IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN TEMATIK MATERI PEDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI ANAK USIA DINI (STUDI DESKRIPTIF DI TK NU MASHITOH BANDUGREJO KALINYAMATAN JEPARA TAHUN PELAJARAN 2015/2016)
SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata 1 (S1) Dalam Bidang Pendidikan Islam
Oleh :
WAHYUNINGSIH NIM. 131310000374 FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NAHDLATUL ULAMA’ (UNISNU) JEPARA 2015
NOTA PEMBIMBING Lamp : 3 Eksemplar Hal
: Naskah Skripsi Sdri. Wahyuningsih Assalamu’alaikum Wr. Wb. Setelah kami meneliti dan mengadakan koreksi dan perbaikan seperlunya,
maka bersama ini kami kirimkan naskah skripsi saudari : Nama
: Wahyuningsih
NIM
: 131310000374
Judul
: IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN TEMATIK MATERI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI ANAK USIA DINI (STUDI
DESKRIPTIF
DI
TK
NU
MASHITOH
BANDUNGREJO KALINYAMATAN JEPARA TAHUN PELAJARAN 2015/2016) Dengan ini mohon agar skripsi saudara tersebut di atas dapat segera dimunaqosyahkan. Demikian harap menjadi maklum, adanya. Wassalamu’alaikum Wr. Wb. Jepara, September 2015 Pembimbing
Nur Khoiri, M.Ag.
ii
DEKLARASI Dengan penuh kejujuran dan tanggung jawab peneliti menyatakan bahwa skripsi ini tidak berisi materi yang pernah ditulis orang lain atau diterbitkan. Demikian juga skripsi ini tidak berisi satupun pikiran-pikiran orang lain, kecuali informasi yang terdapat dalam referensi yang dijadikan bahan rujukan.
Jepara, 25 September 2015 Deklarator
WAHYUNINGSIH NIM: 131310000374
iv
MOTTO
{١٠ - ٨ : } اﻟﺸﻤﺲ "Maka Allah mengilhamkan kepada jiwa itu (jalan) kefasikan dan ketakwaannya. Sesungguhnya beruntunglah orang yang mensucikan jiwa itu, Dan Sesungguhnya merugilah orang yang mengotorinya." (QS. Asy-Syams: 8-10).1
Where There Is A Will, There Is A Way ”Dimana Ada Kemauan Di Situ Ada Jalan”
1
Al-Qur’an dan Terjemahnya, (Kudus: Mubarokatan Thoyyibah, 1997), hlm. 595.
v
PERSEMBAHAN
Skripsi ini kupersembahkan kepada : 1. Bapak Maslikhan dan Ibu Sri Lestari tercinta, yang tak henti-hentinya mendo’akan ku. Dan memberikan dukungan moral serta materil. 2. Untuk keluarga besarku di desa Bandungrejo Kalinyamatan Jepara khususnya saudari-saudariku (Siti Nur Ulfah dan Khalimmatun Nikmah), serta keponakanq yang nakal (M. Rikza Muizzudin) yang selalu memberiku support dalam setiap langkahku. 3. Buat calon pendamping hidupku (Adi Purnomo), yang selalu memberiku dukungan, support, serta kasih sayangnya untuk kelancaran kuliahku. 4. Buat sahabat-sahabatku yang selalu menemaniku dalam suka maupun duka. 5. Buat seluruh temen-temenku A4 angkatan saya (2011), yang selalu menemaniku dari awal kuliah sampai sekarang ini. 6. Buat Bpk. Nur Khoiri selaku dosen pembimbingku, yang selalu memberikan masukan-masukan serta ilmu-ilmunya sehingga skripsi ini dapat terselesaikan denga baik dan tepat waktu. 7. Segenap civitas akademik UNISNU Jepara, Bapak dan Ibu Dosen yang telah membimbingku. “Semoga semua pengorbanan yang mereka lakukan, diberkahi dan diridhoi oleh Allah Sang Maha Pengasih”
vi
KATA PENGANTAR
Bismillaahirrahmaanirrahimm Alhamdulillah puji syukur kehadirat Allah Illahi Rabbi, Tuhan semesta alam yang mengajarkan manusia dengan Qalam. Shalawat dan salam senantiasa terlimpah ruah kepada beliau Baginda Rasulullah SAW, keluarga dan para sahabatnya serta kepada siapa saja yang mengikuti ajaranya. Berkat pertolongan Allah SWT dan petunjuk-Nya kami dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul “Implemetasi Pembelajaran Tematik Materi Pendidikan Agama Islam bagi Anak Usia Dini (Studi Deskriptif di TK NU Masithoh Bandungrejo Kalinyamatan Jepara Tahun Pelajaran 2015/2016)” sebagai salah satu prasyarat dalam menyelesaiakan jejang pendidikan Strata 1 (S1) dan mendapatkan gelar kesarjanaan Sarjanan Pendidikan Islam (S.Pd.I) dalam Ilmu Tarbiyah. Semoga bermanfaat bagi penulis khususnya serta bagi pembeca pada umumnya. Dalam penyusunan skripsi ini penulis banyak mendapatkan bimbingan dan saran-saran dari berbagai pihak, sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dan tersusun dengan baik. Untuk itu penulis menghaturkan banyak terima kasih kepada: 1.
Prof. Dr. K.H. Muhtaroh HM selaku Rektor UNISNU Jepara.
2.
Drss. H. Akhirin Ali. M.ag selaku dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UNISNU Jepara.
3.
Nur Khoiri, M.Ag selaku dosen pembimbing yang telah bersedia meluangkan waktu, tenaga dan fikiran untuk memberikan bimbingan, pengarahan dalam penyusunan skripsi ini.
4.
Para dosen/staf pengajar UNISNU Jepara yang telah membekali penulis dengan berbagai pengetahuan dan ilmu, sehingga penulis mampu menyelesaikan penyusuna skripsi ini. vii
5.
Kepala Sekolah dan segenap guru TK NU Masitoh Bandungrejo Kalinyamatan Jepara.
6.
Bapak, Ibu tercinta dan Saudari tersayang yang dengan tulus dan ikhlas telah mencurahkan segenap kasih sayang serta dukungan moril dan materil yang telah diberikan kepada penulis hingga studi ini terselesaikan.
7.
Sahabat-sahabatku dan calon pendamping hidupku yang telah memberikan semangat dan bantuanya hingga skripsi ini terselesaikan, semoga diberikan balasan yang sesuai dengan apa yang penulis dapat. Semoga jasa-jasa mereka tersebut diatas semua dapat diterima oleh
Allah SWT dan dicatat amalnya sebagai amal sholeh dan terpuji. Akhinya penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini masih jaug dari sempurna. Kritik serta saran yang bersifat membangun sangat sekali diharapkan, demi kesempurnaan skripsi ini. Sehingga skripsi ini mudahmudahan bermanfaat bagi penulis khususnya dan pembaca umumnya. Amin. Jepara, 25 September 2015 Penulis,
WAHYUNINGSIH
viii
DAFTAR TABEL
Tabel 1 : Keadaan Guru TK NU Mashitoh ........................................................ 50 Tabel 2 : Keadaan Siswa TK NU Mashitoh........................................................ 52 Tabel 3 : Keadaan Satuan Kerja Mingguan TK NU Mashitoh ........................... 53 Tabel 4 : Rencana Kerja Harian TK NU Mashitoh ............................................ 55 Tabel 5 : Keadaan Sarana dan Prasarana TK NU Mashitoh .............................. 58
xii
ABSTRAK Wahyuningsih. NIM. 131310000374. “Implementasi Pembelajaran Tematik Materi Pendidikan Agama Islam bagi Anak Usia Dini (Studi Deskriptif di TK NU Masithoh Bandungrejo Kalinyamatan Jepara Tahun Pelajaran 2015/2016)”. Skripsi: Fakultas Tarbiyah, Jurusan Pendidikan Agama Islam, UNISNU Jepara, halaman 77. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah : (1) Model Apa yang dipraktekkan dalam pembelajaran tematik materi pendidikan agama islam bagi anak usia dini di TK NU Masithoh tahun pelajaran 2015/2016?, (2) bagaimana prosedu/langkah implementasi pembelajaran tematik materi pedidikan agama islam bagi anak usia dini di TK NU Masithoh tahun pelajaran 2015/2016?, (3) apa yang mempengaruhi implementasi pembelajaran tematik materi pedidikan agama islam bagi anak usia dini di TK NU Masithoh tahun pelajaran 2015/2016? Tujuan dari penelitian yang penulis lakukan adalah: (1) untuk mengetahui model apa yang dipraktekkan dalam pembelajran tematik materi pendidikan agama islam bagi anak usia dini di TK NU Masithoh Tahun Pelajaran 2015/2016, (2) untuk mengurai implementasi pembelajaran tematik amteri pedidikan agama islam bagi anak usia dini di TK NU Masithoh Tahun Pelajaran 2015/2016, (3) untuk mengetahui implementasi pembelajran tematik materi pendidikan agama islam bagi anak usia dini di TK NU Masithoh Tahun Pelajaran 2015/2016. Penelitian ini menggunakan metode penelitian lapangan (field research) dengan teknik pengumpulan data observasi, wawancara dan dokumentasi. Data yang terkumpul kemusian di analisis dengan menggunakan pendekatan deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Implementasi Pembelajaran Tematik Materi Pendidikan Agama Islam bagi Anak Usia Dini di TK NU Mashitoh Bandungrejo Kalinyamatan Jepara, yaitu: Pertama, Model yang dipraktekkan dalam Pembelajaran Tematik Materi Pendidikan Agama Islam menggunakan Model Pembelajaran Langsung, karena lebih mudah untuk menjelaskan kepada anak dan mengajak anak aktif dalam pembelajaran sehingga pembelajaran akan mudah diingat karea anak mendapatkan pengalaman langsung dari proses pembelajaran selain itu juga lebih mudah untuk mengkondisikan anak, terkadang juga menggunakan Pembelajaran Kooperatif, dimana anak dikelompokkan berdasarkan tema yang digunakan pada saat pembelajaran itu. Kedua, Prosedur/Langkah yang digunakan dalam Pembelajaran Tematik Materi Pendidikan Agama Islam, meliputi tiga tahap yaitu: kegiatan awal/pembuka, kegiatan inti, kegiatan akhir/penutup. Kegiatan xiii
awal dilakukan terutama untuk menciptakan suasana awal pembelajaran untuk mendorong anak menfokuskan dirinya agar mampu mengikuti proses pembelajaran dengan baik. Kegiatan Inti menjelaskan materi yang akan disampaikan sesuai tema dan mengajak anak untu bermain peran sehingga anak tidak mudah lupa. Kegiatan Penutup biasanya guru mengualas kembali materi yang disampaikan. Ketiga, yang mempengaruhi Pembelajaran Tematik Materi Pedidikan Agama Islam, Cara pengemasan pengalaman belajar yang dirancang guru sangat berpengaruh terhadap kebermaknaan belajar siswa sehingga ada kekuatan/kelebihan dan kekurangan/keterbatasan. Kekuatan pembelajaran ini meliputi: proses pembelajaran yang menyenangkan, anak mendapatkan pengalaman langsung yang diajarkan oleh guru, dan hasil pembelajaran anak bisa bertahan lama karena yang dipelajari bermakna. Untuk keterbatasan pembelajaran ini meliputi: jumlah murid yang banyak dengan keterbatasan guru, alat peraga/ sarana yang belum cukup, dan perkembangan anak yang berbeda menjadi kendala dalam pembelajaran ini. Kata kunci: Implementasi, Pembelajaran, Tematik, Materi Pendidikan Agama Islam
xiv
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ..........................................................................................
i
HALAMAN NOTA PEMBIMBING .................................................................
ii
HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................ iii HALAMAN DEKLARASI ................................................................................ iv HALAMAN MOTTO ........................................................................................
v
HALAMAN PERSEMBAHAN ......................................................................... vi HALAMAN KATA PENGANTAR .................................................................. vii DAFTAR ISI....................................................................................................... ix DAFTAR TABEL............................................................................................... xii ABSTRAK ......................................................................................................... xiii BAB I
: PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah .............................................................
1
B. Penegasan Istilah ........................................................................
5
C. Rumusan Masalah ......................................................................
8
D. Tujuan Penelitian .......................................................................
8
E. Manfaat Penelitian .....................................................................
9
F. Metode Penelitian .......................................................................
9
G. Sistematika Penulisan Skripsi .................................................... 15 BAB II : LANDASAN TEORI A. Pembelajaran Tematik ................................................................ 1. Pengertian Pembelajaran Tematik ........................................ 18 2. Sintaks Pembelajaran Tematik.............................................. 19 3. Prosedur Pelaksanaan Pembelajaran Tematik ...................... 19 4. Kekuatan dan Keterbatasan Pembelajaran Tematik.............. 22 5. Model-model Pembelajaran Tematik .................................... 24 B. Pendidikan Agama Islam bagi Anak Usia Dini .......................... 1. Pendidikan Agama Islam ..................................................... 30 a. Pengertian Pendidikan Agama Islam ............................... 30 b. Tujuan Pendidikan Agama Islam ..................................... 31 ix
c. Dasar-dasar Pendidikan Agama Islam ............................. 33 2. Pendidikan Anak Usia Dini................................................... 34 a. Pengertian Pendidikan Anak Usia Dini ............................ 34 b. Pembelajaran Pendidikan Anak Usia Dini ....................... 37 c. Kurikulum Pendidikan Anak Usia Dini ........................... 39 3.
Implementasi Pembelajaran Tematik Materi Pendidikan Agama Islam bagi Anak Usia Dini....................................... 40
4.
Hasil Penelitian Terdahulu ................................................... 43
BAB III : KAJIAN OBJEK PENELITIAN A. Data Umum ................................................................................ 1. Tinjaun Historis ...................................................................... 46 2. Letak Geografis ...................................................................... 47 3. Visi, Motto, Misi dan Susunan Pengurus ............................... 48 4. Keadaan Guru dan Siswa ....................................................... 49 5.Kurikulum, Satuan Kerja Mingguan dan Rencana Kerja Harian ...................................................................................... 53 6. Keadaan Sarana dan Prasarana ............................................... 59 B. Data Khusus ............................................................................... 1.
Pelaksanaan Pembelajaran Tematik Materi Pendidikan\ Agama
Islam
di
TK
NU
Mashitoh
Bandungrejo
Kalinyamatan Jepara Tahun Pelajara 2015/2016 ................. 60 2. Model yang dipraktekkan dalam Pembelajaran Tematik Materi Pendidikan Agama Islam di TK NU Mashitoh Bandungrejo
Kalinyamatan
Jepara
Tahun
Pelajara
2015/2016 ............................................................................. 62 3.
Prosedur/Langkah Implementasi Pembelajaran Tematik Materi Pendidikan Agama Islam di TK NU Mashitoh Bandungrejo
Kalinyamatan
Jepara
Tahun
Pelajara
2015/2016 ............................................................................. 64
x
BAB IV : PEMBAHASAN A. Analisis tentang Model yang dipraktekkan dalam Pembelajaran Tematik Materi Pendidikan Agama Islam di TK NU Mashitoh Bandungrejo Kalinyamatan Jepara Tahun Pelajara 2015/2016 .................................................................................................... 69 B. Analisis tentang Prosedur/Langkah Implementasi Pembelajaran Tematik Materi Pendidikan Agama Islam di TK NU Mashitoh Bandungrejo Kalinyamatan Jepara Tahun Pelajara 2015/2016 ..................................................................................................... 70 C. Faktor
yang Mempengaruhi
Implementasi
Pembelajaran
Tematik Materi Pendidikan Agama Islam di TK NU Mashitoh Bandungrejo Kalinyamatan Jepara Tahun Pelajara 2015/2016 .................................................................................................... 74 BAB V : PENUTUP A. Kesimpulan ................................................................................ 80 B. Saran-saran ................................................................................. 82 C. Penutup ....................................................................................... 83 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN DAFTAR RIWAYAT HIDUP PENULIS
xi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Telah lama bangsa Indonesia berada pada kondisi krisis multidimensi dan multikultural, mulai dari masalah ideologi, politik dan pendidikan yang sarat dengan kesenjangan dan konflik budaya yang tidak lagi berkarakter. Ekonomi yang labil dan tingkat keamanan yang sangat rendah membuat kompleksitas problematika juga berimbas kepada melemahnya tingkat kualitas pedidikan yang ada. Lemahnya kualitas pendidikan meliputi : a) Kurikulum yang miskin ketermpilan, b) Motivasi dan orientasi pendidikan yang sarat dengan pola pikir hedonis dan materialistis, c) Monopoli arti kecerdasan yang selama ini hanya bersandar pada ranah kognitif, d) Metodologi pengajaran yang stagnan dan cenderung mengekang kreativitas, c) Pola manajemen dan tenaga pengajar yang kurang profesional, f) Pola interksi yang tidak afektif, g) Evaluasi dan kebijakan yang subjektif, h) Pola pikir masyarakat yang skolastik, dan i) Kondisi masyarakat yang sarat akan kebodohan dan kemiskinan sebagai dampak logis dari tidak adanya nilai optimal keberhasilan (quality outcomes) dalam proses pendidikan. (Hamijoyo, 2002; 11).1 Dewasa ini, isu hangat dalam dunia pendidikan adalah tentang penyelenggaraan Pendidikan Anak Usia Dini (yang selanjutnya disebut PAUD). Dengan berlakuya Undang-Undang No. 20 Tahun 2003, maka sistem pedidikan di Indonesia sekarang terdiri dari pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan tinggi yang keseluruhanya merupakan kesatuan yang sistematik. PAUD di selenggarakan sebelum jenjang pendidikan dasar.2 Dalam menyelenggarakan pedidikan anak usia dini, seseorang hendaknya memerhatikan beberapa prinsip pendidikan. Prinsip-prinsip ini 1
Trianto, Desain Pengembangan Pembelajaran Tematik Bagi Anak Usia Dini TK/RA & Anak Usia Kelas Awal SD/MI, (Jakarta: Kencana, 2011), hlm. 3. 2 Ibid.,hlm. 4.
1
2
bertujuan
untuk
memberikan
pemahaman
tentang
bagaimana
memperlakukan dan melaksanakan pendidikan terhadap anak. Menurut Permendiknas No. 58 tahun 2009 dijelaskan bahwa penyelenggaraan pendidikan anak usia dini di Indonesia terbagi mejadi dua kelompok, yaitu formal dan nonformal. Penyelenggaraan PAUD jalur pendidikan formal berbentuk Taman Kanak-Kanak (TK) / Raudhatul Athfal (RA) dan bentuk lain yang sederajat, yang menggunakan program untuk anak usia 4-< 6 tahun. Sedangkan peyelenggaraan PAUD jalur pedidikan non formal, berbentuk Taman Penitipan Anak (TPA) dan bentuk lain yang sederajat, yang menggunakan program untuk anak usia 0-<2 tahun, 2-<4 tahun,4-< 6 tahun, dan Program Pengasuhan untuk anak usia 0-< 6 tahun; Kelompok Bermain (KB) dan bentuk lain yang sederajat, menggunakan program untuk anak usia 2-<4 tahun dan 4-< 6 tahun. Sedangkan kedua jalur pendidikan tersebut, ada yang menambahkan dengan jalur informal, yaitu pedidikan anak usia dini yang dilakukan di dalam keluarga atau rumah tangga.3 Pertumbuhan dan perkembangan anak sebenarnya merupakan suatu kesatuan dan menyeluruh. Dalam kegiatan pembelajaran atau pelaksanaan program hal ini juga sebenarnya tidak dapat dipisah-pisah. Namun, untuk memudahkan guru atau orang tua dan yang lainnya merancang kegiatan pembelajaran atau pelaksanaan program perlu diidentifikasi dimensi-dimensi yang ada dalam pertumbuhan dan perkembangan anak.4 Pembelajaran untuk anak usia dini sebaiknya terpadu. Mereka tidak belajar mata pelajaran tertentu, seperti sains, matematika, dan bahasa secara terpisah. Hal itu didasarkan atas berbagai kajian keilmuan PAUD bahwa anak belajar segala sesuatu dari fenomena dan objek yang ditemui.5 3
Muhammad Fadlillah, Desain Pembelajaran PAUD: Tinjauan Teoritik & Praktik, (yogyakarta: Ar-Ruzz Media, 2012), hlm. 75-76. 4 Anita Yus, Penilaian perkembangan Belajar Anak Taman Kanak-Kanak, (Jakarta: Kencana, 2011), hlm. 21. 5 Slamet suyanto, Dasar-Dasar Pendidikan anak usia dini, (Yogyakarta: Hikayat, 2005), hlm. 131.
