2014 LAPORAN TAHUNAN ANNUAL REPORT
in The Challenging Time
DAFTAR ISI CONTENTS 01 VISI MISI
16 PROFIL PERSEROAN
01 STRUKTUR PERSEROAN
16 1. Identitas Perseroan
02 PENJELASAN TEMA
17 2. Kegiatan usaha Perseroan Business activities of the Company
VISION MISSION CORPORATE STRUCTURE THEMA DESCRIPTION
03 SEKILAS ETERINDO
ETERINDO AT A GLANCE
COMPANY PROFILE
Corporate Identity
17 3. Pemakaian Produk
Application Product
18 4. Riwayat singkat Perseroan Company’s Brief History
04 IKHTISAR KEUANGAN
20 5. Struktur Organisasi Organization Structure
06 INFORMASI SAHAM
21 6. Sumber Daya Manusia
06 1. Harga saham, volume perdagangan dan kapitalisasi pasar
24 7. Kegiatan 2014 2014 Event
07 2. Pergerakan harga saham
25 8. Lembaga dan/atau Profesi Penunjang Pasar Modal
07 3. Struktur permodal, jumlah saham yang beredar,
26 PROFIL ENTITAS ANAK
FINANCIAL HIGHLIGHTS SHARE INFORMATION Share price, trading volume and market capitalization Share Price Movement
nilai nominal saham Capital structure, outstanding shares, nominal value of shares
07 4. Dividen
Dividend
08 5. Komposisi pemegang saham Shareholders composition
• Kepemilikan saham 5% ke atas Shareholding 5% up • Kepemilikan saham anggota Dewan Komisaris Shareholding Board of Commissioners • Kepemilikan Saham di bawah 5% Shareholding bellow 5%
Human Resources
Capital Market Supporting Institutions and Professions
SUBSIDIARIES PROFILE 1. PT Malindo Persada Khatulistiwa 2. PT Maiska Bhumi Semesta 3. PT Anugerahinti Gemanusa
42 PROFIL DEWAN KOMISARIS
BOARD OF COMMISSIONERS PROFILE
44 PROFIL DIREKSI
BOARD OF DIRECTORS PROFILE
46 ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN
MANAGEMENT DISCUSSION AND ANALYSIS
08 6. Pemegang saham utama
56 TATA KELOLA PERUSAHAAN
09 7. Kronologis pencatatan saham Share listing chronology
82 TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN
10 LAPORAN DEWAN KOMISARIS
87 SURAT PERNYATAAN ANGGOTA DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI
Main shareholders
REPORT OF THE BOARD OF COMMISSIONERS
12 LAPORAN DIREKSI
REPORT OF THE BOARD OF DIRECTORS
CORPORATE GOVERNANCE
CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY
TENTANG TANGGUNG JAWAB ATAS LAPORAN TAHUNAN 2014 STATEMENT OF BOC AND BOD ON THEIR RESPONSIBILITY FOR THE ANNUAL REPORT 2014
88 SURAT KETERANGAN
NOTIFICATION LETTER LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN INDEPENDENT AUDITOR REPORT
Annual Report 2014
01
VISI & MISI VISION & MISSION Visi | Vision Menjadi perusahaan terkemuka di Asia Tenggara dalam bidang energi terbarukan, agribisnis, dan perdagangan produk-produk kimia. Becoming the leading company in South-East Asia in renewable energy, agribusiness, and chemical trading products.
Misi | Mission Meningkatkan efektivitas dan efisiensi Perseroan untuk menciptakan produktivitas yang memberikan kepuasan kepada seluruh pemangku kepentingan dan mengembangkan bisnis secara berkelanjutan. Improve the effectiveness and efficiency of the Company to enhance the productivity in providing satisfaction to all stakeholders and develop the sustainable business.
STRUKTUR PERSEROAN CORPORATE STUCTURE PT Eterindo Wahanatama Tbk
(ETWA / Perseroan | the Company) Entitas Anak | Subsidiaries
PT Malindo Persada Khatulistiwa (PT MPK) PT Maiska Bhumi Semesta (PT MBS) Bidang Usaha Line of Business
: Perkebunan Kelapa Sawit : Palm Oil Plantation
PT Anugerahinti Gemanusa (PT AG) Bidang Usaha Lines of Business
: Biodiesel : Biodiesel
MPK 99,99%
MBS 99,99%
PALM OIL PLANTATION
99,59% BIODIESEL MANUFACTURER
Laporan Tahunan 2014
02
PENJELASAN TEMA THEME DESCRIPTION
MEMPERTAHANKAN PERTUMBUHAN DI MASA YANG PENUH TANTANGAN KEEP GROWING IN THE CHALLENGING TIME Pada tahun 2014 ada kesempatan industri Biodiesel berkembang karena mandatori pemakaian Biodiesel ditingkatkan dari 7,5% menjadi 10,0% sejak akhir 2013. Namun ketetapan harga Biodiesel yang merujuk kepada MOPS solar (Mean of Plats Singapore) adalah tidak relevan. MOPS solar merujuk kepada minyak bumi, sedangkan Biodiesel merujuk kepada minyak nabati (kelapa sawit). Situasi dan kondisi tersebut merupakan masalah dan tantangan bagi bisnis Perseroan, baik industri hilir maupun industri hulu.
In 2014, Biodiesel industry has good chance to grow as the mandatory usage from 7.5% to 10.0% since the end of 2013. However, the provision of Biodiesel price referring to diesel MOPS (Mean of Plats Singapore) is irrelevant. Diesel MOPS refers to petroleum fuel, while Biodiesel refers to vegetable oils (palm oil). These circumstances became a problem and a challenge to the Company to both downstream as well as upstream industry.
Pada industri hilir, Perseroan telah melakukan pengembangan pasar Biodiesel kepada konsumen potensial baru yang tidak menggunakan harga acuan MOPS solar.
At the downstream, Company has developed new customers that accept price formula that do not refer to diesel MOPS.
Pada industri hulu, Perseroan melanjutkan program penanaman perkebunan kelapa sawit.
At the upstream, Company continues planting program of palm tree.
Di samping itu Perseroan juga tetap menjalankan bisnis perdagangan produk kimia antara lain Resin Sintetis, Glycerin, Plasticizer dan lain-lain.
In addition, the Company maintains chemical trading business such as Synthetic Resins, Glycerin, Plasticizer and other chemicals.
Pengembangan industri hilir dan hulu di tengah masa yang penuh tantangan tersebut adalah bagian dari dinamika bisnis. Kami berharap untuk terus tumbuh dan dapat memberikan nilai tambah bagi Pemegang Saham.
Downstream and upstream development in these challenging times are part of the business dynamics. We Expect to continue growth and provide added value to Shareholders.
Annual Report 2014
03
SEKILAS ETERINDO ETERINDO AT A GLANCE Saat ini Perseroan bergerak dalam bidang perkebunan kelapa sawit terpadu dan Biodiesel.
Currently, the Company has integration of palm oil plantation with Biodiesel.
Perseroan memiliki konsesi perkebunan kelapa sawit seluas 40.000 hektare (“ha”), yang terletak diKabupaten Landak, Propinsi Kalimantan Barat. Dari total area konsesi tersebut, 24.000 ha yang dapat ditanami, total area yang telah tertanam pada akhir 2014 seluas 8.200 ha (termasuk area plasma), dimana 3.500 ha merupakan tanaman menghasilkan.
The Company has land concession of 40,000 hectares (“ha”), situated at Landak District, West Kalimantan Province. By end of 2014, from the total concession, 24.000 ha is plantable. The total planted area was 8,200 ha (including plasma area), where 3,500 ha is matured plantation.
Di industri hilir, Perseroan memiliki pabrik Biodiesel berkapasitas terpasang 140.000 Metrik Ton (MT)/tahun dengan yang memenuhi standar kualitas produk nasional dan internasional.
In the downstream industry, the Company has 140,000 Metric Tons (MT)/annum Biodiesel plant with products quality that meets with national as well as international standards.
Perseroan memiliki komitmen untuk mengembangkan industri hulu dan industri hilir dengan merujuk RSPO dan ISPO sebagai bagian dari pembangunan yang berkelanjutan.
The Company commits to develop the upstream and downstream industries with reference to the RSPO as well as ISPO as a part of sustainable development.
Laporan Tahunan 2014
04
IKHTISAR KEUANGAN FINANCIAL HIGHLIGHTS Angka-angka pada seluruh tabel menggunakan notasi bahasa Indonesia (dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
Laba Rugi Komprehensif Konsolidasi
Numerical notation in all tables are in Indonesian languange (in million Rupiah, unless stated otherwise)
Consolidated Statements of Comprehensive Income
2014
2013
2012
1.000.087 2.060 (95.541) (142.136)
1.206.066 178.841 112.217 7.911
1.002.232 130.125 79.494 38.600
(141.809) (328) 968.297 (146.45)
7.859 52 968.297 8,12
38.496 104 968.297 39,75
Posisi Keuangan Konsolidasi
2014
2013
2012
Aset Lancar Aset tetap, bersih Tanaman Perkebunan, bersih Aset lainnya Jumlah Aset Liabilitas Jangka Pendek Liabilitas Jangka Panjang Jumlah Liabilitas Jumlah Ekuitas: Pemilik Entitas Induk Kepentingan Non pengendali Modal Kerja Bersih
307.071 306.875 489.492 227.612 1.331.049 647.372 381.725 1.029.097 301.952 300.909 1.043 (340.301)
552.149 227.662 281.441 230.460 1.291.711 525.234 320.817 846.051 445.660 444.289 1.371 26.915
295.904 240.978 214.785 209.290 960.957 383.479 139.729 523.208 437.749 436.431 1.319 (87.575)
2014
2013
2012
Ratio
-17,08% 0,21% -9,55% -14,18%
20,34% 14,83% 9,30% 0,65%
10,84% 12,98% 7,93% 3,84%
-10,65%
0,61%
4,01%
-46,96%
1,76%
8,79%
0,47 2,84
1,05 1,69
0,77 0,81
0,77
0,65
0,54
Sales Growth Gross Profit Margin Income from Operations Margin Net Income Attributable to Equity Holders of the parent Company Margin Return on Total Assets Return on Total Equity Current Ratio (x) Debt to Total Equity Ratio (x) *) Total Liabilities to Total Assets Ratio (x)
Penjualan Bersih Laba Bruto Laba (Rugi) Usaha Laba (Rugi) Bersih Laba (Rugi) Bersih yang dapat Diatribusikan Kepada Pemilik Entitas Induk Kepentingan non Pengendali Jumlah Saham Beredar (dalam ‘000) Laba (Rugi) Bersih per Saham Dasar yang dapat Diatribusikan kepada Pemilik Entitas Induk (angka penuh)
Rasio Pertumbuhan Penjualan Marjin Laba Bruto Marjin Laba Usaha Marjin Laba Bersih yang dapat Diatribusikan Kepada Pemilik Entitas Induk Rasio Laba (rugi) Bersih terhadap Jumlah Aset Rasio Laba (rugi) Bersih Terhadap Jumlah Ekuitas Rasio Lancar (x) Rasio kewajiban berbunga terhadap Jumlah Ekuitas (x) *) Rasio Jumlah Liabilitas terhadap Jumlah Aset (x)
*) Rasio kewajiban berbunga terhadap jumlah ekuitas = (utang bank jangka pendek dan jangka panjang + utang sewa pembiayaan) dibagi jumlah ekuitas
*)
Consolidated Finance Position Current Assets Fixed Assets, net Plantations, net Other Assets Total Assets Current Liabilities Non-Current Liabilities Total Liabilities Total Equity : Equity Holders of Parent Company Non-Controlling Interests Net Working Capital
Debt to equity ratio = (short term and long term bank loan + finance lease payable) divided with total equity
Annual Report 2014
05 IKHTISAR KEUANGAN | FINANCIAL HIGHLIGHTS
Angka-angka pada seluruh tabel menggunakan notasi bahasa Indonesia (dalam jutaan Rupiah) Numerical notation in all tables are in Indonesian languange (in million Rupiah)
Penjualan Bersih Net Sales
Laba (Rugi) Bruto Gross Profit (Loss)
1.500.000
1.000.000
200.000
1.002.232
1.206.066
1.000.087
150.000
178.841 130.125
100.000 500.000
50.000 10.000
100.000
2.060
5.000 0
2012
2013
2014
0 -5.000
2012
2013
437.749
446.660
2012
2013
2014
10.000
Total Aset Total Asset
Total Ekuitas Total Equity
1.500.000 1.000.000
1.291.711
1.331.049
1.500.000 1.000.000
960.957
500.000
500.000
100.000
100.000
50.000
50.000
10.000
10.000
0
2012
2013
2014
0
301.952
2014
Laporan Tahunan 2014
06
INFORMASI SAHAM SHARE INFORMATION Kode saham | Ticker code of PT Eterindo Wahanatama Tbk : ETWA Jumlah saham tercatat di Bursa Efek Indonesia | Total shares listed in Indonesia Stock Exchange: 968.297.000
Harga Saham, Volume Perdagangan dan Kapitalisasi Pasar Share Price, Trading Volume and Market Capitalization Seluruh angka pada tabel menggunakan notasi bahasa Indonesia All numerical notations in table are in Indonesian language
2013
2014 Penjelasan Desription
Triwulan Quarter I
Triwulan Quarter II
Triwulan Quarter III
Triwulan Quarter IV
Triwulan Quarter I
Harga Tertinggi (Rp) Highest Price (Rp)
360
365
300
292
400
Harga Terendah (Rp) Lowest Price (Rp)
260
271
271
250
Harga Penutupan (Rp) Closing Price (Rp)
340
284
294
Jumlah Volume Perdagangan (ribuan unit)* Total Trading volume (thousand unit)*
2.909
1.965
Rata - rata Kapitalisasi Pasar (jutaan Rp)* Average Market Capitalization (million Rp)*
324.379
290.166
Triwulan Quarter III
Triwulan Quarter IV
360
450
445
290
305
285
315
260
325
320
410
365
284
649
41.621
21.744
36.628
8.954
276.287
264.667
306.627
317.924
372.794
348.586
* di pasar reguler | in the regular market
Triwulan Quarter II
Sumber : PT Bursa Efek Indonesia Source : Indonesia Stock Exchange
Kapitalisasi Pasar Market Capitalization (Rp jutaan) (Rp milion) 400.000
300.000
353.428 300.172 251.757 2012 : 300.172.070.000
200.000
2013 : 353.428.405.000 2014 : 251.757.220.000
100.000
0
Tahun | Year
2012
2013
2014
Annual Report 2014
07 INFORMASI SAHAM | SHARE INFORMATION
Pergerakan Harga Saham ETWA 2014 2014 ETWA Share Price Movement Rp
Lot @500 share
400
400,000
350
350,000
300
300,000
250
250,000
200
200,000
150
150,000
100
100,000
50
50,000
260,000
0 2 Jan
31 Mar
30 Jun
30 Sep
Stock Price
Closing Price 30 Dec, 2014
0 30 Dec
Volume
Struktur Permodalan, Jumlah Saham Yang Beredar, Nilai Nominal Saham Capital Structure, Outstanding Shares, Nominal Value of Shares Seluruh angka pada tabel menggunakan notasi bahasa Indonesia All numerical notations in tables are in Indonesian language
Modal Capital
Jumlah Saham Total Shares
Nilai Nominal (dalam Rupiah) @Rp400,-/saham Nominal Value (in Rupiah) @Rp400,-/share
Modal Dasar | Authorized Capital Modal Ditempatkan | Issued Capital Modal Disetor | Paid in Capital Saham dalam Potepel | Shares in Portepel
1.500.000.000 968.297.000 968.297.000 531.703.000
600.000.000.000 387.318.800.000 387.318.800.000 212.681.200.000
Jumlah saham yang beredar | Outstanding shares : 968.297.000
Dividen Dividend Pembayaran dividen tunai untuk tahun buku 2013 yang dibayarkan pada tahun 2014 adalah sebagai berikut :
Details of cash dividend for the book year 2013 who paid in the year 2014 as follows:
Seluruh angka pada tabel menggunakan notasi bahasa Indonesia Numerical notation in all tables are in Indonesian language
Tanggal Pembayaran Payment Date
Dividen untuk Tahun Buku Dividend for the Book Year
Dividen/Saham Dividend/Share Rp
Jumlah Dividen Total Dividend Rp
21 Agustus | August 2014
2013
1,62
1.571.788.978
Laporan Tahunan 2014
08 INFORMASI SAHAM | SHARE INFORMATION
Komposisi Pemegang Saham Shareholder Composition Seluruh angka pada tabel menggunakan notasi bahasa Indonesia Numerical notation in all tables are in Indonesian language
Pemegang Saham Shareholders
Nilai Nominal (dalam Rupiah) @Rp400,-/saham Nominal Value (in Rupiah) @Rp400,-/share
Jumlah Saham Total Shares
%
211.353.700 138.000.000 72.400.000 61.500.000 55.415.600
21,83% 14,25% 7,48% 6,35% 5,72%
84.541.480.000 55.200.000.000 28.960.000.000 24.600.000.000 22.166.240.000
200.000 600.000
0,02% 0,06%
80.000.000 240.000.000
Kepemilikan saham di bawah 5% (tidak termasuk yang dimiliki anggota Dewan Komisaris) Shareholding bellow 5% (not incl. Shareholding by Comissioners)
428.827.700
44,29%
171.531.080.000
Jumlah | Total
968.297.000
100,00%
387.318.800.000
Kepemilikan saham 5% ke atas Shareholding 5% up Watervale Worldwide Inc Centrin Telecom Ltd Hadisan Sridjaja Osville Energy Corporation(s) Pte Ltd Bank of Singapore Limited - 2048834001 Kepemilikan saham anggota Dewan Komisaris Shareholding Board of Commissioners Goh Cheng Beng (President Commissioner) Jasin Sridjaja (Commissioner)
* Nilai nominal saham Rp400,-/saham adalah setelah Kuasi Reorganisasi memakai Laporan Keuangan 30 Juni 2012. Sebelum Kuasi Reorganisasi adalah Rp500,-/saham. * Nominal value of share Rp400,-/share after Quasi Reoganization used financial statement of June 30, 2012. Before Quasi Reorganization was Rp500,-/share.
Pemegang Saham Utama Main Shareholders Watervale Worldwide Inc. merupakan pemegang saham utama independen ETWA dengan kepemilikan 21,83% dari jumlah saham yang dikeluarkan oleh Perseroan/ETWA. Tidak ada hubungan pengendalian antara Watervale Worlwide Inc. dengan Perseroan.
Watervale World Inc. is an independent main shareholder of ETWA namely 21.83% of total shares issued by the Company/ETWA. There is no controlling relationship between Watervale Worldwide Inc. and the Company.
Annual Report 2014
09 INFORMASI SAHAM | SHARE INFORMATION
Kronologis Pencatatan Saham Shares Listing Chronology Angka-angka menggunakan notasi bahasa Indonesia Numerical notation in Indonesian language
Penawaran Umum Perdana Initial Public Offering (IPO)
Tanggal efektif | Effective date Periode penawaran | Offering period Penawaran umum (saham baru) | Public offer (new shares) Nilai nominal per saham | Nominal value per share Tanggal pencatatan di BEI | Listing date at IDX Kode saham di BEI | Ticket Code - IDX
April 16, 1997 April 24-28, 1997 170.000.000 saham | shares Rp500,May 16, 1997 ETWA
Penawaran Umum Terbatas dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) Right Issue
Jumlah Saham yang dicatatkan di BEI setelah Penawaran Umum Perdana Total listed shares at IDX post IPO
688.297.000 saham | shares
Periode penawaran | Offering period Tanggal efektif | Effective date Pencatatan di BEI | Listed date at IDX Rasio | Ratio Jumlah Saham | Number of shares Nilai nominal per saham | Nominal value per share Nilai saham | Shares value
June 29 - July 1, 1999 June 28, 1999 July 2, 1999 5:2 280.000.000 saham | shares Rp500,Rp140.000.000.000,-
Perdagangan Tanpa Warkat Scriptless trading
Jumlah saham yang dicatatkan di BEI setelah HMETD Total listed shares after Right Issue at IDX Jumlah Nilai saham setelah Right Issue Total Shares value post Right Issue
968.297.000.000 saham | shares
Periode konversi | Conversion period Tanggal efektif | Effective date
January 10 - February 8, 2001 February 7, 2001
Saham-saham ETWA yang dicatatkan di BEI ETWA Shares listed at IDX
Jumlah saham | Number of shares Nilai nominal per saham Nominal value per share Nilai saham | Shares value
Rp484.148.500.000,-
Sebelum Kuasi Reorganisasi (2012) Before Quasi Reorganization (2012)
Setelah Kuasi Reorganisasi (saat ini) After Quasi Reorganization (currently)
968.297.000 saham|shares Rp500,-
968.297.000 saham|shares Rp400,-
Rp484.148.500.000,-
Rp387.318.800.000,-
BEI : Bursa Efek Indonesia | IDX : Indonesia Stock Exchange Catatan * Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) Perseroan tanggal 22 November 2012 menyetujui Kuasi Reorganisasi yang memakai laporan keuangan konsolidasi 30 Juni 2012, yang diantaranya mengakibatkan nilai nominal saham dari Rp500,-/saham menjadi Rp400,-/saham. Untuk jumlah saham yang beredar/dicatatkan, sebelum dan sesudah Kuasi Reorganisasi tidak mengalami perubahan, yaitu 968.297.000 saham. Note * Extraordinary General Meeting of Shareholders (EGM) of the Company on November 22, 2012 approved the Quasi Reorganization by using concolidated financial statements of June 30, 2012, resulting in the change in nominal value of the shares from Rp500,-/share to Rp400,-/share. Total outstanding/listed shares before and after Quasi Reorganization remain uncharges, namely 968,297,000 shares.
Laporan Tahunan 2014
10
LAPORAN DEWAN KOMISARIS REPORT OF THE BOARD OF COMMISSIONERS
Di dalam masa yang penuh tantangan, Perseroan dituntut tetap tumbuh untuk meningkatkan nilai bagi seluruh Pemangku Kepentingan During challenging times, the Company is still expected to grow to increase Stakeholders Value
Pemegang Saham yang terhormat,
Dear Shareholders,
Penurunan harga minyak bumi dunia pada tahun 2014 yang luar biasa berimbas kepada harga minyak sawit. Sementara itu harga penjualan Biodiesel sangat dipengaruhi oleh harga minyak sawit. Dinamika harga kedua komoditas tersebut mempengaruhi lingkungan bisnis Perseroan dan menempatkan Perseroan pada tantangan bisnis. Yaitu ketika penetapan harga Biodiesel tidak mengacu kepada harga minyak sawit sebagai bahan baku tetapi mengacu kepada harga MOPS solar.
In 2014, the sharp decline in global oil price affected the price of oil palm. The selling price of Biodiesel was much affected as it refers to oil palm's. The dynamics of prices for both commodities affect the Company's business and put the company on business challenges. The matter is worsen with the government policy to set biodiesel buying price by referring to diesel MOPS.
Fungsi Pengawasan
Oversight Function
Dalam menjalankan fungsi pengawasan, kami melihat Manajemen dapat menghadapi tantangan tersebut dengan cermat. Manajemen tetap berkomitmen untuk melanjutkan pertumbuhan di tengah masa yang sulit. Kami menjaga agar Manajemen menjalankan komitmen untuk selalu meningkatkan Nilai Pemangku Kepentingan dengan tetap menjunjung tinggi prinsip-prinsip Tata Kelola Perusahaan Yang Baik (“GCG”).
In carrying out our oversight function, we feel that the Management can overcome the challenges. Management remains committed to grow in the midst of difficult times, and to improve the value of Stakeholders by upholding the principles of Good Corporate Governance (“GCG”).
Sepanjang tahun 2014 komposisi Dewan Komisaris tidak ada perubahan yaitu sebagai berikut : Goh Cheng Beng (Allan Goh) sebagai Presiden Komisaris, Prof. Dr. H. Mashudi SH. MH sebagai Komisaris Independen, serta dua Komisaris lainnya yaitu Ir. Maruli Gultom dan Jasin Sridjaja.
In 2014, the Board of Commissioners are as follows : Goh Cheng Beng (Allan Goh) as Chairman, Prof.Dr. H. Mashudi SH. MH as Independent Commissioner and two other Commissioners are Ir. Maruli Gultom and Jasin Sridjaja.
Dewan Komisaris dibantu oleh Komite yang dibentuk oleh Dewan Komisaris, di antaranya Komite Audit. Komite Audit melaksanakan program-program pengawasan Dewan Komisaris serta memberikan masukan kepada Dewan Komisaris hal-hal yang membutuhkan perhatian Manajemen.
The Board of Commisioners is assisted by committee established by the Board of Commissioners, including the Audit Committee. Audit Committee implement supervision programs of the Board of Commissioners and provide input to the Board regarding matters that require Management attention.
Annual Report 2014
11 LAPORAN DEWAN KOMISARIS | REPORT OF THE BOARD OF COMMISSIONERS
Pengembangan industri hulu (perkebunan kelapa sawit) dan industri hilir (Biodiesel) secara terintegrasi menjadi sangat penting terutama melihat kondisi bisnis tahun 2014. Peningkatan area tertanam dan pembangunan pabrik kelapa sawit menjadi penting untuk mendukung ketersediaan bahan baku Biodiesel.
The integration to develop the upstream (palm oil plantation) and downstream industry (Biodiesel) has become more important especially by looking at the year 2014 business condition. Improving the planted area and constructing the palm oil mill is important to support the raw material of the Biodiesel.
Selain program percepatan penanaman lebih fokus pada program peningkatan hasil panen, pengembangan industri hulu juga difokuskan kepada peningkatan hasil panenan.
In addition to accelerating planting, much focus was done on harvesting to increase crop yield, the development of upstream industries are also focused on in crop yields.
Usaha-usaha tersebut dilakukan untuk mempercepat integrasi bisnis antara industri hulu dengan industri hilir secara keseluruhan.
Those efforts accelerated business integration between the upstream and downstream industry as a whole.
Pandangan Terhadap Prospek Usaha
Business Prospects Overview
Dinamika pergerakan harga minyak bumi dan harga CPO di tahun 2014, serta harga Biodiesel baru dengan MOPS yang ditetapkan oleh pemerintah, berdampak besar terhadap usaha Biodiesel karena pergerakan harga bahan baku dan harga jual menjadi tidak terkendali.
The dynamics movement of crude oil price and CPO price in 2014, add on by Government Biodiesel new price formula MOPS, have greatly changed the business landscape because the movement of raw materials and selling price have become uncontrollable.
Di sektor perdagangan, Kami berpendapat bahwa perdagangan kimia masih menjadi salah satu sumber pertumbuhan Perseroan di tengah-tengah periode yang penuh tantangan ini.
In the trading sector, we feel that chemical trading remains one of the growth source for the company in this tough business conditions.
Penutup
Closing Remarks
Kami memberikan apresiasi kepada Direksi dan seluruh karyawan yang telah bahu membahu bekerja keras di tengah periode yang penuh tantangan ini.
We appreciates to the Board of Directors and all employees who have worked hard in the challenging time.
Atas nama Dewan Komisaris On behalf of the Board of Commissioners
Jasin Sridjaja Komisaris | Commissioner
Laporan Tahunan 2014
12
LAPORAN DIREKSI REPORT OF THE BOARD OF DIRECTORS Mempertahankan Pertumbuhan Di Masa Yang Penuh Tantangan Keep Growing in The Challenging Time
Pemegang saham yang terhormat,
Dear Shareholders,
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Pengasih bahwa kami dapat melalui tahun 2014, dimana pada tahun 2014 strategi bisnis Perseroan benar-benar diuji.
2014 is one of the toughest for the company in which our business strategy is tested. We pray to God of His blessings.
Kinerja Perseroan
The Company's Performance
Kebijakan Pemerintah menaikkan blending rate Biodiesel dari 7,5% menjadi 10,0% Namun kondisi tersebut menjadi anti klimaks yang merugikan produsen Biodiesel karena harga acuan pembelian Biodiesel ditetapkan mengacu kepada harga MOPS.
Government policies increase Biodiesel blending rate from 7.5% to 10.0%. However, these conditions become anticlimax and disadvantages to the Biodiesel producer when Biodiesel purchase price benchmark was set to the price of MOPS.
Harga acuan MOPS tidak menguntungkan bagi produsen Biodiesel, karena dengan diberlakukannya MOPS yang merujuk kepada minyak bumi sedangkan HPE merujuk kepada minyak sawit. Perbedaan tersebut menimbulkan distorsi yang mengancam kelangsungan hidup industri Biodiesel. Hal tersebut menyebabkan produsen Biodiesel pada tahun 2014 ini mengalami kerugian. Hal yang sama pernah terjadi juga pada tahun 2009, dimana para produsen Biodiesel saat itu menghentikan produksi dan penjualannya.
MOPS reference price is unfavorable to Biodiesel producers because MOPS refers to petroleum price, while the old formula price (HPE) refers to raw materials prices. These differences distort and threaten the survival of the Biodiesel industry. This causes the Biodiesel producers in 2014 to suffer great loss. The same policy was implemented in 2009 resulted Biodiesel producers to stop production and sales.
Pada tahun 2014 harga minyak bumi turun luar biasa dari US$90/barel ke US$45/barel. Karena pembeiian harga Biodiesel mengacu kepada harga MOPS, maka produsen Biodiesel harus mengurangi produksi dikarenakan harga Biodiesel yang tidak menguntungkan.Kondisi ini berlanjut sambil menunggu kebijakan harga baru dari Pemerintah.
In 2014, crude oil price crashes from US$90/barrel to US$45/barrel. As the purchase price by Pertamina Biodiesel refers to the price of MOPS, Biodiesel producers have to cut back production due to suffering losses. This condition continues till todate, pending a new pricing policy of the Government.
Walaupun demikian, dinamika bisnis Biodiesel yang terjadi selama 2014 telah menyebabkan produksi dan penjualan Biodiesel Perseroan mengalami penurunan turun 25% dari 87.000 MT pada tahun 2013 menjadi 69.000 MT pada tahun 2014.
Despite the efforts, Biodiesel production went down 25% from 87,000 mt in 2013 to 69,000 mt in 2014.
Annual Report 2014
13 LAPORAN DIREKSI | REPORT OF THE BOARD OF DIRECTORS
Pada industri hulu (perkebunan kelapa sawit), Perseroan melanjutkan program pengembangan industri hulu. Selama tahun 2014, Perseroan menghadapi banyak tantangan dalam melakukan perluasan areal tertanam. Perseroan berhasil melalui tantangan tersebut melalui pendekatan-pendekatan komprehensif kepada seluruh Pemangku Kepentingan yang berhubungan dengan pengembangan perkebunan kelapa sawit.
In the upstream industry (palm oil plantations), the Company continued development programs In the Oil Palm Plantation, the company continues planting. Eventhough we are faced with many challenges in expansion of planted area, we manage to address these challenges through comprehensive approaches to all stakeholders associated with the development of palm oil plantations.
Usaha-usaha tersebut berhasil menunjukkan penambahan area tanam perkebunan kelapa sawit sebesar 1.000 ha sehingga menjadi seluas 8.200 ha.
The above efforts resulted additional 1,000 ha planted area to bring total planted area to 8,200 ha.
Perseroan berhasil memproduksi TBS sebanyak 5.500 ton di tahun 2014, dari sebelumnya 1.800 ton di tahun 2013.
The Company was able harvest 5,500 tons FFB in 2014, from the previous 1,800 tons in 2013.
Tantangan
Challenges
Dalam pengembangkan perkebunan kelapa sawit, kondisi cuaca yang tidak kondusif dapat menghambat kegiatan tanam. Perseroan mengantisipasinya dengan mempelajari pola curah hujan dan selanjutnya untuk lebih mengintensifkan kegiatan perkebunan di masa bercurah hujan rendah. Untuk dinamika sosial masyarakat, dihadapi Perseroan melalui pendekatanpendekatan komprehensif kepada seluruh Pemangku Kepentingan yang berhubungan dengan pengembangan perkebunan kelapa sawit.
In developing palm oil plantations, condusive weather conditions can hamper planting activities. The Company anticipates by studying the pattern of rainfall and subsequent to further intensify activities in the future plantation low annual rainfall. For the social dynamics of the community, the Company uses through comprehensive approaches to all stakeholders associated with the development of palm oil plantations.
Dalam menjalankan bisnis Biodiesel, Perseroan menghadapi tantangan utama yaitu penerapan MOPS serta peningkatan harga bahan baku. Untuk menghadapi tantangan penerapan harga acuan MOPS, Perseroan mengembangkan pasar non pso sebagai salah satu bentuk diversifikasi pelanggan.
In running Biodiesel business, the Company faces a major challenge is the implementation of MOPS and the increase in raw material prices. To face the challenges of the application of the reference price MOPS, the Company develops non pso market as a form of diversification of customers.
Strategi Perseroan
Corporate Strategy
1. Melanjutkan program pembangunan perkebunan termasuk melakukan pembangunan Pabrik Kelapa Sawit (PKS) .
1. Continuing the plantation development program including development of CPO mill.
2. Berpartisipasi dengan Asosiasi Produsen Biofuel Indonesia (APROBI) untuk mendapatkan formulasi harga baru menjadi CPO+alpha.
2. Participate with the Indonesian Biofuel Producers Association (APROBI) to obtain the new price formulation into CPO+alpha.
3. Meningkatkan efisiensi operasional dan menekan beban operasi.
3. Continue to operational efficiency and reduce operational costs.
4. Melanjutkan perdagangan produk-produk kimia.
4. Continuing trade chemical products.
5. Mencari kesempatan untuk pengembangan bisnis baru.
5. Seek opportunities for new business
Prospek Usaha Perseroan
The Company's Business Prospects
Prospek Usaha Perkebunan Prospek perkebunan kelapa tetap baik karena memiliki 2 aspek strategis sebagai sumber pangan dan sumber energi alternatif. Percepatan mandatori pemanfaatan Biodiesel yang dilakukan oleh Indonesia dan Malaysia, akan mendorong permintaan minyak kelapa sawit (cpo) yang berakibat pada meningkatnya harga komoditas tersebut. Perseroan
Plantation Business Prospects Palm Oil plantations prospects remain good because it has two strategic aspects, as the sources of food and alternative energy sources. The acceleration of the mandatory use of Biodiesel program by Indonesia and by Malaysia, will drive demand for CPO resulting in increased prices of commodities.
Laporan Tahunan 2014
14 LAPORAN DIREKSI | REPORT OF THE BOARD OF DIRECTORS
sendiri memiliki potensi yang sangat besar dengan dukungan ketersediaan lahan perkebunan kelapa sawit yang luas serta rencana Perseroan untuk membangun PKS yang akan mengolah hasil panenan.
The Company is in line to tap this prospect by continue to grow its planting area as well building Mill to create better margin.
Prospek Usaha Biodiesel Kami percaya bahwa permintaan Biodiesel akan terus meningkat seiring dengan komitmen Pemerintah menjadikan Biodiesel sebagai salah satu cara mencapai ketahanan energi nasional.
Biodiesel Business Prospects We believe application of Biodiesel will continue to increase in line with the Government's commitment to make Biodiesel as one way of achieving national energy security.
Prospek Usaha Perdagangan Kimia Permintaan terhadap produk kimia khusus akan tetap meningkat seiring dengan meningkatnya permintaan terhadap produk-produk aplikasi kimia. Permintaan akan tetap mengalami peningkatan seiring dengan pertumbuhan penduduk dan perekonomian Indonesia.
Chemical Trading Business Prospects The demad for basic specialty chemical products will keep increasing along with its chemical applications products. Its growth will continue in line with growth of population and economy of Indonesia.
Tata Kelola Perusahaan Yang Baik
Good Corporate Governance
Perseroan menyakini bahwa penerapan Tata Kelola yang merujuk kepada azas-azas Tata Kelola yaitu Keterbukaan, Akuntabilitas, Bertanggung jawab, Independensi dan Berkeadilan secara konsisten dan berkesinambungan akan memberikan nilai premium terhadap seluruh pemangku kepentingan melalui praktik bisnis yang baik, yang menjunjung tinggi etika bisnis serta penerapan sistem peringatan dini. Untuk menjamin implementasi Tata Kelola dalam kehidupan sehari-hari, Perseroan melakukan sosialisasi Tata Kelola dan menjadikan Tata Kelola sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari warga Perseroan.
The Company believes that the implementation of GCG which refers to principles as Transparency, Accountability, Responsibility, Independency and Fairness (TARIF), will consistently and continuously deliver premium value to all stakeholders (premium stakeholder value) through excellent business practices that uphold business ethics as well as the implementation of an early warning system. To ensure the implementation of the CGC, the Company socialize and make GCG in part an integral part of the Corporate Citizentship.
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Corporate Social Responsibility
Didasari oleh sebuah pemikiran bahwa Perseroan lahir dan berkembang bersama lingkungan tempat Perseroan menjalankan roda bisnisnya, menjadi satu bagian integral, Perseroan menilai Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR) sebagai satu kesatuan ekosistem bagi kelangsungan hidup Perseroan. Sehingga CSR bukan lagi menjadi kewajiban bagi Perseroan, tetapi telah menjadi bagian yang hakiki bagi kehidupan sehari-hari Perseroan.
Inspired by an idea that the company was born and developed with the environment in which the Company running the business, becoming an integral part of, the Company assesses Corporate Social Responsibility (CSR) as a whole ecosystem to the sustainability of the Company. So that CSR is no longer an obligation for the Company, but has become part and parcel of everyday life for the Company.
Direksi
Director
Sepanjang 2014, Direksi mengalami perubahan, dengan susunan Direksi sebagai berikut: Bapak Immanuel Sutarto sebagai Presiden Direktur serta tiga orang anggota Direksi lainnya yaitu Bapak Stefanus Madhyan, Bapak Ignatius Wiraharjo dan Bapak Adry Nugroho sebagai Direktur Independen.
Throughout 2014, the Board Directors has changed, the Board of Directors as follows: Mr. Immanuel Sutarto as President Director as well as the other three members of the Board of Directors, namely Mr. Stefanus Madhyan, Mr. Ignatius Wiraharjo and Mr. Adry Nugroho as Independent Director.
Annual Report 2014
15 LAPORAN DIREKSI | REPORT OF THE BOARD OF DIRECTORS
Penutup
Closing Remarks
Perseroan menghaturkan banyak terima kasih dan kepada seluruh Pemangku Kepentingan, khususnya kepada para Pemegang Saham, serta Dewan Komisaris, dan Karyawan atas kerjasama yang terjalin harmonis. Semua kerja kerja dapat tercipta karena komitmen untuk meningkat nilai Pemangku Kepentingan. Kami berharap semua usaha dan kerja keras dapat membawa keuntungan Perseroan di masa yang akan datang.
The Company would like to thank Stakeholders, especially to the Shareholders, banks, also the Board of Commissioners, and employees on the cooperation and harmony. All these efforts can occur because of a commitment to increase stakeholder value. We hope all the efforts and hard work can bring benefits to the Company in the future.
Atas nama anggota Direksi Perseroan On behalf of the Board of Directors
Immanuel Sutarto Presiden Direktur | President Director
Laporan Tahunan 2014
16
PROFIL PERSEROAN COMPANY PROFILE Indentitas Perseroan Corporate Identity Nama Perusahaan
PT ETERINDO WAHANANATAMA Tbk (Perseroan atau ETWA) (The Company or ETWA)
Alamat Perseroan
Chase Plaza 11th floor Jl. Jend. Sudirman Kav. 21 Jakarta 12920, Indonesia Telp : (62-21) 2598 9838 Fax : (62-21) 2598 9839
[email protected] [email protected] Website: www.eterindo.com
Tanggal Pencatatan di Bursa Efek Indonesia
16 Mei | May 1997
Company's Name
Company's Address
Listed date at Indonesia Stock Exchange
Annual Report 2014
17 PROFIL PERUSAHAAN | COMPANY PROFILE
Kegiatan Usaha Perseroan Business Activities of the Company Perseroan bergerak di bidang usaha perkebunan kelapa sawit, industri Biodiesel dan perdagangan produk-produk kimia.
Perkebunan Kelapa Sawit Palm Oil Plantation
The Company's activities are palm oil plantation, Biodiesel industries and trading of chemical products.
Industri Biodiesel Biodiesel Industries
Produk-Produk Kimia Chemical Trading
Kegiatan usaha Perseroan berdasarkan Anggaran Dasar Perseroan
Company Business Activities in accordance with Articles of Associations
Dalam Pasal 3 Anggaran Dasar Perseroan, bidang usaha Perseroan meliputi bidang perdagangan umum, pemborongan bangunan, percetakan dan penerbitan serta periklanan, pengangkutan di darat. perindustrian, kehutanan, pertanian, peternakan, perkebunan berikut industri pengolahan dan perdagangannya, termasuk bidang usaha pertambangan dan perikanan, pemberian jasa, pergudangan, penyediaan bahan makanan, konpeksi, dan keagenan. Perusahaan memulai kegiatan komersialnya pada tahun 1996.
The Articles 3 of Articles of Associations of the Company engages in general trading contractor, printing, publishing and advertising, land transportation, industries, forestry, agriculture animal husbandry, plantation, and processing and trading thereof, including mining and fisheries, services, warehousing, food supplies, garment, and agency Company started commercial operation in 1996.
Pemakaian Produk Application Product Kelapa Sawit Palm Oil
Biodiesel Land Transportation
Kimia Chemical
Locomotif
Marine Engine
Underground Mining
Laporan Tahunan 2014
18 PROFIL PERUSAHAAN | COMPANY PROFILE
Riwayat Singkat Perseroan Company’s Brief History 1992
1992
Perseroan didirikan pada tanggal 6 Maret 1992 dengan nama PT Eterindo Wahanatama.
The Company was established on March 6, 1992, under the name of PT Eterindo Wahanatama.
1997
1997
• 31 Januari, status Perseroan menjadi perusahaan terbuka dengan nama PT Eterindo Wahanatama Tbk.
• January 31, the status of the Company became a public company under the name of PT Eterindo Wahanatama Tbk.
• 16 April, Penawaran Umum Saham Perdana (IPO) dan pada tanggal 16 Mei 1997 Perseroan melakukan pencatatan sahamnya di Bursa Efek Indonesia sebanyak 688.297.000 saham.
• April 16, Initial Public Offering (IPO) and shares listed in Indonesian Stock Exchange (IDX) on May 16, 1997, for a total of 688.297.000 shares.
1999
1999
Juli, Penawaran saham simpanan (portepel) Perseroan (Right Issue) dengan rasio 5:2 sejumlah 280.000.000 saham dengan nilai nominal Rp500,-/saham atau seluruhnya bernilai Rp140 milyar. Dari Right Issue tersebut, jumlah saham yang dicatatkan di Bursa Efek Indonesia menjadi 968.297.000 saham.
On July, Right Issue through share in portepel with in ratio of 5:2 with value 280,000,000 shares each nominally valued Rp500,-/share or totally amounted to Rp140 billion. After Right Issue the total shares listed in IDX are 968,297,000 shares.
2004
2004
Agustus, Perseroan mulai memperdagangkan produk-produk kimia, antara lain Specialty Plasticizer, DOP dan PA yang diproduksi oleh PT Anugerahinti Gemanusa (AG), PT Eternal Buana Chemical Industries (EBCI), PT Eterindo Nusa Graha (ENG) dan PT Petrowidada (PWD).
August, Company started the sale of chemical products such as Specialty Plasticizer, DOP and PA, produced by PT Anugerahinti Gemanusa(AG), PT Eternal Buaha Chemical Industries (EBCI), PT Eterindo Nusa Graha (ENG) and PT Petrowidada (PWD).
2005
2005
September, PT AG mulai memproduksi Fatty Acid Metyl Ester (FAME) atau dikenal Biodiesel, yang berbahan baku minyak sawit.
September, PT AG started production of Fatty Acid Metyl Ester (FAME) or known as Biodiesel, having palm oil raw material.
2008
2008
Divestasi EBCI dan PWD. Perseroan menjadi pemegang saham mayoritas 99,59% di PT AG.
Divestment of EBCI and PWD. The Company was majority shareholder (99.59% shareholding) in PT AG.
2009
2009
Desember, Perseroan mulai berinvestasi di PT MPK dan PT MBS, bidang usaha perkebunan kelapa sawit di Kalimantan Barat.
December, Company started investment in PT MPK and PT MBS, palm oil plantation industry in West Kalimantan.
Annual Report 2014
19 PROFIL PERUSAHAAN | COMPANY PROFILE
2012
2012
• RUPS Luar Biasa Perseroan pada tanggal 22 November 2012 menyetujui Kuasi Reorganisasi Perseroan dan Entitas Anak (PT AG) yang menggunakan laporan keuangan konsolidasi Perseroan dan Entitas anak per 30 Juni 2012. Kuasi Reorganisasi menghapus saldo defisit sebesar Rp308,71 milyar akibat rugi kurs dari depresiasi Rupiah sejak krisis moneter sekitar tahun 1997. Kuasi Reorganisasi ini tidak menyebabkan perubahan pada jumlah saham yang beredar, yaitu tetap 968.297.000 saham, namun menyebabkan perubahan modal dasar, modal ditempatkan, modal disetor dan nilai nominal saham yang setelah Kuasi Reorganisasi menjadi Rp400,-/saham.
• EGM on 22 December 2012 approved the Quasi Reorganization and its subsidiaries (PT AG) which uses Company's consolidated financial statement and subsidiaries at June 30, 2012. Quasi Reorganizationn eliminated deficit of Rp308.71 billion due to foreign exchange loss of Rupiah depreciation since monetary crisis in 1997. Quasi Reorganization does not change of shares outstanding, which is still 968.297.000n shares, but causes changes in authorized capital, issued and fully paid capital, paid in capital and nominal value of shares after Quasi Reorganization to Rp400,-/shares.
• November 2012, peningkatan kapasitas terpasang produksi Biodiesel di PT AG, dari 70.000 MT/tahun menjadi 140.000 MT/tahun.
• November 2012, increasing capacity of Biodiesel PT AG, from 70,000 MTPA to 140,000 MTPA.
2013
2013
PT MPK dan PT MBS mulai menghasilkan Tandan Buah Segar (TBS).
PT MPK and PT MBS commenced to produce Fresh Fruit Bunch (FFB).
2014
2014
• Perseroan meningkatkan penjualan Biodiesel ke non Pertamina.
• Company increased Biodiesel sales to non Pertamina.
• Diperoleh Hak Guna Usaha (HGU) pada bulan Oktober 2014 untuk perkebunan kelapa sawit di PT MPK dan PT MBS.
• Obtaining the cultivation rights in October, 2014 for palm oil plantation of PT MPK and PT MBS.
Laporan Tahunan 2014
20 PROFIL PERUSAHAAN | COMPANY PROFILE
Struktur Organisasi Organization Structure
per 31 Desember 2014 as of 31 December 2014
Board of Commisioners Goh Cheng Beng (Allan Goh), President Commissioner Prof. Dr. H. Mashudi SH. MH, Independent Commissioner Ir. Maruli Gultom, Commissioner Jasin Sridjaja, Commissioner
Audit Committee Prof. Dr. H. Mashudi SH. MH Sundara Ichsan Restu Pribadi
President Director Immanuel Sutarto
Internal Audit
Corporate Secretary
Kastari
Sussy Nurikafitri
Plantation Director
Finance Director
Ignatius Wiraharjo
Stefanus Madhyan
Marketing & Business Dev. Director Adry Nugroho
Plantation GM Rudi Hermawan
Plantation Manager
RO Pontianak
Finance Finance & & Acct Acct
Marketing
HR & GA
Investor Relations & Corp. Finance
Production AG
Legal
Procurement
IT
Annual Report 2014
21 PROFIL PERUSAHAAN | COMPANY PROFILE
Sumber Daya Manusia Human Resources Sumber Daya Manusia (SDM) memiliki peran yang sangat penting dalam Perseroan, sehingga pengelolaan SDM grup Perseroan di lokasi yang berbeda seperti di kantor pusat Jakarta (ETWA), perkebunan kelapa sawit di Kabupaten Landak, Pontianak, Kalimantan Barat (MPK dan MBS) dan pabrik Biodiesel di Gresik (AG) harus ditangani dengan optimal. SDM yang baik turut menentukan keberhasilan Perseroan.
Human Resources (HR) plays an important role in the Company, so that HR management in different locations such as Jakarta head office (ETWA), palm plantation in Landak Regency, Pontianak, West Kalimantan (MPK and MBS) and Biodiesel factory in Gresik (AG) should be addressed in an optimal manner. Well-managed HR also contributes to the Company's succes.
Aspek Pengembangan SDM
Human Resources Development Aspect
Perseroan, khususnya di MPK dan MBS memberdayakan masyarakat sekitar kebun sebagai sumber tenaga kerja melalui mekanisme rekruitmen yang fair untuk memenuhi kebutuhan tenaga kerja di tiap lokasi kebun, begitupun dengan untuk karyawan di sekitar pabrik AG.
The Company, especially in MPK and MBS, empowers the local community living surrounding its plantation as labors with a fair recruitment mechanism to meet labor needs in every plantation location and in AG plant.
Sepanjang tahun 2014 ini, manajemen kebun telah melakukan beberapa hal dalam melakukan pengembangan dan pembinaan seperti melakukan pelatihan teknis di lapangan dengan tujuan agar tercipta tenaga kerja yang terampil, handal dan memiliki kompetensi di bidangnya sehingga dapat memberikan kontribusi untuk kemajuan dan perkembangan perusahaan di masa yang akan datang.
In 2014, the plantation management conducted several development and trainings such as on site technical training to create labors that are skillfull, reliable and have relevant competency to contribute to the Company's future advancement and growth.
Pada 31 Desember 2014, jumlah seluruh karyawan Perseroan (ETWA, MPK, MBS, AG) adalah 144 orang karyawan tetap dan 2.748 karyawan harian kebun, dimana pada bulan yang sama di akhir tahun 2013 berjumlah 149 orang karyawan tetap dan 2.279 karyawan harian kebun.
On 31 December 2014, total number of employees the Company (ETWA, MPK, MBS, AG) are 144 permanent employees and 2.748 casual employees, compared to 149 permanent employees and 2.279 casual employees employed at the end 2013.
Jumlah Karyawan The Number of Employee 3.000
Karyawan Tetap Permanent Employee
2.748
Karyawan Harian Kebun Casual Employee (unaudited)
People
2.500
2.279
2.000 1.500 1.000 500
144 0
2014
Jumlah Karyawan Berdasarkan Pendidikan per 31 Desember 2014 The Number of Employees by Education Per December 31, 2014 90
149
2013 Jumlah Karyawan Berdasarkan Usia per 31 Desember 2014 The Number of Employees by Age Per December 31, 2014 60
85
80
55
50
42
60
People
People
70
50 40
39
33 30 20
30
20
20
10
10
10 0
40
3
1
SMA
D3
S1/S2
0
<20
21-30
31-40
Age (years old)
41-50
51-60
61-70
Laporan Tahunan 2014
22 PROFIL PERUSAHAAN | COMPANY PROFILE
Perseroan melalui tim SDM telah melakukan dan memberikan trainning Motivasi dan Character Building kepada seluruh karyawan dari level mandor hingga manajer dalam beberapa batch, hal ini bertujuan agar tercipta tenaga kerja yang memiliki arah tujuan yang sama seiring dengan perjalanan bisnis perusahaan.
Bimbingan teknis dan arahan kerja di lapangan (kebun) Technical guidance and direction to plantation workers
The Company through HR team has conducted motivation training and character building to all employees from foremen to managerial level in several batches to create a similar direction in the Company's business journey
Training motivasi dan membangun karakter Motivation Training and character building
Rekreasi karyawan Employee’s gathering
Pelatihan IT IT Training
Buka puasa di Ramadhan dengan karyawan yang berlokasi di Jakarta Ramadhan breakfasting Jakarta’s office employees
Aspek Health, Safety and Environment (HSE)
Occupational Health, Safety and Environment Aspect (HSE)
Dalam rangka memaksimalkan Keamanan dan Keselamatan Kerja dilingkungan perusahaan, manajemen memberikan pendidikan kepada security dan karyawan tentang teknis dan non teknis dalam penjagaan, penanganan keamanan serta penanggulangan keselamatan kerja.
To maximize security and occupational safety in the Company's workplace, management conducts trainings to security and employees on technical and non-technical matters of safe guarding, safety and occupational safety handling.
Program pembinaan karyawan untuk Safety dan K3 Security and safety training program for employees
Annual Report 2014
23 PROFIL PERUSAHAAN | COMPANY PROFILE
Aspek Pengembangan Komunikasi Lokal
Local Comunity Development Aspect
Seiring dengan jalannya bisnis perusahaan, Perseroan telah membentuk suatu tim yang menangani CSR yang mempunyai fungsi merespon dan membaca situasi lingkungan sekitar agar dapat maju bersama dengan kemajuan perusahaan sehingga keberadaan perusahaan memiliki efek positif bagi kelanjutan kehidupan lingkungan masyarakat sekitar perusahaan.
Along with its business development, the Company has established a team to manage Corporate Social Responsibility functioning to respond and recognize the surrounding area situation in order to move forward together so the Company's existence will give positive impacts to the sustainabilility of life of the community living surrounding the Company's plantation.
Perbaikan Jalan Roadworks
Syukuran atas Produksi Kebun Thanksgiving for good harvesting
Sosialisasi dengan masyarakat di kebun Local Community socialization
Saluran Air Drainage
Perayaan Natal bersama masyarakat sekitar kebun Christmas celebration with the local community
Laporan Tahunan 2014
24 PROFIL PERUSAHAAN | COMPANY PROFILE
Kegiatan 2014 2014 Event Dewan Komisaris dan Direksi pada RUPS tahunan, RUPS Luar Biasa, Paparan Publik, 18 Juni 2014. Dari kiri, Dewan komisaris : Jasin Sridjaja, Maruli Gultom, Goh Cheng Beng (Allan Goh) - Direksi hasil RUPS Luar Biasa 18 Juni 2014 ; Immanuel Sutarto, Adry Nugroho, Stefanus Madhyan, Ignatius Wiraharjo dan Agus Awali Ismantoro (Direktur periode sebelumnya). BoC and BoD in AGM, EGM, Public Expo 18 June 2014. From the left, BoC : Jasin Sridjaja, Maruli Gultom, Goh Cheng Beng (Allan Goh) - BoD EGM’s results in 18 June 2014 ; Immanuel Sutarto, Adry Nugroho, Stefanus Madhyan, and Ignatius Wiraharjo and Agus Awali Ismantoro (Director of previous period)
Peletakan batu pertama pembangunan kantor PT AG, Gresik pada bulan Mei 2014 Groundbreaking of PT AG’s office, Gresik in May, 2014
Annual Report 2014
25 PROFIL PERUSAHAAN | COMPANY PROFILE
Lembaga dan/atau Profesi Penunjang Pasar Modal Capital Market Supporting Institutions and Professions Biro Administrasi Efek | Share Registrar :
Kantor Akuntan Publik | Registered Public Accountants :
PT SIRCA DATAPRO PERDANA Jl. Johar 18 Menteng, Jakarta 10340 Telp. (62-21) 390 0645 Fax. (62-21) 390 0671
KOSASIH, NURDIYAMAN, TJAHJO & REKAN Cyber 2 Tower 21st floor Unit F Jl. HR Rasuna Said Blok X-5, Jakarta 12950 Telp. (62-21) 2553 9299 Fax. (62-21) 2553 9296
PT Sirca Datapro Perdana adalah Biro Administrasi Efek Perseroan sejak IPO Perseroan tahun 1997. Jasa yang diberikan adalah penanganan administrasi saham menyangkut pemeliharaan dan penerbitan daftar pemegang saham, laporan kepada OJK dan Bursa Efek Indonesia, memberikan konsultasi untuk kegiatan korporasi kepada Perseroan. Jasa yang diberikan dalam bentuk kontrak per tahun dan jasa lain sesuai permintaan Perseroan.
Sirca Datapro Perdana is the Registrar of the Company since the Company's IPO in 1997. Our services are handling the administration of shares concerning maintenance and publication of the list of shareholders, a report to the OJK and Indonesia Stock Exchange, provide consultation to the Company's corporate activities. Services rendered in the form of contracts per year and other services as requested by the Company.
KOSASIH, NURDIYAMAN, TJAHJO & REKAN adalah auditor atas Laporan Keuangan Konsolidasi Perseroan untuk tahun buku yang berakhir 31 Desember 2014. Audit dilakukan secara independen berdasarkan sesuai Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia.
KOSASIH, NURDIYAMAN Tjahjo & PARTNERS is the auditor to Consolidated Financial Statements for the year ended December 31, 2014. The audit was conducted independently by the appropriate Indonesian Financial Accounting Standards.
Total fee yang diberikan kepada kedua lembaga/profesi penunjang pasar modal tersebut sekitar Rp793 juta.
Total fee given to both institutions/ professions capital market is approximately Rp793 million.
Laporan Tahunan 2014
26
PROFIL ENTITAS ANAK SUBSIDIARIES PROFILE
PT Malindo Persada Khatulistiwa
PT Maiska Bhumi Persada
PT Anugerahinti Gemanusa
Entitas Anak Perseroan per 31 Desember 2014 Subsidiaries Assets of the Company per 31 December 2014
Entitas Anak Subsidiaries
Alamat Address
Jenis Usaha Line of Business
Presentase Kepemilikan Percentage of Ownership
Mulai Beroperasi Komersial Start of Commercial Operation
Total Asset (Rp) Total Assets (Rp)
PT Malindo Komplek Mega Mall Persada Khatulistiwa Blok G No.15 Jl. Jend. A. Yani, Pontianak 78122 Kalimantan Barat | West Kalimantan Telp : (62-0561) 765 812 Fax : (62-0561) 762 256
Perkebunan Kelapa Sawit Palm Oil plantation
99,99 %
•Telah menghasilkan TBS sejak 2013 •Produced FFB since 2013
487.289.040.377
PT Maiska Bhumi Semesta
Komplek Mega Mall Blok G No.15 Jl. Jend. A. Yani, Pontianak 78122 Kalimantan Barat | West Kalimantan Telp : (62-0561) 765 812 Fax : (62-0561) 762 256
Perkebunan Kelapa Sawit Palm Oil plantation
99,99%
•Telah menghasilkan TBS sejak 2013 •Produced FFB since 2013
330.950.820.872
PT Anugerahinti Gemanusa
Jl. Prof. Dr. Moh. Yamin SH PO Box 54, Gresik 61118 Jawa Timur | East Java Telp : (62-31) 395 0838 Fax : (62-31) 395 1950
Biodiesel Biodiesel
99,59 %
• Beroperasi secara komersial untuk produk kimia sejak tahun 2001, dan Biodiesel sejak September 2005 • Started commercial operation of chemical products since 2001, and Biodiesel since September 2005
1.055.493.758.346
Seluruh angka pada tabel menggunakan notasi bahasa Indonesia All number notation in all tables are in Indonesian language
Annual Report 2014
27 PROFIL ENTITAS ANAK | SUBSIDIARIES PROFILE
Laporan Tahunan 2014
28 PT MPK Sambas
PROFIL ENTITAS ANAK | SUBSIDIARIES PROFILE
Kapuas Hulu Landak Sanggau Kota Pontianak
Perkebunan Kelapa Sawit | Palm Oil Plantation
PT Malindo Persada Khatulistiwa dan PT Maiska Bhumi Semesta
PT MBS
Pontianak
Sekadau
Sintang
Kalimantan Barat
Ketapang
Melawi Kalimantan Tengah
Kabupatan Landak - Propinsi Kalimantan Barat Landak District - East Kalimantan Province
Perkebunan kelapa sawit mampu memberikan pengaruh positif terhadap pertumbuhan ekonomi dan sosial secara signifikan di Indonesia. Kelapa sawit merupakan produk pertanian paling sukses kedua di Indonesia setelah padi, Kelapa sawit juga merupakan komoditas ekspor pertanian terbesar. Industri kelapa sawit ini menjadi sarana meraih nafkah dan perkembangan ekonomi bagi sebagian besar masyarakat di pedesaan Indonesia. Industri kelapa sawit Indonesia diperkirakan akan terus berkembang pesat. Kebutuhan minyak sawit dunia mengalami pertumbuhan pesat dalam beberapa dasawarsa terakhir dengan produksi minyak sawit saat ini diperkirakan lebih dari 45 juta ton. Indonesia merupakan salah satu produsen dan eksportir minyak sawit terbesar di dunia, dengan produksi lebih dari 18 juta ton minyak sawit per tahun.
Palm oil plantations are able to provide a positive impact to economic growth and social significantly in Indonesia. Palm oil is the second most successful agricultural products in Indonesia after rice, palm oil is also the largest agricultural export commodity. The palm oil industry has become a means of livelihood and achieve economic development for the majority of people in rural Indonesia. Indonesian palm oil industry is expected to continue growing rapidly. Needs of the world's palm oil experienced rapid growth in recent decades with palm oil production is currently estimated at more than 45 million tons. Indonesia is one of the manufacturers and exporters of palm oil in the world, with production of more than 18 million tonnes of palm oil per year.
Industri ini menopang sekitar 14% PDB, Perkebunannya menyediakan lapangan kerja bagi lebih dari 41% penduduk Indonesia dan menjadi mata pencarian sekitar dua pertiga rumah tangga pedesaan. Dengan demikian Industri kelapa sawit merupakan kontributor yang signifikan bagi pendapatan masyarakat pedesaan. Pembatasan konversi hutan untuk pertanian atau kelapa sawit menutup peluang peningkatan standar hidup dan manfaat ekonomi yang cukup prospektif bagi warga pedesaan, membenamkan mereka ke standar kehidupan yang kian rendah.
The industry sustains about 14% of GDP, plantations provide employment for more than 41% of Indonesia's population and became the livelihood of about two-thirds of rural households. Thus the palm oil industry is a significant contributor to rural incomes. Restrictions on conversion of forest to agriculture or palm oil closes opportunities for improvement of living standards and economic benefits that is prospective for rural residents, immersing them into the living standards of the less.
Karena permintaan dunia akan minyak sawit diperkirakan akan semakin meningkat di masa depan, minyak sawit menawarkan prospek ekonomi yang paling menjanjikan bagi Indonesia. Produksi minyak sawit dunia diperkirakan meningkat 32% menjadi hampir 60 juta ton menjelang 2020. Pembatasan konversi hutan untuk perkebunan kelapa sawit Indonesia akan mengurangi ketersediaan lahan subur dan menghambat ekspansi industri ini.
Because the global demand for palm oil is expected to increase in the future, palm oil offers the most promising economic outlook for Indonesia. World palm oil production is expected to increase by 32% to almost 60 million tons by 2020. Restrictions on conversion of forest to palm oil plantations Indonesia will reduce the availability of arable land and hamper the expansion of this industry.
Kalimantan Barat (Kal-Bar) merupakan salah satu provinsi di kalimantan yang memiliki potensi sumber daya alam yang sangat tinggi di bidang perkebunan kelapa sawit. Hal ini bukan tidak beralasan, pasalnya mengacu pada rencana Makro Kalbar hingga 2025, tersedia 1,5 juta areal lahan untuk perkebunan kelapa sawit yang tersebar di 11 kabupaten. Kabupaten dengan alokasi lahan terbesar antara lain Ketapang 304 ribu ha, Sanggau seluas 283 ribu ha dan Landak 141 ribu ha. Peluang di atas juga ditopang oleh beberapa keuntungan berinvestasi. Antara lain tersedianya sarana dan prasarana pendukung; seperti Pabrik CPO, akses darat dan air yang mudah, dekat dengan perbatasan baik antar negara maupun provinsi.Pemda Kalbar juga tengah mencanangkan Pelayanan Izin Terpadu Satu Pintu baik di Kabupaten maupun Provinsi. Sehingga memudahkan investor dalam mengurus perizinan.
West Kalimantan is one of the provinces in Kalimantan which has the potential of natural resources is very high in the area of palm oil plantations. It is not unreasonable, the article refers to the macro plan Kalimantan until 2025, provided 1.5 million acreage for palm oil plantations spread over 11 districts. Districts with the largest land allocation among others Ketapang 304 thou sand hectares, an area of 283 thousand ha Sanggau and Landak 141 thousand ha. Opportunities above is also supported by some of the advantages to invest. Among others, the availability of facilities and infrastructure; such as palm oil factory, access to land and water easily, close to the border with both between countries and provinsi.Pemda Kalimantan also being launched Permit Services One Stop both at the district and province. Making it easier for investors to manage licensing.
Annual Report 2014
29 PROFIL ENTITAS ANAK | SUBSIDIARIES PROFILE
Perseroan melihat peluang tersebut dengan membuka perkebunan kelapa sawit yang berlokasi di Kabupaten Landak, Kalimantan Barat melalui Entitas-entitas Anak, yaitu MPK dan MBS.
The Company sees opportunities with palm oil plantations located in the Landak District, West Kalimantan through Subsidiaries, namely MPK and MBS.
PT MPK dan PT MBS masing-masing memperoleh Ijin Usaha Perkebunan (IUP) dari Pemerintah Kabupaten Landak, dan pada tahun 2014 telah mendapatkan sertifikat Hak Guna Usaha (HGU) atas lahan perkebunan yang dimiliki oleh Perseroan. PT MPK memiliki konsesi yang terletak di 2 kecamatan yaitu : kecamatan Mempawah Hulu dan Sompak. Sedangkan konsesi PT MBS terletak di 5 kecamatan yaitu : kecamatan Menjalin, Sompak,Mandor, Mempawah Hulu dan kecamatan Sengah Temila. Total kedua konsesi tersebut 40.000 ha, tetapi yang dapat ditanami secara ekonomis (plantable area) adalah seluas 24.000 ha.
PT MPK and PT MBS each earn Plantation Business Permit (IUP) of the Government of Landak District, and in 2014 has been certified Rights (HGU) on plantations owned by the Company. PT MPK has a concession located in two districts, namely: kecamatan Mempawah Hulu dan Sompak. While the PT MBS concession located in 5 districts namely: kecamatan Menjalin, Sompak,Mandor, Mempawah Hulu dan kecamatan Sengah Temila. Both concessions total of 40,000 ha, but which can be cultivated economically (plantable area) is an area of 24,000 ha.
PT MPK memiliki dua Estate yaitu MPK Utara dan MPK Selatan yang berlokasi di dusun Balitong, desa Sailo, kecamatan Mempawah Hulu. Sedangkan PT MBS baru memiliki satu Estate yang berada di dusun Jame, desa Pakumbang, kecamatan Sompak. PT MBS merencanakan untuk membentuk satu Estate lagi untuk mempercepat pembangunan kebun baik Inti maupun Plasma.
PT MPK has two Estate, namely North MPK and South MPK located at dusun Balitong, desa Sailo, kecamatan Mempawah Hulu. While PT MBS has only one Estate located at dusun Jame, desa Pakumbang, kecamatan Sompak. PT MBS planned to establish one more Estate to accelerate the development of both Nucleus and Plasma plantation.
Sebagai wadah pembangunan Plasma, sejak tahun 2012, PT MPK dan PT MBS telah menjalin ikatan kerja sama dengan koperasi setempat, masing-masing dengan Koperasi Dara Ria dan Koperasi Parene'an sesuai dengan Surat Penetapan Calon Petani-Calon Lahan dan Program Mitra Revitalisasi.
To support Plasma development, since the year 2012, PT MBK and PT MBS has established cooperative ties with local cooperatives, each with Dara Ria Cooperative and Cooperative Parene'an accordance with the FarmerDetermination Candidate and Potential Land Revitalization Program Partners.
Baik PT MPK maupun PT MBS, masing-masing memiliki kantor estate, mess direksi dan karyawan, gudang, workshop dan alat berat. Alat berat sangat dibutuhkan untuk menunjang kegiatan pembangunan perkebunan kelapa sawit. Sedangkan untuk pembukaan lahan perkebunan, PT MPK dan PT MBS menggunakan jasa kontraktor setempat dalam upaya turut serta meningkatkan potensi perekonomian masyarakat setempat. PT MPK dan PT MBS mengembangkan Program Kemitraan untuk menumbuhkembangkan rasa ikut memiliki Perseroan oleh masyarakat sekitar melalui partisipasi di dalam proses pengembangan usaha serta operasi bisnis Perseroan.
Both PT MPK and PT MBS, each having a real office, mess directors and employees, warehouses, workshops and heavy equipment. Heavy equipment is needed to support the development of palm oil plantations. As for the opening of plantations, PT MPK and PT MBS use the services of local contractors in an effort to participate in improving the economic potential of the local community. PT MPK and PT MBS develop Partnership Program to develop a sense of ownership of the Company by the local community through participation in the process of business development and business operations of the Company.
Ganti Tanam Tumbuh (GTT)
Land Compensation
Dalam usaha perkebunan kelapa sawit, sosialisasi merupakan hal penting, karena merupakan salah satu sarana edukasi bagi masyarakat adat setempat untuk mengenal kelapa sawit. Sosialisi ini dilakukan mengingat mayoritas masyarakat di wilayah konsesi perkebunan PT MPK dan PT MBS sebagian merupakan petani karet dan peladang berpindah yang masih awam dengan perkebunan kelapa sawit.
In oil palm plantations, socialization is important, because it is a means of education for the local indigenous people to know the palm. Socialization is done considering the majority of the people in the plantation concession PT MPK and PT MBS partly a rubber farmers and shifting cultivators who still lay with palm oil plantations.
Proses sosialisasi yang dapat diterima dan dipahami dengan baik oleh masyarakat, akan sangat berdampak pada minat masyarakat setempat untuk menyerahkan lahan guna dikelola oleh perusahaan menjadi perkebunan kelapa sawit.
Socialization process that can be accepted and understood by the public, will greatly affect to interest of local community to handover the land to be managed by the company into palm plantation.
Laporan Tahunan 2014
30 PROFIL ENTITAS ANAK | SUBSIDIARIES PROFILE
Lahan yang diserahkan masyarakat kepada perusahaan akan mendapatkan kompensasi berupa GTT dengan nilai yang bervariasi tergantung vegetasi yang tumbuh di lahan masyarakat tersebut.
Public land submitted to the company will receive compesation with a value that varies depending on the vegetation growing on those lands.
Pembukaan lahan merupakan rangkaian kegiatan persiapan penanaman kelapa sawit yang meliputi pembersihan lahan tanpa bakar, pembangunan infrastruktur : jalan utama, jalan koleksi, parit drainase, jembatan hingga pembuatan teras tanam untuk lahan berbukit. Kegiatan pembukaan lahan ini dilakukan pada lahan yang telah diserahkan masyarakat dan telah di GTT oleh Perusahaan.
Land clearing is a series of preparatory activities include the cultivation of palm oil land clearing without burning (zero burning), infrastructure development: the main road, collection road, drainage ditches, bridges up to build planting terrace for hilly land. This land clearing activities carried out on land that has been handovered and settled by Company.
Penanaman, Pemeliharaan, Pemanenan dan Pengolahan Hasil
Planting, nurturing, harvesting, and crops processing
Dalam pengembangan perkebunan kelapa sawit, Perseroan memiliki fokus kepada 4 proses yang saling berkaitan yaitu Penanaman, Pemeliharaan, Pemanenan, dan Pengolahan Hasil.
In the development of palm oil plantations, the Company has focused on four interrelated processes, namely planting, nurturing, harvesting, and crops processing.
1. Penanaman Untuk menghasilkan produk kelapa sawit yang produktif dan berkualitas tinggi, dimulai dari proses penanaman yang menjunjung tinggi prinsip-prinsip agronomi yang baik dan benar. Di dalam tahap awal proses penanaman, Perseroan melakukan pemilihan bibit kelapa sawit yang unggul dan bersertifikat yang berasal dari PPKS dan PT Socfindo Medan. Perseroan menyiapkan lahan yang siap untuk ditanami dengan memperhatikan tofografi serta hamparan lahan agar diperoleh lahan perkebunan kelapa sawit yang tertata baik. Selanjutnya tahap pemindahan bibit yang berusia siap tanam sesuai dengan lokasi rencana penanaman.
1. Planting To produce palm oil productive and high-quality, starting from the planting process that upholds the principles of good agronomic and correct. In the early stages of the process of planting, the Company made the selection of superior palm oil seedlings and certified from the PPKS and PT Socfindo Medan. The company is preparing land ready for planting with regard tofografi and expanse of land in order to obtain palm oil plantations are well organized. The next phase of displacementold seedlings ready for planting in accordance with the location of the planting plan.
Selama tahun 2014, Perseroan berhasil menambah areal tertanam seluas 1.000 ha yang terdiri dari MPK seluas 600 ha dan MBS seluas 400 ha, di tengah-tengah banyaknya tantangan dan hambatan yang dihadapi.
During 2014, the Company managed to increase the planted area of 1000 ha which consists of an area MPK of 600 ha and MBS 400 ha, in the midst of many challenges and obstacles.
Hingga akhir tahun 2014 telah tertanam seluas 8.200 ha atau 34% dari total luas areal yang dapat ditanami seluas 24.000 ha. Perseroan bertekad menyelesaikan penanaman paling lambat 2019.
By the end of 2014 an area of 8,200 ha has been planted or 34% of the total area of arable area of 24,000 ha. The Company determined to finish planting no later than 2019.
2. Pemeliharaan Di dalam pemeliharaan, Perseroan menerapkan pendekatan kepada kelestarian lingkungan hidup. Perseroan juga melakukan analisa daun dan uji tanah agar proses pemupukan berjalan optimal. Perseroan juga menggunakan tanaman legume penutup tanah (cover crop) untuk menjaga kesuburan dan meningkatkan unsur hara tanah serta pencegahan erosi. Untuk pengendalian hama dan gulma, Perseroan sangat ketat dalam pengontrolan penggunaan pestisida. Perseroan juga mengupayakan penggunaan musuh alami untuk pengendalian hama, dengan cara menanam tanaman yang menjadi inang tempat berkembangnya musuh alami tersebut. Antara lain dengan menanam tanaman Bunga Pukul Delapan (Turnera subulata) sebagai inang musuh alami hama ulat api.
2. Nurturing In the maintenance, the Company implemented an approach to environmental preservation. The Company also conducts analysis of leaf and soil testing in order optimal fertilization process. The Company also uses legume crop soil cover (cover crop) to maintain fertility and improve soil nutrients and erosion prevention. For the control of pests and weeds, the Company is very strict in controlling the use of pesticides. The Company is also pursuing the use of natural enemies for pest control, by planting plants that are hosts where of those natural enemies grow. Among others, by planting flowers Bunga Pukul Delapan (Turnera subulata) as a host of natural enemies of pest caterpillars fire.
Annual Report 2014
31 PROFIL ENTITAS ANAK | SUBSIDIARIES PROFILE
3. Pemanenan Dalam hal pemanenan Tandan Buah Segar (TBS), Perseroan menerapkan disiplin yang ketat serta meminimalkan pembentukan Free Faty Acid (FFA) melalui sistem transportasi TBS yang efisien dari kebun ke pabrik pengolahan. Melalui sistem ini, CPO berkualitas premium dapat diperoleh dengan kandungan FFA kurang dari 3%. Karena Perseroan belum memiliki Pabrik Kelapa Sawit (PKS) sendiri, dan harus dikirim ke pabrik milik perusahaan lain, maka proses pemanenan dan transportasinya memerlukan perhatian yang khusus agar TBS dapat segera dikirim dan diterima oleh Pabrik. Hal ini menjamin kesegaran TBS sehingga dapat dihasilkan CPO berkualitas premium. Karenanya Perseroan mengembangkan supply chain management sedemikian rupa agar Pabrik mendapatkan TBS terbaik dan dapat menghasilkan CPO yang terbaik juga. Supply chain management tersebut juga akan sangat berguna ketika Perseroan memiliki PKS sendiri. Perseroan akan mulai membangun PKS dengan kapasitas 45 ton TBS/Jam pada tahun 2015 dan diharapkan pada tahun 2016 sudah beroperasi. Dan yang tidak kalah pentingnya adalah tersedianya infrastruktur panen yang memadai serta tersedianya tenaga pemanen yang terampil.
3. Harvesting In the case of the harvesting of fresh fruit bunches (FFB), the Company's strict discipline and minimize the formation of Free Faty Acids (FFA) through an efficient transport system FFB from the plantation to the processing plant. Through this system, the CPO premium quality can be obtained with FFA content of less than 3%. Because the Company has not had a CPO Mill itself, and should be sent to a factory owned by another company, the process of harvesting and transportation requires special attention that FFB can be sent and received by the factory. This ensures freshness FFB so it can produce premium quality CPO. The Company therefore developed a supply chain management so that the plant get the best FFB and can produce the best CPO as well. Supply chain management will also be very useful when the Company has its own CPO Mill. The company will start building the CPO Mill with a capacity of 45 tonnes of FFB/Hour in 2015 and expected in 2016 are already in operation. And no less important is the availability of adequate harvest infrastructure and availability of skilled harvester.
Hingga akhir tahun 2014, Perseroan memproduksi TBS sebanyak 5.500 ton.
By the end of 2014, the Company has produced 5,500 tons of FFB.
