Strategi Volume 6, No. 11, Oktober 2016
ISSN : 2089-6948
PENGARUH LABA KOTOR, LABA OPERASI DAN LABA BERSIH TERHADAP PERMINTAAN SAHAM PADA PERUSAHAAN TELEKOMUNIKASI DI BURSA EFEK INDONESIA Rustam Effendi*)Renni Dwi Novita**) Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Tridinanti Palembang*), PT.Telekomunikasi Indonesia Tbk**) Jl. Kapten Marzuki No.2446 Kamboja Palembang ; Telp.0711 -372164-360717, Fax. 0711-360725Website : www/mm-utp.com ; E-mail :
[email protected]
Abstrack This research is an empirical study to examine the effect of gross profit, operating income and net income on demand for shares in the telecommunications company in Indonesian stock exchange taken from the financial statements in the year 2009-2013. This study uses two telecommunication company (PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk and PT. Axianta Tbk) that is used as a sample. As for the analytical techniques used are inferential statistical analysis with multiple linear regression model using statistical tests f and t statistical test with statistical program product and services solution (SPSS) for windows. The result show, gross profit, operating income and net income partially no effect on demand for stocks, while simultaneously independent variables (gross profit and net income) does not affect the independent variable (demand for stocks). Keywords : Gross Profit, Operating Income, Net Income, Demand for Shares
Secara umum laba juga telah diterima sebagai ukuran pengembalian investasi. Semakin besar laba yang diperoleh, maka semakin baik suatu bisnis penanaman modal. Laba menunjukkan maju mundurnya sebuah perusahaan pada setiap periode. Umumnya laba terbagi atas tiga bagian yaitu laba kotor, laba operasi dan laba bersih. Penelitian ini menggunakan laba bersih, laba operasi dan laba kotor sebagai variabel independen. Salah satu hal yang sangat menarik minat investor dalam menanamkan modalnya di bursa efek adalah dividen yang akan diterima. Dividen merupakan bagian keuntungan yang diperoleh investor sebagai pemilik saham dari keuntungan perusahaan setelah dikenakan pajak yang berupa uang tunai atau dalam bentuk saham. Dengan adanya penelitian ini, para investor akan dapat mengetahui kondisi dan kinerja perusahaan-perusahaan yang ada di Bursa Efek Indonesia sehingga dengan mudah mengambil keputusan untuk berinvestasi. Bedasarkan uraian diatas, maka penelitian ini akan menganalisa lebih lanjut mengenai laba seperti laba kotor, laba operasi dan laba bersih serta permintaan saham pada perusahaan telekomunikasi di Bursa Efek Indonesia.
PENDAHULUAN A. Latar Belakang. Pasar modal mempunyai peran yang strategis dalam pembangunan ekonomi sebagai salah satu sumber pembiayaan bagi dunia usaha dan wahana investasi bagi masyarakat. Di Indonesia Pasar Modal atau yang disebut Bursa Efek Indonesia (BEI) merupakan pihak yang memfasilitasi para pemilik modal (investor) yang akan menginvestasikan dananya kepada perusahaan yang kekurangan dana (issuer). Pasar modal di Indonesia (BEI) memiliki dua fungsi yang cukup besar yaitu fungsi ekonomi dan fungsi keuangan. Bukti penyertaan modal pada bursa efek di antaranya adalah dalam bentuk saham. Jumlah permintaan saham semakin meningkat dengan naiknya nilai rata-rata transaksi terakhir. Sebelum investor memutuskan untuk berinvestasi di sebuah perusahaan, maka investor harus terlebih dahulu melakukan analisis tentang keamanan investasinya khususnya dalam perolehan keuntungan di masa mendatang atas penanaman modalnya. Laba dapat digunakan sebagai tolok ukur atas efisiensi manajemen serta sebagai pengukur keberhasilan dan sebagai pedoman pengambil keputusan ekonomi dimasa mendatang .
64
Strategi Volume 6, No. 11, Oktober 2016
ISSN : 2089-6948
B. Identifikasi Masalah
b. Bagi manajemen, hasil penelitian ini dapat dijadikan input dalam menentukan kebijakan perusahaan dan mengambil keputusan. c. Sebagai bahan informasi pada peneliti lain yang berkaitan dengan penelitian ini.
