1 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
STUDI KOMPARASI METODE PEMBELAJARAN ARTIKULASI DAN PAIR CHECKS DILENGKAPI DENGAN MACROMEDIA FLASH TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK ASAM, BASA DAN GARAM KELAS VII SMP NEGERI 1 SELOGIRI SEMESTER GANJIL TAHUN PELAJARAN 2010/2011 DENGAN MENGONTROL KEMAMPUAN AWAL SISWA
Skripsi Disusun oleh : HANA WAHYUNING PALUPI NIM : K 3306018
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA commit to user 2011
2 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
ABSTRAK Hana Wahyuning Palupi. K3306018. STUDI KOMPARASI METODE PEMBELAJARAN ARTIKULASI DAN PAIR CHECKS DILENGKAPI DENGAN MACROMEDIA FLASH TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK ASAM, BASA, DAN GARAM KELAS VII SMP NEGERI 1 SELOGIRI SEMESTER GANJIL TAHUN PELAJARAN 2010/2011DENGAN MEMPERHATIKAN KEMAMPUAN AWAL SISWA. Skripsi. Surakarta: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret, Juli 2011. Penelitian ini bertujuan untuk: (1) Membandingkan prestasi belajar siswa menggunakan metode Artikulasi dilengkapi Macromedia flash dan metode Pair Checks dilengkapi Macromedia flash pada materi kimia asam, basa, dan garam kelas VII semester ganjil SMP Negeri 1 Selogiri tahun pelajaran 2010/2011. (2) Membandingkan prestasi belajar siswa dengan kemampuan awal tinggi dan kemampuan awal rendah pada materi pada materi kimia asam, basa, dan garam kelas VII semester ganjil SMP Negeri 1 Selogiri tahun pelajaran 2010/2011. (3) Mengetahui interaksi antara metode pembelajaran Artikulasi dan Pair Checks dilengkapi Macromedia flash terhadap prestasi belajar siswa pada materi kimia asam, basa, dan garam kelas VII semester ganjil SMP Negeri 1 Selogiri tahun pelajaran 2010/2011. Penelitian ini menggunakan metode eksperimental dengan rancangan penelitian desain faktorial 2 2. Populasi dalam penelitian adalah siswa kelas VII semester gasal SMP Negeri 1 Selogiri Tahun Ajaran 2010/2011 yang berjumlah 7 kelas. Pengambilan sampel dilakukan secara Cluster Random Sampling, yang sebelumnya dilakukan uji keseimbangan (t-matching). Teknik pengumpulan data menggunakan data nilai UAS untuk mengetahui kemampuan awal siswa, metode tes objektif untuk prestasi belajar kognitif dan metode angket untuk prestasi belajar afektif. Analisis data menggunakan Analisis Variansi Dua Jalan dengan Sel Tak Sama dengan persyaratan uji normalitas dengan uji Liliefors dan uji homogenitas dengan uji Bartlett. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan: (1) Prestasi belajar siswa pada metode pembelajaran artikulasi lebih tinggi daripada prestasi belajar siswa commit to user
3 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
pada metode pembelajaran pair checks pada materi kimia Asam, Basa, dan Garam kelas VII semester gasal SMP Negeri 1 Selogiri tahun ajaran 2010/2011. Hal ini dapat dilihat dari jumlah rerata dari metode artikulasi yang lebih tinggi daripada jumlah rerata metode pair checks, pada untuk prestasi kognitif 40 >30,21, sedangkan pada prestasi afektif 180,21 > 153,54. (2) Prestasi belajar siswa dengan kemampuan awal tinggi lebih tinggi daripada prestasi belajar siswa dengan kemampuan awal rendah pada materi Asam, Basa, dan Garam kelas VII semester gasal SMP Negeri 1 Selogiri tahun ajaran 2010/2011. Hal ini dibuktikan dengan jumlah rerata kemampuan awal tinggi yang lebih tinggi daripada jumlah rerata kemampuan awal rendah pada aspek kognitif 48,21 > 22, dan aspek afektif 182,42 > 151,33. (3) Tidak ada interaksi antara metode pembelajaran artikulasi dan pair checks dengan kemampuan awal siswa terhadap prestasi belajar kognitif dan afektif siswa pada materi kimia Asam, Basa, dan Garam kelas VII semester ganjil SMP Negeri 1 Selogiri tahun ajaran 2010/2011. Hal ini dapat dilihat dari hasil anava dua jalan untuk aspek kognitif diperoleh Fhitung =1,58 < Ftabel = 4, 0 untuk aspek afektif Fhitung = 0,254< Ftabel = 4, yang berarti H0 diterima. Kata kunci: artikulasi, pair checks, kemampuan awal, Asam, Basa, dan Garam.
commit to user
4 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
ABSTRACT
Hana Wahyuning Palupi. K3306018. A COMPARATIVE STUDY OF ARTIKULASI WITH PAIR CHEKCS METHODS LEARNING COMPLETED BY MACROMEDIA FLASH VIEWED FROM STUDENT’S INITIAL CAPABILITY TOWARDS LEARNING ACHIEVEMENT OF ACID, BASE, AND SALT AT THE FIRST GRADE IN SMP NEGERI 1 JATEN 2010/2011 PERIODE. Minor Thesis. Surakarta: Teacher Training and Education Faculty, Sebelas Maret University, July 2011. The aims of this research are to: (1) Compare student’s learning achievement of chemistry learning using artikulasi and pair checks methods completed by macromedia flash on subject matter of Acid, Base, and Salt at the first semester in the State Junior High School 1 Selogiri in 2010/2011 period. (2) Compare student’s learning achievement of high student’s initial capability and low student’s initial capability on subject matter of Acid, Base, and Salt at the first semester in the State Junior High School 1 Selogiri in 2010/2011 period. (3) Know the interaction between chemistry learning using artikulasi and pair checks completed by macromedia flash with student’s initial capability towards student’s learning achievement on subject matter of Acid, Base, and Salt at the first semester in the State Junior High School 1 Selogiri in 2010/2011 period. This research used an experimental method by using factorial design 2 x 2. The population in this research was the student’s of the first grade at the first semester in the State Junior High School 1 Selogiri in 2010/2011 period which included 7 classes. Sampling technique was done by using Cluster Random Sampling, which had been done by using t-matching before. The data collection technique gained from mid semester mark to know the initial capability, objective test method to measure cognitive learning achievement and questionnaire method to measure affective achievement. Data analyzing technique which was used in this research was A Two-Way Variance Analysis with different cells which had the requirement Liliefors test to analyze normality and Bartllet test to analyze homogeneity. Based on this research of the analysis can be conclude: (1) student’s commit to user learning achievement of chemistry learning using artikulasi is higher than pair
5 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
checks methods completed by macromedia flash on subject matter of Acid, Base, and Salt at the first grade at the first semester in the State Junior High School 1 Selogiri in 2010/2011 period. It can be seen from the average of artikulasi method is higher than pair checks method, whether it’s for cognitive 40 > 30,21, affective 180,21 > 153,54. (2) student’s learning achievement whose have high student’s initial capability is higher than low student’s initial capability of Acid, Base, and Salt at the first grade at the first semester in the State Junior High School 1 Selogiri in 2010/2011 period. It can be seen from average of high initial capability is higher than the average from low initial capability in cognitive aspect 48,21 > 22, and affective aspect 180,21 > 153,54. (3) There is no interaction between artikulasi and pair checks methods with student’s initial capability towards cognitive and affective achievement on subject matter of Acid, Base, and Salt at the first semester in the State Junior High School 1 Selogiri in 2010/2011 period. This is proven by the value of Fhitung = 1,56 < Ftabel = 4,00 for cognitive aspect, and affective aspect Fhitung = 0,254 < Ftabel = 4,00. Keywords: artikulasi, pair checks, initial capability, Acid, Base, and Salt.
commit to user
6 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
BAB I PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Masalah
Siswa dengan segala potensi yang dimilikinya merupakan masukan (input) utama dalam proses belajar mengajar. Keberhasilan pelaksanaan proses belajar mengajar akan memberikan perubahan pada diri siswa, sesuai dengan tujuan pengajaran yang ditetapkan. Sehubungan dengan hal tersebut, ada beberapa faktor yang perlu diperhatikan, diantaranya adalah: taraf perkembangan, taraf intelegensi, kemampuan belajar siswa, minat, bakat, motivasi, kondisi fisik maupun latar belakang sosial. Salah satu faktor penting untuk mencapai prestasi belajar siswa adalah kemampuan awal siswa itu sendiri. Dalam proses belajar mengajar di sekolah faktor kemampuan awal ini perlu untuk dikontrol dan ditindaklanjuti di kalangan para siswa. Pengetahuan dasar sangat berpengaruh terhadap kemampuan siswa untuk memahami konsep yang satu dengan konsep yang lain. Sementara itu perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang berjalan pesat dewasa ini telah membawa pengaruh yang cukup besar bagi bidang pendidikan.
Pengaruh-pengaruh
itu
mendorong
adanya
berbagai
usaha
pembaharuan dalam bidang pendidikan. Termasuk dalam usaha meningkatkan kualitas proses belajar mengajar. Proses belajar mengajar merupakan suatu sistem bertujuan, yang terdiri dari tiga komponen utama, yaitu siswa, guru dan bahan pelajaran. Masing-masing komponen tersebut mempunyai fungsi yang berbeda, tetapi ketiganya saling terkait satu sama lain. Oleh karena itu, keberadaan masingmasing komponen itu harus selalu ada dan diperhatikan dalam suatu proses belajar mengajar. Melalui Permendiknas No. 22 Tahun 2006 tentang standar isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah, pemerintah menetapkan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar untuk setiap mata pelajaran. Sejak saat itu mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) untuk SMP dibagi menjadi tiga Kompetensi Dasar, yaitu Kimia, Fisika dan Biologi. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
7 digilib.uns.ac.id
Sebagai sesuatu yang baru, mata pelajaran kimia di SMP masih dalam taraf mengenal kimia yang dihubungkan dengan kehidupan sehari-hari, sehingga siswa dapat mengaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari dan menyadari bahwa kimia berkaitan erat dalam kehidupan mereka. Mereka dapat menemukan kimia dalam berbagai bidang kehidupan manusia, barang-barang yang mereka gunakan dan peristiwa yang mereka alami. Dengan kata lain, memperkenalkan kimia yang berwawasan teknologi, kemasyarakatan dan lingkungan (Technology-socialenvironment). Pembelajaran kimia di SMP didasarkan pada prinsip pembelajaran IPA, yang mana salah satu materi kimia yang diberikan pada siswa kelas VII adalah materi asam, basa, dan garam. Dalam hal ini, ada banyak sekali metode yang dapat diterapkan dalam menyampaikan materi (bahan pelajaran). Salah satu metode konvensional yang masih banyak diterapkan di beberapa sekolah adalah metode ceramah, dikarenakan metode ini cukup murah dan mudah dilaksanakan. Namun demikian, metode ceramah masih jauh dengan kaidah pengajaran IPA dalam menyampaikan materi, namun metode ini cukup sesuai untuk menyampaikan bagian-bagian yang banyak memerlukan penjelasan secara lisan dan masih mampu memberikan gambaran dari suatu prinsip percobaan. Selain itu, jika guru hanya menyampaikan dengan metode ceramah, banyak siswa yang merasa bosan dan jenuh. Karena siswa hanya mendengarkan, tidak ada kegiatan aktif dari siswa dalam proses pembelajaran. Berdasarkan fakta dilapangan, siswa di SMP Negeri 1 Selogiri masih memiliki prestasi belajar yang rendah pada materi asam, basa dan garam. Hal tersebut dapat dilihat dari nilai ulangan harian siswa pada materi tersebut tahun pelajaran 2009/2010, sebagian besar siswa memperoleh nilai di bawah KKM (Kriteria Ketuntasan Minimum) dengan nilai KKM pelajaran IPA adalah 65. Hal tersebut dapat disebabkan oleh beberapa kemungkinan. Di antaranya proses pembelajarannya, sarana prasarana, atau oleh faktor penyebab yang lain. Dalam proses pembelajaran, metode mengajar yang digunakan berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa. Apabila metode dan media yang biasa digunakan kurang to usermaka prestasi belajar siswa juga sesuai dengan materi asam, basacommit dan garam
8 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
kurang maksimal, mengingat bahwa materi asam, basa dan garam merupakan materi kimia pertama yang diberikan pada siswa. Sementara itu metode yang digunakan untuk menyampaikan materi asam, basa ,dan garam pada siswa kelas VII SMP Negeri 1 Selogiri adalah metode konvensional. Berkaitan dengan hal tersebut maka diperlukan suatu metode pembelajaran yang mampu memfasilitasi siswa untuk mendapat pengalaman belajar, yaitu metode sederhana yang dapat melibatkan keaktifan siswa dalam kegiatan belajar mengajar. Adapun metode yang dapat melibatkan keaktifan siswa antara lain adalah metode Artikulasi dan Pair Checks. Metode Artikulasi merupakan metode pembelajaran yang termasuk ke dalam metode pembelajaran aktif (Agus Supriyono, 2009:127), yang mana hakikat dari metode pembelajaran aktif adalah untuk mengarahkan perhatian peserta didik terhadap materi yang dipelajari. Metode Artikulasi termasuk metode pembelajaran siswa berpasangan. Satu lagi metode pembelajaran siswa berpasangan,
yaitu
Pair
Checks.
Metode
pembelajaran
Pair
Checks
dikembangkan oleh Spencer Kagan pada tahun 1993. Metode ini dikembangkan untuk melibatkan lebih banyak siswa dalam review berbagai materi yang dibahas dalam suatu pelajaran dan untuk memeriksa pemahaman mereka tentang isi pelajaran itu. İnci Morgil dan Evrim Ural (2009:35) mengatakan bahwa secara umum mempelajari kimia membutuhkan pemikiran kritis untuk pemecahan masalah, sehingga diperlukan keaktifan siswa dalam proses pembelajaran. Pada pelaksanaannya, metode artikulasi siswa dituntut untuk bisa memahami konsep asam, basa, dan garam selanjutnya siswa harus menceritakan kembali konsep materi asam, basa, dan garam di hadapan siswa-siswa lainnya. Sedangkan metode Pair Checks, pada pelaksanaannya siswa dihadapkan pada soal-soal yang diberikan oleh guru, akan tetapi pendalaman materi hanya terbatas dari soal-soal tersebut. Namun demikian, diharapkan kedua metode ini dapat meningkatkan prestasi belajar siswa pada materi asam, basa, dan garam. Selain memperhatikan penggunaan metode pembelajaran yang tepat, juga diperlukan media untuk yang dapat mempermudah siswa untuk memahami materi commit to user asam, basa , dan garam. Salah satu bentuk media elektronik adalah komputer
perpustakaan.uns.ac.id
9 digilib.uns.ac.id
program macromedia flash. Media elektronik yang digunakan dalam penelitian ini adalah media komputer program macromedia flash karena didalamnya memuat materi pelajaran yang disertai animasi sehingga siswa akan tertarik untuk memperhatikan pelajaran, sehingga diharapkan dapat mendorong siswa untuk aktif dalam proses pembelajaran. Macromedia Flash merupakan software aplikasi multimedia yang dapat digunakan untuk menciptakan hasil karya multimedia interaktif yang berbasiskan vektor grafis, baik di internet maupun dalam aplikasi Windows. Macromedia Flash juga merupakan software untuk membuat animasi yang biasanya digunakan untuk berbagai keperluan di Internet. Macromedia flash untuk tujuan kognitif antara lain dapat memperkenalkan benda-benda atau hal-hal yang belum diketahui dan dikenal siswa, dengan cara memperlihatkan simbol, gambar dan bentuk. Alasan lain yang mendukung pemilihan media ini dalam pembelajaran adalah dapat memvisualisasikan suatu obyek dengan lebih baik daripada papan tulis, penggunaannya dipersiapkan sebelum proses belajar mengajar sehingga tidak memerlukan banyak waktu dalam pengajaran, selain itu dengan penampilan yang menarik dan mudah dimengerti dapat membangkitkan minat belajar siswa sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai. Untuk mempelajari materi asam, basa dan garam perlu memperhatikan kemampuan awal yang mendukung dikuasainya materi tersebut. Perbedaan kemampuan awal yang dimiliki siswa akan ditemui oleh guru dalam proses belajar mengajar, ada yang memiliki kemampuan awal tinggi, ada pula yang kemampuan awalnya rendah. Pemahaman terhadap perbedaan kemampuan awal harus diperhatikan agar dapat menentukan metode pembelajaran yang baik untuk pembelajaran materi asam, basa , dan garam. Berdasarkan uraian tersebut di atas, maka penulis memandang perlu untuk mengadakan penelitian dengan judul “ STUDI KOMPARASI METODE PEMBELAJARAN ARTIKULASI DAN PAIR CHECKS DILENGKAPI DENGAN MACROMEDIA FLASH TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK ASAM, BASA DAN GARAM KELAS VII SMP NEGERI 1 SELOGIRI SEMESTER GANJIL TAHUN PELAJARAN 2010/2011 commit to user AWAL SISWA”. DENGAN MEMPERHATIKAN KEMAMPUAN
10 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
B. Identifikasi Masalah Dari latar belakang tersebut terdapat beberapa masalah yang dapat diidentifikasi, antara lain: 1.
Apakah pembaharuan metode pembelajaran dapat meningkatkan mutu pendidikan?
2.
Apakah pemilihan dan penggunaan metode pembelajaran yang tepat dapat meningkatkan prestasi belajar kimia?
3.
Apakah kemampuan awal siswa menjadi faktor yang berpengaruh dalam pencapaian hasil belajar siswa?
4.
Apakah
media
pembelajaran
komputer
sudah
diterapkan
dalam
pembelajaran kimia di SMP? 5.
Apakah metode pembelajaran Artikulasi dan Pair Checks dilengkapi dengan Macro Media Flash dapat dijadikan solusi pembelajaran yang melibatkan keaktifan siwa, khususnya dalam mengajarkan materi kimia asam, basa, dan garam?
C. Pembatasan Masalah Adanya berbagai permasalahan yang muncul dalam penelitian ini, maka penulis perlu membatasi permasalahan tersebut. Hal ini dimaksudkan supaya penelitian ini tidak menyimpang dari tujuan dan mendapatkan pemecahan secara lebih mendalam. Pembatasan masalah dalam penelitian ini adalah: 1. Metode pembelajaran Metode pembelajaran yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode pembelajaran Artikulasi dan metode pembelajaran Pair Checks. 2. Media pembelajaran Media yang digunakan adalah macromedia flash yang berisi materi asam, basa, dan garam. 3. Materi Pelajaran Materi yang disampaikan dalam penelitian ini adalah materi IPA kimia kelas commit to user VII yaitu asam, basa dan garam.
11 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
4. Prestasi Belajar Prestasi belajar yang diukur dalam penelitian ini adalah prestasi dari aspek kognitif dan aspek afektif. 5. Kemampuan Awal Dalam penelitian ini, kemampuan awal siswa adalah data nilai MID semester ganjil tahun pelajaran 2010/2011. Kemampuan awal siswa dikategorikan menjadi kemampuan awal tinggi dan kemampuan awal rendah.
D. Perumusan Masalah Dengan berdasar pada latar belakang dan identifikasi masalah di atas, maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut : 1. Apakah prestasi belajar siswa menggunakan metode Artikulasi dilengkapi Macromedia flash lebih tinggi daripada menggunakan metode Pair Checks pada materi kimia asam, basa, dan garam kelas VII semester ganjil SMP Negeri 1 Selogiri tahun pelajaran 2010/2011 ? 2. Apakah prestasi belajar siswa dengan kemampuan awal tinggi lebih tinggi daripada siswa dengan kemampuan awal rendah pada materi asam, basa, dan garam? 3. Apakah terdapat interaksi antara metode pembelajaran Artikulasi dan Pair Check dengan kemampuan awal siswa terhadap prestasi belajar siswa pada materi kimia asam, basa, dan garam kelas VII semester ganjil SMP Negeri 1 Selogiri tahun pelajaran 2010/2011?
E. Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk: 1. Membandingkan prestasi belajar siswa menggunakan metode Artikulasi dilengkapi
Macromedia flash
dan metode
Pair
Checks
dilengkapi
Macromedia flash pada materi kimia asam, basa, dan garam kelas VII semester ganjil SMP Negeri 1 Selogiri tahun pelajaran 2010/2011. 2. Membandingkan prestasi belajar siswa dengan kemampuan awal tinggi dan commit to user kemampuan awal rendah pada materi pada materi kimia asam, basa, dan
12 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
garam kelas VII semester ganjil SMP Negeri 1 Selogiri tahun pelajaran 2010/2011. 3. Mengetahui interaksi antara metode pembelajaran Artikulasi dan Pair Checks dilengkapi Macromedia flash terhadap prestasi belajar siswa pada materi kimia asam, basa, dan garam kelas VII semester ganjil SMP Negeri 1 Selogiri tahun pelajaran 2010/2011.
F. Manfaat Penelitian Dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut : 1. Manfaat Teoritis Memperkuat teori yang telah ada dalam bidang pendidikan khususnya pengajaran dengan menggunakan pembelajaran Artikulasi dan Pair Checks yang mengontrol kemampuan awal siswa dan memberikan pengaruh terhadap prestasi belajar. 2. Manfaat Praktis a. Memberikan informasi mengenai penerapan metode pembelajaran Artikulasi dan Pair Checks dilengkapi media Macromedia flash untuk memahami materi asam, basa, dan garam. b. Memberikan alternatif bahwa untuk meningkatkan prestasi belajar siswa pada materi pokok asam, basa, dan garam dapat ditempuh dengan menggunakan metode pembelajaran Artikulasi dan Pair Checks dilengkapi media Macromedia flash. c. Memberikan informasi kepada guru atau peneliti selanjutnya untuk mengembangkan potensi kemampuan awal siswa pada kegiatan belajar mengajar khususnya pada materi asam, basa, dan garam.
commit to user
13 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
BAB II LANDASAN TEORI
A. Tinjauan Pustaka 1. Studi Komparasi Dalam kamus Bahasa Indonesia, komparasi artinya perbandingan. Sementara
itu,
Arsami
Sujud
dalam
Suharsimi
Arikunto(2006:247)
mengemukakan bahwa “Penelitian komparasi akan dapat menemukan persamaanpersamaan atau perbedaan-perbedaan tentang benda-benda, prosedur kerja, ideide, kritik terhadap orang, kelompok, terhadap suatu ide, atau suatu prosedur kerja”. Winarno Surakhmad (1986: 84) mengatakan bahwa:”Komparasi adalah penyelidikan deskriptif yang berusaha mencari pemecahan melalui analisis tentang hubungan sebab akibat yakni memilih faktor-faktor tertentu yang berhubungan dengan situasi atau fenomena yang diselidiki dan membandingkan satu faktor dengan faktor yang lain”. Dari beberapa pengertian yang telah dikemukakan diatas, studi komparasi merupakan suatu bentuk penelitian yang membandingkan antara variabel-variabel yang saling berhubungan dengan menemukan perbedaan-perbedaan atau persamaannya.
2. Prestasi Belajar Proses belajar adalah kegiatan yang dilakukan oleh siswa dalam mencapai tujuan belajar, sedangkan hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah dia menerima pengalaman belajarnya. Horward Kingsley membagi tiga macam hasil belajar, yaitu (1) keterampilan dan kebiasaan, (2) pengetahuan dan pengertian, (3) sikap dan cita-cita. Masing-masing jenis hasil belajar dapat diisi dengan bahan yang telah ditetapkan dalam kurikulum. Sedangkan Gagne membagi lima kategori hasil belajar, yaitu (1) informasi verbal, (2) keterampilan intelektual, (3) strategi kognitif, (4) sikap, dan (5) keterampilan motoris. Dalam system pendidikan nasional rumusan tujuan pendidikan, baik to user menggunakan klasifikasi hasil tujuan kurikuler maupun tujuancommit instruksional,
perpustakaan.uns.ac.id
14 digilib.uns.ac.id
belajar dari Benyamin Bloom yang secara garis besar membaginya menjadi tiga ranah yaitu ranah kognitif, ranah afektif, dan ranah psikomotorik. 1) Ranah Kognitif Ranah kognitif berkenaan dengan hasil belajar intelektual yang terdiri dari enam aspek, yang dikembangkan oleh B. S. Bloom yaitu pengetahuan, pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis, dan evaluasi. Kedua ranah pertama termasuk kognitif tingkat rendah, sedangkan empat aspek berikutnya meruakan kognitif tingkat tinggi. Kemampuan yang penting dalam ranah kognitif adalah kemampuan menerapkan konsep untuk memecahkan masalah di lapangan. Kemampuan ini sering disebut dengan kemampuan mentransfer pengetahuan ke berbagai situasi sesuai dengan konteksnya. Hampir semua mata pelajaran berkaitan dengan ranah kognitif karena di dalamnya diperlukan kemampuan berpikir untuk memahaminya. Menurut Nana Sudjana(2006:34), ranah kognitif dibagi menjadi 6 tingkatan, yaitu: a) Pengetahuan (pengenalan) Istilah pengetahuan dimaksudkan sebagai terjemahan dari kata knowledge dalam taksonomi Bloom. Sekalipun demikian, maknanya tidak sepenuhnya tepat sebab dalam istilah tersebut termasuk pula pengetahuan faktual di samping pengetahuan hafalan. Pengenalan (pengetahuan) adalah kemampuan seseorang (siswa) untuk mengenali atau mengingat kembali tentang nama, istilah, ide, gejala, rumus-rumus, dan sebagainya tanpa menggunakannya. Tipe hasil belajar pengetahuan (pengenalan) termasuk kognitif tingkat rendah yang paling rendah, tetapi tipe hasil belajar ini menjadi prasyarat bagi tipe hasil balajar selanjutnya. Hal ini berlaku untuk semua bidang studi, baik bidang studi matematika, pengetahuan alam, ilmu sosial, maupun bahasa. b) Pemahaman Tipe hasil balajar yang lebih tinggi daripada pengetahuan adalah pemahaman. Pemahaman merupakan jenjang kemampuan proses berpikir yang menuntut seorang siswa untuk dapat memahami arti atau makna dari suatu konsep, situasi, rumus, serta fakta yang diketahuinya. Pemahaman dapat dibagi to adalah user pemahaman terjemahan, mulai menjadi tiga kategori: (1) Tingkatcommit terendah
15 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
dari terjemahan dalam arti yang sebenanya. (2) Tingkat kedua adalah pemahaman penafsiran, yaitu menghubungkan bagian-bagian terdahulu dengan yang diketahui berikutnya, atau menghubungkan beberapa bagian dari grafik atau kejadian, membedakan yang pokok dan yang bukan pokok. (3) Pemahaman tingkat ketiga atau tingkat tertinggi adalah pemahaman ekstrapolasi. Dengan ektrapolasi diharapkan seseorang mampu melihat di balik yang tertulis, dapat membuat ramalan tentang konsekuensi atau dapat memperluas persepsi dalam arti waktu, dimensi, kasus, ataupun masalahnya. c) Penerapan (aplikasi) Penerapan (aplikasi) merupakan kemampuan berpikir yang setingkat lebih tinggi dari pemahaman. Dalam jenjang penerapan ini seorang siswa diharapkan mampu memilih, menggunakan dan menerapkan secara tepat prinsip, hokum, teori, metode atau hal-hal yang telah diketahuinya pada situasi yang baru. d) Analisis Jenjang kemampuan berpikir yang setingkat lebih tinggi dari penerapan adalah analisis, yaitu suatu kemampuan untuk memerinci atau menguraikan suatu bahan atau keadaan menurut bagian-bagian yang lebih kecil (komponen) atau faktor-faktor
penyebabnya,
dan
mampu
memahami
hubungan
diantara
bagian/factor lain. e) Sintesis Sintesis merupakan jenjang kemampuan berpikir yang memadukan secara logis bagian-bagian, unsure-unsur, atau faktor-faktor sehingga menjadi satu pola struktur atau bentuk baru. f) Evaluasi Dengan kemampuan evaluasi, siswa diminta membuat suatu penilaian tentang suatu pernyataan, konsep, situasi, dsb. Evaluasi merupakan kemampuan seseorang untuk memberikan pertimbangan terhadap situasi nilai-nilai, ide-ide, pemecahan atau metode tertentu berdasarkan suatu patokan atau kriteria. 2) Ranah Afektif Ranah afektif berkenaan dengan watak perilaku seperti sikap, minat, nilai commitbahwa to usersikap seseorang dapat diramalkan dan emosi. Beberapa ahli mengatakan
16 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
perubahannya, bila seseorang telah memiliki penguasaan kognitif tingkat tinggi. Tipe hasil belajar afektif tampak pada siswa dalam berbagai tingkah laku seperti perhatiannya terhadap pelajaran, disiplin, motivasi belajar, menghargai guru dan teman sekelas, kebiasaan belajar, dan hubungan sosial. Menurut Muhibbin Syah (2006: 132-139), prestasi belajar siswa dipengaruhi oleh faktor-faktor antara lain : 1) Faktor internal (faktor dari dalam diri siswa) Faktor yang berasal dari dalam diri siswa meliputi dua aspek, yakni aspek fisiologis (yang bersifat jasmaniah) dan aspek psikologis (yang bersifat rohaniah). a) Aspek fisiologis Kondisi organ tubuh yang lemah dapat menurunkan kualitas ranah cipta kognitif sehingga siswa kurang mampu menyerap materi yang sedang dipelajari. Kondisi organ-organ khusus siswa, seperti tingkat kesehatan indera pendengar dan indera penglihat juga sangat mempengaruhi kemampuan siswa dalam menyerap informasi dan pengetahuan, khususnya yang disajikan di kelas. b) Aspek psikologis Faktor psikologis
siswa
yang pada umumnya dipandang dapat
mempengaruhi kuantitas dan kualitas perolehan pembelajaran siswa antara lain : (1) tingkat kecerdasan/ intelegensi siswa (2) sikap siswa (3) bakat siswa (4) minat siswa (5) motivasi siswa 2) Faktor eksternal (faktor dari luar siswa) Faktor eksternal siswa terdiri dari dua macam, yaitu : a) Lingkungan sosial, seperti para guru, para staf administrasi, teman-teman sekelas, masyarakat dan tetangga juga teman-teman sepermainan di sekitar tempat tinggal siswa, serta orang tua dan keluarga siswa itu sendiri. b) Lingkungan non sosial, seperti gedung sekolah dan letaknya, rumah tempat tinggal keluarga siswa dan letaknya, alat-alat belajar, metode commit user belajar yang digunakan siswa. mengajar guru, keadaan cuaca, dantowaktu
17 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
3) Faktor pendekatan belajar Faktor pendekatan belajar dapat dipahami sebagai segala upaya yang meliputi strategi dan metode yang digunakan siswa untuk melakukan kegiatan pembelajaran materi-materi pelajaran. Menurut Biggs (1991) dalam Muhibbin Syah (2006: 129), pendekatan belajar siswa dapat dikelompokkan menjadi tiga yaitu : a) Pendekatan surface (permukaan/ bersifat lahiriah) b) Pendekatan deep (mendalam) c) Pendekatan achieving (pencapaian prestasi tinggi)
3. Metode Pembelajaran Pair Checks Metode pembelajaran Pair Checks termasuk model pembelajaran siswa berpasangan yang dikembangkan oleh Spencer Kagan pada tahun 1993. Model pembelajaran ini juga untuk melatih rasa sosial siswa, kerja sama dan kemampuan memberi penilaian Metode pembelajaran Pair Checks bisa dikategorikan model pembelajaran kooperatif sederhana, karena terdiri dari 2 orang. Metode ini dikembangkan untuk melibatkan lebih banyak siswa dalam review berbagai materi yang dibahas dalam suatu pelajaran dan untuk memeriksa pemahaman mereka tentang isi pelajaran itu. Metode Pair Checks pada dasarnya merupakan sebuah varian diskusi kelompok kecil. Adapun langkah-langkahnya meliputi : 1) Siswa berkelompok berpasangan sebangku Guru membentuk tim berpasangan berjumlah 2 (dua) siswa. Salah seorang menyajikan persoalan dan teman sebangkunya mengerjakan soal-soal tersebut. 2) Dilakukan pengecekan kebenaran jawaban. 3) Bertukar peran. 4) Penyimpulan dan evaluasi. 5) Refleksi
4. Metode Pembelajaran Artikulasi Artikulasi merupakan metode pembelajaran yang termasuk ke dalam to user metode pembelajaran aktif (Aguscommit Supriyono, 2009:127), yang mana hakikat dari
18 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
metode pembelajaran aktif adalah untuk mengarahkan atensi peserta didik terhadap materi yang dipelajari. Metode Artikulasi juga bisa dikategorikan ke dalam model pembelajaran kooperatif sederhana, karena dalam kelompok kecil terdiri dari 2 orang saja. Adapun langkah-langkahnya: 1) Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai. 2) Guru menyajikan pokok materi sebagaimana biasa. 3) Untuk mengetahui daya serap siswa, bentuklah kelompok berpasangan dua orang. 4) Menugaskan salah satu siswa dari pasangan tersebut menceritakan materi yang baru diterimanya dari guru dan pasangannya mendengar sambil membuat catatan-catatan kecil, kemudian berganti peran. Begitu juga kelompok lainnya. 5) Menugaskan
siswa
secara
bergiliran/diacak
menyampaikan
hasil
wawancaranya dengan teman pasangannya. Sampai sebagian siswa sudah menyampaikan hasil wawancaranya. 6) Guru mengulangi/ menjelaskan kembali materi yang sekiranya belum dipahai siswa. 7) Kesimpulan/ penutup. Dengan menerapkan metode Artikulasi diharapkan dapat membantu siswa untuk meningkatkan kemampuan memahami materi yang disajikan oleh guru. Pemahaman dapat dikembangkan dengan mengajari siswa kemampuankemampuan merangkum dan menjelaskan kembali.
