Tahun 3 Buku 3
TUNAS MUDA Buku Pegangan Guru
Kehidupan Paulus
Anak-Anak Belajar dari Kehidupannya Bila anak dibesarkan dengan celaan, maka ia belajar memaki. Bila anak dibesarkan dengan permusuhan, maka ia belajar berkelahi. Bila anak dibesarkan dengan cemoohan, maka ia belajar rendah diri. Bila anak dibesarkan dengan hinaan, maka ia belajar menyesali diri. Bila anak dibesarkan dengan toleransi, maka ia belajar menahan diri. Bila anak dibesarkan dengan motivasi, maka ia belajar percaya diri. Bila anak dibesarkan dengan pujian, maka ia belajar menghargai. Bila anak dibesarkan dengan perlakuan sebaik-baiknya, maka ia belajar keadilan. Bila anak dibesarkan dengan rasa aman, maka ia belajar menaruh kepercayaan. Bila anak dibesarkan dengan dukungan, maka ia belajar menyenangi dirinya. Bila anak dibesarkan dengan kasih sayang dan persahabatan, maka ia belajar menemukan cinta dalam kehidupan. (Penulis Tidak Diketahui)
Tahun 3 Buku3
TUNAS MUDA Buku Pegangan Guru Januari Februari Maret
Kehidupan Paulus
Daftar Isi Daftar Isi Pendahuluan Apakah yang perlu kuketahui tentang murid kelas Tunas Muda? Bagaimana mengajar murid kelas Tunas Muda? Bagaimana membangun hubungan dengan murid-muridku? Sepuluh Komponen Pengajaran yang Efektif Empat Langkah Rencana Mengajar Sebelum Anda mengajar kepada murid-murid Oh Tuhan, jadikanku hamba-Mu! Ayat Hafalan (Januari/Februari/Maret) Pembacaan Alkitab (Januari/Februari/Maret)
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13.
i
Saulus Sebelum Berubah Perubahan Saulus Perjalanan Penginjilan Paulus yang Pertama Paulus Memberitakan Injil di Listra Perjalanan Penginjilan Paulus yang Kedua (A) Perjalanan Penginjilan Paulus yang Kedua (B) Perjalanan Penginjilan Paulus yang Ketiga Paulus Menuju Yerusalem Paulus Bersaksi di Hadapan Felix dan Festus Paulus Bersaksi kepada Raja Agripa Perjalanan Paulus ke Roma Paulus Tiba di Roma Ulasan
Kehidupan Paulus
i ii vi vii viii ix x xi xii xiii xv
1 13 25 35 47 61 73 81 91 103 113 125 149
Bagaimana Anda Gunakan Buku Pegangan ini? Buku Pegangan Guru ini akan sangat membantu Anda mempersiapkan bahan pelajaran dengan lebih baik. Kita berharap dapat saksikan bagaimana firman Allah mempengaruhi dan mengubah kehidupan murid-murid. Sempatkan sedikit waktu untuk membaca beberapa petunjuk berikut. Bayangkan bahwa Anda sedang melakukan persiapan mengajar murid-murid kelas Tunas Muda.
GARIS BESAR
contoh
Kitab Bacaan Mat. 1:18; Luk. 2:21-23; Mat. 4:1-10; Ibr. 2:18; Mat. 4:23-25; Ibr. 5:7
Kitab Bacaan terdiri dari bagian Alkitab yang akan Anda gunakan untuk menyampaikan pelajaran.
Kebenaran Alkitab Yesus, Anak Manusia, adalah sepenuhnya manusia sehingga Ia memahami akan keadaan kita.
Kebenaran Alkitab menyatakan kebenaran Alkitab yang diajarkan kepada kita.
Tujuan Pelajaran Membagikan pemikiran yang terdalam kepada Yesus karena Ia mengasihi kita. Ayat Hafalan Lalu kata malaikat itu kepada mereka: “Jangan takut, sebab sesungguhnya aku memberita-kan kepadamu kesukaan besar untuk seluruh bangsa: Hari ini telah lahir bagimu Juruselamat, yaitu Kristus, Tuhan, di kota Daud.” (Luk. 2:10-11)
Tujuan Pelajaran memberi contoh nyata kepada muridmurid tentang Kebenaran Alkitab untuk diterapkan dalam kehidupan mereka. Ayat Hafalan dikutip dari Alkitab Terjemahan Baru LAI, untuk mendukung Tujuan Pelajaran. Menghafalkan satu ayat Alkitab setiap minggunya dapat membantu murid-murid untuk memegang firman Allah.
Kehidupan Paulus ii
Altar menyediakan informasi tambahan dan beberapa
Belakang Belakang pandangan yang berkaitan dengan isi pelajaran. Alkitab Alkitab
Makanan Rohani untuk
membantu Anda mempersiapkan hati sebelum mengajar. Pula dapat menjadi tantangan sekaligus memberikan kekuatan kepada Anda dalam melangkah bersama dengan Kristus.
Renungan Alkitab
Mengenai menyediakan pandangan mengenai perkembangan
Murid Belakang murid, menawarkan berbagai ide maupun petunjuk Anda Alkitab
dalam mengajar dan memahami kelompok usia ini.
Persiapkan Hati Murid
iii
Kehidupan Paulus
menarik perhatian murid-murid dan membantu mereka terpusat pada tema pelajaran. (5 menit)
Pemahaman Alkitab
inti dari bagian pelajaran di mana setiap murid dapat secara langsung terlibat dalam mempelajari firman Allah. Murid-murid akan menemukan apa yang dikatakan oleh firman Allah dan belajar bagaimana menerapkan firman Allah itu dalam kehidupan mereka. Selama waktu pelajaran, arahkan mereka untuk menggunakan Lembar Kerja Murid yang berisi berbagai pengajaran dan pertanyaan untuk didiskusikan. (30 – 40 menit)
Aplikasi Kehidupan
memotivasi murid-murid membuat rencana aktivitas untuk menerapkan Tujuan Pelajaran dalam kehidupan sehari-hari mereka. Murid-murid menerapkan apa yang telah dipelajari dalam dunia mereka. Bantulah setiap murid untuk menanggapi firman Allah secara pribadi sebagaimana Roh Kudus akan menyertai mereka dalam melakukan suatu aplikasi kehidupan.
Aktivitas membantu murid-murid mempelajari Alkitab dan pengajarannya hingga akan semakin yakin dengan apa yang diajarkan firman Allah ketika mereka menerapkannya.
Kesimpulan Evaluasi
membantu murid-murid untuk menjawab pertanyaan: “Apakah makna pelajaran ini bagiku? Bagaimana aku dapat menerapkannya?” Sediakan waktu untuk melakukan evaluasi. Bagian manakah yang terbaik dari kelas pada hari ini? Perubahan sikap apakah yang kamu dapat lakukan?
Kehidupan Paulus iv
Bagaimana Lembar Kerja Murid dapat Membantu Murid Anda? Lembar Kerja Murid membantu murid-murid dalam menemukan firman Allah bagi diri mereka sendiri. Arahkan mereka melalui 3 tahapan sederhana ini.
Temuan Alkitab
membantu murid-murid untuk menemukan jawaban Allah melalui cerita Alkitab atau perikop dalam Alkitab. Mereka akan menambah pengetahuan mengenai Alkitab dan berbagai pengajarannya sekaligus akan menemukan apa yang firman Allah sampaikan melalui pelajaran.
Aplikasi Kehidupan
memotivasi murid-murid membuat rencana aktivitas untuk menerapkan Tujuan Pelajaran dalam kehidupan sehari-hari mereka. Murid-murid menerapkan apa yang telah dipelajari dalam dunia mereka. Bantulah setiap murid untuk menanggapi firman Allah secara pribadi sebagaimana Roh Kudus akan menyertai mereka dalam melakukan suatu aplikasi kehidupan.
Aktivitas membantu murid-murid mempelajari Alkitab dan pengajarannya hingga akan semakin yakin dengan apa yang diajarkan firman Allah ketika mereka menerapkannya.
v
Kehidupan Paulus
Apakah yang perlu kuketahui tentang murid kelas Tunas Muda? u Kurang Percaya Diri Murid-murid kelas Tunas Muda mungkin merasa kurang percaya diri sehingga kadang berkata-kata dengan kasar karena rasa takut mereka. Oleh karena itu, kata-kata bijak yang paling tepat untuk diajarkan kepada mereka adalah "lakukan apa yang kamu ingin orang lain lakukan terhadap dirimu". u Masa Puber Masa puber menyebabkan munculnya masalah seorang murid untuk bersosialisasi. Bila seorang saudari pada usia 11 tahun telah disenangi oleh teman-temannya, tetapi mengapa pada saat ia menginjak usia 12 tahun justru merasa sulit untuk bergaul? Mungkin ia sedang memasuki masa puber. u Bingung terhadap Jati Diri Sebagian besar murid kelas Tunas Muda yang sedang menjalani masa puber akan mengalami kelabilan dalam perasaan mereka. Mereka belum dapat memutuskan siapa diri mereka yang sebenarnya: Seorang anakkah? Seorang dewasakah? Seorang Anakkah atau dewasakah? Selain itu, mereka pun belum dapat memutuskan keinginan untuk menjadi seseorang yang diharapkan. Apakah anakanak ini egois? Pasti! Tetapi hal ini bukanlah karena kesengajaan ataupun hal yang buruk. Tetapi justru merupakan suatu kesulitan yang telah menjadi bagian dari perkembangan si anak. u Perkembangan Moral Tekanan dari teman-teman sebaya merupakan pengaruh yang begitu kuat. Keinginannya untuk menjadi sama seperti teman-temannya itu mempengaruhi tingkah laku sehingga membuat mereka mulai berani membantah. Sekalipun mungkin secara sembrono murid-murid mengikuti perbuatan teman-teman, tetapi mereka akan tetap bersikap menentang perbuatan atau permintaan dari orang dewasa. Oleh karena itu, cobalah untuk menjadi lebih peka terhadap segala kebutuhan mereka dan usahakan untuk tidak mempermalukan
Kehidupan Paulus vi
Bagaimana mengajar murid kelas Tunas Muda? l Setiap murid belajar dengan cara yang berbeda... Ada beberapa saran yang dapat membantu ketika Anda mengajar: u Gunakan Variasi Setiap orang belajar dengan cara yang berbeda. S e b a g i a n besar murid kelas Tunas Muda akan lebih cepat belajar dari pengalaman. Oleh karena itu, gunakan suatu cara yang bervariasi dalam membawakan pelajaran. u Peringatan Batas Waktu Saat Anda memberi tugas kepada murid-murid, berikan pula batasan waktu kepada mereka untuk mengerjakannya, pastikan Anda memberikan peringatan 5 menit dan kemudian 1 menit sebelum selesai. Bila jumlah murid lebih dari 8 orang, kerjakan secara berkelompok yang terdiri dari 2 orang atau lebih, termasuk tugas-tugas yang bersifat diskusi atau pengalaman pribadi. u Jadilah Diri Anda Sendiri Saat Anda berbagi pengalaman pribadi dalam pelajaran, mereka akan mengikuti cerita Anda. Jadilah diri Anda sendiri! Bicarakan tentang pergumulan pribadimu. Dengan berbagi perasaan Anda, maka mereka pun akan berbagi perasaan mereka.
vii
Kehidupan Paulus
u Gunakan Alkitab Ajaklah murid-murid untuk membawa Alkitab sendiri dan mintalah untuk mencatat. Anda dapat meminta mereka menggunakan Alkitab dengan versi yang sama. Hal ini akan membantu mereka menjadi fokus terhadap pelajaran tanpa ada permasalahan dalam penafsiran. Setelah membaca perikop dalam Alkitab, pastikan mereka memahami kata-kata dan kalimat-kalimat yang penting sehingga ketika Anda memberi penjelasan, proses belajar akan menjadi lebih berarti bagi murid-murid. u Proses Belajar yang Aktif Proses belajar yang aktif adalah tepat bagi anak-anak usia muda. Mereka hidup dalam perkembangan zaman yang cepat berubah. Berilah batasan waktu aktivitas 15 menit lamanya. Biarkan diskusi berjalan dengan bebas. Berikan motivasi agar murid-murid dapat mengungkapkan perasaan dan pikiran mereka. l Anda berada pada posisi yang dapat tingkatkan kerohanian murid-murid oleh perkataan dan perbuatan Anda.
Bagaimana membangun hubungan dengan murid-muridku?
Y
esus hendak menjadi sahabat selama kita tetap menjadi muridmurid-Nya. Demikian pula hubungan Anda dengan muridmurid dapat mempengaruhi keberhasilan pengajaran yang diberikan. Selama Anda berusaha untuk lebih mengenali mereka, maka mereka pun berusaha untuk lebih mengenali Anda, sehingga kemampuan Anda memasukkan firman Allah ke dalam kehidupan mereka dan kemampuan mereka mendengarkan firman Allah akan semakin meningkat. Mulailah dari diri Anda! Berbicaralah dengan Penuh Hormat terhadap Murid-Murid Murid-murid kelas Tunas Muda tidak lagi memandang diri mereka sebagai seorang anak. Mereka dapat membina hubungan baik dengan orang dewasa yang dapat menghargai kemampuan dan talenta mereka dan dengan senang hati dapat menerima berbagai saran yang bersifat membangun. Turutlah Berpartisipasi bersama dengan Murid-Murid Berpartisipasilah dengan muridmurid saat dalam kelas maupun di luar kelas. Bila Anda menugaskan mereka untuk menggunting, merekatkan dan menggambar, turutlah bergabung bersama dengan mereka. Hal ini akan menghilangkan kesan bahwa aktivitas ini bersifat kekanakan. Bila murid-murid berjumlah sedikit saja, maka Anda dapat bergabung dengan mereka dalam diskusi. Apabila dibagi dalam kelompok yang lebih kecil, maka akan lebih bijaksana bila Anda tidak terpaku pada satu kelompok
melainkan membaur di antara mereka. Bila Anda lebih banyak meluangkan waktu bersama dengan mereka, maka mereka akan menaruh hormat dan menghargai Anda. Luangkan Waktu untuk Lebih Mengenal Murid-Murid Sepuluh hingga lima belas menit sebelum kelas dimulai merupakan waktu yang paling berharga bagi Anda. Sapalah ketika mereka tiba. Dengarkan dengan penuh perhatian ketika mereka bercerita tentang berbagai peristiwa yang terjadi dalam kehidupan mereka. Anda tidak perlu bersikap seperti anak remaja untuk berkomentar dengan mereka. Sebaliknya, Anda adalah orang yang berpengaruh dalam kehidupan mereka. Luangkan waktu bersama mereka di luar jam pelajaran. Makan bersama merupakan hal yang baik untuk membangun suatu hubungan. Hubungilah mereka sesekali waktu hanya untuk mengobrol. Anda pun dapat mengingat penghargaain khusus yang telah mereka raih melalui
Kehidupan Paulus viii
Sepuluh Komponen Pengajaran yang Efektif
I
man Kristiani dapat dirasakan dan dialami, dan murid-murid Anda akan menjadi lebih dewasa bila Anda memberikan kepada mereka kesempatan untuk mengalami dan melakukan kebenaran firman Allah. Daftar ini berfungsi untuk mengingatkan bagaimana muridmurid harus belajar dan sekaligus sebagai suatu tantangan bagi Anda untuk meningkatkan kualitas mengajar Anda secara berkesinambungan.
Melakukan Bantulah mereka belajar lakukan sesuatu berdasarkan pesan yang disampaikan. Mereka akan lebih cepat belajar melalui pengalaman daripada hanya mendengarkan pengajaran berjam-jam lamanya.
Melihat Saat Anda dapat memberikan gambaran mengenai pesan yang disampaikan, maka mereka akan mempunyai kesan yang mendalam pada benak mereka.
Mendengar Sediakan berbagai cerita atau contoh yang menarik.
Berkarya Berilah motivasi agar murid-murid dapat menyalurkan kreativitas mereka kepada pemahaman terhadap firman Allah.
Bermain Aktivitas adalah hal yang baik untuk membuat mereka belajar.
Memperagakan mereka lihat dari Alkitab. Menjalani Menggambar
Menulis Tulisan yang kreatif merupakan suatu cara yang efektif bagi para anak muda untuk berkomunikasi dan belajar.
Mintalah murid-murid untuk membagikan iman mereka dengan mengambar apa yang dilihat dari Alkitab.
Menjalani Bekerja Sama Murid-murid akan lebih mudah belajar bila mereka dapat saling bekerja sama dengan yang lainnya. ix
Kehidupan Paulus
Tantanglah murid-murid untuk menjalani iman mereka dalam kehidupan ini.
Empat Langkah Rencana Mengajar
A
llah telah menciptakan setiap anak berbeda satu sama lainnya. Kita harus mengajarkan mereka dengan cara supaya setiap murid dapat bertumbuh sesuai dengan perkembangan masing-masing. Beri mereka motivasi dan dorongan untuk senantiasa mengetahui kebenaran firman Allah dan bantulah mereka untuk melakukan dan menerapkan firman Allah di dalam kehidupan
Temukan firman Allah ketika Anda Mengajar di dalam Kelas.
Termotivasi
Membuat Tujuan Pelajaran yang lebih bersifat pribadi sehingga dapat dihubungkan dengan pengalaman murid-murid.
Tahu Kebenaran
Mengembangkan rencana pelaksanaan pelajaran yang dapat diterapkan murid-murid dalam kehidupan mereka. Setiap menit dalam kelas merupakan sesuatu yang berharga. Berdoalah agar Allah berikan petunjuk kepada Anda.
Lakukan Kebenaran
Terapkan Kebenaran
Kehidupan Paulus x
Sebelum Anda Mengajar kepada Murid-Murid u Sediakan cukup waktu untuk melakukan persiapan Buku Pegangan Guru ini disusun untuk mengurangi waktu persiapan Anda dan bukan untuk meniadakannya. Bacalah bahan pelajaran sedikitnya satu minggu sebelum Anda mengajar. Anda mungkin perlu mengumpulkan beberapa bahan untuk acara diskusi dan aktivitas. Cobalah untuk mengenal bentuk pelajaran dalam buku ini. Mungkin tidak semua bahan pelajaran dapat dibahas karena keterbatasan waktu yang Anda punyai. Anda dapat membawakan sisa bahan tersebut di lain pertemuan atau dalam suatu persekutuan. u Bersikap fleksibel Bersikap fleksibel berarti memberikan kepada Allah kesempatan untuk menyatakan pekerjaan-Nya melalui diri kita. Bila mengalami kondisi di mana seorang murid belum memahami pelajaran yang diberikan, maka Anda harus siap untuk melakukan penyesuaian. Allah mungkin mempunyai pendekatan yang berbeda terhadap murid yang satu ini. Seringkali bimbingan Allah justru datang selagi kita tidak begitu mengharapkan. Tujuannya agar kita dapat menjadi seorang pengajar yang efektif. xi ix
Kehidupan Paulus
u Bersikap kreatif Jangan katakan kepada diri sendiri bahwa Anda bukanlah seorang yang kreatif. Janganlah bersikap ragu-ragu untuk melakukan berbagai hal yang tidak tersedia di dalam buku pegangan ini. Anda dapat menyesuaikan bahan pelajaran menjadi lebih bersifat pribadi dengan berbagai ide yang Anda terapkan kepada murid-murid di kelas. u Berdoalah dengan tekun Seringkali dikatakan bahwa, “Doa adalah nafas hidup bagi orang Kristen!” Anda akan beroleh hikmat, kekuatan dan kesabaran yang lebih besar ketika membuat suatu komitmen di dalam peran sebagai seorang guru dan di dalam setiap pelajaran ini kepada Allah!
Oh Tuhan, jadikanku hamba-Mu!
M
urid-murid dapat lebih banyak belajar dari cara hidup Anda. Mereka akan menyerap berbagai macam pesan mengenai kasih Allah dan iman kekristenan setiap kali berinteraksi dan melihat perbuatan Anda. Jangan remehkan kekuatan gaya hidup Anda sendiri. Murid-murid melihat kepada orang di sekitar mereka yang dapat menunjukkan cara mengasihi Allah dan hidup sebagai seorang Kristen. Mohonlah kepada Allah untuk menjadikan Anda seorang hamba yang rendah hati berdoa kepada-Nya dalam setiap waktu dan setiap hari.
Allah tidak mengharapkan Anda menjadi seorang guru yang terbesar. Allah menghendaki Anda untuk menjadi seorang hamba, melakukan yang terbaik
“Apapun juga yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia.” (Kol. 3:23)
yang dapat Anda lakukan, dan beriman bahwa Ia dapat melakukan hal yang mustahil sekalipun.
“Tetapi harta ini kami punyai dalam bejana tanah liat, supaya nyata, bahwa kekuatan yang melimpah-limpah itu berasal dari Allah, bukan dari diri kami.” (2 Kor. 4:7)
Kehidupan Paulus xii
Ayat Hafalan (Januari/Februari/Maret) 1. "Karena bagiku hidup adalah Kristus dan mati adalah keuntungan." (Flp. 1:21) 2. "Pergilah, sebab orang ini adalah alat pilihan bagi-Ku untuk memberitakan nama-Ku kepada bangsa-bangsa lain serta raja-raja dan orang-orang Israel." (Kis. 9:15) 3. "Jadi, iman timbul dari pendengaran dan pendengaran oleh firman Kristus." (Rm. 10:17) 4. "Sebab inilah yang diperintahkan kepada kami: Aku telah menentukan engkau menjadi terang bagi bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah, supaya engkau membawa keselamatan sampai ke ujung bumi." (Kis. 13:47) 5. "Jadi kami ini adalah utusan-utusan Kristus, seakan-akan Allah menasihati kamu dengan perantaraan kami." (2 Kor. 5:20a) 6. "Demikianlah pula, ketika aku datang kepadamu, saudara-saudara, aku tidak datang dengan kata-kata yang indah atau dengan hikmat untuk menyampaikan kesaksian Allah kepadamu." (1 Kor. 2:1) 7. "Memang kami masih hidup di dunia, tetapi kami tidak berjuang secara duniawi, karena senjata kami dalam perjuangan bukanlah senjata duniawi, melainkan senjata yang diperlengkapi dengan kuasa Allah, yang sanggup untuk meruntuhkan benteng-benteng." (2 Kor. 10:3-4) 8. "Janganlah hendaknya kerajinanmu kendor, biarlah rohmu menyalanyala dan layanilah Tuhan." (Rm. 12:11) 9. "Karena pemberitaan Injil inilah aku menderita, malah dibelenggu seperti seorang penjahat, tetapi firman Allah tidak terbelenggu." (2 Tim. 2:9) 10. "Memang setiap orang yang mau hidup beribadah di dalam Kristus Yesus akan menderita aniaya." (2 Tim. 3:12)
xiii ix
Kehidupan Paulus
11. "Karena itu, saudara-saudaraku yang kekasih, berdirilah teguh, jangan goyah dan giatlah selalu dalam pekerjaan Tuhan! Sebab kamu tahu, bahwa dalam persekutuan dengan Tuhan jerih payahmu tidak sia-sia." (1 Kor. 15:58) 12. "Aku telah mengakhiri pertandingan yang baik, aku telah mencapai garis akhir dan aku telah memelihara iman." (2 Tim. 4:7)
Kehidupan Paulus xiv
Pembacaan Alkitab (Januari/Februari/Maret)
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12.
xv ix
Kehidupan Paulus
Im. 12 – 14 Im. 15 – 17 Im. 18 ─20 Im. 21 ─23 Im. 24 ─26 Im. 27 ─Bil. 2 Bil. 3 ─5 Bil. 6 – 8 Bil. 9 ─11 Bil. 12 ─14 Bil. 15 ─17 Bil. 18 ─20
pelajaran
1
Saulus Sebelum Berubah
GARIS BESAR Kitab Bacaan Kis. 21:39-22:3,25-29; 26:4-5; Flp. 3:4-6; Gal. 1:11-16 Kebenaran Alkitab Begitu seseorang mengenal Allah, ia akan dapat melihat kesiasiaan dunia. Tujuan Pelajaran Memotivasi murid-murid untuk memperoleh apa yang Allah ingin mereka perbuat dalam hidup. Ayat Hafalan "Karena bagiku hidup adalah Kristus dan mati adalah keuntungan." (Flp. 1:21)
Latar Belakang Alkitab Paulus mengalami keadaan yang tidak menyenangkan dan bertahan hidup selama masa pemerintahan lima penguasa, ketika kekaisaran Romawi mencapai puncak kejayaannya. Sekalipun pemerintahan dipegang oleh Romawi, tetapi bahasa dan budaya Yunanilah yang dipergunakan. Paulus dibesarkan dalam masyarakat yang dipengaruhi kuat oleh filosofi, kebudayaan, peraturan, olahraga dan kepercayaan pada zaman Yunani. Para penguasa Romawi memperkenalkan banyak penyembahan berhala kepada masyarakat yang beragam saat itu. Bagaimanapun, Paulus berkembang menjadi seorang Yahudi. Ia harus membesarkan dan mempelajari secara hati-hati menurut tradisi orang Yahudi. Ia akan disunat setelah delapan hari dan mempelajari hukum Musa dengan giat (Flp. 3:3-6). Paulus merupakan bagian dari sekte yang besar dan paling berpengaruh yang dikenal sebagai Farisi. Mereka berusaha menerapkan hukum Musa ke dalam setiap keadaan, bahkan ke dalam hal-hal yang sepele sekalipun. Mereka meyakini adanya malaikat, kebangkitan dan kehidupan setelah kematian. Mereka tidak sependapat dengan kemewahan dan lebih menyukai kehidupan yang sederhana.
Kehidupan Paulus 1
Makanan Rohani untuk Renungan Alkitab
Setelah diubah, Paulus mempelajari tujuan hidupnya yang ia sebutkan dalam suatu surat kepada jemaat Galatia: "Tetapi waktu Ia, yang telah memilih aku sejak kandungan ibuku dan memanggil aku oleh kasih karunia-Nya, berkenan menyatakan Anak-Nya di dalam aku, supaya aku memberitakan Dia di antara bangsabangsa bukan Yahudi, maka sesaatpun aku tidak minta pertimbangan kepada manusia" (Gal. 1:15-16). Orang-orang Israel menjadi umat pilihan Allah sekalipun mereka tidak melakukan apapun untuk memperoleh anugerah yang layak seperti itu. Allah mengasihi, memberikan hukum-Nya dan memberkati mereka, tetapi mereka bukan dipilih untuk menikmati keistimewaan menjadi umat Allah. Allah pun memanggil mereka untuk menjadi terang bagi orang-orang di sekitar mereka. Hari ini, Allah pun telah memilih kita dengan kasih dan kemurahan-Nya. Ia telah memberkati kita dengan talenta, hikmat dan hal-hal pokok, tetapi mengapa kita menerima semuanya itu? Untuk apakah Allah memanggil kita? Kita dapat menemukan jawaban bagi pertanyaan-pertanyaan ini, bila merenungkannya dan mencari kehendak Allah.
Mengenai Murid Rohani Anda Alkitab untuk
Alkitab
ix2
Kehidupan Paulus
Pada tahap kehidupan saat ini, kebanyakan murid-murid belum mempunyai pandangan tentang tujuan hidup mereka. Sekalipun telah mencapai usia di mana mereka dapat berpikir tentang masa depan atau hal yang ingin diselesaikan. Bagaimanapun lemahnya rencana atau gagasan ini, mereka pantas mendapat perhatian dan petunjuk kita terhadap arah yang benar. Kehidupan Paulus merupakan contoh yang patut diteladani tentang bagaimana menjalani suatu kehidupan dengan begitu berartinya dan bukan dengan iri hati atau kemegahan dunia. Kehidupan Paulus dapat terlihat bertentangan. Ia mempunyai suatu sikap yang positif terhadap hidup, tetapi pada saat yang bersamaan, bertentangan dengan pengakuan dirinya akan kesiasiaan dunia ini. Kekuatan dan keteguhan Paulus dalam menghadapi pertentangan ini berasal dari Allah dengan sebuah pemahaman yang jelas tentang tujuan Allah bagi hidupnya. Kaum muda yang mencari-cari jati diri dalam hidup mereka, seperti kebanyakan murid lainnya, akan menemukan bahwa kehidupan Paulus menyediakan suatu teladan yang banyak.
Persiapkan Hati Murid
Apakah benar bahwa hal-hal yang kita habiskan merupakan hal-hal yang berarti dan bermanfaat bagi kita? (Jawaban murid-murid.) Kadang hal-hal yang kita habiskan, entah itu tenaga ataupun waktu, tidaklah sepenuhnya berarti bagi kita, tetapi hal-hal itu memang berarti. Sebagai contoh, kalian belajar keras agar dapat masuk universitas yang baik, yang akan membantu kalian memperoleh sesuatu pekerjaan yang baik di masa depan. Kadang hal-hal yang kita habiskan, entah itu tenaga ataupun waktu, tidaklah bermanfaat. Kita harus senantiasa mengintrospeksi hidup untuk melihat bagaimana kita dapat menjalani sebuah hidup yang lebih berarti lagi. Hari ini, kita akan melihat seorang tokoh bersejarah yang menghabiskan sebagian masa mudanya dengan melakukan hal-hal yang ia akhirnya sadari bahwa tidak semuanya berarti. Hidupnya kemudian mengalami suatu perubahan besar.
Pemahaman Alkitab
Lembar Kerja # 1 Apakah yang Kalian Ketahui? Tarsus diakui sebagai salah satu kota yang penting dan kota yang besar di daerah Laut Tengah, karena dapat ditempuh dengan berbagai cara. Kota ini merupakan kota pelabuhan dan salah satu kota tersibuk dan pusat perdagangan yang strategis. Menuju sebelah utara kota, pegunungan Tarsus menghasilkan mineral dan timah hitam yang menggerakkan perdagangan. Selain itu, barang-barang kulit, pakaian tenun dari bulu kambing hitam yang digembalakan di daerah sana. Salah satu barang yang terbuat dari bulu kambing adalah kemah. Paulus dibesarkan di kota yang bergairah ini, di mana ia diperlihatkan budaya dan bahasa Yunani sebagaimana kepada penduduk lainnya. Ini tentu membantu ketika ia akhirnya memberitakan Injil kepada orang-orang dari bangsa lain. Mengetahui Paulus Hari ini, kita menemui seorang rasul yang dinamis dan yang setia. Seperti disebutkan, hidupnya mengalami sebuah perubahan besar pada suatu masa. Sekarang, kita akan melihat pada hidupnya sebelum ia mengenal Tuhan Yesus Kristus.
Kehidupan Paulus 3
Sebelum Anda mulai bagian ini, mintalah murid-murid untuk melihat pada Lembar Kerja Murid. Beberapa informasi yang diberikan di sini mungkin tidak tersedia bagi murid-murid. Informasi pada sebelah kanan dapat dijadikan suatu acuan.
ix4
Kehidupan Paulus
Mengetahui diriku... Hai, nama Ibraniku adalah Saulus, yang berarti 'meminta'. Kalian mungkin mengetahui diriku lebih baik dari nama Roma, yaitu Paulus, yang berarti 'kecil'. Aku dilahirkan oleh orangtua Yahudi yang mengajariku sebagai seorang Yahudi setiap harinya. Itulah mengapa aku dapat menyebut diriku dengan orang Yahudi. Dengan kata lain, bila seseorang disebut orang Yahudi, maka akulah yang gambaran yang paling tepat. Aku dari suku ___________ (Flp. 3:5). Aku dilahirkan di kota __________ (Kis. 22:3), di tanah Kilikia, sebuah propinsi Roma. Aku pun sungguh beruntung dilahirkan dalam sebuah keluarga, di mana kita memiliki ___________ (Kis. 22:25-29). Selain menjadi seorang warga negara dari kota Tarsus, keluarga dan diriku pun merupakan warga negara Roma. Roma pada masa itu memberlakukan suatu peraturan bahwa seseorang yang ingin menjadi warga negara kota dan warga negara kerajaan adalah dua hal yang berbeda. Seseorang yang berwarga negara kota merupakan seseorang yang berpengaruh. Seseorang yang tinggal di kota tidak dengan sendirinya menjadi warga negara. Faktanya, jumlah penduduk pada umumnya, meliputi kebanyakan golongan para pekerja dan yang lebih miskin daripada itu, tidak memiliki hak ini. Menjadi seorang penduduk kekaisaran Romawi berbeda dengan menjadi seorang penduduk kota. Ini suatu kehormatan yang tinggi dan keistimewaan yang diinginkan oleh setiap orang. Lagi pula, bukanlah setiap manusia adalah seorang warga negara. Dalam beberapa kasus, permohonan kewarganegaraan beberapa orang disetujui sebagai bentuk pelayanan yang istimewa. Sementara yang lainnya harus membeli kewarganegaraan mereka dengan jumlah uang yang cukup besar. Kewarganegaraan tentu memberikan seseorang keistimewaan. Sebagai contoh, seorang warga negara Roma tidak dapat dihukum tanpa diadili terlebih dahulu; sebuah hak yang tidak dimiliki oleh orang biasa pada umumnya. Selama kejadian itu ketika menjadi bahan ejekan, aku memberitahukan kepada kepala pasukan bahwa diriku adalah seorang warga negara Roma. Merekapun segera mundur. Seorang warga negara Roma pun dapat naik banding kepada Kaisar, bila ia merasa diperlakukan secara tidak adil. Aku pun naik banding kepada Kaisar pada akhirnya.
(Keilahian Mesias telah datang bukan sebagai tentara, melainkan sebagai hamba. Paulus yang telah membenci iman umat Kristen telah menjadi pembela iman yang luar biasa.)
Sekalipun aku tinggal di sebuah kota yang berpengaruh berhala kuat, tetapi orangtua memastikan bahwa diriku dilatih dan dididik dalam tradisi orang Yahudi yang keras. Secara umum, anak-anak orang Yahudi mulai belajar hukum Taurat dan mempelajari beberapa cara dan tradisi orang Yahudi di rumah atau dengan menghadiri __________ (tempat penyembahan bagi orang Yahudi). Dari usia 13 tahun, seorang anak laki-laki orang Yahudi dikenal sebagai 'bar mitzvah' yang berarti 'anak laki-laki Firman'. Maksudnya adalah seorang laki-laki yang bertanggung-jawab. Sejak saat itu, seorang anak laki-laki haruslah memegang kewajiban agama dari seorang dewasa dan memiliki kemampuan bila diminta untuk memimpin doa atau mengucapkan berkat, beberapa kewajiban yang biasa dilakukan oleh seorang dewasa. Hal ini dipandang sebagai suatu kehormatan. Pada usia 18 tahun, seorang pemuda diharapkan menikah dan pada usia 20 tahun, ia diharapkan mempelajari perdagangan. Aku mempelajari seni ___________ (Kis. 18:3), yang bernilai besar terhadap kehidupanku, karena memampukan diriku menjalani hidup seorang diri, sekaligus bergiat dalam pekerjaan pemberitaan Injil. Untuk tujuan yang biasa, pendidikanlah bagi seorang anak laki-laki orang Yahudi, tetapi aku melihat suatu pelatihan yang berbeda. Aku dilatih untuk menjadi rabi, yaitu seorang guru hukum Taurat. Pada usia 13 tahun, aku tinggal di Tarsus dan pergi ke pusat peribadatan orang Yahudi, yaitu Yerusalem. Aku menjadi murid dari seorang rabi terhormat pada abad pertama. Namanya adalah __________ (Kis. 22:3), dan merupakan seorang ahli pada hukum Taurat. Pelajaranku meliputi semua peraturan dan upacara-upacara yang berpengaruh pada kehidupan. Kami harus mempelajari bagaimana menafsirkan dan menjelaskan hukum Taurat dan bagaimana mengajari ini kepada yang datang ke sinagoge. Aku berkembang pesat dalam pelajaranku di Yerusalem dan segera bertumbuh dalam iman keagamaanku melampaui banyak mereka yang seusia denganku. Aku menjadi seorang ___________ (Kis. 23:6). Orangtua dan diriku pun hidup menurut sekte yang paling keras dalam agama kami ini (Kis. 26:5). Kami harus mematuhi dan melaksanakan hukum Musa
Kehidupan Paulus 5
1
Saulus Sebelum Berubah
Pemahaman Alkitab
Lembar Kerja # 1
Mengetahui Paulus
Tarsus diakui sebagai salah satu kota yang penting dan kota yang besar di daerah Laut Tengah, karena dapat ditempuh dengan berbagai cara. Kota ini merupakan kota pelabuhan dan salah satu kota tersibuk dan pusat perdagangan yang strategis. Menuju sebelah utara kota, pegunungan Tarsus menghasilkan mineral dan timah hitam yang menggerakkan perdagangan. Selain itu, barang-barang kulit, pakaian tenun dari bulu kambing hitam yang digembalakan di daerah sana. Salah satu barang yang terbuat dari bulu kambing adalah kemah. Paulus dibesarkan di kota yang bergairah ini, di mana ia diperlihatkan budaya dan bahasa Yunani sebagaimana kepada penduduk lainnya. Ini tentu membantu ketika ia akhirnya memberitakan Injil kepada orang-orang dari bangsa lain.
Mengetahui diriku... Hai, nama Ibraniku adalah Saulus, yang berarti 'meminta'. Kalian mungkin mengetahui diriku lebih baik dari nama Roma, yaitu Paulus, yang berarti 'kecil'. Aku dilahirkan oleh orangtua Yahudi yang mengajariku sebagai seorang Yahudi setiap harinya. Itulah mengapa aku dapat menyebut diriku dengan orang Yahudi. Dengan kata lain, bila seseorang disebut orang Yahudi, maka akulah yang gambaran yang paling tepat. Aku dari suku ___________ (Flp. 3:5). Aku dilahirkan di kota __________ (Kis. 22:3), di tanah Kilikia, sebuah propinsi Roma.
Aku pun sungguh beruntung dilahirkan dalam sebuah keluarga, di mana kita memiliki ___________ (Kis. 22:25-29). Selain menjadi seorang warga negara dari kota Tarsus, keluarga dan diriku pun merupakan warga negara Roma. Roma pada masa itu memberlakukan suatu peraturan bahwa seseorang yang ingin menjadi warga negara kota dan warga negara kerajaan adalah dua hal yang berbeda. Seseorang yang berwarga negara kota merupakan seseorang yang berpengaruh. Seseorang yang tinggal di kota tidak dengan sendirinya menjadi warga negara. Faktanya, jumlah penduduk pada umumnya, meliputi kebanyakan golongan para pekerja dan yang lebih miskin daripada itu, tidak memiliki hak ini. Menjadi seorang penduduk kekaisaran Romawi berbeda dengan menjadi seorang penduduk kota. Ini suatu kehormatan yang tinggi dan keistimewaan yang diinginkan oleh setiap orang. Lagi pula, bukanlah setiap manusia adalah seorang warga negara. Dalam beberapa kasus, permohonan kewarganegaraan beberapa orang disetujui sebagai bentuk pelayanan yang istimewa. Sementara yang lainnya harus membeli kewarganegaraan mereka dengan jumlah uang yang cukup besar. Kewarganegaraan tentu memberikan seseorang keistimewaan. Sebagai contoh, seorang warga negara Roma tidak dapat dihukum tanpa diadili terlebih dahulu; sebuah hak yang tidak dimiliki oleh orang biasa pada umumnya. Selama kejadian itu ketika menjadi bahan ejekan, aku memberitahukan kepada kepala pasukan bahwa diriku adalah seorang warga negara Roma. Merekapun segera mundur. Seorang warga negara Roma pun dapat naik banding kepada Kaisar, bila ia merasa diperlakukan secara tidak adil. Aku pun naik banding kepada Kaisar pada akhirnya. Sekalipun aku tinggal di sebuah kota yang berpengaruh berhala kuat, tetapi orangtua memastikan bahwa diriku dilatih dan dididik dalam tradisi orang Yahudi yang keras. Secara umum, anakanak orang Yahudi mulai belajar hukum Taurat dan mempelajari beberapa cara dan tradisi orang Yahudi di rumah atau dengan menghadiri __________. Dari usia 13 tahun, seorang anak laki-laki orang Yahudi dikenal sebagai 'bar mitzvah' yang berarti 'anak laki-laki Firman'. Maksudnya adalah seorang laki-laki yang bertang-gung-jawab. Sejak saat itu, seorang anak laki-laki haruslah memegang kewajiban agama dari seorang dewasa dan memiliki kemampuan bila diminta untuk memimpin doa atau mengucapkan berkat, beberapa kewajiban yang biasa dilakukan oleh seorang dewasa. Hal ini dipandang sebagai suatu kehormatan.
1
Kehidupan Paulus
1
Saulus Sebelum Berubah
Pemahaman Alkitab
Lembar Kerja # 1
Apakah yang Kalian Ketahui?
ix6
pelajaran
pelajaran
dalam setiap situasi. Kami harus mengetahui hal-hal rinci tentang bagaimana membersihkan tangan, bagaimana memegang hari Sabat, persembahan persepuluhan, makanan, upacara pentahbisan dan lain sebagainya. Aku menjadi seorang percaya dan pembela yang setia terhadap tradisi dan keyakinan orang-orang Yahudi. Aku begitu patuh terhadap panggilan tugas dan hukum Taurat. Untuk hukum Taurat, aku ___________ (Flp. 3:6). Aku tidak mentolerir apapun yang bertentangan dengan keyakinanku. Bagaimanapun, sejak saat itu, banyak penduduk di Yudea mulai mengikuti pengajaran seseorang yang bernama __________ (Yesus). Aku telah mendengarkan tentang orang ini dan pandanganNya yang radikal. Aku mendengarkan banyak tanda ajaib dan mujizat yang Ia perbuat, tetapi seberapa banyak Ia merusak keyakinan dan tradisi orang Yahudi. Aku dipenuhi dengan kebencian terhadap Jalan Tuhan dan barangsiapa yang menempuhnya. Ketika berkobar-kobarnya semangatku di Yerusalem dan ketika para pengikut Yesus Kristus diuji iman mereka, maka aku meminta surat kuasa dari Imam Besar dan majelis-majelis Yahudi untuk membinasakan mereka. Aku menjadi seorang penganiaya terkemuka di Yudea saat itu.
Mengetahui Paulus
Pada usia 18 tahun, seorang pemuda diharapkan menikah dan pada usia 20 tahun, ia diharapkan mempelajari perdagangan. Aku mempelajari seni _____________________ (Kis. 18:3), yang bernilai besar terhadap kehidupanku, karena memampukan diriku menjalani hidup seorang diri, sekaligus bergiat dalam pekerjaan pemberitaan Injil. Untuk tujuan yang biasa, pendidikanlah bagi seorang anak laki-laki orang Yahudi, tetapi aku melihat suatu pelatihan yang berbeda. Aku dilatih untuk menjadi rabi, yaitu seorang guru hukum Taurat. Pada usia 13 tahun, aku tinggal di Tarsus dan pergi ke pusat peribadatan orang Yahudi, yaitu Yerusalem. Aku menjadi murid dari seorang rabi terhormat pada abad pertama. Namanya adalah ____________________ (Kis. 22:3), dan merupakan seorang ahli pada hukum Taurat. Pelajaranku meliputi semua peraturan dan upacara-upacara yang berpengaruh pada kehidupan. Kami harus mempelajari bagaimana menafsirkan dan menjelaskan hukum Taurat dan bagaimana mengajari ini kepada yang datang ke sinagoge. Aku berkembang pesat dalam pelajaranku di Yerusalem dan segera bertumbuh dalam iman keagamaanku melampaui banyak mereka yang seusia denganku. Aku menjadi seorang _____________________ (Kis. 23:6). Orangtua dan diriku pun hidup menurut sekte yang paling keras dalam agama kami ini (Kis. 26:5). Kami harus mematuhi dan melaksanakan hukum Musa dalam setiap situasi. Kami harus mengetahui hal-hal rinci tentang bagaimana membersihkan tangan, bagaimana memegang hari Sabat, persembahan persepuluhan, makanan, upacara pentahbisan dan lain sebagainya. Aku menjadi seorang percaya dan pembela yang setia terhadap tradisi dan keyakinan orang-orang Yahudi. Aku begitu patuh terhadap panggilan tugas dan hukum Taurat. Untuk hukum Taurat, aku _____________________ (Flp. 3:6). Aku tidak mentolerir apapun yang bertentangan dengan keyakinanku. Bagaimanapun, sejak saat itu, banyak penduduk di Yudea mulai mengikuti pengajaran seseorang yang bernama ____________________. Aku telah mendengarkan tentang orang ini dan pandangan-Nya yang radikal. Aku mendengarkan banyak tanda ajaib dan mujizat yang Ia perbuat, tetapi seberapa banyak Ia merusak keyakinan dan tradisi orang Yahudi. Aku dipenuhi dengan kebencian terhadap Jalan Tuhan dan barangsiapa yang menempuhnya. Ketika berkobar-kobarnya semangatku di Yerusalem dan ketika para pengikut Yesus Kristus diuji iman mereka, maka aku meminta surat kuasa dari Imam Besar dan majelis-majelis Yahudi untuk membinasakan mereka. Aku menjadi seorang penganiaya terkemuka di Yudea saat itu.
2
Aplikasi Kehidupan
Lembar Kerja # 2 Kisah tentang Tiga Pohon
(Kata pada sebelah kanan tidak terdapat dalam Lembar Kerja Murid. Sempatkan waktu untuk berbagi informasi ini dengan mereka sebelum mengerjakan Lembar Kerja # 3 tentang berbagai skenario yang berkaitan dengan buah Roh Kudus.)
Suatu kali di puncak gunung, tiga pohon berdiri dan memimpikan apa yang mereka ingin terjadi ketika bertumbuh. Pohon pertama memandangi banyak bintang berkerlap-kerlip seperti pertama di suatu ketinggian. "Aku ingin menyimpan perhiasan," demikian katanya. "Aku ingin tersaput dengan emas dan mengisinya dengan berbagai batu yang berharga. Aku akan menjadi kotak perhiasan yang paling indah di seluruh dunia!" Pohon kedua memandangi aliran air di suatu sungai yang akan menuju ke laut. "Aku ingin menjadi sebuah kapal yang kuat," demikian katanya. "Aku ingin mengarungi ombak yang dahsyat dan membawa para raja yang berkuasa. Aku akan menjadi kapal yang terkuat di dunia!" Pohon ketiga memandangi ke dasar lembah, di mana banyak laki-laki dan perempuan bekerja di sebuah kota yang sibuk. "Aku tidak ingin meninggalkan puncak gunung ini," demikian katanya. "Aku akan bertumbuh demikian tinggi hingga orang-orang memandangi dan memuji dengan mata mereka ke langit serta memikirkan Allah. Aku akan menjadi pohon yang tertinggi di dunia!" Tahun berganti tahun, hujan tercurah, sinar mataharipun terpancar hingga ketiga pohon itu bertambah tinggi. Suatu hari, ketiga penebang pohon memanjat gunung itu. Penebang pohon pertama melihat pohon pertama dan berkata, "Pohon ini indah dan sempurna bagiku." Dengan satu kali sambaran kapaknya, maka pohon pertama itu langsung tumbang. "Sekarang, aku akan menjadi sebuah kotak perhiasaan yang indah," demikian pikir pohon pertama. "Aku akan menyimpan banyak perhiasan yang indah." Penebang pohon kedua melihat pohon kedua dan berkata, "Pohon ini kuat dan sempurna bagiku." Dengan satu kali sambaran kapaknya, maka pohon kedua itu pun langsung tumbang. "Sekarang, aku akan mengarungi ombak yang dahsyat," demikian pikir pohon kedua. "Aku akan menjadi sebuah kapal kuat yang cocok untuk seorang raja!"
Kehidupan Paulus 7
"Tetapi buah Roh ialah: Kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, penguasaan diri." (Gal. 5:22-23a)
ix8
Kehidupan Paulus
Pohon ketiga merasa hatinya tertekan ketika penebang terakhir melihatnya. Pohon ini berdiri tegak, tinggi dan mengarah ke langit. Tetapi penebang pohon tidak pernah melihatnya ke atas. "Beberapa macam pohon akan berbuat seperti itu kepadaku," demikian gerutunya. Dengan satu kali sambaran kapaknya, maka pohon kedua itu pun langsung tumbang. Pohon pertama bergirang ketika penumbang pohon memberikannya ke sebuah toko kayu, tetapi tukang kayu yang sibuk tidak berpikir untuk membuatnya menjadi kotak perhiasaan. Sebaliknya, ia justru membuatnya ke dalam sebuah kota makanan bagi binatang-binantang. Begitu indahnya pohon itu tetapi tidak tersaput oleh emas dan tidak diisi oleh perhiasaan. Kotak itu justru terisi oleh abu kayu dan jerami untuk makanan binatang yang lapar. Pohon kedua tersenyum ketika penumbang pohon mengambilnya untuk membuat sebuah galangan kapal, tetapi tidak membuat sebuah kapal yang dapat mengarungi ombak yang dahsyat hari itu. Sebaliknya, begitu kuatnya pohon itu ditempa dan dipotong menjadi sebuah perahu ikan yang sederhana. Terlalu kecil dan lemah untuk berlayar di sungai atau bahkan di lautan, perahu itu hanya ditempatkan di sebuah danau yang kecil. Setiap hari, perahu itu hanya membawa tangkapan beberapa ikan yang telah mati. Pohon ketiga menjadi bingung ketika penumbang pohon memotongnya ke dalam balokbalok yang kuat dan meninggalkannya di suatu tempat untuk disimpan dan dijual. "Apakah yang terjadi?" tanya pohon tinggi ini dengan herannya. "Semua yang aku ingin lakukan adalah tinggal di puncak gunung dan menunjukkan kemuliaan Allah." Demikianlah hari demi hari berlalu. Ketiga pohon ini hampir melupakan mimpi mereka. Suatu malam, suatu bintang bersinar memancari pohon pertama seperti seorang perempuan muda yang menempati anaknya yang baru lahir di tempat makan binatang. "Aku berharap dapat membuat sebuah tempat buaian bagi sang bayi dari kayu yang kuat," demikian harapan dari sang ayah. Sang ibu mendekap bayinya dengan tangan sambil tersenyum seperti pancaran bintang yang bersinar dengan lembutnya. "Kotak kayu ini indah," demikian kata sang ibu. Dan tiba-tiba, pohon pertama mengetahui bahwa ia menyimpan suatu perhiasan yang luar biasa di dalam dunia.
