
Susanna Tuning S., dkk.
ISSN 0216 - 3128
PENDAHULUAN
R
encana strategi (Renstra) PTAPB-BATAN tahun 2010-2014 adalah “Terwujudnya IPTEK akselerator dan proses bahan untuk peningkatan nilai tambah sumber daya alam lokal dan mendukung penyediaan energi berwawasan lingkungan”.(1) Mengacu pada Renstra tersebut, maka PTAPB-BATAN saat ini sedang melakukan kegiatan-kegiatan yang bisa mendukung renstra dan salah satunya adalah kegiatan di Bidang Kimia dan Teknologi Proses Bahan PTAPB yang saat ini sedang melakukan proses pembuatan zirkonium dioksida atau yang sering dikenal dengan nama zirkonia (ZrO2) dari bahan baku pasir zircon yang merupakan sumber daya alam lokal yang dimiliki Negara Indonesia. Zirkon (Zr) memiliki beberapa sifat yang menguntungkan, seperti tahan terhadap suhu tinggi, tahan korosi, mempunyai tampang lintang neutron thermal yang kecil (0,18-0,2 barn), dan dapat menaikkan sifat fisis terhadap logam paduannya(2). Berdasarkan sifat-sifat tersebut, zirkon sering digunakan dalam berbagai bidang industri, misalnya untuk industri keramik dan automotif seperti dalam pembuatan klep, sleeves, sliding bearing, valve filter, camshafts, piston head, dan untuk komponen pompa seperti sliding ring, bearing, plungers, dan di bidang elektronika, kedokteran, bola lampu, serta industri logam, dsb. Dalam bidang industri nuklir, zirkon dimanfaatkan sebagai bahan struktur reaktor nuklir maupun kelongsong bahan bakar nuklir, selain itu pada bahan bakar reaktor suhu tinggi zirkon dalam bentuk zirkon karbida (ZrC) sebagai bahan pelapis kernel uranium untuk HTR(3-6). Logam zirkon dapat diperoleh dari proses pengolahan pasir zirkon. Ada dua cara proses pengolahan pasir zirkon yaitu proses basah dan proses kering. Proses basah mempunyai kelebihan antara lain prosesnya relatif sederhana dan mudah dilakukan. Kelemahan proses basah antara lain proses yang dilakukan memerlukan waktu yang panjang, banyak membutuhkan bahan dan alat serta menghasilkan banyak limbah. Saat ini sedang dikembangkan proses kering dengan beberapa kelebihan antara lain prosesnya pendek, sedikit alat, bahan dan limbah. Pada proses pembuatan zirkon oksida atau zirkonia, tahapan proses melalui peleburan pasir zirkon menggunakan natrium hidroksida menghasilkan natrium zirkonat sebagai produk antara yang nantinya digunakan sebagai umpan pada proses pelindihan menggunakan air dan dilanjutkan proses pelarutan menggunakan asam klorida menghasilkan zirkonil klorida sesuai reaksi berikut: ZrSiO4+4NaOH → Na2ZrO3+Na2SiO3+2H2O (1)
Na2ZrO3 + 2 HCl → ZrOCl2 + 2 NaOH
177 (2)
ZrOCl2 + 2 NH4OH → ZrO2 + 2 NH4Cl + H2O (3) Untuk mengetahui kualitas hasil proses diperlukan suatu bahan acuan standar (SRM). Uji kualitas ini merupakan suatu cara untuk mengetes kebenaran dari data yang dihasilkan oleh suatu laboratorium setelah dibandingkan dengan bahan acuan standar (Standard Reference Material, SRM atau Certified Reference Material, CRM) yang dapat dipercaya serta menolaknya apabila hasil pengujiannya tidak sesuai dengan SRM atau CRM yang digunakan(7). SRM didefinisikan sebagai bahan yang sifatnya cukup stabil dan homogen, yang ditetapkan dengan baik untuk digunakan dalam pengukuran atau untuk penetapan nilai suatu bahan, sedangkan CRM adalah SRM yang disertai