Berdasarkan latar belakang masalah yang dijelaskan sebelumnya, maka dapat diidentifikasi masalah dalam penelitian ini yaitu : a. Laba Kotor pada perusahaan telekomunikasi mengalami fluktuasi di setiap tahun. b. Laba operasi mengalami fluktuasi. c. Laba bersih mengalami fluktuasi. d. Permintaan saham pada perusahaan ini mengalami fluktuasi pada setiap tahun.
TINJAUAN PUSTAKA A. Kajian Teoritis 1. Pasar Modal Pasar modal merupakan salah satu alternatif pilihan investasi yang dapat menghasilkan tingkat keuntungan optimal bagi investor. Investasi dapat diartikan sebagai suatu kegiatan menempatkan dana pada satu atau lebih dari satu aset selama periode tertentu dengan harapan dapat memperoleh penghasilan dan peningkatan nilai investasi (Husnan, 2000:64).
C. Pembatasan Masalah Pada penelitian ini hanya dibatasi pada faktor eksternal perusahaan, dimana penelitian ini lebih menitiberatkan pada analisis laba kotor, laba operasi dan laba bersih terhadap permintaan saham pada perusahaan telekomunikasi di Bursa Efek Indonesia.
2. D.
Teori Permintaan Menurut Gilarso (2007), dalam ilmu ekonomi istilah permintaan (demand) mempunyai arti tertentu yaitu selalu menunjuk pada suatu hubungan tertentu antara jumlah suatu barang yang akan dibeli orang dan harga barang tersebut. Permintaan adalah jumlah dari suatu barang yang mau dan mampu dibeli pada berbagai kemungkinan harga, selama jangka waktu tertentu, dengan anggapan hal-hal lain tetap sama (cateris paribus).
Perumusan Masalah
Dari penelitian ini dapat dirumuskan beberapa masalah, antara lain : a. Apakah laba kotor, laba operasi dan laba bersih berpengaruh terhadap permintaan saham di perusahaan telekomunikasi di Bursa Efek Indonesia secara simultan ?
b. Apakah laba kotor, laba operasi dan laba bersih berpengaruh terhadap permintaan saham di perusahaan telekomunikasi di Bursa Efek Indonesia secara parsial ?
3. Teori Saham
Saham memiliki beberapa karakteristik, antara lain: dividen dibayarkan sepanjang perusahaan memperoleh laba, memiliki hak suara dalam rapat umum pemegang saham (one share one vote), memiliki hal terakhir (junior) dalam hal pembagian kekayaan perusahaan jika perusahaan tersebut dilikuidasi (dibubarkan) setelah semua kewajiban perusahaan dilunasi, memiliki tanggung jawab terbatas terhadap klaim pihak lain sebesar proporsi sahamnya, hak
E. Tujuan dan Kegunaan Penelitian 1. Tujuan Penelitian Untuk mengetahui besarnya pengaruh laba kotor, laba operasi dan laba bersih terhadap permintaan saham secara individu dan bersama-sama pada perusahaan telekomunikasi di Bursa Efek Indonesia. 2. Kegunaan Penelitian a. Memberikan informasi bagi pengguna laporan keuangan sebagai bahan evaluasi untuk mengambil keputusan investasi.
65
Strategi Volume 6, No. 11, Oktober 2016
ISSN : 2089-6948
telekomunikasi seluler, dengan penguasaan pasar yang sangat dominan di Indonesia dan dengan dengan melihat hasil laporan keuangan yang diaudit yang tidak
untuk mengalihkan kepemilikan sahamnya (Fakhruddin & Adianto, 2001). 4.
Laporan Laba Rugi Menurut Kieso (2008:140) laporan laba rugi (income statement) adalah laporan yang mengukur keberhasilan operasi perusahaan selama periode waktu tertentu, menyediakan informasi yang diperlukan oleh para investor dan kreditor untuk memprediksikan jumlah, penetapan waktu, dan ketidakpastian dari arus kas masa depan. B.
mengalami kerugian di tiap tahunnya.
C. 1.
Analisis Statistik Deskriptif Statistik deskriptif merupakan proses transformasi data penelitian dalam bentuk tabulasi (ringkasan, pengaturan, atau penyusunan data dalam bentuk tabel numerik dan grafik) sehingga mudah dipahami dan diinterpretasikan.
Hipotesis Penelitian
Beberapa hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini sesuai dengan hasil penelitian terdahulu adalah : 1 : Diduga Laba kotor, laba operasi dan laba bersih berpengaruh terhadap permintaan saham secara simultan. 2 : Diduga Laba kotor, laba operasi dan laba bersih berpengaruh terhadap permintaan saham secara parsial.