Suatu petang, tiga puluh tahun kemudian, seseorang yang kelelahan bersama dengan temantemannya menaiki sebuah perahu yang tua. Orang ini langsung terlelap seperti pohon kedua yang dengan tenang berlayar di danau. Segera terjadilah taufan begitu dahsyatnya dan angin ribut hingga ombak menyembur masuk ke dalam perahu. Pohon ketiga itu menyadari bahwa ia tidak mempunyai kekuatan untuk membawa begitu banyaknya penumpang dengan selamat melalui taufan yang begitu dahsyatnya dan angin ribut. Orang ini bangun dan menghardiknya serta berkata, "Tenanglah!" Maka angin ribut segera reda dan danau itu teduh sekali. Dan tiba-tiba, pohon kedua menyadari bahwa ia sedang membawa Raja langit dan bumi. Suatu Jumat pagi beberapa tahun kemudian, pohon ketiga dikejutkan ketika balok-baloknya disentakkan dari tumpukan kayu bakar yang terlupakan. Balok-Balok itu dipakai untuk menyalurkan rasa marah dan cemooh banyak orang. Balok-Balok itu merasa ngeri ketika para prajurit memakukan tangan seorang laki-laki padanya. Balok-balok itu merasa tidak pantas, kasar dan kejam. Tetapi pada Minggu pagi, penduduk bumi gemetar dengan sukacitanya, seperti halnya pohon ketiga yang menyadari bahwa kasih Allah telah mengubah segalanya. Kasih Allah telah membuat pohon pertama menjadi pohon yang indah dan pohon kedua menjadi pohon yang kuat. Dan setiap saat manusia berpikir seperti pohon ketiga, yaitu memikirkan kasih Allah. Itu lebih baik daripada menjadi pohon yang tertinggi di dunia. Marilah kita habiskan saat-saat untuk merenungkan tentang hal apakah yang kalian mimpikan. Apakah kalian ingin menjadi seperti pohon yang menunjukkan Allah kepada lainnya? Renungkan dan simpanlah mimpi kalian itu, tetapi ingatlah pula senantiasa. Bila Allah menghendaki, Ia akan memakai diri kalian tentunya. Bila kalian tidak dapat merenungkannya sekarang ini, berikan sedikit ketenangan di dalam doa kepada Allah untuk memohon petunjuk-Nya, hingga Ia mengungkapkan bagaimana kalian dapat melayani kepada-Nya dan sesama.
Kehidupan Paulus 9
Aplikasi
Saulus Sebelum Berubah
Kehidupan
pelajaran
pelajaran
1
1
Saulus Sebelum Berubah
Aplikasi Kehidupan
Lembar Kerja # 2
Lembar Kerja # 2
Kisah tentang Tiga Pohon
Kisah tentang Tiga Pohon Suatu kali di puncak gunung, tiga pohon berdiri dan memimpikan apa yang mereka ingin terjadi ketika bertumbuh. Pohon pertama memandangi banyak bintang berkerlap-kerlip seperti pertama di suatu ketinggian. "Aku ingin menyimpan perhiasan," demikian katanya. "Aku ingin tersaput dengan emas dan mengisinya dengan berbagai batu yang berharga. Aku akan menjadi kotak perhiasan yang paling indah di seluruh dunia!" Pohon kedua memandangi aliran air di suatu sungai yang akan menuju ke laut. "Aku ingin menjadi sebuah kapal yang kuat," demikian katanya. "Aku ingin mengarungi ombak yang dahsyat dan membawa para raja yang berkuasa. Aku akan menjadi kapal yang terkuat di dunia!" Pohon ketiga memandangi ke dasar lembah, di mana banyak laki-laki dan perempuan bekerja di sebuah kota yang sibuk. "Aku tidak ingin meninggalkan puncak gunung ini," demikian katanya. "Aku akan bertumbuh demikian tinggi hingga orang-orang memandangi dan memuji dengan mata mereka ke langit serta memikirkan Allah. Aku akan menjadi pohon yang tertinggi di dunia!" Tahun berganti tahun, hujan tercurah, sinar mataharipun terpancar hingga ketiga pohon itu bertambah tinggi. Suatu hari, ketiga penebang pohon memanjat gunung itu. Penebang pohon pertama melihat pohon pertama dan berkata, "Pohon ini indah dan sempurna bagiku." Dengan satu kali sambaran kapaknya, maka pohon pertama itu langsung tumbang. "Sekarang, aku akan menjadi sebuah kotak perhiasaan yang indah," demikian pikir pohon pertama. "Aku akan menyimpan banyak perhiasan yang indah." Penebang pohon kedua melihat pohon kedua dan berkata, "Pohon ini kuat dan sempurna bagiku." Dengan satu kali sambaran kapaknya, maka pohon kedua itu pun langsung tumbang. "Sekarang, aku akan mengarungi ombak yang dahsyat," demikian pikir pohon kedua. "Aku akan menjadi sebuah kapal kuat yang cocok untuk seorang raja!" Pohon ketiga merasa hatinya tertekan ketika penebang terakhir melihatnya. Pohon ini berdiri tegak, tinggi dan mengarah ke langit. Tetapi penebang pohon tidak pernah melihatnya ke atas.
Pohon ketiga merasa hatinya tertekan ketika penebang terakhir melihatnya. Pohon ini berdiri tegak, tinggi dan mengarah ke langit. Tetapi penebang pohon tidak pernah melihatnya ke atas. "Beberapa macam pohon akan berbuat seperti itu kepadaku," demikian gerutunya. Dengan satu kali sambaran kapaknya, maka pohon kedua itu pun langsung tumbang. Pohon pertama bergirang ketika penumbang pohon memberikannya ke sebuah toko kayu, tetapi tukang kayu yang sibuk tidak berpikir untuk membuatnya menjadi kotak perhiasaan. Sebaliknya, ia justru membuatnya ke dalam sebuah kota makanan bagi binatang-binantang. Begitu indahnya pohon itu tetapi tidak tersaput oleh emas dan tidak diisi oleh perhiasaan. Kotak itu justru terisi oleh abu kayu dan jerami untuk makanan binatang yang lapar. Pohon kedua tersenyum ketika penumbang pohon mengambilnya untuk membuat sebuah galangan kapal, tetapi tidak membuat sebuah kapal yang dapat mengarungi ombak yang dahsyat hari itu. Sebaliknya, begitu kuatnya pohon itu ditempa dan dipotong menjadi sebuah perahu ikan yang sederhana. Terlalu kecil dan lemah untuk berlayar di sungai atau bahkan di lautan, perahu itu hanya ditempatkan di sebuah danau yang kecil. Setiap hari, perahu itu hanya membawa tangkapan beberapa ikan yang telah mati. Pohon ketiga menjadi bingung ketika penumbang pohon memotongnya ke dalam balokbalok yang kuat dan meninggalkannya di suatu tempat untuk disimpan dan dijual. "Apakah yang terjadi?" tanya pohon tinggi ini dengan herannya. "Semua yang aku ingin lakukan adalah tinggal di puncak gunung dan menunjukkan kemuliaan Allah." Demikianlah hari demi hari berlalu. Ketiga pohon ini hampir melupakan mimpi mereka. Suatu malam, suatu bintang bersinar memancari pohon pertama seperti seorang perempuan muda yang menempati anaknya yang baru lahir di tempat makan binatang. "Aku berharap dapat membuat sebuah tempat buaian bagi sang bayi dari kayu yang kuat," demikian harapan dari sang ayah. Sang ibu mendekap bayinya dengan tangan sambil tersenyum seperti pancaran bintang yang bersinar dengan lembutnya.
(...lanjutan dari halaman sebelumnya)
"Kotak kayu ini indah," demikian kata sang ibu. Dan tiba-tiba, pohon pertama mengetahui bahwa ia menyimpan suatu perhiasan yang luar biasa di dalam dunia. Suatu petang, tiga puluh tahun kemudian, seseorang yang kelelahan bersama dengan teman-temannya menaiki sebuah perahu yang tua. Orang ini langsung terlelap seperti pohon kedua yang dengan tenang berlayar di danau. Segera terjadilah taufan begitu dahsyatnya dan angin ribut hingga ombak menyembur masuk ke dalam perahu. Pohon ketiga itu menyadari bahwa ia tidak mempunyai kekuatan untuk membawa begitu banyaknya penumpang dengan selamat melalui taufan yang begitu dahsyatnya dan angin ribut. Orang ini bangun dan menghardiknya serta berkata, "Tenanglah!" Maka angin ribut segera reda dan danau itu teduh sekali. Dan tiba-tiba, pohon kedua menyadari bahwa ia sedang membawa Raja langit dan bumi. Suatu Jumat pagi beberapa tahun kemudian, pohon ketiga dikejutkan ketika balok-baloknya disentakkan dari tumpukan kayu bakar yang terlupakan. Balok-Balok itu dipakai untuk menyalurkan rasa marah dan cemooh banyak orang. Balok-Balok itu merasa ngeri ketika para prajurit memakukan tangan seorang laki-laki padanya. Balok-balok itu merasa tidak pantas, kasar dan kejam. Tetapi pada Minggu pagi, penduduk bumi gemetar dengan sukacitanya, seperti halnya pohon ketiga yang menyadari bahwa kasih Allah telah mengubah segalanya. Kasih Allah telah membuat pohon pertama menjadi pohon yang indah dan pohon kedua menjadi pohon yang kuat. Dan setiap saat manusia berpikir seperti pohon ketiga, yaitu memikirkan kasih Allah. Itu lebih baik daripada menjadi pohon yang tertinggi di dunia.
(berlanjut ke halaman sebelah)
4
3
Lembar Kerja # 3 Mengetahui Diri Sendiri Hal-hal apakah yang kalian anggap baik? Kesukaan dan hobi apakah yang kalian punyai? Bahasa apakah yang kalian dapat katakan? Apakah kalian merupakan yang terbaik di sekolah? Lingkarilah kata-kata berikut yang menggambarkan diri kalian yang terbaik. berbakat musik pandai bertanggung-jawab bijaksana sabar tenang murah hati
10 ix
Kehidupan Paulus
fasih berbicara arstistik peduli rendah hati teratur ilmiah ramah
suka olahraga patuh berani humoris peka proaktif
pelajaran
Aplikasi
Saulus Sebelum Berubah
1
Kehidupan
Lembar Kerja # 3
Mengetahui Diri Sendiri Hal-hal apakah yang kalian anggap baik? Kesukaan dan hobi apakah yang kalian punyai? Bahasa apakah yang kalian dapat katakan? Apakah kalian merupakan yang terbaik di sekolah? Lingkarilah kata-kata berikut yang menggambarkan diri kalian yang terbaik.
berbakat musik pandai
fasih berbicara
suka olahraga
arstistik
patuh
bertanggung-jawab
peduli
berani
bijaksana
rendah hati
humoris
sabar
teratur
peka
tenang
ilmiah
proaktif
murah hati
ramah
Dengan cara apakah kalian akan senang melayani Allah? Dengan apakah kalian dapat memperlengkapi kepribadian dan talenta kalian? Tulislah di tempat yang tersedia.
Dengan cara apakah kalian akan melayani Allah? __________________________
__________________________
__________________________
__________________________
__________________________
__________________________
__________________________
__________________________
__________________________
__________________________
__________________________
__________________________
__________________________
__________________________
__________________________
__________________________
5
Aktivitas Membuat Iklan Bagi Pekerjaan Allah Biarlah murid-murid beraktivitas secara berpasangan atau berkelompok. Posisi pekerjaan di sini tidak perlu menjadi salah satu seperti biasanya, yaitu editor bagi majalah gereja, tetapi dapat pula berupa penghibur yang baik atau seorang yang peduli terhadap simpatisan. Buatlah sesuatu yang mudah disesuaikan dan bimbinglah murid-murid. Bahan: Kertas Pena Spidol Dan lain sebagainya Petunjuk: 1. Berikan petunjuk pelaksanaan yang diperlukan selama aktivitas ini. 2. Sekarang, kalian mempunyai sebuah daftar yang diperlukan bagi aktivitas ini, yang terdiri dari garis besar tentang pelatihan, persiapan atau pengalaman yang diperlukan. 3. Dalam cara-cara apakah posisi pekerjaan ini penting bagi Kerajaan Allah?
Kehidupan Paulus 11
Kesimpulan Evaluasi
Tugas Pembacaan Alkitab minggu ini: Im. 12 – 14
12 ix
Kehidupan Paulus
Setiap orang dilahirkan dan dibesarkan secara berlainan, tetapi dalam rencana Allah yang indah, kita semua dapat menjadi para pekerja allah yang baik. Kita harus mengetahui diri sendiri dan menjadi peka dalam memperoleh petunjuk Allah. Kapanpun menemukan perubahan dalam suatu keadaan, kita harus senantiasa berdoa kepada Allah agar menjadikan diri kita apa yang Ia kehendaki melalui keadaan itu. Kiranya Allah membantu kita semua, dalam proses pembelajaran dan dalam cara-cara menjalani hidup sehari-hari, agar kita semua mempersiapkan diri menjadi para pekerja Allah yang baik, sehingga dapat menyebarkan kasih-Nya kepada semua orang di dunia ini.
pelajaran
2
Perubahan Saulus
GARIS BESAR
Latar Belakang Alkitab
Kitab Bacaan Kis. 9:1-31; 22:1-16; 26:9-20
Kota Damsyik (Kis. 9:19; 2 Kor. 11:3233; Kej. 15:2) merupakan salah satu kota tua di daerah Timur Tengah. Kota ini berjarak kira-kira 130-140 mil dari Yerusalem. Kota yang berusia lebih dari 4000 tahun ini merupakan ibu kota dari Aram dan mempunyai peran besar dalam sejarah di Alkitab. Peran pertamanya disebutkan dalam cerita Abraham (Kej. 14:15). Selain itu, merupakan daerah tempat tinggal bagi penduduk Amori, sekaligus merupakan ibu kota selama masa pemerintahan raja Aram. Raja Daud pun sempat menaklukkannya (2 Sam. 8:5-6). Pengaruh terbesar dari kota Damsyik terdapat pada sejarah umat Israel yang mengambil alih kerajaan yang terbagi, ketika raja Damsyik menetapkan upeti kepada Kerajaan Utara dan Selatan. Kota Damsyik pun menjadi kota jajahan Romawi sekitar tahun 66 Sebelum Masehi dan menjadi salah satu dari sepuluh kota terbesar di sepanjang timur sungai Yordan. Sejak tahun 1 Masehi, sebuah populasi besar dari orang-orang Israel berpindah ke Damsyik dan di jalan menuju kota inilah Paulus diubahkan.
Kebenaran Alkitab Terang Allah akan membuka mata rohani hingga hidup kita akan diubahkan. Tujuan Pelajaran 1. Mengetahui bagaimana Paulus diubahkan setelah ia berubah. 2. Memahami bagaimana kita dapat menjadi seorang yang baru setelah mengenal Allah. Ayat Hafalan "Pergilah, sebab orang ini adalah alat pilihan bagi-Ku untuk memberitakan namaKu kepada bangsa-bangsa lain serta raja-raja dan orang-orang Israel." (Kis. 9:15)
Kehidupan Paulus 13
Makanan Rohani untuk Renungan Alkitab
Perubahan Paulus merupakan sesuatu yang dramatis, dengan terang Allah yang bercahaya kepada dirinya hingga membutakan mata jasmaninya selama tiga hari. Tetapi oleh karena itulah, ia beroleh kesempatan untuk mengintrospeksi hidupnya. Hampir setiap orang mengingat bagian cerita Paulus yang satu ini. Bagaimanapun, yang lebih berarti mengenai hidup Paulus adalah fakta bahwa karena giatnya bagi Yesus Kristus telah membuat ia mengalami penganiayaan dan dapat bertahan hidup hingga pada akhir hidupnya. Hari ini, kita sering mendengar kesaksian mengenai perubahan seseorang di dalam Yesus Kristus, tetapi hampir tidak pernah didengar kesaksian mengenai bagaimana seseorang tetap mempertahankan imannya hingga beberapa puluh tahun lamanya. Waktu senantiasa merupakan ujian terbaik dari keteguhan iman dan kebenaran. Kita tidak dapat meniadakan makna dari perubahan itu sendiri, tetapi seharusnya kita lebih memperhatikan kepada pertanyaan, seperti apakah iman kita telah dimampukan untuk bertahan di dalam badai kehidupan yang sedang dialami, dan lagi pula, apakah kita mampu untuk teguh berdiri, seperti Paulus, setia hingga pada akhir hidupnya.
Mengenai Murid Anda Alkitab
1x 14
Kehidupan Paulus
Banyak murid kita dilahirkan dan berkembang di dalam lingkungan gereja, yaitu di dalam keimanan. Beberapa orang dari mereka, belum ada sasaran perubahan. Iman mereka dibangun sedikit demi sedikit dari masa kanak-kanak. Mereka masih berusaha memahami apakah iman yang sesungguhnya itu. Secara pribadi, masih bergantung kepada gereja, keluarga dan teman-teman yang berkembang bersama dengan mereka. Bagi yang lainnya, mereka mungkin mulai mempunyai sasaran perubahan sendiri, ketika secara pribadi mengalami Allah di dalam hidup mereka. Sebagai Guru Agama mereka, kami harus senantiasa mengingatkan bahwa sebagian pengetahuan Alkitabiah dan pengalaman iman adalah penting bagi mereka. Apa yang lebih penting adalah muridmurid dapat mempunyai suatu hubungan pribadi dengan Allah. Berdoa bagi murid-murid sesungguhnya merupakan tanggung jawab terpenting dari seorang Guru Agama. Tidaklah sulit untuk berbagi pengetahuan Alkitabiah atau memberitahukan beberapa kesaksian iman kepada mereka. Tetapi untuk membangun
keteguhan murid-murid, maka iman pribadi dan Kebenaran merupakan sesuatu yang memerlukan kasih sejati dan komitmen. Bukan sesuatu yang kita dapat raih dengan mudah melalui pelajaran-pelajaran mingguan kita, tetapi memerlukan usaha yang berkelanjutan, bahkan ketika kita secara jasmani tidak sedang mengikuti pelajaran-pelajaran mingguan itu.
Persiapkan Hati Murid
Marilah kita mencoba sedikit pengalaman yang akan membantu memahami bagaimana dapat diubahkan melalui Pemahaman Alkitab. Berikan setiap murid selembar kertas dan satu pensil. Katakan ini kepada murid-murid: Saya ingin menunjukkan sebuah gambar kepada kalian sepuluh detik lamanya. Ingatlah sebaik-baiknya gambar itu dan buatlah dengan berbagai bentuk, kemudian berikan murid-murid satu menit lamanya untuk menggambarkannya pada kertas mereka. Selanjutnya katakan: Saya ingin menunjukkan sebuah gambar lagi dan kalian akan membandingkannya dengan gambar kalian. Bila perlu, perbaikilah gambar kalian sehingga mirip seperti gambar tersebut (ulangilah beberapa kali). Pada akhir latihan sederhana ini, katakan ini kepada murid-murid: Apakah menyadari bahwa banyak kali kalian melihat pada gambar dan lebih sering melihat, maka lebih baik kalian dapat menirukan gambarnya? Demikian pula, ketika membaca dan menyelidiki Alkitab lebih mendalam, kita akan menjadi mampu mempelajari dan merasakan pengajaran Alkitab di dalam hidup kita. Hari ini, kita ingin belajar perubahan Saulus. Kita akan melihat bagaimana firman Allah menyentuh dan mengubah diri Saulus sepenuhnya.
Kehidupan Paulus 15
Pemahaman Alkitab
Lembar Kerja # 1 Saulus Bertemu Tuhan Yesus
Sebelum Anda mulai bagian ini, mintalah murid-murid untuk melihat pada Lembar Kerja Murid. Beberapa informasi yang diberikan di sini mungkin tidak tersedia bagi murid-murid. Informasi pada sebelah kanan dapat dijadikan suatu acuan.
Cerita mengenai Saulus bertemu Tuhan Yesus digambarkan secara jelas dalam tiga pasal dalam kitab Kisah Para Rasul, yang menunjukkan betapa pentingnya peristiwa itu di dalam kehidupannya dan pula dalam sejarah keseluruhan gereja awal. Dalam Kis. 9:3-19, kita mempunyai catatan Lukas mengenai apa yang terjadi. Dalam Kis. 22:6-16, kita mempunyai catatan pribadi yang Paulus berikan, ketika ia membela dirinya di hadapan orang-orang Yahudi di Yerusalem. Dalam Kis. 26:9-23, kita mempunyai catatan lainnya yang Paulus berikan, ketika ia membela dirinya di hadapan Herodes Agripa II. Gambarkan apa yang sedang terjadi dalam setiap keadaan dan tuliskan apa yang dikatakan dalam gagasan yang ditunjukkan. Acuan pada Kis. 9:1-19 dan 22:6-16. Keadaan 1: Suatu cahaya memancar lebih terang daripada cahaya matahari (gambar menunjukkan cahaya yang luar biasa terangnya itu) Keadaan 2: Saulus terjatuh ke tanah (gambar menunjukkan Saulus terjatuh) Keadaan 3: Suara Yesus menanyakannya, "Saulus, Saulus, mengapa engkau menganiaya Aku?" (gagasan dan jawablah) Keadaan 4: Saulus menanggapi, "Siapakah Engkau, Tuhan?" (gagasan dan jawablah) Keadaan 5: Yesus menjawab, "Akulah Yesus, yang engkau aniaya itu." (gagasan dan jawablah) Keadaan 6: Saulus bertanya, "Tuhan, apa yang Engkau ingin aku perbuat?" (gagasan dan jawablah) Keadaan 7: Yesus memberitahukannya, "Bangun dan pergilah ke dalam kota, di sana akan diberitahukan kepadamu apa yang engkau harus perbuat." (gagasan dan jawablah) Keadaan 8: Saulus bangun. Ia buta dan harus dituntun oleh dua laki-laki ke dalam kota Damsyik. (gambar Saulus dituntun oleh dua laki-laki)
1x 16
Kehidupan Paulus
Keadaan 9: Ananias mengikuti perintah, pergi dan menumpangkan tangan ke atas kepala Saulus, sehingga penglihatannya dipulihkan. (gambar Ananias menumpangkan tangan ke atas kepala Saulus) Keadaan 10: Ananias membaptis Saulus (gambar) Keadaan 11: Ananias berkata, "Kamu akan menjadi saksi Allah bagi semua orang terhadap apa yang telah kamu lihat dan dengar." (gagasan dan jawablah)
pelajaran
(Keilahian Mesias telah datang bukan sebagai tentara, melainkan sebagai hamba. Paulus yang telah membenci iman umat Kristen telah menjadi pembela iman yang luar biasa.)
Ananias merupakan seorang murid Yesus Kristus. Ia mungkin mendengar kedatangan Saulus ke Damsyik untuk menganiaya orang-orang percaya. Ragu-ragu pada mulanya ketika Tuhan Yesus memintanya untuk pergi kepada Saulus, tetapi akhirnya ia mematuhinya. Setelah berubah, Saulus pergi ke Arabia untuk sementara waktu. Alkitab tidak memberitahukan alasan ia pergi ke sana, tetapi ada dua tujuan yang sempat diduga. Beberapa orang berpendapat bahwa ia pergi untuk memberitakan Injil; sementara yang lainnya berpendapat bahwa ia sedang mengintrospeksi diri. Sungguh, Paulus adalah seseorang yang telah berubah. Dalam seketika, ia menyadari bahwa harapan yang selama ini dipegang teguh sebagai orang Yahudi adalah keliru. Keilahian Mesias telah datang bukan sebagai tentara, melainkan sebagai hamba. Paulus yang telah membenci iman umat Kristen telah menjadi pembela iman yang luar biasa. Sejak itulah, dalam kehidupan Paulus secara total dikuasai oleh kemunculan Yesus yang menampakkan diri kepadanya di jalan yang menuju Damsyik dan mengubah hidup dan pandangannya.
2
Pemahaman
Perubahan Saulus
Alkitab
Lembar Kerja # 1
Saulus Bertemu Tuhan Yesus Gambarkan apa yang sedang terjadi dalam setiap keadaan dan tuliskan apa yang dikatakan dalam gagasan yang ditunjukkan. Acuan pada Kis. 9:1-19 dan 22:6-16.
6
Kehidupan Paulus 17
Lembar Kerja # 2 Bagaimana Saulus Berubah? Sejak saat Saulus bertemu Yesus Kristus, ia berubah menjadi seorang yang baru. Mata rohaninya terbuka dan mengakui bahwa Tuhan Yesus sungguh adalah Mesias. Ia menyerahkan segala sesuatu yang penting kepada-Nya dan membiarkan Allah mengambil alih kehidupannya. Lalu, Saulus mengabdikan dirinya kepada Allah melalui pemberitaan Injil. Perubahan inilah yang menggantikan Saulus ke dalam rangkaian langkah yang memampukan dirinya mengenal Yesus Kristus dan menerima keselamatan. Hari ini, langkahlangkah yang sama diberikan kepada barangsiapa yang berharap untuk menerima keselamatan. Marilah kita lihat apakah langkah-langkah itu. "Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku."
1.
(Yoh. 14:6)
2.
1x 18
Kehidupan Paulus
Saulus mengakui Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamatnya. Bacalah Kis. 4:12; Yoh. 14:6; 6:67-69. Dalam dunia sekarang ini, ada banyak agama dan keyakinan yang mengaku dapat memimpin kita kepada keselamatan. Saulus pun mempunyai keyakinannya sendiri, yaitu bahwa hanya hukum Tauratlah yang dapat menyelamatkan dirinya dan orang lain. Betapa kelirunya ia! Akhirnya, ia menemukan bahwa manusia hanya dapat diselamatkan melalui mengenal dan percaya kepada Yesus Kristus. Saulus bertobat dari keyakinannya yang keliru, dari dosa dan tindakannya di masa yang lalu. Bacalah Kis. 3:19; 17:30; 1 Tim. 1:15; 2 Kor. 7:10; 2 Pet. 3:9; Why. 2:5. Saulus adalah seorang percaya yang hebat dan berpegang teguh terhadap hukum Taurat. Ia menolak mempercayai Yesus yang adalah Mesias yang dinantikan oleh orang-orang Yahudi. Oleh karena itu, ia menentang begitu rupa terhadap semua orang percaya dan yang mengikut Yesus. Bagaimanapun, Saulus mengaku bahwa ia buta secara rohani terhadap Kebenaran dan bertindak bodoh di luar iman. Demikian pula, kita seharusnya bertobat di hadapan Allah atas semua dosa pada masa yang lalu, tidak peduli apakah berbuat salah dalam hidup sehari-hari, menolak percaya kepada Allah ataukah mempercayai doktrin yang keliru. Kita seharusnya memohon ampun dan bertekad untuk mengubah hidup kita dengan mengikuti perintah Allah.
3.
"Aku telah disalibkan dengan Kristus; namun aku hidup, tetapi bukan lagi aku sendiri yang hidup, melainkan Kristus yang hidup di dalam aku. Dan hidupku yang kuhidupi sekarang di dalam daging, adalah hidup oleh iman dalam Anak Allah yang telah mengasihi aku dan menyerahkan diri-Nya untuk aku." (Gal. 2:19b-20)
4.
5.
Saulus menerima baptisan air dan roh. Bacalah Kis. 9:17-18; Yoh. 3:5; 1 Pet. 3:21; Tit. 3:5; Mrk. 16:16. Pada suatu ketika, Yesus Kristus memberitahukan kepada seorang Farisi yang bernama Nikodemus bahwa agar dapat masuk ke dalam kerajaan surga, maka seseorang haruslah dilahirkan kembali dari air dan roh. Maksudnya agar dapat diselamatkan adalah penting bagi kita untuk dibaptis menurut ketentuan dalam Alkitab dan menerima Roh Kudus yang berharga. Melalui baptisan air yang disertai dengan darah Yesus Kristus yang berharga, segala dosa kita dapat dihapuskan seluruhnya. Kita menjadi ciptaan yang baru. Lebih dari pada itu, kita harus memohon Roh Kudus yang merupakan jaminan untuk beroleh kerajaan surga. Saulus mengenakan ciptaan baru di dalam Kristus dan mematuhi perintah-Nya. Bacalah Gal. 2:20; 2 Kor. 5:14-15,17-18; Flp. 3:7-8; Rm. 5:67. Setelah mengalami perubahan, Saulus bertekad sepenuhnya untuk mengasihi Allah dan sesama manusia. Karena memahami besarnya kasih Allah, ia berniat memberikan segalanya bagi Tuhan Yesus. Dalam perbuatan, pikiran dan perkataannya, ia berusaha untuk menjadi serupa dengan Yesus Kristus dan menyenangkan-Nya. Sekalipun faktanya Saulus merupakan seorang yang berhasil dan berpendidikan dengan masa depan yang cerah, tetapi ia mengorbankan semuanya dengan ikhlas untuk membayar kasih Allah. Saulus mengasihi sesama. Bacalah Kol. 1:28-29; 1 Kor. 9:16,19; 2 Kor. 4:5. Saulus sering kali digerakkan dan diinspirasikan oleh kasih Allah. Ia mengakui perbuatan ajaib yang Allah telah berikan kepadanya, untuk memampukan sesama mempunyai kesadaran yang benar akan siapa Yesus Kristus itu dan jalan untuk diselamatkan, yang bukan karena mematuhi hukum Taurat, tetapi karena kasih dan kemurahan hati Tuhan Yesus Kristus. Inilah kasih untuk Allah dan sesama yang memotivasi Saulus untuk bertahan dalam banyak kesulitan dan penderitaan yang ia alami selama memberitakan firman Allah.
Kehidupan Paulus 19
pelajaran
2
Pemahaman
Perubahan Saulus
Alkitab
Lembar Kerja # 2
Bagaimana Saulus Berubah? Sejak saat Saulus bertemu Yesus Kristus, ia berubah menjadi seorang yang baru. Mata rohaninya terbuka dan mengakui bahwa Tuhan Yesus sungguh adalah Mesias. Ia menyerahkan segala sesuatu yang penting kepada-Nya dan membiarkan Allah mengambil alih kehidupannya. Lalu, Saulus mengabdikan dirinya kepada Allah melalui pemberitaan Injil. Perubahan inilah yang menggantikan Saulus ke dalam rangkaian langkah yang memampukan dirinya mengenal Yesus Kristus dan menerima keselamatan. Hari ini, langkah-langkah yang sama diberikan kepada barangsiapa yang berharap untuk menerima keselamatan. Marilah kita lihat apakah langkah-langkah itu.
Saulus akui Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamatnya. Bacalah Kis. 4:12; Yoh. 14:6; 6:67-69.
2
Saulus bertobat dari keyakinannya yang keliru, dari dosa dan tindakannya di masa yang lalu. Bacalah Kis. 3:19; 17:30; 1 Tim. 1:15; 2 Kor. 7:10; 2 Pet. 3:9; Why. 2:5.
3
Saulus menerima baptisan air dan roh. Bacalah Kis. 9:17-18; Yoh. 3:5; 1 Pet. 3:21; Tit. 3:5; Mrk. 16:16.
4
Saulus mengenakan ciptaan baru di dalam Kristus dan mematuhi perintah-Nya. Bacalah Gal. 2:20; 2 Kor. 5:14-15, 17-18; Flp. 3:7-8; Rm. 5:6-7.
5
Saulus mengasihi sesama. Bacalah Kol. 1:28-29; 1 Kor. 9:16,19; 2 Kor. 4:5.
7
Aplikasi Kehidupan
Lembar Kerja # 3 Mengenakan Manusia Baru Sebelum seseorang mengenal Allah dan dibaptis, ia adalah seorang tawanan dosa, sering melakukan perbuatan dosa dan merusak hidup sendiri. Ia menuruti keinginan dagingnya, tetapi saat dibaptis dan menerima Roh Kudus, ia terlepas dari kuasa dosa. Ia diubahkan ‘dari kegelapan menuju terang dan dari kuasa setan kepada kuasa Allah’ (Kis. 26:18; Kol. 1:13). Roh Allah menghidupkan kembali rohaninya, sehingga ia menjadi seorang ciptaan yang baru di dalam Tuhan. “Jadi siapa yang ada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan baru, yang lama sudah berlalu, sesungguhnya yang baru sudah datang (2 Kor. 5:17). Melalui baptisan, kita menjadi “bangsa yang terpilih, imamat yang rajani, bangsa yang kudus, umat kepunyaan Allah sendiri, supaya kamu memberitakan perbuatan-perbuatan yang besar dari Dia, yang telah memanggil kamu keluar dari kegelapan kepada terang-Nya yang ajaib” (1 Pet. 2:9). Oleh karena itu, sebagai umat Allah, kita seharusnya mempunyai karakter Allah dan menyata-
20 1x
Kehidupan Paulus
(Kata-kata pada sebelah kanan tidak terdapat dalam Lembar Kerja Murid. Sempatkan waktu untuk berbagi informasi kepada murid-murid sebelum mengerjakan Lembar Kerja # 3 tentang berbagai skenario yang berkaitan dengan buah Roh Kudus.)
kannya kepada orang-orang yang belum mengenal Allah. Gal. 5:19-21 mendiskusikan tentang karakteristik keinginan daging yang dimiliki dalam manusia yang lama. Apakah itu? Disebutkan dengan jelas bahwa barangsiapa melakukan hal-hal yang demikian, ia tidak akan mendapat bagian dalam Kerajaan Allah. Orangorang ini berjalan dalam kegelapan. Tetapi bagi barangsiapa yang dibaptis, rohani mereka dihidupkan kembali dan kita harus memenuhi karakter Kristus dan berjalan di dalam terang-Nya. Kol. 3:10 memberitahukan tentang “telah mengenakan manusia baru yang terus-menerus diperbarui untuk memperoleh pengetahuan yang benar menurut gambar Khaliknya”. Ayat ini memberitahukan bahwa kita dapat diperbarui ke dalam bentuk yang baru dengan pembaruan pandangan kita. Bacalah Yak. 1:21, “Sebab itu, buanglah segala sesuatu yang kotor dan kejahatan yang begitu banyak itu dan terimalah dengan lemah lembut firman yang ternama di dalam hatimu, yang berkuasa menyelamatkan jiwamu.” 1 Pet. 1:23 berkata, “Karena kamu telah dilahirkan kembali bukan dari benih yang fana, tetapi dari benih yang tidak fana, oleh firman Allah, yang hidup dan yang kekal.” Sebagaimana bercermin untuk menemukan apa yang kita ingin ubah, demikian pula, membaca Alkitab setiap hari akan membantu mengintrospeksi diri untuk melihat bila kita tetap berada pada kehendak Allah. Kita dapat melihat bila sesuatu yang tidak jujur pada sikap atau perilaku kita. Dan dengan membaca Alkitab setiap hari dan berjalan menurut Roh Kudus, kita dapat mengatasi dan mematikan manusia lama dan segala kebiasaan buruk kita terdahulu dan membiarkan manusia baru bertumbuh di dalam kita. Dalam Gal. 5:16 memberitahukan bahwa kita seharusnya melangkah di dalam Roh Kudus. Allah menghendaki kita untuk menghasilkan buah Roh Kudus. Apakah buah Roh Kudus itu? (Kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, penguasaan diri (Gal. 5:22). Dalam skenario berikut, tuliskan karakteristik manakah yang Roh Kudus perlukan untuk menjadi terlatih.
Kehidupan Paulus 21
“Tetapi buah Roh ialah: Kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, penguasaan diri.”
1.
“Tetapi ibu, ini program televisi kesukaanku. Kiranya ibu setuju, ya?” “Tidak Andy, kamu telah menghabiskan seluruh malam harimu di depan televisi. Ini pukul 9 malam dan kamu masih belum selesaikan pekerjaan rumahmu.” Apakah buah yang Andy harus hasilkan?
2.
Kate telah berdoa kepada Allah untuk bantu membawa temannya ke gereja. Ia telah berdoa dengan sepenuh hati dan mencucurkan air mata. Tetapi temannya masih menolak untuk datang ke gereja. Kate mulai merasa ragu. Apakah buah yang Kate harus hasilkan?
3.
“Oh, oh, ini datang salah seorang miskin, yang tidak mempunyai tempat tinggal,” pikir Kevin. “Saya lebih baik segera menyeberang jalan dan melihat dari seberang jalan. Saya tidak bersedia memberikan uangku.” Apakah buah yang Kevin harus hasilkan?
4.
“Apakah kamu janji untuk tidak memberitahukan?” tanya Helen. “Hey, saya ini teman baikmu, bukan? Apakah kamu tidak percaya kepadaku? Tentu saja, saya tidak beritahukan.” Joyce memastikan ulang kepada Helen. Malam itu, bagaimanapun, Joyce memberitahukan suatu rahasia kepada teman lainnya. Apakah buah yang Joyce harus hasilkan?
5.
Sang ibu melihat dengan tenang ketika Rebecca mengentakkan kakinya dan berteriak dengan marah bahwa sang ibu tidak mencintainya lagi. Rebecca telah melihat suatu pakaian yang ia sukai di mal, tetapi sang ibu beranggapan itu tidak cocok, sehingga menolak membelikannya. Rebecca begitu marah hingga membanting pintu kamarnya dan mengurung diri di sana. Apakah buah yang Rebecca harus hasilkan?
6.
Pete tertawa kecil ketika memperagakan sepeda kepada teman kelasnya. “Ia ada untuk sebuah kejutan yang menyenangkan,” kira Pete, seperti menanti di balik pepohonan untuk temannya. Apakah buah yang Pete harus hasilkan?
(Gal. 5:22-23)
22 1x
Kehidupan Paulus
“Permisi, itu tempat duduk saya,“ kata Joey sambil berusaha memaksa saudaranya untuk pindah dari sofa. “Tetapi tidak ada siapapun di sini, ketika saya datang,“ jawab Yesaya sambil mempertahankan tempat duduknya. “Kamu tahu bahwa saya sedang duduk di sini menonton televisi. Saya baru saja mengambil satu gelas air minum! kata Joey dengan jengkel. “Tetapi sayang, sekarang tempat duduk itu milik saya!” kata Yesaya dengan bangga. Apakah buah yang Joey dan Yesaya harus hasilkan?
8.
Greta pergi ke gereja dengan perasaan yang begitu jengkel. Duduk di gereja mendengarkan seseorang berkhotbah seperti hal yang begitu membosankan. Pula ada banyak hal yang ia tidak dapat lakukan sebagai seorang Kristen. Betapa terbebannya perasaan Greta! Apakah buah yang Greta harus hasilkan?
2
Lembar Kerja # 3
Aplikasi
Perubahan Saulus
Kehidupan
Mengenakan Manusia Baru
“Tetapi ibu, ini program televisi kesukaanku. Kiranya ibu setuju, ya?” “Tidak Andy, kamu telah menghabiskan seluruh malam harimu di depan televisi. Ini pukul 9 malam dan kamu masih belum selesaikan pekerjaan rumahmu.” Apakah buah yang Andy harus hasilkan? Andy harus hasilkan ____________
Kate telah berdoa kepada Allah untuk bantu membawa temannya ke gereja. Ia telah berdoa dengan sepenuh hati dan mencucurkan air mata. Tetapi temannya masih menolak untuk datang ke gereja. Kate mulai merasa ragu. Apakah buah yang Kate harus hasilkan? Kate harus hasilkan ____________
_____________________________
____________________________
pelajaran
Buah Roh Kudus manakah yang ‘bertumbuh’ bagi kalian? Buah Roh Kudus manakah yang perlu untuk ditumbuhkan? (Jawaban murid-murid.) Kita harus tekun berdoa kepada Allah agar dapat menghasilkan sembilan buah Roh Kudus secara berlimpah-limpah, sehingga kita dapat diubahkan secara keseluruhan ke dalam karakter dan keilahian Tuhan Yesus Kristus.
pelajaran
(Kita harus tekun berdoa kepada Allah, agar dapat menghasilkan sembilan buah Roh Kudus secara berlimpah-limpah, sehingga kita dapat diubahkan secara keseluruhan ke dalam karakter dan keilahian Tuhan Yesus Kristus.)
7.
2
Lembar Kerja # 3
Aplikasi
Perubahan Saulus
Kehidupan
Mengenakan Manusia Baru Pete tertawa kecil ketika memperagakan sepeda kepada teman kelasnya. “Ia ada untuk sebuah kejutan yang menyenangkan,” kira Pete, seperti menanti di balik pepohonan untuk temannya. Apakah buah yang Pete harus hasilkan? Pete harus hasilkan ____________
Sang ibu melihat dengan tenang ketika Rebecca mengentakkan kakinya dan berteriak dengan marah bahwa sang ibu tidak mencintainya lagi. Rebecca telah melihat suatu pakaian yang ia sukai di mal, tetapi sang ibu beranggapan itu tidak cocok, sehingga menolak membelikannya. Rebecca begitu marah hingga membanting pintu kamarnya dan mengurung diri di sana. Apakah buah yang Rebecca harus hasilkan? Rebecca harus hasilkan ________
____________________________
__________________
“Apakah kamu janji untuk tidak memberitahukan?” tanya Helen. “Hey, saya ini teman baikmu, bukan? Apakah kamu tidak percaya kepadaku? Tentu saja, saya tidak beritahukan.” Joyce memastikan ulang kepada Helen. Malam itu, bagaimanapun, Joyce memberitahukan suatu rahasia kepada teman lainnya. Apakah buah yang Joyce harus hasilkan? Joyce harus hasilkan ___________
“Oh, oh, ini datang salah seorang miskin, yang tidak mempunyai tempat tinggal,” pikir Kevin. “Saya lebih baik segera menyeberang jalan dan melihat dari seberang jalan. Saya tidak bersedia memberikan uangku.” Apakah buah yang Kevin harus hasilkan? Kevin harus hasilkan ___________ ____________________________
____________________________
Greta pergi ke gereja dengan perasaan yang begitu jengkel. Duduk di gereja mendengarkan seseorang berkhotbah seperti hal yang begitu membosankan. Pula ada banyak hal yang ia tidak dapat lakukan sebagai seorang Kristen. Betapa terbebannya perasaan Greta! Apakah buah yang Greta harus hasilkan? Greta harus hasilkan ___________
“Permisi, itu tempat duduk saya,“ kata Joey sambil berusaha memaksa saudaranya untuk pindah dari sofa. “Tetapi tidak ada siapapun di sini, ketika saya datang,“ jawab Yesaya sambil mempertahankan tempat duduknya. “Kamu tahu bahwa saya sedang duduk di sini menonton televisi. Saya baru saja mengambil satu gelas air minum! kata Joey dengan jengkel. “Tetapi sayang, sekarang tempat duduk itu milik saya!” kata Yesaya dengan bangga. Apakah buah yang Joey dan Yesaya harus hasilkan? Mereka harus hasilkan _________
____________________________
________________
Buah Roh Kudus manakah yang ‘bertumbuh’ bagi kalian? Buah Roh Kudus manakah yang perlu untuk ditumbuhkan? Kita harus tekun berdoa kepada Allah agar dapat menghasilkan sembilan buah Roh Kudus secara berlimpah-limpah, sehingga kita dapat diubahkan secara keseluruhan ke dalam karakter dan keilahian Tuhan Yesus Kristus.
9
10
Kehidupan Paulus 23
Aktivitas Pujian Pengakuan Pujian # 101: Hanya Cinta Yesus Dalam perjalanan iman, kita mencari kemajuan untuk bertumbuh semakin dekat kepada Allah. Ada pujian yang syairnya menggambarkan proses tersebut. Marilah kita buka pujian # 101. Kita akan memuji pujian ini sekali, lalu mendiskusikannya. Beberapa pertanyaan untuk diskusi: 1. Apakah maksudnya menjadi ‘hanya cinta diriku, ku takkan cinta Yesus’? 2. Bagaimana dapat bertumbuh ke tahap ‘walau cinta diriku, ku juga cinta Yesus’ dan ‘kurang cinta diriku, ku lebih cinta Yesus’? 3. Apakah karakteristik seseorang ketika ia berada pada tahap ‘tidak cinta diriku, ku hanya cinta Yesus’? 4. Apakah beberapa contoh sederhana dalam kehidupan, di mana kalian menemukan gambaran diri seperti pada tahapan-tahapan ini? Bagikan kepada murid lainnya.
Kesimpulan Evaluasi Tugas Pembacaan Alkitab minggu ini: Im. 15 – 17
24 1x
Kehidupan Paulus
Bagaimana kita dapat berubah menjadi lebih serupa dengan orang Kristen? Kadang setelah percaya Tuhan, kita tidak menanyakan diri sendiri beberapa pertanyaan, yang seharusnya sering digunakan untuk mengintrospeksi tingkat kerohanian pribadi. Kebanyakan murid-murid Yesus adalah laki-laki yang rendah status maupun pendidikannya, tetapi Allah membuat mereka kaya dalam iman dan dalam hikmat rohani (Kis. 4:13; 1 Kor. 1:26-29; Yak. 2:5). Beberapa di antaranya bahkan pendosa berat, seperti Paulus dan Matius. Allah menunjukkan kemurahan dan kesabaranNya dengan memilih dan mengubah diri mereka. Ini menunjukkan bahwa latar belakang pendidikan dan sosial ekonomi seseorang tidak mempunyai peranan apapun, bila Allah ingin memakai dirinya. Allah mencari barangsiapa yang memiliki kualitas rohani yang luar biasa dan rela menderita bagi-Nya, sehingga Ia mengubah mereka menjadi sebuah bejana yang berharga dan menyelesaikan pekerjaan kudus bagiNya. Marilah kita baca dua bagian dari Alkitab sebagai sebuah kesimpulan: Dari tongkat yang kering dan mati menjadi tongkat Allah yang bertunas (Bil. 17:1-11) dan dari bejana yang kurang mulia menjadi bejana yang mulia (2 Tim. 2:20-22). Akhirilah dengan berdoa.
pelajaran
3
Perjalanan Penginjilan Paulus yang Pertama
GARIS BESAR Kitab Bacaan Kis. 13-14 Kebenaran Alkitab Paulus katakan bahwa bila diberikan pilihan, ia akan memilih untuk meinggalkan dunia ini, tetapi lebih perlu untuk hidup bagi jemaat. (Flp. 1:23-24) Tujuan Pelajaran Menanamkan pemahaman kepada murid-murid tentang indahnya mengabdikan hidup kita kepada Allah dengan melayani jemaat. Ayat Hafalan “Jadi, iman timbul dari pendengaran dan pendengaran oleh firman Kristus." (Rm. 10:17)
Latar Belakang Alkitab Yerusalem merupakan pusat orangorang percaya bagi orang Yahudi. Setelah kematian Stefanus, mereka tersebar ke berbagai tempat, sambil memberitakan Injil kepada penduduk setempat. Antiokhia merupakan salah satu tempat yang mereka datangi (Kis. 11:19). Ketika orang-orang kafir menerima Injil, Antiokhia (di Siria, yang berbeda dengan Antiokhia di Pisidia) akhirnya menjadi pusat bagi kekristenan orang-orang kafir. Faktanya, di sanalah istilah ‘Kristen’ pertama kali digunakan (Kis. 11:2526). Dalam abad pertama, Antiokhia merupakan kota ketiga terbesar dari kekaisaran Romawi dan ibukota dari propinsi Siria. Antiokhia pada abad pertama, ditinggali dengan beragam kelompok orang, meliputi orang Makedonia, orang Yunani, orang Siria dan orang Yahudi; merupakan tempat persimpangan penting dari jalur perdagangan menuju Damsyik, Palestina, Mesir dan Siprus; merupakan pusat arsitektur dan pendidikan terbesar saat itu; merupakan kota strategis yang Paulus awali perjalanan penginjilannya dan kembali pada akhir perjalanannya untuk memberikan laporan kepada jemaat di sana.
Kehidupan Paulus 25
Makanan Rohani untuk Renungan Alkitab 22 1x
Bila membaca kitab Kisah Para Rasul dengan seksama, kita akan sadari bahwa pemberitaan Injil merupakan suatu amanat yang tidak mudah. Transportasi pada saat itu belumlah berkembang seperti sekarang ini dan para rasul sering kali menolak memberitakan Injil secara luas. Sekalipun mereka pandai berbicara dan disertai dengan tanda-tanda heran, tetapi jumlah orang yang mendengar untuk menerima Kebenaran tidaklah sebanyak mereka yang akhirnya datang untuk percaya. Dengan rata-rata kegagalan yang tinggi, para rasul masih sepenuhnya melintasi pegunungan dan menyeberangi sungai untuk menyebarkan Injil kepada sebanyak mungkin orang. Hari ini, kita bahkan tidak memberitakan Injil segiat yang para rasul lakukan. Tetapi sekarang, kita semua mempunyai kemajuan transportasi dan media pers. Pergumulan rohani bagi banyak jiwa sekarang ini adalah sama seperti masa-masa terdahulu. Kegagalan yang serupa akan terulang kembali, karena kita bergumul melawan pemerintah-pemerintah, melawan penguasa-penguasa, melawan penghulu-penghulu dunia yang gelap, melawan roh-roh jahat di udara (Ef. 6:12). Kita harus terus bergumul dalam pemberitaan Injil. Bait Suci pada hari-hari terakhir akan menjadi lebih mulia daripada yang terdahulu. Bila kita tidak memberitakan Injil seperti yang para rasul lakukan, atau bahkan lebih giat, bagaimana kita dapat menyaksikan kemuliaan Bait Suci pada hari-hari terakhir itu?
Mengenai Murid Anda Alkitab
26 1x
Kehidupan Paulus
Pelajaran tentang perjalanan penginjilan Paulus merupakan sesuatu yang sulit. Ada banyak tempat yang Paulus kunjungi dan ada banyak pula kejadian yang terjadi di tempat itu. Murid-murid tidak akan mempunyai waktu menemukan diri mereka untuk mengingat apa yang terjadi di tempat itu. Mereka mungkin akan segera menjadi bosan. Untuk melakukan pendekatan kepada pelajaran ini, kita perlu mengikuti jejak perjalanan Paulus yang terdapat dalam peta. Pada usia sekarang ini, murid-murid mempunyai daya ingat yang baik dan kemampuan untuk mengingat informasi yang diberikan kepada mereka. Para guru seharusnya memanfaatkan hal ini untuk membantu mereka mengingat tempattempat yang Paulus pernah kunjungi dalam peta. Kita seharusnya membuat pelajaran ini seinteraktif mungkin.
Persiapkan Hati Murid
Tanyakan murid-murid mengenai pertanyaanpertanyaan ini: Apakah kalian mengetahui penginjilan itu? (Jawaban murid-murid.) Macam kehidupan apakah yang kalian kira memimpin penginjilan itu? (Bimbinglah murid-murid untuk berbicara tentang kehidupan jasmani mereka, perjalanan yang rutin atau ke suatu tempat yang jauh dari rumah, sebagaimana hal-hal yang mereka harus lakukan, seperti mengabarkan Injil, konseling, kunjungan dan lain sebagainya.) Hari ini, kita akan belajar tentang suatu penginjilan yang Paulus lakukan di dalam Alkitab.
Pemahaman Alkitab
Lembar Kerja # 1 Pemetaan Perjalanan Penginjilan Paulus yang Pertama (peta terdapat dalam Buku Aktivitas Murid)
Sebelum Anda mulai bagian ini, mintalah murid-murid untuk melihat pada Lembar Kerja Murid. Beberapa informasi yang diberikan di sini mungkin tidak tersedia bagi murid-murid. Informasi pada sebelah kanan dapat dijadikan suatu acuan.
Dalam kitab Kisah Para Rasul, dicatatkan bahwa Paulus membuat empat perjalanan penginjilan. Hari ini, kita akan belajar tentang perjalanan penginjilan yang ia awali pertama kalinya. Jauh dari rumah, harus menghadapi banyak kesukaran sebagai seorang pemberita Injil dan mengemban tanggung jawab membangun iman setiap orang yang diberitakan merupakan amanat yang berat. Bila bukan yang satu ini benar-benar digerakkan oleh kasih Allah dan meyakini panggilan-Nya, tentu berat untuk mempertahankan dan tetap melakukannya. Paulus digerakkan oleh kasih Allah kepadanya hingga ia berkata, “Hidup yang kuhidupi sekarang di dalam daging adalah hidup oleh iman dalam Anak Allah yang telah mengasihi aku dan menyerahkan diri-Nya untuk aku” (Gal. 2:20). Inilah kenyataan kasih Allah dan tekad untuk menjalani hidup hanya bagi Allah yang memberikan Paulus kekuatan untuk itu. Bacalah Kis. 13 dan 14, sebutkan nama-nama tempat yang Paulus kunjungi. Kemudian, temukan nama-nama tempat itu pada peta dalam Buku Aktivitas Murid dan usutlah perjalanan Paulus. Murid-murid dapat bekerja secara berpasangan untuk memacu semangat kerja mereka, sehingga membuat aktivitas ini terasa menarik dan mudah.
