45
BAB III OBJEK & METODE PENELITIAN
3.1
Objek Penelitian Objek penelitian merupakan hal yang mendasari pemilihan, pengolahan, dan
penafsiran suatu data dan keterangan yang berkaitan dengan apa yang menjadi tujuan dalam penelitian. Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui pengaruh profesionalisme auditor internal terhadap kualitas laporan hasil pemeriksaan pada BUMN yang berpusat di kota Bandung. Pemilihan
objek
tersebut
didasarkan
pada
pertimbangan
bahwa
profesionalisme auditor internal sangat dibutuhkan oleh perusahaan di masa sekarang. Hal ini diperlukan untuk menunjang kegiatan-kegiatan operasional perusahaan agar berjalan lebih efektif. Dan laporan hasil pemeriksaan merupakan satu-satunya produk yang dihasilkan oleh auditor internal sehingga sering diasosiasikan dengan kinerja, kompetensi, dan profesionalisme auditor internal. Berdasarkan keterangan di atas
maka objek penelitian ini adalah
profesionalisme auditor internal dan kualitas laporan hasil pemeriksaan auditor internal pada BUMN yang berpusat di Kota Bandung. 3.2
Metode Penelitian
3.2.1 Desain Penelitian Desain penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah metode deskriptif. Penelitian deskriptif meliputi pengumpulan data untuk diuji hipotesis atau Giannia Cantika Zakathy, 2012 Pengaruh Profesionalisme Auditor Internal Terhadap Kualitas Laporan Hasil Pemeriksaan Auditor Internal Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
46
menjawab pertanyaan mengenai status terakhir dari subjek penelitian (Mudrajad Kuncoro,2003). Dalam penelitian ini, penulis melakukan penelitian dengan menggunakan metode survey. Penelitian ini akan menguji pengaruh profesionalisme auditor internal terhadap kualitas laporan hasil pemeriksaan auditor internal. Dilihat dari tujuannya, maka penelitian ini tergolong ke dalam penelitian verifikatif, yaitu penelitian
yang bertujuan
untuk
membuktikan
ada
tidaknya
pengaruh
profesionalisme auditor internal terhadap kualitas laporan hasil pemeriksaan. Data primer diperoleh dengan menyebarkan kuesioner pada sampel responden untuk memperoleh fakta yang relevan dan terbaru. Sedangkan dalam pendekatan studi survei, penulis akan mengamati secara seksama aspek-aspek tertentu yang berkaitan erat dengan masalah yang diteliti sehingga diperoleh data yang menunjang penyusunan laporan penelitian. 3.2.2
Definisi dan Operasional Variabel
3.2.2.1 Definisi Variabel Menurut Sugiyono (2010:59) bahwa : “variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang atau objek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya”. Sedangkan menurut Suharsimi Arikunto (2006:10) variabel adalah hal-hal yang menjadi objek penelitian dalam suatu
kegiatan
penelitian
yang menunjukkan variasi baik secara kuantitatif maupun kualitatif.
Giannia Cantika Zakathy, 2012 Pengaruh Profesionalisme Auditor Internal Terhadap Kualitas Laporan Hasil Pemeriksaan Auditor Internal Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
47
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan skala pengukuran ordinal. Skala pengukuran ordinal memberikan informasi tentang jumlah relatif karakteristik berbeda yang dimiliki oleh obyek atau individu tertentu. Tingkat pengukuran ini mempunyai informasi skala nominal ditambah dengan sarana peringkat relatif tertentu yang memberikan informasi apakah suatu obyek memiliki karakteristik yang lebih atau kurang tetapi bukan berapa banyak kekurangan dan kelebihannya.
Dalam suatu penelitian agar dapat membedakan konsep teoritis dengan konsep analitis maka perlu adanya penjabaran konsep melalui operasional variabel. Untuk lebih jelasnya, operasional variabel dituangkan dalam tabel di bawah ini:
Tabel 3.1 Operasional Variabel Variabel
Dimensi
Indikator 1.
Variabel Independen: Sikap Profesionalisme Auditor
1. Tujuan, wewenang, dan tanggung jawab
2.
2. Independensi dan objektivitas
1. 2.
3. Keahlian kecermatan profesional Sumber: The Institute of Internal Auditor, International Professional Practices Framework (IPPF) :2011
dan
1. 2. 3.
