PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR BTQ MATERI NUN SUKUN, TANWIN MELALUI METODE DRILL PADA SISWA KELAS V SD NEGERI SETAN KECAMATAN SECANG KABUPATEN MAGELANG TAHUN 2012 SKRIPSI Disusun Guna Memenuhi Sebagian Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I)
Disusun Oleh :
SULARSIH NIM: 11410140
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA 2012
KEMENTERIAN AGAMA RI SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA Jl. Tentara Pelajar 02 Telp. (0298) 323706, 323433 Salatiga 50721 Website: www.salatiga.ac.id e-mail:
[email protected]
PERSETUJUAN PEMBIMBING Setelah dikoreksi dan diperbaiki, maka skripsi saudara :
Nama
: Sularsih
NIM
: 11410140
Program Studi
: Pendidikan Agama Islam (PAI)
Judul
:
“PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR BTQ MATERI NUN SUKUN, TANWIN MELALUI METODE DRILL PADA SISWA KELAS
V
SD
NEGERI
SETAN
KECAMATAN SECANG KABUPATEN MAGELANG TAHUN 2012”
Telah kami setujui untuk dimunaqasahkan.
Salatiga,
Deseember 2012
Pembimbing
Hj. Maslikhah, S.Ag., M.Si NIP:19700529200003201
ii
MOTTO
Artinya : .... Dan bacalah Al Qur’an itu dengan tartil .... ( Q.S Al Muzzamil, ayat 4)
v
PERSEMBAHAN
Skripsi ini kupersembahkan kepada : 1. Suamiku tercinta Slamet Yahya yang dengan setia menemani dikala suka dan duka dalam mendidik anak kita. 2. Anak-anak
tersayang
Eko
Yuli
Nurwindarto, Dwi Agus Setyowati, Tri Setyo Meiyanto, dan Catur Mei Arifka Utami berjuang terus untuk meraih yang terbaik, karena kalian harapanku di masa datang.
vi
ABSTRAK
Sularsih. 2012. Peningkatan Prestasi Belajar BTQ Materi Nun Sukun, Tanwin Melalui Metode Drill Pada Siswa Kelas V Sekolah Dasar Negeri Setan Kecamatan Secang Kabupaten Magelang Tahun 2012. Skripsi Jurusan Tarbiyah. Program Studi Pendidikan Agama Islam. Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing Hj. Maslikhah, S.Ag., M.Si. Kata kunci: Prestasi ,Tajwid, Metode drill Penelitian ini bertujuan untuk menjawab permasalahan dalam penelitian ini yaitu, apakah Metode drill dapat meningkatkan prestasi belajar Baca Tulis Al Qur’n Materi nun sukun, tanwin pada siswa kelas V sekolah Dasar Negeri Setan Kecamatan Secang Kabupaten Magelangtahun 2012. Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas. Penelitian ini merupakan PTK dengan 3 siklus melalui 4 tahapan yaitu perencanaan, pelaksanaan tindakan, pengamatan dan refleksi. Penelitian ini dilakukan di SD Setan Kecamatan Secang Kabupaten Magelang. Subjek penelitian adalah seluruh siswa kelas V Sekolah Dasar Negeri Setan yang berjumlah 18 siswa. Hipotesis yang diajukan adalah jika metode drill digunakan dengan baik pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam pada pokok bahasan hukum nun sukun dan tanwin maka meningkatkan prestasi belajar pada siswa kelas V Sekolah Dasar Negeri Setan Kecamatan Secang Kabupaten Magelang tahun 2012. Indikator keberhasilan 80% dengan KKM sebesar 75. Teknik pengumpulan data dengan dokumentasi, observasi, tes tertulis, dan tes lesan. Teknik analisis data dengan rumus untuk mengetahui nilai rata-rata dan persentase. Hasil penelitian menunjukkan bahwa metode drill dapat meningkatkan prestasi belajar siswa kelas V Sekolah Dasar Negeri Setan Kecamatan Secang Kabupaten Magelang tahun 2012. Pada siklus I diperoleh hasil belajar siswa dengan ketuntasan mencapai 66,6% dengan rata-rata nilai 73,3. Hasil siklus II diperoleh hasil belajar siswa dengan ketuntasan mencapai 83,3 % dengan rata-rata nilai 73,33. Pada siklus III diperoleh hasil belajar siswa dengan ketuntasan mencapai 100% dengan nilai rata-rata 82,2. Adapun peningkatan pada tiap siklus adalah .pada siklus I ke siklus II sebasar 26,7% dan siklus II ke siklus III sebesar 17,8%. .
ix
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .............................................................................................. PERSETUJUAN PEMBIMBING .......................................................................... PENGESAHAN KELULUSAN ............................................................................ PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN .............................................................. MOTTO .................................................................................................................. PERSEMBAHAN .................................................................................................. KATA PENGANTAR ............................................................................................ ABSTRAK ............................................................................................................. DAFTAR ISI .......................................................................................................... DAFTAR TABEL DAN GAMBAR....................................................................... DAFTAR LAMPIRAN ..........................................................................................
i ii iii iv v vi vii ix x xi xii
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... A. Latar Belakang Masalah ....................................................................... B. Rumusan Masalah ................................................................................ C. Tujuan Penelitian .................................................................................. D. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan .................................. E. Kegunaan Penelitian ............................................................................. F. Definisi Operasional ............................................................................. G. Metode Penelitian ................................................................................. H. Sistematika Penelitian ..........................................................................
1 1 3 3 3 4 6 6 13
BAB II KAJIAN PUSTAKA ................................................................................. A. Prestasi Belajar..................................................................................... B. Metode Drill ........................................................................................ C. Ruang Lingkup Materi Tajwid di Sekolah Dasar.................................
16 16 20 23
BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN ............................................................ A. Siklus I.................................................................................................. B. Siklus II................................................................................................ C. Siklus III...............................................................................................
33 33 38 43
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ....................................... A. Hasil Penelitian..................................................................................... B. Pembahasan Hasil Penelitian ................................................................
50 50 67
BAB V PENUTUP ................................................................................................. A. Kesimpulan .......................................................................................... B. Saran .....................................................................................................
71 71 71
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................. LAMPIRAN-LAMPIRAN ..................................................................................... BIOGRAFI PENELITI ...........................................................................................
72 74 112
x
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Belajar merupakan sebuah proses perubahan tingkah laku melalui pengalaman (Hamalik, 2011: 27). Belajar merupakan sebuah proses, belajar bukan merupakan hasil atau tujuan, belajar akan terjadi sepanjang manusia itu menginginkan suatu perubahan pada dirinya, memperoleh pengetahuan hanyalah salah satu manfaat dari aktivitas belajar itu sendiri. Pengalaman yang menyebabkan terjadinya perubahan tingkah laku seseorang yang diperoleh dari interaksi dengan lingkungan. Atau belajar dapat diartikan sebagai proses perubahan tingkah laku melalui interaksi dengan lingkungan (Hamalik, 2011: 28). Prestasi belajar adalah hasil yang diperoleh berupa kesan-kesan yang mengakibatkan adanya perubahan dalam individu sebagai akibat dari belajar (Hamdani, 2011: 138). Prestasi di bidang pendidikan merupakan hasil pengukuran terhadap siswa yang meliputi aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik.
Pengukuran
tersebut
dilakukan
dengan
menggunakan
instrumen tertentu berupa tes. Dengan demikian prestasi belajar merupakan hasil pengukuran belajar siswa yang diwujudkan dalam bentuk angka, kalimat, atau simbol. Prestasi belajar akan mancapai maksimal apabila materi yang disampaikan guru kepada siswa tepat dan menggunakan metode yang tepat, sesuai dengan karakter materi yang disampaikan. (Ismail, 2008: 8)
1
Mengatakan bahwa prestasi belajar sebagai hasil dari aktivitas belajar dapat dicapai salah satunya melalui penerapan metode yang tepat. Metode drill adalah salah satu metode pembelajaran yang dapat dipakai guru dalam menyampaikan materi pembelajaran agar siswa dapat sepenuhnya memiliki pengetahuan dan kecakapan tertentu. Metode drill dapat diartikan latihan yang diberikan kepada siswa dengan tujuan agar siswa dapat sepenuhnya memiliki pengetahuan dan kecakapan tertentu (Ismail, 2008: 21), selanjutnya (Hamdani, 2011: 273) mengatakan metode drill merupakan metode yang mengajarkan siswa untuk melaksanakan kegiatan latihan agar siswa memiliki ketegasan atau ketrampilan yang lebih tinggi dari materi yang dipelajari. Al Qur’an adalah salah satu bagian dari Pendidikan Agama Islam yang harus disampaikan kepada siswa secara utuh dan siswa mampu membaca dengan benar sesuai dengan kaidah membaca Al Qur’an (kaidah tajwid). Dan siswa mampu menerapkan dalam kehidupan sehari-hari. Hasil refleksi awal peneliti pada proses pembelajaran pendidikan agama Islam pada materi membca Al Qur’an sub pokok bahasan nun sukun dan tanwin di kelas V Sekolah Dasar Negeri Setan Kecamatan Secang Kabupaten Magelang tahun 2012 menunjukkan adanya kendala yaitu rendahnya nilai Al Qur’an dibanding sub pokok bahasan lain seperti ibadah, tarikh, dan akhlaq mulia. Nilai yang dicapai pada materi tersebut adalah berkisar rentang antara 40 sampai 70. Pada hal dalam rapat dewan guru dan komite pada tanggal 5 Juli 2011 ditetapkan kriteria ketuntasan minal (KKM) untuk mata pelajaran
2
Pendidikan Agama Islam adalah 70 (dokumen, 2011). Peneliti berasumsi kendala yang dihadapi di lapangan adalah karena penggunaan metode yang cenderung monoton yaitu metode ceramah dan tidak tepat dalam proses pembelajaran pada materi hukum nun sukun dan tanwin, serta penerapan dalam pembacaan Al Qur’an. Karena metode ceramah bersifat informatif. Berdasarkan uraian di atas maka peneliti terdorong untuk melakukan penelitian tindakan kelas yang berjudul Peningkatan Prestasi Belajar Siswa Bacaan Nun Sukun dan Tanwin melalui Metode Drill pada Siswa Kelas V Sekolah Dasar Negeri Setan Kecamatan Secang Kabupaten Magelang Tahun 2012. B. Rumusan Masalah Penelitian ini berfokus pada pelaksanaan pembelajaran Pendidikan Agama Islam pada aspek membaca Al Qur’an pada siswa kelas V Sekolah Dasar Negeri Setan Kecamatan Secang, Kabupaten Magelang Tahun 2012 diberikan dengan metode drill. Adapun pokok permasalahan dapat dirumuskan sebagai berikut: " Apakah metode drill dapat meningkatkan prestasi belajar siswa pada materi nun sukun, tanwin siswa kelas V Sekolah Dasar Negeri Setan Kecamatan Secang Kabupaten Magelang tahun 2012?". C. Tujuan Penelitian Sesuai dengan rumusan masalah yang peneliti tetapkan diatas, maka tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui metode drill dapat
3
meningkatkan prestasi siswa mata pelajaran Pendidikan Agama Islam pada materi hukum nun sukun dan tanwin pada siswa kelas V Sekolah Dasar Negeri Setan Kabupaten Magelang tahun 2012. D. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan 1. Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap permasalahan penelitian sampai terbukti melalui data yang terkumpul (Hadi, 1987: 69), sedangkan arti hipotesis tindakan adalah tindakan yang diduga dapat memecahkan masalah penelitian yang ingin diatasi (Saminanto, 2010: 10). Adapun hipotesis tindakan yang peneliti ajukan adalah "Jika metode drill digunakan dengan baik pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam pada pokok bahasan hukum nun sukun dan tanwin maka prestasi belajar pada siswa kelas V Sekolah Dasar Negeri Setan Kabupaten Magelang tahun 2012 dapat meningkat ". 2. Indikator Keberhasilan Sebagai indikator keberhasilan penelitian tindakan kelas ini adalah adanya peningkatan prestasi belajar dalam mata pelajaran Pendidikan Agama Islam dalam pokok bahasan hukum nun sukun dan tanwin setelah diterapkannya metode drill pada pokok bahasan hukum nun sukun dan tanwin, sebanyak 85% siswa tuntas mencapai nilai kreteria ketuntasan minimal (KKM ) yaitu 75. E. Kegunaan Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat baik secara teoritis maupun praktis.
