Volume 1, Nomor 1, Mei 2017
e-ISSN 2579-7603
JURNAL STIKNA : JURNAL SAINS, TEKNOLOGI, FARMASI DAN KESEHATAN
STIKes Nurliana Medan
JURNAL STIKNA : Jurnal Sains, Teknologi, Farmasi & Kesehatan Vol.1, No.1, Mei 2017
e-ISSN 2579-7603
DAFTAR ISI NO
JUDUL
HAL
1
Pemeriksaan Narkotika Menggunakan Sampel Urine (Muhammad Taufik, Harlem Marpaung, Jamahir Gultom, Saur Lumban
1-10
9
Raja) Analisis Cepat Methamphetamin pada Rambut Pengguna Sabu Sabu Menggunakan Gas Kromatografi Spekstroskopi Massa (Zul Alfian, Harlem Marpaung, dan Muhammad Taufik) Studi Waktu Mati (tO) dan Indeks Retensi Kovats Menggunakan Kolom Kapiler Altech 10 Meter pada kromatografi Gas (Mahmudi) Komunikasi Efektif Dokter dan Pasien Dalam Upaya Keselamatan Pasien di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Haji Medan 2015 (Novita Sari Br. Barus) Determinan Efisiensi Rumah Sakit Umum Daerah Kota Padangsidimpuan (Arifa Masyitah Panjaitan) Pengaruh Karakteristik, Personal Hygiene, dan Alat Pelindung Diri (Apd) Dengan Gangguan Kelainan Kulit Pada Petugas Pengangkut Sampah Di Kota Padangsidimpuan Tahun 2016 (Khodijah Tussolihin Dalimunthe) Perbedaan Pengetahuan dan Keberadaan Jentik Sebelum dan Setelah Dilakukan Penyuluhan Pemberantasan Sarang Nyamuk dan Modifikasi Ovitrap pada Siswa SD Di Kecamatan Medan Helvetia Kota Medan Tahun 2016 (Vina Anggina Hutasuhut) Upaya Pencegahan Dampak Mengangkat pada Pekerja Batubata di Desa Karanganyar Kabupaten Serdang Bedagai Tahun 2016 (Velly Fazri Sinaga) Penggunaan dan Pemanfaatan Kembali Limbah Batubara sebagai Material Bangunan (Saur Lumbanraja, Zul Alfian, Dede Ibrahim Muthawali)
10
Prilaku Keluarga Terhadap Anggota Keluarga Yang Menderita Autisme Di Pusat Pelatihan Anak Autisme Pelita Kasih (Heni Triana)
95-105
11
Pengaruh Konsentrasi dan Waktu Ekstraksi terhadap Total Mikroba pada Esktraksi Belimbing Wuluh sebagai Pengawet Ikan Kembung (Rastrelliger kanagurta)) (Mariany Razali)
106-113
2 3 4 5 6
7
8
11-19 20-30 31-40 41-49 50-60
61-71
72-82
83-94
JURNAL STIKNA : Jurnal Sains, Teknologi, Farmasi & Kesehatan Vol.1, No.1, Mei 2017
e-ISSN 2579-7603
Jurnal Stikna diterbitkan setahun dua kali oleh STIKes Nurliana Medan, melingkupi berbagai bidang ilmu dalam bidang Sains, Teknologi, Farmasi dan Kesehatan.
Penasehat Ketua STIKes Nurliana Medan
Ketua Redaksi Mahmudi, S.Si, M.Si
Wakil Redaksi dr. Novita Sari Br. Barus, M.Kes
Editor Prof. Dr. Jansen Silalahi, M.App.Sc, Apt Dr. Muhammad Taufik, M. Si. Dr. Rudi Kartika, M. Si. Dr. Binawati Ginting, M.Si Dr. Ir. Desi Ardilla, M. Si.
