Transforming Value Creation
Laporan tahunan annual report
Laporan Tahunan 2014 Annual Report PT Atlas Resources Tbk
Prawacana Preface
Transforming Value Creation
Selama beberapa tahun terakhir, industri batubara menunjukkan tren yang menurun. Di tengah situasi yang kurang kondusif tersebut, Perseroan masih mampu membuktikan diri sebagai salah satu perusahaan pertambangan batubara yang mampu bertahan dan saat ini sedang dalam proses melakukan transformasi penciptaan nilai dalam rangka mencapai pertumbuhan yang positif dan meningkatkan keunggulan daya saing di masa mendatang. For the last few years, the global coal industry has experienced a downward trend. Amidst this unfavorable condition, the Company has proven itself to be one of the surviving coal mining companies and currently is in the process of transforming value creation in order to achieve positive growth and improve its competitive advantage in the future.
1
Daftar Isi Contents
2
Laporan Tahunan 2014 Annual Report PT Atlas Resources Tbk
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Ikhtisar Kinerja Performance Highlights 4 5 6
Ikhtisar Keuangan Financial Highlights Ikhtisar Saham Stock Highlights Peristiwa Penting Perseroan dan Entitas Anak The Company and Subsidiaries Event Highlights Laporan Manajemen Management Report
8 12
Laporan Dewan Komisaris Report of the Board of Commissioners Laporan Presiden Direktur Report from the President Director
64 65 67 69 70
70
Profil Perseroan Company Profile 18 18 19 21 22 23 24 30 31 32 35 37 38 39 40
Data Perseroan Corporate Data Lembaga Penunjang Profesi Pasar Modal Capital Market Supporting Institutions Profil Perseroan Company in Brief Visi, Misi, dan Nilai-Nilai Perusahaan Vision, Mission, and Core Values Jejak Langkah Corporate Milestones Kegiatan Usaha Business Activities Lokasi Operasi Locations of Operation Cadangan dan Sumber Daya Batubara Coal Reserves and Resources Struktur Organisasi Organizational Structure Profil Dewan Komisaris Profile of the Board of Commissioners Profil Direksi Profile of the Board of Directors Struktur Korporasi Corporate Structure Daftar Entitas Anak Subsidiaries Alamat Entitas Anak Subsidiaries' Address Informasi Pemegang Saham Shareholders' Information Laporan Operasional Operational Report
44 47 48 50
Sumber Daya Manusia Human Resources Pelaksanaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Occupational Health and Safety (OHS) Kegiatan Lingkungan Hidup Environment Activities Tanggung Jawab Produk Product Quality and Responsibility Pembahasan dan Analisis Manajemen Management Discussion and Analysis
52 52 56
Tinjauan Makro Ekonomi dan Industri Macroeconomic and Industry Overview Tinjauan Bisnis Business Overview Tinjauan Keuangan Financial Overview
70
71 72 73 75 76 79
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) The General Meeting of Shareholders (GMS) Dewan Komisaris The Board of Commissioners Direksi The Board of Directors Pedoman dan Kode Etik Dewan Komisaris dan Direksi (Board Charter) Board Charter of the Board of Commissioners and Board of Directors Prosedur dan Dasar Penetapan Remunerasi Dewan Komisaris dan Direksi Procedure and Determination of Remuneration of the Board of Commissioners and Board of Directors Hubungan antara Remunerasi dengan Kinerja Perseroan Relationship Between Remuneration and Performance of the Company Komite Audit The Audit Committee Komite Nominasi dan Remunerasi Nomination and Remuneration Committee Unit Internal Audit Internal Audit Unit Sekretaris Perusahaan Corporate Secretary Manajemen Risiko Risk Management Perkara Penting Tahun 2014 Significant Legal Cases in 2014
80
Pelaporan dan Keterbukaan Informasi kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Bursa Efek Indonesia (BEI) selama Tahun 2014 Report and Disclosure of Information to Financial Services Authority and Indonesia Stock Exchange (IDX) during 2014
84
Sanksi Administratif Administrative Sanctions Kode Etik dan Budaya Perusahaan Code of Conduct and Corporate Culture Sistem Pelaporan Whistleblowing System Akses Informasi Information Access
84 86 86
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility 88
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
92
Surat Pernyataan Anggota Dewan Komisaris dan Direksi Tentang Tanggung Jawab atas Laporan Tahunan Tahun Buku 2014 PT Atlas Resources Tbk Statement Letter of the Board of Commissioners and the Board of Directors Regarding The Responsibility for the 2014 Annual Report of PT Atlas Resources Tbk
93
Laporan Keuangan Konsolidasian Consolidated Financial Statements
Ikhtisar Kinerja Performance Highlights
Ikhtisar Kinerja Performance Highlights
4
Laporan Tahunan 2014 Annual Report PT Atlas Resources Tbk
Ikhtisar Keuangan Financial Highlights Ikhtisar Keuangan
Financial Highlights
(dalam ribuan US$, kecuali dinyatakan lain)
2014
2013
2012
(In thousands US$, unless otherwise stated)
Pendapatan Usaha
38,468
114,712
97,240
Revenue
(Rugi) Laba Kotor
(9,069)
(2,555)
16,566
Gross Profit (Loss)
(Rugi) Tahun Berjalan
(24,618)
(10,774)
(11,150)
Operating Income (Loss)
Rugi Komprehensif
(24,621)
(10,967)
(11,503)
Comprehensive Loss
Rugi yang dapat diatribusikan kepada pemiliki entitas induk dan kepentingan non pengendali
(24,618)
(10,774)
(11,150)
Net Loss attributable to owners of the parent and non-controlling interests
Jumlah Rugi Komprehensif yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk dan kepentingan non pengendali
(24,621)
(10,818)
(11,503)
Total Comprehensive Loss attributable to owners of the parent and non controlling interests
Jumlah saham beredar (ribuan lembar)
3,000,000
3,000,000
3,000,000
Outstanding shares (thousand shares)
Rugi bersih per saham (US$ penuh)
(0.00707)
(0.00361)
(0.00355)
Net Loss per share (US$ full amount)
Jumlah Aset
339,149
315,158
298,235
Total Assets
Jumlah Liabilitas
231,793
183,181
154,799
Total Liabilities
Jumlah Ekuitas
107,356
131,977
143,436
Total Equity
0.33
0.24
0.38
Current Ratio
(7.26%)
(3.42%)
(3.74%)
Net Loss to Total Assets Ratio
Rasio Rugi terhadap Ekuitas
(22.93%)
(8.16%)
(7.77%)
Net Loss to Equity Ratio
Rasio Rugi terhadap Pendapatan
(64.00%)
(9.39%)
(11.47%)
Net Loss to Revenue Ratio
Rasio Liabilitas terhadap Ekuitas
215.91%
138.80%
107.92%
Liability to Equity Ratio
Rasio Liabilitas terhadap Jumlah Aset
68.35%
58.12%
51.91%
Liability to Total Assets Ratio
Rasio Utang terhadap Ekuitas
87.99%
70.10%
64.66%
Debt to Equity Ratio
Rasio Utang terhadap Aset
27.85%
29.35%
31.20%
Debt to Assets Ratio
Rasio Lancar Rasio Rugi terhadap Jumlah Aset
Ikhtisar Operasional
Operational Highlights 2014
2013
2012
Volume Produksi (ton)
536,877
1,733,765
1,332,453
Volume Penjualan (ton)
Production Volume (ton)
853,832
2,033,685
1,214,523
Sales Volume (ton)
Harga Jual Rata-rata (US$)
44.80
56.38
78.41
Average Selling Price (US$)
Volume Overburden (Bcm)
4,415,635
18,811,193
15,159,886
Overburden Volume (Bcm)
8.22:1
10.85:1
11.38:1
Strip Ratio
Strip Ratio
Ikhtisar Kinerja Performance Highlights
Laporan Tahunan 2014 Annual Report PT Atlas Resources Tbk
5
Ikhtisar Saham Stock Highlights Kronologis Pencatatan Saham Stock Listing Chronology Aksi Korporasi/ Corporate Action
No.
1 2
Tanggal Efektif dari Bapepam-LK Effective date from Bapepam-LK
Jumlah Saham Ditawarkan No. of Offering Shares
Penawaran Umum Perdana Initial Public Offering Pencatatan Saham Pendiri Company Listing
Tanggal Pencatatan Jumlah Saham Beredar Listing Date No. of Outstanding Shares
650,000,000
31 Oct 2011
8 Nov 2011
650,000,000
2,350,000,000
31 Oct 2011
8 Nov 2011
3,000,000,000
Harga dan Volume Transaksi Saham Per Triwulan di Bursa Efek Indonesia Quarterly Stock Price and Transactions Volume at Indonesia Stock Exchange Periode
Period Tertinggi Highest
Terendah Lowest
Penutupan Closing
Kuartal Pertama
1,510
1,080
1,190
1 Jan - 31 Des 2013
Volume (Jumlah Saham) Volume (No.of Shares)
Kapitalisasi Pasar Market Capitalization
1 Jan - 31 Dec 2013
2,550,000
3,570,000,000,000
First Quarter
Kuartal Kedua
1,340
780
800
13,525,000
2,400,000,000,000
Second Quarter
Kuartal Ketiga
850
580
780
257,894,500
2,340,000,000,000
Third Quarter
Kuartal Keempat
850
710
850
237,519,000
2,550,000,000,000
Fourth Quarter
Periode
Period
1 Jan - 31 Des 2014
Tertinggi Highest
Terendah Lowest
Penutupan Closing
Volume (Jumlah Saham) Volume (No.of Shares)
Kapitalisasi Pasar Market Capitalization
1 Jan - 31 Dec 2014
Kuartal Pertama
905
670
695
267,517,700
2,085,000,000,000
First Quarter
Kuartal Kedua
745
665
680
226,769,500
2,040,000,000,000
Second Quarter
Kuartal Ketiga
705
296
424
87,325,500
1,272,000,000,000
Third Quarter
Kuartal Keempat
500
297
448
14,928,300
1,344,000,000,000
Fourth Quarter
Grafik Pergerakan Harga Saham Stock Price Movement 1,000
15,000,000
800
12,000,000
600
9,000,000
400
6,000,000
200
0
3,000,000
JANUARY
FEBRUARY
MARCH
APRIL
MAY
JUNE
JULY
Harga Penutupan/Closing Price
Sehubungan dengan penurunan harga kumulatif yang signifikan pada saham Perseroan sebesar Rp404 atau 57,71%, dari harga penutupan Rp700 pada tanggal 16 Juli 2014 menjadi Rp296 pada tanggal 22 Juli 2014, maka PT Bursa Efek Indonesia melakukan penghentian sementara (suspense) perdagangan saham Perseroan dalam rangka cooling down terhitung sejak tanggal 23 Juli 2014 sampai dengan 9 September 2014.
AUGUST
SEPTEMBER
OCTOBER
NOVEMBER
DECEMBER
0
Volume/Volume
Due to the significant decliine of the Company’s stock price of Rp404 or 57.71% from the closing price of Rp700 on July 16, 2014 to Rp296 on July 22, 2014, the Indonesia Stock Exchange suspended the Company’s stock trading temporarily for cooling down purposes effective from July 23, 2014 to September 9, 2014.
Ikhtisar Kinerja Performance Highlights
6
Laporan Tahunan 2014 Annual Report PT Atlas Resources Tbk
Peristiwa Penting Perseroan dan Entitas Anak The Company and Subsidiaries Event Highlights
Juni
June
Pada tanggal 30 Juni 2014 Perseroan menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) di Ruang Seminar Bursa Efek Indonesia.
On June 30, 2014 the Company held the Annual General Meeting of Shareholders at the Indonesia Stock Exchange Seminar Room.
Desember
December
• Pada tanggal 11 Desember 2014 Perseroan menyelenggarakan Public Expose Tahunan di Ruang Seminar Bursa Efek Indonesia.
• On December 11, 2014 the Company convened the Annual Public Expose at the Indonesia Stock Exchange Seminar Room.
• Perseroan mendirikan anak perusahaan baru yaitu PT Atlas Daya Energi yang bergerak di bidang perdagangan, pengangkutan dan perindustrian.
• The Company established a new subsidiary, namely PT Atlas Daya Energi which is engaged in trading, transportation, and manufacturing.
• Perseroan mendirikan anak perusahaan baru yaitu PT Sriwijaya Muba Logistic yang menjalankan kegiatan usaha di bidang perdagangan, pengangkutan dan perindustrian.
• The Company established another new subsidiary, namely PT Sriwijaya Muba Logistic which is engaged in transportation, logistics and port operations.
• Perseroan melalui PT Hanson Energy telah menandatangani Perjanjian Jual Beli Batubara dengan PT PLN (Persero) untuk memasok kebutuhan PLTU 2 Jawa Barat (Pelabuhan Ratu).
• The Company through PT Hanson Energy entered into a coal sale agreement with PT PLN (Persero) to supply coal to PLTU 2 Jawa Barat (Pelabuhan Ratu).
Laporan Manajemen Management Report
8
Laporan Manajemen Management Report
Laporan Tahunan 2014 Annual Report PT Atlas Resources Tbk
Laporan Dewan Komisaris Report of the Board of Commissioners
Jay T. Oentoro Presiden Komisaris President Commissioner
Laporan Tahunan 2014 Annual Report PT Atlas Resources Tbk
Laporan Manajemen Management Report
Direksi dipandang mampu mengelola operasional Perseroan dengan baik dan mulai merealisasikan peluang bisnis di sektor energi yaitu pembangkit listrik tenaga uap mulut tambang di tengah kondisi perekonomian dunia dan industri batubara yang belum pulih tersebut. The Board of Commissioners recognizes the positive efforts of the Board of Directors in managing the Company’s operations and realizing business opportunities in the energy sector (mine mouth power plant) in the midst of unfavorable global economic conditions in the coal industry. Dalam beberapa tahun terakhir, industri batubara menunjukkan kecenderungan yang menurun. Pada tahun 2014, berdasarkan data Kementerian ESDM, rata-rata Harga Batubara Acuan (HBA) adalah US$72,62 per ton, turun 12,43% dibandingkan dengan tahun sebelumnya sebesar US$82,92 per ton.
In recent years, the coal industry has experienced a downtrend. In 2014, according to Energy Resources and Mineral Ministry, the average benchmark coal price stood at US$72.62 per ton, which had decreased by 12.43% compared to the previous year's price of US$82.92 per ton.
Walaupun kinerja Perseroan belum membaik, Direksi dipandang mampu mengelola operasional Perseroan dengan baik dan mulai merealisasikan peluang bisnis di sektor energi yaitu pembangkit listrik tenaga uap mulut tambang di tengah kondisi perekonomian dunia dan industri batubara yang belum pulih tersebut. Perseroan telah mengikuti beberapa tender pembangkit listrik PLN melalui anak Perusahaan, yaitu PT Hanson Energy bersama dengan mitra konsorsiumnya dimana empat tender di antaranya telah lolos pra-kualifikasi. Dalam rangka mendukung rencana ekspansi Perseroan tersebut, Perseroan telah mendirikan anak perusahaan baru, yaitu PT Atlas Daya Energi yang akan berperan sebagai perusahaan induk yang bergerak di bidang energi dan pemasokan batubara thermal ke PLTU.
Whilst the performance of the Company has not improved, the Board of Commissioners recognizes the positive efforts of the Board of Directors in managing the Company’s operations and realizing business opportunities in the energy sector (mine mouth power plant) in the midst of unfavorable global economic conditions in the coal industry. The Company is participating in several PLN power plant tenders through its subsidiary, PT Hanson Energy along with the consortium partners and has prequalified for four tenders. In order to support the expansion plan, the Company has established a new subsidiary, PT Atlas Daya Energi which will take the role as a holding company engaging in energy and thermal coal supply.
Dewan Komisaris menyambut baik keberhasilan PT Hanson Energy, yang pada bulan Desember 2014 kembali berhasil meraih kontrak untuk memasok batubara thermal berkalori rendah ke PLTU 2 Jawa Barat (Pelabuhan Ratu) milik PT PLN (Persero). Hal ini diyakini dapat membantu Perseroan untuk semakin memperkuat posisinya di pasar domestik yang pada akhirnya dapat meningkatkan kinerja Perseroan di tahuntahun mendatang.
The Board of Commissioners welcomes the success of PT Hanson Energy which has secured a contract to supply low thermal coal to PLN's PLTU 2 West Java (Pelabuhan Ratu) power plant. Such action is able to further strengthen the position of the Company in the domestic market and eventually will improve the Company’s performance in years to come.
Selain itu, Dewan Komisaris juga mengapresiasi langkah manajemen yang berencana melakukan pengembangan usaha di bidang pengangkutan, logistik dan pelabuhan dengan mendirikan anak perusahaan baru lainnya, yaitu PT Sriwijaya Muba Logistik.
Moreover, the Board of Commissioners also appreciates the management plan to expand the business in transportation, logistics and port operations by establishing other new subsidiary, PT Sriwijaya Muba Logistik.
Langkah-langkah strategis yang diambil oleh Manajemen dinilai tepat dalam usahanya melakukan transformasi bisnis Perseroan untuk menjadi sebuah perusahaan yang terintegrasi dengan 3 sektor usaha utama yaitu Batubara, Infrastruktur dan Energi.
The strategic moves taken by the Management were considered key in transforming the Company towards an integrated business entity comprising three platform businesses Coal, Infrastructure and Energy.
9
10
Laporan Manajemen Management Report
Laporan Tahunan 2014 Annual Report PT Atlas Resources Tbk
Perubahan Susunan Dewan Komisaris
Change of the Board of Commissioners’ Composition
Pada kesempatan ini Dewan Komisaris mengucapkan terima kasih kepada Bapak Andreas Vourloumis yang secara efektif telah mengundurkan diri dari posisinya sebagai Komisaris Independen Perseroan sejak Juni 2014. Dewan Komisaris juga menyambut baik bergabungnya Bapak Notariza Taher sebagai Komisaris Independen Perseroan. Dengan bergabungnya beliau ke dalam jajaran Dewan Komisaris Perseroan, diharapkan dapat mempertahankan efektivitas pelaksanaan fungsi pengawasan terhadap pengelolaan Perseroan oleh Direksi.
The Board of Commissioners would like to take this opportunity to thank Mr. Andreas Vourloumis who has effectively tendered his resignation as Independent Commissioner since June 2014. The Board of Commissioners also welcomes Mr. Notariza Taher, who has been appointed as the Independent Commissioner of the Company. With Mr. Taher on Board, we expect that the level of effectiveness in supervising the actions implemented by the Board of Directors will achieve the current standards.
Komitmen Dalam Penerapan GCG dan Pengembangan Kemasyarakatan
Commitment in the Implementation of GOOD CORPORATE GOVERNANCE (GCG) and Community Development
Sebagai bagian dari penerapan prinsip-prinsip GCG, Dewan Komisaris senantiasa berusaha melaksanakan fungsi pengawasan secara komprehensif dan berkomitmen untuk secara aktif memantau Direksi dalam mengeksekusi berbagai inisiatif strategis di tahun 2014.
As a part of the implementation of GCG principles, the Board of Commissioners has provided comprehensive supervisory functions as well as actively monitoring the Board of Directors in the execution of various strategic initiatives in 2014.
Dewan Komisaris memandang bahwa Direksi beserta seluruh karyawan Perseroan telah menjalankan praktik-praktik bisnis yang sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
The Board of Commissioners believes that the Board of Directors and all employees of the Company have implemented business practices which comply with the prevailing rules and regulations.
Selain itu, Dewan Komisaris juga mendukung upaya Direksi yang senantiasa melakukan koordinasi intensif baik dengan Pemerintah Daerah maupun masyarakat setempat sehingga program-program CSR yang dijalankan dapat sesuai dengan kebijakan pemerintah dan memberikan manfaat bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Furthermore, the Board of Commissioners also supports the efforts of the Board of Directors to perform intensive coordination with Local Governments and the Community so as the CSR programs can be carried out according to Government policy and provide benefits to enhance community welfare.
Laporan Manajemen Management Report
Laporan Tahunan 2014 Annual Report PT Atlas Resources Tbk
Arahan Bisnis Tahun 2015
Guidance for 2015
Berdasarkan evaluasi atas kinerja operasional Perseroan, Dewan Komisaris memberikan arahan kepada Direksi untuk terus meningkatkan efisiensi di seluruh lini sehingga Perseroan dapat meningkatkan margin usaha, dan meningkatkan daya saing untuk memperluas pangsa pasar, khususnya di pasar domestik.
Based on the Company’s operational performance evaluation, the Board of Commissioners expected the Board of Directors to continue improving efficiency in all aspects so that the Company can increase operating margins and improve competitiveness to expand its market share, especially in the domestic market.
Dewan Komisaris meminta Direksi untuk menjaga komitmen kerjasama strategis dengan PLN dan juga terus mengawasi perkembangan tender proyek-proyek PLTU Mulut Tambang agar berjalan sesuai dengan yang direncanakan.
The Board of Commissioners requests the Board of Directors to maintain the commitment of strategic collaboration as well as to monitor and ensure that the progress of mine-mouth power plant projects is being carried out as planned.
Menutup laporan ini, atas nama Dewan Komisaris, saya ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada jajaran Direksi dan para karyawan atas dedikasi dan loyalitasnya terhadap Perseroan. Selain itu, apresiasi juga saya berikan kepada para mitra bisnis, para pemegang saham dan pemangku kepentingan lainnya atas kepercayaan dan dukungan yang telah diberikan kepada Perseroan di tahun yang penuh tantangan ini. Semoga dengan adanya kerjasama yang terjalin dengan baik selama ini disertai dengan transformasi bisnis, Perseroan mampu mencapai pertumbuhan positif di tahun-tahun mendatang.
To conclude this report, on behalf of the Board of Commissioners, I would like to thank the Board of Directors and employees for their dedication and loyalty to the Company. Moreover, I would also like to extend my sincere appreciation to business partners, Shareholders and other stakeholders for their trust and support during a challenging year. Hopefully, with this existing collaboration coupled with the business transformation, the Company will be able to achieve positive growth in the years to come.
Jay T. Oentoro Presiden Komisaris President Commissioner
11
12
Laporan Manajemen Management Report
Laporan Tahunan 2014 Annual Report PT Atlas Resources Tbk
Laporan Presiden Direktur Report from the President Director
Andre Abdi Presiden Direktur President Director
Laporan Manajemen Management Report
Laporan Tahunan 2014 Annual Report PT Atlas Resources Tbk
Perseroan sedang dalam proses transformasi menjadi sebuah perusahaan yang terintegrasi dengan 3 sektor usaha utama yaitu Batubara, Infrastruktur dan Energi. The Company is in the process of transforming itself into an integrated company with three business platforms "Coal, Infrastructure and Energy". Seperti tahun sebelumnya, 2014 merupakan tahun yang sulit bagi sektor batubara, termasuk bagi Perseroan.
2014 proved to be another difficult year for the entire global coal sector, including that of the Company.
Di tengah situasi yang tidak kondusif tersebut, Perseroan membukukan penurunan pendapatan sebesar 66,47% dari US$114,71 juta di tahun 2013 menjadi US$38,47 juta di tahun 2014 yang disebabkan oleh penurunan volume penjualan sebesar 58,02% dari 2.033.685 ton di tahun 2013 menjadi 853.832 ton di 2014 sesuai dengan strategi Perseroan untuk mengurangi kerugian dari penjualan batubara berkalori tinggi dimana penurunan harganya paling tinggi.
Amidst these unfavourable conditions, the Company recorded a decrease in revenue of 66.47% from US$114.71 million to US$38.47 million which resulted from a decrease in sales volume of 58.02% from 2,033,685 tons in 2013 to 853,832 tons in 2014 due to the Company’s strategy to reduce losses on the sale of high rank coal where the price experienced the highest decline.
Selain itu Perseroan berupaya melakukan pengendalian biaya yang pada akhirnya menghasilkan penurunan beban pokok pendapatan dan beban usaha masing-masing sebesar 59,46% dan 43,77%.
Moreover, the Company strived to perform cost control which resulted in a decrease in the cost of revenues and operating expenses which stood at 59.46% and 43.77%, respectively.
Transformasi Perseroan
Transforming The Company
Selain strategi untuk mempertahankan kelangsungan usaha, Perseroan juga sedang dalam proses transformasi menjadi sebuah perusahaan yang terintegrasi dengan 3 sektor usaha utama yaitu Batubara, Infrastruktur dan Energi. Perseroan melalui anak perusahaannya yaitu Hanson Energy (HE) telah menandatangani empat kontrak dengan PLN untuk memasok 65 juta ton batubara berkalori rendah selama 20 tahun yang dimulai pada semester kedua tahun 2014.
In addition to the aforementioned strategy, the Company is in the process of transforming itself into an integrated company with three business platforms "Coal, Infrastructure and Energy". The Company through its subsidiary Hanson Energy (HE) has finalized the signing of four supply Contracts to PLN power plants for the supply of 65 million tons of low rank for a period of 20 years of which supply commenced in second half of 2014.
Kami juga melaporkan bahwa Perseroan melalui HE dan mitra konsorsiumnya, Toyota Tsusho dari Jepang, Gas Natural Fenosa (“GNF”) dari Spanyol dan Yudean Guangdong Group dari China telah lolos tahap Pra-kualifikasi 4 tender pembangkit listrik PLN untuk pembangunan dan operasional selama 25 tahun. Seluruh pembangkit listrik tersebut berlokasi di Sumatera, tepatnya 3 di Sumatera Selatan yang diklasifikasikan sebagai Mulut Tambang dan 1 di Bengkulu yang bukan merupakan Mulut Tambang. Semua pembangkit listrik dirancang untuk menggunakan batubara berkalori rendah (3.000-4.000 gar). Hal ini memberikan peluang yang sangat besar bagi kami untuk mengintegrasikan bisnis Perseroan ke pembangkit listrik dan pada akhirnya bertransformasi menjadi lebih dari sekedar produsen batubara.
We also report that the Company through HE and its consortium partners, Toyota Tsusho from Japan, Gas Natural Fenosa (“GNF”) from Spain and Yudean Guangdong Group from China have prequalified with 4 separate tenders for the construction and 25-year operations of 4 PLN power plants. AII of these power plants are located in Sumatra, 3 in South Sumatra which are all classified as Mine-mouth and 1 in Bengkulu which is non-Mine-mouth. All power plants are designated to utilize low-rank coals [3,000-4,000 gar). This represents a significant opportunity to involve downstream integration of our business into power generation and to transform the Company to beyond being simply a coal producer.
13
14
Laporan Manajemen Management Report
Laporan Tahunan 2014 Annual Report PT Atlas Resources Tbk
Sementara itu, proyek Mutara dengan jumlah cadangan yang signifikan, saat ini berada pada tahap perluasan tambang dan infrastruktur (jalan angkut dan pelabuhan) dalam rangka meningkatkan kapasitas produksi di tahun-tahun mendatang. Rencana ekspansi proyek ini di masa depan juga akan dilakukan melalui akuisisi dan kemitraan dengan tambang-tambang di sekitar wilayah tambang milik Perseroan, dimana dengan penggunaan infrastruktur ini, kami berharap dapat mencapai target kenaikan produksi menjadi sebesar 6 juta ton per tahun dalam 5 tahun mendatang. Proyek Mutara dan infrastruktur yang terkait akan menjadikan Perseroan sebagai salah satu pemasok utama batubara berkalori 4.000-4.500 gar untuk pasar energi domestik dan eksportir di masa depan.
Meanwhile, the Mutara project with significant reserves, is in the final stages of the expansion of the mine and associated infrastructure (haul-road and port) in order to ramp-up production in the upcoming years. Future expansion of this project is planned through acquisition and partnerships with surrounding mines, whereby we envisage the use of the Company’s infrastructure will reach 6 million tons per annum in the next 5 years. The Mutara project and its associated infrastructure will define the Company as one of primary suppliers of 4,000-4,500 gar coal for the Indonesian domestic power market and future exporter.
Konsistensi Penerapan GCG dan CSR
Consistency in the Implementation of GCG and CSR
Kami berkeyakinan bahwa penerapan tata kelola yang baik secara konsisten dan berkesinambungan merupakan salah satu kunci keberhasilan dalam mengelola bisnis. Untuk itu, Perseroan senantiasa menjalankan usaha sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku, serta dilandasi oleh etika bisnis dan budaya yang menjunjung tinggi moralitas.
We are fully convinced that consistent and sustainable good corporate governance implementation is one of the key success factors in managing a business. Thus, the Company constantly endeavors to comply with the prevailing regulations in conducting its business, which is based on a belief of ethics and culture that upholds morality.
Selain itu, Perseroan juga terus berupaya menunjukkan komitmen dan inisiatif tanggung jawab sosial dan lingkungan melalui pelaksanaan serangkaian program yang memberikan dampak positif bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat sekitar. Kami menyadari bahwa kesuksesan bisnis tergantung pada kemampuan untuk membangun hubungan yang baik dengan masyarakat di mana Perseroan beroperasi.
Moreover, the Company has shown a commitment to initiate the development of social and environmental responsibility through the implementation of series of programs to enhance the community welfare. We recognize that our business success depends on our ability to build positive relationships with communities in the areas in which we operate.
Laporan Tahunan 2014 Annual Report PT Atlas Resources Tbk
Laporan Manajemen Management Report
Perubahan Komposisi Direksi
CHANGE OF THE BOARD OF DIRECTORS COMPOSITION
Pada kesempatan ini kami ingin mengucapkan terima kasih kepada Bapak Vikaskaya Mastoto Hendra dan Bapak Eddy Salimah yang secara efektif telah mengundurkan diri dari posisinya masingmasing sebagai Direktur dan Direktur Independen Perseroan sejak Juni 2014. Kami juga menyambut baik bergabungnya Ibu Lidwina S. Nugraha sebagai Direktur Independen Perseroan.
We would like to take this opportunity to thank Mr. Vikaskaya Mastoto Hendra and Mr. Eddy Salimah who have effectively tendered their resignation as Director and Independent Director of the Company, respectively since June 2014. We also welcome Ms. Lidwina S. Nugraha, who has been appointed as an Independent Director of as an Company.
Penambahan Fasilitas Pendanaan
Additional Financing Facilities
Pada Desember 2014, Perseroan berhasil menambah fasilitas pendanaan baru dari Bank Permata dan Bank DBS sebesar USD30 juta yang akan menambah modal kerja Perseroan sehingga dapat memenuhi kebutuhan modal kerja yang meningkat seiring meningkatnya target produksi di tahun 2015 dan 2016 mendatang.
In December 2014, the Company agreed and obtained additional Bank Financing Facility with Bank Permata and Bank DBS amounting USD30 million, which provides additional working capital to allow the Company to increase its working capital required to achieve its 2015 and 2016 growth plans.
Tambahan fasilitas pendanaan dari bank ini merupakan perkembangan yang sangat positif mengingat situasi industri batubara yang kurang kondusif saat ini, hal ini akan memperkuat posisi keuangan Perseroan di tahun 2015 dan seterusnya.
This facility is a significant development in the current climate and will further strengthen the Company’s position in 2015 and beyond.
15
16
Laporan Manajemen Management Report
Laporan Tahunan 2014 Annual Report PT Atlas Resources Tbk
Proyeksi Tahun 2015
2015 Forecast
Penurunan harga batubara diperkirakan akan berlanjut di tahun 2015 sampai dengan kuartal 4 tahun 2015. Namun di sisi lain, kami juga melihat potensi yang besar di pasar domestik terkait dengan pengembangan pembangkit-pembangkit listrik yang baru dari PT PLN (Persero) yang tentunya membutuhkan pasokan batubara dalam jumlah yang besar.
We believe that the current cycle of low coal prices will continue until the fourth quarter of 2015. However, we also notice the great potential of the domestic market due to the development of new power plants owned by PLN which will require a great amount of coal supplies.
Kami melihat saat ini pasar batubara dunia masih kurang menguntungkan, oleh karena itu Perseroan berupaya memfokuskan diri ke pasar domestik, namun kami memiliki keyakinan bahwa harga batubara dunia secara perlahan akan mengalami pemulihan di masa mendatang dimana hal tersebut akan memberikan peluang bagi Perseroan untuk kembali meningkatkan pasokan batubara untuk pasar ekspor tanpa mengurangi komitmen kami terhadap pasar domestik. Strategi ini akan memberikan platform pasar yang stabil bagi Perseroan untuk meningkatkan produksi dan penjualan.
We consider that currently the global coal market is still not profitable, therefore the Company strives to focus on the domestic market. However, we believe that the global coal price will gradually recover in the future, giving the opportunity for the Company to increase the coal supply to export markets without bringing down our commitment to the domestic market. This strategy will provide a stable market platform to ramp up the Company production and sales.
Memasuki tahun 2015, Perseroan telah mempersiapkan beberapa strategi, di antaranya adalah: 1. Meningkatkan produksi di Mutara. 2. Meningkatkan penjualan ke PLN. 3. Meningkatkan efektifitas dan efisiensi operasional secara berkelanjutan. 4. Fokus pada penyelesaian infrastruktur penunjang yaitu jalan angkut dan pelabuhan untuk mendukung pertumbuhan usaha berkelanjutan. 5. Melanjutkan proses transformasi yang telah dimulai di tahun 2014.
As we enter 2015, the Company has prepared several strategies to be executed in the coming year, among others: 1. Improving Mutara production. 2. Increasing sales to PLN. 3. Sustaining improvement of operational effectiveness and efficiency. 4. Focusing on the completion of supporting infrastructure, hauling roads and ports to support sustainable business growth. 5. Continuing the transformation process which commenced in 2014.
Sebagai penutup, kami memberikan apresiasi kepada Dewan Komisaris atas arahan dan nasihat yang telah diberikan, dan juga seluruh karyawan Perseroan, atas seluruh dukungan dan kerja keras yang diberikan sepanjang tahun 2014. Semoga langkah transformasi ini dapat meningkatkan nilai Perseroan di masa mendatang.
As a final remark, we would like to express our appreciation to the Board of Commissioners for their guidance and advice, not to mention all employees of the Company for their support and hard work throughout 2014. We hope that the transformation will enhance the value of the Company in the near future.
Andre Abdi Presiden Direktur President Director
Profil Perseroan Company Profile
Profil Perseroan Company Profile
18
Laporan Tahunan 2014 Annual Report PT Atlas Resources Tbk
Data Perseroan Corporate Data Nama Perusahaan
PT Atlas Resources Tbk
Tanggal Pendirian
26 Januari 2007/26 January 2007
Saham Tercatat
Name of Company Date of Establishment
Bursa Efek Indonesia/ Indonesia Stock Exchange
Kode Saham
Listed Shares
ARII
Stock Code
Alamat Terdaftar/Registered Address Sampoerna Strategic Square South Tower, Level 18 Jl. Jend. Sudirman Kav. 45-46 Jakarta 12930 Indonesia
Alamat
Address
Kantor Operasional/Operational Office Jl. Kemang Raya No. 43 Jakarta 12730 Indonesia Tel.: +62-21-719-3343, Fax: +62-21-7179-2708 Website: www.atlas-coal.co.id Sekretaris Perusahaan
Lidwina S. Nugraha Email:
[email protected]
Corporate Secretary
Lembaga Penunjang Profesi Pasar Modal Capital Market Supporting Institutions No
1
Nama Profesi Penunjang Pasar Modal Name of Capital Market Supporting Institutions
Kantor Akuntan Publik Public Accounting Firm Mulyamin Sensi Suryanto & Lianny (a member of Moore Stephens International)
2
Notaris Notary Aryanti Artisari, S.H., M.Kn.
3
Biro Administrasi Efek Share Registrar PT Datindo Entrycom
Jasa yang Diberikan Service Offered
Melakukan audit atas laporan keuangan konsolidasian Perseroan berdasarkan standar auditing yang ditetapkan oleh Institut Akuntan Publik Indonesia. To audit the consolidated financial report of the Company based on auditing standards of Institute of Indonesian Public Accountant.
Biaya Costs
Periode Penugasan Service Period
Alamat Address
US$104,500
Jan-Des 2014 Jan-Dec 2014
Intiland Tower, 7th Floor Jl. Jend. Sudirman Kav. 32 Jakarta 10220 Indonesia Tel.: +62 21 570 8111 Fax: +62 21 570 8012 www.moorestephens.com
Membuat akta-akta Berita Acara Rapat Rp16,500,000 Umum Pemegang Saham Perseroan dan Perjanjian-Perjanjian. To prepare deeds, contracts and Minutes Meetings of the Company’s General Meeting of Shareholders and Contracts.
Jan-Des 2014 Jan-Dec 2014
Menara Sudirman 18th Floor Jl. Jend. Sudirman Kav. 60 Jakarta Selatan 12190 Indonesia Tel.: +62 21 520 4778
Melakukan proses pembagian saham Rp44,000,000 dan distribusi elektronik ke rekening PT Kustodian Sentral Efek Indonesia. To conduct the process of share distribution and electronic distribution to the account of PT Kustodian Sentral Efek Indonesia.
Jan-Des 2014 Jan-Dec 2014
Puri Datindo – Wisma Sudirman Jl. Jend. Sudirman Kav. 34-35 Jakarta 10220 Indonesia Tel.: +6221 5709009 Fax: +6221 5709026
Laporan Tahunan 2014 Annual Report PT Atlas Resources Tbk
Profil Perseroan Company Profile
Profil Perseroan
Company in Brief
Berdiri sejak 26 Januari 2007, PT Atlas Resources Tbk (“Perseroan”) adalah salah satu produsen batubara yang cukup dikenal di Indonesia. Dalam perjalanan usahanya selama kurun waktu delapan tahun, Perseroan mengalami pertumbuhan bisnis yang pesat menyusul dilakukannya aksi akuisisi, eksplorasi dan pengembangan, dengan fokus awal pada wilayah pertambangan batubara regional berskala kecil.
Established on 26 January 2007, PT Atlas Resources Tbk has become a recognised Indonesian coal producer. In the past eight years, the Company has experienced rapid business growth through acquisitions, exploration and development, with the initial focus on smaller scale of regional coal concessions.
Sejak mulai beroperasi, Perseroan telah terlibat dalam sejumlah pengembangan proyek, di antaranya eksplorasi dan produksi di lokasi tambang PT Berau Bara Energi (BBE) di Hub Berau yang memproduksi batubara jenis thermal coal serta proyek eksplorasi dab produksi di lokasi tambang PT Diva Kencana Borneo (DKB) di Hub Kubar yang memproduksi batubara dengan kandungan kalori tinggi dan batubara jenis metallurgical coal. Selain itu, Perseroan juga melakukan ekspansi aset pertambangan dengan mengakuisisi PT Hanson Energy di Hub Oku dan kemudian dilengkapi dengan aksi akuisisi atas Grup Gorby, yang kini dikenal dengan Proyek Mutara (dahulu Muba), serta atas PT Optima Persada Energi (OPE), yang memiliki 6 lahan konsesi pertambangan dan 2 (dua) anak usaha di bidang jasa logistik. Melalui berbagai langkah strategis tersebut, Perseroan mampu memperluas skala produksi batubara yang dimilikinya.
Since the early days of its operation, the Company has engaged in a number of activities, including exploration and production activities in the mining concession of Berau Bara Energi (BBE) at Berau Hub which produces thermal coal. It also conducted exploration and production activities in the mining concession of PT Diva Kencana Borneo (DKB) at Kubar Hub which produces high-calorie coal and metallurgical coal. Subsequently, the Company increased its mining assets by acquiring PT Hanson Energy operating at Oku Hub, then Gorby Group, which is known as Mutara (formerly known as Muba) Project, and PT Optima Persada Energi (OPE), which has six mining concessions and two subsidiaries that serve logistics business. By means of these strategic steps, the Company is able to expand its coal production scale.
19
20
Profil Perseroan Company Profile
Laporan Tahunan 2014 Annual Report PT Atlas Resources Tbk
Hingga kini, Perseroan telah memiliki banyak lahan konsesi yang secara keseluruhan mencapai luas lebih dari 200.000 Ha. Kegiatan eksplorasi maupun produksi batubara Perseroan dikoordinasikan melalui 6 Hub, yaitu:
Up to now, the Company manages a number of mining concessions covering a total area of more than 200,000 Ha. The Company’s exploration and production activities are managed through six hubs, they are:
• Hub Mutara, terdiri dari 5 lahan konsesi dengan total luas lebih dari 41.000 Ha yang terletak di Kabupaten Musi Rawas dan Kabupaten Musi Banyuasin, Sumatera Selatan. Hub ini memproduksi jenis thermal coal untuk memenuhi kebutuhan pembangkit listrik generasi baru.
• Mutara Hub, consists of 5 concessions covering a total area of more than 41,000 Ha in Musi Rawas Regency and Musi Banyuasin Regency, South Sumatra. This hub produces thermal coal in order to meet the demand of new type of power plant generation.
• Hub Kukar, terdiri dari 2 konsesi tambang yang terletak di Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, dengan luas lahan mencapai hampir 2.500 Ha. Hub ini memproduksi batubara jenis thermal coal, metallurgical coal dan thermal coal berkalori tinggi.
• Kukar Hub, consists of 2 mining concessions located in Kutai Kartanegara District, East Kalimantan, covering a total area of nearly 2,500 Ha. This hub produces thermal coal, metallurgical coal and high calorie thermal coal.
• Hub Berau, terdiri dari 4 konsesi tambang yang terletak di Kabupaten Berau, Kalimantan Timur, dengan luas lahan mencapai hampir 20.000 Ha. Hub ini memproduksi batubara jenis thermal coal untuk diekspor ke pasar Asia Utara.
• Berau Hub, consists of 4 mining concessions located in Berau Regency, East Kalimantan, covering a total area of nearly 20,000 Ha. This hub produces thermal coal for export markets in Northern Asia.
• Hub Kubar, terdiri dari 3 konsesi tambang yang terletak di Kabupaten Kutai Barat, Kalimantan Timur, dengan luas lahan mencapai kurang dari 15.000 Ha. Hub ini memproduksi jenis metallurgical coal dan thermal coal berkalori tinggi.
• Kubar Hub, consists of 3 mining concessions located in West Kutai Regency, East Kalimantan, covering a total area of nearly 15,000 Ha. This hub produces metallurgical coal and high calorie thermal coal.
• Hub Oku, terdiri dari 3 lahan konsesi yang terletak di Sumatera Selatan dengan total luas lahan mencapai 23.840 Ha. Hub ini memproduksi jenis steam coal berkalori rendah untuk memenuhi kebutuhan pasar domestik serta pembangkit listrik dan fasilitas di India, Korea, China dan wilayah lainnya.
• Oku Hub, consists of 3 concessions located in South Sumatra, covering a total area of 23,840 Ha. This hub produces low calorie steam coal to meet domestic demand, power generation, and facilities in India, Korea, China and other markets.
• Hub Papua, terdiri dari 2 lahan konsesi dengan total luas lahan 100.000 Ha. Hub ini masih dalam tahap pengembangan.
• Papua Hub, consists of 2 concessions covering a total area of 100,000 Ha. This hub is intended for future development.
Dalam rangka mendukung pengembangan usaha dan memperkuat permodalan, pada bulan November 2011 Perseroan melaksanakan Penawaran Umum Saham Perdana (Initial Public Offering) dan menerbitkan 650 juta saham dengan harga Rp1.500 per saham. Sejak saat itu, saham Perseroan diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan kode saham ARII.
In order to support the business expansion and to strengthen its capital structure, in November 2011, the Company held an Initial Public Offering by issuing 650 million new shares at a price of Rp1,500 per share. Since then, the Company’s shares have been traded on the Indonesia Stock Exchange (IDX) under the stock code ARII.
Melalui anak perusahaannya, PT Hanson Energy (HE), Perseroan menandatangani perjanjian jual beli batubara dengan PT PLN (Persero) untuk memasok kebutuhan PLTU 2 Jawa Barat (Pelabuhan Ratu) pada bulan Desember 2014 dan untuk kebutuhan PLTU Sumatera Barat (Teluk Sirih) pada bulan November 2013. Sebelumnya HE juga menandatangani perjanjian jual beli batubara dengan PT PLN (Persero) untuk memasok kebutuhan PLTU 3 Banten (Teluk Naga) pada bulan September 2012 dan ke PLTU Tarahan Baru (Lampung) pada tahun 2011.
Through its subsidiary, PT Hanson Energy (HE), the Company entered into a coal sale and purchase agreement with PT PLN (Persero) to supply coal to PLTU 2 Jawa Barat (Pelabuhan Ratu) in December 2014 and to PLTU West Sumatera (Teluk Sirih) in November 2013. Previously, HE entered into a coal sale and purchase agreement with PT PLN (Persero) to supply coal to PLTU 3 Banten (Teluk Naga) in September 2012 and to PLTU Tarahan Baru (Lampung) in 2011.
Hal ini membuktikan kepercayaan yang besar dari pasar domestik khususnya PLN terhadap kualitas produk Perseroan.
It is proven that the domestic market particularly PLN trusts the quality of the Company’s products.
Profil Perseroan Company Profile
Laporan Tahunan 2014 Annual Report PT Atlas Resources Tbk
Visi, Misi, dan Nilai-Nilai Perusahaan Vision, Mission, and Core Values
Visi Vision
Menjadi produsen batubara terkemuka melalui jiwa kewirausahaan.
To be a premier coal producer through entrepreneurship.
Misi Mission • Membangun organisasi cerdas. • Menghasilkan pendapatan premium bagi pemegang saham. • Melakukan kemitraan bisnis dengan integritas. • Meningkatkan kesejahteraan masyarakat lokal. • Menerapkan prinsip-prinsip bisnis yang sehat. • Menjadi proaktif dalam melestarikan lingkungan hidup. • Mengelola keanekaragaman proyek dan kelestarian sumber daya. • Menjadi pribadi yang tangguh.
• Build an agile organization. • Generate premium shareholder returns. • Conduct business partnerships with integrity. • Enhance the welfare of local communities. • Apply sound business principles. • Be proactive in conserving our environment. • Maintain a diversity of projects and sustainability of resources. • Be resilient.
Nilai-Nilai Perusahaan Core Values • Saling menghormati. • Sikap “Bisa!”. • Selalu berusaha menjadi inovatif. • Menghargai nilai keanekaragaman.
• Mutual respect. • “Can Do!” attitude. • Strive to be innovative. • Value diversity.
21
22
Profil Perseroan Company Profile
Laporan Tahunan 2014 Annual Report PT Atlas Resources Tbk
Jejak Langkah Corporate Milestones • Perseroan resmi berdiri dengan nama PT Energi Kaltim Persada.
• BBE mulai berproduksi dengan kapasitas 1,2 juta ton per tahun. • Mengakuisisi GPU, GE, dan GGE.
• Perseroan merampungkan akuisisi terhadap OPE. • DKB mulai berproduksi. • HE mulai berproduksi dan menandatangani perjanjian jual beli batubara dengan PT PLN (Persero) untuk memasok kebutuhan PLTU Lampung (Tarahan Baru). • Penawaran Umum Perdana Perseroan melalui Bursa Efek Indonesia (BEI). • Perseroan mencapai kapasitas produksi 2,1 juta ton per tahun. • Perseroan mulai memproduksi batubara jenis metallurgical.
• HE menandatangani perjanjian jual beli batubara dengan PT PLN (Persero) untuk memasok kebutuhan PLTU 3 Banten (Teluk Naga).
• Perseroan melalui OPE and API merampungkan akuisisi atas Alhasanie, Sumber Daya Kumala, dan Borneo Minerals. • Perseroan meresmikan pembukaan tambang dan pengapalan perdana batubara produksi GPU, pemakaian jalan produksi untuk angkutan batubara MMJ dan pelabuhan SBL yang dihadiri oleh pejabat dari Pemprov dan Pemda setempat. • HE menandatangani perjanjian jual beli batubara dengan PT PLN (Persero) untuk memasok kebutuhan PLTU Sumatera Barat (Teluk Sirih). • Perseroan melakukan penjualan seluruh saham SDK kepada pihak ketiga.
2007
• Officially established under the name PT Energi Kaltim Persada.
2008
• BBE started the production with the annual capacity of 1.2 million tons. • Acquired GPU,GE, and GGE.
• The Company completed the acquisition of OPE. • DKB began production. • HE started production and entered into a coal sale agreement with PT PLN (Persero) to supply coal to PLTU Lampung (Tarahan Baru).
2011
2012
2013
• HE entered into a coal sale agreement with PT PLN (Persero) to supply coal to PLTU 3 Teluk Naga (Banten).
• The Company through OPE and API completed acquisitions of Alhasanie, Sumber Daya Kumala and Borneo Minerals. • The Company held the opening ceremony of GPU Mine and first coal shipment, MMJ coal hauling road and SBL port. The event was attended by provincial and local government officials. • HE entered into a coal sale agreement with PT PLN (Persero) to supply coal to PLTU Teluk Sirih (West Sumatera). • The Company sold all SDK shares to third parties.
• Perseroan mendirikan anak perusahaan baru yaitu Atlas Daya Energi dan Sriwijaya Muba Logistik. • HE menandatangani perjanjian jual beli batubara dengan PT PLN (Persero) untuk memasok kebutuhan PLTU 2 Jawa Barat (Pelabuhan Ratu).
• Initial Public Offering through Indonesia Stock Exchange. • The Company reached the annual production capacity of 2.1 million tons. • The Company commenced the production of metallurgical coal.
2014
• The Company established new subsidiaries, namely Atlas Daya Energi and Sriwijaya Muba Logistik. • HE entered into a coal sale agreement with PT PLN (Persero) to supply coal to PLTU 2 Jawa Barat (Pelabuhan Ratu).
Laporan Tahunan 2014 Annual Report PT Atlas Resources Tbk
Profil Perseroan Company Profile
Kegiatan Usaha Business Activities Perseroan melaksanakan 2 (dua) kegiatan utama, yaitu:
The Company engages in two main activities, as follows:
a. Ekspor-impor dan perdagangan bahan bakar padat, yakni termasuk perdagangan batubara, batubara padat (bricket), batu abu tahan api serta kegiatan usaha terkait; dan
a. The import-export of, and trade in, dense fuel sources, including coal, briquettes, refractory material, and associated business activities; and
b. Transportasi pertambangan dan batubara yang termasuk pengelolaan dan pemeliharaan fasilitas transportasi di bidang pertambangan dan batubara serta kegiatan usaha terkait.
b. The transportation of coal, including the management and maintenance of transportation facilities to support coal mining activities and other related business activities.
Selain itu, Perseroan juga melakukan kegiatan usaha penunjang, di antaranya:
In addition, the Company also engages in a number of supporting activities, including:
a. Melakukan penyewaan peralatan, kendaraan, barang-barang serta perangkat penunjang lainnya yang diperlukan untuk operasi penambangan batubara; dan
a. Provision of equipment, vehicles, and other supporting infrastructure related to coal mining activities; and
b. Menyediakan sarana penunjang perusahaan pertambangan, antara lain dengan melakukan penyewaan peralatan, kendaraan, barang-barang dan perangkat penunjang lainnya untuk keperluan operasi penambangan batubara
b. Provision of infrastructure to support mining activities, including rental of equipment, vehicles, and other supporting infrastructure related to coal mining activities.
23
24
Profil Perseroan Company Profile
Laporan Tahunan 2014 Annual Report PT Atlas Resources Tbk
Lokasi Operasi Location of Operation Perseroan mengoperasikan bisnis pertambangan batubara yang tersebar di 6 (enam) Hub, yaitu Hub Mutara, Hub Kukar, Hub Berau, Hub Kubar, Hub Oku dan Hub Papua.
The Company operates its coal mining business through 6 (six) Hubs, i.e Mutara Hub,Kukar Hub, Berau Hub, Kubar Hub, Oku Hub and Papua Hub.
Berikut data lokasi wilayah IUP yang dikelola oleh Perseroan:
Below are the coal concessions managed by the Company:
Mutara Hub
Wilayah IUP yang termasuk cakupan Hub Mutara adalah sebagai berikut: Wilayah IUP Concession Areas
Mining Concessions within the Mutara Hub are as follows:
Lokasi Location
Luas (Hektar) Area (Hectares)
Kecamatan Rawas Ilir, Kabupaten Musi Rawas, Sumatera Selatan. Rawas Ilir sub-district, Musi Rawas district, South Sumatra.
4,395
Gorby Energy
Desa Beringin Makmur II, Kecamatan Rawas Ilir, Kabupaten Musi Rawas, Sumatera Selatan. Beringin Makmur II Village, Rawas Ilir sub-district, Musi Rawas district, South Sumatera.
4,988
Gorby Global Energi
Desa Beringin Makmur UU, Kecamatan Rawas Ilir, Kabupaten Musi Rawas, Sumatera Selatan. Beringin Makmur II Village, Rawas Ilir sub-district, Musi Rawas district, South Sumatera.
1,278
Gorby Putra Utama
Cipta Wanadana Banyan Koalindo Lestari
Kecamatan Batanghari Leko, Kabupaten Musi Banyuasin, Sumatera Selatan. Batanghari Leko sub-district, Musi Banyuasin district, South Sumatra
20,000
Desa Beringin Makmur II, Kecamatan Rawas Ilir, Musi Rawas, Sumatera Selatan. Beringin Makmur II Village, Rawas Ilir sub-district, Musi Rawas district, South Sumatera.
10,980
Profil Perseroan Company Profile
Laporan Tahunan 2014 Annual Report PT Atlas Resources Tbk
25
Hub Kukar Kukar Hub
Wilayah IUP yang termasuk cakupan Hub Kukar adalah sebagai berikut:
Mining Concessions within the Kukar Hub are as follows:
Wilayah IUP Concession Areas
Lokasi Location
Luas (Hektar) Area (Hectares)
Alhasanie
Sanga-sanga, Kel./Desa Sanga-sanga Muara, Sanga-sanga Dalam & Sarijaya, Kec. Sanga-sanga, Kabupaten/Kota Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur. Sanga-sanga, Sanga-sanga Muara Village, Sanga-sanga Dalam & Sarijaya, Sangasanga District, Kutai Kartanegara Regency, East Kalimantan.
933
Borneo Minerals
Muara Kaman, Kel./Desa Bunga Jadi, Rantau Hempang & Sambitulung, Kec. Muara Kaman, Kab./Kota Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur. Muara Kaman, Bunga Jadi Village, Rantau Hempang & Sambitulung, Muara Kaman District, Kutai Kartanegara Regency, East Kalimantan.
1,389
26
Profil Perseroan Company Profile
Laporan Tahunan 2014 Annual Report PT Atlas Resources Tbk
Hub Berau Berau Hub
Wilayah IUP yang termasuk cakupan Hub Berau adalah sebagai berikut:
Mining Concessions within the Berau Hub are as follows:
Wilayah IUP Concession Areas
Lokasi Location
5,000
Berau Bara Energi
Kampung Tasuk, Kecamatan Gunung Tabur dan Kecamatan Segah, Kabupaten Berau, Kalimantan Timur. Tasuk village, Gunung Tabur sub-district and Segah sub-district, Berau district, East Kalimantan. Kampung Gunung Sari, Kecamatan Segah, Kabupaten Berau, Kalimantan Timur. Gunung Sari village, Segah sub-district, Berau district, East Kalimantan.
5,000
4,566
Citra Global Artha
Kampung Gunung Sari dan Tasuk, Kecamatan Segah dan Gunung Tabur, Kabupaten Berau, Kalimantan Timur. Gunung Sari Village and Tasuk, Segah and Gunung Tabur sub-districts, Berau district, East Kalimantan.
5,010
Ratna Utama Karya
Kampung Gunung Tabur dan Segah, Kecamatan Gunung Tabur dan Segah, Kabupaten Berau, Kalimantan Timur. Gunung Tabur and Segah village, Segah and Gunung Tabur sub-districts, Berau district, East Kalimantan.
Kalbara Energi Pratama
Luas (Hektar) Area (Hectares)
Profil Perseroan Company Profile
Laporan Tahunan 2014 Annual Report PT Atlas Resources Tbk
27
Hub Kubar Kubar Hub
Wilayah IUP yang termasuk cakupan Hub Kubar adalah sebagai berikut:
Mining Concessions within the Kubar Hub are as follows:
Wilayah IUP Concession Areas
Lokasi Location
Luas (Hektar) Area (Hectares) 4,864
Diva Kencana Borneo
Desa Tanah Mea, Sang-Sang dan daerah di sekitarnya, Kecamatan Siluq Ngurai, Kabupaten Kutai Barat, Kalimantan Timur. Tanah Mea village, Sang-Sang and surrounding areas, Siluq Ngurai sub-district, West Kutai district, East Kalimantan.
5,000
Karya Borneo Agung
Kampung Tering Seberang, Kabupaten Kutai Barat, Kecamatan Long Bagun, Kota Kutai Barat, Kalimantan Timur. Tering Seberang village, West Kutai District, Long Bagun sub-district, West Kutai, East Kalimantan.
Bara Karya Agung
Desa Mamahak Besar, Kecamatan Long Bagun, Kota Kutai Barat, Kalimantan Timur. Mamahak Besar village, Long Bagun sub-district, West Kutai, East Kalimantan.
5,000
28
Profil Perseroan Company Profile
Laporan Tahunan 2014 Annual Report PT Atlas Resources Tbk
Hub Oku Oku Hub
Wilayah IUP yang termasuk cakupan Hub Oku adalah sebagai berikut:
Mining Concessions within the Oku Hub are as follows:
Wilayah IUP Concession Areas
Lokasi Location
Luas (Hektar) Area (Hectares) 4,000
Hanson Energy Martapura
Kampung Negeri Pakuan, Kecamatan Buay Pemuka Peliung, Kabupaten Oku Timur, Sumatera Selatan. Negeri Pakuan village, Buay Pemuka Peliung sub-district, Oku Timur district, South Sumatera.
14,990
Hanson Energy Baturaja
Kecamatan Lubuk Batang, Kecamatan Baturaja Timur, Kecamatan Baturaja Barat, Kecamatan Simas Paninjauan, dan Kecamatan Lubuk Raja, Kabupaten Oku, Sumatera Selatan. Lubuk Batang sub-district, Baturaja Timur sub-district, Baturaja Barat sub-district, Simas Paninjauan sub-district, and Lubuk Raja sub-district, Oku district, South Sumatera. Kecamatan Buay Pematang Riba Ranau Tengah, Buay Rawan dan Buay Pemaca, Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan, Sumatera Selatan. Buay Pematang Riba Ranau Tengah sub-district, Buay Rawan and Buay Pemaca, Ogan Komering Ulu Selatan district, South Sumatera.
4,850
Anugrah Energi
Profil Perseroan Company Profile
Laporan Tahunan 2014 Annual Report PT Atlas Resources Tbk
29
Hub Papua Papua Hub
Wilayah IUP yang termasuk cakupan Hub Papua adalah sebagai berikut: Wilayah IUP Concession Areas
Mining Concessions within the Papua Hub are as follows:
Lokasi Location
Luas (Hektar) Area (Hectares)
Karya Manunggal
Kabupaten Mamberamo Raya, Papua. Mamberamo Raya district, Papua.
50,000
Papua Inti Energi
Kabupaten Mamberamo Raya, Papua. Mamberamo Raya district, Papua.
50,000
Profil Perseroan Company Profile
30
Laporan Tahunan 2014 Annual Report PT Atlas Resources Tbk
Cadangan dan Sumber Daya Batubara Coal Reserves and Resources Perseroan memiliki komitmen yang kuat untuk melakukan aktivitas eksplorasi secara berkesinambungan dalam rangka meningkatkan cadangan dan sumber daya batubara di semua IUP yang dimiliki guna mendukung perkembangan dan strategi jangka panjang Perseroan. Semua aktivitas eksplorasi dilakukan berdasarkan metode dan prosedur yang berstandar internasional sehingga data-data yang dihasilkan mempunyai standar tinggi dan memenuhi standard pelaporan JORC dan dilakukan oleh tenagatenaga ahli internal yang mempunyai pengetahuan, kemampuan dan pengalaman di bidang eksplorasi batubara serta diawasi langsung oleh Kepala Geologi yang mempunyai pengalaman lebih dari 15 tahun dalam bidang eksplorasi dan operasi tambang batubara dan merupakan anggota AUSIMM yang mempunyai pengetahuan dan kemampuan sebagai pejabat yang kompeten (competent person) dalam kegiatan eksplorasi dan penghitungan cadangan serta sumber daya batubara.
The Company holds commitment to implement sustainable exploration activities in order to increase coal reserves and resources in all its concessions, to support the Company’s business expansion and long term strategies. The Company employs international standard methods and procedures on all exploration activities to ensure the generated data has high quality standards and comply with JORC reporting standards. The activities were performed by internal personnel who have the knowledge, skills and experience in coal exploration. The exploration team report directly to the Head of Geology who has more than 15 years experience in coal mining explorations and operations and, as a member of AUSIMM has the knowledge, ability and competency in exploration and measurement of coal reserves and resources.
Cadangan (dalam jutaan ton)/Reserves (in million tons) Wilayah IUP Concession Areas Hub Mutara Hub Kukar
Terbukti Proved
Terkira Probable
Jumlah Total
Sumber Daya (dalam jutaan ton)/Resources (in million tons) Terukur Measured
Tertunjuk Indicated
Tereka Inferred
Jumlah Total
2013
2014
2013
2014
2013
2014
2013
2014
2013
2014
2013
2014
2013
2014
83.54
83.54
13.77
13.77
97.31
97.31
177.70
177.70
78.30
78.30
75.90
75.90
331.90
331.90
1.16
1.16
8.95
8.95
10.11
10.11
19.00
19.00
13.90
13.90
20.90
20.90
53.60
53.60
Hub Kubar
9.95
9.95
3.41
3.41
13.36
13.36
20.27
20.27
15.37
15.37
6.17
6.17
41.85
41.85
Hub Berau
0.32
0.32
0.20
0.20
0.52
0.52
1.90
1.90
5.00
5.00
2.60
2.60
9.50
9.50
Hub Oku
164.81
164.81
29.27
29.27
196.58
196.58
222.00
222.00
138.50
138.50
263.70
263.70
496.60
496.60
Grand Total
259.78
259.78
55.60
55.60
317.88
317.88
440.87
440.87
251.07
251.07
369.27
369.27
933.45
933.45
Berdasarkan perhitungan internal serta Laporan JORC dari Britmindo dan NRM, total cadangan dan sumber daya di 2014 tidak mengalami peningkatan dibandingkan tahun 2013.
Based on internal measurement and JORC reports from Britmindo and NRM, the total reserves and resources in 2014 have not changed from the figures reported in 2013.
2013 Luas Area (Ha) Coverage (Ha)
Meter (‘000 m) Meterage (‘000 m)
541
2,768
36.58
Hub Kubar
247
764
13.34
Hub Berau
21
380
0.89
Hub Oku
24
238
1.70
Wilayah IUP Concession Areas Hub Mutara
Titik Bor Holes Drilled
Titik Bor Holes Drilled
2014 Luas Area (Ha) Coverage (Ha)
Meter (‘000 m) Meterage (‘000 m)
31
19.45
0.92
5
39.26
0.23
Hub Kukar
Sepanjang tahun 2014 kegiatan eksplorasi yang dilakukan meliputi jumlah lubang bor sebanyak 36 titik dengan total kedalaman sebesar 1.150,1 meter dan dengan luas area pengaruh pemboran sebesar 58,71 Ha yang tersebar di seluruh Hub. Seluruh kegiatan pengeboran dilakukan dengan menggunakan 3 unit mesin bor milik Perseroan dan dioperasikan sepenuhnya oleh tenaga-tenaga terampil yang dimiliki Perseroan.
Exploration activities in 2014 consisted of 36 drilling boreholes totalling 1,150.1 meters in depth and covering as area of 58.71 Ha. The drilling activities used 3 units of the Company’s own drilling machines and were operated entirely by skilled personnel of the Company.
Profil Perseroan Company Profile
Laporan Tahunan 2014 Annual Report PT Atlas Resources Tbk
Struktur Organisasi Organizational Structure
Shareholders Meeting Audit Committee
Board of Commissioners
PT Atlas Resources Tbk Board of Directors
Internal Audit
NUR ABDILLAH
Vice President Director Hans J. Kaschull
Project Engineering Director Joko Kus Sulistyoko
Marketing & Logistics Director
President Director Andre Abdi
Operations Control Okky Baskoro
Aulia setiadi
Business Control Director Joko Kus Sulistyoko
Asset Development Director
Finance & Administration Director
Joko Kus Sulistyoko
Lidwina S. nugraha
Power & Domestic Supply Director Aulia setiadi
Engineering
SBL Port
GPU/GE/BKL
Business Reporting
Exploration
Accounting &
Power
widodo
Johan
SURYADI
Shaun Brown
Iswan sulistiyo
Finance
IKA RIAWAN
(Advisor)
Sahertian
Construction
ALH KTT
Roberto ORI
Logistics
(Advisor)
marsudi wijaya
IT polo
Ferry Juanda
julia
L&P, Landcomp Business Audit
wayan sujasman
Shaun Brown
Technical Services
(Advisor)
afriantoni
Procurement
Sumarno
Vitria (Acting)
harun
Iqbal Al Bone
setiawan boedi
Asset Planning suryo hapsoro
QA/QC Controller
Domestic Supply Legal
Company Budgeting
CSR & External
Mikha Emmylow
Relation
Maintenance & Asset Planning
QA/QC Audit
Contract Admin
Roberto ORI
Muh. Haasyir
Vitria (Acting)
(Advisor)
Naufalin
albert abdi
HR & GA dany Tjahjadi
MMJ Joko Kus
Statutory & Board
Sulistyoko
Reports fendra
BBE & KBA/BKA
hartanto
Assets wayan sujasman
Company Secretarial Mariona Tungka
DKB/KBA/BKA Care & Maintenance wayan sujasman
SDKB Care & Maintenance wayan sujasman
31
32
Profil Perseroan Company Profile
Laporan Tahunan 2014 Annual Report PT Atlas Resources Tbk
Profil Dewan Komisaris Profile of the Board of Commissioners Jay T. Oentoro Presiden Komisaris
President Commissioner
Warga Negara Indonesia, lahir di Jakarta pada tahun 1959. Pemilik gelar Bachelor of Commerce bidang Akuntansi dan Keuangan dari University of British Columbia pada tahun 1982 ini menjabat sebagai Presiden Komisaris Perseroan sejak bulan April 2010, berdasarkan Akta Berita Acara RUPS Luar Biasa No. 92 tanggal 30 April 2010 yang dibuat di hadapan Merryana Suryana, S.H. Notaris di Jakarta. Beliau bergabung dengan Perseroan pada tahun 2010 sebagai Komisaris. Beliau juga merupakan Chairman dan CEO PT Alpha Capital sejak tahun 2001. Memulai karier perbankan pada tahun 1985, beliau bergabung dengan Perusahaan Investasi, salah satu Bank Investasi milik perusahaan patungan JP Morgan. Beliau pernah menjabat sebagai Presiden Komisaris PT Pratama Capital Indonesia (2004-2010).
An Indonesian citizen, born in Jakarta in 1959. Holding a Bachelor of Commerce degree in Finance and Accounting from University of British Columbia in 1982, he has been appointed as the President Commissioner of the Company since April 2010, based on the Minutes Meeting of EGMS No. 92 dated 30 April 2010 which was signed before Merryana Suryana, S.H., Notary in Jakarta. He joined in the Company in 2010 as the Commissioner. He is also Chairman and CEO of PT Alpha Capital since 2001. Starting his banking career in 1985, he joined in Investment companies, one of which was JP Morgan, a joint venture investment bank. He was once President Commissioner of PT Pratama Capital Indonesia (2004-2010).
William James Randall Wakil Presiden Komisaris
Vice President Commissioner
Warga Negara Australia, lahir di Newcastle pada tahun 1974. Pemilik gelar Sarjana bidang Bisnis, jurusan International Marketing and Finance dari Australian Catholic University, Australia ini telah menjabat sebagai Wakil Presiden Komisaris Perseroan sejak bulan Maret 2013 berdasarkan Akta Berita Acara RUPS Luar Biasa No.46 tanggal 13 Maret 2013. Memulai kariernya di Noble Group, Australia, pada tahun 1997 dan kemudian ditempatkan di Asia pada tahun 1999 di mana beliau berhasil membangun bisnis batubara, pertambangan serta pengelolaan jaringan suplai Noble di kawasan Asia. Beliau pernah menjabat sebagai Direktur Noble Energy Inc sebelum akhirnya ditunjuk sebagai Global Head of Coal & Coke pada tahun 2006 dan menjadi anggota jajaran manajemen internal Noble Group di tahun 2008. Saat ini beliau menjabat Executive Director dan Head of Hard Commodities di Noble Group sejak tahun 2012, dimana sebelumnya menjabat sebagai Head of Energy Coal & Carbon Complex.
An Australian citizen, born in Newcastle in 1974. Holding a Bachelor degree in Business, majoring in International Marketing and Finance from Australian Catholic University, Australia, he has been appointed as the Vice President Commissioner of the Company since March 2013, based on the Minutes Meeting of EGMS No.46 dated 13 March 2013. He began his professional career in Noble Group, Australia in 1997 and then was assigned to handle the Asian market in 1999 where he succeeded in building Noble’s coal, mining and supply chain management in Asia. He became Director of Noble Energy Inc before being appointed as Global Head of Coal & Coke in 2006 and becoming a member of the Noble Group’s internal Management Board in 2008. Since 2012 he has held the position of Excecutive Director and Head of Hard Commodities of the Noble Group, where he previously served as Head of Energy Coal & Carbon Complex.
Profil Perseroan Company Profile
Laporan Tahunan 2014 Annual Report PT Atlas Resources Tbk
Pranata Hajadi Komisaris
Commissioner
Warga Negara Indonesia, lahir di Jakarta pada tahun 1956. Pemilik gelar Master of Business Administration bidang Finance dari University of Chicago, Amerika Serikat (1982) dan Bachelor of Economics bidang Akuntansi dari Monash University, Australia (1979) ini telah menjabat sebagai Komisaris Perseroan sejak Mei 2011. Penunjukan ini didasari oleh keputusan RUPS yang tercantum dalam Akta Pernyataan Keputusan Pemegang Saham Perseroan No. 223 tanggal 24 Mei 2011 yang dibuat di hadapan Sutjipto, S.H., M.Kn., Notaris di Jakarta. Beliau juga saat ini menjabat sebagai Wakil Presiden Komisaris PT Indomobil Sukses International Tbk sejak tahun 2002, Wakil Presiden Komisaris PT Kerismas Witikco Makmur sejak tahun 2002, Komisaris PT Lautan Luas Tbk sejak tahun 2007, dan Vice Chairman Guangdong Jiangmen ISN Float Glass Co. Ltd (China) sejak tahun 2002. Beliau juga adalah pemilik Hajadi & Associates sejak tahun 1996.
An Indonesian citizen, born in Jakarta in 1956. Holding a Master of Business Administration degree in Finance from University of Chicago, USA (1982) and a Bachelor of Economics degree in Accounting from Monash University, Australia (1979) has been appointed as the Commissioner of the Company since May 2011. His appointment was based on the decision of the GMS which was stated in the Statement of Decisions of the Company’s Shareholders No. 223 dated 24 May 2011, which was signed before Sutjipto, S.H., M.Kn., Notary in Jakarta. He is also Vice President Commissioner of PT Indomobil Sukses International Tbk since 2002, Vice President Commissioner of PT Kerismas Witikco Makmur since 2002, Commissioner of PT Lautan Luas Tbk since 2007, and Vice Chairman of Guangdong Jiangmen ISN Float Glass Co. Ltd (China) since 2002. He is also the owner of Hajadi & Associates since 1996.
Suci Kuswardani
Commissioner
Komisaris Warga Negara Indonesia, lahir di Jakarta pada tahun 1963. Pemilik gelar Sarjana Fakultas Teknik Sipil, Institut Teknologi Nasional, Malang (1988) ini telah menjabat sebagai Komisaris Perseroan sejak bulan Mei tahun 2011, berdasarkan keputusan RUPS yang tercantum dalam Akta Pernyataan Keputusan Pemegang Saham Perseroan No. 223 tanggal 24 Mei 2011 yang dibuat di hadapan Sutjipto, S.H., M.Kn, Notaris di Jakarta. Beliau juga merupakan Pendiri dan Pemilik PT Mitra Berlian Usaha sejak tahun 2011. Sebelumnya, beliau pernah menjabat sebagai Managing Director PT Pratama Capital Indonesia (2005-2010).
An Indonesian citizen, born in Jakarta in 1963. Holding a degree from Civil Engineering Faculty of Nasional Institute of Technology, Malang (1988) has been the Commissioner of the Company since May 2011, pursuant to the decision of GMS which was stated in the Statement of Decisions of the Company’s Shareholders No. 223 dated 24 May 2011, signed before Sutjipto, S.H., M.Kn., Notary in Jakarta. She is also the founder and owner of PT Mitra Berlian Usaha since 2011. She was once Managing Director of PT Pratama Capital Indonesia (2005-2010).
33
34
Profil Perseroan Company Profile
Laporan Tahunan 2014 Annual Report PT Atlas Resources Tbk
Edwind A. Satyabrata Komisaris Independen
Independent Commissioner
Warga Negara Indonesia, lahir di Jakarta pada tahun 1969. Pemilik gelar Master of Business Administration dari Maastricht School of Management, Belanda, dan Sarjana Ekonomi dan Manajemen dari Universitas Tarumanegara, Jakarta, ini telah menjabat sebagai Komisaris Independen Perseroan sejak April 2012. Penunjukan ini didasari oleh keputusan RUPS yang tercantum dalam Akta Pernyataan Keputusan Rapat Perubahan Anggaran Dasar Perseroan No. 38 tanggal 9 April 2012 yang dibuat di hadapan Aryanti Artisari, S.H., M.Kn., Notaris di Jakarta. Beliau juga merupakan Senior Investment Advisor di Golden Agri International Pte. Ltd, Singapura, sejak tahun 2008. Beliau membangun karier profesional nya di dunia perbankan, yaitu di ABN AMRO selama kurun waktu 1996-2008 dengan menjabat posisi mulai dari Retail & Commercial Business Head Consumer Banking Group – Indonesia, International Wealth Management Head untuk Asia PasifikSingapura, hingga Country Head Private Banking Indonesia yang merupakan bagian dari Private Banking Group – Tim Manajemen Asia Tenggara. Beliau juga pernah dipercaya sebagai Group Head – Credit & Mortgage Insurance Division di American International Assurance (AIA) Indonesia (1990-1996).
An Indonesian citizen, born in Jakarta in 1969. Holding a Master of Business Administration degree from Maastricht School of Management, Netherlands, and Bachelor degree in Economics and Management from Tarumanegara University, Jakarta. He has been appointed as the Independent Commissioner of the Company since April 2012. His appointment was based on the GMS’ decisions which was stated in the Statements of Decisions of Meeting on the Amendment of the Company’s Article of Association No. 38 dated 9 April 2012, which was signed before Aryanti Artisari, S.H., M.Kn., Notary in Jakarta. He is also Senior Investment Advisor at Golden Agri International Pte. Ltd, Singapore, since 2008. He built his professional career at banking industry, by joining in ABN AMRO for a period of 1996-2008 where he occupied a position from Retail & Commercial Business Head Consumer Banking Group – Indonesia, International Wealth Management Head for Asia-Pacific-Singapore, until Country Head Private Banking Indonesia, a part of Private Banking Group – Southeast Asia Management Team. He was once serving as Group Head – Credit & Mortgage Insurance Division at American International Assurance (AIA) Indonesia (1990-1996).
Notariza Taher Komisaris Independen
Independent Commissioner
Warga Negara Indonesia, lahir di Jakarta pada tahun 1969. Pemilik gelar Sarjana Ekonomi jurusan Manajemen Keuangan dari Universitas Indonesia ini menjabat sebagai Komisaris Independen Perseroan sejak bulan Juni 2014 berdasarkan keputusan RUPS yang tercantum dalam Akta Pernyataan Keputusan Pemegang Saham Perseroan No. 149 tanggal 30 Juni 2014 yang dibuat di hadapan Aryanti Artisari, S.H., M.Kn, Notaris di Jakarta. Beliau merupakan partner dari Probus Advisory dan saat ini juga menjabat sebagai Komisaris Independen PT Salim Ivomas Pratama Tbk. Beliau memulai karirnya sebagai Assistant Advisor to the Board of Directors PT Gobel International Corpora. Kemudian bergabung dengan PT Trimegah Securities Tbk dengan posisi terakhir adalah Co-Head of Investment Banking Division. Beliau juga pernah menjabat sebagai Advisor di Hajadi & Associates dan Senior Advisor di H&A Advisory.
Indonesian Citizen, born in Jakarta in 1969. Holding a Bachelor of Economics Degree in Financial Management from University of Indonesia and has been serving as Independent Commissioner of the Company since June 2014 pursuant to the decision of GMS which was stated in the Statement of Decisions of the Company's Shareholders No.149 dated 30 June 2014, which was signed before Aryanti Artisari, SH, M.Kn, Notary in Jakarta. He is a partner of Probus Advisory and currently serves as Independent Commissioner of PT Salim Ivomas Pratama Tbk. He started his career as Assistant Advisor to the Board of Directors of PT Gobel International Corpora. He then joined in PT Trimegah Securities Tbk with the last position was Co-Head of Investment Banking Division. He has also served as Advisor of Hajadi & Associates and Senior Advisor of H&A Advisory.