Kegiatan di Perkebunan Kelapa Sawit PT MPK dan PT MBS Activities Palm Oil Plantation at PT MPK and PT MBS
Pembukaan Lahan Land Clearing
Penanaman Kecambah dan Pembibitan Pre Nursery - Nursery
Laporan Tahunan 2014
32 PROFIL ENTITAS ANAK | SUBSIDIARIES PROFILE
Tanaman Yang Belum Berbuah Immature Plant
Tanaman Menghasilkan Tandan Buah Segar (TBS) Mature Plant Produce Fresh Fruit Bunches (FFB)
Annual Report 2014
33 PROFIL ENTITAS ANAK | SUBSIDIARIES PROFILE
Perkebunan Kelapa Sawit PT MPK dan PT MBS PT MPK dan PT MBS Palm Oil Plantation per 31 Desember 2014 as of 31 December 2014 Keterangan Description
MPK
MBS
Berdiri | Established
2006
2006
Lokasi Kebun | Plantation Located
Kecamatan|Sub-district l Mempawah Hulu l Sompak Kabupaten Landak, Kalimantan Barat
Kecamatan|Sub-district l Menjalin l Mempawah Hulu l Mandor l Sompak l Sengah Temila Kabupaten Landak, Kalimantan Barat
Area Konsesi | Concession Area
20.000 ha
19.356 ha
Lahan Tertanam | Planted Areas
5.000 ha
3.200 ha
TBS | FFB
2.500 ton
3.000 ton
Amdal
No. 660.1/27/TAMBEN.LH.D tanggal 28 Maret 2008
No. 660.1/26/TAMBEN.LH.D, tanggal 28 Maret 2008
Environmental Impact Analyses
No. 660.1/27/TAMBEN.LH.D dated March 28, 2008
No. 660.1/26/TAMBEN.LH.D, dated March 28, 2008
Ijin Usaha Perkebunan (IUP)
Keputusan Bupati Landak No. 167 tahun 2006 tanggal 18 Desember 2006
Keputusan Bupati Landak No.525/207.B/HK-2010 tanggal 7 September 2010
Plantation Business License (IUP)
Decree of Landak District No.167 of 2006 dated December 18, 2006
Decree of Landak District No. 525/207.B/HK-2010 dated September 7, 2010
Surat Penetapan Program Mitra Revitalisasi Dirjen Bun
Progres di Kabupaten Landak
Progres di Kabupaten Landak
Letter of fixation on Participation in Revitalization Partner Program issued by Director General BUN
Progress in Landak District
Progress in Landak District
Sertifikat HGU
No.310 s/d 323 Desa Ansolok, Bilanyuk, Karangan, Mentoyek, Pahong, Sebaka, Sailo, Selaas, Sampuro, Sungai Laki Tunang, Lingkonong, Pauh. Kecamatan Mempawah Hulu, Sompak, Kabupaten Landak, Propinsi Kalimantan Barat. Terbit di Ngabang, tgl 08-10-2014 SK Kepala BPN RI tgl 8 Juli 2014 No. 99/HGU/BPN RI/2014 dan Permohonan Bidang tgl 2 Oktober 2014.
No. 333 s/d 345 Desa Tonang, Andeng-Mengkunyit-Semenok-Menjalin, Bengkawe, Lingkonong, Pakumbang, Sompak-Sampuro, Bengkawe. Kecamatan Sengah Temila, Mandor, Menjallin, Sompak, Mempawah Hulu, Kabupaten Landak, Propinsi Kalimantan Barat. Terbit di Ngabang, tgl 08-10-2014 SK Kepala BPN RI tgl 8 Juli 2014 No. 100/HGU/BPN RI/2014 dan Permohonan Bidang tgl 2 Oktober 2014.
Cultivation Rights (HGU Certificate)
No.310 s/d 323 Ansolok Village , Bilanyuk , Authorship , Mentoyek , Pahong , Sebaka , Sailo , Selaas , Sampuro , Rivers Male Tunang , Lingkonong , Pauh . Mempawah Hulu Sub-District, Sompak Sub-District. Landak District, West Kalimantan Province. Published in Ngabang , dated 08-10-2014. SK Head of BPN RI dated July 8, 2014 No. 99 / HGU / BPN RI / 2014 and Application Field of dated October 2, 2014.
No. 333 s/d 345 Tonang Village, Andeng-Mengkunyit-Semenok-Menjalin, Bengkawe, Lingkonong, Pakumbang, Sompak-Sampuro, Bengkawe. Sengah Temila Sub-District, Mandor, Menjallin, Sompak, Mempawah Hulu. Landak District, West Kalimantan Province. Publish in Ngabang,dated 08-10-2014 SK Kepala BPN RI tgl 8 Juli 2014 No. 100/HGU/BPN RI/2014 dan Permohonan Bidang tgl 2 Oktober 2014 SK Head of BPN RI dated July 8, 2014 No. 99 / HGU / BPN RI / 2014 and Application Field of dated October 2, 2014.
Laporan Tahunan 2014
34 PROFIL ENTITAS ANAK | SUBSIDIARIES PROFILE
Kinerja Operasional Perkebunan Plantation Operations Performance Total Planted Area Total Area Tertanam
Seluruh angka pada tabel menggunakan notasi bahasa Indonesia All numerical notations in table are in Indonesian language Penambahan setahun Yearly addition
ha
Total tertanam di tahun-tahun sebelumnya Total planted in previous year
12.000 11.000 10.000 9.000 8.000
7.200
8.200 1.000
7.000 6.000
4.900
5.000 4.000
3.500
3.000
2.300
2.000 1.000 0 Tahun | Year
1.200
1.200
2009
2010
5.800 900
1.400
1.400
7.200 5.800
3.500
2011
4.900
2012
2013
2014
Annual Report 2014
35 PROFIL ENTITAS ANAK | SUBSIDIARIES PROFILE
PT Anugerahinti Gemanusa
ISO-9001 version 2008 Sertifikasi ISO untuk Sistem Manajemen Mutu ISO Certificate for Quality Management System
ISO-14001 version 2004 Sertifikasi ISO untuk Sistem Manajemen Lingkungan ISO Certificate for Enviromental Management System
ISO-18001 version 2007 Sertifikasi ISO untuk Sistem Manajemen Kesehatan & Keselamatan Kerja Certificate ISO for Health & Safety Management System
Laporan Tahunan 2014
36 PROFIL ENTITAS ANAK | SUBSIDIARIES PROFILE
Pabrik | Plant
PETROKIMIA JETTY
JUANDA AIRPORT
4 Km’s
PELABUHAN MASPION
36 Km’s
SURABAYA CITY
TANJUNG PERAK PORT 3 Km’s
20 Km’s
6 Km’s
6 Km’s GRESIK PORT
PT ANUGERAHINTI GEMANUSA
Lokasi Pabrik PT AG
PT AG Plant Location
1. Lokasi pabrik PT AG sangat strategis • Berada di Kawasan Industri Gresik (KIG) • Dengan jarak ±4 km dari Jetty/pelabuhan PT Petrokimia, memudahkan PT AG untuk melakukan ekspor produk atau pengiriman produk ke luar Pulau Jawa dengan tanker melalui sistem perpipaan untuk melakukan transfer produk dari tangki penyimpanan menuju tanker. • Dengan jarak sekitar 6 km dari Pelabuhan Maspion, yang memungkinkan PT AG untuk melakukan impor bahan baku Methanol (MeOH) dengan harga yang lebih kompetitif/murah. • Berada di lingkungan KIG yang merupakan lingkungan yang sangat kondusif untuk menjalankan usaha serta melakukan proses produksi, karena didukung oleh infrastruktur yang memadai, seperti sarana transportasi yang bagus, kemudahan mendapatkan bahan-bahan penunjang seperti air, nitrogen, bahan chemical (NaOH, HCl) dll.
1. PT AG Plant location is highly strategis • In Gresik Industrial Estate • With ±4 km from the Jetty of PT Petrokimia, which enables export and delivery of PT AG product outside of Java Island where the product transfer is by means of piping system to transfer product from the storage tank to the tanker.
2. Dengan jarak sekitar 6 km dari Pelabuhan umum Gresik, memudahkan PT AG untuk mendatangkan bahan baku (CPO atau turunannya) dari luar Gresik/Surabaya dalam jumlah yang besar.
2. With approximately 6 km from the Port of Gresik general, facilitate PT AG to bring in raw materials ( CPO or a derivative thereof ) from the outside of Gresik / Surabaya in large amount.
3. Lokasi PT AG sangat dekat dengan industri/pabrik CPO sehingga memudahkan PT AG untuk mendapatkan suplai bahan baku (Palm oil) yang berada diarea Gresik dan Surabaya. Disamping itu, lokasi pabrik juga dekat pemasok Methanol yang ada di Surabaya.
3. PT AG plant location is very close to the CPO refinery so making it easier to obtain supplies of raw materials (Palm oil) which is located in Gresik and Surabaya. In addition, to the plant is also close Methanol suppliers in Surabaya.
4. Dekat dengan Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya, yang memudahkan PT AG untuk impor bahan baku atau mendatangkan peralatan-peralatan dari luar Jawa Timur pada saat PT AG melakukan ekspansi/ pengembangan.
4. It is close to Tanjung Perak Seaport Surabaya allowing PT AG to import raw materials or acquiring equipment from outside of East Java during PT AG business expansion.
5. Dekat dengan kota Surabaya dan Bandara Udara Internasional Juanda sehingga sangat mudah bagi tamu atau investor untuk melakukan kunjungan ke PT AG.
5. It is close to Surabaya city and Juanda International Airport, providing guests or investors easy access to PT AG.
• Approximately 6 km from Maspion Port , which allows PT AG to import raw materials Methanol ( MeOH ) with a more competitive price / low. • In the coverage KIG that is highly conducive environment for conducting business and production process, because it is supported by the supporting infrastructure, such as a good of transportation, get utilities support such as water, nitrogen, chemical (NaOH , HCl), etc.
Annual Report 2014
37 PROFIL ENTITAS ANAK | SUBSIDIARIES PROFILE
Alamat l Address Alamat | Address
Kantor di Jakarta | Office in Jakarta Chase Plaza 11th Floor Jl. Jenderal Sudirman Kav.21, Jakarta 12920 Tel. (62-21) 2598 9838 ; Fax. (62-21) 2598 9839 Website : www.eterindo.com Pabrik | Factory Jl. Prof. Dr. Moh. Yamin S.H, Gresik, East Java, Indonesia Tel. (62-31) 3950838 ; Fax, (62-31) 3950836 Website : www.eterindo.com
Tanggal Pendirian | Date of Establishment
31 Agustus 1998 | August 31, 1998 Pabrik beroperasi secara komersial untuk produk Kimia pada tahun 2001, dan untuk produk Biodiesel mulai pada tahun 2005 Plant Commercial operation of chemical products since 2001, and for Biodiesel products in 2005
Bidang Usaha | Line of Business
Manufaktur dan Perdagangan | Manufacturing and Trading Dalam rangka memenuhi permintaan kebutuhan Biodiesel di beberapa Depo PT Pertamina serta beberapa industri sejak Juni 2011, Pabrik PT AG fokus hanya memproduksi Biodiesel. In response to demand of Biodiesel in some PT Pertamina depots and demand by industries, since June 2011 PT AG plant focused on Biodiesel production.
Pabrik PT AG l PT AG Plant 1. Luas | Area
4,024 m2
2. Jenis Product | Product Type
Fatty Acid Metyl Ester (FAME) atau Biodiesel, dan Glycerine (produk turunan) Fatty Acid Metyl Ester (FAME) or Biodiesel, and Glycerine (by product)
3. Aplikasi Produk | Product Application
Biodiesel digunakan terutama sebagai campuran/ pengganti bahan bakar solar (biosolar) untuk kendaraan bermotor atau bisa juga 100% digunakan sebagai bahan bakar untuk peralatan di industri (steam boiler, oil furnace, genset dan lain-lain) Biodiesel is used mainly as alternative diesel oil for motor vehicle or 100% for industrial machinery (steam boiler, oil furnace, genset, etc)
4. Fasilitas Produksi | Production Facilities l
Kapasitas pabrik | Plant Capacity
Kapasitas produksi terpasang l Biodiesel : 140,000 MT/tahun l Glycerine : 14,000 MT/tahun l MeOH Recovery : 14,000 MT/tahun Installed production capacity l Biodiesel : 140,000 MT/year l Glycerine : 14,000 MT/year l MeOH Recovery : 14,000 MT/year
l
Bahan baku | Raw Materials
CPO atau turunan minyak sawit (Olein, Stearin, PFAD), dan Methanol (MeOH) CPO or Palm Oil derivatives (Olein, Stearin, PFAD) and Methanol (MeOH)
l
Bahan penolong | Ancillary Materials
Catalyst : Sodium Methylate and KOH
l
Lisensi | License
Riset dan pengembangan yang dilakukan sendiri Internal Research and Development
l
Standard produk Biodiesel Biodiesel Product Standard
SNI-4-7182-2012, EN-14214, ASTM-6751
Laporan Tahunan 2014
38 PROFIL ENTITAS ANAK | SUBSIDIARIES PROFILE
5. Fasilitas Pabrik Gudang Storages Facilities
Total Tangki penyimpanan Bahan Baku : 3.000 MT Total tangki penyimpanan Produk : 3 tangki (4.250 MT) Gudang Bahan Curah : 10.000 M3 volume Total capacity of raw material storage tank : 3.000 MT Total capacity of product storage tank : 3 tank (4.250 MT) Bulk warehouse : 10.000 M3 volume
l
Unit Pengolahan Limbah Waste Treatment Unit
Limbah yang dihasilkan dari pabrik akan diolah secara fisika, kimiawi dan biologis dalam unit WWT (Waste Water Treatment) sehingga air buangan/effluent sesuai dengan regulasi pemerintah dan tidak mencemari lingkungan sesuai dengan komitmen PT AG yang telah mendapatkan sertifikasi ISO-14001 dalam bidang lingkungan Plant waste will be processed in physical, chemical and biologicaly in thel WWT (Waste Water Treatment) so the effluent in compliance with Government Regulations and does not pollute the environment in compliance with the commitment of PT AG who have obtained ISO - 14001 certification in the field of environment.
l
Laboratorium Pabrik Plant Laboratory
l
PT Anugerahinti Gemanusa memiliki Laboratorium kontrol proses, laboratorium kontrol kualitas product serta lab. Untuk R&D (Riset & Pengembangan) sehingga kualitas product senantiasa sesuai dengan "Standard Kualitas Product" PT Anugerahinti Gemanusa has process control laboratory, product quality control lab and the lab . for R & D ( Research & Development ) so that product quality is always in compliance with the " Standard Quality Product "
l
Disamping Laboratorium QC, PT AG memiliki Lab. Technical yang digunakan tenaga technical yang handal sehingga dapat melakukan riset & pengembangan sendiri sehingga technology tentang Biodiesel bisa selalu uptodate Besides Laboratory QC , PT AG has Lab . Technical used powerful technical force that can do the research and development of its own so the technology of Biodiesel can be always up to date
l
Pelabuhan | Port
l
Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya. Transportasi dari Pabrik ke Pelabuhan Tanjung Perak sekitar 1.5 jam (23 km) Tanjung Perak Port Surabaya. Transportation from PT AG plant to Tanjung Perak Port takes about 1.5 hours (23 km)
l
Dermaga/Jetty Petrokimia (4 km) yang digunakan untuk pengiriman product ke luar Jawa atau ekspor yang dilakukan dengan menggunakan fasilitas perpipaan (piping system) Petrokimia jetty (4 km) used to delivere product to outside of Java Island or for export is by using piping system
l
Pelabuhan Umum Gresik (6 km), sehingga memudahkan PT AG untuk mendatangkan bahan baku (CPO atau turunannya) dari laur Gresik/Surabaya dalam jumlah yang besar Port of Gresik (6 km) , facilitate PT AG to bring raw materials (CPO OR derivatives) of curved Gresik/Surabaya in large amount
Annual Report 2014
39 PROFIL ENTITAS ANAK | SUBSIDIARIES PROFILE
Kegiatan di Pabrik PT AG | PT AG's plant activities
Aktifitas produksi Production activities
Operasional Sistem Distribusi Pengawasan, Ruang pengawasan Operational Distrubuted Control System (DCS), Control Room
Aktivitas di Ruang Pengawasan (CCS) Activities in Central Control Room (CCS)
Briefing tentang Safety sebelum memulai kerja Briefing on Safety before work
Aktifitas loading Bidoiesel, untuk distribusi melalui darat (truk) Biodiesel loading activities for distribution by inland
Pengecekan kualitas produk di Laboratorium Quality product check at Laboratory
Pengolahan limbah Waste Water Treatment
Kegiatan pengiriman/loading Biodiesel Biodiesel loading activities
Laporan Tahunan 2014
40 PROFIL ENTITAS ANAK | SUBSIDIARIES PROFILE
Keperdulian terhadap lingkungan sekitar pabrik | Concern for the surrounding communities
Idul Adha Iedul Adha
Bantuan pendidikan untuk anak yatim atau kurang mampu di sekitar pabrik AG Educational assistance for orphan or poor arround the PT AG’s plant
Pelatihan Keselamatan di Pabrik AG | Safety training in PT AG’s Plant
Latihan pemadam kebakaran Fire Fighting Exercise
Latihan evakuasi di pabrik Evacuation Exercise
Pelatihan | Training
Konvensi 6 Sigma 6 Sigma convention
Pelatihan di perusahaan In house training
Annual Report 2014
41 PROFIL ENTITAS ANAK | SUBSIDIARIES PROFILE
Pada pertengahan tahun 2014, AG membangun kantor barunya di halaman depan pabrik AG, dan diperkirakan pada awal tahun 2015 pembangunan kantor tersebut akan selesai.
In mid 2014, AG build a new office on the front page of the AG, and expected in early 2015, the office building will be completed.
Syukuran pembangunan kantor AG Giving thanks the construction of the PT AG’s office
Pembangunan kantor AG (dalam progress - 85%) Construction of the PT AG’s office (in progress - 85%)
FATTY ACID METHYL ESTER (FAME) Known as BIODIESEL
Biodiesel
Chemical Reactor Vegetable Oils
Biodiesel
• Pure Fuel (B100) • Blends (typically 20-50%) • As an additive
Catalyst Methanol
Glycerine
Main Raw Material
SECTORS
Palm Oil
• Transportation Fuels (marine engine, land, aviation) • Industry and Mining • Power Plant
ADVANTAGES
Methanol
• Environmentally Friendly • Clean and efficient • Renewable fuel • Biodegradable • No need modification on engines • Longer usage lifetime
Produksi dan Penjualan PT AG
Production and Sales PT AG
Pada tahun 2014 harga minyak bumi turun luar biasa dari US$90/barel ke US$45/barel. Akibatnya harga gas Solar dan BBM lainnya juga turun 50%. Sedangkan harga pembelian Biodiesel oleh Pertamina mengacu pada harga MOPS, sehingga produsen Biodiesel merugi dan terpaksa mengurangi pasokan Biodiesel ke Pertamina. Kondisi ini berlanjut sambil menunggu kebijakan harga baru dari Pemerintah. Hal ini pula yang menyebabkan Produksi dan Penjualan Biodiesel PT AG di tahun 2014 mengalami penurunan dibandingkan dengan tahun 2013.
In 2014, crude oil prices fell outstanding of US$90/barrel to US$45/barrel. Consequently gas oil and fuel prices were also down 50%. While the purchase price by Pertamina Biodiesel refers to MOPS, so the Biodiesel producers losses and was forced to reduce the supply of Biodiesel for Pertamina. This condition continued pending a new pricing policy of the Government. This also causes the Production and Sales of Biodiesel PT AG in 2014 decreased compared to the year 2013. Angka pembulatan dalam notasi bahasa Indonesia Rounded notation in Indonesian Language
2013 Produk Product FAME/Biodiesel Glycerin
2014
Produksi Production
Penjualan Sales
Produksi Production
Penjualan Sales
90.882 MT 6.213 MT
87.255 MT 10.748 MT
62.100 MT 5.424 MT
69.442 MT 7.490 MT
Laporan Tahunan 2014
42
PROFIL DEWAN KOMISARIS BOARD OF COMMISSIONERS PROFILE Goh Cheng Beng (Allan Goh) Presiden Komisaris | President Commissioner Beliau warga negara Malaysia, lahir pada bulan Agustus tahun 1946. Beliau diangkat sebagai Presiden Komisaris berdasarkan RUPS Perseroan pada tanggal 24 Juni 2011. Sebelumnya beliau adalah CEO PT Pinago Utama hingga bulan Maret 2012, juga sebagai Direktur PT London Sumatera Tbk (2008- 2010), dan Presiden Direktur PT Selapan Jaya / PT Sampoerna Agro (2001-2008). Pengalaman beliau di perusahaan perkebunan lebih kurang selama 46 tahun. Karir beliau dimulai sejak tahun 1965-1977 di Rubber Reseach Institute, Malaysia sebagai Research Assistant, kemudian berkarir di Heah Seok Realty Sdn Bhd, Slim River Latex Sdn Bhd, PT Inti Indosawit Subur, PT Asian Agri Grup, dan PT Surya Dumai di tahun 2001 dengan jabatan terakhir Assistant CEO. Malaysian nationality, born in August, 1946. He was appointed as President Commisioner based on the resolution of Company's General Meeting Shareholders (GMS) on 24 June 2011. He was as CEO of PT Pinago Primary until March 2012, and formerly Director of PT London Sumatra Tbk (2008-2010), and President Director of PT Jaya Selapan / PT Sampoerna Agro (2001-2008). He has about 46 years of wide experiences in the plantation companies. He started career in 196 -1977 in Rubber Research Institute Malaysia as Research Assistant, and then worked in Heah Seok Realty Sdn Bhd, Slim River Latex Sdn Bhd, PT Inti Indosawit Subur, PT Asian Agri Grup, and PT Surya Dumai in 2001 holding last position as Assistant CEO.
Prof. Dr. H. Mashudi SH. MH Komisaris Independen | Independent Commissioner Lahir di Sidoarjo, pada bulan November tahun 1954. Beliau diangkat sebagai Komisaris Independen Perseroan dalam RUPS bulan Juni 2005, dan diangkat kembali sebagai Komisaris Independen Perseroan pada RUPS Perseroan bulan Juni 2010. Beliau adalah guru besar Ilmu Hukum pada Program Magister dan Doktor Ilmu Hukum Universitas Parahyangan, Bandung, Indonesia, sejak tahun 2001. Born in Sidoarjo, in November, 1954. He was appointed as Independent Commissioner of the Company on June 2005 based on GMS resolution, and re-appointed for the same position on June 2010. He is a professor of Law Science Magister and Doctoral Program in Universitas Parahyangan , Bandung, Indonesia, since 2001.
Jasin Sridjaja Komisaris | Commissioner Lahir di Tanjung Morawa, pada bulan Maret tahun 1949. Beliau diangkat sebagai Komisaris sejak tahun 1997, dan terakhir diangkat kembali sebagai Komisaris pada RUPS tanggal 23 Juni 2010. Beliau mulai bergabung dengan Eterindo Grup sejak tahun 1981. Beliau menyelesaikan pendidikan Program Manajamen Modern di Universitas Singapore. Born in Tanjung Morawa, in March 1949. He was appointed as Commissioner in 1997 and, re-appointed for the same position on 23 June 2010 based on General Shareholders Meeting resolution. He joined Eterindo Group in 1981. He graduated from Modern Management Program in Singapore University.
Annual Report 2014
43
Ir. Maruli Gultom Komisaris | Commissioner Lahir di Sipirok, pada bulan April tahun 1947. Beliau diangkat sebagai Komisaris Perseroan dalam RUPS Perseroan pada tanggal 24 Juni 2011. Saat ini beliau juga menjabat sebagai Presiden Komisarsis PT Provident Agro Tbk, Komisaris PT Global Kalimantan Makmur dan Advisor PT Triputra Agro Lestari. Sampai dengan 2012 beliau adalah Rektor Universitas Kristen Indonesia dan Presiden Komisaris PT Perkebunan Nusantara V. Sebelumnya beliau juga pernah menjabat di beberapa perusahaan lainnya antara lain sebagai Komisaris PT Astra Otoparts Tbk (2007-2009), Wakil Presiden Komisaris PT Astra Agro Lestari Tbk (2007-2008), Presiden Komisaris PT Astra Graphia Tbk (2006-2008), Direktur PT Astra International Tbk (2005-2008), Presiden Direktur PT Astra Agro Lestari Tbk (2000-2007), Wakil Presiden Direktur PT Astro Agro Lestari (1999-2000), Direktur PT Astra Otoparts Tbk (1997-1999). Awal karirnya dimulai sebagai Factory General Manager PT Honda Federal pada tahun 1983, dan kemudian sebagai Direktur Operasional PT Loga Sari Bearindo (1988-1991), Managing Direktur PT Federal Nusametal (199911997) dan Presiden Direktur PT Non Ferindo Utama hingga tahun 1999. Di bidang organisasi, beliau adalah pendiri Indonesia Quality Management Association (PMMI), Vice Chairman Advisor Indonesia Palm Oil Association (GAPKI) dan Vice Chairman Kamar Dagang dan Industri (KADIN) untuk Egypt dan India. Beliau menyelesaikan Sarjana Teknik Mesin dari Universitas Kristen Indonesia pada tahun 1981. Born in Sipirok, in April 1947. He was appointed as Commissioner on 24 June 2011 based on GMS resolution. Currently He is also President Commissioner of PT Provident Agro Tbk, Commissioner of PT Global Kalimantan Makmur and advisor PT Triputra Agro Lestari. Until 2012, he was Rector of Universitas Kristen Indonesia and President Commissioner of PT Perkebunan Nusantara V. Previously, he held positions in other companies such as Commissioner of PT Astra Otoparts (2007-2009), Vice President Commissioner of PT Astra Agro Lestari Tbk (2007-2008), President Commissioner of PT Astra Graphia Tbk (2006-2008), Director PT Astra International Tbk (2005-2008), President Director of PT Astra Agro Lestari Tbk (2000-2007), Vice President Director of PT Astro Agro Lestari (1999-2000), Director of PT Astra Otoparts (19971999). He started career as Factory General Manager of PT Honda Federal in 1983, and Operation Director of PT Loga Sari Bearindo Loga (1988-1991), Managing Director of PT Federal Nusametal (19991-1997) and President Director of PT Non Ferindo Utama until 1999. Organization-wise, he is founder of Indonesia Quality Management Association (PMMI), Vice Chairman Advisor Indonesian Palm Oil Association (GAPKI) and Vice Chairman of Indonesian Chamber of Trade of Industry (Kadin) for Egypt and India. He got Bachelor of Mechanical Engineering Degree from Universitas Kristen Indonesia in 1981.
Catatan | Note 1. Masing-masing anggota Dewan Komisaris tidak memiliki hubungan afiliasi dengan anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris lainnya.
1. Each member of the Board of Commissioners has no affiliation with the members of the Board of Directors and other members of the Board of Commissioners.
2. Untuk kepemilikan saham, Bapak Goh Cheng Beng (Allan Goh), Presiden Komisaris dan Jasin Sridjaja, Komisaris Perseroan, masing-masing memiliki saham Perseroan/ETWA sebanyak 200.000 saham (0,02%) dan 600.000 saham (0.06%) dari jumlah saham yang dikeluarkan oleh Perseroan.
2. In terms of shareholding composition, Mr. Goh Cheng Beng (Allan Goh), Chairman and Sridjaja Jasin, Commissioner, each have shares of the Company/ETWA 200,000 shares (0.02%) and 600,000 shares (0.06%) of the total number of shares issued by the Company.
3. Bapak Jasin Sridjaja mempunyai hubungan afiliasi dengan Hadisan Sridjaja, pemegang saham di atas kepemilikan 5%.
3. Mr. Jasin Sridjaja has affiliate relationships with Hadisan Sridjaja, shareholder ownership more than 5%.
4. Bapak Goh Cheng Beng (Allan Goh) mengundurkan diri sebagai Presiden Komisaris Perseroan tertanggal surat 24 Pebruari 2015.
4. Mr. Goh Cheng Beng (Allan Goh) resigned as President Commisioner at the Company as per his letter dated February 24, 2015.
Laporan Tahunan 2014
44
PROFIL DIREKSI BOARD OF DIRECTORS PROFILE Immanuel Sutarto Presiden Direktur | President Director Lahir di Solo, pada bulan Agustus tahun 1946. Beliau diangkat sebagai Presiden Direktur Perseroan sejak tahun 2005, dan diangkat kembali sebagai Presiden Direktur pada RUPS tanggal 23 Juni 2010, setelah sebelumnya menjabat sebagai Direktur Perseroan pada tahun 2000. Saat ini beliau juga sebagai Presiden Direktur PT Anugerahinti Gemanusa, Entitas Anak Perseroan. Karir beliau dimulai dari PT Petrokimia Gresik (1970-1999) dengan jabatan antara lain sebagai Kepala Departemen Produksi dan jabatan terakhir adalah Direktur PT Petrocentral. Beliau berlatar belakang tehnik mesin dari Universitas Gajahmada, Yogyakarta dan gelar Master of Business Administration dari Institut Teknologi Aditama, Surabaya. Born in Solo, in August, 1946. He was appointed as President Director of the Company in 2005, and re-appointed for the same position on 23 June 2010 based on GMS resolution, following his former position as Director of the Company in 2000. Currently he is also President Director of PT Anugerahinti Gemanusa, Subsidiary. He started career in PT Petrokimia Gresik (1970-1999) holding position as, inter alia, Head of Production Department and last ly held position as Director of Petrocentral. He got Bachelor of Mechanical Engineering degree from Universitas Gajahmada, Yogyakarta, and got Master of Business Administration from Institut Teknologi Aditama, Surabaya.
Adry Nugroho Direktur Independen | Independent Director Lahir di Semarang, pada bulan Agustus tahun 1962. Beliau dikukuhkan sebagai Direktur Independen Perseroan berdasarkan RUPS tanggal 18 Juni 2014. Sebelumnya beliau adalah General Manager di Perseroan sejak 1989 hingga 2012. Awal karir beliau dimulai sejak tahun 1986-1989 dengan bergabung di PT Justus Sakti Raya. Beliau lulusan fakultas Tehnik Kimia, Universitas Diponegoro, Semarang (1981-1986). Born in Semarang, in August, 1962. He was appointed as Director in 2012, and he was appointed as Independent Director on 18 June 2014 based on GMS resolution. Formerly he was General Manager of the Company from 1989 to 2012. He started career in PT Justus Sakti Raya in 1986-1989. He graduated from the Faculty of Chemical Engineering, Universitas Diponegoro, Semarang (1981-1986).
Annual Report 2014
45 PROFIL PERUSAHAAN | COMPANY PROFILE
Ignatius Wiraharjo Direktur | Director Lahir di Palembang, pada bulan Desember tahun 1963. Beliau diangkat sebagai Direktur Perseroan berdasarkan RUPS tanggal 18 Juni 2014. Sebelumnya beliau adalah Head of Plantation di Perseroan sejak September 2011. Awal karirnya dimulai sebagai AS II-III di PT Inti Indowasit Subur (1989-1998), Manager di PT Rigunas (1998-2000), Senior Manager Plasma di PT Indosawit (2000-2002), General Manager Plasma di PT Selapan Jaya Group (2002-2007), General Manager (General Affair & Plasma) di PT Sampoerna Agro Tbk (Februari 2007-2008), General Manager Plasma Sumatra Selatan dan Kalimantan Timur di PT PP London Sumatra (Februari 2009-Agustus 2011). Beliau lulusan fakultas Agronomi, Universitas Jambi (1988 - 1989). Born in Palembang, in December, 1963. He was appointed as Director on June 18, 2014 based on GMS resolution. Formerly he was Head Plantation of the Company in September 2011. He started career as AS II - III of PT Inti Indosawit Subur (1989-1998), Manager of PT Rigunas (1998-2000), Senior Manager Plasma of PT Indosawit (2000-2002), General Manager Plasma of PT Selapan Jaya Group (2002-2007), General Manager (General Affair & Plasma) of PT Sampoerna Agro Tbk (February 2007-2008), General Manager Plasma South Sumatra and East Kalimantan of PT PP London Sumatra (February 20019-August 2011). He graduated from the Faculty of Agronomy, Universitas Jambi (1985- 1989).
Stefanus Madhyan Direktur | Director Lahir di Baturaja, pada bulan Februari tahun 1966. Beliau diangkat sebagai Direktur Perseroan berdasarkan RUPS tanggal 18 Juni 2014. Awal karirnya dimulai sejak bekerja di PT Summit Sinar Mas Finance dengan jabatan terakhir Manager of Business Development (1991-1997), beliau juga menjabat sebagai Corporate Finance, Corporate Secretary dan Investor Relation di Rajawali Group (1997-2001), Corporate Secretary dan Investor Relation di PT Eterindo Wahanatama Tbk (2001-Maret 2004), Direktur PT Eternal Buana Chemical Industries dan PT Eterindo Nusa Graha (Januari 2004-Maret 2009), Business and Financial Analyst di Wizman Gems International Ltd., Toronto, Canada (Juli 2009-Desember 2012). Beliau merupakan anggota dari Society of Management Accountant of Ontario, Canada. Beliau lulusan fakultas Ekonomi, Universitas Katolik Parahyangan, Bandung (1985 -1990). Born in Baturaja, in Februari 1966. He was appointed as Director on June 18, 2014 based on GMS resolution. He started career in PT Summit Sinar Mas Finance as Manager of Business Development (1991-1997), he was as Corporate Finance, Corporate Secretary and Investor Relation in Rajawali Group (1997-2001), Corporate Secretary and Investor Relation of PT Eterindo Wahanatama Tbk (2001-March2004), Director of PT Eternal Nusa Graha (January 2004-March 2009), Business and Financial Analyst of Wizman Gems International Ltd., Toronto, Canada (July 2009-December 2012). He is a member of the Society of Management Accountant of Ontario, Canada. He graduated from Faculty of Economic, Universitas Katolik Parahyangan, Bandung (1985- 1990).
Catatan | Note 1. Masing-masing anggota Direksi tidak ada hubungan afiliasi dengan anggota Dewan Komisaris atau anggota Direksi lainnya, termasuk dengan pemegang saham.
1. Each member of the Board of Directors no affiliation with the members of the Board of Commissioners, or other members of the Board of Directors, including the shareholders.
2. Bapak Ignatius Wiraharjo mengundurkan diri sebagai Direktur Perseroan tertanggal 13 Maret 2015.
2. Mr. Ignatius Wiraharjo resigned as Director at the Company dated March 13, 2015.
Laporan Tahunan 2014
46
ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN MANAGEMENT DISCUSSION AND ANALYSIS Tahun 2014 merupakan tahun yang penuh dengan tantangan, selain jatuhnya harga minyak mentah dunia, perubahan kebijakan harga biodiesel dari HPE (Harga Patokan Ekspor) menjadi MOPS (Means Oil Plats Singapore) sangat mempengaruhi kinerja bisnis Biodiesel Perseroan, namun ditengah tekanan tersebut Perseroan tetap berusaha untuk mempertahankan kinerja, melalui strategi yang efisien dan efektif.
2014 was a year full of challenges, in addition to the fall of crude oil prices, changes in pricing policies of biodiesel from HPE (Export Reference Price) into MOPS (Means Oil Plats Singapore) greatly affect the Company's business performance Biodiesel, but amid the pressure of the Company shall endeavor to make maintain performance, through efficient and effective strategies.
Laporan Laba Rugi Komprehensif
Statement Of Comprehensive Income
Penjualan Neto Pada tahun 2014 penjualan neto menurun sebesar 17,1% menjadi Rp1.000 miliar dari Rp1.206 miliar di tahun sebelumnya. Kinerja tersebut disebabkan oleh menurunnya volume penjualan Biodiesel sebesar 20,4%.
Net Sales In 2014, net sales decreased by 17.1% to Rp1,000 billion from Rp1.206 billion in the previous year. The performance is due to the decrease in Biodiesel sales volume by 20.4%
Di tahun 2014, Biodiesel menyumbangkan sebesar 74,7% dari total penjualan (2013: 70,6%), sedangkan perdagangan kimia dan hasil perkebunan menyumbang sebesar 25,3% (2013: 29,4%), dari total penjualan. Sekitar 96% dari total penjualan diserap oleh pasar dalam negeri (2013: 97%), sedangkan sisanya sebesar 4% diperuntukkan bagi pasar ekspor (2013:3%).
In 2014, Biodiesel contributed by 74.7% of total sales (2013: 70.6%), whereas the chemical trade and plantation crops accounted for 25.3% (2013: 29.4%), of the total sales. Approximately 96% of total sales absorbed by the domestic market (2013: 97%), while the remaining 4% is destined for the export market (2013: 3%).
Produksi Biodiesel Perseroan pada tahun 2014 sebesar 62.100 MT menurun bila dibanding tahun 2013 sebesar 90.882 MT. Penurunan sebesar 31,7% disebabkan oleh penurunan penjualan akibat dari perubahan kebijakan harga Biodiesel dari HPE menjadi MOPS.
Companies Biodiesel Production in 2014 amounted to 62,100 MT decreased when compared to the year 2013 amounted to 90.882 MT. A decrease of 31.7% primarily due to lower sales as a result of changes in Biodiesel pricing policy from HPE into MOPS.
Kontribusi Penjualan Sales Contribution 100% 80%
Biodiesel
60%
Lain-lainnya | Others
40% 20% 0% 2012
2013
2014
Pendapatan dan Volume Penjualan berdasarkan Jenis Produk Sales Revenue and Volume by Product Type Seluruh angka pada tabel menggunakan notasi bahasa Indonesia Numerical notation in all tables are in Indonesian language
Produk Product
2013
2014
Volume (MT)
Dalam Jutaan Rupiah In Million Rupiah
Biodiesel | Biodiesel
87.255
851.932
69.442
747.241
Kimia | Chemical
45.474
352.284
27.150
245.864
1.802
1.849
5.500
6.982
TBS | FFB Jumlah | Total
1.206.066
Volume (MT)
Dalam Jutaan Rupiah In Million Rupiah
1.000.087
Annual Report 2014
47 ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN | MANAGEMENT DISCUSSION AND ANALYSIS
Harga jual rata-rata Biodiesel di tahun 2014 sebesar Rp10,5 Juta/MT dan Rp9,71 juta/MT di tahun 2013.
The average selling price of Biodiesel in 2014 amounted Rp10.5 million/MT and Rp9.71 million/MT in 2013.
Laba Bruto Laba bruto menurun 98,8% menjadi Rp2,06 miliar di tahun 2014 dari Rp178,84 miliar di tahun 2013 terutama karena penurunan rata-rata margin selisih antara harga jual Biodiesel dengan harga bahan baku utama.
Gross Profit Gross profit decreased 98.8% amounted Rp2,06 billion in 2014 from Rp178,84 billion in 2013 primarily due to a decrease in average margin of difference between the selling price of biodiesel with the main raw material prices.
Laba (Rugi) Usaha Laba usaha juga menurun sebesar 185,1% menjadi rugi (Rp95,54 miliar) di tahun 2014 dari laba Rp112,22 miliar di tahun 2013. Beban usaha yang terdiri dari beban penjualan dan beban umum administrasi mengalami peningkatan masing-masing sebesar 32,5% dan 55,5%, Peningkatan beban tersebut meningkatkan kerugian Perseroan di tahun 2014.
Operating Profit (Loss) Operating income also decreased by 185.1% to losses (Rp99,54 billion) in 2014 from profit Rp112,22 billion in 2013. Operating expenses are comprised of selling expenses and general and administration expenses increased respectively by 32.5% and 55.53%, increasing the expenses increases losses of the Company in 2014.
Pendapatan (Beban) Lain-lain Pendapatan (beban) lain-lain yang signifikan berasal dari beban bunga. Beban bunga Perseroan pada tahun 2014 mengalami peningkatan sebesar 33,7% yang disebabkan oleh penambahan utang bank dan peningkatan selisih kurs pada pinjaman dalam mata uang asing.
Income (expense) Other Income (expense) significant others derived from interest expense. The Company's interest expense in 2014 increased by 33.7% due to the addition of increased bank loans and foreign exchange differences on foreign currency denominated loans.
Laba (Rugi) Bersih Sejalan dengan penjelasan di atas Perseroan memperoleh rugi bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp141,8 miliar. Rugi bersih yang dapat di atribusikan kepada pemilik entitas induk tersebut menurun bila dibandingkan dengan tahun 2013 dimana Perseroan masih dapat membukukan laba sebesar Rp7,85 miliar.
Net Income (Loss) In line with the above explanation of the Company's net loss attributable to the parent company amounted to Rp141.8 billion. Net loss attributable to the parent company is decreased when compared to 2013 where the Company can still posted a profit of Rp7,85 billion.
Posisi Keuangan
Financial Position
Aset
Asset
Aset Lancar Pada tanggal 31 Desember 2014, total aset lancar mencapai Rp307,07 miliar, menurun Rp245,08 miliar atau 44,39% dari Rp552,15 miliar di tahun 2013. Penurunan aset lancar ini disebabkan oleh penurunan piutang usaha, persediaan serta pajak dibayar dimuka (Pajak Pertambahan Nilai).
Current Asset As of December 31, 2014, total current assets reached Rp307,07 billion, decrease of Rp287.32 billion or 52,0% from Rp552,15 billion in 2013. The decrease in current assets is due to the decrease in accounts receivable, inventories and prepaid taxes (Value Added Tax).
Aset Tidak Lancar Pada tanggal 31 Desember 2014, total aset tidak lancar mencapai Rp1.023,98 miliar, meningkat Rp284,43 miliar atau 38,46% dari Rp739,56 miliar di tahun 2013. Pertumbuhan aset tidak lancar ini disebabkan oleh meningkatnya tanaman perkebunan dan uang muka pembelian aset tetap.
Non-Current Asset As of December 31, 2014, total non-current assets reached Rp1,023.98 billion, an increase of Rp298,42 billion or 38.46% of Rp739,56 billion in 2013. Growth in non-current assets is due to the increase in plantation crops and advances purchase of fixed assets.
Total aset mencapai Rp1.331,05 miliar pada tahun 2014, meningkat sebesar Rp39,34 miliar atau 3,05% dibanding tahun 2013 yaitu sebesar Rp1.291,71 miliar.
Total assets reached Rp1,331.05 billion in 2014, an increase of Rp39.34 billion or 3.05% compared to the year 2013 in the amount of Rp1.291,71 billion.
Liabilitas
Liabilities
Liabilitas Jangka Pendek Pada tanggal 31 Desember 2014, total liabilitas jangka pendek mencapai Rp647,37 miliar, meningkat Rp122,14 miliar atau 23,25% dari Rp525,23 miliar di tahun 2013. Peningkatan liabilitas jangka pendek ini disebabkan oleh penambahan utang usaha dan utang bank jangka pendek.
Short-Term Liabilities As of December 31, 2014, total short-term liabilities reached Rp647.37 billion, an increase of Rp93,89 billion or 23.25% from Rp525,23 billion in 2013. The increase in current liabilities is due to the addition of accounts payable and short-term bank loans.
Laporan Tahunan 2014
48 ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN | MANAGEMENT DISCUSSION AND ANALYSIS
Liabilitas Jangka Panjang Pada tanggal 31 Desember 2014, total liabilitas jangka panjang mencapai Rp381,73 miliar, meningkat Rp60,91 miliar atau 18,99% dari Rp320,82 miliar di tahun 2013. Peningkatan liabilitas jangka panjang ini terutama disebabkan oleh meningkatnya utang bank jangka panjang investasi perkebunan.
Long-Term Liabilities As of December 31, 2014, total long-term liabilities reached Rp381,73 billion, an increase of Rp60,91 billion or 18.99% from Rp320,82 billion in 2013. The increase in long-term liabilities is primarily due to increased long-term bank loans plantation investment.
Total liabilitas sebesar Rp1.029,10 miliar pada tahun 2014 meningkat sebesar Rp183,05 miliar atau 21,64% dibanding tahun 2013 sebesar Rp846,05 miliar.
Total liabilities amounted to Rp1,029.10 billion in 2014 increased by Rp183.05 billion or 21.64% compared to the year 2013 by Rp846,05 billion.
Ekuitas Total ekuitas sebesar Rp301,95 miliar pada tahun 2014 menurun sebesar Rp143,71 miliar atau 32,25% dibanding tahun 2013 sebesar Rp445,66 miliar akibat rugi bersih tahun berjalan, pembagian dividen dan perubahan kepentingan non pengendali.
Equity Total equity amounted to Rp 301.95 billion in 2014 decreased by Rp143,71 billion or 32.25% compared to the year 2013 by Rp445,66 billion due to the net loss for the year, dividen payment and changes in non-controlling interests.
Arus Kas
Cash Flow
Arus Kas Dari Aktivitas Operasi Kas bersih dari kegiatan operasi terdiri dari penerimaan dari pelanggan dan penghasilan bunga dikurangi dengan pembayaran kepada pemasok dan karyawan, serta berbagai pembayaran untuk kegiatan operasional lain, pembayaran pajak dan bunga.
Cash Flow From Operating Activities Net cash from operating activities consist of revenue from customers and interest income reduced by payments to suppliers and employees and payments for other operations, taxes and interest.
Pada tahun 2014 arus kas neto diperoleh dari aktivitas operasi sebesar Rp176,21 miliar meningkat bila dibandingkan dengan tahun 2013, dimana arus kas neto digunakan untuk aktivitas operasi sebesar Rp226,07 miliar. Hal ini disebabkan pada tahun 2014, Perseroan memperoleh pengembalian restitusi pajak, serta adanya utang yang belum jatuh tempo pada akhir tahun 2014.
In 2014, net cash flow from operating activities amounted to Rp176,21 billion increase when compared to the year 2013, in which net cash flows used in operating activities amounted to Rp226,07 billion. This is due in 2014, the Company obtains a tax refunds, and any debts that have not matured at the end of 2014.
Arus Kas Dari Aktivitas Investasi Kas bersih dari aktivitas investasi mencakup penambahan dan penjualan aset tetap, perolehan persiapan lahan, pembibitan dan tanaman belum menghasilkan serta kenaikan aset lain-lain.
Cash Flow From Investing Activities Net cash from investment activities includes the addition and sale of fixed assets, Acquisition of land preparation, nurseries, and immature plantations and also increase in other assets.
Pada tahun 2014 arus kas neto digunakan untuk aktivitas investasi sebesar Rp266,47 miliar meningkat bila dibandingkan dengan tahun 2013, dimana arus kas neto digunakan untuk aktivitas investasi sebesar Rp67,42 miliar. Hal ini disebabkan terdapat penambahan aset tetap tanah dan investasi pada tanaman perkebunan.
In 2014, net cash flows used in investing activities amounted to Rp266,47 billion increase when compared to the year 2013, in which net cash flows used in investing activities amounted to Rp67,42 billion. This is due to there is the addition of fixed assets and investments in plantation crops.
Arus Kas Dari Aktivitas Pendanaan Kas bersih dari kegiatan pendanaan mencakup penerimaan dari utang bank jangka pendek dan jangka panjang yang dikurangi dengan pembayaran utang bank jangka pendek dan jangka panjang dan pembayaran utang sewa pembiayaan.
Cash Flow From Financing Activities Net cash from financing activities includes proceeds from short-term and long-term bank loan reduced by short-term and long-term bank loan and payment of finance.
Pada tahun 2014 arus kas neto diperoleh dari aktivitas pendanaan sebesar Rp79,11 miliar menurun bila dibandingkan dengan tahun 2013, dimana arus kas neto diperoleh dari aktivitas pendanaan sebesar Rp329,07 miliar. Hal ini disebabkan diperolehnya penambahan pinjaman bank pada tahun 2013.
In 2014 net cash flow from financing activities amounted to Rp79.11 billion increases when compared to 2013, in which net cash flow from financing activities amounted to Rp329.07 billion. This is due to additional bank loan in 2013.
Annual Report 2014
49 ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN | MANAGEMENT DISCUSSION AND ANALYSIS
Struktur Permodalan dan Kemampuan Membayar Utang
Capital Structure and Repayment Capacity
Pada tahun 2014 rasio lancar mengalami penurunan menjadi 0,47 kali dari 1,05 kali pada tahun 2013, Perseroan terus berupaya memperbaiki jangka waktu pembayaran utang kepada pemasok dan mengelola berbagai sumber pembiayaan dari para pemberi pinjaman yang dapat diandalkan.
In 2014 the current ratio increased to 0.47 times from 1.05 times in 2013, this was due to the Company's efforts to optimize the structure of the loan by using long-term loans. The Company focus to improving the payment term of debts to suppliers and managing diversified funding resources from reliable quality lenders
Entitas Anak telah memperoleh persetujuan perpanjangan atas fasilitas modal kerja pada tanggal 16 Pebruari 2015 dari PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk sampai dengan tahun 2016. Jika utang tersebut disajikan sebagai liabilitas jangka panjang maka rasio lancar akan meningkat menjadi 0,98.
The Subsidiary has obtained the approval for the extension of the working capital loan on February 16, 2015 from PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk until 2016. If the loan is presented as long-term liability the current ratio will increase to 0.98.
Tingkat Kolektibilitas Piutang
Collectability Rate Of Receivables
Tingkat kolektibilitas piutang pada tahun 2014 mengalami peningkatan dari 2,5 bulan menjadi 1,8 bulan. Perseroan terus melakukan pengawasan terhadap perputaran piutang usaha sehingga tercapai tingkat kolektibilitas yang baik.
Collectibility of accounts receivable levels in 2014 declined from 2.5 months to 1.8 months. The Company's management continues in supervising the accounts receivable turnover to reach a good level of collectibility.
Ikatan
Commitments
1. Kontrak kerja dengan Pertamina Pada tanggal 9 Maret 2012, Perseroan mengadakan perjanjian jual beli Biodiesel atau Fatty Acid Methyl Ester (FAME) dengan PT Pertamina. Perseroan berkewajiban mengirimkan FAME kepada Pertamina dengan lokasi Franco Terminal BBM Boyolali, Maos, Tegal, dan lainnya sesuai dengan kebutuhan PT Pertamina. Harga jual ditentukan berdasarkan Keputusan Menteri ESDM No. 0219 K/12/MEM/2010 tanggal 26 Januari 2010 tentang Harga Indeks Pasar Bahan Bakar Minyak dan Harga Indeks Pasar Bahan Bakar Nabati (Biofuel) yang dicampurkan ke dalam jenis bahan bakar tertentu.
1. Contract with Pertamina On March 9, 2012, the Company entered into a sales and purchase agreement of Biodiesel or Fatty Acid Methyl Ester (FAME) with PT Pertamina. The Company should deliver FAME to Pertamina which located at Franco Terminal BBM Boyolali, Maos, Tegal and other Franco based on PT Pertamina request. The selling price is based on Decree from the Ministry of Energy and Mineral Resources No.0219 K/12/MEM/2010 dated January 26, 2010 regarding Fuel Market Price Index and Biofuel Market Price Index which mixed with particular fuel.
Pada tanggal 28 Pebruari 2013, Perseroan mengadakan perjanjian jual beli FAME dengan Pertamina untuk jangka waktu 1 Januari - 31 Desember 2013. Syarat dan ketentuan dalam perjanjian ini serupa dengan perjanjian sebelumnya. Berdasarkan pengumuman hasil lelang pekerjaan pengadaan FAME tanggal 18 Desember 2013, Perseroan ditunjuk sebagai pemasok FAME untuk wilayah Tegal, Maos dan Cilacap dengan total suplai 72.000 KL selama periode 2 tahun. Sampai dengan tanggal penyelasaian laporan ini, perjanjian antara Perseroan dengan Pertamina masih dalam proses.
On February 28, 2013, the Company entered into a sales and purchase agreement of FAME with Pertamina for January 1 - December 31, 2013. The terms and conditions in this agreement are similar with the previous agreement. Based on announcement of auction result of FAME supply dated December 18, 2013, the Company was appointed as FAME supplier for Tegal, Maos and Cilacap area with total supply of 72,000 KL for 2 years period. Up to the date of the completion of the report, the agreement between the Company and Pertamina is still in process.
2. Proyek Plasma Kebijakan pemerintah Indonesia mewajibkan perusahaan perkebunan untuk membangun inti rakyat. Sehubungan dengan kebijakan tersebut, PT MPK dan PT MBS yang secara bersama-sama disebut sebagai “Perusahaan Inti”, memiliki komitment dengan Koperasi Unit Desa (KUD) yang mewadahi petani plasma untuk mengembangkan perkebunan plasma. Pembiayaan atas pengembangan perkebunan plasma ini diperoleh melalui pinjaman dari PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (“BRI”).
2. Plasma Project The Indonesian government policy requires the plantations companies to develop plasma plantations. Related to this, PT MPK and PT MBS, collectively referred to as the “Nucleus Companies”, have commitments with “Koperasi Unit Desa (KUD)” representing the plasma farmers to develop plantations under the plasma scheme. The financing of these plasma plantations are provided by PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (“BRI”).
Laporan Tahunan 2014
50 ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN | MANAGEMENT DISCUSSION AND ANALYSIS
Pada saat perkebunan plasma telah menghasilkan, petani plasma berkewajiban untuk menjual seluruh hasil perkebunan tersebut kepada Perusahaan Inti, dan melunasi angsuran atas fasiltas pinjaman investasi yang diberikan oleh bank sesuai dengan menggunakan dana yang dipotong dari penjualan hasil perkebunan plasma tersebut.
When the plasma plantations start to mature, the plasma farmers are obliged to sell all their harvests to the respective Nucleus Companies, and shall repay the installments for the credit investment facilities obtained from the bank in accordance with the scheme of the plasma plantations development using funds deducted from the proceeds of the said sales of plasma plantations' harvests.
Fasilitas pinjaman diberikan langsung oleh BRI kepada Perusahaan Inti. Dengan demikian, saldo pinjaman dicatat oleh Perusahaan Inti.
The credit facilities are provided directly by the creditors to the Nucleus Companies. Accordingly, loan balances were recorded by the Nucleus Companies.
Pada tanggal 31 Desember 2014, pengembangan plasma oleh KUD telah mencapai 1.768 ha (2013: 1.482 ha).
As of December 31, 2014, the KUD Plasma development comprises 1,768 hectares (2013: 1,482 hectares).
Peristiwa Setelah Tanggal Neraca
Subsequent Event Review
a. Pada tanggal 5 Maret 2015, pemegang saham PT MBS menyetujui peningkatan modal ditempatkan dan disetor dari Rp54.255.000.000,- menjadi Rp111.255.000.000,dimana penambahan sebesar Rp57.000.000.000,- diambil alih oleh Perusahaan dengan cara konversi utang pemegang saham. Perubahan Anggaran Dasar ini telah diterima oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia melalui surat keputusan No. AHU-AH.01.03-0018672 tanggal 24 Maret 2015.
a. On March 5, 2015, the shareholders of PT MBS approved the increased of issued and fully paid capital from Rp54,255,000,000 to Rp111,255,000,000 whereby the increase of Rp57,000,000,000 was made the Company through conversion of shareholder's loan. The change of Articles of Association has been received by Ministry of Law and Human Rights in its decree No. AHU-AH.01.030018672 dated March 24, 2015.
b. Pada tanggal 5 Maret 2015, pemegang saham PT MPK menyetujui peningkatan modal ditempatkan dan disetor dari Rp54.580.000.000,- menjadi Rp154.580.000.000,dimana penambahan sebesar Rp100.000.000.000,diambil alih oleh Perusahaan dengan cara konversi utang pemegang saham. Perubahan Anggaran Dasar ini telah diterima oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia melalui surat keputusan No. AHU-AH.01.03-0018647 tanggal 24 Maret 2015.
b. On March 5, 2015, the shareholders of PT MPK approved the increased of issued and fully paid from Rp54,580,000,000 to Rp154,580,000,000,- whereby the increase of Rp100,000,000,000 was made by the Company through conversion of shareholder's loan. The change of Articles of Association has been received by Ministry of Law and Human Rights in its decree No. AHU-AH.01.030018647 dated March 24, 2015.
c. Pada tanggal 16 Februari 2015, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk menyetujui perpanjangan fasilitas kredit modal kerja tetap dan forex line yang di berikan kepada AG sampai dengan tanggal 20 Pebruari 2016 dengan limit kredit US$27.170.000 dan US$18.000.000 dan suku bunga 6% per tahun.
c. On February 16, 2015, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk agreed to extend working capital credit facility and forex line given to the AG up to February 20, 2016 with credit limit amounted to US$27,170,000 and US$18,000,0000 and bear interest rate 6% per annum.
Prospek Usaha
Business Outlook
Potensi Biodiesel Tidak dapat dipungkiri bahwa Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) No 25 tahun 2013 perihal mandatori Biodiesel yang diubah dengan No 12 tahun 2015 dimana peningkatan campuran Biodiesel dari 10% (B10) menjadi 15% (B15) di tahun 2015 dan 20% (B20) pada tahun 2016, berpotensi mendorong perkembangan industri Biodiesel di Indonesia pada umumnya dan kinerja Perseroan khususnya. Juga bila dikaitkan dengan usaha Pemerintah untuk memperkuat ketahanan perekonomian dan ketahanan energi nasional, dan Perseroan memiliki keunggulan kompetitif sebagai pelopor Biodiesel dan akan mensinergikan dengan perkebunan kelapa sawit yang dimilikinya.
Biodiesel Potential It is inevitable that the Minister of Energy and Mineral Resources Regulation No. 25 of 2013 in regards to the Biodiesel mandatory concerning mandatory Biodiesel as amended by No. 12 of 2015 in which an increasing rate of blending Biodiesel from 10% (B10) to 15% (B15) in 2015 and 20% (B20) in 2016, have potential to encourage the development of the Biodiesel industry in Indonesia generally, and in particular the Company's performance. Also if associating with government efforts to strengthen the resilience of the economy and national energy security, and the Company has a competitive advantages as a pioneer of Biodiesel and will synergize with its palm oil plantations.
Pemanfaatan Biodiesel sebagai bahan bakar lain bertujuan untuk mengurangi jumlah impor bahan bakar minyak (BBM)
The usage of Biodiesel as a alternative fuel aims to reduce the amount of imported diesel fuel (BBM) and increase the
Annual Report 2014
51 ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN | MANAGEMENT DISCUSSION AND ANALYSIS
dan meningkatkan nilai tambah produksi sawit nasional. Kapasitas terpasang industri Biodiesel nasional yang cukup besar serta ketersediaan bahan baku berupa minyak kelapa sawit (CPO)/stearin (turunan CPO) yang melimpah, mampu mencukupi jumlah Biodiesel yang dibutuhkan sebagai campuran bahan bakar minyak (solar) sesuai dengan jumlah yang ditetapkan dalam mandatori baru Biodiesel tersebut.
added value of the national palm oil production. The installed capacity of the national biodiesel industry is large enough and the availability of raw materials such as palm oil (CPO) / stearin (derivative) is abundant, and able to fulfill the required amount of Biodiesel as a mixture of fuel oil (diesel) in accordance with the amount specified in the Biodiesel new mandatory.
Kebijakan Pemakaian Biodiesel Mandatori *
Policy to Use Biodiesel Mandatory *
Surat Keputusan tahun 2015 | 2015 decree : Kategori | Category Usaha Mikro, Usaha Perikanan, Usaha Pertanian, Transportasi, dan Pelayanan Umum (subsidi) Micro Economy, Fishing & Farming, PSO Transportation Transportasi Non-subsidi | Non-PSO Transportation Industri & Komersial | Industry Commercial Pembangkit listrik | Power Plant
April 2015
January 2016
January 2020
January 2025
15%
20%
30%
35%
15% 15% 25%
20% 20% 30%
30% 30% 30%
30% 30% 30%
Sumber : * Menteri Energi dan Sumber Sumber Daya Mineral Keputusan No.12 / 2015 tanggal 18 Maret 2015 untuk mengubah Surat Keputusan No. 25/2013, Patokan harga biodiesel : CPO + US $ 188 / MT menurut Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Aturan ( Kep ) No.0726 K / 12 / MEM / 2015 tanggal 27 Februari 2015 Source : * The Minister of Energy and Mineral Resources Decree No.12/2015 dated March 18, 2015 to amend its Decree No. 25/2013, Biodiesel price benchmark : CPO + US$188/MT according to The Minister of Energy and Mineral Resources Rules (Kep) No. 0726 K/12/MEM/201dated February 27, 2015
Peningkatan pemakaian solar dan peningkatan blending rate Biodiesel sesuai dengan mandatori serta adanya potensi percepatan implementasi mandatori akan berpotensi meningkatkan permintaan terhadap Biodiesel. Di samping itu, permintaan terhadap Biodiesel juga akan semakin meningkat seiring dengan peningkatan kesadaran akan energi bersih serta pemanfaatan energi terbarukan.
Increasing usage of diesel and increasing rate of blending Biodiesel in accordance with the mandatory as well as accelerating the implementation of mandatory plan would potentially increase the demand for Biodiesel. Besides, the demand for Biodiesel will also increase along with the increase in awareess of clean energy and renewble energy utilization.
Tetapi potensi peningkatan permintaan terhadap Biodiesel tersebut, tidak diikuti oleh hal-hal sebagai berikut :
However the potential increasing demand of Biodiesel, is not followed by the following:
1. Belum ada sanksi dan penegakan hukum atas penyimpangan dari implementasi mandatori sehingga hanya sektor transportasi PSO yang melaksanakan blending Biodiesel sesuai dengan mandatori. 2. Harga Acuan Biodiesel yang tidak konduksif bagi produsen Biodiesel sejak Entitas Penanggungjawab Pengadaan Biodiesel PSO menggunakan MOPS solar sebagai acuan harga biodiesel. Sebelumnya harga biodiesel mengacu kepada HPE yang berkorelasi dengan harga minyak sawit/turunannya. Sedangkan harga acuan MOPS solar tidak berkorelasi dengan harga bahan baku Biodiesel, tetapi mengacu kepada harga minyak bumi. Dua karateristik harga yang berbeda tersebut mempengaruhi pergerakan harga bahan baku dan harga jual Biodiesel yang dapat berpotensi tidak memberikan margin bagi produsen Biodiesel.
1. There are no sanctions and law enforcement of any deviation from the mandatory implementation so that only the transport sector PSO that implement mandatory blending of Biodiesel. 2. Biodiesel reference price becomes not condusive for Biodiesel producers since the implementations of MOPS as the Biodiesel price reference. Previously Biodiesel price refers to HPE identical to the price of palm oil/ its derivatives. While the reference price of diesel MOPS does not have any correlation with Biodiesel raw material prices, but refers to crude oil price. Those two characteristics prices difference affected the movement of raw material prices and Biodiesel prices that potentially did not give margin to Biodiesel producers.
Sepanjang tahun 2014, harga minyak bumi mengalami trend penurunan. Hal ini tidak sejalan dengan harga minyak kelapa sawit yang mengalami trend kenaikan. Kondisi tersebut menyebabkan kerugian bagi produsen Biodiesel. Sehingga produsen Biodiesel terpaksa mengurangi produksi dan penjualan dalam negeri. Kondisi tersebut menyebabkan tidak tercapainya program mandatori Biodiesel.
Throughout 2014, oil price experienced a downward trend. It is not in line with the palm oil price, that was uptrend. These conditions led to losses for Biodiesel producers. Thus Biodiesel producers have to reduce the production and domestic sales, resulted in the unrealized Biodiesel mandatory program.
Laporan Tahunan 2014
52 ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN | MANAGEMENT DISCUSSION AND ANALYSIS
Jadi selama dua hal tersebut tidak ditangani dengan baik, terutama harga acuan Biodiesel, maka industri Biodiesel tetap akan menghadapi potensi masalah serupa dari tahun ke tahun.
As long as those two issues are not managed properly, especially the Biodiesel price reference, the Biodiesel industry will continue to face the similar problems from year to year.
Untuk pengembangan industri Biodiesel, tidak saja dibutuhkan political will tetapi yang lebih penting dibutuhkan economical will. Pemerintah perlu menyediakan subsidi yang cukup untuk menutup selisih harga antara harga keekonomian biodiesel dibandingkan dengan harga solar MOPS.
For the sustainability of the Biodiesel industry development, not only political will but also economical will must be committed. The government needs to provide sufficient subsidies to cover the price difference between the economic price of biodiesel compared to diesel MOPS price.
Saat ini Pemerintah sedang merampungkan formulasi harga baru untuk Biodiesel, yang mengacu kepada harga CPO ditambah US$125 per Metrik Ton. Hal ini dirasakan lebih tepat, mengingat perusahaan Biodiesel memakai CPO sebagai bahan bakunya.
Currently the Government is finalizing the new price formulation for Biodiesel, which refers to the CPO price plus US$125 per Metric Ton. It is more appropriate, considering the Biodiesel consumes CPO as raw material.
Dengan ditetapkannya formulasi harga baru tersebut, diharapkan dapat meningkatkan produksi Biodiesel di Indonesia dan juga menunjang program Pemerintah yang akan menaikan campuran Biodiesel dari 10% (B10) menjadi 15% (B15) di tahun 2015 dan 20% (B20) pada tahun 2016. Dengan demikian, diharapkan di tahun-tahun depan bisnis Biodiesel dapat memberikan kontribusi positif kepada kinerja Perseroan.
By regulating those the new price formula, it is expected to increase Biodiesel production in Indonesia and also supporting the government program to increase a Biodiesel blended rate from 10% (B10) to 15% (B15) in 2015 and to 20% (B20) in 2016. Therefore, it is expected that Biodiesel business will give positively coontribution to the Company's performance in the years ahead.
Potensi Perkebunan Kelapa Sawit Komoditas minyak kelapa sawit memiliki karakteristik unik sebagai bagian dari bahan pangan dan sebagai bagian dari bahan baku energi, bahkan dapat menjadi bahan baku oleochemical dan lain-lain di dalam proses hilirisasi lanjutan. Karakteristik unik tersebut yang menempatkan minyak kelapa sawit kepada posisi komoditas yang selalu memiliki potensi sehingga tren harga minyak kelapa sawit dapat mengikuti tren harga komoditas pangan subtitusinya seperti minyak kedelai. Banyaknya kegunaan dari minyak kelapa sawit, baik untuk aplikasi sebagai bahan makanan dan oleo chemeical maupun untuk aplikasi bahan bakar alternatif (biofuel) akan mendorong permintaan.
Palm Oil Plantation Potential Palm oil has unique characteristics for food consumption and for raw materials as a renewal energy, it can even be used in oleochemical industry raw materials and others in the process of further downstream. The price trend of palm oil has the potential to follow the price trend of food commodities such as soybean oil in subtitute. The versatility of palm oil, both for application as food and oleo chemeical and for application of alternative fuels (biofuels) will drive the increase of demand.
Adanya perubahan iklim secara ekstrem juga mempengaruhi secara negatif jumlah panenan dan jumlah perluasan area tanam.
The existence of extreme climate changes also negatively affect the amount of crop harvesting and the amount of expansion of the planting area.
Dari analisa di atas, jelaslah bahwa perkebunan kelapa sawit tetap memiliki prospek yang menggembirakan di masa mendatang ditambah dengan adanya program hilirisasi.
From the above analysis, it is clear that oil palm plantations still have bright prospects in the future coupled with the downstream program.
Pada sektor perkebunan kelapa sawit, Perseroan menunjukan kinerja yang cukup signifikan, dengan melakukan percepatan area tanam perkebunan kelapa sawit sehingga area tertanam pada akhir tahun 2014 menjadi seluas 8.200 ha dari total luas yang dapat ditanami 24.000 ha. Penjualan tandan buah segar (TBS) juga mengalami peningkatan dari 1.800 ton menjadi 5.500 ton atau meningkat lebih dari 200%.
In the palm oil sector, the Company shows the quite significant performance, by accelerating planted palm oil plantation area to 8,200 ha from total plantable area of 24,000 ha by the end of 2014. Sales of fresh fruit bunches (FFB) also increased from 1,800 tons to 5,500 tons which was more than 200% increasing.
Seiring dengan meningkatnya produksi TBS, Perseroan dalam proses pembangunan pabrik kelapa sawit, yang diharapkan dapat beroperasi pada akhir tahun 2016, sehingga CPO dapat memberikan kontribusi positif terhadap profitabilitas Perseroan.
Along with the increasing of FFB production, the Company is in the process of constructing palm oil mill, which is expecting to operate by the end of 2016, therefore those CPO will give positive constribution to the Company's profitability.
Annual Report 2014
53 ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN | MANAGEMENT DISCUSSION AND ANALYSIS
Potensi Perdagangan Kimia Pertumbuhan kelas ekonomi menengah di Indonesia mendorong peningkatan konsumsi terhadap barang-barang sandang, peralatan rumah tangga yang berasal dari produk kimia. Peningkatan permintaan terhadap produk-produk kimia tersebut akan memberikan peluang kepada Perseroan untuk mengembangkan usaha dalam perdagangan kimia sebagai pemenuhan kebutuhan pasar akan bahan kimia.
Chemical Trading Potential Middle-class economic growth in Indonesia to drive the increase consumption of the goods, clothing, household material that derived from chemical applications. Increased demand for the chemical products will be a good opportunity for the Company to increase the trading business to satisfy and supply to the market for the chemical products.
Kesempatan Yang Dapat Diraih Oleh Perseroan
Opportunities can be achieved by the Company can be achieved The Company's capability in the three sectors are the main assets for the Company to take advantage of business opportunities offered by these three sectors. With the integration of downstream and upstream industries for synergies between Biodiesel and palm oil plantations, the Company will lead to palm oil plantation companies are integrated and strong.
Kapabilitas yang dimiliki oleh Perseroan pada tiga sektor tersebut merupakan modal utama bagi Perseroan untuk memanfaatkan kesempatan peluang usaha yang ditawarkan oleh tiga sektor tersebut. Dengan pengembangan industri hilir dan industri hulu untuk sinergi antara Biodiesel dan perkebunan kelapa sawit, Perseroan akan menuju kepada perusahaan perkebunan kelapa sawit yang terintegrasi dan lebih besar. Pengalaman yang dimiliki Perseroan di dalam perdagangan dan produksi kimia juga dapat dimanfaatkan pada pengembangan oleochemical selanjutnya.
The Company's experience in trading and chemical production can also be utilized in the development of next oleochemical.
Dengan pengalaman-pengalaman tersebut, Perseroan akan mudah untuk mengembangkan tiga pilar bisnis tersebut menjadi sumber pertumbuhan dan sumber peningkatan nilai pemegang saham melalui proses sinergi.
With these experiences, the Company will be able to develop the three pillars of the business to grow the Company and to increase shareholder value through synergies.
Proyeksi 2015
Projection 2015
Pada tahun 2014 Perseroan membukukan penjualan Biodiesel sebesar 69.442 MT, 23% di bawah target awal sekitar 90.000 MT. Mempertimbangkan kinerja Perseroan selama tahun 2014 maka target penjualan Biodiesel di tahun 2015 sekitar 90.000 MT.
In 2014 the Company has recorded sales of Biodiesel amounted to 69,442 MT, 23% below target by 90,000 MT. Consider the performance of the Company during the year 2014 the targets sales of Biodiesel in 2015 around 90,000 MT.
Sedangkan dari sektor perkebunan Perseroan menargetkan produksi TBS sebesar 29.000 MT.
Meanwhile from plantation sector the Company target production of FFB around 29,000 MT.
Pemasaran
Marketing
Biodiesel Perseroan telah melakukan usaha-usaha pemasaran untuk tidak tergantung kepada Entitas Pemerintah yang bertanggung jawab terhadap penyediaan biodiesel bagi kepentingan public service obligation (pso). Perseroan mengembangkan pasar non pso, di lain pihak Perseroan tetap melakukan kewajibannya untuk memenuhi kebutuhan pso tersebut, sebagai bentuk komitmen Perseroan sebagai salah satu pemenang tender pengadaan biodiesel untuk tahun 2014-2015.
Biodiesel The Company has made marketing efforts to not depend on the government entity responsible for the provision of biodiesel in the interest of public service obligation (PSO). The Company develops non pso market, on the other hand remains the Company to perform its obligations to meet the needs of the pso, as a commitment of the Company as one of the winners of the tender procurement of biodiesel for years 2014-2015.
Perkebunan Kelapa Sawit Perseroan melakukan pemasaran TBS secara langsung kepada PKS-PKS yang berada di sekitar lokasi Perkebunan, sehubungan dengan belum dimilikinya PKS. Perseroan tetap menjalin hubungan baik dengan PKS-PKS tersebut, walaupun hubungan tersebut bersifat sementara selama Perseroan belum memiliki PKS. Di lain pihak, saat ini Perseroan mulai mengembangkan pemasaran bagi CPO yang akan dihasilkannya.
Palm Oil Plantation The Company sell TBS directly to CPO mills that are sorrouding Plantation, due to Perseroan did not have yet CPO mill. Company continued to establish good relationship with CPO mills, although its relationship is temporary as long as Company did not yet have CPO mill. On the other hand, currently the Company begin to develop marketing for the CPO to be produced.
Laporan Tahunan 2014
54 ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN | MANAGEMENT DISCUSSION AND ANALYSIS
Perdagangan Kimia Perseroan akan tetap mengembangkan saluran distribusi tradisional perdagangan kimia dengan dengan menjalin hubungan dengan para pemasok dan pelanggan lama. Di samping itu, Perseroan secara aktif mengembangkan jaringan pemasaran baru baik untuk produk-produk kimia yang sekarang ada maupun produk-produk baru.
Chemical Trading The Company will develop the traditional distribution channels by maintaining relationships with existing suppliers and customers. In addition, the Company will also actively develop new marketing network both for existing chemical products as well as new products.
Dividen
Dividend
Sesuai dengan risalah Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan yang diselenggarkan pada tanggal 18 Juni 2014 yang diaktakan oleh akta Notaris Veronica Nataadmadja No. 25 tanggal 18 Juni 2014, para pemegang saham memutuskan pembayaran dividen kas sebesar Rp1.571.788.978,- (Rp1,62 per saham) atau setara dengan 20% dari laba neto Perseroan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013. Pemegang saham juga menyetujui untuk memindahkan sebagian saldo laba ke cadangan umum sebesar Rp100.000.000,-.
Based on the minutes of the Shareholders' Annual General Meeting on June 18, 2014, which was notarized under Deed No. 25 of Veronica Nataadmadja dated June 18, 2014 the Company's shareholders ratified the declaration of cash dividends amounting to Rp1,571,788,978,- (Rp1.62 per share) or equivalent to 20% of the Company's Net Income for the year ended December 31, 2013. In addition the shareholders approved to appropriate part of its retained earnings to general reserve amounting to Rp100,000,000.
Informasi - Investasi Restrukturisasi
Information - Investment Restructuring
Pada tahun 2012 Perseroan dan Entitas Anak (AG) melakukan Kuasi Reorganisasi melalui prosedur akuntansi dengan cara mengeliminasikan saldo defisit terhadap akun-akun ekuitas secara umum melalui Selisih penilaian kembali aset dan Liabilitas dan selisih penilaian yang sejenisnya, Selisih transaksi perubahan ekuitas entitas anak, tambahan modal disetor dan modal saham. Diharapkan melalui Kuasi Reorganisasi tersebut dapat memperbaiki struktur ekuitas Perseroan dimana tidak terdapat lagi saldo negatif pada laporan keuangan konsolidasian Perseroan per tanggal 30 Juni 2012 yang telah diaudit. Namun atas pelaksanaan Kuasi Reorganisasi tersebut terdapat penurunan nilai nominal saham dari Rp500 per saham menjadi Rp400 per saham.
In 2012 the Company and its subsidiaries (AG) did Quasi Reorganization through accounting procedures in a way to eliminate the deficit balance on the accounts of the general equity through the revaluation of assets and liabilities and the valuation difference like, Difference in transactions of equity changes in subsidiaries, additional capital paid-in capital stock. Hopefully through Quasi Reorganization can improve the Company's equity structure where there is no longer a negative balance on the Company's consolidated financial statements as of June 30, 2012 which has been audited. However, the implementation of the Quasi Reorganization is included reduction of the par value of Rp500 per share to Rp400 per share.
Kuasi Reorganisasi tersebut telah memperoleh persetujuan dari Pemegang Saham Perseroan melalui RUPS Luar Biasa Pada tanggal 22 Nopember 2012 dan telah disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia No. AHU03448.AH.01.02 tahun 2013 pada tanggal 30 Januari 2013. Perseroan telah melakukan penerapan Kuasi Reorganisasi tersebut dalam pembukuan Perseroan sejak tanggal 1 Juli 2012.
Quasi Reorganization has been approved by the Company's Shareholders' Extraordinary General Meeting On November 22, 2012 and was approved by the Minister of Law and Human Rights No.. AHU-03448.AH.01.02 2013 on January 30, 2013. The Company has made application Quasi Reorganization is in the books of the Company since July 1, 2012.
Pada tahun 2014 Perseroan tidak melakukan investasi, ekspansi, divestasi, penggabungan/peleburan usaha, akuisisi, transaksi afiliasi dan transaksi yang mengandung benturan kepentingan.
In 2014 the Company did not make an investment, expansion, divestiture, merger/amalgamation of business, acquisitions, affiliate transactions and conflict of interest transactions.
Perubahan Peraturan Perundang-undangan
Changes In Legislation
Selama tahun 2014 tidak terdapat perubahan peraturan perundang-undangan yang berpengaruh signifikan terhadap aktivitas dan usaha Perseroan.
During 2014, there were no changes in the rule and regulation that significantly affected the Company's business and activities.
Annual Report 2014
55 ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN | MANAGEMENT DISCUSSION AND ANALYSIS
Perubahan Kebijakan Akuntansi
Changes In Accounting Policy
Perseroan telah menyusun laporan keuangan sesuai dengan Prinsip-prinsip Akuntansi yang berlaku di Indonesia. Catatan 2 pada laporan keuangan konsolidasian yang menjadi bagian dari laporan tahunan ini mencakup ringkasan kebijakan dan metode akuntansi yang penting yang digunakan dalam menyusun laporan keuangan. Selama tahun 2014 tidak terdapat perubahan atas kebijakan akuntasi yang signifikan dalam menyusun laporan keuangan Perseroan.
The Company has prepared financial statements in accordance with the Accounting Principles applicable in Indonesia. Note 2 to the consolidated financial statements, that are part of this annual report, includes a summary of accounting policies and methods used that are critical in preparing the financial statements. During 2014, there were no changes in significant company's accounting policy in accordance to prepare financial statement.
