ISSN: 2355-2611 Volume 3 No. 1 Tahun 2016
ISSN. 2355-2611
Prosiding
Diselenggarakan dalam rangka Dies Natalis Ke-35/Lustrum Ke-7 Universitas Wijaya Putra Surabaya, 10 Pebruari 2016
Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat UNIVERSITAS WIJAYA PUTRA © 2016
DAFTAR PEMBICARA KUNCI DAN PEMBAHAS Pembicara Kunci Budi Endarto, SH., M.Hum.
(Rektor Universitas Wijaya Putra)
Pembahas Prof. Dr. Sukamto, MS. Dr. Sri Juni Woro Astutui, M.Com. Dr. Taufiqurrahman, SH., M.Hum. Dr. Nugroho Mardi Wibowo, SE., M.Si. Ir. Faisol Humaidi, MP.
ii
(Universitas Widya Gama Malang) (Universitas Wijaya Putra) (Universitas Wijaya Putra) (Universitas Wijaya Putra) (Universitas Wijaya Putra)
Sambutan Rektor Assalamu’alaikum wr. wb. Puji syukur ke hadirat Allah SWT, atas berkat rahmat-Nya, pelaksanaan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat para dosen di lingkungan Universitas Wijaya putra yang mendapat sponsor dari berbagai program hibah dari Ditjen Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kemenristekdikti dapat terselesaikan dengan baik dan lancar. Bertepatan dengan peringatan dies natalis Ke-35/Lustrum Ke-7 Universitas Wijaya Puta pada tahun 2016 ini, hasil penelitian dan pengabdian kepada masyarakat tersebut diseminarkan dan dibukukan. Buku “Prosiding Seminar hasil penelitian dan pengabdian kepada masyarakat: sebagai wujud kontribusi Universitas Wijaya Putra kepada masyarakat”, merupakan salah satu langkah awal sivitas akademika Universitas Wijaya Putra mempublikasikan dan mendiseminasikan karya akademis secara luas, dan akan diteruskan dengan publikasi berbagai buku prosiding seminar lainnya. Dan semoga buku ini dapat memberikan kemanfaatan kepada kita semua dalam rangka semakin meningkatkan kualitas akademis dan pembangunan bangsa dan negara. Besar harapan saya kepada para dosen agar ke depan semakin meningkatkan pelaksanaan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, baik dalam kuantitas maupun kualitasnya, dengan sumber pembiayaan baik dari program-program hibah Ditjen Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kemenristekdikti maupun dari sumber lainnya, karena hal itu merupakan cermin semakin tingginya kepercayaan bangsa dan negara ini kepada kita. Semoga Allah SWT, senantiasa berkenan rahmat dan bimbingan kepada kita semua. Amin. Surabaya, 10 Pebruari 2016 Rektor, ttd Budi Endarto, S.H., M.Hum.
iii
Sambutan Ketua LPPM Assalamu’alaikum Wr. Wb. Pertama-pertama kita panjatkan Puji syukur ke hadirat Allah SWT atas taufik, hidayah dan rahmat-Nya sehingga kita diberikan kesehatan, kesempatan dan kekuatan untuk menjalankan tugas yang mulya sebagai dosen yang mampu melaksanakan kegiatan pengajaran, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat dengan baik. Sebagaimana kita ketahui bersama, sejak diberilakukannya Undang-undang No.14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen serta dikuatkan oleh Undang-undang No.12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi sehingga kegiatan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat adalah sebuah keniscayaan yang harus dilaksanakan oleh seorang dosen. Keseimbangan portofolio dosen dalam kegiatan pengajaran, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat sangat diperlukan dalam pengukuran kinerja seorang dosen. Sementara itu sering kali hasil kegiatan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan oleh dosen hanya berhenti pada laporan kegiatan yang hanya menjadi koleksi perpustakaan universitas dan individu. Output dari kegiatan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat seharusnya dipublikasikan dan didiseminasikan melalui prosiding, jurnal, dan/atau buku ajar/teks. Berdasarkan kenyataan tersebut dan sekaligus dalam rangka peringatan Dies Natalis ke-35/Lustrum Ke-7 Universitas Wijaya Putra, Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Wijaya Putra menyelenggarakan Seminar Hasil Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat. Pada tahun 2016 ini merupakan tahun kedua penyelenggaraan seminar hasil Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat. Makalah seminar akan dihimpun dalam sebuah prosiding yang dipublikasikan secara online sehingga kita berharap makalah atau artikel tersebut memiliki coverage publikasi yang luas dan pada nantinya akan disitasi oleh para peneliti atau kalangan akademisi lain. Kami berharap kegiatan seminar hasil ini menjadi agenda rutin yang diselenggarakan setiap tahun. Khusus tahun 2016 ini, seminar ini hanya mengakomodir hasil kegiatan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat dari
iv
pendanaan yang bersumber dari program Hibah Ditrisabmas Ditjen Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kemenristekdikti. Kedepannya forum seminar seperti ini tidak hanya mengakomodir hasil penelitian dan pengabdian kepada masyarakat hibah Ditjen Pembelajaran dan Kemahasiswaan saja tetapi dapat juga berasal dari sumber pendanaan dari non Ditjen Pembelajaran dan Kemahasiswaan termasuk pendanaan secara mandiri. Harapan lain, model seminar hasil ini dapat ditindaklanjuti oleh Fakultas dan program studi untuk menyelenggarakan kegiatan sejenis, tentunya dengan cakupan ilmu yang lebih spesifik. Selanjutnya saya ucapkan, selamat berseminar semoga Allah SWT meridhoi kegiatan kita. Amin. Wassalamu’alaikum Wr. Wb. Surabaya, 10 Pebruari 2016 Ketua LPPM, ttd Dr. Nugroho Mardi Wibowo, SE., M.Si.
v
DAFTAR ISI HIBAH PENELITIAN Pengaruh Kepemimpinan Transformasional dan Budaya Organisasi Terhadap Organizational Citizenship Behavior dan Kinerja Karyawan (Studi Pada PT. PLN APJ Pamekasan) Chamariyah Model Perilaku DISC (Dominance, Influencing, Steadines dan Compliances) untuk memprediksi kinerja guru SMP Wijaya Putra Surabaya Dwi Hardaningtyas, Mulus Sugiharto Kebijakan Pemidanaan Keadilan Restoratif (Restorative Justice) Terhadap Perlindungan Hak Anak pada Sistem Peradilan Pidana Anak di Indonesia. Ani Purwati, Aries Syahrul Alam Analisis Faktor-Faktor Model Perilaku Big Five (Extraversion, Agreeableness, Conscientiousness, Emotional Stability, Openness To Experience) terhadap Computer Self Efficacy dan Kepuasan Kerja Guru SMA – SMK Wijaya Putra Surabaya Nurleila Jum’ati, Yulis Setyowati Sebuah Pendekatan Optimasi Metaheuristik untuk Efesiensi Operasi pada Sistem Manufaktur Fleksibel Ong Andre Wahju Rijanto, Ampar Jaya Suwondo Perbaikan Produksi hard Cover kwarto dengan Menggunakan Value Stream Mapping Study Kasus PT.X Muharom, Jazuli Analisis Akuntabilitas, Transparansi dan Partisipasi Bantuan Operasioanal Pendidikan Daerah (BOPDA) di Sekolah Wijaya Putra Surabaya Supriyanto, Suprayoga
vi
Penggunaan Paten Dalam Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah Untuk Kepentingan Umum Andi Usmina Wijaya, Tri Wahyu Andayani Akuntabilitas Kinerja Pegawai Dalam Pelayanan PubliK (Studi di Kecamatan Pakal Kota Surabaya) Dewi Suprobowati, Indriastuti, Miskan Pengaturan Hukum Kontrak Perdagangan Internasional Dalam Rangka Implementasi Pembentukan ASEAN Economic Community Tahun 2015 Taufiqurrahman, Budi Endarto Keterbukaan Informasi dan Transparansi Proses Peradilan Dalam Rangka Jaminan Keadilan dan Kepastian Hukum Masyarakat Febria Nur Kasimon, Musa Model Keterkaitan customer delight,experiental marketing, terhadap customer satisfication dan customer loyality pada Bank Pembagunan Daerah Jawa Timur Soenarmi, Chandra Kartika, Rudiatno Kajian Putusan Hakim dan Akses Keadilan Masyarakat terhadap Lembaga Peradilan Musa, Febria Nur Kasimon Model Pembelajaran Interaktif Bahasa Inggris Dengan Menggunakan ‘WhatsApp’ yang berbasis Mobile Learning Yulis Setyowati, Arjunani, Deny Kuswahono Model Kemitraan Pemerintah dan Swasta Dalam Meningkatkan Kualitas Layanan Rumah Sakit di Jawa Timur Woro Utari, Hidayat, Andi Iswoyo Pemberdayaan Masyarakat Desa Dalam Bidang Hukum dan Sosial Politik Melalui Penataan Eksistensi dan Peran Badan Permusyawaratan Desa Farina Gandryani, Sri Mulyani, Dwi Elok Indriastuti
vii
Re-Formulasi Model Perencanaan Pembangunan Daerah Terintegrasi (Integrated Regional Development Planning) berbasis Sistem Informasi Manajemen Sri Yuni Woro Astuti, Dwi Wahyu Prasetyono, Onny Pramana Yudia Pengembangan Model dan Kebijakan Pelayanan Kesehatan Masyarakat Miskin Berbasis Berkeadilan Pada Wilayah Kantong Kemiskinan di Jawa Timur (Sebagai Upaya Pengentasan Kemiskinan Dalam Pencapaian Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional - RPJMN 2015-2019) Nugroho Mardi Wibowo, Rachma Hasibuan, Yuyun Widiastuti, Dwi Lesno Panglipursari HIBAH PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT Pendidikan Karakter Kebangsaan, Keterampilan Wirausaha dan Internet Marketing untuk Generasi Muda Febria Nur Kasimon, Sri Mulyani IbM Usaha Mikro Kecambah Dengan Menggunakan Teknologi Tepat Guna Di Gresik Imam Kholik, Yeni Probowati Perlindungan Hukum dan Akses Ekonomi Pemberdayaan Perempuan Korban KDRT Farina Gandryani, Musa
Produktif
dalam
Rangka
IbM Pengentasan Kemiskinan Melalui Social Preneur Bagi Ibu-ibu PKK Dwi Wahyu Prasetyo, Esa Wahyu Endarti, Nurul Kusuma Wardhany Syah IbM Kelurahan dalam Penataan Arsip berbasis Paperless Office dan Pembuatan Monografi Supriyanto, Sri Juni Woro Astuti, Sujani
IbM Usaha Mikro Opak Jepit Sebagai Makanan Camilan Siswadi, Mulus Sugiharto, Yuyun Widiastuti
viii
IbM Pengrajin Souvenir dari Pelepah Pisang di Kecamatan Pakal Surabaya Dewi Suprobowati, Indriastuti, Dwi Hardaningtyas IbM Pemberdayaan Karang Taruna Suprayoga, Andi Iswoyo, Ramon Syahrial IbM. Usaha Kampung Batik Jetis di Kecamatan Sidoarjo Ong Andre Wahju Rijanto, Slamet Riyadi, Maya Ida Kesumawatie IbIKK Jasa Pendidikan dan Pelatihan Bahasa Inggris dan Penyelenggaraan English Proficiency Test Arjunani, Yeni Probowati, Yulis Setyowati IbIKK Produk Telur Asin Rendah Kolesterol Faisol Humaidi, Muninghar, Nurleila Jum'ati IbIKK Mesin Teknologi Tepat Guna dan Alat Peraga Slamet Riyadi, Andy Usmina Wijaya, Aminatuzzuhro IbIKK Jasa Pendidikan dan Pelatihan Perilaku Manajerial Andi Iswoyo, Didik Daryanto, Wahyu Nugroho IbPE Industri Souvenir di Kabupaten Jombang Nugroho Mardi Wibowo, Yuyun Widiastuti, Siswadi Ipteks bagi Wilayah (IbW) Kecamatan Dasuk Kabupaten Sumenep Fatimah Riswati, Mei Indrawati, Dwi Lesno Panglipursari
ix
Prosiding
Diselenggarakan dalam rangka Dies Natalis Ke-33/Lustrum Ke-7 Universitas Wijaya Putra Surabaya, 10 Pebruari 2016
Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat UNIVERSITAS WIJAYA PUTRA © 2016 x
PENGARUH KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL TERHADAP ORGANIZATIONAL CITIZENSHIP BEHAVIOR DAN KINERJA KARYAWAN (Studi Pada PT. PLN (Persero) Area Pamekasan Chamariyah Fakultas Ekonomi, Universitas Wijaya Putra Email :
[email protected] ABSTRAK Penelitian ini merupakan studi persepsi yang berupaya untuk mengkaji hubugan antara variabel kepemimpinan transformasional terhadap organizational citizenship behavior dan kinerja karyawan pada PT. PLN (Persero) Area Pamekasan, Madura. Penelitian ini betujuan untuk mengetahui pengaruh variabel kepemimpinan transformasional terhadap organizational citizenship behavior dan kinerja karyawan. Penelitian ini dilakukan di PT. PLN (Persero) Area Pamekasan, Madura. menggunakan Sampling jenuh. Teknik analisis menggunakan GSCA melalui 54 karyawan tetap. Hasil penelitian menunjukkan bahwa : 1). Kepemimpinan transformasional terhadap OCB berpengaruh signifikan dengan nilai koefisien sebesar 0,410; 2). OCB terhadap kinerja karyawan berpengaruh signifikan, dengan nilai koefisian sebesar 0,435;;3). Kepemimpinan transformasional berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawanmelaui OCB dengan nilai koefisien sebesar 0.248,;4). Kepemimpinan transformasional terhadap kinerja karyawan melalui OCB berpengaruh secara sangat signifikan dengan nilai koefisien sebesar 0, 609. Hasil penelitian membuktikan bahwa 1). Kepemimpinan transformasional terhadap OCB berpengaruh; 2) OCB terbukti mampu meningkatkan kinerja karyawan;; 3). ). Kepemimpinan transformasional berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawanmelaui OCB; 4). OCB sebagai variabel mediasi antara kepemimpinan transformasional terhadap kierja karyawan dan mempunyai nilai yang signifikan dan sangat berarrti terhadap peningkatan kinerja karyawan. Kata Kunci: Kepemimpinan Transformasional, OCB dan Kinerja Karyawan.