3
Pembelajaran
terpadu/tematik
menawarkan
model-model
pembelajaran yang menjadikan aktivitas pembelajaran itu relevan dan penuh makna bagi siswa, baik aktivitas formal maupun informal, meliputi pembelajaran inquiry secara aktif sampai dengan peyerapan pengetahuan dan fakta secara pasif, dengan memperdayakan pengetahuan dan pengalaman siswa untuk membantunya mengerti dan memahami dunia kehidupanya. Cara pengemasan pengalaman belajar yang dirancang oleh guru yang demikian akan sangat berpengaruh terhadap kebermaknaan pengalaman siswa dan menjadikan proses pembelajaran lebih efektif dan menarik. Kaitan konseptual yang dipelajari dengan isi bidang studi lain yang relevan akan membentuk skemata, sehingga akan diperoleh keutuhan dan kebulatan pengetehuan. Perolehan keutuhan belajar, pengetahuan, dan kebulatan pandangan tentang kehidupan dan dunia nyata hanya dapat direfleksikan melalui pembelajaran terpadu (William dalam Udi 2006: 5).6 Pendidikan itu sendiri sesungguhnya bertujuan membimbing manusia ke arah kedewasaan supaya anak didik dapat memperoleh keseimbangan antara perasaan dan akal budinya serta dapat mewujudkan secara seimbang pula dalam perbuatan konkret. Begitu pula pendidikan agama, bisa membawa anak kepada alam kedewasaan iman yang seimbang antara rohani dan jasmani. Apabila sudah seimbang dalam dua aspek ini, maka penghayatan agamanya pun berjalan harmonis antara doktrin agama dengan penghayatan konkret dalam kehidupan sehari-hari. Pendidikan yang baik bisa membantu anak dalam memberi batas-batas tertentu. Ada beberapa ahli yang tidak percaya dengan pengaruh kemampuan pedidikan agama dengan jenis kelakuan manusia maka hanya berkisar pada masalah-masalah kesehatan jasmani saja yang perlu diperhatikan. Oleh karenanya kesehatan rohani atau mental tidak begitu diperhatikan. Akan tetapi kenyataan di lapangan menunjukan betapa bayaknya contoh anak yang tidak mendapat pembinaan mental atau rohani 6
Trianto, Op. Cit, hlm. 152-153.
4
dari ligkungan (orang tua terutama) mempunyai sifat dan sikap yang kurang menggembirakan.7 Menurut
John
Lock
sebagaimana
dikutip
oleh
Marijan
mengatakan bahwa seorang bayi diibaratkan kertas putih bersih tak berwarna, apa yang kita goreskan maka itulah hasilnya.8seperti pada hadist Nabi yang berbunyi9:
ﺻﻠَﻲ اﷲُ َﻋﻠَْﻴ ِﻪ َو َﺳﻠَ ﱠﻢ َ َُﺎل َرﺳ ُْﻮ ُل اﷲ َ ﻗ: ْل ُ َﰊ ُﻫَﺮﻳْـَﺮةَ َر ِﺿ َﻲ اﷲُ َﻋْﻨﻪُ اَﻧّﻪُ ﻛَﺎ َن ﻳـَﻘُﻮ ْ َِﻋ ْﻦ ا [ ﺼﺮَاﻧِِﻪ َوﳝَُ ﱢﺠﺴَﺎﻧِِﻪ ] رواﻩ اﳌﺴﻠﻢ ﻣَﺎ ِﻣ ْﻦ ﻣ َْﻮﻟ ُْﻮٍداِﻻّﻳـ ُْﻮﻟَ ُﺪ َﻋﻠَﻲ اﻟْ ِﻔﻄَْﺮةِ ﻓَﺎَﺑْـﻮَاﻩُ ﻳـُ َﻬ ﱢﻮدَاﻧِِﻪ َوﻳـُﻨَ ﱢ “Setiap anak yang dilahirkan dalam keadaan suci bersih, maka kedua orangtuanyalah yang menjadikan anak itu Yahudi, Nasrani, dan Majusi.” (HR. Muslim). Menurut Darajat, kondisi keagamaan anak berkembang sejalan dengan perkembangan kejiwaanya. Jiwa keagamaanya ini semakin berkembang pesat dengan bertambahnya pengetahuan tentang agama. Pada usia empat sampai lima tahun, misalnya, anak dengan kemampuan bahasanya telah memulai bertanya tentang surga, neraka, bagaimana cara menuju kesana, dan juga tentang Tuhan. Anak akan menerima semua jawaban yang diberikan tanpa membantahnya, baru nanti ketika menginjak usia baligh, ia mulai kritis dan mencari jawaban secara rasional. Jadi, anak dimungkinkan dapat mengenal Islam pada mulanya melalui tada/media keislaman seperti masjid dan lainya. Perkembangan jiwa anak pada usia empat sampai lima tahun ketika menginjak usia taman kanak-kanak adalah ia mulai gemar menghafal doa-doa pendek yang diajarkan oleh pendidiknya di sekolahan atau keluarganya di rumah.10 7
Marijan, Metode Pendidikan Anak, (yogyakarta: Sabda Media, 2012), hlm. 24-25.
8
Ibid.,hlm. 17.
9
Imam Al-Mundziri, Ringkasan Hadis Shahih Muslim, ( Jakarta: Pustaka Amani, 2003), hlm. 1086. 10 Miftahul Huda & Muhammad Idris, Nalar Pendidikan Anak, (yogyakarta: Ar-Ruzz Media, 2008), hlm. 70.
5
Anak pada usia enam sampai sembilan tahun – meurut Arifin – sudah dapat mengerti bahwa sesungguhnya Allah adalah Tuhan pencipta alam raya, manusia, binatang, tumbuhan, dan lain-lain. Pemahaman anak pada usia ini telah mulai menguat. Terbukti mereka melakukan ibadah meskipun atas perintah orang tuanya, serta rajin pergi ke tempat-tempat pendidikan (sekolah) dengan teman-temanya. Mereka juga suka menyanyi, khususnya nyanyian religi. Sedangkan pemahamanya tentang kematian juga mulai tumbuh, terlebih ketika ditiggal mati oleh keluarganya. Anak mulai terbangun kepercayaan tentang adanya balasan amal, sehingga ia gemar beramal baik.11 Berdasarkan dengan hal tersebut diatas, maka penulis bermaksud untuk mengkaji lebih dalam kajian materi ini dalam bentuk skripsi dengan judul: Implementasi Pembelajaran Tematik Materi Pendidikan Agama Islam Bagi Anak Usia Dini (Studi Deskriptif pada TK NU Masithoh Bandungrejo Kalinyamatan Jepara Tahun Pelajaran 2015/2016). B. Penegasan Istilah Untuk
menghindari
agar
tidak
terjadi
kesalah
pahaman
dalam
menginterprestasikan beberapa istilah, maka perlu adanya penegasan istilah-istilahnya : 1. Implementasi Dalam kata serapan bahasa barat, implementasi berarti pelaksanaan atau penerapan.12 Jadi arti dari pelaksanaan di sini adalah suatu proses penerapan ide, konsep, kebijakan atau inovasi dalam suatu tindakan praktis sehingga
memberikan
dampak,
baik
berupa
perubahan
pengetahuan, keterampilan, maupun nilai dan sikap.
11 12
Ibid., hlm. 72.
Soeparno F.P. dan Sri H. Raharko, Kata Serapan Bahasa Barat, (Semarang: Media Wiyata, 1999), hlm. 80.
6
2. Pembelajaran Tematik Pembelajaran dapat diartikan sebagai proses kerja sama antara guru dan siswa dalam memanfaatkan segala potensi dan sumber yang ada baik potensi yang bersumber dari dalam diri siswa itu sendiri seperti minat, bakat dan kemampua dasar yang dimiliki termasuk gaya belajar maupun potensi yang ada di luar diri siswa seperti ligkungan, sarana dan sumber belajar sebagai upaya untuk mencapai tujuan belajar tertentu.13 Pembelajaran
Tematik
adalah
pembelajaran
terpadu
yang
menggunakan tema untuk mengaitkan beberapa mata pelajaran sehingga dapat memberikan pengalaman bermakna kepada murid.14 Jadi pembelajaran tematik disini membahas model pembelajaran yang digunakan untuk mengeksplorasi pengetahuan anak dalam berbagai mata pelajaran yang berkaitan dengan aspek-aspek tertentu dari lingkugan mereka. 3. Materi PAI (Pendidikan Agama Islam) Oemar Muhammad al-Toumy al-Syaebani dalam Arifin (1987:13) menyatakan bahwa pendidikan islam adalah usaha mengubah tingkah laku individu dilandasi oleh nilai-nilai islami dalam kehidupan pribadinya
atau kehidupan kemasyarakatan dan
kehidupan dalam alam sekitar melalui proses kependidikan.15 Jadi yang dimaksud dengan materi pendidikan agama islam adalah bahan ajar dalam proses/usaha untuk mengembangkan fitrah keberagamaan agar lebih mampu menghayati dan mengamalkan ajaran-ajaran agama islam dengan baik berdasarkan hukum agama islam yang dalam pembelajaranya di TK meliputi pembiasaan 13
Wina Sanjaya, Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran, (Jakarta : Kencana, 2011), hlm. 26. 14 Abdul Majid, Pembelajaran Tematik Terpadu (Bandung : PT Remaja Rosdakarya, 2014), hlm. 80. 15 Tohirin, Psikologi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2008), hlm. 9.
7
moral dan nilai-nilai agama, kemampuan dasar kognitif, fisik dan motorik, bahasa, dan seni yang semuanya dikemas dalam satu tema. 4. Anak Usia Dini Anak usia dini adalah kelompok mausia yag berusia 0-6 tahun (di Indonesia berdasarkan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pedidikan Nasional).16 Pendapat lain menyebutkan bahwa anak usia dini adalah kelompok anak yang berada dalam proses pertumbuhan dan perkembangan yang bersifat unik.17 Jadi dapat dipahami anak usia dini ialah anak yang berkisar usia 06 tahun yang memiliki pertumbuhan dan perkembangan yang luar biasa sehingga memunculkan berbagai keunikan pada dirinya. 5. TK (Taman Kanak-Kanak) Taman Kanak-kanak adalah salah satu bentuk satuan pendidikan anak usia dini pada jalur pedidikan formal yang menyelenggarakan program pendidikan bagi anak usia empat sampai enam tahun.18 Jadi Taman Kanak-Kanak (TK) termasuk dalam pendidikan anak usia dini pada jalur pendidikan formal bagi anak usia empat sampai enam tahun. Dan penelitian ini peneliti fokuskan pada anak kelas B TK NU Mashitoh Bandugrejo Kalinyamatan Jepara. Dengan demikian yang dimaksud judul di atas adalah suatu kajian tentang pelaksanaan atau perencanaan suatu proses pembelajaran antara guru dan anak dalam mempelajari agama islam melalui pembelajaran
tematik,
dimana
proses
pembelajaranya
dengan
melibatkan/mengaitkan berbagai bidang studi yang memanfaatkan 16
Mansur, Pendidikan Anak Usia Dini dalam Islam (yogyakarta : Pustaka Pelajar, 2014), Cet.IV, hlm. 87-88. 17 Muhammad Fadillah, Desain Pembelajaran Paud (Tinjauan Teoritik dan Praktik), (Yogyakarta: Arr-Ruzz Media, 2012), hlm. 19 18 Mansur, Op.Cit. hlm.134.
8
sumber yang ada di sekitar sehingga mempermudah anak dalam memahami dan mengingat pelajaran agama islam tersebut. C. Rumusan Masalah Adapun yang menjadi pokok masalah dari pembahasan skripsi ini adalah: 1.
Model apa yang di praktekkan dalam pembelajaran tematik materi pendidikan agama islam bagi anak usia dini di TK NU Masithoh Bandungrejo Kalinyamatan Jepara Tahun Pelajaran 2015/2016?
2.
Bagaimana prosedur/langkah implementasi pembelajaran tematik materi pendidikan agama islam bagi anak usia dini di TK NU Masithoh Bandungrejo Kalinyamatan Jepara Tahun Pelajaran 2015/2016?
3.
Apa faktor yang mempengaruhi implementasi pembelajaran tematik materi pendidikan agama islam bagi anak usia dini di TK NU Masithoh Bandungrejo Kalinyamatan Jepara Tahun Pelajaran 2015/2016?
D. Tujuan Penelitian Adapun yang menjadi tujuan penulisan skripsi ini adalah: 1.
Untuk mengetahui model apa yang di praktekkan dalam pembelajaran tematik materi pendidikan agama islam bagi anak usia dini di TK NU Masithoh Tahun Pelajaran 2015/2016.
2.
Untuk mengurai prosedur/langkah implementasi pembelajaran tematik materi pendidikan agama islam bagi anak usia dini di TK NU Masithoh Tahun Pelajaran 2015/2016.
3.
Untuk
mengetahui
faktor
yang
mempengaruhi
implementasi
pembelajaran tematik materi pendidikan agama islam bagi anak usia dini di TK NU Masithoh Tahun Pelajaran 2015/2016.
9
E. Manfaat Penelitian Dari penelitian yang akan dilaksanakan akan dapat diperoleh beberapa manfaat baik secara teoritis maupun praktis. Adapun manfaat dalam penelitian ini sebagai berikut: 1. Manfaat Teoritis a. Dapat mengetahui model apa yang di praktekkan dalam pembelajaran tematik materi pendidikan agama islam bagi anak usia dini di TK NU Masithoh Tahun Pelajaran 2015/2016. b. Dapat mengurai prosedur/langkah implementasi pembelajaran tematik materi pendidikan agama islam bagi anak usia dini di TK NU Masithoh Tahun Pelajaran 2015/2016. c. Dapat megetahui apa saja yang mempengaruhi implementasi pembelajaran tematik materi pendidikan agama islam bagi anak usia dini di TK NU Masithoh Tahun Pelajaran 2015/2016. 2. Manfaat Praktis a. Hasil dari penelitian ini secara umum dapat menjadi wawasan baru serta memperkaya hazanah pendidikan pra sekolah. b. Bagi sekolah, hasil penelitian ini dapat menjadi acuan baru atau jalan alternatif penerapan pembelajaran tematik materi pedidikan agama islam bagi anak usia pra sekolah yaitu di lembaga TK atau yang sederajat bagi lembaga pendidikan pra sekolah. c. Bagi penulis sendiri, melalui penelitian ini tentu saja memperoleh dua manfaat diatas juga di luar penelitian ini diharapkan mendapatkan pengalaman serta ilmu yang bermanfaat dan berharga. F. Metode Penelitian Dalam penelitian ini metode penelitian yang penyusun gunakan adalah dengan cara-cara sebagai berikut: 1. Jenis dan Pendekatan Penelitian
10
Jenis penelitian yang penulis gunakan adalah penelitian deskriptif yang bertujuan untuk menggambarkan secara akurat fakta dan karakteristik mengenai populasi atau mengenai bidang tertentu. Penelitian ini berusaha
menggambarkan
situasi
atau
kejadian.
Data
yang
dikumpulkan semata-mata bersifat deskriptif sehingga tidak bermaksud mencari penjelasan, menguji hipotesis, membuat prediksi, maupun mempelajari implikasi.19 Dengan demikan, laporan penelitian akan berisi kutipan-kutipan data untuk memberi gambaran penyajian laporan tersebut. Data tersebut mungkin berasal dari naskah wawancara, catatan lapangan, foto, videotape, dokumen pribadi, catatan atau memo, dan dokumen resmi lainya.20 Penelitian yang di usulkan ini adalah penelitian fiel reseach yaitu
penelitian
yang
dilakukan
di
lapangan
atau
medan
21
penelitian. sehingga penyusun menggunakan metode pendekatan kualitatif. Jenis penelitian lapangan (fiel reseach) menuntut peneliti untuk secara fisik langsung terlibat di dalam obyek penelitian. Adapun teknik yang penulis lakukan adalah dengan cara mejumpai atau mendatangi orang atau guru, setting tempat / intitusi / lembaga agar dapat secara lengkap mengobservasi fenomena-fenomena yang sedang di teliti. Dalam hal ini peneliti akan menggali data dengan mengadakan observasi dan inteview atau wawancara secara langsung dengan guru dan siswa berkenaan dengan pembelajaran termatik materi pendidikan agama islam bagi anak usia dini. 2. Subjek Penelitian Subjek dalam penelitian ini adalah seluruh komponen yang terlibat dalam penelitian ini. Dalam penelitian kualitatif tidak
19
hlm.7.
20
Saifuddin Azwar, Metode Penelitian, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2010), Cet.X.
Lexy J. Moleong, Metode Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya Offset, 2014), Cet. XXXII. Hlm.11. 21 Sutrisno Hadi, Metodologi Reseach, (Yogyakarta: Yayasan Penerbitan Fakultas Psikologi UGM, 1980), hlm. 193.
11
menggunakan istilah populasi dan sampel, tetapi menggunakan istilah informan yaitu orang yang dianggap layak untuk dimintai informasi. Yang menjadi informan dalam penelitian ini adalah: a. Guru kelas B TK NU Mashitoh Bandungrejo Kalinyamatan Jepara b. Kepala Sekolah TK NU Mashitoh Bandungrejo Kalinyamatan Jepara. c. Wali murid kelas B TK NU Mashitoh Bandungrejo Kalinyamatan Jepara. d. Siswa kelas B TK NU Mashitoh Bandungrejo Kalinyamatan Jepara. 3. Fokus Penelitian Fokus kajian dalam penelitian ini adalah: a. Model apa yang di praktekkan dalam pembelajaran tematik materi Pendidikan Agama Islam bagi anak usia dini di TK NU Mashitoh Tahun Pelajaran 2015/2016. b. Prosedur/langkah
implemetasi
pembelajaran
tematik
materi
Pendidikan Agama Islam bagi anak usia dini di TK NU Mashitoh Tahun Pelajaran 2015/2016. c. Apa saja yang mempengaruhi implementasi pembelajaran tematik materi Pendidikan Agama Islam bagi anak usia dini di TK NU Mashitoh Tahun Pelajaran 2015/2016. 4. Teknik Pengumpulan Data Dalam mengumpulkan data, peulis menggunakan beberapa metode agar memperoleh data yang valid. Adapun metode yang digunakan adalah sebagai berikut : a.
Wawancara Wawancara percakapan
adalah itu
percakapan
dilakukan
dua
dengan pihak,
maksud yaitu
tertentu,
pewawancara
(interviever) yang mengajukan pertanyaan dan terwawancara (interviewee) yang memberikan jawaban atas pertanyaan itu.22 22
Lexy J. Moeleong. Op.Cit. 186.
12
Wawancara dapat dilakukan secara tesrtuktur maupun tidak terstruktur, dan dapat dilakukan melalui tatap muka (face to face) maupun dengan menggunakan telepon.23 Peneliti memilih melakukan wawancara tersturktur sebagai teknik pengumpulan data, oleh karena itu peneliti menyiapkan instrumen penelitian berupa pertanyaan-pertanyaan tertulis. Wawancara dalam
penelitian ini
bertujuan mengumpulkan
informasi / keterangan sebanyak-banyaknya tentang bagaimana pelaksanaan pembelajaran tematik materi Pendidikan Agama Islam bagi anak usia dini di TK NU Masithoh Bandungrejo Kalinyamatan Jepara. b. Observasi Observasi adalah suatu cara untuk mengumpulkan data dengan jalan mengadakan
pengamatan
terhadap
kegiatan
yang
sedang
berlangsung. Observasi ada dua macam yaitu : partisipatif artinya pengamat terlibat dalam kegiatan yang sedang berlangsung dan non partisipatif artinya pengamat tidak ikut terlibat dalam kegiatan yang sedang berlangsung.24 Dalam penelitian ini, penulis menggunakan observasi partisipatif dengan tujuan agar penulis memperoleh data tentang situasi dan kondisi umum untuk mengetahui pelaksanaan pembelajaran tematik materi Pedidikan Agama Islam bagi anak usia dini di TK NU Masithoh Bandungrejo Kalinyamatan Jepara. c. Dokumentasi Dokumentasi, dari asal katanya “dokumen”, yang berarti barangbarang tertulis. Dalam melaksanakan metode dokumentasi, peneliti
23
Sugiyono, Metode Penelitian kuantitatif, kualitatif dan Kombinasi, (Bandung: Alfabeta, 2012), Cet. III, hlm. 188. 24 Nana Syaodih Sukmadinata, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung :RemajaRosdakarya, 2006), Cet. II., hlm. 220.
