Volume I No. 3, Oktober 2016
ISSN 2502 - 3764
ANALISIS PENGARUH KUALITAS ALAT PRODUKSI, HARGA BAHAN BAKU, PEMAKAIAN BAHAN BAKU, JUMLAH TENAGA KERJA TERHADAP VOLUME PRODUKSI (STUDI KASUS PADA INDUSTRI SARUNG TENUN DI DESA PARENGAN MADURAN) Noer Rafikah Zulyanti Universitas Islam Lamongan
ABSTRAK Penelitian Analisis Pengaruh Kualitas Alat Produksi, Pemakaian Bahan Baku, Harga Bahan Baku dan Jumlah Tenaga Kerja bertujuan untuk menganalisis pengaruh faktor-faktor tersebut terhadap Volume Produksi Kain Tenun Ikat pada CV. Paradila. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kuantitatif dengan perhitungan Regresi menggunakan software SPSS versi 10.0 Hasil penelitian mengungkapkan bahwa kualitas alat produksi (X1) Harga bahan baku (X2), pemakaian bahan baku (X3) dan jumlah tenaga kerja (X4) mempunyai pengaruh signifikan terhadap volume produksi kain tenun ikat.. Kata kunci: Kualitas alat produksi, Harga bahan baku, Pemakaian bahan baku, Jumlah tenaga kerja dan Volume produksi 1.
tergantung dari upaya perusahaan untuk
PENDAHULUAN Dengan
pereko-
mencari dan memilih dengan teliti jenis
nomian di negara ini, makin terasa
alat produksi yang akan digunakan
adanya
arah
dalam proses produksi. Dengan kualitas
persaingan untuk meraih pangsa pasar
bahan baku yang semakin baik maka
yang terbesar. Perusahaan - perusahaan
akan mengurangi terjadinya kesalahan
baru yang menawarkan berbagai macam
produksi maupun proses produksi ulang.
produk bermunculan, sehingga tidak
Alat produksi yang berkualitas
terelakkan timbulnya persaingan yang
adalah suatu subyek produksi yang
semakin kompetitif.
cocok
aktivitas
Dengan dengan
pertumbuhan
usaha
adanya
kualitas
baik
ke
alat
produksi
maka
akan
pada
(Sukardi,2009:6). merupakan
proses
produksi
Kualitas
keseluruhan
produk
karakteristik
memberikan kualitas keluaran yang baik
produk atau jasa dari rancangan sampai
pula. Keberhasilan suatu perusahaan
pengiriman
dalam pengunaan alat produksi tersebut
pelanggan sesuai dengan diharapkan
Jurnal Penelitian Ekonomi dan Akuntansi
produk
tersebut
ke
159
Volume I No. 3, Oktober 2016
ISSN 2502 - 3764
tanpa melalui pembuatan yang berulang-
Untuk
menganalisis
pengaruh
ulang. Tanpa memperhatikan kualitas
kualitas
alat
terhadap
produk yang dihasilkan, itu berarti
volume produksi kain tenun ikat.
mematikan harapan bagi perusahaan di masa
yang
akan
datang,
1.
2.
sehingga
yang lebih rendah kualitasnya. Proses
produksi
baku
terhadap
volume
produksi kain tenun ikat. 3.
akan
Untuk
menganalisis
pengaruh
pemakaian bahan baku terhadap
mempengaruhi semua aspek produksi, misalkan kuaitas produksi, harga bahan
Untuk menganalisis pengaruh harga bahan
perusahaan akan menghasilkan produk
produksi
volume produksikain tenun ikat. 4.
Untuk menganalisis jumlah tenaga
baku, pemakaian bahan baku, pemakaian
kerja terhadap volume produksikain
tenaga kerja dan volume produksi. Itulah
tenun ikat.
yang menjadi dasar penelitian saya mengenai “Analisis Pengaruh Kualitas Alat Produksi, Harga Bahan Baku,
2.
