HUBUNGAN ANTARA HASIL PENDIDIKAN TAMAN PENDIDIKAN AL-QUR’AN DENGAN PRESTASI BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SISWA SD NEGERI NGABLAK 04 CLUWAK PATI TAHUN PELAJARAN 2014/2015
SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu dalam Bidang Pendidikan Agama Islam
Oleh: SUNAISAH NIM. 212313
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NAHDLATUL ULAMA (UNISNU) JEPARA 2014
NOTA PEMBIMBING Lamp. : 2 Eksemplar Hal
: Naskah Skripsi a.n. Saudari Sunaisah Kepada, Yth. Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan UNISNU Jepara di Jepara
Assalamu`alaikum Wr. Wb. Setelah saya meneliti dan mengadakan perbaikan seperlunya, bersama ini saya kirim naskah skripsi Saudari: Nama
: SUNAISAH
NIM.
: 212313
Prodi
: Pendidikan Agama Islam
Judul
: Hubungan antara Hasil Pendidikan Taman Pendidikan AlQur’an (TPQ) dengan Prestasi Belajar Pendidikan Agama Islam Siswa SD Negeri Ngablak 04 Cluwak Pati Tahun Pelajaran 2014/2015
Dengan ini saya mohon kiranya skripsi saudari tersebut dapat segera dimunaqasyahkan. Demikian harap menjadikan maklum. Wassalamu`alaikum Wr. Wb. Jepara,
November 2014 Pembimbing,
Drs. Maswan, MM.
ii
MOTTO
فِي َمبٓ َءاتَ َٰى هكمۡ ۖۡ فَٱ ۡستَبِقهوا :ون ( املائدة َ فِي ِه تَ ۡختَلِفه
ۡ َولَ ۡو َشبٓ َء ٱ َّلله لَ َج َعلَ هكمۡ أه َم ٗت َٰ َو ِح َد ٗة َو َٰلَ ِكه لِّيَ ۡبله َو هكم... ۡث إِلَى ٱ َّللِ َم ۡر ِج هع هكمۡ َج ِميعٗ ب فَيهنَبِّئه هكم بِ َمب هكنتهم ِ ٱ ۡل َخ ۡي َٰ َر
)٨٤ ...Sekiranya Allah menghendaki, niscaya kamu dijadikan-Nya satu umat (saja), tetapi Allah hendak menguji kamu terhadap pemberian-Nya kepadamu, maka berlomba-lombalah berbuat kebajikan. Hanya kepada Allah-lah kembali kamu semuanya, lalu diberitahukan-Nya kepadamu apa yang telah kamu perselisihkan itu(Q.S. Al-Maidah: 48).
Departemen Agama RI, Al-Qur'an dan Terjemahnya, (Jakarta: Depag RI, 1989), hlm. 168.
iv
PERSEMBAHAN
Skripsi ini dengan tulus penulis persembahkan kepada: Suamiku tercinta atas semua dukungannya dan anak-anakku yang menjadi pelipur di saat lelah dan susah.
iv
ABSTRAK Sunaisah, (NIM. 212313). Hubungan antara Hasil Pendidikan Taman Pendidikan Al-Qur’an (TPQ) dengan Prestasi Belajar Pendidikan Agama Islam Siswa SD Negeri Ngablak 04 Cluwak Pati Tahun Pelajaran 2014/2015. Skripsi. Jepara: Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan UNISNU Jepara, 2014. Kata Kunci: hasil Pendidikan TPQ (variabel X) dan prestasi belajar pendidikan agama Islam (variabel Y) Tujuan penelitian ini adalah untuk: (1) Mengetahui hasil pendidikan TPQ (Taman Pendidikan Al-Qur’an) siswa SD Negeri Ngablak 04 Kecamatan Cluwak Kabupaten Pati Tahun Pelajaran 2014/2015. (2) Mengetahui prestasi belajar mata pelajaran pendidikan agama Islam siswa SD Negeri Ngablak 04 Kecamatan Cluwak Kabupaten Pati Tahun Pelajaran 2014/2015. (3) Mengetahui hubungan hasil pendidikan TPQ (Taman Pendidikan Al-Qur’an) dengan prestasi belajar mata pelajaran pendidikan agama Islam siswa SD Negeri Ngablak 04 Kecamatan Cluwak Kabupaten Pati Tahun Pelajaran 2014/2015. Populasi penelitian ini siswa SD Negeri Ngablak 04 Cluwak Pati Tahun Pelajaran 2014/2015 yang beragama Islam berjumlah 125 orang. Karena populasinya lebih dari 100 orang, maka diambil sampel hany pada siswa kelas IV dan V yang berjumlah 43 orang atau sekitar 34% dari seluruh responden. Pengumpulan data menggunakan teknik angket dan tes tertulis serta dokumentasi dengan teknik korelasional. Angket digunakan untuk mengumpulkan data tentang hasil pendidikan TPQ. Tes tertulis dan dokumentasi (buku legger) digunakan untuk mengumpulkan data tentang prestasi belajar Pendidikan agama Islam (PAI). Data yang terkumpul dianalisa dengan menggunakan teknik analisis statistik dengan menggunakan rumus korelasi product moment. Berdasarkan hasil analisis menunjukkan bahwa: (1) Hasil Pendidikan Taman Pendidikan al-Qur’an (0TPQ) siswa Kelas IV dan V SD Negeri Ngablak 04 Kecamatan Cluwak Kabupaten Pati tahun pelajaran 2014/2015 adalah baik. Hal ini ditunjukkan dari mean (rata-rata) hasil angket dari 43 responden yang diteliti yaitu sebesar 39,88 yang berarti berada pada kategori baik karena berada pada interval nilai 38 – 48. (2) Prestasi belajar Pendidikan Agama Islam siswa Kelas IV dan V SD Negeri Ngablak 04 Kecamatan Cluwak Kabupaten Pati tahun pelajaran 2014/2015 adalah cukup. Hal ini ditunjukkan dari mean (rata-rata) prestasi belajar pendidikan agama Islam (dari nilai tes dan nilai harian) yaitu 73,67 yang berada pada kategori baik, karena berada pada nilai interval yang berjarak 70 – 79. (3) Ada hubungan positif yang signifikan hasil pendidikan TPQ dengan prestasi belajar Pendidikan Agama Islam siswa kelas IV dan V SD Negeri Ngablak 04 Kecamatan Cluwak Kabupaten Pati tahun pelajaran 2014/2015. Hal ini dibuktikan dari hasil analisis dnegan rumus korelasi product moment yang menunjukkan adanya signifikansi baik pada taraf 5% ataupun 1%. Di mana besarnya rxy = 0,533 sedangkan tabel r (rt ) pada taraf signifikansi 5% = 0,301 dan 1% = 0,389. Sehingga rxy lebih besar dari rt 5% dan rt 1%. Artinya ada hubungan yang signifikan antara variabel X dengan Y. Ditemukan pula rdeterminasi sebesar ± 28%, berarti hasil pendidikan TPQ berkorelasi ± 28% dengan prestasi belajar pendidikan agama Islam.
v
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL .............................................................................................
i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ...................................................
ii
HALAMAN PENGESAHAN ..............................................................................
iii
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN ...........................................................
iv
HALAMAN ABSTRAK …....................................................................................
v
HALAMAN MOTTO ............................................................................................
vi
HALAMAN PERSEMBAHAN ............................................................................
vii
KATA PENGANTAR .......................................................................................... viii DAFTAR ISI ........................................................................................................ BAB I
x
PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ..................................................................
1
B. Penegasan Istilah .............................................................................
5
C. Rumusan Masalah ..........................................................................
6
D. Tujuan Penelitian ............................................................................
7
E. Manfaat Penelitian ..........................................................................
8
F. Sistematika Penulisan Skripsi .........................................................
9
BAB II LANDASAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS A. Taman Pendidikan Al-Qur’an (TPQ) ..............................................
11
1. Pengertian Taman Pendidikan Al-Qur’an (TPQ) ......................
11
2. Materi Pelajaran di Taman Pendidikan Al-Qur’an (TPQ) ......... 12 3. Tujuan Pendidikan di Taman Pendidikan Al-Qur’an (TPQ) ..... 19 B. Prestasi Belajar Pendidikan Agama Islam (PAI) ............................
x
21
1. Pengertian Prestasi Belajar Pendidikan Agama Islam (PAI) ..... 21 2. Bentuk-bentuk Prestasi Belajar Pendidikan Agama Islam ........
23
3. Indikator Pencapaian Prestasi Belajar Pendidikan Agama Islam ..........................................................................................
25
4. Fungsi Prestasi Belajar dalam Pendidikan ................................
28
5. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar Pendidikan Agama Islam .............................................................................
32
C. Hubungan antara Hasil Pendidikan TPQ dan Prestasi Belajar Pendidikan Agama Islam ................................................................
36
D. Pengajuan Hipotesis ........................................................................
39
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian ...................................................... 40 B. Waktu dan Tempat Penelitian ........................................................
40
C. Populasi dan Sampel .......................................................................
41
D. Variabel dan Indikator Penelitian ................................................... 43 E. Teknik Pengumpulan Data .............................................................
45
F. Teknik Analisis Data ....................................................................... 46 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Hasil Penelitian ...............................................................
50
1. Data Hasil Pendidikan TPQ Siswa Kelas IV dan V SD Negeri Ngablak 04 Cluwak Pati Tahun Pelajaran 2014/2015 .............. 2. Data Prestasi Belajar Pendidikan Agama Islam Siswa Kelas IV dan V SD Negeri Ngablak 04 Cluwak Pati Tahun Pelajaran
xi
50
2014/2015 ..................................................................................
56
B. Pengujian Hipotesis ......................................................................... 62 C. Pembahasan Hasil Penelitian .......................................................... BAB V
68
PENUTUP A. Kesimpulan .....................................................................................
72
B. Saran ................................................................................................ 73 C. Kata Penutup.................................................................................... DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN
xii
74
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan bekal yang harus dimiliki oleh setiap manusia untuk mendapatkan derajat yang mulia dalam kehidupannya. Dengan pendidikan manusia akan dapat memperoleh berbagai ilmu pengetahuan, sehingga dapat membedakan mana yang salah dan mana yang benar serta dapat menjadikan manusia sebagai makhluk yang mulia dan memiliki derajat yang tinggi. Allah swt. telah berfirman dalam al-Qur'an surat al-Mujadalah ayat 11:
ْ يه أهوجه ْ يه َءا َمىه ىن َ ىا ٱ ۡل ِع ۡل َم َد َر َٰ َج ٖۚث َوٱ َّلله بِ َما جَ ۡع َمله َ ىا ِمى هكمۡ َوٱلَ ِذ َ يَ ۡزفَ ِع ٱ َّلله ٱلَ ِذ... ) ۱۱ :يز (اجملادلةٞ َِخب ... "Niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. dan Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan". (Q.S. al-Mujadalah: 11).1 Dalam rangka mewujudkan tujuan pendidikan itu sendiri, yaitu terwujudnya manusia (siswa) yang berilmu pengetahuan dan memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia serta ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Maka termasuk di dalamnya adalah agar siswa mampu meraih prestasi belajar yang optimal di dalam lembaga pendidikan atau sekolah. Dalam dunia pendidikan, prestasi belajar siswa merupakan suatu hal yang terus menerus diupayakan agar semakin meningkat. Berhasil atau tidaknya proses belajar mengajar tergantung dari perolehan prestasi para siswanya dalam belajar.
1
Departemen Agama RI, Al-Qur'an dan Terjemahnya, (Jakarta: Depag. RI, 1989), hlm. 910.
1
2
Jika masih banyak siswa yang berprestasi rendah, maka pembelajaran itu dapat dikatakan kurang efektif. Pembelajaran dapat dikatakan efektif bila sebagian besar siswa dapat menyerap materi pelajaran yang disampaikan oleh guru sehingga tujuan pembelajaran benar-benar tercapai. Alat ukurnya biasanya adalah ketercapaian prestasi belajar siswa yang diukur dari tes prestasi belajar. Upaya peningkatan prestasi belajar senantiasa menjadi perlombaan yang harus dilaksanakan oleh guru sebagai pengajar dan siswa sebagai subyek belajar. Untuk memperoleh prestasi yang baik dalam Islam sangatlah dianjurkan, hal ini tercermin dalam firman Allah surat al-Baqarah 148:
ْ ت أَ ۡي َه َما جَ هكىوه ْ ٱسحَبِقه َ ت بِ هك هم ۡ ََولِ هكل ِو ۡجهَةٌ هه َى هم َىلِّيهَ ۖا ف ٱّلله ِ ىا يَ ۡأ ِ ٖۚ ىا ۡٱل َخ ۡي َٰ َز َ َج ِميع ًٖۚا إِ َن ) ٨٤١ : يز ( البقرةٞ ٱّللَ َعلَ َٰى هك ِّل َش ۡيء قَ ِذ "Dan bagi tiap-tiap umat ada kiblatnya (sendiri) yang ia menghadap kepadanya. Maka berlomba-lombalah (dalam membuat) kebaikan. di mana saja kamu berada pasti Allah akan mengumpulkan kamu sekalian (pada hari kiamat). Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu”. (Q.S. alBaqarah: 148).2 Ayat di atas menjelaskan betapa pentingnya upaya mencapai prestasi yang baik, yaitu selalu meningkatkan amal kebaikan yang didasari hukum yang benar. Segala kebaikan dalam ayat tersebut termasuk di dalamnya adalah meraih prestasi belajar. Usaha untuk meraih prestasi yang optimal di sekolah tersebut tidak terlepas dari berbagai faktor pendukung, antara lain: adanya kecakapan diri siswa, situasi dan kondisi lingkungan belajar serta sarana dan prasarana pendidikan serta pendidikan yang diperoleh siswa di luar sekolah.
2
Ibid., hlm. 38.
3
Dalam pembelajaran bidang studi pendidikan agama Islam, kemampuan siswa dalam membaca dan menulis huruf Arab sangatlah penting. Sebab banyak sekali materi pelajaran tentang al-Qur'an dan Hadits serta kaidah-kaidah Islam yang semuanya mengunakan tulisan Arab. Kemampuan baca tulis huruf Arab selain didapatkan dari sekolah, juga banyak diperoleh siswa dari pendidikan luar sekolah, utamanya yaitu di lembaga TPQ (Taman Pendidikan Al-Qur’an). Taman pendidikan al-Qur’an atau yang lebih dikenal sebagai TPQ merupakan salah satu tempat untuk mencetak generasi-generasi Islam yang cerdas dan berkepribadian luhur. Di TPQ para santri tidak hanya diajarkan bagaimana cara baca tulis alQur’an yang benar dan sesuai dengan tajwid saja tetapi juga dilakukan pembelajaran tentang ibadah dan akhlak mulia. Dengan kemampuan baca tulis al-Qur’an yang diperoleh dari pendidikan TPQ serta pengetahuan-pengetahuan ke-Islaman lainnya, siswa dapat mempunyai modal yang baik dalam mempelajari materi pelajaran pendidikan agama Islam yang diajarkan di sekolah. Sebaliknya siswa yang tidak mengikuti TPQ atau asalasalan belajar di TPQ menyebabkan kurangnya kemampuan dalam baca tulis alQur’an serta pengetauan-pengetahuan lainnya. hal ini tentunya akan banyak menghambat prestasi belajar siswa dalam mempelajari pendidikan agama Islam. Di SD Negeri Ngablak 04 Kecamatan Cluwak Kabupaten Pati prestasi belajar siswa pada pelajaran pendidikan agama Islam masih belum optimal, di antara siswa masih ada yang belum mencapai ketuntasan belajar, sehingga masih perlu dilakukan upaya secara terus menerus dalam meningkatkan prestasi belajar para siswa agar dapat mencapai ketuntasan sesuai dengan tujuan pembelajaran yang diharapkan. Dari hasil temuan sementara, banyak di antara siswa yang
4
memiliki prestasi rendah pada mata pelajaran pendidikan agama Islam karena memiliki kemampauan rendah dalam baca tulis al-Qur’an. Di mana tingkat kemampuan baca tulis al-Qur’an siswa sangat beragam. Dalam arti walaupun dalam tingkat kelas yang sama, belum tentu kemampuan baca tulis al-Qur’annya sama. Hal ini karena pendidikan baca tulis al-Qur’an secara khusus tidak diajarkan di sekolah dasar, namun lebih banyak didapatkan dari pendidikan di luar sekolah seperti Taman Pendidikan al-Qur'an (TPQ), pengajian di masjid, mushola dan tempat ibadah lainnya. Pertanyaan yang muncul kemudian adalah apakah memang kemampuan baca tulis al-Qur’an yang diperoleh siswa dari pendidikan TPQ berpengaruh pada prestasi belajar mata pelajaran pendidikan agama Islam? Kalau memang ada pengaruhnya, seberapa besar pengaruhnya? Sebagaimana diketahui bahwa tinggi rendahnya prestasi belajar siswa disebabkan oleh banyak faktor, baik dari faktor internal siswa seperti kecerdasan, bakat dan ketekunan belajarnya maupun dipengaruhi oleh faktor-faktor-faktor di luar dirinya seperti profesionalitas pendidik, peran orang tua, sarana pendidikan, lingkungan sekolah dan lain sebagainya. Hal itulah yang kemudian melatarbelakangi peneliti tertarik melakukan penelitian secara mendalam tentang hubungan antara pendidikan taman pendidikan al-Qur’an dengan prestasi belajar pendidikan agama Islam, maka dalam penelitian skripsi ini penulis mengangkat judul: “Hubungan antara Hasil Pendidikan Taman Pendidikan Al-Qur’an (TPQ) dengan Prestasi Belajar Pendidikan Agama Islam Siswa SD Negeri Ngablak 04 Cluwak Pati Tahun Pelajaran 2014/2015”.
5
B. Penegasan Istilah Untuk menghindari terjadinya kesalahpahaman, serta untuk memudahkan pengertian judul skripsi ini, maka penulis menganggap perlu untuk memberikan penegasan istilah, antara lain sebagai berikut: 1. Hasil Pendidikan Taman Pendidikan Al-Qur’an (TPQ) Pendidikan adalah "sebuah proses dengan metode-metode tertentu sehingga orang memperoleh pengetahuan, pemahaman dan cara bertingkah laku yang sesuai dengan kebutuhan".3 Taman Pendidikan Al-Qur’an (TPQ) adalah lembaga pendidikan Islam non formal yang mengajarkan kepada para siswa tentang baca tulis al-Qur’an dan sekaligus bertujuan membentuk perilaku yang Islami. Biasanya pembelajaran dilaksanakan pada sore atau malam hari. Jadi yang dimaksud hasil pendidikan TPQ dalam skripsi ini adalah hasil pendidikan yang telah diperoleh di Taman Pendidikan Al-Qur’an yang dalam hal ini difokuskan pada tingkat kelas/jilid pengetahuan yang telah dicapai dari pendidikan TPQ, kemampuan melaksanakan shalat, doa-doa harian dan hafalan surat-surat pendek. 2. Prestasi Belajar Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam Arti prestasi belajara sebagaimana disampaikan oleh Muhibbin Syah adalah “hasil yang telah dicapai individu dari proses belajar yang dipengaruhi dari dalam diri individu dan di luar individu”.4. Kemudian arti Pendidikan
3
Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan Dengan pendekatan Baru, Rosdakarya, 2000), hlm. 10. 4
(Bandung: Remaja
Syaiful Bahri Djamarah, Psikologi Belajar, (Jakarta: Rineka Cipta, 2007), hlm. 141.