13
menyelidiki benda-benda tertulis seperti buku-buku, majalah, dokumen, notulen rapat, catata harian dan sebagainya.25 Teknik ini penulis gunakan untuk memperoleh data tentang situasi dan keadaan TK NU Mashitoh dan peneliti menggunakan data RKM dan RKH untuk mengetahui model pembelajaran tematik materi Pendidikan Agama Islam yang di ajarkan oleh guru TK NU Mashitoh Bandungrejo Kalinyamatan Jepara. 5. Teknik keabsahan Data Dalam melakukan pengujian terhadap keabsahan data yang diperoleh peneliti menggunakan uji kredibilitas dengan cara triangulasi. Teknik trianggulasi berarti membandingkan dan mengecek balik derajat kepercayaan suatu informasi yang diperoleh melalui waktu dan alasan yang berbeda dalam penelitian kualitatif (Patton 1987: 331).26 Trianggulasi dilakukan melalui wawancara, observasi dan interview. Ini dimaksudkan dalam bentuk pengamatan atas beberapa kelakuan dan kejadian yang kemudian dari hasil pengamatan tersebut diambil benang merah yang menghubungkan diantara keduannya. Triangulasi dalam pengujian kredibilitas ini diartikan sebagai pengecekan data dari berbagai sumber dengan berbagai cara, dan berbagai waktu. Dengan demikian terdapat triangulasi sumber, triangulasi teknik pengumpulan data, dan waktu.27 a.
Triangulasi Sumber Triangulasi sumber untuk menguji kredibilitas data dengan cara mengecek
data
yang
telah
diperoleh
melalui
beberapa
28
sumber. dalam hal ini data yang diperoleh peneliti mengenai implementasi pembelajaran tematik materi pendidikan agama islam bagi anak usia dini di TK NU Masithoh Bandungrejo Kalinyamatan 149.
25
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian, (Jakarta : Rineka Cipta, 1998), Cet. II, hlm.
26
Lexy J. Moeleong. Op.Cit. hlm. 330.
27
Sugiyono, Op.Cit. hlm. 369.
28
Ibid., hlm. 370.
14
Jepara dengan cara melakukan dialog dengan kepala sekolah dan guru. Kemudian peneliti juga melakukan studi dokumentasi serta kepustakaan untuk melihat dan mencatat data-data yang diperlukan dalam penelitian ini. b.
Triangulasi Teknik Triangulasi teknik untuk menguji kredibilitas data dilakukan dengan cara mengecek data kepada sumber yang sama dengan teknik yang berbeda.29 setelah diperoleh dilapangan dengan wawancara, lalu dicek dengan observasi, dokumentasi, atau kuesioner, serta responden diberi kesempatan untuk menilai data informasi yang telah diberikan kepada peneliti, untuk melengkapi atau merevisi data yang baru, untuk memastikan data mana yang di anggap benar.
c.
Triangulasi Waktu Waktu juga sering mempengaruhi kredibilitas data. Data yang dikumpulkan dengan teknik wawancara di pagi hari pada saat narasumber masih segar, belum banyak masalah, akan memberikan data yang lebih valid sehingga lebih kredibel.untuk itu dalam rangka pengujian kredibilitas data dapat dilakukan dengan cara melakukan pengecekan dengan wawancara, observasi atau teknik lain dalam waktu yang berbeda.30 Dalam hal ini peneliti melakukan wawancara dengan guru di sela-sela proses pembelajaran yang berlangsung dan mengamati proses pembelajaran yang berlangsung untuk mendapatkan data yang lebih valid.
6. Teknis Analisis Data Menurut miles dan Huberman ada tiga tahap dalam analisis data kualitatif, yaitu sebagai berikut: a. Tahap Kodifikasi Data
29
Ibid., hlm. 371.
30
Ibid., hlm. 371.
15
Merupakan tahap pengkodingan terhadap data. Pengkodingan data adalah peneliti memberikan nama atau penamaan terhadap hasil penelitian. Hasil kegiatan tahap pertama adalah diperolehnya tema-tema atau klasifikasi dari hasil penelitian.31 b.
Tahap Penyajian Data Adalah sebuah tahap lanjuta analisis dimana peneliti menyajikan temuan penelitian berupa kategori atau pengelompokan.32
c.
Tahap Penarikan (Verifikasi) Adalah suatu tahap lanjutan dimana tahap ini peneliti menarik kesimpulan dari temuan data. Ini adalah interpretasi peneliti atas temuan
dari
wawancara
atau
sebuah
dokumen.
Setelah
kesimpulan di ambil, peneliti kemudian mengecek lagi kesahihan interpretasi dengan mengecek ulang proses koding dan penyajian data untuk memeastikan tidak ada kesalahan yang telah dilakukan.33 G. Sistematika Penulisan Skripsi Untuk mempermudah pemahaman terhadap pokok-pokok masalah yang akan dibahas, maka penulis membuat sistematika penulisan sebagai berikut: 1. Bagian Muka, Terdiri dari: Halaman sampul, halaman judul, halam abstrak penelitian, halaman nota pembimbing, halaman nota pengesahan, halaman motto, halaman persembahan, halaman kata pengantar, halaman daftar isi, dan halaman daftar tabel. 2. Bagian Isi (batang tubuh) Dalam bagian ini memuat lima bab terdiri dari : 31
Afrizal, Metode Penelitian Kualitatif: Sebuah Upaya Mendukung Penggunaan Penelitian Kualitatif dalam Berbagai Disiplin Ilmu, (Depok: PT Raja Grafindo Persada, 2014), hlm. 178. 32 Ibid., hlm. 179. 33
Ibid., hlm. 180.
16
Bab I
: PENDAHULUAN Dalam bab ini dikemukakan latar belakang masalah, penegasan istilah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat
penelitian,
metode
peelitian,
dan
sistematikapenulisan skripsi. Bab II
: LANDASAN TEORI Landasan teori terdiri dari dua sub bab, sub bab pertama adalah pembelajaran tematik, meliputi : pengertian pembelajaran tematik, sintaks pembelajaran tematik, prosedur pelaksanaan pembelajaran tematik, kekuatan dan keterbatasan pembelajaran tematik. Adapun sub bab kedua yaitu pedidikan agama islam bagi anak usia dini meliputi : pengertian pendidikan agama islam, tujuan pendidikan agama islam, dasar-dasar pendidikan agama islam, pengertian pedidikan anak usia dini, pembelajaran anak usia dini.
Bab III
: KAJIAN OBJEK PENELITIAN Dalam bab ini mejelaskan Data Umum TK NU Mashitoh Badugrejo
Kalinyamatan
Jepara
Tahun
Pelajaran
2015/2016 dan Data Khusus Implementasi Pembelajaran Tematik Materi Agama Islam bagi Anak Usia Dini di TK NU Mashitoh Bandungrejo Kalinyamatan Jepara Tahun Pelajaran 2015/2016. Bab IV
: ANALISIS HASIL PENELITIAN Dalam bab ini berisi : Analisis Model yang di Praktekkan dalam Pembelajaran Tematik Materi Pendidikan Agama Islam bagi Anak Usia Dini di TK NU Mashitoh Bandungrejo
Kalinyamatan
Jepara,
Prosedur/langkah
Pembelajaran Tematik Materi Pendidikan Agama Islam bagi Anak Usia Dini di TK NU Mashitoh Bandungrejo Kalinyamatan
Jepara,
Yang
Mempengaruhi
dalam
17
Pembelajaran Tematik Materi Pendidikan Agama Islam bagi Anak Usia Dini di TK NU Mashitoh Bandungrejo Kalinyamatan Jepara. Bab V
: PENUTUP Dalam bab ini berisi kesimpulan, saran-saran dan penutup.
3. Bagian Akhir Dalam bagian ini memuat : daftar pustaka dan lampiran-lampiran.
BAB II LANDASAN TEORI Pembelajaran tematik Materi Pendidikan Agama Islam Bagi Anak Usia Dini A. Pembelajaran Tematik 1.
Pengertian Pembelajaran Tematik Pembelajaran tematik dimaknai sebagai pembelajaran yang dirancang berdasarkan tema-tema tertentu. Pembelajaran tematik sebagai model pembelajaran termasuk salah satu tipe/jenis daripada model pembelajaran terpadu. Istilah pembelajaran tematik pada dasarnya adalah model pembelajaran terpadu yang meggunakan tema untuk
mengaitkan
beberapa
mata
pelajaran
sehingga
dapat
memberikan pengalaman bermakna kepada siswa (Depdiknas, 2006: 5).1 Pembelajaran tematik merupakan suatu pendekatan dalam pembelajaran yang secara sengaja mengaitkan beberapa aspek baik intramata pelajaran maupun antar-mata pelajaran. Dengan adanya pemanduan itu peserta didik akan memperoleh pengetahuan dan keterampilan secara utuh sehingga jadi bermakna bagi peserta didik. Bermakana artinya bahwa pada pembelajaran tematik peserta didik akan memahami konsep dalam intra maupun antar-mata pelajaran. Jika dibandingkan dengan pendekatan konvensional, pembelajaran 1
Trianto, Desain Pengembangan Pembelajaran Tematik Bagi Anak Usia Dini TK/RA & Anak Usia Kelas Awal SD/MI, (Jakarta: Kencana, 2011), hlm. 147.
18
19
tematik tampak lebih menekankan pada keterlibatan peserta didik dalam proses pembelajaran sehingga peserta didik aktif terlibat dalam proses pembelajaran untuk pembuatan keputusan.2 2.
Sintaks Pembelajaran Tematik Sintaks pembelajaran tematik pada dasarnya mengikuti langkah-langkah (sintaks) pembelajaran terpadu. Secara umum sintaks tersebut mengikuti tahap-tahap yang dilalui dalam setiap model pembelajaran yang meliputi tiga tahap yaitu perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi. (Prabowo, 2000: 6). Berdasarkan ketentuan tersebut, maka sintaks pembelajaran terpadu dapat bersifat luwes dan fleksibel. Artinya,
bahwa
sintaks
dalam
pembelajaran
tematik
dapat
diakomodasikan dari berbagai model pembelajaran yag dikenal dengan istilah setting atau merekontruksi. 3 3.
Prosedur Pelaksanaan Kegiatan Pembelajaran Tematik Pelaksanaan pembelajaran tematik setiap hari dilakukan dengan menggunakan tiga tahapan kegiatan yaitu kegiatan pembukaan/awal/pendahuluan, kegiatan inti, dan kegiatan penutup. a.
Kegiatan Pendahuluan/Awal/Pembukaan Kegiatan pendahuluan merupakan kegiatan awal yang harus ditempuh guru dan peserta didik pada setiap kali pelaksanaan pembelajaran tematik. Fungsinya terutama untuk menciptakan
2
Abdul Majid, Pembelajaran Tematik Terpadu, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2014), hlm. 85. 3
Ibid., hlm. 167.
20
suasana awal pembelajaran yang efektif, yang memungkinkan peserta didik dapat mengikuti proses pembelajaran dengan baik. Efisiensi waktu dalam kegiatan awal ini perlu diperhatikan, karena waktu yang tersedia relatif singkat, yaitu antara 5-10 menit. Dengan waktu yang relatif singkat tersebut, diharapkan guru dapat menciptakan kondisi awal pembelajaran dengan baik sehingga peserta didik siap mengikuti pembelajaran dengan seksama.4 b.
Kegiatan Inti Kegiatan inti pembelajaran tematik bersifat situsional, yakni disesuaikan dengan situasi dan kondisi setempat. Terdapat beberapa kegiatan
yang dilakukan dalam
kegiatan inti
pembelajaran tematik, di antaranya adalah: 1)
Kegiatan yang paling awal: guru memberitahukan tujuan atau kompetensi dasar yang harus dicapai oleh peserta didik beserta garis besar materi yang akan disampaikan.
2)
Alternatif kegiatan belajar yang akan dialami peserta didik. Guru menyampaikan kepada peserta didik kegiatan belajar yang harus ditempuh peserta didik dalam mempelajari tema atau topik yang telah ditentukan. Kegiatan belajar hendaknya lebih mengutamakan aktivitas peserta didik.
4
Trianto, Op.Cit. hlm. 216-217.
21
Guru
hanya
sebagai
fasilitator
yang
memberikan
kemudahan kepada peserta didik untuk belajar.5 c.
Kegiatan Penutup/Akhir dan Tindak Lanjut Kegiatan akhir dalam pembelajaran terpadu tidak hanya diartikan sebagai kegiatan untuk menutup pelajaran, tetapi juga sebagai kegiatan penilaian hasil belajar peserta didik dan kegiatan tindak lanjut. Kegiatan tindak lanjut harus ditempuh berdasarkan pada proses dan hasil belajar peserta didik. Waktu yang tersedia untuk kegiatan ini relatif singkat, oleh karena itu guru perlu mengatur dan memanfaatkan waktu seefisien mungkin. Secara umum kegiatan akhir dan tindak lanjut dalam pembelajaran terpadu diantaranya: 1) Mengajak peserta didik untuk menyimpulkan materi yang telah diajarkan 2) Melaksanakan
tindak
lanjut
pembelajaran
dengan
pemberian tugas latihan yang harus dikerjakan dirumah, menjelaskan kembali bahan yang dianggap sulit oleh peserta didik, membaca materi pembelajaran tertentu, memberikan motivasi atau bimbingan belajar. 3) Mengemukakan topik yang akan dibahas pada pertemuan selajutnya. 4) Memberikan evaluasi lisan atau tertulis. 5
Ibid., hlm. 218.
22
Dengan demikian, sifat dari kegiatan penutup adalah untuk menenangkan.6 4.
Kekuatan dan Keterbatasan Pembelajaran Tematik Pembelajaran tematik memiliki kelebihan dan arti penting, yakni sebagai berikut: a.
Menyenangkan karena berangkat dari minat dan kebutuhan peserta didik;
b.
Memberikan pengalaman dan kegiatan belajar-mengajar yang relevan dengan tingkat perkembangan dan kebutuhan anak didik;
c.
Hasil belajar dapat bertahan lama karena lebih berkesan dan bermakna;
d.
Mengembangkan keterampilan berpikir anak sesuai dengan persoalan yang dihadapi;
e.
Menumbuhkan keterampilan sosial melalui kerjasama;
f.
Memiliki sikap toleransi, komunikasi, dan tanggap terhadap gagasan orang lain;
g.
Menyajikan kegiatan yang bersifat nyata sesuai dengan persoalan yang dihadapi dalam lingkungan anak didik.7
Disamping kelebihan, pembelajaran terpadu memiliki keterbatasan terutama dalam pelaksanaannya, yaitu pada perancangan dan 6
Ibid., hlm. 219.
7
Abdul Majid, Op.Cit. hlm. 92-93
23
pelaksanaan evaluasi yang lebih banyak menuntut guru untuk melakukan evaluasi proses, dan tidak hanya evaluasi dampak pembelajaran langsung saja. Puskur, Balitbang Diknas (tt:9) mengidentifikasi beberapa aspek keterbatasan pembelajaran terpadu, yaitu sebagai berikut. a.
Aspek Guru Guru harus berwawasan luas, memiliki kreativitas tinggi, keterampilan metodologis yang handal, rasa percaya diri yang tinggi, dan berani mengemas dan mengembangkan materi.
b.
Aspek Peserta Didik Pembelajaran terpadu menuntut kemampuan belajar peserta didik yang relatif “baik”. Baik dalam kemampuan akademik maupun kreativitasnya.8
c.
Aspek Sarana dan Sumber Pembelajaran Pembelajaran terpadu memerlukan bahan bacaan atau sumber informasi yang cukup banyak dan bervariasi, mungkin juga fasilitas internet. Semua ini akan menunjang, memperkaya, dan mempermudah pengembangan wawasan. Jika sarana ini tidak terpenuhi, penerapan pembelajaran terpadu juga terhambat.
d.
Aspek Kurikulum Kurikulum
harus
luwes,
berorientasi
pada
pencapaian
ketuntasan pemahaman peserta didik (bukan pada pencapaian 8
Ibid., hlm.93.
24
target penyampaian materi). Guru perlu diberi kewenangan dalam mengemabangkan materi, metode, penilaian keberhasilan pembelajaran peserta didik. e.
Aspek Penilaian Pembelajaran terpadu memiliki cara penilaian yang menyeluruh (komprehensif), yaitu menetapkan keberhasilan belajar peserta didik dari beberapa bidang kajian terkait yang dipadukan.9
5.
Model-model Pembelajaran Tematik model pembelajaran tematik direduksi dari berbagai model pembelajaran
yang
meliputi
pembelajaran
langsung
(direct
instruction), model pembelajaran kooperatif (cooperative learning), dan model pembelajaran berdasarkan masalah ( problem based instructions). a. Model Pembelajaran Langsung (Direct Instruction) 1) Pengertian Pembelajaran Langsung Model pembelajaran langsung adalah salah satu pendekatan mengajar yang dirancang khusus untuk menunjang proses belajar siswa berkaitan dengan pengetahuan deklaratif dan pengetahuan prosedural yang terstruktur dengan baik, yang
9
Ibid., hlm. 93-94.
25
diajarkan dengan pola kegiatan yang bertahap, selangkah demi selangkah (Arends, 1997).10 2) Ciri-ciri Model Pembelajaran Langsung Ciri-ciri model pembelajaran langsung (dalam Kardi & Nur, 2000: 3) adalah sebagai berikut: a) Adanya tujuan pembelajaran dan pengaruh model pada siswa, termasuk prosedur penilaian belajar. b) Sintaks
atau
pola
keseluruhan
dan
luar
kegiatan
pembelajaran. c) Sistem pengelolaan dan lingkungan belajar model yang diperlukan agar kegiatan pembelajaran tertentu dapat berlangsung dengan berhasil.11 Pada model pembelajaran langsung terdapat lima fase yang sangat penting. Guru mengawali pelajaran dengan penjelasan tentang tujuan dan latar belakang pembelajaran serta mempersiapkan siswa untuk menerima penjelasan guru. Pembelajaran langsung, menurut Kardi (1997: 3) dapat berbentuk ceramah, demonstrasi, pelatihan atau praktik, dan kerja kelompok. Pembelajaran langsung digunakan untuk menyampaikan pembelajaran yang ditransformasikan langsung oleh guru kepada siswa. 10
Hamzah B. Uno & Nurdin Muhammad, Belajar dengan Pendekatan P.A.I.L.K.E.M., (Jakarta: Bumi Aksara, 2012), Cet. III, hlm.117. 11
Ibid., hlm.117.
26
Penyusunan waktu yang digunakan untuk mencapai tujuan pembelajaran harus seefisien mungkin, sehingga guru dapat merancang dengan tepat, waktu yang digunakan.12 b. Model Pembelajaran Kooperatif ( Cooperative Learning) 1)
Pengertian Pembelajaran Kooperatif Model pembelajaran kooperatif adalah model pembelajaran yang bersifat kerjasama antara satu siswa dengan siswa yang lain.13 Pembelajaran kooperatif adalah rangkaian kegiatan belajar yang dilakukan oleh siswa dalam kelompok tertentu untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah dirumuskan. Ada empat unsur penting dalam pembelajaran kooperatif, yaitu adanya peserta, aturan, upaya belajar setiap anggota kelompok, dan tujuan yang akan di capai.14
2)
Karakteristik Pembelajan Kooperatif Pembelajaran kooperatif berbeda dengan pembelajaran yang lain.
Perbedaan
pembelajaran
tersebut
yang lebih
dapat
dilihat
menekankan
dari
proses
kepada
proses
kerjasama dalam kelompok. Tujuan yang ingin dicapai tidak
12
Ibid., hlm. 118.
