TUGAS AKHIR KULIAH PENDIDIKAN PANCASILA
TERKIKISNYA PERSATUAN
STMIK “AMIKOM” YOGYAKARTA Nama
: Rahmat Ade Widodo
NIM
: 11.11.4892
Kelompok
:C
Prog. Studi
: S1-TI
Dosen
: Drs. Tahajudin Sudibyo
ABSTRAK Belakangan ini, di Indonesia banyak terjadi kerusuhan, pertikaian dan juga permusuhan antar suku, ras maupun agama. Padahal Indonesia adalah Negara yang memiliki dasar Negara yang menjunjung tinggi persatuan. Kerusuhan yang terjadi disebabkan karena masing – masing suku, suku yang berbeda – beda itu,melupakan adanya persatuan, melupakan atau belum bisa memahami? Kita tidak tahu. Persatuan dari berbagai perbedaan itulah yang seharusnya disadari sebagai keanekaragaman yang indah yang dimiliki oleh Indonesia, dan tidak dimiliki oleh Negara lain. Pancasila
mengajarkan
Ketuhanan,
Kemanusiaan,
Persatuan,
permusyawaratan, dan keadilan, setiap sila sangat berhubungan. Maka satu bentuk pelanggaran terhadap satu sila dalam Pancasila adalah juga melanggar sila – sila yang lain. Sangat disayangkan, keberagaman yang ada di Indonesia harus ternodai dengan tidak adanya persatuan yang kokoh. Hal tersebut dibuktikan dengan banyaknya pertikaian yang ada di Indonesia. Pertikaian yang ada tidak diselesaikan dengan cara baik – baik sehingga masalah tidak terselesaikan. Dunia pendidikan juga tercoreng dengan maraknya tawuran antar pelajar. Dunia persepakbolaan tanah air juga tidak pada situasi yang diinginkan, sering terjadi tawuran antar supporter sehingga secara tidak langsung mempengaruhi prestasi Persepakbolaan Nasional. Banyak yang belum memahami Pancasila. Sulit, namun bukan berarti tidak ada jalan menuju persatuan yang selama ini diidam – idamkan. Saat Indonesia berpolemik dengan Negara lain, baru terasa perlunya persatuan ini. Semua bersatu bersama merasa memiliki Indonesia. Harus dicari cara – cara lain yang bias mempererat persatuan, namun pastinya tidak dengan harus menunggu ada yang “mengganggu” Indonesia kita.
LATAR BELAKANG MASALAH Indonesia memiliki dasar negara yang menjadi ideology sekaligus menjadi ruh bagi Negara Kesatuan Republik Indonesia, dasar negara yang sampai saat ini masih sangat dibutuhkan untuk membangun bangsa yang bermartabat dan punya harga diri di mata dunia, dasar negara yang apabila diamalkan kandungan nilai – nilainya, maka akan terwujud kehidupan masyarakat yang adil dan makmur. Dasar negara tersebut bernama Pancasila. Pancasila sudah menjadi dasar Negara Indonesia sejak lama, namun entah karena kurangnya pendidikan yang kurang mendalam tentang maksud sesungguhnya dibuatnya Pancasila, yang terjadi malah sebaliknya. Kehidupan masih jauh dari kata adil, maupun makmur, kehidupan masih jauh dari yang didambakan oleh seluruh rakyat, buktinya, angka kemiskinan masih sangat tinggi. Pancasila harus diamalkan dengan baik agar terwujud kehidupan yang adil dan makmur, maka seluruh rakyat pulalah yang mempunyai kewajiban mengamalkan isi Pancasila dengan baik, namun juga harus dibantu dengan pemerintah yang mengatur dengan baik juga. Seharusnya di Indonesia tidak boleh terjadi kerusuhan – kerusuhan atau semacamnya, karena Pancasila mengajarkan rakyat Indonesia untuk bersatu dalam perbedaan yang ada, dan menjadikan perbedaan itu sebagai jalan menuju Persatuan dan kehidupan yang makmur yang diharapkan oleh seluruh rakyat. Seharusnya di Indonesia tidak boleh terjadi pertikaian, baik antar suku, ras, maupun agama, namun sebaliknya yang terjadi adalah kerusuhan antar suku bangsa, ketidakrukunan antar umat beragama, maka tulisan ini akan membahas penyebab lunturnya Persatuan.
