WARTA EKONOMI VOL. 03 NO. 01 AGUSTUS 2014
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN ASURANSI SYARIAH PERIODE 2011-2013 Oleh : M Mustaqim , Jeni Susyanti 2), Ronny Malavia Mardani 3) 1) Alumni FE Unisma; 2) Dosen tetap FE Unisma; 3) Dosen tetap FE Unisma Prodi Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Islam Malang 1)
ABSTRACT The purpose of this research to re-explain the theory of the factors that influence insurance income in Indonesia. By using the independent variable premiums, investment returns, claims, and underwriting lapses and the dependent variable insurance income. The research population is sharia insurance company in Indonesia. The number of The sample In this research is 17 companies Insurance (pure sharia Insurance and Sharia Unit) in 2011-2013 who have complete financial reports of the years 2011 to 2013 respectively and published. This research type is an explanative research. The research method used the multiple linear regression analysis to determine the influence of independent variables on the dependent variable. Research results showed that all of independent variables significantly influence on sharia insurance income except underwriting. Keywords: Sharia Insurance, Income, Influence Factor. PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Hakikat kehidupan manusia tidak dapat terlepaskan dari risiko. Risiko dapat terjadi pada individu maupun kelompok organisasi atau perusahaan. Manajemen risiko dengan metode pengalihan pada perusahaan asuransi merupakan alternatif bagi perusahaan atau individu yang memiliki tingkat risiko yang perlu diminimalisir. Asuransi Syariah adalah usaha saling melindungi dan saling menolong diantara sejumlah orang/pihak melalui investasi dalam bentuk asset dan atau tabarru yang memberikan pola pengembalian untuk menghadapi risiko tertentu melalui akad (perikatan) yang sesuai dengan Syariah. Asuransi Syariah adalah usaha saling melindungi dan saling menolong diantara sejumlah orang/pihak melalui investasi dalam bentuk asset dan atau tabarru yang memberikan pola pengembalian untuk menghadapi risiko tertentu melalui akad (perikatan) yang sesuai dengan Syariah. Kini perkembangan industri asuransi syariah yang terus meningkat setiap tahunnya perlu mendapatkan perhatian khusus dari lembaga keuangan maupun non keuangan dalam melaksanakan bisnis. Guna meningkatkan kinerja dan pendapatan perusahaan perlu diadakan kajian-kajian ilmiyah dan evaluasi. Oleh karena itu kajian mengenai analisis asuransi syariah di Indonesia dirasakan cukup penting. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang dikemukakan diatas, maka yang menjadi rumusan masalah pada penelitian ini adalah: a) Apakah Premi berpengaruh terhadap pendapatan Asuransi Syariah?, b) Apakah hasil Investasi berpengaruh terhadap pendapatan Asuransi Syariah?, c) Apakah Klaim berpengaruh terhadap pendapatan Asuransi Syariah?, d) Apakah Lapses (pembatalan kontrak Asuransi) berpengaruh terhadap pendapatan Asuransi Syariah?, e) Apakah Underwriting berpengaruh terhadap pendapatan Asuransi Syariah? Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui dan menganalisis : a) Untuk mengetahui
13
14
WARTA EKONOMI VOL. 03 NO. 01 AGUSTUS 2014