Profil Perseroan Company Profile
Laporan Tahunan 2014 Annual Report PT Atlas Resources Tbk
Profil Direksi Profile of the Board of Directors Andre Abdi Presiden Direktur
President Director
Warga Negara Indonesia, lahir di Jakarta pada tahun 1956. Pemilik gelar MBA dari New York University pada tahun 1992 ini telah menjabat sebagai Presiden Direktur Perseroan sejak April 2008, berdasarkan Akta Berita Acara RUPS Luar Biasa No. 62 tanggal 30 April 2008 yang dibuat di hadapan Ilmiawan Dekrit S, S.H., Notaris di Jakarta. Beliau memulai karier di Citibank, NA, dan Citicorp Venture Capital selama 17 tahun dan selama dekade terakhir mengembangkan bisnis sebagai investor swasta di berbagai sektor mulai dari pengembangan kehutanan sampai bidang ritel makanan serta distribusi, pengembangan properti dan asuransi umum.
An Indonesian citizen, born in Jakarta in 1956. Holding an MBA degree from New York University in 1992, he has been serving as President Director of the Company since April 2008, based on Minutes Meeting of EGMS No. 62 dated 30 April 2008, which was signed before Ilmiawan Dekrit S, S.H., Notary in Jakarta. He built career at Citibank, NA, and Citicorp Venture Capital for 17 years and in the last decade, he has been a private investor in some business sectors from forestry development until food retail as well as distribution, property development and general insurance.
Hans Jurgen Kaschull Wakil Presiden Direktur
Vice President Director
Warga Negara Australia, lahir di Oberhausen pada tahun 1957. Peraih gelar Sarjana Pertambangan dari Western Australia School of Mines, Australia ini telah menjabat sebagai Wakil Presiden Direktur Perseroan sejak Mei 2011, berdasarkan Akta Berita Acara RUPS Luar Biasa para pemegang saham No. 223 tanggal 24 Mei 2011 yang dibuat di hadapan Merryana Suryana, S.H., Notaris di Jakarta. Pengalamannya selama 34 tahun di industri pertambangan di Australia dan Indonesia telah mempertajam kemampuannya dalam mengembangkan proyek baru, eksplorasi dan operasional tambang. Mengawali kariernya di Indonesia pada tahun 1994, beliau menjabat sebagai Manajer Tambang PT Pama untuk Indo Muro gold mine dan Manajer Operasional PT MacMahon Contractors Indonesia. Pada tahun 2002, beliau mendirikan Asia Energy Indonesia dan berhasil melakukan proses produksi atas empat proyek pertambangan batubara.
An Australian Citizen, born in Oberhausen in 1957. Holding a Bachelor degree in Mining Studies from Western Australia School of Mines, Australia, he has been the Vice President Director of the Company since May 2011, based on the Minutes Meeting of EGMS No. 223 dated 24 May 2011, which was signed before Merryana Suryana, S.H., Notary in Jakarta. He has built 34 years’ experience in mining industry both in Australia and Indonesia, thus sharpening his capability in developing new mining projects, exploration and operation. His career in Indonesia began in 1994 when he was a Mine Manager of PT Pama for Indo Muro gold mine and Operations Manager of PT MacMahon Contractors Indonesia. In 2002, he set up Asia Energy Indonesia and successfully completed production process at four coal mining projects.
35
36
Profil Perseroan Company Profile
Laporan Tahunan 2014 Annual Report PT Atlas Resources Tbk
Joko Kus Sulistyoko Direktur
Director
Warga Negara Indonesia, lahir di Ungaran pada tahun 1967. Pemilik gelar Sarjana dari Fakultas Teknik Pertambangan, Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Yogyakarta (1994) ini menjabat posisi Direktur Perseroan sejak tanggal 30 April 2008. Penunjukan ini didasari oleh Akta Berita Acara RUPS Luar Biasa No. 62 tanggal 30 April 2008 yang dibuat di hadapan Ilmiawan Dekrit S, S.H., Notaris di Jakarta. Pengalamannya selama lebih dari 18 tahun di bidang pertambangan diawali dengan kariernya di PT United Tractor Tbk pada proyek batubara di Sumatera Barat, PT Trakindo Utama serta memegang beberapa posisi penting manajemen senior di Indonesia dengan MacMahon Contractors (Australia).
An Indonesian citizen, born in Ungaran in 1967. Holding a degree from Mining Engineering Faculty of Pembangunan Nasional “Veteran” University Yogyakarta (1994), he has been serving as the Director of the Company since April 30, 2008. His appointment was based on Minutes Meeting of EGMS No. 62 dated 30 April 2008, which was signed before Ilmiawan Dekrit S, S.H., Notary in Jakarta. He has more than 18 years of experience in mining business, which he started by joining in the coal project of PT United Tractor Tbk in West Sumatera, in PT Trakindo Utama as well as holding some important positions as senior management in Indonesia with MacMahon Contractors (Australia).
Aulia Setiadi Direktur
Director
Warga Negara Indonesia, lahir di Jakarta pada tahun 1968. Pemilik gelar MSc bidang Chemical Engineering dari Northwestern University (1991) dan BSc bidang Chemical Engineering dari University of California, Berkeley (1990) ini telah menjabat posisi Direktur Perseroan sejak tanggal 30 April 2010, berdasarkan Akta Berita Acara RUPS Luar Biasa No. 92 tanggal 30 April 2010 yang dibuat di hadapan Merryana Suryana, S.H, Notaris di Jakarta. Beliau mengawali kariernya sebagai Engineer R&D di Procter & Gamble dan memiliki pengalaman selama 7 tahun di bidang perbankan dan investasi di Indonesia. Beliau adalah pendiri sebuah perusahaan konsultan bisnis terintegrasi dengan kemitraan bersama IBM.
An Indonesian citizen, born in Jakarta in 1968. Holding an MSc degree in Chemical Engineering from Northwestern University (1991) and BSc in Chemical Engineering from University of California, Berkeley (1990), he has been serving as the Director of the Company since April 30, 2010, based on the Minutes Meeting of EGMS No. 92 dated 30 April 2010, which was signed before Merryana Suryana, S.H., Notary in Jakarta. His career began as R&D Engineer at Procter & Gamble and built 7 years of experience in banking and investment sector in Indonesia. He established Systems Integration Consulting Business in Indonesia in partnership with IBM.
Lidwina S. Nugraha Direktur Independen
Independent Director
Warga Negara Indonesia, lahir di Palembang pada tahun 1959. Lulus dengan gelar Master of Business Management dari Asian Institute of Management, Filipina dan gelar Sarjana Ekonomi Manajemen dari Universitas Atmajaya, Jakarta. Menjabat sebagai Direktur Independen Perseroan sejak tanggal 30 Juni 2014 berdasarkan keputusan RUPS yang tercantum dalam Akta Pernyataan Keputusan Pemegang Saham Perseroan No. 149 tanggal 30 Juni 2014 yang dibuat di hadapan Aryanti Artisari, S.H., M.Kn, Notaris di Jakarta. Mempunyai pengalaman kerja di bidang audit, keuangan, akuntansi, sistem informasi dan sumber daya manusia selama lebih dari 31 tahun di beberapa perusahaan ternama seperti Drs Utomo & Co (the SGV group), dan PT. Price Waterhouse Indonesia.
An Indonesian citizen, born in Palembang in 1959. Hold's a Master's degree in Business Management from The Asian Institute of Management, Philippines and an Economics degree from Atmajaya University. Serving as Independent Director of the Company since 30 June 2014 pursuant to the decision of GMS which was stated in the Statement of Decisions of the Company’s Shareholders No.149 dated 30 June 2014, which was signed before Aryanti Artisari, SH, M.Kn, Notary in Jakarta. She has 31 years experience working in the area of audit, finance, accounting, information technology and human resources in several well-known companies including Drs Utomo & Co (the SGV group) and PT. Price Waterhouse Indonesia.
Profil Perseroan Company Profile
Laporan Tahunan 2014 Annual Report PT Atlas Resources Tbk
37
Struktur Korporasi Corporate Structure
PT Atlas Resources Tbk
50.33%
Optima Coal
51%
Anugrah Energi
99.83%
50.08%
Aquela Pratama Indonesia
80%
Gorby Energy
Karya Borneo Agung
99.99%
Berau Bara Energi
99.83%
99.80%
Kalbara Energi Pratama
Citra Global Artha
99.96%
Optima Persada Energi
90%
Papua Inti Energi
50%
Bara Karya Agung
Atlas Daya Energi
99%
Sriwijaya Mitra Pelayaran
99.98%
99.9%
Alhasanie
Diva Kencana Borneo
65%
Cipta Wana Dana
75%
Borneo Minerals
99.99%
Banyan Koalindo Lestari
50%
Lotus Capital Resources Pte Ltd
Sriwijaya Muba Logistik
99.6%
Ratna Utama Karya
50.4%
99.6%
99.6%
79.2%
Sriwijaya Bara Logistic
65%
Inti Buana Mining
80%
Musi Mitra Jaya
80%
90%
Karya Manunggal
51%
Gorby Global Energi
perusahaan induk holding
99.67%
Gorby Putra Utama
operasi & produksi
operation & production
eksplorasi exploration
Hanson Energy
Hanson Energi Baturaja
98.33%
Ogan Energi
Logistik & Penunjang logistic & Support
38
Profil Perseroan Company Profile
Laporan Tahunan 2014 Annual Report PT Atlas Resources Tbk
Daftar Entitas Anak Subsidiaries Entitas Anak Subsidiaries
Aktivitas Usaha Business Activity
Tahun Operasi Komersial Start of Commercial Operations
Kepemilikan Langsung Direct Ownership PT Berau Bara Energi
Penambangan batubara/Coal Mining
2008
PT Kalbara Energi Pratama
Penambangan batubara/Coal Mining
Belum beroperasi/Not yet operating
PT Citra Global Artha
Penambangan batubara/Coal Mining
Belum beroperasi/Not yet operating
PT Papua Inti Energi
Penambangan batubara/Coal Mining
Belum beroperasi/Not yet operating
PT Optima Persada Energi
Investasi/Investment
-
PT Optima Coal
Investasi/Investment
-
PT Atlas Daya Energi
Jasa, perdagangan, pembangunan, pengangkutan darat, perbengkelan, percetakan, perindustrian dan pertanian/ Services, trading, construction, transportation, workshop, printing, industry and agriculture
PT Sriwijaya Muba Logistik
Jasa, perdagangan, pembangunan, pengangkutan darat, perbengkelan, percetakan, perindustrian dan pertanian/ Services, trading, construction, transportation, workshop, printing, industry and agriculture
Kepemilikan Tidak Langsung Indirect Ownership PT Aquela Pratama Indonesia
Investasi/Investment
-
PT Diva Kencana Borneo
Penambangan batubara/Coal Mining
2010
PT Banyan Koalindo Lestari
Penambangan batubara/Coal Mining
Belum beroperasi/Not yet operating
PT Karya Manunggal
Penambangan batubara/Coal Mining
Belum beroperasi/Not yet operating
PT Sriwijaya Bara Logistic
Logistik/Logistic
Belum beroperasi/Not yet operating
PT Musi Mitra Jaya
Logistik/Logistic
Belum beroperasi/Not yet operating
PT Gorby Putra Utama
Penambangan batubara/Coal Mining
2011
PT Gorby Energy
Penambangan batubara/Coal Mining
Belum beroperasi/Not yet operating
PT Gorby Global Energi
Penambangan batubara/Coal Mining
Belum beroperasi/Not yet operating
PT Hanson Energy
Penambangan batubara/Coal Mining
2011
PT Cipta Wanadana
Penambangan batubara/Coal Mining
Belum beroperasi/Not yet operating
PT Bara Karya Agung
Penambangan batubara/Coal Mining
Belum beroperasi/Not yet operating
PT Karya Borneo Agung
Penambangan batubara/Coal Mining
Belum beroperasi/Not yet operating
PT Anugerah Energi
Penambangan batubara/Coal Mining
Belum beroperasi/Not yet operating
PT Inti Buana Mining
Penambangan batubara/Coal Mining
Belum beroperasi/Not yet operating
PT Alhasanie
Penambangan batubara/Coal Mining
2011
PT Borneo Minerals
Penambangan batubara/Coal Mining
2010
PT Hanson Energi Baturaja
Perdagangan umum dan jasa/ General trading and services Pembangunan, perindustrian, perdagangan dan jasa/ Construction, industry, trading and services
Belum beroperasi/Not yet operating
Perdagangan, pengangkutan dan perindustrian/ Trading, transportation and industry
-
Penambangan batubara/Coal Mining
Belum beroperasi/Not yet operating
PT Ogan Energi PT Sriwijaya Mitra Pelayaran
-
Entitas Asosiasi Associate PT Ratna Utama Karya
Entitas Pengendalian Bersama Joint Venture Lotus Capital Resources Pte.Ltd Investasi/Investment
Belum beroperasi/Not yet operating
Profil Perseroan Company Profile
Laporan Tahunan 2014 Annual Report PT Atlas Resources Tbk
Alamat Entitas Anak Subsidiaries’ Address 1.
11. PT Diva Kencana Borneo Gedung Plaza Bapindo Mandiri Tower Lt. 20 Jl. Jend. Sudirman Kav 54-55 Jakarta Selatan 12190
22. PT Optima Coal Sampoerna Strategic Square South Tower Level 18 Jl. Jend. Sudirman Kav. 45-46 Jakarta Selatan
2. PT Anugrah Energi Jl. Garuda No. 31 L Jakarta Pusat
12. PT Gorby Energi Jl. Kyai Maja No. 3 Jakarta Selatan
3.
13. PT Gorby Global Energi Jl. Kyai Maja No. 3 Jakarta Selatan
23. PT Ogan Energi Sampoerna Strategic Square South Tower Level 18 Jl. Jend. Sudirman Kav. 45-46 Jakarta Selatan
PT Atlas Resources Tbk Sampoerna Strategic Square South Tower Level 18 Jl. Jend. Sudirman Kav. 45-46 Jakarta Selatan
PT Alhasanie Sampoerna Strategic Square South Tower Level 18 Jl. Jend. Sudirman Kav. 45-46 Jakarta Selatan
4. PT Aquela Pratama Indonesia Gedung Plaza Bapindo Citibank Tower Lt. 20 Jl. Jend. Sudirman Kav 54-55 Jakarta Selatan 12190 5.
PT Berau Bara Energi Jl. Merah Delima RT 17 Kel. Tanjung Redeb Kec. Tanjung Redeb
6.
PT Bara Karya Agung RT 03, Kel. Tering Seberang Kec. Tering Kabupaten Kutai Barat
7.
PT Banyan Koalindo Lestari Sampoerna Strategic Square South Tower Level 18 Jl. Jend. Sudirman Kav. 45-46 Jakarta Selatan
8. PT Borneo Minerals Dusun Lebak Pompong RT 07 Desa Sabintulung Kec. Muara Kaman Kab. Kutai Kartanegara Kalimantan Timur 9
PT Citra Global Artha Sampoerna Strategic Square South Tower Level 18 Jl. Jend. Sudirman Kav. 45-46 Jakarta Selatan
10. PT Cipta Wanadana Sampoerna Strategic Square South Tower Level 18 Jl. Jend. Sudirman Kav. 45-46 Jakarta Selatan
14. PT Gorby Putra Utama Jl. Kyai Maja No. 3 Jakarta Selatan 15. PT Hanson Energy Sampoerna Strategic Square South Tower Level 18 Jl. Jend. Sudirman Kav. 45-46 Jakarta Selatan 16. PT Hanson Energi Baturaja Sampoerna Strategic Square South Tower Level 18 Jl. Jend. Sudirman Kav. 45-46 Jakarta Selatan 17. PT Inti Buana Mining Gedung Plaza Bapindo Mandiri Tower Lt. 20 Jl. Jenderal Sudirman Kav 54-55 Jakarta Selatan 12190
24. PT Optima Persada Energi Jl. Kyai Maja No. 3 Jakarta Selatan 25. PT Papua Inti Energi Jl. Kemang Raya No. 66 Jakarta Selatan 26. PT Ratna Utama Karya Jl. Jend. Sudirman Komp. Balikpapan Super Block Blok B, No. 05 RT/RW 40 Kel. Gn. Bahagia Kec. Balikpapan Selatan Balikpapan 27. PT Sriwijaya Bara Logistic Jl. Seduduk Putih Komp. Garuda Putra II Blok A No. 9 RT 020 RW 004 Kel. 8 Ilir Kec. Ilir Timur II Palembang
18. PT Karya Borneo Agung RT 03, Kel. Tering Seberang Kec. Tering Kabupaten Kutai Barat
28. PT Atlas Daya Energi Sampoerna Strategic Square South Tower Level 18 Jl. Jend. Sudirman Kav. 45-46 Jakarta Selatan
19. PT Kalbara Energi Pratama Sampoerna Strategic Square South Tower Level 18 Jl. Jend. Sudirman Kav. 45-46 Jakarta Selatan
29. PT Sriwijaya Muba Logistik Sampoerna Strategic Square South Tower Level 18 Jl. Jend. Sudirman Kav. 45-46 Jakarta Selatan
20. PT Karya Manunggal Jl. Kyai Maja No. 3 Jakarta Selatan
30. PT Sriwijaya Mitra Pelayaran Sampoerna Strategic Square South Tower Level 18 Jl. Jend. Sudirman Kav. 45-46 Jakarta Selatan
21. PT Musi Mitra Jaya Jl. Seduduk Putih Komp. Garuda Putra II Blok A No. 9 Kel. 8 Ilir, Kec. Ilir Timur 2 Palembang
39
Profil Perseroan Company Profile
40
Laporan Tahunan 2014 Annual Report PT Atlas Resources Tbk
Informasi Pemegang Saham Shareholders’ Information Komposisi Kepemilikan Saham per 31 Desember 2014 Composition of Share Ownership as of December 31st, 2014 Status Pemilik Owner Status
Jumlah Pemegang Saham Number of Shareholders
Jumlah Saham Number of Shares
Persentase Percentage
311
791,103,000
26.37%
Dana Pensiun/Pension Fund
1
150,000
0.01%
Asuransi/Insurance
2
8,948,500
0.30%
10
1,520,925,000
50.70%
328
2,321,126,500
77.38%
4
14,000,500
0.47%
Badan Usaha Asing/Foreign Enterprises
12
664,873,000
22.15%
Sub Total
16
678,873,500
22.62%
344
3,000,000,000
100.00%
Jumlah Saham Number of Shares
Persentase Percentage
Pemodal Nasional/Domestic Investor Perorangan Indonesia/Indonesia Retail
Perseroan Terbatas/Limited Company Reksadana/Mutual Fund
4
Sub Total Pemodal Asing/Foreign Investor Perorangan Asing/Foreign Retail
Total
Kepemilikan Saham mencapai 5% atau lebih per 31 Desember 2014 Share Ownership up to 5% and above as of December 31st, 2014 Pemegang Saham Shareholders
Andre Abdi
Pemegang Saham Pengendali Controlling Shareholders
472,467,000
15.75%
Calorie Viva Utama
Pemegang Saham Pengendali Controlling Shareholders
1,286,829,700
42.89%
303,000,000
10.10%
2,062,296,700
68.74%
937,703,300
31.26%
3,000,000,000
100.00%
UBS AG Hongkong Sub Total Di Bawah 5%/Below 5% Masyarakat/Public
Total
Profil Perseroan Company Profile
Laporan Tahunan 2014 Annual Report PT Atlas Resources Tbk
41
Skema Pemegang Saham Utama dan Pemegang Saham Pengendali Langsung maupun Tidak Langsung sampai kepada Pemilik Individu Major and Controlling Shareholders Direct and Indirect Scheme to Ultimate Beneficiary Owner
Alex Nur Alim
0.96%
Artha Jasa Sentosa
99.04%
99%
Calorie Viva Utama
1%
Andre Abdi
42.89%
Publik Public
41.36%
Perseroan The Company ARII
15.75%
Kepemilikan Saham Anggota Dewan Komisaris dan Direksi per 31 Desember 2014 Share Ownership by Members of the Board of Commissioners and the Board of Directors as of December 31st, 2014 Pemegang Saham Shareholders
Jabatan Position
Jumlah Saham Number of Shares
Persentase Percentage
86,750,000
2.89%
-
0.00%
Dewan Komisaris Board of Commissioners Jay T. Oentoro
Presiden Komisaris President Commissioner
William James Randall
Wakil Presiden Komisaris Vice President Commissioner
Pranata Hajadi
Komisaris Commissioner
11,750,000
0.39%
Suci Kuswardani
Komisaris Commissioner
20,000,000
0.67%
Edwind A. Satyabrata
Komisaris Independen Independent Commissioner
-
0.00%
Notariza Taher
Komisaris Independen Independent Commissioner
-
0.00%
472,467,000
15.75%
Direksi Board of Directors Andre Abdi
Presiden Direktur President Director
Hans Jurgen Kaschull
Wakil Presiden Direktur Vice President Director
10,000,000
0.33%
Aulia Setiadi
Direktur Director
17,625,000
0.59%
Joko Kus Sulistyoko
Direktur Director
35,250,000
1.18%
Lidwina S. Nugraha
Direktur Independen/Independent Director
-
0.00%
Profil Perseroan Company Profile
42
Laporan Tahunan 2014 Annual Report PT Atlas Resources Tbk
Hubungan Pengurusan dan Pengawasan Antara Perseroan dengan Pemegang Saham Berbentuk Badan Hukum dan Anak Perusahaan The Management and Supervisory Relation between the Company and Shareholders in the Form of Legal Entity and Subsidiaries Nama Name
AR
Jay T. Oentoro
PK
AE
API BBE BKL CGA CWD DKB GE GGE GPU HE KEP KM MMJ OC OPE PIE SBL KBA BKA RUK IBM ADE SML SMP K
K
William James Randall WPK Notariza Taher
KI
Suci Kuswardani
K
Pranata Hajadi
K
Edwind A. Satyabrata
KI
Andre Abdi Hans Jurgen Kaschull
PD
K
K
K
K
K
K
K
D
K
K
K
DU
DU
DU
D
D
D
WPD
Joko Kus Sulistyoko
D
Aulia Setiadi
D
Lidwina S. Nugraha
DI
D KU
D
K
K
Keterangan/Notes: PK : Presiden Komisaris/President Commissioner KU : Komisaris Utama/President Commissioner KI : Komisaris Independen/Independent Commissioner K : Komisaris/Commissioner PD : Presiden Direktur/President Director DU : Direktur Utama/President Director WPD : Wakil Presiden Direktur/Vice President Director D : Direktur/Director DI : Direktur Independen/Independent Director
DU D
D
D
DU
D
DU
DU
D
K
D
DU
D
KU
KU
KU
DU
DU
K
DU
Laporan Operasional Operational Report
44
Laporan Operasional Operational Report
Laporan Tahunan 2014 Annual Report PT Atlas Resources Tbk
Sumber Daya Manusia Human Resources Sumber daya manusia merupakan aset yang berharga sekaligus mitra bagi Perseroan. Guna mendorong produktivitas seluruh karyawan, Perseroan menerapkan sistem manajemen yang mendukung peningkatan kompetensi, keahlian, dan kapabilitas karyawan yang tersebar di seluruh lini usaha Perseroan. Perseroan senantiasa meningkatkan keahlian maupun kapabilitasnya sehingga mereka menjalankan tugas dan tanggung jawabnya sesuai dengan yang diharapkan oleh Perseroan.
The Company’s human resources are both a valuable asset and partners as well. In order to boost the employee’s productivity, the Company has implemented management system that supports the development of competence, expertise, and capability of the employees in all areas of the Company’s operations. The Company continuously strives to enhance the expertise and capability of employees to help them deliver the duties and responsibilities as expected.
Rekrutmen Karyawan
The Recruitment of Employees
Total karyawan yang dipekerjakan di Perseroan dan anak perusahaan mencapai 534 karyawan per 31 Desember 2014 yang terdiri dari staf dan non staf masing-masing sebanyak 293 orang dan 241 orang. Jumlah ini mengalami penurunan dari posisi akhir Desember 2013, yang mencapai 666 karyawan. Penurunan ini disebabkan karena adanya pengurangan karyawan dalam rangka efisiensi biaya. Sebanyak 319 karyawan memiliki latar belakang pendidikan non akademi, sedangkan 215 karyawan merupakan lulusan Sarjana. Selain itu, karyawan dengan kelompok usia 31-40 tahun memiliki jumlah terbesar sebanyak 175 orang.
The Company and its subsidiaries employed 534 employees as of 31 December 2014, consisting of 293 staff and 241 non-staff. This figure decreased from a total of 666 employees recorded in December 2013 as a result of the Company's cost reduction and efficiency measures. Of the Company’s total employees, 319 have non-academic backgrounds, while 215 employees have undergraduate qualifications or higher. Employees within the age group of 31-40 years old were the most dominant by number, with 175 employees.
Komposisi Karyawan Perseroan dan Anak Perusahaan Berdasarkan Jenjang Pendidikan
Composition of the Company and Subsidiaries’ Employee Based on Education Level
Pendidikan Education Non-Akademi – Non Academic Diploma - Diploma Sarjana - Undergraduate Pasca Sarjana – Post Graduate Total Komposisi Karyawan Perseroan dan Anak Perusahaan Berdasarkan Usia Usia Age 18 - 30 tahun/years 31 - 40 tahun/years 41 - 50 tahun/years > 50 tahun/years Total Komposisi Karyawan Perseroan dan Anak Perusahaan Berdasarkan Jabatan (Tidak Termasuk Dewan Komisaris) Jabatan Position Direksi/Directors Manajer/Managers Staf/Staff Operasional/Teknisi/Administrasi/Operational/Engineer/Administration Total Sebanyak 415 karyawan yang dipekerjakan di Perseroan dan Anak Perusahaan merupakan karyawan tetap. Jumlah ini mengalami penurunan dari posisi 31 Desember 2013 sebanyak 556 karyawan. Berikut komposisi karyawan berdasarkan status:
2014 319 44 161 10 534
2013 358 64 233 11 666
The Composition of Employees at the Company and Subsidiaries Based on Age Group 2014 142 175 132 85 534
2013 235 244 158 29 666
The Composition of Employees at the Company and Subsidiaries Based on Position (not including Board of Commissioners) 2014 7 33 253 241 534
2013 9 41 376 240 666
Of the employees of the Company and its subsidiaries, 415 were categorized as permanent employees, representing a decrease from 556 employees on December 31, 2013. The following table shows the composition of employees in terms of their status:
Laporan Operasional Operational Report
Laporan Tahunan 2014 Annual Report PT Atlas Resources Tbk
Komposisi Karyawan Perseroan dan Anak Perusahaan Berdasarkan Status Kontrak Kerja Work Contract Karyawan Tetap/Permanent Employee Karyawan Kontrak/Contract Employee Total
Composition of the Company and Subsidiaries’ Employee Based on Status 2014 415 119 534
2013 556 110 666
Dari jumlah tersebut, sebanyak 50% merupakan perekrutan dari komunitas di mana Perseroan menjalankan kegiatan usahanya. Perekrutan terhadap karyawan yang berasal dari wilayah sekitar lokasi operasional Perseroan di satu sisi juga merupakan bentuk tanggung jawab Perseroan terhadap pemberdayaan masyarakat sekitar dan peran serta Perseroan untuk memajukan perekonomian daerah tersebut.
Of this total number of employees, 50% were recruited from within communities surrounding the Company’s areas of operation. This type of recruitment represents the Company’s commitment to community empowerment and to play a role in the development of the local economy.
Pelatihan bagi Karyawan
Training for Employees
Perseroan melakukan transformasi di bidang sumber daya manusia sejalan dengan situasi bisnis yang dihadapi. Transformasi ini diwujudkan melalui pembentukan talent management program dan management development program dalam upaya menghasilkan talenta yang berkualitas sesuai kebutuhan pengembangan bisnis Perseroan, terutama dalam hal kemampuan dan keahlian khusus dalam pengelolaan produksi batubara secara baik dan benar berdasarkan Peraturan Pemerintah.
The Company conducted a transformation of its human resources to address the business dynamics by establishing a talent management program and a management development program in order to develop the talent and capabilities required in the development of the Company’s business, particularly the special competence and skills required to execute the appropriate management of coal production that complies with the government regulation.
Melalui kedua program itu, Perseroan melakukan aktivitas berupa pelatihan eksternal maupun internal serta mengikutsertakan karyawan dalam berbagai seminar yang terkait langsung dengan industri pertambangan. Di antara kegiatan pelatihan internal yang telah dikembangkan oleh Perseroan adalah: • Pelatihan dalam bidang kesehatan dan keselamatan kerja • Pelatihan kepemimpinan dan manajemen
Under these two programs, the Company held both external and internal training activities as well as sent the employees to join in seminars presenting topics about mining industry. The Company’s internal training activities consisted of:
Kemudian, kegiatan pelatihan eksternal untuk mengasah keahlian khusus di antaranya adalah: • Pelatihan di bidang pertambangan • Pelatihan sumber daya manusia • Pelatihan keuangan • Pelatihan administrasi di bidangnya masing-masing
Meanwhile, external training is aimed at facilitating the development of special skills of the employees in the following areas: • Mine training • Human resources training • Financial training • Administrative training
• Occupational health and safety training • Leadership and management training
45
46
Laporan Operasional Operational Report
Laporan Tahunan 2014 Annual Report PT Atlas Resources Tbk
Perseroan juga mengikutsertakan karyawan dengan jabatan strategis dalam pelatihan di luar negeri agar manajemen senior Perseroan memiliki keahlian serta mampu memberikan inisiatif yang dibutuhkan bagi kemajuan perusahaan.
The Company also facilitates employees occupying strategic positions to participate in overseas training so that the senior management of the Company has the skills and initiatives required to foster planned business growth.
Selama tahun 2014, Perseroan telah mengikutsertakan para karyawannya untuk mengikuti berbagai pelatihan sebagai berikut:
During 2014, the Company has included its employees to participate in various trainings as follow:
Pelatihan Eksternal Jenis Pelatihan 1. Sertifikasi Pengawas Operasional Utama (POU) 2. Compensation & Benefit 3. Professional Secretarial Management Pelatihan Internal Jenis Pelatihan 1. Effective Communication 2. Basic Communication 3. Induction 4. Safety (K3) 5. Supervisory Skill 6. Perhitungan Produksi
External Training Training 1. Certification of Main Operational Supervisor 2. Compensation & Benefit 3. Professional Secretarial Management Internal Training Training 1. Effective Communication 2. Basic Communication 3. Induction 4. Safety (K3) 5. Supervisory Skill 6. Production Calculation
Komunikasi Internal
Internal Communications
Perseroan senantiasa menanamkan budaya serta nilai-nilai perusahaan dan melaksanakan etika kerja dalam rangka menegakkan integritas serta mendorong inovasi di setiap lini bisnis. Budaya perusahaan yang diterapkan di antaranya adalah membangun komunikasi yang terbuka di internal organisasi. Hal ini diperlukan agar manajemen maupun karyawan dapat mengetahui situasi terkini di perusahaan dan mencari cara terbaik untuk menghadapinya.
The Company holds commitment to ensure the enactment of the corporate culture and values and the appropriate working ethics in a way to create higher integrity amongst all employees and encourage innovation in all areas of the Company’s business. Amongst other goals, the socialization of the corporate culture is aimed to encourage an open communication within the Company’s organization. This will ensure that management and employees remain fully aware of the current business situation and thereby seek ways to respond to it.
Manajemen Karier
Career Management
Sejalan dengan upaya Perseroan untuk menciptakan pertumbuhan yang berkelanjutan dan melakukan ekspansi operasional, Perseroan juga mengelola jenjang karier bagi karyawan karena kebutuhan terhadap manajemen yang efektif terus meningkat. Untuk itu, Perseroan memiliki mekanisme untuk pengembangan karier di level manajemen.
As part of the endeavour efforts to promote sustainable growth and to facilitate operational expansion, the Company implements a career management system in order to address the requirement for effective management. The Company implements a number of mechanisms to facilitate career development at the management level.
Kesejahteraan Karyawan
Employees' Welfare
Perseroan senantiasa mengkaji dan mengevaluasi beberapa kebijakan yang terkait dengan pemberian kompensasi bagi karyawan agar dapat memberikan tingkat kesejahteraan yang lebih baik kepada karyawan dan sesuai standar industri. Perseroan menerapkan kebijakan pemberian kompensasi yang lebih kompetitif bagi karyawan, yaitu dengan memberikan cuti dan tunjangan bagi karyawan yang bekerja di lokasi tambang.
The Company conducts review and evaluations over the policies relating to employee remuneration to ensure that the remuneration package is expected to fulfil employees’ welfare and the industry’s standard. The Company offers competitive remuneration package including rostered leave and allowances for all employees at the mining sites.
Laporan Tahunan 2014 Annual Report PT Atlas Resources Tbk
Laporan Operasional Operational Report
Pelaksanaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Occupational Health and Safety (OHS) Perseroan memiliki komitmen yang tinggi untuk melaksanakan program Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) secara menyeluruh di berbagai bidang kegiatan di lingkungan Perseroan. Pelaksanaan program K3 tidak hanya sebagai upaya pemenuhan ketentuan perundang-undangan namun juga merupakan kesadaran Perseroan mengingat risiko yang dapat ditimbulkan dari kegiatan operasional yang dilaksanakan. Program K3 disosialisasikan dan diterapkan secara menyeluruh oleh Perseroan dan anak-anak perusahaannya dengan tujuan untuk mencapai dan mempertahankan tingkat kesehatan dan manajemen keselamatan yang tinggi melalui pengawasan yang ketat pada kesehatan dan keselamatan pekerja secara berkala. Perseroan menetapkan kebijakan terkait dengan keselamatan sebagai berikut:
The Company upholds strong commitment to the implementation of a comprehensive Occupational Health and Safety (OHS) program across the business operations. The implementation of the OHS program is not only to fulfill its regulatory compliance but also reflects the Company’s awareness of the risks inherent to its operations. The OHS program is comprehensively socialized and implemented through strict and regular monitoring over the employees’ health and safety in the Company and its subsidiaries in order to ensure the achievement of high standards of occupational safety and health management. The Company determines the following policies in relation to occupational safety:
a. Menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan tentang K3 kepada karyawan; b. Secara berkelanjutan meningkatkan kesehatan dan keselamatan pekerja melalui pelaksanaan evaluasi kinerja berdasarkan prosedur internal dan regulasi yang telah ditetapkan.
a. Holding OHS training and education programs for the employees; b. Continuous improvement with respect to employees’ safety and health through the implementation of performance evaluations pursuant to internal procedures and regulations.
Komitmen Perseroan dalam pelaksanaan program K3 telah dibuktikan dengan tercapainya Zero Loss Time Incident/Accident pada Key Performance Indicator yang tercatat pada Divisi Corporate SHE sepanjang tahun 2014.
The Company’s commitment to the OHS program has been proven to successfully realize Zero Loss Time Incident on Key Performance Indicator of Corporate SHE Division during 2014.
47
48
Laporan Operasional Operational Report
Laporan Tahunan 2014 Annual Report PT Atlas Resources Tbk
Kegiatan Lingkungan Hidup Environment Activities
Sebagai perusahaan pertambangan yang mengemban misi untuk mencapai pertumbuhan yang berkelanjutan serta mengedepankan konsep green mining, Perseroan memberikan perhatian yang besar untuk menjaga kelestarian lingkungan hidup di sekitar lokasi usaha Perseroan. Dalam upayanya menjaga kelestarian lingkungan hidup sekitarnya, selama tahun 2014, Perseroan telah melaksanakan beberapa kegiatan, yaitu di antaranya:
Supporting a mission for achieving sustainable growth as well as highlighting the green mining concept, the Company holds environmental preservation as a top priority in the surrounding business locations of the Company. In order to preserve the environment and the surroundings, during 2014, the Company carried out a number of activities, among others:
1. Safety Talk dan induction sebagai upaya pencegahan dasar pencemaran lingkungan dengan memberi informasi dan mengingatkan kepada seluruh pekerja/karyawan tentang temuan-temuan kondisi tidak aman, pencemaran yang mungkin timbul, penggunaan alat pelindung diri yang benar, dll. Safety talk dilaksanakan setiap hari pada masing-masing bagian baik pada anak-anak perusahaan maupun kontraktornya.
1. Safety Talks and Inductions, through which the Company presented information in order to raise the awareness of all employees regarding potentially unsafe situations, potential pollution, the safe use of protective equipment, and so on. Safety Talks took place each day at each operational section of both the Company’s subsidiaries and its contractors.
2. Melakukan safety, health dan environmental inspection secara rutin pada lokasi kerja aktif maupun tidak aktif.
2. The regular implementation of safety, health and environmental inspections at both active and inactive working locations.
Laporan Tahunan 2014 Annual Report PT Atlas Resources Tbk
Laporan Operasional Operational Report
3. Pemantauan kualitas air secara periodik pada area Water Monitoring Point (sungai, settling pond).
3. Periodic monitoring of water quality at Water Monitoring Points (rivers, settling pond, etc).
4. Pengelolaan limbah hidrokarbon yang mengacu kepada peraturan pemerintah mengenai limbah B-3.
4. Management of hydrocarbon wastes referring to government regulations on management of dangerous and toxic wastes.
5. Secara periodik melakukan audit Safety, Health, and Environment untuk memastikan terwujudnya aspek keselamatan serta lingkungan hidup yang lebih baik. Komitmen Perseroan dalam konservasi lingkungan hidup dibuktikan dengan tercapainya Zero Case dalam kasus pencemaran lingkungan yang mengancam operasional tambang di sepanjang tahun 2014.
5. Implementation of Safety, Health, and Environmental audits on a periodic basis to promote safety as well improving environmental improvements. The Company’s commitment to environmental preservation was proven through the achievement of Zero Case in environmental pollution cases during 2014.
Selain itu Perseroan juga mempunyai program tanggung jawab sosial perusahaan dalam bidang lingkungan hidup yakni dengan program penghijauan desa sehingga kawasan desa menjadi tempat yang lebih asri dan nyaman untuk dihuni.
Meanwhile, the Company also held CSR programs, to address environmental issues, i.e. green village program which was aimed at creating a greener and more comfortable village.
49
50
Laporan Operasional Operational Report
Laporan Tahunan 2014 Annual Report PT Atlas Resources Tbk
Tanggung Jawab Produk Product Quality and Responsibility Dalam lingkup tanggung jawab produk, Perseroan berpedoman pada standar manajemen produk batubara yang baik, yang diwujudkan dalam pelaksanaan hal-hal sebagai berikut:
The Company has established a good standard of coal quality management which is reflected in these guidelines:
1. Pengendalian kualitas batubara Selain pengendalian kualitas produk batubara untuk memastikan kualitas kepada konsumen, Perseroan juga senantiasa meminimalisir dampak pencemaran dengan memastikan standar kualitas air limpasan/ buangan tambang agar dapat memenuhi standar baku mutu lingkungan sehingga aman untuk lingkungan sekitar.
1. Coal quality control system Besides having good coal quality control systems to ensure that every customer’s quality needs are achieved, the Company also has methods to minimalize the effect of contamination by ensuring that the mine's water waste level is acceptable to the environment so that the safety balance can still be preserved.
2. Manajemen pengangkutan batubara Perseroan mengimplementasikan manajemen lalu lintas hauling yang sistematis untuk meminimalisir gangguan terhadap komunitas setempat. Selain itu Perseroan juga mengoperasikan truk penyiram hauling yang beroperasi secara rutin untuk meminimalisir debu jalan yang dapat mengganggu dan berbahaya bagi masyarakat. Penghijauan yang dilakukan salah-satunya bertempat di sekitar jalan hauling berfungsi untuk mengurangi debu dan kebisingan terhadap masyarakat sekitar serta untuk menjaga struktur tanah di sekitar jalan hauling.
2. Coal transportation management system The Company implemented a systematic coal transportation management system in order to minimalize any negative side effects which can be caused to the local community. In addition, the Company also hires water trucks to spray water on the hauling road in order to eliminate dust which can be hazardous to the local people. Re vegetation and planting is adopted to minimize the level of ash and sound contamination from the coal hauling road and also to maintain the integrity of coal hauling road.
Pembahasan dan Analisis Manajemen Management Discussion and Analysis
52
Pembahasan dan Analisis Manajemen Management Discussion and Analysis
Laporan Tahunan 2014 Annual Report PT Atlas Resources Tbk
Tinjauan Makro Ekonomi dan Industri Macroeconomic and Industry Overview Pertumbuhan ekonomi dunia yang melambat berlanjut di tahun 2014 dan berada di level 2,6% (Sumber: Bank Dunia) yang berdampak pada pertumbuhan ekonomi Indonesia. Pada tahun 2014 perekonomian Indonesia mencatat pertumbuhan yang melambat sebesar 5,1% dibandingkan tahun lalu dengan tingkat inflasi sebesar 8,36%. Nilai tukar Rupiah terhadap Dollar Amerika yang berada di level Rp12.440. Harga-harga komoditas dunia juga terkena dampak negatif karena sektor manufaktur di negaranegara yang menghadapi krisis ekonomi tidak beroperasi secara optimal. Hal ini dengan sendirinya berpengaruh pada permintaan batubara internasional.
The global economic growth continued at a slow pace in 2014 which stood at 2.6% (Source: World Bank), impacting Indonesian economic growth. The Indonesian economy recorded a slower growth rate at 5.1% than the previous year with inflation rate of 8.36%. The exchange rate of Rupiah against US Dollar stood at Rp12,440. It also gave the negative impact to the world commodity prices due to less optimum performance of the manufacturing sector in countries that suffered from prolonged economic crisis. Thus, it has an impact on coal demand internationally.
Berdasarkan data Kementerian ESDM, rata-rata Harga Batubara Acuan (HBA) per tahun 2014 sebesar US$72,62 per ton, lebih rendah 12,42% dibandingkan dengan harga rata-rata HBA tahun 2013 sebesar US$82,92 per ton.
Based on data from the Ministry of Energy and Mineral Resources, the average benchmark coal price in 2014 was US$ 72.62 per ton, 12.42% lower than 2013 at US$82.92 per ton.
Tinjauan Business Business Overview Secara garis besar, Perseroan mencanangkan beberapa misi usaha, sebagai berikut: 1. Meningkatkan penjualan ke ke PLN. 2. Meningkatkan efektifitas dan efisiensi operasional secara berkelanjutan. 3. Fokus pada penyelesaian infrastruktur penunjang yaitu jalan angkut dan pelabuhan untuk mendukung pertumbuhan usaha berkelanjutan. 4. Memasuki bisnis baru di bidang energi (Pembangkit Listrik Mulut Tambang).
In general, the Company formulated a set of business missions, as follows: 1. Increasing sales to PLN. 2. Sustainable improvement of operational effectiveness and efficiency. 3. Continuing completion of supporting infrastructure, hauling roads and ports to support sustainable business growth.
Untuk menyiasati tren penurunan harga jual batubara thermal berkalori tinggi, Perseroan memfokuskan diri untuk memproduksi batubara thermal berkalori rendah dari Hub Mutara. Perubahan fokus menyebabkan turunnya produksi di tahun 2014.
To overcome the declining sale price of high rank thermal coal, the Company focused on producing low rank thermal coal from Mutara Hub that led to a decreasing production in 2014.
4. Engaging new business in Energy (Mine Mouth Coal Power Plant).
Pembahasan dan Analisis Manajemen Management Discussion and Analysis
Laporan Tahunan 2014 Annual Report PT Atlas Resources Tbk
Kinerja produksi setiap Hub selama tahun 2014 dapat dijabarkan sebagai berikut:
The operational performance of each of the Company’s subsidiaries in 2014 can be seen from the following graph:
(ton)
1,332,453
1,524,884
2,000,000
1,600,000
1,733,765
Kinerja Produksi Operational Performance
404,355 536,877
132,522
163,394
0 0 0
2 01 2
Hub Mutara Hub Kubar Hub Berau Hub Oku Hub Kukar
0 0
45,487
38,313
0
0
400,000
314,061
800,000
390,089 589,990
1,200,000
2 01 3
2 01 4
Total
Realisasi total produksi batubara Perseroan pada tahun 2014 mencapai 537 ribu ton, turun 69,03% dibandingkan dengan produksi tahun 2013.
In 2014, the Company’s total coal production reached 537 thousand tons, decreased by 69.03% compared to production in 2013.
Pemasaran
Marketing
Perseroan telah menjalin kesepakatan dengan beberapa mitra dalam hal pemasaran dan penjualan, di antaranya adalah kerja sama yang telah dijalin cukup lama dengan Noble Resources, sebuah agen pemasaran terkemuka di dunia. Reputasi global serta jaringan pemasarannya yang luas untuk memasok ke pasar internasional mendukung upaya Perseroan dalam membangun reputasi sebagai produsen terpercaya di pasar regional. Di dalam negeri, Perseroan telah menjalin kontrak jangka panjang (20 tahun) dengan PT PLN untuk memasok batubara ke beberapa PLTU milik PT PLN yaitu PLTU Tarahan Baru (Lampung), PLTU Teluk Naga (Banten), PLTU Teluk Sirih (Sumatera Barat), dan PLTU Pelabuhan Ratu (Jawa Barat), dengan total kontrak per tahun sebesar 2.128.000 ton.
The Company has entered into agreements with a number of partners, including a longstanding agreement with Noble Resources, a prominent global marketing agent. With a globally established reputation and a wide marketing network for global market penetration, the Company is building upon its reputation as a trusted producer of coal throughout regional markets. The Company also entered into a long term contract (20 years) with PT PLN to supply low-calorie thermal coal to several steam power plants owned by PT PLN, namely PLTU Tarahan Baru (Lampung), PLTU Teluk Naga (Banten), PLTU Teluk Sirih (West Sumatera), and PLTU Pelabuhan Ratu (Jawa Barat), with total contract per year of 2,128,000 tons.
Dengan tujuan untuk mengurangi kerugian, Perseroan memutuskan untuk mengurangi produksi batubara thermal berkalori tinggi yang mengakibatkan penurunan penjualan Perseroan di tahun 2014 dibandingkan tahun 2013 sebesar 58,02% menjadi 853.832 ton.
Aiming at reducing losses, the Company came to a decision to reduce production of high rank thermal coal that led to a decrease of 58.02% in sales in 2014 compared to 2013 of 853.832 tons.
53
Pembahasan dan Analisis Manajemen Management Discussion and Analysis
Laporan Tahunan 2014 Annual Report PT Atlas Resources Tbk
2,033,685
Volume Penjualan Sales Volume (ton)
Berau Bara Energi
2 01 2
2 01 3
0
37,215 21,238 64,830 282,566 58,439 216,125
280,994 0 0 0
0
0
86,877
800,000
277,670
568,982
1,200,000
Hanson Energy
853,832
1,214,523
1,600,000
400,000
1,353,272
2,000,000
37,514 6,335 0 11,864 149,670 0 429,718 218,730
54
2 01 4
Atlas Resources Diva Kencana Borneo Gorby Putra Utama Sumber Daya Kumala & Borneo Minerals Alhasanie Sriwijaya Bara Logistic Total
Transformasi Tiga Platform Bisnis
Transforming Three Business Platforms
Perseroan saat ini dalam proses transformasi menjadi sebuah perusahaan yang terintegrasi dengan tiga sektor utama, yaitu: Batubara, Infrastruktur dan Energi.
The Company is in the process of transforming into an integrated company with three business platforms: Coal, Infrastructure and Energy.
Perseroan telah memulai pembangunan infrastruktur di Mutara berupa hauling road dan coal river terminal. Pembangunan fase pertama ini ditargetkan selesai pada pertengahan tahun 2015.
The Company has commenced infrastructure development at Mutara in the form of hauling road and coal river terminal. The first phase of development is targeted to be accomplished at mid-year 2015.
Selain itu, Perseroan melalui HE dan mitra konsorsiumnya, Toyota Tsusho dari Jepang, Gas Natural Fenosa (“GNF”) dari Spanyol dan Yudean Guangdong Group dari China telah lolos tahap Prakualifikasi 4 tender pembangkit listrik PLN untuk pembangunan dan operasional selama 25 tahun. Seluruh pembangkit listrik tersebut berlokasi di Sumatera, tepatnya 3 di Sumatera Selatan yang diklasifikasikan sebagai Mulut Tambang dan 1 di Bengkulu yang bukan merupakan Mulut Tambang.
The Company through HE and its consortium partners, Toyota Tsusho from Japan, Gas Natural Fenosa (“GNF”) from Spain and Yudean Guangdong Group from China have pre-qualified with 4 separate tenders for the construction and 25-year operations of 4 PLN power plants. AII of these power plants are located in Sumatra, 3 in South Sumatra which are all classified as Minemouth and 1 in Bengkulu which is non-Mine-mouth.
Karakteristik Pasar
Market Characteristics
Secara umum, karakteristik pasar yang dilayani Perseroan menunjukkan bahwa pasar Jepang membutuhkan jenis batubara thermal berkalori tinggi sedangkan pasar China, Korea maupun Taiwan lebih membutuhkan jenis batubara berkalori medium hingga berkalori tinggi.
In general, in terms of market demand for the Company’s products, markets in Japan require high calorie thermal coal, while markets in China, Korea and Taiwan require medium to high calorie coal.
Di pasar-pasar yang telah terbentuk lama tersebut, Perseroan melayani kebutuhan batubara di pabrik produksi baja, pembangkit listrik, pabrik semen atau fasilitas manufaktur umum lainnya. Sementara itu, untuk pasar domestik, Perseroan memiliki kesepakatan untuk memasok batubara thermal berkalori rendah untuk memenuhi kebutuhan pembangkit listrik di daerah Jawa Barat dan Sumatera.
In these current markets, the Company serves the coal needs in steel production plants, power plants, cement factories and other manufacturing facilities. Meanwhile, for domestic market, the Company secures agreement to supply low calorie coal to meet power plant demands in West Java and Sumatera.
Pangsa pasar Perseroan di tahun 2014 didominasi oleh pelanggan domestik sebesar lebih dari 50%, selebihnya untuk pasar ekspor dengan tujuan Malaysia 13%, Taiwan 9%, Korea 9%, Cina 7%, Filipina 6%, Thailand 3%, Jepang 1%.
In 2014, in terms of market share, more than 50% of the Company’s total sales volume went domestic market, and the remaining for export, 13% to Malaysia, 9% to Taiwan, 9% to Korea, 7% to China, 6% to Philippines, 3% to Thailand, 1% to Japan.
Pembahasan dan Analisis Manajemen Management Discussion and Analysis
Laporan Tahunan 2014 Annual Report PT Atlas Resources Tbk
Pangsa Pasar Perseroan Tahun 2014 Company’s Market Share in 2014 Korea
China
Japan
Taiwan (10%) China (7%)
Taiwan
Korea (9%) Japan (1%)
Philippines
Malaysia (13%)
Thailand
Philipines (6%)
Malaysia
Thailand 3%) Local (50%)
Prospek Usaha
Business Prospect
Mengelola aset dengan letak geografis yang beragam merupakan tantangan tersendiri bagi Perseroan karena membutuhkan investasi yang tidak sedikit untuk mengubah lahan yang masih belum dikembangkan (green-field) menjadi lahan tambang yang siap dikomersialisasikan. Namun demikian, Perseroan sangat optimis akan prospek bisnis yang ditawarkan di masing-masing hub. Secara keseluruhan, keenam hub yang mengelola lahan konsesi tambang tersebut menawarkan cadangan batu bara yang besar. Proyek Mutara yang terletak di Sumatera Selatan menawarkan peluang bisnis yang besar, mengingat Sumatera Selatan sendiri memiliki sumber daya dan cadangan batu bara masing-masing sekitar 47 miliar ton dan 9,5 miliar ton.
Managing dispersed assets across a wide range of geographical locations creates particular challenges for the Company, requiring significant investments to transform the green fields into commercially viable sites. Still, the Company is optimistic with the business prospects of its various hubs. In overall, the six hubs possess the potential to produce large reserves of coal. The Mutara Project located in South Sumatera, offer excellent business prospects, given the fact that South Sumatera has resources and reserves of coal amounting to 47 billion tons, and 9.5 billion tons, respectively.
Hub-hub yang belum menjadi fokus Perseroan saat ini akan dikembangkan di kemudian hari untuk menunjang perluasan kegiatan Perseroan.
The uncovered hubs will be developed in the future to support the Company’s business expansion.
Pasar batubara di dalam maupun luar negeri menjanjikan pertumbuhan bisnis untuk jangka panjang. Pertumbuhan pembangkit listrik bertenaga uap serta penggunaan batubara untuk berbagai fasilitas manufaktur dengan sendirinya menciptakan peluang peningkatan permintaan terhadap batubara, termasuk kepada Perseroan yang memproduksi batubara jenis thermal coal dan metallurgical coal. Hingga kini Perseroan telah mengekspor lebih dari 7 juta ton batubara ke 9 (sembilan) pasar utama di luar negeri, yaitu India, China, Taiwan, Korea Selatan, Jepang, Malaysia, Filipina, Thailand, dan Hong Kong.
Both domestic and global coal markets are still buoyant with long term growth prospect. The growth in the number of coal fired steam power plant that supply power to a wide range of manufacturing facilities creates the potential for increasing demand for coal, including demand for the thermal coal and metallurgical coal produced by the Company. Until now, the Company has exported over 7 million tons of coal to 9 major export markets, i.e India, China, Taiwan, South Korea, Japan, Malaysia, Philippines, Thailand and Hong Kong.
Sementara itu, industri pembangkit listrik diproyeksikan akan mengalami pertumbuhan yang signifikan mengingat Indonesia saat ini tengah mengalami defisit dalam hal kelistrikan. Oleh karena itu, Pemerintah memiliki target untuk membangun pembangkit listrik dengan kapasitas total 35.000 megawatt (MW). Menurut Kementerian ESDM, peran produsen listrik swasta nantinya akan semakin besar daripada PLN dimana dari program 35.000 MW tersebut, diharapkan 25.000 MW akan dibangun oleh pihak swasta.
Meanwhile, the power generation industry is projected to grow significantly as Indonesia has been facing a power shortage. Consequently, the Government has a target to build a 35,000 megawatt (MW) power plant. According to Ministry of Energy and Mineral Resources, the Independent Power Plant (IPP) will take the bigger role than PLN where of the 35,000 MW program, 25,000 MW will be developed by IPPs.
55
Pembahasan dan Analisis Manajemen Management Discussion and Analysis
56
Laporan Tahunan 2014 Annual Report PT Atlas Resources Tbk
Tinjauan Keuangan Financial Overview Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian
Uraian Dalam Ribuan US$ Aset Lancar
2014
Consolidated Statements of Financial Position
2013
Perubahan (%) Change (%)
Description In Thousand US$
48,490
41,349
17.27
Current Assets
Aset Tidak Lancar
290,659
273,809
6.15
Non-Current Assets
Total Aset
339,149
315,158
7.61
Total Assets
Liabilitas Jangka Pendek
147,597
170,283
(13.32)
Current Liabilities
Liabilitas Jangka Panjang
84,196
12,898
552.78
Long Term Liabilities
Total Liabilitas
231,793
183,181
26.54
Total Liabilities
Ekuitas
107,356
131,977
18.66
Equity
Aset
Assets
Posisi aset Perseroan per 31 Desember 2014 dilaporkan berjumlah US$339,15 juta, dimana jumlah ini meningkat 7,61% dibandingkan dengan posisi per 31 Desember 2013 sebesar US$315,16 juta.
The Company’s asset position as of December 31, 2014 was US$339.15 million, an increase of 7.61% compared to the position as of December 31, 2013, which was US$315.16 million.
Hal ini menunjukkan komitmen Perseroan untuk berupaya terus tumbuh di tengah iklim industri batubara yang kurang kondusif.
This reflects the Company’s efforts to continue to grow in the midst of unfavorable coal industry conditions.
Manajemen memiliki kepercayaan bahwa pasar akan kembali pulih di tahun-tahun mendatang sehingga dalam situasi sulit manajemen tetap fokus pada peningkatan aset melalui investasi pada aset yang sangat mendukung kegiatan pertambangan. Hal ini dilakukan dengan ekspektasi ketika pasar telah kembali membaik, maka Perseroan telah memiliki kapasitas dan kemampuan yang memadai untuk memenuhi kebutuhan pasar.
Believing that the market would rebound in the coming years, the management continued to focus on asset growth through investing in assets that support the mining activities. This was done in the expectation that when the market improves, the Company will already have sufficient capacity and ability to meet market demand.
Berikut ini adalah perubahan posisi keuangan konsolidasian:
Below are the changes in the consolidated statements of financial positions:
• Aset Lancar Aset lancar meningkat sebesar 17,27% menjadi US$ 48,49 juta per 31 Desember 2014 dari US$ 41,35 juta per 31 Desember 2013. Peningkatan ini terutama disebabkan oleh peningkatan kas dan setara kas sebesar US$ 2,38 juta, peningkatan piutang usaha pihak ketiga sebesar US$ 6,09 juta dan peningkatan uang muka yang akan jatuh tempo dalam satu tahun sebesar US$ 5,35 juta. Peningkatan ini disertai oleh turunnya persediaan batubara siap untuk dijual sebesar US$ 7 juta.Peningkatan piutang usaha terutama karena meningkatnya penjualan ke PLN di akhir tahun 2014.Peningkatan uang muka seiring meningkatnya kegiatan Perseroan di kuartal terakhir 2014. Penurunan persediaan disebabkan optimalisasi dari Modal Kerja Perseroan untuk meminimalisasi persediaan.
• Current Assets Current assets increased by 17.27% to US$ 48.49 million as of December 31, 2014 from US$ 41.35 million as of December 31, 2013. The increase was mainly due to the increase in cash and cash equivalents by US$ 2.38 million, increase in trade account receivables by US$ 6.09 million and increase in advances, current portion by US$5.35 million. The increase is compensated by the decrease in ready-for-sale coal inventories by US$ 7 million. The increase in trade account receivables was mainly because of the increasing sales to PLN in 2014 end of year. The increase in advance was in line with the increasing activities of the Company at the last quarter 2014. The decrease in inventories was mainly attributable to optimization of the Company’s working capital to minimize the inventories.
Laporan Tahunan 2014 Annual Report PT Atlas Resources Tbk
Pembahasan dan Analisis Manajemen Management Discussion and Analysis
• Aset Tidak Lancar Aset tidak lancar meningkat sebesar 6,15% menjadi US$ 290,66 juta per 31 Desember 2014 dari US$ 273,81 juta per 31 Desember 2013. Peningkatan ini terutama disebabkan oleh peningkatan properti pertambangan sebesar US$ 7,59 juta dan peningkatan aset pajak tangguhan-bersih sebesar US$ 5,1 juta . Properti pertambangan meningkat terutama disebabkan karena adanya peningkatan properti pertambangan dari GPU,HE, BKL dan GE.
• Non-Current Assets Non-current assets increased by 6.15% to US$ 290.66 million as of December 31, 2014 from US$ 273.81 million as of December 31, 2013. The increase was mainly attributable to the increase in mining properties by US$7.59 million and increase in deferred tax assets-net by US$5.1 million. The increase in mining properties was mainly attributable to the increase in GPU, HE, BKL and GE.
• Total Aset Total aset meningkat sebesar 7,16% menjadi US$ 339,15 juta per 31 Desember 2014 dari US$ 315,16 juta per 31 Desember 2013. Peningkatan ini disebabkan oleh peningkatan dari aset lancar dan aset tidak lancar seperti yang disebutkan di atas.
• Total Assets Total assets increased by 7.16% to US$339.15 million as of December 31, 2014 from US$ 315.16 million as of December 31, 2013. The increase was mainly attributable to the increase in current assets and non-current assets as mentioned above.
Liabilitas
Liabilities
• Liabilitas Jangka Pendek Liabilitas jangka pendek menurun sebesar 13,32% menjadi US$ 147,60 per 31 Desember 2014 dari US$ 170,28 per 31 Desember 2013, terutama disebabkan karena penurunan pinjaman jangka pendek dan liabilitas jangka panjang yang akan jatuh tempo dalam waktu satu tahun.
• Current Liabilities Current liabilities decreased by 13.32% to US$147.60 million as of December 31, 2014 from US$170.28 million as of December 31, 2013, mainly caused by the decrease in short term loans and current portion of long term liabilities.
• Liabilitas Jangka Panjang Liabilitas jangka panjang meningkat sebesar 652,78% menjadi US$84,20 juta per 31 Desember 2014 dari US$12,90 juta per 31 Desember 2013 karena kenaikan pinjaman jangka panjang.
• Long Term Liabilities Long term liabilities increased 652.78% to US$84.20 million as of December 31, 2014 from US$12.90 million as of December 31, 2013 due to the increase of long term loans.
• Total Liabilitas Total liabilitas meningkat sebesar 26,54% menjadi US$ 231,79 juta per 31 Desember 2014 dari US$ 183,18 juta per 31 Desember 2013 karena kenaikan liabilitas jangka panjang.
• Total Liabilities Total liabilities increased by 26.54% to US$ 231.79 million as of December 31, 2014 from US$ 183.18 million as of December 31, 2013 due to increase in long term liabilities.
Ekuitas
Equity
Ekuitas Perseroan secara konsolidasi dalam tahun 2014 ini menurun sebesar 18,66% dibandingkan dengan posisi per31 Desember 2013. Hal ini disebabkan karena Perseroan dalam tahun 2014 ini membukukan rugi komprehensif kepada entitas induk sebesar US$21,22 juta. Namun demikian, ekuitas masih relatif kuat dengan jumlah sebesar US$107,36 juta.
The Company’s total consolidated equity during 2014 decreased by 18.66% compared to December 31, 2013.This was due to the net comprehensive loss to the parent amounting to US$21.22 million in 2014. Nevertheless, the equity was relatively strong with the total of US$107.36 million.
57
58
Pembahasan dan Analisis Manajemen Management Discussion and Analysis
Laporan Laba Rugi Konsolidasian Uraian Dalam Ribuan US$ Pendapatan Beban Pokok Pendapatan Laba (Rugi) Kotor Beban Usaha Beban Keuangan Penghasilan Keuangan Ekuitas pada Laba (Rugi) Bersih Entitas Asosiasi Lain-Lain-Bersih
Laporan Tahunan 2014 Annual Report PT Atlas Resources Tbk
Consolidated Income Statement
114,712 (117,118) (2,555) (21,647)
Perubahan (%) Change (%) (66.47) (59.41) 254.95 (43.77)
Description In Thousand US$ Revenues Cost of Revenues Gross Profit (Loss) Operating Expenses
(1,697) 42 47 9,996
31.82 140.48 (140.43) (166.42)
Finance Costs Finance Income Share in Net Loss of Associates Miscellaneous-Net
2014
2013
38,468 (47,537) (9,069) (12,173) (2,237) 101 (19) (6,639)
Pendapatan Dalam situasi ekonomi dunia yang tidak kondusif dimana terjadi tekanan pada harga batubara, Perseroan membukukan penurunan pendapatan sebesar 66,47% dari US$114,71 juta di tahun 2013 menjadi US$38.47 juta di tahun 2014 yang disebabkan oleh penurunan volume penjualan sebesar 58,02% dari 2.033.685 ton di tahun 2013 menjadi 853.832 ton di 2014.
Revenues As a result of pressure on coal prices caused by the unfavorable global economic situation, the Company booked a decrease in revenues of 66.47% from US$114.71 million to US$38.47 million which was contributed by the decreasing sales volume of 58.02% from 2,033,685 tons in 2013 to 853,832 tons in 2014.
Beban Pokok Pendapatan Beban pokok pendapatan menurun sebesar 59,46% menjadi US$47,54 juta di tahun 2014 dari US$117,27 juta di tahun 2013. Penurunan ini terjadi di hampir semua item dari beban pokok pendapatan dan sejalan dengan penurunan volume produksi sebesar 69% menjadi 536.877 ton di 2014.
Cost of Revenues Cost of revenues decreased by 59.46% to US$47.54 million in 2014 from US$117.27 million in 2013. The decrease was in almost all items of cost of revenues and in line with the declining production volume of 69% to 536,877 tons in 2014.
Rugi Kotor Di tahun 2014, Perseroan mencatat rugi kotor sebesar US$9,07 juta, dibanding dengan laba kotor sebesar US$2,55 juta pada tahun 2013 yang disebabkan oleh penurunan pendapatan sebagaimana dijelaskan di atas.
Gross Loss In 2014, the Company recorded gross loss of US$9.07 million as compared to gross profit of US$2.55 million in 2013 due to decrease in revenues as explained above.
Beban Usaha Beban usaha menurun sebesar 43,77% menjadi US$12,17 juta di 2013 dari US$21,65 juta di 2013, terutama disebabkan oleh penurunan biaya karyawan, jasa profesional, dan beban pemasaran.
Operating Expenses Operating expenses decreased by 43.77% to US$12.17 million in 2014 from US$21.65 million in 2013, mainly caused by decreases in employee costs, professional fees as marketing expenses.
Biaya jasa profesional turun sebesar 65,20% menjadi US$1,80 juta dari US$5,06 juta yang merupakan biaya konsultan untuk jasa manajemen. Biaya karyawan turun sebesar 38,4% menjadi US$3,76 juta dari US$6,1 juta. Beban pemasaran turun sebesar 89,00% menjadi US$0,42 juta dari US$3,77 juta.
The cost of professional fees which comprised of consultation and management fees decreased by 65.20% to US$1.80 million from US$5.06 million. Employee Costs decreased by 38.4% to US$3.76 million from US$6.1 million. Marketing Expenses decreased 89.00% to US$0.42 million from US$3.77 million.
Rugi Komprehensif Akibat dari faktor di atas Perseroan secara konsolidasi dalam tahun ini mengalami kerugian komprehensif sebesar US$24,62 juta.
Comprehensive Loss In consolidated terms, the Company recorded comprehensive losses amounting to US$24.62 million.
Pembahasan dan Analisis Manajemen Management Discussion and Analysis
Laporan Tahunan 2014 Annual Report PT Atlas Resources Tbk
Laporan Arus Kas Konsolidasian
Consolidated Cash Flow
Pada tahun 2014, Perseroan membukukan kas dan setara kas sebesar US$4,22 juta, mengalami peningkatan 128,97% dibandingkan tahun sebelumnya sebesar US$1,84 juta.
In 2014, the Company recorded cash and cash equivalents of US$4,22 million, an increase of 128.97% as compared to the previous year of US$1,84 million.
Uraian (dalam ribuan US$)
Perolehan/Penggunaan Kas Neto dari/untuk Aktivitas Operasi Penggunaan Kas Neto untuk Aktivitas Investasi Perolehan/Penggunaan Kas Neto dari/untuk Aktivitas Pendanaan
Description
2014
2013
15,380
(1,322)
(11,896)
(12,319)
Net Cash Used in Investing Activity
(237)
Net Cash Provided by/Used in Financing Activity
(1,107)
(in thousand US$)
Net Cash Provided by/Used in Operating Activity
Aktivitas Operasi Arus kas bersih yang diperoleh dari aktivitas operasi sejumlah US$15,38 juta di tahun 2014 sementara di tahun 2013, Perseroan mencatat penggunaan arus kas bersih dari aktivitas operasi sebesar US$1,32 juta. Hal ini terutama disebabkan oleh penurunan pembayaran kepada pemasok menjadi sebesar US$21,74 juta di tahun 2014 dibandingkan dengan di tahun 2013 sebesar US$88,65 juta dikarenakan oleh penurunan aktivitas Perseroan.
Operating Activities The net cash flows provided by operating activities was US$15,38 million in 2014, while in 2013 the Company recorded net cash flows used in operating activities of US$1.32 million. This was primary driven by the decrease in payment to suppliers to US$21.74 million in 2014 compared to 2013 of US$88.65 million due to the decrease in the Company's activities.
Aktivitas Investasi Arus kas bersih yang digunakan untuk aktivitas investasi adalah sebesar US$11,90 juta di tahun 2014 menurun dibandingkan dengan tahun 2013 sebesar US$12,32 juta. Sebagian besar arus kas untuk investasi adalah untuk biaya eksplorasi dan pengembangan yang ditangguhkan di tahun 2014 sebesar US$5,69 juta dan pembelian aset tetap sebesar US$4,47 juta.
Investing Activities The net cash flows used in investing activities amounted to US$11.90 million, a decrease compared to US$12.32 million in 2013. The net cash flows used in investing activities consisted largely of payments for deferred exploration and development costs in 2014 amounting to US$5.69 million and purchase of property, plant, and equipment to US$4.47 million.
Aktivitas Pendanaan Arus kas bersih yang digunakan untuk aktivitas pendanaan adalah sebesar US$1,1 juta pada tahun 2014 untuk pembayaran utang sewa pembiayaan.
Financing Activities The net cash flows used in financing activities amounting to US$1.1 million in 2014 for repayments of finance lease payables.
Rasio Keuangan
Financial Ratio
Profitabilitas Uraian Margin Rugi Bersih Rasio Rugi Bersih terhadap Aset
Profitability
2014
2013
Perubahan (%) Change (%)
(64.00%)
(9.39%)
(581.58%)
Net Profit Margin
(7.26%)
(3.42%)
(112.28%)
Return on Asset
Description
Rasio profitabilitas menunjukkan bagaimana perusahaan mendayagunakan sumber daya yang dimilikinya dalam menghasilkan keuntungan dan nilai bagi para pemegang saham.
The profitability ratio shows how a company utilized its resources in generating revenue and adding values for the shareholders.
Margin rugi bersih Perseroan menurun dari -9,39% pada 2013 menjadi -64,00% di tahun 2014, hal ini dikarenakan Perseroan membukukan peningkatan rugi bersih di tahun 2014. Rasio rugi bersih terhadap jumlah aset juga turun dari -3,42% di 2013 menjadi -7,26% di tahun 2014.
The Company’s net loss margin decreased from -9.39% in 2013 to -64.00% in 2014, due to the increase in net loss recorded by the Company in 2014 Net loss to total asset ratio was also decreased from -3.42% in 2013 to -7.26% in 2014.
59
Pembahasan dan Analisis Manajemen Management Discussion and Analysis
60
Laporan Tahunan 2014 Annual Report PT Atlas Resources Tbk
Likuiditas, Solvabilitas dan Utang
Liquidity, Solvency and Liabilities
2014
2013
Perubahan (%) Change (%)
0.33
0.24
37.5%
Current Ratio
215.91%
138.8%
55.56%
Debt to Equity Ratio
68.35%
58.12%
17.6%
Debt to Asset Ratio
Uraian Rasio Lancar Rasio Liabilitas terhadap Ekuitas Rasio Liabilitas terhadap Aset
Description
Rasio likuiditas Perseroan, yaitu rasio lancar, yang menunjukkan kemampuannya memenuhi liabilitas jangka pendeknya, mencapai 0,33 pada tahun 2014, naik dari 0,24 di 2013. Sementara itu, rasio liabilitas Perseroan, yang menunjukkan liabilitas Perseroan terhadap jumlah aset mencapai 68,35% pada tahun 2014, sementara rasio solvabilitasnya mencapai 215,91%, meningkat 55,56% dibandingkan tahun 2013 sebesar 68,35%.
The Company’s liquidity ratio or current ratio, showed the capability in fulfilling short-term liability which reached 0.33 in 2014 increased from 0.24 in 2013. Meanwhile, the Company’s liability ratio reflected its liability to total asset up to 68.35% in 2014, while the solvency ratio reached 215.91%, an increase of 55.56% compared to 2013 of 68.35%.
Tingkat Kolektibilitas Piutang Rasio pengembalian piutang Perseroan, yang menunjukkan kemampuannya mengelola piutang usaha, yang ditunjukkan dalam periode rata-rata pengembalian piutang, adalah 128 hari.
Collectability Receivables The Company’s collectability of receivables showed the capability in managing its trade receivables as shown by the average periode of receivable collectability of 128 days.
(dalam ribuan US$)
(in thousand US$)
Uraian
2014
2013
Perubahan (%) Change (%)
Belum jatuh tempo dan tidak mengalami penurunan nilai
8,400
5,497
52.8
Jatuh tempo dan tidak mengalami penurunan nilai
Description Neither past due nor impaired Past due but not impaired
1 bulan – 3 bulan
1,457
23
6,234.78
1 month - 3 months
Lebih dari 3 bulan
2,649
5,110
(48.16)
More than 3 months Past due and impaired
Jatuh tempo dan mengalami penurunan nilai Jumlah Cadangan kerugian penurunan nilai Bersih
4,516
233
1,838.20
17,022
10,863
56.70
Total
(299)
(233)
228.33
Allowance for impairment
16,723
10,630
57.32
Net
Struktur Permodalan
Capital Structure
Per 31 Desember 2014, 68,74% dari seluruh saham Perseroan dipegang oleh pemegang saham dengan kepemilikan lebih dari 5%, yang terdiri dari:
As of December 31, 2014, 68.74% of Company’s shares were held by the shareholders with more than 5% ownership, which is consist of:
Pemegang Saham Shareholders
Calorie Viva Utama
Jumlah Saham Number of Shares
%
1,286,829,700
42.89
Andre Abdi
472,467,000
15.75
UBS AG Hong Kong
303,000,000
10.10
Sisanya sebesar 31,26% dipegang oleh masyarakat. Per 31 Desember 2014 dan 2013 Tambahan Modal Disetor - Bersih Perseroan sebesar US$81,988 juta.
The remaining 31.26% held by public. As per December 31, 2014 and 2013 Additional Paid-In Capital - Net amounting to US$81.988 million.
Laporan Tahunan 2014 Annual Report PT Atlas Resources Tbk
Pembahasan dan Analisis Manajemen Management Discussion and Analysis
Ikatan Material untuk Investasi Barang Modal
Material Capital Expenditure Commitments
Pada tahun 2014, tidak terdapat ikatan material untuk investasi barang modal.
In 2014, there commitments.
Perbandingan Target dan Realisasi
Comparison of Target and Realization
Volume penjualan Perseroan di tahun 2014 adalah sebesar 853.832 ton atau 30,19% dari target penjualan sebesar 2.828.026 juta ton seperti dijelaskan sebelumnya.
In 2014, sales volume of the Company is 853,832 tons or 30.19% of sales target of 2,828,026 million tons as mentioned earlier.
Informasi Material dan/atau Transaksi Dengan Pihak Berelasi
Material Information and/or Transactions with Related Parties
Sehubungan dengan kegiatan usaha utama Perseroan, yang didefinisikan sebagai transaksi benturan kepentingan berdasarkan peraturan BAPEPAM-LK No. IX.E.1 “Transaksi Afiliasi dan Benturan Kepentingan Transaksi Tertentu“, tidak terdapat transaksi dengan pihak berelasi baik yang langsung atau tidak langsung.
Based on BAPEPAM-LK Regulation No. IX.E.1 “Affiliated Transactions and Conflict of Interest on Certain Transactions”, there are no transactions with related parties that directly or indirectly related with main business of the Company and identified as conflict of interest.
Fakta Material yang Terjadi Setelah Tanggal Laporan Auditor
Material Information and Facts that Occurring After the Date of the Auditor's Report (Subsequent Events)
Tidak terdapat fakta material yang terjadi setelah tanggal Laporan Auditor.
There was no material information and facts occurred after the date of the Auditor's Report.
Kebijakan Dividen
Dividend Policy
Mengacu pada ketentuan yang berlaku di Indonesia, pengumuman mengenai pembagian dividen dilakukan sesuai dengan keputusan yang diambil pemegang saham dalam penyelenggaraan RUPS Tahunan dan atas usulan Direksi. Perseroan dapat membagikan dividen kepada para pemegang saham pada tahun tertentu hanya jika Perseroan mencatat saldo laba positif.
In accordance with prevailing regulations in Indonesia, the payment of dividends is made on the basis of decisions taken by shareholders at the Annual General Meeting of Shareholders, following recommendations made by the Board of Directors. The Company pays dividends to shareholders only in years where the Company records positive net profits.
Sementara itu, sebelum berakhirnya tahun buku, Perseroan dapat membagikan dividen interim jika kebijakan tersebut diperbolehkan oleh Anggaran Dasar Perseroan dan pembagian dividen interim tidak akan mengakibatkan kekayaan bersih Perseroan menjadi lebih kecil daripada modal yang ditempatkan dan disetor penuh ditambah dengan cadangan wajib. Pembagian dividen interim ditentukan oleh Direksi, atas persetujuan Dewan Komisaris. Jika terjadi kerugian setelah tahun buku berakhir, pemegang saham diharuskan mengembalikan dividen interim yang diterimanya kepada Perseroan. Dalam hal pengembalian dividen interim tersebut.
Before the end of the financial year, the Company may make interim dividend payments if this is in accordance with the Company’s Articles of Association and if the payment of these interim dividends does not result in the Company’s net value declining to a point lower than the value of paid up capital and appropriated reserve. Decisions related to the payment of interim dividends are taken by the Board of Directors, with the consent of the Board of Commissioners. In case the Company records net losses at the end of the financial year, shareholders must return the interim dividends paid to them to the Company.
Dewan Komisaris maupun Direksi secara kolektif bertanggung jawab penuh atas pengembalian dividen interim kepada Perseroan. Dividen dibagikan dalam mata uang Rupiah dan pemegang saham yang tercatat pada tanggal yang berlaku akan dapat menerima seluruh dividen yang sudah disetujui, dengan jumlah setelah dipotong pajak. Sesuai ketentuan Pemerintah Indonesia, bagi pemegang saham asing, dividen yang diterima akan dikenakan pajak sebesar 20%.