Diterbitkan Oleh : STIKes Nurliana Medan www. http://jurnal.stikna.ac.id
JURNAL STIKNA : JURNAL SAINS, TEKNOLOGI, FARMASI DAN KESEHATAN Volume 1, Nomor 1, Mei 2017 e-ISSN 2579-7603
Upaya Pencegahan Dampak Mengangkat pada Pekerja Batubata di Desa Karanganyar Kabupaten Serdang Bedagai Tahun 2016 Velly Fazri Sinaga Prodi Ilmu Kesehatan Masyarakat STIKes Nurliana (STIKNA) Medan Email :
[email protected] ABSTRAK Keluhan musculoskeletal sering terjadi pada otot rangka yang meliputi otot leher, bahu, lengan, tangan, jari, punggung, pinggang dan otot bagian bawah. Pekerjaan pembuat batu bata mengangkat dan membawa mempunyai resiko tinggi untuk mengakibatkan nyeri otot karena kerusakan tulang belakang. Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian stretching di awal dan pemberian cooling down di akhir pekerjaan terhadap keluhan nyeri pada otot pekerja. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen yang dilakukan di Desa Karanganyar Kabupaten Serdang Bedagai. Populasi dan sampel dalam penelitian ini adalah pekerja pembuat batu bata sebanyak 20 orang pekerja. Analisis penelitian ini menggunakan uji Wilcoxon dengan signifikansi 95%. Hasil test menunjukkan bahwa pemberian streching di awal dan pemberian cooling down di akhir dapat menurunkan keluhan musculoskeletal berdasarkan lokasi keluhan pada lokasi bahu (p=0,003), pinggang (p= 0,014), punggung (p=0,001), paha (p=0,003), betis (p= 0,005), lengan (p=0,004), leher (p=0,014) dan jumlah lokasi yang sakit (p=0,000), Hasil analisis memperlihatkan < 0,05. Dari hasil penelitian disarankan agar mulai menerapkan pemberian stretching di awal dan pemberian cooling down di akhir karena sudah terbukti mampu mengurangi keluhan musculoskeletal dan sebagai alternatif untuk meningkatkan produktifitas kerja. Pekerja pembuat batu bata hendaknya memperhatikan waktu istirahat, dan jam bekerja, sehingga keluhan yang ditimbulkan dapat diminimalkan. Kata Kunci : Pembuat Batu Bata, Keluhan Musculoskeletal, Streching, Cooling Down
ABSTRACT Musculoskeletal disorders often occur in skeletal muscle that covers the neck, shoulders, arms, fingers, back, waist and bottom muscles. Occupation brick makers lift and carry high risk to cause workers' complaints of pain in the muscles because of damage to the spine. This study has objective to determine the effect of stretching and cooling down on workers' complaints of pain in the muscles. Research type is experimental research conducted in Karanganyar village. Population and sample in this research is the brick maker as many as 20 workers. This research analyzes using Wilcoxon test with 95% significance. Results Wilcoxon test showed that the stretching and cooling down of the work shown to reduce complaints of musculoskeletal based on the location of the complaint on the shoulder (p=0.003), waist (p=0.014), back (p=0.001), thigh (p=0.003), shank (p=0.005), arm (p=0.004), neck (p=0.014) and the number of locations that pain (p=0.000), results of the analysis using Wilcoxon test
72
Upaya Pencegahan Dampak Mengangkat pada Pekerja Batubata otter..... (Velly Fazri Sinaga) showed <0.05. Research results suggested businessman should begin to implement stretching and cooling down on brick makers activity because it has proven to reduce musculoskeletal complaints. Workers coal makers should pay attention to rest periods and working hours, so that complaints from work activities can be minimized. Keywords: Brick Maker, Musculoskeletal Disorders, Stretching, Cooling Down, Wilcoxon PENDAHULUAN Keselamatan dan kesehatan kerja merupakan salah satu aspek perlindungan tenaga kerja serta untuk meningkatkan produktivitas kerja.Pasal 86 ayat 2 UndangUndang Nomor 13 Tahun 2003 menyatakan bahwa upaya keselamatan dan kesehatan kerja dimaksudkan untuk memberikan jaminan keselamatan dan meningkatkan derajat kesehatan para pekerja/buruh dengan cara pencegahan kecelakaan dan penyakit akibat kerja, pengendalian bahaya di tempat kerja, promosi kesehatan, pengobatan, dan rehabilitasi. Menurut WHO tahun 2003 yang dikutip oleh Tana, dkk (2009) disebutkan bahwa gangguan otot rangka (MSDs) adalah penyakit akibat kerja yang paling banyak terjadi dan diperkirakan mencapai 60% dari semua penyakit akibat kerja dan menurut Depkes RI tahun 2005, 40,5 % pekerja di Indonesia mempunyai keluhan gangguan kesehatan yang berhubungan dengan pekerjaannya dan diantaranya adalah gangguan otot rangka sebanyak 16%. Hal ini semakin menjadi masalah besar karena k egiatan di bidang informal adalah kegiatan yang lebih banyak dilakoni daripada kegiatan formal. Berdasarkan Berita Resmi Statistik No. 33/05/Th. XV, 7 Mei 2012, hasil identifikasi pada Februari 2012 sekitar 42,1 juta orang (37,29 persen) bekerja pada kegiatan formal dan 70,7 juta orang (62,71 persen) bekerja pada kegiatan informal. Kondisi manusia dikatakan tidak aman bila kesehatan dan keselamatan pekerja mulai terganggu. Dengan adanya kelelahan dan keluhan muskuloskeletal merupakan salah satu indikasi adanya gangguan kesehatan dan keselamatan pekerja. Pekerja sering mengeluh tubuh merasa nyeri atau sakit saat bekerja maupun setelah bekerja.Studi tentang MSDs menunjukkan bahwa bagian otot yang sering dikeluhkan adalah otot rangka (skeletal) yang meliputi otot leher, bahu, lengan, tangan, jari, punggung, pinggang dan otot bagian bawah (Astuti,2007).