1
MODEL PERILAKU DISC (DOMINANCE, INFLUENCING, STEADINESSDANCOMPLIANCE) UNTUK MEMPREDIKSI KINERJA GURU SMP WIJAYA PUTRA SURABAYA Dwi Hardaningtyas, Mulus Sugiharto Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Wijaya Putra
[email protected] ABSTRAK Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis kinerja guru berdasarkan hasil pemetaan dinamika perilaku DISC (Dominance, Influencing, Steadiness dan Compliance) terhadap guru-guru SMP Wijaya Putra Surabaya. DISC adalah salah satu metode dalam psikologi popular yang dapat digunakan untuk membaca tipe perilaku manusia. Penelitian ini tergolong dalam penelitian deskriptif dengan informan yang berjumlah 25 guru. Pengambilan data tentang kinerja guru diperoleh dari hasil pengisian kuisioner, sedangkan data tentang dinamika perilaku DISC diperoleh dari tes DISC. Hasil penilaian kinerja guru yang diperoleh dalam penelitian ini adalah 10 guru (40%) memiliki kinerja yang tinggi/baik, 11 guru (44%) memiliki kinerja sedang/cukup baik dan 4 guru (16%) memiliki kinerja rendah/kurangbaik. Pada guru-guru yang memiliki kinerja tinggi/baik, 3 bertipe Influence, 2 bertipe Steadiness dan 5 bertipe Compliance. Pada guru-guru yang memiliki kinerjasedang/baik, 2 bertipe Influence, 2 bertipeSteadiness dan 7 bertipe Compliance. Pada guru yang memiliki kinerja rendah/kurang baik, 1 bertipe Steadiness dan 3 bertipe Compliance. Secara umum, guru-guru SMP Wijaya Putra Surabaya memiliki tipe perilaku Compliance. Hal ini berarti sebagian besar dari mereka cenderung berorientasi pada tugas dan proses ketika berada di dalam lingkungan kerjanya. Karakteristik yang cenderung muncul adalah cukup teliti, mengedepankan kesempurnaan, sehingga kadangkala butuh waktu yang lebih lama dalam menyelesaikan permasalahan dan pengambilan keputusan. Kata Kunci: Kinerja Guru, Dominance, Influencing, Steadiness, Compliance
2
KEBIJAKAN PEMIDANAAN KEADILAN RESTORATIF (RESTORATIVE JUSTICE) TERHADAP PERLINDUNGAN HAK ANAK PADA SISTEM PERADILAN PIDANA ANAK DI INDONESIA Ani Purwati, Arief Syahrul Alam Fakultas Hukum, Universitas Wijaya Putra Email:
[email protected] ABSTRACT Kebijakan pemidanaan keadilan restoratif dalam sistem peradilan pidana anak di Indonesia sesuai Undang-Undang No. 11 Tahun 2012 Tentang Sistem Peradilan Pidana Anak yaitu Diversi sebagai alternatif penyelesaian perkara pidana anak dan mengurangi jumlah residivis perkara tindak pidana anak di Indonesia. Pengaturan diversi terhadap anak yang berkonflik dengan hukum dengan menggunakan sarana penal pada kebijakan kriminal di Indonesia sesuai dengan instrumen Internasional yaitu Konvensi Hak Anak (KHA), Beijing Rules, Riyadh Guidelines, Tokyo Rules pendekatan keadilan restoratif yang tidak bertentangan dengan nilai filosofis, politik, dan kultural, aspek normatif dengan nilai-nilai pancasila sebagai sarana pendukung kebijakan sosial, kriminal dan penegakan hukum dalam pembaharuan hukum pidana. pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan pendekatan perundang-undangan (statue approach), pendekatan konseptual (conceptual approach) dengan memaksimalkan pelaksanaan diversi disetiap tahapan penyidikan, penuntutan dan pengadilan. Tujuan penelitian melakukan judicial review Undang-undang No. 11 Tahun 2012 yang terjadi konflik norma dalam, membangun sistem reveral dalam penanganan anak konflik hukum secara efektif baik Aparat Penegak Hukum, Jaringan Perlindungan dan Penanganan Anak di Jawa Timur, Kata Kunci: Keadilan Restoratif, Sistem Peradilan Pidana Anak, Anak Berkonflik Dengan Hukum, Diversi
3
ANALISIS FAKTOR BIG FIVE TERHADAP KEPUASAN KERJA STUDI PADA GURU DI SMA – SMK X SURABAYA Nurleila Jum'ati1, Yulis Setyowati2 Fakultas Ekonomi, Universitas Wijaya Putra 2 Fakultas Bahasa & Sastra, Universitas Wijaya Putra Email :
[email protected] 1
ABSTRAK Kepuasan kerja memiliki peranan yang penting dalam mencapai tujuan pendidikan di lembaga pendidikan formal serta dalam kehidupan para guru. Penelitian ini bertujuan untuk: menganalisa pengaruh faktor-faktor model perilaku big five (extraversion, agreeableness, conscientiousness, neurotisicm, openness to experience) terhadap kepuasaan kerja pada guru di SMA – SMK X Surabaya. Manfaat hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan panduan untuk pihak sekolah dan pihak yang terkait dalam mengelola dan mengembangkan guru. Populasi dalam penelitian ini adalah guru SMA dan SMK X Surabaya yang berjumlah 52 orang dengan menggunakan metode sensus, dan yang dianalisis ada 46 kuesioner. Data tentang kepuasan kerja guru dalam penelitian ini diperoleh dari kuesioner MSQ dan data tentang Model Perilaku Big Five diperoleh dari skor Big Five Inventory (BFI), yang dianalisis secara kuantitatif dengan teknik regresi berganda dengan SPSS versi 20,00. Hasilnya adalah kepuasaan kerja secara parsial dan simultan kelima dimensi berpengaruh secara signifikan terhadap kepuasaan kerja pada guru di SMA - SMK X Surabaya dengan nilai yang berbanding terbalik. Dan faktor model perilaku big five dimensi neurotisicm merupakan variabel yang dominan mempengaruhi kepuasaan kerja pada guru di SMA - SMK X Surabaya. Kata Kunci: extraversion, agreeableness, conscientiousness, neurotisicm, openness to experience, computer self efficacy, kepuasaan kerja
4
PARTICLE SWARM OPTIMIZATION ALGORITHM FOR OPTIMIZATION OF FLEXIBLE MANUFACTURING SYSTEM WITH AGV DISPATCHING Ong Andre Wahyu Riyanto, Ampar Jaya Suwondo Fakultas Ekonomi, Universitas Wijaya Putra Email:
[email protected] ABSTRACT Scheduling is one of the most significant fields in manufacturing system. In this paper, we also consider how to handle materials during searching the optimal solutions of scheduling problem, because its impact in practical flexible manufacturing system (FMS) cannot be ignored. So we used the state-of-art automated guided vehicle (AGV) as a material-handling system in the FMS. We focus on the combination of an operation scheduling, which means to obtain the optimization of manufacturing scheduling, and the routing of AGVs, which is to transport materials of different operations between different machines in FMS. We use network structure to model FMS with AGV system as a material handling system. System constraints and decision variables about FMS especially related to AGVs dispatching can be presented on the network. That is to say that network modeling describes both operation scheduling information and AGV routing path information on a directed network model. We proposed a random key-based particle swarm optimization (PSO) algorithm with crossover and mutation operation to avoid premature convergence and to maintain diversity of the swarm. Numerical analyses for case study show the effectiveness of proposed approach comparing with Genetic Algorithm (GA). Keywords: Flexible Manufacturing System (FMS), Automated Guided Vehicles (AGV), network model, random key-based particle swarm optimization (PSO)
5
PERBAIKAN PROSES PRODUKSI HC (HARD COVER) QUARTO DENGAN MENGGUNAKAN VALUE STREAM MAPPING PADA PERUSAHAAN BUKU DI SURABAYA Muharom1, Jazuli2 1 Fakultas Teknik - Universitas Wijaya Putra, 2 Fakultas Ekonomi, - Universitas Wijaya Putra
Email :
[email protected] ABSTRAK Perusahaan kertas ini adalah perusahaan manufaktur yang memproduksi buku tulis. Dalam proses produksinya menggunakan jenis make to order .Proses produksinya sering mengalami keterlambatan karena lead time yang panjang .Dengan lead time yang panjang maka mengurangi fleksibelitas dan kecepatan dalam merespon pelanggan. Oleh karena itu perlu adanya upaya untuk memperpendek lead time, supaya dapat merespon pelanggan dengan cepat. Lead time yang pendek juga dapat meningkatkan produktifitas dan pemanfaatan sumber daya produksi lebih baik lagi. Penelitian ini mengusulkan menggunakan metode VSM (Value Stream Mapping) untuk mengatasinya. Menggunakan Value stream mapping diharapkan waste yang terjadi dapat dihilangkan, sehingga perusahaan dapat mengurangi biaya produksi dan memenuhi permintaan konsumen serta meningkatkan pangsa pasarnya. Hasil penelitian menunjukan waste yang dapat diidentifikasi menyebabkan lead time panjang pada proses produksi HC Quarto adalah waiting (waktu tunggu),transportasi dan persiapan barang yang tidak perlu .Usulan perbaikan yang dibuat disini adalah untuk mengurangi waste yang paling dominan yaitu transportasi dan menunggu . Untuk mengatasi masalah tersebut diusulkan pembuatan rel dan kereta dalam proses pemindahan bahan setengah jadi dari stasiun satu kestasiun berikutnya. Dari hasil analisa teori dengan pemindahan menggunakan kereta akan terjadi penurunan lead time dari 66 jam 49 menit 48 detik menjadi 30 jam 56 menit 24 detik. Kata Kunci: HC Quarto, VSM, Waste.
