Tahun 1 Buku 2
REMAJA Buku Pegangan Guru
Lima Kitab Taurat
Berjalan di dalam Kebenaran (Oktober/November/Desember)
“Saudaraku yang kekasih, aku berdoa, semoga engkau baik-baik dan sehat-sehat saja dalam segala sesuatu, sama seperti jiwamu baik-baik saja. Sebab aku sangat bersukacita, ketika beberapa saudara datang dan memberi kesaksian tentang hidupmu dalam kebenaran, sebab memang engkau hidup dalam kebenaran. Bagiku tidak ada sukacita yang lebih besar daripada mendengar bahwa anak-anakku hidup dalam kebenaran.” (3 Yohanes 2-4)
ÿ Diterbitkan oleh Majelis Pusat Gereja Yesus Sejati Indonesia
Tahun 1 Buku 2
REMAJA Buku Pegangan Guru
Lima Kitab Taurat
Judul
Lima Kitab Taurat
Bagian # 1: Permulaan Iman
Bagian # 3: Kekudusan
Kitab Kejadian menyatakan banyak ‘permulaan’, dari penciptaan terang, binatang-binatang hingga sejarah manusia. Yang lebih penting lagi adalah permulaan iman di dalam Allah. Kita ada untuk mempelajari umat Israel yang Allah taruh ke dalam rencana keselamatan-Nya. Sekalipun kitab pertama ini ditulis sejak dari ribuan tahun yang lalu, beberapa cerita dan tokoh di dalamnya justru menawarkan banyak pelajaran kehidupan yang membantu meneguhkan iman kita, tidak masalah kapan kita hidup di dunia ini. Dari beberapa pelajaran ini, kita akan pelajari nilai-nilai dari firman Allah yang tertanam di dalam hati dan bagaimana Alkitab dapat menolong kita melewati perjalanan kehidupan di dunia.
Dalam kitab Imamat, ada banyak hukum dan peraturan, dari bagaimana mempersiapkan korban bakaran hingga peraturan yang rinci mengenai kesehatan pribadi. Tujuan dari semuanya itu bukanlah untuk membebani umat Israel, tetapi agar memahami bahwa pelayanan harus dijalankan di dalam kekudusan yang sepenuhnya, sama seperti kita dipisahkan menjadi suatu bangsa yang kudus. Hari ini, kita tidak perlu lagi menjalankan hukum tata cara beribadah dan hukum kesehatan menurut Taurat, karena Yesus Kristus telah mengorbankan nyawa-Nya bagi kita dan Ia adalah Imam Besar yang kekal. Melalui pemahaman rohani yang jelas di balik dari semuanya ini, dapatlah diketahui bahwa kita pun adalah umat kudus yang harus bertindak menurut kekudusan Allah.
Bagian # 2: Bebas dari Dosa Saat dibebaskan dari perbudakan, umat Israel pasti merasa lega dan sukacita bahwa mereka tidak lagi diperbudak. Sekalipun dapat hidup bebas, mereka masih belum dapat memahami makna dari kebebasan itu sendiri. Fokus hidup mereka masih pada hal-hal jasmani, sekalipun tidak lagi harus bekerja di bawah perintah dari orang Mesir yang memperbudak mereka dari pagi hari hingga malam hari. Tetapi saat melewati padang gurun, mereka belajar mengenai kebebasan Allah, yaitu kebebasan rohani. Mereka belajar lebih banyak lagi mengenai Allah dan rencana-Nya. Mereka menerima ketetapan dan perintah Allah untuk mendirikan Kemah Suci. Melalui pelajaran ini, kita bersama umat Israel belajar mengenai apa maksudnya menjadi bebas dalam makna yang sesungguhnya, yaitu kebebasan untuk mematuhi Allah dan menjalankan kehendak-Nya.
Bagian # 4: Belajar dari Kesalahan Kita Umat Israel banyak berbuat kesalahan saat mereka berada di padang gurun. Mereka bersungut-sungut kepada para pemimpin, mengeluhkan makanan dan hidup dalam perselisihan. Selama pengembaraan di padang gurun, banyak orang yang mati akibat dari pemberontakan mereka. Ketika angkatan yang kemudian dipersiapkan untuk merebut Tanah Perjanjian, Musa berharap agar mereka dapat belajar dari banyak kesalahan orangtua, sebagaimana berbagai cerita di Alkitab bertindak sebagai pengingat bagi kita. Ketika terjebak dalam arus duniawi, kita merasa kesulitan untuk berjalan dalam iman dan untuk melihat berbagai hal positif di sekitar sebelum mengambil suatu keputusan yang saleh dan bijak. Dalam kitab Ulangan, Musa banyak menghabiskan waktu untuk menyalin hukum Taurat, agar mereka dapat belajar dari masa lalu dan terus menempuh perjalanan yang menuju kerajaan surga.
Daftar Isi Selamat Datang di Kurikulum Remaja
i-ii
Memahami Para Remaja Anda
iii
Beberapa Keinginan Para Remaja (1-2) Bagaimana Saya Berkomunikasi Secara Tepat Guna kepada Murid-Murid?
Bagian # 1: Permulaan Iman Sasaran dan Renungan Bagi Para Guru 1. Ringkasan dari Lima kitab Taurat 2. Sejarah Awal Manusia 3. Teladan Iman 4. Allah, Yesus Kristus dan Gereja
iv-v
Bagian # 2: Bebas dari Dosa Sasaran dan Renungan Bagi Para Guru 5. Kitab Keluaran: Kebebasan yang Sesungguhnya 6. Perjalanan ke Gunung Sinai 7. Keselamatan dalam Kitab Keluaran
vi
Membangun Persahabatan Bersama dengan Murid-Murid vii Bagaimana Membuat Murid-Murid Tetap Termotivasi dan Tertarik?
Bagian # 3: Kekudusan Sasaran dan Renungan Bagi Para Guru 8. Berbagai Persembahan Korban dalam Kitab Imamat 9. Kehidupan yang Kudus
viii
Lomba Ayat Hafalan dan Bacaan Kitab untuk Minggu ini
ix
Ayat Hafalan untuk Kwartal ini
x
xi 1 9 17 27 34 35 43 51 58 59 67
Bagian # 4: Belajar dari Kesalahan Kita Sasaran dan Renungan Bagi Para Guru 76 10. Pengembaraan di Padang Gurun 77 11. Angkatan yang Kemudian 85 12. Kitab Ulangan: Mengulang Hukum Taurat 91 13. Ulasan 98
Selamat Datang di Kurikulum Remaja
Buku ini telah dirancang untuk membantu para Guru Pendidikan Agama untuk merencanakan dan menjadikan suasana belajar dan mengajar menjadi lebih terarah kepada murid-murid. Karena pengaruh firman Allah yang dahsyat, para Guru Pendidikan Agama memohon agar dapat menyaksikan sendiri setiap langkah perubahan dari muridmurid dalam memahami dan menerapkan Alkitab di dalam kehidupan mereka. Di sini, Anda akan menemukan berbagai bahan yang diperlukan untuk mengajar kebenaran firman Allah yang tidak berubah selamanya.
Judul Pelajaran Ringkasan dari Lima Kitab Taurat
Kurikulum ini meliputi:
Bacaan Kitab
Mat. 24-25; 22:31-32; Yoh. 5:39; Kel. 20-23; Im. 17-26; Ul. 5:12-26
CONTOH
Sasaran Pelajaran 1. 2.
Memahami pentingnya mempelajari Perjanjian Lama dan mengenal pengajaran utama dari Lima Kitab Taurat Menjadi termotivasi untuk mempelajari Alkitab dan beroleh pemahaman bagaimana menjalankan hidup mereka
Ayat Alkitab
Karena Aku berkata kepadamu: “Sesungguhnya selama belum lenyap langit dan bumi ini, satu iota atau satu titikpun tidak akan ditiadakan dari hukum Taurat, sebelum semuanya terjadi.” (Mat. 5:18)
Bacaan Kitab untuk Minggu ini Kejadian 1-10
i
Lima Kitab Taurat
Semua pelajaran ini didasarkan pada:
(Tidak tertera di dalam Buku Aktivitas Murid)
Latar Belakang Alkitab Sumber tambahan yang berkaitan dengan pelajaran untuk diketahui bagi para guru dan murid. Pemanasan Sesuatu yang menawan perhatian murid-murid, agar mereka dapat memulainya. Pemahaman Alkitab Bimbinglah murid-murid di dalam menemukan kebenaran firman Allah yang tidak berubah selamanyamelalui penerapan pemahaman Alkitab di dalam kehidupan nyata.
(Lembar Kerja Murid hanya dalam bentuk yang sederhana)
Menguji Pemahaman Ujilah pemahaman keseluruhan dari murid murid. Anda dapat melakukannya dengan berbagai cara yang berbeda. Salah satunya adalah menanyakan suatu pertanyaan yang berkaitan dengan apa yang mereka telah pelajari. Penerapan Kehidupan Bantulah setiap murid untuk menerapkan firman Allah di dalam kehidupan mereka sama seperti Roh Kudus memimpin mereka. Motivasilah murid-murid melakukan tindakan untuk melatih apa yang mereka telah pelajari. Bagaimana mereka melakukan tindakan itu? Kapankah mereka melakukannya? Renungan dan Doa Mintalah murid-murid untuk berbagi apa yang mereka masih ingat setelah pelajaran berlangsung dan akhirilah di dalam doa.
Ingatlah!!!
Sasaran dan pengajaran guru ada tertulis pada setiap pendahuluan pelajaran. Bacaan Kitab untuk Minggu ini dan Ayat Hafalan ada tertulis pada setiap pelajaran. Pastikan membacanya sebelum mempersiapkan dan mengajar murid-murid.
Lima Kitab Taurat
ii
Memahami Para Remaja
Adalah penting mengajarkan dan memperlengkapi para remaja dengan dasar kekuatan yang kokoh, yaitu iman yang teguh. Sekarang ini, kita bersama dengan angkatan yang sedang mencari jawaban yang benar. Sekalipun mungkin telah mengalami suka maupun duka di dalam kehidupan atau kemerosotan rohani, mereka tetap ingin mengetahui siapa yang membuat suatu perbedaan di dalam dunia ini. Para remaja yang menjadi percaya kepada Allah akan dianggap tidak masuk akal, karena mereka pun hidup di dunia yang penuh dengan kekerasan terhadap hukum-hukum Allah. Sebagai akibat dari hal ini adalah timbulnya wabah penyakit, kerusaksan lingkungan dan kekerasan rumah tangga. Oleh karena itu, mereka diperhadapkan dengan keputusan-keputusan penting setiap harinya. Apa yang mereka putuskan dapat mempengaruhi nilai-nilai Kehidupan, iman, pendidikan, pilihan dalam berteman, pekerjaan, pernikahan dan kehidupan bergereja. Selain itu, para remaja mungkin berjuang menghadapi tekanan dari teman sebaya, gaya hidup, penyalahgunaan, persoalan keluarga, sebagaimana pula dengan jati diri. Dengan kata lain, mereka diombangambingkan oleh perubahan, entahkah secara rohani, perasaan, sosial maupun jasmani.
iii
Lima Kitab Taurat
Para remaja membutuhkan sesuatu dan seseorang bagi mereka untuk disandari, apapun yang dianggap layak untuk menjadi pegangan hidup mereka. Lalu, tugas kita adalah membimbing para remaja untuk menyaksikan kuasa Allah di dalam dunia yang selalu berubah ini. Sangat mengherankan, para remaja ingin menjadi ‘rohani’. sekalipun seluruh masyarakat berada di sekitar mereka. Oleh karena itu, mereka perlu mendengarkan banyak kesaksian pribadi dan kebenaran Alkitab mengenai bagaimana kasih Allah telah menyentuh kehidupan orang lain serta pengharapan apa saja yang dimiliki, sekalipun kita hidup di dunia yang sering kali tidak berperikemanusiaan. Bagaimana kita dapat meneguhkan iman mereka di dalam Tuhan, yang mengasihi dan peduli kepada mereka lebih daripada siapapun juga?
Beberapa Keinginan Para Remaja (1)
1. Mengasihi dan Diterima Para remaja memiliki suatu keinginan yang besar untuk diterima oleh temanteman sebayanya dan memperhatikan apa yang orang lain pikirkan mengenai diri mereka. Mereka kuatir mengenai bagaimana orang lain memperhatikan mereka secara jasmani (penampilan: terlalu tinggi, terlalu pendek, terlalu gemuk, terlalu kurus, pemahaman mengenai seks) dan secara mental (kepandaian: terlalu pandai atau terlalu bodoh). Mereka pun memperhatikan para teman, guru, olahragawan, personal media sebagai contoh bagi diri mereka. Oleh karena itu, cara guru menyatakan iman dan keyakinan akan menjadi saksi yang positif bagi diri mereka. 2. Menjalin hubungan dengan Allah atau Mencari Keyakinan Iman
3.
Merasakan Pengalaman Pribadi Bersama dengan Allah
Dalam kehidupan mereka sampai saat ini, para remaja mungkin masih belum memiliki banyak pengalaman pribadi bersama dengan Allah. Kehidupan ibadah mereka sepertinya telah teratur berjalan dengan menghadiri kebaktian di gereja ataupun di kelas dan berdoa sebelum tidur. Sekalipun keteraturan ini baik, tetapi masih belum cukup. Sekarang, saatnya memotivasi mereka untuk berdoa secara tekun, sehingga dapat menyadari peran Allah dalam kehidupan sehari-hari mereka. Bagikan beberapa kesaksian pribadi yang akan menyentuh hati mereka. Dengan demikian, mereka akan mulai melihat Allah sebagai sahabat, penghibur dan penasihat pribadi bagi diri mereka.
Pada usia seperti ini, para remaja tidak lagi akan datang ke gereja hanya disebabkan orangtua menyuruh mereka melakukannya. Mereka mulai mengembangkan hubungan pribadi dengan Yesus Kristus. Sekalipun kemampuan berpikir para remaja akan menyebabkan mereka mempertanyakan apa peranan Allah dan Alkitab di dalam kehidupan sehari-hari, tetapi penting bagi Guru Pendidikan Agama senantiasa menantang mereka untuk menyediakan waktu dalam berdoa dan beribadah di luar kelas dan gereja, sehingga dapat membangun iman mereka sendiri. Sasaran kerohanian mereka adalah menemukan makna dan tujuan hidup mereka melalui Yesus Kristus.
Lima Kitab Taurat
iv
Beberapa Keinginan Para Remaja
kemampuan untuk membiarkan mereka mengetahui kelayakan diri mereka. Para remaja menghormati orangtua dan orang dewasa lainnya secara konsisiten. Ketika mereka membuat keputusan sendiri dan belajar dari kesalahan, hal itu akan membuat mereka menemukan jati dirinya sendiri dan apa yang diyakininya. Ketika melakukannya, mereka pun dapat menjadi setia terhadap keyakinan dan nilai-nilai kehidupan mereka. 4.
4.
5.
Memahami Tujuan Hidup yang Sesungguhnya
Para remaja ingin mengetahui siapa sesungguhnya diri mereka. Pada usia kritis seperti ini, mereka mulai bertanya kepada diri sendiri, “Apakah tujuan hidup saya?” dan “Apakah maksud dari semuanya ini?” Seorang remaja perlu memandang diri sendiri sebagai seseorang yang berbeda dan yang layak untuk mencapai keberhasilan dari masa transisi menuju masa dewasa. Keyakinan diri mereka begitu kuat, hingga merasa perlu membuktikan diri sebagai seseorang yang berkemampuan untuk itu. Beberapa orangtua tidak ingin membiarkan anak-anak mereka pergi seorang diri hingga menjadi berlebihan, karena merasa kuatir akan adanya ancaman perkembangan diri dari anakanak mereka. Sebagai akibatnya, para remaja akhirnya memberontak kepada orangtua. Sebagai Guru Pendidikan Agama, kita perlu menunjukkan dukungan dan motivasi serta memberikan nasihat yang membantu mereka. Kita pun perlu meneguhkan talenta dan
v
Lima Kitab Taurat
Kemurnian dan Kekudusan
Mungkin karena usia yang masih muda dan kurang begitu berpengalaman di dalam dunia yang nyata ini, para remaja sering kali merasa bahwa mereka dapat mengatasi segala sesuatunya, bila berusaha dengan cukup keras. “Saya dapat mengatasinya,” demikianlah pikir mereka. “Itu boleh saja terjadi kepada diri mereka, tetapi tidak akan terjadi kepada diri saya!” Di satu sisi adalah positif memiliki rasa percaya diri yang tinggi. Bagaimanapun, ketika menghadapi banyak perncobaan yang sesungguhnya, mereka mungkin belum siap untuk menghadapi semuanya dengan ‘kepala dingin’. Sekalipun tidak perlu memberitahukan mereka dengan cerita-cerita dari banyak orang yang telah gagal untuk tetap murni dan kudus, kita tetap perlu membiarkan mereka memahami kenyataan dan kesulitan-kesulitan itu. Tantanglah mereka untuk berpikir mengenai apa yang penting bagi diri mereka dan motivasilah agar tetap teguh kepada apa yang mereka yakini.
Bagaimana Saya Berkomunikasi Secara Tepat Guna kepada Murid-Murid?
1. Sambutlah setiap murid pada tiap-tiap bagian pelajaran Sambutan yang bersahabat dan yang ramah menyatakan perhatian yang sepenuhnya. Ungkapan seperti “bagaimana keadaan kamu?” dapat menyatakan perhatian yang tulus. Ungkapan seperti “luar biasa bertemu dengan kamu!” dapat mengubah harihari dari seseorang. Sambutan kita hanya memerlukan waktu sekitar 30-40 detik, tetapi murid-murid akan begitu merasakan bahwa kita benar-benar peduli kepada mereka. 2.
Kirimlah sebuah kartu/email atauhubungilah melalui telepon untuk mengetahui seseorang sedang melakukan hal apa
Dengan mengatakan, “Saya takjub bagaimana kamu dapat melakukannya”, akan membuat suatu perbedaan yang menonjol di dalam kehidupan seseorang. Sekalipun perbuatan ini hanya memerlukan waktu 4-5 menit dan harga yang tidak seberapa dari selembar kartu, tetapi akan membuat hari-hari para remaja bersemangat kembali. 3.
Undanglah setiap murid ke ru- mah dalam acara persekutuan atau kejadian istimewa lainnya
Kenangan terindah kita dari melayani Tuhan dihasilkan melalui persekutuan atau kejadian istimewa lainnya. Setiap persekutuan akan memberikan suatu kesempatan yang baru untuk menunjukkan rasa simpati dan empati kepada seseorang. 4.
Berdoalah bersama dengan mereka
Para remaja perlu mengetahui bahwa para guru ternyata mendoakan mereka dengan tekun. Sekalipun mereka mungkin begitu sibuk dengan aktivitas belajar, kita hendaknya senantiasa mengingatkan bahwa berdoa bersama pada saat-saat tertentu itu merupakan satu-satunya cara untuk memohon hikmat dan kekuatan dari Allah.
Lima Kitab Taurat
vi
Membangun Persahabatan Bersama dengan Murid-Murid
Pada abad 21 ini, hampir semua remaja berkomunikasi melalui email setiap harinya. Dengan bantuan internet, banyak orang menemukan cara yang luar biasa untuk tetap dapat berkomunikasi dengan orang-orang di sekitar mereka yang tidak dapat berbicara langsung dan dengan orangorang yang tinggalnya berjauhan. Sebagai Guru Pendidikan Agama, penggunaan email untuk menjangkau murid-murid merupakan cara yang indah di dalam membangun persahabatan.
Sejak mengetahui murid-murid dapat mengirimkan email yang sedikit lebih mendalam daripada sekedar katakata sambutan atau pujian, Anda mungkin dapat ajukan pertanyaan yang merangsang pikiran murid-murid mengenai apa yang sedang terjadi di dunia saat ini, apa yang mereka yakini, bagaimana hubungan mereka dengan keluarga atau mungkin mulailah dengan suatu pertanyaan yang pribadi mengenai hubungan mereka dengan Allah. Fakta menunjukkan bahwa murid-murid merasa senang bila menemukan email di mailbox mereka, sekalipun Anda dan mereka jarang berkomunikasi. Setidaknya, pikirkan
vii
Lima Kitab Taurat
email apa yang dapat memotivasi muridmurid agar mengetahui bahwa mereka berada di dalam pikiran Anda atau mengetahui bahwa Anda mengharapkan mereka berhasil di dalam ujian atau aktivitas olahraga. Bahkan Anda dapat membuat hari-hari mereka penuh semangat dengan memberikan pujian atau motivasi tertulis di dalamnya. Untuk menjangkau murid-murid secara tepat guna melalui email, tulislah pesan Anda secara singkat (cukup satu paragraf atau satu kalimat). Hidup di dalam masyarakat yang serba cepat ini, tidak banyak dari antara kita yang ingin memeriksa sebuah email yang panjang isinya. Begitu pula penting untuk menjawab pesan dalam waktu 1-2 hari. Murid-murid mencari Anda untuk memperoleh dukungan dan bimbingan. Anda akan segera kehilangan kepercayaan dari mereka, bila tidak ada balasan dari Anda selama satu minggu ke depan. Tetap usahakan menggunakan nada kalimat yang ramah di dalam menulis email Anda. Biarkan mereka mengetahui bahwa Anda selalu berada di dekat mereka, terutama ketika salah seorang murid sedang sakit jasmani atau lemah rohani. Kutiplah sebagian ayat Alkitab dan gunakan humor secara bebas. Para remaja tidak akan menanggapi secara positif kepada guruguru yang selalu menyalahkan. Tetaplah berada di sana dan jadilah teladan. Email adalah alat komunikasi yang luar biasa dengan murid-murid. Kiranya Allah meneguhkan iman muridmurid dan menanamkan pemahaman akan firman-Nya kepada mereka.
Bagaimana Membuat Murid-Murid Tetap Termotivasi dan Tertarik?
Kamu dapat menggunakan... 1. Permainan 2. Video klip 3. Diskusi untuk menemukan solusi atau gagasan lainnya 4. Poster 5. Pertanyaan yang menarik atau topik-topik yang hangat 6. Kesaksian atau pujian yang menyentuh hati 7. Saat-saat perenungan untuk mengintrospeksi diri 8. Kesetiaan dan kerajinan Ketika membawakan pelajaran, kamu dapat menggunakan... 1. Suatu gaya dari seorang guru ketika mengajar murid-murid 2. Suatu penggalian Alkitab yang mendalam 3. Suatu tulisan singkat yang menarik perhatian murid-murid 4. suatu film yang bermakna dalam dan yang berkaitan dengan topik pelajaran Guru dapat menguji pemahaman murid-murid dengan... 1. Meminta murid-murid untuk berbagi apa yang mereka telah pelajari 2. Menanyakan beberapa pertanyaan mengenai pemahaman Alkitab 3. Meminta murid-murid untuk menemukan moral yang baik selama pelajaran 4. Menanyakan siapa tokoh yang murid-murid ingin jadikan bagian dari kehidupan mereka 5. Meminta murid-murid untuk menerapkan pemahaman Alkitab di dalam kehidupan sehari-hari
Lima Kitab Taurat
viii
Lomba Ayat Hafalan
Apakah Anda mengetahui bahwa dengan bersama-sama menghafal Ayat Hafalan di dalam kelas, dapat memberikan saat yang paling baik dalam mengajarkan firman Allah? Kebanyakan orang beranggapan bahwa murid-murid kelas Remaja telah mengetahui banyak mengenai ayat-ayat dalam Alkitab. Bagaimanapun, anggapan itu tidaklah benar. Oleh karena itu, kita sebagai Guru Pendidikan Agama haruslah lebih menekankan bagian pelajaran ini daripada yang lainnya. Mengapa? Karena dengan mengingat ayat Alkitab dapat membantu murid-murid bertahan menghadapi pencobaan dan membangun iman yang lebih teguh. Pastikan bahwa ini merupakan hal yang melibatkan para guru dan murid. Tantanglah murid-murid untuk dapat mengingat Ayat Hafalan bersama dengan Anda setiap minggunya. Adalah gagasan yang positif, bila Anda dan murid-murid dapat mengucapkan ketiga belas Ayat Hafalan pada akhir kwartal. Ini merupakan cara yang luar biasa untuk memotivasi Anda dan muridmurid. Mungkin Anda dapat menantang murid-murid dengan sebuah lomba. Buatlah lomba itu sebagai tantangan yang nyata dan lihatlah siapa yang dapat mengucapkan Ayat Hafalan paling banyak pada perlombaan itu. Anda dapat memberikan apapun macam penghargaan kepada murid-murid yang menang.
ix
Lima Kitab Taurat
Karena perlu mengulang Ayat Hafalan dari minggu ke minggu, Anda dapat menghabiskan waktu lebih banyak untuk membicarakannya bersama murid-murid. Biarkan firman Allah itu mempengaruhi kehidupan pribadi murid-murid dan menjadi bagian dari kehidupan mereka. Setelah suatu periode waktu tertentu, Anda pasti akan melihat kehidupan muridmurid bertumbuh seperti yang Allah kehendaki. Intinya adalah bila muridmurid mendapati Anda sedang serius dalam menghafal Ayat Alkitab, mereka pun akan melihatnya sebagai suatu cara yang penting untuk bertumbuh lebih menyerupai Yesus Kristus. Kiranya Allah senantiasa meneguhkan semangat pelayanan kita kepada muridmurid. Bacaan Kitab untuk Minggu ini 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12.
Kejadian 1-10 Kejadian 11-20 Kejadian 21-30 Kejadian 31-40 Keluaran 1-12 Keluaran 13-20 Keluaran 21-30 Keluaran 30-40 Imamat 11-15; 21-23 Bilangan 1-2; 9-14 Bilangan 20-22; 24; 27-30 Ulangan 4-6; 28-29; 31
Ayat Hafalan untuk Bulan Oktober, November dan Desember
1.
Karena Aku berkata kepadamu: “Sesungguhnya selama belum lenyap langit dan bumi ini, satu iota atau satu titikpun tidak akan ditiadakan dari hukum Taurat, sebelum semuanya terjadi.” (Mat. 5:18)
2.
“Betapa banyak perbuatan-Mu, ya Tuhan, sekaliannya Kaujadikan dengan kebijaksanaan, bumi penuh dengan ciptaan-Mu.” (Mzm. 104:24)
3.
“Berlomba dengan tekun dalam perlombaan yang diwajibkan bagi kita. Marilah kita melakukannya dengan mata yang tertuju kepada Yesus yang memimpin kita dalam iman.” (Ibr. 12:1b-2a)
4.
“Sebab segala sesuatu yang ditulis dahulu, telah ditulis untuk menjadi pelajaran bagi kita, supaya kita teguh berpegang pada pengharapan oleh ketekunan dan penghiburan dari Kitab Suci.” (Rm. 15:4)
5.
“Kamu telah dibeli dan harganya telah lunas dibayar. Karena itu, janganlah kamu menjadi hamba manusia.” (1 Kor. 7:23)
6.
“Tetapi barangsiapa menuruti firman-Nya, di dalam orang itu sungguh sudah sempurna kasih Allah.” (1 Yoh. 2:5a)
7.
“Kamu akan menjadi bagi-Ku kerajaan imam dan bangsa yang kudus.” (Kel. 19:6a)
8.
“Supaya kamu mempersembahkan tubuhmu sebagai persembahan yang hidup, yang kudus dan yang berkenan kepada Allah.” (Rm. 12:1b)
9.
“Maka kamu harus menguduskan dirimu dan kuduslah kamu, sebab Akulah Tuhan, Allahmu.” (Im. 20:7)
10. “Tuhan itu baik; Ia adalah tempat pengusian pada waktu kesusahan; Ia mengenal orang-orang yang berlindung kepada-Nya.” (Nah. 1:7) 11. “Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia, yang memberi kekuatan kepadaku.” (Flp. 4:13) 12. “Dengan mengasihi Tuhan, Allahmu, mendengarkan suara-Nya dan berpaut pada-Nya, sebab itu berarti hidupmu dan lanjut umurmu.” (Ul. 30:20a)
Lima Kitab Taurat
x
Permulaan Iman
Sasaran
xi
Kejadian sering kali dianggap sebagai kitab permulaan dari dunia. Di dalam pelajaran ini, murid-murid akan mempelajari bagaimana kitab ini ternyata memuat permulaan iman pula. Dari permulaan mengenai peradaban zaman hingga kenangan kehidupan dari para leluhur kita, mereka akan mengetahui bahwa segala sesuatu di bawah matahari ini ternyata diciptakan bagi suatu tujuan keselamatan yang luar biasa. Beberapa pertanyaan yang akan dijawab adalah: Bagaimana Mesir pada zaman dahulu memainkan peranan dalam membentuk iman kita? Bagaimana bahtera melambangkan gereja sejati? Bagaimana Allah mengungkapkannya melalui keseluruhan dari kitab Kejadian? Diharapkan jawaban-jawaban ini akan memicu ketertarikan muridmurid dalam mempelajari lebih lanjut mengenai firman Allah dan menyadari bahwa sejarah dapat menawarkan banyak pelajaran di dalam iman dan kehidupan. Yang lebih penting lagi, muridmurid dapat termotivasi untuk merenungkan Alkitab dan menerima kekuatan di dalam firman Allah yang berharga setiap harinya.
Lima Kitab Taurat
Bagian # 1
Renungan Bagi Para Guru Kita sering memotivasi muridmurid untuk mempelajari berbagai tokoh di dalam Alkitab. Sekalipun mustahil untuk menjadi terkenal, tetapi ada banyak hal yang kita dapat bagikan kepada murid-murid saat tokoh-tokoh itu membangun iman kita. Kapankah kita datang untuk mengenal Allah? Apakah ada sebuah titik balik di dalam iman kita? Apakah ada pengalaman istimewa yang benar-benar menyatakan kasih Allah di dalam kehidupan kalian? Berbagai pertanyaan ini dapat memotivasi iman murid-murid secara luar biasa, karena mereka mengetahui bahwa berbagai cerita dan tokoh ini adalah nyata, sekaligus dapat mereka bayangkan. Sempatkan waktu dan renungkan seorang tokoh yang kalian dapat bagikan kepada mereka pada kesempatan mendatang ketika kalian mengajar murid-murid. Apakah iman itu? “Iman adalah dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang kita tidak lihat.” (Ibrani 11:1)
pelajaran
Ringkasan dari Lima Kitab Taurat
1
Bacaan Kitab
Mat. 24:35; 22:31-32; Yoh. 5:39; Kel. 20-34; Im. 17-26; Ul. 5:12-26
Sasaran Pelajaran
1. Memahami pentingnya mempelajari Perjanjian Lama dan menjelaskan pengajaran utama dari kitab Taurat 2. Menjadi berani untuk mempelajari Alkitab, sehingga beroleh pandangan yang benar mengenai bagaimana menjalani kehidupan mereka
Ayat Alkitab
Karena Aku berkata kepadamu: “Sesungguhnya selama belum lenyap langit dan bumi ini, satu iota atau satu titikpun tidak akan ditiadakan dari hukum Taurat, sebelum semuanya terjadi.” (Mat. 5:18)
Bacaan Kitab untuk Minggu ini (bagi para guru dan murid) Kejadian 1-10
Latar Belakang Alkitab Alkitab terdiri dari 66 kitab, 1.189 pasal dan 31.173 ayat. Sebagian besar murid-murid beranggapan bahwa Alkitab adalah sebuah buku yang kuno, yang terbagi ke dalam beberapa bagian, sekaligus buku yang mempelajari nilai-nilai dan ketepatan dari sebuah sejarah. Bagaimanapun, pemeriksaan Alkitab secara hati-hati akan menunjukkan bahwa Alkitab lebih daripada sekedar kumpulan tulisan yang luar biasa. Ketika membaca keseluruhan Alkitab, kita menyadari bahwa pada akhirnya, kuasa berada di tangan Allah sendiri. Tidak ada pertentangan kata-kata apapun di dalamnya, sekalipun berbagai kitab yang diilhami Roh Allah ini ditulis ribuan tahun yang lalu oleh lebih dari 35 penulis. Sekalipun banyak orang telah berusaha untuk membedah Alkitab dan memberikan banyak penafsiran dari maksud catatan yang ada, tetapi kita hanya dapat bersandar kepada Roh Kudus dalam mengungkapkan berbagai misteri yang terkandung di dalamnya (Yes. 29:11; Ef. 3:5; 1 Kor. 2:10-15).
Lima Kitab Taurat
1
Pemanasan Hal apa sajakah yang kalian harus lakukan setiap hari untuk mencapai tujuan hidup? Buatlah sebuah daftar beberapa hal yang paling penting pada mulanya, seperti makan, menyikat gigi, tidur dan lain sebagainya. Bagaimana dengan membaca dan mempelajari Alkitab? Apakah kalian merasakan bahwa hal yang satu ini mempunyai suatu tempat di dalam daftar kalian? Bila tidak, mengapa demikian? Hari ini, kita akan melihat pentingnya mempelajari dan memahami Alkitab, khususnya dari kelima kitab pertama dari Perjanjian Lama.
Pemahaman Alkitab Bagian # 1 – Ringkasan dari Perjanjian Lama Ulangilah informasi berikut bersama dengan murid-murid. Anda dapat memeriksanya secara singkat, karena penekanan dari pelajaran ini adalah pada bagian selanjutnya, yaitu mengenai lima kitab Taurat. Tetapi pastikan untuk mendiskusikan mengapa penting untuk mempelajari Perjanjian Lama sebelum melanjutkan ke Bagian # 2. A. Latar belakang dan tempat kejadian Perjanjian Lama ditulis dalam bahasa Ibrani. Tetapi saat beberapa orang buangan kembali ke Israel, bahasa lainnya, seperti bahasa Aram pun turut mengambil peran di dalamnya. Ini membuktikan bahwa ada sebagian kecil dari Alkitab yang ditulis dalam bahasa Aram (Yeh. 4:8-6:18; 7:12-26; Dan. 2:4-7:28; Yer. 12:11). Setelah itu, bahasa Ibrani menjadi sebuah bahasa yang dipergunakan untuk acara-acara yang bersifat resmi, sementara bahasa Aram diambil sebagai bahasa sehari-hari. Pada saat kelahiran Yesus Kristus, seluruh Perjanjian Lama telah diterjemahkan ke dalam bahasa Aram. Bagian paling awal dari Alkitab ditulis oleh Musa pada tahun 1420 SM. Gulungan kitab yang terakhir, yaitu Maleakhi, diselesaikan sekitar tahun 400 SM. Ada lebih dari 35 penulis dalam Perjanjian Lama dan tiap-tiap penulis memiliki latar belakang sosial dan pendidikan yang berbeda. Mereka meliputi para nabi, imam, ahli Taurat, raja, gembala dan petani. Mereka pun memiliki gaya penulisan dan pengalaman yang berbeda. Sekalipun beragam, ada suatu konsistensi dan struktur dalam Perjanjian Lama, karena Allah mengilhami semua penulis. Tiga puluh sembilan gulungan kitab dalam Perjanjian Lama terbagi ke dalam beberapa golongan penulisan: 1. Kitab Taurat (Kejadian hingga Ulangan) 2. Kitab Sejarah (Yosua hingga Ester) 3. Kitab Hikmat (Ayub hingga Kidung Agung) 4. Kitab Para Nabi (Yesaya hingga Maleakhi)
2
Lima Kitab Taurat
B. Pentingnya mempelajari Perjanjian Lama Alkitab terbagi ke dalam dua bagian besar, yaitu Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru. Perjanjian Lama merupakan suatu perjanjian yang ditetapkan antara Allah dan manusia. Satu-satunya alasan bagi Allah untuk mengadakan perjanjian ini adalah untuk menyelamatkan umat manusia, karena kita semua telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan-Nya (Rm. 3:23). Topik utama dari keseluruhan Alkitab dapat dirangkum menjadi satu, yaitu keselamatan yang dari pada Yesus Kristus. Secara singkat, Perjanjian Lama mencatatkan janji dan persiapan keselamatan, sementara Perjanjian Baru merupakan penggenapan dari keselamatan itu sendiri. Dengan kata lain, Perjanjian Lama berperan sebagai sebuah dasar bagi Perjanjian Baru. Sekalipun banyak orang mendapati berbagai pengajaran dari Perjanjian Baru lebih menarik dan lebih dapat diterapkan dalam kehidupan, tetapi Perjanjian Lama pun mencakup berbagai kebenaran yang penting dan penerapan kehidupan seharihari. 1. Perjanjian Lama merupakan firman Allah Tips Mengajar yang bersesuaian dengan perkataan dari Tuhan yesus, “Langit dan bumi akan berlalu, tetapi perkataan-Ku tidak akan berlalu.” (Mat. Anda boleh membawakan 24:35) bagian pelajaran ini dalam 2. Perjanjian Lama merupakan dasar dari bentuk suatu permainan, kepercayaan dan iman kita, karena karena banyak informasi di menyatakan bahwa hanya ada satu Allah sini yang justru berperan yang benar. sebagai pengulangan. Anda 3. Perjanjian Lama menjelaskan dosa asal dan dapat melakukan ini dengan akibatnya kepada umat manusia. Ini penting membuat beberapa kategori bagi kita untuk dipahami mengapa manusia sederhana dan menuliskan perlu diperdamaikan dengan Allah melalui beberapa informasi yang Yesus Kristus. diberikan di sini, seperti Alkitab 4. Catatan rinci mengenai silsilah dan sejarah merupakan suatu buku yang membantu kita memahami asal mula ditulis dalam bahasa ini; kitab dari keturunan Yesus Kristus. Biografi Taurat terdiri dari lima buku dari beberapa tokoh Alkitab yang dapat dan lain sebagainya. Tentukan mengilhami kitapun ada di dalamnya. maksud penting bagi tiap5. Sekalipun banyak janji dan nubuatan, seperti tiap pertanyaan/jawaban dan mengenai kelahiran dan kematian dari Yesus lihatlah kelompok mana yang Kristus telah digenapi, masih banyak pula dapat mengumpulkan maksud yang belum tergenapi. Oleh karena itu, penting terbanyak. Anda pun penting bagi kita untuk tetap mempelajari dapat tambahkan informasi Perjanjian Lama. lainnya yang berkaitan dengan 6. Perjanjian Lama mengkaji hal-hal moral, Perjanjian Lama yang tidak seperti dosa dan penderitaan serta diberikan di sini. menunjukkan bagaimana hal-hal itu menyatakan kemahakuasaan Allah atas moral. 7. Yesus Kristus dan murid-murid mengutip 600 kali lebih dari Perjanjian Lama (Yoh. 5:39; Mat. 22:31-32). Dengan demikian, penekanan itu adalah penting. 8. Mazmur dan puisi yang diilhami oleh Roh Kudus merupakan pekerjaan seni yang tidak mengenal batas waktu.
Lima Kitab Taurat
3
Bagian # 2 – Ringkasan dari Lima Kitab Taurat A. Lima kitab Taurat Sebagian besar sarjana teologi menyetujui bahwa Musalah yang menulis lima kitab pertama (Taurat) dari Perjanjian Lama. Karena kitab-kitab ini memuat wahyu yang berkenaan dengan hukum-hukum Allah, sehingga kitab-kitab ini dikenal sebagai kitab Taurat. Daftar berikut merangkum kitab-kitab Taurat.