4
1. Manfaat Teoretis Hasil penelitian ini diharapkan mampu memberikan kualitas pembelajaran di Indonesia dengan memberikan sumbangsih keilmuan tentang metode pembelajaran yang tepat untuk mata pelajaran Pendidikan Agama Islam. 2. Manfaat Praktis a. Bagi siswa 1) Siswa lebih termotivasi dalam belajar, sehingga siswa akan lebih paham dan tidak mudah akan lupa karena siswa mengulang ulang materi sehingga prestasi belajar akan meningkat. 2) Meningkatkan keaktifan siswa selama belajar mengajar baik dalam bertanya, menjawab, atau dalam mengemukakan pendapat. 3) Meningkatkan pemahaman siswa dalam materi hukum bacaan nun sukun atau tanwin. b. Manfaat Bagi Guru 1) Memberikan masukan bagi guru untuk menciptakan suasana belajar yang menyenangkan dan menarik minat belajar bagi siswa. 2) Meningkatkan kreatiftas guru dalam melakukan pendekatan dalam memberi materi pembelajaran. 3) Sebagai
salah
salah
satu
upaya
profesionalisme guru dalam mengajar.
5
untuk
meningkatkan
c. Manfaat Sekolah Meningkatkan prestasi belajar siswa sehingga mutu sekolah meningkat dan menjadikan sekolah sebagai tujuan untuk belajar dengan baik. F. Definisi Operasional 1. Prestasi Belajar Belajar merupakan proses perubahan tingkah laku melalui pengalaman (Hamalik, 2011: 27). Karena belajar merupakan sebuah proses, maka belajar bukanlah hasil atau tujuan. Prestasi belajar adalah hasil yang dicapai berupa kesan-kesan yang mengakibatkan adanya perubahan dalam individu sebagai akibat adanya aktifitas belajar (Hamdani, 2011: 138). Prestasi belajar Pendidikan Agama Islam adalah merupakan hasil pengukuran terhadap siswa yang meliputi kognitif, afektif, dan psikomotorik. Pengukuran dilakukan dengan menggunakan instrumen tertentu yaitu tes dan hasilnya diwujudkan dalam bentuk nilai atau angka. 2. BTQ Baca tulis huruf Al Qu’ran adalah bagian dari mata pelajaran Pendidikan Agama Islam Sekolah Dasar yang perlu diajarkan dengan tujuan agar anak dapat lancar membaca dan menulis Al Qur’an. G. Metode Penelitian 1. Rancangan Penelitian Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Researh) artinya
6
proses pengkajian masalah pembelajaran di dalam kelas melalui refleksi diri dalam upaya untuk memecahkan masalah tersebut dengan cara melakukan berbagai tindakan yang terencana dalam situasi nyata serta menganalisa setiap pengaruh dari perlakuan tersebut (Sanjaya, 2009: 26). Jadi dalam penelitan tindakan kelas guru berperan sebagai subjek penelitian yang memiliki inisiatif untuk melakukan tindakan dalam rangka meningkatkan kinerja guru itu sendiri. 2. Subjek Penelitian Penelitian yang peneliti lakukan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang lebih populernya Classroom Action Researh (CAR) yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam membaca Al Qur’an. Sebagai populasi penelitian adalah siswa kelas V SD N Setan Kecamatan Secang yang berjumlah 18 siswa terdiri dari 7 putra dan 11 putri. 3. Langkah langkah Penelitian Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan dalam tiga siklus kegiatan. Setiap siklus kegiatannya terdiri dari perencanaan, tindakan dan pengamatan, serta refleksi. Siklus pertama dimulai dengan melakukan perencanaan. Perencanaan menggunakan refleksi awal penelitian yaitu pembelajaran dengan mengunakan metode ceramah. Hasil dari refleksi digunakan untuk mengidentifikasi masalah, hasil dari identivikasi didiskusikan dengan teman sejawat, melakukan kajian teori, dan mengkaji strategi pembelajaran yang relevan. Berdasarkan hasil dari kajian awal
7
peneliti memutuskan untuk menggunakan metode drill dalam upaya meningkatkan prestasi belajar siswa yaitu dengan langkah langkah sebagai berikut : a. Siklus I 1) Perencanaan a) Merencanakan pembelajaran yang akan diterapkan dalam proses belajar mengajar. b) Belajar mengajar. c) Menentukan pokok bahasan. d) Menyiapkan sumber belajar. e) Menentukan metode. f) Mengembangkan skenario pembelajaran. g) Menyusun lembar kerja siswa. h) Mengembangkan format evaluasi. 2) Tindakan Melaksanakan Penelitian Tindakan Kelas sesuai dengan rencana yang disusun atau skenario pembelajaran yang telah dirancang pada tahap perencanaan. 3) Observasi a) Melakukan observasi memakai format observasi. b) Menilai hasil tindakan memakai lembar kerja siswa. 4)
Refleksi a) Melakukan evaluasi tindakan yang telah dilksanakan.
8
b) Melakukan pertemuan dengan observer untuk membahas hasil evaluasi. c) Memperbaiki pelaksanaan tindakan sesuuai hasil evaluasi untuk digunakan untuk digunakan pada siklus kedua. b. Siklus II 1) Perencanaan a) Merencanakan pembelajran yang akan diterapkan dalam proses belajar mengajar. b) Menentukan pokok bahasan. c) Menyiapkan sumber belajar. d) Menentukan metode. e) Mengembangkan skenario pembelajaran. f) Menyusun lembar kerja siswa. g) Mengembangkan format evaluasi. 2) Tindakan Melaksanakan Penelitian Tindakan Kelas sesuai dengan rencana yang disusun atau skenario pembelajaran yang telah dirancang pada tahap perencanaan. 3) Observasi a) Melakukan observasi memakai format observasi. b) Menilai hasil tindakan memakai lembar kerja siswa. 4) Refleksi a) Melakukan evaluasi tindakan yang telah dilksanakan.
9
b) Melakukan pertemuan dengan observer untuk membahas hasil evaluasi. c) Memperbaiki pelaksanaan tindakan sesuai hasil evaluasi digunakan untuk siklus kedua. c. Siklus III 1) Perencanaan a) Merencanakan pembelajran yang akan diterapkan dalam proses belajar mengajar. b) Menentukan pokok bahasan. c) Menyiapkan sumber belajar. d)
Menentukan metode.
e)
Mengemangkanskenario pembelajaran.
f) Menyusun lembar kerja siswa. g) Mengembangkan format evaluasi. 2) Tindakan Melaksanakan Penelitian Tindakan Kelas sesuai dengan rencana yang disusun atau skenario pembelajaran yang telah dirancan tahap perencanaan. 3) Observasi a) Melakukan observasi memakai format observasi. b) Menilai hasil tindakan memakai lembar kerja siswa. 4) Refleksi a) Melakukan evaluasi tindakan yang telah dilksanakan.
10
b) Melakukan pertemuan dengan observer untuk membahas hasil evaluasi. c) Memperbaiki pelaksanaan tindakan sesuai hasil evaluasi. 4. Instrumen Penelitan a. Buku Pelajaran Baca Tulis Huruf Al Qur'an untuk Sekolah Dasar Kelas 5. b. Silabus BTQ dan GBPP. c. Rencana Pelaksanaan Pelajaran BTQ. d. Instrumen tes. Untuk mengukur prestasi belajar prestasi hasil belajar siswa digunakan butir soal yang berjumlah 15 soal, siswa berprestasi apabila mencapai nilai kreteria ketuntasan minimal (KKM) yaitu 75. e
Pedoman penilaian.
f
Indikator Ketuntasan yaitu : Tabel 1.1 Ketuntasan Belajar No
Nilai
Keterangan
1
70
- 100
2
0
-
69
Tuntas Tidak Tuntas
5. Pengumpulan Data a. Sumber Data Dalam pengumpulan data ini peneliti mengelompokkan data menjadi dua yaitu data primer dan data skunder. Data Primer peneliti peroleh dari 18 siswa kelas V Sekolah Dasar Negeri Setan yaitu 11
tentang keaktifan siswa dalam mengikuti pelajaran, dan prestasi siswa. Sedang data sekunder yaitu dari dokumen sekolah meliputi jumlah siswa kelas V, daftar nilai kelas V, daftar hadir kelas V, buku catatan kemajuan siswa, dan silabus kelas V. b. Jenis Data Data yang peneliti peroleh berupa : 1) Data kualitatif Data kualitatif yaitu data keaktifan siswa dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar Penddikan Agama Islam pada materi nun sukun dan tanwin melalui teknik pengumpulan data observasi. 2)
Data kuantitatif Data kuantitatif yaitu berupa hasil evaluasi pembelajaran Pendidikan Agama Islam dalam materi hukum nun sukun dan tanwin yang dilaksanakan sebelum dan sesudah pelaksanaan tindakan kelas dengan menggunakan persentase keberhasilan.
c. Teknik Pengumpulan Data 1) Dokumentasi Dokumentasi berupa rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), buku daftar kelas, buku daftar nilai, buku daftar hadir siswa catatan kemajuan siswa, dan buku catatan pembelajaran selama proses belajar mengajar (KBM).
12
2) Observasi Observasi digunakan untuk mengamati keaktifan siswa dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar. Observasi ini peneliti mengambil lima aspek yang mencerminkan keaktifan siswa dalam proses belajar mengajar dan setiap item diberi skor. Menurut Sunaryo (1999: 74) bahwa aspe-aspek tersebut adalah : a) Keikutsertaan dalam mempersiapkan dengan metode drill. b) Kemauan dan kreativitas dalam belajar, hal ini terlihat dari keinginan siswa. c) Keberanian siswa dalam menyampaikan gagasan dan minat siswa menjawab pertanyaan guru. d) Sikap kritis dan ingin tahu tampak dengan sering bertanya. e) Kesungguhan bekerja sesuai dengan prosedur. 3) Tes Tertulis Tes digunakan untuk mengukur prestasi belajar siswa dan dinyatakan berprestasi jika memperoleh nilai di atas kriteria ketuntasan minimal (KKM) yaitu 75. d. Analisis Data Analisis data menggunakan teknik analisa kualitatif yaitu analisa tanpa menggunakan perhitungan, tetapi lebih menekankan pada ulasan-ulasan dengan jalan menganalisa tabel yang didasarkaan pada jawaban yang diperoleh dari responden dengan menggunakan tabulasi data.