pengaruh Premi terhadap pendapatan Asuransi Syariah, b) Untuk mengetahui pengaruh Hasil Investasi terhadap pendapatan Asuransi Syariah, c) Untuk mengetahui pengaruh Klaim terhadap pendapatan Asuransi Syariah, d) Untuk mengetahui pengaruh Lapses terhadap pendapatan Asuransi Syariah, e) Untuk mengetahui pengaruh Undewriting terhadap pendapatan Asuransi Syariah. Kontribusi Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi pertimbangan kepada PT. Asuransi Syariah di Indonesia dalam meningkatkan pendapatannya. Bagi masyarakat umum diharapkan dapat menumbuhkan kesadarannya akan pentingnya suatu jaminan terhadap dirinya maupun barang-barang yang dimilikinya dengan berprinsip pada Syariah. Dan manfaat penelitian ini bagi penulisi sebagai proses pembelajaran untuk lebih kritis dalam pembuatan karya ilmiah yang dapat dijadikan acuan untuk karya ilmiah berikutnya. KERANGKA TEORITIS DAN PANGEMBANGAN HIPOTESIS Hasil Penelitian Terdahulu Palupy (2006) dengan penelitiannya tentang Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Tingkat Pendapatan perusahaan Asuransi jiwa di Indonesia. Berdasarkan hasil pengujian statistik terhadap model persamaan regresi dengan menggunakan metode analisa Ordinary Last Square bahwa tingkat pendapatan perusahaan asuransi jiwa di Indonesia dipengaruhi secara positif oleh penerimaan premi dan hasil investasi. Variabel klaim, lapses dan dummy krisis berpengaruh negatif terhadap pendapatan perusahaan asuransi jiwa di Indonesia. Fikri (2009) meneliti tentang Pengaruh Premi, Klaim, Hasil Investasi, dan Underwriting terhadap laba asuransi jiwa. Penelitian ini mengunakan independen variabel berupa Premi, Klaim, Hasil Investasi dan Underwriting. Dan dependen variabel laba Ansuransi. Untuk menentukan nilai trend, penelitian ini menggunakan nilai kuadrat terkecil (least square) dengan menggunakan garis lurus. Berdasarkan analisis regresi berganda menggunakan Minitab versi 14 dapat diketahui bahwa alat terpenting yang paling efektif dalam peningkatan laba perusahaan Asuransi jiwa syariah diperoleh dari hasil underwriting dan hasil investasi. Untuk variabel klaim memberikan nilai negatif dalam persamaan regresi karena variabel tersebut tidaklah memberikan kontribusi positif terhadap laba. Pengertian Asuransi Syariah Asuransi Syariah berdasarkan fatwa Dewan Syariah Nasional (DSN) No. 21 tahun 2001 tentang pedoman umum syariah adalah usaha saling melindungi dan tolong menolong diantara sejumlah orang atau pihak melalui investasi dalam bentuk asset dan atau tabarru yang memberikan pola pengembalian untuk menghadapi risiko tertentu dengan akad yang sesuai dengan syariah. Perbedaan Antara Asuransi Syariah Dengan Asuransi Konvensional Terdapat perbedaan mendasar antara asuransi syariah dengan asuransi konvensional. Secara prinsip perbedaan antara asuransi konvesional dengan asuransi syariah dapat dilihat dari beberapa segi sebagaimana tabel berikut: Tabel 1 Perbedaan Antara Asuransi Konvesional Dengan Asuransi Syariah No
Prinsip
1
Konsep
Asuransi Syariah Sekumpulan orang yang saling membantu, saling menjamin, dan bekerja sama, dengan cara masing-masing mengeluarkan dana tabarru.
Asuransi Konvensional Perjanjian antara dua pihak atau lebih, diman pihak penanggung mengikatkan diri pada tertanggug dengan menerima premi asuransi untuk memberikan pergantian
WARTA EKONOMI VOL. 03 NO. 01 AGUSTUS 2014
Asal Usul
3
4
5
6
Sumber Hukum
“Magrib” (maisir, Gharar dan Riba) Dewan pengawas syariah Akad
7
Jaminan/ risiko
8
Pengolahan dana
9
Investasi
10
Kepemilikan dana
11
Pembayaran klaim Keuntungan
12
Dari Al Aqilah, kebiasaan suku arab jauh sebelum, islam datang. Kemudian disahkan oleh Rasulullah menjadi hukum islam, bahkan telah tertian dalam konstitusi pertama di dunia (kostitusi madinah) yang dibuat langsung Rasulullah. Bersumber dari wahyu Ilahi. Sumber hukum dalam syariah Islam adalah Al Qur’an, Assunahatau kebiasaan Rasul, ijma’, fatwa sahabat,Qiyas, Ishtihsan, Urf’ tradisi, Masalih Mursalah Bersih dari adanya praktek maisir, Gharar dan Riba
15
kepada tertanggung Dari masyarakat babilonia 4000-3000 SMyang dikenal dengan perjanjian Hammurabi. Dan tahun 1668 M di caffe haouse London sebagai cikal bakal Asuransi konvensional.
