BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Metode Penelitian Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan hasil belajar peserta diklat yang menggunakan metode pembelajaran kooperatif model TGT dan yang menggunakan model pembelajaran konvensional pada program diklat PBR serta memperhatikan variabel-variabel lain bersifat kuantitatif
yang
mempengaruhi hasil belajar. Berdasarkan tujuan penelitian diatas, maka metode penelitian yang sesuai dan akan digunakan pada penelitian ini adalah metode eksperimen semu (Quasi Experiment) yaitu penelitian mirip eksperimen (Arikunto, 2005 : 207). Penelitian eksperimen merupakan penelitian yang dimaksudkan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan sebab akibat dari ‘suatu’ yang dikenakan pada subjek selidik. Dengan kata lain, penelitian eksperimen mencoba meneliti ada tidaknya hubungan sebab akibat. Caranya adalah dengan membandingkan satu atau lebih kelompok eksperimen yang diberi perlakuan dengan satu atau lebih kelompok yang tidak menerima perlakuan.
3.2 Variabel dan Paradigma Penelitian 3.2.1 Variabel Penelitian Menurut Suharsimi Arikunto (1998:99) variabel penelitian adalah objek penelitian, atau apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian.Hal ini senada dengan pendapat Ibnu Hajar (1999:156) yang mengartikan variabel adalah objek
33
34
pengamatan atau fenomena yang diteliti. Sedangkan menurut Sutrisno Hadi (1982:437) variabel adalah semua keadaan, faktor, kondisi, perlakuan, atau tindakan yang dapat mempengaruhi hasil eksperimen. Dalam suatu penelitian eksperimen, Sutrisno Hadi (1982:437) membedakan variabel menjadi dua yaitu: a. Variabel Eksperimen atau treatment variabel yaitu kondisi yang hendak diselidiki bagaimana pengaruhnya terhadap gejala atau behaviour variable b. Variabel non eksperimental yaitu variabel yang dikontrol dalam arti baik untuk kelompok eksperimental 3.2.2 Paradigma Penelitian Untuk memperjelas langkah penelitian serta alur berpikir seorang penulis,maka diperlukan adanya paradigma penelitian kemudian dijabarkan dalam penjabaran penelitian. Maksud dari paradigma penelitian menurut Suharsimi Arikunto (1992:23) adalah: Paradigma atau model, atau pola pikir yang dapat menjabarkan berbagai variabel dengan variabel lainnya sehingga akan mudah untuk dirumuskan permasalahan dalam melakukan penelitian, pemilihan teori yang relevan, rumusan hipotesis yang diajukan, metode/strategi penelitian, instrumen penelitian, teknik analisa yang akan digunakan serta kesimpulan yang diharapkan. Paradigma dari penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut: Observasi Mentoring
PBM dengan Metode Pembelajaran kooperatif model TGT Siswa SMKN 1 Cimahi Teknik Pendingin
Pre-tes
Post-Test PBM dengan Metode Pembelajaran konvensional
P E N E L I T I A N
K E S I M P U L A N
35
: Ruang lingkup penelitian : Alur penelitian Bagan 3.1 Paradigma Penelitian Menganalisis kurikulum SMK Teknik Pendingin untuk memilih konsep yang digunakan dalam penelitian
Mengkaji teori-teori tentang pembelajaran kooperatif
Pembuatan RPP metode pembelajaran kooperatif model TGT
Penyusunan instrumen penelitian
Melakukan judgement instrumen pada beberapa guru ahli
Mengujicobakan instrumen di luar kelas eksperimen
Merevisi instrumen
Analisis hsil uji coba instrumen
Melaksanakan penelitian
Mengolah data hasil penelitian
Menarik kesimpulan
Bagan 3.2 Alur Penelitian Bagan tersebut menunjukan prosedur atau alur kegiatan penelitian yang menjelaskan tentang pelaksaan penelitian yang dilakukan mulai dari latar
36
belakang masalah, pelaksanaan eksperimen, pengumpulan dan pengolahan data hingga sampai pada hasil penelitian. Secara garis besar langkah-langkah pelaksanaannya dapat diuraikan dalam 5 (lima) tahap sebagai berikut: a. Tahap Pertama, pemberian tes awal (Pre-test) kepada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol, untuk mengetahui prestasi belajar siswa sebelum pembelajaran, dan untuk uji homogenitas. b. Tahap Kedua, pemberian perlakuan (eksperimen dengan metode pembelajaran kooperatif tipe TGT pada mata diklat Peralatan dan Bahan Refrigerasi dengan alokasi waktu 2 kali pertemuan @ 4 jam pelajaran, untuk kelompok eksperimen, sedangkan untuk kelompok kontrol digunakan pembelajaran konvensional dengan alokasi waktu yang sama. c. Tahap Ketiga, pemberian tes akhir (Pos-test) kepada kelompok eksperimen, dan kelompok kontrol, untuk mengetahui prestasi belajar siswa setelah pembelajaran pada mata diklat Peralatan dan Bahan Refrigerasi. d. Tahap Keempat, membandingkan nilai prestasi belajar siswa melalui tes awal (Pre-tes) dengan tes akhir (Pos-test) pada kelas eksperimen terhadap model pembelajaran kooperatif tipe TGT dalam pembelajaran pada mata diklat Peralatan dan Bahan Refrigerasi. e. Tahap Kelima, membandingkan nilai prestasi belajar siswa kelompok eksperimen dengan kelompok kontrol setelah pembelajaran pada mata diklat Peralatan dan Bahan Refrigerasi.