13
Di samping menggunakan teknik kualitatif peneliti juga menggunakan teknik kuantitatif yaitu untuk menghitung jumlah nilai dan juga untuk mencari rata-rata nilai yang diperoleh siswa, menggunakan rumus Skor = B x 100 % N Keterangan : B = Banyaknya butir yang dijawab benar. N = Banyaknya butir soal (Poerwanti, 2008: 210). Siswa dikatakan tuntas bila mencapai nila rentang tuntas yaitu 70. H. Sistematika Penulisan Dalam penulisan skripsi ini peneliti membagi menjadi bagian dengan sistimatika sebagai berikut. BAB I.
PENDAHULUAN yang meliputi : latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, hipotesis tindakan, kegunaan penelitian,
definisi
operasional,
metode
penelitian,
dan
sistematika penulisan skripsi. BAB II. KAJIAN
PUSTAKA,
dalam
bab
ini
peneliti
sajikan
mengenai prestasi belajar, Metode drill, Ruang lingkup Materi Tajwid di Sekolah Dasar. BAB III. PELAKSANAAN PENELITIAN, dalam Bab ini peneliti sajikan deskripsi Pelaksanaan siklus 1, deskripsi pelaksaan siklus 2, dan deskripsi pelaksanaan siklus 3.
14
BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN, dalam bab ini peneliti akan sajikan hasil penelitian siklus satu, siklus dua, dan siklus tiga dan pembahasan. BAB V.
PENUTUP, peneliti akan menyajikan simpulan dan saran.
15
BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Prestasi Belajar 1. Definisi Prestasi a. Menurut bahasa dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, prestasi adalah hasil yang telah dicapai dari yang dikerjakan, dilakukan, dan sebagainya (Pusat Bahasa, 2008: 895). b. Menurut istilah Harahap dalam (Hamdani, 2011: 137) penelitian pendidikan tentang perkembangan dan kemajuan siswa yang berkenaan dengan penguasaan bahan ajar yang disajikan kepada mereka yang terdapat dalam kurikulum. c. (Purwadarmita, 1977: 789) menyatakan prestasi adalah hasil yang dicapai dari yang telah dikerjakan. d. Menurut (Hamdani, 2011: 137) prestasi adalah hasil dari suatu kegiatan dari yang telah dikerjakan, diciptakan, baik secara individual maupun secara kelompok. Prestasi tidak pernah akan dihasilkan selama seseorang tidak melakukan kegiatan. e. Qohar dalam (Hamdani, 2011: 137) mengemukakan prestasi adalah sebagai hasil yang telah diciptakan, hasil pekerjaan, hasil yang menyenangkan hati yang diperoleh dengan jalan keuletan. f.
(Arifin, 1991: 3) menyatakan bahwa prestasi dapat diartikan sebagai hasil yang telah dicapai dalam belajar oleh individu secara optimal.
16
2. Definisi Belajar Menurut beberapa ahli adalah sebagai berikut : a. (Sardiman, 1992: 23) menyatakan bahwa belajar adalah mengubah tingkah laku. Jadi belajar akan membawa perubahan pada individuindividu yang belajar. b. Menurut (Purwanto, 1990: 85) belajar merupakan suatu perubahan yang terjadi melaui latihan atau pengalaman, dalam arti perubahan yang terjadi yang disebabkan oleh pertumbuhan atau kematangan tidak dianggap sebagai hasil belajar, seperti yang terjadi pada diri seorang bayi. c. (Sukardi, 1990: 85) mengemukakan bahwa belajar adalah proses pertumbuhan tingkah laku melalui pendidikan atau lebih khusus melaui prosedur latihan. d. Menurut (Slameto, 1991: 17) belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan indivdu-individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku secara menyeluruh. Sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi dengan lingkungan. e. (Wijaya, 1984: 13) berpendapat bahwa belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi dengan lingkungan. Dari beberapa pendapat para ahli tersebut di atas dapat diambil kesimpulan bahwa belajar adalah suatu kegiatan atau aktivitas untuk
17
mendapatkan suatu perubahan yang diperoleh melalui pengalaman yang berupa pengetahuan, keterampilan, dan tingkah laku. 3. Definisi Prestasi Belajar a. (Hamdani, 2011: 137) mengemukakan bahwa prestasi belajar adalah hasil yang diperoleh berupa kesan-kesan yang mengakibatkan perubahan dalam diri individu sebagai hasil dari aktivitas dalam belajar. Prestasi belajar merupakan hasil dari pengukuran yang meliputui kognitif, afektif, dan psikomotorik. Ketiga aspek tersebut diukur menggunakan instrumren tes atau instrumen lain yang relevan. Hasil dari pengukuran tersebut diwujudkan dengan angka, simbol, kalimat. Umumnya prestasi belajar siswa dinyataan dengan kalimat dalam bentuk raport. b. Menurut (Arikunto, 2010: 40) prestasi belajar merupakan hasil yang dicapai sebagai akibat dari kegiatan belajar yang sangat kompleks, yag meliputi siswa, guru, dan personalianya, bahan pelajaran, metode mengajar, sistem evalauasi, sarana prasarana. Selanjutnya dijelaskan oleh (Arikunto, 2010: 4-5) kualitas
pembelajaran
bukanlah
satu-
satunya penentu bagi hasil belajar atau prestasi belajar siswa. Keadaan yang kompleks tersebut dikelompokkan menjadi empat istilah yaitu input, output, transformasi, dan umpan balik. 4. Faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar Prestasi belajar yang dicapai oleh seseorang individu merupakan hasil interaksi antara berbagai faktor yang mempengaruhinya, baik dari
18
dalam maupun dari luar. Pengenalan terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar penting sekali, artinya dalam rangka membantu dalam mencapai prestasi belajar yang maksimal. Adapun yang mempengaruhi prestasi belajar yaitu: a. Faktor Internal Yaitu faktor yang mempengaruhi prestasi belajar berasal dari dalam diri siswa itu sendiri (Hamdani, 2011: 139). Yang termasuk faktor intern meliputi kecerdasan, jasmani, sikap, minat, bakat, dan motivasi. 1) Kecerdasan Kecerdasan adalah kemampuan belajar yang disertai kecakapan untuk menyesuaikan diri dengan keadaan yang dihadapi (Hamdani, 2011: 139) Dalam belajar semakin tinggi kecerdasan siswa maka akan semakin besar potensi untuk berhasil. 2) Faktor Jasmani Jasmani
akan
sangat
mempengaruhi
tingkah
laku
seseorang. Kondisi jasmani dan fisiologis sangat mempengaruhi kemampuan belajar jasmani yang tidak sempurna misalnya cacat, sakit, tumbuh tidak sempurna akan membawa kelainan tingkah laku (Hamdani, 2011: 140). 3) Sikap Sikap adalah kecenderungan untuk mereaksi terhadap suatu
19
hal, orang, benda, dengan suka, tidak suka, acuh tak acuh. Sikap seseorang dapat dipengaruhi oleh kebiasaan, pengetahuan, dan keyakinan. Siswa harus memiliki sikap positif terhadap guru maupun sesama siswa untuk belajar. Sebaliknya sikap negatif siswa membuatnya untuk tidak mempunyai kemauan untuk belajar (Hamdani, 2011: 140). 4) Minat Minat adalah kecenderungan untuk selalu memperhatikan dan mengingat suatu secara terus menerus. Minat erat hubungannya dengan perasaan, minat terjadi karena ada perasaan senang, minat sangat besar pengaruhnya terhadap pembelajaran, jika siswa senang terhadap mata pelajaran siswa akan belajar dengan senang tanpa hati beban (Hamdani, 2011: 141). Sedang menurut Winkel dalam (Hamdani, 2011: 141) minat adalah kecenderungan yang menetap dalam subyek untuk merasa tertarik pada bidang tertentu dan bidang
tersebut.
merasa senang berkecimpung dalam
(Slameto,
1991:
124)
minat
adalah
kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan dan mengenang beberapa kegiatan yang diminati seseorang, diperhatikan terus menerus disertai rasa sayang. Pengaruh minat sangat besar terhadap belajar. Pelajaran yang menarik minat siswa akan mudah dipelajari dan disimpan, karena apabila siswa memiliki minat yang tinggi terhadap sesuatu
20
maka akan terus berusaha untuk melakukan hingga yang diinginkan tercapai. 5) Bakat Menurut (Hamdani, 2011: 141) Bakat adalah kemampuan potensional untuk berhasil, Motivasi adalah segala usaha sesuatu yang mendorong seseorang untuk bertindak. Bakat berkaitan dengan kecakapan, yaitu kesanggupan tertentu. Tumbuhnya keahlian tertentu pada siswa tergantung pada bakat yang dimilikinya. b. Faktor Eksternal Yang dimaksud dengan faktor ekstern yaitu faktor yang datang dari luar diri siswa. Faktor ekstern antara lain : 1) Faktor sosial Yaitu faktor manusia atau sesama manusia yang ada atau kehadiran orang lain disaat seseorang sedang belajar sering kali mengganggu aktivitas belajar. 2) Faktor non Sosial Yang termasuk faktor ini adalah faktor lingkungan belajar baik dalam bentuk alam seperti cuaca, flora, fauna, dan jenis mata pencaharian penduduk, perumahan rakyat dan alat tulis (Santosa, 1988: 8).
21
B. Metode Drill 1. Pengertian Metode Drill a. Menurut (Ismail, 2008: 8) metode adalah suatu cara atau jalan yang ditempuh yang sesuai dan serasi untuk menyajikan suatu hal sehingga akan tercapai suatu tujuan pembelajaran yang efektif dan efisien sesuai dengan yang diharapkan. b. (Hamdani, 2011: 80) megemukakan metode adalah cara yang digunakan guru untuk menyampaikan pelajaran kepada siswa atau cara yang dipergunakan guru dalam mengadakan hubungan dengan siswa pada saat berlangsungnya pengajaran. c. (Ismail, 2008: 21) Metode drill adalah latihan latihan yang diberikan kepada siswa agar pengetahuan kecakapan tertentu dapat dimiliki dan dikuasai sepenuhnya oleh siswa. d. (Aqib, 2010: 97) Metode drill merupakan latihan-latihan yang memberikan kesempatan kepada siswa untuk berlatih melakukan suatu keterampilan tertentu berdasarkan penjelasan atau petunjuk guru. 2. Kelebihan dan kelemahan metode drill a. Kelebihan metode drill (Djamarah, 2007: 108) 1) untuk
memeperoleh
kecakapan
motorik
seperti
menulis,
menghafal huruf dan kata. 2) untuk memeperoleh kecakapan mental seperti dalam perkalian penjumlahan, pengurangan, dan pembagian.