Nama Kitab
Penulis Kitab
Tahun Penulisan
Topik
Tujuan
Kejadian
Musa
1420 SM
Permulaan semua ciptaan dan umat Israel
Menaruh umat Israel ke dalam rencana keselamatan Allah
Umat Israel menerima kebebasan
Menyatakan perubahan umat Israel menjadi bangsa yang kudus
Umat Israel harus melayani dalam kekudusan
Keluaran
Imamat
Bilangan
Ulangan
4
Musa
Musa
Musa
Musa
1420 SM
1420 SM
1400SM
1400SM
Lima Kitab
Rencana Kunci
Ayat Kunci
Jatuh dari anugerah
1:1; 12:1-3
Keselamatan
19:6
Menyatakan berbagai ketetapan bagi suatu bangsa yang kudus
Melayani
11:45
Kegagalan umat Israel
Beritahukan catatan kegagalan umat Israel masuk ke Kanaan
Perjalanan Umat Israel
33:1
Ketetapan bagi umat Israel
Menyatakan perintah Allah yang umat Israel harus patuhi untuk masuk Kanaan
Harapan
10:12
B. Pengajaran yang terdapat di dalam lima kitab Taurat Lima kitab Taurat tidak hanya mencatatkan dengan rinci mengenai sejarah umat Israel atau perintah Allah, tetapi memuat pula banyak kebenaran yang penting. Faktanya, suatu pandangan yang masuk ke dalam pikiran merupakan dasar dari iman kita. Berikut adalah sebuah rangkuman dari beberapa pengajaran. 1. Ciptaan Allah Alkitab memulainya dengan sejarah dari pekerjaan Allah yang mengagumkan dan bagaimana Ia menciptakan dunia dalam 6 hari dan beristirahat pada hari ketujuh. Pesan ini mengingatkan agar kita senantiasa menganggap Allah sebagai Permulaan dan Pencipta dari segala sesuatunya. 2. Seseorang yang Allah pilih Allah memilih keturunan Abraham dan Yakub untuk menjadi umat pilihan-Nya. Melalui merekalah, semua orang akan diberkati (Kej. 12:1-3). Dengan dibaptis di dalam Yesus Kristus, kita menjadi keturunan Abraham secara rohani dan memiliki hak untuk menerima janji berkat dari Allah. 3. Perjanjian Allah dengan manusia Melalui anugerah Allah, Ia mengadakan perjanjian dengan Nuh, Abraham dan umat Israel (Kej. 9:9; 15:18; 17:4; Kel. 24:7). Perjanjian ini adalah penting bagi kita, karena di dalam Perjanjian Baru, kita pun memiliki suatu perjanjian dengan Allah melalui Yesus Kristus. 4. Hukum Allah Hukum Taurat merupakan inti dari lima kitab Taurat. Ada Sepuluh Perintah sebagaimana dengan perintah Allah lainnya. Sekalipun mematuhi hukum Taurat, tetapi tidak dapat menyelamatkan kita, karena kita tidak mungkin dapat mematuhi hukum Taurat secara tertulis. Hukum Taurat menunjukkan bahwa Tuhan adalah Allah dan hanya Ialah Allah yang Maha benar dan yang Maha kudus dan sumber segala berkat (Kel. 20-23; Im. 17-26; Ul. 5:12-26).
Tips Mengajar Daftar pada halaman sebelumnya terdapat pula dalam Lembar Kerja Murid. Di sana memuat beberapa lembar kosong yang muridmurid perlukan untuk bekerja secara berpasangan dan mengisi bagian yang perlu saja (menyerahkan bagian yang mereka perlu isikan, seperti mengerjakan bagian Kejadian saja). Setelah lima menit, mintalah mereka untuk bagikan informasi ini kepada murid yang lainnya, sehingga setiap murid berpartisipasi dalam menyelesaikan daftar. Sempatkan waktu untuk melihat ayat kunci yang diberikan dalam daftar dan bagikan kepada murid-murid.
5. Pembebasan Allah Keluaran menandakan sebuah masa yang paling penting di dalam sejarah umat Israel. Masa ini merupakan suatu keajaiban yang memberikan manusia harapan yang kapanpun mereka menemukan tekanan yang kuat, Allah akan senantiasa membebaskan mereka. Yang lebih penting lagi, kelahiran Yesus Kristus menggenapi nubuatan keselamatan oleh Mesias, Juruselamat bagi semua umat manusia.
Lima Kitab Taurat
5
6. Dosa manusia Lima kitab Taurat mencatatkan hal-hal dengan rinci, termasuk asal mula kejahatan manusia. Faktanya, bila membandingkan beberapa kejadian yang terjadi pada masa Perjanjian Lama dengan apa yang dilakukan dalam masyarakat sekarang ini, kita akan menemukan bahwa tidak ada perubahan ke arah yang lebih baik, tetapi kita justru cenderung berbuat dosa dengan cara-cara yang paling busuk. Kita tidak ada pilihan lain, kecuali berpaling kepada Allah bagi kasih karunia dan keselamatan. Hanya Allahlah yang dapat menolong kita dan hanya Dialah yang dapat menghapus semua kecemaran yang ada di dalam diri kita.
Menguji Pemahaman 1. Mengapa Alkitab terbagi ke dalam dua bagian yang disebut dengan Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru? Apakah pemahaman dari kata ‘perjanjian’ dan mengapa penting bagi iman kita? 2. Sebutkan beberapa alasan mengapa penting untuk mempelajari Perjanjian Lama. 3. Bagaimana Perjanjian Lama digolongkan? Kitab-kitab manakah yang termasuk ke dalam penggolongan itu? 4. Kita diselamatkan karena Yesus Kristus mati dan bangkit. Dengan berbuat demikian, Ia mematahkan semua penghalang dari masa lalu. Mengapa penting mempelajari sejarah umat Israel? 5. Kita tidak dapat diselamatkan hanya menjalankan hukum Taurat, karena tidak dapat menjalankannya dengan sempurna. Lalu, apakah kaitan dari semua hukum yang terdapat dalam Taurat dengan kehidupan kita hari ini? 6. Bagaimana menurut kalian, ketika membaca mengenai semua dosa dari para leluhur kita? 7. Manakah dari lima kitab yang kalian paling sukai? Jelaskan alasan kalian?
6
Lima Kitab Taurat
Penerapan Kehidupan Alkitab dan Saya Sejauh ini, kita telah membahas secara singkat mengenai pentingnya mempelajari Perjanjian Lama dan beberapa pengajaran yang terdapat di dalam hukum Taurat. Sekalipun kita mengetahui banyak mengenai Alkitab, itu belum cukup. Bagikan cerita berikut kepada murid-murid. Pangeran Grenada, pewaris takhta dari Kerajaan Spanyol, ditetapkan untuk hidup dalam sebuah pengasingan di penjara tua Madrid. Setiap orang mengetahui bahwa siapapun yang masuk ke sana, tidak akan kembali lagi dalam keadaan hidup. Sang pangeran diberikan sebuah buku untuk dibaca di sana, yaitu Alkitab. Tentu saja, hanya dengan satu buku itu, ia membacanya lebih dari 100 kali. Setelah 33 tahun di dalam penjara, akhirnya ia meninggal. Ketika para petugas masuk untuk membersihkan ruangan penjara itu, mereka menemukan beberapa catatan yang sang pangeran telah tuliskan dengan menggunakan paku pada dinding penjara itu. Catatan itu memuat hal-hal berikut: Mzm. 118:8 merupakan ayat yang terletak paling tengah dari Alkitab; Ezr. 7:21 memuat semua huruf yang ada, kecuali huruf j; Est. 8:9 merupakan ayat yang paling panjang dalam Alkitab; tidak ada kata atau nama yang lebih daripada 6 suku kata yang dapat ditemukan dalam Alkitab. Bukankah aneh bagi seseorang yang menghabiskan 33 tahun lamanya untuk mempelajari buku terhebat dari yang pernah ada, hanya menjadi seorang ahli bagi hal-hal sepele pada Alkitab? Sejauh yang kita ketahui, sang pangeran tidak pernah bertekad untuk percaya kepada Yesus Kristus. Setelah membaca cerita ini, kita perlu bertanya kepada diri sendiri mengenai macam iman apakah yang kita miliki. Seperti sang pangeran, kita mungkin mengetahui banyak mengenai Alkitab, tetapi apakah yang kita lakukan menurut dengan pengajaran yang diterima setiap minggunya dari gereja? Apakah yang kita perbuat dengan manfaat pengajaran dari hasil mempelajari Alkitab di rumah? Apakah kita menjadi ahli di dalam pengajaran Alkitab? Sikap macam apakah yang seharusnya kita miliki terhadap firman Allah? 1. Kita harus menghormati Alkitab dan pengajarannya. Kita tidak seharusnya menambahkan atau mengurangi atau menafsirkannya dengan sembarangan. 2. Kita seharusnya meyakini sepenuhnya Alkitab, tanpa meragukan sedikit bagianpun. 3. Kita seharusnya mempelajari Alkitab dengan rendah hati. 4. Ketika menemukan persoalan yang tidak dapat diselesaikan, kita dapat berpaling kepada petunjuk Alkitab. 5. Kita seharusnya melakukan pengajaran yang telah kita pelajari dan berusaha sebaik mungkin untuk menjalankannya di dalam kehidupan sehari-hari. 6. Kita perlu memperkenalkan dan membagikan Alkitab kepada teman-teman dan keluarga, sehingga mereka pun dapat bersandar kepada Allah.
Lima Kitab Taurat
7
Pertanyaan Diskusi: 1. Apakah penting bagi kalian untuk mempelajari Alkitab dan memahami pengajarannya? Renungkan jawaban kalian berdasarkan skenario berikut: Banyak dari kalian yang sudah cukup dewasa untuk mengemudikan mobil. Tidak seorangpun dari kalian akan mengemudikan mobilnya tanpa menyalakan lampu utamanya pada malam hari, karena terlalu gelap di luar sana. Bila tidak menyalakannya, kalian akan mengalami kecelakaan. Tetapi seberapa banyak dari kalian yang pergi dari rumah tanpa firman Allah di dalam diri kalian? Dunia ini gelap dan ada banyak pencobaan di sekitar kita. Firman Allah bagaikan lampu utama pada sebuah mobil. Firman Allah menerangi jalan di hadapan kita dan mengarahkan kita agar terhindar dari ‘kecelakaan’ itu. Jadi, apakah mempelajari Alkitab sama pentingnya dengan menyalakan lampu utama pada sebuah mobil? Bila tidak, bagaimana kalian dapat melangkah di kehidupan ini? 2. Bagaimana kalian dapat secara tepat guna menerapkan pengajaran yang telah diterima dari Alkitab di dalam kehidupan sehari-hari? Berikan sebuah contoh yang nyata. 3. Cara baik apakah untuk memperkenalkan Alkitab kepada teman-teman dan keluarga? Bagikan pengalaman kalian. 4. Dalam bagian yang mendiskusikan pengajaran yang terdapat dalam lima kitab Taurat, pengajaran manakah yang bermakna bagi kalian? Jelaskan jawaban kalian. 5. Alkitab bermanfaat bagi 4 hal menurut 2 Tim. 3:16-17. Apakah itu? a. Mengajar – Alkitab merupakan sumber informasi mengenai Allah, manusia, surga, neraka, malaikat, iblis dan masa depan. b. Menyatakan kesalahan – Alkitab mengajarkan ketika perilaku kita tidak sesuai dengan pengajaran Alkitab. c. Memperbaiki kelakuan – Alkitab mengajarkan bagaimana kembali ke jalur yang benar ketika pandangan dan pilihan kita keliru. d. Mendidik dalam kebenaran – Alkitab melatih bagaimana menjadi saleh dan kudus di dalam pikiran dan tindakan kita.
Renungan dan Doa 1. Sikap macam apakah yang kalian miliki terhadap Alkitab? Apakah kalian menghormatinya sebagai firman Allah? Apakah kalian membacanya setiap hari? Apakah kalian mempelajarinya untuk memahami lebih mendalam mengenai apa yang Allah kehendaki bagi diri kalian? 2. Apakah yang kalian akan lakukan ketika memulai suatu hari, untuk membuktikan jumlah dan kualitas waktu yang kalian pergunakan dalam mempelajari firman Allah?
8
Lima Kitab Taurat
pelajaran
Sejarah Awal Manusia
2
Bacaan Kitab
Kej. 1:1-3:24; 6:1-8:19; 10:10; 11:9; Rm. 5:12
Sasaran Pelajaran
Mengetahui bahwa Allah merupakan sumber dari segala sesuatu dan bahwa Ia memiliki rencana bagi setiap orang.
Ayat Alkitab
“Betapa banyak perbuatan-Mu, ya Tuhan, sekaliannya Kaujadikan dengan kebijaksanaan, bumi penuh dengan ciptaan-Mu.” (Mzm. 104:24)
Bacaan Kitab untuk Minggu ini (bagi para guru dan murid) Kejadian 11-20
Latar Belakang Alkitab Kejadian berasal dari istilah Yunani yang berarti asal mula atau permulaan. Ini tentu tepat sekali dengan nama kitab pertama dari Alkitab. Kejadian meliputi penciptaan dunia hingga kematian Yusuf dengan jangka waktu kira-kira 2500 tahun lamanya. Seperti disebutkan dalam pelajaran pertama, Musa adalah penulis dari kitab ini, yang ditulis kira-kira tahun 1400 SM. Kejadian dapat dipelajari dalam dua bagian besar. Pasal 1-11 menyediakan catatan pertama mengenai ribuan tahun yang silam dari sejarah manusia awal. Setelah penciptaan, kita membaca mengenai bagaimana manusia berbuat dosa kepada Allah dan terus melakukannya sepanjang waktu, dengan kekerasan dan kejahatan di manapun mereka berada. Setelah air bah, keturunan Nuh berusaha mendirikan sebuah menara yang mencapai langit, tetapi Allah menggagalkan usaha mereka dengan mengacaukan bahasa yang dipergunakan dan menyerakkan manusia ke seluruh muka bumi. Dari pasal 12 selanjutnya, kitab ini menjadi lebih terfokus pada umat pilihan Allah. Tokoh-tokoh utama dalam kitab ini adalah Abraham, Ishak, Yakub dan Yusuf. Pelajaran hari ini akan terfokus pada bagian pertama dari kitab Kejadian.
Lima Kitab Taurat
9
Pemanasan Apakah menurut kalian, penemuan umat manusia yang terbesar itu? Sekalipun hal-hal seperti listrik atau pesawat udara tampak seperti suatu temuan yang luar biasa, tetapi semua itu bukanlah suatu ciptaan. Ini karena segala sesuatu yang dibuat oleh tangan manusia berasal dari sesuatu yang telah ada sebelumnya. Kita begitu sibuk dengan kehidupan hari ini, hingga tidak cukup mengingat bahwa Allahlah yang merupakan sumber dari segala sesuatunya. Marilah kita lihat kitab Kejadian sambil mengingatkan diri akan kuasa Allah yang besar dan bagaimana, dari hari pertama penciptaan, Ia menetapkan segala sesuatunya yang hari ini kita dapat nikmati dalam gerakan.
Pemahaman Alkitab Bagian # 1 – Penciptaan A. Tujuh hari pertama (Kej. 1:1-2:7) Seperti yang tercatat dalam pasal 1, “Bumi belum berbentuk dan kosong, gelap gulita menutupi samudera raya.” Dalam 6 hari, Allah menciptakan dunia. Hari 1: terang (sehingga ada siang dan malam hari) Hari 2: langit yang memisahkan air yang di atas dengan yang di bawah Hari 3: daratan, lautan dan tumbuh-tumbuhan Hari 4: matahari, bulan dan bintang-bintang sebagai penanda waktu bagi musim, tahun dan hari Hari 5: binatang air dan udara (segala jenis ikan dan burung) Hari 6: binatang darat, laki-laki dan perempuan untuk memelihara ciptaan Allah Hari 7: istirahat Setelah Allah menyelesaikan penciptaan pada hari keenam, Ia beristirahat pada hari ketujuh, oleh karena itu, Ia mengadakan hari Sabat yang kudus. Alkitab mencatatkan bahwa Sabat diadakan bagi manusia. Oleh karena itu, setiap manusia seharusnya memegang hari yang kudus ini. Hari Sabat tidak hanya bagi denominasi atau gereja tertentu, karena Allah mengadakannya pada permulaan kehidupan. B. Taman Eden (Kej. 2:8-3:24) Setelah Allah menciptakan Adam dan Hawa, Ia menempatkan mereka di dalam Taman Eden. Ini merupakan taman dunia pertama yang ada sejak penciptaan. Tetapi taman ini bukanlah sekedar suatu tempat yang kuno. Kata ‘Eden’ berarti sukacita atau gembira. Ini merupakan firdaus, suatu tempat yang meliputi semua hal yang diperlukan untuk pemeliharaan kehidupan, termasuk pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat. Kita hanya dapat menduga lokasi dari taman ini berdasarkan nama-nama sungai yang disebutkan dalam Kej. 2:10-14 (sepertinya
10
Lima Kitab Taurat
suatu tempat di Irak hari ini). Cuaca di sana pun begitu menyenangkan, sehingga tidak perlu mengenakan pakaian apapun (Kej. 2:25). a. b. c. d.
Sungai Pison (tidak terlacak lokasinya, mungkin disebabkan oleh air bah) Sungai Gihon (tidak terlacak lokasinya, mungkin disebabkan oleh air bah) Sungai Tigris (berlokasi di Irak hari ini) Sungai Efrat (berlokasi di Irak hari ini)
Sekalipun Adam dan Hawa memiliki semua kebebasan di dunia dalam taman Eden (mereka bahkan dapat makan buah dari pohon kehidupan dan tetap hidup selamanya!), mereka dilarang untuk makan buah dari pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat. Sekalipun mengetahui akibat bila memakan buah itu adalah pasti mati, mereka justru memilih untuk melanggar perintah Allah dan terkena hukuman. Setelah itu, mereka dicegah dari jalan yang menuju pohon kehidupan dan diusir dari Taman Eden (Kej. 3:22-24). Karena mereka telah putus hubungan dengan Allah, secara rohani mereka mati dan kematian jasmani akan menyusul kemudian. Setelah diusir dari firdaus, mereka melahirkan Kain dan Habel, tetapi dosa terus berkembang di dalam hati umat manusia. Kain membunuh adiknya, kekerasan dan kejahatan terus meningkat. Sebagai akibatnya, kematian menjalar kepada semua orang, karena semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah (Rm. 5:12). Sekalipun maut menjalar kepada semua orang, tetapi hal itu justru merupakan awal dari rencana penyelamatan Allah. Bagian # 2 – Sejarah Manusia Awal A. Air bah (Kej. 6:1-8:19)
Tips Mengajar
Karena banyak informasi Sekalipun keturunan Kain banyak di sini yang bersifat mencapai prestasi dunia, mereka terlibat pula sejarah, maka akan sangat dalam banyak pembunuhan dan kekerasan. membantu untuk memberikan Pada zaman Nuh, manusia telah rusak dan hati beberapa bantuan visual mereka penuh dengan kejahatan. Allah kemudian (berbagai foto dari bangunan memusnahkan bumi dengan air bah, karena pada masa purba) untuk kejahatan manusia yang besar, hanya Nuh dan dimasukkan dalam gambaran keluarganya yang diselamatkan. Sekalipun pemikiran dari murid-murid. 8 orang tampak seperti jumlah yang relatif Menunjukkan terjemahan sedikit bagi populasi seluruh dunia, tetapi itu Alkitab dalam bahasa Yunani mengingatkan kita bahwa, seperti pada akhirnya, mungkin merupakan puncak hanya orang-orang yang benarlah yang akan dari ketertarikan murid-murid diselamatkan. Kita tidak dapat mengharapkan dalam usaha mempelajari lebih Allah menjadi murah hati dan menyelamatkan banyak mengenai kebenaran. umat manusia, menolong manusia yang hanya berbuat dosa sedikit. Kita harus percaya bahwa Yesus Kristus adalah Juruselamat pribadi kita, harus dibaptis, beroleh Roh Kudus dan menjalani suatu kehidupan yang berkenan dengan panggilan Allah. Saat air bah surut, bahtera itu terkandas di pegunungan Ararat (Kej. 8:4). Pegunungan ini berlokasi di sebelah utara dari Taman Eden, sepertinya di pegunungan Armenia pada hari ini. Lokasi pegunungan ini didukung dengan adanya catatan di dalam Alkitab bahwa keturunan Nuh menuruni pegunungan ini menuju arah selatan dan membuat rumah di dataran Babel (Kej. 10). Kemudian, mereka bergerak ke
Lima Kitab Taurat
11
arah timur menuju sungai Tigris dan menetap di tanah Sinear (Kej. 11:2). Suatu saat, mereka mendirikan sebuah menara di Babel. Hingga kejadian itu berlangsung, masih hanya ada satu bahasa yang dipergunakan di antara mereka. Tetapi karena keangkuhan manusia, yang berusaha mendirikan sebuah menara yang tingginya mencapai langit, maka Allah mungkin merasa kecewa terhadap kelanjutan dosa dari umat manusia ini dan memutuskan untuk mengacaukan bahasa mereka, menyerakkan mereka ke seluruh muka bumi, sekaligus mengembangkan awal dari peradaban kuno yang beragam. B. Keturunan Nuh Pada masa Abraham, manusia hidup dalam pengembaraan. Bagaimanapun, ada suatu sistem pemerintahan yang sederhana. Sejak mulai diberlakukan sistem kemasyarakatan yang menentukan ayah sebagai kepala keluarga, tua-tua umumnya memegang peranan sebagai seorang pemimpin yang mengurusi bidang politik, ekonomi, militer dan agama. Secara umum, mereka hidup di dalam tenda yang terbuat dari kulit binatang, menyantap makanan yang dipanggang dan meminum susu binatang peliharaan. Jumlah hewan ternak, domba dan unta yang mereka miliki adalah benar-benar kepunyaan mereka. Dataran yang berumput merupakan kekuasaan mereka. Karena gaya hidup mereka yang mengembara, semua umat Israel adalah penggembala. C. Peradaban Kuno Sekalipun banyak peradaban kuno yang disebutkan dalam kitab Kejadian, ternyata ada dua peradaban yang masih bertahan, terutama karena dampak peradaban nya terhadap sejarah umat Israel, yaitu peradaban orang Babel dan orang Mesir. Kota Babel ditemukan (waktu persisnya tidak diketahui) di sungai Efrat. Lokasi kota ini kira-kira 50 mil sebelah selatan pada masa sekarang, yaitu Baghdad. Kota Babel pertama kali disebutkan dalam Alkitab di Kej. 10:10 dan 11:9, tetapi tidak banyak yang benar-benar mengetahui tentang kota ini. Beberapa orang meyakini bahwa Nimrod, seorang dari keturunan Ham, adalah penemu dari peradaban kuno ini (Kej. 10:8-9). Beberapa orang meyakini pula bahwa Babel merupakan masyarakat pertama yang memerintah dengan sebuah sistem hukum dan para pemimpin kesukuan. Seperti disebutkan sebelumnya, Abraham dilahirkan di dalam masyarakat ini dan dialah yang membawa konsep Allah yang Esa ke tanah Kanaan. Peradaban Babel memiliki sebuah dampak yang besar terhadap sejarah umat Israel dalam berbagai cara. Dewa kepercayaan orang Babel (Baal dan Nebo) memalingkan banyak umat Allah hingga mereka menyembah kepada berhala. Selain itu, keadaan ini makin jelas terlihat setelah Israel terbagi ke dalam dua kerajaan, saat Yehuda menjadi negeri jajahan Babel yang pada akhirnya dihancurkan oleh Nebukadnezar. Mesir merupakan salah satu dari peradaban awal dunia. Masyarakat di dalam peradaban itu diketahui telah merancang sistem pertama dari susunan pemerintahan dalam bidang politik dan keagamaan (pergantian Firaun dan dewadewa mereka yang siap mempengaruhi saat umat Israel diperbudak oleh mereka). Dalam Perjanjian Lama, masyarakat Mesir hidup di bagian selatan tanah Kanaan dan wilayah mereka terbentang dari sungai Nil hingga semenanjung Sinai. Wadi Mesir (suatu lembah yang tidak berair, kecuafli bila musim hujan) terbentang antara tanah Kanaan dan semenanjung Sinai. Sekalipun kota-kota tidak banyak di semenanjung itu, lembah di sana merupakan suatu rute perjalanan yang terkenal bagi perdagangan di saat dalam keadaan kering (saat Yusuf dijual sebagai seorang budak). Mesir
12
Lima Kitab Taurat
memiliki pengaruh kebudayaan dan politik yang penting bagi Israel. Pengaruh yang pertama dalam sejarah umat Israel adalah saat Yusuf dijual ke Mesir, yang pada akhirnya, ia menjadi seorang yang berkuasa di tanah itu. Lalu, Mesir menjadi tempat pelatihan bagi pertumbuhan iman dari Musa dan umat Allah. Yang menariknya, sidasida Etiopia yang disebutkan dalam Perjanjian Baru (Kis. 8) kembali saat ia menerima Yesus Kristus sebagai Juruselamat pribadi-Nya dan dibaptis. Sebagaimana mempelajari peradaban awal ini, kita akan menemukan hal-hal yang menarik untuk dipelajari mengenai cara-cara kehidupan dan bagaimana mereka mempengaruhi peradaban modern. Tetapi ini lebih daripada sekedar sebuah kelas sejarah. Dari ringkasan ini, kita belajar banyak mengenai rencana penyelamatan Allah. Setelah manusia berbuat dosa, kita dapat melihat bahwa semua manusia dan peradaban, entah bagaimana, digunakan oleh Allah untuk menyebarkan firmanNya. Allah tidak hanya mengacaukan bahasa manusia, tetapi menyerakkan pula mereka ke segenap penjuru bumi untuk suatu alasan tertentu. Ia memiliki suatu sasaran yang jelas di dalam pikiran-Nya. Demikian pula, orang Babel dan orang Mesir bukanlah musuh bagi umat Israel. Mereka membantu umat Allah mengakui kuasa dan kebesaran-Nya tiap kali saat umat Israel menghadapi suatu pertempuran. Rencana Allah itu mencakup peradaban lainnya. Sebagai contoh, peradaban bangsa Yunani berkembang di dalam masa Perjanjian Baru. Banyak filosofi dan penulis terkenal yang berasal dari bangsa ini. Tetapi yang lebih penting lagi, mereka dikenal karena kemahirannya dalam menulis dan berkata-kata. Sebagai hasilnya, mereka mampu membantu menyebarkan Injil, karena dapat memelihara kesatuan kebenaran dengan sedikit jumlah penyimpangannya. Inilah mengapa banyak sarjana teologi berpaling ke gulungan kitab bahasa Yunani kuno dari Alkitab, karena yang paling akurat penafsirannya. Hari ini, kita pun memerankan suatu peranan di dalam rencana penyelamatan Allah. Gereja Yesus Sejati sering kali tampak menjadi sebuah gereja ‘orang Cina’ bagi banyak pencari kebenaran. Kebanyakan dari jemaat kita merupakan keturunan dari orang Cina, Allah memilih kita di zaman sekarang ini untuk suatu alasan. Inilah alasannya, karena populasi orang Cina yang tersebar luas ke seluruh dunia telah turut membantu menyebarkan kebenaran ke seluruh penjuru dunia. Oleh karena itu, kita semua terhubung dan digunakan oleh Allah dalam berbagai cara, tetapi melayani bagi satu tujuan, yaitu: memuliakan Allah dan memberitakan firmanNya yang hidup.
Menguji Pemahaman 1. Apakah mungkin terjadi susunan penciptaan yang berbeda dari yang pernah ada, seperti penciptaan hari ketiga dilakukan sebelumnya pada hari kedua? 2. Sebutkan dua hal yang kalian pelajari mengenai Taman Eden, yang tidak diketahui sebelumnya. 3. Mengapa menurut kalian, Allah memilih untuk mengacaukan bahasa manusia saat mereka mendirikan menara Babel? Apakah ini merupakan suatu solusi yang baik?
Lima Kitab Taurat
13
4. Bagaimana pengaruh dari Kerajaan Babel terhadap sejarah dari umat Israel? 5. Sebutkan tiga cara orang Etiopia memerankan peranan mereka di dalam pembentukan iman umat Israel? 6. Apakah peranan yang dilakukan oleh peradaban kuno dan hari ini di dalam memerankan rencana penyelamatan Allah?
Penerapan Kehidupan Pohon Kehidupan Adam dan Hawa dapat makan dengan bebas dari semua buah pohon di Taman Eden, termasuk buah dari Pohon Kehidupan. Tentu saja, mereka mungkin belum mengetahui apa maksudnya hidup selamanya sebagai akibat dari memakan buah dari pohon itu. Faktanya, mereka belum memahami benar mengenai kematian apa yang menyebabkan mereka tidak dapat lagi hidup selamanya. Bagaimanapun, mereka adalah manusia awal yang Allah telah ciptakan di dunia ini. Sejak manusia berbuat dosa kepada Allah, maka barulah timbul kematian jasmani dan Allah harus mengusir mereka dari Taman Eden, sehingga tidak dapat lagi hidup selamanya dengan memakan buah dari Pohon Kehidupan. Dalam banyak hal, kita seperti Adam dan Hawa. Kita sering kali tidak menyadari semua berkat dan kebaikan yang ada di sekitar kita. Kita berusaha keras untuk membuat hal-hal itu lebih baik bagi diri sendiri dan melupakan tentang bagaimana besarnya kasih dan kepedulian rencana Allah yang telah dimasukkan ke dalam setiap pribadi manusia. Tetapi tidak seperti Adam dan Hawa, kita tidak ingin menanti kehilangan segala sesuatunya sebelum menyadari besarnya nilai sesuatu itu. Kita memang tidak memiliki sebuah Pohon Kehidupan di pekarangan rumah yang dapat memberikan kehidupan yang kekal dan berkat yang berkelimpahan, tetapi kita memiliki Allah dan Ia adalah Pohon Kehidupan kita. Ketika mengakui harta yang luar biasa ini ada pada diri kita, bagaimana kita seharusnya menanggapinya? 1. Kita seharusnya bersyukur dan memuji Allah kepada segala sesuatu yang Ia telah sediakan bagi kita. 2. Kita seharusnya menantikan kerajaan surga dan memandang dunia ini sebagai suatu tempat yang bersifat sementara. 3. Kita seharusnya memelihara kerohanian diri sendiri dengan mempelajari firman Allah dan berdoa dengan tekun bagi bimbingan dan kekuatan, sehingga tidak tergoda oleh dunia. 4. Kita seharusnya diberanikan untuk menyebarkan Injil, sehingga orang lain pun turut memakan dari Pohon Kehidupan. 5. Kita seharusnya merencanakan kehidupan pribadi yang sesuai dengan kehendak Allah, sehingga tidak beresiko jatuh ke dalam dosa. Pertanyaan Diskusi: 1. Apakah kalian dapat lakukan sekarang dalam cara yang sederhana, untuk membalas kasih dan anugerah dari Allah?
14
Lima Kitab Taurat
2. Banyak dari antara kalian memikirkan perihal universitas. Apakah rencana kalian ketika ingin memulai perkuliahan? Allah telah mempersiapkan hal-hal tertentu bagi kita (dari sejak kita dilahirkan), termasuk kita di dalam rencana-Nya. Bagaimana Allah akan memerankan suatu peran di dalam kehidupan kita ketika sedang melanjutkan kuliah di tempat yang jauh dari rumah? 3. Bagaimana kita dapat merencanakan kehidupan pribadi dan mengetahui bahwa kita mematuhi kehendak Allah? 4. Apakah yang membuat kalian melebihi seorang Kristen bila bertahan bagi apa yang kalian yakini dan apakah bila tidak? Jelaskan jawaban kalian. 5. Pernahkah iman kalian ditantang? Apakah yang terjadi dan bagaimana kita dapat kehilangan iman? 6. Dapatkah kalian memikirkan suatu jawaban yang bagus kepada seseorang yang mungkin menantang iman kalian di masa yang akan datang? Hal apakah yang tidak ingin kalian katakan dan yang akan kalian katakan perihal kasih kalian kepada Allah? Motivasilah murid-murid sebagaimana kalian dekat dengan pandangan ini: Kita dapat diyakinkan bahwa Alkitab adalah benar, bahwa Alkitab adalah firman Allah dan bahwa Alkitab tidak bertentangan satu dengan yang lainnya. Bagaimanapun, kita tidak seharusnya menaruh keyakinan pribadi atas firman Allah pada kemampuan sendiri untuk menjelaskan setiap tantangan yang seseorang mungkin berikan. Sesungguhnya, inilah yang benar untuk dikatakan, “Saya tidak pasti apa jawabannya, tetapi saya akan berusaha untuk menyelidiki jawabannya dan akan memberitahukan kepadamu.” Jangan menyerahkan iman atas kebenaran dari Alkitab, yang disebabkan seseorang mengajukan suatu pertanyaan dan kalian belum dapat menjawabnya dengan benar.
Renungan dan Doa 1. Ketika menyelidiki dunia dan semarak keagungannya, kita mungkin merasa seperti noda kecil di antara skenario kehidupan yang lengkap. Tetapi Allah telah menciptakan setiap pribadi manusia untuk sebuah tujuan yang jelas. Renungkan mengenai peranan yang Allah ingin dan perlu kalian mainkan di dalam rencanaNya. 2. Ingatlah bahwa setiap pribadi kita adalah istimewa di hadapan Allah, sekalipun hanya satu orang di antara enam milyar manusia. Ini tercatat di dalam Alkitab bahwa Allah telah menghitung setiap lembar rambut di kepala kita. Tidak ada yang kita tidak dapat beritahukan kepada-Nya dan mustahil Ia tidak dapat melakukannya bagi kita. Kita hanya perlu membiarkan roh-Nya membimbing kita.
Lima Kitab Taurat
15
Halaman Kosong
16
Lima Kitab Taurat
pelajaran
Teladan Iman
3
Bacaan Kitab
Kej. 12; 15; 25-26; 37; Ams. 16:7
Sasaran Pelajaran
Menguji iman kita lebih mendalam dan mengintrospeksi hubungan kita dengan Yesus Kristus
Ayat Alkitab
“Berlomba dengan tekun dalam perlombaan yang diwajibkan bagi kita. Marilah kita melakukannya dengan mata yang tertuju kepada Yesus yang memimpin kita dalam iman.” (Ibr. 12:1b-2a)
Bacaan Kitab untuk Minggu ini (bagi para guru dan murid) Kejadian 21-30
Latar Belakang Alkitab Pelajaran sebelumnya dari kitab Kejadian diakhiri, hingga cerita mengenai menara Babel (Kej. 11) dan bagaimana Allah mengacaukan bahasa manusia, sehingga mereka terserak ke seluruh buka bumi. Fokus hari ini akan ada pada umat pilihan (Kej. 12 dan selanjutnya), dimulai dengan Abraham dan keturunannya. Berbagai cerita ini tidak diragukan lagi telah dikenal di kalangan murid-murid, sehingga lebih merangkum kehidupan mereka dari awal hingga akhirnya, khususnya hal-hal dari kehidupan mereka yang akan dipelajari, dengan menekankan pada apa yang kita dapat pelajari dari kemenangan dan kesalahan mereka. Mereka pun menyebutkan sejumlah orang yang beriman di dalam Ibr. 11:17-22. Abraham (Abram) dilahirkan dekat sebelah selatan dari sungai Efrat di kota Ur. Abraham menjalani kehidupannya. Allah membimbingnya sebagaimana ia menempuh perjalanan dari Ur ke Haran (bersama dengan ayahnya) dan sepanjang pegunungan Libanon hingga mencapai Kanaan, dekat sungai Yordan. Tanah yang Abraham lalui adalah tanah yang bagus untuk pertanian dan karena alasan inilah, dikenal sebagai tanah bulan sabit yang subur. Pada dasarnya, tanah ini meliputi:
Lima Kitab Taurat
17
1. Kedua sisi dari sungai Tigris 2. Kedua sisi dari sungai Efrat (daerah yang diapit di antara dua sungai yang dikenal sebagai dataran Mesopotamia, suatu pusat bagi bangsa-bangsa seperti Babel dan Asyur) 3. Pegunungan Libanon 4. Sisi sebelah barat sungai Yordan (tanah Kanaan)
Pemanasan Pernahkah kalian berhenti berpikir mengenai seperti apakah iman kehidupan kalian? Bila seseorang mengumpulkannya ke dalam sebuah buku mengenai kalian, cerita macam apakah yang akan kalian miliki? Apakah akan lebih tinggi daripada suatu lembah atau justru sebaliknya? Ketika memeriksa seperti apa iman kalian terhadap tahun-tahun belakangan ini, kita akan belajar banyak mengenai diri sendiri dan hubungan kita dengan Allah. Hari ini, kita akan melihat tinggi rendahnya teladan iman dari orang-orang yang beriman, serta bagaimana dapat menerapkan pengajaran itu ke dalam kehidupan kita.
Pemahaman Alkitab Bagian # 1 – Kehidupan Abraham A. Abraham (Kej. 12-25) Abraham adalah keturunan dari Sem dan dilahirkan di kota Ur, Kasdim. Keturunan ini tentunya bukanlah suatu bangsa yang takut akan Allah dan begitu beriman. Ayah Abraham, Terah, sebenarnya telah menempuh sebuah perjalanan ke Kanaan bersama dengan keluarganya (Kej. 11:31), tetapi terhenti di tengah perjalanan dan menetap di Haran. Inilah mengapa Terah tidak melanjutkan perjalanan, tetapi Abraham meneruskan perjalanan ini dengan iman, saat ia dipanggil oleh Allah pada usia 75 tahun. Marilah kita memeriksa perjalanan imannya. Ia bertidak dengan imannya: Saat berusia 75 tahun, Abram mendengar panggilan Allah dan meninggalkan kampung halamannya, kaumnya dan rumah orangtuanya pergi ke tanah Kanaan. Sekalipun Allah telah berjanji 3 hal penting kepadanya (keturunannya akan menjadi sebuah bangsa yang besar, Kanaan akan menjadi milik pusaka bagi keturunannya, semua bangsa akan diberkati melalui dirinya), tetapi Ia tidak menjanjikan bahwa Abraham akan mengalami itu semua di sepanjang hidupnya. Janji itu memerlukan keberanian dan iman yang besar untuk berkemas dan pergi ke suatu tanah asing, tetapi ia diberkati oleh Allah melalui kehidupan dia, karena imannya.
18
Lima Kitab Taurat
Ia berusaha memenuhi kehendak Allah menggunakan caranya sendiri: Saat berusaha 86 tahun, Abram mendengarkan perkataan istrinya, Sarah dan mengizinkan hamba perempuan, Hagar, mengandung seorang anak lakilaki, Ismael, dari padanya. Sekalipun hal ini umum dilakukan selama seorang istri memberikan hamba perempuan kepada suaminya untuk mengandung anaknya (bila sang istri mandul), Abram seharusnya telah mengetahui hal ini sebelumnya. Allah telah menjanjikan seorang anak laki-laki kepadanya (Kej. 15), tetapi ia kehilangan iman di dallam firman Allah dan berusaha memenuhi kehendak Allah melalui maksudnya sendiri. Karena kehilangan imannya, keluarga Abraham akan menderita di kemudian hari (Ismael dan Hagar diusir oleh Sarah). Ia berbohong untuk keluar dari persoalan: Abraham dan keluarganya harus meninggalkan Kanaan dan menempuh perjalanan ke Mesir, karena terjadi bahaya kelaparan di sana. Abraham mengatakan bahwa Sarai adalah saudaraku, sehingga penduduk Mesir tidak mau membunuh dirinya karena Sarai. Tetapi persoalan Abraham bertambah rumit, karena perkataan Abraham (Sara dibawa oleh Firaun kemudian). Sekalipun Allah telah mengatakan banyak janji kepadanya, Abraham sempat kehilangan iman pada masa-masa yang diperlukan..Faktanya, ia menggunakan tipu daya ini saat menghadapi Raja Abimelekh (Kej. 20). Ia menaruh Allah di atas segalanya: Saat Ishak dilahirkan, Abraham berusia 100 tahun dan imannya pun telah matang. Saat Ishak berusia sedikit dewasa, Abraham mematuhi perintah Allah dengan pergi ke gunung Moria untuk mempersembahkan anaknya yang tunggal. Tetapi masa itu, iman Abraham mengajari dirinya bahwa Allah akan memelihara janji-Nya yang memberikannya seorang anak laki-laki kepadanya. Sekalipun Abraham belum mengetahui apa yang terjadi, bila Ishak benar-benar mati, ia percaya bahwa Allah akan melakukan sesuai dengan kehendak-Nya. Setiap orang mengatakan bahwa Abraham adalah bapa orang beriman. Sebagian besar dari antara kita akan begitu beraninya membandingkan diri sendiri dengan dirinya, tetapi iman kita seperti kebanyakan imannya. Ketika pertama kali percaya atau memiliki sebuah hubungan bersama dengan Allah, kita begitu bersemangat untuk mematuhi perintah Allah. Demikian pula Abraham pada mulanya, percaya kepada Allah dengan sepenuh hati dan meninggalkan kampung halamannya. Tetapi dengan berjalannya waktu, ia menemui beberapa kesulitan dan imannya mulai dipermainkan. Beruntunglah, Allah menolong Abraham, sehingga ia tidak sampai terjatuh. Pada akhirnya hidupnya, Abraham mampu untuk menang dan dengan keikhlasan mempersembahkan anaknya sendiri, ia menyatakan betapa tinggi imannya di dalam Allah. Hari ini, ketika memeriksa iman sendiri, kita akan melihat banyak puncak dan lembah pula. Pelajaran penting di sini adalah mempelajari seperti yang Abraham lakukan dan mampu meraih tujuan dari kerajaan surga pada akhirnya. Sekarang, marilah kita melihat anak dan cucunya. Bagaimana pendewasaan dari iman mereka?