6
Agama Islam yang dimaksud di sini adalah "subyek pelajaran yang berisi materi atau pengalaman tentang ajaran agama Islam, yang umumnya tersusun secara sistematis dalam ilmu-ilmu keIslaman".5 Adapun prestasi belajar mata pelajaran pendidikan agama Islam yang peneliti maksud di sini adalah hasil yang telah dicapai dari belajar siswa pada bidang studi pendidikan agama Islam yang diajarkan di sekolah dan bisa diketahui dari hasil tes, baik tes lisan maupun tes tertulis (dalam hal ini adalah nilai hasil ulangan harian pada koginitif dan ranah psikomotorik semester ganjil tahun pelajaran 2014/2015). Dari penegasan istilah di atas dapat disimpulkan bahwa yang peneliti maksud "Hubungan antara Hasil Pendidikan Taman Pendidikan Al-Qur’an (TPQ) dengan Prestasi Belajar Pendidikan Agama Islam Siswa SD Negeri Ngablak 04 Kecamatan Cluwak Kabupaten Pati Tahun Pelajaran 2014/2015" sebagaimana judul dalam skripsi ini adalah hubungan antara hasil pendidikan yang diperoleh dari Taman Pendidikan Al-Qur’an (yang meliputi kemampuan baca tulis al-Qur’an, hafalan surat-surat pendek, kemampuan melaksanakan ibadah shalat dan doa-doa pendek) dengan hasil yang telah dicapai dari belajar mata pelajaran pendidikan agama Islam siswa SD Negeri Ngablak 04 Cluwak Pati tahun pelajaran 2014/2015 yang diambilkan dari nilai ulangan harian dan nilai tes dari peneliti pada semester ganjil tahun pelajaran 2014/2015. C. Rumusan Masalah Dari latar belakang masalah di atas, maka dalam penelitian ini peneliti merumuskan beberapa permasalahan sebagai berikut: 5
hlm.7.
Chabib Toha, et.al, Metodologi Pengajaran Agama, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2004),
7
1. Bagaimanakah hasil pendidikan TPQ siswa SD Negeri Ngablak 04 Kecamatan Cluwak Kabupaten Pati Tahun Pelajaran 2014/2015? 2. Bagaimanakah prestasi belajar mata pelajaran pendidikan agama Islam siswa SD Negeri Ngablak 04 Kecamatan Cluwak Kabupaten Pati Tahun Pelajaran 2014/2015? 3. Adakah hubungan yang signifikan hasil pendidikan TPQ dengan prestasi belajar mata pelajaran pendidikan agama Islam siswa SD Negeri Ngablak 04 Kecamatan Cluwak Kabupaten Pati Tahun Pelajaran 2014/2015? D. Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah untuk: 1. Mengetahui hasil pendidikan TPQ (Taman Pendidikan Al-Qur’an) siswa SD Negeri Ngablak 04 Kecamatan Cluwak Kabupaten Pati Tahun Pelajaran 2014/2015. 2. Mengetahui prestasi belajar mata pelajaran pendidikan agama Islam siswa SD Negeri Ngablak 04 Kecamatan Cluwak Kabupaten Pati Tahun Pelajaran 2014/2015. 3. Mengetahui hubungan hasil pendidikan TPQ (Taman Pendidikan Al-Qur’an) dengan prestasi belajar mata pelajaran pendidikan agama Islam siswa SD Negeri Ngablak 04 Kecamatan Cluwak Kabupaten Pati Tahun Pelajaran 2014/2015.
8
E. Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai berikut: 1. Secara Teoritis a. Dapat memperoleh informasi ilmiah tentang kondisi pendidikan TPQ dan prestasi belajar mata pelajaran Agama Islam. b. Dapat menemukan konsep-konsep teoritis yang dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan untuk peningkatan prestasi belajar mata pelajaran pendidikan agama Islam siswa SD Negeri Ngablak 04 Cluwak Pati tahun pelajaran 2014/2015 c. Dapat mengetahui hubungan hasil pendidikan TPQ dengan prestasi belajar mata pelajaran pendidikan agama Islam siswa SD Negeri Ngablak 04 Cluwak Pati tahun pelajaran 2014/2015. a. Secara Praktis a. Bagi peneliti: dapat menambah pengetahuan tentang ada tidaknya pengaruh hasil pendidikan TPQ (Taman Pendidikan Al-Qur’an) dengan prestasi belajar mata pelajaran pendidikan agama Islam siswa kelas V SD Negeri Ngablak 04 Kecamatan Cluwak Kabupaten Pati Tahun Pelajaran 2014/2015. b. Bagi lembaga yang diteliti: sebagai bahan masukan dan evaluasi untuk mengadakan perbaikan dalam rangka meningkatkan prestasi belajar mata pelajaran pendidikan agama Islam siswa. c. Bagi guru PAI: sebagai bahan pertimbangan dan acuan dalam melaksanakan pengajaran yang lebih baik, khususnya pada mata pelajaran Pendidikan agama Islam.
9
d. Bagi siswa: sebagai masukan sekaligus kritikan untuk memperbaiki prestasi belajar mata pelajaran pendidikan agama Islam. e. Bagi kepustakaan: sebagai bahan referensi dan dokumentasi kepustakaan dalam rangka menambah dan memperkaya perbendaharaan karya ilmiah, sekaligus sebagai bahan acuan dalam melakukan studi lanjutan bagi mahasiswa atau peneliti lain yang akan melakukan penelitian serupa. F. Sistematika Penulisan Skripsi Skripsi ini terbagi menjadi 5 (lima) bab, masing masing bab tersusun secara berurutan dan terperinci dalam beberapa sub bab, dengan rincian sebagai berikut: Bab I
Pendahuluan Terdiri atas: latar belakang masalah, penegasan istilah, perumusan masalah, tujuan penelitian dan manfaat penelitian
Bab II Landasan Teori dan Pengajuan Hipotesis Sub bahasan pertama tentang pendidikan TPQ (Taman Pendidikan AlQur’an) yang mencakup: pengertian pendidikan TPQ (Taman Pendidikan Al-Qur’an), Fungsi pendidikan TPQ (Taman Pendidikan Al-Qur’an), materi dalam pendidikan TPQ (Taman Pendidikan Al-Qur’an), tingkatan/Jilid dalam pendidikan TPQ. Sub bahasan kedua tentang prestasi belajar pendidikan agama Islam siswa, meliputi: pengertian prestasi belajar pendidikan agama Islam siswa, indikator prestasi belajar pendidikan agama Islam, faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar pendidikan agama Islam. Sub bahasan ketiga tentang pengaruh hasil pendidikan TPQ (Taman Pendidikan Al-Qur’an) terhadap prestasi
10
belajar pendidikan agama Islam siswa. Sub bahasan keempat tentang pengajuan hipotesis. Bab III Metode Penelitian Meliputi: jenis dan pendekatan penelitian, waktu dan tempat penelitian, variabel dan indikator penelitian, populasi dan sampel, teknik pengumpulan data dan teknik analisis data. Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan Sub bahasan pertama deskripsi data penelitian yang meliputi: data tentang hasil pendidikan TPQ (Taman Pendidikan Al-Qur’an) siswa SD Negeri Ngablak 04, dan data prestasi belajar mata pelajaran pendidikan agama Islam siswa SD Negeri Ngablak 04. Sub bahasan kedua tentang pengujian hipotesis yang meliputi: penentuan kategori data variabel X dan Y, dan menghitung koefesiensi antara variabel X dan Y. Sub bahasan ketiga tentang pembahasan penelitian. Bab V Penutup Terdiri atas kesimpulan, saran-saran dan kata penutup. Bagian akhir berisi daftar pustaka dan lampiran-lampiran.
11
12
G. Metode Penelitian 1. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian korelasional yang mengambil data dari lapangan (field research). Pendekatana yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif, karena menggunakan data kuantitatif dan analisis statistik. Adapun yang dimaksud penelitian kuantitatif sebagaimana diungkapkan oleh Sugiyono adalah: "Penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, teknik pengambilan sampel pada umumnya dilakukan secara random, pengumpulan data
13
menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan".6 Jadi penelitian ini adalah penelitian lapangan dengan menggunakan data kuantitatif untuk mengetahui hubungan antara hasil pendidikan di TPQ (Taman Pendidikan al-Qur’an) dengan prestasi belajar pendidikan agama Islam Siswa SD Negeri Ngablak 04 Cluwak Pati tahun pelajaran 2014/2015. 2. Populasi dan Sampel Penelitian a. Populasi Penelitian Dalam setiap penelitian, populasi yang dipilih erat hubungannya dengan masalah yang ingin dipelajari. Populasi atau universe adalah “jumlah keseluruhan dari unit analisa yang ciri-cirinya akan diduga”7. Adapun populasi penelitian ini adalah siswa SD Negeri Ngablak 04 Cluwak Pati tahun pelajaran 2014/2015 yang beragama Islam berjumlah 132 orang dengan rincian sebagai berikut: Tabel 1 Populasi Penelitian8 No.
Kelas
Jenis Kelamin Laki-laki Perempuan
Jumlah
1.
I
9
15
24
2.
II
11
10
21
3.
III
7
11
18
4.
IV
17
8
25
6
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan, Kuantitatif, Kualitatif, R & D, (Bandung: Alfabeta, 2006), hlm. 14. 7
Masri Singarimbun, Metodologi Penelitian Survey, (Jakarta: LP3ES, 1995), hlm. 152.
8
Buku Induk SD Negeri Ngablak 04 Cluwak Pati tahun pelajarn 2013/2014.
14
5.
V
11
10
21
6.
VI
14
9
23
Jumlah
69
63
132
Suharsimi Arikunto menjelaskan bahwa jika populasi penelitian kurang dari 100, lebih baik diambil semua sebagai responden sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi. Selanjutnya jika jumlah subyeknya besar dapat diambil diantara 10 % - 15 % atau 20 % - 25 % atau lebih.9 Karena populasi penelitian ini lebih dari 100, atau berjumlah 132 orang, sedangkan waktu, tenaga dan dana terbatas, maka penelitian ini hanya meneliti sebagian populasi atau disebut penelitian sampel. b. Sampel Penelitian Sampel yaitu “sebagian atau wakil populasi yang diteliti”.10 Agar menghasilkan
sampel
yang
representatif,
penunjukannya
harus
menggunakan teknik-teknik yang sesuai dan dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah. Pemilihan sampel dilakukan secara random atau acak (random sampling), yaitu dalam satuan atau semua satuan universal yang akan dikenakan pilihan mendapat kesempatan yang sama untuk dipilih menjadi sampel.11 Adapun sampel yang diambil adalah sebagai berikut: Tabel 2 Sampel Penelitian No.
Kelas
Jenis Kelamin Laki-laki Perempuan
Jumlah
9
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta: Rineka Cipta, 2002), hlm. 112 10 11
Ibid., hlm. 109. Sutrisno Hadi, Metodologi Research Jilid I, (Yogyakarta: Andi Offset, 1972), hlm. 75.
15
1.
IV
17
8
25
2.
V
11
10
21
Jumlah
28
18
46
Jadi jumlah sampel yang diambil adalah 46 orang dari 102 siswa atau sebesar 45% dari keseluruhan responden siswa SD Negeri Ngablak 04 Cluwak Pati tahun pelajaran 2014/2015.
3. Variabel dan Indikator Variabel adalah obyek penelitian atau apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian.12 Variabel penelitian ini terdiri dari variabel bebas (variabel independent) dan variabel terikat (varibel dependent), dengan rincian sebagai berikut: a. Variabel bebas (independent variable) Variabel bebas (independent variable) adalah variabel yang menjadi sebab timbulnya atau berubahnya variabel terikat (variabel dependent). Jadi variabel independent adalah variabel yang mempengaruhi 13. Dalam penelitian ini variabel bebasnya adalah hasil pendidikan TPQ, dengan indikator sebagai berikut: 1). Tingkat/jenjang kelas/jilid dalam pendidikan TPQ 2). Pemahaman tentang pelajaran ubudiyah (wudlu, shalat) 3). Hafalan tentang surat-surat pendek dan do’a-doa harian
12
Ibid.,. 75.
13
Sugiyono, Statistika…, op.cit., hlm. 3.
16
Untuk pengukuran variabel bebas ini digunakan kuesioner berdasarkan instrumen yang dikembangkan dari teori yang telah disusun. Instrumen diisi oleh siswa berdasarkan kondisi nyata yang telah dilakukannya yang berhubungan dengan pendidikan di TPQ. b. Variabel terikat (dependent variable) Variabel terikat disebut juga variabel respon, output, kriteria, konsekuen atau variabel terikat, yaitu variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas. Pada penelitian ini variabel terikatnya adalah prestasi belajar pendidikan agama Islam (Y). Adapun indikatornya adalah: 1) Aspek kognitif: Nilai tes yang dibuat peneliti sesuai dengan pelajaran yang telah ditempuh. 2) Aspek psikomotorik: Rata-rata ulangan harian 3) Aspek afektif: Nilai harian Untuk pengukuran variabel terikat ini digunakan teknik tes dan dokumentasi yang diambilkan dari buku legger guru pendidikan agama Islam (nilai harian). 4. Teknik Pengumpulan Data Untuk
memperoleh
data-data
yang
lengkap,
benar
dan
dapat
dipertanggungjawabkan maka dalam penelitian ini dipergunakan metodemetode sebagai berikut:
a. Angket
17
Angket atau questioner adalah "sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang dirinya atau hal-hal yang diketahui".14 Penulis menggunakan angket tertutup yaitu jenis angket yang sudah disediakan jawabannya sehingga responden tinggal memilih. Angket ini peneliti berikan kepada siswa kelas IV dan V SD Negeri Ngablak 04 Cluwak Pati untuk mengetahui tentang pendidikan TPQ siswa. Adapun alasan peneliti menggunakan metode angket tertutup dalam penelitian ini adalah: 1) Responden lebih mudah menjawabnya, karena hanya memilih jawaban-jawaban yang telah tersedia. 2) Didapatkan data yang obyektif, karena para responden tidak meminta mengomentari, akan tetapi cukup memilih sendiri. 3) Didapatkan data yang sesuai dengan data yang diharapkan. Jumlah pertanyaan yang diberikan ada 15 item, terdiri atas 4 jawaban bertingkat, yaitu: selalu, sering, kadang-kadang, dan tidak pernah. Adapun sistem penskorannya adalah: Untuk pernyataan positif, skor jawabannya sebagai berikut: 1) Jawaban “a” diberi nilai 4 2) Jawaban “b” diberi nilai 3 3) Jawaban “c” diberi nilai 2 4) Jawaban “d” diberi nilai 1 Sedangkan untuk pernyataan negatif, skor jawabannya sebagai berikut: 1) Jawaban “a” diberi nilai 4 14
Suharsimi Arikunto, op.cit., hlm. 128.
18
2) Jawaban “b” diberi nilai 3 3) Jawaban “c” diberi nilai 2 4) Jawaban “d” diberi nilai 1 Jadi skor tertinggi adalah 4 dan skor terendah adalah 1.
b. Tes Tes yaitu "serentetan pertanyaan atau latihan serta alat lain yang digunakan untuk
mengatur ketrampilan,
pengetahuan
intellegensi,
kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok".15 Jenis tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes prestasi (achievement test), yaitu tes yang digunakan untuk mengukur pencapaian seseorang setelah mempelajari sesuatu.16 Adapun bentuk tes yang digunakan adalah tes tertulis dengan soal multiple choice (pilihan ganda). Alasan peneliti menggunakan tes prestasi belajar secara tertulis (yang soalnya langsung dibuat oleh peneliti) untuk mengetahui prestasi belajar aqidah akhlak siswa kelas IV dan V SD Negeri Ngablak 04 Cluwak Pati tahun pelajaran 2014/2015. Materi tes diambilkan dari kompetensi dasar pelajaran PAI sebagaimana telah dijelaskan dalam variabel dan indikator penelitian. Dalam hal ini penulis membuat soal berbentuk multiple choice (pilihan ganda) sebanyak 20 soal dan isian sebanyak 5 soal. Cara penilaiannya adalah apabila siswa menjawab benar 1 soal, nilainya adalah 4 sedangkan jika salah nilainya 0. Sehingga nilai tertinggi = 100 dan nilai terendah = 0.
15 16
Ibid., hlm. 127. Ibid., hlm. 128.
19
c. Dokumentasi Teknik pengumpulan data dengan dokumentasi adalah "mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, legger, agenda dan sebagainya".17 Dalam hal ini penulis menggunakan dokumentasi buku legger guru mata pelajaran pendidikan agama Islam di kelas IV dan V pada semester genap tahun pelajaran 2014/2015. Teknik okumentasi ini penulis pergunakan untuk mengumpulkan data tentang prestasi belajar penidikan agama Islam siswa kelas IV dan V SD Negeri Ngablak 04 Cluwak Pati tahun pelajaran 2014/2015.
5. Teknik Analisis Data Analisis data dalam penelitian ini menggunakan teknik pengolahan data statistik, yaitu pengolahan data yang menggunakan analisis statistik dan menggunakan data kuantitatif. Sebelum dilakukan analisa data, terlebih dahulu
dilakukan
beberapa
tahapan,
yaitu:
mengumpulkan
data,
menggolongkan data, mengolah data yang sudah digolongkan menjadi tabel. Selanjutnya peneliti melakukan perhitungan lanjut melalui distribusi frekuensi untuk selanjutnya dimasukkan ke dalam analisis regresi satu prediktor dengan skor mentah dengan rumus sebagai berikut: 18 Sumber Varian
Df
Regresi
K
Sum Of Squares (SS) b.Σxy + a. Σy - (Σy)²
Varian (S²) SSreg
F reg S²reg
17
Ibid., hlm. 206.
18
Mustaqim, "modul kuliah" Statistik, (Jepara: Fakultas Tarbiyah INISNU Jepara, 2008), hlm.
56-57.
20
N
Residu
N-k-1
Total
N-1
Σy² - b. Σxy- a . Σy
K
S²res
SSres (N-K-1)
-
-
-
Σy² - (Σy)² N
F reg = S² reg S² res Keterangan:
F reg = Harga bilangan F untuk garis regresi S² reg = Variansi garis regresi S² res = Variansi garis residu
Adapun S² reg diperoleh dari : S² reg
=
SS reg
=
SS reg K b. Σ xy + a. Σy - (Σy)² N
Sedangkan S² res diperoleh dari: S² res
=
S² res
=
SS res N-k-1 Σy² - b. Σ xy – a .Σy
Adapun b diperoleh dari: b
=
N. Σ XY - Σ X.. Σ Y N. Σ X² - (Σ X)²
Sedangkan a diperoleh dari: a
= Y – b.Y . X X
Y
= ΣY N
X
= ΣX N
21
Setelah diperoleh nilai Freg akan diberikan interpretasi dengan mengecek taraf signifiknasi dengan F tabel (Ft 5 % atau Ft 1 %) dengan ketentuan sebagai berikut: 1). Jika Freg lebih besar dari Ft 1% atau 5%, maka signifikansi (hipotesis alternatif diterima). 2). Jika Freg lebih kecil dari Ft 1% atau 5%, maka non signifikansi (hipotesis alternatif ditolak). Untuk mencari berapa persen variabel X berpengaruh pada variabel Y, digunakan koefisien determinasi dengan rumus: rdeterminasi = (r)2 x 100 % Untuk memperoleh nilai r digunakan rumus korelasi product moment dengan perhitungan sebagai berikut N∑XY – (∑X) (∑Y) r
xy
= { N∑X² - (∑X)² } { N∑Y² - (∑Y)² }
H. Sistematika Penulisan Skripsi Skripsi ini terbagi menjadi 5 (lima) bab, masing masing bab tersusun secara berurutan dan terperinci dalam beberapa sub bab, dengan rincian sebagai berikut: Bab I
Pendahuluan, terdiri atas: latar belakang masalah, penegasan istilah, perumusan masalah, tujuan penelitian dan manfaat penelitian
Bab II
Landasan Teori dan Pengajuan Hipotesis. Sub bahasan pertama tentang pendidikan TPQ (Taman Pendidikan Al-Qur’an) yang mencakup: pengertian pendidikan TPQ (Taman Pendidikan Al-Qur’an), Fungsi
22
pendidikan TPQ (Taman Pendidikan Al-Qur’an), materi dalam pendidikan TPQ (Taman Pendidikan Al-Qur’an), tingkatan/Jilid dalam pendidikan TPQ. Sub bahasan kedua tentang prestasi belajar pendidikan agama Islam siswa, meliputi: pengertian prestasi belajar pendidikan agama Islam siswa, indikator prestasi belajar pendidikan agama Islam, faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar pendidikan agama Islam. Sub bahasan ketiga tentang pengaruh hasil pendidikan TPQ (Taman Pendidikan Al-Qur’an) terhadap prestasi belajar pendidikan agama Islam siswa. Sub bahasan keempat tentang pengajuan hipotesis. Bab III
Metode Penelitian, yang meliputi: jenis dan pendekatan penelitian, waktu dan tempat penelitian, variabel dan indikator penelitian, populasi dan sampel, teknik pengumpulan data dan teknik analisis data.