In case of such returns of interim dividends, the Board of Commissioners and Board of Directors are collectively responsible for ensuring these returns. Dividend payments are made in Indonesian Rupiah, with all recorded shareholders at the defined date being eligible to receive the entire dividends after reductions for taxes. In accordance with prevailing Indonesian regulations, in the case of foreign shareholders, dividends are paid after a withholding of tax of 20%.
were
no
material
capital
expenditure
61
62
Pembahasan dan Analisis Manajemen Management Discussion and Analysis
Laporan Tahunan 2014 Annual Report PT Atlas Resources Tbk
Penentuan besaran dividen yang akan dibagikan telah memperhitungkan kondisi arus kas dan rencana investasi Perseroan ke depan, serta telah disesuaikan dengan batasan peraturan dan persyaratan lainnya.
The determination of the dividends will be made by taking into account cash flow condition and planned future investments, and in compliance with prevailing regulations and other conditions.
Perubahan Peraturan Perundang-undangan yang Berpengaruh Signifikan terhadap Perseroan
Change of Regulations with Significant Impact to the Company
Pada tahun 2014 tidak terdapat perubahan peraturan perundangundangan yang berpengaruh signifikan terhadap Perseroan.
In 2014, there was no change of regulations with significant impact to the Company.
Perubahan Kebijakan Akuntansi
Changes in Accounting Policy
Pada tanggal 1 Januari 2014, Perseroan dan anak perusahaan menerapkan ISAK No. 29 “Biaya Pengupasan Lapisan Tanah dalam Tahap Produksi padaTambangTerbuka”,yang menyatakan bahwa pada permulaan periode sajian terawal, setiap saldo aset yang sebelumnya telah diakui yang dihasilkan dari aktivitas pengupasan lapisan tanah yang dilakukan selama tahap produksi (“aset pengupasan lapisan tanah terdahulu”) diklasifikasikan kembali sebagai bagian dari aset yang telah ada yang terkait dengan aktivitas pengupasan lapisan tanah, sejauh aset pengupasan lapisan tanah terdahulu tersebut dapat dikaitkan dengan badan bijih (ore body) yang dapat dikaitkan dengan aset pengupasan lapisan tanah terdahulu.
On January 1, 2014, the Company and its subsidiaries adopted ISAK No. 29 “Stripping Costs in the Production Phase of a Surface Mine”, which clarifies that at the beginning of the earliest period presented, any previously recognized asset balances that resulted from stripping activity undertaken during the production phase (predecessor stripping asset) is to be reclassified as a part of an existing asset to which the stripping activity related, to the extent that there remains an identifiable component of the ore body with which the predecessor stripping asset can be associated.
Saldo tersebut disusutkan atau dimortisasi selama umur manfaat ekspektasian dari komponen badan bijih yang teridentifikasi yang terkait dengan setiap saldo aset pengupasan lapisan tanah terdahulu. Jika tidak terdapat komponen badan bijih yang teridentifikasi yang terkait dengan aset pengupasan lapisan tanah terdahulu, maka entitas mengakuinya dalam saldo laba awal pada permulaan sajian terawal.
Such balances are then to be depreciated or amortized over the remaining expected useful life of the identified component of the ore body to each predecessor stripping asset balance. If there is no identifiable component of the ore body relating to the predecessor asset, it must be derecognized against the opening retained earnings at the beginning of the earliest period presented.
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
64
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Laporan Tahunan 2014 Annual Report PT Atlas Resources Tbk
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance Sebagai entitas bisnis yang mengembangkan usahanya di wilayah hukum Republik Indonesia, Perseroan memiliki komitmen untuk menjadi Good Corporate Citizen, yang mematuhi segala peraturan perundang-undangan yang berlaku serta menghormati aspekaspek budaya dan etika berbisnis yang benar. Oleh karenanya, guna merealisasikan nilai-nilai dalam Good Corporate Citizenship, Perseroan menerapkan prinsip tata kelola perusahaan atau Good Corporate Governance (GCG) yang baik agar terwujud organisasi Perseroan yang bertanggung jawab, transparan dan akuntabel di mata investor, pemegang saham, pemangku kepentingan dan masyarakat. Melalui pelaksanaan GCG ini, setiap unsur di dalam organisasi perusahaan diharapkan dapat menjalankan tugasnya sesuai fungsi dan tanggung jawabnya serta bertindak dalam koridor yang sesuai kebijakan perusahaan maupun praktik-praktik terbaik (best practices). Pelaksanaan GCG yang baik didasarkan pada nilai-nilai yang dijunjung tinggi secara universal, yaitu:
As a business entity which operates in the jurisdiction of the Republic of Indonesia, the Company is committed to become a Good Corporate Citizen who complies with all prevailing regulations and in compliance with appropriate business ethics. In order to achieve this, the Company implements the principles of Good Corporate Governance (GCG) to build a high level of responsibility, transparency and accountability to investors, shareholders, other stakeholders, and members of the broader community. Through the implementation of GCG, it is hoped that all elements within the Company’s organization will fulfill their tasks and duties and responsibly in compliance with company policy and best practice. The implementation of GCG is based on the following universally held values:
a. Transparansi Aspek ini diterapkan dalam penyediaan akses terhadap seluruh informasi yang bersifat material dan relevan kepada pemangku kepentingan sesuai hak masing-masing.
a. Transparency Disclosure and access to all material and relevant information to all stakeholders according to their rights.
b. Akuntabilitas Prinsip ini diterapkan melalui pembagian tugas kepada setiap orang dalam organisasi secara jelas sesuai fungsi dan tanggung jawabnya dalam rangka menerapkan sistem pengendalian yang seimbang disertai dengan penerapan sistem penghargaan dan sanksi yang adil dan bijaksana.
b. Accountability Clearly defined responsibilities of each and every person within the organization that supports a system of checks and balances and which is characterized by a fair reward and punishment system.
c. Tanggung Jawab Prinsip ini diterapkan dengan menegakkan kepatuhan terhadap peraturan dan ketentuan perundang-undangan yang berlaku, terutama mengacu pada praktik bisnis tambang yang terbaik dengan mengedepankan tanggung jawab sosial dan lingkungan hidup.
c. Responsibility Strict compliance with all relevant applicable laws and regulations, adherence to best mining practices including environmental and to corporate social responsibilities.
d. Independen Prinsip ini diterapkan di lingkungan perusahaan melalui penerapan professionalism dan objektivitas yang tinggi dalam pengelolaan usaha sehingga sedapat mungkin meminimalisir potensi benturan kepentingan.
d. Independency Pure professionalism and objectivity in managing the business, free of any conflict of interest.
e. Adil Aspek ini merupakan salah satu aspek yang penting diterapkan dalam memberikan perlakuan yang adil dan setara kepada semua pemangku kepentingan, termasuk juga menerima saran maupun kritik demi kemajuan perusahaan.
e. Fairness Equal and fair treatment to cater to all stakeholders’ interests; open minded to any suggestions, advice or criticism from all stakeholders.
Laporan Tahunan 2014 Annual Report PT Atlas Resources Tbk
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) The General Meeting of Shareholders (GMS)
Rapat Umum Pemegang Saham (“RUPS”) adalah organ tertinggi dalam organisasi Perseroan yang memiliki wewenang untuk: • Mengesahkan Laporan Tahunan; • Memberikan pembebasan dan pelunasan tanggung jawab sepenuhnya kepada Direksi dan Dewan Komisaris; • Mengangkat dan memberhentikan anggota Dewan Komisaris dan Direksi; • Memutuskan besaran remunerasi untuk anggota Dewan Komisaris dan Direksi; • Menetapkan pembagian dividen; • Menunjuk dan mengangkat auditor eksternal; • Menyetujui perubahan Anggaran Dasar Perseroan.
The General Meeting of Shareholders (GMS) is the Company’s highest decision making organ, with rights include the following: • Ratification of Annual Reports; • Release and discharge of the responsibilities of the Board of Commissioners and Board of Directors; • Appointment and termination of members of the Board of Commissioners and Board of Directors; • Determination of the remuneration of members of the Board of Commissioners and Board of Directors; • Decisions related to the payment of dividends; • Appointment of external auditors; • Approval on changes to the Company’s Articles of Association.
Pelaksanaan RUPS terbagi menjadi dua, yaitu Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang diselenggarakan paling lambat 6 (enam) bulan setelah berakhirnya tahun buku, dan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang diselenggarakan sewaktu-waktu bilamana diperlukan.
General Meeting of Shareholders consists of: the Annual General Meeting of Shareholders (AGMS) which is held no later than six months after the end of the previous financial year, and Extraordinary General Meetings of Shareholders (EGMS), which can be held anytime as required.
Perseroan telah menyelenggarakan RUPST pada hari Senin, tanggal 30 Juni 2014 yang bertempat di Ruang Seminar Bursa Efek Indonesia (Galeri Bursa), Gedung Bursa Efek Indonesia, Jl. Jend. Sudirman Kav. 52-53, Jakarta Selatan 12190, dengan hasil keputusan yang mana telah terealisasi semua di tahun 2014 sebagai berikut:
The Company convened the Annual General Meeting of Shareholders on Monday, June 30, 2014 at Seminar Room Indonesia Stock Exchange Building, Jl. Jend. Sudirman Kav. 5253, South Jakarta 12190, with the following which all have been realized in 2014:
1. Menyetujui Laporan Tahunan yang disampaikan Direksi mengenai keadaan dan jalannya Perseroan selama Tahun Buku 2013 termasuk Laporan Pelaksanaan Tugas Pengawasan Dewan Komisaris selama Tahun Buku 2013 dan mengesahkan Laporan Keuangan Perseroan Tahun Buku 2013 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Mulyamin Sensi Suryanto & Lianny sekaligus memberikan pelunasan dan pembebasan tanggung jawab (acquit et de charge) sepenuhnya kepada Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan atas tindakan pengurusan dan pengawasan yang telah dijalankan selama Tahun Buku 2013, sepanjang tindakan tersebut tercatat pada buku-buku Perseroan dan tidak bertentangan dengan ketentuan dan peraturan perundangan.
1. To approve the Annual Report presented by the Board of Directors of the Company regarding the Company’s performance for the Financial Year of 2013 and the Supervisory Report of the Board of Commissioners of the Company and to approve to the Financial Statements of the Company for the Financial Year 2013, audited by Public Accountant Firm Mulyamin Sensi Suryanto & Lianny and to grant full release and discharge (acquit et de charge) to the Board of Directors and the Board of Commissioners from their management and supervisory actions in the financial year of 2013 to the extent such actions are reflected in the Company’s books and do not violate any applicable laws and regulations.
65
66
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Laporan Tahunan 2014 Annual Report PT Atlas Resources Tbk
2. Menyetujui untuk tidak membagikan dividen untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 dikarenakan Perseroan mencatat saldo laba negatif.
2. To approve not to distribute dividends for the fiscal year ending on December 31, 2013 due to negative retained earnings.
3. Menyetujui dan memberikan kuasa serta wewenang kepada Direksi Perseroan untuk menentukan dan menunjuk Kantor Akuntan Publik yang terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan yang akan melakukan audit atas Laporan Keuangan Perseroan tahun buku 2014 serta menetapkan besarnya honorarium dan persyaratan lain penunjukan Kantor Akuntan Publik tersebut.
3. To grant the authority to the Board of Directors of the Company to appoint an Independent Public Accountant registered at OJK (Financial Services Authority) to audit the Company’s Financial Statements for the Financial Year of 2014 and to determine the fee and other requirements with regards to the appointment of the Independent Public Accountant.
4. a. 1. Menerima pengunduran diri Bapak Andreas Vourloumis dari jabatannya sebagai Komisaris Independen Perseroan, Bapak Eddy dari jabatannya sebagai Direktur Tidak Terafiliasi Perseroan, dan Bapak Vikaskaya Mastoto Hendra dari jabatannya sebagai Direktur Perseroan. 2. Menyetujui pemberhentian dengan hormat seluruh anggota Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan lainnya terhitung sejak tanggal ditutupnya Rapat ini; dan kepada mereka diberikan pembebasan dan pelunasan tanggung jawab (acquit et de charge) atas segala tindakan pengurusan yang dilakukan oleh Direksi dan tindakan pengawasan yang dilakukan oleh Dewan Komisaris Perseroan sejauh tindakan-tindakan tersebut tercermin dalam buku-buku Perseroan.
4. a. 1. To the resignation of Mr. Andreas Vourloumis as Independent Commissioner of the Company, Mr. Eddy as Unaffiliated Director of the Company, and Mr. Vikaskaya Mastoto Hendra as Director of the Company.
b. Mengangkat seluruh nama-nama yang akan disebut di bawah ini sebagai anggota Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan terhitung sejak ditutupnya Rapat ini untuk masa jabatan sampai dengan penutupan Rapat Umum Pemegang Saham Perseroan Tahunan tahun kelima berikutnya, dengan tidak mengurangi hak Rapat Umum Pemegang Saham Perseroan untuk memberhentikannya sewaktu-waktu, dengan susunan sebagai berikut:
b. To appoint the new Board of Directors and Commissioners effective as of the closing of the Meeting until the closing of Annual General Meeting of Shareholders for the term of office of five years without prejudice to the right of the General Meeting of Shareholders to dismiss them at any time with the following composition:
2. To approve the honorable discharge of all the Board of Directors and Commissioners effective since the closing date of this meeting and to grant full release and discharge (acquit et de charge) to the Board of Directors from the management actions and to the Board of Commissioners from the supervisory actions to the extent such actions are reflected in the Company’s books.
Dewan Komisaris Jay T. Oentoro William James Randall Pranata Hajadi Suci Kuswardani Edwind A. Satyabrata Notariza Taher
: Presiden Komisaris : Wakil Presiden Komisaris : Komisaris : Komisaris : Komisaris Independen : Komisaris Independen
Board of Commissioners Jay T. Oentoro : President Commissioner William James Randall : Vice President Commissioner Pranata Hajadi : Commissioner Suci Kuswardani : Commissioner Edwind A. Satyabrata : Independent Commissioner Notariza Taher : Independent Commissioner
Direksi Andre Abdi Hans Jurgen Kaschull Joko Kus Sulistyoko Aulia Setiadi Lidwina S. Nugraha
: Presiden Direktur : Wakil Presiden Direktur : Direktur : Direktur : Direktur Independen
Board of Directors Andre Abdi Hans Jurgen Kaschull Joko Kus Sulistyoko Aulia Setiadi Lidwina S. Nugraha
c. Memberikan wewenang dan kuasa dengan hak substitusi kepada Direksi Perseroan untuk menyatakan kembali keputusan dari Rapat dalam akta Notaris dan selanjutnya memberitahukan perubahan susunan anggota Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan tersebut kepada Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia untuk dimasukkan dalam Daftar Perseroan dan untuk keperluan tersebut berhak melaksanakan segala sesuatu yang diperlukan sehubungan dengan pemberitahuan tersebut.
: President Director : Vice President Director : Director : Director : Independent Director
c. To grant the authority with substitution right to the Company’s Board of Directors to restate the Meeting Resolutions in a Notarial Deed and then report the change of Company’s Board of Commissioners and Board of Directors to the Ministry of Law and Human Rights to be inserted in the Company Register and undertake all necessary actions in relation to the notifications.
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Laporan Tahunan 2014 Annual Report PT Atlas Resources Tbk
5. a. Menetapkan Gaji atau Remunerasi dan Tunjangan lainnya atau Fasilitas Lainnya untuk Dewan Komisaris Perseroan untuk tahun 2014 secara total tidak melebihi Rp5.000.000.000 (Lima miliar Rupiah) dan memberikan kewenangan kepada Dewan Komisaris Perseroan untuk menetapkan jumlahnya dan tata cara pembagiannya.
5. a. To approve remuneration packages and other facilities for the members of the Board of Commissioners for the financial year of 2014 at a total amount not exceeding Rp5,000,000,000 (five billion Rupiah) and to grant the authority to the Board of Commissioners to determine the amount and procedure of distribution.
b.. Melimpahkan kewenangan kepada Dewan Komisaris Perseroan untuk menetapkan Gaji atau Remunerasi dan Tunjangan Lainnya atau Fasilitas Lainnya bagi anggota Direksi Perseroan untuk tahun 2014.
b.. To grant the authority to the Board of Commissioners to determine the amount of the remuneration packages and/ or salaries and other facilities to members of the Board of Directors for the financial year of 2014.
Dewan Komisaris The Board of Commissioners Per 31 Desember 2014, Dewan Komisaris terdiri dari 6 (enam) anggota, termasuk 2 (dua) Komisaris Independen dan dipimpin oleh seorang Presiden Komisaris dengan komposisi sebagai berikut:
As of December 31, 2014, the Board of Commissioners consisted of 6 (six) members, of which one served as the President Commissioner and 2 (two) members as Independent Commissioners. The composition as follows:
Jay T. Oentoro William James Randall Pranata Hajadi Suci Kuswardani Edwind A. Satyabrata Notariza Taher
Jay T. Oentoro William James Randall Pranata Hajadi Suci Kuswardani Edwind A. Satyabrata Notariza Taher
: Presiden Komisaris : Wakil Presiden Komisaris : Komisaris : Komisaris : Komisaris Independen : Komisaris Independen
: President Commissioner : Vice President Commissioner : Commissioner : Commissioner : Independent Commissioner : Independent Commissioner
Lingkup tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris adalah sebagai berikut: • Menjalankan fungsi pengawasan terhadap pengelolaan perusahaan sehari-hari oleh Direksi. • Memberikan masukan dan saran terhadap Direksi terkait pengelolaan hal-hal penting yang perlu mendapat perhatian. • Memberikan persetujuan atas pelaksanaan transaksi tertentu sebagaimana diatur dalam Anggaran Dasar.
The duties and responsibilities of the Board of Commissioners are as follows: • Supervising the Board of Directors in the day-to-day management of the Company. • Providing counsel and advice to the Directors on management issues as necessary. • Granting approval to certain transactions as stipulated in the Articles of Association.
Independensi Dewan Komisaris
Independency of the Board of Commissioners
Persentase jumlah Komisaris Independen yang dimiliki oleh Perseroan sebesar 33% dan sudah melebihi ketentuan minimum yang diwajibkan oleh Otoritas Jasa Keuangan, yaitu 30%.
Independent Commissioners of the Company are 33% of the Board of Commissioners, over the minimum requirement of Financial Services Authority of 30%.
Komisaris Independen Perseroan bukan merupakan orang yang bekerja atau mempunyai wewenang dan tanggung jawab untuk merencanakan, memimpin, mengendalikan, atau mengawasi kegiatan Perseroan dalam waktu 6 (enam) bulan terakhir, kecuali untuk pengangkatan kembali pada periode berikutnya. Selain itu, Komisaris Independen tidak mempunyai saham baik langsung maupun tidak langsung pada Perseroan, tidak mempunyai hubungan Afiliasi dengan Perseroan, anggota Dewan Komisaris, anggota Direksi, atau pemegang saham utama Perseroan serta tidak mempunyai hubungan usaha baik langsung maupun tidak langsung yang berkaitan dengan kegiatan usaha Perseroan.
Independent Commissioner of the Company is not a person who works or has the authority and responsibility in planning, leading, controlling or monitoring the Company activities in the last six months, except for the reappointment in the next period. Besides, the Independent Commissioner do not own the Company stocks both directly or indirectly, has no affiliated relationship with the Company, member of the Board of Commissioners, member of the Board of Directors or principal Shareholders and has no business relationship both directly or indirectly regarding the business activities of the Company.
67
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
68
Laporan Tahunan 2014 Annual Report PT Atlas Resources Tbk
Rapat Dewan Komisaris
Meetings of the Board of Commissioners
Selama tahun 2014, telah dilaksanakan Rapat Dewan Komisaris sebanyak 6 kali, termasuk di antaranya 3 rapat gabungan yang melibatkan Direksi.
Throughout 2014, the Board of Commissioners conducted 6 meetings, including 3 joint meetings with the Board of Directors.
Nama Name
Jabatan Designation
1
Jay T. Oentoro
Presiden Komisaris/President Commissioner
2
William James Randall
Wakil Presiden Komisaris/Vice President Commissioner
-
3
Pranata Hajadi
Komisaris/Commissioner
3
4
Suci Kuswardani
Komisaris/Commissioner
3
5
Edwind A. Satyabrata
Komisaris Independen/Independent Commissioner
1
6
Notariza Taher
Komisaris Independen/Independent Commissioner
1
No.
Jumlah Kehadiran Frequency of Attendance
3
Rapat Gabungan Dewan Komisaris dan Direksi Joint Meetings of Board of Commissioners and Board of Directors No.
Nama Name
Jabatan Designation
Jumlah Kehadiran Frequency of Attendance
Dewan Komisaris/Board of Commissioners 1
Jay T. Oentoro
Presiden Komisaris/President Commissioner
2
William James Randall
Wakil Presiden Komisaris/Vice President Commissioner
3 -
3
Pranata Hajadi
Komisaris/Commissioner
3
4
Suci Kuswardani
Komisaris/Commissioner
3
5
Edwind A. Satyabrata
Komisaris Independen/Independent Commissioner
1
6
Notariza Taher
Komisaris Independen/Independent Commissioner
1
Direksi/Board of Directors 1
Andre Abdi
Presiden Direktur/President Director
3
2
Hans Jurgen Kaschull
Wakil Presiden Direktur/Vice President Director
3
3
Aulia Setiadi
Direktur/Director
3
4
Joko Kus Sulistyoko
Direktur/Director
2
5
Lidwina S. Nugraha
Direktur Independen/Independent Director
2
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Laporan Tahunan 2014 Annual Report PT Atlas Resources Tbk
Direksi The Board of Directors Per 31 Desember 2014, Direksi terdiri dari 5 (lima) anggota, dengan dipimpin oleh seorang Presiden Direktur dengan komposisi sebagai berikut: Andre Abdi : Presiden Direktur Hans Jurgen Kaschull : Wakil Presiden Direktur Joko Kus Sulistyoko : Direktur Aulia Setiadi : Direktur Lidwina S.Nugraha : Direktur Independen
As of December 31, 2014, the Board of Directors consisted of 5 (five) members, one of which served as President Director with the following composition: Andre Abdi : President Director Hans Jurgen Kaschull : Vice President Director Joko Kus Sulistyoko : Director Aulia Setiadi : Director Lidwina S. Nugraha : Independent Director
Lingkup tugas dan tanggung jawab Direksi: • Bertanggung jawab terhadap pengelolaan perusahaan. • Bertanggung jawab terhadap pemanfaatan dan upaya untuk menjaga aset perusahaan untuk mencapai tujuan perusahaan. • Bertugas untuk mewakili perusahaan di dalam maupun di luar pengadilan. • Bertugas untuk melaksanakan transaksi dalam batas ketentuan tertentu sebagaimana diatur dalam Anggaran Dasar.
The duties and responsibilities of the Board of Directors are as follows: • Responsibility for the management of the Company. • Responsibility for maintaining and utilizing the assets of the Company to achieve its objectives. • Representing the Company in and out of court.
Sedangkan tugas dan tanggung jawab masing-masing anggota Direksi adalah sebagai berikut: - Andre Abdi selaku Presiden Direktur bertanggung jawab secara umum atas strategi dan operasi Perseroan, penerapan tata kelola perusahaan serta pengembangan bisnis secara berkelanjutan. - Hans Jurgen Kaschull selaku Wakil Presiden Direktur sekaligus Direktur Operasional bertanggung jawab atas seluruh kegiatan operasional tambang Perseroan serta teknologi informasi, komersial, pemasaran dan logistik. - Joko Kus Sulistyoko selaku Direktur Pengembangan Aset bertanggung jawab atas pengendalian bisnis dan pengembangan aset yang meliputi bidang eksplorasi, kompensasi lahan, perencanaan aset serta hubungan eksternal. - Aulia Setiadi selaku Direktur Energi dan Pasokan Domestik bertanggung jawab dalam hal perencanaan, pengendalian, dan pengembangan bisnis pembangkit listrik berbasis batubara. - Lidwina S. Nugraha selaku Direktur Keuangan dan Administrasi bertanggung jawab untuk bidang akuntansi, keuangan, penganggaran, SDM, legal, pelaporan manajemen, serta sekretaris perusahaan.
Meanwhile the main duty and responsibility for each Directors are as follows: - Andre Abdi as the President Director is responsible for the overall corporate strategy and operations, implementation of good corporate governance as well as sustainable business development. - Hans Jurgen Kaschull as Vice President Director as well as Operations Director is in charge of mining activities of the Company and also responsible for information technology, commercial services, marketing and logistics. - Joko Kus Sulistyoko as Asset Development Director is responsible for the business control and asset development which covers exploration, land compensation, asset planning and external relations. - Aulia Setiadi as Power and Domestic Supply Director is responsible for planning, controlling, and developing coal based power plant. - Lidwina S. Nugraha as Finance and Administration Director is in charge of finance, accounting, budgeting, human resources, legal, statutory and board reports, and corporate secretary.
Rapat Direksi
Meetings of the Board of Directors
Dalam menjalankan tugasnya, Direksi senantiasa melaksanakan pertemuan rutin secara berkala untuk membahas setiap permasalahan yang ada sehubungan dengan tugas dan tanggung jawab masing-masing Direktur.
In conducting their duties, the Board of Directors held periodic meetings to discuss any issues related to the role and responsibilities of each of the Director.
Selain itu, pada tahun 2014, Direksi juga melakukan rapat formal yang dihadiri seluruh anggota Direksi untuk membahas evaluasi atas kinerja Perseroan sebanyak 3 kali di luar Rapat Gabungan dengan Dewan Komisaris.
Further, during 2014, the Board of Directors held 3 formal meetings which were attended by all of Board of Directors to discuss Company's performance evaluation, in addition to joint meetings with the Board of Commissioners.
No.
Nama/Name
• The execution of transactions subject to the limitations as stipulated in the Articles of Association.
Jabatan/Designation
Jumlah Kehadiran/Frequency of Attendance
Direksi/Board of Directors 1 Andre Abdi
Presiden Direktur/President Director
3
2 3 4 5
Wakil Presiden Direktur/Vice President Director Direktur/Director Direktur/Director Direktur Independen/Independent Director
3 3 3 3
Hans Jurgen Kaschull Aulia Setiadi Joko Kus Sulistyoko Lidwina S. Nugraha
69
70
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Laporan Tahunan 2014 Annual Report PT Atlas Resources Tbk
Pedoman dan Kode Etik Dewan Komisaris dan Direksi (Board Charter) Board Charter of the Board of Commissioners and Board of Directors Saat ini Perseroan belum memiliki Pedoman dan Kode Etik Dewan Komisaris dan Direksi. Namun Perseroan akan menyesuaikan dengan ketentuan peraturan OJK yang baru paling lambat satu tahun sejak diundangkan peraturan OJK tersebut.
Currently the Company has no Board Charter yet. However, the Company will comply with the new provisions of the OJK regulation no later than one year after the enactment of the
Prosedur dan Dasar Penetapan Remunerasi Dewan Komisaris dan Direksi Procedure and Determination of Remuneration of the Board of Commissioners and Board of Directors Berdasarkan keputusan RUPST pada tanggal 30 Juni 2014, Dewan Komisaris memiliki wewenang untuk menentukan besarnya gaji atau remunerasi dan tunjangan lainnya atau fasilitas lainnya bagi Direksi. Pada tahun 2014, Perseroan telah memberikan paket remunerasi bagi anggota Dewan Komisaris sebesar US$0,25 juta dan Direksi sebesar US$1,80 juta.
regulation. Pursuant to the AGMS resolutions on June 30, 2014, the Board of Commissioners has authority to determine salary, remuneration and other allowances or facilities for the Board of Directors. In 2014, the Company paid remuneration packages US$0.25 million to the members of the Board of Commissioners and amount of
Hubungan antara Remunerasi dengan Kinerja Perseroan Relationship Between Remuneration and Performance of the Company Hubungan remunerasi dan kinerja Perseroan diatur dalam Peraturan Perusahaan.
US$1.80 million to the Board of Directors. Relationship between remuneration and the Company’s performance is stipulated under the Company Regulation.
Laporan Tahunan 2014 Annual Report PT Atlas Resources Tbk
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Komite Audit The Audit Committee Komite Audit dibentuk sesuai dengan ketentuan dalam UndangUndang Pasar Modal dan Bapepam-LK. Komite Audit di bentuk oleh dan bertanggung jawab kepada Dewan Komisaris Perseroan. Komite Audit diketuai oleh Komisaris Independen. Dalam pelaksanaan tugasnya, Komite Audit mempunyai “Piagam Audit” tertulis yang menjadi pedoman dalam membantu Dewan Komisaris melaksanakan tugasnya untuk melakukan fungsi supervisi terhadap kinerja perusahaan. Komite Audit bertugas untuk menelaah laporan keuangan perusahaan sebelum diterbitkan untuk publik, menelaah kepatuhan perusahaan terhadap undangundang dan peraturan yang berlaku, memberikan pendapat yang independen jika terdapat perbedaan antara manajemen dengan akuntan publik, memberikan rekomendasi dalam penunjukkan akuntan publik, menelaah program kerja internal audit dan menelaah penerapan manajemen risiko dalam perusahaan.
The Audit Committee was established pursuant to the Capital Markets Law and Bapepam-LK regulations. The Audit Committee was set up by and is (accountable) to the Board of Commissioners of the Company. The Audit Committee is chaired by the Independent Commissioner. The Audit Committee is guided by the Audit Charter in performing its duties, and in assisting the Board of Commissioners in monitoring and supervising the Company’s performance. The Audit Committee reviews the Company’s financial information prior to public announcement, reviews the Company’s compliance with law and regulations, provides an independent opinion where differences arise between Management and auditors, makes recommendations for the appointment of public accounting firm, reviews the work of the internal audit function, and reviews the implementation of risk management policies within the Company.
Di tahun 2014, Komite Audit telah mengadakan beberapa kali rapat baik dengan Direksi, Dewan Komisaris, Tim Akuntansi, internal auditor maupun eksternal auditor. Rapat di atas membicarakan beberapa hal yang dikategorikan di bawah ini:
In 2014, the Audit Committee conducted several meetings with Board of Directors, Board of Commissioners, Accounting Team, internal audit and external auditors. The said meetings highlighted the following key issues:
• Laporan Keuangan Komite telah menelaah laporan kuartal dan tahunan perusahaan sebelum diterbitkan untuk publik. Komite juga telah menyetujui penunjukkan kantor Mulyamin Sensi Suryanto & Lianny sebagai auditor eksternal perusahaan dan telah membicarakan ruang lingkup audit dan hasil penemuan auditor dalam melakukan audit terhadap laporan keuangan perusahaan.
• Financial Statements The Audit Committee has reviewed quarterly and annual financial reports prior to public announcement. The Audit Committee has endorsed the appointment of Mulyamin Sensi Suryanto & Lianny as the Company’s external auditors, and has reviewed the scope of external audit and the audit findings in relation to the Company’s financial report.
• Manajemen Risiko Komite telah melaporkan beberapa hasil penemuan yang berhubungan dengan manajemen risiko untuk ditindaklanjuti oleh Direksi perusahaan.
• Risk Management The Audit Committee has reported several findings related to the Company’s risk management procedures for further consideration and action by the Board of Directors.
• Internal Audit Komite telah membicarakan program internal audit untuk tahun 2014, menelaah dan mendiskusikan hasil penemuan internal audit dan melaporkannya kepada Komisaris Utama.
• Internal Audit The Audit Committee has discussed internal audit program for the year 2014, and is in the process of reviewing and discussing the internal audit findings, prior to reporting to the President Commissioner.
Sesuai dengan Piagam Komite Audit Perseroan, periode jabatan anggota Komite Audit mengikuti masa jabatan Dewan Komisaris yaitu 5 (lima) tahun.
According to Audit Committee Charter of the Company, the term of office of the Audit Committee Members is 5 (five) years, following the Board of Commissioners’ term of office.
Pada akhir tahun 2014, Komite Audit terdiri dari Notariza Taher sebagai Ketua Komite Audit dan Reynold M. Batubara sebagai anggota Komite Audit.
As of end of 2014, the Audit Committee comprised of Mr. Notariza Taher as Chairman, and Mr. Reynold M. Batubara as member.
Sepanjang tahun 2014, Komite Audit telah mengadakan rapat sebanyak 4 (empat) kali dengan tingkat kehadiran 100%.
During 2014, the Audit Committee has conducted 4 (four) meetings with the attendance level of 100%.
71
72
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Laporan Tahunan 2014 Annual Report PT Atlas Resources Tbk
Profil Komite Audit – Tidak Termasuk Anggota Dewan Komisaris
Profile of Audit Committee – Excluding Member of the Board of Commissioners
Reynold M. Batubara Warga Negara Indonesia, 59 tahun. Menjabat sebagai anggota Komite Audit Perseroan sejak tanggal 9 April 2012. Saat ini juga menjabat sebagai Anggota Komite Audit dan Manajemen Risiko di PT Maybank Syariah Indonesia (sejak 2008 - sekarang), Komisaris PT Smartfren Telecom Tbk (sejak 2009 sekarang), Komisaris PT Paramitra Alfa Sekuritas (sejak 2009 - sekarang) dan anggota Komite Audit di PT Elnusa Tbk (September 2013 - sekarang). Memiliki karir profesional di bidang audit dengan posisi terakhir sebagai Manajer Audit di Ernst & Young International (1980-1993). Pernah menjabat sebagai Kepala Satuan Kerja Audit Intern, Standard Chartered Bank (1993–1994), Country Head Group Audit, ABN AMRO Bank NV Indonesia (1994-2006), Komisaris di PT Paramitra Multi Finance (2010–2011). Meraih gelar Sarjana Ekonomi dari Universitas Indonesia, Jakarta pada tahun 1983.
Reynold M. Batubara An Indonesian Citizen, 59 years. He has served as the Company’s Member of Audit Committee since 9 April 2012. He currently also serves as Member of Audit Committee and Risk Management in PT Maybank Syariah Indonesia (since 2008 - now), Commissioner of PT Smartfren Telecom Tbk (since 2009-now), Commissioner of PT Paramitra Alfa Securities (since 2009 - now), Member of Audit Committee in PT Elnusa Tbk (September 2013 - now). He had a professional career in the field of audit with his last position as Audit Manager at Ernst & Young International (1980-1993). He has served as Head of Internal Audit Unit, Standard Chartered Bank (1993-1994), Country Head of Group Audit, ABN AMRO Bank NV Indonesia (1994-2006), Commissioner of PT Paramitra Multi Finance (2010- 2011). He holds a Bachelor of Economics from the University of Indonesia, Jakarta in 1983.
Komite Nominasi dan Remunerasi Nomination and Remuneration Committee Fungsi Nominasi dan Remunerasi telah dilaksanakan oleh Dewan Komisaris berdasarkan Rapat Dewan Komisaris. Namun, sampai dengan saat ini Perseroan belum memiliki Komite khusus yang menangani fungsi Nominasi dan Remunerasi.
The function of Nomination and Remuneration has been carried out by the Board of Commissioners pursuant to the Meeting of the Board of Commissioners. However, currently the Company has no special Committee to handle the function of Nomination and Remuneration.
Perseroan akan menyesuaikan dengan ketentuan peraturan OJK yang baru paling lambat satu tahun sejak diundangkan peraturan OJK tersebut.
The Company will comply with the new provisions of the OJK regulation no later than one year after the enactment of the regulation.
Laporan Tahunan 2014 Annual Report PT Atlas Resources Tbk
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Unit Internal Audit Internal Audit Unit Perseroan membentuk Unit Internal Audit berdasarkan Piagam Audit Internal yang ditetapkan oleh Direksi dan disetujui oleh Dewan Komisaris sejak tanggal 15 Agustus 2011. Pembentukannya mengacu pada Peraturan Bapepam-LK No. IX.I.7 dalam rangka menyelenggarakan layanan konsultansi dan jaminan kemandirian, objektivitas untuk peningkatan operasional Perseroan melalui pendekatan yang sistematis dan berdisiplin dalam mengevaluasi serta meningkatkan efektivitas pelaksanaan kegiatan manajemen risiko, proses pengendalian dan tata kelola perusahaan. Perseroan menunjuk Nur Abdillah untuk mengepalai Divisi Internal Audit sejak tanggal 12 November 2012. Berikut ini adalah profil singkat beliau:
The Company established the Internal Audit Unit pursuant to the Internal Audit Charter set by the Board of Directors and approved by the Board of Commissioners on August 15, 2011. The establishment of this unit was conducted in compliance with Bapepam-LK Regulation No. IX.I.7, to provide independent objective consultation to systematically increase value and to improve operations through a systematic approach and enhance the effectiveness of risk management, internal control and governance. On November 12, 2012, the Company appointed Nur Abdillah to hold the position of Head the Internal Audit Division. This section contains a brief profile of Nur Abdillah, as follows:
Nur Abdillah Kepala Divisi Internal Audit. Nur Abdillah membangun kariernya sebagai auditor pemerintah pada Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) sejak tahun 1995 sampai dengan tahun 2001. Senior Officer pada Divisi Administrasi Aset Inti Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN) sejak tahun 2000 sampai dengan 2005. Karir pada perusahaan swasta dimulai sejak tahun 2005 dengan bergabung pada PT AJN Solusindo (jasa pendukung telekomunikasi dan teknologi informasi) sebagaiTax dan Accounting Manager. Senior Auditor pada PT Humpuss Intermoda Transportasi Tbk (perusahaan pelayaran) pada tahun 2008-2011, dan Internal Audit Manager pada PT Bumi Resources Mineral Tbk (bergerak dalam industri pertambangan mineral) pada tahun 2011- 2012. Bergabung dengan Perseroan sejak November 2012.
Nur Abdillah Head of Internal Audit Unit Nur Abdillah built his career as a government auditor at the Financial and Development Supervisory Board (BPKP) from 1995 to 2001. He served as the Senior Officer in the Division for the Administration of Core Assets at the Indonesian Bank Restructuring Agency (BPPN) from 2000 to 2005. He began his career in the private sector in 2005, when he joined PT AJN Solusindo, an information technology and telecommunications service provider, as a Tax and Accounting Manager. Later, he served as Senior Auditor at PT Humpuss Intermoda Transportasi Tbk (a shipping company) from 2008-2011, and as Internal Audit Manager at PT Bumi Resources Mineral Tbk (which operates in the mineral mining industry) from 2011-2012. He joined the Company since November 2012.
Meraih gelar Akuntan dari STAN pada tahun 2000 dan Magister Manajemen bidang Manajemen Keuangan dari Universitas Jenderal Soedirman tahun 2004. Memiliki gelar profesional Chartered Accountant (CA) dan Certified of Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (CPSAK) yang keduanya dikeluarkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia (IAI).
Obtaining a degree as Accountant from STAN in 2000 and Master degree in Financial Management from Jenderal Soedirman University in 2004. Having a professional degree such as Chartered Accountant (CA) and Certified of PSAK issued by Indonesian Institute of Accountants.
Aktif menjadi Dosen Paruh Waktu pada Universitas Bakrie dan sejumlah perguruan tinggi lain dan juga lembaga pendidikan auditor terkemuka. Selain itu juga sebagai anggota aktif dan Sekjen Institute of Internal Auditor Indonesia (IIA Indonesia), anggota Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) dan juga Information System Audit and Control Association (ISACA).
He actively serves as a part-time lecturer at the Bakrie University and a number of private tertiary institutions. Moreover, he is also an active member and Secretary General of Indonesian Institute of Internal Auditor (IIA Indonesia), member of Indonesian Institute of Accountants (IAI) as well as Information System Audit and Control Association (ISACA).
Kegiatan Internal Audit selama 2014
Internal Audit Activities in 2014
Selama tahun 2014, Internal Audit memfokuskan diri pada 2 hal yaitu melaksanakan sejumlah kegiatan assurance; dan kegiatan konsultasi. Kegiatan assurance yang dilaksanakan selama tahun 2014 antara lain review rutin atas laporan keuangan periodik, review atas laporan triwulan, review land compensation, dan pengendalian serta pemantauan atas pembangunan sarana dan prasarana di Pelabuhan Pulai Gading serta pembuatan jalan akses baru daerah kampung Mancang Sakti, Kabupaten Musi Rawas. Sementara itu kegiatan yang bersifat non assurance antara lain koordinasi dengan Komite Audit, pemantauan program efisiensi, dan penyusunan whistleblowing system.
During 2014, Internal Audit focused on two aspects i.e. conducted several assurance and non-assurance activities as well as risk management and consultation. The assurance activities which took place within 2014 consisted of reviewing the periodically financial reports, reviewing quarterly reports, reviewing land compensation reports, control & supervision on infrastructure development report which established in Pulai Gading Port and also the new road building in Mancang Sakti village area, Musi Rawas Regency. Meanwhile the non-assurance activities included coordination with the Audit Committee, efficiency program monitoring, and whistleblowing system development.
73
74
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Laporan Tahunan 2014 Annual Report PT Atlas Resources Tbk
Pengendalian Internal
Internal Controls
Sebagai bagian dari proses yang berkesinambungan untuk menyelenggarakan tata kelola perusahaan yang efisien dan efektif, Perseroan senantiasa mengkaji dan menjaga pengendalian internal Perseroan untuk memastikan keselarasannya dengan perkembangan dunia bisnis, tantangan pasar dan perkembangan teknologi. Kegiatan pengendalian internal di lingkungan Perseroan diimplementasikan dalam dua hal, yaitu pengendalian keuangan dan pengendalian operasional. Kegiatan pengendalian keuangan pada Perseroan termasuk pemisahan tugas dan kewenangan yang memadai serta perumusan dan penerapan standar dan prosedur transaksi keuangan serta pencatatan keuangan yang baik. Mekanisme tata kelola keuangan dilaksanakan sesuai standar akuntansi yang berlaku di Indonesia dan pelaksanaannya diawasi secara ketat oleh Unit Internal Audit, Komite Audit dan Eksternal Audit.
As part of its sustained efforts to improve corporate governance, the Company conducts ongoing analysis of the Company’s internal controls in order to ensure that these controls effectively address developments in the business sector, market challenges, and technological developments. The Company implements internal controls over two main areas, these being financial controls and operational controls. Activities related to financial controls include the appropriate segregation of duties and responsibilities and the formulation and implementation of standards and procedures for financial transactions and financial book keeping. Financial governance mechanisms are implemented in accordance with prevailing accounting standards in Indonesia and are tightly controlled by the Internal Audit Unit, Audit Committee, and External Auditor.
Sementara itu, pengendalian operasional dilaksanakan melalui struktur organisasi yang mendukung penerapan sistem pengendalian yang baik serta sesuai peraturan perundangundangan yang berlaku dalam bidang operasional yang meliputi proses eksplorasi, produksi dan reklamasi. Selain itu, area pengendalian internal yang senantiasa berkembang mencakup:
Operational controls are implemented through an organizational structure that supports the implementation of appropriate controls in accordance with prevailing regulations governing operational issues including exploration, production, and reclamation procedures. In addition, internal controls also involve the following issues:
a. Lingkungan pengendalian yang mendukung antara lain komitmen yang tinggi atas penerapan kode etik dan integritas dari seluruh manajemen, pengawasan yang memadai dari Dewan Komisaris dan juga melalui manajemen, struktur organisasi yang sesuai dengan kebutuhan, memiliki kompetensi yang sesuai, dan pelaksanaan akuntabilitas di tiap bagian dan tingkatan manajemen. b. Pengelolaan risiko yang meliputi pemahaman bersama atas tujuan dan sasaran yang akan dicapai, pelaksanaan pengelolaan risiko yang terpadu termasuk antisipasi atas kemungkinan tindak kecurangan yang mungkin terjadi, dan senantiasa mengantisipasi perubahan dalam lingkungan. c. Aktivitas pengendalian yang melekat melalui berbagai kebijakan dan praktik Perseroan, pemanfaatan teknologi informasi secara efektif, dan evaluasi yang kontinu atas prosedur-prosedur yang berlaku di Perseroan. d. Pelaksanaan komunikasi dan penyebaran informasi dengan pihak eksternal, pihak internal dan juga penyediaan informasi yang relevan dengan kebutuhan pengguna. e. Kegiatan monitoring yang telah dilaksanakan oleh bagian yang berwenang melakukan monitoring yang dibutuhkan termasuk perbaikan atas defisiensi yang telah terjadi.
a. Control environment which support high commitment of the implementation of code of ethics and integrity of the management, adequate supervision by the Board of Commissioners as well as through a management, supporting organizational structure, required competence and the implementation of accountability at each division and management level. b. A risk management that includes common perspective towards the achievement of targets and objectives, implementation of integrated risk management including anticipation against fraud, and against changes in business environment. c. Control activities through a number of policies and corporate practices, effective technological usage, and continuous evaluation over procedures in the Company. d. The dissemination of information and communication with external and internal parties as well as provision of relevant information to the users. e. Monitoring activities conducted by the divisions and sections authorized for conducting monitoring activities which include improving the deficiency.
Laporan Tahunan 2014 Annual Report PT Atlas Resources Tbk
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Sekretaris Perusahaan Corporate Secretary Dalam rangka mewujudkan transparansi usaha sesuai dengan prinsip-prinsip GCG, Perseroan telah menunjuk Lidwina S. Nugraha sebagai Sekretaris Perusahaan terhitung sejak tanggal 1 Juli 2014 berdasarkan Surat Keputusan Direksi No.0001/ARMgmt/VII/2014, tanggal 1 Juli 2014.
As part of its endeavors to improve the level of corporate transparency in accordance with the GCG principles, the Company appointed Lidwina S. Nugraha as Corporate Secretary since July 1, 2014 pursuant to Decision Letter of the Board of Directors No.0001/AR-Mgmt/VII/2014, dated July 1, 2014.
Periode jabatan Sekretaris Perusahaan adalah dari sejak tanggal pengangkatan sampai dengan tanggal pemberhentian sesuai dengan Surat Keputusan Direksi. Profil mengenai beliau dapat dilihat di halaman 36 pada Laporan Tahunan ini.
The Corporate Secretary’s term of office begins on the date of appointment until the termination date with regard to the Board of Directors’ Decision Letter. Her profile can be seen on page 36 of this Annual Report.
Sekretaris Perusahaan ditunjuk sebagai penghubung utama antara Perseroan dengan pemegang saham, otoritas pasar modal dan masyarakat. Sekretaris Perusahaan bertugas untuk memastikan bahwa seluruh pemegang saham, investor, pemangku kepentingan dan masyarakat luas dapat mengakses informasi Perseroan secara akurat dan tepat waktu.
The Corporate Secretary serves to liaise communication between the Company and shareholders, capital market authorities and the public in general. The role of the Corporate Secretary is to ensure the proper and timely disclosure of information to shareholders, investors, stakeholders, and the broader public.
Di internal perusahaan, Sekretaris Perusahaan bertanggung jawab terhadap hal-hal berikut: a. Memfasilitasi terciptanya komunikasi yang efektif antara Dewan Komisaris dan Direksi; b. Membantu Direksi mempersiapkan rencana korporasi strategis Perseroan; c. Mempersiapkan rapat manajemen Perseroan termasuk RUPS Tahunan dan RUPSLB; d. Melakukan proses dokumentasi, termasuk notulen rapat manajemen, daftar pencatatan saham, serta kontrak dengan pihak terkait lainnya.
Internally, Corporate Secretary of the Company is responsible for the following tasks: a. To facilitate an effective communication between Board of Commissioners and Directors; b. To assist the Board of Directors in preparing the strategic corporate plan of the Company; c. To help prepare meetings of the Company’s management including AGMS and EGMS; d. To administer the documentation process, including the management’s minutes meeting, the list of stock listing, as well as contracts with other related parties.
Selama tahun 2014, Sekretaris Perusahaan telah melakukan kegiatan sebagai berikut: 1. Memberikan informasi dan masukan kepada Dewan Komisaris dan Direksi terkait peraturan perundang-undangan khususnya peraturan pasar modal terkini. 2. Menyelenggarakan RUPS, Public Expose Tahunan, Rapat Direksi dan Rapat Komisaris 3. Melakukan korespondensi dengan regulator. 4. Menyampaikan keterbukaan informasi kepada publik atas nama Perseroan sesuai peraturan perundangan yang berlaku.
During 2014, Corporate Secretary has conducted activities as follows: 1. To provide information and input to the Board of Commissioners and Directors regarding the regulations, particularly the updated capital market regulations. 2. To conduct GMS, Public Expose, Meetings of the Board of Directors and Commissioners. 3. To do corresponding with regulators. 4. To submit information disclosure to public on behalf of the Company with regard to the prevailing regulations.
Pelatihan Sekretaris Perusahaan
Training of Corporate Secretary
Dalam rangka meningkatkan pengetahuan dan pemahaman untuk membantu pelaksanaan tugasnya, Sekretaris Perusahaan telah mengikuti pelatihan selama tahun 2014 seperti:
In order to enhance the knowledge and comprehension in carrying out its duties, the Corporate Secretary participated in training during 2014 such as:
Penyelenggara/Organizer
Nama Pelatihan/Name of Training
Waktu Pelatihan/Time
Bursa Efek Indonesia Indonesia Stock Exchange
Sosialisasi Surat Keputusan Direksi BEI, tentang pencatatan efek bersifat ekuitas selain saham. Socialization of Decision of the Board of Directors Concerning Listing of Shares (Stock) and Equity-Type Securities Other Than Stock.
27 Januari 2014 January 27, 2014
Bursa Efek Indonesia Indonesia Stock Exchange
Update Konsep Peraturan No. 1A.1. Updating Concept of Regulation No.1A.1.
21 April 2014 April 21, 2014
Bursa Efek Indonesia Indonesia Stock Exchange
Sosialisasi Surat Keputusan Direksi BEI tentang Pencatatan Saham dan Efek bersifat ekuitas selain saham yang diterbitkan oleh perusahaan di bidang pertambangan Minerba. Socialization of Decision of the Board of Directors Concerning Listing of Shares (Stock) and Equity Type Securities Other Than Stock Issued by The Company in The Field of Mineral and Coal Mining.
22 Oktober 2014 October 22, 2014
75
76
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Laporan Tahunan 2014 Annual Report PT Atlas Resources Tbk
Manajemen Risiko Risk Management Aktivitas Perseroan terpengaruh oleh berbagai jenis risiko keuangan: risiko pasar (termasuk risiko nilai tukar, risiko harga komoditas dan risiko tingkat suku bunga), risiko kredit, risiko likuiditas serta risiko permodalan. Secara umum, program pengelolaan risiko keuangan Perseroan berfokus kepada ketidakpastian pasar keuangan dan berusaha meminimalisir efek tidak wajar terhadap kinerja keuangan Perseroan. Pengelolaan risiko dilakukan oleh Direksi Perseroan yang meliputi identifikasi, evaluasi dan melakukan lindung nilai atas risiko keuangan, jika diperlukan. Direksi menyediakan prinsip-prinsip keseluruhan untuk pengelolaan risiko, termasuk risiko pasar, kredit, dan likuiditas serta permodalan.
a. Risiko Pasar
The Company’s activities are exposed to a variety of financial risks: market risk (including foreign exchange risk, commodity price risk and interest rate risk), credit risk, liquidity risk and capital risk. The Company’s overall financial risk management program focuses on addressing the financial market uncertainty and seeking efforts to minimize potential adverse effects on the financial performance of the Company. Risk management is carried out by the Company’s Board of Directors. The Board identifies, evaluates and hedges financial risks, where appropriate. The Board of Directors determines principles for overall risk management, including market, credit, liquidity and capitalization risks.
a. Market Risk
(i) Risiko nilai tukar Pembiayaan dan sebagian besar pendapatan dan pengeluaran operasi dari entitas anak yang beroperasi dari Perseroan didenominasi dalam mata uang Dolar AS, yang secara tidak langsung merupakan lindung nilai alami (natural hedging) terhadap eksposur fluktuasi nilai tukar mata uang asing. Namun, Perseroan memiliki eksposur terhadap risiko mata uang asing yang timbul dari biaya operasi lainnya dalam mata uang Rupiah. Manajemen berpendapat bahwa tidak ada eksposur yang signifikan terhadap Perseroan dari risiko nilai tukar. Perseroan tidak menggunakan instrumen keuangan seperti kontrak forward untuk meminimalkan risiko nilai tukar.
(i) Foreign exchange risk The financing and the majority of revenue and operating expenditure of the operating subsidiaries of the Company are denominated in US Dollars, which indirectly represents a natural hedge on exposure to fluctuations in foreign exchange rates. However, the Company is exposed to foreign exchange risk arising from Rupiah other operation expenses. Management believes that the Company’s exposure to foreign exchange risk is not significant. The Company does not use any financial instruments such as forward exchange contract to mitigate the foreign exchange risk.
(ii) Risiko harga Perseroan terekspos terhadap risiko harga komoditas karena batubara adalah produk komoditas yang diperjualbelikan di pasar batubara dunia. Harga batubara ditentukan berdasarkan harga batubara dunia, yang cenderung sangat mengikuti siklus dan dapat berfluktuasi secara signifikan. Sebagai produk komoditas, harga batubara dunia sangat tergantung pada dinamika pasokan dan permintaan batubara di pasar ekspor dunia. Perseroan belum mengadakan perjanjian perdagangan batubara dan belum melakukan perikatan harga batubara jangka panjang untuk melakukan lindung nilai terhadap fluktuasi harga batubara, tetapi dapat saja melakukannya di masa depan. Sebaliknya, Perseroan melakukan kontrak penjualan batubara dengan beberapa pelanggan menggunakan harga tetap selama satu tahun untuk melindungi sebagian dari pendapatan untuk tiap tahunnya.
(ii) Price risk The Company is exposed to commodity price risk because coal is a commodity product traded in the world coal markets. Prices are based on global coal prices, which tend to be highly cyclical and subject to significant fluctuations. As a commodity product, global coal prices are principally dependent on the supply and demand dynamics of coal in the world export market. The Company did not engage in trading coal contracts and has not entered into long term coal pricing agreements to hedge its exposure to fluctuations in the coal price but may do so in the future. Instead, the Company entered into one-year fixed price coal contracts with some of its customers to safeguard a portion of its revenue for each year.
Perseroan rentan terhadap risiko harga komoditas berkaitan dengan pembelian bahan bakar minyak yang diperlukan untuk menjalankan operasinya. Perseroan tidak melakukan transaksi kontrak lindung nilai bahan bakar minyak untuk melindungi nilai terhadap fluktuasi harga bahan bakar minyak, tetapi dapat saja melakukannya di masa depan. Namun, untuk mengurangi risiko, Perseroan melakukan kesepakatan dengan kontraktor pertambangan untuk melakukan penyesuaian atas tarif kontrak berdasarkan fluktuasi harga bahan bakar minyak di atas perkiraan normal.
The Company also faces commodity price risk relating to the purchase of fuel for its operations. The Company does not engage in any fuel hedging contracts to hedge its exposure to fluctuations in the fuel price but may do so in the future. However, in order to mitigate the risks, the Company and mining contractors have agreed in making some adjustments to contracted rates based on fluctuations in fuel prices above estimated price.
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Laporan Tahunan 2014 Annual Report PT Atlas Resources Tbk
(iii) Risiko suku bunga Perseroan memiliki sebagian pinjaman dengan tingkat suku bunga variabel sehingga Perseroan terekspos risiko tingkat suku bunga. Untuk mengurangi risiko perubahan tingkat suku bunga yang menyebabkan adanya ketidakpastian arus kas terhadap pembayaran beban bunga di masa depan, Perusahaan: (a) Memonitor tingkat suku bunga di pasar; (b) Membangun komunikasi yang intensif dengan pihak bank yang terkait atas pembebanan bunga; dan (c) Mengimplementasikan manajemen kas untuk meminimalkan beban bunga.
(iii) Interest rate risk The Company has certain borrowings that are subject to variable interest rates; such as the Company is exposed to interest rate risk. In order to minimize interest rate risks which increase the uncertainty of the cash flows for interest payments in the future, the Company shall: (a) Monitor interest rate in the market; (b) Develop intensive communication with the related banks for the interest charges; and (c) Implement cash management to minimize the interest expenses.
b. Risiko Kredit
b. Credit Risk
Risiko kredit terutama berasal dari penempatan dana pada bank, deposito berjangka, piutang usaha, dan piutang non usaha. Manajemen yakin akan kemampuannya untuk terus mengendalikan dan mempertahankan eksposur yang minimal terhadap risiko kredit mengingat Perseroan memiliki kebijakan yang jelas dalam pemilihan pelanggan, perjanjian yang mengikat secara hukum untuk transaksi penjualan batubara dan jasa penambangan dan jasa lainnya yang telah dilakukan dan secara historis mempunyai tingkat yang rendah untuk piutang usaha yang bermasalah. Kebijakan umum Perseroan untuk penjualan batubara kepada pelanggan baru dan yang sudah ada saat ini adalah sebagai berikut: (i) Memilih pelanggan dengan kondisi keuangan yang kuat dan reputasi yang baik. (ii) Penerimaan pelanggan baru dan penjualan batubara disetujui oleh personil yang berwenang sesuai dengan struktur delegasi wewenang Perseroan.
Credit risk arises from cash in banks, time deposits, trade receivables, and non-trade receivables. Management is confident in its ability to continue to control and maintain minimal exposure to credit risk, since the Company has clear policies on the selection of customers, legally binding agreements in place for coal sales transactions and mining services and other services rendered and historically low levels of bad debts. The Company’s general policies for coal sales to new and existing customers are as follows:
c. Risiko Likuiditas
c. Liquidity Risk
Risiko likuiditas merupakan risiko yang muncul dalam situasi dimana posisi arus kas Perseroan mengindikasikan bahwa arus kas masuk dari pendapatan jangka pendek tidak cukup untuk memenuhi arus kas keluar untuk pengeluaran jangka pendek. Dalam kebijakan manajemen risiko likuiditas, Perseroan melakukan monitor dan menjaga level kas dan setara kas yang diperkirakan cukup untuk mendanai kegiatan operasional Perseroan dan mengurangi pengaruh fluktuasi dalam arus kas. Manajemen Perseroan juga secara rutin melakukan monitor atas perkiraan arus kas dan arus kas aktual, termasuk profil jatuh tempo pinjaman, dan secara terus-menerus menilai kondisi pasar keuangan untuk kesempatan memperoleh dana.
(i) Selecting customers with strong financial condition and good reputation. (ii) Acceptance of new customers and sales of coal are approved by the authorized personnel according to the Company’s delegation of authority structure.
Liquidity risk is defined as a risk that arises in situations where the Company's cash flow indicates that the cash inflow from short-term revenue is not enough to cover the cash outflow of short-term expenditure. In the liquidity risk management policy, the Company monitors and maintains a level of cash and cash equivalents deemed adequate to finance the Company's operational activities and to mitigate the effect of fluctuations in cash flows. The Company's management also regularly monitors the projected and actual cash flows, including their loan maturity profiles, and continuously assesses conditions in the financial markets to tap opportunities to pursue fund-raising.
77
78
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Laporan Tahunan 2014 Annual Report PT Atlas Resources Tbk
d. Risiko Permodalan
d. Capital Risk
Tujuan dari Perseroan dalam mengelola permodalan adalah untuk menjaga struktur permodalan yang optimal sehingga dapat memaksimalkan imbal hasil pemegang saham dan untuk melindungi kemampuan Perseroan dalam mempertahankan kelangsungan usahanya. Struktur permodalan Perseroan terdiri atas utang (termasuk pinjaman dan utang sewa), kas dan setara kas, dan modal yang dapat diatribusikan kepada pemegang saham Perseroan yang terdiri dari modal ditempatkan dan disetor, cadangan, dan saldo laba. Untuk menjaga dan mencapai struktur permodalan yang optimal, Perseroan mungkin menyesuaikan jumlah dividen yang dibayar, menerbitkan saham baru, mendapatkan pinjaman baru, atau menjual aset untuk mengurangi pinjaman. Perseroan memonitor struktur permodalan dengan menggunakan rasio utang terhadap modal. Rasio ini dihitung dengan cara membagi jumlah utang dengan nilai buku jumlah modal. Jumlah utang dihitung dengan menjumlah semua pinjaman berbunga, di luar pinjaman pemegang saham. Berdasarkan ketentuan yang ada pada fasilitas pinjaman utama yang dimilikinya, salah satu covenant keuangan yang Perseroan harus patuhi adalah rasio utang terhadap modal.
The Company’s objective in capital management is to maintain an optimal capital structure so as to maximize shareholder value and to ensure the Company’s ability to continue as a going concern. The capital structure of the Company consists of debt (which includes borrowings and lease payables), cash and cash equivalents and equity attributable to equity holders of the Company, comprising issued and paid up capital, reserves and retained earnings. In order to maintain and achieve an optimal capital structure, the Company may adjust the amount of dividend payment, issue new shares, obtain new borrowings or sell assets to reduce borrowings. The Company monitors its capital structure based on the debt to equity ratio. The debt-toequity ratio is calculated as total debt divided by the total book value of capital. Total debt is calculated by adding total interestcharged loans, excluding borrowings from shareholders. Under the terms of its major borrowing facilities, one of the financial covenants that the Company is required to comply with is debt to equity ratio.
Laporan Tahunan 2014 Annual Report PT Atlas Resources Tbk
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Perkara Penting Tahun 2014 Significant Legal Cases in 2014 BBE menghadapi gugatan perkara perdata yang diajukan oleh PT Tataolah Hutan Prima Abadi dan PT Paramitra Agro Utama (Para Penggugat) dimana BBE dalam perkara ini menjadi Tergugat atas wanprestasi Perjanjian antara BBE dengan Para Penggugat, yakni Perjanjian Pemberian Jasa Konsultasi dan Manajemen untuk Pengoperasian Tambang tanggal 3 Mei 2008 (Perjanjian). Para Penggugat mengajukan surat gugatan No.:648/Pdt.G/2013/PN.Jkt. Sel ke Pengadilan Jakarta Selatan tanggal 12 Desember 2013 (Surat Gugatan) terkait penyelesaian jasa konsultasi BBE kepada Para Penggugat berdasarkan Perjanjian. Pada tanggal 17 Maret 2014, BBE dan Para Penggugat telah menyetujui penyelesaian perkara dan telah menandatangani perjanjian perdamaian yang telah dikuatkan oleh Putusan Perdamaian Pengadilan Negeri Jakarta Selatan pada tanggal 2 April 2014.
BBE received a civil lawsuits from by PT Tataolah Hutan Prima Abadi and PT Paramitra Agro Utama ("Plaintiffs") in which BBE acted as Defendants on the Agreement between BBE and the Plaintiffs, the Agreement and Management Consulting Services for Operation Mine dated May 3, 2008 (the "Agreement"). The Plaintiff filed the lawsuit No: 648/Pdt.G/2013/PN.Jkt.Sel to the South Jakarta District Court dated December 12, 2013 ("Securities Claims") related to the settlement of the BBE consultation fee to Plaintiffs under the Agreement. On March 17, 2014, BBE and the Plaintiffs have agreed to settle the case and signed a settlement agreement which was affirmed by South Jakarta District Court on April 2, 2014.
MMJ menghadapi gugatan perkara perdata yang diajukan oleh PT Nusa Bara Abadimakmur (“Penggugat”) dimana MMJ dalam perkara ini menjadi Tergugat atas wanprestasi Perjanjian antara MMJ dengan Penggugat, yakni Perjanjian Sewa Alat Berat No.001/ConstructionMMJNBA/V/2012 tanggal 1 Mei 2012, Perjanjian Sewa Alat Berat No.002/ConstructionMMJNBA/V/2012 tanggal 1 Mei 2012 dan Perjanjian Sewa Alat Berat No. 003/ ConstructionMMJ-NBA/V/2012 tanggal 1 Mei 2012 (“Perjanjian”). Penggugat mengajukan surat gugatan No.627/Pdt.G/2012/PN.JktSel ke Pengadilan Jakarta Selatan tanggal 13 November 2013 (“Surat Gugatan”) terkait penyelesaian pembayaran atas Sewa Alat Berat MMJ kepada Penggugat berdasarkan Perjanjian. MMJ dan Penggugat telah menyetujui penyelesaian perkara tersebut berdasarkan Akta Perdamaian No. 627/Pdt.G/2013/PN Jkt.Sel tanggal 20 Januari 2014.
MMJ received a civil lawsuits from by PT Nusa Bara Abadimakmur (“Plaintiff”), in which MMJ acted as Defendants on the case of Violating Agreement it made with the Plaintiff, namely the Heavy Equipment Lease Agreement No.001/ConstructionMMJNBA/V/2012 dated May 1, 2012, Heavy Equipment Lease Agreement No. 002/ConstructionMMJNBA/V/2012 dated May 1, 2012 and the Heavy Equipment Lease Agreement No.003/ConstructionMMJNBA/V/2012 dated May 1, 2012 (the “Agreement”). Plaintiff filed the lawsuit No.627/Pdt.G/2012/ PN.Jkt-Sel to the South Jakarta District Court dated November 13, 2013 (“Securities Claims”) related to the settlement of payment for the leased equipment to Plaintiff under the Agreement. MMJ and Plaintiffs have agreed to settle the case by virtue of Deed of Amity No.627/Pdt.G/2013/PN Jkt-Sel dated January 20, 2014.January 20, 2014.
79
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
80
Laporan Tahunan 2014 Annual Report PT Atlas Resources Tbk
Pelaporan dan Keterbukaan Informasi kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Bursa Efek Indonesia (BEI) selama tahun 2014 Report and Disclosure of Information to the Financial Services Authority and the Indonesian Stock Exchange (IDX) during 2014
No. Tanggal Date
Nomor Surat Letter Number
Perihal Description
Tujuan Destination
1
7 Januari 2014 January 7, 2014
0001-OJK/AR-CS/ I/2014
Keterbukaan Informasi Yang Harus Segera Diumumkan Kepada Publik – Divestasi Sumber Daya Kumala Information Disclosure-Divestment of Sumber Daya Kumala
Otoritas Jasa Keuangan Financial Services Authority
2
7 Januari 2014 January 7, 2014
0002-OJK/AR-CS/ I/2014
Laporan Data Hutang/Kewajiban dalam Valuta Asing Periode Desember 2013 Report of Foreign Currency Denominated Debt/Liabilities for the period of December 2013
Otoritas Jasa Keuangan Financial Services Authority
3
10 Januari 2014 January 10, 2014
0003-BEI/AR-CS/ I/2014
Laporan Bulanan Registrasi Pemegang Efek Bulan Desember 2013 Monthly Report of Securities Holder Register for the period of December 2013
Bursa Efek Indonesia Indonesia Stock Exchange
4
10 Januari 2014 January 10, 2014
0004-BEI/AR-CS/ I/2014
Laporan Bulanan Aktivitas Eksplorasi Bulan Desember 2013 Monthly Report of Exploration Activities as of December 2013
Bursa Efek Indonesia Indonesia Stock Exchange
5
30 Januari 2014 January 30, 2014
0005-OJK/AR-CS/ I/2014
Penjelasan Atas Penelaahan Laporan Keuangan Tengah Tahunan 2013 Otoritas Jasa Keuangan Explanation on Review of 2013 Half-Year Financial Statement Financial Services Authority
6
7 Februari 2014 February 7, 2014
0006-OJK/AR-CS/ II/2014
Laporan Data Hutang/Kewajiban dalam Valuta Asing Periode Januari 2014 Report of Foreign Currency Denominated Debt/Liabilities for the period of January 2014
Otoritas Jasa Keuangan Financial Services Authority
7
10 Februari 2014 February 10, 2014
0007-BEI/AR-CS/ II/2014
Laporan Bulanan Registrasi Pemegang Efek Bulan Januari 2014 Monthly Report of Securities Holder Register for the period of January 2014
Bursa Efek Indonesia Indonesia Stock Exchange
8
12 Februari 2014 February 12, 2014
0008-BEI/AR-CS/ II/2014
Laporan Bulanan Aktivitas Eksplorasi Bulan Januari 2014 Monthly Report of Exploration Activities as of January 2014
Bursa Efek Indonesia Indonesia Stock Exchange
9
17 Februari 2014 February 17, 2014
0009-OJK/AR-CS/ II/2014
Tanggapan Atas Permintaan Penjelasan Tambahan Response on Request of Additional Explanation
Otoritas Jasa Keuangan Financial Services Authority
10
10 Maret 2014 March 10, 2014
0009A-OJK/AR-CS/ III/2014
Laporan Data Hutang/Kewajiban dalam Valuta Asing Periode Februari Otoritas Jasa Keuangan 2014 Financial Services Authority Report of Foreign Currency Denominated Debt/Liabilities for the period of February 2014
11
10 Maret 2014 March 10, 2014
0010-OJK/AR-CS/III/2014
Laporan Bulanan Registrasi Pemegang Efek Bulan Februari 2014 Monthly Report of Securities Holder Register for the period of February 2014
Otoritas Jasa Keuangan Financial Services Authority
12
12 Maret 2014 March 12, 2014
0011-BEI/AR-CS/III/2014
Laporan Bulanan Aktivitas Eksplorasi Bulan Februari 2014 Monthly Report of Exploration Activities as of February 2014
Bursa Efek Indonesia Indonesia Stock Exchange
13
1 April 2014 April 1, 2014
0012-BEI/AR-CS/IV/2014
Penyampaian Laporan Keuangan Auditan Per 31 Desember 2013 Submission of Audited Financial Statements as at 31 December 2013
Bursa Efek Indonesia Indonesia Stock Exchange
14
4 April 2014 April 4, 2014
0013-OJK/AR-CS/IV/2014
Penyampaian Laporan Keuangan Auditan Per 31 Desember 2013 Submission of Audited Financial Statements as at 31 December 2013
Otoritas Jasa Keuangan Financial Services Authority
15
4 April 2014 April 4, 2014
0014-OJK/AR-CS/IV/2014
Penyampaian Bukti Iklan Laporan Keuangan Auditan Per 31 Desember 2013 Submission of Advertisement of Audited Financial Statements for the Year Ended 31 December 2013
Otoritas Jasa Keuangan Financial Services Authority
16
10 April 2014 April 10, 2014
0015-OJK/AR-CS/IV/2014
Laporan Data Hutang/Kewajiban dalam Valuta Asing Periode Maret 2014 Report of Foreign Currency Denominated Debt/Liabilities for the period of March 2014
Otoritas Jasa Keuangan Financial Services Authority
17
10 April 2014 April 10, 2014
0016-BEI/AR-CS/IV/2014
Laporan Bulanan Registrasi Pemegang Efek Bulan Maret 2014 Monthly Report of Securities Holder Register for the period of March 2014
Bursa Efek Indonesia Indonesia Stock Exchange
18
10 April 2014 April 10, 2014
0017-BEI/AR-CS/IV/2014
Laporan Bulanan Aktivitas Eksplorasi Bulan Maret 2014 Monthly Report of Exploration Activities as of March 2014
Bursa Efek Indonesia Indonesia Stock Exchange
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Laporan Tahunan 2014 Annual Report PT Atlas Resources Tbk
No. Tanggal Date
Nomor Surat Letter Number
Perihal Description
Tujuan Destination
19
30 April 2014 April 30, 2014
0018-OJK/AR-CS/IV/2014
Penyampaian Laporan Tahunan Tahun Buku 2013 Submission of 2013 Annual Report
Otoritas Jasa Keuangan Financial Services Authority
20
30 April 2014 April 30, 2014
0019-OJK/AR-CS/IV/2014
Penyampaian Laporan Keuangan Interim Per 31 Maret 2014 Submission of Interim Financial Statements as at 31 March 2014
Otoritas Jasa Keuangan Financial Services Authority
21
7 Mei 2014 May 7, 2014
0020-OJK/AR-CS/V/2014
Konfirmasi Keterlambatan Pengumuman Laporan Keuangan Tahunan Otoritas Jasa Keuangan per 31 Desember 2013 Financial Services Authority Confirmation on Delayed Announcement of Annual Financial Statements for the Year Ended 31 December 2013
22
9 Mei 2014 May 9, 2014
0021-BEI/AR-CS/V/2014
Laporan Bulanan Registrasi Pemegang Efek Bulan April 2014 Monthly Report of Securities Holder Register for the period of April 2014
Bursa Efek Indonesia Indonesia Stock Exchange
23
9 Mei 2014 May 9, 2014
0022-OJK/AR-CS/V/2014
Laporan Data Hutang/Kewajiban dalam Valuta Asing Periode April 2014 Report of Foreign Currency Denominated Debt/Liabilities for the period of April 2014
Otoritas Jasa Keuangan Financial Services Authority
24
12 Mei 2014 May 12, 2014
0023-BEI/AR-CS/V/2014
Laporan Bulanan Aktivitas Eksplorasi Bulan April 2014 Monthly Report of Exploration Activities as of April 2014
Bursa Efek Indonesia Indonesia Stock Exchange
25
20 Mei 2014 May 20, 2014
0024-OJK/AR-CS/V/2014
Pemberitahuan Rencana Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Announcement of Annual General Meeting of Shareholders’ Plan
Bursa Efek Indonesia Indonesia Stock Exchange
26
28 Mei 2014 May 28, 2014
0025-OJK/AR-CS/V/2014
Bukti Iklan Pemberitahuan Rencana Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Advertisement Proof of Announcement of Annual General Meeting of Shareholders
Otoritas Jasa Keuangan Financial Services Authority
27
10 Juni 2014 June 10, 2014
0026-OJK/AR-CS/VI/2014
Laporan Data Hutang/Kewajiban dalam Valuta Asing Periode Mei 2014 Report of Foreign Currency Denominated Debt/Liabilities for the period of May 2014
Otoritas Jasa Keuangan Financial Services Authority
28
10 Juni 2014 June 10, 2014
0027-BEI/AR-CS/VI/2014
Laporan Bulanan Registrasi Pemegang Efek Bulan Mei 2014 Monthly Report of Securities Holder Register for the period of May 2014
Bursa Efek Indonesia Indonesia Stock Exchange
29
12 Juni 2014 June 12, 2014
0028-BEI/AR-CS/VI/2014
Laporan Bulanan Aktivitas Eksplorasi Bulan Mei 2014 Monthly Report of Exploration Activities as of May 2014
Bursa Efek Indonesia Indonesia Stock Exchange
30
13 Juni 2014 June 13, 2014
0029-OJK/AR-CS/VI/2014
Panggilan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Call to Attend of Annual General Meeting of Shareholders
Otoritas Jasa Keuangan Financial Services Authority
31
2 Juli 2014 July 2, 2014
0030-OJK/AR-CS/VI/2014
Hasil Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Resolutions of the Annual General Meeting of Shareholders
Otoritas Jasa Keuangan Financial Services Authority
32
3 Juli 2014 July 3, 2014
0031-OJK/AR-CS/VII/2014 Perubahan Corporate Secretary Change of Corporate Secretary
Otoritas Jasa Keuangan Financial Services Authority
33
8 Juli 2014 July 8, 2014
0032-OJK/AR-CS/ VII/2014
Laporan Data Hutang/Kewajiban dalam Valuta Asing Periode Juni 2014 Report of Foreign Currency Denominated Debt/Liabilities for the period of June 2014
Otoritas Jasa Keuangan Financial Services Authority
34
8 Juli 2014 July 8, 2014
0033-BEI/AR-CS/VII/2014
Laporan Bulanan Registrasi Pemegang Efek Bulan Juni 2014 Monthly Report of Securities Holder Register for the period of June 2014
Bursa Efek Indonesia Indonesia Stock Exchange
35
8 Juli 2014 July 8, 2014
0034-BEI/AR_CS/VII/2014 Laporan Bulanan Aktivitas Eksplorasi Bulan Juni 2014 Monthly Report of Exploration Activities as of June 2014
Bursa Efek Indonesia Indonesia Stock Exchange
36
23 Juli 2014 July 23, 2014
0036-BEI/AR-CS/VII/2014
Bursa Efek Indonesia Indonesia Stock Exchange
Tanggapan Permintaan Penjelasan Atas Volatilitas Transaksi Efek Response of Clarification Request on Securities Transaction Volatility
81
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
82
Laporan Tahunan 2014 Annual Report PT Atlas Resources Tbk
No. Tanggal Date
Nomor Surat Letter Number
37
25 Juli 2014 July 25, 2014
0037-OJK/AR-CS/VII/2014 Keterbukaan Informasi Pemegang Saham Tertentu – Repo Calorie Viva Utama Information Disclosure of Certain Shareholders – Repurchase Agreement of Calorie Viva Utama
Otoritas Jasa Keuangan Financial Services Authority
38
25 Juli 2014 July 25, 2014
0038-OJK/AR-CS/ VII/2014
Penyampaian Laporan Keuangan Tengah Tahunan per 30 Juni 2014 Submission of First Half-Year Financial Statement as at 30 June 2014
Otoritas Jasa Keuangan Financial Services Authority
39
4 Agustus 2014 August 4, 2014
0039-OJK/AR-CS/ VIII/2014
Penyampaian Bukti Iklan Laporan Keuangan Tengah Tahunan per 30 Juni 2014 Submission of Advertisement Proof of First Half-Year Financial Statement as at 30 June 2014
Otoritas Jasa Keuangan Financial Services Authority
40
6 Agustus 2014 August 6, 2014
0040-BEI/AR-CS/VIII/2014 Konfirmasi Pemenuhan Ketentuan Bursa Confirmation on the Fulfillment of the Exchange Regulation
Otoritas Jasa Keuangan Financial Services Authority
41
6 Agustus 2014 August 6, 2014
0041-BEI/AR-CS/VIII/2014 Tanggapan Atas Permintaan Penjelasan Bursa Response on Clarification Request from the Exchange
Bursa Efek Indonesia Indonesia Stock Exchange
42
8 Agustus 2014 August 8, 2014
0042-OJK/AR-CS/ VIII/2014
Otoritas Jasa Keuangan Financial Services Authority
43
11 Agustus 2014 August 11, 2014
0043-BEI/AR-CS/VIII/2014 Laporan Bulanan Registrasi Pemegang Efek Bulan Juli 2014 Monthly Report of Securities Holder Register for the period of July 2014
Bursa Efek Indonesia Indonesia Stock Exchange
44
11 Agustus 2014 August 11, 2014
0044-BEI/AR-CS/VIII/2014 Laporan Bulanan Aktivitas Eksplorasi Bulan Juli 2014 Monthly Report of Exploration Activities as July 2014
Bursa Efek Indonesia Indonesia Stock Exchange
45
4 September 2014 0045-OJK/AR-CS/IX/2014 September 4, 2014
Tanggapan Atas Permintaan Penjelasan Bursa Response on Clarification Request from the Exchange
Otoritas Jasa Keuangan Financial Services Authority
46
8 September 2014 0046-BEI/AR-CS/IX/2014 September 8, 2014
Tanggapan Atas Permintaan Penjelasan Bursa Response on Clarification Request from the Exchange
Bursa Efek Indonesia Indonesia Stock Exchange
47
8 September 2014 0047-BEI/AR-CS/IX/2014 September 8, 2014
Laporan Bulanan Registrasi Pemegang Efek Bulan Agustus 2014 Monthly Report of Securities Holder Register for the period of August 2014
Bursa Efek Indonesia Indonesia Stock Exchange
48
8 September 2014 0048-BEI/AR-CS/IX/2014 September 8, 2014
Laporan Bulanan Aktivitas Eksplorasi Bulan Agustus 2014 Monthly Report of Exploration Activities as of August 2014
Bursa Efek Indonesia Indonesia Stock Exchange
49
10 September 2014 September 10, 2014
Laporan Data Hutang/Kewajiban dalam Valuta Asing Periode Agustus Otoritas Jasa Keuangan 2014 Financial Services Authority Report of Foreign Currency Denominated Debt/Liabilities for the period of August 2014
50
24 September 2014 0050-OJK/AR-CS/IX/2014 September 24, 2014
Penjelasan Atas Penelaahan Laporan Tahunan 2013 Clarification on Review of 2013 Annual Report
Otoritas Jasa Keuangan Financial Services Authority
51
0051-OJK/AR-CS/IX/2014 30 September 2014 September 30, 2014
Perubahan Susunan Komite Audit Change of Audit Committee Composition
Otoritas Jasa Keuangan Financial Services Authority
52
9 Oktober 2014 October 9, 2014
0052-BEI/AR-CS/X/2014
Laporan Bulanan Registrasi Pemegang Efek Bulan September 2014 Monthly Report of Securities Holder Register for the period of September 2014
Bursa Efek Indonesia Indonesia Stock Exchange
53
9 Oktober 2014 October 9, 2014
0053-BEI/AR-CS/X/2014
Laporan Bulanan Aktivitas Eksplorasi Bulan September 2014 Monthly Report of Exploration Activities as of September 2014
Bursa Efek Indonesia Indonesia Stock Exchange
54
9 Oktober 2014 October 9, 2014
0054-BEI/AR-CS/X/2014
Pejabat Perusahaan Yang Berwenang Mengakses IDXNet Authorized Persons of the Company to Access IDXNet
Bursa Efek Indonesia Indonesia Stock Exchange
55
9 Oktober 2014 October 9, 2014
0055-OJK/AR-CS/X/2014
Pejabat Perusahaan Yang Berwenang Mengakses OJK Reporting Authorized Persons of the Company to Access OJK Reporting
Otoritas Jasa Keuangan Financial Services Authority
56
9 Oktober 2014 October 9, 2014
0056-OJK/AR-CS/X/2014
Laporan Data Hutang/Kewajiban dalam Valuta Asing Periode September 2014 Report of Foreign Currency Denominated Debt/Liabilities for the period of September 2014
Otoritas Jasa Keuangan Financial Services Authority
57
31 Oktober 2014 October 31, 2014
0057-OJK/AR-CS/X/2014
Penyampaian Laporan Keuangan Interim Per 30 September 2014 Submission of Financial Statement as of 30 September 2014
Otoritas Jasa Keuangan Financial Services Authority
0049-OJK/AR-CS/IX/2014
Perihal Description
Laporan Data Hutang/Kewajiban dalam Valuta Asing Periode Juli 2014 Report of Foreign Currency Denominated Debt/Liabilities for the period of July 2014
Tujuan Destination
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Laporan Tahunan 2014 Annual Report PT Atlas Resources Tbk
No. Tanggal Date
Nomor Surat Letter Number
Perihal Description
Tujuan Destination
58
7 November 2014 November 7, 2014
0058-OJK/AR-CS/XI/2014
Pengkinian (updating) Data dan Informasi Updating Data and Information
Otoritas Jasa Keuangan Financial Services Authority
59
7 November 2014 November 7, 2014
0059-BEI/AR-CS/XI/2014
Laporan Bulanan Aktivitas Eksplorasi Bulan Oktober 2014 Monthly Report of Exploration Activities as of October 2014
Bursa Efek Indonesia Indonesia Stock Exchange
60
7 November 2014 November 7, 2014
0060-BEI/AR-CS/XI/2014
Laporan Bulanan Registrasi Pemegang Efek Bulan Oktober 2014 Monthly Report of Securities Holder Register for the period of October 2014
Bursa Efek Indonesia Indonesia Stock Exchange
61
10 November 2014 0062-BEI/AR-CS/XI/2014 November 10, 2014
Laporan Data Hutang/Kewajiban dalam Valuta Asing Periode Oktober Bursa Efek Indonesia 2014 Indonesia Stock Exchange Report of Foreign Currency Denominated Debt/Liabilities for the period of October 2014
63
20 November 2014 0063-BEI/AR-CS/XI/2014 November 20, 2014
Rencana Pelaksanaan Public Expose Notification of Public Expose Plan
Otoritas Jasa Keuangan Financial Services Authority
64
2 Desember 2014 December 2, 2014
0063A-BEI/AR-CS/ XII/2014
Koreksi Rencana Pelaksanaan Public Expose Revised Notification of Public Expose Plan
Bursa Efek Indonesia Indonesia Stock Exchange
65
8 Desember 2014 December 8, 2014
0063B-BEI/AR-CS/ XII/2014
Koreksi Rencana Pelaksanaan Public Expose Revised Notification of Public Expose Plan
IDXNet
66
8 Desember 2014 December 8, 2014
0064-BEI/AR-CS/XII/2014
Penyampaian Materi Public Expose Submission of Public Expose Materials
IDXNet
67
9 Desember 2014 December 9, 2014
0065-OJK/AR-CS/ XII/2014
Laporan Bulanan Aktivitas Eksplorasi Bulan November 2014 Monthly Report of Exploration Activities as of November 2014
Bursa Efek Indonesia Indonesia Stock Exchange
68
9 Desember 2014 December 9, 2014
0066-OJK/AR-CS/ XII/2014
Laporan Data Hutang/Kewajiban dalam Valuta Asing Periode November 2014 Report of Foreign Currency Denominated Debt/Liabilities for the period of November 2014
Otoritas Jasa Keuangan Financial Services Authority
69
9 Desember 2014 December 9, 2014
0067-OJK/AR-CS/XII/2014 Laporan Bulanan Registrasi Pemegang Efek Bulan November 2014 Monthly Report of Securities Holder Register for the period of November 2014
70
15 Desember 2014 0068-BEI/AR-CS/XII/2014 December 15, 2014
Penyampaian Laporan Hasil Public Expose Submission of Public Expose Report
Bursa Efek Indonesia Indonesia Stock Exchange
71
24 Desember 2014 0069-BEI/AR-CS/XII/2014 December 24, 2014
Penjelasan atas Penelaahan LKTT Tahun 2014 Explanation on 2014 First Half-Year Financial Statement
Otoritas Jasa Keuangan Financial Services Authority
72
24 Desember 2014 0070-BEI/AR-CS/XII/2014 December 24, 2014
Tanggapan Permintaan Penjelasan Atas Volatilitas Transaksi Efek Response of Clarification Request on Securities Volatility Transaction
Bursa Efek Indonesia Indonesia Stock Exchange
73
24 Desember 2014 0071-BEI/AR-CS/XII/2014 December 24, 2014
Keterbukaan Informasi Yang Harus Segera Diumumkan Kepada Publik – Pendirian PT Atlas Daya Energi Information Disclosure to Public – The Establishment of PT Atlas Daya Energi
Otoritas Jasa Keuangan Financial Services Authority
74
24 Desember 2014 0072-BEI/AR-CS/XII/2014 December 24, 2014
Keterbukaan Informasi Yang Harus Segera Diumumkan Kepada Publik – Pendirian PT Sriwijaya Muba Logistik Information Disclosure to Public – The Establishment of PT Sriwijaya Muba Logistik
Otoritas Jasa Keuangan Financial Services Authority
Bursa Efek Indonesia Indonesia Stock Exchange
83
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
84
Laporan Tahunan 2014 Annual Report PT Atlas Resources Tbk
Sanksi Administratif Administrative Sanctions Selama tahun administratif.
