PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN FISIKA BERBASIS MULTIMEDIA DENGAN MENGGUNAKAN SWISHMAX 4 UNTUK MEMBANTU MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP CAHAYA PADA SISWA SMP
Shokhibul Huda(1), Winarto(2) dan Chusnana(2) Jurusan Fisika, FMIPA, Universitas Negeri Malang (1) e-mail:
[email protected] ABSTRAK: Tujuan dari penelitian ini (1) Untuk mengembangkan media pembelajaran Fisika berbantuan komputer dengan Swishmax 4 pada materi Cahaya untuk siswa SMP agar menghasilkan media pembelajaran yang menarik, serta (2) Untuk menguji kelayakan media pembelajaran Fisika berbantuan Komputer yang dikembangkan. Model pengembangan yang digunakan pada penelitian ini merujuk kepada model penelitian dan pengembangan hasil modifikasi dari sepuluh langkah Research and Development (R & D) dari Borg dan Gall, yaitu tiga langkah penelitian dan pengembangan yang dikemukakan oleh Sukmadinata. Langkah-langkahnya meliputi: (1) Studi Pendahuluan, (2) Pengembangan Produk, dan (3) Pengujian Produk. Dalam skripsi ini hanya dibahas sampai pada hasil uji kelayakan oleh validator dan hasil ujicoba terbatas terhadap siswa di SMPN 1 Karangploso. Pengambilan data uji kelayakan media pembelajaran dan ujicoba terbatas dilakukan menggunakan instrumen berupa angket/kuiseoner, untuk mengetahui persentase kelayakan media. Dari hasil analisis data uji kelayakan media pembelajaran diketahui tingkat kevalidan media pembelajaran yang dikembangkan menurut validator sebesar 89% dan dari data uji coba terbatas didapatkan presentase sebesar 83 %. Media pembelajaran yang dikembangkan sudah memenuhi kriteria valid dan secara keseluruhan dinyatakan baik serta dapat digunakan dalam kegiatan pembelajaran. Kata kunci : media pembelajaran fisika, cahaya, swishmax 4
Pesatnya perkembangan ilmu
perangkat
lunak
dalam
dunia
pengetahuan dan kemajuan teknologi
teknologi dimasukkan sebagai alat
telah membawa perubahan yang
bantu pembelajaran untuk semua
besar pada kehidupan manusia, oleh
mata pelajaran yang mudah di akses
karena itu maka diperlukan sumber
oleh siswa.
daya
manusia
Indonesia
yang
Afrizal Mayub (2005 : 2)
berdaya saing tinggi agar mampu
menyatakan
bersaing
materi
dengan
Demikian
bangsa
pula
lain.
bahwa
pada
Penyampaian
umumnya,
guru
dengan
menggunakan buku–buku pegangan
perkembangan teknologi komputer
atau bahan ajar, menulis pada papan
yang
dunia
tulis, yang ini ternyata membuat
pendidikan. Mulyanta dan Marlon
siswa menjadi jenuh dan kurang
(2009
bahwa
tertarik dalam pelajaran sains fisika.
berbagai perangkat keras maupun
Khairul Basar (2004 : 1) menyatakan
digunakan
:
1)
dalam
menyatakan
1
bahwa jika ditanyakan kepada siswa
berupa penyajian pelajaran dengan
sekolah
Indonesia
menggunakan berbagai media seperti
tentang pelajaran apa yang dianggap
komputer, radio, televisi, film, dan
paling sulit,
sebagian
sebagainya akan memberikan arti
besar menjawab fisika. Salah satu
tersendiri bagi proses berkomunikasi
penyebabnya menurut Rosenblom
antara guru dengan siswa. Saat ini
(2008:1) fisika
meskipun
yang
menengah
di
umumnya
memiliki konsep
penggunaan
komputer
abstrak dan tidak mudah
semakin meningkat dalam bidang
dihubungkan dengan kejadian sehari
pendidikan, masih sedikit tenaga
hari
pendidik
dalam
kehidupan
manusia,
yang
memanfaatkan
sehingga sulit untuk dibayangkan.