13
Muhammad Fadillah, Desain Pembelajaran PAUD: Tinjauan Teoritik & Praktik, ( Jogjakarta: Ar-Ruzz Media, 2012), hlm.189. 14
Hamruni, Strategi dan Model-Model Pembelajaran Aktif-Menyenangkan, ( Yogyakarta: Fakultas Tarbiyah UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2009), hlm.161.
27
hanya kemampuan akademik, yakni penguasaan bahan pembelajaran, tetapi juga adanya unsur kerja sama. Adanya kerja sama inilah yang menjadi ciri khas dari pembelajaran kooperatif.15 Dalam pembelajaran kooperatif berhasil tidaknya suatu pembelajaran sangat bergantung bagaimana pembelajaran kelompok itu berlangsung. Jika kerjasama antar kelompok berlangsung
dengan
baik,
pembelajaran
pun
akan
memperoleh hasil yang baik pula. Demikian juga sebaliknya. Oleh karena itu, untuk dapat menjalankan pembelajaran kooperatif ini diperlukan perencanaan yang matang, seperti pengorganisasian
maupun
langkah-langkah
pembelajarannya.16 3)
Prinsip-prinsip Pembelajaran Kooperatif Terdapat empat prinsip dasar pembelajaran kooperatif, seperti dijelaskan dibawah ini. a) Prinsip ketergantugan positif (Positive interpedence) Dalam pembelajaran kelompok, keberhasilan suatu penyelesaian tugas sangat tergantung kepada usaha yang dilakukan setiap anggota kelompoknya.17
15
Ibid., hlm. 164.
16
Muhammad Fadillah, Op.Cit. hlm. 191.
17
Hamruni, Op.Cit. hlm. 166.
28
b) Tanggung jawab perseorangan (Individual accontability) Prinsip ini merupakan konsektual dari prinsip yang pertama. Oleh karena keberhasilan kelompok tergantung pada setiap anggotanya, setiap anggota kelompok harus memiliki tanggung jawab sesuai dengan tugasnya.18 c) Interaksi tatap muka (face to face promotio interaction) Pembelajaran kooperatif memberi ruang dan kesempatan yang luas kepada setiap anggota kelompok untuk bertatap muka saling memberikan informasi dan saling membelajarkan.19 d) Partisipasi
dan
komunikasi
(participation
communication) Pembelajaran kooperatif melatih siswa untuk dapat mampu berpartisipasi aktif dan berkomunikasi.20 c. Model
Pembelajaran
Berbasis
Masalah (
Problem
Based
Instruction) 1) Pengertian Model Pembelajaran Berbasis Masalah Menurut
Tan
(2003)
Pembelajaran
Berbasis
Masalah
merupakan inovasi dalam pembelajaran karena dalam PBM kemampuan berpikir siswa betul-betul dioptimalisasikan 18
Ibid., hlm. 167.
19
Ibid., hlm. 167.
20
Ibid., hlm. 167.
29
melalui proses kerja kelompok atau tim yang sistematis, sehingga siswa dapat memberdayakan, mengasah, menguji, dan
mengembangkan
kempuan
berpikirnya
secara
berkesiambungan.21 2) Kosep dan Karakteristik Pembelajaran Berbasis Masalah Pendidikan
pada
abad
ke-21
berhubungan
dengan
permasalahan baru yang ada di dunia nyata. Pendekatan PBM berkaitan dengan penggunaan inteligensi dari dalam diri individu yang berada dalam sebuah kelompok orang, atau lingkungan untuk memecahkan masalah yang bermakna, relevan, dan konstektual. Boud dan Feletti (1997) mengemukakan bahwa pembelajaran berbasis masalah adalah inovasi yang paling signifikan dalam pendidikan.
Margeston
kurikulum
PBM
(1994)
membantu
mengemukakan untuk
bahwa
meningkatkan
perkembangan keterampilan belajar sepanjang hayat dalam pola pikir yang terbuka, reflektif, kritis, dan belajar aktif. Kurikulum PBM menfasilitasi keberhasilan memecahka masalah, komunikasi, kerja kelompok dan keterampilan interpersonal dengan lebih baik dibanding pendekatan yang lain.22 21
Rusman, Model-model Pembelajaran mengembangkan profesionalisme guru, (Jakarta: Rajawali Press, 2012), Cet. II, hlm 229. 22
Ibid., hlm. 230.
30
B. Pendidikan Agama Islam bagi Anak Usia Dini 1.
Pendidikan Agama Islam (PAI) a.
Pengertian Pendidikan Agama Islam Pendidikan agama islam adalah upaya sadar dan terencana dalam menyiapkan
peserta
didik
untuk
mengenal,
memahami,
menghayati, mengimani, bertaqwa berakal mulia, mengamalkan ajaran agama islam dari sumber utamanya kitab suci al-Quran dan al-Hadist, melalui kegiatan bimbingan, pengajaran latihan, serta penggunaan pengalaman.23 Sementara itu Hasan Langgulung merumuskan Pendidikan Islam sebagai “ proses penyiapan generasi muda untuk mengisi peranan, memindahkan pengetahuan dan nilai-nilai islam yang diselaraskan dengan fungsi manusia untuk beramal di dunia dan memetiknya di akhirat” (Lagulung, 1980: 94).24 Dari beberapa pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran pendidikan agama islam adalah usaha terencana dan secara sadar yag diselenggarakan oleh guru untuk membina, membimbing peserta didik dalam memahami, menghayati ajaranajaran agama islam dan mengamalkan dalam kehidupan sehari-hari sehingga menjadi manusia yang taqwa.
23
Ramayulis, Metodologi Pendidikan Agama IslamI, (Jakarta: Kalam Mulia, 2010), Cet.VI, hlm.21. 24
Azyumardi Azra, Pendidikan Islam: Tradisi dan Modernisasi di Tengah Tantangan Mileium III, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2012), hlm. 6.
31
b.
Tujuan Pendidikan Agama Islam Secara
umum
“meingkatkan
pendidikan keimanan,
agama
islam
pemahaman,
bertujuan penghayatan,
untuk dan
pengalaman peserta didik tentang agama Islam, sehingga menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada ALLAH swt. serta berakhlak
mulia
dalam
kehidupan
pribadi,
bermasyarakat,
berbangsa, dan bernegara” (GBPP PAI, 1994).25 Sebenarnya Agama Islam mengajarkan bahwa setiap umat islam wajib mendakwahkan dan mendidikan ajaran agama islam kepada yang lain.26 Sebagaimana dipahami dari firman Allah dalam Q.S. Al-Nahl ayat 125 yang berbunyi:27
(١٢٥
25
:) اﻟﻨﺤﻞ
Muhaimin, Paradigma Pendidikan Islam: Upaya Megefektifkan Pendidikan Agama
Islam di Sekolah, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2012), Cet.V, hlm. 78. 26
27
Ibid., hlm. 93.
Ahmad Mustafa Al-Maraghi, Terjemahan Tafsir AL-Maraghi Juz XIV, (Semarang: CV. Toha Putra, 1992), hlm. 281.
32
“serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah[845] dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orangorang yang mendapat petunjuk.”( Al-Nahl: 125)
Tujuan pendidikan islam adalah untuk menumbuhkan pola kepribadian manusia yang bulat melalui latihan kejiwaan, kecerdasan otak, penalaran, perasaan, dan indra.28 Hal ini pendidikan agama islam adalah salah satu mata pelajaran yang
memberikan
pengetahuan
keimanan,
pemahaman,
penghayatan, dan pengalaman peserta didik tentang agam islam sehingga mejadi manusia muslim yang selalu beriman dan bertaqwa kepada Allah swt. didunia sampai diakhirat karena keimanan harus dipegang teguh sampai akhir hidupnya sesuai firman Allah dalam Q.S. Ali Imran ayat 102 yang berbuyi:29
28
Nur Uhbiyati dan Abu Ahmadi, Ilmu Pendidikan Islam, (Bandung: CV. Pustaka Setia, 1997). Hlm. 70. 29
Ahmad Mustafa Al-Maraghi, Terjemahan Tafsir Al-Maraghi Juz 4,5,dan 6, (Semarang: CV Toha Putra, 1993), Cet.II, hlm. 33.
33
(١٠٢ :ﻋﻤﺮان
)ال
“Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah sebenar-benar takwa kepada-Nya; dan janganlah sekali-kali
kamu
mati
melainkan
dalam
Keadaan
beragama Islam.”(Ali Imran: 102)
Pendidikan agama islam disekolah bertujuan untuk meningkatkan keyakinan, pemahaman, penghayatan, dan pengalaman peserta didik tentang agama islam sehingga mejadi manusia muslim yang beriman dan bertaqwa kepada Allah swt. serta berakhlak mulia dalam kehidupan pribadi, bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara serta untuk melanjutkan pendidikan pada jejang yang lebih tinggi.30 Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa tujuan pendidikan agama islam adalah menumbuhkan pola kepribadian manusia untuk meningkatkan
keimanan,
pemahaman,
penghayatan,
dan
pengalaman peserta didik tentang agama islam sehingga menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Allahswt. serta berakhlak mulia sehingga menjadi manusia yang hidup bahagia, 30
Ramayulis, Op.Cit. hlm. 22.
34
tentram dunia dan akhirat. Karena kehidupan ini tidak hanya di dunia saja melainkan sampai akhirat. c.
Dasar-dasar Pendidikan Agama Islam Setiap usaha, kegiatan dan tindakan yang disengaja untuk mencapai suatu tujuan harus mempunyai dasar (landasan) tepat berpijak baik dan kuat. Oleh karena itu, pendidikan islam sebagai suatu usaha membentuk manusia, harus mempunyai landasan kemana semua kegiatan dan semua perumusan tujuan pendidikan islam itu dihubungkan. Landasan itu terdiri dari al-Quran, dan Sunnah Nabi Muhammad SAW yang dapat dikembangkan dengan ijtihad, al maslahah al mursalah, istihsan, qiyas, dan sebagainya.31 a.
Al-Quran Al-quran ialah firman Allah berupa wahyu yang disampaiakan oleh Jibril kepada Nabi Muhammad saw.
b.
As-Sunnah As-ssunnah ialah perkataan, perbuatan ataupun pengakuan Rasulullah saw.
c.
Ijtihad Ijtihad
adalah
istilah
fuqaha,
yaitu
berpikir
dengan
menggunakan seluruh ilmu yang dimiliki oleh ilmuan syariat islam utuk menetapkan atau menentukan sesuatu hukum 31
Zakiyah Daradjat, dkk, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Bumi Aksara, 2008), hlm. 19.
35
syari’at islam dalam hala-hal yang ternyata belum ditegaskan hukumnya oleh al-Quran dan Sunnah. 2.
Pendidikan Anak Usia Dini a.
Pengertian Pendidikan Anak Usia Dini Dalam pasal 28 Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional No.20/2003 ayat 1, disebutkan bahwa yang termasuk anak usia dini adalah anak yang masuk dalam rentang usia 0-6 tahun.32 Pendidikan anak usia dini (PAUD) adalah jenjang pendidikan sebelum jenjang pendidikan dasar yang merupakan suatu upaya pembinaan yang ditujukan bagi anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut, yang diselenggarakan pada jalur formal, nonformal, dan informal.33 Menurut Undang-undang (UU) nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, khususnya pasal 1 butir 14, disebutkan bahwa PAUD adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia 6 tahun yang dilakukan melalui pengasuhan, pembimbingan dan
32
Muhammad Fadillah, Desain Pembelajaran PAUD: Tinjauan Teoritik & Praktik, ( Jogjakarta: Ar-Ruzz Media, 2012), hlm. 18. 33
Maimunah Hasan, Pendidikan Anak Usia Dini, ( Jogjakarta: DIVA Press, 2012), Cet. IX, hlm. 15.
36
pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan anak agar memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut.34 Pendidikan anak usia dini merupakan pedidikan yang paling mendasar menempati posisi yang sangat strategis dalam perkembangan sumber daya manusia (direktorat PAUD, 2005). Karena rentang anak usia dini merupakan rentangan usia kritis dan sekaligus strategis dalam proses pendidikan yang dapat mempengaruhi proses serta hasil pendidikan pada tahap selanjutnya.35 Ruang Lingkup
Pendidikan Anak Usia Dini adalah sebagai
berikut: 1) Infant (0-1 tahu) 2) Toddler (2-3 tahun) 3) Preschool / kindergarten childern (3-6 tahu) 4) Early primary school (SD kelas awal) (6-8 tahun)36 Adapun, satuan pendidikan penyelenggara adalah sebagai berikut: a) Taman Kanak-kanak (TK) 34
Agus Wibowo, Pendidikan Karakter Usia Dini, ( Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2012),
hlm. 46. 35
Diana Mutiah, Psikologi Bermain Anak Usia Dini, (Jakarta: Prenada Media Group, 2010), hlm. 2. 36
Maimunah Hasan, Op. Cit. hlm. 17.
37
b) Raudatul Athfal (RA) c) Bustanul Atfal (BA) d) Kelompok Bermain (KB) e) Taman Penitipan Anak (TPA) f)
Sekolah Dasar Kelas Awal (kelas 1, 2, 3)
g) Bina Keluarga Balita h) Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu)
b.
i)
Keluarga
j)
Lingkungan37
Pembelajaran Anak Usia Dini 1) Belajar, Bermain, dan Bernyanyi Pembelajaran anak usia dini menggunakan prinsip belajar, bermain, dan bernyanyi. Pembelajaran disusun sehingga menyenangkan, menggembirakan, dan demokratis agar menarik anak untuk terlihat dalam setiap kegiatan pembelajaran. Pembelajaran di TK harus menerapkan esensi bermain. Esensi bermain meliputi perasaan menyenangkan, merdeka, bebas memilih, dan merangsang anak terlihat aktif. Jadi, prinsip bermain sambil belajar mengandung arti bahwa
37
Ibid., hlm. 17-18.
38
setiap
kegiatan
pembelajaran
harus
menyenangkan,
gembira, aktif, dan demokratis.38 2) Belajar Kecakapan Hidup dari Benda Konkret PAUD mengembangkan diri anak secara menyeluruh. Bagian diri anak yang dikembangkan meliputi fisikmotorik, intelektual, moral, sosial, emosional, kreativitas, dan bahasa. Tujuanya agar kelak anak berkembang menjadi manusia yang utuh, yang memiliki kepribadian dan akhlak yang mulia, cerdas dan terampil, mampu bekerja sama dengan orang lain, mampu hidup berbangsa dan bernegara serta bermasyarakat. Belajar berfungsi untuk mengenalkan anak terhadap lingkungan sekitarya. Anak usia dini mulai mengenal berbagai benda dan sifatya. Mereka mulai mengenal benda yang dapat dimakan. Mereka juga belajar mengenal benda, tumbuhan, dan hewan yang berbahaya dan yang tidak berbahaya. Hal-hal itu sangat berguna bagi kehidupanya pada fase awal yaitu untuk mempertahankan diri.39 Perkembangan indra yang pesat dan tenaga yang tak pernah habis memungkinkan anak-anak pada tahap ini untuk selalu bergerak, membongkar pasang objek, dan menyelidiki 38
Slamet Suyanto, Dasar-Dasar Pendidikan Anak Usia Dini, (Yogyakarta: Hikayat Publishig, 2005), hlm. 127. 39
Ibid., hlm. 130.
39
segala sesuatu. Berdasarkan perkembangan anak tersebut, pembelajaran di TK harus dimulai dari benda-benda konkret. Guru dapat memberi persoalan yang menantang anak untuk melakukan eksplorasi terhadap berbagai benda.40 3) Belajar Secara Terpadu Pembelajaran untuk anak usia dini sebaiknya terpadu. Mereka tidak belajar mata pelajaran tertentu, seperti sains, matematika, dan bahasa secara terpisah. Hal itu didasarka atas berbagai kajian keilmuan PAUD bahwa anak belajar segala sesuatu dari fenomena dan objek yang ditemui. Pembelajaran terpadu dengan tema dasar tertentu dikenal dengan istilah tematik unit. Dalam tematik unit, tema dasar selanjutnya dikembangkan menjadi tema-tema yang lebih banyak yang disebut unit tema. Pemilihan unit tema didasarkan atas berbagai pertimbangan, seperti muatan kurikulum, pengetahuan, nilai-nilai, keterampilan, dan sikap yang ingin dikembangkan.41 4) Kurikulum Pendidikan Anak Usia Dini Ada
berbagai
bentuk
organisasi
kurikulum
dikembangkan oleh para ahli dalam pendidikan yakni: 40
Ibid., hlm. 131.
41
Ibid., hlm. 131-132.
yang
40
a) Kurikulum Terpisah-pisah Artinya mata pelajarn mempunyai kurikulum tersendiri dan satu dengan lainya tidak ada kaitanya, karena masing-masing mata pelajaran mempunyai organisasi yang terintegrasikan.42 b) Kurikulum saling Berkaitan Antara masing-masing mata pelajaran masih ada keterkaitan, anatara dua mata pelajaran masih ada kaitanya. Dengan demikan anak mendapat kesempatan untuk melihat keterkaitan antara mata pelajaran, sehingga anak masih dapat belajar mengintegrasikan walaupun hanya antara dua mata pelajaran saja.43 c) Kurikulum Terintegrasikan Dalam kurikulum ini anak dapat pengalaman luas, karena antara satu mata pelajaran dengan mata pelajaran lain saling berkaitan. Adapun pokok-pokok yang harus diberikan kepada anak ( kurikulumnya) tiada lain adalah ajaran islam itu sendiri. Ajaran islam secara garis besar dapat dikelompokan menjadi tiga, yakni akidah, ibadah, dan akhlak. Maka pokok-pokok pendidikan yang harus diberikan kepada anak pun 42
Mansur, Pendidikan Anak Usia Dini dalam Islam, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2014), Cet. V, hlm., 115. 43
Ibid., hlm. 115.
41
sedikitnya
harus
meliputi
pendidikan
akidah,
pendidikan ibadah, dan pendidikan akhlak.44 C. Implementasi Pembelajaran Tematik materi Pendidikan Agama Islam bagi Anak Usia Dini di TK NU Mashitoh Bandungrejo Kalinyamatan Jepara Tahun Pelajaran 2015/2016 Sejalan dengan aspek perkembangan anak, menurut Peraturan Pemerintah RI Nomor 27 Tahun 1990 tentang pendidikan pra sekolah, bahwa program kegiatan belajar anak usia dini meliputi aspek-aspek sebagai berikut: moral, agama, disiplin, kemampua berbahasa, daya pikir, daya cipta, emosi,
kemampuan
Kesepuluh
aspek
bermasyarakat, perkembangan
sosial, diatas
ketrampilan, dalam
jasmani.
implementasinya
dikelompokkan menjadi dua, yaitu 1) kelompok perkembangan dasar, meliputi: daya cipta, bahasa, daya pikir,keterampilan, dan jasmani. 2) kelompok perkembangan kebiasaan, meliputi: moral, agama, disiplin, emosi, dan kemampuan bermasyarakat atau bersosial.45 Kedua aspek pengembangan anak usia dini di atas, baik aspek pengembangan
kemampuan
dasr
maupun
aspek
pengembangan
pembiasaan, diintegrasikan secara komprehnsip dalam rencana program pembelajaran anak usia dini. Disamping itu juga diimplementasikan dalam aktivitas dirumah, karena itu peran orang tua dan anggota keluarga anak
44
Ibid., hlm. 115-116. 45
Mansur, Op.Cit., hlm. 19-20.