73
Upaya Pencegahan Dampak Mengangkat pada Pekerja Batubata otter..... (Velly Fazri Sinaga) Pekerjaan mengangkat dan membawa mempunyai risiko tinggi untuk mengakibatkan nyeri pungggung bawah karena kerusakan tulang belakang. Oleh karena itu diperlukan pencegahan kerusakan tulang belakang, salah satunya dengan memperhatikan teknik mengangkat beban (Pratiwi, dkk ,2009). Desa Karanganyar adalah salah satu desa di Kabupaten Serdang Bedagai dan merupakan desa yang paling banyak terdapat usaha mencetak batu bata bahkan pekerjaan membuat batu bata ini telah banyak dilakukan di rumah penduduk. Para pekerja umumnya bekerja mulai jam 09.00 s/d 18.00 WIB (±9 jam) dan mampu menghasilkan batu bata sebanyak ± 34.000 batu bata perhari. Selama proses pekerjaan berlangsung maupun pada saat pekerjaan selesai dilakukan, umumnya pekerja mengalami nyeri pada punggung selebihnya leher dan pinggang. Hal ini dikarenakan 1 buah batu bata yang memiliki berat ± 3 kg dan pekerja mengangkat 6 buah batu bata dalam sekali angkat dan frekuensi pengangkatan adalah 10 kali per menit sejauh 3 meter. Pada saat mengangkat batu bata dari pembakaran batu bata menuju gudang penyimpanan batu bata terjadi kontraksi otot yang berlebihan akibat pemberian beban kerja melebihi batas angkat sehingga menyebabkan peredaran darah ke otot berkurang dan suplai oksigen terhambat. Sebagai akibatnya terjadi pembentukan asam laktat yang menyebabkan terjadinya nyeri otot. Berdasarkan uraian tersebut maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian mengenai upaya pencegahan dampak mengangkat pada pekerja batu bata di Desa Karanganyar Kabupaten Serdang Bedagai tahun 2016. Sehingga perlu dilakukan upaya pencegahan berupa pemberian streching di awal dan pemberian cooling down di akhir pekerjaan serta pemberian pelatihan mengenai sikap kerja dengan menerapkan cara mengangkat beban yang benar. Tujuan dari penelitian adalah untuk mengetahui pengaruh diberikan intervensi terhadap keluhan nyeri pada otot pekerja batu bata di Desa Karanganyar Kabupaten Serdang Bedagai. METODE PENELITIAN Jenis penelitian yang akan digunakan adalah penelitian eksperimen yaitu kegiatan percobaan yang bertujuan untuk mengetahui suatu gejala atau pengaruh yang timbul, sebagai akibat dari adanya perlakuan tertentu. Dengan desain penelitian Eksperimen Sungguhan (True Experiment) yaitu desain yang tidak mempunyai pembatasan yang ketat terhadap randomisasi, dan pada saat yang sama dapat
74
Upaya Pencegahan Dampak Mengangkat pada Pekerja Batubata otter..... (Velly Fazri Sinaga) mengontrol validitas (Setiadi, 2007) sehingga penelitian dapat menjelaskan keberhasilan sebelum dan sesudah
perlakuan dilakukan terhadap pekerja batu bata di Desa
Karanganyar Kabupaten Serdang Bedagai Tahun 2016. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pekerja batu bata pada 30 usaha pencetakan batubata di Desa Karanganyar Kabupaten Serdang Bedagai yaitu sebanyak 225 Orang. Teknik pengambilan sampel yang dilakukan dalam penelitian ini adalah purposive sampling yaitu teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu sesuai yang dikehendaki peneliti. (Setiadi, 2007). Kriteria yang termasuk di dalamnya adalah pekerja yang mempunyai keluhan rasa sakit pada punggung, leher dan pinggang, umur pekerja lebih dari 35 tahun, berbadan sehat dan bersedia menjadi sampel. Jumlah sampel adalah sebanyak 20 orang karena sampel tersebut berada pada 1 usaha pencetakan batu bata dan memenuhi kriteria yang ditentukan oleh peneliti. Setelah data dikumpulkan, kemudian melakukan uji normalitas dari data yang diperoleh sebelum dan setelah diberikan perlakuan. Kemudian melakukan uji Wilcoxon untuk mengetahui apakah perlakuan yang diberikan dapat menurunkan Musculoskeletal Disorder dengan signifikansi 5%.