Bersumber dari pikiran manusia dan kebudayaan. Berdasarkan hukum yang positif, hukum alami dan contoh sebelumnya. Tidak selaras dengan syariah islam karena adanya maisir, Gharar dan Riba, hal yang diharamkan dalam muamalah
Ada dean pengawas syariah mengawasi manajemen , dan investasi
Tidak ada
Tolong menolong dan investasi
Jual beli
Sharing of risk, dimana terjadi proses saling menanggung antara satu peserta dengan peserta lainnya (ta’awun). Pada produk-produk saving (life) terjadi pemisahan dana, yaitu dana tabrru dan dana tabungan, sehingga tidak mengenal dana hangus. Sedangkan untuk term insurance (life) dan general insurance semuanya bersifat tabarru. Dapat melakukan investasi sesua ketentuan perundang undangan, sepanjang tidak bertentanagan dengan prinsip-prinsip syariah islam. Bebas dari Riba dan tempat-tempat investasi yang terlarang. Dana yang terkumpul dari nasabah (premi) merupakan milik peserta, perusahaan hanya sebagai pemegang amanah untuk mengelolanya Dari rekening tabarru (dana sosial) seluruh peserta Dibagi antara perusahaan dengan peserta, sesuai prinsip bagi hasil
Transfer of risk, dimana terjadi transfer risiko dari tertanggung kepada penanggung. Tidak ada pemisahan dana, yang berakibat pada terjadinya dana hangus (untuk produk saving (life)).
Bebas melakukan investasi dalam batas-batas ketentuan perundang undangan, dan tiak terbatasi pada halal dan haramnya objek atau sistem investasi yang digunakan. Dana yang terkumpul dari nasabah (premi) menjadi milik perusahaan. Perusahaan bebas untuk menginvestasikannya Dari rekening dana perusahaan Seluruhnya menjadi perusahaan
Sumber: Sula 2004 Premi Asuransi merupakan perusahaan yang menanggulangi suatu risiko pada suatu perusahaan, barang-barang berharga milik perusahaan atau perorangan bahkan individu atau jiwa seseorang dengan membayar premi. Premi adalah salah satu unsur penerimaan penting yang turut menentukan hidup matinya perusahaan asuransi (Palupy: 2006).
16
WARTA EKONOMI VOL. 03 NO. 01 AGUSTUS 2014
Investasi Investasi menurut syariah dapat berkaitan dengan kegiatan perdagangan atau kegiatan usaha, dimana kegitan usah dapat berbentuk usaha yang berkaitan dengan suatu produk atau aset maupun usaha jasa. Namun, investasi keuangan menurut syariah harus terkait langsung dengan suatu aset atau kegitan usaha yang spesifik dan menghasilkan manfaat, karena hanya atas manfaat tersebut dapat dilakukan bagi hasil. Klaim Pada asuransi syariah sumber pembayaran klaim diperoleh dari rekening tabarru, yaitu rekening dana tolong menolong dari seluruh peserta, yang sejak awalsudah diakadkan dengan ikhlas oleh peserta untuk keperluan saudara-saudaranya apabila ada yang ditakdirkan Allah meningal dunia atau mendapat musibah kerugian meteri, kecelakaan dan sebagainya. Apabila peserta tertimpa musibah selama masa kontrak atua habis masa kontrak atau mengundurkan diri, maka peserta yang bersangkutan akan medapatkan pembayaran klaim yang diberikan oleh perusahaan asuransi. Klaim adalah aplikasi oleh peserta untuk memperoleh pertanggungan atas kerugiannya yang tersedia berdasarkan perjanjian. Sedangkan, klaim adalah proses yang mana peserta dapat memperoleh hak-hak berdasarkan perjanjian tersebut (Sula: 2004). Lapses Menurut Palupy (2006) berdasarkan kamus istilah Asuransi jiwa, lapses yaitu pembatalan polis oleh nasabah