sertifikat yang dikeluarkan oleh lembaga berwenang, dengan satu atau lebih nilai sifat dengan ketidakpastian dan ketertelusuran dengan menggunakan prosedur yang valid. Kontrol kualitas dari data analitik adalah bagian yang sangat penting dalam kegiatan analisis, karena data yang dihasilkan dari pengukuranpengukuran tidak bisa terhindar dari kesalahankesalahan. Oleh karena itu untuk mengontrol kualitas data yang dihasilkan oleh suatu laboratorium diperlukan beberapa parameter diantaranya adalah bahan acuan standar (7-10). Bahan acuan standar adalah bahan yang mempunyai matriks yang sama atau mirip dengan contoh/sampel yang dianalis. Bahan acuan tersebut dianalisis bersama-sama dalam satu bath dengan contoh yang akan dianalisis. Oleh karena kandungan unsur-unsur dalam bahan acuan standar tersebut sudah diketahui kandungannya, maka dapat dipakai sebagai acuan dari kebenaran hasil analisis tersebut. Masalah yang akan diselesaikan dalam penelitian/kegiatan ini adalah belum dimilikinya teknologi pembuatan bahan acuan standar (SRM) untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri bagi laboratorium-laboratorium pengujian maupun kalibrasi, padahal SRM ini sangat diperlukan untuk kontrol kualitas produk, validasi metode, sertifikasi produk, kalibrasi alat uji, dan pelayanan pada customer. Selama ini untuk memenuhi kebutuhan bahan SRM dilakukan dengan cara membeli ke luar negeri dengan harga yang sangat mahal, namun terkadang matriksnya tidak selalu sama dengan yang dibutuhkan. Dengan pertimbangan hal-hal tersebut di atas, maka perlu dilakukan penelitian tentang pembuatan SRM. Terkait dengan kegiatan pilot plant pembuatan Zirconia di PTAPBBATAN, maka sangat diperlukan adanya bahan acuan standar SRM, baik sebagai SRM/CRM pasir zirkon, SRM/CRM natrium zirkonat, SRM/CRM zirkonil klorida, maupun sebagai SRM/CRM
Prosiding Pertemuan dan Presentasi Ilmiah - Penelitian Dasar Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Nuklir 2012 Pusat Teknologi Akselerator dan Proses Bahan - BATAN Yogyakarta, 4 Juli 2012
Susanna Tuning S., dkk.
ISSN 0216 - 3128
178
zirconia (ZrO2) untuk mengontrol kualitas produk zirconia yang dihasilkan.(10,11) Menurut standar ISO 35 tahun 2006, salah satu persyaratan yang harus dipenuhi dalam sertifikasi produk dan pembuatan SRM antara lain yaitu homogenitas dan stabilitas bahan tersebut. Untuk mengetahui homogenitas dan stabilitas bahan kandidat SRM, bisa digunakan metode uji XRF yang sudah divalidasi sebelumnya. Metode uji XRF memiliki kelebihan yaitu relatif mudah, cepat, dan tidak merusak sampel.(12)
kalibrasi antara no salur dan tenaga (keV) untuk sumber eksitasi Am-241, Cd-109 dan Fe-55 yang berupa garis lurus (regresi linier). Akurasi dan presisi metode uji Untuk menentukan akurasi dan presisi metode XRF digunakan CRM Pasir Zirkon in house yang mempunyai komposisi kimia mirip dengan kandidat CRM Natrium Zirkonat. Untuk menghitung akurasi dan presisi digunakan rumus berikut :
TATA KERJA
Akurasi = C s x 100 %
(4)
SD u C s x 100%
(5)
Bahan yang dipergunakan Bahan-bahan yang digunakan meliputi sampel uji kandidat SRM Natrium Zirkonat produk PTAPB, CRM Pasir zirkon in house, standar sekunder Zr dan Hf, dan sumber eksitasi Am-241, Cd-109 dan Fe-55 untuk kalibrasi alat XRF.