Kehidupan Paulus 27
(Guru harus pula menyediakan sebuah peta yang sama besarnya untuk dilihat secara jelas oleh murid-murid ketika menyusunnya di papan tulis. Dengan demikian, guru dapat membimbing murid-murid untuk merangkai perjalanan Paulus.)
Antiokhia di Siria (Paulus dan Barnabas diutus ke sana) 2. Seleukia (naik sebuah perahu) 3. Salamis di Siprus (mengabarkan Injil di sinagoga, Yohanes yang disebut Markus, turut membantu) 4. Pafos di Siprus (Elimas dibutakan dan gubernur pulau itu menerima firman Allah) 5. Perga di wilayah Pamfilia (Yohanes yang juga disebut Markus, ia meninggalkan dan kembali ke Yerusalem) 6. Antiokhia di wilayah Pisidia (Paulus dan Barnabas diusir setelah memberitakan Injil di sinagoga) 7. Ikonium (Paulus dan Barnabas hampir dirajam dengan batu) 8. Listra (Paulus menyembuhkan seorang lumpuh dan banyak orang ingin mengagungkan mereka sebagai para dewa; Paulus akhirnya dirajam dengan batu dan diseret keluar dari kota) 9. Derbe, kemudian Ikonium dan Antiokhia di Pisidia kembali 10. Pergi ke Atalia 11. Kembali ke Antiokhia di Siria
pelajaran
1.
3
Perjalanan Penginjilan Paulus yang Pertama
Kehidupan Paulus
Alkitab
Pemetaan Perjalanan Penginjilan Paulus yang Pertama
11
28 1x
Pemahaman
Lembar Kerja # 1
Lembar Kerja # 2 Catatan Harian Perjalanan Bayangkan bahwa kalian mengadakan perjalanan bersama dengan Rasul Paulus. Kalian membawa catatan harian dalam perjalanan itu untuk mencatat semua kejadian yang terjadi dalam perjalanan yang akan dijadikan suatu laporan kepada jemaat Antiokhia di Siria ketika kembali. Isilah rincian perjalanan dalam kotak yang tersedia.
(Hanya namanama tempat telah disediakan. Silahkan membaca setiap catatan bersama dengan murid-murid dan tulislah setiap kejadian yang terjadi pada setiap perhentian.)
pelajaran
22 1x
Perhentian # 1: Antiokhia di Siria (Kis. 13:1-3) Perhentian # 2: Seleukia (Kis. 13:4) Perhentian # 3: Salamis di Siprus (Kis. 13:5) Perhentian # 4: Pafos di Siprus (Kis. 13:6-12) Perhentian # 5: Perga di Pamfilia (Kis. 13:13) Perhentian # 6: Antiokhia di Pisidia (Kis. 13:14-50) Perhentian # 7: Ikonium (Kis. 13:51; 14:6) Perhentian # 8: Listra/Derbe (Kis. 14:7-20) Perhentian # 9: Atalia (Kis. 14:25-26)
3
Perjalanan Penginjilan Paulus yang Pertama
Lembar Kerja # 2
Pemahaman Alkitab
Catatan Harian Perjalanan Bayangkan bahwa kalian mengadakan perjalanan bersama dengan Rasul Paulus. Kalian membawa catatan harian dalam perjalanan itu untuk mencatat semua kejadian yang terjadi dalam perjalanan yang akan dijadikan suatu laporan kepada jemaat Antiokhia di Siria ketika kembali. Isilah rincian perjalanan dalam kotak yang tersedia.
Perhentian # 1: Antiokhia di Siria (Kis. 13:1-3)
Perhentian # 2: Seleukia (Kis. 13:4)
Perhentian # 3: Salamis di Siprus (Kis. 13:5)
Perhentian # 4: Pafos di Siprus (Kis. 13:6-12)
Perhentian # 5: Perga di Pamfilia (Kis. 13:13)
Perhentian # 6: Antiokhia di Pisidia (Kis. 13:14-50)
Perhentian # 7: Ikonium (Kis. 13:51; 14:6)
Perhentian # 8: Listra/Derbe (Kis. 14:7-20)
Perhentian # 9: Atalia (Kis. 14:25-26)
12
Kehidupan Paulus 29
Aplikasi Kehidupan
Lembar Kerja # 3 Melayani Allah dan Manusia
“Demikianlah kita ketahui kasih Kristus, yatitu bahwa Ia telah menyerahkan nyawa-Nya untuk kita; jadi kitapun wajib menyerahkan nyawa kita untuk saudarasaudara kita.” (1 Yoh. 3:16)
Seorang Kristen yang dewasa memahami kasih dan pengorbanan yang Yesus Kristus telah perbuat. Sebagai akibatnya, ia menyadari bahwa bukanlah ia yang hidup tetapi Kristus yang hidup. Ia akan membalas segala kasih Allah terhadap dirinya dengan berusaha mengasihi-Nya. Alkitab memberitahukan bahwa itu tidaklah cukup hanya mengatakan kami mengasihi Allah. Kita harus mempunyai tindakan untuk membuktikannya. ‘Tindakan berbicara lebih keras daripada perkataan’. Bacalah 1 Yoh. 3:16-18. Ayat-ayat ini memberitahukan bahwa Yesus Kristus menunjukkan kasih-Nya dengan memberikan nyawa-Nya bagi kita. Bila kita mengasihi Allah dan manusia, perkataan saja tidaklah cukup. Kita perlu menunjukkannya melalui tindakan. Cara terbaik menunjukkan kasih kita adalah melayani Allah dan saudara-saudari seiman. Kita sekarang akan membaca kesaksian dari dua hamba Tuhan yang telah mengabdikan hidup mereka untuk melayani pekerjaan Allah. Penatua John Yang, California, USA Masa Pelayanan: 54 tahun Daerah Pelayanan: Asia, Eropa, Afrika, Amerika, Ocenia P: Apakah yang membuat penatua bertekad mengabdikan diri menjadi seorang hamba Tuhan seumur hidup? J: Saya terkena penyakit paru-paru yang hampir merenggut hidup, tetapi puji syukur, Tuhan Yesus telah memulihkanku dari penyakit itu. P: Dalam pekerjaan pemberitaan Injil, pengalamanpengalaman apakah yang penatua kira begitu berkesan? J: Perintisan jemaat dari suku asli pegunungan di Taiwan merupakan salah satu pengalaman yang berkesan. Selama pendudukan Jepang, kami menentang ketetapan Jepang dan beribadah kepada Tuhan Yesus secara diam-diam. Pula, kami bersandar kepada Roh Kudus untuk menghilangkan kebiasaan-kebiasaan buruk seperti mabuk, merokok, ke pelacuran dan berkelahi.
30 1x
Kehidupan Paulus
Kesederhanaan, kepatuhan, kebaikan hati, kasih dari saudara-saudari seiman di Inggris dan Sabah pun merupakan sesuatu yang saya tidak pernah akan lupakan. Akhirnya, jemaat di daratan Cina, mempertahankan iman mereka dengan tetap bersaksi bagi Tuhan Yesus dan melanjutkan pekerjaan kudus, sekalipun harus secara diamdiam.
“Anak-anakku, marilah kita mengasihi bukan dengan perkataan atau dengan lidah, tetapi dengan perbuatan dan dalam kebenaran.” (1 Yoh. 3:18)
Pendeta Thomas Kam, Kota Kinabalu, Sabah, Malaysia Masa Pelayanan: 1977 – sekarang Daerah Pelayanan: Asia Tenggara, India, Australia dan Selandia Baru P: Apakah yang membuat pendeta bertekad mengabdikan diri menjadi seorang hamba Tuhan seumur hidup? J: Saya bernazar kepada Tuhan pada tahun 1966 untuk melayani-Nya, bila Ia memulihkan ayahku yang sedang sakit. Saya pun termotivasi oleh Penatua John Yang, karena hukuman Allah terjadi dua kali, yaitu: Sebuah kecelakaan mobil pada tahun 1975 dan tabrakan dengan sebuah kereta yang meluncur dengan cepatnya. P: Dalam pekerjaan pemberitaan Injil, pengalamanpengalaman apakah yang pendeta kira begitu berkesan? J: Satu hal yang saya ingat adalah berdoa untuk tercurahnya hujan di Gereja Bamban selama Kebaktian Kebangunan Rohani Pemuda. Akhirnya, tercurahlah hujan lebat sebelum doa berakhir, yang menyelesaikan persoalan kekurangan air yang disebabkan kemarau lima bulan lamanya. Selain itu, dua saudara menerima Roh Kudus selama doa yang berakhir 40 menit lamanya. Pengalaman lainnya adalah sesuatu yang terjadi pada tanggal 3 Oktober 1980, hari ketiga pada Kebaktian Kebangunan Rohani di Gereja Kudat, dua saudara dan empat saudari menyaksikan penglihatan ajaib tentang lingkaran terang kemuliaan di atas kepala pendeta selama kebaktian. Sebagai catatan pribadi, saya diserang tiba-tiba oleh suatu kuasa yang membuat seluruh tubuh, terutama lengan menjadi mati rasa, setelah menumpangkan tangan ke atas kepala seorang saudari. Akhirnya, saya menemukan bahwa
Kehidupan Paulus 31
ia adalah seorang pezinah. Saya akan segera terjatuh, bila tidak berpegangan pada mimbar. Dalam kejadian lainnya, saya kadang menderita dari rasa sakit yang berkelanjutan setelah itu.
pelajaran
(Sempatkan waktu untuk mendiskusikan gagasan dan pandangan dari murid-murid. Inilah saat yang sukar untuk membangun rasa pengabdian bagi pekerjaan Allah. Benarkan pandangan murid-murid dan motivasilah usaha mereka.)
Dari kesaksian ini, kita dapat merasakan kuasa Allah dari para hamba-Nya, sebagaimana pula dengan Paulus. Sungguh, melayani Allah dapat beroleh banyak berkat dan pengalaman yang indah. Memang tidak semua orang akan menjadi seorang pemberita Injil seperti Paulus atau pendeta di gereja, tetapi setiap orang dapat memberitakan Injil menurut caranya sendiri. Pikirkan sesaat dan kemudian tuliskan apa yang kalian pikirkan tentang amanat ini bagi diri kalian. Pikirkan pula tentang bagaimana kalian dapat memenuhi amanat Allah ini dalam lingkup keluarga, sekolah dan teman-teman. Kalian dapat menjadi seorang pemberita Injil menurut cara kalian sendiri! Gunakan tempat yang tersedia dalam Lembar Kerja ini.
3
Lembar Kerja # 3
Perjalanan Penginjilan Paulus yang Pertama
Aplikasi Kehidupan
Melayani Allah dan Manusia
Penatua John Yang, California, USA Masa Pelayanan: 54 tahun Daerah Pelayanan: Asia, Eropa, Afrika, Amerika, Ocenia P: Apakah yang membuat penatua bertekad mengabdikan diri menjadi seorang hamba Tuhan seumur hidup? J: Saya terkena penyakit paru-paru yang hampir merenggut hidup, tetapi puji syukur, Tuhan Yesus telah memulihkanku dari penyakit itu. P: Dalam pekerjaan pemberitaan Injil, pengalaman-pengalaman apakah yang penatua kira begituberkesan? J: Perintisan jemaat dari suku asli pegunungan di Taiwan merupakan salah satu pengalaman yang berkesan. Selama pendudukan Jepang, kami menentang ketetapan Jepang dan beribadah kepada Tuhan Yesus secara diam-diam. Pula, kami bersandar kepada Roh Kudus untuk menghilangkan kebiasaan-kebiasaan buruk seperti mabuk, merokok, ke pelacuran dan berkelahi. Kesederhanaan, kepatuhan, kebaikan hati, kasih dari saudara-saudari seiman di Inggris dan Sabah pun merupakan sesuatu yang saya tidak pernah akan lupakan. Akhirnya, jemaat di daratan Cina, mempertahankan iman mereka dengan tetap bersaksi bagi Tuhan Yesus dan melanjutkan pekerjaan kudus, sekalipun harus secara diam-diam. Pikirkan sesaat dan kemudian tuliskan apa yang kalian pikirkan tentang amanat ini bagi diri kalian. Pikirkan pula tentang bagaimana kalian dapat memenuhi amanat Allah ini dalam lingkup keluarga, sekolah dan teman-teman.
___________________________________ ___________________________________ ___________________________________
Pendeta Thomas Kam, Kota Kinabalu, Sabah, Malaysia Masa Pelayanan: 1977 – sekarang Daerah Pelayanan: Asia Tenggara, India, Australia dan Selandia Baru P: Apakah yang membuat pendeta bertekad mengabdikan diri menjadi seorang hamba Tuhan seumur hidup? J: Saya bernazar kepada Tuhan pada tahun 1966 untuk melayani-Nya, bila Ia memulihkan ayahku yang sedang sakit. Saya pun termotivasi oleh Penatua John Yang, karena hukuman Allah terjadi dua kali, yaitu: Sebuah kecelakaan mobil pada tahun 1975 dan tabrakan dengan sebuah kereta yang meluncur dengan cepatnya. P: Dalam pekerjaan pemberitaan Injil, pengalaman-pengalaman apakah yang pendeta kira begituberkesan? J: Satu hal yang saya ingat adalah berdoa untuk tercurahnya hujan di Gereja Bamban selama Kebaktian Kebangunan Rohani Pemuda. Akhirnya, tercurahlah hujan lebat sebelum doa berakhir, yang menyelesaikan persoalan kekurangan air yang disebabkan kemarau lima bulan lamanya. Selain itu, dua saudara menerima Roh Kudus selama doa yang berakhir 40 menit lamanya. Pengalaman lainnya adalah sesuatu yang terjadi pada tanggal 3 Oktober 1980, hari ketiga pada Kebaktian Kebangunan Rohani di Gereja Kudat, dua saudara dan empat saudari menyaksikan penglihatan ajaib tentang lingkaran terang kemuliaan di atas kepala pendeta selama kebaktian. Sebagai catatan pribadi, saya diserang tiba-tiba oleh suatu kuasa yang membuat seluruh tubuh, terutama lengan menjadi mati rasa, setelah menumpangkan tangan ke atas kepala seorang saudari. Akhirnya, saya menemukan bahwa ia adalah seorang pezinah. Saya akan segera terjatuh, bila tidak berpegangan pada mimbar. Dalam kejadian lainnya, saya kadang menderita dari rasa sakit yang berkelanjutan setelah itu.
___________________________________
13
Aktivitas Saya Dapat Menjadi Seorang Penolong dalam Pemberitaan Injil! Ketika seorang pemberita Injil sedang berada dalam perjalanan penginjilan, ada beberapa hal yang ia mungkin ketinggalan atau perlu pertolongan. Hal-hal apakah itu? Buatlah suatu daftar di tempat yang
32 1x
Kehidupan Paulus
tersedia. Sekarang, setiap hal yang telah kalian buat dalam daftar itu, kiranya dapat dibagikan kepada dua atau tiga murid lainnya. Kemudian, diskusi dan tuliskan bagaimana kalian mungkin dapat menolongnya. Mungkin, kalian belum mempunyai kemampuan menolong untuk saat sekarang ini, tetapi berusahalah memecahkan masalah ini untuk di kemudian hari. Saran: l Penerjemah l Relawan yang pergi menolong pekerjaan kudus di luar negeri l Untuk pendeta yang melayani di suatu tempat dengan waktu yang lama, menyampaikan surat dari anggota keluarga agar lebih bahagia. l Mendoakan bagi pendeta setiap hari l Memperhatikan keluarga pendeta, ketika mereka sedang dalam perjalanan penginjilan
Kesimpulan Evaluasi
Tugas Pembacaan Alkitab minggu ini:
Yesus Kristus berkata, “Tuaian memang banyak, tetapi pekerja sedikit” (Mat. 9:37). Hari ini, ada banyak pekerjaan kudus yang harus diselesaikan. Ada masih banyak wilayah di dunia yang belum menerima Injil keselamatan yang sepenuhnya. Marilah kita berdoa kepada Allah agar mengirimkan para pekerja untuk tuaian itu (Mat. 9:38) dan pula mempersiapkan diri untuk menjadi para pekerja yang siap dipakai oleh Allah. Akhirilah dengan berdoa.
Im. 18 – 20
Kehidupan Paulus 33
34 1x
Kehidupan Paulus
pelajaran
4
Paulus Memberitakan Injil di Listra
GARIS BESAR Kitab Bacaan Kis. 14:6-20 Kebenaran Alkitab Dengan kuasa Allah yang menyertai pemberitaan Injil, kami dapat membawa penghiburan dan sukacita kepada orang-orang yang menerima Injil. Tujuan Pelajaran Belajar bagaimana memberitakan Injil kepada orang-orang di sekitar kita. Ayat Hafalan “Sebab inilah yang diperintahkan kepada kami: Aku telah menentukan engkau menjadi terang bagi bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah, supaya engkau membawa keselamatan sampai ke ujung bumi." (Kis. 13:47)
Latar Belakang Alkitab Paulus dan Barnabas datang ke Listra karena ingin menghindari serangan dari penduduk Ikonimun yang menentang Injil yang mereka beritakan. Sekalipun kota itu maksudnya dijadikan sebuah tempat perlindungan, tetapi mereka tidak menyembunyikan diri. Paulus dan Barnabas tetap melakukan hal yang sama yang menyebabkan mereka melarikan diri dari tempat semula, itulah memberitakan Injil. Kis. 14:7 mencatatkan, “Di situ mereka memberitakan Injil.” Tampaknya menjadi suatu ayat yang sederhana. Tetapi bila kita pikirkan, apakah mereka datang ke tempat ini untuk melarikan diri dari penganiayaan, kita tentu akan memperoleh penyesuaian diri dari Paulus dan Barnabas yang luar biasa. Dengan suatu serangan dari satu arah, mereka bergerak melanjutkan perjuangan ke arah berikutnya. Mereka tidak pernah berhenti.
Kehidupan Paulus 35
Makanan Rohani untuk Renungan Alkitab
Dalam perjalanan iman, kita harus mempunyai satu atau lebih sasaran, yaitu berusaha memberitakan Injil kepada orang lain. Inilah sepertinya yang Paulus dan Barnabas lakukan. Perkataan Alkitab merupakan perkataan Kebenaran, yang secara sekilas tampaknya tidak masuk akal terhadap banyak orang yang belum percaya. Sering kali, kita dibuat putus asa oleh mereka. Lihatlah apa yang terjadi dengan Paulus dan Barnabas di Listra mungkin dapat memberikan kita beberapa penghiburan. Ketika berusaha memberitakan Injil di sana, penduduk setempat tidak memahaminya. Sekalipun demikian, mereka masih ingin beribadah bersama dengan Paulus dan Barnabas, yang sebagai hasilnya beberapa tanda heranpun terjadi! Tetapi yang sungguh aneh adalah penduduk setempat memanggil Barnabas dengan Zeus dan Paulus dengan Hermes, bahkan ingin mempersembahkan korban kepada mereka. Kita tentu dapat membuat suatu pelajaran dari pengalaman para rasul ini. Kita dapat bayangkan betapa frustrasi dan kecewanya para rasul terhadap penduduk setempat yang melakukan hal yang bodoh. Tetapi mereka tidak pernah terhalangi oleh rasa kecewa itu. Para rasul tetap melanjutkan pemberitaan Injil dengan berani dan dengan keyakinan yang teguh. Jadi, ketika kita merasa putus asa, pertemuan para rasul di Listra ini merupakan suatu motivasi yang baik bagi kita.
Mengenai Murid Anda Alkitab
Belakang
36 1x
Kehidupan Paulus
Perjalanan penginjilan dan apa yang terjadi di dalam perjalanan itu merupakan hal-hal yang muridmurid belum dapat pahami. Oleh karena itu, hal-hal tersebut harus menjadi sasaran utama dari pelajaran ini. Bila murid-murid belum dapat mempunyai gagasan yang jelas mengenai suatu pengalaman penginjilan, tentu sulit bagi mereka untuk merasakan betapa pentingnya pekerjaan kudus ini. Murid-murid yang kita ajari hari ini akan semakin bertumbuh menjadi tiangtiang gereja di masa depan, bila mereka melangkah di jalan yang benar. Ini penting bahwa kita menanamkan dalam diri mereka perihal bekerja memberitakan Injil. Murid-murid harus memahami bahwa setiap orang mempunyai tanggung jawab untuk menjadi pemberita Injil di dalam lingkaran pengaruhnya. Kita harus menekankan kepada mereka mengenai penting dan efektifnya penginjilan pribadi itu.
Persiapkan Hati Murid
Hari ini, kita akan melanjutkan perjalanan penginjilan Paulus yang pertama. Marilah kita mengulang pelajaran pada minggu yang terakhir. Katakan ini kepada murid-murid: Sekarang, saya akan menunjukkan sebuah peta pada papan tulis, yang sama seperti yang kita gunakan untuk mengikuti jejak perjalanan Paulus pada minggu yang lalu. Marilah kita melihat berapa banyakkah dari kalian yang masih mengingat tempat-tempat yang ia dan Barnabas kunjungi. (Lintasilah tempat-tempat pada peta kembali. Ini dapat menjadi suatu ujian bagi murid-murid.
Pemahaman Alkitab
Lembar Kerja # 1 Rahasia Keberhasilan Para Rasul
Sebelum Anda mulai bagian ini, mintalah murid-murid untuk melihat pada Lembar Kerja Murid. Beberapa informasi yang diberikan di sini mungkin tidak tersedia bagi murid-murid. Informasi pada sebelah kanan dapat dijadikan suatu acuan.
Dalam seluruh sejarah Alkitab, ada sasaran umum yang dapat dilakukan oleh para pekerja Allah. Hal umum ini dapat dikatakan menjadi rahasia keberhasilan bagi semua pekerja Allah. Apakah kalian mengetahui apa itu? Bacalah ayat-ayat berikut dan tuliskan. l Apakah yang para rasul lakukan? l Untuk tujuan apakah? l Bagaimana hasilnya? Kemudian lihatlah bila kalian dapat menemukan rahasianya. Kis. 13:2 l Berpuasa dan berdoa l Melayani Allah dan mengutus para pekerja l Menerima ilham dari Roh Kudus untuk mengutus Paulus dan Barnabas dalam perjalanan penginjilan Kis. 13:3 l Berpuasa dan berdoa l Paulus dan Barnabas mempunyai kuasa ketika mereka diutus l Paulus dan Barnabas menunjukkan tanda heran dan mengubah banyak orang menjadi percaya
Kehidupan Paulus 37
Kis. 14:23 l Berpuasa dan berdoa l Paulus menunjuk para penatua di berbagai tempat untuk membantu para rasul. l Setiap gereja mempunyai kepemimpinan Jadi, apakah hal umum di dalam tiga contoh ini? (Berpuasa dan berdoa) Dapatkah kalian memikirkan contoh lainnya, di mana berpuasa dan berdoa memberikan kuasa besar atau petunjuk dalam membuat suatu keputusan? Marilah kita lihat sekarang pada tiga contoh berikut:
“Sebab inilah yang diperintahkan kepada kami: Aku telah menentukan engkau menjadi terang bagi bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah, supaya engkau membawa keselamatan sampai ke ujung bumi.” (Kis. 13:47)
1. Acuan Alkitab: Est. 3:13; 4:15; 7:1-10 l Siapakah yang berpuasa dan berdoa? (Segenap orang Yahudi) l Apakah tujuannya? (Agar Ester beroleh perkenanan di hadapan raja, sehingga ia dapat memohon keselamatan bagi seluruh orang Yahudi) l Bagaimana hasilnya? (Raja memberikan perkenanan itu kepada Ester dan berkenan mengabulkan permohonannya. Akhirnya, sang musuh yaitu Haman, dihukum gantung) 2. Acuan Alkitab: Ezr. 8:21-25,31 l Siapakah yang berpuasa dan berdoa? (Ezra dan orang-orang Yahudi yang berada dalam pembuangan) l Apakah tujuannya? (Agar Allah memberikan sumber daya (kemakmuran/bantuan), perlindungan dan bimbingan untuk membangun kembali Bait Suci di Yerusalem) l Bagaimana hasilnya? (Allah memberikan mereka sumber daya dan perlindungan terhadap musuh. Mereka akhirnya berhasil dalam pembangunan kembali Bait Suci) 3. Acuan Alkitab: Mat. 4:2-11 l Siapakah yang berpuasa dan berdoa? (Yesus Kristus) l Apakah tujuannya? (Agar mempersiapkan diri dalam melawan pencobaan Iblis) l Bagaimana hasilnya? (Tuhan Yesus mengatasi pencobaan Iblis dengan menggunakan firman Allah)
38 1x
Kehidupan Paulus
pelajaran
(Memberitakan Injil merupakan pekerjaan Allah, sehingga hanya Allahlah yang dapat memberikan kuasa. Bukanlah bergantung pada bagaimana kemampuan berbicara dan pengalaman kita. Akhirnya, inilah suatu pergumulan rohani dan kita harus bersandarkan pada Allah.)
Dalam kejadian Ester dan Ezra, seluruh orang Yahudi berpuasa dan berdoa bersama. Hari ini, untuk alasan yang serupa, kita wajib mendoakan bagi para pekerja Allah, yang diutus pada perjalanan penginjilan. Sekalipun mungkin tidak mempunyai kesempatan pergi ke tempat yang jauh untuk memberitakan Injil, tetapi kita masih dapat turut serta dalam macam pekerjaan ini melalui doa-doa kita yang tulus bagi para pendeta. Memberitakan Injil merupakan pekerjaan Allah, sehingga hanya Allahlah yang dapat memberikan kuasa. Bukanlah bergantung pada bagaimana kemampuan berbicara dan pengalaman kita. Bukanlah bergantung pada bagaimana melakukan hubungan sosial atau daya tarik kita terhadap manusia. Akhirnya, inilah suatu pergumulan rohani dan kita harus bersandarkan pada kuasa Allah. Berpuasa dan berdoa merupakan cara terbaik untuk memperoleh kuasa dari Allah.
4
Paulus Memberitakan Injil di Listra
Lembar Kerja # 1
Pemahaman Alkitab
Rahasia Keberhasilan Para Rasul
Dalam seluruh sejarah Alkitab, ada sasaran umum yang dapat dilakukan oleh para pekerja Allah. Hal umum ini dapat dikatakan menjadi rahasia keberhasilan bagi semua pekerja Allah. Apakah kalian mengetahui apa itu? Bacalah ayat-ayat berikut dan tuliskan. l Apakah yang para rasul lakukan? l Untuk tujuan apakah? l Bagaimana hasilnya? Kemudian lihatlah bila kalian dapat menemukan rahasianya.
Kis. 13:2
Kis. 13:3
Kis. 14:23
l
l
l
l
l
l
l
l
l
Jadi, apakah hal umum di dalam tiga contoh ini? ___________________________________ Dapatkah kalian memikirkan contoh lainnya, di mana berpuasa dan berdoa memberikan kuasa besar atau petunjuk dalam membuat suatu keputusan? Marilah kita lihat sekarang pada tiga contoh berikut: 1. Acuan Alkitab: Est. 3:13; 4:15; 7:1-10 l Siapakah yang berpuasa dan berdoa? l Apakah tujuannya? l Bagaimana hasilnya?
2. Acuan Alkitab: Ezr. 8:21-25,31 l Siapakah yang berpuasa dan berdoa? l Apakah tujuannya? l Bagaimana hasilnya?
3.Acuan Alkitab: Mat. 4:2-11 l Siapakah yang berpuasa dan berdoa? l Apakah tujuannya? l Bagaimana hasilnya?
Dalam kejadian Ester dan Ezra, seluruh orang Yahudi berpuasa dan berdoa bersama. Hari ini, untuk alasan yang serupa, kita wajib mendoakan bagi para pekerja Allah, yang diutus pada perjalanan penginjilan. Sekalipun mungkin tidak mempunyai kesempatan pergi ke tempat yang jauh untuk memberitakan Injil, tetapi kita masih dapat turut serta dalam macam pekerjaan ini melalui doa-doa kita yang tulus bagi para pendeta. Memberitakan Injil merupakan pekerjaan Allah, sehingga hanya Allahlah yang dapat memberikan kuasa. Bukanlah bergantung pada bagaimana kemampuan berbicara dan pengalaman kita. Bukanlah bergantung pada bagaimana melakukan hubungan sosial atau daya tarik kita terhadap manusia. Akhirnya, inilah suatu pergumulan rohani dan kita harus bersandarkan pada kuasa Allah. Berpuasa dan berdoa merupakan cara terbaik untuk memperoleh kuasa dari Allah.
14
Lembar Kerja # 2 Memberitakan Injil di Listra Sekarang, kita akan memperkecil ke dalam satu peristiwa tentang pertemuan Paulus dan Barnabas pada perjalanan penginjilan mereka. Apa yang terjadi di Listra dapat memberikan suatu pengalaman hingga kita memahami seperti apa itu
Kehidupan Paulus 39
pekerjaan pemberitaan Injil. Berkenaan dengan ‘Catatan Harian Perjalanan’ yang dituliskan pada minggu yang lalu, apakah kalian ingat tiga peristiwa besar yang Paulus dan Barnabas bertemu di Listra? (Menyembuhkan seorang lumpuh sejak dari lahir; diistimewakan seperti dewa; Paulus dirajam dan diseret keluar dari kota.) Dari peristiwa ini, ada beberapa pelajaran penting mengenai pemberitaan Injil yang kita dapat pelajari. Bacalah ayat-ayat berikut dan jawablah pertanyaan yang ada.
“Bukan orang sehat yang memerlukan tabib, tetapi orang sakit; Aku datang bukan untuk memanggil orang benar, melainkan orang berdosa.” (Mrk. 2:17)
Bacalah Kis. 14:8-10. Siapakah yang saya dapat beritakan Injil? Dari peristiwa ini, kita dapat memahami bahwa ada satu kelompok manusia yang memerlukan pemberitaan Injil kita kepada mereka. l Siapakah mereka itu? (Mereka yang sakit) l Di manakah tempat yang tepat untuk memberitakan Injil? (Rumah Sakit) l Selain yang sakit jasmani, kepada siapakah lagi yang memerlukan Injil? (Setiap orang yang memerlukan anugerah keselamatan Allah!) Ketika Tuhan Yesus di dunia, Ia berkata, “Bukan orang sehat yang memerlukan tabib, tetapi orang sakit; Aku datang bukan untuk memanggil orang benar, melainkan orang berdosa” (Mrk. 2:17). Dari sini, kita mengetahui bahwa kita seharusnya memberitakan Injil kepada setiap orang, karena di hadapan Allah, “semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah” (Rm. 3:23). Bacalah Kis. 14:11-18. Bagaimana seharusnya saya berperilaku ketika memberitakan Injil? Ketika Paulus menyembuhkan seorang lumpuh, orangorang yang menyaksikan hal itu begitu heran hingga mereka beranggapan bahwa Paulus dan Barnabas adalah para dewa. Ketika hal ini terjadi, kadang mudah bagi manusia untuk merasakan bahwa mereka pantas beroleh pujian. Memang mudah untuk menjadi sombong dan berdosa terhadap Allah dengan tidak memberikan kemuliaan kepada-Nya. l Apakah Paulus dan Barnabas terjatuh ke dalam kelemahan ini? (Tidak) l Apakah yang mereka katakan dalam ayat 15? (”Hai kamu sekalian, mengapa kamu berbuat demikian? Kami ini adalah manusia biasa sama seperti kamu.
40 1x
Kehidupan Paulus
“Karena jika aku memberitakan Injil, aku tidak mempunyai alasan untuk memegahkan diri. Sebab itu adalah keharusan bagiku. Celakalah aku, jika aku tidak memberitakan Injil.” (1 Kor. 9:16)
Kami ada di sini untuk memberitakan Injil kepada kamu, supaya kamu meninggalkan perbuatan siasia ini dan berbalik kepada Allah yang hidup, yang telah menjadikan langit dan bumi, laut dan segala isinya.”) l Apakah mereka katakan sama dengan yang Yesus Kristus ajarkan kepada murid-murid-Nya dalam Luk. 17:10? (”Kami adalah hamba-hamba yang tidak berguna; kami hanya melakukan apa yang kami harus lakukan.”) Paulus benar-benar hidup dengan pengajaran Tuhan Yesus. Faktanya, ia pun mengatakan sesuatu sama dalam 1 Kor. 9:16, “Karena jika aku memberitakan Injil, aku tidak mempunyai alasan untuk memegahkan diri. Sebab itu adalah keharusan bagiku. Celakalah aku, jika aku tidak memberitakan Injil.” Bacalah Kis. 14:19. Apakah kesulitan yang mungkin dihadapi? Di sini, kita melihat bagaimana Paulus dipukul habishabisan, tetapi ketika berusaha untuk bangun, ia melanjutkan kembali perjalanannya. Seorang pekerja Allah yang baik harus menjadi seorang yang mampu menghadapi kesulitan. Paulus menderita begitu rupa bagi Kristus. l Bacalah 2 Kor. 11:23-27. Beberapa penderitaan jasmani apakah yang Paulus harus pertahankan demi Injil? (Jawaban murid-murid) Pada bagian berikutnya, kita akan membaca kesaksian nyata tentang seorang pemuda yang menyebabkan sebagian tubuhnya hilang pada perjalanan penginjilan sebelumnya. Kita akan mempelajari perjalanan yang tidak mudah ini, sekalipun demikian, anugerah Allah menyertai mereka hingga menerima begitu banyak berkat dan sukacita. Tentu saja, dengan mempersembahkan waktu dan tenaga mereka kepada Allah, banyak orang di daerah itu yang menerima banyak manfaatnya.
Kehidupan Paulus 41
pelajaran
4
Paulus Memberitakan Injil di Listra
Pemahaman Alkitab
Lembar Kerja # 2
Memberitakan Injil di Listra Bacalah ayat-ayat berikut dan jawablah pertanyaan yang ada. Siapakah yang saya dapat beritakan Injil? Bacalah Kis. 14:8-10. Siapakah mereka itu? Di manakah tempat yang tepat untuk memberita-kan Injil? Selain yang sakit jasmani, kepada siapakah lagi yang memerlukan Injil? Bagaimana seharusnya saya berperilaku ketika memberitakan Injil? Bacalah Kis. 14:11-18. Ketika Paulus menyembuhkan seorang lumpuh, orangorang yang menyaksikan hal itu begitu heran hingga mereka beranggapan bahwa Paulus dan Barnabas adalah para dewa. Ketika hal ini terjadi, kadang mudah bagi manusia untuk merasakan bahwa mereka pantas beroleh pujian. Memang mudah untuk menjadi sombong dan berdosa terhadap Allah dengan tidak memberikan kemuliaan kepada-Nya. Apakah Paulus dan Barnabas terjatuh ke dalam kelemahan ini?
Paulus benar-benar hidup dengan pengajaran Tuhan Yesus. Faktanya, ia pun mengatakan sesuatu sama dalam 1 Kor. 9:16, “Karena jika aku memberitakan Injil, aku tidak mempunyai alasan untuk memegahkan diri. Sebab itu adalah keharusan bagiku. Celakalah aku, jika aku tidak memberitakan Injil.” Apakah kesulitan yang mungkin dihadapi? Bacalah Kis. 14:19. Di sini, kita melihat bagaimana Paulus dipukul habis-habisan, tetapi ketika berusaha untuk bangun, ia melanjutkan kembali perjalanannya. Seorang pekerja Allah yang baik harus menjadi seorang yang mampu menghadapi kesulitan. Paulus menderita begitu rupa bagi Kristus. Bacalah 2 Kor. 11:23-27. Beberapa penderitaan jasmani apakah yang Paulus harus pertahankan demi Injil?
Apakah yang mereka katakan dalam ayat 15? Apakah mereka katakan sama dengan yang Yesus Kristus ajarkan kepada murid-muridNya dalam Luk. 17:10?
15 14
Aplikasi Kehidupan
Lembar Kerja # 3 Kesaksian Pribadi Bagikan kesaksian berikut kepada muridmurid.
(Sempatkan waktu untuk mendiskusikan beberapa pertanyaan kepada murid-murid. Adalah suatu cara yang baik untuk beroleh pandangan mereka tentang pekerjaan Allah.)
42 1x2
Kehidupan Paulus
Kesaksian Saudari Tracy Huang (dari Manna 31, halaman 12-14). Bila kalian tidak mempunyai salinannya, harap melihatnya pada Buku Panduan Guru dari halaman 132-137. Kalian dapat membuat salinannya untuk dibaca oleh murid-murid. Setelah membaca kesaksian yang diberikan oleh Saudari Tracy, apakah yang ada di pikiran kalian? Tuliskan dalam sebuah paragraf apa kesan kalian setelah membaca kesaksiannya dalam tempat yang tersedia. Bila menyukainya, kalian dapat membagikannya kepada murid lainnya di kelas. Di sini ada beberapa pertanyaan untuk membimbing kalian dalam penulisan paragraf, tetapi beritahukan mereka agar menuliskan pandangan lain seperti: 1. Apakah kalian pun bercita-cita untuk dapat pergi pada suatu perjalanan penginjilan ketika dewasa nanti? 2. Apakah beberapa kesulitan yang kalian mungkin hadapi?
3.
4. 5.
pelajaran
6.
Bagaimana kalian dapat mempersiapkan diri untuk pekerjaan luar biasa ini? Bagaimana pelajaran mempersiapkan kalian menjadi sebuah bejana yang berguna untuk Allah pakai? Apakah kualitas rohani yang kalian miliki untuk mengawali pertumbuhan dalam diri sekarang ini sebagai persiapan? Berkat apa sajakah yang kalian dapat peroleh dari memberitakan Injil kepada orang lain (baik berkat secara jasmani maupun rohani)? Bila tidak berencana untuk meneruskan pada suatu perjalanan penginjilan, dalam cara lain apakah yang kalian sumbangkan bagi pekerjaan penginjilan dunia?
4
Aplikasi
Paulus Memberitakan Injil di Listra
Kehidupan
Lembar Kerja # 3
Apakah yang ada di pikiran kalian? Setelah membaca kesaksian yang diberikan oleh Saudari Tracy, apakah yang ada di pikiran kalian? Tuliskan dalam sebuah paragraf apa kesan kalian setelah membaca kesaksiannya dalam tempat yang tersedia. Bila menyukainya, kalian dapat membagi-kannya kepada murid lainnya di kelas. Di sini ada beberapa pertanyaan untuk membimbing kalian dalam penulisan paragraf, tetapi beritahukan mereka agar menuliskan pandangan lain seperti: 1. Apakah kalian pun bercita-cita untuk dapat pergi pada suatu perjalanan penginjilan ketika dewasa nanti?
2. Apakah beberapa kesulitan yang kalian mungkin hadapi?
3. Bagaimana kalian dapat mempersiapkan diri untuk pekerjaan luar biasa ini? Bagaimana pelajaran mempersiapkan kalian menjadi sebuah bejana yang berguna untuk Allah pakai?
4. Apakah kualitas rohani yang kalian miliki untuk mengawali pertumbuhan dalam diri sekarang ini sebagai persiapan?
5. Berkat apa sajakah yang kalian dapat peroleh dari memberitakan Injil kepada orang lain (baik berkat secara jasmani maupun rohani)?
6. Bila tidak berencana untuk meneruskan pada suatu perjalanan penginjilan, dalam cara lain apakah yang kalian sumbangkan bagi pekerjaan penginjilan dunia?
16 14
Aktivitas Sebuah Doa Bagi Penjinjilan Bahan: Peta dunia Jarum pentul Acuan: Sumber Majelis Internasional mengenai Gereja Yesus Sejati yang tersebar di seluruh dunia.
Kehidupan Paulus 43
“Karena itu, pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus.” (Mat. 28:19)
44 1x
Kehidupan Paulus
Petunjuk: 1. Sekarang, masukkan jumlah jemaat ke dalam angka. 2. Mengizinkan murid-murid melihat jumlahnya dan kemudian, secara bergiliran maju ke depan papan tulis untuk menaruh jarum pentul pada negara atau wilayah yang mempunyai jemaat kita. 3. Memperkenalkan ragam bahasa yang digunakan di berbagai wilayah. 4. Perbandingan jemaat dilakukan untuk menghitung populasi keseluruhan di dunia (kira-kira enam juta jemaat) 5. Biarlah murid-murid saling berdiskusi dalam dua atau tiga kelompok mengenai bagaimana dan apa yang seharusnya didoakan ketika kita mendoakan bagi penginjilan dunia. Beberapa saran yang disediakan: a. Berdoalah bagi para hamba Tuhan yang diutus melayani ke berbagai tempat. b. Berdoalah agar Allah mengutus lebih banyak lagi para pekerja penuh waktu dan relawan. c. Berdoalah agar kita mempunyai jemaat yang fasih dalam berbagai bahasa, sehingga dapat memberitakan Injil kepada mereka yang berbahasa asing (bahasa Inggris, bahasa Mandarin, bahasa Prancis dan bahasa Spanyol yang merupakan empat bahasa utama yang terdapat di hampir seluruh dunia, tetapi ada pula beberapa wilayah yang penduduknya tidak dapat berbicara dengan empat bahasa tersebut). d. Berdoalah agar jemaat yang tinggal di berbagai negara maju dapat memperhatikan dan membantu mereka yang tinggal di wilayah yang berkembang. e. Berdoalah agar jemaat lebih siap lagi membuktikan keberanian untuk memulai dan tidak berhenti dalam pekerjaan kudus di gereja setempat mereka.
Kesimpulan Evaluasi
Tugas Pembacaan Alkitab minggu ini: Im. 21 – 23
Hidup di suatu negeri yang menyenangkan, kita sering kali terjatuh ke dalam keterlelapan rohani. Kita begitu sibuk dengan sekolah dan aktivitas pribadi yang bahkan kita tidak ingat untuk memikirkan banyak orang yang masih belum diselamatkan, baik mereka yang dekat ataupun yang jauh. Mungkin pelajaran ini menjadi suatu pengingat bahwa ada masih banyak pekerjaan penginjilan yang kita harus kerjakan. Faktanya, dalam semua yang dilakukan, kita harus senantiasa ingat akan perintah Tuhan Yesus sebelum Ia meninggalkan dunia ini: “Karena itu, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus dan ajarkanlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman” (Mat. 28:19-20). Akhirilah dengan berdoa.
Kehidupan Paulus 45
46
Kehidupan Paulus
pelajaran
5
Perjalanan Penginjilan Paulus yang Kedua (A)
GARIS BESAR Kitab Bacaan Kis. 15:36-18:22 Kebenaran Alkitab Memberitakan Injil merupakan suatu amanat agung yang diberikan kepada kita. Tujuan Pelajaran Melihat pekerjaan penginjilan Paulus dan mempelajari bagaimana memberitakan Injil secara berani. Ayat Hafalan “Jadi kami ini adalah utusan-utusan Kristus, seakan-akan Allah menasihati kamu dengan perantaraan kami." (2 Kor. 5:20a)
Latar Belakang Alkitab Sejak Paulus dipanggil oleh Tuhan Yesus pada perjalanannya menuju Damsyik, ia melakukan segala sesuatunya demi Injil. Ke manapun pergi, ia tidak pernah gagal memberitakan Injil. Ia menyebarkan kabar sukacita ini ke berbagai tempat dan kepada segala macam manusia. Pemberitaan Injil selama zaman Paulus, tentunya lebih banyak memerlukan usaha fisik daripada kita sekarang ini. Bahkan tanpa sistem transportasi yang berkembang, Paulus tetap bertekad untuk pergi ke tempat yang jauh, yang belum pernah didatangi sebelumnya. Entahkah melalui daratan atau lautan, selama perjalanan itu tidak hanya membawa kesulitan, tetapi bahaya pula dari sesama manusia (seperti para perampok selama perjalanan) atau dari alam (seperti hancurnya sebuah kapal oleh badai di tengah lautan). Tetapi Paulus tidak pernah sekalipun meninggalkan amanat agung yang diberikan oleh Tuhan Yesus ini.
Kehidupan Paulus 47
Makanan Rohani untuk Renungan Alkitab
Kita merupakan para utusan bagi Yesus Kristus. Seperti di dunia, para utusan yang mewakili dari suatu negara ke negara yang lain, demikian pula, kita mewakili dari Kerajaan Surga ke dunia. Menjadi para utusan bagi Yesus Kristus bukanlah suatu pilihan. Seperti kata Paulus, “Aku telah menjadi pelayan jemaat itu sesuai dengan tugas yang dipercayakan Allah kepadaku untuk meneruskan firman-Nya dengan sepenuhnya kepada kamu” (Kol. 1:25). Jadi kita semua, dipercayakan suatu tugas dari Allah untuk menjadi utusan-Nya. Untuk menunjukkan pengutusan Allah, kita perlu menjadi berbeda dari pada dunia dengan menjadi teladan, agar yang lainnya dapat mengikuti dan tetap setia kepada Allah. Kita seharusnya menjadi terang dunia dan garam dunia bagi Tuhan Yesus, sehingga dapat memuliakan Allah melalui perbuatan baik kita. Pengutusan bagi Yesus Kristus tentu berbeda dari dunia. Para utusan mempunyai kedudukan yang tinggi di masyarakat dan dihormati oleh dunia. Mereka sering kali dikagumi oleh banyak orang. Sebagai utusan bagi Yesus Kristus, bagaimanapun, kita tidak seharusnya menerima perlakuan seperti yang mereka terima. Sebaliknya, kita seharusnya menjadi siap untuk menderita bagi-Nya.
Mengenai Murid Anda Alkitab
48 12
Kehidupan Paulus
Ketika murid-murid berpikir untuk memberitahukan Yesus Kristus kepada teman-teman, mereka merasa belum layak sama sekali dan begitu takutnya terhadap tugas ini. Faktanya, beberapa murid kelas Tunas Muda telah menyatakan kepada guru Pendidikan Agama bahwa mereka takut ditertawai oleh temanteman karena cara doa mereka itu. Kita harus memahami saat usia mereka sekarang ini bahwa rasa ketakutan itu adalah sesuatu yang wajar. Kita seharusnya memotivasi dan jangan pernah menyuruh mereka menyerah. Mereka menghadapi beberapa rintangan yang besar dan kokoh, ketika hendak memberitahukan Yesus Kristus kepada teman-teman. “Bagaimana bila teman-teman menolakku?” atau “Bagaimana bila saya berkata keliru mengenai hal ini?” atau “Bagaimana saya hendak memulai pembicaraan perihal kepercayaanku ini?” Murid-murid kelas Tunas Muda justru sedang bergumul untuk menemukan dan membangun persahabatan. Mereka merasa takut akan terancamnya persahabatan terhadap teman-teman. Mereka perlu dipastikan bahwa ada banyak yang tidak
membahayakan persahabatan, ketika memberitahukan seseorang mengenai iman mereka. Bagi beberapa murid lainnya, mereka mungkin tidak menyadari pentingnya pemberitaan Injil itu. Memang penting untuk meneruskan semangat penginjilan di tengah-tengah jemaat dengan memberi teladan dalam penginjilan. Bila sebagai seorang guru tidak memberitakan Injil dan membawa teman ke gereja, bagaimana kita dapat meyakini ketika memberitahukan kepada murid-murid bahwa mereka harus memberitakan Injil? Beberapa orang dewasa suka mengatakan, “Saya tidak mempunyai talenta penginjilan!” Sebenarnya bukanlah demikian, tetapi setiap orang masing-masing telah Allah berikan suatu kemampuan untuk melakukan pekerjaan-Nya menurut iman mereka. Inilah amanat yang diberikan kepada setiap orang yang merupakan pengikut sejati dari Yesus Kristus.
Persiapkan Hati Murid
Beberapa berita begitu bagusnya dan harus dibagikan seperti: Pertunangan yang telah lama dinantikan, kelahiran seorang bayi, keberhasilan atau kemenangan. Kita merasa akan meledak, bila kita tidak memberitahukan kepada seseorang apa yang telah terjadi! Berita terbaik apa sajakah yang kalian pernah terima? Bagaimana perasaan kalian saat menerima berita itu? (Jawaban murid-murid) Para rasul merasa bahwa itulah cara untuk memberitakan Injil. Mereka ingin memberitahukan kepada setiap orang mengenai kabar baik yang Allah telah lakukan bagi mereka melalui Yesus Kristus. Apakah kalian merasakan yang sama mengenai kasih karunia Allah terhadap diri kita? Bila kita duduk dan merenungkan apa saja yang Allah telah lakukan dalam hidup, kita akan menjadi serupa dengan para rasul. Kita pun akan merasa seperti akan meledak, bila kita tidak memberitahukan kasih karunia Allah itu kepada seseorang! Hari ini, kita akan melihat bagaimana Paulus memberitakan Injil pada perjalanan penginjilannya yang kedua.
Kehidupan Paulus 49
Pemahaman Alkitab
Lembar Kerja # 1 Perjalanan Penginjilan yang Kedua (Kis. 15:40-18:22) Waktu: 50-53 Masehi Rekan Kerja: Silas, Timotius, Lukas, Akwila dan Priskila Perjalanan: Antiokhia di Siria > Derbe > Listra (Paulus memanggil Timotius) > Ikonium > Antiokhia di Pisidia > Troas (Paulus melihat penglihatan seorang Makedonia yang berseru) > Filipi > Tesalonika > Berea > Atena > Korintus (Paulus bergabung dengan Akwila dan Priskila) > Kengkrea > Efesus (Akwila dan Priskila tetap tinggal) > Kaisarea > Yerusalem > Antiokhia di Siria (lihat peta perjalanan penginjilan Paulus yang kedua)
Sebelum Anda mulai bagian ini, mintalah murid-murid untuk melihat pada Lembar Kerja Murid. Beberapa informasi yang diberikan di sini mungkin tidak tersedia bagi murid-murid. Informasi pada sebelah kanan dapat dijadikan suatu acuan.
