EDISI JULI-AGUSTUS 2012
M E D I A K O M U N I K A S I & I N F O R M A S I I N D O FA R M A G R O U P
Upacara Peringatan 31 Tahun Indofarma
seputarkita
seputarkita
seputarkita
manajemen
Lomba Karya Inovasi 2012
Silaturahmi Bersama SMART
Kick Off Pelatihan CPOB
Mengelola Pelatihan Agar Efektif
Spirit, Challenging, and Harmony
pengantarredaksi
P
ara pembaca yang budiman, Alhamdulillah kita berjumpa kembali pada terbitan Majalah Oasis edisi Juli-Agustus tahun 2012. Tema utama kita kali ini mengenai HUT Indofarma ke 31 yang mengambil tema “Spirit, Challenging and Harmony”. Peringatan HUT ke 31 PT Indofarma adalah peristiwa penting yang memang patut untuk dirayakan oleh semua insan Indofarma. Tema “Spirit, Challenging dan Harmony” dipilih untuk mengingatkan agar kita selalu semangat dalam bekerja, mampu menjawab tantangan dan senantiasa menjaga kekompakan demi kemajuan perusahaan seperti tercermin dalam tema. Tentu kita tidak boleh menjadikan perayaan HUT perusahaan yang kita cintai bersama ini hanya bersifat seremonial dan sekedar hura-hura saja. Peringatan tersebut memiliki makna dimana kita semua selaku insan Indofarma dapat menjadikan momentum HUT sebagai sarana intropeksi diri. Apa saja yang kita telah dan belum lakukan terhadap perusahaan dalam kurun waktu tersebut dan apa yang akan kita lakukan ke depan. Apakah yang kita lakukan pada tahun ini lebih baik daripada tahun kemarin? Tentu saja jawabannya ada pada kita sendiri. Namun, seharusnya apa yang kita lakukan pada tahun ini harus lebih baik dari tahun lalu, seterusnya, tahun depan harus lebih baik dari tahun ini. Sebab bila tidak, kita termasuk kelompok orang-orang yang merugi.
daftarisi
Selain HUT Indofarma ke 31, dalam edisi ini kita juga menyajikan dan mengulas perihal Halal bi Halal, kunjungan
duta besar dari negara-negara sahabat ke Indofarma, kegiatan syiar bulan suci Ramadhan, dan liputan kegiatan anak perusahaan. Akhirnya kami ucapkan selamat membaca dan salam kompak selalu.
TOPIK UTAMA
Upacara Peringatan 31 Tahun Indofarma “Spirit, Challenging, and Harmony" Seputar Kita
05
susunanredaksi Penasehat
Silaturahmi Bersama SMART
07
Kunjungan Duta Besar Negara Cote d'Ivoire
08
Kazakhstan, Pasar Ekspor Baru Indonesia
08
Lomba Karya Inovasi 2012
09
Syiar Ramadan di Indofarma
11
Drs. Irfan Mohamad, M.Pd
Silaturahmi Idul Fitri Keluarga Besar Indofarma
11
Dewan Redaksi
Forum Silaturahmi PT IGM Dengan Mitra Bisnis
12
Kacab PT IGM Kunjungi Pabrik Cibitung
13
Indofarma Adakan Diskusi Tentang Obat Halal
14
Pelepasan Para Pensiunan
15
Jl.Indofarma No.1, Cikarang Barat 17530 T: (021) 8832 3971 Fax: (021) 8832 3972
Kick Off Pelatihan CPOB
16
email
MANAJEMEN
Mengelola Pelatihan Agar Efektif
Direksi Corporate Secretary Pemimpin Umum / Penanggung Jawab
Guntoro, S.Sos
Pemimpin Redaksi
- Alim Kumbang, SE - Rangga Ananta Bhakti, SE, SH - Datung Iswanto, S.Sos Alamat Redaksi
[email protected] [email protected]
17
| JULI-A G U S T U S 2 0 1 2
03
editorial
Hadapi Tantangan
Dengan Tekad dan Kekompakan Belum lama ini kita segenap insan Indofarma merayakan HUT Indofarma ke 31. Tema HUT kita tahun ini adalah “Spirit, Challenging and Harmony” yang bermakna bahwa kita semua harus menghadapi tantangan (challenging), dengan penuh tekad (spirit), dan dengan kekompakan (harmony). Memang sebagai orang yang masih hidup di dunia, tantangan atau masalah adalah hal alami yang harus kita hadapi. Saat kita sekolah kita menghadapi tantangan berupa ujian-ujian sebagai syarat kenaikan kelas. Begitu pula saat kita bekerja banyak tantangan yang harus kita hadapi baik sebagai pribadi maupun sebagai perusahaan, seperti tantangan keharusan bekerja dengan disiplin, bekerja sesuai standar, bekerja sesuai prosedur, bekerja sesuai target, dan lain lain. Dalam menghadapi berbagai tantangan itu diperlukan kebulatan tekad sebagai dasar motivasi. Tekad bulat itu menjadikan kita berfikir optimis dan positif bahwa kita mampu mengatasi tantangan-tantangan itu. Secara psikologis sikap optimisme itu akan mendorong kita tegar dan tidak putus asa menghadapi tantangan seberat apapun. Selain tekad yang bulat, kita juga memerlukan kekompakan yakni penuh kebersamaan dalam mengatasi tantangan. Tantangan seberat apapun bila kita pikul atau atasi secara bersama tentu akan jauh lebih ringan daripada bila kita atasi dengan sendirian. Sebuah cerita di bawah ini mungkin bisa menjadi inspirasi tentang perlunya tekad dan kebersamaan dalam menghadapi sebuah tantangan Alkisah, ada sebuah desa di samping bukit besar dilanda musim kering enam tahun berturut-turut. Suasana desa terasa muram, putus asa, dan merana. Di tepi desa, tinggal seorang lelaki setengah baya yang memiliki tiga anak lelaki dewasa. Namun semuanya pemalas, tak pernah mau mencari pekerjaan. Alasannya, di mana-mana susah, karena musim kering itu. Semua nasihat sang ayah hilang begitu saja. Tidak hanya anak lelaki itu, warga desa itu umumnya 04
| J U L I - A G U S T U S 2 012
juga lebih suka melamun dan tidur. Di belakang bukit besar yang mengelilingi desa itu, ada juga sebuah desa lain tetapi sangat subur, karena di tengah desa itu mengalir sungai yang tak pernah kering. Andai kata bukit besar itu berlobang maka air sungai akan mengalir menuju desa yang kekeringan dan desa Itu, dan tak akan lagi kekeringan. Namun di desa itu tak ada seorang pun yang berani berpikir untuk melubangi bukit. Sesuatu yang tak mungkin menurut mereka karena bukit itu cukup besar, terjal, dan penuh berisi bebatuan. Akan tetapi lelaki setengah baya di atas yang terpanggil untuk menyelesaikan tantangan yang “tidak mungkin” itu. Suatu hari, setelah fajar, ia membulatkan tekadnya. Ia mengambil pacul dan mulai berjalan ke bukit itu. Ia bekerja dari pagi hingga sore, tak kenal lelah. Mencangkul dan terus mencangkul. Setelah seminggu ia bekerja, akhirnya anak-anaknya pun mulai memperhatikan ulah sang ayah. Ketika diceritakan bahwa sang ayah ingin melubangi bukit, ketiga anaknya tertawa. Mereka menganggap ayahnya gila karena mau melakukan hal yang tak mungkin. Sang ayah terdiam saja, tapi dia tidak berhenti, ia terus bekerja mencangkul bukit itu dari hari ke hari. Sebulan kemudian, cerita ini menyebar keseluruh desa. Sang lelaki itu kini malah dijuluki gila oleh semua warga desa. Ketiga anak lelakinya itu lamalama malu dengan olokan warga desa. Hingga suatu hari mereka memutuskan membantu ayahnya. Sejak itu, empat lelaki sekeluarga itu selalu berangkat subuh, dan mencangkul bersama hingga matahari tenggelam. Setelah beberapa bulan mereka bekerja, warga desa mulai melihat ada sebuah lubang kecil di bukit itu. Melihat kenyataan itu, seminggu kemudian, segenap warga desa pun lalu memberikan dukungan, mereka pun berbondong-bondong ikut mencangkul dengan penuh kekompakan. Semua kaum laki-laki