6
ANALISIS AKUNTABILITAS, TRANSPARANSI DAN PARTISIPASI BOPDA DI SEKOLAH WIJAYA PUTRA SURABAYA Supriyanto, Suprayoga Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Wijaya Putra Email :
[email protected] ABSTRAK Wajib belajar dua belas tahun di Kota Surabaya memberikan konsekuensi bagi Pemerintah Kota untuk menyediakan dukungan operasional pendidikan daerah (BOPDA). Program tersebut dimaksudkan untuk mengurangi beban masyarakat miskin dalam pendanaan pendidikan, pemerataan dan perluasan akses dan peningkatan mutu pendidikan dalam rangka wajib belajar selama dua belas tahun. Dalam pelaksanaan terjadi penyimpangan dalam pelaksanaan tata kelola (Good Governance) sekolah yang dibutuhkan, yang menggunakan prinsip akuntabel dan transparan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan menggambarkan akuntabilitas, transparansi dan partisipasi di Sekolah BOPDA Wijaya Putra dan faktor-faktor yang menghambat pelaksanaan tiga prinsip. Penelitian menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Data dikumpulkan dengan menggunakan wawancara mendalam (depth interview) dilakukan secara sengaja dan bergulir sesuai dengan kebutuhan teknik snowball sampling. Informan pada penelitian seluruh pemangku kepentingan. Teknik analisis data menggunakan analisis deskriptif menurut Miles dan Hubermen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa akuntabilitas, dan partisipasi transporansi BOPDA Sekolah Wijaya Putra sudah berjalan dengan baik. Kendala keterlambatan dalam pencairan dana untuk waktu singkat laporan, dan tidak adanya sistem informasi dalam penyusunan pertanggungjawaban. Kata Kunci: Akuntabilitas, Partisipasi dan Transparansi.
7
PENGGUNAAN PATEN DALAM PENGADAAN BARANG DAN JASA PEMERINTAH UNTUK KEPENTINGAN UMUM Andy Usmina Wijaya, Tri Wahyu Andayani Fakultas Hukum, Universitas Wijaya Putra Email:
[email protected] ABSTRACT Hak kekayaan intelektual merupakan adalah instrumen hukum yang memberikan perlindungan hak pada seseorang atau organisasi atas segala hasil kreativitas dan perwujudan karya intelektual serta memberikan hak kepada pemilik untuk menikmati keuntungan ekonomi dari kepemilikan hak tersebut. Hasil karya intelektual tersebut dalam praktek dapat berwujud penemuan di bidang teknologi yang tertuang dalam hak paten. Paten seringkali digunakan untuk kepentingan umum oleh pemerintah. Apabila Pemerintah berpendapat bahwa suatu paten di Indonesia sangat penting artinya bagi pertahanan keamanan negara dan kebutuhan sangat mendesak untuk kepentingan umum, Pemerintah dapat melaksanakan sendiri paten yang bersangkutan tanpa harus memberikan royalti. Namun seorang penemu paten tetap harus mendapatkan penghargaan baik secara moral maupun finansial. Imbalan yang diberikan pemerintah kepada pemegang paten lebih berarti sebagai kompensasi yang besarnya disamakan dengan pemakaian atas dasar lisensi dalam suatu kegiatan ekonomi pada umumnya. Akan tetapi dalam pelaksanaannya saat ini pemberian penghargaan terhadap pemegang hak paten di Indonesia masih belum maksimal. Seringkali paten yang digunakan untuk kepentingan umum pemberian hak ekonomi maupun hak moral diabaikan. Pelaksanaan paten untuk kepentingan umum terlebih dahulu didahului dengan mekanisme pengadaan barang dan jasa pemerintah. Prosedur pengadaan barang dan jasa pemerintah baru berlaku secara khusus mulai tahun 2000 yang baru mengakomodir pelaksanaan penggunaan paten bagi kepentingan umum. Kata Kunci: Paten, Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah, Kompensasi
8
AKUNTABILITAS KINERJA PEGAWAI DALAM PELAYANAN PUBLIK (STUDI DI KECAMATAN PAKAL KOTA SURABAYA) Dewi Suprobowati, Indiastuti, Miskan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Wijaya Putra email :
[email protected] ABSTRAK Penerapan akuntabilitas keuangan dan manfaat sebagai tolak ukur dalam memberikan pertanggungjawaban kepada pimpinan tanpa menjalankan akuntabilitas prosedural yang mementingkan proses pelayanan dengan mengutamakan kepentingan publik. Terdapatnya tugas dan fungsi yang menyangkut indikator-indikator kinerja pegawai yang tidak menyeluruh yang menyebabkan pola kinerja pegawai yang relatif sama dari waktu kewaktu. Pelaksanaan akuntabilitas yang dinilai kurang memenuhi standart yang diinginkan sesuai dengan prosedur yang ada dalam melaksanakan akuntabilitas dinilai menyebabkan pengaruh dari keberadaan akuntabilitas pada Kecamatan Pakal relatif baik terhadap pola kinerja pegawai dalam memberikan pelayanan kepadapublik Adanya beberapa faktor yang dapat mempengaruhi proses akuntabilitas/pertanggungjawaban yang dimana faktor-faktor tersebut intern berasal dari dalam diri individu sebagai pegawai pada khusunya dan Kecamatan pada umumnya, ekstern dari pengaruh lingkungan dari Kecamatan Pakal. Kata Kunci: Akuntabilitas, Kinerja and Layanan Publik
9
GOVERNING THE INTERNATIONAL COMMERCIAL CONTRACT LAW: THE FRAMEWORK OF IMPLEMENTATION TO ESTABLISH THE ASEAN ECONOMY COMMUNITY 2015 Taufiqurrahman, Budi Endarto Fakultas Hukum, Universitas Wijaya Putra Email :
[email protected] ABSTRACT The Head of the State Association of South East Asian Nations (ASEAN) in Summit of Association of South East Asian Nations (ASEAN) in 2007 on Cebu, Manila agreed to accelerate the implementation of ASEAN Economy Community (AEC), which was originally 2020 to 2015. This means that within the next seven months, the people of Indonesia and ASEAN member countries more integrated into one large house named AEC. This in turn will further encourage increased volume of international trade, both by the domestic consumers to foreign businesses, among foreign consumers by domestic businesses, as well as between foreign entrepreneurs with domestic businesses. As a result, the potential for legal disputes between the parties in international trade transactions cannot be avoided. Therefore, the existence of the contract law of international commercial law in order to provide maximum protection for the parties to a transaction are indispensable. The existence of this legal regime will provide great benefit to all parties to a transaction to minimize disputes. This study aims to assess the significance of the governing of International Commercial Contract Law for Indonesia in the framework of the implementation of establishing the AEC 2015 and also to find legal principles underlying governing the International Commercial Contracts Law for Indonesia in the framework of the implementation of establishing the AEC 2015 so as to provide a valuable contribution to the development of Indonesian national law. The theory is used to analyze in this research is the theory of "utility" and theory of “integral”. While research method used in a normative juridical research, namely through library research to assess the positive legal rules and principles of law. The approach used is a statute approach, a conceptual approach and a historical approach. Keywords: governing, international commercial contract, economy community 10
KETERBUKAAN INFORMASI HUKUM DAN TRANSPARANSI PROSES PERADILAN Febria Nur Kasimon, Musa Fakultas Hukum, Universitas Wijaya Putra
[email protected] ABSTRAK Tujuan dan temuan penelitian adalah rumusan konsepsi, mekanisme dan landasan konstitusional bagi masyarakat untuk mendapatkan akses informasi dan pengawasan terhadap proses peradilan. Urgensi keterbukaan informasi dan transparansi proses peradilan diperlukan dalam rangka jaminan terjaganya integritas kekuasaan kehakiman di Indonesia. Secara spesifik tujuan penelitian adalah pertama, mengidentifikasi dan menganalisis keterbukaan informasi dan transpransi proses peradilan berdasarkan peraturan perundang-undangan (aspek teoritis). Kedua, rekonstruksi layanan informasi proses peradilan bagi masyarakat yang efektif dan efisien (aspek praktis). Keterbukaan informasi dan transparansi proses peradilan merupakan tolok ukur mendasar terhadap jaminan keadilan dan kepastian hukum masyarakat. Tipe penelitian adalah yuridis normatif atau legal research yang dipadukan dengan pendekatan sosiologis atau sosio legal research. Data empiris diperoleh dari (a) lembaga-lembaga Negara yang kompeten yaitu Mahkamah Agung, Kementerian Hukum dan HAM, Komisi Yudisal dan Komisi Informasi Pusat di Jakarta; (b) Institusi penegak hukum (Kepolisian, Kejaksaan dan Pengadilan) dan Komisi Informasi Daerah di Provinsi Jawa Timur. Output yang telah dihasilkan dari penelitian adalah (a) mekanisme dan jaminan hukum bagi masyarakat terhadap keterbukaan informasi dan transparansi proses peradilan; (b) Identifikasi dan solusi dari kendala lapangan bagi masyarakat untuk mengakses informasi proses peradilan dan tata cara penyelesaian sengketa informasi. Kata Kunci : Keterbukaan Informasi, Transparansi Peradilan
11
MODEL KETERKAITAN CUSTOMER DELIGHT DAN EXPERIENTAL MARKETING TERHADAP CUSTOMER SATISFICATION DAN CUSTOMER LOYALITY PADA BANK PEMBANGUNAN DAERAH JAWA TIMUR (STUDI KASUS PADA BANK PEMBANGUNAN JAWA TIMUR) Chandra Kartika, Soenarmi, Rudiatno Fakultas Ekonomi, Universitas Wijaya Putra Email :
[email protected] ABTRAK Penelitian ini bertujuan untuk memberikan sebagian besar jawaban nasabah atas permasalahan tentang hubungan pelayanan yang diberikan kepada pihak nasabah Bank Pembangunan Daerah Jatim, dikarenakan secara pengamatan dan ukuran di luar semakin banyak nilai –nilai yang turun pada dimensi Customer delight dan experiental marketing di Bank Pembangunan Daerah Jatim , semakin banyak suatu komplain yang timbul dari para nasabah tentang hubungan marketing yang diberikan ke nasabah Bank Pembangunan Daerah Jatim, sehingga tingkat kepuasan dan loyalitas pelangganpun mempengaruhinya, maka dari itu peneliti akan meneliti permasalahan yang sangat krausal untuk meningkatkan tingkat hubungan marketing dalam jasa Bank dan untuk meningkatkan nilai kepuasan dan loyalitas nasabah khususnya nasabah di Bank Pembangunan Daerah Jatim dan akan menguji Model keterkaitan dari demensi Customer delight dan experiental marketing terhadap pengaruhnya kepuasan dan loyalitas nasabah Bank Pembangunan Daerah Jatim. Tahun pertama untuk mengetahui dimensi keterkaitan pemasaran dengan mengkomper situasi yang ada di Bank Pembangunan Daerah Jatim sehingga dapat meningkatkan suatu kualitas di Bank Pembangunan Daerah Jatim tersebut dengan cara pembentukan suatu karakter pelanggan untuk merasakan suatu jasa, pengembangan sistem informasi yang berhubungan dengan marketing, edukasi kepada pelanggan Bank tentang Customer delight dan experiental marketing serta mengumpulkan data primer dan sekunder melalui observasi, survey, kuisioner. Tahun Kedua untuk memberikan analisa suatu penyempurnaan konsep dimensi yang berkaitan dengan marketing di Bank Pembangunan Daerah Jatim, dengan memberikan pelatihan dan ketrampilan karyawan serta pelanggan juga, peningkatan layanan 12
