1
HUBUNGAN ANTARA PELAKSANAAN BIMBINGAN KARIER DENGAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN UNTUK MEMILIH JURUSAN DI PERGURUAN TINGGI PADA SISWA KELAS XI IPS DI MAN 2 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2014/2015 Tyas Siti Syarifah (11500057) Pembimbing :Lydia Ersta K Prodi BK FKIP UNSIRI
ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara pelaksanaan bimbingan karier dengan pengambilan keputusan untuk memilih jurusan di perguruan tinggi pada siswa kelas XI IPS MAN 2 Surkarta tahun pelajaran 2014/2015. Populasi yang diteliti dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI, IPS berjumlah 110 siswa.Sampel sebesar 30% dari populasi yaitu 33 responden dengan teknik Proportionate Random Sampling. Teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner, observasi dan dokumentasi. Instrumen penelitian : uji validitas dan reliabilitas. Teknik analisis data Korelasi Product Moment Pearson. Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh nilai rhitung sebesar 0,526. Bila dibandingkan dengan rtabel pada taraf signifikan 5% (0,344) dan taraf signifikan 1% (0,442) menunjukkan rhitung> rtabel atau 0,344 < 0,526 > 0,442. Berarti ada hubungan yang positif dan signifikan antara pelaksanaan bimbingan karier dengan pengambilan keputusan memilih jurusan di perguruan tinggi. Dengan demikian hipotesis yang diajukan: “Ada hubungan antara pelaksanaan bimbingan karier dengan pengambilan keputusan untuk memilih jurusan di perguruan tinggi pada siswa XI IPS di MAN 2 Surakarta Tahun Pelajaran 2014/2015, terbukti kebenarannya. Kata kunci: Hubungan, Pelaksanaan layanan bimbingan karier, pengambilan keputusan untuk memilih jurusan
1
2
PENDAHULUAN Manusia adalah satu-satunya makhluk yang di berikan anugerah akal. Dengan akalnya manusia mempunyai hasrat ingin tahu dan mengagumi alam semesta. Dengan akal pula manusia mampu memikirkan kelangsungan dan kemajuan peradabannya. Dalam masa pembangunan perhatian khusus di berikan pada kualitas sumber daya manusia harus di kembangkan untuk menjadi sarana perkembangan sebagai pemikir, perencana, penggerak , pelaksana, dan pendukung pembangunan nasional ditugaskan untuk mengembangkan manusia. Bimbingan karier ialah bimbingan dalam mempersiapkan diri menghadapi dunia pekerjaan, dalam memilih lapangan pekerjaan atau jabatan/profesi tertentu serta membekali diri supaya siap memangku jabatan itu;dan dalam menyesuaikan diri dengan berbagai tuntutan dari lapangan pekerjaan yang telah dimasuki.Winkel (1997) dalam
Dewa
Ketut
(2010:58).
Selanjutnya
Menurut
Bimo
Walgito
(2010:202)tujuan dari bimbingan karier tersebut adalah untuk membantu para siswa agar mengetahui tujuan dari bimbingan karir ini dilaksanakan. Masalah yang terjadi di Madrasah Aliyah Negeri 2 Surakarta beberapa siswa mengalami kebingungan untuk menentukan pilihannya dalam memilih jurusan diperguruan tinggi ,serta menentukan apakah akan langsung bekerja atau lain sebagainya. Kebingungan mereka dikarenakan individu sama sekali belum mengetahui minat, bakat, dan keterampilannya secara mendalam. Individu sering kebingungan siapa dirinya, dan mau apa dalam hidupnya. Syamsu Yusuf (2008:11) berpendapat bahwa bimbingan karir yaitu bimbingan untuk membantu individu dalam perencanaan, pengembangan dan pemecahan masalah-masalah karir.