4. 5. 6.
Skala
Tujuan dan wewenang auditor internal (1,2) Tanggung jawab auditor internal (3,4) Status Organisasi (5,6) Objektivitas (7,8,9)
Ordinal
Ketaatan dengan standar profesi (10) Pengetahuan dan kecakapan (11) Hubungan antar manusia dan komunikatif (12) Pendidikan berkelanjutan (13) Ketelitian Profesional (14) Kecermatan auditor internal (15)
Ordinal
Ordinal
Giannia Cantika Zakathy, 2012 Pengaruh Profesionalisme Auditor Internal Terhadap Kualitas Laporan Hasil Pemeriksaan Auditor Internal Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
48
4.
Program Quality Assurance dan perbaikan
1.
2. 3.
1.
Objektif
1.
2.
2.
Jelas
1. 2.
3.
Singkat
Variabel Dependen: Kualitas Laporan Hasil Pemeriksaan Sumber : Akmal, Pemeriksaan Manajemen Internal Audit : 2009
1.
2.
4.
Akurat
1.
2.
5.
Konstruktif
1.
2. 6.
Lengkap
1.
Pemastian kualitas kegiatan audit internal(16,17) Penilaian internal (18,19) Penilaian eksternal (20)
Ordinal
Tidak memihak kepada kepentingan tertentu (1,2) Sesuai keadaan dengan mengungkapkan fakta (3)
Ordinal
Struktur laporan yang baik (4) Istilah laporan keuangan yang mudah dipahami (5)
Ordinal
Penyajian laporan keuangan secara ringkas dengan menghilangkan pemikiran dan temuan yang tidak memberikan kontribusi untuk topik utama (6) Penggunaan kata-kata secara efektif aporan hasil pemeriksaan auditor internal (7,8) Bersumber dari fakta yang didukung oleh bukti audit yang cukup (9) Untuk meyakinkan pengguna atau pembaca bahwa laporan hasil pemeriksaan internal telah disampaikan dengan layak dan dapat dipercaya (10) Memberikan kritikan atas kejadian dimasa lalu (11,12) Memberikan saran perbaikan (13) Laporan berisikan informasi yang perlu disampaikan secara lengkap (14)
Ordinal
Ordinal
Ordinal
Ordinal
Giannia Cantika Zakathy, 2012 Pengaruh Profesionalisme Auditor Internal Terhadap Kualitas Laporan Hasil Pemeriksaan Auditor Internal Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
49
2.
7.
3.2.3
Tepat waktu
1.
Terdiri dari otorisasi, sasaran, aktivitas yang diaudit, temuan, rekomendasi, dan tindakan lanjut (15,16) Laporan harus selesai pada waktu yang ditentukan (17,18)
Ordinal
Populasi dan Sampel Penelitian Menurut Suharsimi Arikunto (2006:130) “Populasi adalah keseluruhan
subjek penelitian”. Sedangkan menurut Sugiono (2010:115): “Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan.” Populasi bukan sekedar jumlah yang ada pada obyek atau subyek yang dipelajari, tetapi meliputi seluruh karakteristik atau sifat yang dimiliki oleh subyek atau obyek itu. Populasi dalam penelitian ini adalah BUMN yang berpusat di Kota Bandung, dengan asumsi responden adalah pihak-pihak yang secara langsung ikut melakukan perencanaan dan pelaksanaan audit, mulai dari staff auditor internal, pengawas auditor internal, dan komite audit yang bekerja di BUMN yang bepusat di Kota Bandung yang menurut peneliti dapat mewakili dalam penelitian ini, sementara alasan penelitian dilakukan kepada pihak- pihak yang secara langsung melakukan perencanaan dan pelaksanaan audit adalah untuk melihat sejauh mana pihak-pihak tersebut secara langsung berpengaruh dalam menghasilkan laporan hasil pemeriksaan auditor internal.