2.
Analisis Statistik Inferensial
Teknik analisis regresi berganda merupakan teknik uji yang digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Persamaan analisis regresi berganda dapat dirumuskan sebagai berikut: Y = α + β1 X1 + β2 X2 + + β3 X3 + ℮
METODOLOGI PENELITIAN A.
Teknik Analisis Data
Di mana : Y = Permintaan saham (variabel dependen) α = Konstanta X1 = Laba kotor X2 = Laba operasi X3 = Laba bersih e = Standar Erorr
Waktu dan Tempat penelitian
Dalam penelitian ini, penulis mengambil objek penelitian pada perusahaan Telekomunikasi di Bursa Efek Indonesia. Tahun yang digunakan dalam penelitian ini adalah tahun 2009 hingga 2013 dengan melihat hasil audit laporan keuangan di website www.idx.co.id.
3.
B. 1.
Populasi dan Sampel Populasi Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan telekomunikasi yang terdaftar di Busa Efek Indonesia (BEI) periode 2009 hingga 2013.
Uji Asumsi Klasik
a. Uji Multikolinieritas Menurut Ghozali (2009 : 91), uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi atas variabel bebas (independen).
2.
Sampel Sedangkan sampel dalam penelitian ini adalah PT Telekomunikasi Indonesia Tbk dan PT XL Axiata Tbk. Pengambilan sampel ini dikarenakan kedua perusahaan tersebut dianggap dapat mewakili populasi industri
b. Uji Heterokedastisitas Dengan melihat grafik plot antara nilai variabel terikat dengan residual. Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu yang teratur
66
Strategi Volume 6, No. 11, Oktober 2016
ISSN : 2089-6948
(bergelombang, melebar, kemudian menyempit), maka mengidentifikasi telah terjadi heteroskedastisitas.
independen berpengaruh terhadap dependen.
secara
positif
2. Uji t c. Uji Autokorelasi Autokorelasi adalah korelasi yang terjadi diantara anggota observasi yang terletak berderetan. Uji autokorelasi bertujuan untuk mengetahui ada atau tidaknya korelasi yang terjadi antara residual pada satu pengamatan dengan pengamatan yang lain pada model regresi. Jika terjadi korelasi, maka dinamakan ada problem autokorelasi.
Uji t dilaksanakan untuk melihat signifikansi dari pengaruh independen secara individu terhadap variabel dependen dengan menganggap variabel lain bersifat konstan.
D. Pengujian Hipotesis
A. Analisis Statistik Deskriptif
1. Uji f Dengan tingkat signifikansi sebesar 5% nilai F ratio dari masing‐masing koefisien regresi kemudian dibandingkan dengan niai t tabel. Jika Frasio > Ftabel atau prob‐sig
Tabel dibawah menunjukan hasil deskripsi dari masing-masing variabel :
HASIL PENELITIAAN DAN PEMBAHASAN
Tabel 1 Hasil Uji Statistik Deskriptif Descriptive Statistics N Permintaan Saham (Y) Laba Kotor (X1) Laba Operasi (X2) Laba Bersih (X3) Valid N (lis twise)
5 5 5 5 5
Minimum 16126663 18155000 12407000 8843000
Maximum 18484080 52116000 14752000 10661500
Mean 17212204.80 26780000.00 13616000.00 9719700.00
Sumber : Data Sekunder yang diolah B. Analisis Statistik Inferensial 1. Analisis Regresi Linier Berganda Tabel 2 Hasil Analisis Regresi Linier Berganda Coefficientsa
Model 1
(Cons tant) Laba Kotor (X1) Laba Operasi (X2) Laba Bersih (X3)
Unstandardiz ed Coefficients B Std. Error 2E+007 1E+007 .095 .092 2.241 11.495 -3.880 15.370
Standardized Coefficients Beta 1.193 2.105 -2.850
a. Dependent Variable: Permintaan Saham (Y)
67
t 1.518 1.032 .195 -.252
Sig. .371 .490 .877 .843
Collinearity Statistics Tolerance VIF .321 .004 .003
3.114 271.555 296.711
Std. Deviation 1140574.546 14284277.493 1071330.890 837559.073
Strategi Volume 6, No. 11, Oktober 2016
ISSN : 2089-6948
Dari hasil pengolahan data, diperoleh persamaan regresi secara keseluruhan sebagai berikut : Y = 21.857.475,064 + 0,095 X1 + 2,241 X2 – 3,880 X3 + ℮ 2. Uji Asumsi Klasik a. Uji Multikolinieritas a Coe ff icie nts
Model 1
Collinear ity Sta tistics Tolera nce VIF 1.518 .321 3.114 .004 271.555 .003 296.711
(Con stan t) Laba Kotor (X1 ) Laba O per asi ( X2) Laba Ber sih ( X3)
a. Depende nt Var iable: Per m intaan Saham ( Y)
Dari hasil diatas, dapat diketahui bahwa hanya laba kotor yang memiliki nilai tolerance > 0,10 .
