STRATEGI SANITASI KOTA KABUPATEN KEPULAUAN MERANTI BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Strategi Sanitasi Kabupaten/Kota (SSK) Kabupaten Kepulauan Meranti adalah pembangunan sanitasi yang ditetapkan untuk memecahkan permasalahan sanitasi seperti yang tertera dalam BPS, dan Memorandum Program Sanitasi merupakan dokumen rencana tindak tahunan pembangunan sanitasi. Pada tahun 2014, program PPSP sudah memasuki tahun ke 5 dalam pelaksanaannya dan sampai saat ini sudah terdapat 444 kab/kota yang sudah ikut serta dalam kepesertaan program PPSP dan sudah/sedang menyusun dokumen BPS, SSK dan MPS. Adapun pelaku utama dalam penyusunan dokumen perencanaan sanitasi tersebut yaitu Pemerintah Kab/Kota melalui Pokja Sanitasi nya. Memasuki tahun 2015, Pemerintah Indonesia akan memasuki periode RPJMN baru 2015-2019 yang menetapkan target baru yaitu 100% (universal access) akses sanitasi layak di akhir tahun 2019. Penyusunan Buku Putih Sanitasi yang telah selesai dilaksanakan, baru merupakan dasar dari serangkaian langkah perbaikan kualitas sanitasi di Kabupaten Kepulauan Meranti. Didasari bahwa untuk mencapai target perbaikan sanitasi, diperlukan adanya suatu tindak lanjut. Isu-isu strategis sektor sanitasi yang telah teridentifikasi, perlu ditindak lanjuti dengan upaya perumusan strategi yang jelas menuju kondisi pelayanan sanitasi yang optimal dimasa yang akan datang. Berdasarkan hal tersebut, maka penyusunan strategi sanitasi Kabupaten Kepulauan Meranti mutlak diperlukan. Didasari oleh pertimbangan tersebut, kelompok kerja sanitasi Kabupaten Kepulauan Meranti melakukan penyusunan Strategi Sanitasi Kabupaten. Harapan dengan penyusunan dokumen ini, akan tercipta percepatan dalam pembangunan sanitasi Kabupaten Kepulauan Meranti yang memadai dan berkelanjutan. Pengembangan layanan Sanitasi harus didasari oleh suatu Rencana Pembangunan Sanitasi Jangka Menengah (3 sampai 5 tahunan) yang kompehensif dan bersifat strategis. Rencana jangka menengah yang juga disebut Strategi Sanitasi Kabupaten/Kota (SSK) Kabupaten Kepulauan Meranti itu memang dibutuhkan mengingat daerah-daerah di Indonesia akan memerlukan waktu bertahun-tahun untuk memiliki layanan Sanitasi yang memenuhi prinsip layanan Sanitasi menyeluruh. Strategi Sanitasi Kabupaten/Kota (SSK) Kabupaten Kepulauan Meranti juga dibutuhkan sebagai pengikat Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) dan para pelaku pembangunan Sanitasi lainnya untuk dapat terus bersinergi mengembangkan layanan Sanitasi Kabupatennya. Setelah disepakati, Strategi Sanitasi Kabupaten/Kota (SSK) Kabupaten Kepulauan Meranti akan diterjemahkan ke dalam rencana tindak tahunan (Annual Action Plan). Isinya, informasi lebih rinci dari berbagai usulan kegiatan (program atau proyek) pengembangan layanan Sanitasi yang disusun sesuai tahun rencana pelaksanaannya. Strategi Sanitasi Kabupaten /Kota( SSK ) Kabupaten Kepulauan Meranti berisikan Visi, Misi dan Tujuan Sanitasi Kabupaten Kepulauan Meranti serta strategi-strategi pencapaiannya. Berikut cakupan dari Strategi Sanitasi Kabupaten/Kota (SSK) yang terbagi dalam dua aspek penting, yaitu : POKJA Sanitasi Kabupaten Kepulauan Meranti
I-1