Didalam
bimbingan
karier,
menuntun
siswa
merencanakan
dan
mengembangkan masa depan karier. Bidang ini dapat dirinci oleh Dewa Ketut (2010:59) menjadi pokok-pokok berikut : (1) Pemantapan pemahaman diri berkenaan dengan kecenderungan karier yang hendak dikembangkan. (2) Pemantapan orientasi dari informasi karier pada umumnya,khususnya karier yang dikembangkan. (3) Orientasi dan infromasi terhadap dunia kerja dan usaha memperoleh penghasilan untuk memenuhi kebutuhan hidup.(4) Orientasi dan
3
informasi terhadap pendidikan yang lebih tinggi, khususnya sesuai dengan karier yang hendak dikembangkan. Menurut Desmita (2010:198) pengambilan keputusan (decision making) merupakan salah satu bentuk perbuatan berpikir dan hasil dari perbuatan itu disebut keputusan. Menurut Prayitno (2004:277) Penempatan dan penyaluran pada pendidikan lanjut tidak dapat dilakukan secara acak, tetapi memerlukan perencanaan yang matang sebelum siswa tamat dari bangku sekolah yang sedang didudukinya. Ini berarti bahwa dengan melihat bagaimana seorang remaja mengambil suatu keputusan , maka dapat diketahui perkembangan pemikirannya. Maka dari itu penyusunan rencana pendidikan lanjutan harus disusun berdasarkan dari kekuatan dan kelemahan siswa dari segi-segi yang amat menentukan keberhasilan studi pada program jurusan yang dipilih siswa terutama dari segi kemampuan dasar yang dimiliki siswa, bakat, minat, serta kemamuan finansial dari orang tua.Jika semua telah terpenuhi maka pengambilan keputusan seorang siswa akan mantap dan tidak akan ada keragu-raguan. Berdasarkan pemikiran di atas, maka perlu diteliti tentang : “Hubungan Pelaksanaan Bimbingan karir Dengan Pengambilan Keputusan Untuk Memilih Jurusan di Perguruan Tinggi pada Siswa kelas XI IPS di Madrasah Aliyah Negeri 2 Surakarta Tahun Pelajaran 2014/2015”.
KAJIAN PUSTAKA DAN TUJUAN Menurut Winkel (2004:656) “Perkembangan karir merupakan salah satu segi dari keseluruhan proses perkembangan orang muda dan pilihan yang menyangkut jabatan di masa depan berlangsung selaras dengan perkembangan karir”. Karir
menurut
Hornby
dalam
buku
Bimbingan
dan
Konseling
(karir&studi) “Karir adalah pekerjaan, profesi” (Bimo Walgito, 2010:201). Menurut Desmita (2010:198) “pengambilan keputusan (decision making) merupakan salah satu bentuk perbuatan berpikir dan hasil dari perbuatan itu
4
disebut keputusan”. Ini bearti bahwa dengan melihat bagaimana seorang remaja mengambil suatu keputusan , maka dapat diketahui perkembangan pemikirannya. Menurut Prayitno (2004:277) “Penempatan dan penyaluran pada pendidikan lanjut tidak dapat dilakukan secara acak, tetapi memerlukan perencanaan yang matang sebelum siswa tamat dari bangku sekolah yang sedang didudukinya”. Tujuan Penelitian Tujuan dari Penelitian yang akan dilakukan adalah Untuk mengetahui Apakah Ada Hubungan antara PelaksanaanBimbingan karir dengan Pengambilan Keputusan Untuk Memilih Jurusan di Perguruan Tinggi pada Siswa kelas XI IPS di Madrasah Aliyah Negeri 2 Surakarta Tahun Ajaran 2014/2015.
METODE PENELITIAN Tempat dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan di Madrasah Aliyah Neger 2 Surakarta. Penelitian dilaksanakan pada bulan Januari sampai dengan Februari 2015. Populasi dan Sampel Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang memounyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.Sugiyono (2012:80). Adapun populasi yang akan diteliti dalam penilitian ini adalah siswa kelas XI IPS MAN 2 Surakarta 2014/2015, dengan jumlah siswa yang akan diteliti sebanyak 110. Yang terdiri dari 4 kelas yaitu kelas XI IPS 1, XI IPS 2, XI IPS 3, XI IPS 4.Purwanto (2008:95) sampel adalah sebagian dari dari populasi yang ditentukan dengan teknik tertentu sehingga mempunyai sifat yang sama dengan populasi.Purwanto (2008:95) sampel adalah sebagian dari dari populasi yang ditentukan dengan teknik tertentu sehingga mempunyai sifat yang sama dengan populasi.Apabila subyek kurang dari 100 lebih baik diambil semua, sehingga penelitian merupakan penelitian populasi, tetapi jika jumlah subyeknya lebih besar dapat diambil 15 % atau 20-25% atau lebih “Suharsimi Arikunto (2006:134). Dari pengertian tersebut, sampel yang diambil dalam penelitian ini adalah dari siswa kelas XI IPS MAN 2
5
Surakarta Tahun 2014/2015 sebesar 30% menjadi 33 siswa.Purwanto (2008:243). Sampling adalah salah satu bagian dari proses penelitian yang mengumupulkan data dari terget penelitian yang terbatas. Teknik pengambilan sampling dalam penelitian ini menggunakan teknik Proportionate Random Sampling. Dengan cara Undian.
