PENGARUH KEPEMIMPINAN DEMOKRATIS GURU BIMBINGAN DAN KONSELING TERHADAP PEMILIHAN KARIER PADA SISWA KELAS XI MADRASAH ALIYAH NEGERI 2 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2014/2015
Siti Juzaylah (11500023) Pembimbing : Dr. Hera Heru SS, M.Pd Prodi BK FKIP UNSIRI
ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui ada tidaknya hubungan Kepemimpinan Demokratis Guru Bimbingan dan Konseling Terhadap Pemilihan Karier Pada Siswa Kelas XI Madrasah Aliyah Negeri 2 Surakarta Tahun Pelajaran 2014/2015. Penelitian ini menggunakan analisis kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini adalah semua kelas XI di Madrsah Aliyah Negeri 2 Surakarta sebanyak 117 siswa, dari jumlah populasi tersebut dipilih 30 siswa sebagai sampel. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik proportionate random sampling. Metode pengumpulan data menggunakan kuesioner dan dokumentasi, kemudian dianalisis dengan menggunkan rumus Product Moment Angka Kasar. Dari hasil analisis data diperoleh nilai rxy= 0,742 nilai ini dikonsultasikan dengan nilai r pada tabel korelasi Product Moment dengan N= 30 baik taraf signifikan 1% dan taraf signifikan 5% ternyata r empiris lebih besar daripada r tabel (0,361 < 0,742> 0,463). Dengan demikian hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa: “Ada pengaruh antara kepemimpinan demokratis guru bimbingan dan konseling terhadap pemilihan karier pada siswa pada kelas XI Madrasah Aliyah Negeri 2 Surakarta Tahun Pelajaran 2014/2015” diterima kebenarannya baik pada taraf signifikan 1% maupun taraf signifikan 5%, sehingga diharapkan guru bimbingan dan konselinghendaknya meningkatkan atau mengoptimalkan kedemokratisannya membantu siswa dalam memilih karier, siswa yang masih kebingungan dalam menentukan pilihan kariernya mampu merencanakan dan mengambil keputusan pilihan kariernya. Kata Kunci : Kepemimpinan Demokratis Guru BK, Pemilihan Karier, Siswa SMA
1
2
ABSTRACT
Siti Juzaylah. THE DEMOCRATIC LEADERSHIP'S INFLUENCE OF GUIDING ANDCOLTNSELING'S TEACHER TO THE CAREER'S SELECTION OF THE STUDENTSIN CLASS XI MADRASAH ALIYAH NEGERI 2 SURAKARTA ACADEMIC YEAR2014 / 2015. A Thesis. Surakarta: Teacher Training and Education Faculty. SlametRiyadi University, Surakarta. February 2015. The aim of this research is to know whether there is the relation betweenDemocratic Leadership of guiding and counseling's teacher to the career's selection ofthe students in class XI Madrasah Aliyah Negeri 2 Surakarta Academic Year 2014 / 2015or not. This research uses quantitative analysis. The population in this research is allstudents in class XI Madrasah Aiiyah Negeri 2 Surakarta. They are 117 students. Fromthe number of the population then it is elected 30 students as sample. The technique ofsampling uses proportionate random sampling technique. Data collecting method usesquestionnaire and documentation then all of them are analyzed by using the formula ofProduct Moment harsh number. From the result of the data analysis then it is obtained value of rxy= 0,74. This value is consulted with vaiue of r at correiation table Product Moment with N= 30 in a standard of significance l%and standard of significance 5%.In fact, rempiris is bigger than r-table (0,361<0,742). Thereby, the result of this research concludesthat "there is the inlluence between democratic leadership of guiding and counseling'steacher to the career selection of the sfudents in class XI Madrasah Aliyah Negeri 2Surakarta acade mic year 2014 / 2015' and it is correctly received in a standard of significance l % or in a standard of significance 5%. So that, it is expected that guidingand counseling's teacher shall be able to increase or optimize his or her democratic inhelping students to choose their career, therefore students whom still feel confuse intaking choice their career finally are able to plan and take decision of their career choice.
