[MP-8]
Syamsul Arifin
[email protected] [email protected] HP : 081-2354-2233
Sebutkan model pembelajaran yang pernah Bpk/Ibu Jalankan ? 1. Me 2.
Sebutkan model pembelajaran yang pernah dijalankan ? Model Pembelajaran
Kemampuan apa yang diperoleh mahasiswa
1. Kuliah
Identifikasi,pengetahuan,menambah wawasan,pemahaman,memperoleh ide2 baru, Berlatih mengemukakan pendapat,komunikasi ineteraktif,menghargai perbedaan,membina kekompakan tim/kelompok,kemampuan memecahkan masalah. Analisis,memcahkan masalah, ketrampilan berfikir,kemampuan mengelola waktu, Ketrampilan, kempapuan pengamatan,pengalaman, Ketepatan,taat azas,disiplin,tanggung jawab,empaty, ketrampilan komunikasi,kemandirian atau kerja sama dalam tim, Memainkan peran,kerjasama,apreasiasi,berempaty, imitasi
2. Diskusi
3. Case Study 4. Praktikum
5. Simulasi
HUBUNGAN INTERAKTIF ANTAR KAWASAN TAKSONOMI
Terintegrasi dan Berkinerja %Afektif :
%Kognitif :
Receiving, Responding, Valuing, Organization, Characterization.
Knowledge, Comprehension, Application, Analysis, Synthesis, Evaluation, Creation.
%Psikomotor:
Observable Bloom & Anderson (1999-2001)
Imitation, Manipulation, Precision, Articulation, Naturalization.
Measurable
MULTIPLE INTELLIGENCE
Linguistik
Fisik
Intrapersonal
Matematis/logis Fisual/spasial
Interpersonal
Profesor Howard Gardner Universitas Harvard,1990
Naturalis
Musikal
Behaviorisme
Kognitivisme Humanistik Sibernetik
PEMBELAJARAN BIHAVIORISME DIRENCANAKAN
STIMULUS
PROSES
RESPON
DIEVALUASI
Perubahan perilaku /tingkah laku
PEMBELAJARAN behaviorisme Belajar : Perubahan Perilaku PBM : Pangalaman belajar
Perubahan Perilaku
Kritik : Lebih dekat pada peniruan prilaku.
Berubah atau Duplikasi ……..
Kritikanya apa ? 1…. 2…. 3….
Kritikanya apa ? 1…. 2…. 3….
reward
punishment
PEMBELAJARAN cognitive Belajar : Perubahan Pengetahuan PBM : Pengalaman Belajar
Perubahan Pengetahuan
Kritik : Lebih dekat pada pengolahan informasi.
MODEL PENGAJARAN TCL Pengajaran yang beresiko
8 9
3 5 6 0 91283
PENGAAJARAN TCL Berhatihatilah Jangan keasikan
Naudhubillah himin dhalik !!!
Nama : Washoe Umur : 42 thn Lahir : Afrika Barat Warga : USA Tinggal : Kampus Central Washington University, Ellensburg Kompetensi : Trampil bahas isyarat manusia > 250 suku kata Profesi : “Dosen” simpase lain; Tatu 31 thn, Loulis 29 thn, Dar 31 thn. Meninggal: 1 Nipember 2007
1.
Menentukan tujuan-tujuan instruksional
2. Menganalisis lingkungan kelas yang ada saat ini termasuk mengidentifikasi “entry behavior” mahasiswa (pengetahuan awal mahasiswa) 3.
Menentukan materi pelajaran (pokok bahasan, topik)
4.
Memecah materi pelajaran menjadi bagian kecil-kecil (sub pokok bahasan, sub topik)
5.
Menyajikan materi pelajaran
6.
Memberikan stimulus berupa: pertanyaan tes latihan tugas-tugas
7. Mengamati dan mengkaji respons yang diberikan 8. Memberikan penguatan/reinforcement (positif ataupun negatif) 9. Memberikan stimulus baru
10. Mengamati dan mengkaji respons yang diberikan (mengevaluasi hasil belajar) 11. Memberikan penguatan 12. dan seterusnya
(Piaget) 1. Menentukan tujuan instruksional 2. Memilih materi pelajaran 3. Menentukan topik yang mungkin dipelajari secara aktif oleh mahasiswa
4. Menentukan dan merancang kegiatan belajar yang cocok untuk topik yang akan dipelajari mahasiswa. 5. Mempersiapkan pertanyaan yang dapat memacu kreatifitas mahasiswa untuk berdiskusi atau bertanya 6. Mengevaluasi proses dan hasil belajar
(Bruner) 1.