Bab IV
Hasil Penelitian dan Pembahasan. Sub bahasan pertama deskripsi data penelitian yang meliputi: data tentang hasil pendidikan TPQ (Taman Pendidikan Al-Qur’an) siswa SD Negeri Ngablak 04, dan data prestasi belajar mata pelajaran pendidikan agama Islam siswa SD Negeri Ngablak 04. Sub bahasan kedua tentang pengujian hipotesis yang meliputi: penentuan kategori data variabel X dan Y, dan menghitung koefesiensi antara variabel X dan Y. Sub bahasan ketiga tentang pembahasan penelitian.
Bab V
Penutup, terdiri atas kesimpulan, saran-saran dan kata penutup.
Daftar Pustaka Lampiran-Lampiran
Riwayat Hidup Penulis
23
Jepara,
Desember 2013
Mahasiswa yang Mengajukan
Sunaisah Menyetujui, Dosen Pembimbing
Drs. Maswan, MM.
DAFTAR PUSTAKA
Ali, Zainuddin, Pendidikan Agama Islam, Jakarta: Bumi Aksara, 2007. An-Nawawi, Abi Zakaria Yahya bin Sarif, Riyadlush Shalihin, Semarang: Nur Asia, tt.. Arikunto, Suharsimi. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Jakarta: Rineka Cipta, 2002. Ash Shiddieqy, TM. Hasbi. Sejarah Pengantar Ilmu Al-Qur`an, Jakarta: Bulan Bintang, 1980. Barnadib, Sutari Imam, Pengantar Ilmu Pendidikan Sistematis, Yogyakarta: Andi Offset, 1993. Djamarah, Saiful Bahri dan Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar, Jakarta: Rineka Cipta, 2002. Djamarah, Syaiful Bahri. Psikologi Belajar, Jakarta: PT Rineka Cipta, 2002. Muhaimin, et.al., Paradigma Pendidikan Islam, Upaya Mengefektifkan Pendidikan Agama Islam di Sekolah, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2001..
24
Mustaqim, "modul" Statistik, INISNU Jepara, 2008. Nata, Abudin. Akhlak Tasawuf, Jakarta: Rajawali Pers, 1996. Poerwadarminta, W.J.S., Kamus Umum Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, 2007. Qardawi, Yusuf. Berinteraksi dengan Al-Qur`an, terj. Abdul Hayyie Al-Kattani, Jakarta: Gema Insani Press, 1999. Sardiman A.M., Interaksi Belajar Mengajar, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2007. Singarimbun, Masri. Metodologi Penelitian Survey, Jakarta: LP3ES, 1995. Slameto, Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya, Jakarta: Rineka Cipta, 1995. Sudijono, Anas. Pengantar Dalam Statistik Pendidikan, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2005. Sugiyono, Statistika Untuk Penelitian, Bandung: Alfabeta, 2005. Suryabrata, Sumadi, Psikologi Pendidikan, (Jakarta: Rajawali Press, 2008. Syah, Muhibbin. Psikologi Pendidikan Dengan pendekatan Baru, Remaja Rosdakarya, 2000.
Bandung:
Syah, Muhibbin. Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2000. Toha, Chabib et.al, Metodologi Pengajaran Agama, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2004. Undang-undang No. 20 Tahun 2003, Tentang Sistem Pendidikan Nasional, Jakarta: Cipta Jaya, 2003. Yayasan Penyelenggara Penterjemah Al-Qur'an Depag. RI, Al-Qur'an dan Terjemahnya, Jakarta: Depag. RI, 1982. Zuriah, Nurul. Pendidikan Moral dan Budi Pekerti dalam Perspektif Perubahan, Jakarta: Bumi Aksara, 2007.
BAB II LANDASAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS
A. Taman Pendidikan Al-Qur’an (TPQ) 1. Pengertian Taman Pendidikan Al-Qur’an (TPQ) Taman Pendidikan Al-Qur’an (TPQ) adalah lembaga pendidikan dan pengajaran islam untuk anak-anak usia 7-12 tahun yang bertujuaan untuk menyiapkan anak didik agar menjadi generasi yang qur’ani, yaitu generasi yang mencintai al-Qur’an, berkomitmen dengan al-Qur’an serta menjadikan al-Qur’an sebagai bacaan dan pandangan hidup sehari-hari.1 TPQ merupakan penunjang pendidikan agama Islam pada lembagalembaga pendidikan formal, karenanya diselenggarakan pada sore/siang hari di luar jam sekolah. Awal tahun pelajaran tidak ditentukan secara pasti, maka TPQ dapat menerima santri sewaktu-waktu selama tersedia tenaga pengajar dan ruang kelas. Saat ini penyelenggaraan TPQ semakin berkembang dan tersebar di seluruh pelosok tanah air. Kehadirannya telah berhasil menghantarkan anak didiknya mampu membaca dan menulis al-Qur`an dengan baik. Bahkan saat ini TPQ merupakan suatu lembaga non formal yang sangat dikenal di kalangan masyarakat Islam.
1
Hasan Muarif Ambari (et.al). Suplemen Ensiklopedi Islam, (Jakarta: Ikrar Mandiriabadi, 2002), hlm. 218.
11
12
2. Materi Pelajaran di Taman Pendidikan Al-Qur’an (TPQ) Materi pelajaran yang utama di diajarkan di TPQ adalah belajar baca tulis al-Qur’an dengan menggunakan buku metode cepat membaca al-Qur’an seperti Iqra’, Qiroati, al-Barqi, Hattariyah, Yanbua dan lain-lain. Sebagai materi tambahan atau penunjang adalah hafalan bacaan shalat, surat-surat pendek, doa sehari-hari dan ayat-ayat pilihan. Jika diklasifikasikan, secara umum pembelajaran di TPQ meliputi bidang aqidah, ibadah dan akhlak. Masing-masing akan penulis uraikan di bawah ini: a. Aqidah Arti aqidah menurut etimologi adalah "ikatan atau sangkutan". Sedangkan secara terminologi adalah iman, keyakinan yang menjadi pegangan hidup bagi setiap pemeluk agama Islam.2 Aqidah menjadi titik tolak kegiatan seorang muslim. Aqidah merupakan kepercayaan yang harus diimani lebih dahulu dengan tidak boleh dicampuri dan dipengaruhi oleh keraguan. Pembahasan mengenai aqidah pada umumnya berkisar pada arkanul iman (rukun-rukun iman yang enam), bahwa umat Islam harus berbakti dan beriman hanya kepada Allah, iman kepada malaikat Allah, kitab Allah, kepada rasul Allah, hari kiamat dan iman kepada qada’ dan qadar. Seperti dalam surat al-Baqarah ayat 177:
ۡ ْ ُّس ٱ ۡلجِ َّش أَى تُ َىل ة َو َٰلَ ِن َّي ٱ ۡلجِ َّش َه ۡي َ لَّ ۡي ِ ق َوٱ ۡل َو ۡغ ِش ِ ىا ُوجُىهَ ُننۡ ٓ قِجَ َل ٱل َو ۡش ِش ٓ ۡ َءا َه َي ثِٱ َّّللِ َوٱ ۡليَ ۡى ِم ٱ )٧٨٨ :(البقرة.. ت َوٱلٌَّجِيِّۧ َي ِ َۡل ِخ ِش َوٱ ۡل َو َٰلَئِ َن ِخ َوٱ ۡل ِن َٰت
2
Zainuddin Ali, Pendidikan Agama Islam, (Jakarta: Bumi Aksara, 2007), hlm. 2.
13
"Bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah timur dan barat itu suatu kebajikan, akan tetapi Sesungguhnya kebajikan itu ialah beriman kepada Allah, hari Kemudian, malaikat-malaikat, kitabkitab, nabi-nabi ... (Q.S. al-Baqarah: 177).3 Aqidah sebagai salah satu materi pendidikan di TPQ berisi tentang halhal yang berhubungan dengan Arkanul Iman (rukun iman) dimaksudkan agar para santri memiliki keimanan yang kuat terhadap keyakinan pada agamanya. b. lbadah Secara bahasa, ibadah berarti: "taat, tunduk, turut, mengikut dan do'a".4 Bisa juga diartikan menyembah sebagaimana disebutkan dalam al-Qur'an Surat adz-Dzariyat ayat 56:
ِ ْاْلِ َّن َوا )٦٧ :س إِالَّ لِيَ ْعبُ ُد ْون (الذاريات ن إل ْ ت ْ ُ َوَما َخلَ ْق َ
“Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan untuk menyembah-Ku” (Q.S. adz-Dzariyah: 56).5 Atau dalam surat Al-Fatihah ayat 5:
ُ َّبك ًَ ۡستَ ِع )٦ :يي (الفاحتة َ ك ًَ ۡعجُ ُذ َوإِي َ إِيَّب "Hanya Engkaulah yang kami sembah, dan Hanya kepada Engkaulah kami meminta pertolongan". (Q.S. al-Fatihah: 5).6 Ibadah dalam arti taat diungkapkan dalam Al-Qur'an Surat Yasin ayat 60, yaitu:
ْ أَلَنۡ أَ ۡعهَ ۡذ إِلَ ۡي ُننۡ َٰيَجٌَِ ٓي َءا َد َم أَى ََّّل تَ ۡعجُ ُذ ّٞ ِّ ّو ُّهجٞ وا ٱل َّش ۡي َٰطَ َي إًَِّهۥُ لَ ُننۡ َع ُذ يي
)٧٦ :(يس
3
Departemen Agama RI, Al-Qur`an dan Terjemahnya, (Jakarta: Depag RI, 1989), hlm. 43.
4
Ibid., hlm. 169-170.
5
Ibid., hlm. 862.
6
Ibid., hlm. 6
14
"Bukankah Aku Telah memerintahkan kepadamu Hai Bani Adam supaya kamu tidak menyembah syaitan? Sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagi kamu" (Q.S. Yasin: 60).7 Ibadah yang dimaksud di sini adalah dalam arti sempit, yaitu masalah shalat, puasa, zakat dan haji. Namun dalam pendidikan di TPQ, materi ibadah hanya sebatas pada masalah shalat dan membaca al-Qur’an serta tentang doa harian. Dalam hal ini akan penulis uraikan satu persatu sebgai berikut: 1). Membaca Al-Qur`an Membaca al-Qur'an adalah materi utama yang diajarkan di TPQ. Mulai dari usia anak-anak atau jenjang pertama kelas TPQ, santri diajarkan mengenal huruf-huruf hijaiyah, harakat, huruf bergandeng hingga betulbetul hafal bentuk dan cara bacanya. kemudian
pada
jenjang/kelas-kelas berikutnya diajarkan bagaimana cara membaca kalimat-kalimatpendek hingga yang panjang yang ada dalam al-Qur’an sampai betul-betul lancar. Baru setelah menguasai pembacaan kalimatkalimat pendek dalam al-Qur’an kemudian santri baru belajar membaca al-Qur’an. Materi membaca al-Qur’an inilah yang menjadi prioritas utama dalam pendidikan TPQ. Artinya mulai masuk TPQ sampai lulus, materi membaca al-Qur’an ini adalah materi yang paling diutamakan agar betulbetul mampu membaca al-Qur’an secara fasih, lancar dan tartil.
7
Ibid., hlm. 712
15
2). Shalat Shalat adalah suatu tindakan sembahyang.8 Sembahyang yang berarti menuju, mengabdi dan mematuhi Allah dalam seluruh hidup kita. Oleh karena itu, dalam melaksanakan ibadah shalat diperlukan kesadaran penuh bahwa kita adalah hamba Allah, sehingga setiap sisi kehidupan kita harus didedikasikan untuk mengabdikan diri kepada-Nya. Shalat fardlu sebanyak lima kali sehari semalam, yang diketahui dengan pasti dari penjelasan agama. Barang siapa yang menentangnya dihukumi kafir (ingkar). Shalat fardhu yang lima ini terkumpul semuanya sebagai kesatuan hanya pada ajaran yang di bawa oleh Nabi Muhammad SAW. Sebagaimana Firman Allah dalam al-Qur`an surat al-Ankabut ayat 45:
َّ صلَ َٰىحَ إِ َّى ٱل َّ ت َوأَقِ ِن ٱل صلَ َٰىحَ تَ ٌۡهَ َٰى َع ِي َ ٱ ۡت ُل َهبٓ أُو ِح َي إِلَ ۡي ِ َل ِه َي ٱ ۡل ِن َٰت ۡ َٱ ۡلفَ ۡح َشبٓ ِء َوٱ ۡل ُوٌ َن ِش َولَ ِز ۡم ُش ٱ َّّللِ أَ ۡمجَ ُش َوٱ َّّللُ يَ ۡعلَ ُن َهب ت ُىى َ صٌَع
)٥٦ :(العنكبوت
"... dan Dirikanlah shalat. Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan- perbuatan) keji dan mungkar. dan Sesungguhnya mengingat Allah (shalat) adalah lebih besar (keutamaannya dari ibadat-ibadat yang lain). dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan". (Q.S. al-Ankabut: 45).9 Kemudian dalam surat Luqman ayat 17 juga dijelaskan:
ۡ ُوف َوٱ ًۡهَ َع ِي ٱ ۡل ُوٌ َن ِش َوٱ َّ ي أَقِ ِن ٱل َٰصجِ ۡش َعلَى ِ صلَ َٰىحَ َو ۡأ ُه ۡش ثِٱ ۡل َو ۡعش َّ ٌََُٰيَج ُ )٧٨ :ىس (لقمان َ ِل إِ َّى َٰ َرل َ َصبث َ ََهبٓ أ ِ ل ِه ۡي َع ۡز ِم ٱ ۡۡل ُه "Hai anakku, Dirikanlah shalat dan suruhlah (manusia) mengerjakan yang baik dan cegahlah (mereka) dari perbuatan yang mungkar dan Bersabarlah terhadap apa yang menimpa kamu.
8 9
W.J.S. Poerwadarminta, op.cit., hlm. 1015.
Departemen Agama RI, op.cit., hlm. 635.
16
Sesungguhnya yang demikian itu termasuk hal-hal yang diwajibkan (oleh Allah). (Q.S. Luqman: 17)10 Selain itu Rasulullah juga memerintahkan agar mengajarkan sholat kepada anak. Dalam suatu hadits disebutkan:
ل اق را وق ا:عن عمرو بن شعيب ع ن ابي و ع ن ج ده رض ا عن و ل اق مروا اوالدكم بالصالة وىم ابناء ابع ا ن واض ربوىم:صلى ا عليو والم 11 )عليها وىم ابناء عشر وفرلوا بينهم يف املضاجع (رواه ابو داود Dari Amr bin Syuaib dari ayahnya dari kakeknya ra. berkata bahwa Rasulullah telah bersabda: "Suruhlah anak-anakmu untuk mengerjakan shalat ketika mereka berusia tujuh tahun, dan pukullah mereka jika tidak mau mengerjakannya, yaitu ketika berusia sepuluh tahun, dan pisahkanlah tempat tidur mereka". (HR. Abu Dawud). Materi ibadah tentang shalat merupakan salah satu materi yang juga menjadi prioritas utama dalam pendidikan TPQ. Di mana setiap hari anak dilatih untuk dapat menghafal bacaan-bacaan dalam shalat, mulai dari berwudlu, bacaan-bacaan dalam shalat hingga
bacaan dzikir setelah
shalat. Selain itu anak juga dilatih praktik secara langsung untuk melakukan gerakan-gerakan dalam shalat secara benar. 3). Berdo’a Do’a adalah "permohonan (harapan) kepada Allah".12 Doa dipanjatkan umat Islam dengan harapan semoga Allah mengabulkan segala permohonan atau cita-cita dirinya, baik di dunia maupun di akhirat. Berdo’a sangat penting bagi manusia, karena dengan do’a yang benar10
Ibid., hlm. 655.
11
Abu Dawud, Sunan Abu Dawud, Juz 2, (Beirut: Dar al-Fikr,t.t.), hlm. 88.
12
W.J.S. Poerwadarminta, op.cit., hlm. 297.
17
benar minta kepada Allah dapat menjadikan iman dan taqwa seseorang bertambah. Dengan do’a dimaksudkan manusia tidak sombong waktu mendapat nikmat dan tidak cepat putus asa pada waktu ditimpa musibah. Doa yang diajarkan di TPQ adalah doa-doa harian seperti doa ketika dan sesudah makan, doa akan dan sesudah tidur, doa ketika bercermin, doa akan bepergian, doa ketika akan buang air besar, doa ketika akan belajar dan lain sebagainya. Materi doa ini biasanya dilafalkan secara bersama-sama oleh para santri dengan dipandu oleh para ustadz atau ustadzah pada awal atau akhir pelajaran. c. Akhlak Akhlak adalah “hal ihwal yang melekat dalam jiwa, daripadanya timbul perbuatan-perbuatan yang mudah tanpa dipikirkan dan diteliti oleh manusia”.13 Apabila hal ihwal atau tingkah laku itu menimbulkan perbuatanperbuatan terpuji oleh syara', maka tingkah laku itu dinamakan akhlak yang baik. Sebaliknya, bila perbuatan-perbuatan yang buruk maka tingkah laku itu dinamakan akhlak yang buruk. Akhlak disebut tingkah laku atau hal ihwal yang melekat kepada seseorang karena telah dilakukan berulang-ulang atau terus-menerus. Selain itu, diisyaratkan timbulnya perbuatan itu dengan mudah tanpa terpikirkan. Orang yang memaksakan diri melakukan suatu perbuatan atau karena ada kepentingan tertentu, perbuatan tersebut belum bisa disebut sebagai akhlak. Secara umum, materi akhlak mulia yang diajarkan di TPQ adalah:. 1). Akhlak kepada Allah SWT 13
Zainuddin Ali, Pendidikan Agama Islam, (Jakarta: Bumi Aksara, 2007), hlm. 30.
18
Manusia sebagai ciptaan Tuhan mempunyai kewajiban terhadap Sang Pencipta. Kewajiban terhadap Tuhan ialah melaksanakan perintahNya dan menjauhi larangan-Nya. Perbuatan yang dilakukan karena perintahnya merupakan ibadah, baik yang bersifat khusus (hablu minallah) yang bersifat umum (hablu minannas).14 Di antara akhlak mulia kepada Allah yang diajarkan kepada para santri di TPQ adalah adab berdoa, adab membaca al-Qur’an, adab ketika beribadah dan lain sebagainya. 2). Akhlak kepada Sesama Manusia Akhlak manusia terhadap sesamanya di antaranya meliputi akhlak terhadap diri sendiri, terhadap orang tua, terhadap orang yang lebih tua, terhadap sesama manusia, terhadap orang yang lebih muda.15 Di antara akhlak kepada sesama manusia yang diajarkan kepada para santri di TPQ adalah sopan santun kepada orang tua, kepada guru dan kepada orang yang lebih tua (misalnya diajarkan bahasa “Krama Inggil” dalam bahasa Jawa). Selian itu juga diajarkan tentang sopan santun kepada sesama teman, terbiasa memberikan sesuatu
kepada
teman, tidak terbiasa meminta sesuatu kepada teman, tidak berkelahi, adab berbicara kepada teman dan lain sebagainya. 3). Akhlak terhadap Lingkungan
14
Nurul Zuriah, Pendidikan Moral dan Budi Pekerti dalam Perspektif Perubahan, (Jakarta: Bumi Aksara, 2007), hlm. 28. 15
Ibid., hlm. 30-31.
19
Manusia tidak mungkin bertahan hidup tanpa adanya dukungan lingkungan alam yang sesuai, serasi seperti yang dibutuhkan. Untuk itulah manusia harus mematuhi aturan dan norma demi menjaga kelestarian dan keserasian hubungan antara manusia dengan alam sekitarnya.16 Akhlak manusia terhadap lingkungan meliputi akhlak terhadap alam dengan flora dan faunanya serta akhlak terhadap masyarakat atau kelompok sosial. Akhlak terhadap lingkungan ini dapat dilaksanakn dengan cara menjaga, memelihara dan mengolah lingkungan dengan baik dan seimbang. Sedangkan akhlak terhadap masyarakat misalnya dapat dilaksanakan dengan berlaku adil, bijaksana dan amar ma'ruf nahi mungkar. Materi akhlak terhadap lingkungan juga diajarkan di Taman Pendidikan Al-Qur’an, misalnya tentang membersihkan lingkungan sekitar, piket bersih-bersih, membuang sampah pada tempatnya, memanfaatkan alam sekitar denagn benar dan lain sebagainya.