warga desa ikut mencangkul bersama, sedang kaum perempuan memberikan dukungan berupa konsumsi, menyapkan peralatan dan lain lain. Setahun kemudian, bukit itupun berlubang. Air sungai yang selama ini terhambat bukit, kini masuk mengalir lewat lobang menuju ke desa yang kekeringan itu. Desa itupun kini tak pernah lagi kering. Ringkasnya tidak ada yang mustahil, semuanya serba mungkin. Jangan pernah menganggap remeh sebuah cita-cita atau angan-angan. Rahasianya, bagaimana mengubah cita-cita itu menjadi perilaku nyata. Kalau sudah menjadi demikian tentunya akan memberikan hasil. Cita-cita hanya akan menjadi lamunan kalau tidak kita wujudkan menjadi perilaku kerja yang nyata. Di sini kita lihat bahwa adanya tantangan sebenarnya adalah sebuah “road map”, peta yang melukiskan hal-hal yang harus dikerjakan untuk mencapai sebuah prestasi. Kalau Anda punya visi, cita-cita, dan angan-angan, maka terjemahkan menjadi perilaku kerja disertai road map kerja yang jelas sehingga akan memotivasi dukungan dan keikutsertaan segenap warga organisasi. Tantangan Indofarma tahun 2012 ini adalah keharusan dari pemerintah bahwa setiap BUMN harus mencapai profit bersih minimal 5 %. Angka lima persen bila dinominalkan jumlahnya adalah sekitar 75 miliar rupiah, jumlah yang terdengar fantastis berhubung jumlah itu dua kali lipat besarnya dari profit di 2011. Tetapi sekali lagi tidak ada yang mustahil, bahkan profit 100 miliar pun mungkin tercapai. Kuncinya sekali lagi pada adanya tekad yang kuat disertai kekompakan. Tandatanda awal keberhasilan sudah ada yakni pada triwulan pertama kita sudah positif, hal yang baru pertama kali kita capai setelah lebih dari 10 tahun kita selalu minus di triwulan pertama. Ya, Insya Allah kita bisa mencapai profit bersih 75 miliar rupiah itu. Dengan spirit dan harmony, mari kita hadapi dan atasi tantangan. Kita mampu, kita profesional. Indofarma…..…Bisa !. (im)
topikutama UPACARA PERINGATAN 31 TAHUN INDOFARMA
“Spirit, Challenging, and Harmony”
Pada Rabu pagi, 11 Juli 2012 dilangsungkan upacara peringatan HUT (Hari Ulang Tahun) PT Indofarma ke-31 di Cibitung yang dihadiri oleh Direksi PT Indofarma, Direksi PT IGM, para staf, dan segenap karyawan/THL Indofarma group.
Acara
peringatan diawali tampilan tarian dari klub
kesenian mahasiswa ITB (Institut Tekonologi Bandung). Acara berikutnya adalah parade semarak dari BidangBidang kerja. Dengan kreatifitasnya masing-masing, para peserta parade tampil dengan berbagai kostum, dandanan, dan aksesori disertai dengan sloganslogannya. Tampilan para peserta yang berbeda-beda itu kesemuanya berlandaskan tema HUT Indofarma yakni “Spirit, Challenging, and Harmony”. Direktur Utama Djakfarudin Junus dalam sambutannya memberi apresiasi kepada semua parade yang tampil karena semuanya sukses mengusung tema “Spirit, Challenging, and Harmony”. Dirut menilai semua parade memberikan makna yang dalam bagi kemajuan Indofarma. Dirut memaparkan singkat sejarah Indofarma. Pasang surut Perkembangan Indofarma terjadi selama 31 tahun tersebut. Pada sepuluh tahun terakhir ini Indofarma selalu minus di triwulan pertama, akan tetapi pada triwulan 1 tahun 2012 ini hal itu tidak terjadi. Dengan demikian kita
optimis laba bersih 5 % atau sekitar 75 miliar rupiah insya Allah akan tercapai di akhir 2012 ini. Acara peringatan HUT ke-31 PT Indofarma juga diperingati dalam bentuk Family Day di Cibitung, pada Minggu 15 Juli 2012. Acara dihadiri Direksi PT. Indofarma, Direksi PT. IGM, Komisaris, karyawan, THL (Tenaga Harian Lepas) beserta keluarganya. Acara dipusatkan pada panggung dan tenda yang didirikan di lapangan upacara. Para peserta datang sejak jam 7 pagi memadati segenap kursi yang ada dengan seragam kaos putih yang dibagikan panitia. Acara yang dipandu oleh MC Noval (Lenong Bocah) dan timnya ini diawali oleh laporan ketua panitia, Putra Arisandi, yang melaporkan rangkaian acara peringatan HUT Indofarma tahun ini. Rangkaian acara itu meliputi berbagai perlombaan olahraga, perlombaan non olahraga (seperti Lomba Inovasi Bidang), serta CSR (Corporate Social Responsibility) seperti donor darah, sunatan massal, pengobatan gratis, bakti sosial, dan beasiswa bagi anak karyawan. | JULI-A G U S T U S 2 0 1 2
05
topikutama Acara dilanjutkan dengan sambutan dari Direktur Utama, Djakfarudin Junus, yang mengemukakan bahwa cikal bakal Indofarma adalah Pabrik Obat Manggarai yang didirikan pemerintah kolonial Belanda pada 1918, sebagai bagian dari Rumah Sakit Pusat (kini RSCM), Jakarta. Setelah Indonesia merdeka (1945), pengelolaan Pabrik diserahkan kepada Kementerian (Departemen) Kesehatan. Pada tahun 1979, status Pabrik Obat Manggarai diubah menjadi Pusat Produksi Farmasi (PPF) yang bersifat nirlaba dengan tugas menghasilkan obat-obat esensial untuk pelayanan kesehatan masyarakat. Seiring dengan makin meningkatnya tugas yang diberikan, pada 11 Juli 1981 PPF dirubah menjadi Perusahaan Umum Indofarma. Tanggal itu kemudian dicatat sebagai kelahiran resmi Indofarma. Dalam perjalanan 31 tahun ini, Indofarma sudah mengalami pasang surut, pada 20 tahun pertama Indofarma mengalami kejayaan. Akan tetapi selama 10 tahun terakhir terjadi penurunan di mana profit bersih perusahaan belum menyentuh angka 5 %. Dirut dengan penuh antusias menyatakan bahwa tema HUT Indofarma ke-31 yakni “Spirit, Challenging, and Harmony” amat tepat dalam mewujudkan kembali kejayaan Indofarma. Diperlukan spirit (semangat) dan harmony (kekompakan) yang wujudnya kesamaan persepsi dan trust antara manajemen dengan karyawan dalam menghadapi challenging (tantangan) yang ada. Lanjut Dirut, bahwa pada 2012 ini Indofarma telah berhasil memecahkan paradigma lama selama sekitar 10 tahun belakangan ini yakni selalu merugi di awal tahun. Triwulan 1 2012 ini kita sudah membukukan keuntungan. Hal ini menandakan bahwa Indofarma sudah semakin kukuh dalam operasi bisnisnya. Beliau juga optimis dengan awal yang baik itu maka profit bersih 5 % atau 75 miliar rupiah di tahun ini –insya Alllah- akan 06