TINJAUAN PUSTAKA Secara
umum
diartikan
Kerja Terhadap Volume Produksi”. Saya
meningkatkan
melakukan penelitian di Industri Kain
kegunaan (utility) dari benda-benda
Tenun Ikat UD. Paradila karena Kain
ekonomi dengan masukan berupa faktor-
Tenun Ikat ini adalah Komoditas asli
faktor produksi sehingga menjadi bentuk
Desa Parengan dan menjadi ciri khas
keluaran berupa produk. (Sukardi, 2009 :
Desa Parengan. Mayoritas masyarakat
99). Volume Produksi adalah jumlah
Parengan dan sekitarnya (Pangkatrejo,
yang seharusnya diproduksi oleh suatu
Pringgoboyo, Kanugrahan) menekuni
perusahaan
sebagai pengrajin Kain Tenun Ikat sejak
tertentu.(Sukanto dan Indriyo, 2007:55).
jaman Belanda karena Kain Tenun Ikat
Pengukuran volume produksi melalui
ini merupakan salah satu peninggalan
beberapa variable yakni melalui kulitas
Belanda.
produk, bahan baku dan tenaga kerja.
maka tujuan dalam penelitian ini adalah
kegiatan
dapat
Pemakaian Bahan Baku, Jumlah Tenaga
Berdasarkan latar belakang di atas,
sebagai
Produksi
atau
dalam
untuk
menciptakan
periode
Kualitas merupakan suatu kondisi yang berhubungan dengan produk dan jasa manusia, proses dan lingkungan yang memenuhi atau melebihi harapan
160
Jurnal Penelitian Ekonomi dan Akuntansi
Volume I No. 3, Oktober 2016
ISSN 2502 - 3764
(Tjiptono, 2001 :4). Alat Produksi
produksi diukur dengan menggunakan
merupakan media untuk mengolah bahan
tenaga
menjadi produk jadi dengan bantuan
penyelesaian kerja. Standar penyelesaian
pekerja.
kerja
Terdiri
dari
alat
produksi
kerja,
maka
merupakan
ada
standar
standar
yang
langsung (fasilitas produksi yang berupa
menunjukkan jumlah dan jenis tenaga
mesin, perkakas, peralatan, perkakas
kerja langsung yang diperlukan untuk
Bantu dan sebagainya) dan alat produksi
menyelesaikan satu unit produk. Karena
tak langsung (tanah, jalan, bangunan,
yang terlibat secara langsung dalam
gudang dan sebagainya).
proses konversi adalah tenaga kerja
Bahan baku adalah bahan utama
langsung, maka perhitungan tingkat
yang diolah menjadi produk jadi dan
produksi juga menggunakan tenaga kerja
pemakaiannya dapat diidentifikasikan
langsung saja, bukan semua tenaga kerja
secara
yang ada pada perusahaan.
langsung
atau
bisa
diikuti
jejaknya pada produk jadi (Muhammad,
Industri adalah suatu usaha atau
2013:12). Dalam menggunakan bahan
kegiatan pengolahan bahan mentah atau
sebagai
tingkat
barang setengah jadi menjadi barang jadi
produksi, ada suatu standar penggunaan
barang jadi yang memiliki nilai tambah
bahan. Standar penggunaan bahan adalah
untuk
suatu standar yang dibuat oleh suatu
(Sukanto dan Indriyo, 2007:94). Usaha
perusahaan yang menunjukkan jumlah
perakitan atau assembling dan juga
dan jenis bahan baku yang diperlukan
reparasi adalah bagian dari industri.
untuk bisa memproduksi satu unit
Hasil industri tidak hanya berupa barang,
produk.
tetapi juga dalam bentuk jasa. Tenun ikat
pengukur
Tenaga
berapa
keuntungan.
merupakan
atau kain tenun merupakan kriya tenun
kemampuan manusia, baik fisik maupun
berupa kain yang ditenun dari helaian
mental
benang
dari
Kerja
mendapatkan
setiap
pekerja
yang
pakan
dan
lungsi
yang
melakukan kerjasama untuk suatu tujuan
sebelumnya diikat dan dicelupkan ke
yaitu menghasilkan produk (T. Hani
dalam pewarna. Indonesia adalah salah
Handoko, 2010 : 02). Tenaga kerja
satu Negara yang menghasilkan seni
dalam perusahaan dibagi menjadi dua
tenun yang terbesar terutama dalam hal
yaitu tenaga kerja langsung dan tenaga
keanekaragaman hiasannya.
kerja
tidak
langsung.
Jika
tingkat
Jurnal Penelitian Ekonomi dan Akuntansi
161
Volume I No. 3, Oktober 2016
ISSN 2502 - 3764
METODOLOGI PENELITIAN
Desa Parengan Maduran, CV. Paradilla
Jenis data yang digunakan dalam
yang kualitas alat produksinya baik,
penelitian ini adalah data primer yang
jumlah alat produksi cukup banyak,
merupakan data yang diperoleh dari CV.
harga bahan baku stabil, tenaga kerja
PARADILLA
Parengan
mencukupi
menjadi
meningkat.