2014,
Perseroan
tidak
mendapatkan
sanksi
In 2014 the Company did not receive any administrative sanctions.
Kode Etik dan Budaya Perusahaan Code of Conduct and Corporate Culture Perseroan telah merancang dan mensosialisasikan kode etik dan budaya perusahaan untuk menjadi pedoman dalam pelaksanaan bisnis operasional maupun dalam setiap pengambilan keputusan di lingkungan perusahaan, yang dijabarkan sebagai berikut:
The Company has formulated and socialized a corporate code of ethics and culture to serve as a guide to the implementation of business operations and in each decision making within the Company. The culture and code can be depicted as follows:
a. Etika Kerja
a. Work Ethics
In order to ensure a high level of integrity and to support innovation throughout the Company’s business, the Company expects all employees to uphold a high code of ethics, which can be characterized as follows: • The establishment of a workplace environment that is free of discrimination in all forms, in which full respect for human rights is demonstrated, and in which full compliance with all legal regulations and laws is achieved. • Adherence to occupational safety and health standards as established by the Company.
Dalam rangka menegakkan integritas dan mendorong inovasi di setiap lini bisnis, Perseroan mengharapkan segenap karyawan untuk menjunjung tinggi etika kerja sebagai berikut: • Menjamin terbentuknya lingkungan kerja yang bebas dari diskriminasi dalam bentuk apapun, menghargai hak asasi manusia, serta mengutamakan kepatuhan terhadap hukum. • Menjamin terpenuhinya standar keselamatan dan kesehatan kerja sesuai dengan petunjuk dan ketentuan yang berlaku di perusahaan. • Mengembangkan dedikasi yang tinggi melalui integritas dalam bekerja, sinergi dalam tim, serta pengembangan inovasi.
• The development of a high level of integrity and dedication, team synergy, and innovation.
b. Etika Bisnis
b. Business Ethics
Sebagai wujud komitmen Perseroan untuk berperan aktif dan berkontribusi terhadap kemajuan perekonomian nasional melalui pelaksanaan operasional bisnis yang bersih, bertanggung jawab, serta patuh terhadap hukum, Perseroan menerapkan etika bisnis sebagai berikut:
• Menjadikan kepatuhan terhadap hukum sebagai prioritas utama dalam seluruh landasan operasional bisnis, dengan disertai penguatan posisi legal untuk memastikan seluruh kegiatan operasional Perseroan telah selaras dengan hukum yang berlaku. • Mengedepankan pengelolaan aset yang baik, termasuk aset perusahaan sendiri yang bersifat tangible maupun intangible, maupun terhadap perusahaan yang berhubungan dengan Perseroan. • Mengutamakan kerahasiaan baik terhadap informasi perusahaan maupun informasi seluruh mitra usaha yang berhubungan dengan Perseroan.
As a manifestation of the Company’s commitment to contribute to and to play an active role in the development of the national economy through the conduct of business activities in a clean, responsible, and legally compliant, the Company has implemented a code of business ethics, as follows: • Full compliance with all prevailing laws is a top priority, forming a solid basis for business operations and strengthening the Company’s legal position.
• Prioritization of the appropriate management of assets, including both tangible and intangible assets.
• Prioritization of confidentiality of corporate information related both to the Company’s activities and those of its business partners.
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Laporan Tahunan 2014 Annual Report PT Atlas Resources Tbk
• Mengembangkan kinerja usaha yang berlandaskan pada inovasi yang berkelanjutan agar mampu menghasilkan keunggulan dan daya saing yang kompetitif bagi Perseroan dalam hal penyediaan produk dan layanan ke konsumen. • Selalu memprioritaskan keseimbangan dengan lingkungan dan masyarakat sekitar daerah operasional melalui pelaksanaan praktik bisnis yang berorientasi pada kelestarian lingkungan dan pengembangan masyarakat.
c. Etika Hubungan Masyarakat Sebagai perusahaan publik, kepercayaan masyarakat luas merupakan kunci utama bagi Perseroan untuk menumbuhkembangkan bisnisnya secara bermartabat dan berkelanjutan. Untuk itu, Perseroan menerapkan etika dalam berhubungan dengan masyarakat, yaitu sebagai berikut: • Menjadikan masyarakat sebagai salah satu pemangku kepentingan utama dalam memastikan penyampaian informasi yang akurat serta berpartisipasi aktif dalam kegiatan tanggung jawab sosial untuk masyarakat melalui philanthropy serta pemberdayaan masyarakat. • Mengutamakan hak para pemegang saham Perseroan dengan mengedepankan transparansi dalam setiap kegiatan usaha yang dilaksanakan di tiap lini usaha serta semangat bertumbuh secara terus-menerus dan kepatuhan terhadap hukum yang berlaku. • Berperan aktif dalam memelihara keamanan, terciptanya toleransi beragama dan lingkungan yang kondusif.
• Improving business performance on the basis of sustainable innovations to develop the Company’s level of competitiveness in terms of providing products and services to consumers. • Prioritization of balance between the environment and the interests of communities in areas surrounding the Company’s operations through the implementation of good business practices intended to facilitate community development and the preservation of the environment.
c Community Relations Ethics
As a publicly listed company, the Company must win the trust of the broader community in order to achieve sustainable growth. To ensure this, the Company has implemented a code of ethics related to community relations, as follows:
• As one of the Company’s primary stakeholders, the community is entitled to accurate information and to participate in the Company’s corporate social responsibility programs, which involve both philanthropy and community empowerment. • The Company’s shareholders have the right to expect full transparency in all matters related to the Company’s business activities and full compliance with all laws and regulations. • The Company must play an active role in ensuring security, religious tolerance, and the development of a conducive environment.
85
86
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Laporan Tahunan 2014 Annual Report PT Atlas Resources Tbk
Sistem Pelaporan Whistleblowing System Penerapan sistem ini ditujukan untuk memberikan peluang kepada siapapun untuk menyampaikan informasi apapun terkait adanya pelanggaran atas pelaksanaan tata kelola perusahaan yang baik, pelanggaran kode etik, praktik kolusi, penggelapan, dan tindakan lain yang dilakukan oleh oknum di lingkungan perusahaan yang berdampak pada timbulnya kerugian pada perusahaan. Manajemen menjamin kerahasiaan dan perlindungan atas siapapun yang menyampaikan informasi melalui alamat ini. Keberadaan sistem ini di satu sisi akan memberikan perlindungan dan rasa aman terhadap si pelapor.
The implementation of this system is intended to provide opportunities to any parties who expect information related to violations of the principles of Good Corporate Governance, of the Company’s codes of ethics, of acts of collusion and other acts that may have a negative impact on the Company’s operations. The management will guarantee the confidentiality and protection on anyone who delivers the information to the aforementioned address. This system will also provide full protection and security to the informer.
Perseroan menyediakan alamat yang dapat dihubungi terkait sistem pelaporan ini yaitu:
[email protected]
Regarding the whistleblowing system, the Company provides the address that can be reached:
[email protected]
Akses Informasi Information Access Masyarakat dapat memperoleh berbagai informasi mengenai Perseroan melalui situs www.atlas-coal.co.id. Selain itu, para investor dan publik juga bisa mendapatkan informasi dan penjelasan lebih lanjut melalui surat elektronik yang ditujukan kepada:
[email protected].
Public obtain various information about the Company through website: www.atlas-coal.co.id. For further inquiries, the investors and public could also gain information by sending email to:
[email protected].
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
88
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Laporan Tahunan 2014 Annual Report PT Atlas Resources Tbk
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Selaras dengan konsep Good Corporate Citizen, Perseroan akan terus menjaga komitmen pengembangan dan pembangunan masyarakat khususnya di daerah lingkar tambang. Pembangunan masyarakat ditujukan agar masyarakat turut dapat merasakan dampak positif dari pembangunan lewat keberadaan Perseroan.
In accordance with the Good Corporate Citizen concept, the Company shall strive to maintain the commitment of developing the human resources values especially to the local people who are located in the inner circle of mine’s concession.
Berlandaskan pada hal tersebut, maka Perseroan mengimplementasikan program tanggung jawab sosial (“CSR”) dengan misi memajukan pendidikan dan untuk mewujudkan masyarakat yang kompeten dan mandiri.
Based on that matter, hence the Company has implemented a Corporate Social Responsibility program focusing on improving the people’s educational quality and also realizing an independent and competent society condition.
Untuk mewujudkan program-program tanggung jawab sosial, tim corporate development dan CSR bersama external relation Perseroan terus-menerus menjalin hubungan dengan perwakilan masyarakat dan pemerintahan lokal setempat.
In order to execute these corporate social responsibility programs, the Company’s CSR and corporate development team has continuously developed and maintained a good and strong relationship with the people’s representative from the local community and government.
Visi Tanggung Jawab Sosial
Vision of Corporate Social Responsibility
Untuk mencapai visi masyarakat yang mandiri, perseroan mengutamakan pada strategi implementasi yang sederhana dan efektif dengan: 1. Berfokus pada masyarakat di sekitar tambang khususnya di bidang pendidikan. 2. Merangsang pendekatan kemitraan.
In the spirit of achieving the vision of Corporate Social Responsibility, the Company is emphasizing a simple and effective implementation strategy which: 1. Focuses on the education of local people near the concession.
Perseroan menerapkan dasar strategi CSR yang sama di seluruh wilayah tambang, yakni dengan memprioritaskan penyelenggaraan program di bidang pendidikan dan pengembangan ekonomi lokal.
The Company has implemented a similar CSR strategy to all of the Company's Mining Concessions, by prioritizing the implementation program which improves educational and local economic welfare.
Realisasi dan Alokasi Dana CSR Tahun 2014
CSR Funds Relocation and Allocation in 2014
Sepanjang kita ketahui bersama bahwa kondisi industri batubara pada tahun 2014 masih melanjutkan kecederungannya untuk terus menurun. Dalam kondisi demikian, Perseroan melakukan sedikit pengurangan aktivitas CSR, namun tidak menghilangkan program inti dalam bidang pendidikan dan ekonomi lokal.
The condition of the coal industry has declined since 2012 and the market is experiencing a period of sustained negative growth. As a result of this situation situation, the Company has decided to make a slight reduction on CSR activity, but not omitting the core program in local education and economic aspects.
2. Stimulate a partnership approach.
Laporan Tahunan 2014 Annual Report PT Atlas Resources Tbk
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Pada tahun 2014, Perseroan memfokuskan pelaksanaan kegiatan CSR nya di Hub Mutara, hal ini dikarenakan kegiatan operasi perusahaan yang dilakukan pada Hub yang lain telah dikurangi untuk menekan biaya operasional. Adapun, sepanjang tahun 2014, Perseroan tetap mampu melaksanakan program-program CSR.
In 2014, the Company has implemented the CSR activities by focusing in Mutara Hub area. This action was taken due to the Company’s slow down on operational activities in other Hubs and in order to minimize the operational expense. But nevertheless during 2014 the Company was able to conduct many CSR programs.
Perseroan telah menjalankan program CSR di berbagai bidang, diantaranya: 1. Pendidikan Untuk meningkatkan kesejahteraan guru, pada tanggal 28 Maret 2014, kami melaksanakan program tanda terima kasih guru dengan memberikan tunjangan tambahan kepada guru honorer yang bekerja di lingkungan sekitar tambang PT Gorby Putra Utama di antaranya di SDN 06 Bingin Teluk, dan juga kepada tenaga pengajar sekolah jauh di kawasan Rumpok Kerbau dan Rumpok Danau.
The Company has executed CSR programs in various fields, with details as follows: 1. Education In order to improve the teacher’s welfare, on March 28th 2014 the Company has expedited a gratitude program to the parttime teachers who teaches in the mine’s concession near PT Gorby Putra Utama in SD Negeri 06 in Bingin Teluk and further schools which located in Rumpok Kerbau and Rumpok Danau area by giving them the financial support which they needed.
Perseroan juga memberikan bantuan sarana dan fasilitas tambahan di gedung sekolah SD Negeri 03, Desa Beringin Makmur 2, Kecamatan Bingin Teluk, Kabupaten Muratara. Dalam rangka mewujudkan sarana belajar mengajar yang aman dan nyaman, pada tanggal 15 Juli 2014 Perseroan turut mengambil peran dalam berkontribusi membangun fasilitas pelengkap gedung sekolah berupa bangunan pagar dan gapura sekolah.
The Company also provided an additional facility and infrastructure support to the school building of SD Negeri 03, Beringin Makmur village, Bingin Teluk sub-district, Muratara regency. In order to realize a safe and comfortable teaching environment, the Company also participated by contributing to the addition of a new fence to the school on July 15th 2014.
2. Pengembangan Ekonomi dan Pemeliharaan Infrastruktur Untuk mendukung perekonomian masyarakat, Perseroan berperan aktif dengan memberikan kontribusi berupa perbaikan jalan-jalan desa, juga pembangunan parit dan gorong-gorong desa. Pembangunan dilakukan sepanjang bulan Maret, April, dan Agustus 2014.
2. Economic Development and Infrastructure Maintenance To support the local society’s economical welfare, the Company was actively involved by contributing in the village’s roads renovation and trench and drainage constructions. Such construction took place in throughout March, April and August 2014.
Selain bantuan dari sisi infrastruktur, Perseroan juga melanjutkan program kemitraan masyarakat yang sudah berjalan sejak tahun lalu di lingkungan pelabuhan anak perusahaan PT Sriwijaya Bara Logistic dengan membagikan bibit tanaman ekonomis sengon dan jabon secara gratis dan memberikan penyuluhan untuk penanaman dan pembudidayaannya kepada perwakilan dari masyarakat desa sekitar pelabuhan.
Apart from the infrastructure support, the Company also continuously implementing the social partnership program which started last year in the nearby area of subsidiary, PT Sriwijaya Bara Logistic, by distributing the local people free sengon and jabon plant seeds which are economically valuable and by providing technical briefing on how to plant and cultivate those trees to the villagers representative and local people near the mine’s concession.
89
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
90
Hal ini diharapkan agar mereka mampu membudidayakan sengon dan jabon untuk diambil manfaat ekonominya sehingga secara umum dapat menambah kesejahteraan warga masyarakat di desa setempat.
Laporan Tahunan 2014 Annual Report PT Atlas Resources Tbk
This gesture is expected to result in local people cultivating the sengon and jabon so that they can benefit from them and will eventually improve the social welfare of the local people and villagers near the mine’s concession.
3. Sosial, Budaya dan Kemasyarakatan Sebagai bentuk kepedulian, perseroan secara rutin memberikan bantuan khususnya pada saat hari-hari besar keagamaan dan pelaksanaan kegiatan-kegiatan apresiasi budaya dari masyarakat sekitar.
3. Social and Cultural Aspect As a sign of appreciation and awareness, the company also provide routine scheduled support especially on religious holiday and local cultural events.
Pada tahun 2014, Perseroan mendukung sebagian besar kegiatan keagamaan yang dilaksanakan di lingkungan tambang, di antaranya dengan dukungan material terhadap pelaksanaan pengajian Isra Miraj, pelaksanaan kegiatan safari Ramadhan, serta pemberian hewan kurban pada hari raya Idul Adha yang dilaksanakan pada bulan September 2014 kepada seluruh desa yang berada di lingkaran tambang PT Gorby Putra Utama.
In 2014 the Company has supported major religious activities which were held in the coal mine concession area. Such support includes financial support and donations on the Isra Miraj celebration day, the Safari Ramadhan activities, and also the provision of sacrificial animals on Eid Al-Adha which took place on September 2014. This support and donations were given to all the villages nearby the inner circle of PT Gorby Putra Utama’s concession mine.
Selain dalam bentuk donasi, Perseroan melalui PT Gorby Putra Utama juga mewujudkan kepeduliannya terhadap kegiatan keagamaan dengan melakukan renovasi terhadap Masjid Desa Mekar Sari yang terletak di Kecamatan Bingin Teluk, Muratara pada tanggal 13 Agustus 2014.
Aside from donations support, the Company melalui PT Gorby Putra Utama also realized its awareness to the local cultural activities by conducting some renovations on Mekar Sari village’s mosque located in Bingin Teluk sub-district, Muratara regency on August 13th 2014.
Dalam bidang sosial budaya, perusahaan juga berperan aktif dalam mengadakan perlombaan-perlombaan yang berhubungan dengan kebudayaan seperti halnya perlombaan perahu bidar di Desa Beringin Makmur 2 dan lomba tarian daerah di Desa Pauh dimana perseroan menjadi sponsor utamanya. Selain perlombaan yang mengambil tema budaya,
In social cultural fields, the Company was actively involved in organizing events and competitions which related to cultural aspects such as bidar boat competition which was held in Beringin Makmur 2 village and a cultural dance competition in Pauh village’s area where the Company’s acted as the main sponsor of that event. Besides supporting such events, the
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Laporan Tahunan 2014 Annual Report PT Atlas Resources Tbk
perseroan juga berkontribusi dalam membantu donasi materiil kegiatan kemasyarakatan dalam bidang olahraga seperti halnya perlombaan bola volley dan sepak bola yang dilakukan di desa setempat.
Company also contributed by financially supporting sports events such as soccer and volleyball matches which took place in the nearby village.
4. Kesehatan Pada tahun 2014, mempertimbangkan kondisi perusahaan, maka perusahaan belum dapat melaksanakan program pengobatan gratis dengan kunjungan tim ke desa-desa sekitar yang berada di wilayah tambang perusahaan seperti yang telah dilakukan pada tahun yang lalu. Namun, perseroan melalui PT Gorby Putra Utama tetap memberikan kesempatan bagi masyarakat yang membutuhkan pengobatan dengan berkunjung ke klinik tambang yang telah dilakukan pada tahun yang lalu. yang dimiliki oleh perusahaan tanpa harus mengeluarkan biaya.
4. Healthcare In 2014, considering the Company’s condition, therefore the Company wasn’t capable of reinstating the free healthcare program which is usually conducted by visiting the nearby villages near the mine’s concession area. But nevertheless the Company, through PT Gorby Putra Utama still provides the opportunity for those who require medical attention by visiting to the Company clinic for free to get the medication they need.
5. Lingkungan Di bidang lingkungan, Perseroan melanjutkan dan memperluas cakupan program CSR yang telah berjalan dari tahun sebelumnya yakni penghijauan di wilayah desa yang terletak di sekitar anak perusahaan perseroan yakni pelabuhan PT Sriwijaya Bara Logistic.
5. Environment From an environmental viewpoint, the Company continues to expand the scope of the CSR program which has been implemented from the previous year which is the revegetation program in all the villages that located nearby one of the subsidiary company, PT Sriwijaya Bara Logistic.
Penghijauan yang dilakukan berada di daerah dusun 1 dan dusun 3 desa Pulai Gading.
The revegetation was conducted on Dusun 1 and Dusun 3 area located in Pulai Gading village.
Wiayah desa yang dicakup program penghijauan cukup luas, dan karena terbatasnya kapasitas nursery yang dimiliki Perseroan, maka program ini dilakukan secara bertahap sampai seluruh wilayah desa yang gundul terkena erosi air hujan dapat tercakupi seluruhnya.
The village scope that included in the revegetation program is pretty vast, and due to the limitations of the nursery capacity which is owned by the Company, hence this program is scheduled to be executed gradually until all affected land is completely treated.
91
Laporan Tahunan 2014 Annual Report PT Atlas Resources Tbk
92
Surat Pernyataan Anggota Dewan Komisaris dan Direksi Tentang Tanggung Jawab atas Laporan Tahunan Tahun Buku 2014 PT Atlas Resources Tbk Statement Letter of the Board of Commissioners and the Board of Directors Regarding the Responsibility for the 2014 Annual Report of PT Atlas Resources Tbk Kami yang bertanda tangan dibawah ini menyatakan bahwa semua informasi dalam Laporan Tahunan PT Atlas Resources Tbk Tahun Buku 2014 telah dimuat secara lengkap dan bertanggung jawab penuh atas kebenaran isi Laporan Tahunan Perseroan.
We the undersigned hereby declare that all the information contained in the 2014 Annual Report of PT Atlas Resources Tbk has been completed and we are fully responsible for the accuracy of the content of the Company’s Annual Report.
Demikian pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya.
This statement has been made truthfully.
Dewan Komisaris Board of Commissioners
Direksi Board of Directors
Jay T. Oentoro Presiden Komisaris President Commissioner
Andre Abdi Presiden Direktur President Director
William James Randall Wakil Presiden Komisaris Vice President Commissioner
Hans Jurgen Kaschull Wakil Presiden Direktur Vice President Director
Pranata Hajadi Komisaris Commissioner
Joko Kus Sulistyoko Direktur Director
Suci Kuswardani Komisaris Commissioner
Aulia Setiadi Direktur Director
Edwind A. Satyabrata Komisaris Independen Independent Commissioner
Lidwina S. Nugraha Direktur Independen Independent Director
Notariza Taher Komisaris Independen Independent Commissioner
Laporan Keuangan Konsolidasian Consolidated Financial Statements
Halaman ini sengaja dikosongkan This page is intentionally left blank
PT ATLAS RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 dan 1 Januari 2013/31 Desember 2012 serta untuk TahunTahun yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam Ribuan Dolar Amerika Serikat, kecuali Dinyatakan Lain)
PT ATLAS RESOURCES Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements As of December 31, 2014 and 2013 and January 1, 2013 /December 31, 2012 and for the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Expressed in Thousands United States Dollar, unless Otherwise Stated)
1.
1.
Umum a.
Pendirian dan Informasi Umum
General a.
Establishment and General Information
PT Atlas Resources Tbk (Perusahaan) didirikan berdasarkan Akta No. 17 tanggal 26 Januari 2007 dari Ilmiawan Dekrit S, S.H., notaris di Jakarta. Akta pendirian ini telah disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. W7-06934 HT.01.01-TH.2007 tanggal 21 Juni 2007 serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 15 tanggal 20 Februari 2009, Tambahan No. 5170.
PT Atlas Resources Tbk (the Company) was established on January 26, 2007 based on Notarial Deed No. 17 of Ilmiawan Dekrit S, S.H., public notary in Jakarta. The Deed of Establishment was approved by the Ministry of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia in its Decision Letter No. W7-06934 HT.01.01-TH.2007 dated June 21, 2007 and was published in the State Gazette of the Republic of Indonesia No. 15 on February 20, 2009, Supplement No. 5170.
Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir berdasarkan Akta No. 149 tanggal 30 Juni 2014 yang dibuat oleh Aryanti Artisari, S.H., M.Kn, notaris di Jakarta, antara lain tentang perubahan susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan. Perubahan Anggaran Dasar Perusahaan tersebut telah didaftarkan dalam database Sistem Administrasi Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat No. AHU-21729.40.22.2014 tanggal 23 Juli 2014.
The Articles of Association of the Company have been amended several times. The latest amendment was based on Notarial Deed No. 149 dated June 30, 2014 of Aryanti Artisari, S.H., M.Kn, a public notary in Jakarta, regarding the changes in the members of the Company’s Boards of Commissioners and Directors, among others. The amendment in the Company’s Articles of Association was registered in the database of Administration System of the Ministry of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia in its letter No. AHU-21729.40.22.2014 dated July 23, 2014.
Sesuai dengan Pasal 3 Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan usaha Perusahaan adalah dalam bidang perdagangan batubara, pertambangan dan transportasi batubara, dan kegiatan penunjang operasi penambangan batubara lainnya seperti penyewaan peralatan dan kendaraan.
In accordance with the Article No. 3 of the Company’s Articles of Association, the scope of activities of the Company’s business includes coal trading, coal mining and transportation, and other activities related to the coal mining operations, such as rental of equipment and vehicles.
Perusahaan mulai beroperasi secara komersial pada bulan Maret 2008. Perusahaan berdomisili di Jakarta dan berlokasi di Sampoerna Strategic Square, South Tower, Lantai 18, Jalan Jenderal Sudirman Kav. 45 - 46, Jakarta Selatan, Indonesia.
The Company commenced its commercial operations in March 2008. The Company is domiciled in Jakarta and located at Sampoerna Strategic Square, South Tower, 18th Floor, Jalan Jenderal Sudirman Kav. 45 - 46, South Jakarta, Indonesia.
PT Calorie Viva Utama (CVU) adalah entitas induk Perusahaan, sedangkan PT Artha Jasa Sentosa (AJS) adalah pemegang saham terakhir Perusahaan, keduanya merupakan perusahaan terbatas yang didirikan di Indonesia.
PT Calorie Viva Utama (CVU) is the parent entity of the Company, whereas PT Artha Jasa Sentosa (AJS) is the ultimate parent entity, both are limited liability companies incorporated in Indonesia.
Dalam laporan keuangan konsolidasian, Perusahaan dan entitas anak secara bersama-sama disebut sebagai “Grup”.
In the consolidated financial statements, the Company and its subsidiaries are collectively referred to as “the Group”. -6-
PT ATLAS RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 dan 1 Januari 2013/31 Desember 2012 serta untuk TahunTahun yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam Ribuan Dolar Amerika Serikat, kecuali Dinyatakan Lain) b.
PT ATLAS RESOURCES Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements As of December 31, 2014 and 2013 and January 1, 2013/December 31, 2012 and for the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Expressed in Thousands United States Dollar, unless Otherwise Stated)
Penawaran Umum Saham Perusahaan
b.
Public Offering of the Company’s Shares
Pada tanggal 31 Oktober 2011, Perusahaan menerima Surat Pernyataan Efektif dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (BAPEPAM dan LK atau sekarang Otoritas Jasa Keuangan/ OJK) melalui Surat No. S-11754/BL/2011 untuk melakukan Penawaran Umum Saham Perdana kepada publik atau masyarakat dengan harga penawaran Rp 1.500 per lembar saham atas 650.000.000 lembar saham. Pada tanggal 8 November 2011, saham yang ditawarkan kepada masyarakat dalam Penawaran Umum Saham Perdana dicatatkan di Bursa Efek Indonesia bersamaan dengan pencatatan 2.350.000.000 lembar saham pendiri, sehingga jumlah seluruh saham yang dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia menjadi 3.000.000.000 lembar.
On October 31, 2011, the Company obtained the Notice of Effectivity from the Chairman of the Capital Market and Financial Institutions Supervisory Agency (BAPEPAM - LK or currently Financial Services Authority/OJK) in his Letter No. S-11754/BL/2011 to conduct its Initial Public Offering for offering to and subscription by the public at an offering price of Rp 1,500 per share of 650,000,000 shares. The shares offered to the public in the Company’s Initial Public Offering were listed with the Indonesia Stock Exchange on November 8, 2011. In conjuction herewith the Company, on behalf of its founding shareholders, also listed the entire 2,350,000,000 founder shares, thus listing the entire 3,000,000,000 shares on the Indonesia Stock Exchange.
Sekitar 60% dari dana hasil penawaran umum akan digunakan Perusahaan untuk pengembangan lebih lanjut proyek Muba, dan 40% sisanya akan digunakan untuk akuisisi, modal kerja, dan pembayaran kompensasi restrukturisasi kontrak pemasokan batubara selama umur tambang menjadi kontrak pemasaran dan penjualan batubara.
Approximately 60% of the proceeds from the offering was used by the Company for further development of Muba project, and the remaining 40% was used for acquisitions, working capital purpose, and compensation payment on the restructuring of life of mine coal supply agreement to coal marketing and selling agreement.
Semenjak efektifnya Penawaran Umum Saham Perdana, Perusahaan telah membayar biaya-biaya berikut ini yang pencatatannya langsung dikurangkan dari jumlah dana yang diperoleh dari masyarakat pada laporan keuangan konsolidasian ini:
Since the effective date of the Initial Public Offering, the Company has paid the following costs and were recorded as deduction from the cash proceeds from the public in these consolidated financial statements: US$
Jumlah lembar saham Harga penawaran (Rupiah nilai penuh) Jumlah dana dari publik (jutaan Rupiah) Diukur kembali dalam ribuan Dolar Amerika Serikat Biaya penerbitan saham Dana Penawaran Umum Saham Perdana - bersih
650.000.000 1.500 975.000 109.146 (12.605)
96.541
- 7 -
Total Shares Offering price (Rupiah full amount) Total proceeds from public (million Rupiah) As remeasured in thousands United States Dollar Share issuance cost
Proceeds from Initial Public Offering - net
PT ATLAS RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 dan 1 Januari 2013/31 Desember 2012 serta untuk TahunTahun yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam Ribuan Dolar Amerika Serikat, kecuali Dinyatakan Lain)
PT ATLAS RESOURCES Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements As of December 31, 2014 and 2013 and January 1, 2013/December 31, 2012 and for the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Expressed in Thousands United States Dollar, unless Otherwise Stated)
US$ Dicatat sebagai modal saham pada nilai nominal Rp 200 (nilai penuh) per lembar saham Dicatat sebagai tambahan modal disetor pada Rp 1.300 (nilai penuh) bersih setelah dikurangkan dengan beban Penawaran Umum Saham Perdana
14.553
Recorded as share capital at par value of Rp 200 (full amount) per share
81.988
Recorded as additional paid in capital of Rp 1,300 (full amount) - net after deduction of Initial Public Offering expenses
96.541
c.
Entitas Anak, Entitas Pengendalian Bersama dan Entitas Asosiasi
c.
Perusahaan memiliki kepemilikan langsung dan tidak langsung pada entitas anak, entitas pengendalian bersama dan entitas asosiasi berikut ini:
Lokasi/ Location
Entitas Anak/Subsidiaries
Subsidiaries, Jointly Controlled Entities and Associates The Company has direct and indirect ownerships in the following subsidiaries, jointly controlled entities and associates, as follows:
Aktivitas Usaha/ Business Activity
Tahun Operasi Komersial/ Start of Commercial Operations
Kepemilikan Efektif/ Effective Ownership Interest 2014 2013 % %
Jumlah Aset Sebelum Eliminasi/ Total Assets Before Elimination 2014 2013
Kepemilikan langsung/Direct ownership PT Berau Bara Energi (BBE)
Kalimantan Timur/ East Kalimantan
Penambangan batubara/ Coal mining
PT Aquela Pratama Indonesia (API)
Jakarta
Investasi/Investment
PT Kalbara Energi Pratama (KEP)
Kalimantan Timur/ East Kalimantan
Penambangan batubara/ Coal mining
Belum beroperasi/ Not yet operating
PT Citra Global Artha (CGA)
Kalimantan Timur/ East Kalimantan
Penambangan batubara/ Coal mining
PT Papua Inti Energi (PIE)
Papua
Penambangan batubara/ Coal mining
PT Optima Persada Energi (OPE)
Jakarta
Investasi/Investment
-
PT Optima Coal (OC)
Jakarta
Investasi/Investment
-
50,33
PT Atlas Daya Energi (ADE) ***)
Jakarta
Jasa, perdagangan, pembangunan, pengangkutan darat, perbengkelan, percetakan, perindustrian dan pertanian Services, trading, construction, transportation, workshop, printing, industry and agriculture
-
100,00
-
20
-
PT Sriwijaya Muba Logistik (SML) ***)
Jakarta
Jasa, perdagangan, pembangunan, pengangkutan darat, perbengkelan, percetakan, perindustrian dan pertanian Services, trading, construction, transportation, workshop, printing, industry and agriculture
-
100,00
-
20
-
- 8 -
2008
100,00
100,00
20.873
26.659
-
100,00
100,00
7.782
7.457
100,00
100,00
987
818
Belum beroperasi/ Not yet operating
100,00
100,00
434
356
Belum beroperasi/ Not yet operating
100,00
100,00
7
5
100,00
100,00
251.800
172.547
50,33
2.914
4.295
PT ATLAS RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 dan 1 Januari 2013/31 Desember 2012 serta untuk TahunTahun yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam Ribuan Dolar Amerika Serikat, kecuali Dinyatakan Lain)
Lokasi/ Location
Entitas Anak/Subsidiaries
PT ATLAS RESOURCES Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements As of December 31, 2014 and 2013 and January 1, 2013/December 31, 2012 and for the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Expressed in Thousands United States Dollar, unless Otherwise Stated)
Aktivitas Usaha/ Business Activity
Tahun Operasi Komersial/ Start of Commercial Operations
Kepemilikan Efektif/ Effective Ownership Interest 2014 2013 % %
Jumlah Aset Sebelum Eliminasi/ Total Assets Before Elimination 2014 2013
Kepemilikan tidak langsung/ Indirect ownership PT Diva Kencana Borneo (DKB)
Kalimantan Timur/ East Kalimantan
Penambangan batubara/ Coal mining
2010
100,00
100,00
39.945
67.037
PT Banyan Koalindo Lestari (BKL)
Sumatera Selatan/ South Sumatera
Penambangan batubara/ Coal mining
Belum beroperasi/ Not yet operating
100,00
100,00
17.751
15.207
PT Karya Manunggal (KM)
Papua
Penambangan batubara/ Coal mining
Belum beroperasi/ Not yet operating
100,00
100,00
35
57
PT Sriwijaya Bara Logistik (SBL)
Sumatera Selatan/ South Sumatera
Logistik/Logistic
Belum beroperasi/ Not yet operating
100,00
100,00
28.590
15.222
PT Musi Mitra Jaya (MMJ)
Sumatera Selatan/ South Sumatera
Logistik/Logistic
Belum beroperasi/ Not yet operating
80,00
80,00
26.662
18.949
PT Gorby Putra Utama (GPU)
Sumatera Selatan/ South Sumatera
Penambangan batubara/ Coal mining
2011
80,00
80,00
55.662
49.321
PT Gorby Energy (GE)
Sumatera Selatan/ South Sumatera
Penambangan batubara/ Coal mining
Belum beroperasi/ Not yet operating
80,00
80,00
6.832
5.782
PT Gorby Global Energi (GGE)
Sumatera Selatan/ South Sumatera
Penambangan batubara/ Coal mining
Belum beroperasi/ Not yet operating
80,00
80,00
222
207
PT Hanson Energy (HE)
Sumatera Selatan/ South Sumatera
Penambangan batubara/ Coal mining
2011
80,00
80,00
92.255
16.254
PT Cipta Wanadana (CWD)
Sumatera Selatan/ South Sumatera
Penambangan batubara/ Coal mining
Belum beroperasi/ Not yet operating
65,00
65,00
291
315
PT Bara Karya Agung (BKA)
Kalimantan Timur/ East Kalimantan
Penambangan batubara/ Coal mining
Belum beroperasi/ Not yet operating
50,40
50,40
109
94
PT Karya Borneo Agung (KBA)
Kalimantan Timur/ East Kalimantan
Penambangan batubara/ Coal mining
Belum beroperasi/ Not yet operating
50,08
50,08
3.426
3.317
PT Anugerah Energi (AE)
Sumatera Selatan/ South Sumatera
Penambangan batubara/ Coal mining
Belum beroperasi/ Not yet operating
25,67
25,67
2.479
3.864
PT Inti Buana Mining (IBM)
Jakarta
Perdagangan batubara/ Coal trading
Belum beroperasi/ Not yet operating
65,00
65,00
4.220
4.220
PT Alhasanie (ALH) *)
Kalimantan Timur/ East Kalimantan
Penambangan batubara/ Coal mining
2011
100,00
100,00
22.459
22.348
PT Borneo Minerals (BM) *)
Kalimantan Timur/ East Kalimantan
Penambangan batubara/ Coal mining
2010
75,00
75,00
4.772
7.940
PT Hanson Energi Baturaja (HEB) *)
Jakarta
Perdagangan umum dan jasa/ General trading and service
Belum beroperasi/ Not yet operating
99,67
99,67
31
31
PT Ogan Energi (OE) **)
Jakarta
Pembangunan, perindustrian, perdagangan dan jasa/ Construction, industry, trading and services
-
100,00
100,00
5
5
Kalimantan Timur/ East Kalimantan
Penambangan batubara/ Coal mining
Belum beroperasi/ Not yet operating
50,00
50,00
3.666
3.678
Singapura/ Singapore
Investasi/Investment
Belum beroperasi/ Not yet operating
50,00
50,00
12
12
Entitas asosiasi/Associate PT Ratna Utama Karya (RUK)
Entitas pengendalian bersama/ Joint Venture entity Lotus Capital Resources Pte. Ltd. (LCR)
*) Entitas anak yang diakuisisi di tahun 2013 (Catatan 4) **) Entitas anak yang didirikan di tahun 2013 ***) Entitas anak yang didirikan di tahun 2014
*) Subsidiaries aquired in 2013 (Note 4) **) Subsidiary established in 2013 ***) Subsidiary established in 2014
- 9 -
PT ATLAS RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 dan 1 Januari 2013/31 Desember 2012 serta untuk TahunTahun yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam Ribuan Dolar Amerika Serikat, kecuali Dinyatakan Lain)
PT ATLAS RESOURCES Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements As of December 31, 2014 and 2013 and January 1, 2013/December 31, 2012 and for the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Expressed in Thousands United States Dollar, unless Otherwise Stated)
PT Gorby Energy (GE)
PT Gorby Energy (GE)
Berdasarkan Akta No. 31 tanggal 21 Februari 2014, dibuat oleh Merryana Suryana, S.H., notaris di Jakarta, para pemegang saham GE menyetujui penjualan kepada PT Gorby Sejahtera 75 (tujuh puluh lima) saham GE milik Hariara Tambunan dengan harga Rp 75.000.000.
Based on Notarial Deed No. 31 dated February 21, 2014 of Merryana Suryana, S.H., public notary in Jakarta, the shareholders of GE approved the transfer to PT Gorby Sejahtera of seventy five (75) shares of GE owned by Hariara Tambunan for a selling price of Rp 75,000,000.
Berdasarkan Akta No. 32 tanggal 21 Februari 2014, dibuat oleh Merryana Suryana, S.H., notaris di Jakarta, para pemegang saham GE menyetujui penjualan kepada PT Gorby Sejahtera 25 (dua puluh lima) saham GE milik Ranyza Gracenatarida Putri Tambunan dengan harga Rp 25.000.000.
Based on Notarial Deed No. 32 dated February 21, 2014 of Merryana Suryana, S.H., public notary in Jakarta, the shareholders of GE approved the transfer to PT Gorby Sejahtera of twenty five (25) shares of GE owned by Ranyza Gracenatarida Putri Tambunan for a price of Rp 25,000,000.
Perubahan ini telah didaftarkan dalam database Sistem Administrasi Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat No. AHU-AH.01.10-10625 tanggal 13 Maret 2014. Kepemilikan PT Gorby Sejahtera pada GE adalah sebesar 20%.
Such changes were registered in the database of Administration System of the Ministry of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia in its Letter No. AHU-AH.01.10-10625 dated March 13, 2014. The ownership interest of PT Gorby Sejahtera in GE is 20%.
PT Gorby Global Energi (GGE)
PT Gorby Global Energi (GGE)
Berdasarkan Akta No. 37 tanggal 21 Februari 2014, dibuat oleh Merryana Suryana, S.H., notaris di Jakarta, para pemegang saham GGE menyetujui penjualan kepada PT Gorby Sejahtera 120 (seratus dua puluh) saham GGE milik Gorby Agung Pardomuan Tambunan dengan harga Rp 75.000.000.
Based on Notarial Deed No. 37 dated February 21, 2014 of Merryana Suryana, S.H., public notary in Jakarta, the shareholders of GGE approved the transfer to PT Gorby Sejahtera of one hundred and twenty (120) shares of GGE owned by Gorby Agung Pardomuan Tambunan for a price of Rp 75,000,000.
Perubahan ini telah didaftarkan dalam database Sistem Administrasi Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat No. AHU-AH.01.10-10626 tanggal 13 Maret 2014. Kepemilikan PT Gorby Sejahtera pada GGE adalah sebesar 20%.
Such changes were registered in the database of Administration System of the Ministry of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia in its Letter No. AHU-AH.01.10-10626 dated March 13, 2014. The ownership interest of PT Gorby Sejahtera in GGE is 20%.
PT Gorby Putra Utama (GPU)
PT Gorby Putra Utama (GPU)
Berdasarkan Akta No. 34 tanggal 21 Februari 2014, dibuat oleh Merryana Suryana, S.H., notaris di Jakarta, para pemegang saham GPU menyetujui penjualan kepada PT Gorby Sejahtera 100 (seratus) saham GPU milik Hariara Tambunan dengan harga Rp 100.000.000.
Based on Notarial Deed No. 34 dated February 21, 2014 of Merryana Suryana, S.H., public notary in Jakarta, the shareholders of GPU approved the transfer to PT Gorby Sejahtera of one hundred (100) shares of GPU owned by Hariara Tambunan for a price of Rp 100,000,000.
- 10 -
PT ATLAS RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 dan 1 Januari 2013/31 Desember 2012 serta untuk TahunTahun yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam Ribuan Dolar Amerika Serikat, kecuali Dinyatakan Lain)
PT ATLAS RESOURCES Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements As of December 31, 2014 and 2013 and January 1, 2013/December 31, 2012 and for the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Expressed in Thousands United States Dollar, unless Otherwise Stated)
Berdasarkan Akta No. 35 tanggal 21 Februari 2014, dibuat oleh Merryana Suryana, S.H., notaris di Jakarta, para pemegang saham GPU menyetujui penjualan kepada PT Gorby Sejahtera 100 (seratus) saham GPU milik Gorby Agung Pardomuan Tambunan dengan harga Rp 100.000.000.
Based on Notarial Deed No. 35 dated February 21, 2014 of Merryana Suryana, S.H., public notary in Jakarta, the shareholders of GPU approved the transfer to PT Gorby Sejahtera of one hundred (100) shares of GPU owned by Gorby Agung Pardomuan Tambunan for a price of Rp 100,000,000.
Perubahan ini telah didaftarkan dalam database Sistem Administrasi Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat No. AHU-AH.01.10-10742 tanggal 13 Maret 2014. Kepemilikan PT Gorby Sejahtera pada GPU adalah sebesar 20%.
Such changes were registered in the database of Administration System of the Ministry of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia in its Letter No. AHU-AH.01.10-10742 dated March 13, 2014. The ownership interest of PT Gorby Sejahtera in GPU is 20%.
PT Hanson Energy (HE)
PT Hanson Energy (HE)
Berdasarkan Akta Nomor 52 tanggal 21 Maret 2014, dibuat oleh Merryana Suryana, S.H., notaris di Jakarta, para pemegang saham HE menyetujui peningkatan modal dasar HE dari Rp 12.000.000.000 atau 12.000.000 saham menjadi Rp 200.000.000.000 atau 200.000.000 saham serta meningkatkan modal ditempatkan dan disetor yang semula sebesar Rp 3.000.000.000 terbagi atas 3.000.000 saham menjadi Rp 100.000.000.000 terbagi atas 100.000.000 saham. Peningkatan 97.000.000 saham diambil bagian oleh OPE, 77.600.000 saham; PT Dika Karya Lintas Nusa, 14.550.000 saham dan PT Dinamika Putera Mada, 4.850.000 saham.
Based on Notarial Deed No. 52 dated March 21, 2014 of Merryana Suryana, S.H., public notary in Jakarta, the shareholders of HE agreed to increase HE’s authorized capital from Rp 12,000,000,000 consisting of 12,000,000 shares to Rp 200,000,000,000 consisting of 200,000,000 shares and increase in issued and paid-up capital from Rp 3,000,000,000 consisting of 3,000,000 shares to Rp 100,000,000,000 consisting of 100,000,000 shares. The increase of 97,000,000 shares were acquired by OPE, 77,600,000 shares; PT Dika Karya Lintas Nusa, 14,550,000 shares and PT Dinamika Putera Mada, 4,850,000 shares.
Perubahan ini telah mendapatkan persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat keputusan No. AHU-01457.40.20.2014 tanggal 25 April 2014. Kepemilikan OPE, entitas anak, PT Dika Karya Lintas Nusa dan PT Dinamika Putera pada HE tidak berubah masing-masing sebesar 80%, 15% dan 5%.
Such changes were approved by the Ministry of Law and Human Rights of the republic of Indonesia in its Decision letter No. AHU-01457.40.20.2014 dated April 25, 2014. The ownership interests of OPE, a subsidiary, PT Dika Karya Lintas Nusa and PT Dinamika Putera in HE remained unchanged at 80%, 15% and 5%, respectively.
- 11 -
PT ATLAS RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 dan 1 Januari 2013/31 Desember 2012 serta untuk TahunTahun yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam Ribuan Dolar Amerika Serikat, kecuali Dinyatakan Lain)
PT ATLAS RESOURCES Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements As of December 31, 2014 and 2013 and January 1, 2013/December 31, 2012 and for the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Expressed in Thousands United States Dollar, unless Otherwise Stated)
Pendirian Entitas Anak
Establishment of Subsidiaries
PT Atlas Daya Energi (ADE)
PT Atlas Daya Energi (ADE)
Berdasarkan Akta No. 86 pada tanggal 7 November 2014 dari Mohamad Amzad, Sarjana Hukum, Magister Kenotariatan, notaris di Tangerang, Perusahaan dan OPE mendirikan PT Atlas Daya Energi (ADE) dengan modal dasar sebesar Rp 1.000.000.000 terdiri dari 1.000 saham dengan nilai nominal sebesar Rp 1.000.000 per saham. Modal ditempatkan dan disetor pada ADE sebesar Rp 250.000.000. Perusahaan dan OPE memiliki kepemilikan pada ADE masing-masing sebesar 99,60% dan 0,40%. Akta pendirian tersebut telah disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. AHU-33488.40.10.2014 tanggal 7 November 2014.
Based on Deed No. 86 dated November 7, 2014 of Mohamad Amzad, Sarjana Hukum, Magister Kenotariatan, a public notary in Tangerang, the Company and OPE established PT Atlas Daya Energi (ADE) with authorized capital amounting to Rp 1,000,000,000 consisting of 1,000 shares with nominal value of Rp 1,000,000 per share. Total issued and paid up capital of ADE amounted to Rp 250,000,000. The Company and OPE have ownership interests in ADE of 99.60% and 0.40%, respectively. The Deed of Establishment was approved by the Ministry of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia in its Decision Letter No. AHU-33488.40.10.2014 dated November 7, 2014.
PT Sriwijaya Muba Logistik (SML)
PT Sriwijaya Muba Logistik (SML)
Berdasarkan Akta No. 331 pada tanggal 28 Oktober 2014 dari Mohamad Amzad, Sarjana Hukum, Magister Kenotariatan, notaris di Tangerang, Perusahaan dan OPE mendirikan PT Sriwijaya Muba Logistik (SML) dengan modal dasar sebesar Rp 1.000.000.000 terdiri dari 1.000 saham dengan nilai nominal sebesar Rp 1.000.000 per saham. Modal ditempatkan dan disetor pada SML sebesar Rp 250.000.000. Perusahaan dan OPE memiliki kepemilikan pada SML masing-masing sebesar 99,60% dan 0,40%. Akta pendirian tersebut telah disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. AHU-32285.40.10.2014 tanggal 31 Oktober 2014.
Based on Deed No. 331 dated October 28, 2014 of Mohamad Amzad, Sarjana Hukum, Magister Kenotariatan, a public notary in Tangerang, the Company and OPE established PT Sriwijaya Muba Logistik (SML) with authorized capital amounting to Rp 1,000,000,000 consisting of 1,000 shares with nominal value of Rp 1,000,000 per share. Total issued and paid up capital of SML amounted to Rp 250,000,000. The Company and OPE have ownership interests in SML of 99.60% and 0.40%, respectively. The Deed of Establishment was approved by the Ministry of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia in its Decision Letter No. AHU-32285.40.10.2014 dated October 31, 2014.
PT Ogan Energi (OE)
PT Ogan Energi (OE)
Berdasarkan Akta No.19 tanggal 4 Oktober 2013, dari Merryana Suryana, S.H., notaris di Jakarta, HE dan OPE mendirikan OE. HE dan OPE memiliki kepemilikan masingmasing sebesar 98,33% dan 1,67% dalam 59 saham dan 1 saham dengan nilai nominal Rp 1.000.000 per saham OE. Pendirian OE telah mendapatkan persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia dalam Surat Keputusan No. AHU-55132.AH.01.01.Tahun 2013 tanggal 30 Oktober 2013.
Based on Notarial Deed No. 19 dated October 4, 2013 of Merryana Suryana, S.H., public notary in Jakarta, HE and OPE established OE. HE and OPE have 98.33% and 1.67% in OE consisting of 59 shares and 1 share, respectively, with par value of Rp 1,000,000 per share. The establishment of OE was approved by the Ministry of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia in its Decision Letter No. AHU-55132.AH.01.01.Tahun 2013 dated October 30, 2013.
- 12 -
PT ATLAS RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 dan 1 Januari 2013/31 Desember 2012 serta untuk TahunTahun yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam Ribuan Dolar Amerika Serikat, kecuali Dinyatakan Lain) d.
PT ATLAS RESOURCES Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements As of December 31, 2014 and 2013 and January 1, 2013/December 31, 2012 and for the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Expressed in Thousands United States Dollar, unless Otherwise Stated)
Area Pertambangan
d.
Area Eksplorasi dan Pengembangan
Mining Area Exploration and Development Area Jumlah Biaya Eksplorasi dan Pengembangan Tangguhan pada Tanggal 31 Desember 2014/
Nama Pemilik Izin Lokasi/ Lokasi/
Total Deferred Exploration and Development Expenditures as of December 31, 2014
Concession Owner
Tanggal Perolehan Izin/
Tanggal Berakhir Izin/
Date of Obtaining Permit
Expiry Date of Permit
Berau
KEP
29 September 2011
29 September 2026
972
Berau
CGA *)
17 Juni/June 2009
19 Mei/May 2014
432
Mamberamo
PIE *)
21 September 2007
21 September 2010
AE
26 Agustus/August 2011
15 Agustus/August 2026
Mamberamo
KM *)
21 September 2007
21 September 2010
Musi Rawas
GGE *)
7 September 2009
7 September 2014
156
Musi Rawas
GE
1 Juni/June 2009
31 Mei/May 2029
6.785
Musi Rawas
BKL
19 April 2010
18 April 2030
10.143
CWD *)
14 Oktober/October 2009
14 Oktober/October 2014
Kutai Barat
KBA
19 April 2010
18 April 2028
Kutai Barat
BKA *)
26 Januari/January 2010
26 Januari/January 2013
Location
Ogan Komering Ulu Selatan
Musi Banyuasin
*)
-
3.046 -
87 2.930 92
Sampai dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan konsolidasian, entitas belum mendapatkan perpanjangan atas izin eksplorasi/As of the completion date of consolidated financial statements, the entity has not obtained renewal of the exploration licenses.
Berdasarkan laporan yang dikeluarkan oleh geologis independen, New Resource Mine Consulting (“NRMC”) dan Britmindo, masingmasing pada bulan Maret 2012 dan Januari 2013, jumlah cadangan batubara terbukti dan terduga di GE dan BKL pada tanggal 31 Desember 2014 masing-masing sebesar 27 juta metrik ton dan 22 juta metrik ton, sementara jumlah sumber daya batubara terukur dan terunjuk pada tanggal 31 Desember 2014 di GE dan BKL masingmasing sebesar 65 juta metrik ton dan 73 juta metrik ton. Jumlah ini tidak diaudit.
Based on the report issued by an independent geologist, New Resource Mine Consulting (“NRMC”) and Britmindo, in March 2012 and January 2013, respectively, total proven and probable coal reserves of GE and BKL as of December 31, 2014 totaled to 27 million metric tons and 22 million metric tons, respectively, while total measured and indicated coal resources of GE and BKL as of December 31, 2014 totaled to 65 million metric tons and 73 million metric tons, respectively. These figures are unaudited.
- 13 -
PT ATLAS RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 dan 1 Januari 2013/31 Desember 2012 serta untuk TahunTahun yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam Ribuan Dolar Amerika Serikat, kecuali Dinyatakan Lain)
PT ATLAS RESOURCES Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements As of December 31, 2014 and 2013 and January 1, 2013/December 31, 2012 and for the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Expressed in Thousands United States Dollar, unless Otherwise Stated)
Area Eksploitasi
Lokasi/ Location
Exploitation Area
Nama Pemilik Izin Lokasi/ Concession Owner
Tanggal Perolehan Izin/ Date of Obtaining Permit
Tanggal Berakhir Izin/ Expiry Date of Permit
Jumlah Cadangan Terbukti dan Terduga (dalam Jutaan Metrik Ton)/ Total Proven and Probable Reserves (in Million Metric Tons)
Jumlah Sumber Daya Terukur dan Terunjuk (dalam Jutaan Metrik Ton)/ Total Measured and Indicated Resources (in Million Metric Tons)
Berau (*)
BBE
7 April 2010
7 April 2030
1,02
6,10
Kutai Barat (**)
DKB
18 Agustus/August 2009
18 Agustus/August 2029
13,20
34,74
Kutai Barat (***)
ALH
11 Januari/January 2011
28 Januari/January 2016
2,78
23,49
Kutai Barat (****)
BM
7 Januari/January 2011
7 Januari/January 2017
0,37
2,20
Ogan Komering Ulu Timur (Martapura) (*)
HE
21 November 2009
21 November 2019
-
13,20
Ogan Komering Ulu (Baturaja) (*****)
HE
8 Januari /January 2010
8 Januari/January 2030
194,80
347,20
GPU
1 Juni/June 2009
31 Mei/May 2029
48,00
118,00
Musi Rawas (*)
(*)
Jumlah cadangan dan sumber daya batubara di atas berdasarkan laporan yang dikeluarkan oleh geologis NRMC, geologis independen, pada bulan Juni 2012 setelah dikurangi dengan produksi batubara sampai dengan 31 Desember 2014. Jumlah ini tidak diaudit.
(*)
(**)
Jumlah cadangan dan sumber daya batubara di atas berdasarkan laporan yang dikeluarkan oleh geologis independen, Britmindo, pada bulan Januari 2013 setelah dikurangi dengan produksi batubara sampai dengan 31 Desember 2014. Jumlah ini tidak diaudit.
(**)
Total coal and reserves and resources above were based on report issued by independent geologist, Britmindo, in January 2013 after being reduced by the coal production until December 31, 2014. These figures are unaudited.
(***)
Jumlah cadangan dan sumber daya batubara di atas berdasarkan laporan yang dikeluarkan oleh geologis independen, Britmindo, pada bulan Juni 2012 setelah dikurangi dengan produksi batubara sampai dengan 31 Desember 2014. Jumlah ini tidak diaudit.
(***)
Total coal and reserves and resources above were based on report issued by independent geologist, Britmindo, in June 2012 after being reduced by the coal production until December 31, 2014. These figures are unaudited.
(****)
Jumlah cadangan dan sumber daya batubara di atas berdasarkan laporan yang dikeluarkan oleh geologis independen, SRK Consulting, pada bulan Juli 2012. Jumlah ini tidak diaudit.
(****)
Total coal and reserves and resources above were based on report issued by independent geologist, SRK Consulting, in July 2012. These figures are unaudited.
(*****) Jumlah cadangan da number daya batubara di atas berdasarkan laporan yang dikeluarkan oleh internal geologis Perusahaan pada bulan Januari 2013. Jumlah ini tidak diaudit.
Total coal reserves and resources above were based on report issued by NRMC, an independent geologist, in June 2012 after being reduced by the coal production until December 31, 2014. These figures are unaudited.
(*****) Total coal reserves and resources above were based on report issued by the Company’s internal geologist in January 2013. These figures are unaudited.
- 14 -
PT ATLAS RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 dan 1 Januari 2013/31 Desember 2012 serta untuk TahunTahun yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam Ribuan Dolar Amerika Serikat, kecuali Dinyatakan Lain) e.
PT ATLAS RESOURCES Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements As of December 31, 2014 and 2013 and January 1, 2013/December 31, 2012 and for the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Expressed in Thousands United States Dollar, unless Otherwise Stated)
Dewan Komisaris, Direksi dan Karyawan
e.
Susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 masing-masing berdasarkan Akta No. 149 tanggal 30 Juni 2014 dan Akta No. 46 tanggal 13 Maret 2013, keduanya dibuat oleh Aryanti Artisa, S.H., M.Kn., notaris di Jakarta, adalah sebagai berikut:
The members of the Company’s Boards of Commissioners and Directors as of December 31, 2014 and 2013, based on Notarial Deed No. 149 dated June 30, 2014 and Notarial Deed No. 46 dated March 13, 2013, respectively, both of Aryanti Artisa, S.H., M.Kn., a public notary in Jakarta, are as follows:
2014
2013
Jay T. Oentoro William James Randall Pranata Hajadi Suci Kuswardani Edwind A. Satyabrata Notariza Taher
Jay T. Oentoro William James Randall Pranata Hajadi Suci Kuswardani Andreas Vourloumis Edwind A. Satyabrata
Dewan Komisaris Presiden Komisaris Wakil Presiden Komisaris Komisaris
: : :
Komisaris Independen
:
Direksi Presiden Direktur Wakil Presiden Direktur Direktur
: : :
Andre Abdi Hans Jurgen Kaschull Joko Kus Sulistyoko Aulia Setiadi
Direktur Tidak Terafiliasi
:
Lidwina S. Nugraha
Susunan Komite Audit pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 masing-masing berdasarkan Keputusan Dewan Komisaris No. 0025/AR-Mgmt/VIII/2014 tanggal 28 Agustus 2014 dan No. 0072/AR-Mgmt/IV/12 tanggal 9 April 2012 adalah sebagai berikut:
Ketua Anggota
: :
Board of Commissioners, Directors and Employees
: : :
Board of Commissioners President Commissioner Vice President Commissioner Commissioners
:
Independent Commissioners
Andre Abdi : Hans Jurgen Kaschull : Joko Kus Sulistyoko : Aulia Setiadi Vikaskaya Mastoto Hendra Eddy
:
Directors President Director Vice President Director Directors
Unaffilliated Director
The members of Audit Committee as of December 31, 2014 and 2013 based on Resolution Letter of Board of Commissioners No. 0025/AR-Mgmt/VIII/2014 dated August 28, 2014 and No. 0072/AR-Mgmt/IV/12 dated April 9, 2012, respectively, are as follows:
2014
2013
Notariza Taher Reynold M. Batubara
Edwind A. Satyabrata Reynold M. Batubara Lidwina S. Nugraha
: :
Chairman Members
Personel manajemen kunci Grup terdiri dari Komisaris dan Direksi.
Key management personnel of the Group consists of Commissioners and Directors.
Jumlah karyawan Grup (tidak diaudit) pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 masing-masing adalah 515 karyawan dan 643 karyawan.
As of December 31, 2014 and 2013, the Group has 515 and 643 employees (unaudited), respectively.
Laporan keuangan konsolidasian PT Atlas Resources Tbk dan entitas anak untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2014 telah diselesaikan dan diotorisasi untuk terbit oleh Direksi Perusahaan pada tanggal 30 Maret 2015. Direksi Perusahaan bertanggung jawab atas penyusunan dan penyajian laporan keuangan konsolidasian tersebut.
The consolidated financial statements of PT Atlas Resources Tbk and its subsidiaries for the year ended December 31, 2014 were completed and authorized for issuance on March 30, 2015 by the Company’s Directors who are responsible for the preparation and the presentation of the consolidated financial statements.
- 15 -
PT ATLAS RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 dan 1 Januari 2013/31 Desember 2012 serta untuk TahunTahun yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam Ribuan Dolar Amerika Serikat, kecuali Dinyatakan Lain) 2.
Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Penting a.
PT ATLAS RESOURCES Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements As of December 31, 2014 and 2013 and January 1, 2013/December 31, 2012 and for the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Expressed in Thousands United States Dollar, unless Otherwise Stated) 2.
Dasar Penyusunan dan Pengukuran Laporan Keuangan Konsolidasian
Summary of Significant Accounting Financial Reporting Policies a.
Basis of Consolidated Statements Preparation Measurement
and
Financial and
Laporan keuangan konsolidasian disusun dan disajikan dengan menggunakan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia, meliputi pernyataan dan interpretasi yang diterbitkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia dan Peraturan No. VIII.G.7 tentang “Penyajian dan Pengungkapan dan Laporan Keuangan Emiten atau Perusahaan Publik”, Lampiran Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam dan LK) (sekarang Otoritas Jasa Keuangan/OJK) No. KEP-347/BL/2012 tanggal 25 Juni 2012.
The consolidated financial statements have been prepared and presented in accordance with Indonesian Financial Accounting Standards “SAK”, which comprise the statements and interpretations issued by the Board of Financial Accounting Standards of the Indonesian Institute of Accountants and Regulation No. VIII.G.7. regarding “Presentation and Disclosures of Public Companies’ Financial Statements” included in the Appendix of the Decree of the Chairman of the Capital Market and Financial Institution Supervisory Agency (Bapepam - LK) (currently Financial Services Authority) No. KEP-347/BL/2012 dated June 25, 2012. Such consolidated financial statements are an English translation of the Group’s statutory report in Indonesia.
Laporan keuangan konsolidasian sesuai dengan Pernyataan Akuntansi Keuangan (PSAK) (Revisi 2009), “Penyajian Keuangan”.
disusun Standar No. 1 Laporan
The consolidated financial statements are prepared in accordance with the Statement of Financial Accounting Standard (“PSAK”) No. 1 (Revised 2009), “Presentation of Financial Statements”.
Dasar pengukuran laporan keuangan konsolidasian ini adalah konsep biaya perolehan (historical cost), kecuali beberapa akun tertentu disusun berdasarkan pengukuran lain, sebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntansi masing-masing akun tersebut. Laporan keuangan konsolidasian ini disusun dengan metode akrual, kecuali laporan arus kas konsolidasian.
The measurement basis used is the historical cost, except for certain accounts which are measured on the bases described in the related accounting policies. The consolidated financial statements, except for the consolidated statements of cash flows, are prepared under the accrual basis of accounting.
Laporan arus kas konsolidasian disusun dengan menggunakan metode langsung (direct method) dengan mengelompokkan arus kas dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan.
The consolidated statements of cash flows are prepared using the direct method with classifications of cash flows into operating, investing and financing activities.
Kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2014 adalah konsisten dengan kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2013.
The accounting policies adopted in the preparation of the consolidated financial statements for the year ended December 31, 2014 are consistent with those adopted in the preparation of the consolidated financial statements for the year ended December 31, 2013.
- 16 -
PT ATLAS RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 dan 1 Januari 2013/31 Desember 2012 serta untuk TahunTahun yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam Ribuan Dolar Amerika Serikat, kecuali Dinyatakan Lain)
b.
PT ATLAS RESOURCES Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements As of December 31, 2014 and 2013 and January 1, 2013/December 31, 2012 and for the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Expressed in Thousands United States Dollar, unless Otherwise Stated)
Mata uang yang digunakan dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan konsolidasian adalah mata uang Dolar Amerika Serikat (US$) yang merupakan mata uang fungsional Perusahaan.
The currency used in the preparation and presentation of the consolidated financial statements is the U.S. Dollar (US$) which is also the functional currency of the Company.
Penyusunan laporan keuangan konsolidasian sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia mengharuskan penggunaan estimasi tertentu. Hal tersebut juga mengharuskan manajemen untuk membuat pertimbangan dalam proses penerapan kebijakan akuntansi Grup. Area yang kompleks atau memerlukan tingkat pertimbangan yang lebih tinggi atau area di mana asumsi dan estimasi berdampak signifikan terhadap laporan keuangan konsolidasian diungkapkan di Catatan 3.
The preparation of consolidated financial statements in conformity with Indonesian Financial Accounting Standards requires the use of certain critical accounting estimates. It also requires management to exercise its judgment in the process of applying the Group’s accounting policies. The areas involving a higher degree of judgment or complexity, or areas where assumptions and estimates are significant to the consolidated financial statements are disclosed in Note 3.
Penerapan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (“ISAK”) No. 29 “Biaya Pengupasan Lapisan Tanah dalam Tahap Produksi pada Tambang Terbuka”
b.
Pada tanggal 1 Januari 2014, Grup menerapkan ISAK No. 29 “Biaya Pengupasan Lapisan Tanah dalam Tahap Produksi pada Tambang Terbuka”, yang menyatakan bahwa pada permulaan periode sajian terawal, setiap saldo aset yang sebelumnya telah diakui yang dihasilkan dari aktivitas pengupasan lapisan tanah yang dilakukan selama tahap produksi (“aset pengupasan lapisan tanah terdahulu”) diklasifikasikan kembali sebagai bagian dari aset yang telah ada yang terkait dengan aktivitas pengupasan lapisan tanah, sejauh aset pengupasan lapisan tanah terdahulu tersebut dapat dikaitkan dengan badan bijih (ore body) yang dapat dikaitkan dengan aset pengupasan lapisan tanah terdahulu. Saldo tersebut disusutkan atau dimortisasi selama umur manfaat ekspetasian dari komponen badan bijih yang teridentifikasi yang terkait dengan setiap saldo aset pengupasan lapisan tanah terdahulu. Jika tidak terdapat komponen badan bijih yang teridentifikasi yang terkait dengan aset pengupasan lapisan tanah terdahulu, maka entitas mengakuinya dalam saldo laba awal pada permulaan sajian terawal.
Adoption of Interpretation of Financial Accounting Standard (“ISAK”) No. 29 “Stripping Costs in the Production Phase of a Surface Mine” On January 1, 2014, the Group adopted ISAK No. 29 “Stripping Costs in the Production Phase of a Surface Mine”, which clarifies that at the beginning of the earliest period presented, any previously recognized asset balances that resulted from stripping activity undertaken during the production phase (predecessor stripping asset) is to be reclassified as a part of an existing asset to which the stripping activity related, to the extent that there remains an identifiable component of the ore body with which the predecessor stripping asset can be associated. Such balances are then to be depreciated or amortized over the remaining expected useful life of the identified component of the ore body to each predecessor stripping asset balance. If there is no identifiable component of the ore body relating to the predecessor asset, it must be derecognized against the opening retained earnings at the beginning of the earliest period presented.
- 17 -
PT ATLAS RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 dan 1 Januari 2013/31 Desember 2012 serta untuk TahunTahun yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam Ribuan Dolar Amerika Serikat, kecuali Dinyatakan Lain)
PT ATLAS RESOURCES Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements As of December 31, 2014 and 2013 and January 1, 2013/December 31, 2012 and for the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Expressed in Thousands United States Dollar, unless Otherwise Stated)
Sehubungan dengan penerapan ISAK No. 29, laporan posisi keuangan konsolidasian pada tanggal 31 Desember 2013 dan 1 Januari 2013/ 31 Desember 2012, serta laporan laba rugi komprehensif konsolidasian dan laporan perubahan ekuitas konsolidasian untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 telah disajikan kembali (Catatan 42). c.
In relation to adoption of ISAK No. 29, the consolidated statements of financial position as of December 31, 2013 and January 1, 2013/December 31, 2012 and the consolidated statement of comprehensive income and consolidated statement of changes in equity for the year ended December 31, 2013 have been restated (Note 42).
Prinsip-prinsip Konsolidasian (i)
c.
Entitas Anak
Principles of Consolidation (i)
Subsidiaries
Entitas anak adalah seluruh entitas (termasuk entitas bertujuan khusus) dimana Grup memiliki kekuasaan untuk mengatur kebijakan keuangan dan operasional atasnya, biasanya melalui kepemilikan lebih dari setengah hak suara.
Subsidiaries are all entities (including special purpose entities) over which the Group has the power to govern the financial and operating policies, generally accompanying a hareholding of more than one half of the voting rights.
Keberadaan dan dampak dari hak suara potensial yang saat ini dapat dilaksanakan atau dikonversi, dipertimbangkan ketika menilai apakah Grup mengendalikan entitas lain. Grup juga menilai keberadaan pengendalian ketika Grup tidak memiliki lebih dari 50% hak suara namun dapat mengatur kebijakan keuangan dan operasional.
The existence and effect of potential voting rights that are currently exercisable or convertible are considered when assessing whether the Group controls another entity. The Group also assesses existence of control where it does not have more than 50% of the voting power but is able to govern the financial and operating policies.
Pengendalian dapat timbul ketika jumlah hak suara yang dimiliki Grup, secara relatif terhadap jumlah dan penyebaran kepemilikan hak suara pemegang saham lain memberikan Grup kemampuan untuk mengendalikan kebijakan keuangan dan operasi, serta kebijakan lainnya.
Control may arise in circumstances where the size of the Group’s voting rights relative to the size and dispersion of holdings of other shareholders give the Group the power to govern the financial and operating policies, etc.
Entitas anak dikonsolidasikan secara penuh sejak tanggal di mana pengendalian dialihkan kepada Grup. Entitas anak tidak dikonsolidasikan lagi sejak tanggal Grup kehilangan pengendalian.
Subsidiaries are fully consolidated from the date on which control is transferred to the Group. They are de-consolidated from the date on which that control ceases.