6. Media Pembelajaran Macromedia Flash Sekarang ini, kemajuan teknologi telah berimbas terhadap semua bidang, tidak termasuk juga dalam dunia pendidikan. Salah satu kemajuan teknologi yang berimbas pada bidang pendidikan adalah berupa komputer. Oemar Hamalik (1989: 18) menyatakan bahwa komputer merupakan salah satu teknologi canggih yang memiliki peran utama untuk memproses informasi secara cermat, cepat, dan dengan hasil yang akurat. Peran yang penting dari komputer adalah berfungsi commit to user sebagai alat bantu, namun juga dapat sebagai bagian dari metode pembelajaran itu
19 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
sendiri. Jika berfungsi sebagai sebuah metode pembelajaran, komputer dapat membangkitkan minat dan perhatian siswa terhadap mata pelajaran tertentu. Komputer adalah salah satu alat komunikasi yang populer dewasa ini. Hal ini dikarenakan proses belajar mengajar merupakan proses komunikasi, maka komputer dapat digunakan sebagai media dalam pembelajaran. Sebagaimana pendapat Anderson (1986: 199-200) bahwa komputer dapat digunakan untuk mendukung proses pembelajaran, yang mana ada dua macam penggunaan komputer dalam proses pembelajaran yaitu CAI (Computer Assisted Instruction) merupakan penggunaan komputer secara langsung dengan siswa untuk menyampaikan isi pelajaran, memberikan latihan-latihan dan mengantar kemajuan siswa, sedang CMI (Computer Managed Instruction) merupakan alat untuk membantu pengajar mengerjakan fungsi administratif. Adapun keunggulan dari penggunaan komputer dalam pembelajaran antara lain: a. Siswa dapat belajar lebih efektif. Pengajar dapat membimbing lebih banyak siswa yang memerlukan karena siswa dapat belajar sendiri. b. Memungkinkan siswa belajar dengan kecepatan masing-masing. Siswa akan memperoleh balikan dengan segera, sehingga ia dapat memutuskan untuk terus melanjutkan atau mengulang pelajaran yang sedang ditekuninya. c. Dapat membantu kemajuan siswa lebih cermat. Komputer tidak cepat lelah seperti manusia dalam hal diagnosis dan memberikan petunjuk kepada siswa. Akan tetapi alat pembelajaran komputer juga memiliki kelemahan. Adapun kelemahan dari alat pembelajaran komputer antara lain: a. Pengajaran dengan komputer relatif tetap lebih mahal walaupun harga dan ukuran komputer yang dipergunakan dalam pendidikan sudah diturunkan secara drastis. b. Software yang dikembangkan untuk sistem komputer yang satu belum tentu sesuai dengan sistem komputer yang lain. c. Belum tentu pengajar dapat mengoperasikan komputer dengan baik. commit to user
20 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Media pembelajaran yang digunakan pada materi asam, basa, dan garam ini adalah software Program macromedia flash. Macromedia Flash merupakan software aplikasi multimedia yang dapat digunakan untuk menciptakan hasil karya multimedia interaktif yang berbasiskan vektor grafis, baik di internet maupun dalam aplikasi Windows. Macromedia Flash juga merupakan software untuk membuat animasi yang biasanya digunakan untuk berbagai keperluan di Internet (Hesti TW, 2010) Berikut ini beberapa macam aplikasi Macromedia Flash : a. Animasi Contohnya seperti iklan banner, kartu ucapan online, kartun, dan lain-lain. b. Games Banyak game (permainan) yang dibangun menggunakan Flash. Game kadangkadang mengkombinasikan antara kemampuan animasi Flash dengan kemampuan logika ActionScipt. c. Alat Penghubung Pengguna Banyak perancang website menggunakan Flash untuk merancang alat pengubung pengguna. Alat penghubung termasuk navigasi sederhana sama seperti beberapa alat penghubung secara kompleks. d. Area Pesan Fleksibel Di sini adalah sebuah area dalam halaman website yang dirancang untuk menampilkan informasi yang memungkinkan perubahan waktu. Sebuah flexible messaging area (FMA) pada sebuah website restoran mungkin menampikan informasi tentang menu khusus setip hari secara berbeda. d. Aplikasi Internet Di sini meliputi suatu spektrum aplikasi luas yang menyediakan sebuah alat penghubung
pengguna
untuk
menampilkan
dan
mengontrol
manipulasi
penyimpanan data di internet. Sebuah aplikasi Internet dapat menjadi sebuah aplikasi kalender, aplikasi pencari harga, sebuah katalog belanja, sebuah aplikasi pendidikan dan ujian, atau aplikasi lain yang menghadirkan pengotrol data dengan grafik kaya alat penghubung. commit to user
21 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Pada saat ini bahan pelajaran kimia yang merupakan salah satu sumber belajar telah dikemas dengan berbagai bentuk, misalnya bahan cetak (buku teks, hand out, modul, majalah atau jurnal ilmiah), rekaman audio visual, software komputer dan lain-lain. Software komputer masih belum banyak digunakan sebagai penyampai pesan dari guru ke siswa, padahal media ini cukup efektif karena dapat diprogram sesuai tujuan. Macromedia flash merupakan salah satu software paling populer dalam hal animasi (khusus di web) yang dapat mewujudkan imajinasi dan daya khayal manusia yang tiada batas. Pembelajaran kimia pada materi asam, basa, dan garam
yang
menggunakan media komputer macromedia flash ini diharapkan dapat mempermudah siswa untuk menerima dan memahami materi asam, basa dan garam selanjutnya dapat meningkatkan kualitas pembelajaran karena dapat menyajikan animasi dan simulasi walaupun tidak mutlak. player 8
Macromedia flash
merupakan sebuah program yang digunakan untuk membuat animasi
multimedia yang interaktif dan website yang dinamis. Keunggulannya antara lain adanya fasilitas timeline yang siap digunakan untuk membuat game, presentasi multimedia, animator, pembuat halaman web dan untuk pelajar maupun pengajar multimedia. Hal ini dipertegas oleh Zehra ÖZDİLEK dan Muhlis ÖZKAN (2009: 85) yang menyebutkan bahwa penggunaan media animasi dalam pembelajaran dapat mempermudah siswa untuk menerima dan memahami informasi.
7. Kemampuan Awal Dalam proses pembelajaran, ada tiga variabel pokok yaitu perilaku kognitif awal, proses pembelajaran, dan hasil belajar. Sementara itu, hasil belajar sangat dipengaruhi oleh perilaku kognitif awal siswa dan proses pembelajaran. Menurut istilah Bloom, perilaku kognitif awal siswa adalah suatu kondisi yang berupa kemampuan, keterampilan, pengetahuan dan kompetensi yang dimiliki oleh seseorang pada awal studinya dan merupakan prasyarat bagi orang tersebut dalam mengikuti proses belajar yang akan dihadapinya dalam subyek tertentu. W. S Winkel(1996:81) menyebutkan bahwa commit to user
22 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Setiap proses belajar mengajar mempunyai titik tolak sendiri atau berpangkal pada kemampuan siswa tersebut (kemampuan awal) untuk dikembangkan menjadi kemampuan baru, sesuai dengan tujuan instruksional (kemampuan final). Oleh karena itu keadaan siswa pada awal proses belajar mengajar mempunyai relevansi terhadap penentuan, perumusan, dan pencapaian tujuan instruksional. Pengertian lain dari kemampuan awal adalah dasar untuk mempelajari materi pelajaran selanjutnya. Karena biasanya materi pelajaran di sekolah disusun dalam suatu urutan tertentu, sementara dalam urutan tersebut terdapat materi pelajaran yang menjadi dasar untuk mempelajari materi pelajaran berikutnya sehingga materi tersebut harus dikuasai siswa. Ngalim Purwanto (1990:134) mengemukakan bahwa ” belajar merupakan suatu proses yang berkesinambungan untuk membentuk konsep-konsep baru, ideide atau pengetahuan baru berdasarkan pengalaman-pengalaman dan pengetahuan sebelumnya”. Sementara itu Nana Sudjana (2006:158) berpendapat bahwa pengetahuan dan kemampuan dasar baru membutuhkan pengetahuan sebelumnya dan kemampuan yang lebih rendah dari kemampuan baru tersebut. Tidak semua aspek dari kemampuan awal yang dimiliki siswa pada awal proses belajar mengajar berpengaruh besar terhadap tujuan yang diharapkan. Kemampuan dan keterampilan tersebut harus sesuai dengan tujuan kompetensi. Umumnya siswa yang mempunyai kemampuan awal tinggi dan sesuai dengan tujuan kompetensi akan lebih mudah menerima dan memahami pembelajaran berikutnya karena pengetahuan dan kemampuan baru membutuhkan pengetahuan sebelumnya yang lebih rendah tingkatannya. Untuk mengetahui kemampuan awal siswa dapat dilakukan dengan menggunakan tes prasyarat atau menggunakan data nilai siswa pada materi sebelumnya. Dari uraian di atas, kemampuan awal merupakan kemampuan yang dimiliki oleh siswa sebagai prasyarat untuk memperoleh konsep dan pengetahuan baru yang belum pernah diperoleh sebelumnya. Pada siswa kelas VII semester gasal SMP Negeri 1 Selogiri belum pernah menerima materi kimia sebelumnya, jadi pada penelitian ini, untuk mengetahui kemampuan awal siswa dapat commit to user
23 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
digunakan data nilai IPA pada siswa yang sudah ada yaitu data nilai MID semester yang merupakan gabungan dari nilai Fisika dan Biologi.
8. Asam, Basa, dan Garam a)
Asam 1)
Pengertian Asam
Asam banyak kita jumpai pada kehidupan sehari-hari, oleh karena itu zat ini sangat menarik untuk dipelajari sejak zaman alkimia. Selain yang dijumapi di lengkungan sekitar kita, ternyata dalam tubuh kita juga tedapat asam yaitu asam lambung. Lambung terdapat asam yang berfungsi sebagai pencerna makanan yaitu asam klorida yang dikenal juga sebagai asam lambung. Tabel 1. Beberapa asam lain dalam kehidupan sehari-hari No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Nama Asam Asam asetat Asam askorbat Asam sitrat Asam borat Asam karbonat Asam klorida Asam nitrat Asam fosfat Asam malat Asam formiat
Terdapat dalam Larutan cuka Jeruk, tomat dan sayuran Jeruk Larutan pencuci mata Minuman berkarbonasi Asam lambung, obat tetes mata Pupuk, peledak (TNT) Deterjen, pupuk Apel Sengatan lebah
Konsep tentang asam secara umum dikemukakan oleh ahli kimia Swedia yaitu Arrhenius (1887) bahwa asam adalah zat yang bila dilarutkan ke dalam air akan menghasilkan ion hidronium (H+) dan ion sisa asam yang bermuatan negatif. Asam merupakan senyawa kovalen dan akan menjadi bersifat asam bila larut dalam air. Asam merupakan senyawa kimia yang termasuk elektrolit, artinya dapat menghantarkan arus listrik. Sifat elektrolit dari asam berbeda-beda. Ada yang bersifat elektrolit kuat disebut asam kuat dan elektrolit lemah disebut asam lemah, tergantung kemudahan asam melepaskan in H+nya ketika dilarutkan dalam air. 2) Sifat Sifat Asam
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
24 digilib.uns.ac.id
Sifat sifat asam secara umum dapat disimpulkan antara lain adalah : rasanya masam merupakan ciri khas utama mengubah indicator marna biru menjadi merah derajat keasaman (pH) dibawah 7 komponen H+ bila dilarutkan dalam air asam bersifat korosif, dapat bereaksi dengan cepat dengan logamlogam, marmer dan bahan-bahan lain. Misalnya logam besi dapat bereaksi cepat dengan asam klorida (HCl) membentuk besi (II) klorida (FeCl2) dan gas Hidrogen(H2) 3) Macam macam Asam Asam dapat dikelompokkan menjadi: asam oksi adalah asam yang mengandung oksigen, asam ini terbentuk dari oksida nonlogam dengan air. Oksida adalah sebutan untuk hasil reaksi antar suatu unsur dengan oksigen. Oksida nonlogam bila direaksikan dengan air akan membentuk asam. Contoh: asam karbonat, asam sulfite, asam sulfat, asam nitrat asam ida cirri asam ida adalah rumus kimianya tidak tergantung oksigen. Asam ini disebut ida karena namanya diakhiri ”-ida”, contoh: asam bromida, asam klorida, asam fluorida. asam organik disebut asam organik karena termasuk jenis senyawa organik. Senyawa organik adalah senyawa karbon yang membentuk rantai karbon . contoh : asam formiat, asam asetat, asam butirat dan asam palmiat. b)
Basa Arrhenius mengemukakan pendapat bahwa basa juga merupakan bahan
elektrolit, artinya bila basa dilarutkan ke dalam air akan menghasilkan ion OH(ion hidroksi) dan ion logam atau gugus lain yang bermuatan negatif sehingga dapat menghantarkan arus listrik. Apabila ion hidroksi hamper seluruhnya commit to user dilepaskan, maka termasuk basa kuat atau dikatakan memiliki derajat keasaman
25 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
memiliki derajat keasaman yang rendah, sebaliknya bila ion hidroksil dilepaskan relatif sedikit atau sukar dilepaskan maka termasuk basa lemah. Secara umum peristiwa peruraian basa menjadi ion-ion dapat dituliskan sebagai berikut: BOH(aq) → B+ (aq) + OH- (aq) Sifat-sifat basa secara umum dapat disimpulkan antara lain adalah : 1) Rasanya pahit dan terasa licin di kulit 2) Mengubah warna lakmus merah menjadi biru 3) Bersifat elektrolit 4) Derajat keasaman (pH) diatas nilai 7 5) Komponen khasnya adalah OHMacam-macam basa berdasarkan kekuatan ionisasinya: 1) Basa kuat, adalah basa yang berasal dari golongan alkali (IA) seperti Na dan K dan golongan alkali tanah (IIA) seperti Mg, Ca, Ba. Contoh untuk basa kuat seperti NaOH (natrium hidroksida), KOH(kalium hidroksida), MgOH (magnesium hidroksida), CaOH (kalsium kidroksida), dan BaOH (barium hidroksida). 2) Basa lemah, adalah basa yang berasal selain dari golongan I dan II. Contoh untuk basa lemah adalah NH4OH (ammonium hidroksida). c)
Garam Umumnya zat-zat dengan sifat yang berlawanan, seperti asam dan basa
akan bereaksi satu sama lain. Reaksi asam dan basa merupakan pusat kimiawi system kehidupan, lingkungan dan proses-proses industri yang penting. Bila larutan asam direaksikan dengan larutan basa maka sebagian dari ion H2O+ asam akan bereaksi dengan sebagian io OH- basa membentuk air. H2O+(aq) + OH- (aq) ↔ 2 H2O Karena air bersifat netral maka reaksi asam dengan basa disebut reaksi penetralan. Dengan reaksi ini garam terbentuk dari ion logam (ion positif) dari basa dan sisa asam (ion negatif) dari asam. Contoh reaksi netralisasi larutan asam klorida dan natrium hidroksida. commit→ to NaCl user HCl (aq) + 2 NaOH (aq) (aq) + 2 H2O (l)
perpustakaan.uns.ac.id
26 digilib.uns.ac.id
Reaksi ini disebut juga reaksi penggaraman, garam yang tebentuk NaCl adalah garam yang kita kenal dengan garam dapur. Garam ini mempunyai sifat netral dengan kadar keasaman (pH) = 7 dan mudah larut dalam air. Beberapa garam yang dikenal dalam kehidupan sehari-hari dapat dilihat dalam tabel 2. No 1 2 3 4 5 6 7
Tabel 2. Beberapa contoh kegunaan garam dalam kehidupan sehari-hari Nama garam Rumus Nama Kegunaan Dagang Natrium klorida NaCl Garam dapur Penambah rasa makanan Natrium hydrogen NaHCO3 Baking soda Penambah rasa karbonat makanan Kalsium karbonat CaCO3 Kalsit Pembuatan cat dan bahan karet Kalsium nitrat KNO3 Saltpeter Pembuatan pupuk, bahan peledak Kalium karbonat K2CO3 Potash Pembuatan sabun dan kaca Natrium karbonat NaPO4 TSP Pembuatan deterjen Ammonium klorida NH4Cl Sal amoniak Pembuatan baterai kering Meskipun reaksi asam dan basa disebut reaksi penetralan tetapi hasilreaksi
tidak selalu bersifat netral. Sifat asam dan basa larutan garam tergantung pada kekuatan relative asam basa penyusunnya. b. Indikator Asam Basa Untuk mengetahui harga pH suatu larutan dapat dilakukan dengan indikator pH atau pH meter. Batas-batas pH ketika indikator mengalami perubahan warna disebut trayek indikator. Beberapa contoh indikator asam basa yang dipergunakan di laboratorium adalah : 1) Kertas lakmus Ada 2 macam kertas lakmus yaitu merah dan biru, kertas lakmus biru untuk menunjukkan asam dan lakmus merah menunjukkan basa. Jika kertas lakmus biru dicelupkan dalam larutan dan ternyata berubah warna menjadi merah berarti larutan mengandung asam. Sebaliknya jika lakmus merah dicelupkan dalam larutan dan ternyata berubah menjadi warna biru, berarti larutan tersebut commit to user
27 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
bersifat basa. Jika keduanya dicelupkan dalam larutan sama dan tidak menunjukkan perubahan warna berarti larutan bersifat netral. 2) Larutan indikator Larutan indikator adalah zat-zat yan mempunyai warna yan berbeda dalam larutan asam, basa dan netral sehingga dapat digunakan untuk membedakan larutan. Larutan yang biasa digunakan adalah metil orange (MO) dan fenolftalein(pp). MO dalam lingkungan basa berwarna kuning dan merah pada lingkungan asam sedangkan fenolftalein (pp) dalam lingkungan basa berwarna pink dan tidak berwarna dalam lingkungan asam. 3) Indikator universal Berupa kertas yang dicelupkan pada larutan, akan memberikan warna tertentu kemudian dibandingkan dengan lakmus dan larutan indikator karena bisa diketahui angka pH-nya. 4) Indikator alami Dapat dibuat dengan menggunakan kandungan zat warna pada beberapa tanaman, misalnya kelopak kembang sepatu, kubis ungu, bayam merah, dan kunyit. Sebenarnya hamper semua tumbuhan dapat dibuat menjadi indicator alami tetapi ada beberapa kelemahan antara lain perubahan warna tidak jelas, dalam bentuk larutan mudah rusak, berbau dan lain-lain. 5) pH meter merupakan rangkaian alat elektronik yang dilengkapi dengan elektrode, bila dimasukkan dalam larutan akan muncul angka pada layar digital yang menunjukkan besar pH larutan. Alat ini mengukur berdasarkan perbedaan relative konsentrasi ion H+, oleh karena itu dalam setiap penggunaan harus dikalibrasi dulu dengan menggunakan larutan yang sudah diketahui pH-nya lebih dahulu. (Michael Purba, 2006 ) B. Kerangka Berpikir Adapun kerangka pemikiran yang mendasari penelitian adalah sebagai berikut : 1. Prestasi belajar siswa pada metode pembelajaran Artikulasi lebih tinggi commit user Pair Check pada materi kimia daripada prestasi belajar siswa pada to metode
perpustakaan.uns.ac.id
28 digilib.uns.ac.id
Asam, Basa, dan garam kelas VII semester ganjil SMP N 1 Selogiri tahun pelajaran 2010/2011. Metode pembelajaran merupakan salah satu faktor yang berperan penting dalam keberhasilan proses belajar mengajar. Dalam menggunakan metode pembelajaran perlu disesuaikan dengan materi yang akan diajarkan dan karekteristik siswa SMP yang mana tingkat berpikirnya masih rendah dan memerlukan bimbingan secara bertahap untuk menuju tingkat berpikir yang lebih tinggi. Pada sub bahasan ini, siswa dikenalkan dengan sifat-sifat asam, basa, dan garam, contoh-contohnya dalam kehidupan sehari-hari, dan tentang identifikasinya. Untuk itu dalam proses pembelajaran asam, basa, dan garam ini tidak hanya berdasarkan buku teks tetapi membawa simulasi berdasar lingkungan nyata ke dalamnya agar siswa mendapatkan pengalaman dari proses pembelajaran tersebut, sehingga diharapkan materi tersebut bukan sekedar hafalan. Untuk tujuan tersebut, dalam penelitian ini digunakan dua metode yaitu artikulasi dan pair checks yang dilengkapai dengan macromedia flash. Kedua metode tersebut disesuaikan dengan karekteristik siswa SMP yang mana tingkat berpikirnya masih rendah dan memerlukan bimbingan secara bertahap untuk menuju tingkat berpikir yang lebih tinggi. Metode pembelajaran Artikulasi merupakan metode pembelajaran yang dapat membantu meningkatkan kemampuan siswa dalam memahami materi. Selain itu metode Artikulasi memberikan kesempatan kepada siswa untuk berdiskusi tentang materi pelajaran sehingga tingkat pemahaman siswa terhadap materi ajar akan lebih matang. Karena dalam metode Artikulasi memberi kesempatan pada siswa untuk merangkum materi kemudian menjelaskan kembali dengan bahasa sendiri, jadi dapat diketahui seberapa dalam pemahaman siswa terhadap materi asam, basa dan garam. Adanya nilai peningkatan individu akan lebih memacu siswa untuk berusaha memahami materi ajar sehingga prestasinya dapat meningkat. Pada metode pembelajaran Pair Check menekankan pada kemampuan siswa dalam mengerjakan soal latihan yang diberikan oleh guru kemudian commitsebangkunya, to user dilakukan pengecekan oleh teman baru diperiksa oleh guru.
29 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Sehingga dapat dikatakan dalam pembelajaran dengan metode Pair Check, setiap siswa dapat dilibatkan secara aktif untuk menjawab pertanyaan yang diajukan guru. Dari pemikiran tersebut, diduga prestasi belajar siswa dengan metode pembelajaran artikulasi lebih tinggi daripada prestasi belajar siswa dengan metode pair checks pada materi pokok asam, basa, dan garam. 2. Prestasi belajar siswa yang memiliki kemampuan awal tinggi lebih tinggi daripada prestasi belajar siswa yang memiliki kemampuan awal rendah pada materi kimia Asam, Basa, dan garam kelas VII semester ganjil SMP N 1 Selogiri tahun pelajaran 2010/2011. Kemampuan
yang dimiliki
oleh siswa sebagai
prasyarat
untuk
memperoleh konsep baru disebut sebagai kemampuan awal. Kemampuan awal siswa berhubungan dengan perilaku kognitif awal siswa yaitu suatu kondisi yang berupa kemampuan, keterampilan, pengetahuan dan kompetensi yang dimiliki oleh seseorang pada awal studinya dan merupakan prasyarat bagi orang tersebut dalam mengikuti proses belajar yang akan dihadapinya dalam subyek tertentu. Materi asam, basa, dan garam merupakan salah satu materi dalam pelajaran kimia SMP yang butuh memperhatikan kemampuan awal. Kemampuan awal sangat berpengaruh terhadap keberhasilan individu. Tanpa mengetahui kemampuan awal pada materi pelajaran, maka guru tidak akan dapat menyiapkan metode yang tepat untuk menyampaikan materi agar semua siswa dapat memahami materi yang disampaikan. Siswa yang mempunyai kemampuan awal tinggi, akan lebih mudah menerima dan memahami konsep baru dalam materi asam, basa dan garam daripada siswa yang memiliki kemampuan rendah. Apabila kemampuan awal yang dimiliki siswa tinggi maka prestasi belajar siswa pada materi asam, basa dan garam juga akan tinggi. Begitu pula sebaliknya. Siswa dengan kemampuan awal tinggi akan lebih mudah memahami konsep baru dalam materi asam, basa dan garam. Dapat dikatakan bahwa terdapat pengaruh kemampuan awal siswa terhadap prestasi belajar pada materi asam, basa dan user garam dengan menggunakan commit metode toartikulasi dilengkapi macromedia flash
30 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
dan metode pair checks dilengkapi macromedia flash. Dengan demikian dimungkinkan prestasi belajar siswa dengan kemampuan awal tinggi akan lebih tinggi daripada siswa dengan kemampuan awal rendah pada materi Asam, Basa, dan Garam. 3. Terdapat interaksi antara metode pembelajaran dan kemampuan awal siswa terhadap prestasi belajar pada materi pokok Asam, Basa, dan Garam. Pada
penggunaan
metode
artikulasi
dan
pair
checks
dengan
memperhatikan kemampuan awal siswa, kemungkinan akan terjadi fenomena dimana siswa yang memiliki kemampuan awal yang tinggi pada metode artikulasi akan memiliki prestasi belajar yang lebih baik dibandingkan dengan siswa yang menggunakan pair checks. Adapun siswa yang memiliki kemampuan awal yang rendah, dengan metode artikulasi akan memiliki prestasi belajar yang lebih rendah dibandingkan dengan siswa yang menggunakan pair checks, sebab siswa dengan metode artikulasi dituntut untuk menemukan konsep sendiri setelah mendengarkan penyampaian pokok materi dari guru. Dalam hal ini, selisih prestasi belajar siswa yang memiliki kemampuan awal tinggi pada metode Pair Checks tidak terlalu banyak dengan prestasi belajar siswa yang memiliki kemampuan awal rendah. Dari pemikiran di atas, dimungkinkan ada interaksi antara metode artikulasi dan pair checks dengan kemampuan awal terhadap prestasi belajar siswa pada materi Asam, Basa dan Garam.
C. Hipotesis Berdasar pada kerangka berpikir tersebut, maka dalam penelitian ini dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut: 1.
Prestasi belajar siswa pada metode pembelajaran Artikulasi lebih tinggi daripada prestasi belajar siswa pada metode Pair Check pada materi kimia Asam, Basa, dan garam kelas VII semester ganjil SMP N 1 Selogiri tahun pelajaran 2010/2011.
2.
Prestasi belajar siswa yang memiliki kemampuan awal tinggi lebih tinggi commit user kemampuan awal rendah pada daripada prestasi belajar siswa yangtomemiliki
31 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
materi kimia Asam, Basa, dan garam kelas VII semester ganjil SMP N 1 Selogiri tahun pelajaran 2010/2011. 3.