dimana premi lanjutan tidak dibayar dan sudah memiliki masa leluasa serta masa kontrak sebelum berakhir. Underwriting Underwriting merupakan proses penyelesaian dan pengelompokan risiko yang akan ditanggung. Tugas itu merupakan sebuah elemen yang esensial dalam operasi perusahaan asuransi. Sebab, maksud underwriting adalah memaksimalkan laba melalui penerimaan distribusi risiko yang diperkirakan akan mendatangkan laba (Sula: 2004). Pendapatan Pendapatan menurut ilmu ekonomi merupakan nilai maksimum yang dapat dikonsumsi oleh seseorang dalam suatu periode dengan mengharapkan keadaan yang sama pada akhir periode seperti keadaan semula. Pengertian tersebut menitikberatkan pada total kuantitatif pengeluaran terhadap konsumsi selama satu periode. Dengan kata lain, Pendapatan adalah jumlah harta kekayaan awal periode ditambah keseluruhan hasil yang diperoleh selama satu periode, bukan hanya yang dikonsumsi (Rustam: 2000). Pendapatan diakibatkan oleh kegiatan-kegiatan perusahaan dalam memanfaatkan faktor-faktor produksi untuk mempertahankan diri dan pertumbuhan. Seluruh kegiatan perusahaan yang menimbulkan pendapatan secara keseluruhan disebut earning process. Hipotesis Adapun hipotesis berdasarkan tinjauan teori diatas sebagai berikut: a) Premi berpengaruh terhadap pendapatan Asuransi Syariah b) Hasil Investasi berpengaruh terhadap pendapatan Asuransi Syariah c) Klaim berpengaruh terhadap pendapatan Asuransi Syariah d) Lapses berpengaruh terhadap pendapatan Asuransi Syariah e) Underwriting berpengaruh terhadap pendapatan Asuransi Syariah
WARTA EKONOMI VOL. 03 NO. 01 AGUSTUS 2014
METODE PENELITIAN Jenis, Lokasi dan Waktu Penelitian Jenis penelitian ini akan menggunakan penelitian explanative reseach. Bentuk penelitian bertujuan untuk menguji suatu teori atau hipotesis guna memperkuat atau bahkan menolak teori atau hipotesis hasil penelitian yang sudah ada. penelitian ini berdasarkan penelusuran website masing-masing asuransi dan Penelitian ini dimulai pada bulan Mei 2014 Populasi dan Sampel Populasi adalah sekelompok individu-individu atau objek yang memiliki standart tertentu dari ciri-ciri yang telah ditetapkan sebelumnya. Sugiono (2008:72). Populasi dalam penelitian ini Perusaan Asuransi Syariah di Indonesia.Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling dengan kriteria: (1) asuransi syariah di Indonesia baik asuransi yang murni syariah atau asuransi yang memiliki unit syariah (2) asuransi syariah di Indonesia yang mengeluarkan laporan keuangan 2011-2013, Berdasarkan kriteria tersebut maka terdapat 17 asuransi syariah yang dijadikan sampel dalam penelitian ini. Definisi Operasional a. Premi, adalah sejumlah uang yang harus dibayarkan setiap bulannya sebagai kewajiban dari tertanggung atas keikutsertaannya di asuransi. b. Hasil Investasi, adalah Suatu kegiatan menempatkan dana pada satu atau lebih satu jenis aset selama periode tertentu dengan harapan dapat memperoleh penghasilan dan/atau peningkatan nilai investasi. c. Klaim adalah tuntutan dari pihak tertanggung sehubungan dengan adanya kontrak perjanjian anatara asuransi dengan pihak tertanggung yang masing-masing pihak mengikatkan diri untuk menjamin pembayaran ganti rugi oleh penanggung jika pembayaran premi asuransi telah dilakukan oleh pihak tertanggung. d. Lapses, adalah kerlambatan membayar premi asuransi