Giannia Cantika Zakathy, 2012 Pengaruh Profesionalisme Auditor Internal Terhadap Kualitas Laporan Hasil Pemeriksaan Auditor Internal Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
50
Menurut Sugiyono (2010:80), “Sampel adalah sebagian dari jumlah karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut”. Sedangkan menurut Suharsimi Arikunto (2006:131), “Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti” . Teknik
sampel
yang
digunakan
oleh
peneliti
adalah
Nonprobability/Nonrandom Sampling atau Sampel Tidak Acak, jenis sampel ini tidak dipilih secara acak. Tidak semua unsur atau elemen populasi mempunyai kesempatan sama untuk bisa dipilih menjadi sampel. Dimana yang digunakan adalah sampling jenuh, yaitu teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel. Sampel dalam penelitian ini adalah tim SPI dan komite audit pada BUMN yang berpusat di Kota Bandung. 3.2.4 Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data merupakan cara atau jalan yang digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan data dalam penelitian. Data yang digunakan oleh peneliti adalah data primer. Dalam mengumpulkan data digunakan metode pengumpulan data sebagai berikut:
1.
Angket atau Kuesioner
Angket/kuesioner adalah daftar pertanyaan yang disiapkan oleh peneliti dimana tiap pertanyaannya berkaitan dengan masalah penelitian.Angket tersebut pada akhirnya diberikan kepada responden untuk dimintakan jawaban. Angket merupakan daftar pertanyaan yang diberikan kepada orang lain dengan maksud agar orang yang diberikan tersebut bersedia memberikan respon sesuai dengan permintaan pengguna. Dalam Giannia Cantika Zakathy, 2012 Pengaruh Profesionalisme Auditor Internal Terhadap Kualitas Laporan Hasil Pemeriksaan Auditor Internal Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
51
penelitian ini peneliti menggunakan angket tertutup yaitu angket yang disajikan dalam bentuk sedemikian rupa sehingga responden tinggal memberikan tanda centang (V) pada kolom atau tempat yang sesuai.
2.
Penelitian Kepustakaan (Library Research)
Merupakan data yang diperoleh dengan cara membaca, mempelajari, meneliti mengkaji serta menelaah literatur-literatur yang berkaitan dengan masalah yang akan diteliti. Adapun studi kepustakaan ini diperlukan sebagai landasan teori yang dapat menunjang data yang dikumpulkan dalam penelitian ini.
3.2.5
Teknik Analisis Data Setelah adanya analisis data hasil lapangan, maka diadakan perhitungan
dari hasil kuesioner agar hasil dapat teruji dan dapat diandalkan. Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya.
Untuk mengetahui hubungan antara kedua variabel yang diteliti, data yang terkumpul melalui kuesioner dan telah diberi bobot dengan menggunakan skala Likert dan dihitung skor masing-masing responden berdasarkan total jumlah dari total jawaban akan dilakukan perangkingan berdasarkan jumlah skor tersebut, dan kemudian diolah menjadi uji stastistik dengan alat ukur analisis regresi linear sederhana yang akan menghasilkan koefisien korelasi. Ukuran yang digunakan Giannia Cantika Zakathy, 2012 Pengaruh Profesionalisme Auditor Internal Terhadap Kualitas Laporan Hasil Pemeriksaan Auditor Internal Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
52
untuk menilai jawaban-jawaban yang diberikan adalah lima tingkatan yang bergerak dari 1-5. Untuk pertanyaan positif alternatif jawaban adalah sebagai berikut :
Selalu (S)
5
Sering (SR)
4
Kadang-kadang (K)
3
Jarang (JR)
2
Tidak Pernah (TP)
1
Selanjutnya adalah menentukan kriteria pengklasifikasian untuk variabel X dan Y yang mengacu pada ketentuan yang dikemukakan oleh Husein Umar (2003:201) dimana rentang skor dicari dengan rumus sebagai berikut:
Keterangan: RS : Rentang Skor m : Skor tertingi item n : Skor terendah item b : Jumlah kelas Husein Umar (2003:201) Skor tertinggi didapat dari banyaknya responden dikalikan skor tertinggi yaitu 5 = (21 x 5 = 105), dan skor terendah didapat dari banyaknya responden dikalikan skor tertinggi yaitu 1 = (21 x 1 = 21) dibulatkan menjadi 17.