22
3) untuk memperoleh dalam bentuk asosiasi yang dibuat seperti hubungn huruf- huruf dalam ejaan. 4) Pembentukan kebiasaan yang dilakukan dalam menambah ketepatan serta pelaksanaan. 5) Pemanfatan kebiasaan kebiasaan yang tidak memerlukan konsentrasi dalam pelaksanaan. 6) Pembentukan kebiasaan kebiasaan membuat gerakan-gerakan yang komplek dan rumit. b. Kelemahan metode drill (Djamarah, 2007: 09) 1) menghambat bakat inisiatif siswa. 2) Menimbulkan penyesuaian secara statis kepada ligkungan. 3) Mudah menimbulkan bosan karena dilakukan berulang-ulang. 4) dapat menimbulkan verbalisme. 3. Langkah-langkah penggunaan metode drill (Djamarah, 2007: 117) a. Persiapan 1) Menyediakan peralatan yang diperlukan. 2) Menciptakan anak untuk belajar. b. Pelaksanaan 1) Memberi pengertian atau penjelasan sebelum latihan dimulai. 2) Siswa diberi 3 kesempatan mengadakan latihan. 3) Evaluasi dan tindak lanjut a) Guru membuat kesimpulan dari latihan yang dilakukan. b) Guru bertanya pada siswa dalam bentuk soal latihan.
23
c. Metode drill dalam pelajaran Agama Islam Zakiah (Daradjat, 2004: 302) menyatakan bahwa penggunaan istilah latihan sering disamakan artinya dengan istilah ulangan. Padahal maksudnya berbeda. Latihan bermaksud agar pengetahuan dan kecakapan tertentu dapat menjadi milik anak didik dan dikuasai sepenuhnya, sedangkan ulangan hanyalah untuk mengukur sejauh mana anak didik menyerap pelajaran tersebut. C. Ruang lingkup Materi Tajwid di Sekolah Dasar 1. Pengertian Tajwid a. (ASy'Arii, 2011:7) Tajwid adalah ilmu yang digunakan untuk mengetahui bagaimana sebenarnya membunyikan huruf-huruf dengan betul, baik huruf yang berdiri sendiri maupun yang huruf dalam rangkaian. b. (Zhazfran, 2011: 81) Tajwid adalah ilmu tentang kaidah tata cara membaca Al Qur’an dengan baik dan benar. c. (Amrullah, 2008: 7) yaitu ilmu untuk memperbaiki bacaan al qur'an dalam bentuk mengeluarkan huruf-huruf dari mempatnya dengan memberikan sifat-sifat yang dimilikinya baik asli maupun yang datang kemudian. Misalnya ketika melafalkan nun sukun bertemu dengan huruf khalqi (bacaan izhar khalqi) maka nun sukun tetap dibaca nun sukun.
24
2. Materi Tajwid di Sekolah Dasar Tajwid pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam di sekolah dasar adalah merupakan sub pokok bahasan yang meliputi hukum bacaan nun sukun dan tanwin, mim sukun, nun tasdid, dan mim tasdid. Adapun salah satu standar kompetensinya adalah mampu memahami prinsip prinsip tajwid yaitu hukum nun sukun dan tanwin, dengan materi yaitu: menyebutkan arti izhar, dan huruf-huruf
izhar,
menyebutkan
arti
idgom dan huruf-huruf idgom, ikhfa' dan huruf-hurufnya dan iqlab beserta hurufnya. a. Izdhar khalqi 1) Pengertian Izhar Izhar artinya jelas, Khalqi artinya kerongkongan atau tenggorokan. Jadi izhar khalqi artinya bacaan yang dibaca jelas tanpa berdengung terdapat nun sukun bila bertemu dengan huruf khalqi (KKG Jateng, 1995: 1) bacaan izhar terjadi bila ada nun sukun atau tanwin bertemu dengan huruf khalqi yang jumlahnya ada enam yaitu: hamzah ()ء, kha' ()ح, kho' ()خ, ain ()ع, ghoin ()غ, dan ha' ()ه. 2) Contoh Bacaan Izdhar khalqi Tabel 2.1 Contoh Bacaan Izhar khalqi NO
HURUF
LAFAL
SEBAB
1
ء
ْنbertemu
25
2
ْنbertemu
3
ْنbertemu
4
ْنbertemu
5
ْنbertemu
6
ْنbertemu
7
ٌ bertemu
8
ٌ bertemu
9
ٌ bertemu
10
ٌ bertemu
11
ٌ bertemu
12
ٌ bertemu
b. Idgom 1) Pengertian Idgom Idgom artinya menurut bahasa adalah memasukkan, sedang menurut istilah ialah melebur (memasukkan) huruf yang berharakat sukun ke huruf berikutnya. (KKG Jateng, 1995: 8). 2) Macam Idgom a) Idgom Bighunnah Pengertian Idgom Bigunnah
26
Yaitu memasukkan bunyi nun sukun dengan suara berdengung, sehingga bunyi suara nun sukun tidak kelihatan. Dibaca idgom bigunnah apabila ada nun sukun atau tanwin bertemu dengan huruf ya' ()ي, nun ()ن, mim ()م, dan wawu ()و. Contoh Bacaan Idgom Bigunnah
Tabel 2.2 Contoh Bacaan Idghom Bighunnah NO
HURUF
LAFAL
SEBAB
1
ْنbertemu
2
ْنbertemu
3
ْنbertemu
4
ْنbertemu
5
ٌ bertemu
6
ٌ bertemu
7
ٌ bertemu
8
ٌ bertemu
b) Idgom Bilagunnah Pengertian Idgom Bilagunnah Yaitu memasukkan suara nun sukun dengan tanpa
27
berdengung, dibaca idgom bilagunnah apabila ada nun sukun atau tanwin bertemu dengan huruf lam ( )لatau ra' ( ( )رKKG Jateng, 1995: 12). Contoh Bacaan Idgom Bilagunnah Tabel 2.3 Contoh Bacaan Idghom Bila Ghunnah NO
HURUF
LAFAL
SEBAB
1
ْنbertemu
2
ْنbertemu
3
ٌ bertemu
4
.
ٌ bertemu
c. Iqlab 1) Pengertian Iqlab Iqlab menurut bahasa adalah berubah, menurut istilah adalah mengubah suara nun sukun menjadi suara mim sukun, adapun huruf iqlab yaitu ba' (( )بKKG Jateng 1995:23). 2) Contoh Bacaan Iqlab Tabel 2.4 Cotoh Bacaan Iqlab NO
HURUF
LAFAL
SEBAB
1
ْنbertemu
28
2
ٌ bertemu
d. Ikhfa' Haqiqi 1) Pengertian Bacaan Ikhfa’ Haqiqi Arti ikhfa' menurut bahasa adalah samar atau sengau, haqiqi artinya sungguh sungguh. Jadi ikhfa' haqiqi artinya adalah bacaan yang harus dibaca samar-samar yaitu antara bacaan izdhar dan idghom Dibaca ikhfa' haqiqi apabila ada nun sukun atau tanwin bertemu dengan huruf ta ()ت, sa ()ث, jim ()ﺝ, dal )(د, dzal )(ذ,
zai )(ز, sin ()س, syin )(ش, sad )(ص, dad ) (ض, ta )(ط, za )(ظ, fa )(ف,
qof )(ق, kaf )(ك, (KKG PAI Jateng, 1995: 15). 2) Contoh Bacaan Ikhfa’ Haqiqi Tabel 2.5 Contoh Bacaan Ikhfa' Haqiqi NO
HURUF
LAFAL
SEBAB
1
ْنbertemu
2
ْنbertemu
3
ْ َ الَّذِي أ طعَ َم ُهم ِ ّمه ُجىع
ْنbertemu
4
ْنbertemu
5
ْنbertemu
6
ْنbertemu
-
29
7
ْنbertemu
8
ْنbertemu
9
ْنbertemu
10
ْنbertemu
ْنbertemu
12
ْنbertemu
13
ْنbertemu
14
ْنbertemu
15
ْنbertemu
11
16
ٌ bertemu
ٌ bertemu
17
18
ٌ bertemu
19
ٌ bertemu
30
20
ٌ bertemu
21
ٌ bertemu
22
ٌ bertemu
23
ٌ bertemu
24
ٌ bertemu
25
ٌ bertemu
26
ٌ bertemu
27
ٌ beremu
28
ٌ bertemu
29
ٌ bertemu
30
ٌ bertemu
D. Kaitan BTQ, Hukum Nun sukun, dan Tanwin Baca Tulis Al Qur’an adalah bagian dari mata pelajaran Pendidikan Agama Islam di sekolah dasar yang perlu diajarkan dengan tujuan agar anak dapat lancar mmembaca dan menulis huruf Al Qur’an (Depag, 1996: 1). Adapun materi hukum nun sukun dan tanwin adalah harus diberikan pada
31
kelas V semester 2 dengan lingkup materi : a. Mengenal huruf idgom dan cara membacanya. b. Mengenal huruf izhar khalqi dan cara membacanya. c. Mengenal huruf iqlab dan cara membacanya. d. Mengenal huruf ikhfa’ dan cara membacanya (Depag, 1996: 12).
32
BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN A. Siklus I Siklus I penelitian direncanakan pada tanggal 15 Mei 2012. Pembelajaran dilaksanakan selama dua jam pelajaran (60 menit) dimulai pada jam 07.15 WIB dan berakhir pada jam 08.15 WIB, adapun materi pembelajaran adalah hukum nun sukun dan tanwin dan dilaksanakan dengan menggunakan metode drill. Tahapan-tahapannya meliputi : 1. Perencanaan a. Identifikasi permasalahan Permasalahan
yang
peneliti
temukan
setelah
peneliti
melaksanakan proses belajar mengajar ialah rendahnya prestasi belajar terutama dalam materi hukum bacaan nun sukun dan tanwin tentang bacaan izhar khalqi. Sebagai solusi yang peneliti ambil adalah penggunaan metode drill dalam pembelajaran materi hukum nun sukun dan tanwin. b. Membuat RPP Langkah selanjutnya dalam siklus I adalah membuat RPP sebagai skenario pembelajaran. (terlampir) c. Mempersiapkan sarana pembelajaran guna mendukung lancarnya pembelajaran, yang meliputi buku pelajaran, media pembelajaran, alat peraga, dan lembar kerja siswa. d. Mempersiapkan instrumen penelitian
33
Instrumen penelitian yang peneliti gunakan meliputi format observasi untuk mengamati proses belajar mengajar dan meminta teman sejawat yaitu Bpk. Muh Amin A.Ma untuk menjadi asesmen (penilai) untuk mengukur hasil belajar. 2. Pelaksaan Tindakan Sesuai dengan skenario yang peneliti rencanakan yaitu : a. Kegiatan Pendahuluan Pembelajaran dimulai dengan salam dan doa bersama yang dipimpin ketua kelas, menjelaskan pentingnya tajwid dalam membaca Al Qur'an, khususnya kelas V. Guru memberi motivasi kepada siswa dengan izhar khalqi. b. Kegiatan inti Guru menjelaskan materi pembelajaran yaitu hukum bacaan nun sukun dan tanwin tentang bacaan izhar khalqi dengan menggunakan metode drill dan siswa diberi waktu untuk bertanya. Selanjutnya siswa di minta untuk membentuk kelompok yang terdiri 6 siswa sehingga menjadi 3 kelompok kemudian tiap kelompok secara intensif untuk melafalkan lafal yang mengandung bacaan izhar khalqi yang ada dalam surat alghosiyah secara belrulang-ulang sampai siswa betulbetul faham dan benar dalam melafalkannya. Guru memberi soal latihan dengan materi izhar khalqi.