Keywords: The Democratic Leadership of guiding and counseling's tuacher, Career'sselection, Students of Senior High School.
3
PENDAHULUAN Dasar psikologis studi tentang minat remaja, menunjukkan bahwa perencanaan dan persiapan pekerjaan merupakan minatnya yang pokok, baik remaja pria maupun wanita yang berusia 15-20. Karena pada dasarnya hakikat tugas perkembangan memilih karier, dengan tujuan tugas ini adalah memilih suatu pekerjaan yang sesuai dengan kemampuan dan mempersiapkan diri memiliki pengetahuan serta ketrampilan utuk memasuki pekerjaan tersebut (Syamsu Yusuf LN, 2014 : 83). Selanjutnya Hesley (Syamsu Yusuf LN, 2014 : 84-85) mengemukakan tugas-tugas perkembangan remaja salah satunya adalah aspek perencanaan dan pengambilan keputusan. Profil perilakunya antara lain mampu memilih salah satu pekerjaan dari berbagai pekerjaan yang beragam, mampu mempertimbangkan berapa lama menyelesaikan sekolah, dapat merencanakan apa yang harus dilakukan setelah tamat sekolah, dapat memilih program studi yang sesuai dengan minat kemampuannya, dapat mengambil keputusan ditempat mana akan bekerja. Masalah yang terjadi di Madrasah Aliyah Negeri 2 Surakarta beberapa siswa mengaku bingung untuk menentukan pilihan dalam memilih jurusan ketika masuk kelas XI, menentukan perguruan tinggi, serta menentukan apakah akan langsung bekerja atau lain sebagainnya. Kebingungan mereka dikarenakan individu sama sekali belum menemukan identitas dirinya. Individu sering kebingungan siapa dirinya, dan mau apa dalam hidupnya. Hal ini akan membuat identitas semu yaitu individu lebih menerima pilihan orang tua daripada identitas mereka sendiri tanpa mempertimbangkan pilihan-pilihan yang pada umumnya terlalu dipaksakan dan kaku untuk difungsikan sebagai dasar menghadapi krisis hidup di masa depan. Robert L. Gibson Marianne H. Mitchell( 2001 : 445 ) Karier (carrer) adalah jumlah total pengalaman kerja seseorang dalam kategori pekerjaan umum seperti mengajar, akuntansi, pengobatan dan penjualan. Menurut Mamat Supriatna dalam materi workshop bimbingan dan konseling (2006 : 2) Reduksi esensi karier adalah pandangan bahwa karier identik dengan kenaikan pangkat ataupun golongan secara regular dan puncak karier terjadi ketika seseorang memegang
4
jabatan structural.Menurut Abu Ahmadi (2002: 123) Kepemimpinan adalah kemampuan dari seseorang (yaitu pemimpin atau leader) untuk mempengaruhi orang lain (yaitu yang dipimpin atau pengikutnya), sehingga oranglain tersebut bertingkah laku sebagaimanadikehendaki oleh pemimpin tersebut.Menurut Haryanto Al-Fandi (2011: 230) Pendidik yang demokratis dan humanis adalah pendidik yang mampu membangun suasana belajar yang kondusif untuk belajar mandiri (self-directedlearning), bermakna, aktif, dinamis dan menyenangkan (fun). Terkait dengan peran guru dalam proses belajar mengajar tidak hanya tampil sebagai pengajar (teacher) seperti fungsinya yang menonjol selama ini, tetapi ia juga harus bertindak dan berperan sebagai seorang fasilitator, motivator, mediator, counsellor, dan evaluator yang baik. Guru yang demokratis lebih bertindak sebagai fasilitator, pelindung, pembimbing, dan mempunyai figure yang baik. Selain itu seorang pendidik harus memiliki sifat-sifat yang positif, seperti bertanggung jawab, disiplin, berwibawa, bijaksana, inovatif, kreatif, berdedikasi tinggi, tak kenal menyerah, berwawasan luas, mengayomi anak didik, jujur adil, lugas, empatik. Guru bimbingan dan konseling yang demokratis juga memiliki sikap rendah hati (tawadhu’) dan ikhlas. Sikap tawadhu ini akan menimbulkan simpati anak didiknya, sedangkan sikap ujub akan menyebabkan guru kurang mendapat simpati dari anak didiknya. Dengan sikap tawadhu dan ikhlas, seorang guru akan dapat menghargai muridnya sebagai makhluk yang memilik potensi. Berdasarkan
penjelasan
di
atasperlu
diteliti
tentang,
Pengaruh
Kepemimpinan Demokratis Guru Bimbingan dan Konseling terhadap Pemilihan Karier Pada siswa Kleas XI Madrasah Aliyah Negeri 2 Surakarta Pada Tahun Pelajaran 2014/2015.