3.
Kecamatan
Desa
Maduran
yang
dan
hasil
produksinya
tempat penelitian. Data yang diperoleh
Dalam penelitian ini terdiri dari
berupa data kuantitatif. Data kuantitatif
empat variabel bebas (X) dan satu
yaitu data yang berupa angka-angka
variabel terikat (Y) yaitu kualitas alat
berupa data mengenai alat produksi yang
produksi (X1), harga bahan baku (X2),
digunakan, bahan baku, tenaga kerja dan
pemakaian bahan baku (X3), jumlah
volume produksi. Sumber data secara
tenaga kerja (X4) dan volume produksi
keseluruhan
(Y). Untuk mencari pengaruh kualitas
diperoleh
dari
dalam
institusi yang menjadi tempat penelitian.
alat
Data yang bersifat kuantitatif diperoleh
pemakaian bahan baku dan jumlah
dari dokumen/ arsip bagian produksi dan
tenaga kerja terhadap volume produksi,
bagian personalia.
maka dalam penelitian ini menggunakan
Teknik pengambilan sampel dalam penelitian
ini
menggunakan
teknik
produksi,
harga
bahan
baku,
beberapa alat uji statistik, yaitu regresi linier berganda, uji t, dan uji F.
puposive sampling. Puposive sampling merupakan suatu teknik pengambilan sampel
dengan
4.
HASIL
85). Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang di miliki oleh populasi tersebut (Sugiyono,2014:81). Dalam Penelitian ini kami mengambil sampel pada Industri tenun yang ada di Desa Parengan Maduran Lamongan, Yaitu CV.Paradilla Parengan. Kami memilih CV. Paradilla Parengan karena dari sekian banyak industri tenun di
DAN
PEMBAHASAN
menggunakan
pertimbangan tertentu (Sugiyono, 2014 :
PENELITIAN
4.1
Hasil
A. Analisis Regresi Linear Berganda Model regresi yang digunakan adalah model regresi dengan variabel volume produksi kain tenun (Y) sebagai variabel dependent (variabel tak bebas), dan variabel kualitas alat produksi (X1), harga bahan baku (X2), pemakaian bahan baku (X3) dan jumlah tenaga kerja (X4) sebagai variabel independen (bebas), dengan fungsi Y = f (X1, X2, X3, X4),
162
Jurnal Penelitian Ekonomi dan Akuntansi
Volume I No. 3, Oktober 2016
model regresi
ISSN 2502 - 3764
dalam penelitian ini
adalah sebagai berikut :
Rangkuman
hasil
perhitungan
Regresi dengan menggunakan software
Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + b4X4
SPSS versi 10.0 adalah sebagai berikut:
Tabel 1. Rangkuman Hasil Perhitungan Regresi Variabel Terikat
Variabel Bebas
Volume produksi tenun ikat Kualitas alat produksi (X1)
T hitung Prob. Sig
Nilai VIF
Nilai Tolerance
0,315
4,948
0,000**
7,239
0,138
0,299
5,105
0,000**
2,271
0,440
Pemakaian bahan baku (X3) 0,517
7,743
0,000**
1,103
0,907
Jumlah tenaga kerja (X4)
2,105
0,045*
8.199
0,122
Harga bahan baku (X2)
F R2 DW N Df
b
= 211,960 = 0,961 = 2,041 = 30 = 26
0,234
Prob. Sig = 0,000**
Berdasarkan Tabel 1 di atas. maka
rupiah bahan baku maka volume
persamaan regresi volume produksi Kain
produksi kain tenun ikat akan
Tenun Ikat UD. Paradila adalah sebagai
meningkat sebesar 0,299 meter.
berikut:
3.
Y = a + 0,315X1 + 0,299X2 + 0,517X3
bahwa setiap ada peningkatan 1
+0,234X4
meter bahan baku maka volume
Hasil dari persamaan regresi linear berganda
tersebut
2.
produksi kain tenun ikat akan
memberikan
pengertian : 1.
b3 sebesar 0,517, menunjukkan
meningkat sebesar 0,517 meter. 4.
b4 sebesar 0,234, menunjukkan
b1 sebesar 0,315, menunjukkan
bahwa setiap ada peningkatan
bahwa setiap ada peningkatan 1
jumlah 1 jumlah tenaga kerja maka
kualitas
maka
volume produksi kain tenun ikat
volume produksi kain tenun ikat
akan meningkat sebesar 0,234
akan meningkat sebesar 0,315
meter.
meter.
