TAJUK RENCANA HARIAN KOMPAS DAN MEDIA INDONESIA MENGUPAS NASIB TKI: Analisis Perbandingan Stuktur Teks Yosi Wulandari Alumni Pascasarjana Universitas Negeri Padang
[email protected]
ABSTRACT This study aimed to compare the structure of the editorial text Kompas and Media Indonesia about the fate of migrant workers. It will elaborate on three things in connection with the study of the text structure disclosed Van Dijk. First, a comparison of thematic editorial Kompas and Media Indonesia daily about the fate of migrant workers. Second, the editorial schematic comparison Kompas and Media Indonesia about the fate of migrant workers. Third, stylistic comparison editorial haraian Kompas and Media Indonesia about the fate of migrant workers. The method used is a method deskripstif to explain the structure of the editorial text Kompas and Media Indonesia berdasaran categories of discourse analysis Van Dijk. The purport is done taking into account the context of the underlying. Based on the results of the discussion of the comparison of the text structure an editorial in the daily Kompas and Media Indonesia can be expressed by using a thematic structure, schematic, and stylistic, as the theory of Van Dijk. Analyzing discourse can give the conclusion that shape attitudes, laying step writings, as well as the choice of words in discourse sebuh not be regarded as a conclusion Keywords: Editorial, The fate of migrant workers, Kompas, Media Indonesia ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan stuktur teks tajuk rencana harian Kompas dan Media Indonesia tentang nasib TKI. Hal tersebut akan menguraikan tentang tiga hal sehubungan dengan kajian stuktur teks yang diungkapkan Van Dijk. Pertama, perbandingan tematik tajuk rencana harian Kompas dan Media Indonesia tentang nasib TKI. Kedua, perbandingan skematik tajuk rencana harian Kompas dan Media Indonesia tentang nasib TKI. Ketiga, perbandingan stilistik tajuk rencana haraian Kompas dan Media Indonesia tentang nasib TKI.Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskripstif untuk menjelaskan struktur teks tajuk rencana harian Kompas dan Media Indonesia berdasaran kategori analisis wacana Van Dijk. Pemaknaan tersebut dilakukan dengan memperhatian konteks yang melatarbelakanginya. Berdasarkan hasil pembahasan tentang perbandingan struktur teks tajuk rencana pada harian Kompas dan Media Indonesia dapat diungkapkan dengan menggunakan struktur tematik, skematik, dan stilistik sebagai teori Van Dijk. Penganalisisan wacana Jurnal Bahastra ,Vol XXXII, Nomor 1, Oktober 2014
81
dapat memberikan kesimpulan bahwa bentuk sikap, langkah peletakan tulisan, serta pemilihan kata dalam sebuh wacana tidak dianggap sebagai suatu kesimpulan Kata Kunci: Tajuk rencana, Nasib TKI, Kompas, Media Indonesia pihak yang terlibat dalam kegiatan
PENDAHULUAN Bahasa utama
merupakan
dalam
media
komunikasi.
Begitu pun dengan
mengekspresikan
media, yang secara jelas diketahui
pikiran, mengonseptualisasikan dan
memiliki peran dan fungsi strategis
menafsirkan
dalam menyampaikan informasi.
dunia
yang
melingkupinya. Umumnya seluruh
Bahasa Indonesia sebagai alat
kegiatan manusia selalu melibatkan
komunikasi
bahasa
kaitannya dengan pengguna bahasa,
sebagai
sarana
untuk
di
erat
berinteraksi antar sesama. Seseorang
manusia
dapat mengungkapkan ide, gagasan,
Bagaimana
pikiran,
dan
dalam kehidupan sehari-hari dan
melalui
bagaimana penggunaan bahasa pada
keinginan,
menyampaikan
informasi
dan
Indonesia
media
cetak.
penggunaan
bahasa
bahasa sehingga bahasa merupakan
media
sarana komunikasi yang utama.
keterkaitan antara wacana dengan
Dalam
penerapan
bahasa
bahasa.
sebagai alat komunikasi baik dalam
dalam
forum
resmi
komunikasi
cetak
disebut
Berdasarkan praktik
kenyataan
berbahasa,
selain
maupun
dalam
sebagai alat komunikasi bahasa juga
sehari-hari
sering
memiliki peran dan fungsi strategis
mengabaikan aturan atau kaidah-
bagi
kaidah bahasa Indonesia. Kondisi
berbangsa dan bernegara.
kehidupan
tersebut dilakukan oleh berbagai
82
sebagai
Jurnal Bahastra ,Vol XXXII, Nomor 1, Oktober 2014
manusia
dalam
Penggunaan
bahasa
dapat
kecanggihan
dan
beragamnya
dilakukan dalam lisan dan tulisan.
industri media dan komunikasi mulai
Mengungkapkan
cetak
pikiran
lewat
hinga
elektronik
yang
bahasa tulis akan bertolak atau
menyajikan berita dan sensasi. Hal
berpengaruh
inilah
atau
terhadap
paradigma
kecenderungan
tertentu
sehingga
yang
kepada
memberikan
bahasa
ruang
merealisasikan
menghasilkan
pikirannya, seperti merealisasikan
kecenderungan atau pandangan yang
pikiran melalui berbagai tulisan di
berbeda.
dengan
surat kabar, seperti berita, tajuk
setiap
media
rencana/edoitorial, pojok, artikel, dan
memiliki
gaya
bahasa
Sebagaimana jurnalistik,
penerbitan
pers
sebagainya.
