1
HUBUNGAN ANTARA PELAKSANAAN LAYANAN BIMBINGAN BELAJAR DENGAN MOTIVASI BERPRESTASI PADA SISWA KELAS XI-MIA SMA NEGERI 7 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2014/2015
Titis Fitri Putri Astuti (11500048) Pembimbing : Dra. Sri Hartini, M.Pd Prodi BK FKIP UNISRI
ABSTRAK
Tujuan yang dicapai dalam penelitian ini adalah mengetahui ada tidaknya hubungan antara pelaksanaan layanan bimbingan belajar dengan motivasi berprestasi pada siswa kelas XI-MIA SMA Negeri 7 Surakarta Tahun Pelajaran 2014/2015. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif. Dalam penelitian ini, populasinya adalah siswa kelas XI-MIA SMA Negeri 7 Surakarta Tahun Pelajaran 2014/2015 yang berjumlah 139 siswa. Sampel diambil dengan teknik proportionate random sampling sejumlah 30 siswa. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian adalah teknik kuesioner untuk mengumpulkan data tentang variabel pelaksanaan layanan bimbingan belajar dan motivasi berprestasi serta dokumentasi untuk memperoleh data terkait nama, kelas, dan jumlah siswa kelas XI-MIA SMA Negeri 7 Surakarta. Teknik analisis data menggunakan korelasi product moment. Berdasarkan hasil analisis data diperoleh r hitung yaitu sebesar 0,580 selanjutnya nilai r hitung dikonsultasikan dengan r tabel product moment dengan N = 30 dan taraf signifikansi 5% = 0,361 dan 1% = 0,463. Berarti terhitung > r tabel atau 0,361< 0,580 > 0,463. Dengan demikian hipotesis yang berbunyi “ada hubungan antara pelaksanaan layanan bimbingan belajar dengan motivasi berprestasi pada siswa kelas XI-MIA SMA Negeri 7 Surakarta Tahun Pelajaran 2014/2015” diterima kebenarannya. Kata kunci: Hubungan, Pelaksanaan Layanan Bimbingan Belajar, Motivasi Berprestasi
1
2
PENDAHULUAN Kegiatan belajar mengajar adalah kegiatan yang diberikan di sekolah guna membekali siswa dengan ilmu pengetahuan agar memiliki wawasan yang luas. Dengan memiliki wawasan yang luas siswa diharapkan memiliki prestasi belajar yang tinggi, karena nantinya hal tersebut akan mempermudah siswa mencapai kesuksesan di masa mendatang. Untuk mencapai prestasi belajar yang tinggi tentunya membutuhkan usaha yang keras. Belajar dan terus belajar merupakan upaya yang harus ditempuh siswa. Ada pula siswa yang rela mengikuti les tambahan di luar sekolah demi meraih prestasi belajar yang tinggi. Ada siswa yang begitu getolnya untuk menjadi berprestasi, disisi lain ada siswa yang cuek dan tidak begitu mengharap prestasi yang tinggi. Hal tersebut ditunjukkan dengan masih banyaknya siswa yang datang terlambat ke sekolah, ada siswa yang tidak masuk sekolah tanpa keterangan, tidak memperhatikan guru saat mengajar, tidak mengerjakan tugas yang diberikan guru, dan ada juga siswa yang beralasan tugasnya tertinggal di rumah. Kejadian seperti ini masih terjadi di SMA N 7 Surakarta. Ini semua bisa karena faktor-faktor penyebab timbulnya kesulitan belajar seperti yang dikatakan oleh Muhibbin Syah (2012:184) yakni faktor intern siswa dan faktor ekstern siswa yang belum mendapatkan penyelesaian. Faktor intern siswa, yakni hal-hal atau keadaan-keadaan yang muncul dari dalam diri siswa sendiri, kemudian faktor ekstern siswa, yakni hal-hal atau keadaan-keadaan yang datang dari luar diri siswa. Jika dilihat dari masalah yang ada di SMA Negeri 7 Surakarta, dapat disimpulkan bahwa masalah yang terjadi dikarenakan motivasi berprestasi siswa rendah. Oleh karena itu, untuk membantu memecahkan masalah siswa dalam belajar dan meningkatkan motivasi berprestasi siswa perlu diberikan layanan bimbingan belajar di sekolah. Melalui layanan bimbingan belajar diharapkan guru pembimbing dapat membantu kesulitan belajar yang dialami siswa dengan cara menyajikan materi-materi yang memberikan pemecahan masalah belajar siswa, selain itu dapat juga memberi materi yang dapat meningkatkan motivasi berprestasi siswa.