| J U L I - A G U S T U S 2 012
tercapai. Dirut bahkan menambahkan bahwa profit 2012 ini mungkin saja mencapai 100 miliar rupiah. Segenap hadirin bertepuk tangan menyambut pernyataan Dirut tersebut. Acara selanjutnya hiburan berupa pertunjukkan lagu dari penyanyi yang diundang, serta beberapa biduan Indofarma yang juga para juara lomba menyanyi internal. Mereka naik ke panggung mempertunjukkan kebolehannya menyanyi diiringi band Indofarma. Para hadirin juga ikut berjoget ria di depan panggung mengiringi lantunan lagu yang diminatinya. Artis yang juga Brand Ambassador Biovision, Minati Atmanagara juga ikut naik ke panggung memberikan kiatkiatnya dalam menjaga kesehatan pada umumnya dan kesehatan mata khususnya. Sementara di halaman sekitar panggung serentak berlangsung berbagai perlombaan seperti tarik
tambang, lomba menggambar anak, dan lain lain. Di sisi lain permainan komidi puter dan odong-odong juga dipenuhi para anak karyawan dan keluarganya. Di sekitar halaman Aula Pelatihan berlangsung bazaar di mana berjajar para keluarga karyawan yang berjualan makanan, minuman, alat tulis, buku dan pakaian. Setelah istirahat makan siang dan solat, acara dilanjutkan kembali. Kini undian puluhan door prize kategori besar digelar dengan diiringi band Indofarma. Beberapa staf ikut naik ke panggung mempertunjukkan kebolehannya bernyanyi. Di ujung acara dilakukan undian door prize kategori utama yakni dua buah sepeda motor. Segenap hadirin pun beranjak pulang membawa kesannya masing-masing diiringi lagu “kemesraan” yang dilantunkan Direksi dan staf. Mari kita bangkit menuju kejayaan kembali Indofarma. Selamat HUT Indofarma ke 31, Indofarma……Bisa!!! (im)
seputarkita
Silaturahmi Bersama SMART
dan bertujuan untuk menghimpun insan muslimah Indofarma dalam sebuah wadah silaturahmi sekaligus memperdalam ilmu agama. Dengan kegiatan kajian keislaman bernuansa alam diharapkan para peserta dapat lebih mempererat silaturahmi sekaligus meningkatkan kualitas keimanan dan ketakwaan. Acara dibuka oleh Ibu Bambang Solihin yang mewakili istri-istri Direksi. Kemudian dilanjutkan dengan tausyiah oleh ustadzah Azizah. Peserta antusias mengikuti acara hingga selesai, yang diselingi dengan pembagian hadiah untuk peserta yang dinilai aktif. Setelah selesai peserta beristirahat untuk persiapan salat malam (qiyamul lail) dan muhasabah pada Sabtu dini hari. Pada pukul dua dinihari peserta dibangunkan untuk bersiap mengikuti qiyamul lail dan muhasabah. Dengan khusyu dan tertib, peserta menunaikan qiyamul lail dilanjutkan tausiyah dari bunda Lasmi yang kemudian dilanjutkan Muhasabah. Peserta dibimbing untuk berdzikir dan merenungi apa yang sudah dilakukan selama ini, perilaku terhadap orang tua, saudara, teman, anak, suami. Peserta pun tak kuasa menahan air mata keharuan, begitu pula saat bersalaman dengan peserta lain. Nuansa kedekatan dan saling mengasihi terasa begitu kental.
Studi Muslmah, Rihah, dan Tadabur Alam (SMART) kembali menggeliat dengan program regulernya yang pada 29 – 30 Juni 2012 menggelar acara di Telaga Cikeas, Sentul Bogor. Peserta SMART
III diikuti oleh karyawati dan istri karyawan, serta para istri Direksi serta peserta Kajian Islam Sekali Sepekan (KISS). SMART gelaran ke-3 ini bertema “Muslimah Salihah, Berilmu, Santun dan Profesional”,
Esok hari, disampaikan tausyiah tentang bagaimana menjadi seorang muslimah yang profesional dalam menjalankan perannya. Selesai acara, peserta bersiap menuju lokasi bakti sosial di mesjid Andalusia untuk memberikan sumbangan kepada beberapa anak yatim piatu. Peserta berharap dengan SMART III ini silaturahmi tetap erat saat menjalankan aktivitas masing-masing sebagai karyawan Indofarma, sebagai ibu rumah tangga dan sebagai anak yang baik. (TR) | JULI-A G U S T U S 2 0 1 2
07
seputarkita Kunjungan Duta Besar Negara Cote d’Ivoire Satu
tamu kehormatan dari luar negeri berkesempatan datang ke PT Indofarma pada 20 Juli 2012 lalu, untuk meninjau fasilitas produksi di Cibitung, Bekasi. Jerome Kloh Weya, Duta Besar negara Cote d’Ivoire (Pantai Gading) adalah tamu istimewa yang datang dari kantor perwakilannya di Jepang ke Indonesia. lagi
Dalam diskusi hangat dengan Direktur Utama Djakfarudin Junus beserta tim internal Perseroan, Duta Besar Weya menyampaikan terimakasihnya atas kesempatan bisa berkunjung ke fasilitas produksi PT Indofarma. Negara Pantai Gading sedang mencari partner usaha dalam bidang kesehatan untuk kebutuhan pelayanan kesehatan di negaranya. Dan Duta Besar juga mengatakan bahwa hasil kunjungan ini akan dilaporkan ke Kementerian Kesehatan negara Pantai Gading dan kemungkinan besar disusul dengan surat undangan kepada PT Indofarma untuk datang ke negaranya. Duta Besar Weya menceritakan bahwa berdasarkan pengalaman, ia ingin
partner yang bisa mensuplai kebutuhan pelayanan ke negaranya tersebut memiliki kualitas produk yang baik, sehingga dapat mendukung program pembangunan kesehatan di negara Cote d’Ivoire. (GUN)
Kazakhstan, Pasar Ekspor Baru Indofarma Bekasi. Diterima oleh Direktur Utama Djakfarudin Junus dan anggota Direksi lainnya, Mr Balgazy menyampaikan rasa terimakasih dan senang sekali dapat bertemu dengan manajemen dan diberi kesempatan untuk dapat berdiskusi lebih lanjut dengan tim internal PT Indofarma perihal rencana kerjasama bisnis. Djakfarudin mengatakan bahwa PT Indofarma siap untuk menyediakan produkproduk yang dibutuhkan di negara Kazakshtan dengan kualitas yang terjamin.