Perkembangan Terakhir Standar Akuntansi Keuangan
Update Of Accounting Standards
Pernyataan Standar Akuntansi keuangan baru dan revisi (PSAK) dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (ISAK) yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Indonesia (DSAK) dan berlaku sejak atau setelah tanggal 1 Januari 2015 adalah sebagai berikut:
New and Revised Statements of Financial Accounting Standards (PSAK) and Interpretation of Financial Accounting Standards (ISAK) issued by the Indonesian Financial Accounting Standards Board (DSAK) and effective on or after January 1, 2015 are as follow:
PSAK No. 1 (Revisi 2013), “Penyajian Laporan Keuangan”;
PSAK No. 1 (Revised 2013), “Presentation of Financial Statements”;
PSAK No. 4 (Revisi 2013), “Laporan Keuangan Tersendiri”;
PSAK No. 4 (Revised 2013), “Separate Financial Statements”;
PSAK No. 15 (Revisi 2013), “Investasi pada Perusahaan Asosiasi dan Ventura Bersama”;
PSAK No. 15 (Revised 2013), “Investment in Associate and Joint Venture”;
PSAK No. 24 (Revisi 2013), “Imbalan Kerja”;
PSAK No. 24 (Revised 2013), “Employee Benefits”;
PSAK No. 65, “Laporan Keuangan Konsolidasian”;
PSAK No. 65, “Consolidated Financial Statements”;
PSAK No. 66, “Pengaturan Bersama”;
PSAK No. 66, “Joint Arrangement”;
PSAK No. 67, “Pengungkapan Kepentingan dalam Entitas Lain”;
PSAK No. 67, “Disclosure of Interest in Other Entities”
PSAK No. 68, “Pengukuran Nilai Wajar”.
PSAK No. 68, “Fair Value Measurement”.
Perseroan masih mengevaluasi dampak atas penerapan standar akuntansi tersebut.
The Companys is still evaluating the possible impact on the application of these financial accounting standards.
Laporan Tahunan 2014
56
TATA KELOLA PERUSAHAAN CORPORATE GOVERNANCE
Perseroan berkomitmen meningkatkan kualitas penerapan praktek-praktek tata kelola perusahaan yang baik secara konsisten dan berkesinambungan untuk memberikan nilai tambah bagi para Pemangku Kepentingan Perseroan The Company committed to implement the best practices of GCG consistently and continuously to provide added value of our Stakeholder
Sebagai perusahaan publik, Perseroan menerapkan tata kelola perusahaan melalui prinsip-prinsip keterbukaan, akuntabilitas, bertanggungjawab, independen dan kewajaran yang dilaksanakan oleh semua jajaran pada seluruh kegiatan Perseroan secara konsisten dan berkesinambungan.
As a publicly listed company, the Company adheres to the Good Corporate Governance (GCG) principles of transparency, accountability, responsibility, independent and fairness (TARIF), which are implemented by all levels of its organization in a consistent and sustainable manner.
Komitmen Perseroan dalam meningkatkan praktek-praktek tata kelola/GCG telah diaktualisasikan pada tahun 2014, antara lain dengan telah dibuat dan diperbaikinya beberapa charter/pedoman kerja sebagai acuan tugas, tanggung jawab dan kewenangan. Perseroan juga melengkapi dan memperbaiki penyusunan Standar Operasional Prosedur (SOP), Kode Etik dan Nilai-nilai yang berlaku di Perseroan, yang disosialisasikan ke seluruh lini kegiatan usaha dalam rangka pengendalian internal dan memastikan penerapan prinsip-prinsip GCG di kegiatan operasional Perseroan.
The Company's commitment to improving GCG practices has been actualized in 2014, among others, by the preparation and revision of work guidelines/charters as the guideline/reference for duties, responsibilities and authorities. The Company has also completed and improved SOP, Code of Conduct and corporate values, which have disseminated to all business lines for internal control and assurance of GCG implementation in the Company's operational activities.
Annual Report 2014
57 TATA KELOLA PERUSAHAAN | CORPORATE GOVERNANCE
Tujuan Penerapan Tata Kelola Perusahaan
Objectives of Good Corporate Governance
Dengan diterapkannya prinsip-prinsip GCG secara konsisten dan berkesinambungan, diharapkan dapat dicapai tujuan sebagai berikut : • Meningkatkan kinerja Perseroan, termasuk tingkat kepatuhan terhadap peraturan dan perundang-undangan yang berlaku, serta pengelolaan keuangan yang dapat dipertanggungjawabkan. • Meningkatkan kualitas sumber daya manusia serta berjalannya struktur organisasi sesuai fungsi, kewenangan dan pertanggungjawaban yang jelas. • Meningkatkan kepercayaan pemangku kepentingan.
The Company Consistently and continuously implements GCG to achieve the following objectives:
Struktur Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance Structure
Perseroan telah memiiliki perangkat normatif yang dalam pelaksanaannya berdasarkan Anggaran Dasar Perseroan serta peraturan dan perundang-undangan berlaku, termasuk peraturan pasar modal.
The Company has in place normative tools which in practice are based on the Company's articles of association and applicable laws and regulations, including capital market regulation.
Struktur tata kelola perusahaan secara garis besar tergambarkan pada organ utama Perseroan yaitu : • Rapat Umum Pemegang Saham • Dewan Komisaris • Direksi
The GCG structure is outlined in the Company's main organs, namely: • General Meeting of Shareholders • Board of Commissioners • Board of Directors
• To increase the Company's performance, including the level of its compliance with prevailing laws and regulation, and the accountability of financial management. • To increase HR quality and make organization structure works with clear function, authority and responsibility. • To increase the stakeholders' trust.
Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) General Meeting Shareholders (GMS) RUPS adalah organ Perseroan yang mempunyai wewenang tertinggi yang tidak diberikan kepada Direksi atau Dewan Komisaris sebagaimana diatur dalam Undang-undang tentang Perseroan Terbatas dan/atau Anggaran Dasar Perseroan.
General Meeting of Shareholders (GMS) is a company's element that has the highest authority that is not granted to the Board of Commissioners and Board of Directors as stipulated in the Law on Limited Liability Companies and/or Articles of Association of the Company.
Perseroan menyelenggarakan RUPS pada tanggal 18 Juni 2014, yang diawali dengan RUPS Tahunan dan dilanjutkan dengan RUPS Luar Biasa. RUPS dihadiri oleh para pemegang saham dan atau kuasanya yang sah pada RUPS Tahunan sebanyak 774.162.000 saham atau 79,95% dan pada RUPS Luar Biasa sebannyak 774.162.500 saham atau 79,95% dari jumlah saham yang dikeluarkan oleh Perseroan.
The Company held GMS on June 18, 2014, starting with the Annual General Meeting (AGM) and followed by Extraordinary General Meeting of Shareholders (EGM). GMS is atended by Shareholders and/or their proxies for AGM with a total of 774,162,000 shares or 79.95%, and for EGM with a total 774,162,500 shares or 79.95% of total shares issued by the Company.
Pengumuman sehubungan dengan RUPS Perseroan telah disampaikan kepada OJK, BEI dan pemegang saham melalui surat kabar Harian Ekonomi Neraca dan Investor Daily.
Announcements in connection with the two GMS of the Company were already submitted to OJK, IDX and shareholders through newspaper Harian Ekonomi Neraca and Investor Daily.
19 Mei | May 2014
Pemberitahuan RUPS |Notice GMS
3 Juni | June 2014
Panggilan RUPS | Invitation GMS
18 Juni | June 2014
RUPS (RUPS Tahunan dan RUP Luar Biasa) | GMS (AGM & EGM) Waktu | Time : 09.30 - 11.30 WIB | AM Tempat | Venue : Board Room Financial Club Graha CIMB Niaga 27th Floor Jl. Jend. Sudirman Kav. 58 Jakarta 12190
20 Juni | June 2014
Hasil RUPS | GMS Resolutions
Laporan Tahunan 2014
58 TATA KELOLA PERUSAHAAN | CORPORATE GOVERNANCE
Keputusan RUPS Tahunan
AGM’s Resolutions
1. Rapat menerima dan menyetujui Laporan Direksi tentang jalannya kegiatan Perseroan untuk tahun buku 2013;
1. The Meeting accepted and approved the Directors' Report on the Company's management for 2013 book year;
2. Rapat mengesahkan dan menyetujui Neraca dan Perhitungan Laba Rugi Perseroan untuk tahun buku 2013 yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 serta memberikan pembebasan sepenuhnya kepada Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan (Acquit et decharge) masing-masing atas tindakan pengurusan dan pengawasan yang mereka lakukan dalam tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 sepanjang tindakan-tindakan kepengurusan dan pengawasan tersebut tercermin dalam Neraca dan Perhitungan Laba Rugi Perseroan;
2. The Meeting ratified and agreed the Company's Balance Sheet and Income Statement for 2013 book year ending December 31, 2014 and fully released (Acquit et de charge) the Company's Board of Directors and Board of Commissioners from their management and supervisory actions conducted in the book year ending December 31, 2013 to the extent that such management and supervisory actions are reflected in the Company's Balance Sheet and Income Statement.
3. Rapat menyetujui penetapan penggunaan laba untuk tahun buku 2013. Laba bersih sebesar Rp7.858.944.890,(tujuh miliar delapan ratus lima puluh delapan juta sembilan ratus empat puluh empat ribu delapan ratus sembilan puluh Rupiah) dipergunakan sebagai berikut: 1. Membagikan dividen tunai sebesar Rp1.62,- setiap saham atau seluruhnya sebesar Rp1.571.788.978,- (satu miliar lima ratus tujuh puluh satu juta tujuh ratus delapan puluh delapan ribu sembilan ratus tujuh puluh delapan Rupiah) sebelum dipotong pajak yang akan dibayarkan atas 968.297.000,- saham, yang merupakan 20% (dua puluh persen) dari laba bersih Perseroan untuk tahun buku 2013. 2. Menyisihkan sebesar Rp 100.000.000,- (seratus juta Rupiah) untuk cadangan sesuai Anggaran Dasar Perseroan dan UU No 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas. 3. Sisanya sebesar Rp 6.187.155.912,- (enam miliar seratus delapan puluh tujuh juta seratus lima puluh lima ribu sembilan ratus dua belas Rupiah) dimasukkan sebagai laba ditahan; 4. Memberikan kuasa dan wewenang kepada Direksi Perseroan untuk melakukan segala tindakan yang berhubungan dengan pembayaran dividen tersebut.
3. The Meeting agreed to determine the use profit of financial year 2013. The net profit of Rp7,858,944,890,(Seven Billion eight hundred fifty eight million nine hundred forty four thousand eight hundred ninety rupiah) will be used for the following purposes: 1. To distribute cash dividend of Rp1,62 per share with the total amount of Rp1,571,788,978 (One billion five hundred seventy one million seven hundred eighty eight thousand nine hundred seventy eight rupiah) before tax that will be paid for 968,297,000 share, being 20% (twenty percentage) of the Company's net profit of bookl year 2013.
4. Rapat menyetujui untuk memberikan wewenang dan kuasa kepada Direksi untuk menunjuk Kantor Akuntan Publik yang akan mengaudit buku-buku Perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan memberi wewenang kepada Direksi untuk menetapkan jumlah honorarium Akuntan Publik serta persyaratan lain pengangkatannya;
4. The Meeting agreed with the granting of power and authority to the Board of Directors to appoint a Registered Public Accountants to audit the Company's books for the book year ending December 31, 2014 and determine fee for the Public Accountants Firm and other requirement related to its appointment.
5. Rapat menyetujui untuk memberikan wewenang dan kuasa kepada Dewan Komisaris Perseroan untuk menentukan uang jasa dan/atau tunjangan lainnya bagi anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris Perseroan.
5. The Meeting agreed with the granting of power and authority to the Board of Commissioners to determine the service fees and/ or other allowances for the members of the Board of Directors and the members of the Board of Commissioners.
2. To allocate Rp100,000,000 (One hundred million rupiah) for reserves pursuant to the Company's Article of Association and Law No 40 Year 2007 on Limited Liability Company Law. 3. The remaining Rp6,187,155,912 (Six billion one hundred eighty seven million one hundred fifty five thousand nine hundred twelve rupiah) will be recorded as retained earning. 4. To give power and authority to Board of Directors to take all actions concerning the dividend payment.
Annual Report 2014
59 TATA KELOLA PERUSAHAAN | CORPORATE GOVERNANCE
Keputusan RUPS Luar Biasa
EGM’s Resolutions
1. a. Rapat menyetujui perubahan Pasal 14 ayat 1 Anggaran Dasar Perseroan, sehingga menjadi “Direksi terdiri dari 2 (dua) orang atau lebih anggota Direksi dengan seorang diantaranya dapat diangkat sebagai Presiden Direktur. Salah satu anggota Direksi adalah Direktur Independen yang jumlah dan masa jabatannya disesuaikan dengan persyaratan dalam peraturan perundang-undangan yang berlaku di bidang pasar modal.
1. a. The Meeting approved the amendment of article 14 paragraph 1 of the Company's Articles of Association to become: “The Board of Directors consists of 2 or more than 2 members, one of which will be appointed as President Director. One member of the Board of Directors is an Independent Director whose term of office shall comply with requirements of the applicable regulation on capital market.
b. Rapat menyetujui perubahan Pasal 17 ayat 1 Anggaran Dasar Perseroan, sehingga menjadi “Dewan Komisaris terdiri dari 2 (dua) orang atau lebih dengan seorang di antaranya dapat diangkat sebagai Presiden Komisaris. Anggota Dewan Komisaris adalah termasuk Komisaris Independen yang jumlah dan masa jabatannya disesuaikan dengan persyaratan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku di bidang pasar modal.
b. The Meeting approved the admendment of article 17 pharagraph 1 of the Company's Articles of Association to be written as follows: “The Board of Commisioners consists of 2 (two) or more than 2 members, one of which can be appointed as President Commisioner. Members of Board Commisioners include Independent Commisioners with the number and term of office shall comply with the prevailing legislation in the capital market.
2. Sehubungan dengan pengunduran diri Bapak Agus Awali Ismantoro dan Ibu Dahlia Tarjoto selaku Direktur Perseroan serta pengangkatan Bapak Ignatius Wiraharjo dan Stefanus Madhyan sebagai Direktur yang baru, serta pengangkatan/pengukuhan Bapak Adry Nugroho sebagai Direktur Independen Perseroan. Rapat menyetujui untuk memberhentikan dengan hormat seluruh anggota Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan serta mengangkat kembali anggota Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan dengan susunan yang baru menjadi sebagai berikut :
2. With regard to the resignation of Mr. Agus Awali Ismantoro and Mrs. Dahlia Tarjoto as Directors and appointment of Mr. Ignatius Wiraharjo and Mr Stefanus Madhyan as new Directors, and appointment of Mr. Adry Nugroho as Independent Director, the Meeting agreed to discharge with honour all the members of Board of Commisioners and the Board Directors and to appoint/reappoint the new members as follows:
Dewan Komisaris Perseroan The Company's Board of Commisioners Jabatan | Position
Nama | Name Goh Cheng Beng (Allan Goh)
Presiden Komisaris | President Commissioner
Prof. Dr. H.Mashudi, SH. MH
Komisaris Independen | Independent Commissioner
Ir. Maruli Gultom
Komisaris | Commissioner
Jasin Sridjaja
Komisaris | Commissioner
Direksi Perseroan The Company's Board of Directors Jabatan | Position
Nama | Name Immanuel Sutarto
Presiden Direktur | President Director
Adry Nugroho
Direktur Independen | Independent Director
Ignatius Wiraharjo
Direktur | Director
Stefanus Madhyan
Direktur | Director
Selanjutnya Rapat menyetujui untuk memberikan kuasa dan wewenang kepada Direksi Perseroan dengan hak untuk memindahkan kuasa ini kepada orang lain dikuasakan untuk memohon persetujuan dan/atau memberitahukan perubahan susunan anggota Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan ini dari dan/atau kepada
Furthermore. the meeting agreed to give power and authority to Board of Directors with the right to transfer this power to other authorized parties to request for approval and/or notify the change of members of the Board of Directors and the Board of Commisioners from
Laporan Tahunan 2014
60 TATA KELOLA PERUSAHAAN | CORPORATE GOVERNANCE
instansi yang berwenang dan untuk membuat pengubahan dan/atau tambahan dalam bentuk yang bagaimanapun juga yang diperlukan untuk memperoleh pengesahan/ persetujuan/penerimaan laporan/pemberitahuan tersebut dan untuk mengajukan dan menandatangani semua permohonan dan dokumen lainnya, untuk memilih tempat kedudukan serta untuk melaksanakan tindakan lain yang mungkin diperlukan
and/or to relevant authorities and make amendment and/or addition wherever required to obtain authorization/approval/acceptance report/notification and to submit and sign all application and other documents, to choose domicile and to conduct other necessary actions .
3. Rapat memberi persetujuan dan wewenang kepada Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan untuk melakukan segala tindakan yang diperlukan sehubungan dengan kegiatan meminjam uang dan/atau menjaminkan kekayaan Perseroan baik sebagian maupun seluruhnya termasuk pemberian gadai saham dan/atau Corporate Guarantee kepada Bank, lembaga keuangan atau pihak ketiga lainnya untuk kepentingan Perseroan dan/atau anak-anak perusahaan Perseroan termasuk tetapi tidak terbatas pada PT Anugerahinti Gemanusa (AG), PT Malindo Persada Khatulistiwa (MPK), dan PT Maiska Bhumi Semesta (MBS) sampai dengan RUPS Tahunan berikutnya dengan tidak mengesampingkan Anggaran Dasar Perseroan dan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku.
3. The Meeting agreed to grant power and authority to the Board of Commissioners and the Board of Directors to take any and all actions as necessary actions in relation with the activities of the borrowings and/or encumbrances of the Company's assets, either partially or whole assets, including the provision of pledge of shares and/or Corporate Guarantee to the banks, financial institutions and/or any other third parties for the interest of the Company and/or its subsidiaries, including without limitation to PT Anugerahinti Gemanusa (AG), PT Malindo Persada Khatulistiwa(MPK) and PT Maiska Bhumi Semesta (MBS), until the next Annual General Meeting of Shareholders without prejudice to the Articles of Association and the applicable laws and regulations.
Berita Acara RUPS Tahunan dan RUPS Luar Biasa dibuat oleh Veronica Nataadmadja SH, M.Corp.Admin, M.Com (Business Law), Notaris di Jakarta.
Minutes of AGM and EGM are prepared by Veronica Nataadmadja SH, M.Corp.Admin, M.Com (Business Law), Notary in Jakarta.
Pengumuman Dividen
Dividend Announcement
Sehubungan dengan hasil keputusan RUPS Tahunan agenda ketiga, Perseroan menerbitkan pengumuman mengenai pembagian dividen tunai tahun buku 2013 di surat kabar Harian Ekonomi Neraca dan Investor Daily pada tanggal 20 Juni 2014, bersamaan dengan pengumuman Hasil RUPS Perseroan tanggal 18 Juni 2014.
In relation with resolution of AGM third agenda, Company announced the dividend payment fiscal year 2013 in Ekonomi Neraca and Investor Daily Newspapers june 20, 2014, together with AGM resolution's announcement dated June 18, 2014.
Jadwal pembagian dividen tunai tahun buku 2013 adalah sebagai berikut :
Schedule of cash dividend payment fiscal year 2013 are as follows :
No.
Keterangan | Description
Tanggal | Date
1
Cum Dividen Tunai di Pasar Reguler dan Negosiasi Cum Dividend in Regular and Negotiation Markets
4 Agustus | August 4, 2014
2
Ex Dividen untuk di Pasar Reguler dan Negosiasi Ex Cash Dividend in Regular and Negotiation Markets
5 Agustus | August 5, 2014
3
Cum Dividen Tunai di Pasar Tunai Cum Cash Dividend in Cash Market
7 Agustus | August 7, 2014
4
Ex Dividen di Pasar Tunai Ex Cash Dividend in Cash Market
8 Agustus | August 8, 2014
5
Recording date yang berhak atas Dividen Tunai Recording Date of Shareholders Elligible for Cash Dividends
7 Agustus | August 7, 2014
6
Pembayaran Dividen Tunai Cash Dividend Payment
21 Agustus | August 21, 2014
Annual Report 2014
61 TATA KELOLA PERUSAHAAN | CORPORATE GOVERNANCE
Bagi pemegang saham yang sahamnya dimasukan dalam penitipan kolektif PT Kustodiaan Sentral Efek Indonesia (KSEI), pembayaran dividen tunai dilakukan melalui KSEI yang didistribusikan ke dalam rekening perusahaan efek dan/atau Bank Kustodian pada tanggal 21 Agustus 2014 dimana pemegang saham membuka rekeningnya. Sedangkan bagi pemegang saham yang sahamnya tidak dimasukan dalam penitipan kolektif (KSEI), Perseroan melalui Biro Administrasi Efek PT Sirca Datapro Perdana mengirimkan surat pemberitahuan pembayaran tunai ke alamat para pemegang saham.
For shareholders whose shares are included in the collective custody in PT. Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), the cash dividend payment will be conducted through KSEI and distributed to the securities companies and/or Custodian Bank on August 21, 2014 where shareholders open their account. While other shareholders whose stock are not included in collective custody (KSEI), the Company through PT. Sirca Datapro Perdana, Share Regisrar, will send notification letters on the cash dividend payment to shareholders' address.
Pengenaan pajak dividen bagi pemegang saham berdasarkan peraturan perundang-undangan perpajakan yang berlaku.
The dividend tax to be imposed to the shareholders will be based on applicable tax laws and regulations.
Pembayaran dividen tunai tahun buku 2013 yang didistribusikan pada tanggal 21 Agustus 2014 adalah sebagai berikut:
Cash dividend payment for fiscal year 2013 which was distributed on August 21, 2014 is as follows:
Seluruh angka pada tabel menggunakan notasi bahasa Indonesia, nilai penuh Numerical notation in all tables are in Indonesian language, full amount
Tanggal Pembayaran Payment Date
Tahun Buku Book Year
Dividen / Saham Dividend / Share Rp
Jumlah dividen Total Dividend Rp
21 Agustus | August 21, 2014
2013
1,62
1.571.788.978
Realisasi Keputusan RUPS Tahun sebelumnya
Realization of GMS Resolutions of the Previous Year
Sampai dengan diterbitkannya Laporan Tahunan 2014 ini, keputusan RUPS tahun sebelumnya, yaitu RUPS yang diselenggarakan pada tanggal 20 Juni 2013 telah direalisasikan.
Up to the release of this 2014 Annual Report, the resolutions of the previous year's GMS are already realized. The AGM was conducted on June 20, 2013.
Dewan Komisaris Board of Commissioners Dewan Komisaris adalah organ Perseroan yang bertugas melakukan pengawasan secara umum dan/atau khusus sesuai dengan anggaran dasar serta memberi nasihat kepada Direksi Perseroan.
Board of Commisioners (BoC) is the company's organ in charge of general and/or specific supervisory function in accordance with the Article of Association and giving advices to the Board of Directors (BoD).
Susunan anggota Dewan Komisaris per tanggal 31 Desember 2014.
Composition of Board of Commissioners as of December 31. 2014. Jabatan Position
Nama Name Goh Cheng Beng (Allan Goh)
Presiden Komisaris | President Commissioner
Prof. Dr. H.Mashudi, SH. MH
Komisaris Independen | Independent Commissioner
Ir. Maruli Gultom
Komisaris | Commissioner
Jasin Sridjaja
Komisaris | Commissioner
Pelaksanaan Tugas Dewan Komisaris
Duties of the Board of Commissioners
Pelaksanaan tugas Dewan Komisaris mengacu kepada Anggaran Dasar Perseroan, keputusan RUPS, peraturan dan perundang-undangan yang berlaku, dan Peraturan OJK
BoC duties refers to the Articles of Association of the Company, GMS Resolutions, as well as the related rules and regulations and OJK Regulation No. 33/POJK.04/2014 dated December
Laporan Tahunan 2014
62 TATA KELOLA PERUSAHAAN | CORPORATE GOVERNANCE
No. 33/POJK.04/2014 tanggal 8 Desember 2014 mengenai Direksi dan Dewan Komisaris Emiten atau Perusahaan Publik. Perseroan telah memiliki Pedoman Kerja Dewan Komisaris, berdasarkan Surat Keputusan No. 070/SKDekom.EW/XII/2014 tanggal 18 Desember 2014.
8, 2014 on BoD and BoC of public companies or issuer. Company established Board of Commissioners' Work Guideline based on the Decree of the Board No. 070/SK Dekom.EW/XII/2014 dated December 18, 2014.
Tugas dan Tanggung jawab Dewan Komisaris
Duties and Responsibilities of the Board of Commissioners
Dewan Komisaris bertugas melakukan dan bertanggung jawab atas pengawasan terhadap kebijakan pengurusan, jalannya pengurusan pada umumnya, baik mengenai Perseroan maupun usaha Perseroan dan memberi nasihat kepada Direksi, dan setiap anggota Direksi wajib untuk memberikan penjelasan tentang segala hal yang ditanyakan oleh Dewan Komisaris.
BoC has duties and responsibilities to oversight the management policy, the company operation and business in general both regarding company or company's business and to give advice to BoD and every members of Directors are required to give explanation to all BoC questions.
Dalam pelaksanaan tugasnya, Dewan Komisaris senantiasa berupaya untuk menerapkan prinsip-prinsip tata kelola perusahaan yang baik, bersama-sama dengan Komite yang dibentuk oleh Dewan Komisaris.
In performing its duties, BoC continuously implements good corporate governance together with the Committees established by the BoC.
Wewenang Dewan Komisaris
Authority of the Board of Commissioners
Dewan Komisaris memiliki wewenang antara lain membentuk komite di tingkat Dewan Komisaris untuk membantu Dewan Komisaris dalam melaksanakan tugas pengawasan secara efektif untuk jangka waktu tertentu, mendelegasikan kewenangannya kepada Direksi untuk hal-hal yang telah disepakati antara Dewan Komisaris dan Direksi, dan memberikan persetujuan atas usulan dari Direksi sesuai dengan kewenangannya sebagaimana dimaksud dalam Anggaran Dasar.
BoC has the authority to, among others, form committees under BoC to assist the Board in carrying out supervisory duties effectively for a specific period of time, to delegate the authority to Director on matters agreed between BoC and BoD, and to approve on BoD proposals in line with its authority as stipulated in the Articles of Association.
Pengangkatan Anggota Dewan Komisaris
Appointment of the Board of Commissioners
RUPS mengangkat dan menetapkan anggota Dewan Komisaris setelah RUPS menyetujui nama calon anggota Dewan Komisaris yang diajukan oleh Perseroan. Jangka waktu jabatan anggota Dewan Komisaris terhitung sejak pengangakatannya sampai penutupan RUPS Tahunan kelima berikutnya dengan tidak mengurangi hak RUPS untuk memberhentikan sewaktu-waktu.
GMS appoints and assigns members of BoC after giving approval on the candidates proposed by Company. BoC members' term of office is effective as of their appointment to the closing of the AGM of the next five year without prejudicing GMS right to discharge at any time.
Sampai dengan 31 Desember 2014, tidak ada Komisaris baru yang diangkat dalam RUPS yang diselenggarakan tanggal 18 Juni 2014.
As of Desember 31, 2014, there was no new member of the BoC appointed in GMS held on June 18, 2014.
Pernyataan Komisaris Independen
Statement on Independent Commissioner
Perseroan memiliki seorang Komisaris Independen, yaitu anggota Dewan Komisaris yang berasal dari luar Perseroan dan memenuhi persyaratan sebagai Komisaris Independen, sebagaimana ditetapkan dalam Peraturan Bapepam dan LK Nomor IX.1.5 tentang Pembentukan dan Pedoman Pelaksanaan Kerja Komite Audit, dan tercantum dalam Piagam Komite Audit Perseroan yang diterbitkan pada 19 Maret 2013.
The Company has one Independent Commissioner, who is the Company's external party and has met all the requirements for Independent Commissioner stipulated in Bapepam and LK regulation No. IX.1.5 on the Establishment and Work Implementation Guidelines of Audit Committee and set out in the Company's Audit Committee Charter issued on March 19, 2013.
Annual Report 2014
63 TATA KELOLA PERUSAHAAN | CORPORATE GOVERNANCE
Komisaris Independen Perseroan : 1. Bukan merupakan orang yang bekerja atau mempunyai wewenang dan tanggung jawab untuk merencanakan, memimpin, mengendalikan, atau mengawasi kegiatan Perseroan dalam waktu 6 (enam) bulan terakhir. 2. Tidak mempunyai saham baik langsung maupun tidak langsung pada Perseroan. 3. Tidak mempunyai hubungan afiliasi dengan Perseroan, anggota Dewan Komisaris, anggota Direksi, atau Pemegang Saham Utama Perseroan. 4. Tidak mempunyai hubungan usaha baik langsung maupun tidak langsung yang berkaitan dengan kegiatan usaha Perseroan. 5. Tidak menerima pendapatan dan/atau fasilitas lain selain penghasilan yang ditetapan oleh RUPS yang dapat mempengaruhi independensinya.
The Company represents that Independent Commissioners: 1. Do not work or have the authority or responsibility to plan, manage, control or monitor the Company's activities within the last six (6) months.
Jabatan dan kepemilikan saham Dewan Komisaris Perseroan di Perseroan dan Entitas Anak.
Position and shareholding of the Board of Commissioners of the Company and its Subsidiaries.
2. Do not have share ownership, either directly or indirectly, in the Company. 3. Do not have affiliate relationship with the Company, members of BoC and members of the BoD or the Company's Main Shareholders. 4. Do not have any direct and indirect business relationship with the Company. 5. Do not receive income and/or other facilities except income set forth in GMS that can affect independency.
per 31 Desember 2014 as of 31 December 2014 Nama Name
Jabatan di Perseroan Position in the Company
Kepemilikan saham di Perseroan Shareholding In the Company
Jabatan di Entitas Anak Position in Subsidiaries
Kepemilikan Saham Shareholding AG
MPK
MBS
Goh Cheng Beng (Allan Goh)
Presiden Komisaris President Commissioner
200.000 (0,02%)
-
-
-
-
Prof. Dr. H Mashudi, SH. MH
Komisaris Independen Independent Commissioner
-
-
-
-
-
Ir. Maruli Gultom
Komisaris Commissioner
-
-
-
-
-
Jasin Sridjaja
Komisaris Commissioner
600.000 (0,06%)
-
616 (0,12%)
-
-
Remunerasi anggota Dewan Komisaris
Remuneration of the Board of Commissioners
Remunerasi anggota Dewan Komisaris Perseroan untuk tahun buku 2014 total sebesar Rp1.759.968.500,-.
Remuneration for The BoC for book year 2014 was Rp1,759,968,500.
Pelaksanaan pemberian remunerasi ini merujuk kepada keputusan agenda RUPS Tahunan ke lima mengenai pemberian wewenang dan kuasa yang diberikan kepada Dewan Komisaris untuk menentukan uang jasa dan/atau tunjangan lainnya bagi anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris Perseroan.
The execution of the remuneration refers to the 5th Agenda Resolution of the AGM on the granting of authority and power to the BoC in determining salary and/or other allowances for the Company's members of Board of Directors and the Board of Commissioners.
Penetapan nilai remunerasi Dewan Komisaris berdasarkan kinerja Perseroan.
BoC remuneration value was determined based on the Company's performance.
Laporan Tahunan 2014
64 TATA KELOLA PERUSAHAAN | CORPORATE GOVERNANCE
Rapat Dewan Komisaris
Board of Commissioners Meeting
Dewan Komisaris Perseroan mengadakan Rapat paling kurang sekali dalam 3 (tiga) bulan ataupun setiap waktu apabila dipandang perlu. Pada tahun 2014, Dewan Komisaris menyelenggarakan enam kali Rapat Dewan Komisaris yang juga menyertakan kehadiran Direksi dalam rangka mendapatkan laporan kegiatan Perseroan dan memberikan masukan-masukan kepada Direksi, antara lain adalah : • Evaluasi kinerja dan usaha Perseroan yang dijalankan oleh Direksi per triwulanan. • Persiapan RUPS Tahunan, RUPS Luar Biasa dan Paparan Publik serta evaluasi penyelenggaraannya. • Up date peraturan pasar modal dan kepatuhan terhadap peraturan dalam rangka tata kelola perusahaan. • Evaluasi usaha dan kinerja Perseroan selama tahun 2014 dan rencana tahun 2015.
BoC convenes at least once in 3 (three) months or whenever necessary. In year 2014, BoC conducted six meetings that were also attended by the BoD in order to receive reports on the Company's activities and give advice to the BoD, among others: • Quarterlty evaluation on the Company's performance and business conducted by BoD. • Preparation to AGM, EGM and Public Expose and evaluation on the event holding. • Up dates on capital market regulation and compliance to regulations with regard to good corporate governance. • Evaluation on the Company's business performance for year 2014 and 2015 plan.
Kehadiran Rapat Dewan Komisaris Attendance in the Board of Commissioners Meetings Nama Name
Jabatan Position in Committee
Jumlah Kehadiran Rapat Attendance
Goh Cheng Beng (Allan Goh)
Presiden Komisaris | President Commissioner
5/6
Prof. Dr. H. Mashudi SH. MH
Komisaris Independen | Independent Commissioner
5/6
Jasin Sridjaja
Komisaris | Commissioner
5/6
Maruli Gultom
Komisaris | Commissioner
6/6
Direksi Board of Directors Direksi adalah organ Perseroan yang berwenang dan bertanggung jawab penuh atas pengurusan untuk kepentingan Perseroan, sesuai dengan maksud dan tujuan Perseroan serta mewakili Perseroan baik di dalam maupun di luar pengadilan sesuai dengan ketentugan Anggaran Dasar.
The Board of Directors (BoD) is the Company's organ fully responsible for the Company's management in the best interest of the Company and according to the objectives set in the Company's Articles of Association. BoD represents Company in and outside court in line with article of association.
Pada tahun 2014, terdapat perubahan pengurus Perseroan yang ditetapkan dalam RUPS Luar Biasa pada tanggal 18 Juni 2014. Dimana sebelum penyelenggaraan RUPS Luar Biasa, Presiden Direktur adalah Bapak Immanuel Sutarto, dan ketiga anggota Direksi lainnya yaitu Bapak Adry Nugroho, Ibu Dahlia Tarjoto dan Bapak Agus Awali Ismantoro.
In 2014, there was some changes in Company's management as set in EGM held on June 18, 2014. Before EGMS, the Company's President director was Mr. Immanuel Sutarto and the other members of BoD were Mr. Adry Nugroho, Mrs Dahlia Tarjoto and Mr. Agus Awali Ismantoro.
Dalam RUPS Luar Biasa Perseroan tanggal 18 Juni 2014, RUPS menerima dan menyetujui pengunduran diri Ibu Dahlia Tarjoto dan Bapak Agus Awali Ismantoro selaku anggota Direksi Perseroan, dan mengangkat Bapak Stefanus Madhyan dan Bapak Ignatius Wiraharjo sebagai anggota Direksi Perseroan yang baru, serta mengangkat dan mengukuhkan Bapak Adry Nugroho sebagai Direktur Independen Perseroan.
On EGM dated June 18, 2014, the EGM accepted and agreed the resignation of Mrs. Dahlia Tarjoto and Mr. Agus Awali Ismantoro as members of BoD dan appointed Mr. Stefanus Madhyan and Mr. Ignatius Wiraharjo as the new members of BoD, and elected Mr. Adry Nugroho as Independent Director.
Dengan demikian, susunan Direksi Perseroan sejak RUPS tanggal 18 Juni 2014 sampai dengan 31 Desember 2014 adalah :
Thus, Board of Directors's composition since the GMS of June 18, 2014 to December 31, 2014 is as follows :
Annual Report 2014
65 TATA KELOLA PERUSAHAAN | CORPORATE GOVERNANCE
Jabatan Position
Nama Name Immanuel Sutarto
Presiden Direktur | President Director
Adry Nugroho
Direktur Independen | Independent Director
Ignatius Wiraharjo
Direktur | Director
Stefanus Madhyan
Direktur | Director
Pelaksanaan Tugas Direksi
Implementation of Duties of the Board of Directors
Pelaksanaan tugas, tanggung jawab dan wewenang Direksi mengacu kepada Anggaran Dasar Perseroan, keputusan RUPS, peraturan dan perundang-undangan yang berlaku, dan Pedoman Kerja Direksi Perseroan.
Implementation of Duties, responsibilities and authorization of BoD refers to the Company's article of association, GMS resolutions, applicable rules and regulations, and BoD’s Work Guideline.
Tugas dan tanggung jawab Direksi
Duties and Responsibilities of the Board of Directors
Direksi Perseroan bertugas memimpin, menjalankan, mengendalikan dan bertanggung jawab atas pengurusan Perseroan untuk kepentingan Perseroan sesuai dengan maksud dan tujuan Perseroan secara efektif, efisien, transparan, kompeten, idependen dan dapat dipertanggung jawabkan.
The main duty of BoD is to run, manage, control and be accountable on the Company's management to achieve its objective and goal in an effective, efficient, transparent, competent, independent and accountable manners.
Dalam menjalankan tugasnya, Direksi Perseroan mengedepankan prinsip-prinsip tata kelola perusaahaan termasuk upaya-upaya untuk pengendalian internal, serta mentaati etika perusahaan.
In performing their duties, BoD always emphasizes good corporate governance including internal control and adheres to the Company's ethic.
Wewenang Direksi
Authorization of the Board of Directors
Direksi berhak mewakili Perseroan, mengikat Perseroan dengan pihak lain dengan Perseroan, serta menjalankan segala tindakan, baik mengenai kepengurusan maupun kepemilikan, akan tetapi dengan pembatasan-pembatasan dalam meminjam/meminjamkan uang atas nama Perseroan dan mendirikan suatu usaha atau turut serta pada perusahaan lain, yang harus mendapatkan persetujuan tertulis dari dari Dewan Komisaris. Hal-hal lain dalam pelaksanaan kegiatan untuk kepentingan Perseroan, dalam pelaksanaannya harus sesuai dengan Anggaran Dasar serta perundang-undangan yang berlaku.
BoD are entitled to represent the Company, form binding between the Company and other parties, as well as carry out all activities but with limitations in the borrowing/ lending money on behalf of the Company and in setting up a business or participating in other companies, which have to obtain written approval from the BoC. Other things in the activities for the benefit of the Company shall be in accordance with the Articles of Association and the applicable laws.
Pengangkatan Direksi
Appointment of the Board of Directors
Direksi Perseroan diangkat dan/atau diberhentian oleh RUPS, masing-masing untuk jangka waktu lima tahun untuk setiap periodenya terhitung sejak pengangkatannya sampai penutupan RUPS Tahunan tahun kelima berikutnya, dengan tidak mengurangi hak RUPS untuk memberhentikannya sewaktu-waktu. Setelah masa jabatannya berakhir, anggota Direksi dapat diangkat kembali sesai dengan keputusan RUPS.
BoD are appointed and/ or terminated by the GMS for the next five years period since the appointment to the closing of the AGM of the 5th Year without prejudicing GMS' right to discharge BoD at anytime. At the end of his service, members of BoD can be re-appointed according to the GMS resolution.
Dalam RUPS Luar Biasa Perseroan tanggal 18 Juni 2014, mengangkat/mengukuhkan Bapak Adry Nugroho sebagai Direktur Independen serta Bapak Stefanus Madhyan dan Bapak Ignatius Wiraharjo sebagai Direktur.
On the EGM dated June 18, 2014, appointed Mr. Adry Nugroho as Independent Director and Mr. Stefanus Madhyan and Mr. Ignatius Wiraharjo as Directors.
Laporan Tahunan 2014
66 TATA KELOLA PERUSAHAAN | CORPORATE GOVERNANCE
Ruang lingkup pekerjaan dan tanggungjawab masing-masing anggota Direksi
Scope of Work and Duties of Board of Director Members
Bapak Immanuel Sutarto, selaku Presiden Direktur mengkoordinasikan semua kegiatan Direksi dan beberapa departemen langsung di bawah Presiden Direktur seperti Sumber Daya Manusia dan Umum, Legal, Pengadaan dan Informasi & Teknologi. Dalam menjalankan tugasnya Presiden Direktur dibantu oleh Sekretaris Perusahaan dan Kepala Internal Audit.
Mr. Immanuel Sutarto, as President Director of the Company coordinates all activities of the BoD and several departments directly under President Director such as Human Resources and General Affairs, Legal, Procurement, and Information and Technology Departments. President Director is assisted by Corporate Secretary and Head of Internal Audit Unit.
Bapak Adry Nugroho, selaku Direktur Marketing dan Bisnis untuk Biodiesel dan Perdagangan Kimia. Beliau membawahi penjualan dan pemasaran, pembelian bahan baku biodesel serta produksi.
Mr. Adry Nugroho, as Director of Marketing and Business Development of Biodiesel and Chemical. He oversees sales and marketing, production, and purchase of bio diesel raw materials.
Bapak Stefanus Madhyan, selaku Direktur Keuangan membawahi bidang finansial dan akuntansi, treasury dan investor relations.
Mr. Stefanus Madhyan as Finance Director, oversees finance, accounting, and investor relations.
Bapak Ignatius Wiraharjo, selaku Direktur yang membawahi Perkebunan.
Mr. Ignatius Wiraharjo, as Director overseeing Plantation.
Jabatan dan kepemilikan saham Direksi di Perseroan dan Entitas Anak per 31 Desember 2014 :
Position and shareholding of Board of Directors of the Company and its Subsidiaries as per 31 December 2014 :
Nama Name
Jabatan di Perseroan Position in the Company
Kepemilikan saham di Perseroan Shareholding In the Company
Jabatan di Entitas Anak Position in Subsidiaries
Kepemilikan Saham Shareholding AG
MPK
MBS
Immanuel Sutarto
Presiden Direktur President Director
-
Presiden Direktur di AG President Director in AG
-
-
-
Adry Nugroho
Direktur Independen Independent Director
-
-
-
-
-
Stefanus Madhyan
Direktur Director
-
-
-
-
-
Ignatius Wiraharjo
Direktur Director
-
Direktur di MPK, MBS Director in MPK, MBS
-
-
Remunerasi anggota Direksi
Remuneration of the Board of Directors
Remunerasi anggota Direksi Perseroan untuk tahun buku 2014 total sebesar Rp4.254.192.000,-.
Remuneration of Board of Directors for book year 2014 was Rp4,254,192,000,-.
Pemberian remunerasi ini merujuk kepada keputusan RUPS Tahunan agenda ke lima mengenai pemberian wewenang dan kuasa kepada Dewan Komisaris Perseroan untuk menentukan uang jasa dan/atau tunjangan lainnya bagi anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris Perseroan.
This provision of Remuneration refers to the Fifth Agenda Resolutution of the AGM that grants the authority and power to BoC to determine remuneration and/or other allowances for the members of BoD and BoC.
Penetapan nilai remunerasi Direksi berdasarkan kinerja Perseroan.
The remuneration value of BoD is determined based on the Company's performance.
Rapat Direksi
Board of Directors' Meeting
Pada tahun 2014, Direksi menyelengarakan delapan belas kali pertemuan, yaitu pertemuan rutin setiap satu kali dalam sebulan dan setiap saat jika dianggap perlu oleh satu atau lebih anggota Direksi lainnya, serta Rapat lain bersama Dewan Komisaris.
In 2014, Board of Directors held eighteen meetings consisted of the routine monthly meetings and meeting held any time if deemed necessary by one or more members of Board of Directors and other meetings with the Board of Commissioners.
Annual Report 2014
67 TATA KELOLA PERUSAHAAN | CORPORATE GOVERNANCE
Pelaksanaan Rapat Direksi tahun 2014, dilakukan dalam bentuk pertemuan langsung maupun melalui video conference dan teleconference serta rapat-rapat lainnya yang antara lain mengenai : • Pembahasan laporan keuangan tahun buku 2013 dan laporan tahunan 2014 bersama dengan Dewan Komisaris. • Evaluasi Kinerja dan Usaha Perseroan setiap triwulan. • Persiapan RUPS Tahunan, RUPS Luar Biasa dan Paparan Publik. • Persiapan dan pelaksanaan Dividen. • Up date peraturan pasar modal. • Evaluasi operasional usaha dan kinerja selama tahu 2014. • Persiapan budget 2015.
In 2014, BoD held direct meeting, video conference, teleconference and other meetings with the following subjects: • Discussion with BoC on audited financial statement for book year 2013 and annual report 2014. • Evaluation of Quarterly Financial Statement. • Preparation for GMS, EGM and Public Expose. • Preparation and execution of dividend payment. • Up date on Capital market regulation. • Evaluation of Business operation and performance of year 2014. • Preparation of 2015 budgetting.
Kehadiran Rapat Direksi Attendance in the Board of Directors Meetings Jabatan Position in Committee
Jumlah Kehadiran Rapat Attendance
Presiden Direksi | President Director
18/18
Dahlia Tarjoto
Direktur | Director
6/18
Agus Awali Ismantoro
Direktur | Director
6/18
Direktur Independen | Independent Director
13/18
Stefanus Madhyan
Direktur | Director
9/18
Ignatius Wiraharjo
Direktur | Director
10/18
Nama | Name Immanuel Sutarto
Adry Nugroho
Catatan | Note : • Immanuel Sutarto, Dahlia Tarjoto, Agus Awali Ismanto, Adry Nugroho : anggota Direksi sampai dengan RUPSLB 18 Juni 2014. Immanuel Sutarto, Dahlia Tarjoto, Agus Awali Ismanto, Adry Nugroho BoD until EGM 18 June, 2014. • Immanuel Sutarto, Adry Nugroho, Stefanus Madhyan, Ignatius Wiraharjo : anggota Direksi sejak RUPSLB 18 Juni 2014. Immanuel Sutarto, Adry Nugroho, Stefanus Madhyan, Ignatius Wiraharjo BoD since EGM 18 June, 2014.
Hubungan Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan
Board of Commissioners and Board of Directors Relationship
Dewan Komisaris dan Direksi memiliki tugas dan kewenangan yang jelas sesuai dengan fungsi sebagaimana yang tercantum dalam Anggaran Dasar dan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku.
BoC and BoD have a clear duties and authorities as stipulated in the Company's article of association and applicable laws and regulations.
Dewan Komisaris adalah organ Perseroan yang bertugas dan bertanggung jawab secara kolektif untuk melakukan pengawasan dan memberikan nasihat kepada Direksi serta memastikan bahwa Perseroan melaksanakan GCG secara konsisten. Sementara untuk operasional Perseroan dijalankan oleh Direksi.
BoC is the Company's organ that works and assumes collective responsibility to oversee and give advice to BoD and ensure that the Company implements GCG consistenly. Meanwhile, the Company's operation is run by BoD.
Direksi sebagai organ Perseroan bertugas dan bertanggung jawab secara kolegial dalam mengelola Perseroan dan mempertanggung jawabkannya dalam RUPS.
BoD is the Company's organ that works and is collegially responsible in running the Company and taking the responsibility in GMS.
Laporan Tahunan 2014
68 TATA KELOLA PERUSAHAAN | CORPORATE GOVERNANCE
Komite Audit Audit Committee Dasar Hukum
Legal Basis
Perseroan telah memiliki Komite Audit. Dasar hukum pembentukannya adalah 1) UU PT No. 40 tahun 2007; 2) Peraturan Bapepam dan LK Nomor IX.I.5 Lampiran Keputusan Ketua Bapepam dan LK Nomor Kep-643/BL/2012 tgl 7 Desember 2012 tentang Pembentukan dan Pedoman Pelaksanaan Kerja Komite Audit; 3) Peraturan Nomor I-A tentang Pencatatan Saham dan Efek Bersifat Ekutas Selain Saham yang Diterbitkan oleh Perusahaan tercatat No Kep305/BEJ/07-2004 tanggal 19 Juli 2004 dan Perubahannya berdasarkan No Kep-00001/BEI/01-2014 tanggal 20 Januari 2014 butir V.4 mengenai Komite Audit.
The Company has formed Audit Committee based on the legal basis as follows: (1) Law No. 40 Year 2007 on Limited Liability Companies; (2) Bapepam and LK regulation No. IX.1.5 Attachment to Bapepam and LK Chairman's Decision Letter No. Kep-643/BL/2012 dated December 7, 2012 on Establishment and Work Guideline of Audit Committee; and (3) IDX Regulation No 1-A on the Listing of Share and Equity Securities Issued by Listed Companies No. Kep-305/BEJ/072004 dated July 19, 2004 amended by the Decision Letter No. Kep-00001/BEI/01-2014 dated January 20, 2014 item V.4 on Audit Committee
Piagam Komite Audit
Audit Committee Charter
Komite Audit dibentuk oleh Dewan Komisaris. Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Komite Audit berdasarkan Pedoman Kerja (charter) atau Piagam Komite Audit, yang disahkan oleh Dewan Komisaris pada tanggal 19 Maret 2013 serta telah dipublikasikan di situs Perseroan yaitu www.eterindo.com.
Audit Committee is established by the Board of Commissioners and carries out the duties and responsibilities according to the Audit Committee Charter approved by the Board of Commissioers on March 19, 2013 and published in the Company website: www.eterindo.com.
Tugas dan tanggung jawab Komite Audit
Duties and Responsibilities of Audit Committee
Komite Audit bertugas dan bertanggung jawab untuk memfasilitasi Dewan Komisaris dalam menjalankan fungsi pengawasannya terutama dalam hal penelaahan laporan keuangan yang disampaikan kepada publik, kepatuhan terhadap peraturan dan perundang-undangan yang berlaku, efektifitas pelaksanaan audit serta pengelolaan manajemen risiko.
Audit Committee has duties and responsibilities to facilitate Board of Commissioners in its oversight function especially to review financial reports delivered to public, the compliance to the prevailing laws and regulations, effectiveness of audit and risk management.
Dalam melaksanakan kegiatannya, Komite Audit senantiasa bekerja sama dengan Kepala Internal Audit Perseroan dalam rangka pengendalian internal perusahaan.
In performing its duties, Audit Committee works closely with Head of Internal Audit Unit for the purpose of internal control management.
Penunjukan anggota Komite Audit
Appointment of Audit Committee
Komite Audit Perseroan ditunjuk/diangkat oleh Dewan Komisaris Perseroan berdasarkan Surat Keputusan Dewan Komisaris, terakhir adalah SK tertanggal 22 Juni 2011. Informasi pengangkatan anggota Komite Audit ini juga disampaikan kepada OJK, BEI dan publik melalui IDXnet.
The Company's Audit Committee is appointed by the Board of Commissioners pursuant to the Board of Commissioners Decision Letter, most recently dated June 22, 2011. The information on the appointment of Audit Committee members is also disclosed to the OJK, IDX and public through IDXnet.
Susunan Komite Audit Perseroan per tanggal 31 Desember 2014 Composition of Audit Committee as of December 31, 2014. Jabatan Position
Nama Name Prof. Dr. H. Mashudi, SH. MH
Ketua Komite Audit dan Komisaris Independen Chairman of Audit Committe and Commissioner Independent
Sundara Ichsan
Anggota | Member
Restu Pribadi
Anggota | Member
Annual Report 2014
69 TATA KELOLA PERUSAHAAN | CORPORATE GOVERNANCE
Prof. Dr. H. Mashudi SH. MH Beliau adalah Komisaris Independen Perseroan dan sekaligus Ketua Komite Audit Perseroan sejak 30 Juni 2005. Beliau seorang guru besar Ilmu Hukum pada Program Magister dan Doktor Ilmu Hukum Universitas Parahyangan, Bandung, Indonesia.
Prof. Dr. H. Mashudi SH. MH He has been serving as Independent Commissioner and Head of Audit Committee of the Company since June 30, 2005. He is a Professor in Legal Science in the Legal Science Magister and Doctoral Program in Universitas Parahyangan, Bandung, Indonesia.
Sundara Ichsan Beliau mejadi anggota Komite Audit Perseroan sejak 6 April 2009. Sebelumnya beliau pernah menjadi karyawan Perseroan selama kurang lebih enam tahun sejak 2002, dengan jabatan terakhir Senior Manager Tax & Accounting Coordinator. Beliau menyelesaikan pendidikan jurusan Manajemen tahun 1986 di Universitas Atmajaya, dan MBA jurusan akuntansi dari University of Hull, London, tahun 1993.
Sundara Ichsan He was appointed as member of Audit Committee on April 6, 2009. He was the Company's employee for approximately six years since 2002, with last position as Senior Manager Tax & Accounting Coordinator. He earned his Bachelor's degree in Management from Universitas Atmajaya in 1986 and his Master of Business Administration in Accounting from the University of Hull, London in 1993.
Restu Pribadi Beliau menjadi anggota Komite Audit Perseroan sejak 22 Juni 2011, dan berpengalaman di bidang akuntansi dan keuangan kurang lebih dua belas tahun, berlatar belakang pendidikan akuntansi dari Univeritas Pembangunan Nasional.
Restu Pribadi He has been serving as member of Audit Committee since June 22, 2011, and has approximately twelve years of experience in accounting and finance. He earned his education in accountancy from Universitas Pembangunan Nasional.
Periode Jabatan anggota Komite Audit
Service Period of Audit Committee
Periode Jabatan anggota Komite Audit adalah lima tahun, dan dapat dipilih kembali untuk satu periode berikutnya.
The Audit Committee members serve for five year and and may be reappointed for the next term of service.
Independensi Komite Audit
Independence of Audit Committee
Dalam melaksanakan fungsi dan tugasnya, Komite Audit melakukan penelaahan informasi keuangan, ketaatan terhadap peraturan perundang-undangan yang terkait dengan kegiatan Perseroan, dan memberikan pendapat serta rekomendasi kepada Dewan Komisaris secara independen.
In performing its functions and duties, the Audit Committee conducts a review of financial information, the compliance to laws and regulations relating to the activities of the Company, and provide opinions and recommendations to the Board of Commissioners in an independent manner.
Rapat Komite Audit diselenggarakan setiap 3 (tiga) bulan sekali, yang dapat dihadiri juga oleh Kepala Unit Internal Audit. Selama tahun 2014, Komite Audit melakukan Rapat sebanyak 4 (empat) kali.
The Committee Audit meeting is held quarterly, which is also attended by Head of Internal Audit. In 2014, Audit Committee convence 4 (four) meetings with details as follows:
Nama Name
Jabatan Position in Committee
Jumlah Kehadiran Rapat Attendance
Ketua | Chairman
4/4
Sundara Ichsan
Anggota | Member
4/4
Restu Pribadi
Anggota | Member
4/4
Prof. Dr. H Mashudi, SH. MH
Laporan Tahunan 2014
70 TATA KELOLA PERUSAHAAN | CORPORATE GOVERNANCE
Kegiatan Komite Audit di tahun 2014
Audit Committee's Activities in 2014
Merujuk kepada pelaksanaan kegiatan Komite Audit yang ada di Piagam Komite Audit Perseroan, di bawah ini adalah uraian singkat mengenai kegiatan Komite Audit yang dilakukan selama tahun tahun 2014: 1. Menelaah laporan keuangan per 31 Desember 2013 (diaudit), laporan keuangan triwulanan dan tengah tahunan 2014 (tidak diaudit). Berdasarkan hasil penelaahan yang dilakukan oleh Komite Audit, laporan keuangan telah disusun dan disajikan sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku di Indonesia dan peraturan pasar modal.
Refering to Audit Committee's activities stated in Company's Audit Committee Charter, below are the short description of Audit Committee's Activities in 2014:
2. Melakukan pertemuan dengan Internal Audit untuk menelaah, mendiskusikan dan memberikan rekomendasi atas hasil pemeriksaan Internal Audit terhadap aktivitas operasional Perseroan, pengendalian internal, dan pelaksanaan tindak lanjut atas temuan Internal Audit. 3. Menelaah tingkat kepatuhan Perseroan terhadap peraturan perundang-undangan yang berhubungan dengan kegiatan Perseroan. Hasil penelaahan kami bahwa Perseroan satu kali menyampaikan keterlambatan penyampaian Laporan Keuangan triwulan 3 tahun 2014 kepada IDX, IDXnet (publik) dan OJK, yaitu tanggal 5 November 2014 dari batas waktu 31 Oktober 2014. Perseroan juga masih harus menambah minimal 1 (satu) orang Komisaris Independen lagi dalam rangka pemenuhan minimal 30% Komisaris Indepeden dari jumlah anggota Dewan Komisaris. Dari pemantauan Komite Audit, saat ini Perseroan sedang dalam tahap menentukan calon Komisaris Independen baru yang akan diusulkan untuk diangkat pada pelaksanaan RUPS di tahun 2015. 4. Menelaah independensi dan honorarium Kantor Akuntan Publik Kosasih, Nurdiyaman, Tjahjo & Rekan, yang akan melakukan audit atas laporan keuangan Perseroan per tanggal 31 Desember 2014, penunjukan dilakukan oleh Direksi sesuai dengan wewenang yang diberikan Pemegang Saham kepada Direksi dalam RUPS Tahunan tanggal 18 Juni 2014.
2. Convened with Internal Audit to review, discuss and give recommendation on internal audit findings on the Company's operation, internal control and follow-up on the audit findings.
Hasil penelaahan dan evaluasi tersebut di atas disampaikan kepada Dewan Komisaris Perseroan.
Results of the above review and evaluation are already submitted to BoC.
1. Reviewed annual consolidated financial statements (audited), quarterly and mid year financial statement (non-audited). Based on the review of Audit Committee, it can be reported that the Company's financial statements have been compiled and presented in accordance with the prevailing accounting principles and capital market regulation.
3. Reviewed the Company's level of compliance to the rules and regulations concerning the Company's activities. Our review has found that the Company was late in submitting the financial statements Q3-2014 to IDX, IDXnet (public) and OJK, it was submitted on November 5, 2014 and while the deadline was October 31, 2014. The Company should also add minimum 1 (one) independent commissioner to meet minimal requirement of 30% independent commissioner of the total members of BoC. Based on Audit Committee's monitoring, currently the Company is in the process of selecting the candidates for new independent commissioner and will propose the appointment in the 2015 GMS. 4. Reviewed the independency and fee of Registered Public Accountants Firm Crowe Horwarth that will conduct audit on financial statement as 31 December 2014, the appointment was conducted by Director in accordance with the authority given by the shareholders in AGM on June 18, 2014.
Komite Nominasi dan Remunerasi Nomination and Remuneration Committee Perseroan akan membentuk Komite Nominasi dan Remunerasi termasuk Pedoman Kerjanya, sebagaimana ketentuan dalam Peraturan OJK No. 34/POJK.04/2014 tanggal 8 Desember 2014 mengenai Komite Nominasi dan Remunerasi.
The Company will establish a Nomination and Remuneration Committee and the charter of guidelines, as the requirements under the OJK's regulations No.34/POJK.04/2014 dated December 8, 2014 regarding the Nomination and Remuneration Committee.
Annual Report 2014
71 TATA KELOLA PERUSAHAAN | CORPORATE GOVERNANCE
Sekretaris Perusahaan Corporate Secretary Pengangkatan Sekretaris Perusahaan
Appointment of Corporate Secretary
Sekretaris Perusahaan dibentuk oleh Perseroan dalam rangka memenuhi Peraturan OJK No. IX.1.4 tanggal 17 Januari 1996 dan Nomor 35/POJK.4/2014 tanggal 8 Desember 2014, serta Peraturan BEI Nomor I-A tentang Pencatatan Saham dan Efek Bersifat Ekuitas Selain Saham yang Diterbitkan oleh Perusahaan tercatat No Kep-00001/BEI/01-2014 tanggal 20 Januari 2014 butir III.1.8, V.6 mengenai Sekretaris Perusahaan.
Corporate Secretary is established by the Company in accordance with OJK Regulation No. IX.1.4 dated January 17, 1996 and No. 35/POJK.4/2014 dated December 8, 2014 and IDX regulation No 1-A on Listing of Shares and Equity Securities Issued by Listed Companies No Kep-00001/BEI/01-2014 dated January 20, 2014 point III.1.8, V.6 on Corporate Secretary.
Sekretaris Perusahaan Perseroan adalah Ibu Sussy Nurikafitri, lahir di Jakarta, bulan Desember 1968, dengan alamat email
[email protected]. Beliau diangkat oleh atas nama Direksi Perseroan berdasarkan Surat Penunjukan No. 535/EWHRD/V/05 tanggal 13 Mei 2005 yang berlaku efektif tanggal 1 Juni 2005 dan pemberitahuannya telah disampaikan ke OJK, BEI dan diumumkan pada surat kabar berbahasa Indonesia. Perseroan belum mengatur periode jabatan Sekretaris Perusahaan.
The Company's Corporate Secretary is Mrs. Sussy Nurikafitri, born in Jakarta, on December 1968, with email address
[email protected]. She was appointed by the Company's Board of Directors based on Letter of Appointment No. 535/EW-HRD/V/05 dated May 13, 2005 effective on June 1, 2005 and the related notification letter was already sent to OJK, IDX and published in newspapers of Indonesian language. The Company has not determined the term of office of the Corporate Secretary.
Beliau bergabung dengan Perseroan pada bulan April 1997 pada unit korporasi hukum atau corporate legal Perseroan, dan lebih lanjut pengembangan di divisi legal Perseroan untuk compliance hingga pertengahan tahun 2005. Menjelang pertengahan tahun 2005, beliau ditunjuk sebagai Sekretaris Perusahaan Perseroan hingga saat ini.
She joined the Company in April 1997 in Corporate Legal Unit and then was further involved in the expanded Corporate Legal Division for compliance until mid 2005, prior to her appointment as the Company's Corporate Secretary in mid 2015 up to the present.
Sebelum bergabung di Perseroan, beliau bekerja di PT Jaya Real Property Tbk, salah satu perusahaan properti terkemuka yang telah go public pada tahun 1994, dengan posisi terakhir pada divisi Sekretaris Perusahaan.
Before joining the Company, she worked at PT Jaya Real Property Tbk, one of the prominent property companies going public in 1994, with last position in Corporate Secretary Division.
Tugas dan Tanggung Jawab Sekretaris Perusahaan
Duties and Responsibilities of Corporate Secretary
Sekretaris Perusahaan memiliki peranan penting dalam membantu Direksi, antara lain adalah :
Corporate Secretary has an important role in assisting Director, among others:
Compliance 1. Mengikuti perkembangan pasar modal khususnya peraturan-peraturan yang berlaku di pasar modal dan senantiasa mengkomunikasikannya dengan Direksi, legal head, divisi akuntansi, divisi investor relations, kepala unit internal audit dan unit kerja terkait lainnya. 2. Memberikan masukan kepada Direksi dan Dewan Komisaris untuk mematuhi ketentuan peraturan perundang-undangan di pasar modal.
Compliance 1. Keeping abreast of the capital market development to be informed to the Board of Directors, Head of Legal Division, Accounting Division, Investor Relations, Head of Internal Audit Unit, and other related work units.
Tata Kelola Perusahaan Membantu Direksi dan Dewan Komisaris dalam pelaksanaan tata kelola Perseroan antara lain :
GCG Assisting the Board of Directors and the Board of Commissionerss on the implementation of Good Corporate Governance, among others: 1. Information disclosure to public, including the availability of information on the Company's website. 2. Compliance in reporting obligations.
1. Keterbukaan informasi kepada publik, termasuk ketersediaan informasi pada situs web Perseroan. 2. Kesesuaian kewajiban penyampaian laporan.
2. Providing recommendations to the Board of Directors and the Board of Commissioners in the compliance with the prevailing regulations of capital market.
Laporan Tahunan 2014
72 TATA KELOLA PERUSAHAAN | CORPORATE GOVERNANCE
3. Mengarahkan seluruh aspek penyelenggaraan RUPS agar dapat berjalan dengan baik sesuai dengan peraturan dan perundang-undangan yang berlaku, termasuk mengkoordinasikan materi internal dan eksternal yang terkait dengan RUPS. 4. Penyelenggaraan rapat-rapat Direksi dan/atau Dewan Komisaris. 5. Memberi masukan kepada Direksi atas evaluasi pelaksananaan praktik GCG dan implementasinya, serta proses perbaikan.
3. Directing all aspects in the holding of GMS to comply with prevailing laws and regulation including coordinating internal and externai documentation concerning GMS.
Administrasi Perusahaan 1. Mengkoordinasikan kegiatan rapat-rapat Direksi dan Dewan Komisaris beserta notulensinya. 2. Membuat daftar khusus pemegang saham Direksi dan Dewan Komisaris. 3. Menjaga dokumen penting Perseroan sejak IPO seperti Prospektus, Anggaran Dasar Perseroan, dokumen aksi korporasi, dan juga notulensi Rapat.
Company administration 1. Coordinating meetings of BoD and BoC and arranging minutes of the meetings. 2. Providing special list of BoD and BoC shareholding in the Company. 3. Keeping confidential the Company's important documents since IPO such as Prospectus, articles of association, corporate action documentation and MOMs.
Komunikasi Internal 1. Mengetahui dengan jelas struktur jabatan dan posisi pejabat di lingkungan internal Perseroan untuk mendapatkan informasi dari yang berwenang dan membantu rekan kerja lainnya menyampaikan kejelasan struktur untuk kelancaran komunikasi kerja. 2. Membantu mengkoordinasikan tindakan korporasi yang sedang diselenggarakan dan membantu meluruskan informasi yang beredar, sehingga informasi yang diterima oleh internal jelas, mengarahkan acara internal Perseroan untuk terlaksananya acara dengan baik, mengingatkan setiap divisi yang memiliki dokumentasi Perseroan untuk menjaga dan memastikan ketersediaan.
Internal Communication 1. Having clear information on the position structure and official executives within the Company to obtain information from the authority dan assist other co-workers to explain the structure to ensure smooth work communication. 2. Helping coordinate the Company's corporate actions and clarify the correct information so that the information received by the Company's internal is clear to ensure the proper holding of the events by reminding other divisions to keep the confidentiality of the company documents in their possession and make sure the availability of such documents.
Untuk Komunikasi Eksternal, fungsi ini dikelola oleh Investor Relations
Meanwhile, the Company's external communication is the function of Investor Relations
Pelaksanaan Tugas dan Kegiatan Sekretaris Perusahaan pada tahun 2014 1. Mengikuti perkembangan regulasi peraturan pasar modal untuk dapat dipenuhi oleh Perseroan, dan senantiasa dikomunikasikan kepada Direksi, Kepala Divisi Legal, Investor Relations, Akuntansi, Sumber Daya Manusia dan Kepala Internal Audit. 2. Mewakili Perseroan menghadiri kegiatan-kegiatan yang diselenggarakan oleh institusi pasar modal yang tidak dapat dihadiri oleh Direksi Perseroan. 3. Memberi masukan kepada Direksi dan Dewan Komisaris dalam rangka mematuhi peraturan serta mengkoordinasikannya dengan divisi terkait pelaksanaan tata kelola (GCG) antara lain kelengkapan komite, GCG manual atau pedoman kerja, dan sebagainya. 4. Menyelenggarakan RUPS Tahunan dan RUPS Luar Biasa serta Paparan Publik Tahunan Perseroan. 5. Mengkoordinasikan distribusi dividen tunai untuk tahun buku 2013. 6. Menyampaikan kewajiban laporan Perseroan kepada OJK, Bursa Efek Indonesia, termasuk kepada publik melalui IDXnet dan beberapa pengumuman di surat kabar.
Duties and Activities of Corporate Secretary in 2014
4. Organizing meetings of BoD and/or BoC. 5. Providing advice to Board of Directors on the implementation of GCG practice and its implementation, and correction process.
1. Keeping abreast the development of capital market regulations for the Company to comply to and constantly communicating the development to the Board of Directors, Legal Division, Investor Relations, Accounting Division and HRD and Head of Internal Audit Unit. 2. Representing the Company at events held by capital market institution in the absence of the Company's Board of Directors. 3. Giving advice to BoD and BoC in the compliance with prevailing regulations and making related coordination with the related division concerning GCG implementation, such as the completeness of Committees, GCG Manual or work guidelines, etc. 4. Conducting the Company's AGM, EGM and Public Expose. 5. Coordinating cash dividend payment for book year 2013. 6. Submitting the Company's mandatory reporting to OJK, IDX and public through IDXnet and making several announcements in newspapers.
Annual Report 2014
73 TATA KELOLA PERUSAHAAN | CORPORATE GOVERNANCE
7. Mengkoordinasikan rapat-rapat Direksi dan rapat koordinasi Direksi bersama kepala departemen, serta Rapat Dewan Komisaris. 8. Membuat dan memperbaharui Daftar Pemegang Khusus Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan. 9. Mengarahkan kegiatan internal Perseroan. 10. Membantu Direksi dalam mengkoordinasikan pembuatan beberapa Pedoman Kerja yang wajib dimiliki oleh Perseroan. 11. Mengkoordinasikan pembuatan laporan tahunan Perseroan. 12. Senantiasa berkoordinasi dengan Investor Relations untuk informasi yang disampaikan kepada media dan publik, serta perbaikan dan pengkinian website Perseroan.
7. Coordinating BoD meeting and meetings between BoD and Division Heads as well as BoC meetings.
Untuk mendukung peran tersebut, Sekretaris Perusahaan senantiasa melakukan kerjasama, komunikasi dan koordinasi dengan unit kerja lain seperti dengan divisi hukum, divisi akuntansi, divisi internal audit dan investor relations, SDM, sekretaris Direksi serta mengkomunikasinnya dengan Direksi dalam rangka memastikan kepatuhan dan pemenuhan seluruh peraturan perundang-undangan di Pasar Modal. Dengan demikian, kewajiban laporan seperti penyampaian laporan keuangan, laporan tahunan serta kewajiban pelaporan lain serta informasi lainnya yang dapat diungkapkan secara lengkap dan tepat waktu.
To support this rule, Corporate Secretary regularly coordinate, communicate with other work units such as legal, accounting, internal audit and investor relations, HRD, secretary to BoD and to communicate with BoD to ensure compliance with all regulations of capital market. Thus, all the mandatory reports such as submission of financial report, annual report and other mandatory reports and information can be disclosed in complete and timely manner.
8. Creating and updating special list of BoD and BoC shareholding in the Company. 9. Directing the Company's internal activities. 10. Assisting BoD in coordinating the preparation of work charters the Company should have in place. 11. Coordinating the preparation of annual reports. 12. Regularly coordinating with investor relations to deliver information to media and public, and to make correction and update on the Company's website.
Hubungan Investor Investor Relations Seiring dengan perkembangan Perseroan serta untuk mengembangkan dan meningkatkan pengelolaan hubungan yang lebih efektif dengan para investor, analis, media, masyarakat dan pemangku kepentingan lainnya, termasuk pengelola situs Perseroan sebagai akses bagi yang membutuhkan informasi tentang kegiatan bisnis Perseroan, maka sejak akhir 2012 Perseroan telah memiliki divisi yang menangani fungsi ini, yaitu Investor Relations, yang dijabat oleh Bapak Bambang Suyitno, dengan alamat email
[email protected] atau bambang. suyitno @eterindo.com.
Along with the Company's development and to enhance and develop an effective relation with investors, analysts, media, public and other stakeholders, including the maintenance of the Company's website as an access to get information on the Company's business activities, in 2012, the Company established Investor Relations division chaired by Mr. Bambang Suyitno, with email address:
[email protected] or
[email protected].
Sebelum bergabung dengan Perseroan, Bapak Bambang Suyitno, lahir di Solo, bulan Maret 1970, pernah sebagai Sekretaris Perusahaan, Corporate Finance, Investor Relations dan Komite Audit di perusahaan Tbk lainnya.
Before joining the Company, Mr Bambang Suyitno, born in Solo on March 1970, had worked as Corporate Secretary, Corporate Finance, Investor Relations and Audit Committee in other public companies.
Fungsi dan tugas utama Investor Relations
Duties and Function of Investor Relations
Fungsi dan tugas utama Investor Relations adalah memperkuat goodwill dan terjaganya reputasi Perseroan/ corporate brand Perseroan di mata pemangku kepentingan.
Duties and function of Investor Relations is to strengthen goodwill and maintain the Company's reputation/corporate brand in the eyes of the stakeholders.
Kegiatan Investor Relations tahun 2014
Investor Relations Activities in 2014
1. Menyampaikan informasi Perseroan seperti berita kuartalan Perseroan (news release & investor buletin), paparan publik, dan informasi lainnya dimuat dalam situs Perseroan sehingga dapat diakses oleh siapapun yang memerlukan informasi Perseroan, di samping melalui mailing list (distribution list).
1. Making available the Company's information such as quarterly news (news release & investor bulletin), public expose, and other information in the Company's website so it is acccesible to those require, in addition to delivering by mailing list (distribution list).
Laporan Tahunan 2014
74 TATA KELOLA PERUSAHAAN | CORPORATE GOVERNANCE
2. Aktif mengadakan berbagai pertemuan dengan analis dan investor baik berupa analist gathering maupun pertemuan one-on-one, conference calls serta media baik domestik maupun global.
2. Actively conducting meetings with analysts and investors in forms of analyst gathering or one-one meeting, conference calls and global and local media.
Audit Internal Internal Audit Unit Audit Internal Perseroan dibentuk berdasarkan Peraturan No. IX.I.7 Lampiran Keputusan Ketua Bapepam-LK No. Kep496/BL/2008 tanggal 28 Nopember 2008 tentangPembentukan dan Penyusunan Piagam Unit Audit Internal. Penunjukan Kepala Unit Audit Internal (KUAI) Perseroan berdasarkan Surat Keputusan Direksi No. 011/SK-DIR/EW/IX/XII/09 tanggal 11 Desember 2009, dan pengangkatan kembali KUAI No. 095/SKDIR/EW/XII/12 tanggal 10 Desember 2012.
Internal Audit Unit is formed in accordance with Regulation No. IX.17 Attachment to Bapepam and LK chairman Decision Letter No. Kep-496/BL/2008 dated November 28, 2008 on Establishment and Charter Arrangement of Internal Audit Unit. The appointment of the Company's Head of Internal Audit Unit was based on BoD Decision Letter No. 011/SKDIR/EW/IX/XII/09 dated 11 December 2009, and the reappointment was based on BoD Decision Letter No. 095/SKDIR/EW/XII/12 dated 10 December 2012.
Perseroan telah menyusun Piagam Internal Audit yang telah disahkan oleh Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan sebagai pedoman pelaksanaan bagi Unit Audit Internal dalam rangka melaksanakan tugas dan program kerja secara profesional.
The Company has prepared Internal Audit Charter approved by BoD and BoC as a implementation guideline for Internal Audit Unit to perform their work programs professionally.
Struktur dan Kedudukan Unit Audit Internal
Structure and Position of Internal Audit
Unit Audit Internal (UAI) dipimpin oleh seorang Kepala Unit Audit Internal ("Kepala UAI"), yang diangkat dan diberhentkan oleh Presiden Direktur atas persetujuan Dewan Komisaris. Dalam melaksanakan fungsi dan tugasnya UAI bekerjasama dengan Komite Audit. Auditor yang duduk dalam UAI Perseroan maupun yang ada di Entitas Anak Perseroan bertanggung jawab secara langsung kepada Kepala UAI.
Internal Audit Unit (IAU) is chaired by Head of Internal Audit Unit ("Head of IAU"), who is appointed and dismissed by the President Director with the approval of the Board of Commissioners. In carrying out the functions and duties, IAU works in cooperation with the Audit Committee. The IAU auditors, who work in the Company as well as in the Subsidiaries, are directly responsible to the Head of IAU.
Kepala UAI Perseroan adalah Kastari, lahir di Lampung Timur, bulan Desember 1970. Sebelum bergabung dengan Perseroan, beliau pernah bekerja sebagai Internal Audit di beberapa perusahaan lainnya termasuk perusahaan Tbk. Beliau Sarjana Ekonomi bidang studi akuntansi dari Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Jayakarta di Jakarta.
The Company's Head of IAU is Kastari, born in East Lampung, in December 1970. Prior to joining the Company, he worked as Internal Audit in other companies, including listed company. He earned his bachelor's degree in Economics, majoring in Accounting, from Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Jayakarta in Jakarta.
Tugas dan tanggung jawab Kepala Unit Audit Internal
Duties and Responsibilities Head of Internal Audit Unit
Dalam melakukan tugasnya, Kepala UAI berpedoman pada Piagam Audit Internal Perseroan, diantaranya adalah:
In performing its duties, Head of IAU refers to the Company's Internal Audit Charter, which includes:
1. Membantu Presiden Direktur dalam melakukan perencanaan Audit Internal Tahunan. 2. Menguji dan mengevaluasi pelaksanaan pengendalian intenal dan sistem manajemen risiko serta kepatuhan terhadap hukum, peraturan dan kebijakan yang berlaku di Perseroan serta peraturan dan perundang-undangan yang terkait. 3. Melakukan pemeriksaan, penilaian atas efisiensi dan efektifitas di bidang keuangan, akuntansi, operasional, sumber daya manusia, pemasaran, teknologi informasi dan kegiatan lainnya. 4. Mengidentifikasi alternatif perbaikan dalam peningkatan efisiensi dan efektifitas penggunaan sumber daya dan dana;
1. Assisting the President Director in planning the Annual Internal Audit. 2. Testing and evaluating the implementation of internal control and risk management systems, and compliance with laws, regulations and policies applicable in the Company as well as the related legislation. 3. Examining, assessing, and appraising the efficiency and effectiveness of the activities in finance, accounting, operations, human resources, marketing, information technology divisions, and other activities. 4. Identifying options for improvement in the efficiency and effectiveness in the use of resources and funds.