Lima Kitab Taurat
19
B. Ishak (Kej. 25-27) Setelah Abraham menjadi seorang ayah, ia harus mengajari satu atau dua hal kepada anaknya. Sekalipun tidak banyak diketahui mengenai iman Abraham pada masa-masa awal, kita tentu mengetahui bahwa ia mengenal Allah pada masa yang muda. Marilah kita melihat bagaimana iman Ishak, bila dibandingkan dengan iman Abrahan, ayahnya. Ia mematuhi perintah ayahnya:
Tips Mengajar
Ishak menunjukkan permulaan dari imannya melalui kepatuhan kepada perintah Abraham, ayahnya. Ia merupakan satu-satunya yang membawa kayu ke gunung Moria. Ia tidak menolak saat sang ayah mengikat dan menaruh dirinya di atas mezbah (Kej. 22). Lalu, ia pun tidak keberatan saat sang ayah menjodohkan seorang istri bagi dirinya. Semua tindak kepatuhan ini merupakan suatu sumber berkat yang besar bagi Ishak di kemudian hari dalam hidupnya. Ia berdoa kepada Allah: Ini tercatat di dalam Kej. 25:21 bahwa Ishak berdoa bagi Ribka, karena sang istri mandul. Inilah pertama kalinya kita mengetahui bahwa Ishak berkomunikasi dengan Allah secara pribadi. Karena Allah mengabulkan doa Ishak dan memberikannya dua anak laki-laki, Esau dan Yakub, kita dapat memastikan bahwa doa Ishak adalah suatu doa yang tulus dan tepat guna. Ia berbohong persoalan:
untuk
keluar
dari
Selagi kalian pelajari tiaptiap tokoh, gambarlah pada papan tulis atau selembar kertas, mengenai seperti apakah iman dari tiap-tiap tokoh itu digunakan dengan memakai garis (puncak, lembah atau datar). Bila kalian sedang melakuknya, mintalah murid-murid untuk memasukkan seberapa tingginya iman mereka (puncak) atau rendahnya iman mereka (lembah) seharusnya diterapkan pada tiap-tiap langkah kehidupan mereka. Bila murid-murid menggambar garis pada iman mereka sendiri, lakukan segera suatu perbandingan pada akhirnya. Dengan menggambar garis ini, ukuran iman seseorang terlihat dengan jelas bahwa tiap-tiap tokoh itu ternyata sama seperti diri kita, yaitu iman dengan banyak puncak dan lembahnya selagi melalui kehidupan ini. Tetapi yang lebih penting lagi, ketika garis iman tergambar semuanya, katakan bahwa tidak ada garis yang tetap di bawah pada akhirnya. Inilah tujuan dari iman kita pada hari ini, menjadi mampu meraih kerajaan surga.
Yang menariknya, Ishak menggunakan cara yang sama, yang ayahnya lakukan beberapa tahun yang lalu, kepada Raja Abimelekh (seorang raja yang berbeda dengan nama yang sama) dengan mengatakan bahwa Ribka adalah saudaranya (Kej. 26:1-11). Sekalipun Ishak mengetahui bahwa ia harus berdoa kepada Allah di saat tidak dapat berbuat apa-apa bagi istrinya, tetapi ia belum mengetahui bahwa seharusnya berserah pula kepada Allah di dalam situasi ini.
20
Lima Kitab Taurat
Ia adalah orang yang sabar: Saat tinggal di Gerar, Ishak bertambah-tambah kemakmurannya. Penduduk Filistin merasa iri hati terhadapnya dan berselisih dengan para hambanya atas beberapa sumur yang mereka telah gali dan menyatakan bahwa air yang didapat merupakan milik mereka (Kej. 26:12-33). Dua kali, Ishak mengabaikannya, memilih untuk memelihara kedamaian dengan pihak tetangga daripada memulai perkelahian. Sebagai hasilnya, Allah memberkati Ishak dan membuatnya semakin makmur di hadapan musuh-musuhnya (Ams. 16:7). Kesabaran merupakan salah satu ciri khas dari buah Roh Kudus. C. Yakub (Kej. 27-36) Yakub merupakan seseorang yang dikenal dengan banyak melakukan kerja keras sebagai hasil dari kesalahannya sendiri. Faktanya, pergumulannya dimulai bahkan dari sejak ia dilahirkan (Kej. 25:22). Sekalipun tampaknya berbuat banyak kesalahan, Ishak masih diberkati oleh Allah pada akhirnya. Marilah kita memeriksa beberapa alasan di balik semuanya ini. Ia adalah seorang penipu: Setelah dilahirkan, Yakub mengambil hak kesulungan dari saudaranya yang tertua, Esau. Tambahan pula memperdaya Esau dalam penyerahan berkat bagi saudaranya, ia pun menipu sang ayah agar memberkati dirinya. Karena kemarahan saudaranya yang begitu besar, ia melarikan diri dan mengakhiri di rumah pamannya. Karena tindak penipuannya ini, ia menderita banyak kerja keras di kemudian hari dalam hidupnya dan tidak mampu melihat ibunya lagi. Allah menampakkan diri kepadanya: Yakub telah berbuat dua kesalahan besar di dalam hidup masa mudanya dan Allah tidak ingin melihatnya terjatuh lebih ke bawah lagi. Dengan menampakkan diri kepada Yakub di dalam suatu mimpi (Kej. 28:10), ia dikuatkan, sehingga mampu bertahan terhadap beberapa kesulitan yang paling sukar di tempat tinggal Laban. Ia adalah seorang yang sabar: Yakub memiliki seleranya sendiri saat Laban, pamannya, masuk ke dalam pernikahan Lea, yang seharusnya adalah pernikahan Rahel. Tetapi karena Yakub ingin menikahi Rahel, iapun menyetujui untuk bekerja 7 tahun lagi. Bahkan saat Laban dengan terang-terangan menipu Yakub mengenai upahnya selama ini, ia tetap melakukan pekerjaannya, sehingga diberkati oleh Allah pada akhirnya. Sepanjang 20 tahun yang lama ini, Yakub menghabiskan waktunya di tempat tinggal Laban dengan berusaha keras dan melewati masa-masa yang sukar, tetapi semuanya itu membantu membangun sifat dan imannya. Yakub bahkan mampu berbaikan kembali dengan saudaranya di kemudian hari. Sekalipun menderita oleh karena sejumlah masa yang tampaknya sukar, tetapi semuanya itu akhirnya dapat kita lewati dan menjadikan lebih dekat kepada Allah.
Lima Kitab Taurat
21
D. Yusuf (Kej. 37-50) Yusuf tidak selalu memiliki kehidupan yang mempesona. Karena bergaul dengan saudara-saudaranya, ia terjual sebagai seorang budak ke Mesir pada masa mudanya. Lalu, ia dituduh secara sembarangan dan dilemparkan ke dalam penjara, setelah menolak untuk tidur dengan istri tuannya. Tetapi melalui pencobaan dan penderitaan ini, ia tetap percaya di dalam Allah dan mampu meraih apapun yang telah diperbuat sebelumnya. Pada akhirnya, ia menjadi seorang mangkubumi di Mesir dan kedudukannya yang tinggi itu, ia gunakan untuk memelihara keluarga sepanjang hidupnya, terutama selama masa kelaparan. Marilah kita melihat seperti apakah iman dari Yusuf itu. Ia adalah seorang yang sombong dan ketidakdewasaan: Saat Yusuf masih seorang anak kecil, Allah mengungkapkan dua mimpi kepadanya, pokok dari kedua mimpi itu adalah bagaimana dirinya akan memperoleh suatu posisi kepemimpinan atas saudara-saudaranya (Kej. 37:111). Memang mustahil bahwa ia bermaksud tidak menyakiti hati saudarasaudaranya, sekalipun memberitahukannya pula kepada mereka, tetapi karena kesombongan dan ketidakdewasaan dirinya menyebabkan saudarasaudaranya menjadi iri hati terhadap dirinya. Ia tidak berkelahi atau berdebat: Setelah dijual sebagai seorang budak ke rumah Potifar, Yusuf segera dijebak oleh istri tuannya dan dimasukkan ke dalam penjara. Tetapi ia tidak melawan. Justru ia menerima apapun yang dihadapinya dan terus percaya kepada bimbingan Allah. Lalu, ia menemukan kasih karunia di hadapan kepala penjara dan diberikan suatu kesempatan untuk menafsirkan mimpi Firaun. Ia mengampuni: Saat saudara-saudara Yusuf datang untuk membeli gandum, Yusuf tidak menggunakan kuasa dan pengaruhnya untuk membalas mereka, ia justru mengampuni mereka. Ia pun menunjukkan sikap bakti yang besar dengan membawa sang ayah untuk tinggal bersama dengannya. Berbeda dengan ayahnya, Yakub, banyak dari apa yang Yusuf harus pertahankan bukanlah berasal dari miliknya sendiri. Ia dapat dengan mudah menyerahkan kepada Allah, karena Allah tampaknya tidak berada di dalam hidupnya setiap kali ia dituduh berbuat hal yang keliru. Bagaimanapun, beberapa pengalaman Yusuf mengajarkan bahwa Allahlah yang memegang kendali di dalam hidup kita. Apa yang tampaknya tidak masuk akal bagi kita pada masa sekarang ini, akan tampak masuk akal pada masa yang akan datang. Kita hanya perlu meyakini bahwa Allah mengetahui apa yang terbaik bagi kita; apapun penderitaan yang kita hadapi adalah suatu jalan untuk menyempurnakan diri kita.
22
Lima Kitab Taurat
Menguji Pemahaman 1. Mengapa orang-orang cenderung berbohong untuk keluar dari persoalan? 2. Mengapa kadang kita segera berpaling kepada Allah untuk memohon pertolonganNya (seperti Ishak berdoa bagi Ribka) dan kadang kita memilih untuk berusaha dengan cara sendiri terlebih dahulu? Keputusan bagaimana kita harus berikan sikap terhadap situasi seperti ini? 3. Ishak tampaknya tidak memiliki persoalan dalam mematuhi ayahnya, sekalipun apa yang ia harus lakukan tidak masuk akal baginya. Seberapa sulitkah kalian untuk patuh kepada orangtua? Jelaskan alasan kalian. 4. Siapakah empat orang yang kalian lihat pada hari ini yang memiliki iman yang terbaik? Jelaskan jawaban kalian. 5. Bagikan satu hal yang kalian telah pelajari dari tiap-tiap tokoh. Bagaimana kalian dapat terapkan tokoh-tokoh ini di dalam kehidupan sehari-hari?
Penerapan Kehidupan Ambang Batas Iman Kita
Bila Iblis menuliskan kata-kata berkatnya, mungkin akan seperti demikian: Diberkatilah orang-orang Kristen yang terlalu lelah, terlalu sibuk, terlalu bingung untuk menghabiskan waktu bersama dengan persekutuan jemaat di gereja – mereka adalah calon terbaikku untuk kembali ke jalan yang sesat. Diberkatilah orang-orang Kristen yang menanti untuk ditanya dan berharap untuk disyukuri – aku akan menggunakan mereka untuk memperlambat berbagai hal. Diberkatilah orang-orang Kristen yang mudah tersinggung, dengan sedikit keberuntungan mereka mungkin terhenti untuk pergi ke gereja dan dapatkan orang lain pula untuk berhenti – semuanya ini adalah pelayananku. Diberkatilah orang-orang Kristen yang membuat setiap orang menjadi gelisah – mereka adalah para batu sandunganku yang paling tepat guna. Diberkatilah orang-orang Kristen yang adalah para pembuat masalah – mereka adalah kelompok kerja yang terbaik bagiku.
Lima Kitab Taurat
23
Diberkatilah orang-orang Kristen yang tidak ada waktu untuk berdoa – mereka adalah para mangsa yang mudah bagiku. Diberkatilah orang-orang Kristen yang bersungut-sungut – mereka adalah para pematah semangat yang terbaik bagiku. Diberkatilah orang-orang Kristen yang membaca ini dan memikirkannya mengenai orang lain dan bukan diri sendiri – aku telah menangkapmu. (Penulis tidak diketahui)
Kadang kita beranggapan bahwa diri kita adalah orang Kristen yang baik, karena pergi ke gereja, membaca Alkitab atau berdoa kepada Allah. Tetapi renungkan untuk apa kita sekedar membacanya. Sebagian besar dari antara kita jatuh ke dalam satu atau lebih macam gambaran sifat. Hanya ketika memeriksa dari dekat tentang iman, ternyata kita menyadari bahwa diri kita sebenarnya adalah lemah adanya. Sebagaimana kita gambarkan garis untuk tiap-tiap tokoh yang kita pelajari pada hari ini, kita dapat dapat menggambarkan sebuah garis perwakilan dari iman kita sendiri. Adakah lebih banyak bagian puncaknya daripada bagian lembahnya? Adakah merentang bagaikan dataran? Ambillah suatu kesempatan untuk meringkas beberapa saat yang lebih penting dari iman kalian, ingatlah bagian yang menonjol (entah itu baik dan jahat). Gambarlah ambang batas iman kalian dan siaplah untuk menjelaskan bagian puncak, lembah dan datarnya yang kalian telah cakup. Pertanyaan Diskusi: 1. Makin Yusuf menderita, semakin ia mendekatkan diri kepada Allah. Lihatlah ambang batas iman kalian. Pada saat apakah atau dalam keadaan bagaimana kalian temukan diri kalian semakin dekat atau paling dekat kepada Allah? Jelaskan alasan kalian. 2. Apakah yang terjadi di dalam kehidupan kalian saat melihat bagian datar di ambang batas iman kalian? Apakah hal-hal ini mempengaruhi hubungan kalian dengan Allah? 3. Apakah sasaran dari iman kalian dalam tahun-tahun ke depan ini? Bagaimana ambang batas iman kalian ingin terlihat pada masa yang akan datang? 4. Iman saya atau iman dari seseorang yang lain? Ketika kuliah, saya telah menjadi seorang Kristen beberapa tahun lamanya. Saya telah berbuat hampir segala sesuatu yang gereja pernah ajarkan. Saya telah menghadiri kebaktian 2-3 kali dalam seminggu, membaca Alkitab setiap hari, berbagi Injil dengan orang-orang yang bukan Kristen, memberikan persembahan persepuluhan. Tetapi ketika pengaruh gereja bergeser, saya berhadapan dengan diri saya yang sebenarnya. Saya menyadari bahwa saya mengakui Kristus sebagai Juruselamat, tetapi tidak bersandar di dalam hidup. Saya bukanlah seorang murid yang mengikut Kristus di dalam segala sesuatunya. Yesus Kristus berkata, “Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya setiap hari dan mengikut Aku” (Luk. 9:23). Kitab Suci dengan jelas menuliskan suatu hubungan antara seorang hamba dan tuannya. Sang
24
Lima Kitab Taurat
tuan telah memerintah sepenuhnya dan para hamba bertanggung jawab untuk mengikut dan memenuhi setiap keinginan dari sang tuan. Saya mengetahui bahwa saya harus membuat suatu keputusan. Saya harus bertekad, entahkah saya akan mengikut jalan sendiri atau jalan Kristus. Secara tidak sengaja, saya mengetahui bahwa saya akan menjadi seorang murid sekarang atau saya akan menjadi seorang Kristen yang biasa saja untuk sisa waktu hidup ini. Saya habiskan beberapa hari untuk merenungkan, entahkah saya benar-benar ingin menjadi seorang murid...
a. Apakah yang dimaksud dengan menjadi seorang yang benar-benar murid?
b. Hal apa sajakah yang pribadi ini telah perbuat pada masa lalunya – memberikan persembahan persepuluhan, membaca Alkitab, berdoa kepada Allah. Bukankah hal-hal ini tidak diperhitungkan saat menjadi seorang yang benar-benar murid?
c. Apakah kalian merasa adalah seorang yang benar-benar murid?
Renungan dan Doa Bila mengamati iman sendiri dari dekat, kita akan melihat bahwa ada banyak bagian puncak dan lembahnya, bagian belok dan kurvanya. Ini hampir sebagaimana kita sedang mengendarai sebuah mobil yang melalui suatu jalan pegunungan. Dalam pemeriksaan terhadap iman, tujuan kita adalah untuk mempelajari dari bagian ‘lembah’ dan termotivasi oleh bagian ‘puncak’. Tetapi yang lebih penting lagi, kita ingin memastikan bahwa iman kita jangan sampai keluar jalur, sehingga roda dari mobil kita keluar jalur. Bagaimana perasaan kalian mengenai kemampuan mengendarai pada masa yang lalu? Apakah kalian telah berada pada jalur yang benar? Mohonlah kiranya Allah menolong kalian melakukan suatu perjalanan melalui jalan yang tidak rata.
Lima Kitab Taurat
25
Halaman Kosong
26
Lima Kitab Taurat
pelajaran
Allah, Yesus Kristus dan Gereja
4
Bacaan Kitab
Yoh. 4:24; Mzm. 33:6-9; Ibr. 11:3; Mzm. 10:14; Yes. 66:2; Flp. 4:6-7; Yoh. 8:12; 19:34-36; Gal. 3:27; Ibr. 7:2-3; Yes. 51:3; Yer. 31:12; Ef. 5:25-32; 1 Pet. 3:20-21
Sasaran Pelajaran
Memiliki sebuah pemahaman yang lebih mendalam akan Allah, Yesus Kristus dan gereja melalui kitab Kejadian
Ayat Alkitab
“Sebab segala sesuatu yang ditulis dahulu, telah ditulis untuk menjadi pelajaran bagi kita, supaya kita teguh berpegang pada pengharapan oleh ketekunan dan penghiburan dari Kitab Suci.” (Rm. 15:4)
Bacaan Kitab untuk Minggu ini (bagi para guru dan murid) Kejadian 31-40
Latar Belakang Alkitab Sekalipun Kejadian merupakan kitab tentang permulaan, tetapi mengandung pula banyak nubuatan mengenai kedatangan Yesus Kristus sebagaimana pendirian gereja. Ketika Kejadian dipelajari secara hati-hati, kitab ini dapat memberikan kita sebuah gambaran Allah, Yesus Kristus dan gereja yang lebih lengkap. Ini masuk akal, karena Allah memiliki rencana penyelamatan yang telah dirancang-Nya sejak permulaan masa. Sebagai umat manusia, kita tidak mengetahui akan seperti apakah sesungguhnya masa depan itu. Tetapi ketika itu mengenai kerajaan surga, Allah telah memberikan semua yang kita perlu ketahui di dalam Alkitab. Kita dapat mulai mempelajari dari buku pertama ini.
Lima Kitab Taurat
27
Pemanasan Seberapa pentingkah Allah bagi kalian pada sebuah skala 1-10 (dengan angka 10 berarti sangat penting)? Seberapa pentingkah gereja bagi kalian pada sebuah skala yang sama? Apakah angka skalanya mengejutkan kalian? Sekalipun banyak dari antara kita mungkin menempatkan Allah lebih tinggi, gereja pada kenyataanya, seharusnya sama pentingnya. Kejadian memberikan kita sebuah gambaran yang bagus mengenai hubungan kita bersama dengan Allah dan gereja-Nya. Marilah kita mengamati dan melihat perubahan sudut pandang kita.
Pemahaman Alkitab Bagian # 1 – Allah pada Kitab Kejadian A. Pencipta Inilah Allah yang menciptakan semua ciptaan dan umat manusia. Itulah mengapa Ia dikenal sebagai Tuhan atas langit dan bumi. Ketika merenungkan tujuh pasal pertama dari kitab Kejadian, kita hanya dapat merasa kagum pada betapa luar biasanya Allah telah mempersiapkan segala sesuatunya. Banyak orang telah berusaha menggunakan pandangan mereka sendiri untuk menjelaskan bagaimana dunia diciptakan, tetapi semuanya itu hanyalah pandangan manusia, tanpa bukti yang nyata. Bahkan bila para ilmuwan dapat menjelaskan bahwa segala sesuatu berasal dari atom pada mulanya, kita akan menggambarkan garis di suatu tempat dan mengakui sesuatu yang lebih besar daripada kita telah menciptakan partikel. Dialah Allah sendiri. Oleh karena itu, semua manusia seharusnya memuji dan menyembah kepada-Nya (Ibr. 4:24). B. Yang Maha Kuasa Tuhan adalah Allah yang Maha tahu, yang mengetahui segalanya dan melihat segalanya. Ia pun sanggup menciptakan sesuatu tanpa apapun. Sulit bagi kita untuk memahami bagaimana Ia dapat ada di mana-mana dan mengetahui apapun, tetapi ini disebabkan kita memiliki keterbatasan pengetahuan dan hikmat. Ada banyak rahasia dan hal-hal tentang Allah yang kita tidak dapat jelaskan dengan menggunakan pemahaman sendiri. Itulah mengapa Allah adalah yang Maha kuasa dan tidak ada di dunia yang dapat dibandingkan dengan diri-Nya (Kej. 18:14; 21:2-5; Mzm. 33:6-9; Ibr. 11:3).
28
Lima Kitab Taurat
C. Yang kekal Tidak ada di dunia ini yang akan kekal selamanya. Hanya Allah adalah Raja yang kekal, satu-satunya yang akan demikian. Allah pun dapat memberikan kehidupan yang kekal (1 Tim. 1:17; 6:12). Ketika percaya kepada Yesus Kristus, kita dapat beroleh hidup yang kekal (Yoh. 3:16; 17:3). Tentu saja, kita harus memiliki iman, karena Allah tidak terlihat dan abadi adanya. D. Allah yang mengawasi kita Melalui kitab Kejadian, kita melihat bagaimana Allah menjaga umat pilihanNya, saat mereka paling membutuhkan-Nya. Ia membimbing Abraham saat ia menemui kesulitan di perjalanan. Ia bahkan memelihara Hagar, hamba perempuan yang mengandung anak Abraham (Kej. 16:6-13). Allah pun memelihara Yakub dan Yusuf pada masa kesulitan mereka (lihatlah pada pelajaran sebelumnya). Hari ini, Ia tetap menjaga barangsiapa yang bermasalah dan yang dilanda kesedihan. Allah akan menjawab semua yang memanggil diri-Nya pada masa kesusahan mereka (Mzm. 10:14; 138:6; 146:9; Yes. 66:2). E. Allah yang mendengarkan doa-doa kita Allah mendengarkan doa Abraham dan mengutus para malaikat untuk membebaskan keluarga Lot (Kej. 19:21). Ia menjawab doa hamba tua, mengaruniakannya keberhasilan dalam membawa Ribka menikahi Ishak (Kej. 24). Ia mendengarkan permohonan Ishak dan memberikannya anak laki-laki. Doa adalah bagian penting dari iman kita pada hari ini. Doa mungkin terdengar seperti sebuah klise bagi beberapa orang, ketika kita memberitahukan mereka bahwa doa adalah jalan yang terbaik untuk menyelesaikan sebuah masalah. Tetapi kita harus percaya dan ingat bahwa kita dapat menghadirkan permintaan kepada Allah, melalui doa dan permohonan. Allah akan mendengarkan dan mengabulkan doa kita (Flp. 4:6-7; Mzm. 37:5). Bagian # 2 – Nubuatan mengenai Yesus Kristus Sekalipun ini tidak mungkin bagi kita, kitab Kejadian memuat banyak nubuatan mengenai Yesus Kristus. Menubuatkan berarti memberi sebuah pertanda untuk memberitahukan kita dalam menggunakan sesuatu benda atau tokoh yang berbeda. a. Allah menciptakan terang, merupakan lambang dari Yesus Kristus (Yoh. 8:12; 1:5). b. Allah menciptakan Hawa dari tulang rusuk Adam. Ini menubuatkan bahwa lambung Yesus Kristus akan ditusukkan dan darah yang dialirkan akan mendirikan gereja (Kej. 2:21-23; Yoh. 19:34-36). c. Allah mengenakan Adam dan Hawa dengan pakaian kulit. Demikian pula, Yesus Kristus, yang adalah Anak Domba Allah, mati dan mengalirkan darah-Nya, sehingga kita akan mengenakan pakaian kebenaran. Bagi kita, ini berarti kita mengenakan Yesus Kristus dan menjadi benar (Kej. 3:21; Gal. 3:27).
Lima Kitab Taurat
29
d. Melkisedek, raja Salem (yang berarti damai Tips Mengajar sejahtera), menunjukkan roti dan air anggur untuk melayani Abraham. Sekalipun tidak banyak diketahui tentang dirinya, ia mewakili Untuk pelajaran ini, Anda Tuhan Yesus yang adalah Raja atas damai boleh membagi murid-murid sejahtera. Sebagaimana ia memberikan roti ke dalam 3 kelompok. Lalu, dan air anggur kepada Abraham, kita pun serahkan kepada tiap-tiap dapat menerima anugerah dan kebenaran kelompok untuk mempelajari dari Allah (Kej. 14:18-20; Ibr. 7:2-3). Allah, Yesus Kristus dan gereja e. Kehidupan Ishak memiliki banyak hubungan dengan memberikan mereka terhadap Tuhan Yesus. Sekalipun Abraham beberapa petunjuk untuk diikuti memiliki banyak anak laki-laki, Ishak (seperti memberikan suatu merupakan satu-satunya yang dijanjikan. kelompok yang mempelajari Ia membawa kayu bagi ayahnya dan patuh Allah 5 ciri khas yang dapat untuk dipersembahkan di atas mezbah. ditemukan di dalam catatan Tetapi kemudian, kehidupannya terbagi mereka dan mintalah mereka dan ia menikahi Ribka. Ini menubuatkan untuk menyesuaikannya bagaimana Yesus Kristus, Anak Allah, akan dengan beberapa acuan dari memikul kayu salib dan akan rela disalibkan. Alkitab. Kemudian, setelah Lalu, Ia bangkit dan pada akhir zaman, Ia penyelidikan dan diskusi akan kembali untuk menikahi mempelai bersama dengan tiap-tiap perempuan, gereja sejati. kelompok, mereka dapat f. Tangga surgawi dalam mimpi Yakub berbagi penemuan mereka melambangkan Yesus Kristus, melalui kepada yang lainnya. kepada siapa para orang percaya dapat beroleh jalan masuk ke dalam surga (Yoh. 15:1; 14:6; Ibr. 10:19-20; Kis. 4:12). g. Yusuf merupakan anak kesukaan dari Yakub. Ia banyak menderita di awal bagian kehidupannya. Pada mulanya, ia dianiaya oleh saudara-saudaranya dan kemudian dijual ke Mesir. Lalu, ia dimasukkan ke dalam penjara secara tidak sah. Tetapi pada akhirnya, ia ditinggikan ke suatu kedudukan yang tinggi. Kehidupannya memberikan pertanda bagaimana Yesus Kristus ditolak, dianiaya dan dibunuh oleh orang-orang-Nya sendiri. Seperti Yusuf, Tuhan Yesus tidaklah bersalah, tetapi dihukum dengan kejam. Akhirnya, Yesus Kristus ditinggikan dan duduk di sebelah kanan Allah. Bagian # 3 – Gereja pada Kitab Kejadian
Kitab Kejadian pun memuat nubuatan mengenai gereja.
A. Taman Eden Taman yang berlokasi di sebelah timur, menunjukkan bahwa gereja sejati pada akhir zaman akan muncul dari sebelah timur. Tujuan dari Gereja Yesus Sejati pada hari ini adalah untuk memberitakan Injil dan membantu membawa setiap orang kembali kepada Allah (Yes. 51:3; 58:11; Yer. 31:12).
30
Lima Kitab Taurat
B. Hawa Selagi Adam tidur nyenyak, Allah mengambil sebuah tulang rusuknya untuk menciptakan Hawa. Ia adalah tulang dari tulangnya dan daging dari dagingnya. Demikian pula, gereja ditebus dengan kematian Yesus Kristus dan akan menjadi satu dengan Tuhan (Ef. 5:25-32). C. Bahtera Bahtera menyelamatkan kehidupan dari keluarga Nuh. Ini melambangkan gereja sejati sebagai rumah penyelamatan Allah (Mat. 24:37-39; 1 Pet. 3:20-21; 2 Pet. 2:5).
Menguji Pemahaman 1. Sebutkan ciri khas dari Allah. 2. Apakah lima nubuatan yang ditemukan di dalam kitab Kejadian yang sesuai dengan Yesus Kristus? 3. Apakah tiga nubuatan yang ditemukan di dalam kitab Kejadian yang menyinggung tentang gereja? 4. Gereja sering disebutkan sebagai mempelai perempuan dari Yesus Kristus. Apakah yang mempelai perempuan seharusnya lakukan dalam mempersiapkan untuk menyambut kedatangan-Nya?
Penerapan Kehidupan Gereja dan Saya Ketika berpikir tentang iman pribadi, kita hampir akan senantiasa terfokus pada Allah. Tetapi, seperti yang kita telah pelajari dalam pelajaran ini, gereja pun sama pentingnya bagi keselamatan kita. Melalui gereja, penyelamatan Yesus Kristus menjadi tergenapi (Ef. 3:10-11,14-21). Marilah kita memeriksa hubungan istimewa antara iman kita dan gereja. 1. Gereja adalah tubuh Yesus Kristus, kumpulan dari orang-orang yang ditebus (Ef. 1:22-23; 4:12; 5:23; Kol. 1:24; Kis. 20:28). Sebagai anggota dari gereja sejati, kita memiliki tubuh yang sama dan seharusnya bertindak sama pula. 2. Gereka membicarakan firman Allah (1 Tim. 3:15; Ef. 2:20). 3. Gereja memiliki roh Yesus Kristus (Rm. 8:9; 1 Kor. 12:13). 4. Gereja mewujudkan kuasa Yesus Kristus (Mrk. 16:17-20; Ibr. 2:3-4; Kis. 14:3).
Lima Kitab Taurat
31
5. Gereja menyatakan keilahian Kristus (Ef. 4:11-16; Yoh. 8:31; 15:8; 13:35). 6. Amanat gereja adalah memberitakan Injil (Mat. 28:19-20; Kis. 1:8). Pertanyaan Diskusi: 1. Sekalipun Abraham memiliki banyak anak laki-laki, hanya Ishaklah yang merupakan anak pilihan. Demikian pula, ada banyak gereja dan denominasi pada hari ini, tetapi hanya satu gerejalah yang merupakan gereja pilihan Allah. Seberapa pentingkah bagi kalian memiliki Gereja Yesus Sejati? Apakah menurut kalian, Gereja Yesus Sejati merupakan prasyarat untuk masuk ke dalam kerajaan surga atau gereja mana saja dapat masuk ke dalam kerajaan surga selama kita beriman? 2. Karena para jemaat adalah gereja, sudahkah kalian melakukan apa yang gereja kira harus lakukan sebagaimana dijelaskan di atas? Apakah kalian mengatakan firman Allah atau menyatakan keilahian Yesus Kristus? 3. Banyak dari antara kita berusaha keras untuk memelihara tubuh agar berpenampilan bagus. Apakah kalian memperlakukan gereja sebagaimana dengan tubuh Kristus? Apakah yang kalian telah perbuat atau yang belum diperbuat? 4. Bagian ‘tubuh gereja’ manakah yang kalian rasa diri kalian merupakan bagiannya? 5. Seberapa seringkah kalian berdoa bagi kemajuan gereja? Meliputi apa sajakah kemajuan gereja itu dan seberapa pentingkah bagi iman kita? 6. Apakah yang kalian dapat lakukan hari ini untuk membantu kemajuan gereja? 7. Kita mengetahui bahwa pelayanan kita sering kali tidak diakui dan ini tidak selalu mudah untuk menyatakan suatu sikap yang serupa dengan Kristus. Ini merupakan tekanan kehidupan kita. Orang Kristen lainnya berbagi pula tekanan hidup ini. Bacalah puisi berikut dan jawablah pertanyaan yang ada. Tuhan, Engkau tahu semangatku kala ku di mimbar; Tuhan, Engkau tahu bagaimana kubercahaya kala ku berbicara di saat Pemahaman Alkitab; Tuhan, Engkau tahu geloraku sebagaimana kupimpin persekutuan setiap minggunya; Tetapi aku heran bagaimana aku akan merasa bila Engkau menyuruhku, untuk bersihkan bathtub minggu demi minggu, tahun demi tahun, di mana tak seorangpun yang melihatnya, yang mengetahuinya. Akankah ku masih penuh semangat? Akankah ku bercahaya dan tetap bergelora? Entahlah...
32
Lima Kitab Taurat
a. Apakah kalian ragu mengenai bagaimana perasaan ketika melayani Allah, bahkan ketika tidak seorangpun yang melihatnya? Pikirkan dan tuliskan renungan ini sekarang.
b. Adakah cara-cara kalian melayani di mana tidak seorangpun yang melihat dan mengetahuinya? Di manakah dan bagaimana?
c. Bila kalian merasa bertumbuh sebagai seorang Kristen dari beberapa macam pelayanan dan sepertinya akan merencanakan untuk memulainya, tuliskan gagasan kalian di sini dan tanggal pelaksanaannya.
8. Pelayanan dimulai dengan tiap-tiap orang dari antara kita, sebagai orang-orang Kristen di dalam suatu persekutuan yang mengikut Kristus dengan membantu seorang dengan yang lainnya. Bagaimanapun, kita tidak berhenti di situ. Kita membantu barangsiapa yang di luar sana dan segera, barangsiapa yang pernah menjadi sebuah bagian dari persekutuan orang Kristen. Sebuah cerita tua dari masyarakat Yahudi memberitahukan seorang rabi yang memohon, agar Tuhan menunjukkan surga dan neraka kepadanya. “Saya akan menunjukkan neraka kepadamu, “kata Tuhan saat Ia membuka pintu dari suatu ruangan. Di dalam sana, terdapat suatu ruangan yang luas, meja melingkar dengan sebuah masakan rebusan yang lezat di tengahnya. Orangorang yang makan di dalam ruangan itu dilengkapi dengan sebuah sendok gagang panjang, tetapi mereka semua kelaparan. Mereka dapat mencelupkan rebusan itu dengan mudahnya, tetapi karena gagang sendoknya lebih panjang daripada lengan, merekapun tidak dapat memasukkan makanan itu ke dalam mulut mereka. “Sekarang, Saya akan menunjukkan surga kepadamu, “kata Tuhan. Kali ini, sang rabi memperlihatkan sebuah ruangan yang serupa dengan yang pertama, kecuali orang-orang yang bergizi baik, tertawa dan berbicara. Mereka pun memiliki sendok-sendok yang bergagang panjang, tetapi entah bagaimana, dapat mengatasi rintangan ini. Untuk menjawab teka-teki dari sang rabi, Tuhan menjelaskan, “Jalan keluarnya sederhana, tetapi membutuhkan suatu kemampuan yang pasti – mereka telah mempelajari bagaimana memberi makan seorang kepada yang lainnya.” Sekarang, sebutkan berbagai cara kalian dapat saling melayani di rumah, lingkungan tetangga, gereja dan negara kalian.
Renungan dan Doa Karena kita beribadah di dalam sebuah gedung dengan sejumlah jemaat, kadang sulit memisahkan hal-hal duniawi dari hal-hal rohani. Tetapi pelajaran hari ini telah mengajarkan kita bahwa gereja merupakan kebebasan Allah, mempelai perempuan yang menanti bagi kedatangan Yesus Kristus. Marilah kita ingat untuk menghormati gereja dan melakukan bagian kita di dalam memelihara kekudusannya.
Lima Kitab Taurat
33
Bebas dari Dosa
Sasaran
34
Topik utama dari kitab Keluaran adalah bebas dari belenggu beroleh keselamatan di dalam Allah. Dalam pelajaran ini, murid-murid akan mempelajari bagaimana umat Israel dibebaskan dari perbudakan dan mengawali perjalanan iman yang luar biasa. Di dalam perjalanan yang panjang ini, umat Allah menyadari pentingnya kenyataan bahwa menjadi bebas sepenuhnya berarti bebas mematuhi Allah dan melakukan kehendak-Nya. Dalam dunia hari ini, kebebasan diyakini menjadi berkuasa melakukan sesuatu hal yang menyenangkan. Muridmurid tidak akan ragu-ragu berjuang terhadap apa yang masyarakat beritakan dan apa yang mereka ketahui adalah benar. Sebagaimana sebagian besar kasus, mereka mengetahui apa yang saleh, tetapi ketika harus mengamalkannya, itu adalah cerita yang berbeda. Bagaimana mereka dapat menyadari atau memahami apa yang Allah ingin perbuat dan apa yang setiap orang tidak ingin lakukan sehubungan dengan kebebasan? Melalui pelajaran ini, murid-murid akan belajar bahwa tubuh mereka adalah roh yang menaruh ruang bagi Allah dan perilaku mereka berbicara mengenai untuk apa mereka bertahan. Akhirnya, mereka akan menyadari bahwa kebebasan di dalam Allah adalah kebebasan dari belenggu dosa dunia dan kuasa untuk mematuhi kehendak-Nya.
Lima Kitab Taurat
Bagian # 2
Renungan Bagi Para Guru Mematuhi perintah Allah bukanlah hal mudah untuk dilakukan. Berapa kalikah kita telah berusaha membengkokkan kebenaran Allah untuk memenuhi sedikit kebutuhan dan keinginan kita dan kemudian membodohi diri sendiri ke dalam pikiran bahwa kita telah mematuhi.-Nya. Ketika Allah memberitahukan bahwa kita perlu mengubah cara-cara hidup kita, kita menolak keras dan meyakini diri sendiri bahwa apa yang kita perbuat bukanlah hal yang buruk. Dalam kenyataannya, kita mencari jalan pintas dan jalan keluar bagi hidup kita sebagai orang Kristen. Kebenaran Allah seperti sebuah mercu suar, yang dapat menuntun kita ketika sedang menghadapi badai. Tetapi mercu suar tidak dapat mengubah keinginan dan kebutuhan kita. Seperti sebuah bejana, kita harus mengubah arah untuk menyesuaikan hidup kita kepada apa yang Allah inginkan. Allah senantiasa ada untuk kita, tetapi ketika Ia beritahu kita untuk mengubah jalan hidup kita, kita benar-benar tidak memiliki pilihan, tetapi harus mematuhinya. Yesus Kristus Tidak Pernah Berubah “Yesus Kristus tetap sama, baik kemarin maupun hari ini dan sampai selama-lamanya.” (Ibrani 13:8)
pelajaran
5
Kitab Keluaran: Kebebasan yang Sesungguhnya
Bacaan Kitab Kel. 1:12
Sasaran Pelajaran
Memahami apa maksudnya menjadi bebas yang sesungguhnya
Ayat Alkitab
“Kamu telah dibeli dan harganya telah lunas dibayar. Karena itu, janganlah kamu menjadi hamba manusia.” (1 Kor. 7:23)
Bacaan Kitab untuk Minggu ini (bagi para guru dan murid) Keluaran 1-12
Latar Belakang Alkitab Kitab Keluaran melanjutkan akhir dari kitab Kejadian. Kitab ini menceritakan perjalanan umat Israel saat mereka dibebaskan dari perbudakan (dalam bahasa Yunani, keluaran berarti ke luar atau berangkat). Kitab ini mencatatkan lebih dari 600.000 orang yang berangkat dari Mesir (Kel. 12:37), tetapi jumlah ini mencakup semua perempuan dan anak-anak. Faktanya, beberapa sarjana teologi memperkirakan jumlahnya mendekati 3 juta orang yang mengikuti perjalanan di padang gurun. Kitab Keluaran mencakup 40 pasal, yang dapat terbagi ke dalam 3 bagian. Bagian pertama (pasal 1-12) memberitahukan kehidupan umat Allah di Mesir, diikuti dengan perjalanan keluar yang sebenarnya dari Mesir (pasal 13-18). Kemudian, diakhiri dengan pengajaran di Gunung Sinai, saat hukum-hukum Allah diberikan dan tabut Perjanjian didirikan (pasal 19-40). Topik utama dari kitab Keluaran adalah penyelamatan dari Allah. Secara rohani, kitab ini dapat dikatakan merupakan gambaran dari bagaimana Allah membebaskan semua manusia pada hari ini dari belenggu dosa.