34
Tabel 3.1 Instrumen Tes Siklus I NO 1
2
3 4 5 6
7 8
9 10
11
12
LAFAL
BACAAN
SEBAB
ْنbertemu
ْنbertemu
ْنbertemu
ْنbertemu
ْنbertemu
ْنbertemu
ٌ bertemu
ٌ bertemu
ٌ bertemu
ٌ bertemu
ٌ bertemu
ٌ bertemu
35
c. Kegiatan penutup Dalam kegiatan penutup ini guru membimbing siswa untuk melakukan
refleksi
berupa
menyimpukan
pembelajaran
dan
mengadakan evaluasi sebagai pengukuran hasil pembelajaran berupa tes tertulis. Guru memberi arahan tindak lanjut berupa pekerjaan rumah. Pembelajaran ditutup dengan doa bersama dan salam. Soal tes lesan siklus I Bacalah Surat Al Ghaasyiyah ayat 1 - 26
36
Carilah bacaan izhar yang terdapat pada surat Al Ghaasyiyah dan tulislah pada lembar jawab !
3. Observasi Observasi yang berupa pengamatan dilakukan untuk mengamati situasi kelas, proses belajar mengajar dengan materi nun sukun dan tanwin tentang bacaan izhar khalqi, dan juga prestasi belajar siswa apakah sudah mencapai indikator yang ditentukan atau belum. Pengamatan dilakukan oleh teman yaitu Bpk. Muh Amin A.Ma.
37
4. Refleksi Menilai pelaksanaan siklus I untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam dengan materi hukum bacaan nun sukun dan tanwin tentang bacaan izhar khalqi dengan menggunakan metode drill. Hasil dari refleksi untuk memperbaiki dan mempersiapkan siklus II. B. Siklus II Siklus II penelitian direncanakan pada tanggal 19 Mei 2012. Pembelajaran dilaksanakan selama dua jam pelajaran (60 menit), dimulai pada jam 07.15 WIB dan berakhir pada jam 08.15 WIB, adapun materi pembelajaran adalah hukum nun sukn dan tanwin bacaan idgom dan dilaksanakan dengan menggunakan metode drill. Tahapan-tahapannya meliputi : 1. Perencanaan a. Identifikasi Permasalahan Permasalahan
yang
peneliti
temukan
setelah
peneliti
melaksanakan proses belajar mengajar ialah belum tercapainya kreteria ketuntasan minimal terutama dalam materi hukum bacaan nun sukun dan tanwin tentang bacaan idgom. Sebagai solusi yang peneliti ambil adalah penggunaan metode drill yang telah disempurnakan dalam pembelajaran materi hukum bacaan nun sukun dan tanwin tentang bacaan idgom.
38
b. Membuat RPP Langkah selanjutnya dalam siklus II adalah membuat RPP sebagai skenario pembelajaran. c. Mempersiapkan sarana pembelajaran guna mendukung lancarnya pembelajaran, yang meliputi buku pelajaran, media pembelajaran, alat peraga, dan lembar kerja siswa. d. Mempersiapkan instrumen penelitian Instrumen Penelitian yang peneliti gunakan meliputi format observasi untuk mengamati proses belajar mengajar dan meminta teman sejawat yaitu Bpk. Muh Amin A.Ma untuk menjadi asesmen (Penilai) untuk mengukur hasil belajar. 2. Pelaksaan Tindakan Sesuai dengan skenario yang peneliti rencanakan yaitu a. Kegiatan Pendahuluan Pembelajaran dimulai dengan salam dan do'a bersama yang dipimpin ketua kelas. Guru memberi motivasi kepada siswa dengan menjelaskan pentingnya tajwid dalam membaca Al Qur'an. b. Kegiatan inti Guru menjelaskan materi pembelajaran yaitu hukum bacaan nun sukun dan tanwin tentang bacaan idgom dengan menggunakan metode drill yang telah disempurnakan dan siswa diberi waktu untuk bertanya. Selanjutnya siswa di minta untuk membentuk kelompok yang terdiri 6 siswa sehingga menjadi 3 kelompok kemudian tiap
39
kelompok secara intensif untuk melafalkan lafal yang mengandung bacaan idgom yang ada dalam surat Al Ghaasyiyah secara berlulangulang
sampai
siswa
betul-betul
faham
dan
benar
melafalkannya. Guru memberi soal latihan. Tabel 3.2 Instrumen Tes siklus II BACAAN IDGOM
NO
LAFAL
1
ْ نbertemu ى
2
ٌ bertemu م
3
ْنbertemu ل
4
ْنbertemu ن
5
ْنbertemu
6
ْنbertemu
7
ٌ bertemu
8
ٌ bertemu
ْنbertemu
9
SEBAB
ٌ bertemu
10
40
dalam
c. Kegiatan penutup Dalam kegiatan penutup ini guru membimbing siswa untuk melakukan
refleksi
berupa
menyimpulkan
pembelajaran
dan
mengadakan evaluasi sebagai pengukuran hasil pembelajaran berupa tes tertulis. Guru memberi arahan tindak lanjut berupa pekerjaan rumah. Pembelajaran ditutup dengan doa bersama dan salam. Soal tes lesan siklus II Bacalah dengan benar surat Al Ghaasyiyah !
]]
41
Carilah bacaan idgom bigunnah dan idgom bilagunnah yang terdapat pada surat Al Ghaasyiyah kemudian tulislah pada lembar jawab !
3. Observasi Observasi yang berupa pengamatan dilakukan untuk mengamati situasi kelas, proses belajar mengajar dengan materi hukum bacaan nun sukun dan tanwin tentang bacaan idgom, dan juga prestasi belajar siswa apakah sudah mencapai indikator yang ditentukan atau belum. Pengamatan dilakukan oleh teman sejawat yaitu Bpk. Muh Amin A.Ma.
42
4. Refleksi Menilai pelaksanaan siklus II untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam dengan materi hukum dengan menggunakan metode drill. Hasil dari refleksi untuk memperbaiki dan mempersiapkan siklus III. C. Siklus III Siklus III penelitian direncanakan pada tanggal 22 Mei 2012. Pembelajaran dilaksanakan selama dua jam pelajaran (60 menit), dimulai pada jam 07.15 WIB dan berakhir pada jam 08.15 WIB, adapun materi pembelajaran adalah hukum bacaan nun sukun dan tanwin tentang bacaan ikhfa' haqiqi dilaksanakan dengan menggunakan metode drill yang telah disempurnakan. Tahapan-tahapannya meliputi : 1. Perencanaan a. Identifikasi permasalahan Permasalahan
yang
peneliti
temukan
setelah
peneliti
melaksanakan proses belajar mengajar ialah masih terdapat siswa yang belum memcapai kreteria ketuntasan minimal terutama dalam materi hukum bacaan nun sukun dan tanwin tetang bacaan ikhfa' haqiqi. Sebagai solusi yang peneliti ambil adalah penggunaan metode drill dalam pembelajaran materi hukum bacaan nun sukun da tanwin tentang bacaan ikhfa’ haqiqi. b. Membuat RPP Langkah selanjutnya dalam siklus III adalah membuat RPP
43
sebagai skenario pembelajaran. c. Mempersiapkan sarana pembelajaran guna mendukung lancarnya pembelajaran, yang meliputi buku pelajaran, media pembelajaran, alat peraga dan lembar kerja siswa. d. Mempersiapkan instrumen penelitian Instrumen penelitian yang peneliti gunakan meliputi format observasi untuk mengamati proses belajar mengajar, dan meminta teman sejawat yaitu Bpk. Muh Amin A.Ma untuk menjadi asesmen (Penilai) untuk mengukur hasil belajar. 2. Pelaksanaan Tindakan Sesuai dengan skenario yang peneliti rencanakan yaitu a. Kegiatan Pendahuluan Pembelajaran dimulai dengan salam dan doa bersama yang dipimpin ketua kelas. Guru memberi motivasi kepada siswa dengan menjelaskan pentingnya tajwid dalam membaca Al Qur'an. b. Kegiatan inti Guru menjelaskan materi pembelajaran yaitu hukum bacaan nun sukun dan tanwin dengan menggunakan metode drill. Dan siswa diberi waktu untuk bertanya. Selanjutnya siswa di minta untuk membentuk kelompok yang terdiri 6 siswa sehingga menjadi 3 kelompok kemudian tiap kelompok secara intensif untuk melafalkan lafal yang mengandung bacaan ikhfa’ haiqiqi yang ada dalam surat Al Ghaasyiyah secara berulang-ulang sampai siswa betul-betul faham dan benar dalam melafalkannya. Guru memberi soal latihan.
44
Tabel 3.3 Instrumen Tes siklus II NO
HURUF
LAFAL
SEBAB
1
ْنbertemu
2
ْنbertemu
3
ْنbertemu
4
ْنbertemu
5
ْنbertemu
6
ْنbertemu
7
ْنbertemu
8
ْنbertemu
9
ْنbertemu
10
ْنbertemu
ْنbertemu
11
12
ْنbertemu
13
ْنbertemu
14
ْنbertemu
15
ْنbertemu
16
ٌ bertemu
45
17
ٌ bertemu
18
ٌ bertemu
19
ٌ bertemu
ٌ bertemu
21
ٌ bertemu
22
ٌ bertemu
23
ٌ bertemu
24
ٌ bertemu
25
ٌ bertemu
26
ٌ bertemu
27
ٌ bertemu
28
ٌ bertemu
29
ٌ bertemu
30
ٌ bertemu
20
46
c. Kegiatan penutup Dalam kegiatan penutup ini guru membimbing siswa untuk melakukan
refleksi
berupa
menyimpukan
pembelajaran
dan
mengadakan evaluasi sebagai pengukuran hasil pembelajaran berupa tes tertulis. Guru memberi arahan tindak lanjut berupa pekerjaan rumah. Pembelajaran ditutup dengan doa bersama dan salam. Soal tes lesan siklus III. Bacalah surat Al Ghaasyiyah dengan benar !
47
Carilah bacaan ikhfa’ yang terdapat pada surat Al Ghaasyiyah dan tulislah pada lembar jawab!
3. Observasi Observasi yang berupa pengamatan dilakukan untuk mengamati situasi kelas, proses belajar mengajar dengan materi hukum bacaan nun sukun dan tanwin, dan juga prestasi belajar siswa apakah sudah mencapai indikator yang ditentukan atau belum tentang ikhfa’ haqiqi. Pengamatan dilakukan oleh teman sejawat yaitu Bpk. Muh Amin A.Ma.
48
4. Refleksi Menilai pelaksanaan siklus III untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam dengan materi hukum bacaan nun sukun dan tanwin tentang ikhfa’ haqiqi dengan menggunakan metode drill yang telah disempurnakan. Pada siklus III mendapat hasil yang memuaskan sehingga indikator keberhasilan dapat terpenuhi dengan demikian penelitian dihentikan pada siklus III.