dapat menyebabkan hilangnya manfaat proteksi. Kondisi ini dinamakan lapse (batal atau terhentinya masa efektif polis). e. Underwriting, adalah proses di mana perusahaan asuransi jiwa memutuskan apakah akan menerbitkan polis yang diminta calon nasabah atau tidak. f. Pendapatan, adalah jumlah uang yang diterima oleh perusahaan dari aktivitasnya, kebanyakan dari penjualan produk dan/atau jasa kepada pelanggan. Bagi investor, pendapatan kurang penting banding keuntungan, yang merupakan jumlah uang yang diterima setelah dikurang pengeluaran. Model Penelitian Premi Hasil Investasi Klaim
Pendapatan Asuransi Syariah
Lapses Underwriting Gambar 1 Model Penelitian Sumber dan Metode Pengumpulan Data Sumber data adalah subjek dari mana data dapat diperoleh (Arikunto, 2002:129). Dalam hal ini sumber data yang digunakan adalah data skunder yaitu data yang akan diperoleh secara tidak langgsung. Dan data yang digunakan meliputi Premi, Hasil Investasi, Klaim, Lapses,
17
18
WARTA EKONOMI VOL. 03 NO. 01 AGUSTUS 2014
Underwriting. Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian yang dilakukan adalah Studi Kepustakaan (Library Research). Studi kepustakaan berupa literature, Journal, dan data yang diperoleh dari masing-masing website Asuransi. Metode Analisis Data Penelitian ini menggunakan model analisis Regresi Linier Berganda. Persamaan regresi dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: Y= 𝑎 + 𝛽1𝑋1 + 𝛽2𝑋2 + 𝛽3𝑋3 + 𝛽4𝑋4 + 𝛽5𝑋5 + 𝑒 Keterangan : Y = Pendapatan Asurasi 𝑎 = Konstanta 𝛽1 − 5 = Koefesien Regresi 𝑋1 = Premi 𝑋2 = Hasil Investasi 𝑋3 = Klaim 𝑋4 = Lapses 𝑋5 = Underwriting Uji Normalitas Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel penganggu atau residual memiliki distribusi normal. Data yang terdistribusi normal akan memperkecil kemungkinan terjadinya bias. Pengujian normalitas dalam penelitian ini dengan menggunakan analisis grafik histogram dan P-plot. di bawah tingkat signifikan sebesar 0,05 maka diartikan bahwa variabel-variabel tersebut memiliki distribusi tidak normal dan sebaliknya (Ghozali, 2002). Pengujian Asumsi Klasik Penggunaan uji asumsi klasik dimaksudkan agar memperoleh hasil regresi yang bisa dipertanggungjawabkan dan mempunyai hasil yang tidak bias atau Best Linier Unbiased Estimator (BLUE). Asumsi-asumsi yang harus dipenuhi dari pengujian tersebut adalah uji normalitas, uji autokorelasi, uji multikolinearitas dan uji heterokedastisitas. 1. Uji Autokorelasi Uji Autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi linier ada korelasi antara kesalahan penganggu pada periode t dengan kesalahan penganggu pada periode t-1(sebelumnya). Jika terjadi korelasi, maka dinamakan ada problem autokorelasi. Autokorelasi muncul karena observasi yang berurutan sepanjang waktu berkaitan satu sama lainnya. 2. Uji Multikolinearitas Pengujian ini bertujuan apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel independen. Multikolinearitas dapat dilihat dari nilai tolerance dan lawannya variance inflation (VIF). Kedua ukuran ini menunjukkan setiap variabel independen manakah yang dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Hasil dari pengujian ini dapat dilihat dari nilai VIF menggunakan persamaan VIF = 1 / tolerance. Jika nilai VIF < dari 10 maka tidak terdapat multikolinearitas (Ghozali, 2002). 3. Uji Heterokedasitas Tujuan dari asumsi ini untuk mengetahui apakah dalam sebuah model regresi terjadi ketidak samaan varian dari residual antara suatu pengamatan dengan pengamatan yang lain. Jika varian dari residual antara suatu pengamatan dengan pengamatan yang lain berbeda maka disebut hiteroskedasitas, sedangkan model regresi yang baik adalah tidak terjadi hiteroskedasitas. (Mardani, 2003:29)