fasilitas komputer sebagai media
Oleh sebab itu, banyak siswa yang
pembelajaran. Menurut Ena (2010 :
langsung saja bekerja dengan rumus-
2) guru yang menguasai materi
rumus
pelajaran sebagian besar
kurang
berusaha untuk mempelajari latar
mampu
bentuk
belakang
pembelajaran
fisika,
tanpa
falsafah
mencoba
yang
menghadirkan dalam
mendasarinya. Bila saja konsep-
sedangkan
konsep yang bersifat abstrak itu
mampu merealisasikan segala hal
dapat dibuat menjadi nyata sehingga
dalam komputer,
mudah ditangkap oleh pancaindra,
menguasai materi pelajaran. Kini
maka
yang
masalahnya
akan
sangat
perlu
ahli
komputer,
komputer
biasanya
diperhatikan
tidak
adalah
berbeda. Mencapai usaha ke arah itu,
bagaimana
maka
dapat bermanfaat bagi kemajuan
mata
pelajaran
fisika
didampingi dengan praktikum fisika,
menjadikan
yang
komputer
pendidikan.
namun tidak semua masalah fisika
Saat ini sudah banyak sekali
dapat disimulasikan di laboratorium,
media
lebih lagi penggunaan laboratorium
komputer dalam bentuk animasi di
terbatas hanya di sekolah dan juga
internet
keterbatasan alatnya.
animasi yang ada di internet hanya
Inovasi teknologi komunikasi pendidikan
dalam
pembelajaran
tentang
berbantuan
cahaya.
Tetapi
ada per bagian-bagian saja pada
bentuk
materi cahaya ini. Misalnya hanya
pendayagunaan media pembelajaran
ada 2
pemantulan
saja
ataupun
pembiasan saja, selain itu animasi di
Development (R & D) dari Borg dan
internet tidak di lengkapi dengan
Gall, yaitu tiga langkah penelitian
latihan
dan
soal
yang
langsung
pengembangan
memberikan balikan. Berdasarkan
dikemukakan
uraian di atas, maka perlu dilakukan
Langkah-langkahnya meliputi: (1)
penelitian
Studi
dan
pengembangan
oleh
yang
Sukmadinata.
Pendahuluan,
(2)
mengenai “Pengembangan Media
Pengembangan
Pembelajaran
Berbasis
Pengujian Produk. Dalam skripsi ini
Multimedia dengan Menggunakan
hanya dibahas sampai pada hasil uji
SwishMax
Membantu
kelayakan oleh validator dan hasil
Meningkatkan Pemahaman Konsep
ujicoba terbatas terhadap siswa di
Cahaya Pada Siswa SMP”.
SMPN 1 Karangploso. Pengambilan
Fisika
4
untuk
Tujuan dari penelitian ini adalah mengembangkan pembelajaran
Fisika
data
uji
dilakukan menggunakan instrumen
mengetahui
Meningkatkan
Pemahaman Konsep Cahaya Pada
Fisika
komputer
dengan
berbantuan Swishmax
4
untuk
digunakan
kelayakan
pembelajaran
persentase
untuk
kelayakan
Teknik analisa data yang
media pembelajaran yang menarik,
media
angket/kuiseoner,
media.
menghasilkan
dan mendiskripsikan
media
berbantuan
Membantu
agar
kelayakan
(3)
pembelajaran dan ujicoba terbatas
berupa
SMP
dan
media
komputer dengan Swishmax 4 untuk
Siswa
Produk,
dalam
penelitian
pengembangan modul ini adalah dengan teknik persentase. rumus
Membantu
yang
pengolahan
Meningkatkan Pemahaman Konsep
Adapun
digunakan
data
kunatitatif
untuk dari
angket validasi konten dan konstruk
Cahaya Pada Siswa SMP.
adalah sebagai berikut.