RUMUSAN MASALAH -
Mengapa Pancasila belum bisa membawa rakyat pada kehidupan yang layak ?
-
Dimanakah letak kesalahan sehingga menyebabkan kehidupan masyarakat belum ada pada kata adil & makmur ?
-
Apakah yang harus dilakukan oleh setiap rakyat dan Pemerintah agar kehidupan berubah menuju kemakmuran ?
-
Mengapa belakangan ini terjadi banyak Pertikaian, baik itu antar suku, ras, maupun antar umat beragama ?
-
Siapakah yang bertanggung jawab menjaga Persatuan ?
-
Apakah yang harus dilakukan oleh masyarakat Indonesia agar terwujud Persatuan ?
-
Apa yang harus dilakukan masyarakat Indonesia agar sejak kecil generasi muda Indonesia memahami perlunya Persatuan sehingga tidak akan lagi terjadi permusuhan – permusuhan ?
-
Apa yang harus dilakukan oleh masing – masing suku bangsa, masing – masing umat beragama untuk mendukung Persatuan ditengah banyaknya perbedaan di Indonesia ?
PENDEKATAN SOSIOLOGIS
Sifat sosiologis Pancasila adalah sebagai pengatur kehidupan bermasyarakat pada umumnya, yaitu hidup bersatu dalam perbedaan. Indonesia memiliki banyak suku bangsadan beragam agama. Pancasila mengatur kehidupan agar perbedaan itu bisa bersatu dalam kehidupan yang tentram. Pancasila sila pertama menghormati perbedaan memeluk agama, maka tidak ada alasan lagi terjadi bebagai keributan antar umat beragama. Sila ke-2 menyeimbangkan hakekat manusia sebagai makhluk individu dan makhluk social, mengarahkan kita untuk saling mencintai sesama manusia, menjelaskan bahwa tidak ada perbedaan dalam hak dan kewajiban sebagai sesama manusia. Sila ke-3 mengajarkan secara langsung persatuan. Sila Persatuan Indonesia mengandung makna usaha ke arah bersatu dalam kebulatan rakyat untuk membina rasa nasionalisme dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia. Sila ke-4 mengandung makna suatu pemerintahan dari rakyat dan untuk rakyat dengan cara musyawarah mufakat melalui lembaga – lembaga perwakilan. Sila ke-5 mengajarkan keadilan social. Maka sebetulnya dengan Pancasila sudah cukup membawa masyarakat kepada kehiduoan yang adil, makmur dan tenteram.
PEMBAHASAN Memang menjadi sebuah dilema ketika banyaknya rakyat dalam suatu negara memiliki budaya, adat, suku dan ras yang berbeda – beda, namun perbedaan itu tidak menjadikan negara tersebut negara yang bermasyarakat adil, makmur dan saling melengkapi, sebaliknya perbedaan itu menjauhkan setiap rakyatnya dari persatuan bahkan menimbulkan berbagai macam pertikaian dan permusuhan. Seperti yang terjadi di Indonesia. Banyaknya suku bangsa yang ada di Indonesia belum bisa sapenuhnya mempersatukan perbedaan tersebut. Masih banyak yang mementingkan golongannya, membela kelompoknya dan lain – lain, padahal Indonesia adalah negara Pancasila, negara yang memiliki dasar dan ideology yang menjunjung tinggi nilai – nilai persatuan. Beberapa contoh fenomena yang membuktikan bahwa di Indonesia, persatuan belum terwujud dengan baik. Belum lama di Ambon, Maluku, terjadi pertikaian yang melibatkan dua kampong yang letaknya tidak begitu beerjauhan, pertikaian tersebut terjadi disebabkan oleh adanya kesalahfahaman antara kedua warga kampong tersebut. Permasalahan timbul ketika salah satu warga kampong, tertuduh membunuh warga kampung sebelahnya itu. Karena tidak terima dengan pembunuhan yang menyebabkan satu warganya meninggal sehingga, warga kampong korban melakukan penyerangan kepada warga kampong pelaku, sehingga pertikaian pun tidak terelakkan. Aparat pun kesulitan mengatasinya. Padahal menurut fisum dokter, korban murni meninggal karena kecelakaan. Ini adalah contoh kecil, yang membuktikan bahwa masih ada warga yang mementingkan kepentingan kelompok atau golongannya, padahal ada cara yang lebih baik untuk menyelesaikan masalah tersubut sehingga tidak bertambah lagi korban jiwa. Seharusnya diadakan musyawarah antar warga setempat dan membicarakan masalah tersebut dengan baik – baik sehingga masalah selesai dan tidak menambah jumlah korban.