49
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Siklus I Proses perencanaan peneliti menentukan materi pada siklus I yaitu hukum bacaan izhar khalqi. Peneliti membuat rencana pembelajaran (RP) tentang materi tersebut. Merancang dan menyiapkan perangkat yang sesuai dengan materi yaitu lembar karton yang berisi skema atau bagan hukum bacaan nun sukun atau tanwin, serta contoh-contoh bacaan tersebut. Membuat soal sebagai latihan, membuat lembar kerja siswa (LKS) siklus I dan memperbanyak sesuai dengan jumlah siswa. Meminta guru lain untuk membantu pengamatan, mempersiapkan siswa mengikuti pelajaran dengan membentuk kelompok yang terdiri dari 3 kelompok dan tiap kelompok terdiri dari 6 siswa. Menentukan jadwal yaitu pada bulan Mei 2012. Selanjutnya pada soal yang telah ditentukan guru melaksanakan pengajaran dengan metode drill dan media Al Qur’an surat Al Ghaasyiyah. Pengajaran dilakukan secara klasikal. Setelah diberi materi siswa berkelompok sesuai dengan kelompoknya masing-masing yang telah ditentukan, dengan bimbingan guru siswa mendemonstrasikan bacaan yang mengandung bacaan izhar khalqi. Tiap-tiap kelompok membaca bacaan yang mengandung bacaan izhar khalqi secara berulangulang. Setelah betul-betul paham guru membagi lembar kerja siswa
50
kepada semua siswa untuk didistribusikan secara kelompok, kemudian mengerjakan soal secara individu. Guru bersama siswa membahas lembar kerja siswa yang telah dikerjakan. Guru memberi penilaian terhadap hasil pekerjaan siswa. Siswa dengan bimbingan guru membuat rangkuman simpulan pembelajaran siklus I. Pada proses pengamatan peneliti bekerja sama dengan guru lain sebagi pengamat, mengadakan pengamatan terhadap siswa dan mengisi lembar pengamatan. Peneliti dan pengamat memberikan bantuan kepada siswa yang mengalami kesulitan dalam melaksanakan tugas yang diberikan oleh guru. Peneliti mengadakan pengamatan terhadap lembar kerja siswa dan soal-soal latihan siswa yang telah dikerjakan. Adapun hasilnya adalah sebagai berkut Tabel 4.1 Hasil Belajar Siklus I NO
Nama
Benar
Fasih
Lancar
Nilai
Tuntas
Tidak Tuntas
1
Ahamad Ariyanto
30
20
10
60
-
V
2
Ahidatul farikhah
20
20
20
60
-
V
3
Robiah Adawiyah
30
30
20
80
V
-
4
Tri Nuralisa
20
30
10
60
-
V
5
Wiwik Dwiyanti
30
30
20
80
V
-
6
Agus setya A
30
30
20
80
V
-
7
Ahya nur naya
30
30
20
80
V
-
8
Andrian Surya P
30
20
10
60
-
V
9
Anis Kharisma A
20
20
20
60
-
V
10
Avivah nur aini
30
30
20
80
V
-
51
11
Dwi rahman H
40
20
20
80
V
-
12
Farihatulmubarok
30
30
20
80
V
-
13
MFarkhanbudiyan
30
20
10
60
-
V
14
M Jawahirul I
30
30
20
80
V
-
15
Rafi Chandra
30
30
20
80
V
-
16
Salispuji lestari
30
30
20
80
V
-
17
Nurreni Fatimah
30
30
20
80
V
-
18
Asviana bela nur
30
30
20
80
V
-
12
6
66,6%
33,4%
JUMLAH
1320
RATA-RATA
73,3
PERSENTASE
Keterangan Skor Maksimal Benar
= 40
Fasih
= 40
Lancar
= 20
100
Tabel 4.2 Pencapaian Hasil Belajar Siklus I Jmlah Siswa
Tuntas
Persentase
Tidak Tuntas
Persentase
Rata rata
18
12
66,6%
6
33,4%
73,3
Dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar siswa kelas V pada siklus I adalah sebagai berikut Tabel 4.3 Hasil Observasi Keaktifan Siklus I A
NO ABSEN
1
1
V
2
V
2
B 3
4
1
2 V
V
C 3
4
1
2 V V
52
D 3
4
1
2
E 3
4
1
V
2 V
V
V
F 3
4
1 V V
2
3
4
3
V
4
V
V
5
V
6 V
8
V
V
V
V
V
V
V V
V V
V
V
V
V
V
V V
V
V
V
V
V
V V
14
V
V
V
15
V
V
V
16
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
JUMLAH
10
4
4
0
V V
V
18
V
V
V
V
V
V
V
17
V
V
V
V
V
V
10
13
V
V V
V
V
V V
12
V V
V
V
V
V
V
V
9
11
V
V
V
7
V
14
2
2
0
14
V V
0
8
V
V V
1
V
V
V
3
V
8
V V
V V
V
V 2
0
10
6
V 2
0
Keterangan : 1. Amat baik 2. Baik 3. Cukup 4. Kurang Keterangan Indikator : A. Keikutsertaan siswa dalam persiapan pembelajaran. B. Kamauan dan kreatifitas dalam pembelajaran. C. Keberanian dalam menyapaikan pendapat dan menjawab. D. Sikap kritis dan ingin tahu tampak bertanya. E. Keberanian dalam mendemonstrasikan. F. Kesungguhan bekerja sesuai dengan prosedur. Tabel 4.4 Rekapitulasi Hasil Observasi Keaktifan Dalam Mengikuti Pelajaran Siklus I
NO 1
TINGKAT KEMAMPUAN 1 2 3 4
INDIKATOR Keikutsertaan dalam mempersiapkan pembelajaran
53
10
4
4
0
JUMLAH 18
10
6
2
0
2 3
4 5 6
Kemauan dan kreativitas dalam pembelajaran PAI Keberanian dalam menyampaikan pendapat dan menjawab pertanyaan guru Sikap kritis dan ingin tahu tampak dalam bertanya Keberanian dalam mendemonstrasikan Kesungguhan bekerja sesuai dengan prosedur tampak dalam kesungguhan siswa dalam menjelankan tugas guru JUMLAH
14
2
2
0
18
14
3
1
0
18
14
3
1
0
18
8
8
2
0
18
10
6
2
0
18
70
26
12
0
108
Keterangan : 1. Amat baik 2. Baik 3. Cukup 4. Kurang Setelah dilaksanakan pengamatan atau tindakan pembelajaran di dalam kelas, selanjutnya diadakan refleksi terhadap kegiatan-kegiatan yang telah dilakukan. Hasil dari refleksi siklus I adalah sebagai berikut, Terdapat siswa ada sebuah kelompok yang lupa tidak membawa Al Qur’an yang menjadi tugasnya, sehingga menghambat kegiatan dalam kelompok tersebut. Kekompakan kelompok masih kurang disebabkan oleh kurang biasa laki-laki dan perempuan menjadi satu kelompok. Terdapat anak yang kurang berani maju kedepan untuk melaksanakan tugas terutama anak perempuan. Di dalam berdiskusi di kelompok terdapat anak yang ingin mendominasi dan selalu mengatur temannya. Kerja sama dalam kelompok sudah cukup baik, siswa yang sudah menguasai materi membantu yang belum bisa. Terdapat seorang siswa yang tidak mengerjakan, untuk mengatasi hal ini langkah yang ditempuh adalah pada siklus II yaitu mengintensifkan pembelajaran,
54
membimbing siswa dengan lebih sabar, telaten, dan memberi dorongan kepada siswa agar mau mengikuti pelajaran dengan baik atau mengikuti saran-saran guru, mengerjakan tugas-tugas yang diberikan. Tabel 4.5 Hasil Pengamatan Ketrampilan Guru Dalam Proses Pembelajaran Pada Siklus I NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Kemampuan yang diamati Kemampuan menentukan buku sebagai sumber belajar Kemampuan merumuskan materi Kemampuan menggunakan metode Kemampuan memecahkan masalah Kemampuan menulis secara jelas Kemampuan menggunakan alat bantu Kemampuan penguasaan bahan Kemampuan memotivasi anak Kemampuan pengamatan Kemampuan mengelola kelas
Nilai 78
Keterangan Baik
76 70 75 77 79 80 74 75 78
Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik
Keterangan : >85 Sangat baik 70 - 84 Baik 50 - 59 Cukup < 50 Kurang Berdasarkan hasil pengamatan pada siklus I dalam menentukan buku peneliti cukup baik karena sudah sesuai dengan materi yang disampaikan. Dalam merumuskan materi juga telah baik, begitu juga dalam menggunakan metode juga cukup baik namun perlu ditingkatkan dalam menentukan langkah-langkah dalam penggunaan metude drill dan menggunakan metode bantu kurang bervareatif sehingga kelihatan monoton. Kemampuan dalam merencanakan pelajaran sudah cukup baik, tetapi dalam pelaksanaan perlu ditingkatkan terutama kemampuan dalam
55
menulis huruf arab. Kemampuan dalam pengelolaan kelas perlu ditingkatkan karena masih ada beberapa anak yang kurang serius dalam mengikuti pelajaran. Kemampuan dalam memotivasi juga perlu ditingkatkan, sehingga siswa akan lebih semangat dalam mengikuti pelajaran. 2. Siklus II Materi pada siklus II yaitu hukum bacaan idgom bigunnah
dan
idgom bilagunnah. Guru membuat Rencana Pembelajaran (RP) yang berkaitan dengan materi tersebut dan merancang pembelajaran dengan metode drill dan dengan media tulisan Al Qur’an yang mengandung idgom bigunnah dan idgom bilagunnah. Membuat soal-soal dalam bentuk lembar kerja siswa (LKS) maupun soal-soal latihan dan soal test akhir. Mempersiapkan siswa untuk membawa Al Qur’an dan menentukan waktu pelaksanaan siklus II yaitu bulan Mei tahun 2012. Selanjutnya pelaksanaan pada saat yang telah ditentukan guru melaksanakan pengajaran dengan menggunakan metode drill dan alat peraga tulisan Al Qur’an dan skema hukum bacaan idgom bigunnah dan idgom bilagunnah dengan cara berulang-ulang. Guru dengan alat peraga skema hukum bacaan idgom bigunnah dan idgom bilagunnah dan alat peraga tulis Al Qur’an yang mengandung bacaan hukum nun sukun dan tanwin menerangkan siswa secara kelasikal, kemudian dikelompokkan sesuai dengan kelompoknya masing masing untuk mendemonstrasikan bacaan Al Qur’an serta mendiskusikannya. Wakil dari kelompok masing-
56
masing mendemonstrasikan atau mempresentasikan. Peneliti dibantu oleh pengamat, mengamati kelompok-kelompok siswa dalam berdiskusi kelompok dan dalam mengerjakan tugas, serta memberi bimbingan pada masing-masing kelompok. Guru memberikan penilaian terhadap pekerjaan siswa dan bersama siswa membuat rangkuman. Pada saat proses pengamatan peneliti bekerja sama dengan pengamat lain mengamati jalannya pembelajaran, aktivitas siswa dan keterampilan siswa dalam mengaplikasikan hukum bacaan nun sukun. Memberikan bantuan dan motivasi kepada siswa atau kelompok yang mengalami kesulitan dalam melaksanakan tugas yang diberikan. Sambil mengamati aktifitas siswa, guru memberikan penilaian terhadap hasil kerja siswa sebagai analisis hasil belajar pada siklus II. Secara umum pelaksanaan siklus II berjalan dengan lancar kondusif sesuai dengan rencana dan hasil yang memuaskan yaitu diperoleh ratarata 76,6 dengan ketuntasan 83,3% untuk lebih jelasnya dpat dilihat pada tabel berikut ini. Tabel 4.6 Hasil Belajar Siklus II Tuntas NO