Annual Report 2014
75 TATA KELOLA PERUSAHAAN | CORPORATE GOVERNANCE
5. Memberikan saran perbaikan dan informasi yang independen dan obyektif tentang kegiatan yang diperiksa kepada semua tingkat manajemen. 6. Menyusun pengembangan sistem pemeriksaan/audit internal yang meliputi standar acuan, instrumen pengukuran, metode audit data, dan prosedur kerja tim serta kompetensi Audit Internal. 7. Membuat laporan hasil audit dan menyampaikan laporan tersebut kepada President Direktur dan Komite Audit. 8. Memantau, menganalisis dan melaporkan pelaksanaan tindak lanjut perbaikan yang telah direkomendasikan. 9. Bekerjasama dan berkoordinasi dengan Komite Audit. 10. Melakukan pemeriksaan khusus apabila diperlukan.
5. Providing independent and objective improvement suggestions and information about the assessed activities to all levels of management. 6. Preparing inspection system development/internal audit development covering the reference standards, measurement instruments, data auditing methods, as well as IAU work procedures and competence. 7. Preparing an audit report and submit the report to the President Director and Audit Committee. 8. Monitoring, analyzing and reporting the follow-up implementation on the improvements recommended. 9. Cooperating and coordinating with the Audit Committee. 10. Preparing a program to evaluate the quality of internal audit activities.
Kegiatan Audit Internal tahun 2014
Internal Audit Activities in 2014
Kegiatan Unit Internal Audit pada tahun 2014 diprioritaskan pada area yang berisiko tinggi dan sangat berpengaruh pada pencapaian tujuan Perseroan antara lain:
Intenal Audit activities in 2014 was emphasized on the areas with high risks dan very influential to the achievement of the Company's targets including:
1. Menyusun rencana audit, budget biaya, dan kebutuhan personil audit internal. 2. Audit Kepatuhan terutama di perkebunan kelapa sawit dan industri Biodiesel, menelaah kesesuaian antara kegiatan operasional dengan SOP perusahaan dan Peraturan Pemerintah/Daerah.
1. Preparing audit plan, cost budget, and need of internal auditors. 2. Conducting the compliance audit particularly in palm oil plantations and Biodiesel industry, examining the compliance of the operational activities with of the Company's SOP and Government/Local Government Regulations. 3. Operational and financial audits, reviewing internal control at palm oil plantations such as operating costs, inventory, labor costs, human resources management, land acquisition, land clearing, seeding, planting, up keep, and also harvest and sales.
3. Audit operasional dan keuangan, menelaah pengawasan internal terutama di perkebunan kelapa sawit dan industri Biodiesel diantaranya adalah biaya operasional, persediaan, biaya tenaga kerja, biaya produksi, pembebasan lahan, pembukaan lahan, pembibitan, penanaman, perawatan tanaman kelapa sawit. 4. Memantau pelaksanaan tindak lanjut perbaikan yang telah direkomendasikan pada pelaksanaan Audit. 5. Melaporkan dan mempresentasikan hasil pemeriksaan dan hasil pengawasan tindak lanjut perbaikan kepada Direksi, dan Komite Audit. 6. Evaluasi kualitas & kuantitas hasil kerja dan perbaikan program kerja. 7. Mengevaluasi dan mengembangkan kompetensi Auditor Internal dengan menyusun program dan jadwal pelatihan di internal perusahaan maupun melalui lembaga pengembangan internal audit.
4. Monitoring implementation of the improvement follow up recommended during the audits. 5. Reporting and presentating results of the audit and improvement follow-up results to the Board of Directors and Audit Committee. 6. Evaluating the work quality and work quantity and work program improvement. 7. Evaluating and developing the competency of the Internal Auditors by holding internal training programs internally and externally in training institutions.
Pengendalian Internal Internal Control Untuk menjaga kelangsungan dan perkembangan usaha, manajemen Perseroan telah menyusun rancangan sistem pengawasan internal yang memadai guna memberikan kepastian bahwa kegiatan usaha berjalan secara efektif dan efisien, keandalan pelaporan keuangan, keamanan aset perusahaan, kepatuhan terhadap SOP dan peraturan perundang-undangan.
With a view to ensure the Company's business continuity and development, the Management has in place an adequate internal control system to make sure effectiveness and efficiency of the Company's business operations, reliable financial reporting, security of company assets and compliance with the SOP and prevailing legislation.
Laporan Tahunan 2014
76 TATA KELOLA PERUSAHAAN | CORPORATE GOVERNANCE
Perseroan telah melakukan beberapa tindakan pengendalian antara lain melalui:
The Company has undertaken several control measures as follows:
• Pelaksanaan program audit secara rutin yang berbasis pada risiko yang menggunakan prosedur audit secara sistematis meliputi perencanaan, pelaksanaan, pelaporan, dan tindak lanjut. • Pengawasan terhadap kegiatan usaha untuk memastikan bahwa seluruh kegiatan telah dilaksanakan sesuai dengan target, anggaran, SOP yang telah ditetapkan, dan peraturan lainnya. • Riviu bulanan atas target, realisasi, budget, dan penanganan masalah-masalah yang dihadapi.
• Routine risk-based audit programs using a systematic audit procedure consisting of planning, implementation, reporting and follow-up.
Riviu atas efektivitas sistem pengendalian internal
Review on effectiveness of Internal Control
Riviu atas efektivitas pengendalian internal dilakukan oleh Manajemen Perseroan terutama melalui Unit Audit Internal yang memiliki tanggung jawab utama untuk melakukan pemeriksaan operasional, pemeriksaan keuangan dan penilaian terhadap pengendalian internal di setiap unit usaha.
Review on effectiveness of Internal Control is conducted by the Management especially through Internal Audit Unit whose main responsibility is to conduct operational and financial audits dan evaluation on Internal control of all business units.
Adanya kelemahan atas pengendalian internal yang disampaikan oleh Unit Audit Internal akan segera ditindaklanjuti oleh manajemen Perseroan untuk meminimalisir dampak/kerugian yang dapat terjadi.
When Internal Audit finds and report a weakness in Internal Control, the Management immediately follow up to minimize potential impact/loss.
• Monitoring of all business activities to ensure their compliance with the set target, budget, SOP and other regulations. • Monthly review on the set target and the realization, budgetting and settlement of the encountered problems.
Manajemen Risiko Risk Management Dalam menjalankan usahanya, Perseroan tidak dapat menghindari adanya risiko-risiko baik yang berasal dari luar maupun dari dalam perseroan. Oleh karena itu Perseroan harus mengelola segala risiko dengan cepat dan tepat untuk mencegah/meminimalisir dampak negatif yang ditimbulkan.
In running the business, the Company may encounter internal and external risks. Therefore, the Company should mitigate all risks quickly and accurately to prevent/minimize the potential negative impacts resulting from the risks.
Dalam pengelolaan risiko, Perseroan melakukan kegiatannya berdasarkan Tata Kelola Perusahaan dimana Perseroan juga melaksanakan fungsi pengawasan melalui Komite Audit dan Unit Audit Internal yang bekerja secara independen.
In order to mitigate risks, the Company runs its business based on GCG including implementing supervisory function through Audit Committee and Internal Audit that perform their duties independently.
Jenis risiko dan cara pengelolaannya
Types of Risks and Risk Management
Risiko-risiko yang berdampak besar terhadap pencapaian target Perseroan, antara lain:
The risks with significant impacts on the Company's achievement are as follow :
1. Risiko likuiditas
1. Liquidity Risk
Kredibilitas Perseroan sangat ditentukan oleh kemampuannya dalam memenuhi kewajiban keuangannya pada saat jatuh tempo, hal ini sangat berpengaruh terhadap kelancaran usaha.
The Company's credibility is determined by its ability in meeting financial obligations on the maturity dates, which significantly affects the smoothness of business operation.
untuk memenuhi kebutuhan likuiditasnya, Perseroan senantiasa berupaya menjaga arus kas yang cukup agar dapat membayar kewajiban keuangannya. Selain itu, Perseroan memiliki aset keuangan pada pasar yang likuid, dan aktif melakukan kajian untuk mencegah terjadinya salah sasaran dalam pembiayaan.
The Company manages its liquidity need by maintaining adequate cash flows to settle its financial obligations. In addition, the Company has also owned financial assets in liquid market and actively carry out a study to prevent misdirected in the financing.
Annual Report 2014
77 TATA KELOLA PERUSAHAAN | CORPORATE GOVERNANCE
2. Risiko kredit
2. Credit Risk
Dalam memasarkan hasil produksinya, Perseroan tidak bisa menghindari bahwa sebagian besar penjualan dilakukan dengan cara non tunai. Kondisi ini memungkinkan adanya pelanggan yang tidak membayar semua atau sebagian pinjaman atau tidak membayar secara tepat waktu yang bisa menyebabkan gangguan pada arus kas masuk.
In selling the products, Company can not avoid that most of the sales is not paid in cash, making the possibility of a customer's failure in the payment of all or part of the account receivables or failure to pay on time, which can disturb the Company's incoming cash flow.
Perseroan mengendalikan eksposur risiko kredit dengan menetapkan kebijakan, dimana persetujuan atau penolakan kontrak baru dan kepatuhan atas kebijakan tersebut dipantau oleh Direksi, diantaranya dengan memperhatikan reputasi dan rekam jejak pelanggan, dan jangka waktu kredit.
The Company controls credit risk exposure by setting the policy, that the approval or rejection of a new contract and its compliance is monitored by the the Board of Directors, by taking into account of the customers' reputation and track record and credit period
3. Risiko Perubahan Nilai Tukar Mata Uang Asing dan Suku Bunga
3. Risks of Changes in Foreign Exchange Rate and Interest rate
Perseroan menghadapi risiko fluktuasi nilai tukar mata uang asing dan suku bunga melalui pembiayaan utang Perseroan yang menggunakan instrumen mata uang asing terutama Dollar Amerika Serikat. Pembelian bahan baku yang sebagian besar juga menggunakan mata uang asing terutama Dollar Amerika Serikat.
Company faces risks of fluctuating foreign exchange rate and interest rate in the payment of its debts in foreign currencies mainly US dollar. Most of raw materials purchase is in foreign currencies mainly US Dollar.
Untuk mengurangi dampak dari fluktuasi nilai tukar mata uang asing terutama Dollar Amerika Serikat, penjualan hasil produksi juga menggunakan mata uang asing terutama Dollar Amerika Serikat. Sementara untuk menanggulangi risiko tingkat bunga terutama menyangkut liabilitas keuangan, hutang perseroan dalam bentuk Dollar Amerika Serikat dan Rupiah menggunakan suku bunga tetap. Perseroan secara aktif melakukan kajian terhadap alternatif sumber pembiayaan berbunga rendah.
To minimize the impact of the foreign exchange rate fluctuation especially US Dollar, the Company sells its products in foreign currency especially US Dollar. While to cope with the interest rate risk especially financial liabilities, the Company's debts in US Dollar and Rupiah are based on fixed interest rates. The Company is actively doing research on alternative sources of low-interest financing.
4. Risiko Kebijakan Pemerintah Terhadap Program Biodiesel
4. Government Policy Risk on Biodiesel Program
Komitmen Pemerintah mendukung energi alternatif/ terbarukan termasuk Biodiesel sangat berpengaruh terhadap kelangsungan industri ini.
Government's commitment to promoting the use of alternative renewable energy, including Biodiesel, has significant effects on sustainability of this industry.
Pemakaian Biofuel (Bahan Bakar Nabati -BBN) termasuk Biodiesel adalah program nasional yang sudah jelas ada targetnya sampai dengan tahun 2025. Jumlah pemakaian Biodiesel tentunya meningkat terus. Namun harganya bisa berubah tergantung ketentuan harga dari Pemerintah dan PT Pertamina. Saat ini ada Risiko tinggi karena harga Biodiesel ditentukan di bawah harga solar impor.
The use of Biofuel including Biodiesel is a national program with a clear target until 2025. The use of Biodiesel is certainly increasing steadily. However, the price could change depending on the price set by the Government and PT Pertamina. Currently there is a high risk as Biodiesel price is set below the price of imported diesel.
5. Risiko Bahan Baku
5. Raw Materials Risk
Bahan baku dan bahan penolong yang tergantung pihak lain. Gejolak harga bahan baku dan bahan penolong yang besar dapat menyebabkan kerugian usaha, yaitu biaya produksi yang tinggi.
The Company depends on other parties for the provision of raw materials and auxiliary materials. Price volatility of raw materials and auxiliary materials can cause a loss of business due to high production costs.
Perseroan sedang melakukan pembangunan kebun kelapa sawit dan persiapan pembangunan pabrik minyak kelapa sawit (PKS) sebagai salah satu langkah untuk memenuhi kebutuhan bahan baku dan mengatasi gejolak harga. Disamping itu, Perseroan juga memakai bahan baku alternatif yang lebih murah dan membangun hubungan baik dengan para pemasok.
The Company has been developing palm oil plantation and preparing to build cpo mill as a part of its efforts to meet the needs of raw materials and overcome price volatility and bulild a good relationship with suppliers.
Laporan Tahunan 2014
78 TATA KELOLA PERUSAHAAN | CORPORATE GOVERNANCE
6. Risiko ketersediaan tenaga kerja
6. Labor Risk
Masalah pemenuhan tenaga kerja menjadi masalah yang sangat penting untuk menjamin kelancaran usaha. Kekurangan tenaga kerja sering dihadapi terutama oleh perusahaan perkebunan karena areanya yang luas dan berada di daerah pedalaman.
Adequacy of labors has become a very important issue to ensure the smooth running of the business. Labor shortages are often faced primarily by plantation estates because the area is extensive and remote.
Perseroan melakukan pendekatan yang lebih persuasif kepada masyarakat dilingkungan usaha Perseroan dan agen tenaga kerja demi memperoleh tenaga kerja dengan cepat. Perseroan juga memberikan remunerasi memadai terhadap para pekerja untuk menarik lebih banyak pekerja agar bergabung dengan Perusahaan.
The Company takes a more persuasive approach to the public surrounding the Company's areas of operations and to the labor agency in order to get labors quickly. The Company also offers adequate remuneration to attract more labors to work with the Company.
7. Risiko Dampak Lingkungan
7. Environmental Risk
Seluruh kegiatan operasional Perusahaan dilaksanakan dengan mempertimbangkan aspek lingkungan hidup. Perusahaan tidak melakukan pembakaran sebagai metode untuk membuka lahan baru.
The Company's operational activities are carried out by taking into account of environmental aspects. The Company does not apply land-clearing open burning as a method to open new lands.
Kegiatan yang berkaitan dengan pengolahan dan pembuangan limbah dilakukan sesuai dengan peraturan pemerintah dan peraturan daerah setempat.
The activities related to waste processing and disposal are carried out in accordance with the regulations set by the government and local authorities.
8. Risiko Sosial
8. Social Risk
Gejolak sosial yang pada umumnya terjadi di lingkungan perkebunan dapat mengganggu kegiatan operasional dan kelangsungan hidup bagi perusahaan perkebunan jika tidak ditangani dengan baik.
Social unrest which commonly takes place in the plantation area will disturb operations and viability of plantation company unless it is managed appropriately.
Guna mengantisipasi hal tersebut Perseroan telah melakukan kegiatan CSR yang secara aktif menjalin hubungan baik dengan masyarakat dan pemerintah daerah di lingkungan usaha perkebunan.
In response to the risk, Company implements CSR and establishes good communication with community and local authority.
9. Risiko bencana alam dan kebakaran
9. Natural Disaster and Fire Risk
Bahaya kebakaran merupakan salah satu bahaya yang sering terjadi di daerah perkebunan terutama pada musim kemarau, yang disebabkan karena adanya kebakaran hutan atau pembakaran lahan untuk ladang masyarakat.
The risk of Fire is one of the dangers that often occur in the plantation areas, especially in the dry season, which is caused due to forest fires or the burning of land to farm.
Mengatasi dampak bencana alam dan kebakaran, Perseroan mengasuransikan aset yang dimiliki. Perseroan juga melakukan peninjauan secara berkala terhadap besarnya nilai pertanggungan dari aset tersebut untuk menjaga kewajaran nilai pertanggungannya.
In response to natural disaster and fire risk, Company maintained insurance cover for its assets. Additionally, Company reviews periodically on the value of insurance cover of the assets to ensure fairness of coverage.
Riviu atas efektifitas sistem manajemen risiko perusahaan
Review on the effectiveness of the Risk Management System
Riviu terhadap penerapan manajemen risiko dan efektivitas pengendalian risiko dilakukan secara berkala. Hasil riviu menjadi rujukan bagi manajemen Perseroan dalam menetapkan penyempurnaan sistem atau kebijakan yang lebih efektif dalam menjalankan kegiatan operasional Perusahaan termasuk memetakan risiko-risiko yang belum teridentifikasi sehingga Perseroan dapat mengurangi risiko atau kerugian untuk tercapainya target dan tujuan Perseroan.
Review on Risk Management implementation and risk control effectiveness is conducted on a regular basis. Result of the review is a reference for the management to establish improvement system or more effective policy to conduct the Company's operational activities including mapping of unidentified risks so that the Company can minimize the potential risk or loss to achieve the Company's target and objectives.
Annual Report 2014
79 TATA KELOLA PERUSAHAAN | CORPORATE GOVERNANCE
Perkara Penting Material Litigation Sampai dengan 31 Desember 2014, tidak ada perkara penting yang dihadapi oleh Perseroan, Entitas Anak, maupun anggota Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan.
As of 3 December 31, 2014, there is no material litigation against the Company, Subsidiaries, and Board of Commissioners and Board of Directors.
Sebagai perusahaan publik, Perseroan wajib dikelola secara profesional, dijalankan dengan prinsip-prinsip tata kelola perusahaan yang baik (GCG) serta kepatuhan terhadap standar etika perilaku bisnis dan individu/tiap karyawan yang berlaku dan dituangkan dalam Pedoman Kode Etik yang telah dimiliki oleh Perseoan.
As a public company, the Company shall be managed in a professional manner and in compliance with GCG principles and applicable code of business ethics and code of conduct contained in the Company's Code Of Conduct Charter.
Kode Etik Codes of Conduct Pedoman Kode Etik merupakan pedoman perilaku bagi seluruh jajaran yang ada di Perseroan, Entitas Anak serta para Pemangku Kepentingan Perseroan yang harus dipatuhi sebagaimana mestinya sehingga terlaksana kegiatan Perseroan yang baik, tercapai kegiatan usaha yang menguntungkan semua pihak, serta sesuai norma dan etika berusaha yang berlaku.
Code of Conduct is a guideline of conduct all employees of the Company and Subsidiaries, as well as the Company's stakeholders, should adhere to, in oder to ensure proper operations of the Company, profitable business activities for all parties, and appropriation with the prevailing norms and ethics.
A. Etika Bisnis
A. Business Ethics
Bisnis yang baik adalah bisnis yang beretika, yaitu bisnis yang berkinerja baik dan berkesinambungan yang dijalankan dengan mentaati kaidah-kaidah etika yang sejalan dengan hukum dan peraturan perundangundangan yang berlaku dan dalam rangka terciptanya keseimbangan kepentingan Perseroan dengan Pemangku Kepentingan Perseroan sesuai dengan prinsip-prinsip tata kelola perusahaan yang baik.
A good business is an ethical business, which is a wellperformed and sustainable business run by adhering to the ethics in line with applicable laws and regulations in order to create a balance between the Company and its Stakeholders in accordance with GCG principles.
Pokok-pokok Kode Etik yang berlaku di Perseroan :
Basic Code of Ethnics applied in the Company is as follows:
1. Menjunjung tinggi integritas, kejujuran dan kewajaran dalam menjalankan tugas. 2. Mengutamakan kepentingan Perseroan di atas kepentingan pribadi, kelompok atau golongan. 3. Menghormati hak individu. 4. Menjunjung tinggi budaya Perseroan. 5. Menjaga keamanan aset dan kekayaan Perseroan. 6. Menjaga dan melindungi kerahasiaan Perseroan. 7. Memberikan pelayanan terbaik kepada pelanggan. 8. Menjaga dan meningkatkan reputasi Perseroan. 9. Mendukung kegiatan tanggung jawab sosial perusahaan (CSR).
1. To uphold integrity, honesty and fairness in conducting the duties. 2. To prioritize the Company's interest above personal or group's interests. 3. To respect individual's rights. 4. To uphold the Company's Culture. 5. To guard Company's asset and wealth. 6. To keep and protect the Company's Confidentiality. 7. To give the best service to the customers. 8. To guard and promote the Company's reputation. 9. To support the Company's CSR Activities.
B. Sosialisasi Kode Etik dan Upaya Penegakannya Upaya Perseroan untuk memberikan pemahaman dan mengingatkan kembali kepada karyawan tentang tata nilai dan Kode Etik dilakukan dengan sosialisasi melalui penyampaian materi yang berkaitan dengan pemahaman tata kelola perusahaan yang baik, standar etika yang berlaku dan pemberian sanksi bagi yang melanggarnya,
B. Dissemination and enforcement of codes of conduct To give better understanding on and to remind employees of the corporate values and Code of Conduct, the Company conducts diseemination by delivering materials connected with good understanding of GCG, applicable code of conduct and sanction on the breach
Laporan Tahunan 2014
80 TATA KELOLA PERUSAHAAN | CORPORATE GOVERNANCE
serta hal-hal lainnya yang terkait dengan praktik tata kelola Perusahaan yang baik (GCG) yang selanjutnya akan dilakukan evaluasi secara berkala untuk dilakukan penyempurnaan bila diperlukan.
of the code of conduct, and other matters related to GCG implementation. The dissemination event will be further evaluated regularly to make necessary improvement.
C. Pemberlakuan dan penerapan kode etik bagi Dewan komisaris, direksi dan seluruh karyawan
C. Implementation of codes of conduct by BoC, BoD and all employees
Perseroan menyatakan bahwa Kode Etik berlaku bagi seluruh jajaran Perseroan dan setiap individu yang ada di Perseroan yaitu Dewan Komisaris, Direksi dan seluruh karyawan Perseroan.
The Company represents that Code of Conduct shall apply to all management levels and every individual in the Company namely BoC, BoD and all employees.
Budaya Perusahaan Corporate Culture Budaya Perusahaan adalah tuntunan perilaku setiap individu di Perseroan, yang dibangun dari nilai-nilai yang melandasi pola pikir dan tindakan insan Perseroan dalam melakukan intraksi dengan pihak-pihak di dalam maupun di luar Perseroan.
Corporate Culture is a behavior guideline for every individual in the Company, which is established from the values that build the paradigm and action of Company's employees in interacting with internal and external parties.
Perseroan melakukan perbaikan, perubahan dan penyempurnaan untuk mencapai visi dan misi Perseroan, termasuk Budaya Perseroan. Maka pada tahun 2014 ini Perseroan menetapkan SEMANGAT sebagai Budaya Perseroan, yang berdasarkan nilai-nilai perilaku individu Perseroan yaitu rasa Bangga, Itegritas, Percaya dan Inovasi.
The Company has made several improvement, changes and enhancement to achieve the Company's vision and mission, including Corporate Culture. In 2014, the Company has set “SEMANGAT” or “SPIRIT” as the Company's Corporate Culture based on individual's behavior values, namely: Bangga (Proud), Integritas (Integrity), Percaya (Trust) and Inovasi (Innovation).
SEMANGAT | SPIRIT
Bangga | Proud
Integritas | Integrity
Percaya | Trust
Inovasi | Innovation
Loyalitas | Loyal Pelayanan | Service Kebersamaan | Togetherness
Kejujuran | Honesty Moralitas | Morality Tanggungjawab| Responsibility
Apresiasi | Appreciation Konsistensi | Consistency Keterbukaan | Transparency
Kreativitas | Creativity Perubahan | Change Inisiatif | Innitiative
Adapun panduan untuk pelaksanaan budaya perusahaan ini telah tersusun dalam Pedoman Budaya Perusahaan PT Eterindo Wahanatama Tbk dan disosialisasikan kepada seluruh jajaran di Perseroan.
The Guideline to implement this Corporate Culture is already set in the Guideline of Corporate Culture of PT. Eterindo Wahanatama Tbk and diseminated to all employees in the Company.
Program Kepemilikan Saham oleh karyawan dan/atau manajemen Employees and/or Management Stock Options Hingga saat ini Perseroan belum melakukan program kepemilikan saham oleh karyawan dan/atau manajemen.
Up to the present, the Company has not conducted Employee and/or Management Stock Options program.
Annual Report 2014
81 TATA KELOLA PERUSAHAAN | CORPORATE GOVERNANCE
Sistem Pelaporan Pelanggaran Whistleblowing System Perseroan belum memiliki Sistem Pelaporan Pelanggaran (whistleblowing system) yang baku, namun Perseroan memandang pentingnya masukan dari semua pihak yang bertujuan memberikan pengawasan, mencegah terjadinya penyimpangan dan menindaklanjuti adanya pengaduan yang bersifat membangun tentang berbagai jenis pelanggaran yang dapat merugikan Perseroan.
Company does not have Whistleblowing System in place, but views the importance of inputs from all parties with the purpose to monitor, prevent the occurrence of irregularities and follow up any complaints on several violations that may prejudice the Company.
Cara Penyampaian Laporan Pelanggaran
Reporting Procedure
1. Karyawan maupun pihak eksternal dapat melaporkan kepada Perseroan apabila mengetahui adanya penyalahgunaan, penyimpangan atau pelanggaran terkait etika bisnis dan hukum yang berlaku, peraturan perusahaan, penyalahgunaan wewenang dan pelanggaran lainnya yang dapat merugikan Perseroan maupun pemangku kepentingan. 2. Perseroan berharap penyampaian laporan tidak berupa informasi yang berdasarkan rumor dan dengan itikad yang tidak baik.
1. Informants (employees or third parties) can convey their reports on any abuse, deviation, wrongdoing related to business ethic and prevailing legislation, Company's regulations, abuse of power and other wrongdoing that can harm the Company and Stakeholders.
Perlindungan bagi pelapor
Informant Protection
Perseroan akan memberikan perlindungan bagi pelapor dengan menjaga kerahasiaan identitas pelapor/whistle blower dan dijamin oleh Direksi dan Dewan Komisaris.
The Company is committed to provide protection to the informants by protecting the informant identity, which is also guaranteed by the BoD and BoC.
Penanganan pengaduan
Report Handling
1. Perseroan menerima semua pelaporan atau pengaduan yang disampaikan secara tertulis dengan nama, alamat dan telepon pengirim yang dapat dihubungi. 2. Direksi selanjutnya meriviu setiap laporan pelanggaran yang diterima untuk memastikan kebenaran dan segera ditindalanjuti untuk meniminalisir dampak kerugian yang ditimbulkan dengan tetap melindungi identitas pelapor.
1. The Company receives all reports or complaints in written completed with name, address and contact number.
Pihak yang mengelola pengaduan
Party in Charge of Report Handling
Laporan pengaduan dapat disampaikan secara tertulis dengan amplop bertuliskan “Rahasia/Confidential” kepada :
Any complaint/violation can be reported in writing in a closed envelope marked with “Rahasia/Confidential” to :
PT Eterindo Wahanatama Tbk Chase Plaza lantai 11 Jl. Jend. Sudirman Kav. 21 Jakarta 12920 Up. Presiden Direktur
PT Eterindo Wahanatama Tbk Chase Plaza lantai 11 Jl. Jend. Sudirman Kav. 21 Jakarta 12920 Attn. President Director
Hasil dari penanganan pengaduan
Result of Report Handling
Hasil riviu dan penelusuran ada tidaknya pelanggaran dari laporan yang diterima, akan menjadi pertimbangan dan keputusan Perseroan untuk proses selanjutnya yang dilakukan oleh pihak yang ditunjuk oleh Perseroan, akan menjadi dasar Perseroan untuk proses selanjutnya.
Result of the review and investigation on the reported violations will be used by the Company to consider the next process that will be executed by the parties assigned by the Company, for the Company's consideration on the next action.
2. The Company expects that the report is not based on rumours nor bad intention.
2. BoD then reviews all received violation reports to ensure the correctness and quickly follow-up to minimize the potential loss and continue protecting the identity of the whistleblower/informant.
Laporan Tahunan 2014
82
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY Perseroan memiliki program CSR jangka panjang, yaitu menjadikan CSR sebagai bagian dari Value Creation Strategy yang akan meningkatkan Stakeholders Value. Hal didasarkan pada pemikiran bahwa program CSR harus dilaksanakan secara berkesinambungan serta harus memberikan manfaat jangka panjang tidak saja kepada pihak yang mendapatkan manfaat secara langsung, tetapi juga kepada seluruh Pemangku Kepentingan.
The Company has long-term CSR program, which makes CSR as part of the Value Creation Strategy that will improve Stakeholder Value. It is based on the idea that CSR programs should be implemented ongoing basis and should provide long-term benefits not only to those who benefit directly, but also to all Stakeholders.
Dari program jangka panjang tersebut, Perseroan merumuskan program tahunan yang memiliki fokus tersendiri tetapi masih merupakan satu kesatuan dari tahun ke tahun yang akan mendukung program jangka panjang . Program CSR tahun 2014 berfokus kepada program CSR yang mampu menanggulangi dinamika sosial masyarakat yang berada di sekitar lokasi Perseroan maupun Entitas Anak beroperasi melalui peningkatan partisipasi aktif masyarakat di dalam kegiatan usaha Perseroan maupun Entitas Anak dan Program Kemitraan serta program Bina Lingkungan untuk memperbaiki dan meningkatkan kondisi lingkungan hidup atau lingkungan tempat tinggal masyarakat sekitar.
According to the long-term program, the Company formulates the annual program that has its own focus but still has relation to each other from year to year to support long-term programs. CSR program in 2014 focused on CSR program that is able to cope with the social dynamics of the community who are in the vicinity of the Company or the Subsidiary operates through increased community participation in the Company's business activities and its Subsidiaries and the Partnership Programs and Community Development programs to improve and enhance the environmental conditions life or neighborhood surrounding communities.
Di samping itu, Perseroan juga melanjutkan program-program CSR yang telah dilakukan tahun lalu. Program CSR yang telah dilakukan selama tahun 2014 adalah sebagai berikut :
In addition, the Company also continued CSR programs that have been done years ago. CSR program that was carried out during 2014 are as follows:
1. Program Bina Lingkungan
1. Environmental Development Program
Latar belakang Program Bina Lingkungan adalah meningkatkan kualitas lingkungan hidup di sekitar lokasi operasional Perseroan serta lingkungan tempat tinggal masyarakat setempat. Tujuan program ini adalah untuk mencegah kerusakan lingkungan alam tempat operasional Perseroan, serta untuk meningkatkan kualitas lingkungan tempat tinggal masyarakat setempat di dalam kerangka pembangunan manusia seutuhnya.
Community Development Program Background is to improve the quality of the environment in the vicinity of the Company's operations as well as the local community living environment. The purpose of this program is to prevent damage to the natural environment where the Company's operations, as well as to improve the quality of the living environment of local communities within the framework of integral human development.
Program - program yang dilaksanakan di dalam Program Bina Lingkungan meliputi :
The Community Development Program include:
1.
1.
Pengembangan Perkebunan Kelapa Sawit dan Managemen Pasokan Berbasis Rountable on Sustainable Palm Oil (RSPO) dan Indonesia Sustainable Palm Oil (ISPO). Proses pengembangan bisnis terintegrasi antara hilir dan hulu yang dilakukan Perseroan mengacu kepada RSPO dan ISPO. Perseroan juga menjalankan pabrik Biodiesel dengan memperhatikan ketentuan-ketentuan RSPO dan ISPO di dalam proses produksinya sehingga menjamin bahwa produk yang dihasilkannya telah merujuk kepada ketentuan-ketentuan RSPO dan ISPO. Demikian pula dengan rencana pembangunan Pabrik Kelapa Sawit (PKS) yang berbasis kepada RSPO, ISPO serta mematuhi Analisa Dampak Lingkungan (amdal).
Palm Oil Plantation Development and Supply Management according to Roundtable on Sustainable Palm Oil (RSPO) and the Indonesian Sustainable Palm Oil (ISPO). Integrated business development process between the downstream and upstream conducted by the Company refers to the RSPO and ISPO. The company also runs a Biodiesel plant with the provisions of the RSPO and ISPO in the production process so as to ensure that the resulting product has been referring to the provisions of the RSPO and ISPO. Similarly, the development of mills plant (PKS) based on the RSPO, ISPO and adhere to the Environmental Impact Assessment (EIA).
Annual Report 2014
83 TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN | CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY
Pembangunan akses jalan ke Dusun Santung Construction of access roads to the Santung Village
2.
Sistem Pengelolaan Limbah Terpadu yang diterapkan pada pabrik Biodiesel. Perseroan mengimplementasikan Sistem Pengelolaan Limbah Terpadu yang dikenal sebagai sistem “Upaya Kelola Lingkungan & Upaya Pemantauan Lingkungan” (UKL dan UPL). Di dalam sistem UKL dan UPL tersebut, Perseroan memiliki Unit Pengolah Limbah/“Waste Water Treatment” untuk mengolah limbah pabrik secara mekanik, kimiawi dan biologis agar aman bagi lingkungan. Usaha untuk menjaga kualitas lingkungan hidup telah dapat memenuhi standar internasional yaitu dengan diperolehnya Sertifikat ISO 14001 : 2004.
2.
Integrated Waste Management System is applied to the Biodiesel plant. The Company implemented an Integrated Waste Management System, known as the "Environmental Management Effort and Environmental Monitoring" (UKL and UPL). In the UKL and UPL system, the Company has Waste Processing Unit/"Waste Water Treatment" for wastewater treatment plant mechanically, chemically and biologically to be safe for the environment. Effort to maintain the quality of the environment has been able to meet international standards, namely by obtaining ISO 14001: 2004.
Pengolahan Limbah Terpadu pabrik PT AG Waste Water Treatment, PT AG plant
3.
Peningkatan kualitas lingkungan tempat tinggal masyarakat setempat melalui pembangunan infrastruktur jalan lingkungan, saluran air, fasilitas sanitasi serta kelistrikan.
2. Program Peningkatan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) Latar belakang Program Peningkatan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) adalah bahwa K3 memegang peranan penting dalam menjamin proses produksi yang berkelanjutan. Hal tersebut mendapat perhatian penuh Perseroan dengan diraihnya ISO-18001 : 2007 untuk Sistem Manajemen Kesehatan & Keselamatan Kerja.
3.
Improving the quality of living environment of local communities through infrastructure development, roads, drainage, sanitation and electricity.
2. Health Safety Environment Improvement Program The Health, Safety and Environment (HSE) practices improvement background is HSE plays an important role in ensuring a sustainable production process. It gets the full attention of the Company by achieving ISO-18001: 2007 for HSE Management Systems.
Laporan Tahunan 2014
84 TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN | CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY
Program - program yang dilaksanakan di dalam Program Peningkatan K3 meliputi :
HSE Improvement Programs include:
1.
1.
Implementation of Emergency Response System. The Company provides HSE facilities and infrastructure as firefighters and Personal Protective Equipment (PPE) and perform routine maintenance and reliability testing to ensure that all HSE facilities and infrastructure can be used when needed.
2.
Implementation of HSE scorecard to measure the performance of HSE, which is always discussed in the Monthly Management Meeting. HSE socialization and training to all levels of employees including the Board of Directors to be aware of HSE institutionalized culture.
2. 3.
Pelaksanaan Sistem Tanggap Darurat. Perseroan menyediakan sarana dan prasarana K3 seperti fasilitas pemadam kebakaran serta Alat Pelindung Diri (APD) dan melakukan perawatan rutin dan melakukan tes kehandalan untuk menjamin bahwa semua sarana dan prasarana K3 tersebut dapat digunakan bilamana dibutuhkan. Penerapan K3 scorecard untuk mengukur kinerja pelaksanaan K3, yang selalu dibahas di dalam Rapat Bulanan Managemen. Melakukan sosialisasi dan training K3 kepada seluruh lapisan karyawan termasuk Direksi agar budaya sadar K3 melembaga.
3. Program Kemitraan dan Pengembangan Sosial Budaya
3.
3. Partnership and Socio-Cultural Development Program
Latar belakang Program Kemitraan adalah untuk menumbuhkembangkan rasa ikut memiliki Perseroan oleh masyarakat sekitar melalui partisipasi di dalam proses pengembangan usaha serta operasi bisnis Perseroan. Dengan meningkatnya rasa ikut memiliki terhadap Perseroan oleh masyarakat setempat, diharapkan dapat mencegah terjadinya dinamika sosial masyarakat setempat dalam konteks negatif. Masyarakat setempat akan senantiasa mendukung Perseroan serta menjaga aset Perseroan. Program - program yang dilaksanakan di dalam Program Kemitraan meliputi :
Partnership Program Background is to foster a sense of ownership of the Company by the local community through participation in the process of business development and business operations of the Company. With the increasing sense of belonging to the Company by the local community, is expected to prevent the social dynamics of local communities in a negative context. The local community will continue to support the company and maintaining the Company's assets.
1. Pola Plasma perkebunan kelapa sawit yang melibatkan masyarakat setempat melalui koperasi. 2. Proses pengembangan perkebunan kelapa sawit dengan melibatkan kontraktor lokal, untuk kegiatan-kegiatan land clearing, pembangunan infrastruktur dan sebagainya. 3. Proses operasi dan produksi perkebunan kelapa sawit dengan melibatkan tenaga kerja yang berasal dari masyarakat setempat, menyewa alat-alat panen dan transportasi panen dari koperasi setempat. 4. Memberikan bantuan dana dan manajemen moderen kepada pengusaha kecil setempat yang memiliki potensi untuk berkembang. 5. Memberikan kesempatan yang seluas-luasnya kepada masyarakat setempat untuk menjadi karyawan baik di pabrik Biodiesel maupun di perkebunan kelapa sawit.
1. Plasma - palm oil plantations scheme that involve the local community through the Cooperative. 2. Palm Oil plantation development process involving local contractors, for land clearing activities, infrastructure and so on.
Latar belakang Program Pengembangan Sosial Budaya adalah untuk membentuk manusia seutuhnya meliputi intelektual, moral dan budi pekerti.
The Background of Socio-Cultural Development Program is to establish a whole person includes intellectual, moral and character.
Program-program yang dilaksanakan di dalam Program Pengembangan Sosial Budaya meliputi :
The Social and Cultural Development Programs include:
1. Pembangunan dan pemeliharaan sarana dan prasarana pendidikan di daerah sekitar perkebunan kelapa sawit. 2. Pemberian bantuan bahan pelajaran dan alat-alat penunjang pelajaran kepada sekolah-sekolah yang berlokasi di daerah sekitar perkebunan kelapa sawit dan pabrik Biodiesel.
1. Development and maintenance of educational facilities in the area around palm oil plantations. 2. Relief materials and tools supporting the lessons to schools located in the area around the palm oil plantation and Biodiesel plants.
The Partnership Programs include:
3. Operation process and production of palm oil plantations by involving workers from the local community, hiring harvesting equipment and transportation from the local Cooperative. 4. Provide financial assistance and modern management to local small businesses that have the potential to evolve. 5. Provide the possible opportunity for local communities to become employees in Biodiesel plant as well as palm oil plantation.
Annual Report 2014
85 TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN | CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY
3. Pemberian bantuan beasiswa kepada pelajar-pelajar berprestasi yang bertempat tinggal di daerah sekitar perkebunan kelapa sawit dan pabrik Biodiesel. Dana CSR yang telah dikeluarkan untuk bantuan beasiswa, sebesar lebih kurang Rp400 juta. 4. Pemberian bantuan bagi usaha-usaha konservasi kebudayaan daerah setempat untuk menjaga kelestarian akar budaya yang dimiliki oleh penduduk setempat. 5. Pelatihan agronomi kepada para anggota Koperasi yang akan sangat membantu dalam pengembangan perkebunan sawit di area plasma yang dimilikinya. 6. Perayaan Hari-hari besar Keagamaan, seperti Halal Bihalal Idul Fitri dan Natal yang dirayakan karyawan bersama dengan masyarakat yang bermukim di sekitar pabrik dan perkebunan kelapa sawit, penyelenggaraan buka puasa serta pemberian bantuan ta'jil tadarrus kepada mesjid di sekitar pabrik, serta bantuan hewan qurban. 7. Penyelenggaraan family gathering dengan melakukan wisata ke luar kota yang diselenggarakan oleh AG. Tujuan family gathering ini untuk meningkatkan rasa kekeluargaan di antara keluarga karyawan.
3. Awarding scholarships to outstanding students who reside in the area around the palm oil plantation and Biodiesel plants. CSR funds that have been spent to support a scholarship, amounted to around Rp400 million. 4. The provision of assistance for cultural conservation efforts to preserve local cultural roots owned by local communities. 5. Agronomy training to members of the cooperative that will greatly assist in the development of palm oil plantations in the area of its plasma. 6. Festives celebration, such as Aid Mubarak Eid and Christmas are celebrated with employees and local communities, delivering breakfasting as well as ta'jil tadarrus to the mosque around the plant, and providing Idul Adha aid. 7. Family gathering by travel out of city organized by the AG. The purpose of this family gathering to increase the sense of kinship between the families of employees.
Pengembangan Masyarakat Setempat | Development of Local Citizen
Kegiatan Keagamaan Dengan Masyarakat Sekitar | Religious Activities with Local Citizen
Idul Adha Iedul Adha
Natal Bersama Christmas Celebration
Laporan Tahunan 2014
86 TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN | CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY
4. Program Peningkatan Keamanan Produk
4. Product Safety Improvement Program
Perseroan bertanggung jawab penuh terhadap produk Biodiesel yang dihasilkannya dalam bentuk :
The Company is fully responsible for the resulting Biodiesel product in the form of:
1. Kualitas produk dengan memenuhi standard nasional dan internasional : SNI-4-7182-2012, EN-14214 dan ASTM-6751 2. Karena bahan baku berasal dari minyak kelapa sawit, maka Perseroan menjamin bahwa bahan baku yang digunakan, rantai pasokan serta proses produksi telah memenuhi ketentuan RSPO dan ISPO. 3. Perseroan juga menyediakan media untuk melayani pertanyaan-pertanyaan tentang produk serta keluhankeluhan konsumen.
1. The quality of the products meet national and international standards: ISO-4-7182-2012, EN-14214 and ASTM-6751 2. Because the raw materials derived from palm oil, the Company ensures that the raw materials used, the supply chain and production processes have complied with the RSPO and ISPO. 3. The Company also provides a medium to serve the questions about the products as well as consumer complaints.
Kualitas produk telah menjadi komitmen Perseroan, hal ini dibuktikan dengan diraihkan ISO-9001 : 2008 untuk Sistem Manajemen Mutu.
The quality of products has become the Company's commitment, this is evidenced by diraihkan ISO-9001: 2008 for Quality Management System.
Terhadap tandan buah segar (TBS) yang dihasilkan, Perseroan bertanggung jawab penuh terhadap kepatuhan akan ketentuan RSPO dan ISPO dari mulai proses pembukaan lahan, praktik agronomi dalam pengembangan dan perawatan perkebunan serta proses panen itu sendiri.
Against the fresh fruit bunches (FFB) produced, the Company fully responsible for the compliance of the provisions of the RSPO and ISPO from start clearing process, agronomic practices in the development and maintenance of plantation and harvesting process itself.
5. Pengeluaran Perseroan Terkait Kegiatan CSR Program-program CSR yang telah diimplementasikan sepanjang tahun 2014 menelan total biaya sebesar lebih kurang Rp1 miliar di luar biaya pengembangan perkebunan yang melibatkan Koperasi dan Kontraktor Lokal sebagai bagian dari upaya Perseroan untuk mengembangkan sosial ekonomi masyarakat setempat, sebesar lebih kurang Rp15,3 miliar.
5. CSR Expenditures The Company's CSR programs expenditures throughout 2014 approximately amounted to Rp1 billion excluding plantation development that involved Cooperatives and Local Contractors as a part of the Company's willingness to improve local community economic amounted to around Rp15.3 billion.
Annual Report 2014
87
SURAT PERNYATAAN ANGGOTA DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI TENTANG TANGGUNG JAWAB ATAS LAPORAN TAHUNAN 2014 STATEMENT OF BOC AND BOD ON THEIR RESPONSIBILITY FOR THE ANNUAL REPORT 2014 SURAT PERNYATAAN ANGGOTA DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI TENTANG TANGGUNG JAWAB ATAS LAPORAN TAHUNAN 2014 PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk
STATEMENT OF BOARD OF COMMISSIONERS AND BOARD OF DIRECTORS ON THEIR RESPONSIBILITY FOR 2014 THE ANNUAL REPORT PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk
Kami yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa semua informasi dalam laporan tahunan PT Eterindo Wahanatama Tbk tahun 2014 telah dimuat secara lengkap dan bertanggung jawab penuh atas kebenaran isi laporan tahunan perusahaan.
We, the undersigned, hereby state that all information contained in the 2014 annual report of PT Eterindo Wahanatama Tbk is true and complete and we hold responsible for the validity of the Company's annual report.
Demikian pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya.
We state the foregoing to be true and correct.
Jakarta, 30 April 2015 DIREKSI | BOARD OF DIRECTOR
DEWAN KOMISARIS | BOARD OF COMMISSIONER
Immanuel Sutarto
Goh Cheng Beng (Allan Goh)
Presiden Direktur | President Director
Presiden Komisaris | President Commissioner
Adry Nugroho
Prof. Dr. H. Mashudi SH. MH
Direktur Independen | Independent Director
Komisaris Independen | Independent Commissioner
Ignatius Wiraharjo
Ir. Maruli Gultom
Direktur | Director
Komisaris | Commissioner
Stefanus Madhyan
Jasin Sridjaja
Direktur | Director
Komisaris | Commissioner
Laporan Tahunan 2014
88
SURAT KETERANGAN NOTIFICATION LETTER Kami yang bertandatangan di bawah ini, selaku Direksi PT Eterindo Wahanatama Tbk :
We the undersigned, the Board of Directors of PT Eterindo Wahanatama Tbk :
Immanuel Sutarto Presiden Direktur | President Director
Adry Nugroho Direktur Independen | Independent Director
Stefanus Madhyan Direktur | Director
bahwa Bapak Goh Cheng Beng (Allan Goh) dan Bapak Ignatius Wiraharjo tidak ikut menandatangani laporan tahunan 2014 karena yang bersangkutan mengundurkan diri, berdasarkkan surat pengunduran diri Bapak Goh Cheng Beng (Allan Goh) selaku Presiden Komisaris Perseroan dengan surat tertanggal 24 Pebruari 2015 dan Bapak Ignatius Wiraharjo selaku Direktur Perseroan dengan surat tertanggal 13 Maret 2015.
that Mr. Goh Cheng Beng (Allan Goh) and Mr. Ignatius Wiraharjo did not sign the 2014 Annual Report since both of them have resigned in accordance to resignation letters of Mr. Goh Cheng Beng (Allan Goh) from his position as the President Commissioner of the Company dated February 24, 2015 and Mr. Ignatius Wiraharjo from his position as the Director of the Company dated March 13, 2015.
2014 LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN INDEPENDENT AUDITOR REPORT
PT ETERINDO WAHANATAMA TBK DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN BESERTA LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2014 DAN 2013/ CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS WITH INDEPENDENT AUDITORS’ REPORT YEARS ENDED DECEMBER 31, 2014 AND 2013 (MATA UANG RUPIAH/RUPIAH CURRENCY)
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ETERINDO WAHANATAMA TBK DAN ENTITAS ANAK LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN BESERTA LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGALTANGGAL 31 DESEMBER 2014 DAN 2013
Daftar Isi
PT ETERINDO WAHANATAMA TBK AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS WITH INDEPENDENT AUDITORS’ REPORT YEARS ENDED DECEMBER 31, 2014 AND 2013
Halaman/ Page
Surat Pernyataan Direksi
Contents
Directors’ Statement Letter
Laporan Auditor Independen
Independent Auditors’ Report
Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian………….
1-3
……Consolidated Statements of Financial Position
Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian…
4-5
Consolidated Statements of Comprehensive …………………………………………………Income
Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasian……….
6
…..Consolidated Statements of Changes in Equity
Laporan Arus Kas Konsolidasian……………………
7
………….Consolidated Statements of Cash Flows
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian…..
8-103
…Notes to the Consolidated Financial Statements
Lampiran I - V………………………………………..…
104-108
...……………………………………..Attachment I - V
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
Catatan/ Notes
PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION December 31, 2014 and 2013 (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
2014
2013
ASET
ASSETS
ASET LANCAR Kas dan bank Kas di bank yang dibatasi penggunaannya Piutang usaha - neto Pihak ketiga Pihak berelasi Piutang lain-lain Pihak berelasi Pihak ketiga Persediaan - neto Pajak dibayar dimuka Uang muka dan biaya dibayar di muka
CURRENT ASSETS 2c,2d,2s, 3,4,32
13.291.915.074
24.213.187.512
1.500.118
1.500.118
134.749.221.535 8.565.601.633
224.205.499.369 2.288.692.153
2h,3,8 19a
60.056.978.296 15.422.500.537 19.896.679.297 27.531.299.279
25.262.634.443 20.388.453.488 125.591.418.748 113.796.484.621
2i,9
27.555.036.347
16.400.878.701
Cash on hand and in banks Restricted cash in banks Trade receivables - net Third parties Related parties Other receivables Related parties Third parties Inventories - net Prepaid taxes Advances and prepaid expenses
307.070.732.116
552.148.749.153
TOTAL CURRENT ASSETS
2c,2e,3,32 2c,2f,2s,3,5,32 2g,7 2c,2f,2s,3,6,32 2g,7
TOTAL ASET LANCAR ASET TIDAK LANCAR Tanaman perkebunan 2k,2l,2m,10 Tanaman telah menghasilkan, setelah dikurangi akumulasi amortisasi sebesar Rp11.486.543.995 pada tanggal 31 Desember 2014 Rp2.829.366.238 pada tanggal 31 Desember 2013 3 Tanaman belum menghasilkan Aset tetap 2j,2k,3,12 setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar Rp60.897.084.514 pada tanggal 31 Desember 2014 dan Rp46.399.533.838 pada tanggal 31 Desember 2013 Uang muka pembelian aset tetap 15 Properti investasi 2n,11 2c,2f,2l,2x, Piutang perkebunan plasma 3,32,34 Tagihan pengembalian pajak 2t,19e Goodwill 2b,2k,3,13 Aset pajak tangguhan - neto 2t,3,19d Aset lain-lain - neto 2c,2s,3,14,32
NON-CURRENT ASSETS Plantations -
161.657.011.092 327.834.524.756
53.758.846.984 227.681.839.585
306.874.976.839 12.200.000.000 82.497.000.000
227.661.565.764 81.881.000.000
Mature plantations, net of accumulated amortization of Rp11,486,543,995 as of December 31, 2014 and Rp2,829,366,238 as of December 31, 2013 Immature plantations Fixed assets net of accumulated depreciation of Rp60,897,084,514 as of December 31, 2014 and Rp46,399,533,838 as of December 31, 2013 Advances on purchase of fixed assets Investment properties
93.057.694.825 12.537.059.745 3.434.203.348 22.523.649.642 1.362.200.860
54.212.007.288 3.434.203.348 1.638.149.665 89.294.908.592
Plasma plantation receivables Claims for tax refund Goodwill Deferred tax assets - net Other assets - net
TOTAL ASET TIDAK LANCAR
1.023.978.321.107
739.562.521.226
TOTAL NON-CURRENT ASSETS
TOTAL ASET
1.331.049.053.223
1.291.711.270.379
TOTAL ASSETS
Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements.
1
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
Catatan/ Notes
PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION (continued) December 31, 2014 and 2013 (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
2014
2013
LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITAS JANGKA PENDEK Utang bank jangka pendek Utang usaha Pihak ketiga Pihak berelasi Utang lain-lain Pihak ketiga Pihak berelasi Utang pajak Liabilitas yang masih harus dibayar Uang muka pelanggan Bagian utang jangka panjang yang jatuh tempo dalam satu tahun: Utang bank Utang pembiayaan konsumen Utang sewa pembiayaan
LIABILITIES AND EQUITY
2c,2s,3,16,32 2c,2s,3,17,32 2g,7 2c,2s,3,18,32 27 2g,7 2t,3,19c 2c,2s,3,32 20
88.966.630.838 28.463.123.593
52.587.988.623 -
7.355.078.866 21.852.399.120 971.078.991
9.062.236.526 4.808.853.561
CURRENT LIABILITIES Short-term bank loans Trade payables Third parties Related parties Other payables Third parties Related parties Taxes payable
7.100.980.984 856.571.303
5.378.502.448 5.096.711.450
Accrued liabilities Advances from customers
2c,2s,3,21,32
29.473.500.000
20.360.650.000
2c,3,21,32 2c,2w,3,22,32
636.814.478 265.153.500
1.035.984.374 1.435.871.390
647.372.192.013
525.233.987.715
TOTAL CURRENT LIABILITIES
16.307.025
6.212.554.624
NON-CURRENT LIABILITIES Deferred tax liabilities - net
LIABILITAS JANGKA PANJANG Liabilitas pajak tangguhan - neto 2t,19d Utang jangka panjang setelah dikurangi bagian jatuh tempo dalam satu tahun: Utang bank 2c,2s,3,21,32 Utang pembiayaan konsumen 2c,3,21,32 Utang sewa pembiayaan 2c,2w,3,22,32 Liabilitas imbalan kerja 2q,3,23
TOTAL LIABILITAS
425.467.189.343
Current portion of long-term loans: Bank loans Consumer financing payables Finance lease payables
TOTAL LIABILITAS JANGKA PENDEK
TOTAL LIABILITAS JANGKA PANJANG
461.430.860.340
365.777.033.059
304.204.649.145
364.949.505 276.903.145 15.289.343.870
549.940.687 36.242.489 9.813.460.870
Long-term loans-net of current portion: Bank loans Consumer financing payables Finance lease payables Employee benefits liability
381.724.536.604
320.816.847.815
TOTAL NON-CURRENT LIABILITIES
1.029.096.728.617
846.050.835.530
TOTAL LIABILITIES
Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements.
2
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
Catatan/ Notes
PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION (continued) December 31, 2014 and 2013 (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
2014
2013
EKUITAS Modal saham - nilai nominal Rp400 per saham Modal dasar 1.500.000.000 saham Modal ditempatkan dan disetor penuh 968.297.000 saham Tambahan modal disetor - neto Saldo laba (defisit) Defisit sebesar Rp308,7 miliar telah dieliminasi melalui kuasi-reorganisasi pada pada tanggal 30 Juni 2012 Telah ditentukan Penggunaannya untuk cadangan umum Belum ditentukan penggunaannya
25,35 2r,26,35 2y,35
27
Ekuitas yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk KEPENTINGAN NONPENGENDALI TOTAL EKUITAS TOTAL LIABILITAS DAN EKUITAS
2b,24
EQUITY Share capital Par value of Rp400 per share Authorized capital 1,500,000,000 shares Issued and fully paid capital 968,297,000 shares Additional paid in capital - net Retained earnings (deficit) Deficit of Rp308.7 billion was eliminated in connection with quasi reorganization on June 30, 2012
387.318.800.000 19.497.125.240
387.318.800.000 19.497.125.240
100.000.000
-
Appropriated for general reserve
(106.006.835.881)
37.473.521.596
Unappropriated
300.909.089.359
444.289.446.836
Equity attributable to owners of the parent entity
1.043.235.247
1.370.988.013
NON-CONTROLLING INTEREST
301.952.324.606
445.660.434.849
TOTAL EQUITY
1.331.049.053.223
1.291.711.270.379
TOTAL LIABILITIES AND EQUITY
Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements.
3
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
Catatan/ Notes
PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF COMPREHENSIVE INCOME Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
2014
2013
PENJUALAN NETO
2g,2o,7,28
1.000.086.695.089
1.206.066.005.447
NET SALES
BEBAN POKOK PENJUALAN
2g,2o,7,29
998.026.807.836
1.027.224.843.383
COST OF GOODS SOLD
2.059.887.253
178.841.162.064
GROSS PROFIT
34.705.873.743 62.895.300.668
26.185.041.927 40.438.702.995
OPERATING EXPENSES Selling expenses General and administrative expenses
97.601.174.411
66.623.744.922
Total Operating Expenses
(95.541.287.158)
112.217.417.142
INCOME (LOSS) FROM OPERATIONS
LABA BRUTO BEBAN USAHA Beban penjualan Beban umum dan administrasi
2o,30
Total Beban Usaha LABA (RUGI) USAHA PENDAPATAN (BEBAN) LAIN-LAIN Beban keuangan Rugi selisih kurs - neto Rugi penghapusan persediaan Beban pajak Laba (rugi) penjualan aset tetap Penghasilan bunga Kenaikan nilai wajar properti investasi Pembalikan (penyisihan) penurunan nilai persediaan - neto Lain-lain - neto
2o 2s 2t,19 12
2n,11
8 34
Beban Lain-lain - Neto LABA (RUGI) SEBELUM BEBAN (MANFAAT) PAJAK BEBAN (MANFAAT) PAJAK Kini Tangguhan
(55.447.793.001) (10.718.151.642) (6.607.282.125) (1.274.701.374) 3.318.250 351.441.488 616.000.000
(41.479.518.071) (45.038.529.300) (685.392.569) (81.919.099) 280.072.055 36.000.000
1.251.878.558 (1.851.491.837)
(2.212.038.272) 8.350.361.003
Reversal (provision) of impairment of inventories - net Others - net
(73.676.781.683)
(80.830.964.253)
Other Charges - Net
(169.218.068.841)
31.386.452.889
INCOME (LOSS) BEFORE TAX EXPENSE (BENEFIT)
(27.081.747.576)
20.308.322.200 3.166.929.685
TAX EXPENSE (BENEFIT) Current Deferred
(27.081.747.576)
23.475.251.885
Tax Expense (Benefit) - Net
(142.136.321.265)
7.911.201.004
INCOME (LOSS) FOR THE YEAR
-
-
Other comprehensive income
(142.136.321.265)
7.911.201.004
TOTAL COMPREHENSIVE INCOME (LOSS) FOR THE YEAR
2t,3,19
Beban (Manfaat) Pajak - Neto LABA (RUGI) TAHUN BERJALAN Pendapatan komprehensif lain TOTAL LABA (RUGI) KOMPREHENSIF TAHUN BERJALAN
OTHER INCOME (CHARGES) Financing charges Loss on foreign exchange - net Loss on inventory written-off Tax expense Gain (loss) on sale of fixed assets Interest income Increment in value of investment properties
Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements.
4
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF KONSOLIDASIAN (lanjutan) Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
Catatan/ Notes
PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF COMPREHENSIVE INCOME (continued) Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
2014
2013
Laba (rugi) tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada: Pemilik entitas induk Kepentingan non-pengendali
(141.808.568.499) (327.752.766)
7.858.944.890 52.256.114
Income (loss) for the year attributable to: Equity holders of the parent entity Non-controlling interest
Total
(142.136.321.265)
7.911.201.004
Total
Total laba (rugi) komprehensif yang dapat diatribusikan kepada: Pemilik entitas induk Kepentingan non-pengendali
(141.808.568.499) (327.752.766)
7.858.944.890 52.256.114
Total
(142.136.321.265)
7.911.201.004
Total
8,12
BASIC EARNINGS (LOSS) PER SHARE ATTRIBUTABLE TO EQUITY HOLDERS OF THE PARENT ENTITY
LABA (RUGI) PER SAHAM DASAR YANG DIATRIBUSIKAN KEPADA PEMILIK ENTITAS INDUK
2v,31 (146,45)
Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
Total Comprehensive income (loss) attributable to: Equity holders of the parent entity Non-controlling interest
The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements.
5
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF CHANGES IN EQUITY Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
Ekuitas yang Dapat Diatribusikan kepada Pemilik Entitas Induk/ Equity Attributable to Owners of the Parent Entity
Catatan/ Note Saldo pada tanggal 1 Januari 2013 Total laba komprehensif tahun 2013 Saldo pada tanggal 31 Desember 2013
Saldo Laba (Defisit)/ Retained Earnings (Deficit)
Modal Saham Ditempatkan dan Disetor Penuh/ Share Capital Issued and Fully Paid
Tambahan Modal Disetor-Neto/ Additional Paid in Capital-Net
387.318.800.000
19.497.125.240
-
29.614.576.706
436.430.501.946
1.318.731.899
437.749.233.845
Balance as of January 1, 2013
-
-
-
7.858.944.890
7.858.944.890
52.256.114
7.911.201.004
Total comprehensive income for 2013
387.318.800.000
19.497.125.240
-
37.473.521.596
444.289.446.836
1.370.988.013
445.660.434.849
Balance as of December 31, 2013
-
-
-
Appropriated for general reserve
Telah Belum Ditentukan Ditentukan Penggunaannya/ Penggunaannya/ Appropriated Unappropriated
Pemindahan ke cadangan umum
27
-
-
100.000.000
(100.000.000)
Dividen kas
27
-
-
-
(1.571.788.978)
Total rugi komprehensif tahun 2014 Saldo pada tanggal 31 Desember 2014
-
-
-
387.318.800.000
19.497.125.240
100.000.000
Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
Kepentingan Non-pengendali/ Non-controlling Interest
Total/ Total
(1.571.788.978 )
(141.808.568.499) (141.808.568.499)
(106.006.835.881)
300.909.089.359
-
Total Ekuitas/ Total Equity
(1.571.788.978)
Cash dividend
(327.752.766) (142.136.321.265)
Total comprehensive loss for 2014
1.043.235.247
301.952.324.606
Balance as of December 31, 2014
The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements.
6
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF CASH FLOWS Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
2014 ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan kas dari pelanggan Penerimaan pengembalian pajak Penghasilan bunga Pembayaran pajak Pembayaran kas kepada pemasok dan karyawan Pembayaran bunga Kas neto diperoleh dari (digunakan untuk) aktivitas operasi
2013
1.049.918.755.768 1.124.864.971.060 109.783.711.176 351.441.488 280.072.055 (15.655.555.987) (29.793.984.913) (918.159.892.233) (1.280.193.399.007) (50.024.253.635) (41.227.248.178) 176.214.206.577
(226.069.588.983)
CASH FLOWS FROM OPERATING ACTIVITIES Cash receipts from customers Receipt of tax refund Receipts of interest income Payment of tax Payments to suppliers and employees Payment of interest Net cash provided by (used in) operating activities
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Penjualan aset tetap Kenaikan aset lain-lain Perolehan aset tetap dan uang muka pembelian aset tetap Perolehan persiapan lahan, pembibitan, tanaman belum menghasilkan dan plasma
8.372.250 (212.692.000) (35.367.749.854)
96.678.900 (5.136.275.932) (6.255.101.172)
(230.901.580.147)
(56.122.861.609)
CASH FLOWS FROM INVESTING ACTIVITIES Proceed from sale of fixed assets Increment of other assets Acquisition of fixed assets and advances on purchase of fixed assets Acquisition of land preparation, nurseries, immature plantation and plasma
Kas neto digunakan untuk aktivitas investasi
(266.473.649.751)
(67.417.559.813)
Net cash used in investing activities CASH FLOWS FROM FINANCING ACTIVITIES Receipt of bank loans - net Payment of lease payables Payment of dividend
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Penerimaan utang bank - neto Pembayaran utang sewa pembiayaan Pembayaran dividen
83.537.974.615 (2.865.158.907) (1.567.374.427)
332.847.169.128 (3.778.435.567) -
Kas neto diperoleh dari aktivitas pendanaan
79.105.441.281
329.068.733.561
Net cash provided by financing activities
35.581.584.765
NET INCREASE (DECREASE) IN CASH ON HAND AND IN BANKS
KENAIKAN (PENURUNAN) NETO KAS DAN BANK
DAMPAK PERUBAHAN KURS TERHADAP KAS DAN BANK KAS DAN BANK PADA AWAL TAHUN KAS DAN BANK PADA AKHIR TAHUN
KAS DAN BANK PADA AKHIR TAHUN TERDIRI DARI: Kas Bank Cerukan Total
(11.154.001.893)
489.463.564
(685.409.842)
EFFECTS FOREIGN EXCHANGE FLUCTUATION RATE ON CASH ON HAND AND IN BANKS
4.576.555.669
(30.319.619.254)
CASH ON HAND AND IN BANKS AT THE BEGINNING OF THE YEAR
(6.087.982.660)
4.576.555.669
69.625.126 13.222.289.948 (19.379.897.734)
111.190.177 24.101.997.335 (19.636.631.843)
(6.087.982.660)
4.576.555.669
Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
CASH ON HAND AND IN BANKS AND AT THE END OF THE YEAR CASH ON HAND AND IN BANKS AT THE END OF THE YEAR CONSISTS OF: Cash on hand Cash in banks Overdraft Total
The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements.
7
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 1.
PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
UMUM a.
1.
GENERAL a.
Pendirian Perusahaan
The Company’s Establishment
PT Eterindo Wahanatama Tbk ("Perusahaan") didirikan pada tanggal 6 Maret 1992 dalam rangka Undang-undang Penanaman Modal Dalam Negeri No. 6 tahun 1968 (telah diubah dengan Undang-undang No. 12 tahun 1970) berdasarkan Akta Notaris Annie Sri Rahmani Hendrotomo, S.H., No. 3, notaris pengganti Raden Santoso, S.H. Akta pendirian ini disahkan oleh Menteri Kehakiman dalam surat keputusan No. C2-4561.HT.01.01.Th.93 tanggal 11 Juni 1993. Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan Akta Notaris Veronica Nataatmadja, S.H., M.Corp., M.Com., No. 26 tanggal 18 Juni 2014 mengenai antara lain, perubahan ketentuan Anggaran Dasar Perusahaan mengenai Direksi dan Dewan Komisaris. Perubahan Anggaran Dasar ini telah diterima oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia melalui surat No. AHU-04204.40.21.2014 tanggal 11 Juli 2014.
PT Eterindo Wahanatama Tbk (the “Company”) was established on March 6, 1992 under the framework of Domestic Investment Law No.6 year 1968 (amended by Law No. 12 year 1970) based on Notarial Deed No. 3 of Annie Sri Rahmani Hendrotomo, S.H., the substitute notary of Raden Santoso, S.H. The establishment deed has been approved by Minister of Justice in his decree No. C2-4561.HT.01.01.Th.93 dated June 11, 1993. The Company’s Articles of Association has been amended for several times, most recently by the Notarial Deed No. 26 of Veronica Nataatmadja, S.H., M.Corp., M.Com., dated June 18, 2014 concerning, among others, changes of Articles of Association regarding Board of Directors and Commissioners. The amendment of the Articles of Association was received by the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia in his Decree No. AHU-04204.40.21.2014 dated July 11, 2014.
Sesuai dengan Pasal 3 Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan bergerak dalam kegiatan perkebunan, perdagangan, pembangunan dan perindustrian.
In accordance with Article 3 of the Company’s Articles of Association, the Company’s scope of activities is to engage in the plantation, trading, construction and manufacturing.
Perusahaan memulai kegiatan komersialnya pada tahun 1996. Saat ini, Perusahaan melaksanakan usaha perdagangan dan distribusi Biodiesel Fatty Acid Methyl Ester (“FAME”) dan barang-barang kimia lainnya.
The Company started its commercial activities in 1996. Currently, the Company engages in trading and distribution of Biodiesel Fatty Acid Methyl Ester - (“FAME”) and other chemicals.
Perusahaan berdomisili di Jakarta, pada saat ini kantor Perusahaan terletak di Chase Plaza Lantai 11, Jl. Jenderal Sudirman Kavling 21, Jakarta.
The Company is domiciled in Jakarta and currently, the Company’s registered office th address is at Chase Plaza 11 Floor, Jl. Jenderal Sudirman Kavling 21, Jakarta.
Perusahaan tidak memiliki entitas induk dan entitas induk terakhir karena tidak terdapat entitas yang memiliki pengendalian signifikan atas Perusahaan.
The Company has no parent entity and ultimate parent entity since there is no single entity which has significant control on the Company.
8
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 1.
PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
UMUM (lanjutan) b.
1.
Dewan Komisaris, Direksi, Komite Audit, dan Karyawan
b.
Susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2014, adalah sebagai berikut: Presiden Komisaris Komisaris Komisaris (Independen) Presiden Direktur Direktur Direktur (Independen)
Komisaris (Independen) Presiden Direktur Direktur
Boards of Commissioners, Directors, Audit Committee and Employees The composition of the Company’s Boards of Commisioners and Directors as of December 31, 2014, was as follows:
Goh Cheng Beng (Allan Goh) Jasin Sridjaja Ir. Maruli Gultom Prof. Dr. H. Mashudi, S.H., M.H. Immanuel Sutarto Ignatius Wiraharjo Stefanus Madhyan (Madhyan) Adry Nugroho
Susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2013, adalah sebagai berikut: Presiden Komisaris Komisaris
GENERAL (continued)
President Commissioner Commissioners Commissioner (Independent) President Director Directors Director (Independent)
The composition of the Company’s Boards of Commisioners and Directors as of December 31, 2013, was as follows:
Goh Cheng Beng (Allan Goh) Jasin Sridjaja Ir. Maruli Gultom Prof. Dr. H. Mashudi, S.H., M.H. Immanuel Sutarto L. Dahlia Tarjoto Adry Nugroho Agus Awali Ismantoro
President Commissioner Commissioners Commissioner (Independent) President Director Directors
Total kompensasi kepada Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan berupa gaji dan tunjangan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 masing-masing sebesar Rp6.014.160.500 dan Rp5.491.619.000.
Compensation benefits for the Boards of Commissioners and Directors of the Company comprise salaries and benefits amounted to Rp6,014,160,500 and Rp5,491,619,000,for the years ended December 31, 2014 and 2013 respectively.
Susunan komite audit Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, adalah sebagai berikut:
The composition of the Board of Audit Committee as of December 31, 2014 and 2013 was as follows:
Ketua Anggota
Prof. Dr. H. Mashudi, S.H., M.H. Sundara Ichsan Restu Pribadi
Perusahaan dan Entitas Anak memiliki 144 dan 149 karyawan permanen masingmasing pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (tidak diaudit).
Chairman Members
The Company and Subsidiaries have 144 and 149 permanent employees as of December 31, 2014 and 2013 (unaudited).
9
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 1.
PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
UMUM (lanjutan) c.
1.
Struktur Entitas Anak
c.
Struktur Entitas Anak pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 adalah sebagai berikut:
Entitas Anak/ Subsidiaries
Domisili/ Domicile
GENERAL (continued)
Kegiatan Usaha Utama/ Main Business Activity
The Structure of Subsidiaries As of December 31, 2014 and 2013, the structure of the Company’s Subsidiaries was as follow:
Tahun Operasi Komersial/ Year of Commercial Operation
Persentase Kepemilikan/ Percentage of Ownership 2014
2013
Total Aset (sebelum eliminasi)/ Total Assets (before elimination) 2014
2013
PT Anugerahinti Gemanusa (AG)
Gresik
Industri Biodiesel/Biodiesel Industry
2001
99,59
99,59
1.055.493.758.346
988.865.470.275
PT Maiska Bhumi Semesta (MBS)
Pontianak
Perkebunan sawit/Palm oil Plantation
2013
99,99
99,99
330.950.820.872
240.487.055.473
PT Malindo Persada Khatulistiwa (MPK)
Pontianak
Perkebunan sawit/Palm oil Plantation
2013
99,99
99,99
487.289.040.377
300.210.592.356
PT Anugerahinti Gemanusa (AG)
PT Anugerahinti Gemanusa (AG)
Perusahaan memiliki secara langsung 99,59% saham PT Anugerahinti Gemanusa (AG) yang didirikan pada bulan Agustus 1994, dan bergerak dalam bidang produksi dan perdagangan FAME.
The Company directly owns 99.59% of the total shares of PT Anugerahinti Gemanusa (AG) which was established in August 1994 and is engaged in the manufacturing and trading of FAME.
PT Maiska Bhumi Semesta (MBS)
PT Maiska Bhumi Semesta (MBS)
MBS didirikan pada tanggal 5 Agustus 2006 di Pontianak, Kalimantan Barat dan bergerak dalam bidang perkebunan kelapa sawit.
MBS was established on August 5, 2006 in Pontianak, West Kalimantan and its scope of activity is to engage in palm oil plantation.
Berdasarkan Perjanjian Pengikatan Jual Beli Saham No. 1 tanggal 1 Desember 2009 yang dibuat dihadapan Notaris DR. H. Teddy Anwar, S.H., SpN., Perusahaan memperoleh 23.500 saham MBS dari PT Global Natural Resources (GNR). Harga per lembar saham adalah Rp1.013.731. Total nilai pembelian saham tersebut sebesar Rp23.822.678.500 dengan kepemilikan 43,31% dari jumlah saham MBS yang diterbitkan.
Based on the Share Sales and Purchases Agreement No. 1 of Notary DR. H. Teddy Anwar, S.H., SpN., dated December 1, 2009, the Company acquired 23,500 shares of MBS from PT Global Natural Resources (GNR) for Rp1,013,731 per share. Total price of the shares amounted to Rp23,822,678,500 which represents 43.31% of MBS’s total issued shares.
Berdasarkan Akta Jual Beli Saham No. 63 tanggal 28 Juni 2010 dari Notaris DR. H. Teddy Anwar, S.H., SpN., Perusahaan meningkatkan kepemilikan saham pada MBS dengan mengakuisi sebanyak 30.750 saham dengan nilai Rp33.946.493.250 dari GNR. Sejak tanggal tersebut, Perusahaan memiliki secara langsung sebanyak 54.250 saham MBS atau setara dengan 99,99% kepemilikan pada MBS.
Based on the Deed of Purchase and Sale of Shares dated June 28, 2010 No. 63 of Notary DR. H. Teddy Anwar, S.H., SpN., the Company increased its ownership in MBS by acquiring 30,750 shares for a total price of Rp33,946,493,250 from GNR. The Company’s share ownership in MBS increased to 54,250 shares or equivalent to 99.99% ownership in MBS.
10
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 1.
PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
UMUM (lanjutan) c.
d.
1.
Struktur Entitas Anak (lanjutan)
GENERAL (continued) c.
PT Malindo Persada Khatulistiwa (MPK)
PT Malindo Persada Khatulistiwa (MPK)
MPK didirikan pada tanggal 5 Agustus 2006 di Pontianak, Kalimantan Barat dan bergerak dalam bidang perkebunan kelapa sawit.
MPK was established on August 5, 2006 in Pontianak, West Kalimantan and its scope of activity is to engage in palm oil plantation.
Berdasarkan Perjanjian Pengikatan Jual Beli Saham No. 2 tanggal 1 Desember 2009 yang dibuat dihadapan Notaris DR. H. Teddy Anwar, S.H., SpN., Perusahaan membeli 23.500 lembar saham MPK dari GNR. Harga per lembar saham adalah Rp1.007.695. Nilai pembelian saham tersebut sebesar Rp23.680.832.500 dengan kepemilikan sebesar 43,06% dari total saham MPK yang diterbitkan.
Based on the Purchase and Sale of Shares Agreement No. 2 of Notary DR. H. Teddy Anwar, S.H., SpN., dated December 1, 2009, the Company acquired 23,500 shares of MPK from GNR for a price of Rp1,007,695 per share. Total price of the shares amounted to Rp23,680,832,500 which represents 43.06% of MPK’s total issued shares.
Berdasarkan Akta Jual Beli Saham No. 62 tanggal 28 Juni 2010 dari Notaris DR. H. Teddy Anwar, S.H., SpN., Perusahaan meningkatkan kepemilikan saham pada MPK dengan mengakuisisi sebanyak 31.075 saham dengan nilai Rp34.583.367.500 dari GNR. Sejak tanggal tersebut, Perusahaan memiliki secara langsung sebanyak 54.575 saham MPK atau setara dengan 99,99% kepemilikan pada MPK.
Based on Deed of Purchase and Sale of Shares No. 62 of Notary DR. H. Teddy Anwar, S.H., SpN., dated June 28, 2010, the Company acquired additional 31,075 shares in MPK for a total price of Rp34,583,367,500 from GNR. The Company’s share ownership in MPK increased to 54,575 shares or equivalent to 99.99% ownership in MPK.
Penawaran Umum Efek Perusahaan
d.
Perusahaan melakukan penawaran umum perdana atas 170.000.000 saham-saham barunya dengan nilai nominal Rp500 per saham melalui bursa efek di Indonesia dengan harga penawaran Rp1.300 per saham yang dinyatakan efektif pada tanggal 16 April 1997. Perusahaan menerbitkan saham dengan hak memesan efek terlebih dahulu sebesar 280.000.000 saham yang juga dicatatkan pada bursa efek di Indonesia yang dinyatakan efektif pada tanggal 28 Juni 1999. Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, seluruh saham Perusahaan telah dicatatkan di Bursa Efek Indonesia. e.
The Structure of Subsidiaries (continued)
Penyelesaian Konsolidasian
Laporan
The Company’s Right Issue The Company had an initial public offering of 170,000,000 shares with par value of Rp500 per share through the stock market in Indonesia with offering price of Rp1,300 per share effective on April 16, 1997. The Company issued pre-emptive rights issuance totaling 280,000,000 shares which were also listed in the stock market in Indonesia effective on June 28, 1999. As of December 31, 2014 and 2013, all of the Company’s shares have been listed in the Indonesia Stock Exchange.
Keuangan
e.
Manajemen Grup bertanggung jawab atas penyusunan dan penyajian laporan keuangan konsolidasian yang telah diselesaikan dan disetujui untuk diterbitkan pada tanggal 30 April 2015.
Completion of the Consolidated Financial Statements The Management of the Group is responsible for the preparation and presentation of these consolidated financial statements that were completed and authorized for issue on April 30, 2015.
11
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN
AKUNTANSI
PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
YANG
2.
SUMMARY POLICIES
OF
SIGNIFICANT
ACCOUNTING
Berikut ini adalah kebijakan akuntansi yang signifikan yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian PT Eterindo Wahanatama Tbk dan Entitas Anak (bersamasama dirujuk sebagai “Grup”).