METODE
ini
x 100% x
merujuk kepada model penelitian
PEMBAHASAN
Model digunakan
pengembangan pada
penelitian
yang
P
i
dan pengembangan hasil modifikasi
Produk
yang
telah
dari sepuluh langkah Research and
dikembangkan
berupa
media
3
pembelajaran yang memvisualisasi
kelayakan media pembelajaran fisika
materi cahaya. Media ini dikemas
dan data hasil uji coba terbatas media
dalam bentuk Compact Disc (CD)
pembelajaran fisika pada siswa.
dengan format *swf yang dapat dibuka
dengan
Data
hasil
uji
kelayakan
menggunakan
pengembangan media ini diperoleh
komputer. Pengembangan produk ini
dari satu dosen jurusan fisika UM
dengan
dan dua guru
menggunakan
softwere
fisika SMPN 1
SwishMax 4. Untuk menjalankan
Karangploso. Data yang diperoleh
media
ini
terdiri atas data kuantitatif dan data
menggunakan flash player ataupun
kualitatif. Data kuantitatif berupa
bisa juga menggunakan media player
hasil
pembuka video.
sedangkan data kualitatif
pembelajaran
fisika
Di dalam media ini, animasi
penilaian
angket
validasi, berupa
komentar dan saran dari validator.
menggambarkan contoh peristiwa sehari-hari yang berkaitan dengan cahaya, dan juga memvisualisasi bagaimana jalanya sinar pada proses pembiasan, pemantulan dan dispersi cahaya. Pada bagian awal setiap sub materi, terdapat kegiatan apersepsi
Uji coba terbatas dilakukan
berupa pertanyaan pembuka yang
pada 33 siswa SMPN 1 Krangploso
bertujuan menarik minat siswa untuk
kelas VIIIA untuk mendapatkan
belajar
balikan
cahaya.
Pada
materi
berupa
respon
terhadap
pemantulan dan pembiasan terdapat
media pembelajaran dan hasil belajar
latihan
siswa.
soal
beserta
cara
penyelesaiannya. Selain itu, terdapat kuis yang dapat digunakan untuk mengukur
pemahaman
siswa
terhadap materi cahaya. Penyajian data pada hasil pengembangan media pembelajaran fisika terdiri atas data hasil uji 4
Teknik
yang
digunakan
media pembelajaran fisika, pengguna
dalam menganalisis adalah teknik
bisa
melihat
presentase untuk pengolahan data per
dahulu.
item , p = (x/x1 ) x 100%. Dari hasil
Setelah
petunjuk
terlebih
diperiksa
oleh
analisis data uji kelayakan media
validator media pembelajaran ini
pembelajaran
tingkat
mempunyai beberapa kelebihan dan
kevalidan media pembelajaran yang
kekurangan. Kelebihan media ini
dikembangkan
validator
adalah terdapat aplikasi animasi dan
sebesar 89% dan dari data uji coba
video praktikum, sehingga pengguna
terbatas
dapat mengetahui gambaran jalannya
diketahui
menurut
didapatkan
presentase
sebesar 83 %. Media pembelajaran
sinar
yang
pemantulan, dan dispersi cahaya.
dikembangkan
sudah
pada
proses
memenuhi kriteria valid dan secara
Pada
keseluruhan dinyatakan baik serta
terdapat latihan-latiahan soal yang
dapat digunakan dalam kegiatan
sudah
pembelajaran. Saran atau pendapat
dilengkapi kuis yang berisi soal-soal
secara keseluruhan dari pengguna
untuk menguji pemahaman pengguna
media yang digunakan menarik dan
setelah mempelajari materi cahaya.
mudah dipahami.