PT Indofarma (Persero) Tbk kian memperluas pasar ekspornya dengan menjajaki negara-negara yang mempunyai potensi kerjasama bisnis di bidang obatobatan dan alat kesehatan. Salah satu negara yang paling baru untuk dicoba peluangnya adalah Kazakstan. Negara tersebut pada bulan Mei 2012 lalu telah dikunjungi oleh Manajemen PT Indofarma dalam rangka perjalanan dinas mendampingi Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Hatta Rajasa guna menjalin kerjasama bisnis antara pelaku usaha di dua negara tersebut. Kunjungan Mr Balgazy Shulembayev dari sebuah perusahaan bernama Akterek yang bermarkas di Kazakshtan ke Cibitung Bekasi pada Mei 2012 lalu merupakan kunjungan balasan dan sekaligus melihat langsung fasilitas produksi PT Indofarma di Cibitung 08
| J U L I - A G U S T U S 2 012
Diskusi membahas antara lain mengenai protokol registrasi dan produk-produk yang mempunyai prospek untuk dipasarkan di Kazakshtan. Disampaikan oleh Mr Balgazy bahwa khusus registrasi produk obat di negaranya, dibutuhkan waktu sekitar 1,5 tahun hingga lulus registrasi. Sedangkan untuk alat-alat kesehatan waktu yang dibutuhkan untuk proses registrasi relatif lebih pendek. Mengenai perjanjian kerjasama yang dituangkan dalam Memorandum of Understanding (MoU) antara kedua belah pihak, disepakati beberapa klausul yang harus disesuaikan guna mencapai kesepakatan. Setelah tamu selesai mengunjungi fasilitas produksi yang dipandu oleh Manajer Litbang Eko Dodi Santosa, tim Business Development PT Indofarma Global Medika (IGM) berkesempatan menyampaikan presentasi produkproduk yang bisa menjadi prospek untuk dipasarkan di Kazakshtan. (GUN)
seputarkita
LOMBA 2 1 0 2 I S A V INO KARYA PT
Indonesia Farma telah memasuki usia 31 tahun pada tanggal 11 Juli 2012. Usia yang telah dewasa jika diibaratkan seorang manusia. Pengalaman pernah menurun telah mengajarkan PT Indofarma, Tbk. untuk bangkit dan bergerak dengan tetap memegang nilai-nilai inti perusahaan. Inovasi, adalah salah satu nilai inti perusahaan yang terus diangkat setiap tahun melalui Lomba Karya Inovasi Bidang (LKIB). Tema LKIB tahun ini adalah Spirit, Challenging, and Harmony dengan tujuan menumbuhkan inovasiinovasi dari setiap bidang dalam rangka meningkatkan semangat, keberanian menghadapi tantangan, dan menciptakan harmoni di setiap bidang pada khususnya dan PT Indofarma, Tbk. pada umumnya. Karya yang diangkat oleh setiap peserta merupakan rencana kegiatan maupun kegiatan nyata yang sudah dilakukan dengan didukung datadata yang terukur secara konkret. Lomba ini berhasil menarik lima belas karya inovasi dari berbagai bidang: 1. Bidang Umum (Sehni Susanti, Fajar Kurniawan, Yanyan Kusyandi) berjudul: Pengelolaan Arsip Pasif Perusahaan. 2. Bidang Produksi II (Unggul Prasetio) berjudul: Efisiensi Penggunaan Solvent Morico 3. Bidang Pengawasan Mutu (Arif Widodo) berjudu l: Menumbuhkan Semangat, Kemampuan Menghadapi Tantangan, dan Harmonisasi melalui Briefing
4. Bidang Litbang (Tubagus Achyadi, Dodi Siswoyo) berjudul: Optimasi Eluen dalam Analisis Berbasis KCKT (Penetapan Kadar Rifampisin Secara KCKT) 5. Bidang Litbang (Suwanda Setiawan) berjudul: Kampoeng Awan “The Power of Motivation” 6. Bidang Pengawasan Mutu (Ichsan Nurdin, Setiawan) berjudul: Efisiensi Biaya Pengujian Sampel Produk dengan Menghilangkan Jenis Analisa yang Sama 7. Bidang Pengawasan Mutu (Sat Hari Agus SB) berjudul: Mencegah Klaim Kekurangan Obat dalam Satu Karton 8. Bidang SPPK (Indrayani Rafiqa, Monica Prida, Iwan Kurniawan) berjudul: Sistem Komputerisasi
Pencapaian Jadwal dan Realisasi Pengembangan Produk Baru 9. Bidang Litbang (Salman Hamid) berjudul: Komputerisasi Pendataan Sampel Bahan Baku Baru di Bidang Litbang PT Indofarma (Persero), Tbk. 10. Bidang Litbang (M. Iqbal Ismail) berjudul: Menciptakan Semangat Keamanan dan Kesehatan Kerja Bagi Sumber Daya Manusia yang Harmoni 11. Bidang Litbang (Irfan Mohamad) berjudul: Efektivitas Pelatihan (Evaluasi Dampak Pelatihan Jurnalistik pada Peningkatan Kinerja Redaksi OASIS) 12. Bidang Litbang (Taufik Hidayat, Suhardiman): berjudul Optimasi Proses Coating | JULI-A G U S T U S 2 0 1 2
09
seputarkita 13. Bidang Produksi II (I Made Destra) berjudul: Meningkatkan Output Mesin Melalui Modifikasi Part Mesin Filling Emme 2 14. Bidang Logistik Produk Jadi (Endra Sudrajat, Mardi Utomo, Osdianto) berjudul: Peningkatan Kapasitas Penyimpanan Produk Jadi 15. Bidang Sales Management (Aloysius Herbudianto) berjudul: Buletin Karyawan Indofarma ‘Persaudaraan Sejati’ Kelima belas karya ini melalui tahap seleksi oleh para juri, yaitu Dyah Nurbaitini (Manajer Pengawasan Mutu), Eni Rochmawati (Manajer Produksi I), dan Lany Marliany (Manajer Strategi Pengembangan Produk Kesehatan). Para juri menilai karya berdasarkan relevansi materi dengan tema dan tujuan kegiatan, bobot improvement, keakuratan data pendukung, serta metode penyajiannya. Enam karya dengan nilai tertinggi dari lima belas karya di atas diundang mempresentasikan ide inovasi mereka pada babak final Kamis, 12 Juli 2012 di ruang pelatihan. Babak final ini dihadiri oleh Bambang Solihin (Direktur Operasi dan Pengembangan), Ade Amirul Azhar (Asistan Manajer Bidang IT) selaku juri tamu, serta karyawan dan THL PT
10
| J U L I - A G U S T U S 2 012
Indofarma, Tbk. Babak final LKIB ini dibuka oleh Bambang Solihin yang pada kesempatan ini menyampaikan apresiasi terhadap adanya wadah pengembangan ide seperti LKIB serta mengapresiasi semua ide yang telah dimunculkan oleh para peserta. Beliau berharap semua karyawan PT Indofarma, Tbk. terus berinovasi berhubung banyak hal yang dapat dikembangkan di sekitar kita demi kemajuan PT Indofarma, Tbk.. Setiap peserta mendapat kesempatan 30 menit untuk mempresentasikan karya dan diskusi menjawab pertanyaan juri. Para peserta tampil dengan ide-ide yang mampu membuka pemikiran dan memperluas wawasan para hadirin. Babak final ini berlangsung selama sekitar tiga jam. Meskipun hari menjelang malam tak menghalangi semua peserta, juri, maupun hadirin untuk terus menyimak presentasi ide-ide cemerlang para peserta. Pertanyaan demi pertanyaan terkait materi presentasi diberikan juri utama maupun juri tamu kepada setiap peserta dan diskusi pun semakin seru karena banyak hal yang menarik untuk diulas lebih dalam dari ide-ide yang disampaikan peserta. Setelah melalui penilaian dari para juri, terpilihlah pemenang LKIB 2012, yaitu:
Juara I: Tubagus Achyadi dan Dodi Siswoyo Juara II: Indrayani Rafiqa, Monica Prida, dan Iwan Kurniawan Juara III: I Made Destra Juara Harapan I: Taufik Hidayat dan Suhardiman Juara Harapan II: Unggul Prasetio Juara Harapan III: Salman Hamid Semua karya peserta LKIB berperan penting terhadap kemajuan bidang terkait dan tentu saja dapat berimbas secara langsung maupun tidak langsung terhadap perusahaan. Tentu saja karya-karya ini tidak boleh terhenti di atas kertas belaka. Follow up dan pengembangan ide harus terus dilaksanakan terutama oleh bidang pencetus dan tidak menutup kemungkinan oleh bidang lain. Karyawan PT Indofarma kaya akan ide dan inovasi, hanya saja belum semua tertuang melalui media dan tersampaikan. Semoga pada 2013 semakin banyak karya yang muncul, dan tidak hanya melalui LKIB. Semoga insan-insan Indofarma semakin bersemangat mencetuskan dan mengaplikasikan ide inovasi demi pengembangan pribadi, kemajuan bidangnya, dan PT Indofarma pada umumnya. Teruslah berkarya dan berinovasi! Indofarma…….,Bisa!! (Dias-Litbang)
seputarkita
Syiar Ramadan di Indofarma Direksi). Kegiatan lain yang juga dilangsungkan adalah salat tarawih berjamaah, kultum tarawih, penerimaan zakat fitrah, zakat mal dan infak/sedekah.