Peralatan yang dipergunakan Pada penelitian ini digunakan satu perangkat alat Spektrometer Pendar Sinar-X (XRF) dengan software Genie 2000, detektor Si(Li), timbangan elektronik OHAUS Corp USA, lumpang dan alu penumbuk SS, ayakan, nampan, oven, homogenizer, botol wadah sampel dan vial tempat cuplikan.
Cara Kerja Preparasi Sampel Natrium zirkonat produk PTAPB dikeringkan pada suhu 90 oC selama 2 x 6 jam dalam Oven. Natrium zirkonat yang sudah kering digerus dengan alu Stainless Steel dan diayak sampai diperoleh serbuk dengan ukuran butiran lolos 200 mesh, lama penggerusan dan pengayakan 2 x 6 jam. Natrium zirkonat yang sudah berukuran lolos 200 mesh dihomogenkan dalam homogenizer, selanjutnya dikemas dalam botol sampel, ditimbang dengan berat tertentu (50 gram ), dan sampel ini telah siap untuk dilakukan uji homogenasi dan uji stabilisasi dengan metode XRF dan menggunakan metode statistik uji F. Kalibrasi alat uji Kalibrasi alat uji XRF dilakukan dengan kalibrasi tenaga, yaitu menggunakan sumber eksitasi Am-241, Cd-109 dan Fe-55. Sumber pengeksitasi dipasang pada tempatnya di atas detektor Si(Li) secara bergantian. Dilakukan pencacahan selama 1000 detik. Untuk memperoleh kepekaan maksimum maka harus dilakukan kondisi optimum operasi dengan mengatur HV, coarse gain, fine gain dan shapping time. Dicatat masingmasing no salur dan tenaga (keV) dari puncakpuncak pulsa yang muncul dalam monitor untuk masing-masing sumber eksitasi. Dibuat kurva
Cu
Presisi =
dengan Cs = konsentrasi rerata dalam sertifikat Cu = konsentrasi rerata dalam hasil pengukuran SDu= standar deviasi pencacahan standar Analisis sampel dengan metode XRF Sampel Natrium zirkonat produk PTAPB yang telah dipreparasi dan dihomogenkan, ditimbang seberat 4 g, dimasukkan ke dalam vial, dan ditempatkan di atas detektor, dicacah selama 1000 detik. Setelah selesai pencacahan disimpan dalam file dengan diberi kode tertentu. Pengambilan data dalam file pada layar monitor terlihat beberapa puncak radionuklida. Dengan mengetahui tenaga puncak suatu unsur, kemudian dicocokkan dengan tabel isotop, maka akan diketahui unsur tersebut. Dilakukan juga pencacahan latar (background) dengan cara yang sama seperti pada pencacahan sampel. Sebagai target dalam matrik sampel uji adalah kadar Zr dan Hf dalam sampel uji kandidat SRM natrium zirkonat. Kadar Zr dan Hf ditentukan dengan menggunakan teknik pengukuran kurva kalibrasi standar yaitu dengan mengukur intensitas Zr dan Hf dalam sampel uji, kemudian intensitas yang diperoleh diintrapolasikan ke dalam kurva standar unsur sehingga akan diperoleh kadar unsur Zr dan Hf dalam sampel uji. Untuk menghitung konsentrasi unsur digunakan metode komparatif dengan rumus(12) :
Ic Konsentrasi Cc = I s
Cs
(6)
dengan Cc = konsentrasi rerata dalam contoh Cs = konsentrasi rerata dalam standar Ic = cps unsur dalam contoh Is = cps unsur dalam standar Uji Homogenitas sampel Sampel kandidat SRM natrium zirkonat yang sudah dipreparasi hingga lolos 200 mesh dan telah dihomogenkan, dimasukkan ke dalam
Prosiding Pertemuan dan Presentasi Ilmiah - Penelitian Dasar Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Nuklir 2012 Pusat Teknologi Akselerator dan Proses Bahan - BATAN Yogyakarta, 4 Juli 2012
Susanna Tuning S., dkk.