Variabel dan Metode Penelitian Variabel dalam penelitian ini ada dua macam yaitu : Variabel Bebas (X) dan Variabel Terikat (Y). Variabel Bebas (X) adalah Bimbingan Karier, sedangkan Variabel Terikat (Y) adalah Pemilhan Jurusan . Metode pengumpulan data menggunakan metode kuesioner/angket dan dokumentasi. Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya. (Sugiyono, 2012 : 142). Digunakan teknik kuesioner/angket ini untuk memperoleh data tentang Hubungan Efikasi Diri dengan Kematangan. Teknik dokumentasi dipergunakan untuk memperoleh data-data Sekolah kelas XI IPS di MAN 2 Surakarta tahun pelajaran 2014/2015. Untuk mengukur valid tidaknya item angket dapat dilakukan dengan rumus Product Moment Angka Kasar, sedangkan untuk menguji reliabilitas butir soal menggunakan rumus Korelasi Product Moment kemudian dimasukan dalam rumus Spearman-Brown.
Hasil Uji Coba Instrumen dan Teknik Analisis Data Hasil uji coba angket, bimbingan karier terdiri dari 30 item pernyataan, yang valid sebanyak 37 item, sedangkan pernyataan mengenai pemilihan jurusan 30 item, yang valid sebanyak 36 item. Hasil uji reliabilitas variabel bimbingan karier diperoleh r
hitung
= 0,965, sehingga angket tersebut masuk dalam kategori
0,800-1,00 atau mempunyai reliabilitas sangat tinggi. Sedangkan hasil uji reliabilitas variabel Pemiliha jurusan dperguruan tinggi diperoleh r
hitung
= 0,803,
sehingga angket tersebut masuk dalam kategori 0,800-1,00 atau mempunyai reliabilitas sangat tinggi. Setelah data-data terkumpul dalam mengaalisis data ini digunakan rumus Product Moment Angka Kasar.
6
HASIL DAN PEMBAHASAN Deskripsi Data Hasil pengumpulan data yang telah dilaksanakan dengan kuesioner/angket pada 33 responden mengenai bimbingan karier, diperoleh skor tertinggi 107 dan skor terendah 48. Nilai rata-rata (Mean) sebesar 92,79; nilai mode sebesar 91 , nilai median sebesar 97,00, dan nilai standar deviasi sebesar 15,157. Sedangkan hasil penyebaran kuesioner/angket pada 33 responden mengenai pemilhan jurusan, diperoleh skor tertinggi sebesar 100, dan skor terendah sebesar 73. Nilai rata-rata (Mean) sebesar 91,58; nilai mode sebesar 93; nilai median sebesar 93,00 dan nilai standar deviasi sebesar 6,924. Pegujian Hipotesis Hasil analisis data mengenai hubungan antara pelaksanaan bimbingan karir dengan pengambilan keputusan untuk memilih jurusan di perguruan tinggi pada siswa kelas XI IPS di Madrasah Aliyah Negeri 2 Surakarta tahun pelajaran 2014/2015 dengan menggunakan bantuan komputer program SPSS Versi 12 maupun dengan menggunakan rumus korelasi product moment diperoleh nilai rhitung 0,526 dengan nilai probabilitas value 0,002. Berdasarkan hasil perhitungan dengan menggunakan program SPSS versi 12 maupun perhitungan secara manual diperoleh hasil yang sama, sebagaimana tabel 3 tersebut di atas, menunjukkan bahwa rhitung sebesar 0,526. Bila dibandingkan dengan rtabel pada taraf signifikan 5% (0,344) dan taraf signifikan 1% (0,442) menunjukkan rhitung> rtabel atau 0,344 < 0,526 > 0,442. Sementara dilihat dari nilai sig. atau probabilitas value yang diperoleh nilai sebesar 0,002 menunjukkan lebih kecil dari taraf signifikan 5% (0,05) atau 0,002 < 0,05, hal ini berarti ada hubungan yang signifikan antara pelaksanaan bimbingan karier dengan pengambilan keputusan memilih jurusan di perguruan tinggi. Dengan demikian hipotesis yang diajukan: “Ada hubungan antara pelaksanaan bimbingan karier dengan pengambilan keputusan untuk memilih jurusan di perguruan tinggi pada siswa XI IPS di MAN 2 Surakarta Tahun Pelajaran 2014/2015, terbukti kebenarannya.