marketing yang berhubungan dengan keterkaitan Customer delight dan experiental marketing, pembentukan model pemasaran serta memberikan penyempurnaan dimensi marketing. Metode Pelaksanaan yang diterapkan adalah dengan menggunakan ukuran sampel pada penelitian ini sebanyak 100 responden yang diambil dari nasabah yang pernah datang di Bank Pembangunan Daerah Jatim dari 1 tempat ke tempat penelitian yang lain serta sudah ditentukan dalam penelitian yaitu di Bank Pembangunan Daerah Jatim. Penelitian ini menggunakan analisis kuantitatif melalui pendekatan-pendekatan metoda analisis explanatory atau penelitian penjelas, path analisis, dan menggunakan perangkat lunak IBM AMOUS SEM Vers.22.00 dari suatu temuan diharapkan untuk ditemukan hasil yang positif dan dapat menggambarkan tingkat kualitas pemasaran yang lebih luas dan kepastian agar dapat membantu memperbaiki tingkat dari Customer delight dan experiental marketing terhadap nasabah Bank Pembangunan Daerah Jatim. Kata Kunci: Customer delight, experiental marketing, customer satisfication, customer loyality
13
KAJIAN PUTUSAN HAKIM DAN AKSES KEADILAN MASYARAKAT TERHADAP LEMBAGA PERADILAN Musa, Febria Nur Kasimon Fakultas Hukum, Universitas Wijaya Putra Email :
[email protected] ABSTRAK Penelitian ini bertujuan menemukan konsep dan landasan konstitusional untuk melakukan kajian putusan hakim dan akses keadilan masyarakat terhadap lembaga peradilan. Urgensi pengawasan lembaga peradilan diperlukan dalam rangka jaminan terjaganya integritas kekuasaan kehakiman di Indonesia. Adapun tujuan spesifik penelitian adalah pertama, mengidentifikasi dan menganalisis putusan hakim melalui eksaminasi publik dalam rangka penegakan hukum yang adil dan bermartabat. Kedua, mendiskripsikan dan menemukan konsep keterbukaan dan percepatan akses keadilan masyarakat terhadap lembaga peradilan. Tipe penelitian adalah yuridis normatif atau legal research yang dipadukan dengan pendekatan sosiologis atau sosio legal research. Output penelitian adalah draf kebijakan tentang: (a) konsepsi dan metode kajian putusan hakim yang tepat dengan meneliti apakah putusan pengadilan benar-benar mengandung nilai-nilai keadilan di masyarakat. Untuk mendapatkan konsep dan rumusan yang tepat dilakukan mekanisme kontrol terhadap lembaga peradilan melalui metode kajian putusan hakim khususnya kajian substansi hukumnya (judicial review) yang dilakukan secara independen dan obyektif. (b) rumusan rekonstruksi sistem dan teknis keterbukaan dan percepatan akses keadilan masyarakat terhadap lembaga peradilan. Perumusan program teknis akses keadilan masyarakat pada Sistem Peradilan dilaksanakan dengan mencermati mekanisme akses informasi dan komunikasi masyarakat dengan institusi penegak hukum pada setiap level (kepolisian, kejaksaan dan pengadilan). Kata Kunci : Putusan Hakim, Akses Keadilan, Lembaga Peradilan
14
‘WHATSAPPS” ME UP Yulis Setyowati, Arjunani, Deni Kuswahono Fakultas Bahasa & Sastra, Universitas Wijaya Putra email :
[email protected] ABSTRAK Artikel ditulis berdasarkan penelitian yang sudah dilakukan yang berjudul “Model Pembelajaran Interaktif Bahasa Inggris dengan menggunakan ‘Whatsapp’ yang berbasis Mobile Learning’. Trend yang sedang ‘booming’ dikalangan pelajar adalah penggunaan smartphone yang berlebihan. Solusi yang bijaksana sangatlah diperlukan untuk menggurangi kebiasaan penggunaann smartphone yang sangat berlebihan. Di dalam artikel ini akan dibahas bagaimana ‘whatsapp’ bisa dimaanfatkan untuk pembelajaran bahasa Inggris yang interaktif dan menyenangkan bagi pelajar. Artikel ini berfokus pada penggunaan “whatsapp’ sebagai media pembelajarn di keterampilan berbicara. Selanjutnya akan diberikan langkah-langkah kegiatan pembelajarannya dan reaksi pembelajar dalam menggunakan media whatsapp ini. Kata Kunci : Pembelajaran Interaktif, ’WhatsApp’, Keterampilan berbicara
15
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR KUALITAS LAYANAN DAN KEPUASAN PENGGUNA RUMAH SAKIT DI JAWA TIMUR Woro Utari, Hidayat, Andi Iswoyo Fakultas Ekonomi – Universitas Wijaya Putra email :
[email protected] ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor-faktor kualitas layanan dan kepuasan pengguna layanan Rumah Sakit tipe B di Jawa Timur serta mengidentifikasi faktor kendala dan upaya pemerintah dalam meningkatkan kualitas layanan Rumah Sakit. Permasalahan yang dihadapi dalam penelitian ini adalah masih rendahnya kualitas layanan rumah sakit umum daerah. Obyek penelitian ini adalah rumah sakit umum daerah (RSUD) tipe B di Jawa Timur dengan unit analisis dalam penelitian ini adalah pasien / keluarga pasien. Sampel dalam penelitian ini adalah rumah sakit sebanyak 6 RSUD yang mewakili karakteristik responden berdasarkan karesidenan dan skala kota. Data dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner dan selanjutnya dianalisis dengan menggunakan SPSS. Teknik analsis data dalam penelitian ini menggunakan analisis diskriptif dan analisis faktor (Confirmatory Principal Analysis). Disamping itu data juga diperoleh dengan cara wawancara kepada pimpinan di rumah sakit umum daerah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar keluarga pengguna rumah sakit umum daerah adalah perempuan dengan kualitas layanan dalam kategori baik, namun masih ada upaya peningkatan. Berdasarkan hasil analisis faktor menunjukkan bahwa kualitas layanan dibangun oleh 5 (lima) komponen atau faktor yaitu faktor kejelasan prosedur, kemampuan pegawai, profesionalisme, efektifitas dan kompetensi. Sedangkan kepuasan pengguna rumah sakit dibangun oleh 3 (tiga) faktor yaitu tangible, reliability dan emphaty. Kendala yang dihadapi pemerintah dalam meningkatkan kualitas layanan adalah terbatasnya tenaga medis dan paramedis, terbatasnya sarana dan prasarana termasuk ketersediaan peralatan medis, rendahnya pemahaman masyarakat terhadap layanan dan buruknya image masyarakat terhadap layanan rumah sakit. Kata Kunci : Kualitas Pelayanan, Kepuasan Kerja, Layanan Kesehatan
16
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA DALAM BIDANG HUKUM DAN SOSIAL POLITIK MELALUI PENATAAN EKSISTENSI DAN PERAN BADAN PERMUSYAWARATAN DESA Farina Gandryani1, Mahdian Noor2, Dwi Elok Indriastuti3 1,3 Fakultas Hukum, Universitas Wijaya Putra 2 Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Wijaya Putra Email :
[email protected] ABSTRAK Tujuan dan target dari penelitian ini adalah untuk merumuskan dan mengimplementasikan sistem dan teknis pengelolaan aspirasi rakyat dalam rangka penguatan eksistensi dan peran BPD sebagai lembaga perwakilan yang menyerap aspirasi masyarakat dalam rangka pemberdayaan masyarakat desa dalam bidang hukum dan sosial politik. Metode yang relevan untuk maksud tersebut adalah metode penelitian deskriptif kualitatif dengan pendekatan penelitian evaluasi (evaluasi sumatif) yang menekankan pada pencapaian program yang berupa produk-produk BPD. Selain itu juga digunakan pendekatan sosio legal research, dengan pertimbangan bahwa hukum di samping merupakan kumpulan peraturan yang bersifat normatif, juga dilihat sebagai gejala sosial yang bersentuhan langsung dengan variabel lain. Hukum didekati dari dua sudut yaitu dipelajari dan diteliti secara normatif (law in books) dan secara empiris (law in action). Dengan mendasarkan kondisi objektif BPD di lapangan, maka kegiatan penelitian ini secara langsung merumuskan dan mengimplementasikan berbagai upaya yang dapat dan perlu dilakukan dalam rangka penguatan eksistensi dan peran BPD yang berkorelasi dengan pemberdayaan masyarakat desa dalam bidang hukum dan sosial politik di Indonesia. Kata Kunci: Pemberdayaan, Masyarakat Desa, Hukum Badan Permusyawaratan Desa
17
RE-FORMULASI MODEL PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH TERINTEGRASI (INTEGRATED REGIONAL DEVELOPMENT PLANNING) BERBASIS SISTEM INFORMASI Sri Juni Woro Astuti, Dwi Wahyu Prasetyono, Onny Pramana Yudhia Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Wijaya Putra 3 Fakultas Teknik, Universitas Wijaya Putra Email :
[email protected]
1,2
ABSTRAK Perencanaan pembangunan daerah adalah proses pengambilan keputusan tentang kebijakan dan program pembangunan daerah, untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat di wilayah tersebut. Oleh karena itu, dalam merumuskan rencana pembangunan daerah harus selalu berorientasi pada kepentingan masyarakat, terutama untuk mencegah kesenjangan kekayaan antara daerah, melestarikan budaya lokal, dan dapat mencegah ketidakpuasan masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kelemahan mekanisme perencanaan yang menyebabkan kekeliruan dalam proses penyerapan aspirasi. Kedua untuk menganalisis faktor-faktor apa saja yang menyebabkan kegagalan dalam sinkronisasi aspirasi masyarakat baik yang dilakukan oleh legislatif atau eksekutif. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif, dengan pengumpulan data campuran yaitu melalui wawancara, observasi, dokumentasi, kuesioner dan diskusi kelompok terfokus. Hasil penelitian ini menunjukkan beberapa hal; pertama, bahwa pendekatan politik yang paling dominan di antara pendekatan lain dalam proses perencanaan pembangunan daerah. Kedua, ada kelemahan dalam kapasitas pemerintah daerah terutama dalam melakukan proses perencanaan pembangunan. Studi ini menghasilkan rekomendasi kebijakan terkait dengan pentingnya reformulasi mekanisme penyusunan perencanaan pembangunan daerah. Mekanisme perencanaan pembangunan daerah harus didukung oleh sistem informasi manajemen yang lebih transparan, terdokumentasi dengan baik, dan dapat memberikan data pendukung dan informasi yang lebih lengkap dan akurat Kata Kunci: Perencanaan Pembangunan Daerah, Sistem Informasi manajemen
18