Lima Kitab Taurat
35
Pemanasan Apakah kalian mengetahui bahwa perbudakan masih ada pada hari ini? Di beberapa negara Afrika, orangtua menjual anak-anak mereka, bahkan sering kali di bawah daripada 20 US$. Orangtua di sana meyakini bahwa anak-anak mereka akan memiliki kehidupan karir yang lebih baik demi mencapai suatu pribadi yang lebih makmur, tetapi faktanya justru anak-anak mereka tidak lebih menjadi sekedar para budak, yang memasak dan yang mencuci dari subuh hingga tengah malam. Satu-satunya cara untuk bebas adalah membeli kebebasan itu, biasanya dengan harga yang begitu mahal. Sebagai akibatnya, banyak dari anak-anak ini, yang berusia 6 tahun, tetap diperbudak untuk sisa hidup mereka. Bila pernah memiliki kesempatan untuk menjadi bebas, mereka tidak akan ragu untuk meraihnya. Ribuan tahun yang lalu, umat Israel pun diperbudak dan ditindas oleh masyarakat Mesir. Setelah 400 tahun lamanya, mereka akhirnya dapat meninggalkan dan pergi ke suatu tempat mereka sendiri. Apakah arah dari kebebasan mereka dan bagaimana mereka menanggapi atas pengalaman bebas ini? Dalam pelajaran ini, kita akan melihat seperti macam apakah kehidupan ini. Kita pun akan melihat keadaan yang mengizinkan mereka untuk meninggalkan Mesir. Dalam pelajaran berikutnya, kita akan memeriksa tanggapan yang baru ditemukan bagi kebebasan diri mereka.
Pemahaman Alkitab Bagian # 1 – Kehidupan di Mesir A. Mesir kuno Dengan perkiraan jumlah penduduk hampir 2 juta orang, kita mungkin terkejut perihal bagaimana umat Israel dapat diperbudak dan ditindas ke dalam kerja paksa. Mengapa mereka tidak memberontak terhadap penduduk Mesir? Dengan banyaknya jumlah penduduk yang ada, rasanya tidak terlalu sulit untuk meraih kebebasan mereka. Tetapi umat Israel mengetahui sedikit perihal peperangan pada masa itu (mereka adalah para pengembara yang memelihara kawanan ternak) dan memerintah kaum mereka sendiri. Sebaliknya, penduduk Mesir begitu berkuasa, dengan kekuatan militer yang begitu banyak dan mengesankan serta sebuah sistem pemerintahan yang baik. Dari sudut pandang itu, tidak terlalu sukar untuk melihat mengapa umat Israel ditindas oleh mereka. Seperti macam apakah kehidupan Mesir kuno saat itu? Dari situs kepurbakalaan, kita telah mempelajari suatu peradaban yang modern, dengan sebuah rentang waktu kerajaan yang terlalu panjang untuk memerintah saat itu. Sebenarnya, daerah Mesir kuno merupakan milik dari keturunan Ham (anak dari Nuh). Daerah ini meluas ke Semenanjung Peninsula dan bagian hulu dari sungai Nil. Sungai Nil sendiri merupakan daerah perbatasan yang paling terkenal, sekaligus sungai terpanjang di dunia, dengan panjang sekitar 4.132 mil. Bagaimanapun,
36
Lima Kitab Taurat
daerah tepi sungai Nil sering mengalami musim kemarau dan kekurangan air hujan. Sumber sungai Nil terdapat di dekat garis 23,5 derajat Lintang Utara, yang mengalami musim hujan tahunan antara bulan Juni dan Agustus. Selama waktu itu, air hujan tercurah begitu derasnya seperti di tanah yang subur, yang mengairi di antara tepitepi sungai, sehingga tanah-tanah pertanian berkelimpahan air hingga beberapa mil jauhnya. Demikianlah hasil pertanian menjadi sumber yang penting bagi penduduk Mesir. Faktanya, banyak dari antara mereka adalah para petani dan tidak diragukan lagi, umat Israel bekerja di ladang dalam waktu yang begitu lamanya. B. Para penyembah berhala Penduduk Mesir adalah penganut banyak kepercayaan. Pada umumnya, mereka menyembah para dewa dari alam (seperti sungai Nil, matahari, bulan). Bagi Firaun dan anggota kerajaan lainnya, mereka menyembah khususnya dengan menunjuk para dewa. Penduduk Mesir berkeyakinan bahwa jiwa-jiwa tidaklah mati setelah kematian dan akan bangkit untuk bertemu dengan para dewa mereka. Sebagai akibatnya, tubuh manusia yang telah mati umumnya dibalsam ke dalam bentuk mumi dan menegakkannya dengan persediaan makanan dan keperluan lainnya yang berlimpah. Hidup di antara para penyembah berhala selama 400 tahun ini tentu berdampak bagi umat Israel. Sebagai contoh, mereka sering menentang Musa di padang gurun dan membuat sebuah patung lembu emas sebagai allah mereka. Kemudian, saat menaklukkan tanah Kanaan, mereka pun dengan segera meniru para berhala dari penduduk Kanaan. C. Kota-kota yang menarik perhatian
Di sini ada beberapa kota dahulu dan sekarang yang menarik perhatian:
Kota Mesir zaman dahulu: Memphis: berlokasi di dekat Kairo, merupakan ibukota Mesir kuno Tebe: pusat dari Mesir bagian utara, dekat dengan ibukota Mesir kuno On: ibukota Mesir pada masa Yusuf (Kej. 41:45; Bil. 13:22); ayah mertua Yusuf tinggal di sana No (kota di Mesir dalam Alkitab bahasa Inggris, sedangkan dalam Alkitab bahasa Indonesia: Tebe): ibukota Mesir selama masa-masa terakhir dari kerajaan Israel (Yer. 46:25; Yeh. 30:14) Kota Mesir zaman sekarang: Kairo: ibukota dari negara Mesir, berlokasi di selatan muara sungai Nil Alexandria: berlokasi di timur laut Mesir, di Laut Tengah Pelabuhan Ismael: dekat Terusan Suez terbuka ke Laut Merah Bagian # 2 – Musa Allah pernah bernubuat kepada Abraham bahwa keturunannya akan menjadi pendatang di suatu negeri asing, mereka akan diperbudak dan dianiaya. Tetapi Allah pun mengingat Abraham bahwa Ia akan membebaskan mereka dan mereka akan membawa keluar dengan harta benda yang banyak (Kej. 15:13-14). Tidak seorangpun dari 70 anggota keluarga Yakub yang mengharapkan akan adanya penindasan, karena Yusuf berada di sekeliling mereka. Tetapi dengan berlalunya
Lima Kitab Taurat
37
waktu, umat Israel bertambah menjadi lebih dari 2 juta penduduk, ini suatu situasi yang sungguh berbeda. Sekalipun mereka, entah bagaimana, telah mengetahui perihal janji Allah kepada Abraham, berkembang sebagai masyarakat kelas dua selama lebih dari 400 tahun lamanya mungkin merasa kecil harapan akan kebebasan. Angkatan demi angkatan, mereka bekerja keras tetapi tidak memperoleh apa-apa. Bagaimana Allah akan menyelamatkan mereka? Sekalipun hal ini tampak sulit bagi umat Israel, Allah telah memilih sendiri beberapa orang untuk membebaskan mereka. Dari suatu kesempatan ia dilahirkan, Musa dipimpin oleh suatu pengembaraan kehidupan. Tetapi yang lebih penting lagi, hidupnya dipimpin oleh Allah. Musa mungkin tidak menyadari hngga ia cukup tua. Bagaimana Allah mempersiapkan Musa setiap langkah kehidupannya? Sebagaimana kalian pelajari beberapa kejadian dari kehidupannya, pikirkan pula mengenai kehidupan kalian sendiri. Adakah Allah menuntun kalian dalam kehidupan sehari-hari? Apakah kalian merasa Allah bekerja di dalam diri kalian untuk menyelesaikan kehendak-Nya? Pernahkah kalian membuat beberapa alasan sebelumnya mengenai melakukan pekerjaan Allah? a. Musa dilahirkan pada suatu masa yang sedemikian bahayanya. Firaun menginginkan agar semua bayi laki-laki dari pasangan orang Ibrani dibunuh. Tetapi sang ibu memiliki keberanian dan menyembunyikan Musa selama 3 bulan sebelum memasukannya ke dalam sebuah keranjang dan menghanyutkannya ke sebuah sungai. Sekalipun situasi ini tampaknya mustahil, tetapi inilah kehendak Allah bahwa Musa diangkat oleh puteri Firaun dan diselamatkan (Kel. 2:1-10). b. Sekalipun tampaknya tidak adil bagi sebagian besar dari umat Israel yang menderita dan kerja paksa, tetapi Allah merencanakan bagi Musa untuk menerima suatu pendidikan yang baik, sehingga ia akan diperlengkapi lebih baik untuk melakukan pekerjaan Allah di kemudian hari. c. Allah memulai rencana-Nya saat Musa membunuh seorang Mesir dengan kemarahan dan harus melarikan diri. Selagi di padang gurun, Musa merendahkan hati dan menjadi seorang pemimpin yang baik (Kel. 2:16-25; Bil. 12:3). Bagi Musa, ini mungkin tampak tidak adil untuk menukarkan sebuah kehidupan yang mewah pada usia 40 tahun dengan sebuah kehidupan yang sederhana sebagai seorang gembala, tetapi inilah justru kesempatan Allah untuk melatihnya. d. Pada usia 80 tahun, Musa dipanggil oleh Allah untuk menyelamatkan umatNya. Ia menolak pada mulanya, membuat banyak alasan mengenai mengapa ia harus melakukan pekerjaan itu, tetapi pada akhirnya, Allah menunjukkan suatu cara kepadanya dan memberikan keberanian kepadanya (Kel. 3-4). e. Musa kembali ke istana untuk melihat Firaun dan menginginkan, agar ia segera membebaskan umat Israel. Saat raja menolak, Musa mematuhi perintah Allah dan mampu digunakan sebagai alat untuk menyatakan beberapa mujizat dari pada-Nya (Kel. 5-6). Bagian # 3 – Sepuluh Tulah Ketika berpikir tentang sepuluh tulah, kita sering melihatnya justru sebagai tulah. Faktanya, tulah-tulah itu merupakan sepuluh tanda heran yang dinyatakan oleh Allah. Belum pernah terlihat sebelumnya dan tidak akan pernah lagi terulang. Selain untuk menyatakan kemahakuasaan Allah, sepuluh tulah pula menyoroti perihal kekerasan hati dan keegoisan hati dari Firaun. Banyak tulah pada mulanya tidak benar-benar berpengaruh terhadap Firaun, karena ia tinggal di dalam istana. Tetapi saat anak laki-laki sulungnya dibunuh oleh Allah, Firaun tidak memiliki pilihan lain lagi, selain membebaskan umat Israel dari Mesir. Apakah kita seperti Firaun?
38
Lima Kitab Taurat
Apakah Allah harus mengetuk pintu kita banyak kali, sebelum akhirnya kita mendengarkan panggilan-Nya? Sebagaimana mengulas sepuluh tulah, pikirkan mengenai bagaimana kita membandingkannya dengan penduduk Mesir. Macam Tanda Heran Air menjadi darah Katak Nyamuk Lalat pikat Penyakit sampar Barah Hujan es Belalang Gelap gulita Kematian anak sulung
Ayat 7:14:25 8:1-15 8:16-19 8:20-32 9:1-7 9:8-12 9:13-35 10:12-20 10:21-29 12:1-36
Lamanya 7 hari 2 hari 1 hari 2 hari 2 hari 1 hari 1 hari 1 hari 3 hari 1 hari
Menguji Pemahaman 1. Sebutkan dua hal yang kalian pelajari mengenai Mesir kuno. 2. Gambarkan bagaimana Allah terlibat di dalam kehidupan Musa, menuntun dan memeliharanya. Apakah kalian merasa bahwa Allah merupakan bagian yang menyatu dengan kehidupan kalian? Mengapa atau mengapa tidak? 3. Tulah manakah yang kalian rasa yang paling berat untuk diatasi? Jelaskan alasan kalian. 4. Kadang Allah bekerja di dalam diri kita, tetapi tidak menyadarinya. Adakah beberapa kejadian yang telah terjadi yang kalian rasa Allah menuntun diri kalian, hanya tidak mengetahuinya saat itu? Bagikan pandangan kalian kepada yang lainnya di kelas.
Penerapan Kehidupan Bebas yang Sesungguhnya Umat Israel tidak merasakan adanya kebebasan selama lebih dari 400 tahun lamanya. Pasti rasanya menyenangkan bila pada akhirnya dapat melakukan apa yang mereka sukai. Kita tidak pernah dapat benar-benar memahami apa yang mereka rasakan, karena kita berkembang di suatu tanah yang merdeka. Tidak seorangpun yang dapat memaksa kita melakukan apapun yang tidak ingin dilakukan. Tetapi kadang memiliki terlalu banyak kebebasan dapat menimbulkan sebuah beban tersendiri. Ada banyak hal yang masyarakat katakan belum tentu boleh untuk
Lima Kitab Taurat
39
dilakukan. Sebenarnya, kita membiarkan banyak hal ada di dalam kehidupan adalah agar dapat lebih banyak mengendalikan diri daripada sebaliknya. Mungkin sesederhana mengakses internet setiap harinya, tidak peduli apapun hal lainnya yang terjadi di dalam kehidupan kita. Atau mungkin memberikan tekanan yang serupa. Pikirkan persyaratan apa yang kalian butuhkan. Dunia membutuhkan hal-hal seperti makan, minum, menonton, mendengarkan dan melakukan. Dunia membutuhkan kesenangan, video games, olahraga, persaingan, film dan lain sebagainya. Lihatlah beberapa statistik ini (tidak terdapat di Lembar Kerja Murid). Rata-rata usia remaja (12-17 tahun): a. Menonton acara televisi 23 jam per minggu. Pada saat seorang anak menyelesaikan SMA, ia akan menghabiskan 18.000 jam untuk menonton televisi dan hanya 12.000 jam untuk sekolah. b. Telah mendengarkan 10.500 jam untuk musik. c. Telah menyaksikan 18.000 pembunuh di televisi. d. Telah menyaksikan kira-kira 14.000 acuan seksual dan sindiran per tahunnya di televisi. Ada beberapa hal yang memenuhi pikiran dan hati dari para remaja di seluruh Amerika dan dunia. Ketika membiarkan hal-hal ini masuk ke dalam kehidupan seharihari dan menguasainya, kita akan menjadi seperti budak pada akhirnya, diperbudak untuk menonton televisi, mendengarkan musik atau mengakses komputer. Hal-hal ini seperti makanan sampah. Makanan sampah seolah-olah memberikan rasa kenyang yang cepat makanan yang cepat, tetapi setelah beberapa saat lamanya, kita merasa lapar kembali di dalam perut. Demikian pula, hal-hal ini akan hancur atau mengalihkan hubungan kita dengan Allah pada akhirnya, karena kita tidak lagi memiliki waktu bagiNya. Allah mengatakan bahwa kita seharusnya mencari kebenaran terlebih dahulu. Ini berarti kita seharusnya memiliki setiap bagian dari hidup kita untuk menjadi benar di hadapan Allah. Kita perlu membuang semua sampah yang telah memenuhi hidup kita. Bagaimana kita membuangnya? Kita perlu bertobat dan memohon agar Allah mengampuni kita. Introspeksilah pertanyaan berikut dan lihat apakah kalian adalah seorang budak bagi apapun di dalam kehidupan kalian. Bila kalian menemukan demikian, berlutut dan berdoalah kepada Allah. Mohonlah agar Dia mengampuni kalian. Mohonlah agar Dia memberikan kalian kuasa dan kekuatan untuk menolak hal-hal duniawi, untuk mendekatkan diri kembali kepada-Nya, untuk menjadi bebas yang sesungguhnya. 1. Di samping kebutuhan sehari-hari seperti menyikat gigi atau menyantap makanan yang seimbang, adakah hal lainnya yang kalian harus lakukan atau yang kalian rasa aneh? Bila kalian tiba-tiba tidak lagi dapat melakukan pekerjaan itu, bagaimana kalian akan menanggapi atau merasakannya? 2. Di samping kebutuhan sehari-hari, adakah hal lainnya yang kalian habiskan lebih dari 5 jam dalam satu minggu ketika melakukannya? Apakah yang akan terjadi bila kalian dituntut untuk mengurangi waktunya? 3. Apakah 5 hal prioritas di dalam hidup kalian? Apakah hal-hal ini bermanfaat bagi diri dan iman kalian? 4. Bila telah menemukan bahwa kalian adalah seorang budak dalam banyak hal di dunia ini, adakah sesuatu yang kalian dapat lakukan mengenai hal-hal itu? Adakah sebuah perbedaan antara menjadi bebas di dalam dunia dan menjadi bebas bersama dengan Allah? Apakah maksud dari menjadi bebas yang sesungguhnya?
40
Lima Kitab Taurat
Renungan dan Doa Hari ini, kehidupan kita begitu dipenuhi dengan aktivitas yang sering kali tidak dipikirkan bahwa seberapa banyakkah kita telah menjadi budak atas semua aktivitas itu. Kadang, kita diperbudak oleh televisi, oleh komputer atau oleh teman. Apakah pandangan kalian mengenai sebuah kehidupan yang bebas itu? Menurut kalian, Allah merencanakan suatu kehidupan macam apakah bagi kalian? Akhirilah dengan puisi berikut: Tunduklah pada tekanan dari teman sebaya dan kalian akan bergerak ke bawah bersama dengan mereka. Berbicaralah pada jemaatmu dan kamu akan mengundang mereka naik ke tingkatmu. Bila bergerak dengan kerumunan orang, kamu tidak akan beroleh lebih jauh dari kerumunan orang. Ketika 40 juta jemaat berada pada gagasan yang bodoh, itulah justru gagasan yang bodoh. Semata-mata berenang bersama arus daun, kamu tidak tahu menuju ke mana. Jadi, bila kamu percaya pada sesuatu itu baik, jujur dan terang – bertahanlah untuk itu. Teman sebayamu akan beroleh kecerdasan dan inti sari dari jalanmu.
Lima Kitab Taurat
41
Halaman Kosong
42
Lima Kitab Taurat
pelajaran
Perjalanan ke Gunung Sinai
6
Bacaan Kitab Kel. 16-19:2
Sasaran Pelajaran
Menunjukkan alasan kita mematuhi Allah dan perintah-Nya
Ayat Alkitab
“Tetapi barangsiapa menuruti firman-Nya, di dalam orang itu sungguh sudah sempurna kasih Allah.” (1 Yoh. 2:5a)
Bacaan Kitab untuk Minggu ini (bagi para guru dan murid) Keluaran 13-20
Latar Belakang Alkitab Karena tidak ada jalan dan arah di padang gurun, Allah memimpin umat melalui tiang awan pada siang hari dan tiang api untuk menerangi jalan mereka pada malam hari (Kel. 13:21-22). Sebagai tambahan, untuk dapat menemukan jalan mereka, umat Israel belum menyadari akan kehadiran Allah di antara mereka, sebuah pengingat yang bermanfaat bagi 2 juta orang yang mengembara di suatu tempat yang tidak dikenal oleh mereka. Gunung Sinai pun dikenal sebagai Gunung Horeb. Gunung ini berlokasi di sebelah selatan dari Semenanjung Sinai dan memiliki tiga puncak. Puncak yang tertinggi pada 2.200 meter, inilah tempat Musa menerima Sepuluh Perintah (Kel. 19:20). Inilah tempat Elia melarikan diri setelah kemenangannya atas para nabi palsu (1 Raj. 19:8). Pada umumnya, Gunung Sinai dikelilingi oleh suatu padang gurun yang luas. Itulah mengapa padang ini dapat menampung 2 juta lebih dari umat Israel saat mereka berkemah di sana selama kira-kira sepuluh bulan untuk menerima perintah dan hukum Allah.
Lima Kitab Taurat
43
Pemanasan Apakah yang kalian lakukan ketika ingin menunjukkan rasa syukur kepada seseorang? Biasanya kalian akan mengatakan terima kasih atau memberikan sebuah kado. Umat Israel memiliki suatu cara yang unik dalam menunjukkan rasa syukur mereka kepada Allah. Mereka bersungut-sungut terhadap hampir segala sesuatu. Mengapa demikian? Karena mereka lupa mengenai berkat dan kasih karunia Allah dan hanya terfokus pada penderitaan yang dihadapi. Penderitaan hidup adalah sesuatu yang tidak mungkin tidak terhindarkan. Tetapi kita harus mengingat bahwa semua penderitaan dapat membawa kita lebih dekat kepada Allah dan semakin meneguhkan iman kita. Daripada menghabiskan waktu memikirkan mengapa kita harus menghadapi banyak penderitaan, lebih baik ingatlah akan hal-hal baik yang Allah telah berikan kepada kita. Kemudian, mohonlah agar Ia memberikan kita keberanian untuk menghadapi segala persoalan dan semakin meneguhkan iman. Marilah kita melihat bagaimana umat Israel menanggapi penderitaan mereka itu.
Pemahaman Alkitab Bagian # 1 – Perjalanan ke Gunung Sinai A. Perjalanan Setelah dibebaskan, umat Israel memulai perjalanan mereka. Sekalipun umat Israel merasa begitu takutnya saat Firaun mengubah pikirannya dan memutuskan untuk mengejar mereka dengan kereta berkuda dan tentaranya, Allah ada untuk membebaskan mereka. Beberapa sarjana teologi sempat berargumen bahwa umat Israel sebenarnya menyeberangi Laut Merah di ujung sebelah utaranya, yang mungkin kedalaman airnya justru adalah dangkal. Oleh karena itulah, mereka dapat menyeberangi Laut Merah saat air dalam keadaan mengering. Tetapi yang sebenarnya adalah Allah mengutus angin yang begitu kuat untuk berhembus dan sebagai hasilnya, umat Israel dapat menyeberang di tanah yang kering (Kel. 14:21). Setelah tentara Mesir mati tenggelam, Miryam, kakak Musa, memimpin umat untuk memuji Allah dalam suatu pujian dan menari untuk merayakan pembebasan dari Tuhan. Sekarang, umat Israel beroleh dukungan di dalam iman mereka, mereka siap untuk memasuki suatu tanah yang dijanjikan Allah bagi mereka. Ini adalah langkah dari umat Israel untuk memahami perjalanan mereka hingga mencapai Gunung Sinai, saat menerima Sepuluh Perintah sebagai hukum-hukum Allah. Rameses/Sukot/Etam/Pi-Hahirot/Laut Merah/Mara/Elim/Padang Gurun Sin/Rafidim/Padang Gurun Sinai (ini merupakan tempat-tempat dari umat Israel berkemah selama kira-kira 10 bulan; keseluruhan kitab Imamat mengambil tempat di Gunung Sinai; mereka tidak berangkat menuju Kanaan hingga Bil. 10:10).
44
Lima Kitab Taurat
B. Penderitaan di sepanjang jalan Sekalipun pasti lebih cepat menyeberangi padang gurun dari Mesir ke Kanaan, Allah membuat suatu rencana yang berbeda (Kel. 13:17-18). Mengapa Ia membuat perjalanan umat Israel memutari padang gurun dan melalui bagian selatan Gunung Sinai dan bukan pada bagian atas Kanaan? Hal yang pertama, bangsa Filistin tinggal bersebelahan dengan tanah Kanaan. Bertemu dengan bangsa Filistin secara dini di dalam perjalanan umat Israel sepertinya akan mengubah pemikiran mereka tentang meninggalkan Mesir, karena mereka tidak memiliki pengalaman dalam berperang. Hal yang kedua, Allah perlu menyatakan segala perintah dan hukum-Nya kepada umat Israel. Dengan berjalan ke Gunung Sinai, itu memberikan waktu bagi mereka untuk mengenal Allah dan menegarkan semangat mereka. Dan umat Israel tentu membutuhkan itu. Perjalanan ke Gunung Sinai ditaburi dengan banyak penderitaan dari iman mereka dan mereka menanggapinya dengan banyak sungut-sungut. Tetapi setiap kali, Allah menyediakan suatu jalan untuk menguatkan mereka. Apakah yang kita dapat pelajari dari umat Israel saat kita menemui penderitaan diri sendiri hari ini? a. Selama tiga hari, mereka berjalan di Padang Tips Mengajar Gurun Syur tanpa menemukan air. Saat ke Mara, mereka pun tidak dapat meminum air di sana, karena rasa airnya pahit. Jadi, mereka Siapkan sebuah peta, bersungut-sungut kepada Musa. Kemudian, sehingga murid-murid dapat Musa berseru-seru kepada Tuhan dan Ia mengikuti nama-nama berikut menunjukkan sebatang kayu kepadanya. dan perjalanan umat Israel Musa melemparkannya ke dalam air dan dengan mudah. Murid-murid rasa air itu menjadi manis (Kel. 15:22-27). dapat pula diberikan ayatb. Saat ke Padang Gurun Sin, umat Israel ayat pendukung untuk melihat bersungut-sungut kembali, karena mereka dan berbagi dengan teman kelaparan. Allah menjawab mereka dengan mengenai hal apa sajakah dari menurunkan manna dari langit. Selama 40 sungut-sungut umat Israel itu. tahun, mereka makan roti dalam bentuk manna pada pagi hari dan pada petang hari Allah mengirim burung-burung puyuh, sehingga mereka dapat memakannya (Kel. 16:1-36). c. Saat berkemah di Rafifim, mereka tidak dapat menemukan air di sana. Merekapun bersungut-sungut kepada Musa. Allah memerintahkan Musa untuk memukul batu karang, sehingga keluarlah air dari padanya (Kel. 17:1-7). d. Bangsa Amalek datang dan menyerang umat Israel di Rafidim. Alkitab tidak mencatatkan, entahkah umat bersungut-sungut atau tidak, tetapi sepertinya mereka bersungut-sungut. Penderitaan demi penderitaan terjadi, umat Israel mungkin berpikir ulang bahwa mereka seharusnya tinggal di Mesir. Tetapi Allah telah menyiapkan suatu jalan keluar kepada mereka. Saat Yosua dan beberapa orang berperang dengan bangsa Amalek, Musa, Harun dan Hur, pergi ke puncak bukit dengan membawa tongkat Allah. Karena doa Musalah, Yosua dapat mengatasi tentara Amalek (Kel. 17:8-16). e. Setelah kemenangan mereka atas bangsa Amalek, Yitro, ayah mertua Musa, mengunjungi Musa dan memberikan suatu nasihat tentang sistem pengaturan kepada umat Israel. Tampaknya seolah-olah pekerjaan Musa sejauh ini adalah mendengarkan keluhan dari umat dan berusaha untuk menemukan jalan keluar yang dihadapi oleh mereka. Yitro menyarankan bahwa Musa segera
Lima Kitab Taurat
45
mengangkat orang-orang yang berkemampuan, yang takut akan Allah dan yang dapat dipercaya sebagai orang-orang yang dapat mengatasi persoalan umat (Kel. 18:13-27). Dengan demikian, Musa dapat lebih berkonsentrasi pada hal-hal yang benar-benar penting.
Bagian # 2 – Berkemah di Gunung Sinai Pada bulan ketiga setelah umat Israel meninggalkan Mesir, tibalah mereka di padang gurun Sinai dan berkemah di depan gunung itu (Kel. 19:1-2). Allah memanggil agar Musa memberitahukan umat bahwa mereka akan menjadi harta milik-Nya sendiri, sebuah kerajaan imam dan sebuah bangsa yang kudus (Kel. 19:4-6). Selagi umat menanti di kaki Gunung Sinai, Musa mendengarkan segala perintah Allah dalam banyak hal. Inilah beberapa hal penting yang menyolok. A. Sepuluh Perintah Sebelum Sepuluh Perintah diberikan, umat Israel belum mengetahui Allah dan siapa Dia yang sesungguhnya. Sekarang, mereka telah dijadikan sebagai bangsa-Nya yang kudus, mereka perlu belajar untuk mengenai-Nya dan apa yang diperlukan bagi mereka. Sepuluh Perintah dan hukum Allah lainnya menunjukkan kepada umat bagaimana memimpin kehidupan yang kudus ke dalam pengertian yang mudah untuk dilakukan dan membiarkan mereka memahami keilahian Allah. Allah sendiri menuliskan hukum-hukum-Nya ke dalam dua loh batu. Faktanya, Ia harus menuliskannya yang kedua kali setelah Musa menghancurkan loh batu yang pertama saat umat Israel membuat sebuah patung lembu emas dan menyembahnya (Kel. 31:18; 34:1). Sepuluh Perintah dapat ditemukan di Kel. 20:1-17. B. Kemah Suci Sebelum masa Salomo, tidak ada Bait Suci, tetapi hanya ada sebuah Kemah Suci, yang kadang disebut sebagai Kemah Pertemuan. Kemah ini berupa sebuah tenda tempat Allah berdiam di antara umat-Nya, agar menyampaikan pesan-Nya dan meneguhkan iman mereka. Allah memberikan Musa perintah yang jelas untuk membangun Kemah Suci, termasuk ukuran dan bahan yang dipergunakannya. Kemah Suci dikelilingi dengan pelataran luar yang meliputi dua barang penting, yaitu mezbah korban bakaran (Kel. 27:1-8) dan bejana pembasuhan (Kel. 30:17-21), tempat para imam membasuh tangan dan kaki, sebelum masuk ke dala Kemah Suci atau Kemah Pertemuan. Kemah Suci sendiri berukuran 15 x 45 kaki dan terbagi ke dalam dua ruangan utama, yaitu: ruangan sebelah luar (dikenal pula sebagai Ruang Kudus) dan ruangan sebelah dalam (dikenal pula sebagai Ruang Maha Kudus, Kel. 26:33). Ruangan sebelah luar meliputi sebuah mezbah, tempat ukupan dibakar (Kel. 30:1-10). Pada mezbah ini terdiri dari sebuah meja untuk roti sajian (Kel. 25:23-30) dan sebuah kandil (Kel. 25:31-40). Sementara, Ruang Maha Kudus hanya meliputi satu barang, tetapi mungkin barang ini yang paling penting di seluruh Kemah Suci, yaitu tabut perjanjian. Hanya Imam Besar saja yang diperbolehkan masuk ke dalam Ruang Maha Kudus satu tahun sekali (Hari Pendamaian) untuk mendamaikan bagi dosa pribadi dan dosa semua umat Israel. Saat tabut perjanjian selesai dikerjakan, tiang awan menaunginya dan kemuliaan Allah memenuhi Kemah Pertemuan (Kel. 40:34). Saat umat Israel mengembara di padang gurun, tabut perjanjian diusung oleh mereka ke manapun mereka pergi (terdapat pengajaran rohani yang dalam pada tabut perjanjian sebagaimana barang-barang yang dibahas pada pelajaran berikutnya).
46
Lima Kitab Taurat
C. Tabut perjanjian Salah satu barang terpenting di dalam Kemah Suci adalah tabut perjanjian. Karena barang ini tidak pernah lagi ditemukan, tidak seorangpun yang benar-benar mengetahui seperti apa bentuknya. Tetapi berdasarkan gambaran rincian yang diberikan oleh Allah kepada Musa mengenai barang ini, kita dapat membuat suatu dugaan yang benar-benar baik mengenai seperti apakah dahsyatnya barang ini terlihat (Kel. 25:10-22). Tabut perjanjian diletakkan di dalam ruangan sebelah dalam, karena di sanalah tempat Allah akan ‘bertemu’ dengan umat-Nya, dari atas takhta kasih karunia di antara dua kerubim. Saat umat Israel meninggalkan Gunung Sinai, mereka mengusung tabut perjanjian sebagai suatu cara untuk mengingatkan mereka bahwa Allah senantiasa beserta dengan mereka. D. Keimaman Keimaman baru terbentuk di padang gurun. Para imam harus berasal dari suku Lewi. Harun, kakak Musa, dijadikan sebagai Imam Besar yang pertama (Kel. 28:1). Seorang Imam Besar memiliki tanggung jawab yang besar, ialah yang bertanggung jawab atas para imam dari semua suku Lewi.
Menguji Pemahaman 1. Sebutkan alasan mengapa Allah membuat perjalanan dari umat Israel lebih panjang di padang gurun, padahal dapat menuntun mereka langsung menyeberangi padang gurun untuk masuk ke Kanaan. 2. Dalam cara apa sajakah umat Israel bersungut-sungut kepada Musa dan Allah saat mereka mengembara di padang gurun? 3. Apakah Sepuluh Perintah itu? 4. Apakah sasaran dari pelayanan di Kemah Suci? 5. Apakah Ruang Maha Kudus itu? Dan siapa sajakah yang dapat masuk ke dalamnya? 6. Mengapa tabut perjanjian begitu penting? Dapatkah kalian menggambarkan seperti apakah bentuknya? Mengapa Allah menginginkan tabut ini harus dilapisi dengan emas yang murni (Kel. 25:17)?
Lima Kitab Taurat
47
Penerapan Kehidupan Yesus Kristus dan Saya Saat umat Israel berada di padang gurun, mereka menerima banyak perintah dan hukum dari Allah, yang mereka belum ketahui sebelumnya. Perintah dan hukum itu pasti tiba-tiba begitu berlimpah. Alkitab tidak mencatatkan dengan jelas alasan dari umat saat mereka mempelajari semua hukum ini, tetapi secara umum, mereka mungkin menerimanya. Hari ini, kita mematuhi perintah dan hukum Allah yang telah ditetapkan bagi kita. Tetapi pernahkah kalian memikirkan secara serius mengenai mengapa harus melakukan perintah dan hukum dari Allah? Apakah kalian melakukannya karena takut? Apakah karena kasih? Atau justru karena tertekan? Pikirkan mengenai pertanyaan berikut dan lihatlah ke dalam diri kalian sendiri serta beritahukan kepada Allah mengapa kalian ingin mematuhi-Nya. Pertanyaan Diskusi: 1. Mengapa kita masih perlu mematuhi Sepuluh Perintah, tetapi bukan hukum lainnya yang berkenaan dengan kehidupan sehari-hari? 2. Mengapa kalian datang ke gereja pada hari Sabat? 3. Apakah yang terpenting mengenai doa bagi kalian? 4. Kapankah kalian menemukan diri sendiri sedang membaca Alkitab? Harapan apakah yang diperoleh dari padanya? 5. Mengapa kalian mengasihi Allah dan ingin mematuhi-Nya? Pikirkan mengenai pertanyaan berikut. Jawaban yang diberikan akan memberitahukan kalian mengenai seberapa besarnya sesungguhnya kalian mengasihi Allah, sekaligus menunjukkan mengapa kalian mematuhi-Nya. a. Allah menginginkan kita untuk, “Menghormati ayah dan ibumu di dalam Tuhan.” Dunia mengatakan, “Apakah salahnya memberitahukan mereka bahwa saya memiliki caranya sendiri dalam menghormati orangtua?” Kalian mengatakan, ___________________________________________
b. Allah menginginkan kita untuk, “Memegang hari Sabat dengan datang ke gereja dan beribadah.” Dunia mengatakan, “Apakah salahnya dengan melewatkan kebaktian hari Sabat sesekali dan pergi bersama dengan teman-teman?” Kalian mengatakan, ___________________________________________
c. Allah tidak menginginkan kita untuk menyontek saat ulangan dan mengatakan suatu kesaksian yang palsu. Dunia mengatakan, “Apakah salahnya dengan menyontek pada beberapa kali ulangan? Ini tidak seperti membunuh seseorang. Kalian mengatakan, ___________________________________________
48
Lima Kitab Taurat
d. Allah tidak menginginkan kita untuk berkata dusta dan mengatakan kesaksian yang palsu. “Karena itu, buanglah dusta dan berkatalah benar seorang kepada yang lain...” (Ef. 4:25a). Dunia mengatakan, “Bila tidak mengatakan sesuatu yang dusta, kalian tidak mendapatkan apapun dan tidak akan berhasil di dalam hidup.” Kalian mengatakan, ___________________________________________
e. Allah menginginkan kita memelihara harta dari tubuh kita, karena tubuh adalah Bait Suci Allah. Dunia mengatakan, “Tidak apa-apa untuk mabuk dan melakukan seksual. Setiap orang pun melakukannya. Apakah yang kalian takuti? Cobalah untuk dewasa sekarang!” Kalian mengatakan, ___________________________________________
f. Allah menginginkan kita untuk membuang semua pemikiran yang penuh dengan hawa nafsu dunia, bahkan sedikit pemikiran yang kotor. Dunia mengatakan, “Bagaimana kalian menjaga mata dan hatimu? Ada banyak pria yang ganteng dan wanita yang cantik di luar sana. Apakah salahnya bercumbu dengan seseorang dari antara mereka? Lagi pula, mereka toh tidak melakukan hubungan seksual.” Kalian mengatakan, ___________________________________________
g. Allah tidak menginginkan kita untuk bergosip dan memfitnah orang lain. Dunia mengatakan, “Bagaimana kamu tidak bergosip? Itu merupakan bagian dari kehidupan. Bagaimana cara kamu mengetahui berita terakhir, bila tidak bergosip?” Kalian mengatakan, ___________________________________________
h. Allah tidak ingin kita untuk menyebutkan nama-Nya dengan sembarangan. Dunia mengatakan, “Oh, my God! adalah berupa sebuah pernyataan saja. Tentu saja, kamu tidak berkeberatan!” Kalian mengatakan, ___________________________________________
i. Allah tidak menginginkan kita membenci teman, keluarga dan musuh, karena membenci itu adalah sama dengan membunuh. Dunia mengatakan, “Apakah salahnya dengan sedikit membenci. Mengapa harus menjadi orang yang baik sepanjang masa?” Kalian mengatakan, ___________________________________________
j. Allah menginginkan kita untuk membaca Alkitab dan berdoa kepada-Nya setiap hari. Dunia mengatakan, “Itu bagi yang kutu buku. Pergi dan lihatlah sebuah film dan bersenang-senanglah bersama dengan teman-teman. Mengapa kamu diam saja di rumah dan membaca Alkitab?” Kalian mengatakan, ___________________________________________
Lima Kitab Taurat
49
Renungan dan Doa Kasih merupakan sebuah kata yang sulit untuk dijelaskan. Tetapi ketika mengasihi sesama, kita akan berusaha keras untuk menunjukkannya. Kita mungkin membelikan mereka kartu, memberikan mereka pelukan atau memasak makanan yang istimewa bagi mereka. Bagaimana Allah merasakan kasih kalian kepadaNya? Apakah yang kalian lakukan untuk membiarkan-Nya tahu? Pikirkan mengenai beberapa hal nyata yang kalian telah lakukan untuk menunjukkan kasih kalian kepada Tuhan yang Maha kuasa. Saat kalian mengirim kasih kepada Allah, apakah pada kehidupan yang singkat ini ataukah secara teratur, sekalipun penderitaan sedang kalian hadapi? Dengan kata lain, apakah kalian mengasihi Allah tanpa syarat sama seperti Ia mengasihi kalian pula?
50
Lima Kitab Taurat
pelajaran
Keselamatan dalam Kitab Keluaran
7
Bacaan Kitab
Kel. 12:5-13,15-20; 25:10-30:21; Yoh. 1:29; 1 Kor. 5:6-8
Sasaran Pelajaran
1. Menjelaskan pengajaran mengenai keselamatan yang terdapat di dalam kitab Keluaran 2. Membangun Kemah Suci rohani kita sendiri
Ayat Alkitab
“Kamu akan menjadi bagi-Ku kerajaan imam dan bangsa yang kudus.” (Kel. 19:6a) Bacaan Kitab untuk Minggu ini (bagi para guru dan murid) Keluaran 21-30
Latar Belakang Alkitab
Kemah Suci dapat digambarkan seperti berikut: tabut perjanjian tabir mezbah pembakaran ukupan
Ruang Maha Kudus
Ruang Kudus
meja roti sajian
kandil
tabir Pelataran Luar bejana pembasuhan mezbah pintu masuk
Lima Kitab Taurat
51
Banyak bahan yang dipergunakan untuk membuatnya. Bahan-bahan itu meliputi emas, perak dan tembaga; kain ungu tua, kain ungu muda dan kain kirmizi; lenan halus; kulit domba jantan yang diwarnai merah dan kulit lumba-lumba; kayu penaga; minyak untuk lampu dan rempah-rempah untuk minyak urapan.