7
Pembahasan Hasil Analisis Data Berdasarkan hasil penelitian yang menunjukan ada hubungan antara pelaksanaan bimbingan karier dengan pengambilan keputusan untuk memilih jurusan di perguruan tinggi pada siswa kelas XI IPS MAN 2 Surakarta Tahun Pelajaran 2014/2015, dengan diperoleh nilai rhitung (0,526) bertanda positif, menunjukkan hubungan yang searah. Artinya, apabila pelaksanaan bimbingan karier pada siswa meningkat, maka pengambilan keputusan siswa untuk memilih jurusan di perguruan tinggi akan semakin mantap. Sebaliknya apabila pelaksanaan bimbingan karier pada siswa menurun, maka pengambilan keputusan siswa untuk memilih jurusan di perguruan tinggi juga akan menurun. Keterbatasan Penelitian Penelitian sejenis kemungkinan akan memberikan hasil yang berbeda dikarenakan jumlah sampel yang terbatas , pada waktu dan tempat yang berbeda.
KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Berdasarkan hasil perhitungan dengan menggunakan program SPSS versi 12 , diperoleh hasil yaitu nilai rhitung sebesar 0,526 > r tabel 0,344 (taraf sig. 5%) dan 0,442 (taraf sig. 1%). Dengan demikian hipotesis yang diajukan: “Ada hubungan antara pelaksanaan bimbingan karier dengan pengambilan keputusan untuk memilih jurusan di perguruan tinggi pada siswa XI IPS
di MAN 2
Surakarta Tahun Pelajaran 2014/2015, terbukti kebenarannya. Diperolehnya nilai rhitung (0,526) bertanda positif, menunjukkan hubungan yang searah. Artinya, apabila pelaksanaan bimbingan karier pada siswa meningkat, maka pengambilan keputusan siswa untuk memilih jurusan di perguruan tinggi akan semakin mantap atau tidak ragu-ragu. Sebaliknya apabila pelaksanaan bimbingan karier pada siswa menurun, maka pengambiln keputusan siswa untuk memilih jurusan di perguruan tinggi juga akan menurun.
8
Saran Hendaknya pihak sekolah senantiasa meningkatkan perhatian kepada siswa berkaitan dengan konsultasi dengan seorang guru bimbingan dan konseling yang
ada
disekolah,
mengingat
pelaksanaan
bimbingan
karier
dapat
mempengaruhi siswa dalam memilih jurusan di pendidikan yang lebih tinggi.Guru BK hendaknya lebih meningkatkan bimbingan karier kepada siswa, supaya siswa yang masih mengalami kesulitan, kebingungan, dan keragu-raguan dalam memilih jurusan di jenjang pendidikan selanjutnya dapat segera teratasi. Siswa hendaknya jangan sungkan-sungkan untuk berkonsultasi pada guru pembimbing, khususnya mengenai permasalahan dalam memilih jurusan di jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Bagi orang tua ataupun para wali, seyogyanya mendukung kemampuan ataupun bakat yang dimiliki anak-anaknya untuk ditingkatkan lagi di jenjang pendidikan yang lebih tinggi.
9
DAFTAR PUSTAKA
Bimo walgito,2010. Bimbingan dan Konseling (Studi & Karier). Yogyakarta: C.V. Andi Offset. Desmita, 2010.Psikologi Perkembangan. Bandung : PT Remaja Rosdakarya Offset. Dewa Ketut Sukardi, 2010. Pengantar Pelaksanaan Program Bimbingan dan Konseling di Sekolah.Jakarta Rineka cipta. Purwanto.2008. Metodologi Penelitian Kuantitatif.Yogyakarta : Pustaka Pelajar. Prayitno.2004. Dasar-Dasar Bimbingan dan Konseling. Jakarta : PT Rineka Cipta. Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta. _______.2012.Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta Suharsimi Arikunto, 2005. Prosedur penelitian suatu pendekatan praktik. Jakarta:Rineka cipta W.S Winkel, Sri Hastuti, 2004. Bimbingan dan konseling di Institusi Pendidikan.Yogyakarta : Media Abadi.