Presented below are the significant accounting policies adopted in preparing the consolidated financial statements of PT Eterindo Wahanatama Tbk and Subsidiaries (collectively referred as the “Group”).
a.
a.
Dasar Penyajian Konsolidasian
Laporan
Keuangan
Basis of Statements
Consolidated
Financial
Laporan keuangan konsolidasian telah disusun dan disajikan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia (“SAK”), yang mencakup Pernyataan dan Interpretasi yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia (“DSAK”) dan Peraturan-peraturan serta Pedoman Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan yang diterbitkan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) (dahulu Badan Pengawas Pasar Modal Lembaga Keuangan (BAPEPAM-LK)).
The consolidated financial statements have been prepared and presented in accordance with Indonesian Financial Accounting Standards (“SAK”), which comprise the Statements and Interpretations issued by the Financial Accounting Standards Board of the Indonesian Institute of Accountants (“DSAK”) and the Regulations and the Guidelines on Financial Statement Presentation and Disclosures issued by Financial Service Authority (OJK) (formerly Capital Market Supervisory Board - Financial Institution (BAPEPAM-LK)).
Kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian adalah selaras dengan kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian Grup untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013.
The accounting policies adopted in the preparation of the consolidated financial statements are consistent with those made in the preparation of the Group’s consolidated financial statements for the year ended December 31, 2013.
Laporan keuangan konsolidasian disusun berdasarkan konsep akrual dengan menggunakan konsep biaya historis, kecuali untuk beberapa akun tertentu yang diukur berdasarkan pengukuran sebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntansi masingmasing akun tersebut.
The consolidated financial statements have been prepared on the accrual basis using the historical cost concept of accounting, except for certain accounts which are measured on the bases described in the related accounting policies of each account.
Laporan arus kas konsolidasian yang disusun dengan menggunakan metode langsung, menyajikan penerimaan dan pengeluaran kas yang diklasifikasikan dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan.
The consolidated statements of cash flows, which have been prepared using the direct method, present cash receipts and payments classified into operating, investing and financing activities.
12
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) a.
b.
AKUNTANSI
Dasar Penyajian Laporan Konsolidasian (lanjutan)
PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
YANG
2.
Keuangan
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) a.
ACCOUNTING
Basis of Consolidated Statements (continued)
Financial
Mata uang pelaporan yang digunakan dalam laporan keuangan konsolidasian adalah Rupiah, yang merupakan mata uang fungsional Grup.
The reporting currency used in the preparation of the consolidated financial statements is the Indonesian Rupiah, which is the functional currency of the Group.
Grup memilih menyajikan laporan laba rugi komprehensif konsolidasian dalam satu laporan dan menyajikan tambahan pengungkapan estimasi dan pertimbangan akuntansi yang penting pada Catatan 3 serta pengelolaan permodalan pada Catatan 32.
The Group elected to present one single consolidated statements of comprehensive income and disclosed the critical accounting estimates and judgments in Note 3 and capital management in Note 32.
Prinsip-prinsip Konsolidasi
b.
Principles of Consolidation
Laporan keuangan konsolidasian meliputi akun-akun Perusahaan dan Entitas Anak (“Grup”) yang dimiliki secara langsung dengan persentase kepemilikan lebih dari 50%, seperti disebutkan pada Catatan 1c.
The consolidated financial statements include the accounts of the Company and Subsidiaries (“Group”) which are directly-owned with ownership percentage of more than 50%, as described in Note 1c.
Seluruh saldo akun dan transaksi yang signifikan antara Perusahaan dengan Entitas Anak telah dieliminasi.
All significant intercompany accounts and transactions have been eliminated.
Entitas-entitas Anak dikonsolidasi secara penuh sejak tanggal akuisisi, yaitu tanggal Grup memperoleh pengendalian, sampai dengan tanggal entitas induk kehilangan pengendalian. Pengendalian dianggap ada ketika Perusahaan memiliki secara langsung atau tidak langsung melalui Entitas-entitas Anak, lebih dari setengah hak suara entitas.
Subsidiaries are fully consolidated from the date of acquisitions, being the date on which the Group obtained control, and continue to be consolidated until the date such control ceases. Control is presumed to exist if the Company owns, directly or indirectly through Subsidiaries, more than half of the voting power of an entity.
Pengendalian juga ada ketika entitas induk memiliki setengah atau kurang hak suara suatu entitas jika terdapat:
Control also exists when the parent owns half or less than half of the voting power when there is:
(a)
(a) power over more than half of the voting rights by virtue of an agreement with other investors; (b) power to govern the financial and operating policies of the entity under a statute or an agreement;
(b)
kekuasaan yang melebihi setengah hak suara sesuai perjanjian dengan investor lain; kekuasaan yang mengatur kebijakan keuangan dan operasional entitas berdasarkan anggaran dasar atau perjanjian;
13
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) b.
AKUNTANSI
PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
YANG
2.
Prinsip-prinsip Konsolidasi (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) b.
ACCOUNTING
Principles of Consolidation (continued)
(c) kekuasaan untuk menunjuk atau mengganti sebagian besar dewan komisaris dan direksi atau organ pengatur setara dan mengendalikan entitas melalui dewan atau organ tersebut; atau (d) kekuasaan untuk memberikan suara mayoritas pada rapat dewan direksi atau organ pengatur setara dan mengendalikan entitas melalui direksi atau organ tersebut.
(c) power to appoint or remove the majority of the members of the boards of commissioners and directors or equivalent governing body and control of the entity is by that board or body; or
Kepentingan Non-Pengendali (KNP) mencerminkan bagian atas laba atau rugi dan aset neto dari Entitas-entitas Anak yang tidak dapat diatribusikan, secara langsung maupun tidak langsung oleh Perusahaan, yang masingmasing disajikan dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian dan dalam ekuitas pada laporan posisi keuangan konsolidasian, terpisah dari bagian yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk.
Non-Controlling Interest (NCI) represents the portion of the profit or loss and net assets of the Subsidiaries not attributable, directly or indirectly, to the Company, which are presented in the consolidated statements of comprehensive income and under the equity section of the consolidated statements of financial position, respectively, separately from the corresponding portion attributable to the equity holders of the parent entity.
Rugi entitas anak yang tidak dimiliki secara penuh diatribusikan pada KNP bahkan jika hal ini mengakibatkan KNP mempunyai saldo defisit.
Losses of a non-wholly owned subsidiary are attributed to the NCI even if that NCI results in a deficit balance.
Jika kehilangan pengendalian atas suatu entitas anak, maka Grup: menghentikan pengakuan aset (termasuk setiap goodwill) dan liabilitas entitas anak; menghentikan pengakuan jumlah tercatat setiap KNP; menghentikan pengakuan akumulasi selisih penjabaran, yang dicatat di ekuitas, bila ada; mengakui nilai wajar pembayaran yang diterima; mengakui setiap sisa investasi pada nilai wajarnya; mengakui setiap perbedaan yang dihasilkan sebagai keuntungan atau kerugian dalam laporan laba rugi; dan mereklasifikasi bagian induk atas komponen yang sebelumnya diakui sebagai pendapatan komprehensif lainnya ke laporan laba rugi, atau mengalihkan secara langsung ke saldo laba.
In case of loss of control over a subsidiary, the Group: derecognizes the assets (including goodwill) and liabilities of the subsidiary; derecognizes the carrying amount of any NCI; derecognizes the cummulative translation differences, recorded in equity, if any;
(d) power to cast the majority of votes at meetings of the board of directors or equivalent governing body and control of the entity is by that board or body.
14
recognizes the fair value of the consideration received; recognizes the fair value of any investment retained; recognizes any surplus or deficit in profit or loss; and reclassifies the parent’s share of components previously recognized in other comprehensive income to profit or loss or retained earnings, as appropriate.
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) c.
AKUNTANSI
PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
YANG
2.
Aset dan Liabilitas Keuangan
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) c.
(i) Aset Keuangan
ACCOUNTING
Financial Assets and Liabilities (i) Financial Assets
Pengakuan awal dan pengukuran
Initial recognition and measurement
Aset keuangan dalam ruang lingkup PSAK No. 55 (Revisi 2011) diklasifikasikan sebagai aset keuangan yang dinilai pada nilai wajar melalui laba atau rugi, pinjaman yang diberikan dan piutang, investasi yang dimiliki hingga tanggal jatuh tempo dan aset keuangan tersedia untuk dijual.
Financial assets within the scope of the PSAK No. 55 (Revised 2011) are classified as financial assets at fair value through profit or loss, loans and receivables, heldto-maturity investments and available-forsale financial assets.
Grup menentukan klasifikasi aset keuangan tersebut pada saat awal pengakuannya dan jika diperbolehkan dan sesuai, akan dievaluasi kembali setiap akhir periode pelaporan.
Group determines the classification of its financial assets at initial recognition and where allowed and appropriate, reevaluates the designation at each end of reporting period.
Pada saat pengakuan awalnya, aset keuangan diukur pada nilai wajar, dan dalam hal aset keuangan yang tidak diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, nilai wajar tersebut ditambahkan dengan biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung dengan perolehan aset keuangan tersebut.
When financial assets are recognized initially, they are measured at fair value, and in the case of financial assets not being measured at fair value through profit and loss, directly attributable transaction costs are being added to the fair value.
Pengakuan setelah pengakuan awal
Subsequent measurement
Pinjaman yang diberikan dan piutang
Loans and receivables
Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif.
Loans and receivables are nonderivative financial assets with fixed or determinable payments that are not quoted in an active market.
Setelah pengakuan awal, aset keuangan tersebut dicatat pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif (SBE). Keuntungan dan kerugian diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian pada saat pinjaman yang diberikan dan piutang dihentikan pengakuannya atau mengalami penurunan nilai, demikian juga pada saat proses amortisasi.
After initial measurement, such financial assets are carried at amortized cost using the effective interest rate (EIR) method. Gains and losses are recognized in the consolidated statements of comprehensive income when the loans and receivables are derecognized or impaired, as well as through the amortization process.
15
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) c.
AKUNTANSI
PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
YANG
2.
Aset dan Liabilitas Keuangan (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) c.
(i) Aset Keuangan (lanjutan)
ACCOUNTING
Financial Assets and Liabilities (continued) (i) Financial Assets (continued)
Penghentian pengakuan
Derecognition
Aset keuangan dihentikan pengakuannya pada saat:
A financial asset is derecognized when:
i.
hak untuk menerima arus kas yang berasal dari aset tersebut telah berakhir; atau
i.
the rights to receive cash flows from the assets have expired; or
ii.
Grup telah mentransfer hak mereka untuk menerima arus kas yang berasal dari aset atau berkewajiban untuk membayar arus kas yang diterima secara penuh tanpa penundaan material kepada pihak ketiga dalam perjanjian yag memenuhi kriteria “pass through” dan (a) Grup telah secara substansial mentransfer seluruh risiko dan manfaat dari aset, atau (b) Grup secara substansial tidak mentransfer atau tidak memiliki seluruh risiko dan manfaat suatu aset, namun telah mentransfer kendali atas aset tersebut.
ii.
the Group has transferred their rights to receive cash flows from the asset or have assumed an obligation to pay the received cash flows in full without material delay to a third party under a “pass through” arrangement; and either (a) the Group has transferred substantially all the risks and rewards of the asset, or (b) the Group has neither transferred nor retained substantially all the risks and rewards of the asset, but have transferred control of the assets.
Apabila Grup mentransfer hak untuk menerima arus kas yang berasal dari aset keuangan atau mengadakan kesepakatan penyerahan (“pass through”), atau tidak mentransfer maupun tidak mempertahankan secara substansial seluruh risiko dan manfaat atas aset keuangan tersebut namun telah mentransfer pengendalian atas aset keuangan tersebut, maka suatu aset keuangan baru diakui oleh Grup sebesar keterlibatannya yang berkelanjutan dengan aset keuangan tersebut.
Where the Group has transferred its rights to receive cash flows from a financial asset or has entered into a pass-through arrangement, or has neither transferred nor retained substantially all the risks and rewards of the financial asset but has transferred control of the financial asset, a new financial asset is recognized to the extent of the Group’s continuing involvement in the asset.
Keterlibatan berkelanjutan yang berbentuk pemberian jaminan atas aset yang ditransfer, diukur sebesar jumlah terendah antara nilai tercatat aset yang ditransfer dan nilai maksimal pembayaran yang diterima yang mungkin harus dibayar kembali oleh Grup.
Continuing involvement that takes the form of a guarantee over the transferred asset is measured at the lower of the original carrying amount of the asset and the maximum amount of consideration received that the Group could be required to repay.
16
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) c.
AKUNTANSI
PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
YANG
2.
Aset dan Liabilitas Keuangan (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) c.
(i) Aset Keuangan (lanjutan)
ACCOUNTING
Financial Assets and Liabilities (continued) (i) Financial Assets (continued)
Penurunan nilai aset keuangan
Impairment of financial assets
Pada setiap akhir periode pelaporan, Grup mengevaluasi apakah terdapat bukti yang objektif bahwa aset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai.
At the end of each reporting period, the Group assesses whether there is objective evidence that a financial asset or group of financial assets is impaired.
Aset keuangan atau kelompok aset keuangan diturunkan nilainya dan kerugian penurunan nilai telah terjadi, jika dan hanya jika, terdapat bukti yang objektif mengenai penurunan nilai tersebut sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal aset tersebut (peristiwa yang merugikan) dan peristiwa yang merugikan tersebut berdampak pada estimasi arus kas masa depan atas aset keuangan yang dapat diestimasi secara handal.
A financial asset or a group of financial assets is impaired if and only if, there is objective evidence of impairment as a result of one or more events that occurred after the initial recognition of the asset (a “loss event”) and that loss event (or events) has an impact on the estimated future cash flows of the financial asset that can be reliably estimated.
Aset keuangan dicatat pada biaya perolehan diamortisasi Untuk kategori pinjaman yang diberikan dan piutang, jumlah kerugian diukur sebesar selisih antara nilai tercatat aset dan nilai kini dari estimasi arus kas masa datang diestimasi (tidak termasuk kerugian kredit masa depan yang belum terjadi) yang didiskonto menggunakan suku bunga efektif awal dari aset tersebut. Nilai tercatat aset dikurangi dan jumlah kerugian diakui pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Jika pinjaman yang diberikan memiliki tingkat bunga mengambang, tingkat diskonto yang digunakan untuk mengukur kerugian penurunan nilai adalah tingkat bunga efektif saat ini yang ditentukan dalam kontrak.
Financial assets carried at amortized cost For the loans and receivables category, the amount of the loss is measured as the difference between the asset’s carrying amount and the present value of estimated future cash flows (excluding future credit losses that have not been incurred) discounted at the financial asset’s original effective interest rate. The carrying amount of the asset is reduced and the amount of loss is recognized in the consolidated statements of comprehensive income. If a loan has a floating interest rate, the discount rate for measuring any impairment loss is the current effective interest rate determined under contract.
17
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) c.
AKUNTANSI
PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
YANG
2.
Aset dan Liabilitas Keuangan (lanjutan)
c.
(i) Aset Keuangan (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
ACCOUNTING
Financial Assets and Liabilities (continued) (i) Financial Assets (continued)
Aset keuangan dicatat pada biaya perolehan diamortisasi (lanjutan)
Financial assets carried at amortized cost (continued)
Jika, pada periode selanjutnya, jumlah penurunan nilai berkurang dan penurunan tersebut dapat dihubungkan secara objektif dengan peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai diakui, pemulihan atas jumlah penurunan nilai yang telah diakui sebelumnya diakui pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.
If, in a subsequent period, the amount of the impairment loss decreases and the decrease can be related objectively to an event occurring after the impairment was recognized, the reversal of the previously recognized impairment loss is recognized in the consolidated statements of comprehensive income.
Cadangan atas jumlah yang tidak tertagih dicatat bila ada bukti yang objektif bahwa Grup tidak akan dapat menagih piutang tersebut. Piutang tidak tertagih dihapuskan pada saat diidentifikasi.
An allowance is made for uncollectible amounts when there is objective evidence that the Group will not be able to collect the debt. Bad debts are written off when identified.
(ii) Liabilitas Keuangan
(ii) Financial Liabilities
Pengakuan awal dan pengukuran
Initial recognition and measurement
Liabilitas keuangan diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, liabilitas yang diukur dengan biaya amortisasi, atau derivatif yang ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai dalam lindung nilai yang efektif, mana yang sesuai pada saat pengakuan awal. Grup menentukan klasifikasi liabilitas keuangan tersebut pada saat pengakuan awal. Pada tanggal pelaporan, Grup tidak memiliki liabilitas keuangan selain yang diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya amortisasi.
Financial liabilities are classified as financial liabilities measured at fair value through profit or loss, financial liabilities measured at amortised cost, or derivatives that are designated as hedging instrument in an effective hedge, as appropriate. The Group determines the classification of their financial liabilities at initial recognition. As at the reporting dates, the Group has no other financial liabilities other than those classified as financial liabilities measured at amortised cost.
Pengakuan awal liabilitas keuangan dalam bentuk liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya amortisasi dicatat pada nilai wajar ditambah biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung.
Financial liabilities in the form of financial liabilities measured at amortized cost are initially recognized at their fair value plus directly attributable transaction costs.
18
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) c.
AKUNTANSI
PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
YANG
2.
Aset dan Liabilitas Keuangan (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) c.
(ii) Liabilitas Keuangan (lanjutan)
ACCOUNTING
Financial Assets and Liabilities (continued) (ii) Financial Liabilities (continued)
Pengakuan awal dan pengukuran
Initial recognition and measurement
Liabilitas keuangan Grup terdiri dari utang usaha, utang lain-lain, liabilitas yang masih harus dibayar, utang pembiayaan konsumen, utang sewa pembiayaan, utang bank jangka pendek dan jangka panjang.
The Group’s financial liabilities include trade payables, other payables, accrued liabilities, consumer financing payables, finance lease payables, short-term and long-term bank loans.
Pengakuan setelah pengakuan awal
Subsequent measurement
Liabilitas keuangan jangka panjang yang dikenakan bunga
Long-term interest bearing loans
Setelah pengakuan awal, liabilitas keuangan jangka panjang yang dikenakan bunga diukur dengan biaya yang diamortisasi dengan menggunakan metode SBE. Pada tanggal pelaporan, biaya bunga yang masih harus dibayar dicatat secara terpisah dari pokok pinjaman terkait dalam bagian liabilitas lancar. Keuntungan dan kerugian diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian ketika liabilitas dihentikan pengakuannya serta melalui proses amortisasi menggunakan metode SBE.
Subsequent to initial recognition, longterm interest-bearing financial liabilities are measured at amortized costs using EIR method. At the reporting dates, accrued interest is recorded separately from the associated borrowings within the current liabilities section. Gains and losses are recognized in the consolidated statements of comprehensive income when the liabilities are derecognized as well as through amortization process using the EIR method.
Biaya perolehan diamortisasi dihitung dengan mempertimbangkan setiap diskonto atau premi atas perolehan dan komisi atau biaya yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari SBE. Amortisasi SBE dicatat sebagai bagian dari "Beban Keuangan" dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.
Amortized cost is calculated by taking into account any discount or premium on acquisition and fee or costs that are an integral part of the EIR. The EIR amortization is included under “Financing Charges” account in the consolidated statements of comprehensive income.
Utang Liabilitas untuk utang usaha, utang lain-lain, dan liabilitas yang masih harus dibayar dinyatakan sebesar jumlah tercatat (jumlah nosional), yang kurang lebih sebesar nilai wajarnya.
Payables Liabilities payables, stated at amounts), values.
for trade payables, other and accrued liabilities are carrying amounts (nominal which approximate their fair
Penghentian Pengakuan
Derecognition
Suatu liabilitas keuangan dihentikan pengakuannya pada saat kewajiban yang ditetapkan dalam kontrak dihentikan atau dibatalkan atau kadaluwarsa.
A financial liability is derecognized when the obligation under the contract is discharged or cancelled or expired.
19
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) c.
AKUNTANSI
PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
YANG
2.
Aset dan Liabilitas Keuangan (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) c.
(ii) Liabilitas Keuangan (lanjutan)
ACCOUNTING
Financial Assets and Liabilities (continued) (ii) Financial Liabilities (continued)
Penghentian Pengakuan (lanjutan)
Derecognition (continued)
Ketika sebuah liabilitas keuangan ditukar dengan liabilitas keuangan lain dari pemberi pinjaman yang sama dengan persyaratan yang secara substansial berbeda, atau bila persyaratan dari liabilitas keuangan tersebut secara substansial dimodifikasi, pertukaran atau modifikasi persyaratan tersebut dicatat sebagai penghentian pengakuan liabilitas keuangan awal dan pengakuan liabilitas keuangan baru, dan selisih antara nilai tercatat masing-masing liabilitas keuangan tersebut diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.
When an existing financial liability is replaced by another from the same lender on substantially different terms, or the terms of an existing liability are substantially modified, such an exchange or modification is treated as derecognition of the original liability and the recognition of a new liability, and the difference in the respective carrying amounts is recognized in the consolidated statements of comprehensive income.
(iii) Saling hapus instrumen keuangan
(iii) Offsetting of financial instruments
Aset keuangan dan liabilitas keuangan disalinghapuskan dan nilai netonya disajikan dalam laporan posisi keuangan konsolidasian jika, dan hanya jika, terdapat hak secara hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah tercatat dari aset keuangan dan liabilitas keuangan tersebut dan terdapat intensi untuk menyelesaikan secara neto, atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitas secara bersamaan.
Financial assets and financial liabilities are offset and the net amount reported in the consolidated statements of financial position if, and only if, there is a currently enforceable legal right to offset the recognized amounts and there is an intention to settle on a net basis, or to realize the assets and settle the liabilities simultaneously.
(iv) Nilai wajar instrumen keuangan
(iv) Fair value of financial instruments
Nilai wajar instrumen keuangan yang diperdagangkan di pasar aktif pada setiap tanggal pelaporan ditentukan dengan mengacu pada kuotasi harga pasar atau kuotasi harga pedagang efek (harga penawaran untuk posisi beli dan harga permintaan untuk posisi jual), tidak termasuk pengurangan apapun untuk biaya transaksi.
The fair value of financial instruments that are traded in active markets at each reporting date is determined by reference to quoted market prices or dealer price quotations (bid price for long position and ask price for short position), without any deduction for transaction costs.
Untuk instrumen keuangan yang tidak memiliki pasar aktif, nilai wajar ditentukan dengan menggunakan teknik penilaian. Teknik penilaian mencakup penggunaan transaksi pasar terkini yang dilakukan secara wajar oleh pihak-pihak yang berkeinginan dan memahami (recent arm’s length market transactions); penggunaan nilai wajar terkini instrumen lain yang secara substansial sama; analisa arus kas yang didiskonto; atau model penilaian lain.
For financial instruments where there is no active market, fair value is determined using valuation techniques. Such techniques may include using recent arm’s length market transactions, reference to the current fair value of another instrument that is substantially the same, discounted cash flow analysis, or other valuation models.
20
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) c.
AKUNTANSI
PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
YANG
2.
Aset dan Liabilitas Keuangan (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
c. Financial Assets and Liabilities (continued)
(v) Klasifikasi instrumen keuangan
(v) Classification of financial instruments
Grup mengklasifikasikan instrumen keuangan ke dalam klasifikasi tertentu yang mencerminkan sifat dari informasi dan mempertimbangkan karakteristik dari instrumen keuangan tersebut. Klasifikasi ini dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Instrumen Keuangan/ Financial Instruments
d.
e.
Kategori yang didefinisikan oleh PSAK No. 55 (Revisi 2011)/ Category as defined by PSAK No. 55 (Revised 2011)
Aset keuangan/ Financial assets
Pinjaman yang diberikan dan piutang/ Loans and receivables
Liabilitas keuangan/ Financial liabilities
Liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi/ Financial liabilities at amortized cost
The Group classifies the financial instruments into classes that reflects the nature of information and take into account the characteristic of those financial instruments. The classification can be seen in the table below.
Golongan/ Class
Subgolongan/ Subclass
Kas dan bank/Cash on hand and in banks Kas di bank yang dibatasi penggunaannya/Restricted cash in banks Piutang usaha/Trade receivables Piutang lain-lain/Other receivables Piutang perkebunan plasma/Plasma plantation receivables Aset lain-lain/Other Uang jaminan/Security deposits assets Utang bank jangka pendek/Short-term bank loans Utang usaha/Trade payables Utang lain-lain/Other payables Liabilitas yang masih harus dibayar/Accrued liabilities Utang bank jangka panjang/Long-term bank loans Utang pembiayaan konsumen/Consumer financing payables Utang sewa pembiayaan/Finance lease payables
Kas dan Bank
d.
Cash on hand and in Banks
Kas dan bank terdiri dari kas dan kas yang ditempatkan di bank.
Cash on hand and in banks consists of cash on hand and cash deposits in banks.
Untuk tujuan laporan arus kas konsolidasian, kas dan bank termasuk cerukan. Pada laporan posisi keuangan konsolidasian, cerukan disajikan sebagai bagian dari akun “Utang Bank Jangka Pendek”.
For consolidated statements of cash flows purposes, cash on hand and in banks includes bank overdrafts. In the consolidated statements of financial position, bank overdraft are shown as part of “Short-term Bank Loans” account.
Kas di Bank yang Dibatasi Penggunaannya
e.
Kas di bank yang dijadikan sebagai jaminan pinjaman jangka pendek Perusahaan disajikan sebagai “Kas di Bank yang Dibatasi Penggunaannya”. f.
ACCOUNTING
Restricted Cash in Banks Cash in bank which are pledged as collateral for short-term loans obtained by the Company is presented as “Restricted Cash in Banks”.
Cadangan Penurunan Nilai Piutang
f.
Allowance for Impairment of Receivables
Grup menerapkan PSAK No.55 (Revisi 2011) untuk kerugian penurunan nilai piutang.
The Group adopted PSAK No. 55 (Revised 2011) for loss on impairment of receivables.
Piutang Grup dihapuskan dalam tahun dimana piutang tersebut dipastikan tidak dapat tertagih.
The Group’s accounts receivable are writtenoff in the year in which those receivables are determined to be uncollectible.
21
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) g.
AKUNTANSI
PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
YANG
2.
Transaksi Dengan Pihak-Pihak Berelasi
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) g.
Transactions with Related Parties
Suatu pihak dianggap berelasi dengan Grup jika:
A party is considered to be related to the Group if:
a.
langsung, atau tidak langsung yang melalui satu atau lebih perantara, suatu pihak (i) mengendalikan, atau dikendalikan oleh, atau berada di bawah pengendalian bersama, dengan Grup; (ii) memiliki kepentingan dalam Grup yang memberikan pengaruh signifikan atas Grup; atau (iii) memiliki pengendalian bersama atas Grup; suatu pihak adalah entitas asosiasi Grup; suatu pihak adalah ventura bersama di mana Grup sebagai venturer; suatu pihak adalah anggota dari personil manajemen kunci Grup atau induk;
a.
directly, or indirectly through one or more intermediaries, the party (i) controls, is controlled by, or is under common control with, the Group; (ii) has an interest in the Group that gives it significant influence over the Group; or, (iii) has joint control over the Group;
b. c.
suatu pihak adalah anggota keluarga dekat dari individu yang diuraikan dalam butir (a) atau (d); suatu pihak adalah entitas yang dikendalikan, dikendalikan bersama atau dipengaruhi signifikan oleh atau untuk di mana hak suara signifikan pada beberapa entitas, langsung maupun tidak langsung, individu seperti diuraikan dalam butir (d) atau (e); atau suatu pihak adalah suatu program imbalan pascakerja untuk imbalan kerja dari Grup atau entitas yang terkait dengan Grup.
e.
the party is an associate of the Group; the party is a joint venture in which the Group is a venturer; the party is a member of the key management personnel of the Group or its parent; the party is a close member of the family of any individual referred to in (a) or (d);
b. c. d.
e.
f.
g.
d.
Seluruh transaksi dan saldo yang signifikan dengan pihak-pihak berelasi diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan konsolidasian. h.
ACCOUNTING
f.
the party is an entity that is controlled, jointly controlled or significantly influenced by or for which significant voting power in such entity resides with, directly or indirectly, any individual referred to in (d) or (e); or
g.
the party is a post employment benefit plan for the benefit of employees of the Group, or of any entity that is a related party of the Group.
All significant transactions and balances with related parties are disclosed in the notes to the consolidated financial statements.
Persediaan
h.
Persediaan dinyatakan sebesar nilai yang lebih rendah antara biaya perolehan dan nilai realisasi neto. Biaya barang jadi dan barang dalam proses terdiri dari biaya bahan baku, tenaga kerja, serta alokasi biaya overhead. Biaya bahan baku dan barang dagang ditentukan dengan menggunakan metode ratarata tertimbang (weighted-average method).
Inventories Inventories are valued at the lower of cost or net realizable value. The cost of finished goods and work in process comprises material, labour and allocation of overhead. The costs of raw material and merchandise inventory are determined using the weightedaverage method.
22
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) h.
i.
AKUNTANSI
PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
YANG
2.
Persediaan (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) h.
Inventories (continued)
Nilai realisasi neto adalah estimasi harga penjualan dalam kegiatan usaha normal dikurangi estimasi biaya penyelesaian dan biaya penjualan.
Net realizable value is the estimated selling price in the ordinary course of business less the estimated costs of completion and selling expense.
Grup menetapkan penyisihan untuk keusangan dan/atau penurunan nilai persediaan berdasarkan hasil penelaahan berkala atas kondisi fisik dan nilai realisasi neto persediaan.
The Group provides allowance for obsolescence and/or decline in market value of inventories based on periodic reviews of the physical conditions and net realizable values of the inventories.
Beban dibayar dimuka
i. Prepaid Expenses
Beban dibayar dimuka dibebankan selama masa manfaatnya. j.
ACCOUNTING
Prepaid expenses are charged to operations over the period benefited.
Aset Tetap
j. Fixed Assets
ISAK 25 menetapkan bahwa biaya pengurusan hukum hak atas tanah dalam bentuk Hak Guna Usaha (“HGU”), Hak Guna Bangunan (“HGB”) dan Hak Pakai (“HP”) ketika tanah diperoleh pertama kali diakui sebagai bagian dari biaya perolehan tanah pada akun “Aset Tetap” dan tidak diamortisasi. Sementara biaya pengurusan atas perpanjangan atau pembaruan hukum hak atas tanah dalam bentuk HGU, HGB dan HP diakui sebagai bagian dari akun “Aset Lain-Lain” pada laporan posisi keuangan konsolidasian dan diamortisasi sepanjang umur hukum hak atas tanah atau umur ekonomis tanah, mana yang lebih pendek.
ISAK 25 prescribes that the legal cost of land rights in the form of Business Usage Rights (“Hak Guna Usaha” or “HGU”), Building Usage Right (Hak Guna Bangunan or “HGB”) and Usage Rights (“Hak Pakai” or “HP”) when the land was acquired initially are recognized as part of the cost of the land under the “Fixed Assets” account and not amortized. Meanwhile the extension or the legal renewal costs of land rights in the form of HGU, HGB and HP were recognized as part of “Other Assets” account in the consolidated statements of financial position and were amortized over the shorter of the rights' legal life and land's economic life.
Tanah tidak disusutkan. Aset tetap dicatat dengan harga perolehan dikurangi akumulasi penyusutan dan penurunan nilai, jika ada. Harga perolehan termasuk biaya penggantian bagian aset tetap saat biaya tersebut terjadi, jika memenuhi kriteria pengakuan. Aset tetap kecuali aset tetap dalam penyelesaian disusutkan dengan menggunakan metode garis lurus. Estimasi masa manfaat untuk aset yang disusutkan sebagai berikut:
Land is not depreciated. Fixed assets are stated at cost less accumulated depreciation and any impairment in value, if any. Such cost includes the cost of replacing part of the fixed assets when the cost is incurred, if the recognition criteria are met. Fixed assets, except for construction in progress, are depreciated using the straight-line method. The estimated useful lives of the depreciable assets are as follow: Tahun/Years
Bangunan Mesin dan Peralatan Pabrik Peralatan Berat Peralatan Kantor, Perabotan dan Perlengkapan Kendaraan Sarana dan Prasarana Kebun
20 8 8 5 5 5
23
Buildings Machinery and Factory Equipments Heavy Equipments Office equipments, Furniture and Fixtures Vehicles Facilities and Infrastructures of Plantations
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) j.
AKUNTANSI
PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
YANG
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
Aset Tetap (lanjutan)
j.
ACCOUNTING
Fixed Assets (continued)
Entitas anak, AG, menggunakan pendekatan metode depresiasi berdasarkan output produksi untuk mesin dan peralatan pabrik tertentu. Dengan metode ini, depresiasi dihitung berdasarkan estimasi hasil produksi dari mesin dan perlengkapan pabrik sejumlah 1.680.000 metric ton (MT).
The Subsidiary, AG, adopts the productiveoutput method of depreciation for certain machinery and factory equipment. Under this method, depreciation is computed based on the estimated production output of the machinery and factory equipment of 1,680,000 metric tons (MT).
Perusahaan dan Entitas Anak, AG, melakukan perubahan terhadap masa manfaat atas aset yang direvaluasi sehubungan dengan kuasireorganisasi yang dilaksanakan pada tanggal 30 Juni 2012. Masa manfaat yang telah direvisi untuk aset tetap tertentu yang direvaluasi adalah sebagai berikut:
The Company and the Subsidiary, AG, changed the useful lives of the revaluated assets in relation with quasi-reorganization which was done on June 30, 2012. The revised useful lives of certain revaluated fixed assets are as follows: Tahun/Years
Bangunan Peralatan Kantor, Perabotan dan Perlengkapan Kendaraan
15 1-5 1-5
Buildings Office equipments, Furniture and Fixtures Vehicles
Jumlah tercatat aset tetap dihentikan pengakuannya pada saat dilepaskan atau saat tidak ada manfaat ekonomis masa depan yang diharapkan dari penggunaan atau pelepasannya. Laba atau rugi yang timbul dari penghentian pengakuan aset (dihitung sebagai perbedaan antara jumlah neto hasil pelepasan dan nilai tercatat dari aset) dimasukkan dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian pada tahun aset tersebut dihentikan pengakuannya.
An item from fixed assets is derecognized upon disposal or when no future economic benefits are expected from its use or disposal. Any gain or loss arising from derecognition of the asset (calculated as the difference between the net disposal proceeds and the carrying amount of the asset) is included in the consolidated statements of comprehensive income in the year the asset is derecognized.
Pada setiap akhir tahun buku, nilai residu, umur manfaat dan metode penyusutan ditelaah dan jika sesuai dengan keadaan, disesuaikan secara prospektif.
The residual values, useful lives and methods of depreciation of fixed assets are reviewed and adjusted prospectively if appropriate, at each financial year end.
Aset tetap dalam penyelesaian disajikan dalam “Aset Tetap” dan dinyatakan sebesar biaya perolehan. Akumulasi biaya perolehan untuk aset dalam penyelesaian akan dipindahkan ke masing-masing aset tetap yang bersangkutan pada saat aset tersebut selesai dikerjakan dan siap digunakan sesuai dengan tujuannya. Penyusutan dimulai pada saat aset tersebut siap untuk digunakan sesuai dengan tujuan yang diinginkan manajemen.
Construction in progress is presented as part of “Fixed Assets” and is stated at cost. The accumulated cost of the asset constructed is transferred to the appropriate fixed asset account when the construction is completed and the asset is ready for its intended use. Depreciation is charged from the date the assets are ready for use in the manner intended by management.
24
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) j.
k.
AKUNTANSI
PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
YANG
2.
Aset Tetap (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) j.
ACCOUNTING
Fixed Assets (continued)
Selanjutnya, pada saat inspeksi yang signifikan dilakukan, biaya inspeksi itu diakui ke dalam jumlah nilai tercatat (“carrying amount”) aset tetap sebagai suatu penggantian jika memenuhi kriteria pengakuan. Semua biaya pemeliharaan dan perbaikan yang tidak memenuhi kriteria pengakuan diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian pada saat terjadinya.
Likewise, when a major inspection is performed, its cost is recognized in the carrying amount of the fixed assets as a replacement if the recognition criteria are satisfied. All other repairs and maintenance costs that do not meet the recognition criteria are recognized in the consolidated statements of comprehensive income as incurred
Aset dinyatakan pada nilai dapat diperoleh kembali pada saat kejadian-kejadian atau perubahan-perubahan keadaan mengindikasikan bahwa nilai tercatatnya mungkin tidak dapat diperoleh kembali. Penurunan nilai aset, jika ada, diakui sebagai rugi pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian (Catatan 2k).
Assets are stated at their estimated recoverable amount whenever events or changes in circumstances indicate that the carrying amount may not be fully recoverable. Impairment in asset values, if any, is recognized as a loss in the consolidated statements of comprehensive income (Note 2k).
Penurunan Nilai Aset Non-keuangan
k. Impairment of Non-financial Assets
PSAK No. 48 (Revisi 2009) menetapkan prosedur-prosedur yang diterapkan entitas agar aset dicatat tidak melebihi jumlah terpulihkannya. Suatu aset dicatat melebihi jumlah terpulihkannya jika jumlah tersebut melebihi jumlah yang akan dipulihkan melalui penggunaan atau penjualan aset. Pada kasus demikian, aset mengalami penurunan nilai dan pernyataan ini mensyaratkan entitas mengakui rugi penurunan nilai. PSAK yang direvisi ini juga menentukan kapan entitas membalik suatu rugi penurunan nilai dan pengungkapan yang diperlukan.
PSAK No. 48 (Revised 2009) prescribes the procedures to be employed by an entity to ensure that its assets are carried at no more than the recoverable amount. An asset is carried at more than its recoverable amount if its carrying amount exceeds the amount to be recovered through use or sale of the asset. If this is the case, the asset is described as impaired and this revised PSAK requires the entity to recognize an impairment loss. This revised PSAK also specifies when an entity should reverse an impairment loss and prescribes disclosures.
Pada setiap akhir periode pelaporan, Grup menilai apakah terdapat indikasi suatu aset mengalami penurunan nilai. Jika terdapat indikasi tersebut atau pada saat pengujian penurunan nilai aset diperlukan, maka Grup membuat estimasi jumlah terpulihkan aset tersebut.
The Group assesses at each end of reporting period whether there is an indication that an asset may be impaired. If any such indication exists, or when annual impairment testing for an asset is required, the Group makes an estimate of the asset’s recoverable amount.
Berdasarkan penilaian manajemen, tidak ada kejadian-kejadian atau perubahan-perubahan keadaan yang mengindikasikan penurunan nilai aset non-keuangan pada tanggal 31 Desember 2014.
Based on the evaluation of the management, there are no effects or changes in circumstances which may indicate impairment in the value of non-financial assets as of December 31, 2014.
25
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) l.
AKUNTANSI
PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
YANG
2.
Kapitalisasi Biaya Pinjaman
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) l.
ACCOUNTING
Capitalization of Borrowing Costs
Grup mengadopsi PSAK No. 26 (Revisi 2011), “Biaya Pinjaman”, yang mengharuskan biaya pinjaman yang dapat diatribusikan secara langsung dengan perolehan, pembangunan, atau pembuatan aset kualifikasian dan persyaratan untuk mulai mengkapitalisasi biaya pinjaman, penghentian sementara dan penghentiannya.
The Group adopted PSAK No. 26 (Revised 2011), “Borrowing Costs”, which requires capitalization of directly attributable borrowing costs to the acquisition, construction or production of a qualifying asset and the requirements for commencement, suspension and cessation of the said capitalization.
Biaya pinjaman yang dapat diatribusikan langsung dengan perolehan, konstruksi atau pembuatan aset kualifikasian dikapitalisasi sebagai bagian biaya perolehan aset tersebut. Biaya pinjaman lainnya diakui beban pada saat terjadinya. Biaya pinjaman terdiri dari biaya bunga dan biaya lain yang ditanggung Grup sehubungan dengan peminjaman dana.
Borrowing costs that are directly attributable to the acquisition, construction or production of a qualifying asset are capitalized as part of the cost of the related asset. Otherwise, borrowing costs are recognized as expenses when incurred. Borrowing costs consist of interest and other financing charges that the Group incurs in connection with the borrowing of funds.
Kapitalisasi biaya pinjaman dimulai pada saat aktivitas yang diperlukan untuk mempersiapkan aset agar dapat digunakan sesuai dengan maksudnya dan pengeluaran untuk aset dan biaya pinjamannya telah terjadi. Kapitalisasi biaya pinjaman dihentikan pada saat selesainya secara substansial seluruh aktivitas yang diperlukan untuk mempersiapkan aset kualifikasian agar dapat digunakan sesuai dengan maksudnya.
Capitalization of borrowing costs commences when the activities to prepare the qualifying asset for its intended use are in progress and the expenditures for the qualifying asset and the borrowing costs have been incurred. Capitalization of borrowing costs ceases when substantially all the activities necessary to prepare the qualifying assets are substantially completed for their intended use.
m. Tanaman Perkebunan
m. Plantations
Tanaman perkebunan dikelompokkan menjadi tanaman belum menghasilkan dan tanaman telah menghasilkan. Tanaman belum menghasilkan dinyatakan sebesar biaya perolehan yang meliputi akumulasi biaya persiapan lahan, penanaman bibit, pemupukan, pemeliharaan, dan alokasi biaya tidak langsung lainnya sampai dengan saat tanaman yang bersangkutan dinyatakan menghasilkan dan dapat dipanen.
Plantations are classified as immature plantations and mature plantations. Immature plantations are stated at cost, which consist mainly of the accumulated cost of land clearing planting, fertilizing, upkeeping/maintaining the plantations, and allocations of indirect overhead costs up to the time the plants become commercially productive and available for harvest.
Biaya pinjaman yang timbul dari pendanaan dan biaya lain yang digunakan untuk membiayai pengembangan tanaman belum menghasilkan, dikapitalisasi. Kapitalisasi beban pinjaman tersebut berakhir ketika tanaman telah menghasilkan dan siap untuk dipanen. Tanaman belum menghasilkan tidak diamortisasi.
Borrowing costs arising from financing and other charges to finance the development of immature plantations are capitalized. Such capitalization of borrowing cost ceases when the plantations become commercially productive and available for harvest. Immature plantations are not amortized.
26
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan)
AKUNTANSI
PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
YANG
2.
m. Tanaman Perkebunan (lanjutan)
n.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
ACCOUNTING
m. Plantations (continued)
Secara umum, tanaman kelapa sawit memerlukan waktu sekitar 3 sampai dengan 4 tahun sejak penanaman bibit di area perkebunan untuk menjadi tanaman menghasilkan. Tanaman telah menghasilkan dicatat sebesar akumulasi biaya perolehan sampai dengan reklasifikasi dari tanaman belum menghasilkan dilakukan dan diamortisasi dengan metode garis lurus selama taksiran masa produktif tanaman yang bersangkutan yaitu dua puluh (20) tahun.
In general, an oil palm plantation takes about 3 to 4 years from the time of planting the seedlings in the field to its maturity. Mature plantations are stated at cost, as accumulated up to the time of reclassification from immature plantations, and are amortized using the straight-line method over their estimated productive years of twenty (20) years.
Pembibitan dicatat pada harga perolehan, terdiri dari kapitalisasi biaya-biaya untuk persiapan pembibitan, pemeliharaan kecambah, dan disajikan sebagai bagian “Tanaman Belum Menghasilkan” pada laporan posisi keuangan konsolidasian.
Nursery is stated at cost, which consists of capitalized cost of nursery preparation, upkeep/maintenance of seedlings, and presented as part of “Immature Plantations” in the consolidated statements of financial position.
Properti Investasi
n.
Investment Properties
Properti investasi adalah properti yang digunakan baik untuk disewakan, untuk kenaikan modal atau untuk kedua-duanya. Properti investasi diukur sebesar biaya pada saat pengukuran awal. Selanjutnya, properti investasi yang nilai wajarnya dapat diukur secara andal tanpa biaya dan usaha yang tidak semestinya diukur sebesar nilai wajar pada setiap tanggal pelaporan dan perubahan nilainya diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Nilai wajar didukung oleh bukti pasar dan ditentukan oleh pihak eksternal yang profesional dengan pengalaman yang mencukupi yang berkaitan dengan lokasi dan sifat dari properti investasi.
Investment properties are properties held either to earn rentals or for capital appreciation or for both. Investment properties are measured at its cost at initial recognition. Subsequently, investment properties whose fair value can be measured reliably without undue cost or effort is measured at fair value at each reporting date with any change therein recognized in consolidated statements of comprehensive income. Fair values are supported by market evidence and are determined by external professionals with sufficient experience with respect to both location and the nature of the investment properties.
Properti investasi dihentikan pengakuannya ketika properti tersebut telah dilepas atau ketika properti investasi tersebut telah digunakan secara permanen dan tidak memiliki manfaat ekonomis yang diharapkan di masa depan pada saat pelepasannya. Perbedaan antara jumlah neto hasil pelepasan dan jumlah tercatat aset tersebut diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian pada periode penghentian pengakuan.
Investment properties are derecognized when they either have been disposed or when the investment properties are permanently withdrawn from use and no future economic benefit is expected from its disposal. The difference between the net disposal proceeds and the carrying amount of the asset is recognized in consolidated statements of comprehensive income in the period of derecognition.
27
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) n.
AKUNTANSI
PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
YANG
2.
Properti Investasi (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) n.
Transfer ke atau dari properti investasi hanya terjadi ketika ada perubahan penggunaan properti investasi tersebut. Untuk transfer dari properti investasi ke properti pribadi, biaya yang diakui selanjutnya adalah nilai wajar pada saat perubahan penggunaan properti investasi tersebut. Jika properti pribadi ditransfer menjadi properti investasi, Grup menghitung properti tersebut sesuai dengan kebijakan yang tercantum dalam aset tetap sampai dengan tanggal perubahan penggunaan properti tersebut. o.
p.
ACCOUNTING
Investment Properties (continued) Transfers are made to or from investment properties only when there is a change in use. For a transfer from investment properties to owner-occupied property, the deemed cost for subsequent accounting is the fair value at the date of change in use. If owner-occupied property became an investment properties, the Group accounts for such properties in accordance with the policy stated under fixed assets up to the date of change in use.
Pengakuan Pendapatan dan Beban
o.
Revenue and Expense Recognition
Pendapatan diakui bila besar kemungkinan manfaat ekonomi akan diperoleh oleh Grup dan jumlahnya dapat diukur secara handal. Pendapatan diukur pada nilai wajar imbalan yang diterima, tidak termasuk diskon, rabat, dan Pajak Pertambahan Nilai (PPN).
Revenue is recognized to the extent that it is probable that the economic benefits will flow to the Group and the revenue can be reliably measured. Revenue is measured at the fair value of the consideration received, excluding discounts, rebates, and Value-Added Taxes (VAT).
Grup menelaah pengaturan pendapatannya melalui kriteria tertentu untuk menentukan apakah bertindak sebagai prinsipal atau agen. Grup berkesimpulan bahwa Grup bertindak sebagai prinsipal dalam semua pengaturan pendapatan.
The Group assesses its revenue arrangements against specific criteria in order to determine if it is acting as principal or agent. The Group has concluded that it is acting as a principal in all of its revenue arrangements.
Pendapatan dari penjualan yang timbul dari pengiriman barang jadi diakui bila risiko dan manfaat yang signifikan telah dipindahkan kepada pembeli, bersamaan waktunya dengan pengiriman dan penerimaannya.
Revenue from sales arising from physical delivery of finished goods is recognized when the significant risks and rewards of ownership of the goods have passed to the buyer, which generally coincide with their delivery and acceptance.
Beban diakui pada saat terjadinya dengan menggunakan dasar akrual.
Expenses are recognized as incurred on an accrual basis.
Provisi
p.
Provisi diakui ketika Grup memiliki kewajiban kini (baik bersifat hukum maupun bersifat konstruktif) yang akibat peristiwa masa lalu, besar kemungkinannya penyelesaian kewajiban tersebut mengakibatkan arus keluar sumber daya yang mengandung manfaat ekonomi dan estimasi yang andal mengenai jumlah kewajiban tersebut dapat dibuat.
Provisions Provisions are recognized when the Group has a present obligation (legal and constructive) where, as a result of a past event, it is probable that an outflow of resources embodying economic benefits will be required to settle the obligation and a reliable estimate can be made of the amount of the obligation.
28
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) p.
AKUNTANSI
PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
YANG
2.
Provisi (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) p.
Provisi ditelaah pada setiap tanggal pelaporan dan disesuaikan untuk mencerminkan estimasi terbaik yang paling kini. Jika arus keluar sumber daya untuk menyelesaikan kewajiban kemungkinan besar tidak terjadi, maka provisi dibatalkan. q.
Provisions (continued) Provisions are reviewed at each reporting date and adjusted to reflect the current best estimate. If it is no longer probable that an outflow of resources embodying economic benefits will be required to settle the obligation, the provision is reversed.
Imbalan Kerja
q.
Menurut PSAK No. 24 (Revisi 2010), beban imbalan kerja berdasarkan Undang-undang ditentukan dengan metode penilaian aktuarial “Projected Unit Credit”. Keuntungan atau kerugian aktuarial diakui sebagai penghasilan atau beban apabila akumulasi keuntungan atau kerugian aktuarial neto yang belum diakui pada akhir tahun pelaporan sebelumnya melebihi 10% dari nilai kini kewajiban imbalan pasti pada tanggal tersebut. Kelebihan yang timbul diakui sebagai keuntungan atau kerugian aktuarial diakui dengan menggunakan metode garis lurus sepanjang rata-rata sisa masa kerja yang diperkirakan dari para pekerja. Selanjutnya, biaya jasa lalu yang timbul saat pengenalan program imbalan pasti atau saat perubahan imbalan terutang pada program imbalan pasti yang ada harus diamortisasi selama periode sampai dengan imbalan tersebut menjadi hak pekerja. r.
ACCOUNTING
Employee Benefits Under PSAK No. 24 (Revised 2010), the cost of providing employee benefits under the Law is determined using the “Projected Unit Credit” valuation method. Actuarial gains or losses are recognized as income or expense when the net cumulative unrecognized actuarial gains or losses at the end of the previous reporting year exceeded 10% of the present value of defined benefit obligation at that date. These gains or losses are recognized using the straight-line basis over the expected average remaining working lives of the employees. Further, past service costs arising from the introduction of a defined benefit plan or changes in the benefits payable of an existing plan are required to be amortized over the period until the benefits concerned become vested.
Biaya Emisi Saham dan Obligasi Konversi
r.
Biaya-biaya yang terjadi sehubungan dengan penerbitan saham Perusahaan kepada masyarakat dan penerbitan obligasi wajib konversi yang kemudian dikonversi menjadi saham biasa, dicatat sebagai pengurang dari “Tambahan Modal Disetor” dan disajikan sebagai bagian ekuitas pada laporan posisi keuangan konsolidasian.
Share and Convertible Bonds Issuance Cost Cost incurred related to issuance of the Company’s share to public and issuance of convertible bonds, subsequently converted to common share, are deducted from “Additional Paid-in Capital” and presented as part of equity in the consolidated statements of financial position.
29
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) s.
AKUNTANSI
PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
YANG
2.
Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing
s.
Foreign Currency Balances
ACCOUNTING
Transactions
and
Grup menerapkan PSAK No. 10 (Revisi 2010), “Pengaruh Perubahan Nilai Tukar Mata Uang Asing”, yang menggambarkan bagaimana memasukkan transaksi mata uang asing dan kegiatan usaha luar negeri dalam laporan keuangan konsolidasian entitas dan menjabarkan laporan keuangan ke dalam mata uang penyajian. Masing-masing Entitas mempertimbangkan indikator utama dan indikator lainnya dalam menentukan mata uang fungsionalnya.
The Group applied PSAK No. 10 (Revised 2010), “The Effects of Changes in Foreign Exchange Rates”, which describes how to include foreign currency transactions and foreign operations in the consolidated financial statements of an entity and translate financial statements into a presentation currency. Each entity considers the primary indicators and other indicators in determining its functional currency.
Transaksi dalam mata uang asing dicatat dalam Rupiah berdasarkan kurs yang berlaku pada saat transaksi dilakukan. Pada tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian, aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing dijabarkan ke dalam Rupiah berdasarkan kurs tengah yang ditetapkan oleh Bank Indonesia pada tanggal tersebut. Laba atau rugi kurs yang terjadi dikreditkan atau dibebankan pada usaha tahun berjalan.
Transactions in foreign currencies are recorded in Rupiah amounts at the exchange rates prevailing at the time the transactions were made. As of consolidated statements of financial position date, monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies are translated to Rupiah using the middle exchange rates quoted by Bank Indonesia on that date. The resulting gains or losses are credited or charged to current year operations.
Nilai tukar yang digunakan adalah sebagai berikut:
The rates of exchange used were as follows:
31 Des. 2014/ Dec. 31, 2014 1 Dolar Amerika /Rupiah 1 Dolar Singapura/Rupiah 1 Yuan Cina/Rupiah
t.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
31 Des. 2013/ Dec. 31, 2013
12.440 9.422 2.033
Pajak Penghasilan
12.189 9.628 1.999
t.
Grup menerapkan PSAK No. 46 (Revisi 2010), “Pajak Penghasilan” yang menetapkan perlakuan akuntansi untuk pajak penghasilan dalam memperhitungkan konsekuensi pajak kini dan mendatang dari pemulihan (penyelesaian) jumlah tercatat aset (liabilitas) masa depan yang diakui dalam laporan posisi keuangan konsolidasian dan transaksi dan kejadian lain dari periode kini yang diakui dalam laporan keuangan konsolidasian.
US Dollar 1/Rupiah Singapore Dollar 1/Rupiah China Yuan 1/ Rupiah
Income Tax The Group applied PSAK No. 46 (Revised 2010), “Income Tax” which prescribes the accounting treatment for income taxes to account for the current and future tax consequences of the future recovery (settlement) of the carrying amount of assets (liabilities) that are recognized in the consolidated statements of financial position and transactions and other events of the current period that are recognized in the consolidated financial statements.
30
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) t.
u.
AKUNTANSI
PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
YANG
2.
Pajak Penghasilan (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) t.
ACCOUNTING
Income Tax (continued)
Beban pajak kini untuk tahun berjalan dihitung berdasarkan taksiran penghasilan kena pajak dalam periode yang bersangkutan. Penangguhan pajak penghasilan dilakukan untuk mencerminkan pengaruh pajak atas beda temporer antara dasar pelaporan komersial dan pajak atas aset dan liabilitas dan akumulasi rugi fiskal.
Current tax expense is determined based on the estimated taxable income for the year. Deferred taxes are recognized to reflect the tax effects of the temporary differences between financial and tax reporting bases of assets and liabilities and accumulated tax losses carry forwards.
Pajak tangguhan dihitung dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku atau secara substansial telah berlaku pada tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian. Perubahan nilai tercatat aset dan liabilitas pajak tangguhan yang disebabkan oleh perubahan tarif pajak dibebankan pada tahun berjalan, kecuali untuk transaksi-transaksi yang sebelumnya telah langsung dibebankan atau dikreditkan ke ekuitas.
Deferred tax is calculated at the tax rates that have been enacted or substantively enacted at the consolidated statements of financial position date. Changes in the carrying amount of deferred tax assets and liabilities due to a change in tax rates are charged to current year operations, except to the extent that they relate to items previously charged or credited directly to equity.
Pajak kini dan pajak tangguhan langsung dibebankan atau dikreditkan ke ekuitas apabila pajak tersebut berhubungan dengan transaksi yang langsung dikreditkan atau dibebankan ke ekuitas.
Current tax and deferred tax are charged or credited directly to equity if the taxes relate to items that are credited directly or charged directly to equity.
Koreksi terhadap kewajiban perpajakan diakui saat surat ketetapan pajak diterima, atau jika mengajukan banding, pada saat keputusan atas banding tersebut telah ditetapkan.
Amendments to taxation obligations are recorded when a tax assessment letter is received or, if appealed against, when the results of the appeal are determined.
Segmen Operasi
u. Operation Segments
Segmen adalah bagian khusus dari Grup yang terlibat baik dalam menyediakan produk (segmen bisnis), maupun dalam menyediakan produk dalam lingkungan ekonomi tertentu (segmen geografis), yang memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dari segmen lainnya.
A segment is a distinguishable component of the Group that is engaged either in providing certain products (business segment), or in providing certain products within a particular economic environment (geographical segment), which is subject to risks and rewards that are different from those of other segments.
Jumlah setiap unsur segmen yang dilaporkan merupakan ukuran yang dilaporkan kepada pengambil keputusan operasional untuk tujuan pengambilan keputusan untuk mengalokasikan sumber daya kepada segmen dan menilai kinerjanya.
The amount of each segment item reported shall be the measure reported to the operating decision maker for the purposes of making decisions about allocating resources to the segment and assessing its performance.
31
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) u.
AKUNTANSI
PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
YANG
2.
Segmen Operasi (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
u. Operation Segments (continued)
Pendapatan, beban, hasil, aset, dan liabilitas segmen termasuk item-item yang dapat diatribusikan langsung kepada suatu segmen serta hal-hal yang dapat dialokasikan dengan dasar yang sesuai terhadap segmen tersebut. Segmen ditentukan sebelum saldo dan transaksi antar Grup dieliminasi sebagai bagian dari proses konsolidasi. v.
ACCOUNTING
Segment revenue, expenses, results, assets, and liabilities include items directly attributable to a segment as well as those that can be allocated on a reasonable basis to that segment. They are determined before intragroup balances and intra-group transactions are eliminated in the consolidation process.
Laba per Saham Dasar
v.
Basic Earnings per Share
Laba per saham dasar dihitung dengan membagi total laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk dengan jumlah rata-rata tertimbang saham biasa yang beredar pada tahun yang bersangkutan.
Basic earnings per share amounts are computed by dividing total income attributable to owners of the parent entity by the weighted average number of ordinary shares outstanding during the year.
Jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar pada tahun 2014 dan 2013 sejumlah sebanyak 968.297.000 saham (Catatan 25).
The weighted-average number of shares outstanding for 2014 and 2013 amounted to 968,297,000 shares (Note 25).
Perusahaan tidak mempunyai efek berpotensi saham biasa yang bersifat dilutif pada tanggal-tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 dan oleh karenanya, laba per saham dilusian tidak dihitung dan disajikan pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.
The Company has no outstanding dilutive potential ordinary shares as of December 31, 2014 and 2013, respectively, and accordingly, no diluted earnings per share is calculated and presented in the consolidated statements of comprehensive income.
w. Sewa
w. Leases
Grup mengklasifikasikan sewa berdasarkan sejauh mana risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset sewaan berada pada lessor atau lessee, dan pada substansi transaksi daripada bentuk kontraknya, pada tanggal pengakuan awal.
The Group classifies leases based on the extent to which risks and rewards incidental to the ownership of a leased assets are vested upon the lessor or the lessee, and the substance of the transaction rather than the form of contract, at inception date.
Sewa Pembiayaan sebagai Lessee
Finance Lease as Lessees
Suatu sewa diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan jika sewa tersebut mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset sewa. Sewa tersebut dikapitalisasi sebesar nilai wajar aset sewaan atau sebesar nilai kini dari pembayaran sewa minimum, jika nilai kini lebih
A lease is classified as a finance lease if it transfers substantially all the risks and rewards incidental to ownership of the leased assets. Such leases are capitalized at the inception of the lease at the fair value of the leased property or, if lower, at the present value of minimum lease payments. Lease payments
32
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan)
AKUNTANSI
PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
YANG
2.
w. Sewa (lanjutan)
x.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
ACCOUNTING
w. Leases (continued)
Sewa Pembiayaan sebagai Lessee (lanjutan)
Finance Lease as Lessees (continued)
rendah dari nilai wajar. Pembayaran sewa minimum harus dipisahkan antara bagian yang merupakan beban keuangan dan bagian yang merupakan pelunasan liabilitas, sedemikian rupa sehingga menghasilkan suatu tingkat suku bunga periodik yang konstan atas saldo liabilitas. Beban keuangan dibebankan langsung sebagai laba atau rugi.
are apportioned between the finance charges and reduction of the lease liability so as to achieve a constant rate of interest on the remaining balance of liability. Finance charges are charged directly to the profit or loss.
Jika tidak terdapat kepastian yang memadai bahwa lessee akan mendapatkan hak kepemilikan pada akhir masa sewa, maka aset sewaan dikapitalisasi disusutkan selama estimasi periode yang lebih pendek antara umur manfaat aset sewaan atau masa sewa.
Capitalized leased assets are depreciated over the shorter of the estimated useful life of the assets or the lease term, if there is no reasonable certainty that the Group will obtain ownership by the end of the lease term.
Sewa Operasi sebagai Lessee
Operating Lease as Lessees
Suatu sewa diklasifikasikan sebagai sewa operasi jika sewa tidak mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset. Dengan demikian, pembayaran sewa diakui sebagai beban pada operasi dengan dasar garis lurus (straight-line basis) selama masa sewa.
A lease is classified as an operating lease if it does not transfer substantially all the risks and rewards incidental to ownership of the leased asset. Accordingly, the related lease payments are recognized in profit or loss on a straightline basis over the lease term.
Piutang Perkebunan Plasma
x.
Plasma Plantation Receivables
Biaya-biaya yang terjadi dalam pengembangan perkebunan plasma sampai perkebunan tersebut siap diserahterimakan, dikapitalisasi ke akun piutang perkebunan plasma. Pengembangan perkebunan plasma dibiayai oleh kredit investasi perkebunan plasma dari bank atau pembiayaan sendiri.
Costs incurred during development up to handing over the plasma plantation are recorded as plasma plantation receivables. Development of the plasma plantations is financed by plasma plantation investment credits from the banks or by self-financing.
Piutang perkebunan plasma juga termasuk pinjaman talangan kredit, pinjaman pupuk serta sarana produksi pertanian lainnya kepada petani. Pinjaman-pinjaman ini akan ditagihkan kembali kepada petani plasma.
Plasma plantation receivables also include advances to plasma farmers for topping up the loan interest and instalment payments to banks and advances for fertilizers and other agricultural supplies. These advances shall be reimbursed by the plasma farmers.
33
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) x.
AKUNTANSI
PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
YANG
2.
Piutang Perkebunan Plasma (lanjutan)
ACCOUNTING
x. Plasma Plantation Receivables (continued)
Penurunan nilai piutang perkebunan plasma ditelaah secara periodik dan akan dihapuskan dalam tahun piutang tersebut dipastikan tidak tertagih. y.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
Impairment of plasma plantation receivables is reviewed periodically and will be written off in the year in which use receivable are determined to be uncollectible.
Kuasi-Reorganisasi
y. Quasi-Reorganization
Sesuai dengan PSAK No. 51 (Revisi 2003), kuasi-reorganisasi merupakan prosedur akuntansi yang mengatur entitas merestrukturisasi ekuitasnya dengan mengeliminasi defisit dan menilai kembali seluruh aset dan liabilitas pada nilai wajar. Dengan melakukan prosedur ini, entitas diharapkan dapat melanjutkan usahanya seperti baru , dengan laporan posisi keuangan konsolidasian yang menunjukan posisi keuangan yang lebih baik tanpa defisit dari masa lampau.
Persuant to PSAK No. 51 (Revised 2003), a quasi-reorganization is an accounting procedure that enables an entity to restructure its equity by eliminating its deficit and re-appraising all of its assets and liabilities. Through these procedures, the entity is expected to continue its business as if it was a fresh start, with a consolidated statement of financial position showing a better financial position with no past deficits.
Nilai wajar aset dan liabilitas ditentukan berdasarkan nilai pasar. Bila nilai pasar tidak tersedia, estimasi nilai wajar didasarkan pada informasi terbaik yang tersedia. Estimasi nilai wajar dilakukan dengan mempertimbangkan harga aset sejenis dan teknik penilaian yang paling sesuai dengan karakteristik aset dan liabilitas yang bersangkutan, antara lain metode nilai kini dan arus kas diskonto.
The fair values of assets and liabilities are determined based on market values. If the market values are unavailable, the estimated fair values are determined using the best information available. The estimates of the fair values put into consideration prices of the similar type of assets and a valuation technique most suitable to the characteristics of the related assets and liabilities, among others, present value method and discounted cash flows method.
Sesuai dengan PSAK tersebut, eliminasi atas saldo defisit terhadap akun-akun ekuitas dilakukan melalui urutan prioritas sebagai berikut:
Under such PSAK, the elimination of deficit is applied against equity accounts in the order of priority as follows:
a) b) c)
a) b) c)
d)
cadangan umum; cadangan khusus; selisih penilaian aset dan liabilitas dan selisih penilaian sejenis; tambahan modal disetor dan sejenisnya;
e)
modal saham.
e)
d)
Seperti yang dijelaskan pada Catatan 35, Perusahaan dan AG, Entitas Anak melakukan kuasi-reorganisasi pada tanggal 30 Juni 2012 mengikuti persyaratan dari PSAK diatas.
legal reserve; special reserve; revaluation increment on assets and liabilities; additional paid-in capital and the similar accounts; share capital.
As discussed in Note 35, the Company and AG, a Subsidiary conducted quasi-reorganization on June 30, 2012 following the provisions of the above PSAK.
34
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 3.
PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
ESTIMASI DAN PERTIMBANGAN AKUNTANSI YANG PENTING
3.
CRITICAL ACCOUNTING JUDGMENTS
ESTIMATES
AND
Pertimbangan
Judgments
Penyusunan laporan keuangan konsolidasian sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia mewajibkan manajemen untuk membuat pertimbangan, estimasi, dan asumsi yang mempengaruhi jumlah-jumlah yang dilaporkan dalam laporan keuangan konsolidasian. Sehubungan dengan kemungkinan adanya ketidakpastian yang melekat dalam membuat estimasi, hasil sebenarnya yang dilaporkan di masa mendatang dapat berbeda dengan jumlah estimasi yang dibuat.
The preparation of consolidated financial statements, in conformity with Indonesian Financial Accounting Standards, requires management to make judgments, estimates, and assumptions that affect amounts reported therein. Due to inherent uncertainty in making estimates, actual results reported in future periods may differ from those estimates.
Pertimbangan berikut ini dibuat oleh manajemen dalam rangka penerapan kebijakan akuntansi Grup yang memiliki pengaruh paling signifikan atas jumlah yang diakui dalam laporan keuangan konsolidasian:
The following judgments are made by management in the process of applying the Group’s accounting policies that have the most significant effects on the amounts recognized in the consolidated financial statements:
Klasifikasi Aset dan Liabilitas Keuangan
Classification of Financial Assets and Financial Liabilities
Grup menetapkan klasifikasi atas aset dan liabilitas tertentu sebagai aset keuangan dan liabilitas keuangan dengan mempertimbangkan apakah definisi yang ditetapkan PSAK No. 55 (Revisi 2011) dipenuhi. Dengan demikian, aset keuangan dan liabilitas keuangan diakui sesuai dengan kebijakan akuntansi Grup seperti diungkapkan pada Catatan 2.
The Group determines the classifications of certain assets and liabilities as financial assets and financial liabilities by judging if they meet the definition set forth in PSAK No. 55 (Revised 2011). Accordingly, the financial assets and financial liabilities are accounted for in accordance with the Group’s accounting policies disclosed in Note 2.
Estimasi dan Asumsi
Estimates and Assumptions
Asumsi utama masa depan dan sumber utama estimasi ketidakpastian lain pada tanggal pelaporan yang memiliki risiko signifikan bagi penyesuaian yang material terhadap nilai tercatat aset dan liabilitas untuk tahun berikutnya, diungkapkan di bawah ini. Grup mendasarkan asumsi dan estimasi pada parameter yang tersedia pada saat laporan keuangan konsolidasian disusun. Asumsi dan situasi mengenai perkembangan masa depan, mungkin berubah akibat perubahan pasar atau situasi di luar kendali Grup. Perubahan tersebut dicerminkan dalam asumsi terkait pada saat terjadinya.
The key assumptions concerning the future and other key sources of estimation uncertainty at the reporting date that have a significant risk of causing a material adjustment to the carrying amounts of assets and liabilities within the next financial year are disclosed below. The Group based its assumptions and estimates on parameters available when the consolidated financial statements were prepared. Existing circumstances and assumptions about future developments, may change due to market changes or circumstances arising beyond the control of the Group. Such changes are reflected in the assumptions as they occur.
35
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 3.
PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
ESTIMASI DAN PERTIMBANGAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan)
3.
CRITICAL ACCOUNTING JUDGMENTS (continued)
ESTIMATES
AND
Estimasi dan Asumsi (lanjutan)
Estimates and Assumptions (continued)
Penyisihan atas Penurunan Nilai Piutang Usaha
Allowance for Impairment of Trade Receivables
Evaluasi Individual
Individual Assessment
Grup mengevaluasi akun tertentu yang mana diketahui bahwa pelanggan tersebut tidak dapat memenuhi kewajiban keuangannya. Dalam hal tersebut, Grup mempertimbangkan, berdasarkan fakta dan situasi yang tersedia, termasuk namun tidak terbatas pada, jangka waktu hubungan dengan pelanggan dan status kredit dari pelanggan berdasarkan catatan kredit dari pihak-pihak ketiga yang tersedia dan faktor pasar yang telah diketahui, untuk mencatat provisi spesifik atas pelanggan terhadap jumlah terutang guna mengurangi jumlah piutang yang diharapkan dapat diterima oleh Grup. Provisi spesifik ini dievaluasi kembali dan disesuaikan jika tambahan informasi yang diterima mempengaruhi jumlah cadangan kerugian atas penurunan nilai piutang usaha.
The Group evaluates specific accounts where it has information that certain customers are unable to meet their financial obligations. In these cases, the Group uses judgment, based on available facts and circumstances, including but not limited to, the length of its relationship with the customer and the customer’s current credit status based on any available third party credit reports and known market factors, to record amounts due to reduce the receivable amounts that the Group expects to collect. These specific provisions are re-evaluated and adjusted as additional information received affects the amounts of allowance for impairment of receivables.
Evaluasi Kolektif
Collective Assessment
Bila Grup memutuskan bahwa tidak terdapat bukti objektif atas penurunan nilai pada evaluasi individual atas piutang usaha, baik yang nilainya signifikan maupun tidak, Grup menyertakannya dalam kelompok piutang usaha dengan risiko kredit yang serupa karakteristiknya dan melakukan evaluasi kolektif atas penurunan nilai. Karakteristik yang dipilih mempengaruhi estimasi arus kas masa depan atas kelompok piutang usaha tersebut karena merupakan indikasi bagi kemampuan pelanggan untuk melunasi jumlah terutang.
If the Group determines that no objective evidence of impairment exists for an individually assessed trade receivables, whether significant or not, it includes the asset in a group of financial assets with similar credit risk characteristics and collectively assesses them for impairment. The characteristics chosen are relevant to the estimation of future cash flows for groups of such trade receivables by being indicative of the customers’ ability to pay all amounts due.
Arus kas masa depan pada kelompok piutang usaha yang dievaluasi secara kolektif untuk penurunan nilai diestimasi berdasarkan pengalaman kerugian historis bagi piutang usaha dengan karakteristik risiko kredit yang serupa dengan piutang usaha pada kelompok tersebut.
Future cash flows in a group of trade receivables that are collectively evaluated for impairment are estimated on the basis of historical loss experience for the trade receivables with credit risk characteristics similar to those in the Group.
36
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 3.
PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
ESTIMASI DAN PERTIMBANGAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan)
3.
Estimasi dan Asumsi (lanjutan) Penyisihan atas Penurunan Perkebunan Plasma
CRITICAL ACCOUNTING JUDGMENTS (continued)
ESTIMATES
AND
Estimates and Assumptions (continued) Nilai
Piutang
Allowance for Impairment of Plasma Plantation Receivables
Piutang perkebunan plasma merupakan biayabiaya yang dikeluarkan untuk pengembangan perkebunan plasma. Bila terdapat bukti objektif bahwa kerugian penurunan nilai telah terjadi, Grup melakukan estimasi jumlah penyisihan atas penurunan nilai piutang perkebunan plasma, sesuai fakta dan situasi yang tersedia, berdasarkan: (i) nilai kini estimasi arus kas masa datang; dan (ii) kelebihan atas akumulasi biaya pengembangan atas pendanaan dari bank dan jumlah yang disepakati oleh petani plasma. Penyisihan ini dievaluasi kembali dan disesuaikan jika terdapat tambahan informasi yang diterima pada setiap tanggal pelaporan. Penjelasan lebih rinci diungkapkan dalam Catatan 34.
Plasma plantation receivables represents advances made for the costs to develop plasma plantations. When there is objective evidence that indicators for impairment exist, the Group estimates, based on available facts and circumstances, the amount of allowance for impairment of plasma plantation receivables, based on: (i) the present value of estimated future cash flows; and (ii) the excess of accumulated development costs over the bank’s funding and amount agreed by the plasma farmers. These provisions are re-evaluted and adjusted as additional information is received at each reporting date. Further details are disclosed in Note 34.
Imbalan Kerja
Employee Benefits
Penentuan biaya pensiun dan liabilitas imbalan kerja Grup bergantung pada pemilihan asumsi yang digunakan oleh aktuaris independen dalam menghitung jumlah-jumlah tersebut. Asumsi tersebut termasuk antara lain, tingkat diskonto, tingkat kenaikan gaji tahunan, tingkat pengunduran diri karyawan tahunan, tingkat cacat, umur pensiun dan tingkat kematian.
The determination of the Group’s employee benefits liability is dependent on its selection of certain assumptions used by the independent actuaries in calculating such amounts. Those assumptions include among others, discount rates, annual salary increase rate, annual employee turnover rate, disability rate, retirement age and mortality rate.
Hasil aktual yang berbeda dari asumsi yang ditetapkan Grup yang memiliki pengaruh lebih dari 10% nilai kini kewajiban imbalan pasti, ditangguhkan dan diamortisasi secara garis lurus selama rata-rata sisa masa kerja karyawan. Meskipun Grup berkeyakinan bahwa asumsi tersebut adalah wajar dan sesuai, perbedaan signifikan pada hasil aktual atau perubahan signifikan dalam asumsi yang ditetapkan Grup dapat mempengaruhi secara material liabilitas diestimasi atas pensiun dan imbalan kerja dan beban imbalan kerja neto. Penjelasan lebih rinci diungkapkan dalam Catatan 2q dan 23.
Actual results that differ from the Group’s assumptions which effects are more than 10% of the present value of defined benefit obligations are deferred and being amortized on a straight-line basis over the expected average remaining service years of the qualified employees. While the Group believes that its assumptions are reasonable and appropriate, significant differences in the Group’s actual results or significant changes in the Group’s assumptions may materially affect its employee benefits liability and employee benefits expense. Further details are disclosed in Notes 2q and 23.
37
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 3.
PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
ESTIMASI DAN PERTIMBANGAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan)
3. CRITICAL ACCOUNTING JUDGMENTS (continued)
ESTIMATES
AND
Estimasi dan Asumsi (lanjutan)
Estimates and Assumptions (continued)
Estimasi Masa Manfaat Aset Tetap dan Umur Produktif Tanaman Telah Menghasilkan
Estimation Useful Life of Fixed Assets and Productive Year of Mature Plantations
Biaya perolehan aset tetap disusutkan dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomisnya kecuali mesin dan peralatan pabrik tertentu pada entitas anak yang disusutkan dengan menggunakan metode produktif-output. Manajemen mengestimasi masa manfaat ekonomis aset tetap antara 1 sampai dengan 20 tahun, yang merupakan masa manfaat ekonomis yang secara umum diharapkan dalam industri di mana Grup menjalankan bisnisnya. Perubahan tingkat pemakaian dan perkembangan teknologi dapat mempengaruhi masa manfaat ekonomis dan nilai sisa aset, dan karenanya beban penyusutan masa depan mungkin direvisi. Penjelasan lebih rinci diungkapkan dalam Catatan 2j dan 12.
The costs of fixed assets are depreciated on a straight-line basis over their estimated useful lives except for certain machinery and factory equipment in Subsidiary which are depreciated using the productive-output method. Management properly estimates the useful lives of these fixed assets to be within 1 to 20 years. These are common life expectancies applied in the industries where the Group conducts its businesses. Changes in the expected level of usage and technological development could impact the economic useful lives and the residual values of these assets, and therefore future depreciation charges could be revised. Further details are disclosed in Notes 2j and 12.
Umur produktif tanaman telah menghasilkan diestimasi berdasarkan jangka waktu tanaman tersebut diharapkan menghasilkan. Estimasi tersebut didasarkan pada evaluasi teknis internal dan pengalaman dengan tanaman sejenis. Umur produktif tanaman ditelaah secara berkala dan diperbarui jika estimasi berbeda dari perkiraan sebelumnya yang disebabkan karena fisik dan kondisi teknis tanaman. Penjelasan lebih rinci diungkapkan dalam Catatan 2m dan 10.
The productive year of mature plantations is estimated based on the period over which the plantations are expected to be productive. Such estimation is based on internal technical evaluation and experience in similar plantations. The productive year of plantations are reviewed periodically and updated if expectation differ from previous estimate due to physical and technical condition of the plantations. Further details are disclosed in Notes 2m and 10.
Instrumen Keuangan
Financial Instruments
Grup mencatat aset dan liabilitas keuangan tertentu berdasarkan nilai wajar pada pengakuan awal, yang mengharuskan penggunaan estimasi akuntansi. Sementara komponen signifikan atas pengukuran nilai wajar ditentukan menggunakan bukti objektif yang dapat diverifikasi, jumlah perubahan nilai wajar dapat berbeda bila Grup menggunakan metodologi penilaian yang berbeda. Perubahan nilai wajar aset dan liabilitas keuangan tersebut dapat mempengaruhi secara langsung laporan laba rugi komprehensif konsolidasian Grup (Catatan 32).
