Temu Teknis Fungsional Non Peneliti 2001
TEKNIK PEMILIHAN BIBIT KAMBING DAN DOMBA SUHARTO Balai Penelitian Ternak P.O. Box. 221 Bogor 16002
RINGKASAN Apabila kita memelihara Tmak dengan bibit yang baik, maka diharapkan akan menghasilkan keturunan yang baik pula. Untuk dapat mencapai keturunan temak yang baik, dapat dilakukan melalui seleksi atau persilangan dengan bangsa kambing atau domba lain yang memiliki keunggulan. Dalam betemak kambing dan domba, sebelumnya kita harus memilih bibit yang baik agar nanti hasilnya dapat menguntungkan oleh karena itu dalam hal ini kita harus mengerti/memahami bagimana teknik pemilihn kambing dan domba terutama induk dan pejantan bibit yang baik untuk ditemakan dan dikembangkan lebih lanjut . Ciri-ciri induk yang baik untuk dijadikan bibit. Secara umum dapat dilihat dari bentuk tubuh, sifat keindukan, kenormalan kaki, keadaan gigi, keturunan dan keadaan ambing. Sedangkan untuk pejantan dilihat dari bentuk tubuh, penampilannya, aktif, silsilah keturunan, umur dan kenormalan buah jakar. PENDAHULUAN Bertani merupakan pekerjaan utama bagi sebagian besar penduduk Indonesia terutama yang tinggal dipedesaan. Disamping kegiatan bercocok tanam, petani biasanya memelihara temak sebagai usaha tambahan dengan memanfaatkan tenaga kerja keluarga di waktu senggang. Sampai saat sekarang petemakan kambing dan domba yang dilakukan petani didesa masih menjadi andalan penting sebagai persediaan bibit atau penghasil daging yang potensial namun demikian produktivitas yang dicapai kambing dan domba yang dipeliharakan karena kambing dan domba yang digunakan untuk bibit kurang memenuhi persyaratan karena temak yang baik dapat dilakukan melalui seleksi atau persilangan. Oleh karena itu untuk memperbaiki mutu genetik temak dianjurkan melakukan seleksi terhadap temak yang tersedia didaerah yang bersangkutan, kemudian diikuti dengan perkawinan terarah. Induk dan jantan yang akan dijadikan bibit harus dipilih dan diketahui jenis dan awal mulanya . Tujuan dari makalah ini adalah sebagai petunjuk (bacaan) singkat yang masyarakat yang berminat bertemak dapat dipelajari untuk membantu kambing dan domba .
Temu Teknis Fungsional Non Peneliti 2001
ASAL USUL DAN JENIS KAMBING Kambing merupakan hewan pegunungan yang senang hidup dilerenglereng gunung dan merupakan salah satu hewan liar tertua yang dijinakan orang. Kambing yang telah lama kita kenal ini dipelihara dari kambing liar yang berasal dari Pakistan, Turki, Kasmir dan Balkan . Jenis Kambing Yang Umum Ada Di Indonesia 1. Kambing Kacang (Kambing Jawa) a. b. c. d. e. f. g. h. i. j. k. 1. m. n. o.
Merupakan kambing asli Indonesia Badannya kecil dan pendek Kadang-kacang terdapat gelambir kecil di leher bagian atas Baik jantan maupun betina kebanyakan bertanduk Telinga berukuran sedang Leher pendek dan tebal Punggung agak melengkung Ekor kecil agak tegak Ambing kecil dengan puting susu agak besar Bulu pada yang betina pendek sedang jantan agak panjang Warna kulit berpariasi dari hitam, coklat putih atau kombinasinya Ternak jantan tingginya 60 cm, clan betina 55 cm Berat badanjantan 35 kg, betina 30 kg Sering terjadi beranak kembar Jenis kambing potong (penghasil daging)
2. Kambing Etawah a. b. c. d. e. f. g.
Kambing ini berasal dari wilayah Janapari (India) Hidung melengkung Telinga panjang melengkung Kaki panjang dan bulu kaki panjang Ambing besar dan panjang Ternak jantan tingginya 100-125 cm dan yang betina tingginya 80-92 cm. Baik yang jantan dan betina bertanduk, tetapi ada pula yang tidak bertanduk h. Berat badan jantan 60 Kg, betina 50 Kg. i. Produksi susu bisa mencapai 3-4 liter/hari 3. Kambing Peranakan Etawah (PE) a. Kambing ini merupakan hasil persilangan kambing kacang dan kambing etawah yang terjadi beberapa puluh tahun yang lalu b. Tanda-tanda tubuhnya berada diantara kambing kacang dan kambing etawah
169
Temu Teknis Fungsional Non Penelitt 200/
4. Kambing Gembrong a. b. c. d. e. f. g.
Kambing ini terdapat di Pantai Timur P. Bali Kambing Gembrong lebih besar dari pada kambing kacang Bentuk muka sedikit cembung Bentuk telinga kecil Baik jantan maupun betina bertanduk Leher pendek tapi agak tipis Bulunya putih dap panjang, pada yang betina panjang bulu dapat mencapai 20-22 cm.