Nama siswa
Benar
Fasih
Lancar Nilai Tuntas
Tidak
1
Ahamad Ariyanto
30
30
20
80
V
-
2
Ahidatul farikhah
40
20
20
80
V
-
3
Robiah Adawiyah
30
30
20
80
V
-
57
4
Tri Nuralisa
30
30
20
80
V
-
5
Wiwik Dwiyanti
20
20
20
60
-
V
6
Agus setya aditama
30
30
20
80
V
-
7
Ahya nur naya
20
20
20
60
-
V
8
Andrian Surya P
30
30
20
80
V
-
9
Anis Kharisma andri
40
20
20
80
V
-
10
Avivah nur aini
30
30
20
80
V
-
11
Dwi rahman H
20
20
20
60
-
V
12
Farihatul mubarokah
40
20
20
80
V
-
13
M Farkhan budiyana
30
30
20
80
V
-
14
M Jawahirul idham
40
20
20
80
V
-
15
Rafi Chandra
40
20
20
80
V
-
16
Salispuji lestari
30
30
20
80
V
-
17
Nurreni Fatimah A
40
40
20
80
V
-
18
Asviana bela nur adi
30
30
20
80
V
-
JUMLAH
1380
15
3
RATA-RATA
76,6 83,3% 16,7%
PERSENTASE
Keterangan Skor Maksimal Benar
= 40
Fasih
= 40
Lancar
= 20
100
Tabel 4.7 Pencapaian Hasil Belajar Siklus II Jumlah Siswa
Tuntas
Persentase
Tidak Tuntas
Persentase
Rata rata
18
15
83,3 %
3
16,7%
76,6
58
Tabel 4.8 Hasil Observasi Keaktifan Siklus II NO
A
B
ABSEN
1
1
V
V
2
V
V
3
V
V
4
V
V
5
V
V
2
6 V
8
V
9
V
2
V
V V V V
18
V
JUMLAH
12
3
3
0
2
3
4
V
1
2
E 3
4
V V
1
V
V
3
4
1
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V V
V
V V
V V
V V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
2
1
0
14
V
3
1
0
15
V V V
0
0
8
Keterangan : 1. Amat baik 2. Baik 3. Cukup 4. Kurang Keterangan Indikator : A. Keikutsertaan siswa persiapan pembelajaran. B. Kamauan dan kreatifitas dalam pembelajaran. C. Keberanian dalam menyampaikan pendapat dan menjawab. D. Sikap kritis dan ingin tahu tampak bertanya. E. Keberanian dalam mendemonstrasikan. F. Kesungguhan bekerja sesuai dengan prosedur
59
V
V
3
4
V
V V
3
V
V
V
15
2
V
V
V
2
F
V
V V
V
V
17
1
D
V
V
15
4
V
V
13
3
V
12
16
1
V
10
14
4
V
7
11
3
C
8
2
V
0
10
6
2
0
Tabel 4.9 Rekapitulasi Hasil Observasi Keaktifan Dalam Mengikuti Pelajaran Siklus II
NO A B C
D E F
TINGKAT KEMAMPUAN
INDIKATOR Kikutsertaan dalam mempersiapkan pembelajaran Kemauan dan kreativitas dalam pembelajaran PAI Keberanian dalam menyampaikan pendapat dan menjawab pertanyaan guru Sikap kritis dan ingin tahu tampak dalam bertanya Keberanian dalam mendemonstrasikan Kesungguhan bekerja sesuai dengan prosedur tampak dalam kesungguhan siswa dalam menjelankan tugas guru JUMLAH
JUMLAH
1 12
2 3
3 3
4 0
18
15
2
1
0
18
15
2
1
0
18
15
3
0
0
18
8 10
9 6
1 2
0 0
18 18
75
25
8
108
Keterangan : 1. Amat baik 2. Baik 3. Cukup 4. Kurang
Tabel 4.10 Hasil Pengamatan Ketrampilan Guru Dalam Proses Pembelajaran Pada Siklus II NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Kemampuan yang diamati Kemampuan menentukan buku sebagai sumber belajar Kemampuan merumuskan materi Kemampuan menggunakan metode Kemampuan memecahkan masalah Kemampuan menulis secara jelas Kemampuan menggunakan alat bantu Kemampuan penguasaan bahan Kemampuan memotivasi anak Kemampuan pengamatan Kemampuan mengelola kelas
60
Nilai 80
Keterangan Baik
80 80 76 82 80 80 80 75 80
Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik
Keterangan : >85 Sangat baik 70 - 84 Baik 50 - 59 Cukup < 50 Kurang
Berdasarkan hasil pengamatan pada siklus II dapat disimpulkan bahwa kemampuan peneliti (guru) ada peningkatan hal ini dapat dilihat pada penentuan buku sebagai sumber materi ada peningkatan yaitu sudah ada tambahan referensi tidak hanya satu buku, begitu juga dalam merumuskan materi juga ada peningkatan walaupun belum signifikan. Dalam menggunakan metode juga sudah cukup baik terutama ketika memadukan ketode drill dan metode yang lain begitu juga dalam memotivasi anak cukup baik sehingga tidak kelihatan monoton dan anak ada semangat untuk mengikuti pelajaran. 3. Siklus III Pada proses perencanaan peneliti menentukan materi pada siklus III yaitu tentang hukum bacaan nun sukun atau tanwin bertemu huruf-huruf ikhfa’ haqiqi ( ) ك ق ف ظ ط ض ص ش س ز ذ د ج ث ت. Guru membuat Rencana Pembelajaran (RP) berkaitan dengan materi tersebut dan merancang pembelajaran yang berkenaan dengan bacaan ikhfa’ haqiqi, serta membuat bagan nun sukun atau tanwin bertemu dengan huruf yang berkaitan dengan bacaan ikhfa’ haqiqi ( ك ق ف ظ ط ض ص ش س ز ذ د ج ث ت ) dan membuat soal-soal latihan (LKS). Menugaskan siswa untuk mencari kalimat yang ada bacaan ikhfa’ haqiqi serta menyebutkan sebab-sebabnya. Mengingatkan siswa untuk mengikuti pelajaran pada siklus III agar lebih
61
kondusif dan semua kelompok kompak tidak ada yang lupa membawa Al Qur’an. Guru menentukan waktu pelaksanaan siklus III yaitu Minggu ke dua bulan Mei 2012. Selanjutnya proses pelaksanaan pada saat yang telah ditentukan, guru melaksanakan pengajaran dengan menggunakan metode drill. Guru memberikan beberapa contoh penyelesaian soal melalui lembar kerja. Pengajaran dilakukan secara klasikal sebagaimana siklus I dan II Setelah selesai diberi penjelasan secukupnya kemudian siswa dikelompokan, setiap kelompok beranggotakan 6 siswa dan setiap kelompok diberi materi seperti yang telah ditentukan kemudian tiap kelompok secara intensif untuk melafalkan lafal yang mengandung bacaan ikhfa’ haiqiqi yang ada dalam surat Al Ghaasyiyah secara berulang-ulang sampai siswa betul-betul faham dan benar dalam melafalkannya. Selanjutnya diberi LKS untuk dikerjakan berkelompok. Secara berkelompok pula siswa mengerjakan. Peneliti mengamati hasil belajar siswa dengan memberikan penilaian terhadap soal-soal yang telah dijawab oleh siswa sebagai analisis belajar siklus III. Secara umum pelaksanaan siklus III berjalan dengan baik dan kondusif. Hasil belajar siwa juga baik dengan ketuntasan 100 sedang ratarata perolehan nilai 82,2.
62
Tabel 4.11 Hasil Belajar Siklus III NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
Nama siswa
Fasih
Ahamad Ariyanto
30
30
20
80
V
-
Ahidatul farikhah
40
20
20
80
V
-
Robiah Adawiyah
30
30
20
80
V
-
20
40
20
80
V
-
40
40
20
100
V
-
Agus setya aditama
20
30
10
80
V
-
Ahya nur naya
40
20
20
80
V
-
Andrian Surya P
30
30
20
100
V
-
40
20
20
80
V
-
30
30
20
80
V
-
Dwi rahman H
20
20
20
80
V
-
Farihatul mubarokah
40
20
20
80
V
-
M Farkhan budiyana
30
30
20
80
V
-
M Jawahirul idham
40
20
20
80
V
-
40
20
20
80
V
-
30
30
20
80
V
-
Nurreni Fatimah A
30
30
20
80
V
-
Asviana bela Nur adi
30
30
20
80
V
-
1480 82,2
18
0
100%
0%
Tri Nuralisa Wiwik Dwiyanti
Anis Kharisma andri Avivah nur aini
Rafi Chandra Salispuji lestari
JUMLAH RATA-RATA PERSENTASE
Keterangan Skor Maksimal Benar
= 40
Fasih
= 40
Lancar
= 20
100
63
Lancar Nilai
Tuntas Tuntas Tidak
Benar
Tabel 4.12 Pencapaian Hasil Belajar Siklus III Jumlah siswa
Tuntas/Persentase
18
18
Tidak Tuntas /Persentase
100%
0
Rata rata
0%
82,2
Tabel 4.13 Hasil Observasi Keaktifan Siklus III NO
A
B
ABSEN
1
1
V
V
2
V
V
3
V
V
4
2
3
4
V
1
2
C 3
4
1
2
D 3
4
V V V
1
2
E 3
4
1
2
F 3
4
1
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
5
V
6
V
7
V
V
V
V
V
V
8
V
V
V
V
V
V
9
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
10
V
V
11
V
12
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
14
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
16
V
17
V
18
V
JUMLAH
13
5
0
0
17
1
0
0
15
3
Keterangan : 1. Amat baik 2. Baik 3. Cukup 4. Kurang
64
0
0
16
V
0
0
15
0
0
V V
2
4
V
V
V
3
V
13
15
2
3
V
0
0
16
2
Keterangan Indikator : A. Keikutsertaan siswa persiapan pembelajaran. B. Kamauan dan kreatifitas dalam pembelajaran. C. Keberanian dalam menyapaikan pendapat dan menjawab. D. Sikap kritis dan ingin tahu tampak bertanya. E. Keberanian dalam mendemonstrasikan. F. Kesungguhan bekerja sesuai dengan prosedur. Tabel 4.14 Rekapitulasi Hasil Observasi Keaktifan Dalam Mengikuti Pelajaran Siklus III
NO
INDIKATOR
A
Kikutsertaan dalam mempersiapkan pembelajaran Kemauan dan kreativitas dalam pembelajaran PAI Keberanian dalam menyampaikan pendapat dan menjawab pertanyaan guru Sikap kritis dan ingin tahu tampak dalam bertanya Keberanian dalam mendemonstrasikan Kesungguhan bekerja sesuai dengan prosedur tampak dalam kesungguhan siswa dalam menjelankan tugas guru JUMLAH
B C D E F
TINGKAT KEMAMPUAN 1 2 3 4 13 5 0 0
JUMLAH 18
17
1
0
0
18
15
3
0
0
18
16
2
0
0
18
15 16
3 2
0 0
0 0
18 18
82
16
0
108
Keterangan : 1. Amat baik 2. Baik 3. Cukup 4. Kurang Setelah dilaksanakan pengamatan, selanjutnya refleksi. Seluruh siswa dalam kelompok telah melaksanakan tugas masing-masing dengan membawa Al Qur’an sebagai media pembelajaran. Sehingga pelaksanaan dalam kelompok menjadi lancar. Kerja sama dalam kelompok cukup kompak. Tutor sebanyak sudah nampak berjalan lancar yaitu yang pandai membimbing yang kurang pandai, dalam lembar kerja sudah mulai rapi
65