STRATEGI SANITASI KOTA KABUPATEN KEPULAUAN MERANTI a. Aspek Teknis; mencakup strategi dan kegiatan pengembangan strategi sub-sektor Sanitasi yang terdiri dari air limbah, drainase, air bersih, persampahan dan Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). b. Aspek Pendukung; mencakup strategi dan penyusunan pengembangan dari sub sektor pemerintah daerah diantaranya Peraturan dan Kebijakan Daerah, Keuangan, Komunikasi, Keterlibatan Pelaku Bisnis, Pemberdayaan masyarakat, aspek Jender dan kemiskinan, Monitoring dan Evaluasi. 1.2 Maksud dan Tujuan Penyusunan Strategi Sanitasi Kabupaten Kepulauan Meranti dimaksudkan guna tersusunnya dokumen perencanaan Strategis Sanitasi yang dapat dijadikan rujukan perencanaan pembangunan Sanitasi di Kabupaten Kepulauan Meranti jangka menengah (5 tahunan). Tujuan penyusunan dokumen kerangka kerja Strategi Sanitasi Kabupaten/Kota (SSK) ini adalah :
1. Rencana pembangunan sektor sanitasi dan dijadikan sebagai pedoman Pembangunan Sanitasi Kabupaten Kepulauan Meranti. 2. Kerangka kerja Strategi Sanitasi Kabupaten/Kota (SSK) ini dapat memberikan gambaran tentang arah kebijakan Pembangunan Sanitasi Kabupaten Kepulauan Meranti dipergunakan sebagai dasar penyusunan strategi dan langkah-langkah pelaksanaan kebijakan, serta penyusunan Program dan Kegiatan Jangka Menengah dan tahunan sektor sanitasi. 3. Sebagai pedoman dalam pengambilan keputusan semua pihak (instansi, masyarakat dan pihak swasta) yang akan melibatkan diri untuk mendukung dan berpartisipasi dalam pembangunan sanitasi secara efektif, efisien, sistematis, terpadu dan berkelanjutan. 1.3 Metodologi Strategi Sanitasi Kabupaten/Kota (SSK) Kabupaten Kepulauan Meranti ini disusun oleh Pokja Sanitasi secara partisipatif dan terintegrasi lewat diskusi, lokakarya dan pembekalan baik yang dilakukan oleh Tim Pokja sendiri maupun dengan dukungan fasilitasi dari Fasilitator Kabupaten. Metode yang digunakan dalam penyusunan SSK ini menggunakan beberapa pendekatan dan alat bantu yang secara bertahap untuk menghasilkan dokumen perencanaan yang lengkap. Serangkaian kegiatan dan metoda dilakukan bersama pokja, baik pelatihan, survey, diskusi dan pembekalan. Metode penyusunan SSK ini, terdiri dari tahapan berikut : 1. Melakukan penilaian dan pemetaan kondisi sanitasi Kabupaten saat ini (dari Buku Putih Sanitasi), untuk belajar dari fakta sanitasi guna memetakan kondisi sanitasi yang tidak diinginkan. Pada tahap ini Pokja mengkaji kembali Buku Putih Sanitasi Kabupaten Kepulauan Meranti untuk memastikan kondisi yang ada saat ini, khususnya kondisi yang tidak diinginkan atau permasalahan-permasalahan yang ada dalam pengelolaan sanitasi Kabupaten. Kondisi semua sub sektor layanan sanitasi yang terdiri; sub sektor air limbah, sub sektor persampahan, sub sektor drainase lingkungan dan sektor air bersih serta aspek POKJA Sanitasi Kabupaten Kepulauan Meranti
I-2
STRATEGI SANITASI KOTA KABUPATEN KEPULAUAN MERANTI pendukung. Metoda yang digunakan adalah kajian data sekunder dan kunjungan lapangan untuk melakukan verifikasi informasi. 2. Menetapkan kondisi sanitasi yang diinginkan ke depan yang dituangkan kedalam visi, misi Sanitasi Kabupaten, dan tujuan serta sasaran pembangunan Sanitasi Kabupaten. Dalam perumusan bagian ini tetap mengacu kepada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) dan dokumen perencanaan lainnya yang ada di Kabupaten Kepulauan Meranti menilai kesenjangan antara kondisi saat ini dengan kondisi yang diinginkan. Menganalisis kesenjangan yang digunakan untuk mendiskripsikan issue strategis dan kendala yang mungkin akan dihadapi dalam mencapai tujuan. 3. Merumuskan strategi sanitasi kelurahan/desa yang menjadi basis penyusunan program dan kegiatan pembangunan Sanitasi Kabupaten jangka menengah (5 tahunan). Dengan alat analisis SWOT mengkaji kekuatan, kelemahan, kesempatan dan ancaman dan Diagram Sistem Sanitasi.