Menentukan tujuan-tujuan instruksional
2. Memilih materi pelajaran 3.
Menentukan topik yang bisa dipelajari secara induktif oleh mahasiswa
4.
Mencari contoh-contoh, tugas, ilustrasi, yang dapat digunakan mahasiswa untuk belajar
5.
Mengatur topik-topik pelajaran: sederhana kompleks
6.
Mengevaluasi proses dan hasil belajar
(Ausubel) 1.
Menentukan tujuan-tujuan instruksional
2.
Mengukur kesiapan mahasiswa (minat, kemampuan, struktur kognitif)
3.
Memilih materi pelajaran dan mengaturnya dalam bentuk penyajian konsep-konsep kunci
4.
Mengidentifikasi prinsip-prinsip yang harus dikuasai mahasiswa dari materi tersebut
5.
Menyajikan suatu pandangan secara menyeluruh tentang apa yang harus dipelajari
6.
Membuat dan menggunakan “advanced organizer”
7.
Memberi fokus pada hubungan yang terjalin antara konsep-konsep yang ada
8.
Mengevaluasi proses dan hasil belajar
PEMBELAJARAN humanistik Belajar : Memanusiakan Manusia PBM : Pengalaman Belajar
Perubahan Mindset
Kritik : Lebih dekat ke filsafat dari pada pendidikan
1. Menentukan tujuan instruksional. 2. Menentukan materi pelajaran. 3. Mengidentifikasi “entry behavior” mahasiswa. 4. Mengidentifikasi topik-topik yang memungkinkan mahasiswa mempelajarinya secara aktif (mengalami). 5. Mendesain wahana (lingkungan, media, fasilitas, dsb) yang akan digunakan mahasiswa untuk belajar.
6. Membimbing mahasiswa belajar secara aktif. 7. Membimbing mahasiswa memahami hakikat makna dari pengalaman belajar mereka. 8. Membimbing mahasiswa membuat konseptualisasi pengalaman tersebut. 9. Membimbing mahasiswa sampai mereka mampu mengaplikasikan konsep-konsep baru ke situasi yang baru. 10. Mengevaluasi proses dan hasil belajar-mengajar.
PEMBELAJARAN sibernetik Belajar : Pengolahan Informasi PBM :
Heuristic Pengolahan Sistem Informasi
Algoritmik
Kritik : Hanya menekankan pada sistem informasi dari materi
1. Menentukan tujuan-tujuan instruksional. 2. Menentukan materi pelajaran. 3. Mengkaji sistem informasi yang terkandung dalam materi tersebut. 4. Menentukan pendekatan belajar: Algoritmik? Heuristik?. 5. Menyusun materi pelajaran dalam urutan yang sesuai dengan sistem informasinya. 6. Menyajikan materi dan membimbing mahasiswa belajar dengan pola yang sesuai dengan urutan materi pelajaran.
MODEL PERTEMUAN KELAS (Glasser,1986)
MODEL PENCAPAIAN KONSEP (Bruner dkk.)
MODEL LATIHAN LABORATORIS (Joyce & Well, 1986 )
MODEL SIMULASI (Joyce & Well,1986)
Berbeda atau Dibedakan ? PEMBELAJARAN
PENGAJARAN
PELATIHAN
BASIS UTAMA
oRumah, oLingkungan hidup, oMasyarakat, oKelompok informal.
oSekolah, oPerguruan Tinggi, oOrganisasi formal (perusahaan)
oTempat bekerja, oKantor, oTempat kursus, oOrganisasi nonformal.
TUJUAN
oMembentuk karakter/watak, oMendewasakan, oMemandirikan, oMemberdayakan, oMemerdekakan.
oMembentuk konsep/ tiori, oMemberi ilmu (alam, sosial)
oMembentuk perilaku/praktik, oMenerampilkan.
MANUSIA SEBAGAI
oHomo significants dan homo ludens, oEsensi yang perlu disandarkan.
oHomo sapiens, oGelas kosong yang perlu diisi.
oHomo volens dan homo mechanicus, oPotensi yang perlu dikembangkan.
Adrias Harefa,Menjadi manusia pembelajaran,KOMPAS,2000.
PEMBELAJARAN PROSES
oEducating, oOlah rasa / hati, oBelajar menjadi, oInformal, oPenyelarasan.