- 18 -
PT ATLAS RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 dan 1 Januari 2013/31 Desember 2012 serta untuk TahunTahun yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam Ribuan Dolar Amerika Serikat, kecuali Dinyatakan Lain)
PT ATLAS RESOURCES Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements As of December 31, 2014 and 2013 and January 1, 2013/December 31, 2012 and for the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Expressed in Thousands United States Dollar, unless Otherwise Stated)
Grup menerapkan metode akuisisi untuk mencatat kombinasi bisnis. Jika aset yang diperoleh bukan merupakan suatu bisnis, maka Grup akan mencatatnya sebagai akuisisi aset. Imbalan yang dialihkan untuk akuisisi suatu entitas anak adalah sebesar nilai wajar aset yang dialihkan, liabilitas yang diakui terhadap pemilik pihak yang diakusisi sebelumnya dan kepentingan ekuitas yang diterbitkan oleh Grup. Imbalan yang dialihkan termasuk nilai wajar aset atau liabilitas yang timbul dari kesepakatan imbalan kontinjensi. Aset teridentifikasi yang diperoleh dan liabilitas serta liabilitas kontinjensi yang diambil alih dalam suatu kombinasi bisnis diukur pada awalnya sebesar nilai wajar pada tanggal akuisisi.
The Group applies the acquisition method to account for business combinations. If the assets as acquired are not a business, the Group shall account it as an asset acquisition. The consideration transferred for the acquisition of a subsidiary is the fair value of the assets transferred, the liabilities incurred to the former owners of the acquiree and the equity interests issued by the Group. The consideration transferred includes the fair value of any asset or liability resulting from a contingent consideration arrangement. Identifiable assets acquired and liabilities and contingent liabilities assumed in a business combination are measured initially at their fair values at the acquisition date.
Grup mengakui kepentingan nonpengendali pada pihak yang diakuisisi sebesar bagian proporsional kepentingan nonpengendali atas aset neto pihak yang diakuisisi. Kepentingan nonpengendali disajikan di ekuitas dalam laporan posisi keuangan konsolidasian, terpisah dari ekuitas pemilik Perusahaan.
The Group recognizes any noncontrolling interest in the acquiree on an acquisition-by-acquisition basis at the non-controlling interest’s proportionate share of the acquiree’s net assets. Non-controlling interest is reported as equity in the consolidated statement of financial position, separate from the owners of the Company.
Biaya yang terkait dengan akuisisi dibebankan pada saat terjadinya.
Acquisition-related costs are expensed as incurred.
Jika kombinasi bisnis diperoleh secara bertahap, nilai wajar pada tanggal akuisisi dari kepentingan ekuitas yang sebelumnya dimiliki oleh pihak pengakuisisi pada pihak yang diakuisisi diukur kembali ke nilai wajar tanggal akuisisi melalui laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.
If the business combination is achieved in stages, the acquisition date fair value of the acquirer’s previously held equity interest in the acquiree is remeasured to fair value at the acquisition date through consolidated statement of comprehensive income.
Imbalan kontinjensi yang masih harus dialihkan oleh Grup diakui sebesar nilai wajar pada tanggal akuisisi. Perubahan selanjutnya atas nilai wajar imbalan kontijensi yang diakui sebagai aset atau liabilitas dan dicatat sesuai dengan PSAK 55, dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Imbalan kontinjensi yang diklasifikasikan sebagai ekuitas tidak diukur kembali dan penyelesaian selanjutnya diperhitungkan dalam ekuitas.
Any contingent consideration to be transferred by the Group is recognized at fair value at the acquisition date. Subsequent changes to the fair value of the contingent consideration that is deemed to be an asset or liability is recognized in accordance with PSAK 55 in consolidated statement of comprehensive income. Contingent consideration that is classified as equity is not remeasured, and its subsequent settlement is accounted for within equity.
- 19 -
PT ATLAS RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 dan 1 Januari 2013/31 Desember 2012 serta untuk TahunTahun yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam Ribuan Dolar Amerika Serikat, kecuali Dinyatakan Lain)
(ii)
(iii)
PT ATLAS RESOURCES Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements As of December 31, 2014 and 2013 and January 1, 2013/December 31, 2012 and for the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Expressed in Thousands United States Dollar, unless Otherwise Stated)
Selisih lebih dari jumlah imbalan yang dialihkan dan nilai wajar jumlah kepentingan nonpengendali atas jumlah nilai wajar aset bersih dan liabilitas teridentifikasi yang diakuisisi dicatat sebagai goodwill. Jika jumlah ini lebih rendah dari nilai wajar aset neto entitas yang diakuisisi dalam kasus pembelian dengan diskon, selisihnya diakui langsung dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.
Goodwill is initially measured as the excess of the aggregate of the consideration transferred, and the fair value of non-controlling interest over the fair value of net identifiable assets acquired and liabilities assumed. If this consideration is lower than the fair value of the net assets of the subsidiary acquired, the difference is recognized directly in the consolidated statement of comprehensive income.
Transaksi, saldo dan keuntungan antar entitas Grup yang belum direalisasi telah dieliminasi. Kerugian yang belum direalisasi juga dieliminasi. Kebijakan akuntansi entitas anak diubah jika diperlukan untuk memastikan konsistensi dengan kebijakan akuntasi yang diadopsi Grup.
Inter-company transactions, balances and unrealized gains on transactions between Group companies are eliminated. Unrealized losses are also eliminated. Accounting policies of subsidiaries have been changed where necessary to ensure consistency with the policies adopted by the Group.
Perubahan Kepemilikan Kehilangan Pengendalian
Tanpa
(ii)
Changes in Ownership Interest in Subsidiaries Without Loss of Control
Transaksi dengan kepentingan nonpengendali yang tidak mengakibatkan hilangnya pengendalian merupakan transaksi ekuitas.
Transactions with non-controlling interests that do not result in loss of control are accounted for as equity transactions.
Selisih antara nilai wajar imbalan yang dibayar dan bagian yang diakuisisi atas nilai tercatat aset neto entitas anak dicatat pada ekuitas. Keuntungan atau kerugian pelepasan kepentingan nonpengendali juga dicatat pada ekuitas.
The difference between the fair value of any consideration paid and the relevant share acquired of the carrying value of net assets of the subsidiary is recorded in equity. Gains or losses on disposals of non-controlling interests are also recorded in equity.
Pelepasan Entitas Anak
(iii)
Ketika Grup tidak lagi memiliki pengendalian, kepentingan yang masih tersisa atas entitas diukur kembali berdasarkan nilai wajarnya, dan perubahan nilai tercatat diakui dalam laporan laba rugi. Nilai tercatat awal adalah sebesar nilai wajar untuk kepentingan pengukuran kembali kepentingan yang tersisa sebagai entitas asosiasi, ventura bersama atau aset keuangan. Di samping itu, jumlah yang sebelumnya diakui pada laporan laba rugi komprehensif lain sehubungan dengan entitas tersebut dicatat seolah-olah Grup telah melepas aset atau liabilitas terkait. Hal ini dapat berarti bahwa jumlah yang sebelumnya diakui pada laba rugi komprehensif lainnya direklasifikasi ke laporan laba rugi.
Disposal of Subsidiaries When the Group ceases to have control, any retained interest in the entity is remeasured to its fair value at the date when the control is lost, with the change in carrying amount recognized in profit or loss. The fair value is the initial carrying amount for the purposes of subsequently accounting for the retained interest as an associate, joint venture or financial asset. In addition, any amounts previously recognized in other comprehensive income in respect of that entity are accounted for as if the Group had directly disposed of the related assets or liabilities. This may mean that amounts previously recognized in other comprehensive income are reclassified to profit or loss.
- 20 -
PT ATLAS RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 dan 1 Januari 2013/31 Desember 2012 serta untuk TahunTahun yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam Ribuan Dolar Amerika Serikat, kecuali Dinyatakan Lain) (iv)
PT ATLAS RESOURCES Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements As of December 31, 2014 and 2013 and January 1, 2013/December 31, 2012 and for the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Expressed in Thousands United States Dollar, unless Otherwise Stated)
Entitas Asosiasi
(iv)
Associate
Entitas asosiasi adalah entitas dimana Grup memiliki pengaruh signifikan namun bukan pengendalian, biasanya melalui kepemilikan hak suara antara 20% dan 50%. Investasi entitas asosiasi dicatat dengan metode ekuitas. Di dalam investasi Grup atas entitas asosiasi termasuk goodwill yang diidentifikasi ketika akuisisi.
Associate is the entity over which the Group has significant influence but not control, generally accompanying a shareholding of between 20% and 50% of the voting rights. Investments in associates are accounted for using the equity method of accounting. The Group’s investment in associates includes goodwill identified on acquisition.
Jika kepemilikan kepentingan pada entitas asosiasi berkurang, namun tetap memiliki pengaruh signifikan, hanya suatu bagian proporsional atas jumlah yang telah diakui sebelumnya pada laba rugi komprehensif lainnya yang direklasifikasi ke laporan laba rugi.
If the ownership interest in an associate is reduced but significant influence is retained, only a proportionate share of the amounts previously recognized in other comprehensive income is reclassified to profit or loss where appropriate.
Bagian Grup atas laba atau rugi entitas asosiasi pasca akuisisi diakui dalam laporan laba rugi dan bagian atas mutasi pendapatan komprehensif lain pasca akuisisi diakui di dalam pendapatan komprehensif lain dan diikuti dengan penyesuaian pada jumlah tercatat investasi.
The Group’s share of post-acquisition profits or losses is recognized in the profit or loss, and its share of postacquisition movements in other comprehensive income is recognized in other comprehensive income with a corresponding adjustment to the carrying amount of the investment.
Dividen yang akan diterima dari entitas asosiasi diakui sebagai pengurang jumlah tercatat investasi. Jika bagian Grup atas kerugian entitas asosiasi sama dengan atau melebihi kepentingannya pada entitas asosiasi, termasuk piutang tanpa agunan, Grup menghentikan pengakuan bagian kerugiannya, kecuali Grup memiliki kewajiban atau melakukan pembayaran atas nama entitas asosiasi.
Dividends receivable from associates are recognized as reduction in the carrying amount of the investment. When the Group’s share of losses in an associate equals or exceeds its interest in the associate, including any other unsecured receivables, the Group does not recognize further losses, unless it has incurred legal or constructive obligations or made payments on behalf of the associate.
- 21 -
PT ATLAS RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 dan 1 Januari 2013/31 Desember 2012 serta untuk TahunTahun yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam Ribuan Dolar Amerika Serikat, kecuali Dinyatakan Lain)
d.
PT ATLAS RESOURCES Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements As of December 31, 2014 and 2013 and January 1, 2013/December 31, 2012 and for the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Expressed in Thousands United States Dollar, unless Otherwise Stated)
Pada setiap tanggal pelaporan, Grup menentukan apakah terdapat bukti objektif bahwa telah terjadi penurunan nilai pada investasi pada entitas asosiasi. Jika demikian, maka Grup menghitung besarnya penurunan nilai sebagai selisih antara jumlah yang terpulihkan dan nilai tercatat atas investasi pada entitas asosiasi dan mengakui selisih tersebut pada “ekuitas pada laba (rugi) bersih entitas asosiasi” di laba rugi komprehensif konsolidasian. Kerugian yang belum direalisasi juga dieliminasi kecuali transaksi tersebut memberikan bukti penurunan nilai atas aset yang ditransfer. Kebijakan akuntansi entitas asosiasi disesuaikan jika diperlukan untuk memastikan konsistensi dengan kebijakan yang diterapkan oleh Grup.
The Group determines at each reporting date whether there is any objective evidence that the investment in the associate is impaired. If this is the case, the Group calculates the amount of impairment as the difference between the recoverable amount of the associate and its carrying value and recognizes the amount adjacent to “share of profit/(loss) of an associate” in the profit or loss. Unrealized losses are eliminated unless the transaction provides evidence of an impairment of the asset transferred. Adjustment are made where necessary to conform the associates accounting policies with the policies adopted by the Group.
Laba atau rugi yang dihasilkan dari transaksi hulu dan hilir antara Grup dengan entitas asosiasi diakui dalam laporan keuangan konsolidasian Grup hanya sebesar bagian investor lain dalam entitas asosiasi.
Profits or losses resulting from upstream and downstream transactions between the Group and its associate is recognized in the Group’s consolidated financial statements only to the extent of unrelated investor’s interests in the associate.
Keuntungan dan kerugian dilusi yang timbul pada investasi entitas asosiasi diakui dalam komponen laba rugi.
Dilution gains and losses arising in investments in associate is recognized in the profit or loss.
Entitas pengendalian bersama adalah ventura bersama yang melibatkan pendirian perseroan terbatas, persekutuan, atau entitas lainnya yang mana setiap venturer mempunyai bagian partisipasi. Entitas pengendalian bersama dicatat menggunakan metode ekuitas.
A jointly controlled entity is a joint venture that involves the establishment of a corporation, partnership or other entity in which each venturer has an interest. Jointly controlled entities are accounted using the equity accounting method.
Penjabaran Mata Uang Asing (i)
d.
Mata Uang Fungsional dan Pelaporan
Foreign Currency Translation (i)
Transaksi yang disertakan dalam laporan keuangan setiap entitas anggota Grup diukur menggunakan mata uang yang sesuai dengan lingkungan ekonomi utama di mana entitas beroperasi (“mata uang fungsional”).
Functional and Presentation Currencies Items included in the financial statements of each of the Group’s entities are measured using the currency of the primary economic environment in which the entity operates (the functional currency”).
- 22 -
PT ATLAS RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 dan 1 Januari 2013/31 Desember 2012 serta untuk TahunTahun yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam Ribuan Dolar Amerika Serikat, kecuali Dinyatakan Lain) (ii)
PT ATLAS RESOURCES Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements As of December 31, 2014 and 2013 and January 1, 2013/December 31, 2012 and for the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Expressed in Thousands United States Dollar, unless Otherwise Stated)
Transaksi dan Saldo
(ii)
Transactions and Balances
Transaksi dalam mata uang asing dijabarkan ke dalam mata uang Dolar Amerika Serikat dengan menggunakan kurs yang berlaku pada tanggal transaksi. Pada setiap tanggal pelaporan, aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing dijabarkan ke dalam mata uang Dolar Amerika Serikat menggunakan kurs penutup. Kurs yang digunakan sebagai acuan adalah kurs yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia. Keuntungan dan kerugian selisih kurs yang timbul dari penyelesaian transaksi dalam mata uang asing dan dari penjabaran aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing diakui di dalam komponen laba rugi.
Foreign currency transactions are translated into United States Dollar using the exchange rates prevailing at the dates of the transactions. At each reporting date, monetary assets and liabilities denominated in foreign currency are translated into United States Dollar using the closing rate. Exchange rate used as benchmark is the rate which is issued by Bank Indonesia. Foreign exchange gains and losses resulting from the settlement of such transactions and from the translation at period-end exchange rates of monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies are recognized in the profit or loss.
Keuntungan dan kerugian selisih kurs yang berhubungan dengan pinjaman, serta kas dan setara kas disajikan pada laporan laba rugi sebagai “penghasilan atau beban keuangan”. Keuntungan atau kerugian neto selisih kurs lainnya disajikan pada komponen laba rugi sebagai “lain-lain - bersih”.
Foreign exchange gains and losses that relate to borrowings and cash and cash equivalents are presented in the profit or loss within ”finance income or costs”. All other net foreign exchange gains and losses are presented in the profit or loss within “miscellaneous net”.
Selisih penjabaran terkait dengan perubahan biaya perolehan diamortisasi diakui di dalam komponen laba rugi, dan perubahan nilai tercatat lainnya diakui pada pendapatan komprehensif lain.
Translation differences related to changes in amortized cost are recognized in profit or loss, and other changes in carrying amount are recognized in other comprehensive income.
Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 kurs konversi yakni kurs tengah Bank Indonesia, yang digunakan oleh Grup adalah sebagai berikut:
As of December 31, 2014 and 2013, the conversion rates used by the Group were the middle rates of Bank Indonesia as follows:
Valuta Asing
1.000 Rupiah 1 Dolar Singapura
2014 US$ 0,08 0,76
- 23 -
2013 US$ 0,08 0,79
Foreign Currency
1.000 Rupiah 1 Singapore Dollar
PT ATLAS RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 dan 1 Januari 2013/31 Desember 2012 serta untuk TahunTahun yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam Ribuan Dolar Amerika Serikat, kecuali Dinyatakan Lain) e.
PT ATLAS RESOURCES Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements As of December 31, 2014 and 2013 and January 1, 2013/December 31, 2012 and for the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Expressed in Thousands United States Dollar, unless Otherwise Stated)
Transaksi Pihak Berelasi
e.
Transactions with Related Parties
Pihak berelasi adalah orang atau entitas yang terkait dengan Grup:
A related party is a person or entity that is related to the Group:
a.
a.
b.
Orang atau anggota keluarga terdekat mempunyai relasi dengan Grup jika orang tersebut:
A person or a close member of that person's family is related to the Group if that person:
(i)
memiliki pengendalian atau pengendalian bersama atas Grup;
(i)
has control or joint control over the Group;
(ii)
memiliki pengaruh signifikan atas Grup; atau
(ii)
has significant influence over the Group; or
(iii)
personel manajemen kunci Grup atau entitas induk Perusahaan.
(iii)
is a member of the key management personnel of the reporting entity or of a parent of the Group.
Suatu entitas berelasi dengan Grup jika memenuhi salah satu hal berikut:
b.
An entity is related to the Group if any of the following conditions applies:
(i)
entitas dan Grup adalah anggota dari kelompok usaha yang sama;
(i)
the entity and the Group are members of the same group;
(ii)
satu entitas adalah entitas asosiasi atau ventura bersama dari entitas lain (atau entitas asosiasi atau ventura bersama yang merupakan anggota suatu kelompok usaha, yang mana entitas lain tersebut adalah anggotanya);
(ii)
one entity is an associate or joint venture of the other entity (or an associate or joint venture of a member of a group of which the other entity is a member);
(iii)
kedua entitas tersebut adalah ventura bersama dari pihak ketiga yang sama ;
(iii)
both entities are joint ventures of the same third party;
(iv)
satu entitas adalah ventura bersama dari entitas ketiga dan entitas yang lain adalah entitas asosiasi dari entitas ketiga;
(iv)
one entity is a joint venture of a third entity and the other entity is an associate of the third entity;
(v)
entitas tersebut adalah suatu program imbalan pascakerja untuk imbalan kerja dari Grup atau entitas yang terkait dengan Grup. Jika Grup adalah entitas yang menyelenggarakan program tersebut, maka entitas sponsor juga berelasi dengan Grup;
(v)
the entity is a post-employment defined benefit plan for the benefit of employees of either the Group or an entity related to the Group. If the Group is itself such a plan, the sponsoring employers are also related to the Group;
(vi)
entitas yang dikendalikan atau dikendalikan bersama oleh orang yang diidentifikasi dalam huruf (a);
(vi)
the entity is controlled or jointly controlled by a person identified in (a);
- 24 -
PT ATLAS RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 dan 1 Januari 2013/31 Desember 2012 serta untuk TahunTahun yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam Ribuan Dolar Amerika Serikat, kecuali Dinyatakan Lain)
f.
PT ATLAS RESOURCES Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements As of December 31, 2014 and 2013 and January 1, 2013/December 31, 2012 and for the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Expressed in Thousands United States Dollar, unless Otherwise Stated)
(vii) orang yang diidentifikasi dalam huruf (a) (i) memiliki pengaruh signifikan atas entitas atau merupakan personel manajemen kunci entitas (atau entitas induk dari entitas).
(vii) a person identified in (a) (i) has significant influence over the entity or is a member of the key management personnel of the entity (or of a parent of the entity).
Semua transaksi yang signifikan dengan pihak-pihak berelasi diungkapkan dalam laporan keuangan konsolidasian.
All significant transactions with related parties are disclosed in the consolidated financial statements.
Kas dan Setara Kas
f.
Kas dan setara kas mencakup kas, bank, simpanan yang sewaktu-waktu bisa dicairkan dan investasi likuid jangka pendek lainnya yang jatuh tempo dalam waktu tiga bulan atau kurang dan cerukan. Pada laporan posisi keuangan konsolidasian, cerukan disajikan bersama sebagai pinjaman dalam liabilitas jangka pendek. Deposito berjangka yang jatuh temponya kurang dari tiga bulan pada saat penempatan namun dijaminkan, atau dibatasi pencairannya, disajikan sebagai dana yang dibatasi pencairannya dalam laporan posisi konsolidasian. g.
Cash and Cash Equivalents Cash and cash equivalents include cash on hand, cash in banks, deposits held at call with banks, other short-term highly liquid investments with original maturities of three months or less, and bank overdrafts. In the consolidated statements of financial position, bank overdrafts are shown within borrowings in current liabilities. Time deposits with maturities of three months or less from the date of placement which are used as collateral or are restricted, are presented as restricted funds in the consolidated statement of financial position.
Piutang Usaha dan Piutang Non-usaha
g.
Trade and Non-Trade Receivables
Piutang usaha adalah jumlah tagihan dari pelanggan untuk batubara yang dijual atau jasa yang diberikan dalam transaksi bisnis pada umumnya. Piutang non-usaha adalah jumlah tagihan dari pihak ketiga atau pihak yang berelasi di luar kegiatan usaha. Jika pembayaran piutang diharapkan selesai dalam satu tahun atau kurang (atau dalam siklus normal operasi dari bisnis jika lebih lama), piutang tersebut dikelompokkan sebagai aset lancar. Jika tidak, piutang tersebut disajikan sebagai aset tidak lancar.
Trade receivables are amounts due from customers for coal sold or services performed in the ordinary course of business. Non-trade receivables are amounts due from third parties or related parties for transactions outside of the ordinary course of business. If collection is expected in one year or less (or in the normal operating cycle of the business if longer), they are classified as current assets. If not, they are presented as non-current assets.
Piutang usaha dan piutang non-usaha pada awalnya diakui sebesar nilai wajar dan kemudian diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif, dikurangi dengan cadangan kerugian penurunan nilai.
Trade and non-trade receivables are recognized initially at fair value and subsequently measured at amortized cost using the effective interest method, less provision for impairment.
- 25 -
PT ATLAS RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 dan 1 Januari 2013/31 Desember 2012 serta untuk TahunTahun yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam Ribuan Dolar Amerika Serikat, kecuali Dinyatakan Lain)
h.
PT ATLAS RESOURCES Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements As of December 31, 2014 and 2013 and January 1, 2013/December 31, 2012 and for the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Expressed in Thousands United States Dollar, unless Otherwise Stated)
Kolektibilitas piutang usaha dan piutang nonusaha ditinjau secara berkala. Piutang yang diketahui tidak tertagih, dihapuskan dengan secara langsung mengurangi nilai tercatatnya. Akun cadangan digunakan ketika terdapat bukti yang objektif bahwa Grup tidak dapat menagih seluruh atau sebagian nilai terutang sesuai dengan persyaratan awal piutang. Kesulitan keuangan signifikan yang dialami debitur, kemungkinan debitur dinyatakan pailit atau melakukan reorganisasi keuangan dan gagal bayar atau menunggak pembayaran merupakan indikator yang dianggap dapat menunjukan adanya penurunan nilai piutang. Jumlah penurunan nilai adalah sebesar selisih antara nilai tercatat aset dan nilai kini dari estimasi arus kas masa depan pada tingkat suku bunga efektif awal. Arus kas terkait dengan piutang jangka pendek tidak didiskontokan apabila efek diskonto tidak material.
Collectibility of trade and non-trade receivables is reviewed on an ongoing basis. Receivables which are known to be uncollectible are written off by reducing the carrying amount directly. An allowance account is used when there is objective evidence that the Group will not be able to collect all or a portion of amounts due according to the original terms of the receivables. Significant financial difficulties of the debtor, probability that the debtor will enter bankruptcy or financial reorganization, and default or delinquency in payments are considered indicators that the trade receivable is impaired. The amount of the impairment allowance is the difference between the asset’s carrying amount and the present value of estimated future cash flows, discounted at the original effective interest rate. Cash flows relating to short term receivables are not discounted if the effect of discounting is immaterial.
Jumlah kerugian penurunan nilai diakui pada komponen laba rugi dan disajikan sebagai “lain-lain - bersih”. Ketika piutang usaha dan piutang non-usaha, yang rugi penurunan nilainya telah diakui, tidak dapat ditagih pada periode selanjutnya, maka piutang tersebut dihapusbukukan dengan mengurangi akun cadangan. Jumlah yang selanjutnya dapat ditagih kembali atas piutang yang sebelumnya telah dihapusbukukan, dikreditkan terhadap “lain-lain - bersih” pada komponen laba rugi.
The amount of the impairment loss is recognized in profit or loss within “miscellaneous - net”. When a trade and non-trade receivable for which an impairment allowance had been recognized becomes uncollectible in a subsequent period, it is written off against the allowance account. Subsequent recoveries of amounts previously written off are credited against “miscellaneous - net” in profit or loss.
Persediaan
`
h.
Inventories
Persediaan batubara merupakan batubara yang menjadi hak Grup dan dinilai berdasarkan nilai terendah antara harga perolehan atau nilai realisasi bersih. Harga perolehan ditentukan dengan metode ratarata bergerak yang mencakup alokasi komponen biaya bahan baku, tenaga kerja, penyusutan, dan biaya tidak langsung yang berkaitan dengan kegiatan pertambangan. Nilai realisasi bersih adalah estimasi nilai penjualan dalam kondisi bisnis normal setelah dikurangi dengan estimasi biaya penyelesaian dan beban penjualan.
Coal inventory represents the Group’s entitlement to coal on hand and is valued at the lower of cost or net realizable value. Cost is determined based on the moving average basis which includes an appropriate allocation of materials, labour, depreciation and overheads related to mining activities. Net realizable value is the estimated sales amount in the ordinary course of business less the costs of completion and selling expenses.
Persediaan bahan bakar dan suku cadang dinilai berdasarkan harga perolehan yang ditentukan dengan metode rata-rata tertimbang setelah dikurangi dengan cadangan persediaan yang sudah usang, jika ada. Persediaan bahan bakar dan suku cadang dicatat sebagai biaya produksi pada saat digunakan.
Fuel and spareparts supplies are valued at cost, determined on a weighted-average basis less provision for obsolete items, if any. Fuel and spareparts supplies are charged to production costs in the period they are used.
- 26 -
PT ATLAS RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 dan 1 Januari 2013/31 Desember 2012 serta untuk TahunTahun yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam Ribuan Dolar Amerika Serikat, kecuali Dinyatakan Lain) i.
PT ATLAS RESOURCES Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements As of December 31, 2014 and 2013 and January 1, 2013/December 31, 2012 and for the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Expressed in Thousands United States Dollar, unless Otherwise Stated)
Aset tetap
i.
Property, Plant and Equipment
Tanah diakui sebesar harga perolehan dan tidak disusutkan.
Land is recognized depreciated.
at
cost
and
not
Pada awalnya, semua aset tetap diakui sebesar harga perolehan dan setelahnya, kecuali tanah, dicatat pada harga perolehan dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi kerugian penurunan nilai.
Initially, property, plant and equipment is recognized at cost and subsequently, except for land, is carried at cost less accumulated depreciation and any accumulated impairment losses.
Aset tetap, kecuali tanah, disusutkan hingga mencapai estimasi nilai sisa menggunakan metode garis lurus selama estimasi masa manfaatnya sebagai berikut:
Property, plant and equipment, except land, is depreciated to their estimated residual value using the straight-line method over the expected economic useful lives as follows: Tahun/ Years
Bangunan Infrastruktur Mesin dan peralatan Kendaraan Peralatan kantor
10 - 20 10 4 - 16 4-8 4-8
Buildings Infrastructures Machinery and equipment Vehicles Office equipment
Biaya-biaya setelah pengakuan awal aset diakui sebagai bagian dari nilai tercatat aset atau sebagai aset yang terpisah, sebagaimana mestinya, hanya apabila kemungkinan besar Grup akan mendapatkan manfaat ekonomis masa depan berkenaan dengan aset tersebut dan biaya perolehan aset dapat diukur dengan andal. Nilai tercatat komponen yang diganti tidak lagi diakui. Biaya perbaikan dan pemeliharaan dibebankan ke dalam komponen laba rugi dalam periode dimana biaya-biaya tersebut terjadi.
Subsequent costs are included in the asset’s carrying amount or recognized as a separate asset, as appropriate, only when it is probable that future economic benefits associated with the item will flow to the Group and the cost of the item can be measured reliably. The carrying amount of the replaced part is derecognized. All other repairs and maintenance are charged to the profit or loss during the financial period in which they are incurred.
Apabila suatu aset tetap sudah tidak digunakan atau dijual, nilai tercatat dan akumulasi penyusutannya dikeluarkan dari laporan posisi keuangan konsolidasian, dan keuntungan dan kerugian yang timbul diakui dalam komponen laba rugi.
When assets are retired or otherwise disposed of, their carrying amounts and the related accumulated depreciation are eliminated from the consolidated financial statements, and the resulting gains and losses on the disposal of property, plant and equipment is recognized in the profit or loss.
Masa manfaat aset, nilai sisa, dan metode depresiasi dikaji dan disesuaikan, jika diperlukan, pada setiap tanggal akhir tahun buku. Efek dari setiap penyesuaian ini diakui dalam komponen laba rugi secara prospektif.
The assets’ useful lives, residual values, and depreciation method are reviewed, and adjusted if appropriate, at each financial year-end. The effects of any revisions are recognized in the profit or loss, prospectively.
Nilai tercatat aset diturunkan segera ke jumlah terpulihkan jika nilai tercatat aset tersebut lebih tinggi dari pada jumlah terpulihkan yang diestimasikan.
The carrying amount of an asset is written down immediately to its recoverable amount if the asset’s carrying amount is greater than its estimated recoverable amount.
- 27 -
PT ATLAS RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 dan 1 Januari 2013/31 Desember 2012 serta untuk TahunTahun yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam Ribuan Dolar Amerika Serikat, kecuali Dinyatakan Lain)
PT ATLAS RESOURCES Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements As of December 31, 2014 and 2013 and January 1, 2013/December 31, 2012 and for the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Expressed in Thousands United States Dollar, unless Otherwise Stated)
Akumulasi biaya konstruksi bangunan dan fasilitas tempat penambangan serta pemasangan mesin dikapitalisasi sebagai aset dalam penyelesaian. Biaya-biaya tersebut direklasifikasi ke akun aset tetap pada saat proses konstruksi atau pemasangan selesai. Penyusutan dimulai pada saat aset tersebut siap untuk digunakan sesuai dengan tujuan yang diinginkan manajemen. j.
k.
The accumulated costs of the construction of buildings and mining site facilities and the installation of machineries are capitalized as construction-in-progress. These costs are reclassified to property, plant and equipment accounts when the construction or installation is complete. Depreciation is charged from the date the assets are ready for use in the manner intended by management.
Penurunan Nilai Aset Non-keuangan
j.
Impairment of Non-Financial Assets
Aset yang memiliki umur yang tidak terbatas (misal: goodwill) tidak diamortisasi dan akan diuji setiap tahun atau dapat lebih sering apabila terdapat peristiwa atau perubahan keadaan yang mengindikasikan adanya potensi penurunan nilai. Aset tetap, aset tidak berwujud yang diamortisasi dan aset non-keuangan, ditelaah untuk mengetahui apakah telah terjadi kondisi atau perubahan yang mengindikasikan bahwa nilai tercatat aset tidak dapat terpulihkan.
Assets that have indefinite useful life (e.g. goodwill) are not subject to amortization and are tested annually for impairment, or more frequently if events or changes in circumstances indicate a potential impairment. Property, plant and equipment, intangible assets subject to amortization and non-financial assets subject to amortization are reviewed for impairment whenever events or changes in circumstances indicate that the carrying amount may not be recoverable.
Kerugian akibat penurunan nilai diakui sebesar selisih antara nilai tercatat aset dengan jumlah terpulihkan dari aset tersebut. Jumlah terpulihkan adalah yang lebih tinggi antara harga jual bersih atau nilai pakai aset.
An impairment loss is recognized for the amount by which the carrying amount of the asset exceeds its recoverable amount, which is the higher of an asset’s fair value less cost to sell and value in use.
Dalam rangka menguji penurunan nilai aset, aset dikelompokkan hingga unit terkecil yang menghasilkan arus kas terpisah. Pemulihan cadangan kerugian penurunan nilai (kecuali goodwill) diakui sebagai pendapatan dalam periode dimana pemulihan tersebut terjadi. Penurunan nilai goodwill tidak dapat dipulihkan setelahnya.
For the purpose of assessing impairment, assets are grouped at the lowest levels for which there are separately identifiable cash flows. Reversal of impairment (except for goodwill) is recorded as income in the period when the reversal occurs. Goodwill impairment is not reversed subsequently.
Pemulihan rugi penurunan nilai, untuk aset selain goodwill, diakui jika, dan hanya jika, terdapat perubahan estimasi yang digunakan dalam menentukan jumlah terpulihkan aset sejak pengujian penurunan nilai terakhir kali. Pemulihan rugi penurunan nilai tersebut diakui segera dalam komponen laba rugi.
Reversal on impairment loss for assets other than goodwill would be recognized if, and only if, there has been a change in the estimates used to determine the asset’s recoverable amount since the last impairment test was carried out. Reversal on impairment losses will be immediately recognized in profit or loss.
Aset Eksplorasi dan Evaluasi
k.
Aktivitas eksplorasi dan evaluasi meliputi pencarian sumber daya mineral setelah Grup memperoleh hak hukum untuk mengeksplorasi suatu wilayah tertentu, penentuan kelayakan teknis, dan penilaian komersial atas sumber daya mineral spesifik.
Exploration and Evaluation Assets Exploration and evaluation activity involves the search for mineral resources after the Group has obtained legal rights to explore in a specific area, determination of the technical feasibility and assessment of the commercial viability of an identified resource.
- 28 -
PT ATLAS RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 dan 1 Januari 2013/31 Desember 2012 serta untuk TahunTahun yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam Ribuan Dolar Amerika Serikat, kecuali Dinyatakan Lain)
PT ATLAS RESOURCES Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements As of December 31, 2014 and 2013 and January 1, 2013/December 31, 2012 and for the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Expressed in Thousands United States Dollar, unless Otherwise Stated)
Pengeluaran eksplorasi dan evaluasi meliputi biaya yang berhubungan langsung dengan:
Exploration and evaluation expenditures comprise costs that are directly attributable to:
-
-
-
perolehan hak untuk eksplorasi; kajian topografi, geologi, geokimia, dan geofisika; pengeboran eksplorasi; pemaritan dan pengambilan contoh; dan aktivitas yang terkait dengan evaluasi kelayakan teknis dan komersial atas penambangan sumber daya mineral.
-
acquisition of rights to explore; topographical, geological, geochemical and geophysical studies; exploratory drilling; trenching and sampling; and activities involved in evaluating the technical feasibility and commercial viability of extracing mineral resources.
Biaya eksplorasi dan evaluasi yang berhubungan dengan suatu area of interest dibebankan pada saat terjadinya kecuali biaya tersebut dikapitalisasi dan ditangguhkan, berdasarkan area of interest, apabila memenuhi salah satu dari ketentuan berikut ini:
Exploration and evaluation expenditure related to an area of interest is written off as incurred, unless they are capitalized and carried forward, on an area of interest basis, provided one of the following conditions is met:
(i)
terdapat hak untuk mengeksplorasi dan mengevaluasi suatu area dan biaya tersebut diharapkan dapat diperoleh kembali melalui keberhasilan pengembangan dan ekploitasi di area of interest tersebut atau melalui penjualan atas area of interest tersebut; atau
(i)
the rights of tenure of an area are current and it is considered probable that the costs will be recouped through successful development and exploitation of the area of interest or, alternatively, by its sale; or
(ii)
kegiatan eksplorasi dalam area of interest tersebut belum mencapai tahap yang memungkinkan penentuan adanya cadangan terbukti yang secara ekonomis dapat diperoleh, serta kegiatan yang aktif dan signifikan dalam atau berhubungan dengan area of interest tersebut masih berlanjut.
(ii)
exploration activities in the area of interest have not yet reached the stage which permits a reasonable assessment of the existence or otherwise of economically recoverable reserves and active and significant operations in or in relation to the area of interest are continuing.
Biaya yang dikapitalisasi mencakup biayabiaya yang berkaitan langsung dengan aktivitas eksplorasi dan evaluasi pada area of interest yang relevan, tidak termasuk aset berwujud yang dicatat sebagai aset tetap. Biaya umum dan administrasi dialokasikan sebagai aset eksplorasi atau evaluasi hanya jika biaya tersebut berkaitan langsung dengan aktivitas operasional pada area of interest yang relevan.
Capitalized costs include costs directly related to exploration and evaluation activities in the relevant area of interest, and exclude physical assets, which are recorded in property, plant, and equipment. General and administrative costs are allocated to an exploration or evaluation asset only to the extent that those costs can be related directly to operational activities in the relevant area of interest.
Pengeluaran eksplorasi dan evaluasi yang dikapitalisasi dihapusbukukan ketika kondisi tersebut di atas tidak lagi terpenuhi.
Capitalized exploration and evaluation expenditure is written off where the above conditions are no longer satisfied.
- 29 -
PT ATLAS RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 dan 1 Januari 2013/31 Desember 2012 serta untuk TahunTahun yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam Ribuan Dolar Amerika Serikat, kecuali Dinyatakan Lain)
l.
PT ATLAS RESOURCES Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements As of December 31, 2014 and 2013 and January 1, 2013/December 31, 2012 and for the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Expressed in Thousands United States Dollar, unless Otherwise Stated)
Aset eksplorasi teridentifikasi yang diperoleh dalam suatu kombinasi bisnis pada awalnya diakui sebagai aset pada nilai wajar pada saat akusisi dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan dikurangi penurunan nilai. Pengeluaran eksplorasi dan evaluasi yang terjadi setelah perolehan aset eksplorasi dalam suatu kombinasi bisnis dicatat dengan mengacu pada kebijakan akuntansi di atas.
Identifiable exploration and evaluation assets acquired in a business combination are recognized initially as assets at fair value on acquisition and subsequently at cost less impairment charges. Exploration and evaluation expenditure incurred subsequent to the acquisition of an exploration asset in a business combination is accounted for in accordance with the policy outlined above.
Oleh karena aset eksplorasi dan evaluasi tidak tersedia untuk digunakan, maka aset tersebut tidak disusutkan.
As the exploration and evaluation asset is not available for use, it is not depreciated.
Aset eksplorasi dan evaluasi diuji penurunan nilainya ketika fakta dan kondisi mengindikasikan adanya penurunan nilai. Aset eksplorasi dan evaluasi juga diuji penurunan nilainya ketika terjadi penemuan cadangan komersial, sebelum aset tersebut ditransfer ke “properti pertambangan tambang dalam pengembangan”.
Exploration and evaluation assets are assessed for impairment if facts and circumstances indicate that impairment may exist. Exploration and evaluation assets are also tested for impairment once commercial reserves are found, before the assets are transferred to “mine properties - mines under development”.
Properti Pertambangan
l.
Mine Properties
Biaya pengembangan yang dikeluarkan oleh atau atas nama Grup diakumulasikan secara terpisah untuk setiap area of interest pada saat cadangan terpulihkan yang secara ekonomis dapat diidentifikasi. Biaya tersebut termasuk biaya yang dapat diatribusikan secara langsung pada konstruksi tambang dan infrastruktur terkait, tidak termasuk biaya aset berwujud dan hak atas tanah (seperti hak guna bangunan, hak guna usaha, hak pakai) yang dicatat sebagai aset tetap.
Development expenditures incurred by or on behalf of the Group are accumulated separately for each area of interest in which economically recoverable resources have been identified. Such expenditures comprise costs directly attributable to the construction of a mine and the related infrastructure and excludes physical assets and land rights (i.e.right to build, right to cultivate and right to use) which are recorded as property, plant and equipment.
Ketika keputusan pengembangan telah diambil, jumlah tercatat aset eksplorasi dan evaluasi pada area of interest tertentu dipindahkan sebagai “tambang dalam pengembangan” pada akun properti pertambangan dan digabung dengan pengeluaran biaya pengembangan selanjutnya.
Once a development decision has been taken, the carrying amount of the exploration and evaluation assets in respect of the area of interest is transferred to “mines under development” within mining properties and aggregated with the subsequent development expenditure.
“Tambang dalam pengembangan” direklasifikasi ke “tambang yang berproduksi” pada akun properti pertambangan pada akhir tahap komisioning, ketika tambang tersebut dapat beroperasi sesuai dengan maksud manajemen.
“Mines under development” are reclassified as “mines in production” within mining properties at the end of the commissioning phase, when the mine is capable of operating in the manner intended by management.
“Tambang dalam pengembangan” tidak disusutkan sampai direklasifikasi menjadi ”tambang yang berproduksi”.
No depreciation is recognized for “mines under development” until they are reclassified as “mines in production’’.
- 30 -
PT ATLAS RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 dan 1 Januari 2013/31 Desember 2012 serta untuk TahunTahun yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam Ribuan Dolar Amerika Serikat, kecuali Dinyatakan Lain)
m.
PT ATLAS RESOURCES Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements As of December 31, 2014 and 2013 and January 1, 2013/December 31, 2012 and for the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Expressed in Thousands United States Dollar, unless Otherwise Stated)
Ketika timbul biaya pengembangan lebih lanjut atas properti pertambangan setelah dimulainya produksi, maka biaya tersebut akan dicatat sebagai bagian dari “tambang yang berproduksi” apabila terdapat kemungkinan besar tambahan manfaat ekonomi masa depan sehubungan dengan biaya tersebut akan mengalir ke Grup. Apabila tidak, biaya tersebut dibebankan sebagai biaya produksi.
When further development expenditures are incurred on a mining property after the commencement of production, the expenditures are carried forward as part of the “mines in production” when it is probable that additional future economic benefits associated with the expenditures will flow to the Group. Otherwise such expenditures are classified as a cost of production.
“Tambang yang berproduksi” (termasuk biaya eksplorasi, evaluasi dan pengembangan, serta pembayaran untuk memperoleh hak penambangan dan sewa) diamortisasi dengan menggunakan metode unit produksi, dengan perhitungan terpisah yang dibuat untuk setiap area of interest. “Tambang yang berproduksi” dideplesi mengunakan metode unit produksi berdasarkan cadangan terbukti dan cadangan terduga.
“Mines in production” (including reclassified exploration, evaluation and any development expenditure, and payments to acquire mineral rights and leases) are amortized using the units-of-production method, with separate calculations being made for each area of interest. “Mines in production” will be depleted using a unit-of-production method on the basis of proved and probable reserves.
Properti pertambangan yang diperoleh melalui suatu kombinasi bisnis diakui sebagai aset sebesar nilai wajarnya. Pengeluaran pengembangan yang terjadi setelah akuisisi properti pertambangan dicatat berdasarkan kebijakan akuntansi yang dijelaskan di atas.
Identifiable mining properties acquired in a business combination are recognized as assets at their fair value. Development expenses incurred subsequent to the acquisition of the mining properties are accounted for in accordance with the policy outlined above.
“Tambang dalam pengembangan” dan “tambang yang berproduksi” diuji penurunan nilainya dengan mengacu pada kebijakan akuntansi pada Catatan 2j.
“Mines under development” and “mines in production” are tested for impairment in accordance with the policy described in Note 2j.
Biaya Pengupasan Lapisan Tanah
m.
Biaya pengupasan lapisan tanah adalah biaya atas aktivitas memindahkan material sisa tambang. Biaya pengupasan lapisan tanah yang timbul pada tahap pengembangan tambang sebelum dimulainya tahap produksi dikapitalisasi sebagai bagian dari biaya pengembangan tambang, dan setelah pengakuan awal akan disusutkan atau diamortisasi menggunakan metode unit produksi berdasarkan estimasi cadangan terbukti dan terduga pada saat produksi dimulai.
Stripping Costs Stripping costs are the costs of removing overburden from a mine. Stripping costs incurred in the development of a mine before production commences are capitalized as part of the cost of developing the mine, and are subsequently depreciated or amortized using a unit-of-production method on the basis of proven and probable reserves, once production starts.
- 31 -
PT ATLAS RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 dan 1 Januari 2013/31 Desember 2012 serta untuk TahunTahun yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam Ribuan Dolar Amerika Serikat, kecuali Dinyatakan Lain)
PT ATLAS RESOURCES Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements As of December 31, 2014 and 2013 and January 1, 2013/December 31, 2012 and for the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Expressed in Thousands United States Dollar, unless Otherwise Stated)
Aktivitas pengupasan lapisan tanah yang terjadi selama tahap produksi mungkin memiliki dua manfaat: (i) bijih yang dapat diproses untuk menjadi persediaan dalam periode berjalan dan (ii) meningkatkan akses ke badan bijih di periode berikutnya. Sepanjang manfaat dari aktivitas pengupasan lapisan tanah dapat direalisasikan dalam bentuk persediaan yang diproduksi dalam periode tersebut, Grup mencatat biaya atas aktivitas pengupasan lapisan tanah sesuai dengan PSAK No. 14 “Persediaan”. Sepanjang biaya pengupasan lapisan tanah tahap produksi yang timbul dengan manfaat peningkatan akses menuju bijih di periode yang akan datang, Grup mencatat biaya tersebut sebagai aset aktivitas pengupasan lapisan tanah jika dan hanya jika, seluruh kriteria berikut terpenuhi:
Stripping activity conducted during the production phase may provide two benefits: (i) ore that is processed into inventory in the current period and (ii) improved access to the ore body in future periods. To the extent that benefit from the stripping activity is realized in the from of inventory produced, the Group accounts for the costs of that stripping activity in accordance with PSAK No. 14 “Inventories”. To the extent the benefit is improved access to ore, the Group recognizes these costs as a stripping activity asset, if, and only if, all the following criteria are met:
It is probable that the future economic benefits (improved access to the ore body) associated with the stripping activity will flow to the entity;
The entity can identify the component of the ore body for which access has been improved; and The costs relating to the stripping activity associated with that component can be measured reliably.
Besar kemungkinan bahwa manfaat ekonomis masa depan (peningkatan akses menuju badan bijih (ore body)) yang terkait dengan aktivitas pengupasan lapisan tanah akan mengalir kepada entitas; Entitas dapat mengidentifikasi komponen badan bijih yang aksesnya telah ditingkatkan; dan Biaya yang terkait dengan aktivitas pengupasan lapisan tanah atas komponen tersebut dapat diukur secara andal.
Aset aktivitas pengupasan lapisan tanah pada awalnya diukur pada biaya perolehan, biaya ini merupakan akumulasi dari biayabiaya yang secara langsung terjadi untuk melakukan aktivitas pengupasan lapisan tanah yang meningkatkan akses terhadap komponen badan bijih teridentifikasi, ditambah alokasi biaya overhead yang diatribusikan secara langsung. Jika aktivitas insidentil terjadi pada saat yang bersamaan dengan pengupasan lapisan tanah tahap produksi, namun aktivitas insidentil tersebut tidak harus ada untuk melanjutkan aktivitas pengupasan lapisan tanah sebagaimana direncanakan, biaya yang terkait dengan aktivitas insidentil tersebut tidak dapat dimasukkan sebagai biaya perolehan aset aktivitas pengupasan lapisan tanah.
The stripping activity asset is initially measured at cost, which is the accumulation of costs directly incurred to perform the stripping activity that improves access to the identified component of ore body, plus an allocation of directly attributable overhead costs. If incidental operations are occurring at the same time as the production stripping activity, but are not necessary for the production stripping activity to continue as planned, the costs associated with these incidental operations are not included in the cost of the stripping activity asset.
- 32 -
PT ATLAS RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 dan 1 Januari 2013/31 Desember 2012 serta untuk TahunTahun yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam Ribuan Dolar Amerika Serikat, kecuali Dinyatakan Lain)
n.
PT ATLAS RESOURCES Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements As of December 31, 2014 and 2013 and January 1, 2013/December 31, 2012 and for the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Expressed in Thousands United States Dollar, unless Otherwise Stated)
Ketika biaya perolehan aset aktivitas pengupasan lapisan tanah dan persediaan yang diproduksi tidak dapat diidentifikasi secara terpisah, Grup mengalokasikan biaya pengupasan lapisan tanah dalam tahap produksi antara persediaan yang diproduksi dan aset aktivitas pengupasan lapisan tanah menggunakan dasar alokasi berdasarkan ukuran produksi yang relevan. Ukuran produksi tersebut dihitung untuk komponen badan bijih teridentifikasi, dan digunakan sebagai patokan untuk mengidentifikasi sejauh mana aktivitas tambahan yang menciptakan manfaat di masa depan telah terjadi. Grup menggunakan volume aktual dibandingkan ekspektasi volume sisa yang diekstrak.
When the costs of the stripping activity asset and the inventory produced are not separately identifiable, the Group allocates the production stripping asset by using an allocation basis that is based on a relevant production measure. This production measure is calculated for the identified component of the ore body, and is used as a benchmark to identify the extent to which the additional activity of creating a future benefit has taken place. The Group uses the actual versus expected volume of waste extracted.
Setelah pengakuan awal, aset aktivitas pengupasan lapisan tanah dicatat menggunakan biaya perolehan dikurangi dengan penyusutan atau amortisasi dan rugi penurunan nilai, jika ada. Aset aktivitas pengupasan lapisan tanah disusutkan atau diamortisasi menggunakan metode unit produksi selama masa manfaat dari komponen badan bijih yang teridentifikasi yang menjadi lebih mudah diakses sebagai akibat dari aktivitas lapisan pengupasan tanah, kecuali terdapat metode lain yang lebih tepat.
Subsequently, the stripping activity asset is carried at cost less depreciation or amortization and any impairment losses, if any. The stripping activity asset is depreciated or amortized using the units of production method over the expected useful life of the identified component of the ore body that becomes more accessible as a result of the stripping activity unless another method is appropriate.
Aset Takberwujud
n.
Intangible Assets
Aset takberwujud terdiri atas biaya perolehan kembali hak atas kontrak pemasokan dan pemasaran batubara, serta hak atas jalan.
Intangible assets consist of reacquired rights of coal supply and marketing contract, and the right of way.
Hak atas kontrak pemasokan dan pemasaran batubara yang diperoleh kembali merupakan biaya perolehan hak atas kontrak pemasokan batubara selama umur tambang yang sebelumnya dipegang oleh pihak ketiga.
Reacquired rights of coal supply and marketing contract represent cost to reacquire the rights over the life of mine coal supply contract that was previously held by a third party.
Hak atas jalan merupakan kompensasi yang dibayarkan Grup atas akses penuh dan hak atas penggunaan jalan yang memperbolehkan Grup untuk melakukan kegiatan pengangkutan batubara di dalam area konsesi hutan yang izin nya dimiliki oleh pihak ketiga selama periode tertentu.
Right of way represent compensation paid by the Group for the full access and transportation rights of way to the Group to conduct coal hauling activities within the forestry concession areas which rights owned by a third party for the certain period.
Aset takberwujud ini mempunyai masa manfaat yang terbatas dan disajikan sebesar harga perolehan dikurangi akumulasi amortisasi dan akumulasi kerugian penurunan nilai.
Intangible assets have finite live and carried at cost less accumulated amortization and impairment losses.
- 33 -
PT ATLAS RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 dan 1 Januari 2013/31 Desember 2012 serta untuk TahunTahun yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam Ribuan Dolar Amerika Serikat, kecuali Dinyatakan Lain)
PT ATLAS RESOURCES Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements As of December 31, 2014 and 2013 and January 1, 2013/December 31, 2012 and for the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Expressed in Thousands United States Dollar, unless Otherwise Stated)
Amortisasi dihitung menggunakan metode unit penjualan selama umur tambang atau sisa masa berlaku Izin Usaha Pertambangan (“IUP”), mana yang lebih pendek. Pada tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian, Grup melakukan telaah untuk menentukan ada tidaknya indikasi penurunan nilai atas aset takberwujud kontraktual. Kerugian penurunan nilai ditentukan sesuai dengan kebijakan akuntansi yang dijelaskan pada Catatan 2j. o.
Amortization is calculated using the unit-ofsales method over the lesser of the life of mine and the remaining term of the IUP. The Group assesses at the consolidated statements of financial position date whether there is an objective evidence that intangible asset is impaired. Impairment loss is determined according to the accounting policies explained in Note 2j.
Aset dan Liabilitas Keuangan (i)
o.
Aset Keuangan
Financial Assets and Liabilities (i)
Financial Assets
Grup mengklasifikasikan aset keuangan dalam kategori berikut: (a) pinjaman yang diberikan dan piutang, dan (b) aset keuangan yang tersedia untuk dijual.
The Group classifies its financial assets in the following categories: (a) loans and receivables and (b) available-forsale financial assets.
Klasifikasi ini tergantung pada tujuan perolehan aset keuangan. Manajemen menentukan klasifikasi aset keuangan pada saat awal pengakuan. Aset keuangan tidak diakui apabila hak untuk menerima arus kas dari suatu investasi telah berakhir atau telah ditransfer dan Grup telah mentransfer secara substansial seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset keuangan tersebut.
The classification depends on the purpose for which the financial assets were acquired. Management determines the classification of its financial assets at initial recognition. Financial assets are derecognized when the rights to receive cash flows from the investments have expired or have been transferred and the Group has transferred substantially all risks and reward of ownership.
a)
a)
Pinjaman Piutang
yang
Diberikan
dan
Loans and Receivables
Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif.
Loans and receivables are nonderivative financial assets with fixed or determined payments and not quoted in an active market.
Pinjaman yang diberikan dan piutang dimasukkan di dalam aset lancar kecuali untuk yang jatuh temponya lebih dari 12 bulan setelah akhir periode pelaporan. Pinjaman yang diberikan dan piutang ini diklasifikasikan sebagai aset tidak lancar.
Loans and receivables are included in current assets, except for maturities more than 12 months after the end of reporting period. These loans and receivables are classified as noncurrent assets.
- 34 -
PT ATLAS RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 dan 1 Januari 2013/31 Desember 2012 serta untuk TahunTahun yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam Ribuan Dolar Amerika Serikat, kecuali Dinyatakan Lain)
PT ATLAS RESOURCES Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements As of December 31, 2014 and 2013 and January 1, 2013/December 31, 2012 and for the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Expressed in Thousands United States Dollar, unless Otherwise Stated)
Pinjaman yang diberikan dan piutang pada awalnya diakui sebesar nilai wajar termasuk biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung dan kemudian diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. b)
Loans and receivables are initially recognized at fair value including directly attributables transaction costs and subsequently carried at amortized cost using the effective interest method.
Aset keuangan yang Tersedia Untuk Dijual
b)
Available-for-Sale Assets
Financial
Aset keuangan yang tersedia untuk dijual adalah aset keuangan non-derivatif yang ditetapkan sebagai tersedia untuk dijual atau yang tidak diklasifikasikan sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang, investasi yang dimiliki hingga jatuh tempo, dan aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi.
Available-for-sale financial assets are non-derivative financial assets that are designated as availablefor-sale or that are not classified as loans and receivables, held-tomaturity investments and financial assets at fair value through profit or loss.
Aset keuangan yang tersedia untuk dijual dimasukkan di dalam aset tidak lancar kecuali investasinya jatuh tempo atau manajemen bermaksud untuk melepasnya dalam kurun waktu 12 bulan setelah akhir periode pelaporan.
They are included in non-current assets unless the investment matures or management intends to dispose of it within 12 months of the end of the reporting period.
Aset keuangan yang tersedia untuk dijual pada awalnya diakui sebesar nilai wajar, ditambah biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung. Setelah pengakuan awal, aset keuangan tersebut diukur dengan nilai wajar, dimana keuntungan dan kerugian diakui dari perubahan nilai wajar pada pendapatan komprehensif lain, kecuali untuk kerugian akibat penurunan nilai dan keuntungan atau kerugian akibat perubahan nilai tukar, sampai aset keuangan tersebut dihentikan pengakuannya.
Available-for-sale financial assets are initially recognized at fair value, including directly attributable transaction costs. Subsequently, the financial assets are carried at fair value, with gains and losses from changes in fair value recognized in other comprehensive income, except for impairment losses and foreign exchange gains or losses, until the financial assets are derecognized.
- 35 -
PT ATLAS RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 dan 1 Januari 2013/31 Desember 2012 serta untuk TahunTahun yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam Ribuan Dolar Amerika Serikat, kecuali Dinyatakan Lain)
(ii)
PT ATLAS RESOURCES Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements As of December 31, 2014 and 2013 and January 1, 2013/December 31, 2012 and for the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Expressed in Thousands United States Dollar, unless Otherwise Stated)
Jika suatu aset keuangan tersedia untuk dijual mengalami penurunan nilai, maka akumulasi keuntungan atau kerugian yang sebelumnya telah diakui dalam laporan perubahan ekuitas konsolidasian, diakui dalam komponen laba rugi.
If the available-for-sale financial assets are impaired, the cumulative gain or loss previously recognized in the consolidated statements of changes in equity, is recognized in the profit and loss.
Dividen atas instrumen ekuitas yang tersedia untuk dijual diakui di dalam komponen laba rugi sebagai bagian dari “lain-lain bersih” pada saat hak Grup untuk menerima pembayaran tersebut ditetapkan.
Dividend on available-for-sale equity instruments are recognized in profit or loss as part of “miscellaneous - net” when the Group’s right to receive the payment is established.
Liabilitas Keuangan
(ii)
Financial Liabilities
Grup mengklasifikasikan liabilitas keuangannya dalam kategori liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi. Manajemen menentukan klasifikasi liabilitas keuangan tersebut pada saat pengakuan awal. Liabilitas keuangan tidak diakui ketika liabilitas tersebut berakhir yaitu ketika liabilitas yang ditetapkan dalam kontrak dilepaskan atau dibatalkan atau kadaluarsa.
The Group classifies its financial liabilities as financial liabilities carried at amortized cost. Management determines the classification of its financial liabilities at initial recognition. Financial liabilities are derecognized when it is extinguished which is when the obligation specified in the contract is discharged or cancelled or expires.
Liabilitas keuangan yang tidak diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, pada awalnya diakui sebesar nilai wajar, termasuk biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung. Setelah pengakuan awal, liabilitas keuangan tersebut diukur pada biaya perolehan yang diamortisasi, dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi dimasukkan di dalam liabilitas lancar kecuali Grup memiliki hak tanpa syarat untuk menunda penyelesaian. Liabilitas keuangan ini diklasifikasikan sebagai liabilitas tidak lancar.
Financial liabilities that are not classified as financial liabilities carried at fair value through profit or loss, are initially recognized at fair value, including directly attributable transaction costs. Subsequently, the financial liabilities are carried at amortized cost using the effective interest method. They are included in current liabilities, unless the Group has unconditional right to defer settlement. These are classified as non-current liabilities.
Keuntungan dan kerugian diakui dalam laporan laba rugi ketika liabilitas keuangan tersebut dihentikan pengakuannya atau mengalami penurunan nilai dan melalui proses amortisasi.
Gains and losses are recognized in profit or loss when the financial liabilities are derecognized or impaired, as well as through the amortization process.
- 36 -
PT ATLAS RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 dan 1 Januari 2013/31 Desember 2012 serta untuk TahunTahun yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam Ribuan Dolar Amerika Serikat, kecuali Dinyatakan Lain) (iii)
Saling Hapus Keuangan
Antar
PT ATLAS RESOURCES Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements As of December 31, 2014 and 2013 and January 1, 2013/December 31, 2012 and for the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Expressed in Thousands United States Dollar, unless Otherwise Stated)
Instrument
(iii)
Aset keuangan dan liabilitas keuangan saling hapus dan jumlah netonya dilaporkan pada laporan posisi keuangan konsolidasian ketika terdapat hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui tersebut dan adanya niat untuk menyelesaikan secara neto, atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitas secara simultan. p.
Financial assets and liabilities are offset and the net amount is reported in the consolidated statement of financial position when there is a legally enforceable right to offset the recognized amounts and there is an intention to settle on a net basis, or realize the asset and settle the liability simultaneously.
Penurunan Nilai Aset Keuangan (i)
Offsetting Financial Instruments
p.
Aset yang Dicatat Berdasarkan Biaya Perolehan Diamortisasi
Impairment of Financial Assets (i)
Assets Carried at Amortized Cost
Pada setiap akhir periode pelaporan, Grup menilai apakah terdapat bukti objektif bahwa aset keuangan atau kelompok aset keuangan telah mengalami penurunan nilai.
At the end of each reporting period, the Group assesses whether there is objective evidence that a financial asset or Group of financial assets is impaired.
Aset keuangan atau kelompok aset keuangan diturunkan nilainya dan kerugian penurunan nilai terjadi hanya jika terdapat bukti objektif bahwa penurunan nilai merupakan akibat dari satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal aset (“peristiwa kerugian”) dan peristiwa kerugian (atau peristiwa) tersebut memiliki dampak pada estimasi arus kas masa datang atas aset keuangan atau kelompok aset keuangan yang dapat diestimasi secara andal.
A financial asset or a group of financial assets is impaired and impairment losses are incurred only if there is objective evidence of impairment as a result of one or more events that occurred after the initial recognition of the asset (a “loss event”) and that loss event (or events) has an impact on the estimated future cash flows of the financial asset or group of financial assets that can be reliably estimated.
Untuk kategori pinjaman yang diberikan dan piutang, jumlah kerugian diukur sebesar selisih antara nilai tercatat aset dan nilai kini dari estimasi arus kas masa datang diestimasi (tidak termasuk kerugian kredit masa depan yang belum terjadi) yang didiskonto menggunakan suku bunga efektif awal dari aset tersebut. Nilai tercatat aset dikurangi dan jumlah kerugian diakui pada komponen laba rugi.
For the loans and receivables category, the amount of the loss is measured as the difference between the asset’s carrying amount and the present value of estimated future cash flows (excluding future credit losses that have not been incurred) discounted at the financial asset’s original effective interest rate. The carrying amount of the asset is reduced and the amount of the loss is recognized in the profit or loss.
- 37 -
PT ATLAS RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 dan 1 Januari 2013/31 Desember 2012 serta untuk TahunTahun yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam Ribuan Dolar Amerika Serikat, kecuali Dinyatakan Lain)
(ii)
PT ATLAS RESOURCES Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements As of December 31, 2014 and 2013 and January 1, 2013/December 31, 2012 and for the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Expressed in Thousands United States Dollar, unless Otherwise Stated)
Jika pinjaman yang diberikan memiliki tingkat bunga mengambang, tingkat diskonto yang digunakan untuk mengukur kerugian penurunan nilai adalah tingkat bunga efektif saat ini yang ditentukan dalam kontrak. Untuk alasan praktis, Grup dapat mengukur penurunan nilai berdasarkan nilai wajar instrumen dengan menggunakan harga pasar yang dapat diobservasi.
If a loan has a floating interest rate, the discount rate for measuring any impairment loss is the current effective interest rate determined under the contract. As a practical expedient, the Group may measure impairment on the basis of an instrument’s fair value using an observable market price.
Jika, pada periode selanjutnya, jumlah penurunan nilai berkurang dan penurunan tersebut dapat dihubungkan secara objektif dengan peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai diakui (misalnya meningkatnya peringkat kredit debitur), pemulihan atas jumlah penurunan nilai yang telah diakui sebelumnya diakui pada laporan laba rugi.
If, in a subsequent period, the amount of the impairment loss decreases and the decrease can be related objectively to an event occurring after the impairment was recognized (such as an improvement in the debtor’s credit rating), the reversal of the previously recognized impairment loss is recognized in the profit or loss.
Pengujian penurunan nilai pada piutang usaha dan piutang non-usaha dijelaskan pada Catatan 2g.
Impairment testing of trade and nontrade receivables is described in Note 2g.
Aset yang Tersedia Untuk Dijual
(ii)
Available-for-Sale Financial Assets
Jika terdapat bukti yang objektif atas penurunan nilai aset keuangan tersedia untuk dijual, kerugian kumulatif diukur sebagai selisih antara harga perolehan akuisisi dan nilai wajar kini, dikurangi kerugian penurunan nilai atas aset keuangan tersebut yang sebelumnya diakui pada komponen laba rugi dipindahkan dari ekuitas dan diakui pada komponen laba rugi. Kerugian penurunan nilai instrumen ekuitas yang diakui pada komponen laba rugi tidak dapat dipulihkan melalui laba rugi komprehensif konsolidasian.
If there is objective evidence of impairment for available-for-sale financial assets, the cumulative loss measured as the difference between the acquisition cost and the current fair value, less any impairment loss on that financial asset previously recognized in profit or loss – is removed from equity and recognized in the profit or loss. Impairment losses recognized in the profit or loss on equity instruments are not reversed through the profit or loss.
Jika, pada periode berikutnya, nilai wajar instrumen utang yang diklasifikasikan sebagai tersedia untuk dijual meningkat dan peningkatannya dapat dihubungkan secara objektif dengan peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai diakui pada komponen laba rugi, maka kerugian penurunan nilai dipulihkan melalui komponen laba rugi.
If, in a subsequent period, the fair value of a debt instrument classified as available for sale increases and the increase can be objectively related to an event occurring after the impairment loss was recognized in profit or loss, the impairment loss is reversed through the profit or loss.
- 38 -
PT ATLAS RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 dan 1 Januari 2013/31 Desember 2012 serta untuk TahunTahun yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam Ribuan Dolar Amerika Serikat, kecuali Dinyatakan Lain) q.
r.
s.
PT ATLAS RESOURCES Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements As of December 31, 2014 and 2013 and January 1, 2013/December 31, 2012 and for the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Expressed in Thousands United States Dollar, unless Otherwise Stated)
Utang Usaha
q.
Trade Accounts Payable
Utang usaha adalah kewajiban untuk membayar atas barang atau jasa yang telah diperoleh dari pemasok dalam transaksi bisnis pada umumnya. Utang usaha dikelompokkan sebagai liabilitas lancar apabila pembayaran jatuh tempo dalam waktu satu tahun atau kurang (atau dalam siklus normal operasi dari bisnis jika lebih lama). Jika tidak, utang usaha tersebut disajikan sebagai liabilitas tidak lancar.
Trade accounts payable are obligations to pay for goods or services that have been acquired in the ordinary course of business from suppliers. Trade accounts payable are classified as current liabilities if payment is due within one year or less (or in the normal operating cycle of the business if longer). If not, they are presented as non-current liabilities.
Utang usaha pada awalnya diakui pada nilai wajar dan kemudian diukur pada harga perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif.
Trade accounts payable are recognized initially at fair value and subsequently measured at amortized cost using the effective interest method.
Pinjaman
r.
Borrowings
Pinjaman diakui pada awalnya pada nilai wajar, dikurangi dengan biaya transaksi yang terjadi. Selanjutnya pinjaman diukur pada biaya perolehan diamortisasi. Selisih antara hasil perolehan (dikurangi dengan biaya transaksi) dan nilai pelunasan diakui di dalam komponen laba rugi selama periode pinjaman dengan menggunakan metode suku bunga efektif.
Borrowings are recognized initially at fair value, net of transaction cost incurred. Borrowings are subsequently carried at amortized cost. Any difference between the proceeds (net of transaction costs) and the redemption value is recognized in the profit or loss over the period of the borrowings using the effective interest method.
Biaya pinjaman yang terjadi untuk konstruksi aset kualifikasian, dikapitalisasi selama periode waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan konstruksi aset dan mempersiapkannya sampai dapat digunakan sesuai tujuan yang dimaksudkan atau untuk dijual. Biaya pinjaman lainnya diakui pada komponen laba rugi.
Borrowing costs incurred for the construction of any qualifying asset are capitalized during the period of time that is required to complete and prepare the asset for its intended use or sale. Other borrowing costs are recognized in profit or loss.
Pinjaman diklasifikasikan sebagai liabilitas lancar kecuali Grup mempunyai hak tanpa syarat untuk menunda penyelesaian liabilitas tersebut untuk setidaknya 12 bulan setelah tanggal laporan pelaporan.
Borrowings are classified as current liabilities unless the Group has an unconditional right to defer the settlement of the liability for at least 12 months after the reporting date.
Imbalan Karyawan
s.
Program pensiun imbalan pasti adalah program pensiun yang menentukan jumlah imbalan pensiun yang akan diberikan, biasanya berdasarkan pada satu faktor atau lebih seperti usia, masa kerja, dan kompensasi.
Employee Benefits A defined benefit plan is a pension plan that defines an amount of pension benefit to be provided, usually dependent on one or more factors such as age, years of service and compensation.
- 39 -
PT ATLAS RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 dan 1 Januari 2013/31 Desember 2012 serta untuk TahunTahun yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam Ribuan Dolar Amerika Serikat, kecuali Dinyatakan Lain)
PT ATLAS RESOURCES Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements As of December 31, 2014 and 2013 and January 1, 2013/December 31, 2012 and for the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Expressed in Thousands United States Dollar, unless Otherwise Stated)
Grup harus menyediakan imbalan pensiun dengan jumlah minimal berdasarkan Peraturan Grup (“Peraturan”) atau berdasarkan UU Ketenagakerjaan, mana yang lebih tinggi. Karena UU Ketenagakerjaan atau Peraturan menentukan rumus tertentu untuk menghitung jumlah minimal imbalan pensiun, pada dasarnya, program pensiun berdasarkan UU Ketenagakerjaan atau Peraturan adalah program imbalan pasti.
The Group is required to provide a minimum amount of pension benefit in accordance with the Group’s regulation (“Regulation”) or Labour Law, whichever is higher. Since the Labour Law and the Regulation set the formula for determining the minimum amount of benefits, in substance pension plans under the Labour Law or the Regulation represent defined benefit plans.
Liabilitas program pensiun imbalan pasti yang diakui dalam laporan posisi keuangan konsolidasian adalah nilai kini liabilitas imbalan pasti pada akhir periode pelaporan dikurangi nilai penyesuaian atas keuntungan/kerugian aktuarial dan biaya jasa lalu yang belum diakui.
The liability recognized in the consolidated statements of financial position in respect of the defined benefit pension plan is the present value of the defined benefit obligation at the end of reporting period date less adjustments for unrecognized actuarial gains or losses and past service costs.
Besarnya liabilitas imbalan pasti ditentukan berdasarkan perhitungan aktuaris independen yang dilakukan setiap tahun menggunakan metode projected unit credit. Nilai kini liabilitas imbalan pasti ditentukan dengan mendiskonto estimasi arus kas keluar masa depan menggunakan suku bunga obligasi Pemerintah (mengingat saat ini belum ada pasar yang aktif untuk obligasi korporasi yang berkualitas tinggi) dalam mata uang yang sama dengan mata uang imbalan uang akan dibayarkan dan waktu jatuh tempo yang kurang lebih sama dengan waktu jatuh tempo imbalan yang bersangkutan.
The defined benefit obligation is calculated annually by independent actuaries using the projected unit credit method. The present value of the defined benefit obligation is determined by discounting the estimated future cash outflows using interest rates of government bonds (considering that there is currently no deep market for high quality corporate bonds) that are denominated in the currency in which the benefit will be paid, and that have terms to maturity approximating the terms of the related pension liability.
Beban yang dibebankan dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian meliputi biaya jasa kini, bunga atas liabilitas, amortisasi biaya jasa lalu, dan keuntungan/kerugian aktuarial. Liabilitas jasa lalu diamortisasi dengan dasar garis lurus selama rata-rata periode jasa yang diestimasikan sampai imbalan menjadi hak karyawan (vested).
Expenses charged to the consolidated statements of comprehensive income include current service costs, interest on the obligation, amortization of past service costs and actuarial gains and losses. The past service liability is amortized on a straight-line basis over the estimated average service period until the benefits become vested.
Keuntungan dan kerugian aktuarial dapat timbul dari penyesuaian yang dibuat berdasarkan pengalaman, perubahan asumsi-asumsi aktuarial, dan perubahan pada program pensiun. Jumlah keuntungan dan kerugian aktuarial yang melebihi 10% dari liabilitas imbalan pasti dibebankan atau dikreditkan pada komponen laba rugi selama sisa masa kerja rata-rata para karyawan yang bersangkutan.
Actuarial gains and losses arising from experience adjustments, changes in actuarial assumptions and amendments to the pension plan, in excees of 10% of the present value of the defined benefit obligation are charged or credited to profit or loss over the average remaining service lives of the related employees.
- 40 -
PT ATLAS RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 dan 1 Januari 2013/31 Desember 2012 serta untuk TahunTahun yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam Ribuan Dolar Amerika Serikat, kecuali Dinyatakan Lain)
PT ATLAS RESOURCES Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements As of December 31, 2014 and 2013 and January 1, 2013/December 31, 2012 and for the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Expressed in Thousands United States Dollar, unless Otherwise Stated)
Biaya jasa lalu diakui di komponen laba-rugi, kecuali perubahan pada program pensiun bergantung kepada sisa masa kerja karyawan untuk jangka waktu tertentu (periode hak atau vested). Dalam kasus ini, biaya jasa lalu diamortisasi menggunakan metode garis lurus selama periode sampai dengan menjadi hak karyawan. t.
Past service costs are recognized immediately in the profit or loss, unless the changes to the pension plan are conditional on the employees remaining in service for a specified period of time (the vesting period). In this case, the past service costs are amortized on a straight-line basis over the vesting period.
Provisi Pembongkaran, Reklamasi dan Penutupan Tambang
t.
Provision for Decommissioning, Mine Reclamation and Closure
Pemulihan, rehabilitasi dan biaya lingkungan yang berkaitan dengan pemulihan atas area yang terganggu selama tahap produksi dibebankan pada beban pokok pendapatan pada saat kewajiban dari pemulihan tersebut timbul selama penambangan.
Restoration, rehabilitation and environmental expenditures to be incurred related to remediation of disturbed areas during the production phase are charged to cost of revenue when the obligation arising from the disturbance occurs as extraction progresses.
Kewajiban ini diakui sebagai liabilitas pada saat timbulnya kewajiban hukum atau konstruktif yang berasal dari aktivitas yang telah dilaksanakan, dengan pengukuran pada saat dan setelah pengakuan sebesar nilai kini dari perkiraan pengeluaran yang diperlukan untuk menyelesaikan kewajiban dengan menggunakan tingkat diskonto sebelum pajak, yang mencerminkan penilaian pasar kini atas nilai waktu uang dan risiko yang terkait dengan kewajiban tersebut. Perubahan pada pengukuran kewajiban yang timbul selama tahap produksi juga dibebankan ke beban pokok pendapatan, sementara peningkatan kewajiban yang sehubungan dengan berlalunya waktu diakui sebagai biaya keuangan.
These obligations are recognized as liabilities when a legal or constructive obligation has arisen from activities which have already been performed, with the initial and subsequent measurement of the obligation at the present value of the expenditure expected to be required to settle the obligation using a pre-tax rate, that reflects current market assessments of the time value of money and the risks specific to the obligation. Changes in the measurement of a liability which arises during production are also charged to cost of revenue, while the increase in the provision due to the passage of time is recognized as finance cost.
Provisi pembongkaran aset-aset tambang dan kegiatan pasca tambang terkait beserta peninggalan dan pembongkaran aset-aset berumur panjang dibentuk sehubungan dengan kewajiban hukum berkaitan dengan penarikan aset tambang terkait dan aset berumur panjang lainnya termasuk pembongkaran bangunan, peralatan, sistem crushing dan handling, infrastruktur, dan fasilitas lainnya yang berasal dari akuisisi, konstruksi atau pengembangan dan/atau operasi normal aset tersebut.
Decommissioning of mining assets and related post mining activities as well as abandonment and decommissioning of other long-lived assets provides for the legal obligations associated with the retirement of mining related assets and other long lived assets including the decommissioning of building, equipment, crushing and handling system, infrastructure and other facilities that result from the acquisition, construction or development and/or the normal operation of such assets.
- 41 -
PT ATLAS RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 dan 1 Januari 2013/31 Desember 2012 serta untuk TahunTahun yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam Ribuan Dolar Amerika Serikat, kecuali Dinyatakan Lain)
u.
PT ATLAS RESOURCES Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements As of December 31, 2014 and 2013 and January 1, 2013/December 31, 2012 and for the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Expressed in Thousands United States Dollar, unless Otherwise Stated)
Kewajiban ini diakui sebagai liabilitas pada saat timbulnya kewajiban hukum atau konstruktif yang berkaitan dengan penarikan sebuah aset, dengan pengukuran pada saat dan setelah pengakuan sebesar nilai kini dari perkiraan pengeluaran yang diperlukan untuk menyelesaikan kewajiban dengan menggunakan tingkat diskonto sebelum pajak, yang mencerminkan penilaian pasar kini atas nilai waktu uang dan risiko yang terkait dengan kewajiban tersebut.
These obligations are recognized as liabilities when a legal or constructive obligation with respect to the retirement of an asset is incurred, with the initial and subsequent measurement of the obligation at the present value of the expenditure expected to be required to settle the obligation using a pre-tax rate that reflects current market assessments of the time value of money and the risks specific to the obligation.
Biaya penarikan aset dalam jumlah yang setara dengan jumlah liabilitas tersebut dikapitalisasi sebagai bagian dari suatu aset tertentu dan kemudian disusutkan atau dideplesi selama masa manfaat aset tersebut. Peningkatan kewajiban yang sehubungan dengan berlalunya waktu diakui sebagai biaya keuangan.
An asset retirement cost equivalent to these liabilities is capitalized as part of the related asset’s carrying value and is subsequently depreciated or depleted over the asset’s useful life. The increase in these obligations due to the passage of time is recognized as finance cost.
Perubahan dalam pengukuran kewajiban purnaoperasi yang timbul dari perubahan estimasi waktu atau jumlah pengeluaran sumber daya ekonomis (contohnya: arus kas) yang diperlukan untuk menyelesaikan kewajiban tersebut, atau perubahan dalam tingkat diskonto, akan ditambahkan pada atau dikurangkan dari harga perolehan aset yang bersangkutan pada tahun berjalan dan tidak melebihi nilai tercatatnya.