Giannia Cantika Zakathy, 2012 Pengaruh Profesionalisme Auditor Internal Terhadap Kualitas Laporan Hasil Pemeriksaan Auditor Internal Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
53
Rentang pengklasifikasian setiap kategori untuk variabel X dan Y dilihat dari tabel 3.2 berikut ini: Tabel 3.2 Kriteria Rentang Pengklasifikasian Variabel Profesionalisme Auditor Internal
Kualitas Laporan Hasil Pemeriksaan Auditor Internal
Kategori Tidak Baik
Rentang Pengklasifikasian 21-37
Kurang Baik
38-54
Cukup Baik
55-71
Baik
72-88
Sangat Baik
89-105
Tidak Baik
21-37
Kurang Baik
38-54
Cukup Baik
55-71
Baik
72-88
Sangat Baik
89-105
3.2.5.1 Konversi Data Ordinal Menjadi Data Interval Karena kedua variabel pada penelitian ini diukur menggunakan skala likert yang merupakan skala ordinal, maka penulis akan merubahnya menjadi skala interval terlebih dahulu dengan menggunakan Method Of Successive Interval (MSI) agar dapat diolah dalam pengujian statistik dengan menggunakan metode regresi linear sederhana. Menurut Husein Umar (2008:167) mengatakan bahwa langkah-langkah perhitungan MSI adalah : 1. tentukan frekuensi tiap skor pertanyaan. Untuk semua item pertanyaan dihitung frekuensi jawabannya, berapa responden yang menjawab
Giannia Cantika Zakathy, 2012 Pengaruh Profesionalisme Auditor Internal Terhadap Kualitas Laporan Hasil Pemeriksaan Auditor Internal Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
54
untuk mendapatkan masing-masing skor 1,2,3,4 atau 5. Asumsikan alternative jawaban hanya 5 2. tentukan proporsi (p) tiap skor jawaban dengan cara membagi frekuensi dengan jumlah responden 3. tentukan proporsi (p) tiap skor jawaban secara kumulatif 4. hitung nilai Z untuk setiap proporsi kumulatif dari tiap skor dengan menggunakan tabel distribusi normal 5. tentukan nilai densitas yang diambil dari nilai Z untuk setiap skor dengan menggunakan tabel Densitas 6. tentukan nilai skala (NS) untuk setiap nilai Z dengan rumus: NS= (A-B)/ (C-D) Keterangan: A = nilai densitas pada skor sebelum skor yang diamati B = nilai densitas pada skor yang diamati C = nilai probabilitas kumulatif pada skor yang diamati D = nilai probabilitas kumulatif pada skor sebelum skor yang diamati 7. tentukan nilai transformasi dengan menggunakan rumus: NT = NS + (1 + ǀ Nsmin ǀ ) Dimana ǀ Nsmin ǀ adalah harga mutlak NS yang paling kecil dari skor yang tersedia. 3.2.5.2 Uji Validitas
Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut (Imam Ghozali, 2011: 52).
Uji validitas dalam penelitian ini menggunakan koefisien korelasi Product Moment, yaitu dengan rumus : Giannia Cantika Zakathy, 2012 Pengaruh Profesionalisme Auditor Internal Terhadap Kualitas Laporan Hasil Pemeriksaan Auditor Internal Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
55
Sumber : Suharsimi Arikunto, 2012:314
Dimana: rxy N Σ XY ΣX ΣY (Σ X)2 (Σ Y)2
= Koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y = Jumlah responden = Jumlah hasil kali skor X dan Y = Jumlah skor X = Jumlah skor Y = Kuadrat jumlah skor X = Kuadrat jumlah skor Y
Pengujian dilakukan dengan cara mengkorelasikan antara skor item setiap butir pernyataan dengan skor total, selanjutnya interpretasi dari koefisien korelasi yang dihasilkan, Koefisien korelasi yang dihasilkan kemudian dibandingkan dengan rtabel- bila korelasi antara skor item dengan total skor kurang dari 0,30 (didapat dari perhitungan antara perhitungan interpolasi dari tabel nilai r Product Moment) maka item pertanyaan dalam instrumen tersebut dinyatakan tidak valid. Item
instrumen
dianggap
valid
jika
lebih
besar
dari
0,3
dengan
membandingkannya dengan r tabel. Jika r hitung > r tabel maka valid.