ISSN 0216 - 3128
Dimana KVp(%) = ( SDHorwitz/ X ) x 100 (%). Uji Stabilitas sampel Untuk uji stabilitas sampel, sebagai data pertama digunakan data kandungan unsur dari hasil uji homogenitas. Data kedua dan seterusnya diperoleh dengan melakukan analisis pada saat tertentu, misalnya 1, 2, 3,….dst. bulan atau bahkan tahun penyimpanan sampel. Suatu sampel dikatakan stabil jika antara data pertama dan kedua atau data pertama dan ketiga dst. tidak menunjukkan perbedaan yang signifikan, yang ditentukan dengan persamaan: |Xi - Xhm| < 0.3 x n IQR (10) X i = rata-rata kandungan unsur hasil uji kedua, ketiga, dst. Xhm = rata-rata kandungan analit hasil uji homogenitas 0.3 = konstanta yang ditetapkan oleh APLAC n IQR = selisih antara kuartil 3 dan kuartil 1 yang ternormalisasi
beberapa wadah sampel. Selanjutnya dipilih sejumlah (n ≥ 10) kemasan secara acak. Dari setiap wadah (subsample) dihomogenkan kembali dan diambil dua bagian untuk dianalisis secara duplo. Untuk mengetahui apakah sampel sudah homogen digunakan metode statistik uji-F. Menurut standar dari KAN-BSN(11) ada 4 kriteria uji-F yang dapat digunakan untuk menyatakan bahwa sampel uji sudah homogen, tetapi hanya kriteria I dan kriteria II yang direkomendasikan, yaitu : Kriteria I : Jika Fhitung < Ftabel MSB (7) MSW dengan MSB = mean square between (perbedaan antar sampel) MSW = mean square within (perbedaan dalam sampel) Fhitung =
MSB =
MSW =
∑ [(a
i
∑ [(a
+ bi ) − X ( ai +bi )
]2
(8)
2(n − 1) i
179
HASIL DAN PEMBAHASAN
− bi ) − X ( ai +bi )
]
Pada kalibrasi alat uji XRF, diperoleh persamaan regresi linier antara no salur dan tenaga (keV) untuk masing-masing sumber eksitasi, yaitu Y = 0,054 X – 0,137 dengan R2 = 1 untuk sumber Am-241, Y = 0,0567 X – 0,1134 dengan R2 = 1 dan Y = 0,0561 X – 0,0462 dengan R2 = 0,998 untuk sumber Fe-55.
2
(9)
2n Kriteria II : Jika SDsampling < 0,5 SDHorwitz Variansi sampling = MSB – MSW
SDsampling = √ variansi sampling = √ (MSB – MSW) Persamaan Horwitz : KVp (%) = 21-0,5 log C
Tabel 1. Hasil perhitungan akurasi dan presisi metode XRF untuk pengujian unsur Zr dan Hf menggunakan standar CRM Pasir Zirkon in house Kadar Zr hasil Kadar Hf uji, % hasil uji, %
No.
Kadar Zr sertif, %
Kadar Hf Akurasi Zr Akurasi Hf Presisi Zr Presisi Hf sertif, % (%) (%) (%) (%)
1
35,712
0,756
36,489
0,764
97,871
98,953
2
34,274
0,735
36,489
0,764
93,930
96,204
3
35,852
0,753
36,489
0,764
98,254
98,560
4
35,965
0,737
36,489
0,764
98,564
96,466
5
35,836
0,741
36,489
0,764
98,210
96,989
6
36,371
0,732
36,489
0,764
99,677
95,811
7
35,732
0,692
36,489
0,764
97,925
90,576
8
35,263
0,746
36,489
0,764
96,640
97,644
9
34,796
0,738
36,489
0,764
95,360
96,600
10
34,825
0,683
36,489
0,764
95,440
89,398
Rerata
35,462
0,7313
36,489
0,764
97,187
95,720
SD
0,6503
0,0244
1,834
3,337
Prosiding Pertemuan dan Presentasi Ilmiah - Penelitian Dasar Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Nuklir 2012 Pusat Teknologi Akselerator dan Proses Bahan - BATAN Yogyakarta, 4 Juli 2012
Susanna Tuning S., dkk.