42
usia dini menjadi penting dalam membantu mengondisikan perkembangan anak usia dini.46 Pemerintah telah berupaya mengembangkang berbagai potensi anak sejak usia dini sebagai persiapan untuk hidup dan dapat menyesuaikan diri dengan lingkunganya. Untuk mengembangkan berbagai kemampuan atau potensi anak, makan dikembangkan aspek-aspek perkembangan, yakni: pengembangan moral dan nilai-nilai agama, pengembangan fisik, pengembangan bahasa, pengembangan kognitif, pengembangan sosioemosional, pengembangan seni dan kreatifitas. Implementasinya dalam pembelajaran tematik materi pendidikan Agama Islam di TK NU Mashitoh, pengembangan pembentukan perilaku melalui pembiasaan
meliputi
:
moral
dan
nilai-nilai
agama,
sedangkan
pengembangan kemampuan dasar meliputi: kognitif, fisik dan motorik, bahasa, dan seni. 1) Moral dan Agama Pengembangan karakter merupakan kegiatann yang dilakukan secara terus menerus dan ada dalam kehidupan sehari-hari, sehingga menjadi insan yang berakhlak mulia ( akhlaqul karimah ) dan menjadi kebiasaan yang baik.47 Guru membiasakan anak untuk berdo’a sebelum dan sesudah melakukan sesuatu. 2) Kognitif
46
Ibid., hlm. 21.
47
Trianto, Op.Cit., hlm. 124.
43
Pengembangan ini bertujuan mengembangkan berpikir anak untuk mengolah perolehan belajarnya, dapat menemukan bermacam-macam alternatif
pemecahan
masalah,
membantu
anak
untuk
mengembangkan kemampuan logika matematikanya, dan pengetahuan akan ruang dan waktu, serta mempunyai kemampuan untuk memilahmilah,
mengelompokkan
serta
mempersiapkan
pengembangan
kemampuan berpikir teliti.48 Guru memberi pengetahuan tentang anggota keluarga dan barang apa saja yang ada di rumah. 3) Fisik dan Motorik Pengembangan ini bertujuan untuk memperkenalkan dan melatih gerakan kasar dan halus, meningkatkan kemampuan mengelola gerakan tubuh dan koordinasi, serta meningkatkan keterampilan tubuh dan cara hidup sehat sehingga dapat menunjang pertumbuhan jasmani yang kuat, sehat, dan trampil.49 Guru memngajak anak untuk mempraktekkan cara berpamitan/ sebelum berangkat sekolah dengan bermain peran. 4) Bahasa Pengembangan ini bertujuan agar anak mampu mengungkapkan pikiran melalui bahasa yang sederhana secara tepat, mampu berkomunikasi secara efektif dan membangkitkan miat utuk berbahsa
48
Ibid., hlm. 125.
49
Ibid., hlm. 126.
44
indonesia.50 Guru mengajak anak untuk bercakap-cakap dan menyebutkan
nama-nama
Malaikat
dan
Nabi
lewat
lagu
yangkemudian dinyanyikan oleh anak. 5) Seni Pengembangan ini bertujuan agar anak dapat mampu mencipatakan sesuatu berdasarkan hasil imajinasinya, mengembangkan kepekaan, dan dapat menghargai hasil karya yang kreatif. 51 Guru memperagakan gerakan sholat dengan cara berpantomim yang harus ditebak oleh anak gerakan apa yang diperagakan oleh guru.
D. Hasil Penelitian Terdahulu Adanya hasil penelitian terdahulu sebagai perbadingan terhadap penelitian yang baik mengenai kekurangan atau kelebihan yang ada sebelumnya. Disamping itu hasil penelitian terdahulu juga mempunyai andil besar dalam rangka mendapatkan suatu informasi yang ada tentang teori-teori yang ada kaitanya dengan judul yang akan diteliti. Adapun hasil penelitian terdahulu mengenai penelitian yang akan dilakukan adalah : Skripsi “ Studi Deskriptif tantang Aplikasi Strategi Concextual Teaching and Learning (CTL) dalam Pembelajaran Pendidikan Agama Islam di TK Pertiwi Pendosawalan Kalinyamatan Jepara Tahun Pelajaran 2011/2012”. yaitu
menerapkan
50
Ibid., hlm. 125.
51
Ibid., hlm. 126.
komponen-komponen
CTL
diantaranya:
(1)
45
konstruktivisme dimana penerapanya siswa dituntut untuk membangun sendiri pengetahuan mereka lewat keterlibatan aktif dalam proses belajar mengajar. (2) inkuiri yaitu siswa dituntut untuk menemukan pengetahuan dan keterampilan sendiri. (3) Bertanya, guru memotivasi siswa untuk bertanya. (4) Masyarakat Belajar, siswa bekerja sama dan sharing dengan temanya
untuk
menemukan
pengetahuan
dan
keterampilan,
dan
mendatangkan ahli ke kelas. (5) Pemodelan, guru memodelkan gerakangerakan sholat sebelum siswa melakukan tugas tertetu dan memberi kesempatan kepada siswa yang sudah bisa untuk memodelkan gerakangerakan sholat. (6) Refleksi, guru memberi kesempatan siswa untuk merenungkan atau memikirkan materi yang telah diperoleh. Hali ini dilakukan agar siswa dapat mengetahui berbagai kesalahan dalam hal konsep atau tindakan yang telah dilakukan. (7) Penilaian Autetik, guru melakukan penilaian yang dilaksanakan selama dan sesudah proses pembelajaran berlangsung, yang dinilai adalah pengetahuan, keterampilan, dan perfomance. Yang jika diprosentasikan Penerapan Concextual Teaching and Learning (CTL) dalam pembelajaran pendidikan agam islam (PAI) di TK. Pertiwi Pendosawalan Kalinyamtan Jepara adalah 6/7 x 100% = 85,7%. Dalam skripsi yang peneliti teliti ini menggunakan model pembelajaran Tematik dimana dalam proses pembelajarannya menggunakan tema dengan tujuan agar mempermudah anak dalam memahami dan mengingat apa yang disampaikan/diajarkan oleh guru sehingga anak tidak mudah
46
lupa, dan peneliti menekankan pada materi Pendidikan Agama Islam yang ada di dalam tema yang mengandung nilai-nilai moral dan spiritual pada anak. Sehingga hasil yang dicapai berbeda dengan skripsi sebelumnya.
46
BAB III KAJIAN OBJEK PENELITIAN A. Data Umum 1.
Tijauan Historis TK NU Masithoh Bandungrejo berdiri pada tanggal 16 Juli 1990 disahkan oleh Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Propinsi Jawa Tengah Kantor Kabupaten Jepara pada tanggal 24 Pebruari 2004. Sejak berdirinya sampai sekarang peran serta masyarakat ikut menjadi penentu untuk kemajuan TK NU Masithoh Bandungrejo Kalinyamatan Jepara. Peran serta tersebut berupa saran, pedapat, dukungan moral dan material, seperti: a.
Rehabilitasi sekolah
b.
Pembuatan alat peraga/ maian di dalam
c.
Perbaikan MCK
d.
Pembuata alat mainan di luar
e.
Pembuata pagar
f.
Perbaikan sekat
g.
Pengadaan papan luncur
h.
Serta renovasi lainya Ucapan terimakasih kepada semua pihak baik masyarakat
Desa Bandungrejo khususnya, tetangga desa pada umumya, pada wali
47
murid, para donatur dan tidak kalah petingnya peran serta komite sekarang ini.1 2.
Letak Geografis TK NU Masithoh desa Bandungrejo Rt 02 Rw 02 Kecamatan Kalinyamatan Kabupaten Jepara tepatnya jalan purwogondo-guwo sobokerto. Jarak dari ibukota kecamatan + 1,5 Km dari ibukota Kabupaten + 15 Km, yaitu pada jalan raya Jepara Km 15. Jarak dari jalan raya + 100 M masuk kebarat. Adapun batas-batasnya adalah sebagai berikut: a. Sebelah selatan berbatasan dengan rumah penduduk b. Sebelah timur berbatasan dengan jalan raya c. Sebelah utara berbatasan dengan rumah penduduk d. Sebelah barat berbatasan dengan rumah penduduk Dari letak tersebut dapat disimpulkan bahwa
TK NU
Masithoh Bandungrejo Kalinyamatan Jepara memang sangat ideal untuk sebuah lembaga pendidikan, karena letaknya yang sangat strategis dan tempatnya juga mudah dijangkau. Disamping itu letak sekolah yang mudah sekali dijangkau tidak hanya siswa dalam desa tetapi banyak juga yang dari luar desa dan kebanyakan siswanya
1
Hasil Dokumentasi buku profil TK NU Masithoh Bandungrejo Kalinyamatan Jepara, dikutip Tanggal 28 Agustus 2015.
48
diantar dan dijemput oleh orangtuanya sehingga anak bisa di kontrol dengan baik.2 3.
Visi, Motto, Misi, dan Susunan Pengurus a. VISI Terwujudnya anak didik yang berprestasi berdasrkan iman dan taqwa b. MOTTO Teruskan berkarnya dan berprestasi dan berbudi luhur c. MISI 1) Menyiapkan anak didik menjadi generasi yang berwawasan luas, berfikir maju, dan bertaggungjawab. 2) Menyiapkan geerasi yang sehat jasmani dan rohani. 3) Mengembangkan kemampuan anak didik menjadi kreatif, inovatif dan komunikatif.3 d. Susunan Pengurus Adapun susunan pengurus TK NU Masithoh Bandungrejo Kalinyamatan Jepara adalah sebagai berikut:
2
Hasil Wawancara Kepala Sekolah Ibu Sumarjiyati TK NU Masithoh Bandungrejo Kalinyamatan Jepara, tanggal 28 Agustus, pukul 09.30 WIB. 3
Ibid.
49
SUSUNAN PENGURUS TK NU MASITHOH BANDUNGREJO KECAMATAN KALINYAMATAN KABUPATEN JEPARA Pelindung
: Petinggi Bandungrejo
Penanggungjawab
: Tanfidhiyah NU Pengurus Yayasan
Penasehat
: k. Nor wakhid anwar k. Ahmad wahib anwar k. Mustamir wildan
Ketua
: Drs. H. Musyafak HM. Suratmin
Sekretaris
: khambali suwaedah
Bendahara
: Hj. Halimah
Sie. Pendidikan
: Drs. Bambang Sucipto
Sie. Sarana prasarana : H. Kartono : Kresnadi4
Sie. Humas 4.
Keadaan Guru dan Siswa 1) Keadaan Guru Penyelenggaraan sebuah lembaga pendidikan, keadaan dan pegadaan guru perlu sekali diperlihatkan, karena hal ini sangat mempengaruhi mekanisme kerjanya. Dan di antaranya salah satu
4
Hasil Dokumentasi dikutipTanggal 03 September.
TK
NU
Masithoh
Bandungrejo
Kalinyamatan
Jepara,
50
faktor penentu keberhasilan proses pendidikan adanya peranan pendidik dan tenaga edukatif. Tugas pegajar ini antara lain menyiapkan materi pelajaran yang menjadi wewenang tanpa melalaikan
kewajiban
utuk
membina
dan
mengarahkan
kepribadian peserta didik. Dalam proses pembelajaran seorang guru adalah penentu keberhasilan siswa, di TK ini guru sebagai pendukung proses belajar mengajar, agar tujuan dari pembelajaran tercapai. Adapun di TK NU Masithoh Bandungrejo Kalinyamatan Jepara guru berjumlah 11 yang terdiri dari 6 guru kelas A dan 5 guru kelas B dan 1 orang sebagai pegawai/penjaga sekolah, dengan kualifikasi pendidikan S1 (2 orang),
D2 PGTK (5 orang) dan SMA (5
orang), dengan data sebagai berikut5: Tabel 1 Keadaan Guru TK NU Masithoh Bandungrejo Kalinyamatan Jepara Tahun Pelajaran 2015/2016 No
Nama
Ijazah
Jabatan
Guru 1
Sumarjiyati, S.pd, AUD
Strata 1
Kepala
Sertifikasi
Mulai
/ Belum
TUgas
Sertifikasi
1995
Sekolah/ Guru
5
Hasil dokumentasi di TK NU Masithoh Bandungrejo Kalinyamatan Jepara, dikutip tanggal 02 September 2015.
51
2
Suwaedah
SMA
Guru
Belum
1990
3
Zaekah
MA
Guru
Sertifikasi
1990
4
Zunis
MA
Guru
Belum
1998
MA
Guru
Belum
2006
D2 PGTK
Guru
Belum
2006
Mariana 5
Siti Tafrikhah
6
Khotimatul Nikmah
7
Eni Setiani
D2 PGTK
Guru
Belum
2006
8
Anis
D2 PGTK
Guru
Belum
2006
D2 PGTK
Guru
Belum
2007
D2 PGTK
Guru
Belum
2007
Nisfi Laila,
S1 PG
Guru
Belum
2008
S.Pd., AUD
PAUD
Sutikno
SMA
Penjaga
-
2001
Muajizah 9
Ita Yuliyanti
10
Dewi Feriyanti
11
12
2) Keadaan Siswa Yang dimaksud keadaan siswa disini adalah kondisi siswa TK NU
Masithoh
Badungrejo
Kalinyamatan
Jepara
secara
keseluruhan baik mengenai jumlah siswa dan data keseluruhan siswa sebagai subjek dan sekaligus penyelenggaraan pengajaran
52
oleh
sebuah
lembaga
pendidikan,
salah
satunya
denga
memperhatikan keadaan siswa. Siswa merupakan faktor penting dalam dunia pedidikan, karena tanpa danya siswa, kegiatan belajar mengajar tidak dapat berlangsung. Jumlah siswa yang belajar di TK NU Masithoh badugrejo Kaliyamatan Jepara Tahun Pelajaran 2015/2016 dapat dilihat pada tabel berikut ini:6 Tabel 2 Keadaan Siswa TK NU Masithoh Bandugrejo Kalinyamatan Jepara Tahun Pelajaran 2015/2016 No
6
Tingkat
Banyak Siswa
Jumlah
L
P
1
A1
7
12
19
2
A2
8
10
18
3
A3
9
10
19
4
B1
10
8
18
5
B2
10
9
19
Ibid.
53
6
B3 Jumlah
5.
11
9
20
55
58
113
Kurikulum, Rencana Kerja Mingguan (RKM) dan Rencana Kerja Harian ( RKH ) a. Kurikulum Adapun keadaan kurikulum TK NU Mashitoh Bandungrejo Kalinyamata Jepara Tahun Pelajaran 2015/2016 adalah sebagai berikut:7 Tabel 3 Keadaan Kurikulum TK NU Mashitoh Bandungrejo Kalinyamatan Jepara Tahun Pelajaran 2015/2016
No
Komponen
Alokasi Waktu Kelas
1
a. Pembiasaan -
7
A
B
Tematik
Tematik
Moral
Hasil Dokumentasi Kurikulum TK NU Mashitoh Badungrejo Kalinyamatan Jepara Tahun pelajaran 2015/2016, Dikutpi Tanggal 21 September 2015.
54
-
Nilai-nilai Agama
2
b. Bidang Perkembangan Nilai Dasar
3
-
Fisik
-
Kognitif
-
Bahasa
-
Seni
c. Mulok -
4
Bahasa Jawa
d. Pengembangan Diri -
Menyanyi dan Menari
Jumlah
30
30
Keterangan Jumlah alokasi waktu 30 jam/minggu Dalam satu hari terdiri dari 5 jam pembelajaran, yaitu:
55
- Pembukaan
: 30 menit (1 jam pembelajaran)
- Inti
: 60 menit (2 jam pembelajaran)
- Istirahat
: 30 menit (1 jam pembelajaran)
- Penutup
: 30 menit (1 jam pembelajaran)
b. Satuan Kerja Mingguan (SKM) Adapun satuan kerja mingguan di TK NU Mashitoh Bandungrejo Kalinyamatan Jepara Tahun Pelajaran 2015/2016 dapat dijabarkan sebagai berikut:8 Tabel 4 Keadaan SKM TK NU Mashitoh Bandungrejo Kalinyamatan Jepara Tahun Pelajaran 2015/2016
8
Hasil Dokumentasi Satuan kerja Mingguan TK NU Mashitoh Bandungrejo Kalinyamatan Jepara Tahun Pelajaran 2015/2016, Dikutip Tanggal 19 September 2015.
56
SATUAN KEGIATAN MINGGUAN TEMA
: KEBUTUHANKU
KELOMPOK
:B
SEMESTER
:1
PEMBIASAAN
KEBUTUHANKU
2. Demonstrasi dan PT menyanyi lagu “sholat 5 waktu” 3. Demonstrasi dan PT mengucapkan syair “kebesaran Tuhan” 7. Taya jawab tentang makanan yang diciptakan Allah dan yang dibuat manusia 25. bercakap-cakap tentang manfaat-manfaat makanan, minuman, pakaian 32. Bercakap-cakap cara menjaga lingkungan supaya tetap bersih
4 MINGGU a. b. c. d. e. f. g.
Manfaat makanan, minuman, pakaian, kebersihan dan kesehatan Jeneis-jenis makanan, minuman, pakaian Asal makanan dan minuman Cara memelihara kebersihan dan kesehatan Alat-alat makan dan kebersihan Akibat hidup tidak bersih/ tidak sehat Cara mencegah penyakit
35. Membersihka peralata makanan setalah digunakan
KOQNITIF 1. Mengelompokan gambar buah dan sayur. 2. Mencari dan menyebutkan nama-nama buah dan sayur yang dikenal enak. 3. Meraba dan menyebutkan (kasar/halus) Misal: Telur, batu bata, dll. 4. Mendengarkan dan menyebutkan suara. Misal: Piring dipukul dengan sendok dll. 6. Menyebutkan dan menceritakan kacang panjang dan wortel (persamaan dan perbedaan) 7. Tanya jawab dan PT menunjukan kejanggalan gambar dengan memberi tanda X 20. Membongkar dan memasang puzzle buah jeruk dll. 24. Mengisi gelas dengan beras dan menyebutkan isinya (1 gelas/1 botol) 28. menggunakan Konsep waktu kemarin dibuat kalimat : Kemarin ibu membeli jeruk
2. 5. 6. 8. 9.
FISIK DAN MOTORIK Membentuk dengan adonan ketela rambat yang dihaluskan. Demonstrasi dan pemberian tugas menjahit serbet untuk tutup muka Menggunting mengikuti garis “Gambar buah” lalu ditempel Demonstrasi dan pemberian tugas membuat gelas dari botol bekas Membuat lingkaran menjadi roti mari dengan rapi
BAHASA 2. Menirukan 4 kata, misal: padi, beras, nasi, bubur 5. Mendengarkan cerita “ Tikus yang Nakal” lalu menceritakan kembali 7. Berbagi cerita dengan teman (pengalaman yang dialami) 9. menyebut dan melakukan gerakan: menyapu, menjahit,mengepel, dsb. 10. Melanjutkan kalimat yang dimulai guru yangyag berhubungan dengan posisi, misal: Ibu memasak di.... 13. menceritakan gambar yang disediakan guru 14. menceritakan gambar seri 4 gambar
4. 5. 8. 9. 19. 26. 25.
11. Memantulkan bola kecil dengan berdiri di dalam sampai yang direbahkan 14. Melempar dan menangkap bola dengan balik badan. Berjalan angkat tumit dengan membawa jeruk.
27. 37.
SENI Demonstrasi dan pemberian tugas cetak data dengan kaos kaki bekas Mewarnai gambar empat sehat lima sempurna Meronce denganb kertas kalender yang digulung untuk hiasan kepala Mencipta 5 bentuk, (Misal : Rumah makan, apotik, toko buah) Melukis dengan jari (Finger Painting) Ritmik terpimpin (mengekspresikan gerak kepala, tangan, kaki) Demonstrasi dan pemberian tugas tepuk tangan dengan berirama. Ritmik bebas Pantomim, lalu menceritakan gerakan yang dilakukan.
57
c. Rencana Kerja Harian (RKH) Adapun jadwal pembelajaran tematik per hari di TK NU Mashitoh Bandungrejo Klainyamatan Jepara Tahun Pelajaran 2015/2016 dapat dijabarkan sebagai berikut:9 TABEL 5 RKH TK NU Mashitoh Bandugrejo Kalinyamatan Jepara Tahun Pelajaran 2015/2016 Tema
: Kebutuhanku
Sub Tema : Persyaratan Makanan Sehat KEGIATAN Kegiatan pembukaan (+
JENIS KEGIATAN -
Baris,
absen,
do’a,
salam,
menyanyi (indonesia raya, dll.).
30 Menit)
memasangkan kalender -
Berbagi cerita
-
TJ. Tentang persyaratan makan sehat, minimal bersih, dimasak, tidak basi, ditutupi.