PENGEMBANGAN MODEL DAN KEBIJAKAN PELAYANAN KESEHATAN MASYARAKAT MISKIN BERBASIS BERKEADILAN PADA WILAYAH KANTONG KEMISKINAN DI JAWA TIMUR (SEBAGAI UPAYA PENGENTASAN KEMISKINAN DALAM PENCAPAIAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH NASIONAL – RPJMN 2015-2019) Nugroho Mardi Wibowo1, Rachma Hasibuan2, Yuyun Widiastuti3, Dwi Lesno Panglipursari4 1,3,4 Fakultas Ekonomi, Universitas Wijaya Putra 2 Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Surabaya Email :
[email protected] Abstrak Pemerintah berkomitmen memberikan perlindungan kesehatan kepada masyarakat miskin. Namun kenyataan menunjukkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat miskin kerap kali tidak sesuai dengan harapan. Adapun target khusus penelitian pada tahun pertama adalah: (i) menemukan model pengembangan pelayanan kesehatan masyarakat miskin berbasis berkeadilan dan (ii) menghasilkan artikel ilmiah yang dipublikasi pada jurnal nasional/internasional, makalah dipresentasi pada seminar nasional, buku ajar/teks hasil penelitian. Metode penelitian menggunakan analisis deskriptif kuantitatif, analisis interaktif, content analysis, analisis SWOT, dan structural equation modeling. Secara keseluruhan tingkat kepuasan pelayanan kesehatan pada wilayah kantong kemiskinan di Jawa Timur tergolong baik terutama pada Kabupaten Bondowoso dan Situbondo sedangkan pada Kabupaten Sampang, Bangkalan dan Pamekasan masih belum baik. Ditemukan faktor internal yang mempengaruhi keberhasilan pelayanan kesehatan bagi masyarakat miskin adalah pelayanan adminsitrasi, pelayanan medis dan pelayanan obat. Sedangkan faktor eksternal yang ditemukan dapat mempengaruhi keberhasilan pelayanan kesehatan kepada masyarakat miskin adalah pendataan masyarakat miskin oleh BPS dan perilaku masyarakat miskin yang tidak memahami mekasnisme pelayanan kesehatan serta menggantungkan pada aparat desa dan kepala desa setempat. Model pelayanan kesehatan berbasis berkeadilan yang ditemukan mendasarkan pada 4 (empat) dimensi yaitu keadilan distributif, prosedural, interaksional dan informasional. Penelitian ini juga telah menghasilkan artikel ilmiah yang sudah disubmit ke 19
Jurnal Internasional terindeks Scopus Pertanika Journal of Social Science and Humaties, melalui keikutsertaan dalam seminar International Conference on Organizational Performance Execellent (iCOPE), makalah yang sudah dipresentasi dalam seminar nasional Forum Manajemen Indonesia ke-7 dan buku teks hasil penelitian. Adapun kegiatan penelitian yang akan dilaksanakan pada tahun kedua meliputi: (i) memvalidasi model pelayanan kesehatan masyarakat miskin berbasis berkeadilan (PKM2B); (ii) menerapkan model PKM2B; (iii) mengevaluasi penerapan model PKM2B; dan (iv) merumuskan strategi peningkatan pelayanan kesehatan bagi masyarakat miskin berbasis berkeadilan. Kata Kunci: Pelayanan Kesehatan, Berkeadilan, Model, Kemiskinan, Jawa Timur
20
Prosiding
Diselenggarakan dalam rangka Dies Natalis Ke-33/Lustrum Ke-7 Universitas Wijaya Putra Surabaya, 10 Pebruari 2016
Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat UNIVERSITAS WIJAYA PUTRA © 2016 21
PENDIDIKAN KARAKTER KEBANGSAAN, KETERAMPILAN WIRAUSAHA DAN INTERNET MARKETING UNTUK GENERASI MUDA Febria Nur Kasimon1, Sri Mulyani2 1 Fakultas Hukum, Universitas Wijaya Putra 2 Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Wijaya Putra email:
[email protected] ABSTRAK Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk membentuk komunitas masyarakat kalangan generasi muda berkarakter kebangsaan dan berjiwa kewirausahaan. Kedua Mitra diharapkan menjadi inisiator, stimulator dan motivator untuk membangun karakter dan kepribadian anak bangsa. Program kegiatan diarahkan agar generasi muda memiliki daya kreativitas, berfikir inovatif dan bersemangat tinggi serta memiliki produktivitas konstruktif. Pendidikan karakter kebangsaan dan pengembangan komunitas berbasis generasi muda diharapkan memberi manfaat yang optimal bagi generasi muda itu sendiri dan lingkungan sekitarnya yang sedang mengalami perubahan. Pemberdayaan komunitas ini tidak hanya sebagai pelengkap dan/atau obyek dalam gerak dinamika sosial, tetapi diharapkan menjadi pilot project yang mampu merangsang gerakan komunitas masyarakat sejenis di berbagai wilayah. Target khusus dari kegiatan ini adalah keterlibatan dan peran serta segenap stakeholder (masyarakat, pemerintah dan swasta) dalam mendukung Gerakan Nasional Kewirausahaan Pemuda (GNKP) yang berorientasi pemberdayaan dan pengembangan ekonomi rakyat. Aktifitas ini merupakan salah satu solusi mengatasi permasalahan pengangguran, kemiskinan, keterpurukan ekonomi nasional, ketidakberdayaan ekonomi rakyat, kemandegan dan kemarjinalan ekonomi rakyat desa serta keterbatasan akses kerja bagi pemuda dan masyarakat. Semangat cinta tanah air dan jiwa wirausaha diharapkan mampu mencetak generasi muda unggulan. Metode yang dipakai untuk pencapaian tujuan dan target khusus dilakukan melalui berbagai tahapan. Tahapan pelaksanaan meliputi berbagai aktifitas, yaitu (1) pengorganisasian Komunitas Generasi Muda; (2) melakukan Need Assesment: identifikasi masalah, identifikasi kebutuhan, identifikasi sumber daya dan identifikasi program; (3) pelaksanaan berbagai 22
kegiatan penyuluhan, pelatihan dan pendampingan; (4) monitoring/evaluasi program dan menyusun RTL (Rencana Tindak Lanjut). Luaran yang dihasilkan dari kegiatan pengabdian ini adalah : 1. Model dan metode pendidikan anti korupsi, empat pilar kebangsaan dan antisipasi kenakalan remaja. 2. Karya kreatif dan inovatif kewirausahaan (keterampilan sablon dan desain grafis). 3. Website mitra untuk promosi pemasaran produk secara online. 4. Artikel ilmiah yang dipublikasikan di jurnal nasional. Kata Kunci : Karakter Kebangsaan, Kewirausahaan, Generasi Muda
23
IbM USAHA MIKRO KECAMBAH DENGAN MENGGUNAKAN TEKNOLOGI TEPAT GUNA DI GRESIK Imam Kholiq1 , Yeni Probowati2 1 Fakultas Teknik, Universitas Wijaya Putra 2 Fakultas Bahasa dan Sastra, Universitas Wijaya Putra Email :
[email protected] ABSTRAK Sebagian besar pengusaha Kecambah untuk pencuci Kecambah dan Kacang Ijo masih menggunakan sistem tradisional (menggunakan tangan dan kaki untuk pencuci Kecambah dan Kacang Ijo). Mitra pengusaha Kecambah Iswanto alamat desa Hulaan Menganti Gresik dan Mitra pengusaha Kecambah memproduksi Kecambah secara manual artinya masih digerakkan dengan tangan, sehingga kapasitas produksinya relatif masih rendah. Guna mengatasi permasalahan tersebut Tim Ipteks bagi Masyarakat (IbM) Fakultas Teknik Universitas Wijaya Putra merancang, membuat dan menerapkan mesin teknolgi tepat guna mesin pencuci Kecambah. Diharapkan melalui penerapan mesin pencuci Kecambah, dan Kacang ijo proses produksinya dapat lebih cepat dan ouput yang dihasilkan lebih sempurna. Hal ini berdampak pada peningkatan produktivitas mitra pengusaha Kecambah Iswanto dan Abdul Ghofur dan kedepannya akan berpengaruh peningkatan kesejateraan mereka. Hasil yang didapat dari kegiatan ini: 1) mesin pencuci Kecambah dan Kacang Ijo dapat mempercepat proses produksinya dan hasil baik secara sempurna, 2) keberadaan mesin pencuci Kecambah dapat meningkatkan produktivitas mitra menjadi 16 kalinya, yang sebelumnya hanya kapasitas produksi 5 kg / jam menjadi 80 kg/jam, 3) Output yang dihasilkan lebih berkualitas hasilnya dengan produsi secara higenis lebih sempurna, 4) meringankan beban tenaga kerja karena tenaga manusia tergantikan oleh mesin. Kata Kunci: Mesin Pencuci Kecambah, produktivitas, Teknologi Tepat Guna
24
PERLINDUNGAN HUKUM DAN AKSES EKONOMI PRODUKTIF DALAM RANGKA PEMBERDAYAAN PEREMPUAN KORBAN KDRT Farina Gandryani, Musa Fakultas Hukum, Universitas Wijaya Putra Email:
[email protected] ABSTRAK Tujuan kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah untuk memberdayakan kapasitas kelembagaan kedua mitra dalam mendukung pencapaian perlindungan hukum dan akses ekonomi produktif bagi perempuan korban KDRT melalui sosialisasi, implementasi program, penggalian data/informasi serta kerjasama dan koordinasi. Selain itu kepada kedua mitra juga diberikan pemahaman dan pengetahuan praktis tentang pengawasan dan evaluasi program kegiatan. Dengan demikian, mitra diharapkan mampu meningkatkan kapasitas praktis dan kemampuan dalam mendesain dan melaksanakan aktivitas, monitoring dan evaluasi yang komprehensif serta mampu menjawab kebutuhan dalam kegiatan perlindungan terhadap perempuan korban KDRT.Target khusus yang dicapai adalah memperkuat perencanaan dan pelaksanaan program kerja kedua mitra dalam melakukan konseling dan pendampingan serta perlindungan hukum bagi perempuan korban KDRT. Selain itu, kedua mitra diharapkan mampu mendayagunakan potensi dan sumber yang tersedia di masyarakat dengan memberikan ketrampilan, pendampingan, dan bimbingan sosial serta pengembangan usaha ekonomi produktif dan usaha kesejahteraan sosial. Kegiatan perlindungan hukum untuk perempuan korban KDRT dilakukan melalui konseling, penyuluhan, pelatihan, aplikasi lapangan dan monitoring. Sedangkan akses ekonomi produktif meliputi latihan keterampilan, input produksi, kegiatan ekonomi kelompok dan sistem pemasaran. Luaran yang dihasilkan dari kegiatan ini adalah: 1) Model dan metode perlindungan hukum perempuan korban KDRT; 2). Jaringan kerjasama dan latihan kerja dari berbagai lembaga keterampilan kerja; 3). Naskah komitmen bantuan modal dan pemasaran produk dari koperasi; 4). Artikel ilmiah dalam jurnal nasional terakreditasi dan dipublikasikan melalui media online (website). Hasil yang dicapai, selain memberikan perlindungan hukum kepada perempuan korban KDRT juga menciptakan kemandirian bagi perempuan dengan melakukan program 25
pemberdayaan ekonomi. Melalui Ipteks yang diberikan oleh pelaksana, maka fungsi dan keberadaan kedua mitra akan memberikan manfaat yang lebih besar kepada masyarakat khususnya dalam rangka pemberdayaan kaum perempuan korban KDRT. Kata Kunci: Pemberdayaan, Perlindungan Hukum, Ekonomi Produktif, Gender
26