ISSN 0216 - 3128
180
Kadar unsur dalam sampel uji ditentukan dengan menggunakan metode kurva kalibrasi standar yaitu dengan mengukur intensitas sampel uji kemudian diintrapolasikan ke dalam kurva kalibrasi masing-masing unsur. Kadar unsur dihitung berdasarkan faktor pengenceran dan berat sampel uji. Hasil analisis Zr dan Hf secara kuantitatif dalam sampel kandidat SRM Natrium Zirkonat dengan alat XRF seperti pada Tabel 3. Tabel 3. Hasil analisis Zr dan Hf secara kuantitatif dalam sampel kandidat SRM Natrium Zirkonat dengan alat XRF Kadar unsur dalam sampel (%) Pengukuran Zr Hf I 45,785 0,923
Untuk validasi metode XRF menggunakan standar primer CRM Pasir Zirkon in house diperoleh harga akurasi 97,19 % dan presisi 1,83 % untuk Zr ; akurasi 95,72 % dan presisi 3,34 % untuk Hf. Dari hasil yang diperoleh, metode XRF masih cukup baik karena diperoleh akurasi rerata 96,45 % > 95 % dan presisi 2,59 % < 5 %. Tabel 2. Hasil analisis kualitatif kandidat SRM Natrium Zirkonat dengan alat XRF Unsur Ti Hf Zr Sn La Ce Nd Fe
Energi (keV) 4,51 9,0 15,8 25,2 33,4 34,5 37,6 64
Hasil analisis secara kualitatif dengan metode pendar sinar-X menunjukkan bahwa dalam kandidat SRM natrium zirkonat mengandung unsur-unsur Ti, Hf, Zr, Sn, La, Ce, Nd dan Fe seperti pada Tabel 2.
II
46,098
1,006
III
44,625
0,976
Rerata
45,503 ± 0,634
0,968 ± 0,034
Hasil uji homogenitas Untuk uji homogenitas dengan menggunakan data analisis unsur-unsur Zr dan Hf masing-masing diukur 10 kali secara duplo, dengan hasil seperti pada Tabel 4 dan Tabel 5.
Tabel 6. Hasil uji stabilitas dengan menggunakan data uji homogenitas dan analisis unsur Zr setelah penyimpanan sampel selama 2 bulan Kadar Zr Kode Kadar Zr Kode Rata-rata Rata-rata a b a b 1
45,135
45,702
45,4185
2
44,602
44,385
44,4935
3
44,817
44,5
4
45,908
5
X-hm 2 bulan
45,224
45,49037
45,45552
45,472945
44,6585
44,46324
44,47608
44,46966
44,475
45,1915
46,40188
44,64956
45,52572
44,705
44,656
44,6805
X-i
6
46,147
46,822
46,4845
median
45,14
44,656
44,898
7
45,14
45,734
45,437
3q
45,603
45,702
45,6525
8
44,616
44,6
44,608
1q
44,705
44,5
44,6025
9
45,603
46,937
46,27
IQR
0,898
1,202
1,05
10
45,177
44,819
44,998
n (tetapan)
0,7413
nIQR
0,778365
X i -X hm
0,0678917
45,156108
Prosiding Pertemuan dan Presentasi Ilmiah - Penelitian Dasar Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Nuklir 2012 Pusat Teknologi Akselerator dan Proses Bahan - BATAN Yogyakarta, 4 Juli 2012
Susanna Tuning S., dkk.