3
Berdasarkan latar belakang di atas maka perlu diteliti tentang “Hubungan Antara Pelaksanaan Layanan Bimbingan Belajar dengan Motivasi Berprestasi pada Siswa Kelas XI-MIA SMA Negeri 7 Surakarta Tahun Pelajaran 2014/2015”.
TINJAUAN TEORI Bimbingan belajar merupakan salah satu bentuk bimbingan yang diselenggarakan di sekolah. Pengalaman menunjukkan bahwa kegagalankegagalan siswa dalam belajar tidak selalu disebabkan oleh rendahnya intelegensi, namun kegagalan seringkali terjadi karena siswa kurang maksimal dalam mendapatkan bimbingan belajar di sekolah (Prayitno dan Amti dalam Panitia Sertifikasi Guru Rayon 139, 2012:145).Menurut Winkel dan Sri Hastuti (2004:115), bimbingan belajar adalah layanan bimbingan dalam hal menemukan cara belajar yang tepat, dalam memilih program studi yang sesuai, dan dalam mengatasi kesulitan yang muncul berkaitan dengan tuntutan-tuntutan belajar di suatu institusi pendidikan. Pengertian bimbingan belajar atau akademik menurut Dewa Ketut Sukardi (2010:56), yaitu bimbingan dalam hal menemukan cara belajar yang tepat, dalam memilih program studi yang sesuai, serta dalam mengatasi kesukaran-kesukaran yang muncul berkaitan dengan berbagai tuntutan belajar di suatu institusi pendidikan. Motivasi berprestasi adalah dorongan dalam diri individu untuk berjuang, bekerja habis-habisan untuk mencapai kesuksesan. Adalah suatu motivasi untuk berkinerja/ berprestasi lebih baik, lebih efisien, lebih cepat, serta lebih berkualitas setiap harinya (Mastur dan Triyono, 2014:20). Ada lagi pendapat Djaali, (2009:110) mengatakan bahwa motivasi berprestasi merupakan salah satu faktor yang turut menjadi penentu keberhasilan di dalam belajar.
METODE PENELITIAN Tempat dan Waktu Sesuai dengan judul yang diajukan dalam penelitian ini, maka dapat diketahui mengenai lokasi atau tempat penelitian dilaksanakan. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 7 Surakarta Tahun Pelajaran 2014/2015.Waktu
4
penelitian dilaksanakan mulai pada bulan Januari sampai dengan bulan Februari 2015. Populasi, Sampel dan Teknik Sampling Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas : obyek/ subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2012:80). Adapun populasi yang diteliti dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI-MIA SMA Negeri 7 Surakarta Tahun Pelajaran 2014/2015. Dengan jumlah siswa sebanyak 139 siswa. “Secara umum, untuk penelitian korelasi jumlah sampel (n) sebanyak 30 individu telah dipandang cukup besar, sedang dalam penelitian kausal komparatif dan eksperimental 15 individu untuk setiap kelompok yang dibandingkan diapandang
sudah
cukup
memadai”
(Nana
Syaodih
Sukmadinata,
2012:260).Sampel dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI-MIA yang berjumlah 30 siswa. Teknik pengambilan sampling menggunakan teknikProportionate Random Sampling. Untuk mendapatkan sampel dari masing-masing kelas yaitu dengan undian. Nama-nama yang keluar dari undian itulah yang akan dijadikan sampel. Variabel, Teknik Pengumpulan Data dan Instrumen Pengumpulan Data Dalam penelitian ini terdapat dua variabel, yaitu :variabel independen atau variabel bebas merupakan variabel yang menjadi pengaruh atau sebab perubahan atau munculnya dari variabel dependen (Sugiyono, 2012:39). Variabel independen pada penelitian ini adalah Pelaksanaan Layanan Bimbingan Belajar.Variabel dependen atau variabel terikat merupakan variabel yang mendapat pengaruh atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel independen (Sugiyono, 2012:39). Variabel dependen pada penelitian ini adalah Motivasi Berprestasi. Untuk memperoleh data dan informasi yang berhubungan dengan permasalahan yang dibahas dalam penelitian ini, teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner (angket) dan dokumentasi. Kuesioner ini digunakan untuk mengumpulkan data tentang
variabel pelaksanaan layanan bimbingan