IbM PENGENTASAN KEMISKINAN MELALUI SOCIAL PRENEUR BAGI IBU-IBU PKK Dwi Wahyu Prasetyono1, Esa Wahyu Endarti2, Nurul Kusuma3 1,2 Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Wijaya Putra 3 ASMI Surabaya ABSTRAK Program IbM ini mengupayakan penyelesaian permasalahan kelompok sasaran, dalam rangka mendukung upaya pengentasan kemiskinan perkotaan melalui pendekatan pemberdayaan berbasis gender. Target group program ini dipilih secara pourposive, mereka adalah PKK RW II dan PKK RW III Kelurahan Jajar Tunggal Surabaya. Pemberdayaan progam ini mengembangkan social enterpreneurship sebagai program bisnis untuk kelompok sasaran diharapkan dalam kegiatan PKK selain kegiatan sosial juga diisi dengan kegiatan usaha yang dapat memberikan penghasilan tambahan. Pelatihan kepada kelompok sasaran diarahkan untuk : (1) menumbuhkan ketrampilan dan kapasitas produksi menghasilkan produk barang, yaitu produk konveksi, dengan pelatihan desain produk konveksi dan teknik penjahitan; (2) menumbuhkan ketrampilan manajerial, untuk mendukung pengelolaan bisnis usaha bersama, dengan pelatihan manajemen bisnis, akuntansi dan pengenalan penggunaan teknologi informasi dan komunikasi. Output dari pelaksanan program, dari pelatihan dan pendampingan yang diberikan, diantaranya adalah: (1) munculnya motivasi dan rencana pengembangan usaha PKK. Telah ada kesepakatan para mitra untuk membetuk kelompok usaha dalam kegiatan PKK. (2) Kemampuan target group untuk membuat desain produk, seperti hijab, busana Muslim, dan lainya, and (3) kemampuan menjahit secara cepat dan halus. Outcome program, selain menjalankan usaha sendiri memproduksi busana Muslim dan aksesoris, target group mengerjakan order penjahitan dari salah satu pengusaha garmen, baik dari produk konveksi yang dikreasi dan order penjahitan tersebut, akhirnya mampu memberikan penghasilan tambahan bagi kelompok sasaran. Kata Kunci: Social Preneur, Pengentasan Kemiskinan
27
IbM KELURAHAN DALAM PENATAAN ARSIP BERBASIS PAPARLESS OFFICE DAN PEMBUATAN MONOGRAFI Supriyanto 1, Sri Juni Woro Astuti 2, Sujani 3 1,2 Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Wijaya Putra 3 Fakultas Ekonomi Universitas Wijaya Putra Email :
[email protected] Program penataan arsip berbasis paparless office dan pembuatan monografi kelurahan sejalan dengan agenda pelaksanaan reformasi birokrasi dari Kementerian Pendayagunaan Apartur Negara dan Reformasi Birokrasi (KEPMENPAN & RB) guna meningkatkan pelayanan publik. Pengelolaan administrasi dan arsip yang konvensional harus diubah menjadi berbasis sistem dan digital. Program kegiatan tersebut terdiri dari 4 (empat) kegiatan yaitu : Workshop pengelolaan administrasi dan arsip berbasis paparless office & sosialisasi Undang-Undang Aparatur Sipil Negara; Sosialisasi tentang monografi dan pengumpulan data isian monografi dan rekapitulasi; Penyediaan hardware & software (Profast & Birokrasi Maya); Pelatihan penggunaan program paparless office dan monografi (birokrasi maya). Kegiatan tersebut diharapkan mampu meningkatkan ketrampilan dan keahlian bagi aparatur kelurahan dalam rangka memberikan pelayanan kepada masyarakat yang lebih baik guna mewujudkan tata kelola pemerintah yang baik (Good Governance). Kata Kunci: Monografi, Paparless office dan Tata kelola pemerintah yang baik
28
PENERAPAN TEKNOLOGI TEPAT GUNA BAGI USAHA MIKRO OPAK JEPIT DI SIDOARJO Siswadi1, Yuyun Widiastuti 2, Mulus Soegiharto3 1 Fakultas Teknik, Universitas Wijaya Putra 2 Fakultas Ekonomi, Universitas Wijaya Putra 3 Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Wijaya Putra Email:
[email protected] ABTRACT Sebagian besar Pengusaha Opak Jepit untuk pencetak Opak Jepit masih menggunakan vsistem manual, mencetaknya dengan menggunakan tangan, sehingga kapasistas produksinya relatif sangat rendah. Guna mengatasi permasalahan tersebut dari Tim Ipteks bagi Masyarakat ( IbM) Fakultas Teknik Universitas Wijaya Putra, 1) Merancang, membuat mesin pencetak Opak jepit dengan menerapkan Teknologi Tepat Guna (TTG) supaya hasil produksinya lebih banyak.dan 2) Memberikan penerapan menajemen Pemasaran supaya ke dua Mitra mengerti tentang bagai mana manajemen pemasaran yang baik. Hal ini berdampak pada peningkatan produktivitas pada mitra pengusaha Opak Jepit Citra Rasa alamat, Candi Negoro RT02/RW03, Kec Wono Ayu Sidoarjo dan Mitra pengusaha Opak Jepit Linda Jaya di Candi Dermo RT03/RW03, Kec.Wono Ayu Sidoarjo Diharapkan melalui mesin pencetak Opak Jepit ini ouput yang dihasilkan dapat membantu untuk peningkatan produktivitasnya dan juga berpengaruh pada kesejateraan mereka. Hasil yang didapat dari kegiatan ini:, 1) Mesin pencetak Opak Jepit ini dapat mempercepat proses pembuatanya dengan kualitas baik. 2) keberadaan mesin pencetak Opak Jepit ini dapat meningkatkan produktivitas mitra menjadi 5 kali, yang sebelumnya hanya 15 dos menjadi 45 dos Opak Jepit/hari 3) Output yang dihasilkan lebih berkualitas dan lebih sempurna, 4) meringankan beban tenaga kerja karena tenaga manusia tergantikan oleh mesin. Tentang manajemen pemasaran ini diterapkan maka, dua mitra dapat menambah pelanggan, serta mengatur cara kerja pemasarannya. Kata Kunci: Membuat Mesin TTG Pencetak Opak Jepit, dan memberikan Manajemen Pemasaran 29
IbM PENGRAJIN SOUVENIR DARI PELEPAH PISANG DI KECAMATAN PAKAL SURABAYA Dewi Suprobowati, Indiastuti, Dwi Hardaningtyas Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Wijaya Putra email :
[email protected] ABSTRAK Isu Pemanasan Global (Global Warming) selalu menyentak kesadaran masyarakat akan lingkungan, hal ini secara tidak langsung akan mempengaruhi berbagai sektor termasuk kesadaran masyarakat untuk membeli produk yang ramah lingkungan.Kesadaran masyarakat sebagai konsumen tersebut dapat menjadi peluang baru bagi para pengrajin aneka souvenir pelepah pisang apabila dapat menangkap fenomena tersebut.Adapun Tujuan dan target khusus yang hendak dicapai adalah memberikan apresiasi yang terbaik bagi pengrajin aneka souvenir dari pelepah pisang. Berdasarkan permasalahan dari Mitra 1dan Mitra 2 yang dilihat dari sisi manajemen dan sisi produksi maka metode yang kami gunakan dalam mengatasi atau memberikan solusi adalah dengan Pelatihan dan Pendampingan Kata Kunci: Souvenir, Boneka Karakter, Pelepah Pisang
30
MODEL PEMBERDAYAAN KARANG TARUNA DI KECAMATAN CERME KABUPATEN GRESIK 1
Suprayoga1, Andi Iswoyo2, Ramon Syahrial3 Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Wijaya Putra 2 Fakultas Ekonomi, Universitas Wijaya Putra 3 Fakultas Pertanian, Universitas Wijaya Putra Email:
[email protected] ABSTRAK
Salah satu permasalahan yang dihadapi dalam konteks pembangunan nasional yaitu masalah kompetensi pemuda yang rendah dan cenderung menjadi pengangguran di desa. Kondisi riil menunjukkan bahwa banyak pemuda yang tidak memiliki pekerjaan serta tidak mampu menciptakan lapangan pekerjaan. Metode pemberdayaan Karang Taruna di Desa Cerme Lor dan Desa Cagakagung Kecamatan Cerme dilakukan dalam bentuk penyuluhan, pelatihan dan pendampingan. Hasil yang dicapai pada tahap awal meliputi kegiatan koordinasi dengan Kepala Desa Cerme Lor, Kepala Desa Cagakagung, dan pengurus kedua Karang Taruna. Pada tahap pelaksanaan dilakukan dalam bentuk penyuluhan dan pelatihan untuk meningkatkan ketrampilan dan kompetensi dan pada tahap evaluasi dan monitoring adalah peserta pelatihan yang dimagangkan. Dampak dari pelaksanaan antara lain; Kedua Mitra sudah membentuk Kelompok Usaha Mesin Perkakas dan Kanopi; Peserta pelatihan AC sebagian sudah direkrut oleh Pengusaha reparasi AC dan Pendingin Udara; Anggota Karang Taruna putri sudah memulai usaha membuat dan menjual aneka makanan olahan Jamur Tiram. Kata Kunci: Karang Taruna, Pemberdayaan, Pemuda Produktif
31
USAHA KAMPUNG BATIK JETIS DI KECAMATAN SIDOARJO Ong Andre Wahyu R.1, Slamet Riyadi2, Maya Ida Kusumawatie3 1,2 Fakultas Teknik, Universitas Wijaya Putra, Surabaya 3 STIEM, Surabaya Email:
[email protected] ABSTRAK Program kegiatan ini bertujuan untuk mengembangkan manajemen usaha pemasaran yang efesien pada usaha mikro kampung batik Jetis di desa Sidoklumpuk, Jetis Lemahputro, Kecamatan Sidoarjo Kabupaten Sidoarjo. Target luaran yang ingin dicapai meliputi: 1) Sistem penjualan komersial online interaktif berbasis web e-commerce untuk memperluas akses pemasaran batik hingga manca negara, serta memberikan kenyamanan dan kemudahan bagi pelanggan maupun para pelaku usaha mikro batik dalam melakukan transaksi usaha. 2) Desain logo untuk kemasan produk berciri khas kampung batik Jetis guna memperkuat merek Batik Jetis. Sehingga UKM diharapkan mampu berkembang menjadi usaha yang siap memenuhi permintaan pelanggan serta siap dalam iklim kompetisi usaha yang kompetitif. Kata Kunci: UKM, Batik Jetis, e-commerce
32
FASCILITATING TEYL COURSEb TO BRIDGE OVER THE DEMAND and SUPPLY TOWARDS A BETTER ENGLISH for PREKINDERGARTEN STUDENTS Arjunani, Yulis Setyowati, Yeni Probowati Fakultas Bahasa dan Sastra, Universitas Wijaya Putra Surabaya E-mail:
[email protected] ABSTRACT This article suggests a set of experiential, non-prescriptive activities for teaching English strategies in EFL class. The activities described here are based on my experience with 8th semester learners in my TEYL course at a private university level. The prerequisite subjects they have to manage are TEFL, Instructional Design, Micro Teaching, and Language Testing. Finishing their study they are expected to have more choices in sharing their knowledge and to adopt it beneficially for students of all levels. Some previous experiences on accomplishing the course is in the form of a small group final project has shown that pronouncing the English words properly to be a key concern of learners since the beginning. Hence, the area that would most like to focus on is Pronunciation in line with the thematic syllabi currently in practice. Being creatively innovative is a must to carry out the instruction joyfully for both teachers as facilitators and for the students between 4 to 5 years of age. The biggest challenge is the class dealing with no-written things to note down; so tactful strategy is the only choice. The learners of the TEYL course take the challenge hand in hand by holding a periodic workshop for the facilitators of pre-kindergartens in the same region. Therefore, I feel it justified to devote considerable class time to coach its instruction with highlighting the TPR approach where learning by doing will be utmost taking place. Keywords: pronunciation, syllabi, periodic, facilitators, TPR.
33
‘IBIKK PRODUK TELUR ASIN RENDAH KOLESTEROL’ (IMPACT OF SCIENCE AND TECHNOLOGY FOR INNOVATION AND CREATIVITY CAMPUS (IBIKK) SALTED EGG PRODUCTS LOW CHOLESTEROL) Faisol Humaidi 1, Muninghar 2, Nurleila Jum’ati 3 1 Fakultas Pertanian, Universitas Wijaya Putra 2,3 Fakultas Ekonomi, Universitas Wijaya Putra Email:
[email protected] ABSTRAK Unit usaha yang dikembangkan oleh Fakultas Pertanian Universitas Wijaya Putra dinamakan IbIKK Produk Telur Asin Rendah Kolesterol dengan produk utama telur asin rendah kolesterol dengan dengan sistem kukus maupun oven. Kegiatan tersebut dilaksanakan oleh unit Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Wijaya Putra. Tujuan dari kegiatan ini adalah menciptakan produk telur asin rendah kolesterol yang aman dikonsumsi masyarakat, peningkatan konsumsu protein serta menambah pendapatan bagi unit bisnis tersebut. Pada tahun pertama diproduksi Telur Asin Rendah Kolesterol dengan metode pengolahan kukus dan oven dan pengusulan paten Telur Asin Rendah Kolesterol . Pada Tahun Kedua dengan meningkatkan mutu dan aneka produksi telur asin dengan sistem pengolahan bakar beserta varian-variannya serta kerja sama dengan agen-agen penjual telur asin di daerah. Pada tahun ke tiga dengan peningkatan produksi dengan kerja sama dengan toko-toko besar dan toserba serta pengurusan ijin usaha dalam bentuk Badan Usaha Perseroan Komanditer (CV). Telur asin rendah kolesterol di produksi oleh Laboratorium Produksi Telur Asin dibimbing dan dikawal oleh dosen-dosen Fakultas Pertanian Universitas Wijaya Putra. Karateristik telur asin herbal yang diproduksi mempunyai keunggulan dengan kadar kolesterol yang rendah dengan penurunan kadar sekitar 70%. Kadar Kolesterol untuk telur asin kukus : 493,42 mg/100 gr kuning telur sedangkan kadar kolesterol telur asin untuk oven : 435,72 mg/100 gr kuning telur. Metode pembuatan telur asin rendah kolesterol menggunakan herbal alami yang mudah didapat di pasaran serta produk telur asin tersebut tidak mengandung bahan kimia an organik sehingga aman untuk dikonsumsi masyarakat. Dari hasil pelaksanaan mulai Bulan Maret 2015 sampai akhir Oktober 2015 didapatkan hasil sebagai 34
berikut : penjualan telur asin rendah kolesterol sebanyak 4.725 butir dengan pendapatan bersih Rp. 4.230.243.-. Distribusi telur asin rendah kolesterol terbesar ada di wilayah Surabaya bagian Barat, Gresik dan Sidoarjo. Ditinjau dari survey kepuasan pelanggan wilayah Surabaya 65 % lebih menyukai Telur asin rendah kolesterol dengan pemasakan oven dan 30 % dengan pemasakan kukus sisanya 5% lebih menyukai kedua-duanya. Untuk survey kepuasan pelanggan wilayah Sidoarjo sebanyak 70% lebih menyukai kedua-duanya (oven dan kukus), 15% menyukai kukus dan sisanya 15% menyukai oven. Kata Kunci: telur asin rendah kolesterol, kukus, oven
35
PROGRAM IbIKK MESIN TEKNOLOGI TEPAT GUNA DAN ALAT PERAGA Slamet Riyadi1, Aminatuzzuhro 2, Andy Usmina Wijaya 3 1 Fakultas Teknik, Universitas Wijaya Putra 2 Fakultas Ekonomi, Universitas Wijaya Putra 3 Fakultas Hukum, Universitas Wijaya Putra Email:
[email protected] ABSTRAK Program IbIKK Mesin Teknologi Tepat Guna dan Alat Peraga diharapkan mampu mendorong perguruan tinggi dalam membangun akses yang menghasilkan produk jasa dan/atau teknologi hasil ciptaannya sendiri. Wujud IbIKK di perguruan tinggi dapat berupa badan usaha atau bermitra dengan industri lainnya dan dapat didirikan serta dikelola oleh kelompok dosen sesuai dengan kompetensinya di level laboratorium, pilot plant, bengkel, jurusan/departemen, fakultas/sekolah, UPT, pusat riset dan pengembangan atau lembaga lain yang berada di dalam perguruan tinggi tersebut. Sekali didirikan, IbIKK diharapkan dapat semakin berkembang melalui pengembangan penguasaan ilmu pengetahuan, riset, ketekunan berusaha dan kejelian menangkap peluang yang ada di masyarakat. Sistem yang dipilih dan diterapkan untuk mengembangkan usaha, adalah: Perencanaan Usaha, Perencanaan Pemasaran Produk, Pengajuan Usulan Kredit, Penerapan Ipteks Terpilih, Penataan Manajemen, Pengembangan Produk serta Proses Produksi. Hasil yang di capai: Data base hasil penelitian dan teknologi unggulan 19 buah: Penelitian dari mahasiswa yang digunakan oleh WP Teknik meliputi penelitian : Mesin Pembuat Donat, Mesin Free Energy, Mesin Pemipih Dan Pemotong Adonan Mie, Mesin Oven Pengering, Mesin Pembuat Sosis, Mesin Pembuat Kripik Apel (Vacum Frying), Mesin Perajang Singkong, Alat Pengasapan Telor Asin, Mesin Pembuat Kacang Atom, Mesin Pembuat Sale Pisang, Mesin Pembuat Otak-otak Bandeng, Mesin Pembuat Opak Jepit, Mesin Pembuat Kacang Telor, Perancangan Mesin Pengubah Udara Menjadi Air, Pembuatan Alat Display Steamer, Untuk Meningkatkan Kualitas Pada Bakpao Mesin Pembuatan Mie, Mesin Pembuat Pelet Ikan Data base kebutuhan teknologi mesin-mesin alat peraga 3 buah : Engine Stand Toyota 7K, Engine Overhoul Toyota 5K, Trainner Kelistrikan Bodi Standart, Internalisasi UWP dan Eksternal 36
(masyarakat, produksi, dan Pemda) tentang keberadaan Unit IbIKK, Peningkatan Kualitas Sumber Daya: Pelatihan peningkatan SDM akuntansi Brevet Terpadu A & B, Pemasaran meningkat di Surabaya, Sidoarjo, Gresik, Mojokerto, Lamongan dan Madura, Teknik pemasaran menggunakan Web, Penataan untuk showroom dan ruang pamer, Pemasaran Level sosial konsumen, Pendaftaran HKI Mesin Es Puter, Terbitnya Ijin Unit Usaha CV Wijaya Putra Teknik, Laporan Kemajuan Kegiatan 1 buah, Publikasi Kata Kunci: Mesin Teknologi Tepat Guna, Alat Peraga, Unit Produksi
37
IbIKK PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PERILAKU MANAJERIAL Andi Iswoyo1, Didik Daryanto2, Wahyu Nugroho3 1 Fakultas Ekonomi, Universitas Wijaya Putra 2 Fakultas Pertanian, Universitas Wijaya Putra 3 Fakultas Teknik, Universitas Wijaya Putra email:
[email protected] ABSTRAK Unit bisnis pendidikan dan pelatihan yang dikembangkan ini merupakan implementasi dari pendidikan berbasis Experiential Learning (EL), yang merupakan proses pembelajaran dimana para pembelajar menggabungkan pengetahuan, keterampilan dan nilai melalui pengalaman-pengalaman langsung melalui aktivitas luar ruang. Tujuan pengembangan bisnis ini adalah untuk memenuhi kebutuhan masyarakat akan pendidikan dan pelatihan berbasis EL. Metode pelaksanaan yang diterapkan adalah dengan menjaga kondisi eksisting bahan baku / klien, memperbaiki proses layanan melalui kepemilikan asset peralatan, memahami kebutuhan klien dan supervisi, manajemen yang baik, pemasaran melalui strategi segmenting dan targeting, harga, promosi, serta sumber daya manusia yang memadai. Hasil usaha yang telah dicapai yaitu terus menjaga eksistensi bahan baku/klien, penyempurnaan prosedur layanan, perbaikan prosedur keamanan, membuat modul pelatihan, penambahan games baru, pengembangan website perusahaan, penyesuaian harga layanan, mengembangkan layanan berupa pembangunan outbound park dan camping ground, mengikutkan pegawai dan fasilitator dalam pelatihan pajak dan e-SPT, Marketing EL and ED, High Rope for Operator, Teknik Memfasilitasi dan First Aid, Sertifikasi Fasilitator dan workshop lainnya, membangun kerjasama dengan Asosiasi Experiential Learning Indonesia (AELI), serta membentuk Badan Usaha Perseroan Terbatas dan mendaftarkan merek usaha. Dampaknya adalah adanya peningkatan pendapatan usaha dari tahun ke tahun. Kata Kunci: Bisnis, Pendidikan, Pelatihan, Experiential Learning
38
IbPE INDUSTRI SOUVENIR DI KABUPATEN JOMBANG Nugroho Mardi Wibowo1, Yuyun Widiastuti2 dan Siswadi3 1,2 Fakultas Ekonomi, Universitas Wijaya Putra 3 Fakultas Teknik, Universitas Wijaya Putra Email:
[email protected] ABSTRAK Target khusus kegiatan ini adalah: (i) UKM dapat meningkatkan omset; (ii) dapat meningkatkan beragam design produk; (iii) UKM memiliki SDM yang trampil tentang design produk; (iv) UKM dapat menyusun laporan keuangan; (v) UKM memiliki standart quality assurance; (vi) meningkatkan kualitas produk dan mempercepat proses produksi; (vii) Diperolehnya hak cipta produk. Metode pelaksanaan program ini meliputi: pelatihan dan pendampingan dengan kegiatan antara lain: pembuatan mesin dan alat produksi, pengadaan peralatan, keikutsertaan dalam pameran, penataan ruang penyimpanan barang dan show room, menjalin kerja sama dengan pihak lain serta pemrosesan hak cipta. Hasil yang diperoleh dari kegiatan ini, pertama dengan ketersedianya tungku pengecoran kuningan dan cetakan berbahan batu bata tahan api berdampak terhadap peningkatan kecepatan proses produksi serta efisiensi bahan bakar dan ongkos produksi bagi mitra UKM-1 “Whisnu”. Perlu waktu hanya 3 jam untuk proses pemasakan bahan cor kuningan dengan kapasitas 120 kg yang sebelumnya memakan waktu lebih lama yaitu 5 jam. Kedua, Pembuatan Mesin Pengaduk (Mixer) Bahan Fiber bagi Mitra “Java Fiber” dapat meningkatkan waktu proses pengadukan bahan fiber semakin cepat, karyawan tidak capek dan kualitas produk semakin baik serta tidak ada produk yang cacat. Mesin pengaduk bahan fiber (mixer) dapat mengaduk 25 kg bahan fiber selama 5 menit, sedangkan sebelumnya cara manual memerlukan waktu 1 jam untuk mengaduk 25 kg bahan fiber. Ketiga, telah dilaksanakan Pameran Produk Mitra. Keempat, dihasilkannya 3 desain produk baru oleh mitra UKM-1 “Whisnu” dan 4 desain produk baru oleh mitra UKM-2 “Java Fiber”. Kelima, sudah mulai diusulkan hak cipta bagi produk kedua mitra ke Kementerian Hukum dan HAM. Kata kunci: Industri souvenir, UKM, Ekspor, Jombang
39
PROGRAM IPTEKS BAGI WILAYAH (IbW) IbW KECAMATAN DASUK KABUPATEN SUMENEP Fatimah Riswati, Mei Indrawati, Dwi Lesno Panglipursari Fakultas Ekonomi, Universitas Wijaya Putra Email:
[email protected] ABSTRAK Kegiatan Ipteks bagi Masyarakat (IbW) ini dilaksanakan di Kecamatan Dasuk Kabupaten Sumenep dengan dua Desa sasaran penghasil utama Jambu Mete, yaitu Desa Jilbudan dan Desa Beringin. Program IbW ini memiliki tujuan: 1) peningkatan kesejahteraan masyarakat yang lebih baik melalui pemanfaatan sumberdaya lokal yang memiliki nilai ekonomi, 2) peningkatan ketrampilan dan profesionalisme masyarakat, 3) peningkatan kemampuan masyarakat petani jambu mete untuk melakukan difersifikasi produk, 4) terbentuknya usaha ekonomi masyarakat dan kelembagaan yang terstruktur untuk petani jambu mete. Kegiatan ini menggunakan dua pendekatan yaitu pendekatan pelatihan dan pendampingan. Pendekatan pelatihan meliputi : 1) pelatihan kewirausahaan; 2) pelatihan ketrampilan bagi para ibu dan karang taruna berbasis sumberdaya lokal; 3) pelatihan ketampilan budidaya dan difersifikasi produk jambu mete secara profesional dan 4)pelatihan pemasaran melalui web dan on-line. Sedangkan metode pendampingan meliputi :1) pendampingan alih teknologi untuk budidaya produksi Jambu Mete; 2) pendampingan alih teknologi difersifikasi produk jambu mete secara profesional; 3) pendampingan penguatan jaringan kegiatan pemasaran dan 4)pendampingan penguatan kelembagaan. Diharapkan hasil dari kegiatan IbW untuk tahun pertama ini adalah semakin meningkatnya jiwa wirausaha pada masyarakat, bertambahnya ketrampilan ibu-ibu dan karang taruna untuk memanfaatkan sumberdaya lokal, peningkatan kemampuan dalam budidaya dan pengolahan jambu mete, serta mampu melaksanakan difersifikasi produk olahan jambu mete untuk menjadi minuman baik berupa sari buah, sirup maupun anggur jambu mete. Kata Kunci: Pelatihan, Pendampingan, alih teknologi
40
FASCILITATING TEYL COURSE TO BRIDGE OVER THE DEMAND and SUPPLY TOWARDS A BETTER ENGLISH for PRE-KINDERGARTEN STUDENTS Arjunani Universitas Wijaya Putra Surabaya E-mail:
[email protected] Abstract: This article suggests a set of experiential, non-prescriptive activities for teaching English strategies in EFL class. The activities described here are based on my experience with 8th semester learners in my TEYL course at a private university level. The prerequisite subjects they have to manage are TEFL, Instructional Design, Micro Teaching, and Language Testing. Finishing their study they are expected to have more choices in sharing their knowledge and to adopt it beneficially for students of all levels. Some previous experiences on accomplishing the course is in the form of a small group final project has shown that pronouncing the English words properly to be a key concern of learners since the beginning. Hence, the area that would most like to focus on is Pronunciation in line with the thematic syllabi currently in practice. Being creatively innovative is a must to carry out the instruction joyfully for both teachers as facilitators and for the students between 4 to 5 years of age. The biggest challenge is the class dealing with nowritten things to note down; so tactful strategy is the only choice. The learners of the TEYL course take the challenge hand in hand by holding a periodic workshop for the facilitators of pre-kindergartens in the same region. Therefore, I feel it justified to devote considerable class time to coach its instruction with highlighting the TPR approach where learning by doing will be utmost taking place. Keywords: pronunciation, syllabi, periodic, facilitators, TPR.