ISSN 0216 - 3128
181
Tabel 4. Hasil uji homogenitas dengan menggunakan data analisis unsur Zr diukur 10 kali − secara duplo − {(ai + bi) -X(ai+bi)}2 (ai + bi) -X(ai+bi) Kadar Zr (%) Kode ai + bi Contoh a b 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. Jumlah Rerata MSB Kode Contoh 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. Jumlah Rerata MSW
45,135 45,702 44,602 44,385 44,817 44,5 45,908 44,475 44,705 44,656 46,147 46,822 45,14 45,734 44,616 44,6 45,603 46,937 45,177 44,819 451,85 452,63 45,224 0,96591 Kadar Zr (%) a b 45,135 45,702 44,602 44,385 44,817 44,5 45,908 44,475 44,705 44,656 46,147 46,822 45,14 45,734 44,616 44,6 45,603 46,937 45,177 44,819 451,85 452,63 45,224 0,25903
90,837 88,987 89,317 90,383 89,361 92,969 90,874 89,216 92,54 89,996 904,48 90,448
0,389 -1,461 -1,131 -0,065 -1,087 2,521 0,426 -1,232 2,092 -0,452 -8,52651E-14 -8,52651E-15 −
ai - bi -0,567 0,217 0,317 1,433 0,049 -0,675 -0,594 0,016 -1,334 0,358 -0,78 -0,078
0,151321 2,134521 1,279161 0,004225 1,181569 6,355441 0,181476 1,517824 4,376464 0,204304 17,386306 1,7386306 −
(ai - bi)- X(ai-bi)
X 2 {(ai - bi) - (ai-bi)}
-0,489 0,295 0,395 1,511 0,127 -0,597 -0,516 0,094 -1,256 0,436 0 -1,11022E-17
0,239121 0,087025 0,156025 2,283121 0,016129 0,356409 0,266256 0,008836 1,577536 0,190096 5,180554 0,5180554
Tabel 7. Hasil uji stabilitas dengan menggunakan data uji homogenitas dan analisis unsur Hf setelah penyimpanan sampel selama 2 bulan Kode 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Kadar Hf a 1,1209 1,1275 1,0981 1,1014 1,1329 1,0701 1,1395 1,1331 1,1452 1,1457
b 1,1258 1,0816 1,1203 1,0694 1,1176 1,1381 1,105 1,1037 1,13 1,1492
Rata-rata 1,12335 1,10455 1,1092 1,0854 1,12525 1,1041 1,12225 1,1184 1,1376 1,14745
Kode
2 bulan
median 3q 1q IQR n (tetapan) nIQ |Xi - Xhm|
Kadar Hf a X-Hm 1,1167 1,1251 Xi 1,1263 1,1347 1,112875 0,021825 0,7413 0,01682 0,00057
Rata-rata b
1,1021 1,1062 1,1119 1,12685 1,1033 0,02355
1,117755 1,1094 1,11565 1,1183255 1,1191 1,130775 1,1080875 0,0226875
Prosiding Pertemuan dan Presentasi Ilmiah - Penelitian Dasar Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Nuklir 2012 Pusat Teknologi Akselerator dan Proses Bahan - BATAN Yogyakarta, 4 Juli 2012
ISSN 0216 - 3128
182
Susanna Tuning S., dkk.