HASIL DAN DISKUSI Sebelum melakukan analisis bivariat maka terlebih dahulu data bagian tubuh yang terasa sakit, gambaran rasa sakit dan lama sakit akan dilakukan uji normalitas dengan menggunakan uji Shapiro wilk karena sampel < 50 orang. Tabel 1. Uji Normalitas Lokasi Sakit, Rasa Sakit dan Lama Rasa Sakit
Variabel Lokasi Sakit Musculosceletal Rasa Sakit Musculoskeletal Lama Sakit Musculoskeletal
Tests of Normality Shapiro-Wilk Statistic df Sig. 0,850
20
0,001
0,883
20
0,003
0,850
20
0,001
75
Upaya Pencegahan Dampak Mengangkat pada Pekerja Batubata otter..... (Velly Fazri Sinaga) Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa data pada lokasi sakit musculosceletal tidak berdistribusi normal karena memiliki nilai p< 0,05 sehingga analisis bivariat akan dilakukan dengan uji non parameterik. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa data rasa sakit musculosceletal tidak berdistribusi normal karena memiliki nilai p<0,05 sehingga analisis bivariat akan dilakukan dengan uji non parameterik. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa data pada lama sakit musculosceletal tidak berdistribusi normal karena memiliki nilai p<0,05 sehingga analisis bivariat akan dilakukan dengan uji non parameterik. Hasil analisis dengan menggunakan uji wilcoxon memperlihatkan bahwa secara signifikan
intervensi
yang
dilakukan
terbukti
dapat
menurunkan
keluhan
musculoskeletal berdasarkan lokasi keluhan pada bahu, pinggang, punggung dan leher. Hal ini disebabkan nilai signifikansi lokasi bahu (p=0,003), lokasi pinggang (p=0,014), lokasi punggung (p=0,001) dan lokasi leher (p=0,014) < 0,05. Tabel 2. Hasil Uji Wilcoxon pada Lama Rasa Sakit yang Dirasakan Sebelum dan Sesudah Intervensi di Pabrik Pembuatan Batu Bata di Desa Karanganyar Kabupaten Serdang Bedagai Lama Sakit post Lama Sakit 9 0 11 20 5 45 -3.000 .003
Negative Ranks Positive Ranks Ties Total Mean Ranks Sum Ranks Z Asymp. Sig. (2-tailed)
Cara mengangkat beban yang benar terbukti dapat menurunkan keluhan musculoskeletal berdasarkan rasa sakit yang dirasakan responden yaitu rasa kebas, dan rasa bengkak,. Hal ini disebabkan nilai signifikansi rasa kebas (p=0,005), rasa bengkak (p= 0,008) < 0,05. Serta Hasil analisis dengan menggunakan uji wilcoxon memperlihatkan bahwa nilai signifikansi durasi waktu sakit keluhan musculoskeletal yang dirasakan responden berlangsung (p=<,0006) < 0,05. Hasil analisis dengan menggunakan uji wilcoxon memperlihatkan tingkat keluhan rasa sakit musculoskeletal
76
Upaya Pencegahan Dampak Mengangkat pada Pekerja Batubata otter..... (Velly Fazri Sinaga) yang dirasakan responden memiliki nilai mean ranks 5 dan sum ranks 45 dengan nilai z= -2,739.