37
3.3 Data dan Sumber Data 3.3.1 Data Data merupakan fakta atau keterangan yang dapat dijadikan bahan untuk menyatakan suatu informasi. Menurut Suharsimi Arikunto (2002:99), “data adalah hasil pencatatan penelitian baik yang berupa fakta maupun angka”. Adapun data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah data pre-test dan post-test yang dilakukan peserta diklat pada mata diklat PBR. 3.3.2 Sumber Data “Sumber data adalah subjek dari mana data dapat diperoleh” (Suharsimi Arikunto, 1992:114). Mengacu pada pendapat tersebut, maka sumber data pada penelitian ini adalah peserta diklat kelas 1 SMK Negeri 1 Cimahi
3.4 Populasi dan Sampel 3.4.1 Populasi Penelitian Dalam suatu penelitian pendidikan, istilah populasi tidak dapat dipisahkan dengan kegiatan penelitian tersebut karena populasi merupakan sekelompok objek yang akan dijadikan sumber penelitian. Populasi tersebut dapat membentuk atau barupa orang, benda-benda atau peristiwa-peristiwa yang terjadi. Pengertian populasi yang dikemukakan oleh Sudjana (1992:6): Populasi adalah totalitas semua nilai yang merupakan hasil perhitungan atau pengukuran, kuantitatif maupun kualitatif, mengenai karakteristik tertentu dari semua anggota, kesimpulan yang lengkap dan jelas ingin dipelajari sifatsifatnya. Berdasarkan pada data yang dibutuhkan maka yang terjadi populasi pada penelitian ini adalah seluruh kelas 1 SMK Negeri 1 Cimahi tahun ajaran
38
2008/2009 sebanyak 2 kelas, masing-masing kelas terdiri dari 36 dan 38 peserta diklat. 3.4.2 Sampel Penelitian Sampel adalah bagian dari populasi dan dianggap dapat mewakili seluruh populasi yang diamati. Untuk mendapatkan sampel yang representatif, perlu adanya pemahaman tentang langka-langkah berikut, seperti bagaimana penelitian menetapkan perhitungan statistik untuk pengolahan data dan sampel serta menetapkan teknik pengumpulan data. Dalam penarikan sampel seorang peneliti perlu mempertimbangkan masalah, tujuan, hipotesis,, metode, instrumen penelitian serta tidak kalah pentingnya adalah waktu, biaya, dan tenaga. Sebagai sampel diambil kelas 1 TPA dan 1 TPB di SMK Negeri 1 Cimahi. Untuk menentukan kelas kontrol dan kelas eksperimen dilakukan setelah melihat hasil tes awal (pre-test) dimana kelas yang memiliki nilai rata-rata terendah adalah kelas eksperimen.