Terdapat interaksi antara metode pembelajaran Artikulasi dan Pair Check dengan kemampuan awal siswa terhadap prestasi belajar siswa pada materi kimia asam, basa, dan garam kelas VII semester ganjil SMP Negeri 1 Selogiri tahun pelajaran 2010/2011.
commit to user
32 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 1 Selogiri Jalan Gunung Wijil, Kaliancar, Selogiri, Wonogiri. 2. Waktu Penelitian Secara garis besar, penelitian dibagi menjadi 3 tahap, yaitu tahap persiapan, tahap penelitian, dan tahap penyelesaian. a. Tahap Persiapan Tahap persiapan meliputi pengajuan judul skripsi, permohonan izin survei, dan konsultasi instrumen penelitian pada bulan Juni sampai Oktober 2010. b. Tahap Penelitian Tahap penelitian meliputi semua kegiatan yang berhubungan langsung di lapangan, yaitu uji coba instrumen dan pengambilan data pada bulan Nopember 2010. c. Tahap Penyelesaian Tahap penyelesaian meliputi analisis data dan penyusunan laporan pada bulan Nopember 2010 sampai Juli 2011. B. Metode Penelitian Penelitian ini termasuk eksperimen semu (quasi experimental research), karena peneliti tidak memungkinkan untuk mengontrol semua variabel yang relevan. Budiyono (2003: 82) menyatakan bahwa “... tujuan penelitian eksperimental semu adalah untuk memperoleh informasi yang merupakan perkiraan bagi informasi yang dapat diperoleh dengan eksperimen yang sebenarnya dalam keadaan yang tidak memungkinkan untuk mengontrol dan/atau memanipulasikan semua variabel yang relevan”. Variabel yang bisa diubah pada penelitian ini terdapat pada variabel bebasnya yaitu model pembelajaran Artikulasi, commit to user Pair Check, Macromedia Flash,
33 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
dan kemampuan awal. Sebelum memulai perlakuan, terlebih dahulu dilakukan uji keseimbangan dengan menggunakan uji t dua pihak. Hal ini bertujuan untuk mengetahui apakah kelompok eksperimen dalam keadaaan seimbang atau tidak. Data yang digunakan untuk menguji keseimbangan adalah nilai pretest materi pokok Asam, Basa, dan Garam. Penelitian ini menggunakan rancangan atau desain faktorial A X B. Berdasarkan bentuk perkalian faktor-faktornya penelitian ini disebut juga desain 2 X 2 atau faktorial 2 X 2. Menurut Nonoh Siti Aminah (2004: 5) penelitian faktorial adalah penelitian yang semua (hampir semua) taraf sebuah faktor tertentu dikombinasikan atau disilangkan dengan semua (hampir semua) taraf tiap faktor lainnya yang ada dalam penelitian tersebut. Pada akhir eksperimen, dilakukan pengukuran atau tes untuk mengetahui pencapaian hasil belajar kimia pada materi pokok Asam, Basa, dan Garam. Hasil pengukuran tersebut dianalisis dan dibandingkan dengan tabel uji statistik yang digunakan. Pola penelitian dengan desain faktorial 2 X 2 dapat dilihat pada Tabel 3 sebagai berikut: Tabel 3. Pola Penelitian A/B B1 B2
A1 A1B1 A2B1
A2 A1B2 A2B2
A1
= metode pembelajaran Artikulasi dengan Macromedia Flash
A2
= metode pembelajaran Pair Check dengan Macromedia Flash
B1
= kemampuan awal siswa tinggi
B2
= kemampuan awal siswa rendah
C. Populasi dan Sampel 1. Populasi Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII SMP Negeri 1 Selogiri tahun pelajaran 2010/2011 yang terdiri dari 7 kelas. commit to user
34 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
2. Sampel Penelitian Penentuan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik cluster random sampling. Dalam penelitian ini sampel merupakan unit dalam populasi yang mendapat peluang sama untuk menjadi sampel, bukan siswa secara individual tetapi kelas. Dari ketujuh kelas yang sudah ada di kelas VII SMP Negeri 1 Selogiri dilakukan pengambilan secara random dua kelas untuk dijadikan sampel yaitu kelas Artikulasi dengan Macromedia Flash dan kelas untuk metode pembelajaran Pair Check dengan Macromedia Flash D. Teknik Pengambilan Data 1. Variabel Penelitian Variabel-variabel yang terdapat dalam penelitian ini adalah: a.Variabel Bebas Variabel bebas adalah variabel yang dipilih untuk dicari pengaruhnya terhadap variabel terikat. Dalam penelitian ini sebagai variabel bebasnya meliputi: 1) Metode Artikulasi dengan Macromedia Flash 2) Metode Pair Check dengan Macromedia Flash 3) Kemampuan awal b. Varibel Terikat Variabel terikat adalah variabel yang kehadirannya dipengaruhi oleh variabel yang lain. Variabel terikat pada penelitian ini adalah prestasi belajar siswa pada materi pokok Asam, Basa, dan Garam. 2. Teknik Pengambilan Data Pada penelitian ini metode yang digunakan untuk pengambilan data adalah teknik tes dan non tes. Teknik tes berupa tes tertulis dan teknik non tes berupa angket, data nilai, dan observasi. Observasi ditujukan untuk mendukung data kemampuan awal yang sudah ada. a.Tes Tertulis Tes tertulis digunakan untuk mengumpulkan data mengenai prestasi belajar siswa setelah mempelajari materi pokok Asam, Basa, dan Garam, berupa tes obyektif.
commit to user
35 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
b. Angket Teknik angket untuk mengumpulkan data tentang aspek afektif pada saat mempelajari materi pokok Asam, Basa, dan Garam, berupa daftar cek. c. Observasi Observasi menggunakan observasi langsung dan terstruktur untuk mendukung data kemampuan awal siswa dari data nilai UTS ganjil pada mata pelajaran IPA. 3. Instrumen Penelitian a. Instrumen Penelitian Kognitif Penelitian ini menggunakan instrumen kognitif berupa tes obyektif pada materi pokok Konsep Partikel Materi. Instrumen tersebut diujicobakan terlebih dahulu untuk mengetahui kualitas soal. Uji coba soal ditujukan untuk mengetahui tentang taraf kesukaran, taraf pembeda item soal, dan reabilitas soal. 1) Uji Validitas Item Soal Menurut Budiyono (2000: 58), suatu instrumen valid menurut validitas isi apabila isi instrumen tersebut telah merupakan sampel yang representatif dari keseluruhan isi hal yang akan diukur. Pada kasus ini, validitas tidak dapat ditentukan dengan mengkolerasikannya degan suatu kriteria, sebab tes itu sendiri adalah kriteria dari suatu tenaga kerja. Budiyono menyarankan suatu langkah-langkah yang dapat dilakukan pembuat soal untuk mempertinggi validitas isi, yaitu: a.
Mengidentifikasikan bahan-bahan yang telah diberikan beserta tujuan instruktusionalnya.
b. Membuat kisi-kisi dari soal tes yang akan ditulis. c.
Menyusun soal tes beserta kuncinya.
d. Menelaah soal tes sebelum dicetak. Untuk menilai apakah suatu instrumen mempunyai validitas isi yang tinggi atau tidak, biasanya dilakukan melalui experts judgement (penelitian yang dilakukan oleh para pakar). Budiyono (2000:65) mengemukakan bahwa sebuah instrumen tentu commit to user Kesemua butir-butir itu harus terdiri dari sejumlah butir-butir instrumen.
36 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
mengukur hal yang sama dan menunjukkan kecenderungan yang sama pula. Ini berarti harus ada korelasi positif antara skor masing-masing butir tersebut. Korelasi internal masing-masing butir dilihat dari korelasi antara skor-skor butir-butir tersebut dengan skor totalnya. Rumus yang dipakai adalah korelasi momen produk dari Karl Pearson, sebagai berikut:
rxy
XY X Y 2 2 n X 2 X n Y 2 Y n
Dengan :
rxy = koefisien korelasi antara variable X dan Y X = skor item Y = skor total n = cacah subyek keputusan uji : rxy > rkritik
rxy ≤ rkritik
item soal tersebut valid item soal tersebut tidak valid (Budiyono,2000:69)
Hasil uji validitas instrumen penilaian kognitif, baik pretes maupun postes, yang dilakukan terangkum dalam Tabel 4. Tabel 4. Rangkuman Hasil Uji Validitas Instrumen Penilaian Kognitif Kriteria Variabel Jumlah Soal Valid Invalid Soal-soal materi Asam, 35 9 26 Basa, dan Garam 2) Taraf Kesukaran Suatu Item Taraf kesukaran suatu item adalah peluang untuk menjawab benar suatu soal pada tingkat kemampuan tertentu yang biasanya dinyatakan dalam bentuk perhitungan indeks tingkat kesukaran dilakukan untuk setiap nomor soal. Pada prinsipnya, skor rata-rata yang diperoleh eserta didik pada butir soal yang bersangkutan dinamakan tingkat kesukaran soal tersebut. Adapun rumus yang commit to userbutir soal adalah : digunakan untuk menghitung tingkat kesukaran
37 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
TK
B N
(Departemen Pendidikan Nasional, 2009: 9) Keterangan: TK
: Tingkat kesukaran
B
: jumlah siswa yang menjawab benar
N
: kelompok siswa yang mengikuti tes
Klasifikasi tingkat kesukaran adalah sebagai berikut: 0,00 – 0,30: soal tergolong sukar (S) 0,31 – 0,70: soal tergolong sedang (Sd) 0,71 – 1,00: soal tergolong mudah (Md) Hasil uji tingkat kesukaran instrumen penilaian kognitif yang dilakukan terangkum dalam Tabel 5. Tabel 5. Rangkuman Hasil Uji Tingkat Kesukaran Instrumen Penilaian Kognitif Kriteria Jumlah Variabel Soal Sukar Sedang Mudah Soal-soal pretes materi Asam, 35 5 13 17 Basa, dan Garam Soal-soal postes materi Asam, 35 5 13 17 Basa, dan Garam 3) Taraf Pembeda Soal Suatu Item Taraf pembeda suatu item adalah kemampuan suatu butir soal dapat membedakan antara siswa yang telah menguasai materi yang ditanyakan dan siswa yang tidak/kurang/belum menguasai materi yang ditanyakan. Untuk mengetahui daya pembeda soal bentuk pilihan ganda adalah dengan menggunakan rumus sebagai berikut : DP
BA BB 1 N 2
(Departemen Pendidikan Nasional, 2009: 12) commit to user
38 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Keterangan : DP
: daya pembeda soal
BA
: jumlah jawaban benar pada kelompok atas
BB
: jumlah benar pada kelompok bawah
Klasifikasi daya pembeda soal adalah sebagai berikut: 0,40-1,00
: soal diterima baik
0,30-0,39
: soal diterima tapi perlu diperbaiki
0,20-0,29
: soal diperbaiki
0,19-0,00
: soal tidak dipakai
Hasil uji daya pembeda soal instrumen penilaian kognitif yang dilakukan terangkum dalam Tabel 6. Tabel 6. Rangkuman Hasil Uji Daya Pembeda Soal Instrumen Penilaian Kognitif Kriteria Jumlah Soal Soal Diterima Soal Soal Tidak Variabel Soal Diterima Tetapi Perlu Diperbaiki Dipakai/Di Baik Diperbaiki buang Soal-soal pretes 35 15 6 5 9 Soal-soal postes 35 15 6 5 9 4) Reliabilitas Reliabilitas adalah ketetapan suatu alat atau instrument dalam menilai apa yang dinilai. Artinya, kapan pun alat penilaian itu digunakan akan memberikan hasil tes yang relatif sama (Nana Sudjana, 2006:16)Untuk mengetahui koefisien reliabilitas tes soal bentuk obyektif digunakan rumus KR 20 yaitu sebagai berikut: KR-20 =
k p(1 p) 1 k 1 ( SD) 2
Keterangan: k
: jumlah butir soal
(SD)2 : varian (Departemen pendidikan Nasional, 2009: 16) Kriteria reliabilitas: 0,91-1,00
: sangat tinggi
0,71-0,90
: tinggi
commit to user
39 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
0,41- 0,70
: cukup
0,21-0,40
: rendah
Negatif – 0,20 : sangat rendah Hasil uji reliabilitas instrumen penilaian kognitif yang dilakukan terangkum dalam Tabel 7. Tabel 7. Rangkuman Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Penilaian Kognitif Variabel Jumlah Soal Reliabilitas Kriteria Soal-soal pretes materi Asam, 35 0,822 Tinggi Basa, dan Garam Soal-soal postes materi Asam, 35 0,822 Tinggi Basa, dan Garam b. Instrumen Penilaian Afektif Instrumen penilaian afektif berupa angket. Jenis angket yang digunakan adalah angket langsung dan sekaligus menyediakan alternatif jawaban. Responden atau siswa memberikan jawaban dengan memilih salah satu alternatif jawaban yang telah disediakan (memberi tanda cek (v)). Sebelum menyusun angket terlebih dahulu dibuat konsep alat ukur yang mencerminkan isi kajian teori. Konsep alat ukur ini berisi kisi-kisi angket. Konsep selanjutnya dijabarkan dalam variabel dan indikator yang disesuaikan dengan tujuan penilaian yang hendak dicapai, selanjutnya indikator ini digunakan sebagai pedoman dalam menyusun item-item angket. Penyusunan item-item angket berdasarkan indikator yang telah ditetapkan sebelumnya. Dalam menjawab pertanyaan, responden/siswa hanya dibenarkan memilih salah satu jawaban yang telah disediakan. Tabel kriteria skor pada penilaian aspek afektif dapat dilihat pada Tabel 8. Tabel 8. Kriteria Skor Aspek Afektif Skor untuk aspek yang dinilai SS. Sangat Setuju S. Setuju TS. Tidak Setuju STS. Sangat Tidak Setuju Keterangan:
commit to user Jumlah nilai 72-90 sangat baik (A)
Nilai 4 3 2 1
40 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Jumlah nilai 54-71 baik (B) Jumlah nilai 36-53 cukup (C) Jumlah nilai < 35 kurang (D) (Depdiknas, 2003: 91) Sebelum digunakan untuk mengambil data penelitian, instrumen tersebut diujicobakan terlebih dahulu untuk mengetahui kualitas item angket. 1) Uji Validitas Untuk menguji validitas instrumen angket afektif menggunakan korelasi momen produk dengan rumus: rxy
N XY - ( X)( Y)
N X - ( X) N Y - ( Y) 2
2
2
2
(Anas Sudijono, 2005: 181) dengan: rxy
: koefisien korelasi suatu butir (item)
N
: cacah item tes
X
: skor item tes yang di uji
Y
: skor total Kriteria item dikatakan valid jika rxy > rtabel . sedangkan kriteria item
dinyatakan tidak valid (dropped) jika rxy < rtabel Hasil uji validitas instrumen penilaian afektif yang dilakukan terangkum dalam Tabel 9. Tabel 9. Rangkuman Hasil Uji Validitas Instrumen Penilaian Afektif Kriteria Variabel Jumlah Soal Valid Invalid Angket Afektif 40 34 6 2) Uji Reliabilitas Untuk menguji reliabilitas angket digunakan rumus alpha: 2 n Si r11= 1 St2 n 1
commit to user
(Anas Sudijono, 2005: 208)
41 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Keterangan : r11 : koefisien reliabilitas n : jumlah item S i2 : jumlah varian skor dari masing-masing item : varian total. S t2 Hasil uji reliabilitas instrumen penilaian afektif yang dilakukan terangkum dalam Tabel 10. Tabel 10. Rangkuman Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Penilaian Afektif Variabel Jumlah Soal Reliabilitas Kriteria Angket Afektif
40
0,8
Tinggi
c. Penelitian Kemampuan Awal Penilaian Kemampuan awal siswa berdasarkan data nilai mid semester ganjil mata pelajaran IPA tahun pelajaran 2010/2011.
E. Teknik Analisis Data 1. Uji Prasyarat Analisis Uji prasyarat analisis dilakukan terlebih dahulu sebelum uji hipotesis. Uji prasyarat analisis yang dipakai dalam penelitian ini adalah uji keseimbangan, normalitas dan homogenitas. a. Uji Keseimbangan Uji ini digunakan untuk mengetahui apakah sampel penelitian ini memiliki kemampuan awal yang sama. Untuk menguji keseimbangan kedua sampel dipakai uji t dua pihak. Data yang digunakan untuk uji keseimbangan diambil dari nilai pretest materi pokok Asam, Basa, dan Garam kelas ArtikulasiMacromedia flash dan kelas Pair Check-Macromedia flash. Rumus yang digunakan adalah: t=
( X 1 X 2) 1 1 Sp n1 n 2
;
(n1 1) s1 2 (n2 1) s 2 2 n1 n2 2 commit to user Di mana: Sp 2
42 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
X = rata-rata; n = jumlah; s 2 = varian ; Daerah Kritik: DK = {t│t < -tα/2;n1+n2-2 atau t > tα/2;n1+n2-2 } (Budiyono, 2004: 151)
b. Uji Normalitas Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah sampel berasal dari populasi yang terdistribusi normal atau tidak, dengan menggunakan metode Liliefors. Pada metode Lilliefors, setiap data Xi diubah menjadi bilangan baku zi dengan transformasi: zi =
Xi X s
statistik uji untuk metode ini ialah: L = Maks│F(zi) – S(zi)│ Dengan; F(zi) = P(Z ≤ zi) Z ~ N(0,1) S(zi) = proporsi cacah z ≤ zi terhadap seluruh zi Sebagai daerah kritik untuk uji ini ialah: DK = {L│L > Lα;n }dengan n adalah ukuran sampel. (Budiyono, 2004: 170) c. Uji Homogenitas Uji homogenitas digunakan untuk mengetahui apakah variansi – variansi dari sejumlah populasi sama atau tidak. Untuk uji homogenitas menggunakan uji Bartlett. Rumus yang digunakan adalah :
2 (ln 10)B (ni 1) log S i2 B (log S 2 ) (ni 1) (ni 1) S i2 S (ni 1)
Keterangan:
2
: chi kuadrat
commit to user
43 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
S
: simpangan baku
S
: variasi semua gabungan sampel
(Sudjana, 1996: 263)
Hipotesis : Ho = sampel berasal dari variasi yang sama (homogen) Hi = sampel berasal dari variasi yang tidak sama (tidak homogen) Kriteria : Ho diterima jika 2 hitung 2 tabel
2. Uji Hipotesis Untuk pengujian hipotesis digunakan analisis variansi dua jalan dengan sel tak sama, dengan model data sebagai berikut : X ijk μ α i β j + ( αβ )ij +ijk
(Budiyono, 2000:225) 3. Analisis Variansi Dua Jalan Analisis variansi dua jalan dengan sel tak sama digunakan untuk menguji signifikansi perbedaan efek dua faktor A dan B serta interaksi AB terhadap variabel terikat. Model dari analisis variansi dua jalan dengan sel tak sama adalah sebagai berikut : X ijk i j ij ijk Dimana: Xijk
: Data amatan ke-k pada baris ke-I dan kolom ke-j.
μ
: Rerata dari seluruh data amatan.
αi
: Efek baris ke-I pada variabel terikat.
βj
: Efek kolom ke-j pada variabel terikat.
(αβ)ij
: Kombinasi efek baris ke-I dan kolom ke-j pada variabel terikat.
εijk
: Deviasi data amatan terhadap rataan populasi (μij) yang berdistribusi normal dengan rataan 0. Deviasi amatan rataan populasi juga disebut galat (error).
i
:1,2,3,…..,p ; p = Banyaknya baris.
j
: 1,2,3,….,q ; q = Banyaknya kolom.
k
: 1,2,3,….,nij ; nij = banyaknya data amatan pada sel ij. (Budiyono, 2000:225)
commit analisis to user variansi dua jalan yaitu: Prosedur dalam pengujian menggunakan
44 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
1. Hipotesis : 1) H0A : αi = 0 untuk setiap I = 1,2,3,…,p. H1A : paling sedikit ada satu αi yang tidak nol. 2) H0B : βj = 0 untuk setiap j = 1,2,3,…,q. H1B : paling sedikit ada satu βj yang tidak nol. 3) H0AB : (αβij) = 0 untuk setiap i = 1,2,3,…,p dan j = 1,2,3,…,q. H1AB : paling sedikit ada satu (αβij) yang tidak nol. Ketiga pasang hipotesis ini ekuivalen dengan tiga pasang hipotesis berikut : 1) H0A : Tidak ada perbedaan efek antar baris terhadap variabel terikat. H1A
: Ada
perbedaan efek antar baris terhadap variabel terikat.
2) H0B : Tidak ada perbedaan efek antar kolom terhadap variabel terikat. H1B : Ada perbedaan efek antar kolom terhadap variabel terikat. 3) H0AB : Tidak ada interaksi baris dan kolom terhadap variabel terikat. H1AB : Ada interaksi baris dan kolom terhadap variabel terikat. 2. Komputasi : Tabel 11. Notasi dan Tata Letak Data B
b1
b2
a1
ab11
ab12
a2
ab21
ab22
A
Sel abij memuat : Xij1;Xij2;……;Xijn ij dimana : a1
: Metode pembelajaran Artikulasi - Macromedia Flash
a2
: Metode pembelajaran Pair Checks – Macromedia Flash
b1
: Kemampuan awal tinggi
b2
: kemampuan awal rendah
Notasi-notasi : nij
: Ukuran sel ij (sel pada baris ke-i dan kolom ke-j) : Banyaknya data amatan pada sel ij : Frekuansi sel ij commit to user
45 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
nh
: Rataan harmonik frekuensi seluruh sel =
N
:
n
ij
pq 1 i , j nij
= Banyaknya seluruh data amatan
i, j
SSij
X
:
X ijk k nij
2 ijk
k
2
: Jumlah kuadrat deviasi data amatan pada sel ij
ABij
: Rataan pada sel ij
Ai
:
AB
ij
= Jumlah rataan pada baris ke-i
j
Bj
AB
:
ij
= Jumlah rataan pada kolom ke-j
ij
= Jumlah rataan semua sel
i
G
AB
:
i, j
1) Besaran-besaran : (1) =
(4) =
G2 pq
Bj
(2) =
SS
(3) =
ij
i, j 2
j
p
(5) =
AB
i
2 ij
ij
2) Jumlah Kuadrat : JKA
= nh (3) (1)
JKB
= nh (4) (1)
JKAB = nh (1) (5) (4) (3) JKG
= (2)
JKT
= JKA + JKB + JKAB + JKG
+
3) Derajat Kebebasan : dkA
=p–1
dkB
=q–1
Ai
commit to user
2
q
46 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
dkAB = (p – 1)(q – 1) dkG
= N – pq
dkT
=N-1
4) Rataan Kuadrat : RKA = JKA/dkA RKB = JKB/dkB RKAB = JKAB/dkAB RKG = JKG/dkG 3. Statistik Uji : 1) Untuk H0A adalah Fa = RKA/RKG yang merupakan nilai dari variabel random yang berdistribusi F dengan derajat kebebasan p – 1 dan N – pq. 2) Untuk H0B adalah Fb = RKB/RKG yang merupakan nilai dari variabel random yang berdistribusi F dengan derajat kebebasan q – 1 dan N – pq. 3) Untuk H0AB adalah Fab = RKAB/RKG yang merupakan nilai dari variabel random yang berdistribusi F dengan derajat kebebasan (p - 1)(q – 1) dan N – pq. 4. Daerah Kritik : Daerah kritik untuk Fa adalah DK = {F > Fα;p-1,N-pq} Daerah kritik untuk Fb adalah DK = {F > Fα;q-1,N-pq} Daerah kritik untuk Fab adalah DK = {F > Fα;(p-1)(q-1,N-pq)} 5. Keputusan Uji : H0 ditolak apabila Fobs DK 6. Rangkuman Analisis : Tabel 12. Rangkuman analisis Variansi Dua Jalan Sel Tak Sama Sumber JK dK RK Variansi Baris (A) Kolom (B) Interaksi (AB) Galat
JKA JKB JKAB JKG
Total
JKT
p–1 q–1 (p – 1)(q - 1) N - pq N – 1to user commit
Fobs
Fα
RKA RKB RKAB RKG
Fa Fb Fab -
F* F* F* -
-
-
-
47 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Keterangan:
: Fobs adalah harga statistik uji Fα adalah nilai F yang diperoleh dari tabel (Budiyono,2000:208) 4. Uji Komparasi Ganda
Komparasi ganda adalah tindak lanjut dari analisis variansi apabila hasil analisis variansi tersebut menunjukkan bahwa hipotesis nol ditolak. Untuk uji lanjutan setelah analisis variansi digunakan metode Scheffe. Statistik Uji 1.
Komparasi rataan tiap baris Karena dalam penelitian ini hanya terdapat 2 variabel model pembelajaran maka jika H0A ditolak tidak perlu dilakukan komparasi pasca anava antar baris. Untuk mengetahui model pembelajaran manakah yang lebih baik cukup dengan membandingkan besarnya rerata marginal dari masing-masing metode pembelajaran. Jika rataan marginal melalui metode pembelajaran ArtikulasiMacromedia flash lebih besar dari rataan marginal untuk metode pembelajaran Pair Check-Macromedia flash berarti melalui metode pembelajaran
Artikulasi-Macromedia
flash
dikatakan
lebih
baik
dibandingkan dengan metode pembelajaran Pair Check-Macromedia flash atau sebaliknya. 2.
Komparasi rataan antar kolom F.i.j
X
.i
X .j
2
1 1 RKG n .i n .j
dengan daerah kritik DK = {F | F > (q-1)F α:q 1,Npq } 3.
Komparasi rataan antar sel pada kolom yang sama Fij-kj =
(X ij X kj ) 2 1 1 RKG n ij n kj
dengan daerah kritik Dk = {Fij
Fij.kj > (pq-1)F α:pq1,Npq }
commit to user
48 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
4.
Komparasi rataan antar sel pada baris yang sama Fij-ik =
(X ij X ik ) 2 1 1 RKG n ij n ik
dengan daerah kritik Dk = {Fij
Fij.ik > (p-1)F α:p1,Npq } (Budiyono, 2000:209-210)
commit to user
49 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data Data dalam penelitian ini adalah data nilai kemampuan awal, data prestasi kognitif dan data prestasi afektif. Data kemampuan awal siswa pada Ulangan Tengah Semester(UTS) mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam(IPA) yang merupakan gabungan dari nilai mata pelajaran Biologi dan Fisika. Data tersebut diperoleh dari masing-masing siswa dalam kelompok sampel penelitian, yaitu diperoleh dari 63 siswa dari kelas VII-B dan VII E SMP N 1 Selogiri Tahun Pelajaran 2010/1011, dengan perincian 32 siswa kelas VII B sebagai kelompok kelas Artikulasi dilengkapi macromedia flash dan 31 siswa kelas VII E sebagai kelompok kelas Pair Checks dilengkapi macromedia flash. Untuk lebih jelasnya, di bawah ini disajikan deskripsi data penelitian dari masing-masing variabel. 1. Data Nilai Kemampuan Awal Siswa Data nilai kemampuan awal siswa diperoleh dari data nilai Ulangan Tengah Semester 1 pada mata pelajaran IPA yang merupakan gabungan dari nilai Fisika dan Biologi. Data yang diperoleh dikelompokkan menjadi dua kategori yaitu nilai yang lebih besar dari rata-rata nilai total kemampuan awal termasuk dalam kategori kemampuan awal tinggi dan nilai yang lebih kecil dari rata-rata tersebut termasuk dalam kategori kemampuan awal rendah. Pengelompokan ini didasarkan pada rata-rata nilai total Ulangan Tengah Semester 1 kelas tersebut. Adapun nilai rata-rata keseluruhan adalah 59,746. Dengan menggunakan kriteria tersebut, 38 siswa yang terdiri dari 19 siswa kelas Artikulasi dilengkapi macromedia flash, dan 19 kelas dari kelas Pair Checks dilengkapi macromedia flash, mempunyai kemampuan awal tinggi dan 12 siswa mempunyai kemampuan awal rendah. Secara rinci disajikan dalam Tabel 13 berikut. Tabel 13. Jumlah Siswa yang Memiliki Kemampuan Awal Tinggi dan Rendah Kelas Eksperimen Kemampuan Jumlah Kelas Artikulasi media Kelas Pair Checks Awal flash media flash Tinggi 19 19 38 Rendah 13 12 25 commit to user Jumlah 32 31 63
50 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Pada kelas eksperimen I yaitu kelas Artikulasi dilengkapi macromedia flash, nilai terendah adalah 32 dan nilai tertinggi adalah 84 dengan nilai rata-rata 61,844. Pada kelas eksperimen II yaitu kelas Pair Cheks dilengkapi macromedia flash, nilai terendah adalah 30 dan nilai tertinggi adalah 73 dengan nilai rata-rata 54,091. Selanjutnya, dari data nilai kemampuan awal siswa tersebut dapat dibuat tabel distribusi frekuensi yang dapat dilihat pada Tabel 14. Tabel 14. Distribusi Frekuensi Kemampuan Awal Siswa Kelas Artikulasi Dilengkapi Macromedia flash, Kelas Pair Checks Dilengkapi Macromedia flash Artikulasi Pair Checks Nilai No. Interval tengah Frekuensi % Frekuensi Frekuensi % Frekuensi 1 29,5 – 37,5 33,5 1 3,12 1 9,67 2 37,5 – 45,5 41,5 2 6,25 5 16,13 3 45,5 – 53,5 49,5 9 28,12 8 25,80 4 53,5 – 61,5 57,5 4 12,50 5 16,13 5 61,5 – 69,5 65,5 6 18,75 12 38,70 6 69,5 – 77,5 73,5 8 25,00 4 12,90 7 77,5 – 85,5 81,5 3 9,38 1 9,67 Jumlah 32 100 31 100 Untuk memperoleh gambaran yang lebih jelas tentang data pada Tabel 16 dapat dilihat pada Gambar 1. 12 10 8 artikulasi
6
pair checks 4 2 0 33,5
41,5
49,5
57,5
65,5
73,5
81,5
Gambar 1. Histogram Nilai Kemampuan Awal Siswa dengan Metode Artikulasi dan Pair Checks commit to user
51 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
2. Prestasi Belajar Materi Pokok Asam, Basa, dan Garam Data prestasi belajar dalam penelitian ini meliputi aspek kognitif dan afektif, siswa materi pokok Asam, Basa, dan Garam pada kelas artikulasi dan kelas pair checks. Prestasi belajar kognitif yang dimaksud merupakan selisih antara nilai postes dan nilai pretes, sedangkan prestasi afektif merupakan nilai afektif yang diperoleh dari hasil angket setelah dilakukan pembelajaran. Data prestasi belajar dapat dilihat pada Lampiran 13, sedangkan deskripsi data penelitian mengenai prestasi belajar secara ringkas disajikan dalam Tabel 15. Tabel 15. Rangkuman Deskripsi Data Penelitian Jenis Penilaian Pretes Postes Selisih Nilai Kognitif Afektif
Nilai rerata Artikulasi 45,56 65,75 21,50 91,25
Pair Checks 44,24 65,05 15,27 78,90
a. Selisih Nilai Kognitif Materi Pokok Asam, Basa, dan Garam Pada kelas artikulasi, selisih nilai kognitif tertinggi adalah 56 dan selisih nilai kognitif terendah adalah 4. Sedangkan pada kelas pair checks, selisih nilai kognitif tertinggi adalah 36 dan selisih nilai kognitif terendah adalah 4. Perbandingan distribusi frekuensi selisih nilai kognitif siswa untuk kedua kelas eksperimen pada materi pokok Asam, Basa, dan Garam disajikan dalam Tabel 16. Tabel 16. Perbandingan Distribusi Frekuensi Selisih Nilai Kognitif Kelas Artikulasi dan Kelas Pair Checks Artikulasi Pair Checks Nilai No. Interval tengah Frekuensi % Frekuensi Frekuensi % Frekuensi 1 3,5 – 11,5 7,5 5 15,62 8 25,82 2 11,5 - 19,5 15,5 9 28,12 12 37,52 3 19,5 – 27,5 23,5 8 25 5 15,62 4 27,5 – 35,5 31,5 5 15,62 3 9,37 5 35,5 – 43,5 39,5 3 9,37 3 9,37 6 43,5 – 51,5 47,5 0 0 0 0 7 51,5 – 58,5 55,5 1 3,12 0 0 Jumlah 32 100 31 100 commit to user
52 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Adapun grafik untuk Tabel 16 dapat dilihat di bawah ini. 12 10 8 artikulasi
6
pair checks 4 2 0 7,5
15,5
23,5
31,5
39,5
47,5
55,5
Gambar 2. Histogram Perbandingan Selisih Nilai Kognitif Kelas Artikulasi dan Kelas Pair Checks b. Nilai Afektif Materi Pokok Asam, Basa, dan Garam Pada kelas artikulasi, nilai afektif tertinggi adalah 120 dan nilai afektif terendah adalah 56. Sedangkan pada kelas pair checks, nilai afektif tertinggi adalah 119 dan nilai afektif terendah adalah 42. Perbandingan distribusi frekuensi nilai afektif siswa untuk kedua kelas eksperimen pada materi pokok Asam, Basa, dan Garam disajikan dalam Tabel 17 dan grafik pada gambar 3. Tabel 17. Perbandingan Distribusi Frekuensi Nilai Afektif Kelas Artikulasi dan Kelas Pair Checks Artikulasi Pair Checks Nilai No. Interval tengah Frekuensi % Frekuensi Frekuensi % Frekuensi 1 41,5 – 53,5 47,5 1 3,12 7 22,58 2 53,5 – 65,5 59,5 8 25 3 9,67 3 65,5 – 77,5 71,5 0 0 7 22,58 4 77,5 – 89,5 83,5 8 25 2 6,45 5 89,5 – 101,5 95,5 0 0 3 9,67 6 101,5–113,5 107,5 5 15,62 4 12,9 7 113,5-125,5 119,5 10 31,25 4 12,9 Jumlah 32 100 31 100 commit to user
53 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
10 9 8 7 6 5
artikulasi
4
pair checks
3 2 1 0 47,5
59,5
71,5
83,5
95,5
107,5
119,5
Gambar 3. Perbandingan Distribusi Frekuensi Nilai Afektif Kelas Artikulasi dan Kelas Pair Checks B. Pengujian Prasyarat Analisis Teknik uji hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis variansi dua jalan dengan frekuensi sel tak sama dengan desain faktorial 2 x 2. Prasyarat minimal yang harus dipenuhi untuk menggunakan anava tersebut adalah populasi harus seimbang, normal, dan homogen yang dapat diketahui dengan melakukan uji prasyarat yang terdiri dari uji keseimbangan menggunakan analisis variansi satu jalan dengan frekuensi sel tak sama, uji normalitas dengan metode Liliefors, dan uji homogenitas dengan metode Barlett. Hasil uji prasyarat tersebut sebagai berikut: 1. Uji Keseimbangan Uji keseimbangan digunakan untuk mengetahui kemampuan kognitif awal antara kelas Artikulasi dilengkapi macromedia flash, dan kelas Pair checks dilengkapi macromedia flash. Uji keseimbangan ini diambil dari nilai pretes materi asam, basa, dan garam. Untuk kelas VII B sebagai kelompok kelas Artikulasi dilengkapi macromedia flash dengan jumlah siswa 32 diperoleh rerata 45,5625 dan variansi 83,286 sedangkan kelas VII E sebagai kelompok kelas Pair Checks dilengkapi macromedia flash dengan jumlah siswa 31 diperoleh rerata 47,09677 dan variansi 80,757.