Selama
bulan Ramadan 1433 H (2012 M) atau sekitar pertengahan Juli-Agustus 2012 M, para muslimin/muslimat karyawan Indofarma mengisinya dengan berbagai kegiatan syiar Ramadan yang dipusatkan di masjid Baiturrahman Indofarma, Cibitung. Kegiatan-kegiatan tersebut difasilitasi oleh panitia dari DKM Masjid yang dikoordinir oleh A Furqon Shihab. Salah satunya berupa kajian (ceramah) setiap harinya sesudah salat zuhur yang mendatangkan ustad-ustad dari luar ditambah beberapa narasumber dari dalam (Syamsuri, Winardi dan beberapa
Syiar Ramadan yang lainnya adalah lomba-lomba yang diikuti anak-anak karyawan seperti lomba hafalan ayatayat alquran, busana muslim/muslimah, kaligrafi dll. Lomba-lomba ini dilaksanakan sebelum acara buka puasa bersama yang diadakan pada Selasa, 31 Juli 2012. Buka puasa bersama keluarga besar Indofarma ini dihadiri Direksi, Komisaris, staf, staf IGM, dan sekitar 300 orang karyawan / karyawati. Sebelum buka puasa juga diadakan pula siraman rohani dengan penceramah ustad Aang dari YAPINK Bekasi. Sesudah buka bersama dilanjutkan salat magrib, isya dan dan tarawih berjamaah, Berikutnya, pada Rabu 8 Agustus 2012 diagendakan pelaksanaan seminar tentang zakat yang diikuti para staf, dan perwakilan karyawan. Acara ini dilaksanakan di ruang Pelatihan PT Indofarma di Cibitung. Bertindak sebagai narasumber seminar zakat tersebut adalah Dr Syafii Antonio, pakar ekonomi Islam, serta dibuka resmi oleh Direktur Utama Djakfarudin Junus. (im)
Silaturahmi Idul Fitri Keluarga Besar Indofarma Bertempat di masjid Baiturrahman Indofarma, Cibitung, Senin pagi 27 Agustus 2012 dilangsungkan silaturahmi (halal bil halal) Idul Fitri keluarga besar Indofarma dan IGM yang dihadiri Direksi, Komisaris, dan para karyawan. Tema halal bil halal kali ini adalah “Kembali ke Fitrah, Raih Anugerah”. Dalam sambutannya Dirut Djakfarudin Junus mengemukakan bahwa bulan puasa adalah masa pelatihan yang hasilnya harus dibawa pada bulan-bulan berikutnya. Ia juga mengingatkan bahwa peran Indofarma group dalam tahuntahun mendatang akan semakin besar terutama dalam menunjang SJSN (Sistem Jaminan Sosial Nasional) yang mulai berlaku 2014. Narasumber halal bil halal adalah
KH Ma’ruf Amin (Ketua Komisi Fatwa MUI, dan juga Anggota Dewan Pertimbangan Presiden). Dalam ceramahnya, ia mengemukakan
bahwa tema halal bil halal di atas amat tepat karena agar kembali ke fitrah kita harus terus menerus melakukan perbaikan/penyempurnaan, baik dalam hal keduniaan maupun ukhrowi. Dalam hal keduniaan
seperti dalam pergaulan adakalanya terjadi persinggungan maka diperlukan perbaikan berupa saling memaafkan. Dalam hal ukhrowi bila kita berdosa kepada Allah diperlukan perbaikan berupa tobat. Penceramah juga mengingatkan bahwa hasil didikan puasa harus terbawa pada bulan-bulan sesudah puasa. Hasil puasa itu antara lain mengajarkan agar kita jujur (bersikap obyektif), sabar (mengendalikan emosi), dapat mengendalikan hawa nafsu, mau berbagi (infak/zakat), harmonis (rukun), dan dapat bersikap sesuai ukuran agama. Halal bi halal diakhir dengan acara puncak berupa salam-salaman saling memaafkan oleh segenap insan Indofarma yang hadir. Selamat Idul Fitri. Mohon maaf lahir dan batin (im) | JULI-A G U S T U S 2 0 1 2
11
seputarkita
Forum Silaturahmi PT IGM Dengan Mitra Bisnis
Pada Rabu, 27 Agustus 2012 PT Indofarma Global Medika (IGM) mengadakan acara Forum Silaturahmi dengan semua mitra bisnisnya di Kantor Pusat IGM di Jakarta. Acara ini dihadiri oleh para Komisaris, Direksi, dan pejabat PT. IGM, mitra bisnis, Direktur Utama dan Direktur Operasi & Pengembangan PT. Indofarma. Dirut PT IGM Ike Avianti menyampaikan tujuan acara ini adalah untuk menyampaikan komitmen bisnis IGM ke depan sesuai dengan tata kelola yang baik (GCG), serta guna meningkatkan komunikasi dan sinergi dengan para mitra. Kemudian acara dilanjutkan dengan perkenalan jajaran pejabat PT. IGM yang disampaikan oleh Direktur Keuangan & SDM, Alman Faluti. Kemudian Direktur Umum & Layanan Bisnis, Djasriadi berkesempatan memaparkan sejarah PT IGM. Acara dilanjutkan dengan paparan dari Direktur Operasi dan Pengembangan PT. IGM Ahdia 12
| J U L I - A G U S T U S 2 012
Amini yang menyampaikan strategi bisnis IGM antara lain menyediakan produk layanan dan solusi terbaik, mengembangkan kemitraan dengan para mitra untuk menyampaikan total nilai yang terbaik dan menciptakan loyalitas melalui kualitas pelayanan dan distribusi yang prima. Amini juga menyampaikan arah pengembangan bisnis IGM adalah menjadi perusahaan distribusi dan trading nasional di bidang health care yang profesional. Di sini tentunya peran dan komitmen para mitra bisnis sangat diperlukan untuk mendukung hal itu. Acara dilanjutkan dengan sambutan dari Direktur Utama PT. Indofarma Djakfarudin Junus. Dalam sambutannya Djakfarudin berharap antara IGM dengan mitra bisnis tidaklah cukup bersinergi tetapi harus ber-aliansi, karena aliansi lebih erat dibanding dengan sinergi. Ia juga menambahkan bahwa saat ini sudah dicanangkan budaya lebih terbuka
