PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
POLA PENGEMBANGAN PARAGRAF BERDASARKAN LETAK KALIMAT UTAMA DAN PENYIMPANGAN PENGEMBANGAN PARAGRAF PADA TAJUK RENCANA DI HARIAN KOMPAS JUNI 2009
SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah
Oleh: Yustinus Anang Krismiyanto NIM: 041224029
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA, SASTRA INDONESIA, DAN DAERAH JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2011
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
POLA PENGEMBANGAN PARAGRAF BERDASARKAN LETAK KALIMAT UTAMA DAN PENYIMPANGAN PENGEMBANGAN PARAGRAF PADA TAJUK RENCANA DI HARIAN KOMPAS JUNI 2009
SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah
Oleh: Yustinus Anang Krismiyanto NIM: 041224029
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA, SASTRA INDONESIA, DAN DAERAH JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2011
i
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
SKRIPSI POL LA PENGEM MBANGAN N PARAGR RAF BERDA ASARKAN L LETAK KA ALIMAT UT TAMA DA AN PENYIM MPANGAN N PENGEMBANGAN P PARAGRA AF PADA TAJUK REN NCANA DI D HARIAN N KOMPAS JUNI 2009
Oleh: Yustinus A Anang Krissmiyanto NIM M: 04122402 29
Telah h disetujui oleh: o
Dosen Peembimbing,,
2 Tangggal: 7 Juni 2011
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Yogyakarta, 11 Juli 2011
Dekan,
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
HALAMAN PERSEMBAHAN
Skripsi ini saya persembahkan secara khusus untuk kedua orang tuaku Tc. Poniman dan Fr. Patmiyasih
iv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
MOTO
Hal apapun yang kita kerjakan dengan niat baik dan semampu kita yakinlah hasilnya tidak akan mengecewakan. ( Yustinus Anang K.)
v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian dari karya orang lain, kecuali yang disebutkan didalam daftar pustaka sebagaimana layaknya penulisan karya ilmiah.
Yogyakarta, 7 Juni 2011 Penulis
Yustinus Anang Krismiyanto
vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma : Nama
: Yustinus Anang Krismiyanto
Nomor Mahasiswa
: 041224029
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul : POLA PENGEMBANGAN PARAGRAF BERDASARKAN LETAK KALIMAT UTAMA DAN PENYIMPANGAN PENGEMBANGAN PARAGRAF PADA TAJUK RENCANA DI HARIAN KOMPAS JUNI 2009 beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta izin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis. Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya. Yogyakarta, 7 Juni 2011
Yang menyatakan
(Yustinus Anang Krismiyanto)
vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRAK Krismiyanto, Yustinus Anang. 2011. Pola Pengembangan Paragraf Berdasarkan Letak Kalimat Utama Dan Penyimpangan Pengembangan Paragraf Pada Tajuk Rencana Di Harian Kompas Juni 2009. Skripsi. Yogyakarta: PBSID, FKIP, Universitas Sanata Dharma. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Penelitian ini memiliki dua masalah, yaitu: (1) pola pengembangan paragraf apa sajakah yang terdapat pada wacana tajuk rencana dalam harian Kompas Juni 2009 dan (2) penyimpangan pengembangan paragraf yang terdapat pada wacana tajuk rencana dalam harian Kompas Juni 2009. Data dalam penelitian ini berupa paragraf-paragraf dalam tajuk rencana yang ada di dalam surat kabar, yaitu pada kolom tajuk rencana Kompas periode Juni 2009. Langkah-langkah pengumpulan data penelitian ini adalah (1) mengumpulkan tajuk rencana dari Kompas Juni 2009, (2) memberi kode (pengkodean) pada setiap paragraf dalam tajuk rencana tersebut berdasarkan urutan tanggal, (3) mengidentifikasi pola pengembagan paragraf dan penyimpangannya. Dalam penelitian ini Analisis data dilakukan dengan langkahlangkah (1) menganalisis pola pengembangan paragraf, (2) menganalisis penyimpangan paragraf, (3) hasil analisis yang berupa data dicek keabsahannya oleh triangulator. Hasil dari penelitian ini adalah sebagai berikut. Pertama, pola pengembangan paragraf yang terdapat dalam tajuk rencana surat kabar ada enam jenis, yakni pola pengembangan paragraf umum-khusus, pola pengembangan paragraf klasifikasi, pola pengembangan paragraf contoh, pola pengembangan paragraf pertanyaan, pola pengembangan paragraf perbandingan dan pertentangan, dan pola pengembangan paragraf sebab-akibat. Kedua , penyimpangan pengembangan paragraf yang terdapat dalam tajuk rencana surat kabar ada tiga jenis, yakni penyimpangan kelengkapan, penyimpangan kepaduan, dan penyimpangan kesatuan. Berdasarkan hasil penelitian diatas Implikasi penelitian ini adalah penulisan tajuk rencana cenderung mengutamakan isi dari tajuk rencana, berita yang disampaikan singkat, jelas, lugas dan menarik, serta mudah dipahami, tetapi tidak memperhatikan pola pengembangan paragraf dan syarat pengembangan paragraf. Penulisan tajuk rencana harus lebih memahami tentang teknik menulis tajuk rencana yang tidak hanya mementingkan isi dan mudah dipahami saja, tetapi juga menerapkan pola pengembangan paragraf dan syarat pengembangan paragraf. Saran dari penelitian ini adalah untuk peneliti selanjutnya dapat melakukan penelitian yang sejenis tetapi membahas aspek dari ilmu linguistik selain yang sudah dibahas dalam penelitian ini.
viii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRACT Krismiyanto, Yustinus Anang. 2011. The Paragraph Development Patterns Based on the Position of the Main Ideas And the Paragraph Development Irrelevancy in “Tajuk Rencana” on Kompas Daily Newspaper June 2009. Thesis. Yogyakarta: PBSID, FKIP, Sanata Dharma University.
This research is a descriptive qualitative research. This research has two problems, they are: (1) what paragraph development patterns are there in tajuk rencana on Kompas June 2009 and (2) the irrelevancy of paragraph development in tajuk rencana on Kompas June 2009. The data in this research were in the form of paragraphs in tajuk rencana written in the newspaper. They were in tajuk rencana columns June 2009. The steps to collect data used in this research were (1) the researcher collected tajuk rencana from Kompas June 2009, (2) the researcher gave codes to every paragraph in those tajuk rencana based on the dates, (3) the researcher identified the paragraph development patterns and the irrelevancy. In this researh, the data analysis done in 3 steps: (1) analysing the paragraph development patterns, (2) analysing the paragraph irrelevancy, (3) checking the reliability of the data, done by a triangulator. The results of this research were as follow. First, there were six kinds of patterns in paragraph development. They were general-specific paragraph development pattern, classification paragraph development pattern, example paragraph development pattern, question paragraph development pattern, comparison and contrast paragraph development pattern, and cause-effect paragraph development pattern. Second, there were three kinds of paragraph development irrelevancy in the newspaper’s tajuk rencana. They were completion irrelevancy, harmony irrelevancy, and unity irrelevancy. Based on the results of this research mentioned above, the implication of this research was that the writing of tajuk rencana should have used the paragraph writing technique, not only about how easy the content is to understand, but also about the application of paragraph development patterns and paragraph development conditions. This research suggests that similar researches can be conducted to discuss the other aspects of tajuk rencana, but the aspect that has been done in this research.
ix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
KATA PENGANTAR
Bahasa jurnalistik merupakan salah satu ragam bahasa kreatif yang digunakan di dalam penulisan berita di media massa. Bahasa jurnalistik kerap disebut bahasa pers dan juga memiliki karakter yang berbeda, sesuai dengan jenis berita yang akan diberitakan (Setiati, 2005:85). Kini bahasa jurnalistik mulai beragam digunakan untuk menulis berita ekonomi, politik ataupun tajuk rencana, disesuaikan dengan angle tulisan, sumber berita dan keterbatasan media massa, baik cetak atau elektronik (Setiati, 2005:87). Badudu (Setiati, 2005:87) mengemukakan bahwa bahasa jurnalistik memiliki sifat khas, yaitu singkat, padat, sederhana, jelas, lugas dan menarik serta tetap berpedoman pada kaidah bahasa Indonesia baku. Bahasa jurnalistik harus benar-benar informatif dan komunikatif. Bahasa yang demikian juga tidak mudah menimbulkan salah paham, tidak mudah menimbulkan tafsir ganda, dan sifatnya tidak ambigu. Dengan begitu sangatlah diharapkan, bahwa paragraf-paragraf jurnalistik yang disusun, dalam setiap karya kejurnalistikan, memenuhi kualifikasi sebagai paragraf jurnalistik yang berdimensi linguistik, yang berkarakter kebahasaan, sehingga ketajaman dan keapikan dari penyampaian informasi, benar-benar dapat dipertanggungjawabkan. Di dalam tulisan ini, penulis mencoba mengungkapkan gagasannya berdasarkan hasil penelitian terhadap pola pengembangan paragraf berdasarkan letak kalimat utamanya dan penyimpangan pengembangan paragraf pada wacana tajuk rencana. Penulis menyadari bahwa upaya meneliti dan
x
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
menuliskan kembali hasil penelitian ini dapat terselesaikan dengan baik karena berkat penyertaan dan kasih Tuhan Yesus Kristus yang tak pernah putus kepada penulis. Di samping itu ada banyak pihak yang telah membantu menyelesaikan penelitian ini. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada: 1.
Dr. B Widharyanto, M. Pd., selaku dosen pembimbing yang bersedia membimbing dan mengarahkan penulis dalam menyelesaikan skripsi ini;
2.
Dr. Yuliana Setiyaningsih selaku Ketua Program Studi Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah;
3.
Dosen PBSID, yang telah membekali penulis dengan berbagai ilmu dan pengetahuan;
4.
FX. Sudadi, yang sudah membantu dan melayani penulis dalam mengurusi berbagai hal yang sifatnya administratif;
5.
Universitas Sanata Dharma, yang telah menciptakan kondisi serta menyediakan berbagai fasilitas yang mendukung penulis dalam studi dan penyelesaian skripsi ini.
6.
Tc. Poniman dan Fr. Patmiyasih, mereka adalah orang tuaku yang luar biasa. Semangat perjuangan mereka yang selalu memberi motivasi kepada penulis.
7.
Bernadus Harry Kurniawan, adikku yang selalu menghibur penulis.
8.
Kety Virginia Margaretha, S.Pd., temanku yang selalu memberi semangat dan membantu penulis.
9.
Teman-teman PBSID angkatan 2004 Universitas Sanata Dharma, yang selalu memberi dukungan kepada penulis.
xi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10.
Teman-teman kontrakan Brotoseno, Teguh Wiyono, S.T., Harsono, Bowo, Wahyu, Lutfiana dan Ratna Intani Dwi Putri, S.T., yang selalu membantu dan menghibur penulis.
11.
Semua pihak yang tidak dapat kami sebutkan satu per satu yang telah mendukung dan membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dan kelemahan dalam penulisan skripsi ini. Walaupun demikian, penulis berharap skripsi ini bermanfaat bagi pembaca.
Penulis
xii
PLAGIAT
MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL…………………………………………………….........
i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING…………………………….... ii HALAMAN PENGESAHAN…………………………………………………. iii HALAMAN PERSEMBAHAN………………………………………………. iv MOTO………………………………………………………………………..... v PERNYATAAN KEASLIAN KARYA………………………………………. vi PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS…………………………………………......... vii ABSTRAK………………………………………………………………......... Viii ABSTRACT……………………………………………………………………. ix KATA PENGANTAR………………………………………………………… Xii DAFTAR ISI………………………………………………………………….
xiii
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah…………………………………………………… 1 1.2 Rumusan Masalah…………………………………………......................... 3 1.3 Tujuan Penelitian……………………………………..………………….... 3 1.4 Manfaat Penelitian……………………………………………………….... 3 1.5 Batasan Istilah……………………………………….…………………….. 4 1.6 Ruang Lingkup Penelitian…………………………………..……………... 5 1.7 Sistematika Penyajian………………………………………….………….. 5 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Penelitian yang Relevan………………………………………………….... 6 2.2 Hakikat Paragraf………………………………………………….……….. 7
xiii
PLAGIAT
MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2.3 Komponen Dasar Pembentuk Paragraf …………………………………… 9 2.3.1 Kalimat Topik …………………………………………….…………….. 9 2.3.2 Kalimat Penjelas …………………………………….………………….. 10 2.4 Syarat Pengembangan Paragraf …………………………………………… 11 2.4.1 Kelengkapan Paragraf …………………………………………………... 12 2.4.2 Kesatuan Paragraf ……………………………………………………..... 13 2.4.3 Kepaduan Paragraf ……………………………………………………… 14 2.5 Penyimpangan Pengembangan paragraf ………………………………...... 18 2.5.1 Penyimpangan Kelengkapan Paragraf …………...…………. …………. 19 2.5.2 Penyimpangan Kesatuan Paragraf ……………………………………… 19 2.5.3 Penyimpangan Kepaduan Paragraf ……………………………………... 20 2.6 Pola Pengembangan Paragraf …………………………………………….. 20 2.6.1 Pola Pengembangan Paragraf Perbandingan dan Pertentangan ….….….. 21 2.6.2 Pola Pengembangan Paragraf Contoh….. ……………………………..... 22 2.6.3 Pola Pengembangan Paragraf sebab-akibat ………….............................. 23 2.6.4 Pola Pengembangan Paragraf Umum-Khusus ………………………….. 24 2.6.5 Pola Pengembangan Paragraf Klasifikasi………………………………. 25 2.6.6 Pola Pengembangan Paragraf Pertanyaan………………………………. 27
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian ……………………………………………………………. 28 3.2 Sumber Data dan Data Penelitian ………………………………………… 28 3.3 Teknik dan Prosedur Pengumpulan Data ………………………………… 31
xiv
PLAGIAT
MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3.4 Analisis data ……...………………………………………………………. 30 3.5 Triangulasi ………………………………………………………………... 31
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Data ……………………………………………………………. 32 4.2 Hasil Penelitian …………………………………………………………… 32 4.2.1 Pola Pengembangan Paragraf……………………………………………. 32 4.2.2 Penyimpangan Pengembangan Paragraf ………………………………... 33 4.3 Pembahasan ………………………………………………………………. 33 4.3.1 Pola Pengembangan Paragraf………………………………………….... 33 4.3.1.1 Pola Pengembangan Paragraf Umum-Khusus ………………………... 34 4.3.1.2 Pola Pengembangan Paragraf Klasifikasi ……………………………. 36 4.3.1.3 Pola Pengembangan Paragraf Contoh ………………………………… 37 4.3.1.4 Pola Pengembangan Paragraf Pertanyaan …………………………….. 38 4.3.1.5 Pola Pengembangan Paragraf Perbandingan dan Pertentangan ………. 38 4.3.1.6 Pola Pengembangan Paragraf Sebab-akibat ………………………….. 40 4.3.2. Penyimpangan Pengembangan Paragraf ……………………………….. 41 4.3.2.1 Penyimpangan Kelengkapan ………………………………………….. 41 4.3.2.2 Penyimpangan Kepaduan ……………………………………………... 42 4.3.2.3 Penyimpangan Kesatuan ……………………………………………… 43
BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan ……………………………………………………………...... 46
xv
PLAGIAT
MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5.2 Implementasi ……………………………………………………..……….. 46 5.3 Saran ………………………………………………….....………………… 47 DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………….. 49 LAMPIRAN...................................................................................................... 51 BIODATA PENULIS
xvi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa jurnalistik merupakan salah satu ragam bahasa kreatif yang digunakan di dalam penulisan berita di media massa. Bahasa jurnalistik kerap disebut bahasa pers dan juga memiliki karakter yang berbeda, sesuai dengan jenis berita yang akan diberitakan (Badudu, 2005:85). Kini bahasa jurnalistik mulai beragam digunakan untuk menulis berita ekonomi, politik ataupun tajuk rencana, disesuaikan dengan angle tulisan, sumber berita dan keterbatasan media massa, baik cetak atau elektronik (badudu, 2005:87). bahasa jurnalistik memiliki sifat khas, yaitu singkat, padat, sederhana, jelas, lugas dan menarik serta tetap berpedoman pada kaidah bahasa Indonesia baku. Bahasa jurnalistik harus mudah dipahami oleh setiap orang yang membacanya. Bahasa jurnalistik bahkan harus bisa dipahami oleh tingkat masyarakat berintelektual rendah. Jadi sosok bahasa dalam jurnalistik itu harus lugas, harus bersifat sederhana, harus tegas, benar-benar tepat dan akurat dalam diksi atau pemilihan katanya (Rahardi, 2006:12). Orwell (Setiati, 2005:89) mengemukakan bahwa bahasa jurnalistik bukan sekadar alat komunikasi. Bahasa jurnalistik juga merupakan bagian dari kegiatan sosial yang terstruktur dan terikat pada kondisi riil, terkait dengan isi pemberitaan. Bahasa jurnalistik juga memiliki kekuatan dalam membentuk perilaku pembaca. Bahasa jurnalistik di dalam pemberitaan jangan hanya memfokuskan diri pada
1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
upaya menarik perhatian khayalak pada masalah tertentu. Bahasa setidaknya dapat membatasi persepsi dan membantu pembaca memikirkan sesuatu yang diyakininya. Bahasa dalam jurnalistik itu harus berciri sederhana, tidak berbelit-belit, tidak boleh berbunga-bunga, dan harus apa adanya, harus sesuai dengan data atau faktanya,
dan
sajiannya
harus
langsung
menuju
sasaran
atau
pokok
permasalahannya (straight to the point). Bahasa jurnalistik harus benar-benar informatif dan komunikatif. Bahasa yang demikian juga tidak mudah menimbulkan salah paham, tidak mudah menimbulkan tafsir ganda, dan sifatnya tidak ambigu. Bagaimanapun juga, tugas pokok media massa adalah menyampaikan informasi, menyampaikan pesan – entah sosok informasi atau pesan yang wujudnya berita, fakta, dan lain-lain −, yang dikemas dalam kolom atau rubrik media yang ada. Untuk itu, harus benar-benar memperhatikan ciri-ciri bahasa dalam ragam jurnalistik dengan baik. Dengan begitu sangatlah diharapkan, bahwa paragraf-paragraf jurnalistik yang disusun, dalam setiap karya kejurnalistikan, memenuhi kualifikasi sebagai paragraf jurnalistik yang berdimensi linguistik, yang berkarakter kebahasaan, sehingga ketajaman dan keapikan dari penyampaian informasi, benar-benar dapat dipertanggungjawabkan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut. 1. Pola pengembangan paragraf apa sajakah yang terdapat pada wacana Tajuk Rencana dalam harian Kompas Juni 2009 berdasarkan letak kalimat utamanya? 2. Penyimpangan pengembangan paragraf apa sajakah yang terdapat pada wacana Tajuk Rencana dalam harian Kompas Juni 2009 berdasarkan letak kalimat utamanya?
1.3 Tujuan Penelitian 1.
Mendeskripsikan pola pengembangan paragraf yang terdapat pada wacana Tajuk Rencana dalam harian Kompas Juni 2009?
2.
Mendeskripsikan penyimpangan pengembangan paragraf yang terdapat pada wacana Tajuk Rencana dalam harian Kompas Juni 2009?
1.4 Manfaat Penelitian 1. Memberikan sumbangan tersendiri bagi penelitian analisis wacana, khususnya mengenai pola pengembangan tajuk rencana dalam surat kabar. 2. Berbagai landasan teori yang dipakai di dalam penelitian ini dapat menambah wawasan pembaca tentang pola pengembangan paragraf dalam tajuk rencana dalam surat kabar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
3. Menambah wawasan pembaca mengenai pola pengembangan paragraf dalam tajuk rencana dalam surat kabar. 4. Menambah pengetahuan pembaca mengenai penyimpangan paragraf yang terdapat pada wacana Tajuk Rencana dalam surat kabar.
1.5 Batasan Istilah 1. Tajuk rencana Tajuk rencana adalah tulisan kolom yang dibuat oleh redaksi penerbit pers. Ia dimuat di halaman khusus bagi tulisan- tulisan opini tentang suatu masalah atau peristiwa (Romli 2005 : 88). 2. Paragraf Paragraf adalah seperangkat alat tersusun logis-sistematis relevan dan mendukung pikiran pokok yang tersirat dalam keseluruhan karangan (Tarigan1981 : 10). 3. Wacana Menyatakan bahwa wacana tulis atau writen discourse adalah wacana yang disampaikan secara tertulis, meliputi media tulis (Tarigan 1987 : 52). Hal serupa diungkapkan oleh Hayon (2003 : 26) yang menyatakan bahwa wacana tulis terutama pada media yang menggunakan bahasa tulis. 4. Penyimpangan Penyimpangan adalah sesuatu yang menyimpang atau diluar kaidah yang berlaku. Dalam hal ini kaidah tentang pengembangan paragraf yang baik (KBBI 2007 : 1067).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
5. Pola Pola adalah bentuk (struktur yang tetap) (KBBI 2007 : 885). 6. Kalimat Kalimat adalah rangkaian kata yang dapat mengungkapkan gagasan, perasaan atau pikiran yang relatif lengkap (Mustakim 1999:65). 1.6 Ruang Lingkup Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Sebagai suatu penelitian deskripsi kualitatif, penelitian ini hanya dibatasi pada upaya mendeskripsikan pola pengembangan paragraf tajuk rencana di dalam surat kabar. Adapun surat kabar yang diteliti adalah Kompas Juni 2009. 1.7 Sistematika Penyajian Adapun sistematika penulisan penelitian ini adalah sebagai berikut. Pada bab I akan diuraikan tentang pendahuluan, yang terdiri dari: latar belakang, rumusan masalah, tujuan penulisan, manfaat penulisan, definisi istilah, ruang lingkup penelitian, dan sistematika penyajian. Bab II berisi landasan teori, yang terdiri dari penelitian sejenis dan landasan teori. Bab III berisi metodologi penelitian, yang terdiri dari jenis penelitian, populasi dan sampel, instrumen, analisis data, teknik pengumpulan data. Bab IV berisi pembahasan hasil penelitian. Bab V berisi penutup yang terdiri dari kesimpulan dan saran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB II LANDASAN TEORI
2.1 Penelitian Terdahulu yang Relevan Penelitian terdahulu yang relevan dengan penelitian ini adalah sebagai berikut. Pertama, penelitian yang dilakukan oleh Wahyuni dengan judul Penyimpangan Pengembangan Paragraf dalam Wacana Tajuk Rencana Harian Kompas Tahun 1997. Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan jenis penyimpangan paragraf dalam wacana tajuk rencana harian Kompas. Hasil penelitiannya yakni, ditemukan dua jenis penyimpangan pengembangan paragraf pada wacana Tajuk Rencana harian Kompas tahun 1997. Pertama, gagasan pokok pada paragraf satu dilanjutkan pada paragraf berikutnya. Kedua, adanya penggunaan kata penghubung yang tidak tepat dalam pengembangan paragraf. Kedua, penelitian yang dilakukan oleh Febiyanto dengan judul Aspek Gramatikal Dan Leksikal Pada Wacana ”Tajuk Rencana” Surat Kabar Kompas. Salah satu tujuan penelitian ini adalah Mendeskripsikan aspek gramatikal pada wacana “Tajuk Rencana” surat kabar Kompas. Hasil penelitiannya yakni, aspek gramatikal terdiri atas pengacuan referensi, penyulihan (substitusi), pelesapan (elipsis), perangkaian (konjungsi). Kedua penelitian di atas merupakan penelitian terdahulu yang relevan karena sesuai dengan penelitian ini. Relevansi penelitian yang dilakukan oleh Wahyuni adalah sama-sama meneliti tentang penyimpangan pengembangan paragraf dalam wacana tajuk rencana harian Kompas. Sedangkan relevansi 6
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
penelitian yang dilakukan Febiyanto adalah sama-sama meneliti tentang tajuk rencana harian Kompas.
2.2 Hakikat Paragraf Menurut Akhadiah (1989: 144) paragraf merupakan inti penuangan buah pikiran dalam sebuah karangan. Dalam paragraf terkandung satu unit buah pikiran yang didukung oleh semua kalimat dalam paragraf tersebut, mulai dari kalimat pengenal, kalimat utama atau kalimat topik, kalimat-kalimat penjelas sampai pada kalimat penutup. Himpunan kalimat ini saling bertalian dalam suatu rangkaian untuk membentuk sebuah gagasan. Hal di atas sejalan dengan pendapat Arifin (1987: 131) yang menyatakan bahwa paragraf adalah satuan bahasa yang membicarakan suatu gagasan atau topik. Satuan bahasa itu terdiri atas seperangkat kalimat. Paragraf merupakan perpaduan kalimat-kalimat yang memperlihatkan kesatuan pikiran atau kalimatkalimat yang berkaitan dalam membentuk gagasan atau topik tersebut. Sebuah paragraf mungkin terdiri atas sebuah kalimat, mungkin terdiri atas dua buah kalimat, mungkin juga lebih dari dua buah kalimat. Bahkan, sering kita temukan bahwa suatu paragraf itu mengandung beberapa kalimat, tidak satu pun dari kalimat-kalimat
itu
yang
memperkatakan
soal
lain.
Seluruhnya
memperbincangkan satu masalah atau sekurang-kurangnya bertalian erat dengan masalah itu. Gorys Keraf menyebut paragraf dengan istilah yang berbeda. Beliau menggunakan istilah alenia untuk merujuk ada konsep yang sama dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
paragraf. Menurut Keraf (1980: 62) alinea tidak lain dari suatu kesatuan pikiran, suatu kesatuan yang lebih tinggi atau lebih luas dari kalimat. Ia merupakan himpunan dari kalimat-kalimat yang bertalian dalam suatu rangkaian untuk membentuk sebuah gagasan. Dalam alenia, gagasan tadi menjadi jelas oleh uraian-uraian tambahan, yang maksudnya tidak lain untuk menampilkan pokok pikiran secara jelas. Pakar lain menggunakan istilah untuk merujuk konsep yang sama dengan paragraf adalah The Liang Gie (1992:73). Menurut beliau alinea adalah bagian dari karangan yang biasanya terdiri dari beberapa kalimat, yang merupakan kesatuan pembicaraan. Sebuah alinea menurut isinya memuat satu ide utama atau satu kalimat utama kalau ditinjau dari kalimat yang membangun alinea itu. Ide-ide atau kalimat lain yang menjadi kelanjutnya harus bersumber pada ide utama itu sebagai pembantunya, penegasnya, atau pengembangnya. Dari berbagai pendapat mengenai paragraf yang diberikan oleh beberapa pakar di atas, maka dapat dikemukakan hal-hal yang berkaitan dengan hakikat paragraf, yakni (1) sebuah paragraf hanya mengandung satu gagasan atau ide pokok, (2) gagasan atau ide pokok dalam sebuah paragraf dituangkan dalam satu kalimat utama, (3) kalimat utama dikembangkan oleh beberapa kalimat penjelas, (4) kalimat-kalimat penjelas tidak boleh ada yang menyimpang dari kalimat utama, (5) paragraf adalah himpunan kalimat yang saling berhubungan membentuk sebuah gagasan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
2.3 Komponen Dasar Pembentuk Paragraf Pada dasarnya, paragraf terbentuk dari dua komponen dasar, yakni kalimat topik dan kalimat penjelas. Kalimat topik merupakan dasar pengembangan suatu paragraf, sedangkan kalimat penjelas merupakan pernyataan-pernyataan yang mendukung kalimat topik sehingga terbentuk suatu kesatuan gagasan yang menjadikan paragraf menjadi utuh. Di bawah ini akan dipaparan teori-teori yang berkaitan dengan komponen-komponen dasar pembentuk paragraf, yakni kalimat topik dan kalimat penjelas. 2.3.1
Kalimat Topik Menurut Mustakim (1994: 116) sebuah paragraf hendaknya hanya
mengandung satu pikiran atau gagasan utama, yang diikuti oleh beberapa gagasan penunjang. Oleh karena itu, kalimat yang terjalin dalam sebuah paragraf hanya mempersoalkan satu masalah. Jika dalam satu paragraf terdapat dua gagasan atau lebih, tiap-tiap gagasan utama itu seharusnya dituangkan dalam paragraf yang berbeda. Sebaliknya, jika dua paragraf hanya mengandung satu gagasan utama, kedua paragraf seharusnya digabungkan menjadi satu. Dengan demikian paragraf yang dihasilkan memiliki kesatuan pikiran. Kalimat topik adalah perwujudan pernyataan ide pokok paragraf dalam bentuk umum atau abstrak (Tarigan, 1987:18). Ada beberapa istilah yang digunakan untuk menyebut kalimat topik. Istilah-istilah itu sebenarnya mengacu pada konsep yang sama dengan kalimat topik. Istilah itu misalnya kalimat utama, kalimat pokok, kalimat inti, atau kalimat program. Sebuah paragraf yang baik mengandung satu pokok pikiran. Pokok pikiran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
itu dituangkan dalam salah satu kalimat di antara kalimat-kalimat yang tergabung dalam sebuah paragraf. Kalimat yang mengandung pokok pikiran paragraf disebut kalimat utama atau kalimat topik. Isi kalimat utama masih bersifat umum karena belum mengungkapkan pokok pikiran penulis secara rinci. Bagi pembaca, kalimat utama belum memberi informasi yang lengkap. Karena itu, dalam sebuah paragraf, selain terdapat kalimat utama, juga terdapat kalimat-kalimat penjelas. 2.3.2
Kalimat Penjelas Seperti halnya kalimat topik, kalimat penjelas pun disebut dengan istilah
yang
berbeda-beda.
Tarigan
(1987:
19)
menyebutnya
sebagai
kalimat
pengembang sedangkan Akhadiah (1989: 156) menyebutnya dengan kalimat penunjang. Meskipun istilah yang digunakan berbeda, pada dasarnya merujuk pada konsep yang sama dengan kalimat penjelas. Menurut Akahdiah (1989: 156) menulis paragraf memerlukan penyusunan dan pengekspresian gagasan-gagasan penunjang. Gagasan pokok dari sebuah paragraf hanya akan jelas kalau diperinci dengan gagasan-gagasan penunjang. Dengan kata lain, kalimat penjelas atau kalimat penunjang berfungsi memperjelas gagasan pokok yang ada dalam sebuah paragraf. Setiap gagasan penunjang dapat dituangkan ke dalam satu kalimat penunjang atau lebih. Ada juga kemungkinan beberapa gagasan penunjang dituangkan ke dalam satu kalimat penunjang. Tetapi sebaliknya satu gagasan penunjang dijadikan satu kalimat penunjang. Sebagian besar kalimat dalam paragraf termasuk kategori kalimat pengembang. Susunan kalimat pengembang tidak sembarangan. Urutan kalimat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
pengembang sebagai perluasan pemaparan ide pokok yang bersifat abstrak menuruti hakikat ide pokok (Tarigan, 1987:19). Pada dasarnya, kalimat penjelas berfungsi untuk menjelaskan kalimat topik, sehingga tercapai kelengkapan dan kesatuan gagasan. Dengan adanya kalimat penjelas, menjadikan kalimat topik dalam paragraf semakin jelas dan isi paragraf lebih mudah dipahami oleh pembaca. 2.4 Syarat Pengembangan Paragraf Pengembangan paragraf adalah penyusunan sebuah paragraf berdasarkan sebuah kalimat topik. Menurut Keraf (1980: 84) pengembangan paragraf mencakup dua hal utama. Yang pertama kemampuan memperinci secara maksimal gagasan utama paragraf ke dalam gagasan-gagasan bawahan. Yang kedua kemampuan mengurutkan gagasan-gagasan bawahan ke dalam urutan yang teratur. Willis (1980: 59) menyatakan bahwa paragraf harus memenuhi tiga syarat dalam pengembangannya: (1) kelengkapan, (2) kesatuan, (3) koherensi. Kelengkapan dimaksudkan sebagai terurainya kalimat topik dengan kalimatkalimat penjelas yang relevan. Apabila penulis gagal mengembangkan ide utama secara utuh maka paragraf menjadi tidak lengkap. Kesatuan diartikan sebagai kesatuan gagasan paragraf. Sebuah paragraf merupakan satu unit komposisi karena dalam paragraf hanya dikembangkan satu ide pokok. Kesatuan terbukti bila masing-masing kalimatnya menyinggung satu ide pokok yang terdapat dalam paragraf. Koherensi paragraf terjadi apabila kalimat-kalimat dalam paragraf
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
menunjukkan kerja sama yang erat antara kalimat yang satu dengan kalimat yang lain. Koherensi paragraf dapat terjadi lewat penggunaan kata atau frasa transisi, pengulangan kata kunci, dan lewat perujukan kata ganti (ibid, 100-103) Menurut Gorys Keraf (1980: 67) alinea yang baik
dan efektif harus
memenuhi tiga syarat, yakni (1) kesatuan, (2) koherensi, dan (3) perkembangan alinea. Kesatuan dalam alinea adalah bahwa semua kalimat yang membina alinea itu secara bersama-sama menyatakan suatu hal, suatu tema tertentu. Koherensi adalah kekompakan hubungan antara sebuah kalimat dengan kalimat yang lain yang membentuk alinea itu. Perkembangan alinea adalah penyusunan atau perincian gagasan-gagasan yang membina alinea itu. Tarigan (1987: 36) menjelaskan ada enam kriteria kualitas paragraf, yakni (1) isi paragraf berpusat pada satu hal saja, (2) isi paragraf relevan dengan isi karangan, (3) paragraf harus koheren dan unity, (4) kalimat topik harus dikembangkan dengan jelas dan sempurna, (5) struktur paragraf harus bervariasi sesuai dengan: (a) latar belakang pembaca, (b) sifat media tempat paragraf (karangan) diterbitkan, (c) sifat dan tuntutan kalimat topik, (6) paragraf tertulis dalam bahasa Indonesia yang baik dan benar. Pendapat tentang syarat pengembangan paragraf yang telah dijelaskan di atas sangat bervariasi. Tetapi, pada dasarnya syarat pengembangan paragraf menyangkut tiga hal, yakni kelengkapan, kesatuan, dan kepaduan paragraf. Ketiga hal tersebut akan dijelaskan sebagai berikut. 2.4.1
Kelengkapan Paragraf Menurut Akhadiah (1989: 152) suatu paragraf dikatakan lengkap, jika berisi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
kalimat-kalimat penjelas yang cukup menunjang kejelasan kalimat topik atau kalimat utama. Sebaliknya suatu paragraf dikatakan tidak lengkap, jika tidak dikembangkan atau hanya diperluas dengan pengulangan-pengulangan. 2.4.2
Kesatuan Paragraf Dalam sebuah paragraf hanya terdapat satu pokok pikiran. Oleh sebab itu,
kalimat-kalimat yang membentuk paragraf perlu ditata secara cermat agar tidak ada satu pun kalimat yang menyimpang dari ide pokok paragraf itu. Jika ada kalimat yang menyimpang dari pokok pikiran paragraf itu, paragraf menjadi tidak padu, tidak utuh (Arifin, 1987: 132). Sependapat dengan Arifin, Akhadiah (1989: 148) menjelaskan bahwa tiap paragraf hanya mengandung satu gagasan pokok atau satu topik. Fungsi paragraf ialah mengembangkan topik tersebut. Oleh sebab itu, dalam pengembangannya tidak boleh terdapat unsur-unsur yang sama sekali tidak berhubungan dengan topik atau gagasan tersebut. Penyimpangan akan menyulitkan pembaca. Jadi, satu paragraf hanya boleh mengandung satu gagasan pokok atau topik. Semua kalimat dalam paragraf harus membicarakan gagasan pokok tersebut. Paragraf dianggap mempunyai kesatuan, jika kalimat-kalimat dalam paragraf itu tidak terlepas dari topiknya atau relevan dengan topik. Semua kalimat terfokus pada topik dan mencegah masuknya hal-hal yang tidak relevan. Menurut Gorys Keraf (1980: 67-68) kesatuan paragraf akan terganggu apabila dalam mengembangkan paragraf terjadi penyimpangan-penyimpangan. Penyimpangan-penyimpangan itu dapat berbentuk: pertama, pemasukan sebuah sisipan atau interupsi yang jelas dalam urutan-urutan gagasan yang ada; kedua,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
sebuah penyimpangan secara gradual dari tema yang ahrus dibina oleh alinea itu, yakni setiap kalimat berikutnya semakin menyimpang dari tujuan utamanya. Kesatuan dalam paragraf tidak tercapai disebabkan juga oleh tiga hal lain yang lazim disebut diferinsiasi berlebihan, kurang diferensiasi , dan degresi. Sebuah paragraf disebut dalam keadaan diferensiasi berlebihan, bila rentangan pikiran yang ada dipecah beberapa kali sehingga kelihatan paragrafnya berlabih, dan menimbulkan kesan seolah-olah dasar pembagian paragraf diletakkan dengan sekehendak hati, atau sekurang-kurangnya tidak logis. Sebuah tulisan disebut kurang berdiferensiasi, bila tulisan tersebut mempunyai hanya sedikit atau tidak ada paragraf. Tulisan yang kurang berdiferensiasi biasa ditemukan dalam ensiklopedia atau tulisan yang bersifat renungan, seperti filsafat atau tulisan tanpa perencanaan. Kesatuan dalam paragraf dapat juga terganggu oleh apa yang disebut digresi, yakni adanya satu pokok pikiran baru yang diselipkan di tengah-tengah sebuah rentang pikiran, tanpa ada hubungan langsung baik dengan peristiwa yang mendahuluinya maupun yang menyusulnya (Enre, 1988:52-57). 2.4.3
Kepaduan Paragraf Menurut Akhadiah (1989: 150) satu paragraf bukanlah merupakan kumpulan
atau tumpukan kalimat yang masing-masing berdiri sendiri atau terlepas, tetapi dibangun oleh kalimat-kalimat yang mempunyai hubungan timbal balik. Pembaca dapat dengan mudah memahami dan mengikuti jalan pikiran penulis tanpa hambatan karena tidak ada loncatan pikiran yang membingungkan. Urutan pikiran yang
teratur,
akan
memperlihatkan
adanya
kepaduan.
Jadi,
kepaduan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
dititkberatkan pada hubungan antara kalimat dengan kalimat dalam paragraf. Kepaduan dalam sebuah paragraf dibangun dengan memperlihatkan dua hal, yakni (1) unsur kebahasaan yang digambarkan dengan (a) repetisi atau pengulangan kata kunci, (b) kata ganti, (c) kata transisi atau ungkapan penghubung, dan (d) paralisme, (2) pemerincian dan urutan isi paragraf. Yang dimaksud
dengan
pemerincian
dan
urutan
isi
paragraf
adalah
cara
mengembangkan pikiran utama menjadi sebuah paragraf dan hubungan antara pikiran utama dengan pikiran-pikiran penjelas. Perincian ini dapat diurutkan secara kronologis (menurut urutan waktu), secara logis (sebab akibat, akibat sebab, khusus umum, umum khusus), menurut urutan ruang (spasial), menurut proses, dan sebagainya. Kepaduan terjadi apabila hubungan timbal balik antara kalimat-kalimat yang membina alinea itu baik, wajar, dan mudah dipahami. Jika sebuah alinea tidak memiliki kepaduan, maka tampaknya pembaca hanya menghadapi sekelompok kalimat yang masing-masing berdiri sendiri, dengan gagasannya sendiri, bukan suatu uraian yang integral. Alinea yang tidak memiliki kepaduan akan menghadapkan pembaca dengan loncatan-loncatan pikiran yang membingungkan, menghadapkan pembaca dengan urutan-urutan waktu dan fakta yang tidak teratur atau pengembangan gagasan yang tidak berorientasi pada pokok pikiran utama (Keraf, 1980: 75). Menurut Keraf (1980: 76-81) untuk memperoleh kepaduan yang baik dan mesra antara kalimat-kalimat dalam sebuah alinea, maka harus memperhatikan persyaratan (1) masalah kebahasaan dan (2) perincian dan urutan alinea. Masalah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
kebahasaan yang turut mempengaruhi kepaduan sebuah alinea adalah repetisi, kata ganti, dan kata-kata transisi. Repitisi adalah pengulangan kata kunci, yakni kata yang dianggap penting dalam sebuah alinea. Kata kunci ini mula-mula muncul dalam kalimat pertama lalu diulang dalam kalimat-kalimat berikutnya. Kehadiran kata kunci berulang-ulang berfungsi untuk memelihara koherensi atau kepaduan semua kalimat dalam alinea itu. Kepaduan melalui kata ganti adalah kepaduan yang yang diciptakan dengan cara mengganti unsur-unsur tertentu dengan menggunakan kata ganti. Pengunaan kata ganti dimaksudkan untuk menghindari pengulangan kata dalam kalimatkalimat berikutnya. Dengan demikian, kata ganti berfungsi untuk menjaga kepaduan yang baik dan teratur antarkalimat pembentuk alinea. Dalam hal ini, penulis dapat menunjukkan kepaduan melalui penggunaan kata ganti seperti kata ganti orang. Kata-kata transisi juga dapat turut memelihara kepaduan dalam alinea. Katakata transisi fungsinya terletak antara kata ganti dan repitisi. Bila repetisi menghendaki pengulangan kata-kata kunci, serta kata ganti tidak menghendaki pengulangan sebuah kata benda, maka dalam kata transisi ditempuh jalan tengah. Seringkali terjadi bahwa hubungan antara gagasan-gagasan agak sulit dirumuskan. Sebab itu diperlukan bantuan kata-kata atau frasa-frasa transisi sebagai penghubung atau katalisator antara gagasan dengan gagasan lainnya, atau antara satu kalimat dengan kalimat. Bahkan, dapat terjadi pula hubungan antara alinea dengan alinea. Kata atau frasa transisi yang digunakan dalam tulisan-tulisan ada bermacam-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
macam. Di bawah ini akan dijelaskan beberapa kata atau frasa sesuai dengan jenis hubungannya. Kata atau transisi itu adalah sebagai berikut. a. Hubungan yang menyatakan tambahan kepada sesuatu yang telah disebut sebelumnya. Bentuk transisi yang digunakan biasanya: lebih-lebih lagi, tambahan, selanjutnya, di samping itu, lalu, seperti halnya, juga, lagi pula, berikutnya, kedua, ketiga, akhirnya, tambahan pula, dan demikian juga. b. Hubungan yang menyatakan pertentangan dengan sesuatu yang sudah disebut sebelumnya, digunakan: tetapi, namun, bagaimanapun, walaupun demikian, sebaliknya, sama sekali tidak, biarpun, meskipun. c. Hubungan yang menyatakan perbandingan, menggunakan: lain halnya, seperti, dalam hal yang sama, dalam hal yang demikian, sebagaimana. d. Hubungan yang menyatakan akibat atau hasil, dengan kata transisi: sebab itu, oleh sebab itu, karena itu, jadi, maka, akibatnya. e. Hubungan yang menyatakan tujuan, dengan kata penghubung: untuk maksud itu, untuk maksud tersebut, dan supaya. f. Hubungan
yang
menyatakan
singkatan,
menggunakan:
pendeknya,
ringkasnya, secara singkat, pada umumnya, seperti sudah dikatakan, dengan kata lain, misalnya, yakni, sesungguhnya. g. Hubungan yang menyatakan waktu, misalnya: sementara itu, segera, beberapa saat kemudian, sesudah itu, kemudian. h. Hubungan yang menyatakan tempat, misalnya: di sini, di sana, dekat, di seberang, berdekatan, berdampingan dengan. Perincian dan urutan pikiran juga dapat turut memelihara kepaduan dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
alinea. Yang dimaksud dengan perincian dan urutan pikiran adalah bagaimana pengembangan sebuah gagasan utama dan bagaimana hubungan antara gagasan bawahan yang menunjang gagasan utama tadi. Penulis dapat menjamin kepaduan dengan mengemukakan perincian isi berdasarkan urutan ruang, dinilai dari sudut tertentu dan berangsur-angsur bergerak ke sudut yang berlawanan. Ia dapat juga mempergunakan urutan waktu atau urutan kronologis atau mempergunakan urutan-urutan logis: sebab-akibat, umum-khusus, klimaks, proses, dan sebagainya. 2.5 Penyimpangan Pengembangan Paragraf. Pengembangan paragraf yang baik harus memenuhi tiga syarat yakni, (1) kelengkapan, (2) kesatuan, dan (3) kepaduan (Willis, 1980: 59). Apabila sebuah paragraf tidak memenuhi ketiga syarat tersebut, maka telah terjadi penyimpangan pengembangan paragraf. Penyimpangan pengembangan paragraf juga dapat terjadi jika salah satu syarat pengembangan paragraf tidak terpenuhi.
2.5.1
Penyimpangan Kelengkapan Paragraf Kelengkapan paragraf adalah paragraf yang berisi kalimat-kalimat penjelas
yang cukup menunjang kejelasan kalimat topik atau kalimat utama (Akhadiah, 1989: 152). Jika dalam sebuah paragraf tidak berisi kalimat-kalimat penjelas yang menunjang kalimat utama, maka paragraf tersebut mengalami penyimpangan kelengkapan paragraf. Penyimpangan kelengkapan paragraf juga dapat terjadi jika hanya diperluas dengan pengulangan-pengulangan. Berikut ini adalah contoh paragraf yang mengalami penyimpangan kelengkapan paragraf. Mendeteksi penyakit TBC pada anak memang sulit. Lebih mudah mendeteksi penyakit maag misalnya. Obatnya pun sudah ditemukan. TBC
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
adalah penyakit yang sangat menular tetapi belum dapat ditangani secara cepat. Paragraf tersebut mengalami penyimpangan kelengkapan paragraf karena kalimat penjelasnya tidak menunjuang kejelasan kalimat utama (kalimat pertama). Kalimat utamanya berisi tentang sulitnya mendetksi panyakit TBC pada anak. Tetapi, kalimat penjelasnya berisi tentang penyakit maag yang mudah dideteksi. Kalimat terakhir juga tidak mendukung kalimat utama karena berisi tentang TBC yang sangat menular. Jadi, kalimat penjelasnya tidak menunjang kejelasan kalimat utama. 2.5.2
Penyimpangan Kesatuan Paragraf Kesatuan paragraf adalah paragraf hanya terdapat satu pokok pikiran.
Kalimat-kalimat yang membentuk paragraf tidak boleh ada satu pun yang menyimpang dari ide pokok paragraf itu (Arifin, 1987: 132). Jika ada kalimat yang menyimpang dari pokok pikiran paragraf itu, maka paragraf tersebut mengalami penyimpangan kesatuan paragraf. Penyimpangan kesatuan paragraf juga dapat terjadi jika dalam sebuah paragraf terdapat lebih dari satu pokok pikiran. Berikut ini adalah contoh paragraf yang mengalami penyimpangan kesatuan paragraf. Secara umum saat ini setiap tahun ditemukan sekitar setengah juta kasus baru TB. Separuh diantaranya adalah TB menular. Sekitar 70 persen penderita TB adalah usia produktif. Penderita TB anak akan sembuh dalam kurun waktu 6 bulan dengan syarat tidak kontak dengan penderita TB dewasa. Pengobatan harus dilakukan secara terus menerus karena jika terputus akan menimbulkan resistensi obat. Artinya penderita akan kebal terhadap obat tersebut. Paragraf tersebut mengalami penyimpangan kesatuan karena mengandung dua pokok pikiran, yakni jumlah pendetita TB dan Pengobatan TB pada anak.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
Seharusnya sebuah paragraf hanya mengandung satu pokok pikiran saja. 2.5.3
Penyimpangan Kepaduan Paragraf Kepaduan paragraf adalah paragraf yang kalimat-kalimatnya saling
berhubungan. Paragraf bukanlah kumpulan atau kalimat yang masing-masing berdiri sendiri atau terlepas, tetapi dibangun oleh kalimat-kalimat yang mempunyai hubungan timbal balik (Akhadiah, 1989: 150). Jika dalam sebuah paragraf berisi kalimat-kalimat yang tidak saling berhubungan, maka paragraf tersebut telah mengalami penyimpangan kepaduan paragraf. Penyimpangan kepaduan paragraf terjadi juga karena adanya loncatan-loncatan pikiran yang membingungkan, urutan-urutan waktu dan fakta yang tidak teratur atau pengembangan gagasan yang tidak berorientasi pada pokok pikiran utama (Keraf, 1980: 75). Berikut ini adalah contoh paragraf yang mengalami penyimpangan kepaduan paragraf. Tuberculosis (sering dikenal sebagai “TB”) adalah penyakit yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis. Penyakit ini sangat menular. TB sulit dideteksi. Bakteri tersebut, umumnya menginfeksi paruparu, walaupun dapat pula menginfeksi organ tubuh lainnya. Paragraf tersebut mengalami penyimpangan kepaduan paragraf karena tidak ada kalimat-kalimat penjelas yang saling berhubungan. Selain itu, juga terjadi loncatan-loncatan pikiran yang membingungkan. 2.6 Pola Pengembangan Paragraf Pengembangan paragraf mencakup dua persoalan utama, yakni pertama, kemampuan memperinci secara maksimal kalimat topik paragraf ke dalam kalimat penjelas dan kedua, kemampuan mengurutkan kalimat penjelas ke dalam suatu urutan yang teratur.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
Untuk mengembangkan suatu paragraf, baik untuk memperinci kalimat topik, maupun untuk mengurutkan kalimat penjelas dengan teratur, dikembangkan bermacam-macam pola pengembangan. Pola pengembangan yang dipakai tergantung dari sifat paragraf itu. Dasar pengembangan paragraf dapat terjadi karena adanya hubungan alamiah, hubungan logis serta ilustrasi-ilustrasi. Hubungan alamiah didasarkan pada keadaan yang nyata di alam, sedangkan hubungan logis didasarkan pada tanggapan penulis atas relasi dari perincian-perincian gagasan utama. Di bawah ini akan diuraikan beberapa pola pengembangan paragraf menurut Keraf (1980: 88-98).
2.6.1
Pola Pengembangan Paragraf Perbandingan dan Pertentangan
Yang dimaksud dengan perbandingan dan pertentangan adalah suatu cara pengarang menunjukkan kesamaan atau perbedaan antara dua orang, obyek atau gagasan berdasarkan pada segi-segi tertentu. Kita dapat membandingkan misalnya dua tokoh pendidikan, bagaimana politik pendidikan yang dijalankan dengan memperhatikan pula segi-segi lain untuk menerangkan gagasan sentral itu. Maksud dari perbandingan itu adalah untuk sampai kepada suatu penilaian yang relatif mengenai kedua tokoh tersebut. Segisegi perbandingan harus disusun sekian macam sehingga kita dapat sampai kepada gagasan sentralnya. Misalnya kita mula-mula membandingkan rasa humor mereka, cara mereka menghadapi lawan-lawannya, cara mereka menghargai pendukung-pendukungnya, serta tingkah laku pribadi mereka. Rangkaian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
perbandingan-perbandingan itu diarahkan kepada gagasan sentral, yakni bagaimana rasa humor mereka menjadi senjata politis, serta bagaimana mereka menghadapi lawan-lawan mereka, sehingga tidak merugikan sahabat-sahabat dan sekutu-sekutu mereka. Berikut ini adalah contoh paragraf perbandingan dan pertentangan. (1) Keuntungan seorang pedagang berkaitan erat dengan modal yang digunakan. (2) Hal ini dapat disamakan dengan nelayan yang memancing di laut. (3) Jika pedagang memerlukan modal, nelayan memerlukan umpan. (4) Ikan yang dapat ditangkap nelayan sangat tergantung pada umpan yang digunakan. (5) Jika umpannya hanya udang kecil, ikan yang ditangkap juga akan kecil seperti ikan tongkol. (5) Nah, kalau yang digunakan sebagai umpan ikan tongkol, ada kemungkinan sang nelayan akan mendapat ikan besar semacam ikan kakap. (6) Demikian pula seorang pedagang. (7) Jika modalnya sedikit, keuntungan yang diraih juga sedikit. (8) Sebaliknya, bila mengingingkan keuntungan besar, modal yang digunakan harus banyak. Kalimat utama dalam paragraf di atas adalah kalimat (1). Kalimat-kalimat penjelasnya adalah kalimat (2) sampai dengan kalimat (8). Kalimat (2) sampai dengan kalimat (8) berisi perbandingan antara seorang pedagang dengan seorang nelayan. Dijelaskan bahwa seorang pedagang membutuhkan modal, hal ini dibandingan dengan seorang nelayan yang membutuhkan umpan. 2.6.2
Pola Pengembangan Paragraf Contoh
Sebuah gagasan yang terlalu umum sifatnya atau generalisasi-generalisasi memerlukan ilustrasi-ilustrasi yang konkret sehingga dapat dipahami oleh pembaca. Untuk ilustrasi terhadap gagasan-gagasan atau pendapat yang umum itu maka sering digunakan contoh-contoh yang konkret. Tetapi sebuah contoh sama sekali tidak berfungsi untuk membuktikan pendapat seseorang, tetapi dipakai hanya sekadar untuk menjelaskan maksud penulis. Berikut ini adalah contoh paragraf contoh.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
(1 )Sejak dulu sudah kita ketahui bahwa penyebaran penduduk Indonesia tidak merata. (2) Sebagai contoh, Pulau Jawa dan Madura yang luasnya hanya 6,7% dari luas Indonesia, saat ini dihuni oleh 60% penduduk Indonesia. (3) Kepadatan penduduk di Jawa kurang lebih 900 orang per kilometer persegi. (4) Kepadatan penduduk itu sangat luar biasa bedanya dengan wilayah Indonesia lain. (5) Di Papua Barat kepadatannya hanya empat orang per kilometer persegi. (6) Bahkan di kabupaten Merauke yang luas daerahnya hampi sama dengan Pulau Jawa dan hanya dihuni 270.000 orang itu, kepadatannya hanya dua orang per kilo meter persegi. Kalimat utama dalam paragraf di atas adalah kalimat (1). Kalimat-kalimat penjelasnya adalah kalimat (2) sampai dengan kalimat (6). Kalimat (2) sampai dengan kalimat (6) berisi contoh-contoh mengenai penyebaran penduduk di Indonesia tidak merata. Dengan demikian jelaslah bahwa contoh-contoh dalam paragraf di atas digunakan untuk memperjelas kalimat utama. 2.6.3
Pola Pengembangan Paragraf Sebab-Akibat
Pengembangan paragraf dapat pula dinyatakan dengan menggunakan sebabakibat sebagai dasar. Dalam hal ini sebab dapat bertindak sebagai kalimat topik, sedangkan akibat sebagai kalimat penjelasnya. Sebaliknya, akibat sebagai kalimat topik, sedangkan untuk memahami sepenuhnya akibat itu perlu dikemukakan sejumlah sebab sebagai kalimat penjelasnya. Dalam mengemukakan hubungan sebab-akibat tersebut penulis harus menggarap persoalannya berdasarkan kepentingan relatifnya, berdasarkan kesederhanaan atau kekompleksannya, kelangsungan atau ketidaklangsungan sebab atau akibat itu terhadap pokok utamanya. Dalam eksposisi biasa, sebab dan akibat dikemukakan berdasarkan observasi dan refleksi yang ada. Seseorang yang menderita penyakit flu akan dihadapkan pada serangkaian sebab yang diduga mungkin telah mengakibatkan penyakit flu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
tersebut. Ia harus memilih di antara sebab-sebab yang paling mungkin: karena mengendarai motor malam-malam, tidak menyelimuti badan dengan baik waktu tidur, terlalu lama brjemur di panas, terlalu kedinginan, atau karena terjangkit oleh orang lain yang jga menderita flu. Beberapa dari sebab-sebab itu mungkin merupakan sebab yang langsung, bila dibandingkan dengan sebab-sebab lainnya. Dengan memisahkan sebab langsung dan sebab tidak langsung, maka dapat diambil tindakan pencegahannya pada waktu mendatang. Berikut ini adalah contoh paragraf sebab-akibat. (1) Sepuluh tahun yang lalu hutan bakau dibabat habis-habisan. (2) Lahan bekas hutan bakau itu disulap menjadi tambak-tambak udang windu. (3) Memang, pada waktu itu pengusaha udang windu memperoleh keuntungan besar karena harganya sangat mahal di luar negeri. (4) Akan tetapi, setelah barang dagangan itu tidak laku di pasaran internasional, para pengusaha kembali ke kota, meninggalkan kerusakan lingkungan. (5) Laut tercemar karena hutan bakau yang menyaring limbah yang masuk ke laut tidak ada lagi. (6) Sekarang, puluhan ribu nelayan sulit menghidupi keluarganya karena tak ada ikan yang dapat ditangkap di tepi pantai. Kalimat utama dalam paragraf di atas adalah kalimat (1) yang bertindak sebagai sebab. Kalimat-kalimat penjelasnya adalah kalimat (2) sampai dengan kalimat (6) yang bertindak sebagai akibat. Dituliskan dalam paragraf di atas bahwa penebangan hutan yang tidak bertanggung jawab menimbulkan beberapa akibat yang dijelaskan dalam kalimat (2) sampai dengan kalimat (6). 2.6.4
Pola Pengembangan Paragraf Umum-Khusus
Pola pengembangan paragraf umum-khusus dan khusus-umum, merupakan cara yang paling umum untuk mengembangkan gagasan-gagsan dalam paragraf secara teratur. Dalam pola pengembangan umum-khusus, kalimat topik ditempatkan pada awal paragraf, serta pengkhususan atau kalimat penjelas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
terdapat pada kalimat-kalimat berikutnya. Sebaliknya, dalam pola pengembangan khusus-umum, mula-mula dikemukakan kalimat-kalimat penjelasnya kemudian pada akhir alinea generalisasinya atau kalimat topiknya. Jadi, pola pengembangan umum-khusus bersifat deduktif, sedangkan pola pengembangan khusus-umum bersifat induktif. Variasi dalam kedua pola pengembangan alinea itu adalah semacam penggabungan, yakni pada awal paragraf terdapat kalimat topik (jadi bersifat deduktif), tetapi pada akhir paragraf kalimat topik tadi diulang sekali lagi (jadi bersifat induktif). Berikut ini adalah contoh paragraf umum-khusus. (1) Keadaan pengungsi amat memprihatinkan. Mereka tinggal berdesakdesakan di tempat penampungan yang sederhana.(2) Bahan makanan memang cukup, tetapi alat memasak kurang memadai sehingga jadwal makan mereka tidak menentu. (3) Air bersih yang menjadi kebutuhan paling pokok harus dihemat karena diambil dari tempat yang jauh. (4) Soal pakaian, agaknya mereka tak terlalu memikirkan. (5) Yang sangat mereka risaukan adalah masalah kesehatan. (6) Setiap hari jumlah yang sakit selalu bertambah. Kalimat utama dalam paragraf di atas adalah kalimat (1). Kalimat (1) berupa pernyataan umum. Pernyataan khususnya terdapat dalam kalimat (2) sampai dengan kalimat (6). Dengan demikian kalimat (2) sampai dengan kalimat (6) merupakan kalimat-kalimat penjelasnya. 2.6.5
Pola Pengembangan Paragraf Klasifikasi
Yang
dimaksud
dengan
klasifikasi
adalah
sebuah
proses
untuk
mengelompokkan barang-barang yang dianggap mempunyai kesamaan-kesamaan tertentu. Oleh sebab itu, klasifikasi bekerja kedua arah yang berlawanan, yakni pertama, mempersatukan satuan-satuaan ke dalam suatu kelompok, dan kedua, memisahkan kesatuan tadi dari kelompok yang lain. Dengan demikian klasifikasi mempunyai persamaan-persamaan tertentu baik dengan pertentangan dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
perbandingan maupun dengan umum-khusus. Persamaannya dengan pertentangan dan perbandingan adalah bahwa keduanya bertolak dari penetapan ciri-ciri yang sama dan penetapan perbedaan-perbedaan tertentu, tetapi dalam klasifikasi prosesnya masih berjalan terus untuk menentukan pengelompokan. Di pihak lain klisifikasi mempunyai persamaan dengan umumkhusus dan khusus-umum, karena proses klasifikasi itu untuk membuat perincianperincian tentang sesuatu yang umum, tetapi perincian itu untuk memperoleh kelas-kelasnya atau kelompok-kelompoknya. Berikut ini adalah contoh paragraf klasifikasi. (1) Pidato dapat menarik kalau pembicara menggunakan pendekatan yang tepat. (2) Ada tiga pendekatan yang dapat dipilih, yaitu pendekatan intelektual, pendekatan moral, dan pendekatan emosional. (3) Pendekatan intelektual dipilih kalau pendengar umumnya adalah kalangan terpelajar. (4) Pendekatan moral digunakan kalau pendengar kebanyakan bergerak dalam kegiatan moral, terutama moral keagamaan. (5) Jika pendengar sebagian besar kurang berpendidikan, pembicara sebaiknya menggunakan pendekatan emosional. Kalimat
utama
dalam
paragraf
di
atas
adalah
kalimat
(1).
Pengklasifikasiannya terdapat dalam kalimat (2) sampai dengan kalimat (5). Dituliskan dalam kalimat (1) bahwa pidato memerlukan pendekatan yang tepat. Kemudian pengklasifikasian jenis-jenis pendekatan dalam pidato dijelaskan dalam kalimat-kalimat selanjutnya. Asul Wiyanto (2004: 69-74) menambahkan pola pengembangan paragraf, yakni pola pengembangan paragraf pertanyaan yang akan diuraikan sebagai berikut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
2.6.6
Pola Pengembangan Paragraf Pertanyaan
Cara mengembangkan paragraf ini agak unik. Kalimat pertama berupa pertanyaan untuk memancing perhatian pembaca. Kemudian, jawabannya disusulkan dalam kalimat berikutnya. Berikut ini adalah contoh paragraf pertanyaan. (1) Apa yang salah dengan Pancasila dari pengalaman sebelum 1998? (2) Bukan nilai-nilai Pancasila yang salah, bukan indoktrinasinya. (3) Yang salah cara dan tidak adanya pelaksanaan.(4) Akibatnya begitu Soeharto lengser, yang serba berbau Soeharto ditinggalkan, beringsut pula Pancasila sebagai dasar negara dilupakan, tinggal sayup-sayup. Kalimat (1) merupakan kalimat pertanyaan yang masih bersifat umum. Kemudian dilanjutkan dengan kalimat-kalimat berikutnya. Kalimat-kalimat tersebut sebagai jawaban dari kalimat (1). Dengan demikian, kalimat (2) sampai dengan kalimat (4) merupakan kalimat-kalimat penjelas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
Bab ini berisi uraian tentang: (1) jenis penelitian, (2) sumber data dan data, (3) metode pengumpulan data , (4) instrumen penelitian, dan (5) analisis data.
3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini termasuk penelitian deskriptif kualitatif karena pada langkah awal peneliti mengumpulkan fakta-fakta data pada suatu latar alamiah terlebih dahulu. Fakta-fakta tersebut adalah paragraf-paragraf dalam tajuk rencana. Setelah itu barulah penelitian merumuskan kesimpulan umum (teori) berdasarkan faktafakta yang ada. 3.2 Sumber Data dan Data Penelitian Sumber data penelitian ini adalah tajuk rencana yang ada dalam surat kabar Kompas
periode Juni 2009.Data dalam penelitian ini adalah data paragraf-
paragraf dalam tajuk rencana yang ada di dalam surat kabar. 3.3 Teknik dan Prosedur Pengumpulan Data Dalam penelitian ini teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik membaca dan teknik mencatat. Jadi dalam teknik membaca dan mencatat ini, peneliti mencari, menemukan, mengumpulkan paragraf-paragraf dalam tajuk rencana yang ada dalam surat kabar Kompas Juni 2009.
28
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
Teknik catat adalah teknik dengan mencatat hasil dari data pada tabel atau kartu data. Semua data yang telah dikumpulkan, dicatat dalam kartu data dan diidentifikasi pola pengembangan paragrafnya dan penyimpangannya. Menurut Moleong (2008: 37) instrumen penelitian kualitatif adalah peneliti itu sendiri sebagai alat pengumpul data. Oleh karena itu peneliti membuat langkahlangkah penelitian sebagai berikut. 1.
Peneliti mengumpulkan tajuk rencana dari Kompas Juni 2009.
2.
Peneliti memberi kode (pengkodean) pada setiap paragraf dalam tajuk rencana tersebut berdasarkan urutan tanggal. Pengkodean atau koding adalah untuk membuat kategorisasi data kualitatif dan juga untuk menguraikan implikasi dan rincian dari kategorinya (Moleong 2007: 27). Kode yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut. 1. Kode untuk tanggal 1 = untuk tanggal satu 2 = untuk tanggal dua 3 = untuk tanggal tiga, dan seterusnya sampai tanggal 30 2. Kode untuk tajuk rencana A = untuk paragraf tanjuk rencana A B = untuk paragraf tajuk rencana B 3.
Kode untuk paragraf I = untuk paragraf satu II = untuk paragraf dua III = untuk paragraf tiga
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
IV = untuk paragraf empat V = untuk paragraf lima, dan seterusnya 3. Peneliti mengidentifikasi pola pengembagan paragraf dan penyimpanganya 3.4 Analisis Data Penelitian ini termasuk penelitian kualitatif karena pada langkah awal peneliti menemukan fakta-fakta terlebih dahulu. Analisis data dalam penelitian kualitatif bersifat induktif dan berkelanjutan yang tujuan akhirnya menghasilkan pengertian-pengertian dan konsep-konsep dan pembangunan suatu teori yang baru (Sarwono,
2006:261).
Penelitian
ini
bertujuan
mendeskripsikan
pola
pengembangan dan penyimpangan pengembangan paragraf. Oleh karena itu, langkah-langkah penelitiannya adalah sebagai berikut. 1. Menganalisis data pola pengembangan paragraf. Peneliti mengidentifikasi pola pengembangan paragraf dalam setiap paragraf pada kolom tajuk rencana dan memberikan tanda cek untuk paragraf yang sesuai pola pengembangan. 2. Menganalisis data penyimpangan pengembanagan paragraf. Peneliti mengidentifikasi penyimpangan paragraf dari setiap paragraf yang ada pada kolom tajuk rencana. Dan memberikan tanda cek pada kolom apabila terjadi penyimpangan paragraf. 3. Hasil analisis dicek keabsahannya atau kredibilitasnya oleh triangulator. 4. Hasil analisis dicek ulang oleh pakar, yakni pembimbing penelitian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
3.5 Triangulasi Triangulasi
adalah
teknik
pemeriksaan
keabsahan
data
yang
memanfaatkan sesuatu yang lain di luar data itu untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data itu (Moleong, 2001: 178). Agar temuan tentang pola pengembangan paragraf dan penyimpangan pengembangan paragraf pada wacana tajuk rencana di harian kompas juni 2009 yang diperoleh itu benar, maka dilakukan pemeriksaan keabsahan data dengan cara meng-konfirmasikan hasil analisis data dengan beberapa teori yang terkait. Hal ini dimaksudkan agar memperolah pengukuhan akan kredibilitas temuan penelitian. Trianggulasi hasil analisis data adalah uji keterpercayaan hasil analisis agar analisis data yang dilakukan benar-benar mencerminkan keteraturan (regularity) dengan fenomena yang sebenarnya (Buku Pedoman PBSID, 2004: 65). Peneliti mengkonfirmasikan hasil penelitian kepada Dr. B. Widharyanto, M. Pd dalam hal ini beliau adalah ahli bahasa Indonesia. Apabila hasil analisis diterima oleh dosen, maka analisis yang dilakukan sudah benar, tetapi apabila hasil analisis tidak diterima oleh dosen, maka harus melakukan analisis ulang.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1. Deskripsi Data Data penelitian ini berjumlah 432 paragraf yang diambil dari 52 tajuk rencana dalam surat kabar Kompas periode Juni 2009. Surat kabar Kompas setiap harinya memuat dua tajuk rencana. Kedua tajuk rencana tersebut diambil secara keseluruhan sebagai data penelitian. Tajuk rencana pertama diberi kode A dan tajuk rencana kedua diberi kode B. Setiap paragraf dalam tajuk rencana diberi nomor urut dengan kode angka romawi untuk memudahkan penghitungan dan analisis data. 4.2. Hasil Penelitian Penelitian ini menemukan enam pola pengembangan paragraf. Di samping itu, penelitian ini juga menemukan tiga penyimpangan pengembangan paragraf dalam tajuk rencana di surat kabar. Rinciannya adalah sebagai berikut. 4.2.1 Pola Pengembangan Paragraf Enam pola pengembangan paragraf yang ditemukan dalam penelitian ini, yakni pola pengembangan paragraf umum-khusus, pola pengembangan paragraf klasifikasi, pola pengembangan paragraf contoh, pola pengembangan paragraf pertanyaan, pola pengembangan paragraf perbandingan dan pertentangan, dan pola pengembangan paragraf sebab-akibat. Pola pengembangan paragraf yang paling banyak ditemukan dalam tajuk rencana pada surat kabar Kompas adalah pola pengembangan paragraf umum-khusus. Sedangkan yang paling sedikit 32
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
ditemukan adalah pola pengembangan klasifikasi. 4.2.2 Penyimpangan Pengembangan Paragraf Penyimpangan
pengembangan
paragraf
yang
ditemukan,
yakni
penyimpangan kelengkapan, penyimpangan kesatuan, dan penyimpangan kepaduan. Ketiga penyimpangan pengembangan paragraf tersebut saling berkaitan. Ketiga penyimpangan pengembangan paragraf tersebut tidak dapat dipisahkan secara mutlak, karena baik penyimpangan kelengkapan maupun penyimpangan kepaduan pada akhirnya mengacu kepada penyimpangan kesatuan. 4.3. Pembahasan Pada bagian ini akan dibahas hasil temuan pola pengembangan paragraf dan penyimpangan pengembangan paragraf dalam tajuk rencana pada surat kabar Kompas. Pola pengembangan paragraf dalam tajuk rencana pada surat kabar Kompas yang ditemukan adalah pola pengembangan paragraf umum-khusus, pola pengembangan paragraf klasifikasi, pola pengembangan paragraf contoh, pola pengembangan paragraf pertanyaan, pola pengembangan paragraf perbandingan dan pertentangan, dan pola pengembangan paragraf sebab-akibat. Dan penyimpangan pengembangan paragraf yang ditemukan, yakni penyimpangan kelengkapan, penyimpangan kesatuan, dan penyimpangan kepaduan. Hasil analisis akan dijabarkan sebagai berikut.
4.3.1 Pola Pengembangan Paragraf Untuk mengembangkan suatu paragraf, baik untuk memperinci kalimat topik, maupun untuk mengurutkan kalimat penjelas dengan teratur, dikembangkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
bermacam-macam pola pengembangan. Pola pengembangan yang dipakai tergantung dari sifat paragraf itu. Dasar pengembangan paragraf dapat terjadi karena adanya hubungan alamiah, hubungan logis serta ilustrasi-ilustrasi. Hubungan alamiah didasarkan pada keadaan yang nyata di alam, sedangkan hubungan logis didasarkan pada tanggapan penulis atas relasi dari perincianperincian gagasan utama. Hasil analisis yang dilakukan terhadap pola pengembangan paragraf dalam surat kabar itu ditemukan enam pola pengembangan paragraf. Keenam pola pengembangan itu, yakni pola pengembangan paragraf umum-khusus, pola pengembangan paragraf klasifikasi, pola pengembangan paragraf contoh, pola pengembangan paragraf pertanyaan, pola pengembangan paragraf perbandingan dan pertentangan, dan pola pengembangan paragraf sebab akibat. 4.3.1.1 Pola Pengembangan Paragraf Umum-Khusus Pola
pengembangan
paragraf
umum-khusus
dan
khusus-umum,
merupakan cara yang paling umum untuk mengembangkan gagasan-gagsan dalam paragraf secara teratur. Dalam pola pengembangan umum-khusus, kalimat topik ditempatkan pada awal paragraf, serta pengkhususan atau kalimat penjelas terdapat pada kalimat-kalimat berikutnya. Sebaliknya, dalam pola pengembangan khusus-umum, mula-mula dikemukakan kalimat-kalimat penjelasnya kemudian pada akhir alinea generalisasinya atau kalimat topiknya. Perhatikan contoh berikut! (29.A.IV) Seperti kita saksikan dalam pemilu presiden dan wakil presiden dewasa ini, situasi damai dan tertib tercipta juga karena pandangan, sikap, dan perilaku para capres-cawapres. Adakalanya muncul berbagai hal, termasuk selebaran yang mudah berkembang sebagai bahan provokasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
Karena para capres tidak menanggapi, keadaan tidak bereskalasi. Dari perilaku para capres-cawapres itu, sekurang-kurangnya kita memperoleh kesan, bahwa dapat menyimpulkan, watak, sifat, dan perilaku pada capres-cawapres menjadi contoh dan merupakan salah satu sebab penting, mengapa proses pilpres berlangsung damai. (30.B.VII) Pada titik ini nilai-nilai dan prinsip-prinsip demokrasi diterjang. Kekuatan militer digunakan untuk menyingkirkan presiden yang terpilih secara demokratis. Nafsu akan kekuasaan membutakan orang akan adanya aturan main. Yang legal belum tentu bermoral. Referendum untuk mengubah undang-undang demi kepentingan pribadi, tentu tidak bisa dibenarkan. Kudeta militer untuk menyelesaikan persoalan juga tidak bisa dibenarkan. Paragraf
(29.A.IV)
adalah
contoh
dari
paragraf
dengan
pola
pengembangan paragraf umum khusus. Pada paragraf ini kalimat utamanya berupa pernyataan umum yang kemudian diterangkan dengan sejumlah kalimat sehingga pembaca memperoleh informasi yang lengkap. Kalimat utama pada paragraf ini adalah Seperti kita saksikan dalam pemilu presiden dan wakil presiden dewasa ini, situasi damai dan tertib tercipta juga karena pandangan, sikap, dan perilaku para capres-cawapres. Kemudian kalimat-kalimat selanjutnya berupa kalimat penjelas yang mendukung kalimat utama. Dituliskan dalam kalimat penjelas bahwa capres-cawapres tidak terprovokasi dengan keadaan yang sengaja dibuat panas, sehingga situasi pilpres tetap berjalan damai dan tertib. Dengan demikian jelaslah bahwa paragraf (29.A.IV) dikembangkan menggunakan pola pengembangan paragraf umum-khusus. Paragraf (30.B.VII) juga dikembangkan dengan menggunakan pola pengembangan paragraf umum-khusus. Sama halnya dengan paragraf (29.A.IV), pada paragraf ini kalimat utamanya berupa pernyataan umum yang kemudian diterangkan dengan sejumlah kalimat penjelas berupa pernyataan khusus
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
sehingga pembaca memperoleh informasi yang lengkap. Kalimat utama pada paragraf ini adalah Pada titik ini nilai-nilai dan prinsip-prinsip demokrasi diterjang. Kemudian kalimat-kalimat selanjutnya berupa kalimat penjelas yang mendukung kalimat utama. Pada kalimat-kalimat penjelas lebih dijelaskan lagi keadaan yang menggambarkan bahwa nilai-nilai dan prinsip-prinsip demokrasi diterjang. Dituliskan dalam kalimat penjelas/ pernyataan khusus bahwa kekuatan militer, kekuasaan, dan referendum disalahgunakan demi tercapinya kepentingan tertentu. Bahkan kudeta militer pun juga ikut ambil bagian. Dalam paragraf ini pernyataan umum dijelaskan melalui beberapa pernyataan khusus, sehingga informasi dalam paragraf ini menjadi lengkap. 4.3.1.2 Pola Pengembangan Paragraf Klasifikasi Pola pengembangan paragraf yang lain adalah pola pengembangan paragraf klasifikasi. Pola pengembangan ini tidak banyak ditemukan pada tajuk rencana di dalam surat kabar. Yang dimaksud dengan klasifikasi adalah sebuah proses untuk mengelompokkan hal-hal yang dianggap mempunyai kesamaankesamaan tertentu. Oleh sebab itu, klasifikasi bekerja kedua arah yang berlawanan, yakni pertama, mempersatukan hal-hal ke dalam suatu kelompok, dan kedua, memisahkan kesatuan tadi dari kelompok yang lain. Perhatikan contoh berikut! (3.A.II) Pemilu presiden yang diikuti tiga calon presiden dan calon wapres berlangsung 8 Juli. Masa kampanye berlangsung 32 hari, dari 2 Juni hingga 4 Juli. Namun, kampanye dalam bentuk rapat umum berupa pengerahan massa baru dilangsungkan 12 Juni-4 Juli. Paragraf
(3.A.II)
merupakan
contoh
paragraf
klasifikasi
karena
pengembangan paragrafnya dilakukan dengan cara merinci kalimat utamanya/
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
mengelompokkan hal tertentu. Pada paragraf ini kalimat utamanya adalah Pemilu presiden yang diikuti tiga calon presiden dan calon wapres berlangsung 8 Juli, sedangkan kalimat perinciannya adalah Masa kampanye berlangsung 32 hari, dari 2 Juni hingga 4 Juli. Namun, kampanye dalam bentuk rapat umum berupa pengerahan massa baru dilangsungkan 12 Juni-4 Juli. Dengan mengelompokkan dua hal, yakni masa kampanye dan kampanye rapat umum maka informasi dalam paragraf ini menjadi semakin jelas. 4.3.1.3 Pola Pengembangan Paragraf Contoh Pola pengembangan selanjutnya yang juga tidak banyak ditemukan pada tajuk rencana di dalam surat kabar adalah pola pengembangan paragraf dengan menggunakan contoh. Sebuah gagasan yang terlalu umum sifatnya atau generalisasi-generalisasi memerlukan ilustrasi-ilustrasi yang konkret sehingga dapat dipahami oleh pembaca. Untuk ilustrasi terhadap gagasan-gagasan atau pendapat yang umum itu maka sering digunakan contoh-contoh yang konkret. Perhatikan contoh berikut! (2.B.VI) Yang mengecewakan masyarakat bukan hasil akhir, tetapi proses lepasnya, baik Sipadan, Ligitan maupun Timor Timur yang terlalu mudah. Sebagai contoh. Kita kehilangan Sipadan dan Ligitan karena alasan “sepele”, yakni alasan kehadiran terus menerus, penduduk efektif, dan jaminan pelestarian alam atas suatu pulau perbatasan. Paragraf (2.B.VI) menggunakan pola pengembangan paragraf contoh karena pengembangan paragrafnya dilakukan dengan cara memberikan contoh. Contoh yang digunakan adalah lepasnya Sipadan, Ligitan dan Timor Timur dari Indonesia. Contoh tersebut digunakan, tentu untuk memperjelas paragraf tresbut. Dengan demikian jelaslah bahwa paragraf (2.B.VI) menggunakan pola
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
pengembangan paragraf contoh. 4.3.1.4 Pola Pengembangan Paragraf Pertanyaan Pola pengembangan paragraf dengan menggunakan pertanyaan juga tidak banyak ditemukan pada tajuk rencana di dalam surat kabar adalah pola pengembangan paragraf pertanyaan. Cara mengembangkan paragraf ini agak unik. Kalimat pertama berupa pertanyaan untuk memancing perhatian pembaca. Kemudian, jawabannya disusulkan dalam kalimat berikutnya. Perhatikan contoh berikut! (2.A.VI) Apa yang salah dengan Pancasila dari pengalaman sebelum 1998? Bukan nilai-nilai Pancasila yang salah, bukan indoktrinasinya. Yang salah cara dan tidak adanya pelaksanaan. Akibatnya begitu Soeharto lengser, yang serba berbau Soeharto ditinggalkan, beringsut pula Pancasila sebagai dasar negara dilupakan, tinggal sayup-sayup. Paragraf (2.B.VI) menggunakan pola pengembangan paragraf pertanyaan karena kalimat utamanya berupa pertanyaan. Kemudian jawabannya disusul dalam kalimat berikutnya. Kalimat utamanya adalah Apa yang salah dengan Pancasila dari pengalaman sebelum 1998? Kemudian, kalimat-kalimat penjelasnya berupa jawaban atas pertanyaan tersebut. Dengan demikian informasi dalam paragraf tersebut menjadi lengkap. 4.3.1.5 Pola Pengembangan Paragraf Perbandingan Dan Pertentangan Pola pengembangan paragraf selanjutnya adalah pola pengembangan paragraf perbandingan dan pertentangan. Pola pengembangan perbandingan dan pertentangan adalah suatu cara di mana pengarang menunjukkan kesamaan atau perbedaan antara dua orang, obyek atau gagasan berdasarkan pada segi-segi tertentu. Perhatikan data berikut!
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
(23.B.IV) Kurdi, yang merupakan kelompok etnis terbesar di wilayah berpenduduk sekitar 850.000 itu, merasa berhak lebih atas Kirkuk, wilayah yang kaya minyak ini. Sementara etnis Arab dan Turkomen, walaupun jumlahnya lebih sedikit dibandingkan dengan Kurdi, mengingkan hak yang sama pula. (23.A.IV) Singkatnya, dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya, apalagi seabad dua abad sebelumnya, Jakarta justru semakin tua. Tua bukan sebagai warisan yang ahrus dilindungi, tetapi tua karena keneratan beban. Beban persoalan begitu melilit-lilit, sampai ada tamsil, siapa pun gubernurnya, pasti akan menghadapi beragam tantangan dan kesulitan yang semakin hari semakin kompleks dan berat. Paragraf
(23.B.IV)
adalah
contoh
pola
pengembangan
paragraf
perbandingan dan pertentangan karena pada paragraf ini kalimat utamanya mengandung pokok pikiran yang dijelaskan dengan cara membandingkan. Perbandingan itu dapat dilihat antara keinginan etnis Kurdi, etnis Arab, dan Etnis Turkomen yang sama, yakni merasa berhak lebih atas Kirkuk; wilayah yang kaya minyak. Dengan demikian, jelaslah bahwa paragraf (23.B.IV) adalah contoh pola pengembangan paragraf perbandingan. Paragraf (23.A.IV) juga merupakan contoh pola pengembangan paragraf perbandingan dan pertentangan karena pada paragraf ini kalimat utamanya mengandung pokok pikiran yang dijelaskan dengan cara membandingkan. Perbandingan itu dapat dilihat antara Jakarta seabad dua abad lalu dengan Jakarta pada masa sekarang, yakni sama-sama memilki beban persoalan yang rumit dan semakin hari semakin kompleks dan berat. Yang seharusnya semakin tua usia Jakarta diharapkan menjadi semakin baik tetapi masih juga sama keadaannya dari tahun ke tahun. Dengan demikian, jelaslah bahwa paragraf (23.A.IV) adalah contoh pola pengembangan paragraf perbandingan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
4.3.1.6 Pola Pengembangan Paragraf Sebab-Akibat Pengembangan paragraf dapat pula dinyatakan dengan menggunakan sebabakibat sebagai dasar. Dalam hal ini sebab dapat bertindak sebagai kalimat topik, sedangkan akibat sebagai kalimat penjelasnya. Sebaliknya, akibat sebagai kalimat topik, sedangkan untuk memahami sepenuhnya akibat itu perlu dikemukakan sejumlah sebab sebagai kalimat penjelasnya. Dalam mengemukakan hubungan sebab-akibat tersebut penulis harus menggarap persoalannya berdasarkan kepentingan relatifnya, berdasarkan kesederhanaan atau kekompleksannya, kelangsungan atau ketidaklangsungan sebab atau akibat itu terhadap pokok utamanya. Perhatikan data berikut! (27.B.V) Dampak korupsi dan kejahatan terorganisasi memang luar biasa. Pembangunan ekonomi pasti terganggu jika korupsi merebak luas dan stabilitas keamanan terganggu. Jelas pula, kehidupan demokrasi akan terancam jika korupsi dan kejahatan merebak luas. Kualitas demokrasi akan turun. Sudah sering dikemukakan, makna dan kualitas demokrasi akan lebih tinggi jika didukung oleh kesejahtearaan ekonomi dan stabilitas keamanan. (30.A.VII) Kualitas sebuah pemilu akan ikut ditentukan sejauh mana proses dan tahapan pemilu yang dijalankan. Kita tak bisa membayangkan bagaimana tujuan pemilu akan dicapai jika proses menuju ke sana tak diikuti secara benar. Ketidakberesan dalam proses pemilu hanya akan menciptakan kecurigaan politik, dan pada akhirnya, jika salah dalam menangani, justru malah bisa membunuh demokrasi sendiri.
Paragraf (27.B. V) adalah contoh pola pengembangan paragraf sebab akibat karena pada paragraf ini pernyataan yang menjadi sebab didahulukan kemudian diikuti akibat-akibat yang ditimbulkan. Dalam paragraf ini yang menjadi sebab adalah korupsi dan kejahatan terorganisasi. Dari sebab tersebut maka ditimbulkan berbagai akibat, yakni pembangunan ekonomi pasti terganggu, kehidupan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
demokrasi akan terancam, dan kualitas demokrasi akan turun. Dengan demikian menjadi jelas bahwa paragraf (27.B. V) dikembangkan dengan menggunakan pola pengembangan paragraf sebab-akibat. Sama halnya dengan paragraf (30.A.VII), juga merupakan paragraf dengan menggunakan pola pengembangan paragraf sebab akibat. Ini dikarenakan pernyataan yang menjadi sebab didahulukan kemudian diikuti akibat yang ditimbulkan. Dalam paragraf ini yang menjadi sebab adalah kualitas pemilu ditentukan oleh proses dan tahapan pemilu itu dijalankan. Jika proses pemilu mengalami ketidakberesan maka sebagai akibatnya akan menciptakan kecurigaan politik dan bahkan bisa membunuh demokrasi. 4.3.2 Penyimpangan Pengembangan Paragraf Dalam penelitian ini ditemukan beberapa penyimpangan pengembangan paragraf pada tajuk rencana dalam surat kabar. Penyimpangan-penyimpangan pengembangan paragraf itu, yakni kelengkapan, kesatuan, dan kepaduan. Berikut ini akan dibahas satu persatu. 4.3.2.1 Penyimpangan Kelengkapan Suatu paragraf dikatakan mengalami penyimpangan kelengkapan paragraf jika tidak berisi kalimat-kalimat penjelas yang cukup menunjang kejelasan kalimat topik atau kalimat utama. Terlebih jika dalam satu paragraf hanya terdiri dari satu kalimat saja. Jika seperti itu, bukan hanya mengalami penyimpangan kelengkapan paragraf, tetapi juga mengalami penyimpangan kepaduan dan kesatuan paragraf. Perhatikan contoh berikut! (23.A.VIII) “Lemah lembut” duet Fauzi Bowo-Prijanto perlu dilengkapi ketegasan dalam prinsip dan kelenturan dalam melaksanakan demi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
Kota Jakarta tidak menua. (25.A.X) Integrasi bukanlah kata mati, melainkan proses yang terus diperkaya lewat pengalaman hidup bersama sebagai bangsa Indonesia yang menunjang Pancasila, pistis formal realisasi semangat kemajemukan Indonesia, yang bersemboyan Bhinneka Tunggal Ika. Paragraf (23.A.VIII) hanya terdiri dari satu kalimat. Karena hanya terdiri dari satu kalimat maka, paragraf ini tidak berisi kalimat-kalimat penjelas yang cukup menunjang kejelasan kalimat utama. Dalam kalimat utamanya hanya dituliskan Fauzi Bowo-Prijanto memerlukan ketegasan dalam memimpin Kota Jakarta. Tanpa ada penjelasan lagi dalam kalimat-kalimat penjelas selanjutnya. Oleh karena itu, informasi yang diterima oleh pembaca menjadi tidak lengkap. Dengan demikian, paragraf (23.A.VIII) mengalami penyimpangan kelengkapan paragraf. Sama halnya dengan paragraf (23.A.VIII), paragraf (25.A.X) juga hanya terdiri dari satu kalimat. Paragraf (25.A.X) tidak memiliki kalimat-kaliamt penjelas yang menunjang kejelasan kalimat utama. Dengan demikian, paragraf (25.A.X) mengalami penyimpangan kelengkapan paragraf. 4.3.2.2 Penyimpangan Kepaduan Penyimpangan kepaduan terjadi jika kalimat-kalimat penjelas yang mendukung pokok pikiran paragraf, tidak saling berhubungan. Pembaca dapat dengan mudah memahami dan mengikuti jalan pikiran penulis tanpa hambatan karena tidak ada loncatan pikiran yang membingungkan. Urutan pikiran yang teratur, akan memperlihatkan adanya kepaduan. Jadi, kepaduan dititkberatkan pada hubungan antara kalimat dengan kalimat dalam paragraf. Perhatikan contoh berikut!
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
(22.B.V) Pertarungan dalam pemilu 12 Juni lalu secara jelas pula memperlihatkan tarik menarik kekuatan antara kelompok pembaru dan kelompok konservatif. Hasil pemilu yang diklaim dimenangi kubu konservatif pimpinan Presiden Ahmadinejad ditolak kubu pembaru pimpinan Mousavi. (22.B.VII) Sejauh ini Presiden Ahmadinejad menuduh dunia Barat, khususnya Amerika Serikat dan Inggris, berada di balik gerakan protes yang tidak kunjung reda. Namun, kaum demonstran melanjutkan aksinya sebagai upaya menegakkan kejujuran dalam berpolitik. Paragraf (22.B.V) dan (22.B.VII) adalah contoh paragraf yang mengalami penyimpangan kepaduan paragraf. Karena dalam paragraf ini, hanya terdiri dari dua kalimat, yakni satu kalimat utama dan satu kalimat penjelas. Dengan demikian tidak terlihat kalimat penjelas yang saling berhubungan. Tidak ada urutan pikiran yang teratur, maka tidak memperlihatkan adanya kepaduan paragraf. 4.3.2.3 Penyimpangan Kesatuan Penyimpangan kesatuan paragraf terjadi jika dalam satu paragraf terdapat lebih dari satu pokok pikiran. Bisa juga terjadi karena kalimat-kalimat yang membentuk paragraf ada yang menyimpang dari pokok pikiran paragraf. Jika ada kalimat yang menyimpang dari pokok pikiran paragraf, maka paragraf menjadi tidak utuh. Perhatikan contoh berikut! (5.A.I) Survei DPR sebagai lembaga terkorup itu tenta tak bisa dilepaskan dari banyaknya anggota DPR yang ditangkap Komisi Pemberantasan korupsi dan kemudian diadili. Fakta itu tentunya mempengaruhi persepsi publik soal institusi politik yang anggotanya menyandang sebutan “Yang Terhormat”. (5.A.V) Semangat perang melawan korupsi sering disuarakan oleh sejumlah anggota DPR sebagai bagian dari politik pencitraan, karena dalam praktiknya beberapa anggota DPR cenderung menggunakan kekuasaan yang dimilikinya justru untuk memperkaya dirinya sendiri. Diadilinya sejumlah anggota DPR mengonfirmasikan hal itu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
Paragraf (5.A.I) dan (5.A.V) masing-masing terdiri atas dua kalimat. Kalimat pertama sebagai kalimat utama dan kalimat kedua sebagai kalimat penjelas. Paragraf yang hanya terdiri atas satu kalimat penjelas tentu tidak bisa menunjang kejelasan kalimat utama. Di samping itu, dalam paragraf tersebut juga tidak terlihat kalimat-kalimat penjelas yang memiliki hubungan timbal balik. Akibatnya, pembaca tidak dapat menangkap urutan pikiran yang teratur. Dengan demikian jelas bahwa paragraf (5.A.I) dan (5.A.V) mengalami penyimpangan kesatuan paragraf. Artinya paragraf yang mengalami penyimpangan kesatuan paragraf, juga mengalami penyimpangan kelengkapan dan kepaduan paragraf. Dalam tajuk rencana di surat kabar, banyak ditemukan penyimpangan kesatuan paragraf. Karena kesatuan paragraf memiliki dua syarat; satu pokok pikiran dalam satu paragraf dan kalimat-kalimat yang membentuk paragraf tidak boleh ada yang menyimpang. Jadi, jika melanggar salah satunya saja, sudah mengalami
penyimpangan
kesatuan
paragraf.
Artinya
jika
mengalami
penyimpangan kelengkapan dan kepaduan paragraf pasti juga mengalami penyimpangan kesatuan paragraf. Berdasarkan uraian di atas, dapat dikatakan bahwa setiap paragraf di tajuk rencana Kompas menggunakan pola pengembangan paragraf. Pola pengembangan paragraf yang ada dalam tajuk rencana Kompas adalah pola pengembangan paragraf perbandingan-pertentangan, pola pengembangan paragraf contoh, pola pengembangan paragraf sebab-akibat, pola pengembangan paragraf umumkhusus, pola pengembangan paragraf klasifikasi, dan pola pengembangan paragraf pertanyaan. Dengan demikian, teori yang digunakan dalam penelitian ini berlaku
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
pada paragraf-paragraf dalam tajuk rencana Kompas. Paragraf-paragraf dalam tajuk rencana Kompas, menggunakan pola pengembangan paragraf karena untuk memperinci kalimat topik sehingga paragraf itu menjadi semakin jelas. Paragraf-paragraf dalam tajuk rencana Kompas juga ada yang mengalami penyimpangan pengembangan paragraf. Penyimpangan yang ada, yakni penyimpangan kelengkapan paragraf, penyimpangan kesatuan paragraf, dan penyimpangan kepaduan paragraf. Penyimpangan-penyimpangan pengembangan ini terjadi karena biasanya sebuah berita mementingkan keterbacaan, tanpa memperhatikan aturan penulisan berita. Berita biasanya dikembangkan dari topik sebuah berita. Topik itu kemudian dikembangkan sedemikian rupa ke dalam paragraf-paragraf supaya pembaca dapat memahami isi berita. Pengembangan topik berita ke dalam beberapa paragraf ini biasanya tanpa melihat syarat pengembangan paragraf yang baik, hanya mementingkan keterbacaan. Itulah sebabnya terjadi penyimpangan pengembangan paragraf dalam tajuk rencana Kompas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan Pada bab sebelumnya telah diuraikan pola pengembangan paragraf dan penyimpangan pengembangan paragraf dalam tajuk rencana di surat kabar. Berdasarkan berbagai uraian itu, hal-hal yang dapat disimpulkan adalah sebagai berikut; pertama pola pengembangan paragraf yang terdapat dalam tajuk rencana surat kabar ada enam jenis, yakni pola pengembangan paragraf umum-khusus, pola pengembangan paragraf klasifikasi, pola pengembangan paragraf contoh, pola
pengembangan
paragraf
pertanyaan,
pola
pengembangan
paragraf
perbandingan dan pertentangan, dan pola pengembangan paragraf sebab-akibat. Kedua; penyimpangan pengembangan paragraf yang terdapat dalam tajuk rencana surat kabar ada tiga jenis, yakni penyimpangan kelengkapan, penyimpangan kepaduan, dan penyimpangan kesatuan. 5. 2 Implementasi Penelitian tentang pola pengembangan paragraf berdasarkan letak kalimat utamanya dan penyimpangan pengembangan paragraf
pada wacana tajuk
rencanadi harian Kompas Juni 2009 ini dapat digunakan dalam pembelajaran kelas XI dengan standar kompetensi membaca memahami ragam wacana tulis dengan membaca intensif dan membaca nyaring dan kompetensi dasarnya adalah menemukan perbedaaan paragraf induktif dan deduktif melalui membaca intensif. Kegiatan pembelajaran ini dirancang untuk memberikan pengalaman belajar yang melibatkan proses mental dan fisik melalui interaksi siswa, guru, lingkungan dan 46
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
sumber belajar lainnya dalam rangka tercapainya kompetensi dasar. Guru diharapkan mampu memberikan pembelajaran tentang menulis berita yang memperhatikan pola pengembangan paragraf dan syarat pengembangan paragraf. Siswa diharapkan mampu menulis tajuk rencana dengan menerapkan pola pengembangan paragraf dan syarat pengembangan paragraf sehingga tulisan yang dihasilkan berkualitas 5. 3 Saran Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan, maka peneliti memberikan saran kepada: 1.
Guru bahasa Indonesia Guru bahasa Indonesia dapat memberikan
pelatihan khusus dalam
jurnalistik terutama untuk penulisan berita, sehingga penulisan berita yang dihasilkan siswa akan semakin baik. Dengan latihan dan bimbingan dari guru secara baik, siswa akan mengetahui lebih dalam tentang pola pengembangan paragraf dan penyimpangan paragraf. 2. Harian Kompas Dalam tajuk rencana pada harian Kompas masih terdapat kesalahan dalam menerapkan pola pengembangan paragraf dan syarat pengembangan paragraf. Penulisan tajuk rencana cenderung hanya mengutamakan isi dari tajuk rencana. Penulisan tajuk rencana juga kurang memperhatikan pola pengembangan paragraf dan syarat pengembangan paragraf sehingga terjadi penyimpangan paragraf.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
Dalam tajuk rencana, berita yang disampaikan singkat, jelas, lugas dan menarik, serta
mudah dipahami, tetapi tidak memperhatikan pola
pengembangan paragraf dan syarat pengembangan paragraf. Penulisan tajuk rencana harus lebih memahami tentang teknik menulis tajuk rencana yang tidak hanya mementingkan isi dan mudah dipahami saja, tetapi juga menerapkan pola pengembangan paragraf dan syarat pengembangan paragraf. Dengan menerapkan pola pengembangan paragraf dan syarat pengembangan paragraf maka tajuk rencana yang dihasilkan akan lebih baik. 3.
Peneliti lain Peneliti mengajukan saran bagi para peneliti selanjutnya terutama yang melakukan penelitian yang sejenis. Penelitian ini membahas dua hal, yakni pola pengembangan paragraf dan penyimpangan pengembangan paragraf dalam tajuk rencana di surat kabar padahal masih banyak aspek atau bidang telaah dalam linguistik yang dapat dianalisis dari data ini. Oleh karena itu, bagi para peneliti selanjutnya dapat melakukan penelitian yang sejenis tetapi membahas aspek dari ilmu linguistik selain yang sudah dibahas dalam penelitian ini, misalnya jenis paragraf berdasarkan tujuannya (narasi, deskripsi, eksposisi, argumentasi, persuasi) atau jenis paragraf berdasarkan letak kalimat utamanya (deduktif, induktif, campuran).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR PUSTAKA Akhadiah, Sabarti. 1989. Pembinaan Kemampuan Menulis Bahasa Indonesia. Jakarta: Erlangga. Arifin, Zaenal. 1987. Cermat Berbahasa Indonesia. Jakarta: Mediyatama Sarana Perkasa. Enre, Ambo. 1988. Dasar-dasar Keterampilan Menulis. Jakarta: Debdikbud. Gie, The Liang. 1992. Pengantar Dunia Karang Mengarang. Yogyakarta: Liberty. Febriyanto. 1999. Aspek Gramatikal Dan Leksikal Pada Wacana ”Tajuk Rencana” Surat Kabar Kompas. Yogyakarta: PBSID, JPBS, FKIP, USD. Hayon, Josep. 2003 Membaca dan Menulis Wacana. Jakarta: Storial Grafika. Keraf, Gorys. 1980. Komposisi. Ende: Nusa Indah. Kesuma, Tri Mastoko Jati. 2007. Pengantar Bahasa.Yogyakarta: Carasvatikabooks.
Metode
Penelitian
Moleong, Lexy J. 2006. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya. Mustakim. 1995. Pemakaian Bahasa Indonesia Ragam Tulis Di Lingkungan Perguruan Tinggi. Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Rahardi, Kunjana. 2006. Paragraf Jurnalistik: Menyusun Alinea Bernilai Rasa Dalam Bahasa Laras Media. Yogyakarta: Penerbit Santusta. Romli, Asep Syamsul M. 2005. Jurnalistik Terapan. Bandung Batik Press. Sarwono, Jonathan. 2006. Metode Kualitatif.Yogyakarta: Graha Ilmu.
Penelitian
Kuantitatif
dan
Setiati, Eni. 2005. Ragam Jurnalistik Baru dalam Pemberitaan. Yogyakarta: Penerbit Andi. Soewandi. 2007. “Variabel, Data, dan Jenisnya”. Handout Matakuliah Penelitian Pengajaran Bahasa dan Sastra. Yogyakarta: PBSID, FKIP, USD. Tarigan, Djago. 1987. Membina Keterampilan Pengembangannya. Bandung: Angkasa.
49
Menulis
Paragraf
dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
Tarigan, Henry G. 1987. Pengajaran Wacana Angkasa Bandung. Wahyuni, Maria Rini. 2000. Penyimpangan Pengembangan Paragraf dalam Wacana Tajuk Rencana Harian Kompas Tahun 1997. Yogyakarta: PBSID, JPBS, FKIP, USD. Wiyanto, Asul. 2004. Terampil Menulis Paragraf. Jakarta: Gramedia Widiasarana Indonesia.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
Lampiran Triangulasi Penyidik Peneliti melakukan triangulasi penyidik untuk kepentingan pengecekan data. Pelaksanaan triangulasi diserahkan dengan meminta triangulator Dr. B. Widharyanto, M.Pd. untuk mengecek data hasil analisis peneliti. Sampel data dari hasil analisis peneliti diserahkan kepada Dr. B. widharyanto, M.Pd. untuk diamati. Bukti triangulasi itu adalah sebagai berikut.
Pola Pengembangan Paragraf
No Sampel Hasil Analisis pola Sampel Data untuk Penyidik pengembangan paragraf 1 Pola pengembangan paragraf umum-khusus Kalimat utama pada paragraf ini adalah Seperti kita saksikan dalam pemilu presiden dan wakil presiden dewasa ini, situasi damai dan tertib tercipta juga karena pandangan, sikap, dan perilaku para caprescawapres. Kalimat di atas merupakan paragraf umum. Kalimat selanjutnya merupakan kalimat penjelas dan sebagai paragraf khusus. Dituliskan dalam kalimat penjelas bahwa caprescawapres tidak terprovokasi dengan keadaan yang sengaja dibuat panas, sehingga situasi pilpres tetap berjalan damai dan tertib. (29.A.IV)
Komentar
Seperti kita saksikan dalam Paragraf Umumpemilu presiden dan wakil Khusus presiden dewasa ini, situasi damai dan tertib tercipta juga karena pandangan, sikap, dan perilaku para capres-cawapres. Adakalanya muncul berbagai hal, termasuk selebaran yang mudah berkembang sebagai bahan provokasi. Karena para capres tidak menanggapi, keadaan tidak bereskalasi. Dari perilaku para caprescawapres itu, sekurangkurangnya kita memperoleh kesan, bahwa dapat menyimpulkan, watak, sifat, dan perilaku pada caprescawapres menjadi contoh dan merupakan salah satu sebab
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
penting, mengapa pilpres berlangsung (29.A.IV) Kalimat utama pada paragraf ini adalah Pada titik ini nilainilai dan prinsip-prinsip demokrasi diterjang. Kalimat utama tersebut adalah bagian paragraf umum. Kalimat penjelas dan pernyataan khususnya adalah bahwa kekuatan militer, kekuasaan, dan referendum disalahgunakan demi tercapinya kepentingan tertentu. Bahkan kudeta militer pun juga ikut ambil bagian. (30.B.VII)
2
3
52
proses damai.
Pada titik ini nilai-nilai dan prinsip-prinsip demokrasi diterjang. Kekuatan militer digunakan untuk menyingkirkan presiden yang terpilih secara demokratis. Nafsu akan kekuasaan membutakan orang akan adanya aturan main. Yang legal belum tentu bermoral. Referendum untuk mengubah undang-undang demi kepentingan pribadi, tentu tidak bisa dibenarkan. Kudeta militer untuk menyelesaikan persoalan juga tidak bisa dibenarkan. (30.B.VII)
Apakah bukan paragraf contoh atau paragraph keduanya?
Pola Pengembangan Paragraf Klasifikasi Kalimat utamanya adalah Pemilu presiden yang diikuti tiga calon presiden dan calon wapres berlangsung 8 Juli. kalimat klasifikasi dari kalimat utama di atas adalah Masa kampanye berlangsung 32 hari, dari 2 Juni hingga 4 Juli. Namun, kampanye dalam bentuk rapat umum berupa pengerahan massa baru dilangsungkan 12 Juni-4 Juli. (3.A.II) Pola Pengembangan Paragraf Contoh Kalimat utama paragraf
Pemilu presiden yang diikuti Paragraf tiga calon presiden dan calon klasifikasi dan wapres berlangsung 8 Juli. kronologi? Masa kampanye berlangsung 32 hari, dari 2 Juni hingga 4 Juli. Namun, kampanye dalam bentuk rapat umum berupa pengerahan massa baru dilangsungkan 12 Juni-4 Juli. (3.A.II)
ini Yang
mengecewakan Paragraf contoh
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
adalah yang mengecewakan masyarakat bukan hasil akhir, tetapi proses lepasnya, baik Sipadan, Ligitan maupun Timor Timur yang terlalu mudah. Kalimat contoh yang digunakan adalah lepasnya Sipadan, Ligitan dan Timor Timur dari Indonesia. (2.B.VI)
4
masyarakat bukan hasil akhir, tetapi proses lepasnya, baik Sipadan, Ligitan maupun Timor Timur yang terlalu mudah. Sebagai contoh. Kita kehilangan Sipadan dan Ligitan karena alasan “sepele”, yakni alasan kehadiran terus menerus, penduduk efektif, dan jaminan pelestarian alam atas suatu pulau perbatasan. (2.B.VI)
Pola Pengembangan Paragraf Pertanyaan
Kalimat utamanya adalah Apa yang salah dengan Pancasila dari pengalaman sebelum Kalimat-kalimat 1998?. penjelasnya Bukan nilai-nilai Pancasila yang salah, bukan indoktrinasinya. Yang salah cara dan tidak adanya pelaksanaan. Akibatnya begitu Soeharto lengser, yang serba berbau Soeharto ditinggalkan, beringsut pula Pancasila sebagai dasar negara dilupakan, tinggal sayupsayup. Kalimat penjelas tersebutlah yang menjawab kalimat pertanyaan yang ada pada kalimat utama (2.A.VI)
Apa yang salah dengan Paragraf Pancasila dari pengalaman pertanyaan sebelum 1998? Bukan nilainilai Pancasila yang salah, bukan indoktrinasinya. Yang salah cara dan tidak adanya pelaksanaan. Akibatnya begitu Soeharto lengser, yang serba berbau Soeharto ditinggalkan, beringsut pula Pancasila sebagai dasar negara dilupakan, tinggal sayupsayup. (2.A.VI)
53
5
6
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
Pola Pengembangan Paragraf Perbandingan Dan Pertentangan Kalimat perbandingan itu dapat dilihat antara keinginan etnis Kurdi, etnis Arab, dan Etnis Turkomen yang sama, yakni merasa berhak lebih atas Kirkuk; wilayah yang kaya akan minyak.pada paragfaf ini yang menjadi pebandingan adalah bangsa kurdi dan etnuis Arab. (23.B.IV)
Kurdi, yang merupakan Paragraf kelompok etnis terbesar di perbandingan wilayah berpenduduk sekitar 850.000 itu, merasa berhak lebih atas Kirkuk, wilayah yang kaya minyak ini. Sementara etnis Arab dan Turkomen, walaupun jumlahnya lebih sedikit dibandingkan dengan Kurdi, mengingkan hak yang sama pula. (23.B.IV)
Kalimat perbandingan itu dapat dilihat Antara Jakarta seabad dua abad lalu dengan Jakarta pada masa sekarang, yakni sama-sama memilki beban persoalan yang rumit dan semakin hari semakin kompleks dan berat. Yang seharusnya semakin tua usia Jakarta diharapkan menjadi semakin baik tetapi masih juga sama keadaannya dari tahun ke tahun. Pada paragraf tersebut hal yang dibandingkan adalah Jakarta yang dulu dan Jakarta yang sekarang. (23.A.IV)
Antara Jakarta seabad dua Paragraf abad lalu dengan Jakarta pada perbandingan masa sekarang, yakni samasama memilki beban persoalan yang rumit dan semakin hari semakin kompleks dan berat. Yang seharusnya semakin tua usia Jakarta diharapkan menjadi semakin baik tetapi masih juga sama keadaannya dari tahun ke tahun. (23.A.IV)
Pola Pengembangan Paragraf Sebab-Akibat Dalam paragraf ini yang Dampak menjadi sebab adalah korupsi kejahatan
korupsi dan Paragraf sebabterorganisasi akibat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
dan kejahatan terorganisasi akibatnya, yakni pembangunan ekonomi pasti terganggu, kehidupan demokrasi akan terancam, dan kualitas demokrasi akan turun. (27.B.V)
55
memang luar biasa. Pembangunan ekonomi pasti terganggu jika korupsi merebak luas dan stabilitas keamanan terganggu. Jelas pula, kehidupan demokrasi akan terancam jika korupsi dan kejahatan merebak luas. Kualitas demokrasi akan turun. Sudah sering dikemukakan, makna dan kualitas demokrasi akan lebih tinggi jika didukung oleh kesejahtearaan ekonomi dan stabilitas keamanan. (27.B.V)
Yogyakarta, 12 April 2011 Triangulator
Dr. B. Widharyanto, M.Pd.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
Penyimpangan Pengembangan Paragraf
No
1
Sampel Hasil Analisis Penyimpangan Pengembangan Paragraf Penyimpangan Kelengkapan
Sampel Data untuk Penyidik
Komentar
“Lemah lembut” duet Fauzi Paragraf satu Paragraf (23.A.VIII) hanya Bowo-Prijanto perlu kalimat saja terdiri dari satu kalimat. dilengkapi ketegasan dalam Kalimat utamanya dituliskan prinsip dan kelenturan dalam Fauzi Bowo-Prijanto melaksanakan demi Kota tidak menua. memerlukan ketegasan dalam Jakarta memimpin Kota Jakarta. (23.A.VIII) Tanpa ada penjelasan lagi dalam kalimat-kalimat penjelas selanjutnya. (23.A.VIII)
2
Penyimpangan Kepaduan Paragraf (22.B.V), hanya terdiri dari dua kalimat, yakni satu kalimat utama dan satu kalimat penjelas. Dengan demikian tidak terlihat kalimat penjelas yang saling berhubungan. Sehingga tidak memperlihatkan adanya kepaduan paragraf.
3
Pertarungan dalam pemilu 12 Juni lalu secara jelas pula memperlihatkan tarik menarik kekuatan antara kelompok pembaru dan kelompok konservatif. Hasil pemilu yang diklaim dimenangi kubu konservatif pimpinan Presiden Ahmadinejad ditolak kubu pembaru pimpinan Mousavi. (22.B.V)
Tidak ada hubungan antara kalimat satu dengan kalimat dua
Semangat perang melawan korupsi sering disuarakan oleh sejumlah anggota DPR sebagai bagian dari politik
Kalimat satu dan kalimat dua tidak menghadilkan
Penyimpangan Kesatuan Paragraf (5.A.V) terdiri atas dua kalimat. Kalimat utama adalah Semangat perang melawan korupsi sering
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
disuarakan oleh sejumlah anggota DPR sebagai bagian dari politik pencitraan, karena dalam praktiknya beberapa anggota DPR cenderung menggunakan kekuasaan yang dimilikinya justru untuk memperkaya dirinya dan kalimat kedua Diadilinya sejumlah anggota DPR mengonfirmasikan hal itu. sebagai kalimat penjelas. Paragraf yang hanya terdiri atas satu kalimat penjelas tentu tidak bisa menunjang kejelasan kalimat utama. Di samping itu, dalam paragraf tersebut juga tidak terlihat kalimat-kalimat penjelas yang memiliki hubungan timbal balik.
57
pencitraan, karena dalam kesatuan praktiknya beberapa anggota DPR cenderung menggunakan kekuasaan yang dimilikinya justru untuk memperkaya dirinya sendiri. Diadilinya sejumlah anggota DPR mengonfirmasikan hal itu. (5.A.V)
Yogyakarta, 12 .April 2011
Dr. B. Widharyanto, M.Pd.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran Triangulasi Teori Berikut ini merupakan bukti triangulasi teori. Bukti ini berupa tabel yang berisi penjelasan mengenai teori pembanding dan hasil analisis penelitian. Penyajiannya disusun berdasarkan rumusan masah penelitian, yaitu bukti pola pengembangan paragraf dan penyimpangan pengembangan paragraf. 1.
Pola pengembangan paragraf
Teori
Hasil Analisis
Pengembangan paragraf adalah penyusunan sebuah paragraf berdasarkan sebuah kalimat topik. Menurut Keraf (1980: 84) pengembangan paragraf mencakup dua hal utama. Yang pertama kemampuan memperinci secara maksimal gagasan utama paragraf ke dalam gagasan-gagasan bawahan. Yang kedua kemampuan mengurutkan gagasan-gagasan bawahan ke dalam urutan yang teratur.
Dari penelitian ini peneliti menemukan enam pola pengembangan paragraf. keenam pola pengembangan paragraf tersebut dirinci sebagai berikut: (1) pola pengembangan paragraf perbandingan dan pertentangan, (2) pola pengembangan paragraf contoh, (3) pola pengembangan paragraf sebab-akibat, (4) pola pengembangan paragraf umum-khusus, (5) pola pengembangan paragraf klasifikasi, (6) pola pengembangan paragraf pertanyaan.
Keraf menguraikan ada lima pola pengembangan paragraf pola pengembangan paragraf perbandingan dan pertentangan, (2) pola pengembangan paragraf contoh, (3) pola pengembangan paragraf sebab-akibat, (4) pola pengembangan paragraf umum-khusus, (5) pola pengembangan klasifikasi, kemudian Asul Wiyanto (2004: 69-74) menambahkan satu pola pengembangan paragraf, yakni pola pengembangan paragraf pertanyaan.
Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa hasil analisis sudah sesuai dengan teori yang ada (teori Keraf dan Wiyanto). Dalam penggabungan teori Keraf dan Wiyanto, ada enam pola pengembangan paragraf. enam pola
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
pengembangan itu adalah, (1) pola pengembangan paragraf perbandingan dan pertentangan, (2) pola pengembangan paragraf contoh, (3) pola pengembangan paragraf sebab-akibat, (4) pola pengembangan paragraf umum-khusus, (5) pola pengembangan paragraf klasifikasi, (6) pola pengembangan paragraf pertanyaan.
2.
Penyimpangan pengembangan paragraf
Teori
Hasil Analisis
Menurut Akhadiah (1989: 152) suatu paragraf dikatakan lengkap, jika berisi kalimat-kalimat penjelas yang cukup menunjang kejelasan kalimat topik atau kalimat utama. Sebaliknya suatu paragraf dikatakan tidak lengkap, jika tidak dikembangkan atau hanya diperluas dengan pengulangan-pengulangan.
Penyimpangan pengembangan paragraf yang ditemukan, yakni penyimpangan kelengkapan, penyimpangan kesatuan, dan penyimpangan kepaduan. Ketiga penyimpangan pengembangan paragraf tersebut saling berkaitan.
Menurut Gorys Keraf (1980: 67-68) kesatuan paragraf akan terganggu apabila dalam mengembangkan paragraf terjadi penyimpanganpenyimpangan. Penyimpangan-penyimpangan itu dapat berbentuk: pertama, pemasukan sebuah sisipan atau interupsi yang jelas dalam urutan-urutan gagasan yang ada; kedua, sebuah penyimpangan secara gradual dari tema yang ahrus dibina oleh alinea itu, yakni setiap kalimat berikutnya semakin menyimpang dari tujuan utamanya Menurut Keraf (1980: 76-81) untuk memperoleh kepaduan yang baik dan mesra antara kalimat-kalimat dalam sebuah alinea, maka harus memperhatikan persyaratan (1) masalah kebahasaan (2) perincian dan urutan alinea.
Ketiga penyimpangan pengembangan paragraf tersebut tidak dapat dipisahkan secara mutlak, karena baik penyimpangan kelengkapan maupun penyimpangan kepaduan pada akhirnya mengacu kepada penyimpangan kesatuan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa hasil analisis sudah sesuai dengan teori yang ada. Dalam teori menurut Akhadiah, teori Gorys Keraf suatu paragraf dikatakan lengkap, jika berisi kalimat-kalimat penjelas yang cukup menunjang kejelasan kalimat topik atau kalimat utama. Penyimpanganpenyimpangan itu dapat berbentuk: pertama, pemasukan sebuah sisipan atau interupsi yang jelas dalam urutan-urutan gagasan yang ada; kedua, sebuah penyimpangan secara gradual dari tema yang harus dibina oleh alinea itu, yakni setiap kalimat berikutnya semakin menyimpang dari tujuan utamanya Hasil analisis ini, banyak ditemukan penyimpangan kesatuan paragraf. Karena kesatuan paragraf memiliki dua syarat; satu pokok pikiran dalam satu paragraf dan kalimat-kalimat yang membentuk paragraf tidak boleh ada yang menyimpang. Jadi, jika melanggar salah satunya saja, sudah mengalami penyimpangan kesatuan paragraf. Artinya jika mengalami penyimpangan kelengkapan dan kepaduan paragraf pasti juga mengalami penyimpangan kesatuan paragraf.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Data Pola Pengembangan Paragraf
Pola Pengembangan Paragraf Perbandingan No. Paragraf dan Sebab Umum Klasifikasi Contoh Pertanyaan Khusus Pertentangan Akibat 1
1. A. I
2
1. A. II
3
1. A. III
4
1. A. IV
5
1. A. V
√ √
√
√
√
Alasan Karena pada paragraf ini kalimat utamanya berupa pernyataan umum yang kemudian diterangkan dengan sejumlah kalimat sehingga pembaca memperoleh informasi yang lengkap. Karena kalimat utamanya berupa pertanyaan. Kemudian jawabannya disusul dalam kalimat berikutnya. Karena pengembangan paragrafnya dilakukan dengan cara merinci kalimat utamanya. Karena pada paragraf ini kalimat utamanya berupa pernyataan umum yang kemudian diterangkan dengan sejumlah kalimat sehingga pembaca memperoleh informasi yang lengkap. Karena kalimat utamanya berupa pertanyaan. Kemudian jawabannya disusul dalam kalimat berikutnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
1. A. VI
√ √
7
1.A. VII
8
1. A. VIII
√
9
1. A. IX
√
10
1. B. I
11
1. B. II
12
1. B III
√
13
1. B IV
√
√ √
Karena pada paragraf ini kalimat utamanya mengandung pokok pikiran yang dijelaskan dengan cara membandingkan. Karena kalimat utamanya berupa pertanyaan. Kemudian jawabannya disusul dalam kalimat berikutnya. Karena kalimat utamanya dijelaskan dengan cara membandingkan dengan hal lain. Karena pada paragraf ini kalimat utamanya mengandung pokok pikiran yang dijelaskan dengan cara membandingkan. Karena pengembangan paragrafnya dilakukan dengan cara merinci kalimat utamanya. Karena pengembangan paragrafnya dilakukan dengan cara memberikan contoh Karena pada paragraf ini kalimat utamanya berupa pernyataan umum yang kemudian diterangkan dengan sejumlah kalimat sehingga pembaca memperoleh informasi yang lengkap. Karena pada paragraf ini kalimat utamanya berupa pernyataan umum yang kemudian diterangkan dengan sejumlah kalimat sehingga pembaca memperoleh informasi yang lengkap.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
1. B V
√
15
1. B VI
16
1. B VII
17
1. B VIII
18
2. A I
√
19
2. A II
√
20
2. A.III
√
√
√
√
Karena pada paragraf ini kalimat utamanya berupa pernyataan umum yang kemudian diterangkan dengan sejumlah kalimat sehingga pembaca memperoleh informasi yang lengkap. Karena kalimat utamanya berupa pertanyaan. Kemudian jawabannya disusul dalam kalimat berikutnya. Karena pada paragraf ini kalimat utamanya berupa pernyataan umum yang kemudian diterangkan dengan sejumlah kalimat sehingga pembaca memperoleh informasi yang lengkap. Karena pada paragraf ini pernyataan yang menjadi sebab didahulukan kemudian diikuti akibat yang ditimbulkannya. Karena pada paragraf ini kalimat utamanya berupa pernyataan umum yang kemudian diterangkan dengan sejumlah kalimat sehingga pembaca memperoleh informasi yang lengkap. Karena pada paragraf ini kalimat utamanya berupa pernyataan umum yang kemudian diterangkan dengan sejumlah kalimat sehingga pembaca memperoleh informasi yang lengkap. Karena pengembangan paragrafnya dilakukan dengan cara merinci kalimat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
2. A IV
√
22
2. A V
√
23
2. A VI
24
2. A VII
25
2. A VIII
26
2. B I
√ √ √
√
utamanya. Karena pada paragraf ini kalimat utamanya berupa pernyataan umum yang kemudian diterangkan dengan sejumlah kalimat sehingga pembaca memperoleh informasi yang lengkap. Karena pada paragraf ini kalimat utamanya berupa pernyataan umum yang kemudian diterangkan dengan sejumlah kalimat sehingga pembaca memperoleh informasi yang lengkap. Karena kalimat utamanya berupa pertanyaan. Kemudian jawabannya disusul dalam kalimat berikutnya. Karena pengembangan paragrafnya dilakukan dengan cara merinci kalimat utamanya. Karena kalimat utamanya berupa pertanyaan. Kemudian jawabannya disusul dalam kalimat berikutnya. Karena pada paragraf ini kalimat utamanya berupa pernyataan umum yang kemudian diterangkan dengan sejumlah kalimat sehingga pembaca memperoleh informasi yang lengkap.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
2. B II
√
28
2. B III
√
29
2. B IV
√
30
2. B V
31
2. B VI
32
2. B VII
√ √
√
Karena pada paragraf ini kalimat utamanya berupa pernyataan umum yang kemudian diterangkan dengan sejumlah kalimat sehingga pembaca memperoleh informasi yang lengkap. Karena pada paragraf ini kalimat utamanya berupa pernyataan umum yang kemudian diterangkan dengan sejumlah kalimat sehingga pembaca memperoleh informasi yang lengkap. Karena pada paragraf ini kalimat utamanya berupa pernyataan umum yang kemudian diterangkan dengan sejumlah kalimat sehingga pembaca memperoleh informasi yang lengkap. Karena kalimat utamanya berupa pertanyaan. Kemudian jawabannya disusul dalam kalimat berikutnya. Karena pengembangan paragrafnya dilakukan dengan cara memberikan contoh Karena pada paragraf ini kalimat utamanya berupa pernyataan umum yang kemudian diterangkan dengan sejumlah kalimat sehingga pembaca memperoleh informasi yang lengkap.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
2. B VIII
34
2. B IX
√
35
3. A I
√
36
3. AII
37
3. A III
√
38
3. A IV
√
√
√
Karena pengembangan paragrafnya dilakukan dengan cara merinci kalimat utamanya. Karena pada paragraf ini kalimat utamanya berupa pernyataan umum yang kemudian diterangkan dengan sejumlah kalimat sehingga pembaca memperoleh informasi yang lengkap. Karena pada paragraf ini kalimat utamanya berupa pernyataan umum yang kemudian diterangkan dengan sejumlah kalimat sehingga pembaca memperoleh informasi yang lengkap. Karena pengembangan paragrafnya dilakukan dengan cara merinci kalimat utamanya. Karena pada paragraf ini kalimat utamanya berupa pernyataan umum yang kemudian diterangkan dengan sejumlah kalimat sehingga pembaca memperoleh informasi yang lengkap. Karena pada paragraf ini kalimat utamanya berupa pernyataan umum yang kemudian diterangkan dengan sejumlah kalimat sehingga pembaca memperoleh informasi yang lengkap.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
3.A.V
√
40
3.A.VI
√
41
3.A.VII
√
42
3.A.VIII
43
3. B. I
√
44
3. B. II
√
√
Karena pada paragraf ini kalimat utamanya berupa pernyataan umum yang kemudian diterangkan dengan sejumlah kalimat sehingga pembaca memperoleh informasi yang lengkap. Karena pada paragraf ini kalimat utamanya berupa pernyataan umum yang kemudian diterangkan dengan sejumlah kalimat sehingga pembaca memperoleh informasi yang lengkap. Karena pada paragraf ini kalimat utamanya berupa pernyataan umum yang kemudian diterangkan dengan sejumlah kalimat sehingga pembaca memperoleh informasi yang lengkap. Karena pada paragraf ini kalimat utamanya mengandung pokok pikiran yang dijelaskan dengan cara membandingkan. Karena pada paragraf ini kalimat utamanya berupa pernyataan umum yang kemudian diterangkan dengan sejumlah kalimat sehingga pembaca memperoleh informasi yang lengkap. Karena pada paragraf ini kalimat utamanya berupa pernyataan umum yang kemudian diterangkan dengan sejumlah kalimat sehingga pembaca memperoleh informasi yang lengkap.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
3. B. III
√
46
3. B. IV
√
47
3. B. V
√
48
3. B. VI
√
49
3. B. VII
50
4. A. I
√
√
Karena pada paragraf ini kalimat utamanya berupa pernyataan umum yang kemudian diterangkan dengan sejumlah kalimat sehingga pembaca memperoleh informasi yang lengkap. Karena pada paragraf ini kalimat utamanya berupa pernyataan umum yang kemudian diterangkan dengan sejumlah kalimat sehingga pembaca memperoleh informasi yang lengkap. Karena pada paragraf ini kalimat utamanya berupa pernyataan umum yang kemudian diterangkan dengan sejumlah kalimat sehingga pembaca memperoleh informasi yang lengkap. Karena pada paragraf ini kalimat utamanya berupa pernyataan umum yang kemudian diterangkan dengan sejumlah kalimat sehingga pembaca memperoleh informasi yang lengkap. Karena pada paragraf ini kalimat utamanya mengandung pokok pikiran yang dijelaskan dengan cara membandingkan. Karena pada paragraf ini kalimat utamanya berupa pernyataan umum yang kemudian diterangkan dengan sejumlah kalimat sehingga pembaca memperoleh informasi yang lengkap.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
4. A. II
√
52
4. A. III
√
53
4. A. IV
√
54
4. A. V
55
4. A. VI
56
4. A. VII
57
4. A. VIII
√
√
Karena pada paragraf ini pernyataan yang menjadi sebab didahulukan kemudian diikuti akibat yang ditimbulkannya. Karena pada paragraf ini kalimat utamanya berupa pernyataan umum yang kemudian diterangkan dengan sejumlah kalimat sehingga pembaca memperoleh informasi yang lengkap. Karena pada paragraf ini kalimat utamanya berupa pernyataan umum yang kemudian diterangkan dengan sejumlah kalimat sehingga pembaca memperoleh informasi yang lengkap. Karena pada paragraf ini pernyataan yang menjadi sebab didahulukan kemudian diikuti akibat yang ditimbulkannya. Karena pada paragraf ini kalimat utamanya berupa pernyataan umum yang kemudian diterangkan dengan sejumlah kalimat sehingga pembaca memperoleh informasi yang lengkap. Paragraf ini hanya terdiri dari satu kalimat. Oleh karena itu, tidak bisa dianalisis pola pengembangan paragrafnya. Paragraf ini hanya terdiri dari satu kalimat. Oleh karena itu, tidak bisa dianalisis pola pengembangan paragrafnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
4. A. IX
√
59
4. A. X
60
4. B. I
√
61
4. B. II
√
62
4. B. III
√
63
4. B. IV
√
64
4. B. V
√
√
Karena pengembangan paragrafnya dilakukan dengan cara memberikan contoh Karena pada paragraf ini pernyataan yang menjadi sebab didahulukan kemudian diikuti akibat yang ditimbulkannya. Karena pada paragraf ini kalimat utamanya berupa pernyataan umum yang kemudian diterangkan dengan sejumlah kalimat sehingga pembaca memperoleh informasi yang lengkap. Karena pada paragraf ini kalimat utamanya berupa pernyataan umum yang kemudian diterangkan dengan sejumlah kalimat sehingga pembaca memperoleh informasi yang lengkap. Karena pada paragraf ini kalimat utamanya berupa pernyataan umum yang kemudian diterangkan dengan sejumlah kalimat sehingga pembaca memperoleh informasi yang lengkap. Karena pada paragraf ini kalimat utamanya berupa pernyataan umum yang kemudian diterangkan dengan sejumlah kalimat sehingga pembaca memperoleh informasi yang lengkap. Karena pada paragraf ini pernyataan yang menjadi sebab didahulukan kemudian diikuti
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
4. B. VI
66
4. B. VII
67
5. A. I
68
5. A. II
69
5. A. III
70
5. A. IV
71
5. A. V
√
√
√
√
√
√
akibat yang ditimbulkannya. Karena pernyataan yang menjadi sebab didahulukan kemudian diikuti akibat yang ditimbulkan Karena pada paragraf ini kalimat utamanya berupa pernyataan umum yang kemudian diterangkan dengan sejumlah kalimat sehingga pembaca memperoleh informasi yang lengkap. Karena pernyataan yang menjadi sebab didahulukan kemudian diikuti akibat yang ditimbulkan Karena pada paragraf ini kalimat utamanya berupa pernyataan umum yang kemudian diterangkan dengan sejumlah kalimat sehingga pembaca memperoleh informasi yang lengkap. Karena pernyataan yang menjadi sebab didahulukan kemudian diikuti akibat yang ditimbulkan Paragraf ini hanya terdiri dari satu kalimat. Oleh karena itu, tidak bisa dianalisis pola pengembangan paragrafnya. Karena pernyataan yang menjadi sebab didahulukan kemudian diikuti akibat yang ditimbulkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
5. A. VI
√
73
5. A. VII
√
74
5. A. VIII
√
75
5. B. I
76
5. B.II
77
5. B. III
78
5. B. IV
√
√
√
Karena pernyataan yang menjadi sebab didahulukan kemudian diikuti akibat yang ditimbulkan Karena pada paragraf ini kalimat utamanya berupa pernyataan umum yang kemudian diterangkan dengan sejumlah kalimat sehingga pembaca memperoleh informasi yang lengkap. Karena pada paragraf ini kalimat utamanya berupa pernyataan umum yang kemudian diterangkan dengan sejumlah kalimat sehingga pembaca memperoleh informasi yang lengkap. Karena kalimat utamanya berupa pertanyaan. Kemudian jawabannya disusul dalam kalimat berikutnya. Paragraf ini hanya terdiri dari satu kalimat. Oleh karena itu, tidak bisa dianalisis pola pengembangan paragrafnya. Karena pernyataan yang menjadi sebab didahulukan kemudian diikuti akibat yang ditimbulkan Karena pada paragraf ini kalimat utamanya berupa pernyataan umum yang kemudian diterangkan dengan sejumlah kalimat sehingga pembaca memperoleh informasi yang lengkap.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
5. B. V
√
80
5. B. VI
√
81
5. B. VII
√
82
5.B. VIII
√
83
6. A. I
√
84
6. A. II
√
Karena pada paragraf ini kalimat utamanya berupa pernyataan umum yang kemudian diterangkan dengan sejumlah kalimat sehingga pembaca memperoleh informasi yang lengkap. Karena pada paragraf ini kalimat utamanya berupa pernyataan umum yang kemudian diterangkan dengan sejumlah kalimat sehingga pembaca memperoleh informasi yang lengkap. Karena pada paragraf ini kalimat utamanya berupa pernyataan umum yang kemudian diterangkan dengan sejumlah kalimat sehingga pembaca memperoleh informasi yang lengkap. Karena kalimat utamanya berupa pertanyaan. Kemudian jawabannya disusul dalam kalimat berikutnya. Karena kalimat utamanya berupa pertanyaan. Kemudian jawabannya disusul dalam kalimat berikutnya. Karena pada paragraf ini kalimat utamanya berupa pernyataan umum yang kemudian diterangkan dengan sejumlah kalimat sehingga pembaca memperoleh informasi yang lengkap.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
6. A. III
√
86
6.A. IV
√
87
6.A. V
√
88
6. A. VI
89
6. A. VII
√
90
6. A. VIII
√
√
.
Karena pada paragraf ini kalimat utamanya berupa pernyataan umum yang kemudian diterangkan dengan sejumlah kalimat sehingga pembaca memperoleh informasi yang lengkap. Karena pada paragraf ini kalimat utamanya berupa pernyataan umum yang kemudian diterangkan dengan sejumlah kalimat sehingga pembaca memperoleh informasi yang lengkap. Karena pada paragraf ini kalimat utamanya berupa pernyataan umum yang kemudian diterangkan dengan sejumlah kalimat sehingga pembaca memperoleh informasi yang lengkap. Karena pengembangan paragrafnya dilakukan dengan cara memberikan contoh Karena pada paragraf ini kalimat utamanya berupa pernyataan umum yang kemudian diterangkan dengan sejumlah kalimat sehingga pembaca memperoleh informasi yang lengkap. Karena pada paragraf ini kalimat utamanya berupa pernyataan umum yang kemudian diterangkan dengan sejumlah kalimat sehingga pembaca memperoleh informasi yang lengkap.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
6. B. I
√
92
6. B.II
93
6. B. III
94
6. B. IV
95
6. B. V
√
96
6. B. VI
√
√
√
√
Karena pada paragraf ini kalimat utamanya berupa pernyataan umum yang kemudian diterangkan dengan sejumlah kalimat sehingga pembaca memperoleh informasi yang lengkap. Karena pada paragraf ini kalimat utamanya mengandung pokok pikiran yang dijelaskan dengan cara membandingkan. Karena pada paragraf ini kalimat utamanya berupa pernyataan umum yang kemudian diterangkan dengan sejumlah kalimat sehingga pembaca memperoleh informasi yang lengkap. Karena pernyataan yang menjadi sebab didahulukan kemudian diikuti akibat yang ditimbulkan Karena pada paragraf ini kalimat utamanya berupa pernyataan umum yang kemudian diterangkan dengan sejumlah kalimat sehingga pembaca memperoleh informasi yang lengkap. Karena pada paragraf ini kalimat utamanya berupa pernyataan umum yang kemudian diterangkan dengan sejumlah kalimat sehingga pembaca memperoleh informasi yang lengkap.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97
6. B. VII
√
98
6. B. VIII
√
99
8. A. I
√
100
8. A. II
101
8. A. III
102 8. A. IV
√ √
√
Karena pada paragraf ini kalimat utamanya berupa pernyataan umum yang kemudian diterangkan dengan sejumlah kalimat sehingga pembaca memperoleh informasi yang lengkap. Karena pada paragraf ini kalimat utamanya berupa pernyataan umum yang kemudian diterangkan dengan sejumlah kalimat sehingga pembaca memperoleh informasi yang lengkap. Karena pada paragraf ini kalimat utamanya berupa pernyataan umum yang kemudian diterangkan dengan sejumlah kalimat sehingga pembaca memperoleh informasi yang lengkap. Karena pada paragraf ini kalimat utamanya mengandung pokok pikiran yang dijelaskan dengan cara membandingkan. Karena kalimat utamanya berupa pertanyaan. Kemudian jawabannya disusul dalam kalimat berikutnya. Karena pada paragraf ini kalimat utamanya berupa pernyataan umum yang kemudian diterangkan dengan sejumlah kalimat sehingga pembaca memperoleh informasi yang lengkap.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
103
8. A. V
√
104 8. A. VI
√
105
8. A. VII
106
8. A. VIII
107
8. B. I
√
108
8. B. II
√
√
√
Karena pada paragraf ini kalimat utamanya berupa pernyataan umum yang kemudian diterangkan dengan sejumlah kalimat sehingga pembaca memperoleh informasi yang lengkap. Karena pada paragraf ini kalimat utamanya berupa pernyataan umum yang kemudian diterangkan dengan sejumlah kalimat sehingga pembaca memperoleh informasi yang lengkap. Karena pada paragraf ini kalimat utamanya berupa pernyataan umum yang kemudian diterangkan dengan sejumlah kalimat sehingga pembaca memperoleh informasi yang lengkap. Karena pengembangan paragrafnya dilakukan dengan cara merinci kalimat utamanya. Karena pada paragraf ini kalimat utamanya berupa pernyataan umum yang kemudian diterangkan dengan sejumlah kalimat sehingga pembaca memperoleh informasi yang lengkap. Karena pada paragraf ini kalimat utamanya berupa pernyataan umum yang kemudian diterangkan dengan sejumlah kalimat sehingga pembaca memperoleh informasi yang lengkap.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
109
8. B. III
√
110
8. B. IV
111
8. B. V
112
8. B. VI
113
8. B. VII
√
114
8. B. VIII
√
√
√
√
Karena pada paragraf ini kalimat utamanya berupa pernyataan umum yang kemudian diterangkan dengan sejumlah kalimat sehingga pembaca memperoleh informasi yang lengkap. Karena pernyataan yang menjadi sebab didahulukan kemudian diikuti akibat yang ditimbulkan Karena pada paragraf ini kalimat utamanya berupa pernyataan umum yang kemudian diterangkan dengan sejumlah kalimat sehingga pembaca memperoleh informasi yang lengkap. Karena pada paragraf ini kalimat utamanya mengandung pokok pikiran yang dijelaskan dengan cara membandingkan. Karena pada paragraf ini kalimat utamanya berupa pernyataan umum yang kemudian diterangkan dengan sejumlah kalimat sehingga pembaca memperoleh informasi yang lengkap. Karena pada paragraf ini kalimat utamanya berupa pernyataan umum yang kemudian diterangkan dengan sejumlah kalimat sehingga pembaca memperoleh informasi yang lengkap.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
115
9. A. I
√
116
9. A.II
√
117
9. A. III
√
√
118 9. A. IV
119
9. A. V
120 9. A. VI
√
√
√
Karena pada paragraf ini kalimat utamanya berupa pernyataan umum yang kemudian diterangkan dengan sejumlah kalimat sehingga pembaca memperoleh informasi yang lengkap. Karena pada paragraf ini kalimat utamanya berupa pernyataan umum yang kemudian diterangkan dengan sejumlah kalimat sehingga pembaca memperoleh informasi yang lengkap. Karena pada paragraf ini kalimat utamanya berupa pernyataan umum yang kemudian diterangkan dengan sejumlah kalimat sehingga pembaca memperoleh informasi yang lengkap. Karena pernyataan yang menjadi sebab didahulukan kemudian diikuti akibat yang ditimbulkan Karena pada paragraf ini kalimat utamanya berupa pernyataan umum yang kemudian diterangkan dengan sejumlah kalimat sehingga pembaca memperoleh informasi yang lengkap. Karena pengembangan paragrafnya dilakukan dengan cara merinci kalimat utamanya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
121
9. A. VII
122
9. A. VIII
123
9. B. I
√
124
9. B. II
√
125
9. B. III
126
9. B. IV
√
127
9. B. V
√
√
√
Karena pada paragraf ini kalimat utamanya mengandung pokok pikiran yang dijelaskan dengan cara membandingkan. Paragraf ini hanya terdiri dari satu kalimat. Oleh karena itu, tidak bisa dianalisis pola pengembangan paragrafnya. Karena pada paragraf ini kalimat utamanya berupa pernyataan umum yang kemudian diterangkan dengan sejumlah kalimat sehingga pembaca memperoleh informasi yang lengkap. Karena pada paragraf ini kalimat utamanya berupa pernyataan umum yang kemudian diterangkan dengan sejumlah kalimat sehingga pembaca memperoleh informasi yang lengkap. Karena pada paragraf ini kalimat utamanya mengandung pokok pikiran yang dijelaskan dengan cara membandingkan. Karena pada paragraf ini kalimat utamanya berupa pernyataan umum yang kemudian diterangkan dengan sejumlah kalimat sehingga pembaca memperoleh informasi yang lengkap. Karena pada paragraf ini kalimat utamanya berupa pernyataan umum yang kemudian diterangkan dengan sejumlah kalimat sehingga pembaca memperoleh informasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
128
9. B. VI
√
129
9. B. VII
√
130
9. B. VIII
√
131
10. A. I
132 10. A. II
133
10. A. III
yang lengkap. Karena pada paragraf ini kalimat utamanya berupa pernyataan umum yang kemudian diterangkan dengan sejumlah kalimat sehingga pembaca memperoleh informasi yang lengkap. Karena pada paragraf ini kalimat utamanya berupa pernyataan umum yang kemudian diterangkan dengan sejumlah kalimat sehingga pembaca memperoleh informasi yang lengkap. Karena pada paragraf ini kalimat utamanya berupa pernyataan umum yang kemudian diterangkan dengan sejumlah kalimat sehingga pembaca memperoleh informasi yang lengkap. Karena pengembangan paragrafnya dilakukan dengan cara memberikan contoh
√
√
√
Karena pada paragraf ini kalimat utamanya berupa pernyataan umum yang kemudian diterangkan dengan sejumlah kalimat sehingga pembaca memperoleh informasi yang lengkap. Karena pernyataan yang menjadi sebab didahulukan kemudian diikuti akibat yang ditimbulkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
134
10. A. IV
135 10. A. V
136
10. A.VI
137
10. A. VII
138
10. A. VIII
139
10. A. IX
√
√
√
√
√
√
Karena pada paragraf ini kalimat utamanya berupa pernyataan umum yang kemudian diterangkan dengan sejumlah kalimat sehingga pembaca memperoleh informasi yang lengkap. Karena pada paragraf ini kalimat utamanya berupa pernyataan umum yang kemudian diterangkan dengan sejumlah kalimat sehingga pembaca memperoleh informasi yang lengkap. Karena pada paragraf ini kalimat utamanya berupa pernyataan umum yang kemudian diterangkan dengan sejumlah kalimat sehingga pembaca memperoleh informasi yang lengkap. Karena pada paragraf ini kalimat utamanya mengandung pokok pikiran yang dijelaskan dengan cara membandingkan. Karena pada paragraf ini kalimat utamanya berupa pernyataan umum yang kemudian diterangkan dengan sejumlah kalimat sehingga pembaca memperoleh informasi yang lengkap. Karena pada paragraf ini kalimat utamanya mengandung pokok pikiran yang dijelaskan dengan cara membandingkan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
140 10. A. X
√
141
√
10. B. I
142 10. B. II
√
143
10. B. III
√
144
10. B. IV
√
145 10. B. V 146
10. B. VI
√ √
Karena pada paragraf ini kalimat utamanya berupa pernyataan umum yang kemudian diterangkan dengan sejumlah kalimat sehingga pembaca memperoleh informasi yang lengkap. Karena pada paragraf ini kalimat utamanya berupa pernyataan umum yang kemudian diterangkan dengan sejumlah kalimat sehingga pembaca memperoleh informasi yang lengkap. Karena kalimat utamanya berupa pertanyaan. Kemudian jawabannya disusul dalam kalimat berikutnya. Karena pada paragraf ini kalimat utamanya berupa pernyataan umum yang kemudian diterangkan dengan sejumlah kalimat sehingga pembaca memperoleh informasi yang lengkap. Karena pada paragraf ini kalimat utamanya berupa pernyataan umum yang kemudian diterangkan dengan sejumlah kalimat sehingga pembaca memperoleh informasi yang lengkap. Karena pengembangan paragrafnya dilakukan dengan cara memberikan contoh Karena pernyataan yang menjadi sebab didahulukan kemudian diikuti akibat yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
147
10. B. VII
148
11. A. I
√
149 11. A. II
√
150
11. A. III
√
151
11. A. IV
√
152 11. A. V
ditimbulkan Paragraf ini hanya terdiri dari satu kalimat. Oleh karena itu, tidak bisa dianalisis pola pengembangan paragrafnya. Karena pada paragraf ini kalimat utamanya berupa pernyataan umum yang kemudian diterangkan dengan sejumlah kalimat sehingga pembaca memperoleh informasi yang lengkap. Karena pada paragraf ini kalimat utamanya berupa pernyataan umum yang kemudian diterangkan dengan sejumlah kalimat sehingga pembaca memperoleh informasi yang lengkap. Karena pada paragraf ini kalimat utamanya berupa pernyataan umum yang kemudian diterangkan dengan sejumlah kalimat sehingga pembaca memperoleh informasi yang lengkap. Karena pada paragraf ini kalimat utamanya berupa pernyataan umum yang kemudian diterangkan dengan sejumlah kalimat sehingga pembaca memperoleh informasi yang lengkap. Paragraf ini hanya terdiri dari satu kalimat. Oleh karena itu, tidak bisa dianalisis pola pengembangan paragrafnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
153
11. A. VI
154
11. A. VII
155
11. A. VIII
√
156
11. A. IX
√
157
11. B. I
158 11. B. II
√
√
√
√
Karena pada paragraf ini kalimat utamanya berupa pernyataan umum yang kemudian diterangkan dengan sejumlah kalimat sehingga pembaca memperoleh informasi yang lengkap. Karena pada paragraf ini kalimat utamanya mengandung pokok pikiran yang dijelaskan dengan cara membandingkan. Karena pada paragraf ini kalimat utamanya berupa pernyataan umum yang kemudian diterangkan dengan sejumlah kalimat sehingga pembaca memperoleh informasi yang lengkap. Karena pada paragraf ini kalimat utamanya berupa pernyataan umum yang kemudian diterangkan dengan sejumlah kalimat sehingga pembaca memperoleh informasi yang lengkap. Karena pernyataan yang menjadi sebab didahulukan kemudian diikuti akibat yang ditimbulkan Karena pada paragraf ini kalimat utamanya berupa pernyataan umum yang kemudian diterangkan dengan sejumlah kalimat sehingga pembaca memperoleh informasi yang lengkap.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
159
11. B. III
160
11. B. IV
161 11. B. V
162
11. B. VI
163
11. B. VII
164
12. A. I
165 12. A. II
√
√
√
√
√
Karena pada paragraf ini kalimat utamanya mengandung pokok pikiran yang dijelaskan dengan cara membandingkan. Paragraf ini hanya terdiri dari satu kalimat. Oleh karena itu, tidak bisa dianalisis pola pengembangan paragrafnya. Karena pada paragraf ini kalimat utamanya berupa pernyataan umum yang kemudian diterangkan dengan sejumlah kalimat sehingga pembaca memperoleh informasi yang lengkap. Karena pada paragraf ini kalimat utamanya berupa pernyataan umum yang kemudian diterangkan dengan sejumlah kalimat sehingga pembaca memperoleh informasi yang lengkap. Karena pada paragraf ini kalimat utamanya berupa pernyataan umum yang kemudian diterangkan dengan sejumlah kalimat sehingga pembaca memperoleh informasi yang lengkap. Karena pengembangan paragrafnya dilakukan dengan cara merinci kalimat utamanya. Karena pada paragraf ini kalimat utamanya berupa pernyataan umum yang kemudian diterangkan dengan sejumlah kalimat sehingga pembaca memperoleh informasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
yang lengkap. 166
12. A. III
167
12. A. IV
168 12. A. V
169
12. A. VI
170
12. A. VII
171
12. A. VIII
√
√
√
√
√
√
Karena pernyataan yang menjadi sebab didahulukan kemudian diikuti akibat yang ditimbulkan Karena pada paragraf ini kalimat utamanya berupa pernyataan umum yang kemudian diterangkan dengan sejumlah kalimat sehingga pembaca memperoleh informasi yang lengkap. Karena pada paragraf ini kalimat utamanya berupa pernyataan umum yang kemudian diterangkan dengan sejumlah kalimat sehingga pembaca memperoleh informasi yang lengkap. Karena pada paragraf ini kalimat utamanya berupa pernyataan umum yang kemudian diterangkan dengan sejumlah kalimat sehingga pembaca memperoleh informasi yang lengkap. Karena pengembangan paragrafnya dilakukan dengan cara merinci kalimat utamanya. Karena pada paragraf ini kalimat utamanya berupa pernyataan umum yang kemudian diterangkan dengan sejumlah kalimat sehingga pembaca memperoleh informasi yang lengkap.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
172
12. B. I
√
173 12. B. II
√
174
12. B. III
175
12. B. IV
√
√
176 12. B. V 177
12. B. VI
178
12. B. VII
√
√
Karena pada paragraf ini kalimat utamanya berupa pernyataan umum yang kemudian diterangkan dengan sejumlah kalimat sehingga pembaca memperoleh informasi yang lengkap. Karena pada paragraf ini kalimat utamanya berupa pernyataan umum yang kemudian diterangkan dengan sejumlah kalimat sehingga pembaca memperoleh informasi yang lengkap. Karena pada paragraf ini kalimat utamanya berupa pernyataan umum yang kemudian diterangkan dengan sejumlah kalimat sehingga pembaca memperoleh informasi yang lengkap. Karena kalimat utamanya berupa pertanyaan. Kemudian jawabannya disusul dalam kalimat berikutnya. Paragraf ini hanya terdiri dari satu kalimat. Oleh karena itu, tidak bisa dianalisis pola pengembangan paragrafnya. Karena pengembangan paragrafnya dilakukan dengan cara memberikan contoh Karena pada paragraf ini kalimat utamanya berupa pernyataan umum yang kemudian diterangkan dengan sejumlah kalimat sehingga pembaca memperoleh informasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
179
12. B. VIII
√
180
12. B. IX
√
181
13. A. I
√
182 13. A. II
√
183
13. A. III
√
yang lengkap. Karena pada paragraf ini kalimat utamanya berupa pernyataan umum yang kemudian diterangkan dengan sejumlah kalimat sehingga pembaca memperoleh informasi yang lengkap. Karena pada paragraf ini kalimat utamanya berupa pernyataan umum yang kemudian diterangkan dengan sejumlah kalimat sehingga pembaca memperoleh informasi yang lengkap. Karena pada paragraf ini kalimat utamanya berupa pernyataan umum yang kemudian diterangkan dengan sejumlah kalimat sehingga pembaca memperoleh informasi yang lengkap. Karena pada paragraf ini kalimat utamanya berupa pernyataan umum yang kemudian diterangkan dengan sejumlah kalimat sehingga pembaca memperoleh informasi yang lengkap. Karena pada paragraf ini kalimat utamanya berupa pernyataan umum yang kemudian diterangkan dengan sejumlah kalimat sehingga pembaca memperoleh informasi yang lengkap.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
184
13. A. IV
√
185 13. A. V
√
186
13. A. VI
√
187
13. A. VII
√
188
13. B. I
√
189 13. B. II
√
190
13. B. III
√
Karena pengembangan paragrafnya dilakukan dengan cara memberikan contoh Karena kalimat utamanya berupa pertanyaan. Kemudian jawabannya disusul dalam kalimat berikutnya. Karena pada paragraf ini kalimat utamanya berupa pernyataan umum yang kemudian diterangkan dengan sejumlah kalimat sehingga pembaca memperoleh informasi yang lengkap. Karena pada paragraf ini kalimat utamanya berupa pernyataan umum yang kemudian diterangkan dengan sejumlah kalimat sehingga pembaca memperoleh informasi yang lengkap. Karena pada paragraf ini kalimat utamanya berupa pernyataan umum yang kemudian diterangkan dengan sejumlah kalimat sehingga pembaca memperoleh informasi yang lengkap. Karena pada paragraf ini kalimat utamanya berupa pernyataan umum yang kemudian diterangkan dengan sejumlah kalimat sehingga pembaca memperoleh informasi yang lengkap. Karena pada paragraf ini kalimat utamanya mengandung pokok pikiran yang dijelaskan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
dengan cara membandingkan. 191
13. B. IV
192 13. B. V
Karena pengembangan paragrafnya dilakukan dengan cara memberikan contoh
√
√
193
13. B. VI
√
194
13. B. VII
√
195
13. B. VIII
√
196
13. B. IX
√
197 13. B. X
Karena pada paragraf ini kalimat utamanya berupa pernyataan umum yang kemudian diterangkan dengan sejumlah kalimat sehingga pembaca memperoleh informasi yang lengkap. Karena pernyataan yang menjadi sebab didahulukan kemudian diikuti akibat yang ditimbulkan Karena pernyataan yang menjadi sebab didahulukan kemudian diikuti akibat yang ditimbulkan Karena pada paragraf ini kalimat utamanya berupa pernyataan umum yang kemudian diterangkan dengan sejumlah kalimat sehingga pembaca memperoleh informasi yang lengkap. Karena pada paragraf ini kalimat utamanya berupa pernyataan umum yang kemudian diterangkan dengan sejumlah kalimat sehingga pembaca memperoleh informasi yang lengkap. Paragraf ini hanya terdiri dari satu kalimat. Oleh karena itu, tidak bisa dianalisis pola pengembangan paragrafnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
198
15. A. I
√
199 15. A. II 200
15. A. III
201
15. A. IV
202 15. A. V
√ √
√
√
203
15. A. VI
√
204
15. A. VII
√
Karena pada paragraf ini kalimat utamanya berupa pernyataan umum yang kemudian diterangkan dengan sejumlah kalimat sehingga pembaca memperoleh informasi yang lengkap. Karena kalimat utamanya berupa pertanyaan. Kemudian jawabannya disusul dalam kalimat berikutnya. Karena pengembangan paragrafnya dilakukan dengan cara memberikan contoh Karena pada paragraf ini kalimat utamanya berupa pernyataan umum yang kemudian diterangkan dengan sejumlah kalimat sehingga pembaca memperoleh informasi yang lengkap. Karena pada paragraf ini kalimat utamanya berupa pernyataan umum yang kemudian diterangkan dengan sejumlah kalimat sehingga pembaca memperoleh informasi yang lengkap. Karena pada paragraf ini kalimat utamanya berupa pernyataan umum yang kemudian diterangkan dengan sejumlah kalimat sehingga pembaca memperoleh informasi yang lengkap. Karena pada paragraf ini kalimat utamanya berupa pernyataan umum yang kemudian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
205
15. A. VIII
206
15. A. IX
207
15. B. I
√
√
208 15. B. II 209
15. B. III
210
15. B. IV
√
√
211 15. B. V 212
15. B. VI
√ √
diterangkan dengan sejumlah kalimat sehingga pembaca memperoleh informasi yang lengkap. Karena pada paragraf ini kalimat utamanya mengandung pokok pikiran yang dijelaskan dengan cara membandingkan. Karena pada paragraf ini kalimat utamanya berupa pernyataan umum yang kemudian diterangkan dengan sejumlah kalimat sehingga pembaca memperoleh informasi yang lengkap. Paragraf ini hanya terdiri dari satu kalimat. Oleh karena itu, tidak bisa dianalisis pola pengembangan paragrafnya. Karena pengembangan paragrafnya dilakukan dengan cara merinci kalimat utamanya. Paragraf ini hanya terdiri dari satu kalimat. Oleh karena itu, tidak bisa dianalisis pola pengembangan paragrafnya. Karena pengembangan paragrafnya dilakukan dengan cara memberikan contoh Karena pernyataan yang menjadi sebab didahulukan kemudian diikuti akibat yang ditimbulkan Karena pada paragraf ini kalimat utamanya berupa pernyataan umum yang kemudian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
213
15. B. VII
214
15. B. VIII
215
15. B. IX
216
16. A. I
√
217 16. A. II
√
218
16. A. III
√
√ √
√
diterangkan dengan sejumlah kalimat sehingga pembaca memperoleh informasi yang lengkap. Karena pada paragraf ini kalimat utamanya berupa pernyataan umum yang kemudian diterangkan dengan sejumlah kalimat sehingga pembaca memperoleh informasi yang lengkap. Karena pada paragraf ini kalimat utamanya mengandung pokok pikiran yang dijelaskan dengan cara membandingkan. Karena kalimat utamanya berupa pertanyaan. Kemudian jawabannya disusul dalam kalimat berikutnya. Karena pada paragraf ini kalimat utamanya berupa pernyataan umum yang kemudian diterangkan dengan sejumlah kalimat sehingga pembaca memperoleh informasi yang lengkap. Karena pada paragraf ini kalimat utamanya berupa pernyataan umum yang kemudian diterangkan dengan sejumlah kalimat sehingga pembaca memperoleh informasi yang lengkap. Karena pernyataan yang menjadi sebab didahulukan kemudian diikuti akibat yang ditimbulkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
219
16. A. IV
√
220 16. A. V
√
221
16. A. VI
√
222
16. A. VII
√
223
16. A. VIII
224
16. B. I
225 16. B. II
√
√
Karena pada paragraf ini kalimat utamanya berupa pernyataan umum yang kemudian diterangkan dengan sejumlah kalimat sehingga pembaca memperoleh informasi yang lengkap. Karena pengembangan paragrafnya dilakukan dengan cara merinci kalimat utamanya. Karena pada paragraf ini kalimat utamanya berupa pernyataan umum yang kemudian diterangkan dengan sejumlah kalimat sehingga pembaca memperoleh informasi yang lengkap. Karena pada paragraf ini kalimat utamanya berupa pernyataan umum yang kemudian diterangkan dengan sejumlah kalimat sehingga pembaca memperoleh informasi yang lengkap. Karena pernyataan yang menjadi sebab didahulukan kemudian diikuti akibat yang ditimbulkan Paragraf ini hanya terdiri dari satu kalimat. Oleh karena itu, tidak bisa dianalisis pola pengembangan paragrafnya. Karena kalimat utamanya berupa pertanyaan. Kemudian jawabannya disusul dalam kalimat berikutnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
226
16. B. III
227
16. B. IV
√
228 16. B. V
√
229
16. B. VI
230
16. B. VII
√
231
16. B. VIII
√
232
16. B. IX
233 16. B. X
√ √
Karena pada paragraf ini kalimat utamanya mengandung pokok pikiran yang dijelaskan dengan cara membandingkan. Paragraf ini hanya terdiri dari satu kalimat. Oleh karena itu, tidak bisa dianalisis pola pengembangan paragrafnya. Karena pernyataan yang menjadi sebab didahulukan kemudian diikuti akibat yang ditimbulkan Paragraf ini hanya terdiri dari satu kalimat. Oleh karena itu, tidak bisa dianalisis pola pengembangan paragrafnya. Karena pada paragraf ini kalimat utamanya berupa pernyataan umum yang kemudian diterangkan dengan sejumlah kalimat sehingga pembaca memperoleh informasi yang lengkap. Karena pada paragraf ini kalimat utamanya berupa pernyataan umum yang kemudian diterangkan dengan sejumlah kalimat sehingga pembaca memperoleh informasi yang lengkap. Karena pengembangan paragrafnya dilakukan dengan cara memberikan contoh Karena pada paragraf ini kalimat utamanya berupa pernyataan umum yang kemudian diterangkan dengan sejumlah kalimat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
sehingga pembaca memperoleh informasi yang lengkap. 234
17. A. I
√
235 17. A. II
236
17. A. III
237
17. A. IV
238 17. A. V
239
17. A. VI
240
17. A. VII
√
√
√
√ √
Karena kalimat utamanya berupa pertanyaan. Kemudian jawabannya disusul dalam kalimat berikutnya. Karena pengembangan paragrafnya dilakukan dengan cara merinci kalimat utamanya. Karena pada paragraf ini kalimat utamanya berupa pernyataan umum yang kemudian diterangkan dengan sejumlah kalimat sehingga pembaca memperoleh informasi yang lengkap. Paragraf ini hanya terdiri dari satu kalimat. Oleh karena itu, tidak bisa dianalisis pola pengembangan paragrafnya. Karena pada paragraf ini kalimat utamanya berupa pernyataan umum yang kemudian diterangkan dengan sejumlah kalimat sehingga pembaca memperoleh informasi yang lengkap. Karena pernyataan yang menjadi sebab didahulukan kemudian diikuti akibat yang ditimbulkan Karena pada paragraf ini kalimat utamanya berupa pernyataan umum yang kemudian diterangkan dengan sejumlah kalimat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
sehingga pembaca memperoleh informasi yang lengkap.
241
17. A. VIII
242
17. A. IX
243
17. B. I
√
244 17. B. II
√
245
17. B. III
246
17. B. IV
√
√
√
Karena pada paragraf ini kalimat utamanya berupa pernyataan umum yang kemudian diterangkan dengan sejumlah kalimat sehingga pembaca memperoleh informasi yang lengkap. Karena kalimat utamanya berupa pertanyaan. Kemudian jawabannya disusul dalam kalimat berikutnya. Karena pada paragraf ini kalimat utamanya berupa pernyataan umum yang kemudian diterangkan dengan sejumlah kalimat sehingga pembaca memperoleh informasi yang lengkap. Karena pada paragraf ini kalimat utamanya berupa pernyataan umum yang kemudian diterangkan dengan sejumlah kalimat sehingga pembaca memperoleh informasi yang lengkap. Karena pengembangan paragrafnya dilakukan dengan cara menyertakan buktibukti Karena pada paragraf ini kalimat utamanya berupa pernyataan umum yang kemudian diterangkan dengan sejumlah kalimat sehingga pembaca memperoleh informasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
247 17. B. V
248
17. B. VI
249
17. B. VII
250
18. A. I
√
√
√
251 18. A. II
√
252
18. A. III
√
253
18. A. IV
√
yang lengkap. Karena pada paragraf ini kalimat utamanya berupa pernyataan umum yang kemudian diterangkan dengan sejumlah kalimat sehingga pembaca memperoleh informasi yang lengkap. Karena pada paragraf ini kalimat utamanya mengandung pokok pikiran yang dijelaskan dengan cara membandingkan. Karena pengembangan paragrafnya dilakukan dengan cara menyertakan buktibukti Karena pernyataan yang menjadi sebab didahulukan kemudian diikuti akibat yang ditimbulkan Karena pengembangan paragrafnya dilakukan dengan cara memberikan contoh Karena pada paragraf ini kalimat utamanya berupa pernyataan umum yang kemudian diterangkan dengan sejumlah kalimat sehingga pembaca memperoleh informasi yang lengkap. Karena pada paragraf ini kalimat utamanya berupa pernyataan umum yang kemudian diterangkan dengan sejumlah kalimat sehingga pembaca memperoleh informasi yang lengkap.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
254 18. A. V
√
255
18. A. VI
√
256
18. A. VII
√
257
18. A. VIII
√
258
18. A. IX
259
18. B. I
√
√
Karena pernyataan yang menjadi sebab didahulukan kemudian diikuti akibat yang ditimbulkan Karena pada paragraf ini kalimat utamanya berupa pernyataan umum yang kemudian diterangkan dengan sejumlah kalimat sehingga pembaca memperoleh informasi yang lengkap. Karena pada paragraf ini kalimat utamanya berupa pernyataan umum yang kemudian diterangkan dengan sejumlah kalimat sehingga pembaca memperoleh informasi yang lengkap. Karena pada paragraf ini kalimat utamanya berupa pernyataan umum yang kemudian diterangkan dengan sejumlah kalimat sehingga pembaca memperoleh informasi yang lengkap. Karena pada paragraf ini kalimat utamanya mengandung pokok pikiran yang dijelaskan dengan cara membandingkan. Karena pada paragraf ini kalimat utamanya berupa pernyataan umum yang kemudian diterangkan dengan sejumlah kalimat sehingga pembaca memperoleh informasi yang lengkap.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
260 18. B. II
261
18. B. III
262
18. B. IV
263 18. B. V
√
√
√
√
264
18. B. VI
265
19. A. I
√
266 19. A. II
√
√
Karena kalimat utamanya berupa pertanyaan. Kemudian jawabannya disusul dalam kalimat berikutnya. Karena pada paragraf ini kalimat utamanya berupa pernyataan umum yang kemudian diterangkan dengan sejumlah kalimat sehingga pembaca memperoleh informasi yang lengkap. Karena pengembangan paragrafnya dilakukan dengan cara memberikan contoh Karena pada paragraf ini kalimat utamanya berupa pernyataan umum yang kemudian diterangkan dengan sejumlah kalimat sehingga pembaca memperoleh informasi yang lengkap. Karena kalimat utamanya berupa pertanyaan. Kemudian jawabannya disusul dalam kalimat berikutnya. Karena pada paragraf ini kalimat utamanya berupa pernyataan umum yang kemudian diterangkan dengan sejumlah kalimat sehingga pembaca memperoleh informasi yang lengkap. Karena pada paragraf ini kalimat utamanya berupa pernyataan umum yang kemudian diterangkan dengan sejumlah kalimat sehingga pembaca memperoleh informasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
267
19. A. III
268
19. A. IV
√
269 19. A. V 270
19. A. VI
271
19. A. VII
272
19. A. VIII
273
19. A. IX
274 19. A. X
√ √
√
yang lengkap. Karena pada paragraf ini kalimat utamanya mengandung pokok pikiran yang dijelaskan dengan cara membandingkan. Paragraf ini hanya terdiri dari satu kalimat. Oleh karena itu, tidak bisa dianalisis pola pengembangan paragrafnya. Karena pengembangan paragrafnya dilakukan dengan cara menyertakan buktibukti Karena kalimat utamanya berupa pertanyaan. Kemudian jawabannya disusul dalam kalimat berikutnya. Karena pengembangan paragrafnya dilakukan dengan cara memberikan contoh Paragraf ini hanya terdiri dari satu kalimat. Oleh karena itu, tidak bisa dianalisis pola pengembangan paragrafnya. Paragraf ini hanya terdiri dari satu kalimat. Oleh karena itu, tidak bisa dianalisis pola pengembangan paragrafnya. Karena pada paragraf ini kalimat utamanya berupa pernyataan umum yang kemudian diterangkan dengan sejumlah kalimat sehingga pembaca memperoleh informasi yang lengkap.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
275
19. B. I
√
276 19. B. II
√
277
19. B. III
√
278
19. B. IV
√
279 19. B. V
280
19. B. VI
√
√
Karena pada paragraf ini kalimat utamanya berupa pernyataan umum yang kemudian diterangkan dengan sejumlah kalimat sehingga pembaca memperoleh informasi yang lengkap. Karena pada paragraf ini kalimat utamanya berupa pernyataan umum yang kemudian diterangkan dengan sejumlah kalimat sehingga pembaca memperoleh informasi yang lengkap. Karena pada paragraf ini kalimat utamanya berupa pernyataan umum yang kemudian diterangkan dengan sejumlah kalimat sehingga pembaca memperoleh informasi yang lengkap. Karena pada paragraf ini kalimat utamanya berupa pernyataan umum yang kemudian diterangkan dengan sejumlah kalimat sehingga pembaca memperoleh informasi yang lengkap. Karena pada paragraf ini kalimat utamanya berupa pernyataan umum yang kemudian diterangkan dengan sejumlah kalimat sehingga pembaca memperoleh informasi yang lengkap. Karena pada paragraf ini kalimat utamanya berupa pernyataan umum yang kemudian diterangkan dengan sejumlah kalimat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
sehingga pembaca memperoleh informasi yang lengkap. 281
19. B. VII
282
19. B. VIII
283
19. B. IX
284
20. A. I
√
285 20. A. II
√
286
20. A. III
287
20. A. IV
√
√
√
Karena pengembangan paragrafnya dilakukan dengan cara memberikan contoh Paragraf ini hanya terdiri dari satu kalimat. Oleh karena itu, tidak bisa dianalisis pola pengembangan paragrafnya. Paragraf ini hanya terdiri dari satu kalimat. Oleh karena itu, tidak bisa dianalisis pola pengembangan paragrafnya. Karena pada paragraf ini kalimat utamanya berupa pernyataan umum yang kemudian diterangkan dengan sejumlah kalimat sehingga pembaca memperoleh informasi yang lengkap. Karena pada paragraf ini kalimat utamanya berupa pernyataan umum yang kemudian diterangkan dengan sejumlah kalimat sehingga pembaca memperoleh informasi yang lengkap. Karena pada paragraf ini kalimat utamanya berupa pernyataan umum yang kemudian diterangkan dengan sejumlah kalimat sehingga pembaca memperoleh informasi yang lengkap. Karena kalimat utamanya berupa pertanyaan. Kemudian jawabannya disusul
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
288 20. A. V 289
20. A. VI
290
20. A. VII
291
20. A. VIII
292
20. A. IX
√
√ √ √
293 20. A. X
√
294
20. B. I
√
295 20. B. II
√
dalam kalimat berikutnya. Karena pengembangan paragrafnya dilakukan dengan cara memberikan contoh Paragraf ini hanya terdiri dari satu kalimat. Oleh karena itu, tidak bisa dianalisis pola pengembangan paragrafnya. Karena pengembangan paragrafnya dilakukan dengan cara memberikan contoh Karena pada paragraf ini kalimat utamanya mengandung pokok pikiran yang dijelaskan dengan cara membandingkan. Karena kalimat utamanya berupa pertanyaan. Kemudian jawabannya disusul dalam kalimat berikutnya. Karena pada paragraf ini kalimat utamanya berupa pernyataan umum yang kemudian diterangkan dengan sejumlah kalimat sehingga pembaca memperoleh informasi yang lengkap. Karena pada paragraf ini kalimat utamanya berupa pernyataan umum yang kemudian diterangkan dengan sejumlah kalimat sehingga pembaca memperoleh informasi yang lengkap. Karena pada paragraf ini kalimat utamanya berupa pernyataan umum yang kemudian diterangkan dengan sejumlah kalimat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
296
20. B. III
√
297
20. B. IV
√
298 20. B. V 299
20. B.VI
300
20. B. VII
√
301
22. A. I
√
√
sehingga pembaca memperoleh informasi yang lengkap. Karena pada paragraf ini kalimat utamanya berupa pernyataan umum yang kemudian diterangkan dengan sejumlah kalimat sehingga pembaca memperoleh informasi yang lengkap. Karena pada paragraf ini kalimat utamanya berupa pernyataan umum yang kemudian diterangkan dengan sejumlah kalimat sehingga pembaca memperoleh informasi yang lengkap. Paragraf ini hanya terdiri dari satu kalimat. Oleh karena itu, tidak bisa dianalisis pola pengembangan paragrafnya. Karena pernyataan yang menjadi sebab didahulukan kemudian diikuti akibat yang ditimbulkan Karena pada paragraf ini kalimat utamanya berupa pernyataan umum yang kemudian diterangkan dengan sejumlah kalimat sehingga pembaca memperoleh informasi yang lengkap. Karena pada paragraf ini kalimat utamanya berupa pernyataan umum yang kemudian diterangkan dengan sejumlah kalimat sehingga pembaca memperoleh informasi yang lengkap.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
302 22. A. II 303
22. A. III
304
22. A. IV
√ √
√
305 22. A. V
√
306
22. A. VI
√
307
22. B. I
√
308 22. B. II
√
Karena kalimat utamanya berupa pertanyaan. Kemudian jawabannya disusul dalam kalimat berikutnya. Karena kalimat utamanya berupa pertanyaan. Kemudian jawabannya disusul dalam kalimat berikutnya. Karena pada paragraf ini kalimat utamanya berupa pernyataan umum yang kemudian diterangkan dengan sejumlah kalimat sehingga pembaca memperoleh informasi yang lengkap. Karena pengembangan paragrafnya dilakukan dengan cara memberikan contoh Karena pada paragraf ini kalimat utamanya berupa pernyataan umum yang kemudian diterangkan dengan sejumlah kalimat sehingga pembaca memperoleh informasi yang lengkap. Karena pada paragraf ini kalimat utamanya berupa pernyataan umum yang kemudian diterangkan dengan sejumlah kalimat sehingga pembaca memperoleh informasi yang lengkap. Karena pada paragraf ini kalimat utamanya berupa pernyataan umum yang kemudian diterangkan dengan sejumlah kalimat sehingga pembaca memperoleh informasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
309
22. B. III
√
310
22. B. IV
√
311 22. B. V
√
312
22. B. VI
√
313
22. B. VII
√
yang lengkap. Karena pada paragraf ini kalimat utamanya berupa pernyataan umum yang kemudian diterangkan dengan sejumlah kalimat sehingga pembaca memperoleh informasi yang lengkap. Karena pada paragraf ini kalimat utamanya berupa pernyataan umum yang kemudian diterangkan dengan sejumlah kalimat sehingga pembaca memperoleh informasi yang lengkap. Karena pada paragraf ini kalimat utamanya berupa pernyataan umum yang kemudian diterangkan dengan sejumlah kalimat sehingga pembaca memperoleh informasi yang lengkap. Karena pada paragraf ini kalimat utamanya berupa pernyataan umum yang kemudian diterangkan dengan sejumlah kalimat sehingga pembaca memperoleh informasi yang lengkap. Karena pada paragraf ini kalimat utamanya berupa pernyataan umum yang kemudian diterangkan dengan sejumlah kalimat sehingga pembaca memperoleh informasi yang lengkap.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
314
22. B. VIII
√
315
23. A. I
√
316 23. A. II
317
23. A. III
318
23. A. IV
319 23. A. V
√
√
√
√
Karena pada paragraf ini kalimat utamanya berupa pernyataan umum yang kemudian diterangkan dengan sejumlah kalimat sehingga pembaca memperoleh informasi yang lengkap. Karena pada paragraf ini kalimat utamanya berupa pernyataan umum yang kemudian diterangkan dengan sejumlah kalimat sehingga pembaca memperoleh informasi yang lengkap. Karena pengembangan paragrafnya dilakukan dengan cara merinci kalimat utamanya. Karena pada paragraf ini kalimat utamanya berupa pernyataan umum yang kemudian diterangkan dengan sejumlah kalimat sehingga pembaca memperoleh informasi yang lengkap. Karena pada paragraf ini kalimat utamanya mengandung pokok pikiran yang dijelaskan dengan cara membandingkan. Karena pada paragraf ini kalimat utamanya berupa pernyataan umum yang kemudian diterangkan dengan sejumlah kalimat sehingga pembaca memperoleh informasi yang lengkap.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
320
23. A. VI
321
23. A. VII
322
23. A. VIII
323
23. B. I
√
324 23. B. II
√
√
√
325 23.B. III 326
23. B. IV
327 23. B. V
√ √
Karena pada paragraf ini kalimat utamanya berupa pernyataan umum yang kemudian diterangkan dengan sejumlah kalimat sehingga pembaca memperoleh informasi yang lengkap. Karena pengembangan paragrafnya dilakukan dengan cara memberikan contoh Paragraf ini hanya terdiri dari satu kalimat. Oleh karena itu, tidak bisa dianalisis pola pengembangan paragrafnya. Karena pada paragraf ini kalimat utamanya berupa pernyataan umum yang kemudian diterangkan dengan sejumlah kalimat sehingga pembaca memperoleh informasi yang lengkap. Karena pada paragraf ini kalimat utamanya berupa pernyataan umum yang kemudian diterangkan dengan sejumlah kalimat sehingga pembaca memperoleh informasi yang lengkap. Paragraf ini hanya terdiri dari satu kalimat. Oleh karena itu, tidak bisa dianalisis pola pengembangan paragrafnya. Karena pada paragraf ini kalimat utamanya mengandung pokok pikiran yang dijelaskan dengan cara membandingkan. Karena pengembangan paragrafnya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
328
23. B. VI
√
329
23. B. VII
√
330
23. B. VIII
√
331
23. B. IX
√
332 23. B. X
333
24. A. I
√
dilakukan dengan cara merinci kalimat utamanya. Karena pada paragraf ini kalimat utamanya berupa pernyataan umum yang kemudian diterangkan dengan sejumlah kalimat sehingga pembaca memperoleh informasi yang lengkap. Karena pada paragraf ini kalimat utamanya berupa pernyataan umum yang kemudian diterangkan dengan sejumlah kalimat sehingga pembaca memperoleh informasi yang lengkap. Karena pada paragraf ini kalimat utamanya berupa pernyataan umum yang kemudian diterangkan dengan sejumlah kalimat sehingga pembaca memperoleh informasi yang lengkap. Karena pernyataan yang menjadi sebab didahulukan kemudian diikuti akibat yang ditimbulkan Paragraf ini hanya terdiri dari satu kalimat. Oleh karena itu, tidak bisa dianalisis pola pengembangan paragrafnya. Karena pada paragraf ini kalimat utamanya berupa pernyataan umum yang kemudian diterangkan dengan sejumlah kalimat sehingga pembaca memperoleh informasi yang lengkap.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
334 24. A. II
√
335
24. A. III
√
336
24. A. IV
√
337 24. A. V
√
338
24. A. VI
√
339
24. A. VII
√
Karena kalimat utamanya berupa pertanyaan. Kemudian jawabannya disusul dalam kalimat berikutnya. Karena pada paragraf ini kalimat utamanya berupa pernyataan umum yang kemudian diterangkan dengan sejumlah kalimat sehingga pembaca memperoleh informasi yang lengkap. Karena pada paragraf ini kalimat utamanya berupa pernyataan umum yang kemudian diterangkan dengan sejumlah kalimat sehingga pembaca memperoleh informasi yang lengkap. Karena pada paragraf ini kalimat utamanya berupa pernyataan umum yang kemudian diterangkan dengan sejumlah kalimat sehingga pembaca memperoleh informasi yang lengkap. Karena pada paragraf ini kalimat utamanya berupa pernyataan umum yang kemudian diterangkan dengan sejumlah kalimat sehingga pembaca memperoleh informasi yang lengkap. Karena pada paragraf ini kalimat utamanya berupa pernyataan umum yang kemudian diterangkan dengan sejumlah kalimat sehingga pembaca memperoleh informasi yang lengkap.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
340
24. A. VIII
341
24. A. IX
342
24. B. I
343 24. B. II
√
√
√
√
344
24. B. III
√
345
24. B. IV
√
Karena pernyataan yang menjadi sebab didahulukan kemudian diikuti akibat yang ditimbulkan Karena pada paragraf ini kalimat utamanya berupa pernyataan umum yang kemudian diterangkan dengan sejumlah kalimat sehingga pembaca memperoleh informasi yang lengkap. Karena pernyataan yang menjadi sebab didahulukan kemudian diikuti akibat yang ditimbulkan Karena pada paragraf ini kalimat utamanya berupa pernyataan umum yang kemudian diterangkan dengan sejumlah kalimat sehingga pembaca memperoleh informasi yang lengkap. Karena pada paragraf ini kalimat utamanya berupa pernyataan umum yang kemudian diterangkan dengan sejumlah kalimat sehingga pembaca memperoleh informasi yang lengkap. Karena pada paragraf ini kalimat utamanya berupa pernyataan umum yang kemudian diterangkan dengan sejumlah kalimat sehingga pembaca memperoleh informasi yang lengkap.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
346 24. B. V
√
347
24. B. VI
348
24. B. VII
√
349
24. B. VIII
√
350
24. B. IX
√
√
351 24. B. X
352
25. A. I
√
Karena pada paragraf ini kalimat utamanya berupa pernyataan umum yang kemudian diterangkan dengan sejumlah kalimat sehingga pembaca memperoleh informasi yang lengkap. Karena pada paragraf ini kalimat utamanya mengandung pokok pikiran yang dijelaskan dengan cara membandingkan. Karena pada paragraf ini kalimat utamanya berupa pernyataan umum yang kemudian diterangkan dengan sejumlah kalimat sehingga pembaca memperoleh informasi yang lengkap. Karena pada paragraf ini kalimat utamanya berupa pernyataan umum yang kemudian diterangkan dengan sejumlah kalimat sehingga pembaca memperoleh informasi yang lengkap. Karena pernyataan yang menjadi sebab didahulukan kemudian diikuti akibat yang ditimbulkan Paragraf ini hanya terdiri dari satu kalimat. Oleh karena itu, tidak bisa dianalisis pola pengembangan paragrafnya. Karena pada paragraf ini kalimat utamanya berupa pernyataan umum yang kemudian diterangkan dengan sejumlah kalimat sehingga pembaca memperoleh informasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
353 25. A. II
√
354
25. A. III
√
355
25. A. IV
√
356 25. A. V
357
25. A. VI
√
358
25. A. VII
√
yang lengkap. Karena pada paragraf ini kalimat utamanya berupa pernyataan umum yang kemudian diterangkan dengan sejumlah kalimat sehingga pembaca memperoleh informasi yang lengkap. Karena pada paragraf ini kalimat utamanya berupa pernyataan umum yang kemudian diterangkan dengan sejumlah kalimat sehingga pembaca memperoleh informasi yang lengkap. Karena pada paragraf ini kalimat utamanya berupa pernyataan umum yang kemudian diterangkan dengan sejumlah kalimat sehingga pembaca memperoleh informasi yang lengkap. Paragraf ini hanya terdiri dari satu kalimat. Oleh karena itu, tidak bisa dianalisis pola pengembangan paragrafnya. Karena pada paragraf ini kalimat utamanya berupa pernyataan umum yang kemudian diterangkan dengan sejumlah kalimat sehingga pembaca memperoleh informasi yang lengkap. Karena pada paragraf ini kalimat utamanya berupa pernyataan umum yang kemudian diterangkan dengan sejumlah kalimat sehingga pembaca memperoleh informasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
359
25. A. VIII
360
25. A. IX
√
361 25. A. X 362
25. B. I
363 25. B. II
364
25. B. III
365
25. B. IV
√
√
√
yang lengkap. Paragraf ini hanya terdiri dari satu kalimat. Oleh karena itu, tidak bisa dianalisis pola pengembangan paragrafnya. Karena pada paragraf ini kalimat utamanya berupa pernyataan umum yang kemudian diterangkan dengan sejumlah kalimat sehingga pembaca memperoleh informasi yang lengkap. Paragraf ini hanya terdiri dari satu kalimat. Oleh karena itu, tidak bisa dianalisis pola pengembangan paragrafnya. Paragraf ini hanya terdiri dari satu kalimat. Oleh karena itu, tidak bisa dianalisis pola pengembangan paragrafnya. Karena pada paragraf ini kalimat utamanya berupa pernyataan umum yang kemudian diterangkan dengan sejumlah kalimat sehingga pembaca memperoleh informasi yang lengkap. Karena pernyataan yang menjadi sebab didahulukan kemudian diikuti akibat yang ditimbulkan Karena pada paragraf ini kalimat utamanya berupa pernyataan umum yang kemudian diterangkan dengan sejumlah kalimat sehingga pembaca memperoleh informasi yang lengkap.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
366 25. B. V
√
367
25. B. VI
368
25. B. VII
√
369
26. A. I
√
370 26. A. II 371
26. A. III
372
26. A. IV
√ √
√
Karena pada paragraf ini kalimat utamanya berupa pernyataan umum yang kemudian diterangkan dengan sejumlah kalimat sehingga pembaca memperoleh informasi yang lengkap. Karena pengembangan paragrafnya dilakukan dengan cara menyertakan buktibukti Karena pada paragraf ini kalimat utamanya berupa pernyataan umum yang kemudian diterangkan dengan sejumlah kalimat sehingga pembaca memperoleh informasi yang lengkap. Karena pada paragraf ini kalimat utamanya berupa pernyataan umum yang kemudian diterangkan dengan sejumlah kalimat sehingga pembaca memperoleh informasi yang lengkap. Karena pernyataan yang menjadi sebab didahulukan kemudian diikuti akibat yang ditimbulkan Karena pernyataan yang menjadi sebab didahulukan kemudian diikuti akibat yang ditimbulkan Karena pada paragraf ini kalimat utamanya berupa pernyataan umum yang kemudian diterangkan dengan sejumlah kalimat sehingga pembaca memperoleh informasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
373 26. A. V
√
374
26. A. VI
375
26. A. VII
376
26. A. VIII
√
377
26. B. I
√
378 26. B. II
379
26. B. III
√
√
√
yang lengkap. Karena pada paragraf ini kalimat utamanya berupa pernyataan umum yang kemudian diterangkan dengan sejumlah kalimat sehingga pembaca memperoleh informasi yang lengkap. Karena pada paragraf ini kalimat utamanya berupa pernyataan umum yang kemudian diterangkan dengan sejumlah kalimat sehingga pembaca memperoleh informasi yang lengkap. Karena pengembangan paragrafnya dilakukan dengan cara menyertakan buktibukti Karena kalimat utamanya berupa pertanyaan. Kemudian jawabannya disusul dalam kalimat berikutnya. Karena kalimat utamanya berupa pertanyaan. Kemudian jawabannya disusul dalam kalimat berikutnya. Karena pada paragraf ini kalimat utamanya berupa pernyataan umum yang kemudian diterangkan dengan sejumlah kalimat sehingga pembaca memperoleh informasi yang lengkap. Karena pada paragraf ini kalimat utamanya berupa pernyataan umum yang kemudian diterangkan dengan sejumlah kalimat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
380
26. B. IV
381 26. B. V
√
382
26. B. VI
√
383
26. B. VII
√
384
26. B. VIII
√
385
26. B. IX
√
sehingga pembaca memperoleh informasi yang lengkap. Paragraf ini hanya terdiri dari satu kalimat. Oleh karena itu, tidak bisa dianalisis pola pengembangan paragrafnya. Karena pada paragraf ini kalimat utamanya berupa pernyataan umum yang kemudian diterangkan dengan sejumlah kalimat sehingga pembaca memperoleh informasi yang lengkap. Karena pada paragraf ini kalimat utamanya berupa pernyataan umum yang kemudian diterangkan dengan sejumlah kalimat sehingga pembaca memperoleh informasi yang lengkap. Karena pada paragraf ini kalimat utamanya berupa pernyataan umum yang kemudian diterangkan dengan sejumlah kalimat sehingga pembaca memperoleh informasi yang lengkap. Karena pada paragraf ini kalimat utamanya berupa pernyataan umum yang kemudian diterangkan dengan sejumlah kalimat sehingga pembaca memperoleh informasi yang lengkap. Karena pada paragraf ini kalimat utamanya mengandung pokok pikiran yang dijelaskan dengan cara membandingkan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
386 27. A. I
√
387 27. A. II 388
27. A. III
389
27. A. IV
390 27. A. V
√ √
√
√
391
27. A.VI
√
392
27. A. VII
√
Karena pada paragraf ini kalimat utamanya berupa pernyataan umum yang kemudian diterangkan dengan sejumlah kalimat sehingga pembaca memperoleh informasi yang lengkap. Karena pengembangan paragrafnya dilakukan dengan cara memberikan contoh Karena pengembangan paragrafnya dilakukan dengan cara merinci kalimat utamanya. Karena pada paragraf ini kalimat utamanya berupa pernyataan umum yang kemudian diterangkan dengan sejumlah kalimat sehingga pembaca memperoleh informasi yang lengkap. Karena pada paragraf ini kalimat utamanya berupa pernyataan umum yang kemudian diterangkan dengan sejumlah kalimat sehingga pembaca memperoleh informasi yang lengkap. Karena pada paragraf ini kalimat utamanya berupa pernyataan umum yang kemudian diterangkan dengan sejumlah kalimat sehingga pembaca memperoleh informasi yang lengkap. Karena pada paragraf ini kalimat utamanya berupa pernyataan umum yang kemudian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
393
27. A. VIII
√
394 27. B. I
√
395 27. B. II
√
396
27. B. III
√
397
27. B. IV
√
diterangkan dengan sejumlah kalimat sehingga pembaca memperoleh informasi yang lengkap. Karena pada paragraf ini kalimat utamanya berupa pernyataan umum yang kemudian diterangkan dengan sejumlah kalimat sehingga pembaca memperoleh informasi yang lengkap. Karena pada paragraf ini kalimat utamanya berupa pernyataan umum yang kemudian diterangkan dengan sejumlah kalimat sehingga pembaca memperoleh informasi yang lengkap. Karena pada paragraf ini kalimat utamanya berupa pernyataan umum yang kemudian diterangkan dengan sejumlah kalimat sehingga pembaca memperoleh informasi yang lengkap. Karena pada paragraf ini kalimat utamanya berupa pernyataan umum yang kemudian diterangkan dengan sejumlah kalimat sehingga pembaca memperoleh informasi yang lengkap. Karena pada paragraf ini kalimat utamanya berupa pernyataan umum yang kemudian diterangkan dengan sejumlah kalimat sehingga pembaca memperoleh informasi yang lengkap.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
398 27. B. V
√
399
27. B. VI
√
400
27. B. VII
√
401 29. A. I
√
402 29. A. II
√
403
29. A. III
√
404
29. A. IV
√
Karena pernyataan yang menjadi sebab didahulukan kemudian diikuti akibat yang ditimbulkan Karena pada paragraf ini kalimat utamanya berupa pernyataan umum yang kemudian diterangkan dengan sejumlah kalimat sehingga pembaca memperoleh informasi yang lengkap. Karena pada paragraf ini kalimat utamanya berupa pernyataan umum yang kemudian diterangkan dengan sejumlah kalimat sehingga pembaca memperoleh informasi yang lengkap. Karena kalimat utamanya berupa pertanyaan. Kemudian jawabannya disusul dalam kalimat berikutnya. Karena kalimat utamanya berupa pertanyaan. Kemudian jawabannya disusul dalam kalimat berikutnya. Karena pada paragraf ini kalimat utamanya berupa pernyataan umum yang kemudian diterangkan dengan sejumlah kalimat sehingga pembaca memperoleh informasi yang lengkap. Karena pada paragraf ini kalimat utamanya berupa pernyataan umum yang kemudian diterangkan dengan sejumlah kalimat sehingga pembaca memperoleh informasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
405 29. A. V
406
29. A. VI
407 29. B. I
√
√
√
408 29. B. II 409
29. B. III
410
29. B. IV
411 29. B. V
√ √
yang lengkap. Karena pada paragraf ini kalimat utamanya berupa pernyataan umum yang kemudian diterangkan dengan sejumlah kalimat sehingga pembaca memperoleh informasi yang lengkap. Karena pada paragraf ini kalimat utamanya berupa pernyataan umum yang kemudian diterangkan dengan sejumlah kalimat sehingga pembaca memperoleh informasi yang lengkap. Karena pada paragraf ini kalimat utamanya berupa pernyataan umum yang kemudian diterangkan dengan sejumlah kalimat sehingga pembaca memperoleh informasi yang lengkap. Paragraf ini hanya terdiri dari satu kalimat. Oleh karena itu, tidak bisa dianalisis pola pengembangan paragrafnya. Paragraf ini hanya terdiri dari satu kalimat. Oleh karena itu, tidak bisa dianalisis pola pengembangan paragrafnya. Karena kalimat utamanya berupa pertanyaan. Kemudian jawabannya disusul dalam kalimat berikutnya. Karena pada paragraf ini kalimat utamanya berupa pernyataan umum yang kemudian diterangkan dengan sejumlah kalimat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
412
29. B. VI
413
29. B. VII
414
29. B. VIII
√
415
29. B. IX
√
√
416 30. A. I
√
417 30. A. II
√
sehingga pembaca memperoleh informasi yang lengkap. Karena pada paragraf ini kalimat utamanya berupa pernyataan umum yang kemudian diterangkan dengan sejumlah kalimat sehingga pembaca memperoleh informasi yang lengkap. Karena pengembangan paragrafnya dilakukan dengan cara menyertakan buktibukti Karena pada paragraf ini kalimat utamanya berupa pernyataan umum yang kemudian diterangkan dengan sejumlah kalimat sehingga pembaca memperoleh informasi yang lengkap. Karena pada paragraf ini kalimat utamanya berupa pernyataan umum yang kemudian diterangkan dengan sejumlah kalimat sehingga pembaca memperoleh informasi yang lengkap. Karena pada paragraf ini kalimat utamanya berupa pernyataan umum yang kemudian diterangkan dengan sejumlah kalimat sehingga pembaca memperoleh informasi yang lengkap. Karena pada paragraf ini kalimat utamanya berupa pernyataan umum yang kemudian diterangkan dengan sejumlah kalimat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
418
30. A. III
√
419
30. A. IV
√
420 30. A. V
421
30. A. VI
422
30. A. VII
423
30. A. VIII
√
√
√
√
√
sehingga pembaca memperoleh informasi yang lengkap. Karena pada paragraf ini kalimat utamanya mengandung pokok pikiran yang dijelaskan dengan cara membandingkan. Karena pada paragraf ini kalimat utamanya berupa pernyataan umum yang kemudian diterangkan dengan sejumlah kalimat sehingga pembaca memperoleh informasi yang lengkap. Karena pada paragraf ini kalimat utamanya berupa pernyataan umum yang kemudian diterangkan dengan sejumlah kalimat sehingga pembaca memperoleh informasi yang lengkap. Karena pada paragraf ini kalimat utamanya berupa pernyataan umum yang kemudian diterangkan dengan sejumlah kalimat sehingga pembaca memperoleh informasi yang lengkap. Karena pernyataan yang menjadi sebab didahulukan kemudian diikuti akibat yang ditimbulkan Karena pada paragraf ini kalimat utamanya berupa pernyataan umum yang kemudian diterangkan dengan sejumlah kalimat sehingga pembaca memperoleh informasi yang lengkap.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
424 30. B. I
425 30.B. II
√
√
426
30. B. III
√
427
30. B. IV
√
428 30. B. V 429
30. B. VI
430
30. B. VII
√
√
Karena kalimat utamanya berupa pertanyaan. Kemudian jawabannya disusul dalam kalimat berikutnya. Karena pada paragraf ini kalimat utamanya berupa pernyataan umum yang kemudian diterangkan dengan sejumlah kalimat sehingga pembaca memperoleh informasi yang lengkap. Karena pada paragraf ini kalimat utamanya berupa pernyataan umum yang kemudian diterangkan dengan sejumlah kalimat sehingga pembaca memperoleh informasi yang lengkap. Karena pada paragraf ini kalimat utamanya berupa pernyataan umum yang kemudian diterangkan dengan sejumlah kalimat sehingga pembaca memperoleh informasi yang lengkap. Paragraf ini hanya terdiri dari satu kalimat. Oleh karena itu, tidak bisa dianalisis pola pengembangan paragrafnya. Karena pernyataan yang menjadi sebab didahulukan kemudian diikuti akibat yang ditimbulkan Karena pada paragraf ini kalimat utamanya berupa pernyataan umum yang kemudian diterangkan dengan sejumlah kalimat sehingga pembaca memperoleh informasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
431
30. B. VIII
√
432
30. B IX
√
yang lengkap. Karena pada paragraf ini kalimat utamanya berupa pernyataan umum yang kemudian diterangkan dengan sejumlah kalimat sehingga pembaca memperoleh informasi yang lengkap. Karena pada paragraf ini kalimat utamanya berupa pernyataan umum yang kemudian diterangkan dengan sejumlah kalimat sehingga pembaca memperoleh informasi yang lengkap.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Data Penyimpangan Paragraf
No.
1
2
3
4
5
Paragraf
Penyimpangan Pengembangan Paragraf Kelengkapan Kesatuan Kepaduan Paragraf Paragraf Paragraf
Keterangan
1. A. I
Tidak ada penyimpangan pengembangan paragraf karena kalimat penjelasnya menunjang kalimat utamanya. Dan kalimat penjelasnya saling berhubungan.
1. A. II
Tidak ada penyimpangan pengembangan paragraf karena kalimat penjelasnya menunjang kalimat utamanya. Dan kalimat penjelasnya saling berhubungan.
1. A. III
Tidak ada penyimpangan pengembangan paragraf karena kalimat penjelasnya menunjang kalimat utamanya. Dan kalimat penjelasnya saling berhubungan.
1. A. IV
Dalam paragraf ini, hanya terdiri dari dua kalimat. Dengan demikian terdapat penyimpangan kepaduan paragraf karena tidak terlihat kalimat penjelas yang saling berhubungan.
1. A. V
√
Tidak ada penyimpangan pengembangan paragraf karena kalimat penjelasnya menunjang kalimat utamanya. Dan kalimat penjelasnya saling berhubungan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1. A. VI
Tidak ada penyimpangan pengembangan paragraf karena kalimat penjelasnya menunjang kalimat utamanya. Dan kalimat penjelasnya saling berhubungan.
7
1.A. VII
Tidak ada penyimpangan pengembangan paragraf karena kalimat penjelasnya menunjang kalimat utamanya. Dan kalimat penjelasnya saling berhubungan.
8
1. A. VIII
Tidak ada penyimpangan pengembangan paragraf karena kalimat penjelasnya menunjang kalimat utamanya. Dan kalimat penjelasnya saling berhubungan.
9
1. A. IX
10
1. B. I
6
11
12
13
√
√
√
Dalam paragraf ini, hanya terdiri dari satu kalimat. Dengan demikian terjadi penyimpangan kelengkapan dan kepaduan paragraf juga. Tidak ada penyimpangan pengembangan paragraf karena kalimat penjelasnya menunjang kalimat utamanya. Dan kalimat penjelasnya saling berhubungan.
1. B. II
Tidak ada penyimpangan pengembangan paragraf karena kalimat penjelasnya menunjang kalimat utamanya. Dan kalimat penjelasnya saling berhubungan.
1. B III
Tidak ada penyimpangan pengembangan paragraf karena kalimat penjelasnya menunjang kalimat utamanya. Dan kalimat penjelasnya saling berhubungan.
1. B IV
Tidak ada penyimpangan pengembangan paragraf karena kalimat penjelasnya menunjang kalimat utamanya. Dan kalimat penjelasnya saling berhubungan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1. B V
Tidak ada penyimpangan pengembangan paragraf karena kalimat penjelasnya menunjang kalimat utamanya. Dan kalimat penjelasnya saling berhubungan.
1. B VI
Tidak ada penyimpangan pengembangan paragraf karena kalimat penjelasnya menunjang kalimat utamanya. Dan kalimat penjelasnya saling berhubungan.
16
1. B VII
Tidak ada penyimpangan pengembangan paragraf karena kalimat penjelasnya menunjang kalimat utamanya. Dan kalimat penjelasnya saling berhubungan.
17
1. B VIII
18
2. A I
14
15
19
2. A II
20
2. AIII
21
2. A IV
√
√
√
Dalam paragraf ini, hanya terdiri dari satu kalimat. Dengan demikian terjadi penyimpangan kelengkapan dan kepaduan paragraf juga. Tidak ada penyimpangan pengembangan paragraf karena kalimat penjelasnya menunjang kalimat utamanya. Dan kalimat penjelasnya saling berhubungan. Tidak ada penyimpangan pengembangan paragraf karena kalimat penjelasnya menunjang kalimat utamanya. Dan kalimat penjelasnya saling berhubungan.
√
√
√
Dalam paragraf ini, hanya terdiri dari satu kalimat. Dengan demikian terjadi penyimpangan kelengkapan dan kepaduan paragraf juga. Tidak ada penyimpangan pengembangan paragraf karena kalimat penjelasnya menunjang kalimat utamanya. Dan kalimat penjelasnya saling berhubungan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2. A V
Tidak ada penyimpangan pengembangan paragraf karena kalimat penjelasnya menunjang kalimat utamanya. Dan kalimat penjelasnya saling berhubungan.
2. A VI
Tidak ada penyimpangan pengembangan paragraf karena kalimat penjelasnya menunjang kalimat utamanya. Dan kalimat penjelasnya saling berhubungan.
24
2. A VII
Tidak ada penyimpangan pengembangan paragraf karena kalimat penjelasnya menunjang kalimat utamanya. Dan kalimat penjelasnya saling berhubungan.
25
2. A VIII
Tidak ada penyimpangan pengembangan paragraf karena kalimat penjelasnya menunjang kalimat utamanya. Dan kalimat penjelasnya saling berhubungan.
22
23
26
2. B I
27
2. B II
28
29
√
√
√
Dalam paragraf ini, hanya terdiri dari satu kalimat. Dengan demikian terjadi penyimpangan kelengkapan dan kepaduan paragraf juga. Tidak ada penyimpangan pengembangan paragraf karena kalimat penjelasnya menunjang kalimat utamanya. Dan kalimat penjelasnya saling berhubungan.
2. B III
Tidak ada penyimpangan pengembangan paragraf karena kalimat penjelasnya menunjang kalimat utamanya. Dan kalimat penjelasnya saling berhubungan.
2. B IV
Tidak ada penyimpangan pengembangan paragraf karena kalimat penjelasnya menunjang kalimat utamanya. Dan kalimat penjelasnya saling berhubungan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2. B V
Tidak ada penyimpangan pengembangan paragraf karena kalimat penjelasnya menunjang kalimat utamanya. Dan kalimat penjelasnya saling berhubungan.
2. B VI
Tidak ada penyimpangan pengembangan paragraf karena kalimat penjelasnya menunjang kalimat utamanya. Dan kalimat penjelasnya saling berhubungan.
32
2. B VII
Tidak ada penyimpangan pengembangan paragraf karena kalimat penjelasnya menunjang kalimat utamanya. Dan kalimat penjelasnya saling berhubungan.
33
2. B VIII
34
2. B IX
30
31
35
36
√
√
Dalam paragraf ini hanya terdiri atas satu kalimat, yakni hanya kalimat utama. Dengan demikian tidak ada kalimat penjelasnya. Artinya terjadi penyimpangan kelengkapan dan kepaduan paragraf. Tidak ada penyimpangan pengembangan paragraf karena kalimat penjelasnya menunjang kalimat utamanya. Dan kalimat penjelasnya saling berhubungan.
3. A I
Tidak ada penyimpangan pengembangan paragraf karena kalimat penjelasnya menunjang kalimat utamanya. Dan kalimat penjelasnya saling berhubungan.
3. AII
Tidak ada penyimpangan pengembangan paragraf karena kalimat penjelasnya menunjang kalimat utamanya. Dan kalimat penjelasnya saling berhubungan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
38
39
40
41
42
43
44
3. A III
Tidak ada penyimpangan pengembangan paragraf karena kalimat penjelasnya menunjang kalimat utamanya. Dan kalimat penjelasnya saling berhubungan.
3. A IV
Tidak ada penyimpangan pengembangan paragraf karena kalimat penjelasnya menunjang kalimat utamanya. Dan kalimat penjelasnya saling berhubungan.
3.A.V
Tidak ada penyimpangan pengembangan paragraf karena kalimat penjelasnya menunjang kalimat utamanya. Dan kalimat penjelasnya saling berhubungan.
3.A.VI
Tidak ada penyimpangan pengembangan paragraf karena kalimat penjelasnya menunjang kalimat utamanya. Dan kalimat penjelasnya saling berhubungan.
3.A.VII
Tidak ada penyimpangan pengembangan paragraf karena kalimat penjelasnya menunjang kalimat utamanya. Dan kalimat penjelasnya saling berhubungan.
3.A.VIII
Tidak ada penyimpangan pengembangan paragraf karena kalimat penjelasnya menunjang kalimat utamanya. Dan kalimat penjelasnya saling berhubungan.
3. B. I
Tidak ada penyimpangan pengembangan paragraf karena kalimat penjelasnya menunjang kalimat utamanya. Dan kalimat penjelasnya saling berhubungan.
3. B. II
Tidak ada penyimpangan pengembangan paragraf karena kalimat penjelasnya menunjang kalimat utamanya. Dan kalimat penjelasnya saling berhubungan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3. B. III
Tidak ada penyimpangan pengembangan paragraf karena kalimat penjelasnya menunjang kalimat utamanya. Dan kalimat penjelasnya saling berhubungan.
3. B. IV
Tidak ada penyimpangan pengembangan paragraf karena kalimat penjelasnya menunjang kalimat utamanya. Dan kalimat penjelasnya saling berhubungan.
47
3. B. V
Tidak ada penyimpangan pengembangan paragraf karena kalimat penjelasnya menunjang kalimat utamanya. Dan kalimat penjelasnya saling berhubungan.
48
3. B. VI
49
3. B. VII
45
46
50
51
52
√
ada penyimpangan yaitu dalam satu paragraf ada dua kalimat utama Tidak ada penyimpangan pengembangan paragraf karena kalimat penjelasnya menunjang kalimat utamanya. Dan kalimat penjelasnya saling berhubungan.
4. A. I
Tidak ada penyimpangan pengembangan paragraf karena kalimat penjelasnya menunjang kalimat utamanya. Dan kalimat penjelasnya saling berhubungan.
4. A. II
Tidak ada penyimpangan pengembangan paragraf karena kalimat penjelasnya menunjang kalimat utamanya. Dan kalimat penjelasnya saling berhubungan.
4. A. III
Tidak ada penyimpangan pengembangan paragraf karena kalimat penjelasnya menunjang kalimat utamanya. Dan kalimat penjelasnya saling berhubungan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
Tidak ada penyimpangan pengembangan paragraf karena kalimat penjelasnya menunjang kalimat utamanya. Dan kalimat penjelasnya saling berhubungan.
4. A. IV
54
4. A. V
55
4. A. VI
56
4. A. VII
√
√
57
4. A. VIII
√
√
58
4. A. IX
59
4. A. X
√
√
√
Dalam paragraf ini hanya terdiri atas satu kalimat, yakni hanya kalimat utama. Dengan demikian tidak ada kalimat penjelasnya. Artinya terjadi penyimpangan kelengkapan dan kepaduan paragraf. Tidak ada penyimpangan pengembangan paragraf karena kalimat penjelasnya menunjang kalimat utamanya. Dan kalimat penjelasnya saling berhubungan. Dalam paragraf ini hanya terdiri atas satu kalimat, yakni hanya kalimat utama. Dengan demikian tidak ada kalimat penjelasnya. Artinya terjadi penyimpangan kelengkapan dan kepaduan paragraf. Dalam paragraf ini hanya terdiri atas satu kalimat, yakni hanya kalimat utama. Dengan demikian tidak ada kalimat penjelasnya. Artinya terjadi penyimpangan kelengkapan dan kepaduan paragraf. Tidak ada penyimpangan pengembangan paragraf karena kalimat penjelasnya menunjang kalimat utamanya. Dan kalimat penjelasnya saling berhubungan. Dalam paragraf ini, hanya terdiri dari dua kalimat. Dengan demikian terdapat penyimpangan kepaduan paragraf karena tidak terlihat kalimat penjelas yang saling berhubungan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
61
62
63
64
4. B. I
√
Dalam paragraf ini, hanya terdiri dari dua kalimat. Dengan demikian terdapat penyimpangan kepaduan paragraf karena tidak terlihat kalimat penjelas yang saling berhubungan.
4. B. II
Tidak ada penyimpangan pengembangan paragraf karena kalimat penjelasnya menunjang kalimat utamanya. Dan kalimat penjelasnya saling berhubungan.
4. B. III
Tidak ada penyimpangan pengembangan paragraf karena kalimat penjelasnya menunjang kalimat utamanya. Dan kalimat penjelasnya saling berhubungan.
4. B. IV
Tidak ada penyimpangan pengembangan paragraf karena kalimat penjelasnya menunjang kalimat utamanya. Dan kalimat penjelasnya saling berhubungan.
4. B. V
Dalam paragraf ini, hanya terdiri dari dua kalimat. Dengan demikian terdapat penyimpangan kepaduan paragraf karena tidak terlihat kalimat penjelas yang saling berhubungan.
√
Tidak ada penyimpangan pengembangan paragraf karena kalimat penjelasnya menunjang kalimat utamanya. Dan kalimat penjelasnya saling berhubungan.
65
4. B. VI
66
4. B. VII
Tidak ada penyimpangan pengembangan paragraf karena kalimat penjelasnya menunjang kalimat utamanya. Dan kalimat penjelasnya saling berhubungan.
5. A. I
Dalam paragraf ini, hanya terdiri dari dua kalimat. Dengan demikian terdapat penyimpangan kepaduan paragraf karena tidak terlihat kalimat penjelas yang saling berhubungan.
67
√
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
69
5. A. II
Tidak ada penyimpangan pengembangan paragraf karena kalimat penjelasnya menunjang kalimat utamanya. Dan kalimat penjelasnya saling berhubungan.
5. A. III
Dalam paragraf ini, hanya terdiri dari dua kalimat. Dengan demikian terdapat penyimpangan kepaduan paragraf karena tidak terlihat kalimat penjelas yang saling berhubungan.
70
5. A. IV
71
5. A. V
√
√
√
√
Dalam paragraf ini hanya terdiri atas satu kalimat, yakni hanya kalimat utama. Dengan demikian tidak ada kalimat penjelasnya. Artinya terjadi penyimpangan kelengkapan dan kepaduan paragraf. Dalam paragraf ini, hanya terdiri dari dua kalimat. Dengan demikian terdapat penyimpangan kepaduan paragraf karena tidak terlihat kalimat penjelas yang saling berhubungan.
72
5. A. VI
73
5. A. VII
Dalam paragraf ini hanya terdiri atas satu kalimat, yakni hanya kalimat utama. Dengan demikian tidak ada kalimat penjelasnya. Artinya terjadi penyimpangan kelengkapan dan kepaduan paragraf. Tidak ada penyimpangan pengembangan paragraf karena kalimat penjelasnya menunjang kalimat utamanya. Dan kalimat penjelasnya saling berhubungan.
74
5. A. VIII
Tidak ada penyimpangan pengembangan paragraf karena kalimat penjelasnya menunjang kalimat utamanya. Dan kalimat penjelasnya saling berhubungan.
√
√
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
76
77
78
79
5. B. I
5. B.II
√
Dalam paragraf ini, hanya terdiri dari dua kalimat. Dengan demikian terdapat penyimpangan kepaduan paragraf karena tidak terlihat kalimat penjelas yang saling berhubungan.
√
Dalam paragraf ini, hanya terdiri dari dua kalimat. Dengan demikian terdapat penyimpangan kepaduan paragraf karena tidak terlihat kalimat penjelas yang saling berhubungan.
5. B. III
Tidak ada penyimpangan pengembangan paragraf karena kalimat penjelasnya menunjang kalimat utamanya. Dan kalimat penjelasnya saling berhubungan.
5. B. IV
√
Dalam paragraf ini, hanya terdiri dari dua kalimat. Dengan demikian terdapat penyimpangan kepaduan paragraf karena tidak terlihat kalimat penjelas yang saling berhubungan.
√
Dalam paragraf ini, hanya terdiri dari dua kalimat. Dengan demikian terdapat penyimpangan kepaduan paragraf karena tidak terlihat kalimat penjelas yang saling berhubungan.
√
Dalam paragraf ini, hanya terdiri dari dua kalimat. Dengan demikian terdapat penyimpangan kepaduan paragraf karena tidak terlihat kalimat penjelas yang saling berhubungan.
5. B. V
80
5. B. VI
81
5. B. VII
Tidak ada penyimpangan pengembangan paragraf karena kalimat penjelasnya menunjang kalimat utamanya. Dan kalimat penjelasnya saling berhubungan.
82
5.B. VIII
Tidak ada penyimpangan pengembangan paragraf karena kalimat penjelasnya menunjang kalimat utamanya. Dan kalimat penjelasnya saling berhubungan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
84
85
86
87
6. A. I
√
Dalam paragraf ini, hanya terdiri dari dua kalimat. Dengan demikian terdapat penyimpangan kepaduan paragraf karena tidak terlihat kalimat penjelas yang saling berhubungan.
6. A. II
Tidak ada penyimpangan pengembangan paragraf karena kalimat penjelasnya menunjang kalimat utamanya. Dan kalimat penjelasnya saling berhubungan.
6. A. III
Dalam paragraf ini, hanya terdiri dari dua kalimat. Dengan demikian terdapat penyimpangan kepaduan paragraf karena tidak terlihat kalimat penjelas yang saling berhubungan.
√
6.A. IV
Tidak ada penyimpangan pengembangan paragraf karena kalimat penjelasnya menunjang kalimat utamanya. Dan kalimat penjelasnya saling berhubungan.
6.A. V
√
Dalam paragraf ini, hanya terdiri dari dua kalimat. Dengan demikian terdapat penyimpangan kepaduan paragraf karena tidak terlihat kalimat penjelas yang saling berhubungan.
√
Dalam paragraf ini, hanya terdiri dari dua kalimat. Dengan demikian terdapat penyimpangan kepaduan paragraf karena tidak terlihat kalimat penjelas yang saling berhubungan.
√
Dalam paragraf ini, hanya terdiri dari dua kalimat. Dengan demikian terdapat penyimpangan kepaduan paragraf karena tidak terlihat kalimat penjelas yang saling berhubungan.
88
6. A. VI
89
6. A. VII
90
6. A. VIII
Tidak ada penyimpangan pengembangan paragraf karena kalimat penjelasnya menunjang kalimat utamanya. Dan kalimat penjelasnya saling berhubungan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
92
93
94
95
6. B. I
Tidak ada penyimpangan pengembangan paragraf karena kalimat penjelasnya menunjang kalimat utamanya. Dan kalimat penjelasnya saling berhubungan.
6. B.II
Tidak ada penyimpangan pengembangan paragraf karena kalimat penjelasnya menunjang kalimat utamanya. Dan kalimat penjelasnya saling berhubungan.
6. B. III
Dalam paragraf ini, hanya terdiri dari dua kalimat. Dengan demikian terdapat penyimpangan kepaduan paragraf karena tidak terlihat kalimat penjelas yang saling berhubungan.
√
6. B. IV
Tidak ada penyimpangan pengembangan paragraf karena kalimat penjelasnya menunjang kalimat utamanya. Dan kalimat penjelasnya saling berhubungan.
6. B. V
√
Dalam paragraf ini, hanya terdiri dari dua kalimat. Dengan demikian terdapat penyimpangan kepaduan paragraf karena tidak terlihat kalimat penjelas yang saling berhubungan.
√
Dalam paragraf ini, hanya terdiri dari dua kalimat. Dengan demikian terdapat penyimpangan kepaduan paragraf karena tidak terlihat kalimat penjelas yang saling berhubungan.
√
Dalam paragraf ini, hanya terdiri dari dua kalimat. Dengan demikian terdapat penyimpangan kepaduan paragraf karena tidak terlihat kalimat penjelas yang saling berhubungan.
96
6. B. VI
97
6. B. VII
98
6. B. VIII
Tidak ada penyimpangan pengembangan paragraf karena kalimat penjelasnya menunjang kalimat utamanya. Dan kalimat penjelasnya saling berhubungan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8. A. I
Tidak ada penyimpangan pengembangan paragraf karena kalimat penjelasnya menunjang kalimat utamanya. Dan kalimat penjelasnya saling berhubungan.
8. A. II
Tidak ada penyimpangan pengembangan paragraf karena kalimat penjelasnya menunjang kalimat utamanya. Dan kalimat penjelasnya saling berhubungan.
8. A. III
Tidak ada penyimpangan pengembangan paragraf karena kalimat penjelasnya menunjang kalimat utamanya. Dan kalimat penjelasnya saling berhubungan.
8. A. IV
Tidak ada penyimpangan pengembangan paragraf karena kalimat penjelasnya menunjang kalimat utamanya. Dan kalimat penjelasnya saling berhubungan.
8. A. V
Tidak ada penyimpangan pengembangan paragraf karena kalimat penjelasnya menunjang kalimat utamanya. Dan kalimat penjelasnya saling berhubungan.
104
8. A. VI
Tidak ada penyimpangan pengembangan paragraf karena kalimat penjelasnya menunjang kalimat utamanya. Dan kalimat penjelasnya saling berhubungan.
105
8. A. VII
√
Dalam paragraf ini, hanya terdiri dari dua kalimat. Dengan demikian terdapat penyimpangan kepaduan paragraf karena tidak terlihat kalimat penjelas yang saling berhubungan.
106
8. A. VIII
√
Dalam paragraf ini, hanya terdiri dari dua kalimat. Dengan demikian terdapat penyimpangan kepaduan paragraf karena tidak terlihat kalimat penjelas yang saling berhubungan.
99
100
101
102
103
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
107
108
8. B. I
Tidak ada penyimpangan pengembangan paragraf karena kalimat penjelasnya menunjang kalimat utamanya. Dan kalimat penjelasnya saling berhubungan.
8. B. II
Dalam paragraf ini, hanya terdiri dari dua kalimat. Dengan demikian terdapat penyimpangan kepaduan paragraf karena tidak terlihat kalimat penjelas yang saling berhubungan.
√
8. B. III
Tidak ada penyimpangan pengembangan paragraf karena kalimat penjelasnya menunjang kalimat utamanya. Dan kalimat penjelasnya saling berhubungan.
8. B. IV
Tidak ada penyimpangan pengembangan paragraf karena kalimat penjelasnya menunjang kalimat utamanya. Dan kalimat penjelasnya saling berhubungan.
8. B. V
Dalam paragraf ini, hanya terdiri dari dua kalimat. Dengan demikian terdapat penyimpangan kepaduan paragraf karena tidak terlihat kalimat penjelas yang saling berhubungan.
112
8. B. VI
Tidak ada penyimpangan pengembangan paragraf karena kalimat penjelasnya menunjang kalimat utamanya. Dan kalimat penjelasnya saling berhubungan.
113
8. B. VII
Tidak ada penyimpangan pengembangan paragraf karena kalimat penjelasnya menunjang kalimat utamanya. Dan kalimat penjelasnya saling berhubungan.
114
8. B. VIII
Dalam paragraf ini hanya terdiri atas satu kalimat, yakni hanya kalimat utama. Dengan demikian tidak ada kalimat penjelasnya. Artinya terjadi penyimpangan kelengkapan dan
109
110
111
√
√
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
kepaduan paragraf.
115
116
117
118
119
9. A. I
9. A.II
√
Dalam paragraf ini, hanya terdiri dari dua kalimat. Dengan demikian terdapat penyimpangan kepaduan paragraf karena tidak terlihat kalimat penjelas yang saling berhubungan.
√
Dalam paragraf ini, hanya terdiri dari dua kalimat. Dengan demikian terdapat penyimpangan kepaduan paragraf karena tidak terlihat kalimat penjelas yang saling berhubungan.
9. A. III
Tidak ada penyimpangan pengembangan paragraf karena kalimat penjelasnya menunjang kalimat utamanya. Dan kalimat penjelasnya saling berhubungan.
9. A. IV
√
Dalam paragraf ini, hanya terdiri dari dua kalimat. Dengan demikian terdapat penyimpangan kepaduan paragraf karena tidak terlihat kalimat penjelas yang saling berhubungan.
√
Dalam paragraf ini, hanya terdiri dari dua kalimat. Dengan demikian terdapat penyimpangan kepaduan paragraf karena tidak terlihat kalimat penjelas yang saling berhubungan.
9. A. V
120
9. A. VI
Tidak ada penyimpangan pengembangan paragraf karena kalimat penjelasnya menunjang kalimat utamanya. Dan kalimat penjelasnya saling berhubungan.
121
9. A. VII
Tidak ada penyimpangan pengembangan paragraf karena kalimat penjelasnya menunjang kalimat utamanya. Dan kalimat penjelasnya saling berhubungan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
122
9. A. VIII
123
9. B. I
124
125
126
127
128
9. B. II
√
√
√
Dalam paragraf ini hanya terdiri atas satu kalimat, yakni hanya kalimat utama. Dengan demikian tidak ada kalimat penjelasnya. Artinya terjadi penyimpangan kelengkapan dan kepaduan paragraf. Tidak ada penyimpangan pengembangan paragraf karena kalimat penjelasnya menunjang kalimat utamanya. Dan kalimat penjelasnya saling berhubungan. Dalam paragraf ini, hanya terdiri dari dua kalimat. Dengan demikian terdapat penyimpangan kepaduan paragraf karena tidak terlihat kalimat penjelas yang saling berhubungan.
9. B. III
Tidak ada penyimpangan pengembangan paragraf karena kalimat penjelasnya menunjang kalimat utamanya. Dan kalimat penjelasnya saling berhubungan.
9. B. IV
Dalam paragraf ini, hanya terdiri dari dua kalimat. Dengan demikian terdapat penyimpangan kepaduan paragraf karena tidak terlihat kalimat penjelas yang saling berhubungan.
√
9. B. V
Tidak ada penyimpangan pengembangan paragraf karena kalimat penjelasnya menunjang kalimat utamanya. Dan kalimat penjelasnya saling berhubungan.
9. B. VI
Dalam paragraf ini, hanya terdiri dari dua kalimat. Dengan demikian terdapat penyimpangan kepaduan paragraf karena tidak terlihat kalimat penjelas yang saling berhubungan.
√
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
129
9. B. VII
Tidak ada penyimpangan pengembangan paragraf karena kalimat penjelasnya menunjang kalimat utamanya. Dan kalimat penjelasnya saling berhubungan.
130
9. B. VIII
Tidak ada penyimpangan pengembangan paragraf karena kalimat penjelasnya menunjang kalimat utamanya. Dan kalimat penjelasnya saling berhubungan.
10. A. I
√
Dalam paragraf ini, hanya terdiri dari dua kalimat. Dengan demikian terdapat penyimpangan kepaduan paragraf karena tidak terlihat kalimat penjelas yang saling berhubungan.
√
Dalam paragraf ini, hanya terdiri dari dua kalimat. Dengan demikian terdapat penyimpangan kepaduan paragraf karena tidak terlihat kalimat penjelas yang saling berhubungan.
131
132
10. A. II
133
10. A. III
134
10. A. IV
135
10. A. V
√
√
√
√
Dalam paragraf ini hanya terdiri atas satu kalimat, yakni hanya kalimat utama. Dengan demikian tidak ada kalimat penjelasnya. Artinya terjadi penyimpangan kelengkapan dan kepaduan paragraf. Dalam paragraf ini, hanya terdiri dari dua kalimat. Dengan demikian terdapat penyimpangan kepaduan paragraf karena tidak terlihat kalimat penjelas yang saling berhubungan. Dalam paragraf ini, hanya terdiri dari dua kalimat. Dengan demikian terdapat penyimpangan kepaduan paragraf karena tidak terlihat kalimat penjelas yang saling berhubungan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
136
10. A.VI
Tidak ada penyimpangan pengembangan paragraf karena kalimat penjelasnya menunjang kalimat utamanya. Dan kalimat penjelasnya saling berhubungan.
137
10. A. VII
Tidak ada penyimpangan pengembangan paragraf karena kalimat penjelasnya menunjang kalimat utamanya. Dan kalimat penjelasnya saling berhubungan.
138
10. A. VIII
Tidak ada penyimpangan pengembangan paragraf karena kalimat penjelasnya menunjang kalimat utamanya. Dan kalimat penjelasnya saling berhubungan.
139
10. A. IX
√
Dalam paragraf ini, hanya terdiri dari dua kalimat. Dengan demikian terdapat penyimpangan kepaduan paragraf karena tidak terlihat kalimat penjelas yang saling berhubungan.
√
Dalam paragraf ini, hanya terdiri dari dua kalimat. Dengan demikian terdapat penyimpangan kepaduan paragraf karena tidak terlihat kalimat penjelas yang saling berhubungan.
140
10. A. X
10. B. I
Tidak ada penyimpangan pengembangan paragraf karena kalimat penjelasnya menunjang kalimat utamanya. Dan kalimat penjelasnya saling berhubungan.
142
10. B. II
Tidak ada penyimpangan pengembangan paragraf karena kalimat penjelasnya menunjang kalimat utamanya. Dan kalimat penjelasnya saling berhubungan.
143
10. B. III
Tidak ada penyimpangan pengembangan paragraf karena kalimat penjelasnya menunjang kalimat utamanya. Dan kalimat penjelasnya saling berhubungan.
141
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10. B. IV
Tidak ada penyimpangan pengembangan paragraf karena kalimat penjelasnya menunjang kalimat utamanya. Dan kalimat penjelasnya saling berhubungan.
145
10. B. V
√
Dalam paragraf ini, hanya terdiri dari dua kalimat. Dengan demikian terdapat penyimpangan kepaduan paragraf karena tidak terlihat kalimat penjelas yang saling berhubungan.
146
10. B. VI
√
Dalam paragraf ini, hanya terdiri dari dua kalimat. Dengan demikian terdapat penyimpangan kepaduan paragraf karena tidak terlihat kalimat penjelas yang saling berhubungan.
147
10. B. VII
√
√
148
11. A. I
√
√
149
11. A. II
150
11. A. III
144
√
Dalam paragraf ini hanya terdiri atas satu kalimat, yakni hanya kalimat utama. Dengan demikian tidak ada kalimat penjelasnya. Artinya terjadi penyimpangan kelengkapan dan kepaduan paragraf. Dalam paragraf ini hanya terdiri atas satu kalimat, yakni hanya kalimat utama. Dengan demikian tidak ada kalimat penjelasnya. Artinya terjadi penyimpangan kelengkapan dan kepaduan paragraf. Dalam paragraf ini, hanya terdiri dari dua kalimat. Dengan demikian terdapat penyimpangan kepaduan paragraf karena tidak terlihat kalimat penjelas yang saling berhubungan. Tidak ada penyimpangan pengembangan paragraf karena kalimat penjelasnya menunjang kalimat utamanya. Dan kalimat penjelasnya saling berhubungan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
151
11. A. IV
√
√
Dalam paragraf ini hanya terdiri atas satu kalimat, yakni hanya kalimat utama. Dengan demikian tidak ada kalimat penjelasnya. Artinya terjadi penyimpangan kelengkapan dan kepaduan paragraf. Dalam paragraf ini, hanya terdiri dari dua kalimat. Dengan demikian terdapat penyimpangan kepaduan paragraf karena tidak terlihat kalimat penjelas yang saling berhubungan.
152
11. A. V
153
11. A. VI
154
11. A. VII
155
11. A. VIII
156
11. A. IX
Tidak ada penyimpangan pengembangan paragraf karena kalimat penjelasnya menunjang kalimat utamanya. Dan kalimat penjelasnya saling berhubungan.
11. B. I
Dalam paragraf ini, hanya terdiri dari dua kalimat. Dengan demikian terdapat penyimpangan kepaduan paragraf karena tidak terlihat kalimat penjelas yang saling berhubungan.
157
√
Dalam paragraf ini, hanya terdiri dari dua kalimat. Dengan demikian terdapat penyimpangan kepaduan paragraf karena tidak terlihat kalimat penjelas yang saling berhubungan.
√
√
Dalam paragraf ini, hanya terdiri dari dua kalimat. Dengan demikian terdapat penyimpangan kepaduan paragraf karena tidak terlihat kalimat penjelas yang saling berhubungan.
√
Dalam paragraf ini, hanya terdiri dari dua kalimat. Dengan demikian terdapat penyimpangan kepaduan paragraf karena tidak terlihat kalimat penjelas yang saling berhubungan.
√
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
158
11. B. II
159
11. B. III
160
11. B. IV
161
11. B. V
162
11. B. VI
Tidak ada penyimpangan pengembangan paragraf karena kalimat penjelasnya menunjang kalimat utamanya. Dan kalimat penjelasnya saling berhubungan.
163
11. B. VII
Tidak ada penyimpangan pengembangan paragraf karena kalimat penjelasnya menunjang kalimat utamanya. Dan kalimat penjelasnya saling berhubungan.
12. A. I
Dalam paragraf ini, hanya terdiri dari dua kalimat. Dengan demikian terdapat penyimpangan kepaduan paragraf karena tidak terlihat kalimat penjelas yang saling berhubungan.
164
√
Dalam paragraf ini, hanya terdiri dari dua kalimat. Dengan demikian terdapat penyimpangan kepaduan paragraf karena tidak terlihat kalimat penjelas yang saling berhubungan. Tidak ada penyimpangan pengembangan paragraf karena kalimat penjelasnya menunjang kalimat utamanya. Dan kalimat penjelasnya saling berhubungan.
√
√
√
√
Dalam paragraf ini hanya terdiri atas satu kalimat, yakni hanya kalimat utama. Dengan demikian tidak ada kalimat penjelasnya. Artinya terjadi penyimpangan kelengkapan dan kepaduan paragraf. Dalam paragraf ini, hanya terdiri dari dua kalimat. Dengan demikian terdapat penyimpangan kepaduan paragraf karena tidak terlihat kalimat penjelas yang saling berhubungan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
165
12. A. II
Tidak ada penyimpangan pengembangan paragraf karena kalimat penjelasnya menunjang kalimat utamanya. Dan kalimat penjelasnya saling berhubungan.
166
12. A. III
√
Dalam paragraf ini, hanya terdiri dari dua kalimat. Dengan demikian terdapat penyimpangan kepaduan paragraf karena tidak terlihat kalimat penjelas yang saling berhubungan.
167
12. A. IV
√
Dalam paragraf ini, hanya terdiri dari dua kalimat. Dengan demikian terdapat penyimpangan kepaduan paragraf karena tidak terlihat kalimat penjelas yang saling berhubungan.
√
Dalam paragraf ini, hanya terdiri dari dua kalimat. Dengan demikian terdapat penyimpangan kepaduan paragraf karena tidak terlihat kalimat penjelas yang saling berhubungan.
168
12. A. V
169
12. A. VI
Tidak ada penyimpangan pengembangan paragraf karena kalimat penjelasnya menunjang kalimat utamanya. Dan kalimat penjelasnya saling berhubungan.
170
12. A. VII
Tidak ada penyimpangan pengembangan paragraf karena kalimat penjelasnya menunjang kalimat utamanya. Dan kalimat penjelasnya saling berhubungan.
171
12. A. VIII
√
Dalam paragraf ini, hanya terdiri dari dua kalimat. Dengan demikian terdapat penyimpangan kepaduan paragraf karena tidak terlihat kalimat penjelas yang saling berhubungan.
√
Dalam paragraf ini, hanya terdiri dari dua kalimat. Dengan demikian terdapat penyimpangan kepaduan paragraf karena tidak terlihat kalimat penjelas yang saling berhubungan.
172
12. B. I
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
173
12. B. II
Tidak ada penyimpangan pengembangan paragraf karena kalimat penjelasnya menunjang kalimat utamanya. Dan kalimat penjelasnya saling berhubungan.
174
12. B. III
Tidak ada penyimpangan pengembangan paragraf karena kalimat penjelasnya menunjang kalimat utamanya. Dan kalimat penjelasnya saling berhubungan.
175
12. B. IV
Dalam paragraf ini, hanya terdiri dari dua kalimat. Dengan demikian terdapat penyimpangan kepaduan paragraf karena tidak terlihat kalimat penjelas yang saling berhubungan.
176
12. B. V
177
12. B. VI
178
12. B. VII
179
12. B. VIII
√
√
√
√
Dalam paragraf ini hanya terdiri atas satu kalimat, yakni hanya kalimat utama. Dengan demikian tidak ada kalimat penjelasnya. Artinya terjadi penyimpangan kelengkapan dan kepaduan paragraf. Dalam paragraf ini, hanya terdiri dari dua kalimat. Dengan demikian terdapat penyimpangan kepaduan paragraf karena tidak terlihat kalimat penjelas yang saling berhubungan.
√
Dalam paragraf ini, hanya terdiri dari dua kalimat. Dengan demikian terdapat penyimpangan kepaduan paragraf karena tidak terlihat kalimat penjelas yang saling berhubungan.
√
Dalam paragraf ini, hanya terdiri dari dua kalimat. Dengan demikian terdapat penyimpangan kepaduan paragraf karena tidak terlihat kalimat penjelas yang saling berhubungan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
180
181
12. B. IX 13. A. I
√
Dalam paragraf ini, hanya terdiri dari dua kalimat. Dengan demikian terdapat penyimpangan kepaduan paragraf karena tidak terlihat kalimat penjelas yang saling berhubungan.
√
Dalam paragraf ini, hanya terdiri dari dua kalimat. Dengan demikian terdapat penyimpangan kepaduan paragraf karena tidak terlihat kalimat penjelas yang saling berhubungan.
182
13. A. II
Tidak ada penyimpangan pengembangan paragraf karena kalimat penjelasnya menunjang kalimat utamanya. Dan kalimat penjelasnya saling berhubungan.
183
13. A. III
Tidak ada penyimpangan pengembangan paragraf karena kalimat penjelasnya menunjang kalimat utamanya. Dan kalimat penjelasnya saling berhubungan.
184
13. A. IV
Tidak ada penyimpangan pengembangan paragraf karena kalimat penjelasnya menunjang kalimat utamanya. Dan kalimat penjelasnya saling berhubungan.
185
13. A. V
√
Dalam paragraf ini, hanya terdiri dari dua kalimat. Dengan demikian terdapat penyimpangan kepaduan paragraf karena tidak terlihat kalimat penjelas yang saling berhubungan.
186
13. A. VI
√
Dalam paragraf ini, hanya terdiri dari dua kalimat. Dengan demikian terdapat penyimpangan kepaduan paragraf karena tidak terlihat kalimat penjelas yang saling berhubungan.
187
13. A. VII
Tidak ada penyimpangan pengembangan paragraf karena kalimat penjelasnya menunjang kalimat utamanya. Dan kalimat penjelasnya saling berhubungan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
188
13. B. I
√
Dalam paragraf ini, hanya terdiri dari dua kalimat. Dengan demikian terdapat penyimpangan kepaduan paragraf karena tidak terlihat kalimat penjelas yang saling berhubungan.
189
13. B. II
Tidak ada penyimpangan pengembangan paragraf karena kalimat penjelasnya menunjang kalimat utamanya. Dan kalimat penjelasnya saling berhubungan.
190
13. B. III
Tidak ada penyimpangan pengembangan paragraf karena kalimat penjelasnya menunjang kalimat utamanya. Dan kalimat penjelasnya saling berhubungan.
191
13. B. IV
Tidak ada penyimpangan pengembangan paragraf karena kalimat penjelasnya menunjang kalimat utamanya. Dan kalimat penjelasnya saling berhubungan.
192
13. B. V
√
Dalam paragraf ini, hanya terdiri dari dua kalimat. Dengan demikian terdapat penyimpangan kepaduan paragraf karena tidak terlihat kalimat penjelas yang saling berhubungan.
193
13. B. VI
√
Dalam paragraf ini, hanya terdiri dari dua kalimat. Dengan demikian terdapat penyimpangan kepaduan paragraf karena tidak terlihat kalimat penjelas yang saling berhubungan.
194
13. B. VII
Tidak ada penyimpangan pengembangan paragraf karena kalimat penjelasnya menunjang kalimat utamanya. Dan kalimat penjelasnya saling berhubungan.
195
13. B. VIII
Dalam paragraf ini, hanya terdiri dari dua kalimat. Dengan demikian terdapat penyimpangan kepaduan paragraf karena tidak terlihat kalimat penjelas yang saling berhubungan.
√
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
196
197
13. B. X
198
15. A. I
199
15. A. II
200
15. A. III
201
15. A. IV
202
Tidak ada penyimpangan pengembangan paragraf karena kalimat penjelasnya menunjang kalimat utamanya. Dan kalimat penjelasnya saling berhubungan.
13. B. IX
15. A. V
√
√
Dalam paragraf ini hanya terdiri atas satu kalimat, yakni hanya kalimat utama. Dengan demikian tidak ada kalimat penjelasnya. Artinya terjadi penyimpangan kelengkapan dan kepaduan paragraf. Tidak ada penyimpangan pengembangan paragraf karena kalimat penjelasnya menunjang kalimat utamanya. Dan kalimat penjelasnya saling berhubungan. Tidak ada penyimpangan pengembangan paragraf karena kalimat penjelasnya menunjang kalimat utamanya. Dan kalimat penjelasnya saling berhubungan.
√
√
√
Dalam paragraf ini hanya terdiri atas satu kalimat, yakni hanya kalimat utama. Dengan demikian tidak ada kalimat penjelasnya. Artinya terjadi penyimpangan kelengkapan dan kepaduan paragraf. Tidak ada penyimpangan pengembangan paragraf karena kalimat penjelasnya menunjang kalimat utamanya. Dan kalimat penjelasnya saling berhubungan. Dalam paragraf ini, hanya terdiri dari dua kalimat. Dengan demikian terdapat penyimpangan kepaduan paragraf karena tidak terlihat kalimat penjelas yang saling berhubungan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
203
15. A. VI
Tidak ada penyimpangan pengembangan paragraf karena kalimat penjelasnya menunjang kalimat utamanya. Dan kalimat penjelasnya saling berhubungan.
204
15. A. VII
Dalam paragraf ini, hanya terdiri dari dua kalimat. Dengan demikian terdapat penyimpangan kepaduan paragraf karena tidak terlihat kalimat penjelas yang saling berhubungan.
205
15. A. VIII
206
15. A. IX
207
15. B. I
208
15. B. II
209
15. B. III
√
√
√
√
√
√
√
√
Dalam paragraf ini hanya terdiri atas satu kalimat, yakni hanya kalimat utama. Dengan demikian tidak ada kalimat penjelasnya. Artinya terjadi penyimpangan kelengkapan dan kepaduan paragraf. Dalam paragraf ini, hanya terdiri dari dua kalimat. Dengan demikian terdapat penyimpangan kepaduan paragraf karena tidak terlihat kalimat penjelas yang saling berhubungan. Dalam paragraf ini hanya terdiri atas satu kalimat, yakni hanya kalimat utama. Dengan demikian tidak ada kalimat penjelasnya. Artinya terjadi penyimpangan kelengkapan dan kepaduan paragraf. Dalam paragraf ini, hanya terdiri dari dua kalimat. Dengan demikian terdapat penyimpangan kepaduan paragraf karena tidak terlihat kalimat penjelas yang saling berhubungan. Dalam paragraf ini, hanya terdiri dari dua kalimat. Dengan demikian terdapat penyimpangan kepaduan paragraf karena tidak terlihat kalimat penjelas yang saling berhubungan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
210
15. B. IV
√
Dalam paragraf ini, hanya terdiri dari dua kalimat. Dengan demikian terdapat penyimpangan kepaduan paragraf karena tidak terlihat kalimat penjelas yang saling berhubungan.
√
Dalam paragraf ini, hanya terdiri dari dua kalimat. Dengan demikian terdapat penyimpangan kepaduan paragraf karena tidak terlihat kalimat penjelas yang saling berhubungan.
211
15. B. V
212
15. B. VI
Tidak ada penyimpangan pengembangan paragraf karena kalimat penjelasnya menunjang kalimat utamanya. Dan kalimat penjelasnya saling berhubungan.
213
15. B. VII
Tidak ada penyimpangan pengembangan paragraf karena kalimat penjelasnya menunjang kalimat utamanya. Dan kalimat penjelasnya saling berhubungan.
214
15. B. VIII
Tidak ada penyimpangan pengembangan paragraf karena kalimat penjelasnya menunjang kalimat utamanya. Dan kalimat penjelasnya saling berhubungan.
215
15. B. IX
Tidak ada penyimpangan pengembangan paragraf karena kalimat penjelasnya menunjang kalimat utamanya. Dan kalimat penjelasnya saling berhubungan.
16. A. I
Dalam paragraf ini, hanya terdiri dari dua kalimat. Dengan demikian terdapat penyimpangan kepaduan paragraf karena tidak terlihat kalimat penjelas yang saling berhubungan.
216
217
16. A. II
√
Tidak ada penyimpangan pengembangan paragraf karena kalimat penjelasnya menunjang kalimat utamanya. Dan kalimat penjelasnya saling berhubungan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
218
16. A. III
Tidak ada penyimpangan pengembangan paragraf karena kalimat penjelasnya menunjang kalimat utamanya. Dan kalimat penjelasnya saling berhubungan.
219
16. A. IV
Tidak ada penyimpangan pengembangan paragraf karena kalimat penjelasnya menunjang kalimat utamanya. Dan kalimat penjelasnya saling berhubungan.
220
16. A. V
Dalam paragraf ini, hanya terdiri dari dua kalimat. Dengan demikian terdapat penyimpangan kepaduan paragraf karena tidak terlihat kalimat penjelas yang saling berhubungan.
221
16. A. VI
Tidak ada penyimpangan pengembangan paragraf karena kalimat penjelasnya menunjang kalimat utamanya. Dan kalimat penjelasnya saling berhubungan.
222
16. A. VII
√
Dalam paragraf ini, hanya terdiri dari dua kalimat. Dengan demikian terdapat penyimpangan kepaduan paragraf karena tidak terlihat kalimat penjelas yang saling berhubungan.
223
16. A. VIII
√
Dalam paragraf ini, hanya terdiri dari dua kalimat. Dengan demikian terdapat penyimpangan kepaduan paragraf karena tidak terlihat kalimat penjelas yang saling berhubungan.
√
Dalam paragraf ini hanya terdiri atas satu kalimat, yakni hanya kalimat utama. Dengan demikian tidak ada kalimat penjelasnya. Artinya terjadi penyimpangan kelengkapan dan kepaduan paragraf.
224
16. B. I
√
√
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
225
16. B. II
226
16. B. III
√
Dalam paragraf ini, hanya terdiri dari dua kalimat. Dengan demikian terdapat penyimpangan kepaduan paragraf karena tidak terlihat kalimat penjelas yang saling berhubungan.
√
Dalam paragraf ini, hanya terdiri dari dua kalimat. Dengan demikian terdapat penyimpangan kepaduan paragraf karena tidak terlihat kalimat penjelas yang saling berhubungan. Dalam paragraf ini hanya terdiri atas satu kalimat, yakni hanya kalimat utama. Dengan demikian tidak ada kalimat penjelasnya. Artinya terjadi penyimpangan kelengkapan dan kepaduan paragraf. Tidak ada penyimpangan pengembangan paragraf karena kalimat penjelasnya menunjang kalimat utamanya. Dan kalimat penjelasnya saling berhubungan.
227
16. B. IV
228
16. B. V
229
16. B. VI
230
16. B. VII
Dalam paragraf ini hanya terdiri atas satu kalimat, yakni hanya kalimat utama. Dengan demikian tidak ada kalimat penjelasnya. Artinya terjadi penyimpangan kelengkapan dan kepaduan paragraf. Tidak ada penyimpangan pengembangan paragraf karena kalimat penjelasnya menunjang kalimat utamanya. Dan kalimat penjelasnya saling berhubungan.
231
16. B. VIII
Dalam paragraf ini, hanya terdiri dari dua kalimat. Dengan demikian terdapat penyimpangan kepaduan paragraf karena tidak terlihat kalimat penjelas yang saling berhubungan.
√
√
√
√
√
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
232
233
234
235
16. B. IX
Tidak ada penyimpangan pengembangan paragraf karena kalimat penjelasnya menunjang kalimat utamanya. Dan kalimat penjelasnya saling berhubungan.
16. B. X
√
Dalam paragraf ini, hanya terdiri dari dua kalimat. Dengan demikian terdapat penyimpangan kepaduan paragraf karena tidak terlihat kalimat penjelas yang saling berhubungan.
√
Dalam paragraf ini, hanya terdiri dari dua kalimat. Dengan demikian terdapat penyimpangan kepaduan paragraf karena tidak terlihat kalimat penjelas yang saling berhubungan.
√
Dalam paragraf ini, hanya terdiri dari dua kalimat. Dengan demikian terdapat penyimpangan kepaduan paragraf karena tidak terlihat kalimat penjelas yang saling berhubungan.
17. A. I
17. A. II
236
17. A. III
√
√
237
17. A. IV
√
√
238
17. A. V
Dalam pargraf ini, kalimat penjelas kurang mendukung kalimat utama. Di samping itu kalimat penjelas juga tidak saling berhubungan/ tidak memiliki hubungan timbal balik. Dengan demikian, terjadi penyimpangan kelengkapan dan kepaduan. Dalam paragraf ini hanya terdiri atas satu kalimat, yakni hanya kalimat utama. Dengan demikian tidak ada kalimat penjelasnya. Artinya terjadi penyimpangan kelengkapan dan kepaduan paragraf. Tidak ada penyimpangan pengembangan paragraf karena kalimat penjelasnya menunjang kalimat utamanya. Dan kalimat penjelasnya saling berhubungan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Dalam paragraf ini, hanya terdiri dari dua kalimat. Dengan demikian terdapat penyimpangan kepaduan paragraf karena tidak terlihat kalimat penjelas yang saling berhubungan.
239
17. A. VI
240
17. A. VII
Tidak ada penyimpangan pengembangan paragraf karena kalimat penjelasnya menunjang kalimat utamanya. Dan kalimat penjelasnya saling berhubungan.
241
17. A. VIII
Dalam paragraf ini, hanya terdiri dari dua kalimat. Dengan demikian terdapat penyimpangan kepaduan paragraf karena tidak terlihat kalimat penjelas yang saling berhubungan.
242
17. A. IX
Tidak ada penyimpangan pengembangan paragraf karena kalimat penjelasnya menunjang kalimat utamanya. Dan kalimat penjelasnya saling berhubungan.
17. B. I
√
Dalam paragraf ini, hanya terdiri dari dua kalimat. Dengan demikian terdapat penyimpangan kepaduan paragraf karena tidak terlihat kalimat penjelas yang saling berhubungan.
√
Dalam paragraf ini, hanya terdiri dari dua kalimat. Dengan demikian terdapat penyimpangan kepaduan paragraf karena tidak terlihat kalimat penjelas yang saling berhubungan.
243
√
√
244
17. B. II
245
17. B. III
Tidak ada penyimpangan pengembangan paragraf karena kalimat penjelasnya menunjang kalimat utamanya. Dan kalimat penjelasnya saling berhubungan.
246
17. B. IV
Tidak ada penyimpangan pengembangan paragraf karena kalimat penjelasnya menunjang kalimat utamanya. Dan kalimat penjelasnya saling berhubungan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
√
Dalam paragraf ini, hanya terdiri dari dua kalimat. Dengan demikian terdapat penyimpangan kepaduan paragraf karena tidak terlihat kalimat penjelas yang saling berhubungan.
247
17. B. V
248
17. B. VI
Tidak ada penyimpangan pengembangan paragraf karena kalimat penjelasnya menunjang kalimat utamanya. Dan kalimat penjelasnya saling berhubungan.
249
17. B. VII
Dalam paragraf ini, hanya terdiri dari dua kalimat. Dengan demikian terdapat penyimpangan kepaduan paragraf karena tidak terlihat kalimat penjelas yang saling berhubungan.
√
√
√
Dalam paragraf ini hanya terdiri atas satu kalimat, yakni hanya kalimat utama. Dengan demikian tidak ada kalimat penjelasnya. Artinya terjadi penyimpangan kelengkapan dan kepaduan paragraf. Dalam paragraf ini, hanya terdiri dari dua kalimat. Dengan demikian terdapat penyimpangan kepaduan paragraf karena tidak terlihat kalimat penjelas yang saling berhubungan.
250
18. A. I
251
18. A. II
252
18. A. III
Tidak ada penyimpangan pengembangan paragraf karena kalimat penjelasnya menunjang kalimat utamanya. Dan kalimat penjelasnya saling berhubungan.
253
18. A. IV
Tidak ada penyimpangan pengembangan paragraf karena kalimat penjelasnya menunjang kalimat utamanya. Dan kalimat penjelasnya saling berhubungan.
√
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
254
18. A. V
255
18. A. VI
256
18. A. VII
257
18. A. VIII
258
18. A. IX
259
18. B. I
260
18. B. II
√
√
Dalam paragraf ini, hanya terdiri dari dua kalimat. Dengan demikian terdapat penyimpangan kepaduan paragraf karena tidak terlihat kalimat penjelas yang saling berhubungan.
√
Dalam paragraf ini, hanya terdiri dari dua kalimat. Dengan demikian terdapat penyimpangan kepaduan paragraf karena tidak terlihat kalimat penjelas yang saling berhubungan.
√
Dalam paragraf ini, hanya terdiri dari dua kalimat. Dengan demikian terdapat penyimpangan kepaduan paragraf karena tidak terlihat kalimat penjelas yang saling berhubungan.
√
Dalam paragraf ini, hanya terdiri dari dua kalimat. Dengan demikian terdapat penyimpangan kepaduan paragraf karena tidak terlihat kalimat penjelas yang saling berhubungan.
√
√
Dalam paragraf ini hanya terdiri atas satu kalimat, yakni hanya kalimat utama. Dengan demikian tidak ada kalimat penjelasnya. Artinya terjadi penyimpangan kelengkapan dan kepaduan paragraf. Dalam paragraf ini, hanya terdiri dari dua kalimat. Dengan demikian terdapat penyimpangan kepaduan paragraf karena tidak terlihat kalimat penjelas yang saling berhubungan. Tidak ada penyimpangan pengembangan paragraf karena kalimat penjelasnya menunjang kalimat utamanya. Dan kalimat penjelasnya saling berhubungan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
261
18. B. III
Tidak ada penyimpangan pengembangan paragraf karena kalimat penjelasnya menunjang kalimat utamanya. Dan kalimat penjelasnya saling berhubungan.
262
18. B. IV
Dalam paragraf ini, hanya terdiri dari dua kalimat. Dengan demikian terdapat penyimpangan kepaduan paragraf karena tidak terlihat kalimat penjelas yang saling berhubungan.
√
263
18. B. V
Tidak ada penyimpangan pengembangan paragraf karena kalimat penjelasnya menunjang kalimat utamanya. Dan kalimat penjelasnya saling berhubungan.
264
18. B. VI
Tidak ada penyimpangan pengembangan paragraf karena kalimat penjelasnya menunjang kalimat utamanya. Dan kalimat penjelasnya saling berhubungan.
19. A. I
√
Dalam paragraf ini, hanya terdiri dari dua kalimat. Dengan demikian terdapat penyimpangan kepaduan paragraf karena tidak terlihat kalimat penjelas yang saling berhubungan.
√
Dalam paragraf ini, hanya terdiri dari dua kalimat. Dengan demikian terdapat penyimpangan kepaduan paragraf karena tidak terlihat kalimat penjelas yang saling berhubungan.
√
Dalam paragraf ini hanya terdiri atas satu kalimat, yakni hanya kalimat utama. Dengan demikian tidak ada kalimat penjelasnya. Artinya terjadi penyimpangan kelengkapan dan kepaduan paragraf.
265
266
267
19. A. II
19. A. III
√
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Dalam paragraf ini hanya terdiri atas satu kalimat, yakni hanya kalimat utama. Dengan demikian tidak ada kalimat penjelasnya. Artinya terjadi penyimpangan kelengkapan dan kepaduan paragraf. Dalam paragraf ini, hanya terdiri dari dua kalimat. Dengan demikian terdapat penyimpangan kepaduan paragraf karena tidak terlihat kalimat penjelas yang saling berhubungan.
268
19. A. IV
269
19. A. V
270
19. A. VI
Tidak ada penyimpangan pengembangan paragraf karena kalimat penjelasnya menunjang kalimat utamanya. Dan kalimat penjelasnya saling berhubungan.
271
19. A. VII
Dalam paragraf ini, hanya terdiri dari dua kalimat. Dengan demikian terdapat penyimpangan kepaduan paragraf karena tidak terlihat kalimat penjelas yang saling berhubungan.
272
19. A. VIII
√
√
273
19. A. IX
√
√
274
19. A. X
√
√
√
√
Dalam paragraf ini hanya terdiri atas satu kalimat, yakni hanya kalimat utama. Dengan demikian tidak ada kalimat penjelasnya. Artinya terjadi penyimpangan kelengkapan dan kepaduan paragraf. Dalam paragraf ini hanya terdiri atas satu kalimat, yakni hanya kalimat utama. Dengan demikian tidak ada kalimat penjelasnya. Artinya terjadi penyimpangan kelengkapan dan kepaduan paragraf. Tidak ada penyimpangan pengembangan paragraf karena kalimat penjelasnya menunjang kalimat utamanya. Dan kalimat penjelasnya saling berhubungan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
275
19. B. I
276
19. B. II
277
19. B. III
278
19. B. IV
√
√
√
√
√
Dalam paragraf ini, hanya terdiri dari dua kalimat. Dengan demikian terdapat penyimpangan kepaduan paragraf karena tidak terlihat kalimat penjelas yang saling berhubungan. Dalam paragraf ini hanya terdiri atas satu kalimat, yakni hanya kalimat utama. Dengan demikian tidak ada kalimat penjelasnya. Artinya terjadi penyimpangan kelengkapan dan kepaduan paragraf. Dalam paragraf ini, hanya terdiri dari dua kalimat. Dengan demikian terdapat penyimpangan kepaduan paragraf karena tidak terlihat kalimat penjelas yang saling berhubungan. Dalam paragraf ini, hanya terdiri dari dua kalimat. Dengan demikian terdapat penyimpangan kepaduan paragraf karena tidak terlihat kalimat penjelas yang saling berhubungan.
279
19. B. V
Tidak ada penyimpangan pengembangan paragraf karena kalimat penjelasnya menunjang kalimat utamanya. Dan kalimat penjelasnya saling berhubungan.
280
19. B. VI
Dalam paragraf ini, hanya terdiri dari dua kalimat. Dengan demikian terdapat penyimpangan kepaduan paragraf karena tidak terlihat kalimat penjelas yang saling berhubungan.
281
19. B. VII
√
Tidak ada penyimpangan pengembangan paragraf karena kalimat penjelasnya menunjang kalimat utamanya. Dan kalimat penjelasnya saling berhubungan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Dalam paragraf ini hanya terdiri atas satu kalimat, yakni hanya kalimat utama. Dengan demikian tidak ada kalimat penjelasnya. Artinya terjadi penyimpangan kelengkapan dan kepaduan paragraf. Dalam paragraf ini hanya terdiri atas satu kalimat, yakni hanya kalimat utama. Dengan demikian tidak ada kalimat penjelasnya. Artinya terjadi penyimpangan kelengkapan dan kepaduan paragraf. Dalam paragraf ini hanya terdiri atas satu kalimat, yakni hanya kalimat utama. Dengan demikian tidak ada kalimat penjelasnya. Artinya terjadi penyimpangan kelengkapan dan kepaduan paragraf. Tidak ada penyimpangan pengembangan paragraf karena kalimat penjelasnya menunjang kalimat utamanya. Dan kalimat penjelasnya saling berhubungan.
282
19. B. VIII
√
√
283
19. B. IX
√
√
284
20. A. I
√
√
285
20. A. II
286
20. A. III
Tidak ada penyimpangan pengembangan paragraf karena kalimat penjelasnya menunjang kalimat utamanya. Dan kalimat penjelasnya saling berhubungan.
287
20. A. IV
Tidak ada penyimpangan pengembangan paragraf karena kalimat penjelasnya menunjang kalimat utamanya. Dan kalimat penjelasnya saling berhubungan.
20. A. V
Dalam pargraf ini, kalimat penjelas kurang mendukung kalimat utama. Di samping itu kalimat penjelas juga tidak saling berhubungan/ tidak memiliki hubungan timbal balik. Dengan demikian, terjadi penyimpangan kelengkapan dan kepaduan.
288
√
√
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
289
20. A. VI
290
20. A. VII
Dalam paragraf ini hanya terdiri atas satu kalimat, yakni hanya kalimat utama. Dengan demikian tidak ada kalimat penjelasnya. Artinya terjadi penyimpangan kelengkapan dan kepaduan paragraf. Tidak ada penyimpangan pengembangan paragraf karena kalimat penjelasnya menunjang kalimat utamanya. Dan kalimat penjelasnya saling berhubungan.
291
20. A. VIII
Tidak ada penyimpangan pengembangan paragraf karena kalimat penjelasnya menunjang kalimat utamanya. Dan kalimat penjelasnya saling berhubungan.
292
20. A. IX
Tidak ada penyimpangan pengembangan paragraf karena kalimat penjelasnya menunjang kalimat utamanya. Dan kalimat penjelasnya saling berhubungan.
293
20. A. X
294
20. B. I
295
20. B. II
√
√
√
√
√
√
Dalam paragraf ini hanya terdiri atas satu kalimat, yakni hanya kalimat utama. Dengan demikian tidak ada kalimat penjelasnya. Artinya terjadi penyimpangan kelengkapan dan kepaduan paragraf. Dalam paragraf ini, hanya terdiri dari dua kalimat. Dengan demikian terdapat penyimpangan kepaduan paragraf karena tidak terlihat kalimat penjelas yang saling berhubungan. Dalam paragraf ini, hanya terdiri dari dua kalimat. Dengan demikian terdapat penyimpangan kepaduan paragraf karena tidak terlihat kalimat penjelas yang saling berhubungan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
296
20. B. III
297
20. B. IV
√
√
Dalam paragraf ini, hanya terdiri dari dua kalimat. Dengan demikian terdapat penyimpangan kepaduan paragraf karena tidak terlihat kalimat penjelas yang saling berhubungan.
298
20. B. V
299
20. B.VI
Tidak ada penyimpangan pengembangan paragraf karena kalimat penjelasnya menunjang kalimat utamanya. Dan kalimat penjelasnya saling berhubungan.
300
20. B. VII
Tidak ada penyimpangan pengembangan paragraf karena kalimat penjelasnya menunjang kalimat utamanya. Dan kalimat penjelasnya saling berhubungan.
22. A. I
Tidak ada penyimpangan pengembangan paragraf karena kalimat penjelasnya menunjang kalimat utamanya. Dan kalimat penjelasnya saling berhubungan.
22. A. II
Tidak ada penyimpangan pengembangan paragraf karena kalimat penjelasnya menunjang kalimat utamanya. Dan kalimat penjelasnya saling berhubungan.
301
302
√
Dalam paragraf ini hanya terdiri atas satu kalimat, yakni hanya kalimat utama. Dengan demikian tidak ada kalimat penjelasnya. Artinya terjadi penyimpangan kelengkapan dan kepaduan paragraf. Tidak ada penyimpangan pengembangan paragraf karena kalimat penjelasnya menunjang kalimat utamanya. Dan kalimat penjelasnya saling berhubungan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
303
22. A. III
304
22. A. IV
305
22. A. V
306
22. A. VI
307
22. B. I
Tidak ada penyimpangan pengembangan paragraf karena kalimat penjelasnya menunjang kalimat utamanya. Dan kalimat penjelasnya saling berhubungan. √
√
√
√
√
√
Dalam paragraf ini, kalimat utamanya tidak jelas. Dengan demikian terjadi penyimpangan kelengkapan dan kepaduan paragraf juga. Tidak ada penyimpangan pengembangan paragraf karena kalimat penjelasnya menunjang kalimat utamanya. Dan kalimat penjelasnya saling berhubungan. Dalam paragraf ini, kalimat utamanya tidak jelas. Dengan demikian terjadi penyimpangan kelengkapan dan kepaduan paragraf juga. Tidak ada penyimpangan pengembangan paragraf karena kalimat penjelasnya menunjang kalimat utamanya. Dan kalimat penjelasnya saling berhubungan.
308
22. B. II
Tidak ada penyimpangan pengembangan paragraf karena kalimat penjelasnya menunjang kalimat utamanya. Dan kalimat penjelasnya saling berhubungan.
309
22. B. III
Tidak ada penyimpangan pengembangan paragraf karena kalimat penjelasnya menunjang kalimat utamanya. Dan kalimat penjelasnya saling berhubungan.
310
22. B. IV
Tidak ada penyimpangan pengembangan paragraf karena kalimat penjelasnya menunjang kalimat utamanya. Dan kalimat penjelasnya saling berhubungan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
√
Dalam paragraf ini, hanya terdiri dari dua kalimat. Dengan demikian terdapat penyimpangan kepaduan paragraf karena tidak terlihat kalimat penjelas yang saling berhubungan.
311
22. B. V
312
22. B. VI
Tidak ada penyimpangan pengembangan paragraf karena kalimat penjelasnya menunjang kalimat utamanya. Dan kalimat penjelasnya saling berhubungan.
313
22. B. VII
√
Dalam paragraf ini, hanya terdiri dari dua kalimat. Dengan demikian terdapat penyimpangan kepaduan paragraf karena tidak terlihat kalimat penjelas yang saling berhubungan.
314
22. B. VIII
√
Dalam paragraf ini, hanya terdiri dari dua kalimat. Dengan demikian terdapat penyimpangan kepaduan paragraf karena tidak terlihat kalimat penjelas yang saling berhubungan.
315
23. A. I
√
316
23. A. II
317
23. A. III
Tidak ada penyimpangan pengembangan paragraf karena kalimat penjelasnya menunjang kalimat utamanya. Dan kalimat penjelasnya saling berhubungan.
318
23. A. IV
Tidak ada penyimpangan pengembangan paragraf karena kalimat penjelasnya menunjang kalimat utamanya. Dan kalimat penjelasnya saling berhubungan.
Kalimat penjelas tidak saling berhubungan. Tidak ada penyimpangan pengembangan paragraf karena kalimat penjelasnya menunjang kalimat utamanya. Dan kalimat penjelasnya saling berhubungan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
319
23. A. V
320
23. A. VI
321
23. A. VII
322
23. A. VIII
323
23. B. I
324
325
√
Dalam paragraf ini, hanya terdiri dari dua kalimat. Dengan demikian terdapat penyimpangan kepaduan paragraf karena tidak terlihat kalimat penjelas yang saling berhubungan. Tidak ada penyimpangan pengembangan paragraf karena kalimat penjelasnya menunjang kalimat utamanya. Dan kalimat penjelasnya saling berhubungan.
√
√
√
23. B. II
23.B. III
√
Dalam paragraf ini, hanya terdiri dari dua kalimat. Dengan demikian terdapat penyimpangan kepaduan paragraf karena tidak terlihat kalimat penjelas yang saling berhubungan.
√
Dalam paragraf ini hanya terdiri atas satu kalimat, yakni hanya kalimat utama. Dengan demikian tidak ada kalimat penjelasnya. Artinya terjadi penyimpangan kelengkapan dan kepaduan paragraf. Dalam paragraf ini, hanya terdiri dari dua kalimat. Dengan demikian terdapat penyimpangan kepaduan paragraf karena tidak terlihat kalimat penjelas yang saling berhubungan.
√
Dalam paragraf ini, hanya terdiri dari dua kalimat. Dengan demikian terdapat penyimpangan kepaduan paragraf karena tidak terlihat kalimat penjelas yang saling berhubungan.
√
Dalam paragraf ini hanya terdiri atas satu kalimat, yakni hanya kalimat utama. Dengan demikian tidak ada kalimat penjelasnya. Artinya terjadi penyimpangan kelengkapan dan kepaduan paragraf.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
326
23. B. IV
√
Dalam paragraf ini, hanya terdiri dari dua kalimat. Dengan demikian terdapat penyimpangan kepaduan paragraf karena tidak terlihat kalimat penjelas yang saling berhubungan.
327
23. B. V
Tidak ada penyimpangan pengembangan paragraf karena kalimat penjelasnya menunjang kalimat utamanya. Dan kalimat penjelasnya saling berhubungan.
328
23. B. VI
√
Dalam paragraf ini, hanya terdiri dari dua kalimat. Dengan demikian terdapat penyimpangan kepaduan paragraf karena tidak terlihat kalimat penjelas yang saling berhubungan.
329
23. B. VII
√
Dalam paragraf ini, hanya terdiri dari dua kalimat. Dengan demikian terdapat penyimpangan kepaduan paragraf karena tidak terlihat kalimat penjelas yang saling berhubungan.
330
23. B. VIII
√
Dalam paragraf ini, hanya terdiri dari dua kalimat. Dengan demikian terdapat penyimpangan kepaduan paragraf karena tidak terlihat kalimat penjelas yang saling berhubungan.
331
23. B. IX
√
Dalam paragraf ini, hanya terdiri dari dua kalimat. Dengan demikian terdapat penyimpangan kepaduan paragraf karena tidak terlihat kalimat penjelas yang saling berhubungan.
√
Dalam paragraf ini, hanya terdiri dari dua kalimat. Dengan demikian terdapat penyimpangan kepaduan paragraf karena tidak terlihat kalimat penjelas yang saling berhubungan.
√
Dalam paragraf ini, hanya terdiri dari dua kalimat. Dengan demikian terdapat penyimpangan kepaduan paragraf karena tidak terlihat kalimat penjelas yang saling berhubungan.
332
333
23. B. X
24. A. I
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
334
24. A. II
335
24. A. III
336
24. A. IV
√
Dalam paragraf ini, hanya terdiri dari dua kalimat. Dengan demikian terdapat penyimpangan kepaduan paragraf karena tidak terlihat kalimat penjelas yang saling berhubungan.
√
Dalam paragraf ini, hanya terdiri dari dua kalimat. Dengan demikian terdapat penyimpangan kepaduan paragraf karena tidak terlihat kalimat penjelas yang saling berhubungan.
√
Dalam paragraf ini, hanya terdiri dari dua kalimat. Dengan demikian terdapat penyimpangan kepaduan paragraf karena tidak terlihat kalimat penjelas yang saling berhubungan.
√
Dalam paragraf ini, hanya terdiri dari dua kalimat. Dengan demikian terdapat penyimpangan kepaduan paragraf karena tidak terlihat kalimat penjelas yang saling berhubungan.
√
Dalam paragraf ini, hanya terdiri dari dua kalimat. Dengan demikian terdapat penyimpangan kepaduan paragraf karena tidak terlihat kalimat penjelas yang saling berhubungan.
337
24. A. V
338
24. A. VI
339
24. A. VII
Tidak ada penyimpangan pengembangan paragraf karena kalimat penjelasnya menunjang kalimat utamanya. Dan kalimat penjelasnya saling berhubungan.
340
24. A. VIII
Tidak ada penyimpangan pengembangan paragraf karena kalimat penjelasnya menunjang kalimat utamanya. Dan kalimat penjelasnya saling berhubungan.
341
24. A. IX
Dalam paragraf ini, hanya terdiri dari dua kalimat. Dengan demikian terdapat penyimpangan kepaduan paragraf karena tidak terlihat kalimat penjelas yang saling berhubungan.
√
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24. B. I
Tidak ada penyimpangan pengembangan paragraf karena kalimat penjelasnya menunjang kalimat utamanya. Dan kalimat penjelasnya saling berhubungan.
343
24. B. II
√
Dalam paragraf ini, hanya terdiri dari dua kalimat. Dengan demikian terdapat penyimpangan kepaduan paragraf karena tidak terlihat kalimat penjelas yang saling berhubungan.
344
24. B. III
√
Dalam paragraf ini, hanya terdiri dari dua kalimat. Dengan demikian terdapat penyimpangan kepaduan paragraf karena tidak terlihat kalimat penjelas yang saling berhubungan.
345
24. B. IV
√
Dalam paragraf ini, hanya terdiri dari dua kalimat. Dengan demikian terdapat penyimpangan kepaduan paragraf karena tidak terlihat kalimat penjelas yang saling berhubungan.
√
Dalam paragraf ini, hanya terdiri dari dua kalimat. Dengan demikian terdapat penyimpangan kepaduan paragraf karena tidak terlihat kalimat penjelas yang saling berhubungan.
√
Dalam paragraf ini, hanya terdiri dari dua kalimat. Dengan demikian terdapat penyimpangan kepaduan paragraf karena tidak terlihat kalimat penjelas yang saling berhubungan.
√
Dalam paragraf ini, hanya terdiri dari dua kalimat. Dengan demikian terdapat penyimpangan kepaduan paragraf karena tidak terlihat kalimat penjelas yang saling berhubungan.
√
Dalam paragraf ini, hanya terdiri dari dua kalimat. Dengan demikian terdapat penyimpangan kepaduan paragraf karena tidak terlihat kalimat penjelas yang saling berhubungan.
342
346
24. B. V
347
24. B. VI
348
24. B. VII
349
24. B. VIII
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
350
24. B. IX
351
24. B. X
352
25. A. I
√
√
√
Dalam paragraf ini, hanya terdiri dari dua kalimat. Dengan demikian terdapat penyimpangan kepaduan paragraf karena tidak terlihat kalimat penjelas yang saling berhubungan. Dalam paragraf ini hanya terdiri atas satu kalimat, yakni hanya kalimat utama. Dengan demikian tidak ada kalimat penjelasnya. Artinya terjadi penyimpangan kelengkapan dan kepaduan paragraf. Tidak ada penyimpangan pengembangan paragraf karena kalimat penjelasnya menunjang kalimat utamanya. Dan kalimat penjelasnya saling berhubungan.
353
25. A. II
Tidak ada penyimpangan pengembangan paragraf karena kalimat penjelasnya menunjang kalimat utamanya. Dan kalimat penjelasnya saling berhubungan.
354
25. A. III
Tidak ada penyimpangan pengembangan paragraf karena kalimat penjelasnya menunjang kalimat utamanya. Dan kalimat penjelasnya saling berhubungan.
355
25. A. IV
√
Dalam paragraf ini, hanya terdiri dari dua kalimat. Dengan demikian terdapat penyimpangan kepaduan paragraf karena tidak terlihat kalimat penjelas yang saling berhubungan.
√
Dalam paragraf ini hanya terdiri atas satu kalimat, yakni hanya kalimat utama. Dengan demikian tidak ada kalimat penjelasnya. Artinya terjadi penyimpangan kelengkapan dan kepaduan paragraf.
356
25. A. V
√
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
357
25. A. VI
358
25. A. VII
359
25. A. VIII
360
25. A. IX
√
√
Dalam paragraf ini, hanya terdiri dari dua kalimat. Dengan demikian terdapat penyimpangan kepaduan paragraf karena tidak terlihat kalimat penjelas yang saling berhubungan.
√
Dalam paragraf ini, hanya terdiri dari dua kalimat. Dengan demikian terdapat penyimpangan kepaduan paragraf karena tidak terlihat kalimat penjelas yang saling berhubungan.
√
361
25. A. X
√
√
362
25. B. I
√
√
363
25. B. II
Dalam paragraf ini hanya terdiri atas satu kalimat, yakni hanya kalimat utama. Dengan demikian tidak ada kalimat penjelasnya. Artinya terjadi penyimpangan kelengkapan dan kepaduan paragraf. Tidak ada penyimpangan pengembangan paragraf karena kalimat penjelasnya menunjang kalimat utamanya. Dan kalimat penjelasnya saling berhubungan. Dalam paragraf ini hanya terdiri atas satu kalimat, yakni hanya kalimat utama. Dengan demikian tidak ada kalimat penjelasnya. Artinya terjadi penyimpangan kelengkapan dan kepaduan paragraf. Dalam paragraf ini hanya terdiri atas satu kalimat, yakni hanya kalimat utama. Dengan demikian tidak ada kalimat penjelasnya. Artinya terjadi penyimpangan kelengkapan dan kepaduan paragraf. Tidak ada penyimpangan pengembangan paragraf karena kalimat penjelasnya menunjang kalimat utamanya. Dan kalimat penjelasnya saling berhubungan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
364
25. B. III
Tidak ada penyimpangan pengembangan paragraf karena kalimat penjelasnya menunjang kalimat utamanya. Dan kalimat penjelasnya saling berhubungan.
365
25. B. IV
Tidak ada penyimpangan pengembangan paragraf karena kalimat penjelasnya menunjang kalimat utamanya. Dan kalimat penjelasnya saling berhubungan.
366
25. B. V
Tidak ada penyimpangan pengembangan paragraf karena kalimat penjelasnya menunjang kalimat utamanya. Dan kalimat penjelasnya saling berhubungan.
367
25. B. VI
Tidak ada penyimpangan pengembangan paragraf karena kalimat penjelasnya menunjang kalimat utamanya. Dan kalimat penjelasnya saling berhubungan.
368
25. B. VII
√
Dalam paragraf ini, hanya terdiri dari dua kalimat. Dengan demikian terdapat penyimpangan kepaduan paragraf karena tidak terlihat kalimat penjelas yang saling berhubungan.
√
Dalam paragraf ini, hanya terdiri dari dua kalimat. Dengan demikian terdapat penyimpangan kepaduan paragraf karena tidak terlihat kalimat penjelas yang saling berhubungan.
369
26. A. I
370
26. A. II
Tidak ada penyimpangan pengembangan paragraf karena kalimat penjelasnya menunjang kalimat utamanya. Dan kalimat penjelasnya saling berhubungan.
371
26. A. III
Tidak ada penyimpangan pengembangan paragraf karena kalimat penjelasnya menunjang kalimat utamanya. Dan kalimat penjelasnya saling berhubungan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26. A. IV
Tidak ada penyimpangan pengembangan paragraf karena kalimat penjelasnya menunjang kalimat utamanya. Dan kalimat penjelasnya saling berhubungan.
373
26. A. V
√
Dalam paragraf ini, hanya terdiri dari dua kalimat. Dengan demikian terdapat penyimpangan kepaduan paragraf karena tidak terlihat kalimat penjelas yang saling berhubungan.
374
26. A. VI
√
Dalam paragraf ini, hanya terdiri dari dua kalimat. Dengan demikian terdapat penyimpangan kepaduan paragraf karena tidak terlihat kalimat penjelas yang saling berhubungan.
375
26. A. VII
√
Dalam paragraf ini, hanya terdiri dari dua kalimat. Dengan demikian terdapat penyimpangan kepaduan paragraf karena tidak terlihat kalimat penjelas yang saling berhubungan.
376
26. A. VIII
√
Dalam paragraf ini, hanya terdiri dari dua kalimat. Dengan demikian terdapat penyimpangan kepaduan paragraf karena tidak terlihat kalimat penjelas yang saling berhubungan.
372
26. B. I
Tidak ada penyimpangan pengembangan paragraf karena kalimat penjelasnya menunjang kalimat utamanya. Dan kalimat penjelasnya saling berhubungan.
378
26. B. II
Tidak ada penyimpangan pengembangan paragraf karena kalimat penjelasnya menunjang kalimat utamanya. Dan kalimat penjelasnya saling berhubungan.
379
26. B. III
Dalam paragraf ini, hanya terdiri dari dua kalimat. Dengan demikian terdapat penyimpangan kepaduan paragraf karena tidak terlihat kalimat penjelas yang saling berhubungan.
377
√
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
380
26. B. IV
381
26. B. V
382
26. B. VI
383
26. B. VII
384
26. B. VIII
385
26. B. IX
386
27. A. I
√
√
√
Dalam paragraf ini hanya terdiri atas satu kalimat, yakni hanya kalimat utama. Dengan demikian tidak ada kalimat penjelasnya. Artinya terjadi penyimpangan kelengkapan dan kepaduan paragraf. Dalam paragraf ini, hanya terdiri dari dua kalimat. Dengan demikian terdapat penyimpangan kepaduan paragraf karena tidak terlihat kalimat penjelas yang saling berhubungan.
√
Dalam paragraf ini, hanya terdiri dari dua kalimat. Dengan demikian terdapat penyimpangan kepaduan paragraf karena tidak terlihat kalimat penjelas yang saling berhubungan.
√
Dalam paragraf ini, hanya terdiri dari dua kalimat. Dengan demikian terdapat penyimpangan kepaduan paragraf karena tidak terlihat kalimat penjelas yang saling berhubungan.
√
Dalam paragraf ini, hanya terdiri dari dua kalimat. Dengan demikian terdapat penyimpangan kepaduan paragraf karena tidak terlihat kalimat penjelas yang saling berhubungan.
√
Dalam paragraf ini, hanya terdiri dari dua kalimat. Dengan demikian terdapat penyimpangan kepaduan paragraf karena tidak terlihat kalimat penjelas yang saling berhubungan.
√
Dalam paragraf ini, hanya terdiri dari dua kalimat. Dengan demikian terdapat penyimpangan kepaduan paragraf karena tidak terlihat kalimat penjelas yang saling berhubungan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
√
Dalam paragraf ini, hanya terdiri dari dua kalimat. Dengan demikian terdapat penyimpangan kepaduan paragraf karena tidak terlihat kalimat penjelas yang saling berhubungan.
387
27. A. II
388
27. A. III
Tidak ada penyimpangan pengembangan paragraf karena kalimat penjelasnya menunjang kalimat utamanya. Dan kalimat penjelasnya saling berhubungan.
389
27. A. IV
√
Dalam paragraf ini, hanya terdiri dari dua kalimat. Dengan demikian terdapat penyimpangan kepaduan paragraf karena tidak terlihat kalimat penjelas yang saling berhubungan.
√
Dalam paragraf ini, hanya terdiri dari dua kalimat. Dengan demikian terdapat penyimpangan kepaduan paragraf karena tidak terlihat kalimat penjelas yang saling berhubungan.
390
27. A. V
391
27. A.VI
Tidak ada penyimpangan pengembangan paragraf karena kalimat penjelasnya menunjang kalimat utamanya. Dan kalimat penjelasnya saling berhubungan.
392
27. A. VII
√
Dalam paragraf ini, hanya terdiri dari dua kalimat. Dengan demikian terdapat penyimpangan kepaduan paragraf karena tidak terlihat kalimat penjelas yang saling berhubungan.
393
27. A. VIII
√
Dalam paragraf ini, hanya terdiri dari dua kalimat. Dengan demikian terdapat penyimpangan kepaduan paragraf karena tidak terlihat kalimat penjelas yang saling berhubungan.
394
27. B. I
Tidak ada penyimpangan pengembangan paragraf karena kalimat penjelasnya menunjang kalimat utamanya. Dan kalimat penjelasnya saling berhubungan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
395
27. B. II
396
27. B. III
Tidak ada penyimpangan pengembangan paragraf karena kalimat penjelasnya menunjang kalimat utamanya. Dan kalimat penjelasnya saling berhubungan.
397
27. B. IV
Tidak ada penyimpangan pengembangan paragraf karena kalimat penjelasnya menunjang kalimat utamanya. Dan kalimat penjelasnya saling berhubungan.
398
27. B. V
Tidak ada penyimpangan pengembangan paragraf karena kalimat penjelasnya menunjang kalimat utamanya. Dan kalimat penjelasnya saling berhubungan.
399
27. B. VI
Tidak ada penyimpangan pengembangan paragraf karena kalimat penjelasnya menunjang kalimat utamanya. Dan kalimat penjelasnya saling berhubungan.
400
27. B. VII
Dalam paragraf ini, hanya terdiri dari dua kalimat. Dengan demikian terdapat penyimpangan kepaduan paragraf karena tidak terlihat kalimat penjelas yang saling berhubungan.
401
402
√
Dalam paragraf ini, hanya terdiri dari dua kalimat. Dengan demikian terdapat penyimpangan kepaduan paragraf karena tidak terlihat kalimat penjelas yang saling berhubungan.
√
29. A. I
Tidak ada penyimpangan pengembangan paragraf karena kalimat penjelasnya menunjang kalimat utamanya. Dan kalimat penjelasnya saling berhubungan.
29. A. II
Tidak ada penyimpangan pengembangan paragraf karena kalimat penjelasnya menunjang kalimat utamanya. Dan kalimat penjelasnya saling berhubungan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
403
29. A. III
Tidak ada penyimpangan pengembangan paragraf karena kalimat penjelasnya menunjang kalimat utamanya. Dan kalimat penjelasnya saling berhubungan.
404
29. A. IV
Tidak ada penyimpangan pengembangan paragraf karena kalimat penjelasnya menunjang kalimat utamanya. Dan kalimat penjelasnya saling berhubungan.
405
29. A. V
Tidak ada penyimpangan pengembangan paragraf karena kalimat penjelasnya menunjang kalimat utamanya. Dan kalimat penjelasnya saling berhubungan.
406
29. A. VI
Tidak ada penyimpangan pengembangan paragraf karena kalimat penjelasnya menunjang kalimat utamanya. Dan kalimat penjelasnya saling berhubungan.
29. B. I
Tidak ada penyimpangan pengembangan paragraf karena kalimat penjelasnya menunjang kalimat utamanya. Dan kalimat penjelasnya saling berhubungan.
407
408
29. B. II
√
√
409
29. B. III
√
√
Dalam paragraf ini hanya terdiri atas satu kalimat, yakni hanya kalimat utama. Dengan demikian tidak ada kalimat penjelasnya. Artinya terjadi penyimpangan kelengkapan dan kepaduan paragraf. Dalam paragraf ini hanya terdiri atas satu kalimat, yakni hanya kalimat utama. Dengan demikian tidak ada kalimat penjelasnya. Artinya terjadi penyimpangan kelengkapan dan kepaduan paragraf.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29. B. IV
Tidak ada penyimpangan pengembangan paragraf karena kalimat penjelasnya menunjang kalimat utamanya. Dan kalimat penjelasnya saling berhubungan.
411
29. B. V
Tidak ada penyimpangan pengembangan paragraf karena kalimat penjelasnya menunjang kalimat utamanya. Dan kalimat penjelasnya saling berhubungan.
412
29. B. VI
Dalam paragraf ini, hanya terdiri dari dua kalimat. Dengan demikian terdapat penyimpangan kepaduan paragraf karena tidak terlihat kalimat penjelas yang saling berhubungan.
413
29. B. VII
Tidak ada penyimpangan pengembangan paragraf karena kalimat penjelasnya menunjang kalimat utamanya. Dan kalimat penjelasnya saling berhubungan.
414
29. B. VIII
Tidak ada penyimpangan pengembangan paragraf karena kalimat penjelasnya menunjang kalimat utamanya. Dan kalimat penjelasnya saling berhubungan.
415
29. B. IX
√
Dalam paragraf ini, hanya terdiri dari dua kalimat. Dengan demikian terdapat penyimpangan kepaduan paragraf karena tidak terlihat kalimat penjelas yang saling berhubungan.
√
Dalam paragraf ini hanya terdiri atas satu kalimat, yakni hanya kalimat utama. Dengan demikian tidak ada kalimat penjelasnya. Artinya terjadi penyimpangan kelengkapan dan kepaduan paragraf.
410
416
30. A. I
√
√
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
417
30. A. II
418
30. A. III
419
30. A. IV
√
Dalam paragraf ini, hanya terdiri dari dua kalimat. Dengan demikian terdapat penyimpangan kepaduan paragraf karena tidak terlihat kalimat penjelas yang saling berhubungan.
√
Dalam paragraf ini, hanya terdiri dari dua kalimat. Dengan demikian terdapat penyimpangan kepaduan paragraf karena tidak terlihat kalimat penjelas yang saling berhubungan.
√
Dalam paragraf ini, hanya terdiri dari dua kalimat. Dengan demikian terdapat penyimpangan kepaduan paragraf karena tidak terlihat kalimat penjelas yang saling berhubungan.
420
30. A. V
Tidak ada penyimpangan pengembangan paragraf karena kalimat penjelasnya menunjang kalimat utamanya. Dan kalimat penjelasnya saling berhubungan.
421
30. A. VI
Tidak ada penyimpangan pengembangan paragraf karena kalimat penjelasnya menunjang kalimat utamanya. Dan kalimat penjelasnya saling berhubungan.
422
30. A. VII
Tidak ada penyimpangan pengembangan paragraf karena kalimat penjelasnya menunjang kalimat utamanya. Dan kalimat penjelasnya saling berhubungan.
423
30. A. VIII
√
Dalam paragraf ini, hanya terdiri dari dua kalimat. Dengan demikian terdapat penyimpangan kepaduan paragraf karena tidak terlihat kalimat penjelas yang saling berhubungan.
√
Dalam paragraf ini, hanya terdiri dari dua kalimat. Dengan demikian terdapat penyimpangan kepaduan paragraf karena tidak terlihat kalimat penjelas yang saling berhubungan.
424
30. B. I
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
425
30.B. II
Tidak ada penyimpangan pengembangan paragraf karena kalimat penjelasnya menunjang kalimat utamanya. Dan kalimat penjelasnya saling berhubungan.
426
30. B. III
Tidak ada penyimpangan pengembangan paragraf karena kalimat penjelasnya menunjang kalimat utamanya. Dan kalimat penjelasnya saling berhubungan.
427
30. B. IV
Dalam paragraf ini, hanya terdiri dari dua kalimat. Dengan demikian terdapat penyimpangan kepaduan paragraf karena tidak terlihat kalimat penjelas yang saling berhubungan.
√
428
30. B. V
429
30. B. VI
Dalam paragraf ini hanya terdiri atas satu kalimat, yakni hanya kalimat utama. Dengan demikian tidak ada kalimat penjelasnya. Artinya terjadi penyimpangan kelengkapan dan kepaduan paragraf. Tidak ada penyimpangan pengembangan paragraf karena kalimat penjelasnya menunjang kalimat utamanya. Dan kalimat penjelasnya saling berhubungan.
430
30. B. VII
Tidak ada penyimpangan pengembangan paragraf karena kalimat penjelasnya menunjang kalimat utamanya. Dan kalimat penjelasnya saling berhubungan.
431
30. B. VIII
Dalam paragraf ini, hanya terdiri dari dua kalimat. Dengan demikian terdapat penyimpangan kepaduan paragraf karena tidak terlihat kalimat penjelas yang saling berhubungan.
√
√
√
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
432
30. B IX
Tidak ada penyimpangan pengembangan paragraf karena kalimat penjelasnya menunjang kalimat utamanya. Dan kalimat penjelasnya saling berhubungan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BIODATA
Yustinus Anang Krismiyanto lahir di Bantul, Yogyakarta pada tanggal 4 Juni 1986. Ia putera pertama dari dua bersaudara pasangan Tarsicius Poniman dan Fransisca patmiyasih. Ia menyelesaikan Sekolah Dasar pada tahun 1998 di SD Negeri Banjareja, Cilacap. Pada tahun 2001 ia menyelesaikan pendidikan Sekolah Menengah Pertama di SMP Negeri 2 Nusawungu, Cilacap. Pendidikan Sekolah Menengah Umum diselesaikan pada tahun 2004 di SMU Negeri 1 Kroya, Cilacap. Pada tahun 2004, ia melanjutkan pendidikan ke Universitas Sanata Dharma Yogyakarta, Fakultas Keguruan dan ilmu Pendidikan, Program Studi Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia dan daerah (PBSID), dan lulus pada tahun 2011. Ia menulis skripsi yang berjudul Pola Pengembangan Paragraf Berdasarkan Letak Kalimat Utama dan Penyimpangan Pengembangan Paragraf pada Tajuk Rencana di Harian Kompas Juni 2009.