3.5 Teknik Pengumpulan Data dan Instrumen Penelitian 3.5.1 Teknik Pengumpulan Data Teknik
pengumpulan
data,
yaitu
cara
yang
digunakan
untuk
mengumpulkan data dalam suatu penelitian. Dalam melaksanakan penelitian ini teknik yang penulis gunakan untuk pembuktian hipotesis teknik tersebut, yaitu: Format Test Tertulis: Soal test tertulis digunakan untuk mengetahui penguasaan konsep peserta diklat sebelum dan sesuadah pembelajaran, maka test ini disusun sesuai dengan indikator yang dikembangkan. Soal penguasaan konsep terdiri dari 25 butir soal berbentuk pilihan ganda. Sebelum test tertulis tersebut digunakan,
39
terlebih dahulu dikonsultasikan kepada dosen (judgement). Setelah itu, soal-soal tersebut dianalisis tingkat validitas, reliabilitas, daya pembeda, dan tingkat kesukaran. 3.5.2 Instrumen Penelitian Instrumen penelitian digunakan untuk mengukur nilai variabel yang akan diteliti (Riduan. 2006:78). Berdasarkan hal tersebut maka instrumen penelitian yang digunakan adalah: 1. Tes penguasaan materi siswa sebelum eksperimen, bentuk tes adalah tes pilihan ganda. 2. Tes penguasaan materi siswa sesudah eksperimen, bentuk tes adalah tes pilihan ganda. 3.5.3 Pengujian Instrumen Pengumpul Data Untuk memperoleh data yang akurat dalam penelitian ini, maka instrumen atau alat penelitian harus valid dan reliabel. Oleh karena itu instrumen perlu diuji coba. Hal ini sejalan dengan pendapat Suharsimi Arikunto (1992:135) bahwa, “Instrumen yang baik memenuhi dua prasyarat penting, yaitu valid dan reliabel”. 1. Uji Validitas Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan kevalidan suatu instrument uji coba dengan menggunakan rumus Korelasi Product Moment dengan angka kasar. r =
∑ ∑ ∑
∑ ∑
∑ ∑
(Suharsimi Arikunto, 2002:72)
40
Keterangan: r = Koeisien korelasi antara X dan Y X = Jumlah skor item Y = Jumlah skor total N = Banyaknya item X & = Jumlah kuadrat skor item Y & = Jumlah kuadrat skor total XY = Jumlah perkalian skor item dengan skor total Kriteria Uji Validitas: Jika r > r tabel maka soal tersebut valid Jika r < r table maka soal tidak valid Koefisien validitas yang didapatkan dari hasil perhitungan dibandingkan dengan kriteria indeks validitas (Suharsimi Arikunto, 2002: 75) sebagai berikut: 0,800 – 1,00
= sangat tinggi
0,600 – 0,800
= tinngi
0,400 – 0,600
= cukup
0,200 – 0,400
= rendah
0,000 – 0,200
= sangat rendah
2. Uji Reliabilitas Reliabilitas test adalah ketetapan atau tingkat kepercayaan terhadap test. Suatu test mempunyai kemampuan reliabilitas yang baik jika test digunakan pada subjek yang berlainan sehingga menunjukkan hasil yang relatif sama. Uji Reliabilitas soal objektif dengan menggunakan rumus K- R 20
41
&.-./
r++ =
0+1-./ 2
(Suharsimi Arikunto, 2005:93)
Keterangan: r++
= Reliabel instrument
r
= Korelasi antara X dan Y
Kriteria reliabilitas: 0,00 ≤ 5++< 0,20
= reliabilitas sangat rendah
0,20 ≤ 5++ < 0,40
= reliabilitas rendah
0,40 ≤ 5++ < 0,60
= reliabilitas cukup
0,60 ≤ 5++ < 0,80
= reliabilitas tinggi
0,80 ≤ 5++ < 1,00
= reliabilitas sangat tinggi
Kriteria uji: jika r6789:; > r8<=>? maka soal reliabel Jika r6789:; < r8<=>? maka soal tidak reliabel
3.5.4 Daya Pembeda Butir Soal Daya pembeda test adalah kemampuan soal untuk membedakan antara siswa yang berkemampuan tinggi dengan siswa yang berkemampuan rendah. Untuk kelompok peserta test dibagi dua sama besar yaitu 50 % kelompok atas dan 50 % kelompok bawah. Rumus yang digunakan: D=
AB CB
−
AE CE
Keterangan: D = Daya pembeda
(Suharsimi Arikunto, 2002: 213)
42
BF = Banyaknya kelompok atas yang menjawab benar BA = Banyaknya kelompok atas yang menjawab salah JF = Jumlah peserta siswa yang termasuk kelompok atas JA = Jumlah peserta siswa yang termasuk kelompok bawah
Kriteria Daya Pembeda: 0,00 – 0,20 = jelek (poor) 0,20 – 0,40 = cukup (satisfactory) 0,40 – 0,70 = baik (good) 0,70 – 1,00 = baik sekali (excellent) 3.5.5 Tingkat Kesukaran Soal Test yang baik tidak terlalu mudah dan juga tidak terlalu sukar. Bilangan yang menunjukkan sukar tidaknya suatu soal disebut indeks kesukaran. Rumus yang digunakan adalah: P=
A CJ
(Suharsimi Arikunto, 2002: 208)