3. Tujuan Pendidikan di Taman Pendidikan Al-Qur’an Pendidikan al-Qur'an di TPQ merupakan usaha yang sangat mulia agar generasi Islam dapat membaca al-Qur'an dengan baik dan benar. Tentang pentingnya pendidikan al-Qur'an, Allah SWT telah berfirman dalam al-Qur'an Surat ash-Shaad ayat 29:
ْ ُّك لِّيَ َّذثَّش ُٓو ْا َءا َٰيَتِ ِهۦ َولِيَتَ َز َّم َش أُ ْولٞ ل ُه َٰجَ َش َ َِم َٰتَت أ ٩٢ ت َ ًز ۡل ٌََٰهُ إِلَ ۡي ِ َىا ٱ ۡۡلَ ۡل َٰج 16
Ibid., hlm. 32.
20
(٨٪: )الصاد "Ini adalah sebuah Kitab yang kami turunkan kepadamu penuh dengan berkah supaya mereka memperhatikan ayat-ayatNya dan supaya mendapat pelajaran orang-orang yang mempunyai fikiran". (Q.S. Shaad: 29).17 Di dalam hadits, Rasulullah SAW juga menjelaskan tentang pentingnya pendidikan al-Qur'an. Sebagaimana sabda beliau:
ِ :ص لَّى ا ُ َعلَْي ِو َو َا لَّ َم َ َ ل:اق َ ََو َع ْن عُمْ َم ا َن بْ ِن َع َّف ا َن َر ِض َ ا ُ َعْن وُ ل َ اق َر ُا ْو ُق ا 18 )َخْي ُرُك ْم َم ْن تَ َعلَّ َم اْل ُق ْرأَ َن َو َعلَّ َموُ (رواه البخاري "Dari Sahabat Usman bin Affan ra. berkata bahwa Rasulullah saw. telah bersabda: "Sebaik-baik kalian adalah orang yang belajar Al-Qur`an dan mengajarkannya" (HR. Bukhari). Dalam eksiklopedi Islam dijelaskan bahwa tujuan umum pendidikan TPQ yaitu "menyiapkan anak didik agar menjadi generasi yang qur’ani, yaitu generasi yang mencintai al-Qur’an, berkomitmen dengan al-Qur’an serta menjadikan alQur’an sebagai bacaan dan pedoman hidup sehari-hari. Tujuan utamanya mendidik santri mampu membaca al-Qur’an dengan benar sesuai ilmu tajwid".19 Dengan demikian tujuan pendidikan TPQ adalah agar anak didik mampu membaca al-Qur'an dengan baik dan benar, mengerjakan shalat dan memiliki akhlaqul karimah dapat tercapai secara baik.
B. Prestasi Belajar Pendidikan Agama Islam (PAI) 1. Pengertian Prestasi Belajar Pendidikan Agama Islam (PAI) 17
Departemen Agama RI, Al-Qur`an dan Terjemahnya, op.cit., hlm. 736.
18
Abi Zakaria Yahya bin Syarif An-Nawawi, Riyadlusshalihin., (T.tp.: Nur Asia, tt.), hlm. 431.
19
Hasan Muarif Ambary, (et.al), op.cit., hlm. 218.
21
Prestasi dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia diartikan sebagai "hasil yang telah dicapai dari suatu usaha".20 Artinya prestasi merupakan hasil yang telah dicapai seseorang dari adanya usaha. Orang yang berprestasi berarti orang yang telah mendapatkan hasil dari usahanya. Adapun tinggi atau rendahnya prestasi seseorang berhubungan dengan kemampuan dan caranya untuk meraih prestasi tersebut. Semakin baik dan semakin keras usaha yang dilakukan, tentu akan mendapatkan prestasi yang lebih baik bila dibandingkan dengan orang yang usahanya biasa-biasa saja atau kurang sama sekali. Kemudian arti belajar menurut para ahli pendidikan di antaranya adalah: a. W.J.S. Poerwadarminta Belajar adalah "berusaha supaya memperoleh kepandaian (ilmu dsb.) dengan menghafal, melatih diri dan sebagainya".21 b. Sumadi Suryabrata Belajar adalah "usaha penguasaan materi ilmu pengetahuan yang merupakan sebagian kegiatan menuju terbentuknya kepribadian yang utuh".22 c. Syaiful Bahri Djamarah Belajar adalah "serangkaian kegiatan jiwa raga untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman individu dalam interaksi dengan lingkungannya yang menyangkut kognitif, afektif dan psikomotorik ".23 d. Sardiman 20
W.J.S. Poerwadarminta, op.cit.,, hlm. 910. Ibid., hlm. 14.
21
22
Sumadi Suryabrata, Psikologi Pendidikan,(Jakarta: Raja Grafindo, 2004), hlm. 21.
23
Syaiful Bahri Djamarah, Psikologi Belajar, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2002), hlm. 12.
22
Belajar adalah “kegiatan psiko-fisik menuju ke perkembangan pribadi seutuhnya. Sedangkan secara sempit, belajar adalah usaha materi ilmu pengetahuan yang merupakan sebagian kegiatan menuju terbentuknya kepribadian seutuhnya”.24 e. Muhibbin Syah Belajar adalah “tahapan perubahan seluruh tingkah laku individu yang relatif menetap sebagai hasil pengalaman dan interaksi dengan lingkungan yang melibatkan proses kognitif."25 f. Noehi Nasution Belajar adalah “aktivitas yang menghasilkan perubahan pada diri individu yang belajar, baik aktual maupun potensial. Perubahan itu pada dasarnya berupa didapatkannya kemampuan baru yang berlaku dalam waktu yang relatif lama dan perubahan itu terjadi karena usaha."26 Dari beberapa pengertian di atas dapat dipahami bahwa belajar merupakan istilah satu bentuk tingkahlaku individu dalam usahanya untuk memenuhi kebutuhan dalam mencapai tujuan. Belajar merupakan proses yang diarahkan pada tujuan, baik tujuan dalam jangka pendek maupun jangkan panjang, sebagai peruses kegiatan melalui berbagai pengalaman. Syaiful Bahri Djamarah mendefinisikan prestasi belajar adalah “hasil yang diperoleh berupa kesan-kesan yang mengakibatkan perubahan dalam diri
24
Sardiman A.M.. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, op.cit., hlm. 20-21
25
Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2000), hlm. 92. 26
3.
Noehi Nasution dkk., Psikologi Pendidikan, (Jakarta: Dirjen Binbaga Islam Depag, 1999), hlm.
23
individu sebagai hasil dari aktivitas dalam belajar”.27 Artinya prestasi belajar merupakan hasil yang telah dicapai oleh peserta didik setelah melakukan aktivitas
belajar
yang
meliputi
ranah
kognitif
(pengetahuan),
afektif
(sikap/perilaku) dan psikomotorik (keterampilan). Kemudian arti pendidikan agama Islam dalam skripsi ini adalah “subyek pelajaran yang berisi materi atau pengalaman tentang ajaran agama Islam, yang umumnya tersusun secara sistematis dalam ilmu–ilmu ke-Islaman".28 Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar Pendidikan Agama Islam merupakan hasil yang telah dicapai oleh peserta didik setelah melakukan aktivitas belajar pada bidang studi Pendidikan Agama Islam di sekolah yang diketahui atau ditunjukkan dari nilai hasil tes, yaitu tes prestasi belajar baik secara kognitif (pengetahuan), psikomotorik (ketrampilan) dan afektif (perilaku sehari-hari). 2. Bentuk-bentuk Prestasi Belajar Pendidikan Agama Islam Bentuk-bentuk prestasi belajar yang umumnya dipahami oleh para pendidik saat ini adalah merujuk pada pendapat Bloom. Sebagaimana dikutip oleh Sudjana, Bloom mengklasifikasi hasil belajar menjadi tiga ranah yaitu: a. Ranah kognitif berkaitan dengan hasil belajar intelektual yang terdiri dari enam aspek, yakni pengetahuan atau ingatan, pemahaman, aplikasi, analisis, sintetis dan evaluasi. b. Ranah afektif berkenaan dengan sikap yang terdiri dari lima aspek, yakni penerimaan, jawaban atau reaksi, penilaian, organisasi dan internalisasi. c. Ranah psikomotoris berkenaan dengan hasil belajar keterampilan dan kemampuan bertindak.29 27
Syaiful Bahri Djamarah, Prestasi Belajar dan Kompetensi Guru, (Surabaya: Usaha Nasional, 2012), hlm. 141. 28
Chabib Toha, et.al, Metodologi Pengajaran Agama, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2004), hlm.7.
24
Ranah kognitif tujuan penilaiannya adalah pengetahuan atau pemahaman, maka dapat diambilkan dari tingkat pemahaman siswa. Ranah afektif tujuan penilaiannya adalah perilaku, bukan pengetahuan siswa, maka jawabannya tidak harus benar atau salah, karena hanya mengukur tentang sikap dan minat siswa. Sedangkan dalam ranah psikomotorik pengukurannya disatukan atau dimulai dengan pengukuran ranah kognitif dahulu karena penilaiannya ditujukan kepada hasil belajar yang berbentuk ketrampilan. Hal ini dapat digambarkan pada tabel di bawah ini: Tabel 1 Jenis, Indikator dan Cara Evaluasi Prestasi Belajar30 Ranah/Jenis Prestasi A. Ranah Kognitif 1. Pengamatan
2. Ingatan
3. Pemahaman
4. Penerapan
5. Analisis
6. Sintesis
Indikator Dapat Menunjukkan Dapat membandingkan Dapat menghubungkan Dapat menyebutkan Dapat menunjukkan kembali Dapat menjelaskan Dapat mendefinisikan dengan lisan Dapat memberikan contoh Dapat menggunakan secara tepat Dapat menguraikan Dapat mengklasifikasikan Dapat menghubungkan Dapat menyimpulkan Dapat menggeneralisasikan
29
Cara Evaluasi Tes lisan, tes tertulis
Tes lisan, tes tertulis
Tes lisan, tes tertulis
Tes tertulis Tes tertulis, pemberian tugas
Tes tertulis, pemberian tugas
Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 1995), hlm. 22. 30
Muhibbin Syah, op.cit., hlm. 151.-152
25
B. Ranah Afektif 1. Penerimaan
Menunjukkan sikap menerima Menunjukkan sikap menolak
Tes tertulis, Tes skala sikap, Observasi
2. Sambutan
Kesediaan berpartisipasi Kesediaan memanfaatkan
Tes skala sikap, Pemberian tugas, Observasi
3. Apresiasi (sikap menghargai
Menganggap penting dan bermanfaat Menganggap indah dan harmonis Mengagumi
4. Internalisasi
5. Karakterisasi
Mengakui dan meyakini Mengingkari
Tes skala sikap, pemberian tugas, Observasi Tes skala sikap, Pemberian tugas Observasi Pemberian tugas observasi
Melembagakan/meniadakan Menjelmakan dalam perilaku sehari-hari C. Ranah Psikomotorik 1. Keterampilan bergerak 2. Kecakapan ekspresi verbal
Mengkordinasikan gerak, mata tangan dan kaki dan anggota tubuh lainnya
Observasi, Tes tindakan
Mengucapkan Membuat mimik dan gerakan jasmani
Tes lisan, Tes tindakan observasi
Karena prestasi belajar yang dimaksud dalam skripsi ini adalah prestasi belajar mata pelajaran pendidikan agama Islam, maka dari 3 (tiga) ranah prestasi di atas, semuanya diambil sebagai indikator penilaian.
3. Indikator Pencapaian Prestasi Belajar Pendidikan Agama Islam Hasil belajar yang telah dicapai oleh siswa menunjukkan tingkat penguasaan materi yang telah diserap oleh siswa. Penilaian dapat dipakai sebagai parameter untuk mengetahui tingkat penguasaan peserta didik terhadap materi pembelajaran yang diberikan oleh guru serta tingkat keberhasilan guru dalam pembelajaran.
26
Prestasi belajar Pendidikan Agama Islam mencakup semua akibat yang dapat dijadikan indikator tentang nilai dari pembelajaran Pendidikan Agama Islam yang meliputi segenap ranah (kognitif, afektif dan psikomotorik) yang berubah sebagai akibat pengalaman dan proses belajar siswa.31 Namun demikian, pengungkapan perubahan tingkah laku seluruh ranah itu, khususnya ranah afektif, sangat sulit. Hal ini disebabkan karena perubahan hasil belajar itu ada yang bersifat intangible (tak dapat diraba). Oleh karena itu yang dapat dilakukan oleh guru dalam hal ini adalah hanya mengambil cuplikan perubahan tingkah laku yang dianggap penting dan diharapkan dapat mencerminkan perubahan yang terjadi sebagai hasil belajar siswa, baik yang berdimensi cipta, dan karsa maupun yang berdimensi karya. Untuk mengetahui tingkat prestasi belajar siswa pada ranah kognitif dan psikomotorik, dapat dilihat dari alternatif norma pengukuran tingkat keberhasilan siswa. Di antara norma pengukuran yang lazim digunakan ialah skala angka dari 0 sampai 10 dan norma skala angka dari 0 sampai 100. angka terendah yang menyatakan kelulusan/keberhasilan belajar (passing grade) skala 0 – 10 adalah 55, atau 6. Sedangkan untuk skala 0 – 100 adalah 55 atau 60. Jika seorang siswa dapat menyelesaikan lebih dari separuh tugas atau dapat menjawab lebih dari setengah instrument evaluasi dengan benar, ia dianggap telah memenuhi target minimal keberhasilan belajar.32 Adapun kategori penilaian secara rinci dapat dilihat dari tabel di bawah ini:
31
Muhibin Syah, op.cit., hlm. 150.
32
Ibid., hlm. 153.
27
Tabel 233 Tingkat Keberhasilan Belajar Siswa dengan Angka dan Huruf Simbol-simbol Nilai Angka dan Huruf Angka Huruf
Predikat
8 – 10
= 80 – 100
A
Sangat baik
7 – 7,9
= 70 – 79
B
Baik
6 – 6,9
= 60 – 69
C
Cukup
5 – 5,9
= 50 – 59
D
Kurang
0 – 4,9
= 0 – 49
E
Gagal
Sebagai alat ukur prestasi belajar (pada aspek kognitif dan psikomotorik) tersebut dapat dilakukan melalui tes prestasi belajar. Adapun berdasarkan tujuan dan ruang lingkupnya, menurut Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zaian tes prestasi belajar dapat digolongkan ke dalam jenis penilaian tes formatif, tes sub sumatif dan tes sumatif.34 Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa indikator prestasi belajar Pendidikan Agama Islam siswa dapat diukur dari hasil tes prestasi belajar Pendidikan Agama Islam yang dibuktikan dengan angka-angka dari 0 – 10 atau dari 0 - 100, baik secara tertulis maupun secara lisan atau secara praktik pada penilaian tes formatif, tes sub sumatif dan tes sumatif. Dengan kata lain bahwa siswa yang memperoleh nilai tinggi dari hasil tes yang diujikan kepadanya dapat dikatakan memiliki prestasi belajar yang baik. Sebaliknya siswa yang mendapatkan nilai rendah dalam tesnya dapat dikatakan memiliki prestasi belajar yang rendah.
33
Ibid., hlm. 153.
34
Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain, op.cit., hlm. 120-121.
28
4. Fungsi Prestasi Belajar dalam Pendidikan Dalam dunia pendidikan, prestasi belajar peserta didik merupakan suatu hal yang terus menerus diupayakan agar semakin meningkat. Berhasil atau tidaknya proses belajar mengajar tergantung dari perolehan prestasi para siswanya dalam belajar. Jika masih banyak siswa yang berprestasi rendah, maka pembelajaran itu dapat dikatakan kurang efektif. Pembelajaran dapat dikatakan efektif bila sebagian besar peserta didik dapat menyerap materi pelajaran yang disampaikan oleh guru sehingga tujuan pembelajaran benar-benar tercapai. Alat ukurnya biasanya adalah ketercapaian prestasi belajar siswa yang diukur dari tes prestasi belajar. Untuk memperoleh prestasi yang baik sangatlah dianjurkan, hal ini tercermin pada Firman Allah dalam Al-Qur'an surat Al Baqarah 148:
ْ ًُد أَ ۡي َي َهب تَ ُنى ْ ُٱستَجِق َّ د ثِ ُن ُن ۡ ََولِ ُن ّل ِو ۡجهَخ هُ َى ُه َىلِّيهَب ف ُٱّلل ِ ىا يَ ۡأ ِ ىا ۡٱل َخ ۡي َٰ َش َّ َج ِويعًب إِ َّى )١٥٩ :ّيش (البقرةٞ ٱّللَ َعلَ َٰى ُملِّ َش ۡيء قَ ِذ "Dan bagi tiap-tiap umat ada kiblatnya (sendiri) yang ia menghadap kepadanya. Maka berlomba-lombalah (dalam membuat) kebaikan. di mana saja kamu berada pasti Allah akan mengumpulkan kamu sekalian (pada hari kiamat). Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu. (Q.S. AlBaqarah: 148).35 Ayat di atas menganjurkan pada semua umat manusia untuk berlombalomba dalam kebaikan, yaitu selalu meningkatkan amal kebaikan yang didasari hukum yang benar. Segala kebaikan dalam ayat tersebut termasuk di dalamnya adalah meraih prestasi belajar dan prestasi dalam kemampuan mengamalkannya
35
Departemen Agama RI, op.cit., hlm. 38.
29
dalam perilaku setiap hari, baik di rumah, di sekolah maupun di masyarakatnya. Dalam hubungannya dengan belajar (pendidikan), ayat tersebut juga memberikan dorongan kepada para pelajar untuk meraih prestasi yang setinggi-tingginya dalam mempelajari ilmu pengetahuan. Sumadi Suryabrata menjelaskan bahwa manfaat prestasi belajar dapat dilihat dari 3 (tiga aspek), yaitu dilihat dari aspek psikologis, dari aspek didaktis dan dari aspek administratif.36 Masing-masing aspek tersebut akan penulis uraikan satu persatu sebagai berikut: a. Dilihat Dari Aspek Psikologis Secara psikologis orang selalu butuh mengetahui hasil yang telah dicapainya setelah melakukan usaha. Adapun masalah kebutuhan psikologis akan mengenai hasil usaha yang telah dicapainya dalam belajar itu dapat ditinjau dari dua segi, yaitu segi peserta didik dan segi pendidik. 1). Dari segi peserta didik Menurut Sumadi Suryabrata anak atau siswa membutuhkan pendapat dari orang-orang dewasa, terutama gurunya sebagai tumpuan. Dengan adanya pendapat guru mengenai belajarnya dengan prestasi belajarnya, maka anak merasa mempunyai pegangan, mempunyai pedoman dan hidup dalam kepastian batin. Pendapat guru itu dinyatakan dalam penilaiannya pada prestasi belajar anak.37 Di samping masalah psikologis yang dikemukakan di atas, secara sosial anak juga butuh mengetahui statusnya di antara teman-temannya;
36
Sumadi Suryabrata, Psikologi Pendidikan, (Jakarta: Rajawali Press, 2008), hlm. 297-300. Ibid., hlm. 298.
37
30
apakah kiranya ia tergolong anak yang pilihan, yang pandai, yang sedang dan sebagainya. Juga kadang-kadang siswa butuh membandingkan dirinya dengan teman-temannya. 2). Dari Segi Pendidik Secara psikologis guru atau orang tua butuh mengetahui kemajuan anak-anak yang menjadi tanggung jawabnya itu. Hal ini dasarnya tidak meyimpang dari apa yang telah diuraikan di muka, yaitu bahwa orang selalu membutuhkan untuk mengetahui sejauh manakah usaha yang telah dilakukannya itu menuju ke arah cita-cita. Pengetahuan akan hal ini akan memberinya rasa pasti dan memberinya dasar untuk menentukan langkahlangkah yang lebih lanjut. Di samping itu guru sebagai pendidik professional yang melaksanakan tugas mengajar dan mendidik yang dipikulkan kepadanya, guru juga butuh mengetahui hasil-hasil usahanya itu sebagai pedoman dalam menjalankan usaha-usaha yang lebih lanjut. b. Dilihat dari Aspek Didaktis 1). Ditinjau dari segi peserta didik Pengetahuan akan kemajuan-kemajuan yang telah dicapai pada umumnya berpengaruh baik terhadap pekerjaan-pekerjaan selanjutnya, sehingga meyebabkan prestasi-prestasi yang selanjutnya lebih baik.38 Kecuali yang telah dikemukakan itu, penilaian itu pada pokoknya menunjukkan sampai di manakah sudah murid berhasil, berarti pula bahwa murid juga tahu dalam hal apa dia gagal. Jadi murid tahu akan kekuatan dan kelemahannya, dan dengan pimpinan guru dia, terutama 38
Ibid., hlm. 299.