Adapun kekurangan dari media ini
pembahasan,
ini
dan
masih mengambil dari video yang
Produk media pembelajaran
telah ada di youtube. Sehingga
fisika materi cahaya dikemas dalam
kualitas video masih kurang baik,
bentuk CD autorun dalam format
dan media ini belum ada efek suara
*.swf yang bisa dijalankan dengan sehingga
ketika
untuk menjelaskan materi kepada
CD
pengguna.
pembelajaran masuk ke CD Room
Berdasarkan uraian analisis
computer. Setelah CD terdeteksi oleh komputer,
disertai
pembelajaran
adalah video yang di tampilkan
PENUTUP
komputer
media
pembiasan,
akan
muncul
data uji kelayakan kepada validator
folder
tingkat kevalidan media pembelajar-
“Media Pembelajaran Cahaya” yang
an
di dalamnya berisi animasi dengan
yang dikembangkan sebelum
revisi
format *.swf dan petunjuk dengan
sebesar
validator.
format *.txt. Sebelum menjalankan 5
89
%
menurut
Berdasarkan
uraian
analisis data uji coba terbatas kepada
pembelajaran
siswa didapatkan tingkat keterbacaan
untuk melanjutkan penelitian dan
media pembelajaran ini sebesar 83%.
pengembangan ke tahap uji coba
Jadi dapat disimpulkan bahwa media
lebih luas dan tahap validasi (uji
pembelajaran yang dikembangkan
perbedaan hasil pretest dan pos
sudah memenuhi kriteria valid dan
tes
secara keseluruhan dinyatakan baik
kontrol dengan eksperimen).
siswa
ini,
disarankan
antara
kelompok
serta dapat diujicobakan lebih luas
4. Media ini masih terbatas pada
agar nantinya bisa digunakan dalam
materi Cahaya saja. Pengguna
pembelajaran.
diharapkan dapat mengembang-
Adapun
saran–saran
yang
kan media pembelajaran berbasis
dapat diberikan adalah:
animasi komputer dengan materi
1. Media ini belum ada efek suara
lain
untuk menjelaskan materi kepada
dan
dibuat
semenarik
mungkin.
pengguna. Diharapkan kepada
DAFTAR PUSTAKA
pengguna untuk mengembangkan Basar, Khairul. 2004.
media pembelajaran ini, supaya
Mengkaji
Kembali Pengajaran Fisika di
media ini lebih komplit.
Sekolah Menengah (SMP dan
2. Video di dalam media ini masih mengambil video dari youtube.
SMA) di Indonesia.
Diharapkan kepada pengembang
Online - Vol.2/XVI/November
selanjutnya
untuk
2004.
mengembangkan
media
http://io.ppi.jepang.org/article.
pembelajaran
ini
Inovasi
php?id=45.
dengan
menambah video dari praktikum
Ena, Ouda Teda. 2001.Membuat
sendiri, supaya media ini lebih
Media Pembelajaran Interaktif
baik lagi.
dengan
Piranti
Lunak
3. Media ini hanya pada tahap uji
Presentasi.
coba kelayakan ke validator, dan
Indonesian
uji coba terbatas, belum sampai
Culture
Intensive
Course
pada tahap uji coba lebih luas.
Universitas Sanata
Dharma.
Kepada pemakai produk media
www.ialf.edu/kipbipa/papers/o 6
Yogyakarta: Language
and
udatedaena.doc
(Download
tanggal: 2 November 2013). Mulyanta dan Marlon leung. 2009. Tutorial
membangun
Multimadia Interaktif. Media pembelajaran.
Yogyakarta:
Universitas
Atmajaya
Yogyakarta Mayub, Afrizal. 2005.
e-Learning
Fisika Berbasis Macromedia Flash
MX.
Yogyakarta:
Penerbit Graha Ilmu. Rosenblum, Bruce. 2008. How to Study Physics, (Online), (http://griffin.ucsc.edu /teaching/08Q46A/Rosenblum%20Tips.pdf), diakses 30 februari 2013 Sukmadinata, Nana S. 2009. Metode Penelitian Bandung:
Pendidikan. PT
Remaja
Rosdakarya.
7