Pemanasan Apakah menurut kalian bila memikirkan kata ‘keselamatan’? Sering kali, kita akan mengingat Yesus Kristus, bagaimana Ia datang ke dunia ini untuk menderita, mati dan bangkit, hanya agar kita dapat beroleh hidup yang kekal. Kita mungkin berpikir mengenai Perjanjian Baru dan kitab-kitab Injil karena semuanya berbicara mengenai kehidupan Tuhan Yesus. Sebenarnya, kitab Keluaran memuat pula beberapa pengajaran yang penting mengenai pemahaman kita akan keselamatan. Marilah kita melihat lebih dekat seperti apakah pengajarannya itu.
Pemahaman Alkitab Keselamatan dalam Kitab Keluaran A. Musa, sang penyelamat dari umat Israel Kehidupan Musa memiliki banyak keserupaan yang menyolok terhadap Tuhan Yesus kita. Dengan memeriksa keserupaan di antara dua macam kehidupan itu, kita diingatkan akan rencana penyelamatan Allah bagi semua manusia. 1. Musa dilahirkan pada suatu masa di saat umat Israel mengalami penindasan. Firaun menginginkan setiap bayi laki-laki dibunuh, tetapi ajaibnya, Musa diluputkan dan akhirnya diangkat oleh puteri Firaun. Demikian pula, Yesus Kristus dilahirkan pada suatu masa di saat banyak terjadi kekacauan. Sekalipun Raja Herodes berusaha untuk membunuh-Nya, Yesus Kristus melarikan diri dan selamat (Mat. 2). 2. Sekalipun memiliki semua kemewahan dunia, Musa memilih untuk tidak memanjakan dirinya sendiri. Sebaliknya, ia lebih memilih untuk menderita bersama dengan umat-Nya dan mengembara 40 tahun dengan penuh semangat. Kemudian, Allah memanggilnya untuk suatu amanat khusus. Demikian pula, Yesus Kristus merupakan Anak Allah. Yesus dapat melakukan apa yang diinginkan, tetapi demi kita, Ia menghadapi banyak penderitaan dan penganiayaan, agar dapat menyelamatkan jiwa-jiwa kita. 3. Musa perlu menunjukkan banyak mujizat dan tanda heran untuk menyakinkan manusia agar dapat menjadi percaya kepada Allah. Tuhan Yesus pun melakukan banyak tanda heran, sekaligus membuktikan bahwa Ia adalah Allah, seseorang yang ditentukan oleh Allah (Kis. 7:36; 2:22; Mat. 11:2-5).
52
Lima Kitab Taurat
4. Setelah Musa mendoakan umat, Allah menurunkan manna selama 40 tahun untuk memelihara kehidupan umat Israel di padang gurun. Tuhan Yesus kita adalah Roti Hidup. Ia adalah Allah, yang turun dari surga, sekaligus memberikan hidup yang kekal bagi mereka yang percaya kepada-Nya (Yoh. 6:33-35). Musa pun mencari air untuk menghilangkan rasa haus umat. Tuhan Yesus kita memberikan air hidup, yang menjadi suatu sumber air yang terus-menerus mengalir sampai kepada hidup yang kekal (Yoh. 4:14; 7:37-39). 5. Seperti seorang penyelamat, Musa membebaskan umat Israel dari kerja paksa di Mesir dan membawa ke suatu tanah milik mereka. Tuhan Yesus kita adalah seorang Juruselamat bagi umat manusia. Ia membebaskan kita dari dosa dan membawa kita ke dalam kehidupan yang kekal di surga (Kis. 7:35-36; 4:12; Mat. 1:21; 1 Tim. 4:10). B. Hari Raya Paskah Perayaan Paskah diadakan sesaat sebelum tulah kesepuluh terjadi. Allah memerintahkan umat Israel untuk menyembelih seekor anak domba pada hari keempat belas pada bulan yang pertama dan saat senja. Lalu, mereka mengambil sedikit dari darahnya dan membubuhkannya pada kedua tiang pintu dan ambang atas pintu dari tiap-tiap rumah mereka. Pada malam itu, Allah menjalani tanah Mesir dan membunuh setiap anak sulung dari penduduk Mesir yang tidak menjalankan perintah-Nya. Bagaimanapun, Ia tidak memasuki rumah dari umat-Nya yang terdapat bubuhan darah pada kedua tiang dan ambang atas pintu mereka. Pada tengah malam, terdengarlah suatu seruan yang hebat di Mesir, karena setiap keluarga Mesir bangun dan mendapati anak sulung mereka mati. Setelah tulah yang terakhir ini, Firaun meminta agar umat Israel segera meninggalkan negerinya. Karena Allah melewatkan rumah demi rumah dari umat Israel dan membebaskan mereka dari perbudakan, maka seluruh umat Israel memperingati keselamatan mereka dengan merayakan hari itu setiap tahunnya. Hari ini, orang-orang Yahudi yang saleh masih memperingati hari raya Paskah. Sekalipun kita tidak merayakan hari raya ini, ada beberapa pengajaran penting yang kita dapat pelajari dari kejadian ini. 1. Anak domba Paskah Binatang yang dipergunakan untuk korban Paskah adalah binatang jantan yang berusia Tips Mengajar satu tahun (dari domba atau kambing) dan yang tanpa cacat. Keselamatan datang Sediakan sebuah salinan kepada umat Israel saat darah dibubuhkan gambaran yang nyata pada daun pintu. Pengorbanan anak domba dari Kemah Suci yang menggambarkan pengorbanan Yesus ditunjukkan dalam bagian Kristus, yang tersalib pada hari Paskah Latar Belakang Alkitab, untuk membebaskan semua umat manusia sehingga itu memudahkan (Kel. 12:5-13; 1 Kor. 5:7; Yoh. 1:29). Ia tidak murid-murid untuk mengikuti berdosa, tetapi rela mencurahkan darah-Nya bagian selanjutnya. Sebagai dan menebus dosa kita. Kita tidak merayakan pilihan, murid-murid dapat Paskah, karena Yesus Kristus merupakan menggambar tiap-tiap bagian pengorbanan anak domba yang terakhir, dari Kemah Suci seperti yang suatu persembahan yang terakhir. Sebagai mereka telah pelajari. ganti merayakan penyelamatan Allah atas umat Israel setahun sekali, kita mengingat kematian dan kebangkitan Tuhan.
Lima Kitab Taurat
53
2. Perayaan Paskah Selama perayaan, umat menyantap daging yang dipanggang di atas api, bersama dengan sayur pahit dan roti yang tidak beragi. Tiap-tiap bahan ini menggambarkan sesuatu di dalam keselamatan kita pada hari ini. Anak domba yang dipanggang melambangkan tubuh Yesus Kristus dan bagaimana Ia begitu menderita bagi kita. Sayur pahit mengingatkan umat Israel akan penderitaan mereka pada masa yang lalu di tanah Mesir. Demikian pula, kita seharusnya mengingat seberapa banyak Tuhan Yesus telah menderita bagi kita dan bertekad untuk mematuhi-Nya. Roti yang tidak beragi dibuat dengan tanpa ragi, karena ragi melambangkan dosa. Allah secara rinci memberitahukan umat Israel untuk membuang semua ragi dari rumah mereka pada hari pertama pada perayaan (Kel. 12:15-20). Roti melambangkan bagaimana tubuh Yesus Kristus yang tidak berdosa dan yang kudus. Karena kita merupakan salah satu bagian dari tubuhNya, kita pun seharusnya murni dan tidak lagi mengulang perbuatan dosa yang lama (1 Kor. 5:6-8). C. Kemah Suci Dalam pelajaran 6, ada suatu ringkasan singkat pada Kemah Suci. Kita mempelajari bahwa Kemah Suci merupakan sebuah tempat bagi Allah untuk bertemu dengan umat-Nya. Kemah Suci menggambarkan pendirian dari gereja sejati, karena gereja sejati memiliki kekekalan Allah (Ibr. 8:2; Why. 21:3). Inilah 6 barang yang ditempatkan di dalam Kemah Suci, bersama dengan tabir yang terbagi. Tiap-tiap barang mengingatkan akan hubungan kita dengan Yesus Kristus. Marilah kita lihat seperti apa barang-barang itu. 1. Mezbah korban bakaran (Kel. 27:1-8) Ini ditempatkan di pelataran luar dan dirancang untuk pengorbanan binatangbinatang dan pemercikan darah. Setelah disembelih, barulah binatang-binatang itu dipersembahkan kepada Allah. Secara rohani, ini melambangkan salib tempat Yesus Kristus mengorbankan nyawa-Nya dan menumpahkan darahNya yang berharga bagi kita. Setelah seseorang dibaptis di dalam nama Tuhan Yesus, tubuhnya menjadi kudus dan dilayakkan untuk masuk ke pintu gerbang keselamatan (Ibr. 13:10-13). 2. Bejana pembasuhan (Kel. 30:18-21) Setelah mewakili pengorbanan, para imam perlu membasuh tangan dan kaki mereka pada bejana ini untuk membersihkan yang kotor dan yang najis. Secara rohani, tindakan pembersihan ini melambangan bagaimana seseorang perlu secara tekun membersihkan dirinya melalui roh dan kebenaran, sehingga ia menjadi kudus dan dilayakkan untuk melihat Allah (Kis. 1:5; Yoh. 3:5; Ef. 5:26). 3. Meja roti sajian (Kel. 25:23-30) Meja ini ditempatkan di pelataran dalam. Dua belas roti (angka 12 menunjukkan kesempurnaan) ditaruh pada meja ini di hadapan Allah, hanya boleh dimakan oleh para imam (Im. 24:5-9). Roti ini melambangkan bagaimana Yesus Kristus menawarkan hidup-Nya, berfungsi sebagai makanan rohani bagi para jemaat pada hari ini. 4. Kandil emas (Kel. 25:31-37) Kandil pun ditempatkan di pelataran dalam. Terdiri dari tujuh batang lampu yang dijaga agar tetap menyala oleh minyak zaitun (Im. 24:2). Secara rohani, ini melambangkan bagaimana para jemaat seharusnya memancarkan terang mereka di hadapan sesama (Mat. 5:16). Kandil dilapisi dengan satu batang emas yang murni. Ini melambangkan para jemaat seharusnya menjadi satu tubuh.
54
Lima Kitab Taurat
5. Mezbah pembakaran ukupan (Kel. 30:1-8) Mezbah ini ditempatkan di pelataran dalam. Di atasnya ditaruh ukupan yang dibakar di hadapan Allah. Secara rohani, melambangkan doa dari orang-orang kudus (Why. 5:8; 8:3-4). 6. Tabut perjanjian (Kel. 25:10-16) Tabut ini merupakan satu-satunya barang yang ditempatkan di Ruang Maha Kudus. Tabut ini bersifat kudus, karena dari takhta kasih karunialah Allah datang untuk bertemu dengan umat-Nya. Tiga barang penting yang ditempatkan di dalam tabut. Yang pertama adalah dua loh batu yang memuat Sepuluh Perintah. Yang kedua adalah sebuah bejana berisi manna. Yang ketiga adalah tongkat Harun yang bertunas. Tiap-tiap barang ini memiliki makna rohani bagi kita pada hari ini. Sebagaimana loh-loh batu yang tersimpan di dalam tabut, kita pun seharusnya menyimpan kebenaran dan hukum Allah di dalam hati kita. Sebuah bejana berisi manna melambangkan makanan rohani yang kita perlukan, agar dapat memelihara diri kita. Tongkat Harun yang bertunas merupakan bukti pemilihan Allah. Hari ini, hanya dilahirkan kembali secara rohanilah, kita baru menjadi kepunyaan Allah. 7. Tabir (Kel. 26:31-33) Tabir membagi Ruang Kudus dan Ruang Maha Kudus. Tidak seorangpun yang dapat masuk ke Ruang Maha Kudus, kecuali Imam Besar untuk mendamaikan dosa-dosa umat satu tahun sekali. Secara rohani, tabir ini melambangkan tubuh Tuhan Yesus (Ibr. 10:19-20). Saat Yesus Kristus menghembuskan nafas-Nya yang terakhir, tabit itu terbelah dari atas hingga ke bawah. Tubuh Yesus Kristus terluka bagi kita dan karena pengorbanan-Nya, kita tidak lagi memerlukan para imam untuk mendoakan bagi kita. Para jemaat dapat bebas masuk beribadah kepada Allah (Mat. 27:50-51).
Menguji Pemahaman 1. Sebutkan beberapa hubungan antara kehidupan Musa dan Yesus Kristus. 2. Apakah pemahaman dari anak domba Paskah bagi kita pada hari ini? 3. Enam barang apa sajakah yang didapati di dalam Kemah Suci? 4. Apakah pengajaran rohani dari Tabut Perjanjian bagi para jemaat pada hari ini? 5. Apakah pemahaman dari tabir yang membagi Ruang Kudus dan Ruang Maha Kudus bagi kita?
Lima Kitab Taurat
55
Penerapan Kehidupan Kemah Suci yang Rohani Banyak manusia yang telah berusaha untuk menemukan lokasi dari tabut perjanjian pada tahun-tahun belakangan ini, tetapi belum ada yang dapat menemukannya. Memang Allah tidak menginginkan seorangpun menemukannya hingga kapanpun. Sekalipun Kemah Suci yang jasmani mungkin tidak lagi ada, tetapi yang lebih penting bagi kita justru adalah Kemah Suci yang rohani, yang Allah inginkan kita untuk membangunnya. Hari ini, tiap-tiap orang dari antara kita membangun Kemah Suci yang rohani ini. Pada pokoknya, tubuh kita ini merupakan suatu tempat pertemuan yang kudus bagi Allah. Ketika kita berjalan masuk ke dalam bangunan Katedral yang megah, kita akan menunjukkan sikap hormat dengan tetap berdiam diri dan tenang sedapat mungkin. Sikap kita saat memasuki Katedral menyatakan bagaimana kita memandang bangunan itu, suatu tempat orang berkumpul untuk menyembah dan bersekutu dengan Allah. Tiap-tiap tubuh kita ini merupakan Kemah Suci Allah yang rohani; apakah kita perlakukan tubuh ini dengan hormat dan hatihati? Lihatlah pada beberapa pertanyaan berikut dan ujilah, apakah kalian melihat tubuh sendiri sebagai suatu tempat pertemuan bagi Yesus Kristus. Pertanyaan Diskusi: 1. Apakah yang kalian lakukan secara teratur untuk menjaga tubuh sendiri agar tetap bersih dan kudus? Lihatlah pada gambar ‘tubuh kalian’ di Lembar Kerja Murid. Selanjutnya, untuk tiap-tiap anggota tubuh yang diberi tanda (seperti mata, telinga, kaki), tuliskan dua cara yang kalian lakukan agar tetap kudus. Sebagai contoh, bagaimana kalian dapat menjaga mata agar tetap kudus? Hal apa sajakah yang kalian seharusnya lihat atau tidak lihat untuk menjaganya agar tetap murni dan tidak bercela? Bagaimana dengan kaki kalian? Adakah tempat yang kalian seharusnya jauhi dari kecemaran kaki kalian? Apakah yang kalian dapat lakukan dengan kaki agar tetap berjalan di jalan yang menuju kerajaan surga? Ungkapkan sebanyak mungkin gagasan yang kalian dapatkan bagi tiap-tiap angota tubuh dan bersiaplah untuk bagikan jawaban kalian. Kepala: “Kalau kamu dibangkitkan bersama dengan Kristus, carilah perkara yang di atas, di mana Kristus ada, duduk di sebelah kanan Allah. Pikirkanlah perkara yang di atas, bukan yang di bumi.” (Kol. 3:1-2) Mata: “Tetapi Aku berkata kepadamu: Setiap orang yang memandang perempuan serta menginginkannya, sudah berzinah dengan dia di dalam hatinya. Maka jika matamu yang kanan menyesatkan engkau, cungkillah dan buanglah itu, karena lebih baik bagimu jika satu dari anggota tubuhmu binasa, daripada tubuhmu dengan utuh dicampakkan ke dalam neraka.” (Mat. 5:28-29) Telinga: “Hai saudara-saudara yang kukasihi, ingatlah hal ini: Setiap orang hendaklah cepat untuk mendengar, tetapi lambat untuk berkata-kata dan juga lambat untuk marah.” (Yak. 1:19)
56
Lima Kitab Taurat
Mulut: “Tetapi sekarang, buanglah semuanya ini, yaitu marah, geram, kejahatan, fitnah dan kata-kata kotor yang keluar dari mulutmu. Jangan lagi kamu saling mendustai, karena kamu telah menanggalkan manusia lama serta kelakuannya.” (Kol. 3:8-9) Hati: “Hendaklah perkataan Kristus diam dengan segala kekayaannya di antara kamu, sehingga kamu dengan segala hikmat mengajar dan menegut seorang akan yang lain dan sambil menyanyikan mazmur dan puji-pujian dan nyanyian rohani, kamu mengucap syukur kepada Allah di dalam hatimu.” (Kol. 3:16) Tangan: “Apapun juga yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia.” (Kol. 3:23) Kaki: “Demikianlah hendaknya terangmu bercahaya di depan orang, supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik dan memuliakan Bapamu yang di surga.” (Mat. 5:16) 2. Apakah tubuh kalian bersih dari kekotoran dan kenajisan? Adakah hal apapun yang mungkin dapat mencemarkannya hingga mencegah Yesus Kristus untuk berdiam di dalam diri kalian? 3. Ketika bangun dari tidur setiap harinya, apakah kalian ada mengundang Allah masuk ke dalam Kemah Suci kalian yang rohani? 4. Bagaimana kalian mengetahui bahwa Allah berdiam di dalam diri kalian?
Renungan dan Doa Umat Israel mengambil beberapa bulan lamanya untuk membangun Kemah Suci. Mereka menyerap banyak usaha dan waktu ke dalam pembuatannya, sebagaimana yang Allah rincikan. Hari ini, kita ingin membangun Kemah Suci kita yang rohani. Tetapi tidak seperti umat Israel, kali ini, akan membutuhkan lebih dari sekedar beberapa bulan lamanya. Kadang, kita perlu bekerja secara konsisten. Bagaimana kalian dapat tetap murni dan kudus, sehingga Allah akan berdiam di dalam diri kalian?
Lima Kitab Taurat
57
Kekudusan
Sasaran
Sekalipun hanya ada dua pelajaran yang berdasarkan kitab Imamat, pelajaran itu sungguh penting, karena berfokus pada hal kekudusan. Dengan memeriksa secara rinci beberapa korban persembahan dan perayaan tahunan yang dirayakan oleh umat Israel, muridmurid dapat melihat sekilas mengenai makna rohani di balik dari tiap-tiap ketetapan yang ada. Semua hukum melayani dengan tujuan untuk membantu umat Allah agar tetap menjadi bangsa yang kudus, sehingga jalan kehidupan mereka akan menjadi berbeda daripada orang-orang di sekitar mereka. Murid-murid hidup di suatu dunia yang serupa dengan masa umat Israel hidup, yaitu penuh dengan kecemaran dan ketidakkudusan. Apa yang masyarakat katakan boleh untuk dilakukan, biasanya merupakan suatu dosa di hadapan Allah. Untuk tetap kudus merupakan suatu amanat yang sulit. Dengan penuh harapan, pelajaranpelajaran ini akan memotivasi dan meneguhkan murid-murid untuk bertahan di dalam iman mereka.
Bagian # 3
Renungan Bagi Para Guru Pernahkah kalian memikirkan mengenai nilai dari sebuah permata? Apakah yang membuatnya begitu berharga? Sebuah permata tentu indah untuk dilihat. Sesuatu yang jarang didapat dan permintaan akan barang yang berikut membuat harga dari permata itu begitu mahalnya. Tetapi bila kita benar-benar memikirkannya, ternyata sebuah permata tidak lebih daripada sebuah batu. Dunia menempatkan begitu besar nilai dari kemakmuran, kemewahan dan kepopuleran, tetapi seperti permata, seberapa berhargakah hal-hal ini sebenarnya? Dalam kerajaan Allah, halhal dunia tidaklah berharga, karena Yesus Kristus telah mengajarkan kita untuk melayani, mengasihi dan berkorban. Marilah kita ingat apa sesungguhnya yang penting dan harta yang kita simpan di dalam kerajaan surga. Harta di surga “Tetapi kumpulkanlah bagimu harta di surga; di surga, ngengat dan karat tidak merusakkannya dan pencuri tidak membongkar dan mencurinya.” (Matius 6:20)
58
Lima Kitab Taurat
pelajaran
8
Berbagai Persembahan Korban dalam Kitab Imamat
Bacaan Kitab
Kel. 39:1-30; Im. 1-8
Sasaran Pelajaran
Memahami berbagai persembahan korban yang terdapat di dalam Perjanjian Lama dan bagaimana menerapkan semuanya ke dalam kehidupan rohani kita pada hari ini
Ayat Alkitab
“Supaya kamu mempersembahkan tubuhmu sebagai persembahan yang hidup, yang kudus dan yang berkenan kepada Allah.” (Rm. 12:1b)
Bacaan Kitab untuk Minggu ini (bagi para guru dan murid) Keluaran 30-40
Latar Belakang Alkitab Kitab Imamat mencakup hukum dan peraturan mengenai pelayanan di dalam Kemah Suci. Banyak orang melewatkan begitu saja kitab ini, karena mereka menemukan ketetapan yang begitu banyak dan yang tidak berkaitan dengan kehidupan mereka pada hari ini. Sekalipun tampaknya berupa ketetapan yang membosankan dan biasa saja, tetapi sesungguhnya mencakup banyak pengajaran rohani di dalamnya. Ketika kita memahami makna dari tiap-tiap pengorbanan atau fungsi dari keimamatan, itu dapat membantu kita mendekatkan diri kepada Allah. Dalam bahasa Yunani, kata Imamat berarti ‘berkaitan dengan para imam’, karena banyak kitab berhadapan dengan tugas istimewa dari para imam (keturunan dari Harun ini). Topik pokok adalah mengenai kekudusan (kata kekudusan disebutkan 87 kali di dalam kitab ini). Ini dapat terbagi ke dalam dua bagian utama. Pasal 1-10 berbicara mengenai bagaimana mendekatkan diri kepada Allah melalui ibadah yang murni. Pasal 11-27 mendiskusikan bagaimana mencapai iman yang kudus melalui kehidupan yang saleh. Pelajaran ini akan berfokus pada bagian yang pertama.
Lima Kitab Taurat
59
Pemanasan Seberapa seringkah kalian mengatakan ‘maafkan saya’ pada hari ini? Apakah kalian mengatakan itu untuk sesuatu hal? Apakah kalian mengatakannya sungguh-sungguh atau telah menjadi suatu kebiasaan? Allah menerima pertobatan manusia dan memberikan pengampunan secara serius. Marilah kita menguji apa yang tercakup atas permohonan bagi pengampunan di dalam Perjanjian Lama dan bagaimana penerapannya pada hari ini.
Pemahaman Alkitab Bagian # 1 – Berbagai Korban Persembahan Sejak jatuh ke dalam dosa, manusia tidak lagi menikmati hak mereka untuk bersekutu dengan Allah, karena dosa memisahkan kita dari Allah. Untuk memulihkan hubungan yang erat antara Allah dan manusia, maka diperlukan adanya pengampunan dosa melalui korban. Karena keadilan Allah bernaung di bawah hukum Taurat saat itu, maka satu-satunya cara bagi dosa agar dihapuskan dan diampuni adalah melalui kematian dan penumpahan darah (Ibr. 9:22). Sebelum masa Yesus Kristus, berbagai korban persembahan diperlukan agar dapat memulihkan hubungan antara umat Israel dan Allah. Sebagai tambahan, ini merupakan tugas dari para imam untuk mempersembahkan berbagai korban dari umat. Pada pokoknya, para imam merupakan pengantara antara Allah dan manusia. Hari ini, kita tidak perlu melakukan hukum ini lagi, karena Yesus Kristus telah mengorbankan nyawa-Nya bagi kita (Ibr. 9:12-14,23). Kita pun dapat bersekutu dengan Allah kapanpun tanpa melalui pengantara lagi, karena Yesus Kristus adalah Imam Besar kita yang kekal (Ibr. 7:21-25). Jadi, apakah hubungan antara korban persembahan ini dengan kehidupan kita? Dengan memahami pengertian rohani di balik korban persembahan itu, maka dapatlah mengingatkan bahwa kita adalah umat yang kudus dan bertindak menurut kekudusan Allah. Dalam Perjanjian Lama, ada lima macam korban persembahan, yaitu korban bakaran, korban sajian, korban keselamatan, korban penghapus dosa dan korban penebus salah. A. Korban bakaran (Im. 1; 6:8-13) Korban persembahan ini ditujukan untuk pendamaian dosa secara umum. Seekor lembu, domba jantan atau burung jantan dapat dipersembahkan, tetapi semuanya itu harusnya tanpa cacat. Korban persembahan diletakkan di atas mezbah yang terdapat pada pintu masuk dari Kemah Pertemuan dan disembelih di hadapan Tuhan. Orang yang mempersembahkan korban ini akan meletakkan tangannya pada kepala binatang saat imam menyembelih binatang itu untuk menyatakan bahwa dosa orang ini telah dipindahkan kepada binatang itu. Kemudian, para imam memercikkan darah ke mezbah pada semua sisinya. Setelah itu, binatang dikuliti dan dipotong-
60
Lima Kitab Taurat
potong. Pada bagian isi perut dan betis dari binatang itu dibasuh dengan air. Lalu, segala sesuatunya dibakar di atas mezbah, kecuali kulit binatang itu, yang merupakan bagian bagi para imam (Im. 1:9; 7:8). Inilah persembahan yang memiliki pemahaman rohani bagi iman kita pada hari ini: 1. Menggunakan binatang yang tanpa cacat menunjukkan bahwa Tuhan Yesus adalah korban yang tidak bersalah dan yang tidak berdosa. Kita pun seharusnya mengejar kesempurnaan, sehingga mendapatkan kebaikan dari pada Allah (2 Kor. 5:21; 1 Pet. 1:19; Mat. 5:48; Flp. 2:15). 2. Memercikkan darah pada sekitar mezbah melambangkan penumpahan darah Yesus Kristus di kayu salib demi menyelamatkan kita. Kita seharusnya belajar dari kerelaan-Nya untuk berkorban (1 Yoh. 2:2; 3:16; Mzm. 107:1-3; Rm. 9:2-3). 3. Menguliti korban bakaran mengingatkan bahwa Tuhan Yesus tidak mencari kemuliaan-Nya sendiri dan tidak menekankan penampilan luar-Nya. Demikian pula, kita seharusnya tidak menekankan penampilan luar atau kesombongan dunia (Yoh. 7:24; Yak. 2:1-7). 4. Memotong-motong korban bakaran menunjukkan kita perlu menyangkal diri sendiri dan meyingkirkan rasa keegoisan diri (Mat. 6:1-5; 26:39; 1 Sam. 15:2425,30). 5. Membasuh isi perut dan betis menunjukkan pada pengudusan hati, pelatihan penguasaan diri dan melangkah di jalan yang kudus (Yer. 17:9; Mrk. 7:20-23; Ams. 4:26-27). 6. Korban yang dibakar seluruhnya menunjukkan pelayanan kita yang sepenuhnya tanpa berpaling ke belakang (Rm. 14:7-8). B. Korban sajian (Im. 2; 6:14-18; 7:12-13) Korban persembahan ini terbuat dari tepung, roti bundar yang tidak beragi atau bulir gandum yang dipanggang, dapat pula dipersembahkan (Im. 2:1-2,4,14). Korban ini dipersembahkan bersama korban bakaran, dengan minyak, garam dan kemenyan. Hanya segenggam dari korban ini yang dibakar di atas mezbah. Sisanya merupakan milik dari para imam (Im. 2:3). Persembahan ini melambangkan kesempurnaan dari kebajikan Yesus Kristus, yang rela mati bagi kita dan sekarang, yang bertindak sebagai roti rohani kita. 1. Mencurahkan minyak menunjukkan pada Roh Kudus. Para umat yang percaya pun perlu pencurahan Roh Kudus untuk menjadi kudus (Luk. 4:18; Ibr. 9:14; Rm. 15:16; 2 Tes. 2:13). 2. Menambahkan kemenyan pada persembahan menunjukkan aroma yang harum dari Tuhan Yesus kita. Demikian pula, para umat yang percaya seharusnya mengeluarkan aroma rohani yang harum. 3. Mencampurkan garam mengingatkan bahwa kita perlu menunjukkan ciri khas dari garam, yang dapat mengawetkan dan menyedapkan rasa (Mrk. 9:50; Mat. 5:13; 11:29). 4. Tanpa ragi menunjukkan bahwa Yesus Kristus tidaklah berdosa dan tidak bersalah. Kita pun perlu membuang kedengkian, kemunafikan dan dosa pada diri sendiri (1 Kor. 5:6-8; Ef. 4:31).
Lima Kitab Taurat
61
C. Korban keselamatan (Im. 3; 7:21,28-34) Ada tiga tujuan dari korban keselamatan, yaitu untuk menunjukkan rasa syukur kepada Allah, untuk memenuhi suatu nazar yang telah ditetapkan atau sebagai persembahan sukarela. Korban ini pun dipersembahkan bersama dengan korban bakaran (Im. 3:1,6,12). Sama dengan korban bakaran, binatang yang dipersembahkan disembelih dan darahnya dipercikkan ke semua sisi mezbah. Setelah itu, semua lemak, buah pinggang (ginjal) dan umbai hati dipisahkan dan hanya inilah yang dibakar. Dada dan paha kanan dari binatang itu diberikan kepada para imam sebagai bagian mereka. Bila merupakan suatu persembahan syukur, maka keluarga menyantap persembahan itu di luar pelataran dari Kemah Pertemuan pada hari yang sama. Bila untuk memenuhi nazar atau persembahan sukarela, itu dapat disantap pada hari pertama dan kedua (Im. 3:9-11; 7:13-34). Persembahan ini mengingatkan bahwa kita seharusnya tetap mengenang anugerah Allah dan bersyukur kepada-Nya (2 Kor. 6:1; Mzm. 116:12-13; Kej. 28:20-22; Pkh. 5:4-6). 1. Membakar bagian lemak dari korban ini melambangkan membalas anugerah Allah dengan memberikan persembahan yang terbaik. Kita pun seharusnya memberikan yang terbaik kepada Allah sama seperti melayani-Nya dengan rendah hati (1 Pet. 5:5-6; Luk. 17:9-10). 2. Ini merupakan satu-satunya macam persembahan, di mana orang yang mempersembahkannya boleh menyantap korban itu. Ini memberitahukan mengenai persembahan-persembahan yang menyenangkan Allah dan yang turut serta di dalamnya, dapat beroleh damai sejahtera, sukacita dan berkat bagi keluarga (Ibr. 13:15-16; 2 Kor. 9:7-8). D. Korban penghapus dosa (Im. 4:1-5:13; 6:24-30) Persembahan ini dilakukan untuk mendamaikan bagi orang-orang yang melakukan dosa secara tidak sengaja. Mereka mempersembahkannya berdasarkan status dan tingkat kekayaan mereka. Seekor lembu muda yang tidak bercacat dipergunakan, bila imam atau seluruh umat telah berbuat dosa secara tidak sengaja. Bagi seorang pemimpin, seekor kambing jantan yang tidak bercacat dapat dipergunakan. Ketika rakyat biasa melakukannya, ia harus mempersembahkan seekor kambing atau domba betina. Bagi orang yang begitu miskinnya, burung atau tepung yang terbaik dapat dipergunakan sebagai gantinya. Binatang itu disembelih dengan cara yang sama seperti korban bakaran. Bagaimanapun, setelah itu, imam akan mencelupkan jarinya ke dalam darah dan memercikkan tujuh kali ke depan tabir, di hadapan Tuhan (dosa imam atau seluruh umat). Kemudian, ia akan mengolesi darah itu pada tanduk-tanduk mezbah dan akan menuangkan sisa darah itu ke bagian bawah mezbah. Hanya bagian lemaklah (seperti pada korban keselamatan) yang dibakar di atas mezbah. Selebihnya dari lembu itu dibakar di luar kemah, bila korban penghapus dosa itu bagi para imam atau seluruh umat (Im. 4:11,20). Bila itu bagi para pemimpin dan rakyat biasa, selebihnya dari korban itu disantap di dalam pelataran oleh para imam, yang mempersembahkannya (Im. 6:26). Beberapa pengaruh rohani dari persembahan ini: 1. Untuk persembahan ini, makin tinggi status seseorang, semakin tinggi pula nilai dari binatang yang dipergunakan sebagai korban. Inilah pengaruh secara tidak langsung pada orang-orang yang memiliki tanggung jawab yang lebih besar, maka akan semakin besar pula tuntutannya daripada yang lain (Luk. 12:47-48). Kita seharusnya senantiasa mengingat akan peranan dan pentingnya diri kita sebagai anggota gereja.
62
Lima Kitab Taurat
2. Memercikkan dan mengolesi darah menunjukkan secara tidak langsung bahwa oleh darah Tuhan Yesuslah, kita dapat datang ke hadapan-Nya, sekaligus dapat berdoa dengan rendah hati dan mengakui segala dosa kita kepada Allah dan memohon-Nya bagi pengampunan dosa (Ibr. 10:20; 4:15-16; Why. 8:3-4; Mzm. 51:19). 3. Membakar bagian lemak mengacu kepada pengabdian talenta dan kemampuan kita kepada Allah. Membakar selebihnya dari korban di luar kemah melambangkan penanggalan total dari segala tabiat dosa kita (kesombongan, kebenaran diri sendiri, nafsu berahi, hawa nafsu – Rm. 8:6; Yak. 1:21; Ul. 23:9-14). E. Korban penebus salah (Im. 5:14-6:7; 7:1-7) Persembahan ini dilakukan untuk mendamaikan bagi orang-orang yang melakukan dosa secara tidak sengaja, yang memerlukan penggantian kerugian (menyentuh hal-hal yang najis, berdusta, bersumpah palsu, mencuri). Seekor lembu yang tidak bercacat dipergunakan dan cara pelaksanaan dari persembahan ini sama seperti korban penghapus dosa. Bila seseorang terluka oleh sebab dosanya, maka ia harus mengganti kerugian dengan menambahkan seperlima dari nilai yang ditetapkan oleh imam. Bila ia berbuat dosa kepada Allah, maka seperlima itu akan diberikan kepada imam.
Tips Mengajar Ini dapat membantu mengajar bagian dari pelajaran ini dengan membentuk lima kelompok murid, sehingga mereka dapat mempelajari tiap-tiap korban. Setelah tiap-tiap kelompok diberikan kesempatan untuk membaca acuan yang ada, mereka dapat merangkum bagi teman-teman mengenai tujuan dari memberikan korban dan bagaimana melaksanakannya. Anda dapat menggunakan beberapa catatan di atas untuk memastikan bahwa mereka telah menemukan rincian yang penting dan diskusikan mengenai pemahaman rohaninya setelah tiap-tiap kelompok menjelaskannya. Bila tidak cukup jumlah murid, bentuklah sebuah tabel besar yang memuat informasi, sehingga memudahkan untuk membedakan di antara lima korban itu. Tabel itu disediakan murid-murid di dalam Lembar Kerja Murid.
Bagian # 2 – Amanat dari Seorang Imam Peraturan dari seorang imam begitu ketat. Di sini, kita akan memeriksa beberapa hal dan pemahaman rohani yang berkaitan dengan hidup kita. A. Tanggung jawab Tanggung jawab dari para imam adalah memelihara Kemah Suci dan segala yang terdapat di dalamnya. Mereka pun memerintah, mengajar, menghakimi dan memberkati umat Allah (Bil. 18:4-7; 6:23-27; 16:46-48; Mal. 2:6-7). Sebelum mengemban amanat kudus ini, mereka harus memisahkan diri untuk menjadi kudus, harus membasuh diri dengan air untuk membersihkan semua dosa (Im. 8:6; 16:24). Setelah kenakan pakaian kudus, mereka ditahbiskan dengan minyak untuk mengabdi (Im. 8:7-12). Akhirnya, mereka siap persembahkan korban bagi Allah, entahkah bagi diri sendiri atau atas nama umat Israel. Hari ini, semua umat yang dipanggil oleh Allah diperlakukan sebagai imam. Kita pun seharusnya memelihara amanat kita sebagai para pengikut Allah dan jadikan diri kita kudus dan berkenan kepada Tuhan Yesus.
Lima Kitab Taurat
63
B. Pakaian yang istimewa (Kel. 39:1-20; Im. 8:7-9) Pakaian yang para imam kenakan sungguh istimewa dan tiap bagiannya memiliki makna yang penting. 1. Jubah (kemeja) merupakan pakaian dalam yang terbuat dari kain lenan yang dipintal benangnya. Ini melambangkan kekudusan hati dari Yesus Kristus. 2. Pakaian luar terbuat dari kain ungu tua seluruhnya. Buah delima dari kain ungu tua, kain ungu muda kain kain kirmizi, yang dipintal benangnya, ditambahkan kepada kerah pakaian luar (gamis baju efod). Giring-giring dari emas murni diletakkan di sekeliling kerah. Ini menunjukkan bahwa yang mengenakannya (Harun dan anak-anaknya) adalah rohani, memiliki kerajaan surga dan menghasilkan banyak buah kebaikan. 3. Efod adalah bagian tengah dari pakaian imam. Efod dikenakan pada pakaian luar, seperti sebuah rompi. Efod adalah tenunan benang dari emas, kain ungu tua, kain ungu muda dan kain kirmizi yang dipintal benangnya. Dua tutup dada terpasang pada Efod dengan batu-batu permata yang diukirkan nama dari 12 anak (12 suku) Israel. Efod melambangkan bagaimana berharganya kita di hadapan Allah. 4. Sabuk baju efod terbuat dari kain ungu tua, kain ungu muda dan kain kirmizi yang dipintal benangnya. Mengikatkannya di sekitar pinggang melambangkan pengabdian dan kerendahan hati. Sebagai pengikut Allah, kita seharusnya senantiasa mengingat bahwa Yesus Kristus pernah datang ke dalam dunia untuk melayani manusia dan kita perlu untuk meneladani-Nya. 5. Serban (patam) merupakan suatu hiasan kepala. Patam ini pada sebuah lempeng emas (jamang) dengan tulisan ‘Kudus bagi Tuhan’. Ini mengingatkan kita agar memisahkan diri untuk menjadi kudus.
Menguji Pemahaman 1. Apakah lima korban persembahan yang dibahas dalam pelajaran ini? Sebutkan satu penerapan rohani dari tiap-tiap korban persembahan di dalam hidup kita. 2. Apakah pentingnya menggunakan binatang yang tidak bercacat sebagai korban persembahan? 3. Bagaimana peraturan dan ketentuan mengenai korban persembahan mempengaruhi pikiran umat ketika mereka mempersiapkannya? Apakah peraturan dan ketentuan itu membuat umat semakin serius dalam mempersiapkan korban atau justru beranggapan hal itu tidaklah praktis? 4. Jelaskan pakaian istimewa yang dikenakan oleh para imam dan makna rohani bagi kehidupan kita.