31
murid-murid yang sudah agak besar, akan dapat mempergunakan pengetahuannya itu untuk kemajuan prestasinya. 2). Dipandang dari segi guru Dengan menilai hasil atau kemajuan siswanya, sebenarnya guru tidak hanya menilai hasil usaha muridnya saja, tetapi sekaligus dia juga menilai hasil-hasil usaha sendiri. Dengan mengetahui hasil usaha muridnya itu guru jadi tahu, seberapa jauh dan dalam hal mana dia berhasil, serta dalam hal mana serta seberapa jauh dia gagal. Tahu akan kegagalan atau kelemahan usahanya itu adalah sangat penting bagi guru. Oleh karena hal tersebut merupakan modal yang sangat berharga bagi usaha-usaha selanjutnya.39 Dengan demikian dari segi didaktis fungsi prestasi belajar bagi siswa ialah agar siswa mengetahui sampai di mana kemampuannya, apa saja kegagalannya sehingga dia siswa dapat memperbaiki dirinya. Sedangkan dari segi pendidik, prestasi belajar berfungsi untuk mengetahui kemampuan masing-masing siswa atau peserta didik, sampai dimana keberhasilan guru dalam mengajar, dan sampai di mana tujuan pembelajaran telah dicapai, juga berfungsi membantu guru dalam usaha memperbaiki metode dan strategi pembelajaran yang lebih baik.
c. Dilihat Dari Aspek Administratif
39
Ibid., hlm. 300.
32
Dengan adanya hasil penilaian (prestasi belajar), maka dapat dipenuhi beberapa kebutuhan administrasi itu, yang pokok-pokoknya yaitu: 1). Memberikan data untuk dapat menentukan status anak didik di dalam kelasnya, yaitu apakah dia lulus ujian atau tidak. 2). memberikan ikhtisar mengenai segala hasil usaha yang dilakukan oleh suatu lembaga pendidikan. 3). merupakan inti laporan tentang kemajuan peserta didik kepada orang tua atau pejabat pemerintah yang berwenang, guru-guru dan juga peerta didiknya.40 Jadi secara administratif, informasi tentang prestasi belajar sangat diperlukan, sebagai data yang dapat digunakan sebagai laporan secara administratif baik kepada birokrasi terkait, atau kepada para wali murid dan masyarakat.
5. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar Pendidikan Agama Islam Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi prestasi belajar Pendidikan Agama Islam di antaranya adalah: a. Faktor Internal Siswa Faktor diri sendiri menyangkut dua aspek yaitu jasmaniah (fisiologis) dan rohaniah (psikologis).41 Pada aspek fisiologis misalnya adalah kesehatan. Siswa akan terganggu belajarnya jika kesehatannya tidak baik, selain itu juga siswa akan cepat lelah, kurang bersemangat, dan mudah pusing, ngantuk jika badannya lemah dan sebagainya, sehingga dapat mempengaruhi tingkat prestasi belajarnya. Artinya kesehatan siswa dapat mempengaruhi pencapaian hasil belajarnya. 40
Ibid., hlm. 302. Muhibin Syah, op.cit., hlm. 132.
41
33
Faktor psikologis meliputi
intelegensi, minat, bakat, motif dan
sebagainya. Prestasi belajar siswa yang mempunyai intelgensi yang tinggi akan berbeda dengan siswa yang berintelegensi rendah, begitu juga siswa yang memiliki bakat, minat dan motif yang besar untuk belajar Pendidikan Agama Islam tentu berbeda hasilnya dengan siswa yang tidak memiliki bakat, minat atau motif yang baik. b. Faktor Eksternal Siswa 1). Guru (Pendidik) Guru adalah salah satu di antara faktor pendidikan yang memiliki peranan yang paling strategis, sebab gurulah sebetulnya "pemain" yang paling menentukan di dalam terjadinya proses belajar mengajar. Di tangan guru yang cekatan, fasilitas dan sarana yang kurang memadai dapat diatasi, tetapi sebaliknya di tangan guru yang kurang cakap, sarana dan fasilitas yang canggih tidak banyak memberi manfaat.42 Dalam proses pembelajaran, guru memegang peranan yang sangat penting, di samping unsur-unsur yang lain seperti konteks, siswa, kurikulum, metode dan sarana. Unsur-unsur ini dapat berpengaruh terhadap kualitas pembelajaran, namun unsur "guru" dinilai merupakan unsur yang mampu mengubah unsur-unsur lain menjadi bervariasi.43 2). Faktor Alat Pendidikan
42
Haidar Putra Daulay, Pendidikan Islam dam Sistem Pendidikan Nasional di Indonesia., (Jakarta: Prenada Media, 2007), hlm. 75. 43
Departemen Agama RI., Metodologi Pendidikan Agama Islam, (Jakarta: Departemen Agama RI, 2002), hlm. 130.
34
Alat pendidikan ialah segala sesuatu yang secara langsung membantu terlaksananya tujuan pendidikan.44 Kenyataan saat ini dengan banyaknya tuntutan pada sekolah, maka memerlukan alat-alat yang membantu lancarnya belajar siswa dalam jumlah yang besar pula, sehingga perlu pengembangan sarana pendukung belajar seperti media elektronika dan sebagainya. Terpenuhinya sarana pendidikan yang sesuai dengan kebutuhan pengajaran akan dapat mempermudah guru menyampaikan materi pelajaran. Di samping itu peserta didik pun akan termotivasi dengan adanya berbagai sarana pendidikan yang memadahi, seperti tersedianya alat-alat pembelajaran misalnya buku pelajaran, tersedianya media pembelajaran, dan sarana pendidikan lainnya seperti tempat belajar dan lain sebagainya. 3). Lingkungan Lingkungan meliputi: keluarga, sekolah dan masyarakat. Keluarga merupakan mula pertama si anak mendapatkan tempat setelah lahir. Dalam lingkungan keluarga anak memperoleh pendidikan dari orang tua atau orang yang telah dewasa. Segala sesuatu yang ada dalam keluarga, baik berupa benda-benda dan orang-orang serta peraturan-peraturan dan adat istiadat yang berlaku dalam keluarga itu sangat berpengaruh dan menentukan corak perkembangan anak-anak. Bagaimana cara mendidik yang berlaku dalam keluarga itu, demikianlah cara anak itu mereaksi terhadap lingkungannya. 44
Sutari Imam Barnadib, op.cit., hlm. 95.
35
Lingkungan keluarga mempunyai pengaruh yang besar terhadap pencapaian prestasi belajar siswa. Praktik pola asuh orang tua dalam keluarga, ketegangan keluarga dan demografi keluarga, semuanya dapat memberi dampak baik ataupun buruk terhadap kegiatan belajar dan hasil yang dicapai oleh siswa. Contoh kebiasaan yang diterapkan oleh orang tua siswa dalam mengasuh anak, seperti perhatian, keteladanan, bimbingan dan pengawasan yang kurang baik dapat menimbulkan dampak yang buruk bagi belajar siswa. Dalam hal ini bukan saja anak tidak
mau
belajar,
melainkan
juga
ia
cenderung
berperilaku
menyimpang.45 Lingkungan sekolah dapat menjadi pengaruh terhadap keberhasilan belajar siswa. Sekolah yang mendukung terciptanya lingkungan belajar akan mendorong prestasi belajar siswa yang baik. Sebaliknya lingkungan sekolah yang tidak tertib akan dapat mempengaruhi suasana belajar yang tidak kondusif, sehingga minat belajar siswa pun kurang maksimal. Hal itu akan mempengaruhi hasil belajar siswa kurang maksimal. Masyarakat
merupakan
tempat
di
mana
manusia
dapat
mengaktualisasikan dirinya dengan hidup secara bersama-sama dengan yang lain dalam suatu tatanan sosial. Tatanan sosial inilah yang menjadi identitas dan ciri masyarakat yang satu dengan kelompok masyarakat yang lain. Ada masyarakat yang maju, ada pula yang terbelakang. Lingkungan
masyarakat
seperti
tetangga
dan
teman-teman
sepermainan siswa di sekitar tempat tinggal siswa akan data berpengaruh 45
Muhibin Syah, op.cit., hlm. 138.
36
secara psikologis pada diri siswa. Jika siswa teman sepermainannya adalah anak-anak penganggur, misalnya akan sangat mempengaruhi aktivitas belajarnya. Paling tidak, siswa tersebut akan kesulitan ketika memerlukan teman belajar atau berdiskusi bahkan juga dapat menjadikan dirinya menjadi kurang semangat dalam belajar karena terpengaruh teman-temannya. C. Hubungan Hasil Pendidikan Taman Pendidikan Al-Qur’an dengan Prestasi Belajar Pendidikan Agama Islam Materi pendidikan TPQ prioritas paling utama adalah baca tulis al-Qur’an dan ibadah, juga tentang akhlak dan lainnya yang sangat berhubungan dengan materi pelajaran pendidikan agama Islam di sekolah. Di mana di anatara materi dalam mata pelajaran pendidikan agama Islam adalah tentang al-Qur’an, yaitu bagaimana cara membaca al-Qur’an yang baik dan benar sesuai dengan kaidah ilmu tajwid. Penguasaan terhadap baca tulis al-Qur’an ini sangat dibutuhkan untuk mempermudah menguasai pelajaran pendidikan agama islam di sekolah. Dalam ilmu psikologi belajar dikemukakan bahwa di antara faktor-faktor yang mempengaruhi belajar seseorang adalah adanya kesiapan (readiness), yaitu kondisi peserta didik yang membuatnya siap untuk memberi respons di dalam cara tertentu terhadap suatu situasi. Kondisi mencakup setidak-tidaknya 3 aspek, yaitu: kondisi fisik, mental dan emosional. kebutuhan (motif dan tujuan), ketrampilan, pengetahuan dan pengertian lain yang telah dipelajari.46 Menurut Thorndike dalam teori belajar
46
Slameto, Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya, (Jakarta: Rineka Cipta, 1195), cet. III, hlm. 113.
37
asosiatif sebagaimana dikutip oleh Slameto bahwa kesiapan adalah prasyarat untuk belajar berikutnya. Di antara prinsip-prinsip kesiapan adalah: 1. Semua aspek perkembangan berinteraksi (saling pengaruh mempengaruhi) 2. Kematangan jasmani dan rohani adalah perlu untuk memperoleh manfaat dari pengalaman. 3. pengalaman-pengalaman mempunyai pengaruh yang positif terhadap kesiapan. 4. Kesiapan dasar untuk kegiatan tertentu terbentuk dalam periode tertentu selama masa pembentukan dalam masa perkembangan.47 Jadi kesiapan belajar peserta didik ini ikut menentukan hasil belajar peserta didik, karena jika peserta didik belajar dan padanya sudah ada kesiapan, maka hasil belajarnya akan lebih baik. Di samping itu dalam teori generalisasi sebagaimana dijelaskan oleh Slameto bahwa penguasaan peserta didik atas makna dan kaidah atau prinsip-prinsip yang luas yang mendasari pengalaman seseorang serta pentingnya proses pengaturan dari pengalaman-pengalaman itu. Jika peserta didik telah berhasil memahami prinsipprinsip suatu masalah dan ia mampu membuat generalisasi, maka ia akan lebih berhasil dalam mempelajari bahan pelajaran selanjutnya.48 Dikaitkan dengan skripsi ini, pembelajaran pendidikan agama Islam di sekolah sangat berkaitan dengan materi baca tulis al-Qur’an. Karena materi pelajarannya juga mempelajari tentang al-Qur'an dan Hadits serta kaidah-kaidah Islam yang semuanya mengunakan tulisan Arab. Kemampuan baca tulis al-Qur’an selain didapatkan dari sekolah, juga diperoleh siswa dari pendidikan luar sekolah, utamanya yaitu di lembaga TPQ (Taman Pendidikan Al-Qur’an). Taman pendidikan al-Qur’an atau yang lebih dikenal sebagai TPQ merupakan lembaga yang mengajarkan cara baca 47
Ibid., hlm. 114-115.
48
Ibid., hlm. 119.
38
tulis al-Qur’an yang benar, sesuai dengan tajwid, bahkan juga dilakukan pembelajaran tentang ibadah dan akhlak mulia. Jadi kemampuan baca tulis al-Qur’an yang diperoleh dari pendidikan TPQ serta pengetahuan-pengetahuan ke-Islaman lainnya merupakan modal yang penting dalam mempelajari materi pelajaran pendidikan agama Islam di sekolah. Sebaliknya siswa yang tidak mengikuti TPQ atau asal-asalan belajar di TPQ menyebabkan kurangnya kemampuan dalam baca tulis al-Qur’an serta pengetahuan-pengetahuan lainnya tentunya akan banyak menghambat pencapaian prestasi belajar siswa pada pelajaran pendidikan agama Islam. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa hasil pendidikan TPQ sangat mungkin berkorelasi secara positif dengan pencapaian mata pelajaran pendidikan agama Islam. Karena peserta didik yang telah belajar di TPQ dan menguasai pelajaran yang diajarkan di TPQ akan lebih siap mempelajari materi pelajaran pendidikan agama Islam, terutama yang berhubungan dengan membaca dan menulis al-Qur’an dibandingkan dengan peserta didik yang kurang menguasai pelajaran di TPQ (belum mampu membaca dan menulis al-Qur’an dengan baik). Namun tentunya masih banyak faktor-faktor lain yang mempengaruhinya, seperti kecerdasan, bakat, minat, lingkungan dan lain sebagainya.
D. Pengajuan Hipotesis Secara etimologis kata hipotesis berasal dari bahasa Yunani yang terdiri dari dua kata yaitu “hypo” yang artinya di bawah dan “thesa” yang artinya kebenaran.49
49
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Prakiek, (Jakarta: Rineka Cipta, 1996), hlm. 68.
39
Secara definitif menurut Sugiyono hipotesis adalah “jawaban sementara atau dugaan sementara terhadap pertanyaan penelitian yang banyak memberi manfaat bagi pelaksanaan penelitian”.50 Berdasarkan teori-teori yang tekah dipaparkan di atas, maka dalam penelitian ini penulis mengajukan hipotesis hipotesis alternatif (Ha) yaitu: “ada hubungan yang signifikan hasil pendidikan TPQ (Taman Pendidikan Al-Qur’an) dengan prestasi belajar mata pelajaran pendidikan agama Islam siswa SD Negeri Ngablak 04 Cluwak Pati tahun pelajaran 2014/2015”.
50
Sugiyono, Statistika Untuk Penelitian, (Bandung: Alfabeta, 2005), hlm. 82.
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Menurut Sugiyono penelitian kuantitatif adalah: "Penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, yang digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, teknik pengambilan sampel pada umumnya dilakukan secara random, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan".1 Penelitian ini bertujuan untuk menguji suatu hipotesis yang menjelaskan tentang
hubungan antara fenomena sosial yang sedang terjadi. Pengujian
tersebut dimaksudkan untuk mengetahui apakah hipotesis yang ditetapkan didukung oleh kenyataan atau bukti-bukti empiris atau tidak, bila bukti-bukti yang dikumpulkan mendukung, maka teori/hipotesis tersebut dapat diterima, atau sebaliknya jika tidak mendukung maka tertolak dan perlu direvisi kembali. B. Waktu dan Tempat Penelitian 1. Waktu Penelitian Waktu pelaksanaan penelitian ini yaitu pada bulan bulan Juni sampai dengan Juli 2014, atau pada saat semester genap tahun pelajaran 2014/2015. 2. Tempat Penelitian Tempat penelitian ini adalah di kelas IV dan V SD Negeri Ngablak 04 Cluwak Pati tahun pelajaran 2014/2015.
1
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan, Kuantitatif, Kualitatif, R & D, (Bandung: Alfabeta, 2006), hlm. 14.
40
41
C. Populasi dan Sampel 1. Populasi Penelitian Dalam setiap penelitian, populasi yang dipilih erat hubungannya dengan masalah yang ingin dipelajari. Populasi atau universe adalah “jumlah keseluruhan dari unit analisa yang ciri-cirinya akan diduga”2.
Adapun
populasi penelitian ini adalah siswa SD Negeri Ngablak 04 Cluwak Pati tahun pelajaran 2014/2015 yang beragama Islam berjumlah 125 orang dengan rincian sebagai berikut: Tabel 3 Populasi Penelitian3 No.
Kelas
Jenis Kelamin Laki-laki Perempuan
Jumlah
1.
I
11
11
22
2.
II
7
12
19
3.
III
11
9
21
4.
IV
7
11
18
5.
V
17
8
25
6.
VI
11
10
21
Jumlah
64
61
125
Suharsimi Arikunto menjelaskan bahwa jika populasi penelitian kurang dari 100, lebih baik diambil semua sebagai responden sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi. Selanjutnya jika jumlah subyeknya besar dapat diambil diantara 10 % - 15 % atau 20 % - 25 % atau lebih.4 Karena populasi 2
Masri Singarimbun, Metodologi Penelitian Survey, (Jakarta: LP3ES, 1995), hlm. 152.
3
Buku Induk SD Negeri Ngablak 04 Cluwak Pati tahun pelajarn 2013/2014.
4
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta: Rineka Cipta, 2002), hlm. 112
42
penelitian ini lebih dari 100, atau berjumlah 125 orang, sedangkan waktu, tenaga dan dana terbatas, maka penelitian ini hanya meneliti sebagian populasi atau disebut penelitian sampel. 2. Sampel Penelitian Sampel yaitu “sebagian atau wakil populasi yang diteliti”.5 Agar menghasilkan sampel yang representatif, penunjukannya harus menggunakan teknik-teknik yang sesuai dan dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah. Pemilihan sampel dilakukan secara random atau acak (random sampling), yaitu dalam satuan atau semua satuan universal yang akan dikenakan pilihan mendapat kesempatan yang sama untuk dipilih menjadi sampel.6 Adapun sampel yang diambil adalah siswa kelas IV dan V SD Negeri Ngabalak 04 tahun pelajaran 2014/2015 yang beragama Islam sebagai berikut: Tabel 4 Sampel Penelitian No.
Kelas
Jenis Kelamin Laki-laki Perempuan
Jumlah
1.
IV
7
11
18
2.
V
17
8
25
Jumlah
24
19
43
Jadi jumlah sampel yang diambil adalah 43 orang dari 125 siswa atau sebesar 34% dari keseluruhan responden siswa SD Negeri
Ngablak 04
Cluwak Pati tahun pelajaran 2014/2015 yang beragama Islam.
5 6
Ibid., hlm. 109. Sutrisno Hadi, Metodologi Research Jilid I, (Yogyakarta: Andi Offset, 1972), hlm. 75.
43
D. Variabel dan Indikator Arti variabel menurut Sutrisno Hadi adalah “obyek penelitian atau apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian”.7 Variabel penelitian ini terdiri dari variabel bebas (variabel independent) dan variabel terikat (varibel dependent), dengan rincian sebagai berikut: 1. Variabel bebas (independent)
Variabel bebas (variabel independent) adalah variabel yang menjadi sebab timbulnya atau berubahnya variabel terikat (variabel dependent). Jadi variabel independent adalah variabel yang mempengaruhi.8 Dalam penelitian ini variabel bebasnya adalah hasil pendidikan TPQ dengan indikator sebagai berikut: a. Kemampuan membaca Al-Qur’an b. Pemahaman tentang pelajaran ubudiyah (wudlu, shalat) c. Hafalan tentang surat-surat pendek dan do’a-doa harian Dalam mengukur variabel bebas ini digunakan tes lisan berdasarkan instrumen yang dikembangkan dari teori yang telah disusun. Instrumen diisi oleh siswa berdasarkan kondisi nyata yang telah dilakukannya yang berhubungan dengan pendidikan di TPQ. 2. Variabel terikat (dependent)
Variabel dependent disebut juga variabel respon, output, kriteria, konsekuen atau variabel terikat, yaitu variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas. Pada penelitian ini variabel 7
Sutrisno Hadi, Metodologi Research I, (Yogyakarta: Andi Offset, 1990), hlm. 75.
8
Sugiyono, Statistika Penelitian (Bandung: Alfabeta, 2004) hlm. 3.