3.2.5.3 Uji Reliabilitas
Selain memiliki tingkat kesahihan (validitas) alat ukur juga harus memiliki kekonsistenan. Reliabilitas adalah seberapa jauh konsistensi alat ukur untuk dapat memberikan hasil yang sama dalam mengukur hal dan subyek yang sama (Iqbal Hasan, 2008:15). Uji reliabilitas dimaksudkan untuk mengetahui apakah alat
Giannia Cantika Zakathy, 2012 Pengaruh Profesionalisme Auditor Internal Terhadap Kualitas Laporan Hasil Pemeriksaan Auditor Internal Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
56
pengumpul data pada dasarnya menunjukkan tingkat ketepatan, keakuratan, kestabilan, atau konsistensi dalam mengungkapkan gejala tertentu dari sekelompok individu, walaupun dilakukan pada waktu yang berbeda. Perhitungan reliabilitas pada variabel yang berskala ukur ordinal digunakan rumus Cronbach Alpha.
Rumus yang digunakan dalam penelitian ini adalah : k
S
2
i 1 S 2 k 1 x
Sumber: Ghozali, 2011
Keterangan : k
S
: Jumlah Instrumen pertanyaan 2 i
S X2
: Jumlah varians dari tiap instrumen : Varians dari keseluruhan instrumen
Menurut Imam Ghozali (2011), Nilai koefisien reliabilitas yang baik adalah diatas 0,7. Pengukuran validitas dan reliabilitas mutlak dilakukan, karena jika instrumen yang digunakan sudah tidak valid dan reliable maka dipastikan hasil penelitiannya pun tidak akan valid dan reliable (Sugiyono,2012). 3.2.5.4 Uji Asumsi Klasik Asumsi klasik dalam penelitian ini adalah: Uji Normalitas, Uji Multikolinearitas, Uji Heteroskedastisitas, dan Uji Linearitas. a.
Uji Normalitas
Giannia Cantika Zakathy, 2012 Pengaruh Profesionalisme Auditor Internal Terhadap Kualitas Laporan Hasil Pemeriksaan Auditor Internal Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
57
Menurut Imam Ghozali (2011:160), uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal, bila asumsi ini dilanggar maka uji statistik menjadi tidak valid untuk jumlah sampel kecil. Uji normalitas data dilakukan dengan uji KolmogorovSmirnov. Untuk mempermudah dalam melakukan penghitungan secara statistik, maka analisis yang dilakukan dalam penelitian ini akan diolah dengan bantuan software statistik SPSS 16.0 for Windows. “Suatu data dinyatakan berdistribusi normal jika nilai Asymp Sig (2-tailed) hasil perhitungan Kolmogorov-Smirnov lebih besar dari 1/2α” .
b. Uji Heteroskedastisitas Menurut Imam Ghozali (2011, 139), uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain. Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut Homoskedastisitas dan jika berbeda disebut Heteroskedastisitas. Uji heteroskedastisitas dalam regresi ini menggunakan scatter plot dengan menggunakan bantuan software statistik SPSS 16.0 for Windows. Scatter plot sendiri merupakan sebuah grafik yang diplot poin atau titik yang menunjukan hubungan antara dua pasang data. Heteroskedastisitas berarti variasi (varians) variabel tidak sama untuk semua pengamatan. “Pada heteroskedastisitas, kesalahan yang terjadi tidak random (acak) tetapi menunjukkan hubungan yang
Giannia Cantika Zakathy, 2012 Pengaruh Profesionalisme Auditor Internal Terhadap Kualitas Laporan Hasil Pemeriksaan Auditor Internal Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
58
sistematis sesuai dengan besarnya satu atau lebih variabel bebas” (Iqbal Hasan, 2008:281). c. Uji Linieralitas Uji linieritas digunakan untuk menguji linier tidaknya suatu data yang dianalisis yaitu variabel independen terhadap variabel dependen. Pada penelitian ini,
uji linieritasnya dilakukan dengan uji F. Untuk mempermudah dalam
melakukan penghitungan secara statistik, maka analisis yang dilakukan dalam penelitian ini akan diolah dengan bantuan software statistik SPSS 16.0 for Windows.
3.2.5.5 Penetapan Hipotesis Penelitian Hipotesis diartikan sebagai jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian. Hipotesis yang akan diuji dalam penelitian ini berkaitan dengan ada tidaknya hubungan antara variabel X dan variabel Y. Dimana hipotesis nol atau hipotesis kerja (Ho) yaitu suatu hipotesis tentang ada tidaknya hubungan, umumnya diformulasikan untuk ditolak, sedangkan hipotesis alternative (Ha) yang merupakan hipotesis yang diajukan oleh penulis. Adapun hipotesis statistik yang akan diuji dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: H0 : β < 0, Profesionalisme Auditor Intrenal tidak berpengaruh positif terhadap Kualitas Laporan Hasil Pemeriksaan pada BUMN yang berpusat di Kota Bandung.