64
Lima Kitab Taurat
Penerapan Kehidupan Pemulihan Hubungan Kita dengan Allah Sekalipun semua peraturan mengenai persembahan itu kaku, kita dapat melihat bahwa di balik semuanya itu, ternyata Allahlah yang mengampuni dan yang bermurah hati. Ia memberikan kita kesempatan untuk bertobat dan ketika melakukannya, Ia siap dan rela untuk menerima apa yang kita harus persembahkan. Sayangnya, kita tidak selalu mengambil kesempatan itu. Kadang, kita mungkin beranggapan benar, bahkan merasa tidak perlu memohon bagi pengampunan. Di saat yang lain, kita beranggapan telah berbuat dosa yang melampaui batas, sehingga merasa tidak layak berdoa kepada Allah. Tetapi Allah telah menunjukkan bahwa kita dapat mendekatkan diri kepada-Nya dan memohon pertolongan-Nya, tidak masalah apapun keadaannya. Renungkan beberapa pertanyaan berikut: 1. Hari ini, kita tidak perlu membawa binatang persembahan kepada Allah ketika memohon pengampunan dosa. Bagaimanapun, kita perlu menunjukkan ketulusan hati kepada Allah. Bagaimana seharusnya kita mendekatkan diri ketika ingin memohon pengampunan? 2. Bacalah Mat. 18:21-35. Yesus Kristus berbicara dengan jelas mengenai pertobatan yang sungguh-sungguh. Mencakup apa sajakah pertobatan yang sungguh-sungguh itu? 3. Sulitkah bagi kalian untuk mengampuni mereka yang telah berbuat salah kepada kalian? Pikirkan mengenai bagaimana Yesus Kristus mengampuni dan bermurah hati kepada kalian. Berubahkah perasaan kalian mengenai mengampuni sesama? 4. Adakah seseorang yang kalian perlu ampuni atau memohon pengampunan dari siapakah? 5. Bacalah kesaksian berikut: Ayah dan saya kesulitan memiliki waktu bersama selama ini. Saya merasa seperti ayah selalu merendahkan saya di hadapan saudara-saudari lainnya. Saya merasa seperti tidak memiliki harga diri. Ayah akan mengatakan hal-hal yang membuatku merasa tidak berguna. Saya berkembang sambil membencinya. Sekalipun saya, bagaimanapun, mengetahui semua kebencian itu tidaklah benar, saya tidak memiliki cara untuk membuang perasaan itu. Setelah menyerahkan hidup kepada Tuhan ketika berusia 16 tahun, ayah mulai menghadapi kemarahan saya terhadap dirinya. Allah memberitahukan melalui doa bahwa saya perlu mengambil suatu langkah untuk benar-benar mengampuni ayah. Saya tidak memahami mengapa saya justru banyak menangis di dalam doa. Saya sebenarnya mengasihi ayah, tetapi sekarang, saya mengetahui bahwa Allah benar-benar ingin agar saya mengampuni ayah. (Chris)
Lima Kitab Taurat
65
Alkitab mengatakan di dalam Ef. 4:26-27, “Apabila kamu menjadi marah, janganlah kamu berbuat dosa; janganlah matahari terbenam sebelum padam amarahmu dan janganlah beri kesempatan kepada Iblis.” Maksudnya adalah jangan biarkan satu hari berlalu ketika kamu masih marah. Bila terjadi, sesungguhnya kamu telah memberikan kesempatan kepada Iblis untuk berbuat jahat di dalam hidupmu. Ef. 4:31-32 memberitahukan bagaimana menghadapi kemarahan: “Segala kepahitan, kegeraman, kemarahan, pertikaian dan fitnah hendaklah dibuang dari antara kamu, demikian pula segala kejahatan. Tetapi hendaklah kamu ramah seorang terhadap yang lain, penuh kasih mesra dan saling mengampuni, sebagaimana Allah di dalam Kristus telah mengampuni kamu.” Bagaimana hal mengampuni dengan sungguh-sungguh dapat terjadi? a. Menghafal ayat-ayat Alkitab Pelajarilah ayat-ayat Alkitab seperti: “Karena jikalau kamu mengampuni kesalahan orang, Bapamu yang di surga akan mengampuni kamu juga.” (Mat. 6:14) “Dan jika kamu berdiri untuk berdoa, ampunilah dahulu sekiranya ada barang sesuatu dalam hatimu terhadap seseorang, supaya juga Bapamu yang di surga mengampuni kesalahan-kesalahanmu.” (Mrk. 11:25) Tuliskan setiap ayat pengampunan pada sebuah kartu dan bawalah kartu itu ke manapun kalian berada. Renungkan ayat itu hingga kalian mengingatnya. b. Ambillah suatu langkah untuk benar-benar mengampuni Kalian harus mengampuni, bahkan bila seseorang yang menyakiti hati kalian tidak pernah mengaku bahwa ia telah berbuat keliru. Ketika bertekad untuk mengampuni, kalian akan merasa bahwa Allah dapat menolong kalian memenangkan pertarungan itu. Setelah mengambil langkah ini, kalian akan memiliki sebuah kecenderungan untuk menjadi marah kembali. Ambillah kartu ayat itu dan mulailah untuk mengingatnya kembali. Ingatlah, Allah sendiri memiliki kuasa yang mengagumkan untuk memulihkan hati yang remuk. “Jikalau seorang berkata: ‘Aku mengasihi Allah’ dan ia membenci saudaranya, maka ia adalah pendusta, karena barangsiapa tidak mengasihi saudaranya yang dilihatnya, tidak mungkin mengasihi Allah, yang tidak dilihatnya. Dan perintah ini kita terima dari Dia: Barangsiapa mengasihi Allah, ia harus juga mengasihi saudaranya” (1 Yoh. 4:20-21).
Renungan dan Doa Dalam Perjanjian Lama, beberapa persembahan korban dilaksanakan untuk memulihkan hubungan antara manusia dan Allah. Beberapa ritual mengingatkan manusia bahwa mereka perlu kembali kepada Allah dan memohon pengampunan. Hari ini, kita harus datang melalui Yesus Kristus untuk diperdamaikan dengan Allah, karena Ia menjadi persembahan yang sempurna bagi segala dosa kita. Apakah pelajaran hari ini mengingatkan kalian untuk memulihkan hubungan kalian dengan Allah? Bagaimana kalian dapat memohon Yesus Kristus untuk menolong kalian?
66
Lima Kitab Taurat
pelajaran
Kehidupan yang Kudus
9
Bacaan Kitab
Im. 11-27; 2 Kor. 6:14-18; Yer. 15:16; Why. 12:15; Yoh. 17:17; Ef. 4:29; Ibr. 11:24-26; Kol. 2:12; Yak. 5:7; Mrk. 16:15; Rm. 8:23
Sasaran Pelajaran
1. Memahami berbagai hukum mengenai kebersihan dan tujuh perayaan tahunan yang terdapat di dalam kitab Imamat 2. Bertekad untuk menjalankan sebuah hidup yang kudus Ayat Alkitab “Maka kamu harus menguduskan dirimu dan kuduslah kamu, sebab Akulah Tuhan, Allahmu.” (Im. 20:7)
Bacaan Kitab untuk Minggu ini (bagi para guru dan murid) Imamat 11-15; 21-23
Latar Belakang Alkitab Bagian kedua dari kitab Imamat (pasal 11-27) dapat terbagi ke dalam tiga golongan. Golongan pertama mendiskusikan perbedaan yang mendasar dari hukum Taurat mengenai kebersihan pribadi (makanan yang boleh atau yang tidak boleh disantap, kesehatan pribadi dan penyakit infeksi). Golongan kedua meliputi hukum moral secara umum dan tujuh perayaan tahunan yang umat harus laksanakan. Peraturan-peraturan ini mengingatkan umat Israel bahwa mereka adalah sekelompok manusia yang memisahkan diri untuk menjadi kudus dan oleh karena itu, mereka perlu menyatakan kekudusan itu di dalam hidup meeka. Golongan ketiga melengkapi peraturan lainnya dan mengungkapkan pula berkat dan kutuk sebagai akibat dari kepatuhan dan ketidakpatuhan terhadap perintah Allah. Dalam pelajaran ini, hukum dan perayaan yang lebih menonjol akan disoroti.
Lima Kitab Taurat
67
Pemanasan Sebagian besar dari antara kita perlu mandi satu kali setiap harinya. Mungkin beberapa dari antara kita telah bepergian satu atau dua hari tanpa membersihkan diri karena satu alasan atau lainnya, tetapi tentu kita akan merasa kotor. Bersyukurlah atas air dan bathtub yang telah tersedia sekarang ini. Tetapi ini hanyalah kebersihan jasmani. Hal apa sajakah yang dapat membuat bagian dalam dari diri kita begitu kotor? Seberapa seringkah kita merasakan ‘kotor’ dari dalam diri kita? Mungkin belum cukup memikirkan kebersihan diri satu kali sehari seperti kita mandi. Allah menginginkan kita untuk menjalankan sebuah kehidupan yang kudus. Bagaimana dapat pastikan bahwa kita bersih pada bagian dalam dan luar dari diri kita? Pelajaran hari ini akan melihat dari beberapa hukum Perjanjian Lama mengenai kebersihan dan kita akan melihat bagaimana menerapkan semuanya itu di dalam kehidupan sehari-hari.
Pemahaman Alkitab Bagian # 1 – Hukum mengenai Kebersihan (Im. 11-15; 21-22) A. Makanan yang haram dan yang tidak haram (Im. 11) Secara garis besar dari hukum Taurat, ada jenis makanan yang dianggap haram oleh Allah dan tidak boleh dimakan. Sebagai contoh, semua binatang darat dapat dimakan, bila binatang itu memamah biak dan berkuku belah. Tetapi umat Israel dilarang untuk memakan binatang yang tidak memenuhi persyaratan (seekor unta, sekalipun memamah biak, tetapi tidak berkuku belah, haram itu bagi mereka). Bagi binatang laut, sepanjang binatang itu bersirip dan bersisik, boleh dimakan. Burung yang memakan bangkai atau yang digolongkan sebagai binatang yang buas (elang, gagak) dijijikan dan dihindari. Tambahan, binatang yang merayap dan bersarap, yang berjalan dengan keempat kakinya, tidak boleh dimakan, kecuali yang memiliki paha untuk melompat (belalang). Mengapa Allah begitu merinci apa yang manusia boleh makan dan tidak boleh? Dengan mengikuti peraturan-peraturan ini, mengingatkan umat Israel bahwa mereka adalah sekelompok manusia yang memisahkan diri bagi Allah, agar mereka kudus dan murni. Sebagaimana, setiap hukum memuat makna yang istimewa. 1. Berkuku belah melambangkan bagaimana kita perlu menjadi terpisah demi mencapai kekudusan dan berkenan kepada Allah (2 Kor. 6:14-18; Yoh. 17:19). 2. Memamah biak makanan berarti kita perlu terus merenungkan firman Allah dan mematuhinya (Yer. 15:16; Mzm. 1:1-2; 119:97; Luk. 1:29). 3. Sirip memungkinkan seekor binatang dapat berenang melawan arus dan arah. Sebagai orang-orang Kristen yang hidup di dunia ini, kita dikelilingi oleh banyak godaan. Tetapi dengan kuasa Roh Kudus (seperti sirip), kita dapat menaklukkan semua godaan itu (Why. 12:15; Ibr. 2:1; Ef. 4:14; 1 Yoh. 2:16).
68
Lima Kitab Taurat
4. Sisik berbentuk lapisan pelindung bagian luar dari ikan. Demikian pula, para orang percaya perlu bersandar pada Allah. Firman Allah, seperti sisik, dapat melindungi kita dari Iblis dan pencobaannya (Yoh. 17:17; Kej. 39:6). 5. Bangkai melambangkan kematian dan dosa. Para orang percaya seharusnya meninggalkan kehidupan mereka yang penuh dengan dosa dan mengejar kehidupan rohani yang kudus (Ef. 4:29-32; 1 Tes. 4:3-5). 6. Binatang yang merayap dan berkeriapan di atas bumi menunjukkan orangorang yang mementingkan perkara-perkara duniawi. Oleh karena itu, binatang semacam ini dianggap haram (Mat. 6:24). Sebaliknya, binatang yang dapat melompat menunjukkan orang-orang yang berkeinginan untuk menolak dunia dan memandang kerajaan surga, sehingga dianggap tidak haram (Ibr. 11:24-26; Kol. 3:1). B. Kesehatan pribadi (Im. 12-15) Yang menariknya, Allah memberikan banyak hukum yang berkenaan dengan kesehatan pribadi (apa yang dilakukan perempuan setelah ia melahirkan atau setiap bulannya; bagaimana membersihkan diri setelah melakukan hubungan seksual). Orang ini dianggap najis bagi suatu masa tertentu (selama beberapa hari tergantung pada bagaimana situasinya) dan setelah masa itu berlalu, laki-laki atau perempuan itu biasanya harus mempersembahkan korban kepada Allah untuk membuat diri mereka tahir kembali. Khususnya, ada beberapa hukum yang ketat mengenai penyakit kusta, yang merupakan penyakit menular dan tidak dapat disembuhkan. Penyakit kusta merupakan suatu istilah umum bagi sebagian besar macam infeksi penyakit kulit. Inilah ciri khasnya: Bengkak, bintil-bintil atau panau pada kulit. Bila seseorang dianggap terinfeksi oleh penyakit kusta, maka ia dibawa ke hadapan imam untuk diperiksa. Bila apapun muncul melebihi kedalaman kulit, maka orang itu dinyatakan najis. Setelah itu, kehidupannya akan berubah selamanya. Ia harus mengenakan pakaian yang terkoyak, rambutnya terurai, menutupi bagian wajahnya dan tinggal di luar kemah. Bila semua gejala penyakit kusta itu membaik, orang itu harus diperiksa sekali lagi oleh imam di luar kemah. Begitu dianggap tahir, ia akan mempersembahkan suatu korban bagi Allah. Penyakit kusta disoroti secara panjang lebar, karena memiliki keterkaitan dengan kehidupan Kekristenan. 1. Penyakit kusta melambangkan dosa, karena menyebar dengan cepat dan tidak dapat disembuhkan, kecuali melalui kuasa Allah. Begitu seseorang dinyatakan berpenyakit kusta, ia dikurung dan segala sesuatu yang telah bersentuhan dengannya haruslah dibakar. Demikian pula, kita harus membuang dosa pribadi. 2. Imam melambangkan Tuhan Yesus, karena hanya Dialah yang layak menghukum kita dari dosa dan yang memurnikan kita kembali. 3. Begitu seseorang dipulihkan, ia harus mempersembahkan sebuah korban yang memerlukan dua burung. Satu burung disembelih dan yang lainnya dibebaskan (Im. 14:1-7). Ini melambangkan kematian dan kebangkitan Yesus Kristus. C. Peraturan para imam (Im. 21-22) Para imam memegang begitu ketat ketetapan saat mengadakan ritual kebersihan. Ini disebabkan mereka adalah kudus dan dipisahkan oleh Allah untuk dipergunakan sebagai bejana-Nya. Berikut adalah beberapa peraturan yang mereka perlu ikuti:
Lima Kitab Taurat
69
1. Tidak boleh menyentuh mayat, kecuali kerabat terdekatnya (Im. 21:1-2). 2. Tidak boleh mencukur rambut, tepi rambut atau memotongnya (Im. 21:5). 3. Tidak boleh menikah dengan seorang pelacur, seorang janda atau yang telah diceraikan; bila anak perempuannya menjadi seorang pelacur, maka anaknya haruslah dibakar (Im. 21:7,9). 4. Imam yang telah bercacat dilarang untuk mempersembahkan korban kepada Allah, sekalipun ia boleh memakan korban itu (Im. 21:16-22). Bagian # 2 – Hukum Moral (Im. 17-20) Bagian ini memerintahkan umat Israel untuk hidup secara saleh dan bermoral. Hukum-hukum ini adalah penting, karena kita tinggal di suatu peradaban hari ini yang tidak selalu menyadari beberapa peraturan ini. Berikut adalah ringkasan singkatnya: a. Dilarang untuk makan darah karena memuat nyawa (Im. 17:1-15). b. Tidak harus berbuat zinah, homoseksual atau hubungan seksual apapun dengan binatang (Im. 18; Allah perlu mengingatkan manusia agar mereka masuk ke tanah Kanaan dan ini merupakan perbuatan biasa bagi penduduk Kanaan). c. Perlu hidup rukun dengan orang-orang di sekitar kita, tunjukkan belas kasihan kepada orang miskin dan yang tidak menyelewengkan keadilan (Im. 19:1518,35). d. Siapapun yang mengorbankan anaknya harus dihukum mati (Im. 20:2-3). Bagian # 3 – Tujuh Perayaan Tahunan dan Perayaan Lainnya Umat Israel menjalankan tujuh perayaan agama tahunan: Paskah, Roti Tidak Beragi, Hasil Pertama dari Penuaian, Tujuh Minggu (Pentakosta), Peniupan Serunai (Rosh Hasbanah), Pendamaian (Yom Kippur) dan Pondok Daun. Mereka akan menjalankan perayaan tahunan ini dengan mendengarkan pengajaran Allah dan menyatakan kasih kepada-Nya melalui ibadah yang bersemangat. Sekalipun kita tidak perlu lagi menjalankannya, perayaan tahunan ini memiliki pengaruh terhadap kehidupan rohani kita. Paskah dan Roti Tidak Beragi telah dibahas di dalam pelajaran sebelumnya. Kita akan melihat lima perayaan sebagai perayaan yang penting. A. Hari Raya Hasil Pertama dari Penuaian (Im. 23:9-14) Peristiwa ini dilaksanakan pada hari keenam belas dari bulan yang pertama, satu hari setelah Sabat (bulan Maret atau April sekarang ini). Dengan mempersembahkan hasil pertama dari penuaian, umat Israel mengucapkan syukur kepada Allah atas anugerah-Nya. Para orang percaya hari ini pun seharusnya memberikan yang terbaik kepada Allah dan menghasilkan buah kebaikan sebagai persembahan yang berkenan kepada-Nya (Kol. 2:12). B. Hari Raya Tujuh Minggu (Im. 23:15-22) Hari raya ini dilaksanakan pada hari keenam dari bulan yang ketiga, satu hari setelah Sabat dan berlangsung selama 50 hari. Dalam Perjanjian Baru, perayaan ini disebut Pentakosta dan sekarang dirayakan pada bulan Mei atau Juni (karena kalendar tahunan berubah-ubah terus setiap tahunnya). Hari raya ini merupakan perayaan yang terpanjang, karena bertujuan untuk mengucapkan syukur
70
Lima Kitab Taurat
kepada Allah atas pencurahan hujan pada musim gugur dan hujan pada musim semi untuk persediaan penuaian yang berlimpah. Kita tahu bahwa hujan melambangkan pencurahan Roh Kudus. Hujan pada musim gugur dan hujan pada musim semi menyatakan dua masa pencurahan Roh Kudus di dalam gereja (hujan awal dan hujan akhir; Yak. 5:7). C. Hari Raya Peniupan Serunai Hari raya ini dilaksanakan pada hari pertama dari bulan yang ketujuh (bulan September atau Oktober sekarang ini). Karena perayaan inilah, umat berkumpul untuk mempersembahkan korban bersama, sambil meniupkan terompet. Ini mengingatkan bahwa Allahlah yang memanggil umat untuk masuk ke dalam tanah milik pusaka mereka. Hari ini, sebagai para pengikut Allah, kita memiliki amanat untuk memberitakan Injil kepada sesama, sehingga mereka dapat masuk pula ke kerajaan surga (Mrk. 16:15; Kis. 26:18; Why. 14:6-7) D. Hari Raya Pendamaian (Im. 23:26-32; 16; Bil. 29:7-11) Ini merupakan suatu hari yang khidmat di dalam kalendar tahunan umat Israel. Hari raya ini dilaksanakan pada hari kesepuluh dari bulan yang ketujuh (bulan September atau Oktober sekarang ini). Pada saat itu, Imam Besar masuk ke Ruang Maha Kudus untuk mendamaikan semua dosa dirinya dan umat, sehingga setiap orang akan dikuduskan di hadapan Allah. Yesus Kristus adalah Imam Besar dalam Perjanjian Baru, yang mendamaikan segala dosa kita (Ibr. 9:11-14). Karena Dialah, kita terbebas dari belenggu dosa. Sebagaimana umat Israel dibersihkan dari dosa mereka, kita seharusya menjalankan sebuah kehidupan yang saleh, sambil menantikan kedatangan Yesus Kristus (Rm. 8:23; Ef. 4:30; 2 Pet. 3:11-13). E. Hari Raya Pondok Daun (Im. 23:33-44; Bil. 29:12-40) Di antara hari kelima belas dan keduapuluh dua dari bulan yang ketujuh (bulan September atau Oktober sekarang ini), umat Israel harus tinggal di dalam pondok-pondok yang terbuat dari ranting-ranting pohon. Ini mengingatkan umat Israel pada masa mereka mengembara di padang gurun dan tinggal di dalam kemah, rumah sementara hingga mereka beroleh tanah perjanjian. Kita pun seharusnya mengingat bahwa kita hanyalah pengembara yang melalui dunia. Pengharapan kita terletak di dalam kerajaan surga (2 Kor. 5:1; Why. 21:3-5). F. Perayaan Lainnya Tambahan bagi perayaan tahunan, ada beberapa perayaan yang bersifat tetap (Im. 25). Ada Sabat tahunan, dirayakan satu kali dalam setahun setiap 7 tahun dan Tahun Yobel, dirayakan satu kali pula dalam setahun setiap
Tips Mengajar Ada banyak informasi yang termuat di dalam pelajaran ini. Setelah membacanya, silahkan untuk memilih bagian manakah yang akan dibagikan kepada temanteman, tergantung pada apa yang membuat Anda ketahui atau dapati menarik. Anda pun dapat menugaskan bagian lainnya sebagai pekerjaan rumah bagi murid-murid, agar mereka beroleh kesempatan untuk mempelajari Alkitab.
Lima Kitab Taurat
71
50 tahun. Selama Tahun Yobel, umat Israel meniupkan terompet untuk menyatakan kebebasan mereka dari belenggu, karena selama masa itu, mereka diperbudak oleh penduduk Mesir. Milik merekapun diamalkan kepada orang-orang miskin. Sebagai hasilnya, ada rasa sukacita dan syukur yang besar atas tanah itu. Perayaan ini mengajarkan umat bahwa segala sesuatunya adalah milik Allah dan bukan milik dari seorangpun. Catatan: Pasal 24-27 memuat beberapa peraturan lain yang berkenaan dengan Kemah Suci dan persembahan persepuluhan. Ada pula beberapa pandangan mengenai akibat dari kepatuhan dan ketidakpatuhan kepada Allah. Murid-murid hendaklah dimotivasi untuk membaca pasal-pasal ini selama waktu luang, karena tidak akan terdapat di dalam pelajaran ini.
Menguji Pemahaman 1. Lihatlah Im. 11-15 dan sebutkan 5 macam binatang yang tidak boleh dimakan, karena mereka dianggap haram. 2. Apakah makna rohani dari berkuku belah dan memamah biak makanan? 3. Bagaimana penyakit kusta itu seperti dosa? 4. Sebutkan 4 hal yang para imam dilarang untuk melakukannya. 5. Bacalah beberapa hukum moral yang terdapat dalam Im. 17-20. Apakah hukum-hukum itu merupakan suatu ketetapan yang biasa? Apakah tujuan dari mengucapkan hukum-hukum ini secara jelas? 6. Tujuh perayaan tahunan apa sajakah yang tercatat di dalam kitab Imamat? Sebutkan tujuan dari tiap-tiap perayaan itu. 7. Apakah yang umat Israel perlukan untuk melaksanakan Tahun Yobel? 8. Bayangkan diri kalian sebagai umat Israel pada saat itu. Apakah kalian akan merasakan cocok dengan begitu banyak hukum setiap harinya? Tampaknya hampir segala sesuatunya memuat suatu ketetapan. Apakah kalian merasakan adanya suatu rintangan atau justru semakin dekat dengan Allah sebagai hasilnya?
72
Lima Kitab Taurat
Penerapan Kehidupan Sebuah Kehidupan yang Kudus Catatan Harian, Saya terkejut hari ini, ketika kembali dari berbelanja untuk akhir tahun di Sonshine. Sebuah mobil ternyata menabrak mobil saya dari arah belakang saat berbelok dari Culver menuju Harvard. Saat itu masih lampu merah, mobil saya telah berhenti dan melaju kembali ketika mendengar suara klakson yang keras dari arah belakang. Hal pertama yang saya pikirkan adalah, “Apakah yang baru saja terjadi?” Dan yang kedua adalah buru-buru melaju, sambil menyerukan ‘Haleluyah’! Yang ketiga adalah, “Saya baik-baik saja.” Tetapi bagaimana dengan mobil saya? Jadi, saya menepi setelah berbelok dan apakah yang dua orang itu lakukan terhadap mobil saya. Puji Tuhan, ketika keluar untuk memeriksa keadaan saya, mereka begitu tenang dan meminta maaf atas kejadian itu. Hal pertama yang mereka katakan adalah, “Apakah kamu baik-baik saja?” Lalu, saya mengatakan bahwa diri saya baik-baik saja, tetapi bagaimana dengan keadaan mobil saya? Saya berpaling dan melihatnya, mengira bahwa sebuah penyok besar telah terjadi di bagian bagasi, tetapi sungguh terkejut, ternyata tidak terjadi apa-apa. Saya mencari kerusakannya dan akhirnya, melihat suatu titik di bemper belakang sisi pengendara, ternyata hanya sedikit cat mobil yang terkelupas. Saya berpaling dan melihat kerusakan pada mobil lainnya. Bemper depan sisi penumpang sepenuhnya runtuh dan lampu besarnya mungkin turut rusak. Saat kecelakaan kecil itu terjadi, kecelakaan lainnya pada terjadi pula di dalam pikiran saya pada hari kemarin. Kemarin, saya pergi ke Movatto, sebuah toko kecil yang menjual barang-barang lucu di University Center dengan harga murah dan saya melihat-lihat hingga di tempat kartu ucapan yang lucu dan secara tidak sengaja, saya memecahkan bagian pecah-belah dari sebuah kartu ucapan itu. Saya merasa bersalah dan ingin menggantikannya, tetapi justru sebaliknya, tiba-tiba bersikap purapura tidak terjadi apa-apa dan kabur dari toko itu tanpa melakukan apapun. Setelah kabur dari toko itu, saya merasakan sedikit menggelikan, tetapi entah bagaimana tiba-tiba merasakan dan berpikir bahwa saya seharusnya menjalani kehidupan ini. Kira-kira 2,5 jam kemudian, sebuah kecelakaan kecil terjadi pada mobil saya. Saya mengetahui bahwa ini bukanlah sekedar kecelakaan. Saya tiba-tiba menyesali begitu tidak pekanya diri saya terhadap peringatan Allah dan yang telah memadamkan api Roh Kudus. Sekalipun dua orang yang menabrak mobil saya itu meminta maaf, di dalam hati, saya merasa tidak dapat memaafkan mereka. Ini sepenuhnya disebabkan oleh ketidakpatuhan saya kepada Allah. Bagaimanapun, untuk beberapa alasan, Allah begitu baik kepada saya bahwa dua orang itu bersikap baik dan rela menggantikan biaya perbaikan cat yang terkelupas pada bemper mobil dan membantu saya untuk berdiri. Saya benar-benar bersyukur kepada Allah bahwa Ialah yang berbicara kepada mereka, sehingga hati ini terasa tenang dan Ialah pula yang berbicara, agar saya berbicara ramah kepada mereka. Daripada berteriak-teriak dan memanggil nama mereka atau bertindak dengan penuh kemarahan, lebih baik saya bertanya bilakah mereka pergi ke UGD (Unit Gawat Darurat) dan bilakah tinggal di apartemen
Lima Kitab Taurat
73
dekat sini dan lain sebagainya. Saya percaya bahwa mereka pun merasa lega hati setelah menabrak mobil seseorang dan sang korban tabrakan itu dapat berbicara baik-baik kepada mereka. Lalu, saya bertekad kembali ke Movatto untuk membayar ganti rugi atas kerusakan yang terjadi waktu itu, karena merasa takut akan apapun yang menimpa diri saya kembali (Ini jelas bagi saya bahwa kecelakaan ini bukanlah kecelakaan sepenuhnya), Jadi, saya pergi ke toko itu dan mendapati kartu ucapan pecah-belah yang telah dipecahkan dan membelinya. Selain itu, saya pun membeli beberapa lembar kertas kado dan menuju seorang penjaga kasir (saya mengetahui bahwa karena diri sayalah toko ini sering menjadi sepi). Ketika toko ini menaikkan harga atas apa yang saya beli, penjaga kasir ini bertanya bilakah saya memiliki seorang teman yang akan menikah (kartu yang saya pecahkan adalah kartu ucapan pernikahan). Saya malu sekali mengakuinya bahwa sayalah yang telah memecahkan kartu ucapan itu dan merasa bersalah serta ingin membayar ganti rugi itu. Penjaga kasir itu benar-benar baik dan berpengertian, sehingga ia memberikan potongan 10 persen dari harga kartu ucapan itu. Saya membayarnya dan memberitahukan bahwa kertas kado ini sebenarnya bagi anak-anak di gereja. (Penjaga kasir adalah seorang Kristen dan mengetahui bahwa saya mengajar anak-anak di gereja, karena telah berbelanja di toko ini pada saat yang lalu). Jadi penjaga kasir ini berkata, “Kamu seharusnya memberitahukan apa saja yang diperlukan bagi gereja. Saya akan memberi potongan 10 persen bagi Sekolah Minggu.” Itulah yang baik dari pada penjaga kasir itu. Allah bekerja dalam berbagai cara yang ajaib. Saya benar-benar mengucap syukur karena melalui pelajaran inilah, Ia mengajarkan saya. Memang saya agak marah (mungkin melebihi daripada itu) saat menanggapi betapa tidak pekanya saya terhadap beberapa peringatan. Peristiwa ini mengingatkan akan beberapa ayat yang saya pelajari dalam Pemahaman Alkitab menjelang berakhirnya hari Sabat (muridmurid kelas Remaja bacalah ayat-ayat ini dalam Ibr. 12:5-6): “Hai anakku, janganlah anggap enteng didikan Tuhan dan janganlah putus asa apabila engkau diperingatkanNya, karena Tuhan menghajar orang yang dikasihi-Nya dan Ia menyesah orang yang diakui-Nya sebagai anak” (Ams. 3:11-12). Ayat-ayat Alkitab ini mengingatkan bahwa Allah sungguh-sungguh mengasihi saya. Peristiwa ini meneguhkan iman saya kepada Allah dan mengetahui bahwa Ia mengawasi setiap tindakan saya, menguji seperti emas dan membentuk pribadi ini seperti tanah liat. Selama masa kesulitan ini, saya seharusnya mengingat untuk tidak memadamkan api Roh Kudus (1 Tes. 5:19). Roh Kudus senantiasa menuntun semua manusia untuk melakukan hal yang benar, tetapi saya adalah satu-satunya orang yang perlu membuat keputusan dan tindakan yang benar. (Winnie Chen, September, 2003)
Semua hukum yang terdapat di dalam kitab Imamat bermaksud untuk membantu umat Allah beroleh kehidupan yang kudus. Kita cencerung berpikir menjadi kudus seperti sesuatu yang sulit untuk dicapai. Tetapi sebagaimana kesaksian yang ditunjukkan di atas, ternyata kita menjadi kudus memerlukan hanya sedikit waktu saja. Asalkan kita lebih berusaha mendekatkan diri kepada Allah, maka menjadi semakin kudus dan murni pula diri kita pada akhirnya. Sekalipun apa yang dia lakukan tampak tidak berarti, inilah satu-satunya cara agar dapat berdiri teguh di dalam iman dan keyakinannya. Sifat-sifat kita dapat terpancar melalui tindakan kita, entah besar maupun kecil. Memang tidak mudah untuk mempertahankan
74
Lima Kitab Taurat
kekudusan di dalam dunia ini, saudari di dalam kesaksian ini pun mengingatkan bahwa Allah senantiasa mengawasi dan menuntun kita. Inilah saatnya kita mencamkan peringatan dan pengajaran-Nya. Menjadi jujur terhadap segala hal merupakan sesuatu yang begitu sulit untuk dilakukan di dunia ini. Kita semua mungkin menyetujui bahwa kebohongan sedikit dan merusakkan sebuah kartu ucapan itu bukanlah suatu hal yang berarti. Tetapi keputusan kita saat itu untuk membayar ganti rugi atau kabur dari toko, itulah yang merupakan hal penting. Berikut adalah beberapa hal lain yang masyarakat setujui bila kita melakukannya. Pikirkan mengenai hal-hal yang baik bagi orang-orang Kristen untuk menjadi bagian dari kehidupan mereka. Siapkan alasan bagi setiap jawaban kalian dan yang lebih penting lagi, renungkan apakah jawaban itu akan membawa kalian kepada kehidupan yang lebih kudus. Bila kalian telah menghadapi sesuatu yang serupa dengan sebelumnya, bagikan pengalaman kalian kepada teman-teman untuk memotivasi setiap untuk tetap mempertahankan kekudusan dan kemurnian dirinya. 1. 2. 3. 4. 5. 6.
Memperdengarkan kepada orang-orang Kristen musik rap atau rock Menonton jam tayang film yang terakhir di bioskop Pergi berdansa di klub atau berbagai tempat kesukaan lainnya Mengutuk seseorang yang memotong jalur mobil kalian di jalan Mengambil uang kembalian yang diberikan kepada kalian secara tidak sengaja Berciuman atau melakukan hubungan seksual antar pacar (laki-laki dan perempuan) 7. Lainnya
Renungan dan Doa Umat Israel harus mengikuti banyak peraturan dan ketetapan. Sekalipun semuanya itu mungkin tampak tidak praktis bagi kita, tetapi setidaknya memiliki satu tujuan, yaitu mengingatkan bagaimana pentingnya mereka di dalam Kerajaan Allah. Hari ini, kita tahu bahwa Yesus Kristus telah memilih kita untuk menjadi suatu bagian yang istimewa. Apakah kamu sungguh-sungguh memisahkan diri dari dunia? Bila Yesus Kristus mengetahui bahwa kalian membeda-bedakan salah satu dari hal-hal di atas, akan menjadi apakah akhirnya?
Lima Kitab Taurat
75
Belajar dari Kesalahan Kita
Sasaran
76
Saat umat Israel meninggalkan Mesir, mereka mungkin tidak mengharapkan beberapa peristiwa tersingkap di hadapan mereka. Sebagai ganti dari memasuki sebuah tanah perjanjian, mereka dihukum mengembara di padang gurun selama 38 tahun. Tetapi waktu selama itu, ternyata tidak membuat mereka mempelajari berbagai cara pemberontakan yang telah dilakukan. Kunci dari mempelajari kesalahan kita adalah mengambil kesempatan untuk merenungkan diri. Melalui pelajaran ini, muridmurid dimotivasi untuk berpikir mengenai hubungan mereka dengan Allah dan bagaimana dapat lebih mendekatkan diri kepada-Nya. Adakah sesuatu yang mereka perlukan untuk berubah atau sebuah tujuan yang perlu ditetapkan? Bila ada suatu rintangan yang menghalangi pertumbuhan iman, mereka perlu secara serius merenungkan apa sesungguhnya yang penting bagi kehidupan mereka saat ini. Dengan memohon pertolongan Roh Kudus dan bimbingan dari pelajaran ini, murid-murid berharap akan mengambil sebuah langkah untuk lebih mendekatkan diri kepada kerajaan surga.
Lima Kitab Taurat
Bagian # 4
Renungan Bagi Para Guru Saat Yesus Kristus datang selamatkan kita, Ia tahu bahwa hal itu akan korbankan nyawaNya. Di Taman Getsemani, Yesus berdoa, agar Allah mengambil penderitaan-Nya, karena Ia menyadari kesulitan yang harus dipikul-Nya. Tetapi pada akhirnya, Ia serahkan nyawa-Nya dan bertindak sepenuhnya untuk selamatkan kita dari dosa. Bagaimana tekad kita kepada Tuhan? Apakah hanya melibatkan diri dalam pelayanan satu kali seminggu dan berdoa satu kali sehari? Ketika mengenal Yesus Kristus dan menyatakan bahwa Ia adalah Allah, kita membuat suatu tekad bagiNya, yaitu menyerahkan hidup kita bagi-Nya. Korban apakah yang kita telah persembahkan bagi-Nya? Apakah kehidupan kita bersinar bagi Allah? Marilah kita perbarui perjanjian dan tekad bagi Tuhan Yesus pada hari ini dan jalanilah suatu kehidupan bagi-Nya dengan tekun. Pikullah Salibmu Lalu Yesus berkata kepada murid-murid-Nya: “Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya dan mengikut Aku.” (Matius 16:24)
pelajaran
Pengembaraan di Padang Gurun
10
Bacaan Kitab
Im. 11-27; 2 Kor. 6:14-18; Yer. 15:16; Why. 12:15; Yoh. 17:17; Ef. 4:29; Ibr. 11:24-26; Kol. 2:12; Yak. 5:7; Mrk. 16:15; Rm. 8:23
Sasaran Pelajaran 1.
Memahami berbagai peristiwa yang terjadi selama 40 tahun pengembaraan di padang gurun 2. Meyakini bahwa Allah mengetahui masa depan kita dan membiarkan Ia menuntun kita
Ayat Alkitab
“Tuhan itu baik; Ia adalah tempat pengusian pada waktu kesusahan; Ia mengenal orang-orang yang berlindung kepada-Nya.” (Nah. 1:7)
Bacaan Kitab untuk Minggu ini (bagi para guru dan murid) Bilangan 1-2; 9-14
Latar Belakang Alkitab Kitab Bilangan merupakan suatu cerita pengembaraan umat Israel di padang gurun. Sekalipun topik asli (‘di padang gurun’) dalam bahasa Ibrani tampak lebih cocok pada kitab ini, tetapi topik dari kitab ini diambil dari Septuaginta (terjemahan bahasa Yunani Perjanjian Lama), karena terdapat dua kali sensus yang tercatat di dalam Bil 1 dan 26. Kitab ini meliputi suatu masa kira-kira 38 tahun lamanya, dari saat umat Israel meninggalkan Sinai hingga mencapai pintu masuk tanah Kanaan. Sebenarnya, jarak antara Mesir dan Kanaan tidak begitu jauh. Tetapi karena umat Israel kehilangan iman, mereka dihukum untuk mengembara. Hanya Yosua dan Kaleblah yang hidup, selebihnya dari para prajurit yang mengawali perjalanan itu semuanya mati di padang gurun. Kitab Bilangan memuat 36 pasal dan terbagi ke dalam 3 bagian. Pasal 1-14 memuat perjalanan dari Sinai ke Kadesy; pasal 15-20 berlanjut dengan perjalanan dari Kadesy ke 38 tahun pengembaraan; pasal 21-36 memuat perjalanan dari Kadesy ke dataran Moab, tempat umat Israel membuat persiapan untuk menyeberangi Sungai Yordan.
Lima Kitab Taurat
77
Pemanasan Apakah satu kebiasaan buruk yang kalian harapkan dapat berubah? Dapat saja kalian menemukan diri sendiri sedang berteriak kepada orangtua, ketika belum mengetahui bagaimana seharusnya menunjukkan rasa hormat kepada mereka. Dapat pula kalian senantiasa menunda dan tidak pernah mengerjakan tepat pada waktunya. Beberapa kebiasaan mungkin telah menjadi bagian dari kehidupan seharihari kita, bahkan kita tidak melihatnya sebagai sesuatu yang perlu untuk diubah. Atau mungkin kita mengetahuinya, tetapi tidak tampak terkejut oleh karenanya. Beberapa kebiasaan buruk mungkin melumpuhkan kita, perlahan mengubah pribadi kita menjadi orang-orang yang tidak kita inginkan. Umat Israel mungkin berharap dapat menghentikan sungut-sungut mereka. Sungut-sungut membuat kehidupan mereka lebih banyak tidak menyenangkannya daripada yang mereka senangi. Marilah kita melihat berbagai peristiwa yang memimpin puluhan tahun pengembaraan mereka di padang gurun.
Pemahaman Alkitab Bagian # 1 – Persiapan Menuju Kanaan A. Sensus pertama (Bil. 1) Musa mematuhi perintah Allah dan mengadakan sebuah sensus terhadap seluruh umat Israel. Setiap laki-laki yang berusia 20 tahun ke atas dan yang mampu berperang dicatat, termasuk orang Lewi, sehingga jumlah mereka menjadi 603.550 orang. B. Perkemahan suku (Bil. 2) Setelah sensus diadakan, tibalah saatnya untuk mengatur tempat tinggal umat. 603.550 orang itu hanyalah jumlah dari orang laki-laki, yang berusia 20 tahun ke atas dan yang mampu berperang, belum termasuk perempuan dan anak-anak. Bila semuanya dihitung sepertinya akan berjumlah lebih dari 2 juta orang. Jelaslah, memang beberapa pengaturan diperlukan, sehingga mereka dapat berbaris menuju Kanaan. Kemah Pertemuan dipergunakan sebagai pusat dari perkemahan umat. Tiga suku diletakkan pada tiap-tiap sisi dari Kemah Pertemuan (utara, timur, selatan dan barat) dan tiap-tiap bagian mencakup tiga pemimpin suku.