44
terikatnya adalah prestasi belajar pendidikan agama Islam (Y). Adapun indikatornya adalah: a. Aspek kognitif: Nilai tes yang dibuat peneliti sesuai dengan pelajaran yang telah ditempuh. b. Aspek psikomotorik: Rata-rata ulangan harian c. Aspek afektif: Nilai harian Adapun kompetensi dasar mata pelajaran pendidikan agama Islam di kelas IV dan V sekolah dasar pada semester ganjil tahun pelajarn 2014/2015 adalah sebagia berikut: Kelas IV, kompetensi dasarnya: a). Membaca kalimat dalam al-Qur’an (membaca surat al-fatihah dan surat alikhlas dengan fasih) b). Mengartikan sifat jaiz bagi Allah c). Menceritakan dan meneladani kisah Nabi Adam As d). Menceritakan dan meneladani Kisah Nabi Muhammad SAW Kelas V, kompetensi dasarnya: a). Membaca kalimat dalam al-Qur’an (membaca surat al-Kafirun dan surat al-Lahab dengan fasih) b). Menjelaskan pengertian iman kepada Allah c). Menyebutkan kitab-kitab yang wajib diimani d). Menceritakan dan Meneladani Kisah Nabi Ayyub as. e). Menceritakan dan Meneladani Kisah Nabi Isa as.
45
Pengukuran variabel terikat (variabel Y) digunakan teknik tes dan dokumentasi yang diambilkan dari buku legger guru pendidikan agama Islam (nilai harian,). E. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Tes Tes yaitu "serentetan pertanyaan atau latihan serta alat lain yang digunakan untuk mengatur ketrampilan, pengetahuan intelegensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok".9 Jenis tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes prestasi (achievement test), yaitu tes yang digunakan untuk mengukur pencapaian seseorang setelah mempelajari sesuatu.10 Bentuk tes yang digunakan adalah tes lisan dan tes tertulis. Tes lian digunakna untuk mengetahui hasil pendidikan TPQ peserta didik sedangkan ters tertulis untuk mengetahui prestasi belajar pendidikan agama Islam. Materi tes lisan tentang hasil pendidikan TPQ diambilkan dari mata pelajaran TPQ jilid IV dan V (metode Yanbu’a), persholatan dan doa-doa harian yang diajarkan di TPQ. Peneliti dalam hal ini membuat 10 soal tes lisan dnegan penskorannya, jika dijawab benar nilai tiap nomornya adalah 10, sedangkan jika dijawab salah skornya adalah 0. Jadi skor tertingginya adalah 100 (10 x 10 soal) dan skor terendahnya adalah 0.
9
Ibid., hlm. 127.
10
Ibid., hlm. 128.
46
Materi tes tertulis untuk prestasi belajar PAI diambilkan dari kompetensi dasar pelajaran PAI di kelas IV dan V pada semester ganjil tahun pelajaran 2014/2015. Dalam hal ini penulis membuat soal berbentuk multiple choice (pilihan ganda) sebanyak 20 soal dan isian sebanyak 5 soal. Cara penilaiannya adalah apabila siswa menjawab benar 1 soal, nilainya adalah 4 sedangkan jika salah nilainya 0. Sehingga nilai tertinggi = 100 dan nilai terendah = 0. 2. Dokumentasi Dokumentasi adalah "mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, legger, agenda dan sebagainya".11 Dokumentasi yang penulis pergunakan adalah buku legger guru PAI di kelas IV dan V SD Negeri Ngabalak 04 tentang rata-rata nilai ulangan harian (pada aspek kognitif, psikomorik dan afektif) pada semester genap tahun pelajaran 2014/2015. Teknik
dokumentasi
digunakan
sebagai
metode
pokok
untuk
mengumpulkan data prestasi belajar pendidikan agama Islam siswa kelas IV dan V SD Negeri Ngablak 04 Cluwak Pati tahun pelajaran 2014/2015.
F. Teknik Analisis Data Analisis data dalam penelitian ini menggunakan teknik pengolahan data statistik, yaitu pengolahan data yang menggunakan analisis statistik dan menggunakan data kuantitatif. Adapun langkah-langkah yang digunakan adalah sebagai berikut:
11
Ibid., hlm. 206.
47
1. Deskripsi Data Penelitian Pada tahap ini dideskripsikan data penelitian yang diperoleh dari lapangan, yaitu data tentang haisl pendidikan TPQ yang diperoleh dari tes lisan serta data tentang prestasi belajar pendidikan agama Islam (PAI) peserta didik yang juga diperoleh dari tes (tertulis). Deskripsi data disajikan dalam bentuk tabel-tabel. 2. Analisis Pendahuluan Dalam analisis pendahuluan ini peneliti ingin menguji rumusan masalah yang pertama, kedua dan ketiga dengan mencari distribusi frekuensi hasil tes lisan tentang haisl pendidikan TPQ, hasil tes tertulis tentang prestasi belajar PAI peserta didik dengan menggunakan statistik deskriptif melalui mean. Adapun langkah-langkahnya adalah sebagai berikut: a. Melakukan penskoran pada masing-masing responden yang diteliti. b. Mencari mean data skor hasil pendidikan TPQ dan prestasi belajar PAI dengan rumus sebagai berikut: Mx (Mean) = ∑FX N c. Membuat interval kategori nilai rata-rata data hasil pendidikan TPQ dan prestasi belajar PAI dengan rumus: I =
R
K Keterangan :
I = Interval kategori R = Range K = Kelas interval
Adapun untuk mengetahui R (range) digunakan rumus :
48
R =H–L+1 Keterangan:
R = Range H = Skor tertinggi L = Skor terendah
3. Analisis Uji Hipotesis Dalam analisis ini peneliti ingin membuktikan kebenaran hipotesis, yaitu menghitung data yang telah terkumpul melalui analisis korelasi product moment dengan rumus sebagai berikut: 12 N∑XY – (∑X) (∑Y) r
xy
= { N∑X² - (∑X)² } { N∑Y² - (∑Y)² }
13
Keterangan: r
xy
= Koefisien korelasi antara variabel X dan Y
N
= Jumlah subyek penelitian
ΣX
= Jumlah variabel X
ΣX²
= Jumlah penambahan masing-masing variabel X yang dikuadratkan.
(ΣX)² = Jumlah variabel X dikuadratkan ΣY
= Jumlah variabel Y
ΣY²
= Jumlah penambahan masing-masing variabel Y yang dikuadratkan
(ΣY)² = Jumlah variabel Y dikuadratkan XY
= Jumlah dari variabel X dikalikan variabel Y
12
Mustaqim, "modul" Statistik, (Semarang: Fakultas Tarbiyah INISNU Jepara, 2008), hlm. 56-
57. 13
Anas Sudijono, Pengantar Dalam Statistik Pendidikan, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2005), hlm. 206.
49
Setelah diperoleh nilai rxy kemudian diberikan interpretasi dengan mengecek taraf signifikansi dengan tabel product moment (rt 5% atau rt 1%) dengan ketentuan sebagai berikut: a. Jika rxy lebih besar dari rt 1% atau 5%, maka signifikan (hipotesis alternatif diterima). b. Jika rxy lebih kecil dari rt 1% atau 5%, maka non signifikan (hipotesis alternatif ditolak). Selanjutnya jika ditemukan signifikansi korelasi antara variabel X dengan variabel Y, maka dilakukan penghitungan koefisien determinasi dengan rumus: rdeterminasi = (r)2 x 100 % 4. Pembahasan Dalam tahap ini dilakukan analisis deskriptif dari hasil penelitian dan analisis statistik yang telah dilakukan sebelumnya. Analisis dilakukan untuk mengetahui latar belakang diperolehnya data, hambatan-hambatan yang ada serta kemungkinan-kemungkinan yang menyebabkan hasil penelitian yang diperoleh.
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data Penelitian 1. Data Hasil Pendidikan TPQ Siswa Kelas IV dan V SD Negeri Ngablak 04 Cluwak Pati Tahun Pelajaran 2014/2015 Perlu penulis sampaikan bahwa data tentang hasil pendidikan TPQ siswa kelas IV dan V SD Negeri Ngablak 04 tahun pelajaran 2014/2015 penulis kumpulkan dengan cara memberikan tes secara lisan kepada setiap siswa kelas IV dan V SD Negeri Ngablak 04 yang beragama Islam sebanyak 43 siswa pada tanggal 18 dan 21 September 2014. Adapun hasil tes yang diperoleh pada tiap siswa sebagaimana pada tabel di bawah ini: Tabel 5 Skor Hasil Pendidikan TPQ Siswa Kelas IV dan V SD Negeri Ngablak 04 NO RESP 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
JAWABAN BENAR SALAH 5 5 7 3 6 4 9 1 4 6 6 4 4 6 9 1 7 3 4 6 10 0 5 5 9 1 7 3 10 0 4 6 4 6
50
SKOR 50 70 60 90 40 60 40 90 70 40 100 50 90 70 100 40 40
51
18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43
7 8 9 8 10 6 7 10 3 7 7 8 10 6 10 4 5 6 6 10 5 9 7 9 4 8 Jumlah Skor Tertinggi Skor Terendah
3 2 1 2 0 4 3 0 7 3 3 2 0 4 0 6 5 4 4 0 5 1 3 1 6 2
70 80 90 80 100 60 70 100 30 70 70 80 100 60 100 40 50 60 60 100 50 90 70 90 40 80 2990 100 30
Jadi dari apa yang tercantum dalam tabel di atas dapat diketahui bahwa jumlah data skor hasil pendidikan TPQ yang diperoleh dari tes lisan kepada 43 orang siswa sebesar 2990, nilai tertingginya adalah 100 dan nilai terendahnya adalah 30. a. Penentuan Kategori Data Skor Hasil Pendidikan TPQ (Variabel X) Untuk menentukan kategori data skor hasil pendidikan TPQ, maka dilakukan langkah-langkah sebagai berikut:
52
1). Menentukan Rata-rata (Mean) Hasil Pendidikan TPQ Untuk mencari nilai mean (rata-rata), maka dilakukan tabulating sebagai berikut: Tabel 6 Distribusi Frekuensi Nilai Hasil Pendidikan TPQ Siswa Kelas IV dan V SD Negeri Ngablak 04 Skor X 30 40 50 60 70 80 90 100
F 1 7 4 6 8 4 6 7
FX 30 280 200 360 560 320 540 700
∑N = 43
∑FX = 2990
Dengan demikian nilai yang diperoleh adalah : Mx (mean)
= ∑FX N
Mean
= 2990 43
Mean
= 69,53
Jadi skor rata-rata hasil pendidikan TPQ Siswa SD Negeri Ngablak 04 adalah 69,53. Kemudian mediannya skor ke 22 yaitu 70 dan modusnya yaitu 70. Untuk melakukan penafsiran dari nilai ratarata tersebut, langkah selanjutnya menentukan nilai interval kategori.
53
2). Menentukan Kelas Interval Kategori Untuk interval kategori hasil pendidikan TPQ penulis merujuk pendapat Muhibbin Syah disamakan dengan kelas interval kategori prestasi belajar sebagai berikut: Tabel 7 Pedoman Interval Kategori Hasil Pendidikan TPQ Simbol-simbol Nilai Angka dan Huruf Angka Huruf 8 – 10 = 80 – 100 A 7 – 7,9 = 70 – 79 B 6 – 6,9 = 60 – 69 C 5 – 5,9 = 50 – 59 D 0 – 4,9 = 0 – 49 E
Predikat Sangat baik Baik Cukup Kurang Gagal
Berpedoman dari tabel di atas, maka kelas interval kategori yang diperoleh pada data skor hasil pendidikan TPQ siswa Kelas IV dan V SD Negeri Ngablak 04 adalah sebagai berikut: Tabel 8 Interval Kategori Hasil Pendidikan TPQ Siswa Kelas IV dan V SD Negeri Ngablak 04 Interval 80 – 100 70 – 79 60 – 69 50 – 59 0 - 49
Kategori Sangat baik Baik Cukup kurang gagal Jumlah
Frekuensi 17 8 6 4 8 43
Persentase 39% 19% 14% 9% 19% 100 %
Berdasarkan dari tabel kelas interval kategori di atas, maka hasil pendidikan TPQ siswa Kelas IV dan V SD Negeri Ngablak 04 Cluwak Pati tahun pelajaran 2015/2016 dapat dideskripsikan sebagai berikut:
54
a). Kategori sangat baik, adalah nilai yang berjarak antara 80 - 100. Dalam hal ini skor hasil pendidikan TPQ siswa kelas IV dan V SD Ngablak 04 yang berkategori sangat baik ada 17 orang atau sebesar 39% dari jumlah responden yang diteliti (43 orang). b). Kategori baik, adalah nilai yang berjarak antara 70 – 79. Dalam hal ini skor hasil pendidikan TPQ siswa kelas IV dan V SD Negeri Ngablak 04 yang berkategori baik ada 8 orang atau sebesar 19% dari jumlah responden yang diteliti (43 orang). c). Kategori cukup, adalah nilai yang berjarak antara 60 – 69. Dalam hal ini skor hasil pendidikan TPQ siswa kelas IV dan V SD Negeri Ngablak 04 yang berkategori cukup ada 6 orang atau sebesar 14% dari jumlah responden yang diteliti (43 orang). d). Kategori kurang adalah nilai yang berjarak antara 50 – 59. Dalam hal ini skor hasil pendidikan TPQ siswa kelas IV dan V SD Negeri Ngablak 04 yang berkategori kurang ada 4 orang atau sebesar 9% dari jumlah responden yang diteliti (43 orang). e). Kategori sangat kurang adalah nilai yang berjarak antara 0 – 49. Dalam hal ini skor hasil pendidikan TPQ siswa kelas IV dan V SD Negeri Ngablak 04 yang berkategori sangat kurang ada 8 orang atau sebesar 19% dari jumlah responden yang diteliti (43 orang). Dengan demikian dapat dijelaskan bahwa skor rata-rata (mean) data hasil pendidikan TPQ siswa kelas IV dan V SD Negeri Ngablak 04 Cluwak Pati tahun pelajaran 2015/2016 sebagaimana hasil perhitungan di atas yaitu 69,53 berarti berada pada kategori baik,
55
karena mendekati skor 70. Di mana skor 70 berada pada nilai interval yang berjarak 70 – 79 yang berada pada kategori baik. b. Penentuan Grafik Variabel X (Hasil Pendidikan TPQ) Berdasarkan
perolehan
interval
kategori
data
tentang
hasil
pendidikan TPQ siswa Kelas IV dan V SD Negeri Ngablak 04 tahun pelajaran 2014/2015, maka data hasil pendidikan TPQ siswa Kelas IV dan V SD Negeri Ngablak 04 dapat dibuat grafik sebagai berikut: Grafik 1 Hasil Pendidikan TPQ Siswa Kelas IV dan V SD Negeri Ngablak 04 Tahun Pelajaran 2014/2015
Dari data grafik di atas dapat dideskripsikan bahwa skor hasil pendidikan TPQ siswa kelas IV dan V SD Negeri Ngablak 04 Cluwak Pati yang paling tinggi frekuensinya adalah berkategori sangat baik (skor 80 100) yaitu ada 17 orang atau sebesar 39% dari keseluruhan responden (43 orang). Urutab kedua adalah berkategori baik (skor 70 - 79) dan berkategori gagal (0 – 49) yaitu masing-masing ada 8 orang atau sebesar
56
19%. Urutan ketiga berkategori cukup ada 6 orang atau sebesar 14%. Urutan terakhir berkategori kurang ada 4 orang atau sebesar 9%.
2. Data Prestasi Belajar Pendidikan Agama Islam Siswa Kelas IV dan V dan V SD Negeri Ngablak 04 Cluwak Pati Tahun Pelajaran 2014/2015 Data prestasi belajar Pendidikan Agama Islam (PAI) siswa Kelas IV dan V SD Negeri Ngablak 04 penulis ambil dari nilai tes tertulis yang penulis berikan kepada siswa, juga diambilkan dari dokumentasi buku legger guru Pendidikan Agama Islam (PAI) Kelas IV dan V SD Negeri Ngablak 04. Adapun hasil tes dan dokumentasi yang diperoleh dari buku legger masingmasing siswa adalah sebagai berikut: Tabel 9 Prestasi Belajar Pendidikan Agama Islam Siswa Kelas IV dan V dan V SD Negeri Ngablak 04 Tahun Pelajaran 2014/2015 No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14.
Prestasi Belajar PAI Nilai Tes Harian 77 66 80 84 76 74 75 70 73 52 80 78 73 68 75 66 79 82 76 54 80 74 75 62 74 64 79 82
Jumlah
Rata-rata
143 164 150 145 125 158 141 141 161 130 154 137 138 161
71.5 82 75 72.5 62.5 79 70.5 70.5 80.5 65 77 68.5 69 80.5
57
15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30. 31. 32. 33. 34. 35. 36. 37. 38. 39. 40. 41. 42. 43.
82 78 73 78 80 77 78 80 72 79 80 72 74 73 80 83 76 78 72 77 80 72 79 75 78 82 78 76 74
76 72 60 66 76 66 76 72 56 76 84 50 62 60 76 86 78 74 56 74 78 60 76 70 80 84 74 72 62 Jumlah Skor Tertinggi Skor Terendah
158 150 133 144 156 143 154 152 128 155 164 122 136 133 156 169 154 152 128 151 158 132 155 145 158 166 152 148 136
79 75 66.5 72 78 71.5 77 76 64 77.5 82 61 68 66.5 78 84.5 77 76 64 75.5 79 66 77.5 72.5 79 83 76 74 68 3168 84,5 61
Dari tabel di atas dapat dideskripsikan bahwa jumlah skor prestasi belajar Pendidikan Agama Islam (PAI) dari 43 siswa yang menjadi responden adalah 3168, nilai terendahnya 84,5 dan nilai tertingginya 61.
58
a. Penentuan Kategori Data Prestasi Belajar PAI (Variabel Y) Untuk menentukan kategori data prestasi belajar Pendidikan Agama Islam (PAI) siswa kelas IV dan V SD Negeri Ngablak 04, maka yang telah dipaparkan pada tabekl di atas kemudian diklasifikasikan untuk memberi kriteria
masing-masing
responden.