METODE PENELITIAN Tempat dan Waktu Penelitian
ini
dilaksanakan
di
Madrasah
Aliyah
Negeri
2
Surakarta.Penelitian dilaksanakan pada bulan Desember 2014 sampai dengan bulan awal Februari 2015.
5
Populasi, Sampel dan Sampling Populasi adalah keseluruhan obyek penelitian (Suharsimi Arikunto, 2006: 130). Berdasarkan pengertian populasi di atas, maka yang menjadi anggota populasi adalah seluruh siswa kelas XI Madrasah Aliyah Negeri 2 Surakarta Tahun Pelajaran 2014/2015 yang berjumlah 171. Menurut Sugiyono (2009 : 81) Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Untuk sekedar ancer-ancer, maka apabila subyeknya kurang dari 100, lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi, dalam penelitian ini diambil sampel sebanyak 30% dari keseluruhan populasi (171 orang) sehingga diperoleh 30 siswa kelas XI Madrasah Aliyah Negeri 2 Surakarta Tahun
Pelajaran
2014/2015.Dimana
sampling
yang
digunakan
adalah
Proportionate Random Sampling karena populasi mempunyai anggota/unsur yang tidak homogen secara proposioanal sehingga di berikan kesempatan yang sama untuk menjadi sampel. Variabel dan Metode Penelitian Variabel dalam penelitian ini ada dua macam yaitu :Variabel Independen atau Variabel Bebas (X) dan Variabel Dependen atau Variabel Terikat (Y). Variabel Independen atau Variabel Bebas (X) adalah Kepemimpinan Demokratis Guru Bimbingan dan Konseling, sedangkanVariabel Dependen atau Variabel Terikat
(Y)
adalah
Pemilihan
Karir
Siswa.Metode
pengumpulan
data
menggunakan metode angket dan dokumentasi. Menurut Suharsimi Arikunto (2006 : 151-153) Kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya,
atau
hal-hal
yang
di
ketahui.Menggunakan
angket
untuk
mengungkapkan dan mengumpulkan data tentang kepemimpinan guru bimbingan dan konseling demokratis dan pemilihan karier siswa. Dokumentasi digunakan untuk mengetahui catatan suatu peristiwa yang pernah terjadi yang dapat dupergunakan sebagai pertimbangan terhadap hal-hal dimasa mendatang dan untuk data-data siswa kelas XI Madrasah Aliyah Negeri 2 Surakarta 2014/2015. Untuk mengukur valid tidaknya item angket dapat dilakukan dengan rumus Product Moment Angka Kasar, sedangkan untuk menguji reliabilitas butir soal
6
menggunakan rumus Korelasi Product Moment kemudian dimasukan dalam rumus Spearman-Brown. Hasil Uji Coba Instrumen dan Teknik Analisis Data Hasil uji coba angket kepemimpinan demokratis guru bimbingan dan konseling, terdiri dari 40 item pernyataan, yang valid sebanyak 31 item, sedangkan pernyataan mengenai pemilihan karier siswa terdiri dari 42 item, yang valid sebanyak 32 item, Hasil uji reliabilitas variabel kepemimpinan demokratis guru bimbingan dan konseling diperoleh r hitung = 0,961, sehingga angket tersebut masuk dalam kategori 0,800-1,00 atau mempunyai reliabilitas sangat tinggi.Sedangkan hasil uji reliabilitas variabel pemilihan karier siswa diperoleh r hitung = 0,945, sehingga angket tersebut masuk dalam kategori 0,800-1,00 atau mempunyai reliabilitas sangat tinggi.Setelah data-data terkumpul dalam menganalisis data ini digunakan rumus Product Moment Angka Kasar.