Dari fenomena di atas membuktikan bahwa masih banyak rakyat Indonesia yang belum bisa memahami makna Persatuan. Fenomena yang tidak kalah menarik untuk kita bahas adalah tawuran antar supporter sepakbola. Hal ini tidak jarang terjadi ketika ada pertandingan yang mempertemukan dua tim yang memiliki sejarah persaingan yang ketat. Persaingan yang ada seharusnya bisa membuat kedua tim termotifasi
untuk
menjadi
yang
terbaik
dan
menjadikan
kemajuan
bagi
persepakbolaan tanah air, namun yang terjadi justru pertandingan berjalan menjurus kasar sehingga hal itu memancing emosi masing – masing seporter untuk melakukan tindakan kekerasan. Tawuran yang terjadi menimbulkan banyak korban jiwa, dan juga kerugian baik moril maupun materiil untuk banyak pihak, dan ini menjadi salah satu penyebab persepakbolaan Indonesia sulit mendapatkan prestasi. Mungkin contoh yang satu ini tidak terlihat adanya hubungan dengan persatuan seperti yang dibahas diatas, namun terkandung makna persatuan yang begitu kuat. Adalah contoh persatuan antara Pemerintah dengan rakyat. Untuk saat ini banyak sekali orang – orang yang memiliki jabatan tinggi tidak melakanakan kewajibannya dengan baik sehingga menimbulkan kekecewaan di hati rakyat kecil. Banyak pejabat tinggi Negara yang melakukan korupsi, padahal angka kemiskinan di Indonesia masih ada pada hitungan tinggi. Akibatnya banyak terjadi demo – demo sebagai bentuk ketidak puasan rakyat dengan pemerintahan. Masih banyak lagi contoh – contoh persatuan yang belum terwujud seperti yang diinginkan oleh Pancasila. Masih sering terjadi tawuran antar pelajar. Dengan seringnya tawuran antar pelajar, maka dunia pendidikan Indonesia sedikit tercoreng, disini, wujud persatuan antar anak bangsa sama sekali tidak terlihat. Bahkan belum lama juga terjadi pelajar di sebuah Sekolah Menengah ternama di Ibukota mengeroyok seorang wartawan, terlihat bahwa mereka seakan tidak memiliki rasa menghormati kepada yang lebih tua.