1.3.1
Sumber Data Sumber data yang dipakai guna penyusunan dokumen Strategi Sanitasi Kabupaten Kepulauan
Meranti adalah : 1. Data Buku Putih Sanitasi Kabupaten Kepulauan Meranti Tahun 2014 2. Data primer; yaitu data yang bersumber dari survey atau observasi lapangan yang dilakukan Pokja. Data primer juga berupa rekaman hasil wawancara maupun potret / dokumentasi kondisi eksisting di lapangan,termasuk FGD . Survey peran media dalam perencanaan sanitasi, survey kelembagaan, survey keterlibatan pihak swasta dalam pengelolaan sanitasi, survey keuangan, survey priority setting area beresiko serta survey peran serta masyarakat dan gender. 3. Data sekunder; yang diperoleh dari Desk Study (Kajian Literature ) dan juga dokumen yang dimiliki masing-masing dinas/ SKPD yang terlibat dalam POKJA Sanitasi ( Renstra SKPD, RPIJMD, RPJMD, RTRW Kabupaten Kepulauan Meranti). 4. Arsip dan dokumen yang berkaitan dengan aktivitas program masing-masing dinas / badan / kantor terkait, baik langsung maupun tidak langsung, misalnya yang berupa data statistik, proposal, laporan, foto dan peta. 5. Data yang dibutuhkan antara lain: Data sanitasi Kabupaten Kepulauan Meranti Data demografi, data sosial ekonomi, data institusi / kelembagaan dan data tata ruang.
POKJA Sanitasi Kabupaten Kepulauan Meranti
I-3
STRATEGI SANITASI KOTA KABUPATEN KEPULAUAN MERANTI 1.3.2
Proses Penulisan/ dokumentasi SSK Dokumen SSK terdiri dari 5 ( lima ) BAB. Sistematika SSK Kabupaten Kepulauan Meranti adalah
sebagai berikut : BAB I
: Pendahuluan
BAB II
: Kerangka pengembangan sanitasi
BAB III
: Strategi Percepatan pembangunan sanitasi
BAB IV
: Program dan kegiatan percepatan pembangunan sanitasi
BAB V
: Monev
1.3.3
Pengumpulan Data Pengumpulan data menggunakan berbagai teknik antara lain :
1. Desk Study (Kajian Literature, Data Sekunder) 2. Field Research (Observasi, Wawancara Responden) 3. FGD dan Indepth Interview 1.3.4
Analisis Data Analisis data dilakukan secara Deskriptif kualitatif dan kuantitatif. Merumuskan Strategi Sanitasi
Kabupaten yang menjadi basis penyusunan program dan kegiatan pembangunan sanitasi Kabupaten jangka menengah Strategi Sanitasi Kabupaten Kepulauan Meranti (5 tahunan). Dengan alat analisis SWOT mengkaji kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman dan Diagram Sistem Sanitasi.
1.4 Posisi SSK dan Kaitannya dengan Dokumen Perencanaan Lain SSK Kabupaten Kepulauan Meranti akan menjadi dasar bagi penyusunan kebijakan sanitasi Kabupaten Kepulauan Meranti. Selain sebagai dasar penentuan kebijakan, SSK Kabupaten Kepulauan Meranti ini akan menjadi input dalam proses penentuan program dan kegiatan sektor sanitasi di Kabupaten Kepulauan Meranti. Jika disusun dalam suatu skema maka posisi SSK dengan dokumen perencanaan lainnya dapat diilustrasikan seperti pada Gambar 1.1 berikut.
POKJA Sanitasi Kabupaten Kepulauan Meranti
I-4
STRATEGI SANITASI KOTA KABUPATEN KEPULAUAN MERANTI Gambar Posisi SSK dengan dokumen Perencanaan Lainnya RPJP Nasional
RTRW Nasional
RPJM Nasional RPJP Provinsi
RTRW Provinsi
RPJM Provinsi
SSK Kabupaten Kep Meranti
RPJP Kabupaten Kep Meranti
RTRW Kabupaten Kep Meranti
RDTR Kabupaten Kep Meranti
RPJM Kabupaten Kep Meranti
POKJA Sanitasi Kabupaten Kepulauan Meranti
I-5