5. Kambing Marica Banyak terdapat di pulau Sulawesi, tanda-tandanya a. Tubuh lebih kecil dari kambing kacang b . Kemungkinan masih ada hubungan keturunan dengan kambing kacang . Jenis Kambing Yang Belum Diketahui Di Indonesia 1 . Kambing Saanen Asalnya dari lembah Saanen - Switzeland, tanda-tandanya Baik jantan maupun betina tidak bertanduk, warm putih atau cream pucat/muda, hidung, telinga dan ambing belang hitam, dahi lebar, telinga sedang, tegak, dan tipe kambing perah. 2. Kambing Alpine Tanda-tandanya a. Ada yang betanduk dan ada. yang tidak bertanduk, b. Besar dan tingginya sama dengan kambing Saanen, c. Wama bulu macam-macam dari putih sampai kehitam-hitaman, d. Sebagai kambing penghasil susu. 3. Kambing (Anglo) - Nubian Tanda-tanda a. Bulu pendek, b. Berkaki panjang dap dapat menyesuaikan diri didaerah papas, c. Merupakan kambing yang subur d. Kadang-kacang beratnduk
Temu Teknis Fungsionaf Non Penefiti 2001
Jenis Domba Yang Umum Ada Di Indonesia 1 . Domba Ekor Tipis a. b. c. d.
Domba ini mampunyai tubuh dan ekor relatip kecil Tidak ada tanda-tanda berlemak Bangsa ini berjumlah 80-85% dari domba yang ada di Jawa Barat Bulu badan biasanya berwarna putih dan banyak belang-belang hitam sekitar mata, hidung dan bagian-bagian lainnya. e. Ternak betina tidak mampunyai tanduk, jantan mampunyai tanduk melingkar £ Umumnya telinga medium sampai kecil dan sebagian bervariasi menggantung g. Berat badan jantan 40 Kg, berat betina 30 Kg 2. Domba Periangan (Domba Garut) a. Domba ini adalah domba asli Garut (Jawa Barat) b. Berasal dari persilangan tiga bangsa domba yaitu domba lokal dengan domba Merino dan domba ekor gemuk dari Afrika Selatan. c . Domba ini merupakan pemisahan dari domba Ekor kurus d. Domba periangan dapat digolongkan domba tipe besar e. Domba periangan pangkal ekornya kelihatan agak lebar dengan ujung runcing clan agak pendek f. Ternak betina biasanya tidak bertanduk tetapi yang jantan bertanduk besar melingkar 3. Domba Ekor Gemuk (DEG) Banyak terdapat di Madura, Sulawesi, Jawa Timur dan Lombok.Tanda-tandanya a. Bentuk badan sedikit lebih besar dari pada domba ash Indonesia, b . Yang jantan bertanduk kecil, yang betina tidak bertanduk, c. Ekornya panjang lebar dan mampu menampung lemak banyak, sehingga ekornya menjadi sangat besar, d. Ujung ekor kecil. Jenis Domba Yang Belum Diketahui Di Indonesia 1 . Domba Merino a. b. c. d.
Berasal dari Spanyol Badannya sedang Yang jantan bertanduk besar clan berbelit Yang betina tidak bertanduk
Temu Teknis Fungsional Non Peneliti 2001
2. Domba Dorset a. Berasal dari Inggris b. Bobot badan dewasa di negara asalnya pada yang jantan 100-125 Kg, yang betina 70-90 Kg c. Kandungan dagingnya 50-65 % dari bobot badannya . 3. Domba Sulffolk a . Berasal dari Inggris b. Bobot badan di negara asalnya pada yang jantan dewasa 135-200 Kg, sedangkan yang betina dewasa 100-150 Kg. c. Kandungan dagingnya 50-65 % dari bobot badan d. Tidak bertanduk, kepala berwarna hitam 4. Domba Barbados Blackbelly a. Berasal dari pulau barbados (Caribbean Sea) b . Kemampuan beranaknya (Prolivikasi) sedang c. Warna coklat dengan warna hitam di daerah perut PEMILIHAN BIBIT KAMBINGDOMBA 1. Induk yang akan kita pilih a. b. c. d. e. f.