9
DM.PT.
mencuci
dan
melap
Hasil Dokumentasi Rencana Kerja Harian (RKH) TK NU Mashitoh Bandungrejo Kalinyamatan Jepara Tahun Pelajaran 2015/2016, dikutip tanggal 28 Agustus 2015.
58
tangan
sebelum
dan
sesudah
Menghubungkan
lambang
makan. Kegiatan Inti (+ 60
a. Area Matematika
Menit)
PT.
bilanga dengan gambar makanan 1-7 b. Area Seni DM.PT. bermain warna dengan krayon
lumbuk/teknik
abur
(makanan) c. Area Drama Dramatisasi “pelayan Restoran” (Ramah) d. Area Agama PT. Menghafalkan do’a sebelum dan sesudah makan Istirahat (+ 30 Menit)
-
berbaris, mencuci tangan
-
berdo’a, makan bekal
59
Kegiatan Akhir (+ 30
-
bermain bebas
-
TJ. PT. Menunjukan benda yang
Menit)
termasuk lauk pauk -
PT. Bertepuk “es Jus”
-
Mengulas kegiatan sehari
-
Cerita guru
-
Berdo’a, salam, pulang.
6. Keadaan Sarana dan Prasarana Kegiatan pembelajaran akan berjalan lancar, jika didukug adanya sarana dan prasarana yang memadai, dalam arti memenuhi standard persyaratan yang diguakan dalam proses belajar mengajar. Sarana dan prasarana tersebut meliputi :10 Tabel 6 Sarana dan Prasarana TK NU Masithoh Bandungrejo Kalinyamatan Jepara Tahun Pelajaran 2015/2016 No
10
Ibid.
Jenis Gedung
Keterangan
60
1
Ruang Kelas
6
2
Ruang Guru
Ada
3
Ruang Bermain
Ada
4
Tempat Permainan
Ada
5
Kamar Mandi
6
Dapur
Ada
7
Halaman Kelas/Tempat Pertemuan
Ada
2
B. Data Khusus 1.
Pelaksanaan Pembelajaran Tematik Materi Pendidikan Agama Islam bagi Anak Usia Dini di TK NU Mashitoh Bandungrejo Kalinyamatan Jepara Tahun Pelajaran 2015/2016 Pelaksanaan Pembelajaran tematik materi Pendidikan Agama Islam di TK NU Mashitoh Bandungrejo Kalinyamatan Jepara sesuai dengan pembiasaan dan kemapuan dasar yang meliputi: a. Moral dan Nilai-nilai Agama Pelaksanaan pembiasaan moran dan nilai-nilai Agama pada pembelajaran tematik materi Pedidikana Agama Islam di TK NU Mashitoh Bandungrejo Kalinyamatan Jepara adalah siswa diajak berdo’a sebelum memulai pembelajaran dan membaca asma’ul husna serta bersalaman dengan guru sebelum masuk kelas. Sesuai dengan tema pada saat peneliti penelitian, anak dibiasakan mencuci dan melap tangan sebelum makan, berdo’a sebelum dan sesudah makan.
61
b. Kognitif Pelaksanaan kamampuan dasar kognitif dalam pembelajaran tematik materi Pendidikan Agama Islam di TK NU Mashitoh Badungrejo Kalinyamatan Jepara, anak diajak untuk mengenal siapa saja anggota keluarga yang ada dirumah dan benda apa saja yang ada dirumah. c. Fisik dan Motorik Pelaksanaan
kemampuan
dasar
fisik
dan
motorik
dalam
pembelajaran tematik materi Pendidikan Agama Islam di TK NU Mashitoh Bandungrejo Kalinyamatan Jepara, anak diajak untuk praktek berpamitan kepada kedua orang tua sebelum berangkat sekolah dan anak diberi gambar rumah kemudian diwarnai. d. Bahasa Pelaksanaan kemampuan dasar bahasa dalam pembelajaran tematik materi Pendidikan Agama Islam di TK NU Mashitoh Bandungrejo Kalinyamatan Jepara, guru mengajak nanak untuk tanya jawab (percakapan), menyanyikan lagu 10 malaikat, menyebutkan nama-nama Nabi dengan lagu. e. Seni Pelaksanaan kemampuan dasar seni dalam pembelajaran tematik materi Pendidikan Agama Islam di TK NU Mashitoh Bandungrejo Kalinyamatan Jepara, guru melakukan gerakan pantomim sholat,
62
lalu anak menebak gerakan yang diperagakan guru dan menceritakan. Jadi, pada pelaksanaan pembelajaran tematik materi Pendidikan Agama Islam, ada beberapa materi yang termasuk dalam Pendidikan Agama Islam pada tema pembelajaran yang sesuai dengan pengembangan pembentukan perilaku melalui pembiasaan dan kemampuan dasar pada pendidikan anak usia dini. 2.
Model yang dipraktekkan dalam Pembelajaran Tematik Materi Pendidikan Agama Islam bagi Anak Usia Dini di TK NU Mashitoh Bandungrejo Kalinyamatan Jepara Dari penelitian yang sudah peneliti lakukan di TK NU Masithoh Bandungrejo Kalinyamatan Jepara, pembelajaran untuk anak usia dini dilaksanakan dengan model pembelajaran tematik dimana guru membuat tema tertentu yang didalamnya ada beberapa materi yang saling dikaitkan termasuk didalamnya ada materi Pendidikan Agama Islam. Setiap minggunya tema yang digunakan berubah-ubah, pada saat
peneliti
penelitian
tema
yang
digunakan
adalah
“KEBUTUHANKU” dimana didalam tema tersebut ada materi Pendidikan Agama Islam yang di sampaikan seperti contoh manfaat makanan, minuman, pakaian, kebersihan, dan kesehatan, siswa diajarkan nilai-nilai agama dan moral seperti: bedo’a sebelum makan, menyanyikan lagu yang berjudul “terima kasih Allah”, mengahfalkan do’a sebelum dan sesudah makan, mengahafalkan do’a memakai
63
pakaian, dengan itu maka diperlukan model pengajaran yang menyenangkan dan bisa memahamkan anak dalam pembelajaran tematik tersebut khususnya materi pendidikan agama islam yang ada dalam tema agar anak mudah memahami dan aktif dalam proses pengajaran/ pengenalan agama islam. Guru di kelas B yang diajar oleh Ibu Sumarjiyati yang juga menjabat sebagai kepala sekolah TK NU Masithoh Bandungrejo Kalinyamatan Jepara menggunakan model pembelajaran langsung dimana guru mengawali pelajaran dengan penjelasan terlebih dahulu dan mengkondisikan anak untuk siap menerima penjelasan dari guru yang kemudian di praktekan oleh anak. “Dalam prakteknya menggunakan model pembelajaran langsung dimana guru memberikan contoh/meneragkan terlebih dahulu, selain itu juga lebih mudah untuk mengkondisikan
anak
dibandingkan
dengan
model
pembelajaran kooperatif karena terkadang guru kesulitan untuk mengkondisikan, walau terkadang juga menggunakan kooperatif tetapi lebih sering pembelajaran langsung.”11 Pembelajaran dengan menggunakan tema dipilih karena tema sebagai wadah mengenalkan berbagai konsep untuk mengenal diri anak dan lingkungan sekitar dan tema yang dipilih biasanya dikembangkan dari
11
WIB.
Hasil wawancara dengan ibu sumarjiyati, tanggal 02 September 2015, pukul 10.30
64
hal-hal yang paling dekat dengan anak, sederhana, serta menarik minat. Tema yang dipilih dalam 1 minggu pada setiap harinya berisi kegiatan pembelajaran yang berbeda-beda, pembelajaran yang disampaikan biasanya meliputi: matematika, seni, bahasa, masak, drama, dan agama. Dalam
proses
pembelajaranya
juga
terkadang
menggunakan
pembelajaran kooperatif dimana anak dikelompokkan sesuai dengan tema kelompok. 3.
Prosedur/langkah implementasi pembelajaran tematik materi pendidikan agama islam bagi anak usia dini di TK NU Masithoh Bandungrejo Kalinyamatan Jepara Tahun Pelajara 2015/2016 Dalam sebuah pembelajaran diperlukan prosedur/ langkah yang tepat dalam proses pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran tematik setiap hari dilakukan dengan menggunakan tiga tahapan yaitu kegiatan awal, kegiatan inti dan kegiatan akhir. Alokasi waktu untuk setiap tahapan adalah kegiatan awal + 30 menit, kegiatan inti + 60 menit, kegiatan akhir + 30 menit dan kegiatan akhir + 30 menit ditambah utuk istirahat + 30 menit. a. Kegiatan awal Kegiatan ini dilakukan terutama untuk menciptakan suasana awal pembelajaran untuk mendorong anak menfokuskan dirinya agar mampu mengikuti proses pembelajaran dengan baik.
65
Kegiata awal dimulai tepat pukul 07.30 WIB , pada kegiatan awal di TK NU Masithoh Bandungrejo Kaliyamatan Jepara semua siswa berbaris, diabsen oleh guru, membaca Asmaul Husna Bersamasama dan kemudian bersalaman.12 ”dalam kegiatan awal pembelajaran anak dibiasakan untuk berbaris kemudian anak di absen dan membaca Asmaul Husna,
sebelum masuk kelas sesuai dengan tema
“KEBUTUHANKU” pada pertemuan kali ini membahas tentang
Makanan
“KEBUTUHANKU”
karea maka
itu anak
termasuk diberikan
dalam
pengertian
tentang persyaratan makanan yang sehat seperti: bersih, dimasak,, tidak basi, dan ditutupi. Anak juga disarankan mencuci dan melap tangan sebelum dan sesudah makan, setelah itu anak bersalaman masuk kelas.13 b. Kegiatan inti Kegiatan inti dalam pembelajaran tematik bersifat situsional, dalam arti perlu disesuaikan dengan situasi dan kondisi dimana proses pembelajaran itu berlangsung. Kegiatan inti di TK NU Mashitoh Bandungrejo Kalinyamatan Jepara, anak berdo’a terlebih dahulu dan menyanyikan beberapa
12
Hasil Observasi di TK NU Masithoh Bandungrejo Kalinyamatan Jepara, Tanggal 07 September 2015, Pukul 07.30 WIB. 13
Hasil wawancara dengan Ibu Sumarjiyati, pada Tanggal 03 september 2015, Pukul 10.00 WIB.
66
lagu seperti: sembahyang 5 waktu dan nama-nama malaikat. Selajutnya guru memberitahukan tema yang akan dipelajari dan apa yang harus anak lakukan dengan tema tersebut. Pada tanggal 07 September 2015, peneliti ikut berpartisipasi aktif dalam kegiatan pembelajaran, dimana guru mengajarakan tema “RUMAHKU” didalam rumah berisikan ayah, ibu, kakak dan adik. Anak diberikan materi do’a untuk kedua orang tua. Anak juga diajarkan sebelum berangkat sekolah untuk berpamitan/bersalaman dengan kedua orang tua, disini anak di ajak bermain peran dengan guru, guru berperan sebagai orang tuanya dan siswa berperan sebagai anak yang akan berangkat sekolah dengan berkata “bapak/ibu saya mau berangkat sekolah” kemudian anak bersalaman dan membaca doa mau berangkat sekolah.14kegiatan pembelajaran selanjutnya anak diberikan gambar sekolah yang akan diwarnai oleh anak.15 “dalam pelaksanaan kegiatan inti sesuai dengan tema yang sudah ditentukan, biasanya sebelum kegiatan inti dimulai anak diajak berdo’a dulu didalam kelas dan diajak menyanyi, dalam pelaksanaanya guru menyampaikan materi yang akan di ajarkan kepada anak dan menagajak anak aktif
14
Hasil Observasi di TK NU Mashitoh Pada Tanggal 07 September 2015, Pukul 08.00
15
Ibid., Pukul 08.30 WIB.
WIB.
67
dalam pembelajaran dengan ikut serta dalam pemebelajaran. Biasanya anak diberikan contoh atau diajak praktek”.16 Dengan mengajak anak bermain peran maka anak akan mudah untuk mengingat apa yang dipelajari disekolah sehingga anak mudah untuk menerima pembelajaran yang dijarkan. c. Kegiatan akhir Pada
kegiatan
Kalinyamatan
akhir
di
Jepara,
TK anak
NU
Mashitoh
biasanya
Bandungrejo
diajak
kembali
mengulas/mengingat apa yang diajarkan oleh guru. Anak ditanya apa yang didapatkan dari pembelajaran dan guru menjelaskan kembali/memberitahukan
manfaat
dari
pembelajaran
yang
diajarkan. Anak berdo’a bersama-sama dilanjutkan bersalaman dengan guru dan pulang.17 “kalau untuk kegiatan akhir anak diajak berdo’a bersamasama sebelum itu guru mengulang kembali materinya yang diajarkan
dan
menyuruh
anak
untuk
tetap
belajar
dirumah.”18 Dalam pelaksanaan pembelajaran tematik, guru perlu menguasai bentuk-bentuk
kegiatan
yang sangat
berpengaruh
terhadap
16
Hasil Wawancara dengan Ibu Sumarjiyati pada Tanggal 03 September 2015, Pukul 10.00 WIB. 17
WIB. 18
Hasil Observasi di TK NU Mashitoh pada Tanggal 07 September 2015, Pukul 09.45
Hasil Wawancara dengan Ibu Sumarjiyati pada Tanggal 03 September 2015, Pukul 10.00 WIB.
68
keberhasilan siswa , dimulai dari kegiatan pembuka, isi/inti sampai kegiatan penutup sehingga tujuan pembelajaran bisa tercapai.
BAB IV PEMBAHASAN A. Analisis tentang Model yang Dipraktekkan dalam Pembelajaran Tematik Materi Pendidikan Agama Islam bagi Anak Usia Dini di TK NU Masithoh Bandungrejo Kalinyamatan Jepara Tahun Pelajaran 2015/2016 Model pembelajaran tematik dapat direduksi dari berbagai model pembelajaran seperti model pembelajaran langsung (direct instruction), model pembelajaran kooperatif (cooperative learning), dan model pembelajaran berdasarkan masalah (problem based instruction).1 “Dalam prakteknya menggunakan model pembelajaran langsung dimana guru memberikan contoh/meneragkan terlebih dahulu, selain itu juga lebih mudah untuk mengkondisikan anak dibandingkan dengan model pembelajaran kooperatif karena terkadang guru kesulitan untuk mengkondisikan, walau terkadang juga menggunakan kooperatif tetapi lebih sering pembelajaran langsung.”2 Melihat dari perkataan Ibu Sumarjiyati dengan pembahasan dari buku, model pembelajaran tematik yang dipraktekkan sama, yaitu menggunakan model pembelajaran langsung dan terkadang juga menggunakan model pembelajaran kooperatif, model pembelajaran langsung dipilih karena 1
Trianto, Desain Pengembangan Pembelajaran Tematik Bagi Anak Usia Dini TK/RA &
Anak Usia Kelas Awal SD/MI, (Jakarta: Kencana, 2011), hlm. 167. 2
Hasil wawancara dengan ibu sumarjiyati, tanggal 02 September 2015, pukul 10.30 WIB.
69
70
lebih mudah dalam penyampain materi terhadap anak dan untuk mengkondisikan
anak
juga
mudah.
Jadi
anak
belajar
dengan
menyenangkan dan mudah di ingat oleh anak khususnya materi agama yang disamapaikan. Pembelajaran kooperatif biasanya anak dikelompokan sesuai dengan tema yang digunakan pada saat pembelajaran. B. Analisis tentang Prosedur/Langkah Implementasi Pembelajaran Tematik Materi Pendidikan Agama Islam bagi Anak Usia Dini di TK NU Masithoh Bandungrejo Kalinyamatan Jepara Tahun Pelajara 2015/2016 Pelaksanaan
pembelajaran tematik setiap hari
dilakukan
dengan
menggunakan tiga tahapan yaitu kegiatan awal/pendahuluan, kegiatan inti, dan kegiatan penutup. 1.
Kegiatan awal/pendahuluan Kegiatan pendahuluan merupakan kegiatan awal yang harus ditempuh guru dan peserta didik pada setiap kali pelaksanaan pembelajaran tematik. Fungsiya terutama untuk menciptakan suasan
awal
pembelajaran yang efektif, yang memungkinkan peserta didik dapat mengikuti proses pembelajaran dengan baik. Kegiatan utama yang dilaksanakan dalam pedahuluan pembelajaran ini diantaranya untuk menciptakan kondisi-kondisi awal pembelajaran yang kondusif, melaksanakan kegiatan apersepsi (aperception), dan penilaian awal (pre-test). Penciptaan kondisi awal pembelajaran dilakukan dengan cara mengecek atau memeriksa kehadiran peserta
71
didik (presence, attendance), menumbuhkan kesiapan peserta didik (readiness),
mencipatakan
suasana
belajar
yang
demokratis,
membangkitkan motivasi belajar peserta didik, dan membangkitkan perhatian peserta didik. Melaksanakan apersepsi (apperception) dilakukan dengan cara: a.
mengajukan pertayaan tentang bahan pelajaran yang sudah dipelajari sebelumnya
b.
memberikan
komentar
terhadap
jawaban
peserta
didik,
dilanjutkan dengan mengulas materi pelajaran yang akan dibahas.3 Seperti yang disampaikan Ibu sumarjiyati : “dalam kegiatan awal pembelajaran anak dibiasakan untuk berbaris kemudian anak di absen dan membaca Asmaul Husna,
sebelum
masuk
kelas
sesuai
dengan
tema
“KEBUTUHANKU” pada pertemuan kali ini membahas tentang
Makanan
karena
itu
termasuk
dalam
“KEBUTUHANKU” maka anak diberikan pengertian tentang persyaratan makanan yang sehat seperti: bersih, dimasak,, tidak basi, dan ditutupi. Anak juga disarankan mencuci dan melap tagan sebelum dan sesudah makan, setelah itu anak bersalaman masuk kelas”.4
3
Trianto, Op.Cit. hlm., 216-217.
4
Hasil wawancara dengan ibu sumarjiyati, tanggal 02 September 2015, pukul 10.30 WIB.
72
Pada dasarnya sama dengan toeori yang ada dibuku akan tetapi pengemasan materi pada kegiatan pembuka dikemas lebih sederhana dengan tujuan yang sama yaitu untuk memudahkan guru dalam menciptakan kondisi awal pembelajaran yang baik dan untuk memotivasi anak agar lebih aktif dalam pembelajaran. 2.
Kegiatan inti Dalam
bukunya
Trianto,
Kegiatan
inti
merupakan
kegiatan
pelaksanaan pembelajaran tematik yang menekankan pada proses pembentukan pengalaman peserta didik (learning experience). Pengalaman belajar dapat terjadi melalui kegiatan tatap muka dan kegiatan nontatap muka. Kegiatan tatap muka dimaksudkan sebagai kegiatan pembelajaran yang peserta didik dapat berinteraksi langsung dengan guru ataupun dengan peserta lainnya. Kegiatan nontatap muka dimaksudkan sebagai kegiatan pembelajaran yang dilakukan peserta didik dengan sumber belajar lain di luar kelas atau di luar sekolah. Kegiatan inti dalam pembelajaran tematik bersifat situsional, yakni disesuaikan dengan situasi dan kondisi setempat. 5 “dalam pelaksanaan kegiatan inti sesuai dengan tema yang sudah ditentukan, biasanya sebelum kegiatan inti dimulai anak diajak berdo’a dulu didalam kelas dan diajak menyanyi, dalam pelaksanaanya guru menyampaikan materi yang akan di ajarkan kepada anak dan menagajak anak aktif dalam 5
Trianto., Op.Cit. hlm. 218.
73
pembelajaran dengan ikut serta dalam pemebelajaran. Biasanya anak diberikan contoh atau diajak praktek”.6 Anak diajak bermain peran dalam proses pembelajaran tapi sebelum itu anak diterangkan terlebih dahulu. Dengan bermain peran anak akan aktif karena dalam kegiatan pembelajarannya lebih menekankan pada aktivitas dari anak dan dikemas secara menyenangkan sehingga anak akan lebih mudah mengingat pengalaman yang didapat pada saat anak belajar.7 3.