PELATIHAN
oTeaching, oOlah pikir/otak, oBelajar bagaimana belajar & berfikir, oFormal, oPembedaan.
oTraining, oOlah raga/otot, oBelajar melakukan, belajar bagaimana hidup bersama, oNon formal, oPenyamaan.
oIntegritas, oSensitif, oInnate image, oEksistensial, oIman.
oSikap hidup, oAkal, oAfektivitas, oAntisipatif, oVirtual Image, oKonseptual, oIlmu.
oPerilaku/gaya hidup, oKehendak, oEfisiensi, oAdaptif, oSocial image, oPraktikal, oPerbuatan.
oBermoral, oBerkarakter, oSiap hidup, oOtentik, oLearning individual, oLearning organization.
oBerpengetahuan, oBerilmu, oSiap belajar, oUnggul, oKnowledge Management, oIndividual.
oBerketrampilan, oBerkepribadian, oSiap kerja/pakai, oKompeten, oKnowledge worker, oProductive organization.
MENYENTUH oParadigma hidup, oHati nurani, SOAL-SOAL
HASIL-HASIL
PENGAJARAN
Adrias Harefa,Menjadi manusia pembelajaran,KOMPAS,2000.
PEDAGOGY Vs ANDROGOGY PEDAGOGY
ANDROGOGY
Konsep diri peserta didik
Pribadi yang bergantung kepada gurunya
Semakin mengarahkan diri (self-directing)
Pengalaman peserta didik
Masih harus dibentuk , belum bisa digunakan sebagai sumber belajar
Sumber yang kaya untuk belajar bagi diri sendiri dan orang lain
Kesiapan belajar peserta didik
Seragam (uniform) sesuai tingkat usia dan kurikulum
Berkembang dari tugas hidup & masalah
Oriensi dalam belajar
Orientasi bahan ajar (subject-centered)
Orientasi tugas dan masalah (task or problem centered)
“The Adult Learner “,1993, Malcolm Knowles ( 1913-1997)
PEDAGOGY Vs ANDROGOGY PEDAGOGY
ANDROGOGY
Suasana
Tegang, rendah dalam mempercayai, formal, dingin, kaku, lambat, orientasi otoritas guru, kompetitif dan sarat penilaian
Santai, mempercayai, saling menghargai, informal, hangat, kerjasama, mendukung
Perencanaan
Utamanya oleh guru
Kerjasama peserta didik dengan fasilitator
Diagnosa kebutuhan
Utamanya oleh guru
Bersama-sama: pengajar dan peserta didik
Penetapan tujuan Utamanya oleh guru
Dengan kerjasama dan perundingan
Desain rencana belajar
Perjanjian belajar(learning contracts), Projek belajar(learning projects), Urutan belajar atas dasar kesiapan (sequenced by readiness)
Rencana bahan ajar oleh guru, Penuntun belajar(course syllabus) dibuat guru, Sekuens logis(logical sequence), pembelajaran oleh guru.
“The Adult Learner “,1993, Malcolm Knowles ( 1913-1997)
PEDAGOGY Vs ANDROGOGY PEDAGOGY
ANDROGOGY
Kegiatan belajar
Tehnik penyajian( transmit al techniques), Tugas bacaan (assigned readings)
Projek untuk penelitian (inquiry projects), Projek untuk dipelajari (learning projects), Tehnik pengalaman( experiment trial techniques)
Evaluasi belajar
Oleh guru, Berpedoman pada norma(on a curve), Pemberian angka
Oleh peserta didik berdasarkan evidensi yang dipelajari oleh rekan-rekan, fasiltator, ahli( by learnercollected evidence validated by peers, facilitators, experts), Referensinya berdasarkan criteria (criterion- referenced)
“The Adult Learner “,1993, Malcolm Knowles ( 1913-1997)
1. Menimbulkan dan mempertahankan perhatian mahasiswa. 2. Menyampaikan tujuan perkuliahan. 3. Mengingat kembali prinsip yang telah dipelajari. 4. Menyampaikan materi perkuliahan. 5. Memberikan bimbingan belajar. 6. Memperoleh unjuk kerja mahasiswa. 7. Memberikan umpan balik. 8. Mengukur hasil belajar. 9. Memperkuat retensi dan transfer belajar.
Meningkatkan Motivasi dengan HARCS Model
H = Happy-Fine/Bahagia-Senang A = Attention/perhatian Mahasiswa R = Relevance/relevansi bahan C = Confidence/beri kepercayaan S = Satisfaction/kepuasan Mahasiswa
Tiori Motivasi Motivasi Intrinsik. Motivasi ekstrinsik. Teori Motivasi dorongan (drive theories) Teori Motivasi Insentif. Teori Motivasi Berprestasi. Teori Motivasi Kompetensi. Teori Motivasi Maslow.