50 1x
Kehidupan Paulus
Laporan perjalanan Paulus: Dengan keputusan yang bulat pada Sidang di Yerusalem, Barnabas dan saya, dengan beberapa saudara yang lain berangkat dari Yerusalem ke Antiokhia. Setelah beberapa hari lamanya, Barnabas dan saya memutuskan untuk mengunjungi gerejagereja yang didirikan pada perjalanan penginjilan kami yang pertama. Bagaimanapun, kita mempunyai suatu perbedaan pendapat mengenai siapa yang turut serta dengan kami. Barnabas ingin membawa Markus kembali, tetapi saya menolaknya. Bila kamu ingat, Markus meninggalkan kami pada perjalanan pertama dan saya beranggapan bahwa ia dapat berbuat hal seperti itu lagi. Sebagai akibatnya, Barnabas dan saya memutuskan untuk pergi sesuai dengan jalan kami masing-masing; Barnabas membawa keponakannya, Markus, sementara saya pergi bersama dengan Silas ke Kilikia dan ke para jemaat di Galatia. Bagaimanapun, saya harus mengatakan yang Markus perbuat adalah untuk menebus kesalahannya sendiri. Ia menjadi seorang pekerja yang baik dan merupakan salah seorang yang menuliskan Injil kedua dalam Perjanjian Baru. Perjalanan penginjilan yang kedua ini kira-kira 3 tahun lamanya. Rekan sekerjaku kali ini adalah Saudara Silas, yang juga dipanggil dengan Silwanus. Selama dalam perjalanan ini, dua rekan kerja bergabung dengan kami, yaitu: Yang pertama adalah Timotius, yang bergabung dengan kami di Listra dan yang lainnya adalah Lukas, seorang tabib yang bergabung dengan
kami di Troas. Marilah kita melakukan pekerjaan bersama pada perjalanan kali ini. Isilah tempat-tempat yang kosong yang kita kunjungi. Perhentian # 1 Siria dan Kilikia. Kami mengunjungi dan menguatkan para jemaat di sana. Perhentian # 2 Derbe (tidak ada kejadian yang dijelaskan di sini, mereka mungkin mengunjungi para jemaat yang telah ditetapkan sebelumnya.)
(Untuk membuat pelajaran lebih kreatif, perlu direkam suaranya dan diulang kembali seperti murid-murid bacakan melalui kata-kata yang diberikan pada Lembar Kerja mereka dan mulainya jejak perjalanan Paulus. Isilah tempat-tempat yang kosong, yang Paulus sempat kunjungi.)
Perhentian # 3 Di Listra, terdapat seorang pemuda yang diubahkan kepercayaannya selama perjalanan penginjilan kami yang pertama. Lihatlah Kis. 16:2 untuk menemukan siapa pemuda itu. __________ Dari bangsa manakah ibunya? (ayat 1) Ibunya bernama __________ (2 Tim. 1:5) dan neneknya bernama __________. Saat itu, Timotius siap untuk bergabung dengan amanat kami. Ia menjadi seorang pekerja Yesus Kristus yang baik dan membantu saya dalam banyak hal. Perhentian # 4 Wilayah manakah yang kami kunjungi berikutnya? (Frigia dan Galatia) Perhentian # 5 Kami bermaksud untuk memberitakan Injil di Asia dan Bitinia, tetapi apakah yang terjadi pada kedua wilayah ini? (Kis. 16:6-7, Roh Kudus mencegah kami untuk pergi ke sana memberitakan Injil.) Sebaliknya, kami pergi ke __________ (Kis. 16:16:8). Di sana, kami menanti petunjuk lebih jauh dari pada Tuhan Yesus. Malam itu, suatu penglihatan ditampakkan kepadaku. Saya melihat __________ (seorang laki-laki dari Makedonia yang berseru-seru kepadanya, agar ia segera pergi ke Makedonia untuk menolongnya.) Saya mengetahui apa yang Allah ingin kami segera lakukan. Saudara yang lainnya dan saya, bersama dengan Lukas, yang telah bergabung dengan kami, segera menyeberangi Pulau Siprus menuju Eropa. Kedatangan kami saat itu merupakan kehendak Allah untuk menyebarkan kabar baik selama masa
Kehidupan Paulus 51
(Sang Guru seharusnya dilengkapi dengan sebuah peta dunia dan tanda pengenal pada masing-masing tempat. Buatlah salinan peta dan mintalah murid-murid utuk menemukan tempat-tempat yang Paulus dan rekan kerja lainnya kunjungi. Tulislah suatu jumlah pada sisi sampingnya dari masing-masing tempat. Kemudian, jawablah pertanyaan yang ada.)
52 1x
Kehidupan Paulus
Kekaisaran Romawi. Kami menelusuri Eropa, melintasi beberapa tempat, seperti Samotrake, Neapolis dan akhirnya tiba di Filipi, yang merupakan kota utama dari wilayah Makedonia, suatu daerah jajahan Roma. Kota Filipi mempunyai jumlah penduduk kafir yang banyak dan sedikit jumlah penduduk Yahudinya. Sekalipun demikian, kami masih tetap mencari tempat sembahyang orang Yahudi atau Sinagoga, yang terdapat di tepi sungai. Hal ini mungkin karena ada beberapa orang Yahudi di Filipi yang tidak mempunyai sinagoga seperti biasanya. Di antara yang hadir, ada seorang perempuan yang memberi perhatian khusus kepada apa yang kami katakan. Nama perempuan itu adalah __________ (Lidia). Ia adalah seorang __________ (pedagang). Ia menjual kain ungu yang diproduksi dari Tiatira, yang merupakan kota asalnya. Setelah mendengarkan Injil, Lidia dan seluruh __________ (keluarganya) __________ (dibaptis). Untuk membalas anugerah Allah yang dilimpahkan kepadanya, ia mengajak kami agar __________ (ayat 15; bersedia tinggal di rumahnya). Di Filipi, kami pun bertemu dengan seseorang di tempat sembahyang itu. Ia adalah seorang __________ (hamba perempuan) yang mempunyai __________ (roh tenung). Selama beberapa hari, ia mengikuti kami sambil berseru-seru (ayat 17). Akhirnya, kamipun mengusir kuasa kegelapan itu dari dalam dirinya. Pemilik hamba perempuan itu merasa tidak senang, karena __________ (harapan mereka untuk memperoleh penghasilan lenyap seketika). Mereka menuduh Silas dan saya membuat kekacauan dengan mengajarkan adat-istiadat yang tidak dikenan oleh masyarakat Romawi. Orang-orang Yahudi kurang begitu dikenal di Filipi dan menganggu kedamaian merupakan perihal yang serius di Kekaisaran Romawi. Orang banyak begitu marah hingga menimbulkan kegaduhan yang luar biasa. Setelah mereka __________ (menangkap) kami, Silas dan saya dimasukkan ke dalam __________ (penjara yang paling dalam). Bagaimanapun, keadaan ini tidak membuat kami menjadi putus asa, karena kami merasa mulia dapat menderita bagi Tuhan. Di dalam penjara itu, kami __________ (menyanyikan puji-pujian kepada Allah). Tetapi kira-kira tengah malam, terjadilah __________ (gempa bumi yang hebat), sehingga mengoyahkan tembok, pintu-
”Jadi, kami ini adalah utusanutusan Kristus, seakan-akan Allah menasihati kamu dengan perantaraan kami.” (2 Kor. 5:20a)
pintu penjarapun terbuka dan belenggu semua tahanan terlepas. Ketika melihat hal ini, kepala penjara mengira bahwa semua tahanan telah __________ (melarikan diri), hingga ia berniat mencelakai dirinya. Memang tanggung jawab dari kepala penjara adalah memastikan semua tahanan berada dalam kondisi baik dan tidak ada yang melarikan diri. Bila tidak demikian, tentu ia akan dihukum. Segeralah Silas dan saya menghentikan niat kepala penjara itu untuk mencelakai dirinya dan mulai ___________ (memberitakan Injil) kepadanya. Lalu, ia dan seluruh ___________ (keluarganya) __________ (dibaptis). Keesokan paginya, para pembesar kota melepaskan kami. Saya keberatan atas pelanggaran terhadap hak kewarganegaraan kami dan meminta para pembesar kota untuk datang secara pribadi dan meminta maaf atas pukulan yang kami telah alami. Kemudian, kami melintasi Amfipolis dan Apolonia untuk tiba di Tesalonika, kota terbesar di Makedonia. Di sana, beberapa orang bergabung setelah mendengarkan Injil yang kami beritakan. Tetapi beberapa orang Yahudi lainnya berusaha mempengaruhi banyak orang untuk menyerbu rumah Yason dengan maksud menghadapkan Silas dan saya ke sidang rakyat. Kami diimbau untuk meninggalkan kota tersebut. Kami pergi ke Berea dan penduduk di sana menerima Kebenaran dengan lebih tulus hati daripada di Tesalonika. Kami bergerak menuju Atena, yang merupakan pusat dari semua ilmu pengetahuan dan kebudayaan. Sayangnya, penduduk di sana adalah para penyembah berhala. Kami bahkan melihat sebuah mezbah dengan tulisan __________ (kepada Allah yang tidak dikenal – Kis. 17:23). Saya memberikan khotbah mengenai Allah yang sejati kepada mereka, tetapi hanya beberapa orang yang tertarik untuk mengikuti Kebenaran itu. Dari Atena, kami menuju Korintus dan di sana, kami bertemu __________ (Akwila – Kis. 18:2) bersama dengan istrinya yang bernama __________ (Priskila), yang menjadi rekan kerja dalam pemberitaan Injil. Saya tinggal di Korintus 18 bulan lamanya, setelah itu, kami menuju Kengkrea. Di sana, saya menggenapi suatu nazar. Apakah itu? (Kis. 18:18) __________ (memotong rambutnya). Kemudian, saya pergi ke Efesus, yang sebelumnya berlayar ke Kaisarea dan akhirnya kembali ke Antiokhia untuk melaporkan perkembangan jemaat di sana.
Kehidupan Paulus 53
Perjalanan Penginjilan Paulus yang Kedua (A)
Pemahaman Alkitab
pelajaran
pelajaran
5
Lembar Kerja # 1
5
Lembar Kerja # 1
Perjalanan Penginjilan yang Kedua
Laporan perjalanan Paulus: Dengan keputusan yang bulat pada Sidang di Yerusalem, Barnabas dan saya, dengan beberapa saudara yang lain berangkat dari Yerusalem ke Antiokhia. Setelah beberapa hari lamanya, Barnabas dan saya memutuskan untuk mengunjungi gereja-gereja yang didirikan pada perjalanan penginjilan kami yang pertama. Bagaimanapun, kita mempunyai suatu perbedaan pendapat mengenai siapa yang turut serta dengan kami. Barnabas ingin membawa Markus kembali, tetapi saya menolaknya. Bila kamu ingat, Markus meninggalkan kami pada perjalanan pertama dan saya beranggapan bahwa ia dapat berbuat hal seperti itu lagi. Sebagai akibatnya, Barnabas dan saya memutuskan untuk pergi sesuai dengan jalan kami masingmasing; Barnabas membawa keponakannya, Markus, sementara saya pergi bersama dengan Silas ke Kilikia dan ke para jemaat di Galatia. Bagaimanapun, saya harus mengatakan yang Markus perbuat adalah untuk menebus kesalahannya sendiri. Ia menjadi seorang pekerja yang baik dan merupakan salah seorang yang menuliskan Injil kedua dalam Perjanjian Baru. Perjalanan penginjilan yang kedua ini kira-kira 3 tahun lamanya. Rekan sekerjaku kali ini adalah Saudara Silas, yang juga dipanggil dengan Silwanus. Selama dalam perjalanan ini, dua rekan kerja bergabung dengan kami, yaitu: Yang pertama adalah Timotius, yang bergabung dengan kami di Listra dan yang lainnya adalah Lukas, seorang tabib yang bergabung dengan kami di Troas. Marilah kita melakukan pekerjaan bersama pada perjalanan kali ini. Isilah tempat-tempat yang kosong yang kita kunjungi.
(Karena tujuan dari pelajaran ini adalah sama dengan pelajaran sebelumnya, yaitu kita ingin memotivasi murid-murid untuk memberitakan Injil dengan berani, maka berilah penekanan dalam Lembar Kerja mereka pada pentingnya mengetahui Alkitab dengan baik. Mungkin kita kurang tertarik dalam bagian ini, tetapi kita harus siap untuk mempertahankan iman ketika ujian itu datang. Lengkapilah dengan pengetahuan rohani, agar kita pun dapat memberitakan Injil dengan benar.)
Perhentian # 1 Siria dan Kilikia. Kami mengunjungi dan menguatkan para jemaat di sana. Perhentian # 2 Derbe (tidak ada kejadian yang dijelaskan di sini, mereka mungkin mengunjungi para jemaat yang telah ditetapkan sebelumnya.) Perhentian # 3 Di Listra, terdapat seorang pemuda yang diubahkan kepercayaannya selama perjalanan penginjilan kami yang pertama. Lihatlah Kis. 16:2 untuk menemukan siapa pemuda itu. _______________ Dari bangsa manakah ibunya? (ayat 1) Ibunya bernama ______________ (2 Tim. 1:5) dan neneknya bernama _______________. Saat itu, Timotius siap untuk bergabung dengan amanat kami. Ia menjadi seorang pekerja Yesus Kristus yang baik dan membantu saya dalam banyak hal. Perhentian # 4 Wilayah manakah yang kami kunjungi berikutnya? __________________________________ Perhentian # 5 Kami bermaksud untuk memberitakan Injil di Asia dan Bitinia, tetapi apakah yang terjadi pada kedua wilayah ini? ______________________________________. Sebaliknya, kami pergi ke _______________ (Kis. 16:16:8). Di sana, kami menanti petunjuk lebih jauh dari pada Tuhan Yesus. Malam itu, suatu penglihatan ditampakkan kepadaku. Saya melihat _______________ _________________________. Saya mengetahui apa yang Allah ingin kami segera lakukan. Saudara yang lainnya dan saya, bersama dengan Lukas, yang telah bergabung dengan kami, segera menyeberangi Pulau Siprus menuju Eropa. Kedatangan kami saat itu merupakan kehendak Allah untuk menyebarkan kabar baik selama masa Kekaisaran Romawi. Kami menelusuri Eropa, melintasi beberapa tempat, seperti Samotrake, Neapolis dan akhirnya tiba
17 14
Perjalanan Penginjilan Paulus yang Kedua (A)
Pemahaman Alkitab
Perjalanan Penginjilan yang Kedua
di Filipi, yang merupakan kota utama dari wilayah Makedonia, suatu daerah jajahan Roma. Kota Filipi mempunyai jumlah penduduk kafir yang banyak dan sedikit jumlah penduduk Yahudinya. Sekalipun demikian, kami masih tetap mencari tempat sembahyang orang Yahudi atau Sinagoga, yang terdapat di tepi sungai. Hal ini mungkin karena ada beberapa orang Yahudi di Filipi yang tidak mempunyai sinagoga seperti biasanya. Di antara yang hadir, ada seorang perempuan yang memberi perhatian khusus kepada apa yang kami katakan. Nama perempuan itu adalah _______________. Ia adalah seorang _______________. Ia menjual kain ungu yang diproduksi dari Tiatira, yang merupakan kota asalnya. Setelah mendengarkan Injil, Lidia dan seluruh ____________________. Untuk membalas anugerah Allah yang dilimpahkan kepadanya, ia mengajak kami agar ________________________ (ayat 15). Di Filipi, kami pun bertemu dengan seseorang di tempat sembahyang itu. Ia adalah seorang _______________ yang mempunyai _______________. Selama beberapa hari, ia mengikuti kami sambil berseru-seru (ayat 17). Akhirnya, kamipun mengusir kuasa kegelapan itu dari dalam dirinya. Pemilik hamba perempuan itu merasa tidak senang, karena _______________. Mereka menuduh Silas dan saya membuat kekacauan dengan mengajarkan adat-istiadat yang tidak dikenan oleh masyarakat Romawi. Orang-orang Yahudi kurang begitu dikenal di Filipi dan menganggu kedamaian merupakan perihal yang serius di Kekaisaran Romawi. Orang banyak begitu marah hingga menimbulkan kegaduhan yang luar biasa. Setelah mereka _______________kami, Silas dan saya dimasukkan ke dalam ____________________. Bagaimanapun, keadaan ini tidak membuat kami menjadi putus asa, karena kami merasa mulia dapat menderita bagi Tuhan. Di dalam penjara itu, kami __________________. Tetapi kira-kira tengah malam, terjadilah ______________________, sehingga mengoyahkan tembok, pintu-pintu penjarapun terbuka dan belenggu semua tahanan terlepas. Ketika melihat hal ini, kepala penjara itu mengira bahwa semua tahanan telah _______________, hingga ia berniat mencelakai dirinya. Memang tanggung jawab dari kepala penjara adalah memastikan semua tahanan berada dalam kondisi baik dan tidak ada yang melarikan diri. Bila tidak demikian, tentu ia akan dihukum. Segeralah Silas dan saya menghentikan niat kepala penjara itu untuk mencelakai dirinya dan mulai _________________ kepadanya. Lalu, ia dan seluruh _____________________. Keesokan paginya, para pembesar kota melepaskan kami. Saya keberatan atas pelanggaran terhadap hak kewarganegaraan kami dan meminta para pembesar kota untuk datang secara pribadi dan meminta maaf atas pukulan yang kami telah alami. Kemudian, kami melintasi Amfipolis dan Apolonia untuk tiba di Tesalonika, kota terbesar di Makedonia. Di sana, beberapa orang bergabung setelah mendengarkan Injil yang kami beritakan. Tetapi, beberapa orang Yahudi lainnya berusaha mempengaruhi banyak orang untuk menyerbu rumah Yason dengan maksud menghadapkan Silas dan saya ke sidang rakyat. Kami diimbau untuk meninggalkan kota tersebut. Kami pergi ke Berea dan penduduk di sana menerima Kebenaran dengan lebih tulus hati daripada di Tesalonika. Kami bergerak menuju Atena, yang merupakan pusat dari semua ilmu pengetahuan dan kebudayaan. Sayangnya, penduduk di sana adalah para penyembah berhala. Kami bahkan melihat sebuah mezbah dengan tulisan _______________ (Kis. 17:23). Saya memberikan khotbah mengenai Allah yang sejati kepada mereka, tetapi hanya beberapa orang yang tertarik untuk mengikuti Kebenaran itu. Dari Atena, kami menuju Korintus dan di sana, kami bertemu ______________ bersama dengan istrinya _______________ yang menjadi rekan kerja dalam pemberitaan Injil. Saya tinggal di Korintus 18 bulan lamanya, setelah itu, kami menuju Kengkrea. Di sana, saya menggenapi suatu nazar. Apakah itu? (Kis. 18:18) __________ . Kemudian, saya pergi ke Efesus, yang sebelumnya berlayar ke Kaisarea dan akhirnya kembali ke Antiokhia untuk melaporkan perkembangan jemaat di sana.
18
Lembar Kerja # 2 Saya Dapat Memberitakan Injil Ikutilah suatu perjalanan penginjilan yang panjang bersama dengan Paulus, mungkin beberapa di antara kalian akan berpikir, “Paulus adalah Paulus dan diriku. Saya tidak mempunyai bagian dalam pelayanan macam ini.” Bahkan bila kalian belum pernah diutus pada suatu perjalanan penginjilan semasa hidup, kalian masih mempunyai tanggung jawab untuk memberitakan Injil. Sekarang, kita akan membaca beberapa ayat di Alkitab untuk melihat pengajaranpengajaran rohani mengenai pelayanan penginjilan. Jawablah beberapa pertanyaan yang diberikan. A. Siapa sajakah pemberita Injil itu? l siapapun yang dipanggil oleh Allah (1 Pet. 2:9; Why. 5:9-10) l siapapun yang telah menerima Roh Kudus (Luk. 4:18-19; Yes. 61:1-2) B. Mengapa kita perlu memberitakan Injil kepada orang lain? l untuk membalas kasih Allah (Mrk. 5:19) Mintalah murid-murid untuk menyatakan apa yang Allah telah perbuat bagi mereka. Sewaktu kita adalah orang berdosa, Allah masih mengasihi kita. Ia datang dalam wujud manusia, menderita di dunia dan bertahan dalam
54 1x
Kehidupan Paulus
kematian yang mengerikan di kayu salib demi kita, berharap bahwa kita dapat diselamatkan dan terlepas dari hukuman kekal kelak. Allah pun memberkati kita dalam setiap hal kehidupan sehari-hari dan seharusnya kita berharap bahwa orang lain pun dapat ikut ambil bagian di dalam berkat ini sebagaimana dalam hidup yang akan datang. Berkat ini kita terima dengan cumacuma, kita memberikannya kepada orang lain dengan cuma-cuma pula. (Bacalah Mzm. 116:12-13; Mat. 10:68; 2 Kor. 14-15). l untuk menjadi manusia yang diperdamaikan dengan Allah (2 Kor. 5:18-20) Dari sejak Adam dan Hawa tidak patuh terhadap perintah Allah dan berdosa, maka mereka diusir dari hadapan Allah. Tetapi Yesus Kristus datang ke dalam dunia untuk memulihkan hubungan ini dan kita mempunyai suatu tanggung jawab untuk memberitahukan kepada orang lain mengenai-Nya, sehingga mereka pun dapat didamaikan dengan Tuhan Yesus, seperti seorang anak dengan seorang Bapa. Bacalah Luk. 19:10 (Kristus datang untuk mencari dan menyelamatkan yang hilang). l untuk membiarkan manusia memahami Allah dan Juruselamat yang sejati, agar beroleh berkat dan hidup kekal (Yoh. 17:3) l untuk menghargai jiwa-jiwa manusia (2 Pet. 3:9) Manusia yang hidup di dalam dosa dan penderitaan dibelenggu oleh dosa dan I blis. Sebagai umat Kristen, kita seharusnya membawa kabar baik yang mengandung harapan dan kelepasan dalam Kristus, agar hidup mereka berubah menjadi hidup sebagai anak-anak Allah. l adalah amanat dari Tuhan Yesus (Mrk. 16:15; 1 Kor. 9:16-17; 2 Kor. 5:17-18) Sebelum Yesus Kristus terangkat ke dalam surga, Ia memberikan murid-murid-Nya suatu amanat yang agung. Dalam 2 Pet. 3:9, memberitahukan bahwa Tuhan Yesus tidak ingin seorangpun binasa, tetapi agar datang untuk bertobat. Bagaimana manusia akan mengetahui bila tidak seorangpun memberitahukan mengenai Tuhan Yesus kepadanya? Inilah tanggung jawab kita untuk memberitahukan kepada orang lain.
Kehidupan Paulus 55
(Kita seharusnya memperlengkapi diri dengan pengetahuan yang berlimpah, bila ingin menjadi pemberita Injil yang efektif.)
56 1x
Kehidupan Paulus
C. Bagaimana kita dapat menjadi seorang pemberita Injil yang efektif? l menjadi siap untuk memberitakan Allah kepada orang lain Kita seharusnya memperlengkapi diri dengan pengetahuan yang berlimpah. Macam pengetahuan apakah yang penting? 1. Pengetahuan rohani Filipus diperlengkapi dengan firman Allah, sehingga ia dapat menjelaskan Kitab Suci kepada sida-sida dari Etiopia (Kis. 8). Tuliskan paling sedikit 3 cara, agar dapat meningkatkan pengetahuan rohani kita (membaca Alkitab setiap hari, menghadiri kebaktian, mencatat pengajaran selama kebaktian berlangsung, mendiskusikan Alkitab dengan saudara-saudari seiman). 2. Pengetahuan umum Pengetahuan inipun dinyatakan ketika Paulus berada di sidang Aeropagus sebagaimana pula dengan orangorang Farisi dan orang-orang Saduki. Tuliskan paling sedikit 3 cara, agar dapat meningkatkan pengetahuan umum kita (menjadi sepenuh hati dalam mengerjakan pekerjaan sekolah, berbagi pengetahuan dengan saudara-saudari, senantiasa menjadi rendah hati dan mendengarkan nasihat orang lain, menjadi pekadan memberi perhatian terhadap orang lain dan hal-hal di sekitar kita). l membangun karakter rohani yang sempurna Bacalah 1 Tim. 4:12 dan tuliskan beberapa hal yang dapat kita jadikan suatu kesaksian dalam kehidupan umat Kristen yang baik (perkataan, perbuatan, kasih, iman, kekudusan). Katakan hal ini kepada murid-murid: Dalam setiap perbuatan, kalian mungkin mempengaruhi orang lain. Apakah kalian dapat memberikan sebuah contoh? Seseorang dapat menerima ataupun menolak Kebenaran berdasarkan bagaimana kalian menjadi kehidupan kalian sebagai umat Kristen. Kehidupan seorang pemberita Injil jauh lebih penting daripada apa yang diberitakannya. Kualitas pribadi seseorang akan berpengaruh secara langsung ke dalam kandungan pengajarannya, perilakunya dan tingkat keefektifan dalam pemberitaan Injil. Karakter seseorang akan berpengaruh secara langsung kepada hati pendengar dan tingkat penerimaan mereka. Demikianpun dengan kasih dan doanya akan turut menentukan tingkat kebangunan rohani yang dirasakan oleh para pendengarnya.
pelajaran
5
Pemahaman
Perjalanan Penginjilan Paulus yang Kedua (A)
Alkitab
Lembar Kerja # 2
Ikutilah suatu perjalanan penginjilan yang panjang bersama dengan Paulus, mungkin beberapa di antara kalian akan berpikir, “Paulus adalah dirinya dan diriku. Saya tidak mempunyai bagian dalam pelayanan macam ini.” Bahkan bila kalian belum pernah diutus pada suatu perjalanan penginjilan semasa hidup, kalian masih mempunyai tanggung jawab untuk memberitakan Injil. Sekarang, kita akan membaca beberapa ayat di Alkitab untuk melihat pengajaranpengajaran rohani mengenai pelayanan penginjilan. Jawablah beberapa pertanyaan yang diberikan.
B. Mengapa kita perlu memberitakan Injil kepada orang lain?
A. Siapa sajakah pemberita Injil itu? ___________ ___________
C. Bagaimana kita dapat menjadi seorang pemberita Injil yang efektif?
______________ ______________ ______________ ______________
______________ ______________ ______________ ______________
Dalam setiap perbuatan, kalian mungkin mempengaruhi orang lain. Apakah kalian dapat memberikan sebuah contoh? Seseorang dapat menerima ataupun menolak Kebenaran berdasarkan bagaimana kalian menjadi kehidupan kalian sebagai umat Kristen. Kehidupan seorang pemberita Injil jauh lebih penting daripada apa yang diberitakannya. Kualitas pribadi seseorang akan berpengaruh secara langsung ke dalam kandungan pengajarannya, perilakunya dan tingkat keefektifan dalam pemberitaan Injil. Karakter seseorang akan berpengaruh secara langsung kepada hati pendengar dan tingkat penerimaan mereka. Demikianpun dengan kasih dan doanya akan turut menentukan tingkat kebangunan rohani yang dirasakan oleh para pendengarnya.
19
Aplikasi Kehidupan
Lembar Kerja # 3 Kepada Siapakah Kita Beritakan Injil?
Aktivitas
Sekarang, banyak dari antara kita yang tidak mempunyai kesempatan untuk pergi berkeliling seperti Paulus dan memberitakan Injil kepada orang banyak. Tetapi, kita semua dapat melakukan pemberitaan Injil secara pribadi. Apakah itu? Pemberitaan Injil secara pribadi merupakan salah satu bentuk pemberitaan Injil melalui orang per orang. Kita dapat memberitakan Injil kepada anggota keluarga, teman-teman sekolah, tetangga bahkan orang yang belum dikenal sebelumnya. Di Alkitab, ada banyak contoh mengenai pemberitaan Injil secara pribadi. Untuk setiap contoh tersebut, tulislah macam orang yang kalian anggap serupa dengan contoh pada masa yang lalu. Bila waktu masih tersedia, diskusikan beberapa masalah atau rintangan yang kalian mungkin temui ketika berusaha memberitakan Injil kepada orang-orang tersebut sekarang ini. 1.
Henokh dengan berani memperingatkan dan memberitakan kepada orang-orang seangkatannya yang jahat dan penuh dengan dosa (Kej. 4:2324; Yud. 14). Hari ini, orang-orang itu adalah __________ (mereka yang tidak percaya dan yang penuh dengan dosa di sekitar kita).
Kehidupan Paulus 57
2.
3.
(Pemberitaan Injil secara pribadi merupakan salah satu bentuk pemberitaan Injil melalui orang per orang. Kita dapat memberitakan Injil kepada anggota keluarga, teman-teman sekolah, tetanga, bahkan orang yang belum dikenal sebelumnya.)
4.
5.
6.
7.
58 1x
Kehidupan Paulus
Nuh memberitakan kepada orang-orang di sekitarnya dengan usia hampir 100 tahun. Ia melakukannya dengan tidak henti-hentinya. Hari ini, orang-orang itu adalah __________ (semua yang binasa seperti mereka pada zaman Nuh). Seorang anak perempuan Israel ditawan oleh para tentara dari bangsa Aram. Di sana, ia menjadi pelayan dari istri seorang panglima yang berpenyakit kusta. Pelayan muda ini berani mempertaruhkan hidupnya dengan menunjukkan belas kasihan kepada Naaman dan memberitahukan Allah serta seorang nabi Israel yang dapat menolongnya (2 Raj. 5:1-14). Hari ini, orang-orang itu adalah __________ (para atasan atau guru kita atau mereka yang sedang sakit.) Tuhan Yesus memberitakan Injil kepada seorang tua, Nikodemus dan memberitahukan kepadanya jalan menuju keselamatan (Yoh. 3:1-5). Hari ini, orang-orang itu adalah __________ (mereka yang tertarik akan Kebenaran). Yesus pun memberitakan Injil kepada seorang perempuan Samaria, yang datang untuk menimba air dari sumur (Yoh. 4:6-30). Hari ini, orang-orang itu adalah __________ (mereka yang tidak mempunyai ras dan budaya yang sama seperti kita). Andreas seorang murid Kristus, menemukan saudaranya Petrus dan membawanya kepada Yesus Kristus (Yoh. 1:41-42). Hari ini, orang-orang itu adalah __________ (para anggota keluarga kita). Filipus seorang murid Kristus, menemukan teman baiknya Natanael dan membawanya kepada Yesus Kristus (Yoh. 1:45-46). Hari ini, orang-orang itu adalah __________ (para teman baik kita). Akwila dan Priskila, sepasang pemberita Injil yang menerima Apolos ke dalam rumah mereka dan menjelaskan firman Allah kepadanya (Kis. 18:2426). Hari ini, orang-orang itu adalah __________ (para orang Kristen lainnya yang belum mempunyai Kebenaran yang sepenuhnya).
pelajaran
5
Perjalanan Penginjilan Paulus yang Kedua (A)
Aplikasi Kehidupan
Lembar Kerja # 3
Kepada Siapakah Kita Beritakan Injil? Sekarang, banyak dari antara kita yang tidak mempunyai kesempatan untuk pergi berkeliling seperti Paulus dan memberitakan Injil kepada orang banyak. Tetapi, kita semua dapat melakukan pemberitaan Injil secara pribadi. Apakah itu? Pemberitaan Injil secara pribadi merupakan salah satu bentuk pemberitaan Injil melalui orang per orang. Kita dapat memberitakan Injil kepada anggota keluarga, teman-teman sekolah, tetangga bahkan orang yang belum dikenal sebelum-nya. Di Alkitab, ada banyak contoh mengenai pemberitaan Injil secara pribadi. Untuk setiap contoh tersebut, tulislah macam orang yang kalian anggap serupa dengan contoh pada masa yang lalu. Bila waktu masih tersedia, diskusikan beberapa masalah atau rintangan yang kalian mungkin temui ketika berusaha memberitakan Injil kepada orang-orang tersebut sekarang ini.
1. Henokh dengan berani memperingatkan dan memberitakan kepada orang-orang seangkatannya yang jahat dan penuh dengan dosa (Kej. 4:23-24; Yud. 14). Hari ini, orang-orang itu adalah ____________________________________________________________________ 2. Nuh memberitakan kepada orang-orang di sekitarnya dengan usia hampir 100 tahun. Ia melakukannya dengan tidak henti-hentinya. Hari ini, orang-orang itu adalah _________________ __________________________________________________________________________ 3. Seorang anak perempuan Israel ditawan oleh para tentara dari bangsa Aram. Di sana, ia menjadi pelayan dari istri seorang panglima yang berpenyakit kusta. Pelayan muda ini berani mempertaruhkan hidupnya dengan menunjukkan belas kasihan kepada Naaman dan memberitahukan Allah serta seorang nabi Israel yang dapat menolongnya (2 Raj. 5:1-14). Hari ini, orang-orang itu adalah _______________________________________________________ 4. Tuhan Yesus memberitakan Injil kepada seorang tua, Nikodemus dan memberitahukan kepadanya jalan menuju keselamatan (Yoh. 3:1-5). Hari ini, orang-orang itu adalah ____________ Yesus pun memberitakan Injil kepada seorang perempuan Samaria, yang datang untuk menimba air dari sumur (Yoh. 4:6-30). Hari ini, orang-orang itu adalah __________________ 5. Andreas seorang murid Kristus, menemukan saudaranya Petrus dan membawanya kepada Yesus Kristus (Yoh. 1:41-42). Hari ini, orang-orang itu adalah _________________________ 6. Filipus seorang murid Kristus, menemukan teman baiknya Natanael dan membawanya kepada Yesus Kristus (Yoh. 1:45-46). Hari ini, orang-orang itu adalah ___________________ 7. Akwila dan Priskila, sepasang pemberita Injil yang menerima Apolos ke dalam rumah mereka dan menjelaskan firman Allah kepadanya (Kis. 18:24-26). Hari ini, orang-orang itu adalah __________________________________________________________________________
20
Kesimpulan Evaluasi
Tugas Pembacaan Alkitab minggu ini:
Memang penting untuk menyadari bahwa penyerahan diri pada Roh Kudus merupakan faktor terpenting dalam segala pelayanan pemberitaan Injil. Ketika ingin memberitakan Injil secara pribadi, kita seharusnya berserah diri kepada Allah dan Roh Kudus untuk menggerakkan kita serta menyentuh hati mereka semua yang kita beritakan Injil. Marilah berdoa bagi kepenuhan Roh Kudus, sehingga kita dapat lebih berani dan kuat di dalam melakukan pelayanan bagi Tuhan Yesus. Akhirilah dengan berdoa.
Im. 24 – 26
Kehidupan Paulus 59
60 1x
Kehidupan Paulus
pelajaran
6
Perjalanan Penginjilan Paulus yang Kedua (B)
GARIS BESAR Kitab Bacaan Kis. 15:36-18:22 Kebenaran Alkitab Paulus memberitakan Injil, entah tepat atau tidak tepat waktunya, sekalipun banyak yang tidak percaya kepadanya. Tujuan Pelajaran Mempelajari mengenai perlunya memberitakan Injil dan bagaimana memberitakannya kepada mereka yang belum percaya. Ayat Hafalan “Demikianlah pula, ketika aku datang kepadamu, saudara-saudara, aku tidak datang dengan kata-kata yang indah atau dengan hikmat untuk menyampaikan kesaksian Allah kepadamu." (1 Kor. 2:1)
Latar Belakang Alkitab Bila dibuat suatu rangkuman mengenai semua penderitaan dan penganiayaan yang Paulus telah alami, kita akan benarbenar terkejut bahwa ia tidak pernah menyerah dalam melakukan pemberitaan Injil. Ia dipukul, dicambuk, dipenjarakan, dirajam, diseret dan diminta untuk meninggalkan...; sedikit orang di dalam sejarah yang dapat menyerupai Paulus dalam macam siksaan yang ia derita! Bagian terberat adalah ia harus menghadapi saudara palsu (2 Tim. 4:14) dan ‘duri di dalam dirinya’ (2 Kor. 12:7). Apakah yang membuat Paulus dapat menerima penderitaan itu? Pertama, Paulus mempunyai suatu pemahaman yang jelas mengenai kasih Allah terhadap dirinya. Ia menyaksikan anugerah Allah yang telah menyelamatkan dirinya: “Dan hidupku yang kuhidupi sekarang di dalam daging, adalah hidup oleh iman dalam Anak Allah yang telah mengasihi aku dan menyerahkan diri-Nya untuk aku” (Gal. 2:20). Kedua, Paulus sepenuhnya memahami amanat Tuhan Yesus untuk memberitakan Injil hingga ke ujung bumi. Ia berkata, “Celakalah aku, jika aku tidak memberitakan Injil...sungguhpun aku bebas terhadap semua orang, aku menjadikan diriku hamba dari semua orang, supaya aku boleh memenangkan sebanyak mungkin orang” (1 Kor. 9:16,19). Bukanlah gagasannya, tetapi sesuatu yang telah masuk ke dalam aliran darah dan hidupnya.
Kehidupan Paulus 61
Makanan Rohani untuk Renungan Alkitab
Memang mudah untuk mengatakan perihal pentingnya memberitakan Injil. Tetapi, seberapa banyakkah yang merasakannya bagi banyak jiwa yang akan binasa di luar sana, kecuali mereka menerima Injil Keselamatan yang benar dari kita? Di dalam kehidupan yang sibuk, kadang kita tidak ingat akan amanat Tuhan Yesus ini. Orang-orang yang kita lihat di sebelah depan sana sepertinya sama dengan kita: Atasan, rekan kerja, pesaing, teman dan tetangga. Kita bagaimanapun tidak melihat mereka sebagai salah seorang yang akan menghadapi Hari Penghakiman dan Penghukuman, karena kita belum pernah berusaha untuk memberitakan Injil kepada mereka. Memang sulit untuk mengakuinya, tetapi inilah kenyataannya. Kiranya Allah bermurah hati, sehingga kita tidak membatasi diri dengan kepentingan pribadi, tetapi justru melihat jiwajiwa di sekitar yang akan binasa!
Mengenai Murid Anda Alkitab
52 62 1x
Kehidupan Paulus
Anak-anak pada usia seperti sekarang ini sering merasa kuatir mengenai kemampuan berbicara mereka. Semakin menuju ke tingkat remaja, mereka justru sering kali mengulang kata-kata hingga membuat pembicaraan menjadi tersendat dan takut mengatakan hal-hal yang keliru. Selain itu, mereka mungkin belum mempunyai kemampuan yang cukup untuk memberitakan Injil. Saat di tingkat sekolah menengah inilah, mereka mulai memikirkan mengenai kepercayaan sebagai sesuatu yang pribadi, sebab itu, kuranglah pengalaman mereka pada masa yang lalu di dalam pelayanan tersebut. Adalah penting untuk merangkum keseluruhan perjalanan penginjilan Paulus ini, yang akhirnya Allahlah yang menggerakkan seseorang untuk datang dan menjadi percaya. Peranan dan tanggung jawab kita adalah memberitakan Injil dan mendoakan bagi orang-orang yang kita beritakan. Tentu saja, mereka seharusnya memahami pentingnya memohon kasih karunia Allah dalam pemberitaan Injil dan kemampuan untuk membangkitkan minat dari orangorang yang mendengarkannya. Melalui pelajaran ini, murid-murid akan mempelajari bagaimana bersandar kepada Allah tidak hanya dalam memberitakan Injil, tetapi dalam mengatasi rintangan yang ada.
Persiapkan Hati Murid
Bacalah surat berikut kepada murid-murid (buatlah salinannya bagi mereka pula): Teman Kristenku yang terkasih, Masih ingatkah akan diriku? Aku adalah teman yang sungguh kamu kenal sebelumnya. Kamu memberitahukan rahasia apapun kepadaku. Tetapi ketika aku sedih, kamu tidak pernah memberitahukanku bahwa Yesus Kristus dapat memberikan sukacita. Ketika aku takut, kamu tidak pernah memberitahukanku bahwa Yesus Kristus dapat memberikan keberanian. Ketika aku sendiri, kamu tidak pernah menyebutkan bahwa Yesus Kristus ingin menyertaiku senantiasa. Ketika aku terjatuh ke dalam obat-obatan terlarang, kamu tidak pernah memberitahukanku bahwa Yesus Kristus dapat memberikan hikmat. Dan ketika aku hidup, kamu tidak pernah memberitahukanku bahwa Yesus Kristus dapat memberikan hidup yang kekal. Kamu tidak pernah memberitahukanku. (Dari seseorang yang hancur hatinya)
Sekarang, marilah kita membaca dari Rm. 10:13-15. Paulus menegaskan bahwa orang-orang non-Kristen seharusnya mendengarkan firman Allah sebelum mereka dapat menanggapinya. Selain menunjukkan kepada orang lain bahwa kita adalah para pengikut Kristus dalam kehidupan sehari-hari, perlu pula memberitakan Injil kepada mereka. Mereka tidak dapat menanggapi tawaran hidup yang kekal dari Allah, bila belum pernah mendengarnya. Kita pun perlu memahami bahwa Allah telah mengutus kita untuk menawarkan Kebenaran bagi orang-orang di sekitar.
Pemahaman Alkitab
Lembar Kerja # 1 Perjalanan Penginjilan yang Kedua Katakan ini kepada murid-murid: Hari ini, kita akan segera melakukan suatu perubahan dari perjalanan penginjilan Paulus yang kedua. Marilah lihat bila kita dapat mengingat tempat-tempat yang Paulus sempat kunjungi. Bagi tiap-tiap tempat ini, beritahukan paling sedikit satu kejadian yang terjadi di sana (pelajaran sebelumnya dan peta perjalanan yang sama dapat digunakan serta lakukan suatu perubahan pada perjalanan penginjilan Paulus yang kedua yang ditemukan di sana).
Kehidupan Paulus 63
Sebelum Anda mulai bagian ini, mintalah murid-murid untuk melihat pada Lembar Kerja Murid. Beberapa informasi yang diberikan di sini mungkin tidak tersedia bagi murid-murid. Informasi pada sebelah kanan dapat dijadikan suatu acuan.
Dari pelajaran perihal Paulus sejauh ini, kita dapat melihat bahwa ia memegang kesempatan untuk memberitakan Injil kepada orang-orang dari berbagai latar belakang masyarakat di semua tempat. Kita dapat melihat bahwa Injil tidak dibatasi bagi orang yang kaya dan yang terpelajar saja, tetapi berguna bagi setiap orang, tidak peduli, siapa mereka itu. Dari ayat-ayat Alkitab berikut, buatlah daftar macam tempat yang berbeda saat Paulus beritakan Injil: l Kis. 16:13 (di tepi sungai) l Kis. 16:25 (di penjara) l Kis. 17:1-2 (di sinagoga) l Kis. 17:17 (di pasar) l Kis. 17:19 (di sidang Aeropagus) l Kis. 17:16-17; 27:21-26 (di rumah ibadat/di kapal) l Kis. 21:37; 23:1 (di persidangan, di hadapan Mahkamah Agama) Fakta apakah yang Paulus sampaikan kepada begitu banyak tempat dan pengajaran apakah yang mengajarkan kita tentang bagaimana seharusnya memberitakan Injil itu? (Kita seharusnya seperti Paulus, memberitakan Injil di manapun dan ke manapun kita pergi) Dari ayat-ayat Alkitab berikut, buatlah daftar macam orang yang berbeda saat Paulus beritakan Injil: l Kis. 16:13-14 (Lidia, seorang pedagang, penjual kain ungu) l Kis. 16:27-31 (kepala penjara dan seisi keluarganya) l Kis. 17:1-4 (orang-orang Yahudi) l Kis. 24:24; 26:1-3 (para raja dan wali negeri) Paulus memberitakan Injil kepada semua macam manusia. Kepada siapakah seharusnya kita beritakan Injil? Marilah kita lihat apa yang Alkitab katakan: l anggota keluarga kita (Kis. 16:31; Kej. 19:12) l kerabat kita (Mrk. 5:19) l tetangga kita (Luk. 10:27) l umat Israel yang tersesat, dapat mengacu kepada umat Kristen dari denominasi lainnya, yang tidak mempunyai Injil Keselamatan yang sepenuhnya (Mat. 10:5-6) l semua orang yang belum mengenal Allah (Rm. 1:14-15)
64 1x
Kehidupan Paulus
pelajaran
Apakah Kalian Tahu? Dalam Kis. 17, Paulus tiba di Atena. Kota ini merupakan pusat ilmu pengetahuan yang tertua di dunia, sekaligus mewakili tahapan prestasi tertinggi dalam bidang arsitektur, seni pahat, literatur dan filosofi. Penduduk Atena menyukai perdebatan dalam bidang manapun ilmu pengetahuan. Paulus bertemu dengan beberapa ahli pikir dari golongan Epikuros dan Stoa. Golongan Epikuros mengajarkan bahwa kesenangan merupakan sasaran manusia yang tertinggi, sementara golongan Stoa menekankan pada penguasaan diri dan kesabaran. Adalah suatu hal yang baik bahwa Paulus sempat mempelajari hal tersebut, sehingga ia dapat bertahan untuk memberitakan Injil di hadapan orang-orang terpelajar semacam ini.
6
Pemahaman
Perjalanan Penginjilan Paulus yang Kedua (B)
Alkitab
Lembar Kerja # 1
Perjalanan Penginjilan yang Kedua Dari pelajaran perihal Paulus sejauh ini, kita dapat melihat bahwa ia memegang kesempatan untuk memberitakan Injil kepada orang-orang dari berbagai latar belakang masyarakat di semua tempat. Kita dapat melihat bahwa Injil tidak dibatasi bagi orang yang kaya dan yang terpelajar saja, tetapi berguna bagi setiap orang, tidak peduli, siapa mereka itu. Dari ayat-ayat Alkitab berikut, buatlah daftar macam tempat yang berbeda saat Paulus beritakan Injil: Fakta apakah yang Paulus sampaikan kepada begitu banyak tempat dan kejadian apakah yang mengajarkan kita tentang bagaimana seharusnya memberitakan Injil itu?
1. Kis. 16:13 2. Kis. 16:25 3. Kis. 17:1-2 4. Kis. 17:17
Dari ayat-ayat Alkitab berikut, buatlah daftar macam orang yang berbeda saat Paulus beritakan Injil: 1. Kis. 16:13-14
5. Kis. 17:19 6. Kis. 17:16-17; 27:21-26
2. Kis. 16:27-31
7. Kis. 21:37; 23:1
3. Kis. 17:1-4 4. Kis. 24:24; 26:1-3
Apakah Kalian Tahu? Dalam Kis. 17, Paulus tiba di Atena. Kota ini merupakan pusat ilmu pengetahuan yang tertua di dunia, sekaligus mewakili tahapan prestasi tertinggi dalam bidang arsitektur, seni pahat, literatur dan filosofi. Penduduk Atena menyukai perdebatan dalam bidang manapun ilmu pengetahuan. Paulus bertemu dengan beberapa ahli pikir dari golongan Epikuros dan Stoa. Golongan Epikuros mengajarkan bahwa kesenangan merupakan sasaran manusia yang tertinggi, sementara golongan Stoa menekankan pada penguasaan diri dan kesabaran. Adalah suatu hal yang baik bahwa Paulus sempat mempelajari hal tersebut, sehingga ia dapat bertahan untuk memberitakan Injil di hadapan orang-orang terpelajar semacam ini.
Paulus memberitakan Injil kepada semua macam manusia. Kepada siapakah seharusnya kita beritakan Injil? Marilah kita lihat apa yang Alkitab katakan: 1. Kis. 16:31; Kej. 19:12 2. Mrk. 5:19 3. Luk. 10:27 4. Mat. 10:5-6 5. Rm. 1:14-15
21
Lembar Kerja # 2 Macam Tanah Apakah Saya ini? “Aku menanam, Apolos menyiram, tetapi Allah yang memberi pertumbuhan.” (1 Kor. 3:6)
Bacalah 2 Tim 4:2 dan 1 Kor. 3:6-8. Di sini, Paulus memberitahukan bahwa kita seharusnya memberitakan Injil tidak memandang apakah saatnya baik atau tidak baik. Paulus memberitakan Injil tidak memandang ke tempat mana yang ia tuju. Kitapun seharusnya demikian, karena inilah amanat kita. Kita tidak seharusnya menguatirkan tentang apakah akan meraih hasilnya, karena untuk saat tersebut, Allahlah yang akan memberikan pertumbuhan.
Kehidupan Paulus 65
(Mereka yang mendengarkan firman Allah, tetapi Iblis datang dan merampas firman itu, sehingga tidak beroleh kesempatan untuk bertumbuh.)
Bacalah Mrk. 4:2-8. Di sini, Tuhan Yesus berbicara sebuah perumpamaan mengenai seorang penabur yang keluar untuk menabur. Saat ia menyebarkan benih, benih itu jatuh di tempat yang berbeda-beda. Di dalam kotak berikut, gambarlah tempat-tempat yang berbeda di mana benih itu terjatuh. Benih adalah firman Allah dan penabur adalah mereka yang memberitakan firman-Nya. Setiap manusia menerima firman Allah di dalam hati mereka dengan berbeda-beda. Apakah maksudnya macam tanah yang berbeda-beda itu? (Biarlah murid-murid yang menjawabnya) Macam A: Mereka yang mendengarkan firman Allah, tetapi Iblis datang dan merampas firman itu, sehingga tidak beroleh kesempatan untuk bertumbuh. Macam B: Mereka yang mendengarkan firman Allah dan menerimanya dengan gembira, tetapi karena tidak berakar dan tahan sebentar saja. Apabila kemudian datang penindasan atau penganiayaan karena firman itu, mereka segera murtad. Macam C: Mereka yang mendengarkan firman Allah, tetapi karena kekuatiran dunia, tipu daya kekayaan dan keinginan lainnya masuk menghimpit firman itu, sehingga tidak berbuah. Macam D: Mereka yang mendengarkan firman Allah dan menerimanya serta menghasilkan buah. Ada yang 30 kali lipat, 60 kali lipat dan 100 kali lipat. Casey telah berusaha untuk memberitakan Injil kepada banyak temannya di sekolah. Ia pun telah mengundang mereka ke gereja. Mereka menanggapinya dengan berbagai cara. Gambarkan macam tanah dari setiap temannya: Macam A, B, C atau D. Bill Casey: “Hai Bill, apakah kamu bersedia datang ke gereja lagi hari Sabtu ini?” Bill: “Boleh, saya kira menyenangkan. Apakah kamu mau menghubungi aku di waktu yang sama?” Casey: “OK.” Teman Bill: “Apakah kamu pergi ke gereja, Bill? Kamu yakin bahwa semua bahan yang disampaikan mengenai agama dan Allah?” Bill: “Hmm...” Teman Bill: “Hai teman-teman, dengarkanlah, Bill pergi ke gereja!”
66 1x
Kehidupan Paulus
Bill: “Tidak juga. Aku mempunyai sesuatu yang lain untuk dilakukan di kemudian hari.” Macam tanah apakah Bill ini? __________ Sasha Casey: “Hai Sasha! Saya tidak melihat kamu di gereja akhir-akhir ini. Kami sungguh merindukan kamu.” Sasha: “Wou... Aku pun merindukan kamu. Saya sebenarnya sedang sibuk akhir-akhir ini.” Casey: “Dapatkah kamu datang pada minggu ini? Kami ada suatu persekutuan istimewa bersama dengan semua murid kelas Tunas Muda. Saya benar-benar mengharapkan kamu dapat bergabung bersama kami.” Sasha: “Hari Sabtu ini? Kamu tahu, saya berjanji kepada seorang teman bahwa saya akan pergi berbelanja bersamanya di mal. Ia memintaku untuk menemaninya. Mungkin lain kali, OK?” Macam tanah apakah Sasha ini? __________ (Mereka yang mendengarkan firman Allah dan menerimanya serta menghasilkan buah. Ada yang 30 kali lipat, 60 kali lipat dan 100 kali lipat.)