Adapun
langkah-langkah
yang
digunakan adalah sebagai berikut: 1). Menentukan rata-rata (mean) Data Prestasi Belajar PAI (Variabel Y) Untuk mencari nilai mean (rata-rata), median dan modus, maka dilakukan tabulating sebagai berikut: Tabel 10 Distribusi Frekuensi Nilai Prestasi Belajar PAI Siswa Kelas IV dan V SD Negeri Ngablak 04 Skor Y 61 62.5 64 65 66 66.5 68 68.5 69 70.5 71.5 72 72.5 74 75 75.5 76 77 77.5
F 1 1 2 1 1 2 2 1 1 2 2 1 2 1 2 1 3 3 2
FY 61 62.5 128 65 66 133 136 68.5 69 141 143 72 145 74 150 75.5 228 231 155
59
78 79 80.5 82 83 84.5
2 4 2 2 1 1 ∑N = 43
156 316 161 164 83 84.5 ∑FY = 3168
Dengan demikian nilai yang diperoleh adalah : Mx (mean) = ∑FY N = 3168 43 = 73,67 Median = 75
Modus
= 79
Jadi nilai yang diperoleh adalah: mean (rata-ratanya) yaitu 73,67, mediannya yaitu 75 dan modusnya yaitu 79. Untuk pembuatan interval kategori prestasi belajar Pendidikan Agama Islam (PAI), penulis menggunakan pedoman sebagai berikut: Tabel 11 Pedoman Interval Kategori Prestasi Belajar Pendidikan Agama Islam (PAI) Simbol-simbol Nilai Angka dan Huruf Angka Huruf 8 – 10 = 80 – 100 A 7 – 7,9 = 70 – 79 B 6 – 6,9 = 60 – 69 C 5 – 5,9 = 50 – 59 D 0 – 4,9 = 0 – 49 E
Predikat Sangat baik Baik Cukup Kurang Gagal
60
Berpedoman dari tabel di atas, maka interval kategori yang diperoleh pada prestasi belajar Pendidikan Agama Islam (PAI) siswa Kelas IV dan V SD Negeri Ngablak 04 adalah sebagai berikut: Tabel 12 Interval Kategori Prestasi Belajar Pendidikan Agama Islam (PAI) Siswa Kelas IV dan V SD Negeri Ngablak 04 Interval
Kategori
Frekuensi
Persentase
80 – 100
Sangat baik
6
14%
70 – 79
Baik
25
58%
60 – 69
Cukup
12
28%
50 – 59
kurang
-
0 - 49
gagal
-
-
43
100 %
Jumlah
Berdasarkan tabel di atas, maka interval kategori prestasi belajar Pendidikan Agama Islam (PAI) siswa Kelas IV dan V SD Negeri Ngablak 04 tahun pelajaran 2014/2015 dapat dideskripsikan sebagai berikut: a). Kategori sangat baik, adalah nilai yang berjarak antara 80 – 100 berarti prestasi belajar Pendidikan Agama Islam (PAI) siswa Kelas IV dan V SD Negeri Ngablak 04 tahun pelajaran 2014/2015 berkategori baik, yaitu sebanyak 6 responden atau 14% dari keseluruhan responden yang berjumlah 43 orang. b). Kategori baik, adalah nilai yang berjarak antara 70 – 79 berarti prestasi belajar Pendidikan Agama Islam (PAI) siswa Kelas IV dan V SD Negeri Ngablak 04 tahun pelajaran 2014/2015
61
berkategori baik, yaitu sebanyak 25 responden atau 58% dari keseluruhan responden yang berjumlah 43 orang. c). Kategori cukup, adalah nilai yang berjarak antara 60 – 69, berarti prestasi belajar Pendidikan Agama Islam (PAI) siswa Kelas IV dan V SD Negeri Ngablak 04 tahun pelajaran 2014/2015 berkategori cukup, yaitu sebanyak 12 responden atau 28% dari 43 orang. d). Kategori kurang, adalah nilai yang berjarak antara 50–59. Dalam hal ini tidak ada yang berkategori kurang. e). Tidak ada yang berkategori gagal, atau yang memperoleh nilai yang berjarak antara 0–49. Berdasarkan interval kategori di atas, maka rata-rata (mean) prestasi belajar Pendidikan Agama Islam (PAI) siswa Kelas IV dan V SD Negeri Ngablak 04 yaitu 73,67 berarti berada pada kategori baik, karena berada pada nilai interval yang berjarak 70 – 79.. b. Penentuan Grafik Data Prestasi Belajar PAI (Variabel Y) Setelah diketahui interval kategori sebagaimana telah diuraikan di atas tentang prestasi belajar Pendidikan Agama Islam (PAI) siswa Kelas IV dan V SD Negeri Ngablak 04 maka dapat dibuat grafik sebagai berikut:
62
Grafik 2 Prestasi Belajar PAI Siswa Kelas IV dan V SD Negeri Ngablak 04
Dari grafik di atas dapat penulis jelaskan bahwa prestasi belajar PAI siswa Kelas IV dan V SD Negeri Ngablak 04 yang mempunyai frekuensi paling tinggi adalah berkategori baik (nilai 70 – 79) dengan frekuensi 25 orang atau sebesar 58% dari keseluruhan responden (43 orang). Urutan kedua berkategori cukup, yaitu ada 12 orang dengan persentasi sebesar 28%. Selanjutnya berkategori kurang sangat baik masing-masing mempunyai frekuensi 6 orang atau sebesar 14%. B. Pengujian Hipotesis Sebelum dilakukan pengujian hipotesis, perlu penulis sampaikan kembali bahwa dalam skripsi ini penulis lebih condong untuk mengajukan hipotesisi alternatif yaitu: “Ada hubungan positif yang signifikan hasil pendidikan TPQ dengan prestasi belajar Pendidikan Agama Islam (PAI) siswa Kelas IV dan V SD
63
Negeri Ngablak 04 Kecamatan Cluwak Kabupaten Pati Tahun Pelajaran 2014/2015”. Untuk membuktikan diterima atau ditolaknya hipotesis yang penulis ajukan, maka akan penulis buktikan dengan mencari korelasi antara hasil pendidikan TPQ (variabel X) dengan prestasi belajar Pendidikan Agama Islam (PAI) (variabel Y) dengan mengunakan rumus statistik korelasi Product Moment.Adapun untuk memulai penghitungan, langkah-langkah yang ditempuh adalah membuat tabel kerja regresi satu prediktor sebagai berikut: 1. Membuat Tabel Kerja Koefesiensi Korelasi antara Variabel X dan Y Tabel 13 Tabel Kerja Regresi Koefesiensi Korelasi Hasil Pendidikan TPQ dengan Prestasi Belajar Pendidikan Agama Islam (PAI) No Resp 1 2 3
X
Y
X2
Y2
XY
50 70 60
71,5 82 75
2500 4900 3600
5112,25 6724 5625
3575 5740 4500
4 5 6 7 8
90 40 60 40 90
72,5 62,5 79 70,5 70,5
8100 1600 3600 1600 8100
5256,25 3906,25 6241 4970,25 4970,25
6525 2500 4740 2820 6345
9 10
70 40
80,5 65
4900 1600
6480,25 4225
5635 2600
11
100
77
10000
5929
7700
12 13 14 15 16 17
50 90 70 100 40 40
68,5 69 80,5 79 75 66,5
2500 8100 4900 10000 1600 1600
4692,25 4761 6480,25 6241 5625 4422,25
3425 6210 5635 7900 3000 2660
64
18
70
72
4900
5184
5040
19
80
78
6400
6084
6240
20 21
90 80
71,5 77
8100 6400
5112,25 5929
6435 6160
22
100
76
10000
5776
7600
23
60
64
3600
4096
3840
24 25 26
70 100 30
77,5 82 61
4900 10000 900
6006,25 6724 3721
5425 8200 1830
27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43
70 70 80 100 60 100 40 50 60 60 100 50 90 70 90 40 80 ∑X = 2990
68 66,5 78 84,5 77 76 64 75,5 79 66 77,5 72,5 79 83 76 74 68 ∑Y = 3168
4900 4900 6400 10000 3600 10000 1600 2500 3600 3600 10000 2500 8100 4900 8100 1600 6400 ∑X²= 227100
4624 4422,25 6084 7140,25 5929 5776 4096 5700,25 6241 4356 6006,25 5256,25 6241 6889 5776 5476 4624 ∑Y²= 234931
4760 4655 6240 8450 4620 7600 2560 3775 4740 3960 7750 3625 7110 5810 6840 2960 5440 ∑XY = 223175
N= 43
Keterangan : N
: Nomor urut subyek/jumlah responden
∑X
: Jumlah skor hasil pendidikan TPQ
∑Y
: Jumlah skor prestasi belajar Pendidikan Agama Islam (PAI)
∑X²
: Jumlah skor hasil pendidikan TPQ dikuadratkan
65
∑Y²
: Jumlah skor prestasi belajar PAI dikuadratkan
∑XY : Jumlah skor hasil pendidikan TPQ dikalikan skor prestasi belajar Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa: N
= 43
∑X² = 227100
(∑X)² = 8940100
∑X
= 2990
∑Y²
(∑Y)² = 10036224
∑Y
= 3168
∑XY = 223175
= 234931
2. Menghitung Koefesien Korelasi Untuk mencari kisaran pengaruh variabel X terhadap variabel Y, digunakan rumus korelasi product moment dengan perhitungan sebagai berikut: N∑XY – (∑X) (∑Y) r
xy
= { N∑X² - (∑X)² } { N∑Y² - (∑Y)² } 43 x 223175 – (2990 x 3168)
r
xy
= {43 x 227100 – 8940100} {43 x 234931 – 10036224} 9596525 – 9472320
r
xy
= { 9765300 – 8940100} 124205
r
xy
= 825200 x 65809 124205
r
xy
= 54305586800 124205
r
xy
= 233035,5912730929
r
xy
=
0,533
{10102033 – 10036224}
66
Jadi telah diketahui bahwa hasil hitung korelasi product moment diperoleh angka 0,533. Selanjutnya untuk mengetahui signifikan atau tidaknya hubungan variabel X dengan variabel Y, maka hasil hitung tersebut kemudian dibandingkan dengan tabel r (product moment) dengan N sebesar 43 maka nilai tabel r yaitu: Pada taraf signifikansi 5% tabel r = 0,301 dan pada taraf signifikansi 1% tabel r = 0,389 Jadi rxy > rt 5% dan rxy > rt 1%. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa variabel X mempunyai korelasi positif yang signifikan dengan variabel Y. Sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa hipotesis alternatif yang penulis ajukan yaitu: “ada hubungan positif yang signifikan hasil pendidikan TPQ dengan prestasi belajar Pendidikan Agama Islam (PAI) siswa Kelas IV dan V SD Negeri Ngablak 04 Kecamatan Cluwak Kabupaten Pati Tahun Pelajaran 2014/2015” adalah diterima atau disetujui. Sedangkan hipotesis nihil yaitu: “tidak ada hubungan positif yang signifikan hasil pendidikan TPQ dengan prestasi belajar Pendidikan Agama Islam (PAI) siswa Kelas IV dan V SD Negeri Ngablak 04 Kecamatan Cluwak Kabupaten Pati Tahun Pelajaran 2014/2015”, ditolak atau tidak disetujui. Kemudian untuk memberikan interpretasi secara sederhana terhadap hasil hitung dengan rumus product moment di atas, maka akan dilakukan interpretasi dengan menggunakan pedoman sebagaimana tabel di bawah ini:
67
Tabel 14 Interval Koefisiensi dan Tingkat Hubungan antara Variabel X dengan Y Besarnya r Product Moment
Interpretasi
0,00 – 0,02
Antara variabel X dan Y memang terdapat korelasi, tetapi sangat lemah sehingga korelasi itu diabaikan.
0,02 – 0,40
Antara variabel X dan Y terdapat korelasi yang lemah atau rendah.
0,40 – 0,70
Antara variabel X dan Y terdapat korelasi yang sedang atau cukupan.
0,70 – 0,90
Antara variabel X dan Y terdapat korelasi yang kuat .
Antara variabel X dan Y terdapat korelasi yang sangat kuat. Sumber: Anas Sudijono (2005: 116)
0,90 – 1,00
Berdasarkan pedoman di atas dapat diinterpretasikan bahwa haisl pendidikan TPQ dengan prestasi belajar pendidikan agama Islam terdapat korelasi positif, karena nilai r yang dihasilkan tidak bertanda negatif. Artinya apabila nilai variabel X naik, maka nilai variabel Y juga naik. Dengan memperhatikan besarnya nilai r hasil observasi yaitu = 0,533 yang berkisar antara 0,40 – 0,70 berarti antara variabel X dan variabel Y terdapat korelasi yang cukup.
3. Menghitung Koefesien Determinasi Untuk menghitung koefesien determinasi digunakan rumus: rdeterminasi
= (r)2 x 100 % = (0,533)2 x 100 % = 0,28 x 100 % = 28%
68
Jadi variabel X berkorelasi ± 28% dengan variabel Y (atau jasil pendidikan TPQ berkorelasi 28% dengan prestasi belajar pendidikan agama Islam siswa kelas IV dan V SD Negeri Ngablak 04 tahun pelajaran 2014/2015). Sedangkan sisanya yaitu 100% - 28% = 72%, variabel Y (prestasi belajar pendidikan agama Islam siswa) mungkin dipengaruhi oleh variabel-variabel lain yang belum diteliti.
C. Pembahasan Berdasarkan hasil analisis uji hipotesis telah diketahui bahwa hasil pendidikan TPQ siswa berkorelasi positif yang signifikan ± 28% dengan prestasi belajar Pendidikan Agama Islam (PAI) siswa Kelas IV dan V SD Negeri Ngablak 04 tahun pelajaran 2014/2015. Kemudian hasil penghitungan dengan rumus korelasi product momen yang memperoleh angka 0,533 berarti berada pada kategori hubungan atau korelasi yang cukup karena berada pada interval (0,40 - 0,70). Artinya walaupun korelasinya berada pada kategori cukup, tetapi hasil pendidikan TPQ merupakan faktor penunjang yang sangat penting bagi para siswa dalam memahami dan menguasai materi pendidikan agama Islam yang diajarkan di sekolah. Hasil tersebut dapat dijelaskan bahwa dari hasil pendidikan TPQ siswa dapat memperoleh pengetahuan-pengetahuan tentang baca tulis al-Qur’an, ibadah, akhlak dan lainnya yang sangat berhubungan dengan materi pelajaran pendidikan agama Islam di sekolah. Dengan kemampuan baca tulis al-Qur’an yang diperoleh dari pendidikan TPQ serta pengetahuan-pengetahuan ke-Islaman lainnya, siswa dapat mempunyai modal yang baik dalam mempelajari materi pelajaran
69
pendidikan agama Islam yang diajarkan di sekolah. Sebaliknya siswa yang tidak mengikuti TPQ atau tidak sungguh-sunguh belajar di TPQ mengakibatkan siswa tidak banyak memiliki kemampuan di bidang baca tulis al-Qur’an, ibadah dan materi ke-Islaman lainnya. Pada akhirnya tidak banyak membantu dalam memahami pelajaran agama Islam di sekolah. Sehingga semakin baik hasil pendidikan TPQ yang diperoleh oleh siswa maka semakin membantu tercapainya prestasi belajar agama Islam siswa. Hasil temuan penelitian ini menunjukkan bahwa siswa hasil pendidikan di TPQ baik, prestasi belajar mata pelajaran pendidikan agama Islamnya juga baik. Sedangkan siswa yang di pendidikan TPQ masih berada pada kelas yang rendah atau pemahaman tentang baca tulis al-Qur’an, ibadah dan juga hafalan doa serta surat-surat pendek kurang baik, hasil prestasi belajar mata pelajaran agama Islamnya juga kurang baik. Hal ini ditunjukkan dari 4 orang siswa yang hasil pendidikan TPQ berada pada kategori kurang, hasil belajar pendidikan agama Islamnya semua berada di bawah angka 65 atau masih bawah KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) yaitu 70. Sedangkan siswa yang hasil pendidikan TPQ berada pada kategori sangat baik yaitu ada 17 orang hanya 1 orang yang prestasi belajar pendidikan agama Islamnya memperoleh nilai di bawah 70. Artinya kategori prestasi belajarnya berada pada kategori baik dan sangat baik. Selanjutnya dari data angket tentang hasil pendidikan TPQ siswa SD Negeri Ngablak 04 diketahui bahwa materi pendidikan TPQ yang masih banyak belum dipahami oleh para siswa adalah tentang kemampuan menulis huruf Arab tanpa meniru, pemahaman ilmu tajwid, tata cara shalat rowatib dan doa setelah sholat. Adapaun tingkat jilid para siswa pada pendidikan TPQ umumnya merata yaitu ada
70
yang baru jilid 3 atau 4, jilid 5 atau 6 juga ada yang sudah sampai kelas al-Qur’an. Oleh karena itu data ini nantinya dapat dijadikan pertimbangan oleh kepala sekoalh dan khususnya guru pendidikan agama Islam untuk dapat meningkatkan kemampuan anak sebagaimana pada materi-materi yang telah dijelaskan di atas. Akhirnya dapat diambil kesimpulan bahwa hasil pendidikan TPQ mempunyai korelasi positif yang cukup dengan pencapaian prestasi belajar Pendidikan Agama Islam (PAI) siswa kelas IV dan V SD Negeri Ngablak 04 tahun pelajaran 2014/2015. Oleh karena itu guru pendidikan agama Islam perlu menganjurkan dan memerintahkan kepada para siswa agar dapat lebih rajin dan tekun mengikuti pengajian di TPQ supaya dapat menunjang keberhasilan belajar mata pelajaran pendidikan agama Islam di sekolah. D. Keterbatasan Penelitian Penelitian ini dilaksanakan dengan waktu, tenaga dan biaya yang terbatas, dilaksanakan kurang lebih hanya sekitar 2 bulan. Sehingga
pasti terdapat
kekuarangan dan keterbatasan yang ada. Di antara keterbatasan penlitian ini adalah: 1. Data hasil pendidikan TPQ penulis peroleh melalui angket yang diisi oleh para siswa. Di mana masih dimungkinkan ada siswa yang tidak jujur dalam menjawab angket. Di sisi lain juga masih dimungkinkan ada siswa yang kurang tepat memilih jawaban karena masih ada siswa yang kemampuan membacanya kurang sehingga mungkin belum paham dengan pertanyaannya.
71
2. Hasil penelitian ini bersifat lokal, belum bisa dijadikan kesimpulan umum bahwa semua prestasi belajar pendidikan agama islam di skeoalh berkorelais positif dengan hasil pendidikan TPQ. Hasil penelitian ini hanya terbatas pada lokasi yang diteliti dan pada tahun dilaksanakan penelitian. Karena masingmasing sekolah mempunyai keragaman siswa.
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan Setelah
melakukan
penelitian
dan
analisis,
maka
menyimpulkan beberapa hal sebagai jawaban dari rumusan
penulis
dapat
masalah sebagai
berikut: 1. Hasil Pendidikan Taman Pendidikan al-Qur’an (0TPQ) siswa Kelas IV dan V SD Negeri Ngablak 04 Kecamatan Cluwak Kabupaten Pati tahun pelajaran 2014/2015 adalah baik. Hal ini ditunjukkan dari mean (rata-rata) hasil tes lisan kepada 43 responden yang diteliti yaitu sebesar 69,53 (dibulatkan menjadi 70) yang berarti berada pada kategori baik karena berada pada interval nilai 70 – 79. 2. Prestasi belajar pendidikan agama Islam siswa Kelas IV dan V SD Negeri Ngablak 04 Kecamatan Cluwak Kabupaten Pati tahun pelajaran 2014/2015 adalah cukup. Hal ini ditunjukkan dari mean (rata-rata) prestasi belajar pendidikan agama Islam (dari nilai tes dan nilai harian) yaitu 73,67 yang berada pada kategori baik, karena berada pada nilai interval yang berjarak 70 – 79. 3. Ada hubungan positif yang signifikan hasil pendidikan TPQ dengan prestasi belajar Pendidikan Agama Islam siswa kelas IV dan V SD Negeri Ngablak 04 Kecamatan Cluwak Kabupaten Pati tahun pelajaran 2014/2015. Hal ini dibuktikan dari hasil analisis dnegan rumus korelasi product moment yang menunjukkan adanya signifikansi baik pada taraf 5% ataupun 1%. Di mana
72
73
besarnya rxy = 0,533 sedangkan tabel r (rt ) pada taraf signifikansi 5% = 0,301 dan 1% = 0,389. Sehingga rxy lebih besar dari rt 5% dan rt 1%. Artinya ada hubungan yang signifikan antara variabel X dengan Y. Ditemukan
pula
rdeterminasi sebesar ± 28%, berarti hasil pendidikan TPQ berkorelasi ± 28% dengan prestasi belajar pendidikan agama Islam. B. Saran Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh maka penulis akan mengajukan saran-saran sebagai berikut: 1. Kepada para siswa di SD Negeri Ngablak 04 Cluwak Pati supaya lebih tekun dan bersungguh-sungguh dalam belajar agama Islam agar dapat memahami ajaran agama Islam yang menjadi keyakinan dan tuntunan hidup. Selain itu setiap sore hari hendaklah rajin dan tekun mengikuti pengajian di TPQ, agar betul-betul dapat membaca dan menulis al-Qur’an, hafal surat-surat pendek dan tata cara peribadatan. Dengan tekun mengaji di TPQ akan dapat memperoleh banyak pengetahuan dan pengalaman yang juga sangat berguna dalam menguasai pelajaran agama Islam. Tentunya dengan harapan prestasi belajar PAInya juga akan dapat menjadi lebih baik. 2. Kepada guru agama Islam supaya lebih bersungguh-sunguh dalam mengajar sesuai dengan kompetensimnya sebagai pendidik. Karena pelajaran agama Islam lebih bersifat penanaman nilai-nilai relegius dan etik, maka sebaiknya guru agama Islam lebih sering melaksanakan pembelajaran yang dapat memberikan pengalaman secara langsung kepada para siswa, selain itu juga
74
hendaknya lebih sering melakukan praktik secara langsung untuk pelajaranpelajaran yang bersifat psikomotorik. 3. Kepada para orang tua hendaknya lebih memperhatikan pendidikan anakanaknya, teruatama dalam pendidikan agama Islam, yaitu dengan cara menyuruh anak-anaknya belajar di Taman Penididkan Al-Qur’an (TPQ) dan majlis-majlim ta’lim lainnya supaya anak betul-betul dapat memiliki pengetahuan tentang ajaran Islam, memiliki kemampuan baca tulis huruf Arab yang baik, karena pendidikan TPQ sangat bermanfaat bagi anak dalam rangka mengajarkan baca tulis al-Qur’an, penanaman aqidah, pembiasaan ibadah, akhlak mulia serta sangat menunjang untuk meningkatkan prestasi belajar agama Islam di sekolah.