WARTA EKONOMI VOL. 03 NO. 01 AGUSTUS 2014
Uji Hipotesis 1. Uji Statistik F (Simultan) Pengujian terhadap koefisien regresi secara simultan dilakukan dengan uji F. Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh semua variabel independen yang terdapat di dalam model secara bersama-sama (simultan) terhadap variabel independen. Dengan tingkat signifikansi sebesar 5% nilai F ratio dari masing-masing koefisien regresi kemudian dibandingkan dengan niai t tabel. Jika F rasio > F tabel atau prob-sig < α = 5% berarti bahwa masing-masing variabel independen berpengaruh secara positif terhadap variabel dependen. 2. Uji Statistik t (Parsial) Uji t digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel independen (X1, X2, X3, X4, X5) secara sendiri atau masing-masing terhadap variabel dependen Y (Ghozali, 2007: 84-85). Hipotesis nol (Ho) yang hendak diuji adalah apakah suatu parameter (bi) sama dengan nol atau: Ho : bi = 0 Artinya apakah suatu variabel independen bukan merupakan penjelas yang signifikan terhadap variabel dependen. Hipotesis alternatifnya (Ha), parameter suatu variabel tidak sama dengan nol, atau: Ha : bi ≠ 0 Artinya variabel tersebut merupakan penjelas yang signifikan terhadap variabel dependen. Kriteria pengujian : Jika t hitung < t tabel maka Ho ditolak Jika t hitung > t tabel maka Ho diterima Untuk mengukur nilai t tabel, ditentukan tingkat signifikansi 5% derngan derajat kebebasan df = 4 dengan n adalah jumlah observasi. HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN Hasil Uji Regresi Berganda Proses analisis data dengan menggunakan analisis regresi linier berganda. Variabel independen dalam penelitian ini adalah Variabel Premi (X1), Hasil Investasi (X2), Klaim (X3), Lapses (X4), dan Underwriting (X5). Sedangkan variabel terikat/dependen dalam penelitian ini adalah Variabel Pendapatan (Y). Berdasarkan hasil pengolahan data dengan menggunakan software SPSS didapatkan ringkasan seperti pada Tabel 1. Tabel 1 Ringkasan Analisis Regresi Standardized Variabel Koefisien β thitung P-value Keterangan Koefisien β Constant -0.997 -0.874 0.387 Signifikan Premi (X1) 0.570 0.512 5.488 0.000 Signifikan Hasil Investasi (X2) 0.774 0.796 12.124 0.000 Signifikan Klaim (X3) -0.126 -0.186 -2.383 0.022 Signifikan Lapses (X4) -0.100 -0.150 -2.287 0.027 Signifikan Tidak Underwriting (X5) -0.015 -0.012 -0.139 0.890 Signifikan α = 0,05 Koefisien Determinasi (R2adj) = 0,813 F-Hitung = 40,875 P-value = 0,000 Sumber: Data diolah, 2014 Model regresi yang didapatkan berdasarkan Tabel 1 adalah sebagai berikut : Y = -0.997 + 0.570 X1 + 0.774 X2 – 0.126 X3 – 0.100 X4 – 0.015 X5 + e dimana :Y: Pendapatan, X1: Premi, X2: Hasil Investasi, X3: Klaim, X4: Lapses, X5: Underwriting
19
20
WARTA EKONOMI VOL. 03 NO. 01 AGUSTUS 2014