commit to user
54 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Hasil uji keseimbangan dengan menggunakan uji t dua pihak dapat dilihat pada Lampiran . Dari hasil uji ini diperoleh thitung = 0,02 dengan t0,975 = 2,0 atau -t0,975 = - 2,0. Karena - t0,975 < thitung < t0,975, maka dapat disimpulkan bahwa kelas artikulasi dan kelas pair checks mempunyai rerata kemampuan awal yang sama atau kedua kelas tersebut dalam keadaan seimbang. Dengan mengasumsikan nilai pretest materi asam,basa dan garam sebagai kemampuan kognitif awal, maka kedua kelas mempunyai kemampuan kognitif awal yang sama. 2. Uji Normalitas Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal atau tidak. Salah satu syarat yang harus dipenuhi untuk melakukan analisis variansi adalah distribusi populasinya normal. Uji normalitas dalam penelitian ini menggunakan metode Liliefors. Hasil uji normalitas dengan tingkat signifikansi 0,05
selisih nilai
kognitif, dan nilai afektif tercantum dalam lampiran 16 sampai 37. Hasil uji normalitas telah terangkum dalam Tabel 18 dan 19 berikut. Tabel 18. Ringkasan Hasil Uji Normalitas Selisih Nilai Kognitif Harga L Kelompok Kesimpulan Siswa Hitung Tabel A1 0,150 0,156 Normal A2 0,150 0,159 Normal B1 0,136 0,143 Normal B2 0,145 0,173 Normal A1B1 0,156 0,195 Normal A1B2 0,155 0,220 Normal A2B1 0,141 0,195 Normal A2B2 0,187 0,242 Normal Tabel 19. Ringkasan Hasil Uji Normalitas Nilai Afektif Harga L Kelompok Kesimpulan Siswa Hitung Tabel A1 0,142 0,156 Normal A2 0,128 0,159 Normal B1 0,137 0,143 Normal B2 0,149 0,173 Normal A1B1 0,164 0,195 Normal A1B2 0,192 0,220 Normal A2B1 0,108 0,195 Normal commit A2B2 0,201 0,242to user Normal
55 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Keterangan: A1
: Nilai kognitif / afektif kelas artikulasi
A2
: Nilai kognitif / afektif kelas pair checks
B1
: Nilai kognitif / afektif kelas kemampuan awal tinggi
B2
: Nilai kognitif / afektif kelas kemampuan awal rendah
A1B1 : Nilai kognitif / afektif kelas artikulasi ditinjau dari kemampuan awal tinggi A1B2 : Nilai kognitif / afektif kelas artikulasi ditinjau dari kemampuan awal rendah A2B1 : Nilai kognitif / afektif / kelas pair checks ditinjau dari kemampuan awal tinggi A2B2 : Nilai kognitif / afektif kelas pair checks ditinjau dari kemampuan awal rendah Dari Tabel dapat dilihat bahwa harga L0 < Ltabel, dengan demikian dapat disimpulkan bahwa sampel pada penelitian ini berasal dari populasi yang berdistribusi normal. Data selengkapnya mengenai uji normalitas ini dapat dilihat pada Lampiran 16 sampai 37. 3. Uji Homogenitas Salah satu syarat yang harus dipenuhi dalam penggunaan analisis variansi adalah variansi populasi harus homogen. Uji homogenitas bertujuan untuk mengetahui apakah variansi-variansi dari sejumlah populasi sama atau tidak. Untuk menguji homogenitas pada penelitian ini digunakan metode Barlett. Hasil uji homogenitas terangkum dalam Tabel 20. Tabel 20. Rangkuman Hasil Uji Homogenitas Uji Homogenitas 2hitung Selisih Ditinjau dari 0,064 Nilai Metode Pembelajaran Kognitif Ditinjau dari kemampuan -6,484 awal Antar Sel 0,140 Nilai Ditinjau dari 0,083 Afektif Metode Pembelajaran Ditinjau dari kemampuan 0,294 awal commit to user Antar Sel 0,372558
2 tabel
Kesimpulan
3, 84
Homogen
3,84
Homogen
7,81
Homogen
3,84
Homogen
3,84
Homogen
7,81
Homogen
56 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Dari Tabel 20 tersebut tampak bahwa nilai statistik uji χ2obs tidak melampaui harga kritiknya χ2tabel. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa sampel pada penelitian ini berasal dari populasi yang homogen. Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 40. C. Hasil Pengujian Hipotesis 1. Analisis Variansi Dua Jalan dengan Sel Tak Sama Setelah prasyarat analisis terpenuhi, maka diteruskan dengan pengujian hipotesis penelitian, yaitu dengan analisis variansi (ANAVA) dua jalan dengan sel tak sama. a. Aspek Kognitif Perhitungan analisis dua jalan dengan sel tak sama selisih nilai kognitif tercantum pada Lampiran
42 sedangkan rangkuman hasil perhitungannya
disajikan pada Tabel 21 dan 22. Tabel 21. Rerata dan Jumlah Rerata Selisih Nilai Kognitif Kemampuan Awal Metode Pembelajaran Tinggi (B1) Rendah (B2) Artikulasi (A1) 28 12 Pair Checks (A2) 20,2105 10 Total 48,2105 22
Total 40 30,2105 70,2105
Tabel 22. Rangkuman Analisis Variansi Dua Jalan dengan Sel Tak Sama Aspek Kognitif Sumber JK Dk RK Fobs Fα Keputusan Metode Pembelajaran (A) 360,931 1 360,93 4,53 4,00 H0A Ditolak Kemampuan awal(B) 2587,34 1 2587,34 32,5 4,00 H0B Ditolak Interaksi (AB) 126,237 1 126,237 1,56 4,00 H0AB Diterima Galat 1105,49 59 8,378 Total 3568,827 62 b. Aspek Afektif Perhitungan analisis dua jalan dengan sel tak sama nilai afektif tercantum pada Lampiran
43 sedangkan rangkuman hasil perhitungannya
disajikan pada Tabel 23 dan 24. commit to user
57 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Tabel 23. Rerata dan Jumlah Rerata Nilai Afektif Kemampuan awal Metode Pembelajaran Tinggi (B1) Rendah (B2) Artikulasi (A1) 96,211 84 Pair checks (A2) 86,211 67,333 Total 182,421 151,33
Total 180,211 153,544 333,754
Tabel 24. Rangkuman Analisis Variansi Dua Jalan dengan Sel Tak Sama Aspek Afektif Sumber JK Dk RK Fobs Fα Keputusan Metode Pembelajaran (A) 2678,187 1 2678,187 4,068 4 H0A Ditolak Kemampuan awal(B) 3639,831 1 3639,831 5,528 4 H0B Ditolak Interaksi (AB) 167,387 1 167,387 0,254 4 H0AB Diterima Galat 38846,982 62 658,432 Total 45322,387 65 Berdasarkan Tabel 25 dan 27 diperoleh hasil sebagai berikut: 1) Pada efek utama baris (A), H0 ditolak. Hal ini berarti prestasi belajar siswa metode pembelajaran artikulasi lebih tinggi daripada prestasi belajar siswa pada metode pair checks pada materi pokok Asam, Basa, dan Garam. 2) Pada efek utama kolom (B), H0 ditolak. Hal ini berarti prestasi belajar siswa yang memiliki kemampuan awal tinggi lebih tinggi daripada prestasi belajar siswa yang memiliki kemampuan awal rendah pada materi pokok Asam, Basa, dan Garam. 3) Pada efek utama interaksi (AB), H0 diterima Hal ini berarti tidak terdapat interaksi antara penggunaan metode pembelajaran artikulasi dan pair checks dengan kemampuan awal terhadap prestasi belajar siswa aspek kognitif dan aspek afektif pada materi pokok Asam, Basa, dan Garam.
2. Uji Lanjut Pasca Analisis Variansi Dua Jalan Uji lanjut pasca anava dilakukan untuk apakah terdapat beda yang signifikan antara rerata populasi yang dibandingkan dan pada rerata populasi yang terbesar menunjukkan adanya perlakuan yang lebih (misalnya lebih baik) daripada yang lain. (Budiyono, 2004:201)
commit to user
58 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Pada penelitian ini, untuk prestasi belajar (aspek kognitif dan aspek afektif) menunjukkan bahwa H0A ditolak yang berarti bahwa penggunaan metode pembelajaran artikulasi dan pair checks memberikan perbedaan prestasi belajar. Tetapi uji komparasi ganda pasca anava antar baris tidak perlu dilakukan karena variabel metode pembelajaran hanya mempunyai 2 nilai (yaitu artikulasi dan pair checks). Untuk mengetahui metode pembelajaran manakah yang lebih baik cukup dengan membandingkan besarnya jumlah rerata dari masing-masing metode pembelajaran. Besarnya jumlah rerata ini dapat dilihat pada Tabel 21 dan 23. Dari jumlah rerata untuk prestasi kognitif dan afektif, menunjukkan bahwa jumlah rerata metode artikulasi lebih tinggi daripada jumlah rerata metode pair checks. Sehingga dapat disimpulkan bahwa penggunaan metode artikulasi menghasilkan prestasi belajar (baik untuk aspek kognitif maupun aspek afektif) yang lebih baik dibandingkan dengan metode pair checks. Hal yang sama juga terjadi pada uji komparasi ganda pasca anava antar kolom. H0B ditolak yang berarti bahwa perbedaan kemampuan awal siswa mengakibatkan prestasi belajar yang tidak sama. Untuk mengetahui prestasi belajar manakah yang lebih baik antara siswa yang mempunyai kemampuan awal tinggi atau siswa yang mempunyai kemampuan awal rendah cukup dengan membandingkan besarnya jumlah rerata dari masing-masing kemampuan awal. Besarnya jumlah rerata ini dapat dilihat pada Tabel 21 dan 23. Dari jumlah rerata untuk prestasi kognitif dan afektif, menunjukkan bahwa rerata kemampuan awal tinggi lebih tinggi daripada rerata kemampuan awal rendah. Sehingga dapat disimpulkan
bahwa
siswa
yang
mempunyai
kemampuan
awal
tinggi
menghasilkan prestasi belajar (aspek kognitif dan afektif) yang lebih baik dibandingkan dengan siswa yang mempunyai kemampuan awal rendah. Hipotesis ketiga (H0AB) diterima, hal ini berarti tidak terdapat interaksi antara variabel metode pembelajaran dan kemampuan awal terhadap prestasi belajar (aspek kognitif dan aspek afektif). Sehingga tidak perlu dilakukan uji lanjut antar sel pada kolom/baris yang sama. Dari kenyataan bahwa tidak terdapat interaksi, dapat disimpulkan bahwa karakteristik perbedaan antara metode user artikulasi dan pair checks untukcommit setiaptokemampuan awal sama. Karakteristik
59 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
tersebut tentu saja sama dengan karakteristik marginal perbedaan metode pembelajaran. Secara umum, dilihat dari jumlah reratanya (Tabel 21 dan 23), penggunaan metode artikulasi lebih baik dibandingkan dengan pair checks. Karena tidak ada interaksi, maka hal tersebut berlaku juga pada penggunaan metode pada siswa yang mempunyai kemampuan awal tinggi; dalam arti pada siswa yang mempunyai kemampuan awal tinggi, penggunaan metode artikulasi menghasilkan prestasi belajar yang lebih baik daripada penggunaan metode pair checks. Demikian pula halnya kalau hanya diperhatikan kemampuan awal rendah saja. Apabila ditinjau dari perbandingan antar sel pada baris yang sama, karena tidak ada interaksi maka karakteristik perbedaan kemampuan awal akan sama pada setiap metode pembelajaran dan akan sama pula dengan karakteristik marginalnya. Artinya, kalau secara marginal (secara umum) siswa yang mempunyai kemampuan awal yang tinggi menghasilkan prestasi belajar yang lebih baik daripada siswa yang mempunyai kemampuan awal rendah, maka kalau ditinjau pada metode artikulasi saja, juga akan berlaku kesimpulan bahwa siswa yang mempunyai kemampuan awal yang tinggi menghasilkan prestasi belajar yang lebih baik daripada siswa yang mempunyai kemampuan awal rendah. Demikian juga kalau ditinjau pada metode pair checks saja, akan menghasilkan kesimpulan yang sama.
D. Pembahasan Hasil Analisis Dari hasil uji hipotesis untuk aspek kognitif dan aspek afektif dapat diketahui bahwa hipotesis pertama dan kedua ditolak sedangkan hipotesis ketiga diterima, berikut akan dibahas mengenai hipotesis penelitian. 1. Hipotesis Pertama Dari hasil anava dua jalan dengan sel tak sama untuk aspek kognitif diketahui bahwa H0 ditolak karena Fhitung = 4,533 > Ftabel = 4,00. Dari jumlah rerata dimana rerata baris A1 = 40 > rerata baris A2 = 30,21 menunjukkan bahwa penggunaan metode pembelajaran artikulasi menghasilkan prestasi belajar kognitif siswa yang lebih baik daripada metode pair checks pada materi Asam, commit to user Basa, dan Garam.
60 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Prestasi kognitif siswa yang diajar dengan metode pembelajaran artikulasi lebih tinggi daripada metode pair checks. Hal ini disebabkan Artikulasi memberikan kesempatan kepada siswa untuk berdiskusi tentang materi pelajaran sehingga tingkat pemahaman siswa terhadap materi ajar akan lebih matang. Dalam metode Artikulasi juga memberi kesempatan pada siswa untuk merangkum materi kemudian menjelaskan kembali dengan bahasa sendiri, jadi dapat diketahui seberapa dalam pemahaman siswa terhadap konsep materi asam, basa dan garam. Mengingat bahwa materi asam, basa, dan garam bukan merupakan materi hitungan, yang mana membutuhkan pemahaman konsep bukan sekedar hafalan. Adanya nilai peningkatan individu akan lebih memacu siswa untuk berusaha memahami materi ajar sehingga prestasinya dapat meningkat. Sementara pada metode pair checks, pendalaman konsep materi asam, basa, dan garam terbatas pada soal-soal yang diberikan. Dalam pelaksanaannya, pada metode artikulasi sekiranya hampir 33% siswa berhasil menceritakan kembali konsep materi asam, basa, dan garam dengan sangat baik, sedangkan sisanya ada sebagian yang sudah bisa menceritakan dengan cukup baik, dan masih ada beberapa siswa yang masih kurang dalam menceritakan kembali konsep materi asam, basa, dan garam. Sehingga dapat dikatakan bahwa pemahaman konsep materi siswa pada kelas artikulasi lebih baik daripada siswa kelas pair checks, yang mengakibatkan prestasi belajar siswa kelas artikulasi lebih tinggi daripada kelas pair checks. Sementara itu, jika dilihat dari segi konstruktivisme yang memandang siswa sebagai pribadi yang sudah memiliki kemampuan awal sebelum mempelajari sesuatu dan kemampuan awal tersebut menjadi dasar dalam mengkonstruksi pengetahuan yang baru, sehingga guru atau pendidik bertugas membantu siswa untuk membentuk pengetahuannya sendiri. Kedua metode, baik artikulasi dan Pair checks merupakan metode yang melatih siswa untuk berpikir sendiri, memecahkan masalah yang dihadapinya, bersikap mandiri, kritis, kreatif dan mampu
mempertanggungjawabkan
pemikirannya
secara
rasional
serta
memerlukan keaktifan dari masing-masing siswa. Pengetahuan tidak dapat ditransfer begitu saja, tetapi harus dibentuk dan dibangun sendiri oleh setiap commit sesuatu to user yang sudah jadi, melainkan suatu individu. Pengetahuan bukan merupakan
61 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
proses yang berkembang terus-menerus dan keaktifan seseorang amat berperan dalam perkembangan pengetahuan tersebut. Hasil anava dari aspek afektif juga menunjukkan bahwa H0 ditolak karena Fhitung = 4,068 > Ftabel = 4,00. Dari jumlah rerata dimana rerata baris A1 = 96,211 > rerata baris A2 = 86,211 menunjukkan bahwa penggunaan metode pembelajaran artikulasi menghasilkan prestasi belajar afektif siswa yang lebih tinggi daripada metode pair checks pada materi Asam, Basa, dan Garam. Aspek afektif dalam pembelajaran ini mencakup watak perilaku yang merupakan sifat-sifat dari individu seperti sikap, minat, konsep diri, nilai, dan moral. Seorang siswa akan sulit untuk mencapai keberhasilan belajar secara optimal apabila siswa tersebut tidak memiliki minat pada pelajaran tertentu, dalam hal ini pelajaran kimia Asam, Basa, dan Garam. Metode artikulasi dapat menghasilkan prestasi belajar afektif yang lebih baik karena siswa dituntut untuk ikut aktif dalam proses pembelajaran sehingga siswa merasa terlibat serta ikut andil dalam proses pembelajaran dan hal ini akan mengembangkan aspek afektif dalam diri siswa. Dari pembahasan di atas dapat diketahui bahwa prestasi belajar siswa baik dari aspek kognitif dan afektif pada materi Asam, Basa, dan Garam dengan metode artikulasi lebih tinggi daripada metode pair checks. 2. Hipotesis Kedua Hasil anava dua jalan dengan sel tak sama untuk aspek kognitif diketahui bahwa H0 ditolak karena Fhitung = 32,49 > Ftabel = 4,00. Untuk aspek afektif juga diketahui bahwa H0 ditolak karena Fhitung = 5,528 > Ftabel = 4,00. Hal ini menunjukkan bahwa prestasi belajar siswa yang memiliki kemampuan awal tinggi lebih tinggi daripada prestasi belajar siswa yang memiliki kemampuan awal rendah. Dari hasil anava menunjukkan bahwa kelompok siswa yang mempunyai kemampuan awal tinggi mempunyai rerata kolom nilai prestasi kognitif yaitu 48,21 dan rerata kolom nilai prestasi kognitif dari kelompok siswa yang mempunyai kemampuan awal rendah yaitu 22. Untuk aspek afektif rerata kolom dari kelompok siswa yang mempunyai kemampuan awal tinggi adalah 182,421 commit to user dan rerata kolom dari kelompok siswa yang mempunyai kemampuan awal rendah
62 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
adalah 151,33. Siswa yang memiliki kemampuan awal yang tinggi cenderung memiliki rasa keingintahuan akan sesuatu hal juga tinggi. Hal ini memungkinkan siswa tersebut berupaya menggali sendiri informasi yang dibutuhkan untuk menganalisis data yang diperoleh, sehingga siswa yang memiliki kemampuan awal tinggi akan memiliki prestasi belajar yang tinggi pula.
3. Hipotesis Ketiga Berdasarkan hasil anava dua jalan dengan sel tak sama untuk aspek kognitif diperoleh Fhitung = 1,58 Ftabel = 4,00, untuk aspek afektif Fhitung = 0,254 < Ftabel = 4,00, yang berarti H0 diterima karena Fhitung termasuk anggota kritik. Hal ini membuktikan bahwa tidak ada interaksi antara penggunaan metode pembelajaran artikulasi dan pair checks dengan kemampuan awal siswa terhadap prestasi belajar kognitif dan aspek afektif. Oleh karena tidak adanya interaksi maka apapun metode pembelajaran yang digunakan, siswa yang memiliki kemampuan awal tinggi akan memiliki prestasi belajar yang lebih baik daripada siswa yang memiliki kemampuan awal rendah. Sementara itu seberapapun tingkat kemampuan awal siswa baik tinggi maupun rendah, siswa yang diajar dengan metode artikulasi memiliki prestasi belajar yang lebih baik daripada siswa yang diajar dengan metode pair check
commit to user
63 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN
A. Kesimpulan Berdasarkan kajian teori dan didukung adanya hasil analisis serta mengacu pada perumusan masalah yang telah diuraikan pada bab sebelumnya, dapat disimpulkan beberapa hal berikut: 1.
Prestasi belajar siswa pada metode pembelajaran artikulasi lebih tinggi daripada prestasi belajar siswa pada metode pembelajaran pair checks pada materi kimia Asam, Basa, dan Garam kelas VII semester gasal SMP Negeri 1 Selogiri tahun ajaran 2010/2011. Hal ini dapat dilihat dari jumlah rerata dari metode artikulasi yang lebih tinggi daripada jumlah rerata metode pair checks, pada untuk prestasi kognitif 40 >30,21, sedangkan pada prestasi afektif 180,21 > 153,54.
2.
Prestasi belajar siswa dengan kemampuan awal tinggi lebih tinggi daripada prestasi belajar siswa dengan kemampuan awal rendah pada materi Asam, Basa, dan Garam kelas VII semester gasal SMP Negeri 1 Selogiri tahun ajaran 2010/2011. Hal ini dibuktikan dengan jumlah rerata kemampuan awal tinggi yang lebih tinggi daripada jumlah rerata kemampuan awal rendah pada aspek kognitif 48,21 > 22, dan aspek afektif 182,42 > 151,33.
3.
Tidak ada interaksi antara metode pembelajaran artikulasi dan pair checks dengan kemampuan awal siswa terhadap prestasi belajar kognitif dan afektif siswa pada materi kimia Asam, Basa, dan Garam kelas VII semester ganjil SMP Negeri 1 Selogiri tahun ajaran 2010/2011. Hal ini dapat dilihat dari hasil anava dua jalan untuk aspek kognitif diperoleh Fhitung =1,58 < Ftabel = 4, 0 untuk aspek afektif Fhitung = 0,254< Ftabel = 4, yang berarti H0 diterima.
B. Implikasi 1.
Implikasi Teoritis Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai dasar penelitian commituntuk to user selanjutnya dan dapat digunakan upaya bersama antara guru, siswa
64 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
serta
penyelenggara
sekolah
agar
dapat
membantu
siswa
dalam
meningkatkan kualitas hasil belajar secara maksimal. 2.
Implikasi Praktis a. Pembelajaran kimia pada materi pokok Asam, Basa, dan Garam sebaiknya disajikan dengan metode artikulasi karena dapat mendorong siswa b. Perlu adanya upaya peningkatan kemampuan awal siswa karena kemampuan awal siswa mempunyai pengaruh terhadap prestasi belajar siswa pada materi Asam, Basa, dan Garam.
C. Saran Berdasar kesimpulan dan implikasi maka dapat dikemukakan saran sebagai berikut: 1.
Guru hendaknya menggunakan metode artikulasi pada pembelajaran Asam, Basa, dan Garam.
2.
Dalam proses pembelajaran kimia hendaknya memperhatikan kemampuan awal siswa.
3.
Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut tentang faktor internal lain yang mempengaruhi prestasi belajar siswa pada metode artikulasi dan pair checks guna mengetahui interaksinya terhadap prestasi belajar.
commitPUSTAKA to user DAFTAR
perpustakaan.uns.ac.id
65 digilib.uns.ac.id
Agus Suprijono. 2009. Cooperaive Learning : Teori dan Aplikasi Paikem. Yogyakara: Pustaka Pelajar. Anderson, RH. 1986. Pemilihan dan Pengembangan Media untuk Pembelajaran. Terjemahan Setijadi. Jakarta: Rajawali. Basuki Wibawa dan Farida Mukti. 2001. Media Pengajaran. Bandung: CV Maulana Budiyono.2000. Statistika Dasar untuk Penelitian. Surakarta: UNS Press. İnci Morgil, Evrim Ural. 2009. the effect of computer supported education and internet usage on pre-service chemistry teachers’ transferable skills in active learning environments. Journal of TURKISH SCIENCE EDUCATION Volume 3, Issue 2, December 2009,halm 35-38. MGMP IPA Kab. Wonogiri. 2010. LKS Biologi Kelas VII. Kab. Wonogiri. Masidjo. 1995. Penilaian Pencapaian Hasil Belajar Siswa di sekolah. Yogyakarta: Kanisius. Muhibbin Syah. 2006. Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya. Nana Sudjana. 2006. Penilaian Hasil Proses Belajar Mngajar. Bandung: Sinar Baru Algensindo. Ngalim Purwanto. 1990. Psikologi Pendidikan. Bandung: CV. Remaja Rosdakarya Oemar Hamalik. 1989. Media Pendidikan. Bandung: PT. Citra Aditya Bakti. Ratna Wilis Dahar. 1989. Teori-Teori Belajar. Jakarta: Airlangga. Slameto. 2006. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta. Suharsimi Arikunto. 2006. Dasar-dasar evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara. Suharsimi Arikunto. 1997. Manajemen Penelitian. commit to user Jakarta: Rineka Cipta.