tidak banyak coretan. Tindakan selanjutnya kepada siswa yang belum terampil diberi tugas rumah yaitu dengan cara membaca potongan ayat Al Qur’an dan juga mencari bacaan ikhfa’ hakiki, sebab dibaca ikhfa’ hakiki. Seluruh siswa telah melaksanakan tugas masing-masing, sehingga pada pelaksanaan metode drill dengan tutor sebaya, dapat berlangsung dengan baik dan kondusif sesuai dengan yang direncanakan. Seluruh siswa terlibat langsung dalam kelompok maupun individu dalam mengerjakan soal-soal latihan atau LKS. Siswa dalam kelompok, saling membantu. Setiap siswa siap melaksanakan tugas dari guru. Hasil belajar siswa pada siklus III baik dengan ketuntasan 97.5. Tabel 4.15 Hasil Pengamatan Ketrampilan Guru Dalam Proses Pembelajaran Pada Siklus III NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Kemampuan yang diamati Kemampuan menentukan buku sebagai sumber belajar Kemampuan merumuskan materi Kemampuan menggunakan metode Kemampuan memecahkan masalah Kemampuan menulis secara jelas Kemampuan menggunakan alat bantu Kemampuan penguasaan bahan Kemampuan memotivasi anak Kemampuan pengamatan Kemampuan mengelola kelas
Keterangan : >85 Sangat baik 70 - 84 Baik 50 - 59 Cukup < 50 Kurang
66
Nilai 83
Keterangan Baik
82 84 82 83 82 85 83 81 83
Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik
Berdasarkan hasil pengamatan pada siklus III dapat disimpulkan bahwa kemampuan peneliti (guru) ada peningkatan hal ini dapat dilihat pada penentuan buku sebagai sumber materi ada peningkatan yaitu sudah ada tambahan referensi tidak hanya satu buku sudah lebih dari tiga sebagai referensi dalam pengambilan materi yang akan disampaikan kepada siswa, begitu juga dalam merumuskan materi juga ada peningkatan walaupun belum signifikan. Dalam menggunakan metode juga sudah sangat terampil terutama ketika memadukan metode drill dan metode yang lain sehingga anak tidak ada yang tidak semanagat, begitu juga dalam memotivasi anak cukup baik sehingga anak sangat antosias dalam mengikuti pelajaran, dan hasilnya pun sangat baik. B. Pembahasan Pada pembahasan ini peneliti lebih banyak pembahasannya berdasarkan pengamatan dan refleksi di setiap siklus, berdasarkan hasil dari refleksi didapatkan antara lain terdapat siswa yang belum siap mengikuti pelajaran terbukti dengan ditemukannya siswa yang tidak membawa Al Qur’an yang menjadi tugas mereka, sehingga tugas kelompok menjadi sedikit terganggu. Namun hal ini terjadi karena tidak kesengajaan siswa. Kecanggungan bersatunya antara siswa laki-laki dan perempuan dalam satu kelompok, namun permasalahan ini perlahan-lahan hilang karena terbiasa, karena selalu dimotivasi dan diarahkan oleh guru. Dalam melafalkan bacaan izhar sudah baik sesuai dengan kaidah ilmu
67
tajwid, tetapi masih ada yang masih kurang faham dalam menyabutkan sebab dibaca izhar dan masih dijumpai kesulitan siswa dalam membedakan mahraj
۽dan عdalam pengucapannya. Kecuali itu dijumpai pula pekerjaan siswa kurang rapi, banyak coretan. Juga dijumpai saat diskusi ada siswa yang tak dalam mengeluarkan pendapat sehingga kelihatan pasif, tetapi ada anak yang over aktif sehingga mendominasi jalannya diskusi. Hal tersebut dapat diatasi pada pelaksanaan siklus II dan pada pelaksanaan siklus III yaitu dengan menerapkan latihan secara terus menerus sehingga siswa memiliki kecakapan sesuai dengan kelebihan metode drill (Ismail, 2008: 8). Pelaksanaan siklus II berjalan dengan baik hasilnya pun juga ada peningkatan, siswa sudah tidak mulai canggung lagi, sudah mulai terbiasa dengan kerja kelompok, sudah tidak ada yang terlalu over active, keberanian untuk mendemonstrasikan dalam membaca sudah tumbuh, ini terbukti sudah ada yang berani mengajukan diri untuk mewakili teman sekelompoknya untuk mendemonstrasikan bacaan Al Qur’an. Tutor sebaya juga sudah mulai berjala dengan baik. Namun demikian masih ada siswa yang sulit untuk membedakan mahroj ۽dan عjuga untuk membedakan bacaan idghom bighunnah dengan ikhfa’ hakiki. Untuk mengatasi masalah ini peneliti menerapkan latihan melafalkan secara intensif kepada siswa, sehingga siswa memiliki kecakapan motorik untuk membedakan dalam melafalkan huruf dan huruf
۽
ع.
Pada siklus II ini pekerjaan siswa sudah mulai tampak rapi, kesalahan yang sering terjadi sudah berkurang yaitu pada menjawab sebab dibaca ikhfa’
68
haqiqi. Seluruh siswa dalam siklus II ini sudah mau mengerjakan tugas individu dan sudah tidak ada yang bertanya temannya ketika mengerjakan tugas individu, juga dalam mengerjakan tugas rumah semua mengumpulkan. Pada pelaksanaan siklus III sudah lebih kundusif dan lebih baik bila dibanding dengan siklus sebelumnya, siswa telah terkondisi belajar dengan kelompok dan dengan metode drill, dalam diskusi sudah kelihatan hidup semua siswa sudah berani mengeluarkan pendapatnya masing-masing, membedakan bacaan idgom dan ikhfa’ haqiqi juga sudah bisa semua, untuk pengucapan hamzah dan ‘ain juga sudah tampak walaupun sedikit ada kesulitan namun dengan latihan yang terus menerus ahirnya bisa juga. Pekerjaan siswa juga sudah rapi tidak banyak coretan, untuk menyebutkan sebab dibacanya menurut kaidah ilmu tajwid juga sudah mencantumkan semua. Berdasarkan pengamatan peneliti dan pengamat lain yang membantu dalam Penelitian Tindakan Kelas (PTK) pada pelaksanaan siklus I, siklus II, dan siklus III aktivitas dan kemampuan siswa dalam memahami, serta mengaplikasikan hukum bacaan nun sukun atau tanwin cenderung terjadi peningkatan yang signifikan. Hal ini dapat dilihat pada lembar pengamatan, prosentase aktivitas dan keterampilan, rata-rata terjadi peningkatan. Lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut ini
69
TABEL 4.16 Hasil Pembelajaran Siklus I, II, dan III NO
SIKLUS I
SIKLUS II
SIKLUS III
TUNTAS
12
66,6%
15
83,3%
18
100%
TIDAK TUNTAS
6
33,4%
3
16,7%
0
0%
RATA RATA
73,3
76,6
82,2
Dari analisa data tersebut di atas terlihat ketuntasan belajar pada siklus I tinggi 66,6% dengan perolehan nilai 73,3. Pada siklus II perolehan ini meningkat menjadi 83,3% dan nilai rata-rata 76,6 termasuk ketuntasan tinggi. Kemudian pada pembelajaran siklus III juga terjadi peningkatan yang sangat signifikan yaitu dengan ketuntasan 100% dan rata-rata 82,2. Berarti bahwa penggunaan metode drill pada pembelajaran Al Qur’an dalam pokok bahasan hukum nun sukun atau tanwin dapat membantu peningkatan prosentase dan sekaligus pengaplikasian hukum bacaan nun sukun atau tanwin dalam membaca Al Qur’an. Hal ini diperkuat dengan hasil tes akhir yang sangat memuaskan yaitu dengan ketuntasan tinggi 90% dan nilai rata-rata 85. Dari uraian tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa hipotesis yang peneliti ajukan bahwa dengan metode drill prestasi siswa terhadap pembelajran dengan materi hukum bacaan nun sukun dan tanwin hasil belajar siswa kelas V Sekolah Dasar Negeri Setan Kecamatan Secang tahun 2012 dapat ditingkatkan.
70
BAB V P ENUTUP A. Simpulan Metode drill dapat meningkatkan prestasi belajar pada materi hukum bacaan nun sukun dan tanwin pada siswa kelas V Sekolah Dasar Negeri Setan Kecamatan Secang Kabupaten Magelang tahun 2012. Hasil penelitian menunjukan pada siklus I dengan ketuntasan 66,6% nilai rata rata 73,3 , siklus II ketuntasan 83,3 % , nilai rata rata 76,6, dan siklus III 100% dan nila rata rata 82,2, dengan kenaikan dari siklus I ke siklus II sebesar 26,7% dan dari siklus II ke siklus III sebesar 17.8%. B. Saran 1. Guru Guru mata pelajaran Pendidikan Agama Islam dapat menggunakan metode drill untuk meningkatkan prestasi belajar mata pelajaran pendidikan agama Islam pada materi nun sukun dan tanwin. 2. Siswa Siswa dapat menggunakan metode drill agar dapat membaca dengan benar, fasih dan lancar. Dengan demikian siswa dapat memperoeh prestasi belajar dengan baik.
71
DAFTAR PUSTAKA
Arifin, Zainal. 1991. Evaluasi Instruksional. Bandung: Remaja Rosdakarya. Arikunto, Suharsimi. 2002. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara. 2002. Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta. As’Ari, Abdullah. 2011. Pelajaran Tajwid,Qaidah bagaimana seharusnya membaca Al qur’an. Surabaya: Apollo. Aqib, Zainal. 2010. Profesionalisme Guru Dalam Pembelajaran. Surabaya: Insan Cendekia. Amrullah. 2008. Qaidah Ilmu Tajwid. Semarang: Toha Putra. Hamalik, 2011. Metode Mengajar dan Kesulitan Belajar. Bandung: Bumi Aksara. Hamdani. 2011. Strategi Belajar Mengajar. Bandung: Pustaka Setia. Wijaya. 1984. Konsep Dasar Pendidikan. Bandung: Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan IKIP Bandung. Poerwanti Endang. 2008. Asesmen Pembelajaran Sekolah Dasar. Jakarta: Dirjen Dikti. Nashir, H. 2004. Peranan Motivasi dan Kemampuan Awal. Jakarta: Delia Press. Pusat Pengembangan Bahasa. 2002. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. Santosa, Totok. 1998. Layanan Bimbingan Sekolah Menengah. Semarang: Satya Wacana. Saminanto. 2010. Ayo Pratek PTK .Penelitian Tindakan Kelas. Semarang: Ra Sail Media Group. Sanjaya. 2009. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Kencana Pernada Media Group. Sardiman, A.M. 2006. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Grafindo Persada.
72
Slameto. 2010. Prose Belajar Mengajar Dalam Kredit semester. Jakarta: Bina Aksara. Syaiful Bahri, Djamarah. 2002. Stategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta. Tim KKG PAI. 1995. Pelajaran Baca Tulis Huruf Arab. Semarang: Sahabat. Winarno, Surachmad. 1980. Metodologi Pengajaran. Bandung: Transito. Zafran, Muh Atha. 2011. Pintar Agama IslamUntuk SD.SMP,SMA dan Umum. Solo: CV Bringin. Ismail. 2008. Strategi Pembelajaran Agama Islam Berbasis PAIKEM. Semarang: RaSAIL Media Group.
73