Julie Casey: “Hai Julie! Apakah kabar kamu? Telah lama saya tidak melihat kamu.” Julie: “Saya sedang mengikuti program pertukaran siswa di Eropa selama tiga bulan. Ini kesempatan yang luar biasa bagiku.” Casey: “Saya senang bila kamu bersedia datang kembali ke gereja bersama denganku. Ajakan ini senantiasa terbuka bagi kamu.” Julie: “Sebenarnya, ketika pergi ke Eropa, saya merenungkan dengan sungguh, bahkan berdoa kepada Allah. Saya menemukan bahwa apa yang disampaikan oleh pendeta kamu adalah sungguh benar. Saya telah memutuskan bahwa saya akan pergi bersama kamu untuk lebih mendalami Kebenaran. Saya percaya bahwa dengan hati yang tulus, Allah akan menerimaku dan segera, saya akan menjadi bagian dari Allah seperti kamu pula!” Macam tanah apakah Julie ini? __________ Roger Casey: “Roger, saya dengar kamu sedang sakit?” Roger: “Ya, orangtua telah membawaku ke beberapa dokter, tetapi mereka semua tidak memberi petunjuk tentang penyakit apa yang sedang aku derita ini.” Casey: “Kamu tahu, di gerejaku, kami pun mempunyai beberapa orang yang sedang sakit dan tampaknya
Kehidupan Paulus 67
6
Perjalanan Penginjilan Paulus yang Kedua (B)
Pemahaman Alkitab
pelajaran
pelajaran
tidak mempunyai harapan untuk sembuh. Tetapi ketika mereka berserah diri dan berdoa kepada Allah, maka Ia menyembuhkan mereka.” Roger: “Itu sungguh sukar dipercaya!” Casey: “Itu benar. Allah adalah satu-satunya yang menciptakan kita dan yang dapat menyembuhkan ketika kita sedang sakit.” Roger: “Saya lebih percaya kepada para dokter daripada kepada Allah. Kamu terlalu sering pergi ke gereja!” Macam tanah apakah Roger ini? __________
6
Perjalanan Penginjilan Paulus yang Kedua (B)
Pemahaman Alkitab
Lembar Kerja # 2
Lembar Kerja # 2
Macam Tanah Apakah Saya ini? Bacalah 2 Tim 4:2 dan 1 Kor. 3:6-8. Di sini, Paulus memberitahukan bahwa kita seharusnya memberitakan Injil tidak memandang apakah saatnyabaik atau tidak baik. Paulus memberitakan Injil tidak memandang ke tempat mana yang ia tuju. Kitapun seharusnya demikian, karena inilah amanat kita. Kita tidak seharusnya menguatirkan tentang apakah akan meraih hasilnya, karena untuk saat tersebut, Allahlah yang akan memberikan pertumbuhan.
Bacalah Mrk. 4:2-8. Di sini, Tuhan Yesus berbicara sebuah perumpamaan mengenai seorang penabur yang keluar untuk menabur. Saat ia menyebarkan benih, benih itu jatuh di tempat yang berbeda-beda. Benih adalah firman Allah dan penabur adalah mereka yang memberitakan firman-Nya. Setiap manusia menerima firman Allah di dalam hati mereka dengan berbeda-beda. Apakah maksudnya macam tanah yang berbeda-beda itu? Macam A: Mereka yang mendengarkan firman Allah, tetapi Iblis datang dan merampas firman itu, sehingga tidak beroleh kesempatan untuk bertumbuh. Macam B: Mereka yang mendengarkan firman Allah dan menerimanya dengan gembira, tetapi karena tidak berakar dan tahan sebentar saja. Apabila datang penindasan atau penganiayaan karena firman itu, mereka segera murtad. Macam C: Mereka yang mendengarkan firman Allah, tetapi karena kekuatiran dunia, tipu daya kekayaan dan keinginan lainnya masuk menghimpit firman itu, sehingga tidak berbuah. Macam D: Mereka yang mendengarkan firman Allah dan menerimanya serta menghasilkan buah. Ada yang 30 kali lipat, 60 kali lipat dan 100 kali lipat.
Casey telah berusaha untuk memberitakan Injil kepada banyak temannya di sekolah. Ia pun telah mengundang mereka ke gereja. Mereka menanggapinya dengan berbagai cara. Gambarkan macam tanah dari setiap temannya: Macam A, B, C atau D.
Casey: “Hai Bill, apakah kamu bersedia datang ke gereja lagi hari Sabtu ini?” Bill: “Boleh, saya kira menyenangkan. Apakah kamu mau menghubungi aku di waktu yang sama?” Casey: “OK.” Teman Bill: “Apakah kamu pergi ke gereja, Bill? Kamu yakin bahwa semua bahan yang disampaikan mengenai agama dan Allah?” Bill: “Hmm...” Teman Bill: “Hai teman-teman, dengarkanlah, Bill pergi ke gereja! Bill: “Tidak juga. Aku mempunyai sesuatu yang lain untuk dilakukan di kemudian hari.” Macam tanah apakah Bill ini? __________
Casey: “Hai Sasha! Saya tidak melihat kamu di gereja akhir-akhir ini. Kami sungguh merindukan kamu.” Sasha: “Wou... Aku pun merindukan kamu. Saya sebenarnya sedang sibuk akhir-akhir ini.” Casey: “Dapatkah kamu datang pada minggu ini? Kami ada suatu persekutuan istimewa bersama dengan semua murid kelas Tunas Muda. Saya benar-benar mengharapkan kamu dapat bergabung bersama kami.” Sasha: “Hari Sabtu ini? Kamu tahu, saya berjanji kepada seorang teman bahwa saya akan pergi berbelanja bersamanya di mal. Ia memintaku untuk menemaninya. Mungkin lain kali, OK?” Macam tanah apakah Sasha ini? __________
22
Macam Tanah Apakah Saya ini?
Casey: “Hai Julie! Apakah kabar kamu? Telah lama saya tidak melihat kamu.” Julie: “Saya sedang mengikuti program pertukaran siswa di Eropa selama tiga bulan. Ini kesempatan yang luar biasa bagiku.” Casey: “Saya senang bila kamu bersedia datang kembali ke gereja bersama denganku. Ajakan ini senantiasa terbuka bagi kamu.” Julie: “Sebenarnya, ketika pergi ke Eropa, saya merenungkan dengan sungguh, bahkan berdoa kepada Allah. Saya menemukan bahwa apa yang disampaikan oleh pendeta kamu adalah sungguh benar. Saya telah memutuskan bahwa saya akan pergi bersama kamu untuk lebih mendalami Kebenaran. Saya percaya bahwa dengan hati yang tulus, Allah akan menerimaku dan segera, saya akan menjadi bagian dari Allah seperti kamu pula!” Macam tanah apakah Julie ini? __________
Casey: “Roger, saya dengar kamu sedang sakit?” Roger: “Ya, orangtua telah membawaku ke beberapa dokter, tetapi mereka semua tidak memberi petunjuk tentang penyakit apa yang sedang aku derita ini.” Casey: “Kamu tahu, di gerejaku, kami pun mempunyai beberapa orang yang sedang sakit dan tampaknya tidak mempunyai harapan untuk sembuh. Tetapi ketika mereka berserah diri dan berdoa kepada Allah, maka Ia menyembuhkan mereka.” Roger: “Itu sungguh sukar dipercaya!” Casey: “Itu benar. Allah adalah satu-satunya yang menciptakan kita dan yang dapat menyembuhkan ketika kita sedang sakit.” Roger: “Saya lebih percaya kepada para dokter daripada kepada Allah. Kamu terlalu sering pergi ke gereja!” Macam tanah apakah Roger ini? __________
23
Aplikasi Kehidupan
Lembar Kerja # 3 Marilah Kita Bayangkan... “Demikianlah bagi orang Yahudi aku menjadi seperti orang Yahudi, supaya aku memenangkan orang-orang Yahudi. Bagi orang-orang yang hidup di bawah hukum Taurat aku menjadi seperti orang-orang yang hidup di bawah hukum Taurat...supaya aku dapat memenangkan mereka yang hidup di bawah hukum Taurat. Bagi orang-orang yang tidak hidup di bawah hukum Taurat aku menjadi seperti orang yang tidak hidup di bawah hukum Taurat...supaya aku dapat memenangkan mereka yang tidak hidup di bawah hukum Taurat. Bagi orang-orang yang lemah aku menjadi seperti orang yang lemah, supaya aku dapat menyelamatkan mereka yang lemah. Bagi semua orang aku telah menjadi segalagalanya, supaya aku sedapat mungkin memenangkan beberapa orang dari antara mereka.” (1 Kor. 9:20-22)
68 1x
Kehidupan Paulus
Pelayanan pemberitaan Injil tidaklah mempunyai peraturan yang sulit, kecuali bahwa kita wajib berserah diri kepada kuasa Allah dan mendoakan bagi orang-orang yang kita injili. Ada banyak cara untuk menyebarkan Injil kepada orang banyak. Pula, mereka mempunyai kebutuhan yang berbeda atau melakukan pendekatan yang bermacam-macam. Sekalipun halhal ini adalah benar, tetapi kita perlu melakukan persiapan pula. Dalam pelatihan kali ini, kita akan membayangkan sedang memberitakan Injil kepada seseorang. Latihan ini dapat dikerjakan secara kelompok, pilihlah seorang target dari daftar berikut dan tulislah sebuah surat untuk seseorang untuk memperkenalkannya kepada Injil. Surat tersebut sebaiknya satu halaman saja, tetapi jangan lebih dari dua halaman. Setelah itu, mintalah mereka untuk membagikannya kepada murid lainnya. Daftar orang yang ingin diinjili: 1. Seseorang yang tidak mempercayai keberadaan Allah dan hanya mempercayai yang bersifat takhyul. 2. Seseorang yang tidak mempunyai banyak teman dan yang sedang kesepian. 3. Seseorang yang beranggapan bahwa hidup di dunia ini hanyalah perlu memperhatikan dirinya sendiri. 4. Seseorang yang siap menjadi Kristen dan mempercayai bahwa semua gereja adalah sama.
pelajaran
(Pelayanan pemberitaan Injil tidaklah mempunyai peraturan yang sulit, kecuali bahwa kita wajib berserah diri kepada kuasa Allah dan mendoakan bagi orang-orang yang kita injili.)
6
Perjalanan Penginjilan Paulus yang Kedua (B)
Aplikasi Kehidupan
Lembar Kerja # 3
Marilah Kita Bayangkan...
Daftar orang yang ingin diinjili: 1. Seseorang yang tidak mempercayai keberadaan Allah dan hanya mempercayai takhyul. 2. Seseorang yang tidak mempunyai banyak teman dan yang sedang kesepian. 3. Seseorang yang beranggapan bahwa hidup di dunia ini hanyalah perlu memperhatikan dirinya sendiri. 4. Seseorang yang siap menjadi Kristen dan mempercayai bahwa semua gereja adalah sama.
24
Kehidupan Paulus 69
Aktivitas Mengetahui Ayat-Ayat Alkitab Katakan ini kepada murid-murid: Salah satu peralatan dasar dari pemberitaan Injil adalah pengenalan akan Alkitab. Beberapa ayat Alkitab wajiblah untuk kita ketahui, karena ayat-ayat itu merupakan hal pokok, yang siap untuk dibagikan kepada orang-orang yang kita injili. Marilah kita lihat, bila kalian dapat mencocokkan ayat-ayat dengan acuan kitabnya di dalam Alkitab: “Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu.” “Bertobatlah dan hendaklah kamu masing-masing memberi dirimu dibaptis dalam nama Yesus Kristus untuk pengampunan dosamu, maka kamu akan menerima karunia Roh Kudus.” “Siapa yang percaya dan dibaptis akan diselamatkan, tetapi siapa yang tidak percaya akan dihukum.” “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika seorang tidak dilahirkan dari air dan Roh, ia tidak dapat masuk ke dalam Kerajaan Allah.” “Karena semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah.” “Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepadaNya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.” Yoh. 3:5 Rm. 3:23 Mat. 11:28 Yoh. 3:16 Mrk. 16:16 Kis. 2:38 (Sang guru pun boleh menambahkan ayat-ayat yang telah tersedia untuk menguji murid-murid)
70 12
Kehidupan Paulus
Kesimpulan Evaluasi
Tugas Pembacaan Alkitab minggu ini: Im. 27 – Bil. 2
Marilah kita membaca sebuah kesimpulan ayat: Mat. 7:28-29. “Dan setelah Yesus mengakhiri perkataan ini, takjublah orang banyak itu mendengar pengajaran-Nya, sebab Ia mengajar mereka sebagai orang yang berkuasa, tidak seperti ahli-ahli Taurat mereka.” Ketika memberitakan Injil, kita seharusnya mengingat bahwa apa yang disampaikan adalah penting, karena Allah berkenan memberikan kuasaNya kepada kita, sehingga mereka yang mendengarkannya tergerak hatinya oleh pemberitaan kita. Agar mempunyai kuasa Allah, kita harus mendekatkan diri kepada Allah dan ketika memberitakan Injil, kita harus memberitakan dengan hati yang benar-benar rela dan mengasihi. Akhirilah dengan berdoa.
Kehidupan Paulus 71
72 12
Kehidupan Paulus
pelajaran
7
Perjalanan Penginjilan Paulus yang Ketiga
GARIS BESAR Kitab Bacaan Kis. 18:23-21:16 Kebenaran Alkitab Melalui Paulus, Injil diberitakan kepada orang banyak. Tujuan Pelajaran Belajar dari contoh-contoh pemberitaan Injil dengan kuasa Allah. Ayat Hafalan: “Memang kami masih hidup di dunia, tetapi kami tidak berjuang secara duniawi, karena senjata kami dalam perjuangan bukanlah senjata duniawi, melainkan senjata yang diperlengkapi dengan kuasa Allah, yang sanggup untuk meruntuhkan benteng-benteng." (2 Kor. 10:3-4)
Latar Belakang Alkitab Ada beberapa kejadian yang menonjol di antara perjalanan penginjilan Paulus, salah satunya adalah ketika ia berada di Efesus. Efesus merupakan ibukota Roma di propinsi Asia. Kota ini mempunyai jumlah penduduk sekitar 225.000 orang. Kota ini pun merupakan jalan utama dari Roma yang menuju Timur. Jalan utama ini dapat dikatakan menjadi bagian terpenting dari Kekaisaran Romawi, yang membuatnya menjadi kota strategis. Di Efesus, Paulus tinggal 3 tahun lamanya. Di sana, ia berusaha mengubah keyakinan banyak penduduk yang menyembah dewi Artemis (Diana). Seorang tukang perak, yang membuat kuilkuilan dewi Artemis, merasa terancam kehilangan penghasilan yang besar, sehingga ia menggerakkan orang banyak untuk menimbulkan suatu keributan besar. Kuil dewi Artemis (Diana) diyakini menjadi salah satu dari Tujuh Keajaiban pada masa dunia silam. Kuil ini dibuat dari batu marmer dan menghabiskan waktu selama 220 tahun. Ketika membaca mengenai pelayanan penginjilan Paulus di banyak tempat seperti Efesus, kita mungkin tidak menyadari pentingnya pelayanan ini. Ia memberitakan Injil sambil menjelaskan latar belakang yang bertentangan dengan Kebenaran mengenai hal-hal yang mereka yakini selama ini.
Kehidupan Paulus 73
Makanan Rohani untuk Renungan Alkitab
Dari perjalanan Paulus, kita menemukan bahwa ia pergi ke berbagai tempat dan memberitakan Injil kepada semua latar belakang manusia. Ini mungkin tampak bukan seperti suatu kenyataan, tetapi sesungguhnya adalah suatu kenyataan, hanya kita tidak merasakan bahwa segala sesuatunya luar biasa, karena telah sering kali membaca perihal tersebut di dalam Alkitab. Tetapi bila melihat kepada diri sendiri, seberapa seringkah kita mempunyai keberanian untuk memberitakan Injil kepada semua latar belakang manusia? Mungkin kita tidak berusaha karena seorang teman mempunyai keteguhan di dalam kepercayaannya. Mungkin beberapa teman begitu mengasihi dunia, sehingg mereka tidak mau mengindahkan apa yang kita beritakan. Ketika Paulus memberitakan Injil, banyak orang seperti mereka pada hari ini, tetapi sekalipun demikian, ia tidak pernah melewati seorangpun. Ketika mempelajari kehidupan Paulus, marilah pikirkan sekali lagi, apakah kita mempunyai semangat seperti Paulus, yang tidak memandang latar belakang seseorang dan terus memberitakan Injil kepada orang tersebut?
Mengenai Murid Anda Alkitab
74 1x8
Kehidupan Paulus
Pada usia seperti sekarang ini, murid-murid pasti merasa kurang percaya diri bila harus memberitakan Injil kepada teman-teman mereka. Ada hal selain yang disebutkan dalam pelajaran-pelajaran sebelumnya mengenai rasa takut dan kurangnya percaya diri, yaitu adanya rasa kuatir bahwa teman-teman mereka akan menemukan kepercayaan gereja yang berbeda dan yang unik. Inilah yang membuat mereka merasa bahwa Kebenaran itu tidak dapat diterima oleh teman-teman mereka. Sebagai akibatnya, mereka tidak ingin mencoba memberitakan Injil dengan cara apapun juga. Sungguh, hal ini cukup sulit bagi mereka untuk memberitakan satu-satunya gereja yang benar. Pada usia sekarang ini, diterima oleh teman-teman dan kesatuan merupakan hal yang paling utama dalam hidup mereka. Ini dapat dipahami bahwa mereka tidak ingin memberitakan Injil karena takut kehilangan temanteman mereka. Untuk mengatasi hal tersebut, kita harus memotivasi mereka secara bertahap, melalui contohcontoh di Alkitab dan beberapa kesaksian pribadi. Suatu cara yang efektif mungkin dapat menjadi teladan bagi mereka, yaitu Anda dapat terlebih dahulu membawa sejumlah orang untuk bergabung ke dalam kebaktian.
Persiapkan Hati Murid
Katakan ini kepada murid-murid: Kami telah pergi melintasi banyak tempat bersama dengan Paulus pada perjalanan penginjilannya. Mungkin beberapa di antara kalian telah lupa di mana tempat-tempat itu. Mungkin ada yang beranggapan bahwa ini sesuatu yang luar biasa, yaitu Paulus dapat pergi dan memberitakan Injil ke banyak tempat dan tidak pernah merasa letih sama sekali. Faktanya, Paulus pergi ke berbagai tempat lebih banyak daripada dua kali perjalanannya dalam pemberitaan Injil, bahkan saat ditahan di bawah penjagaan hingga pada akhir hayatnya sekalipun. Penting untuk melihat perjalanan Paulus lebih dekat, sehingga kita dapat belajar dari pengalamannya dan bagaimana pula dapat memberitakan Injil dengan semangat yang benar.
Pemahaman Alkitab
Lembar Kerja # 1 Perjalanan Penginjilan yang Ketiga (Kis. 18:23-21:17) Waktu: 53-57 Masehi Rekan Kerja: Akwila dan Priskila, Timotius, Lukas, Titus, Erastus, Gayus, Aristarkus, Apolos, Tikhikus, Trofimus, Sopater, Sekundus, Febe, Tertius
Sebelum Anda mulai bagian ini, mintalah murid-murid untuk melihat pada Lembar Kerja Murid. Beberapa informasi yang diberikan di sini mungkin tidak tersedia bagi murid-murid. Informasi pada sebelah kanan dapat dijadikan suatu acuan.
Perjalanan: Antiokhia di Siria > Galatia > Frigia (Derbe, Listra, Ikonium, Antiokhia di Pisidia) > Efesus > Makedonia (Filipi, Tesalonika, Berea) > Yunani (Atena, Korintus) > Makedonia (Berea, Tesalonika, Filipi) > Troas > Miletus > Tirus > Kaisarea > Yerusalem Saat penginjilan Paulus yang ketiga inilah yang paling menarik perhatian kita, karena saat itulah suratsurat Paulus ditulis: 1 dan 2 Korintus dan Roma. Tidak lama setelah perjalanan Paulus yang kedua berakhir, ia mulai menjalani perjalanannya yang ketiga, yang sebenarnya bukanlah suatu perjalanan penginjilan seperti sebelumnya. Perjalanan yang ketiga ini hanya berupa kunjungan, yang berpusat di dua tempat utama, yaitu di Efesus dan di Korintus. Paulus mulai perjalanan singkatnya melalui Galatia dan Frigia (suatu daerah di mana ia pernah datangi saat perjalanannya yang kedua), tetapi kali ini ia menuju utara ke Troas, yang
Kehidupan Paulus 75
sebelumnya pergi ke Efesus. Hari ini, kita akan memeriksa lebih rinci apa yang Paulus temui di Efesus. Siapakah yang Paulus Temui? Di Efesus, Paulus bertemu dengan orang banyak. Kita akan melihat beberapa di antara mereka dan seperti apa yang Paulus temui itu? Bayangkan kalian adalah salah satu dari orang-orang itu. Tuliskan siapakah mereka itu dan apakah yang terjadi dengan mengacu kepada ayat-ayat Alkitab yang diberikan:
(Pernahkah berharap bahwa kita akan seperti Paulus yang dapat berbicara dan memberitakan Injil kepada siapapun yang kita temui?)
76 1x
Kehidupan Paulus
1.
Saya adalah salah satu dari kedua belas orang yang menerima Roh di Efesus. (Kis. 19:1-7)
2.
Saya menyaksikan bagaimana kuasa Allah yang menyertai Paulus. Bahkan sapu tangan Pauluspun Allah pakai hingga menunjukkan kuasa-Nya. Biarkan saya beritahukan kalian tentang mujizat-mujizat itu. (Kis. 19:11-12)
3.
Saya adalah salah satu dari ketujuh anak Skewa. Saya berusaha mengusir seseorang yang kerasukan dengan menyebut nama Yesus Kristus, tetapi sesuatu yang tidak disangka justru menyerang kepada diriku. Ini adalah suatu kejadian yang membahayakan bagiku. (Kis. 19:13-17)
4.
Saya adalah seorang tukang perak. Saya menghasilkan sesuatu barang dengan membuat dan menjual kuil-kuilan dewi Artemis (Diana). Ketika Paulus mendatangi Efesus, ia membuat banyak sekali masalah yang mengganggu kelangsungan usahaku ini. Saya berusaha untuk menghentikannya. Inilah yang saya lakukan. (Kis. 19:23-30)
pelajaran
7
Perjalanan Penginjilan Paulus yang Ketiga
Pemahaman Alkitab
Lembar Kerja # 1
Perjalanan Penginjilan yang Ketiga Siapakah yang Paulus Temui? Di Efesus, Paulus bertemu dengan orang banyak. Kita akan melihat beberapa di antara mereka dan seperti apa yang Paulus temui itu? Bayangkan kalian adalah salah satu dari orang-orang itu. Tuliskan siapakah mereka itu dan apakah yang terjadi dengan mengacu kepada ayat-ayat Alkitab yang diberikan:
1. (Kis. 19:1-7)
2. (Kis. 19:11-12)
3. (Kis. 19:13-17)
4. (Kis. 19:23-30)
25
“Memang kami masih hidup di dunia, tetapi kami tidak berjuang secara duniawi, karena senjata kami dalam perjuangan bukanlah senjata duniawi, melainkan senjata yang diperlengkapi dengan kuasa Allah, yang sanggup untuk meruntuhkan benteng-benteng.” (2 Kor. 10:3-4)
Lembar Kerja # 2 Kuasa Melalui Roh Kudus Dalam Zak. 4:6, dikatakan: “Bukan dengan keperkasaan dan bukan dengan kekuatan, melainkan dengan roh-Ku.” Ini merupakan firman yang Allah katakan kepada Zerubabel ketika ia memimpin umat Israel kembali ke Yerusalem untuk membangun Bait Allah. Ia diberitahukan untuk sepenuhnya bersandar kepada Roh Allah. Ketika kita melakukan pekerjaan kudus atau memberitakan Injil Allah, kita pun perlu bersandar sepenuhnya pada Roh Kudus dan kuasaNya untuk menyelesaikannya. Marilah kita lihat beberapa contoh, di mana banyak mujizat yang ditunjukkan melalui Roh Kudus. 1.
Roh Kudus memberikan keberanian untuk berbicara. Bacalah mengenai dua orang yang Ia berikan keberanian untuk itu. l Petrus Siapakah yang Petrus saksikan setelah ia menerima Roh Kudus pada hari Pentakosta? Berapa banyakkah yang dibaptis? (Setelah Roh Kudus dicurahkan pada para rasul pada hari Pentakosta, Petrus berdiri dan berbicara di hadapan orang banyak. Pada hari itu, 3.000 orang Yahudi bertobat dan dibaptis.)
Kehidupan Paulus 77
l Filipus Siapakah yang Filipus beritakan di jalan dari Yerusalem menuju Gaza? (Sida-sida dari Etiopia yang mempunyai kedudukan sosial yang lebih tinggi daripadanya.) 2.
Roh Kudus mengutus kita ke berbagai tempat, di mana Ia ingin kita memberitakan Injil. Lihatlah ayat-ayat berikut dan cocokkan orang atau tempat yang Allah ingin pekerjaan-Nya dilakukan di sana. l Petrus (Kis. 10:1-6,9-20) memberitakan Injil kepada Kornelius l Paulus (Kis. 16:7-10) memberitakan Injil kepada penduduk di Makedonia Roh Kudus menunjukkan tanda heran dan mujizat yang meneguhkan manusia untuk percaya kepada Allah. Bacalah ayat-ayat berikut dan tuliskan mujizat apakah yang terjadi. Dapatkah kalian memberikan contoh yang lainnya? l Kis. 5:19; 12:6-11 – Petrus dibebaskan dari penjara oleh malaikat Allah. l Kis. 19:12 – Paulus mendoakan bagi yang sakit dan mereka disembuhkan. Bahkan beberapa yang mengambil sapu tangan dan pakaian yang Paulus pakai serta meletakkannya kepada orang-orang yang sakit dan mereka disembuhkan.
pelajaran
3.
7
Perjalanan Penginjilan Paulus yang Ketiga
Lembar Kerja # 2
Pemahaman Alkitab
Melalui Roh Kudus
Dalam Zak. 4:6, dikatakan: “Bukan dengan keperkasaan dan bukan dengan kekuatan, melainkan dengan roh-Ku.” Ini merupakan firman yang Allah katakan kepada Zerubabel ketika ia memimpin umat Israel kembali ke Yerusalem untuk membangun Bait Allah. Ia diberitahukan untuk sepenuhnya bersandar kepada Roh Allah. Ketika kita melakukan pekerjaan kudus atau memberitakan Injil Allah, kita pun perlu bersandar sepenuhnya pada Roh Kudus dan kuasaNya untuk menyelesaikannya. Marilah kita lihat beberapa contoh, di mana banyak mujizat yang 1. Roh Kudus memberikan keberanian ditunjukkan melalui Roh Kudus. untuk berbicara. Bacalah mengenai dua orang yang Ia berikan keberanian untuk itu. l Petrus Siapakah yang Petrus saksikan setelah ia menerima Roh Kudus pada hari Pentakosta? Berapa banyakkah yang dibaptis?
Kuasa
l Filipus Siapakah yang Filipus beritakan di jalan dari Yerusalem menuju Gaza? 2. Roh Kudus mengutus kita ke berbagai tempat, di mana Ia ingin kita memberitakan Injil. Lihatlah ayat-ayat berikut dan cocokkan orang atau tempat yang Allah ingin pekerjaan-Nya dilakukan di sana. l Petrus (Kis. 10:1-6,9-20) l Paulus (Kis. 16:7-10) beritakan Injil kepada penduduk di Makedonia
beritakan Injil kepada Kornelius
3. Roh Kudus menunjukkan tanda heran dan mujizat yang meneguhkan manusia untuk percaya kepada Allah. Bacalah ayat-ayat berikut dan tuliskan mujizat apakah yang terjadi. Dapatkah kalian memberikan contoh yang lainnya? l Kis. 5:19; 12:6-11 l Kis. 19:12
26
78 1x
Kehidupan Paulus
Aplikasi Kehidupan
Lembar Kerja # 3 Marilah Kita Bantu Kabarkan Injil
(Zak. 4:6)
pelajaran
“Bukan dengan keperkasaan dan bukan dengan kekuatan, melainkan dengan roh-Ku.”
Setelah mempelajari mengenai perjalanan penginjilan Paulus, apakah kalian pun berharap dapat turut serta seperti Paulus, untuk memberitakan Injil ke berbagai tempat dan latar belakang manusia? Tempat manakah yang kalian anggap dapat didatangi? (Jawaban murid-murid) Macam persiapan apakah yang kalian anggap seharusnya dipersiapkan? (kesehatan, kemampuan berbahasa dan lain sebagainya) Selain ke berbagai tempat yang jauh dalam pemberitaan Injil, hal apakah lagi yang kalian anggap dapat dilakukan di kota tempat kalian tinggal dan masih menggapai keselamatan banyak orang? (Melakukan pekerjaan penerjemahan, internet, menulis bahan penginjilan, mengirimkan bahan penginjilan kepada orang-orang dari berbagai latar belakang, menjalin persahabatan dengan semua orang di dunia dan memberitakannya kepada mereka melalui jejaring sosial.) Faktanya, gereja kita telah memberitakan Injil kepada banyak orang melalui situs gereja. Di sini, ada beberapa tanggapan yang kita telah terima (lihatlah halaman 22 di majalah Manna # 32, “Laporan Internet). Sekarang, kalian mengetahui betapa bagusnya sebuah internet bagi pemberitaan Injil, yang seharusnya dapat memperkenalkan kepada sebanyak mungkin teman melalui situs: www.tjc.org (untuk dunia) atau www.tjc.or.id (untuk Indonesia).
7
Perjalanan Penginjilan Paulus yang Ketiga
Aplikasi Kehidupan
Lembar Kerja # 3
Marilah Kita Bantu Kabarkan Injil
Macam persiapan apakah yang kalian anggap seharusnya dipersiapkan?
Setelah mempelajari mengenai perjalanan penginjilan Paulus, apakah kalian pun berharap dapat turut serta seperti Paulus, untuk memberitakan Injil ke berbagai tempat dan latar belakang manusia? Tempat manakah yang kalian anggap dapat didatangi?
________________________ ________________________ ________________________
______________________________ ______________________________ ______________________________
Selain ke berbagai tempat yang jauh dalam pemberitaan Injil, hal apakah lagi yang kalian anggap dapat dilakukan di kota tempat kalian tinggal dan masih menggapai keselamatan banyak orang?
______________________________ ______________________________ ______________________________ ______________________________
______________________________ Faktanya, gereja kita telah memberitakan Injil kepada banyak orang melalui situs gereja. Di sini, ada beberapa tanggapan yang kita telah terima (lihatlah halaman 22 di majalah Manna # 32, “Laporan Internet). Sekarang, kalian mengetahui betapa bagusnya sebuah internet bagi pemberitaan Injil, yang seharusnya dapat memperkenalkan kepada sebanyak mungkin teman melalui situs: www.tjc.org (untuk dunia) atau www.tjc.or.id (untuk Indonesia).
______________________________ ______________________________ ______________________________ ______________________________ ______________________________ ______________________________
27
Kehidupan Paulus 79
Aktivitas Kartu Undangan Penginjilan CATATAN: Ini tidak harus menjadi sebuah kartu yang mengundang orang-orang hanya untuk Kebaktian Kebangunan Rohani atau Kebaktian Pekabaran Injil. Kartu ini dapat pula menjadi sebuah kartu yang mengundang seorang teman untuk bergabung dengan kita pada kebaktian umum. Bahan: l Peralatan tulis-menulis untuk membuat kartu: Pen berwarna, kertas berwarna, kertas dengan ada cetakannya, gunting. l Berbagai macam hiasan lainnya sebagai seorang guru yang pantas untuk dipertimbangkan. l Berbagai macam contoh kartu (tersedia di toko buku Kristen/toko hadiah. Petunjuk: Ayat Alkitab manakah yang seharusnya dicantumkan? Gambar manakah yang terkait? Susunan bagaimanakah sebaiknya ayat Akitab dan gambar itu? Perkataan apakah sebaiknya yang ditulis pada kartu itu? Sempatkan waktu untuk mengumpulkan gagasan bersama dengan murid-murid sebelum memulainya.
Kesimpulan Evaluasi
Belakang Tugas Pembacaan Alkitab minggu ini: Bil. 3 – 5
80 1x
Kehidupan Paulus
Hari ini, kita telah membicarakan perihal bagaimana kita dapat memberitakan Injil hingga ke ujung bumi, bahkan tanpa kehadiran tubuh jasmani di sana. Kita pun telah melanjutkan melihat pelayanan Paulus dan bagaimana kuasa Allah yang menyertainya. Biarlah kita bawa pulang ke rumah dengan pertanyaan berikut: Bagaimana kita dapat mempersiapkan diri menjadi seperti Paulus, sehingga tidak peduli di manakah berada, dapat merasakan kuasa Allah bekerja melalui diri kita untuk membawa lebih banyak jiwa kepada-Nya? Akhirilah dengan berdoa.
pelajaran
8
Paulus Menuju Yerusalem
GARIS BESAR Kitab Bacaan Kis. 21:17-23:30 Kebenaran Alkitab Paulus tidak didesak oleh kemungkinan dipenjarakan atau dianiaya. Ia menunjukkan kepada kita bagaimana seseorang harus menjadi pekerja yang sejati bagi Allah. Tujuan Pelajaran 1. Belajar beriman pada langkah yang menuju perjalanan surgawi. 2. Menjadi maju untuk memberitakan Injil tanpa rasa takut. Ayat Hafalan "Janganlah hendaknya kerajinanmu kendor, biarlah rohmu menyala-nyala dan layanilah Tuhan." (Rm. 12:11)
Latar Belakang Alkitab Dalam suratnya kepada jemaat Roma, Paulus meminta mereka untuk mendoakannya, ”Bahwa ia akan mengirim orangorang yang belum percaya di Yudea dan inilah pelayanannya bagi Yerusalem yang mungkin dapat diterima oleh orang-orang kudus di sana.” Paulus dibenci di Yudea lebih daripada di tempat lainnya di manapun. Dalam pandangan mereka, Paulus tidak lebih daripada seorang pengkhianat iman dari orang-orang Yahudi. Sebagai seorang Kristen, mereka katakan bahwa Paulus telah merendahkan keistimewaan pemahaman hukum Taurat. Bagaimanapun, ini merupakan pertentangan bagi pandangan Paulus. Paulus memegang milik pusaka hukum orang Yahudi dengan begitu baik. Ia tidak setuju dengan anggapan bahwa Allah telah menolak orang Yahudi. Ia percaya bahwa mereka telah menyalahpahami seluruh maksud dari Perjanjian Lama. Sebagai tanda untuk melanjutkan kepedulian terhadap orang-orang Yahudi, Paulus telah mengatur di dalam jemaat kafir, yang kemudian menjadi Kristen, suatu kumpulan umat bagi jemaat orang-orang Yahudi di Yerusalem. Sebagaimana memulainya bagi Yerusalem, Paulus harus mengetahui bahwa ia akan menghadapi lawan yang berat, karena singgah di Miletus dan mengirim pesan agar para penatua segera datang ke Efesus. Dalam
Kehidupan Paulus 81
bagian yang dibicarakan, Paulus membuatnya jelas bahwa ia tidak lagi akan melihat mereka. Ia tahu bahwa dirinya akan menghadapi pemenjaraan dan penderitaan di tangan orang-orang Yahudi.
Makanan Rohani untuk Renungan Alkitab
Motivasi dan pertemuan dengan Paulus hampir seperti tulisan yang menarik bagi kita. Kesendirian Paulus mengubah ratusan orang. Ini bukanlah perkataan yang dilebih-lebihkan. Di dalam perbandingan, tampaknya kita tidak melakukan apapun. Sering kali, ketika membaca Alkitab, kita menemukan bahwa kuasa Allah, anugerah dan damai sejahtera atas orangorang kudus pada zaman dahulu tidak menimbulkan perasaan terhadap diri kita. Berbagai cerita Alkitab menjadi cerita-cerita belaka. Kita tidak merasa berkaitan dengan kenyataan-kenyataan itu. Bila ini terjadi di dalam kehidupan sehari-hari, alasan yang paling mendasar adalah kita tidak bekerja sekeras orang-orang kudus. Ini pun menunjukkan bahwa kita kurang dekat kepada Allah atau kurang bersandar pada kuasa-Nya sebagaimana dengan mereka. Ini merupakan suatu tanda bagi kita untuk segera mengubahnya bagi kehidupan iman kita.
Mengenai Murid Anda Alkitab
82 1x
Kehidupan Paulus
Sebagaimana kita terhadap diri sendiri kadang menemukan bahwa pertemuan dengan Paulus itu merupakan suatu karakter yang terpisah dari hidup kita pada hari ini, demikian pula yang dirasakan oleh muridmurid. Memang penting untuk menemukan cita-cita dari iman murid-murid dengan mematuhi semua pengajaran Alkitab dan aktif bekerja bagi Allah. Satu hal bahwa mereka pun dapat bekerja pada pelayanan penginjilan. Sebagaimana mempelajari semangat pelayanan Paulus, mereka mungkin tidak merasakan penderitaannya. Tetapi, bila mereka mencoba memberitakan Injil kepada teman-teman dan menghadapi banyak rintangan, maka akan dapat lebih baik memahami kehidupan Paulus. Penting untuk dicatat bahwa kita tidak hanya menanamkan pengetahuan Alkitab kepada murid-murid. Adalah seorang tugas kita bagi mereka yang belum mempunyai Roh Kudus atau bahkan belum mengakui Allah dapat melakukannya dengan mudah.
Tetapi sebagai guru Pendidikan Agama, tanggung jawab kita sebenarnya adalah mendidik iman dari murid-murid kita.
Persiapkan Hati Murid
Tanyakan ini kepada murid-murid: Hal-hal apakah yang menghindari kalian dari pemberitaan Injil kepada teman-teman atau orang yang belum dikenal? (Jawaban murid-murid) Apakah kalian kira dapat mengatasi beberapa orang di antara mereka, bila tidak semua rintangan dapat diatasi? Tidaklah heran bila terdapat banyak hal yang tampaknya menguatkan kita dari pemberitaan Injil. Bagaimanapun, kita masih memberitakan Injil kepada sebanyak mungkin orang. Hari ini, kita akan memeriksa bagaimana rasa berani dan rasa takutnya Paul menghadapi rintangan, bahkan menaruh hidupnya ke dalam resiko.
Pemahaman Alkitab
Lembar Kerja # 1 Perjalanan Menuju Yerusalem
Sebelum Anda mulai bagian ini, mintalah murid-murid untuk melihat pada Lembar Kerja Murid. Beberapa informasi yang diberikan di sini mungkin tidak tersedia bagi murid-murid. Informasi pada sebelah kanan dapat dijadikan suatu acuan.
Pernahkah memainkan suatu permainan, di mana kalian membiarkan tangan teman menunjuk demikian dekatnya hingga jari telunjuknya hampir menyentuh mata kalian? Apakah mata kalian bereaksi ketika sebuah benda datang demikian dekatnya? (Mata akan memejam rapat dengan sendirinya.) Apakah yang kalian akan lakukan bila mengetahui bahwa akan menghadapi banyak bahaya di suatu tempat, di mana kalian telah rencanakan untuk pergi ke sana? (Menghindari tempat itu bila memungkinkan atau meminta bantuan.) Sungguh, sebagaimana mata kalian akan memejam dengan sendirinya untuk menghindari bahaya, demikian pula, kalian sepertinya tidak akan pergi ke sana. Bagaimana dengan Paulus? Kita mengetahui bahwa ia pergi menghadapi banyak bahaya, bahkan kematian di Yerusalem dan tidak pergi ke manapun. Paulus mengetahui bahwa Allah mempunyai suatu tujuan agar dirinya pergi ke sana. Bagaimana kita tahu bahwa Paulus mengetahui dirinya pergi menghadapi beberapa bahaya di Yerusalem? Apakah yang Paulus beritahukan kepada jemaat
Kehidupan Paulus 83
“Sebab aku ini rela bukan saja untuk diikat, tetapi juga untuk mati di Yerusalem oleh karena nama Tuhan Yesus.” (Kis. 21:13b)
84 1x
Kehidupan Paulus
Efesus mengenai perjalanannya menuju Yerusalem? Bagaimana reaksinya terhadap semua resiko itu? Acuan di dalam Kis. 20:22-24. Ketika Paulus berada di Kaisarea, seorang nabi yang bernama Agabus, menubuatkan bahwa Paulus akan diikat dengan rantai, bila ia pergi ke Yerusalem. Banyak yang mendengarkan nubuatan ini berusaha untuk membujuk Paulus agar ia tidak pergi ke sana. Apakah yang Paulus katakan? Acuan di dalam Kis. 21:13. “Mengapa kamu menangis dan dengan jalan demikian mau menghancurkan hatiku? Sebab aku ini rela bukan saja untuk diikat, tetapi juga untuk mati di Yerusalem oleh karena nama Tuhan Yesus.” Sekarang, marilah kita baca apa yang terjadi kepada Paulus ketika ia pergi ke Yerusalem. Ketika tiba di Yerusalem, rasa takut dan harapan Paulus terjadi sepenuhnya. Banyak laporan diberikan kepada Yudea oleh orang-orang di luar Yahudi yang telah mengumpulkan semua pelanggaran Paulus terhadap orang Yahudi. Yakobus, yang sekarang ini merupakan seorang pemimpin jemaat di Yerusalem, menjelaskan situasi kepadanya lebih jelas lagi: “Saudara, lihatlah, beribu-ribu orang Yahudi telah menjadi percaya dan mereka semua rajin memelihara hukum Taurat. Tetapi mereka mendengar tentang engkau, bahwa engkau mengajar semua orang Yahudi yang tinggal di antara bangsa-bangsa lain untuk melepaskan hukum Musa, sebab engkau mengatakan, supaya mereka jangan menyunatkan anak-anaknya dan jangan hidup menurut adat-istiadat kita”. Yakobus senang bila Paulus mengharapkan semua laporan yang diberikan kepada dirinya dan teman-teman akan dapat menenangkan hati jemaat orang-orang Yahudi yang Kristen. Tetapi beberapa orang Yahudi dari propinsi Asia memprovokasi Paulus di Bait Suci dan mempercayai bahwa ia telah melanggar Bait Suci dengan memasukkan beberapa orang kafir ke pelataran dalamnya. Melakukan hal tersebut merupakan suatu kejahatan yang sangat serius, sekaligus salah satu dari sedikit macam kejahatan yang mengakibatkan hukuman mati dan pemerintahan Romawi mengizinkan orang Yahudi untuk menghukum kejahatan ini bagi diri mereka sendiri. Untuk memastikan bahwa tidak seorangpun yang melakukan kejahatan ini terluput, sebuah prasasti ditempatkan pada bagian atas dari pintu gerbang Bait Suci di dalam kehidupan Paulus. Prasasti itu ditulisi dalam tiga
(Hari ini, kita memerlukan semangat dan kualitas dari para rasul. Kita perlu mempunyai pengorbanan diri, keberanian, ketidakgentaran dan tekad.)
bahasa, yaitu: “Tidak diperkenankan bagi orang-orang kafir untuk melewati pembatas di sekeliling Bait Suci. Seseorang yang tertangkap sedang melakukan hal ini akan menanggung sendiri kesalahannya untuk hukuman mati.” Beberapa orang Yahudi yang melihat Paulus berada di Bait Suci ingin bertindak sendiri, tanpa keputusan pengadilan dengan membunuhnya segera. Tetapi seorang kepala pasukan datang dan menolong Paulus, mungkin dengan harapan untuk menghindarinya dari suatu keributan. Kepala pasukan ini mengira bahwa Paulus merupakan salah seorang buronan politik. Ia mengetahui siapa diri Paulus, setelah Paulus menjalani 39 kali pukulan dan menyatakan pemulihan keadaan atas perlakuan tersebut, di mana hak kewarganegaraannya sebagai orang Roma. Langkah berikut adalah mengingatkan kita pada suatu pertemuan Paulus dengan orangorang Farisi di dalam Mahkamah Agama. Tuduhan terhadap Paulus jelas merupakan persoalan suatu keyakinan mengenai hukum Taurat dan orang-orang Farisi merupakan sekelompok orang yang tepat untuk menghadapi persoalan ini. Tetapi pertemuan berakhir dalam keributan ketika Paulus mulai membicarakan perbedaan pendapat di antara orang-orang Farisi dan orang-orang Saduki dengan mengatakan bahwa ia masih seorang Farisi yang baik dan percaya akan adanya kebangkitan bagi orang mati. Melalui semuanya ini, Paulus bergumul untuk menyelesaikan pekerjaan Allah. Seperti para rasul lainnya, Paulus pun ingin meninggalkan segala sesuatunya bagi Tuhan. Mereka tidak menganggap dunia dan harta yang paling berharga adalah Yesus Kristus yang tidak ada bandingannya. Mereka menegakkan hak filosofi kehidupan dan bekerja terhadap sasaran yang kekal. Mereka menderita dan akhirnya mati bagi Tuhan. Mereka menjalani hidup yang paling mulia dan berharga. Hari ini, kita memerlukan semangat dan kualitas dari para rasul. Kita perlu mempunyai rasa pengorbanan, keberanian, ketidakgentaran dan tekad untuk pergi ke manapun hingga ujung bumi dan menghadapi apapun, agar dapat menyelamatkan jiwajiwa umat manusia.
Kehidupan Paulus 85
Paulus Menuju Yerusalem
Pemahaman Alkitab
pelajaran
pelajaran
8
8
Perjalanan Menuju Yerusalem
Pemahaman Alkitab
Lembar Kerja # 1
Lembar Kerja # 1
Paulus Menuju Yerusalem
Paulus Menuju Yerusalem
Marilah kita baca apa yang terjadi kepada Paulus ketika ia pergi ke Yerusalem.
Ketika tiba di Yerusalem, rasa takut dan harapan Paulus terjadi sepenuhnya. Banyak laporan diberikan kepada Yudea oleh orang-orang di luar Yahudi yang telah mengumpulkan semua pelanggaran Paulus terhadap orang Yahudi. Yakobus, yang sekarang ini merupakan seorang pemimpin jemaat di Yerusalem, menjelaskan situasi kepadanya lebih jelas lagi: “Saudara, lihatlah, beribu-ribu orang Yahudi telah menjadi percaya dan mereka semua rajin memelihara hukum Taurat. Tetapi mereka mendengar tentang engkau, bahwa engkau mengajar semua orang Yahudi yang tinggal di antara bangsabangsa lain untuk melepaskan hukum Musa, sebab engkau mengatakan, supaya mereka jangan menyunatkan anakanaknya dan jangan hidup menurut adat-istiadat kita”. Yakobus senang bila Paulus mengharapkan semua laporan yang diberikan kepada dirinya dan teman-teman akan dapat menenangkan hati jemaat orang-orang Yahudi yang Kristen. Tetapi beberapa orang Yahudi dari propinsi Asia memprovokasi Paulus di Bait Suci dan mempercayai bahwa ia telah melanggar Bait Suci dengan memasukkan beberapa orang kafir ke pelataran dalamnya. Melakukan hal tersebut merupakan suatu kejahatan yang sangat serius, sekaligus salah satu dari sedikit macam kejahatan yang mengakibatkan hukuman mati dan pemerintahan Romawi mengizinkan orang Yahudi untuk menghukum kejahatan ini bagi diri mereka sendiri. Untuk memastikan bahwa tidak seorangpun yang melakukan kejahatan ini terluput, sebuah prasasti ditempatkan pada bagian atas dari pintu gerbang Bait Suci di dalam kehidupan Paulus. Prasasti itu ditulisi dalam tiga bahasa, yaitu: “Tidak diperkenankan bagi orang-orang kafir untuk melewati pembatas di sekeliling Bait Suci. Seseorang yang tertangkap sedang melakukan hal ini akan menanggung sendiri kesalahannya untuk hukuman mati.” Beberapa orang Yahudi yang melihat Paulus berada di Bait Suci ingin bertindak sendiri, ...
28
...tanpa keputusan pengadilan dengan membunuhnya segera. Tetapi seorang kepala pasukan datang dan menolong Paulus, mungkin dengan harapan untuk menghindarinya dari suatu keributan. Kepala pasukan ini mengira bahwa Paulus merupakan salah seorang buronan politik. Ia mengetahui siapa diri Paulus, setelah Paulus menjalani 39 kali pukulan dan menyatakan pemulihan keadaan atas perlakuan tersebut, di mana hak kewarganegaraannya sebagai orang Roma. Langkah berikut adalah mengingatkan kita pada suatu pertemuan Paulus dengan orang-orang Farisi di dalam Mahkamah Agama. Tuduhan terhadap Paulus jelas merupakan persoalan suatu keyakinan mengenai hukum Taurat dan orang-orang Farisi merupakan sekelompok orang yang tepat untuk menghadapi persoalan ini. Tetapi pertemuan berakhir dalam keributan ketika Paulus mulai membicarakan perbedaan pendapat di antara orang-orang Farisi dan orang-orang Saduki dengan mengatakan bahwa ia masih seorang Farisi yang baik dan percaya akan adanya kebangkitan bagi orang mati. Melalui semua-nya ini, Paulus bergumul untuk menyelesaikan pekerjaan Allah. Seperti para rasul lainnya, Paulus pun ingin meninggalkan segala sesuatunya bagi Tuhan. Mereka tidak menganggap dunia dan harta yang paling berharga adalah Yesus Kristus yang tidak ada bandingannya. Mereka menegakkan hak filosofi kehidupan dan bekerja terhadap sasaran yang kekal. Mereka menderita dan akhirnya mati bagi Tuhan. Mereka menjalani hidup yang paling mulia dan berharga. Hari ini, kita memerlukan semangat dan kualitas dari para rasul. Kita perlu mempunyai rasa pengorbanan, keberanian, ketidakgentaran dan tekad untuk pergi ke manapun hingga ujung bumi dan menghadapi apapun, agar dapat menyelamatkan jiwa-jiwa umat manusia.
