1
PENGARUH LAYANAN INFORMASI MENGGUNAKAN MEDIA FILM TERHADAP PENANGGULANGAN PERILAKU BULLYING PADA SISWA KELAS XI MIA 3DI SMA NEGERI 7 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2014/2015
KHOMARUDIN 11500032 Drs. Fadjeri, M.Pd Prodi BK FKIP UNISRI
ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh layanan informasi menggunakan media film terhadap penanggulangan perilaku bullying pada siswa kelas XI MIA 3 di SMANegeri 7 Surakarta tahun pelajaran 2014/2015. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI MIA 3 SMA Negeri 7 Surakarta Tahun Pelajaran 2014/2015 yang berjumlah 26, sampel penelitian menggunakan sampel total.Teknik pengumpulan data menggunakan angket dan dokumentasi. Metode angket dipergunakan untuk mengumpulkan data tentang Perilaku bullying, sedangkan metode dokumentasi dipergunakan untuk memperoleh data tentang nama responden. Teknik analisis data dengan t-tes.Hasil analisis data secara statistik tentang pengaruh layanan informasi menggunakan media film terhadap penanggulangan perilaku bullying pada siswa kelas XI MIA 3 di SMA Negeri 7 Surakarta Tahun Pelajaran 2014/2015 diperoleh t hitung = 4,273 dikonsultasikan dengan t
tabel
dengan d.b = (N-1) = (26-1) = 25 dalam taraf
signifikansi 5% dan 1%. Jadi dapat disimpulkan t
hitung
lebih besar dari t
tabel
atau
(2,060<4,273> 2,787).Berdasarkan hasil analisis data di atas, maka hipotesis yang menyatakan “Ada pengaruh layanan informasi menggunakan media film terhadap penanggulangan perilaku bullying pada siswa kelas XI MIA 3 di SMA Negeri 7 Surakarta Tahun Pelajaran 2014/2015” terbukti kebenarannya.
Kata kunci: Layanan Informasi, Media Film, Perilaku Bullying, Siswa
2
ABSTRACT Khomarudin. THE INFLUENCE OF INFORMATION SERVICE USING MOVIE MEDIA TOWARD THE PREVENTION OF BULLYING FOR THE ELEVENTH GRADE MIA 3 STUDENTS OF SMA N 7 SURAKARTA IN THE 2014/ 2015 ACADEMIC YEAR. Thesis. Surakarta: Teacher Training and Education Faculty, Slamet Riyadi University, February 2015. The aim of this research is to know the Influence of Information Service Using Movie Media toward the Prevention of Bullying for the Eleventh Grade Students of SMA N 7 Surakarta in the 2014/ 2015 Academic Year. The population of this research was the eleventh grade MIA 3 students of SMA N 7 Surakartain the 2014/ 2015 Academic Year with 26 total number of the students. Sample in this research used total number of the students. In collecting the data, questionnaire and documentation was used. Questionnaire was used to collect the data of bullying, while documentation was used to find the data of respondents’ name. To analyze the data, t-test was used. Statistically, the result of data analysis for the influence of information service using movie media toward bullying for the Eleventh Grade Students of SMA N 7 Surakarta in the 2014/ 2015 Academic Year was found that tobtain = 4,273 consulted with ttable with d.b = (N-1) = (26-1) = 25 from the significant level 5% and 1% . It can be concluded that tobtain is higher than ttable or (2,060 < 4,273 > 2,787). Based on the results of data analysis above, the hypothesis which declares that “There is influence of information service using movie media toward the prevention of bullying for the eleventh grade MIA 3 students of SMA N 7 Surakarta in the 2014/ 2015 Academic Year” can be proven. Keywords: Information Service, Movie Media, Bullying, Students
3