Kegiatan penutup/akhir dan tindak lanjut Kegiata akhir dalam pembelajaran tematik tidak hanya diartikan sebagai kegiatan untuk menutup pelajaran, tetapi juga sebagai kegiatan penilaian hasil belajar siswa dan kegiatan tindak lanjut. Kegiatan tindak lanjut harus ditempuh berdasarkan pada proses dan hasil belajar peserta didik. Secara umum kegiatan akhir tindak lanjut dalam pembelajaran tematik di antaranya: a.
Mengajak peserta didik untuk menyimpilkan materi yang telah diajarkan
b.
Melaksanakan tindak lanjut pembelajaran dengan pemberian tugas atau latiha yang harus dikerjakan dirumah, menjelaskan kembali bahan yang dianggap sulit oleh peserta didik, membaca
6
Hasil Wawancara dengan Ibu Sumarjiyati pada Tanggal 03 September 2015, Pukul
10.00 WIB. 7
WIB.
Hasil Observasi di TK NU Mashitoh Pada Tanggal 07 September 2015, Pukul 08.00
74
materi pelajaran tertentu, memberikan motivasi atau bimbingan belajar. c.
Mengemukakan topik yang akan dibahas pada pertemuan selanjutnya.
d. Mengembalikan evaluasi lisan dan tertulis. Dengan demikian, sifat dari kegiatan penutup adalah untuk menenangkan.8 “kalau untuk kegiatan akhir anak diajak berdo’a bersama-sama sebelum itu guru mengulang kembali materi yang diajarkan dan menyuruh anak untuk tetap belajar dirumah.”9 Kegiatan penutup yang dilaksanakan dalam proses pembelajaran di TK NU Mashitoh Bandungrejo Kalinyamtan Jepara lebih sederhana hanya mengulas materi yang diajarkan tanpa ada pemberian tugas untuk anak, hanya saja anak selalu di motivasi untuk tetap belajar dirumah. C. Faktor yang Mempengaruhi Implementasi Model Pembelajaran Tematik Materi Pendidikan Agama ISLAM bagi anak Usia Dini di TK NU Masithoh Bandungrejo Kalinyamatan Jepara Tahun Pelajaran 2015/2016
8
9
Trianto., Op.Cit. hlm. 219. Hasil Wawancara dengan Ibu Sumarjiyati pada Tanggal 03 September 2015, Pukul
10.00 WIB.
75
Pembelajaran tematik lebih menekankan pada keterlibatan siswa dalam proses belajar atau mengarahkan siswa secara akatif terlibat dalam proses pembelajaran. Melalui pembelajaran tematik siswa dapat memperoleh pengalaman langsung dan terlatih untuk dapat menemukan sendiri pengetahuan yang dipelajari secara holistik, bermakna , autentik dan aktif.10 Sehingga ada kelebihan dan kekurangan dalam pembelajaran tematik tersebut yang berpengaruh pada hasil belajar anak. 1.
Kelebihan/kekuatan a. Menyenangkan karena beragkat dari minat dan kebutuha peserta didik; b. Memberikan pengalaman dan kegiatan belajar-mengajar yang relevan dengan tingkat perkembangan dan kebutuhan anak didik; c. Hasil belajar dapat bertahan lama karena lebih berkesan dan bermakna; d. Mengembangkan keterampilan berpikir anak sesuai dengan persoalan yang dihadapi; e. Menumbuhkan keterampilan sosial melalui kerjasama; f.
Memiliki sikap toleransi, komunikasi, dan tanggap terhadap gagasan orang lain;
10
Rusman, Model-model Pembelajaran mengembangkan profesionalisme guru, (Jakarta:
Rajawali Press, 2012), Cet. II, hlm. 257.
76
g. Menyajikan kegiatan yang bersifat nyata sesuai dengan persoalan yang dihadapi dalam lingkungan anak didik.11 2.
Kekurangan/keterbatasan Disamping kelebihan, pembelajaran terpadu memiliki keterbatasan terutama dalam pelaksanaannya, yaitu pada perancangan dan pelaksaan evaluasi yang lebih banyak menuntuk guru untuk melakukan evaluasi proses, dan tidak hanya evaluasi dampak pembelajaran langsung saja. Puskur, Balitbang Diknas (tt:9) mengidentifikasi beberapa aspek keterbatasan pembelajaran terpadu, yaitu sebagai berikut. a. Aspek Guru Guru harus berwawasan luas, memiliki kreativitas tinggi, keterampilan metodologis yang handal, rasa percaya diri yang tinggi, dan berani mengemas dan mengembangkan materi. b. Aspek Peserta Didik Pembelajaran terpadu menuntut kemampuan belajar peserta didik yang relatif “baik”. Baik dalam kemampuan akademik maupun kreativitasnya.12 c. Aspek Sarana dan Sumber Pembelajaran
11
Abdul Majid, Pembelajaran Tematik Terpadu, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya,
2014), hlm. 92-93. 12
Ibid., hlm.93.
77
Pembelajaran terpadu memerlukan bahan bacaan atau sumber informasi yang cukup banyak dan bervariasi, mungkin juga fasilitas internet.
Semua
ini
akan
menunjang,
memperkaya,
dan
mempermudah pengembangan wawasan. Jika sarana ini tidak terpenuhi, penerapan pembelajaran terpadu juga terhambat. d. Aspek Kurikulum Kurikulum harus luwes, berorientasi pada pencapaian ketuntasan pemahaman peserta
didik
(bukan pada pencapaian target
penyampain materi). Guru perlu diberi kewenangan mengemabangkan
materi,
metode,
penilaian
dalam
keberhasilan
pembelajaran peserta didik. e. Aspek Penilaian Pembelajaran terpadu memiliki cara penilaian yang menyeluruh (komprehensif), yaitu menetapkan keberhasilan belajar peserta didik dari beberapa bidang kajian terkait yang dipadukan.13 Dalam pembelajaran tematik di TK NU Mashitoh Bandungrejo kaliyamatan jepara kelebihan/kekuatan Pembelajaran Tematik materi Agama Islam yaitu proses pembelajaran yang menyenangkan sehingga anak mendapatkan pengalaman langsung yang diajarkan oleh guru, dengan bermain peran anak akan selalu mengingat apa yang dipelajari sehingga tidak mudah hilang dalam ingatan anak dan bertahan lama. Selain itu juga ada keterbatasan/kekuragan dalam pembelajaran tematik di TK NU 13
Ibid., hlm. 93-94.
78
Mashitoh Bandungrejo Kalinyamatan Jepara, dimana jumlah murid yang banyak dan keterbatasan dari jumlah guru sehingga sulit untuk mengkodisikan anak saat pemebelajaran, alat peraga/sarana yang terbatas membuat guru kesulitan untuk memeragakan/mendemonstrasikan materi yang diajarkan tapi hal itu bisa disiasati oleh guru dengan membuat alat peraga sendiri yang sederhana untuk kelangsungan proses belajar mengajar, perkembangan anak yang berbeda dalam memahami materi yang disampaikan juga menjadi kendala dalam proses pembelajaran tematik di sekolah TK NU Mashitoh Bandungrejo Kalinyamatan Jepara, karena anak yang sudah siap untuk ke tahap selanjutnya harus menunggu anak yang belum siap ke tahap selanjutnya sehingga perkembangan anak yang sudah siap terhambat oleh anak yang belum siap ketahap selanjutnya. Hal itu dikemukakan oleh Ibu Sumarjiayati, beliau berkata: “kelebihan dari pembelajaran tematik ini anak lebih mudah menerima pelajaran,
anak
tidak
tergesa-gesa
dalam
melaksanakan
pembelajaran, pembelajaran dilaksanakan sesuai kemampuan anak, proses pembelajarannya juga meyenangkan dan anak terlibat langsung dalam proses pembelajaran tersebut, sehingga hasilnya anak tidak mudah melupakan pelajaran yang diajarkan oleh guru”14 “untuk kekurangan pembelajaran tematik di TK NU Masithoh Bandungrejo Kalinyamatan Jepara jumlah siswa yang banyak
14
Hasil wawancara dengan Ibu Sumarjiyati, pada Tanggal 03 september 2015, Pukul
10.00 WIB.
79
sehingga kurang efektif dalam pelaksanaan pembelajaran akan tetapi disiasati dengan satu kelas di isi oleh 2 orang guru sehingga ada yang mengajar dan mengkondisikan anak, perkembangan anak yang berbeda sehingga anak yang sudah siap ke tahap pembelajaran selanjutnya harus menunggu anak yang lain yang belum bisa memahami pelajaran tersebut, dan alat peraga dalam pembelajaran yang terbatas akan tetapi di siasati oleh guru dengan memanfaatkan sarana yang ada dan membuat alat peraga sendiri yang sederhaa untuk kelangsungan pembelajaran”15 Dari peryataan diatas apabila dikaitkan dengan teori dalam bukunya Abdul Majid, dari aspek guru, aspek peserta didik dan aspek sarananya itu yang menjadi kekurangan/keterbatasan yang dialamai di TK U Mashitoh Bandungrejo Kalinyamatan Jepara. Dari kekurangan itu, maka guru membuat siasat untuk menutup kekurangan tersebut agar proses pembelajaran bisa berlangsung dengan baik dan sesuai yang diharapakan, karena setiap pembelajaran yang digunakan pasti ada kelebihan dan kekurangannya dan itu tidak hanya pada materi Agama Islamnya saja tetapi juga materi yang lain.
15
Ibid.
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasrkan hasil penelitian, analisa dan uraian mengenai Analisis tentang Implementasi Pemebelajaran Tematik Materi Pendidikan Agama Islam bagi Anak Usia Dini di TK NU Mashitoh Bandungrejo Kalinyamatan Jepara, maka peneliti mengambil kesimpulan sebagai berikut: 1.
Model pembelajaran yang dipraktekkan dalam pembelajaran tematik materi pendidikan agama islam bagi anak usia dini di TK NU Mashitoh Bandungrejo Kalinyamatan Jepara menggunakan model pembelajaran
langsung
dan
juga
terkadang
menggunakan
pembelajaran kooperatif sesuai dengan sintaks pembelajaran yang direduksi dari berbagai model pembelajaran. model pembelajaran langsung dipilih karena lebih mudah dalam penyampain materi terhadap anak dan untuk mengkondisikan anak juga mudah. Jadi anak belajar dengan menyenangkan dan mudah di ingat oleh anak khususnya
materi
Agama
Islam
yang
disampaikan.
Untuk
pembelajaran kooperatif biasanya anak dikelompokan sesuai dengan tema yang digunakan pada saat pembelajaran. 2.
Prosedur/langkah implementasi pembelajaran tematik materi agama islam bagi anak usia dini di TK NU Mashitoh Bandugrejo Kalinyamatan Jepara menggunakan tiga tahapan yaitu kegiatan awal, kegiatan inti dan kegiatan penutup. Kegiatan awal pada TK NU 80
81
Mashitoh Bandugrejo Kalinyamatan Jepara dilakukan terutama untuk menciptakan suasana awal pembelajaran untuk mendorong anak menfokuskan dirinya agar mampu mengikuti proses pembelajaran dengan baik yang dikemas secara sederhana dengan tujuan yang sama yaitu untuk memudahkan guru dalam menciptakan kondisi awal pembelajaran yang baik dan untuk memotivasi anak agar lebih aktif dalam pembelajaran. Kegiatan inti merupakan kegiatan pelaksanaan pembelajaran tematik yang menekankan pada proses pembentukan pengalaman peserta didik. Di TK NU Mashitoh Bandungrejo Kalinyamatan Jepara, anak diajak bermain peran dalam proses pembelajaran tapi sebelum itu anak diterangkan terlebih dahulu. Dengan bermain peran anak akan aktif karena dalam kegiatan pembelajarannya
lebih menekankan pada aktivitas dari anak dan
dikemas secara menyenangkan sehingga anak akan lebih mudah mengingat pengalaman yang didapat pada saat anak belajar. Kegiatan penutup yang dilaksanakan dalam proses pembelajaran di TK NU Mashitoh Bandungrejo Kalinyamtan Jepara lebih sederhana hanya mengulas materi yang diajarkan tanpa ada pemberian tugas untuk anak, hanya saja anak selalu di motivasi untuk tetap belajar dirumah. 3.
Faktor yang mempengaruhi implementasi pembelajaran tematik materi Agama Islam bagi anak usia dini di TK NU Mashitoh Bandungrejo Kalinyamatan Jepara meliputi kelebihan dan kekurangan dalam proses pembelajaran. Kelebihan implementasi pembelajaran
82
tematik
materi
pembelajarannya
Pendidikan
Agama
Islam
meliputi:
proses
menyenangkan sehingga anak mendapatkan
pengalaman langsung yang diajarkan oleh guru, dengan bermain peran anak akan selalu mengingat apa yang dipelajari sehingga tidak mudah hilang dalam ingatan anak dan bertahan lama. Selain itu juga ada keterbatasan/kekurangan dalam implementasi pembelajaran tematik materi pendidikan Agama Islam di TK NU Mashitoh Bandungrejo Kalinyamatan Jepara yang meliputi: jumlah murid yang banyak dan keterbatasan dari jumlah guru sehingga sulit untuk mengkodisikan anak saat pemebelajaran, alat peraga/sarana yang terbatas
membuat
guru
kesulitan
untuk
memeragakan/mendemonstrasikan materi yang diajarkan tapi hal itu bisa disiasati oleh guru dengan membuat alat peraga sendiri yang sederhana
untuk
kelangsungan
proses
belajar
mengajar,
perkembangan anak yang berbeda dalam memahami materi khususnya materi Agama Islam yang disampaikan juga menjadi kendala dalam proses pembelajaran di TK NU Mashitoh Bandungrejo Kalinyamatan Jepara, kelebihan dan kekurangan itu tidak hanya pada materi Agama Islam saja tetapi juga pada materi pembelajaran yang lain. B. Saran-Saran Berdasarkan data yang telah diperoleh dari TK NU Mashitoh Bandungrejo Kalinyamatan Jepara yang diperoleh melalui berbagai macam metode
83
peelitian, maka peneliti memberikan sara-saran yang mungkin dijadikan bahan pertimbangan dan pengembangan lebih lanjut bagi TK NU Mashitoh Bandungrejo Kalinyamatan Jepara, yaitu sebagai berikut: 1. Untuk guru di TK NU Mashitoh Bandugrejo kalinyamatan jepara hendaklah menambah tenaga pengajar agar proses pembelajaran bisa berjalan dengan baik dan sistem pembelajaran disekolah juga bisa berjalan dengan lancar sehingga lebih bisa terfokuskan pada peserta didik. 2. Hendaknya menambahi sarana dan media pembelajaran agar guru tidak kesulitan dalam proses pembelajaran dan itu juga bisa memudahkan anak dalam menerima pembelajaran apabila ada sarana yang lebih mendukung. 3. Hedaknya kerjasama antara guru, orangtua dan peserta didik lebih di pererat agar dalam proses belajar mengajar bisa mencapai tujuan sesuai dengan kebutuhan dan kemapuan peserta didik. C. Penutup Alhamdulillah Wasyukurillah kupanjatkan kehadirat Allah swt. yang telah melimpahkan segala rahmat, taufiq, hidayah serta inayah-Nya dari awal pengerjaan skripsi hingga saat ini, sehingga penulis mampu melampaui semua rintangan yang menghiasi dalam pembuata skripsi ini, sehingga akhirnya Alhamdulillah penulis berada pada titik gemilang. Penulis hanya mampu memberikan sedikit pemikiran tentang realitas sosial di bidang pendidikan, hal ini sebagai bukti penulis akan kepedulian
84
dalam dunia pendidikan yang semakin kaya. Harapan penulis semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi penulis pribadi dan seluruh pembaca pada umumnya. Penulis sadar apa yang tertorehkan dalam kertas ini belumlah seberapa apalagi final. Karena pembelajaran penulis adalah sebuah proses, maka penulis membutuhkan saran dan kritik yang membangun untuk penyempurnaan skripsi ini. Akhirnya sebagai penutu penulis mohon maaf, atas segala kekurangan dan kesalahan.
RIWAYAT PENDIDIKAN PENELITI
Nama Lengkap
: Wahyuningsih
Tempat, Tanggal Lahir
: Jepara, 30 Juli 1990
Jenis Kelamin
: Perempuan
Agama
: Islam
Suku/Bangsa
: Jawa/Indonesia
Alamat Rumah
: Bandungrejo 02/05 Kalinyamatan Jepara
No. HP
: 08985859227/085713269063
Jenjang Pendidikan : 1. 2. 3. 4.
SD N 02 Bandungrejo Kalinyamatan Jepara Tahun Lulus 2003 Mts Darul Ulum Purwogondo Kalinyamatan Jepara Tahun Lulus 2006 MA Darul Ulum Purwogondo Kalinyamatan Jepara Tahun Lulus 2009 UNISNU Jepara Angkatan 2011
Demikian daftar riwayat pendidikan peneliti dibuat sesuai data yang sebenarnya dan semoga menjadi keterangan yang lebih jelas.
Jepara, 13 September 2015 Peneliti,
WAHYUNINGSIH NIM : 13131000374
DOKUMENTASI IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN TEMATIK MATERI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI ANAK USIA DINI (STUDI DESKRIPTIF DI TK NU MASHITOH BANDUNGREJO KALINYAMATAN JEPARA TAHUN PELAJARAN 2015/2016)
Ruang Kelas B
Ruang Guru
Gedung TK NU MASHITOH
Sa’at Wawancara dengan kepala sekolah/guru kelas B
Baris, berdo’a, membaca asma’ul husnah
Bersalaman sebelum masuk kelas
sebelum masuk kelas
Membaca Do’a – do’a pendek
Proses Pembelajaran
Sa’at pembelajaran berlangsung
Bermain peran sa’at mau berangkat sekolah
Praktek berpamitan kepada Orang Tua
HASIL OBSERVASI Dalam observasi penelitian ini, peneliti menggunakan observasi partisipatif dimana peneliti langsung terjun dalam kegiatan yang sedang diamati. Adapun hasil dari yang diamati peneliti yaitu: No 1
Kegiatan yang dilakukan Menggunakan
model
Melakukan
Tidak
pembelajaran
yang tepat a. Model pembelajaran langsung
b. Model pembelajaran kooperatif
c. Model pembelajaran berbasis
masalah 2
Melaksanakan proses pembelajaran sesuai prosedur a. Kegiatan pembuka/awal
b. Kegiatan inti
c. Kegiatan penutup
MATERI OBSERVASI Observasi ini menggunakan partisipatif karena peneliti langsung terjun dalam penelitian dan peneliti terlibat dengan kegiatan sehari-hari orang yang sedang diamati. Adapun yang diamati peneliti meliputi: No.
Kegiatan yang dilakukan
1.
Menggunakan model pembelajaran yang tepat a. Model pembelajaran langsung b. Model pembelajaran kooperatif c. Model
pembelajaran
berbasis
masalah 2.