dan Clean Governance Practices di IGM. Djakfarudin juga mengajak para mitra bisnis mengembangkan Indofarma Group serta mendukung program pemerintah yaitu untuk meningkatkan kapasitas produksi nasional dan menigkatkan perekonomian negara. Acara dilanjutkan dengan sambutan dari salah satu wakil mitra bisnis yaitu Harry Bagyo yang menyampaikan rasa terima kasihnya kepada PT. IGM atas kerjasama selama ini. Ia juga menyampaikan semangat Olimpiade yaitu Citius, Altius, Fortius yang artinya mengajak untuk lebih cepat, lebih tinggi dan lebih kuat dalam menjalin kerjasama. Pada kesempatan tersebut Harry Bagyo menyampaikan kalimat bijak yaitu harapan pada hari ini tergambar dari sejak kemarin dan pada hari ini terhampar harapan untuk masa depan. Ia mengajak bersama-sama kita menyongsong masa depan yang lebih baik. (AK)
seputarkita
Kacab PT IGM Kunjungi Pabrik Cibitung PT Indofarma Global Medika (IGM) melangsungkan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) tengah tahun 2012 pada 9-11 Juli 2012 di Hotel Horison Bekasi. Rakernas diikuti oleh para Direksi, Manajer, serta segenap Kepala Cabang (Kacab) IGM se Indonesia. Rakernas ini mengusung tema “Bersama Kita Bisa Mencapai Target 2012”. Aktivitas Rakernas diisi dengan paparan beberapa manajer tentang hal-hal yang menjadi bahan evaluasi yakni operasi bisnis, proses bisnis, dan strategi bisnis di semester I 2012. Pada setiap akhir sesi diadakan forum tanggapan guna mendiskusikan atau merevisi paparan mereka tersebut. Rakernas juga diisi dengan pembekalan dengan tema yang relevan dari beberapa narasumber eksternal. Pada 10 Juli 2012 para peserta Rakernas menyambangi PT Indofarma di Cibitung, Bekasi. Kedatangan ini adalah untuk mendapatkan arahan dari Direksi PT Indofarma sebagai prinsipal dan juga untuk mengunjungi fasilitas produksi. Dalam pengarahannya Direktur Utama PT Indofarma, Djakfarudin Junus mengemukakan antara lain syarat mutlak tercapainya target Indofarma group adalah solidnya hubungan antara induk dan anak perusahaan. Ia juga menegaskan pentingnya setiap pejabat memiliki leadership agar pencapaian target kerjanya didukung stafnya. Pemimpin juga harus bisa mengendalikan dirinya sehingga tidak melanggar aturan yang ada. Seusai paparan Djakfarudin dilakukan penadatanganan kesepakatan (MoU) antara Direksi PT Indofarma dengan Direksi PT IGM.
Acara berikutnya adalah paparan dari Handi Irawan, pakar Pemasaran dan juga pimpinan Frontier Consulting, tentang “Brand Building Strategies to Create Competitive Advantages” (strategi membangun merek guna menciptakan keunggulan kompetitif). Handi membuka paparannya tentang kondisi pasar farmasi nasional, lalu ia menekankan untuk unggul maka mutu produk bukan lagi menjadi andalan utama karena setiap pelaku bisnis akan membuat produk yang bermutu. Hal yang menjadi andalan serta sulit ditiru pesaing adalah merek yang kuat. Perusahaan atau produk dengan merek yang kuat cenderung lebih mudah memenuhi kebutuhan dan persepsi pelanggannya. Perusahaan itu juga lebih mudah menempatkan produknya (positioning) yang lebih baik di mata pelanggan sehingga jauh dari melakukan banting harga (diskon). Kekuatan sebuah merek dipengaruhi oleh faktor kesadaran (awareness) konsumen, dan faktor image (citra) produk dan perusahaannya. Sedangkan dalam obrolan singkat dengan 3 Kepala Cabang yakni Agung Wibowo (Malang), Arpen Asnawi (Medan), dan Amri S Latif (Makassar), mereka secara umum mengungkapkan optimisme dan kesiapan cabang-cabang dalam mendukung target Indofarma group di 2012. Menurut mereka yang penting adalah adanya komitmen baik IGM maupun Indofarma sehingga saling mendukung, disertai komunikasi yang baik. Rakernas tengah tahun PT IGM 2012 ini ditutup resmi oleh Direktur Utama, Ike Avianti PT IGM pada 11 Juli 2012 di Hotel Horison, Bekasi. Selamat dan sukses untuk IGM, semoga target 2012 tercapai. Bravo IGM dan Indofarma! (im) | JULI-A G U S T U S 2 0 1 2
13
seputarkita
Indofarma Adakan Diskusi Tentang Obat Halal terkontaminasi oleh zat yang haram. Dalam kaitan kontaminasi ini ia menjelaskan bahwa dalam syariah dikenal adanya zat yang mutanajis yakni zat yang terkontaminasi (terkena) najis tetapi bisa disucikan. Di sini ada perbedaan antara pendekatan sains dengan pendekatan syariah dalam defenisi kontaminasi tersebut. Dalam pendekatan sains, bila dalam produk akhirnya tidak terdapat zat najis maka sudah dianggap tidak terkontaminasi. Akan tetapi dalam syariah tidak semudah itu, ada prosedur tambahan yang perlu dilakukan sesuai syariah.