The changes in the measurement of decommissioning obligations that result from changes in the estimated timing or amount of the outflow of resources embodying economic benefits (e.g. cash flow) required to settle the obligations, or a change in the discount rate will be added to or deducted from the cost of the related asset in the current year not excluding its carrying amount.
Pengakuan Pendapatan dan Beban
u.
Revenue and Expense Recognition
Pendapatan usaha berasal dari penjualan batubara dan pemberian jasa Grup.
Revenue is recognized from the sale of the Group’s coal and the delivery of the services.
Pendapatan dari penjualan batubara diakui pada saat terpenuhinya seluruh kondisi berikut:
Revenue from sales of coal is recognized when all the following conditions are met:
(i)
(i)
(ii) (iii)
(iv)
Grup telah memindahkan risiko secara signifikan dan manfaat kepemilikan barang kepada pembeli; Jumlah pendapatan tersebut dapat diukur secara andal; Besar kemungkinan manfaat ekonomi yang dihubungkan dengan transaksi akan mengalir kepada Grup; dan Biaya yang terjadi atau yang akan terjadi sehubungan transaksi penjualan dapat diukur dengan andal.
(ii) (iii)
(iv)
Bila suatu transaksi penjualan jasa dapat diestimasi dengan andal, pendapatan sehubungan dengan transaksi tersebut diakui dengan mengacu pada tingkat penyelesaian transaksi tersebut pada tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian.
The Group has transferred to the buyer the significant risks and rewards of ownership of the goods; The amount of revenue can be measured reliably; It is probable that the economic benefits associated with the transaction will flow to the Group; and The costs incurred or to be incurred with respect to the sales transaction can be measured reliably.
When the outcome of a transaction involving the rendering of services can be estimated reliably, revenue associated with the transaction is recognized by reference to the stage of completion of the transaction at the consolidated financial statement reporting date.
- 42 -
PT ATLAS RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 dan 1 Januari 2013/31 Desember 2012 serta untuk TahunTahun yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam Ribuan Dolar Amerika Serikat, kecuali Dinyatakan Lain) Hasil transaksi dapat diestimasi dengan andal pada saat terpenuhinya seluruh kondisi berikut:
The outcome of a transaction can be estimated reliably when all the following conditions are met:
(i)
(i)
(ii)
(iii)
(iv)
v.
PT ATLAS RESOURCES Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements As of December 31, 2014 and 2013 and January 1, 2013/December 31, 2012 and for the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Expressed in Thousands United States Dollar, unless Otherwise Stated)
Jumlah pendapatan dapat diukur dengan andal; Besar kemungkinan manfaat ekonomi sehubungan dengan transaksi tersebut akan diperoleh Grup; Tingkat penyelesaian dari transaksi tersebut pada akhir tahun pelaporan dapat diukur secara andal; dan Biaya yang terjadi untuk transaksi dan untuk menyelesaikan transaksi tersebut dapat diukur dengan andal.
(ii)
(iii)
(iv)
The amount of revenue can be measured reliably; It is probable that the economic benefits associated with the transaction will flow to the Group; The stage of completion of the transaction at the end of the reporting year can be measured reliably; and The costs incurred for the transaction, and the costs to complete the transaction, can be measured reliably.
Bila hasil transaksi penjualan jasa tidak dapat diestimasi dengan andal, pendapatan yang diakui hanya sebesar beban yang telah diakui yang dapat diperoleh kembali.
When the outcome of a transaction involving the rendering of services cannot be estimated reliably, revenue is recognized only to the extent of the expenses recognized that are recoverable.
Beban diakui pada saat terjadinya dengan dasar akrual.
Expenses are recognized as incurred on an accrual basis.
Perpajakan
v.
Taxation
Beban pajak terdiri dari pajak kini dan pajak tangguhan. Beban pajak diakui dalam komponen laba rugi, kecuali jika pajak itu berkaitan dengan kejadian atau transaksi yang langsung dicatat ke ekuitas atau pendapatan komprehensif lain. Pada kasus ini, beban pajak juga dicatat secara langsung di ekuitas atau pendapatan komprehensif lain.
Tax expense comprises current and deferred income tax. The tax expense is recognized in the profit or loss, except to the extent that it relates to items recognized directly in equity or other comprehensive income. In this case, the tax expense is also recognized directly in equity or other comprehensive income.
Beban pajak kini dihitung berdasarkan peraturan perpajakan yang berlaku pada tanggal pelaporan keuangan, di negara di mana Perusahaan dan entitas anak beroperasi dan menghasilkan pendapatan kena pajak. Manajemen secara periodik mengevaluasi posisi yang dilaporkan di Surat Pemberitahuan Tahunan (“SPT”) sehubungan dengan situasi di mana aturan pajak yang berlaku membutuhkan interpretasi. Jika perlu, manajemen menentukan provisi berdasarkan jumlah yang diharapkan akan dibayar kepada otoritas pajak.
The current income tax charge is calculated on the basis of the tax laws enacted or substantively enacted at the reporting date. Management periodically evaluates positions taken in tax returns with respect to situations in which applicable tax regulation is subject to interpretation. Where appropriate, it establishes provisions based on the amounts expected to be paid to the tax authorities.
- 43 -
PT ATLAS RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 dan 1 Januari 2013/31 Desember 2012 serta untuk TahunTahun yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam Ribuan Dolar Amerika Serikat, kecuali Dinyatakan Lain)
w.
PT ATLAS RESOURCES Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements As of December 31, 2014 and 2013 and January 1, 2013/December 31, 2012 and for the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Expressed in Thousands United States Dollar, unless Otherwise Stated)
Pajak penghasilan tangguhan diakui, semua perbedaan temporer antara dasar pengenaan pajak aset dan liabilitas dengan nilai tercatatnya pada laporan keuangan konsolidasian. Namun, liabilitas pajak penghasilan tangguhan tidak diakui jika berasal dari pengakuan awal goodwill atau pada saat pengakuan awal aset dan liabilitas yang timbul dari transaksi selain kombinasi bisnis yang pada saat transaksi tersebut tidak mempengaruhi laba rugi akuntansi dan laba rugi kena pajak. Pajak penghasilan tangguhan ditentukan dengan menggunakan tarif pajak yang telah berlaku atau secara substantif telah berlaku pada akhir periode pelaporan dan diharapkan diterapkan ketika aset pajak penghasilan tangguhan direalisasi atau liabilitas pajak penghasilan tangguhan diselesaikan.
Deferred income tax is recognized, on temporary differences arising between the tax bases of assets and liabilities and their carrying amounts in the consolidated financial statements. However, deferred tax liabilities are not recognized if they arise from the initial recognition of goodwill and deferred income tax is not accounted for if it arises from initial recognition of an asset or liability in a transaction other than a business combination that at the time of the transaction affects neither accounting nor taxable profit or loss. Deferred income tax is determined using tax rates that have been enacted or substantially enacted as of reporting period and is expected to apply when the related deferred income tax asset is realised or the deferred income tax liability is settled.
Aset pajak penghasilan tangguhan diakui hanya jika besar kemungkinan jumlah penghasilan kena pajak di masa depan akan memadai untuk dikompensasi dengan perbedaan temporer yang masih dapat dimanfaatkan.
Deferred income tax assets are recognized only to the extent that it is probable that future taxable profit will be available against which the temporary differences can be utilized.
Aset dan liabilitas pajak penghasilan tangguhan dapat saling hapus apabila terdapat hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus antara aset pajak kini dengan liabilitas pajak kini dan apabila aset dan liabilitas pajak penghasilan tangguhan dikenakan oleh otoritas perpajakan yang sama, baik atas entitas kena pajak yang sama ataupun berbeda dan adanya niat untuk melakukan penyelesaian saldo-saldo tersebut secara neto.
Deferred income tax assets and liabilities are offset when there is a legally enforceable right to offset current tax assets against current tax liabilities and when the deferred income taxes assets and liabilities relate to income taxes levied by the same taxation authority on either the same taxable entity or different taxable entities where there is an intention to settle the balances on a net basis.
Sewa
w.
Leases
Penentuan apakah suatu perjanjian merupakan, atau mengandung, sewa dibuat berdasarkan substansi perjanjian itu sendiri dan penilaian apakah pemenuhan atas perjanjian bergantung dari penggunaan aset tertentu atau aset, dan apakah perjanjian memberikan hak untuk menggunakan aset.
Determination whether an arrangement is, or contains, a lease is made based on the substance of the arrangement and assessment of whether fulfilment of the arrangement is dependent on the use of a specific asset or assets, and the arrangement conveys a right to use the asset.
Suatu sewa dimana porsi yang signifikan atas risiko dan manfaat kepemilikan aset masih tetap berada di tangan lessor, maka sewa tersebut diklasifikasikan sebagai sewa operasi. Pembayaran sewa operasi (dikurangi dengan insentif yang diterima dari lessor) dibebankan ke komponen laba rugi atas dasar garis lurus selama masa sewa.
Leases in which a significant portion of the risks and rewards of ownership are retained by the lessor are classified as operating leases. Payments made under operating leases (net of any incentives received from the lessor) are charged to the profit or loss on a straight-line basis over the period of the lease.
- 44 -
PT ATLAS RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 dan 1 Januari 2013/31 Desember 2012 serta untuk TahunTahun yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam Ribuan Dolar Amerika Serikat, kecuali Dinyatakan Lain)
x.
PT ATLAS RESOURCES Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements As of December 31, 2014 and 2013 and January 1, 2013/December 31, 2012 and for the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Expressed in Thousands United States Dollar, unless Otherwise Stated)
Grup menyewa aset tetap tertentu. Sewa aset tetap dimana Grup, sebagai lessee, memiliki sebagian besar risiko dan manfaat kepemilikan diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan. Sewa pembiayaan dikapitalisasi pada awal masa sewa sebesar yang lebih rendah antara nilai wajar aset sewaan dan nilai kini pembayaran sewa minimum.
The Group leases certain property, plant and equipment. Leases of property, plant and equipment where the Group as lessee has substantially all the risks and rewards of ownership are classified as finance leases. Finance leases are capitalized at the lease’s commencement at the lower of the fair value of the leased asset and the present value of the minimum lease payments.
Setiap pembayaran sewa dialokasikan antara liabilitas dan beban keuangan sehingga menghasilkan suku bunga yang konstan atas saldo liabilitas yang tersisa. Liabilitas sewa yang terkait, dikurangi dengan beban keuangan, dimasukkan ke dalam “liabilitas sewa pembiayaan”. Bunga dibebankan pada komponen laba rugi selama periode sewa sehingga menghasilkan tingkat bunga periodik yang konstan untuk saldo liabilitas yang tersisa pada setiap periode.
Each lease payment is allocated between the liability and finance charges so as to achieve a constant rate on the finance balance outstanding. The corresponding rental obligations, net of finance charges, are included in “Finance lease liabilities”. The interest element of the finance cost is charged to the profit or loss over the lease period so as to produce a constant periodic rate of interest on the remaining balance of the liability for each period.
Laba (Rugi) per Saham Dasar
x.
Laba (rugi) per saham dasar dihitung dengan membagi laba (rugi) bersih yang tersedia bagi pemegang saham Perusahaan dengan jumlah rata-rata tertimbang saham biasa yang beredar pada tahun berjalan. y.
Basic earnings (loss) per share are calculated by dividing the profit (loss) attributable to the owners of the Company by the weighted average number of ordinary shares outstanding during the year.
Pelaporan Segmen
y.
Segmen operasi dilaporkan dengan cara yang konsisten dengan pelaporan internal yang diberikan kepada pengambil keputusan operasi utama. Pengambil keputusan operasi utama, yang bertanggung jawab mengalokasikan sumber daya dan menilai kinerja segmen operasi, telah diidentifikasi sebagai komite pengarah yang mengambil keputusan strategis. z.
Basic Earnings (Loss) per Share
Segment Reporting Operating segments are reported in a manner consistent with the internal reporting provided to the chief operating decision-maker. The chief operating decision-maker, who is responsible for allocating resources and assessing performance of the operating segments, has been identified as the steering committee that makes strategic decisions.
Peristiwa Setelah Periode Pelaporan
z.
Peristiwa-peristiwa yang terjadi setelah periode pelaporan yang menyediakan tambahan informasi mengenai posisi keuangan konsolidasian Grup pada tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian (peristiwa penyesuai), jika ada, telah tercermin dalam laporan keuangan konsolidasian. Peristiwa-peristiwa yang terjadi setelah periode pelaporan yang tidak memerlukan penyesuaian (peristiwa nonpenyesuai), apabila jumlahnya material, telah diungkapkan dalam laporan keuangan konsolidasian.
Events After the Reporting Period Post year-end events that provide additional information about the consolidated statement of financial position at the reporting date (adjusting events), if any, are reflected in the consolidated financial statements. Post yearend events that are not adjusting events are disclosed in the notes to consolidated financial statements when material.
- 45 -
PT ATLAS RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 dan 1 Januari 2013/31 Desember 2012 serta untuk TahunTahun yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam Ribuan Dolar Amerika Serikat, kecuali Dinyatakan Lain) 3.
Penggunaan Estimasi, Asumsi Manajemen
Pertimbangan,
dan
PT ATLAS RESOURCES Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements As of December 31, 2014 and 2013 and January 1, 2013/December 31, 2012 and for the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Expressed in Thousands United States Dollar, unless Otherwise Stated) 3.
Management Use of Estimates, Judgments, and Assumptions
Estimasi, asumsi dan pertimbangan akan dievaluasi secara berkelanjutan dan didasarkan pada pengalaman masa lalu dan faktor-faktor lainnya, termasuk ekspektasi terhadap kejadian masa depan yang diyakini cukup beralasan dalam situasi tertentu.
Estimates, assumptions and judgments are continually evaluated and are based on historical experience and other factors, including expectations of future events that are believed to be reasonable under the circumstances.
Grup telah mengidentifikasi kebijakan-kebijakan akuntansi penting berikut yang melibatkan pertimbangan, estimasi dan asumsi yang signifikan di mana hasil yang sebenarnya dapat berbeda dari estimasi-estimasi yang dibuat berdasarkan asumsi dan kondisi yang berbeda pada saat itu dan kemungkinan dapat mempengaruhi hasil atau posisi keuangan secara material yang dilaporkan dalam periode mendatang.
The Group has identified the following critical accounting policies under which significant judgments, estimates and assumptions are made and where actual results may differ from these estimates under different assumptions and conditions and may materially affect financial results or the financial position reported in future periods.
a.
a.
Estimasi Penurunan keuangan
Nilai
Aset
Non-
Estimated Impairment of Non-financial Assets
Sesuai dengan kebijakan akuntansi Grup, aset yang memiliki masa manfaat yang tidak terbatas, seperti goodwill, tidak diamortisasi dan diuji setiap tahun untuk penurunan nilai.
In accordance with the Group’s accounting policy, assets that have an indefinite useful life - for example, goodwill, are not subject to amortization and are tested annually for impairment.
Aset yang diamortisasi atau disusutkan dikaji untuk penurunan nilai jika terdapat kejadian atau perubahan dalam keadaan yang mengindikasikan bahwa jumlah tercatat kemungkinan tidak dapat dipulihkan.
Assets that are subject to amortization or depreciation are reviewed for impairment whenever events or changes in circumstances indicated that the carrying amount may not be recoverable.
Jika terdapat indikasi tersebut, akan dilakukan perkiraan atas nilai aset yang dapat dipulihkan kembali dan kerugian akibat penurunan nilai akan diakui sebesar selisih antara nilai tercatat aset dengan nilai yang dapat dipulihkan kembali dari aset tersebut. Jumlah nilai yang dapat dipulihkan kembali dari sebuah aset atau kelompok aset penghasil kas diukur berdasarkan nilai yang lebih tinggi antara nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual atau nilai pakai.
If any such an indication exists, a formal estimate of the recoverable amount is performed and an impairment loss is recognized to the extent that the carrying amount exceeds the recoverable amount. The recoverable amount of an asset or cashgenerating group of assets is measured at the higher of its fair value less costs to sell or value-in-use.
Penentuan nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual atau nilai pakai mewajibkan manajemen untuk membuat estimasi dan asumsi atas produksi yang diharapkan dan volume penjualan, harga komoditas (mempertimbangkan harga, saat ini dan masa lalu, tren harga, dan faktor-faktor terkait), estimasi cadangan batubara, biaya operasi, biaya penutupan, dan rehabilitasi serta belanja modal di masa depan.
The determination of fair value less costs to sell or value-in-use requires management to make estimates and assumptions regarding expected production and sales volumes, commodity prices (considering current and historical prices, price trends and related factors), coal reserves estimation, operating costs, closure and rehabilitation costs and future capital expenditure.
- 46 -
PT ATLAS RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 dan 1 Januari 2013/31 Desember 2012 serta untuk TahunTahun yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam Ribuan Dolar Amerika Serikat, kecuali Dinyatakan Lain)
PT ATLAS RESOURCES Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements As of December 31, 2014 and 2013 and January 1, 2013/December 31, 2012 and for the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Expressed in Thousands United States Dollar, unless Otherwise Stated)
Estimasi dan asumsi ini terpapar risiko dan ketidakpastian, sehingga ada kemungkinan perubahan situasi dapat mengubah proyeksi ini, yang dapat mempengaruhi nilai aset yang dapat dipulihkan kembali. Dalam keadaan seperti itu, sebagian atau seluruh nilai tercatat aset mungkin akan mengalami penurunan nilai lebih lanjut atau terjadi pengurangan rugi penurunan nilai yang dampaknya akan dicatat dalam komponen laba rugi. b.
These estimates and assumptions are subject to risk and uncertainty, and hence there is a possibility that changes in circumstances will alter these projections, which may have an impact on the recoverable amount of the assets. In such circumstances, some or all of the carrying values of the assets may be further impaired or the impairment charges be reduced with the impact being recorded in profit or loss.
Perhitungan Cadangan Batubara
b.
Determination of Coal Reserves
Cadangan adalah perkiraan jumlah produk yang dapat secara ekonomis dan sah diekstrak dari properti Grup. Grup menentukan dan melaporkan cadangan batubara berdasarkan prinsip-prinsip yang terdapat dalam Kode untuk Pelaporan Sumber Daya Mineral dan Cadangan Bijih ("Kode JORC").
Reserves are estimates of the amounts of products that can be economically and legally extracted from the Group’s properties. The Group determines and reports its coal reserves under the principles incorporated in the Code for the Reporting of Mineral Resources and Ore Reserves (the “JORC Code”).
Untuk mengestimasi cadangan batubara, dibutuhkan asumsi tentang faktor geologi, teknis, dan ekonomi, termasuk jumlah produksi, teknik produksi, rasio pengupasan, biaya produksi, biaya transportasi, permintaan komoditas, harga komoditas, dan nilai tukar.
In order to estimate coal reserves, assumptions are required about a range of geological, technical and economic factors, including production quantities, production techniques, stripping ratios, production costs, transport costs, commodity demand, commodity prices and exchange rates.
Memperkirakan jumlah dan/atau nilai kalori cadangan batubara membutuhkan ukuran bentuk, dan kedalaman tubuh batubara atau lapangan yang akan ditentukan dengan menganalisis data geologi seperti “uji petik” (sampel) pengeboran. Proses ini mungkin memerlukan penilaian geologi yang kompleks dan sulit untuk menginterpretasikan data.
Estimating the quantity and/or calorific value of coal reserves requires the size, shape and depth of coal bodies or fields to be determined by analysing geological data such as drilling samples. This process may require complex and difficult geological judgments to interpret the data.
Karena asumsi ekonomi yang digunakan untuk memperkirakan cadangan berubah dari periode ke periode dan karena data geologi tambahan yang dihasilkan selama operasi, perkiraan cadangan dapat berubah dari waktu ke waktu.
Because the economic assumptions used to estimate reserves change from period to period and because additional geological data is generated during the course of operations, estimates of reserves may change from period to period.
Perubahan cadangan yang dilaporkan dapat mempengaruhi hasil dan posisi keuangan Grup.
Changes in reported reserves may affect the Group’s financial results and financial position.
- 47 -
PT ATLAS RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 dan 1 Januari 2013/31 Desember 2012 serta untuk TahunTahun yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam Ribuan Dolar Amerika Serikat, kecuali Dinyatakan Lain) c.
PT ATLAS RESOURCES Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements As of December 31, 2014 and 2013 and January 1, 2013/December 31, 2012 and for the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Expressed in Thousands United States Dollar, unless Otherwise Stated)
Biaya Eksplorasi dan Pengembangan
c.
Exploration Expenditures
and
Development
Kebijakan akuntansi Grup untuk biaya eksplorasi dan evaluasi mengakibatkan biaya tertentu dikapitalisasi untuk sebuah area of interest yang dianggap dapat dipulihkan oleh eksploitasi di masa depan atau penjualan atau di mana kegiatan tambang belum mencapai tahap tertentu yang memungkinkan dilakukan penilaian yang wajar atas keberadaan cadangan.
The Group’s accounting policy for exploration and evaluation expenditure results in certain items of expenditure being capitalized for an area of interest where it is considered likely to be recoverable by future exploitation or sale or where the activities have not reached a stage which permits a reasonable assessment of the existence of reserves.
Kebijakan ini mengharuskan manajemen untuk membuat estimasi dan asumsi tertentu atas peristiwa dan keadaan di masa depan, khususnya apakah operasi eksploitasi dapat dilaksanakan secara ekonomis.
This policy requires management to make certain estimates and assumptions as to future events and circumstances, in particular whether an economically viable extraction operation can be established.
Setiap perkiraan dan asumsi tersebut dapat berubah seiring tersedianya informasi baru. Jika, setelah dilakukan kapitalisasi atas biaya berdasarkan kebijakan ini, suatu pertimbangan dibuat bahwa pemulihan biaya dianggap tidak dimungkinkan, biaya yang telah dikapitalisasi tersebut akan dibebankan ke dalam komponen laba rugi.
Any such estimates and assumptions may change as new information becomes available. If, after having capitalized the expenditure under the policy, a judgment is made that recovery of the expenditure is unlikely, the relevant capitalized amount will be written off to profit or loss.
Kegiatan pengembangan dimulai setelah dilakukan pengesahan proyek oleh tingkat manajemen yang berwenang. Pertimbangan diterapkan oleh manajemen dalam menentukan kelayakan suatu proyek secara ekonomis. Dalam melakukan pertimbangan ini, manajemen perlu membuat estimasi dan asumsi tertentu yang serupa dengan kapitalisasi biaya eksplorasi dan evaluasi yang dijelaskan di atas.
Development activities commence after a project is sanctioned by the appropriate level of management. Judgment is applied by management in determining when a project is economically viable. In exercising this judgment, management is required to make certain estimates and assumptions similar to those described above for capitalized exploration and evaluation expenditure.
Setiap perkiraan dan asumsi tersebut dapat berubah seiring tersedianya informasi baru. Jika, setelah kegiatan pengembangan dimulai, berdasarkan pertimbangan bahwa ternyata terjadi penurunan nilai aset dalam biaya pengembangan yang ditangguhkan, penurunan nilai tersebut akan dibebankan ke dalam komponen laba rugi.
Any such estimates and assumptions may change as new information becomes available. If, after development activity has commenced, a judgment is made that a development asset is impaired, the appropriate amount will be written off to profit or loss.
- 48 -
PT ATLAS RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 dan 1 Januari 2013/31 Desember 2012 serta untuk TahunTahun yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam Ribuan Dolar Amerika Serikat, kecuali Dinyatakan Lain) d.
e.
PT ATLAS RESOURCES Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements As of December 31, 2014 and 2013 and January 1, 2013/December 31, 2012 and for the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Expressed in Thousands United States Dollar, unless Otherwise Stated)
Provisi Pembongkaran, Reklamasi dan Penutupan Tambang
d.
Provision for Decommissioning, Mine Reclamation and Closure
Seperti yang dijelaskan pada Catatan 34 laporan keuangan konsolidasian, Peraturan Pemerintah No. 78/2010 ("PP 78") mengatur aktivitas reklamasi dan pasca tambang untuk pemegang IUP-Eksplorasi dan IUP-Operasi Produksi. Oleh karena itu Grup menghitung provisi penutupan tambang atas dasar PP 78 tersebut.
As discussed in Note 34 to the consolidated financial statements, Government Regulation No. 78/2010 (“GR 78”) deals with reclamation and post-mining activities for both IUP-Exploration and IUP-Production Operation holders. Therefore, Group has calculated provisions for reclamation and mine closure based on GR 78.
Seperti yang dijelaskan pada Catatan 2t laporan keuangan konsolidasian, pemulihan, rehabilitasi, dan biaya lingkungan yang berkaitan dengan pemulihan atas area terganggu selama tahap produksi dibebankan pada beban pokok pendapatan pada saat kewajiban berkaitan dengan pemulihan tersebut timbul selama proses penambangan.
As discussed in Note 2t to the consolidated financial statements, restoration, rehabilitation and environmental expenditure to be incurred related to remediation of disturbed areas during the production phase are charged to cost of revenue when the obligation arising from the disturbance occurs as extraction progresses.
Reklamasi area terganggu dan pembongkaran aset tambang dan aset-aset berumur panjang lainnya akan dilakukan selama beberapa tahun mendatang dan persyaratan atas reklamasi ini terus berubah untuk memenuhi ekspektasi politik, lingkungan, keamanan, dan publik. Dengan demikian waktu pelaksanaan dan jumlah arus kas di masa mendatang yang dibutuhkan untuk memenuhi kewajiban pada setiap tanggal pelaporan dipengaruhi oleh ketidakpastian yang signifikan. Perubahan pada ekspektasi biaya di masa mendatang dapat mempengaruhi laporan keuangan konsolidasian Grup secara material.
The reclamation of disturbed areas and decommissioning of mining assets and other long lived assets will be undertaken during several years in the future and precise requirements are constantly changing to satisfy political, environmental, safety and public expectations. As such, the timing and amounts of future cash flows required to settle the obligations at each of the statement of financial position dates are subject to significant uncertainty. Changes in the expected future costs could have a material impact to the Group’s consolidated financial statements.
Pajak Penghasilan
e.
Income Taxes
Beban pajak kini ditentukan berdasarkan laba kena pajak dalam tahun yang bersangkutan yang dihitung berdasarkan tarif pajak yang berlaku.
Current tax expense is determined based on the taxable income for the year computed using prevailing tax rates.
Aset dan liabilitas pajak tangguhan diakui atas konsekuensi pajak periode mendatang yang timbul dari perbedaan jumlah tercatat aset dan liabilitas menurut laporan keuangan dengan dasar pengenaan pajak aset dan liabilitas. Liabilitas pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer kena pajak dan aset pajak tangguhan diakui untuk perbedaan temporer yang boleh dikurangkan serta rugi fiskal yang dapat dikompensasikan, sepanjang besar kemungkinan dapat dimanfaatkan untuk mengurangi laba kena pajak pada masa datang.
Deferred tax assets and liabilities are recognized for the future tax consequences attributable to the differences between the financial statements’ carrying amounts of existing assets and liabilities and their respective tax bases. Deferred tax liabilities are recognized for all taxable temporary differences and deferred tax assets are recognized for deductible temporary differences and carryforward tax benefit of unused fiscal losses, to the extent that it is most likely that it will be utillized to reduce future taxable income.
- 49 -
PT ATLAS RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 dan 1 Januari 2013/31 Desember 2012 serta untuk TahunTahun yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam Ribuan Dolar Amerika Serikat, kecuali Dinyatakan Lain)
4.
Pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku atau secara substansial telah berlaku pada tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian. Pajak tangguhan dibebankan atau dikreditkan dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian, kecuali pajak tangguhan yang dibebankan atau dikreditkan langsung ke ekuitas.
Deferred tax is calculated at the tax rates that have been enacted or substantively enacted at the consolidated statement of financial position date. Deferred tax is charged or credited in the consolidated statement of comprehensive income, except when it relates to items charged or credited directly to equity, in which case the deferred tax is also charged or credited directly to equity.
Aset dan liabilitas pajak tangguhan disajikan di laporan posisi keuangan konsolidasian, kecuali aset dan liabilitas pajak tangguhan untuk entitas yang berbeda, atas dasar kompensasi sesuai dengan penyajian aset dan liabilitas pajak kini.
Deferred tax assets and liabilities are offset in the consolidated statement of financial position, except if these are for different legal entities, in the same manner the current tax assets and liabilities are presented.
Perubahan atas liabilitas pajak dicatat ketika hasil pemeriksaan diterima atau, jika banding diajukan oleh Grup, ketika hasil banding telah ditentukan.
Amendments to tax obligations are recorded when an assessment is received or, if appealed against by the Group, when the result of the appeal is determined.
Akuisisi dan Pelepasan Entitas Anak a.
PT ATLAS RESOURCES Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements As of December 31, 2014 and 2013 and January 1, 2013/December 31, 2012 and for the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Expressed in Thousands United States Dollar, unless Otherwise Stated)
4.
PT Hanson Energi Baturaja (HEB)
Acquisition and Disposal of Subsidiaries a.
PT Hanson Energi Baturaja (HEB)
Berdasarkan Akta Jual Beli Saham No. 26 dan 27 tanggal 20 Februari 2013, dibuat oleh Merryana Suryana, S.H., notaris di Jakarta, Perusahaan melalui entitas anaknya, HE, mengakuisisi 299 lembar saham PT Atlas Resources Indonesia (ARI) dari pihak berelasi dengan harga pembelian sebesar Rp 299.000.000 (ekuivalen US$ 31).
Based on the Deed of Sale and Purchase of Shares No. 26 and 27 dated February 20, 2013, of Merryana Suryana, S.H., a public notary in Jakarta, the Company through its subsidiary, HE, acquired 299 shares ownership in PT Atlas Resources Indonesia (ARI) from related party at acquisition cost of Rp 299,000,000 (equivalent to US$ 31).
Berdasarkan Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa yang didokumentasikan dalam Akta No. 70 tanggal 19 November 2013 dibuat oleh Merryana Suryana, S.H., notaris di Jakarta, ARI mengubah namanya menjadi PT Hanson Energi Baturaja (HEB).
Based on the Minutes of Extraordinary General Stockholders’ Meeting, which was documented in Notarial Deed No. 70 dated November 19, 2013, of Merryana Suryana, S.H., a public notary in Jakarta, ARI change it name to PT Hanson Energi Baturaja (HEB).
- 50 -
PT ATLAS RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 dan 1 Januari 2013/31 Desember 2012 serta untuk TahunTahun yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam Ribuan Dolar Amerika Serikat, kecuali Dinyatakan Lain) b.
PT ATLAS RESOURCES Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements As of December 31, 2014 and 2013 and January 1, 2013/December 31, 2012 and for the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Expressed in Thousands United States Dollar, unless Otherwise Stated)
PT Alhasanie (ALH)
b.
PT Alhasanie (ALH)
Berdasarkan Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa yang didokumentasikan dalam Akta No. 41, 42, dan 43 tanggal 12 April 2013, ketiganya dibuat oleh Merryana Suryana, S.H., notaris di Jakarta, Perusahaan melalui entitas anaknya, OPE dan API setuju untuk membeli 100% kepemilikan saham di ALH dari pemilik sebelumnya, dengan total harga setara dengan US$ 4.000. Dengan pembelian saham ini maka OPE akan menjadi pemegang saham mayoritas di ALH dengan 99,98% kepemilikan dan API dengan 0,02% kepemilikan. Akuisisi ini bertujuan untuk mengembangkan lebih lanjut bisnis Grup. Akuisisi ini efektif pada tanggal 1 Februari 2013.
Based on the Extraordinary Stockholders’ General Meeting, which was documented in Notarial Deed No. 41, 42, and 43 dated April 12, 2013, of Merryana Suryana, S.H., a public notary in Jakarta, the Company through its subsidiaries, OPE and API, agreed to acquire 100% ownership in ALH from its previous owner, for a purchase consideration equivalent to US$ 4,000. With this acquisition, OPE will become the majority shareholder in ALH with 99.98% ownership interest and API with 0.02% ownership interest. The acquisition was carried-out to further expand the Group’s business. The acquisition is effective February 1, 2013.
Berdasarkan Akta Jual Beli Saham, pemilik sebelumnya memastikan persediaan batubara dan kas sebesar US$ 5.600 serta tanpa liabilitas di laporan keuangan ALH pada tanggal 30 April 2013. Karena ketidaksesuaian posisi keuangan ALH dengan perjanjian tersebut, pemilik lama harus memberikan US$ 12.007 kepada OPE.
Based on Shares Sale and Purchase Agreement, the previous owner ensures that the aggregate value of coal in stockpile and cash is US$ 5,600 and no liability in ALH financial statements as of April 30, 2013. Because of variance between ALH financial position and such agreement, the previous owner has to give US$ 12,007 to OPE. 2013
Nilai pembelian Alokasi nilai pembelian: Aset lancar Aset tetap - bersih Properti pertambangan - bersih Aset pajak tangguhan Liabilitas jangka pendek Goodwill negatif
4.000
22.587 668 2.308 106 (15.616) (6.053)
Purchase consideration Purchase consideration allocation: Current assets Property, plant and equipment - net Mine properties - net Deferred tax asset Current liabilities Negative goodwill
Jumlah
4.000
Total
Nilai pembelian dibayar tunai Kas dan setara kas pada entitas anak yang diakuisisi
4.000 1.294
Purchase consideration settled in cash Cash and cash equivalents of subsidiary acquired
Arus kas keluar dari akuisisi
2.706
Cash outflow on acquisition
- 51 -
PT ATLAS RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 dan 1 Januari 2013/31 Desember 2012 serta untuk TahunTahun yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam Ribuan Dolar Amerika Serikat, kecuali Dinyatakan Lain) c.
PT ATLAS RESOURCES Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements As of December 31, 2014 and 2013 and January 1, 2013/December 31, 2012 and for the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Expressed in Thousands United States Dollar, unless Otherwise Stated)
PT Sumber Daya Kumala (SDK)
c.
Akuisisi berdasarkan Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa yang didokumentasikan dalam Akta No. 45, 46, 47 dan 48 tanggal 12 April 2013, keempatnya dibuat oleh Merryana Suryana, S.H., notaris di Jakarta, Perusahaan melalui entitas anaknya, OPE dan API, setuju untuk membeli 100% kepemilikan saham di SDK dari pemilik sebelumnya, dengan total harga setara dengan US$ 26. Dengan pembelian saham ini maka OPE akan menjadi pemegang saham mayoritas di SDK dengan 99,8% kepemilikan dan API dengan 0,2% kepemilikan. Akuisisi ini bertujuan untuk mengembangkan lebih lanjut bisnis Grup. Akuisisi ini efektif pada tanggal 1 Februari 2013.
PT Sumber Daya Kumala (SDK) Acquisition based on the Extraordinary Stockholders’ General Meeting, which was documented in Notarial Deed No. 45, 46, 57, and 48 dated April 12, 2013, of Merryana Suryana, S.H., a public notary in Jakarta, the Company through its subsidiaries, OPE and API, agreed to acquire 100% ownership interest in SDK from its previous owner, for a purchase consideration equivalent to US$ 26. With this acquisition, OPE will become the majority shareholder in SDK with 99.8% ownership interest and API with 0.2% ownership interest. The acquisition was carried-out to further expand the Group’s business. The acquisition is effective February 1, 2013.
2013 Nilai pembelian Alokasi nilai pembelian: Aset lancar Aset tetap - bersih Liabilitas jangka pendek Goodwill negatif
26
9.433 80 (9.401) (86)
Purchase consideration Purchase consideration allocation: Current assets Property, plant and equipment - net Current liabilities Negative goodwill
Jumlah
26
Total
Nilai pembelian Kas dan setara kas pada entitas anak yang diakuisisi
26 23
Purchase consideration Cash and cash equivalents of subsidiary acquired
3
Cash outflow on acquisition
Arus kas masuk dari diakuisisi
Berdasarkan Akta No. 12 dan 13 tanggal 30 Desember 2013, keduanya dibuat oleh Merryana Suryana, S.H., notaris di Jakarta, Perusahaan melalui entitas anaknya OPE dan API menjual seluruh kepemilikan sahamnya atas SDK masing-masing sebesar Rp 249.500.000 kepada PT Mandiri Karya Pasira dan Rp 500.000 kepada Sudjana Tirtalukita.
Based on Deed No. 12 and 13 dated December 31, 2013 of Merryana Suryana, S.H., a public notary in Jakarta, the Company through its subsidiaries OPE and API sold the ownership in SDK for Rp 249,500,000 to PT Mandiri Karya Pasira and Rp 500,000 to Sudjana Tirtalukita, respectively.
- 52 -
PT ATLAS RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 dan 1 Januari 2013/31 Desember 2012 serta untuk TahunTahun yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam Ribuan Dolar Amerika Serikat, kecuali Dinyatakan Lain) d.
PT ATLAS RESOURCES Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements As of December 31, 2014 and 2013 and January 1, 2013/December 31, 2012 and for the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Expressed in Thousands United States Dollar, unless Otherwise Stated)
PT Borneo Minerals (BM)
d.
PT Borneo Minerals (BM)
Berdasarkan Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa yang didokumentasikan dalam Akta No. 44 tanggal 12 April 2013 dari Merryana Suryana, S.H., notaris di Jakarta, Perusahaan melalui entitas anaknya, OPE telah melakukan penyertaan modal pada BM melalui pengambilan bagian atas saham baru yang dikeluarkan oleh BM sebanyak 7.500 lembar saham atau seluruhnya setara dengan US$ 78 yang merupakan 75% dari seluruh modal yang diterbitkan oleh BM. Akuisisi ini bertujuan untuk mengembangkan lebih lanjut bisnis Grup. Akuisisi ini efektif pada tanggal 1 Februari 2013.
Based on the Extraordinary Stockholders’ General Meeting, which was documented in Notarial Deed No. 44 dated April 12, 2013 of Merryana Suryana, S.H., a public notary in Jakarta, OPE, a subsidiary, purchase 7,500 new shares issued by BM or equivalent to US$ 78 which represents 75% ownership interest in BM. The acquisition was carriedout to further expand the Group’s business. The acquisition is effective February 1, 2013.
Berdasarkan Share Subscription Agreement, pemilik BM memastikan nilai aset bersih sebesar US$ 4.400 per tanggal 30 April 2013. Karena ketidaksesuaian nilai bersih tersebut, OPE akan menerima US$ 5.572.
Based on Share Subscription Agreement, the existing shareholder ensures that the net asset value is US$ 4,400 as of April 30, 2013. Because of variance in the net asset value, OPE will receive US$ 5,572. 2013
Nilai pembelian Alokasi nilai pembelian: Aset lancar Aset tetap - bersih Properti pertambangan - bersih Aset pajak tangguhan Liabilitas jangka pendek Goodwill negatif Kepentingan nonpengendali
78
11.919 99 1.627 114 (10.077) (4.096) 492
Purchase consideration Purchase consideration allocation: Current assets Property, plant and equipment - net Mine properties - net Deferred tax asset Current liabilities Negative goodwill Non-controlling interest
Jumlah
78
Total
Nilai pembelian Kas dan setara kas pada entitas anak yang diakuisisi
78 3.244
Purchase consideration Cash and cash equivalents of subsidiary acquired
(3.166)
Cash inflow on acquisition
Arus kas masuk dari akuisisi
- 53 -
PT ATLAS RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 dan 1 Januari 2013/31 Desember 2012 serta untuk TahunTahun yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam Ribuan Dolar Amerika Serikat, kecuali Dinyatakan Lain) 5.
Kas dan Setara Kas
PT ATLAS RESOURCES Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements As of December 31, 2014 and 2013 and January 1, 2013/December 31, 2012 and for the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Expressed in Thousands United States Dollar, unless Otherwise Stated) 5.
2014 Kas Rupiah (Catatan 35) Dolar Amerika Serikat Jumlah Kas Bank Rupiah (Catatan 35) PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank OCBC NISP Tbk PT Bank Permata Tbk PT Bank Ganesha PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Central Asia Tbk PT Bank DBS Indonesia PT Bank Danamon Indonesia Tbk Lain-lain (masing-masing dibawah US$ 10) Jumlah Dolar Amerika Serikat PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank OCBC NISP Tbk PT Bank Permata Tbk PT DBS Indonesia PT Bank Danamon Indonesia Tbk PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Sinarmas Tbk Lain-lain (masing-masing dibawah US$ 10)
Cash and Cash Equivalents 2013
97 20
93 20
Cash on hand Rupiah (Note 35) U.S. Dollar
117
113
Total Cash on hand
1.048 723 69 32 12 4 2 1
294 47 65 17 23 13 17 17
Cash in banks Rupiah (Note 35) PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank OCBC NISP Tbk PT Bank Permata Tbk PT Bank Ganesha PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Central Asia Tbk PT Bank DBS Indonesia PT Bank Danamon Indonesia Tbk
5
3
1.896
496
1.964 75 71 11 10 5
53
Others (below US$ 10 each) Subtotal
90
U.S. Dollar PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank OCBC NISP Tbk PT Bank Permata Tbk PT DBS Indonesia PT Bank Danamon Indonesia Tbk PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Sinarmas Tbk
4
12
Others (below US$ 10 each)
Jumlah
2.140
395
Jumlah Bank
4.036
891
Total Cash in banks
189
Time deposits Rupiah (Note 35) PT Bank Permata Tbk
650
U.S. Dollar PT Bank Permata Tbk
Suku bunga deposito per tahun: Rupiah Dolar Amerika Serikat
-
67
-
Jumlah Deposito Berjangka Jumlah
213 17 10
-
Deposito berjangka Rupiah (Catatan 35) PT Bank Permata Tbk Dolar Amerika Serikat PT Bank Permata Tbk
-
67
839
4.220
1.843
6,5% -
5,50% - 6,25% 1,00% - 2,00%
- 54 -
Subtotal
Total Time Deposits Total Time deposits’ interest rates per annum Rupiah U.S. Dollar
PT ATLAS RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 dan 1 Januari 2013/31 Desember 2012 serta untuk TahunTahun yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam Ribuan Dolar Amerika Serikat, kecuali Dinyatakan Lain) 6.
Piutang Usaha - Pihak Ketiga a.
PT ATLAS RESOURCES Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements As of December 31, 2014 and 2013 and January 1, 2013/December 31, 2012 and for the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Expressed in Thousands United States Dollar, unless Otherwise Stated) 6.
Berdasarkan Pelanggan
a. 2014 11.244 3.500 1.016 714 370 -
1.921 3.557 1.016 2.465 919
178
985
Jumlah
17.022
10.863
Jumlah - bersih
(299) 16.723
Berdasarkan Umur 2014 Belum jatuh tempo dan tidak mengalami penurunan nilai Jatuh tempo dan tidak mengalami penurunan nilai 1 bulan - 3 bulan Lebih dari 3 bulan Jatuh tempo dan mengalami penurunan nilai Jumlah Cadangan kerugian penurunan nilai Bersih
c.
(233)
Others (below US$ 300 each) Total Allowance for impairment
10.630
Net
b.
By Age
8.400
5.497
Neither past due nor impaired
1.457 2.649
23 5.110
Past due but not impaired 1 month - 3 months More than 3 Months
4.516
233
17.022
10.863
(299) 16.723
(233) 10.630
c. 2014
Past due and impaired Total Allowance for impairment Net
By Currency
2013
Dolar Amerika Serikat Rupiah (Catatan 35)
4.961 12.061
8.085 2.778
Jumlah
17.022
10.863
Bersih
PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) PT Optima Enviro Resources East Indonesia Resources Ltd. PT Bayan Resources Tbk PT Inti Alam Murni PT Pinang Export Indonesia PT Peabody Coaltrade Indonesia
2013
Berdasarkan Mata Uang
Cadangan kerugian penurunan nilai
By Customer
2013
PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) PT Optima Enviro Resources East Indonesia Resources Ltd. PT Bayan Resources Tbk PT Inti Alam Murni PT Pinang Export Indonesia PT Peabody Coaltrade Indonesia Lain-lain (masing-masing di bawah US$ 300)
Cadangan kerugian penurunan nilai
b.
Trade Accounts Receivable - Third Parties
(299) 16.723
- 55 -
(233) 10.630
U.S. Dollar Rupiah (Note 35) Total Allowance for impairment Net
PT ATLAS RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 dan 1 Januari 2013/31 Desember 2012 serta untuk TahunTahun yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam Ribuan Dolar Amerika Serikat, kecuali Dinyatakan Lain)
7.
PT ATLAS RESOURCES Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements As of December 31, 2014 and 2013 and January 1, 2013/December 31, 2012 and for the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Expressed in Thousands United States Dollar, unless Otherwise Stated)
Sebagian dari nilai piutang usaha Grup telah dijaminkan sebagai jaminan untuk perjanjian kredit dengan PT Bank Permata Tbk, PT Bank Danamon Indonesia Tbk, PT Bank DBS Indonesia, dan PT Bank Sinarmas Tbk (Catatan 19).
Certain amount of the trade accounts receivable of the Group has been pledged as collateral for the credit facilities from PT Bank Permata Tbk, PT Bank Danamon Indonesia Tbk, PT Bank DBS Indonesia, and PT Bank Sinarmas Tbk (Note 19).
Berdasarkan evaluasi manajemen terhadap kolektibilitas saldo masing-masing piutang pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, manajemen berpendapat bahwa cadangan kerugian penurunan nilai memadai untuk menutup kemungkinan kerugian dari tidak tertagihnya piutang.
Based on management’s evaluation of the collectability of the individual receivable account as of December 31, 2014 and 2013, they believe that the allowance for impairment is adequate to cover possible losses from uncollectible accounts.
Piutang Non-usaha a.
7.
Piutang Lancar Non-usaha - Pihak Ketiga
Non-trade Receivables a.
2014
Other Current Receivables - Third Parties
2013
Noble Resources Pte. Ltd. PT Inti Alam Murni PT Kertas Nusantara PT Sumber Daya Kumala Lain-lain (masing-masing di bawah US$ 200)
4.179 1.777 428 182
5.767 1.003 436 814
1.302
71
Jumlah
7.868
8.091
Rincian piutang lancar non-usaha berdasarkan mata uang adalah sebagai berikut:
Noble Resources Pte. Ltd. PT Inti Alam Murni PT Kertas Nusantara PT Sumber Daya Kumala Others (below US$ 200 each) Total
Details of non-trade current receivables based on currencies are as follows:
2014
2013
Dolar Amerika Serikat Rupiah (Catatan 35)
4.812 3.056
6.581 1.510
U.S. Dollar Rupiah (Note 35)
Jumlah
7.868
8.091
Total
Piutang lancar non-usaha terutama terdiri dari pinjaman tanpa bunga yang diberikan kepada pihak ketiga.
Non-trade current receivables mainly consist of non-interest bearing loans provided to third parties.
Tidak dibentuk cadangan kerugian penurunan nilai atas piutang lancar non-usaha tersebut karena manajemen berpendapat bahwa semua piutang tersebut dapat tertagih.
No allowance for impairment was provided on non-trade current receivables as management believes that all such receivables are collectible.
- 56 -
PT ATLAS RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 dan 1 Januari 2013/31 Desember 2012 serta untuk TahunTahun yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam Ribuan Dolar Amerika Serikat, kecuali Dinyatakan Lain) b.
PT ATLAS RESOURCES Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements As of December 31, 2014 and 2013 and January 1, 2013/December 31, 2012 and for the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Expressed in Thousands United States Dollar, unless Otherwise Stated)
Piutang Tidak Lancar Non-usaha
b. 2014
Pihak berelasi (Catatan 30) Pihak ketiga PT Optima Enviro Resources PT Michelle Charmaine Investment PT Saskia Investment Lain-lain (masing-masing di bawah US$ 300)
Non-trade Noncurrent Receivables
2013
3.618
3.558
Related parties (Note 30)
3.504 916 916
3.363 935 935
Third parties PT Optima Enviro Resources PT Michelle Charmaine Investment PT Saskia Investment
281
82
Others (below US$ 300 below)
Cadangan kerugian penurunan nilai
5.617 (214)
5.315 (149)
Allowance for impairment
Jumlah - bersih
5.403
5.166
Subtotal - net
Jumlah
9.021
8.724
Total
Rincian piutang tidak lancar non-usaha berdasarkan mata uang adalah sebagai berikut:
Details of non-trade noncurrent receivables based on currencies are as follows:
2014
2013
Rupiah (Catatan 35) Dolar Amerika Serikat
5.717 3.518
5.378 3.495
Rupiah (Note 35) U.S. Dollar
Jumlah
9.235
8.873
Total
Cadangan kerugian penurunan nilai Jumlah
(214) 9.021
(149) 8.724
Allowance for impairment Total Net
Piutang tidak lancar non-usaha terutama terdiri dari pinjaman tanpa bunga. Piutang non-usaha dari PT Michelle Charmaine Investment dan PT Saskia Investment dijamin dengan kepemilikan saham kedua entitas tersebut masing-masing sebanyak 125 lembar saham di KBA dan 25 lembar saham di BKA.
Non-trade noncurrent receivables mainly consist of non-interest bearing loans. Non-trade receivables from PT Michelle Charmaine Investment and PT Saskia Investment are guaranteed by their shares ownership in KBA of 125 shares each and in BKA of 25 shares each.
Manajemen berkeyakinan bahwa cadangan kerugian penurunan nilai piutang tersebut cukup untuk menutupi kerugian dari tidak tertagihnya piutang tidak lancar non-usaha.
Management believes that the allowance for impairment of receivables is adequate to cover possible loss on uncollectible nontrade noncurrent receivables.
- 57 -
PT ATLAS RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 dan 1 Januari 2013/31 Desember 2012 serta untuk TahunTahun yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam Ribuan Dolar Amerika Serikat, kecuali Dinyatakan Lain) 8.
Persediaan
PT ATLAS RESOURCES Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements As of December 31, 2014 and 2013 and January 1, 2013/December 31, 2012 and for the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Expressed in Thousands United States Dollar, unless Otherwise Stated) 8.
2014 Batubara Bahan bakar Jumlah Cadangan kerugian penurunan nilai Bersih
Inventories 2013
9.373 278
10.611 439
Coal Fuel
9.651 (6.335)
11.050 (716)
Total Allowance for decline in value
3.316
10.334
Net
Mutasi cadangan kerugian penurunan nilai persediaan batubara adalah sebagai berikut:
The movement of allowance for decline in value of coal inventory follows:
2014
2013
Saldo awal Penambahan Penghapusan
716 5.670 (51)
Bersih
6.335
716
Beginning balance Provision Write-offs
716
Net
-
Manajemen berpendapat bahwa cadangan kerugian penurunan nilai persediaan tersebut memadai untuk menutup kemungkinan kerugian penurunan nilai persediaan dan persediaan using.
Management believes that the allowance for decline in value and inventory obsolescence is adequate to cover possible losses on decline in value and inventory obsolescence.
Manajemen berpendapat bahwa nilai tercatat dari persediaan pada tanggal laporan posisi keuangan telah mencerminkan nilai realisasi bersihnya.
Management believes that the carrying value of inventories at the consolidated statements of financial position date has reflected the net realizable values of those inventories.
Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, persediaan tidak diasuransikan. Manajemen menyadari risiko yang terkait dengan tidak adanya asuransi untuk persediaannya.
As of December 31, 2014 and 2013, inventories are not insured. Management is aware of the risks associated with not insuring its inventories.
Persediaan digunakan sebagai jaminan untuk utang pinjaman jangka pendek dan panjang (Catatan 19).
Inventories are used as collateral on short-term and long-term loans (Note 19).
- 58 -
PT ATLAS RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 dan 1 Januari 2013/31 Desember 2012 serta untuk TahunTahun yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam Ribuan Dolar Amerika Serikat, kecuali Dinyatakan Lain) 9.
Uang Muka dan Biaya Dibayar Dimuka a.
PT ATLAS RESOURCES Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements As of December 31, 2014 and 2013 and January 1, 2013/December 31, 2012 and for the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Expressed in Thousands United States Dollar, unless Otherwise Stated) 9.
Uang Muka
a. 2014
2013
11.083 1.295 442 4.860
8.050 2.026 442 1.444
Jumlah
17.680
11.962
Dikurangi: Bagian yang akan jatuh tempo dalam satu tahun
15.165
9.820
Less: Current portion
2.515
2.142
Long-term portion
Suppliers Project development Purchase of property, plant and equipment Others Total
Uang muka merupakan pembayaran kepada pemasok, kontraktor dan pihak ketiga lainnya di mana barang tersebut belum diterima atau jasa tersebut belum dilaksanakan pada tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian.
Advances represent payments to suppliers, contractors and other third parties for which the goods have not been received or the services have not been rendered as of the consolidated financial statements date.
Biaya Dibayar Dimuka
b. 2014
10.
Advances
Pemasok Pengembangan proyek Pembelian aset tetap Lain-lain
Bagian jangka panjang
b.
Advances and Prepaid Expenses
Prepaid Expenses
2013
Asuransi Sewa Lain-lain
183 72 310
401 120 110
Insurance Rent Others
Jumlah
565
631
Total
Investasi
10.
Investments 2014
Entitas asosiasi/ Associates Entitas asosiasi/Associate: RUK Entitas pengendalian bersama/ Joint venture LCR Jumlah/Total
Saldo awal/ Beginning balance
Penambahan/ Additions
2.797
-
8.170
-
10.967
-
- 59 -
Bagian atas Rugi bersih/ Share in net loss
(19)
-
Saldo akhir/ Ending balance
2.778
8.170 (19)
10.948
PT ATLAS RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 dan 1 Januari 2013/31 Desember 2012 serta untuk TahunTahun yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam Ribuan Dolar Amerika Serikat, kecuali Dinyatakan Lain)
PT ATLAS RESOURCES Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements As of December 31, 2014 and 2013 and January 1, 2013/December 31, 2012 and for the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Expressed in Thousands United States Dollar, unless Otherwise Stated) 2013
Entitas asosiasi/ Associates
Saldo awal/ Beginning balance
Entitas asosiasi/Associate: RUK Entitas pengendalian bersama/ Joint venture LCR Jumlah/Total
a.
Penambahan/ Additions
2.750
-
8.170
-
10.920
-
Investasi Pada Entitas Asosiasi
a.
Grup melalui BBE melakukan penyertaan modal sebanyak 7.500 lembar saham RUK, perusahaan yang berdomisili di Indonesia, dengan nilai nominal sebesar Rp 27.564 juta (setara dengan US$ 3.004). Dengan penyertaan modal ini, BBE memiliki 50% kepemilikan saham di RUK. b.
Investasi Bersama
pada
Entitas
Bagian atas laba bersih/ Share in net income
Saldo akhir/ Ending balance
47
2.797
-
8.170 47
10.967
Investments in an Associate The Group through BBE acquired 7,500 shares in RUK, a company domiciled in Indonesia, with par value of Rp 27,564 million (equivalent to US$ 3,004). With this capital contribution, BBE has 50% ownership interest in RUK.
Pengendalian
b.
Investment in Joint Venture
Pada tanggal 3 Mei 2012, Grup membeli 50% kepemilikan saham di LCR dengan harga sebesar US$ 8.170. Sisa 50% kepemilikan saham di LCR dimiliki oleh Cascade Gold Limited (CGL). LCR adalah pemegang hak ekslusif atas pelaksanaan kegiatan eksplorasi batubara di area konsesi hutan milik PT Bumi Persada Permai (BPP). Pada tanggal 31 Desember 2014, belum ada kegiatan eksplorasi batubara yang dikerjakan oleh LCR di area konsesi hutan BPP.
On May 3, 2012, the Group acquired 50% interest in LCR for a consideration of US$ 8,170. The remaining 50% ownership in LCR is owned by Cascade Gold Limited (CGL). LCR is the holder of exclusive rights to conduct coal exploration activities within the forestry concession area of PT Bumi Persada Permai (BPP). As of December 31, 2014, there has been no coal exploration activities conducted by LCR in BPP's forestry concession area.
Pemulihan investasi Perusahaan di LCR tergantung pada suksesnya pengembangan dan eksploitasi secara komersial dari proyek penambangan batubara yang dikerjakan oleh LCR.
Ultimate recoupment of the Company’s investment in LCR is dependent upon successful development and commercial exploitation of coal mining projects by LCR.
Kepemilikan Grup atas RUK dan LCR dimana semuanya tidak diperdagangkan di bursa, dan aset dan liabilitas, pendapatan, dan laba rugi entitas asosiasi tersebut adalah sebagai berikut:
The Group’s ownership of its RUK and LCR, all of which are unlisted, and its assets and liabilities, revenue and profit or loss, are as follows:
Aset lancar/ Current assets Entitas asosiasi/Associate: RUK Entitas pengendalian bersama/ Joint venture: LCR
1.620
12
2014 Liabilitas jangka panjang/ Noncurrent Pendapatan/ liabilities Revenue
Aset tidak lancar/ Noncurrent assets
Liabilitas jangka pendek/ Current liabilities
2.046
615
-
-
7
-
-
-
- 60 -
Penghasilan/ Income
Rugi/ Loss
39
-
% Kepemilikan/ % Interest held
39
-
50
50
PT ATLAS RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 dan 1 Januari 2013/31 Desember 2012 serta untuk TahunTahun yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam Ribuan Dolar Amerika Serikat, kecuali Dinyatakan Lain)
Aset lancar/ Current assets Entitas asosiasi/Associate: RUK Entitas pengendalian bersama/ Joint venture: LCR
11.
2.151
12
PT ATLAS RESOURCES Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements As of December 31, 2014 and 2013 and January 1, 2013/December 31, 2012 and for the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Expressed in Thousands United States Dollar, unless Otherwise Stated) 2013 Liabilitas jangka panjang/ Noncurrent Pendapatan/ liabilities Revenue
Aset tidak lancar/ Noncurrent assets
Liabilitas jangka pendek/ Current liabilities
1.527
589
-
-
7
-
-
-
Aset Aktivitas Pengupasan Lapisan Tanah
11.
Jumlah
9.429
9.177
8.408
50
Beginning balance Addition Accumulated amortization Total
Exploration and Evaluation Assets
8.198 482
7.632 566
8.680
8.198
(156) 8.524
(156) 8.042
Acquisition cost Beginning balance Additions
Allowance for impairment Net book value
Movement in allowance for impairment exploration and evaluation assets:
2014
Jumlah
-
50
2013
Mutasi cadangan penurunan nilai aset eksplorasi dan evaluasi adalah sebagai berikut:
Saldo awal Penambahan selama tahun berjalan
94
Amortization of stripping activity asset is presented as part of “Cost of revenues” in the consolidated statements of comprehensive income (Note 28a).
12.
Cadangan kerugian penurunan nilai
% Kepemilikan/ % Interest held
Stripping Activity Asset
4.333 5.698 (1.623)
2014
Nilai tercatat
-
10.031 1.185 (2.039)
Aset Eksplorasi dan Evaluasi
Harga perolehan Saldo awal Penambahan
94
11.216 243 (2.030)
Amortisasi aset aktivitas pengupasan lapisan tanah diakui sebagai bagian dari “Beban pokok penjualan” dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian (Catatan 28a).
12.
Laba/ Gain
1 Januari 2013/ 31 Desember 2012/ January 1, 2013/ December 31, 2012
31 Desember/December 31, 2014 2013 Saldo awal Penambahan Akumulasi amortisasi
Penghasilan/ Income
of
2013
156
133 23
Beginning balance Provision during the year
156
156
Total
-
Manajemen berkeyakinan bahwa cadangan kerugian penurunan nilai aset eksplorasi dan evaluasi telah mencukupi untuk menutup kerugian yang timbul dari aset eksplorasi dan evaluasi.
Management believes that the allowance for impairment of exploration and evaluation assets is adequate to cover possible losses from exploration and evaluation assets.
- 61 -
PT ATLAS RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 dan 1 Januari 2013/31 Desember 2012 serta untuk TahunTahun yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam Ribuan Dolar Amerika Serikat, kecuali Dinyatakan Lain)
PT ATLAS RESOURCES Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements As of December 31, 2014 and 2013 and January 1, 2013/December 31, 2012 and for the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Expressed in Thousands United States Dollar, unless Otherwise Stated)
Biaya pinjaman yang dikapitalisasi sebagai aset eksplorasi dan evaluasi untuk tahun-tahun yang berakhir 31 Desember 2014 dan 2013 masingmasing sebesar US$ 110 dan US$ 147.
13.
Borrowing costs capitalized to exploration and evaluation assets for the years ended December 31, 2014 and 2013 amounted to US$ 110 and US$ 147.
Aset Tetap
13.
1 Januari 2014/ January 1, 2014 Harga perolehan Pemilikan langsung Tanah Bangunan dan infrastruktur Mesin, peralatan dan kendaraan Peralatan kantor Aset sewaan Kendaraan Aset dalam penyelesaian Jumlah
Perubahan selama tahun 2014/ Changes during 2014 Penambahan/ Pengurangan/ Reklasifikasi/ Additions Deductions Reclassifications
68 18.034
-
-
15.326 1.676
25 16
11.112 38.288
1.750 5.942
84.504
7.733
Akumulasi penyusutan Pemilikan langsung Bangunan dan infrastruktur Mesin, peralatan dan kendaraan Peralatan kantor Aset sewaan Kendaraan
Property, Plant, and Equipment
(260)
7.214 1.127
1.811 338
-
2.776
(165)
6.675
(167)
Nilai Tercatat
62.485
Jumlah Akumulasi penyusutan Pemilikan langsung Bangunan dan infrastruktur Mesin, peralatan dan kendaraan Peralatan kantor Aset sewaan Kendaraan
11.712 1.379 11.195 29.465
8.249
1.335
8
-
2.852 262
197 35
-
9.388
-
-
16.293 1.463
(7.268) -
Reklasifikasi/ Reclassifications
Net Book Value
31 Desember 2013/ December 31, 2013
11.112 38.288
-
84.504
Total
-
68 18.034
(565)
15.326 1.676
4.449
9.628
3.540
1.225
1.734
-
-
6.499
3.394 661
2.285 172
1.535 294
-
-
7.214 1.127
4.503 12.098
Nilai Tercatat
58.412
3.682
(83)
Total
63.450
Cost Direct ownership Land Buildings and infrastructure Machinery, equipment and vehicles Office Equipment Leased assets Vehicles Construction in progress
565
(83)
2.522
Accumulated depreciation Direct ownership Buildings and infrastructure Machinery, equipment and vehicles Office Equipment Leased assets Vehicles
28.527
70.510
Jumlah
*)
Total
-
Perubahan selama tahun 2013/ Changes during 2013 Penambahan/ Pengurangan/ Additions Deductions
-
-
91.977
7.268 (2)
7.179
-
-
-
22.019
68 16.691
4.752 44.230
(257)
Jumlah
Harga perolehan Pemilikan langsung Tanah Bangunan dan infrastruktur Mesin, peralatan dan kendaraan Peralatan kantor Aset sewaan Kendaraan Aset dalam penyelesaian
(7.853) -
68 18.034
-
-
-
Akuisisi/Acquired Subsidiaries *)
23.204 1.689
-
(3)
1.750
1 Januari 2013/ January 1, 2013
7.853
Cost Direct ownership Land Buildings and infrastructure Machinery, equipment and vehicles Office Equipment Leased assets Vehicles Construction in progress
-
6.499
31 Desember 2014/ December 31, 2014
Accumulated depreciation Direct ownership Buildings and infrastructure Machinery, equipment and vehicles Office Equipment Leased assets Vehicles
2.693
(17)
-
7.179
6.256
(17)
-
22.019
Total
62.485
Net Book Value
Aset tetap entitas anak yang diakuisisi pada tanggal akuisisi (Catatan 4)
*)
- 62 -
Property, plant and equipment of acquired subsidiaries at the acquisition date (Note 4)
PT ATLAS RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 dan 1 Januari 2013/31 Desember 2012 serta untuk TahunTahun yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam Ribuan Dolar Amerika Serikat, kecuali Dinyatakan Lain)
PT ATLAS RESOURCES Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements As of December 31, 2014 and 2013 and January 1, 2013/December 31, 2012 and for the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Expressed in Thousands United States Dollar, unless Otherwise Stated)
Beban penyusutan dialokasikan sebagai berikut:
Depreciation expense was allocated as follows:
2014
2013
Beban pokok penjualan (Catatan 28a) Beban usaha (Catatan 28b)
3.838 2.837
4.104 2.152
Cost of revenues (Note 28a) Operating expense (Note 28b)
Jumlah
6.675
6.256
Total
Aset dalam penyelesaian merupakan proyek yang belum selesai pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 adalah sebagai berikut:
2014 Pembangunan hauling road Pembangunan pelabuhan Kamp dan infrastruktur Infrastruktur untuk pemrosesan batubara Lain-lain
20.612 11.605 5.238 6.749 26
Jumlah
44.230
2013 Pembangunan hauling road Pembangunan pelabuhan Kamp dan infrastruktur Infrastruktur untuk pemrosesan batubara Lain-lain
16.974 13.032 2.755 3.695 1.832
Jumlah
38.288
Construction in progress represents projects that have not been completed as of December 31, 2014 and 2013 as follows: Persentase Penyelesaian (Tidak Diaudit)/ Percentage of Completion (Unaudited)
Estimasi Penyelesaian/ Estimated Completion
85% 85% 85% 85% 65%
2015 2015 2015 2015 2015
Construction of hauling road Construction of port Camp and infrastructure Coal processing infrastructure Others Total
Persentase Penyelesaian (Tidak Diaudit)/ Percentage of Completion (Unaudited)
Estimasi Penyelesaian/ Estimated Completion
80% 80% 80% 80% 50%
2014 2014 2014 2014 2014
Construction of hauling road Construction of port Camp and infrastructure Coal processing infrastructure Others Total
Manajemen berkeyakinan bahwa tidak terdapat peristiwa yang akan menghambat penyelesaian aset dalam penyelesaian.
Management has no reason to believe that any events may occur that would prevent completion of the construction in progress.
Biaya pinjaman yang dikapitalisasi sebagai aset tetap untuk tahun-tahun yang berakhir 31 Desember 2014 dan 2013 masing-masing sebesar US$ 1.510 dan US$ 1.190.
Borrowing costs capitalized to property, plant and equipment for the years ended December 31, 2014 and 2013 amounted to US$ 1,510 and US$ 1,190, respectively.
Semua aset tetap di atas dimiliki Grup secara legal dan disertai bukti kepemilikan yang sah.
All assets are owned by the Group legally and supported by sufficient evidence of ownership.
- 63 -
PT ATLAS RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 dan 1 Januari 2013/31 Desember 2012 serta untuk TahunTahun yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam Ribuan Dolar Amerika Serikat, kecuali Dinyatakan Lain)
14.
PT ATLAS RESOURCES Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements As of December 31, 2014 and 2013 and January 1, 2013/December 31, 2012 and for the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Expressed in Thousands United States Dollar, unless Otherwise Stated)
Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, aset tetap yang dimiliki secara langsung oleh Grup diasuransikan atas property all risks, kerusakan mesin, gangguan usaha, kerusakan material dan liabilitas operasi terminal dengan nilai pertanggungan masing-masing sebesar US$ 15.320 dan US$ 12.767. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutup kemungkinan kerugian atas aset yang dipertanggungkan.
As of December 31, 2014 and 2013, property, plant and equipment directly owned by the Group are insured for property all risks, machinery breakdown, business interruption, material damage and terminal operations liability for an amount of US$ 15,320 and US$ 12,767, respectively. Management is of the opinion that the insurance coverage is adequate to cover possible losses from such risks.
Aset tetap tertentu digunakan sebagai jaminan atas pinjaman jangka pendek dan jangka panjang (Catatan 19).
Certain property, plant and equipment have been pledged as collateral for short-term and long-term loans (Note 19).
Manajemen berpendapat bahwa nilai tercatat semua aset Grup dapat terealisasi seluruhnya dan oleh karena itu, tidak diperlukan cadangan penurunan nilai aset.
Management is of the opinion that the carrying values of all assets of the Group are fully recoverable, thus, no write-down for impairment in asset value is necessary.
Properti Pertambangan
14.
Mining Properties
2014 Akuisisi Hak Pertambangan/ Acquisition of Mining Rights Nilai tercatat Saldo awal Penambahan
Tambang Dalam Pengembangan/ Mines Under Development
Jumlah/ Total
11.870
16.298 3.676
64.346 5.494
92.514 9.170
11.870
19.974
69.840
101.684
-
Jumlah
Tambang yang Berproduksi/ Mines in Production
Cost Beginning balance Addition Total
Akumulasi amortisasi Saldo awal Amortisasi tahun berjalan
(166) (1)
-
(3.264) (325)
(3.430) (326)
Accumulated amortization Beginning balance Amortization during the year
Jumlah
(167)
-
(3.589)
(3.756)
Total
(1.255)
Allowance for impairment
96.673
Net book value
Cadangan kerugian penurunan nilai
-
Nilai Tercatat
(1.255) 11.703
18.719
66.251
2013 Akuisisi Hak Pertambangan/ Acquisition of Mining Rights Nilai tercatat Saldo awal Penambahan Akuisisi entitas anak (Catatan 4) Jumlah
Tambang Dalam Pengembangan/ Mines Under Development
11.870 -
Jumlah/ Total
12.036 4.262
46.339 14.072 3.935
70.245 18.334 3.935
Cost Beginning balance Addition Acquired subsidiaries (Note 4)
16.298
64.346
92.514
Total
11.870
Tambang yang Berproduksi/ Mines in Production
Akumulasi amortisasi Saldo awal Amortisasi tahun berjalan
(127) (39)
-
(2.952) (312)
(3.079) (351)
Accumulated amortization Beginning balance Amortization during the year
Jumlah
(166)
-
(3.264)
(3.430)
Total
61.082
89.084
Net book value
Nilai Tercatat
11.704
16.298
- 64 -
PT ATLAS RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 dan 1 Januari 2013/31 Desember 2012 serta untuk TahunTahun yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam Ribuan Dolar Amerika Serikat, kecuali Dinyatakan Lain)
15.
PT ATLAS RESOURCES Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements As of December 31, 2014 and 2013 and January 1, 2013/December 31, 2012 and for the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Expressed in Thousands United States Dollar, unless Otherwise Stated)
Seluruh amortisasi atas properti pertambangan dialokasikan ke beban pokok penjualan.
All amortization of mining properties are allocated to the cost of revenues.
Biaya pinjaman yang dikapitalisasi sebagai properti pertambangan untuk tahun-tahun yang berakhir 31 Desember 2014 dan 2013 masingmasing sebesar US$ 3.824 dan US$ 2.976.
Borrowing costs capitalized to mining properties for the years ended December 31, 2014 and 2013 amounted to US$ 3,824 and US$ 2,976.
Pada tanggal 31 Desember 2014, manajemen berpendapat bahwa cadangan kerugian penurunan nilai memadai untuk menutup kemungkinan kerugian atas properti pertambangan. Pada tanggal 31 Desember 2013, manajemen berpendapat bahwa tidak terdapat penurunan nilai properti pertambangan, sehingga tidak dibentuk cadangan kerugian penurunan nilai atas properti pertambangan tersebut.
As of December 31, 2014, management believes that the allowance for impairment is adequate to cover possible losses from mining properties. As of December 31, 2013, management believes that there is no impairment in value of mining properties, thus, no allowance has been provided.
Aset Takberwujud
15.
Goodwill/ Goodwill/ Nilai tercatat pada tanggal 1 Januari 2013 Amortisasi tahun berjalan
2.048
Nilai tercatat pada tanggal 31 Desember 2014
57.720
-
Nilai tercatat pada tanggal 31 Desember 2013 Amortisasi tahun berjalan
Hak Atas Kontrak Pemasokan dan Pemasaran Batubara/ Right of Coal Supply and Marketing Contracts
(486)
2.048
57.234
-
(164)
2.048
57.070
Intangible Assets
Hak atas Jalan/ Right of Way
7.806 (1)
7.805 (15)
7.790
Jumlah/Total
67.574 (487)
67.087 (179)
66.908
Net book value as of January 1, 2013 Amortization during the year Net book value as of December 31, 2013 Amortization during the year Net book value as of December 31, 2014
Hak atas kontrak pemasokan dan pemasaran batubara
Rights of coal supply and marketing contract
Hak atas kontrak pemasokan dan pemasaran batubara merupakan aset takberwujud kontraktual yang timbul dari biaya perolehan kembali hak atas kontrak pemasokan dan pemasaran batubara selama umur tambang yang dipegang oleh pihak ketiga. Selama hak atas kontrak ini dipegang oleh pihak ketiga, Grup tidak diperbolehkan melakukan penjualan batubara ke pengguna akhir.
Rights of coal supply and marketing contract represent contractual intangible asset arising from the cost to reacquire the rights over the life of mine coal supply and marketing contract that was held by a third party. At the time the rights under these contracts were held by a third party, the Group is not allowed to make coal sales to end users.
Manajemen berkeyakinan bahwa perolehan kembali hak atas kontrak pemasokan dan pemasaran batubara akan memungkinkan Grup untuk menikmati manfaat ekonomis di masa depan dari harga jual dan margin laba yang lebih baik dari penjualan batubara yang dilakukan Grup sepanjang sisa umur tambang dari setiap area konsesi batubara yang bersangkutan, jika dibandingkan dengan ketika Grup masih terikat kontrak tersebut dengan pihak ketiga.
Management believes that the reacquisition of the rights over the coal supply and marketing contracts will enable the Group to enjoy future economic benefits from better selling prices and profit margin of the coal sales made by the Group throughout the remaining life of mine in each of respective coal concession area, as compared to when the Group was still bounded by such agreements with third parties.
- 65 -
PT ATLAS RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 dan 1 Januari 2013/31 Desember 2012 serta untuk TahunTahun yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam Ribuan Dolar Amerika Serikat, kecuali Dinyatakan Lain)
PT ATLAS RESOURCES Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements As of December 31, 2014 and 2013 and January 1, 2013/December 31, 2012 and for the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Expressed in Thousands United States Dollar, unless Otherwise Stated)
Hak atas jalan
Right of way
Hak atas jalan merupakan aset takberwujud kontraktual yang timbul dari biaya perolehan hak untuk melakukan kegiatan pengangkutan batubara di dalam area konsesi hutan pihak ketiga (Catatan 32e).
Right of way represents contractual intangible asset arising from the cost to acquire the right to conduct coal hauling activities within the forestry concession areas of a third party (Note 32e).
Goodwill
Goodwill
Manajemen melakukan pengujian penurunan nilai atas goodwill sesuai dengan kebijakan yang dijelaskan pada Catatan 2j.
Management tests goodwill for impairment in accordance with the policies described in Note 2j.
Nilai terpulihkan dari unit penghasil kas ditentukan berdasarkan nilai wajar setelah dikurangi biaya untuk menjual (“FVLCTS”), menggunakan arus kas yang didiskontokan sepanjang umur tambang. Asumsi utama yang digunakan dalam perhitungan FVLCTS mencakup cadangan batubara yang dapat ditambang, harga jual batubara, rasio pengupasan, rencana produksi, biaya-biaya operasi, dan tingkat diskonto.
The recoverable amount of the cash generating units were determined based on fair value less costs to sell (“FVLCTS”), using discounted cash flows over the period of life of mine. The key assumptions used in the FVLCTS calculations include mineable coal reserves, coal selling prices, stripping ratios, production schedule, operating costs, and discount rate.
Asumsi utama ditentukan sebagai berikut: cadangan batubara yang dapat ditambang berdasarkan laporan cadangan batubara yang ditentukan sesuai standar JORC yang diterbitkan oleh geologis independen, harga jual batubara berdasarkan Harga Batubara Acuan di Indonesia untuk tahun dasar 2013 yang diproyeksikan bergerak sesuai dengan kurva harga Newcastle di masa depan dan konsensus dari analis terhadap pergerakan harga batubara, rasio pengupasan dan rencana produksi berdasarkan rencana tambang sepanjang umur tambang, biaya operasi berdasarkan kondisi aktual di lokasi tambang dan pengalaman masa lalu yang meningkat sesuai dengan asumsi tingkat inflasi US. Tingkat diskonto setelah pajak sebesar 13%15% digunakan dalam perhitungan.
Key assumptions are determined as follow: mine coal reserves are based on JORC-compliant reserve statement published by independent geologists, coal selling prices are based on Indonesian coal benchmark price for base year 2013 which projected to move according to Newcastle forward price curve, U.S. inflation expectations and analysts consensus on coal price movements, stripping ratios and production schedules are derived from life of mine plans, operating costs are based the actual conditions on the mine sites and past experience of the Group which escalated with US inflation rate assumption. Post-tax discount rates of 13%-15% have been applied in the calculations.
Manajemen berpendapat bahwa tidak terdapat penurunan atas nilai tercatat aset takberwujud pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013.
Management believes that there is no impairment of the carrying amounts of intangible assets as of December 31, 2014 and 2013.
- 66 -
PT ATLAS RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 dan 1 Januari 2013/31 Desember 2012 serta untuk TahunTahun yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam Ribuan Dolar Amerika Serikat, kecuali Dinyatakan Lain) 16.
Utang Usaha - Pihak Ketiga a.
PT ATLAS RESOURCES Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements As of December 31, 2014 and 2013 and January 1, 2013/December 31, 2012 and for the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Expressed in Thousands United States Dollar, unless Otherwise Stated) 16.