HASIL DAN PEMBAHASAN Deskripsi Data Hasil analisis angket variabel kepimpinan demokratis guru bimbingan dan konseling kelas XI Madrasah Aliyah Negeri 2 Surakarta, diperoleh nilai tertinggi 124 dan nilai terendah 65, dengan nilai Mean = 94,80, Median = 93.75, Modus = 91,00, dan Standart Devisian = 11,079. Sedangkan hasil analisis angket pemilihan karier siswa kelas XI Madrasah AliyahNegeri 2 Surakarta, diperoleh nilai tertinggi 117 dan nilai terendah 82. Sedangkan nilai Mean = 99,93, Median = 99,00 , Modus = 97,94, Standart Deviasi = 9,205. Pengujian Hipotesis Berdasarkan dari hasil analisis data Pengaruh Kepemimpinan Demokratis Guru Bimbingan dan Konseling Terhadap Pemilihan Karier Pada Siswa Kelas XI Madrasah Aliyah Negeri 2 Surakarta, dianalisis dengan statistic r product moment diperoleh nilai r hitung
yaitu 0,742 selanjutnya nilai r hitung tersebut
dikonsultasikan dengan r tabel product moment dengan N = 30 dan taraf signifikansi 5% dan 1% yaitu 0,361 dan 0,463. Ternyata hasil analisisnya yaitu 0,361 < 0,742> 0,463.Dengan demikian hipotesis yang menyatakan bahwa “Ada
7
Pengaruh Kepemimpinan Demokratis Terhadap Pemilihan Karier Pada Siswa Kelas XI Madrasah Aliyah Negeri 2 Surakarta Tahun Pelajaran 2014/2015” diterima kebenarannya dengan baik, pada taraf signifikansi 5% dan 1%. Tanda positif dan signifikan dari hasil perhitungan mengenai pengaruh kepemimpinan demokratis guru bimbingan dan konseling, mengandung maksud bahwa apabila kepemimpinan demokratis guru bimbingan dan konseling ditingkatkan, maka pemilihan karier siswa akan semakin baik. Pembahasan Hasil Analisis Data Hasil penelitian ini dapat penulis jelaskan bahwa kepemimpinan demokratis guru bimbingan dan konseling memberikan peran penting dalam pemilihan karier siswa kelas XI Madrasah Aliyah Negeri 2 Surakarta. Berdasarkan wawancara dengan murid di Madrasah Aliyah Negeri 2 Surakarta saat PPL dan observasi penelitian, masih ada beberapa siswa yang mengalami kebingungan dalam menentukan kariernya, dikarenakan beberapa hal diantaranya belum tahu kemampuannya, dan masih tergantung dengan orangtua. sehingga kepemimpinan demokratis guru bimbingan dan konseling mempunyai hubungan yang erat dengan pemilihan karier siswa. Guru bimbingan dan konseling sebagai penengah antara minat karier siswa dengan pilihan keinginan orangtua siswa, dengan adanya program bimbingan karier dan kedemokratisan guru bimbingan dan konseling di sekolah, peserta didik sudah memiliki kematangan karier untuk menentukan masa depannya kelak. Keterbatasan Penelitian Penelitian ini masih banyak keterbatasan dan kekurangannya, karena instrument maupun tes yang dipergunakan dalam penelitian ini sangat sederhana. Waktu penelitian yang terbatas, sehingga mengakibatkan kurang maksimal dalam penggunaan berbagai macam metode untuk memperoleh data.Adanya faktor yang kurang memadai, sehingga masih ada faktor-faktor lain yang berpengaruh terhadap penelitian ini yang belum diketahui. Hasil penelitian ini hanya berlaku untuk siswa kelas XI Madrasah Aliyah Negeri 2 Surakarta tahun pelajaran 2014/2015 dan tidak berlaku untuk kelas lain ataupun sekolah lain yang memiliki situasi dan kondisi berbeda dengan kelas dan sekolah diatas.