Pada 2 Agustus 2012 bertempat di aula Pelatihan, Cibitung Bekasi, PT Indofarma menggelar diskusi panel tentang kehalalan Obat. Bertindak sebagai panelis adalah Lukmanul Hakim (dari LPPOM Majelis Ulama Indonesia), dan Dr Bambang Marwoto,(dari BPPT), dengan moderator Direktur Utama PT Indofarma, Djakfarudin Junus. Diskusi ini dihadiri Direktur Produksi, Kosasih, Direktur Pemasaran Elfiano Rizaldi, dan Direktur Operasi/Pengembangan Bambang Solihin, Direktur Keuangan & SDM, John Sebayang, serta kalangan staf dari unit kerja Produksi, dan Pengawasan Mutu. Lukmanul berbicara tentang “Sertifikasi Halal untuk Produk Farmasi” Ia menegaskan bahwa dalam Al qur’an makanan yang digolongkan haram adalah daging babi, darah, khamar, bangkai, dan binatang yang disembelih tanpa nama Allah. Umat islam haruslah mengonsumsi makanan dan obat yang halal. Khusus untuk obat adakalanya yang haram bisa jadi dihalalkan asalkan dalam kondisi darurat, kondisi darurat adalah kondisi keterdesakan yangg bila tidak dilakukan akan dapat mengancam eksistensi jiwa manusia. Akan tetapi kondisi darurat tersebut tidak boleh selamanya, harus segera ada solusinya berupa pembuatan obat yang halal. Standar LPPOM MUI bahwa sertifikasi halal diberikan bila produk farmasi tidak terbuat dari kandungan/ zat yang haram dan najis, serta dalam prosesnya tidak 14
| J U L I - A G U S T U S 2 012
Sedangkan Bambang Marwoto dari BPPT sebagai pakar teknologi farmasi memaparkan tema tentang “Perspektif Teknologi Farmasi obat Halal”. Ia mengemukakan antara lain regulasi obat nasional, proses pembuatan obat di industri farmasi, dan CPOB. Bambang juga mengemukakan bahwa asal bahan obat adalah dari binatang, tumbuhan, inorganik, dan sintetik (kimia, biologi, bioteknologi). Di sini ada beberapa titik kritis tentang kehalalan obat yakni 1. Sumber bahan bakunya tidak terbuat dari bahan haram (untuk obat dalam), dan tidak terbuat dari bahan yang najis (untuk obat luar). 2. Cara produksi bahan bakunya tidak tekontaminasi oleh bahan haram. 3. Produk akhirnya tidak mengandung residu bahan haram. 4. Penyimpanan dan distribusinya tidak tekontaminasi oleh bahan haram. Dalam implementasi obat halal itu ada beberapa pertimbangan yakni : 1. Harga obat akan lebih mahal karena akses dan penelusuran sumber bahan baku (90 % impor), dan perlunya pemisahan fasilitas ruang dan peralatan produksi. 2. Untuk obat dengan resep dokter, pilihannya ada pada dokter yang memiliki keahlian guna menentukan pengobatan yang tepat dan terbaik untuk pasiennya. Di sini perlu kesiapan semua pihak terkait seperti pemerintah, industri farmasi, sistem peresepan, dan pasar obat.. Bambang menyimpulkan bahwa dalam implementasi obat halal ini perlu dilakukan bertahap sesuai kemampuan teknologi, kondisi bisnis obat, kondisi sosial ekonomi, daya beli rakyat, dan sistem pengobatan. (im)
seputarkita
Pelepasan Para Pensiunan
Acara
pelepasan
12
orang
karyawan yang memasuki masa
pensiun diadakan pada 18 Juli 2012 di aula pelatihan PT Indofarma, Cikarang Barat, Bekas. Para “pejuang Indofarma” yang memasuki masa pensiun adalah Muntakiyatun, Sri Budi Rahayu, Jakino, Kasi Supriono, Amroin Siregar, Zainal Arifin, Mursali, Suratno, Abdullah Rachman, Nurhadi, Kimun, dan Sutoto. Acara dihadiri oleh Direksi, kalangan staf, serta wakil pengurus Serikat Pekerja (SP) Indofarma. Dalam sambutannya Direktur Operasi dan Pengembangan, Bambang Solihin mewakili menajemen mengutarakan rasa terima kasih kepada para pensiunan. Bambang juga mengungkapkan bahwa pensiun bukan masa akhir aktivitas melainkan masa dimulainya kesempatan yang lebih banyak untuk lebih dekat ke keluarga, menekuni hobi, berbisnis, belajar agama dan sebagainya.
pesangon yang naik 2 kali lipat, dan jaminan kesehatan yang menjadi 15 tahun. Ia berharap ke depan pajak pesangon dapat ditanggung perusahaan. Djohan juga berharap para pensiunan dapat aktif dalam wadah para pensiunan yang ada, dan tetap menjaga hubungan silaturahmi dengan karyawan aktif.
lebih dari 25 tahun menjadi karyawan Indofarma sebuah BUMN andalan obat nasional yang selain berorientasi profit juga punya misi sosial. Di samping itu Nurhadi mengusulkan agar perlu penataan yang lebih baik tentang sistem atau prosedur tentang mutasi, rotasi, dan promosi sejalan dengan perbaikan
Sedangkan Ketua Umum SP, Djohan Wahyudi dalam sambutannya mengungkapkan bahwa Perjanjian Kerja Bersama (PKB) yang baru sudah lebih baik, seperti uang
Nurhadi mewakili para pensiunan, menyampaikan rasa terima kasihnya pada manajemen, dan mohon maaf bila ada kesalahan. Nurhadi mengungkapkan rasa bangganya
kesejahteraan yang sudah ada. Sebagai pensiunan ia berharap bisa menjadi mitra bisnis Indofarma, di samping bisa tetap diundang dalam acara HUT perusahaan. (im) | JULI-A G U S T U S 2 0 1 2
15
seputarkita
Kick Off Pelatihan CPOB Kick Off Pelatihan Cara Pembuatan Obat yang baik (CPOB) 20122013 dilakukan secara simbolis oleh Direktur Utama Djakfarudin Junus pada Jumat 15 September 2012 di aula Pelatihan Cibitung. Kick off itu menandai dimulainya serangkaian Pelatihan CPOB bagi Direktorat Produksi periode 2012-2013. Dalam sambutannya Djakfarudin amat mendukung progam ini yang akan dilakukan termasuk dukungan tentang resertifikasi CPOB dan sarana CPOB. Djakfarudin juga menekankan pentingnya motivasi, spirit dan kepeloporan dalam bekerja. Dirut juga melihat bahwa SDM Indofarma amat potensial dalam memajukan perusahaan, tinggal menanamkan kemauan, kesungguhan, dan mengelolanya lebih bagus. Sedangkan Eko Dodi Santosa, Manajer QA yang juga pimpinan tim CPOB dalam laporannya mengemukakan bahwa target pelatihan CPOB adalah meningkatnya pengetahuan, kemauan, dan ketrampilan karyawan sehingga CPOB menjadi budaya atau life style di Indofarma. Budaya kerja yang khas CPOB adalah budaya kerja yang peduli, teliti, dan bertanggungjawab.. Eko Dodi juga menyampaikan hasil assesment pengetahuan CPOB yang sudah dilakukan kepada sejumlah karyawan Produksi dan Laboratorium. Hasil assesment itu menjadi pertimbangan bagi tema Pelatihan CPOB yang akan disajikan dan juga prioritasnya. Dengan demikian target Pelatihan CPOB adalah menutupi gap (kekurangan) yang masih ada dari hasil assesment CPOB tersebut. Eko Dodi juga menyampaikan bahwa peserta Pelatihan CPOB adalah THL, karyawan, supervisor, dan staf yang bahan-bahannya disesuaikan kebutuhan kerja masing-masing peserta. Kemudian acara dilanjutkan dengan paparan Rudi Mantik, konsultan senior CPOB yang menyampaikan tentang 16
| J U L I - A G U S T U S 2 012