yang berarti tidak terdapat korelasi antar variabel independen
b. Uji Heteroskedastisitas Gambar 1 Hasil Uji Heteroskedastisitas Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual
Dependent Variable: Permintaan Saham (Y)
Expected Cum Prob
1.0
3
0.8
0.6 4
5
0.4
1 2
0.2
0.0 0.0
0.2
0.4
0.6
0.8
1.0
Observed Cum Prob
angka 0,5 pada sumbu Y. Oleh sebab itu, dapat disimpulkan tidak terdapat heteroskedastisitas dalam model regresi ini.
Hasil pengujian heteroskedastisitas pada gambar di atas menunjukkan bahwa di dalam diagram tidak terdapat pola yang jelas serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah
68
Strategi Volume 6, No. 11, Oktober 2016
ISSN : 2089-6948
c. Uji Autokolerasi Tabel 3 Hasil Uji Autokolerasi M odel Summaryb
Model 1
R .755a
R Square .571
Adjusted R Square -.717
Std. Error of the Estimate 1494654.794
DurbinWatson 2.252
a. Predictors: (Constant), Laba Bersih (X3), Laba Kotor (X1), Laba Operasi (X2) b. Dependent Variable: Permintaan Saham (Y)
Sumber : Hasil Pengolahan Data 3. Pengujian Hipotesis Statistik a. Uji f Uji f dilakukan untuk menguji secara keseluruhan pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat. Dengan kriteria pengujiannya adalah: jika Fhitung>Ftabel atau sig. < α (0,05), maka hal ini berarti variabel bebas mampu menjelaskan variabel terikat secara bersama-sama. Jika Fhitung α, maka hal ini
berarti variabel bebas secara bersamasama tidak mampu menjelaskan variabel terikatnya.
Tabel 4. Hasil Uji f ANOVAb Model 1
Regression Residual Total
Sum of Squares 2.970E+012 2.234E+012 5.204E+012
df 3 1 4
Mean Square 9.899E+011 2.234E+012
F .443
Sig. .770a
a. Predictors : (Constant), Laba Bersih (X3), Laba Kotor (X1), Laba Operasi (X2) b. Dependent Variable: Permintaan Saham (Y)
Sumber : Hasil Pengolahan Data
b. Uji t Uji digunakan variabel variabel
t adalah pengujian yang untuk mengetahui apakah independen mempengaruhi dependen secara parsial.
Merupakan perbandingan antara koefisien regresi dengan standar error of coeficient.
69
Strategi Volume 6, No. 11, Oktober 2016
ISSN : 2089-6948
Tabel 5. Hasil Uji t Coefficientsa
Model 1
(Cons tant) Laba Kotor (X1) Laba Operasi (X2) Laba Bersih (X3)
Unstandardiz ed Coefficients B Std. Error 2E+007 1E+007 .095 .092 2.241 11.495 -3.880 15.370
Standardized Coefficients Beta 1.193 2.105 -2.850
t 1.518 1.032 .195 -.252
Sig. .371 .490 .877 .843
Collinearity Statistics Tolerance VIF .321 .004 .003
3.114 271.555 296.711
a. Dependent Variable: Permintaan Saham (Y)
Sumber : Data Sekunder yang diolah
PEMBAHASAN
hubungan antara harga dan jumlah barang yang diminta dimana jika harga naik maka permintaan turun. Hal ini berbanding terbalik dengan kurva permintaan saham dimana jika laba meningkat maka permintaan saham juga akan meningkat. Hal ini disebabkan karena investor terlebih dahulu melihat laba perusahaan sebelum menanamkan modalnya. Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan yang mengeluarkan saham itu bagus jika permintaan saham meningkat. Namun tidak semata-mata demikian, hal ini juga masih dipikirkan oleh calon investor mengenai prospek dari produk yang dijualnya, artinya produk tersebut selalu dibutuhkan oleh konsumen dan merupakan produk yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan pokok. Pada umumnya, investor melakukan investasi pada perusahaan yang mempunyai profit yang cukup baik karena menunjukan prospek yang cerah sehingga investor tertarik untuk berinvestasi, yang nantinya akan mempengaruhi harga saham perusahaan. Seperti pada perusahaan yang menjadi objek penelitian penulis, perusahaan menjual jasa telekomunikasi seluler. Hal ini sebagian besar masih dalam kebutuhan sekunder, apalagi yang menjual produk jasa ini banyak sehingga pada saat-saat tertentu laba yang diperoleh tinggi tapi pada saat tertentu lainnya laba yang diperoleh rendah karena konsumen akan memilih produk yang sama pada perusahaan lain.