PENDAHULUAN Di dalam perkembangan pribadi-sosial siswa/peserta didik sangat memerlukan adanya program layanan informasi, mengingat kegunaan dan manfaat informasi sebagai acuan/pedoman untuk menentukan sikap, tingkah laku dan pertimbangan bagi arah mengembangan diri, selain itu layanan informasi juga bermanfaat sebagai dasar pengambilan keputusan untuk kehidupanya ke depan. Seperti yang di kemukakan oleh Winkel & Sri Hastuti (2006: 316-317) menjelaskan bahwa “layanan informasi diadakan untuk membekali para siswa dengan mengetahui tentang data dan fakta dibidang pendidikan sekolah, bidang pekerjaan dan bidang perkembangan pribadi-sosial, supaya siswa dapat belajar tentang lingkungan hidupnya agar lebih mampu mengatur dan merencanakan kehidupanya sendiri. Dalam pelaksanaan program bimbingan di sekolah apabila tidak dilaksanakan layanan informasi maka akan mempersulit dan/atau menghalangi siswa/peserta didik
untuk berkembang lebih jauh, dikarenakan
mereka tidak mendapat kesempatan untuk mempelajari data dan fakta yang dapat mempengaruhi hidupnya”. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi telah membawa perubahan yang signifikan terhadap berbagai dimensi kehidupan manusia. Oleh karena itu agar pendidikan tidak tertinggal dari perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) tersebut perlu adanya penyesuaian-penyesuaian, terutama yang berkaitan dengan faktor-faktor pengajaran di sekolah. Salah satu faktor tersebut adalah media pembelajaran, karena dengan adanya media dalam pembelajaran dapat membantu para guru dan staf pengajar dalam menyampaikan pesan pembelajaran serta lebih cepat dan lebih mudah ditangkap oleh para siswa. Film merupakan salah satu alat yang dapat di gunakan sebagai media penyampaian layanan informasi, media film juga merupakan bagian dari media pembelajaran, sehingga diharapkan para siswa dapat lebih mudah menangkap materi pembelajaran yang disampaikan melalui pemutaran film tersebut. Film merupakan media yang amat besar kemampuanya dalam membantu proses, belajar mengajar (Arif S. Sadiman dkk, 2003: 67). Banyak hal-hal yang dapat
4
dijelaskan melalui film, antara lain tentang proses yang terjadi dalam tubuh kita atau yang terjadi dalam suatu industri, kejadian-kejadian dalam alam, tata cara kehidupan di negara asing, berbagai industri dan pertambangan, mengajarkan suatu ketrampilan, sejarah orang-orang besar dan sebagainya. Sekarang ini berbagai macam masalah tengah melanda dunia pendidikan di Indonesia.Salah satunya adalah kekerasan atau bullying baik oleh guru terhadap siswa maupun siswa dengan siswa lainnya.“Bullying adalah bagian dari tindakan agresi yang dilakukan berulangkali oleh seseorang/ anak yang lebik kuat terhadap anak yang lebih lemah secara psikis dan fisik”(Astuti, 2008: 2). Bentuk kekerasan ini bukan hanya dalam bentuk fisik saja tetapi juga secara psikologis.Kekerasan dapat terjadi di mana saja, termasuk di sekolah, tempat bermain, di rumah, di jalan, dan di tempat hiburan.Bullying seolah-olah sudah menjadi bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan anak-anak di zaman sekarang ini.Maraknya aksi kekerasan atau bullying yang dilakukan oleh siswa di sekolah semakin banyak menghiasi deretan berita di halaman media cetak maupun elektronik.Misalnya kekerasan di sekolah ibarat fenomena gunung es yang nampak ke permukaan hanya bagian kecilnya saja. Masalah itu akan terus berulang, jika tidak ditangani secara tepat dan berkesinambungan dari akar persoalannya. Perlu dipikirkan mengenai resiko yang dihadapi anak, dan selanjutnya dapat dicarikan jalan keluar untuk
memutus
rantai
kekerasan
yang
saling
berkelit
tanpa
habis-
habisnya.Tentunya, berbagai pihak bertanggung jawab atas kelangsungan hidup anak, karena anak-anak juga memiliki hak yang harus dipenuhi oleh negara, orang tua, guru, dan masyarakat.Diperlukan komitmen bersama dan langkah nyata untuk mecegah kekerasan (bullying) di sekolah. Menurut data PACER Center (organisasi yang bertujuan meningkatkan kualitas hidup anak dengan keterbatasan) di Amerika Serikat setiap tahun ada 3,2 juta anak yang menjadi korban Bullying dan lebih dari 160.000 anak membolos setiap hari karena trauma dengan teror yang diterimanya di sekolah. Selain data di atas juga diemukan beberapa kasus Bullying selama melaksanakan Program Pengalaman Lapangan (PPL) selama 3 bulan di SMA N 7 Surakarta.Kenyataan