New Ways of Learning
Peranan dosen pada masa lalu Sebagai satu-satunya pusat imformasi (TCL)
Paradigm shift
(Bagaimana Dosen Mengajar Dengan Baik)
Peranan dosen dlm PBM Sebagai Motivator & Fasilitator (SCL) (Bagaimana MHS Belajar Dengan Baik)
Prinsip pembelajaran Chinese proverb : • Tell me and I will forget • Show me and I will remember • Involve me and I will understand
Ki Hajar dewantoro •Ing ngarso song tulodo. (didepan memberi teladan) : Fasilitator & Inspirator
•Ing madyo mangun karso. (ditengah memberikan semangat) : Motivator
•Tut wuri handayani. (dibelakang memberikan dukungan) : Fasilitator & Motivator
HARD SKILLS
• Knowledge • Skill/ketrampilan
SOFT SKILLS
• Intrapersonal • Interpersonal • Spiritual
dOSeN-FEMI Facilitator, Empathy, Motivator, Inspirator.
Seorang GURU (Dosen) sejati tidak menganggap segala sesuatu secara serius, bahkan termasuk dirinya sendiri, kecuali tentang MURID-nya. (NIETZSCHE)
Keteladanan, Pembiasaan, Pengetahuan, Sejarah.
New Ways of Learning TRADITIONAL TEACHING (Teaching Center Learnning)
NEW LEARNING (Student Center Learning)
1
Transfer pengetahuan dari dosen ke Mahasiswa.
Mhs. aktif mengembangkan pengetahuan & ketrampilan yang dipelajari.
2
Mhs. menerima pengetahuan secara pasif.
Mhs secara aktif terlibat dalam mengelola pengetahuan.
3
Lebih menekankan pada penguasaan materi.
Tidak terfokus hanya pada penguasaan materi, tetapi juga mengembangkan sikap belajar (lifelong learning).
4
Single media
Multimedia
5
Fungsi dosen pemberi informasi utama & evaluator.
Fungsi dosen sebagai motivator, fasilitator & evaluator.
New Ways of Learning TRADITIONAL TEACHING (Teaching Center Learnning)
NEW LEARNING (Student Center Learning)
6
Proses pembelajaran & penilaian dilakukan terpisah.
Proses pembelajaran & penilaian dilakukan berkesinambungan & terintegrasi.
7
Menekankan pada jawaban yang benar saja.
Penekanan pada proses pengembangan pengetahuan. Kesalahan dapat digunakan sebagai sumber belajar.
8
Sesuai dengan pengembangan ilmu dalam satu disiplin saja.
Sesuai dengan pengembangan ilmu dengan pendekatan interdisipliner.
9
Iklim belajar individual dan kompetitif.
Iklim yang dikembangkan bersifat kolaboratif, suportif & kooperatif.
Mhs & dosen belajar bersama dalam mengembangkan pengetahuan & ketrampilan.
10 Hanya Mhs yang dianggap melakukan proses pembelajaran.
New Ways of Learning TRADITIONAL TEACHING (Teaching Center Learnning)
NEW LEARNING (Student Center Learning)
11 Perkuliahan merupakan bagian terbesar dalam proses pembelajaran.
Mhs melakukan pembelajaran dengan berbagai model pembelajaran SCL.
12 Penekanan pada tuntasnya materi pembelajaran.
Penekanan pada pencapaian kompetensi Mhs.
13 Penekanan pada bagaimana cara dosen melakukan pengajaran.
Penekanan pada bagaimana cara mhs melakukan pembelajaran.
14 Cenderung penekanan pada penguasaan hard-skill Mhs.
Penekanan pada penguasaan hardskill & soft skill Mhs.
Sumber Belajar (Vernon A.M.) (dikutip dari Quantum Teaching) Reading
20%
Hearing words
30%
Looking at picture
PASSIVE
10%
Watching video
50%
Verbal reciving
Visual reciving
Looking at an exhibition Watching a demonstration Seeing it done on location
Participating in a discussion Giving a talk Doing a Dramatic Presentation Simullating the Real Experience
90% TINGKAT MEMORISASI
ACTIVE
70%
Participating
Doing
Doing the Real Thing MODEL PEMBELAJARAN
TINGKAT KETERLIBATAN
jAgA PeNamPilan
Syamsul Arifin
Pada saatnya nanti kita akan mengatakan, belajar adalah merubah pengetahuan & pengalaman menjadi wisdom & love.
Mutiara kasih
Syamsul Arifin