Berdasarkan Pemasok/Kontraktor
a. 2014
PT Omega Mining Service PT Ricobana Abadi PT Bamas Sejahtera PT Dwipa Indonesia PT AKR Corporindo Tbk PT Sumber Daya Kumala PT PN Tanjung Riau Servis PT Andalan Karya Mandiri PT Takari Raya PT Prima Multi Artha PT PN Bahtera Bestari Shipping PT Tridaya Jaya PT Sarindo Utama Teknik PT CSM Kaltim Utama PT Indobara Sukses Makmur PT Pangansari Utama Lain-lain (masing-masing di bawah US$ 350) Jumlah
b.
By Supplier/Contractor
2013
5.772 3.871 2.996 2.692 1.643 1.096 1.118 941 883 763 535 479 403 356 356 17
6.990 3.873 3.392 2.318 1.676 2.542 953 767 1.013 506 950 356
PT Omega Mining Service PT Ricobana Abadi PT Bamas Sejahtera PT Dwipa Indonesia PT AKR Corporindo Tbk PT Sumber Daya Kumala PT PN Tanjung Riau Servis PT Andalan Karya Mandiri PT Takari Raya PT Prima Multi Artha PT PN Bahtera Bestari Shipping PT Tridaya Jaya PT Sarindo Utama Teknik PT CSM Kaltim Utama PT Indobara Sukses Makmur PT Pangansari Utama
2.525
5.153
Others (below US$ 350 each)
26.446
30.489
Berdasarkan Mata Uang
b. 2014
Total
By Currency
2013
Dolar Amerika Serikat Rupiah (Catatan 35)
19.543 6.903
23.183 7.306
U.S. Dollar Rupiah (Note 35)
Jumlah
26.446
30.489
Total
Seluruh saldo utang usaha merupakan utang kepada pihak ketiga yang terutama merupakan utang usaha kepada kontraktor penambangan.
17.
Trade Accounts Payable - Third Parties
Trade accounts payable represent amounts owed to third parties, mainly to mining contractors.
Beban Akrual
17. 2014
Accrued Expenses
2013
Kontraktor Iuran eksploitasi Bunga Konsultan Bahan bakar Sewa Lain-lain (masing-masing di bawah US$ 100)
11.581 8.839 1.873 286 192 235 8.598
12.069 10.984 806 409 208 34 7.337
Contractors Exploitation fees Interest Consultants Fuel Rent Others (below US$ 100 each)
Jumlah
31.604
31.847
Total
- 67 -
PT ATLAS RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 dan 1 Januari 2013/31 Desember 2012 serta untuk TahunTahun yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam Ribuan Dolar Amerika Serikat, kecuali Dinyatakan Lain) 18.
Utang Lain-lain
PT ATLAS RESOURCES Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements As of December 31, 2014 and 2013 and January 1, 2013/December 31, 2012 and for the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Expressed in Thousands United States Dollar, unless Otherwise Stated) 18.
2014 Utang lain-lain lancar - pihak ketiga PT Pinang Export Indonesia PT Pinang Coal Indonesia Noble Resources Pte. Ltd. PT Bumi Persada Permai PT Gunung Bayan Pratamacoal PT Garda Satya Mandiri PT Mandiri Karya Makmur PT Dwijaya Sentral Sarana PT Paramita Argo Utama PT Tataolah Hutani Prima Abadi PT Kalibesar Raya Utama PT Seratah Borneo Abadi Lain-lain (masing-masing di bawah US$ 300)
2013
21.468 4.851 2.500 1.425 1.367 387 508 146 345 345 212 319
400 1.301 510 461 382 389 385 350 252 3.278
38.418
7.708
394
305
38.812
8.013
Rincian utang lain-lain berdasarkan mata uang adalah sebagai berikut:
Other noncurrent Payables - related parties (Note 30) Total
Details of other payables based on currencies are as follows:
2014
2013
Dolar Amerika Serikat Rupiah (Catatan 35) Dolar Singapura (Catatan 35)
31.756 7.053 3
4.195 3.816 2
U.S. Dollar Rupiah (Note 35) Singapore Dollar (Note 35)
Jumlah
38.812
8.013
Total
Utang lain-lain terutama timbul dari beban jasa professional, jasa operasi tambang dan konsultasi.
19.
Other current payables - third parties PT Pinang Export Indonesia PT Pinang Coal Indonesia Noble Resources Pte. Ltd. PT Bumi Persada Permai PT Gunung Bayan Pratamacoal PT Garda Satya Mandiri PT Mandiri Karya Makmur PT Dwijaya Sentral Sarana PT Paramita Argo Utama PT Tataolah Hutani Prima Abadi PT Kalibesar Raya Utama PT Seratah Borneo Abadi Others (below US$ 300 each)
-
4.545
Utang tidak lancar Lain-lain - pihak berelasi (Note 30) Jumlah
Other Payables
Pinjaman a.
Other payables mainly represent professional fee, mining operations related payables and consultancy fees.
19.
Pinjaman Jangka Pendek
Loans a.
2014
Short-term Loans
2013
PT Bank DBS Indonesia PT Bank Permata Tbk
-
17.500 5.000
PT Bank DBS Indonesia PT Bank Permata Tbk
Jumlah
-
22.500
Total
- 68 -
PT ATLAS RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 dan 1 Januari 2013/31 Desember 2012 serta untuk TahunTahun yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam Ribuan Dolar Amerika Serikat, kecuali Dinyatakan Lain) (i)
PT ATLAS RESOURCES Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements As of December 31, 2014 and 2013 and January 1, 2013/December 31, 2012 and for the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Expressed in Thousands United States Dollar, unless Otherwise Stated)
Perusahaan
(i)
The Company
PT Bank DBS Indonesia (DBSI)
PT Bank DBS Indonesia (DBSI)
Pada tangggal 6 Maret 2012, Perusahaan memperoleh fasilitas uncommitted revolving credit dari DBSI dengan jumlah maksimum fasilitas sebesar US$ 20.000. Bunga atas pinjaman ini adalah sebesar 6,75% per tahun dan akan jatuh tempo pada 21 Oktober 2012. Pada tanggal 20 September 2012, DBSI setuju untuk mengubah tanggal jatuh tempo fasilitas ini menjadi 20 September 2013.
On March 6, 2012, the Company obtained uncommitted revolving credit facility from DBSI with aggregate facility amount of US$ 20,000. The borrowing bears interest at 6.75% per annum and matures on October 21, 2012. On September 20, 2012, DBSI agreed to change the due date of this facility to September 20, 2013.
PT Bank Permata Tbk (PERMATA)
PT Bank Permata Tbk (PERMATA)
Pada tanggal 8 Agustus 2011, perjanjian fasilitas kredit dengan PERMATA yang ditandatangani pada tanggal 5 Mei 2011 diubah. Salah satu perubahan atas perjanjian fasilitas kredit tersebut adalah pemberian fasilitas revolving loan kepada Perusahaan dengan nilai maksimum fasilitas sebesar US$ 5.000 dan berlaku untuk jangka waktu 12 bulan sejak tanggal perjanjian. Bunga atas pinjaman sebesar 6,5% per tahun tetapi dapat berubah karena adanya revisi suku bunga dari waktu ke waktu. Fasilitas ini digunakan untuk membiayai modal kerja Perusahaan dimana penarikan pertama akan digunakan untuk membiayai kembali pinjaman dari BBE dan DKB.
On August 8, 2011, the credit facility agreement with PERMATA signed on May 5, 2011 was amended. One of the amendments to the credit facility agreement is the granting of revolving loan facility to the Company with aggregate facility amount of US$ 5,000 which will be valid for 12 months from the date of agreement. The borrowing bears interest at 6.5% per annum but is subject to rate revisions from time to time. This facility was used for working capital purpose with initial drawdown intended for the refinancing of BBE and DKB existing loans.
Fasilitas kredit ini jatuh tempo pada tanggal 30 September 2013 dan telah diperpanjang menjadi 30 April 2014.
This credit facility was due on September 30, 2013 and has been extended until April 30, 2014.
Pinjaman tersebut diatas telah di restrukturisasi pada tanggal 23 Desember 2014 menjadi bagian pinjaman jangka panjang.
The above loans were already restructured on December 23, 2014 as part of long term loan.
- 69 -
PT ATLAS RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 dan 1 Januari 2013/31 Desember 2012 serta untuk TahunTahun yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam Ribuan Dolar Amerika Serikat, kecuali Dinyatakan Lain) b.
PT ATLAS RESOURCES Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements As of December 31, 2014 and 2013 and January 1, 2013/December 31, 2012 and for the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Expressed in Thousands United States Dollar, unless Otherwise Stated)
Pinjaman Jangka Panjang
b. 2014
Long term Loans
2013
Dolar Amerika Serikat PT Bank Permata Tbk PT Bank DBS Indonesia PT Bank Danamon Indonesia Tbk PT Bank Sinarmas Tbk Kingdom Power Investment Ltd. New Century Technology Ltd.
31.952 41.654 10.833 6.593 1.560 430
26.274 23.678 10.833 6.435 1.560 430
U.S. Dollar PT Bank Permata Tbk PT Bank DBS Indonesia PT Bank Danamon Indonesia Tbk PT Bank Sinarmas Tbk Kingdom Power Investment Ltd. New Century Technology Ltd.
Jumlah
93.022
69.210
Total
Dikurangi bagian yang akan jatuh tempo dalam waktu satu tahun
15.620
62.775
Less current portion
Bagian jangka panjang
77.402
6.435
Long-term portion
PERMATA, DBSI dan DANAMON
PERMATA, DBSI and DANAMON
(i)
(i)
PT Bank Permata Tbk (PERMATA)
PT Bank Permata Tbk (PERMATA)
Pada tanggal 5 Mei 2011, PERMATA setuju untuk menyediakan fasilitas pinjaman berjangka ("TL") dengan nilai keseluruhan sebesar US$ 4.000 kepada Perusahaan. Fasilitas ini digunakan untuk pembiayaan kembali aset milik Perusahaan yang berada di lokasi tambang BBE.
On May 5, 2011, PERMATA agreed to provide the Company with a term-loan ("TL") facility in an aggregate amount of US$ 4,000. This facility is used to refinance the assets of the Company located at BBE mine site.
Fasilitas ini berlaku sampai dengan 28 Juni 2014. Masa tenggang dan ketersediaan fasilitas ini sampai dengan 28 Juni 2011. Suku bunga per tahun fasilitas ini adalah sebesar 7% (dapat berubah sewaktu-waktu).
This facility is valid until June 28, 2014. The grace and availability period of this facility are set until June 28, 2011. The borrowing bears interest at 7% per annum (subject to rate revisions from time to time).
Pada tanggal 8 Agustus 2011, perjanjian ini diubah sebagai berikut:
On August 8, 2011, this agreement was amended, as follows:
(a)
(a)
menutup TL dengan pelunasan berasal dari penarikan fasilitas baru yaitu fasilitas pinjaman berjangka 1 ("TL1");
- 70 -
to close TL by repayment using the withdrawal from the new term loan facility 1 ("TL1");
PT ATLAS RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 dan 1 Januari 2013/31 Desember 2012 serta untuk TahunTahun yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam Ribuan Dolar Amerika Serikat, kecuali Dinyatakan Lain)
PT ATLAS RESOURCES Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements As of December 31, 2014 and 2013 and January 1, 2013/December 31, 2012 and for the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Expressed in Thousands United States Dollar, unless Otherwise Stated)
(b)
PERMATA setuju untuk menyediakan fasilitas pinjaman berjangka baru ("TL1") kepada Perusahaan sebesar US$ 20.000 untuk pembiayaan kembali pinjaman yang masih aktif atas nama BBE dan DKB, serta untuk pembiayaan atas pengembangan proyek pertambangan batubara Perusahaan pada Musi Banyuasin ("MUBA") proyek tahap 1. Jangka waktu fasilitas adalah 39 bulan sejak penandatanganan fasilitas. Bunga atas pinjaman sebesar 6% per tahun tetapi dapat berubah karena adanya revisi suku bunga dari waktu ke waktu;
(b)
PERMATA agreed to provide new term loan facility ("TL1") to the Company in an aggregate amount of US$ 20,000 to refinance the existing loans of BBE and DKB, and also for the financing of the Company’s coal mining development of Musi Banyuasin Project stage 1 ("MUBA"). This facility is valid for 39 months from the signing date of agreement. The borrowing bears interest at 6% per annum but is subject to rate revisions from time to time;
(c)
PERMATA setuju untuk menyediakan fasilitas revolving loan dengan nilai keseluruhan sebesar US$ 5.000 (Catatan 19a);
(c)
PERMATA agreed to provide a revolving loan facility with an aggregate amount of US$ 5,000 (Note 19a);
(d)
PERMATA setuju untuk menyediakan fasilitas bank garansi dengan nilai keseluruhan sebesar Rp 75 miliar.
(d)
PERMATA agreed to provide a bank guarantee facility in an aggregate amount of Rp 75 billion.
Pada tanggal 21 Oktober 2011, perjanjian fasilitas kredit ini diubah lebih lanjut di mana PERMATA setuju untuk menyediakan Perusahaan tambahan fasilitas pinjaman berjangka (”TL2”) sebesar US$ 20.000 untuk membiayai pengeluaran modal sehubungan pengembangan Hub MUBA. Fasilitas pinjaman baru ini akan dikenakan bunga 6,25% per tahun dan akan jatuh tempo dalam waktu 5 tahun.
On October 21, 2011, this credit facility agreement was further amended where PERMATA agreed to provide the Company with additional term loan facility (“TL2”) amounting to US$ 20,000 which will be used to finance capital expenditures in relation with the development of MUBA Hub. This new facility will be charged with interest of 6.25% per annum and will mature in 5 years.
Pinjaman berjangka TL1 merupakan fasilitas kredit club deal yang diberikan PERMATA bersama-sama dengan DANAMON (Club Deal tahap 1). Oleh karena itu, jaminan yang diberikan Perusahaan sehubungan dengan pinjaman berjangka TL1 merupakan jaminan pari passu kepada PERMATA dan DANAMON.
Term loan TL1 is basically a club deal credit facility provided by PERMATA together with DANAMON to the Company (Club Deal phase 1). Therefore the collaterals provided by the Company in relation with term loan TL1 are basically pari passu collaterals to both PERMATA and DANAMON.
Seperti halnya Club Deal tahap 1, pinjaman berjangka TL2 merupakan Club Deal tahap 2 yang diberikan kepada Perusahaan oleh PERMATA bersama-sama dengan DBSI. Oleh karena itu, jaminan yang diberikan Perusahaan sehubungan dengan pinjaman berjangka TL2 juga merupakan jaminan pari passu kepada PERMATA dan DBSI.
Similar to Club Deal phase 1, term loan TL2 is basically Club Deal phase 2 provided to the Company by PERMATA together with DBSI. Therefore, the collaterals provided by the Company in relation with term loan TL2 are also pari passu collaterals to both PERMATA and DBSI.
- 71 -
PT ATLAS RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 dan 1 Januari 2013/31 Desember 2012 serta untuk TahunTahun yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam Ribuan Dolar Amerika Serikat, kecuali Dinyatakan Lain)
PT ATLAS RESOURCES Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements As of December 31, 2014 and 2013 and January 1, 2013/December 31, 2012 and for the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Expressed in Thousands United States Dollar, unless Otherwise Stated)
Jaminan untuk fasilitas Club deal tahap 1 antara lain, adalah sebagai berikut:
The collaterals for Club Deal phase 1 facility, among others, are as follows:
(a)
13 (tiga belas) bidang tanah yang terletak di Berau atas nama BBE;
(a)
Thirteen (13) parcels of land located in Berau on behalf of BBE;
(b)
aset operasional milik Perusahaan yang terletak di BBE dan MUBA diikat fidusia dengan nilai penjaminan sebesar Rp 41.138 juta;
(b)
the Company’s operational assets located in BBE and MUBA are bounded as a fiduciary with a guarantee value equal to Rp 41,138 million.
(c)
aset operasional DKB diikat fidusia dengan nilai penjaminan sebesar Rp 48.620 juta;
(c)
DKB’s operational assets are bounded as a fiduciary with a guarantee value equal to Rp 48,620 million;
(d)
aset operasional BBE yang diikat fidusia dengan nilai penjaminan sebesar Rp 50.917 juta;
(d)
BBE’s operational assets which are bounded as a fiduciary with a guarantee value equal to Rp 50,917 million.
Jaminan untuk fasilitas Club Deal tahap 2 antara lain, adalah sebagai berikut:
The collaterals for Club Deal phase 2 facility, among others, are as follows:
(a)
aset operasional milik Perusahaan yang terletak di MUBA diikat fidusia dengan nilai penjaminan sebesar Rp 17.742 juta;
(a)
the Company’s operational assets in MUBA are bounded as a fiduciary with a guarantee value equal to Rp 17,742 million;
(b)
piutang usaha dari proyek MUBA, baik yang sekarang telah ada maupun yang di kemudian hari akan ada diikat fidusia dengan nilai penjaminan sebesar Rp 90 milliar;
(b)
Trade accounts receivables from MUBA Project which are currently available and those will be available in the future are bounded as a fudiciary with guarantee value equal to Rp 90 billion;
(c)
Aset operasional dan/atau persediaan diikat fidusia dengan nilai penjaminan sebesar Rp 54 miliar.
(c)
Operational assets and/or inventory stock which bounded as fudiciary with a guarantee value equal to Rp 54 billion.
Pada tanggal 19 April 2013, Perusahaan dan PERMATA menandatangani perubahan atas perjanjian fasilitas pinjaman berjangka TL2. Berdasarkan perubahan perjanjian tersebut, PERMATA setuju untuk memperpanjang grace period terkait fasilitas pinjaman berjangka dari tanggal 12 Oktober 2012 sampai dengan 31 Oktober 2013 dan kemudian diperpanjang sampai dengan 30 April 2014.
On April 19, 2013, the Company and PERMATA signed the amendment to the TL2 term loan facility agreement. Based on the amendment, PERMATA agreed to extend the grace period for term loan facility from October 12, 2012 to October 31, 2013 and further extended until April 30, 2014.
- 72 -
PT ATLAS RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 dan 1 Januari 2013/31 Desember 2012 serta untuk TahunTahun yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam Ribuan Dolar Amerika Serikat, kecuali Dinyatakan Lain) (ii)
PT ATLAS RESOURCES Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements As of December 31, 2014 and 2013 and January 1, 2013/December 31, 2012 and for the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Expressed in Thousands United States Dollar, unless Otherwise Stated)
PT Bank DBS Indonesia (DBSI)
(ii)
PT Bank DBS Indonesia (DBSI)
Berdasarkan perjanjian fasilitas kredit yang ditandatangani pada tanggal 21 Oktober 2011, DBSI setuju untuk menyediakan fasilitas pinjaman berjangka untuk Perusahaan sebesar US$ 30.000 sebagai bagian dari transaksi Club Deal tahap 2 untuk pembiayaan modal kerja di proyek MUBA. Fasilitas ini berlaku sampai dengan 21 Oktober 2016. Bunga atas pinjaman sebesar 6,75% per tahun tetapi dapat berubah karena adanya revisi suku bunga dari waktu ke waktu.
Based on the credit facility agreement signed on October 21, 2011, DBSI agreed to provide a term loan facility to the Company in aggregate amount of US$ 30,000 as a part of Club Deal phase 2 to finance the capital expenditure of MUBA project. This facility is valid until October 21, 2016. The borrowing bears interest at 6.75% per annum but is subject to rate revisions from time to time.
Berdasarkan perubahan atas perjanjian fasilitas kredit yang ditandatangani pada tanggal 6 Maret 2012, DBSI setuju untuk menyediakan tambahan fasilitas uncommitted omnibus kepada Perusahaan dengan jumlah maksimum sebesar US$ 20.000. Fasilitas perbankan yang dapat digunakan sehubungan dengan fasilitas omnibus ini mencakup fasilitas revolving loan, fasilitas jaminan perbankan, dan fasilitas pembiayaan ekspor.
Based on the amendment of credit facility agreement signed on March 6, 2012, DBSI agreed to provide the Company with an additional uncommitted omnibus facility with the maximum amount of US$ 20,000. The banking facilities that can be used under this omnibus facility include revolving loan credit facility, bank guarantee facility, and export bill letter of credit clean facility.
Pada tanggal 20 September 2012, perjanjian fasilitas kredit dengan DBSI diubah lebih lanjut di mana jangka waktu fasilitas omnibus diubah masingmasing menjadi 21 Oktober 2016.
On September 20, 2012, the credit facility agreement with DBSI was further amended under which the expiry dates of omnibus facilities was extended to October 21, 2016,
Pada tanggal 19 April 2013, Perusahaan dan DBSI menandatangani perubahan atas perjanjian fasilitas kredit Club Deal tahap 2. Berdasarkan perubahan perjanjian tersebut, DBSI setuju untuk memperpanjang grace period terkait fasilitas perjanjian kredit dari tanggal 21 April 2013 sampai dengan 21 Januari 2014.
On April 19, 2013, the Company and DBSI signed the amendment to the Club Deal phase 2 credit facility agreement. Based on the amendment, DBSI agreed to extend the grace period for credit facility agreement from April 21, 2013 to January 21, 2014.
Lihat pinjaman jangka panjang PERMATA di atas untuk rincian jaminan.
Refer to long-term loan - PERMATA above for details of the collaterals.
(iii) PT Bank Danamon Indonesia Tbk (DANAMON)
(iii) PT Bank Danamon Indonesia Tbk (DANAMON)
Berdasarkan perjanjian fasilitas kredit yang ditandatangani pada tanggal 8 Agustus 2011, DANAMON setuju untuk menyediakan fasilitas pinjaman berjangka untuk Perusahaan sebesar US$ 20.000 sebagai bagian dari transaksi Club Deal tahap 1 dengan PERMATA untuk pembiayaan kembali pinjaman yang masih aktif atas nama BBE dan DKB.
Based on the credit facility agreement signed on August 8, 2011, DANAMON agreed to provide a term loan facility to the Company in aggregate amount of US$ 20,000 as a part of Club Deal transaction phase 1 with PERMATA for the refinancing of the existing loans of BBE and DKB.
- 73 -
PT ATLAS RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 dan 1 Januari 2013/31 Desember 2012 serta untuk TahunTahun yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam Ribuan Dolar Amerika Serikat, kecuali Dinyatakan Lain)
PT ATLAS RESOURCES Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements As of December 31, 2014 and 2013 and January 1, 2013/December 31, 2012 and for the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Expressed in Thousands United States Dollar, unless Otherwise Stated)
Selain itu, fasilitas ini juga dimaksudkan untuk pembiayaan atas pengembangan proyek MUBA. Fasilitas ini berlaku sampai dengan 8 November 2014. Bunga atas pinjaman sebesar 6% per tahun tetapi dapat berubah karena adanya revisi suku bunga dari waktu ke waktu.
In addition, this facility is also intended for the financing of MUBA project. This facility is valid until November 8, 2014. The borrowing bears interest at 6% per annum but is subject to rate revisions from time to time.
Lihat pinjaman jangka panjang PERMATA di atas untuk rincian jaminan.
Refer to long-term loan - PERMATA above for details of the collaterals.
Restrukturisasi Pinjaman DBSI dan DANAMON
PERMATA,
Loan Restructuring of PERMATA, DBSI and DANAMON
Pada tanggal 23 Desember 2014, Perusahaan menandatangani perjanjian kredit sindikasi dengan DANAMON, PERMATA dan DBSI. Berdasarkan perjanjian ini, Perusahaan memperoleh tambahan pembiayaan yang bersumber dari restrukturisasi pinjaman fasilitas kredit awal dan tambahan pembiayaan modal kerja dengan total nilai sebesar US$ 114.439 yang terdiri dari fasilitas kredit I dalam bentuk kredit berjangka non-revolving sebesar US$ 84.439 dan fasilitas kredit II dalam bentuk kredit modal kerja omnibus (uncommitted) dengan total maksimum sebesar US$ 30.000 berupa fasilitas bank garansi, seller invoice financing atau account receivable financing, buyer invoice financing atau account payable financing dan Surat Kredit Berdokumen Dalam Negeri (SKBDN).
On December 23, 2014, the Company entered into a syndicated credit agreement with DANAMON, PERMATA and DBSI. Based on this agreement, the Company obtained additional financing for the restructuring of its existing credit loans from DANAMON, PERMATA and DBSI and additional working capital with a total amount of US$ 114,439 consisting of a credit facility I in the form of non-revolving term loan amounting to US$ 84,439 and credit facility II in the form of working capital loan omnibus (uncommitted) with a maximum amount of US$ 30,000 consisting of bank guarantee, seller invoice financing or account receivable financing, buyer invoice financing or account payable financing and discounted Local L/C (SKBDN). The loan bears interest ranging from 7% and 6.7% to 6.85% above LIBOR per annum.
Pinjaman fasilitas kredit I dikenakan bunga sebesar 6,85% + LIBOR 1 (satu) bulan per tahun dan sebesar 7% per tahun dikenakan pada bulan pertama sehubungan dengan penarikan pertama atas fasilitas kredit I. Sedangkan untuk sub fasilitas B dan C dikenakan bunga sebesar 6,85% + LIBOR 3 (tiga) bulan per tahun untuk pinjaman dalam Dolar Amerika dan sebesar 6,7% + JIBOR 3 (tiga) bulan per tahun untuk pinjaman dalam Rupiah.
Credit facility I loan bears interest at 6.85% + LIBOR 1 (one) month per annum and bears interest at 7% per annum for the first month in relation to the first drawdown of the credit facility I. Sub facility B and C bears interest at 6.85% + LIBOR 3 (three) months per annum for loan in U.S. Dollar and 6.7% + JIBOR 3 (three) months per annum for loan in Rupiah.
Tujuan penggunaan fasilitas kredit I digunakan untuk melunasi utang Perusahaan atas perjanjian kredit awal pada DANAMON, PERMATA dan DBSI.
The purpose of credit facility I is for the settlement of the Company’s existing loan from DANAMON, PERMATA and DBSI.
- 74 -
PT ATLAS RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 dan 1 Januari 2013/31 Desember 2012 serta untuk TahunTahun yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam Ribuan Dolar Amerika Serikat, kecuali Dinyatakan Lain)
PT ATLAS RESOURCES Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements As of December 31, 2014 and 2013 and January 1, 2013/December 31, 2012 and for the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Expressed in Thousands United States Dollar, unless Otherwise Stated)
Jaminan atas fasilitas kredit yang diberikan antara lain adalah sebagai berikut: • aset tetap milik SBL, entitas anak; •
aset tetap, piutang, persediaan, klaim asuransi sehubungan dengan aset-aset yang dijaminkan milik DKB, GPU, MMJ dan SBL, entitas anak;
•
gadai saham entitas anak (DKB, GPU, MMJ, SBL dan GE); jaminan perusahaan (corporate guarantee) dari HE, GPU, MMJ, DKB, dan SBL, entitas anak; piutang milik HE, entitas anak, sehubungan dengan PLN contract.
• •
The collaterals for credit facilities, among others, are as follows: • fixed assets owned by SBL, a subsidiary; • fixed assets, account receivable, inventories, insurance claims in connection with the pledged assets owned by DKB, GPU, MMJ and SBL, subsidiaries; • pledged of shares of subsidiaries (DKB, GPU, MMJ, SBL and GE); • corporate guarantee from HE, GPU, MMJ, DKB, and SBL, subsidiaries; •
account receivable owned by HE, a subsidiary, with respect to PLN contract.
Perjanjian kredit diatas memuat beberapa persyaratan (covenants) penting yang harus dipenuhi oleh Grup antara lain batasan rasio keuangan tertentu; persentase minimal tingkat produksi berjalan tahunan; jumlah minimum produksi yang harus dipenuhi per tahun; dan persyaratan-persyaratan administrasi lainnya.
The aforementioned loan agreements contain requirements which should be fullfiled by the Group, such as, among others; certain financial ratios, minimum percentage of production during the year; minimum production must be fulfilled per year; and other administrative requirements.
(iv) PT Bank Sinarmas Tbk (SINARMAS)
(iv) PT Bank Sinarmas Tbk (SINARMAS)
Pada tanggal 15 Mei 2013, Perusahaan melalui entitas anak, BKL, menandatangani perjanjian fasilitas kredit dengan SINARMAS. Berdasarkan perjanjian fasilitas kredit, SINARMAS setuju untuk menyediakan berbagai fasilitas dengan jumlah keseluruhan sebesar US$ 20.500, sebagai berikut:
On May 15, 2013, the Company through its subsidiary, BKL, signed credit facilities agreement with SINARMAS. Based on the credit facility agreement, SINARMAS agreed to provide various facilities in an aggregate amount of US$ 20,500, as follow:
(a)
(a)
fasilitas pinjaman berjangka dengan nilai keseluruhan sebesar US$ 16.500, untuk tujuan pembiayaan operasi pertambangan BKL, antara lain, untuk membiayai pembebasan lahan, pekerjaan pembuatan jalan tambang dan infrastruktur lain (seperti pembuatan bengkel), membayar penggunaan jalan tambang menuju pelabuhan batubara dan pembiayaan biaya pre-operasi lainnya. Suku bunga pinjaman 12% per tahun tetapi dapat berubah karena adanya revisi suku bunga dari waktu ke waktu. Masa tenggang fasilitas ini sampai dengan 12 bulan sejak pencairan kredit tahap pertama dan 24 bulan masa angsuran sejak masa tenggang berakhir. Fasilitas ini tersedia sampai 15 Mei 2014;
- 75 -
term loan in an aggregate amount of US$ 16,500, for the purpose of financing BKL mining operations, among others, to finance the land compensation, construction of coal hauling road and other infrastructures (such as workshop), to pay hauling expense to coal port, and other preoperating cost. The loan bears interest at 12% per annum but subject to rate revisions from time of time. The grace period of this loan was set at 12 months from the first drawdown of this loan and the principal is payable in 24 monthly installments after the end of the grace period. This facility is available until May 15, 2014;
PT ATLAS RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 dan 1 Januari 2013/31 Desember 2012 serta untuk TahunTahun yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam Ribuan Dolar Amerika Serikat, kecuali Dinyatakan Lain)
(v)
PT ATLAS RESOURCES Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements As of December 31, 2014 and 2013 and January 1, 2013/December 31, 2012 and for the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Expressed in Thousands United States Dollar, unless Otherwise Stated)
(b)
fasilitas demand loan dengan jumlah keseluruhan sebesar US$ 3.500, untuk tujuan modal kerja usaha. Suku bunga pinjaman 12% per tahun tetapi dapat berubah karena adanya revisi suku bunga dari waktu ke waktu. Fasilitas ini tersedia sampai 15 Mei 2014; dan
(b)
demand loan in an aggregate amount of US$ 3,500 for working capital purpose. The loan bears interest at 7% per annum subject to rate revisions from time of time. This facility is available until May 15, 2014; and
(c)
fasilitas transaksi valuta asing dengan jumlah maksimal US$ 500.
(c)
foreign exchange transaction facility with maximum amount of US$ 500.
Jaminan untuk fasilitas-fasilitas kredit diatas adalah sebagai berikut:
The collaterals for the above facilities are as follows:
(a)
persediaan batubara dan/atau piutang usaha BKL yang terikat fidusia dengan nilai jaminan sebesar US$ 24.000;
(a)
BKL’s coal inventory and/or trade accounts receivables bounded as fiduciary with a guarantee value equal to US$ 24,000;
(b)
seluruh aset tetap milik BKL yang terletak di lokasi tambang;
(b)
BKL’s property, plant and equipment located in BKL mine area;
(c)
seluruh Saham BKL yang dimiliki oleh Grup; dan
(c)
BKL’s shares as owned by the Group; and
(d)
personal guarantee dari Andre Abdi. Segera setelah bank menerima surat pencabutan dari Bank Permata dan DBS mengenai kolateral, maka personal guarantee tersebut akan dicabut.
(d)
personal guarantee from Andre Abdi. As soon as the bank received release letter from Bank Permata and DBS related to the collateral, the personal guarantee will be released.
Kingdom (KPIL)
Power
Investment
Ltd.
(v)
Kingdom (KPIL)
Power
Investment
Ltd.
Pada tanggal 18 September 2008, AE memperoleh pinjaman dari KPIL dengan jumlah maksimum sebesar US$ 1.560. Suku bunga LIBOR+2% atau maksimum sebesar 9% per tahun. Jangka waktu pinjaman adalah selama 3 tahun sejak tanggal perjanjian. Pinjaman dari KPIL ini akan digunakan untuk mendanai kegiatan pra produksi dan modal kerja.
On September 18, 2008, AE was granted a loan facility from KPIL with a maximum amount of US$ 1,560. The interest rate is based on LIBOR+2% or a maximum of 9% per annum. The loan period is for 3 years starting from the agreement date. This loan from KPIL is used for financing preproduction activities and working capital.
Pada tanggal 31 Desember 2010, AE memperoleh perpanjangan pinjaman tersebut sampai dengan tanggal 31 Desember 2013.
On December 31, 2010, AE was provided an extension of this loan facility up to December 31, 2013.
Pada tanggal 31 Desember 2014, AE masih dalam proses perpanjangan pinjaman dengan KPIL.
As of December 31, 2014, AE is still in the process of extending the loan facility with KPIL.
- 76 -
PT ATLAS RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 dan 1 Januari 2013/31 Desember 2012 serta untuk TahunTahun yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam Ribuan Dolar Amerika Serikat, kecuali Dinyatakan Lain)
PT ATLAS RESOURCES Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements As of December 31, 2014 and 2013 and January 1, 2013/December 31, 2012 and for the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Expressed in Thousands United States Dollar, unless Otherwise Stated)
(vi) New Century Technology Ltd. (NCT)
(vi) New Century Technology Ltd. (NCT)
Pada tanggal 1 Juni 2010, OC memperoleh pinjaman dari NCT dengan jumlah maksimum sebesar US$ 1.000 dengan suku bunga 0% untuk periode 1 Juni 2010 sampai dengan 30 November 2011 dan 7% untuk periode 1 Desember 2011 sampai dengan 1 Juni 2013. Jangka waktu pinjaman adalah tiga tahun sejak tanggal perjanjian.
On June 1, 2010, OC was granted a loan factility by NCT with a maximum amount of US$ 1,000 which bears interest at a rate of 0% for the period from June 1, 2010 to November 30, 2011 and 7% for the period from December 1, 2011 to June 1, 2013. The loan period is for three years starting from the agreement date.
Pada tanggal 31 Desember 2014, OC masih dalam proses perpanjangan fasilitas kredit dengan NCT.
As of December 31, 2014, OC is still in the process of extending the credit facility with NCT.
Fasilitas yang jatuh tempo dalam satu tahun adalah fasilitas tahunan yang ditinjau pada berbagai tanggal sepanjang 2013 dan 2014. Fasilitas lain telah disusun untuk membantu pembiayaan ekspansi aktivitas Grup.
The facilities expiring within one year are annual facilities subject to review at various dates during 2013 and 2014. The other facilities have been arranged to help finance the proposed expansion of the Group’s activities.
Jadwal pembayaran pinjaman jangka panjang pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, adalah sebagai berikut:
The payment schedule for the long-term loans as of December 31, 2014 and 2013 follows:
2014 Jatuh tempo dalam: Satu tahun Dua tahun Tiga tahun Empat tahun Jumlah
20.
2013
15.620 28.146 28.146 21.110
62.775 6.435 -
93.022
69.210
Uang Muka yang Diterima
20. 2014
Pihak berelasi (Catatan 30) Technica Holdings Ltd. Pihak ketiga Noble Resources Pte. Ltd. Standard Chartered Trade Support (HK) Limited PT Pinang Export Indonesia Lain-lain (masing-masing di bawah US$ 300) Jumlah Jumlah
Due within: One year Two years Three years Four years Total
Advance Received
2013
1.718
16.500 6.850 2.030 -
1.718
6.850 297
25.380
7.147
27.098
8.865
- 77 -
Related party (Note 30) Technica Holdings Ltd. Third parties Noble Resources Pte. Ltd. Standard Chartered Trade Support (HK) Limited PT Pinang Export Indonesia Others (below US$ 300 each) Subtotal Total
PT ATLAS RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 dan 1 Januari 2013/31 Desember 2012 serta untuk TahunTahun yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam Ribuan Dolar Amerika Serikat, kecuali Dinyatakan Lain)
PT ATLAS RESOURCES Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements As of December 31, 2014 and 2013 and January 1, 2013/December 31, 2012 and for the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Expressed in Thousands United States Dollar, unless Otherwise Stated)
Uang muka yang diterima merupakan pembayaran yang diterima dari pelanggan dimana batubara belum dikirim pada tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian.
21.
Sewa Pembiayaan
Advance received represent payments received from customers for which the coal has not been delivered as of the consolidated statement of financial position date.
21. 2014
PT Sarana Global Finance Indonesia PT Orix Indonesia Finance PT BCA Finance PT Toyota Astra Financial Services PT Buana Finance Tbk Lain-lain (masing-masing di bawah US$ 100)
-
Jumlah sewa pembiayaan
1.443
Dikurangi: Bagian yang akan jatuh tempo dalam satu tahun Bagian jangka panjang
2013
1.233 117 74 10 9
477 195 42 49 37 800
Nilai kini pembayaran minimum utang sewa pembiayaan
Total lease liabilities
1.082
670
Current portion
361
130
Long-term portion
Future minimum lease payments under finance leases together with the present value of the minimum lease payments as of December 31, 2014 and 2013 follows:
2014
Dikurangi Bunga
PT Sarana Global Finance Indonesia PT Orix Indonesia Finance PT BCA Finance PT Toyota Astra Financial Services PT Buana Finance Tbk Others (below US$ 100 each)
Less:
Pembayaran sewa pembiayaan minimum di masa mendatang, serta nilai kini atas pembayaran minimum sewa pembiayaan pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 adalah sebagai berikut:
Sampai dengan 1 tahun Lebih dari 1 tahun sampai 5 tahun
Lease Liabilities
2013
1.177 378
704 132
1.555
836
112
36
1.443
800
Not later than 1 year Later than 1 year and not later than 5 years Less Interest Present value of minimum finance lease payments
Semua aset sewa pembiayaan digunakan sebagai agunan atas perjanjian sewa pembiayaan terkait.
All leased assets are pledged as collateral for the lease liabiities.
Tidak ada pembatasan signifikan yang ditetapkan oleh lessor dalam perjanjian sewa pembiayaan dengan Grup terkait dengan penggunaan aset atau pencapaian kinerja keuangan tertentu.
There is no significant restriction imposed by lease arrangements between lessor and the Group on use of the assets or maintenance of certain financial ratios.
- 78 -
PT ATLAS RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 dan 1 Januari 2013/31 Desember 2012 serta untuk TahunTahun yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam Ribuan Dolar Amerika Serikat, kecuali Dinyatakan Lain) 22.
Liabilitas Imbalan Kerja Jangka Panjang
PT ATLAS RESOURCES Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements As of December 31, 2014 and 2013 and January 1, 2013/December 31, 2012 and for the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Expressed in Thousands United States Dollar, unless Otherwise Stated) 22.
Long-term Employee Benefits Liability
Liabilitas imbalan kerja jangka panjang dihitung setiap tahun oleh PT Gemma Mulia Inditama, aktuaris independen, pada tahun 2014 dalam laporannya tertanggal 25 Maret 2015 dan PT Padma Aktuaria Raya, aktuaris independen, pada tahun 2013 dalam laporannya tertanggal 17 Maret 2014.
Long-term employee benefits liability is calculated annually by PT Gemma Mulia Inditama, an independent actuary, in 2014 dated March 25, 2015 and PT Padma Aktuaria Raya, an independent actuary, in 2013 dated March 17, 2014.
Jumlah karyawan yang berhak atas imbalan kerja jangka panjang tersebut masing-masing sebanyak 491 dan 518 (tidak diaudit) karyawan tahun 2014 dan 2013.
Number of eligible employees is 491 and 518 (unaudited) in 2014 and 2013, respectively.
Rekonsiliasi nilai kini liabilitas imbalan kerja jangka panjang dengan jumlah liabilitas imbalan kerja jangka panjang pada laporan posisi keuangan konsolidasian adalah sebagai berikut:
Reconciliation of the present value of long-term employee benefits liabilities with the amount of long-term employee benefits liabilities presented in the consolidated statements of financial position follows:
2014
2013
Nilai kini liabilitas imbalan kerja jangka panjang yang tidak didanai Kerugian aktuarial yang belum diakui
1.336 861
1.574 366
Present value of unfunded long-term employee benefits liabilities Unrecognized actuarial losses
Jumlah
2.197
1.940
Total
Rincian dari beban imbalan kerja jangka panjang adalah sebagai berikut:
Long-term employee benefits expense consists of the following:
2014 Biaya jasa kini Biaya bunga Kerugian aktuarial bersih yang diakui Penyesuaian Efek kurtailmen
2013
254 117 7
693 89 28 224 (82)
Current service cost Interest cost Actuarial loss - net Adjustments Curtailment effect
378
952
Total
-
Jumlah
Mutasi nilai kini liabilitas imbalan kerja jangka panjang yang tidak didanai adalah sebagai berikut:
The movements of present value of unfunded long-term employee benefits liabilities are as follows:
2014
2013
Awal tahun Biaya jasa kini Kerugian aktuarial Biaya bunga Pembayaran imbalan Efek selisih kurs karena perbedaan mata uang penyajian Penyesuaian Penambahan karena akuisisi Efek kurtailmen
1.574 254 (496) 117 (84)
1.491 693 (511) 89 (8)
-
(29)
(320) 183 51 (94)
Akhir tahun
1.336
- 79 -
1.574
Beginning of year Current service cost Actuarial loss Interest cost Payment of benefit Foreign exchange effect from of difference in presentation currency Adjustments Additions due to acquisition Curtailment effect End of year
PT ATLAS RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 dan 1 Januari 2013/31 Desember 2012 serta untuk TahunTahun yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam Ribuan Dolar Amerika Serikat, kecuali Dinyatakan Lain)
PT ATLAS RESOURCES Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements As of December 31, 2014 and 2013 and January 1, 2013/December 31, 2012 and for the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Expressed in Thousands United States Dollar, unless Otherwise Stated)
Asumsi-asumsi akturial utama yang digunakan dalam perhitungan imbalan kerja jangka panjang adalah sebagai berikut:
Tingkat diskonto per tahun Kenaikan gaji per tahun Tingkat kematian Tingkat cacat Usia pensiun normal
Tingkat diskonto per tahun
The principal actuarial assumptions used in valuation of the long-term employee benefits are as follows:
2014
2013
7,95%-8,3% 5%-7,5% 100% TMI 2011 5%-10% TMI 2011 55
8,4%-8,7% 5% - 7,5% 100% TMI3 5% -10% TMI3 55
Perubahan Asumsi/ Change in Assumptions
Dampak terhadap Liabilitas Secara Keseluruhan/ Impact on Overall Liability
Kenaikan/increase by 1% Penurunan/decrease by 1%
Penurunan/decrease by US$ 87 Kenaikan/increase by US$ 99
Penyesuaian pengalaman pada pencadangan imbalan kerja untuk tahun ini dan tiga tahun sebelumnya adalah sebagai berikut: 2014 Nilai kini dari liabilitas Penyesuaian pengalaman pada nilai liabilitas
23.
1.336 26
2012
1.574 (149)
1.491 (26)
Struktur pemegang saham serta persentase kepemilikan dan jumlah saham yang dimiliki pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 adalah sebagai berikut:
PT Calorie Viva Utama Andre Abdi (Presiden Direktur) UBS AG Hongkong Jay T Oentoro (Presiden Komisaris) Joko Kus Sulistyoko (Direktur) Suci Kuswardani (Komisaris) Aulia Setiadi (Direktur) Pranata Hajadi (Komisaris) Hans Jurgen Kaschull (Wakil Presiden Direktur) Masyarakat (masing-masing dengan pemilikan di bawah 5%) Jumlah
2011
23.
Jumlah Saham/ Number of Shares
Discount rate
Experience adjustment on long-term employee benefits for the current year and previous three years are as follow:
2013
Modal Saham
Pemegang Saham
Annual discount rate Annual salary increase rate Mortality rate Disability rate Normal retirement age
2010
1.509 112
445 8
Present value of liabilitty Experience adjustment on obligation
Capital Stock The stockholders and details of corresponding ownership interest and number of shares held as of December 31, 2014 and 2013 are as follows:
2014 Persentase Kepemilikan/ Percentage of Ownership %
Jumlah/ Amount
1.286.829.700 472.467.000 303.000.000 86.750.000 35.250.000 20.000.000 17.625.000 11.750.000
42,89 15,75 10,10 2,89 1,18 0,67 0,59 0,39
28.953 10.630 6.817 1.952 793 450 397 264
10.000.000
0,33
225
756.328.300
25,21
17.017
3.000.000.000
100,00
- 80 -
67.498
Stockholders
PT Calorie Viva Utama Andre Abdi ( President Director) UBS AG Hongkong Jay T Oentoro (President Commissioner) Joko Kus Sulistyoko (Director) Suci Kuswardani (Commissioner) Aulia Setiadi (Director) Pranata Hajadi (Commissioner) Hans Jurgen Kaschull (Vice President Director) Public (below 5% each)
PT ATLAS RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 dan 1 Januari 2013/31 Desember 2012 serta untuk TahunTahun yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam Ribuan Dolar Amerika Serikat, kecuali Dinyatakan Lain)
Pemegang Saham
PT Calorie Viva Utama Andre Abdi (Presiden Direktur) UBS AG Hongkong Jay T Oentoro (Presiden Komisaris) Joko Kus Sulistyoko (Direktur) Suci Kuswardani (Komisaris) Aulia Setiadi (Direktur) Pranata Hajadi (Komisaris) Hans Jurgen Kaschull (Wakil Presiden Direktur) Masyarakat (masing-masing dengan pemilikan di bawah 5%) Jumlah
Jumlah Saham/ Number of Shares
PT ATLAS RESOURCES Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements As of December 31, 2014 and 2013 and January 1, 2013/December 31, 2012 and for the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Expressed in Thousands United States Dollar, unless Otherwise Stated)
2013 Persentase Kepemilikan/ Percentage of Ownership %
Jumlah/ Amount
1.315.120.000 472.467.000 303.000.000 86.750.000 35.250.000 20.000.000 17.625.000 11.750.000
43,84 15,75 10,10 2,89 1,18 0,67 0,59 0,39
29.590 10.630 6.817 1.952 793 450 397 264
10.000.000
0,33
225
728.038.000
24,27
16.380
3.000.000.000
100,00
Stockholders
PT Calorie Viva Utama Andre Abdi ( President Director) UBS AG Hongkong Jay T Oentoro (President Commissioner) Joko Kus Sulistyoko (Director) Suci Kuswardani (Commissioner) Aulia Setiadi (Director) Pranata Hajadi (Commissioner) Hans Jurgen Kaschull (Vice President Director) Public (below 5% each)
67.498
Tujuan dari Grup dalam mengelola permodalan adalah untuk menjaga struktur permodalan yang optimal sehingga dapat memaksimalkan imbal hasil pemegang saham dan untuk melindungi kemampuan Grup dalam mempertahankan kelangsungan usahanya.
The Group’s objectives when managing capital are to maintain an optimal capital structure so as to maximise shareholder value and to safeguard the Group’s ability to continue as a going concern.
Struktur permodalan Grup terdiri atas utang (termasuk pinjaman dan utang sewa), kas dan setara kas, dan modal yang dapat diatribusikan kepada pemegang saham Perusahaan yang terdiri dari modal ditempatkan dan disetor, tambahan modal disetor, kerugian belum direalisasi atas perubahan nilai wajar asset keuangan yang tersedia untuk dijual, selisih nilai transaksi dengan kepentingan nonpengendali, cadangan, saldo laba dan kepentingan nonpengendali.
The capital structure of the Group consists of debt (which includes borrowings and lease payables), cash and cash equivalents and equity attributable to equity holders of the Company, comprising issued and paid up capital, additional paid-in capital, unrealized loss on change in fair value of available for sale financial assets, difference in value arising from transaction with non-controlling interest, retained earnings and non-controlling interest.
Untuk menjaga dan mencapai struktur permodalan yang optimal, Grup mungkin menyesuaikan jumlah dividen yang dibayar, menerbitkan saham baru, mendapatkan pinjaman baru, atau menjual aset untuk mengurangi pinjaman.
In order to maintain and achieve an optimal capital structure, the Group may adjust the amount of dividend payment, issue new shares, obtain new borrowings or sell assets to reduce borrowings.
Grup memonitor stuktur permodalan dengan menggunakan rasio utang terhadap modal. Rasio ini dihitung dengan cara membagi jumlah utang dengan nilai buku jumlah modal. Jumlah utang dihitung dengan menjumlah semua pinjaman berbunga, di luar pinjaman pemegang saham.
The Group monitors its capital structure using debt-to-equity ratio. The debt-to-equity ratio is calculated as total debt divided by the total book value of capital. Total debt is calculated as total interest bearing payables, except for borrowings from shareholders.
- 81 -
PT ATLAS RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 dan 1 Januari 2013/31 Desember 2012 serta untuk TahunTahun yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam Ribuan Dolar Amerika Serikat, kecuali Dinyatakan Lain)
PT ATLAS RESOURCES Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements As of December 31, 2014 and 2013 and January 1, 2013/December 31, 2012 and for the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Expressed in Thousands United States Dollar, unless Otherwise Stated)
Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, rasio utang terhadap modal adalah sebagai berikut:
Jumlah utang Jumlah modal Rasio utang terhadap modal
As of December 31, 2014 and 2013, the debt to equity ratio is as follows:
2014
2013
94.465 107.356
92.510 131.977
0,88
0,70
Berdasarkan ketentuan yang ada pada fasilitas pinjaman utama yang dimilikinya, salah satu covenant keuangan yang Perusahaan harus patuhi adalah rasio utang terhadap modal. Rasio utang terhadap modal Perusahaan tidak boleh melebihi 4 banding 1. Perusahaan telah memenuhi persyaratan covenant keuangan ini pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013.
24.
Tambah modal disetor
24.
Additional Paid-in Capital
2014
2013
94.593 (12.605)
94.593 (12.605)
81.988
81.988
Biaya emisi saham merupakan biaya-biaya yang berkaitan langsung dengan penerbitan saham baru Perusahaan yang dilakukan melalui Penawaran Umum Saham Perdana Perusahaan (Catatan 1b).
25.
Cadangan Umum
Debt to equity ratio
Under the terms of its major borrowing facilities, one of the financial covenants that the Company is required to comply with is debt to equity ratio. The Company's debt to equity ratio is to be no more than 4 to 1. The Company has complied with this financial covenant as of December 31, 2014 and 2013.
Tambahan Modal Disetor
Selisih antara pembayaran yang diterima dengan nilai nominal saham Biaya emisi saham
Total debt Total equity
Excess of proceeds over par value Share issuance costs Additional paid-in capital
Share issuance costs represent costs directly attributable to the issuance of new shares of the Company in respect to the Initial Public Offering of the Company shares (Note 1b).
25.
General Reserve
Undang-Undang Perseroan Terbatas Republik Indonesia No. 1/1995 yang diterbitkan di bulan Maret 1995, dan telah diubah dengan UndangUndang No. 40/2007 yang diterbitkan di bulan Agustus 2007, mewajibkan pembentukan cadangan umum dari laba bersih sejumlah minimal 20% dari jumlah modal yang ditempatkan dan disetor penuh. Tidak ada batasan waktu untuk membentuk cadangan tersebut.
Limited Liability Company Law of the Republic of Indonesia No. 1/1995 introduced in March 1995, and amended by Law No. 40/2007, issued in August 2007, requires the establishment of a general reserve from net income amounting to at least 20% of a company’s issued and paid up capital. There is no time limit on the establishment of such reserve.
Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, Perusahaan telah membentuk cadangan umum sebesar US$ 567.
As of December 31, 2014 and 2013, the Company has appropriated US$ 567 to its general reserve.
- 82 -
PT ATLAS RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 dan 1 Januari 2013/31 Desember 2012 serta untuk TahunTahun yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam Ribuan Dolar Amerika Serikat, kecuali Dinyatakan Lain) 26.
Perpajakan a.
PT ATLAS RESOURCES Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements As of December 31, 2014 and 2013 and January 1, 2013/December 31, 2012 and for the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Expressed in Thousands United States Dollar, unless Otherwise Stated) 26.
Pajak Dibayar Dimuka
a. 2014
Perusahaan Pajak penghasilan Pajak pertambahan nilai
Entitas anak Pajak penghasilan Pajak pertambahan nilai
Jumlah
b.
874 116
1.157 99
990
1.256
1.777 1.369
539 1.222
3.146
1.761
4.136
3.017
b. 2014
Jumlah Entitas anak Pajak penghasilan badan Pajak penghasilan Pasal 4 (2) Pasal 15 Pasal 21 Pasal 23 dan 26 Pajak Pertambahan Nilai Pajak bumi dan bangunan Jumlah Jumlah
Prepaid Taxes
2013
Utang Pajak
Perusahaan Pajak penghasilan Pasal 4(2) Pasal 15 Pasal 21 Pasal 23 dan 26
Taxation
The Company Income tax Value-added tax
Subsidiaries Income tax Value-added tax
Total
Taxes Payable
2013
116 48 2.601 75
80 45 1.396 65
2.840
1.586
994
940
230 41 897 2.261 16 50
309 12 556 1.962 64
4.489
3.843
7.329
5.429
- 83 -
The Company Income taxes Article 4(2) Article 15 Article 21 Article 23 and 26 Subtotal Subsidiaries Corporate income tax Income taxes Article 4 (2) Article 15 Article 21 Article 23 and 26 Value Added Tax Land and building tax Subtotal Total
PT ATLAS RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 dan 1 Januari 2013/31 Desember 2012 serta untuk TahunTahun yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam Ribuan Dolar Amerika Serikat, kecuali Dinyatakan Lain) c.
PT ATLAS RESOURCES Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements As of December 31, 2014 and 2013 and January 1, 2013/December 31, 2012 and for the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Expressed in Thousands United States Dollar, unless Otherwise Stated)
Manfaat Pajak Penghasilan
c. 2014
Pajak kini Entitas anak Pajak tangguhan Perusahaan Entitas anak
Manfaat pajak
Tax Expense (Benefit)
2013
106
Current tax Subsidiaries
1.018
(617) (4.907)
(4.151) (1.907)
(5.524)
(6.058)
(5.418)
(5.040)
Deferred tax The Company Subsidiaries
Tax benefit
Pajak Kini
Current Tax
Rekonsiliasi antara rugi sebelum pajak menurut laporan laba rugi komprehensif konsolidasian dengan rugi fiskal Perusahaan adalah sebagai berikut:
A reconciliation between loss before tax per consolidated statements of comprehensive loss and fiscal losses of the Company is as follows:
Rugi sebelum pajak menurut laporan laba rugi komprehensif konsolidasian Rugi sebelum pajak - entitas anak dan penyesuaian konsolidasi - bersih Rugi sebelum pajak Perusahaan Perbedaan temporer: Bonus yang masih harus dibayar Beban imbalan kerja jangka panjang Penyusutan dan amortisasi Liabilitas sewa pembiayaan Penyisihan penurunan nilai Perbedaan tetap: Pendapatan yang pajak penghasilannya bersifat final Beban yang tidak dapat dikurangkan Rugi fiskal
2014
2013
(30.036)
(15.814)
(7.530)
1.661
(22.506)
(17.475)
10 104 (98) 1.895 30
13 409 (111) 1.612 325
(28) 20.067
(43) 803
(526)
(14.467)
- 84 -
Loss before tax per consolidated statements of comprehensive loss Income (loss) before tax - subsidiaries and consolidation adjustments - net Loss before tax of the Company Temporary differences: Accrued bonus Long-term employee benefits expense Depreciation and amortization Lease liabilities Provision for impairment Permanent differences: Income already subjected to final income tax Non-deductible expenses Fiscal loss
PT ATLAS RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 dan 1 Januari 2013/31 Desember 2012 serta untuk TahunTahun yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam Ribuan Dolar Amerika Serikat, kecuali Dinyatakan Lain)
Pajak penghasilan kini - Perusahaan Dikurangi: pembayaran pajak dimuka Perusahaan Kelebihan pembayaran pajak penghasilan Perusahaan Pajak penghasilan kini entitas anak Dikurangi: pembayaran pajak dimuka entitas anak
2014
2013
-
-
Current income tax - the Company
-
(15)
Less: prepaid tax - the Company
-
(15)
Overpayment of income taxof the Company
106 -
Utang pajak entitas anak Rincian utang pajak entitas anak kelebihan pembayaran pajak penghasilan Utang pajak
PT ATLAS RESOURCES Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements As of December 31, 2014 and 2013 and January 1, 2013/December 31, 2012 and for the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Expressed in Thousands United States Dollar, unless Otherwise Stated)
(617)
Current income tax of the subsidiaries Less: prepaid tax of the subsidiaries
106
401
Tax payable of the subsidiaries
106
(539) 940
Details of tax payable Overpayment of income tax Tax payable
106
401
-
Bersih
1.018
Net
Pajak penghasilan kini dihitung berdasarkan taksiran penghasilan kena pajak. Nilai tersebut mungkin disesuaikan pada saat SPT disampaikan ke Kantor Pelayanan Pajak.
Current income tax computations are based on estimated taxable income. The amounts may be adjusted when Annual Tax Returns are filed to the Tax Office.
Rekonsiliasi antara manfaat pajak yang dihitung dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku atas rugi sebelum pajak dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian adalah sebagai berikut:
The reconciliation between the tax expense and the amounts computed by applying the applicable tax rate to loss before tax per consolidated statements of comprehensive income is as follows:
2014
2013
(30.036)
(15.814)
(7.530)
1.661
(22.506)
(17.475)
(5.626)
(4.369)
(7)
(11)
Tax benefit calculated at applicable tax rates Income alredady subjected to final tax
5.017 -
200 29
Non-deductible expenses Adjustment in respect of prior years
Manfaat pajak penghasilan: Perusahaan Entitas Anak
617 4.907
(4.151) (889)
Income tax benefit The Company Subsidiaries
Jumlah Manfaat Pajak
5.524
(5.040)
Total Tax Benefit
Rugi sebelum pajak menurut laporan laba rugi komprehensif konsolidasian Laba (rugi) sebelum pajak - entitas anak dan penyesuaian konsolidasi - bersih Rugi sebelum pajak Perusahaan Manfaat pajak dihitung dengan tarif pajak yang berlaku Penghasilan yang telah dikenakan pajak final Beban yang tidak dapat dikurangkan menurut pajak Penyesuaian tahun lalu
- 85 -
Loss before tax per consolidated statements of comprehensive loss Income (loss) before tax - subsidiaries and consolidation adjustments - net Loss before tax of the Company
PT ATLAS RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 dan 1 Januari 2013/31 Desember 2012 serta untuk TahunTahun yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam Ribuan Dolar Amerika Serikat, kecuali Dinyatakan Lain) d.
PT ATLAS RESOURCES Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements As of December 31, 2014 and 2013 and January 1, 2013/December 31, 2012 and for the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Expressed in Thousands United States Dollar, unless Otherwise Stated)
Aset dan Liabilitas Pajak Tangguhan
d.
Mutasi bruto akun pajak penghasilan tangguhan adalah sebagai berikut:
The gross movement in the deferred income tax account is as follows:
2014 Pada awal tahun Akuisisi entitas anak (Catatan 4) Dibebankan ke laporan laba rugi Pada akhir tahun
2013
9.715 5.524
3.437 220 6.058
At beginning of the year Acquisition of subsidiaries (Note 4) Charged to profit or loss
15.239
9.715
At end of the year
Mutasi aset dan liabilitas pajak penghasilan tangguhan selama tahun berjalan, adalah sebagai berikut:
The movement in deferred tax assets and liabilities during the year, are as follows:
2014
2013
Aset pajak tangguhan pada awal tahun Dibebankan pada laporan laba rugi Penambahan karena akuisisi
10.137 5.102 -
3.978 5.939 220
Aset pajak tangguhan pada akhir tahun
15.239
10.137
Liabilitas pajak tangguhan pada awal tahun Dibebankan pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian Liabilitas pajak tangguhan pada akhir tahun
Deferred Tax Assets and Liabilities
(422)
(541)
422
119
-
- 86 -
(422)
Deferred tax assets at the beginning of the year Charged to profit or loss Addition due to acquisition Deferred tax assets at the end of the year Deferred tax liabilities at the beginning of the year Charged to consolidated statements of comprehensive income Deferred tax liabilities at the end of the year
PT ATLAS RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 dan 1 Januari 2013/31 Desember 2012 serta untuk TahunTahun yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam Ribuan Dolar Amerika Serikat, kecuali Dinyatakan Lain)
PT ATLAS RESOURCES Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements As of December 31, 2014 and 2013 and January 1, 2013/December 31, 2012 and for the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Expressed in Thousands United States Dollar, unless Otherwise Stated)
Rincian aset dan liabilitas pajak penghasilan tangguhan selama tahun berjalan, adalah sebagai berikut:
The detail in deferred tax assets and liabilities during the year, are as follows:
2014 Aset Pajak Tangguhan Perusahaan Rugi fiskal yang dikompensasi ke masa pajak berikut Bonus yang masih harus dibayar Liabilitas imbalan kerja jangka panjang Perbedaan penyusutan antara komersial dan fiskal Cadangan kerugian penurunan nilai piutang Perbedaan transaksi sewa pembiayaan antara komersial dan fiskal Entitas Anak Jumlah Aset Pajak Tangguhan Liabilitas Pajak Tangguhan Entitas Anak Bersih
e.
2013 Deferred Tax Assets The Company
5.904 (49) 280
5.773 (51) 254
95
119
89
81
573
99
6.892 8.347
6.275 3.862
15.239
10.137
-
(422)
15.239
Surat Tagihan Pajak
9.715
e.
Perusahaan menerima beberapa Surat Tagihan Pajak terutama disebabkan oleh keterlambatan pembayaran pajak bulanan. Jumlah dalam Surat Tagihan Pajak tersebut telah dicatat dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian sebagai denda pajak. f.
Tax losses carried-forward Accrued bonus Long-term employee benefits liabilities Difference between commercial and fiscal Allowance for impairment of receivables Difference between commercial and fiscal in finance lease transaction Subsidiaries Total Deferred Tax Assets Deferred Tax Liabilities Subsidiaries Net
Tax Collection Letters The Company received several tax collection letters mainly due to late monthly tax payments. The amounts have been recognized in the consolidated statements of comprehensive income as tax penalties.
Administrasi
f.
Undang-undang Perpajakan yang berlaku di Indonesia mengatur bahwa masing-masing entitas dalam Grup menghitung, menetapkan dan membayar sendiri besarnya jumlah pajak yang terutang secara individu. Berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku, Direktur Jenderal Pajak (“DJP”) dapat menetapkan atau mengubah jumlah pajak terutang dalam jangka waktu tertentu, sesuai dengan ketentuan dalam Undang-Undang tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan.
Administrations The taxation laws of Indonesia require that each company in the Group within Indonesia submits individual tax returns on the basis of self-assessment. Under prevailing regulations the Director General of Tax (“DGT”) may assess or amend taxes within a certain period, based on Law of General Provision and Administration of Taxation.
- 87 -
PT ATLAS RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 dan 1 Januari 2013/31 Desember 2012 serta untuk TahunTahun yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam Ribuan Dolar Amerika Serikat, kecuali Dinyatakan Lain) 27.
Pendapatan Usaha
PT ATLAS RESOURCES Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements As of December 31, 2014 and 2013 and January 1, 2013/December 31, 2012 and for the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Expressed in Thousands United States Dollar, unless Otherwise Stated) 27.
Revenues
2014
2013
Penjualan batubara Sewa
38.252 216
114.656 56
Coal sales Rental
Jumlah
38.468
114.712
Total
Pendapatan usaha yang melebihi 10% dari jumlah pendapatan usaha dari PT PLN (Persero), Noble Resources Pte. Ltd. dan PT Pinang Export Indonesia masing-masing sebesar US$ 18.951, US$ 11.818 dan US$ 6.808 untuk tahun 2014 dan dari PT Pinang Export Indonesia dan Noble Resources Pte. Ltd. masing-masing sebesar US$ 81.671 dan US$ 19.377 untuk tahun 2013.
28.
Revenues which represent more than 10% of the total revenues were generated from PT PLN (Persero), Noble Resources Pte. Ltd. and PT Pinang Export Indonesia amounting to US$ 18,951, US$ 11,818 and US$ 6,808, respectively, in 2014 and from PT Pinang Export Indonesia and Noble Resources Pte. Ltd. amounting to US$ 81,671 and US$ 19,377, respectively, in 2013.
Biaya a.
28.
Beban Pokok Pendapatan
Expenses a.
Cost of Revenues
Disajikan kembali (Catatan 42)/ As restated (Note 42) 2013
2014 Biaya penambangan Biaya logistik Penyusutan (Catatan 13) Biaya proses Biaya karyawan Jasa profesional Iuran eksploitasi Perlengkapan Perbaikan dan perawatan Amortisasi Sewa Lain-lain (masing-masing di bawah US$ 500)
17.328 3.987 3.839 2.512 3.401 2.059 1.203 1.183 366 340 303
62.985 6.226 4.104 10.424 6.156 1.318 5.792 2.564 1.093 1.752 825
870
5.306
Jumlah
37.391
108.545
Subtotal
Persediaan batubara Saldo awal Penambahan Saldo akhir
10.611 8.908 (9.373)
18.864 469 (10.611)
Coal inventories Beginning balance Addition Ending balance
Penurunan (kenaikan) persediaan batubara
10.146
8.722
Jumlah
47.537
117.267
- 88 -
Mining costs Logistic costs Depreciation (Note 13) Processing costs Employee costs Professional fees Exploitation fees Supplies Repairs and maintenance Amortization Rent Others (below US$ 500 each)
Decrease (increase) in coal inventories Total cost of revenue
PT ATLAS RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 dan 1 Januari 2013/31 Desember 2012 serta untuk TahunTahun yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam Ribuan Dolar Amerika Serikat, kecuali Dinyatakan Lain)
PT ATLAS RESOURCES Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements As of December 31, 2014 and 2013 and January 1, 2013/December 31, 2012 and for the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Expressed in Thousands United States Dollar, unless Otherwise Stated)
Jumlah beban pokok penjualan yang melebihi 10% dari jumlah pendapatan usaha dari PT Dwipa Indonesia pada tahun 2014 dan 2013 masingmasing sebesar US$ 7.171 dan US$ 17.404 dan dari PT Bamas Sejahtera pada tahun 2014 dan 2013 masing-masing sebesar US$ 5.633 dan US$ 21.968.
Cost of revenues which represent more than 10% of the total revenues from PT Dwipa Indonesia amounting to US$ 7,171 and US$ 17,404 in 2014 and 2013, respectively, and from PT Bamas Sejahtera amounting to US$ 5,633 and US$ 21,968 in 2014 and 2013, respectively.
b.
b.
Beban Usaha 2014 Biaya karyawan Penyusutan (Catatan 13) Jasa profesional Biaya perizinan Perjalanan dinas dan transportasi Perbaikan dan perawatan Beban pemasaran Perlengkapan Lain-lain (masing-masing di bawah US$ 500) Jumlah
29.
2013
3.760 2.837 1.759 516 546 486 415 286
6.104 2.152 5.055 187 826 677 3.769 515
Employee costs Depreciation (Note 13) Professional fees Permit and license Transportation and travelling Repairs and maintenance Marketing expenses Supplies
1.568
2.362
Others (below US$ 500 each)
12.173
21.647
Lain-lain - Bersih
29. 2014
30.
Operating Expenses
Miscellaneous - Net 2013
Laba (rugi) selisih kurs - bersih Cadangan kerugian penurunan nilai Goodwill negatif (Catatan 4) Lain-lain
632 (8.261) 990
(1.357) (1.267) 9.603 3.017
Jumlah
(6.639)
9.996
Sifat dan Berelasi
Transaksi
dengan
Pihak
yang
Total
30.
Sifat Pihak Berelasi
Gain (loss) on foreign exchange - net Provision for impairment Negative goodwill (Note 4) Others Total
Nature of Relationship and Transactions with Related Parties Nature of Relationship
a.
CVU dan AJS Perusahaan.
adalah
entitas
induk
a.
CVU and AJS are parent entities of the Company.
b.
Perusahaan yang sebagian pemegang saham dan pengurus atau manajemennya sama dengan Grup, yakni BBE, API, KEP, CGA, PIE, OPE, OC, DKB, BKL, KM, SBL, MMJ, GPU, GE, GGE, HE, CWD, BKA, KBA, AE, IBM, ALH, BM, HEB dan OE.
b.
The companies which have partly the same stockholders and management as the Group are BBE, API, KEP, CGA, PIE, OPE, OC, DKB, BKL, KM, SBL, MMJ, GPU, GE, GGE, HE, CWD, BKA, KBA, AE, IBM, ALH, BM, HEB and OE.
c.
RUK adalah entitas asosiasi.
c.
RUK is an associate.
- 89 -
PT ATLAS RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 dan 1 Januari 2013/31 Desember 2012 serta untuk TahunTahun yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam Ribuan Dolar Amerika Serikat, kecuali Dinyatakan Lain)
PT ATLAS RESOURCES Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements As of December 31, 2014 and 2013 and January 1, 2013/December 31, 2012 and for the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Expressed in Thousands United States Dollar, unless Otherwise Stated)
d.
Grup adalah venturer dalam pengendalian bersama dengan LCR.
d.
The Group is a venturer of joint venture LCR.
e.
Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan merupakan personel manajemen kunci.
e.
The Boards of Commissioners and Directors of the Company are considered as key management personnel.
Transaksi dengan Pihak Berelasi
Transactions with Related Parties
a.
a.
Akun-akun terkait transaksi dengan pihak berelasi adalah sebagai berikut:
2014
2013
The accounts involving transactions with related parties are as follows:
Persentase terhadap Jumlah Aset/Liabilitas/ Percentage to Total Assets/Liabilities 2014 2013 % %
Aset Tidak Lancar Piutang non-usaha Komisaris dan direksi PT Calorie Viva Utama PT Ratna Utama Karya PT Gourmet World Tecnica Holding Ltd. Lain-lain (masing-masing di bawah US$ 100) Jumlah
Noncurrent Assets
1.830 697 441 347 297 6
1.686 706 498 351 303 14
0,54 0,21 0,13 0,10 0,09 -
0,53 0,22 0,16 0,11 0,10 0,00
3.618
3.558
1,07
1,12
Liabilitas Jangka Pendek Pendapatan diterima dimuka Technica Holdings Ltd.
Jumlah
Total Current Liabilities
1.718
1.718
0,74
0,94
Liabilitas Jangka Panjang Utang kepada pihak berelasi - non-usaha Tecnica Holding Ltd. Lain-lain (masing-masing di bawah US$ 100)
Non-trade Receivables Commissioners and Directors PT Calorie Viva Utama PT Ratna Utama Karya PT Gourmet World Tecnica Holding Ltd. Others (below US$ 100 each)
Uneaned revenue Technica Holdings Ltd.
Noncurrent Liabilities
298 96
303 2
0,13 0,04
0,17 0,00
394
305
0,17
0,17
Other payables related parties Tecnica Holding Ltd. Others (below US$ 100 each) Total
Piutang non-usaha dari pihak yang berelasi terutama muncul dari piutang dari komisaris dan direksi dan pinjaman untuk modal kerja pihak yang berelasi. Pinjaman ini tidak dikenakan bunga dan tidak ada jangka waktu pembayaran yang pasti.
Non-trade receivables from related parties mainly arose from receivables from commissioners and directors and borrowing for working capital of related parties. These borrowings are non-interest bearing and have no definite payment terms.
Gaji dan imbalan kerja Perusahaan untuk tahun-tahun yang berakhir pada 31 Desember 2014 dan 2013 kepada Direksi masing-masing sebesar US$ 1.798 dan US$ 2.411 serta kepada Dewan Komisaris masing-masing sebesar US$ 253 dan US$ 341.
Salaries and employee benefits remuneration for the years ended December 31, 2014 and 2013, to Directors amounted to US$ 1,798 and US$ 2,411, respectively and to Boards of Commissioners amounted to US$ 253 and US$ 341, respectively.
Kebijakan harga Grup terkait dengan transaksi dengan pihak yang berelasi ditentukan berdasarkan harga kontrak atau perjanjian dengan pihak-pihak bersangkutan.
The Group’s pricing policy related to the transactions with related parties is set based on contracted prices or agreement between the parties.
- 90 -
PT ATLAS RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 dan 1 Januari 2013/31 Desember 2012 serta untuk TahunTahun yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam Ribuan Dolar Amerika Serikat, kecuali Dinyatakan Lain)
PT ATLAS RESOURCES Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements As of December 31, 2014 and 2013 and January 1, 2013/December 31, 2012 and for the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Expressed in Thousands United States Dollar, unless Otherwise Stated)
Tidak terdapat transaksi dengan pihak berelasi baik yang langsung atau tidak langsung berhubungan dengan kegiatan usaha utama Grup, yang didefinisikan sebagai transaksi benturan kepentingan berdasarkan peraturan BAPEPAMLK No. IX.E.1 “Transaksi Afiliasi dan Benturan Kepentingan Transaksi Tertentu“.
31.
There are no transactions with related parties that directly or indirectly related with main business of the Group and identified as conflict of interest based on BAPEPAM-LK Regulation No. IX.E.1 “Affiliated Transactions and Conflict of Interest on Certain Transactions”.
Rugi Per Saham Dasar
31.
Rugi per saham dasar dihitung dengan membagi total rugi bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk dengan rata-rata tertimbang jumlah saham biasa yang beredar pada tahun yang bersangkutan.
Basic loss per share are calculated by dividing net loss attributable to owners of the Company by the weighted average number of common shares outstanding during the year.
2014 Rugi bersih yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk Rata-rata tertimbang jumlah saham biasa yang beredar Rugi per saham dasar (nilai penuh)
2013
(21.220)
(10.829)
3.000.000.000
3.000.000.000
(0,00707)
(0,00361)
Perusahaan tidak memiliki saham dilutif selama tahun-tahun di atas, sehingga rugi per saham dilusian sama dengan rugi per saham dasar.
32.
Perjanjian Penting dan Komitmen a.
Basic Loss Per Share
Net loss attributable to the owners of Company Weighted average number of common shares outstanding Basic loss per share (full amount)
The Company did not have any dilutive common shares during the above years, therefore diluted loss per share is equal to basic loss per share.
32.
Kontrak penjualan batubara
Significant Agreements and Commitments a.
Pada tanggal 18 November 2010, AE menandatangani kontrak penjualan batubara dengan Tecnica Holding Ltd. (TECNICA). Berdasarkan kontrak tersebut, AE diwajibkan untuk mengirim batubara kepada TECNICA berdasarkan harga dan kuantitas yang disepakati setiap kuartal. Selain itu, AE diwajibkan untuk membayar biaya jasa pemasaran sebesar 5% dari harga FOB sales barge yang dijual kepada TECNICA. Kontrak tersebut tidak menyebutkan tanggal berakhirnya perjanjian tersebut.
Coal sales agreement On November 18, 2010, AE entered into a coal supply agreement with Tecnica Holding Ltd. (TECNICA). Based on the agreement, AE is required to deliver coal to TECNICA based on the quarterly agreed market price and quantity. In addition, AE is also required to pay marketing service fee of 5% from FOB sales barge to TECNICA. The agreement does not specify the expiration date of the contract.
- 91 -
PT ATLAS RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 dan 1 Januari 2013/31 Desember 2012 serta untuk TahunTahun yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam Ribuan Dolar Amerika Serikat, kecuali Dinyatakan Lain)
PT ATLAS RESOURCES Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements As of December 31, 2014 and 2013 and January 1, 2013/December 31, 2012 and for the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Expressed in Thousands United States Dollar, unless Otherwise Stated)
Pada tanggal 27 April 2011, Perusahaan dan Noble menandatangani perjanjian dimana Noble akan membeli batubara CGA, KEP dan GPU dari PT Atlas Resources Tbk (AR) dalam jumlah tertentu selama umur tambang CGA, KEP dan GPU. Perjanjian ini berlaku efektif sampai dengan berakhirnya umur tambang atau apabila jumlah maksimum yang ditentukan telah tercapai, mana yang lebih dahulu. Jumlah maksimum yang dimaksud adalah mana yang lebih besar antara suatu jumlah tertentu dari batubara yang dihasilkan tiap area konsesi (750.000 metrik ton untuk CGA dan KEP, dan 5.700.000 metrik ton untuk GPU) atau 75% dari produksi tambang CGA, KEP dan GPU.
On April 27, 2011, the Company and Noble entered into an agreement whereby Noble agrees to buy coal from PT Atlas Resources Tbk (AR) originated from CGA, KEP and GPU’s concession areas over the life of CGA, KEP and GPU’s mines. This agreement is valid until the end of CGA, KEP and GPU’s mine life or when the maximum quantity specified in the agreement have been reached, whichever is earlier. This maximum quantity is the higher of certain quantity of coal produced in each concession area (750,000 metric tons for CGA and KEP, and 5,700,000 metric tons for GPU) or 75% of the coal produced from CGA, KEP and GPU concession areas.
Pada tanggal 15 Agustus 2011, HE menandatangani perjanjian jual beli batubara peringkat rendah (low rank coal) PLTU Lampung (Tarahan Baru) dengan PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) (PT PLN). Berdasarkan perjanjian tersebut, HE diwajibkan untuk memasok batubara peringkat rendah kepada PLN sebesar 640.000 metrik ton per tahun. Perjanjian ini berlaku hingga 20 tahun sejak tanggal penandatanganan perjanjian tersebut.