inilah
yang
mendorong untuk diadakanya
layanan
5
infornasimenggunakan
media
film
sebagai
langkah preventif/pencegahan
terjadinya kasus perilaku bullying di lingkungan sekolah. Berdasarkan uraian di atas maka perlu diteliti tentang pengaruh layanan informasi menggunakan media film terhadap penanggulangan perilaku bullying pada siswa kelas XI MIA 3 di SMA N 7 Surakarta, Tahun Pelajaran 2014/2015. METODE PENELITIAN Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 7 Surakarta Tahun pelajaran 2014/2015.Pelaksanaan penelitian pada bulan Januari 2015 sampai dengan bulan Februari 2015. Metode Penelitian Metode
penelitian
yang
dipakai
adalah
deskriptif
kuantitatif
eksperimen.Adapun populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI MIA 3 SMA
Negeri
7
Surakarta
Tahun
Ajaran
2014/2015
yang
berjumlah
26Siswa.dalam penelitian ini mengingat jumlah sampel terbatas yaitu seluruh siswa kelas XI MIA 3 SMA Negeri 7 Surakarta Tahun Pelajaran 2014/2015 yang berjumlah 26 siswa, maka seluruh anggota populasi dijadikan sampel atau lazim dikenal dengan sebutan sampel total. Dalam penelitian ini ada dua variabel, yakni : 1). Variabel bebas atau independent variable adalah “Layanan Informasi Menggunakan Media Film” 2). Variabel terikat atau dependent variable adalah “Perilaku Bullying”. Instrument yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah angket yang terdiri dari 29 butir pernyataan. Pengujian instrumen dilakukan dengan mengggunakan rumus product moment : =
∑ { ∑
(∑ )(∑ )
(∑ ) }{ ∑
Suharsimi Arikunto (2010: 213).
(∑ ) }
Sedangkan menguji reliabilitas butir soal menggunakan rumus korelasi Product Moment dengan angka kasar yang dikemukakan oleh Suharsimi Arikunto (2005 : 72) sebagai berikut :
=
∑ { ∑
dimasukan dalam rumus Spearman-Brown :
(∑ )(∑ )
(∑ ) }{ ∑
(∑ ) }
yang kemudian
6
r
=
(Suharsimi Arikunto, 2007: 93).Setelah data-data yang penulis
terkumpul terutama data yang diperlukan dalam menganalisis data ini menggunakan analisis data rumus statistik t-tes. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Deskripsi Data Deskripsi Data Hasil Angket Perilaku bullying Sebelum Diberi Layanan Informasi Menggunakan Media Film Mengenai Perilaku Bullying Hasil dari penyebaran angket perilaku bullying yang peneliti berikan kepada siswa kelas XI MIA 3 SMA Negeri 7 Surakarta Tahun Pelajaran 2014/2015 sebelum diberi layanan informasi menggunakan media film mengenai perilaku bullyingmemperoleh nilai tertinggi 53 dan nilai terendah 33( lampiran 9), adapun analisis data diperoleh nilai mean : 40,961 median : 39.58 modus : 36,818 dan Standar deviasi : 6.051( lampiran 10). Selanjutnya dari hasil angket perilaku bullying sebelum diberi layanan informasi menggunakan media film mengenai perilaku bullying tersebut dapat digambarkan dalam gambar frekuensi sebagai berikut : Tabel 2 Distribusi Frekuensi Hasil Angket Perilaku Bullying Sebelum Diberi Layanan Informasi Menggunakan Media Film Mengenai Perilaku Bullying Pada Siswa Kelas XI MIA 3 SMA Negeri 7 SurakartaTahun Pelajaran 2014/2015. Interval 53-57 48-52 43-47 38-42 33-37
X 55 50 45 40 35
X2 3025 2500 2025 1600 1225
f 2 3 1 12 8
cfb 26 24 21 20 8
f.X 110 150 45 480 280
f.X2 6050 7500 2025 19200 9800
Jumlah
-
-
26
-
1065
44575
Selanjutnya dari data hasil angket Perilaku Bullying yang disebarkan kepada siswa sebelum diberi layanan informasi menggunakan media film mengenai perilaku bullying dapat digambarkan dalam bentuk grafik histogram dan poligon sebagai berikut :
7
14 12
Frekuensi
10 8 6 4 2 0 35
40
45
50
55