Dari hasil pengujian statistik yang telah dilakukan, dapat dibuktikan bahwa variabel bebas tidak berpengaruh terhadap permintaan saham. Hal ini menunjukan bahwa investor saham perusahaan yang berkapitalisasi besar tidak mempertimbangkan informasi laba dalam mengambil keputusan investasinya dan tidak menggunakan informasi lainnya seperti informasi arus kas dalam mengambil keputusan. Tidak signifikannya pengaruh variabel laba kotor, laba operasi dan laba bersih terhadap variabel permintaan saham ini dapat terjadi karena selama periode penelitian laba kotor, laba operasi dan laba bersih tidak menjadi fokus perhatian investor karena investor lebih memperhatikan faktor lain seperti keberlangsungan usaha perusahaan. Investor lebih fokus pada masa depan perusahaan di jangka panjang dibandingkan dalam jangka pendek dalam melakukan pembelian saham. Hal ini dapat terjadi karena pada masa periode penelitian banyak perusahaan sektor telekomunikasi yang lebih mementingkan diri pada masalah untuk tetap dapat bertahan hidup, bukan pada masalah bagaimana menghasilkan laba. Teori permintaan menjelaskan hubungan antara jumlah barang atau jasa yang dimintadengan harga. Dalam teori permintaan dikenal dengan adanya istilah kurva permintaan. Pengertian kurva permintaan adalah kurva yang menunjukan
70
Strategi Volume 6, No. 11, Oktober 2016
ISSN : 2089-6948
KESIMPULAN DAN SARAN
agar factor internal perusahaan juga dipertimbangkan, misalnya kurs, tingkat inflasi, suku bunga, perpajakan dan lain sebagainya.
A. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan laba kotor, laba operasi dan laba bersih terhadap permintaan saham dapat disimpulkan sebagai berikut :
DAFTAR PUSTAKA
1. Dengan uji t, bahwa variabel laba kotor dan laba operasi dan laba bersih secara parsial tidak berpengaruh terhadap permintaan saham, hal ini dapat dilihat dengan tingkat signifikansi lebih besar dari 0.05. 2. Dengan uji f, variabel laba kotor, laba operasi dan laba bersih secara bersamasama tidak berpengaruh terhadap permintaan saham, hal ini dapat dilihat dengan tingkat signifikansi lebih besar dari 0.05.