Penulisan
berbagai
bahasa atau ideologi tertentu dalam
macam rubrik tersebut ditemui pada
tiap penyajiannya. Hal ini sesuai
setiap surat kabar tertentu, misalnya
dengan
Kompas dan Media Indonesia.
apa
yang
dikemukakan
Fawler (dalam Eriyanto, 2009:164)
Tajuk rencana atau editorial
bahwa bahasa yang dipakai oleh
di dalam surat kabar merupakan
media bukanlah sesuatu yang netral,
salah
tetapi mempunyai aspek atau nilai
informasi kepada pembaca. Tajuk
ideologis tertentu.
rencana atau editorial merupakan
Dalam memiliki
fungsi
komunikasi, kerjasama Kondisi
fungsinya
yaitu diantara
ini
bahasa
satu
alat
merupakan
sebagai
alat
terhadap
berkaitan
dengan
penyampaian
tulisan dalam surat kabar yang
sebagai
pemakainya.
bentuk
pandangan peristiwa
yang
redaksi sedang
menjadi pembicaraan pada saat surat kabar itu diterbitkan. Dalam tajuk
Jurnal Bahastra ,Vol XXXII, Nomor 1, Oktober 2014
83
rencana
biasanya
adanya
diungkapkan
informasi
atau
aktual,
penegasan
masalah,
opini
masalah
pentingnya
redaksi
Dengan demikian, bentuk produksi dan
distribusi
idiologi
yang
disamarkan dapat diketahui.
tentang
Lebih lanjut Jorgensen, dkk
masalah tersebut, kritik dan saran
(2007:120) mengemukakan bahwa
atas
harapan
analisis wacana kritis bersifat kritis
redaksi akan peran serta pembaca.
maksudnya analisis ini bertujuan
Tajuk
juga
mengungkap
peran
praktik
menyajikan opini yang cenderung
kewacanaan
dalam
upaya
menggunakan
melestarikan dunia sosial, termasuk
permasalahan,
rencana
dan
biasanya
bahasa
mengkritik
yang bertujuan mengevaluasi suatu
hubungan-hubungan
berita.
Dengan
sosial
demikian
dapat
melibatkan
maksud
yang
yang tidak sepadan. Oleh sebab itu,
sebenarnya diungkapkan dalam tajuk
tujuannya adalah agar bisa memberi
rencana tersebut.
kontribusi kepada perubahan sosial
diketahui
apa
Analisis wacana khususnya
di
hubungan
yang
sepanjang
kekuasaan
garis
hubungan
tajuk rencana dalam hal ini adalah
kekuasaan dalam proses komunikasi
sebagai upaya untuk mengetahui
dan masyarakat secara umum.
maksud tersembunyi dari penulis yang
mengemukakan
suatu
Wijana
dan
Rohmadi
(2009:70—71) menyatakan bahwa
pernyataan. Pengungkapan maksud
wacana
tersebut dengan meposisikan diri
kebahasaan
sebagai penulis dengan mengikuti
komunikasi.
struktur makna dari si penulis.
dapat melalui dua cara, yaitu dengan
84
Jurnal Bahastra ,Vol XXXII, Nomor 1, Oktober 2014
merupakan yang
rekaman
utuh
tentang
Komunikasi
sendiri
bahasa lisan dan bahsa tulis. Apa pun
sosialisasi.
bentuknya, wacana selalu memuat
disampaikan
penyapa (pembicara) dan pesapa
cetak biasanya berwujud menjadi
(pendengaran). Dalam wacana lisan,
sosial. Hal yang menyangkut dengan
penyapa
dan
peringatan pribadi akan menjadi
Dala
kontrol sosial, kritik pribadi menjadi
wacana tulis, penyapa adalah penulis,
kritik sosial. Oleh karena itu dapat
sedangan pesapa adalah pembaca.
dinyatakan
Kartomiharjo (dalam Wijana dan
dimuat dalam media cetak atau oleh
Rohmadi,
pers
pesapa
adalah adalah
pembicara pendengar.
2009:71)
menyatakan
analisis wacana merupakan cabang
Informasi melalui
bahwa
yang pers/media
tulisan
mengutamakan
yang
kepentingan
orang banyak.
ilmu bahasa yang dikembangkan
Pemanfaatan
media
cetak
untuk menganalisis suatu unit bahasa
tentu tidak bisa terlepas dari profesi
yang lebih besar dari pada kalimat,
wartawan yang longgar yang telah
menggunakan
yang
dimanfaatkan banyak orang untk
yang
berkiprah dibidang pers. Basri Bayar
dengan
(dalam harian Padek, Selasa 22
konteks tempat terjadinya ujaran,
Maret 2011) undang-undang Nomor
orang-orang yang terlibat dalam
40
interaksi,
umum
membuka peluang bagi semua orang
mereka, kebiasan dan adat istiadat
menjadi wartawan dan pemimpin
yang berlaku di tempat itu.
media. Oleh karena itu, tidak heran
metode
menginterpretasikan
ujaran
sama menghubungkannya
Media
pengetahuan
cetak
atau
tahun
1999
tentang
peras
pers
jika terjadi pemberitaan yang jungkir
umumnya disebut dengan media
balik. Berdasarkan penelitian. Dewan
Jurnal Bahastra ,Vol XXXII, Nomor 1, Oktober 2014
85
pers di 15 kota besar di Indonesia,
menunjukkan penentu yang biasanya
hanya 20 persen wartwan yang
terselubung dalam hubungan sosial.
memahami kode etik jurnalistik.
Dengan
Pernyataan inilah yang membuktikan
bagaimana penggunaan bahasa yang
bahwa penggunaan bahasa di media
memiliki maksud dan efek tertentu.
demikian
akan
terlihat
cetak saat ini tidak hanya sebuah
Sehubungan dengan analisis
pemberitaan saja, melainkan ada
wacana tajuk rencana tersebut, Teun
maksud dan ideologi tertentu yang
A Van Dijk telah mengembangkan
dapat dijelaskan dengan berbagai
teori analisis wacana. Model teori
teori.
Van Dijk ini dapat menjelaskan Berdasarkan
penjelasan
berbagai masalah yang kompleks dan
tersbut, dapat dipahami mengenai
rumit
adanya
kritis
semata. Selain itu menurut Eriyanto
terhadap media cetak. Fairclough
(2009:224) model Van Dijk juga
(2003:6) menjelaskan bahwa kajian
melihat struktur sosial, dominasi dan
bahasa kritis atau CLS (critical
kelompok kekuasaan yang ada dalam
language study) bertujuan untuk
masyarakat
menunjukan
hubungan
kognisi/pikiran dan kesadaran yang
disembunyikan
seperti
antara
analisis
bahasa,
wacana
yang hubungan
kekuasaaan,
dan
dengan
membentuk
menganalisis
dan
dan
teks
bagaimana
berpengaruh
terhadap teks tertentu.
ideologi. CLS menganalisa hubungan
Model analisis wacana Van
sosial melalui cara yang difokuskan
Dijk digambarkan memiliki tiga
pada elemen-elemen linguistiknya
dimensi, yaitu teks, kognisi sosial,
yang
dan konteks sosial. Pada tataran teks
86
dikemukakan
untuk
Jurnal Bahastra ,Vol XXXII, Nomor 1, Oktober 2014
Van
Dijk
memanfaatkan
menganalisis
linguistik
dan
analytical research that primaraly studies the way social power abuse, dominance and inequality are enacted, reproduced, and resisted by text and talk in the social and political context”
tentang
kosakata, kalimat, preposisi, dan paragraf untuk memaknai
menjelaskan dan
suatu
teks
wacana. Pernyataan Van Dijk dapat
Tataran kognisi sosial, bagaimana dinyatakan berikut. Analisis wacana menganalisis proses produksi suatu merupakan jenis penelitian analisis teks yang melibatkan pikiran atau wacana
yang
mempelajari
cara
kognisi dari individu (wartawan) penyalanhgunaan sosial, dominasi, sebagai
penyaji
berita.