Titik Tengah
Gambar 2 Grafik Histogram dan Poligon Angket perilaku bullying Sebelum Diberi Layanan Informasi Menggunakan Media Film Mengenai Perilaku Bullyingpada Siswa Kelas XI MIA 3 SMA Negeri 7 Surakarta Tahun Pelajaran 2014/2015. Deskripsi Data Hasil Angket Perilaku bullying Sesudah Diberi Layanan Informasi Menggunakan Media Film Mengenai Perilaku Bullying Hasil penyebaran angket perilaku bullying yang penulis berikan kepada siswa kelas XI MIA 3 SMA Negeri 7
Surakarta Tahun Pelajaran
2014/2015sesudah diberi Layanan Informasi Menggunakan Media Film Mengenai Perilaku Bullyingmemperoleh nilai tertinggi 53 dan nilai terendah 31( lampiran 11), adapun analisis data diperoleh nilai mean : 38,961 median : 38modus : 36,078 dan Standar deviasi : 5,725( lampiran 12).Selanjutnya dari hasil angket perilaku bullyingsesudah diberi Layanan Informasi Menggunakan Media Film Mengenai Perilaku Bullying tersebut dapat digambarkan dalam gambar frekuensi sebagai berikut :
8
Tabel 3 Distribusi Frekuensi Hasil Angket Perilaku BullyingSesudah Diberi Layanan Informasi Menggunakan Media Film Mengenai Perilaku BullyingSiswa Kelas XI MIA 3 SMA Negeri 7 Surakarta Tahun Pelajaran 2014/2015. Interval 51-56 46-50 41-45 36-40 31-35 Jumlah
X 53 48 43 38 33 -
X2 2809 2304 1849 1444 1089 -
f 2 1 5 10
cfb 26 24 23 18
8 26
8 -
f.X 106 48 215 380 264
f.X2 5618 2304 9245 14440 8712
1013
40319
Selanjutnya dari data hasil angket Perilaku Bullying yang di sebarkan kepada siswa sesudah diberi Layanan Informasi Menggunakan Media Film Mengenai Perilaku Bullyingdapat digambarkan dalam bentuk grafik histogram dan poligon sebagai berikut : 12
Frekuensi
10 8 6 4 2 0 33
38 43 Titik Tengah
48
53
Gambar 3 Grafik Histogram dan Poligon Angket perilaku bullying Sesudah Diberi Layanan Informasi Menggunakan Media Film Mengenai Perilaku Bullying pada Siswa Kelas XI MIA 3 SMA Negeri 7 SurakartaTahun Pelajaran 2014/2015.
9
Pembahasan Layanan informasi di SMA Negeri 7 Surakarta sebenarnya sudah diberikan dalam proses layanan Bimbingan dan Konseling. Namun, hal itu di laksanakan atau di berikan guru BK kepada siswa hanya sesuai dengan kebutuhan pada waktu tertentu dan waktunya terbatas, sehingga siswa di SMA Negeri 7 Surakarta masih kekurangan informasi yang berguna untuk menyelesaikan tugas perkembangan dan untuk mengoptimalkan potensi, bakat, minat dan kemampuan yang mereka miliki. Siswa di kelas XI MIA 3 SMA N 7 Surakarta sebelumnya belum pernah di berikan layanan informasi menggunakan media film mengenai perilaku bullying, Sehingga siswa tersebut kurang memahami/mengetahui apa yang di maksud perilaku bullying pada lingkungan sekolah dan siswa juga kurang memahami akibat atau dampak dari perilaku bullying di lingkungan sekolah. Akibatnya ada beberapa siswa melakukan tindakan bullying terhadap temanya di lingkungan sekolah baik bullying secara fisik, verbal dan psikologi. Hal ini dapat menghambat sosialisasi, proses dan prestasi belajar siswa.. Setelah di berikan layanan informasi menggunakan media film mengenai perilaku bullying selama beberapa pertemuan diperoleht selanjutnya t
hitung
hitung
yaitu sebesar 4,273
tersebut dikonsultasikan dengan t tabel dengan d.b = (N-1) jadi
(26-1) = 25 dalam taraf signifikansi 5% dan 1% yaitu 2,060 dan 2,787. Jadi dapat disimpulkan bahwa t hitung lebih besar dari t tabel atau 2,060<4,273> 2,787. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa layanan informasi menggunakan media film dapat mempengaruhi tingkat perilaku bullying padasiswa kelas XI MIA 3 SMA Negeri 7 Surakarta Tahun Pelajaran 2014/2015
10
KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis data secara statistik tentang pengaruh layanan informasi menggunakan media film terhadap penanggulangan perilaku bullying pada siswa kelas XI MIA 3 di SMA Negeri 7 Surakarta Tahun Pelajaran 2014/2015 dengan menggunakan t-tes diperoleh t selanjutrnya t