INTRODUCTION
In English language teaching (ELT) there are two contexts that have given significant influences on student’s learning. The first context is English as second language. The second is English as foreign language (henceforth EFL). Teaching English in Indonesia belongs to EFL context as Carter & Nunan (2001:59) state that EFL is used in context where English is neither widely used for community nor used as medium of instruction. Brown (2007 :44) adds that EFL is the context of teaching English in which students do not have ready-made context for communication beyond their classroom. Thus a teacher needs to have good understanding of which teaching context he is getting
involved in so that the teaching and learning can be conducted effectively and successfully. It can not be denied that mastering language is a matter of habit; meaning that the learners need to practice the language as much possible. The fact is that learners have lack of practice either inside or outside classroom as in most EFL settings there’s limited exposure to the language outside the classroom and often limited opportunity to use it. The hindrance of lack practice inside the classroom due to the fact that the teachers are usually non-native speakers of English who may have lack opportunities to use the language, or lack confidence in using it (Carter & Nunan, 2001 :61) the worse is that EFL teachers have the difficulty tasks of finding the access to and of providing English Models. Models in foreign language teaching is crucial as the representative of the native speaker of the target language. The only within reach models in teaching English in EFL context are the classroom teachers themselves. As a model, the classroom teacher of English will be the one that his students should imitate because of his quality on the target language particularly with his pronunciation.
DISCUSSION.
It is a world wide phenomenon that the teaching of English to young children has become especially important in recent years . It is stated that pupils between five and ten or eleven years old are in the most vital years in a child development. All education, including learning a foreign language, should contribute positively to that development ( Scott and Ytreberg, 2004:1).Surely there is a big difference between what children of five can do and what the children of ten can do. Yet, it is possible to point out certain characteristics of young children which a teacher should be aware of and take into account in his teaching. Based on national curriculum of Indonesia, English is officially taught in junior and senior high school. In fact, English is also given in elementary school in kindergarten as a local content subject. In the last three years, introducing English to pre-kindergarten (henceforth PAUD) is happening since it elevates their prestige of having adding value. This phenomenon should support the learners to speak English better as they have been learning since early age. However, it should be noted that teaching English in Indonesia has EFL context in which the draw back entailed is inevitable , among others are the limited exposure outside the classroom and the model teacher with a quality of near-native. Fortunately,
with the rapid growth of technology, the lack exposures outside the classroom can be minimized by utilizing “digital media” as audio-visual teaching media during the instruction. Ena (2011) states that the integration of ICT in language curriculum could promote collaboration among students and empower them intellectually, socially, and emotionally. Yet, it is expected that the use of technology is not only as a tool, but also to enable students to construct meaning and knowledge (Jonassen, et.al. 1999) that may support the quality of teaching college students to be a model teacher. In spite of argumentation upon the teaching English to kindergarten students, many PAUDs (the pre-kindergarten schools) are enthusiastically interested in introducing English to their students. Such as the need triggers the writer to provide the supply to meet the demand as TEYL course is available in the curriculum of the eight semester at the Faculty of Language and Literature. It is a compulsory for universities in Indonesia to conduct Tri Dharma perguruan tinggi (Three Academic Responsibilities): 1) Carrying out teaching–learning activities ; 2) Doing research ; 3) Conducting Institutional Social Responsibility. Carrying out the institutional social responsibility where those students have to mingle with the appointed community for a month. The students are expected to share their ideas in accordance with their disciplines to make a better environment. Hence, majoring in English the students take the share of helping those individuals who need assisting of English as their school subject; and the most challenging is working with the facilitators of PAUDs ( Pre-kindergarten Schools)of the same sub-region. One PAUD usually consists of 25 to 30 young learners of four or five years of age. Each PAUD have 4 to 5 facilitators who are addressed Bunda Paud . The facilitators are mostly family ladies
with different educational background: Scholars, High-school graduates,
housewife. Despite their different educational background their utmost dedication in sincere assistance the very young learners at PAUD deserves a two-thumbs up appreciation. The class of PAUD meets twice or three times a week, and lasts in totally 90 minutes per meeting. The students of my Department have been sharing this kind of a program with 15 different PAUDs at the same region. The Faculty of Language and Letters offers 2 concentration of majors (Teaching and Non-Teaching) for students to make a choice. TEYL course (abbreviated from Teaching English to Young Learners) is only given for Teaching class after they have accomplished the Micro Teaching. At the end of the semester they are to submit the final report of small group project on TEYL based on their experiential with the PAUD in real
practice. They are expected to develop an instruction in such away in terms of the theory and methodology given in accordance with the characteristics of children of 4 to 5 years of age who have very specific characteristics. The schemes of the project are under the supervision of the lecturer and should have been simulated within their peers. Only those approved schemes are allowed to practice with the PAUDs on site. The most challenge to face is considering the strategies to apply as well as the techniques to implement for such a specific class where none of them has the ability to read or write. Another challenge is preparing the teaching aid to help the instruction run well. It cannot be denied we are all expect for the best; yet we also need to prepare for the worst. Thus, the students of TEYL are recommended to be conventional – from virtual to real. This is an effort to build students’ (as a teacher to be) confidence as well as their awareness of the language use. This is to filter those who are gadget-minded that often force them to be passive –very absorbed working with the gadget- while teaching English to young learners should be active as the young learners learn what they do which is familiar as the tag line of Total Physical Response “Learning by Doing” (Brown, 2001:35). This is also as a survival when a teacher is in charged of teaching in the remote location where electricity is out of reach and digital media is indeed impossible to operate. Surely strategies should be put into primary consideration since it has direct impact to the running of the teaching learning activities. Pinter (2012) states “whatever their contexts, teachers can make the biggest difference and have the biggest influence on children’s L2 development. By analyzing and understanding their context and making the most of it …. Teachers can promote positive attitudes and appropriate learning strategies”. Previous paragraph talked on the planning and the organizing the elements of methods : approach, design, and sub elements procedure. In TELY the dominant approach is total physical response in which learners will be learning by doing. So the activity types is imperative drills to elicit physical actions, such as : singing, dancing. Some points to bear in mind, any activities in TEYL should be simple, largely orally based, the tasks should be within their ability : such as coloring, cutting and sticking, games, songs with actions, and simple, repetitive stories.. Applying this approach teachers are active to direct roles as “the director of a stage play” with students as actors. There is no basic text; materials and media have an important role later initially voice, action, and gestures are sufficient (brown, 2001: 43).
In actualizing what had been planned and organized, this paragraph tells about the classroom activities engaged during the instruction. As this article suggests a set of experiential, non – prescriptive activities for English language teaching, it gives freedom respectively to adopt and adapt. The adoption taken should be prior to the familiarity to the learners. The adaptation made is for the sake of the learners’ immediate needs. These are meant to give learners “anxiety – free zone” classroom that may sustain their emotion, yet, elicit their motivation as they fell secured..
Level
: Pre – kindergarten
Age
: 4 – 5 years old
Characteristic
: Have no capability of reading and writing
Objectives
: Mastering maximum 5 word with proper pronunciation.
Pre – requisites
: Straight ; left ; right
Theme
: Rock the Words
Specific objectives
: - Comprehend the vocabulary - Say the words properly - Memorize the phrase - Chant or hum the verse - Sing the verse - Dance and Sing with the verse
Material
: Up, down, shake, round, (and)
Media
: Flash cards, each bearing a picture / sign symbolizing the word to teach.
Procedure : 1. Comprehend the vocabulary by showing all flash cards one by one ; use bahasa Indonesia to explain the picture symbolizing what word. 2. Say the words properly (pronounce every word correctly) and ask the learners to repeat after the teacher Play / flash the card randomly, one card at a time; just increase the number of the card after previous cards played are properly pronounced 3. Memorize all words in phrases instead of a single word (like verse of poetry). 4. Demonstrate the words to internalize the words 5. Chant or rap the verses
6. Sing the verses 7. Dance and sing with the verses
The above example given implies that language is indeed a matter of habit. In the beginning level of EFL context reservoir of words or vocabulary is very important. Moreover, word and its pronunciation is exactly like a single coin bearing two sides – meaning that vocabulary building attached to the learning of pronouncing the word correctly. Incorrect pronunciation incites misunderstanding in any language. Thus, introducing the pronunciation correctly and properly has to start as early as possible. It is worldly agreed that pronunciation plays a central role in both personal and social live as in individuals ; we project our identity through the way we speak ; and also indicate our membership of particular communities. Mastering TEYL Course will increase the opportunity for students to teach learners of any level .
CONCLUSION
In fact, with globalization and the rapid expansion of information technologies, there has been an explosion of the demand for English world wide. This has led to great diversification in the context and situation in which it is learned and used, as well as in the nature of the language it self. In recent years, teaching of English to young children has become a world – wide phenomenon. The highlight of EYL is building words repertoire and empowering the proper pronunciation. However we don’t rely on the spoken word only. Most activities for the young learner should include movement and involve the senses. Plenty of objects and pictures are badly needed to work with, and to make full use schools and our surroundings. Demonstrate what we want them to do. Since concentration and attention spans are short, variety is a must – variety of activity, variety of pace, variety of organization, variety of voice. Teachers of English for young learners are expected to be creatively innovative on developing their strategies in harmony with the phenomenon. We cannot direct the wind, but adjust the sail.
REFERENCES
Afrilyasanti, R. & Basthomi, Y. 2011. Digital Story Telling : A Case Study on The Teaching of Speaking to Indonesian EFL Students. Unpublished Paper. Annmaria Pinter. 2012. Teaching Young Learners. Uk – Cambridge University Press.
Brown, H. Douglas. 2001. Teaching by Principles : An Interactive Approach to Language Pedagogy. New York : Pearson Education Company.
Scot, Wendy A. and Ythrebergh, Lisbeth. 2004. Teaching English to Children. New York : Longman. Inc.
Stanley, N. A. Dillingham, B. 2011. Making Learners Click With Digital Story Telling.