Tataran dan
ketidaksetraan
yang
tidak
keberpihakkan dapat dilihat dari isi berlaku, diproduksi,
dan ditentang
suatu wacana. oleh oleh teks dan berbicara konteks Analisis
wacana
kritis
sebagai
faktor
tanpa
bahasa
sosial melihat
bahasa
penting,
karena
dan
penjelasan
politik.
Berdasarkan
tersebut,
berikut
karakteristik analisis wacana kritis ketimpangan dalam
kesejahteraan yang disampaikan oleh Teun A. Van
masyarakat tidak akan terlihat. Selain Dijk, Fairclough, dan Wodak (dalam itu tataran analisis wacana kritis Eriyanto, 2009:8—14). tidak hanya whattetapi how. Sesuai a. Tindakan, dalam hal ini wacana dengan pernyataan tentang analisis harus dipandang sebagai sesuatu wacana kritis, Van Dijk memberikan yang bertujuan dan sesuatu yang pandangannya
dalam diekspresikan secara sadar dan
www.discourses.org sebagai beriku. terkontrol. “Critical discourse analysis (CDA) is a type a discourse
Jurnal Bahastra ,Vol XXXII, Nomor 1, Oktober 2014
87
b. Konteks. Dalam hal ini seperti latar,
situasi,
kondisi.
peristiwa,
Wcana
dan
dipandang
terdiri atas beberapa struktur yang saling
mendukung.
membagi
menjadi
Van tiga
Dijk bagian.
sebagai sesuatu yang diproduksi
Pertama, struktur makro yaitu makna
dan dimengerti, dan dianalisis
global dari suatu teks yang dapat
pada konteks tertentu,
diamati dari topik atau tema yang
c. Historis, salah satu aspek penting dalam
analisis
kritis
Kedua, superstruktur yaitu struktur
meletakkan
wacana yang berhubungan dengan
wacana dalam konteks historis
kerangka suatu teks, proses bagian-
tertentu.
bagian teks tersusun menjadi suatu
adalah
wacana
diangkat dalam suatu pemberitaan.
dengan
d. Kekuasaan, wacana dalam hal ini
berita secara utuh. Ketiga, stuktur
berfungsi sebagai alat kontol
mikro yaitu struktur wacana yang
sosial.
dapat diamati dari hal yang kecil
e. Ideologi, ideologi dibangun oleh kelompok
dominan
suatu teks, yakni kata, proposisi,
untuk
anak kalimat, paragraf, dan gambar.
memproduksi dan melegitiimasi
Kesemua elemen tersebut memiliki
wacana
hubungan
Sehubungan
saing
berkaitan.
hal
Makna global dari suat teks (tema)
tersebut, perlu dikhusukan dengan
didukung oleh kerangka teks yang
beragamnya teori yang diungkapan
pada akhirnya pilihan kata dan
oleh pakar tentang analisis wacana.
kalima tertentu yang digunakan.
Pembahasan
dengan
yang
ini
akan
mengkhususkan tentang analisis teks
88
Berdasarkan
pengamatan
terhadap opini yang dikemukakan
Jurnal Bahastra ,Vol XXXII, Nomor 1, Oktober 2014
dalam tajuk rencana untuk setiap
tentang tiga hal sehubungan dengan
surat
kabar
kajian stuktur teks yang diungkapkan
memiliki cara penyampaian maksud
Van Dijk. Pertama, perbandingan
yang berbeda-beda. Dari sejumlah
tematik
surat kabar nasional tajuk rencana
Kompas
dan
yang biasanya membahas masalah
tentang
nasib
kebijakan
terhadap
perbandingan skematik tajuk rencana
penulis
harian Kompas dan Media Indonesia
kabar,
setiap
surat
pemerintah
kesejahteraan
masyarakat
tajuk
rencana Media
harian
Indonesia
TKI.
memilih membandingkan dua surat
tentang
kabar nasional yaitu harian Kompas
perbandingan stilistik tajuk rencana
dan Media Indonesia. Surat kabar
haraian
tersebut dipilih karena keberadaan
Indonesia tentang nasib TKI.
surat
kabar
terebut
telah
selalu memberikan tajuk rencana yang bersifat nasional dan bahasa digunakan
cenderung lebih berani dan terbuka. Dalam
tulisan
ini
Kompas
Ketiga,
dan
Media
METODOLOGI PENELITIAN
Selain itu, kedua surat kabar tersebut
yang
TKI.
lama
dipercaya oleh masyarakat umum.
mengkritik
nasib
Kedua,
akan
dibahas tentang perbandingan stuktur teks tajuk rencana harian Kompas dan Media Indonesia tentang nasib TKI. Hal tersebut akan menguraikan
Jenis menggunakan
penelitian
kualitatif
metode
deskriptif.
Penelitian kualitatif adalah penelitian yang menghasilkan prosedur analisis yang tidak menggunakan prosedur analisis kuantifikasi (2005:6)
statistik
atau
lainnya.
cara
Moleong
menegaskan
bahwa
penelitian kualitatif adalah peneitian yang bermaksud untuk memahami
Jurnal Bahastra ,Vol XXXII, Nomor 1, Oktober 2014
89
fenomena tentang apa yang dialami
tersebut
oleh
misalnya
memperhatian
motivasi,
melatarbelakanginya.
subjek
penelitian
perilaku,
persepsi,
dilakukan
dengan
konteks
yang
tindakan, dll., secara holistik, dan
Objek penelitian adalah tajuk
dengan cara deskripsi dalam bentuk
rencana dalam harian Kompas dan
kata-kata dan bahaa, pada suatu
Media
konteks khusus yang alamiah dan
kesejahteraan
dengan
berbagai
penentuan harian ini adalah kedua
metode alamiah. Sehubungan dengan
harian tersebut sama-sama harian
apa yang dinyatakan.
yang bertaraf nasional yang dimaknai
memanfaatkan
Semi
tentang
masyarakat.