Dari persamaan diatas dapat dilihat
alat
produksi
b2 sebesar 0,299, menunjukkan
bahwa variabel pemakaian bahan baku
bahwa setiap ada peningkatan 1
menunjukkan memiliki pengaruh yang
Jurnal Penelitian Ekonomi dan Akuntansi
163
Volume I No. 3, Oktober 2016
ISSN 2502 - 3764
paling tinggi terhadap volume produksi
Berdasarkan
Tabel
atas
menunjukkan
pengujian di atas dapat dilihat bahwa
(masing-masing variabel bebas), variabel
pemakaian
mempunyai
X1 (variabel kualitas alat produksi)
pengaruh paling tinggi terhadap volume
berpengaruh signifikan terhadap volume
produksi kain tenun ikat, karena apabila
produksi kain tenun ikat, hal ini bisa
bahan baku sulit didapatkan maka
dilihat dari nilai Prob. Sig sebesar 0,000
produsen akan menghentikan produksi
yang lebih kecil dari 0,05 (α=5%) dan
kain
hingga
nilai t hitung sebesar 4,948 lebih besar
menunggu perolehan bahan baku benang
dari t tabel (2,06) dengan demikian
kembali
yang
hipotesis yang menyatakan kualitas alat
mempunyai kepekaan paling rendah
produksi berpengaruh terhadap volume
adalah jumlah tenaga kerja karena tenaga
produksi kain tenun ikat.
tenun
ikat
baku
sementara
normal.
Sedangkan
yang digunakan dalam produksi kain
Sedangkan
secara
di
Kain Tenun Ikat UD. Paradila. Dari hasil
bahan
bahwa
1
untuk
parsial
variabel
X2
tenun ikat tidak tergantung pada jumlah
(variabel harga bahan baku) berpengaruh
tenaga kerja karena dengan berapapun
signifikan terhadap volume produksi
jumlah jumlah tenaga kerja produksi
kain tenun ikat, hal ini bisa dilihat dari
kain tenun ikat yang dihasilkan tidak
nilai Pro. Sig Sebesar 0,000 lebih kecil
mengalami
dari 0,05 (α=5%) dan nilai t hitung
perubahan
hanya
saja
diperlukan waktu yang berbeda-beda.
sebesar 5,105 lebih besar dari t tabel (2,06) artinya hipotesis yang menyatakan harga bahan baku berpengaruh terhadap
B. Uji t Uji t digunakan untuk menguji hipotesis yang menyatakan :
volume
produksi
kain
tenun
ikat
diterima.
H0 : βi = 0 artinya koefisien regresi = 0
Variabel X3 (variabel pemakaian
atau variabel independent i tidak
bahan baku) berpengaruh signifikan
mempengaruhi variabel dependent,
terhadap volume produksi kain tenun
ataukah
ikat, hal ini bisa dilihat dari nilai Prob.
H1 : βi # 0 artinya koefisien regresi tidak sama
dengan
independent
0 I
variabel dependent.
164
Sig sebesar 0,000 lebih kecil dari 0,05
variabel
(α=5%) dan nilai t hitung sebesar 7,743
mempengaruhi
lebih besar dari t tabel (2,06) dengan
atau
demikian hipotesis yang menyatakan
Jurnal Penelitian Ekonomi dan Akuntansi
Volume I No. 3, Oktober 2016
ISSN 2502 - 3764
pemakaian bahan baku berpengaruh
atau hipotesis nol (H0) yang menyatakan
terhadap volume produksi kain tenun
semua
ikat diterima.
mempengaruhi
Variabel X3 (variabel jumlah
variabel
independent variabel
tidak
dependent
(volume produksi kain tenun ikat),
tenaga kerja) berpengaruh signifikan
ditolak.
Artinya
variabel
variabel
terhadap volume produksi kain tenun
kualitas produk, harga bahan baku,
ikat, hal ini bisa dilihat dari nilai Prob.
pemakaian bahan baku dan jumlah
Sig sebesar 0,045 lebih kecil dari 0,05
tenaga kerja sangat dapat dipercaya
(α=5%) dan nilai t hitung sebesar 2,105
mempengaruhi variabel volume produksi
lebih besar dari t tabel (2,06) dengan
kain tenun ikat.
demikian hipotesis yang menyatakan jumlah
tenaga
kerja
berpengaruh
D. Koefisien Determinasi
terhadap volume produksi kain tenun ikat diterima.