PEMBAHASAN a. Pengaruh Premi terhadap Pendapatan Berdasarkan pada hasil analisis, ditunjukkan bahwa variabel premi memberikan pengaruh yang signifikan terhadap pendapatan dengan koefisien regresi sebesar 0.570. Koefisien regresi yang positif mengindikasikan bahwa premi memiliki pengaruh yang positif terhadap Pendapatan. Semakin besar pendapatan premi perusahaan asuransi syariah, maka berdampak pada meningkatnya pendapatan perusahaan. b. Pengaruh Hasil Investasi terhadap Pendapatan Berdasarkan pada hasil analisis, ditunjukkan bahwa hasil investasi memberikan pengaruh yang signifikan terhadap Pendapatan dengan koefisien regresi sebesar 0.774. Koefisien regresi yang positif mengindikasikan bahwa hasil investasi memiliki pengaruh yang positif terhadap Pendapatan. Semakin besar pendapatan hasil investasi perusahaan asuransi syariah, maka berdampak pada meningkatnya pendapatan perusahaan. c. Pengaruh Pembayaran Klaim terhadap Pendapatan Berdasarkan pada hasil analisis, ditunjukkan bahwa variabel klaim memberikan pengaruh yang signifikan terhadap pendapatan dengan koefisien regresi sebesar -0.126. Koefisien regresi yang negatif mengindikasikan bahwa pembayaran klaim memiliki pengaruh yang negatif terhadap pendapatan. Semakin tinggi pembayaran klaim yang dilakukan perusahaan asuransi syariah, maka berdampak pada penurunan pendapatan perusahaan. d. Pengaruh Lapses terhadap Pendapatan Berdasarkan pada hasil analisis, ditunjukkan bahwa lapses memberikan pengaruh yang signifikan terhadap Pendapatan dengan koefisien regresi sebesar -0.100. Koefisien regresi yang negatif mengindikasikan bahwa terjadinya lapses memiliki pengaruh yang negatif terhadap pendapatan. Semakin besar lapses yang terjadi pada perusahaan asuransi syariah, maka berdampak pada menurunnya pendapatan perusahaan. e. Pengaruh Underwriting terhadap Pendapatan Berdasarkan pada hasil analisis, ditunjukkan bahwa underwriting tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap pendapatan. Besarnya nilai underwriting perusahaan asuransi syariah tidak berdampak pada kenaikan ataupun penurunan pendapatan perusahaan. SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Berdasarkan pada hasil analisis faktor-faktor yang mempengaruhi pendapatan asuransi syariah periode 2011-2013 dengan menggunakan analisis regresi berganda, didapatkan kesimpulan sebagai berikut : 1. Premi memberikan pengaruh yang signifikan dan positif terhadap pendapatan Asuransi Syariah. Semakin besar pendapatan premi perusahaan asuransi syariah, maka berdampak pada meningkatnya pendapatan perusahaan. 2. Hasil Investasi memberikan pengaruh yang signifikan dan positif terhadap pendapatan Asuransi Syariah. Semakin besar pendapatan hasil investasi perusahaan asuransi syariah, maka berdampak pada meningkatnya pendapatan perusahaan. 3. Klaim memberikan pengaruh yang signifikan dan negatif terhadap pendapatan Asuransi Syariah. Semakin tinggi pembayaran klaim yang dilakukan perusahaan asuransi syariah, maka berdampak pada penurunan pendapatan perusahaan. 4. Lapses (pembatalan kontrak Asuransi) memberikan pengaruh yang signifikan dan negatif terhadap pendapatan Asuransi Syariah. Semakin besar lapses yang terjadi pada perusahaan asuransi syariah, maka berdampak pada menurunnya pendapatan perusahaan.
WARTA EKONOMI VOL. 03 NO. 01 AGUSTUS 2014
5. Underwriting tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap pendapatan Asuransi Syariah. Besarnya nilai underwriting perusahaan asuransi syariah tidak berdampak pada kenaikan ataupun penurunan pendapatan perusahaan.