8
KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis data di atas yaitu analisis Pengaruh Kepemimpinan Demokratis Guru Bimbingan dan Konseling Terhadap Pemilihan Karier Pada Siswa
Kelas XI Madrasah Aliyah Negeri 2 Surakarta Tahun
Pelajaran 2014/2015, dianalisis dengan statistic r product moment diperoleh r hitung sebesar 0,742. Selanjutnya nilai r hitung tersebut dikonsultasikan dengan r tabel product moment dengan N = 30 dan taraf signifikan 5% dan 1 % yaitu 0,361 dan 0,463. Sehingga diperoleh hasil 0,361 < 0,742 > 0,463. Dengan demikian hipotesis yang menyatakan bahwa “Ada Pengaruh Kepemimpinan Demokratis Guru Bimbingan dan Konseling Terhadap Pemilihan Karier Pada Siswa Kelas XI Madrasah Aliyah Negeri 2 Surakarta Tahun Pelajaran 2014/2015” diterima kebenarannya. Kepemipinan demokratis guru bimbingan dan konseling harus memiliki sifat yang bertanggung jawab, disiplin dan berwawasan luas.Karena kedemokratisan guru bimbingan dan konseling sangat berpengaruh dalam pemilihan karier siswa. Dengan adanya proses konseling yang demokratis disekolah, siswa diharapkan sudah memiliki kematangan karier untuk menetukan masa depannya. Meminta Guru bimbingan dan konseling agar lebih demokratis dalam membantu siswa pemilihan karier siswa kedepan, hal tersebut dimaksudkan agar siswa semakin percaya diri dalam menentukan masa depannya. Saran Guru
bimbingan
dan
konseling
hendaknya
meningkatkan
atau
mengoptimalkan kedemokratisan dalam pemilihan karier siswa, sehingga mampu meningkatkan sikap percaya diri siswa sehingga siswa yakin dalam merencanakan melanjutkan
studi
masadepannya.
Diharapkan
siswa
dapat
memikirkan
pendidikan dengan sebaik mungkin, sehingga tidak menyesal dikemudian hari, siswa yang masih kebingungan dalam menentukan pilihan kariernya dapat melakukan
bimbingan
dengan
memusyawarkan dengan orangtua.
guru
bimbingan
dan
konseling
atau
9
DAFTAR PUSTAKA Abu Ahmadi. 2002. PsikologiSosial. Jakarta: Rineka Cipta. Haryanto Al-Fandi. 2011. DesainPembelajaran yang Demokratis&Humanis. Jogjakarta: Ar-Ruzz Media. Sugiyono. 2009. MetodePenelitianKuantitatifKualitatifdan R&D. Bandung: CV Alfabeta. .2009. MetodePenelitianPendidikan (PendekatanKuantitatif, Kualitatif, dan R&D). Bandung: CV Alfabeta. Suharsimi Arikunto. 2006. Jakarta. RinekaCipta.
ProsedurPenelitianSuatu
PendekatanPraktik.
Suharsimi Arikunto. 2010. Jakarta. RinekaCipta.
ProsedurPenelitianSuatu
PendekatanPraktik.
Syamsu Yusuf LN. 2014. Psikologi Perkembangan Anak & Remaja. Bandung: PT. Remaja RosdaKarya. Ulul Azam. 2013. Model Layanan Bimbingan Kelompok Berbasis Kecakapan Hidup Untuk Meningkatkan Enterpreneurship Siswa SMK. Program PascaSarjana Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Negeri Semarang. Uman Suherman. Tanpa tahun.KonselingKarirSepanjangRentangKehidupan. Program Studi Bimbingan dan Konseling Sekolah PascaSarjana Universitas Pendidikan Indonesia. Robert L. Gibson Marianne H. Mitchell. 2011. BimbingandanKonseling. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Mamat Supriatna. 2006. Apa Dan BagimanaBimbinganKarier. Workshop BimbingandanKonselingPoliteknikKesehatanTasikmalaya 22-25 Maret 2006. Jurusan Psikologi Pendidikan dan Konseling Fakultas Ilmu Pendidian Universitas Pendidikan Indonesia.