Giannia Cantika Zakathy, 2012 Pengaruh Profesionalisme Auditor Internal Terhadap Kualitas Laporan Hasil Pemeriksaan Auditor Internal Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
59
Ha : β ≥ 0, Profesionalisme Auditor Intrenal berpengaruh positif terhadap Kualitas Laporan Hasil Pemeriksaan pada BUMN yang berpusat di Kota Bandung.
3.2.5.6 Pemilihan Uji Hipotesis
Untuk menguji pengaruh profesionalisme auditor internal terhadap kualitas laporan hasil pemeriksaan auditor internal menggunakan analisis regresi linear sederhana. Analisis regresi linear sederhana digunakan untuk mengetahui bagaimana pengaruh profesionalisme auditor (variabel independen) terhadap kualitas laporan hasil pemeriksaan (variabel dependen).
Dimana dalam penelitian ini, penulis menggunakan 2 (dua) variabel yang akan diteliti, yaitu variabel profesionalisme auditor internal (X) dan kualitas laporan hasil pemeriksaan (Y). Untuk mengetahui hubungan antara kedua variabel yang diteliti, data yang terkumpul melalui kuesioner dan telah diberi bobot dengan menggunakan skala likert dan dihitung skor dari masing-masing responden. Kemudian, dengan menggunakan Metode Succesive Interval, skala likert diubah ke dalam skala interval.
Setelah dirubah menjadi skala interval maka akan diolah uji statistik dengan alat ukur analisis regresi linier sederhana yang akan menghasilkan koefisien korelasi dan determinasi. Hubungan kedua variabel tersebut dinyatakan dalam bentuk persamaan matematika yang mempunyai hubungan fungsional antara variabel tersebut yang dirumuskan sebagai berikut:
Giannia Cantika Zakathy, 2012 Pengaruh Profesionalisme Auditor Internal Terhadap Kualitas Laporan Hasil Pemeriksaan Auditor Internal Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
60
Y = a + bX
Dengan: Y = Variabel dependen (kualitas laporan hasil pemeriksaan) X = Variabel independen ( profesionalisme auditor internal) A = titik potong (intercept) b = koefisien regresi (slope) Guna menghitung nilai koefisien a dan b dari persamaan regresi di atas digunakan metode kuadrat terkecil (least square method) dan perhitungannya menggunakan rumus sebagai berikut:
Untuk pengolahan data regresi sederhana penulis menggunakan program SPSS for windows versi 16.0.
Selanjutnya untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan dilakukan uji hipotesis (uji t). Adapun langkah-langkahnya:
a.
Penentuan nilai kritis pengujian yang memperhatikan kebebasan dan tingkat signifikansi, nilai kritis pengujian dapat ditentukan dengan menggunakan tabel distribusi t.
Giannia Cantika Zakathy, 2012 Pengaruh Profesionalisme Auditor Internal Terhadap Kualitas Laporan Hasil Pemeriksaan Auditor Internal Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
61
b.
Untuk menentukan nilai penerimaan atau penolakan hipotesis maka dilakukan dengan menggunakan uji t dengan membandingkan nilai antara nilai hitung dan t tabel.