Efektifitas Pemberian Streching di Awal dan Pemberian Cooling Down Akhir Pekerjaan terhadap Rata-Rata Keluhan Musculoskeletal Berdasarkan Lokasi Rasa Sakit Keluhan muskuloskeletal adalah cedera pada otot, saraf, tendon, ligamen, sendi, tulang rawan, atau cakram tulang belakang. MSDs biasanya hasil dari setiap peristiwa sesaat atau akut, selain itu mencerminkan perkembangan yang lebih bertahap atau kronis. Sinyal adanya indikasi MSDs adalah sakit, kegelisahan, kesemutan, kematian rasa, rasa terbakar, pembengkakan, kekakuan, kram, kekuatan genggaman di tangan bergerak, rentang gerak pendek, perubahan keseimbangan tubuh, sesak atau hilangnya fleksibilitas. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sebelum dilakukan intervensi kepada responden diketahui sebahagian besar responden yang mengalami keluhan rasa sakit musculoskeletal yang berada lokasi rasa sakit di bahu, rasa sakit di pinggang, rasa sakit di punggung, rasa sakit di leher, rasa sakit dipaha, rasa sakit di betis dan rasa sakit di lengan. Responden yang mengangkat mengangkat 28 buah batu bata dengan frekuensi pengangkatan 10 kali per menit sejauh 3 meter semantara itu 1 buah batu bata yang memiliki berat ± 3 kg berkaitan dengan tulang punggung, pinggang, bahu, lengan dan betis
yang meningkatkan tekanan pada diskus sehingga terjadi kerusakan dan
berdampak nyeri di daerah punggung, pinggang, bahu, lengan dan betis. Oleh karena itu diperlukan
pencegahan
kerusakan
tulang
belakang,
salah
satunya
dengan
memperhatikan teknik mengangkat beban. Hal ini semakin diperparah dengan responden yang selalu bekerja dengan durasi ± 9 jam sehari yaitu mulai jam 09.00 s/d 18.00 WIB dan menghasilkan batu bata sebanyak ± 34.000 batu bata per hari akan meningkatkan pembebanan pada otot dan tulang yang semakin lama akan mempengaruhi
paparan
nyeri
dan
meningkatkan
resiko
terjadinya
keluhan
musculoskeletal. Setelah dilakukan intervensi dengan pemberian streching di awal dan pemberian cooling down di akhir pekerjaan serta pemberian pelatihan mengenai sikap kerja dengan
77
Upaya Pencegahan Dampak Mengangkat pada Pekerja Batubata otter..... (Velly Fazri Sinaga) menerapkan cara mengangkat beban yang benar terbukti responden mengalami perubahan yang signifikan pada lokasi tubuh yang mengalami keluhan musculoskeletal. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa responden yang mengalami keluhan musculoskeletal mengalami penurunan dimana responden yang menyatakan mengalami keluhan musculoskeletal lokasi rasa sakit di bahu sebanyak 5 orang (25%), rasa sakit di pinggang sebanyak 14 orang (70%), rasa sakit di punggung sebanyak 6 orang (30%), rasa sakit di leher sebanyak 6 orang (30%), rasa sakit dipaha sebanyak 5 orang (25%), rasa sakit di betis sebanyak 8 orang (40%), rasa sakit di lengan sebanyak 8 orang (40%). Hasil analisis menunjukkan penurunan keluhan musculoskeletal berdasarkan lokasi keluhan pada bahu, pinggang, punggung, pada paha, betis dan lengan dan leher. Hal ini dapat dilihat dari nilai signifikansi lokasi bahu (p=0,003), lokasi pinggang (p= 0,014), lokasi punggung (p=0,001), paha (p=0,003), lokasi betis (p= 0,005), lokasi lengan (p=0,004), lokasi leher (p=0,014) dan jumlah lokasi yang sakit (p=0,000) < 0,05. Menurut Giam (1993) pelatihan yang diberikan terdiri dari: perbaikan postur kerja dengan menerapkan teknik rnengangkat yang benar, melakukan streching untuk meningkatkan kelenturan otot, latihan meningkatkan kekuatan otot, dan melakukan cooling down pada saat istirahat maupun setelah selesai bekerja. Pelatihan yang akan diberikan kepada pekerja adalah memberikan gambaran berupa dampak mengangkat yang tidak mengikuti kaidah ergonom, memberikan pengetahuan mengenai tata cara mengangkat yang benar dan sesuai dengan kaidah ergonomic, melakukan streching sebelum melakukan pekerjaan, melakukan latihan olahraga berupa olahraga untuk leher, olahraga untuk bahu dan lengan, olahraga untuk punggung, olahraga untuk pergelangan dan tangan, serta olahraga untuk tungkai bawah yang selanjutnya diakhiri dengan melakukan cooling down untuk pemulihan setelah melaksanakan pekerjaan.