Melaksanakan
proses
pembelajaran
sesuai prosedur a. Kegiatan pembuka/awal b. Kegiatan inti c. Kegiatan penutup
Melakukan
Tidak
MATERI WAWANCARA A. Kepala Sekolah TK NU Mashitoh Bandungrejo Kalinyamata Jepara 1. Bagaimana Pembelajaran tematik materi Pedidikan Agama Islam di TK NU Mashitoh Bandungrejo Kalinyamatan Jepara Tahun Pelajaran 2015/2016? 2. Model pembelajaran apa yang dipraktekkan dalam pembelajaran tematik materi Pendidikan Agama Islam di TK NU Mashitoh Bandungrejo Kalinyamatan Jepara Tahun Pelajaran 2015/2016? 3. Bagaimanakah
pelaksanaan
pembelajaran
tematik
materi
Pendidikan Agama Islam di TK NU Mashitoh Bandungrejo Kalinyamatan Jepara Tahun Pelajaran 2015/2016? 4. Apa saja kelebihan dan kekurangan dalam pembelajaran tematik materi Pendidikan Agama Islam di TK NU Mashitoh Bandungrejo Kalinyamatan Jepara tahun Pelajaran 2015/2016? 5. Bagaimana keterlibatan semua komponen dalam pembelajaran tematik materi Pendidikan Agama Islam di TK NU Mashitoh Bandungrejo Kalinyamatan Jepara Tahun Pelajaran 2015/2016? 6. Langkah apa saja yang digunakan oleh guru dalam pembelajaran tematik materi Pedidikan Agama Islam di TK NU Mashitoh Tahun Pelajaran 2015/2016? 7. Apa saja kendala dalam pembelajaran tematik materi Pendidikan Agama Islam di TK NU Mashitoh Bandungrejo Kalinyamatan Jepara Tahun Pelajaran 2015/2016
B. Guru kelas B TK NU Mashitoh Bandungrejo Kalinyamatan Jepara 1. Model pembelajaran apa yang guru gunakan dalam pembelajaran temati Materi Pendidikan Agama Islam di TK NU Mashitoh Bandungrejo Kalinyamatan Jepara Tahun Pelajaran 2015/2016? 2. Bagaimana
langkah-langkah pembelajaran tematik materi
Pendidikan Agama Islam di TK NU Mashitoh Bandungrejo Kalinyamatan Jepara Tahun Pelajaran 2015/2016? 3. Apa saja yang diajarkan dalam pembelajaran tematik materi Pendidikan Agama Islam di TK NU Mashitoh Bandungrejo Kalinyamatan Jepara Tahun Pelajaran 2015/2016? 4. Bagaimana perkembangan anak dalam pembelajaran tematik materi Pendidikan Agama Islam di TK NU Mashitoh Bandungrejo Kalinyamatan Jepara Tahun Pelajaran 2015/2016? 5. Kendala apa yang guru alami dalam pembelajaran tematik materi Pendidikan Agama Islam di TK NU Mashitoh Bandungrejo Kalinyamatan Jepara Tahun Pelajaran 2015/2016? 6. Apa saja kelebihan dan kekurangan dalam pembelajaran tematik materi Pendidikan Agama Islam di TK NU Mashitoh Bandungrejo Kalinyamatan Jepara Tahun Pelajaran 2015/2016? C. Wali Murid TK NU Mashitoh Bandungrejo Kalinyamatan Jepara 1. Bagaimana perkembangan anak dalam pembelajaran tematik materi Pendidikan Agama Islam di TK NU Mashitoh Badungrejo Kalinyamatan Jeparan Tahun Pelajaran 2015/2016? 2. Apa saja kendala anak dalam pembelajaran tematik materi Pendidikan Agama Islam di TK NU Mashitoh Bandungrejo Kalinyamatan Jepara Tahun Pelajaran 2015/2016?
TRANSKIP WAWANCARA Nama
: Ibu Sumarjiyati
Jabatan
: Kepala Sekolah/Guru kelas B
Jenis Kelamin
: Perempuan
Hari
: Rabu dan Kamis
Tanggal
: 02 & 03 September 2015
Jam
: 10.00-Selesai
Tempat
: Di Kantor guru TK NU Mashitoh Bandungrejo Kalinyamatan Jepara
No
Kode
1
P
”Assalamu’alaikum Bu”
2
R
“Wa’alaikum Salam”
3
Wawancara
Hari/Tanggal Rabu/02 September 2015
Gimana mbak?
4
P
Ini bu saya mau izin penelitian skripsi disini
5
R
Oh iya silahkan, dari kampus mana mbak?
6
p
Saya dari UNISNU Jepara bu
7
R
Mau meneliti tentang apa mbk?
8
P
Ini
Judul
saya
“Implementasi
Pembelajaran
Tematik Materi Pendidikan Agama Islam bagi Anak Usia Dini (Studi Deskriptif di TK NU Mashitoh
Bandungrejo
Kalinyamatan
Jepara
Tahun Pelajaran 2015/2016)” 9
R
Kalau sesuai dengan judulnya, saya sarankan di kelas B mbak nanti penelitian di kelas saya, kebetulan saya merangkap ngajar di kelas B
10
P
Oh nggeh bu, ini saya sekalian mau wawancara sebentar bu pripun?
11
R
Iya mbak silahkan karena saya nanti jam 11 mau ada acara
12
P
Gini bu, ini kan ada wawancara dengan kepala
sekolah dan guru kelas B
Rabu/02
Jenengan kan jabatanya dobel enaknya gimana bu? 13
R
September 2015
Oh itu, tidak apa-apa mbak. Tidak masalah Nanti malah jenengan lebih mudah dan bisa fokus penelitian dengan baik Semisal ada pertanyaan yang sama ditanyakan di poin pertanyaan kepala sekolah, nanti tidak usah ditanyakan lagi mbak, jadi lebih menghemat waktu juga untuk jenengan
14
P
Oh nggeh bu tek ngoten
15
R
Monggo di mulai pertanyaane mbak
16
P
Nggeh...... Bagaimana
Pembelajaran
Tematik
Materi
Pendidikan Agama Islam di TK NU Mashitoh ini bu? 17
R
Kalau disini biasanya sesuai dengan tema mbak, temanya setiap minggu berubah mbak Untuk materi agama islah biasnya anak dibiasakan berdo’a sebelum dan sesudah pelajaran, kalau pas sesuai dengan tema sepert tema “kebutuhanku” ini kan “makan” termasuk dalam kebutuhan, nah nanti diberitahu ciri-ciri makanan yang sehat, do’a sebelum dan sesudah makan, cuci tangan dan melap tangan sebelum makan, ada lagu-lagu juga kok mbak tentang Agama
18
P
Jenis-jenis makanan yang sehat itu bagaimana bu?
19
R
Ya....yang tidak basi. Ditutupi, dimasak
20
P
Model pembelajaran yang dipraktekkan dalam pembelajaran tematik materi Pendidika Agama Islam di TK NU Mashitoh itu meggunakan model apa bu?
21
R
Dalam praktekknya meggunakan pembelajaran langsung dimana guru memberikan contoh da
Rabu/02 September 2015
menerangkan terlebih dahulu, selain itu juga lebih mudah untuk mengkondisikan anak dibandingkan dengan model pembelajaran kooperatif karena terkadang guru kesulitan untuk mengkondisikan anak walau terkadang juga kooperatif tetapi lebih sering pembelajaran langsung 22
P
Kalau pembelajaran kooperatifnya seperti apa bu yang dipraktekkan
23
R
Ya dikelompokkan atau dibagi sesuai tema yang sedang dilaksanakan mbak
24
P
bagaimanakah pelaksanaan pembelajaran tematik materi Pedidikan Agama Islam di TK NU Mashitoh ini bu?
25
R
Dalam pelaksanaan pembelajaranya guru dituntuk untuk
berperan
aktif
mbak,karena
memang
pembelajaran tematik ini membutuhkan alat-alat peraga atau guru dituntut untuk bisa menciptakan suatu cara yang bisa membuat anak paham, entah dengan alat peraga tadi atau semisal gambargambar 26
P
Apa saja kelebihan dan kekurangan dalam pembelajaran tematik materi Pendidikan Agama Islam di TK NU Mashitoh ini bu?
27
R
Kelebihan untuk pembelajaran tematik ini anak lebih mudah menerima pelajaran, anak tidak tergesa-gesa
dalam
menerima
pembelajaran
dilaksanakan
kemampuan
anak,
pelajaran,
sesuai
pembelajaranya
dengan juga
menyenangkan karena anak terlibat langsung dalam proses
pembelajaran tersebut, sehingga
hasilnya aak tidak mudah melupakan pelajaran yang diajarkan oleh guru 28
P
Kalau untuk kekuranganya bu?
Rabu/02 September 2015
29
R
Untuk kekurangan pembelajara tematik materi Pendidikan Agama Islam di TK NU Mashitoh Bandungrejo Kalinyamatan Jepara, jumlah siswa yang banyak sehingga kurang efektif dalam pelaksanaan pembelajaran akan tetapi disiasati dengan 1 kelas disisi loeh 2 orang guru sehingga ada yang mengajar dan mengkondisikan anak, perkembangan anak yang berbeda sehingga anak yang sudah siap ke tahap pelajaran selanjutnya harus menunggu anak yang lain yang belum bisa memahami pelajaran tersebut, dan alat peraga dalam pembelajaran yang terbatas akan tetapi disiasati oleh guru dengan memanfaatkan saran yang ada dan membuat alat peraga sendiri yang sederhana untuk kelangsungan pembelajaran
30
P
Bagaimana keterlibatan semua komponen dalam pembelajara tematik materi Pendidikan Agama
September 2015
Islam di TK NU Mashitoh ini bu? 31
R
Dalam
1
(kelompok
kecamatan Kepala
bersama-sama
ada
kelompok
sekolah),
membuat
yang
RKM
KKS
nantinya
dan
RKH
kemudian Kepala Sekolah memberikan dan menerangkan
kepada
guru-guru
yang
ada,
termasuk disini juga seperti itu mbak 32
P
Langkah apa saja yang digunakan oleh guru dalam pembelajaran tematik materi Pendidikanm Agama Islam di TK NU Mashitoh ini bu?
33
R
Rabu/02
Langkah-langkahnya ya ada pendahuluan, inti, dan penutup, sebelum penutup anak istirahat terlebih dahulu
34
P
Bisa dijelaskan untuk langkah-langkanya bu?
35
R
Kalau besok gimana mbak? Ini saya sudah harus pergi karena ada rapat untuk
semua PNS mbak 36
P
Nggeh tek ngoten Ini ada 1 pertayaan lagi bu, sebentar sekalian tak tanyakan Apa saja kendala dalam pembelajaran tematik materi Pendidikan Agama Islam di TK NU Mashitoh?
37
R
Kalau kendala ini hampir sama ya mbak dengan yang tadi, ya mugkin alat peraga atau sarana yang ada disini itu masih kurang mbak
38
P
Oh nggeh bu, Terimakasih bu, maaf lo bu sudah mengganggu?
39
R
Oh tidak apa-apa mbak, Besok kesini lagi kan? Seperti hari ini mbak datangnya pas jam 10 setelah
Rabu/02 September 2015
selesai saya ngajar Nanti pertanyaanya disiapkan aja mbak 40
P
Nggeh bu, “Assalamu’alaikum”
41
R
“Wa’alaikum Salam” Transkip Wawancara Selanjutnya Hari/Tanggal
1
P
“Assalamu”alaikum”
Kamis/03
2
R
“Wa’alaikum Salam”
September 2015
3
P
Mau melanjutkan wawancara kemarin bu
4
R
Iya mbak silahkan Bisa langsung di mulai
5
P
Mau bertanya lagi bu, karena kemarin ada pertanyaan yang belum di jelaskan terkait dengan langkah-langkah pembelajaran bu ada kegiatan awal, inti dan akhir/penutup bu itu gimana bisa dijelaskan!
6
R
Yang kemarin belum tak jawab itu ya mbak? dalam
kegiatan
awal
pembelajaran
anak
dibiasakan untuk berbaris kemudian anak di absen dan membaca Asmaul Husna,
sebelum masuk
Kamis/03 September 2015
kelas sesuai dengan tema “KEBUTUHANKU” pada pertemuan kali ini membahas tentang Makanan
karea
itu
“KEBUTUHANKU”
termasuk
maka
anak
dalam diberikan
pengertian tentang persyaratan makanan yang sehat seperti: bersih, dimasak,, tidak basi, dan ditutupi. Anak juga disarankan mencuci dan melap tangan sebelum dan sesudah makan, setelah itu anak bersalaman masuk kelas 7
P
Kegiatan itinya bu?
8
R
dalam pelaksanaan kegiatan inti sesuai dengan tema yang sudah ditentukan, biasanya sebelum kegiatan inti dimulai anak diajak berdo’a dulu
Kamis/03
didalam kelas dan diajak menyanyi, dalam
September 2015
pelaksanaanya guru menyampaikan materi yang akan di ajarkan kepada anak dan menagajak anak aktif dalam pembelajaran dengan ikut serta dalam pemebelajaran. Biasanya anak diberikan contoh atau diajak praktek 9
P
Kegiatan penutupnya gimana bu?
10
R
kalau untuk kegiatan akhir anak diajak berdo’a bersama-sama
sebelum
itu
guru
mengulang
kembali materinya yang diajarkan dan menyuruh anak untuk tetap belajar dirumah 11
P
Pertanyaan selanjutnya yaitu Apa saja yang diajarkan dalam pembelajaran tematik materi Pendidikan Agama Islam di TK NU Mashitoh bu?
12
R
Ini hampir sama ya mbak dengan pertanyaan kemarin,
kalau
yang
diajarkan
ya,
ada
pembelajaran tentang sikap anak, ada matematika juga mbak terus ada seni macem-macem mbak,
Kamis/03 September 2015
kalau di kaitkan dengan PAI nya nanti jenengan kan bisa lihat dalam proses pembelajaranya sesuai dengan kriteria-kriteria PAI yang jenengan ingin teliti, Nah jenengan kapan observasi langsung dalam proses belajar mengajarnya?
Kamis/03 September 2015
13
P
Insyaallah Senin bu tanggal 07 september 2015
14
R
Iya nanti masuk dikelas saya mbak, Disini jm 07.30 sudah masuk mbak Gimana mbak ada pertanyaan lagi?
15
P
Ada bu Bagaimana
perkembangan
anak
dalam
pembelajaran tematik materi Pedidikan Agama Islam di TK NU Mashitoh bu? 16
R
Perkembanganya ya kalau di rumah ini dari wali murid yang cerita, anak sering mengikuti saran/
Kamis/03
pesan yang disampaikan guru dirumah dengan di
September 2015
dampingi orang tua terutama ibu yang paling dekat dengan anak, biasanya apa yang tadi diajarkan itu anak langsung meniru di rumah 17
P
Kalau disekolah gimna bu?
18
R
Ada
perubahan
yang
baik
dalam
tingkat
pemahaman anak terhadap pelajaran, tapi juga ada yang belum
ada perubahan karena tingkat
pemahaman anak berbeda 19
P
Sudah selesai bu, terimakasih bu atas waktunya Besok senin saya ikut observasi langsung dalam pembelajaran bu, seklaian nanti mau wawancara dengan salah satu wali murid kelase jenengan bu
20
R
Iya mbak nanti saya bantu ngomong sama wali muridnya
21
P
Monggo bu “Assalamu’alaikum”
22
R
Nggeh..nggeh... monggo, “Wa’alaikum Salam”
Kamis/03 September 2015
Jepara,02-03 September 2015 Responden
Ibu Sumarjiyati
TRANSKIP WAWANCARA
Nama
: Ibu Miskiyah
Jabatan
: Wali Murid dari M. Azmi Syaputra
Jenis Kelamin
: Perempuan
Hari
: Senin
Tanggal
: 07 September 2015
Jam
: 10.00-Selesai
Tempat
: Ruang Kelas B TK NU Mashitoh Bandungrejo Kalinyamatan Jepara
No
Kode
Wawancara
1
P
Maaf bu mau minta waktunya sebentar, mau wawancara untuk skripsi saya yang berjudul Pembelajaran Tematik Materi Pendidikan Agama Islam bagi Anak Usia dini di TK NU Mashitoh Bandungrejo Kalinyamatan Jepara Tahun Pelajaran 2015/2016?
2
R
Nggeh mbak monggo
3
P
Ini sekalian saya wawancara bertiga ya bu
4
R
Nggeh mbak mboten nopo-nopo
5
P
Sebelumnya tanya nama jenengan dulu bu
6
R
Miskiyah mbak ibunya M. Azmi Syaputra
7
P
Mulai ya bu, Bagaiamana perkembangan anak dalam pembelajaran tematik materi Pendidikan Agama Islam di TK NU Mashitoh ini bu?
8
R
ada perubahan yang baik pada perkembangan anak, anak lebih paham apa yang disampaikan oleh guru, terkadang kalau dirumah suka menirukan yang diajarkan oleh guru. Kalau untuk do’a seharihari anak mempraktekkan biasanya minta bimbingan kepada saya
9
P
kalau dirumah di praktekkan atau tidak bu apa yang diajarkan gurunya?
10
R
Di praktekkan mbak, kayak do’a sehari-hari
11
P
Apa saja kendala anak dalam pembelajaran temati materi Pendidikan Agama Islam di TK NU Mashitoh ini bu?
12
R
Apa ya mbak, paling kalau disuruh belajar dirumah radak malas mbak, harus dibujuk dulu, Ya..memang butuh bimbingan dari orang tuanya mbak
13
P
Selesai bu, terima kasih buat waktunya
14
R
Sama-sama mbak
Jepara, 07 September 2015 Responden
Ibu Miskiyah
TRANSKIP WAWANCARA
Nama
: Ibu Siti Rosikah
Jabatan
: Wali Murid dari Fika Syafitri
Jenis Kelamin
: Perempuan
Hari
: Senin
Tanggal
: 07 September 2015
Jam
: 10.00-Selesai
Tempat
: Ruang Kelas B TK NU Mashitoh Bandungrejo Kalinyamatan Jepara
No
Kode
Wawancara
1
P
Maaf bu mau minta waktunya sebentar, mau wawancara untuk skripsi saya yang berjudul Pembelajaran Tematik Materi Pendidikan Agama Islam bagi Anak Usia dini di TK NU Mashitoh Bandungrejo Kalinyamatan Jepara Tahun Pelajaran 2015/2016?
2
R
Nggeh mbak monggo
3
P
Ini sekalian saya wawancara bertiga ya bu
4
R
Ya mbak sekalian mawon
5
P
Kalau jenengan bu, namine sinten?
6
R
Siti Rosikah ibu dari Fika Syafitri
7
P
Mulai ya bu, Bagaiamana perkembangan anak dalam pembelajaran tematik materi Pendidikan Agama Islam di TK NU Mashitoh ini bu?
8
R
Ada perubahan mbak, bisa tau tentang agama sejak kecil
9
P
kalau dirumah di praktekkan atau tidak bu apa yang diajarkan gurunya?
10
R
Di praktekkan mbak, ya sama seperti ibu miskiyah tadi mbak do’a sehari-hari, seperti do’a sesudah atau sebelum makan
11
P
Apa saja kendala anak dalam pembelajaran temati materi Pendidikan Agama Islam di TK NU Mashitoh ini bu?
12
R
Kendalanya paling ya terkadang orang tua harus mengingatkan anak
13
P
Selesai bu, terima kasih buat waktunya
14
R
Sama-sama mbak
Jepara, 07 September 2015 Responden
Ibu Siti Rosikah
TRANSKIP WAWANCARA
Nama
: Ibu Siti Rokhanah
Jabatan
: Wali Murid dari Syafira Aulia Azzahra
Jenis Kelamin
: Perempuan
Hari
: Senin
Tanggal
: 07 September 2015
Jam
: 10.00-Selesai
Tempat
: Ruang Kelas B TK NU Mashitoh Bandungrejo Kalinyamatan Jepara
No
Kode
Wawancara
1
P
Maaf bu mau minta waktunya sebentar, mau wawancara untuk skripsi saya yang berjudul Pembelajaran Tematik Materi Pendidikan Agama Islam bagi Anak Usia dini di TK NU Mashitoh Bandungrejo Kalinyamatan Jepara Tahun Pelajaran 2015/2016?
2
R
Nggeh mbak monggo
3
P
Ini sekalian saya wawancara bertiga ya bu
4
R
Nggeh mbak monggo
5
P
Kalau jenengan bu, namine sinten?
6
R
Siti Rosikah ibu dari Fika Syafitri
7
P
Mulai ya bu, Bagaiamana perkembangan anak dalam pembelajaran tematik materi Pendidikan Agama Islam di TK NU Mashitoh ini bu?
8
R
Ada perubahan mbak jadi lebih paham dan jelas untuk memahami pelajarannya
9
P
kalau dirumah di praktekkan atau tidak bu apa yang diajarkan gurunya?
10
R
Sama mbak di praktekkan juga, seperti do’a-dp’a sehari, terkadang malah meniru mbak yang diajarkan disekolah kalau seumpama diajak praktek gurunya, sampai rumah langsung meniru mbak
11
P
Apa saja kendala anak dalam pembelajaran temati materi Pendidikan Agama Islam di TK NU Mashitoh ini bu?
12
R
Kendalanya mungkin dari sifat anak ya mbak, kan berbeda-beda dalam memahami apa yang disampaikan gurunya, jadi sama yang dikatakan ibu-ibu ini kalau anak memang harus dibimbing oleh orang tuanya
13
P
Selesai bu, terima kasih buat waktunya
14
R
Sama-sama mbak
Jepara, 07 September 2015 Responden
Ibu Siti Rokhanah