Koefiseien
determinasi
(R2)
pada intinya mengukur seberapa jauh
kemampuan
model
dalam
menerangkan varisi variabel tidak
C. Uji F Dari Tabel 1 di atas secara
bebas. Nilai koefisien determinasi
bersama-sama/serentak (uji F) variabel
antara nol dan satu (0
bebas yang terdiri dari kualitas produk,
R2 yang kecil berarti kemampuan
harga bahan baku, pemakaian bahan
variabel-variabel
baku
menjelaskan variabel tidak bebas
dan
jumlah
tenaga
kerja
terbatas,
bebas
mempunyai pengaruh yang signifikan
amat
terhadap variabel volume produksi kain
sebaliknya apabila nilai R2 besar
tenun ikat pada tingkat kepercayaan
yaitu
sampai dengan α =1%. Hal ini dapat
variabel-variabel bebas mempunyai
dilihat nilai Prob.Sig sebesar 0,000 lebih
kemampuan menjelaskan variabel
kecil dari 0,05 dan nilai F hitung sebesar
tidak bebas secara luas (Kuncoro,
211,960 lebih besar dari F tabel (4,64).
2001).
mendekati
begitu
dalam
satu,
pula
maka
Dengan demikian hipotesis H1 yang
Dari Tabel 1 di atas didapat R2
menyatakan semua variabel independent
sebesar 0,961 artinya sekitar 96,1
mempengaruhi
dependent
persen variasi produksi kain tenun
secara bersama-sama dapat diterima,
ikat dapat dijelaskan oleh variabel-
variabel
Jurnal Penelitian Ekonomi dan Akuntansi
165
Volume I No. 3, Oktober 2016
variabel
bebas
produksi,
ISSN 2502 - 3764
(kualitas
harga
bahan
alat
Peralatan yang digunakan dibuat
baku,
secara sederhana menggunakan bahan
pemakaian bahan baku dan jumlah
alam
yang
tenaga kerja), dan sekitar 3,9 persen
pemukiman dan menggunakan bahan
dijelaskan variabel lain di luar
yang berkualitas baik yaitu dengan kayu
model.
ulin,
rotan
tersedia
dan
di
bahan
lingkungan
lain
yang
berkualitas baik. Hasil penelitian ini 4.2
Pembahasan
sesuai dengan penelitian yang dilakukan
A.
Pengaruh kualitas alat produksi
oleh Muhammad Yahya (2014) yang
terhadap volume produksi kain
menyimpulkan
tenun ikat
produksi berpengaruh positif terhadap
Dengan
menggunakan
tingkat
bahwa
kualitas
alat
jumlah produksi.
signifikansi 5% dapat dilihat bahwa kualitas
alat
produksi
berpengaruh
B.
Pengaruh harga bahan baku
secara signifikan dan bertanda positif
terhadap volume produksi kain
terhadap volume produksi kain tenun
tenun ikat
ikat. Tanda positif menunjukkan bahwa
Harga bahan baku berpengaruh
setiap ada peningkatan 1 kualitas alat
secara
produksi maka volume produksi kain
produksi kain tenun ikat pada tingkat
tenun ikat akan meningkat sebesar 0,315
signifikansi 5% dan bertanda positif
meter.
menggunakan
terhadap volume produksi kain tenun
ATBM (Alat Tenun Bukan Mesin). Alat
ikat. Tanda positif menunjukkan bahwa
ini terbuat dari kayu yang memiliki
apabila bahan baku meningkat 1 rupiah,
bagian-bagian: boom yaitu alat gulungan
maka volume produksi kain tenun ikat
benang lungsi, karap yang terdiri dari 2
meningkat sebesar 0,299 meter. Bahan
bagian yaitu karap depan dan belakang,
baku yang digunakan dalam produksi
sisir yaitu alat untuk menyisir dan
kain tenun ikat sangat mahal, karena
merapatkan benang agar menjadi padat
sumber daya bahan baku untuk membuat
saat menjadi kain, injak-injak yaitu
kain tenun ikat merupakan sumber daya
menyesuaikan
yang langka seperti kapas, kepompong
CV.
digunakan.