Dasar
metode
memiliki kualitas yang lebih baik
yang
dan bagus. Selain itu, pemilihan
dilakukan dengan mendeskripsikan
kedua harian tersebut didasarkan
data
kepada penggunaan bahasa di dalam
deskiptif
(1993:23)
Indonesia
adalah
yang
mengartikannya angka,
tetapi
kedalaman
metode
diperoleh
tanpa
dengan
angka-
membahas
sebuah
mengutamakan
cenderung
lebih
penghayatan
terhadap
permasalahan terbuka
dan
transparan. Dengan demikian, kedua
interaksi antara konsep yag sedang
harian
dikaji secara empiris.
sumber data dalam penelitian ini.
Metode
deskripstif ini akan digunakan dalam menjelaskan
struktur
teks
tajuk
tersebut
Miles (1992:16—17)
dapat
dan
dijadikan
Huberman
meberikan
teknik
rencana harian Kompasdan Media
analisis data dalam tiga tahapan
Indonesiaberdasaran kategori analisis
menurut pandangan yang dikenal
wacana
dengan
90
Van
Dijk.
Pemaknaan
Jurnal Bahastra ,Vol XXXII, Nomor 1, Oktober 2014
model
alir
menyatakan
bahwa analisis data kualitatif terdiri
Kode
dari tiga langkah berikut.
Makro yaitu SM, kode
1. Reduksi Data
untuk Superstruktur yaitu
Reduksi dilakukan untuk menyederhanakan
mengidentifikasi
Stuktur
Ss, kode untuk Stuktur
data.
Langkah mereduksi data yaitu:
untuk
Mikro yaitu SK. b)
Pembuatan tabel atau kisi-
data,
kisi analisis data. Tabel
membuang data yang tidak
dibuat berdasarkan butir-
diperlukan
dan
butir
masalah-masalah
mengklasikasikan data penting
yang
dikaji
dalam penelitian ini.
penelitian ini.
2. Penyajian Data
c)
Setelah dilakukan reduksi data, langkah berikutnya adalah menyajikan data. Data yang
dalam
Memasukkan data yang sudah
dikodekan
ke
dalam tabel yang tersedia. 3. Penarikan simpulan akhir
sudah direduksi, lalu dilakukan
Ada beberapa tahap yang
penganalisisan. Langkah yang
perlu dilakukan dalam tahap
dilakukan pada tahap ini adalah
penarikan
berikut ini.
sementara yaitu sebagai berikut.
a)
Pengkodean, pengkodean dilakukan memudahkan
agar penulis
dalam pemeriksaan dan menarik
kesimpulan.
a) Mengecek
kesimpulan
dan
kembali
mengulang
langkah-langkah
analisis data yang sudah ada. b) Memeriksa
kembali
seluruh
data penelitian.
Jurnal Bahastra ,Vol XXXII, Nomor 1, Oktober 2014
91
Berdasarkan
metode
analisis
ditemukan
stuktur
teks
berupa
tersebut, dapat dijelaskan bahwa
tematik, skematik, dan stilistik.
penelitian
Dapat
ini
memilih
topik
lebih
jelasnya
diuraikan
bahasan tentang masalah Nasib
dalam pembahasan berikut.
TKI. Topik pembahasan tersebut
a. Stuktur
akan dijelaskan sehubungan dengan
Kompas
struktur teks tajuk rencana harian
Teks tidak hanya didefinisikan
Kompas
dan
Stuktur
teks
mencakup
Media
Indonesia.
dalam struktur
hal
ini
tematik,
skematik, dan stilistik.
mencerminkan
Tematik
suatu
Harian
pandangan
tertentu atau topik tertentu, tetapi suatu
pandangan
umum
yang
koheren. Topik menggabarkan tema umum dan bagian-bagian yang
PEMBAHASAN
mendukung satu sama lain untuk
1. Perbandingan Struktur Tematik Tajuk Rencana pada Harian Kompas dan Media Indonesia
menggambarkan topik umum dari suatu wacana. Oleh karena itu, topik itu akan didukung oleh
Dalam pertama
pembahasan ini,
data
yang
bagian akan
subtopik-subtopik
yang
akan
membentuk wacana umum.
dianalisis adalah dua tajuk rencana
Harian Kompas edisi Senin 22
tentang kesejahteraan masyarakat.
November 2010, mengulas sebuah
Topik
akan
berita dalam bentuk tajuk rencana
dibandingkan adalah tentang nasib
sebagai pandangan redaktur tentang
TKI. Setelah dilaksanakan reduksi
permasalahan TKI. Topik yang
data pada masing-masing data,
dikemukakan
92
pembahasan
yang
Jurnal Bahastra ,Vol XXXII, Nomor 1, Oktober 2014
redaktur
adalah
―Kehebohan
dan
Nasib
TKI‖.
7) Kasus
ini
menunjukkan
Berdasarkan teori Van Dijk dalam
kegagalan negara. dsb.
stuktur teks dilihat dari tematik,
Subtopik petama berdasarkan
dapat dijelaskan bahwa topik ini
topik tajuk renana ―Heboh atas
didukung oleh beberapa subtopik.