”CPOB Dinamis dan Perkembangannya”. Ia mengingatkan bahwa ketentuan CPOB adalah regulasi yang harus dipatuhi semua industri obat. Rudi juga memaparkan sejarah ringkas CPOB periode 1988-2001, dan periode 2006-2012 dengan segala dinamika di dalamnya. Rudi mengingatkan meskipun CPOB dinamis tetapi tujuan CPOB itu tetap yakni memastikan semua produk obat yang dibuat terjamin aman, murni, dan efektif. Pada dasarnya penerapan CPOB adalah upaya meminimalkan risiko berupa terjadinya kontaminasi, pencampuran, dan kekeliruan dalam proses produksi obat. Proses produksi itu sendiri meliputi masalah bangunan, fungsi, dan pengelolaan. Dalam hal pengelolaan ini diperlukan Pelatihan CPOB dan juga Kualifikasi agar karyawan pelaku CPOB benar-benar mampu. Rudi juga mengingatkan bahwa dalam menerapkan CPOB kita harus berpedoman pada ”Tulis yang Anda Kerjakan” dan ”Kerjakan yang Anda Tulis”. Penerapan CPOB memerlukan tindakan konsisten berupa Corrective Action (CA), dan Preventive Action (PA). Di sini ada tujuh langkah konsisten proses CA dan PA tersebut yakni: 1. Identifikasi masalah. 2. Evaluasi. 3. Investigasi. 4. Analisis 5. Rencana aksi. 6. Implementasi. 7. Tindak lanjut. Rudi juga menjelaskan bahwa tantangan CPOB di Indonesia saat ini adalah 1. Harmonisasi dan Penerapan CGMP. 2. Pengakuan akreditasi internasional. 3. Pemakaian teknologi farmasi yang tepat. (im)
manajemen
Mengelola Pelatihan Agar Efektif Ada
sebagian kalangan praktisi dan akademisi
yang berpendapat bahwa bahwa program pelatihan pada sejumlah Perusahaan tidak jelas manfaatnya bahkan hanya membuang-buang uang dan waktu. Apalagi ada sebuah hasil penelitian, yang mengungkapkan hanya 10 hingga 40 persen pelatihan yang dimanfaatkan dalam pekerjaan. Hal ini mengindikasikan bahwa ada perusahaan yang meski rajin mengeluarkan dana guna memberikan pelatihan kepada karyawannya, namun kurang memperhatikan efektifitasnya. Padahal, pelatihan yang efektif akan meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan kinerja karyawan dalam ikut mengatasi masalah-masalah perusahaan. Agar Pelatihan menjadi efektif, pertama-tama perusahaan harus melakukan analisis kebutuhan pelatihan bagi karyawannya. Pelatihan diperlukan diantaranya apabila karyawan menghadapi kendala dalam berkontribusi terhadap pencapaian visi, misi, sasaran, dan strategi perusahaan karena kurangnya pengetahuan dan keterampilan. Juga apabila perusahaan menghadapi tantangan-tantangan baru akibat perubahan lingkungan bisnis ataupun regulasi sehingga membutuhkan dipelajarinya kompetensi-kompetensi baru. Program pelatihan pada umumnya punya beberapa tujuan yakni :
1. Menjembatani gap antara tuntutan perusahaan dengan kompetensi karyawan. 2. Memberikan pencerahan seputar peran, masalah, dan fungsi-fungsi internal perusahaan.. 3. Menyadarkan pentingnya komunikasi dan antusiasme dalam aktivitas keseharian bagi terciptanya moral dan iklim kerja yang lebih baik. 4. Menanamkan rasa memiliki terhadap perusahaan. 5. Menjamin peserta membagi informasi yang mereka peroleh saat Pelatihan kepada rekan kerja yang terkait. 6. Membangun rasa kebersamaan, saling mendukung dan rasa saling percaya sesama karyawan 7. Menjamin dibangunnya kompetensi karyawan secara berkelanjutan sehingga memungkinkan mereka menjalankan tugas-tugasnya dengan optimal. 8. Berperilaku sesuai dengan budaya dan nila-nilai perusahaan. Berikutnya, agar pelatihan efektif, perusahaan harus membuat sistem evaluasi pelatihan yang komprehensif seperti yang dikemukakan Kirkpatrick. Sistem evaluasi itu meliputi empat tahap. 1. Tahap reaksi Peserta. 2. Tahap Pembelajaran. 3. Tahap perubahan perilaku. 4. Dampak Pelatihan pada Perusahaan. | JULI-A G U S T U S 2 0 1 2
17
manajemen tetap fokus, menyemangati, dan membantu karyawan mengatasi hambatan yang ada. Bila diperlukan pada skala yang lebih luas, perusahaan dapat menjadualkan pertemuan antar kelompok peserta pelatihan yang temanya sama sebulan setelah pelatihan. Pertemuan ini agar bisa membangkitkan antusiasme dan semangat peserta, bahkan yang tadinya masih ragu. Perusahaan harus juga mensyaratkan peserta pelatihan dan atasan bertemu guna mengkaji dan mendiskusikan rencana aksi para peserta pelatihan.
Empat tahap ini perlu dilakukan secara prosedural, sistematis, terukur, integral, dan berkesinambungan agar sebuah Pelatihan berdampak nyata pada Perusahaan. Sistem evaluasi Pelatihan yang dilakukan bila hanya pada tahap pertama atau kedua tentunya tidak akan memberikan bukti adanya dampak tersebut. Di samping itu manajemen harus menciptakan lingkungan yang secara aktif mendorong karyawan melakukan perubahan. Pelatihan harusnya berdampak terjadinya perubahan. Namun, setiap perubahan biasanya menimbulkan kegelisahan dan ketidaknyamanan. Untuk menciptakan lingkungan yang kondusif bagi perubahan, dukungan perusahaan hendaknya terus ada meski pelatihan telah selesai. Dukungan pasca pelatihan ini dapat diwujudkan dalam bentuk penilaian kinerja, bantuan rekan kerja, dukungan atasan, dan akses terhadap pakar. Pihak atasan agar meminta peserta pelatihan menuliskan pelaporan hasil Pelatihan termasuk bagaimana rencana kerja mereka dengan memanfaatkan hal yang dipelajarinya saat Pelatihan. Tatkala karyawan sadar kinerja dan perilaku mereka akan diamati serta diberikan umpan balik, mereka akan lebih termotivasi guna memanfaatkan pengetahuan dan keterampilan yang telah dipelajarinya. Kadang-kadang sedikit bantuan dari rekan kerja dapat menginspirasi peserta pelatihan untuk mencoba keterampilan yang baru dipelajari. Oleh karenanya peserta pelatihan perlu berdiskusi dengan rekan kerja yang terkait tentang bagaimana menerapkan pengetahuan dan keterampilan yang telah mereka peroleh, berikut dampaknya bagi perusahaan. Atasan langsung peserta pelatihan tentunya harus terlibat dengan mendukung dan memotivasi bawahannya yakni peserta pelatihan. Di sini atasan harus dapat berperan sebagai seorang coach atau mentor, atasan harus menyampaikan ekspektasi mereka, membuat karyawan 18
| J U L I - A G U S T U S 2 012
Sebagai informasi tambahan bahwa kami redaksi Oasis telah menerapkan model pengelolaan Pelatihan di atas sejak 2009. Kami juga telah membuat makalah pelaporan tentang hal itu dan sudah disampaikan pada LKIB (Lomba Karya Inovasi Bidang) 2012 lalu. Demikian beberapa langkah yang bisa dilakukan agar sebuah program Pelatihan bisa menjadi efektif atau mencapai tujuannya. (im)
STOP PRESS ! • Merujuk pengumuman PT Bursa Efek Indonesia No.
Peng-331/BEJ-DAG/U/08-2007 tanggal 10 Agustus 2007 perihal Indeks Kompas 100 dan berdasarkan evaluasi PT BEI pada bulan Juli 2012 atas sahamsaham yang akan digunakan dalam penghitungan Index Kompas 100, PT Indofarma (Persero) Tbk tercantum dalam daftar saham yang masuk dan keluar dalam penghitungan Index Kompas 100 untuk periode perdagangan Agustus 2012 sampai dengan Januari 2013. Indeks Kompas100 adalah merupakan suatu indeks saham dari 100 saham perusahaan publik yang diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia. Indeks Kompas100 secara resmi diterbitkan oleh Bursa Efek Indonesia (BEI) bekerjasama dengan koran Kompas pada Agustus 2007. Saham-saham yang terpilih untuk dimasukkan dalam indeks Kompas100 ini selain memiliki likuiditas yang tinggi, serta nilai kapitalisasi pasar yang besar, juga merupakan saham-saham yang memiliki fundamental dan kinerja yang baik.
• Hasil rating 117 BUMN versi Majalah Infobank 2012
(terbitan no.402 September 2012), pada sektor industri farmasi PT Indofarma (Persero) Tbk berhasil mendapatkan nilai 75,18 dengan predikat “Bagus”. Rating ini menilai perusahaan BUMN dengan melihat pada aspek pertumbuhan aset, penjualan dan laba serta rasio keuangan penting seperti efisiensi, rentabilitas, likuiditas dan solvabilitas yang menjadi dasar utama dalam menentukan kinerja keuangan BUMN.
GALERI
FOTO
Glukosa Darah Puasa 126 mg /dl