C. Kata Penutup Segala puji bagi Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, taufiq dan hidayah-Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas dalam penulisan skripsi ini. Shalawat dan salam teruntuk Rasulullah SAW, yang telah memberikan pelajaran kepada kita semua bagaimana menjadi orang yang baik dan diridloi Allah SWT, semoga kita semua selalu mengikuti jejaknya. Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu penulis mengharapkan masukan ide, kritik dan saran yang konstruktif agar skripsi ini lebih baik dan sempurna. Akhirnya harapan peneliti, semoga skripsi yang sangat sederhana ini dapat bermanfaat bagi diri penulis pribadi khususnya, dan bagi siapa saja yang sudi membacanya. Amien.
DAFTAR PUSTAKA
Ali, Zainuddin, Pendidikan Agama Islam, Jakarta: Bumi Aksara, 2007. Ambary, Hasan Muarif (et.al). Suplemen Ensiklopedi Islam, Jakarta: Ikrar Mandiriabadi, 2002. An-Nawawi, Abi Zakaria Yahya bin Sarif, Riyadlush Shalihin, Semarang: Nur Asia, tt.. Arikunto, Suharsimi. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Jakarta: Rineka Cipta, 2002. Ash Shiddieqy, TM. Hasbi. Sejarah Pengantar Ilmu Al-Qur`an, Jakarta: Bulan Bintang, 1980. Barnadib, Sutari Imam, Pengantar Ilmu Pendidikan Sistematis, Yogyakarta: Andi Offset, 1993. Daradjat, Zakiah, dkk., Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta: Bumi Aksara, 1984. Daulay, Haidar Putra. Pendidikan Islam dam Sistem Pendidikan Nasional di Indonesia., Jakarta: Prenada Media, 2007. Dawud, Abu, Sunan Abu Dawud, Juz 2, Beirut: Dar al-Fikr,t.t.. Departemen Agama RI., Metodologi Pendidikan Agama Islam, Jakarta: Departemen Agama RI, 2002. Departemen Agama. RI, Al-Qur'an dan Terjemahnya, Jakarta: Depag. RI, 1999. Djamarah, Saiful Bahri dan Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar, Jakarta: Rineka Cipta, 2002. Djamarah, Syaiful Bahri. Psikologi Belajar, Jakarta: PT Rineka Cipta, 2002. Gani, Ruslan A., Pedoman Penilaian Pendidikan. Jakarta: Dirjen Disdakmen, 1986. Muhaimin, et.al., Paradigma Pendidikan Islam, Upaya Mengefektifkan Pendidikan Agama Islam di Sekolah, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2001.. Muslim, Imam, Shahih Muslim, juz 2, Beirut: Dar al-Fikr,t.t.. Mustaqim, "modul" Statistik, INISNU Jepara, 2008. Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, Bandung: Remaja Rosdakarya, 1995. Nasution, Noehi dkk., Psikologi Pendidikan, Jakarta: Dirjen Binbaga Islam Depag, 1999.
Nata, Abudin. Akhlak Tasawuf, Jakarta: Rajawali Pers, 1996. Poerwadarminta, W.J.S., Kamus Umum Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, 2007. Qardawi, Yusuf. Berinteraksi dengan Al-Qur`an, terj. Abdul Hayyie Al-Kattani, Jakarta: Gema Insani Press, 1999. Sardiman A.M., Interaksi Belajar Mengajar, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2007. Singarimbun, Masri. Metodologi Penelitian Survey, Jakarta: LP3ES, 1995. Slameto, Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya, Jakarta: Rineka Cipta, 1995. Sudijono, Anas. Pengantar Dalam Statistik Pendidikan, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2005. Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan, Kuantitatif, Kualitatif, R & D, Bandung: Alfabeta, 2006. Sugiyono, Statistika Untuk Penelitian, Bandung: Alfabeta, 2005. Suryabrata, Sumadi, Psikologi Pendidikan, Jakarta: Rajawali Press, 2008. Syah, Muhibbin. Psikologi Pendidikan Dengan pendekatan Baru, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2000. Toha, Chabib et.al, Metodologi Pengajaran Agama, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2004. Undang-undang No. 20 Tahun 2003, Tentang Sistem Pendidikan Nasional, Jakarta: Cipta Jaya, 2003. Zuriah, Nurul. Pendidikan Moral dan Budi Pekerti dalam Perspektif Perubahan, Jakarta: Bumi Aksara, 2007.
RIWAYAT HIDUP Nama
: SUNAISAH
Tempat dan Tanggal Lahir
: Pati, 11 Maret 1967
Jenis Kelamin
: Perempuan
Agama
: Islam
Status
: Menikah
Alamat
: Desa Ngablak, RT 02 RW 03 Kecamatan Cluwak Kabupaten Pati
Orang Tua
: 1. Ayah
: Mas’ud
2. Ibu
: Kamah
Pendidikan Formal
:
1. MI Islamiyah Ngablak Cluwak Pati lulus tahun 1998 2. MTs YPIA Tayu Pati lulus tahun 2001 3. PGA Negeri Lasem lulus tahun 1987 4. D2 IAIN Wali Songo Semarang lulus tahun 2000 5. Masuk Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan UNISNU Jepara tahun 2012
Jepara,
15 November 2015 Hormat Saya, Penulis
Sunaisah
DAFTAR RESPONDEN PENELITIAN SISWA KELAS IV DAN V SD NEGERI NGABLAK 04 CLUWAK PATI TP. 2015/2016 NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43
NAMA Ahmad Farid Arista S Chintya Putri Cindy Syafiqosari Silvia Mavis Sa’atun Ni’mah Ambelina Nilam Febrianti Ahmad Dwi Santoso Dyah Lucitta Maytria Hening Dhenar Ari Bagus Prasetyo Elsa Viana S Gigih Pangestu Raynanta Laras Sekar Melati Muhriza Tegar Yulianto Mukhaliyatun Salsabila Nirmala Aulia Sari Rahmaliya Hidayatul Firi Shofinaro Damar galih Wiritanaya Dio Dora Tri A Willa Alenta Sari Muhammad Karmidi Ris Handoyo Bayu Prasetyo Kristian Veri Restu Yuni Santiko Ahmad Kholid Faesal Adhi Setiawan Syaiful Anwar Tri Handoko Maulana Erkhamsah Ikbal Ahmad Andris Saputra Ahmat Solhadi Akbar Juniar Risky Awan Ardian Anggie Pramudya Dhea Nurul Rosikhah Dwi Meilani Nur Saputri Dyah Sofa Aulifia Febriana Lusia Ningsih Ferlita Nailul Amelia Fitria Uswatun Hasanah Jesica Fresylia Maulana Ilham Bintang Putra Kanzun Ulil Ma’ad Putri Dewi Anggraini Restu Agung Wicaksono
L/P L P P P P L P L P L P L P P P L P P L L L L L L L L L L L L L L P P P P P P P L L P L
TTL Doyong,01-05-2004 Pati,28-04-2003 Pati,02-06-2003 Pati,09-09-2003 Pati,27-02-2005 Pati,18-09-2004 Pati,29-11-2004 Pati,25-06-2004 Pati,08-05-2005 Pati,03-08-2005 Pati,06-07-2005 Pati,06-07-2004 Pati,22-08-2004 Pati,10-08-2005 Pati,02-10-2005 Pati,21-02-2005 Pati,05-05-2005 Pati,20-01-2005 Pati,03-08-2000 Pati,01-10-2000 Pati,30-04-2002 Pati,23-06-2001 Pati,19-06-2002 Pati,13-07-2002 Pati,06-11-2002 Pati,22-01-2003 Pati,26-06-2003 Pati,05-05-2003 Pati,05-05-2004 Pati,18-10-2003 Pati,13-06-2004 Pati,07-06-2004 Pati,13-12-2003 Pati,27-05-2004 Pati,30-03-2004 Pati,19-02-2003 Pati,24-02-2004 Pati,20-12-2003 Pati,31-03-2004 Pati,20-03-2004 Pati,06-08-2004 Pati,03-02-2004 Pati,12-01-2004
KELAS IV IV IV IV IV IV IV IV IV IV IV IV IV IV IV IV IV IV V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V
AYAH Sukani Santoso Imron Santoso Sukatam Jayin Romawi Sunari Supomo E.Riyanto Kusnanto Jumiran Muhali Mujan Suroso Sunarto Edy Ngapan Parwi Sukir Abdul Subi Sukardi Sugito Subur Abdur Sukir Ah. Rofi’i Agus Wardi Sujono Sutarno Nurkamat Ahmad Laswi Hartono Sutarjo Sudarso Bambang Sarjo Supriyanto Suradi Husen
ALAMAT Ngablak Ngablak Ngablak Ngablak Ngablak Ngablak Ngablak Ngablak Ngablak Ngablak Ngablak Ngablak Ngablak Ngablak Ngablak Ngablak Ngablak Ngablak Ngablak Ngablak Ngablak Ngablak Ngablak Ngablak Ngablak Ngablak Ngablak Ngablak Ngablak Ngablak Ngablak Ngablak Ngablak Ngablak Ngablak Ngablak Ngablak Ngablak Ngablak Ngablak Ngablak Ngablak Ngablak
LAMPIRAN 2
SOAL TES PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM Untuk Peserta Didik SD Negeri 04 Ngablak Cluwak Pati Tahun Pelajaran 2013/2014 KELAS
: IV (EMPAT)
IDENTITAS SISWA Nama : _________________________________
PETUNJUK I. Berilah tanda silang (X) pada huruf a, b, c, atau d yang merupakan jawaban yang paling benar! 1. Al-Fatihah artinya …. a. pembukaan c. petunjuk b. Penutup d. permulaan 2. Surat al-fatihah terdiri atas ….. ayat a. 4 c. 6 b. 5 d. 7 3. Surat al-Ikhlas berisi tentang ….. a. sosial c. keimanan b. budaya d. sejarah 4.
اهللُ اَ َحد
artinya …..
a. Allah Maha Esa b. Allah Maha Kuasa
5.
ِ ِ َ َّاك نَعب ُد واِي ي ُ ْ اك نَ ْستَع َ ُ ْ َ َّاي
c. Allah Maha Ada d. Allah Tuhan Kita artinya …..
a. Hanya kepadaMu kami menyembah dan meminta pertolongan b. Hanya kepadaMu kami beribadah dan bertakwa c. Hanya kepadaMu kami berserah diri d. . Hanya kepadaMu kami meminta segala sesuatu 6. Yang menentukan kaya atau miskin adalah .… a. orang tua c. orang lain b. Allah SWT d. diri sendiri 7. Kekuasaan manusia sangat … a. luas c. terbatas b. bebas d. lugas
8. Apabila Allah menghendaki sesuatu maka Allah akan mengatakan ….. a. siap c. jadi b. hayo d. beres 9. Yang berkuasa terhadap nikmat sehat dan sakit adalah …… a. Malaikat c. Allah b. Rasul d. Nabi 10. Jika Allah berkehendak, maka sesuatu akan .… a. terjadi c. hancur b. tidak terjadi d. lebur 11. Selain sifat jaiz, Allah juga mempunyai sifat … a. wajib c. makruh b. sunnah d. haram 12. Nabi dan Rasul yang wajib diketahui ada …… a. 10 c. 25 b. 15 d. 100 13. Nabi yang pertama dan merupakan manusia pertama adalah .… a. Muhammad saw c. Adam as b. Ibrahim as d. Isa as 14. Nabi Adam oleh Allah swt dilarang memakan buah … a. kurma c. khuldi b. anggur d. thin 15. Isteri Nabi Adam bernama …… a. Fatimah c. Hawa b. Khodijah d. Aisyah 16. Nabi Muhammad lahir pada tanggal ….. a. Senin 11 Rabiul Awwal c. Senin 10 Dzulhijjah b. Senin 12 Rabiul Awwal d. Senin 1 Syawal 17. Ayah Nabi Muhammad …… a. Abrahah c. Abdullah b. Abdul Mutholib d. Hamzah 18. Ayah Nabi Muhammad meninggal dunia, ketika Nabi Muhhamad dalam usia kandungan .… a. 2 bulan c. 4 bulan b. 3 bualn d. 5 bulan 19. Pendeta yang mengatakan pada diri Nabi Muhammad ada tanda-tanda kerasulan adalah … a. Basra c. Sidharta b. Budha d. bahira
20. Nabi Muhammad diangkat menjadi Rasul ketika berusia … a. 25 tahun c. 35 tahun b. 40 tahun d. 30 tahun II. Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan benar! 1. Tulislah dengan huruf Arab “alhamdu lillaahi rabbilalamin” kemudian terjemahkan dalam bahasa Indonesia! 2. Bagaimana sikap kita terhadap perilaku Nabi Muhammad? 3. Sebutkan sifat jaiz bagi Allah? 4. Bagaimana perilaku Nabi Muhammad ketika masih kecil? 5. Bagaimana sikap kita terhadap setan?
SOAL TES PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM Untuk Peserta Didik SD Negeri 04 Ngablak Cluwak Pati Tahun Pelajaran 2013/2014 KELAS
: V (LIMA)
IDENTITAS SISWA Nama : _________________________________ PETUNJUK Berilah tanda silang (X) pada huruf a, b, c, atau d yang merupakan jawaban yang paling benar! 1. Surat al-Kafirun terdiri atas ….. a. 3 ayat c. 5 ayat b. 4 ayat d. 6 ayat 2. Surat al-Kafirun artinya ….. a. orang-orang miskin c. orang-orang kafir b. orang-orang fakir d. orang-orang Islam 3. Surat al-Lahab terdiri atas …… a. 3 ayat c. 5 ayat b. 4 ayat d. 6 ayat 4. Surat al-Lahab bercerita tentang.… a. Abu Jahal c. Abu Bakar b. Nabi Muhammad d. Abu Lahab 5. Surat al-Lahab termasuk surat … a. Makkiyah c. Mekah b. Madaniyah d. Madinah 6. Lakum diinukum waliyadin, artinya … a. aku tidak akan menyembah apa yang kamu sembah b. dan kamu bukan penyembah apa yang aku sembah c. Untukmu agamamu dan untukku agamaku d. dan aku bukanlah penyembah Tuhanmu 7. Iman kepada Kitab Allah termasuk rukun iman yang ke ….. a. 2 c. 4 b. 3 d. 5
.
8. Kitab Taurat diturunkan kepada …… a. Nabi Isa c. Nabi Musa b. Nabi Dawud d. Nabi Muhammad 9. Agama yang dibawa oleh Nabi Musa adalah .… a. Islam c. Yahudi b. Nasrani d. Budha 10. Kitab Injil diturunkan kepada .… a. Nabi Isa c. Nabi Musa b. Nabi Dawud d. Nabi Muhammad 11. Al-Qur’an diturunkan pada tanggal … a. 12 Ramadlan c. 17 syawwal b. 27 Rajab d. 17 Ramadlan 12. Surat dalam al-Qur’an yang pertama kali ditunkan adalah….. a. surat al-fatihah c. surat al-baqarah b. surat al-alaq ayat 1-5 d. surat al-maidah ayat 3 13. Nabi Muhammad menerima wahyu pertama kali di a. Gua Tsur c. Gua Hira b. di Kabah d. Jabal Nur 14. Al-Qur’an berisi …… a. 30 juz, 114 surah, 6666 ayat b. 33 juz, 114 surah, 6664 ayat c. 30 juz, 116 surah, 6666 ayat d. 20 juz, 111 surah, 6660 ayat 15. Al-Qur’an diturunkan dalam waktu .… a. 23 tahun, 3 bulan, 23 hari b. 22 tahun, 2 bulan, 22 hari c. 2 tahun, 2 bulan, 23 hari d. 20 tahun, 2 bulan, 22 hari 16. Bapak Nabi Ayyub as. adalah …. a. Ishak c. Ibrahim b. Ismail d. Idris 17. Hikmah yang dapat diambil dari Kisah Nabi Ayyub as. adalah …… a. kisah tentang penyakitnya c. tentang kesabaran dan ketakwaannya b. tentang kekayaannya d. tentang keberaniannya 18. Ibu Nabi Isa bernama ….. a. Fatimah c. Khodijah b. Maryam d. Rubiah
19. Yang dibunuh di tiang Salib oleh orang-orang Yahudi adalah…… a. Nabi Isa c. Herodes b. Yudas d. Yahuda 20. Nabi Isa menyampaikan risalahnya kepada bangsa .… a. Arab c. Mesir b. Yahudi d. Palestina
II. Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan benar! 1. Bagaimana sikap yang harus kita lakukan terhadap pemeluk agama lain! 2. Bagaimana perilaku yang harus kita teladani kepada Nabi Ayyub, ketika diuji oleh Allah dengan cobaan sakit? 3. Sebutkan nama-nama Kitab Allah beserta rasul pembawanya? 4. Nabi Musa diutus oleh Allah kepada Bani? 5. Kitab yang menjadi penyempurna dari kitab-kitab sebelumnya adalah?
PERHITUNGAN STATISTIK DENGAN PROGRAM SPSS 17.0 FOR WINDOWS Hubungan antara Hasil Pendidikan Taman Pendidikan Al-Qur’an (TPQ) dengan Prestasi Belajar Pendidikan Agama Islam Siswa SD Negeri Ngablak 04 Cluwak Pati Tahun Pelajaran 2014/2015
Regression Notes Output Created Comments Input
Missing Value Handling
29-Sep-2015 19:36:08 Active Dataset Filter Weight Split File N of Rows in Working Data File Definition of Missing Cases Used
Syntax
Resources
Elapsed Time
00:00:01.123 1348 bytes
[DataSet0] Variables Entered/Removed
1
User-defined missing values are treated as missing. Statistics are based on cases with no missing values for any variable used. REGRESSION /MISSING LISTWISE /STATISTICS COEFF OUTS R ANOVA /CRITERIA=PIN(.05) POUT(.10) /NOORIGIN /DEPENDENT VAR00004 /METHOD=ENTER VAR00003 /SCATTERPLOT=(VAR00004 ,*ADJPRED) /RESIDUALS HIST(ZRESID) NORM(ZRESID). 00:00:01.108
Additional Memory Required for Residual Plots
Variables Entered
43
Processor Time Memory Required
Model
DataSet0 <none> <none> <none>
Variables Removed
HASIL PENDIDIKAN a TPQ (X)
b
Method . Enter
a. All requested variables entered. b. Dependent Variable: PRESTASI BELAJAR PAI (Y)
912 bytes
b
Model Summary Model
R
1
.533
Adjusted R Square
R Square a
.284
Std. Error of the Estimate
.267
5.16952
a. Predictors: (Constant), HASIL PENDIDIKAN TPQ (X) b. Dependent Variable: PRESTASI BELAJAR PAI (Y)
b
ANOVA Model 1
Sum of Squares Regression
df
Mean Square
F
434.761
1
434.761
Residual
1095.681
41
26.724
Total
1530.442
42
Sig.
16.269
.000
a
a. Predictors: (Constant), HASIL PENDIDIKAN TPQ (X) b. Dependent Variable: PRESTASI BELAJAR PAI (Y)
Coefficients
a
Standardized Coefficients
Unstandardized Coefficients Model 1
B (Constant) HASIL PENDIDIKAN TPQ (X)
Std. Error
Beta
63.208
2.712
.151
.037
t
.533
Sig.
23.307
.000
4.033
.000
a. Dependent Variable: PRESTASI BELAJAR PAI (Y)
a
Residuals Statistics Minimum Predicted Value Std. Predicted Value Standard Error of Predicted Value Adjusted Predicted Value Residual Std. Residual Stud. Residual Deleted Residual Stud. Deleted Residual Mahal. Distance Cook's Distance Centered Leverage Value
Maximum
Mean
Std. Deviation
N
67.7238 -1.850
78.2599 1.425
73.6744 .000
3.21737 1.000
43 43
.789
1.673
1.087
.251
43
68.5102 -8.23927 -1.594 -1.617 -8.47656 -1.650 .000 .001 .000
78.4342 9.25557 1.790 1.812 9.47605 1.866 3.421 .110 .081
73.7008 .00000 .000 -.002 -.02635 -.003 .977 .022 .023
3.19481 5.10761 .988 1.009 5.32974 1.019 .891 .022 .021
43 43 43 43 43 43 43 43 43
a. Dependent Variable: PRESTASI BELAJAR PAI (Y)
Charts