Efektifitas Pemberian Streching di Awal dan Pemberian Cooling Down di Akhir Pekerjaan terhadap Rata-Rata Keluhan Musculoskeletal Rasa Sakit yang Dialami Sinyal adanya indikasi musculoskeletal adalah sakit, kegelisahan, kesemutan, kematian rasa, rasa terbakar, pembengkakan, kekakuan, kram, kekuatan genggaman di tangan bergerak, rentang gerak pendek, perubahan keseimbangan tubuh, sesak atau
78
Upaya Pencegahan Dampak Mengangkat pada Pekerja Batubata otter..... (Velly Fazri Sinaga) hilangnya fleksibilitas. Trauma tersebut tidak hanya mengenai ototnya saja, tetapi juga terhadap saraf, sendi, ligamen atau struktur lainnya. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sebelum dilakukan intervensi kepada responden diketahui sebahagian besar responden yang mengalami akit pada 5 jenis rasa sakit baik itu rasa kejang, kebas, nyeri, bengkak, ngilu dan kaku. Responden yang memiliki pekerjaan sebagai pembuat batu bata menyataan sering merasakan sakit baik saat bekerja dan setelah bekerja. Pekerja pembuat batu bata melakukan kegiatan pengangkatan, penurunan, mendorong, menarik, mengangkut, dan memindahkan batu bata, bahkan dalam seharihari pekerja pembuat batu bata menyatakan mampu menghasilkan batu bata sebanyak ± 34.000 batu bata per hari dan mengangkat 10 buah batu bata, berat batu bata ±3 kg dengan frekuensi pengangkatan 10 kali per menit sejauh 3 meter. Setelah dilakukan intervensi dengan pemberian streching di awal dan pemberian cooling down di akhir pekerjaan serta pemberian pelatihan mengenai sikap kerja dengan menerapkan cara mengangkat beban yang benar terbukti responden mengalami perubahan yang signifikan pada rasa sakit yang dirasakan dimana terjadi penurunan rasa sakit yang dialami responden yang sebelumnya merasakan 4-5 rasa sakit namun setelah diberikan intervensi mereka hanya merasakan beberapa sakit saja bahkan terdapat responden yang menyatakan sudah tidak merasakan sakit ketika bekerja dan setelah bekerja. Hasil analisis dengan menggunakan uji wilcoxon memperlihatkan penurunan keluhan musculoskeletal berdasarkan rasa sakit yang dirasakan responden yaitu rasa kebas, rasa bengkak, rasa ngilu, rasa kaku dan total rasa sakit yang dirasakan oleh responden. Hal ini disebabkan nilai signifikansi rasa kebas (p=0,005), rasa bengkak (p= 0,008) rasa ngilu (p<0,001), rasa kaku (p= 0,003) dan total rasa sakit yang dirasakan oleh responden (p<0,001) < 0,05. Hal ini sejalan dengan hasil penelitian Ellis dan Hing (2008) bahwa tindakan stretching dapat mendukung penggunaan penguluran maupun mobilisasi saraf sehingga dapat mengurangi terjadinya nyeri pada saraf. Latihan stretching sesungguhnya tidak hanya mengulur saraf saja melainkan juga membantu mengembangkan gerakan jaringan sepanjang saraf melalui gerak sendi dalam hal ini terutama pergelangan tangan, tangan, sendi siku dan shoulder girdle sehingga kontraksi otot rangka yang lama dapat kembali
79
Upaya Pencegahan Dampak Mengangkat pada Pekerja Batubata otter..... (Velly Fazri Sinaga) berjalan dan peredaran darah kembali lancar ke otot yang membuat kelelahan otot tidak terjadi lagi.
KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan maka diperoleh kesimpulan bahwa mayoritas responden memiliki umur 40-44 tahun, berat badan 61-65 Kg, tinggi badan160-164, masa kerja 14-18 tahun, awal mula rasa sakit didapat < 1 tahun, pernah tidak bekerja karena sakit, melakukan pengobatan ke tempat pijat. Seluruh responden memiliki jenis kelamin laki-laki, memiliki jumlah jam kerja > 8 jam, merasa sakit yang dialami berhubungan dengan pekerjaan. Hasil analisis dengan menggunakan uji wilcoxon memperlihatkan pemberian streching di awal dan pemberian cooling down di akhir pekerjaan terbukti dapat menurunkan keluhan musculoskeletal berdasarkan lokasi keluhan. DAFTAR PUSTAKA Alter, M., 1996. 300 Teknik Peregangan Olahraga, Jakarta: Rajagrafindo Persada. Andarmoyo, Sulistyo, 2013. Konsep Dan Proses Keperawatan Nyeri, Yogyakarta: ArRuzz Media. Astuti, R.D., 2007. Analisa Pengaruh aktivitas Kerja dan Beban Angkat Terhadap kelelahan Muskuloskeletal, Gema Teknik No.2/Tahun X Juli 2007. (Jurnal Elektronik) diakses tanggal 24 Januari 2015; http://puslit2.petra.ac.id/ejournal/index.php/gem/article/download/17602/17516. Berita Resmi Statistik Badan Pusat Statistik No.33/05/Th.XV, 7 Mei 2012. Ellis and Hing, 2008. Neural Mobilization: A Systematic Review of Randomized Controlled Trials with an Analysis of Therapeutic Efficacy. Journal of Manual & Manipulative Therapy. Dari http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/ PMC2565076/diakses tanggal 2 Januari 2016. Giam, C. K., 1993. Ilmu Kedokteran Olahraga Cetakan Pertama, Jakarta: Binarupa Aksara. Gladson et al., 2009. Neural mobilization and static stretching in an experimental sciatica model. An experimental study, dari: http://www.scielo.br /scielo.php?pid=S1413-35552009000600005& script=sci_arttext, diakses tanggal 30 Desember 2015. Iridiastadi, H., dan Yassierli, 2014. Ergonomi Suatu Pengantar, Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
80
Upaya Pencegahan Dampak Mengangkat pada Pekerja Batubata otter..... (Velly Fazri Sinaga) Indrawati, Eko, 2011. Pelatihan Peregangan Dan Istirahat Aktif Menurunkan Keluhan Muskuloskeletal, Kelelahan Mata dan Meningkatkan Konsentrasi Kerja Karyawan Rekam Medis Rumah Sakit Sanglah Denpasar.Tesis. Udayana Denpasar. Jeyaratnam, J., dan Koh, D., 2010. Buku Ajar Praktik Kedokteran Kerja, Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC. Kuswana, W.S., 2014. Ergonomi dan K3 (Kesehatan Keselamatan Kerja), Bandung: PT Remaja Rosdakarya. NIOSH, 1998. Element Of Ergonomics Program, A Primer Based on Workplace Evaluations of Musculoskeletal Disorders, Cincinnati, OH. (Jurnal Elektronik) diakses tanggal 8 April 2015; http://www.cdc.gov/niosh/docs/97-117/pdfs/97117.pdf NIOSH, 2011. Prospective Evaluation of The 1991 Lifting Equation, Cincinnati, OH. (Jurnal Elektronik) diakses tanggal 14 Maret 2015; http://www.hse.gov.uk/research/rrpdf/rr901.pdf Nurmianto, E., 2008. Ergonomi: Konsep Dasar dan Aplikasinya, Surabaya: Penerbit Guna Widia. Okananta, Adi, 2014. Pengaruh Pemberian Peregangan (Stretching) Terhadap Penurunan Keluhan Nyeri Pinggang dan Nyeri Punggung Bawah (Low Back Pain) Pada Pekerja Bagian Menjahit CV.Vanilla Production Susukan Semarang. UMS Surakarta. Patel, T. A., Ogle, 2000. Diagnosis and Management of Accut Low Back Pain, Am, Fam, Physician. Pratiwi, Mayrika, dkk, 2009. Beberapa Faktor Yang Berpengaruh Terhadap Keluhan Nyeri Punggung Bawah Pada Penjual Jamu Gendong, Semarang: Jurnal Promosi Kesehatan Indonesia Vol.4/No.1/Januari 2009. (Jurnal Elektronik) diakses tanggal 11 Maret 2015; http://www.ejournal.undip.ac.id. Putra, A.P., 2013. Perbandingan Model Latihan Peregangan Dinamis Terhadap Fleksibilitas Siswa Kelas VIII Di SMP Negeri 7 Kotabumi, Kotabumi. Putra, 2011. Pengaruh Latihan Peregangan Terhadap Keluhannyeri Punggung Bawah Pada Pekerja Lasdi Kec.Seberang Ulu II Palembang. Jurnal Kesehatan. Unsri Palembang Ridley, J., 2004. Ikhtisar Kesehatan dan Keselamatan Kerja (Terjemahan Soni Astranto), Jakarta: Penerbit Erlangga. Santoso, G., 2004. Ergonomi, Manusia, Peralatan Dan Lingkungan, Jakarta: Prestasi Pustaka Publisher.
81
Upaya Pencegahan Dampak Mengangkat pada Pekerja Batubata otter..... (Velly Fazri Sinaga) Santoso, M.W., 2011. Pengaruh Angkat-Angkut Terhadap Kelelahan Otot Tangan Karyawan Unit Logistik PT Indo Acidatama Tbk Kemiri Kebakkramat Di Karanganyar, Surakarta. Setiadi, 2007. Konsep & Penulisan Riset Keperawatan, Yogyakarta: Graha Ilmu Sugeng Budiono, A.M., 2003, Bunga Rampai Hiperkes dan Kesehatan Kerja, Semarang: Universitas Diponegoro. Suma’mur, P.K., 2009. Higiene Perusahaan Dan Kesehatan Kerja (Hiperkes), Jakarta: CV Sagung Seto. Sofwan, Rudianto, 2013. Bugar Selalu Di Tempat kerja, Jakarta: PT Bhuana Ilmu Populer. Shacklock, 2005. Feature Article - Heel Pain/Plantar Fasciitis and Neurodynamics, dari , diakses tanggal 12 Januari 2016 Sinurat, Laurita, 2011. Gambaran Keluhan Muskuloskeletal Pada Pekerja Pembuat Roti Di UD. Harum Manis Di Kecamatan Medan Tembung Tahun 2010, Medan. Suhardi, Bambang, 2008. Perancangan Sistem Kerja dan Ergonomi Industri Untuk SMK, Jakarta: Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan Departemen Pendidikan Nasional. Tana, Lusianawaty, Delima, Tuminah, S., 2009. Hubungan Lama Kerja Dan Posisi Kerja Dengan Keluhan Otot Rangka Leher Dan Ekstremitas Atas Pada Pekerja Garmen Perempuan Di Jakarta Utara, Jakarta: Puslibang Biomedis dan Farmasi Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, depkes RI, Buletin Penelitian kesehatan, Vol 37,No.1, 2009: 12-22. (Jurnal Elektronik) diakses tanggal 10 Maret 2015; http://bpk.litbang.depkes.go.id/index.php/BPK/article/download/129/1492. Tarigan, Zamaan, 2008. Analisis Sitem Manajemen Keselamatan Dan Kesehatan Kerja Di Pabrik Kelapa Sawit (PKS) Tanjung Medan PTPN V Provinsi Riau. Provinsi Riau. Tulaar, A.B.M., 2008. Nyeri punggung dan leher. MKI, Volum: 58, Nomor: 5, Mei 2008. Wahyuni, Sri, 2010. Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan 1, Jakarta: Pusat Perbukuan Kementerian Pendidikan Nasional Tahun 2010. Waters, T. S. & Patz-Anderson, V., 1996. Manual Materials Handling, Edited by Bharattacharya, A & McGlothin, J. D. 1996, Occupational Ergonomics Theory And Aplications, Marcel Dekker Inc. New York.
82
Alamat Editor STIKes Nurliana (STIKNA) Medan Jalan Rumah Sakit Haji Medan– Medan Estate 20237 Telp : 061-6637572, Fax 061-6639516
[email protected] &
[email protected] http://jurnal.stikna.ac.id