Tolak Ho atau terima Ha, jika t hitung ≥ t tabel
Terima Ho atau tolak Ha, jika t hitung < t tabel
b = koefisien regresi = Standar deviasi dari koefisien regresi
(Iqbal Hasan, 2008:267) Uji ini bertujuan untuk mengetahui apakah adanya pengaruh yang signifikan antara variabel independen (profesionalisme auditor internal) terhadap variabel dependen (kualitas laporan hasil pemeriksaan auditor internal), atau dengan kata lain untuk menguji kebenaran model regresi yang didapat. Dalam pengujian hipotesis menggunakan uji t ini, tingkat kesalahan yang digunakan penulis adalah 5% atau 0,05 pada taraf signifikan 95%. 3.2.5.6 Koefisien Determinasi Untuk mengetahui kesesuaian atau ketepatan antara nilai dugaan atau garis regresi dengan data sampel. Jika semua data observasi terletak pada garis regresi akan diperoleh garis regresi yang sesuai atau sempurna, namun apabila data observasi tersebar jauh dari nilai dugaan atau garis regresinya, maka nilai
Giannia Cantika Zakathy, 2012 Pengaruh Profesionalisme Auditor Internal Terhadap Kualitas Laporan Hasil Pemeriksaan Auditor Internal Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
62
dugaannya menjadi kurang sesuai. Koefisien determinasi didefinisikan sebagai berikut: “Koefisien Determinasi adalah bagian dari keragaman total varibel terikat Y (variabel yang dipengaruhi atau dependent) yang dapat diterangkan atau diperhitungkan oleh keragaman variabel bebas X (variabel yang memengaruhi atau independent).” Jadi koefisien determinasi adalah kemampuan variabel X (variabel independen) memengaruhi variabel variabel Y (variabel terikat). Semakin besar koefisien determinasi menunjukkan semakin baik kemampuan X menerangkan Y. Besarnya koefisien determinasi adalah kuadrat dari koefisien korelasi dan dirumuskan sebagai berikut: Koesifien korelasi =
Di mana: r
: Nilai koefisien korelasi
∑x
: Jumlah pengamatan variabel X
∑y
: Jumlah pengamatan variabel Y
∑xy
: Jumlah hasil perkalian variabel X dan Y
(∑x²) : Jumlah kuadrat dari pengamatan variabel X (∑x)² : Jumlah kuadrat dari jumlah pengamatan variabel X (∑y²) : Jumlah kuadrat dari pengamatan variabel Y (∑y)² : Jumlah kuadrat dari jumlah pengamatan variabel Y n
: Jumlah pasangan pengamatan Y dan X
Giannia Cantika Zakathy, 2012 Pengaruh Profesionalisme Auditor Internal Terhadap Kualitas Laporan Hasil Pemeriksaan Auditor Internal Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
63
Tabel 3.3 Derajat hubungan antara kedua variabel Interval Koefisien
Tingkat Hubungan Keeratan
0,00 – 0,199
Korelasi lemah atau tidak ada korelasi
0,20 – 0,399
Korelasi Rendah
0,40 – 0,599
Korelasi Sedang
0,60 – 0,799
Korelasi Kuat
0,80 – 1,000
Korelasi Sangat Kuat
(Sugiyono, 2010:184)
Apabila nilai koefisien korelasi sudah diketahui, maka untuk mendapatkan koefisien determinasi dapat diperoleh dengan mengkuadratkannya. Koefisien Determinasi :
Di mana : KD
: Koefisien Determinasi
r²
: Nilai koefisien korelasi kuadrat
Nilai penentu berada pada antara 0 sampai 1 (0 ≤ KD ≤ 1). Jika hasil perhitungan koefisien determinasi = 0, berarti tidak adanya pengaruh antara variabel independent (X) terhadap variabel dependent (Y). Ketika nilai koefisien determinasi = 1, berarti variabel variasi (naik/turunnya) variabel dependen (Y)
Giannia Cantika Zakathy, 2012 Pengaruh Profesionalisme Auditor Internal Terhadap Kualitas Laporan Hasil Pemeriksaan Auditor Internal Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
64
adalah 100% dipengaruhi oleh variabel independen (X). Sedangkan nilai koefisien determinasi berada diantara 0 dan 1 (0 ≤ KD ≤ 1) maka besarnya pengaruh variabel dependen terhadap variasi (naik/turunnya) variabel dependen adalah sesuai dengan nilai koefisien determinasi tersebut dan selebihnya dari faktorfaktor lainnya (Iqbal Hasan, 2006:44). 3.2.5.7 Penarikan Kesimpulan Berdasarkan pengujian hipotesis yang telah dilakukan akan memperoleh dasar untuk menarik kesimpulan atas hasil penelitian yang dilakukan. Berdasarkan kesimpulan tersebut, penulis selanjutnya akan mencoba memberikan pandangan dan saran-saran yang diharapkan dapat bermanfaat bagi dunia audit internal.
Giannia Cantika Zakathy, 2012 Pengaruh Profesionalisme Auditor Internal Terhadap Kualitas Laporan Hasil Pemeriksaan Auditor Internal Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu