Paragraf Paragraf bersal dari bahasa Yunani “paragraphos” artinya “menulis disamping” atau “tertulis disamping”. Adalah suatu jenis tulisan yang memiliki tujuan atau ide. Unit terkecil sebuah karangan yang terdiri dari kalimat pokok atau gagasan utama dan kalimat gagasan utama dan kalimat penjelas atau gagasan penjelas.
SYARAT-SYARAT DALAM PENGEMBANGAN PARAGRAF 1. Kepaduan (Kohesi ) Setiap paragraf haruslah merupakan kumpulan kalimat yang saling berhubungan secara padu, tidak berdiri sendiri atau terlepas satu sama lain. Setiap kalimatnya mempunyai hubungan timbal balik serta secara bersama-sama membahas satu gagasan utama. Contoh : Pada tahun 1997, produksi padi turun 3,85 persen. Akibatnya, impor beras meningkat, diperkirakan menjadi 3,1 ton tahun 1998. Sesudah swasembada pangan tercapai pada tahun 1984, pada tahun 1985, kita mengekspor sebesar 371,3 ribu ton beras, bahkan 530,7 ribu ton pada tahun 1993. Akan tetapi, pada tahun 1994, neraca perdagangan beras kita tekor 400 ribu ton. Sejak itu, impor beras meningkat dan pada tahun 1997 mencapai 2,5 juta ton (http://duniaceritaremaja.blogspot.co.id/). Paragraf diatas mengemukakan satu gagasan utama, mengenai masalah naik turunnya produksi beras Indonesia
yaitu
2. Kesatuan Pikiran (Unity) Selain kepaduan, persyaratan yang baik adalah kesatuan. Kesatuan adalah tiap paragraf hanya mengandung satu pokok pikiran yang diwujudkan dalam kalimat utama. Kalimat utama yang di awal paragraf (deduktif), kalimat utama yang di akhir paragraf (induktif). Ciri-cirinya yaitu kalimat utama dapat dibuat lengkap dan berdiri sendiri tanpa memerlukan kata penghubung, baik kata penghubung antarkalimat maupun intrakalimat. Contoh sebuah paragraf tanpa adanya unsur kesatuan pikiran: (1) Kebebasan dalam berekspresi berakibat terhadap perkembangan kreativitas nan baru. (2) Sejumlah siswa taraf dasar sampai taraf atas ataupun kejuruan berhasil memenangkan olimpiade matematika serta fisika. (3) Meskipun kebutuhan ekonomi masyarakat kita cukup rendah, sejumlah pelajar telah berhasil memenangkan kejuaraan global di dalam acara lomba itu. (4) Kreativitas nan baru tersebut cukup membanggakan bagi kita semua. (http://www.binasyifa.com/)
3. Kelengkapan Paragraf Sebuah paragraf dapat dikatakan lengkap apabila di dalamnya terdapat kalimat-kalimat penjelas secara lengkap untuk menunjuk pokok pikiran atau kalimat utama. Ciri-ciri kalimat penjelas yaitu berisi penjelasan berupa rincian, keterangan , contoh, dan lainlain. Kelengkapan paragraf berhubungan dengan cara mengembangkan paragraf. Paragraf dapat dikembangkan dengan cara, pertentangan, perbandingan, analogi, contoh, sebab akibat, definisi, dan klasifikasi.
JENIS PARAGRAF A. BERDASARKAN POLA PIKIR/ POSISI KALIMAT TOPIK Deduktif : kalimat topiknya terletak di awal paragraf Contoh: Arang aktif adalah sejenis arang yang diperoleh dari suatu pembakaran yang mempunyai sifat tidak larut dalam air. Arang ini dapat diperoleh dari pembakaran zat arang tertentu seperti ampas tebu, tempurung kelapa, dan tongkol jagung. Jenis arang ini banyak digunakan dalam beberapa industri pangan atau nonpangan. Industri kimia dan farmasi juga menggunakan jenis arang ini seperti dalam pekerjaan memurnikan minyak, menghilangkan bau yang tidak murni, dan menguapkan zat yang tidak perlu.
2) Induktif : kalimat topiknya terletak diakhir paragraf Contoh: Dua anak orang kecil ditemukan tewas di pinggir Jalan Jenderal Sudirman. Seminggu kemudian seorang anak wanita hilang ketika pulang dari sekolah. Sehari kemudian, polisi menemukan bercak-bercak darah di kursi belakang mobil John. Polisi juga menemukan potret dua orang anak kecil yang tewas tersebut di dalam kantong celana John. Dengan demikian, John adalah orang yang dapat dimintai pertanggungjawaban tentang hilangnya tiga orang anak itu.
3. Deduktif-Induktif : kalimat topik terletak di awal dan akhir paragraf Contoh: Pemerintah menyadari bahwa rakyat Indonesia memerlukan rumah murah, sehat, dan kuat. Departemen Pekerjaan Umum sudah lama menyelidiki bahan rumah yang murah, tetapi kuat. Bahan perlit yang diperoleh dari batu-batuan gunung berapi menarik perhatian para ahli. Lagi pula, bahan ini dapat dicetak menurut keinginan seseorang. Usaha ini menunjukkan pemerintah berusaha membangun rumah murah, sehat, dan kuat untuk memenuhi keperluan rakyat.
4) Paragraf tanpa kalimat topik: tidak memperlihatkan kalimat topik karena kalimat-kalimat dalam paragraf tersebut sama kedudukannya Contoh: Pada tengah hari itu, Pak Lurah datang. Bapak Bupati menyusul datang ke tempat itu. Satu jam kemudian, kita melihat orang-orang telah berkumpul di arena. Acara pun dimulai. Artis-artis muda belia mengisi acara selingan. Wartawan tampak sibuk mengambil gambar.
B. Berdasarkan Sifat Isi Paragraf 1.
Paragraf Deskriptif: paragraf yang isinya melukiskan atau menggambarkan sesuatu.
Contoh: Pasar Tanah Abang adalah sebuah pasar yang sempurna. Semua barang ada di sana. Di toko yang paling depan berderet toko sepatu dalam dan luar negeri. Di lantai dasar terdapat toko kain yang lengkap dan berderet. Di samping kanan pasar terdapat warungwarung kecil penjual sayur bahan dapur. Di samping kiri ada pula dijual aneka jenis buah. Di bagian belakang pasar, kita dapat menemukan berpuluh-puluh pedagang daging. Belum lagi aneka dagangan yang digelar di lantai satu, dua, dan tiga.
2. Paragraf Naratif : paragraf isinya menuturkan peristiwa keadaan dalam bentuk cerita.
yang atau
Contoh: Malam itu, ayah kelihatan sangat marah. Aku tidak diperbolehkan menemui Syaipul. Bahkan aku akan diantar dan dijemput ke sekolah. Ayah mempersempit kesempatanku untuk bertemu dengannya. Untuk sementara, hubungan kami terpaksa berlangsung secara diamdiam.
3. Paragraf Ekspositoris: paragraf yang isinya memaparkan suatu objek
Contoh: Di lantai dasar Pasar Tanah Abang terdapat sembilan puluh kios penjual kain dasar. Di lantai ini, suasana sangat ramai. Pembeli tidak hanya datang dari dalam negeri, juga datang dari luar negeri. Setiap hari rata-rata terjual tiga ratus meter kain setiap kios. Dari data ini dapat diperkirakan besarnya pemasukan uang ke kas DKI dari Pasar Tanah Abang.
4. Paragraf Argumentatif: paragraf yang membahas suatu masalah dengan bukti-bukti atau alasan yang mendukung.
Contoh: Secara tradisional, antropologi merupakan disiplin ilmu yang bersifat holistic. Antropologi disebut demikian karena untuk mencari hukumhukum dan prinsip-prinsip umum tentang perilaku manusia, para antropolog melakukan studi komparatif yang sangat luas untuk menjelaskan keberagaman manusia. Hal itu didukung kenyataan bahwa dalam menjelaskan pola perilaku manusia kadang antropolog mengacu pada berbagai ilmu antara lain biologi, ekologi, dan difusi.
5. Paragraf Persuasif: paragraf yang isinya mempromosikan sesuatu dengan cara mengajak atau mempengaruhi pembaca. Contoh: WAP (Wireless Aplication Protocol) adalah aplikasi yang mewujudkan impian mengakses dunia informasi dan layanan terkini, langsung dari layar ponsel Anda layaknya akses internet. Ericcson R320S merupakan ponsel pertama yang dilengkapi dengan WAP. Anda dengan cepat mengakses ke pusat data informasi dan layan melalui situs ini. Semuanya dilakukan cukup di telapak tangan Anda. Dengan dilengkapi fitur-fitur inovatif, ponsel tipis yang memiliki berat 95 gr ini adalah sebuah kantor di dalam kantong Anda.
C. Berdasarkan Cara Menjelaskan Gagasan 1) Paragraf Contoh : pikiran utama memberikan contoh. Contoh:
dijelaskan dengan
Dalam tulisannya, Ian Holder tidak menekankan perbedaan antara dokumen dan catatan. Dia lebih menekankan aspek interpretasi ragam dokumen dan catatan yang tertuang dalam sebuah teks. Tipe-tipe yang berbeda dari teks harus dipahami dalam konteksnya dengan kondisi pada waktu teks itu dibuat. Contohnya, seseorang yang akan melakukan penelitian terhadap sebuah teks harus mengetahui apakah teks tersebut asli atau mengalami penyalinan kembali. Seseorang yang menganalisis teks itu harus melihat jenis tulisan, gaya bahasa, bentuk ejaan, dan arti dari kata-kata dalam teks itu. Seorang penganalisis harus menangkap tujuan dalam penulisan teks dan harus berhati-hati dalam memahami teks tersebut karena ini menyangkut pemahaman antara penulis dan pembaca.
2. Paragraf Perbandingan: pikiran utama dijelaskan dengan membandingkan dua hal (persamaan dan perbedaan) Contoh: Isoglos dan heteroglos merupakan dua istilah yang berbeda, tetapi pada dasarnya keduanya sama. Isoglos adalah sebuah garis imajiner yang diterakan pada sebuah peta bahasa. Pengertian heteroglos juga berbunyi demikian. Perbedaannya terletak pada tujuan pembubuhan garis tersebut di dalam peta. Isoglos menyatukan tiap titik pengamatan yang menampilkan gejala kebahasaan yang serupa, sedangkan heteroglos memisahkan munculnya setiap gejala berdasarkan ujud atau sistem yang berbeda. Demikianlah persamaan dan pertentangan antara kedua istilah ini.
3. Paragraf Analogi: pikiran utama dijelaskan dengan mengibaratkan atau mengumpamakan dengan sesuatu yang memiliki kesamaan sifat.
Contoh: Pencabangan suatu bahasa proto menjadi dua bahasa baru atau lebih. Tiap-tiap bahasa baru itu dapat bercabang pula dan seterusnya. Pencabangan bahasa ini dapat disamakan dengan pencabangan sebatang pohon.Pada suatu waktu, batang pohon mengeluarkan cabang-cabang baru. Tiap cabang, kemudian bertunas dan tumbuh menjadi cabang-cabang baru.Cabang-cabang ini pun kemudian mengeluarkan ranting-ranting baru. Demikianlah pencabangan seterusnya. Proses pencabangan ini sama dengan pencabangan pada bahasa.
4.
Paragraf Sebab-Akibat: pikiran utama dijelaskan dengan mengemukakan sebab atau akibat dari pernyataan-pernyataan.
Contoh: Proses pemilihan capres dan cawapres 2004 berdampak positif bagi masyarakat. Mereka semakin sadar akan hak-haknya. Mereka tidak hanya menyadari hak politiknya, melainkan juga hak mendapatkan kesejahteraan. Mereka merasakan bahwa penderitaan dan kesulitan hidupnya merupakan akibat semakin meluasnya pejabat yang korupsi. Untuk menjamin tidak korupsi, para calon legislative, eksekutif, dan yudikatif itu diminta kesediaannya menandatangani kontrak politik.
5.
Paragraf Kronologi: pikiran utama dijelaskan dengan memberikan keterangan secara terperinci dari A sampai Z.
Contoh: Proses kejadian manusia menurut ahli antropologi adalah sebagai berikut. Sejenis makhluk yang disebut primat muncul pertama kali dari mamalia kira-kira tujuh puluh juta tahun yang lalu. Setelah berevolusi selama lebih kurang empat puluh juta tahun, makhluk primat itu bercabang-cabang di antaranya sejenis cabang yang disebut hominoid. Setelah menempuh kurun waktu lima belas juta tahun, dari homonoid itu lahirlah sejenis kera yang disebut pongid. Setelah menepuh kurun waktu lima belas juta tahun lagi, dari pongid lahirlah makhluk baru yang disebut hominid (manusia).
6. Paragraf Perincian: pikiran utama dijelaskan dengan memberikan uraian secara rinci.
Contoh: Alat indra adalah alat yang dimiliki manusia untuk mengenal sesuatu. Alat tersebut ada lima: mata, telinga, hidung, lidah, dan kulit. Mata berfungsi untuk mengenal rupa atau warna, telinga untuk mengenal suara, hidung untuk mengenal bau-bauan, lidah untuk mengenal rasa, dan kulit untuk mengenal halus atau kasarnya sesuatu.
7.
Paragraf Definisi: sebuah istilah atau pengertian yang terkandung dalam pikiran utama memerlukan penjelasan yang definitif.
Contoh: Berkas isoglos adalah kumpulan isoglosisoglos yang terdapat pada peta data. Isoglos ini merupakan garis imajiner yang dibubukan di atas peta untuk menghubungkan tiap titik pengamatan yang menampilkan gejala kebahasaan yang serupa. Setiap peta data dibubuhi isoglos. Cara membuat berks isoglos adalah dengan menyalin isoglosisoglos pada setiap peta data tersebut. Dengan demikian, pada satu peta khusus berkumpul isoglos-isoglos. Kumpulan dari isoglos-isoglos inilah yang dinamakan berkas isoglos.
D. BERDASARKAN FUNGSINYA DALAM KARANGAN 1.
2.
3.
Paragraf Pembuka: berisikan tujuan atau aspek-aspek pokok dalam karangan. Paragraf Pengembang: berfungsi untuk menerangkan atau menguraikan gagasan pokok karangan. Paragraf Penutup:berisikan simpulan bagian karangan atau simpulan seluruh karangan.
Analisalah jenis-jenis paragraf pada wacana berikut! Berikan argumen anda! Keraton Kasepuhan adalah keraton termegah dan paling terawat di Cirebon. Makna di setiap sudut arsitektur keraton ini pun terkenal paling bersejarah. Halaman depan keraton ini dikelilingi tembok bata merah dan terdapat pendopo didalamnya.Keraton ini memiliki museum yang cukup lengkap dan berisi benda pusaka dan lukisan koleksi kerajaan. Salah satu koleksi yang dikeramatkan yaitu kereta Singa Barong. Kereta ini saat ini tidak lagi dipergunakan dan hanya dikeluarkan pada tiap 1 Syawal untuk dimandikan.Bagian dalam keraton ini terdiri dari bangunan utama yang berwarna putih. Didalamnya terdapat ruang tamu, ruang tidur dan singgasana raja. Keraton Kasepuhan didirikan pada tahun 1529 oleh [[Pangeran Mas Mochammad Arifin II] (cicit dari Sunan Gunung Jati) yang menggantikan tahta dari Sunan Gunung Jati pada tahun 1506. Ia bersemayam di dalem Agung Pakungwati Cirebon. Keraton Kasepuhan dulunya bernama Keraton Pakungwati, sedangkan Pangeran Mas Mochammad Arifin bergelarPanembahan Pakungwati I. Sebutan Pakungwati berasal dari nama Ratu Dewi Pakungwati binti Pangeran Cakrabuana yang menikah dengan Sunan Gunung Jati. Ia wafat pada tahun 1549 dalam Mesjid Agung Sang Cipta Rasa dalam usia yang sangat tua. Nama beliau diabadikan dan dimuliakan oleh nasab Sunan Gunung Jati sebagai nama Keraton yaitu Keraton Pakungwati yang sekarang bernama Keraton Kasepuhan. .....Sungguh sangat disayangkan, apabila anda berlibur ke kota Cirebon tidak menyempatkan diri untuk berkunjung ke obyek wisata Cirebon, khususnya Keraton Kasepuhan.