hitung
hitung
yaitu sebesar 4,273,
tersebut dikonsultasikan dengan t tabel dengan d.b = (N-1) jadi
(26-1) = 25 dalam taraf signifikansi 5% dan 1% yaitu 2,060 dan 2,787. Jadi dapat disimpulkan bahwa t hitung lebih besar dari t tabel atau 2,060<4,273> 2,787. Berdasarkan analisis data di atas, maka hipotesis kerja yang menyatakan “Ada
pengaruh
layanan
informasi menggunakan
media
film
terhadap
penanggulangan perilaku bullying pada siswa kelas XI MIA 3 di SMA Negeri 7 Surakarta Tahun Pelajaran 2014/2015” diterima karena teruji kebenaraannya pada taraf signifikansi 5% dan 1%. Saran Berdasarkan kesimpulan di atas, dapat disarankan hal-hal sebagai berikut kepada : 1. Siswa a. Dalam lingkungan sekolah siswa harus mau menerima dan menghargai segala bentuk perbedaan yang di miliki oleh teman di sekelilingnya, baik itu perbedaan dalam bentuk fisik, intelegensi, status sosial, agama dan kebudayaan. b. Dalam sebuah kelas siswa hendaknya membangun sistem belajar kelompok, dengan demikian siswa dapat berinteraksi sosial dengan merata tanpa ada rasa individualisme c. Siswa hendaknya membiasakan budaya sopan santun dan tegur sapa dengn siapapun di lingkungan sekolah, dengan demikian akan terbangun komunikasi yang baik dengan seluruh warga sekolah.
11
2. Orang Tua a. Orang tua hendaknya sejak dini membekali anak dengan pengtahuan agama dan mengenalkan perbuatan yang baik untuk membentuk karakter dan mental anak yang baik. b. Orang tua hendaknya sejak dini mengajarkan anak untuk memiliki rasa empati dan menghargai terhadap orang – orang yang berada di sekeliling kita c. Orang tua hendaknya membuka chanel komunikasi yang seluas-luasnya terhadap anak, sehingga apapun yang terjadi di sekolah baik/buruk, bullying/tidak bullying, semua itu bisa di pantau oleh orang tua d. Orang tua harus pro-aktif berkomunikasi dengan pihak sekolah untuk mengetahui keadaan dan kondisi anaknya yang sebenarnya di lingkungan sekolah 3. Guru a. Guru BK hendaknya memberikan dukungan/suport sosial kepada siswanya dalam rangka penyesuaian diri dan interaksi sosial secara normal dan optimal. b. Hendaknya Guru selalu memberikan pemahaman yang tepat mengenai bullying terhadap siswa. Pemberian pemahaman ini bisa berupa materi tentang karakteristik bullying, pencegahan dan penanganannya. Dengan demikian, para siawa dapat mengantisipasi dan mengidentifikasi perilaku bullyingtersebut. 4. Sekolah (Penyelenggara Pendidikan) a. Penyelenggara pendidikan harus membuat sebuah sistem sanksi/hukuman yang tegas bagi pelaku tindakan bullying di sekolah b. Penyelenggara pendidikan seharusnya tidak hanya berorientasi pada tugastugas administratif saja, tetapi juga harus meningkatkan inovasi-inovasi untuk melakukan tugas-tugas perlindungan anak/siswa di sekolah c. Pihak sekolah hendaknya membangun jejaring kumunikasi yang aktif dengan para orang tua, Berilah orang tua informasi yang up-to-date mengenai perkembangan kegiatan sekolah dan anak mereka di sekolah. d. Deklarasikan kampanye anti-bullying yang melibatkan peran aktif semua unsur sekolah, dari para guru, karyawan, siswa, dan para orangtua.
12
DAFTAR PUSTAKA
Arief S. Sadiman (dkk). 2003. Media Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo Persada Astuti, Ponny Retno. 2008. Meredam Bullying. Jakarta: Grasindo Prayitno & Erman Amti. 2013. Dasar-Dasar BK. Jakarta: Rieneka Cipta. Suharsimi Arikunto. 2005.Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara. Suharsimi. 2006.Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rieneka Cipta. . 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta. Winkel & Sri Hastuti. 2006. Bimbingan Dan Konseling Pendidikan.Yogyakarta:Media Abadi.
Di Institusi