29
Lembar Kerja # 2 Para Pahlawan Iman Ada banyak tokoh di dalam Alkitab yang menghadapi tantangan dan perlawanan terhadap iman mereka, tetapi mereka dapat mengatasinya. Mengapa? (Karena mereka mempunyai keteguhan iman di dalam Allah. Mereka percaya dan bersandar kepada-Nya.) Lihatlah beberapa tokoh berikut dan jawablah pertanyaannya. A. Elia merupakan seorang nabi pada masa ketika umat Israel berpaling menyembah kepada allah dari bangsa-bangsa lain. Pada suatu kali, Elia berada di dalam sebuah kompetisi melawan 850 nabi palsu untuk melihat allah manakah yang merupakan Allah yang sejati. Elia seorang diri membela bagi Allah yang sejati. Untuk membuktikan hal itu, api harus diturunkan dari langit dan membakar korban persembahan. Dalam gagasan berikut, tulislah doa Elia (1 Raj. 18:36-37). Apakah yang terjadi selanjutnya? (1 Raj. 1838-40). B. Ester merupakan seorang perempuan Yahudi, yang menggantikan posisi ratu dari Benteng Susan di negeri asing. Di negeri inipun, terdapat pula seorang jahat yang bernama Haman, yang senang
86 1x
Kehidupan Paulus
(Pahlawan iman tidak harus melakukan pekerjaan-pekerjaan yang besar seperti keempat contoh di atas. Seseorang yang bekerja atau menderita secara diam-diam bagi Allah merupakan seorang pahlawan iman di hadapan-Nya. Dapatkah kalian melihat diri kalian sebagai seorang pahlawan iman suatu hari kelak?)
bila orang-orang menyembah kepadanya. Bagaimanapun, ada seseorang yang tidak mau menyembahnya dan ia adalah paman Ester, Mordekhai. Ini membuat Haman benar-benar marah dan berikhtiar untuk membunuh semua orang Yahudi, termasuk Mordekhai. Tetapi ia tidak menyadari bahwa Ester pun adalah orang Yahudi. Ester harus memohon kepada raja untuk menyelamatkan dirinya dan orang Yahudi lainnya. Esterpun harus menghadapi resiko kehilangan nyawanya, bila ia mendekati raja tanpa undangan apapun. Dalam gagasan berikut, tulislah apa yang Ester beritahukan kepada pamannya dan semua orang Yahudi untuk lakukan, sebelum ia menghadap raja? (Est. 4:16). Apakah yang terjadi sebagai hasilnya? C. Orang-orang Yahudi tetap tidak mematuhi perintah Allah dan sebagai hasilnya Allah menyebabkan negeri asal mereka dijadikan tawanan oleh musuh: Tembok kota diruntuhkan, Bait Suci dihancurkan dan penduduk setempat ditawan ke negeri asing. Setelah itu, Nehemia kembali ke Yerusalem untuk membangun tembok kota. Beberapa orang yang telah kembali membantu dalam pekerjaan pembangunan kembali tembok kota, tetapi pihak musuh mencoba untuk menghentikan dan menghancurkan rencana mereka. Dalam gagasan berikut, tulislah apa yang Nehemia katakan (Neh. 4:14,20). Apakah yang terjadi sebagai hasilnya? D. Suatu hari, orang-orang Filistin menyerang ke tanah Israel. Mereka pun mempunyai seorang pahlawan perang yang besar, Goliat, yang menantang tentara Israel untuk bertempur. Tidak seorangpun yang berani menghadapi tantangan itu, kecuali Daud, seorang gembala muda. Dalam gagasan berikut, tulislah apa yang Daud katakan (1 Sam. 17:45-47). Apakah yang terjadi selanjutnya? Pahlawan iman tidak harus melakukan pekerjaan-pekerjaan besar seperti keempat contoh di atas. Kadang, dalam cara yang sederhana, seseorang rela menderita karena Allah. Siapakah pahlawan iman
Kehidupan Paulus 87
8
Paulus Menuju Yerusalem
Pemahaman Alkitab
pelajaran
pelajaran
kalian, entah itu laki-laki atau perempuan, di dalam Alkitab? Tulislah di tempat yang tersedia dengan singkat dan perbuatan apakah yang mereka lakukan yang membuat kalian menganggapnya sebagai pahlawan iman. Sekarang, bagikanlah dengan teman kelas dan guru kalian mengenai pahlawan iman itu.
8
Paulus Menuju Yerusalem
Pemahaman Alkitab
Lembar Kerja # 2
Lembar Kerja # 2
Para Pahlawan Iman Ada banyak tokoh di dalam Alkitab yang menghadapi tantangan dan perlawanan terhadap iman mereka, tetapi mereka dapat mengatasinya. Mengapa? (Karena mereka mempunyai keteguhan iman di dalam Allah. Mereka percaya dan bersandar kepada-Nya.) Lihatlah beberapa tokoh berikut dan jawablah pertanyaannya.
A. Elia merupakan seorang nabi pada masa ketika umat Israel berpaling menyembah kepada allah dari bangsa-bangsa lain. Pada suatu kali, Elia berada di dalam sebuah kompetisi melawan 850 nabi palsu untuk melihat allah manakah yang merupakan Allah yang sejati. Elia seorang diri membela bagi Allah yang sejati. Untuk membukti-kan hal itu, api harus diturunkan dari langit dan membakar korban persembahan. Dalam gagasan berikut, tulislah doa Elia (1 Raj. 18:36-37). Apakah yang terjadi selanjutnya? (1 Raj. 18-38-40).
B. Ester merupakan seorang perempuan Yahudi, yang menggantikan posisi ratu dari Benteng Susan di negeri asing. Di negeri inipun, terdapat pula seorang jahat yang bernama Haman, yang senang bila orang-orang menyembah kepadanya. Bagaimanapun, ada seseorang yang tidak mau menyembahnya dan ia adalah paman Ester, Mordekhai. Ini membuat Haman benar-benar marah dan berikhtiar untuk membunuh semua orang Yahudi, termasuk Mordekhai. Tetapi ia tidak menyadari bahwa Ester pun adalah orang Yahudi. Ester harus memohon kepada raja untuk menyelamatkan dirinya dan orang Yahudi lainnya. Esterpun harus menghadapi resiko kehilangan nyawanya, bila ia mendekati raja tanpa undangan apapun. Dalam gagasan berikut, tulislah apa yang Ester beritahukan kepada pamannya dan semua orang Yahudi untuk lakukan, sebelum ia menghadap raja? (Est. 4:16). Apakah yang terjadi sebagai hasilnya?
__________________________________ __________________________________ __________________________________
Para Pahlawan Iman Ada banyak tokoh di dalam Alkitab yang menghadapi tantangan dan perlawanan terhadap iman mereka, tetapi mereka dapat mengatasinya. Mengapa? (Karena mereka mempunyai keteguhan iman di dalam Allah. Mereka percaya dan bersandar kepada-Nya.) Lihatlah beberapa tokoh berikut dan jawablah pertanyaannya.
C. Orang-orang Yahudi tetap tidak mematuhi perintah Allah dan sebagai hasilnya Allah menyebabkan negeri asal mereka dijadikan tawanan oleh musuh: Tembok kota diruntuhkan, Bait Suci dihancurkan dan penduduk setempat ditawan ke negeri asing. Setelah itu, Nehemia kembali ke Yerusalem untuk membangun tembok kota. Beberapa orang yang telah kembali membantu dalam pekerjaan pembangunan kembali tembok kota, tetapi pihak musuh mencoba untuk menghentikan dan menghancurkan rencana mereka. Dalam gagasan berikut, tulislah apa yang Nehemia katakan (Neh. 4:14,20). Apakah yang terjadi sebagai hasilnya?
Pahlawan iman tidak harus melakukan pekerjaan-pekerjaan besar seperti keempat contoh di atas. Kadang, dalam cara yang sederhana, seseorang rela menderita karena Allah. Siapakah pahlawan iman kalian, entah itu laki-laki atau perempuan, di dalam Alkitab? Tulislah di tempat yang tersedia dengan singkat dan perbuatan apakah yang mereka lakukan yang membuat kalian menganggapnya sebagai pahlawan iman. Sekarang, bagikanlah dengan teman kelas dan guru kalian mengenai pahlawan iman itu. ____________________________________ ____________________________________ ____________________________________
__________________________________ __________________________________ __________________________________
30
D. Suatu hari, orang-orang Filistin menyerang ke tanah Israel. Mereka pun mempunyai seorang pahlawan perang yang besar, Goliat, yang menantang tentara Israel untuk bertempur. Tidak seorangpun yang berani menghadapi tantangan itu, kecuali Daud, seorang gembala muda. Dalam gagasan berikut, tulislah apa yang Daud katakan (1 Sam. 17:45-47). Apakah yang terjadi selanjutnya?
____________________________________ ____________________________________ ____________________________________
31
Aplikasi Kehidupan
Lembar Kerja # 3 Beberapa Pertanyaan yang Harus Dijawab
88 1x
Kehidupan Paulus
1.
Pernahkah kalian berbagi Kebenaran dengan seseorang sebelumnya? (Ya/Tidak)
2.
Bagaimana perasaan kalian saat itu? a. canggung dan memalukan b. Entahlah apa yang ingin dikatakan c. Menyenangkan d. Lainnya __________
3.
Apakah kesulitannya, bila ada, apakah yang kalian hadapi?
4.
Bagaimana kalian mengatasi kesulitan itu?
5.
Apakah yang kalian pelajari dari pengalaman itu?
Akankah kalian memberitakan Injil lagi? Mengapa atau mengapa tidak?
7.
Tuliskan satu tekad dalam melakukan pelayanan pemberitaan Injil. Bahkan bila kalian mengira bahwa kalian tidak mampu menyelesaikannya sekarang, tuliskan sebagai sesuatu untuk dilakukan ke depan.
pelajaran
6.
8
Aplikasi
Paulus Menuju Yerusalem
Kehidupan
Lembar Kerja # 3
Beberapa Pertanyaan yang Harus Dijawab
1. Pernahkah kalian berbagi Kebenaran dengan seseorang sebelumnya? (Ya/Tidak) 2. Bagaimana perasaan kalian saat itu? a. Canggung dan memalukan b. Entahlah apa yang ingin dikatakan c. Menyenangkan d. Lainnya __________ 3. Apakah kesulitannya, bila ada, apakah yang kalian hadapi? 4. Bagaimana kalian mengatasi kesulitan itu? 5. Apakah yang kalian pelajari dari pengalaman itu? 6. Akankah kalian memberitakan Injil lagi? Mengapa atau mengapa tidak?
7. Tuliskan satu tekad dalam melakukan pelayanan pemberitaan Injil. Bahkan bila kalian mengira bahwa kalian tidak mampu menyelesaikannya sekarang, tuliskan sebagai sesuatu untuk dilakukan ke depan.
32
Aktivitas Marilah Mengenal Alkitab Kita Sasaran: Menemukan ayat-ayat yang memotivasi seorang akan yang lain untuk berani ketika menghadapi kesulitan. Bahan: Konkordansi dan Alkitab Petunjuk: 1. Bagilah murid-murid ke dalam tiga kelompok. 2. Setiap kelompok hendaknya mempunyai paling sedikit sebuah Konkordansi dan sebuah Alkitab. 3. Aturlah permainan ini hingga ada beberapa kali putaran. 4. Setiap kali putaran, tetapkan batas waktu sekitar satu menit.
Kehidupan Paulus 89
5.
6.
7.
Setiap kelompok yang mencari sebuah ayat yang membicarakan mengenai mempunyai keberanian atau membesarkan hati untuk menjadi kuat (Contoh: Mzm. 27:1a, “Tuhan adalah terangku dan keselamatanku, kepada siapakah aku harus takut?”) Dalam setiap kali putaran, kelompok yang pertama kali menemukan ayat ini patut mendapat nilai tertinggi. Pastikan setiap kelompok memperoleh nilai, sehingga mereka akan termotivasi untuk memainkan pada aktivitas ini (Contoh: Ada lima kelompok, kelompok pertama mendapat nilai 5, yang kedua mendapat nilai 4, yang ketiga mendapat nilai 3 dan seterusnya.) Pada akhir setiap putaran, biarlah setiap kelompok membagikan ayat yang telah mereka cari dan mengatakannya dengan satu atau dua kata berdasarkan ayat itu. Beberapa saran untuk kata kunci: Takut, keselamatan, perlindungan batu, kekuatan dan benteng.
Kesimpulan Evaluasi
Tugas Pembacaan Alkitab minggu ini: Bil. 6 – 8
90 1x
Kehidupan Paulus
Kita telah melihat beberapa contoh mengenai orang-orang kudus pada zaman dahulu yang berdiri teguh di dalam Tuhan. Kita pun telah membaca sejumlah ayat yang membesarkan hati kepada Allah, sehingga kita tidak perlu merasa takut terhadap apapun, khususnya ketika sedang bekerja bagi-Nya. Marilah kita berdoa kepada Allah, agar Ia memberikan keberanian untuk bekerja keras bagi-Nya, sehingga dapat memberitakan Injil kepada banyak orang yang belum menerima Kebenaran. Akhirilah dengan berdoa.
pelajaran
9
Paulus Bersaksi di Hadapan Felix dan Festus
GARIS BESAR Kitab Bacaan Kis. 24:1-27; 25:1-12 Kebenaran Alkitab Yesus mengajarkan kita untuk menjadi cerdik seperti ular dan tulus seperti merpati (Mat. 10:16). Tujuan Pelajaran Belajar bersandar pada Allah ketika menghadapi pencobaan dan kesesakan. Ayat Hafalan “Karena pemberitaan Injil inilah aku menderita, malah dibelenggu seperti seorang penjahat, tetapi firman Allah tidak terbelenggu." (2 Tim. 2:9)
Latar Belakang Alkitab Felix merupakan seorang wali negeri Kerajaan Romawi atas wilayah Yudea antara tahun 52-58 Masehi. Ia diangkat oleh Kaisar Claudius dan selanjutnya digantikan oleh Nero. Pada beberapa pelajaran terdahulu, kita memahami bahwa Paulus mengalami penganiayaan dari orang-orang Yahudi di Yerusalem. Mereka bahkan menuduh Paulus telah membawa orang-orang kafir ke dalam Bait Suci (Kis. 21:28). Ada sekelompok penjahat pula yang berusaha untuk membunuhnya (Kis. 21:31). Untuk mencegah usaha pembunuhan ini, kepala pasukan Romawi mengirim Paulus ke Kaisarea untuk diperiksa lebih lanjut di hadapan Felix. Kis 24:22 memberitahukan bahwa Felix adalah seseorang yang mengetahui Kebenaran. Ia menaruh Paulus di rumah penahanan selama dua tahun dan pernah beberapa kali berbincang-bincang dengannya (Kis. 24:2324). Ia sengaja menunda proses pengadilan dengan maksud agar Paulus dapat memberikan uang suap kepadanya (Kis. 24:26). Festus kemudian menggantikan Felix sebagai wali kota Kerajaan Romawi atas wilayah Yudea. Sekalipun Festus meyakini bahwa Paulus tidak bersalah, tetapi ia tetap ingin mengambil hati orang Yahudi dengan membiarkan Paulus di dalam penjara. Akhirnya, Paulus melakukan naik banding ke hadapan Kaisar Romawi.
Kehidupan Paulus 91
Makanan Rohani untuk Renungan Alkitab
Dalam 2 Kor. 11:23-29, Paulus berbicara mengenai penderitaannya. Semua rasul mengalami masamasa yang sulit selama abad pertama, tetapi Paulus memberikan kita sebuah gambaran kemenangan terhadap banyak masalah yang ia hadapi. Ia dianiaya oleh para pemimpin orang Yahudi, pemerintah Romawi dan umat Kristen yang konservatif. Dan ia sering kali harus menghadapi kesulitan dalam perjalanan. Sekalipun memberitakan Injil bukanlah suatu hal yang mudah sekarang ini, kita tentunya jauh dari beberapa bahaya atau derita yang Paulus pernah alami. Tetapi beberapa orang dari antara kita, sebenarnya melakukan amanat pemberitaan Injil dengan begitu sungguhsungguh seperti yang Paulus lakukan. Terbiasa dengan rutinitas pergi ke gereja untuk beribadah atau membantu pekerjaan kudus, sehingga kita melupakan bahwa pekerjaan rohani terpenting yang Allah pernah ingin kita lakukan adalah memberitakan Injil. Pekerjaan gereja yang lainnya pun penting untuk kita lakukan. Marilah kita jangan melupakan bahwa keselamatan banyak jiwa seharusnya menjadi tanggung jawab kita. Bila kita mempunyai pandangan yang demikian, banyak persoalan lain yang kita temukan akan tampak menjadi kurang berarti dibandingkan dengan amanat pemberitaan Injil.
Mengenai Murid Anda Alkitab
92 1x
Kehidupan Paulus
Para remaja yang ingin menjadi murid-murid Tuhan yang sejati dapat menghadapi situasi yang sulit dengan tegar. Murid-murid di sekolah mungkin akan menertawakan atau mengolok-olok mereka, orangtua mungkin akan menghina mereka dan yang lainnya akan memandang rendah mereka. Tetapi seperti Paulus, mereka dapat belajar mengatasi kesulitankesulitan itu dengan membangun suatu gaya hidup pemuridan. Murid-murid tidak mungkin menghadapi tingkat penderitaan seperti teman-teman yang berada di belahan dunia lainnya. Bagaimanapun, pernyataan keyakinan kepada Yesus Kristus pasti membawa penganiayaan dalam berbagai macam bentuk. Pada zaman sekarang ini, penerimaan dari teman-teman seusia begitu penting, karena mereka semua dapat menolak keyakinan kita. Atau, kita memilih untuk tidak bergabung dengan teman-teman dalam berbagai aktivitas yang pasti, seperti tidak pergi bersama teman pada hari Sabtu. Tetapi murid-murid harus memahami
bahwa menjadi pengikut Kristus berarti mereka akan menghadapi perlawanan, sebagaimana Yesus Kristus dan para pengikut-Nya alami dan seharusnya berani menghadapinya karena Allah akan menyertai mereka. Para guru seharusnya senantiasa berusaha memotivasi mereka dan memberikan penghiburan. Suatu persekutuan yang erat di dalam kelas pun penting. Bila beberapa murid merasa kurang nyaman di kelas atau merasa tidak diterima keberadaannya, maka mereka secara perlahan akan bergabung bersama dengan teman-teman dari luar gereja.
Persiapkan Hati Murid
Katakan ini kepada murid-murid: Seberapa banyakkah dari kalian yang merasa pernah dianiaya karena Kristus? (Jawaban murid-murid) Bagaimana kalian akan menjelaskan bentuk penganiayaan itu? (Jawaban murid-murid) Penganiayaan yang dialami oleh orang-orang kudus zaman dahulu sering kali di luar bayangan kita. Dalam catatan sejarah, umat Kristen pernah disalibkan atau dilemparkan ke dalam arena gladiator dan disantap oleh binatang-binatang buas. Penganiayaan dapat berbagai macam bentuknya. Hari ini, macam penganiayaan apakah yang kalian kira akan diterima bila berusaha untuk hidup menurut tuntutan keyakinan Kristen dan berani memberitakan Injil? (Ditolak, diolok-olok dan diperlakukan kasar oleh teman-teman.) Penganiayaan tidak pernah menyenangkan, entah itu penganiayaan jasmani maupun batin. Dalam beberapa kejadian, kita harus senantiasa menjadi tegar dan bukannya menjadi takut. Hari ini, kita akan melihat beberapa kesulitan yang dialami oleh orang-orang kudus zaman dahulu dan belajar bagaimana dapat bertahan sebagaimana dengan mereka.
Kehidupan Paulus 93
Pemahaman Alkitab
Lembar Kerja # 1 Perjalanan Menuju Yerusalem Biarlah murid-murid membaca bagian ini sebagai latar belakang yang akan memberitahukan mereka mengenai gagasan apa yang terjadi kepada Paulus setelah ia pergi ke Yerusalem.
Sebelum Anda mulai bagian ini, mintalah murid-murid untuk melihat pada Lembar Kerja Murid. Beberapa informasi yang diberikan di sini mungkin tidak tersedia bagi murid-murid. Informasi pada sebelah kanan dapat dijadikan suatu acuan.
94 1x
Kehidupan Paulus
Latar belakang bacaan: Ketika mencapai Yerusalem, Paulus dianiaya oleh orang-orang Yahudi, yang menuduhnya telah membawa orang-orang kafir ke dalam Bait Suci dan melanggar kekudusannya. Mereka berusaha membunuhnya dengan segala macam upaya. Ketika diberitahukan suatu rencana pembunuhan terhadap Paulus, kepala pasukan Lisias segera memanggil ratusan prajurit untuk mengawal Paulus ke Kaisarea. Di Kaisarea, Paulus diperiksa kembali di hadapan wali negeri Romawi, Felix. Kali ini tuduhan terhadap Paulus tidak hanya perihal pelanggaran Bait Suci (dengan membawa orang-orang kafir ke pelataran dalam), tetapi menimbulkan pula kekacauan masyarakat ke manapun ia pergi. Kita dapat melihat bahwa tuduhan sebenarnya dari orang-orang Yahudi hanyalah masalah keyakinan terhadap hukum Taurat, tetapi sekarang meluas kepada perihal politik di hadapan seorang hakim Romawi, sehingga jelaslah tuduhan ini harus ditangani menurut hukum Romawi. Sekalipun Felix, seperti setiap orang Roma lainnya, tidak menyukai apapun yang menimbulkan kekacauan, tetapi ia yakin bila Paulus tidak bersalah. Ia menunda keputusannya pada kasus ini dengan harapan akan menerima uang suap dari Paulus dan karena merasa kuatir akan menimbulkan keributan di antara orang Yahudi bila Paulus didapati tidak bersalah. Dan karena hal ini, Felix dipanggil ke Roma untuk memberikan laporan pertanggungjawaban terhadap perilakunya. Wali negeri yang barupun bernama Porcius Festus, yang kembali mendengarkan kasus Paulus. Ia menyarankan Paulus diadili di Yerusalem, sesuatu yang tidak dapat dibayangkan oleh Paulus. Penahanannya berlangsung dua tahun lamanya dan ia mengetahui adanya resiko pembunuhan terhadap dirinya. Paulus tahu bahwa ia harus mencapai sasaran akhirnya, Roma. Bila ia harus pergi ke sana sebagai seorang tahanan, jadilah demikian. Jadi, ia memutuskan untuk naik banding di hadapan
(Paulus tahu bahwa ia harus mencapai sasaran akhirnya, Roma. Bila ia harus pergi ke sana sebagai seorang tahanan, jadilah demikian.)
Kaisar Romawi dan biarlah masalahnya diputuskan olehnya. Hukum Romawi saat itu melarang wali negeri manapun untuk membunuh, merantai ataupun menyiksa seorang warga negara Roma atau menghukumnya atau mencegahnya pergi ke Roma untuk memohon kasusnya di hadapan Kaisar. Festus tidak sepenuhnya siap dengan permohonan Paulus ke Roma. Ketika Raja Herodes Agripa II mengunjungi Kaisarea yang merupakan kunjungan kehormatan dalam menyambut kedudukan Festus yang baru sebagai wali negeri, maka Pauluspun kembali dipanggil untuk menghadap dengan harapan bahwa Agripa, yang mengetahui lebih banyak mengenai permasalahan orang-orang Yahudi, dapat mengemukakan sebuah jalan keluar bagi Festus. Di sini, Paulus membela dirinya. Ia pun memanfaatkan kesempatan ini untuk memberitakan Injil. Bagilah murid-murid ke dalam dua atau tiga kelompok. Berilah setiap kelompok sebuah catatan yang berbeda. Mintalah murid-murid untuk membaca catatan dan buatlah daftar mengenai cara-cara Paulus dan para pengikut Yesus Kristus lainnya yang menderita dan dianiaya karena Injil. Kumpulkan gagasan dari setia kelompok dan tuliskan pada papan tulis. Kis. 7:54-60 l serentak diserbu l dilempari batu hingga mati 1 Kor. 4:9-13 l dianggap bodoh karena Yesus Kristus l dianggap lemah l dihina l lapar dan haus l telanjang, dipukul dan hidup mengembara l melakukan pekerjaan tangan yang berat l dimaki l dianiaya l difitnah l disamakan dengan sampah dunia 2 Kor. 4:8-12 l ditindas l menderita setiap hari l habis akal tetapi tidak putus asa l dianiaya tetapi tidak ditinggalkan l dihempaskan tetapi tidak binasa l membawa kematian Kristus di dalam tubuh kami
Kehidupan Paulus 95
“Karena pemberitaan Injil inilah aku menderita, malah dibelenggu seperti seorang penjahat, tetapi firman Allah tidak terbelenggu.”
2 Kor. 1:8-11 l ditanggungkan beban yang begitu besar dan berat 2 Kor. 11:23-30 l dipenjarakan l disesah l dilempari batu l karam kapal dan terkatung-katung di tengah laut l diancam bahaya banjir, penyamun, orang-orang Yahudi, orang-orang Kafir l saudara-saudara palsu l berjerih lelah dan bekerja berat l kerap kali tidak tidur l lapar dan haus l kedinginan dan tanpa pakaian l memelihara semua jemaat Hari ini, kita mungkin tidak perlu menghadapi penderitaan jasmani ini. Tetapi umat Kristen dianiaya, diabaikan dan dihindari, karena gaya hidup pemuridan mereka. Kita perlu bersiap untuk menerima penganiayaan dalam segala macam bentuk ketika mengikut Yesus Kristus dan memberitakan Injil.
pelajaran
(2 Tim. 2:9)
9
Paulus Bersaksi di Hadapan Felix dan Festus
Pemahaman Alkitab
Lembar Kerja # 1
Perjalanan Menuju Yerusalem Ketika mencapai Yerusalem, Paulus dianiaya oleh orang-orang Yahudi, yang menuduhnya telah membawa orang-orang kafir ke dalam Bait Suci dan melanggar kekudusannya. Mereka berusaha membunuhnya dengan segala macam upaya. Ketika diberitahukan suatu rencana pembunuhan terhadap Paulus, Kepala Pasukan Lisias segera memanggil ratusan prajurit untuk mengawal Paulus ke Kaisarea. Di Kaisarea, Paulus diperiksa kembali di hadapan wali negeri Romawi, Felix. Kali ini tuduhan terhadap Paulus tidak hanya perihal pelanggaran Bait Suci (dengan membawa orang-orang kafir ke pelataran dalam), tetapi menimbulkan pula kekacauan masyarakat ke manapun ia pergi. Kita dapat melihat bahwa tuduhan sebenarnya dari orang-orang Yahudi hanyalah masalah keyakinan terhadap hukum Taurat, tetapi sekarang meluas kepada perihal politik di hadapan seorang hakim Romawi, sehingga jelaslah tuduhan ini harus ditangani menurut hukum Romawi. Sekalipun Felix, seperti setiap orang Roma lainnya, tidak menyukai apapun yang menimbulkan kekacauan, tetapi ia yakin bila Paulus tidak bersalah. Ia menunda keputusannya pada kasus ini dengan harapan akan menerima uang suap dari Paulus dan karena merasa kuatir akan menimbulkan keributan di antara orang Yahudi bila Paulus didapati tidak bersalah. Dan karena hal ini, Felix dipanggil ke Roma untuk memberikan laporan pertanggungjawaban terhadap perilakunya. Wali negeri yang barupun bernama Porcius Festus, yang kembali mendengarkan kasus Paulus. Ia menyarankan Paulus diadili di Yerusalem, sesuatu yang tidak dapat dibayangkan oleh Paulus. Penahanannya berlangsung dua tahun lamanya dan ia mengetahui adanya resiko pembunuhan terhadap dirinya. Paulus tahu bahwa ia harus mencapai sasaran akhirnya, Roma. Bila ia harus pergi ke sana sebagai seorang tahanan, jadilah demikian. Jadi, ia memutuskan untuk naik banding di hadapan Kaisar Romawi dan biarlah masalahnya diputuskan olehnya. Hukum Romawi saat itu melarang wali negeri manapun untuk membunuh, merantai ataupun menyiksa seorang warga negara Roma atau menghukumnya atau mencegahnya pergi ke Roma untuk memohon kasusnya di hadapan Kaisar. Festus tidak sepenuhnya siap dengan permohonan Paulus ke Roma. Ketika Raja Herodes Agripa II mengunjungi Kaisarea yang merupakan kunjungan kehormatan dalam menyambut kedudukan Festus yang baru sebagai wali negeri, maka Pauluspun kembali dipanggil untuk menghadap dengan harapan bahwa Agripa, yang mengetahui lebih banyak mengenai permasalahan orang-orang Yahudi, dapat mengemukakan sebuah jalan keluar bagi Festus. Di sini, Paulus membela dirinya. Ia pun memanfaatkan kesempatan ini untuk memberitakan I njil.
Bagilah murid-murid ke dalam dua atau tiga kelompok. Berilah setiap kelompok sebuah catatan yang berbeda. Mintalah murid-murid untuk membaca catatan dan buatlah daftar mengenai cara-cara Paulus dan para pengikut Yesus Kristus lainnya yang menderita dan dianiaya karena Injil. Kumpulkan gagasan dari setia kelompok dan tuliskan pada papan tulis.
ü ü ü 2 Kor. 4:8-12 ü Kis. 7:54-60
2 Kor. 11:23-30 1 Kor. 4:9-13
33
96 1x
Kehidupan Paulus
Hari ini, kita mungkin tidak perlu menghadapi penderitaan jasmani ini. Tetapi umat Kristen dianiaya, diabaikan dan dihindari, karena gaya hidup pemuridan mereka. Kita perlu bersiap untuk menerima penganiayaan dalam segala macam bentuk ketika mengikut Yesus Kristus dan memberitakan Injil.
Lembar Kerja # 2 Mengapa Kita Hadapi Penganiayaan? Bacalah ayat-ayat berikut dari Alkitab dan tulislah di dalam kotak alasan mengapa umat Kristen menderita penganiayaan: 1. Berbeda dalam gaya hidup, perilaku dan pandangan Bacalah 1 Pet. 4:3-5, “Kamu telah hidup dalam rupa-rupa hawa nafsu...sebab itu mereka heran, bahwa kamu tidak turut mencemplungkan diri bersama-sama mereka di dalam kubangan ketidaksenonohan yang sama dan mereka memfitnah kamu.”
(Ketika menghadapi penganiayaan, kita harus percaya kepada Allah akan melepaskan kita. Sesulit apapun kelihatannya, kita harus menganggapnya suatu berkat untuk dapat menderita bagi Yesus Kristus dan bersukacita dengan kebahagiaan.)
2.
Jalan menuju surga adalah jalan yang sempit dan kita akan menemui banyak pencobaan Bacalah Kis. 14:22, “Menguatkan hati murid-murid dan menasihati mereka, supaya mereka bertekun di dalam iman dan mengatakan bahwa untuk masuk ke dalam Kerajaan Allah, kita harus mengalami banyak sengsara.”
3.
Iblis menggunakan kesengsaraan untuk merintangi kita Bacalah Why. 2:10, “Jangan takut terhadap apa yang harus engkau derita! Sesungguhnya Iblis akan melemparkan beberapa orang dari antaramu ke dalam penjara, supaya kamu dicobai dan kamu akan beroleh kesusahan selama sepuluh hari. Hendaklah engkau setia sampai mati dan Aku akan mengaruniakan kepadamu mahkota kehidupan.”
Macam sikap bagaimanakah seharusnya kita miliki dalam menghadapi penganiayaan? 1. Menganggapnya suatu berkat Mat. 5:10-12, “Berbahagialah orang yang dianiaya oleh sebab kebenaran, karena merekalah yang empunya Kerajaan Surga.” 2.
Bersukacita 1 Pet. 4:12-16, “Saudara-saudara yang kekasih, janganlah kamu heran akan nyala api siksaan yang datang kepadamu sebagai ujian, seolah-olah ada sesuatu yang luar biasa terjadi atas kamu.
Kehidupan Paulus 97
Sebaliknya, bersukacitalah, sesuai dengan bagian yang kamu dapat dalam penderitaan Kristus, supaya kamu juga boleh bergembira dan bersukacita pada waktu Ia menyatakan kemuliaanNya.” Bersandar pada Allah dan percaya bahwa Ia akan melepaskan 2 Tim. 4:18, “Dan Tuhan akan melepaskan aku dari setiap usaha yang jahat. Dia akan menyelamatkan aku, sehingga aku masuk ke dalam Kerajaan-Nya di surga.”
pelajaran
3.
9
Paulus Bersaksi di Hadapan Felix dan Festus
Pemahaman Alkitab
Lembar Kerja # 2
Mengapa Kita Hadapi Penganiayaan? Bacalah ayat-ayat berikut dari Alkitab dan tulislah di dalam kotak alasan mengapa umat Kristen menderita penganiayaan: Bacalah 1 Pet. 4:3-5, “Kamu telah hidup dalam rupa-rupa hawa nafsu...sebab itu mereka heran, bahwa kamu tidak turut mencemplungkan diri bersama-sama mereka di dalam kubangan ketidaksenonohan yang sama dan mereka memfitnah kamu.”
Bacalah Kis. 14:22, “Menguatkan hati murid-murid dan menasihati mereka, supaya mereka bertekun di dalam iman dan mengatakan bahwa untuk masuk ke dalam Kerajaan Allah, kita harus mengalami banyak sengsara.”
Bacalah Why. 2:10, “Jangan takut terhadap apa yang harus engkau derita! Sesungguhnya Iblis akan melemparkan beberapa orang dari antaramu ke dalam penjara, supaya kamu dicobai dan kamu akan beroleh kesusahan selama sepuluh hari. Hendaklah engkau setia sampai mati dan Aku akan mengaruniakan kepadamu mahkota kehidupan.”
Mengapa? ______________
Mengapa? ______________
Mengapa? ______________
________________________
________________________
________________________
________________________
________________________
________________________
Macam sikap bagaimanakah seharusnya kita miliki dalam menghadapi penganiayaan? 1 Pet. 4:12-16, “Saudara-
Mat. 5:10-12, “Berbahagialah orang yang dianiaya oleh sebab kebenaran, karena merekalah yang empunya Kerajaan Surga.”
Apakah maksudnya? ________________________
saudara yang kekasih, janganlah kamu heran akan nyala api siksaan yang datang kepadamu sebagai ujian, seolah-olah ada sesuatu yang luar biasa terjadi atas kamu. Sebaliknya, bersukacitalah, sesuai dengan bagian yang kamu dapat dalam penderitaan Kristus, supaya kamu juga boleh bergembira dan bersukacita pada waktu Ia menyatakan kemuliaan-Nya.”
2 Tim. 4:18, “Dan Tuhan akan melepaskan aku dari setiap usaha yang jahat. Dia akan menyelamatkan aku, sehingga aku masuk ke dalam Kerajaan-Nya di surga.”
Apakah maksudnya? ________________________
________________________
Apakah maksudnya?
________________________
________________________
________________________
________________________
________________________
________________________
________________________
________________________
________________________
________________________
________________________
________________________
________________________
34
Aplikasi Kehidupan
Lembar Kerja # 3 Kesaksian Di sini, ada dua kejadian nyata bagaimana beberapa jemaat hari ini menderita bagi Tuhan dengan berusaha memberitakan Injil. Penderitaan jasmani dalam dua kesaksian ini sungguh berbeda seorang dengan yang lainnya. Bacalah kedua kesaksian berikut, lalu diskusikan bersama guru kalian mengenai macam-macam penderitaan yang telah disebutkan. Kemudian, bicarakan mengenai macam kesulitan lain apakah yang kalian atau seseorang yang kalian tahu telah menderita bagi Kristus dan bagaimana mereka bertahan di dalam iman dan pelayanan kepada Allah.
98
Kehidupan Paulus
(Macam rintangan apakah yang kalian telah derita demi Tuhan Yesus?)
Kesaksian # 1 Beberapa tahun yang lalu, dua pendeta diutus ke India untuk memberitakan Injil. Saat itu adalah musim panas. Musim panas di bagian tenggara India dapat berlangsung begitu panas dan kering. Temperatur dapat mencapai lebih dari 105 derajat Fahrenheit. Itulah yang terjadi di sana, saat kemarau pada musim panas berlangsung. Hidup hampir tidak dapat tertahankan lagi, terutama bagi seseorang yang tidak terbiasa menghadapi musim panas. Mereka hanya mempunyai satu timba air yang kecil yang mereka harus gunakan bersama untuk segala keperluan: Minum, mencuci, memasak dan mandi. Pada suatu kali, seorang pendeta harus melakukan suatu perjalanan ke kota lainnya dengan bis. Tidak ada air untuk diminum untuk seluruh perjalanan selama beberapa jam. Bahkan sebelum perjalanan berakhir, lidah sang pendeta telah merekat ke bagian atas rongga mulutnya yang mengering. Ini sunguh suatu pengalaman yang mengerikan baginya, tetapi ia bersukacita mengalami semuanya ini, karena mengetahui betapa pentingnya memberitakan Injil kepada orang-orang yang belum mendengar Injil sebelumnya. Kesaksian # 2 Seorang saudari berusaha memberitakan Injil kepada kedua temannya. Awalnya begitu menyenangkan. Ia bersukacita bahwa mereka menyempatkan waktu untuk duduk dan mendiskusikan Alkitab bersama dengannya. Ini adalah suatu kesempatan yang baik baginya untuk memberitakan Injil, seperti yang Tuhan telah amanatkan. Ia senantiasa mengharapkan mereka dapat mendengarkan Injil dengan lengkap, karena keduanya itu merupakan aktivis di gerejanya. Setelah beberapa kali diskusi, saudari ini berduka karena mereka tidak sepenuhnya mendengarkan Injil. Faktanya, setelah diskusi yang terakhir, salah seorang dari mereka bahkan menasihati kepada saudari ini, agar ia berhati-hati untuk tidak memberitakan Injil yang lain, karena akan terkena kutuk (Gal. 1:6). Setelah itu, saudara ini hampir merasa telah kehilangan kedua temannya. Setiap kali bertemu, mereka berbeda pendapat dengannya, mereka tidak ingin berbicara banyak dengannya dan akan bersikap dingin ketika ia berusaha menyebutkan apapun mengenai himbauan untuk datang ke Gereja Yesus Sejati.
Kehidupan Paulus 99
pelajaran
9
Paulus Bersaksi di Hadapan Felix dan Festus
Aplikasi Kehidupan
Lembar Kerja # 3
KESAKSIAN
Di sini, ada dua kejadian nyata bagaimana beberapa jemaat hari ini menderita bagi Tuhan dengan berusaha memberitakan Injil. Penderitaan jasmani dalam dua kesaksian ini sungguh berbeda seorang dengan yang lainnya. Bacalah kedua kesaksian berikut, lalu diskusikan bersama guru kalian mengenai macam-macam penderitaan yang telah disebutkan. Kemudian, bicarakan mengenai macam kesulitan lain apakah yang kalian atau seseorang yang kalian tahu telah menderita bagi Kristus dan bagaimana mereka bertahan di dalam iman dan pelayanan kepada Allah.
Kesaksian # 2 Seorang saudari berusaha memberitakan Injil kepada kedua temannya. Awalnya begitu menyenangkan. Ia bersukacita bahwa mereka menyempatkan waktu untuk duduk dan mendiskusikan Alkitab bersama dengannya. Ini adalah suatu kesempatan yang baik baginya untuk memberitakan Injil, seperti yang Tuhan telah amanatkan. Ia senantiasa mengharapkan mereka dapat mendengarkan Injil dengan lengkap, karena keduanya itu merupakan aktivis di gerejanya. Setelah beberapa kali diskusi, saudari ini berduka karena mereka Kesaksian # 1 tidak sepenuhnya mendeBeberapa tahun yang lalu, dua pendeta diutus ngarkan Injil. ke India untuk memberitakan Injil. Saat itu Faktanya, musim panas. Musim panas di bagian tenggara setelah disIndia dapat berlangsung begitu panas dan kusi yang kering. Temperatur dapat mencapai lebih dari terakhir, 105 derajat Fahrenheit. Itulah salah seorang yang terjadi di sana, saat dari mereka kemarau pada musim panas bahkan menasihati kepada saudari ini, agar ia berlangsung. Hidup hampir berhati-hati untuk tidak memberitakan Injil tidak dapat tertahankan yang lain, karena akan terkena kutuk (Gal. 1:6). lagi, terutama bagi Setelah itu, saudara ini hampir merasa telah seseorang yang tidak kehilangan kedua temannya. Setiap kali berterbiasa menghadapi temu, mereka berbeda pendapat dengannya, musim panas. Mereka mereka tidak ingin berbicara banyak denganhanya mempunyai nya dan akan bersikap dingin ketika ia berusatu timba air yang kecil saha menyebutkan apapun mengenai himbauyang mereka harus gunakan an untuk datang ke Gereja Yesus Sejati. bersama untuk segala keperluan: Minum, mencuci, memasak dan mandi. Pada suatu kali, Rintangan yang saya telah alami seorang pendeta harus melakukan suatu perjabagi Kristus dan bagaimana bertahan lanan ke kota lainnya dengan bis. Tidak ada air di dalam iman dan pelayanan untuk diminum untuk seluruh perjalanan selama kepada Allah. beberapa jam. Bahkan sebelum perjalanan berakhir, lidah sang pendeta telah merekat ke ____________________________________ bagian atas rongga mulutnya yang mengering. Ini sunguh suatu pengalaman yang mengerikan baginya, tetapi ia bersukacita mengalami semuanya ini, karena mengetahui betapa pentingnya memberitakan Injil kepada orangorang yang belum mendengar Injil sebelumnya.
____________________________________ ____________________________________ ____________________________________
35
Aktivitas Penginjilan ‘Tea Party’ bagi Kelas Tunas Muda
(Ini adalah sebuah diskusi yang dapat menampung semua perbedaan pendapat. Anda seharusnya memotivasi murid-murid untuk membuat suatu rencana bagi acara ini. Mungkin Departemen Pendidikan dapat memeriksa kemungkinan berlangsungnya acara ‘tea party’ ini, di mana murid-murid dapat memanggil tetangga, teman sekolah dan orangtua atau guru mereka.)
100 1x
Kehidupan Paulus
Katakan ini kepada murid-murid: Apakah kalian kadang berpikir bahwa memberitakan Injil merupakan pelayanan orang dewasa dan para remaja seperti kalian tidak dapat melakukannya? Hal ini tidak sepenuhnya benar. Kalian dapat berusaha senantiasa untuk memberitakan Injil kepada orang-orang yang seusia kalian, orang-orang dari sekolah kalian. Di beberapa gereja kita, murid-murid kelas Tunas Muda mengatur pelayanan penginjilan dalam skala kecil ke rumah salah seorang teman atau di pelataran gereja. Mereka membuat suatu kesempatan yang tidak resmi, yang lebih banyak sesi diskusi, tanya jawab dan berbagi daripada suatu acara ibadah yang nyata. Hari ini, kita akan mencoba untuk merencanakan suatu acara. Petunjuk: Bagilah murid-murid ke dalam tiga atau empat kelompok dan biarlah mereka mendiskusikan hal-hal berikut: 1. Siapakah yang harus hadir dalam acara ini? (Pendeta, semua guru Pendidikan Agama, orangtua, mereka sendiri, teman-teman, tetangga) 2. Manakah tempat yang baik untuk mengadakan acara ini?
3.
4.
5.
Persiapan apakah yang akan perlu disiapkan untuk acara ini? Berapa lama waktu yang perlu bagi persiapan? (Kartu undangan, undangan melalui perkataan dan lain sebagainya) Macam pekerjaan apakah yang akan diperlukan bagi hari berlangsungnya acara ini? (Makanan dan minuman yang nantinya disediakan, pengaturan kursi dan lain sebagainya) Menjadi seperti apakah acara seharusnya? (Perkenalan, kebaktian singkat, tanya jawab, kesaksian, saling berbagi)
Kesimpulan Evaluasi
Tugas
Kita telah melihat bahwa orang-orang yang bertahan pada semua macam rintanganlah, yang dapat berbagi Injil dengan mereka yang belum mendengarkannya. Kiranya cerita ini menginspirasikan kita, sehingga setidaknya kita akan bertekad untuk melakukan pelayanan pemberitaan Injil. Akhirilah dengan berdoa.
Pembacaan Alkitab minggu ini: Bil. 9 – 11
Kehidupan Paulus 101
102 1x
Kehidupan Paulus
pelajaran
10
Paulus Bersaksi kepada Raja Agripa
GARIS BESAR Kitab Bacaan Kis. 25:13-26:32 Kebenaran Alkitab Paulus menjadi suatu hidup yang sesuai dengan panggilan Allah. Tujuan Pelajaran 1. Memahami pengabdian Paulus hingga abaikan sejumlah penderitaan. 2. Dapat menimbang dan memecahkan tawaran sebanyak mngkin hingga dapat melayani Allah seperti Paulus. Ayat Hafalan “Memang setiap orang yang mau hidup beribadah di dalam Kristus Yesus akan menderita aniaya." (2 Tim. 3:12)
Latar Belakang Alkitab Raja Agripa yang mendengarkan pembelaan Paulus adalah Herodes Agripa II. Ada empat generasi bergelar Herodes yang muncul di dalam kitab Injil dan Kisah Para Rasul. Herodes Agripa II adalah putra dari Herodes Agripa I, yang membunuh rasul Yakobus 16 tahun yang lalu (Kis. 12:2). Kakeknya adalah Herodes Antipas, yang t e l a h m e m a n c u n g k e p a l a Yo h a n e s Pembaptis. Kakek buyutnya adalah Herodes Agung, yang membunuh banyak bayi di Betlehem ketika Tuhan Yesus lahir. Agripa II datang ke Kaisarea bersama istrinya Bernike untuk mengunjungi Festus (Kis. 25:13). Bernike sebenarnya adalah saudara Agripa II. Ia adalah seorang perempuan yang cantik. Ia dinikahkan dua kali sebelum menjalani hidup bersama dengan saudaranya sebagai suaminya. Kemudian, ia menjadi permaisuri dari dua kaisar, yaitu Vespasian dan Titus. Agripa tertarik dengan Paulus, bahkan mengatakan bahwa dirinya hampir terbujuk untuk menjadi Kristen (Kis. 26:28). Bagaimanapun, Festus beranggapan bahwa Paulus terlalu banyak mempelajari ilmu pengetahuan hingga gila (Kis. 26:24). Baik Festus maupun Agripa II menyetujui bahwa tidak ada ditemui kejahatan atau kesalahan dalam diri Paulus (Kis. 26:31).
Kehidupan Paulus 103
Makanan Rohani untuk Renungan Alkitab
Kis. 9:16 mungkin sebuah ayat yang mempunyai kesan yang begitu kuat di antara kita: ”Aku sendiri akan menunjukkan kepadanya, betapa banyak penderitaan yang harus ia tanggung oleh karena nama-Ku.” Mungkin beberapa dari antara kita pernah berharap bahwa Allah akan memberikan pernyataan serupa, karena mengira menderita bagi Kristus adalah suatu kehormatan yang besar. Tetapi seperti tahun-tahun yang telah lalu, beban kehidupan perlahan membuat kita lemah, mungkin telah kehilangan makna dari pernyataan itu. 2 Tim. 3:12 mengatakan, “Setiap orang yang mau hidup beribadah di dalam Kristus Yesus akan menderita aniaya.” Bila menderita karena Kristus merupakan sesuatu yang belum ada dalam hidup, mungkin inilah saatnya untuk melihat ke belakang dan mengintospeksi hidup kita. Mungkin kita perlu membatalkan hal-hal yang pasti membuat jauh dari hubungan kita dengan Allah. Mungkin inilah saatnya untuk menerobos apapun yang merintangi kita dari Yesus Kristus, seperti seorang perempuan yang mengalami pendarahan selama 12 tahun, menerobos kerumunan orang hanya untuk dapat memegang jumbai Tuhan Yesus dan iapun beroleh kesembuhan.
Mengenai Murid Anda Alkitab
104 1x
Kehidupan Paulus
Penderitaan mungkin masih suatu konsep yang belum nyata bagi sebagian murid. Pada usia mereka, penderitaan mungkin lebih difokuskan pada hal-hal sekitar pekerjaan sekolah atau hubungan pertemanan. Tidak ada yang pasti penyebab timbulnya rasa takut atau kuatir di antara mereka. Kita seharusnya menjadi berhati-hati untuk tidak meremehkan persoalan muridmurid. Bagaimanapun, menderita bagi Yesus Kristus seharusnya menjadi bagian dari penderitaan hidup secara umum. Melalui pelajaran ini, murid-murid akan mendapat gambaran seperti apakah menderita bagi Tuhan Yesus itu. Bersaksi pun merupakan suatu cara yang baik untuk memotivasi mereka menjadi berani dalam melakukan pelayanan kepada Allah dan mempertahankan iman di hadapan teman-teman seusia mereka.
Persiapkan Hati Murid
Katakan ini kepada murid-murid: Apakah kalian ingat seperti apakah kehidupan Paulus sebelum ia menjadi seorang Kristen? (Jawaban murid-murid) Ya, Paulus adalah seorang penganiaya umat Kristen. Dapatkah kalian menceritakan perubahan hidupnya itu? Apakah yang terjadi terhadap dirinya setelah berubah menjadi seorang yang dianiaya oleh sebab Kristus? (Jawaban murid-murid) Hari ini, kita akan memeriksa mengapa Paulus senantiasa teringat untuk mengabdi kepada panggilan Allah itu, bahkan hingga akhir hayatnya.
Pemahaman Alkitab
Lembar Kerja # 1 Surat Kabar Kaisarea – Saat-Saat Terakhir
Sebelum Anda mulai bagian ini, mintalah murid-murid untuk melihat pada Lembar Kerja Murid. Beberapa informasi yang diberikan di sini mungkin tidak tersedia bagi murid-murid. Informasi pada sebelah kanan dapat dijadikan suatu acuan.
Ada banyak alasan yang kita dapat kumpulkan dari Alkitab mengenai mengapa Paulus berubah sepenuhnya dan beroleh kekuatan untuk bertahan menghadapi semua rintangan, termasuk hukuman penjara seumur hidup dan kematian dengan tenang. Marilah melihat beberapa alasan yang kita baca mengenai pengadilan Paulus di hadapan Raja Agripa II dari Surat Kabar Kaisarea. Setelah membaca artikel ini, diskusikan bersama seorang murid dan berikan empat alasan mengapa Paulus begitu rela menderita semuanya ini. Setelah berdiri di pengadilan menghadapi wali negeri Romawi atas Yudea, Felix dan Festus, Paulus kemarin diperiksa di hadapan Raja Agripa II, di mana raja ini dan istrinya beroleh kesempatan untuk mengunjungi kota itu. Ini adalah pengadilan ketiga Paulus dalam dua tahun terakhir. Raja Agripa II melihat keadaan Paulus yang mengenaskan dan mengizinkannya untuk berbicara. Dalam pembelaannya, Paulus bersaksi mengenai pengalamannya selama perjalanan menuju Damsyik dan panggilan Tuhan kepada dirinya sekali lagi. Ini merupakan hal yang sangat penting yang Paulus alami dalam semua pemeriksaannya di pengadilan. Ia menyatakan bahwa dirinya tidak pernah tidak taat terhadap penglihatan surgawi itu. Ini menjelaskan mengapa panggilan Tuhan menjadi kekuatan yang memotivasi dirinya dalam melakukan pekerjaan-Nya. Paulus pernah
Kehidupan Paulus 105
(Selain Kis. 26 yang menuliskan catatan pemeriksaan pengadilan Paulus di hadapan Raja Agripa II, berikut adalah beberapa acuan yang digunakan dalam artikel. 2 Kor. 5:14-15 Gal. 2:20 Flp. 3:7-9 2 Kor. 4:17 Rm. 15:20 Rm. 1:14 Rm. 10:1)
106 1x
Kehidupan Paulus
mengatakan, “Karena jika aku memberitakan Injil, aku tidak mempunyai alasan untuk memegahkan diri. Sebab itu adalah keharusan bagiku. Celakalah aku, jika aku tidak memberitakan Injil.” Setelah perubahan dirinya, Paulus memahami bahwa hidupnya merupakan milik Yesus Kristus sepenuhnya. Dahulu hidup Paulus bukanlah bagi Tuhan Yesus yang menyelamatkan dirinya, seluruh hidupnya tidak akan berarti, bila ia tidak melakukan pembunuhan umat Kristen. Tetapi sekarang, Paulus mengatakan, “Sebab kasih Kristus yang menguasai kami, karena kami telah mengerti, bahwa jika satu orang sudah mati untuk semua orang, maka mereka semua sudah mati. Dan Kristus telah mati untuk semua orang, supaya mereka yang hidup tidak lagi hidup untuk dirinya sendiri, tetapi untuk Dia, yang telah mati dan telah dibangkitkan untuk mereka.” Ia pun mengatakan, “Aku telah disalibkan dengan Kristus; namun aku hidup, tetapi bukan lagi aku sendiri yang hidup, melainkan Kristus yang hidup di dalam aku, Dan hidupku yang kuhidupi sekarang ini di dalam daging, adalah hidup oleh iman dalam Anak Allah yang telah mengasihi aku dan menyerahkan diri-Nya untuk aku.” Pada beberapa hal selama pemeriksaan Paulus di pengadilan, Festus, yang telah memeriksanya sebelum kedatangan Raja Agripa, berdiri dan mengatakan bahwa terlalu banyak ilmu pengetahuan yang Paulus pelajari hingga menjadi gila. Tetapi bagi Paulus, memberitakan Injil itu merupakan hal yang paling berarti di dunia. Ia mengatakan, “Tetapi apa yang dahulu merupakan keuntungan bagiku, sekarang kuanggap rugi karena Kristus. Malahan segala sesuatu kuanggap rugi, karena pengenalan akan Kristus Yesus, Tuhanku, lebih mulia daripada semuanya. Oleh karena Dialah, aku telah melepaskan semuanya itu dan menganggapnya sampah, supaya aku memperoleh Kristus.” Paulus memahami bahwa semua penderitaan yang ia hadapi hanyalah bersifat sementara, karena “penderitaan zaman sekarang ini tidak dapat dibandingkan dengan kemuliaan yang akan dinyatakan kepada kita” dan “penderitaan ringan yang sekarang ini, mengerjakan bagi kami kemuliaan kekal yang melebihi segala-galanya, jauh lebih besar daripada penderitaan kami.”