The Group recorded certain financial assets and liabilities initially based on fair values, which requires the use of accounting estimates. While significant components of fair value measurement were determined using verifiable objective evidences, the amount of changes in fair values would differ if the Group utilized a different valuation methodology. Any changes in fair values of these financial assets and liabilities would directly affect the Group’s consolidated statements of comprehensive income (Note 32).
38
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 3.
PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
ESTIMASI DAN PERTIMBANGAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan)
3. CRITICAL ACCOUNTING JUDGMENTS (continued)
ESTIMATES
AND
Estimasi dan Asumsi (lanjutan)
Estimates and Assumptions (continued)
Pajak Penghasilan
Income Tax
Pertimbangan signifikan dilakukan dalam menentukan provisi atas pajak penghasilan badan. Terdapat transaksi dan perhitungan tertentu yang penentuan pajak akhirnya adalah tidak pasti sepanjang kegiatan usaha normal. Grup mengakui liabilitas atas pajak penghasilan badan berdasarkan estimasi apakah akan terdapat tambahan pajak penghasilan badan.
Significant judgment is involved in determining provision for corporate income tax. There are certain transactions and computations for which the ultimate tax determination is uncertain during the ordinary course of business. The Group recognizes liabilities for expected corporate income tax issues based on estimates of whether additional corporate income tax will be due.
Aset Pajak Tangguhan
Deferred Tax Assets
Aset pajak tangguhan diakui atas rugi fiskal yang belum digunakan sepanjang besar kemungkinannya bahwa penghasilan kena pajak akan tersedia sehingga rugi fiskal tersebut dapat digunakan. Estimasi signifikan oleh manajemen disyaratkan dalam menentukan jumlah aset pajak tangguhan yang dapat diakui, berdasarkan saat penggunaan dan tingkat penghasilan kena pajak dan strategi perencanaan pajak masa depan.
Deferred tax assets are recognized for unused fiscal losses to the extend of that it is probable that taxable profit will be available against which the losses can be utilized. Significant management estimates are required to determine the amount of deferred tax assets that can be recognized, based upon the likely timing and the level of future taxable profits together with future tax planning strategies.
Penyisihan Penurunan Nilai Pasar dan Keusangan Persediaan
Allowance for Decline in Market Value and Obsolescence of Inventories
Penyisihan penurunan nilai pasar dan keusangan persediaan diestimasi berdasarkan fakta dan situasi yang tersedia, termasuk namun tidak terbatas kepada, kondisi fisik persediaan yang dimiliki, harga jual pasar, estimasi biaya penyelesaian dan estimasi biaya yang timbul untuk penjualan. Provisi dievaluasi kembali dan disesuaikan jika terdapat tambahan informasi yang mempengaruhi jumlah yang diestimasi. Nilai tercatat persedian Grup diungkapkan dalam Catatan 8.
Allowance for decline in market value and obsolescence of inventories is estimated based on available facts and circumstances, including but not limited to, the inventories’ own physical conditions, their market selling prices, estimated costs of completion and estimated costs to be incurred for their sales. The provisions are re-evaluated and adjusted as additional information received affects the amount estimated. The carrying amounts of the Group’s inventories are disclosed in Note 8.
Penurunan Nilai Goodwill
Goodwill Impairment
Akuisisi bisnis tertentu oleh Grup menimbulkan goodwill. Sesuai PSAK No.22 (Revisi 2010), goodwill tidak diamortisasi dan diuji untuk penurunan nilai setiap tahunnya. Nilai tercatat goodwill Grup pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 masing-masing sebesar Rp3.434.203.348. Penjelasan lebih rinci diungkapkan dalam Catatan 13.
Certain business acquisitions of the Group have resulted in goodwill. Under PSAK No.22 (Revised 2010) Busines Combinations, such goodwill is not amortized and subject to an annual impairment testing. The carrying amount of the Group’s goodwill as of December 31, 2014 and 2013, amounted to Rp3,434,203,348. Further details are disclosed in Note 13.
39
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 3.
4.
ESTIMASI DAN PERTIMBANGAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan)
3. CRITICAL ACCOUNTING JUDGMENTS (continued)
ESTIMATES
AND
Estimasi dan Asumsi (lanjutan)
Estimates and Assumptions (continued)
Penurunan Nilai Goodwill (lanjutan)
Goodwill Impairment (continued)
Pengujian penurunan nilai dilakukan apabila terdapat indikasi penurunan nilai. Dalam hal ini, goodwill diuji untuk penurunan nilai setiap tahunnya dan jika terdapat indikasi penurunan nilai. Manajemen harus menggunakan pertimbangan dalam mengestimasi nilai terpulihkan dan menentukan adanya indikasi penurunan nilai.
Impairment test is performed when certain impairment indicators are present. In the case of goodwill, such assets are subject to annual impairment test and whenever there is an indication that such assets may be impaired. Management has to use its judgment in estimating the recoverable value and determining if there is any indication of impairment.
KAS DAN BANK
4. CASH ON HAND AND IN BANKS 2014
2013
Kas Rupiah Dolar AS Dolar Singapura Yuan Cina
41.533.032 17.339.641 5.106.784 5.645.669
55.048.666 20.951.208 35.190.303 -
Cash on Hand Rupiah US Dollar Singapore Dollar Yuan China
Sub-total
69.625.126
111.190.177
Sub-total
7.391.272.566 303.373.891 96.372.457 60.559.095
19.403.042.069 744.644.773 19.034.448 1.007.708.236
Cash in Banks - Third parties Rupiah PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Citibank NA PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank Central Asia Tbk
5.304.265.391
443.698.738
50.618.625 15.827.923
484.949.482 1.998.919.589
US Dollar Citibank NA PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Central Asia Tbk
Sub-total
13.222.289.948
24.101.997.335
Sub-total
Total
13.291.915.074
24.213.187.512
Total
Bank - Pihak ketiga Rupiah PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Citibank NA PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank Central Asia Tbk Dolar AS Citibank NA PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Central Asia Tbk
5.
PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PIUTANG USAHA
5. TRADE RECEIVABLES
Rincian atas piutang usaha berdasarkan pelanggan adalah sebagai berikut:
Details of trade receivables based on customers are as follows:
2014 Pihak Berelasi (Catatan 7) Pihak ketiga PT Karya Utama Indah PT Pertamina (Persero) PT Nipsea Paint and Chemicals PT AKR Corporindo Tbk
2013
8.565.601.633
2.288.692.153
Related Parties (Note 7)
70.056.418.515 22.028.326.663 20.644.303.350 10.836.257.552
76.784.144.081 64.598.527.086 33.098.176.892 2.177.486.083
Third parties PT Karya Utama Indah PT Pertamina (Persero) PT Nipsea Paint and Chemicals PT AKR Corporindo Tbk
40
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
5. PIUTANG USAHA (lanjutan)
5. TRADE RECEIVABLES (continued) 2014
Pihak ketiga (lanjutan) PT Petro Energy Indonesia PT Multi Anugerah Lestari Texindo PT Shell Indonesia Lain-lain (masing-masing di bawah Rp1 miliar)
2013
8.809.862.899 907.527.500 -
9.989.621.110 1.774.026.150 32.998.381.187
Third parties (continued) PT Petro Energy Indonesia PT Multi Anugerah Lestari Texindo PT Shell Indonesia
1.935.472.167
2.785.136.780
Others (each below Rp1 billion)
Sub-total
135.218.168.646
224.205.499.369
Sub-total
Total
143.783.770.279
226.494.191.522
Total
-
Allowance for impairment of receivables
226.494.191.522
Net
Penyisihan penurunan nilai piutang Neto
(468.947.111) 143.314.823.168
Analisis umur piutang usaha adalah sebagai berikut:
The aging analysis of trade receivables is as follows:
2014 Pihak berelasi Belum jatuh tempo Telah jatuh tempo: Sampai dengan 1 bulan > 1 Bulan - 3 Bulan > 3 bulan
2013
5.192.349.052
2.288.692.153
208.045.786 999.532.767 2.165.674.028
-
Related parties Not yet due Due: Up to 1 month > 1 month - 3 months > 3 months
8.565.601.633
2.288.692.153
Sub-total
59.247.015.784
158.327.357.591
4.292.001.070 1.295.623.634 70.383.528.158
52.911.947.844 12.482.212.254 483.981.680
Third Parties Not yet due Due: Up to 1 Month > 1 Month - 3 Months > 3 Months
Sub-total
135.218.168.646
224.205.499.369
Sub-total
Total
143.783.770.279
226.494.191.522
Total
Sub-total Pihak ketiga Belum jatuh tempo Telah jatuh tempo: Sampai dengan 1 Bulan > 1 Bulan - 3 Bulan > 3 bulan
Rincian piutang usaha pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, berdasarkan mata uang adalah sebagai berikut:
Details of trade receivables as of December 31, 2014 and 2013, by currencies are as follows :
2014
2013
Pihak berelasi Rupiah Dolar AS
294.535.700 8.271.065.933
174.291.798 2.114.400.355
Related parties Rupiah US Dollar
Sub-total
8.565.601.633
2.288.692.153
Sub-total
44.037.339.612 91.180.829.034
71.267.493.205 152.938.006.164
Third parties Rupiah US Dollar
Sub-total
135.218.168.646
224.205.499.369
Sub-total
Total
143.783.770.279
226.494.191.522
Total
Pihak ketiga Rupiah Dolas AS
41
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
5. PIUTANG USAHA (lanjutan)
6.
5. TRADE RECEIVABLES (continued)
Manajemen berpendapat bahwa penyisihan penurunan nilai piutang usaha cukup untuk menutupi kerugian karena penurunan nilai piutang usaha.
Management is of the opinion that allowance for impairment of trade receivables is adequate to cover possible losses of impairment of trade receivables.
Piutang usaha Perusahaan sejumlah AS$12.800.000 dijadikan jaminan untuk fasilitas pinjaman jangka pendek dari Citibank NA pada tahun 2014 dan 2013 (Catatan 16).
The Company’s trade receivables amounting to US$12,800,000 were used as collaterals for shortterm loan facility from Citibank NA in 2014 and 2013 (Note 16).
Piutang usaha AG sejumlah Rp243.500.000.000 dan Rp172.575.000.000 dijadikan jaminan untuk fasilitas pinjaman jangka panjang dan jangka pendek yang diperoleh dari PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk masing-masing pada tahun 2014 dan 2013 (Catatan 16 dan 21).
AG’s trade receivables amounting to Rp243,500,000,000 and Rp172,575,000,000 were used as collaterals for short-term and long-term loan facility obtained from PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk in 2014 and 2013, respectively (Notes 16 and 21).
PIUTANG LAIN-LAIN
6.
OTHER RECEIVABLES
Rincian piutang lain-lain pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, adalah sebagai berikut:
The details of other receivables as December 31, 2014 and 2013, are as follows:
2014 Pihak berelasi (Catatan 7)
of
2013
60.056.978.296
25.262.634.443
14.000.000.000 -
19.170.981.090 833.437.543
1.422.500.537
384.034.855
Third Parties PT Hexabuana Tommanas Continental Chemical Corp. Pte. Ltd. PT Shell Indonesia Others (each below Rp800 million)
Sub-total
15.422.500.537
20.388.453.488
Sub-total
Total
75.479.478.833
45.651.087.931
Total
Pihak Ketiga PT Hexabuana Tommanas Continental Chemical Corp. Pte. Ltd. PT Shell Indonesia Lain-lain (masing-masing dibawah Rp800 juta)
Manajemen berpendapat bahwa seluruh piutang lain-lain dapat ditagih seluruhnya, sehingga tidak ada penyisihan penurunan nilai atas piutang lainlain.
7. TRANSAKSI DAN PIHAK BERELASI
SALDO
DENGAN
Related parties (Note 7)
Management is of the opinion that all other receivables can be fully collected. Hence, no allowance for impairment of other receivables was provided.
PIHAK-
7. TRANSACTIONS AND RELATED PARTIES
a. Transaksi dan saldo kepada pihak-pihak berelasi terdiri dari piutang usaha, piutang lain-lain, utang usaha, utang lain-lain, penjualan dan pembelian.
a.
42
BALANCES
WITH
Transactions and balances with related parties consist of trade receivables, other receivables, trade and other payables, sales and purchases.
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 7.
PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
TRANSAKSI DAN SALDO DENGAN PIHAKPIHAK BERELASI (lanjutan)
7. TRANSACTIONS AND BALANCES RELATED PARTIES (continued) Persentase Terhadap Total Aset/Liabilitas/Percentage to Total Assets/Liabilities
Total/Amount 2014 Piutang usaha (Catatan 5) PT Eterindo Nusa Graha PT Eternal Buana Chemical Industries PT Petrowidada
WITH
2013
2014
2013
4.764.715.209
-
0,36
-
3.365.531.821 435.354.603
2.288.692.153 -
0,25 0,03
0,18 -
Trade receivables (Note 5) PT Eterindo Nusa Graha PT Eternal Buana Chemical Industries PT Petrowidada
8.565.601.633
2.288.692.153
0,64
0,18
Total
59.965.265.960
-
4,50
-
91.712.336 -
19.525.717.662 5.736.916.781
0,01 0,00
1,51 0,44
Other receivables (Note 6) Royal Chemie Seychelles PT Eternal Buana Chemical Industries PT Eterindo Nusa Graha
Total
60.056.978.296
25.262.634.443
4,51
1,95
Total
Utang Usaha (Catatan 17) PT Eternal Buana Chemical Industries PT Petrowidada PT Eterindo Nusa Graha
18.171.075.307 9.635.862.833 656.185.453
-
1,77 0,94 0,06
-
Trade Payables (Note 17) PT Eternal Buana Chemical Industries PT Petrowidada PT Eterindo Nusa Graha
Total
28.463.123.593
-
2,77
-
Total
Total Piutang lain-lain (Catatan 6) Royal Chemie Seychelles PT Eternal Buana Chemical Industries PT Eterindo Nusa Graha
Utang Lain-lain (Catatan 18) PT Eternal Buana Chemical Industries PT Petrowidada Hadisan Sridjaja PT Eterindo Nusa Graha
10.072.740.482 5.321.041.005 3.500.000.000 2.958.617.633
-
0,98 0,52 0,34 0,28
-
Other Payables (Note 18) PT Eternal Buana Chemical Industries PT Petrowidada Hadisan Sridjaja PT Eterindo Nusa Graha
Total
21.852.399.120
-
2,12
-
Total
Persentase Terhadap Total Penjualan/Pembelian/Percentage to Total Sales/Purchases
Total/Amount
Penjualan PT Petrowidada PT Eterindo Nusa Graha PT Eternal Buana Chemical Industries Total Pembelian PT Eternal Buana Chemical Industries PT Eterindo Nusa Graha PT Petrowidada Total
2014
2013
2014
2013
43.745.276.357 28.451.416.434
30.171.431.449
4,37 2,85
2,50
27.984.479.843
1.742.917.962
2,80
0,15
Sales PT Petrowidada PT Eterindo Nusa Graha PT Eternal Buana Chemical Industries
100.181.172.634
31.914.349.411
10,02
2,65
Total
82.500.171.892 30.716.330.526 10.809.200.000
90.032.919.980 34.120.144.240 14.790.633.317
9,82 3,66 1,29
8,43 3,20 1,39
Purchases PT Eternal Buana Chemical Industries PT Eterindo Nusa Graha PT Petrowidada
124.025.702.418
138.943.697.537
14,77
13,02
Total
43
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 7.
PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
TRANSAKSI DAN SALDO DENGAN PIHAKPIHAK BERELASI (lanjutan)
7. TRANSACTIONS AND BALANCES RELATED PARTIES (continued)
WITH
Piutang lain-lain kepada PT Eterindo Nusa Graha (ENG) pada tanggal 31 Desember 2013 merupakan potongan harga atas pembelian bahan baku.
Other receivables from PT Eterindo Nusa Graha (ENG) as of December 31, 2013 represents discount on materials purchased.
Piutang lain-lain kepada PT Eternal Buana Chemical Industries (EBCI) pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 merupakan potongan harga atas pembelian barang jadi.
Other receivables from PT Eternal Buana Chemical Industries (EBCI) as of December 31, 2014 and 2013 represent discount on purchases of finished goods.
Piutang lain-lain kepada Royal Chemie Seychelles merupakan hasil pengalihan utang piutang milik Perusahaan dan AG, Entitas Anak kepada/dari ENG dan EBCI pada tanggal 31 December 2014 dan akan dilunasi paling lambat pada tanggal 31 Desember 2015.
Other receivables from Royal Chemie Seychelles represents transfer of receivables and payables owned by the Company and AG, a Subsidiary, to/from ENG and EBCI as of December 31, 2014 and will be settled on December 31, 2015, at the latest.
Utang lain-lain kepada PT Petrowidada, ENG dan EBCI pada tanggal 31 Desember 2014 merupakan utang atas penggunaan gas alam, suku cadang, sewa tangki dan pengembalian atas penjualan material .
Other payables to PT Petrowidada, ENG and EBCI as of December 31, 2014 represent payables relating to usage of natural gas, spareparts, rent of tanks and sales return of materials.
Utang lain-lain kepada Hadisan Sridjaja pada tanggal 31 Desember 2014 merupakan pinjaman tanpa bunga dengan jangka waktu pembayaran yang tidak ditentukan.
Other payable to Hadisan Sridjaja as of December 31, 2014 represents non-interest bearing loan with no defined maturity date.
Kompensasi yang dibayar atau terutang pada Dewan Komisaris dan Direksi adalah sebagai berikut:
The compensation paid or payable to Board of Commissioners and Directors are as follows:
2014 Gaji dan tunjangan Imbalan pascakerja Total
2013
6.014.160.500 8.545.601.180
5.491.619.000 5.645.980.022
Salary and benefits Post-employement benefits
14.559.761.680
11.137.599.022
Total
b. Sifat Berelasi Pihak Hubungan Istimewa/ Related Parties
b. Nature of Relationship Sifat Hubungan/ Nature of Relationship
Sifat Saldo Akun dan Transaksi/ Nature of Account and Transaction
PT Petrowidada (PWD)
Memiliki manajemen kunci yang sama dengan Perusahaan/Having the same key management with the Company.
Piutang Usaha, Utang Usaha, Utang Lain-lain, Penjualan dan Pembelian/Trade Receivables, Trade Payables, Other Payables, Sales and Purchases.
PT Eternal Buana Chemical Industries (EBCI)
Memiliki manajemen kunci yang sama dengan Perusahaan/Having the same key management with the Company.
Piutang Usaha, Piutang Lain-lain, Utang Usaha, Utang Lain-lain, Penjualan dan Pembelian/Trade Receivables, Other Receivables, Trade Payables Other Payables, Sales and Purchases.
PT Eterindo Nusa Graha (ENG)
Memiliki manajemen kunci yang sama dengan Perusahaan/Having the same key management with the Company.
Piutang Usaha, Piutang Lain-lain, Utang Usaha, Utang Lain-lain, Penjualan dan Pembelian/Trade Receivables, Other Receivables, Trade Payables, Other Payables, Sales and Purchases.
44
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 7.
PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
TRANSAKSI DAN SALDO DENGAN PIHAKPIHAK BERELASI (lanjutan)
7. TRANSACTIONS AND BALANCES RELATED PARTIES (continued)
b. Sifat Berelasi (lanjutan)
b. Nature of Relationship (continued)
Pihak Hubungan Istimewa/ Related Parties
8.
Sifat Hubungan/ Nature of Relationship
Sifat Saldo Akun dan Transaksi/ Nature of Account and Transaction
Hadisan Sridjaja
Pemegang saham/ Shareholder
Utang Lain-lain/Other payables.
Royal Chemie Seychelles
Entitas afiliasi/Affiliated entity
Piutang lain-lain/Other receivables.
Dewan Komisaris dan Direksi/ Board of Commissioners and Directors
Manajemen kunci/Key management personnel
Kompensasi dan remunerasi/ Compensation and Remuneration.
PERSEDIAAN
8. INVENTORIES
Rincian persediaan pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, adalah sebagai berikut:
Details of inventories as of December 31, 2014 and 2013, are as follows:
2014 Barang jadi Bahan baku Barang dalam proses Lain-lain
2013
9.804.396.747 4.690.288.718 2.629.638.371 3.812.808.274
100.100.829.630 17.394.751.097 7.250.732.532 3.137.436.860
Total Penyisihan penurunan nilai persediaan
20.937.132.110 (1.040.452.813)
127.883.750.119 (2.292.331.371)
Neto
19.896.679.297
125.591.418.748
Mutasi penyisihan penurunan nilai persediaan adalah sebagai berikut:
Saldo awal Penyisihan (pembalikan) tahun berjalan
Finished goods Raw materials Work in process Others Total Allowance for impairment of inventories Net
Movements of allowance inventories are as follows:
2014
Saldo akhir
WITH
for
impairment
of
2013
2.292.331.371 (1.251.878.558)
80.293.099 2.212.038.272
Beginning balance Provision (reversal) during the year
1.040.452.813
2.292.331.371
Ending balance
Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, persediaan AG diasuransikan terhadap risiko kerugian kebakaran dan risiko kerugian lainnya dengan nilai pertanggungan masing-masing sebesar AS$5.000.000 dan AS$8.000.000, dimana manajemen berkeyakinan bahwa asuransi tersebut memadai untuk menutupi kemungkinan kerugian atas risiko-risiko tersebut.
As of December 31, 2014 and 2013, inventories of AG are insured against fire and other risks with a sum insured of US$5,000,000 and US$8,000,000, respectively, which the management believes is adequate to cover possible losses on such risks.
Manajemen berpendapat bahwa penyisihan penurunan nilai persediaan pada tanggal-tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 cukup untuk menutupi kerugian akibat penurunan nilai.
Management is of the opinion that the allowance for impairment of inventories for the years ended December 31, 2014 and 2013 is adequate to cover possible loss of impairment.
Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, persediaan biodiesel, stearin, dan gliserol milik AG, Entitas Anak, senilai Rp22.000.000.000 dijaminkan untuk fasilitas pinjaman yang diperoleh dari PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (Catatan 16 dan 21).
As of December 31, 2014 and 2013, AG, a Subsidiary, pledged its biodiesel, stearin, and gliserol inventory totaling Rp22,000,000,000 for a loan facility obtained from PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (Notes 16 and 21).
45
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 9.
PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
UANG MUKA DAN BIAYA DIBAYAR DIMUKA
9.
ADVANCES AND PREPAID EXPENSES
Rincian uang muka dan biaya dibayar dimuka pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, adalah sebagai berikut:
The details of advances and prepaid expenses as of December 31, 2014 and 2013, are as follows:
2014
2013
Uang muka Biaya dibayar dimuka
26.604.457.688 950.578.659
15.957.402.371 443.476.330
Advance payments Prepaid expenses
Total
27.555.036.347
16.400.878.701
Total
Pada tanggal 31 Desember 2014, uang muka merupakan pembayaran uang muka persediaan terutama kepada pemasok tertentu seperti PT Handayasakti Saranautama, PT Tunas Baru Lampung Tbk, dan PT Sinar Mas Agro Resources and Technology Tbk (SMART) sedangkan saldo pada tanggal 31 Desember 2013, merupakan pembayaran uang muka kepada PT Tridomain Chemicals (Tridomain), PT Damai Indah Sentosa (Damai), SMART dan PT Budi Nabati Perkasa.
As of December 31, 2014, advance payments mainly represents advances paid for inventories to certain suppliers such as PT Handayasakti Saranautama, PT Tunas Baru Lampung Tbk, and PT Sinar Mas Agro Resources and Technology Tbk (SMART) while the balance as of December 31, 2013 mainly represents advances paid to PT Tridomain Chemicals (Tridomain), PT Damai Indah Sentosa (Damai), SMART and PT Budi Nabati Perkasa.
10. TANAMAN PERKEBUNAN a.
10. PLANTATIONS
Tanaman menghasilkan
a. Mature plantations 31 Desember/December 31, 2014
Saldo Awal/ Beginning Balance
Penambahan/ Addition
Tanaman menghasilkan Harga perolehan Akumulasi amortisasi
56.588.213.222 (2.829.366.238)
116.555.341.865 (8.657.177.757)
Nilai buku neto
53.758.846.984
107.898.164.108
Pengurangan/ Deduction
Reklasifikasi/ Reclassification
-
-
-
Saldo Akhir/ Ending Balance
173.143.555.087 (11.486.543.995)
Mature plantations Cost Accumulated amortization
161.657.011.092
Net book value
31 Desember/December 31, 2013 Saldo Awal/ Beginning Balance
b.
Penambahan/ Addition
Pengurangan/ Deduction
Reklasifikasi/ Reclassification
Saldo Akhir/ Ending Balance
Tanaman menghasilkan Harga perolehan Akumulasi amortisasi
-
56.588.213.222 (2.829.366.238)
-
-
56.588.213.222 (2.829.366.238)
Nilai buku neto
-
53.758.846.984
-
-
53.758.846.984
Tanaman belum menghasilkan
Mature plantations Cost Accumulated amortization Net book value
b. Immature plantations 31 Desember/December 31, 2014
Saldo Awal/ Beginning Balance
Penambahan/ Addition
Pengurangan/ Deduction
Reklasifikasi/ Reclassification
Saldo Akhir/ Ending Balance
Harga Perolehan Tanaman Belum Menghasilkan Pembibitan
222.121.997.009 5.559.842.576
210.679.710.907 12.345.053.242
-
(120.925.210.764) (1.946.868.214)
311.876.497.152 15.958.027.604
Acquisition Cost Immature Plantations Nurseries
Total
227.681.839.585
223.024.764.149
-
(122.872.078.978)
327.834.524.756
Total
46
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
10. TANAMAN PERKEBUNAN (lanjutan) b.
10. PLANTATIONS (continued)
Tanaman belum menghasilkan (lanjutan)
b. Immature plantations (continued)
31 Desember/December 31, 2013 Saldo Awal/ Beginning Balance
Penambahan/ Addition
Harga Perolehan Tanaman Belum Menghasilkan Pembibitan
201.078.871.017 13.705.768.055
80.936.721.390 5.809.818.984
Total
214.784.639.072
86.746.540.374
Berikut informasi mengenai perkebunan milik Inti dan Plasma (tidak diaudit):
Izin Lokasi Hak Guna Usaha - Inti Hak Guna Usaha - Plasma Area yang bisa ditanami Telah ditanam Tahun Tanam: 2009 2010 2011 2012 2013 2014
Saldo Akhir/ Ending Balance
-
(59.893.595.398) (13.955.744.463)
222.121.997.009 5.559.842.576
Acquisition Cost Immature Plantations Nurseries
-
(73.849.339.861)
227.681.839.585
Total
Below are the information regarding Nucleus and Plasma plantation (unaudited):
MBS Lokasi
Reklasifikasi/ Reclassification
Pengurangan/ Deduction
MPK
Kab. Landak Kalimantan Barat 20.000 Ha 9.225 Ha 4.067 Ha 12.000 Ha 3.132 Ha
Kab. Landak Kalimantan Barat 20.000 Ha 10.527 Ha 4.455 Ha 12.000 Ha 5.019 Ha
492 Ha 800 Ha 532 Ha 420 Ha 524 Ha 364 Ha
717 Ha 1.456 Ha 828 Ha 469 Ha 940 Ha 609 Ha
Location Location Permit Land Cultivation Rights - Nucleus Land Cultivation Rights - Plasma Plantable area Planted area Year Planted: 2009 2010 2011 2012 2013 2014
Pada tahun 2014 dan 2013, “Tanaman belum Menghasilkan” masing-masing sejumlah Rp6.316.737.113 dan Rp17.261.126.639 direklasifikasi menjadi piutang perkebunan plasma (Catatan 34).
In 2014 and 2013, “Immature Plantations” amounting to Rp6,316,737,113 and Rp17,261,126,639, respectively, were reclassified to plasma plantation receivables (Note 34).
Pada tahun 2014 dan 2013, penambahan tanaman menghasilkan merupakan reklasifikasi dari tanaman belum menghasilkan masing-masing sejumlah Rp116.555.341.865 dan Rp56.588.213.222.
In 2014 and 2013, the addition of mature plantation represents reclassification from immature plantation amounting to Rp116,555,341,865 and Rp56,588,213,222, respectively.
Total biaya bunga yang dikapitalisasi ke tanaman belum menghasilkan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, masing-masing sebesar Rp8.934.465.035 dan Rp11.045.237.995 (Catatan 21).
Total interest expense capitalized to immature plantation for the years ended December 31, 2014 and 2013, amounted to Rp8,934,465,035 and Rp11,045,237,995, respectively (Note 21).
47
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
10. TANAMAN PERKEBUNAN (lanjutan) b.
10. PLANTATIONS (continued)
Tanaman belum menghasilkan (lanjutan)
b. Immature plantations (continued)
Total amortisasi biaya provisi yang dikapitalisasi ke tanaman belum menghasilkan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 masing-masing sebesar Rp426.743.669 dan Rp602.424.358.
Total amortization of provision cost capitalized to immature plantations for the years ended December 31, 2014 and 2013 amounted to Rp426,743,669 and Rp602,424,358, respectively.
Penambahan tanaman belum menghasilkan selama tahun 2014 dan 2013 termasuk pemakaian persediaan masingmasing berjumlah Rp2.844.630.257 dan Rp2.954.477.351.
Addition of immature plantations in 2014 and 2013 includes usage of inventory amounting to Rp2,844,630,257 and Rp2,954,477,351, respectively.
Total beban penyusutan yang dikapitalisasi ke tanaman belum menghasilkan selama tahun 2014 dan 2013 masing-masing sebesar Rp2.245.551.906 dan Rp2.899.106.951 (Catatan 12).
Total depreciation expenses capitalized to immature plantations for the years ended December 31, 2014 and 2013 amounted to Rp2,245,551,906 and Rp2,899,106,951, respectively (Note 12).
Penambahan tanaman belum menghasilkan yang masih terutang pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 masingmasing sebesar Rp3.293.837.819 dan Rp16.305.520.603.
Addition of immature plantations which has been purchased on account as of December 31, 2014 and 2013 amounting to Rp3,293,837,819 and Rp16,305,520,603, respectively.
Tanaman kelapa sawit milik MPK dan MBS dijadikan jaminan atas fasilitas kredit investasi yang diperoleh dari PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (Catatan 21).
MPK and MBS palm oil plantations are secured as collaterals of investment credit facility obtained from PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (Note 21).
Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, manajemen entitas anak belum mengasuransikan tanaman perkebunan terhadap risiko kerugian atas kebakaran, wabah penyakit dan risiko lainnya dan berencana mengasuransikan tanaman terhadap risiko tersebut.
As of December 31, 2014 and 2013, the management of the subsidiaries has not yet insured plantations against fire, plagues and other risks, and management is planning to insure plantations against these risks.
11. PROPERTI INVESTASI
11. INVESTMENT PROPERTIES
PT Anugerahinti Gemanusa (AG) memiliki dua (2) bidang tanah dengan nomor Hak Guna Bangunan (HGB) No. 53 dan No. 54 seluas 15.103 m2 dan 49.855 m2. Kedua bidang tanah terletak di Desa Gerem, Serang. Tanggal jatuh tempo dari HGB tersebut adalah 24 September 2027. Harga perolehan dari dua bidang tanah diklasifikasikan sebagai properti investasi pada laporan posisi keuangan konsolidasian dan mempunyai nilai wajar masing-masing sebesar Rp82.497.000.000 dan Rp81.881.000.000 pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013.
PT Anugerahinti Gemanusa (AG) owns two (2) parcels of land with Building Right Certificate (HGB) No. 53 and No. 54 which covers an area of 15,103 sqm and 49,855 sqm, respectively. Both parcels of land are located in Desa Gerem, Serang. Maturity date of the HGBs is on September 24, 2027. Acquisition costs of the two parcels of land are classified as investment properties in the consolidated statements of financial position and carried at their combined fair values of Rp82,497,000,000 and Rp81,881,000,000 as of December 31, 2014 and 2013, respectively.
48
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
11. PROPERTI INVESTASI (lanjutan)
11. INVESTMENT PROPERTIES (continued)
Berdasarkan penilaian independen oleh Herly, Ariawan & Rekan dalam laporannya No. AV.01.15.070 tanggal 30 Maret 2015 dan Martokoesomo, Prasetyo & Rekan, Penilai Properti dan Bisnis bersertifikat, dalam laporannya No. APP-P/KJPP-MPR/2014/III/5/001 tanggal 31 Desember 2013, dengan menggunakan perbandingan data pasar. Nilai wajar properti investasi masing-masing senilai Rp82.497.000.000 dan Rp81.881.000.000 pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013.
Based on independent valuation from Herly, Ariawan & Rekan in its report No. AV.01.15.070 dated March 30, 2015 and Martokoesomo, Prasetyo & Rekan Certified Property and Business Appraisers, in its report No. APP-P/KJPPMPR/2014/III/5/001 dated December 31, 2013, using the Market Data Approach. The fair values of the investment properties amounted to Rp82,497,000,000 and Rp81,881,000,000 as of December 31, 2014 and 2013, respectively.
Manajemen Perusahaan berkeyakinan bahwa HGB tersebut dapat diperpanjang pada saat berakhirnya hak tersebut.
The Company’s management believes that the HGB can be renewed upon expiry.
12. ASET TETAP
12. FIXED ASSETS 2014
Biaya Perolehan Pemilikan langsung Tanah Bangunan Mesin dan peralatan pabrik Peralatan berat Peralatan kantor, perabotan dan perlengkapan Kendaraan Sarana dan prasarana kebun Aset tetap dalam penyelesaian Sewa Pembiayaan Kendaraan Peralatan berat Total Akumulasi Penyusutan Pemilikan langsung Bangunan Mesin dan peralatan pabrik Peralatan berat Peralatan kantor, perabotan dan perlengkapan Kendaraan Sarana dan prasarana kebun Sewa Pembiayaan Kendaraan Peralatan berat Total Nilai Tercatat
1 Januari/ January 1
Penambahan/ Additions
Pengurangan/ Deductions
Reklassifikasi/ Reclassifications
3.500.000.000 3.107.266.762 205.434.239.104 2.132.109.513
87.724.333.684 624.149.591 1.833.207.365 186.570.000
1.325.000 -
662.501.488 103.646.201 8.356.236.101
91.224.333.684 4.393.917.841 207.369.767.670 10.674.915.614
9.163.362.417 12.242.374.635
356.879.326 680.850.001
20.340.000
1.114.650.000
9.520.241.743 14.017.534.636
27.493.959.403
122.096.942
-
-
27.616.056.345
791.501.667
1.378.986.542
-
(766.147.689)
Construction in progress
725.400.000 825.553.300
Asset under capital lease Vehicles Heavy equipments Total
825.553.300
-
274.061.099.602
93.732.626.751
21.665.000
-
367.772.061.353
762.222.656 23.743.077.283 1.079.159.137
213.387.669 8.632.548.932 288.841.513
-
4.149.729.345
975.610.325 32.375.626.215 5.517.729.995
6.189.328.270 7.482.826.177
1.058.501.054 1.405.262.376
16.611.000
706.339.167
7.247.829.324 9.577.816.720
3.292.374.647
1.408.485.972
-
-
4.700.860.619
745.345.835 3.105.199.833
368.009.999 1.139.124.161
-
46.399.533.838
14.514.161.676
16.611.000
49
(706.339.167) (4.149.729.345) -
Acquisition Cost Direct ownership Land Buildings Machinery and factory equipments Heavy equipments Office equipments, furniture and fixtures Vehicles Facilities and infrastructures of plantations
1.404.340.520
1.840.050.000 8.356.236.101
227.661.565.764
(1.114.650.000) (8.356.236.101)
31 Desember/ December 31
407.016.667 94.594.649
Accumulated Depreciation Direct ownership Buildings Machinery and factory equipments Heavy equipments Office equipment , furniture and fixtures Vehicles Facilities and infrastructures of plantation Asset under capital lease Vehicles Heavy equipments
60.897.084.514
Total
306.874.976.839
Carrying Value
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
12. ASET TETAP (lanjutan)
12. FIXED ASSETS (continued) 2013 1 Januari/ January 1
Biaya Perolehan Pemilikan langsung Tanah Bangunan Mesin dan peralatan pabrik Peralatan berat Peralatan kantor, perabotan dan perlengkapan Kendaraan Sarana dan prasarana kebun Aset tetap dalam penyelesaian Sewa Pembiayaan Kendaraan Peralatan berat Total Akumulasi Penyusutan Pemilikan langsung Bangunan Mesin dan peralatan pabrik Peralatan berat Peralatan kantor, perabotan dan perlengkapan Kendaraan Sarana dan prasarana kebun Sewa Pembiayaan Kendaraan Peralatan berat Total Nilai Tercatat
Penambahan/ Additions
Pengurangan/ Deductions
Reklassifikasi/ Reclassifications
2.752.273.748 203.827.846.379 -
3.500.000.000 354.993.014 725.339.799 100.130.000
-
7.941.477.546 13.662.485.346
1.221.884.871 1.104.765.800
492.896.998
27.312.980.703
180.978.700
-
426.212.571
1.246.342.022
-
1.840.050.000 8.356.236.101
-
-
266.119.562.394
8.434.434.206
492.896.998
31 Desember/ December 31
27.493.959.403
Acquisition Cost Direct ownership Land Buildings Machinery and factory equipments Heavy equipments Office equipments, furniture and fixtures Vehicles Facilities and infrastructures of plantations
791.501.667
Construction in progress
-
1.840.050.000 8.356.236.101
Asset under capital lease Vehicles Heavy equipments
-
274.061.099.602
881.052.926 2.031.979.513
3.500.000.000 3.107.266.762 205.434.239.104 2.132.109.513
(2.031.979.513)
9.163.362.417 12.242.374.635
(881.052.926)
Total
615.539.176 8.598.680.301 -
146.683.480 15.144.396.982 6.836.042
-
5.070.269.140 5.838.363.804
1.119.059.130 3.031.084.467
314.298.999
1.886.427.277
1.405.947.370
-
-
3.292.374.647
377.335.835 2.755.314.265
368.010.000 349.885.568
-
-
745.345.835 3.105.199.833
Accumulated Depreciation Direct ownership Buildings Machinery and factory equipments Heavy equipments Office equipment , furniture and fixtures Vehicles Facilities and infrastructures of plantation Asset under capital lease Vehicles Heavy equipments
25.141.929.798
21.571.903.039
314.298.999
-
46.399.533.838
Total
227.661.565.764
Carrying Value
240.977.632.596
1.072.323.095
762.222.656 23.743.077.283 1.079.159.137
(1.072.323.095)
6.189.328.270 7.482.826.177
Tanah, bangunan pabrik, mesin dan peralatan milik AG dijadikan sebagai jaminan untuk fasilitas pinjaman modal kerja dari PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk dan PT Bank Mutiara Tbk, masing-masing pada tahun 2014 dan 2013 (Catatan 16 dan 21).
Land, factory building, machineries and equipments owned by AG were used as collaterals for working capital loan obtained from PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk and PT Bank Mutiara Tbk in 2014 and 2013, respectively (Notes 16 and 21).
Penambahan aset tetap pada tahun 2014 termasuk perolehan Hak Guna Usaha (HGU) oleh MBS dan MPK dengan total luasan 19.752 ha. HGU tersebut berlaku sampai dengan tahun 2049.
Addition of fixed assets in 2014 include acquisition of Land Cultivation Rights (HGU) by MBS and MPK with total area of 19,752 ha. Those HGU valid until 2049.
Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, terdapat beberapa kendaraan dijadikan sebagai jaminan atas utang pembiayaan konsumen (Catatan 21) dan utang sewa pembiayaan (Catatan 22).
As of December 31, 2014 and 2013, certain vehicles are used as collaterals for consumer financing payables (Note 21) and finance lease payables (Note 22).
Aset dalam penyelesaian pada tanggal 31 Desember 2014 merupakan bangunan kantor dengan persentase penyelesaian 75%. Seluruh aset dalam penyelesaian diperkirakan akan selesai pada tahun 2015.
Construction in progress as of December 31, 2014 represents office buildings with percentage of completion of 75%. All of constructions in progress are estimated to be completed in 2015.
50
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
12. ASET TETAP (lanjutan)
12. FIXED ASSETS (continued)
Penambahan aset tetap selama tahun 2014 dan 2013 termasuk pemakaian persediaan masingmasing sejumlah Rp1.771.220.833 dan Rp1.096.897.436. Penambahan aset tetap melalui utang sewa pembiayaan dan pembiayaan konsumen masing-masing sejumlah Rp1.506.403.300 dan Rp1.085.535.800.
Fixed assets addition in 2014 and 2013 includes usage of inventory amounting to Rp1,771,220,833. and Rp1,096,897,436, respectively. Acquisition of fixed assets under capital lease and consumer financing amounted to Rp1,506,403,300 and Rp1,085,535,800, respectively.
Beban penyusutan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, dialokasikan sebagai berikut:
Depreciation expense for years ended December 31, 2014 and 2013 are allocated as follows:
2014 Beban pokok penjualan Beban umum dan administrasi (Catatan 30) Kapitalisasi ke tanaman belum menghasilkan (Catatan 10) Total
2013
9.193.195.055
15.694.092.363
3.075.414.715
2.978.703.725
2.245.551.906
2.899.106.951
Cost of goods sold General and administrative expense (Note 30) Capitalized to immature plantations (Note 10)
14.514.161.676
21.571.903.039
Total
Pengurangan aset tetap adalah sebagai berikut:
Disposal of fixed assets is as follows:
2014
2013
21.665.000 16.611.000
492.896.998 314.298.999
Acquisition cost Accumulated depreciation
Nilai buku Harga jual
5.054.000 8.372.250
178.597.999 96.678.900
Carrying value Selling price
Laba (rugi) penjualan aset tetap
3.318.250
(81.919.099)
Harga perolehan Akumulasi depresiasi
Gain (loss) on sale of fixed assets
Bangunan pabrik dan peralatan milik AG, serta kendaraan milik MPK, Entitas Anak, diasuransikan terhadap risiko kerugian akibat gempa bumi, kebakaran, dan risiko kerugian lainnya dengan nilai pertanggungan sebesar AS$90.613.800 dan Rp9.517.905.000 pada tahun 2014 dan AS$39.000.000 dan Rp1.142.300.000 pada tahun 2013, yang menurut manajemen cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian atas risiko-risiko tersebut.
Plant and equipment owned by AG, and vehicles owned by MPK, Subsidiaries, are insured against earthquake, fire and other risks with a total insurance coverage of US$90,613,800 and Rp9,517,905,000 in 2014 and US$39,000,000 and Rp1,142,300,000 in 2013, which the management believes is adequate to cover possible losses on such risks.
Berdasarkan hasil evaluasi manajemen Grup, tidak terdapat peristiwa atau perubahan keadaan yang mengindikasikan adanya penurunan nilai aset tetap pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013.
Based on the evaluation of the Group’s management, there are no events or changes in circumstances which may indicate impairment on the value of fixed assets as of December 31, 2014 and 2013.
51
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
13. GOODWILL
13. GOODWILL
Perusahaan mengakui goodwill yang timbul sehubungan dengan perolehan kepemilikan pada MBS (Catatan 1c). Nilai tercatat goodwill ini sebesar Rp3.434.203.348 pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013.
The Company recognized goodwill arising from the acquisition of MBS (Note 1c). The carrying value of this goodwill amounted to Rp3,434,203,348 as of December 31, 2014 and 2013.
Tidak ada penurunan nilai atas goodwill yang diakui untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013.
No impairment losses on goodwill were recognized for the years ended December 31, 2014 and 2013.
14. ASET LAIN-LAIN
14. OTHER ASSETS
Rincian aset lain-lain adalah sebagai berikut:
The details of other assets are as follows: 2014
Formulasi teknis - neto Uang jaminan Uang muka hak atas tanah Total
2013
830.270.860 531.930.000 -
1.937.310.856 319.238.000 87.038.359.736
Technical formulation - net Security deposits Advances for Landrights
1.362.200.860
89.294.908.592
Total
Uang muka untuk hak atas tanah merupakan biaya-biaya yang berkaitan dengan pengurusan izin perkebunan MBS dan MPK dan ganti tanam tumbuh dari masyarakat. Pada tahun 2014, uang muka hak atas tanah telah direklasifikasi ke tanah sejumlah Rp67.287.252.764 dan ke piutang plasma sejumlah Rp19.751.106.972.
Advances for landrights represents costs associated with obtaining the plantation licenses of MBS and MPK and replacement cost of crop grown to community. In 2014, advances for landrights has been reclassified to land and plasma receivables amounted to Rp67,287,252,764 and Rp19,751,106,972, respectively.
Formulasi teknis merupakan pembayaran atas formulasi teknis kepada Continental Research and Development Pte. Ltd., Singapura, untuk pabrik FAME milik AG, Entitas Anak, sebesar AS$1.100.000 atau setara dengan dengan Rp11.070.400.000. Pembayaran atas formulasi teknis ini diamortisasi selama 10 tahun. Saldo akumulasi amortisasi pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, masing-masing sebesar Rp10.240.129.140 dan Rp9.133.089.144. Beban amortisasi yang terjadi pada tahun 2014 dan 2013 dicatat sebagai bagian dari akun “Beban Pokok Penjualan” pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.
Technical formulation represents payment to Continental Research and Development Pte. Ltd., Singapore, for FAME factory owned by AG, a Subsidiary, amounting to US$1,100,000 or equivalent to Rp11,070,400,000. Payment of the technical formulation is amortized over 10 years. The accumulated amortization as of December 31, 2014 and 2013, amounted to Rp10,240,129,140 and Rp9,133,089,144, respectively. Amortization expense incurred in 2014 and 2013 are recorded as part of “Cost of Goods Sold” account in consolidated statements of comprehensive income.
52
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
15. UANG MUKA PEMBELIAN ASET TETAP
15. ADVANCES ON PURCHASE OF FIXED ASSETS
Pada tahun 2014, akun uang muka pembelian aset tetap merupakan uang muka sehubungan dengan persiapan pembangunan pabrik oleh MPK, Entitas Anak. Pada tanggal 31 Desember 2014, saldo uang muka pembelian aset tetap sebesar Rp12.200.000.000.
In 2014, advance for acquisition of fixed assets represents preparation cost for plant construction by MPK, a Subsidiary. As of December 31, 2014, the outstanding balance of advances on purchase of fixed assets amounted to Rp12,200,000,000.
16. UTANG BANK JANGKA PENDEK
16. SHORT-TERM BANK LOANS
Rincian utang bank jangka pendek adalah sebagai berikut:
Details of short-term bank loans are as follows:
2014
2013
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Citibank NA PT Bank Mutiara Tbk
334.272.808.478 107.778.154.128 19.379.897.734
227.568.630.000 178.261.927.500 19.636.631.843
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Citibank NA PT Bank Mutiara Tbk
Total
461.430.860.340
425.467.189.343
Total
PT Bank Mutiara Tbk (Bank Mutiara)
PT Bank Mutiara Tbk (Bank Mutiara)
Perusahaan
The Company
Pada tanggal 15 Desember 2011, Perusahaan memperoleh fasilitas kredit rekening koran dari Bank Mutiara dengan Perjanjian Kredit No. 032/SPK/Mutiara/MLD/XII/2011. Plafon atas pinjaman tersebut sebesar Rp20.000.000.000. Pinjaman tersebut akan jatuh tempo dalam dua belas (12) bulan terhitung sejak tanggal penandatanganan perjanjian kredit dan dapat diperpanjang dengan persetujuan dari Bank Mutiara. Suku bunga pinjaman 13% per tahun dan dapat berubah sesuai ketentuan yang berlaku di Bank Mutiara.
On December 15, 2011, the Company obtained an overdraft facility from Bank Mutiara with Credit Agreement No. 032/SPK/Mutiara/MLD/XII/2011. The maximum credit limit of this loan facility amounted to Rp20,000,000,000 and will mature twelve (12) months from the date of the signing of this credit agreement and can be extended by obtaining approval from Bank Mutiara. This loan facility bears interest rate at 13% per annum, subject to change by Bank Mutiara.
Berdasarkan Amandemen Perjanjian Utang No. 005/SPK/Mutiara/MLD/I/2012 pada tanggal 11 Januari 2012, jaminan atas fasilitas tersebut berupa sebidang tanah kosong seluas 21.355 m2 terletak di Jl. Raya Merak, Kelurahan Gerem, Kecamatan Grogol, Kota Cilegon, Propinsi Banten dengan bukti kepemilikan SHGB No. 166 atas nama PT Bumi Persada Agung.
Referring to Amendment of Loan Agreement No. 005/SPK/Mutiara/MLD/I/2012 dated January 11, 2012, the collateral of this loan is land with Building Utilization Right Certificate ("SHGB") No. 166 registered to PT Bumi Persada Agung covering area of 21,355 sqm, located at Merak Street, Desa Gerem, Grogol District, Cilegon, Banten Province.
Berdasarkan perjanjian kredit, tanpa persetujuan tertulis dari Bank Mutiara, Perusahaan tidak diperkenankan antara lain: a. Melakukan perubahan Anggaran Dasar Perusahaan termasuk di dalamnya permodalan dan perubahan pengurus;
According to the loan agreement, the Company shall not, without written approval from Bank Mutiara, among others: a. Change the Company's Articles of Association including the capital structure and composition of shareholders;
53
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
16. UTANG BANK JANGKA PENDEK (lanjutan)
16. SHORT-TERM BANK LOANS (continued)
PT Bank Mutiara Tbk (Bank Mutiara) (lanjutan)
PT Bank (continued)
Mutiara
Tbk
(Bank
Mutiara)
Perusahaan (lanjutan)
The Company (continued)
b. Melakukan pemindahtanganan barang jaminan; c. Memperoleh fasilitas kredit atau pinjaman dari bank lain yang menyebabkan Debt to Equity Ratio (DER) melampaui 200%; d. Menyewakan obyek agunan kredit tanpa seizin Bank Mutiara; e. Bertindak sebagai penjamin utang atau menjaminkan harta kekayaan perusahaan kepada pihak lain kecuali untuk menjamin utang Entitas Anak; dan f. Tidak meminjam dari atau meminjamkan uang kepada pihak ketiga selain daripada yang timbul dalam usahanya atau untuk keperluan bisnis normal Perusahaan.
b. Transfer the collateral assets; c. Propose credit facility or loan from another bank which caused the Debt to Equity Ratio (DER) exceed 200%; d. Rent the assets pledged as collaterals without approval from Bank Mutiara; e. Act as guarantor or pledge the Company's assets in the form and any means to another party except as guarantor for its Subsidiaries; and f. Obtain loan from or give loan to another party except from their business or to support the Company's normal business operation.
Pada tanggal 21 Februari 2014, perjanjian fasilitas kredit ini telah diperpanjang sampai dengan 13 Januari 2015 (Catatan 36) dan dengan tingkat suku bunga 13,5% per tahun untuk periode sampai dengan 28 Februari 2014 dan 14% per tahun untuk periode sejak 1 Maret 2014.
On February 21, 2014, this credit facility agreement has been extended until January 13, 2015 (Note 36) and with interest rate of 13.5% per annum for period up to February 28, 2014 and 14% per annum for period starting March 1, 2014.
Saldo pinjaman pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, masing-masing sebesar Rp19.379.897.734 dan Rp19.636.631.843.
The outstanding balance of this loan facility as of December 31, 2014 and 2013, amounted to Rp19,379,897,734 and Rp19,636,631,843, respectively.
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk
PT Anugerahinti Gemanusa (AG)
PT Anugerahinti Gemanusa (AG)
Pada tanggal 20 Februari 2013, AG mendapatkan fasilitas kredit modal kerja credit overcomst tetap dengan jumlah maksimum sebesar AS$18.670.000. Fasilitas kredit tersebut digunakan untuk mengambilalih fasilitas kredit modal kerja dari PT Bank Mutiara Tbk dengan jumlah AS$3.650.000 dan Rp18.000.000.000 dan untuk digunakan sebagai modal kerja.
On February 20, 2013, AG obtained a fixed overcomst working capital credit facility with maximum limit of US$18,670,000. This facility was used to takeover working capital credit facility from PT Bank Mutiara Tbk amounting to US$3,650,000 and Rp18,000,000,000 and for working capital.
Pada tanggal 24 April 2014, AG mendapatkan tambahan fasilitas kredit modal kerja tetap dengan jumlah maksimum sebesar AS$8.500.000, sehingga jumlah maksimum fasilitas kredit ini menjadi sebesar AS$27.170.000.
On April 24, 2014, AG obtained an additional working capital credit facility amounting to US$8,500,000, hence, the maximum limit of this facility would be US$27,170,000.
54
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
16. UTANG BANK JANGKA PENDEK (lanjutan) PT Bank (lanjutan)
Rakyat
Indonesia
(Persero)
16. Tbk
SHORT-TERM BANK LOANS (continued) PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (continued)
PT Anugerahinti Gemanusa (AG) (lanjutan)
PT Anugerahinti Gemanusa (AG) (continued)
Fasilitas ini akan jatuh tempo pada tanggal 20 Februari 2015 dan telah diperpanjang sampai dengan 20 Februari 2016 (Catatan 36). Tingkat suku bunga yang dikenakan atas fasilitas ini adalah 6% per tahun.
This facility will mature on February 20, 2015 and has been extended up to 20 February 2016 (Note 36). The interest rate charged by this facility is 6% per annum.
Fasilitas ini dijamin dengan:
This facility is secured by:
a. Tanah dan bangunan pabrik sesuai dengan Sertifikat Hak Guna Bangunan No. 207/Desa Roomo 4.020 m2, yang terletak di Kawasan Industri Gresik, Jawa Timur dengan hak tanggungan peringkat I dan II masing-masing sebesar Rp40.735.000.000 dan Rp265.426.000.000; b. Mesin-mesin dan peralatan pabrik biodiesel berkapasitas 140.000 MTPA dengan nilai penjaminan Rp260.310.000.000; c. Seluruh persediaan stearin, biodiesel dan gliserol dengan nilai penjaminan sebesar Rp22.000.000.000 (Catatan 8); d. Seluruh piutang usaha dengan nilai penjaminan sebesar Rp243.500.000.000 dan Rp172.575.000.000 pada tahun 2014 dan 2013 (Catatan 5); e. Jaminan pribadi dari Hadisan Sridjaja.
a.
AG diwajibkan untuk menjaga debt to equity ratio tidak melebihi 200%. Selain itu, AG juga dilarang, antara lain, untuk mengikatkan diri sebagai penjamin terhadap pihak lain, melakukan merger, akuisisi dan go public, melakukan perubahaan anggaran dasar dan pemegang saham, melakukan penyertaan di perusahaan lain, memberikan piutang kepada pemegang saham, membagikan dividen, menerima pinjaman baru dari bank atau lembaga keuangan lain dan menjual aset AG melebihi Rp20.000.000.000 dalam jangka waktu 1 tahun.
AG is required to maintain debt to equity ratio not more than 200%. Besides, AG shall not act as guarantor to other parties, perform merger, acquisition and public offering, alter article of associations and shareholders composition, invest shares on other companies, provide receivables to shareholders, distribute the dividend, obtain new loan facility from bank or other financial institution and dispose AG’s assets more than Rp20,000,000,000 within 1 year period.
Fasilitas Forex Line
Forex Line Facility
Pada tanggal 4 Maret 2014, AG memperoleh fasilitas forex line dari PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk dengan nilai maksimum sebesar AS$18.000.000 dan akan jatuh tempo pada tanggal 20 Februari 2015. Fasilitas ini mempunyai syarat dan jaminan yang sama dengan fasilitas pinjaman jangka pendek yang diperoleh dari bank yang sama.
On March 4, 2014, AG obtained forex line facility from PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk with maximum limit of US$18,000,000 and will be due on February 20, 2015. This facility has similar term and collateral with the short-term loan facility obtained from the same bank.
b. c. d.
e.
55
Land and factory building with Building Usage Rights No. 207/Desa Roomo with area of 4,020 sqm and are located at Gresik Industrial Area, Jawa Timur with Deed of Encumbrance grade I and II amounting to Rp40,735,000,000 and Rp265,426,000,000, respectively; Machineries and biodiesel factory equipments with capacity of 140,000 MTPA with mortgage value amounting to Rp260,310,000,000; Inventories of stearin, biodiesel and gliserol with mortgage value of Rp22,000,000,000 (Note 8); Trade receivables with mortgage value amounted to Rp243,500,000,000 and Rp172,575,000,000 in 2014 and 2013, respectively (Note 5); Personal guarantee from Hadisan Sridjaja.
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
16. UTANG BANK JANGKA PENDEK (lanjutan) PT Bank (lanjutan)
Rakyat
Indonesia
(Persero)
16. Tbk
SHORT-TERM BANK LOANS (continued) PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (continued)
PT Anugerahinti Gemanusa (AG) (lanjutan)
PT Anugerahinti Gemanusa (AG) (continued)
Pada tanggal 31 Desember 2014, AG belum menggunakan fasilitas kredit ini.
As of December 31, 2014, AG has not yet utilized this facility.
Pada tanggal 31 Desember 2014, AG telah memenuhi persyaratan dalam fasilitas ini.
As of December 31, 2014, AG has complied with the conditions in this facility.
Saldo pinjaman pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 masing-masing sebesar AS$26.870.805 (setara dengan Rp334.272.808.478) dan AS$18.670.000 (setara dengan Rp227.568.630.000)
The outstanding balance as of December 31, 2014 and 2013 US$26,870,805 (equivalent to Rp334,272,808,478) and US$18,670,000 (equivalent to Rp227,568,630,000), respectively.
Citibank NA (Citibank)
Citibank NA (Citibank)
Perusahaan
The Company
Pada tanggal 22 Juni 2012, Perusahaan memperoleh fasilitas kredit Master dari Citibank NA dengan jumlah maksimum sebesar AS$3.000.000. Kredit ini akan berjalan hingga satu (1) tahun setelah tanggal persetujuan dan akan diperpanjang secara otomatis setiap tahun kecuali ada pemberitahuan dari Citibank. Tingkat bunga untuk fasilitas kredit ini akan diberitahukan oleh Citibank dari waktu ke waktu.
On June 22, 2012 the Company obtained Master credit facility from Citibank NA with maximum amount of US$3,000,000. This credit agreement will be available until one (1) year after the initial date of the agreement and will be automatically extended yearly after expiration date unless notified by Citibank. The interest rate applicable for this credit facility will be notified by Citibank from time to time.
Jaminan dari fasilitas kredit ini adalah sebagai berikut:
Collaterals for this facility are as follows:
a. Tanah dengan Hak Guna Bangunan (HGB) No. 165/Cilegon teregistrasi atas nama PT Bumi Persada Agung yang berlokasi di Propinsi Banten, Kotamadya/Kabupaten Cilegon, Kecamatan Grogol, Desa/Kelurahan Gerem beserta bangunan diatasnya senilai Rp32.000.000.000; dan b. Piutang usaha dari Perusahaan senilai AS$1.500.000.
a. Land with Building Usage Rights (HGB) No. 165/Cilegon registered to PT Bumi Persada Agung and located at Banten Province, Kotamadya/Kabupaten Cilegon, Kecamatan Grogol, Desa/Kelurahan Gerem together with buildings built thereon, amounted to Rp32,000,000,000; and b. Trade receivables of the Company in the amount of US$1,500,000.
Fasilitas ini digunakan untuk mendanai transaksi penjualan kepada PT Nipsea Paint and Chemicals, PT Pabrik Cat dan Tinta Pacific dan PT BASF Care Chemicals Indonesia.
The facility will be used to finance sales transaction to PT Nipsea Paint and Chemicals, PT Pabrik Cat and Tinta Pacific and PT BASF Care Chemicals Indonesia.
56
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
16. UTANG BANK JANGKA PENDEK (lanjutan)
16.
SHORT-TERM BANK LOANS (continued)
Citibank NA (Citibank) (lanjutan)
Citibank NA (Citibank) (continued)
Perusahaan (lanjutan)
The Company (continued)
Berdasarkan perjanjian tersebut, Perusahaan diharuskan untuk tidak, tanpa persetujuan tertulis dari Citibank untuk:
According to the agreement, the Company shall not, without written approval of Citibank, among others:
a.
Melakukan transaksi dengan pihak lain selain daripada aktivitas wajar dari komersial bisnis;
a.
b.
Melakukan transaksi dengan pihak atau entitas lain dimana mengharuskan melakukan pembayaran lebih dari nilai pasar yang dilakukan secara wajar untuk pembelian atau menerima kurang dari nilai penuh pasar yang dilakukan secara wajar yang terdahulu untuk produk tertentu; dan Menggabungkan atau mengkonsolidasikan dengan perusahaan lain atau memperoleh sebagian besar dari aset dan modal saham dari perusahaan lain atau menjual, menyewa, memindahkan atau melepas bagian yang signifikan dari properti atau aset Perusahaan.
b.
c.
c.
Enter into any transaction with any person or any other than in the ordinary course of business on ordinary commercial terms at arm's length; Enter into any transaction with any person or entity in which it would be obligated to pay more than the ordinary arm's length commercial price for any purchases or to receive less than the full ex works arm's length commercial price for its products; and Merge or consolidate with any other company or acquire a substantial part of the assets or share capital of any other company or sell, lease, transfer or otherwise dispose of any significant portion of its property or assets.
Pada tanggal 10 Oktober 2013, perjanjian fasilitas kredit tersebut dirubah kembali menjadi Fasilitas Pembiayaan Piutang Dagang dengan nilai maksimum sebesar AS$15.000.000 (atau mata uang lain dengan nilai setara) dan Fasilitas Pembiayaan Utang Dagang dengan nilai maksimum sebesar AS$5.000.000 (atau mata uang lain dengan nilai setara) atau dengan total fasilitas gabungan tidak melebihi AS$15.000.000. Fasilitas tersebut dikenakan bunga 5% per tahun untuk mata uang dolar Amerika atau 11% per tahun untuk mata uang Rupiah.
On October 10, 2013, this credit facility has been amended to be Trade Receivable Financing Facility with maximum amount of US$15,000,000 (or other currency with equivalent amount) and Trade Payable Financing Facility with maximum amount of US$5,000,000 (or other currency with equivalent amount) or total combine facility not exceeding US$15,000,000. These facilities bear interest rate at 5% per annum for US dollar currency or 11% per annum for Rupiah currency.
Pada tanggal 7 Mei 2014, perjanjian fasilitas kredit tersebut dirubah kembali menjadi Fasilitas Pembiayaan Piutang Dagang dengan nilai maksimum sebesar AS$15.000.000 (atau mata uang lain dengan nilai setara) dan Fasilitas Pembiayaan Utang Dagang dengan nilai maksimum sebesar AS$5.000.000 (atau mata uang lain dengan nilai setara) atau dengan total fasilitas gabungan tidak melebihi AS$15.000.000. Fasilitas tersebut dikenakan bunga 6% per tahun untuk mata uang dolar Amerika atau 13% per tahun untuk mata uang Rupiah.
On May 7, 2014, this credit facility has been amended to be Trade Receivable Financing Facility with maximum amount of US$15,000,000 (or other currency with equivalent amount) and Trade Payable Financing Facility with maximum amount of US$5,000,000 (or other currency with equivalent amount) or total combine facility not exceeded than US$15,000,000. These facilities bear interest rate at 6% per annum for US dollar currency or 13% per annum for Rupiah currency.
57
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
16. UTANG BANK JANGKA PENDEK (lanjutan)
16.
SHORT-TERM BANK LOANS (continued)
Citibank NA (Citibank) (lanjutan)
Citibank NA (Citibank) (continued)
Perusahaan (lanjutan)
The Company (continued)
Fasilitas pembiayaan piutang dagang digunakan untuk mendanai transaksi penjualan dengan PT Nipsea Paint and Chemical Company Limited, PT Cognis Indonesia, PT Pabrik Cat dan Tinta Pacific dan PT Pertamina (Persero), PT Shell Indonesia, PT Petromine Energy Trading, PT AKR Corporindo Tbk, PT Total Oil Indonesia dan PT Petro Energy.
The facility will be used to finance sales transaction to PT Nipsea Paint and Chemicals Company Limited, PT Cognis Indonesia, PT Pabrik Cat and Tinta Pacific and PT Pertamia (Persero), PT Shell Indonesia, PT Petromine Energy Trading, PT AKR Corporindo Tbk, PT Total Oil Indonesia and PT Petro Energy.
Fasilitas pembiayaan utang dagang digunakan untuk mendanai transaksi pembelian dengan PT Karya Indah Alam Sejahtera, PT Sinar Mas Agro Resource and Technology Tbk (SMART), PT Budi Nabati Perkasa, PT AKR Corporindo Tbk, PT Bina Karya Prima, PT Tricipta Buasa, PT Tridomain Chemicals, PT Damai Sejahtera Cooking Oil, PT Sarimas Permai dan PT MAP Indonesia.
The facility will be used to finance purchases transaction from PT Karya Indah Alam Sejahtera, PT Sinar Mas Agro Resource and Technology Tbk (SMART), PT Budi Nabati Perkasa, PT AKR Corporindo Tbk, PT Bina Karya Prima, PT Tricipta Buasa, PT Tridomain Chemicals, PT Damai Sejahtera Cooking Oil, PT Sarimas Permai and PT MAP Indonesia.
Fasilitas ini dijamin dengan jaminan yang sama seperti yang telah disebutkan diatas ditambah dengan: a) Tanah dengan SHGB No. 94 dan 95 atas nama PT Anugerahinti Deltapersada seluas 62.670 meter persegi dengan yang terletak di Balaraja, Tangerang; b) Tanah dengan SHGB No. 165 atas nama PT Bumi Persada Agung; c) Piutang usaha atau persediaan dengan nilai minimum AS$12.800.000 (Catatan 5).
This facility is secured by the same collaterals as mentioned above and added by:
Saldo pinjaman pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, masing-masing sebesar Rp107.778.154.128 (terdiri dari Rp33.886.280.800 dan AS$5.939.861) dan Rp178.261.927.500 (terdiri dari Rp36.900.000.000 dan AS$11.597.500).
The outstanding balance of the facility as of December 31, 2014 and 2013, amounted to Rp107,778,154,128 (consist of Rp33,886,280,800 and US$5,939,861) and Rp178,261,927,500 (consist of Rp36,900,000,000 and US$11,597,500), respectively.
a) 62,670 square metres of land with SHGB No. 94 and 95 registered to PT Anugerahinti Deltapersada, located in Balaraja, Tangerang; b) A piece of land with SHGB No. 165 registered to PT Bumi Persada Agung; c) Trade receivables or inventories with minimum amount of US$12,800,000 (Note 5).
17. UTANG USAHA
17. TRADE PAYABLES
a. Rincian utang usaha adalah sebagai berikut:
a. The details by trade payables are as follows:
2014 Pihak Berelasi (Catatan 7)
2013
28.463.123.593
58
-
Related Parties (Note 7)
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
17. UTANG USAHA (lanjutan)
17. TRADE PAYABLES (continued)
a. Rincian utang usaha adalah sebagai berikut: (lanjutan)
a. The details by trade payables are as follows: (continued)
2014 Pihak Ketiga Perdagangan Manufaktur Perkebunan
Total
2013
56.603.095.579 24.867.100.350 7.496.434.909
30.062.430.584 2.396.726.204 20.128.831.835
88.966.630.838
52.587.988.623
117.429.754.431
52.587.988.623
b. Rincian berdasarkan umur adalah sebagai berikut:
Sub-total Pihak ketiga Belum jatuh tempo Telah jatuh tempo: Sampai dengan 1 Bulan > 1 Bulan - 3 Bulan > 3 Bulan Sub-total Total
Total
b. The details by its maturity are as follows:
2014 Pihak berelasi Belum jatuh tempo Telah jatuh tempo: Sampai dengan 1 Bulan > 1 Bulan - 3 Bulan > 3 Bulan
Third Parties Trading Manufacturing Plantations
2013
11.504.256.522
-
4.219.196.300 5.926.003.770 6.813.667.001
-
Related parties Not yet due Due: Up to 1 Month > 1 Month - 3 Months > 3 Months
28.463.123.593
-
Sub-total
31.570.972.300
11.199.994.542
8.993.410.391 24.782.037.542 23.620.210.605
21.147.665.432 10.884.893.424 9.355.435.225
Third parties Not yet due Due: Up to 1 Month > 1 Month - 3 Months > 3 Months
88.966.630.838
52.587.988.623
Sub-total
117.429.754.431
52.587.988.623
Total
c. Rincian berdasarkan mata uang adalah sebagai berikut:
c. The details by currencies are as follows:
2014
2013
Pihak Berelasi Rupiah Dolar AS
27.806.936.862 656.186.731
-
Related Parties Rupiah US Dollar
Sub-total
28.463.123.593
-
Sub-total
Pihak Ketiga Rupiah Dolar AS
30.703.410.816 58.263.220.022
33.661.370.209 18.926.618.414
Third Parties Rupiah US Dollar
Sub-total
88.966.630.838
52.587.988.623
Sub-total
117.429.754.431
52.587.988.623
Total
Total
59
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
18. UTANG LAIN-LAIN
18. OTHER PAYABLES 2014
Pihak Berelasi (Catatan 7) Pihak Ketiga PT Tridomain Chemicals PT Petronika PT Nisa Tirta Sari PT Indoasia Sourcing PT Sinarjaya Intimperkasa PT Afia Anugerah Sembada PT Sido Mulyo Selaras Lain-lain (masing-masing dibawah Rp500 juta) Sub-total Total
2013
21.852.399.120
-
2.488.200.000 1.429.274.075 600.625.630 403.055.254 -
6.233.153 682.781.322 1.782.750.525 2.557.592.280 1.177.061.733 1.022.100.026
2.433.923.907
1.833.717.487
Third Parties PT Tridomain Chemicals PT Petronika PT Nisa Tirta Sari PT Indoasia Sourcing PT Sinarjaya Intimperkasa PT Afia Anugerah Sembada PT Sido Mulyo Selaras Others (each below Rp500 million)
7.355.078.866
9.062.236.526
Sub-total
29.207.477.986
9.062.236.526
Total
19. PERPAJAKAN
Related Parties (Note 7)
19. TAXATION
a. Pajak Dibayar Dimuka
a. Prepaid Taxes 2014
2013
Perusahaan Pajak Pertambahan Nilai
11.461.605.831
97.003.541.154
The Company Value Added Tax
Entitas Anak Pajak Pertambahan Nilai
16.069.693.448
16.792.943.467
Subsidiary Value Added Tax
Total
27.531.299.279
113.796.484.621
Total
b. Beban (Manfaat) Pajak Penghasilan
b. Income (Benefit) Tax Expenses 2014
2013
Perusahaan Kini Tangguhan
(1.834.712.163)
16.132.489.200 276.727.225
The Company Current Deferred
Sub-total
(1.834.712.163)
16.409.216.425
Sub-total
Entitas Anak Kini Tangguhan
(25.247.035.413)
4.175.833.000 2.890.202.460
The Subsidiaries Current Deferred
Sub-total
(25.247.035.413)
7.066.035.460
Sub-total
Total
(27.081.747.576)
23.475.251.885
Total
Rekonsiliasi antara laba (rugi) sebelum beban (manfaat) pajak penghasilan menurut laporan laba rugi komprehensif konsolidasian dengan taksiran laba kena pajak (rugi fiskal) adalah sebagai berikut:
The reconciliation between income (loss) before tax expenses (benefit) as shown in the consolidated statements of comprehensive income and estimated taxable income (fiscal loss) is as follows:
60
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
19. PERPAJAKAN (lanjutan) b. Beban (Manfaat) (lanjutan)
19. TAXATION (continued) Pajak
Penghasilan
b. Income Tax Expenses (Benefit) (continued)
2014 Laba (rugi) sebelum beban (manfaat) pajak menurut laporan laba rugi komprehensif konsolidasian Rugi entitas anak sebelum pajak Eliminasi transaksi dengan Entitas Anak Laba (rugi) sebelum beban pajak (manfaat) Perusahaan Beda Waktu: Imbalan kerja Penyusutan Beda Tetap: Jamuan dan representasi Gaji, upah dan kesejahteraan karyawan Denda pajak Penyisihan penurunan nilai persediaan Penyisihan penurunan nilai investasi Penghasilan bunga yang telah dikenakan pajak penghasilan final Lain-lain
2013
(169.218.068.841) 94.772.516.571
31.386.452.889 15.495.144.475
44.904.868.095
23.827.275.606
(29.540.684.175)
70.708.872.970
4.673.322.591 (206.277.100)
643.370.205 (112.129.441)
11.354.811.182
2.612.339.944
6.386.885.946 805.012.472 317.438.405 -
1.400.828.598 48.436.975 1.042.500.000
(97.511.651) 1.600.487.007
(139.572.301) 4.457.799.172
Income (loss) before tax expense (benefit) per consolidated statements of comprehensive income Subsidiaries's loss before tax Elimination transaction with Subsidiaries Income (loss) before income tax expense (benefit) of the Company Timing Differences: Employee benefits Depreciation Permanent differences: Entertainment and representation Salaries, wages and employee benefits Tax penalty Allowance Impairment of inventory Impairment of investments Interest income subjected to final income tax Others
Taksiran laba kena pajak (rugi fiskal)
(4.706.515.323)
80.662.446.122
Estimated taxable income (fiscal loss)
Taksiran laba kena pajak (rugi fiskal) (Pembulatan)
(4.706.515.000)
80.662.446.000
Estimated taxable income (fiscal loss) (Rounded)
Taksiran pajak penghasilan badan tarif tunggal 20% Dikurangi: Pajak penghasilan dibayar dimuka: Pasal 22 Pasal 25 Taksiran utang pajak penghasilan badan (tagihan pengembalian Pajak)
-
(5.191.927.467) (3.294.106.650)
(8.486.034.117)
16.132.489.200
(10.281.003.503) (4.948.259.874)
903.225.823
Estimated corporate income tax single rate 20% Less: Prepaid income tax: Article 22 Article 25 Estimated corporate income tax payable (claim for tax refund)
Laba kena pajak (rugi fiskal) untuk tahun fiskal 2014 dan 2013 hasil rekonsiliasi, seperti yang tercantum dalam tabel di atas menjadi dasar dalam pengisian Surat Pemberitahuan Tahunan PPh Badan yang disampaikan ke Kantor Pajak.
Taxable income (fiscal loss) of the Company for fiscal year 2014 and 2013 resulting from the reconciliation as shown in the table above will be the basis for filling the Corporate Annual Tax Return submitted to the Tax Office.
Sejak tahun 2011, Perusahaan menghitung pajak penghasilan badan dengan tarif 20% berdasarkan PPRI No. 81 tahun 2007 tentang penurunan tarif pajak penghasilan bagi wajib pajak badan dalam negeri yang berbentuk perseroan terbuka yang telah memenuhi kepemilikan saham publik di atas 40%, maka mendapatkan fasilitas penurunan tarif PPh sebesar 5%.
Since 2011, the Company calculates corporate income tax using income tax rate of 20% based on PPRI No. 81 of 2007 on reduced income tax rate for domestic corporate taxpayers. Publiclylisted companies that meet the public shareholding above 40% is permitted a 5% reduction in income tax rates.