Boediono. 1998. Ekonomi Mikro, Seni Sinopsis Pengantar Ilmu Ekonomi No.1. BPFE. Yogyakarta Financial Accounting Standards Board. 1980. Statements of Financial Accounting Concepts. Connecticut: John Wiley and Sons Inc. Ghozali, I. 2009 Aplikasi Multivariate Lanjutan dengan Program SPSS. Semarang : Badan Penerbit Undip. Ghozali, Imam. 2011. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS. Ed 6. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
B. Saran Penelitian ini masih memiliki beberapa keterbatasan, baik dalam pemilihan sampel maupun output pengujian. Pada penelitian selanjutnya, para peneliti yang akan menggunakan laba sebagai variabel, diharapkan untuk mempertimbangkan hal-hal berikut : 1. Dalam penelitian ini variabel yang digunakan hanya terbatas pada laba kotor, laba operasi dan laba bersih. Oleh karena itu penelitian ini dapat dikembangkan lebih lanjut pada masa yang akan datang dengan cara menggunakan variabel-variabel yang relevan ke dalam model dengan memperluas atau menambah periode dan jumlah sampel yang diteliti. 2. Investor perlu mempertimbangkan variabel bebas (Laba kotor, laba operasi dan Laba bersih) masing-masing perusahaan dalam mengambil keputusan, karena hasil penelitian ini menunjukan bahwa selama 5 tahun periode observasi variabel tersebut tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap permintaan saham. 3. Penelitian ini hanya mempertimbangkan factor eksternal saja yaitu pendapatan sementara factor internal perusahaan diabaikan. Pada penelitian selanjutnya
Gilarso, T. 2003. Pengantar Ilmu Ekonomi mikro. Yogyakarta: Kanisius. Gujarati, Damodar, dan Sumarno Zain, 1999. Ekonometrika Dasar, Penerbit Erlangga, Jakarta. A. Kusnadi. 2000 . Akutansi Keuangan Menengah (Intermediate), Prinsip, Prosedur & Metode, Edisi Pertama, Brawijaya Malang. Husnan, Suad. 2000. Dasar-Dasar Teori Portofolio dan Analisis Sekuritas, Edisi Revisi. Yogyakarta: AMP-YKPN. Harahap, Sofyan Syafri. 2010. Analisis Kritis atas Laporan Keuangan. Ed 1-9. Jakarta: Rajawali Pers. Hariyati, Yuli. 2007. Ekonomi Mikro. Jember: CSS Ikatan
Akuntan Indonesia (IAI). 2004. Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan. Jakarta: Salemba Empat.
Ikatan Akuntan Indonesia (IAI). 2007. Standar Akuntansi Keuangan. Edisi 2007. Penerbit : Salemba Empat
71
Strategi Volume 6, No. 11, Oktober 2016
ISSN : 2089-6948
Kusno, Joko., 2004. Analisis Pengaruh Perubahan Arus Kas dan Laba Akuntansi Terhadap Return Saham (Studi Empiris Pada Perusahaan Keuangan Yang Go Public di Bursa Efek Jakarta). Tesis (MM). Universitas Diponegoro Semarang
Pertumbuhan GDP terhadap Indeks Harga Saham Sektor Property. Jurnal Ekonomi : Universitas Diponegoro, 2009. Virgantari, dkk. 2011. Analisis Permintaan Ikan di Indonesia: Pendekatan Model Quadratic
Kieso, Donald E dan Weygant. 2008. Akuntansi Intermediate. Jilid 1, Edisi Keduabelas. Jakarta: Erlangga.
www.idx.co.id 2015. Laporan Kuangan Perusahaan Telekomunikasi yang Terdaftar di BURSA EFEK INDONESIA
Kim, M. dan W. Kross. 2005. The Ability of Earnings to Predict Future Operating Cash Flows Has Been Increasing – Not Decreasing. Accounting Research.
www.sahamok.com 2015. Sub Sektor Telekomunikasi yang terdaftar sebagai perusahaan emiten di BEI
Kusmuriyanto, dkk., 2002. Jurnal Ekonomi dan Manajemen. Pengaruh Deviden, Laba Perusahaan dan Indeks Harga Saham Terhadap Harga Saham perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta. Vol.11 No.2 Mohammad Nazir, 1988, Metode Penelitian, Jakarta : Ghalia Indonesia Muhammad Budhi. 2000. Faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan Saham Di Bursa Efek Jakarta Tahun 1989-1999 , Skripsi Universitas Jember Samuelson, Paul. 1995. Ekonomi Makro. Terjemahan, Jakarta : Erlangga Scott, William R. 1977. Financial Accounting Theory, 2nd Edition, Canada Inc., Prentices Hall Soemarso S.R. 2004. Akuntansi Suatu Pengantar. Edisi Lima. Jakarta: Salemba Empat. Subramanyam K.R dan John J.Wild. 2010. Analisis Laporan Keuangan. Buku 2, Edisi 10. Jakarta: Salemba Empat. Sulbahri, Madjir, dkk. 2013. Panduan Pengolahan Data Dengan Program SPSS.Unsri Press Suparmoko. 1990. Pengantar Ekonomi mikro. Edisi Pertama. Yogyakarta : BPFE Sugiyono. 2010. Statistika Untuk Penelitian. Penerbit Alfabeta : Bandung. Thobarry, Achmad. 2009. Analisis Pengaruh Nilai Tukar, Suku bunga, Inflasi dan
72