66 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Yusuf Hadimiarso. 1984. Teknologi Komunikasi Pendidikan. Jakarta: CV. Rajawali. Sri Wulanjari. 2007. Pengaruh Metode Pembelajaran SSCS dan Metode Pembelajaran GI Terhadap Prestasi Belajar dengan Memperhatikan Kreatifitas Siswa pada Materi Kimia Sistem Koloid Semester Genap Kelas XI Ilmu Alam SMA Negeri 1 Gemolong. Skipsi. Program Studi Pendidikan Kimia. Jurusan MIPA. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. W.S. Winkel. 1991. Psikologi Pendidikan. Jakarta: PT. Gramedia Zehra Özdilek dan Muhlis Özkan. 2009. the effectc of applying elements of instructional design on teaching material for the subject of classification of matter. The Turkish Online Journal of Educational Technology – TOJET January 2009 ISSN: 1303-6521 volume 8 Issue 1 Article 9, halm 84-96.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
commit to user Lampiran 2. RPP Kelas Artikulasi
67 digilib.uns.ac.id
68 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN KELAS EKSPERIMEN I Nama Sekolah
: SMP Negeri 1 Selogiri
Mata Pelajaran
: Kimia
Pokok Bahasan
: Asam, Basa, dan Garam
Kelas
: VII
Semester
: Ganjil
Alokasi Waktu
: 6 x 40’
Standar Kompetensi
:
2. Memahami klasifikasi zat Kompetensi Dasar
:
2.1 Mengelompokkan sifat larutan asam, larutan basa, dan larutan garam melalui alat dan indikator yang tepat. Indikator
:
2. 1. 1 Menyebutkan sifat-sifat asam, basa, dan garam 2. 1. 2 Menggolongkan zat-zat yang bersifat asam, basa, dan garam 2. 1. 3 Menerapkan baik indicator alami maupun buatan untuk mendeteksi asam basa suatu larutan 2. 1. 4 Memberikan contoh penggunaan asam dan basa dalam kehidupan seharihari 2. 1. 5 Menentukan pH (derajad keasaman) suatu asam basa Materi Pelajaran
:
Landasan Teori (BAB II) materi Asam, Basa, dan Garam Sumber Belajar
:
Michael Purba. 2006. IPA-KIMIA untuk SMP/MTs. Jakarta: Erlangga Tim MGMP IPA. 2011. IPA untuk SMP dan MTs. Klaten : Sinar Mandiri Media Pembelajaran
:
LCD Laptop
commit to user
69 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
White board Macromedia flash berisi materi asam, basa, dan garam Kegiatan Belajar Mengajar : No Kegiatan Guru PERTEMUAN I (2 X 40 menit) Kegiatan Awal 1 Membuka pelajaran dengan salam dan absen 2 Mengajak siswa mempersiapkan diri untuk menerima pretest dari guru Kegiatan Inti 3 Membagikan soal pretest kognitif beserta lembar jawaban 4 Memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengerjakan soal pretest
5
Kegiatan Siswa
Menjawab salam
Waktu 3’
Mempersiapkan diri
5’
Menerima soal beserta lembar jawab
5’
Aktif mengerjakan soal pada lembar jawab yang telah disediakan dengan tertib Aktif mengumpulkan
45’
Mengumpulkan lembar jawaban dan soal pretest 6 Memotivasi siswa dan Mendengarkan dan menyampaikan materi memperhatikan pendahuluan tentang pengertian asam basa Kegiatan Akhir 7 Menjelaskan apa yang akan Memperhatikan dilakukan pada pertemuan selanjutnya 8 Menutup pelajaran memperhatikan PERTEMUAN II (2 X 40 menit) Kegiatan Awal 1 Membuka pelajaran dengan Menjawab salam salam dan absen 2 Mengkondisikan siswa Mendengarkan dan untuk siap menerima memperhatikan pelajaran Kegiatan Inti 3 Memberikan pengarahan Mendengarkan dan tentang metode Artikulasi memperhatikan 4 Siswa diminta duduk Siswa duduk merapat berpasangan dengan teman commit to user sebangku
5’ 15’
10’ 2’ 1’ 3’
3’ 2’
perpustakaan.uns.ac.id
5
Guru memberikan materi Mendengarkan dan dengan media flash memperhatikan, serta mencatat materi yang disampaikan oleh guru 6 Siswa diminta memberikan Siswa menceritakan materi yang telah isi materi yang disampaikan oleh guru disampaikan oleh guru kepada pasangannya, kepada pasangannya kemudian pasangannya dan pasangnannya membuat catatan kecil membuat rangkuman, tentang yang disampaikan begitu juga sebaliknya oleh pasangannya dan begitu juga sebaliknya 7 Siswa diminta ke depan Siswa presentasi di kelas untuk menyampaikan depan kelas, dan siswa hasil diskusi, guru sambil yang lain melakukan pengecekan memperhatikan 8 Guru melakukan evaluasi Siswa mendengarkan terkait materi asam, basa, dan memperhatikan dan garam yang telah disampaikan Kegiatan Akhir 9 Menarik kesimpulan dari Memperhatikan materi yang telah dipelajari sambil menyimak da dan memberi tahu bahwa mencatat yang belum ada postest pada pertemuan dimengerti selanjutnya 10 Menutup pelajaran memperhatikan PERTEMUAN III (2 X 40 menit) Kegiatan Awal 1 Membuka pelajaran dan Menjawab salam dan mengajak siswa untuk mempersiapkan diri mempersiapakan diri untuk menerima postest Kegiatan Inti 2 Membagikan soal postest Menerima soal beserta kognitif beserta lembar lembar jawaban jawaban 3 Memberikan kesempatan Aktif mengerjakan kepada siswa untuk soal pada lembar mengerjakan soal postest jawab yang telah disediakan 4 Membagikan angket afektif Siswa mengerjakan kepada siswa dan angket afektif memberikan waktu untuk commit to user mengerjakan
70 digilib.uns.ac.id
35’
10’
20’
10’
5’
1’ 10’
5’ 45’
15’
71 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
10’
5
Mengumpulkan angket yang Siswa mengumpulkan telah diisi oleh siswa angket Kegiatan Akhir 6 Menutup pelajaran Memperhatikan Penilaian :
5’
Afektif Aspek Penilaian : Keaktifan siswa dalam proses belajar mengajar. Hal ini dapat dilihat dari hasil pengisian angket. Instrumen
: lampiran 10
Penilaian No.
Nama Siswa
Skor 4
3
2
1. Nilai = jumlah skor yang diperoleh Kognitif Aspek Penilaian : Kemampuan siswa dalam mengerjakan soal. Jenis tagihan
: ulangan harian berbentuk tes obyektif.
Instrumen
: lampiran 4
Kunci Jawaban : lampiran 5 Penilaian Pedoman penskoran : skor 1 jika benar dan skor jika salah Nilai = jumlah benar x 4
Selogiri, Nopember 2010 Guru Pengampu
Hana Wahyuning Palupi NIM. K3306018 Lampiran 3. RPP Kelas Pair Check commit to user RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
1
72 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
KELAS EKSPERIMEN II Nama Sekolah
: SMP Negeri 1 Selogiri
Mata Pelajaran
: Kimia
Pokok Bahasan
: Asam, Basa, dan Garam
Kelas
: VII
Semester
: Ganjil
Alokasi Waktu
: 6 x 40’
Standar Kompetensi
:
2. Memahami klasifikasi zat Kompetensi Dasar
:
2.1 Mengelompokkan sifat larutan asam, larutan basa, dan larutan garam melalui alat dan indikator yang tepat. Indikator
:
2. 1. 1 Menyebutkan sifat-sifat asam, basa, dan garam 2. 1. 2 Menggolongkan zat-zat yang bersifat asam, basa, dan garam 2. 1. 3 Menerapkan baik indicator alami maupun buatan untuk mendeteksi asam basa suatu larutan 2. 1. 4 Memberikan contoh penggunaan asam dan basa dalam kehidupan seharihari 2. 1. 5 Menentukan pH (derajad keasaman) suatu asam basa Materi Pelajaran
:
Landasan Teori (BAB II) materi Asam, Basa, dan Garam Sumber Belajar
:
Michael Purba. 2006. IPA-KIMIA untuk SMP/MTs. Jakarta: Erlangga Tim MGMP IPA. 2011. IPA untuk SMP dan MTs. Klaten : Sinar Mandiri Media Pembelajaran
:
LCD Laptop White board
commit to user Macromedia flash terkait materi asam, basa, dan garam
73 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Pertanyaan/kuis Kegiatan Belajar Mengajar : No Kegiatan Guru PERTEMUAN I (2 X 40 menit) Kegiatan Awal 1 Membuka pelajaran dengan salam dan absen 2 Mengajak siswa mempersiapkan diri untuk menerima pretest dari guru Kegiatan Inti 3 Membagikan soal pretest kognitif beserta lembar jawaban 4 Memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengerjakan soal pretest
5
Mengumpulkan lembar jawaban dan soal pretest 6 Memotivasi siswa dan menyampaikan materi pendahuluan tentang pengertian asam basa Kegiatan Akhir 7 Menjelaskan apa yang akan dilakukan pada pertemuan selanjutnya 8 Menutup pelajaran PERTEMUAN II (2 X 40 menit) Kegiatan Awal 1 Membuka pelajaran dengan salam dan absen 2 Mengkondisikan siswa untuk siap menerima pelajaran Kegiatan Inti 3 Memberikan pengarahan tentang metode Pair Checks 4 Siswa diminta duduk berpasangan 5
Kegiatan Siswa
Menjawab salam
Waktu 3’
Mempersiapkan diri
5’
Menerima soal beserta lembar jawab
5’
Aktif mengerjakan soal pada lembar jawab yang telah disediakan dengan tertib Aktif mengumpulkan
45’
Mendengarkan memperhatikan
15’
dan
5’
Memperhatikan
10’
memperhatikan
2’
Menjawab salam
1’ dan
3’
Mendengarkan dan memperhatikan Siswa duduk merapat dengan teman sebangku commit to user Guru memberikan materi Mendengarkan dan
3’
Mendengarkan memperhatikan
2’ 35’
74 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
dengan media flash
6
7
Siswa diminta memberikan pertanyaan terkait materi yang disampaikan oleh guru kepada pasangannya, kemudian pasangannya menjawab pertanyaan yang diajukan, dan begitu juga sebaliknya
Meminta siswa mengecek kebenaran jawaban pasangannya, dilanjutkan pengecekan jawaban oleh guru 8 Guru melakukan evaluasi terkait materi asam, basa, dan garam yang telah disampaikan Kegiatan Akhir 9 Menarik kesimpulan dari materi yang telah dipelajari dan memberi tahu bahwa ada postest pada pertemuan selanjutnya 10 Menutup pelajaran PERTEMUAN III (2 X 40 menit) Kegiatan Awal 1 Membuka pelajaran dan mengajak siswa untuk memepersiapakan diri untuk menerima postest Kegiatan Inti 2 Membagikan soal postest kognitif beserta lembar jawaban 3 Memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengerjakan soal postest 4
memperhatikan, serta mencatat materi yang disampaikan oleh guru Siswa memberikan pertanyaan kepada pasangannya terkait materi yang disampaikan oleh guru kepada pasangannya dan pasangannya menjawab pertanyaan yang diajukan, begitu juga sebaliknya Siswa mengecek kebenaran jawaban pasangannya
15’
15’
Siswa mendengarkan dan memperhatikan
10’
Memperhatikan sambil menyimak da mencatat yang belum dimengerti
5’
memperhatikan
1’
Menjawab salam dan mempersiapkan diri
10’
Menerima soal beserta lembar jawaban
5’
Aktif mengerjakan soal pada lembar jawab yang telah disediakan Membagikan angket afektif Siswa mengerjakan kepada siswa dan angket afektif commit to user memberikan waktu untuk
45’
15’
75 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
mengerjakan Mengumpulkan angket yang Siswa mengumpulkan telah diisi oleh siswa angket Kegiatan Akhir 6 Menutup pelajaran Memperhatikan Penilaian :
10’
5
5’
Afektif Aspek Penilaian : Keaktifan siswa dalam proses belajar mengajar. Hal ini dapat dilihat dari hasil pengisian angket. Instrumen
: lampiran 10
Penilaian No.
Skor
Nama Siswa
4
3
2
1. Nilai = jumlah skor yang diperoleh Kognitif Aspek Penilaian : Kemampuan siswa dalam mengerjakan soal. Jenis tagihan
: ulangan harian berbentuk tes obyektif.
Instrumen
: lampiran 4
Kunci Jawaban : lampiran 5 Penilaian Pedoman penskoran : skor 1 jika benar dan skor jika salah Nilai = jumlah benar x 4 Selogiri, Nopember 2010 Guru Pengampu
Hana Wahyuning Palupi NIM. K3306018
Lampiran 4. Soal Obyektif Aspek Kognitif commit to user
1
76 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
SOAL ASPEK KOGNITIF Materi
: Asam, Basa, dan Garam
Kelas
: VII
Waktu
: 40 menit
PETUNJUK : 1. Tulis nama, nomor urut dan kelas di sudut kanan atas lembar jawab! 2. Bacalah soal dengan seksama sebelum menjawab! 3. Kerjakan soal dari yang anda lebih mudah! 4. Silanglah salah satu jawaban yang anda anggap benar dengan memberi tanda silang pada lembar jawab yang telah disediakan, contoh: A B C D 5. Jika akan mengganti jawaban yang anda rasa kurang tepat, berilah tanda == pada jawaban yang pertama, contoh: A B C D 6. Dilarang bekerjasama dengan teman yang lain! Pilihlah satu jawaban yang paling tepat dari soal-soal berikut ini! 1. Di bawah ini merupakan sifat asam, kecuali …… a. Termasuk larutan elektrolit b. Mengubah warna lakmus biru menjadi merah c. Memiliki pH kurang dari 7 d. Rasanya pahit 2. Yang merupakan contoh asam kuat adalah …… a. CH3COOH
c. NH3
b. HCl
d. HCN
3. Zat -zat yang tergolong asam adalah …. a. soda api
c. air jeruk
b. soda kue
d. Air sabun
4. Larutan asam dan basa termasuk ke dalam jenis larutan elektrolit, hal ini disebabkan karena …. a. Asam dan basa tidak dapat menghantarkan arus listrik b. Basa larut dalam air membentuk ion H+ c. Asam dan basa dapat menghantarkan arus listrik d. Asam larut dalam air menbentuk ion OHcommit to user 5. Basa di dalam air menghasilkan ion ….
77 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
a. Karbonil
c. hidroksil
b. Hydrogen
d. hidroksida
6. Larutan yang mempunyai pH < 7 adalah …. a. NH3
c. NaOH
b. CH3COOH
d. NH4OH
7. Di bawah ini yang bukan merupakan contoh asam organik …… a. Asam fosfat
c. asam asetat
b. Asam oleat
d. asam formiat
8. Larutan yang dapat memerahkan kertas lakmus biru adalah ….. a. Asam
c. basa
b. Garam
d. netral
9. Larutan di bawah ini yang dapat memerahkan kertas lakmus biru adalah… a. NH3
c. NaOH
b. CH3COOH
d. NH4OH
10. Warna kertas lakmus biru dalam larutan yang bersifat asam adalah …… a. Biru
c. kuning
b. Merah
d. hijau
11. Pembuatan garam dapat dilakukan dengan jalan mereaksikan antara asam dan basa, reaksi ini dikenal dengan reaksi ……. a. Oksidasi
c. penetralan
b. Kristalisasi
d. reduksi
12. Larutan di bawah ini dapat digunakan untuk pengujian asam dan basa, kecuali ….. a. Metilen orange
c. bromtimol blue
b. Alkohol
d. fenolphtalein
13. Yang bukan merupakan contoh dari indikator alami adalah ….. a. Kunyit
c. kubis ungu
b. Kelopak kembang sepatu
d. metil orange
14. Beberapa larutan diuji dengan menggunakan kertas lakmus dan didapat hasil sebagai berikut: No
Lakmus merah
commitbiru to user Lakmus
78 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
1 Merah Merah 2 Biru Biru 3 Merah Merah 4 Biru Biru 5 Merah Biru Berdasarkan data tersebut larutan yang bersifat asam adalah ….. a. 1 dan 2
c. 2 dan 4
b. 1 dan 3
d. 3 dan 5
15. Di bawah ini adalah beberapa larutan asam: 1 Asam sulfat 2 Asam sianida 3 Asam nitrit 4 Asam klorida 5 Asam asetat Yang termasuk ke dalam asam –ida adalah ….. a. 1 dan 2
c. 2 dan 4
b. 2 dan 3
d. 3 dan 5
16. Indikator PP akan memberi warna merah dengan air sabun, indikator tersebut akan memberi warna yang sama pada …. a. larutan kapur
c. asam cuka
b. air accu
d. Air jeruk
17. Penambahan kapur pada lahan bambut dimaksudkan untuk …. a. menurunkan pH tanah
c. Menambah kesuburan tanah
b. mengeraskan tanah
d. Menaikkan pH tanah
18. Senyawa yang digunakan sebagai obat maag adalah ...... a. Natrium hidroksida
c. Magnesium hidroksida
b. Kalsium hidroksida
d. Ammonium hidroksida
19. Berikut adalah data mengenai perubahan warna larutan pada berbagai indikator Nama indikator Perubahan warna pH Kertas lakmus Merah-biru 7 Metil jingga Merah-kuning 3,4 Phenolphtalein Tak berwarna-merah muda 9,8 Di antara indikator di atas, yang paling baik digunakan untuk mengetahui sifat asam-basa suatu larutan adalahcommit ...... to user
79 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
a. metil jingga
c. Semua dapat digunakan
b. phenolphtalein
d. Kertas lakmus
20. Diantara indikator berikut ini : 1. Indikator niversal 2. pH meter 3. Kertas lakmus Yang dapat digunakan untuk menentukan pH larutan adalah ...... a. 1 dan 2
c. 2 dan 3
b. 1, 2, dan 3
d. 1 saja
21. Indikator phenolphthalein akan memberikan wana merah pada larutan yang bersifat …. a. Asam
c. garam
b. basa
d. netral
22. Diketahui pH dari berbagai bahan sebagai berikut: Larutan
pH
Getah lambung
1
Jus tomat
4
Darah
7
Pasta gigi
9
Jika bahan-bahan di atas disusun berdasarkan tingkat keasamannya. Dimulai dari yang paling asam, maka urutan yang paling benar adalah .... a. pasta gigi – darah - jus tomat - getah lambung b. jus tomat - pasta gigi- getah lambung - darah c. getah lambung - jus tomat – darah - pasta gigi d. jus tomat - getah lambung- darah- pasta gigi 23. Kertas lakmus merah akan memberikan warna biru jika dimasukkan dalam air kapur. Kertas lakmus tersebut juga akan memberikan warna biru jika dimasukkan ke dalam ..... a. Garam b. Air sumur
c. Air sabun
d. Air jeruk commit to user 24. Berikut ini merupakan sifat basa ……….
perpustakaan.uns.ac.id
80 digilib.uns.ac.id
a. memiliki pH >7 b. vitamin C termasuk di dalamnya c. mengubah indikator warna lakmus biru menjadi merah d. mempunyai cirri khas H+ bila dilarutkan dalam air 25. Berikut ini merupakan contoh reaksi penetralan antara asam dan basa yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari, kecuali ……. a. pemanfaatan kapur pada petani lahan gambut b. pemanfaatan tawas untuk menjernihkan air c. cairan empedu di dalam usus dua belas jari bersifat basa d. obat nyeri lambung adalah aluminium hidroksida (Al(OH)3)
Lampiran 5. Kunci Jawaban Soal Aspek Kognitif commit to user KUNCI JAWABAN SOAL KOGNITIF
81 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
1. D
11. C
21. B
2. B
12. B
22. C
3. C
13. D
23. C
4. C
14. B
24. A
5. D
15. C
25. C
6. B
16. A
7. A
17. D
8. A
18. C
9. B
19. D
10. B
20. A
Lampiran 6. Indikator dan Jenjang Instrumen Penilaian Kognitif INDIKATOR DAN JENJANG INSTRUMEN commit to userBASA, DAN GARAM PENILAIAN KOGNITIF ASAM,
82 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
No 1 2 3
4 5 6
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
Indikator Menyebutkan sifat-sifat asam, basa, dan garam Menggolongkan zat-zat yang bersifat asam, basa, dan garam Menerapkan indikator baik alami maupun buatan untuk mendeteksi asam, basa suatu larutan Memberikan contoh penggunaan asam, basa dan garam dalam kehidupan sehari-hari Menentukan pH suatu asam atau basa Menyebutkan jenis asam dan contohnya JUMLAH
C1 1, 6, 8
C2 5, 14, 24
3
4, 23
13, 20,
9, 10, 12, 14, 16, 21
18,
17, 25
19 2,
22 7, 15 16
Indikator soal Menyebutkan sifat asam Menyebutkan contoh asam kuat Menyebutkan contoh senyawa asam Menyebutkan contoh penggunaan asam dalam kehidupan sehari-hari Memberikan contoh asam organik Memberikan contoh asam -ida Menyebutkan sifat basa Menyebutkan contoh senyawa basa Menyebutkan sifat larutan asam dan basa Mendefinisikan reaksi penetralan Memberikan contoh indikator alami Memberikan contoh larutan indikator Menerapkan penggunaan kertas lakmus Menetukan pH larutan Menerapkan larutan indikator dalam larutana asam atau basa
C1 1, 8, 2 3 18
commit to user
9
C2
6, 17, 25
7, 5,
11 13 12 10
15 24 9 4
21 14,23 19,2 16
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 83
Lampiran 7. Lembar Jawaban Test Kognitif
LEMBAR JAWABAN ULANGAN MATA PELAJARAN KIMIA MATERI ASAM, BASA, DAN GARAM
NAMA
:
KELAS
:
NO. ABSEN :
1.AB C
D
11. A B
C
D
21. A B
C
D
2.AB C
D
12. A B
C
D
22. A B
C
D
3.AB C
D
13. A B
C
D
23. A B
C
D
4.AB C
D
14. A B
C
D
24. A B
C
D
5.AB C
D
15. A B
C
D
25. A B
C
D
6.AB C
D
16. A B
C
D
26. A B
C
D
7.AB C
D
17. A B
C
D
27. A B
C
D
8.AB C
D
18. A B
C
D
28. A B
C
D
9.AB C
D
19. A B
C
D
29. A B
C
D
10. A B
C
20. A B
C
D
30. A B
C
D
D
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Lampiran 8. Soal Quiz untuk Metode Pair Checks QUIZ UNTUK METODE PAIR CHECKS
1. Sebutkan beberapa contoh larutan yang memiliki pH < 7! 2. Tuliskan sifat-sifat asam! 3. Sebutkan beberapa contoh larutan yang memiliki pH> 7! 4. Sebutkan sifat-sifat basa! 5. Sebutkan indikator buatan yang dapat digunakan untuk mendeteksi asambasa suatu larutan! 6. Mengapa larutan asam dan basa disebut larutan elektrolit? 7. Tuliskan reaksi penetralan antara HCl dan NaOH! 8. Sebutkan indikator alami yang dapat digunakan untuk mendeteksi asambasa suatu larutan! 9. Sebutkan macam-macam asam dan berikan masing-masing 1 contoh! 10. Sebutkan beberapa asam dalam kehidupan sehari-hari!
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Lampiran 9. Kisi Kisi Angket Afektif KISI-KISI AFEKTIF
Instrumen
Indikator Keaktifan di kelas
Sikap
Belajar kimia Mengerjakan tugas kimia Persiapan sebelum menerima pelajaran
minat
No Soal + 1 2 Menjawab pertanyaan guru tentang asam, basa, dan garam 3 Mengerjakan latihan soal-soal 4 asam, basa, dan garam 6 Mengerjakan PR kimia tentang 5 asam, basa, dan garam yang 28 29 Tanggap terhadap perintah guru 26 Mempelajari tentang materi asam, 7 basa, dan garam yang diberikan oleh guru pada pertemuan sebelumnya 9 Kehadiran dalam mengikuti 8 pelajaran kimia di kelas 11 Mencari informasi kimia tentang 10 asam, basa, dan garam 13 Diskusi dengan teman seputar 12 materi asam, basa, dan garam 14 Buku kimia tentang asam, basa, dan 15 garam yang dimiliki 17 Catatan pelajaran kimia tentang 16 materi asam, basa, dan garam 19 Kepercayaan terhadap kemampuan 18 guru dalam memberikan materi materi asam, basa, dan garam Deskriptor
Keingintahuan terhadap pelajaran
Mencari literatur kimia
Kepercayaan terhadap pendidikan yang telah diberikan oleh Nilai guru Percaya Keyakinan yerhadap prestasi kimia 20 terhadap materi asam, basa, dan garam yang kemampuan diri dimiliki sendiri Kemudahan dalam menerima 21 Kemampuan Konsep diri penjelasan guru kimia tentang dalam belajar materi asam, basa, dan garam
commit to user
27
22
perpustakaan.uns.ac.id
Kejujuran Moral
Jumlah
digilib.uns.ac.id
Kejujuran pada saat mengerjakan 23 ulangan harian materi asam, basa, dan garam Kejujuran bila ditanya guru saat 25 ulangan materi asam, basa, dan garam 15
commit to user
24
30
15
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Lampiran 10. Angket Aspek Afektif ANGKET ASPEK AFEKTIF Bacalah pernyataan berikut baik-baik, kemudian berikan tanda cek (√) pada kolom yang sesuai dengan pendapat anda. SS
: sangat setuju
S
: setuju
TS
: tidak setuju
STS
: sangat tidak setuju
No 1
2
3 4
5 6
7 8 9 10
11
12
Pernyataan Bila guru memberikan kesempatan untuk menjawab pertanyaan tentang materi asam, basa, dan garam, saya akan berusaha menjawab tanpa ditunjuk Bila guru memberikan kesempatan untuk menjawab, saya diam saja, karena pasti ada teman lain yang akan menjawab. Saya hanya akan mengerjakan latihan soal tentang materi asam, basa, dan garam jika diminta oleh guru. Saya akan berusaha mengerjakan latihan soal-soal kimia tentang materi asam, basa, dan garam dengan baik. Bila ada tugas kimia tentang materi asam, basa, dan garam, akan saya kerjakan dengan baik. Jika ada tugas kimia tentang materi asam, basa, dan garam dari guru yang harus dikimpulkan, saya akan datang pagi-pagi untuk mencontek pekerjaan teman saya. Setelah guru memberikan materi kimia materi asam, basa, dan garam, saya akan mengulangi lagi di rumah Sebelum guru masuk ruangan kelas, saya sudah hadir di dalam ruang kelas. Saya datang terlambat jika pelajaran kimia. Saya berusaha mencari informasi tentang materi asam, basa, dan garam melalui internet, TV, dan radio. Informasi kimia tentang materi asam, basa, dan garam yang saya peroleh sebatas dari penjelasan guru saja. Bila ada pelajaran kimia tentang commit materi to user asam, basa, dan garam yang belum jelas, saya akan
SS
S
TS
STS
perpustakaan.uns.ac.id
13
14
15
16 17 18 19 20 21
22 23
24
25 26 27 28
29 30
mendiskusikannya dengan teman-teman saya. Saya belajar kimia tentang materi asam, basa, dan garam sendiri dan bila tidak bisa saya tidak mendiskusikannya dengan orang lain. Saya hanya mengandalkan buku catatan sebagai sumber belajar kimia tentang materi asam, basa, dan garam Bila guru menunjukkan buku literatur tentang materi asam, basa, dan garam, saya akan meminjam di perpustakaan atau membelinya. Buku catatan kimia tentang materi asam, basa, dan garam milik saya sangat lengkap. Saya lebih suka meminjam buku catatan teman milik teman daripada mencatat sendiri. Saya yakin guru kimia mampu memotivasi siswa untuk belajar tentang materi asam, basa, dan garam. Saya tidak yakin guru kimia menguasai semua materi sistem asam, basa dan garam.. Saya yakin nilai ulangan kimia materi asam, basa, dan garam saya akan menjadi baik jika saya belajar. Saya tidak merasa kesulitan dalam menerima penjelasan guru kimia tentang materi asam, basa, dan garam. Penjelasan guru kimia tentang materi asam, basa, dan garam membuat saya bingung. Dalam mengerjakan soal ulangan harian materi asam, basa, dan garam, saya mengerjakan sendiri tanpa menyontek jawaban teman saya. Bila saya ketahuan oleh guru menyontek jawaban teman, maka saya akan berusaha menutupi kesalahan saya agar tidak ketahuan. Bila saya ketahuan oleh guru menyontek jawaban teman, maka saya akan memberikan jawaban saya. Saya belajar tentang materi asam, basa, dan garam hanya pada saat akan ulangan saja. Tanpa belajar tentang materi asam, basa, dan garam, nilai ulangan saya tetap bagus. Begitu guru kimia menyuruh mengerjakan permasalahan tentang asam, basa, dan garam, saya akan langsung mengerjakannya. Saya akan mengerjakan tugas kimia tentang asam, basa, dan garam bila sudah mendekati deadline Ketika mengerjakan ulangan, saya menyontek jawaban teman saya. commit to user
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Lampiran 11. Data Nilai Pretes, Postes, dan Afektif Kelas Artikulasi
DAFTAR NILAI PRETEST, POSTEST , DAN AFEKTIF KELAS EKSPERIMEN I (ARTIKULASI) No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32
Nama Aditya Firda R Alim Marta P Allin Candra S Andre Ansyah P Anggraheni C Dewi Anita Lestari Anom Yusuf TBS Arna Tanzya N Asep Rian N Dary Nugroho David Aditya Eli Widi Andani Erra Setya R Fahmi Latifah Febriya Dina Setiani Joko Winasis Kiki Desi Prameswari Kiky Ikhsanudin TP Listiya P M Muhammad Fitria R Masfufah Meytia Puspita Hapsari Nindya Eka Wulandari Nisa Fitriawati Rahmat Nur Sholiun Rega Anandhika Rita Ari Kurniawati Rizky Amelia Robfikah Intan K Sabna Dwi Hapsari Triyo Widi Prasetyo Vebri Riski Putra P
Nilai Pretest 44 48 44 48 52 40 52 60 44 40 40 40 40 44 44 52 52 56 40 48 40 36 52 32 38 40 36 36 72 52 64 32
commit to user
Nilai Postest 56 52 52 80 64 52 64 64 52 52 56 76 68 72 60 68 72 76 76 56 56 68 72 52 48 68 72 92 100 76 84 48
Afektif 64 56 78 115 111 116 58 119 80 84 53 111 86 120 114 111 113 56 119 117 84 80 120 118 65 84 57 120 60 82 111 58
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Lampiran 12. Data Nilai Pretes, Postes, dan Afektif Kelas Pair Checks DAFTAR NILAI PRETEST, POSTEST, DAN AFEKTIF KELAS EKSPERIMEN II (PAIR CHECKS) No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31
Nama Anan Gilang Pratama Andi Prasetyo Andika Wibisono Andra Permana Anggi Arum D Ari Nugroho Asrip Dwi P Arwidana Putra Arya Bimantara Asih Kusdarwati Aulia Firdausi Adnin Bagoes S P Bayu Laras Tri Dewi Setyorini Dwi Ningsih Eka Novianti Ema Setyawati Fitri Nurhayati Fury Mawada Rohma Hanifah Nur’aini Hanindya Dini Novita A Kholisor Arraniri Mareta Ayu Mega Setyaningsih Mulia Mawanti Pandu Widianto Pipit Indayani Putri Yuniar Anisa B Riko Rodiyah Kurnen Tyas P Sri Asih Humaida
Pretest 40 60 28 44 52 44 40 52 48 40 40 40 60 52 64 56 60 56 52 40 44 44 28 36 56 40 36 52 52 44 60
commit to user
Postest 44 68 64 56 56 48 52 64 60 68 52 60 64 72 72 80 84 72 56 68 56 60 64 40 72 52 52 68 72 72 96
Afektif 75 47 51 47 65 71 42 54 58 69 53 75 91 82 78 74 71 116 52 119 102 119 105 100 96 117 70 112 76 113 46
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Lampiran 13. Uji Validitas, Reliabilitas, Tingkat Kesukaran, dan Daya Pembeda Soal Kognitif Uji Validitas, Reliabilitas, Tingkat Kesukaran, dan Daya Pembeda Soal Kognitif No Absen 21 10 23 1 6 5 15 7 12 20 8 22 3 19 16 18 17 11 24 13 9 25 4 2 29 14 27 30 26 28 SX SX2 (SX)2 SXY p q p.q r-tabel r-xy Kriteria r11 KA KB nKA nKB ID Kriteria B N IK Kriteria Kesimp.