78
Lima Kitab Taurat
Naftali
Asyer
Dan
Efraim Kemah Manasye Pertemuan
utara
↑
Benyamin
Isakhar Zebulun
Gad
Yehuda
Simeon
Ruben
Pengaturan Tempat Tinggal Suku
Saat perkemahan harus bergerak dari satu tempat ke tempat lainnya, ada urutan berbaris yang jelas. Enam suku pada sisi timur dan selatan akan bergerak terlebih dahulu, lalu diikuti oleh orang-orang Lewi dengan Kemah Pertemuan di tengah-tengahnya. Setelah itu, enam suku pada sisi barat dan utara akan mengikutinya (lihatlah pada gambar berikut). Orang-orang Lewi yang melayani di sekitar Kemah Pertemuan sepertinya mereka dihitung terpisah menurut keturunan dari Kohat, Gerson dan Merari (Bil. 4:4-15,21-26,29-32). Urutan Berbaris Dan
Efraim
Manasye Asyer Naftali
Benyamin
→
Yehuda
Ruben
●
↓
keturunan Kohat membawa perlengkapan Kemah Pertemuan
Simeon Gad
●
↓
Isakhar Zebulun
●
↓
keturunan Gerson orang Lewi dan Merari membawa membawa Kemah Pertemuan Tabut Perjanjian
Lima Kitab Taurat
79
C. Nafiri dari perak (Bil. 9-10)
Tips Mengajar
Saat umat mempersiapkan keberangkatan, beberapa korban dibuat untuk Salinan dari gambar-gambar persembahan bagi Kemah Pertemuan. Umat terdapat dalam Lembar Kerja Israel pun merayakan Paskah untuk kedua Murid. Bagaimanapun, nama kalinya, karena telah berlangsung satu tahun dari tiap-tiap suku tidak terdapat sejak mereka meninggalkan Mesir. Agar dapat di dalamnya. Pastikan untuk mengatur dan memindahkan sebuah kelompok meminta mereka menuliskan orang yang berjumlah besar, Allah memerintahkan nama dari tiap-tiap suku Musa untuk membuat dua nafiri dari perak. Kedua setelah didiskusikan terlebih nafiri ini dipergunakan untuk memanggil umat dahulu. Dengan memberikan berkumpul dan menandakan mereka berangkat. kesempatan untuk mengisinya, Saat kedua nafiri ini diperdengarkan, semua mereka akan memiliki umat Israel berkumpul pada pintu masuk dari suatu kesan yang lebih baik Kemah Pertemuan. Saat terdengar bunyi tiupan mengenai pengaturan dan dari nafiri kembali, tiap-tiap suku berangkat urutan keberangkatan dari sesuai dengan urutan keberangkatannya. Kedua umat Israel. nafiri dipergunakan pula untuk berperang dan untuk memberitahukan hari-hari sukacita dan perayaan. Para imam adalah peniup dari kedua nafiri itu. Setelah semua persiapan dibuat dan kedua nafiri diperdengarkan, umat Israel berangkat menuju Kanaan dengan tiang awan dan tiang api yang menuntun mereka. Bagian # 2 – Beberapa Peristiwa di Kadesy Siap untuk menaklukkan tanah milik mereka seharusnya menjadi saat yang bersukacita bagi umat Israel. Mereka tidak memfokuskan diri pada apa yang telah di depan mata, tetapi justru melihat ketidakberuntungan hidup semata, yaitu kehabisan makanan dan padang gurun yang mengurung mereka. Kurang dari tiga hari perjalanan saja, mereka mulai bersungut-sungut pada hampir segala sesuatunya. Pada akhirnya, sungut-sungut itu justru mengorbankan kesempatan untuk masuk ke Kanaan dan membuat mereka dihukum mengembara di padang gurun selama 40 tahun. A. Umat Israel ingin makan daging (Bil. 11) Saat dalam perjalanan, umat Israel mulai bersungut-sungut atas penderitaan mereka di padang gurun. Mereka belum dapat melihat Tanah Perjanjian dan masih terfokus pada hal-hal baik yang pernah dinikmati di Mesir. Makin lama, mereka merindukan daging dan sayur-sayuran, karena bosan makan manna setiap hari. Allah tidak henti-hentinya mengirim burung puyuh, tetapi sebagai ganti makan daging, Allah menghukum mereka dengan suatu tulah yang besar, sehingga banyak dari antara mereka yang mati (Bil. 11:33-34). B. Miryam dan Harun mengatai Musa (Bil. 12) Saat di Hazerot, Miryam dan Harun menemukan alasan untuk mengatai Musa. Allah murka terhadap mereka dan Miryam terkena penyakit kusta. Ia diasingkan dari perkemahan 7 hari lamanya dan seluruh umatpun menunda perjalanan mereka.
80
Lima Kitab Taurat
C. Laporan yang tidak menguntungkan dari 10 pengintai (Bil. 13-14) Saat umat Israel hampir tiba di Kanaan, Musa mengutus 12 orang (satu pemimpin dari tiap-tiap suku) untuk mengintai negeri itu. Mereka harus memberikan laporan mengenai bangsa-bangsa yang mendiaminya, keadaan tanahnya dan hasil negeri itu. Setelah 40 hari lamanya, para pengintai itu kembali. Sekalipun mereka semua mengakui negeri itu mengalir bagaikan susu dan madu seperti yang Tuhan telah janjikan, sepuluh pengintai dari antara mereka memutuskan bahwa penduduk Kanaan adalah terlalu kuat untuk ditaklukkan. Hanya Kaleb dan Yosualah yang cukup berani untuk menaklukkan tanah itu, karena mereka percaya bahwa Allah akan menuntun mereka. Tetapi sepuluh pengintai lebih berpengaruh dan saat umat Israel mendengarkan perkataan mereka, mereka semua mulai bersungut-sungut kepada Musa dan berharap kembali ke Mesir. Allah murka dan menghukum mereka untuk mengembara di padang gurun selama 38 tahun (2 tahun lainnya termasuk saat mereka meninggalkan Mesir dan berkemah di Sinai selama satu tahun lebih dan saat angkatan berikutnya siap memasuki Kanaan setelah 38 tahun pengembaraan). Tambahan, sepuluh pengintai dipukul mati oleh suatu tulah yang Allah turunkan karena pemberontakan besar yang mereka perbuat (Bil. 14:33-38). Mereka tidak hanya memberikan sebuah laporan yang mereka dapati, tetapi sebaliknya, menyebabkan umat Israel kehilangan iman sama sekali kepada Allah. Setelah Allah melarang siapapun yang berusia 20 tahun atau di atasnya yang telah bersungutsungut untuk masuk ke Kanaan, umat Israel berusaha untuk mengambil tanah milik mereka itu, tetapi gagal (Bil. 14:39-45).
Menguji Pemahaman 1. Bagaimana tempat tinggal 12 suku di sekitar Kemah Pertemuan? Bagaimana urutan keberangkatan mereka? 2. Apakah tujuan diperdengarkannya nafiri dari perak? 3. Mengapa Allah memukul umat Israel dengan hukuman yang keras saat mereka menginginkan untuk makan daging? Apakah ingin makan daging itu salah? 4. Miryam dan Harun adalah saudara kandung dari Musa. Tetapi keduanya membiarkan iri hati masuk ke dalam hati mereka. Bagaimana iri hati masuk ke dalam hati kita? 5. Umat Israel beranggapan bahwa mereka dapat menaklukkan tanah milik mereka. Mengapa kita lebih percaya diri daripada kepada Allah? Apakah kalian mendapatinya dalam kebanyakan situasi bahwa Allah adalah pertama atau terakhir yang kalian pilih?
Lima Kitab Taurat
81
Penerapan Kehidupan Kita mengetahui bahwa Allah senantiasa adalah pemandu kita. Saat pengembaraan di padang gurun, ada satu hal yang umat Israel lupakan, tidak masalah apa yang mereka sedang hadapi, yaitu Allah ada untuk menolong mereka. Karena tidak ingat untuk bersandar kepada-Nya, mereka tidak mampu menerima penghiburan, kekuatan dan panduan yang seharusnya mereka dapatkan. Berikut adalah dua cerita yang memotivasi murid-murid untuk senantiasa percaya kepada Allah, tidak masalah apa yang mereka sedang hadapi atau ketika tidak mengetahui apa yang akan terjadi pada masa depan mereka. Panduan Ketika melakukan ski pada suatu hari di Colorado, ada seorang laki-laki yang sedang memperhatikan beberapa orang pada sisi lereng dengan mengenakan rompi merah. Bergerak semakin dekat, laki-laki itu dapat membaca kata-kata pada rompi mereka, yaitu: Pemain Ski yang Buta. Laki-laki itu tidak dapat mempercayainya. Ia sendiri saja mengalami kesulitan dalam bermain ski dengan jarak pandang yang normal. Bagaimana dengan orang-orang yang buta itu dapat bermain ski? Laki-laki itu memandangi para pemain ski dan mendapati rahasia mereka. Ternyata setiap pemain ski memiliki sebuah panduan yang meluncur di samping, di belakang atau di depan mereka, yang selalu berada pada suatu posisi hingga mereka dapat berkomunikasi dengan baik. Panduan menggunakan dua macam bentuk komunikasi. Yang pertama, sang pemandu memasangkan alat pendengar pada tongkat ski mereka berdua untuk memastikan pemain ski yang buta mengetahui bahwa ia berada di sana. Yang kedua, sang pemandu berbicara secara sederhana untuk menunjukkan arah: “Ke kanan. Ke kiri. Perlambat. Berhenti. Pemain ski ada di sisi kananmu.” Tanggung jawab dari sang pemandu adalah memberikan panduan arah yang baik, agar pemain ski yang buta segera mematuhi panduannya itu. Renungkan hal ini: Apakah yang kalian kira akan dapat dilakukan lima tahun dari sekarang? Apakah kalian akan masih berada di sekolah atau sudah bekerja? Bagaimana sepuluh tahun kemudian? Akankah kalian memiliki sebuah rumah, menikah atau berjalan-jalan? Sekalipun kita semua memiliki sebuah rencana, faktanya adalah bahwa kita tidak dapat melihat, bahkan lima detik keadaan pada masa depan itu sendiri. Kita tidak dapat melihat pergumulan yang akan terjadi. Orang lain mungkin akan menemui kita atau kita yang justru akan menemui mereka, seperti para pemain ski yang berbuat sesuatu yang tidak masuk akal di lereng gunung. Tetapi Allah telah memberikan kita Roh Kudus untuk memandu hidup kita – berjalan di belakang dan tinggal di dalam hati kita. Peran kita adalah mendengarkan dan mematuhi panduan-Nya. “Tuhan menetapkan langkah-langkah orang yang hidupnya berkenan kepada-Nya.” (Mzm. 37:23)
82
Lima Kitab Taurat
Menemukan Jalan E. Stanley Jones memberitahukan sebuah cerita dari seorang misionaris yang tersesat di suatu hutan Afrika. Ia melihat ke sekeliling dan tidak menemukan apa-apa, kecuali semak belukar dan lahan tanah yang baru digarap. Pada akhirnya, ia menemukan sebuah pondok dari penduduk setempat. Ia meminta bantuan dari penduduk setempat itu untuk menuntunnya keluar dari hutan dan kembali ke tempat pelayanannya yang semula. Penduduk setempat itu setuju untuk membantunya. “Terima kasih!” kata sang misionaris itu. “Jalan manakah yang saya harus tempuh?” Penduduk setempat itu menjawab, “Marilah jalan.” Dan merekapun melakukannya, merintis jalan melalui hutan lebat lebih dari satu jam lamanya. Ketika berhenti untuk beristirahat sejenak, sang misionaris ini melihat ke sekeliling dan memiliki perasaan yang sama saat ia tersesat. Semua yang ia lihat hanyalah semak belukar dan lahan tanah yang baru digarap. “Apakah kamu yakin bahwa inilah jalannya?” tanya sang misionaris itu. “Saya tidak melihat jalan lainnya.” Penduduk setempat itu memandanginya dan menjawab, “Bwana (sebuah kata yang dipergunakan di pedalaman Afrfika untuk menunjukkan arah jalan), di hutan ini memang tidak ada jalan lain. Sayalah jalannya. Renungkan hal ini: Kita semua mengharapkan dapat mengetahui bagaimana masa depan kita sendiri, seperti jalan apakah yang kita tempuh. Umat Israel senantiasa bersungut-sungut, bila mereka hanya terfokus pada apa yang Allah telah janjikan. Tetapi mereka terganggu oleh hal-hal di sekitarnya. Sang misionaris pasti akan berkurang rasa tertekannya, bila ia mengetahui bahwa pada akhirnya menemukan jalan keluarnya, tetapi ia pun dibutakan oleh semak belukar yang ada di sekitarnya. Hari ini, kita memiliki begitu banyak peritstiwa yang terjadi di sekitar yang sulit untuk dapat kita ketahui pada minggu depan, apalagi pada tahun depan. Kita memiliki beberapa kewajiban sekolah, menghadapi ujian pelajaran dan memikirkan aktivitas gereja. Dengan banyaknya perkara yang dikerjakan, semuanya itu tampak menjadi suatu beban. Kampus manakah yang kita akan masuki? Akankah kita memiliki pekerjaan yang baik? Semua pertanyaan ini merupakan yang sering kali kita kuatirkan. Sekalipun tidak ada jawaban yang praktis, kita mengetahui satu hal bahwa Allah berjanji untuk menuntun kita. Ketika tidak ada petunjuk, kita harus ingat bahwa Allah adalah Yang Maha tahu – semua petunjuk ada pada-Nya. Ketika merasa kehabisan waktu, kita harus ingat bahwa Allah adalah Yang Maha ada – semua waktu berada di dalam tangan-Nya. Ketika merasa lemah, kita harus ingat bahwa Allah adalah Yang Maha kuasa – semua kuasa adalah milik-Nya.
Lima Kitab Taurat
83
Renungan dan Doa Hal-Hal nyata banyak yang lebih jelas, ketika kita dapat mengulas pengalaman pribadi sendiri. Kita dapat mengetahui kesalahan yang dibuat dan belajar untuk memilih lebih bijaksana pada masa yang akan datang. Sekalipun tidak mengetahui apa yang akan terjadi, kita dapat beroleh damai sejahtera dari mengetahui bahwa Allah akan memelihara segala sesuatu bagi kita. Damai sejahtera macam demikian hanya dapat diperoleh dari berdoa. Di dalam dunia yang sangat sibuk, tampak ironis bahwa jawaban dari kekuatiran kita yang banyak ternyata berasal dari sesuatu yang sederhana saja. Tetapi, dunia Allah bukan berarti sesuatu yang rumit. Marilah kita mencari suatu kesempatan untuk berkomunikasi dengan Allah dan membiarkan kebaikan-Nya menguasai hati kita. Kemudian, kita mungkin dapat melihat hal-hal di sekitar dengan sedikit lebih jelas.
84
Lima Kitab Taurat
pelajaran
Angkatan yang Kemudian
11
Bacaan Kitab
Bil. 20-22; 24:10; 33:16; 31:8,27-30,35
Sasaran Pelajaran
1. Mempelajari peristiwa-peristiwa setelah 38 tahun pengembaraan 2. Tidak lagi keras kepala dan merenungkan mengenai tindakan dan perkataan kita
Ayat Alkitab
“Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia, yang memberi kekuatan kepadaku.” (Flp. 4:13)
Bacaan Kitab untuk Minggu ini (bagi para guru dan murid) Bilangan 20-22; 24; 27-30; 35
Latar Belakang Alkitab Alkitab tidak mencatatkan secara rinci apa yang terjadi selama 38 tahun pengembaraan. Setelah umat Israel berusaha untuk masuk ke tanah milik mereka dan gagal (Bil. 14), tidak ada peristiwa besar lagi yang tercatat hingga angkatan yang kemudian berkembang dan siap untuk memasuki Kanaan (Bil. 20). Antara Bil. 15-19, Musa mengulang beberapa hukum yang berkenaan mengenai peraturan ibadah dari para imam (Bil. 15; 18-19). Umat pun tetap memberontak, terutama kaum Korah yang merupakan keturunan dari suku Lewi. Sebanyak 250 pemimpin lainnya, mereka memberontak terhadap Musa dan Harun. Allah begitu murka terhadap ketidakpatuhan mereka, hingga Ia membelah tanah dan menelan mereka hidup-hidup beserta keluarga dan kepunyaan mereka. Sebanyak 14.700 orang lainnya pun turut mati karena suatu tulah yang Allah turunkan (Bil. 16:2-3,32-34,4149). Agar mengakhiri sungut-sungut umat, sekaligus membuktikan kepada mereka bahwa Musa dan Harun adalah alat pilihan Allah, Ia memberitahukan Musa untuk membuat 12 tongkat kayu yang mewakil dari tiap-tiap suku Israel. Kemudian, tongkattongkat itu ditempatkan di hadapan Tabut Perjanjian. Pada keesokan harinya, hanya tongkat Harunlah yang telah bertunas dan mengeluarkan bunga dan buah badam. Lalu, tongkat Harun itu disimpan di dalam Tabut Perjanjian sebagai pengingat dari kelengkapan dan petunjuk Allah (Ibr. 9:4).
Lima Kitab Taurat
85
Pemanasan Alkitab tidak mengatakan apa yang terjadi kepada umat Israel selama tahuntahun pengembaraan mereka. Menurut kalian, apakah mereka masih bersungutsungut atau angkatan yang tua telah menyadari kesalahan mereka dan dengan rendah hati menerima kepalsuan mereka selama ini? Mungkin kita tidak pernah mengetahui jawabannya, kita mengetahui bahwa anak-anak telah berkembang dan siap untuk menyelesaikan pekerjaan orangtua mereka yang belum terselesaikan. Bagaimana mereka makan? Marilah kita melihatnya.
Pemahaman Alkitab Bagian # 1 – Kelanjutan dari Pemberontakan Setelah dihukum mengembara selama hampir 40 tahun dari saat meninggalkan Mesir, mereka yang telah bersungut-sungut, akhirnya mati di padang gurun. Musa, Harun, Yosua dan Kaleblah yang masih tinggal dari angkatan yang lama itu, mereka memiliki kesempatan lain untuk berbuat hal-hal yang benar bersama dengan angkatan yang kemudian. Seperti tugas pengintaian pertama kalinya, mereka berkemah di Kadesy sekali lagi, siap untuk mengintai Kanaan kembali. Tetapi kali ini, umat Israel percaya kepada Allah dan tidak mau mengulangi kesalahan dari orangtua mereka. A. Memukul gunung batu Saat cerita 38 tahun pengembaraan hampir berakhir, hal pertama yang dicatatkan adalah sungut-sungut umat Israel bahwa tidak ada air untuk mereka minum (Bil. 20:2-3). Ini bukanlah suatu permulaan yang baik atas usaha perbaikan mereka untuk menaklukkan Kanaan. Sekalipun Musa telah lanjut usia, ia masih memohon Allah bagi umat. Setelah diberitahukan untuk mengatakan kepada gunung batu agar airnya dapat dicurahkan, Musa segera mengumpulkan umat Israel. Tetapi kali ini, Musa memukul gunung batu sebanyak dua kali. Sebagai akibat dari ketidaktaatannya, Musa tidak diizinkan untuk memasuki Kanaan (Bil. 20:12).
Tips Mengajar Siapkan sebuah peta, hingga murid-murid dapat mengikuti perjalanan umat Israel. Anda boleh memberikan sebuah salinan petanya kepada tiaptiap murid, sehingga mereka dapat menyoroti nama-nama tempat dalam perjalanan umat Israel.
B. Ular tembaga Setelah mengalahkan Raja Arad, umat Israel melanjutkan kembali perjalanan dengan mengelilingi tanah Edom, semakin mendekati Kanaan (Bil. 21:1-4). Tetapi di
86
Lima Kitab Taurat
tengah jalan, mereka mulai bersungut-sungut lagi mengenai keadaan bahaya mereka. Allah mengirim ular-ular yang berbisa dan setelah digigit, banyak dari umat Israel yang mati. Saat menyadari dosa mereka, mereka memohon agar Musa berbicara kepada Allah sekali lagi. Allah bermurah hati dan memerintahkan Musa untuk membuatkan seekor ular tedung dari tembaga dan menaruhnya di atas sebuah tiang. Siapapun yang tergigit dan memandang kepada ular tembaga itu, ia akan selamat (Bil. 21:5-9). Bagian # 2 – Allah Memberikan Kemenangan A. Umat Israel mengalahkan Raja Sihon dan Og Saat umat Israel melanjutkan perjalanan menuju Kanaan, mereka harus melalui daerah-daerah tertentu dan yang tidak dapat dihindari. Setiap kali, Musa mengutus para pesuruh untuk meminta agar sang raja di daerah itu mengizinkan umat Israel lewat, tetapi selalu mereka menolaknya, merasa kuatir bahwa umat Israel akan menjarah tanah mereka dengan cara itu. Bahkan Raja Sihon dari Amori dan Raja Og dari Basan mengumpulkan pasukan mereka dan berperang melawan umat Israel setelah menolak membiarkan mereka lewat. Tetapi keduanya binasa pada gilirannya, karena Allah menyertai umat Israel (Bil. 21:1-3,33-35). Setelah merebut tanah milik mereka, umat Israel sekali lagi tinggal dan berkemah di dataran Moab, di daerah seberang sungai Yordan dekat Yerikho. B. Bileam, sang penenung Saat Raja Balak mendengar segala apa yang umat Israel telah lakukan, ia merasa takut (Bil. 22:2-3). Ia begitu cemas hingga mengutus beberapa pesuruh untuk memanggil Bileam, seorang penenung yang terkenal untuk mengutuk umat Israel (Bil. 22:5-6; Ul. 23:4; Yos. 13:22). Sekalipun Bileam sepertinya mempercayai segala macam allah asing di dalam melakukan pekerjaannya, Allah masih memakai dirinya untuk menyelesaikan kehendak-Nya. Allah menampakkan diri kepadanya dan memberitahukan untuk tidak pergi bersama dengan para pesuruh dari Raja Balak, karena umat Israel telah diberkati-Nya. Bileam melakukan sebagaimana telah diberitahukan, tetapi saat para pesuruh dari Raja Balak itu datang untuk kedua kalinya dengan membawa upah penenung yang lebih banyak, ketamakan Bileam menguasai pikirannya. Hati Bileam tidak lagi bersama dengan Allah dan membiarkan dirinya pergi bersama dengan para pesuruh dari Raja Balak. Sekalipun Allah berulang kali berusaha untuk menghentikannya selama perjalanan, Bileam tetap ingin bertemu dengan Balak dan mengabaikan teguran dari Allah, bahkan tidak menyadari bila dirinya sedang berbicara dengan seekor keledai (Bil. 22:22-35). Tetapi suatu ketika, Allah mengubah apapun kutukan yang Balak harapkan menjadi berkat. Bileam tidak berpaling kepada Allah setelah mengalami kemurkaan dan kekuasaan-Nya. Mungkin Bileam telah kehilangan upaya untuk memperoleh upah penenungnya, sehingga ia memperdaya umat Israel dengan para perempuan Moab ke dalam tindakan perzinahan dan penyembahan berhala. Menyala-nyalalah murka Allah; 24.000 umat Israel dipukul-Nya dengan suatu tulah, hingga mati sebagai akibat dari dosa mereka (Bil. 25:1-9). Pada akhirnya, Bileam mati di tangan umat Israel (Bil. 31:8). Hanya Allahlah yang dapat memberikan berkat atau kutuk, keberhasilan atau kegagalan.
Lima Kitab Taurat
87
Bagian # 3 – Persiapan Akhir A. Sensus kedua Setelah 40 tahun lamanya perjalanan yang ditempuh dengan penuh sungutsungut dan persoalan, akhirnya umat Israel tiba di sisi sebelah timur dari sungai Yordan. Menurut perintah Allah, diadakanlah sensus yang kedua. Dibandingkan dengan sensus yang diadakan 38 tahun silam, jumlah umat Israel sedikit menurun sebesar 601.730 orang laki-laki. Tanah pusaka yang mereka harus taklukkan dibagikan menurut jumlah penduduk dari tiap-tiap suku. Faktanya, tiga suku datang ke hadapan Musa untuk meminta tanah pusaka mereka di sebelah timur dari sungai Yordan, karena mereka siap untuk merebutnya (Bil. 32:1-5,16-33). B. Yosua Mengetahui bahwa dirinya tidak akan masuk ke tanah Kanaan, Musa memohon agar Allah mengangkat seorang pengganti untuk memimpin umat Israel dalam masamasa mendatang. Allah memilih Yosua, anak Nun, seorang yang dipenuhi oleh roh Allah (Bil. 27:1-5). Bagaimanapun, setelah Yosua dipilih, Musa tidak meninggalkan umat Israel. Ia tetap memperhatikan dan berulang kali mengingatkan mereka akan semua hukum dan perintah Allah (Bil. 28-30). C. Kota-kota perlindungan (Bil. 35) Sebelum memasuki Kanaan, Allah memerintahkan umat Israel untuk menetapkan enam kota perlindungan, tiga kota berada di tanah Kanaan dan tiga kota lagi berada di seberang tanah Kanaan. Bila seorang membunuh orang lain dengan tidak sengaja, ia dapat melarikan diri ke salah satu dari enam kota itu untuk mencari perlindungan dari sang penuntun balas hingga dihadapkan ke rapat umat untuk diadili. Empat puluh delapan kota diberikan kepada suku Lewi, termasuk di dalamnya adalah enam kota perlindungan (Bil. 35:6-7), karena mereka bertindak sebagai para hakim bila terjadi suatu keributan. Bila terdakwa didapati tidak bersalah (seperti pembunuhan dengan tidak sengaja), ia dapat hidup di dalam kota perlindungan hingga matinya Imam Besar pada saat itu (Bil. 35:25). Lalu, ia dapat kembali ke rumahnya sebagai seorang yang bebas. Tetapi bila ia meninggalkan kota perlindungan sebelum matinya Imam Besar pada saat itu dan dibunuh oleh sang penuntun balas, maka tidak seorangpun yang bersalah dalam pembunuhannya itu. Hari ini, tidak ada kota perlindungan bagi kita untuk melarikan diri saat kita berbuat dosa. Tetapi kita mengetahui bahwa Allah adalah perlindungan kita dan Ia akan melindungi ketika kita berpaling kepada-Nya bagi pertolongan dan pengampunan dosa.
88
Lima Kitab Taurat
Menguji Pemahaman 1. Setelah melayani Allah sepanjang hidupnya, tampaknya tidak adil bahwa Musa harus kehilangan milik pusakanya karena satu kesalahan kecil saja. Bukankah ia berhak untuk melakukan protes terhadap hal itu? Bisa saja ia berlaku marah, bersungut-sungut dan mengancam umat Israel. Bila kalian adalah Musa, apakah yang kalian akan perbuat? 2. Angkatan yang lebih muda mungkin tidak ingin mengulangi semua kesalahan dari orangtua mereka. Adakah sesuatu yang kalian lihat dalam orangtua yang kalian ingin pastikan tidak mengulanginya pada masa yang akan datang? Adakah sesuatu yang kalian ingin wariskan kepada anak-anak kalian? 3. Mengapa Yosua dipilih sebagai penganti Musa? Kualitas macam apakah yang Yosua miliki hingga membuat dirinya merupakan pilihan yang terbaik? 4. Sebutkan tujuan dari diadakannya kota-kota perlindungan. 5. Dari peristiwa umat Israel meninggalkan Mesir hingga mereka tiba di Kanaan, Allah menghukum banyak kali karena dosa mereka. Tetapi bila kita melihat lebih jelas, Ia pun ternyata memberkati dan melindungi mereka. Bagaimana kalian melihat Allah di dalam kehidupan masing-masing, apakah Ia adalah Tuhan yang sering menghukum atau justu yang memberkati?
Penerapan Kehidupan Mengambil Dua Steve adalah seorang pelajar SMA dan seorang Kristen, yang memahami bahwa meminum minuman yang beralkohol itu tidaklah baik, tetapi ia akan pergi ke pesta bersama dengan teman-teman ke tempat yang sering dikunjunginya. Tidak melakukan yang macam-macam, hanya bersenang-senang. Tetapi dalam satu bulan ini, ia berusaha untuk meneguk satu gelas bir...lagi dan lagi. Kesaksiannya ini bagi kemuliaan Allah dan segala maksud baiknya adalah benar. Ia ingin terbebas dari kebiasaan itu, sekaligus menyadari bahwa dirinya harus berhenti dari aktivitas pesta pora, sesuatu yang sepertinya akan dikorbankan bersama dengan teman-temannya. Setelah hampir mendapatkan suatu kecelakaan mobil, ia akhirnya menjadi sadar. Lalu memohon pengampunan dengan tulus hati kepada Allah dan memberitahukan kepada teman-teman bahwa dirinya harus berhenti dari berpesta-pora dan mulai mengikuti kembali persekutuan pemuda di gereja. Steve akhirnya berpaling dan bertekad untuk berubah. Steve memiliki kesadaran untuk menghentikan langkahnya sebelum halhal terjadi di luar kendali dirinya. Ia mengambil kesempatan untuk mengubah kehidupannya. Ia tidak ingin menanti kesempatan kedua, yang belum tentu
Lima Kitab Taurat
89
diperolehnya. Tetapi bila memperolehnya, akankah kita menyadari perlunya memegang erat-erat kesempatan itu dan berubah? Bila kalian dapat kembali ke waktu yang lampau dan mengubah sesuatu yang kalian sesali telah melakukannya, apakah yang akan terjadi? Mengapa kalian memilih peristiwa itu? Akankah kehidupan kalian berdampak lebih baik atau lebih buruk? Sekalipun tampak tidak mungkin terjadi, Allah memberikan sering kali kesempatan kedua kepada kita. Tetapi agar dapat mengambil kesempatan itu, kita harus melihat pentingnya untuk berubah. Maksudnya adalah tidak lagi menjadi keras kepala seumur hidup atau tidak lagi beranggapan jalan kita adalah yang terbaik. Dapat pula berarti membuka pikiran dan mau menerima pandangan dari orang lain atau mengakui kesalahan kita dan memohon pengampunan. Bagaimana kita melakukan hal itu? Kita perlu merendahkan hati memohon pengampunan Allah. 1 Yoh. 1:9 mengatakan, “Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan.” Kita semua mengetahui betapa bahagia rasanya bila diampuni. Bagaimanapun, ini merupakan langkah berikutnya yang lebih menantang – kita perlu untuk bertobat. Langkah ini tidaklah sama seperti memohon pengampunan. Dan bukan berarti kalian pergi dan menangis di dalam doa selama dua jam. Bertobat berarti mengubah pandangan kita mengenai sesuatu hal, berhenti berbuat dan berpaling dari padanya. Ini berarti pula bahwa kita merasa muak akan piihan-pilihan yang telah kita ambil dan benar-benar ingin meninggalkan keadaan-keadaan yang menyebabkan kita terjatuh di lubang yang sama. Renungkan peristiwa yang terjadi lebih dari satu kali dan yang tidak mungkin berubah. Jadi, apakah yang kalian dapat lakukan pada hari ini untuk mengubah pengalaman ke dalam sesuatu yang positif demi masa depan kalian?
Renungan dan Doa Kadang, kita bertekad untuk mengubah hal-hal tertentu di dalam hidup kita. Tetapi itu tidak selalu semudah seperti yang kita kira. Lebih sering kita kembali kepada cara-cara lama, sehingga akhirnya, kita meyakinkan diri sendiri bahwa tekad itu ternyata sia-sia atau menyerah kepada kelemahan kita. Bila ada sesuatu yang benar-benar perlu untuk diubah dalam hidup kalian, tuliskan pada selembar kertas dan taruhlah di suatu tempat yang dapat terlihat dengan jelas. Cara ini dapat bertindak sebagai pengingat akan tekad kalian untuk berubah. Tetapi lebih penting lagi, janganlah lupa memohon kekuatan dari Roh Kudus untuk menuntun kalian. Bersama Allah, segala sesuatu adalah mungkin!
90
Lima Kitab Taurat
pelajaran
Kitab Ulangan: Mengulang Hukum Taurat
12
Bacaan Kitab
Ul. 4-6; 28-29; 31-33
Sasaran Pelajaran
Memperbarui perjanjian kita dengan Allah dan berjanji untuk setia kepadaNya melalui tindakan yang nyata.
Ayat Alkitab
“Dengan mengasihi Tuhan, Allahmu, mendengarkan suara-Nya dan berpaut pada-Nya, sebab itu berarti hidupmu dan lanjut umurmu.” (Ul. 30:20a)
Bacaan Kitab untuk Minggu ini (bagi para guru dan murid) Ulangan 4-6; 28-29; 31
Latar Belakang Alkitab Ulangan berarti mengulang hukum Taurat. Dalam kitab terakhir dari hukum Taurat ini, Musa menyampaikan suatu perkataan, yang sebagian besar adalah untuk menegaskan kembali perihal perjanjian umat Israel dengan Allah. Saat berkumpul di dataran Moab, di perbatasan tanah Kanaan, Musa mengulang hukum Allah dan mengingatkan kembali sebagaimana semua hal yang umat Israel telah alami selama 40 tahun di padang gurun. Dengan mengulang perintah-perintah Allah, Musa menegaskan bagaimana ketaatan kepada perintah Allah akan memperoleh berkat, sedangkan ketidaktaatan akan mendatangkan kutuk. Musa mengetahui bahwa dirinya tidak diperbolehkan untuk memasuki tanah perjanjian dan menginginkan agar umat Israel menaruh hormat, mengasihi dan patuh kepada Allah, sehingga mereka dapat ditetapkan sebagai sebuah bangsa yang kudus. Ia tidak menginginkan mereka mengulangi kesalahan yang diperbuat oleh angkatan sebelumnya. Perkataan Musa ini dapat terbagi ke dalam dua bagian. Bagian pertama (Ul. 1-11) merupakan pencerminan dari masa yang lalu. Bagian kedua (Ul. 12-30) meliputi berbagai harapan pada masa depan, sekaligus janji Allah di Kanaan. Bagian penutup (Ul. 31-34) diakhiri dengan kematian Musa. Dalam pelajaran ini, kita tidak berfokus pada hukum Taurat yang telah dibahas pada pelajaran-pelajaran sebelumnya. Kita akan menyoroti beberapa hal yang unik dari kitab Ulangan ini.
Lima Kitab Taurat
91
92
Lima Kitab Taurat
Memandang ke Depan (pasal 12-34)
Memandang ke Belakang (pasal 1-11)
Bagian
Bahasan dari Tiap Pasal
12-16 17-20 21-26 27-28 29-30 31-33 34
Peraturan Ibadah Peraturan Politik Peraturan Sosial dan Keluarga Ketaatan dan Ketidaktaatan Pembaruan Perjanjian Perkataan Menjelang Kematian Musa Kematian Musa
Kutuk dan Berkat (pasal 27-30)
Nasihat terakhir (pasal 31-34)
Perbedaan antara Allah yang benar 4 dan yang palsu 5 Semangat dari Sepuluh Perintah Memegang Ketetapan dan Perintah 6-11
1 2 3
Pasal
Memelihara hukum Taurat (pasal 27-30)
Mengulang hukum Taurat (pasal 4-11)
Cerminan sejarah mengenang Gunung Horeb ke Kadesy kasih karunia Allah Pengembaraan di Kadesy (pasal 1-3) Kadesy ke Dataran Moab
Sub-Bagian
Pemanasan Bila mengetahui kalian akan segera meninggalkan dunia ini, tiga hal utama apakah yang kalian akan lakukan? Apakah ketiga hal itu kalian harus lakukan bersama dengan Allah dan berhubungan dengan keselamatan? Saat Musa mengetahui dirinya akan mati, satu-satunya hal yang ada di pikirannya adalah Allah. Musa menginginkan umat Israel memahami, mengasihi, takut dan tunduk kepada Tuhan dan ia menghabiskan banyak waktu untuk memberitahukan mereka perihal perintah-perintah Allah.
Pemahaman Alkitab Bagian # 1 – Pengulangan Hukum Taurat Dalam bagian ini, Musa mengulangi perjanjian dan perintah-perintah yang Allah telah sampaikan kepada umat-Nya di Gunung Sinai. Satu-satunya alasan Musa berbuat ini disebabkan mengetahui bahwa dirinya tidak akan masuk ke tanah Kanaan dan menginginkan umat Israel untuk senantiasa mengingat Allah dan kuasaNya. Mengapa demikian? Karena mereka adalah orang-orang yang menjadi dewasa di padang gurun dan belum pernah mengetahui atau mengalami kuasa Allah. Musa berharap dapat membangun dan meneguhkan iman umat. Berikut adalah beberapa kebenaran penting yang Musa ingatkan kepada umat Israel: a. Musa menginginkan agar umat Israel dapat membedakan antara Allah yang sejati dan yang palsu (Ul. 4:15-40). Ini adalah penting, karena ada banyak berhala di Kanaan dan ia menguatirkan bahwa umat berpaling kepada allah yang palsu saat mereka menaklukkan tanah Kanaan. b. Musa mengulangi Sepuluh Perintah (Ul. 5). Ini adalah untuk mengingatkan angkatan yang muda akan perintah-perintah Allah dan semangat yang ada di belakang dari perintah-perintah itu. Musa pun menegaskan perintah utama kepada mereka, yaitu: “Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap kekuatanmu” (Ul. 6:5). Dan yang lebih penting lagi, ia menekankan umat Israel untuk mengajarkan jalan Allah kepada anak-anak mereka (Ul. 6:7-9). Bagian # 2 – Pembaruan dan Perjanjian Dengan memperbarui perjanjian yang diberikan di Gunung Sinai, Musa mengingatkan umat Israel bahwa perjanjian itu mengikatkan diri mereka kepada Tuhan sebagai Allah mereka. Tanpa pengecualian, segala hukum dan ketetapanNya merupakan jalan kehidupan mereka. Inilah perjanjian itu: a. Jangan pernah menyembah berhala atau meninggalkan Allah saat mereka masuki Kanaan (Ul. 29:25-27). Ketidaktaatan akan berakibat pada kutukan Allah dan pembuangan kepada bangsa-bangsa lain (Ul. 29:14-21,28).