166
Paradila
teropong
mana
yang
signifikan
terhadap
volume
ulat sutera, sarang lebah, akar serat
Jurnal Penelitian Ekonomi dan Akuntansi
Volume I No. 3, Oktober 2016
ISSN 2502 - 3764
wangi. Oleh karena itu harga kain tenun
ikat meningkat sebesar 0,517 meter.
ikat mencapai jutaan rupiah
Bahan baku yang digunakan untuk
Bahan baku merupakan salah satu
produksi kain tenun ikat adalah kapas
produksi teknis yang mendukung proses
yang menjadi bahan baku membuat
produksi. Produksi teknis merupakan
benang, kepompong ulat sutera yang
kegiatan produksi yang bertujuan untuk
dipakai
meningkatkan
membuat benang sutera dan benang
atau
menambah
nilai
sebagai
kegunaan suatu benda atau barang.
emas.
Kegiatan produksi tidak akan terwujud
merenggangkan benang terbuat dari
dan terlaksana tanpa adanya alat atau
sarang lebah, untuk pengawet benang
benda
untuk
biasanya menggunakan akar serat wangi,
Jadi
untuk pengawet benang agar tidak luntur
yang
memproduksi
digunakan suatu
barang.
diperlukan adanya faktor-faktor produksi
Bahan
bahan baku untuk
untuk
membantu
menggunakan daun sirih.
untuk menciptakan, menghasilkan benda
Adanya
pengaruh
bahan
baku
atau jasa (Minto Purwo, 2000: 44). Hasil
terhadap volume produksi kain tenun
penelitian ini sesuai dengan penelitian
ikat menandakan bahwa dalam usaha
yang dilakukan oleh Ayu Mutiara (2010)
kain tenun ikat sangat tergantung dari
yang menyimpulkan bahwa ketersediaan
bahan baku yang tersedia. Bahan baku
bahan baku berpengaruh positif terhadap
merupakan bahan dasar utama yang
jumlah produksi.
digunakan untuk memproduksi kain tenun ikat, apabila bahan baku kurang
C.
bahan
tersedia, maka akan berdampak pada
baku terhadap volume produksi
terhambatnya produksi kain tenun ikat
kain tenun ikat
yang akan dihasilkan oleh CV Paradilla.
Pengaruh
Dengan
pemakaian
menggunakan
tingkat
Hasil
penelitian
ini
sesuai
dengan
signifikansi 5% dapat dilihat bahwa
penelitian yang dilakukan oleh Ayu
pemakaian bahan baku berpengaruh
Mutiara (2010) yang menyimpulkan
secara signifikan dan bertanda positif
bahwa
terhadap volume produksi kain tenun
berpengaruh positif terhadap jumlah
ikat. Tanda positif menunjukkan bahwa
produksi.
ketersediaan
bahan
baku
apabila bahan baku tersedia sebesar 1 meter, maka volume produksi kain tenun
Jurnal Penelitian Ekonomi dan Akuntansi
167
Volume I No. 3, Oktober 2016
D.
ISSN 2502 - 3764
Pengaruh jumlah tenaga kerja
2.2–2.6) menyatakan bahwa tenaga kerja
terhadap volume produksi kain
adalah
tenun ikat
penduduk yang secara potensial dapat
Jumlah tenaga kerja berpengaruh
menghasilkan barang dan jasa. Dari
secara
signifikan
terhadap
volume
sebagian
pernyataan
di
dari
atas
keseluruhan
dapat
diambil
produksi kain tenun ikat. Hal ini
kesimpulan bahwa tenaga kerja adalah
dikarenakan berapapun jumlah jumlah
sebagian
tenaga kerja dalam proses produksi akan
menghasilkan barang dan jasa, bila ada
mempengaruhi volume produksi kain
permintaan terhadap barang dan jasa.
penduduk
yang
dapat
tenun ikat, hanya saja jika jumlah tenaga kerja sedikit maka akan membutuhkan
5.
PENUTUP
waktu yang cukup lama dalam proses
5.1
Kesimpulan
produksi kain tenun ikat sedangkan
1.
Variabel
kualitas
jumlah jumlah tenaga kerja yang banyak
berpengaruh
akan
memudahkan
alat
produksi
signifikan
terhadap
dalam
proses
volume produksi kain tenun ikat.
ikat.