Keterangan: P = Indeks kesukaran B = Banyaknya siswa yang menjawab benar JS = Jumlah seluruh peserta tes Kriteria uji kesukaran: 0,00 < P ≤ 0,30 = soal sukar 0,30 < P ≤ 0,70 = soal sedang 0,70 < P ≤ 1,00 = soal mudah
43
3.6 Tahapan Penelitian Tahap penelitian yang menjadi acuan dalam pelaksanaan eksperimen model pembelajaran kooperatif adalah sebagai berikut: 1. Survei pendahuluan untuk menentukan masalah penelitian 2. Menyusun rancangan penelitian dan memilih lokasi penelitian 3. Menyusun instrumen penelitian yang sesuai dengan kondisi populasi atau sampel penelitian 4. Menentukan sampel penelitian dengan random sampel. 5. Tahap pelaksanaan 6. Melakukan observasi selama pembelajaran dan setelah pembelajaran 7. Analisis data untuk menguji hipotesis 8. Pembahasan hasil analisis yang mendukung oleh data-data melalui wawancara dan observasi 9. Menyimpulkan hasil penelitian
3.7 Teknik Analisa Data Teknik analisis data maksudnya adalah mengolah data hasil eksperimen. Pengolahan data hasil penelitian ini berorientasi pada masalah dan tujuan penelitian. Dalam pengolahan data ini penulis menggunakan beberapa teknik analisis data antara lain: 1. Uji Homogenitas Untuk menguji homogenitas varians kedua kelompok digunakan uji F, sebagai berikut: F6 =
NO NP
(Sudjana, 1989:249)
44
Dimana : Vb = Varians besar Vk = Varian kecil Harga Fhitung yang diperoleh dari perhitungan ini kemudian dibandingkan dengan harga Ftabel pada taraf kepercayaan tertentu, taraf kepercayaan yang digunakan yaitu α = 0,05. Untuk mencari Ftabel digunakan tabel distribusi F dengan dk = {(N1-1) + (N2-1), jika Fhitung lebih kecil dari Ftabel maka kedua varians homogen. 2. Uji Normalitas Bertujuan untuk mengetahui sampel dari populasi berdistribusi normal atau tidak, dalam penelitian ini menggunakan uji Chi–Kuadrat (χ2), dengan langkah-langkah sebagai berikut: (Sudjana, 2001: 47) 1) Menentukan rentang kelas Rentang = data terbesar – data terkecil 2) Menentukan banyak kelas interval Banyak kelas (k) = 1 + 3,3 log n n = banyak data 3) Menentukan panjang kelas interval Panjang kelas interval Q =
RSTUVTW XVTYVZ ZS[V\
4) Membuat daftar distribusi frekuensi 5) Menentukan rata-rata 6) Menentukan simpangan baku (standar deviasi) 7) Menentukan batas kelas interval untuk menghitung luas bawah kurva normal bagi tiap kelas interval
45
8) Menentukan nilai Z Z=
bk − X SD
Keterangan: bk = batas kelas X
= rata-rata
SD = simpangan baku (standar deviasi) 9) Menentukan luas tiap kelas interval (L) 10) Menentukan frekuensi yang diharapkan (Ei) = n x L 11) Menentukan frekuensi pengamatan (Oi) 12) Menentukan nilai Chi-Kuadrat (X2) 13) Membandingkan nilai χ2 hitung dengan χ2 tabel dengan dk = k-3 dalam taraf nyata 0,01. Jika χ2 hitung < χ2 tabel maka populasi berdistribusi normal, tetapi jika χ2hitung > χ2 tabel maka populasi tidak berdistribusi normal 3.8 Pengujian Hipotesis Uji hipotesis penelitian didasarkan pada data peningkatan (N-Gain) prestasi belajar. Apabila pada data didapat berdistribusi normal maka hipotesis diuji dengan pengujian satatistik parametrik, sedangkan apabila data tidak berdistribusi normal maka hipotesis diuji dengan pengujian statistik nonparametrik berupa sign-test. Menurut Sugiyono (2007: 273), untuk sampel independen (tidak berkorelasi) dengan jenis data interval, uji hipotesis yang digunakan adalah uji t-test. Berdasarkan pertimbangan dalam memilih rumus
46
t-test, yaitu bila n1 ≠ n2, varians homogen, maka dapat digunakan rumus uji t-test, yaitu t=
x1 − x 2 S1 S 2 + n1 n 2
(Siregar, Syafaruddin, 2004:160 )
dengan dk = (n1+ n2) – 2 Keterangan: X1
= rata-rata nilai pada kelas eksperimen.
X2
= rata-rata nilai pada kelas kontrol
n1
= jumlah anggota sampel kelompok eksperimen
n2
= jumlah anggota sampel kelompok kontrol
S1
= varian eksperimen
S2
= varian kontrol Hasil thitung di atas kemudian dibandingkan dengan ttabel. Kriteria pengujian
thitung > ttabel HA diterima, artinya terdapat pengaruh terhadap peningkatan prestasi belajar siswa yang signifikan pada kelas eksperimen (kelas yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TGT) dibandingkan dengan kelas kontrol (kelas tanpa menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TGT).