Tabel 5. Hasil uji homogenitas dengan menggunakan data analisis unsur Hf diukur 10 kali secara − duplo − {(ai + bi)X- (ai+bi)}2 (ai + bi) X- (ai+bi) Kadar Hf(%) Kode ai + b i Contoh a b 1. 1,1209 1,1258 2,2467 0,01119 0,000125216 2. 1,1275 1,0816 2,2091 -0,02641 0,000697488 3. 1,0981 1,1203 2,2184 -0,01711 0,000292752 4. 1,1014 1,0694 2,1708 -0,06471 0,004187384 5. 1,1329 1,1176 2,2505 0,01499 0,0002247 6. 1,0701 1,1381 2,2082 -0,02731 0,000745836 7. 1,1395 1,105 2,2445 0,00899 8,08201E-05 8. 1,1331 1,1037 2,2368 0,00129 1,6641E-06 9. 1,1452 1,13 2,2752 0,03969 0,001575296 10. 1,1457 1,1492 2,2949 0,05939 0,003527172 Jumlah 11,2144 11,1407 22,3551 6,21725E-15 0,011458329 Rerata 1,117755 2,23551 6,21725E-16 0,001145833 MSB 0,000637 − − X 2 (ai - bi)-X(ai-bi) {(ai - bi) - (ai-bi)} Kadar Hf (%) Kode ai - b i Contoh a b 1. 1,1209 1,1258 -0,0049 -0,01227 0,000150553 2. 1,1275 1,0816 0,0459 0,03853 0,001484561 3. 1,0981 1,1203 -0,0222 -0,02957 0,000874385 4. 1,1014 1,0694 0,032 0,02463 0,000606637 5. 1,1329 1,1176 0,0153 0,00793 6,28849E-05 6. 1,0701 1,1381 -0,068 -0,07537 0,005680637 7. 1,1395 1,105 0,0345 0,02713 0,000736037 8. 1,1331 1,1037 0,0294 0,02203 0,000485321 9. 1,1452 1,13 0,0152 0,00783 6,13089E-05 10. 1,1457 1,1492 -0,0035 -0,01087 0,000118157 Jumlah 11,2144 11,1407 0,0737 0 0,010260481 Rerata 1,11775 0,00737 0 0,001026048 Jumlah 11,2144 11,1407 22,3551 6,21725E-15 0,011458329 MSW 0,000513 Dengan menggunakan rumus untuk uji homogenitas pada Persamaan 7., 8., dan 9. maka bisa dihitung harga MSB, MSW dan Fhitung. Untuk unsur Zr,
Sampel dikatakan homogen apabila Fhitung < F tabel Karena Fhitung < F tabel ( 1,241 < 3,779 ), maka sampel natrium zirkonat sudah homogen.
MSB Fhitung = MSW = 3,729
Hasil uji stabilitas
Ftabel (p = 0,05 ; v1 = 9 ; v2 = 10) = 3,779 Kriteria I : Sampel dikatakan homogen apabila Fhitung < F tabel Karena Fhitung < F tabel ( 3,729 < 3,779 ), berarti sampel natrium zirkonat sudah homogen. Untuk unsur Hf, MSB
Fhitung = MSW = 1,241 Ftabel (p = 0,05 ; v1 = 9 ; v2 = 10) = 3,779 Kriteria I :
Untuk uji stabilitas dengan menggunakan data analisis unsur-unsur Zr dan Hf hasil uji homogenisasi, sedangkan data berikutnya adalah data analisis unsur-unsur yang sama setelah penyimpanan sampel selama 2 bulan, dengan hasil seperti pada Tabel 6 dan Tabel 7. Dari Tabel 6, diperoleh : Harga nIQR adalah 0,7784, maka 0,3 x nIQR = 0,3 x 0,7784 = 0,23352 Harga X i -X hm = 0,06789 Karena nilai |Xi - Xhm| < 0,3 nIQR (0,06789 < 0,23352), maka sampel natrium zirkonat stabil. Dari Tabel 7, diperoleh :
Prosiding Pertemuan dan Presentasi Ilmiah - Penelitian Dasar Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Nuklir 2012 Pusat Teknologi Akselerator dan Proses Bahan - BATAN Yogyakarta, 4 Juli 2012
Susanna Tuning S., dkk.
ISSN 0216 - 3128
Harga nIQR = 0,01682, maka 0,3 x nIQR = 0,3 x 0,01682= 0,00505 Harga |Xi - Xhm| = 0,00057 Karena nilai |Xi - Xhm| < 0,3 nIQR (0,00057 < 0,00505), berarti sampel natrium zirkonat tetap stabil.