Nasib TKI‖ dijabarkan tentang
Subtopik yang diungkapkan dalam
heboh terhadap kasus kematian
tajuk
rencana
Kompas
sesuai
TKI. Pemilihan subtopik pertama
topik
tersebut
adalah
ini
dengan
didasarkan
kepada
sebagai berikut.
permasalahan Nasib TKI. Dengan
1) Heboh atas kasus kematian TKI
demikian, kasus kematian TKI
2) Kegaduhan atas kasus kematian
menunjukan
lazimnya tidak akan bertahan lama. 3) TKI
bahwa
TKI
sangat memprihatinkan. Selanjutnya
subtopik
kedua
dibiarkan
tersebut, memberikan perincian lain
diperlakukan sebagai budak di
tentang nasib TKI. Subtopik ini
negeri orang.
menyatakan kasus kematian TKI
4) Kasus
seakan
nasib
kematian
Kiki
dan
atau apa yang terjadi pada TKI
penganiayaan Suiarti merupakan
pada awal pemberitaan begitu
bentuk pelanggaran HAM.
ramai dibicarakan, tetapi setelah
5) Ribuan TKI di timur tengah dan Asia terancam nasib buruk. 6) Perhatian ditingkatkan
pemerintah
beberapa lama kasus ini dibiarkan saja. Dalam arti lain, nasib TKI pun
mesti
dibiarkan
tanpa
mencoba
mengupayakan dengan maksimal. Subtopik ketiga, memberikan
Jurnal Bahastra ,Vol XXXII, Nomor 1, Oktober 2014
93
penjelasan tentang pembiaran TKI
kegagalan negara. Ketiga topik ini
yang menjadi budak di negeri
mencoba
memberikan
ulasan
orang.
kepada
pembaca
bahwa
Subtopik
ini
berkaitan
dengan topik selanjutnya, yaiut
permasalahan
TKI
dalam
subtopik
keempat
kenyataannya
seperti
dibiarkan
memberikan
penjelasan
yang tentang
saja, tidak ada bentuk sikap tegas
bagaimana kenyataan sebenarnya
dan nyata. Hal ini diperkuat dari
kasus TKI yang meninggal dan
nasib buruk yang mengancam TKI
dianiaya telah melanggar HAM.
di
Dalam hal ini radaktur mencoba
dicoba disimpulkan oleh redaktur
memberikan
pandangan
kepada
kondisi yang terjadi sebagai bentuk
pembaca,
bagaimana
cara
kondisi
yang
telah
Tengah.
Berdasarkan
dari
masalah biasa saja.
menunjukan bahwa
kelima,
mengenai
pemaparan
subtopik-subtopik yang bersumber
melanggar HAM, namun seperti
Subtopik
Kemudian,
kelemahan dan kegagalan negara.
mengambil sikap dalam berpikir terhadap
Timur
tajuk
rencana
tersebut,
subtopik ini
mendukung, mempertegas, bahkan
ribuan TKI di Timur Tengah dan
membentuk
Asia
nasib TKI. Dengan kata lain semua
terancam
Kemudian
nasib
buruk.
tentang
perhatian
terbentuk membentuk pengertian
ditingkatkan.
umum yang koheren. Gagasan Van
Pada topik ketujuh disimpulkan
Dijk dalam teori didasarkan pada
bahwa
pandangan
94
mesti
kasus
ini
menunjukkan
Jurnal Bahastra ,Vol XXXII, Nomor 1, Oktober 2014
tersusun
ketika
dan
yaitu
subtopik
pemerintah
yang
utama,
didukung
keenam,
data
tema
yang
wartawan
meliput
suatu
peristiwa
dan
b. Stuktur Tematik Harian Media
memandang suatu masa didasarkan
Indonesia
pada suatu mental/pikiran tertentu.
Sehubungan
dengan
Kognisi atau mental ini secara jelas
membandingkan
bagaimana
dapat
struktur teks tematik pada harian
dilihat
dari
topik
yang
dimunculkan. Topik dalam hal ini
Kompas
dipandang sebagai mental atau
berikut akan dilihat stuktur tematik
kognisi surat kabar. Selanjunya
harian Media Indonesia. Harian
elemen lain dipandang sebagai
Media Indonesiaedisi Jumat, 10
bagian dari strategi yang dipakai
November 2010, mengulas sebuah
oleh jurnalis untuk mendukung
berita dalam bentuk tajuk rencana
sebuah
dia
sebagai pandangan redaktur tentang
pemberitaan.
permasalahan TKI. Topik yang
topik
tekankan
yang
dalam
ingin
dan
Media
Indonesia,
Dengan demikian, dapat diberikan
dikemukakan
penegasan, bahwa dalam stuktur
―Pembiaran
tematik mengenai kehebohan nasib
Kandara‖. Berdasarkan teori Van
TKI yang diungkapkan dengan
Dijk dalam stuktur teks dilihat dari
berberapa
yang
tematik, dapat dijelaskan bahwa
mendukung menunjukkan posisi
topik ini didukung oleh beberapa
surat kabar yang memandang nasib
subtopik.
TKI sebagai seuatu hal yang perlu
diungkapkan dalam tajuk rencana
diperhatikan
Media Indonesia sesuai dengan
subtopik
sebagai
amanat
konstitusi bukan hanya sebuah
topik
hibauan saja.
berikut.
redaktur TKI
di
adalah Kolong
Subtopik
tersebut
adalah
yang
sebagai
Jurnal Bahastra ,Vol XXXII, Nomor 1, Oktober 2014
95
1) Pembiaran
atas
petaka
kemanusiaan yang terjadi
subtopik tersebut digunakan pada penjabaran ulasan pertama karena
2) Ratusan warga negara hidup menggelandang 3) Pemulangan TKI yang banyak
redaktur ingin menyatakan dengan membiarkan
TKI
seperti
telah
itu,
dala
kondisi
menjelaskan
tidak bisa dilakukan operasional
bahwa itu suatu bentuk petaka atas
karena masalah jumlah.
kemanusiaan. Kemudian subtopik
4) Pemerintah
kewalahan
mengurus TKI. 5) Warga Indonesia yang hidup menjadi
pengemis
menjadi
lecehan
TKI tidak akan berhenti 7) Pemerintah
bentuk
petaka
bagaimana
tersebut
yang
menjelaskan kehidupan kemanusian seperti menggelandang saja.
memilih
Pembahasan
tidak
di
dengan
ide
yang
namun
hampir memiliki
penekanan maksud yang berbeda. Subtopik
mengenai
TKI
memiliki bersamaan
berbuat apa-apa.
diawali
mejelaskan
Subtopik ketiga dan keempat
6) Tragedi yang terjadi tentang
―Pembiaran
kedua
ketiga
tentang
topik
pemulangan TKI yang banyak tidak
Kandara‖
bisa dilakukan operasional karena
subtopik
masalah jumlah. Pernyataan ini
Pembiaran
atas
petaka
menunjukkan bahwa ingin ada
kemanusiaan
yang
terjadi.