On August 15, 2011, HE entered into PLTU Lampung (Tarahan Baru) low rank coal supply agreement with PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) (PT PLN). Under the agreement, HE is required to supply low rank coal to PLN at the quantity of 640,000 metric tons per year. The agreement is valid until 20 years after the signing date.
Pada tanggal 3 September 2012, HE menandatangani perjanjian jual beli batubara peringkat rendah (low rank coal) PLTU Banten (Teluk Naga) dengan PT PLN. Berdasarkan perjanjian tersebut, HE diwajibkan untuk memasok batubara peringkat rendah kepada PLN sebesar 429.000 metrik ton per tahun. Perjanjian ini berlaku hingga 20 tahun sejak tanggal penandatanganan perjanjian tersebut.
On September 3, 2012, HE entered into PLTU Banten (Teluk Naga) low rank coal supply agreement with PT PLN. Based on agreement, HE is required to supply low rank coal to PLN at the quantity of 429,000 metric tons per year. The agreement is valid for 20 years after the signing date.
Pada tanggal 1 November 2013, HE menandatangani perjanjian jual beli batubara peringkat rendah (low rank coal) PLTU Sumatera Barat (Teluk Sirih) dengan PT PLN. Berdasarkan perjanjian tersebut, HE diwajibkan untuk memasok batubara peringkat rendah kepada PLN sebesar 630.000 metrik ton per tahun. Perjanjian ini berlaku hingga 20 tahun sejak tanggal penandatanganan perjanjian tersebut.
On November 1, 2013, HE entered into PLTU West Sumatera (Teluk Sirih) low rank coal supply agreement with PT PLN. Based on the agreement, HE is required to supply low rank coal to PLN at the quantity of 630,000 metric tons per year. The agreement is valid for 20 years after the signing date.
Pada tanggal 22 Desember 2014, HE menandatangani perjanjian jual beli batubara peringkat rendah (low rank coal) PLTU Jawa Barat (Pelabuhan Ratu) dengan PT PLN. Berdasarkan perjanjian tersebut, HE diwajibkan untuk memasok batubara peringkat rendah kepada PLN sebesar 429.000 metrik ton per tahun. Perjanjian ini berlaku hingga 20 tahun sejak tanggal penandatanganan perjanjian tersebut.
On December 22, 2014, HE entered into PLTU West Java (Pelabuhan Ratu) low rank coal supply agreement with PT PLN. Based on agreement, HE is required to supply low rank coal to PLN at the quantity of 429,000 metric tons per year. The agreement is valid until 20 years after the signing date.
- 92 -
PT ATLAS RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 dan 1 Januari 2013/31 Desember 2012 serta untuk TahunTahun yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam Ribuan Dolar Amerika Serikat, kecuali Dinyatakan Lain) b.
PT ATLAS RESOURCES Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements As of December 31, 2014 and 2013 and January 1, 2013/December 31, 2012 and for the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Expressed in Thousands United States Dollar, unless Otherwise Stated)
Jasa operasi tambang dan konsultasi
b.
Pada tanggal 1 Maret 2012, GPU dan PT Ranyza Gold (“RG”) menandatangani perjanjian jasa konsultasi dan manajemen untuk pengoperasian tambang. Berdasarkan perjanjian ini, RG bertanggung jawab untuk antara lain memberikan jasa konsultasi bisnis dan manajemen secara menyeluruh kepada GPU sehubungan dengan kegiatan usaha pertambangan, dan sebagai kompensasinya, GPU setuju untuk membayar biaya jasa sebesar US$ 2,5 (nilai penuh) per metrik ton batubara yang terjual dari wilayah tambang GPU. Kontrak ini berlaku untuk jangka waktu tidak terbatas dan hanya akan berakhir sesuai kesepakatan kedua belah pihak atau jika kondisi tertentu terpenuhi. c.
d.
Mining operation services
and
consultancy
On March 1, 2012, GPU and PT Ranyza Gold (“RG”) entered into a mining operation management and consultation service agreement. Based on this agreement, RG responsible to, among others, provide business consulting and management services to GPU in relation with mining business, and as a compensation, GPU agreed to pay a service fee of US$ 2.5 (full amount) per metric ton of coal sold from GPU mine area. This agreement has an indefinite validity period and will only be terminated upon mutual agreement by both parties or if certain conditions are met.
Iuran eksploitasi kepada Pemerintah
c.
Exploitation fees to Government
Berdasarkan Peraturan Pemerintah (“PP”) No. 45/2003, semua pemegang kuasa pertambangan mempunyai kewajiban untuk membayar iuran eksploitasi yang berkisar antara 3% - 7% dari nilai penjualan, setelah dikurangi dengan beban penjualan. Grup mengakui iuran ini dengan metode akrual.
Based on Government Regulation (“GR”) No. 45/2003, all companies holding mining rights shall have an obligation to pay exploitation fees ranging from 3% - 7% of sales, net of selling expenses. The Group recognized this fee on an accrual basis.
Pada tanggal 6 Januari 2012, pemerintah Indonesia menerbitkan peraturan untuk penerimaan negara bukan pajak PP No. 9/2012 yang menggantikan peraturan sebelumnya PP No. 45/2003. Tidak terjadi perubahan perubahan atas tarif iuran eksploitasi untuk perusahaan sebagai pemegang IUP berdasarkan peraturan baru tersebut.
On the January 6, 2012, the Government of Indonesia released a regulation for non-tax state revenue GR No. 9/2012 which replaced previous regulation GR No. 45/2003.There is no change of exploitation fee rate for Company as an IUP holder based on the new regulation.
Kontrak kerjasama penggunaan pengangkutan batubara
jalan
d.
Pada tanggal 3 Mei 2012, MMJ dan PT Bumi Persada Permai (“BPP”) menandatangani perjanjian penggunaan jalan akses BPP untuk kegiatan pengangkutan batubara Grup. Berdasarkan kontrak ini, MMJ diwajibkan membayar biaya jasa sebesar US$ 2 (angka penuh)/MT batubara yang diangkut melalui jalan tersebut dengan pembayaran minimum sebesar US$ 100.000 (angka penuh) per bulan. Perjanjian ini berlaku sampai dengan tanggal 1 Agustus 2017.
Cooperation agreement for the use of hauling road On May 3, 2012, MMJ and PT Bumi Persada Permai (“BPP”) entered into an agreement for the use of BPP’s access road for coal hauling activities of the Group. Based on this agreement, MMJ is required to pay a service fee of US$ 2 (full amount)/MT of coal hauled on the access road, with a minimum charge of US$ 100,000 (full amount) per month. The agreement is valid until August 1, 2017.
- 93 -
PT ATLAS RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 dan 1 Januari 2013/31 Desember 2012 serta untuk TahunTahun yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam Ribuan Dolar Amerika Serikat, kecuali Dinyatakan Lain)
PT ATLAS RESOURCES Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements As of December 31, 2014 and 2013 and January 1, 2013/December 31, 2012 and for the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Expressed in Thousands United States Dollar, unless Otherwise Stated)
Pada tanggal 3 Mei 2012, MMJ dan BPP juga menandatangani Perjanjian Penggunaan Jalan Angkut. Berdasarkan kontrak ini, biaya jasa yang wajib dibayarkan MMJ kepada BPP adalah sebesar US$ 1 (angka penuh)/MT untuk 400.000 MT batubara yang diangkut melalui jalan dan US$ 0,5/MT (angka penuh) batubara yang diangkut di atas 400.000 MT. dengan pembayaran minimum sebesar US$ 100.000 (angka penuh) per bulan. Perjanjian ini akan berakhir ketika BPP menerima surat pemberitahuan dari MMJ yang menyatakan MMJ sudah tidak berniat mengunakan jalan akses yang bersangkutan. Grup membayar Rp 72 miliar kepada Cascade Gold Limited (“CGL”), afiliasi dari BPP, untuk memastikan MMJ menandatangani perjanjian-perjanjian tersebut di atas dengan BPP. Pembayaran ini dicatat sebagai aset takberwujud hak atas jalan di laporan posisi keuangan konsolidasian Grup (Catatan 15). e.
On May 3, 2012, MMJ and BPP also signed the Usage of Haul Road Agreement. Based on this agreement, the fee to be paid by MMJ to BPP is US$ 1 (full amount)/MT for the first 400,000 MT of coal hauled on the access road and US$ 0.5 (full amount)/MT for the coal hauled in excess of 400,000 MT, with a minimum payment of US$ 100,000 (full amount) per month. This agreement will be terminated upon the receipt of notification letter from MMJ to BPP regarding MMJ’s intention not to use the access road anymore. The Group paid Rp 72 billion to Cascade Gold Limited (“CGL”), an affiliate of BPP, to enable MMJ to sign the above agreements with BPP. This payment was recorded as intangible asset right of way in the Group’s consolidated statements of financial position (Note 15).
Perjanjian jasa pemasaran
e.
Berdasarkan perjanjian jasa pemasaran yang ditandatangani di bulan April 2011, Noble akan menjadi agen pemasaran untuk porsi tertentu dari penjualan batubara Grup, seperti dijelaskan dalam tabel berikut:
1.
Entitas anak/Subsidiaries GPU
2.
No.
Marketing service agreement Based on the marketing service agreement signed in April 2011, Noble will be the marketing agent for certain portion of the Group’s coal sales as described in the following table:
Ton maksimum/Maximum tonnage 1. 2.
75% dari jumlah produksi tambang; atau/of total production;or 5.700.000 metrik ton/metric ton
BBE
1. 2.
75% dari jumlah produksi tambang; atau/of total production;or 3.300.000 metrik ton, yang mana yang lebih besar/metric ton, whichever is higher
3.
KEP
1. 2.
75% dari jumlah produksi tambang; atau/of total production;or 750.000 metrik ton, yang mana yang lebih besar/metric ton, whichever is higher
4.
CGA
1. 2.
75% dari jumlah produksi tambang; atau/of total production;or 750.000 metrik ton, yang mana yang lebih besar/metric ton, whichever is higher
5.
DKB
1. 2.
75% dari jumlah produksi tambang; atau/of total production;or 881.456 metrik ton, yang mana yang lebih besar/metric ton, whichever is higher
- 94 -
PT ATLAS RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 dan 1 Januari 2013/31 Desember 2012 serta untuk TahunTahun yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam Ribuan Dolar Amerika Serikat, kecuali Dinyatakan Lain) f.
PT ATLAS RESOURCES Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements As of December 31, 2014 and 2013 and January 1, 2013/December 31, 2012 and for the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Expressed in Thousands United States Dollar, unless Otherwise Stated)
Perjanjian penyediaan barang
f.
Pada tanggal 15 September 2011, MMJ mengadakan perjanjian dengan PT Mandiri Karya Makmur (“MKM”). Berdasarkan perjanjian ini, MKM akan menyediakan batu granit dan bebatuan lainnya pada MMJ sebanyak 1,7 juta metrik ton. Perjanjian ini tidak menyebutkan masa akhir perjanjian ini. g.
33.
On September 15, 2011, MMJ entered product supply agreement with PT Mandiri Karya Makmur (“MKM”). Under this agreement, MKM will provide granite and stones produced to MMJ totaling 1.7 million metric tons. The agreement does not specify the expiration date of the contract.
Perjanjian manajemen dengan DSJ dan MPP
g.
Management agreement with DSJ and MPP
Pada tanggal 27 Maret 2012, IBM dan Meridian menandatangani perjanjian pengalihan, dimana Meridien setuju untuk mengalihkan hak nya pada Kontrak Pembelian Batubara dengan DSJ dan MPP pada IBM. Nilai kompensasi yang dibayarkan sehubungan dengan pengalihan hak ini adalah US$ 3.250.000 (angka penuh).
On March 27, 2012, IBM and Meridian entered into an assignment agreement whereby Meridien agreed to sell and assign to IBM its rights under the Product Supply Agreement with DSJ and MPP. The compensation fee for this assignment of rights was US$ 3,250,000 (full amount).
Pada tanggal yang sama, IBM, DSJ, dan MPP menandatangani Perjanjian Manajemen dimana DSJ dan MPP menunjuk IBM sebagai operator eksklusif konsensi tambang batubara yang mereka miliki. Jika jumlah cadangan batubara terbukti melebihi 10 juta MT, IBM setuju untuk membayar DSJ dan MPP kompensasi tambahan sebesar US$ 0,65 (angka penuh) per MT untuk setiap kelebihan cadangan batubabara terbukti setelah 10 juta MT.
On the same date, IBM, DSJ and MPP signed a Management Agreement underwhich DSJ and MPP appointed IBM as the sole and exclusive operator of coal mining operation in their concession areas. If the proved coal reserves are in excess of 10 million MT, IBM agreed to pay DSJ and MPP additional amount of US$ 0.65 (full amount) per MT from excess of the proved coal reserved minus 10 million MT.
IBM berhak menerima sejumlah nilai sebagai penggantian jasa operator atas konsesi tambang batubara yang dimiliki DSJ dan MPP, yang dihitung dari harga jual batubara per MT dikurangi US$ 1.5 (nilai penuh) dikalikan jumlah MT batubara terjual berdasarkan Kontrak Pembelian Batubara.
In consideration of its performance as the operator of the coal mine concession, IBM shall be entitled to fees from DSJ and MPP, calculated from sales price per MT of coal sold minus US$ 1.5 (full amount) times number of MT coal sold pursuant to the Product Supply Agreement.
Kontinjensi a.
Product supply agreement
33.
Undang-Undang Pertambangan No. 4/2009
Contingencies a.
Pada tanggal 12 Januari 2009, Pemerintah Republik Indonesia mengeluarkan Undang-Undang No. 4/2009 tentang Pertambangan Mineral dan Batubara (Undang-Undang Pertambangan). Sesuai dengan ketentuan dalam Undang-Undang Pertambangan tersebut, seluruh entitas anak yang bergerak di bidang penambangan batubara, kecuali PIE dan KM, telah memperoleh Izin Usaha Pertambangan (“IUP”) yang dikonversi dari Kuasa Pertambangan (“KP”) eksplorasi.
Mining Law No. 4/2009 On 12 January 2009, the Government of the Republic of Indonesia Issued Law No. 4/2009 regarding Mineral and Coal Mining (Mining Law). In accordance with the Mining Law, all subsidiaries engage in coal mining, except PIE and KM, have obtained a Mining Business Permits (“IUP”) which was converted from the exploration Mining Rights (“KP”).
- 95 -
PT ATLAS RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 dan 1 Januari 2013/31 Desember 2012 serta untuk TahunTahun yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam Ribuan Dolar Amerika Serikat, kecuali Dinyatakan Lain)
b.
PT ATLAS RESOURCES Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements As of December 31, 2014 and 2013 and January 1, 2013/December 31, 2012 and for the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Expressed in Thousands United States Dollar, unless Otherwise Stated)
Pada tanggal laporan keuangan konsolidasian ini, PIE dan KM masih belum berhasil mengkonversi KP yang mereka miliki menjadi IUP (Catatan 1d).
At the date of these consolidated financial statements, PIE and KM have not been able to convert their KP into IUP (Note 1d).
Pada tanggal 1 Februari 2010, Presiden Republik Indonesia menandatangani dua peraturan pelaksanaan untuk UndangUndang Pertambangan tersebut, yaitu PP No. 22/2010 dan No. 23/2010.
On February 1, 2010, the President of the Republic of Indonesia signed two implementing regulations for the Mining Law, i.e. GR No. 22/2010 and GR No. 23/2010.
PP No. 22/2010 mengatur tentang pembentukan area pertambangan di Indonesia. PP No. 23/2010 menjelaskan lebih detil beragam tipe perizinan pertambangan yang ada sesuai dengan yang diatur dalam Undang-Undang Pertambangan ini, dan menjelaskan syarat dan kondisi dasar yang harus dipenuhi oleh pihak yang mengajukan maupun pihak berwenang yang mengeluarkan izin pertambangan.
GR No. 22/2010 regulates the establishment of mining areas in Indonesia. GR No. 23/2010 offers further details of different types of mining licenses which may be made available under this Mining Law, and sets out the basic terms and conditions which need to be satisfied by license applicants and issuing authorities.
Pada tanggal 21 Februari 2012, Pemerintah Indonesia mengubah PP No. 23/2010 dengan menerbitkan PP No. 24/2012, yang mengatur mengenai pengalihan IUP, divestasi dan wilayah pertambangan.
On February 21, 2012, the Government of Indonesia amended GR No. 23/2010 by issuing GR No. 24/2012, which regulates the transfer to IUPs, divestment and mining areas.
Grup memonitor secara seksama perkembangan atas peraturan pelaksana dari Undang-Undang Pertambangan tersebut dan akan mempertimbangkan dampaknya terhadap operasi Grup, jika ada, pada saat peraturan-peraturan pelaksana ini diterbitkan.
The Group is closely monitoring the progress of the implementing regulations for the Mining Law and will consider the impact of its operations, if any, as these regulations are issued.
Peraturan Menteri No. 28/2009
b.
Pada bulan September 2009, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (“ESDM”) mengeluarkan Peraturan Menteri No. 28/2009 yang antara lain, menetapkan kriteria yang ketat ketika perusahaan pertambangan dapat menggunakan “afiliasi” atau “entitas anak” sebagai kontraktor pertambangan mereka dan mengharuskan persetujuan pemerintah untuk menggunakan afiliasi sebagai kontraktor pertambangan.
Ministry Regulation No. 28/2009 In September 2009, Ministry of Energy and Mineral Resources (the “MoEMR”) issued Ministerial Regulation No. 28/2009 which, among others, sets strict criteria for when mining companies can use “affiliates” or “subsidiaries” as their mining contractors and requires government approval to use an affiliate as a mining contractor.
- 96 -
PT ATLAS RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 dan 1 Januari 2013/31 Desember 2012 serta untuk TahunTahun yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam Ribuan Dolar Amerika Serikat, kecuali Dinyatakan Lain)
PT ATLAS RESOURCES Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements As of December 31, 2014 and 2013 and January 1, 2013/December 31, 2012 and for the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Expressed in Thousands United States Dollar, unless Otherwise Stated)
Peraturan tersebut memberikan pengecualian hanya bila tidak ada perusahaan jasa pertambangan yang mampu beroperasi di daerah tersebut. Peraturan tersebut memberikan waktu masa transisi selama tiga tahun kepada perusahaan pertambangan untuk memenuhi ketentuan ini. Manajemen berpendapat bahwa Grup telah mematuhi peraturan ini tanpa mengubah secara substansial struktur operasi Grup, karena Grup tidak menggunakan afiliasi atau entitas anak sebagai kontraktor pertambangan. c.
d.
The regulation provides exceptions only when no other capable mining service companies operate in the area. The regulation provides a three year transition period for changes to existing arrangements. Management believes that the Group has complied with this regulation without inflicting any impact or substantial change upon the structure of Group’s operations, as the Group does not use affiliates or subsidiaries as mining contractors.
Peraturan Menteri No. 34/2009
c.
Ministry Regulation No. 34/2009
Pada bulan Desember 2009, Menteri ESDM mengeluarkan peraturan lain, Peraturan Menteri No. 34/2009, yang memberikan kerangka hukum untuk mewajibkan perusahaan pertambangan untuk menjual sebagian hasil produksinya kepada pelanggan domestik (“Kewajiban Pasar Domestik” atau “KPD”).
In December 2009, the MoEMR issued another regulation, Ministerial Regulation No. 34/2009, which provides a legal framework to require mining companies to sell a portion of their output to the domestic customers (“Domestic Market Obligation” or “DMO”).
Pada tanggal 23 Juni 2014, Direktur Jenderal Mineral dan Batubara menerbitkan surat No. 1118/36/DJB/2014 mengenai penerapan KPD untuk tahun 2014 (“Surat”) yang menyatakan bahwa Peraturan Menteri No. 34/2009 sedang dalam proses revisi. Grup terus memonitor perkembangan dari revisi tersebut.
On June 23, 2014, the Director General of Mineral and Coal issued a letter No. 1118/36/DJB/2014 regarding the implementation of DMO for year 2014 (“the Letter”), which stated that the Ministerial Regulation No. 34/2009 is under revision. Group is closely monitoring the progress of the revision.
Peraturan Menteri No. 17/2010
d.
Ministry Regulation No. 17/2010
Pada tanggal 23 September 2010, Menteri ESDM menerbitkan Peraturan Menteri No. 17/2010 yang menguraikan mekanisme untuk menentukan Harga Perbandingan Mineral dan Batubara Indonesia (“HPMBI”), sebagai salah satu peraturan pelaksanaan untuk Undang-Undang Pertambangan No. 4/2009. Peraturan tersebut berlaku efektif dari tanggal 23 September 2010.
On September 23, 2010, the MoEMR issued Ministerial Regulation No. 17/2010 outlining the mechanism for determining the Indonesian Minerals and Coal Benchmark Price (“IMCBP”), as one of the implementing regulations to the Mining Law No. 4/2009. It is effective from September 23, 2010.
Pada tanggal 3 Maret 2011, Menteri ESDM mengeluarkan Keputusan Menteri No. 0617 K/32/MEM/2011 tentang Harga Batubara untuk PLN Dalam Rangka Pengoperasian Pembangkit Listrik Tenaga Uap.
On March 3, 2011, the MoEMR issued Ministerial Decision No. 0617 K/32/MEM/2011 on the Benchmark Price for PLN for the Operation of Coal Fired Power Plant.
Pada tanggal 24 Maret 2011, Direktur Jenderal Mineral, Batubara dan Panas Bumi mengeluarkan Peraturan Direktur Jendral No. 515.K/32/DJB/201 1 tentang Formula untuk Penetapan Harga Patokan Batubara.
On March 24, 2011, Director General of Minerals, Coal, and Geothermal issued Director General Regulation No. 515.K/32/DJB/2011 on the Formula for Determining the Coal Benchmark Price.
- 97 -
PT ATLAS RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 dan 1 Januari 2013/31 Desember 2012 serta untuk TahunTahun yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam Ribuan Dolar Amerika Serikat, kecuali Dinyatakan Lain)
34.
PT ATLAS RESOURCES Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements As of December 31, 2014 and 2013 and January 1, 2013/December 31, 2012 and for the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Expressed in Thousands United States Dollar, unless Otherwise Stated)
Pada tanggal 26 Agustus 2011, Direktur Jendral Mineral, Batubara, dan Panas Bumi mengeluarkan Peraturan Direktur Jenderal No. 999.K/30/DJB/2011 mengenai Tata Cara Penetapan Besaran Biaya Penyesuaian Harga Batubara.
On August 26, 2011, Director General of Minerals, Coal, and Geothermal, issued Director General Regulation No. 999.K/30/DJB/2011 on Procedures for Determination of Coal Benchmark Price Adjustment.
Manajemen berkeyakinan bahwa Grup telah memenuhi ketentuan dalam peraturanperaturan yang disebut di atas.
Management believes that the Group has complied with the requirements of the above mentioned regulations.
Jaminan Reklamasi
34.
Reclamation Guarantee
Pada tanggal 20 Desember 2010, Pemerintah Indonesia mengeluarkan peraturan implementasi atas Undang-Undang Pertambangan No. 4/2009, yaitu PP No. 78/2010 yang mengatur aktivitas reklamasi dan pasca tambang untuk pemegang IUP-Eksplorasi dan IUP-Operasi Produksi. Peraturan ini memperbaharui Peraturan Menteri No. 18/2008 yang dikeluarkan oleh Menteri ESDM pada tanggal 29 Mei 2008.
On December 20, 2010, the Government of Indonesia released an implementing regulation for Mining Law No. 4/2009, i.e. GR No. 78/2010 that deals with reclamations and post-mining activities for both IUP-Exploration and IUP-Production Operation holders. This regulation updates Ministerial Regulation No. 18/2008 issued by the MoEMR on May 29, 2008.
Kewajiban pemegang IUP-Eksplorasi, antara lain, harus memuat rencana reklamasi di dalam rencana kerja dan anggaran biaya eksplorasinya dan menyediakan jaminan reklamasi berupa deposito berjangka yang ditempatkan pada bank pemerintah.
An IUP-Exploration holder, among other requirements, must include a reclamation plan in its exploration work plan and budget and provide a reclamation guarantee in the form of a time deposit placed at a state-owned bank.
Kewajiban pemegang IUP-Operasi Produksi, antara lain, harus mempersiapkan (1) rencana reklamasi lima (5) tahunan; (2) rencana pasca tambang; (3) menyediakan jaminan reklamasi yang dapat berupa rekening bersama atau deposito berjangka yang ditempatkan pada bank pemerintah, bank garansi, atau cadangan akuntansi (bila memenuhi syarat); dan (4) menyediakan jaminan pasca tambang berupa deposito berjangka yang ditempatkan di bank pemerintah.
An IUP-Production Operation holder, among other requirements, must prepare (1) a 5 (five)-years reclamation plan; (2) a post-mining plan; (3) provide a reclamation guarantee which may be in the form of a joint account or time deposit placed at a state-owned bank, a bank guarantee or an accounting provision (if eligible); and (4) provide a post-mine guarantee in the form of a time deposit placed at a state-owned bank.
Penempatan jaminan reklamasi dan pasca tambang tidak menghilangkan kewajiban pemegang IUP untuk melaksanakan aktivitas reklamasi dan pasca tambang.
The requirement to provide reclamation and postmine guarantees does not release the IUP holder from the requirement to perform reclamation and post-mine activities.
Grup telah menyampaikan rencana reklamasi dan rencana penutupan tambangnya kepada pemerintah dan telah mendapatkan persetujuan, kecuali untuk BBE, sehingga Grup diwajibkan untuk menyediakan jaminan reklamasi dan pasca tambang.
The Group has submitted its reclamation and mine closure plan to Government which all have been approved, except for BBE, therefore Group is required to provide reclamation and mine closure guarantee.
- 98 -
PT ATLAS RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 dan 1 Januari 2013/31 Desember 2012 serta untuk TahunTahun yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam Ribuan Dolar Amerika Serikat, kecuali Dinyatakan Lain)
35.
PT ATLAS RESOURCES Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements As of December 31, 2014 and 2013 and January 1, 2013/December 31, 2012 and for the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Expressed in Thousands United States Dollar, unless Otherwise Stated)
Pada tanggal 31 Desember 2014, DKB, HE, BKL, GPU, GE, ALH, BM, dan AE telah menempatkan jaminan reklamasi dan pasca tambang dalam bentuk deposito berjangka pada beberapa bank pemerintah dalam jumlah Rp 20.685.437.252 (ekuivalen dengan US$ 1.702.276, angka penuh).
As of December 31, 2014, DKB, HE, BKL, GPU, GE, ALH, BM and AE had placed reclamation and post-mine guarantees in the form of time deposit at various state-owned bank totalled Rp 20,685,437,252 (equivalent to US$ 1,702,276, full amount).
Selain itu, pada tanggal 31 Desember 2014, Grup belum menempatkan jaminan reklamasi dan penutupan tambang untuk beberapa entitas anak dengan total saldo Rp 13.010.055.335 (setara dengan US$ 1.045.824, dengan angka penuh)
Furthermore, at December 31, 2014 the Group has not placed reclamation and mine closure guarantee for some subsidiaries with total amount of Rp 13,010,055,335 (equivalent US$ 1,045,824, full amount).
Aset dan Liabilitas Moneter dalam Mata Uang Asing
35.
Berikut adalah posisi aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing konsolidasian pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013:
Mata uang asal/ Original currency Aset Kas dan setara kas Piutang usaha Piutang non-usaha pihak ketiga Jaminan reklamasi dan penutupan tambang Dana yang dibatasi pencairannya
2014 Saldo dalam mata uang asal (Dalam jutaan)/ Balances in original currency (In million)
Utang pajak Liabilitas sewa pembiayaan Jumlah Liabilitas
The following table shows consolidated monetary assets and liabilities as of December 31, 2014 and 2013:
Ekuivalen dalam US$/ Equivalent in US$
2013 Saldo dalam mata uang asal (Dalam jutaan)/ Balances in original currency (In million)
Ekuivalen dalam US$/ Equivalent in US$
IDR IDR
25.577 150.039
2.056 12.061
9.483 33.861
778 2.778
IDR
109.136
8.773
83.958
6.888
IDR
19.717
1.585
19.563
1.605
IDR
12.602
Jumlah Aset Liabilitas Utang usaha Beban akrual Utang lain-lain
Monetary Assets and Liabilities in Foreign Currency
1.013
-
-
25.488
Assets Cash and cash equivalents Trade accounts receivable Non-trade receivables third parties Reclamation and mine closure guarantees Restricted funds
12.049
Total Assets Liabilities Trade accounts payable Accrued expenses Other payables
IDR IDR IDR SGD IDR IDR
85.873 164.743 87.739 4 78.807 16.495
6.903 13.243 7.053 3 6.335 1.326
89.053 32.654 46.513 3 54.716 3.937
7.306 2.679 3.816 2 4.489 323
IDR
433.661
34.863
226.876
18.615
Total Liabilities
(6.566)
Net Liabilities
Jumlah Liabilitas - Bersih
(9.375)
Taxes payable Lease liabilities
Aset dan liabilitas moneter di atas dijabarkan menggunakan kurs penutupan Bank Indonesia tanggal 31 Desember 2014 dan 2013.
Monetary assets and liabilities mentioned above are translated using Bank Indonesia closing rate as of December 31, 2014 and 2013.
Grup tidak melakukan lindung nilai atas risiko nilai tukar, karena seluruh penjualan dan sebagian besar biaya Grup dilakukan dalam mata uang Dolar Amerika Serikat, sehingga secara tidak langsung merupakan lindung nilai alami (Catatan 38).
The Group did not conduct a hedge on the risk of fluctuation in the exchange rate of Rupiah since all sales and most of the Group’s expenses were carried out in United States Dollars which indirectly represents a natural hedge (Note 38).
- 99 -
PT ATLAS RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 dan 1 Januari 2013/31 Desember 2012 serta untuk TahunTahun yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam Ribuan Dolar Amerika Serikat, kecuali Dinyatakan Lain) 36.
PT ATLAS RESOURCES Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements As of December 31, 2014 and 2013 and January 1, 2013/December 31, 2012 and for the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Expressed in Thousands United States Dollar, unless Otherwise Stated)
Informasi Segmen
36.
Manajemen mempertimbangkan bisnis dari perspektif geografis dan produk. Dari perspektif produk, Grup hanya memiliki satu segmen yang dilaporkan, yaitu penjualan batubara. Secara geografis, manajemen mempertimbangkan kinerja penjualan batubara di pasar domestik dan luar negeri. Segmen yang dilaporkan oleh Grup untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2014 dan 2013 adalah sebagai berikut:
Segment Information Management considers the business from both a geographic and product perspective. From product perspective, the Group only has one reportable segment which is sales of coal. Geographically, management considers the performance of sales of coals in domestic and foreign markets. The reportable segments of the Group for the years ended December 31, 2014 and 2013 are as follows:
2014 Penjualan batubara/ Sales of coal Ekspor/ Domestik/ Export Domestic Pendapatan dari pelanggan eksternal Beban pokok pendapatan Rugi kotor Beban usaha Penghasilan keuangan Beban keuangan Penyusutan dan amortisasi Rugi segmen sebelum pajak Penghasilan pajak Aset segmen Belanja modal dari segmen Liabilitas segmen
19.258 (23.404) (4.146) (6.094) 50 (1.120) (3.081) (14.643) 2.728 159.856 3.012 112.280
Segmen lain-lain/ Other segment
18.994 (23.084) (4.090) (6.011) 50 (1.104) (3.038) (14.442) 2.690 157.665 2.971 110.741
216 (1.049) (833) (68) 1 (13) (1.049) (951) 2.253 1.750 1.443
Jumlah/ Total 38.468 (47.537) (9.069) (12.173) 101 (2.237) (7.168) (30.036) 5.418 319.774 7.733 224.464
Revenue from external customers Cost of revenue Gross loss Operating expenses Finance income Finance cost Depreciation and amortization Segment loss before tax Tax benefit Segment assets Capital expenditures of segment Segment liabilities
2013 Penjualan batubara/ Sales of coal Ekspor/ Domestik/ Export Domestic Pendapatan dari pelanggan eksternal Beban pokok pendapatan Rugi kotor Beban usaha Penghasilan keuangan Beban keuangan Penyusutan dan amortisasi Rugi segmen sebelum pajak Penghasilan pajak Aset segmen Belanja modal dari segmen Liabilitas segmen
109.205 (110.276) (1.071) (20.608) 40 (1.616) (6.212) (13.694) 4.800 283.901 13.408 168.137
5.451 (5.504) (53) (1.029) 2 (80) (310) (683) 240 14.170 669 8.393
Pendapatan dari penjualan batubara ke pelanggan utama, yaitu PLN dan PEI, untuk tahun-tahun yang berakhir 31 Desember 2014 dan 2013 masing-masing sebesar 49% dan 71% dari jumlah pendapatan Grup selama tahun yang dilaporkan.
Segmen lain-lain/ Other segment 56 (1.487) (1.431) (10) (1) (1.486) (1.437) 3.933 800
Jumlah/ Total 114.712 (117.267) (2.555) (21.647) 42 (1.697) (8.008) (15.814) 5.040 302.004 14.077 177.330
Revenue from external customers Cost of revenue Gross loss Operating expenses Finance income Finance cost Depreciation and amortization Segment loss before tax Tax benefit Segment assets Capital expenditures of segment Segment liabilities
The revenue from the sales of coal to main customers, i.e. PLN and PEI, for the years ended December 31, 2014 and 2013 represents 49% and 71%, respectively, of total reported revenues of the Group during the respective year.
- 100 -
PT ATLAS RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 dan 1 Januari 2013/31 Desember 2012 serta untuk TahunTahun yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam Ribuan Dolar Amerika Serikat, kecuali Dinyatakan Lain) 37.
PT ATLAS RESOURCES Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements As of December 31, 2014 and 2013 and January 1, 2013/December 31, 2012 and for the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Expressed in Thousands United States Dollar, unless Otherwise Stated)
Aset dan Liabilitas Keuangan
37.
Financial Assets and Liabilities
Pada tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian, Grup tidak memiliki aset maupun liabilitas keuangan yang nilai wajarnya diakui melalui laba rugi dan aset keuangan yang dimiliki hingga jatuh tempo.
As of the consolidated statements of financial position date, the Company did not have financial assets and liabiities at fair value through profit and loss and held-to-maturity financial assets.
Informasi di bawah ini terkait dengan aset dan liabilitas keuangan Grup berdasarkan kategori.
The information below relates to the Group’s financial assets and liabilities by categories. 2014
Pinjaman dan Piutang/ Loans and Receivables
Aset Keuangan Tersedia untuk Dijual/ Available-for-sale Financial Assets
Liabilitas Keuangan Pada Biaya Perolehan Amortisasi/ Financial Liabilities at amortized cost
Jumlah/ Total
Aset Keuangan Lancar Kas dan setara kas Piutang usaha Piutang non-usaha - pihak ketiga Dana yang dibatasi pencairannya
4.220 16.723 7.868 633
-
-
4.220 16.723 7.868 633
Current Financial Assets Cash and cash equivalents Trade accounts receivable Non-trade receivables - third parties Restricted funds
Jumlah Aset Keuangan Lancar
29.444
-
-
29.444
Total Current Financial Assets
Aset Keuangan Tidak Lancar Piutang non-usaha Pihak berelasi Pihak ketiga Jaminan reklamasi dan penutupan tambang Aset keuangan yang tersedia untuk dijual Dana yang dibatasi pencairannya
3.618 5.403
-
-
3.618 5.403
1.585
-
-
1.585
736 380
-
-
736 380
-
Noncurrent Financial Assets Non-trade receivables Related parties Third parties Reclamation and mine closure guarantees Available-for-sale financial assets Restricted funds
Jumlah Aset Keuangan Tidak Lancar
10.986
736
-
11.722
Total Noncurrent Financial Assets
Jumlah Aset Keuangan
40.430
744
-
41.166
Total Financial Assets
Liabilitas Keuangan Jangka Pendek Utang usaha - pihak ketiga Beban akrual Utang lain-lain - pihak ketiga Liabilitas jangka panjang yang akan jatuh tempo dalam waktu satu tahun: Pinjaman jangka panjang Sewa pembiayaan
-
-
26.446 31.604 38.418
26.446 31.604 38.418
Current Financial Liabilities Trade accounts payable - third parties Accrued expenses Other payables - third parties
-
-
15.620 1.082
15.620 1.082
Current portion of long-term liabilities: Long-term loans Lease liabilities
-
-
113.170
113.170
-
-
394
394
-
-
77.402 361
77.402 361
Current portion of long-term liabilities: Long-term loans Lease liabilities
Jumah Liabilitas Keuangan Jangka Panjang
-
-
78.157
78.157
Total Noncurrent Financial Liabilities
Jumlah Liabilitas Keuangan
-
-
191.327
191.327
Jumlah Liabilitas Keuangan Jangka Pendek Liabilitas Keuangan Jangkaq Panjang Utang lain-lain - pihak berelasi Liabilitas jangka panjang yang akan jatuh tempo dalam waktu satu tahun: Pinjaman jangka panjang Sewa pembiayaan
- 101 -
Total Current Financial Liabilities Noncurrent Financial Liabilities Other payables - related parties
Total Financial Liabilities
PT ATLAS RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 dan 1 Januari 2013/31 Desember 2012 serta untuk TahunTahun yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam Ribuan Dolar Amerika Serikat, kecuali Dinyatakan Lain)
PT ATLAS RESOURCES Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements As of December 31, 2014 and 2013 and January 1, 2013/December 31, 2012 and for the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Expressed in Thousands United States Dollar, unless Otherwise Stated) 2013
Pinjaman dan Piutang/ Loans and Receivables
Aset Keuangan Tersedia untuk Dijual/ Available-for-sale Financial Assets
Liabilitas Keuangan Pada Biaya Perolehan Amortisasi/ Financial Liabilities at amortized cost
Jumlah/ Total
Aset Keuangan Lancar Kas dan setara kas Piutang usaha Piutang non-usaha - pihak ketiga
1.843 10.360 8.091
-
-
1.843 10.360 8.091
Current Financial Assets Cash and cash equivalents Trade accounts receivable Non-trade receivables - third parties
Jumlah Aset Keuangan Lancar
20.294
-
-
20.294
Total Current Financial Assets
Aset Keuangan Tidak Lancar Piutang non-usaha Pihak berelasi Pihak ketiga Jaminan reklamasi dan penutupan tambang Aset keuangan yang tersedia untuk dijual
3.558 5.166
-
-
3.558 5.166
1.605
-
-
1.605
-
Noncurrent Financial Assets Non-trade receivables Related parties Third parties Reclamation and mine closure guarantees Available-for-sale financial assets
734
-
734
Jumlah Aset Keuangan Tidak Lancar
10.329
734
-
11.063
Total Noncurrent Financial Assets
Jumlah Aset Keuangan
30.623
734
-
31.357
Total Financial Assets
Liabilitas Keuangan Jangka Pendek Pinjaman jangka pendek Utang usaha - pihak ketiga Beban akrual Utang lain-lain - pihak ketiga Liabilitas jangka panjang yang akan jatuh tempo dalam waktu satu tahun: Pinjaman jangka panjang Sewa pembiayaan
-
-
22.500 30.489 31.847 7.708
22.500 30.489 31.847 7.708
Current Financial Liabilities Short term loans Trade accounts payable - third parties Accrued expenses Other payables - third parties
-
-
62.775 670
62.775 670
Current portion of long-term liabilities: Long-term loans Lease liabilities
-
-
155.989
155.989
-
-
305
305
-
-
6.435 130
6.435 130
Jumah Liabilitas Keuangan Jangka Panjang
-
-
6.870
6.870
Jumlah Liabilitas Keuangan
-
-
162.859
162.859
Jumlah Liabilitas Keuangan Jangka Pendek Liabilitas Keuangan Jangkaq Panjang Utang lain-lain - pihak berelasi Liabilitas jangka panjang setelah dikurangi bagian yang akan jatuh tempo dalam waktu satu tahun: Pinjaman jangka panjang Sewa pembiayaan
Total Current Financial Liabilities Noncurrent Financial Liabilities Other payables - related parties
Long-term liabilities - net of current portion Long-term loans Lease liabilities Total Noncurrent Financial Liabilities Total Financial Liabilities
Nilai wajar adalah suatu jumlah dimana suatu aset dapat dipertukarkan atau suatu liabilitas diselesaikan antara pihak yang memahami dan berkeinginan untuk melakukan transaksi wajar.
Fair value is the amount for which an asset could be exchanged or liability settled between knowledgeable and willing parties in an arm's length transaction.
Tabel dibawah ini menggambarkan nilai tercatat dan nilai wajar dari liabilitas keuangan yang disajikan menggunakan biaya perolehan diamortisasi yang berbeda dari nilai wajarnya:
The table below describes the carrying amounts of financial liabilities carried at amortised cost that different from its fair value:
2014 Nilai tercatat/ Nilai wajar/ Carrying amount Fair value Pinjaman jangka pendek Pinjaman jangka pajang
93.022
2013 Nilai tercatat/ Carrying amount
93.064
22.500 69.210
- 102 -
Nilai wajar/ Fair value 21.808 67.080
Short term borrowings Long term borrowings
PT ATLAS RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 dan 1 Januari 2013/31 Desember 2012 serta untuk TahunTahun yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam Ribuan Dolar Amerika Serikat, kecuali Dinyatakan Lain)
38.
PT ATLAS RESOURCES Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements As of December 31, 2014 and 2013 and January 1, 2013/December 31, 2012 and for the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Expressed in Thousands United States Dollar, unless Otherwise Stated)
Nilai wajar dari pinjaman jangka pendek dan pinjaman jangka panjang dinilai menggunakan diskonto arus kas berdasarkan tingkat suku bunga yang dikenakan pada masing-masing fasilitas utang bank terakhir yang didapatkan Grup.
The fair value of short term borrowings and long term borrowings is measured using discounted cash flow based on the interestrate of the latest bank loan facility entered by the Group.
Aset tersedia untuk dijual dinyatakan pada biaya perolehan, karena nilai wajarnya tidak dapat ditentukan dengan andal.
Available for sale financial assets, the fair value of which cannot be reliably determinable, are carried at cost.
Nilai wajar piutang non-usaha dan utang lain-lain pihak berelasi tidak dapat ditentukan dengan andal, sehingga dinyatakan dengan nilai nominal. Tidak praktis untuk melakukan estimasi nilai wajar dari piutang dan utang yang tidak memiliki jadwal pembayaran yang pasti.
Since the fair value non-trade receivables and other payables related parties cannot be realibly measured, they are carried at nominal amounts. It is not practical to estimate the fair values of receivable and payable with no fixed repayment terms.
Nilai tercatat dari aset dan liabilitas keuangan lainnya mendekati nilai wajarnya karena sifat jangka pendek dari instrumen keuangan.
The carrying amounts of other financial assets and liabilities approximate their fair values because of the short-term nature of the financial instruments.
Manajemen Risiko Keuangan
38.
Financial Risk Management
Aktivitas Grup terpengaruh oleh berbagai jenis risiko keuangan: risiko pasar (termasuk risiko nilai tukar, risiko harga komoditas dan risiko tingkat suku bunga), risiko kredit, risiko likuiditas serta risiko permodalan. Secara umum, program pengelolaan risiko keuangan Grup berfokus kepada ketidakpastian pasar keuangan dan berusaha meminimalisir efek tidak wajar terhadap kinerja keuangan Grup.
The Group’s activities expose it to a variety of financial risks: market risk (including foreign exchange risk, commodity price risk and interest rate risk), credit risk, liquidity risk and capital risk. The Group’s overall financial risk management program focuses on the unpredictability of financial markets and seeks to minimize potential adverse effects on the financial performance of the Group.
Pengelolaan risiko dilakukan oleh Dewan Direksi Grup. Dewan Direksi mengidentifikasi, mengevaluasi dan melakukan lindung nilai atas risiko keuangan, jika diperlukan. Dewan Direksi menyediakan prinsip-prinsip keseluruhan untuk pengelolaan risiko, termasuk risiko pasar, kredit, dan likuiditas serta permodalan.
Risk management is carried out by the Group’s Board of Directors. The Board identifies, evaluates and hedges financial risks, where appropriate. The Board of Directors provides principles for overall risk management, including market, credit liquidity and capital risks.
a.
a.
Risiko pasar (i)
Risiko nilai tukar
Market risk (i)
Pembiayaan dan sebagian besar pendapatan dan pengeluaran operasi dari entitas anak yang beroperasi dari Perusahaan didenominasi dalam mata uang Dolar Amerika Serikat, yang secara tidak langsung merupakan lindung nilai alami (natural hedging) terhadap eksposur fluktuasi nilai tukar mata uang asing.
Foreign exchange risk The financing and the majority of revenue and operating expenditures of the operating subsidiaries of the Company are denominated in U.S Dollars, which indirectly represents a natural hedge on exposure to fluctuations in foreign exchange rates.
- 103 -
PT ATLAS RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 dan 1 Januari 2013/31 Desember 2012 serta untuk TahunTahun yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam Ribuan Dolar Amerika Serikat, kecuali Dinyatakan Lain)
(ii)
PT ATLAS RESOURCES Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements As of December 31, 2014 and 2013 and January 1, 2013/December 31, 2012 and for the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Expressed in Thousands United States Dollar, unless Otherwise Stated)
Namun, Grup memiliki eksposur terhadap risiko mata uang asing yang timbul dari biaya operasi lainnya dalam mata uang Rupiah. Manajemen telah membuat kebijakan untuk mengelola risiko nilai tukar mata uang asing terhadap mata uang fungsional perusahaan dalam Grup.
However, the Group is exposed to foreign exchange risk arising from Rupiah denominated other operational expenses. Management has set up a policy to require companies within the Group to manage their foreign exchange risk against their functional currency.
Pada tahun 2014, jika mata uang Rupiah melemah/menguat sebesar 3% terhadap Dolar Amerika Serikat dengan semua variabel konstan, laba setelah pajak dalam tahun berjalan akan menjadi lebih tinggi US$ 217 atau menjadi lebih rendah US$ 205 (2013: lebih tingi US$ 153 atau lebih rendah US$ 142), terutama diakibatkan keuntungan/kerugian penjabaran kas dan setara kas, piutang usaha, pajak dibayar dimuka, utang usaha, beban akrual, dan utang pajak. Laba lebih sensitif terhadap pergerakan mata uang/Rupiah di tahun 2014 dibanding tahun 2013 karena peningkatan jumlah liabilitas dalam Rupiah.
In 2014, if the Rupiah currency had weakened/strengthened by 3% against the U.S Dollars with all other variables held constant, the post-tax profit for the year would have been US$ 217 higher or US$ 205 lower (2013: US$ 153 higher or US$ 142 lower), respectively, particularly as a result of foreign exchange gains/ losses on the translation of Rupiah-denominated cash and cash equivalent, trade receivables, prepaid taxes, trade accounts payable, accrued expenses and taxes payable. Profit is more sensitive to movements in currency/Rupiah exchange rates in 2014 than 2013 because of the increased amount of Rupiahdenominated liabilities.
Risiko harga
(ii)
Price risk
Grup terekspos terhadap risiko harga komoditas karena batubara adalah produk komoditas yang diperjualbelikan di pasar batubara dunia. Harga batubara ditentukan berdasarkan harga batubara dunia, yang cenderung sangat mengikuti siklus dan dapat berfluktuasi secara signifikan. Sebagai produk komoditas, harga batubara dunia sangat tergantung pada dinamika pasokan dan permintaan batubara di pasar ekspor dunia.
The Group is exposed to commodity price risk because coal is a commodity product traded in the world coal markets. Prices for are based on global coal prices, which tend to be highly cyclical and subject to significant fluctuations. As a commodity product, global coal prices are principally dependent on the supply and demand dynamics of coal in the world export market.
Grup belum mengadakan perjanjian perdagangan batubara dan belum melakukan perikatan harga batubara jangka panjang untuk melakukan lindung nilai terhadap fluktuasi harga batubara, tetapi dapat saja melakukannya di masa depan. Sebaliknya, Grup melakukan kontrak penjualan batubara dengan beberapa pelanggan menggunakan harga tetap selama satu tahun untuk melindungi sebagian dari pendapatan untuk tiap tahunnya.
The Group did not engage in trading coal contracts and has not entered into long term coal pricing agreements to hedge its exposure to fluctuations in the coal price but may do so in the future. Instead, the Group entered into one-year fixed price coal contracts with some of its customers to safeguard a portion of its revenue for each year.
- 104 -
PT ATLAS RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 dan 1 Januari 2013/31 Desember 2012 serta untuk TahunTahun yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam Ribuan Dolar Amerika Serikat, kecuali Dinyatakan Lain)
PT ATLAS RESOURCES Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements As of December 31, 2014 and 2013 and January 1, 2013/December 31, 2012 and for the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Expressed in Thousands United States Dollar, unless Otherwise Stated)
Grup rentan terhadap risiko harga komoditas berkaitan dengan pembelian bahan bakar minyak yang diperlukan untuk menjalankan operasinya. Grup tidak melakukan transaksi kontrak lindung nilai bahan bakar minyak untuk melindungi nilai terhadap fluktuasi harga bahan bakar minyak, tetapi dapat saja melakukannya di masa depan. Namun, untuk mengurangi risiko, Grup melakukan kesepakatan dengan kontraktor pertambangan untuk melakukan penyesuaian atas tarif kontrak berdasarkan fluktuasi harga bahan bakar minyak di atas perkiraan normal.
The Group also faces commodity price risk relating to its purchases of fuel necessary to run its operations. The Group does not engage in any fuel hedging contracts to hedge its exposure to fluctuations in the fuel price but may do so in the future. However, in order to minimise the risk, the Group has agreed with mining contractors to make an adjustment to contracted rates based on fluctuations in fuel prices above estimated norms.
(iii) Risiko suku bunga arus kas
(iii) Cash Flow interest rate risk
Grup memiliki sebagian pinjaman dengan suku bunga variabel sehingga Grup terekspos risiko suku bunga. Untuk mengurangi risiko perubahan suku bunga yang menyebabkan adanya ketidakpastian arus kas terhadap pembayaran beban bunga di masa depan, Perusahaan:
The Group has certain borrowings that are subject to variable interest rates, as such the Group is exposed to interest rate risk. In order to minimize interest rate risks which increase the uncertainty of the cash flows for interest payments in the future, the Company:
(a)
memonitor suku bunga di pasar;
(a)
(b)
membangun komunikasi yang intensif dengan pihak bank yang terkait atas pembebanan bunga; dan mengimplementasikan manajemen kas untuk meminimalkan beban bunga.
(b)
(c)
(c)
Pada tanggal 31 Desember 2014, jika suku bunga atas pinjaman jangka panjang 10 basis poin lebih tinggi/lebih rendah, dengan asumsi semua variabel lain konstan, laba setelah pajak untuk periode berjalan akan menjadi lebih rendah/lebih tinggi sebesar US$ 70.
monitors interest rate in the market; develops intensive communication with the related bank for the interest charges; and implements cash management to minimize the interest expenses.
As of December 31, 2014, if interest rates on long-term loans had been 10 basis points higher/lower with all other variables held constant, the post-tax profit for the period would have been US$ 70 lower/higher.
- 105 -
PT ATLAS RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 dan 1 Januari 2013/31 Desember 2012 serta untuk TahunTahun yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam Ribuan Dolar Amerika Serikat, kecuali Dinyatakan Lain)
PT ATLAS RESOURCES Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements As of December 31, 2014 and 2013 and January 1, 2013/December 31, 2012 and for the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Expressed in Thousands United States Dollar, unless Otherwise Stated)
Tabel berikut menyajikan aset dan liabilitas keuangan Grup yang terpengaruh oleh suku bunga pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013.
Suku bunga mengambang/ Floating rate Kurang dari atau sama dengan Lebih dari satu tahun/ satu tahun/ <=1 Year >1 Year Liabilitas Utang usaha Beban akrual Utang lain-lain Pinjaman jangka panjang Liabilitas sewa pembiayaan
1.560 1.082
Jumlah liabilitas keuangan
Jumlah liabilitas keuangan
b.
1.560 670 2.230
Tanpa bunga/ Non-interest bearing
Jumlah/ Total
361
77.833 -
26.446 31.604 38.814 -
26.446 31.604 38.814 93.022 1.443
Liabilities Trade accounts payable Accrued expenses Other payables Long-term loans lease liabilities
361
13.629
77.833
96.864
191.329
Total financial liabilities
Suku bunga mengambang/ Floating rate Kurang dari atau sama dengan Lebih dari satu tahun/ satu tahun/ <=1 Year >1 Year Liabilitas Pinjaman jangka pendek Utang usaha Beban akrual Utang lain-lain Pinjaman jangka panjang Liabilitas sewa pembiayaan
2014 Suku bunga tetap/ Fixed rate Kurang dari atau sama dengan Lebih dari satu tahun/ satu tahun/ <=1 Year >1 Year
13.629 -
-
2.642
The following table represents a breakdown of the Group’s financial assets and financial liabilities which are impacted by interest rates as of December 31, 2014 and 2013.
-
2013 Suku bunga tetap/ Fixed rate Kurang dari atau sama dengan Lebih dari satu tahun/ satu tahun/ <=1 Year >1 Year
130
22.500 67.650 -
130
90.150
Risiko Kredit
Tanpa bunga/ Non-interest bearing
-
30.489 31.847 8.013 -
b.
70.349
Jumlah/ Total
22.500 30.489 31.847 8.013 69.210 800
Liabilities Short-term loans Trade accounts payable Accrued expenses Other payables Long-term loans lease liabilities
162.859
Total financial liabilities
Credit risk
Pada tanggal 31 Desember 2014, jumlah maksimum eksposur terhadap risiko kredit adalah US$ 38.728. Risiko kredit terutama berasal dari penempatan dana pada bank, deposito berjangka, piutang usaha, dan piutang non-usaha.
As of December 31, 2014, the total maximum exposure to credit risk is US$ 38,728. Credit risk arises from cash in banks, time deposits, trade accounts receivable, and non-trade receivables.
Lihat Catatan 7 untuk informasi piutang yang belum jatuh tempo dan tidak mengalami penurunan nilai, serta piutang yang telah jatuh tempo namun tidak mengalami penurunan nilai.
Refer to Note 7 for the information regarding not past due and unimpaired receivables and also past due receivables but not impaired.
Manajemen yakin akan kemampuannya untuk terus mengendalikan dan mempertahankan eksposur yang minimal terhadap risiko kredit mengingat Grup memiliki kebijakan yang jelas dalam pemilihan pelanggan, perjanjian yang mengikat secara hukum untuk transaksi penjualan batubara dan jasa penambangan dan jasa lainnya yang telah dilakukan dan secara historis mempunyai tingkat yang rendah untuk piutang usaha yang bermasalah.
Management is confident in its ability to continue to control and maintain minimal exposure to credit risk, since the Group has clear policies on the selection of customers, legally binding agreements in place for coal sales transactions and mining services and other services rendered and historically low levels of bad debts.
- 106 -
PT ATLAS RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 dan 1 Januari 2013/31 Desember 2012 serta untuk TahunTahun yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam Ribuan Dolar Amerika Serikat, kecuali Dinyatakan Lain)
PT ATLAS RESOURCES Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements As of December 31, 2014 and 2013 and January 1, 2013/December 31, 2012 and for the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Expressed in Thousands United States Dollar, unless Otherwise Stated)
Kebijakan umum Grup untuk penjualan batubara kepada pelanggan baru dan yang sudah ada saat ini adalah sebagai berikut: (i) Memilih pelanggan dengan kondisi keuangan yang kuat dan reputasi yang baik. (ii) Penerimaan pelanggan baru dan penjualan batubara disetujui oleh personel yang berwenang sesuai dengan struktur delegasi wewenang Grup.
The Group’s general policies for coal sales to new and existing customers are as follows: (i) Selecting customers with strong financial condition and good reputation.
Pada tanggal 31 Desember 2014, saldo piutang usaha yang telah jatuh tempo lebih dari 30 hari sebesar US$ 8.622, yang merupakan 52% dari jumlah keseluruhan piutang usaha (31 Desember 2013: US$ 5.343, yang merupakan 49% dari jumlah keseluruhan piutang usaha). Grup tidak memegang jaminan sebagai perlindungan atas piutang usaha.
As of December 31, 2014, the balance of trade accounts receivables that had been overdue for more than 30 days amounted to US$ 8,622, representing 52% of total trade receivables (31 December 2013: US$ 5,343, representing 49% of total trade receivables). The Group does not hold collateral as security for any trade receivables.
Kualitas kredit dari aset keuangan baik yang belum jatuh tempo, telah jatuh tempo atau tidak mengalami penurunan nilai dapat dinilai dengan mengacu pada peringkat kredit eksternal (jika tersedia) atau mengacu pada informasi historis mengenai tingkat gagal bayar debitur:
The credit quality of financial assets that are neither past due, has already past due nor impaired can be assessed by reference to external credit ratings (if available) or to historical information about counterparty default rates:
(ii)
2014 Piutang usaha Dengan pihak yang tidak memiliki peringkat kredit eksternal Grup 1 Grup 2 Jumlah piutang dagang yang tidak mengalami penurunan nilai Kas pada bank dan deposito berjangka Moody’s: AA1 BAA3 Pefindo: AAA AA+ AA Tidak memiliki peringkat kredit eksternal
Acceptance of new customers and sales of coal are approved by the authorised personnel according to the Group’s delegation of authority structure.
2013
9.858 6.865
10.630
16.723
10.630
13 9
34 13
3.812 11 140
394 27 1.117
55
55
4.040
1.640
- 107 -
Trade accounts receivable Counter parties without external credit rating Group 1 Group 2
Total unimpaired trade receivables Cash in banks and time deposit Moody’s: AA1 BAA3 Pefindo: AAA AA+ AA Without external credit rating
PT ATLAS RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 dan 1 Januari 2013/31 Desember 2012 serta untuk TahunTahun yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam Ribuan Dolar Amerika Serikat, kecuali Dinyatakan Lain)
PT ATLAS RESOURCES Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements As of December 31, 2014 and 2013 and January 1, 2013/December 31, 2012 and for the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Expressed in Thousands United States Dollar, unless Otherwise Stated)
2014
Piutang non-usaha dari pihak ketiga Grup 1 Grup 2
Piutang non-usaha dari pihak berelasi Grup 1 Grup 2
•
•
c.
2013
302 12.969
13.257
13.271
13.257
3.618
3.558
3.618
3.558
Grup 1: pelanggan baru/pihak ketiga/ pihak berelasi baru (kurang dari enam bulan). Grup 2: pelanggan lama/pihak ketiga/ pihak berelasi yang sudah ada (lebih dari enam bulan) tanpa sejarah wanprestasi
Risiko likuiditas
a. c.
Non-trade accounts receivable from third parties Group 1 Group 2
Non-trade accounts receivables from related parties Group 1 Group 2
•
Group 1: new customers/third parties/ related party (less than six months)
•
Group 2: existing customers/third parties/related party (more than six months) without default history
Liquidity risk
Risiko likuiditas merupakan risiko yang muncul dalam situasi dimana posisi arus kas Grup mengindikasikan bahwa arus kas masuk dari pendapatan jangka pendek tidak cukup untuk memenuhi arus kas keluar untuk pengeluaran jangka pendek.
Liquidity risk is defined as a risk that arises in situations where the Group's cash flow indicates that the cash inflow from short-term revenue is not enough to cover the cash outflow of short-term expenditure.
Dalam kebijakan manajemen risiko likuiditas, Grup melakukan monitor dan menjaga level kas dan setara kas yang diperkirakan cukup untuk mendanai kegiatan operasional Grup dan mengurangi pengaruh fluktuasi dalam arus kas. Manajemen Grup juga secara rutin melakukan monitor atas perkiraan arus kas dan arus kas aktual, termasuk profil jatuh tempo pinjaman, dan secara terus-menerus menilai kondisi pasar keuangan untuk kesempatan memperoleh dana.
In the liquidity risk management policy, the Group monitors and maintains a level of cash and cash equivalents deemed adequate to finance the Group's operational activities and to mitigate the effect of fluctuations in cash flows. The Group's management also regularly monitors the projected and actual cash flows, including their loan maturity profiles, and continuously assesses conditions in the financial markets for opportunities to pursue fund-raising.
- 108 -
PT ATLAS RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 dan 1 Januari 2013/31 Desember 2012 serta untuk TahunTahun yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam Ribuan Dolar Amerika Serikat, kecuali Dinyatakan Lain)
PT ATLAS RESOURCES Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements As of December 31, 2014 and 2013 and January 1, 2013/December 31, 2012 and for the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Expressed in Thousands United States Dollar, unless Otherwise Stated)
Tabel dibawah ini menggambarkan liabilitas keuangan Grup pada tanggal pelaporan berdasarkan jatuh temponya yang relevan berdasarkan periode sisa hingga tanggal jatuh tempo kontraktual. Jumlah yang diungkapkan dalam tabel ini adalah nilai arus kas kontraktual yang tidak terdiskonto termasuk estimasi pembayaran bunga:
The table below analyses the Group’s financial liabilities at the reporting date into relevant maturity groupings based on the remaining period to the contractual maturity date. The amounts disclosed in the table are the contractual undiscounted cash flows including estimated interest payments: 2014
Kurang Dari 3 bulan/ Less than 3 months
Antara 3 bulan sampai 1 tahun/ Between 3 months and 1 year
Antara 1 sampai 2 tahun/ Between 1 and 2 years
Jumlah/ Total
Utang usaha Beban akrual Utang lain-lain Pinjaman jangka panjang Liabilitas sewa pembiayaan
867 31.604 19.118 8.583 507
25.579 19.696 7.037 575
77.402 361
26.446 31.604 38.814 93.022 1.443
Jumlah liabilitas
60.679
52.887
77.763
191.329
Trade accounts payable Accrued expenses Other payables Long-term loans Lease liabilities Total liabilities
2013 Kurang Dari 3 bulan/ Less than 3 months
39.
10.123 31.847 7.708
Antara 3 bulan sampai 1 tahun/ Between 3 months and 1 year
Utang usaha Beban akrual Utang lain-lain Pinjaman jangka pendek Pinjaman jangka panjang Liabilitas sewa pembiayaan
-
62.775 216
22.500 454
Jumlah liabilitas
112.669
43.320
Kelangsungan Usaha
20.366
-
39.
Kondisi perekonomian global yang kurang kondusif berdampak pada penurunan harga batubara global. Sebagai hasilnya, kinerja Grup terpengaruh sehingga Grup mencatat rugi sebesar US$ 24.621 untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan memiliki defisit sebesar US$ 99.107 pada tanggal 31 Desember 2014. Hal-hal tersebut dapat mempengaruhi kemampuan Grup dalam mempertahankan kelangsungan hidupnya.
Antara 1 sampai 2 tahun/ Between 1 and 2 years
-
Jumlah/ Total
6.435 130
30.489 31.847 8.013 22.500 69.210 800
6.870
162.859
305
Trade accounts payable Accrued expenses Other accounts payable Short-term loans Long-term loans Lease liabilities Total liabilities
Going Concern Non-conducive global economic condition has contributed to the declining global coal prices. As a result, the Group’s performance has been affected that the Group incurred a net loss of US$ 24,621 for the year ended December 31, 2014 and has deficit of US$ 99,107 as at December 31, 2014. These circumstances may affect the Group’s ability to continue as a going concern.
- 109 -
PT ATLAS RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 dan 1 Januari 2013/31 Desember 2012 serta untuk TahunTahun yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam Ribuan Dolar Amerika Serikat, kecuali Dinyatakan Lain)
PT ATLAS RESOURCES Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements As of December 31, 2014 and 2013 and January 1, 2013/December 31, 2012 and for the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Expressed in Thousands United States Dollar, unless Otherwise Stated)
Rencana manajemen untuk mengatasi kondisi tersebut antara lain:
Management plans to improve the conditions include:
decreasing exploration activities focusing for operating mines;
increasing efficiency for operating mines;
performing several fund-raising activities such as sales of marketing rights, sales of subsidiaries shares, and acquiring new loans;and
participating in bidding Sumsel 10, Sumbagsel etcetera, mine mouth power plant in a consortium with other reputable international parties.
mengurangi aktivitas eksplorasi dan memusatkan perhatian pada tambang yang telah beroperasi; meningkatkan efisiensi dari tambang yang telah berproduksi; melaksanakan berbagai kegiatan penghimpunan dana baik dalam bentuk penjualan hak pemasaran, penjualan saham entitas anak dan perolehan pinjaman baru;dan berpartisipasi dalam tender pembangkit listrik mulut tambang Sumsel 10, Sumbagsel dan sebagainya, dalam bentuk konsorsium bersama dengan pihak internasional lain yang memiliki reputasi baik.
and
Pada tahun 2014, Grup telah menandatangani perubahan atas perjanjian fasilitas perbankan dengan PERMATA, DANAMON dan DBSI (Catatan 19).
In 2014, the Group has signed amendment on the credit facility agreement with PERMATA, DANAMON and DBSI (Note 19).
Selain itu Grup bergantung pada dukungan keuangan yang terus diberikan pemegang saham pengendali.
In addition, the Group is dependent upon the continuing financial support from the controlling shareholder.
Grup telah menerima surat dari pemegang saham pengendali yang menyatakan akan memberikan dukungan keuangan kepada Grup atas penyelesaian kewajiban yang akan jatuh tempo dalam waktu dua belas bulan ke depan.
The Group has received a letter of support from the controlling shareholder to provide financial support for the settlement of the Group’s obligations as and when they may fall due for at least the next twelve months.
Laporan keuangan konsolidasian terlampir tidak memasukkan dampak dari penyesuaian yang mungkin diperlukan jika Grup tidak dapat mempertahankan kelangsungan usahanya di masa depan. Manajemen yakin bahwa Grup akan mampu mempertahankan kelangsungan usahanya karena menerima dukungan keuangan dari entitas induknya.
The accompanying consolidated financial statements does not include the effect of any adjustments that may be required if the Group cannot continue as a going concern. Management believes that the Group will continue as a going concern, since the Group will receive continuing financial support from the controlling shareholders.
- 110 -
PT ATLAS RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 dan 1 Januari 2013/31 Desember 2012 serta untuk TahunTahun yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam Ribuan Dolar Amerika Serikat, kecuali Dinyatakan Lain) 40.
Perkara Hukum
PT ATLAS RESOURCES Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements As of December 31, 2014 and 2013 and January 1, 2013/December 31, 2012 and for the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Expressed in Thousands United States Dollar, unless Otherwise Stated) 40.
Legal Matters
BBE menghadapi gugatan perkara perdata yang diajukan oleh PT Tataolah Hutan Prima Abadi dan PT Paramitra Agro Utama (Para Penggugat) dimana BBE dalam perkara ini menjadi Tergugat atas wanprestasi Perjanjian antara BBE dengan Para Penggugat, yakni Perjanjian Pemberian Jasa Konsultasi dan Manajemen untuk Pengoperasian Tambang tanggal 3 Mei 2008 (Perjanjian). Para Penggugat mengajukan surat gugatan No.:648/Pdt.G/2013/PN.Jkt.Sel ke Pengadilan Jakarta Selatan tanggal 12 Desember 2013 (Surat Gugatan) terkait penyelesaian jasa konsultasi BBE kepada Para Penggugat berdasarkan Perjanjian. Pada tanggal 17 Maret 2014, BBE dan Para Penggugat telah menyetujui penyelesaian perkara dan telah menandatangani perjanjian perdamaian yang telah dikuatkan oleh Putusan Perdamaian Pengadilan Negeri Jakarta Selatan pada tanggal 2 April 2014.
BBE received a civil lawsuits from by PT Tataolah Hutan Prima Abadi and PT Paramitra Agro Utama ("Plaintiffs") in which BBE acted as Defendants on the Agreement between BBE and the Plaintiffs, the Agreement and Management Consulting Services for Operation Mine dated May 3, 2008 (the "Agreement"). The Plaintiff filed the lawsuit No: 648/Pdt.G/2013/PN.Jkt.Sel to the South Jakarta District Court dated December 12, 2013 ("Securities Claims") related to the settlement of the BBE consultation fee to Plaintiffs under the Agreement. On March 17, 2014, BBE and the Plaintiffs have agreed to settle the case and signed a settlement agreement which was affirmed by South Jakarta District Court on April 2, 2014.
MMJ menghadapi gugatan perkara perdata yang diajukan oleh PT Nusa Bara Abadimakmur (“Penggugat”) dimana MMJ dalam perkara ini menjadi Tergugat atas wanprestasi Perjanjian antara MMJ dengan Penggugat, yakni Perjanjian Sewa Alat Berat No. 001/ConstructionMMJNBA/V/2012 tanggal 1 Mei 2012, Perjanjian Sewa Alat Berat No. 002/ConstructionMMJNBA/V/2012 tanggal 1 Mei 2012 dan Perjanjian Sewa Alat Berat No. 003/ConstructionMMJ-NBA/V/2012 tanggal 1 Mei 2012 (“Perjanjian”). Penggugat mengajukan surat gugatan No. 627/Pdt.G/2012/PN.Jkt-Sel ke Pengadilan Jakarta Selatan tanggal 13 November 2013 (“Surat Gugatan”) terkait penyelesaian pembayaran atas Sewa Alat Berat MMJ kepada Penggugat berdasarkan Perjanjian. MMJ dan Penggugat telah menyetujui penyelesaian perkara tersebut berdasarkan Akta Perdamaian No. 627/Pdt.G/2013/PN Jkt.Sel tanggal 20 Januari 2014.
MMJ received a civil lawsuits from by PT Nusa Bara Abadimakmur ("Plaintiff"), in which MMJ acted as Defendants on the case of Violating Agreement it made with the Plaintiff, namely the Heavy Equipment Lease Agreement No. 001/ConstructionMMJ-NBA/V/2012 dated May 1, 2012, Heavy Equipment Lease Agreement No. 002/ConstructionMMJNBA/V/2012 dated May 1, 2012 and the Heavy Equipment Lease Agreement No. 003/ConstructionMMJNBA/V/2012 dated May 1, 2012 (the "Agreement"). Plaintiff filed the lawsuit No. 627/Pdt.G/2012/PN.Jkt-Sel to the South Jakarta District Court dated November 13, 2013 ("Securities Claims") related to the settlement of payment for the leased equipment to Plaintiff under the Agreement. MMJ and Plaintiffs have agreed to settle the case by virtue of Deed of Amity No. 627/Pdt.G/2013/PN Jkt-Sel dated January 20, 2014.
- 111 -
PT ATLAS RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 dan 1 Januari 2013/31 Desember 2012 serta untuk TahunTahun yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam Ribuan Dolar Amerika Serikat, kecuali Dinyatakan Lain) 41.
Pengungkapan Tambahan Laporan Arus Kas Konsolidasian
PT ATLAS RESOURCES Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements As of December 31, 2014 and 2013 and January 1, 2013/December 31, 2012 and for the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Expressed in Thousands United States Dollar, unless Otherwise Stated) 41.
Supplemental Disclosure Statements of Cash Flows
Aktivitas investasi dan pendanaan grup yang tidak mempengaruhi kas dan setara kas:
42.
Penyajian Kembali Konsolidasian
2013
108 1.510 3.852
147 1.190 2.976
1.750
Laporan
Keuangan
Consolidated
The following are the noncash investing and financing activities of the Group:
2014 Kapitalisasi biaya bunga ke: - Aset eksplorasi dan evaluasi - Aset tetap - Properti pertambangan Akuisisi aset tetap melalui sewa pembiayaan
for
-
42.
Berikut adalah akun-akun pada laporan posisi keuangan konsolidasian pada tanggal 31 Desember 2013 dan 1 Januari 2013/ 31 Desember 2012 dan pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2013 yang telah disajikan kembali sebagai akibat penerapan ISAK No. 29 (Catatan 2b):
Interest expense capitalized to: - Exploration and evaluation assets - Property, plant and equipment - Mining properties Acquisition of property, plant, and equipment through financial lease
Restatement Statement
of
Consolidated
Financial
Following are the accounts in the consolidated statements of financial position as of December 31, 2013 and January 1, 2013/ December 31, 2012 and in the consolidated statements of comprehensive for the year ended December 31, 2013 which have been restated due to ISAK No. 29 implementation (Note 2b):
31 Desember 2013/December 31, 2013 Jumlah tercatat Jumlah tercatat yang sebelumnya/Balance Penyesuaian/ disajikan kembali/ as previously reported Adjustment Balance as restated Laporan posisi keuangan konsolidasian Aset tidak lancar Aset aktivitas pengupasan lapisan tanah Ekuitas Defisit - belum ditentukan penggunaannya
Consolidated statements of financial position
10.196
(1.019)
9.177
Noncurrent assets Stripping activity asset
(16.923)
1.019
(17.942)
Equity Deficit - unappropriated
1 Januari 2013/31 Desember 2012/ January 1, 2013/December 31, 2012 Jumlah tercatat Jumlah tercatat yang sebelumnya/Balance Penyesuaian/ disajikan kembali/ as previously reported Adjustment Balance as restated Laporan posisi keuangan konsolidasian Aset tidak lancar Aset aktivitas pengupasan lapisan tanah Ekuitas Defisit - belum ditentukan penggunaannya
Consolidated statements of financial position
9.278
(870)
8.408
Noncurrent assets Stripping activity asset
(6.243)
870
(7.113)
Equity Deficit - Unappropriated
Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2013/ For the Year Ended December 31, 2013 Jumlah tercatat Jumlah tercatat yang sebelumnya/Balance Penyesuaian/ disajikan kembali/ as previously reported Adjustment Balance as restated Laporan laba rugi komprehensif konsolidasian
Consolidated statements of comprehensive income
Beban pokok pendapatan
(117.118)
(149)
(117.267)
Rugi bersih tahun berjalan
(10.625)
(149)
(10.774)
- 112 -
Cost of revenues Net loss for the year
PT ATLAS RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 dan 1 Januari 2013/31 Desember 2012 serta untuk TahunTahun yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam Ribuan Dolar Amerika Serikat, kecuali Dinyatakan Lain) 43.
Penerbitan Standar Akuntansi Keuangan Baru
PT ATLAS RESOURCES Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements As of December 31, 2014 and 2013 and January 1, 2013/December 31, 2012 and for the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Expressed in Thousands United States Dollar, unless Otherwise Stated) 43.
Prospective Accounting Pronouncements
Ikatan Akuntan Indonesia telah menerbitkan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) dan Interpretasi Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (ISAK) yang berlaku efektif pada periode yang dimulai 1 Januari 2015 sebagai berikut:
The Indonesian Institute of Accountants has issued the following Statements of Financial Accounting Standards (PSAK) and Interpretation of Statement of Financial Accounting Standards (ISAK) which will be effective for annual period beginning January 1, 2015 as follows:
1.
PSAK No. 1 (Revisi Laporan Keuangan
Penyajian
1.
a. PSAK No. 1 (Revised 2013), Presentation of Financial Statements
2.
PSAK No. 4 (Revisi Keuangan Tersendiri
Laporan
2.
a. PSAK No. 4 (Revised 2013), Separate Financial Statements
3.
PSAK No. 15 (Revisi 2013), Investasi pada Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama
3.
PSAK No. 15 (Revised 2013), Investments in Associates and Joint Ventures
4.
PSAK No. 24 (Revisi 2013), Imbalan Kerja
4.
PSAK No. 24 (Revised 2013), Employee Benefits
5.
PSAK No. Penghasilan
Pajak
5.
PSAK No. 46 (Revised 2014), Income Taxes
6.
PSAK No. 48 (Revisi 2014), Penurunan Nilai Aset
6.
PSAK No. 48 (Revised 2014), Impairment of Assets
7.
PSAK No. 50 (Revisi 2014), Instrumen Keuangan: Penyajian
7.
PSAK No. 50 (Revised 2014), Financial Instruments: Presentation
8.
PSAK No. 55 (Revisi 2014), Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran
8.
PSAK No. 55 (Revised 2014), Financial Instruments: Recognition and Measurement
9.
PSAK No. 60 (Revisi 2014), Instrumen Keuangan: Pengungkapan
9.
PSAK No. 60 (Revised 2014), Financial Instruments: Disclosures
10.
PSAK No. Konsolidasian
10.
PSAK No. Statements
11.
PSAK No. 66, Pengaturan Bersama
11.
PSAK No. 66, Joint Arrangements
12.
PSAK No. 67, Pengungkapan Kepentingan dalam Entitas Lain
12.
PSAK No. 67, Disclosure of Interest in Other Entities
13.
PSAK No. 68, Pengukuran Nilai Wajar
13.
PSAK No. 68, Fair Value Measurement
14.
ISAK No. 26 (Revisi 2014), Kembali Derivative Melekat
14.
ISAK No. 26 (Revised 2014), Reassessment of Embedded Derivatives
46
65,
2013),
(Revisi
2013),
2014),
Laporan
Keuangan
Penilaian
Grup masih mengevaluasi dampak penerapan PSAK dan ISAK di atas dan dampak terhadap laporan keuangan konsolidasian dari penerapan PSAK dan ISAK baru tersebut belum dapat ditentukan.
65,
Consolidated
Financial
The Group is still evaluating the effects of these revised and new PSAKs and ISAK and has not yet determined the related effects on the consolidated financial statements.
********
- 113 -
PT Atlas Resources Tbk. Alamat Terdaftar/Registered Address Sampoerna Strategic Square South Tower, Level 18 Jl. Jend. Sudirman Kav. 45-46 Jakarta 12930 Indonesia Kantor Operasional/Operational Office Jl. Kemang Raya 43 Jakarta 12730 Indonesia Tel.: +62-21-719-3343, Fax: +62-21-7179-2708 Website: www.atlas-coal.co.id