61
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
19. PERPAJAKAN (lanjutan) b. Beban (Manfaat) (lanjutan)
19. TAXATION (continued) Pajak
Penghasilan
b. Income Tax Expenses (Benefit) (continued)
Rekonsiliasi antara beban (manfaat) pajak dan hasil perkalian laba (rugi) sebelum beban (manfaat) pajak menurut laporan laba rugi komprehensif konsolidasian dengan tarif pajak penghasilan yang berlaku adalah sebagai berikut:
The reconciliation between tax expense (benefit) by applying the applicable tax rate to the income (loss) before income tax expense (benefit) as shown in the consolidated statements of comprehensive income is as follows:
2014 Laba (rugi) sebelum beban (manfaat) pajak menurut laporan laba rugi komprehensif konsolidasian Rugi Entitas Anak sebelum pajak Eliminasi transaksi dengan Entitas anak Laba (rugi) Perusahaan sebelum beban (manfaat) pajak Laba (rugi) Perusahaan sebelum beban (manfaat) pajak (pembulatan) Pajak dihitung pada tarif yang berlaku Pengaruh pajak atas beda tetap Perusahaan Koreksi atas aset pajak tangguhan Total beban (manfaat) pajak Perusahaan
2013
(169.218.068.841)
31.386.452.889
94.772.516.571
15.495.144.475
44.904.868.095
23.827.275.606
Subsidiaries's loss before tax Elimination transaction with Subsidiaries
(29.540.684.175)
70.708.872.970
Company's income (loss) before tax expense (benefit)
(29.540.684.000)
70.708.872.000
Company's income (loss) before tax expense (benefit) (rounded)
(5.908.136.800)
14.141.774.400
4.073.424.637
1.884.466.478
-
382.975.547
Tax calculated based on prevailing rate Tax effect of the Company’s permanent difference Adjustment of defered tax assets
16.409.216.425
Total tax expenses (benefit) of the Company
(1.834.712.163)
c. Utang Pajak
c. Taxes Payable 2014
Perusahaan Pajak Penghasilan Pasal 21 Pajak Penghasilan Pasal 23 Pajak Penghasilan Pasal 25 Pajak Penghasilan Pasal 29 Pajak Penghasilan Pasal 4(2)
Entitas Anak Pajak Penghasilan Pasal 21 Pajak Penghasilan Pasal 23 Pajak Penghasilan Pasal 4(2) Pajak Penghasilan Pasal 25 Pajak Penghasilan Pasal 29
Total
Income (loss) before tax expense (benefit) per consolidated statements of comprehensive income
2013
424.618.440 3.670.379 86.215.574 -
1.034.810.400 24.855.163 1.348.803.214 903.225.823 16.286.988
514.504.393
3.327.981.588
72.682.914 23.557.396 23.820.991 336.513.297 -
53.325.047 50.398.320 87.952.531 324.470.333 964.725.742
456.574.598
1.480.871.973
971.078.991
4.808.853.561
62
The Company Income Tax Article 21 Income Tax Article 23 Income Tax Article 25 Income Tax Article 29 Income Tax Article 4(2)
Subsidiaries Income Tax Article 21 Income Tax Article 23 Income Tax Article 4(2) Income Tax Article 25 Income Tax Article 29
Total
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
19. PERPAJAKAN (lanjutan)
19. TAXATION (continued)
d. Aset (Liabilitas) Pajak Tangguhan
d. Deferred Tax Assets (Liabilities)
Rincian dari aset dan liabilitas pajak tangguhan adalah sebagai berikut:
Details of deferred tax assets and liabilty are as follows:
Dibebankan (Dikreditkan) ke Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian/ Charged (Credited) to Consolidated Statements of Comprehensive Income
Saldo Awal tanggal 1 Jan 2014/ Beginning Balance Jan 1, 2014 Perusahaan Aset (liabilitas) pajak tangguhan Liabilitas imbalan kerja Penyusutan aset tetap Rugi fiskal
1.660.575.553 (22.425.888) -
Sub-total
1.638.149.665
Saldo Akhir tanggal 31 Des 2014/ Ending Balance Dec 31, 2014
Reklasifikasi/ Reclassification
934.664.518 (41.255.420) 941.303.065 1.834.712.163
-
2.595.240.071 (63.681.308) 941.303.065
-
3.472.861.828
Entitas Anak Aset (liabilitas) pajak tangguhan Liabilitas imbalan kerja Penyusutan aset tetap Rugi fiskal
-
80.755.254 (4.678.239.816) 29.860.827.000
93.069.069 (6.305.623.693) -
173.824.323 (10.983.863.509) 29.860.827.000
Sub-total
-
25.263.342.438
(6.212.554.624)
19.050.787.814
Aset pajak tangguhan - neto Entitas Anak Liabilitas pajak tangguhan Sewa pembiayaan
1.638.149.665
-
Saldo Awal tanggal 1 Jan 2013/ Beginning Balance Jan 1, 2013
22.523.649.642
(16.307.025)
Dibebankan (Dikreditkan) ke Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian/ Charged (Credited) to Consolidated Statements of Comprehensive Income
-
(16.307.025)
The Company Deferred tax assets (liability) Employee benefits liability Fixed assets depreciation Fiscal loss Sub-total Subsidiary Deferred tax assets (liability) Employee benefits liability Fixed assets depreciation Fiscal loss Sub-total Deferred tax assets - net Subsidiary Deferred tax liability Finance lease
Saldo Akhir tanggal 31 Des 2013/ Ending Balance Dec 31, 2013
Perusahaan Aset (liabilitas) pajak tangguhan Liabilitas imbalan kerja Penyusutan aset tetap
1.914.876.890 -
(254.301.337) (22.425.888)
1.660.575.553 (22.425.888)
Aset pajak tangguhan - neto
1.914.876.890
(276.727.225)
1.638.149.665
The Company Deferred tax asset (liability) Employee benefits liability Fixed assets depreciation Deferred tax asset - net
Entitas Anak Aset (liabilitas) pajak tangguhan Liabilitas imbalan kerja Penyusutan aset tetap
75.135.710 (3.397.487.874)
17.933.359 (2.908.135.819)
93.069.069 (6.305.623.693)
Subsidiary Deferred tax asset (liability) Employee benefits liability Fixed assets depreciation
Liabilitas pajak tangguhan - neto
(3.322.352.164)
(2.890.202.460)
(6.212.554.624)
Deferred tax liability - net
Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, Grup tidak mengakui aset pajak tangguhan masing-masing sebesar Rp17.437.282.450 dan Rp7.717.368.364 yang berasal dari akumulasi rugi fiskal entitas anak masing-masing sebesar Rp69.749.129.799 dan Rp30.869.473.457 karena manajemen Grup berkeyakinan aset pajak tangguhan tersebut tidak akan dapat digunakan.
As of December 31, 2014 and 2013, no deferred tax asset amounting to Rp17,437,282,450 and Rp7,717,368,364, respectively, is provided for tax loss carry forward from subsidiaries, amounting to Rp69,749,129,799 and Rp30,869,473,457, respectively, since the Group’s management expects that deferred tax asset will not be utilized.
63
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
19. PERPAJAKAN (lanjutan)
19. TAXATION (continued)
d. Aset (Liabilitas) Pajak Tangguhan (lanjutan)
d. Deferred Tax Assets (Liabilities) (continued)
Manajemen berpendapat bahwa aset pajak tangguhan tersebut dapat terpulihkan seluruhnya terhadap penghasilan kena pajak di masa yang akan datang.
Management believes that sufficient taxable profit will be available against which all deferred tax assets may be utilized .
e. Tagihan Pengembalian Pajak
e. Claims for Tax Refund 2014
Perusahaan Entitas Anak Total
2013
8.486.034.117 4.051.025.628
-
The Company Subsidiary
12.537.059.745
-
Total
f. Hasil Pemeriksaan Pajak
f. Tax Assessment Results
Selama tahun 2014, Perusahaan menerima Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar (SKPLB) atas Pajak Pertambahan Nilai (PPN) untuk masa pajak November - Desember 2012 dan Januari Oktober 2013 dengan total Rp70.201.871.019. Selisih antara saldo yang tercatat dengan hasil pemeriksaan dengan total Rp645.762.190 dicatat sebagai bagian dari beban pajak pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian tahun 2014. Perusahaan juga menerima Surat Tagihan Pajak (STP) atas PPN untuk masa Pajak November - Desember 2012 dan Januari September 2013 dengan total Rp120.677.736 yang dicatat sebagai bagian dari akun “Beban Lain-lain - Beban Pajak” pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian tahun 2014.
In 2014, the Company received Overpayment Tax Assessment Letter (SKPLB) on Value Added Tax (VAT) for November - December 2012 and January - October 2013 totaling Rp70,201,871,019. The difference between the amount recorded by the Company with the assessment amounting to Rp645,762,190 is recorded as part of tax expense in the 2014 consolidated statement of comprehensive income. The Company also received Tax Collection Notice (STP) on VAT for November December 2012 and January - September 2013 totaling Rp120,677,736 which is recorded as part of “Other Expenses - Tax Expense” account in the 2014 consolidated statement of comprehensive income.
Perusahaan menerima pengembalian pendahuluan atas PPN untuk masa pajak Januari - Maret 2014, Juni - September 2014 dengan total Rp19.732.716.647. Perusahaan juga menerima STP dengan total Rp34.957.866 yang dicatat sebagai bagian dari akun “Beban Lain-lain - Beban Pajak” pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian tahun 2014.
The Company received preliminary tax refund on VAT for January - March 2014, June September 2014 totaling Rp19,732,716,647. The Company also received STP totaling Rp34,957,866 which was recorded as part of “Other Expenses - Tax Expense” account in the 2014 consolidated statement of comprehensive income.
Pada tanggal 24 Desember 2013, Perusahaan menerima STP atas Pajak Penghasilan Pasal 25/29 (PPh 25/29) untuk masa pajak bulan Juli November 2013 dengan total pokok beserta bunganya sejumlah Rp855.719.930. Perusahaan mengkompensasikan pokok pajak tersebut dalam perhitungan pajak badan tahun 2013 dan sisanya sebesar Rp48.436.975 dibebankan pada “Beban Lain-lain - Beban Pajak” pada laporan rugi laba komprehensif konsolidasian tahun 2013.
On December 24, 2013, the Company received STP on Income Tax Article 25/29 (PPh 25/29) for July - November 2013 with total principal and interest amounting to Rp855,719,930. The Company compensated the principal in the annual tax return 2013 and the remaining balance amounted Rp48,436,975 is charged to “Other Expenses - Tax Expense” in the 2013 consolidated statement of comprehensive income.
64
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
19. PERPAJAKAN (lanjutan)
19. TAXATION (continued)
f. Hasil Pemeriksaan Pajak (lanjutan)
f. Tax Assessment Results (continued)
Pada tanggal 31 Desember 2013, Perusahaan menerima STP atas PPN untuk masa pajak bulan Juli, September dan Oktober 2012 dengan total Rp3.614.680 dan dicatat sebagai “Beban Lain-lain - Beban Pajak” pada laporan rugi laba komprehensif konsolidasian tahun 2014. Di tanggal yang sama, Perusahaan juga menerima Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar (SKPLB) atas PPN untuk masa pajak Juli 2012 sebesar Rp5.802.941.221. Perusahaan telah menerima pengembalian tersebut sejumlah Rp4.943.606.611 (setelah dikurangi dengan STP PPh 25/29 dan PPN) pada tanggal 29 Januari 2014.
On December 31, 2013, the Company received STP on VAT for July, September and October 2012 totaling Rp3,614,680 and is charged to “Other Expenses - Tax Expense” in the 2014 consolidated statement of comprehensive income. On the same date, the Company received Overpayment Tax Assesssment Letter (SKPLB) on VAT for July 2012 amounting Rp5,802,941,221. The Company has received the refund amounting to Rp4,943,606,611 (after deducting the above STP on PPh 25/29 and VAT) on January 29, 2014.
Pada tanggal 31 Desember 2013, Perusahaan menerima SKPLB PPN untuk masa pajak Agustus - Oktober 2012 dengan total Rp14.675.128.367. Perusahaan telah menerima pengembalian pada tanggal 29 Januari 2014.
On December 31, 2013, the Company received SKPLB VAT for August - October 2012 totaling Rp14,675,128,367. The Company has received the refund on January 29, 2014.
Pada tahun 2014, AG menerima STP untuk PPN untuk masa Oktober 2011, serta Februari dan Maret 2012 dengan total Rp263.904.129. AG juga mendapatkan STP untuk PPh Pasal 25/29 untuk masa pajak Januari - Desember 2012, Oktober - Desember 2013, serta Maret dan Juni 2014 dengan total Rp40.477.296. Seluruh STP telah dilunasi AG selama tahun 2014. Beban yang terjadi akibat STP tersebut dicatat sebagai bagian dari “Beban Lain-lain - Beban Pajak” pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian tahun 2014.
In 2014, AG received STP for VAT for October 2011, February and March 2012 totaling Rp263,904,129. AG also received STP for PPh Article 25/29 for January - December 2012, October - December 2013, March and June 2014 totaling Rp40,477,296. All STP has been paid by AG during 2014. The expenses relating to those STP are recorded as part of "Other Expenses - Tax expense" in the 2014 consolidated statement of comprehensive income.
Pada tanggal 23 Desember 2013, AG menerima “Surat Himbauan” untuk melakukan pembetulan pada Surat Pemberitahuan Masa (SPM) untuk masa pajak Maret 2012 yang mengakibatkan AG harus membayar kekurangan pajak sebesar Rp95.836.991. AG telah melaporkan pembetulan atas SPM tersebut ke Kantor Pajak pada tanggal 3 Maret 2014 serta membayar kekurangannya pada tanggal 10 Februari 2014. Beban yang terjadi dicatat sebagai bagian dari “Beban Lain-lain - Beban Pajak” pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian tahun 2014.
On December 23, 2013, AG received "Surat Himbauan" to make correction on Surat Pemberitahuan Masa (SPM) for March 2012 in which AG should pay the underpayment of Rp95,836,991. AG has reported the corrected SPM to Tax Office on March 3, 2014 and paid the underpayment on February 10, 2014. The incurred expense is recorded as part of "Other Expenses - Tax Expense" in the 2014 consolidated statement of comprehensive income.
65
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
19. PERPAJAKAN (lanjutan)
19. TAXATION (continued)
f. Hasil Pemeriksaan Pajak (lanjutan)
f. Tax Assessment Results (continued)
Pada tahun 2013, AG menerima STP untuk PPN untuk masa pajak Februari, Juni dan Oktober 2012 serta April dan Juli 2013 dengan total Rp276.298.062. AG juga mendapatkan STP untuk Pajak Penghasilan (PPh) Pasal 25/29 untuk masa pajak Maret, Juli dan Agustus 2013 dengan total Rp13.437.650. Seluruh STP telah dilunasi AG selama tahun 2013. Beban yang terjadi akibat STP tersebut dicatat sebagai bagian dari “Beban Lain-lain - Beban Pajak” pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian tahun 2013.
In 2013, AG received STP for VAT for February, June and October 2012 and April and July 2013 totaling Rp276,298,062. AG also received STP for Income Tax (PPh) Article 25/29 for March, July and August 2013 totaling Rp13,437,650. All STP has been paid by AG during 2013. The expenses related to those STP are recorded as part of “Other Expenses Tax expense” in the 2013 consolidated statement of comprehensive income.
Pada tanggal 17 September 2013, AG menerima “Surat Himbauan” untuk melakukan pembetulan pada Surat Pemberitahuan Masa (SPM) untuk masa pajak November 2011 yang mengakibatkan AG harus membayar kekurangan pajak sebesar Rp253.505.584. AG telah melaporkan pembetulan atas SPM tersebut ke Kantor Pajak pada tanggal 4 Oktober 2013 serta membayar kekurangannya pada tanggal 3 Oktober 2013. Beban yang terjadi dicatat sebagai bagian dari “Beban Lain-lain - Beban Pajak” pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian tahun 2013.
On September 17, 2013, AG received “Surat Himbauan” to make correction on Surat Pemberitahuan Masa (SPM) for November 2011 which in AG should pay the underpayment of Rp253,505,584. AG has reported the corrected the SPM to Tax Office on October 4, 2013 and paid the underpayment on October 3, 2013. The incurred expense is recorded as part of “Other Expenses - Tax Expense” in the 2013 consolidated statement of comprehensive income.
Pada tahun 2014, MPK menerima STP untuk PPh Pasal 23 untuk masa pajak Agustus, September dan Desember 2012 dengan total Rp69.470.486. STP tersebut telah dilunasi oleh MPK selama tahun 2014. Beban yang terjadi sehubungan dengan STP tersebut dicatat sebagai bagian dari “Beban Lain-lain - Beban Pajak” pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian 2014.
In 2014, MPK received several STP for Income Tax Article 23 for the month of August, September, and December 2012 totaling Rp69,470,486. Those SPT have been paid during 2014. The expenses incurred relating to those STP are recorded as part of “Other Expenses - Tax Expense” account in the 2014 consolidated statement of comprehensive income.
Pada tahun 2013, MBS menerima STP untuk PPh Pasal 23 untuk masa pajak September, Oktober, November dan Desember 2009 serta masa pajak Juli, Agustus, September dan Desember 2012 dengan total Rp78.978.391. Seluruh STP tersebut telah dilunasi oleh MBS selama tahun 2013. Beban yang terjadi sehubungan dengan STP tersebut dicatat sebagai bagian dari “Beban Lain-lain - Beban Pajak” pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian 2013.
In 2013, MBS received several STP for PPh Article 23 for September, October, November and December 2009 also July, August, September and December 2012 totaling Rp78,978,391. All STP have been paid by MBS during 2013. The expenses incurred relating to those STP are recorded as part of “Other Expenses - Tax Expense” in the 2013 consolidated statement of comprehensive income.
Pada tahun 2013, MPK menerima STP untuk PPh Pasal 23 untuk masa pajak Juni Desember 2009 dengan total Rp14.735.907. STP tersebut telah dilunasi oleh MPK selama tahun 2013. Beban yang terjadi sehubungan dengan STP tersebut dicatat sebagai bagian dari “Beban Lain-lain - Beban Pajak” pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian 2013.
In 2013, MPK received several STP for PPh Article 23 for June - December 2009 totaling Rp14,735,907. Those STP have been paid during 2013. The expenses incurred relating to those STP are recorded as part of “Other Expenses - Tax Expense” in the 2013 consolidated statement of comprehensive income.
66
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
20. UANG MUKA PELANGGAN
20. ADVANCES FROM CUSTOMERS
Akun ini merupakan uang muka untuk penjualan yang diterima dari pelanggan-pelanggan Grup. Rincian dari akun ini pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, adalah sebagai berikut:
This account represents advances received from customers of the Group arising from sales transactions. Details of this accounts as of December 31, 2014 and 2013, are as follows:
2014 Pihak Ketiga Guangzhou Huaseng Ltd. Zhaoqing Long Line Biotechnology Ltd. PT Petromine Energy Trading Lain-lain (masing-masing di bawah Rp500 juta) Total
2013
541.464.000 -
3.162.820.600 1.033.878.186
Third Parties Guangzhou Huaseng Ltd. Zhaoqing Long Line Biotechnology Ltd. PT Petromine Energy Trading
315.107.303
900.012.664
Others (each below Rp500 million)
856.571.303
5.096.711.450
Total
21. UTANG JANGKA PANJANG a.
21. LONG-TERM LOANS
Utang pembiayaan konsumen
a.
Grup memperoleh beberapa fasilitas kredit pemilikan kendaraan dari PT Bank Jasa Jakarta, PT Dipo Star Finance dan PT BCA Finance selama tahun 2014 dan 2013. Fasilitas pinjaman tersebut di atas dijamin dengan kendaraan yang bersangkutan (Catatan 12).
The Group obtained several vehicle credit facilities from PT Bank Jasa Jakarta, PT Dipo Star Finance and PT BCA Finance during 2014 and 2013. These facilities are pledged with the related vehicles (Note 12).
Jadwal pembayaran pokok fasilitas-fasiltas pinjaman tersebut adalah sebagai berikut:
The loan principal settlement schedules are as follows:
2014 Tahun 2014 Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017
b.
Consumer financing payables
2013
636.814.478 244.846.280 120.103.225
1.035.984.374 481.267.932 68.672.755 -
Year 2014 Year 2015 Year 2016 Year 2017
Total Bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun
1.001.763.983
1.585.925.061
Total
Bagian jangka panjang
364.949.505
(636.814.478)
Utang Bank
549.940.687
b. 2014
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Biaya provisi yang belum diamortisasi
(1.035.984.374)
Current portion Long-term portion
Bank Loans
2013
401.028.384.085 (5.777.851.026)
328.074.987.469 (3.509.688.324)
395.250.533.059
324.565.299.145
Dikurangi: bagian yang jatuh tempo dalam 1 tahun
(29.473.500.000)
(20.360.650.000)
Utang bank jangka panjang
365.777.033.059
304.204.649.145
67
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Unamortized provision cost
Less: current portion Long-term portion of bank loan
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
21. UTANG JANGKA PANJANG (lanjutan)
21. LONG-TERM LOANS (continued)
b. Utang Bank (lanjutan) PT Maiska Bhumi Semesta (MBS)
b.
Bank Loans (continued)
.
PT Maiska Bhumi Semesta (MBS)
Pada tanggal 12 Juli 2012, MBS, Entitas Anak memperoleh Fasilitas Kredit Investasi (KI) dari PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) untuk pembiayaan pembangunan kebun inti dan plasma, dengan rincian sebagai berikut:
On July 12, 2012, MBS, a Subsidiary obtained Investment Credit Facility (KI) from PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) for financing the construction of nucleus plantations and plasma with details as follows:
1.
1. Investment Credit (KI) for plantation of 8,400 Ha (net)
Kredit Investasi (KI) untuk kebun inti seluas 8.400 Ha (neto)
nucleus
MBS memperoleh fasilitas KI kebun inti dari BRI dengan total batas pinjaman sebesar Rp336.000.000.000, yang terdiri dari KI pokok kebun inti sebesar Rp292.000.000.000 dan KI IDC sebesar Rp44.000.000.000. Kredit ini dikenakan tingkat bunga sebesar 11% per tahun dengan reviu setiap bulan sesuai ketentuan suku bunga yang berlaku di BRI. Pada tanggal 1 Juli 2014, BRI merubah suku bunga menjadi 12% per tahun.
MBS obtained KI for nucleus plantations from BRI with total credit limit of Rp336,000,000,000 which consist of KI principal of nucleus plantation amounted to Rp292,000,000,000 and KI IDC amounted to Rp44,000,000,000. The credit facility bears interest rate of 11% per annum subject to monthly review based on applicable terms of interest rate in BRI. On July 1, 2014, BRI changed the interest rate to 12% per annum.
Fasilitas ini akan jatuh tempo dalam 12 (dua belas) tahun setelah penandatanganan perjanjian kredit. Kredit ini dijamin dengan: a. Tanah perkebunan dengan status Kadasteral seluas 9.730 Ha yang akan didaftarkan menjadi Sertifikat Hak Guna Usaha (SHGU) atas nama MBS dengan Peta Bidang Tanah No.08614.10-2010 tanggal 30 Desember 2010 yang berlokasi di Kecamatan Sengah Temila, Mandor, Menjalin, Sompak dan Kecamatan Mempawah Hulu, Kabupaten Landak. b. Tanaman kelapa sawit berikut infrastruktur/sarana prasarana kebun seluas 8.400 Ha yang telah ditanam dan akan ditanam di atas lahan Kadesteral seluas 9.730 Ha atas nama MBS dengan Peta Bidang Tanah No.086-14.10-2010 tanggal 30 Desember 2010 yang berlokasi di Kecamatan Sengah Temila, Mandor, Menjalin, Sompak dan Kecamatan Mempawah Hulu, Kabupaten Landak.
These facilities will mature in 12 (twelve) years after signing the credit agreement. The credit was collateralized by: a.
Plantation land with Kadasteral status covering area of 9,730 Ha which will be registered on Certificate of Commercial Usage Rights (SHGU) registered to MBS with Land Map of No.086-14.10-2010, dated December 30, 2010 located at Kecamatan Sengah Temila, Mandor, Menjalin, Sompak and Kecamatan Mempawah Hulu, Kabupaten Landak. b. Palm oil plantations with the attached facilities/infrastructure covering area of 8,400 Ha which have been or will be planted on Kadesteral land with an area of 9,730 Ha registered to MBS with Land Map No.086-14.10-2010, dated December 30, 2010 located at Kecamatan Sengah Temila, Mandor, Menjalin, Sompak and Kecamatan Mempawah Hulu, Kabupaten Landak.
68
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
21. UTANG JANGKA PANJANG (lanjutan)
21. LONG-TERM LOANS (continued)
b. Utang Bank (lanjutan)
b. Bank Loans (continued)
PT Maiska Bhumi Semesta (MBS) (lanjutan)
PT Maiska (continued)
c. Bangunan kantor, rumah karyawan, gudang dan workshop yang ada atau akan ada di atas lahan Kadesteral seluas 9.730 Ha atas nama MBS dengan Peta Bidang Tanah No.08614.10-2010 tanggal 30 Desember 2010 yang berlokasi di Kecamatan Sengah Temila, Mandor, Menjalin, Sompak dan Kecamatan Mempawah Hulu, Kabupaten Landak. d. Alat berat pertanian (4 unit traktor, 1 unit excavator, 1 unit loaded backhoe, 2 unit compactor, 1 unit bulldozer, 2 unit grader, dan 8 unit trailer);
Bhumi
Semesta
(MBS)
c. Office building, employee houses, warehouse and workshop which is existing or will be built on Kadesteral land covering area of 9,730 Ha registered to MBS with Land Map No.086-14.10-2010 dated December 30, 2010 located at Kecamatan Sengah Temila, Mandor, Menjalin, Sompak and Kecamatan Mempawah Hulu, Kabupaten Landak. d. Heavy equipments for agriculture (4 units of tractor, 1 unit of excavator, 1 unit of loaded backhoe, 2 units of compactor, 1 unit of bulldozer, 2 units of grader, and 8 units of trailer); e. Corporate Guarantee from the Company; and f. 100% pledged shares registered to the Company.
e. Corporate Guarantee dari Perusahaan; dan f. 100% gadai saham atas nama Perusahaan. Berdasarkan perjanjian kredit tersebut, MBS tidak diperkenankan tanpa persetujuan tertulis dari BRI untuk melakukan hal-hal sebagai berikut: a. Melakukan investasi atau penyertaan modal maupun pinjaman jangka panjang kepada pihak lain; b. Membagi keuntungan atau membagikan dividen kas kecuali untuk penambahan modal disetor MBS; c. Mengikatkan diri sebagai penjamin terhadap pihak lain dan/atau menjaminkan kekayaan MBS yang tidak dijaminkan di BRI kepada pihak lain; d. Memperoleh pinjaman investasi atau kredit investasi baru dari pihak lain; e. Melakukan merger dan akuisisi; f. Melakukan penjualan aset MBS dengan nilai di atas Rp5.000.000.000 per transaksi atau kumulatif dalam 1 (satu) tahun; g. Melakukan Penawaran Umum Perdana dan membubarkan MBS; h. Melakukan perubahan anggaran dasar dan pemegang saham, serta perubahan susunan Dewan Komisaris dan Direksi MBS; i. Memberikan piutang kepada pemegang saham; j. Memberikan piutang afiliasi di luar piutang usaha kepada pihak berelasi;
Based on credit agreement above, MBS shall not, without written approval from BRI, perform actions as follows: a. Invest or subscribe capital or other long-term investment to other parties; b. Distribute profit or cash dividends except for additional paid-in capital of MBS; c. Act as a guarantor for other parties and/or collateralize unsecured MBS’ assets in BRI to other parties; d. Obtain investment loan or new investment credit from other parties; e. Perform mergers and acquisitions; f. Perform sale of asset of MBS amounted more than Rp5,000,000,000 per transaction or per 1 (one) year cumulative; g. Perform Initial Public Offering and dissolve MBS; h. Amend MBS’s articles of association and shareholders, and amend the composition of MBS’ Boards of Commisioners and Directors; i. Provide loan to the shareholder; j. Provide affiliate receivables other than trade receivables to related parties;
69
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
21. UTANG JANGKA PANJANG (lanjutan)
21. LONG-TERM LOANS (continued)
b. Utang Bank (lanjutan)
b. Bank Loans (continued)
PT Maiska Bhumi Semesta (MBS) (lanjutan)
PT Maiska (continued)
Bhumi
Semesta
(MBS)
k. Melunasi (baik sebagian atau seluruh) bunga atau pokok utang pemegang saham sebelum seluruh utang di BRI dilunasi terlebih dahulu, kecuali untuk dikonversi menjadi modal; l. Menyewakan aset yang telah diagunkan; dan m. Mengajukan permohonan pernyataan pailit kepada Pengadilan Niaga untuk menyatakan pailit diri sendiri.
k. Settle (either half or whole) the interest or principal of shareholder’s loans before BRI’s loan have been fully settled, except for conversion of capital; l. Rent assets which have been pledged as collateral and m. File a petition to declare bankruptcy statement in Commercial Court.
2. Kredit Investasi (KI) untuk kebun plasma KPEN-RP seluas 3.600 Ha
2. Investment Credit (KI) for plasma plantation KPEN-RP of 3,600 Ha
MBS (mewakili Koperasi Parere’an) memperoleh fasilitas KI kebun inti dari BRI dengan plafon kredit sebesar Rp232.970.000.000 dengan jangka waktu 12 (dua belas) tahun terhitung sejak tanggal addendum akad kredit, termasuk grace period 4 tahun, suku bunga 12% per tahun selama grace period.
MBS (deputize Koperasi Parare’an) obtained KI for plasma plantation from BRI with credit limit amounting to Rp232,970,000,000 with period of 12 (twelve) years from addendum credit contract, including grace period for 4 years, interest rate at 12% per annum during the grace period.
Jaminan untuk kredit investasi ini adalah sebagai berikut: a. Kebun plasma kelapa sawit seluas 3.600 Ha terletak di Desa Sepakat, Lamonak, Tonang dan Sompak, Kecamatan Menjalin, Mandor dan Sompak, Kabupaten Landak, Kalimantan Barat; dan b. Corporate Guarantee atas nama MBS.
The collaterals for this credit facility are as follows: a. Palm plasma plantation covering area of 3,600 Ha which is located at Desa Sepakat, Lamonak, Tonang and Sompak, Kecamatan Menjalin, Mandor and Sompak, Kabupaten Landak, West Kalimantan; and b. Corporate Guarantee of MBS.
Setelah mengkonversi nama registrasi pinjaman dari atas nama MBS menjadi masing-masing petani peserta KPEN-RP, melalui Koperasi Mitra, maka Koperasi Mitra tidak boleh melakukan hal-hal sebagai berikut tanpa persetujuan BRI: a. Memberikan piutang kepada anggotaanggota atau pengurus koperasi dengan akumulasi piutang setinggi-tingginya sebesar Rp1.000.000.000 dalam setahun; b. Melunasi utang kepada MBS, pengurus atau anggota-anggota koperasi sebelum seluruh utang di BRI dilunasi terlebih dahulu, kecuali adanya dana talangan untuk angsuran pokok dan bunga kepada BRI; dan c. Mengadakan perubahaan Anggaran Rumah Tangga, pengurus dan atau anggota koperasi.
After converting the loan registration name from MBS to each farmer KPEN-RP through Koperasi Mitra, thus Koperasi Mitra shall not perform, without approval of BRI, actions as follows: a. Provide receivables to the members or the management of the cooperative with maximum accumulated receivables amounted to Rp1,000,000,000 in 1 year; b. Settle loans to MBS, management or members of the cooperative, before all the loans in BRI are fully settled in the first place, except bailout fund for principal and interest of the credit pertaining to BRI; and c. Perform amendment of Articles of Association, composition of management and or the members of the cooperation.
70
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
21. UTANG JANGKA PANJANG (lanjutan)
21. LONG-TERM LOANS (continued)
b. Utang Bank (lanjutan)
b. Bank Loans (continued)
PT Maiska Bhumi Semesta (MBS) (lanjutan)
PT Maiska (continued)
Pada tanggal 12 Maret 2014, BRI dan MBS menyetujui perubahan perjanjian fasilitas kredit dimana jaminan atas fasilitas kredit ini di cross collateral dengan fasilitas kredit yang diberikan kepada AG. BRI dan MBS juga menyetujui bahwa “cross default” terjadi apabila AG, MPK, dan koperasi mitra (Koperasi Parare’an dan Koperasi Dara Ria) gagal memenuhi kewajibannya kepada BRI.
On March 12, 2014, BRI and MBS agree to amend the above credit facility agreement whereby the collaterals of the credit facilities are cross collateralized with credit facilities granted to AG. BRI and MBS also agree that cross default applies if AG, MPK, and koperasi mitra (Koperasi Parare’an and Koperasi Dara Ria) fail in fulfilling its obligations to BRI.
Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, saldo utang bank sebesar Rp90.235.818.745 dan Rp62.949.894.040. Total bunga yang dikapitalisasi ke akun tanaman belum menghasilkan selama tahun 2014 dan 2013 masing-masing sebesar Rp3.957.438.138 dan Rp4.836.937.539 (Catatan 10).
As of December 31, 2014 and 2013, the outstanding bank loan amounted to Rp90,235,818,745 and Rp62,949,894,040, respectively. Total interest expenses capitalized to immature plantations account for 2014 and 2013 totaling Rp3,957,438,138 and Rp4,836,937,539, respectively (Note 10).
PT Malindo Persada Khatulistiwa (MPK)
.
Bhumi
Semesta
(MBS)
PT Malindo Persada Khatulistiwa (MPK)
Pada tanggal 22 Juni 2012, MPK, Entitas Anak memperoleh Fasilitas Kredit Investasi (KI) dari BRI dengan rincian sebagai berikut:
On June 22, 2012, MPK, Subsidiary obtained Investment Credit Facility (KI) from BRI with details as follows:
1.
1. Investment Credit (KI) plantation of 8,400 Ha (net)
Kredit Investasi (KI) untuk kebun inti seluas 8.400 Ha (neto)
for
nucleus
MPK memperoleh fasilitas KI kebun inti dari BRI dengan total batas pinjaman sebesar Rp348.800.000.000, yang terdiri dari KI pokok kebun inti sebesar Rp292.000.000.000 dan KI IDC sebesar Rp56.800.000.000. Kredit ini dikenakan tingkat bunga sebesar 11% per tahun dengan reviu setiap bulan sesuai ketentuan suku bunga yang berlaku di BRI. Pada tanggal 1 Juli 2014, BRI merubah suku bunga menjadi 12% per tahun.
MPK obtained KI for nucleus plantation from BRI with total credit limit of Rp348,800,000,000 which consist of KI principal of nucleus plantation amounted to Rp292,000,000,000 and KI IDC amounted to Rp56,800,000,000. The credit facility bears interest rate of 11% per annum subject to monthly review based on applicable terms of interest rate in BRI. On July 1, 2014, BRI changed the interest rate to 12% per annum.
Fasilitas ini akan jatuh tempo dalam 12 (dua belas) tahun setelah penandatanganan perjanjian kredit. Kredit ini dijamin dengan:
These facilities will mature in 12 (twelve) years after the signing of the credit agreement. The credit is collateralized by:
a. Tanah perkebunan dengan status Kadasteral seluas 10.518 Ha yang akan didaftarkan menjadi Sertifikat Hak Guna Usaha (SHGU) atas nama MPK dengan Peta Bidang Tanah No.072-14.10-2010 tanggal 17 Desember 2010 yang berlokasi di Kecamatan Sompak, Kabupaten Landak;
a. Plantation land with Kadasteral status covering area of 10,518 Ha which will be registered on Certificate of Commercial Usage Rights (SHGU) registered to MPK with Land Map of No.072-14.10-2010, dated December 17, 2010 located Kecamatan Sompak, Kabupaten Landak;
71
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
21. UTANG JANGKA PANJANG (lanjutan)
21. LONG-TERM LOANS (continued)
b. Utang Bank (lanjutan)
b. Bank Loans (continued)
PT Malindo Persada Khatulistiwa (MPK) (lanjutan)
PT Malindo Persada Khatulistiwa (MPK) (continued)
b. Tanaman kelapa sawit berikut infrastruktur/sarana prasarana kebun seluas 8.400 Ha yang telah ditanam dan akan ditanam di atas lahan Kadesteral seluas 10.518 Ha atas nama MPK dengan Peta Bidang Tanah No. 072-14.10-2010 tanggal 17 Desember 2010 yang berlokasi di Kecamatan Sompak dan Kecamatan Mempawah Hulu, Kabupaten Landak; c. Bangunan kantor, rumah karyawan, gudang dan workshop yang ada/akan ada di atas lahan Kadesteral seluas 10.518 Ha atas nama MPK dengan Peta Bidang Tanah No.072-14.10-2010 tanggal 17 Desember 2010 yang berlokasi di Kecamatan Sompak dan Kecamatan Mempawah Hulu, Kabupaten Landak; d. Alat berat pertanian (4 unit traktor, 2 unit compactor, 2 unit road grader, 1 unit excavator and 1 unit buldozer);
b. Palm plantation with the attached facilities/infrastructure covering area of 8,400 Ha which have been or will be planted on Kadesteral land with an area of 10,518 Ha registered to MPK with Land Map No.072-14.10-2010, dated December 17, 2010 located at Kecamatan Sompak and Kecamatan Mempawah Hulu, Kabupaten Landak; c. Office building, employee houses, warehouse and workshop which existing or will be built on Kadesteral land covering area of 10,518 Ha registered to MPK with Land Map No.072-14.10-2010 dated December 17, 2010 located at Kecamatan Sompak and Kecamatan Mempawah Hulu, Kabupaten Landak; d. Heavy equipments for agriculture (4 units of tractor, 2 unit of compactor, 2 unit of road grader, 1 units of excavator, and 1 unit of bulldozer); e. Corporate Guarantee from the Company; f. 100% pledged shares registered to the Company; g. Palm oil factory building; and
e. Corporate Guarantee dari Perusahaan; f. 100% gadai saham atas nama Perusahaan; g. Bangunan pabrik pengolahan kelapa sawit; dan h. Mesin-mesin dan peralatan.
h. Machineries and equipments.
Berdasarkan perjanjian kredit tersebut, MPK tidak diperkenankan tanpa persetujuan tertulis dari BRI untuk melakukan hal-hal sebagai berikut: a. Melakukan investasi atau penyertaan modal maupun pinjaman jangka panjang kepada pihak lain; b. Membagi keuntungan atau membagikan dividen kas kecuali untuk penambahan modal disetor MPK; c. Mengikatkan diri sebagai penjamin terhadap pihak lain dan/atau menjaminkan kekayaan MPK yang tidak dijaminkan di BRI kepada pihak lain; d. Memperoleh pinjaman investasi atau kredit investasi baru dari pihak lain termasuk leasing; e. Melakukan merger dan akuisisi;
Based on credit agreement above, MPK shall not, without written approval from BRI, perform actions as follows: a. Invest or subscribe capital or other long-term investment to other parties; b. Share profit or cash dividends payment except for additional fully paid capital of MPK; c. Act as a guarantor for other parties and/or collateralize unsecured MPK’ assets in BRI to other parties; d. Obtain investment loan or new investment credit from other parties including leasing; e. Perform mergers and acquisitions;
72
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
21. UTANG JANGKA PANJANG (lanjutan)
21. LONG-TERM LOANS (continued)
b. Utang Bank (lanjutan)
b. Bank Loans (continued)
PT Malindo Persada Khatulistiwa (MPK) (lanjutan)
PT Malindo Persada Khatulistiwa (MPK) (continued)
f. Melakukan penjualan aset MPK dengan nilai di atas Rp5.000.000.000 per transaksi atau kumulatif dalam 1 (satu) tahun; g. Melakukan penawaran umum perdana dan membubarkan MPK; h. Melakukan perubahan anggaran dasar dan pemegang saham, serta perubahan susunan Dewan Komisaris dan Direksi MPK; i. Memberikan piutang kepada pemegang saham; j. Memberikan piutang afiliasi di luar piutang usaha kepada pihak berelasi; k. Melunasi (baik sebagian atau seluruh) bunga atau pokok utang pemegang saham sebelum seluruh utang di BRI dilunasi terlebih dahulu, kecuali untuk dikonversi menjadi modal; l. Menyewakan aset yang telah diagunkan; dan m. Mengajukan permohonan pernyataan pailit kepada Pengadilan Niaga untuk menyatakan pailit diri sendiri.
f. Perform sale of asset of MPK amounted more than Rp5,000,000,000 per transaction or per 1 (one) year cumulative; g. Perform initial public offering and dissolve MPK; h. Amend MPK’s article of association and shareholders, and amend the composition of MPK’ Boards of Commissioners and Directors; i. Provide loan to the shareholder;
2. Kredit Investasi (KI) untuk kebun plasma KPEN-RP seluas 3.600 Ha
2. Investment Credit (KI) for plasma plantation KPEN-RP of 3,600 Ha
MPK (mewakili Koperasi Dara Ria) memperoleh fasilitas KI kebun plasma dari BRI dengan plafon kredit sebesar Rp232.970.000.000 dengan jangka waktu 10 (sepuluh) tahun terhitung sejak tanggal addendum akad kredit termasuk grace period 4 tahun, suku bunga 12% per tahun selama grace period.
MPK (deputize Koperasi Dara Ria) obtained KI for plasma plantation from BRI with credit limit amounting to Rp232,970,000,000 with a period of 10 (ten) years from the addendum of credit contract, including a grace period of 4 years, and interest rate at 12% per annum during the grace period.
Jaminan untuk kredit investasi ini adalah sebagai berikut: a. Kebun plasma kelapa sawit seluas 3.600 Ha terletak di Desa Suka Maju dan Karangan, Kecamatan Mempawah Hulu, Kabupaten Landak, Kalimantan Barat; dan b. Corporate Guarantee atas nama MPK.
The collaterals for this credit facility are as follows: a. Palm plasma plantation covering area of 3,600 Ha which is located at Desa Suka Maju and Karangan, Kecamatan Mempawah Hulu, Kabupaten Landak, West Kalimantan; and b. Corporate Guarantee of MPK.
j. Provide affiliate receivables other than trade receivables to related parties; k. Settle (either half or whole) the interest or principal of shareholder’s loans before BRI’s loan have been fully settled, except for conversion of capital; l. Rent assets which have been pledged as collateral; and m. File a petition to declare bankruptcy statement in Commercial Court.
73
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
21. UTANG JANGKA PANJANG (lanjutan)
21. LONG-TERM LOANS (continued)
b. Utang Bank (lanjutan)
b. Bank Loans (continued)
PT Malindo Persada Khatulistiwa (MPK) (lanjutan)
PT Malindo Persada Khatulistiwa (MPK) (continued)
Setelah mengkonversi nama registrasi pinjaman dari atas nama MPK menjadi masing-masing petani peserta KPEN-RP, melalui Koperasi Mitra, maka Koperasi Mitra tidak boleh melakukan hal-hal sebagai berikut tanpa persetujuan BRI: a. Memberikan piutang kepada anggotaanggota atau pengurus koperasi dengan akumulasi piutang setinggi-tingginya sebesar Rp1.000.000.000 dalam setahun; b. Melunasi utang kepada Perusahaan, pengurus atau anggota-anggota koperasi sebelum seluruh utang di BRI dilunasi terlebih dahulu, kecuali adanya dana talangan untuk angsuran pokok dan bunga kepada BRI; dan c. Mengadakan perubahaan Anggaran Rumah Tangga, pengurus dan atau anggota koperasi.
After converting the loan registration name from MPK to each farmer KPEN-RP through Koperasi Mitra, thus Koperasi Mitra shall not perform, without approval of BRI, actions as follows:
3. Kredit Investasi (KI) untuk pabrik pengolahan minyak kelapa sawit (PMKS)
3. Investment Credit (KI) for palm oil factory (PMKS)
MPK memperoleh fasilitas KI PMKS dari BRI dengan total batas pinjaman sebesar Rp95.300.000.000, yang terdiri dari KI pokok sebesar Rp86.000.000.000 dan KI IDC sebesar Rp9.300.000.000. Kredit ini dikenakan tingkat bunga sebesar 11% per tahun dengan reviu setiap bulan sesuai ketentuan suku bunga yang berlaku di BRI. Pada tanggal 1 Juli 2014, BRI merubah suku bunga menjadi 12% per tahun.
MPK obtained KI for PMKS from BRI with total credit limit of Rp95,300,000,000 which consist of KI principal amounting to Rp86,000,000,000 and KI IDC amounting to Rp9,300,000,000. The credit facility bears interest rate of 11% per annum subject to monthly review based on applicable terms of interest rate in BRI. On July 1, 2014, BRI changed the interest rate to 12% per annum.
Fasilitas ini akan jatuh tempo dalam 11 (sebelas) tahun setelah penandatanganan perjanjian kredit. Kredit ini dijamin dengan jaminan yang sama dengan fasilitas KI kebun inti.
These facilities will mature in 11 (eleven) years after the signing of the credit agreement. The credit is collateralized with the same collateral with KI facility for the nucleus plantations.
Berdasarkan perjanjian kredit tersebut, MPK tidak diperkenankan tanpa persetujuan tertulis dari BRI untuk melakukan hal-hal sebagai berikut: a. Melakukan investasi atau penyertaan modal maupun pinjaman jangka panjang kepada pihak lain; b. Membagi keuntungan atau membagikan dividen kas kecuali untuk penambahan modal disetor MPK;
Based on credit agreement above, MPK shall not, without written approval from BRI, perform actions as follows:
a. Provide receivables to the members or the management with maximum accumulated receivables amounted to Rp1,000,000,000 in 1 year; b. Settle loans to the Company, management or members of the cooperative, before all the loans in BRI are fully settled in the first place, except bailout fund for principal and interest of the credit pertaining to BRI; and c. Perform amendment of Articles of Association, composition of management and or the members of the cooperative.
a. Invest or subscribe capital or other long-term investment to other parties; b. Share profit or cash dividends payment except for additional fully paid capital of MPK;
74
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
21. UTANG JANGKA PANJANG (lanjutan)
21. LONG-TERM LOANS (continued)
b. Utang Bank (lanjutan)
b. Bank Loans (continued)
PT Malindo Persada Khatulistiwa (MPK) (lanjutan)
PT Malindo Persada Khatulistiwa (MPK) (continued)
c. Mengikatkan diri sebagai penjamin terhadap pihak lain dan/atau menjaminkan kekayaan MPK yang tidak dijaminkan di BRI kepada pihak lain; d. Memperoleh pinjaman investasi atau kredit investasi baru dari pihak lain termasuk leasing; e. Melakukan merger dan akuisisi; f. Melakukan penjualan aset MPK dengan nilai di atas Rp5.000.000.000 per transaksi atau kumulatif dalam 1 (satu) tahun; g. Melakukan Penawaran Umum Perdana dan membubarkan MPK; h. Melakukan perubahan anggaran dasar dan pemegang saham, serta perubahan susunan Dewan Komisaris dan Direksi MPK; i. Memberikan piutang kepada pemegang saham; j. Memberikan piutang afiliasi di luar piutang usaha kepada pihak berelasi; k. Melunasi (baik sebagian atau seluruh) bunga atau pokok utang pemegang saham sebelum seluruh utang di BRI dilunasi terlebih dahulu, kecuali untuk dikonversi menjadi modal; l. Menyewakan aset yang telah diagunkan; dan m. Mengajukan permohonan pernyataan pailit kepada Pengadilan Niaga untuk menyatakan pailit diri sendiri.
c. Act as a guarantor for other parties and/or collateralize unsecured MPK’ assets in BRI to other parties; d. Obtain investment loan or new investment credit from other parties including leasing; e. Perform mergers and acquisitions; f. Perform sale of asset of MPK amounting more than Rp5,000,000,000 per transaction or per 1 (one) year cumulative; g. Perform intial public offering and dissolve MPK; h. Amend MPK’s articles of association and shareholders, and amend the composition of MPK’ Boards of Commisioners and Directors; i. Provide loan to the shareholder; j. Provide affiliates receivables other than trade receivables to related parties; k. Settle (either half or whole) the interest or principal of shareholder’s loans before BRI’s loan have been fully settled, except for conversion of capital; l. Rent assets which have been pledged as collateral, and m. File a petition to declare bankruptcy statement in Commercial Court.
4. Fasilitas jaminan impor
4. Import guarantee facility
MPK memperoleh fasilitas jaminan impor dari BRI dengan total batas pinjaman sebesar Rp19.000.000.000. Fasilitas ini digunakan sebagai jaminan impor mesinmesin atau peralatan pabrik dalam rangka pembangunan pabrik PMKS. Kredit ini dikenakan tingkat bunga sebesar 11% per tahun dengan reviu setiap bulan sesuai ketentuan suku bunga yang berlaku di BRI.
MPK obtained import guarantee facility from BRI with total credit limit of Rp19,000,000,000. This facility is used for import guarantee for machineries and equipment relating to PMKS factory. The credit facility bears interest at 11% per annum subject to monthly review based on applicable terms of interest rate in BRI.
Pada tanggal 12 Maret 2014, BRI dan MPK menyetujui perubahan perjanjian fasilitas kredit dimana jaminan atas fasilitas kredit ini di cross collateral dengan fasilitas kredit yang diberikan kepada AG. BRI dan MPK juga menyetujui bahwa “cross default” terjadi apabila AG, MBS, dan Koperasi Mitra (Koperasi Parare’an dan Koperasi Dara Ria) gagal memenuhi kewajibannya kepada BRI.
On March 12, 2014, BRI and MPK agree to amend the above credit facility agreement whereby the collaterals of the credit facilities are cross collateralized with credit facilities granted to AG. BRI and MPK also agree that cross default applies if AG, MBS, and Koperasi Mitra (Koperasi Parare’an and Koperasi Dara Ria) fail in fulfilling its obligations to BRI.
75
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
21. UTANG JANGKA PANJANG (lanjutan)
21. LONG-TERM LOANS (continued)
b. Utang Bank (lanjutan)
b. Bank Loans (continued)
PT Malindo Persada Khatulistiwa (MPK) (lanjutan)
PT Malindo Persada Khatulistiwa (MPK) (continued)
Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, saldo utang bank sebesar Rp145.799.065.340 dan Rp86.294.943.429. Total bunga atas saldo pinjaman tersebut yang dikapitalisasi ke tanaman belum menghasilkan selama tahun 2014 dan 2013 adalah sebesar Rp4.977.026.897 dan Rp4.954.271.088 (Catatan 10).
As of December 31, 2014 and 2013, the outstanding bank loan amounted to Rp145,799,065,340 and Rp86,294,943,429, respectively. Related interest expenses capitalized to immature plantations for 2014 and 2013 amounted to Rp4,977,026,897 and Rp4,954,271,088, respectively (Note 10).
PT Anugerahinti Gemanusa (AG)
PT Anugerahinti Gemanusa (AG)
Fasilitas Kredit Investasi
Investment Credit Facility
Pada tanggal 20 Februari 2013, AG memperoleh fasilitas kredit investasi dari BRI dengan jumlah maksimum sebesar Rp101.430.000.000. Fasilitas ini digunakan untuk mengembangkan pabrik biodiesel, methanol dan gliserin sesuai perjanjian antara AG dan Hudson Delphi Enginering and Construction.
On February 20, 2013, AG obtains investment credit facility from BRI with maximum amount of Rp101,430,000,000. The purpose of this facility is to develop factory of biodiesel, methanol and gliserin based on agreement between AG and Hudson Delphi Enginering and Construction.
Fasilitas kredit tersebut berlaku untuk 6 tahun sejak tanggal 20 Februari 2013 dan akan jatuh tempo pada tanggal 20 Februari 2019.
This facility credit is valid for period of 6 years starting from February 20, 2013 and will mature on February 20, 2019.
Pokok pinjaman akan dibayarkan triwulan dengan jadwal sebagai berikut: - Rp10.000.000.000 pada tahun ke 2 - Rp20.000.000.000 pada tahun ke 3 - Rp20.000.000.000 pada tahun ke 4 - Rp25.000.000.000 pada tahun ke 5 - Rp26.430.000.000 pada tahun ke 6
Schedule of payment of the principals for every 3 months is as follows: nd - Rp10,000,000,000 on the 2 year rd - Rp20,000,000,000 on the 3 year th - Rp20,000,000,000 on the 4 year th - Rp25,000,000,000 on the 5 year th - Rp26,430,000,000 on the 6 year
setiap -
Fasilitas tersebut dikenakan bunga 10,5% per tahun dan akan ditelaah setiap bulannya. Pada tanggal 1 Juli 2014, BRI merubah suku bunga menjadi 12% per tahun.
This facility bears interest rate of 10.5% per annum and will be reviewed monthly. On July 1, 2014, BRI changed the interest rate to 12% per annum.
Fasilitas ini mempunyai persyaratan dan jaminan yang sama dengan utang bank jangka pendek dari BRI (Catatan 16).
This facility contains same requirements and collaterals with short-term bank loan from BRI (Note 16).
Pada tanggal 31 Desember 2014, AG telah memenuhi persyaratan yang ditentukan oleh BRI.
On December 31, 2014, AG has complied with conditions determined by BRI.
Saldo terutang pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 masing-masing sebesar Rp93.930.000.000 dan Rp101.430.000.000.
The outstanding balance as of December 31, 2014 and 2013 amounted to Rp93,930,000,000 and Rp101,430,000,000, respectively.
76
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
21. UTANG JANGKA PANJANG (lanjutan)
21. LONG-TERM LOANS (continued)
b. Utang Bank (lanjutan)
b. Bank Loans (continued)
PT Anugerahinti Gemanusa (AG) (lanjutan)
PT Anugerahinti Gemanusa (AG) (continued)
Fasilitas Kredit Modal Kerja
Working Capital Credit Facility
Pada tanggal 20 Februari 2013, AG memperoleh fasilitas kredit modal kerja dari BRI dengan jumlah maksimum sebesar AS$6.350.000 yang akan digunakan untuk mengambilalih pinjaman pada PT Bank Mutiara Tbk.
On February 20, 2013, AG obtains working capital credit facility from BRI with maximum amount of US$6,350,000 which will be used to takeover loans from PT Bank Mutiara Tbk.
Fasilitas kredit ini berlaku selama 6 tahun sejak tanggal 20 Februari 2013 dan akan jatuh tempo pada tanggal 20 Februari 2019.
This credit facility is valid for 6 years starting from February 20, 2013 and will mature on February 20, 2019.
Pembayaran pokok pinjaman akan dilakukan setiap triwulan dengan jadwal sebagai berikut: - AS$850.000 pada tahun ke 2 - AS$1.000.000 pada tahun ke 3 - AS$1.250.000 pada tahun ke 4 - AS$1.500.000 pada tahun ke 5 - AS$1.750.000 pada tahun ke 6
Schedule of the payment of principals for every 3 months is as follows: nd - US$850,000 on 2 year rd - US$1,000,000 on 3 year th - US$1,250,000 on 4 year th - US$1,500,000 on 5 year th - US$1,750,000 on 6 year
o o o o o
Fasilitas ini dikenakan bunga sebesar 6% per tahun dan akan ditelaah setiap saat.
This facility bears interest rate of 6% per annum and will be reviewed any time.
Fasilitas ini mempunyai persyaratan dan jaminan yang sama dengan utang bank jangka pendek dari BRI (Catatan 16).
This facility contains same requirements and collaterals with short-term bank loan from BRI (Note 16).
Saldo terutang pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 masing-masing sebesar AS$5.712.500 (setara dengan Rp71.063.500.000) dan AS$6.350.000 (setara dengan Rp77.400.150.000).
The outstanding balance as of December 31, 2014 and 2013 amounted to US$5,712,500 (equivalent to Rp71,063,500,000) and US$6,350,000 (equivalent to Rp77,400,150,000), respectively.
22. SEWA PEMBIAYAAN
22. FINANCE LEASES
Grup memiliki komitmen sewa pembiayaan sejumlah kendaraan dan peralatan berat dengan PT Mitsui Leasing Capital Indonesia dan PT Mitra Pinasthika Mustika Finance. Jaminan yang diberikan adalah aset yang dibiayai oleh pinjaman tersebut (Catatan 12).
The Group has finance lease agreements for some vehicles and heavy equipments with PT Mitsui Leasing Capital Indonesia and PT Mitra Pinasthika Mustika Finance. The collaterals are the leased assets (Note 12).
77
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
22. SEWA PEMBIAYAAN (lanjutan)
22. FINANCE LEASES (continued)
Rincian pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, sebagai berikut:
Details as of December 31, 2014 and 2013, are as follows:
2014 Tahun 2014 Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Total pembayaran minimum Dikurangi : Bunga Total Bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun Bagian jangka panjang
2013
365.637.318 275.057.995 22.921.500
1.524.523.311 36.802.000 -
663.616.813 (121.560.168)
1.561.325.311 (89.211.432)
542.056.645
1.472.113.879
(265.153.500)
(1.435.871.390)
276.903.145
23. IMBALAN KERJA
Year 2014 Year 2015 Year 2016 Year 2017 Minimum lease payment Less: Interest Total Current portion
36.242.489
Long-term portion
23. EMPLOYEE BENEFITS
Program Manfaat Karyawan
Employee Benefits Program
Grup telah menyediakan non-iuran kewajiban manfaat pasti untuk seluruh karyawannya yang memenuhi kualifikasi sesuai dengan persyaratan UU Tenaga Kerja No. 13 tahun 2003 ("UUK"). Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, saldo kewajiban imbalan kerja disajikan dalam laporan posisi keuangan konsolidasian sebagai "Liabilitas Imbalan Kerja". Penyisihan untuk imbalan kerja karyawan merupakan estimasi manajemen berdasarkan perhitungan aktuaria dengan menggunakan Metode “Projected Unit Credit". Perhitungan aktuaris untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, ditentukan berdasarkan laporan penilaian dari aktuaris independen PT Bumi Dharma Aktuaria, sebagaimana tercantum dalam laporannya tanggal 31 Maret 2015 dan 24 Maret 2014.
The Group has provided non-contributory defined benefit liabilities covering all of its eligible employees in accordance with the requirements of Labor Law No. 13 year 2003 (the “Labor Law”). As of December 31, 2014 and 2013, the balance of the employee benefits liability are presented in the consolidated statements of financial position as “Employee Benefits Liability”. The provision for employee service entitlement benefits are estimated by management based on the actuarial calculations using the “Projected Unit Credit Method”. The actuarial calculations for the years ended December 31, 2014 and 2013, were determined based on the valuation report from independent actuary, firm PT Bumi Dharma Aktuaria, as set out in their reports dated March 31, 2015 and March 24, 2014, respectively.
Asumsi aktuaria yang digunakan dalam menentukan beban dan liabilitas imbalan kerja pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, adalah sebagai berikut:
Actuarial assumptions used in determining the expense and employee benefits liability as of December 31, 2014 and 2013, are as follows:
Usia pensiun normal Tingkat diskonto Estimasi kenaikan gaji di masa datang Tabel mortalita Tingkat cacat Tingkat pengunduran diri
Metode
55 Tahun/Years 8,3% - 8,5% (2013: 9%) 6,5% - 17,7% CSO 1980 1%-10% dari Tabel Mortalita/of Mortality Table 1 - 19 tahun/years old : 0,00 20 - 29 tahun/years old : 0,10 30 - 39 tahun/years old : 0,05 40 - 44 tahun/years old : 0,03 45 - 49 tahun/years old : 0,02 50 - 54 tahun/years old : 0,01 Projected Unit Credit
78
Normal pension age Discount rate Estimated future salary increase Mortality table Disability rate Resignation rate
Method
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
23. IMBALAN KERJA (lanjutan)
23. EMPLOYEES BENEFITS (continued)
Program Manfaat Karyawan (lanjutan)
Employee Benefit Program (continued)
Mutasi liabilitas imbalan kerja pada laporan posisi keuangan konsolidasian adalah sebagai berikut:
The movement of employee benefits liability in the consolidated statements of financial position is as follows:
2014 Saldo awal tahun Beban imbalan kerja tahun berjalan Pembayaran imbalan kerja tahun berjalan Saldo Akhir Tahun
2013
9.813.460.870
8.790.911.309
5.639.698.487
1.232.177.062
(163.815.487) 15.289.343.870
Rincian beban imbalan kerja pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian adalah sebagai berikut:
(209.627.501) 9.813.460.870
Balance at the beginning of the year Current year employee benefits expense Current year employee benefits payment Balance at End of the Year
Details of employee benefits expense in the consolidated statements of comprehensive income are as follows:
2014
2013
Beban jasa kini Beban bunga Amortisasi biaya jasa lalu Dampak kurtailmen Amortisasi keuntungan aktuarial
4.039.627.179 1.632.667.012 167.780 137.093 (32.900.577)
3.570.282.811 370.668.412 177.574 935.263 (2.709.886.998)
Neto
5.639.698.487
1.232.177.062
Mutasi dari nilai kini liabilitas imbalan kerja pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, adalah sebagai berikut:
Current service cost Interest cost Amortization of past service cost Effect of curtailment Amortization of actuarial gain Net
Movements of the present value of employee benefits liability as of December 31, 2014 and 2013, is as follows:
2014
2013
Nilai kini liabilitas imbalan kerja awal tahun Beban bunga Beban jasa kini Pembayaran pesangon Kerugian (keuntungan) aktuarial
19.208.238.810 1.632.667.012 4.039.627.179 (163.815.487) (111.504.116)
10.853.987.100 370.668.412 3.570.282.811 (209.627.501) 4.622.927.988
Nilai kini liabilitas imbalan kerja pada akhir tahun
24.605.213.398
19.208.238.810
Liabilitas imbalan kerja adalah sebagai berikut:
Present value of employee benefit liabilities at the beginning of year Interest cost Current service cost Employee benefits payment Actuarial loss (gain) on obligation Present value of the employee benefits liability at the end of year
Employee benefits liability are as follows:
2014
2013
Nilai kini kewajiban imbalan kerja Biaya jasa lalu yang belum diakui Kerugian aktuarial yang belum diakui
24.605.213.398 (1.804.514)
19.208.238.810 (2.109.388)
Present value of employee benefit liabilities Unrecognized past service cost
(9.314.065.014)
(9.392.668.552)
Unrecognized actuarial losses
Liabilitas imbalan kerja
15.289.343.870
9.813.460.870
79
Employee benefits liability
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
23. IMBALAN KERJA (lanjutan)
23. EMPLOYEES BENEFITS (continued)
Program Manfaat Karyawan (lanjutan)
Employee Benefit Program (continued)
Jumlah yang terkait dengan liabilitas imbalan kerja adalah sebagai berikut:
The amounts relating to the employee benefits liabilities are as follows:
2014 Liabilitas imbalan pasti Defisit Penyesuaian atas liabilitas imbalan pasti
24.605.213.398 24.605.213.398
(111.504.116)
2013
2012
2011
19.208.238.810 19.208.238.810
10.853.987.100 10.853.987.100
7.779.786.474 7.779.786.474
4.622.927.988
(2.576.478.863)
(3.604.556.247)
2010
9.543.075.157 9.543.075.157
Defined benefit liability Deficits Experienced adjustments on defined benefit (1.320.244.013) liability
Penyesuaian atas liabilitas imbalan pasti merupakan keuntungan (kerugian) aktuarial yang berasal dari selisih antara nilai perhitungan liabilitas imbalan pasti dengan hasil realisasinya.
Experience adjustments on employee benefit liabilities represent the actuarial gains (losses) resulting from the differences between realized and calculated values for the defined benefit obligations.
Analisa sensitivitas untuk risiko tingkat diskonto
Sensitivity analysis for discount rate risk
Pada tanggal 31 Desember 2014, jika tingkat diskonto meningkat sebesar 1 persen dengan semua variabel konstan, maka nilai kini kewajiban pasti akan lebih rendah sebesar Rp1,79 miliar, sedangkan jika tingkat diskonto menurun 1 persen, maka nilai kini kewajiban pasti akan lebih tinggi sebesar Rp2,04 miliar.
As of December 31, 2014, if the discount rate is higher by one percent with all other variables held constant, the present value of defined benefit obligation would have been Rp1.79 billion lower, while if the discount rate is lower by one percent, the present value of defined benefit obligation would have been Rp2.04 billion higher.
Manajemen Grup telah mereviu asumsi yang digunakan dan berpendapat bahwa asumsi tersebut sudah memadai. Manajemen berkeyakinan bahwa liabilitas imbalan kerja tersebut telah memadai untuk menutupi liabilitas imbalan kerja Grup.
The Management of the Group has reviewed the assumptions used and agrees that these assumptions are adequate. Management believes that the liability for employee benefits is sufficient to cover the Group’s liability for its employee benefits.
24. KEPENTINGAN NON-PENGENDALI
24. NON-CONTROLLING INTEREST
Rincian kepentingan non-pengendali atas aset neto Entitas Anak pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, adalah sebagai berikut:
Details of non-controlling interest in Subsidiaries’ net-assets as of December 31, 2014 and 2013, are as follows:
2014
2013
PT Anugerahinti Gemanusa PT Maiska Bhumi Semesta PT Malindo Persada Khatulistiwa
1.041.712.135 1.093.687 429.425
1.365.657.533 2.744.252 2.586.228
PT Anugerahinti Gemanusa PT Maiska Bhumi Semesta PT Malindo Persada Khatulistiwa
Total
1.043.235.247
1.370.988.013
Total
‘
80
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
25. MODAL SAHAM
25. SHARE CAPITAL
Susunan pemegang saham Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, adalah sebagai berikut:
Pemegang Saham
Total Saham/ Total Shares
The composition of shareholders of the Company as of December 31, 2014 and 2013, are as follows:
Persentase Pemilikan/ Percentage of Ownership
Total Saham/ Total Share Capital
Shareholders
Watervale Worldwide Inc. Centrin Telecom Ltd. Hadisan Sridjaja (Pihak berelasi) Osville Energy Corporation (S) Pte. Ltd. Bank of Singapore Ltd. Sudiharto Sridjaja (Pihak berelasi) Jasin Sridjaja (Komisaris) Goh Cheng Beng (Presiden Komisaris) Masyarakat (dengan kepemilikan kurang dari 5%)
211.353.700 138.000.000 72.400.000
21,83 14,25 7,48
84.541.480.000 55.200.000.000 28.960.000.000
61.500.000 55.415.600 1.800.000 600.000
6,35 5,72 0,19 0,06
24.600.000.000 22.166.240.000 720.000.000 240.000.000
200.000
0,02
80.000.000
Watervale Worldwide Inc. Centrin Telecom Ltd. Hadisan Sridjaja (Related party) Osville Energy Corporation (S) Pte. Ltd. Bank of Singapore Ltd. Sudiharto Sridjaja (Related party) Jasin Sridjaja (Commissioner) Goh Cheng Beng (President of Commissioner)
427.027.700
44,10
170.811.080.000
Public (with ownership less than 5%)
Total
968.297.000
100,00
387.318.800.000
Total
Sehubungan dengan kuasi-reorganisasi pada tahun 2012 untuk mengeliminasi defisit, Perusahaan menurunkan nilai nominal sahamnya sebesar Rp96.829.700.000 (Rp500 per lembar saham menjadi Rp400 per lembar saham) (Catatan 35).
In relation with the quasi-reorganization in 2012, the Company reduced the par value of its shares by Rp96,829,700,000 to eliminate the deficit (from Rp500 per share to Rp400 per share) (Note 35).
26. TAMBAHAN MODAL DISETOR - NETO
26. ADDITIONAL PAID IN CAPITAL - NET
Rincian tambahan modal disetor - neto pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, adalah sebagai berikut:
Details of additional paid in capital - net as of December 31, 2014 and 2013, are as follows:
2014 Tambahan modal disetor diatas nilai nominal Biaya emisi saham dan obligasi konversi Neto
2013
21.148.434.065
21.148.434.065
(1.651.308.825)
(1.651.308.825)
19.497.125.240
19.497.125.240
Additional paid in capital in excess of par value Issuance cost of share and convertible bond Net
Tambahan modal disetor di atas nilai nominal merupakan selisih lebih harga penerbitan saham penawaran umum perdana dan harga penerbitan obligasi di atas nilai nominalnya.
Additional paid in capital in excess of par value represents the excess of issuance price of shares in the initial public offering and issuance price of bonds over their par value.
Biaya emisi saham dan obligasi merupakan biaya emisi saham selama Penawaran Umum Perdana dan Penerbitan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu I, serta biaya emisi obligasi wajib konversi yang dikonversi menjadi saham biasa pada tahun 1997.
Issuance cost of share and convertible bonds represents issuance cost of share during the Initial Public Offering and Rights Issue I, and convertible bonds issuance cost which were converted into common share in 1997.
Sehubungan dengan kuasi-reorganisasi untuk mengeliminasi defisit, Perusahaan mengeliminasi saldo defisit sebesar Rp183.870.182.672 dengan tambahan modal disetor (Catatan 35).
In relation to the quasi-reorganization, the Company eliminated their deficit with additional paid-in capital by Rp183,870,182,672 (Note 35).
81
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
27. DIVIDEN KAS DAN CADANGAN UMUM
27. CASH DIVIDEND AND GENERAL RESERVE
Sesuai dengan risalah Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan yang diselenggarkan pada tanggal 18 Juni 2014 yang diaktakan oleh akta Notaris Veronica Nataadmadja No. 25 tanggal 18 Juni 2014, para pemegang saham memutuskan pembayaran dividen kas sebesar Rp1.571.788.978 (Rp1,62 per saham) atau setara dengan 20% dari laba neto Perusahaan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013. Pemegang saham juga menyetujui untuk memindahkan sebagian saldo laba ke cadangan umum sebesar Rp100.000.000. Pada tanggal 31 Desember 2014, dividen yang masih terutang sejumlah Rp4.414.551 yang dicatat sebagai bagian dari akun “Utang Lainlain - Pihak Ketiga” pada laporan posisi keuangan konsolidasian 2014.
Based on the minutes of the Shareholders’ Annual General Meeting on June 18, 2014, which was notarized under Deed No. 25 of Veronica Nataadmadja dated June 18, 2014 the Company’s shareholders ratified the declaration of cash dividends amounting to Rp1,571,788,978 (Rp1.62 per share) or equivalent to 20% of the Company’s Net Income for the year ended December 31, 2013. In addition the shareholders approved to appropriate part of its retained earnings to general reserve amounting to Rp100,000,000. On December 31, 2014, dividend payable totaling Rp4,414,551 which recorded as part of “Other Payables - Third Parties” account in the 2014 consolidated statement of financial position.
28. PENJUALAN NETO
28. NET SALES
Rincian penjualan neto adalah sebagai berikut:
Details of net sales are as follows:
2014 Biodiesel Bahan kimia lain Tandan buah segar Total
2013
747.595.126.078 245.509.749.165 6.981.819.846
851.932.395.901 352.284.187.546 1.849.422.000
Biodiesel Other chemicals Fresh fruit bunch
1.000.086.695.089
1.206.066.005.447
Total
Penjualan yang melebihi 10% dari total penjualan neto adalah sebagai berikut:
Sales from individual customers exceeding 10% of the total net sales are as follows:
2014
2013
Pihak Ketiga PT Pertamina (Persero) PT Shell Indonesia PT Nipsea Paint and Chemicals PT Karya Utama Indah
310.076.412.550 236.415.575.537 106.690.622.200 -
754.849.703.607 48.418.005.771 116.754.584.560 146.942.110.288
Third Parties PT Pertamina (Persero) PT Shell Indonesia PT Nipsea Paint and Chemicals PT Karya Utama Indah
Total
653.182.610.287
1.066.964.404.226
Total
29. BEBAN POKOK PENJUALAN
29. COST OF GOODS SOLD
Rincian beban pokok penjualan adalah sebagai berikut:
Details of cost of goods sold are as follows:
2014
2013
Manufaktur Bahan baku yang digunakan Upah langsung Biaya pabrikasi
345.556.561.356 2.522.651.262 35.413.573.657
260.082.460.403 1.608.697.551 49.353.752.169
Manufacture Material used Direct labor Manufacturing cost
Total Biaya Produksi
383.492.786.275
311.044.910.123
Total Production Cost
82
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
29. BEBAN POKOK PENJUALAN (lanjutan)
29. COST OF GOODS SOLD (continued) 2014
Persediaan barang dalam proses Persediaan awal Persediaan akhir Beban Pokok Produksi Persediaan barang jadi Persediaan awal Pembelian Persediaan akhir Sub-total
2013
7.250.732.532 (2.629.638.371) 388.113.880.436 28.995.380.252 5.385.258.325 (6.283.812.944) 416.210.706.069
Work in process Beginning balance Ending balance
6.140.864.269 (7.250.732.532) 309.935.041.860
Cost of Goods Manufactured Finished goods Beginning balance Purchase Ending balance
13.823.675.194 11.507.617.057 (28.995.380.252) 306.270.953.859
Sub-total
Perdagangan Persediaan barang jadi Persediaan awal Pembelian Penghapusan persediaan
71.105.449.378 490.326.435.301 (6.607.282.125)
4.351.371.035 774.104.546.643 -
Trading Finished goods Beginning balance Purchase Inventory written-off
Total Persediaan Barang Siap untuk Dijual Persediaan akhir
554.824.602.554 (3.520.583.803)
778.455.917.678 (71.105.449.378)
Total Goods Available for Sale Ending balance
Sub-total
551.304.018.751
707.350.468.300
Sub-total
Perkebunan Biaya pemeliharaan Amortisasi dan depresiasi Biaya umum kebun Biaya pemanenan
10.844.515.700 9.095.636.429 6.891.147.604 3.680.783.283
5.880.858.957 3.422.251.542 2.930.039.467 1.370.271.258
Plantations Upkeep cost Amortization and depreciation Estate general expense Harvesting cost
Sub-total
30.512.083.016
13.603.421.224
Sub-total
998.026.807.836
1.027.224.843.383
Cost of Goods Sold
Beban Pokok Penjualan
Pembelian kepada vendor yang melebihi 10% dari total penjualan neto adalah sebagai berikut:
Purchases from individual suppliers exceeding 10% of the total net sales are as follows:
2014 Pihak Ketiga PT Tridomain Chemicals PT Bina Karya Prima PT Sinar Mas Agro Resource and Technology Tbk PT Karya Indah Alam Sejahtera PT Handayasakti Saranautama Total
2013
285.995.923.687 188.908.977.716
174.199.776.570 51.723.126.532
78.369.834.300 28.145.741.851 8.631.728.372
190.364.854.900 187.101.740.956 122.934.603.692
Third Parties PT Tridomain Chemicals PT Bina Karya Prima PT Sinar Mas Agro Resource and Technology Tbk PT Karya Indah Alam Sejahtera PT Handayasakti Saranautama
590.052.205.926
726.324.102.650
Total
30. BEBAN USAHA a.
30.
Beban Penjualan
OPERATING EXPENSES a.
2014
Selling Expenses
2013
Pengangkutan Pengepakan Sewa Lain-lain
28.926.304.190 1.719.786.730 1.337.833.421 2.721.949.402
19.447.489.126 1.003.829.152 1.615.220.119 4.118.503.530
Freight Packing Rental Others
Total
34.705.873.743
26.185.041.927
Total
83
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
30. BEBAN USAHA (lanjutan) b.
30.
Beban Umum dan Administrasi
b. General and Administrative Expenses 2014
Gaji, upah dan kesejahteraan karyawan Jamuan, sumbangan dan representasi Jasa tenaga ahli Penyusutan (Catatan 12) Sewa gedung Perjalanan dinas Beban kendaraan Perlengkapan kantor Iklan dan hubungan masyarakat Perizinan, pajak dan denda Lain-lain (masing-masing di bawah Rp200 juta) Total
2013
30.204.550.161
22.671.213.016
14.824.056.397 6.282.808.153 3.075.414.715 1.506.055.171 1.110.168.512 866.833.250 623.531.613 326.251.356 125.059.688
1.661.276.534 6.805.344.843 2.978.703.725 1.272.234.675 798.065.477 832.400.655 535.062.189 352.983.223 301.273.341
3.950.571.652
2.230.145.317
Salary, wages and employee benefits Entertainment, donation and representation Professional fees Depreciation (Note 12) Rental Travelling Automobile expenses Office supplies Advertising and public relation Licence, tax and penalty Others (each below Rp200 million)
62.895.300.668
40.438.702.995
Total
31. LABA PER SAHAM
31. EARNINGS PER SHARE
Berikut ini adalah rekonsiliasi faktor-faktor penentu perhitungan laba (rugi) per saham:
The following presents the reconciliation of the numerators and denominators used in the computation of earnings (loss) per share:
2014 Laba (rugi) tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik induk Rata-rata tertimbang saham biasa yang beredar Jumlah laba (rugi) per saham dasar
OPERATING EXPENSES (continued)
2013
(141.808.568.499) 968.297.000 (146,45)
968.297.000
Income (loss) for the year attributable to owners of parent entity Weighted-average number ordinary shares outstanding
8,12
Basic earning (loss) per share amount
7.858.944.890
Laba per saham dilusian adalah sama dengan laba per saham dasar karena Perusahaan tidak memiliki efek berpotensi dilutif.
Diluted earnings per share is the same as the basic earnings per share since the Company does not have potential dilutive securities.
32. INSTRUMEN KEUANGAN, MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN DAN PENGELOLAAN MODAL
32. FINANCIAL INSTRUMENTS, RISKS MANAGEMENT AND CAPITAL MANAGEMENT
a. Nilai Wajar Instrumen Keuangan
a. Fair Value of Financial Instruments
Nilai tercatat (berdasarkan nilai nosional) dari kas dan bank, kas di bank yang dibatasi penggunaannya, piutang usaha, piutang lain-lain, utang bank jangka pendek, utang usaha, utang lain-lain, liabilitas yang masih harus dibayar di dalam laporan keuangan konsolidasian yang cukup mendekati nilai wajarnya karena sebagian
The carrying values (based on notional amounts) of cash on hand and in banks, restricted cash in banks, trade receivables, other receivables, short-term bank loans, trade payables, other payables, and accrued liabilities in the consolidated financial statements reasonably approximate their fair
84
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
32. INSTRUMEN KEUANGAN, MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN DAN PENGELOLAAN MODAL (lanjutan)
32. FINANCIAL INSTRUMENTS, RISKS MANAGEMENT AND CAPITAL MANAGEMENT (continued)
a. Nilai Wajar Instrumen Keuangan (lanjutan)
a. Fair Value (continued)
of
Financial
Instruments
besar bersifat jangka pendek atau nilai wajarnya tidak dapat ditentukan secara andal. Sementara untuk utang bank jangka panjang, utang pembiayaan konsumen dan utang sewa pembiayaan, nilai tercatat mendekati nilai wajarnya dikarenakan dikenakan bunga yang mengikuti tingkat suku bunga pasar.
values because they are mostly short-term in nature or their fair values cannot be reliably determined. While for the long-term bank loans, consumer financing payables and finance lease payables, carrying values approximate their fair values since they bear interest rate subject to repricing as market rate changes.
Piutang perkebunan plasma tidak memiliki tanggal pembayaran dan bunga yang pasti, maka, dicatat sebesar biaya perolehan. Tidaklah praktis untuk memperkirakan nilai wajar piutang perkebunan plasma karena tidak terdapat jangka waktu pembayaran yang tetap.
The plasma plantation receivables do not have definite repayment date and interest, hence, is carried at cost. It is not practical to estimate the fair value of plasma plantation receivables because there are no fixed repayment terms.
Tidaklah praktis untuk mengestimasi nilai wajar dari uang jaminan. Karena nilainya tidak material, saldo disajikan dengan biaya perolehan.
It is not practical to estimate fair value of security deposits. Since the amount is not considered material, the balance is presented at cost.