1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 1 0 0 0 0 21 21 441
2 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 0 0 0 16 16 256
3 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 0 0 0 1 1 0 1 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0 15 15 225
4 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 0 21 21 441
0,7 0,3 0,21 0,349 0,696 valid 0,816 14 7 15 15 0,467 Baik 21 30 0,7 Md Pakai
0,533 0,467 0,2489 0,349 0,288 invalid
0,5 0,5 0,25 0,349 0,426 valid
9 8 15 15 0,0667 Jelek 16 30 0,533 Sd Drop
10 6 15 15 0,267 Cukup 15 30 0,5 Sd Pakai
5 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 20 20 400
Nomor Item 6 0 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 1 0 1 0 14 14 196
0,7 0,667 0,467 0,3 0,333 0,533 0,21 0,2221 0,2489 0,349 0,349 0,349 0,383 0,509 0,296 valid valid invalid RELIABILITAS TINGGI 12 13 9 10 8 5 15 15 15 15 15 15 0,133 0,3333 0,2667 Jelek Cukup Cukup 21 20 14 30 30 30 0,7 0,667 0,467 Md Md Sd Pakai Pakai Drop
commit to user
7 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 0 0 0 18 18 324
8 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 1 1 6 6 36
9 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0 17 17 289
10 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 16 16 256
11 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 20 20 400
0,6 0,4 0,24 0,349 0,351 valid
0,2 0,8 0,16 0,349 -0,529 invalid
0,567 0,433 0,246 0,349 0,51 valid
0,533 0,467 0,249 0,349 0,364 valid
0,667 0,333 0,222 0,349 0,719 valid
11 8 15 15 0,2 Cukup 18 30 0,6 Md Pakai
1 5 15 15 -0,267 Jelek 6 30 0,2 S Drop
12 6 15 15 0,4 Baik 17 30 0,567 Sd Pakai
11 6 15 15 0,333 Cukup 16 30 0,533 Sd Pakai
15 6 15 15 0,6 Baik 20 30 0,667 Md Pakai
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Uji Validitas, Reliabilitas, Tingkat Kesukaran, dan Daya Pembeda Soal Kognitif 12 11 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 13 13 169
13 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 20 20 400
14 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 18 18 324
15 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 2 2 4
16 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 0 18 18 324
Nomor item 17 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 13 13 169
0,433 0,567 0,245511 0,349 0,558 valid
0,67 0,33 0,22 0,35 0,57 valid
0,6 0,4 0,24 0,349 0,418 valid
0,067 0,933 0,0625 0,349 -0,126 invalid
0,6 0,4 0,24 0,35 0,45 valid
22 2 15 15 1,333 Baik Sekali 13 30 0,433 Sd Pakai
13 8 15 15 0,33
11 8 15 15 0,2
1 1 15 15 0
Cukup
Cukup
20 30 0,67 Md Pakai
18 30 0,6 Md Pakai
18 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 18 18 324
19 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 18 18 324
20 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 20 20 400
21 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 20 20 400
22 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 0 15 15 225
0,433 0,567 0,2455 0,349 -0,407 invalid
0,6 0,4 0,24 0,349 0,485 valid
0,6 0,4 0,24 0,349 0,418 valid
0,667 0,333 0,222 0,349 0,532 valid
0,667 0,333 0,222 0,349 0,73 valid
0,5 0,5 0,25 0,349 0,405 valid
13 6 15 15 0,47
5 8 15 15 -0,2
13 6 15 15 0,467
12 7 15 15 0,333
12 8 15 15 0,267
14 6 15 15 0,533
11 5 15 15 0,4
Jelek
Baik
Jelek
Baik
Cukup
Cukup
Baik
Baik
2 30 0,067 SS Drop
18 30 0,6 Md Pakai
13 30 0,433 Sd Drop
18 30 0,6 Md Pakai
18 30 0,6 Md Pakai
20 30 0,667 Md Pakai
20 30 0,667 Md Pakai
15 30 0,5 Sd Pakai
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Uji Validitas, Reliabilitas, Tingkat Kesukaran, dan Daya Pembeda Soal Kognitif 23 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 0 0 1 0 1 1 0 0 18 18 324
24 1 1 1 1 0 0 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 1 0 10 10 100
25 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 1 21 21 441
26 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 15 15 225
27 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 11 11 121
Nomor item 28 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 17 17 289
29 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 20 20 400
30 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 0 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1 1 0 0 1 1 0 0 13 13 169
31 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 1 1 0 1 0 0 0 0 1 0 1 0 1 0 0 15 15 225
32 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1
33 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 1 0 16 16 256
0,6 0,4 0,24 0,349 0,362 valid
0,333 0,667 0,2221 0,349 0,129 invalid
0,7 0,3 0,21 0,349 0,503 valid
0,5 0,5 0,25 0,35 0,58 valid
0,367 0,633 0,232 0,349 0,471 valid
0,567 0,433 0,246 0,349 0,499 valid
0,667 0,333 0,222 0,349 0,754 valid
0,433 0,567 0,2455 0,349 0,189 invalid
0,5 0,5 0,25 0,349 0,459 valid
0,033 0,967 0,032 0,349 0,296 invalid
0,533 0,467 0,249 0,349 0,439 valid
12 7 15 15 0,333 Cukup 18 30 0,6 Md Pakai
7 4 15 15 0,2 Cukup 10 30 0,333 S Drop
15 7 15 15 0,533 Baik 21 30 0,7 Md Pakai
11 4 15 15 0,47 Baik 15 30 0,5 Sd Pakai
9 3 15 15 0,4 Baik 11 30 0,367 S Pakai
12 6 15 15 0,4 Baik 17 30 0,567 Sd Pakai
15 6 15 15 0,6 Baik 20 30 0,667 Md Pakai
8 6 15 15 0,1333 Jelek 13 30 0,433 Sd Drop
10 6 15 15 0,267 Cukup 15 30 0,5 Sd Pakai
1 0 15 15 0,067 Jelek 1 30 0,033 SS Drop
12 5 15 15 0,467 Baik 16 30 0,533 Sd Pakai
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Uji Validitas, Reliabilitas, Tingkat Kesukaran, dan Daya Pembeda Soal Kognitif Nomor item 34 35 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 0 1 0 0 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 1 15 19 15 19 225 361 0,5
0,633
0,5 0,25 0,349 0,459 valid
0,367 0,2323 0,349 0,223 invalid
12 4 15 15 0,533 Baik 15 30 0,5 Sd Pakai
11 9 15 15 0,1333 Jelek 19 30 0,633 Md Drop
Y
Y2
36 31 29 28 26 26 25 24 24 23 23 21 21 21 21 19 19 17 16 16 16 14 14 14 14 14 13 9 6 6
1296 961 841 784 676 676 625 576 576 529 529 441 441 441 441 361 361 289 256 256 256 196 196 196 196 196 169 81 36 36
42,39163
VAR TOT
7,81702
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Lampiran 14. Uji Validitas dan Reliabilitas Angket Afektif Uji Validitas dan Reliabilitas Angket Afektif No absen 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 SX SX2 SXY Var rtabel rxy Kriteria Kesimp. var St2 Var tot r11 Kesp.
1 4 4 2 3 2 4 2 2 2 2 4 4 4 2 2 2 2 1 2 2 2 3 2 2 2 2 1 3 2 2 73 201 8718 0,806 0,347 0,442 valid pakai 0,806 284 38,56 0,894 sangat tinggi
2 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 3 3 4 3 4 3 4 3 3 4 3 4 4 4 3 4 3 4 109 403 12762 0,24 0,347 0,144 invalid drop
3 4 4 3 2 2 4 3 3 4 2 4 3 2 4 3 3 3 2 3 3 4 3 3 3 2 2 2 4 3 2 89 281 10531 0,585 0,347 0,371 valid pakai
4 4 2 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 2 2 3 1 2 2 100 360 11869 0,92 0,347 0,41 valid pakai
Nomor item 5 6 7 3 3 4 4 4 4 4 2 2 3 4 4 4 4 4 3 4 2 3 4 1 3 4 2 2 4 4 2 4 2 3 4 4 3 4 4 4 2 2 4 3 4 1 2 2 1 2 2 4 4 4 4 4 4 4 2 3 3 4 5 4 4 4 4 2 4 1 4 4 3 4 4 2 2 1 2 2 1 4 3 2 2 3 2 1 4 2 3 2 3 88 98 90 290 344 310 10492 11632 10716 1,099 0,823 1,379 0,347 0,347 0,347 0,423 0,426 0,361 valid valid valid pakai pakai pakai
commit to user
8 3 4 3 4 4 3 4 3 4 4 4 3 2 2 3 3 4 4 3 4 4 4 2 1 4 4 3 1 3 2 96 332 11381 0,855 0,347 0,379 valid pakai
9 4 4 2 4 4 4 4 4 2 4 4 4 2 2 2 2 2 4 2 2 4 2 2 2 4 4 2 2 4 1 89 297 10650 1,137 0,347 0,495 valid pakai
10 4 4 2 3 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 4 2 2 2 1 2 3 2 2 4 2 2 4 72 192 8510 0,662 0,347 0,258 invalid drop
11 4 4 3 4 3 4 3 4 4 4 3 3 4 3 2 2 3 4 3 3 2 1 2 1 2 2 3 3 3 3 89 287 10652 0,792 0,347 0,597 valid pakai
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Uji Validitas dan Reliabilitas Angket Afektif Nomor Item 12 2 3 3 4 3 2 3 3 2 3 4 1 4 4 3 3 2 4 4 3 2 2 3 1 3 1 1 3 2 1 79 237 9411 0,999 0,347 0,382
13 4 2 2 1 3 4 3 4 2 2 2 2 2 1 2 4 1 4 2 2 3 2 2 1 2 2 1 3 1 2 68 182 8128 0,961 0,347 0,392
14 4 4 4 4 4 4 2 1 2 2 1 3 2 2 4 2 2 4 4 4 2 2 4 2 2 2 1 4 2 1 81 257 9671 1,321 0,347 0,379
15 4 4 4 4 4 4 2 2 4 2 4 4 2 2 3 2 4 4 2 3 3 4 2 3 2 2 3 3 3 1 90 296 10779 0,897 0,347 0,583
16 4 4 4 2 3 2 4 3 4 4 3 3 4 4 4 4 1 4 2 3 2 2 2 2 1 3 2 2 1 2 85 273 10197 1,109 0,347 0,528
17 4 4 3 3 4 4 4 2 4 2 3 2 2 4 2 3 1 4 2 2 4 2 2 1 3 2 2 4 2 2 83 259 9986 1,013 0,347 0,599
18 3 4 4 4 2 2 4 2 4 2 2 3 3 3 2 2 1 4 4 2 2 2 1 2 2 2 1 4 3 1 77 229 9262 1,082 0,347 0,533
19 4 4 2 3 2 2 2 2 4 4 4 3 4 2 2 3 4 4 2 2 2 2 1 4 2 1 4 4 2 1 82 258 9820 1,168 0,347 0,464
20 3 4 3 3 1 4 4 4 3 4 3 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 2 4 1 1 2 4 2 2 96 338 11430 1,062 0,347 0,438
21 3 4 2 3 4 2 4 4 2 4 4 3 4 4 2 2 4 3 3 2 4 3 2 4 3 2 4 3 1 1 90 298 10724 0,966 0,347 0,448
22 4 4 3 4 4 3 3 4 4 3 2 3 2 2 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 2 2 2 2 1 1 93 317 11090 0,99 0,347 0,474
valid pakai 0,9988 5
valid pakai 0,9609 2
valid pakai 1,3206 9
valid pakai 0,8965 5
valid pakai 1,109 2
valid pakai 1,012 6
valid pakai 1,081 6
valid pakai 1,1678 2
valid pakai 1,062 1
valid pakai 0,965 5
valid pakai 0,989 7
commit to user
23 4 4 4 4 2 3 4 4 3 2 2 4 3 4 4 4 4 3 2 2 4 4 2 3 4 4 2 2 3 3 97 335 11430 0,737 0,347 0,247 invali d drop 0,7368
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Uji Validitas dan Reliabilitas Angket Afektif Nomor Item 24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
3 4 4 4 4 3 4 4 4 2 3 3 4 4 4 3 2 4 2 5 4 4 3 1 1 1 3 3 2 1 93 325 11167 1,266 0,347 0,56 valid pakai 1,265
4 4 3 2 4 4 1 1 4 2 3 3 2 2 3 4 1 4 2 2 4 2 1 4 3 2 3 2 2 3 81 251 9631 1,114 0,347 0,335 invalid drop 1,113
4 4 4 4 2 4 3 3 4 3 4 4 4 4 4 4 3 2 4 4 4 1 1 3 2 4 2 3 3 4 99 353 11695 0,907 0,347 0,29 invalid drop 0,906
4 4 2 4 2 2 4 4 2 2 3 4 4 4 2 2 3 4 2 2 2 2 2 1 2 2 4 2 2 3 82 252 9810 0,961 0,347 0,491 valid pakai 0,960
4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 2 2 4 4 2 2 4 4 4 4 4 2 4 4 2 2 104 384 12352 0,809 0,347 0,474 valid pakai 0,809
4 2 4 4 2 4 2 2 1 2 4 3 1 1 2 2 2 3 4 2 2 2 2 2 2 2 1 3 1 3 71 197 8477 0,999 0,347 0,382 valid pakai 0,999
2 4 3 4 4 3 4 4 4 2 3 4 1 2 3 4 2 2 1 3 2 4 1 3 2 2 2 2 1 3 81 251 9665 1,114 0,347 0,401 valid pakai 1,114
4 4 3 2 2 3 2 2 4 4 2 2 3 4 2 2 2 4 2 1 2 1 2 4 2 1 3 2 2 1 74 212 8904 1,016 0,347 0,534 valid pakai 1,0161
4 4 2 2 2 2 1 4 1 2 4 4 2 2 1 1 2 4 4 2 4 2 2 2 2 1 3 2 3 1 72 208 8653 1,214 0,347 0,456 valid pakai 1,2137
4 4 2 4 2 3 4 4 2 4 3 2 2 4 3 4 1 2 3 4 2 2 1 2 3 2 3 3 2 2 83 257 9897 0,944 0,347 0,433 valid pakai 0,943
4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 2 2 3 2 4 4 4 3 3 3 3 2 4 2 2 3 4 4 100 352 11824 0,644 0,347 0,376 valid pakai 0,643
4 4 4 3 3 4 4 3 4 4 3 4 4 4 3 5 4 5 2 2 4 2 3 5 4 4 4 2 2 1 104 390 12348 1,016 0,347 0,415 valid pakai 1,016
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Uji Validitas dan Reliabilitas Angket Afektif Nomor Item 36 4 4 4 4 2 4 4 4 2 4 3 3 2 4 2 2 4 4 4 2 2 2 2 2 4 4 2 2 2 2 90 298 10755 0,966 0,347 0,512 valid pakai 0,9655
37 4 4 3 4 4 3 4 4 2 4 3 4 4 2 4 3 4 4 2 4 4 4 4 2 4 2 1 3 1 2 97 343 11579 1,013 0,347 0,514 valid pakai 1,0126
38 4 3 2 4 4 3 4 3 4 4 3 3 2 4 2 2 4 1 2 4 3 3 4 1 3 2 2 2 2 1 85 271 10135 1,04 0,347 0,421 valid pakai 1,04023
39 4 2 4 4 2 3 4 2 4 4 3 4 4 4 2 2 2 3 2 2 4 2 2 3 3 4 3 1 1 2 86 276 10252 1,016 0,347 0,426 valid pakai 1,0161
commit to user
40 3 4 4 3 4 4 4 4 3 4 3 2 4 2 2 4 2 2 3 2 1 2 1 3 4 3 2 3 2 3 87 279 10286 0,921 0,347 0,271 invalid drop 0,92069
Y
Y2
148 150 125 138 123 130 127 125 127 123 128 129 114 122 107 110 114 139 111 114 124 107 94 104 103 91 99 107 86 84 3503 417271 417271
21904 22500 15625 19044 15129 16900 16129 15625 16129 15129 16384 16641 12996 14884 11449 12100 12996 19321 12321 12996 15376 11449 8836 10816 10609 8281 9801 11449 7396 7056 417271 6252155215 50637743
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Lampiran 15.Uji Normalitas Pretest PAIR CHECKS dilengkapi Macromedia flash Uji Normalitas Pretest PAIR CHECKS dilengkapi Macromedia flash NO
Xi
Xi-X
Zi
F(Zi)
S(Zi)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 Jumlah Rerata STD
28 28 36 36 40 40 40 40 40 40 40 44 44 44 44 44 48 52 52 52 52 52 52 56 56 56 60 60 60 60 64 1460 47,09677 9,505629
-19,0968 -19,0968 -11,0968 -11,0968 -7,09677 -7,09677 -7,09677 -7,09677 -7,09677 -7,09677 -7,09677 -3,09677 -3,09677 -3,09677 -3,09677 -3,09677 0,903226 4,903226 4,903226 4,903226 4,903226 4,903226 4,903226 8,903226 8,903226 8,903226 12,90323 12,90323 12,90323 12,90323 16,90323
-2,009 -2,009 -1,167 -1,167 -0,747 -0,747 -0,747 -0,747 -0,747 -0,747 -0,747 -0,326 -0,326 -0,326 -0,326 -0,326 0,095 0,516 0,516 0,516 0,516 0,516 0,516 0,937 0,937 0,937 1,357 1,357 1,357 1,357 1,778
0,022 0,022 0,122 0,122 0,228 0,228 0,228 0,228 0,228 0,228 0,228 0,372 0,372 0,372 0,372 0,372 0,538 0,697 0,697 0,697 0,697 0,697 0,697 0,826 0,826 0,826 0,913 0,913 0,913 0,913 0,962
0,065 0,065 0,129 0,129 0,355 0,355 0,355 0,355 0,355 0,355 0,355 0,516 0,516 0,516 0,516 0,516 0,548 0,742 0,742 0,742 0,742 0,742 0,742 0,839 0,839 0,839 0,968 0,968 0,968 0,968 1 L MAKS L TABEL
F(Zi) S(Zi) 0,043 0,043 0,007 0,007 0,127 0,127 0,127 0,127 0,127 0,127 0,127 0,144 0,144 0,144 0,144 0,144 0,01 0,045 0,045 0,045 0,045 0,045 0,045 0,013 0,013 0,013 0,055 0,055 0,055 0,055 0,038 0,159 0,144
Keputusan Normal Harga L maks adalah 0,144 sedangkan L tabel (n=31, α = 0,05) adalah 0,159. Karena harga L maks < L tabel, maka dapat disimpulkan bahwa sample berasal dari populasi yang berdistribusi normal. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Lampiran 16.Uji Normalitas Pretest ARTIKULASI dilengkapi Macromedia flash Uji Normalitas Pretest ARTIKULASI dilengkapi Macromedia flash NO
Xi
Xi-X
Zi
F(Zi)
S(Zi)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 Jumlah Rerata STD
32 32 36 36 36 38 40 40 40 40 40 40 40 40 44 44 44 44 44 48 48 48 52 52 52 52 52 52 56 60 64 72 1458 45,5625 9,126132
-13,375 -13,375 -9,375 -9,375 -9,375 -7,375 -5,375 -5,375 -5,375 -5,375 -5,375 -5,375 -5,375 -5,375 -1,375 -1,375 -1,375 -1,375 -1,375 2,625 2,625 2,625 6,625 6,625 6,625 6,625 6,625 6,625 10,625 14,625 18,625 26,625
-1,375 -1,375 -0,964 -0,964 -0,964 -0,758 -0,553 -0,553 -0,553 -0,553 -0,553 -0,553 -0,553 -0,553 -0,141 -0,141 -0,141 -0,141 -0,141 0,27 0,27 0,27 0,681 0,681 0,681 0,681 0,681 0,681 1,093 1,504 1,915 2,738
0,085 0,085 0,168 0,168 0,168 0,224 0,29 0,29 0,29 0,29 0,29 0,29 0,29 0,29 0,444 0,444 0,444 0,444 0,444 0,606 0,606 0,606 0,752 0,752 0,752 0,752 0,752 0,752 0,863 0,934 0,972 0,997
0,063 0,063 0,156 0,156 0,156 0,188 0,438 0,438 0,438 0,438 0,438 0,438 0,438 0,438 0,594 0,594 0,594 0,594 0,594 0,688 0,688 0,688 0,875 0,875 0,875 0,875 0,875 0,875 0,906 0,938 0,969 1 L MAKS L TABEL
F(Zi) S(Zi) 0,022 0,022 0,012 0,012 0,012 0,036 0,148 0,148 0,148 0,148 0,148 0,148 0,148 0,148 0,15 0,15 0,15 0,15 0,15 0,082 0,082 0,082 0,123 0,123 0,123 0,123 0,123 0,123 0,043 0,004 0,003 0,003 0,15 0,156
Keputusan Normal Harga L maks adalah 0,15 sedangkan L tabel (n=32, α = 0,05) adalah 0,156. Karena harga L maks < L tabel, maka dapat disimpulkan bahwa sample berasal commit to user dari populasi yang berdistribusi normal.
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Lampiran 17. Uji Normalitas Postest PAIR CHECKS dilengkapi Macromedia flash Uji Normalitas Postest PAIR CHECKS dilengkapi Macromedia flash NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 Jumlah Rerata STD
Xi 40 44 48 52 52 52 52 56 56 56 56 60 60 60 64 64 64 64 68 68 68 68 72 72 72 72 72 72 80 84 96 1964 63,35484 11,87027
Xi-X
Zi
F(Zi)
S(Zi)
-23,3548 -19,3548 -15,3548 -11,3548 -11,3548 -11,3548 -11,3548 -7,35484 -7,35484 -7,35484 -7,35484 -3,35484 -3,35484 -3,35484 0,645161 0,645161 0,645161 0,645161 4,645161 4,645161 4,645161 4,645161 8,645161 8,645161 8,645161 8,645161 8,645161 8,645161 16,64516 20,64516 32,64516
-1,968 -1,631 -1,294 -0,957 -0,957 -0,957 -0,957 -0,62 -0,62 -0,62 -0,62 -0,283 -0,283 -0,283 0,054 0,054 0,054 0,054 0,391 0,391 0,391 0,391 0,728 0,728 0,728 0,728 0,728 0,728 1,402 1,739 2,75
0,025 0,051 0,098 0,169 0,169 0,169 0,169 0,268 0,268 0,268 0,268 0,389 0,389 0,389 0,522 0,522 0,522 0,522 0,652 0,652 0,652 0,652 0,767 0,767 0,767 0,767 0,767 0,767 0,92 0,959 0,997
0,03226 0,06452 0,09677 0,22581 0,22581 0,22581 0,22581 0,35484 0,35484 0,35484 0,35484 0,45161 0,48387 0,48387 0,58065 0,58065 0,58065 0,58065 0,70968 0,70968 0,70968 0,70968 0,90323 0,90323 0,90323 0,90323 0,90323 0,90323 0,93548 0,96774 1 L MAKS L TABEL
F(Zi) S(Zi) 0,007 0,014 0,001 0,057 0,057 0,057 0,057 0,087 0,087 0,087 0,087 0,063 0,095 0,095 0,059 0,059 0,059 0,059 0,058 0,058 0,058 0,058 0,136 0,136 0,136 0,136 0,136 0,136 0,015 0,009 0,003 0,136 0,159
Keputusan Normal Harga L maks adalah 0,136 sedangkan L tabel (n=31, α = 0,05) adalah 0,159. Karena harga L maks < L tabel, maka dapat disimpulkan bahwa sample berasal dari populasi yang berdistribusi normal. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Lampiran 18. Uji Normalitas Postest ARTIKULASI dilengkapi Macromedia flash Uji Normalitas Postest ARTIKULASI dilengkapi Macromedia flash NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 jumlah rerata STD
Xi 48 48 52 52 52 52 52 52 56 56 56 56 60 64 64 64 68 68 68 68 72 72 72 72 76 76 76 76 80 84 92 100 2104 65,75 12,92909
Xi-X
Zi
F(Zi)
S(Zi)
-18,125 -18,125 -14,125 -14,125 -14,125 -14,125 -14,125 -14,125 -10,125 -10,125 -10,125 -10,125 -6,125 -2,125 -2,125 -2,125 1,875 1,875 1,875 1,875 5,875 5,875 5,875 5,875 9,875 9,875 9,875 9,875 13,875 17,875 25,875 33,875
-1,368 -1,368 -1,066 -1,066 -1,066 -1,066 -1,066 -1,066 -0,764 -0,764 -0,764 -0,764 -0,462 -0,16 -0,16 -0,16 0,142 0,142 0,142 0,142 0,444 0,444 0,444 0,444 0,745 0,745 0,745 0,745 1,047 1,349 1,953 2,557
0,086 0,086 0,143 0,143 0,143 0,143 0,143 0,143 0,222 0,222 0,222 0,222 0,322 0,436 0,436 0,436 0,556 0,556 0,556 0,556 0,671 0,671 0,671 0,671 0,772 0,772 0,772 0,772 0,852 0,911 0,975 0,995
0,0625 0,0625 0,25 0,25 0,25 0,25 0,25 0,25 0,375 0,375 0,375 0,375 0,40625 0,5 0,5 0,5 0,625 0,625 0,625 0,625 0,75 0,75 0,75 0,75 0,875 0,875 0,875 0,875 0,90625 0,9375 0,96875 1 L MAKS L TABEL
F(Zi) S(Zi) 0,0235 0,0235 0,107 0,107 0,107 0,107 0,107 0,107 0,153 0,153 0,153 0,153 0,0843 0,064 0,064 0,064 0,069 0,069 0,069 0,069 0,079 0,079 0,079 0,079 0,103 0,103 0,103 0,103 0,0543 0,0265 0,0062 0,005 0,153 0,156
Keputusan Normal Harga L maks adalah 0,153 sedangkan L tabel (n=32, α = 0,05) adalah 0,156. Karena harga L maks < L tabel, maka dapat disimpulkan bahwa sample berasal commit to user dari populasi yang berdistribusi normal.
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Lampiran 19. Uji Normalitas Selish Kognitif PAIR CHECKS dilengkapi Macromedia flash Uji Normalitas Selish Kognitif PAIR CHECKS dilengkapi Macromedia flash NO
Xi
Xi-X
Zi
F(Zi)
S(Zi)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 JUMLAH RERATA STD
4 4 4 4 4 4 8 8 12 12 12 12 12 12 12 16 16 16 16 16 20 20 20 24 24 28 28 28 36 36 36 504 16,25806 9,848749
-12,2581 -12,2581 -12,2581 -12,2581 -12,2581 -12,2581 -8,25806 -8,25806 -4,25806 -4,25806 -4,25806 -4,25806 -4,25806 -4,25806 -4,25806 -0,25806 -0,25806 -0,25806 -0,25806 -0,25806 3,741935 3,741935 3,741935 7,741935 7,741935 11,74194 11,74194 11,74194 19,74194 19,74194 19,74194
-1,245 -1,234 -1,234 -1,234 -1,234 -1,234 -0,776 -0,776 -0,319 -0,319 -0,319 -0,319 -0,319 -0,319 -0,319 0,139 0,139 0,139 0,139 0,139 0,596 0,596 0,596 1,053 1,053 1,511 1,511 1,511 2,425 2,425 2,425
0,107 0,109 0,109 0,109 0,109 0,109 0,219 0,219 0,375 0,375 0,375 0,375 0,375 0,375 0,375 0,555 0,555 0,555 0,555 0,555 0,724 0,724 0,724 0,854 0,854 0,935 0,935 0,935 0,992 0,992 0,992
0,194 0,194 0,194 0,194 0,194 0,194 0,258 0,258 0,484 0,484 0,484 0,484 0,484 0,484 0,484 0,645 0,645 0,645 0,645 0,645 0,742 0,742 0,742 0,806 0,806 0,903 0,903 0,903 1 1 1 L MAKS L TABEL
F(Zi) S(Zi) 0,087 0,085 0,085 0,085 0,085 0,085 0,039 0,039 0,109 0,109 0,109 0,109 0,109 0,109 0,109 0,09 0,09 0,09 0,09 0,09 0,018 0,018 0,018 0,048 0,048 0,032 0,032 0,032 0,008 0,008 0,008 0,109 0,159
Keputusan Normal Harga L maks adalah 0,109 sedangkan L tabel (n=31, α = 0,05) adalah 0,159. Karena harga L maks < L tabel, maka dapat disimpulkan bahwa sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Lampiran 20. Uji Normalitas Selisih Kognitif ARTIKULASI dilengkapi Macromedia flash Uji Normalitas Selisih Kognitif ARTIKULASI dilengkapi Macromedia flash NO
Xi
Xi-X
Zi
F(Zi)
S(Zi)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 JUMLAH RERATA STD
4 4 8 8 8 12 12 12 16 16 16 16 16 16 20 20 20 20 20 24 24 24 28 28 32 32 32 36 36 36 36 56 688 21,5 11,48351
-17,5 -17,5 -13,5 -13,5 -13,5 -9,5 -9,5 -9,5 -5,5 -5,5 -5,5 -5,5 -5,5 -5,5 -1,5 -1,5 -1,5 -1,5 -1,5 2,5 2,5 2,5 6,5 6,5 10,5 10,5 10,5 14,5 14,5 14,5 14,5 34,5
-1,524 -1,524 -1,176 -1,176 -1,176 -0,827 -0,827 -0,827 -0,479 -0,479 -0,479 -0,479 -0,479 -0,479 -0,131 -0,131 -0,131 -0,131 -0,131 0,218 0,218 0,218 0,566 0,566 0,914 0,914 0,914 1,263 1,263 1,263 1,263 3,004
0,0638 0,0638 0,1198 0,1198 0,1198 0,2041 0,2041 0,2041 0,316 0,316 0,316 0,316 0,316 0,316 0,4479 0,4479 0,4479 0,4479 0,4479 0,5863 0,5863 0,5863 0,7143 0,7143 0,8196 0,8196 0,8196 0,8967 0,8967 0,8967 0,8967 0,9987
0,0625 0,0625 0,1563 0,1563 0,1563 0,25 0,25 0,25 0,4375 0,4375 0,4375 0,4375 0,4375 0,4375 0,5938 0,5938 0,5938 0,5938 0,5938 0,6875 0,6875 0,6875 0,75 0,75 0,8438 0,8438 0,8438 0,9688 0,9688 0,9688 0,9688 1 L MAKS L TABEL
F(Zi) S(Zi) 0,0013 0,0013 0,0365 0,0365 0,0365 0,0459 0,0459 0,0459 0,1215 0,1215 0,1215 0,1215 0,1215 0,1215 0,1459 0,1459 0,1459 0,1459 0,1459 0,1012 0,1012 0,1012 0,0357 0,0357 0,0242 0,0242 0,0242 0,0721 0,0721 0,0721 0,0721 0,0013 0,1459 0,156
Keputusan Normal Harga L maks adalah 0,1459 sedangkan L tabel (n=32, α = 0,05) adalah 0,156. Karena harga L maks < L tabel, maka dapat disimpulkan bahwa sample berasal commit to user dari populasi yang berdistribusi normal.