Lima Kitab Taurat
93
b. Bila umat berdosa, tetapi bertobat dan berbalik kepada Allah, Ia akan menunjukkan kemurahan dan memulihkan keberuntungan mereka (Ul. 30:1-5). c. Tuhan akan menyunatkan hati umat Israel, sehingga mereka akan menjadi setia sepenuhnya kepada Allah (Ul. 30:6) dan diselamatkan (Rm. 12:26-27). d. Allah akan menjatuhkan musuh-musuh Israel (Ul. 30:7; Yes. 14:1-2; Yl. 3:1-8). e. Tuhan akan membuat umat Israel berlimpah saat mereka menaati-Nya dan memegang perintah-Nya (Ul. 30:9-10). Bagian # 3 – Persiapan Akhir Perjanjian antara Allah dan umat-Nya adalah jelas bahwa umat Israel harus memegang bagian kesepakatan mereka. Kesepakatan itu bukanlah berlaku satu pihak saja. Bila tidak menaati Allah, mereka akan dihukum dengan berat, tetapi bila memilih untuk percaya dan mengikuti-Nya, mereka akan diberkati dengan berlimpahlimpah. A. Beroleh berkat, bila taat kepada Tuhan (Ul. 28:1-14) l Allah akan mengangkat engkau di atas segala bangsa di bumi (1) l Engkau akan diberkati di kota dan di ladang (3) l Buah kandunganmu dan hasil bumimu dan hasil ternakmu akan diberkati (4) l Engkau akan diberkati pada waktu masuk dan keluar (6) l Musuhmu akan menjadi kalah dan melarikan diri dari hadapanmu (7) l Tuhan akan memberkati segala sesuatu yang engkau usahakan (8) l Tuhan akan menetapkan engkau sebagai umat-Nya yang kudus (9) l Tuhan akan membuka langit, perbendaraan-Nya yang melimpah (12) l Tuhan akan memberi hujan bagi tanahmu pada masanya (12) l Tuhan akan mengangkat engkau menjadi kepala dan bukan menjadi ekor. Engkau akan tetap naik dan bukan turun (13) B. Beroleh kutuk, bila tidak taat kepada Tuhan (Ul. 28:15-68) l Terkutuklah engkau di kota dan di ladang (16) l Terkutuklah buah kandunganmu, hasil bumimu dan hasil ternakmu (18) l Terkutuklah engkau pada waktu masuk dan pada waktu keluar (19) l Tuhan akan melekatkan penyakit sampar kepadamu (21, 27-35, 59) l Tuhan akan menghajar engkau dengan panas terik, kekeringan, penyakit tanaman, ulat (22, 38-40) l Tuhan akan membiarkan engkau terpukul kalah oleh musuhmu (25) l Engkau akan menanggung lapar dan haus, telanjang dan kekurangan akan segala-galanya (48) l Keluargamu akan berantakan dan engkau akan memakan buah kandunganmu sendiri (53-57)
94
Lima Kitab Taurat
Bagian # 4 – Motivasi Akhir dari Musa A. Perkataan yang penghabisan Di dalam perkataan yang penghabisan, Musa memberikan suatu nasihat dengan sepenuh hati. Ia ingin pengganti dirinya, Yosua, sebagaimana dengan para tua-tua dan pemimpin umat lainnya mengingat hukum-hukum Allah dan tetap setia kepada umat-Nya (Ul. 31). B. Nyanyian Musa Sekalipun Musa telah memimpin sepanjang hidupnya, ia tidak memuliakan dirinya sendiri. Menjelang kematiannya, ia hanya ingin memuliakan nama Allah. Suatu nyanyian yang mengagungkan kesetiaan dan keadilan Allah, sekaligus yang mengendalikan kehidupan dan kematian manusia. Melalui semuanya itu, Ia bermurah hati kepada umat-Nya (Ul. 32). C. Musa memberkati suku-suku Israel Musa menyempatkan waktu untuk memberkati tiap-tiap suku dan bernubuat mengenai apa yang terjadi dengan mereka pada masa yang akan datang (Ul. 33). D. Kematian Musa Setelah mengakhiri kata-katanya, Musa menaiki Gunung Nebo untuk memandang sekilas tanah yang ia tidak akan pernah masuki. Lalu, ia mati pada usia 120 tahun. Peristiwa ini tercatat pada Ul. 34:6, hingga pada hari ini, tidak ada seorangpun yang mengetahui di mana Musa dikuburkan, karena Allahlah yang menguburkannya. Hal ini terjadi disebabkan Allah tidak ingin umat Israel menyembah Musa setelah kematian dirinya dan tidak ingin pula mengungkapkan di mana Musa dikuburkan. Sekalipun Musa tidak dapat masuk ke tanah perjanjian secara jasmani, tetapi itu jauh lebih baik baginya untuk menjadi bagian dari tanah perjanjian surgawi (Mat. 17:3).
Menguji Pemahaman 1. Sebutkan dua alasan mengapa Musa menyempatkan waktu untuk mengulang banyak hukum dan perintah Allah menjelang kematiannya. 2. Apakah maksud dari memegang semangat dari hukum Allah? 3. Bila kalian harus menuliskan daftar berkat pribadi (berkat yang telah kalian terima dari Allah sejauh ini), apakah itu? 4. Menurut kalian, apakah yang Musa pikirkan saat berdiri di atas Gunung Nebo dan memandang sekilas tanah Kanaan, mengingat ia akan mati dan tidak dapat menginjakkan kakinya di sana?
Lima Kitab Taurat
95
5. Apakah yang membuat Musa menjadi seorang pemimpin yang hebat? Sebutkan lima hal mengenai hal itu.
Penerapan Kehidupan Memperbarui Perjanjian Kita Dalam kitab Ulangan, umat Israel memperbarui perjanjian mereka dengan Allah atau setidaknya, Musalah yang melakukannya bagi mereka. Ini bukan berarti pada mulanya mereka tidak terikat. Ini merupakan suatu cara bagi umat Israel untuk mengingat janji mereka kepada Allah. Sebagaimana kita telah ketahui, mereka sering lupa menghormati bagian dari perjanjian mereka. Ketika dibaptis, kita pun membuat suatu perjanjian dengan Allah. Kita tahu tanpa ragu-ragu bahwa Allah senantiasa memegang segala janji-Nya untuk memberkati dan memelihara kita. Tetapi seperti umat Israel pada masa yang lalu, kita perlu memegang bagian dari kesepakatan kita pula. Apakah yang kita telah perbuat bagi Allah? Apakah kita bertindak pula seperti umat-Nya yang kudus? Sempatkan diri dan renungkan perjanjian kalian dengan Allah. Pernahkah kalian memegang segala hukum dan perintah-Nya? Bacalah kasus berikut dan jawablah pertanyaan yang ada: Chris menjadi seorang Kristen pada suatu kegiatan KKR Siswa tahun yang lalu. Ia masih mengingat perasaan yang tidak dapat dipercayainya ketika mendapatkan Roh Kudus pada suatu malam musim panas. Setelah kembali dari KKR Siswa, Chris lalu mendekatkan diri kepada Allah. Ia tidak pernah ketinggalan mengikuti kelompok PA Pemuda yang diadakan pada hari Jumat malam, bahkan mulai berbicara kepada teman-teman di sekolah perihal kebutuhan mereka akan suatu hubungan dengan Allah. Mulailah timbul pergumulan tekanan dari teman-teman sebaya, hawa nafsu dan hal duniawi lainnya yang mulai berkecamuk, sebagaimana mereka pernah perbuat sebelum Chris menjadi seorang Kristen. Faktanya, tingkat pergumulan itu tampak semakin dahsyat daripada sebelumnya. Lalu, timbullah keinginan untuk melakukan aktivitas olahraga, sekolah dan lainya yang menghabiskan waktu dan tenaga Chris. Allah dan gereja setahap demi setahap mulai kurang berarti bagi Chris. Kemajuan rohani Chris di dalam Allah segera berubah menjadi suatu kemunduran seketika. Ia menyadari bahwa dirinya harus mulai membaca Alkitab dan berdoa kembali. Kemudian, suatu malam, ia membuka Alkitab dan membaca ayat ini, “Karena itu, saudara-saudara demi kemurahan Allah aku menasihatkan kamu, supaya kamu mempersembahkan tubuhmu sebagai persembahan yang hidup, yang kudus dan yang berkenan kepada Allah; itu adalah ibadahmu yang sejati. Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaruan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna.” Segera, Chris tahu bahwa ia harus bertobat dan memohon agar Allah memenuhi dirinya dengan kuasa Roh Kudus. Kita tidak akan menjalani pembaruan hidup hingga memperbarui pikiranpikiran kita. Semangat pembaruan adalah menghilangkan pandangan hidup yang lama dan memperoleh pandangan Allah, sehingga kita dapat berpikir dan bertindak serupa dengan-Nya. Bagaimana kita mengalami keeratan dengan Allah dan belajar memandang seperti cara Ia memandang? Bacalah Rm. 12:2.
96
Lima Kitab Taurat
1. Menurut kalian, apakah yang Paulus maksudkan saat berbicara perihal ‘menjadi serupa dengan dunia’? 2. Menurut Paulus, apakah kunci dari suatu pembaruan? 3. Apakah makna dari pembaruan pikiran bagi kalian? 4. Pikirkan satu sisi dari kehidupan kalian yang cenderung tetap melakukan dosa. Apakah alasan yang kalian buat untuk menjelaskan bahwa itu merupakan suatu kebiasaan yang buruk? Apakah yang melatarbelakangi dari suatu pembenaran? 5. Gunakan kesempatan ini untuk memperbarui perjanjian pribadi kalian dengan Allah. Allah telah banyak berjanji kepada kalian. Buatlah suatu janji untuk melakukan satu hal bagi-Nya pada hari ini.
Renungan dan Doa Tampaknya sulit untuk menyeberangi sebuah sungai tanpa menjadi basah. Ada kemungkinan pula menjadi tenggelam oleh karenanya. Tetapi bila sungai itu diletakkan batu-batu besar yang lebih tinggi permukaannya daripada air, itu akan membuat usaha kita sedikit lebih mudah. Setahap demi setahap, apa yang pernah dirasakan suatu perjalanan yang sulit, sekarang akan menjadi mungkin. Seperti sebuah usaha untuk menyeberangi sungai, langkah untuk menuju kerajaan surga tidaklah semudah yang kita bayangkan. Banyak rintangan, jalan yang berliku-liku, bukit yang terjal. Tetapi Allah seperti batu-batu yang besar itu. Saat berjalan, kita dapat melihat tangan Allah yang menjangkau untuk menolong kita di sepanjang jalan. Dan bila berada pada tangan Allah, kita akan perlahan namun pasti akan sampai pada ujung jalan itu. Tetapi agar dapat melihat tangan-Nya yang menuntun, kita perlu menyempatkan waktu untuk mengintrospeksi hubungan kita dengan Tuhan. Seerat apakah sekarang hubungan kalian dengan Allah?
Lima Kitab Taurat
97
Halaman Kosong
98
Lima Kitab Taurat
pelajaran
Ulasan
13
Sasaran Pelajaran
1. Menjelaskan beberapa pengajaran utama yang terdapat di dalam kitabkitab Taurat 2. Memahami makna rohani di belakang hukum, persembahan dan perayaan yang terdapat di dalam kitab-kitab Taurat 3. Bertekad untuk menjadi suatu kehidupan yang kudus dan menyatakan iman kita melalui perkataan dan tindakan
Ulasan Kitab Kejadian menyatakan banyak ‘permulaan’, dari penciptaan terang, binatang-binatang hingga sejarah manusia. Yang lebih penting lagi adalah permulaan iman di dalam Allah. Kita ada untuk mempelajari umat Israel yang Allah taruh ke dalam rencana keselamatan-Nya. Topik utama dari kitab Keluaran adalah bebas dari belenggu beroleh keselamatan di dalam Allah. Dalam pelajaran ini, murid-murid akan mempelajari bagaimana umat Israel dibebaskan dari perbudakan dan mengawali perjalanan iman yang luar biasa. Di dalam perjalanan yang panjang ini, umat Allah menyadari pentingnya kenyataan bahwa menjadi bebas sepenuhnya berarti bebas mematuhi Allah dan melakukan kehendak-Nya. Dalam kitab Imamat dan kitab Bilangan, ada banyak hukum dan peraturan, dari bagaimana mempersiapkan korban bakaran hingga peraturan yang rinjci mengenai kesehatan pribadi. Tujuan dari semuanya itu bukanlah untuk membebani umat Israel, tetapi agar memahami bahwa pelayanan harus dijalankan di dalam kekudusan yang sepenuhnya, sama seperti kita dipisahkan menjadi suatu bangsa yang kudus. Dalam kitab Ulangan, Musa banyak menghabiskan waktu untuk menyalin hukum Taurat, agar mereka dapat belajar dari masa lalu dan terus menempuh perjalanan yang menuju kerajaan surga.
Lima Kitab Taurat
99
Pertanyaan 1. Sebutkan lima kitab Taurat? Tuliskan topik utama secara singkat dari tiaptiap kitab itu. Kejadian – Permulaan semua ciptaan dan permulaan umat Israel; menunjukkan umat Israel beroleh tempat pada rencana penyelamatan Allah Keluaran – Umat Israel menerima pembebasan; memberitahukan perubahan ke dalam bangsa yang kudus. Imamat – Umat Israel harus memegang kekudusan; menyatakan standar bagi bangsa yang kudus. Bilangan – Kegagalan umat Israel; sejarah kegagalan memasuki tanah kanaan. Ulangan – Ketetapan bagi umat Israel; memberitahukan perintah Allah yang mereka harus lakukan setelah taklukkan Kanaan. 2. Pilihlah satu dari beberapa tokoh Alkitab ini dan sorotilah tiga hal dari mereka, yaitu: Abraham, Ishak, Yakub dan Yusuf (tiga atau lebih jawaban disediakan di bawah ini). Tuliskan satu hal yang kalian pelajari dari tokoh ini, yang membuat kalian dapat menerapkannya dalam kehidupan seharihari (jawaban dari murid-murid). Abraham l Ia bertindak menurut imannya: Saat Abram berusia 75 tahun, ia mematuhi panggilan Allah dan meninggalkan tanah kelahiran, negeri dan rumah ayahnya untuk pergi ke tanah Kanaan. Allah telah menjanjikan tiga hal penting kepadanya (keturunan Abram akan menjadi bangsa yang besar, Kanaan akan menjadi milik pusaka bagi keturunannya, semua bangsa akan diberkati melalui dirinya), tetapi tidak menjanjikan Abramlah yang mengalami semuanya itu. Abram diberkati sepanjang hidupnya oleh Allah karena imannya. l Ia berbohong untuk keluar dari persoalan: Abram dan keluarganya harus meninggalkan Kanaan dan pergi ke Mesir, karena terjadi bencana kelaparan, tetapi saat di Mesir, ia berbohong dengan mengatakan bahwa Sarai adalah saudaranya, sehingga penduduk Mesir tidak akan membunuh dirinya karena sang istri (kemudian Sarai dibawa kepada Firaun). Sekalipun Allah telah banyak berjanji kepada Abram, ia kehilangan imannya pada masa-masa terdesaknya itu. Faktanya, ia menggunakan cara yang sama untuk membohongi Raja Abimelekh (Kej. 20). l Ia berusaha menggenapi kehendak Allah dengan caranya sendiri: Saat berusia 86 tahun, Abram mendengarkan perkataan istrinya, Sarai, yang mengizinkan hamba perempuannya, Hagar, untuk mengandung seorang anak laki-laki dari padanya, Ismael. Hal ini disahkan selama sang istri memberikan hamba perempuannya kepada sang suami untuk menghasilkan keturunan (bila sang istri mandul). Abram seharusnya telah mengetahui hal ini dengan jelas. Tambahan, Allah telah menjanjikan seorang anak laki-laki kepadanya (Kej. 15), tetapi ia kehilangan keyakinan atas janji Allah dan berusaha untuk menggenapi kehendak Allah melalui caranya sendiri. Karena kehilangan iman, keluarga Abram akhirnya mengalami suatu kepahitan (Ismael dan Hagar diusir oleh Sarai).
100
Lima Kitab Taurat
l Ia berserah diri kepada Allah: Saat Ishak dilahirkan, Abraham berusia 100 tahun dan imannya pun telah matang. Saat Ishak mulai dewasa, Abraham mematuhi perintah Allah dengan pergi ke Gunung Moria untuk mempersembahkan anak tunggalnya. Tetapi kali ini, ia percaya bahwa Allah akan memegang janji-Nya untuk tetap memberikan seorang anak laki-laki kepadanya. Sekalipun Abraham tidak tahu apa yang akan terjadi bila Ishak benar-benar mati, ia tetap percaya bahwa Allah akan bertindak menurut kehendak-Nya.
Ishak l Ia patuh kepada ayahnya: Ishak menyatakan permulaan imannya melalui kepatuhan kepada Abraham. Ishaklah satu-satunya anak yang membawa kayu ke Gunung Moria. Ia tidak menolak saat sang ayah menaruh dan mengikatkan dirinya di atas mezbah (Kej. 22). Lalu, ia pun tidak marah saat sang ayah mengatur pernikahan baginya. Tindakan kepatuhan ini merupakan suatu sumber berkat bagi kehidupan Ishak di kemudian hari. l Ia berdoa kepada Allah: Ini tercatat dalam Kej. 25:21, Ishak berdoa bagi Ribka, karena istrinya yang mandul. Ini adalah pertama kalinya kita ketahui bahwa Ishak secara pribadi berkomunikasi dengan Allah. Allah mendengarkan doa Ishak dan memberikan dua anak laki-laki kepadanya, Esau dan Yakub. Kita dapat pastikan bahwa doa Ishak merupakan doa yang sepenuh hati dan tepat sasaran. l Ia berbohong untuk keluar dari persoalan: Yang menarik, Ishak menggunakan cara yang sama seperti sang ayah dahulu, untuk membohongi Raja Abimelekh (dua raja yang berbeda dengan nama yang sama) dengan mengatakan bahwa Ribka adalah saudaranya (Kej. 26:1-11). Sekalipun mengetahui harus berdoa kepada Allah saat tidak dapat berbuat apaapa mengenai istrinya yang mandul, tetapi ia tidak menyadari untuk berpaling kepada Allah dalam situasi itu. l Ia bersabar: Saat tinggal di Gerar, ia menjadi semakin makmur. Penduduk Filistin merasa iri hati kepadanya hingga bertengkar dengan para hamba Ishak mengenai sumur yang mereka telah gali, dengan menyatakan bahwa air itu adalah milik mereka (Kej. 26:12-33). Dua kali, Ishak tidak memperhitungkannya, lebih memilih untuk tinggal dalam keadaan damai bersama para tetangga daripada memulai suatu pertengkaran. Sebagai hasilnya, Allah memberkati Ishak hingga penduduk Filistin menjadi temannya (Ams. 16:7). Kesabaran adalah salah satu sifat dari buah Roh Kudus.
Yakub l Ia menipu: Setelah dilahirkan, Yakub merindukan hak kesulungan dari saudara sulungnya. Ia menipu Esau untuk menyerahkan milik pusakanya, sekaligus menipu sang ayah untuk memberkati dirinya. Karena kemarahan yang begitu besar dari Esau, ia melarikan diri dan tinggal di rumah pamannya. Karena penipuannya ini, ia banyak hidup menderita dan tidak dapat melihat sang ibu lagi. l Allah menampakkan diri kepadanya: Yakub telah berbuat dua kesalahan besar di dalam kehidupan masa mudanya dan Allah tidak ingin melihat Yakub terperosok lebih mendalam di lubang itu. Dengan menampakkan diri kepada Yakub di dalam suatu mimpi (Kej. 28:10),
Lima Kitab Taurat
101
Allah meneguhkan Yakub, sehingga ia dapat bertahan pada tahun-tahun yang penuh kesulitan di rumah Laban. l Ia bersabar: Yakub pun ditipu saat sang paman mengganti Rahel dengan Lea dalam pernikahannya. Karena ingin menikah dengan Rahel, ia setuju untuk bekerja tujuh tahun lagi. Bahkan Laban telah banyak mengganti upah yang seharusnya Yakub terima, tetapi ia tetap melakukan pekerjaannya dan diberkati oleh Allah pada akhirnya. Selama 20 tahun, ia habiskan di rumah sang paman dengan bekerja keras dan melewati masa-masa yang sulit, tetapi semuanya itu membantu membentuk sifat dan imannya. Yakub dapat berdamai kembali dengan sang kakak, Esau, pada akhirnya. Sekalipun menderita selama bertahun-tahun, ternyata semuanya itu dapat membantu kita mendekatkan diri kepada Allah. Yusuf l Ia sombong dan tidak dewasa: Saat Yusuf masih kecil, Allah mengungkapkan dua mimpi kepadanya, yang menunjukkan bagaimana dirinya kelak akan berada pada posisi memerintah di atas saudara-saudaranya (Kej. 37:1-11). Mungkin ia tidak bermaksud menyakiti hati mereka saat memberitahukan semuanya itu, tetapi karena kesombongan dan ketidakdewasaannya, merekapun menjadi iri hati kepadanya. l Ia tidak berkelahi dan berdebat: Setelah dijual sebagai seorang budak di rumah Potifar, ia segera dijebak oleh istri tuannya dan dimasukkan ke penjara. Tetapi ia tidak membalasnya. Tetapi ia justru menerima apapun yang sedang dihadapinya dan tetap percaya kepada tuntunan Allah. Lalu, ia beroleh kasih di hadapan kepala penjara dan diberikan kesempatan untuk menafsirkan mimpi-mimpi Firaun. l Ia mengampuni: Saat saudara-saudara Yusuf datang untuk membeli gandum, ia tidak menggunakan kuasa dan pengaruhnya untuk menghukum mereka, tetapi justru mengampuni mereka. Ia pun menunjukkan bakti yang besar dengan membawa sang ayah untuk tinggal bersama dengannya. Berbeda dengan Yakub, ayahnya, Yusus harus menanggung banyak derita bukan disebabkan oleh kesalahannya. Ia dapat saja menyerah, karena tampaknya Allah tidak beserta di dalam hidupnya setiap saat, tetapi anggapan demikian justru keliru. Bagaimanapun, pengalaman hidupnya mengajarkan bahwa Allah mengendalikan hidup kita. Sekarang, apa yang tidak masuk akal bagi kita akan terjadi di masa yang akan datang. Kita hanya perlu percaya bahwa Allah mengetahui apa yang terbaik bagi kita; beberapa penderitaan yang kita lalui merupakan cara Allah untuk menyempurnakan diri kita.
3. Tuliskan tentang tiga penggambaran dari Yesus Kristus yang terdapat di dalam kitab Kejadian (lebih dari tiga penggambaran telah disediakan). a. Allah menciptakan terang, yang merupakan lambang dari Yesus Kristus (Yoh. 8:12; 1:5). b. Allah menciptakan Hawa dari tulang rusuk Adam. Ini menggambarkan bahwa lambung dari Yesus Kristus akan ditikam, darah dan air yang mengalir akan mendirikan gereja (Kej. 2:21-23; Yoh. 19:34-36). c. Allah mengenakan pakaian kulit kepada Adam dan Hawa. Demikian pula, Yesus Kristus, yang adalah Anak Domba Allah, mati dan mengalirkan darah, sehingga kita dapat mengenakan jubah kebenaran. Ini berarti kita mengenakan Yesus Kristus dan dibenarkan (Kej. 3:21; Gal. 3:27).
102
Lima Kitab Taurat
d. Melkisedek, raja Salem (yang berarti damai sejahtera), membawa roti dan anggur untuk melayani Abraham. Sekalipun tidak banyak yang diketahui tentang dirinya, ia merupakan penggambaran dari Tuhan Yesus sebagai Raja Damai Sejahtera. Sebagaimana ia memberikan roti dan anggur kepada Abraham, kita pun dapat menerima anugerah dan kebenaran Allah (Kej. 14:18-20; Ibr. 7:2-3). e. Kehidupan Ishak memiliki banyak hubungan dengan Tuhan Yesus kita. Sekalipun Abraham memiliki beberapa anak laki-laki, Ishak merupakan satu-satunya anak yang dijanjikan. Ia membawa kayu bagi ayahnya dan patuh untuk dikorbankan di atas mezbah. Lalu, ia bertahan tidak menikah dengan siapapun, kecuali dengan Ribka. Ini menggambarkan bagaimana Yesus Kristus, Anak Allah, akan memikul salib dan rela disalibkan. Lalu, Ia bangkit pada waktunya, Ia akan kembali menikah dengan mempelai-Nya, gereja yang sejati. f. Tangga surgawi dalam mimpi Yakub melambangkan Yesus Kristus, barangsiapa yang percaya kepada-Nya akan beroleh jalan masuk ke dalam surga (Yoh. 1:51; 14:6; Ibr. 10:19-20; Kis. 4:12). g. Yusuf adalah anak kesayangan dari Yakub. Ia banyak menderita pada awal hidupnya. Ia dikhianati oleh saudara-saudaranya dan dijual ke Mesir. Lalu, ia dinyatakan bersalah dan dimasukkan ke penjara. Tetapi pada akhirnya, ia ditinggikan ke suatu posisi yang tinggi. Kehidupannya menggambarkan bagaimana Yesus Kristus ditolak, dikhianati dan dibunuh oleh orang-orang Yahudi sendiri. Seperti Yusuf, Tuhan Yesus yang tidak bersalah, tetapi harus menanggung hukuman yang berat. Pada akhirnya, Yesus Kristus ditinggikan dan duduk di sebelah kanan Allah. 4. Sebutkan dua alasan mengapa Allah membuat umat Israel berjalan mengelilingi padang gurun, padahal ada jalan pintas yang menyeberangi padang gurun menuju Kanaan. Sekalipun akan lebih cepat bila menyeberangi padang gurun langsung dari Mesir ke Kanaan, ternyata Allah memiliki sebuah rencana yang berbeda (Kel. 13:17-18). Mengapa Ia membuat perjalanan umat Israel mengelilingi padang gurun dan bergerak ke arah selatan ke Gunung Sinai dan bukannya langsung menuju Kanaan? Karena dua hal, yang pertama, penduduk Filistin tinggal di sebelah kanan dari jalan masuk menuju Kanaan. Bila bertemu langsung dengan penduduk Filistin, umat Israel akan berubah pikiran untuk meninggalkan Mesir, karena mereka tidak memiliki pengalaman untuk berperang. Yang kedua, Allah ingin mengungkapkan perintah dan hukum-Nya kepada mereka. Dengan berjalan ke Gunung Sinai, umat Israel akan beroleh kesempatan untuk mengenal Allah dan meneguhkan semangat mereka. 5. Enam hal apakah yang terdapat di dalam Kemah Suci? Tuliskan makna rohani dari tiga hal itu (enam jawaban telah disediakan). a. Mezbah korban bakaran (Kel. 27:1-8) Ini ditempatkan di pelataran luar dan dirancang untuk pengorbanan binatangbinatang dan pemercikan darah. Setelah disembelih, barulah binatangbinatang itu dipersembahkan kepada Allah. Secara rohani, ini melambangkan salib tempat Yesus Kristus mengorbankan nyawa-Nya dan menumpahkan darah-Nya yang berharga bagi kita. Setelah seseorang dibaptis di dalam nama Tuhan Yesus, tubuhnya menjadi kudus dan dilayakkan untuk masuk ke pintu gerbang keselamatan (Ibr. 13:10-13).
Lima Kitab Taurat
103
b. Bejana pembasuhan (Kel. 30:18-21) Setelah mewakili pengorbanan, para imam perlu membasuh tangan dan kaki mereka pada bejana ini untuk membersihkan yang kotor dan yang najis. Secara rohani, tindakan pembersihan ini melambangan bagaimana seseorang perlu secara tekun membersihkan dirinya melalui roh dan kebenaran, sehingga ia menjadi kudus dan dilayakkan untuk melihat Allah (Kis. 1:5; Yoh. 3:5; Ef. 5:26). c. Meja roti sajian (Kel. 25:23-30) Meja ini ditempatkan di pelataran dalam. Dua belas roti (angka 12 menunjukkan kesempurnaan) ditaruh pada meja ini di hadapan Allah, hanya boleh dimakan oleh para imam (Im. 24:5-9). Roti ini melambangkan bagaimana Yesus Kristus menawarkan hidup-Nya, berfungsi sebagai makanan rohani bagi para jemaat pada hari ini. d. Kandil emas (Kel. 25:31-37) Kandil pun ditempatkan di pelataran dalam. Terdiri dari tujuh batang lampu yang dijaga agar tetap menyala oleh minyak zaitun (Im. 24:2). Secara rohani, ini melambangkan bagaimana para jemaat seharusnya memancarkan terang mereka di hadapan sesama (Mat. 5:16). Kandil dilapisi dengan satu batang emas yang murni. Ini melambangkan para jemaat seharusnya menjadi satu tubuh. e. Mezbah pembakaran ukupan (Kel. 30:1-8) Mezbah ini ditempatkan di pelataran dalam. Di atasnya ditaruh ukupan yang dibakar di hadapan Allah. Secara rohani, melambangkan doa dari orangorang kudus (Why. 5:8; 8:3-4). f. Tabut perjanjian (Kel. 25:10-16) Tabut ini merupakan satu-satunya barang yang ditempatkan di Ruang Maha Kudus. Tabut ini bersifat kudus, karena dari takhta kasih karunialah Allah datang untuk bertemu dengan umat-Nya. Tiga barang penting yang ditempatkan di dalam tabut. Yang pertama adalah dua loh batu yang memuat Sepuluh Perintah. Yang kedua adalah sebuah bejana berisi manna. Yang ketiga adalah tongkat Harun yang bertunas. Tiap-tiap barang ini memiliki makna rohani bagi kita pada hari ini. Sebagaimana loh-loh batu yang tersimpan di dalam tabut, kita pun seharusnya menyimpan kebenaran dan hukum Allah di dalam hati kita. Sebuah bejana berisi manna melambangkan makanan rohani yang kita perlukan, agar dapat memelihara diri kita. Tongkat Harun yang bertunas merupakan bukti pemilihan Allah. Hari ini, hanya dilahirkan kembali secara rohanilah, kita baru menjadi kepunyaan Allah. 6. Apakah lima korban persembahan utama? Sebutkan penerapan rohani dalam kehidupan dari tiap-tiap korban persembahan itu (lebih dari satu jawaban telah disediakan). Korban Bakaran a. Menggunakan binatang yang tanpa cacat menunjukkan bahwa Tuhan Yesus adalah korban yang tidak bersalah dan yang tidak berdosa. Kita pun seharusnya mengejar kesempurnaan, sehingga mendapatkan kebaikan dari pada Allah (2 Kor. 5:21; 1 Pet. 1:19; Mat. 5:48; Flp. 2:15). b. Memercikkan darah pada sekitar mezbah melambangkan penumpahan darah Yesus Kristus di kayu salib demi menyelamatkan kita. Kita seharusnya belajar dari kerelaan-Nya untuk berkorban (1 Yoh. 2:2; 3:16; Mzm. 107:1-3; Rm. 9:2-3).
104
Lima Kitab Taurat
c. Menguliti korban bakaran mengingatkan bahwa Tuhan Yesus tidak mencari kemuliaan-Nya sendiri dan tidak menekankan penampilan luar-Nya. Demikian pula, kita seharusnya tidak menekankan penampilan luar atau kesombongan dunia (Yoh. 7:24; Yak. 2:1-7). d. Memotong-motong korban bakaran menunjukkan kita perlu menyangkal diri sendiri dan meyingkirkan rasa keegoisan diri (Mat. 6:1-5; 26:39; 1 Sam. 15:24-25,30). e. Membasuh isi perut dan betis menunjukkan pada pengudusan hati, pelatihan penguasaan diri dan melangkah di jalan yang kudus (Yer. 17:9; Mrk. 7:2023; Ams. 4:26-27). f. Korban yang dibakar seluruhnya menunjukkan pelayanan kita yang sepenuhnya tanpa berpaling ke belakang (Rm. 14:7-8).
Korban Sajian a. Mencurahkan minyak menunjukkan pada Roh Kudus. Para umat yang percaya pun perlu pencurahan Roh Kudus untuk menjadi kudus (Luk. 4:18; Ibr. 9:14; Rm. 15:16; 2 Tes. 2:13). b. Menambahkan kemenyan pada persembahan menunjukkan aroma yang harum dari Tuhan Yesus kita. Demikian pula, para umat yang percaya seharusnya mengeluarkan aroma rohani yang harum. c. Mencampurkan garam mengingatkan bahwa kita perlu menunjukkan ciri khas dari garam, yang dapat mengawetkan dan menyedapkan rasa (Mrk. 9:50; Mat. 5:13; 11:29). d. Tanpa ragi menunjukkan bahwa Yesus Kristus tidaklah berdosa dan tidak bersalah. Kita pun perlu membuang kedengkian, kemunafikan dan dosa pada diri sendiri (1 Kor. 5:6-8; Ef. 4:31). Korban Keselamatan a. Membakar bagian lemak dari korban ini melambangkan membalas anugerah Allah dengan memberikan persembahan yang terbaik. Kita pun seharusnya memberikan yang terbaik kepada Allah sama seperti melayani-Nya dengan rendah hati (1 Pet. 5:5-6; Luk. 17:9-10). b. Ini merupakan satu-satunya macam persembahan, di mana orang yang mempersembahkannya boleh menyantap korban itu. Ini memberitahukan mengenai persembahan-persembahan yang menyenangkan Allah dan yang turut serta di dalamnya, dapat beroleh damai sejahtera, sukacita dan berkat bagi keluarga (Ibr. 13:15-16; 2 Kor. 9:7-8). Korban Penghapus Dosa a. Untuk persembahan ini, makin tinggi status seseorang, semakin tinggi pula nilai dari binatang yang dipergunakan sebagai korban. Inilah pengaruh secara tidak langsung pada orang-orang yang memiliki tanggung jawab yang lebih besar, maka akan semakin besar pula tuntutannya daripada yang lain (Luk. 12:47-48). Kita seharusnya senantiasa mengingat akan peranan dan pentingnya diri kita sebagai anggota gereja. b. Memercikkan dan mengolesi darah menunjukkan secara tidak langsung bahwa oleh darah Tuhan Yesuslah, kita dapat datang ke hadapan-Nya, sekaligus dapat berdoa dengan rendah hati dan mengakui segala dosa kita kepada Allah dan memohon-Nya bagi pengampunan dosa (Ibr. 10:20; 4:1516; Why. 8:3-4; Mzm. 51:19).
Lima Kitab Taurat
105
c. Membakar bagian lemak mengacu kepada pengabdian talenta dan kemampuan kita kepada Allah. Membakar selebihnya dari korban di luar kemah melambangkan penanggalan total dari segala tabiat dosa kita (kesombongan, kebenaran diri sendiri, nafsu berahi, hawa nafsu – Rm. 8:6; Yak. 1:21; Ul. 23:9-14). Korban Penebus Salah (lihat Korban Penghapus Dosa) 7. Apakah makna rohani dari berkuku belah dan memamah biak makanan? a. Berkuku belah melambangkan bagaimana kita perlu menjadi terpisah demi mencapai kekudusan dan berkenan kepada Allah (2 Kor. 6:14-18; Yoh. 17:19). b. Memamah biak makanan berarti kita perlu terus merenungkan firman Allah dan mematuhinya (Yer. 15:16; Mzm. 1:1-2; 119:97; Luk. 1:29). 8. Apakah tujuh perayaan tahunan yang dirayakan oleh umat Israel? Sebutkan secara singkat tujuan dari tiap-tiap perayaan itu. Hari Raya Roti Tidak Beragi Roti ini dibuat tanpa menggunakan ragi, karena ragi melambangkan dosa. Allah secara khusus memberitahukan agar umat israel menjauhkan semua ragi dari rumah mereka pada hari pertama dari perayaan itu (Kel. 12:15-20). Roti melambangkan bagaimana tubuh Yesus Kristus yang tidak berdosa dan yang kudus. Karena kita merupakan bagian dari tubuh-Nya yang kudus, kita pun seharusnya tetap murni dan kudus dari berbuat dosa (1 Kor. 5:6-8). Hari Raya Hasil Pertama dari Penuaian Peristiwa ini dilaksanakan pada hari keenam belas dari bulan yang pertama, satu hari setelah Sabat (bulan Maret atau April sekarang ini). Dengan mempersembahkan hasil pertama dari penuaian, umat Israel mengucapkan syukur kepada Allah atas anugerah-Nya. Para orang percaya hari ini pun seharusnya memberikan yang terbaik kepada Allah dan menghasilkan buah kebaikan sebagai persembahan yang berkenan kepada-Nya (Kol. 2:12).
Hari Raya Tujuh Minggu Hari raya ini dilaksanakan pada hari keenam dari bulan yang ketiga, satu hari setelah Sabat dan berlangsung selama 50 hari. Dalam Perjanjian Baru, perayaan ini disebut Pentakosta dan sekarang dirayakan pada bulan Mei atau Juni (karena kalendar tahunan berubah-ubah terus setiap tahunnya). Hari raya ini merupakan perayaan yang terpanjang, karena bertujuan untuk mengucapkan syukur kepada Allah atas pencurahan hujan pada musim gugur dan hujan pada musim semi untuk persediaan penuaian yang berlimpah. Kita tahu bahwa hujan melambangkan pencurahan Roh Kudus. Hujan pada musim gugur dan hujan pada musim semi menyatakan dua masa pencurahan Roh Kudus di dalam gereja (hujan awal dan hujan akhir; Yak. 5:7).
Hari Raya Peniupan Serunai Hari raya ini dilaksanakan pada hari pertama dari bulan yang ketujuh (bulan September atau Oktober sekarang ini). Karena perayaan inilah, umat berkumpul untuk mempersembahkan korban bersama, sambil meniupkan terompet. Ini mengingatkan bahwa Allahlah yang memanggil umat untuk masuk ke dalam tanah milik pusaka mereka. Hari ini, sebagai para pengikut Allah, kita memiliki
106
Lima Kitab Taurat
amanat untuk memberitakan Injil kepada sesama, sehingga mereka dapat masuk pula ke kerajaan surga (Mrk. 16:15; Kis. 26:18; Why. 14:6-7)
Hari Raya Pendamaian (Im. 23:26-32; 16; Bil. 29:7-11) Ini merupakan suatu hari yang khidmat di dalam kalendar tahunan umat Israel. Hari raya ini dilaksanakan pada hari kesepuluh dari bulan yang ketujuh (bulan September atau Oktober sekarang ini). Pada saat itu, Imam Besar masuk ke Ruang Maha Kudus untuk mendamaikan semua dosa dirinya dan umat, sehingga setiap orang akan dikuduskan di hadapan Allah. Yesus Kristus adalah Imam Besar dalam Perjanjian Baru, yang mendamaikan segala dosa kita (Ibr. 9:1114). Karena Dialah, kita terbebas dari belenggu dosa. Sebagaimana umat Israel dibersihkan dari dosa mereka, kita seharusya menjalankan sebuah kehidupan yang saleh, sambil menantikan kedatangan Yesus Kristus (Rm. 8:23; Ef. 4:30; 2 Pet. 3:11-13).
Hari Raya Pondok Daun (Im. 23:33-44; Bil. 29:12-40) Di antara hari kelima belas dan keduapuluh dua dari bulan yang ketujuh (bulan September atau Oktober sekarang ini), umat Israel harus tinggal di dalam pondokpondok yang terbuat dari ranting-ranting pohon. Ini mengingatkan umat Israel pada masa mereka mengembara di padang gurun dan tinggal di dalam kemah, rumah sementara hingga mereka beroleh tanah perjanjian. Kita pun seharusnya mengingat bahwa kita hanyalah pengembara yang melalui dunia. Pengharapan kita terletak di dalam kerajaan surga (2 Kor. 5:1; Why. 21:3-5).
9. Mengapa Yosua dipilih sebagai pengganti Musa? Macam kualitas apakah yang Yosua miliki hingga membuat dirinya merupakan pilihan yang terbaik? Allah memilih Yosua (Bil. 27:8), karena ia adalah seorang yang dipenuhi dengan Roh Allah. Dari laporan para pengintai, kita belajar bahwa ia adalah seorang yang berani berbicara kebenaran dan bukan seperti yang lainnya. Ia percaya kepada Allah dengan sepenuh hati. Kita belajar dari kata-kata terakhirnya (Yos. 24:15) bahwa ia bertekad untuk melayani Allah sepanjang hidupnya. 10. Musa menghabiskan banyak waktu untuk mengulang hukum dan perintah Allah menjelang kematiannya. Mengapa demikian? Apakah maksud dari tetap memegang semangat hukum Allah? Dengan mengulang perintah-perintah Allah, Musa menegaskan bagaimana ketaatan kepada perintah Allah akan memperoleh berkat, sedangkan ketidaktaatan akan mendatangkan kutuk. Musa mengetahui bahwa dirinya tidak diperbolehkan untuk memasuki tanah perjanjian dan menginginkan agar umat Israel menaruh hormat, mengasihi dan patuh kepada Allah, sehingga mereka dapat ditetapkan sebagai sebuah bangsa yang kudus.
Lima Kitab Taurat
107
Halaman Kosong
llllllllllllllllll “Apapun juga yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia.” (Kolose 3:23) “Engkau akan menemukan seperti memandang ke belakang dari hidupmu, bahwa saat-saat yang telah engkau jalani sebenarnya merupakan saat-saat di mana banyak hal yang telah engkau lakukan di dalam semangat kasih.”
(Henry Drummond) “Dan jadikanlah dirimu sendiri suatu teladan dalam berbuat baik. Hendaklah engkau jujur dan bersungguh-sungguh dalam pengajaranmu.” (Titus 2:7)
Pendidikan Agama
REMAJA Tahun 1 Buku 2
“Segala tulisan yang diilhamkan Allah memang bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran.” (2 Timotius 3:16)
True Jesus Church General Assembly, USA (Buku ini hanya dipergunakan di dalam Gereja Yesus Sejati) Edisi Revisi 1, 2012