(Bila menderita bagi Kristus merupakan sesuatu yang tidak ada di dalam kehidupan kita, mungkin inilah saatnya untuk mundur ke belakang dan memeriksa hidup kita.)
Paulus mengetahui dengan benar akan kebaikan Allah dan pentingnya keselamatan. Ia berkeinginan agar setiap orang diselamatkan dan memberitakan Injil di tempat-tempat, di mana nama Kristus belum dikenal orang, karena merasa berhutang, baik kepada orang Yunani maupun kepada orang bukan Yunani, baik kepada orang terpelajar maupun kepada orang tidak terpelajar. Terutama sekali kepada orang Yahudi yang tidak mau menerima Yesus Kristus sebagai Mesias dan Juruselamat, sehingga ia mengatakan, “Saudara-saudara, keinginan hatiku dan doaku kepada Tuhan, supaya mereka diselamatkan.” Yang menariknya, Paulus menanyakan kepada Raja Agripa II, bilakah ia percaya kepada para nabi. Sang rajapun menjawab, “Engkau hampir membuat aku menjadi seorang Kristen!” Sungguh, itulah sasaran hidup Paulus. Ia mengakhiri pembelaan dirinya dengan mengatakan bahwa ia mengharapkan setiap orang, tidak hanya raja yang akan mendengarkan perkataannya dan menjadi percaya. Setelah Paulus mengakhiri pembelaan dirinya, Raja Agripa II dan segenap yang berwenang di ruang pengadilan itu saling mendiskusikan pembelaan Paulus itu. Pembelaan ini tampaknya jelas bahwa mereka tidak menemukan kesalahan apapun terhadap Paulus, tetapi karena tekanan dari orang-orang Yahudi, maka permintaannya yang terakhir adalah naik banding kepada Kaisar dan iapun dikirim ke Roma untuk hal tersebut dengan kapal. Jawaban: Empat alasan, yang tidak termasuk dalam Lembar Kerja Murid, adalah: 1. Panggilan Allah 2. Kasih Yesus Kristus 3. Jauh lebih menguntungkan mengenal Yesus Kristus 4. Keinginan Paulus untuk menyelamatkan jiwajiwa yang hilang Bila waktu masih tersedia, diskusikan bagaimana hubungan antara empat alasan ini di dalam kehidupan murid-murid.
Kehidupan Paulus 107
pelajaran
10
Lembar Kerja # 1
Paulus Bersaksi di Hadapan Raja Agripa
Pemahaman Alkitab
Surat Kabar Kaisarea – Saat-Saat Terakhir
Setelah membaca artikel ini, diskusikan bersama seorang murid dan berikan empat alasan mengapa Paulus begitu rela menderita semuanya ini.
bagi Paulus, memberitakan Injil itu merupakan hal yang paling berarti di dunia. Ia mengatakan, “Tetapi apa yang dahulu merupakan keuntungan bagiku, sekarang kuanggap rugi karena Kristus. Malahan segala sesuatu kuanggap rugi, karena pengenalan akan Kristus Yesus, Tuhanku, lebih mulia daripada semuanya. Oleh karena Dialah, aku telah melepasSetelah berdiri di pengadilan menghadapi kan semuanya itu dan menganggapnya sampah, wali negeri Romawi atas Yudea, Felix dan Festus, Paulus kemarin diperiksa di hadapan Raja Agripa II, supaya aku memperoleh Kristus.” Paulus memahami bahwa semua penderitaan yang ia hadapi hanyalah di mana raja ini dan istrinya beroleh kesempatan bersifat sementara, karena “penderitaan zaman untuk mengunjungi kota itu. Ini adalah pengadilan ketiga Paulus dalam dua tahun terakhir. Raja Agripa sekarang ini tidak dapat dibandingkan dengan kemuII meli-hat keadaan Paulus yang mengenaskan dan liaan yang akan dinyatakan kepada kita” dan “penderitaan ringan yang sekarang ini, mengerjakan mengizinkannya untuk berbicara. Dalam pembelabagi kami kemuliaan kekal yang melebihi segalaannya, Paulus bersaksi mengenai pengalamannya galanya, jauh lebih besar daripada penderitaan kami.” selama perjalanan menuju Damsyik dan panggilan Paulus mengetahui dengan benar akan kebaTuhan kepada dirinya sekali lagi. Ini merupakan hal ikan Allah dan pentingnya keselamatan. Ia berkeyang sangat penting yang Paulus alami dalam semua pemeriksaannya di pengadilan. Ia menyata- inginan agar setiap orang diselamatkan dan memberitakan Injil di tempat-tempat, di mana nama Kristus kan bahwa dirinya tidak pernah tidak taat terhadap belum dikenal orang, karena merasa berhutang, baik penglihatan surgawi itu. Ini menjelaskan mengapa panggilan Tuhan menjadi kekuatan yang memotiva- kepada orang Yunani maupun kepada orang bukan Yunani, baik kepada orang terpelajar maupun kepada si dirinya dalam melakukan pekerjaan-Nya. Paulus orang tidak terpelajar. Terutama sekali kepada orang pernah mengatakan, “Karena jika aku memberitakan Injil, aku tidak mempunyai alasan untuk meme- Yahudi yang tidak mau menerima Yesus Kristus sebagai Mesias dan Juruselamat, sehingga ia gahkan diri. Sebab itu adalah keharusan bagiku. mengatakan, “Saudara-saudara, keinginan hatiku Celakalah aku, jika aku tidak memberitakan Injil.” Setelah perubahan dirinya, Paulus memaha- dan doaku kepada Tuhan, supaya mereka diselamatkan.” Yang menariknya, Paulus menanyakan kepada mi bahwa hidupnya merupakan milik Yesus Kristus Raja Agripa II, bilakah ia percaya kepada para nabi. sepenuhnya. Dahulu hidup Paulus bukanlah bagi Tuhan Yesus yang menyelamatkan dirinya, seluruh Sang rajapun menjawab, “Engkau hampir membuat hidupnya tidak akan berarti, bila ia tidak melakukan aku menjadi seorang Kristen!” Sungguh, itulah pembunuhan umat Kristen. Tetapi sekarang, Paulus sasaran hidup Paulus. Ia mengakhiri pembelaan dirimengatakan, “Sebab kasih Kristus yang menguasai nya dengan mengatakan bahwa ia mengharapkan setiap orang, tidak hanya raja yang akan mendengarkami, karena kami telah mengerti, bahwa jika satu kan perkataannya dan menjadi percaya. orang sudah mati untuk semua orang, maka mereSetelah Paulus mengakhiri ka semua sudah mati. Dan Kristus telah mati untuk semua orang, supaya mereka yang hidup tidak lagi pembelaan dirinya, Raja Agripa II dan segenap yang berwenang hidup untuk dirinya sendiri, tetapi untuk Dia, yang telah mati dan telah dibangkitkan untuk mereka.” Ia di ruang pengadilan itu saling mendiskusikan pembelaan pun mengatakan, “Aku telah disalibkan dengan Paulus itu. Pembelaan ini Kristus; namun aku hidup, tetapi bukan lagi aku sendiri yang hidup, melainkan Kristus yang hidup di tampaknya jelas bahwa mereka dalam aku, Dan hidupku yang kuhidupi sekarang ini tidak menemukan kesalahan apapun terhadap Paulus, tetapi di dalam daging, adalah hidup oleh iman dalam karena tekanan dari orang-orang Anak Allah yang telah mengasihi aku dan menyeYahudi, maka permintaannya rahkan diri-Nya untuk aku.” yang terakhir adalah naik Pada beberapa hal selama pemeriksaan banding kepada Kaisar dan Paulus di pengadilan, Festus, yang telah memeriksanya sebelum kedatangan Raja Agripa, berdiri dan iapun dikirim ke Roma untuk hal tersebut dengan kapal. mengatakan bahwa terlalu banyak ilmu pengetahuan yang Paulus pelajari hingga menjadi gila. Tetapi
36
Lembar Kerja # 2 Mengapa Kita Hadapi Penganiayaan?
(Ketika beritakan Injil, kita harus siap untuk ditolak oleh mereka.)
108 1x
Kehidupan Paulus
Pernahkah kalian mencoba memberitakan Injil kepada teman atau anggota keluarga? Apakah yang kalian beritahukan ketika mencoba memberitakan Injil kepada mereka? Apakah kalian terkadang merasa tidak mengetahui di mana atau bagaimana memulainya? Marilah kita sekarang melihat apa yang Paulus dan Petrus katakan ketika mereka memberitakan Injil. Itu akan memberikan kita sebuah gagasan mengenai beberapa kata kunci yang kita seharusnya katakan ketika mencoba membawa orang ke hadapan Allah. Bacalah ayat-ayat berikut dan cocokkan ayat-ayat itu kepada hal pokoknya: l Kis. 2:22-24 dan 3:12-16 (Yesus Kristus dan mujizat-Nya) l Kis. 3:1-8 (Perwujudan kuasa Allah) l Kis. 2:33 (Roh Kudus) l KIs.2:38 (Baptisan pengampunan dosa) l Kis. 17:22-28 (Satu-satunya Allah yang sejati, yang menciptakan semua dan yang seharusnya disembah) l Kis. 26:12-18 (Kesaksian pribadi)
Renungkan hal-hal berikut: 1. Hal pokok manakah yang kalian anggap paling mudah untuk mendekati seseorang ketika mencoba memberitakan Injil? Jelaskan alasan kalian. 2. Hal pokok manakah yang kalian anggap paling sukar untuk mendekati seseorang ketika mencoba memberitakan Injil? Jelaskan alasan kalian.
pelajaran
Ketika memberitakan Injil, kita harus siap untuk ditolak oleh mereka. Kita harus senantiasa ingat bahwa tidak boleh pernah menjadi putus asa. Selain berusaha, kita pun harus berdoa kepada Allah, agar Ia berkenan memberanikan kita bersaksi. Dan itulah kuasa Allah yang bekerja pada diri kita melalui RohNya yang Kudus. Pada bagian berikutnya, kita akan melihat beberapa model doa, sehingga kita dapat belajar bagaimana memohon kuasa dan kemurahan Allah itu, bahkan saat memberitakan Injil.
10
Pemahaman
Paulus Bersaksi di Hadapan Raja Agripa
Alkitab
Lembar Kerja # 2
Mengapa Kita Hadapi Penganiayaan? Pernahkah kalian mencoba memberitakan Injil kepada teman atau anggota keluarga? Apakah yang kalian beritahukan ketika mencoba memberitakan Injil kepada mereka? Apakah kalian terkadang merasa tidak mengetahui di mana atau bagaimana memulainya? Marilah kita sekarang melihat apa yang Paulus dan Petrus katakan ketika mereka memberitakan Injil. Itu akan memberikan kita sebuah gagasan mengenai beberapa kata kunci yang kita seharusnya katakan ketika mencoba membawa orang ke hadapan Allah. Bacalah ayat-ayat berikut dan cocokkan ayat-ayat itu kepada hal pokoknya:
Kis. 2 :22 3:12- -24; 16
Kis. 3
:1-8
Kis. 2:3
3
Kis. 2
:38
Kis. 1 7
:22-2 8
Cocokkan aku dengan jawaban berikut ini Perwujudan kuasa Allah
Menyembah satu-satunya Allah yang sejati
Baptisan pengampunan dosa
Renungkan hal-hal berikut: 1. Hal pokok manakah yang kalian anggap paling mudah untuk mendekati seseorang ketika mencoba memberitakan Injil? Jelaskan alasan kalian.
Roh Kudus
Yesus Kristus dan mujizat-Nya
Ketika memberitakan Injil, kita harus siap untuk ditolak oleh mereka. Kita harus senantiasa ingat bahwa tidak boleh pernah menjadi putus asa. Selain berusaha, kita pun harus berdoa kepada Allah, agar Ia berkenan memberanikan kita bersaksi. Dan itulah kuasa Allah yang bekerja pada diri kita melalui Roh-Nya yang Kudus. Pada bagian berikutnya, kita akan melihat beberapa model doa, sehingga kita dapat belajar bagaimana memohon kuasa dan kemurahan Allah itu, bahkan saat memberitakan Injil.
___________________________ 2. Hal pokok manakah yang kalian anggap paling sukar untuk mendekati seseorang ketika mencoba memberitakan Injil? Jelaskan alasan kalian. ___________________________
37
Kehidupan Paulus 109
Aplikasi Kehidupan
Lembar Kerja # 3 Doa Para Rasul Bacalah Kis. 4:29-30 Ini adalah doa para rasul dalam menghadapi penganiayaan saat memberitakan Injil. l Apakah yang telah memotivasi mereka untuk mendoakan hal ini? (Mereka dihadapkan penganiayaan oleh orang-orang Yahudi, terutama anggota-anggota dari Mahkamah Agama.) l Hal-hal khusus apakah yang mereka doakan? (Keberanian, kuasa Allah yang menyembuhkan, kuasa Allah yang dinyatakan melalui orang-orang percaya.)
“Ya Tuhan, berilah telinga kepada doa hamba-Mu ini dan kepada doa hamba-hamba-Mu yang rela takut akan nama-Mu.” (Neh. 1:11a)
Bacalah Neh. 1:5-11 Ini adalah doa Nehemia sebelum ia memohon agar sang raja memberi kesempatan kepada orang-orang Yahudi untuk membangun tembok kota Yerusalem. l Untuk hal apakah Nehemia berdoa? (Agar Allah berkenan kepadanya, sehingga raja memperkenankan dirinya untuk pergi ke Yerusalem.) Bacalah Kel. 32:31-32 Ini adalah doa Musa setelah orang-orang Israel membuat dan menyembah patung lembu emas. l Apakah doa ini menunjukkan kepadanya perihal kebesaran kasih Musa dan pengorbanan yang ia akan berikan? (Musa berniat mengorbankan nyawanya demi menebus kesalahan orang-orang Israel.) Kita harus memahami bahwa sekalipun pelayanan pemberitaan Injil itu penting, pada akhirnya kitapun turut ambil bagian di dalam suatu peperangan rohani. Oleh karena itu, kita harus berdoa kepada Allah untuk kuasa-Nya dan agar orang-orang yang kita beritakan dapat menerima firman-Nya. Bila kita tidak gabungkan usaha ini dengan doa, maka akan menjadi sia-sia. Paulus mengatakan, “Aku menanam, Apolos menyiram, tetapi Allah yang memberi pertumbuhan. Karena itu, yang penting bukanlah yang menanam atau yang menyiram, melainkan Allah yang memberi pertumbuhan” (1 Kor. 3:6-7).
110 1x
Kehidupan Paulus
Sekarang, mintalah murid-murid untuk menuliskan sebuah doa perantara. Di sini, ada beberapa hal untuk dipikirkan: 1. Siapakah sasaran kalian dalam pemberitaan Injil? 2. Rintangan apa sajakah yang kalian mungkin hadapi? 3. Apakah yang kalian doakan kepada Allah, agar dapat mengatasi rintangan-rintangan itu? 4. Mohonlah agar kemurahan Allah dicurahkan kepada kalian.
(Kita harus memahami bahwa sekalipun pelayanan pemberitaan Injil itu penting, pada akhirnya kitapun turut ambil bagian di dalam suatu peperangan rohani. Oleh karena itu, kita harus berdoa kepada Allah untuk kuasa-Nya.)
pelajaran
Bila waktu masih tersedia, biarkan murid-murid membacakan doa mereka sebagai langkah saling berbagi dengan murid yang lainnya.
10
Aplikasi
Paulus Bersaksi di Hadapan Raja Agripa
Kehidupan
Lembar Kerja # 3
Doa Para Rasul Bacalah Kis. 4:29-30 Ini adalah doa para rasul dalam menghadapi penganiayaan saat memberitakan Injil. l Apakah yang telah memotivasi mereka untuk mendoakan hal ini? l Hal-hal khusus apakah yang mereka doakan?
Bacalah Neh. 1:5-11 Ini adalah doa Nehemia sebelum ia memohon agar sang raja memberi kesempatan kepada orang-orang Yahudi untuk membangun tembok kota Yerusalem. l Untuk hal apakah Nehemia berdoa?
Bacalah Kel. 32:31-32 Ini adalah doa Musa setelah orang-orang Israel membuat dan menyembah patung lembu emas. l Apakah doa ini menunjukkan kepadanya perihal kebesaran kasih Musa dan pengorbanan yang ia akan berikan?
_________________________ _________________________ _________________________ _________________________ _________________________ _________________________ _________________________ _________________________ _________________________ _________________________ _________________________ _________________________ _________________________ _________________________ _________________________ _________________________ _________________________ _________________________
Tulislah sebuah doa perantara. Di sini, ada beberapa hal untuk dipikirkan: 1. Siapakah sasaran kalian dalam pemberitaan Injil? 2. Rintangan apa sajakah yang kalian mungkin hadapi? 3. Apakah yang kalian doakan kepada Allah, agar dapat mengatasi rintangan-rintangan itu? 4. Mohonlah agar kemurahan Allah dicurahkan kepada kalian.
38
Aktivitas Perdebatan: Pemeriksaan Paulus di Hadapan Raja Agripa Sasaran: Agar murid-murid merasa terbiasa dengan proses sebenarnya pada pemeriksaan yang Paulus hadapi. Kitab Bacaan: Kis. 25:13-26:32 Petunjuk: Tiap-tiap murid seharusnya mempunyai suatu kesempatan untuk membacakan sebuah pesan sebelum memulai perdebatan ini.
Kehidupan Paulus 111
Saran # 1: Bagilah murid-murid ke dalam dua kelompok. Kelompok yang satu akan memainkan peran sebagai Paulus dan yang lainnya akan memainkan peran sebagai Raja Agripa. Dalam forum perdebatan ini, biarlah dua kelompok ini saling memberikan pertanyaan dan jawaban sebagaimana mereka sebagai Paulus dan Raja Agripa. Untuk itu, murid-murid harus mempersiapkan pertanyaan dan jawaban dari kelompok lainnya. Saran # 2: Berikan peranan yang berbeda kepada murid-murid (para prajurit, Festus, Paulus, Raja Agripa, Bernike dan lain sebagainya). Atau, biarkan mereka memilih peranannya sendiri. Pastikan setiap murid terlibat. Mintalah murid-murid menuliskan percakapan sebelum, selama dan setelah pemeriksaan Paulus di dalam Kis. 26. Kemudian, mintalah pula agar muridmurid memainkan peranan itu.
Kesimpulan Evaluasi
Tugas Pembacaan Alkitab minggu ini: Bil. 12 – 14
112 1x
Kehidupan Paulus
Tuhan Yesus telah mengamanatkan kita untuk pergi ke seluruh dunia untuk memberitakan Injil kepada segala manusia. Kita seharusnya jangan pernah menjadi malas dan mengabaikan tanggung jawab kita ini. Pada saat yang sama, kita harus memahami bahwa bukan karena diri sendiri atau usaha sendiri yang akan membawa manusia ke hadapan Allah. Ini merupakan suatu peperangan rohani, sehingga kita harus bersandarkan pada kuasa Roh Kudus. Marilah kita bacakan suatu ayat kesimpulan – 1 Kor. 2:13, “Kami berkata-kata tentang karunia-karunia Allah dengan perkataan yang bukan diajarkan kepada kami oleh hikmat manusia, tetapi oleh Roh.”
pelajaran
11
Perjalanan Paulus ke Roma
GARIS BESAR Kitab Bacaan Kis. 27:1-28:15 Kebenaran Alkitab Ketika Allah berdiam pada seseorang, Ia akan melepaskan orang itu dari situasi yang paling berbahaya dan yang sulit. Tujuan Pelajaran Memahami Allah yang berkuasa, bahkan ketika situasi kita yang berbahaya sekalipun. Ayat Hafalan “Karena itu, saudarasaudaraku yang kekasih, berdirilah teguh, jangan goyah dan giatlah selalu dalam pekerjaan Tuhan! Sebab kamu tahu, bahwa dalam persekutuan dengan Tuhan jerih payahmu tidak sia-sia.” (1 Kor. 15:58)
Latar Belakang Alkitab Perjalanan penginjilan Paulus merupakan suatu perjalanan yang tidak menyenangkan. Perjalanan yang melalui jalan utama tentu lebih mudah, karena masyarakat Roma membangun jalan ini untuk menghubungkan daerah yang satu dengan tempat di mana Kekaisaran Romawi berada. Paulus dan beberapa rekannya telah menjalani perjalanan melalui darat, sekalipun ada beberapa perjalanan yang mungkin dilalui dengan keledai. Laut Tengah merupakan daerah yang penuh dengan kapal-kapal yang membawa barang dagangan dari suatu pelabuhan ke pelabuhan lainnya. Beberapa kapal cukup luas untuk membawa 276 penumpang yang disebutkan di sini. Tetapi ada pula kapal yang dapat membawa 600 penumpang sekaligus. Pengaturan tempat di kapal untuk barangbarang dagangan tentu hal yang biasa terjadi. Perjalanan penginjilan Paulus, s e k a l i p u n te l a h te r b i a s a d i d a l a m kehidupannya, tetapi sungguh melelahkan dan sering membahayakan yang disebabkan oleh hembusan angin yang kencang. Karam kapal bukanlah hal mengherankan yang dapat terjadi (2 Kor. 11:25). Bulan-bulan pada musim dingin merupakan yang paling berbahaya, yaitu dari pertengahan November hingga Februari, semua pelayaran dihentikan, karena beresiko tinggi bagi keselamatan penumpang.
Kehidupan Paulus 113
Makanan Rohani untuk Renungan Alkitab
Ketika membaca mengenai pengalaman hidup Paulus, kita dapat percaya bahwa Paulus menghadapi semuanya itu tanpa meninggalkan tanggung jawabnya. Faktanya, Paulus bukan lagi seorang pemuda, ketika ia menjalani perjalanan penginjilannya. Ia telah melayani Allah bertahun-tahun sejak perubahan dirinya itu. Tahun berganti tahun, ia mengalami perlakuan yang kasar secara emosional, mental maupun fisik. Sekalipun demikian, ia tetap bertahan terhadap semuanya itu. Kemampuan Paulus untuk menderita bagi Yesus Kristus, membuat dirinya menyadari apa makna kehidupan yang sesungguhnya. Kita mungkin bekerja begitu kerasnya dan menjalani kehidupan dengan tidak mempedulikan siapa diri kita, macam rumah apakah yang ditempati atau macam kendaraan apakah yang digunakan. Tetapi pada akhirnya, untuk apakah keberadaan diri kita itu? Paulus berkeyakinan untuk meninggalkan kehidupan di dalam daging dan hanya hidup demi umat percaya. Ini suatu keyakinan yang membawa dirinya kepada semua kesulitan tanpa sikap menyerah sedikitpun. Ia menjalani suatu kehidupan yang menyelamatkan banyak jiwa, sekaligus mendatangkan banyak manfaat bagi orang lain.
Mengenai Murid Belakang Anda Alkitab
114
Kehidupan Paulus
Murid-murid mempunyai suatu harapan yang besar mengenai akan menjadi seperti apakah diri mereka kelak ketika menjadi dewasa. Ini penting untuk membimbing mereka ke dalam langkah kehidupan yang benar. Tanamkan makna kehidupan yang berpusat kepada Allah dan menyelamatkan banyak jiwa itu adalah yang terpenting kepada mereka. Hal ini tidak dapat dilakukan dengan perkataan saja, tetapi harus menjadi bagian dari perbuatan mereka dari sekarang. Harus pula menjadi bagian kehidupan guru-guru Pendidikan Agama, sehingga menjadi teladan bagi mereka untuk dilakukan. Selain itu, pengaruh dari anggota keluarga dapat dikatakan menjadi yang paling mendasar. Guru-guru Pendidikan Agama seharusnya tidak melihat peranan mereka sebagai seseorang yang mengajar di kelas pada hari Sabtu maupun hari Minggu. Tetapi seharusnya bekerja sama dengan orangtua dalam membimbing murid-murid untuk mencapai langkah kehidupan yang benar dan melayani Allah.
Persiapkan Hati Murid
Kita telah mempelajari sebelumnya mengenai perjalanan Paulus dan sejumlah kesulitan yang ia hadapi. Hari ini, kita akan melihat bagian terakhir dari perjalanannya yang dicatatkan di dalam Alkitab. Sekalipun Paulus telah memberitakan Injil dengan baik kepada sejumlah penduduk di beberapa kota dan mendirikan beberapa gereja di sana, ia pun mempunyai sasaran yang lebih tinggi daripada itu. Tanggung jawab utama Paulus adalah memastikan bahwa selama masa hidupnya, Injil akan diberitakan kepada seluruh masyarakat dunia, yang baginya adalah masyarakat Roma. Oleh karena itu, ia ingin mengunjungi Roma, sekaligus ingin menjelaskan duduk persoalan perkaranya di hadapan Kaisar. Kebanyakan umat Kristen di Roma adalah orang Yahudi asli dan Paulus menyadari bahwa beberapa dari antara mereka telah dipengaruhi untuk menentang dirinya. Sementara umat Kristen dari Yudea mengatakan bahwa Injil diperlukan bagi semua orang kafir yang kemudian percaya untuk menjalankan hukum Taurat. Dalam pelajaran ini, kita akan belajar bagaimana Paulus memenuhi keinginannya dan diutus ke Roma dengan didampingi oleh Lukas dan Aristarkhus. Ia menuju Roma bersama sejumlah orang tahanan lainnya dengan sebuah kapal. Demikianlah ‘kapal orang tahanan’ itu melakukan perjalanan rutinnya dari Palestina ke Roma. Masyarakat Roma membangun suatu arena yang luas dengan mendatangkan para tahanan dari segala penjuru yang berada di dalam wilayah Kekaisaran Romawi. Para tahanan ini adalah seorang tangguh yang akan menghadapi gladiator atau binatang buas di dalam arena itu. Tetapi Paulus tampaknya diperlakukan dengan khusus. Faktanya, ia mempunyai dua rekan yang mendampinginya selama perjalanan. Sekarang, kita akan melihat beberapa perhentian Paulus pada perjalanannya menuju Roma.
Kehidupan Paulus 115
Pemahaman Alkitab
Lembar Kerja # 1 Perjalanan Menuju Roma Waktu: 59-60 Masehi Rekan Kerja: Lukas dan Aristarkhus Perjalanan: Kaisarea > Sidon > Mira > Knidus > Kreta > Malta > Sirakusa > Regium > Putioli > Forum Apius (tiga kedai minuman) > Roma Bacalah ayat-ayat Alkitab yang diberikan dan bagi setiap tempat, cocokkanlah dengan kejadian yang terjadi pada tempat itu.
Sebelum Anda mulai bagian ini, mintalah murid-murid untuk melihat pada Lembar Kerja Murid. Beberapa informasi yang diberikan di sini mungkin tidak tersedia bagi murid-murid. Informasi pada sebelah kanan dapat dijadikan suatu acuan.
Kaisarea Ini adalah kota di mana Paulus mulai melakukan perjalanannya menuju Roma. Ingatlah dari pelajaranpelajaran terdahulu bahwa Paulus diperiksa di hadapan Festus dan Raja Agripa di tempat ini. Lukas dan Aristarkhus dari Tesalonika melanjutkan hingga akhir perjalanan ini. Mungkin mereka diizinkan untuk menuliskan catatan perjalanan, agar dapat mendampingi Paulus atau mereka dianggap sebagai yang membantu Paulus. Lukas telah dipekerjakan sebagai seorang tabib di kapal itu. Kapten kapal merencanakan suatu perjalanan yang akan membawa mereka ke Asia. Tujuan dari kapal ini adalah pesisir Asia. Sidon (Kis. 27:1-3) Yulius mengizinkan Paulus untuk mengunjungi sahabat-sahabatnya, supaya mereka melengkapkan keperluannya. Mira di Likia (Kis. 27:5-6) Di sini, mereka dipindahkan ke sebuah kapal yang berlayar ke Italia. 276 orang termasuk awak kapal, penumpang, prajurit dan para tahanan. Pelabuhan Indah (Kis. 27:8-12) Ini adalah sebuah pelabuhan yang mengarah ke selatan Kreta. Kapal ini berlabuh di sini agar terhindar dari bahaya yang sedang menerpa. Hari demi hari berlalu sambil menunggu keadaan cuaca yang lebih baik. Mereka akhirnya berlayar kembali untuk segera menemukan suatu tempat berlabuh, karena musim
116 1x
Kehidupan Paulus
dingin yang sungguh berbahaya bagi diri mereka dan muatan kapal. Paulus berbicara dengan sang perwira, agar tidak segera berlayar, tetapi tinggal untuk sementara di tempat ini. Bagaimanapun, pelabuhan ini kurang memadai dan pemilik kapal berharap dapat mencapai kota Feniks yang terbuka ke arah barat daya dari Pulau Kreta, di mana ada sebuah pelabuhan di sana yang lebih baik keadaannya. Akhirnya, angin sepoi-sepoipun berhembus dari selatan. Mereka menyangka bahwa maksud mereka sudah tentu akan tercapai. Mereka membongkar sauh, lalu berlayar dekat sekali menyusur Pantai Kreta.
“Karena itu, saudara-saudaraku yang kekasih, berdirilah teguh, jangan goyah dan giatlah selalu dalam pekerjaan Tuhan! Sebab kamu tahu, bahwa dalam persekutuan dengan Tuhan, jerih payahmu tidak sia-sia.” (1 Kor. 15:58)
Berlayar Terus di Pulau Kreta Kapal itu dilanda oleh suatu angin badai. Mereka harus menerima keadaan ini di tengah laut, karena tidak ada yang dapat menolong dan hanya terombang-ambing oleh angin selama 14 hari ke depan. Para awak kapal menyebutnya angin ‘Eiraquilo’, yang berarti angin Timur Laut. Mereka membuang muatan kapal dengan tangan mereka sendiri. Angin badai itu terus berlanjut tanpa mereda sedikitpun dan hanya tersisa harapan yang kecil untuk selamat. Terdampar di Pulau Malta (Kis. 27:28-29; 28:1) Kapal yang mereka tumpangi menabrak busung pasir, hingga terkandaslah kapal itu di tempat ini. Mereka akhirnya mendatangi pulau ini. Para awak kapal menurunkan sekoci dan berbuat seolah-olah mereka hendak melabuhkan beberapa sauh di haluan. Paulus mengetahui bahwa mereka merencanakan sesuatu secara diam-diam untuk melarikan diri dari kapal dengan menggunakan sekoci, sehingga ia memberitahukan hal ini kepada Yulius. Kemudian ia memerintahkan agar para prajurit memotong tali sekoci dan membiarkannya hanyut. Ketika hari menjelang siang, Paulus mengajak semua orang untuk makan. Dan setelah itu, mereka melihat suatu teluk yang rata pantainya dan berharap sedapat mungkin mendamparkan kapal itu ke sana. Mereka segera melepaskan tali-tali sauh, lalu mengulurkan tali-tali kemudi, memasang layar topang, supaya angin meniup kapal itu menuju pantai. Tetapi mereka tidak memperhatikan busung pasir yang ada, bahkan melanggarnya, sehingga terkandaslah kapal itu. Haluannya terpancang hingga tidak dapat bergerak
Kehidupan Paulus 117
dan buritannya hancur dipukul oleh gelombang yang hebat. Para prajurit segera mengawasi kemungkinan para tahanan itu melarikan diri. Mereka bermaksud membunuh para tahanan, supaya jangan ada seorang yang melarikan diri dengan berenang, tetapi Yulius mencegahnya. Oleh karena itu, semua orang yang berada di kapal itu dapat mendarat dengan selamat.
(Kemampuan Paulus untuk menderita bagi Yesus Kristus, membuat dirinya menyadari apa makna kehidupan yang sesungguhnya itu. Apakah kalian menemukan makna kehidupan kalian yang sesungguhnya itu?)
118 1x
Kehidupan Paulus
Pulau Malta (Kis. 28) Di pulau ini, mereka semua diperlakukan dengan begitu ramahnya. Penduduk setempat menyalakan api besar bagi mereka yang basah kuyup dan kedinginan. Ketika sedang mengumpulkan ranting, tangan Paulus tergigit oleh seekor ular yang berbisa. Segera penduduk setempat menyimpulkan bahwa Paulus pasti seorang pembunuh, yang tidak dibiarkan hidup oleh Dewi Keadilan. Tetapi Paulus hanya mengibaskan ular itu ke dalam api dan ia sama sekali tidak menderita sesuatu. Melihat hal itu, penduduk setempat langsung berubah pikiran dan menyimpulkan bahwa Paulus pasti adalah seorang dewa. Gubernur pulau itu bernama Publius, yang menjamu mereka semua dengan ramahnya selama tiga hari. Ayah Publius terserang penyakit demam dan disentri, yang kemudian disembuhkan oleh Paulus. Injilpun tersebar. Kemudian, datanglah orangorang sakit lainnya dari pulau itu dan mereka pun disembuhkan oleh Paulus. Sebagai hasilnya, seluruh penduduk Pulau Malta menghormati dan menyediakan segala sesuatu yang diperlukan ketika kami hendak meninggalkan pulau itu. Tiga bulan kemudian, kami berangkat dari sana naik sebuah kapal dari Aleksandria, yang selama musim dingin berlabuh di pulau itu. Kapal itu memakai lambang Dioskuri, sebuah lambang yang diyakini akan mendatangkan keberuntungan terhadap suatu angin badai.
Perjalanan Paulus ke Roma
Pemahaman Alkitab
pelajaran
pelajaran
11
11
Pemahaman Alkitab
Perjalanan Menuju Roma
Perjalanan Menuju Roma Bacalah ayat-ayat Alkitab yang diberikan dan bagi setiap tempat, cocokkanlah dengan kejadian yang terjadi pada tempat itu.
Kaisarea
Perjalanan Paulus ke Roma
Lembar Kerja # 1
Lembar Kerja # 1
Sidon (Kis. 27:1-3)
Pelabuhan Indah (Kis. 27:8-12) Terdampar di Pulau Malta
Kaisarea
Berlayar Terus di Pulau Kreta
Pelabuhan Indah (Kis. 27:8-12)
Pulau Malta (Kis. 28)
Kapal yang mereka tumpangi menabrak busung pasir, hingga terkandaslah kapal itu di tempat ini. Mereka akhirnya mendatangi pulau ini. Para awak kapal menurunkan sekoci dan berbuat seolaholah mereka hendak melabuhkan beberapa sauh di haluan. Paulus mengetahui bahwa mereka merencanakan sesuatu secara diam-diam untuk melarikan diri dari kapal dengan menggunakan sekoci, sehingga ia memberitahukan hal ini kepada Yulius. Kemudian ia memerintahkan agar para prajurit memotong tali sekoci dan membiarkannya hanyut. Ketika hari menjelang siang, Paulus mengajak semua orang untuk makan. Dan setelah itu, mereka melihat suatu teluk yang rata pantainya dan berharap sedapat mungkin mendamparkan kapal itu ke sana. Mereka segera melepaskan tali-tali sauh, lalu mengulurkan tali-tali kemudi, memasang layar topang, supaya angin meniup kapal itu menuju pantai. Tetapi mereka tidak memperhatikan busung pasir yang ada, bahkan melanggarnya, sehingga terkandaslah kapal itu. Haluannya terpancang hingga tidak dapat bergerak dan buritannya hancur dipukul oleh gelombang yang hebat. Para prajurit segera mengawasi kemungkinan para tahanan itu melarikan diri. Mereka bermaksud membunuh para tahanan, supaya jangan ada seorang yang melarikan diri dengan berenang, tetapi Yulius mencegahnya. Oleh karena itu, semua orang yang berada di kapal itu dapat mendarat dengan selamat.
Yulius mengizinkan Paulus untuk mengunjungi sahabat-sahabatnya, supaya mereka melengkapkan keperluannya.
Bacalah ayat-ayat Alkitab yang diberikan dan bagi setiap tempat, cocokkanlah dengan kejadian yang terjadi pada tempat itu.
Mira di Likia (Kis. 27:5-6)
Ini adalah sebuah pelabuhan yang mengarah ke selatan Kreta. Kapal ini berlabuh di sini agar terhindar dari bahaya yang sedang menerpa. Hari demi hari berlalu sambil menunggu keadaan cuaca yang lebih baik. Mereka akhirnya berlayar kembali untuk segera menemukan suatu tempat berlabuh, karena musim dingin yang sungguh berbahaya bagi diri mereka dan muatan kapal. Paulus berbicara dengan sang perwira, agar tidak segera berlayar, tetapi tinggal untuk sementara di tempat ini. Bagaimanapun, pelabuhan ini kurang memadai dan pemilik kapal berharap dapat mencapai kota Feniks yang terbuka ke arah barat daya dari Pulau Kreta, di mana ada sebuah pelabuhan di sana yang lebih baik keadaannya. Akhirnya, angin sepoi-sepoipun berhembus dari selatan. Mereka menyangka bahwa maksud mereka sudah tentu akan tercapai. Mereka membongkar sauh, lalu berlayar dekat sekali menyusur Pantai Kreta.
Kapal itu dilanda oleh suatu angin badai. Mereka harus menerima keadaan ini di tengah laut, karena tidak ada yang dapat menolong dan hanya terombang-ambing oleh angin selama 14 hari ke depan. Para awak kapal menyebutnya angin ‘Eiraquilo’, yang berarti angin Timur Laut. Mereka membuang muatan kapal dengan tangan mereka sendiri. Angin badai itu terus berlanjut tanpa mereda sedikitpun dan hanya tersisa harapan yang kecil untuk selamat.
39
Sidon (Kis. 27:1-3)
Terdampar di Pulau Malta
Mira di Likia (Kis. 27:5-6) Berlayar Terus di Pulau Kreta Pulau Malta (Kis. 28)
Di pulau ini, mereka semua diperlakukan dengan begitu ramahnya. Penduduk setempat menyalakan api besar bagi mereka yang basah kuyup dan kedinginan. Ketika sedang mengumpulkan ranting, tangan Paulus tergigit oleh seekor ular yang berbisa. Segera penduduk setempat menyimpulkan bahwa Paulus pasti seorang pembunuh, yang tidak dibiarkan hidup oleh Dewi Keadilan. Tetapi Paulus hanya mengibaskan ular itu ke dalam api dan ia sama sekali tidak menderita sesuatu. Melihat hal itu, penduduk setempat langsung berubah pikiran dan menyimpulkan bahwa Paulus pasti adalah seorang dewa. Gubernur pulau itu bernama Publius, yang menjamu mereka semua dengan ramahnya selama tiga hari. Ayah Publius terserang penyakit demam dan disentri, yang kemudian disembuhkan oleh Paulus. Injilpun tersebar. Kemudian, datanglah orang-orang sakit lainnya dari pulau itu dan mereka pun disembuhkan oleh Paulus. Sebagai hasilnya, seluruh penduduk Pulau Malta menghormati dan menyediakan segala sesuatu yang diperlukan ketika kami hendak meninggalkan pulau itu. Tiga bulan kemudian, kami berangkat dari sana naik sebuah kapal dari Aleksandria, yang selama musim dingin berlabuh di pulau itu. Kapal itu memakai lambang Dioskuri, sebuah lambang yang diyakini akan mendatangkan keberuntungan terhadap suatu angin badai.
Ini adalah kota di mana Paulus mulai melakukan perjalanannya menuju Roma. Ingatlah dari pelajaran-pelajaran terdahulu bahwa Paulus diperiksa di hadapan Festus dan Raja Agripa di tempat ini. Lukas dan Aristarkhus dari Tesalonika melanjutkan hingga akhir perjalanan ini. Mungkin mereka diizinkan untuk menuliskan catatan perjalanan, agar dapat mendampingi Paulus atau mereka dianggap sebagai yang membantu Paulus. Lukas telah dipekerjakan sebagai seorang tabib di kapal itu. Kapten kapal merencanakan suatu perjalanan yang akan membawa mereka ke Asia. Tujuan dari kapal ini adalah pesisir Asia.
Di sini, mereka dipindahkan ke sebuah kapal yang berlayar ke Italia. 276 orang termasuk awak kapal, penumpang, prajurit dan para tahanan.
40
Lembar Kerja # 2 Allah Menyertai Paulus Dalam semua masa yang penuh bahaya, bagaimana Allah menunjukkan bahwa Ia masih menyertai Paulus? 1. Bacalah Kis. 27:3,42. Paulus bertemu dengan seorang perwira yang bernama Yulius, yang memperlakukan Paulus dengan ramah, yaitu mengizinkannya pergi untuk sahabat-sahabatnya. Demikian pula, ketika kapal kandas, para prajurit ingin membunuh semua tahanan. Bila semua tahanan telah melarikan diri, maka kehidupan para prajurit akan menjadi terancam. Bagaimanapun, agar dapat menyelamatkan Paulus, Yulius mencegah para prajurit melakukan pembunuhan terhadap semua tahanan itu. 2. Bacalah Kis. 27:23-24. Seorang malaikat Tuhan menampakkan diri kepada Paulus pada malam hari untuk menghiburnya dengan memberitahukan bahwa ia akan berdiri di hadapan Kaisar dan tidak ada seorangpun yang meninggal karena musibah angin badai itu. 3. Bacalah Kis. 27:44. Sekalipun kapal itu kandas, tetapi mereka semua dapat tiba di suatu pulau dengan selamat.
Kehidupan Paulus 119
4. 5.
“Apabila orangorang benar itu berseru-seru, maka Tuhan mendengar dan melepaskan mereka dari segala kesesakannya.” (Mzm. 34:18)
120 1x
Kehidupan Paulus
Bacalah Kis. 28:3. Paulus tidak dibahayakan oleh seekor ular yang telah mengigitnya. Bacalah Kis. 28:11. Allah menggerakkan hati penduduk di pulau itu untuk menunjukkan keramahan kepada mereka selama tiga bulan. Pula menyediakan segala keperluan bagi mereka.
Dalam Kel. 14:14 mengatakan, “Tuhan akan berperang untuk kamu dan kamu akan diam saja.” Siapakah contoh lainnya di dalam Alkitab yang menghadapi situasi bahaya? Bagi setiap tokoh dari antara mereka, tuliskan bagaimana Allah menunjukkan bahwa Ia beserta untuk melepaskan mereka. 1. Allah membelah Laut Merah bagi orang Israel, agar mereka dapat menyeberang (Kel. 14) dan kemudian, membalikkan aliran air kembali hingga menenggelamkan seluruh tentara Mesir. 2. Ketiga teman Daniel yang dilemparkan ke dalam perapian yang menyala-nyala, karena mereka tidak mematuhi perintah raja (Dan. 3:17-18,27,29). Lalu, Nebukadnezar menyadari bahwa tidak ada allah selain Allah yang disembah oleh ketiga teman Daniel itu, yang dapat melepaskan mereka dari perapian hingga tidak terbakar sama sekali. 3. Ketika Paulus berada di sana, terdapat 40 orang Yahudi yang bersepakat untuk tidak makan atau minum sebelum mereka membunuh dirinya (Kis. 23:12-35). Bagaimanapun, Allah membuat keponakan Paulus itu mendengar rencana mereka, sehingga ia memberitahukan hal ini kepada kepala pasukan. Sebagai hasilnya, Pauluspun dipindahkan dan dilepaskan dari bahaya itu. 4. Yosua berperang melawan lima raja. Allah memberitahukannya untuk tidak merasa takut terhadap mereka (Yos. 10). Ketika Yosua memohon agar matahari dan bulan berhenti beredar, sehingga umat Israel dapat melanjutkan peperangan itu hingga tuntas, maka Allahpun mengabulkan permohonannya itu.
pelajaran
11
Pemahaman
Perjalanan Paulus ke Roma
Alkitab
Lembar Kerja # 2
Allah Menyertai Paulus Dalam semua masa yang penuh bahaya, bagaimana Allah menunjukkan bahwa Ia masih menyertai Paulus?
1. Bacalah Kis. 27:3,42
______________ ______________
2. Bacalah Kis. 27:23-24
______________ ______________
4. Bacalah Kis. 28:3
3. Bacalah Kis. 27:44
______________ ______________
______________ ______________
5. Bacalah Kis. 28:11
______________ ______________
______________
______________
______________
______________
______________
______________
______________
______________
______________
______________
______________
______________
______________
______________
______________
______________
______________
______________
______________
______________
Dalam Kel. 14:14 mengatakan, “Tuhan akan berperang untuk kamu dan kamu akan diam saja.” Siapakah contoh lainnya di dalam Alkitab yang menghadapi situasi bahaya? Bagi setiap tokoh dari antara mereka, tuliskan bagaimana Allah menunjukkan bahwa Ia beserta untuk melepaskan mereka.
Bacalah Kel. 14
Bacalah Dan. 3:1718,27
Bacalah Kid. 23:1235
Bacalah Yos. 10:1
____________ ____________ ____________ ____________ ____________ ____________ ____________ ____________ ____________ ____________ ____________ ____________ ____________ ____________ ____________ ____________ ____________ ____________ ____________ ____________ ____________ ____________ ____________ ____________
41
Aplikasi Kehidupan
Lembar Kerja # 3 Sebuah Kesaksian dari Manna Bagikan kesaksian berikut kepada murid-murid dari majalah Manna # 30, halaman 44-45, ‘Allah akan Bukakan Sebuah Jalan’ oleh Elaine Shek (Edinburgh, UK) Bila Anda tidak mempunyai salinannya, lihatlah pada halaman 138-141 di dalam buku ini. Buatlah salinannya dan bagikan kepada murid-murid. Kesaksian ini menunjukkan bahwa Allah, yang melindungi Paulus dan orang kudus lainnya, masih adalah Allah yang sama yang melindungi umat-Nya yang percaya pada hari ini. Allah tidak hanya melindungi secara jasmani, tetapi Ia pun menolong kita dalam berbagai situasi. Banyak ayat di dalam Alkitab yang memberitahukan bahwa perlindungan Allah yang terutama ditujukan kepada mereka yang menaruh percaya kepada-Nya. Kita sekarang akan melihat beberapa ayat ini. Untuk setiap ayat, tulislah yang akan menerima pertolongan Allah dan macam berkat apakah yang akan mereka terima.
Kehidupan Paulus 121
Mzm. 91:14-16 (mereka yang mengasihi Allah) “Sungguh, hatinya melekat kepada-Ku, maka Aku akan meluputkannya, Aku akan membentenginya, sebab ia mengenal nama-Ku. Bila ia berseru kepada-Ku, Aku akan menjawab, Aku akan menyertai dia dalam kesesakan, Aku akan meluputkannya dan memuliakannya. Dengan panjang umur akan Kukenyangkan dia dan akan Kuperhatikan kepadanya keselamatan dari padaKu.”
2.
Mzm. 34:8 (mereka yang takut akan Allah) “Malaikat Tuhan berkemah di sekeliling orangorang yang takut akan Dia, lalu meluputkan mereka.”
3.
Mzm. 34:18 (mereka yang benar di hadapan Allah) “Apabila orang-orang benar itu berseru-seru, maka Tuhan mendengar dan melepaskan mereka dari segala kesesakannya.”
4.
Mzm. 20:8 (mereka yang percaya kepada Allah) “Orang ini memegahkan kereta dan orang itu memegahkan kuda, tetapi kita bermegah dalam
pelajaran
1.
11
Perjalanan Paulus ke Roma
Aplikasi Kehidupan
Lembar Kerja # 3
Siapakah yang Akan Menerima Pertolongan Allah? Untuk setiap ayat, tulislah yang akan menerima pertolongan Allah dan macam berkat apakah yang akan mereka terima
___________________________________
Mazmur 91:14-16
___________________________________ ___________________________________ ___________________________________
___________________________________
Mazmur 34:8
___________________________________ ___________________________________ ___________________________________
___________________________________
Mazmur 34:18
___________________________________ ___________________________________ ___________________________________
___________________________________
Mazmur 20:8
___________________________________ ___________________________________ ___________________________________
42
122 1x
Kehidupan Paulus
Aktivitas Hitunglah Semua Berkat Allah Bagimu Pada bagian ini, setiap murid akan diminta untuk menuliskan sebuah kesaksian singkat mengenai bagaimana Allah telah memberkati mereka. Sebagai umat Allah, kita hendaknya menghitung semua berkat yang Allah telah berikan kepada kita. Kita senantiasa mengatakan ‘terima kasih’ kepada teman, guru dan tetangga, tetapi sering kali melupakan banyak hal yang seharusnya kita syukuri kepada Allah. Biarlah muridmurid menuliskan sebuah kesaksian yang memuat ucapan syukur kepada Allah atas berkat-berkat yang mereka telah terima. Setelah itu, mereka dapat membagikannya kepada yang lainnya.
Kesimpulan Evaluasi
Tugas Pembacaan Alkitab
Alkitab memberitahukan bahwa Allah akan melindungi kita, yang di hadapan-Nya, kita adalah biji mata-Nya. Marilah kita baca dalam Zak. 2:8. Kita ketahui bahwa mata merupakan bagian tubuh yang begitu lembut dan kita akan melindungi dengan sendirinya bila sesuatu ada mendekati bagian ini. Seperti itulah sebenarnya bagaimana Allah memelihara mereka yang takut akan Dia dan yang menjalankan perintah-Nya. Akhirilah dengan berdoa.
minggu ini: Bil. 15 – 17
Kehidupan Paulus 123
124 1x
Kehidupan Paulus
pelajaran
12
Paulus Tiba di Roma
GARIS BESAR Kitab Bacaan Kis. 28:16-31 Kebenaran Alkitab Paulus dipenjarakan di Roma selama 2 tahun (tinggal dalam suatu rumah sewaan, sekaligus di bawah pengawasan). Tujuan Pelajaan Memahami bahwa kita seharusnya tetap utamakan melakukan pekerjaan Allah daripada yang lainnya.