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Lampiran 21. Uji Normalitas Kemampuan awal pada PAIR CHECKS dilengkapi media flash Uji Normalitas Kemampuan awal pada PAIR CHECKS dilengkapi media flash NO
Xi
Xi-X
Zi
F(Zi)
S(Zi)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 JUMLAH RERATA STD
30 40 40 41 43 45 47 47 48 48 49 50 60 60 60 61 62 63 64 65 65 65 66 68 68 69 69 69 70 73 80 1785 57,58065 12,14022
-27,5806 -17,5806 -17,5806 -16,5806 -14,5806 -12,5806 -10,5806 -10,5806 -9,58065 -9,58065 -8,58065 -7,58065 2,419355 2,419355 2,419355 3,419355 4,419355 5,419355 6,419355 7,419355 7,419355 7,419355 8,419355 10,41935 10,41935 11,41935 11,41935 11,41935 12,41935 15,41935 22,41935
-2,272 -1,448 -1,448 -1,366 -1,201 -1,036 -0,872 -0,872 -0,789 -0,789 -0,707 -0,624 0,199 0,199 0,199 0,282 0,364 0,446 0,529 0,611 0,611 0,611 0,694 0,858 0,858 0,941 0,941 0,941 1,023 1,27 1,847
0,012 0,074 0,074 0,086 0,115 0,15 0,192 0,192 0,215 0,215 0,24 0,266 0,579 0,579 0,579 0,611 0,642 0,672 0,702 0,729 0,729 0,729 0,756 0,805 0,805 0,827 0,827 0,827 0,847 0,898 0,968
0,032 0,097 0,097 0,129 0,161 0,194 0,258 0,258 0,323 0,323 0,355 0,387 0,484 0,484 0,484 0,516 0,548 0,581 0,613 0,71 0,71 0,71 0,742 0,806 0,806 0,903 0,903 0,903 0,935 0,968 1 L MAKS L TABEL
F(Zi) S(Zi) 0,02 0,023 0,023 0,043 0,046 0,044 0,066 0,066 0,108 0,108 0,115 0,121 0,095 0,095 0,095 0,095 0,094 0,091 0,089 0,019 0,019 0,019 0,014 0,001 0,001 0,076 0,076 0,076 0,088 0,07 0,032 121 0,159
Keputusan Normal Harga L maks adalah 0,121 sedangkan L tabel (n=31, α = 0,05) adalah 0,159. Karena harga L maks < L tabel, maka dapat disimpulkan bahwa sampel berasal commit to user dari populasi yang berdistribusi normal.
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Lampiran 22. Uji Normalitas Kemampuan awal pada ARTIKULASI dilengkapi media flash Uji Normalitas Kemampuan awal pada ARTIKULASI dilengkapi media flash NO
Xi
Xi-X
Zi
F(Zi)
S(Zi)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 JUMLAH RERATA STD
32 45 47 48 48 49 49 52 52 53 53 56 57 60 61 62 64 65 65 65 66 70 70 70 71 74 75 76 77 79 84 84 1979 61,84375 12,54954
-29,8438 -16,8438 -14,8438 -13,8438 -13,8438 -12,8438 -12,8438 -9,84375 -9,84375 -8,84375 -8,84375 -5,84375 -4,84375 -1,84375 -0,84375 0,15625 2,15625 3,15625 3,15625 3,15625 4,15625 8,15625 8,15625 8,15625 9,15625 12,15625 13,15625 14,15625 15,15625 17,15625 22,15625 22,15625
-2,378 -1,342 -1,183 -1,103 -1,103 -1,023 -1,023 -0,784 -0,784 -0,705 -0,705 -0,466 -0,386 -0,147 -0,067 0,012 0,172 0,252 0,252 0,252 0,331 0,65 0,65 0,65 0,73 0,969 1,048 1,128 1,208 1,367 1,766 1,766
0,009 0,09 0,118 0,135 0,135 0,153 0,153 0,217 0,217 0,24 0,24 0,321 0,35 0,442 0,473 0,505 0,568 0,599 0,599 0,599 0,63 0,742 0,742 0,742 0,767 0,834 0,853 0,87 0,886 0,914 0,961 0,961
0,031 0,063 0,094 0,156 0,156 0,219 0,219 0,281 0,281 0,344 0,344 0,375 0,406 0,438 0,469 0,5 0,531 0,625 0,625 0,625 0,656 0,75 0,75 0,75 0,781 0,813 0,844 0,875 0,906 0,938 1 1 L MAKS L TABEL
F(Zi) S(Zi) 0,022 0,027 0,024 0,021 0,021 0,066 0,066 0,064 0,064 0,104 0,104 0,054 0,056 0,004 0,004 0,005 0,037 0,026 0,026 0,026 0,026 0,008 0,008 0,008 0,014 0,021 0,009 0,005 0,02 0,024 0,039 0,039 0,104 0,156
Keputusan Normal Harga L maks adalah 0,104 sedangkan L tabel (n=32, α = 0,05) adalah 0,156. Karena harga L maks < L tabel, maka dapat disimpulkan bahwa sample berasal commit to user dari populasi yang berdistribusi normal.
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Lampiran 23. Uji Normalitas Selisih Kognitif pada Siswa dengan Kemampuan Awal Tinggi Uji Normalitas Selisih Kognitif pada Siswa dengan Kemampuan Awal Tinggi NO
Xi
Xi-X
Zi
F(Zi)
S(Zi)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 JUMLAH RERATA STD
4 4 8 8 12 16 16 16 16 16 16 20 20 20 20 20 20 24 24 24 24 24 28 28 28 28 28 32 32 32 36 36 36 36 36 36 36 56 916 24,10526 10,70435
-20,1053 -20,1053 -16,1053 -16,1053 -12,1053 -8,10526 -8,10526 -8,10526 -8,10526 -8,10526 -8,10526 -4,10526 -4,10526 -4,10526 -4,10526 -4,10526 -4,10526 -0,10526 -0,10526 -0,10526 -0,10526 -0,10526 3,894737 3,894737 3,894737 3,894737 3,894737 7,894737 7,894737 7,894737 11,89474 11,89474 11,89474 11,89474 11,89474 11,89474 11,89474 31,89474
-1,878 -1,878 -1,505 -1,505 -1,131 -0,757 -0,757 -0,757 -0,757 -0,757 -0,757 -0,384 -0,384 -0,384 -0,384 -0,384 -0,384 -0,01 -0,01 -0,01 -0,01 -0,01 0,364 0,364 0,364 0,364 0,364 0,738 0,738 0,738 1,111 1,111 1,111 1,111 1,111 1,111 1,111 2,98
0,03 0,03 0,066 0,066 0,129 0,225 0,225 0,225 0,225 0,225 0,225 0,35 0,35 0,35 0,35 0,35 0,35 0,496 0,496 0,496 0,496 0,496 0,642 0,642 0,642 0,642 0,642 0,77 0,77 0,77 0,867 0,867 0,867 0,867 0,867 0,867 0,867 0,999
0,053 0,053 0,105 0,105 0,132 0,289 0,289 0,289 0,289 0,289 0,289 0,447 0,447 0,447 0,447 0,447 0,447 0,579 0,579 0,579 0,579 0,579 0,711 0,711 0,711 0,711 0,711 0,789 0,789 0,789 0,974 0,974 0,974 0,974 0,974 0,974 0,974 1 L MAKS L TABEL
F(Zi) S(Zi) 0,023 0,023 0,039 0,039 0,003 0,064 0,064 0,064 0,064 0,064 0,064 0,097 0,097 0,097 0,097 0,097 0,097 0,083 0,083 0,083 0,083 0,083 0,069 0,069 0,069 0,069 0,069 0,019 0,019 0,019 0,107 0,107 0,107 0,107 0,107 0,107 0,107 0,001 0,107 0,143
Keputusan Normal Harga L maks adalah 0,107 sedangkan L tabel (n=38, α = 0,05) adalah 0,143. Karena harga L maks < L tabel, maka dapat disimpulkan bahwa sample berasal dari populasi yang berdistribusi normal. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Lampiran 24. Uji Normalitas Selisih Kognitif pada Siswa dengan Kemampuan Awal Rendah Uji Normalitas Selisih Kognitif pada Siswa dengan Kemampuan Awal Rendah NO
Xi
Xi-X
Zi
F(Zi)
S(Zi)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 JUMLAH RERATA STDEV
4 4 4 4 4 4 8 8 8 12 12 12 12 12 12 12 12 12 16 16 16 16 16 20 20 276 11,04 5,070174
-7,04 -7,04 -7,04 -7,04 -7,04 -7,04 -3,04 -3,04 -3,04 0,96 0,96 0,96 0,96 0,96 0,96 0,96 0,96 0,96 4,96 4,96 4,96 4,96 4,96 8,96 8,96
-1,389 -1,389 -1,389 -1,389 -1,389 -1,389 -0,6 -0,6 -0,6 0,189 0,189 0,189 0,189 0,189 0,189 0,189 0,189 0,189 0,978 0,978 0,978 0,978 0,978 1,767 1,767
0,082 0,082 0,082 0,082 0,082 0,082 0,274 0,274 0,274 0,575 0,575 0,575 0,575 0,575 0,575 0,575 0,575 0,575 0,836 0,836 0,836 0,836 0,836 0,961 0,961
0,24 0,24 0,24 0,24 0,24 0,24 0,36 0,36 0,36 0,72 0,72 0,72 0,72 0,72 0,72 0,72 0,72 0,72 0,92 0,92 0,92 0,92 0,92 0,96 1 L MAKS L TABEL
F(Zi) S(Zi) 0,158 0,158 0,158 0,158 0,158 0,158 0,086 0,086 0,086 0,145 0,145 0,145 0,145 0,145 0,145 0,145 0,145 0,145 0,084 0,084 0,084 0,084 0,084 0,001 0,039 0,158 0,173
Keputusan Normal Harga L maks adalah 0,158 sedangkan L tabel (n=25, α = 0,05) adalah 0,173. Karena harga L maks < L tabel, maka dapat disimpulkan bahwa sample berasal dari populasi yang berdistribusi normal.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Lampiran 25. UJI NORMALITAS SELISIH KOGNITIF KEMAMPUAN AWAL TINGGI PAIR CHECKS UJI NORMALITAS SELISIH KOGNITIF KEMAMPUAN AWAL TINGGI PAIR CHECKS F(Zi) NO Xi Xi-X Zi F(Zi) S(Zi) S(Zi) 1 4 -16,2105 -1,577 0,057 0,105 0,048 2 4 -16,2105 -1,577 0,057 0,105 0,048 3 8 -12,2105 -1,187 0,118 0,211 0,093 4 8 -12,2105 -1,187 0,118 0,211 0,093 5 12 -8,21053 -0,798 0,212 0,263 0,051 6 16 -4,21053 -0,409 0,341 0,421 0,08 7 16 -4,21053 -0,409 0,341 0,421 0,08 8 16 -4,21053 -0,409 0,341 0,421 0,08 9 20 -0,21053 -0,02 0,492 0,579 0,087 10 20 -0,21053 -0,02 0,492 0,579 0,087 11 20 -0,21053 -0,02 0,492 0,579 0,087 12 24 3,789474 0,369 0,644 0,684 0,04 13 24 3,789474 0,369 0,644 0,684 0,04 14 28 7,789474 0,758 0,776 0,842 0,066 15 28 7,789474 0,758 0,776 0,842 0,066 16 28 7,789474 0,758 0,776 0,842 0,066 17 36 15,78947 1,536 0,938 1 0,062 18 36 15,78947 1,536 0,938 1 0,062 19 36 15,78947 1,536 0,938 1 0,062 JUMLAH 384 L MAKS 0,093 L RERATA 20,21053 TABEL 0,195 STDEV 10,28256 Keputusan Normal Harga L maks adalah 0,093 sedangkan L tabel (n=19, α = 0,05) adalah 0,195. Karena harga L maks < L tabel, maka dapat disimpulkan bahwa sample berasal dari populasi yang berdistribusi normal.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Lampiran 26. UJI NORMALITAS SELISIH KOGNITIF KEMAMPUAN AWAL RENDAH PAIR CHECKS UJI NORMALITAS SELISIH KOGNITIF KEMAMPUAN AWAL RENDAH PAIR CHECKS NO
Xi
Xi-X
Zi
F(Zi)
S(Zi)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 JUMLAH
4 4 4 4 12 12 12 12 12 12 16 16 120
-6 -6 -6 -6 2 2 2 2 2 2 6 6
-1,285 -1,285 -1,285 -1,285 0,428 0,428 0,428 0,428 0,428 0,428 1,285 1,285
0,099 0,099 0,099 0,099 0,666 0,666 0,666 0,666 0,666 0,666 0,901 0,901
RERATA STD
10 4,670994
0,286 0,286 0,286 0,286 0,714 0,714 0,714 0,714 0,714 0,714 1 1 L MAKS L TABEL
F(Zi) S(Zi) 0,187 0,187 0,187 0,187 0,048 0,048 0,048 0,048 0,048 0,048 0,099 0,099 0,187 0,242
Keputusan Normal Harga L maks adalah 0,187 sedangkan L tabel (n=12, α = 0,05) adalah 0,242. Karena harga L maks < L tabel, maka dapat disimpulkan bahwa sample berasal dari populasi yang berdistribusi normal.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Lampiran 27. UJI NORMALITAS SELISIH KOGNITIF KEMAMPUAN AWAL TINGGI ARTIKULASI UJI NORMALITAS SELISIH KOGNITIF KEMAMPUAN AWAL TINGGI ARTIKULASI F(Zi) NO Xi Xi-X Zi F(Zi) S(Zi) S(Zi) 1 16 -12 -1,214 0,112 0,158 0,046 2 16 -12 -1,214 0,112 0,158 0,046 3 16 -12 -1,214 0,112 0,158 0,046 4 20 -8 -0,809 0,209 0,3158 0,1068 5 20 -8 -0,809 0,209 0,3158 0,1068 6 20 -8 -0,809 0,209 0,3158 0,1068 7 24 -4 -0,405 0,343 0,4737 0,1307 8 24 -4 -0,405 0,343 0,4737 0,1307 9 24 -4 -0,405 0,343 0,4737 0,1307 10 28 0 0 0,5 0,5789 0,0789 11 28 0 0 0,5 0,5789 0,0789 12 32 4 0,405 0,657 0,7368 0,0798 13 32 4 0,405 0,657 0,7368 0,0798 14 32 4 0,405 0,657 0,7368 0,0798 15 36 8 0,809 0,791 0,9474 0,1564 16 36 8 0,809 0,791 0,9474 0,1564 17 36 8 0,809 0,791 0,9474 0,1564 18 36 8 0,809 0,791 0,9474 0,1564 19 56 28 2,832 0,998 1 0,002 JUMLAH 532 L MAKS 0,156 RERATA 28 L TABEL 0,195 STD 9,888265 Keputusan Normal Harga L maks adalah 0,156 sedangkan L tabel (n=19, α = 0,05) adalah 0,195. Karena harga L maks < L tabel, maka dapat disimpulkan bahwa sample berasal dari populasi yang berdistribusi normal.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Lampiran 28. UJI NORMALITAS SELISIH KOGNITIF KEMAMPUAN AWAL RENDAH ARTIKULASI UJI NORMALITAS SELISIH KOGNITIF KEMAMPUAN AWAL RENDAH ARTIKULASI NO
Xi
Xi-X
Zi
F(Zi)
S(Zi)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 jumlah rerata std
4 4 8 8 8 12 12 12 16 16 16 20 20 156 12 5,416026
-8 -8 -4 -4 -4 0 0 0 4 4 4 8 8
-1,4771 -1,4771 -0,73855 -0,73855 -0,73855 0 0 0 0,738549 0,738549 0,738549 1,477098 1,477098
0,069825 0,069825 0,23009 0,23009 0,23009 0,5 0,5 0,5 0,76991 0,76991 0,76991 0,930175 0,930175
0,1538 0,1538 0,3846 0,3846 0,3846 0,6154 0,6154 0,6154 0,8462 0,8462 0,8462 1 1 l maks l tabel
F(Zi) S(Zi) 0,084 0,084 0,155 0,155 0,155 0,115 0,115 0,115 0,076 0,076 0,076 0,07 0,07 0,155 0,22
Keputusan Normal Harga L maks adalah 0,155 sedangkan L tabel (n=13, α = 0,05) adalah 0,22. Karena harga L maks < L tabel, maka dapat disimpulkan bahwa sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
Lampiran
digilib.uns.ac.id
29. Uji Normalitas Macromedia flash
Afektif
PAIR
CHECKS
dilengkapi
Uji Normalitas Afektif PAIR CHECKS dilengkapi Macromedia flash NO
Xi
Xi-X
Zi
F(Zi)
S(Zi)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 Jumlah Rerata STD
42 46 47 47 51 52 53 54 58 65 69 70 71 71 74 75 75 76 78 82 91 96 100 102 105 112 113 116 117 119 119 2446 78,90323 24,95243
-36,9032 -32,9032 -31,9032 -31,9032 -27,9032 -26,9032 -25,9032 -24,9032 -20,9032 -13,9032 -9,90323 -8,90323 -7,90323 -7,90323 -4,90323 -3,90323 -3,90323 -2,90323 -0,90323 3,096774 12,09677 17,09677 21,09677 23,09677 26,09677 33,09677 34,09677 37,09677 38,09677 40,09677 40,09677
-1,47894 -1,31864 -1,27856 -1,27856 -1,11826 -1,07818 -1,0381 -0,99803 -0,83772 -0,55719 -0,39688 -0,35681 -0,31673 -0,31673 -0,1965 -0,15643 -0,15643 -0,11635 -0,0362 0,124107 0,484793 0,685175 0,84548 0,925632 1,045861 1,326395 1,366471 1,4867 1,526776 1,606929 1,606929
0,07 0,094 0,101 0,101 0,132 0,14 0,15 0,159 0,201 0,289 0,346 0,361 0,376 0,376 0,422 0,438 0,438 0,454 0,486 0,549 0,686 0,753 0,801 0,823 0,852 0,908 0,914 0,931 0,937 0,946 0,946
0,032 0,065 0,129 0,129 0,161 0,194 0,226 0,258 0,29 0,323 0,355 0,387 0,452 0,452 0,484 0,548 0,548 0,581 0,613 0,677 0,677 0,71 0,742 0,774 0,806 0,839 0,871 0,903 0,935 1 1 L MAKS L TABEL
F(Zi) S(Zi) 0,038 0,029 0,028 0,028 0,029 0,054 0,076 0,099 0,089 0,034 0,009 0,026 0,076 0,076 0,062 0,11 0,11 0,127 0,127 0,128 0,009 0,043 0,059 0,049 0,046 0,069 0,043 0,028 0,002 0,054 0,054 0,128 0,159
Keputusan Normal Harga L maks adalah 0,128 sedangkan L tabel (n=31, α = 0,05) adalah 0,159. Karena harga L maks < L tabel, maka dapat disimpulkan bahwa sample berasal dari populasi yang berdistribusi normal.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Lampiran 30. Uji Normalitas Afektif ARTIKULASI dilengkapi Macromedia flash Uji Normalitas Afektif ARTIKULASI dilengkapi Macromedia flash NO
Xi
Xi-X
Zi
F(Zi)
S(Zi)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 jumlah rerata STD
53 56 56 57 58 58 60 64 65 78 84 80 80 82 84 84 86 111 111 111 111 113 114 115 116 117 118 119 119 120 120 120 2920 91,25 25,12292
-38,25 -35,25 -35,25 -34,25 -33,25 -33,25 -31,25 -27,25 -26,25 -13,25 -7,25 -11,25 -11,25 -9,25 -7,25 -7,25 -5,25 19,75 19,75 19,75 19,75 21,75 22,75 23,75 24,75 25,75 26,75 27,75 27,75 28,75 28,75 28,75
-1,52251 -1,4031 -1,4031 -1,3633 -1,32349 -1,32349 -1,24388 -1,08467 -1,04486 -0,52741 -0,28858 -0,4478 -0,4478 -0,36819 -0,28858 -0,28858 -0,20897 0,786135 0,786135 0,786135 0,786135 0,865743 0,905547 0,945352 0,985156 1,02496 1,064765 1,104569 1,104569 1,144373 1,144373 1,144373
0,064 0,08 0,08 0,086 0,093 0,093 0,107 0,139 0,148 0,299 0,386 0,327 0,327 0,356 0,386 0,386 0,417 0,784 0,784 0,784 0,784 0,807 0,817 0,828 0,838 0,847 0,857 0,865 0,865 0,874 0,874 0,874
0,031 0,063 0,094 0,125 0,188 0,188 0,219 0,281 0,281 0,344 0,344 0,406 0,406 0,438 0,469 0,5 0,531 0,656 0,656 0,656 0,656 0,688 0,719 0,75 0,781 0,813 0,844 0,875 0,938 0,938 0,969 1 L MAKS L TABEL
F(Zi) S(Zi) 0,033 0,017 0,014 0,039 0,095 0,095 0,112 0,142 0,133 0,045 0,042 0,079 0,079 0,082 0,083 0,114 0,114 0,128 0,128 0,128 0,128 0,119 0,098 0,078 0,057 0,034 0,013 0,01 0,073 0,064 0,095 0,126 0,142 0,156
Keputusan Normal Harga L maks adalah 0,142 sedangkan L tabel (n=32, α = 0,05) adalah 0,156. Karena harga L maks < L tabel, maka dapat disimpulkan bahwa sample berasal commit to user dari populasi yang berdistribusi normal.
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Lampiran 31. Uji Normalitas Afektif pada Siswa dengan Kemampuan Awal Tinggi Uji Normalitas Afektif pada Siswa dengan Kemampuan Awal Tinggi NO
Xi
1
46
2
47
3
51
4
56
5
57
6
58
7
60
8
69
9
71
10
74
11
75
12
76
13
78
14
80
15
82
16
82
17
84
18
86
19
91
20
96
21 22
100 105
Xi-X 45,2105 44,2105 40,2105 35,2105 34,2105 33,2105 31,2105 22,2105 20,2105 17,2105 16,2105 15,2105 13,2105 11,2105 9,21053 9,21053 7,21053 5,21053 0,21053 4,78947 4 8,78947 4 13,7894
Zi
F(Zi)
S(Zi)
F(Zi) S(Zi)
-1,855
0,032
0,026
0,006
-1,81397
0,035
0,053
0,018
-1,64985
0,049
0,105
0,056
-1,4447
0,074
0,105
0,031
-1,40366
0,08
0,132
0,052
-1,36263
0,086
0,158
0,072
-1,28057
0,1
0,184
0,084
-0,9113
0,181
0,211
0,03
-0,82924
0,203
0,237
0,034
-0,70615
0,24
0,263
0,023
-0,66512
0,253
0,289
0,036
-0,62409
0,266
0,316
0,05
-0,54203
0,294
0,342
0,048
-0,45997
0,323
0,368
0,045
-0,37791
0,353
0,421
0,068
-0,37791
0,353
0,421
0,068
-0,29585
0,384
0,447
0,063
-0,21379
0,415
0,474
0,059
-0,00864
0,497
0,5
0,003
0,196513
0,578
0,526
0,052
0,360634 0,641 commit to user 0,565785 0,714
0,553 0,579
0,088 0,135
perpustakaan.uns.ac.id
23
111
24
111 111
25 111 26 27
112
28
113
29
113
30
114
31
115
32
116
33
117
34
119
35
119
36
120
37
120
38 JUMLA H RERAT A
120
STD
digilib.uns.ac.id
7 19,7894 7 19,7894 7 19,7894 7 19,7894 7 20,7894 7 21,7894 7 21,7894 7 22,7894 7 23,7894 7 24,7894 7 25,7894 7 27,7894 7 27,7894 7 28,7894 7 28,7894 7 28,7894 7
0,811966
0,792
0,684
0,108
0,811966
0,792
0,684
0,108
0,811966
0,792
0,684
0,108
0,811966
0,792
0,684
0,108
0,852996
0,803
0,711
0,092
0,894027
0,814
0,763
0,051
0,894027
0,814
0,763
0,051
0,935057
0,825
0,789
0,036
0,976087
0,835
0,816
0,019
1,017117
0,845
0,842
0,003
1,058147
0,855
0,868
0,013
1,140208
0,873
0,921
0,048
1,140208
0,873
0,921
0,048
1,181238
0,881
1
0,119
1,181238
0,881
1
0,119
1,181238
0,881
1
0,119
L MAKS
0,137
L TABEL
0,143
3466 91,210 5 24,372 2
Keputusan Normal Harga L maks adalah 0,137 sedangkan L tabel (n=38, α = 0,05) adalah 0,143. Karena harga L maks < L tabel, maka dapat disimpulkan bahwa sample berasal dari populasi yang berdistribusi normal. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Lampiran 32. Uji Normalitas Afektif pada Siswa dengan Kemampuan Awal Rendah Uji Normalitas Afektif pada Siswa dengan Kemampuan Awal Rendah F(Zi) NO Xi Xi-X Zi F(Zi) S(Zi) S(Zi) 1 42 -34 -1,352 0,088 0,04 0,048 2 47 -29 -1,15318 0,124 0,08 0,044 3 52 -24 -0,95435 0,17 0,12 0,05 4 53 -23 -0,91459 0,18 0,2 0,02 5 53 -23 -0,91459 0,18 0,2 0,02 6 54 -22 -0,87482 0,191 0,24 0,049 7 56 -20 -0,7953 0,213 0,28 0,067 8 58 -18 -0,71577 0,237 0,36 0,123 9 58 -18 -0,71577 0,237 0,36 0,123 10 64 -12 -0,47718 0,317 0,4 0,083 11 65 -11 -0,43741 0,331 0,48 0,149 12 65 -11 -0,43741 0,331 0,48 0,149 13 70 -6 -0,23859 0,406 0,52 0,114 14 71 -5 -0,19882 0,421 0,56 0,139 15 75 -1 -0,03976 0,484 0,6 0,116 16 78 2 0,07953 0,532 0,64 0,108 17 80 4 0,159059 0,563 0,68 0,117 18 84 8 0,318118 0,625 0,76 0,135 19 84 8 0,318118 0,625 0,76 0,135 20 102 26 1,033884 0,849 0,8 0,049 21 116 40 1,59059 0,944 0,84 0,104 22 117 41 1,630355 0,948 0,88 0,068 23 118 42 1,67012 0,953 0,92 0,033 24 119 43 1,709885 0,956 1 0,044 25 119 43 1,709885 0,956 1 0,044 JUMLAH 1900 L MAKS 0,149 L RERATA 76 TABEL 0,173 STDEV 25,1479 Keputusan Normal Harga L maks adalah 0,149 sedangkan L tabel (n=25, α = 0,05) adalah 0,173. Karena harga L maks < L tabel, maka dapat disimpulkan bahwa sample berasal dari populasi yang berdistribusi normal. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Lampiran 33.UJI NORMALITAS AFEKTIF PADA SISWA KEMAMPUAN AWAL TINGGI PAIR CHECKS UJI NORMALITAS AFEKTIF PADA SISWA KEMAMPUAN AWAL TINGGI PAIR CHECKS F(Zi) NO Xi Xi-X Zi F(Zi) S(Zi) S(Zi) 1 46 -40,2105 -1,67761 0,047 0,053 0,006 2 47 -39,2105 -1,63589 0,051 0,105 0,054 3 51 -35,2105 -1,46901 0,071 0,158 0,087 4 69 -17,2105 -0,71804 0,236 0,211 0,025 5 71 -15,2105 -0,63459 0,263 0,263 0 6 74 -12,2105 -0,50943 0,305 0,316 0,011 7 75 -11,2105 -0,46771 0,32 0,368 0,048 8 76 -10,2105 -0,42599 0,335 0,421 0,086 9 78 -8,21053 -0,34255 0,366 0,474 0,108 10 82 -4,21053 -0,17567 0,43 0,526 0,096 11 91 4,789474 0,19982 0,579 0,579 0 12 96 9,789474 0,408424 0,659 0,632 0,027 13 100 13,78947 0,575307 0,717 0,684 0,033 14 105 18,78947 0,78391 0,783 0,737 0,046 15 112 25,78947 1,075955 0,859 0,789 0,07 16 113 26,78947 1,117676 0,868 0,842 0,026 17 116 29,78947 1,242838 0,893 0,895 0,002 18 117 30,78947 1,284559 0,901 0,947 0,046 19 119 32,78947 1,368 0,914 1 0,086 JUMLAH 1638 L MAKS 0,108 L RERATA 86,21053 TABEL 0,195 STDEV 23,96891
Keputusan Normal Harga L maks adalah 0,108 sedangkan L tabel (n=19, α = 0,05) adalah 0,195. Karena harga L maks < L tabel, maka dapat disimpulkan bahwa sample berasal dari populasi yang berdistribusi normal.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Lampiran 34. Uji Normalitas Afektif pada Siswa Kemampuan Awal Rendah Pair Checks Uji Normalitas Afektif pada Siswa Kemampuan Awal Rendah Pair Checks F(Zi) NO Xi Xi-X Zi F(Zi) S(Zi) S(Zi) 1 42 -25,3333 -1,11126 0,133 0,083 0,05 2 47 -20,3333 -0,89194 0,186 0,167 0,019 3 52 -15,3333 -0,67261 0,251 0,25 0,001 4 53 -14,3333 -0,62874 0,265 0,333 0,068 5 54 -13,3333 -0,58488 0,279 0,417 0,138 6 58 -9,33333 -0,40941 0,341 0,5 0,159 7 65 -2,33333 -0,10235 0,459 0,583 0,124 8 70 2,666667 0,116975 0,547 0,667 0,12 9 71 3,666667 0,160841 0,564 0,75 0,186 10 75 7,666667 0,336304 0,632 0,833 0,201 11 102 34,66667 1,520677 0,936 0,917 0,019 12 119 51,66667 2,266394 0,988 1 0,012 JUMLAH 808 L MAKS 0,201 L RERATA 67,33333 TABEL 0,242 STD 22,79686
Keputusan Normal Harga L maks adalah 0,201 sedangkan L tabel (n=12, α = 0,05) adalah 0,242. Karena harga L maks < L tabel, maka dapat disimpulkan bahwa sample berasal dari populasi yang berdistribusi normal.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Lampiran 35. Uji Normalitas Afektif pada Siswa Kemampuan Awal Tinggi Artikulasi Uji Normalitas Afektif pada Siswa Kemampuan Awal Tinggi Artikulasi F(Zi) NO Xi Xi-X Zi F(Zi) S(Zi) S(Zi) 1 56 -40,2105 -1,65023 0,049 0,053 0,004 2 57 -39,2105 -1,60919 0,054 0,105 0,051 3 58 -38,2105 -1,56815 0,058 0,158 0,1 4 60 -36,2105 -1,48607 0,069 0,211 0,142 5 80 -16,2105 -0,66528 0,253 0,263 0,01 6 82 -14,2105 -0,5832 0,28 0,316 0,036 7 84 -12,2105 -0,50112 0,308 0,368 0,06 8 86 -10,2105 -0,41904 0,338 0,421 0,083 9 111 14,78947 0,606957 0,728 0,632 0,096 10 111 14,78947 0,606957 0,728 0,632 0,096 11 111 14,78947 0,606957 0,728 0,632 0,096 12 111 14,78947 0,606957 0,728 0,632 0,096 13 113 16,78947 0,689036 0,755 0,684 0,071 14 114 17,78947 0,730076 0,767 0,737 0,03 15 115 18,78947 0,771116 0,78 0,789 0,009 16 119 22,78947 0,935275 0,825 0,842 0,017 17 120 23,78947 0,976315 0,836 1 0,164 18 120 23,78947 0,976315 0,836 1 0,164 19 120 23,78947 0,976315 0,836 1 0,164 JUMLAH 1828 L MAKS 0,164 L RERATA 96,21053 TABEL 0,195 STDEV 24,3666
Keputusan Normal Harga L maks adalah 0,164 sedangkan L tabel (n=19, α = 0,05) adalah 0,195. Karena harga L maks < L tabel, maka dapat disimpulkan bahwa sample berasal dari populasi yang berdistribusi normal.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Lampiran 36. Uji Normalitas Afektif pada Siswa Kemampuan Awal Rendah Artikulasi Uji Normalitas Afektif pada Siswa Kemampuan Awal Rendah Artikulasi F(Zi) NO Xi Xi-X Zi F(Zi) S(Zi) S(Zi) 1 53 -31 -1,22157 0,111 0,077 0,034 2 56 -28 -1,10335 0,135 0,154 0,019 3 58 -26 -1,02454 0,153 0,231 0,078 4 64 -20 -0,78811 0,215 0,308 0,093 5 65 -19 -0,7487 0,227 0,385 0,158 6 78 -6 -0,23643 0,407 0,462 0,055 7 80 -4 -0,15762 0,437 0,538 0,101 8 84 0 0 0,5 0,692 0,192 9 84 0 0 0,5 0,692 0,192 10 116 32 1,260977 0,896 0,769 0,127 11 117 33 1,300382 0,903 0,846 0,057 12 118 34 1,339788 0,91 0,923 0,013 13 119 35 1,379193 0,916 1 0,084 jumlah 1092 L MAKS 0,192 L rerata 84 TABEL 0,22 std 25,37716
Keputusan Normal Harga L maks adalah 0,192 sedangkan L tabel (n=13, α = 0,05) adalah 0,22. Karena harga L maks < L tabel, maka dapat disimpulkan bahwa sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Lampiran 37. Distribusi Frekuensi Kemampuan Awal dan Prestasi Kognitif
Distribusi Frekuensi Kemampuan Awal dan Prestasi Kognitif A.