pembelaan terhadap penyelesaian
Kemudian
dikemas
lagi
pada
terhadap
masalah
yang
subtopik ratusan warga negara
Selanjutnya
hidup menggelandang. Pemilihan
pemerintah kewalahan mengurus
96
Jurnal Bahastra ,Vol XXXII, Nomor 1, Oktober 2014
subtopik
ada.
keempat
TKI. Penjabaran pada subtopik
pemerintah memilih tidak berbuat
keempat,
kembali
apa-apa.
bahwa
pemerintah
mempertegas mencoba
Penggunaan
subtopik
keenam dipertegas pada subtopik
membela diri karena telah mencoba
ketujuh
mengupayakan perbaikan terhadap
menyatakan bahwa pemeritah tidak
kasus TKI namun kenyataannya
dapat
pemerintah kewalahan karena tidak
menangani kasus TKI. Hal ini
sanggup. Padahal jika dipahami,
dikarenakan
penegasan
itu
karena ketidak sanggupannya. Oleh
tidak
karena itu, kasus demi kasus akan
dari
menunjukkan
kewalahan
pemerintah
sanggup megurusi urusan negeri. Subtopik kelima yaitu tentang warga
Indonesia
yang
hidup
menjadi pengemis menjadi lecehan.
warga
secara
berbuat
jelas
apa-apa
pilihan
dalam
pemeritah
terjadi tanpa mencoba memberikan pencerahan atau perbaikan untuk perubahan terhadap kebaikan sisi kemanusiaan warga Indonesia.
Topik inilah menyatakan tidak dipandnagnya
yang
Berdasarkan
uraian
tersebut
negara
kembali perlu dijelaskan tentang
Indonesia karena pemerintah atau
gagasan Van Dijk dalam teori
negaranya
peduli
didasarkan pada pandangan ketika
terhadap warganya, bagaimana pula
pemberita meliput suatu peristiwa
negara
lain
bisa
menghormati
dan
warga
Indonesia.
Selanjutnya,
saja
tidak
memandang
didasarkan
suatu
masa
pada
subtopik keenam tentang tragedi
mental/pikiran
yang terjadi tentang TKI tidak akan
atau mental ini secara jelas dapat
berhenti. Kemudian topik ketujuh
dilihat
dari
tertentu.
suatu Kognisi
topik
Jurnal Bahastra ,Vol XXXII, Nomor 1, Oktober 2014
yang
97
dimunculkan.
Penggunaan
harian
Kompas
lebih
beberapa subtopik tersebut juga
mengutamakan
memberikan
terhadap
penetapan topik diarahkan kepada
penulisan tajuk rencana tersbut.
subtopik yang mendukung topik
Topik dalam hal ini dipandang
sehingga
sebagai mental atau kognisi surat
sikap redaktur. Namun, Kompas
kabar.
maksud
Selanjunya
dipandang
sebagai
terlihat
tergambar
bahwa
bagaimana
elemen
lain
hanya dianggap tidak terlalu berani
bagian
dari
untuk
mengkrtisi
strategi yang dipakai oleh jurnalis
Sementara
untuk mendukung sebuah topik
Indonesia redaktur surat kabar lebih
yang ingin dia tekankan dalam
menekankan bahasa yang berani
pemberitaan.
untuk mengkritisi sebuah berita.
Dengan
demikian,
dapat diberikan penegasan, bahwa dalam stuktur tematik mengenai
itu,
bacaaan. dalamMedia
2. Perbandingan Struktur Skematik Tajuk Rencana pada Harian Kompas dan Media Indonesia
Kasus TKI di Kolong Kandara yang
diungkapkan
dengan
Menurut Van Dijk, arti penting
yang
skematik adalah stategi wartawan
mendukung menunjukkan posisi
untuk mendukung topik tertentu
surat
menyatakan
yang ingin disampaikan dengan
bahwa pemerintah tidak mampu
menyusun bagian-bagian dengan
mengurus masalah TKI.
urutan
berberapa
kabar
Berdasarkan
subtopik
yang
tertentu.
Skematik
pembahasan
memberikan tekanan mana yang
stuktur tematik dua harian tersebut,
didahuukan dan bagian mana yang
dapat dilihat perbedaan bahwa pada
bisa kemudian sebagaii strategi
98
Jurnal Bahastra ,Vol XXXII, Nomor 1, Oktober 2014
untuk menyembunyikan informasi
mana yang menjadi awal atau
penting. Upaya penyembunyian itu
pendahuluan dalam tajuk rencana
dilakukan dengan menempatkan di
tersebut.
bagian akhir agar terkesan kurang
tersebut mengungkapkan kasus atau
menonjol.
lebih menjelaskan kepada peristiwa
Harian Kompas, dengan judul
Bagian
awal
tulisan
yang terjadi pada TKI. Kemudia
tajuk ―Heboh dan Nasib TKI‖,
dijelaskan
dianalisis dengan struktur skematik.
keberadaan kasus yang tidak selalu
Hasil analisis tajuk rencana pada
bertahan lama. Pemilihan awal
harian
tulisan tersebut menunjukkan pers
menunjukkan
Kompastersebut bahwa
lagi
mengenai
redaktur
tidak ingin memberitahukan secara
mencoba meletakkan bagian yang
langsung pihak apa yang terlibat
penting di akhir paragraf sehingga
sehingga
penyampaian
negara
permasalahan
dalam menicptakan lapangan kerja
terselesaikan.
kegagalan
TKI
menjadi
yang
tidak
tidak menjadi perhatian lagi. Hal ini
Selanjutnya pada bagian isi,
disebabkan terlalu mengemukakan
penulis mengungkapkan bagaimana
bagaimana nasib TKI yang selalu
kasus tersebut terjadi atau menimpa
menjadi pro dan kontra pada bagian
TKI. Kasus tersebut dijabarkan
awal.
secara jelas. Namun, penjelasan
Penggunaan
dalam
yang tegas terhadap kasus tersebut
terhadap
diubah dengan kenyataan bahwa
―Heboh dan Nasib TKI‖ tersebut
pemerintah Indonesia telah berkali
pun dapat diketahui dari bagian
dideasak menangani tetapi masih
memberkan
strategi makna
Jurnal Bahastra ,Vol XXXII, Nomor 1, Oktober 2014
99
saja
memberikan
Pengungkapan
ini
kekecewaan.