Bentuk Tubuh Sifat keindukan Kenonnalan kaki Keadaan gigi Keturunan Ambing
a. Bentuk Tubuh : Kompak, dada dalam dan leher, garis punggung dan pinggang lurus, bulu lunak dan mengkilat,Tubuh besar tetapi tidak terlalu gemuk b . Sifat Keindukan : Sipat keindukan merupakan petunjuk sipat merawat anak yang baik,Keadaan ini dapat ditunjukan dengan penampilan sorot mata yang berdsipat ramah c. Kenormalan Kaki : Kaki lurus dan tumit tinggi d. Keadaan gigi : Jumlah gigi yang lengkap, serta rahang atas dan bawah rata e. Keturunan Pilihlah induk dari keturunan kembar atau yang beranak kembar, Atau induk kelahiran tunggal tetapi berasal dari induk muda
172
Temu Teknis Fungsional Non Peneliti 1001
f. Ambing : Pilihlah induk yang ambingnya ticlak terlalu menggantung clan bentuk simestris, Jumlah punting dua buah 2. Jantan yang akan kita pilih a. Bentuk Tubuh b. Penampilan c . Aktip d. Keturunan e . Umur f. Buah Jakamya a. Bentuk Tubuh
Pilihlah yang besar diantara Pejantan yang umumya sama :Dada lebar,Tubuh relatif panjang,Bagian tubuh bagian belakang lebih tinggi,Jangan pilih yang terlalu gemuk b. Penampilan Penampilan gagah,Mencerminkan kemampuan untuk menurunkan sifat yang baik pada anaknya c. Keturunan Pilih pejantan yang berasal dari keturunan kembar d. Umur Pilihlah Pejantan yang berumur antara 1, 5-3 tahun e. Buah Zakar Buah zakamya normal (2 buah sama besar clan kenyal) 3. Cara Menafsir Umur Ternak Untuk menafsir umur temak kambing-domba, ada beberapa cara untuk memperkirakan umur antara lain a. Dengan mencatat tanggal lahir b. Dengan melihat keadaan gigi seri c. Dengan Mencatat Tanggal Lahir
Untuk mencatat tanggal lahir, pada umumnya di peclesaan ticlak mungkin dilakukan, kecuali pada Balai Penelitian Temak. (MATHIUS at al 1989) Keadaan Gigi Seri Untuk menafsirkan umur temak kambing-domba yang paling mudah melihat keadaan gigi seri . Karena ruaminansia (termasuk kambing clan domba) tidak mampunyai gigi taring. Gigi seri pun hanya terdapat pada rahang bawah, sedangkan rahang atas hanyalah berupa bantalan tenunan pengikat yang kuat, gigi geraham terclapat pada kedua rahang .
173
Temu Teknis Fungsional Non Peneliti 2001
Tabel1 .
Menentukan umur ternak kambing/domba berdasarkan jumlah gigi Gigi Tetap Umur
Belum Ada (gigi susu semua) Sepasang Gigi Tetap (2 Buah) Dua Pasang Gigi Tetap (4 Buah) Tiga Pasang Gigi Tetap (6 Buah) Empat Pasang Gigi Tetap (8 Buah) Gigi Tetap Aus Mulai Lepas
Kurang dari 1 Tahun 1 - 2 tahun 2 - 3 tahun 3 - 4 tahun 4 - 5 tahun 5 tahun keatas
Sumber : BAMBANG SETIADI DAN MURYANTO, 1989
CACAT TUBUH
Dalam Hal ini kita jangan memilih kambing-domba yang mampunyai cacat tubuh . Cacat tubuh antara lain a. b. c. d. e. f.
Rahang atas dan bawah tidak rata Tanduk tubuh melingkar menusuk leher Hanya mampunyai satu buah zakar, atau mampunyai dua buah tetapi besamya tidak sama. Ternak majir atau mandul Kaki berbentuk X atau pengkor Buta atau rabun
Untuk mengetahui seekor ternak buta atau tidak, maka tunjuktunjuklah dengan jari telunjuk di depan matanya, apabila ada reaksi mengedipkan mata, maka ternak tersebut tidak buta Dari hasil pengamatan untuk memilih bibit kambing-domba yang baik di ternakan, maka maka perlu kita hindari terjadinya perkawinan sedarah atau mampunyai hubungan keluarga dekat (misalnya anak kawin dengan induk atau bapak, antar saudara kandung) . (MATHIUS, at al, 1989) Program seleksi(pemilihan bibit) kambing-domba dalam satu bangsa, dapat dilakukan dalam suatu kelompok peternak dari satu kecamatan . Untuk mengetahui silsilah, sebaiknya ternak-ternak di beri tanda (yang diterangkan pada bagian identifikasi dan rekording) . (MATHIUS, at al, 1989) . KESIMPULAN Untuk memilih bibit kambing clan domba yang baik yang akan dipelihara, perlu diketahui kecepatan pertumbuhannya karena hal ini merupakan sipat penting dalam pemilihan ternak sebagai bakal bibit. Dengan
174
Temu Teknis Fungsionnl Non Peneliti 2001
memilih bibit ternak yang cepat pertumbuhannya, menghasilkan keturunan yang baik pula.
diharapkan
akan
DAFTAR BACAAN SETIADI . B DAN MURYANTO . 1989. Pemulia Biakan Kumpulan Peragaan Dalam Rangka Penelitian Ternak Kambing dan Domba di Pedesaan . ANONIMOUS . 1987 . Informasi Teknik Betemak Domba Dan Kambing Cara Budi Daya Proyek Pertanian Lahan Kering dan Konservasi Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian . THOMAS . R. THEOFORD. DvM. 1984. Penuntu n Kesehatan Ternak Kambing Alih Bahasa Purnomo Ronohardjo dan R. Soetedjo.Balai Penelitian Penyakit Hewan Bogor. ANONIMOUS, 1989. Pedoman Praktis Peternak Kambing-Domba Sebagai Ternak Potong . Pusat Penelitian dan Pengembangan Petemakan .Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian .Departeman Pertanian Bogor,