belajar dengan variabel motivasi berprestasi. “Dokumentasi adalah ditujukan
5
untuk memperoleh data langsung dari tempat penelitian, meliputi buku-buku yang relevan, peraturan-peraturan, laporan kegiatan, foto-foto, film dokumenter, data yang relevan penelitian” (Riduwan, 2013:31). Angket
Pelaksanaan
Layanan
Bimbingan
Belajar
dikembangkan
berdasarkan teori dari Dewa Ketut Sukardi (2004:115), meliputi menemukan cara belajar yang tepat, memilih program studi yang sesuai, dan mengatasi kesulitan yang muncul berkaitan dengan tuntutan-tuntutan belajar di institusi pendidikan. Kemudian angket Motivasi Berprestasi dalam penelitian ini dikembangkan berdasarkan teori dari Mastur dan Triyono (2014:20), yang meliputi dorongan berjuang untuk mencapai sukses dan kinerja yang lebih efisien. Dokumentasi dalam penelitian ini digunakan untuk memperoleh data terkait jumlah seluruh siswa kelas XI-MIA, nama responden try out dan nama yang menjadi sampel beserta kelas siswa SMA Negeri 7 Surakarta Tahun Pelajaran 2014/2015. Uji Coba Instrumen dan Teknik Analisis Data Rumus yang digunakan untuk menguji validitas adalah product moment angka kasar. Disamping menggunakan rumus product moment, peneliti menggunakan bantuan komputer dengan software SPSS versi 12 untuk menghitung validitas item. Penggunaan SPSS bertujuan untuk meminimalisir terhadap kesalahan pada penghitungan data secara manual.Teknik yang digunakan untuk mencari reliabilitas dalam penelitian ini adalah teknik belah dua dengan memasukkan data ke dalam rumus product moment angka kasar terlebih dahulu, selanjutnya hasil dan perhitungan tersebut dimasukkan ke dalam rumusbelah dua. Setelah data-data yang diperlukan terkumpul, dalam menganalisa data digunakan analisis data rumus korelasi product moment angka kasar.
HASIL DAN PEMBAHASAN Pengujian Hipotesis Berdasarkan hasil analisis data diperoleh nilai r hitung sebesar 0,580. Untuk selanjutnya nilai r hitung tersebut dikonsultasikan dengan r tabel product moment dengan N = 30 pada taraf signifikansi 5% dan 1%, yaitu 0,361 dan 0,463. Ternyata r hitung lebih besar dari r tabel atau 0,361 < 0,580 > 0,463.
6
Dari hasil tersebut, maka hipotesis yang diajukan yang menyatakan bahwa “ada hubungan yang positif dan signifikan antara pelaksanaan layanan bimbingan belajar dengan motivasi berprestasi pada siswa kelas XI-MIA SMA Negeri 7 Surakarta Tahun Pelajaran 2014/2015”, diterima kebenarannya baik pada taraf signifikansi 5% dan 1%.Hubungan antara pelaksanaan layanan bimbingan belajar dengan motivasi berprestasi adalah searah. Hal ini berarti apabila pelaksanaan layanan bimbingan belajar meningkat maka motivasi berprestasi siswa juga meningkat, sebaliknya apabila pelaksanaan layanan bimbingan belajar menurun maka motivasi berprestasi siswa juga ikut menurun. Pembahasan Hasil Analisis Data Hasil penelitian ini mengindikasikan bahwa pelaksanaan layanan bimbingan belajar dapat membantu siswa dalam memecahkan permasalahan akademik. Sebagaimana yang diungkapan oleh Dewa Ketut Sukardi(2010:56), bimbingan belajar atau akademik ialah bimbingan dalam hal menemukan cara belajar yang tepat, dalam memilih program studi yang sesuai, dan dalam mengatasi kesukarankesukaran yang timbul berkaitan dengan tuntutan-tuntutan belajar di suatu institusi pendidikan. Sehingga dengan terpecahnya masalah akademik dapat membangkitkan semangat siswa untuk mencapai prestasi terutama prestasi belajar. Hal ini sesuai pendapat Mastur dan Triyono (2014:23), bahwa untuk mencapai prestasi butuh adanya motivasi demi tercapainya kesuksesan. Motivasi berprestasi merupakan keinginan seseorang untuk menyelesaikan sesuatu, mencapai suatu standar kesuksesan, dan berusaha keras untuk mencapai standar kesuksesan itu. Keterbatasan Penelitian Penelitian sejenis ini dimungkinkan memberi perbedaan hasil jika diterapkan pada jumlah sampel, tempat, dan waktu yang berbeda.
KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Berdasarkan hasil uji hipotesis maka dapat disimpulkan ada hubungan yang positif dan signifikan antara pelaksanaan layanan bimbingan belajar dengan
7
motivasi berprestasi pada siswa kelas XI-MIA SMA Negeri 7 Surakarta Tahun Pelajaran 2014/2015. Saran Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan tersebut di atas, dapat peneliti kemukakan beberapa saran, sebagai berikut : 1. Kepada Sekolah Pihak sekolah hendaknya meningkatkan kualitas layanan bimbingan belajar di sekolah, agar motivasi berprestasi siswa lebih meningkat. 2. Kepada Guru Hendaknya para guru, khususnya guru BK lebih meningkatkan bimbingan belajar supaya motivasi berprestasi siswa lebih meningkat, khususnya bagi siswa yang motivasi berprestasinya rendah. 3. Kepada Siswa Hendaknya siswa senantiasa memanfaatkan layanan bimbingan belajar yang diadakan oleh guru pembimbing, agar masalah belajar yang dialaminya segera cepat teratasi, yang nantinya dapat meningkatkan motivasi berprestasi.
8
DAFTAR PUSTAKA
Abu Ahmadi Widodo. 2013. Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta Bimo Walgito. 2004. Bimbingan dan Konseling (Studi & Karir). Yogyakarta: Andi Offset Bunga Ayu Putri Lestary. 2013.(Studi Kuasi Eksperimen Terhadap Siswa Kelas VIII SMPN 2 Arjasari Kabupaten Bandung Tahun Ajaran 2011/2012).Diakses tanggal 02-12-2014 dari http://pcnubandung.com/layanan-responsif-bimbingan-dan-konseling-untukmeningkatkan-motivasi-berprestasi/ Dewa Ketut Sukardi. 2010. Pengantar Pelaksanaan Program Bimbingan dan Konseling di Sekolah (Edisi Revisi). Jakarta: Rineka Cipta Djaali. 2009. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara Mastur dan Triyono. 2014. Materi Layanan Klasiskal Bimbingan dan Konseling Bidang Bimbingan Belajar. Yogyakarta: Paramitra Publishing Muhamad Irham dan Novan Ardy Wiyani. 2013. Psikologi Pendidikan Teori dan Aplikasi dalam Proses Pembelajaran. Jogjakarta: Ar-Ruzz Media Muhibbin Syah. 2012. Psikologi Belajar. Jakarta: Rajawali Pers Nana Syaodih Sukmadinata. 2012. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya Panitia Sertifikasi Guru Rayon 139. 2012. Bahan Ajar Pendidikan dan Latihan Profesi Guru (PLPG) Sertifikasi Guru dalam Jabatan Tahun 2012 Bimbingan dan Konseling. Semarang: Lontar Media Riduwan. 2013. Skala Pengukuran Variabel-variabel Penelitian. Bandung: Alfabeta Sardiman A.M. 2011. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT Rajagrafindo Persada
8
9
Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta. ________. 2012. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta Suharsimi Arikunto. 1993. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta ________________. 2005. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan (Edisi Revisi). Jakarta: Bumi Aksara Syamsu Yusuf dan Juntika Nurihsan. 2008. Landasan Bimbingan dan Konseling. Bandung: Remaja Rosdakarya Tiffany Noveliagina Yolanda. 2014. Korelasi Antara Ice Breaking dengan Bimbingan Belajar Siswa Kelas X SMA N 7 Surakarta Tahun Ajaran 2013/2014. Skripsi. Universitas Slamet Riyadi Trianto. 2011. Pengantar Penelitian Pendidikan bagi Pengembangan Profesi Pendidikan Tenaga Kependidikan. Jakarta: Kencana W.S. Winkel &Sri Hastuti. 2004. Bimbingandan Konseling di Institusi Pendidikan. Yogyakarta: Media Abadi