dengan struktur skematik. Hasil
menunjukkan
analisis tajuk rencana pada harian
bahwa kondisi yang begitu tragis
Media
dialami TKI tidak ada pengupayaan
menunjukkan bahwa redaktur juga
yang
meletakkan bagian yang menonjol
nyata
dari
pemerintah
Indonesia
Indonesia. Selain itu, dengan hanya
pada
diutarakan
pernyataan yang lebih terbuka dari
sedikit
pemerintah, pembaca
saja
fokus
tentang perhatian
dikembalikan
kepada
peristiwa yang dialami TKI. Hal
tersebut,
terlihat
kembali
redaktur
pada
adalah
akhir
begitulah,
sehingga
pemerintah
memilih tidak berbuat apa pun sehingga
bagian penutup tulisan ini, hal yang diungkapkan
bagian
tersebut
pembaca
tidak
fokus
kepada kritikan yang diberikan terhadap pemerintah. Penjelesan
lebih
lanjut
peristiwa mengenao nasib TKI.
mengenai pengungkapan strategi
Kemudia diakhir pargraf penutup
penulis pada tajuk rencana harian
memberikan pandangan diperlukan
Media Indonesia dapat diketahui
langkah konkret untuk pelindungan
dari
TKI. Namun, pernyataan tersebut
mengemukakan maksud tulisannya
hanya mencoba menghiasi semua
pada bagian awal. Bagian awal
peristiwa tersebut harusnya menjadi
tuisan
tanggung jawab pemerintah.
dengan pengungkapan masalah TKI
Harian
Media
Indonesia,
bagaimana
ini
tidak
jauh
berbeda
di harian Kompas. Redaktur lebih
dengan judul tajuk ―Pembiaran TKI
mengutamakan
di Kolong Kandara‖, dianalisis
peristiwa
100
penulis
Jurnal Bahastra ,Vol XXXII, Nomor 1, Oktober 2014
pengungkapan
mengenai
bagaimana
kondisi TKI di kolong jembatan
alasan. Namun, pada bagian ini
Kandara. Selanjutnya menyatakan
secara
pula ratusan warga Indonesia yang
ditekankan pada masalah TKI yang
hidup menggelandang dan terlantar.
tidak mendapat posisi perhatian
Penyampaian
yang baik.
seperti
ini
keseluruhan
masih
menunjukkan radaktur membawa
Bagian akhir, atau penutup
alunan berpikir masyarakat bahwa
tajuk ini, masih di awali dengan
begitu menderitanya TKI.
mengungkapkan
tentang
tragedi
Selanjutnya pada bagian isi
lain dari nasib TKI yang terjadi dan
dinyatakan mengenai pembelaan
tidak juga mendapatkan perhatian
pemerintah
kinerjanya.
khsus dari pemerintah. Hal ini
Pemerintah menganggap hal itu
terlihat karena pada bagian akhir
bukanlah
menegaskan
melainkan
terhadap
TKI
yang
TKI
terlantar
yang
berlakunya telah habis.
bahwa
masa
lebih memilih tidak berbuat apa-
Namun
apa. Dengan demikian, kondisi ini
pada kalimat selanjutnya dijelaskan
menunjukka
lagi tentang kondisi warga negara
jawab pemerintah.
Indonesia disana sebagai bentuk kewalahan
pemerintah
pemeritah
buruknya
Berdasarkan
tanggung
penganalisisan
skematik tajuk rencana pada harian
menyelesaikannya. Pada bagian ini
Kompas
radaktur ada menyatakan bahwa
Menunjukkan bahwa kedua harian
pemerintah seharusnya bertanggung
tersebut
jawab, namun pemerintah malah
penjelasan
membela
tersebut diungkapkan lebih dahulu,
diri
dengan
berbagai
dan
Media
lebih
Indonesia.
mengutamakan
peristiwa.
Penjelasan
Jurnal Bahastra ,Vol XXXII, Nomor 1, Oktober 2014
101
kemudian
memberikan
penjelasan
yang
sedikit
mengambang
terhadap pihak yang seharusnya
Kekhawatiran itu mempunyai dasarnya, karena setiap kali terungkap kasus kematian penyiksaan TKI muncul kehebohan di dalam negeri.
bertanggung jawab terhadap kasus Contoh kutipan tajuk rencana ini. Dengan demikian, tergambar harian Media Indonesia jelas
bahwa
radaktur
menyembunyikan
berusaha
siapa
pihak
sebenarnya yang terlibat secara pasti
dengan
tanggung jawab
terhadap nasib TKI. 3. Perbandingan Struktur Stilistik Tajuk Rencana pada Harian Kompas dan Media Indonesia Bagian akhir pembahasan
Ironisnya, mereka bukanlah warga yang sengaja kabur dari Indonesia untuk mencari suaku lalu terlunta-lunta. Mereka adalah bagian dari tenaga kerja Indonesia yang karena berbagai sebab, terlantar.
Berdarakan tersebut,
dua terlihat
kutipan bahwa
perbandingan stuktur tajuk rencana sehubungan dengan stuktur teks tentang stuktur teks kosa kata di tajuk rencana, dilihat dari struktur harian mikro
tentang
stilistik
Kompas
dan
Media
yaitu Indonesia. Perbandingan tersebut
penggunaan
leksikon.
Pada terlihat
bahwa
harian
Kompas
dasarnya pemilihan itu dilakukan mengunakan pilihan katanya tidak atas
dasar
ketikda
sengajaan. terlalu bermetafora berbeda dengan
Pilihan-pilihan kata yang dipakai Media
Indonesia
yang
menunjukkan sikap dan ideologi mengupayakan
penyampaian
tertentu. maksud dengan lebih transpran Contoh Kutipan Tajuk rencana bahkan dapat digunakan kata-kata harian Kompas bermetafora dengan kritikan yang
102
Jurnal Bahastra ,Vol XXXII, Nomor 1, Oktober 2014
tajam. Selain
tersebut itu,
dapat
senga
dipilih
dalam
pula
penyampaian maksud dari kasus
diperhatikan dari contoh berikut
yang terjadi. Pada kata kegaduhan
pada harian Kompas.
dan
Lebih memprihatinkan lagi, kegaduhan dan kehebohan tidak sampai menggerakkan pikiran dan perasaan untuk melakukan terobosan membela kepentingan TKI dan citra bangsa di panggung dunia.