KESIMPULAN 1. Metode spektrometri pendar sinar-X (XRF) dengan akurasi 96,45 % dan presisi 2,59 % dapat digunakan untuk uji homogenitas dan stabilitas kandidat SRM Natrium Zirkonat. 2. Dengan menggunakan metode XRF dan perhitungan statistik uji F untuk unsur-unsur Zr dan Hf, dengan tingkat kepercayaan 95% (p = 0,05) diperoleh harga Fhitung < Ftabel sehingga sampel kandidat SRM Natrium zirkonat dinyatakan sudah homogen, dan uji stabilitas untuk unsur-unsur Zr dan Hf diperoleh harga Xi – Xhm < 0,3 x nIQR sehingga sampel kandidat SRM Natrium zirkonat dinyatakan stabil. 3. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa sampel kandidat SRM Natrium Zirkonat telah homogen dan stabil sehingga memenuhi persyaratan untuk pembuatan bahan acuan (SRM).
DAFTAR PUSTAKA 1. 2.
3. 4.
5.
ANONIM, Profil PTAPB-BATAN, (2009). DWI RETNANI SUJOKO, Pembuatan Zirkonia Kstabilan Parsial Dengan Cara Pengendapan, PPI-PDIPTN-BATAN Yogyakarta, (2008). SAJIMA, Kajian Pemisahan Zirkonium Hafnium Secara Sinambung, PPI PDIPTNBATAN Yogyakarta, (2009). TUNJUNG INDRATI Y., BUSRON M., EVIAN YANUAR HADI, Ekstraksi Pemisahan Zr-Hf Hasil Pengolahan Pasir Zirkonium Menggunakan Pesawat Pengaduk Pengenap, Prosiding PPI–Penelitian Dasar Ilmu Pengetahuan dan Teknik Nuklir, BATAN, Yogyakarta, 1992. SUNARJO, Pembuatan ZrO2 dari Zr(OH)4 Hasil Proses Pengolahan Pasir Zirkon, Prosiding PPI–Penelitian Dasar Ilmu Pengetahuan dan Teknik Nuklir, BATAN, Yogyakarta, 1990.
183
6.
BUDI SULISTYO, Pelarutan Kristal Zirkonium Oksid Klorid Hasil Olahan Pasir Zirkon Menggunakan Asam Nitrat, Prosiding PPI–Penelitian Dasar Ilmu Pengetahuan dan Teknik Nuklir, BATAN, Yogyakarta, 1990. 7. SUMARDI, Pengembangan Reference Material (Bahan Acuan), National Laboratories Conference, Jakarta, (2007). 8. ANONIM, ISO Guide 35, (2006). 9. ANONIM, ISO/IEC 17025, (2005). 10. ANONIM, New Statistics for NATA’S Proficiency Testing Programs, Copyright National Association of Testing Authorities, Australia, (1996). 11. ANONIM, Pedoman Statistik Uji Profisiensi, DPLP 23 Rev. 0, KAN, 16 Desember (2005). 12. RUDOLF O. MULLER, Spectrochemical Analysis By X-Ray Fluorescence, Plenum Press, New York (1972).
TANYAJAWAB Sahat Simbolon − Ukuran butir memang penting untuk XRF tetapi yang lebih penting adalah nilai density-nya. − Dengan metoda apa dianalisis Zr dan Hf,berapa nilai intensitasnya setelah dikurangi latar? − Apakah Hf dengan konsentrasi 0,9% dapat dianalisis dengan XRF? Susanna T. S. • Secara umum, faktor-faktor yang berpengaruh pada hasil analisis dengan metode XRF untuk sampel bentuk padatan /serbuk adalah efek matrix. Heterogenitas dan homogenitas sampel, ukuran butir dan surface roughness (menurut Rudolf O.Muller). karena antara sampel dan standar yang dipakai mirip sehingga efek density bisa diabaikan. • Analisis Zr dan Hf dalam natrium zirkonat dilakukan dengan metoda standar kalibrasi .setelah dikurangi latar, intensitas Zr = 601,115 dan Hf = 1,670 • Konsentrasi Hf ~ 1% bisa dianalisis dengan metode XRF menggunakan sumber Cd-109 yang baru dengan aktivitas ≈ 10 mCi.
Prosiding Pertemuan dan Presentasi Ilmiah - Penelitian Dasar Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Nuklir 2012 Pusat Teknologi Akselerator dan Proses Bahan - BATAN Yogyakarta, 4 Juli 2012