Tabel di bawah ini mengikhtisarkan nilai tercatat dan estimasi nilai wajar instrumen keuangan Grup yang dinyatakan dalam laporan posisi keuangan konsolidasian pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013:
The following table sets forth the carrying values and their estimated fair values of the Group’s financial assets and liabilities recorded in the consolidated statements of financial position as of December 31, 2014 and 2013:
31 Desember 2014/ December 31, 2014 Nilai tercatat/ Carrying amount
Nilai wajar/ Fair value
Aset Keuangan Kas dan bank Kas di bank yang dibatasi penggunaannya Piutang usaha - neto Piutang lain-lain Piutang perkebunan plasma Aset lain-lain - uang jaminan
13.291.915.074
13.291.915.074
Financial Assets Cash on hand and in banks
1.500.118 143.314.823.168 75.479.478.833 93.057.694.825 531.930.000
1.500.118 143.314.823.168 75.479.478.833 93.057.694.825 531.930.000
Restricted cash in bank Trade receivables - net Other receivables Plasma plantation receivables Other assets - security deposits
Total
325.677.342.018
325.677.342.018
Total
Liabilitas Keuangan Utang bank jangka pendek Utang usaha Utang lain-lain Liabilitas yang masih harus dibayar Utang bank jangka panjang Utang pembiayaan konsumen Utang sewa pembiayaan
461.430.860.340 117.429.754.431 29.207.477.986 7.100.980.984 395.250.533.059 1.001.763.983 542.056.645
461.430.860.340 117.429.754.431 29.207.477.986 7.100.980.984 395.250.533.059 1.001.763.983 542.056.645
Financial Liabilities Short-term bank loans Trade payables Other payables Accrued liabilities Long-term bank loans Consumer financing payables Finance lease payables
1.011.963.427.428
1.011.963.427.428
Total
Total
85
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
32. INSTRUMEN KEUANGAN, MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN DAN PENGELOLAAN MODAL (lanjutan)
32. FINANCIAL INSTRUMENTS, RISKS MANAGEMENT AND CAPITAL MANAGEMENT (continued)
a. Nilai Wajar Instrumen Keuangan (lanjutan)
a. Fair Value (continued)
of
Financial
Instruments
31 Desember 2013/ December 31, 2013 Nilai tercatat/ Carrying amount
Nilai wajar/ Fair value
Aset Keuangan Kas dan bank Kas di bank yang dibatasi penggunaannya Piutang usaha Piutang lain-lain Piutang perkebunan plasma Aset lain-lain - uang jaminan
24.213.187.512
24.213.187.512
Financial Assets Cash on hand and in banks
1.500.118 226.494.191.522 45.651.087.931 54.212.007.288 319.238.000
1.500.118 226.494.191.522 45.651.087.931 54.212.007.288 319.238.000
Restricted cash in bank Trade receivables Other receivables Plasma plantation receivables Other assets - security deposits
Total
350.891.212.371
350.891.212.371
Total
Liabilitas Keuangan Utang bank jangka pendek Utang usaha Utang lain-lain Liabilitas yang masih harus dibayar Utang bank jangka panjang Utang pembiayaan konsumen Utang sewa pembiayaan
425.467.189.343 52.587.988.623 9.062.236.526 5.378.502.448 324.565.299.145 1.585.925.061 1.472.113.879
425.467.189.343 52.587.988.623 9.062.236.526 5.378.502.448 324.565.299.145 1.585.925.061 1.472.113.879
Financial Liabilities Short-term bank loans Trade payables Other payables Accrued liabilities Long-term bank loans Consumer financing payables Finance lease payables
Total
820.119.255.025
820.119.255.025
Total
b. Faktor dan Kebijakan Manajemen Risiko Keuangan
b. Factors and Management
Dalam menjalankan aktivitas operasi, investasi dan pendanaan, Grup menghadapi risiko keuangan yaitu risiko kredit, risiko likuiditas dan risiko pasar dan mendefinisikan risiko-risiko sebagai berikut:
Policies
of
Financial
Risk
In its operating, investing and financing activities, the Group is exposed to the following financial risks: credit risk, liquidity risk and market risk and define those risks as follows:
Risiko kredit: kemungkinan bahwa debitur tidak membayar semua atau sebagian pinjaman atau tidak membayar secara tepat waktu dan akan menyebabkan kerugian. Risiko likuiditas: risiko bahwa Grup tidak akan dapat memenuhi kewajiban keuangannya pada saat jatuh tempo. Risiko pasar: risiko bahwa perubahan dalam suku bunga dan kurs mata uang asing akan mempengaruhi pendapatan Grup atau nilai dari kepemilikan instrumen keuangan.
86
Credit risk: the risk of financial loss to the Group if debtor will not repay all or a portion of a loan or will not repay in a timely manner and will cause losses. Liquidity risk: the risk that the Group will not be able to meet its financial obligations as they fall due. Market risk: the risk that changes in interest rates and foreign currency rates will affect the Group’s income or the value of its holdings of financial instruments.
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
32. INSTRUMEN KEUANGAN, MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN DAN PENGELOLAAN MODAL (lanjutan)
32. FINANCIAL INSTRUMENTS, RISKS MANAGEMENT AND CAPITAL MANAGEMENT (continued)
b. Faktor dan Kebijakan Manajemen Risiko Keuangan (lanjutan)
b. Factors and Policies of Management (continued)
Financial
Risk
Dalam rangka untuk mengelola risiko tersebut secara efektif, Direksi telah menyetujui beberapa strategi untuk pengelolaan risiko keuangan, yang sejalan dengan tujuan Grup. Pedoman ini menetapkan tujuan dan tindakan yang harus diambil dalam rangka mengelola risiko keuangan yang dihadapi Grup.
In order to effectively manage those risks, the Directors have approved some strategies for the management of financial risks, which are in line with Group’s objectives. These guidelines set up objectives and action to be taken in order to manage the financial risks that the Group faces.
Pedoman utama dari kebijakan ini sebagai berikut:
The major guidelines of this policy are the following:
adalah
Meminimalkan tingkat suku bunga, mata uang dan risiko pasar untuk semua jenis transaksi. Memaksimalkan penggunaan "lindung nilai alamiah" yang menguntungkan sebanyak mungkin off-setting alami antara penjualan dan biaya dan utang dan piutang dalam mata uang yang sama. Strategi yang sama ditempuh sehubungan dengan risiko suku bunga. Semua kegiatan manajemen risiko keuangan dilakukan dan dipantau di tingkat pusat. Semua kegiatan manajemen risiko keuangan dilakukan secara bijaksana dan konsisten dan mengikuti praktek pasar terbaik. Grup dapat berinvestasi dalam saham atau instrumen serupa hanya dalam hal terjadi kelebihan likuiditas yang bersifat sementara, dan transaksi tersebut harus disahkan oleh Direksi.
Minimize interest rate, currency and market risk for all kind of transactions.
Maximize the use of "natural hedge" favouring as much as possible the natural off-setting of sales and costs and payables and receivables denominated in the same currency. The same strategy is pursued with regard to interest rate risk.
All financial risk management activities are carried out and monitored at central level.
All financial risk management activities are carried out on a prudent and consistent basis and following the best market practices. The Group may invest in shares or similar instruments only in the case of temporary excess of liquidity, and such transactions have to be authorized by the Board of Directors.
Risiko Kredit
Credit Risks
Grup memiliki risiko kredit yang berasal dari kas di bank, piutang usaha, piutang lain-lain, dan piutang perkebunan plasma.
The Group exposure for credit risk arises primarily from cash in bank, trade receivables, other receivables, and plasma plantation receivables.
Grup mengelola risiko kredit atas aset keuangan berupa kas di bank dengan melakukan transaksi dengan pihak yang memiliki peringkat kredit yang bagus.
The Group manage credit risk arising from financial instrument in form of cash in bank by dealing with high credit rating counterparties.
87
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
32. INSTRUMEN KEUANGAN, MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN DAN PENGELOLAAN MODAL (lanjutan)
32. FINANCIAL INSTRUMENTS, RISKS MANAGEMENT AND CAPITAL MANAGEMENT (continued)
b. Faktor dan Kebijakan Manajemen Risiko Keuangan (lanjutan)
b. Factors and Policies of Financial Risk Management (continued)
Risiko Kredit (lanjutan)
Credit Risks (continued)
Terkait dengan piutang usaha yang sebagian besar berasal dari aktivitas penjualan, Grup melakukan monitoring portofolio kredit secara berkesinambungan dan melakukan pengelolaan penagihan piutang untuk meminimalisir risiko kredit. Grup melakukan pengendalian atas risiko kredit dengan menetapkan kebijakan persetujuan atau penolakan konsumen baru dan kepatuhan atas kebijakan tersebut dipantau oleh Direksi. Sebagai bagian dari proses dalam persetujuan atau penolakan tersebut, reputasi dan jejak rekam pelanggan menjadi bahan pertimbangan.
In connection with credit exposure of trade receivables which primarily arising from sales activities, the Group performs ongoing credit portfolio monitoring and manages the collection of the receivables in order to minimize the credit risk exposure. The Group controls its exposure to credit risks by setting its policy in approval or rejection of new customers and compliances is monitored by the Directors. As part of the process in approval or rejection, the customers’ reputation and track record are taken into consideration.
Piutang usaha dan lain-lain yang telah jatuh tempo, berasal dari debitur yang dapat dipercaya. Manajemen Grup berpendapat bahwa seluruh piutang usaha dan lain-lain dapat ditagih.
Trade and other receivables that are neither past due are from creditworthy debtors. The management of Group is of the opinion that all trade and other receivables can be fully collected.
Seperti diungkapkan pada Catatan 2x dan 34, piutang perkebunan plasma merupakan biayabiaya yang dikeluarkan untuk pengembangan perkebunan plasma yang meliputi pengeluaran yang dibiayai oleh bank maupun pembiayaan sendiri.
As disclosed in Notes 2x and 34, plasma plantation receivables represent cost incurred for plasma plantation development which include costs for plasma plantations funded by the bank or self funded by the Group.
Piutang perkebunan plasma juga termasuk pinjaman talangan kredit, pinjaman pupuk serta sarana produksi pertanian lainnya kepada petani. Pinjaman-pinjaman ini akan ditagihkan kembali kepada petani plasma.
Plasma plantation receivables also include advances to plasma farmers for topping up loan and the related interest to the bank, advances for fertilizers and other agriculture supplies. These advances shall be reimbursed to the plasma farmes.
Grup melalui pola kemitraan juga memberikan bantuan teknis kepada petani plasma untuk mempertahankan produktivitas perkebunan plasma yang merupakan bagian dari strategi Grup untuk mempererat hubungan dengan petani plasma yang diharapkan akan dapat memperlancar pelunasan piutang perkebunan plasma.
The Group through partnership scheme also provides technical assistance to the plasma farmers to maintain the productivity of plasma plantations as part of the Group’s strategy to strengthen relationship with plasma farmers which is expected to improve the repayments of plasma plantation receivables.
88
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
32. INSTRUMEN KEUANGAN, MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN DAN PENGELOLAAN MODAL (lanjutan)
32. FINANCIAL INSTRUMENTS, RISKS MANAGEMENT AND CAPITAL MANAGEMENT (continued)
b. Faktor dan Kebijakan Manajemen Risiko Keuangan (lanjutan)
b. Factors and Policies of Financial Risk Management (continued)
Risiko Kredit (lanjutan)
Credit Risks (continued)
Manajemen Grup berpendapat bahwa tidak terdapat risiko kredit yang terkonsentrasi secara signifikan.
The management of Group as of its opinion that there is no significant concentration of credit risk.
Tabel berikut ini menunjukan informasi mengenai eksposur risiko kredit berdasarkan evaluasi penurunan nilai pada aset keuangan Grup pada tanggal 31 Desember 2014:
The following table provides information regarding the credit risk exposure based on impairment assessment on the Group’s financial assets as of December 31, 2014:
31 Desember/December 31, 2014 Belum jatuh tempo/ Not yet due Kas di bank Piutang usaha Piutang lain-lain Piutang perkebunan plasma Total
13.222.289.948 64.439.364.836 160.325.385
1-30 hari/ days
31-90 hari/ days
4.500.046.856 2.513.795.816
> 90 hari/ days
2.295.156.401 618.823.129
93.057.694.825
-
-
170.879.674.994
7.013.842.672
2.913.979.530
Total/ Total
72.549.202.186 72.186.534.503 144.735.736.689
13.222.289.948 143.783.770.279 75.479.478.833 93.057.694.825
Cash in banks Trade receivables Other receivables Plasma plantation receivables
325.543.233.885
Total
31 Desember/December 31, 2013 Belum jatuh tempo/ Not yet due
1-30 hari/ days
31-90 hari/ days
> 90 hari/ days
Kas di bank 24.101.997.335 Piutang usaha 160.616.049.744 Piutang lain-lain Piutang perkebunan plasma 54.212.007.288
52.911.947.844 26.118.540.406
12.482.212.254 93.651.918
483.981.680 19.438.895.607
-
-
-
54.212.007.288
Cash in banks Trade receivables Other receivables Plasma plantation receivables
Total
79.030.488.250
12.575.864.172
19.922.877.287
350.459.284.076
Total
238.930.054.367
Total/ Total 24.101.997.335 226.494.191.522 45.651.087.931
Risiko Likuiditas
Liquidity Risks
Perusahaan dapat terekspos terhadap risiko likuiditas apabila ada perbedaan waktu signifikan antara penerimaan piutang dengan penyelesaian utang dan pinjaman.
The Company would be exposed to liquidity risk if there is significant mismatch in the timing difference between the collection of receivables and settlement of payables and borrowings.
Perusahaan mengelola risiko likuiditas dengan pengawasan proyeksi arus kas dan arus kas aktual secara berkesinambungan serta menjaga kecukupan kas dan setara kas dan fasilitas pinjaman yang tersedia. Risiko ini juga diminimalisir dengan memperbaiki jangka waktu pembayaran utang kepada pemasok dan mengelola berbagai sumber pembiayaan dari para pemberi pinjaman yang dapat diandalkan.
The Company manages the liquidity risk by ongoing monitoring over the projected and actual cash flows as well as the adequacy of cash and cash equivalents and available credit facilities. This risk is also minimized by improving the payment term of debts to suppliers and managing diversified funding resources from reliable quality lenders.
89
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
32. INSTRUMEN KEUANGAN, MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN DAN PENGELOLAAN MODAL (lanjutan)
32. FINANCIAL INSTRUMENTS, RISKS MANAGEMENT AND CAPITAL MANAGEMENT (continued)
b. Faktor dan Kebijakan Manajemen Risiko Keuangan (lanjutan)
b. Factors and Policies of Financial Risk Management (continued)
Risiko Likuiditas (lanjutan)
Liquidity Risks (continued)
Tabel berikut menganalisis rincian liabilitas keuangan berdasarkan jangka waktu:
The following table analysis the breakdown of financial liabilities by maturity:
31 Desember 2014/December 31, 2014 Dalam satu tahun/ Within one year
Lebih dari satu tahun/ More than one year
Total/ Total
Utang bank jangka pendek Utang usaha Utang lain-lain Liabilitas yang masih harus dibayar Utang bank jangka panjang Utang pembiayaan konsumen Utang sewa pembiayaan
461.430.860.340 117.429.754.431 29.207.477.986 7.100.980.983 29.473.500.000 636.814.478 265.153.500
365.777.033.059 364.949.505 276.903.145
461.430.860.340 117.429.754.431 29.207.477.986 7.100.980.983 395.250.533.059 1.001.763.983 542.056.645
Short-term bank loans Trade payables Other payables Accrued liabilities Long-term bank loans Consumer finance payables Finance lease payables
Total
645.544.541.718
366.418.885.709
1.011.963.427.427
Total
31 Desember 2013/December 31, 2013 Dalam satu tahun/ Within one year
Lebih dari satu tahun/ More than one year
Total/ Total
Utang bank jangka pendek Utang usaha Utang lain-lain Liabilitas yang masih harus dibayar Utang bank jangka panjang Utang pembiayaan konsumen Utang sewa pembiayaan
425.467.189.343 52.587.988.623 9.062.236.526 5.378.502.448 20.360.650.000 1.035.984.374 1.435.871.390
304.204.649.145 549.940.687 36.242.489
425.467.189.343 52.587.988.623 9.062.236.526 5.378.502.448 324.565.299.145 1.585.925.061 1.472.113.879
Short-term bank loans Trade payables Other payables Accrued liabilities Long-term bank loans Consumer finance payables Finance lease payables
Total
515.328.422.704
304.790.832.321
820.119.255.025
Total
Grup telah memperoleh persetujuan perpanjangan atas fasilitas modal kerja pada tanggal 16 Februari 2015 dari PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk sampai dengan tahun 2016.
The Group has obtained the approval for the extension of the working capital loan on February 16, 2015 from PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk until 2016.
Jika utang tersebut disajikan sebagai liabilitas jangka panjang pada tanggal 31 Desember 2014, maka rasio lancar akan meningkat menjadi 0,98.
If such loan was presented as long-term liability on December 31, 2014, the current ratio would increase to 0.98.
Risiko Tingkat Bunga
Interest Rate Risks
Grup terekspos risiko tingkat suku bunga terutama menyangkut liabilitas berbunga Grup.
The Group's exposure to interest rate risk relates primarily to their interest-bearing liabilities.
Tidak terdapat aktivitas lindung nilai tingkat bunga pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013.
There are no interest rate hedging activities in place as of December 31, 2014 and 2013.
90
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
32. INSTRUMEN KEUANGAN, MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN DAN PENGELOLAAN MODAL (lanjutan)
32. FINANCIAL INSTRUMENTS, RISKS MANAGEMENT AND CAPITAL MANAGEMENT (continued)
b. Faktor dan Kebijakan Manajemen Risiko Keuangan (lanjutan)
b. Factors and Policies of Financial Risk Management (continued)
Risiko Tingkat Bunga (lanjutan)
Interest Rate Risks (continued)
Analisa sensitivitas untuk risiko suku bunga
Sensitivity analysis for interest rate risk
Pada tanggal 31 Desember 2014, jika tingkat suku bunga pinjaman meningkat/menurun sebesar 0,5 persen dengan semua variabel konstan, rugi sebelum beban (manfaat) pajak untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut lebih tinggi/rendah sebesar Rp4 miliar terutama sebagai akibat kenaikan/penurunan biaya bunga atas pinjaman dengan tingkat bunga mengambang.
As of December 31, 2014, if the interest rates of the borrowings have been 0.5 percent higher/lower with all other variables held constant, loss before tax expense (benefit) for the year then ended would have been Rp4 billion higher/lower, mainly as a result of higher/lower interest expense on borrowings with floating interest rates.
Risiko Mata Uang Asing
Foreign Currency Risks
Risiko nilai tukar mata uang asing adalah risiko dimana nilai wajar atau arus kas masa mendatang dari suatu instrumen keuangan akan berfluktuasi akibat perubahan nilai tukar mata uang asing. Risiko Grup terkait nilai tukar mata uang asing terutama timbul dari piutang dan utang usaha atas penjualan dan pembelian dalam mata uang asing serta utang bank yang digunakan untuk pembiayaan kegiatan operasi Grup yang meliputi produksi, pembelian dan penjualan Grup.
Foreign exchange rate risk is the risk that the fair value or future cash flows of a financial instrument will fluctuate because of changes in foreign exchange rates. The Group’s exposure to exchange rate fluctuations results primarily from trade receivables and payables its sales and purchases in foreign currencies and bank loans for financing the Group’s operational activity including production, purchases and sales.
Untuk memitigasi risiko terkait risiko perubahan mata uang asing, Grup melakukan monitoring arus kas non-Rupiah dan memaksimalkan penggunaan “lindung nilai alamiah” yang menguntungkan sebanyak mungkin off-setting alami antara penjualan dan biaya dan utang dan piutang dalam mata uang yang sama. Strategi yang sama ditempuh sehubungan dengan risiko suku bunga.
To mitigate the Group’s exposure to foreign exchange currency risk, non-Rupiah cash flows are monitored and maximize the use of “natural hedge” favouring as much as possible the natural off-setting of sales and costs and payables and receivables denominated in the same currency. The same strategy is pursued with regard to interest rate risk.
Tidak ada aktivitas lindung nilai mata uang asing secara formal pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013.
There is no formal currency hedging activities in place as of December 31, 2014 and 2013.
Pada tanggal 31 Desember 2014, aset dan liabilitas moneter Grup yang berdenominasi dalam mata uang selain Rupiah sebagai berikut:
As of December 31, 2014, the Group’s monetary assets and liabilities denominated in currencies other than Rupiah are as follows:
Nilai dalam mata uang asing/ Amounts in foreign currency Aset Kas dan bank
AS$433.123 SG$542 RMB2.777
91
Dalam Rupiah pada tanggal pelaporan/ Rupiah equivalent as at reporting date
5.388.051.580 5.106.784 5.645.669
Assets Cash on hand and in banks
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
32. INSTRUMEN KEUANGAN, MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN DAN PENGELOLAAN MODAL (lanjutan)
32. FINANCIAL INSTRUMENTS, RISKS MANAGEMENT AND CAPITAL MANAGEMENT (continued)
b. Faktor dan Kebijakan Manajemen Risiko Keuangan (lanjutan)
b. Factors and Policies of Financial Risk Management (continued)
Risiko Mata Uang Asing (lanjutan)
Foreign Currency Risks (continued)
Nilai dalam mata uang asing/ Amounts in foreign currency Piutang usaha Piutang lain-lain Aset lain-lain Liabilitas Utang bank jangka pendek Utang usaha Utang lain-lain Liabilitas yang masih harus dibayar Utang bank jangka panjang
Dalam Rupiah pada tanggal pelaporan/ Rupiah equivalent as at reporting date
AS$7.994.525 AS$4.888.588 AS$2.000
99.451.894.967 60.813.782.437 24.880.000
(AS$32.810.666) (AS$4.736.287) (AS$1.531.474) (AS$ 65.501) (AS$5.712.500)
(408.164.681.806) (58.919.406.753) (19.051.550.719) (814.832.440) (71.063.500.000)
(AS$31.538.192) SG$542 RMB2.777
(392.335.362.734) 5.106.784 5.645.669
Liabilitas moneter - neto
(392.324.610.281)
Trade receivables Other receivables Other assets Liabilities Short-term bank loans Trade payables Other payables Accrued liabilities Long-term bank loans
Net monetary liabilities
Jika nilai denominasi liabilitas neto dari mata uang asing pada tanggal 31 Desember 2014 ditampilkan dengan menggunakan nilai tukar yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia tanggal 30 April 2015 (tanggal penyelesaian laporan keuangan konsolidasian) yaitu Rp12.937 untuk 1 Dolar AS dan Rp9.795,20 untuk 1 Dolar Singapura dan Rp2.116,07 untuk 1 Yuan Cina, liabilitas neto moneter Grup akan meningkat sebesar Rp15,7 miliar.
If the net foreign currency denominated liabilities as of December 31, 2014 are reflected using the exchange rates as published by Bank of Indonesia as of April 30, 2015 (date of completion of the consolidated financial statements), which are Rp12,937 to US Dollar 1 and Rp9,795.20 to Singapore Dollar, and Rp2,116.07 to China Yuan 1, the Group’s net monetary liabilities will increase approximately by Rp15.7 billion.
Analisa sensitivitas untuk risiko mata uang asing
Sensitivity analysis for foreign exchange risk
Pada tanggal 31 Desember 2014, jika nilai tukar Rupiah terhadap mata uang asing terapresiasi sebanyak 10% dengan semua variabel konstan, rugi sebelum beban (manfaat) pajak untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut lebih rendah sebesar Rp39.232.461.028, terutama sebagai akibat kerugian/keuntungan utang bank dalam mata uang asing, sedangkan jika nilai tukar Rupiah terhadap mata uang asing terdepresiasi sebanyak 10%, maka rugi sebelum beban (manfaat) pajak untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut lebih tinggi sebesar Rp39.232.461.028.
As of December 31, 2014, if the exchange rates of Rupiah against foreign currencies appreciated by 10% with all other variables held constant, the loss before tax expense (benefit) for the year then ended would have been Rp39,232,461,028 lower, mainly as result of foreign exchange losses/gains on the translation of bank loans denominated in foreign currencies, while, if the exchange rates of Rupiah against foreign currencies depreciated by 10%, the loss before tax expense (benefit) for the year then ended would have been Rp39,232,461,028 higher.
c. Pengelolaan Modal
c. Capital Management
Grup bertujuan mencapai struktur modal yang optimal untuk memenuhi tujuan usaha, diantaranya dengan mempertahankan rasio modal yang sehat dan maksimalisasi nilai pemegang saham.
The Group aims to achieve an optimal capital structure in pursuit of its business objectives, which include maintaining healthy capital ratios and maximizing shareholders value.
92
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
32. INSTRUMEN KEUANGAN, MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN DAN PENGELOLAAN MODAL (lanjutan)
32. FINANCIAL INSTRUMENTS, RISKS MANAGEMENT AND CAPITAL MANAGEMENT (continued)
c. Pengelolaan Modal (lanjutan)
c. Capital Management (continued)
Manajemen memantau modal dengan menggunakan beberapa ukuran likuiditas dan leverage keuangan seperti rasio lancar dan utang terhadap ekuitas.
Management monitors capital using several financial liquidity and leverage measurements such as current ratio and debt to equity ratio.
33. SEGMEN INFORMASI
33. SEGMENT INFORMATION
Grup mengklasifikasikan usahanya menjadi tiga produk utama, yaitu: FAME, bahan kimia lainnya dan tandan buah segar. Segmen tersebut menjadi dasar pelaporan informasi segmen primer Perusahaan.
The Group classifies its business into three main, products, namely; FAME, other chemicals and fresh fruit bunch. These segments are the basis on which the Group report its primary segment information.
a. Segmen Primer
a. Primary Segment Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014/ Year ended December 31, 2014 Bahan Kimia Lainnya/ Other Chemicals
FAME/FAME Penjualan neto Beban pokok penjualan
Tandan Buah Sawit/ Fresh Fruit Bunch
747.595.126.078
245.509.749.165
731.104.113.899
236.410.610.921
Hasil segmen
16.491.012.179
9.099.138.244
Beban penjualan Beban umum dan administrasi
25.943.692.866
8.519.891.724
Laba (rugi) usaha
(9.452.680.687)
-
Beban lain-lain neto Manfaat pajak penghasilan Total laba (rugi) komprehensif tahun berjalan
Total/ Total
6.981.819.846
-
1.000.086.695.089
Net sales
30.512.083.016
-
998.026.807.836
Cost of goods sold
(23.530.263.170)
-
2.059.887.253
Segment result
-
34.705.873.743
Selling expenses General and administrative expenses
242.289.153
579.246.520
Tidak Dialokasikan/ Unallocated
(23.772.552.323)
62.895.300.668
62.895.300.668
(62.895.300.668)
(95.541.287.158)
Income (loss) from operation Other charges - net
-
-
-
(73.676.781.683)
(73.676.781.683)
-
-
-
27.081.747.576
27.081.747.576
Income tax benefit
(142.136.321.265)
Total comprehensive income (loss) for the year
Total laba yang dapat diatribusikan kepada: Pemilik entitas induk Kepentingan non-pengendali
(141.808.568.499)
Total comprehensive income atributable to: Equity holders of the parent
(327.752.766)
Non-controlling interest
TOTAL
(142.136.321.265)
TOTAL
(9.452.680.687)
579.246.520
(23.772.552.323)
(109.490.334.775)
Aset dan Liabilitas Aset segmen
249.205.648.525
182.073.301.796
708.581.768.691
191.188.334.211
1.331.049.053.223
Assets and Liabilities Segment assets
Liabilitas segmen
682.560.821.294
74.115.888.360
242.764.871.664
29.655.147.299
1.029.096.728.617
Segment liabilities
Informasi Lainnya Beban penyusutan
-
-
-
14.514.161.676
14.514.161.676
Other Information Depreciation expense
Penambahan aset tetap
-
-
-
93.732.626.751
93.732.626.751
Addition of fixed assets
Pelanggan dengan total penjualan lebih dari 10% PT Pertamina (Persero) PT Shell Indonesia PT Nipsea Paint And Chemicals
Customer with total sales more than 10%
310.076.412.550
-
-
-
310.076.412.550
PT Pertamina (Persero)
236.415.575.537
-
-
-
236.415.575.537
-
106.690.622.220
-
-
106.690.622.220
PT Shell Indonesia PT Nipsea Paint and Chemicals
93
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
33. SEGMEN INFORMASI (lanjutan)
33. SEGMENT INFORMATION (continued)
a. Segmen Primer (lanjutan)
a. Primary Segment (continued) Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013/ Year ended December 31, 2013 Bahan Kimia Lainnya/ Other Chemicals
FAME/FAME
Tandan Buah Sawit/ Fresh Fruit Bunch
Penjualan neto Beban pokok penjualan
851.932.395.901
352.284.187.546
702.138.350.083
Hasil segmen
149.794.045.818
Beban penjualan Beban umum dan administrasi
18.524.811.743
7.660.230.184
-
-
Laba (rugi) usaha
131.269.234.075
33.140.885.286
-
-
-
-
-
-
Beban lain-lain neto Beban pajak penghasilan Total laba (rugi) komprehensif tahun berjalan
Tidak Dialokasikan/ Unallocated
Total/ Total
1.849.422.000
-
1.206.066.005.447
Net sales
311.483.072.076
13.603.421.224
-
1.027.224.843.383
Cost of goods sold
40.801.115.470
(11.753.999.224)
-
178.841.162.064
Segment result
-
-
26.185.041.927
-
40.438.702.995
40.438.702.995
Selling expenses General and administrative expenses
(40.438.702.995)
112.217.417.142
Income (loss) from operation
(80.830.964.253)
(80.830.964.253)
Other charges - net
(23.475.251.885)
(23.475.251.885)
Income tax expenses
(11.753.999.224)
7.911.201.004
Total comprehensive income (loss) for the year
Total laba yang dapat diatribusikan kepada: Pemilik entitas induk Kepentingan non-pengendali
7.858.944.890
Total comprehensive income atributable to: Equity holders of the parent
52.256.114
Non-controlling interest
TOTAL
7.911.201.004
TOTAL
131.269.234.075
33.140.885.286
(11.753.999.224)
(144.744.919.133)
Aset dan Liabilitas Aset segmen
554.665.367.915
24.635.164.581
461.675.401.423
250.735.336.460
1.291.711.270.379
Assets and Liabilities Segment assets
Liabilitas segmen
650.827.547.889
-
170.439.151.929
24.784.135.712
846.050.835.530
Segment liabilities
Informasi Lainnya Beban penyusutan
-
-
-
21.571.903.039
21.571.903.039
Other Information Depreciation expense
Penambahan aset tetap
-
-
-
8.434.434.206
8.434.434.206
Addition of fixed assets
Pelanggan dengan total penjualan lebih dari 10% PT Pertamina (Persero) PT Karya Utama Indah PT Nipsea Paint and Chemicals
Customer with total sales more than 10%
754.849.703.607
-
-
-
754.849.703.607
PT Pertamina (Persero)
-
146.942.110.228
-
-
146.942.110.228
-
116.754.584.560
-
-
116.754.584.560
PT Karya Utama Indah PT Nipsea Paint and Chemicals
94
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
33. SEGMEN INFORMASI (lanjutan)
33. SEGMENT INFORMATION (continued)
b. Segmen Geografis
Penjualan neto: Domestik Internasional Total
b. Geographical Segment 2014
2013
963.856.446.910 36.230.248.179
1.156.586.178.137 49.479.827.310
Net sales: Domestic International
1.000.086.695.089
1.206.066.005.447
Total
Kebijakan akuntansi segmen operasi adalah sama sebagaimana dijelaskan pada ikhtisar kebijakan akuntansi yang penting pada Catatan 2.
The accounting policy of the operating segments is the same with the summary of accounting policies in Note 2.
34. IKATAN DAN PERJANJIAN
34. COMMITMENTS AND AGREEMENTS
Perjanjian Grup yang signifikan adalah sebagai berikut:
The Group’s significant agreements are as follows:
1.
Berdasarkan perjanjian sewa tanah No. 001/ DIR-GSS/Sewa Tanah/2006 tertanggal 1 Mei 2006, AG menyewa sebidang tanah milik PT Global Natural Resources (dahulu PT Global Support Service). Luas sebidang tanah tersebut adalah 4.000 m2 di Kawasan Industri Gresik. Masa sewa 5 tahun terhitung sejak tanggal 1 November 2005 hingga tanggal 31 Oktober 2010. Total beban sewa senilai Rp600.000.000, neto dari pajak. Berdasarkan Addendum Perjanjian Sewa Menyewa Tanah No. 001.1/DIR-GNR/SEWA TANAH/2010 tanggal 25 Oktober 2010, luas area yang disewakan meningkat menjadi 4.020 m2 dan masa sewa telah diperpanjang sampai dengan tanggal 31 Oktober 2015. Pada tanggal 6 Maret 2013, AG membeli tanah yang disebut diatas dengan harga Rp3.500.000.000 dan dicatat sebagai “Aset Tetap - Tanah” pada laporan posisi keuangan konsolidasian 2013. Nilai sewa sebesar Rp603.000.000 untuk 5 tahun. Biaya sewa dibayar dimuka untuk periode yang masih tersisa telah dibebankan dalam operasi pada tahun 2013.
1.
Based on land lease agreement No. 001/DIRGSS/Sewa Tanah/2006 dated May 1, 2006, AG leases a parcel of land from PT Global Natural Resources (formerly PT Global Support Service). The parcel of land is 4,000 sqm in Kawasan Industri Gresik. The lease period is 5 years starting from November 1, 2005 until October 31, 2010. The total lease expense amounted to Rp600,000,000, net of all taxes. Based on Addendum of Agreement of Land Lease No.001.1/DIR-GNR/SEWA TANAH/2010 dated October 25, 2010 the total area of leased land was increased to become 4,020 sqm and the period of lease has been extended until October 31, 2015. On March 6, 2013, AG purchased the said land above with purchase price of Rp3,500,000,000 and is recorded as “Fixed Assets - Land” in the 2013 consolidated statement of financial position. Value of lease amounted to Rp603,000,000 for 5 years. Prepaid rental for the remaining period has been charged to operation in 2013.
2.
Kebijakan pemerintah Indonesia mewajibkan perusahaan perkebunan untuk membangun perkebunan inti rakyat. Sehubungan dengan kebijakan tersebut, MBS dan MPK (secara bersama-sama disebut sebagai “Perusahaan Inti”), memiliki komitmen dengan Koperasi Unit Desa (KUD) yang mewadahi petani plasma untuk mengembangkan perkebunan plasma. Pembiayaan atas pengembangan perkebunan plasma ini diperoleh melalui pinjaman dari PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (“BRI”) (Catatan 21).
2.
The Indonesian government policy requires the plantations companies to develop plasma plantations. Related to this, MBS and MPK (collectively referred to as the “Nucleus Companies”), have commitments with “Koperasi Unit Desa (KUD)” representing the plasma farmers to develop plantations under the plasma scheme. The financing of these plasma plantations are provided by PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (“BRI”) (Note 21).
95
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
34. IKATAN DAN PERJANJIAN (lanjutan)
34. COMMITMENTS (continued)
AND
AGREEMENTS
Pada saat perkebunan plasma telah menghasilkan, petani plasma berkewajiban untuk menjual seluruh hasil perkebunan tersebut kepada Perusahaan Inti, dan melunasi angsuran atas fasiltas pinjaman investasi yang diberikan oleh bank sesuai dengan skema pengembangan perkebunan plasma menggunakan dana yang dipotong dari penjualan hasil perkebunan plasma tersebut.
When the plasma plantations start to mature, the plasma farmers are obliged to sell all their harvests to the respective Nucleus Companies, and shall repay the installments for the credit investment facilities obtained from the bank in accordance with the scheme of the plasma plantations development using funds deducted from the proceeds of the said sales of plasma plantations’ harvests.
Fasilitas pinjaman diberikan langsung oleh BRI kepada Perusahaan Inti. Dengan demikian, saldo pinjaman dicatat oleh Perusahaan Inti.
The credit facilities are provided directly by the BRI to the Nucleus Companies. Accordingly, loan balances were recorded by the Nucleus Companies.
Pada tanggal 24 Desember 2014, MBS, MPK dan petani plasma menyetujui perubahan skema pengembangan perkebunan plasma. MBS dan MPK akan memulai pembagian hasil sebesar 30% dari penjualan tandan buah segar dikurangi dengan biaya yang terkait untuk pengembangan perkebunan plasma pada bulan Januari 2015.
On December 24, 2014, MBS, MPK and plasma farmers agreed to change plasma plantation development scheme. Revenue sharing amounting to 30% from sales of fresh fruit bunch deducted by related cost on development of plasma plantations starting in January 2015.
Pada tanggal 31 Desember 2014, pengembangan plasma oleh Grup telah mencapai 1.768 hektar (2013: 1.482 hektar) (tidak diaudit).
As of December 31, 2014, the Group’s Plasma development comprise 1,768 hectares (2013: 1,482 hectares) (unaudited).
Total biaya bunga yang dikapitalisasi ke piutang perkebunan plasma untuk tahuntahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 masingmasing sebesar Rp3.461.319.374 dan Rp1.744.042.063.
Total interest expense capitalized to plasma plantation receivables as of December 31, 2014 and 2013 totaling Rp3,461,319,374 and Rp1,744,042,063, respectively.
Saldo piutang perkebunan plasma pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 masingmasing sebesar Rp93.057.694.825 dan Rp54.212.007.288.
Total outstanding plasma plantation receivables as of December 31, 2014 and 2013 amounted to Rp93,057,694,825 and Rp54,212,007,288, respectively.
Manajemen berpendapat bahwa seluruh piutang perkebunan plasma dapat ditagih. Oleh karena itu tidak perlu dibentuk penyisihan penurunan nilai piutang perkebunan plasma.
Management is of the opinion that all plasma plantation receivables can be fully collected. Hence, no allowance for impairment of plasma plantation receivables is provided.
96
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
34. IKATAN DAN PERJANJIAN (lanjutan)
3.
4.
34. COMMITMENTS (continued)
Pada tanggal 9 Maret 2012, Perusahaan mengadakan perjanjian jual beli Fatty Acid Methyl Ester (FAME) dengan PT Pertamina (Persero) (Pertamina). Perusahaan berkewajiban mengirimkan FAME kepada Pertamina dengan lokasi Franco Terminal BBM Boyolali, Franco Terminal BBM Maos, Franco Terminal BBM Tegal, dan Franco lainnya sesuai dengan kebutuhan pembeli. Harga jual ditentukan berdasarkan Keputusan Menteri ESDM No. 0219 K/12/MEM/2010 tanggal 26 Januari 2010 tentang Harga Indeks Pasar Bahan Bakar Minyak dan Harga Indeks Pasar Bahan Bakar Nabati (Biofuel) yang dicampurkan ke dalam jenis bahan bakar tertentu.
3.
AND
AGREEMENTS
On March 9, 2012, the Company entered into a sales and purchase agreement of Fatty Acid Methyl Ester (FAME) with PT Pertamina (Persero) (Pertamina). The Company should deliver FAME to Pertamina which is located at Franco Terminal BBM Boyolali, Franco Terminal Maos, Franco Terminal BBM Tegal and other Franco based on buyer’s request. The selling price is based on Decree from the Ministry of Energy and Mineral Resources No. 0219 K/12/MEM/2010 dated January 26, 2010 regarding Fuel Market Price Index and Biofuel Market Price Index which mixed with particular fuel.
Pada tanggal 28 Februari 2013, Perusahaan mengadakan perjanjian jual beli FAME dengan Pertamina untuk jangka waktu 1 Januari 31 Desember 2013. Syarat dan ketentuan dalam perjanjian ini serupa dengan perjanjian sebelumnya.
On February 28, 2013, the Company entered into a sales and purchase agreement of FAME with Pertamina for January 1 - December 31, 2013. The terms and conditions in this agreement are similar with the previous agreement.
Berdasarkan pengumuman hasil lelang pekerjaan pengadaan FAME tanggal 18 Desember 2013, Perusahaan ditunjuk sebagai pemasok FAME untuk wilayah Tegal, Maos dan Cilacap dengan total suplai 72.000 KL selama periode 2 tahun.
Based on announcement of auction result of FAME supply dated December 18, 2013, the Company was appointed as FAME supplier for Tegal, Maos and Cilacap area with total supply of 72,000 KL for 2 years period.
Total penjualan kepada Pertamina untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 masing-masing berjumlah Rp310.076.412.550 dan Rp754.849.703.607.
Total sales to Pertamina for the years ended December 31, 2014 and 2013 amounted to Rp310,076,412,550 and Rp754,849,703,607, respectively.
Pada tanggal 1 Oktober 2013, Perusahaan mengadakan perjanjian penyediaan biodiesel dengan PT Shell Indonesia (“Shell”) dimana Perusahaan akan menyediakan biodiesel untuk: Depot Gresik: +/- 1-1.700 KL/bulan, Depot Pulau Laut: +/- 5-7.000 KL/bulan.
4. On October 1, 2013, the Company entered into a biodiesel supply agreement with PT Shell Indonesia (“Shell”) whereby the Company will supply biodiesel for:
Perjanjian ini berlaku selama 12 bulan kecuali diakhiri lebih awal.
The agreement is valid for 12-months unless terminated earlier.
Total penjualan ke Shell untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 masing-masing sebesar Rp236.415.575.537 and Rp48.418.005.771.
Total sales to Shell for the year ended December 31, 2014 and 2013 amounted to Rp236,415,575,537 and Rp48,418,005,771, respectively.
97
Gresik depot: +/- 1-1,700 KL/month, Pulau Laut depot: +/- 5-7,000 KL/month.
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
34. IKATAN DAN PERJANJIAN (lanjutan)
5.
6.
34.
COMMITMENTS (continued)
AND
AGREEMENTS
Pada tanggal 2 Juli 2013, Perusahaan dan EBCI, pihak berelasi, mengadakan perjanjian kerjasama distribusi dimana Perusahaan akan memperoleh tambahan keuntungan sebesar AS$50/MT untuk setiap penjualan produk EBCI kepada pembeli tertentu. Jangka waktu perjanjian ini adalah 5 tahun terhitung sejak 1 Januari 2010.
5. On July 2, 2013, the Company and EBCI, a related party, entered into distribution agreement whereby the Company will obtain US$50/MT additional profit for each sales of EBCI’s products to certain customer. This agreement is valid for 5 years since January 1, 2010.
Tambahan keuntungan yang diperoleh Perusahaan untuk penjualan sebelum tahun 2013 adalah sebesar AS$1.031.955 (setara dengan Rp12.583.661.465) dan dicatat sebagai bagian dari “Pendapatan Lain-lain” pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian tahun 2013.
The additional profit obtained by the Company related to the sales made before 2013 totaling US$1,031,955 (equivalent to Rp12,583,661,465) and is recorded as part of “Other Income” in the 2013 consolidated statement of comprehensive income.
Pada tanggal 27 Juli 2013, BRI memberikan fasilitas kredit dan jasa perbankan kepada pemasok MPK dimana beberapa supplier MPK akan mendapatkan pembayaran terlebih dahulu sebelum jatuh tempo. MPK harus membayarkan terlebih dahulu 7,5% dan BRI akan membayarkan 92,5% dari nilai tagihan. MPK menanggung beban bunga 11% per tahun dihitung untuk periode dari tanggal pembayaran dari BRI sampai tanggal pembayaran oleh MPK dan provisi sebesar 0,5% dari nilai tagihan. Total fasilitas yang digunakan oleh MPK pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 masing masing sejumlah Rp502.165.975 dan Rp2.510.191.505.
6.
Pada tanggal yang sama, BRI memberikan fasilitas kredit dan jasa perbankan kepada supplier MBS dimana beberapa supplier MBS akan mendapatkan pembayaran terlebih dahulu sebelum jatuh tempo. MBS harus membayarkan terlebih dahulu 7,5% dan BRI akan membayarkan 92,5% dari nilai tagihan. MBS menanggung beban bunga 11% per tahun dihitung untuk periode dari tanggal pembayaran dari BRI sampai tanggal pembayaran oleh MBS dan provisi sebesar 0,5% dari nilai tagihan. Total fasilitas yang digunakan oleh MBS pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 masing masing sejumlah Rp604.970.714 dan Rp1.658.194.081.
On July 27, 2013, BRI provides credit facility and banking services to suppliers of MPK in which the suppliers will receive cash payment before due date. MPK is required to pay 7.5% of the total invoice in advance and BRI will pay the remaining 92.5%. MPK bears interest rate of 11% per annum starting from date of payment from BRI until the date of payment by MPK and provision fee amounted to 0.5% of total invoice.The total of credit facility utilized by MPK as of December 31, 2014 and 2013 amounted to Rp502,165,975 and Rp2,510,191,505, respectively.
On the same date, BRI provides credit facility and banking services to suppliers of MBS in which the suppliers will receive cash payment before due date. MBS is required to pay 7.5% of the total invoice in advance and BRI will pay the remaining 92.5%. MBS bears interest rate of 11% per annum starting from date of payment from BRI until the date of payment by MBS and provision fee amounted to 0.5% of total invoice. Total of credit facility utilized by MBS as of December 31, 2014 and 2013 amounted to Rp604,970,714 and Rp1,658,194,081.
98
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
34. IKATAN DAN PERJANJIAN (lanjutan) 7.
34. COMMITMENTS (continued)
AND
AGREEMENTS
Pada tanggal 24 Maret 2014, AG mengadakan perjanjian pengalihan piutang dengan Devonhurst Group Limited (Devonhurst), British Virgin Islands. Berdasarkan perjanjian tersebut AG akan mengalihkan hak penagihan kepada Devonhurst untuk menagih piutang dari Continental Chemical Corporation Pte. Ltd. (CCCPL), Singapura, sejumlah AS$1.572.810 (setara dengan Rp19.170.981.090). Sehubungan dengan pengalihan tersebut, Devonhurst telah membayar kepada AG pada tanggal 17 April 2014.
7. On March 24, 2014, AG entered into assignment agreement with Devonhurst Group Limited (Devonhurst), British Virgin Islands. Based on the agreement, AG will assign its collection right to Devonhurst to collect the receivables from Continental Chemical Corporation Pte. Ltd. (CCCPL), Singapore, totaling US$1,572,810 (equivalent to Rp19,170,981,090). In relation with such assignment, Devonhurst has paid AG on April 17, 2014.
Total potongan harga yang diperoleh AG sehubungan dengan pembelian tahun 2013 adalah Rp2.730.718.134 dan dicatat sebagai bagian dari akun “Beban Pokok Penjualan” pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian 2013.
The purchases discount obtained by AG related to the purchases made for 2013 totaling Rp2,730,718,134 and is recorded as part of “Cost of Good Sold” in the 2013 consolidated statement of comprehensive income.
35. KUASI-REORGANISASI
35. QUASI-REORGANIZATION
Krisis ekonomi yang terjadi di wilayah regional Asia Pasifik, termasuk Indonesia, yang dimulai sejak semester kedua tahun 1997, telah mempengaruhi kegiatan usaha Perusahaan dan AG, Entitas Anak. Terjadinya depresiasi mata uang Rupiah terhadap mata uang asing lainnya (termasuk terhadap dolar AS) juga telah menyebabkan terjadinya peningkatan atas utang dalam valuta asing (dolar AS) termasuk bunga terkait milik AG, Entitas Anak.
The economic crisis that occurred in the Asia Pacific region, including Indonesia, which began in the second half of 1997 has affected the business activities of the Company and its subsidiary, AG. The depreciation of the Rupiah against other currencies (including the US dollar) has also led to an increase in the foreign currency denominated debts (US dollar) and their corresponding interest expenses owed by AG, the Subsidiary.
Meskipun restrukturisasi pinjaman AG dan pembiayaannya kembali (refinancing) oleh kreditur lain telah selesai dilaksanakan dan Perusahaan telah mampu membukukan laba neto, laporan posisi keuangan konsolidasian Perusahaan dan Entitas Anak, pada tanggal 30 Juni 2012 masih menunjukan saldo kerugian (defisit) yang cukup signifikan, yaitu sebesar Rp308.713.740.978.
Although AG has undergone restructuring of their loans and financing schemes from creditors and the Company has been able to recognize net income, the consolidated statements of financial position of the Company and its Subsidiaries, as of June 30, 2012, still presented significant deficit amounting to Rp308,713,740,978.
Oleh karena itu, Perusahaan dan AG, Entitas Anak, melakukan kuasi-reorganisasi agar laporan posisi keuangan konsolidasian Perusahaan dan Entitas Anak dapat menunjukan nilai sekarang dan tanpa dibebani oleh defisit masa lampau.
Therefore, the Company and its Subsidiary, AG, conducted quasi-reorganization so that the consolidated statements of financial position of the Company and its subsidiaries can present their current balances, unencumbered by their past deficits.
Sesuai dengan PSAK No. 51 (Revisi 2003), “Akuntansi Kuasi-Reorganisasi”, kuasi reorganisasi merupakan prosedur akuntansi yang mengatur perusahaan merestrukturisasi ekuitasnya dengan menghilangkan defisit dan menilai kembali seluruh aset dan liabilitasnya. Dengan melakukan prosedur ini, entitas diharapkan dapat melanjutkan usahanya
In accordance with PSAK No. 51 (Revised 2003), “Accounting for Quasi-Reorganization”, a quasireorganization is an accounting procedure that governs a company in its pursuit to restructure its equity to eliminate its deficits and revalue all assets and liabilities. By undergoing this procedure, the entity is expected to continue its business with
99
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
35. KUASI-REORGANISASI (lanjutan)
35. QUASI-REORGANIZATION (continued)
seperti baru, dengan saldo yang menunjukkan nilai sekarang tanpa defisit dari masa lampau. Dengan demikian, Perusahaan dan Entitas Anak, AG melakukan kuasi-reorganisasi yang akan dilakukan melalui prosedur akuntansi. Eliminasi atas saldo defisit terhadap akun-akun ekuitas secara umum melalui urutan prioritas sebagai berikut:
fresh start, presenting current balances without the past deficits. Therefore, the Company and its Subsidiary, AG conducted a quasi-reorganization based on the aforementioned accounting procedure. Elimination of the deficit of the equity items will be done in the following order of priority:
1.
1.
2. 3. 4.
Selisih penilaian kembali aset dan liabilitas dan selisih penilaian yang sejenisnya; Selisih transaksi perubahan ekuitas entitas anak; Tambahan modal disetor; dan Modal saham.
2.
Revaluation of assets and liabilities and the likes from the revaluation; Difference in subsidiary equity transactions;
3. 4.
Additional paid-in capital; and Share capital.
MPK dan MBS, Entitas Anak, keduanya tidak melaksanakan kuasi-reorganisasi dikarenakan MPK dan MBS masih dalam tahap pengembangan. Dengan tidak adanya kuasi-reorganisasi termasuk reorgansasi secara hukum, maka tidak ada penurunan nilai nominal saham entitas anak (MPK dan MBS). Demikian pula, tidak ada penurunan modal ditempatkan, modal disetor dan modal dasar entitas anak (MPK dan MBS).
MPK and MBS, subsidiaries of the Company, did not undergo a quasi-reorganization since both entities are still in the development stage. In the absence of a quasi-reorganization and legal reorganization, there is no reduction in the nominal value of the shares of these subsidiaries (MPK and MBS). Similarly, there is no reduction in the issued, paid in capital and authorized capital of these subsidiaries (MPK and MBS).
Untuk mengeliminasi defisit, Perusahaan melakukan kuasi-reorganisasi sesuai dengan PSAK No. 51 (Revisi 2003) dengan menggunakan laporan posisi keuangan konsolidasian tanggal 30 Juni 2012, yang disetujui oleh para pemegang saham Perusahaan melalui Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang diselenggarakan pada tanggal 22 November 2012 yang diaktakan dengan Akta Notaris No. 42 oleh Notaris Veronica Nataadmadja, S.H.
In order to eliminate the deficit, the Company conducted a quasi-reorganization in accordance with PSAK No. 51 (Revised 2003) using consolidated statement of financial position dated June 30, 2012 which was approved by the shareholders of the Company through a shareholders extraordinary general meeting held on November 22, 2012 which notarialized by Notarial Deed No. 42 of Veronica Nataadmadja, S.H.
Eliminasi atas saldo defisit terhadap akun-akun ekuitas dilakukan melalui urutan prioritas sebagai berikut:
The elimination of deficit is applied against equity accounts in order of priority as follow:
30 Juni 2012/June 30, 2012 Defisit Selisih penilaian kembali aset tetap Selisih penilaian kembali aset dan liabilitas selain aset tetap Selisih transaksi perubahan ekuitas entitas anak Tambahan modal disetor Modal ditempatkan dan disetor penuh
308.713.740.978 (1.982.261.514) (551.037.396) (25.480.559.396) (183.870.182.672) (96.829.700.000)
Deficits Revaluation surplus of fixed assets Revaluation surplus asset and liabilites other than fixed assets Difference arising from transactions resulting in changes in the equity of subsidiary Additional paid-in-capital Issued and fully paid capital
Total
-
Penentuan nilai wajar aset tetap Perusahaan dan AG, Entitas Anak pada tanggal 30 Juni 2012 telah dilaksanakan oleh Kantor Jasa Penilai Publik Martokoesoemo, Prasetyo & Rekan, penilai independen, dalam laporannya tanggal 1 Oktober 2012 dengan menggunakan metode penilaian kembali memakai pendekatan data pasar dengan perbandingan data pasar dan metode pendekatan biaya.
The determination of fair value of fixed assets of the Company and AG, a Subsidiary as of June 30, 2012 was performed by Kantor Jasa Penilai Publik Martokoesoemo, Prasetyo & Rekan, an independent appraiser in its report dated October 1, 2012 using revaluation methods employing the Market data Approach and Cost Approach Method.
100
Total
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
35. KUASI-REORGANISASI (lanjutan)
35. QUASI-REORGANIZATION (continued)
Penentuan nilai wajar aset dan liabilitas selain aset tetap Perusahaan dan AG, Entitas Anak pada tanggal 30 Juni 2012 telah dilaksanakan oleh Kantor Jasa Penilai Publik Herly, Ariawan & Rekan, penilai independen, dalam laporannya tanggal 5 November 2012 dengan menggunakan metode penilaian kembali memakai pendekatan data pasar dengan perbandingan data pasar dan metode pendekatan biaya.
The determination of fair value of assets and liabilities other than fixed assets of the Company and AG, a Subsidiary as of June 30, 2012 was performed by Kantor Jasa Penilai Publik Herly, Ariawan & Rekan, an independent appraiser in its report dated November 5, 2012 using revaluation methods employing the Market data approach and Cost approach method.
36. PERISTIWA SETELAH PERIODE PELAPORAN
36. EVENTS AFTER REPORTING PERIOD
a. Pada tanggal 5 Maret 2015, pemegang saham MBS menyetujui peningkatan modal ditempatkan dan disetor dari Rp54.255.000.000 menjadi Rp111.255.000.000 dimana penambahan sebesar Rp57.000.000.000 diambil alih oleh Perusahaan dengan cara konversi utang pemegang saham. Perubahan Anggaran Dasar ini telah diterima oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia melalui surat keputusan No. AHU-AH.01.03-0018672 tanggal 24 Maret 2015.
a. On March 5, 2015, the shareholders of MBS approved the increased of issued and fully paid capital from Rp54,255,000,000 to Rp111,255,000,000 whereby the increase of Rp57,000,000,000 was made the Company through conversion of shareholder’s loan. The change of Articles of Association has been received by Ministry of Law and Human Rights in its decree No. AHU-AH.01.03-0018672 dated March 24, 2015.
b. Pada tanggal 5 Maret 2015, pemegang saham MPK menyetujui peningkatan modal ditempatkan dan disetor dari Rp54.580.000.000 menjadi Rp154.580.000.000 dimana penambahan sebesar Rp100.000.000.000 diambil alih oleh Perusahaan dengan cara konversi utang pemegang saham. Perubahan Anggaran Dasar ini telah diterima oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia melalui surat keputusan No. AHU-AH.01.03-0018647 tanggal 24 Maret 2015.
b. On March 5, 2015, the shareholders of MPK approved the increased of issued and fully paid from Rp54,580,000,000 to Rp154,580,000,000 whereby the increase of Rp100,000,000,000 was made by the Company through conversion of shareholder’s loan. The change of Articles of Association has been received by Ministry of Law and Human Rights in its decree No. AHUAH.01.03-0018647 dated March 24, 2015.
c. Pada tanggal 16 Februari 2015, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk menyetujui perpanjangan fasilitas kredit modal kerja tetap dan forex line yang di berikan kepada AG sampai dengan tanggal 20 Februari 2016 dengan limit kredit AS$27.170.000 dan AS$18.000.000 dan suku bunga 6% per tahun.
c. On February 16, 2015, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk agreed to extend working capital credit facility and forex line given to the AG up to February 20, 2016 with credit limit amounted to US$27,170,000 and US$18,000,0000 and bear interest rate 6% per annum.
d. Pada tanggal 14 Januari 2015, PT Bank Mutiara Tbk menyetujui perpanjangan fasilitas Kredit Rekening Koran yang diberikan kepada Perusahaan sampai dengan tanggal 13 Januari 2016 dengan limit kredit Rp20.000.000.000 dan suku bunga 14,5% per tahun.
d. On January 14, 2015, PT Bank Mutiara Tbk agreed to extend Overdraft facility given to the Company up to January 13, 2016 with credit limit amounted to Rp20,000,000,000 and bear interest rate 14.5% per annum.
101
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
36. PERISTIWA SETELAH PERIODE PELAPORAN (lanjutan)
36. EVENTS AFTER (continued)
REPORTING
PERIOD
e. Pada tanggal 24 Februari 2015, Goh Cheng Beng (Allan Goh) sebagai Presiden Komisaris Perusahaan telah memberitahukan secara tertulis kepada Perusahaan tentang pengunduran dirinya. Sehubungan dengan pengunduran diri tersebut, Perusahaan akan menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa.
e. On February 24, 2015, Goh Cheng Beng (Allan Goh) as the Company’s President Commissioner has notified the Company with his resignation. In relation with the resignation, the Company will hold Extraordinary Shareholders Meeting.
f. Pada tanggal 13 Maret 2015, Ignatius Wiraharjo sebagai Direktur Perusahaan telah memberitahukan secara tertulis kepada Perusahaan tentang pengunduran dirinya. Sehubungan dengan pengunduran diri tersebut, Perusahaan akan menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa.
f. On March 13, 2015, Ignatius Wiraharjo as the Company’s Director has notified the Company with his resignation. In relation with resignation, the Company will hold Extraordinary Shareholders Meeting.
g. Pada tanggal 2 Januari 2015, Perusahaan menerima surat persetujuan pengembalian pendahuluan atas PPN untuk masa pajak Oktober dan Desember 2014 dengan total Rp2.799.139.647. Perusahaan telah menerima sebagian pengembalian pajak tersebut pada tanggal 23 Januari 2015 sebesar Rp1.676.422.780.
g. On January 2, 2015, the Company received approval letter pertaining to preliminary tax refund on VAT for October and December 2014 totaling Rp2,799,139,647. The Company has received part of tax refund on January 23, 2015 amounting to Rp1,676,422,780.
37. STANDAR AKUNTANSI BERLAKU TAHUN 2015
KEUANGAN
YANG
37. FINANCIAL ACCOUNTING EFFECTIVE IN 2015
STANDARDS
Pernyataan Standar Akuntansi keuangan baru dan revisi (PSAK) dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (ISAK) yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Indonesia (DSAK) dan berlaku sejak atau setelah tanggal 1 Januari 2015 adalah sebagai berikut:
New and Revised Statements of Financial Accounting Standards (PSAK) and Interpretation of Financial Accounting Standards (ISAK) issued by the Indonesian Financial Accounting Standards Board (DSAK) and effective on or after January 1, 2015 are as follow:
Berlaku di 2015
Effective in 2015
PSAK No. 1 (Revisi 2013), “Penyajian Laporan Keuangan”; PSAK No. 4 (Revisi 2013), “Laporan Keuangan Tersendiri”; PSAK No. 15 (Revisi 2013), “Investasi pada Perusahaan Asosiasi dan Ventura Bersama”; PSAK No. 24 (Revisi 2013), “Imbalan Kerja”;
PSAK No. 46 (Revisi 2014), “Pajak Penghasilan”; PSAK No. 48 (Revisi 2014), “Penurunan Nilai Aset”; PSAK No. 50 (Revisi 2014), “Instrumen Keuangan: Penyajian”; PSAK No. 55 (Revisi 2014), “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran”;
102
PSAK No. 1 (Revised 2013), “Presentation of Financial Statements”; PSAK No. 4 (Revised 2013), “Separate Financial Statements”; PSAK No. 15 (Revised 2013), “Investment in Associate and Joint Venture”; PSAK No. 24 (Revised 2013), “Employee Benefits”; “PSAK No. 46 (Revised 2014), “Income Taxes”; PSAK No 48 (Revised 2014), “Impairment of Assets”; PSAK No. 50 (Revised 2014), “Financial Instruments: Presentation”; PSAK No. 55 (Revised 2014), “Financial Instruments: Recognition and Measurement”;
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 37. STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN BERLAKU TAHUN 2015 (lanjutan)
PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
YANG
37. FINANCIAL ACCOUNTING EFFECTIVE IN 2015 (continued)
PSAK No. 60 (Revisi 2014), “Instrumen Keuangan: Pengungkapan”; PSAK No. 65, “Laporan Keuangan Konsolidasian”; PSAK No. 66, “Pengaturan Bersama”; PSAK No. 67, “Pengungkapan Kepentingan dalam Entitas Lain”; PSAK No. 68, “Pengukuran Nilai Wajar”. ISAK No. 15 (Revisi 2014), “Batas Aset Imbalan Pasti, Persyaratan Pendanaan Minimum, dan Interaksinya”; ISAK No. 26 (Revisi 2014), “Penilaian Ulang Derivatif Melekat”.
PSAK No. 60 (Revisi 2014), “Financial Instruments: Disclosure”; PSAK No. 65, “Consolidated Financial Statements”; PSAK No. 66, “Joint Arrangement”; PSAK No. 67, “Disclosure of Interest in Other Entities”; PSAK No. 68, “Fair Value Measurement”; ISAK No. 15 (Revised 2014), “The Limit on a Defined Benefit Asset, Minimum Funding Requirements and their interaction”; ISAK No. 26 (Revised 2014), “Reassessment of Embedded Derivatives”.
Grup masih mengevaluasi dampak atas penerapan standar dan interpretasi akuntansi tersebut.
38. INFORMASI PERUSAHAAN
KEUANGAN
STANDARDS
The Group is still evaluating the possible impact on the application of these financial accounting standards and interpretation.
TERSENDIRI
38. THE COMPANY’S STATEMENTS
SEPARATE
FINANCIAL
Informasi keuangan tersendiri Entitas Induk menyajikan informasi laporan posisi keuangan, laporan laba rugi komprehensif, laporan perubahan ekuitas, dan laporan arus kas dimana penyertaan saham pada entitas anak dicatat dengan metode biaya.
Separate financial information of the Parent Entity presents statement of financial position, statement of comprehensive income, statement of changes in equity and statement of cash flows, which the investment in subsidiaries are recorded using cost method.
Informasi keuangan tersendiri Entitas Induk disajikan sebagai lampiran pada laporan keuangan konsolidasian ini.
The separate financial information of the Parent Entity are presented as attachment of these consolidated financial statements.
103
Lampiran I
Attachment I
PT ETERINDO WAHANATAMA TBK (ENTITAS INDUK SAJA) LAPORAN POSISI KEUANGAN 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT ETERINDO WAHANATAMA TBK (PARENT ENTITY ONLY) STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION December 31, 2014 and 2013 (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
2014
2013
ASET ASET LANCAR Kas dan bank Kas di bank yang dibatasi penggunaannya Piutang usaha Pihak ketiga Pihak berelasi Piutang lain-lain Pihak ketiga Pihak berelasi Persediaan Pajak dibayar di muka Uang muka dan biaya dibayar dimuka TOTAL ASET LANCAR ASET TIDAK LANCAR Penyertaan saham - neto Aset pajak tangguhan - neto Aset tetap - setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar Rp8.443.795.893 dan Rp6.912.409.096 masing-masing pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 Uang jaminan Tagihan pengembalian pajak TOTAL ASET TIDAK LANCAR TOTAL ASET
1)
ASSETS 5.896.251.295
21.235.919.941
1.500.118
1.500.118
133.743.163.777 284.209.365.012
223.055.034.276 85.741.909.015
449.312.110 610.448.453.371 3.203.145.398 11.461.605.831 25.111.306.123
954.762.543 324.721.990.611 71.105.449.378 97.003.541.154 7.461.610.718
CURRENT ASSETS Cash on hand and in banks Restricted cash in bank Trade receivables Third parties Related parties Other receivables Third parties Related parties Inventories Prepaid taxes Advances and prepaid expense
1.074.524.103.035
831.281.717.754
TOTAL CURRENT ASSETS
3.682.813.993 517.430.000 8.486.034.117
4.959.497.522 304.738.000 -
NON-CURRENT ASSETS Investment in shares - net Deferred tax assets - net Fixed assets - net of accumulated depreciation of Rp8,443,795,893 and Rp6,912,409,096 as of December 31, 2014 and 2013, respectively Security deposits Claims for tax refund
417.534.186.688
408.277.431.937
TOTAL NON-CURRENT ASSETS
1.492.058.289.723
1.239.559.149.691
TOTAL ASSETS
401.375.046.750 3.472.861.828
401.375.046.7501) 1.638.149.665
Investasi saham dicatat dengan menggunakan metode biaya dengan rincian sebagai berikut:/ Investment in shares are accounted for using the cost method with details as follows: % Kepemilikan/ % Ownership
2014 PT Anugerahinti Gemanusa PT Maiska Bhumi Semesta PT Malindo Persada Khatulistiwa
99,59% 99,96% 99,99%
Total 2013 PT Anugerahinti Gemanusa PT Maiska Bhumi Semesta PT Malindo Persada Khatulistiwa ChemCross.Com, Inc PT Intimutiara Gasindo
99,59% 99,96% 99,99% 0,64% 0,75%
Biaya perolehan/ Cost 285.341.675.000 57.769.171.750 58.264.200.000
2014 PT Anugerahinti Gemanusa PT Maiska Bhumi Semesta PT Malindo Persada Khatulistiwa
401.375.046.750
Total
285.341.675.000 57.769.171.750 58.264.200.000 792.500.000 250.000.000
2013 PT Anugerahinti Gemanusa PT Maiska Bhumi Semesta PT Malindo Persada Khatulistiwa ChemCross.Com, Inc PT Intimutiara Gasindo
Total Penyisihan penurusan nilai investasi
402.417.546.750 (1.042.500.000)
Neto
401.375.046.750
Pada tanggal 18 Maret 2014, Dewan Direksi Perusahaan menyetujui penghapusan investasi pada PT Intimutiara Gasindo dan ChemCross Com. Inc. dengan total Rp1.042.500.000. Penghapusan investasi ini telah dilaporkan kepada Otoritas Jasa Keuangan pada tanggal 25 Maret 2014.
Total Allowance on impairment of investments Net
On March 18, 2014, the Company’s Board of Directors agreed to write-off investment in PT Intimutiara Gasindo and ChemCross Com. Inc. totaling Rp1,042,500,000. Write-off of investment have been reported to Financial Services Authority on March 25, 2014.
104
Lampiran II
Attachment II
PT ETERINDO WAHANATAMA TBK (ENTITAS INDUK SAJA) LAPORAN POSISI KEUANGAN (lanjutan) 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT ETERINDO WAHANATAMA TBK (PARENT ENTITY ONLY) STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION (continued) December 31, 2014 and 2013 (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
2014
2013 LIABILITIES AND SHAREHOLDERS' EQUITY
LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITAS JANGKA PENDEK Utang bank jangka pendek Utang usaha Pihak berelasi Pihak ketiga Utang lain-lain Pihak berelasi Pihak ketiga Utang pajak Liabilitas yang masih harus dibayar Uang muka pelanggan Bagian utang jangka panjang yang jatuh tempo dalam satu tahun Utang pembiayaan konsumen Utang sewa pembiayaan TOTAL LIABILITAS JANGKA PENDEK LIABILITAS JANGKA PANJANG Liabilitas imbalan kerja Utang jangka panjang Utang pembiayaan konsumen Utang sewa pembiayaan TOTAL LIABILITAS TIDAK LANCAR TOTAL LIABILITAS EKUITAS Modal saham - nilai nominal Rp400 per saham Modal dasar - 1.500.000.000 saham Modal ditempatkan dan disetor penuh - 968.297.000 saham Tambahan modal disetor - neto Saldo laba Telah ditentukan penggunaannya untuk cadangan umum Belum ditentukan penggunaannya TOTAL EKUITAS TOTAL LIABILITAS DAN EKUITAS
127.158.051.862
197.898.559.343
615.108.585.115 56.603.095.579
344.682.240.412 30.062.430.582
59.300.312.957 890.148.224 514.504.393 4.116.426.578 -
6.806.509.815 3.327.981.588 1.320.492.217 1.389.838.884
69.862.300 36.242.492
663.438.644 436.054.796
CURRENT LIABILITIES Short-term bank loans Accounts payable Related parties Third parties Other payables Related parties Third parties Taxes payable Accrued liabilities Advances from customers Current portion of long-term loans Consumer financing payable Finance lease payable
863.797.229.500
586.587.546.281
TOTAL CURRENT LIABILITIES
12.976.200.355
8.302.877.764
480.078.388 -
549.940.687 36.242.489
NON-CURRENT LIABILITIES Employee benefits liability Long-term loans Consumer financing payable Finance lease payable
13.456.278.743
8.889.060.940
TOTAL NON-CURRENT LIABILITIES
877.253.508.243
595.476.607.221
TOTAL LIABILITIES SHAREHOLDERS' EQUITY Share capital - par value of Rp400 per share Authorized capital 1,500,000,000 shares Issued and fully paid capital 968,297,000 shares Additional paid in capital - net Retained earning
387.318.800.000 19.497.125.240
387.318.800.000 19.497.125.240
100.000.000 207.888.856.240
237.266.617.230
614.804.781.480
644.082.542.470
TOTAL EQUITY
1.492.058.289.723
1.239.559.149.691
TOTAL LIABILITIES AND SHAREHOLDERS' EQUITY
105
Appropriated for general reserve Unappropriated
Lampiran III
Attachment III
PT ETERINDO WAHANATAMA TBK (ENTITAS INDUK SAJA) LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT ETERINDO WAHANATAMA TBK (PARENT ENTITY ONLY) STATEMENTS OF COMPREHENSIVE INCOME Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
2014
2013
PENJUALAN NETO
1.242.326.926.365
1.635.191.558.590
NET SALES
BEBAN POKOK PENJUALAN
1.187.426.107.665
1.539.019.621.049
COST OF GOODS SOLD
LABA BRUTO
54.900.818.700
96.171.937.541
GROSS PROFIT
BEBAN USAHA Beban penjualan Beban umum dan administrasi
29.766.011.270 46.200.471.138
22.565.030.405 26.515.576.454
OPERATING EXPENSES Selling expenses General and Administrative expenses
Total Beban Usaha
75.966.482.408
49.080.606.859
Total Operating Expenses
(21.065.663.708)
47.091.330.682
INCOME (LOSS) FROM OPERATIONS
LABA (RUGI) USAHA PENDAPATAN (BEBAN) LAIN-LAIN Laba (rugi) selisih kurs - neto Penghasilan bunga Laba (rugi) penjualan aset tetap Rugi penghapusan persediaan Beban keuangan Penghasilan jasa manajemen Lain-lain - neto
OTHER INCOME (CHARGES) Gain (loss) on foreign exchange - net Interest income Gain (loss) on disposal of fixed assets Loss on inventory written-off Financing charges Management fee Others - net
11.247.887.194 97.511.651 4.643.250 (6.607.282.125) (12.102.417.597) (1.115.362.840)
(17.288.076.538) 24.162.730.950 (81.919.099) (12.829.297.010) 20.223.970.672 9.430.133.313
(8.475.020.467)
23.617.542.288
Total Other Income (Charges) - Net
(29.540.684.175)
70.708.872.970
INCOME (LOSS) BEFORE TAX EXPENSE (BENEFIT)
BEBAN (MANFAAT) PAJAK Kini Tangguhan
(1.834.712.163)
16.132.489.200 276.727.225
TAX EXPENSES (BENEFIT) Current Deferred
Beban (manfaat) pajak
(1.834.712.163)
16.409.216.425
Tax expense (benefit)
(27.705.972.012)
54.299.656.545
INCOME (LOSS) FOR THE YEAR
-
-
Other comprehensive income
54.299.656.545
TOTAL COMPREHENSIVE INCOME (LOSS) FOR THE YEAR
Pendapatan (Beban) Lain-lain - Neto LABA (RUGI) SEBELUM BEBAN (MANFAAT) PAJAK
LABA (RUGI) TAHUN BERJALAN Pendapatan komprehensif lain-lain TOTAL LABA (RUGI) KOMPREHENSIF TAHUN BERJALAN
(27.705.972.012)
106
Lampiran IV
Attachment IV
PT ETERINDO WAHANATAMA TBK (ENTITAS INDUK SAJA) LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
Modal Saham Ditempatkan dan Disetor Penuh/ Share Capital Issued and Fully Paid Saldo pada tanggal 1 Januari 2013
Tambahan Modal Disetor - Neto/ Additional Paid-in Capital - Net
PT ETERINDO WAHANATAMA TBK (PARENT ENTITY ONLY) STATEMENTS OF CHANGES IN EQUITY Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
Saldo Laba/ Retained Earnings Telah Ditentukan Penggunaannya/ Approriated
Belum Ditentukan Penggunaannya/ Unappropriated
Total Ekuitas/ Total Equity
387.318.800.000
19.497.125.240
-
182.966.960.685
589.782.885.925
Balance as of January 1, 2013
-
-
-
54.299.656.545
54.299.656.545
Total comprehensive income for 2013
387.318.800.000
19.497.125.240
-
237.266.617.230
644.082.542.470
Balance as of December 31, 2013
Pemindahan ke cadangan umum
-
-
100.000.000
(100.000.000)
-
Appropriated for general reserves
Total rugi komprehensif tahun 2014
-
-
-
(27.705.972.012)
(27.705.972.012)
Total comprehensive loss for 2014
Dividen kas
-
-
-
(1.571.788.978)
(1.571.788.978)
Cash dividend
387.318.800.000
19.497.125.240
100.000.000
Total laba komprehensif tahun 2013 Saldo pada tanggal 31 Desember 2013
Saldo pada tanggal 31 Desember 2014
107
207.888.856.240
614.804.781.480
Balance as of December 31, 2014
Lampiran V
Attachment V
PT ETERINDO WAHANATAMA TBK (ENTITAS INDUK SAJA) LAPORAN ARUS KAS Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT ETERINDO WAHANATAMA TBK (PARENT ENTITY ONLY) STATEMENTS OF CASH FLOWS Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
2014 ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan kas dari pelanggan Penerimaan pengembalian pajak Penghasilan bunga Pembayaran kas kepada pemasok dan karyawan Pembayaran bunga Pembayaran pajak Kas neto diperoleh dari aktivitas operasi
2013
1.106.100.715.370 110.256.357.237 97.511.651
1.471.552.965.408 139.572.301
(884.821.684.385) (1.429.018.034.620) (12.102.417.597) (9.422.878.725) (10.651.847.580) (12.443.477.584) 308.878.634.696
20.808.146.780
CASH FLOWS FROM OPERATING ACTIVITIES Cash received from customers Receipt of tax refund Receipts of interest income Cash paid to suppliers and employees Payment of interest Payment of taxes Net cash provided by operating activities
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Penerimaan hasil penjualan aset tetap Kenaikan aset lain-lain Perolehan aset tetap
8.372.250 (212.692.000) (271.314.267)
96.678.900 (636.494.478)
CASH FLOWS FROM INVESTING ACTIVITIES Proceeds from sale of fixed assets Increment of other assets Acquisition of fixed assets
Kas neto digunakan untuk aktivitas investasi
(475.634.017)
(539.815.578)
Net cash used in investing activities
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Pembayaran kepada pihak berelasi Pembayaran (penerimaan) utang bank Pembayaran utang sewa pembiayaan Pembayaran dividen
(251.201.426.654) (70.757.399.079) (1.099.493.436) (1.567.374.427)
(107.567.672.931) 106.557.039.877 (1.295.496.966) -
CASH FLOWS FROM FINANCING ACTIVITIES Payment to related parties Payment (Proceeds) of bank loan Payment of lease payable Payment of dividend
Kas neto digunakan untuk aktivitas pendanaan
(324.625.693.596)
(2.306.130.020)
Net cash used in financing activities
(16.222.692.917)
17.962.201.182
NET INCREASE (DECREASE) IN CASH ON HAND AND IN BANKS
591.313.580
EFFECTS OF FLUCTUATION IN EXCHANGE RATES ON CASH ON HAND AND IN BANKS
KENAIKAN (PENURUNAN) NETO KAS DAN BANK DAMPAK PERUBAHAN KURS TERHADAP KAS DAN BANK
1.139.758.380
KAS DAN BANK PADA AWAL TAHUN
1.599.288.098
(16.954.226.664)
KAS DAN BANK PADA AKHIR TAHUN
(13.483.646.439)
1.599.288.098
KAS DAN BANK AKHIR TAHUN TERDIRI DARI: Kas Bank Cerukan
28.695.496 5.867.555.799 (19.379.897.734)
55.456.874 21.180.463.067 (19.636.631.843)
Total
(13.483.646.439)
1.599.288.098
108
CASH ON HAND AND IN BANKS AT THE BEGINNING OF THE YEAR CASH ON HAND AND IN BANKS AT THE END OF THE YEAR CASH ON HAND AND IN BANKS AT THE END OF THE YEAR CONSIST OF: Cash on hand Cash in banks Bank overdraft Total
Chase Plaza, 11th Floor, Jl. Jend. Sudirman Kav. 21, Jakarta 12920 - Indonesia Telp. (62-21) 2598 9838 Fax. (62-21) 2598 9839 website: www.eterindo.com