Kehebohan,
menjelaskan
bahwa kondisi yang menimpa TKI bukanlah suatu kejadian biasa dan kejadian yang tidak perlu penangan saja. Melainkan sesuatu yang telah berlangsung lama, telah banyak
Tidak sedikit yang kecewa karena tindakan perlindungan terkesan masih kedodoran. Untuk
melihat
diperbincangkan,
bahkan
telah
menimbulkan pandangan sendiri
perbandingan
masyarakat tentang TKI. Namun,
kembali, dapat dilihat pada harian
kondisi yang terjadi seyogyanya
Media Indonesia.
tidak
TKI hidup bak gelandangan di bawah kolong jembatan itu sudah berlangsung lama. …
pernah
untuk
mencoba memperbaiki. Pada
kutipan
selanjutnya
kata
kedodoran.
penggunaan Yang menyedihkan, warga Indonesia yang hidup bak pengemis itu menjadi bahan lecehan dan dipandang sebelah mata oleh kebanyakan warga Arab Saudi.
beranjak
Penggunaan kata itu sengaja dipilih untuk menyampaikan bahwa segala bentuk tidakan yang dilakukan tidaklah dilakukan secara kuat,
Penggunaan
leksikon tegas, dan konsisten. Penggunaan
kegaduhan,
kehebohan
dan kata
tersebut
juga
menyatakan
kecewanya
masyarakat
kedodoran pada harian Kompas begitu menunjukkan bahwa pilihan kata
Jurnal Bahastra ,Vol XXXII, Nomor 1, Oktober 2014
103
dengan
kondisi
pihak
yang
Berdarakan penjelasan tersebut,
mengayomi
dan
terlihat bahwa perbandingan stuktur
mengatasi permasalahan di negeri
tajuk rencana tentang stuktur teks
ini termasuk masalah warga negara
leksikon di harian Kompas dan
atau
Media Indonesia hanya berkenan
dipercaya
TKI
tidaklah
menjalankan
mampu
tanggung
jawab
secara baik.
dengan
bagaimana
dimaknai
Selanjutnya, penjelasan
dapat
lebih
oleh
dilihat
berdasarkan
dari
Pemahaman
lanjut
wacana
itu
seseorang pemahaman.
itu
terlihat
dari
penjelasan yang disampaian oleh
beberapa penjelasan sebelumnya
Media Indonesia. Dalam pemilihan
yang menyatakan makna dibalik
kosakata
radaktur
pemilihan kosakata tersebut. Jika
bak
dilihat dari dua harian tersebut pun
selanjutnya
menggunakan gelandangan bak
kata
dan kutipan kedua
pengemis,
tersebut
kedua
sama-sama
dapat
diketahui
Indonesia lebih memilih kosakata
mengacu
yang
lebih
memiliki
gelandangan dan pengemis. Oleh
bahasa
karena
Kompas,
dapat
Media
kosakata
kepada TKI yang diibartkan kepada
itu,
bahwa
dinyatakan
menggelitik
pengungkapan tertentu.
dan gaya
Sementara
meskipun
ada
pemilihan kata tersebut digunakan
menggunakan beberapa kosakata
penulis begitu menderitanya potret
perbadingan, namun penyampaian
kehidupan warga Indonesia di luar
kosakata dianggap lebih sopan dan
negeri. Kehidupan mereka jauh dari
memberikan kritik dengan cara
kata normal dan menyedihkan.
yang lebih halus. Perbedaan kedua
104
Jurnal Bahastra ,Vol XXXII, Nomor 1, Oktober 2014
harian tersebut memilih kosakata
penganalsisian wacana dilakukan
didasarkan
merupakan pengungkapan maksud
pembca
pada
ideologi
dihantarkan
dan
kepada
yang
sebenarnya
hendak
memahami kosakata itu dengan
dinyatakan oleh si pembaca dan
baik. Pemahaman tersebut, dapat
dapat memahami ideologi untuk
berupa pilihan kata yang tidak
menentukan fakta sebuah wacana.
dipakai tidak semata hanya karena kebetulan,
melainkan
secara
ideologis menunjukkan pemaknaan seorang terhadap fakta,(Eriyanto, 2009:255). SIMPULAN Berdasarkan hasil pembahasan tentang perbandingan struktur teks tajuk rencana pada harian Kompas dan
Media
Indonesia
dapat
diungkapkandengan menggunakan struktur tematik, skematik, dan stilistik sebagai teori Van Dijk. Pengnalisisan memberikan
wacana kasimpulan
dapat bahwa
DAFTAR PUSTAKA Eriyanto. 2009. Analisis Wacana Pengantar Analisis Teks Media. Yogyakarta: LKiS. Fairclough, Norman. 2003. Language and Power: Relasi bahasa, kekuasaan, dan ideologi. Malang: Boyan Publishing. Jorgensen, Marianne, W. & Phillips, L.J. 2007. Analisis Wacana: Teori dan Metode.Terj.Imam Suyitno, Lilik Suyitno & Suwarna. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Miles, M.B. and Huberman, A.M. 1992. Analisis Data Kualitatif. Terj. Tjetjep Rohendi Rohidi. Jakarta: University Indonesia Press.
bentuk sikap, langkah peletakan tulisan, serta pemilihan kata dalam sebuh
wacana
tidak
dianggap
Moleng, Lexy J. 2005. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya.
sebagai suatu kesimpulan. Sebuah Jurnal Bahastra ,Vol XXXII, Nomor 1, Oktober 2014
105
Semi,
M. Atar. 1993. Metode Penelitian Sastra. Bandung: Angkasa.
Wijana, I Dewa Putu dan Rohmadi, Muhammad. 2009. Analisis Wacana Pragmatik: Kajian Teori dan Analisis. Surakarta: Yuma Pustaka. Sumber Surat Kabar: Padang ekspres, Selasa 22 Maret 2011 Sumber Internet: www.discourses.org. Diakses pada tanggal 8 Mei 2011.
106
Jurnal Bahastra ,Vol XXXII, Nomor 1, Oktober 2014
Jurnal Bahastra ,Vol XXXII, Nomor 1, Oktober 2014
107
108
Jurnal Bahastra ,Vol XXXII, Nomor 1, Oktober 2014