Kemampuan awal 1. Gabungan Kelas Eksperimen a. Range (R) R = data max – data min = 84 – 30 = 54 b. Banyak kelas (K) K = 1 + 3,3 log n = 1 + 3,3 log 63 = 1 + 3,3 . 1,799 = 1+ 5,93 = 6, 9 → pilih 6 atau 7, pilih 7 c. Panjang Kelas (P) P = 54/ 7 = 7, 71 → pilih 7 atau 8, pilih 8 Interval Nilai tengah Frekuensi mutlak 1 29,5 – 37,5 33,5 2 2 37,5 – 45,5 41,5 6 3 45,5 – 53,5 49,5 15 4 53,5 – 61,5 57,5 7 5 61,5 – 69,5 65,5 18 6 69,5 – 77,5 73,5 10 7 77,5 – 85,5 81,5 5 JUMLAH 63 Prestasi Belajar No
B.
1. Gabungan Kelas Eksperimen a. Range ( R ) R = 56- 4 = 52 b. Banyak Kelas (K)
commit to user
Frekuensi relatif 3,174% 9,523% 23,809% 11,111% 28,571% 15,873% 7,936% 100%
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
K = 1 + 3,3 log n = 1 + 3,3 log 63 = 1 + 3,3 . 1,799 = 1+ 5,93 = 6, 9 → pilih 6 atau 7, pilih 7 c. Panjang Kelas (P) P = 52 / 7 = 7,42 → pilih 7 atau 8, pilih 8 No 1 2 3 4 5 6 7
Interval Nilai Tengah 3,5 – 11,5 7,5 11,5 - 19,5 15,5 19,5 – 27,5 23,5 27,5 – 35,5 31,5 35,5 – 43,5 39,5 43,5 – 51,5 47,5 51,5 – 58,5 55,5 JUMLAH
Frekuensi mutlak 14 21 13 7 7 0 1 63
commit to user
Frekuensi relatif 22,22% 33,33% 20,63% 11,11% 11,11% 0% 1,58% 100%
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Lampiran 38. Distribusi Frekuensi Afektif
Distribusi Frekuensi Afektif 1. Gabungan Kelas Eksperimen a. Range ( R ) R = 120 - 42 = 78 b. Banyak Kelas (K) K = 1 + 3,3 log n = 1 + 3,3 log 63 = 1 + 3,3 . 1,799 = 1+ 5,93 = 6, 9 → pilih 6 atau 7, pilih 7 c. Panjang Kelas (P) P = 78 / 7 = 11,14 → pilih 11 atau 12, pilih 12 No 1 2 3 4 5 6 7
Interval Nilai tengah 41,5 – 53,5 47,5 53,5 – 65,5 59,5 65,5 – 77,5 71,5 77,5 – 89,5 83,5 89,5 – 101,5 95,5 101,5–113,5 107,5 113,5-125,5 119,5 JUMLAH
Frekuensi mutlak 8 11 7 10 4 9 14 63
commit to user
Frekuensi relatif 12,69% 17,46% 11,11% 15,87% 6,34% 14,28% 22,22% 100%
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Lampiran 39. Uji Homogenitas Kognitif dan Afektif A. Uji Homogenitas Nilai Kognitif Uji Homogenitas Pretest 1.
Hipotesis Ho = Kelompok data pretest (kognitif) siswa kelas ekperimen I dan kelas eksperimen II homogen H1 = Kelompok data pretest (kognitif) siswa kelas eksperimen I dan kelas eksperimen II tidak homogen
2.
Komputasi Data SAMPEL ARTIKULASI PAIR CHECKS JUMLAH RKG log RKG f log RKG c χ^2 obs χ^2 0.05;1
fi
SSj 31 130,667 30 438,968 61 569,635
sj^2 Log sj^2 4,215 0,625 14,632
1,165
fi*log sj^2 19,375 34,95 54,325
9,338 0,97 59,17 1,016 0,175 3,841
3.
Taraf Signifikansi = 5 %
4.
Daerah Kritik : DK = χ 2 | χ 2 0,05; 1 = 3,841
5.
Keputusan Uji Harga χ2hitung = 0,175 < χ20,05;1 = 3,841 atau berada diluar daerah kritik sehingga Ho diterima
6.
Kesimpulan Kelompok data antara pretest (kognitif) siswa kelas eksperimen I dan kelas eksperimen II homogen. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Uji Homogenitas Postest
1.
Hipotesis Ho = Kelompok data postest (kognitif) siswa kelas ekperimen I dan kelas eksperimen II homogen H1 = Kelompok data postest (kognitif) siswa kelas ekperimen I dan kelas eksperimen II tidak homogen
2.
Komputasi Data SAMPEL ARTIKULASI PAIR CHECKS JUMLAH RKG log RKG f log RKG c χ^2 obs χ^2 0.05;1
fi
SSj 79,467
sj^2 2,563
log sj^2 0,409
fi*log sj^2 12,679
30 719,484 61 798,951
23,983
1,38
41,4 54,079
31
13,098 1,117 68,137 1,016 0,508 3,841
3.
Taraf Signifikansi = 5 %
4.
Daerah Kritik : DK = χ 2 | χ20,05;1 = 3,841
5.
Keputusan Uji Harga χ2hitung = 0.508< χ20,05;1 = 3,841 atau berada diluar daerah kritik sehingga Ho diterima
6.
Kesimpulan Kelompok data antara postest (kognitif) siswa kelas eksperimen I dan kelas eksperimen II homogen
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Uji Homogenitas Prestasi Kognitif 1.
Hipotesis Ho = Kelompok data nilai kognitif siswa kelas ekperimen I dan kelas eksperimen II homogen H1 = Kelompok data nilai kognitif siswa kelas ekperimen I dan kelas eksperimen II homogen
2.
Komputasi Data
SAMPEL ARTIKULASI PAIR CHECKS JUMLAH RKG log RKG f log RKG c χ^2 obs χ^2 0.05;1
fi 31 30 61
SSj 1676,8
sj^2 54,09
3610,839 120,361 5287,639
log sj^2 1,733
fi*log sj^2 53,723
2,08
62,4 116,123
86,683 1,938 118,218 1,016 0,076 3,841
3.
Taraf Signifikansi = 5 %
4.
Daerah Kritik : DK = χ 2 | χ20,05;1 = 3,841
5.
Keputusan Uji Harga χ2hitung = 0,076 < χ20,05;1 = 3,841 atau berada diluar daerah kritik sehingga Ho diterima
6.
Kesimpulan Kelompok data antara nilai kognitif siswa kelas eksperimen I dan kelas eksperimen II homogen
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Uji Homogenitas Prestasi Kognitif berdasar kemampuan awal siswa 1.
Hipotesis Ho = Kelompok data nilai kognitif siswa kemampuan awal tinggi dan rendah homogen H1 = Kelompok data nilai kognitif siswa kemampuan awal tinggi dan rendah homogen
2.
Komputasi Data
SAMPEL TINGGI RENDAH JUMLAH RKG log RKG f log RKG c χ^2 obs χ^2 0.05;1
fi
SSj sj^2 37 2682,811 99264,01 24 644,741 15473,78 61 3327,552
log sj^2 4,997 4,19
fi*log sj^2 184,889 100,56 285,449
54,55 1,737 105,957 1,016 -6,482 3,841
3.
Taraf Signifikansi = 5 %
4.
Daerah Kritik : DK = χ 2 | χ20,05;1 = 3,841
5.
Keputusan Uji Harga χ2hitung = -6,482 < χ20,05;1 = 3,841 atau berada diluar daerah kritik sehingga Ho diterima
6.
Kesimpulan Kelompok data nilai kognitif siswa kemampuan awal tinggi dan rendah homogen
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Uji Homogenitas Prestasi Kognitif antar sel
1.
Hipotesis Ho = Kelompok data nilai kognitif siswa antar sel homogen H1 = Kelompok data nilai kognitif siswa antar sel homogen
2.
Komputasi Data
SAMPEL ARTIKULASI TINGGI ARTIKULASI RENDAH PAIR CHECKS TINGGI PAIR CHECKS RENDAH JUMLAH RKG log RKG f log RKG c χ^2 χ^2 0.05;3
fi 18 12 18 11 59
SSj 512 130,9091 932,4444 196 1771,354
sj^2 log sj^2 28,44444 1,453997 10,90909 1,037789 51,80247 1,71435 17,81818 1,250863
fi*log sj^2 26,17195421 12,45346273 30,85830829 13,75949725 83,24322248
30,02294 1,477453 87,16974 1,027345 0,146612 7,815
3.
Taraf Signifikansi = 5 %
4.
Daerah Kritik : DK = χ 2 | χ20,05;3 = 7,815
5.
Keputusan Uji Harga χ2hitung = 0.1466 < χ20,05;3 = 7,815 atau berada diluar daerah kritik sehingga Ho diterima
6.
Kesimpulan Kelompok data nilai kognitif siswa antar sel homogen
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Uji Homogenitas Kemampuan Awal siswa
1.
Hipotesis Ho = Kelompok data kemampuan awal siswa kelas ekperimen I dan kelas eksperimen II homogen H1 = Kelompok data kemampuan awal siswa kelas ekperimen I dan kelas eksperimen II tidak homogen
2.
Komputasi Data
SAMPEL ARTIKULASI PAIR CHECKS JUMLAH RKG log RKG f log RKG c χ^2 obs χ^2 0.05;1
fi
SSj 995,5
sj^2 32,113
log sj^2 1,507
fi*log sj^2 46,717
30 934,194 61 1929,694
31,14
1,493
44,79 91,507
31
31,634 1,5 91,5 1,016 0,00025 3,841
3.
Taraf Signifikansi = 5 %
4.
Daerah Kritik : DK = χ 2 | χ20,05;1 = 3,841
5.
Keputusan Uji Harga χ2hitung = 0,00025< χ20,05;1 = 3,841 atau berada diluar daerah kritik sehingga Ho diterima
6.
Kesimpulan Kelompok data kemampuan awal siswa kelas eksperimen I dan kelas eksperimen II homogen
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
B. Uji Homogenitas Nilai Afektif Uji Homogenitas Nilai Afektif 1.
Hipotesis Ho = Kelompok data prestasi (afektif) siswa kelas ekperimen I, kelas eksperimen II homogen H1 = Kelompok data prestasi (afektif) siswa kelas ekperimen I, kelas eksperimen II tidak homogen
2.
Komputasi Data
SAMPEL ARTIKULASI PAIRCHECKS JUMLAH RKG log RKG f log RKG c χ^2 obs χ^2 0.05;1
fi
SSj sj^2 31 24709,88 797,093 30 10970,84 365,695 61 35680,71
log sj^2 fi*log sj^2 2,902 89,962 2,563 76,89 166,852
584,93 2,767 168,787 1,016 0,07 3,841
3.
Taraf Signifikansi = 5 %
4.
Daerah Kritik : DK = χ 2 | χ 2 0,05; 1 = 3,841
5.
Keputusan Uji Harga χ2hitung 0,07 < χ 2 0,05; 1 = 3,841 atau berada diluar daerah kritik sehingga Ho diterima
6.
Kesimpulan Kelompok data antara pretest (afektif) siswa kelas eksperimen I, kelas eksperimen I dan kelas kontrol homogen
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Uji Homogenitas Nilai Afektif berdasar Kemampuan Awal 1. Hipotesis Ho = Kelompok data prestasi (afektif) siswa kemampuan tinggi dan rendah homogen H1 = Kelompok data prestasi (afektif) siswa kemampuan tinggi dan rendah tidak homogen 2. Komputasi Data SAMPEL tinggi rendah JUMLAH
fi
RKG log RKG f log RKG c χ^2 obs χ^2 0.05;1
SSj sj^2 37 13434,11 363,084 24 43126,39 1796,933 61 56560,5
log sj^2 2,56 3,255
fi*log sj^2 94,72 78,12 172,84
927,221 2,967 180,987 1,016 0,294 3,841
3. Taraf Signifikansi = 5 % 4. Daerah Kritik : DK = χ 2 | χ 2 0,05; 1 = 3,841 5. Keputusan Uji Harga χ2hitung = 0,294 < χ
2
0,05; 1
= 3,841 atau berada diluar daerah kritik
sehingga Ho diterima 6. Kesimpulan Kelompok data prestasi (afektif) siswa kemampuan tinggi dan rendah homogen
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Uji Homogenitas Nilai Afektif antar sel 1.
Hipotesis Ho = Kelompok data nilai afektif siswa antar sel homogen H1 = Kelompok data nilai afektif siswa antar sel homogen
2.
Komputasi Data SAMPEL ARTIKULASI TINGGI ARTIKULASI RENDAH PAIR CHECKS TINGGI PAIR CHECKS RENDAH JUMLAH
RKG log RKG f log RKG c χ^2 χ^2 0.05;3
fi
SSj
sj^2
log sj^2
fi*log sj^2
18
2496
138,6667
2,141972
38,5554974
11
770,727
70,06609
1,845508
20,3005868
18
916,444
50,91356
1,706833
30,7230017
12 59
84 4267,171
7
0,845098
10,1411765 99,7202623
72,32493 1,859288 109,698 1,027345 0,372558 7,815
3.
Taraf Signifikansi = 5 %
4.
Daerah Kritik : DK = χ 2 | χ20,05;3 = 7,815
5.
Keputusan Uji Harga χ2hitung = 0,3725 < χ20,05;3 = 7,815 atau berada diluar daerah kritik sehingga Ho diterima
6.
Kesimpulan Kelompok data nilai afektif siswa antar sel homogen
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Lampiran 40. Uji t matching
Uji t matching 1. Diketahui : Sampel Eksperimen I Eksperimen II 2. Hipotesis :
n 32 31
Rata-rata 36.50 35.30
Variansi 33.90 30.88
H0 : μ1 = μ 2 : Rata-rata nilai pretest siswa kelas eksperimen I sama dengan kelas eksperimen II H1 : μ 1 ≠ μ 2 : Rata-rata nilai pretest siswa kelas ekperimen I tidak sama dengan kelas eksperimen II 3. Komputasi :
s2 S
n1 1s12 n2 1s22 n1 n2 2
31 x 33.90 30
x 30.88
61
= 5.6912 1 2
t S
1 1 n1 n2
36.50 35.30 5.6912 x
0.0500
= 0.9430 4. Daerah Kritik α = 0.05 dk = n1 + n2 –2; tolak Ho jika thitung < –t (1-1/2 α; n1 + n2 –2) atau thitung > t (1-1/2 α; n1 + n2 –2) 5. Keputusan : Karena harga -t0.975(78) = - 1.98 < thitung = 0.9430 < t0.975(78) = 1.98 atau berada di luar daerah kritik, maka Ho diterima 6. Kesimpulan : Rata-rata nilai pretest siswa kelas ekperimen I sama dengan dari siswa kelas eksperimen II. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Lampiran 41. Analisis Variansi Dua Jalan Sel Tak Sama Prestasi Kognitif Analisis Variansi Dua Jalan Sel Tak Sama Prestasi Kognitif 1. Hipotesis H0A : αi = 0 untuk setiap i = 1,2; H1A
: paling sedikit ada satu αi yang tidak nol
H0B
: βi = 0 untuk setiap j = 1,2;
H1B
: paling sedikit ada satu βi yang tidak nol
H0AB
: (αβ)ij = 0 untuk setiap i = 1,2 dan j = 1,2;
H1AB
: paling sedikit ada satu (αβ)ij yang tidak nol
2. Taraf Signifikansi : α = 0,05 3. Statistik yang digunakan: RKB RKA FA = RKB FB = RKG
FAB =
RKAB RKG
4. Komputasi Metode Pembelajaran n
X Artikulasi (A1)
X
X
2
C SS n X Pair Checks (A2)
X
X
C SS Keterangan: C = ( X )2 / n
2
Kemampuan Awal Tinggi (B1) Rendah (B2) 19 13 532 28
156 12
16656 14896 1760 19
2224 1872 352 12
384 20,21053
120 10
9664 7760,842 1903,158 2 SS = X - C
1440 757,8947 682,1053
Rerata dan Jumlah Rerata Metode Pembelajaran Artikulasi (A1) Pair Checks (A2) Total
Kemampuan Awal Tinggi (B1) Rendah (B2) 28 12 20,2105 10 48,2105to user 22 commit
Total 40 30,2105 70,2105
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
N = 19 + 13 + 19 + 12 = 63
nh=
(2)(2) = 15.06 1 1 1 1 19 13 19 12
a. Menghitung komponen JK (1) =
G 2 70,212 = = 1232,7 pq (2)(2)
(2) =
SS
ij
= 1760+352+1903,15+ 682,1= 4697,26
i, j
Ai2 40 2 30,212 (3) = = = 1256,33 q 2 2 i (4) =
j
(5) =
B 2j
48,2 2 22 2 = = 1404,12 p 2 2
AB
2 ij
= (28)2 + (12)2 + (20,21)2 + (10)2 = 1436,46
i, j
b. Jumlah Kuadrat JKA = n h {(3) – (1)} = 15,06 (1256,33 – 1237,7) = 360,92 JKB = n h {(4) – (1)} = 15,05 (1404,12 – 1237,7) = 2587,34 JKAB = n h {(1) + (5) – (3) – (4)} = 15,05 (1232,7 + 1436,46 – 1256,33 – 1404,12) = 126,23 JKG = (2) = 4697,26 JKT = JKA + JKB + JKAB + JKG = 360,92+2587,34+126,23=7771,78 c. Derajat kebebasan dkA = p – 1 = 2 – 1 = 1 dkB = q – 1 = 2 – 1 = 1 dkAB = (p – 1)(q – 1) = (1) (1) = 1 dkG = N – pq = 63 – 4 =commit 59 to user
perpustakaan.uns.ac.id
dkT
digilib.uns.ac.id
= N – 1 = 66 -1 = 65
d. Rataan kuadrat RKA =
JKA 360,92 = = 360,92 dkA 1
RKB =
JKB 2587,34 = = 2587,34 dkB 1
RKAB =
JKAB 126,23 = = 126,23 dkAB 1
RKG =
JKG 4697,26 = = 79,61 dkG 59
e. Statistik uji FA =
RKA 360,92 = = 4,53 RKG 79,61
FB =
RKB 2587,34 = = 32,49 RKG 79,61
FAB =
RKAB 126,24 = = 1,58 RKG 79,61
f. Daerah kritik Untuk FA adalah DK = {F | F> F0,05;1,62}= {F | F> 4,00} Untuk FB adalah DK = { F | F> F0,05;1,62}= {F | F> 4,00} Untuk FAB adalah DK = { F | F> F0,05;1,62}= {F | F> 4,00} Rangkuman Analisis Variansi Dua Jalan Sumber Metode Pembelajaran (A) Kemampuan awal(B) Interaksi (AB) Galat Total 5. Keputusan Uji:
JK Dk 360,931 1 2587,34 1 126,237 1 1105,49 59 3568,827 62
RK 360,93 2587,34 126,237 8,378 -
Fobs 4,53 32,5 1,56 -
Fα 4,00 4,00 4,00 -
Keputusan H0A Ditolak H0B Ditolak H0AB Diterima -
H0A ditolak; H0B ditolak; H0AB diterima 6. Kesimpulan a. Prestasi belajar siswa pada metode pembelajaran Artikulasi lebih tinggi daripada prestasi belajar siswa pada metode Pair Check pada commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
materi kimia Asam, Basa, dan garam kelas VII semester ganjil SMP N 1 Selogiri tahun pelajaran 2010/2011. b. Prestasi belajar siswa yang memiliki kemampuan awal tinggi lebih tinggi daripada prestasi belajar siswa yang memiliki kemampuan awal rendah pada materi kimia Asam, Basa, dan garam kelas VII semester ganjil SMP N 1 Selogiri tahun pelajaran 2010/2011. c. Terdapat interaksi antara metode pembelajaran Artikulasi dan Pair Check dengan kemampuan awal siswa terhadap prestasi belajar siswa pada materi kimia asam, basa, dan garam kelas VII semester ganjil SMP Negeri 1 Selogiri tahun pelajaran 2010/2011.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Lampiran 42. Analisis Variansi Dua Jalan Sel Tak Sama Prestasi Afektif Analisis Variansi Dua Jalan Sel Tak Sama Prestasi Afektif 1. Hipotesis H0A : αi = 0 untuk setiap i = 1,2; H1A
: paling sedikit ada satu αi yang tidak nol
H0B
: βi = 0 untuk setiap j = 1,2;
H1B
: paling sedikit ada satu βi yang tidak nol
H0AB
: (αβ)ij = 0 untuk setiap i = 1,2 dan j = 1,2;
H1AB
: paling sedikit ada satu (αβ)ij yang tidak nol
2. Taraf Signifikansi : α = 0,05 3. Statistik yang digunakan: RKB RKA FA = RKB FB = RKG
FAB =
RKAB RKG
4. Komputasi Metode Pembelajaran n
X Artikulasi (A1)
X
X
2
C SS n X Pair Checks (A2)
X
X
C SS 2 Keterangan: C = ( X ) / n
2
Kemampuan Awal Tinggi (B1) Rendah (B2) 19 13 1828 96,211
1092 84,000
190186 175872,84 14313,16 19
100128 91728,00 8400,00 12
1638 86,211
808 67,333
151630 141212,84 10417,16 2 X SS =to commit user - C
60122 54405,33 5716,67
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Rerata dan Jumlah Rerata Kemampuan awal Tinggi (B1) Rendah (B2) 96,211 84 86,211 67,333 182,421 151,33
Metode Pembelajaran Artikulasi (A1) Pair checks (A2) Total N = 19 + 13 + 19 + 12 = 63
nh=
(2)(2) = 15.06 1 1 1 1 19 13 19 12
a. Menghitung komponen JK (1) =
G 2 333,7542 = = 27847,99 pq (2)(2)
(2) =
SS
ij
= 14313,16+8400+10417+5716,67=38846,98
i, j
Ai2 (3) = = q i (4) =
j
(5) =
B 2j p
AB
= 2 ij
180, 2112
2
153,544 2 = 28075,77 2
182,4212 151,332 = 28089,6 2 2
= (96.21)2 + (86,21)2 + (84)2 + (67,33)=28278,49
i, j
b. Jumlah Kuadrat JKA = n h {(3) – (1)} = 15,06 (28075,77 – 27847,99) = 2678,18 JKB = n h {(4) – (1)} = 15,05 (28089,6 – 27847,99) = 3639,83 JKAB = n h {(1) + (5) – (3) – (4)} = 15,05 (27847,99 + 28278,49 – 28075,77 – 28089,6) = 167,38 JKG = (2) = 38846,98 JKT = JKA + JKB + JKAB + JKG commit to user = 45332,59
Total 180,211 153,544 333,754
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
c. Derajat kebebasan dkA = p – 1 = 2 – 1 = 1 dkB = q – 1 = 2 – 1 = 1 dkAB = (p – 1)(q – 1) = (1) (1) = 1 dkG = N – pq = 63 – 4 = 59 dkT
= N – 1 = 66 -1 = 65
d. Rataan kuadrat RKA =
JKA 2678,18 = = 2678,18 dkA 1
RKB =
JKB 3639,83 = = 3639,83 dkB 1
RKAB =
JKAB 167,38 = = 167,38 dkAB 1
RKG =
JKG 38846,99 = = 658,42 dkG 59
e. Statistik uji FA =
RKA 2678,18 = = 4,06 RKG 658,42
FB =
RKB 3639,83 = = 5,52 RKG 658,42
FAB =
RKAB 167,37 = = 0,25 RKG 658,42
f. Daerah kritik Untuk FA adalah DK = {F | F> F0,05;1,62}= {F | F> 4,00} Untuk FB adalah DK = { F | F> F0,05;1,62}= {F | F> 4,00} Untuk FAB adalah DK = { F | F> F0,05;1,62}= {F | F> 4,00} Rangkuman Analisis Variansi Dua Jalan Sumber Metode Pembelajaran (A) Kemampuan awal(B) Interaksi (AB) Galat Total
JK Dk RK 2678,187 1 2678,187 3639,831 1 3639,831 167,387 1 167,387 38846,982 62 658,432 commit 65 to user 45322,387
Fobs 4,068 5,528 0,254
Fα 4 4 4
Keputusan H0A Ditolak H0B Ditolak H0AB Diterima -
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
5. Keputusan Uji: H0A ditolak; H0B ditolak; H0AB diterima 6. Kesimpulan a. Prestasi belajar siswa pada metode pembelajaran Artikulasi lebih tinggi daripada prestasi belajar siswa pada metode Pair Check pada materi kimia Asam, Basa, dan garam kelas VII semester ganjil SMP N 1 Selogiri tahun pelajaran 2010/2011. b. Prestasi belajar siswa yang memiliki kemampuan awal tinggi lebih tinggi daripada prestasi belajar siswa yang memiliki kemampuan awal rendah pada materi kimia Asam, Basa, dan garam kelas VII semester ganjil SMP N 1 Selogiri tahun pelajaran 2010/2011. c. Terdapat interaksi antara metode pembelajaran Artikulasi dan Pair Check dengan kemampuan awal siswa terhadap prestasi belajar siswa pada materi kimia asam, basa, dan garam kelas VII semester ganjil SMP Negeri 1 Selogiri tahun pelajaran 2010/2011.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Lampiran. Dokumentasi Penelitian 1. Kelas Eksperimen I (Artikulasi dilengkapi Macromedia Flash)
Foto 1. Macromedia flash yang digunakan sebagai media pembelajaran materi asam, basa dan garam
Foto 2. Para siswa sedang berdiskusi berpasangan
Foto 3. Salah satu siswa membacakan hasil wawancara dengan teman sebangku di commit to user depan kelas
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
2. Kelas Eksperimen II ( Pair Checks dilengkapi Macromedia Flash)
Foto 4 dan 5. Siswa sedang Tanya jawab berpasangan
Foto 6. para siswa sedang mengerjakan postest commit to user