Latar Belakang Alkitab Tidak jelas bagaimana keberadaan umat Kristen yang tinggal di Roma saat itu, termasuk mereka yang berasal dari Yunani, Roma dan Yahudi. Bahkan ada beberapa orang yang berasal dari Kekaisaran Romawi. Dalam empat surat yang ditulis Paulus (tidak termasuk surat 2 Timotius), ia mengatakan dirinya adalah seorang tahanan. Secara umum, keempat surat ini ditulis selama Paulus dipenjarakan di Roma dari tahun 60 62 Masehi. Ada surat yang ditujukan kepada jemaat di Kolose, Filipi dan Efesus, serta surat pribadi kepada Filemon, yang tinggal di Kolose.
Ayat Hafalan “Aku telah mengakhiri pertandingan yang baik, aku telah mencapai garis akhir dan aku telah memelihara iman." (2 Tim. 4:7)
Kehidupan Paulus 125
Makanan Rohani untuk Renungan Alkitab
Dalam tulisannya kepada jemaat di Filipi, Paulus mengatakan bahwa ia memahami apa itu kelimpahan dan kekurangan. Di manapun dan dalam perkara apapun, ia telah belajar mencukupkan diri, baik dalam keadaan kenyang maupun kelaparan, baik dalam keadaan kelimpahan maupun kekurangan (Flp. 4:12). Dalam pemenjaraan dirinya selama 2 tahun di Roma, Paulus menunjukkan keadaan dirinya dengan jelas. Paulus telah membuktikan bahwa tidak peduli terhadap apapun yang terjadi, ia tetap dapat berfokus pada tujuan hidupnya, yaitu memberitakan Injil kepada sebanyak mungkin manusia. Kebajikan ini telah dapat membuat hidupnya tenang dan tetap terfokus di tengah-tengah tantangan berat yang menghadang dirinya. Yang tersulit dari kejadian-kejadian yang terjadi sering kali tidak menyebabkan kita terluka secara jasmani. Apapun yang mereka perbuat telah membuat kita kehilangan tujuan hidup dan ketentraman dalam hati. Kita seharusnya senantiasa berdoa kepada Allah, agar damai sejahtera Kristus tetap memerintah dalam hati (Kol. 3:15). Entahkah itu dalam pelayanan kepada Allah atau dalam perjalanan menuju surga, kita perlu damai sejahtera di dalam hati, agar dapat melakukan apapun yang dipercayakan Allah kepada kita.
Mengenai Murid Anda Alkitab
126 1x
Kehidupan Paulus
Murid-murid mungkin belum pernah diberikan suatu pandangan mengenai hal apa yang dapat menghalangi mereka dalam berjalan bersama Allah atau pelayanan mereka kepada-Nya. Kebanyakan dari mereka belum mau melakukan pekerjaan kudus di gereja. Sekalipun demikian, masih terdapat hal-hal di dalam hidup mereka yang bila tidak tertangani dengan baik, dapat merusak iman mereka (seperti terlalu fokus pada pekerjaan sekolah atau terlalu memikirkan teman dan idola). Semuanya ini akan mengacaukan pikiran mereka terhadap Allah. Kita harus membimbing muridmurid, agar tidak terlalu terbebani oleh semuanya itu. Pelajaran dari kehidupan Paulus dapat dirangkumkan ke dalam satu topik, yaitu: ‘Usaha Paulus yang gigih untuk memenuhi amanat yang Allah berikan kepadanya’. Hari ini, murid-murid perlu memahami bahwa Allah memanggil kita untuk hal yang sama seperti Paulus. Sekalipun tidak harus meninggalkan sekolah dan menjadi seorang pendeta, tetapi mereka perlu sadari bahwa setiap hari hendaklah mempersiapkan diri untuk menerima Allah dan melayani-Nya.
Persiapkan Hati Murid
Dalam pelajaran sebelumnya, kita mempelajari bahwa Paulus menuju ke Roma. Sekarang, siapakah yang mengetahui hal apakah yang terjadi kemudian dengan Paulus ketika ia tiba di sana? (Jawaban muridmurid) Ketika tiba di Roma, Paulus diperbolehkan untuk tinggal di suatu rumah sendiri dengan diawasi oleh seorang prajurit selama dua tahun. Marilah kita baca dalam Kis. 28:30-31 untuk melihat apa sajakah yang ia perbuat selama dirinya dipenjarakan. (Paulus tetap memberitakan Injil, sekaligus menuliskan surat ke beberapa tempat di mana jemaat berada.) Hari ini, kita akan belajar sedikit mengenai Paulus selama masa hidupnya ini.
Pemahaman Alkitab
Lembar Kerja # 1 Dari Malta ke Roma
Mengenai
Sebelum Anda mulai bagian ini, mintalah murid-murid untuk melihat pada Lembar Kerja Murid. Beberapa informasi yang diberikan di sini mungkin tidak tersedia bagi murid-murid. Informasi pada sebelah kanan dapat dijadikan suatu acuan.
Bacalah Kis. 28:11-31 dan isilah tempat-tempat kosong yang Paulus datangi pada sisa perjalanannya menuju Roma. Berlokasi di sebelah timur Pulau Sisilia, Sirakusa merupakan sebuah tempat perhentian kapal pertama setelah meninggalkan Pulau Malta. Tiga hari mereka tinggal di Sirakusa. Lalu, berlayar kembali dan karena mendapat hembusan angin yang baik, maka mereka tiba di Regium. Setelah itu, mereka melanjutkan perjalanan menuju Putioli, di mana merupakan pelabuhan kapal terjauh. Dari sini, perjalanan dilanjutkan menuju Roma melalui daratan. Di Putioli, terdapat sejumlah orang-orang Kristen dan Yulius memperbolehkan mereka untuk tinggal bersama orang-orang Kristen itu selama satu minggu. Di sanapun, orang-orang Kristen itu menjumpai Paulus. Adapun dua tempat dari mana orang-orang Kristen itu berasal, yang pertama dari Forum Apius kira-kira 40-45 mil dari Roma dan yang kedua dari Tres Taberne, kirakira 10 mil lebih dekat. Selanjutnya, Pauluspun berangkat ke Roma dan tiba di sana. Selama dua tahun, Paulus dinyatakan sebagai orang tahanan. Ia tinggal di suatu rumah sendiri dengan diawasi oleh seorang prajurit. Banyak orang yang mendatangi ke tempat Paulus tinggal, sehingga ia dapat memberitakan Injil selama itu. Selain itu, Paulus pun menuliskan empat surat saat pemenjaraan dirinya di sana, yaitu Surat Kolose, Efesus, Filemon dan Filipi.
Kehidupan Paulus 127
pelajaran
12
Paulus Tiba di Roma
Pemahaman Alkitab
Lembar Kerja # 1
“Aku telah mengakhiri pertandingan yang baik, aku telah mencapai garis akhir dan aku telah memelihara iman.”
Dari Malta ke Roma Bacalah Kis. 28:11-31 dan isilah tempat-tempat kosong yang Paulus datangi pada sisa perjalanannya menuju Roma.
Berlokasi di sebelah timur Pulau Sisilia, __________ merupakan sebuah tempat perhentian kapal pertama setelah meninggalkan Pulau Malta. Tiga hari mereka tinggal di __________. Lalu, berlayar kembali dan karena mendapat hembusan angin yang baik, maka mereka tiba di __________. Setelah itu, mereka melanjutkan perjalanan menuju __________, di mana merupakan pelabuhan kapal terjauh. Dari sini, perjalanan dilanjutkan menuju __________ melalui daratan. Di Putioli, terdapat sejumlah orang-orang Kristen dan Yulius memperbolehkan mereka untuk tinggal bersama orang-orang Kristen itu selama satu minggu. Di sanapun, orangorang Kristen itu menjumpai Paulus. Adapun dua tempat dari mana orang-orang Kristen itu berasal, yang pertama dari __________ kira-kira 40-45 mil dari Roma dan yang kedua dari __________, kira-kira 10 mil lebih dekat. Selanjutnya, Pauluspun berangkat ke __________ dan tiba di sana. Selama dua tahun, Paulus dinyatakan sebagai orang tahanan. Ia tinggal di suatu rumah sendiri dengan diawasi oleh seorang prajurit. Banyak orang yang mendatangi ke tempat Paulus tinggal, sehingga ia dapat memberitakan Injil selama itu. Selain itu, Paulus pun menuliskan empat surat saat pemenjaraan dirinya di sana, yaitu Surat Kolose, Efesus, Filemon dan Filipi.
(2 Tim. 4:7)
43
Lembar Kerja # 2 Memandang Paulus Melalui Surat-Surat Penjara Banyak yang meyakini bahwa keempat surat Paulus, yaitu Kolose, Efesus, Filemon dan Filipi, ditulisnya ketika ia berada di Roma. Marilah kita pandang beberapa hal yang Paulus tuliskan selagi ia berada di sana. Marilah kita temukan pula hal-hal yang berkenaan dengan dirinya dan apa yang ia katakan mengenai hidupnya bersama Allah. Kita dapat coba bayangkan dengan menjadi diri Paulus pada hari ini, sebagaimana ia berbicara kepada kita melalui suratnya. Bacalah ayat-ayat yang diberikan berikut dan rangkumlah apa yang ayat-ayat itu katakan. Mengenai penderitaan Flp. 1:12-14 Flp. 1:29-30 Mengenai hubungan antara saudara seiman yang satu dengan yang lainnya Ef. 4:1-6 Flp. 2:2-4 Kol. 3:12-13
128
Kehidupan Paulus
Mengenai hidup umat percaya dengan Allah Flp. 4:6-7 Kol. 1:10-11 Kol. 3:2-4
pelajaran
Bahkan di dalam keadaan yang tidak biasa semacam ini, Paulus tidak kehilangan panggilan yang diberikan Allah kepada dirinya melalui kebangkitan Tuhan. Ia menyadari bahwa hal ini bukanlah karena orang Yahudi ataupun orang Roma yang telah mengutusnya ke Roma, tetapi justru Allah. Paulus telah berencana untuk mengunjungi Roma dan sekalipun harus menghadapi begitu banyaknya bahaya selama perjalanan, tetapi ia menyadari bahwa ini merupakan maksud Allah terhadap dirinya untuk bersaksi bagi-Nya di Roma. Kita melihat bahwa sekalipun terbelenggu, Paulus tetap memikirkan hal-hal yang berkenaan dengan iman dan hidup bersama dengan Allah. Ia mempunyai keyakinan bahwa Allah akan melepaskannya bila hal itu merupakan kehendak-Nya dan pada saat yang bersamaan, ia dipersiapkan pula untuk mati bagi Yesus Kristus. Oleh karena itu, ia tidak mempermasalahkan semuanya itu dan tetap memberitakan Injil serta menulis beberapa surat kepada jemaat untuk membangun iman kerohanian mereka.
12
Paulus Tiba di Roma
Pemahaman Alkitab
Lembar Kerja # 2
Memandang Paulus Melalui Surat-Surat Penjara Banyak yang meyakini bahwa keempat surat Paulus, yaitu Kolose, Efesus, Filemon dan Filipi, ditulisnya ketika ia berada di Roma. Marilah kita pandang beberapa hal yang Paulus tuliskan selagi ia berada di sana. Marilah kita temukan pula hal-hal yang berkenaan dengan dirinya dan apa yang ia katakan mengenai hidupnya bersama Allah. Kita dapat coba bayangkan dengan menjadi diri Paulus pada hari ini, sebagaimana ia berbicara kepada kita melalui suratnya. Bacalah ayat-ayat yang diberikan berikut dan rangkumlah apa yang ayat-ayat itu katakan.
Flp. 1:12-14 Flp. 1:29-30
Ef. 4:1-6 Flp. 2:2-4 Kol. 3:12-13
Flp. 4:6-7 Kol. 1-10-11 Kol. 3:2-4
Ada ayat-ayat mengenai _____________
Ada ayat-ayat mengenai _____________
Ada ayat-ayat mengenai _____________
_____________________
_____________________
_____________________
Bahkan di dalam keadaan yang tidak biasa semacam ini, Paulus tidak kehilangan panggilan yang diberikan Allah kepada dirinya melalui kebangkitan Tuhan. Ia menyadari bahwa hal ini bukanlah karena orang Yahudi ataupun orang Roma yang telah mengutusnya ke Roma, tetapi justru Allah. Paulus telah berencana untuk mengunjungi Roma dan sekalipun harus menghadapi begitu banyaknya bahaya selama perjalanan, tetapi ia menyadari bahwa ini merupakan maksud Allah terhadap dirinya untuk bersaksi bagi-Nya di Roma. Kita melihat bahwa sekalipun terbelenggu, Paulus tetap memikirkan hal-hal yang berkenaan dengan iman dan hidup bersama dengan Allah. Ia mempunyai keyakinan bahwa Allah akan melepaskan-nya bila hal itu merupakan kehendak-Nya dan pada saat yang bersamaan, ia dipersiapkan pula untuk mati bagi Yesus Kristus. Oleh karena itu, ia tidak mempermasalahkan semuanya itu dan tetap mem-beritakan Injil serta menulis beberapa surat kepada jemaat untuk membangun iman kerohanian mereka.
44
Kehidupan Paulus 129
Aplikasi Kehidupan
Lembar Kerja # 3 Pujian # 391
12
Paulus Tiba di Roma
Aplikasi Kehidupan
pelajaran
pelajaran
(Ku lihat kilat memancar, ku dengar deru guruh. Ku tahu Iblis mengintai ‘tuk kuasai jiwaku. Ku dengar suara Yesus, suruh ku t’rus berjuang, Dia janji tak akan pernah tinggalkanku sendiri.)
Hari ini, kita akan menyanyikan suatu pujian dan belajar untuk menghargai pujian ini dengan mendalami syair-syairnya. Pujian ini dapat mewakili apa yang Paulus akan nyanyikan, bila ia bersama dengan kita pada hari ini. Nyanyikan pujian ini satu atau dua kali, kemudian lanjutkan ke beberapa pertanyaan berikut. 1. Ayat Alkitab yang menyertai pujian ini adalah Mzm. 23:4. Tanpa melihat pada Alkitab, dapakah kalian mengingat mengenai hal apakah Mzm. 23 itu. (Inilah hal yang sering kali dikutip kitab Mazmur. “Tuhan, gembalaku yang...”) 2. Apakah yang Mzm. 23 beritahukan mengenai hubungan kita dengan Allah? 3. Dalam pujian ini dikatakan, “Ku lihat kilat memancar, ku dengar deru guruh.” Apakah ‘kilat’ atau ‘deru guruh’ yang kalian hadapi di dalam kehidupan sehari-hari? 4. “Cobaan dunia ganas, bagaikan angin menerpa.” Cobaan apa sajakah yang kalian hadapi sekarang ini yang dapat membuat kalian mundur dari Allah? 5. Kita harus memohon perlindungan Allah, kita tahu bahwa diri kita pun harus berusaha untuk mengatasi segala cobaan itu. Marilah kita baca dalam Yak. 4:7. Cara-cara apa sajakah yang kalian dapat gunakan untuk mengatasi segala cobaan itu?
12
Paulus Tiba di Roma
Pujian # 391
Pujian # 391
(Taruhlah jawaban kalian pada halaman berikutnya)
Mengenai
1. Ayat Alkitab yang menyertai pujian ini adalah Mzm. 23:4. Tanpa melihat pada Alkitab, dapakah kalian mengingat mengenai hal apakah Mzm. 23 itu? 2. Apakah yang Mzm. 23 beritahukan mengenai hubungan kita dengan Allah? 3. Dalam pujian ini dikatakan, “Ku lihat kilat memancar, ku dengar deru guruh.” Apakah ‘kilat’ atau ‘deru guruh’ yang kalian hadapi di dalam kehidupan ini? 4. “Cobaan dunia ganas, bagaikan angin menerpa.” Cobaan apa sajakah yang kalian hadapi sekarang ini yang dapat membuat kalian mundur dari Allah? 5. Kita harus memohon perlindungan Allah, kita tahu bahwa diri kita pun harus berusaha untuk mengatasi segala cobaan itu. Marilah kita baca dalam Yak. 4:7. Cara-cara apa sajakah yang kalian dapat gunakan untuk mengatasi segala cobaan itu?
45
130 1x
Kehidupan Paulus
Aplikasi Kehidupan
Lembar Kerja # 3
Lembar Kerja # 3
1. ________________________________ __________________________________ 2. ________________________________ __________________________________ 3. ________________________________ __________________________________ 4. ________________________________ __________________________________ 5. ________________________________ ______________________________
46
Aktivitas Marilah Kita Saling Memotivasi
Mengenai
Tulislah sebuah percakapan antara seorang jemaat yang merasa tidak berani melakukan pelayanannya dalam pemberitaan Injil dan yang lainnya yang berusaha untuk memotivasi dirinya.
Mengenai
Petunjuk: 1. Biarlah murid-murid melakukan bagian ini secara berkelompok. Mereka dapat memikirkan hal-hal pokok yang terdapat pada percakapan ini, tetapi tiap-tiap murid hendaklah mengambil satu bagian peranan selama berbagi seorang dengan yang lainnya. Hal-hal pokok itu adalah: l Macam pelayanan apakah yang mereka telah kerjakan? l Alasan-alasan untuk menjadi tidak takut. l Ayat-ayat yang digunakan untuk memotivasi jemaat. l Contoh tokoh yang digunakan, seperti Paulus dan Petrus. l Saran-saran untuk mengembangkan pelayanan. 2. Berikan murid-murid waktu kira-kira 15-20 menit untuk berdiskusi dan menuliskan secara singkat suatu percakapan. 3. Biarkan murid-murid memerankan percakapan mereka sebagai bagian saling berbagi kepada yang lainnya.
Kesimpulan Evaluasi
Tugas Pembacaan Alkitab minggu ini: Bil. 18 – 20
Paulus adalah seorang yang bertujuan hidup yang jelas tentang harus menjadi apakah seorang tentara Kristus itu dan ia telah bergumul untuk hal ini hingga akhir hayatnya. Hari ini, banyak dari antara kita yang telah melupakan diri sebagai anak-anak Allah. Kita tidak hanya orang-orang yang datang ke gereja, menghadiri kebaktian pada sekolah Sabat atau Minggu dan yang mendengarkan serangkaian khotbah. Sebenarnya, melalui hal-hal ini, kita dipersiapkan untuk menjadi para pekerja kudus yang handal, sehingga kita dapat memberitakan Injil hingga ke ujung bumi demi memenangkan peperangan rohani untuk menyelamatkan banyak jiwa manusia. Kiranya melalui cerita kehidupan Paulus ini, dapat membantu mengingatkan bahwa kita mempunyai banyak pelayanan yang harus diselesaikan. Akhirilah dengan berdoa.
Kehidupan Paulus 131
Kesaksian dari Pelajaran 4 (Dari Manna # 31, halaman 12-14) Misi ke Afrika: Afrika Selatan dan Ghana (oleh Tracy Huang, USA)
Mengenai
132 1x
Kehidupan Paulus
Saudara Laki-Laki Seiman Saja Biasanya saat saya mendengarkan kesaksian tentang Afrika dan undangan bagi jemaat untuk terlibat di sana, saya mengingatkan diri bahwa pelayanan tersebut bukanlah untuk saya. Ada pelayanan lainnya yang dapat saya lakukan bagi Tuhan dan bukan pelayanan di Afrika. Saya berpikir bila ingin melihat Afrika, saya akan pergi dalam rangka berlibur atau menikah dengan saudara seiman yang bersedia membawa saya ke sana. Jadi pada Agustus 1998, ketika saya mendekati Majelis Internasional untuk mendaftar sebagai sukarelawan, Afrika bukanlah tempat yang ada dalam pikiran saya saat itu. Saya tidak tahu pasti bagaimana perjalanan yang pada mulanya tidak saya harapkan ini dimulai, tetapi sebelum saya menyadarinya, saudari seiman Yuyen Syukur dan saya mempunyai kesempatan untuk bergabung dalam perjalanan penginjilan Juni 1999 ke Afrika. Sekalipun Majelis Internasional menerima aplikasi kami pada Oktober 1998, tetapi ada banyak faktor yang dapat merintangi perjalanan kami. Salah satunya, ada perbedaan pendapat di berbagai tingkat administrasi gereja untuk mengirim kelompok pertama yang terdiri dari saudari-saudari ke Afrika. Bila bukan karena kekhawatiran, pastilah muncul pertanyaan dan bahkan keraguan dari jemaat atas keefektifan pengiriman saudari ke Afrika. Saya tahu konfirmasi dari Tuhan adalah satusatunya cara untuk menjawab semua pertanyaan dan kadang komentar yang tidak mendukung ini. Saya mulai berdoa mengenai perjalanan ini sebelum memasukkan aplikasi. Saya berdoa kepada Tuhan, bila memang ini adalah kehendak-Nya bagi saya dan saudari-saudari lainnya untuk bergabung pada misi Afrika ini, Ia akan memberikan semangat kepada kami untuk melewati keseluruhan proses yang ada. Ia akan menyelesaikan aplikasi, mempersiapkan dan membiayai perjalanan ini, sampai akhirnya membuat perjalanan ini berhasil.
Tantangan Sebelum Perjalanan Pada beberapa bulan sebelum perjalanan, ada tantangan pribadi dan tantangan dari luar yang timbul. Masing-masing tantangan ini terselesaikan dengan pertolongan Tuhan melalui doa. Tantangan yang paling kelihatan dan menyakitkan datang dari orang yang saya cintai dan yang paling saya butuhkan. Berikut adalah catatan yang saya tuliskan selama waktu itu: 25 Maret 1999 Saya menerima e-mail pagi itu dari seorang pendeta Majelis Internasional mengenai misi Afrika ini. Keluarga saya menelepon pendeta itu beberapa hari yang lalu dan menyatakan kekhawatiran dan keberatan mereka atas perjalanan ke Afrika ini. Saya menyadari semua ini akan terjadi dan mengetahui bahwa mereka akan melakukan sesuatu. Namun saya masih berharap bahwa mereka akan mengubah pendirian mereka. Air mata sayapun membanjir saat membalas e-mail dari pendeta itu. Hati saya begitu terluka karena mengetahui apa yang harus dilakukan dan apa yang ingin dilakukan, tetapi hati saya tertahan pada tempat yang paling lemah. Semalam saya menulis sebuah surat untuk mama, mengemukakan sejumlah alasan dan keinginan saya untuk pergi ke Afrika. Saya mencintai mama dan tidak akan melakukan apapun yang akan menyakiti atau membuatnya cemas. Namun itulah yang sedang saya lakukan. Ada banyak hal di kepala saat saya menuliskan surat kepadanya. Saya berpikir mengenai kisah di mana Yesus menghendaki agar kita dapat meninggalkan keluarga demi Dia. Saya tidak yakin bila saya terlalu keras, tetapi seberapa jauh saya benarbenar bekerja bagi Kristus? Saya memikirkan tentang hubungan duniawi, terutama keluarga, dalam hubungannya dengan Tuhan. Apakah saya gila bila berpikir bahwa tidak ada perbandingannya? Tampaknya tidak masuk akal bagi saya untuk mengambil resiko melawan keinginan keluarga dan secara sadar melukai mama untuk hal yang tidak kelihatan yang disebut Tuhan, saya mulai menyangsikan tekad saya sendiri.
Kehidupan Paulus 133
Membaca perkataan sendiri setelah kembali dari Afrika mengingatkan saya bahwa betapa murah hati dan mengagumkannya Tuhan kita itu. Keluarga tidak hanya datang untuk mendukung saya, tetapi mereka pun datang mendukung dan menenangkan orangtua sukarelawan lainnya yang pergi ke Afrika. Keluarga saya mampu berbagi rasa kuatir mereka kepada yang lainnya, tetapi mereka harus mempercayakan keselamatan saya ke dalam tangan Tuhan. Tuhan adalah kasih. Ia tidak ingin melihat jurang di antara sesama anggota keluarga. Apa yang Ia inginkan adalah hati dan tekad bulat kita. Saat Tuhan meminta Abraham untuk mengorbankan Ishak, Ia ingin melihat apakah Abraham benar-benar menempatkan Tuhan di atas anaknya sendiri. Begitu Abraham membuktikan dirinya beriman, Tuhanpun memberkatinya dengan lebih berlimpah. Ketika keluarga mencoba menasihati saya untuk tidak pergi ke Afrika, saya bersedih, tetapi Tuhan memberikan kedamaian dan keberanian kepada saya. Saya memutuskan untuk pergi ke Afrika sekalipun keluarga merasa keberatan dan saya meminta Tuhan memberikan mereka kedamaian, seperti yang telah Ia berikan kepada saya. Melihat ke belakang, saya sungguh berterima kasih atas anugerah dan perlindungan Tuhan terhadap keluarga saya.
Mengenai
134 1x
Kehidupan Paulus
Afrika Selatan Yuyen dan sayapun akhirnya menemui seorang pekerja dari Majelis Internasional yang pergi ke Afrika Selatan. Pada permulaan perjalanan itu, saya menghabiskan satu minggu dengan mengunjungi jemaat dan membantu pekerjaan di sana. Kebanyakan jemaat di Afrika Selatan adalah para imigran dari Taiwan. Sekalipun mereka memiliki dasar kerohanian yang lebih baik dari jemaat lainnya di Afrika, mereka tetap memerlukan makanan rohani, motivasi dan kasih. Telah terbukti bahwa menjadi kaum minoritas dalam suatu negara yang secara politik tidak stabil dan jauh dari kampung halaman, telah membuat beberapa jemaat di sana merasakannya. Afrika Selatan adalah salah satu negara yang sedang berkembang, dengan fasilitas modern dan kondisi hidup yang menyenangkan. Kenyataannya, tinggal di gereja lebih menyenangkan daripada tinggal
di rumah di Amerika. Saya tinggal di kamar yang baru dengan ranjang yang bagus dan berukuran besar. Mudah untuk hidup nyaman di Afrika Selatan, terutama dekat pesisir selatan. Ada banyak sekali makanan laut di sana yang melebihi kemampuan saya untuk menikmatinya. Saya masih ingat pengalaman melihat dan memakan satu potong abalone (sejenis kerang) sampai habis. GHANA Setelah dari Afrika Selatan, saya menuju ke bagian barat Afrika, suatu bagian yang berbeda dari Afrika. Di Ghana, di samping ketidaknyamanan kecil seperti seringnya kekurangan air dan listrik, rasanya seperti berkemah. Yang saya dengar adalah kokok ayam dan bukannya deringan telepon; lebih banyak kambing dan ayam di jalan daripada anjing dan kucing; yang saya dengar hanyalah suara radio dan bukannya siaran televisi serta yang saya gunakan adalah kipas angin dan bukannya AC. Karena Ghana beriklim tropis, maka sinar matahari hampir selalu kami rasakan. Di sana pun banyak buah-buahan tropis yang manis dan berair seperti nanas, mangga, kelapa, pepaya, tebu dan semangka. Saat melihat jemaat di Ghana, saya berpendapat bahwa iman mereka semata-mata berasal dari Tuhan. Mereka memerlukan lebih banyak bantuan di setiap hal, khususnya pada bidang penginjilan. Dunia di luar Afrika mungkin sanggup dan bersedia untuk memberi. Penginjilan untuk keseluruhan negara, dengan sepuluh gereja dan daerah pelayanan, terdiri dari tiga pekerja penuh waktu dan dua pengkhotbah penuh waktu. Tidak ada duta lainnya yang melayani jemaat. Bandingkan dengan gereja setempat atau daerah pelayanan Anda, di mana ada sedikitnya seorang pendeta yang berkunjung sekali dalam empat minggu. Empat Alkitab yang dibagikan bersama dan tidak ada kaset atau video khotbah. Lebih jauh lagi, karena jemaat-jemaat Afrika tidak mampu membeli Alkitab atau kertas dan pensil, agak sulit bagi mereka untuk belajar dan mengingat informasi. Bayangkan jika hari ini semua yang Anda pelajari hanya dari mendengarkan. Kecuali ada orang yang membacakan dan bersedia mengulangi pasalpasal Alkitab kepada Anda berkali-kali, Anda hanya dapat mendengarnya sesekali saat kebaktian. Ingatlah
Kehidupan Paulus 135
pula bahwa bila tidak memiliki kemewahan listrik dan area belajar untuk pengembangan rohani, bagaimana Anda mempunyai pengetahuan yang cukup untuk dapat menyediakan makanan rohani yang baik untuk anak-anak Tuhan lainnya? Sebenarnya bagi mereka yang di Afrika hal ini cukup sulit, tetapi oleh anugerah Tuhan, jemaat-jemaat kita telah menjaga iman mereka selama empat belas tahun terakhir ini.
Mengenai
136 1x
Kehidupan Paulus
Bantuan Diperlukan Afrika adalah suatu tempat yang indah, penuh dengan sumber alam dan ciptaan Tuhan yang menakjubkan. Sekarang ini, semua negara di Afrika yang memiliki gereja kita memerlukan pekerja yang bersedia tinggal di sana untuk jangka waktu panjang. Saudara-saudari seiman kita yang di Afrika belum mempunyai sumber yang sama seperti yang kita punyai. Bila kita mengasihi mereka dan menginginkan mereka belajar dan menjadi dewasa dalam Tuhan, kita perlu berkorban dan berada di sana untuk mengajarkan mereka. Sulit bagi kita untuk memberikan bantuan tanpa mengetahui bagaimana mereka hidup dari hari ke hari dan dari minggu ke minggu. Bagaimana orang tua dapat mengajari anakanak bila mereka sendiri tidak tahu cara membaca atau menulis, atau bahkan tidak mempunyai Alkitab di rumah? Tanpa peralatan dasar, bagaimana kita membantu mereka, bila mereka tidak benar-benar mengerti bahasa Inggris? Bagaimana kita dapat membantu jemaat berakar dalam firman Tuhan? Kita semua mempunyai panggilan untuk menjawab pertanyaan ini. Kita dapat membantu secara finansial melalui Majelis Internasional, berdoa bagi mereka, dan menghabiskan waktu secara pribadi dengan mereka. Marilah kita menjawab panggilan Yesus dan jadilah salah seorang pekerja tersebut, karena “Tuaian memang banyak, tetapi pekerja sedikit. Karena itu mintalah kepada tuan yang empunya tuaian, supaya Ia mengirimkan pekerja-pekerja untuk tuaian itu” (Mat. 9:37-38). Perjalanan saya selama tiga minggu ke Afrika penuh dengan persaudaraan dengan saudara-saudari seiman setempat. Saya melihat kekuatan Injil bekerja kepada orang yang sederhana dan yang miskin secara rohani. Di atas segalanya, saya merasakan sukacita dan kepenuhan karena melayani Tuhan sepanjang
hari dan setiap hari. Untuk waktu yang singkat, saya menjadi salah satu dari misionaris di sana. Kami berdoa, berencana, bekerja, makan, berbagi dan tertawa bersama. Di tanah yang jauh dari rumah dan orang-orang yang kami cintai, kami memiliki Tuhan dan saling mengandalkan yang satu dengan yang lainnya. Inilah pengalaman saya yang paling luar biasa. Saat yang membagi pekerjaan meminta kami untuk berpisah beberapa hari lamanya, saya takjub terhadap apa yang kami rasakan ketika berjumpa kembali. Sepertinya kami berpisah telah berminggu-minggu lamanya dari teman-teman baik kami. Kami menceritakan setiap rincian, setiap perasaan dan setiap renungan. Adalah kehormatan bagi saya untuk melayani Tuhan di Afrika. Apa yang saya pelajari dan peroleh dari perjalanan ini tidak dapat diungkapkan dengan katakata. Bila Anda tidak mempercayai saya, mintalah pada Tuhan untuk memberikan Anda kesempatan untuk mengalami anugerah-Nya dan pekerjaan yang menakjubkan sebagai seorang misionaris sukarela.
Kehidupan Paulus 137
Kesaksian dari Pelajaran 11 (Dari Manna # 30, halaman 44-45) Allah Akan Bukakan Sebuah Jalan (oleh Elaine Shek, Edinburgh, UK)
Mengenai
138 1x
Kehidupan Paulus
Kenangan beberapa bulan yang lalu masih tertanam kuat pada ingatan saya, di mana saya diizinkan untuk mengalami kasih dari saudara-saudari seiman serta anugerah dan kemurahan Allah yang ajaib. Karena masih kuliah di suatu universitas, saya harus menghabiskan empat bulan lamanya di St. Petersburg, Rusia. Empat bulan itu tampaknya merupakan bulan-bulan yang terpanjang dan terberat dalam hidup saya. Bila mengingat kembali hal ini, saya bersukacita karena telah melewatinya, sekalipun saya tidak menyukainya saat itu. Sebelum berangkat ke Rusia, saya menyadari akan menghadapi masa-masa yang panjang dan berat, sekaligus bahasa dan budaya yang berbeda. Yang terpenting lagi bahwa ketidakhadiran saya sebagai jemaat gereja akan menjadi ujian bagi iman saya. Saya tidak tahu apakah dapat bertahan selama empat bulan itu tanpa dukungan kerohanian. Tetapi bersyukur kepada Allah yang mengabulkan doa-doa saya, sekaligus memastikan bahwa Ia tidak akan meninggalkan saya seorang diri. Pandangan sekilas saya yang pertama terhadap kepastian Allah ditujukan melalui seorang perempuan Rusia. Perempuan ini berada di Edinburgh (Skotlandia) untuk beberapa hari lamanya dan setelah itu kembali ke London. Entah bagaimana, ia ketinggalan kereta terakhir yang menuju London. Tidak tahu apa yang harus dilakukan dan dengan tidak ada tempat tinggal, ia mengembara sepanjang jalan di Edinburgh. Sungguh luar biasa, tiba-tiba ia berhenti di sebuah restoran, yang pemiliknya ternyata adalah seorang anggota gereja kita. Lalu, ia meminta bantuan kepadanya. Saudara ini segera memanggil bibinya, dan sore itu, keponakan saya membawa perempuan Rusia itu ke rumah mereka. Mereka memberinya makanan dan minuman serta menawarkan penginapan untuk malam itu. Keesokan harinya sebelum perempuan ini berangkat ke London, ia bertukar alamat dengan keponakan saya. Perempuan itu memberitahukan bahwa saya boleh menghubungi-
nya bila telah tiba di St. Petersburg. Ketika saya mengalami kejadian ini, saya menyadari bahwa itu merupakan pemeliharaan Allah terhadap diri saya. Mengapa perempuan dari St. Petersburg ini muncul di Edinburgh? Mengapa ia sampai ketinggalan kereta terakhir yang menuju London? Dan mengapa, dari semua restoran yang terdapat pada jalan utama itu, hanya restoran yang pemiliknya anggota gereja kita yang ia datangi? Saya begitu terharu karena menyadari bahwa Allah telah mengabulkan doa-doa saya. Ia memastikan bahwa Ia akan menyertai pekerjaan dan hidup saya. Ia tidak akan meninggalkan saya seorang diri. Saya begitu terhibur oleh kejadian ini. Kemudian, saya berusaha untuk bertemu dengan perempuan Rusia itu dan menikmati keramahan hatinya. Kita telah menjadi teman yang baik dan saya berharap suatu kali kelak, ia pun dapat mengalami kasih Allah. Sungguh, Allah telah membuka sebuah jalan. Kejadian kedua sepertinya saya akan berbagi mengenai pentingnya berdoa. Setelah tiba beberapa lama di Rusia, saya kadang merasa kesepian dan tertekan. Cuaca setempat kurang begitu baik, selain itu, saya pun tidak dapat pergi ke tempat manapun dengan menggunakan bahasa setempat. Iman saya terus merosot drastis. Saya merasakan begitu sulitnya untuk menjalani doa. Pada banyak kejadian, saya tidak merasa suka untuk berdoa, sekalipun hati mengingatkan bahwa saya harus berdoa. Suatu kali, ketika keponakan menelepon, saya memberitahukan apa yang terjadi dengan diri saya selama ini, bahwa betapa sulitnya untuk berdoa dan betapa kesepiannya saya saat itu. Lalu, keponakan mengingatkan bahwa saya harus senantiasa berdoa, tidak peduli bagaimana lemahnya yang saya rasakan. Bila kita tidak mengambil langkah pertama untuk berdoa, bagaimana Allah akan menolong diri kita? Sebelum Allah mendekati kita, kitalah yang harus terlebih dahulu mendekati-Nya. Setelah itu, saya berdoa memohon pengampunan dan pertolongan Allah – saya tidak dapat melakukan apapun seorang diri. Saya begitu memerlukan Allah, satu-satunya yang dapat menolong saya. Saya menyadari kemudian pentingnya berdoa. Bila tidak berdoa, saya akan kehilangan semua hubungan pribadi dengan Allah, sehingga akan berdampak pada
Kehidupan Paulus 139
Mengenai
140 1x
Kehidupan Paulus
kematian terhadap kehidupan rohani saya. Saya tidak ingin hal itu terjadi. Tidak lama setelah itu, Allah bertindak bagi diri saya. Saya merasa begitu berhutang kepada-Nya. Kejadian lainnya membantu saya dalam pergumulan iman yang berasal dari seorang saudari. Setelah mendengar segala rasa duka dan kesepian saya, saudari ini menuliskan sesuatu yang isinya: “Saya hanya ingin kamu bersukacita dan membiarkan kamu tahu bahwa banyak orang yang memikirkan tentang dirimu dan berdoa bagi kamu.” Setelah saya membaca tulisan itu, air mata sayapun mengalir. Saya begitu tersentuh, sekaligus malu. Saudara-saudari di luar sana ternyata sedang mendoakan saya! Tetapi saya tidak beroleh kekuatan untuk berdoa. Kata-kata itu begitu menghibur dan memberi suatu pelajaran bahwa masih ada saudara-saudari yang peduli terhadap diri saya. Mereka telah meninggalkan suatu kenangan yang tidak akan terlupakan dalam hati saya dan telah memampukan saya untuk memahami pentingnya doa-doa syafaat. Akhirnya, suatu kejadian yang membuktikan bahwa Allah membimbing saya hingga pada akhirnya. Pada tanggal 25 Juni – hari di mana saya kembali ke rumah – pembimbing saya memeriksa seluruh kelengkapan surat-surat, termasuk paspor dan visa saya. Kamipun berangkat menuju bandara, tetapi sesampainya di sana, pemandu perjalanan melihat saya dengan muka muram sambil bertanya, “Mana visa kamu?” Saya memandangnya dan menjawab, “Apakah benar visa itu tidak ada pada paspor saya?” Ia menegakkan kepalanya dan berkata, “Tidak ada visa pada paspor ini. Ini semua telah kedaluwarsa. Kamu tidak dapat berangkat hari ini.” Saya tidak dapat mempercayai apa yang sedang terjadi. Saya menatapnya dan mulai ketakutan. Ini bagaikan mimpi buruk yang benar-benar menjadi kenyataan. “Apakah tidak ada jalan, agar saya dapat meninggalkan negara ini sekarang?” tanya saya. “Tidak ada!” Rupanya apa yang telah terjadi ketika saya tiba pertama kali adalah pihak polisi telah mengambil paspor dan visa saya, tetapi tidak mengembalikan visanya kepada saya. Setelah 45 menit kemudian, saya bersama pembimbing dan kedua teman kuliah kami tetap berusaha mencari solusinya di bandara, tetapi tetap tidak memperolehnya. Satu-satunya jalan adalah
menunda kepulangan saya ke rumah. Pikiran-pikiran untuk tetap tinggal di Rusia seorang diri tanpa temanteman membuat saya semakin ketakutan. Saya tidak dapat tinggal lebih lama lagi. Akhirnya, pembimbing saya beritahukan agar tidak perlu membawa barang-barang yang tidak berarti. Saya merasa telah putus asa dan seluruh dunia bagaikan menentang saya. Pembimbing saya menghubungi petugas imigrasi di bandara itu untuk melihat apakah yang mungkin dapat dilakukannya. Petugas itu tidak berani menjanjikan banyak hal, tetapi setelah melalui proses negosiasi yang cukup lama, akhirnya menyetujui bila ia dapat membantu saya. Sementara itu, pembimbing saya mendesak agar saya segera membayar sejumlah biaya untuk hal itu. Bagaimanapun, saya tidak dapat memesan kursi, karena pejabat imigrasi itu telah membawa paspor saya. Saat itu, bagian pemesanan kursi telah ditutup. Seorang petugas resmi bandara menanyakan alasan saya tidak memesan kursi dan begitu saya jelaskan bahwa salah seorang petugas imigrasi telah membawa paspor saya untuk memproses visa. Mereka mulai bertanya: “Petugas yang mana? Seperti apakah rupanya? Mengapa ia mengambil paspor kamu?” Semua macam kemungkinan terlintas di pikiran saya. Saya beranggapan, “Saya telah memberikan paspor kepada seorang calo, hingga tertahan di sini sekarang.” Bagaimanapun, petugas resmi bandara memastikan akan mengembalikan paspor saya. Setelah sepuluh menit kemudian, petugas itu kembali dengan paspor dan visa saya. Saya segera memeriksanya dan berhasil melewati bagian pemeriksaan paspor. Saya segera pulang ke rumah! Kejadian ini terjadi agar saya memahami kehendak Allah. Ya, saya tidak dapat menikmati waktu yang ada di Rusia, tetapi mengingat masa-masa itu, saya bersukacita bahwa saya telah mengalami suatu kejadian yang dapat memberikan kekuatan iman kepada Allah. Sekarang, saya memahami bahwa ke manapun kita pergi, Allah akan senantiasa menjadi Pembimbing pribadi dalam segala masalah apapun. Ia tidak akan pernah meninggalkan saya seorang diri, tetapi justru membimbing setiap langkah menuju surga. Saya tahu bahwa saya senantiasa berhutang kepadaNya untuk menunjukkan kasih yang besar dan membuktikan bahwa Ia menyertai semua jalan hidup saya. Kiranya segala kemuliaan bagi nama Tuhan.
Kehidupan Paulus 141
Mengenai
142 1x
Kehidupan Paulus
pelajaran
13
Ulasan
GARIS BESAR Kitab Bacaan: Semua ayat pilihan lainnya Tujuan Pelajaran: 1. Memiliki pengetahuan umum tentang kehidupan Paulus. 2. Memahami perjalanan penginjilan Paulus dan bagaimana ia menderita bagi Tuhan demi pemberitaan Injil. 3. Mengingat untuk memberitakan Injil dan melakukan pekerjaan kudus bagi jemaat.
Pada kuartal ini, kita telah mempelajari banyak hal mengenai kehidupan Paulus dan perjalanan penginjilannya. Sungguh, perubahan hidup Paulus merupakan hal yang luar biasa dan unik. Bayangkan diri kalian sendiri bila menjadi buta dalam tiga hari. Hal apakah yang akan terlintas di dalam pikiran, ketika mengetahui bahwa Allah sedang bekerja melalui diri kita? Setelah perubahan hidup itu, kita dapat melihat bahwa tujuan hidup Paulus adalah melayani Yesus Kristus dengan memberitakan Injil. Selama perjalanan penginjilannya, kita melihat berapa banyakkah penderitaan dan penganiayaan yang ia harus hadapi. Selain itu, ia begitu berani dan termotivasi untuk melanjutkan pelayanannya itu. Sungguh, ia ingin memperoleh mahkota kebenaran akan diberikan kepadanya. Bercermin dari kehidupan Paulus, ada beberapa nasihat yang membangun bagi semua umat percaya. Pertama, kita semua perlu beroleh kuasa dari Roh Kudus. Ini benar-benar nyata melalui kepenuhan Roh Kudus di dalam diri kita. Agar dapat bekerja bagi Allah, kita perlu berdoa setiap harinya dan memperlengkapi diri dengan firman Allah. Kedua, kita seharusnya mengejar halhal rohani yang dari Allah. Ketiga, kita harus senantiasa menjadi teguh di dalam iman. Seperti Paulus, kita seharusnya menyatakan keteguhan iman kita di dalam Tuhan Yesus Kristus.
Kehidupan Paulus 143
Ulasan 1.
"Pertanyaan pada bagian ini tidaklah terdapat dalam Lembar Kerja Murid. Silahkan perbanyak dan bagikan kepada murid-murid. Pergunakan jawaban yang diberikan untuk membantu kalian tentukan jawaban yang tepat. Berikan nilai dengan skala 1 – 100. Setiap pertanyaan bernilai 10."
144 1x
Kehidupan Paulus
Menurut kalian, hal apakah yang paling berarti di dalam perubahan hidup Paulus itu?
Isilah tempat-tempat yang kosong (2-4) 2. Hai, nama Ibrani saya adalah Saulus, yang berarti __________. (meminta) Kalian mungkin lebih mengenal nama saya dalam bahasa Roma, Paulus, yang berarti __________. (kecil) Saya dilahirkan oleh orang tua yang berbangsa Yahudi, yang memberikan cara-cara hidup sebagai orang Yahudi setiap harinya. Itulah mengapa saya dapat menyebut diri sendiri sebagai orang Yahudi. Selain itu, bila seseorang disebut seorang Yahudi, saya akan menerangkannya dengan jelas bahwa saya dari suku __________ (Benyamin – Flp. 3:5). Saya dilahirkan di kota __________ (Tarsus – Kis. 22:3), di tanah Kilikia, sebuah propinsi Roma. 3.
Sebelum seseorang mengenal Allah dan diba pt is , ia a da la h s e or a ng t a wa na n __________ (dosa), sering melakukan perbuatan dosa dan merusak hidup sendiri. Ia menuruti keinginan dagingnya, tetapi saat dibaptis dan menerima __________ (Roh Kudus), ia terlepas dari kuasa dosa. Ia diubahkan ‘dari __________ (kegelapan) menuju terang dan dari kuasa setan kepada kuasa Allah’ (Kis. 26:18; Kol. 1:13).
4.
Di Filipi, Silas dan saya dimasukkan ke dalam __________ (penjara yang paling dalam). Bagaimanapun, keadaan ini tidak membuat kami menjadi putus asa, karena kami merasa mulia dapat menderita bagi Tuhan. Di dalam penjara itu, kami __________ (menyanyikan puji-pujian kepada Allah). Tetapi kira-kira tengah malam, terjadilah __________ (gempa bumi yang hebat), sehingga mengoyahkan tembok, pintu-pintu penjarapun terbuka dan belenggu semua tahanan terlepas. Ketika melihat hal ini, kepala penjara mengira bahwa semua tahanan telah __________ (melarikan diri), hingga ia berniat mencelakai dirinya. Memang tanggung jawab dari kepala penjara adalah memastikan semua tahanan berada dalam kondisi baik dan tidak ada yang
melarikan diri. Bila tidak demikian, tentu ia akan dihukum. Segeralah Silas dan saya menghentikan niat kepala penjara itu untuk mencelakai dirinya dan mulai ___________ (memberitakan Injil) kepadanya. Lalu, ia dan seluruh ___________ (keluarganya) __________ (dibaptis). 5.
Dalam Gal. 5:16 memberitahukan bahwa kita seharusnya hidup menurut Roh. Allah ingin kita menghasilkan buah Roh Kudus. Apa sajakah buah Roh Kudus itu? (Kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, penguasaan diri – Gal. 5:22-23.)
6.
Mengapa kita perlu memberitahukan perihal Allah kepada orang lain? Tuliskan tiga alasannya. (Untuk membalas kasih Allah – Mrk. 5:19; agar orang lain diperdamaikan dengan Allah – 2 Kor. 5:18-20; untuk membiarkan orang lain mengerti Allah yang sejati dan Juruselamat, agar beroleh berkat dan hidup kekal – Yoh. 17:3; untuk menyelamatkan jiwa orang lain – 2 Pet. 3:9; merupakan amanat dari Yesus Kristus – Mrk. 16:15; 1 Kor. 9:16-17; 2 Kor. 5:17-18.)
7.
Bagaimana kita dapat menjadi pemberita injil yang efektif? (Diperlengkapi dengan pengetahuan rohani; diperlengkapi dengan pengetahuan umum; membangun karakter rohani yang baik dalam perkataan, perbuatan, kasih, iman, kekudusan.)
8.
Tuliskan empat macam tanah yang tercatat dalam perumpamaan seorang penabur dan mewakili apakah keempat macam tanah itu? (Macam A: Kepada setiap orang yang mendengar firman tentang Kerajaan Surga, tetapi tidak mengertinya, datanglah si jahat dan merampas yang ditaburkan dalam hati orang itu. Macam B: Kepada setiap orang yang mendengar firman itu dan segera menerimanya dengan gembira. Tetapi ia tidak berakar dan tahan sebentar saja. Apabila datang penindasan atau penganiayaan karena firman itu, orang itupun segera murtad. Macam C:
Kehidupan Paulus 145
Kepada setiap orang yang mendengar firman itu, lalu kekuatiran dunia ini dan tipu daya kekayaan menghimpit firman itu, sehingga tidak berbuah. Macam D: Kepada setiap orang yang mendengar firman itu dan mengerti dan karena itu ia berbuah, ada yang seratus kali lipat, ada yang enam puluh kali lipat, ada yang tiga puluh kali lipat.) 9.
Kita harus memohon pemeliharaan Allah, karena kita tahu bahwa diri kita harus berusaha untuk melawan segala macam pencobaan. Apakah cara-cara yang kalian dapat lakukan untuk melawan segala macam pencobaan yang ada? (Yak. 4:7)
10. Perilaku apa sajakah yang seharusnya kalian miliki untuk menghadapi penganiayaan? Tuliskan tiga macam perilaku. (1. Berbahagialah. Mat. 5:10-12, “Berbahagialah orang dianiaya oleh sebab kebenaran, karena merekalah yang empunya Kerajaan Surga.” 2. Bersukacitalah. 1 Pet 4:12-16, “Saudara-saudara yang kekasih, janganlah kamu heran akan nyala api siksaan yang datang kepadamu sebagai ujian, seolah-olah ada sesuatu yang luar biasa terjadi atas kamu. Sebaliknya, bersukacitalah, sesuai dengan bagian yang kamu dapat dalam penderitaan Kristus, supaya kamu juga boleh bergembira dan bersukacita pada waktu Ia menyatakan kemuliaanNya.” 3. Bersandar pada Allah dan percaya bahwa Ia akan melepaskan. 2 Tim. 4:18, “Dan Tuhan akan melepaskan aku dari setiap usaha yang jahat. Dia akan menyelamatkan aku, sehingga aku masuk ke dalam Kerajaan-Nya di surga.”)
Aktivitas Adakan suatu persekutuan yang santai dengan hidangan dan aktivitas yang ringan. Kalian dapat kembali dan mempergunakan aktivitas yang belum dipakai sebelumnya.
146 1x
Kehidupan Paulus
“Oh Tuhan, jadikan aku seorang hamba!” Allah tidak harapkan Anda menjadi seorang guru terbesar. Allah hendaki Anda menjadi seorang hamba, lakukan yang terbaik yang dapat Anda lakukan, dan beriman bahwa Ia akan lakukan hal yang mustahil.
Pendidikan Agama
TUNAS MUDA
"Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap kekuatanmu. (Ul. 6:5)
True Jesus Church General Assembly, USA. (Buku ini hanya dipergunakan di dalam Gereja Yesus Sejati) Edisi Revisi 1, 2010