Sungguh ironis, banyak kejadian yang tidak mencerminkan skehidupan berPancasila, satu bentuk kekerasan, pelanggaran dan bentuk – bentuk kejahatan mencoreng nama Pancasila. Artinya memang Pancasila belum bisa membawa rakyat Indonesia kepada kemakmuran yang diharapkan. Kita pernah melihat fenomena dimana sangat terasa persatuan ini. Yaitu ketika ada pertandingan sepakbola yang dimainkan Indonesia, siapapun musuhnya, ternyata seluruh masyarakat dalam waktu yang bersamaan dan dari tempat yang berbeda – beda , bersama – sama mendukung perjuangan timnas meraih kemenangan, fenomena ini kita jumpai ketika Indonesia ikut serta di ajang Asean Federation Cup akhir 2010 lalu. Saat itu persatuan begitu kental terasa. Satu lagi adalah ketika Indonesia berselisih dengan Negara tetangga terkait klaim wilayah kedaulatan. Seluruh masyarakat Indonesia seakan bersama – sama masuk ke dalam kemarahan dan ketidakterimaan yang sama ketika yang menjadi milik Negara ini diklaim oleh Negara lain, atau ketika ada Negara lain yang mengklaim salah satu kebudayaan bangsa Indonesia, mungkin yang diklaim adalah budaya propinsi lain, namun sesama orang Indonesia walau dari propinsi dan budaya yang berbeda juga tidak terima akan klaim tersebut. Jadi dengan cara apakah Persatuan terus terwujud? Haruskah menunggu ada Negara lain yang “mengganggu” Indonesia kita ini? Memang sulit menyatukan keberagaman suku bangsa yang ada di Indonesia, namun bukan berarti tidak ada cara untuk melakukannya. Segala bentuk pertikaian yang terjadi harus segera diakhiri dan ini menjadi tanggung jawab seluruh rakyat Indonesia untuk mulai bersatu memperkuat kedaulatan NKRI dengan Persatuan. Dengan saling menghormati perbedaan yang ada, masing – masing suku bangsa harus menghilangkan sikap mementingkan kepentingan kelompok dan mulai memikirkan kebersamaan maka pasti persatuan yang diharapkan akan segera terwujud. Dan yang terpenting adalah sejak dini semua generasi muda Indonesia harus mulai dididik untuk memahami makna Pancasila yang sesungguhnya, tidak hanya melalui kertas – kertas ujian, namun juga dilatih untuk mengimplementasikannya. Inilah pe-er besar
bangsa Indonesia. Dengan Pancasila, Indonesia akan menjadi Negara yang makmur sejahtera. Kurang memahami Persatuan Indonesia akan menyebabkan ketidakrukunan dan perpecahan, akan terjadi pertikaian antar golongan dan terkikisnya rasa cinta Tanah Air. Jika Indonesia belum bisa melaksanakan persatuan dengan baik, menurut butir – butir Pancasila, maka Indonesia belum bisa dikatakan ikut serta dalam memelihara ketertiban dunia. Sesungguhnya Indonesia memiliki generasi - generasi yang memiliki prestasi di kancah dunia. Sepakbola junior Indonesia mampu berprestasi, dalam olimpiade sains, anak Indonesia mampu mengungguli prestasi anak – anak dari Negara – Negara maju. Generasi muda Indonesia memiliki potensi besar bisa membuat Indonesia menjadi Negara maju. Kecerdasan dan kemampuan generasi muda inilah yang harus terus diarahkan untuk bisa membawa Indonesia menuju kehidupan yang diharapkan.
KESIMPULAN & SARAN Kesimpulan Pancasila yang dimiliki Indonesia ternyata belum bisa membawa rakyat Indonesia menuju kehidupan adil dan makmur seperti yang diharapkan. Pancasila hanya dihafalkan saja namun banyak yang belum memahami arti dan tujuan dibuatnya Pancasila, sehingga tidak bisa mengamalkannya. Banyak terjadi kerusuhan, dan masih banyak yang mementingkan kepentingan kelompoknya tanpa menghormati kelompok yang lain. Inilah yang menyebabkan hilangnya rasa persatuan. Saran Seluruh rakyat Indonesia memiliki kewajiban untuk mempertahankan kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Salah satunya dengan menjaga persatuan di tengah banyaknya perbedaan, baik agama, ras, maupun suku bangsa yang ada di Indonesia. Peristiwa yang tidak diinginkan namun terlanjur terjadi harus menjadi bahan evaluasi agar tidak lagi terjadi hal – hal serupa. Sangat penting membina sejak dini generasi muda Indonesia agar memahami pancasila dan kedepan, mereka bisa mengimplementasikannya, sehingga kehidupan ber- Pancasila yang adil dan makmur akan terwujud.
REFERENSI Djamal,D.1986.Pokok-Pokok Bahasan Pancasila.Bandung: Remadja Karya. Laboratorium Pancasila. 1981. Pancasila dalam Kedudukan dan Fungsinya sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup Bangsa Indonesia. Surabaya: Usaha Nasional. Tim Penulis Jurusan PMPKN. 1987. Pancasila Dasar Negara dan Pandangan Hidup Bangsa Indonesia. Malang : IKIP Malang. Suwarno, P.J.. Pancasila Budaya Bangsa Indonesia. hlm. 12.