DAFTAR PUSTAKA Amin, Irfanul Moh. 2012. Pembentukan Proporsi Optimal Investasi Syari'ah dengan Risiko Klaim Pemegang Polis pada Produk Unit Link Syari'ah (Studi Analisis Pada PT. Asuransi Takaful Keluarga Cabang Semarang Periode 2010-2011). Fakultas Syari’ah IAIN Wali Songo. Anto dan Wibowo, Ghafur M. 2012. Faktor-Faktor Penentu Tingkat Profitabilitas Bank Umum Syariah Di Indonesia. La_Raiba Jurnal Ekonomi Islam. UII Yogyakarta, Vol VI No. 2. Astria, Dian. 2009. Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Laba PT. Asuransi Takaful Keluarga. Fakultas Ekonomi dan Manajemen Institut Pertanian Bogor. Dewan Syariah Nasional. Fatwa Dewan Syariah Nasional No: 21/DSN-MUI/X/2001 Dewan Syariah Nasional. Fatwa Dewan Syariah Nasional No: 53/DSN-MUI/X/2006 Fikri, M. Agung Ali. 2009. Pengaruh Premi, Klaim, Hasil Investasi, dan Underwriting terhadap laba asuransi jiwa (studi Kasus: PT. Asuransi Syariah Mubarakah). Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor. Ghozali, I., & Anis, C. 2007. Teori Akuntansi. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro Ghozali, Imam. 2002. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS. Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Laporan Keuangan . www.aca.co.id diakse pada 10 Mei 2014 . www.aia-financial.co.id diakses pada 10 Mei 2014 . www.allianz.co.id diakses pada 10 Mei 2014 . www.axa-mandiri.co.id diakses pada 10 Mei 2014 . www.car.co.id diakses pada 10 Mei 2014 . www.manulife-indonesia.com diakses pada 10 Mei 2014 . www.megalife.co.id diakses pada 10 Mei 2014 . www.avrist.com diakses pada 10 Mei 2014 . www.bni-life.co.id diakses pada 10 Mei 2014 . www.greateasternlife.com diakses pada 10 Mei 2014 . www.jasaraharja-putera.co.id diakses pada 10 Mei 2014 . www.prudential.co.id diakses pada 10 Mei 2014 . www.sunlife.co.id diakses pada 10 Mei 2014 . www.tokiomarine-life.co.id diakses pada 10 Mei 2014 . www.sinarmas.co.id diakses pada 10 Mei 2014 . www.sinarmasmsiglife.co.id diakses pada 10 Mei 2014 Syamrilaode. 2010. Pengertian Premi Asuransi. www.id.shvoong.com. Diakses pada 11 Mei 2014 http://id.wikipedia.org/wiki/Pendapatan diakses pada 11 Mei 2014 Budi, Afrianto. 2012. Pengertian Dan Tahapan Klaim. www.akademiasuransi.org. di akses 2 Januari 2014 http://aaji.or.id/InfoCenter/Guidelines.aspx. diakses 2 Januari 2014 Ichiro, Andry. 2013. Pengertian investasi. http://asuransisyariahprud.blogspot.com diakses 2 januari 2014 Opini. 2011. Pengertian Investasi dan Asuransi. http://ekonomi.kompasiana.com diakses 2 Januari 2014 http://id.wikipedia.org/wiki/Premi diakses pada 16 maret 20014 Janwari, Yuni. 2005. Asuransi Syariah. Bandung: Pustaka Bani Quraisy. Mardani, Rony Malavia. 2003. Petunjuk Praktis Operasional SPSS. Edisi Revisi. Malang: BPFE
21
22
WARTA EKONOMI VOL. 03 NO. 01 AGUSTUS 2014
UNISMA. Palupy, E. Michelia. 2006. Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Tingkat Pendapatan perusahaan Asuransi jiwa di Indonesia. Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor. Repository.usu.ac.id. Teori Pendapatan. Diakses pada 8 Mei 2014 Rustam. 2000. Pendapatan Menurut Standar Akuntansi Keuangan No. 23. USU Digital Library. Sula, M. Syakir. 2004. Asuransi Syariah (Life and General). Jakarta: Gema Insani. Susyanti, Jeni. 2012. Operasional Keuangan Syariah, Edisi Refisi. Malang: BPFE UNISMA. UU RI. Pengertian Asuransi No: 02 tahun 1992.