Untuk
Dengan demikian hipotesis yang
membuat kain tenun ikat diperlukan
menyatakan kualitas alat produksi
waktu 6 bulan mulai dari bahan baku
berpengaruh
berupa kapas sampai menjadi kain tenun
produksi tenun ikat dapat diterima.
produksi
ikat.
kain
Jumlah
tenun
tenaga
kerja
yang
2.
Variabel
terhadap
harga
volume
bahan
digunakan sebanyak 10 orang untuk
berpengaruh
sekali produksi dengan upah jumlah
volume produksi kain tenun ikat.
tenaga
Dengan demikian hipotesis yang
kerja
rata-rata
dibayarkan
mingguan.
menyatakan
Keberadaan pengusaha kecil dalam
berpengaruh
kancah perekonomian nasional peranannya cukup strategis, mengingat dari
signifikan
baku
harga
terhadap
bahan
terhadap
baku volume
produksi tenun ikat dapat diterima. 3.
Variabel pemakaian bahan baku
pengusaha golongan ini telah banyak
berpengaruh
diserap
telah
volume produksi kain tenun ikat.
memberikan andil bagi pertumbuhan
Dengan demikian hipotesis yang
ekonomi
menyatakan pemakaian bahan baku
tenaga
yang
kerja
dicapai
dan
selama
ini.
signifikan
terhadap
(Maryono, 1996 : 16). Suprihanto (1988:
168
Jurnal Penelitian Ekonomi dan Akuntansi
Volume I No. 3, Oktober 2016
berpengaruh
ISSN 2502 - 3764
terhadap
volume
dijelaskan variabel lain di luar
produksi tenun ikat dapat diterima. 4.
Variabel
jumlah
berpengaruh
tenaga
signifikan
model.
kerja
terhadap
volume produksi kain tenun ikat.
5.2 1.
Secara bersama-sama/serentak (uji F) variabel bebas yang terdiri dari terdiri dari kualitas produk, harga bahan baku, pemakaian bahan baku dan jumlah tenaga kerja mempunyai
volume
produksi dan harga bahan baku yang
volume
dibuat dalam proses produksi.
produksi tenun ikat dapat diterima. 5.
meningkatkan
harus mempertahankan kualitas alat
menyatakan jumlah tenaga kerja terhadap
Untuk
produksi kain tenun ikat, produsen
Dengan demikian hipotesis yang
berpengaruh
Saran
2.
CV
Paradilla
meningkatkan
seharusnya
pemakaian
bahan
baku dan jumlah tenaga kerja yang digunakan dalam proses pembuatan kain tenun ikat.
pengaruh yang signifikan terhadap variabel volume produksi kain tenun ikat
pada
tingkat
kepercayaan
sampai dengan α =1%. Dengan demikian
hipotesis
menyatakan
yang
semua
variabel
independent mempengaruhi variabel dependent
secara
bersama-sama
dapat diterima. 6.
DAFTAR PUSTAKA Handoko, Hani.T. 2010. Dasar-Dasar Manajemen Produksi dan Operasi. BPFE, Yogyakarta Muhammad,
2012.
Produktivitas
Produksi,
dan
Kualitas
Produksi. Artikel Dosen UNESA. (http://pdffactory.0214//view/12).
2
Dari hasil regresi didapat R sebesar 0,961 artinya sekitar 96,1 persen
Sugiono.
2013.
Metode
Penelitian
variasi produksi kain tenun ikat
Kualitatif, Kuantitatif dan R&D.
dapat
Alfa Beta, Bandung
dijelaskan
variabel produksi,
bebas harga
oleh
variabel-
(kualitas bahan
alat baku,
pemakaian bahan baku dan jumlah tenaga kerja), dan sekitar 3,9 persen
Sukamto dan Indriyo. 2009. Manajemen Produksi. BPFE, Yogyakarta Sukaris. 2009. Modal Terbuka Analisis dan
Jurnal Penelitian Ekonomi dan Akuntansi
Statistik
dengan
SPSS,
169
Volume I No. 3, Oktober 2016
Penerbit,
Fakultas
ISSN 2502 - 3764
Ekonomi
Universitas Malang Yahya, Muhamad. 2014. Kualitas Alat Tenun Bukan Mesin (ATBM) pada industri Pengusaha Kecil Tenun Sutera
di
Kabupaten
Jepara.
UNDIP, Semarang
170
Jurnal Penelitian Ekonomi dan Akuntansi