SEKOLAH TINGGI SENI TEATER JAKARTA
Interaction
BAB V KONSEP 5.1
KONSEP DASAR PERANCANGAN Dalam konsep perancangan Sekolah Tinggi Seni Teater ini, yang digunakan sebagai konsep dasar adalah INTERAKSI. Interaksi dapat diartikan sebuah bangunan yang dirancang dengan memperhatikan interaksi antara manusia dengan bangunan, bangunan dengan lingkungan, bangunan dengan bangunan, dan manusia dengan manusia.
5.1.1
Filosofi konsep Teater merupakan sebuah kegiatan yang melibatkan interaksi antara
penonton dan pemain dengan pesan-pesan yang ingin disampaikan kepada penonton melalui seni drama berupa gerak, ekspresi, dan suara. Berdasarkan hal tersebut, maka konsep dari Sekolah Tinggi Seni Teater ini harus dapat menyampaikan pesan interaksi tersebut dengan baik dan melibatkan unsur-unsur dari interaksi di dalam arsitektur, yaitu lingkungan, manusia, dan bangunan.
5.2
PENERAPAN TEMA TERHADAP KONSEP 5.2.1
Interaksi Antara Manusia Dengan Manusia Bentuk interaksi antara manusia dengan manusia yaitu dapat diwujudkan dengan memberikan sebuah wadah atau area di dalam tapak yang dapat digunakan oleh para pengguna untuk saling berinteraksi. Pada Sekolah Tinggi Seni Teater ini ruangan yang disediakan adalah sebuah teater terbuka (ampiteater), yang dapat digunakan sebagai tempat istirahat ataupun latihan.
Gambar 5.3 Ampiteater
52 SKRIPSI | Resty Dwi Hartati
SEKOLAH TINGGI SENI TEATER JAKARTA
Interaction
5.2.2 Interaksi Antara Bangunan dengan Bangunan Bentuk interaksi antar bangunan yaitu dengan keselarasan antar bangunan. Baik bangunan di lingkungan sekitar dengan bangunan didalam tapak, maupun antar bangunan didalam tapak. Antar bangunan saling dan juga penggunaan penghubung antar bangunan seperti junction atau plaza. Gambar 5.4 Contoh penghubung Antar Bangunan
5.2.3
Interaksi Antara Bangunan dengan manusia Bentuk interaksi antara manusia dengan bangunan, yaitu dengan memberikan kenyamanan bagi para pengguna bukan hanya kenyamanan fisiologis, namun juga kenyaman psikologis. Hal ini akan diterapkan pada penggunaan material bangunan dan warna yang dapat memberikan efek nyaman bagi pengguna. Juga pencapaian yang efektif antar kegiatan sehingga memudahkan para siswa menuju ruang-ruang lainnya.
5.2.4
Interaksi Antara Bangunan dengan Lingkungan Bentuk interaksi antara bangunan dengan lingkungan, yaitu dengan tidak memberikan batasan yang kuat antara lingkungan ke bangunan dan bangunan ke lingkungan. Hal ini dapat diartikan dengan orientasi bangunan yang mengarah ke luar atau ke lingkungan sekitar sehingga mampu mengesankan keterbukaan dan keakraban kepada lingkungan.
5.3
KONSEP TAPAK 5.3.1
Pencapaian Konsep sirkulasi tapak terbagi menjadi dua, yaitu sirkulasi manusia dan sirkulasi kendaraan. dalam hal ini sirkulasi manusia dan kendaraan akan dibedakan hal ini untuk menjaga kenyamanan.
53 SKRIPSI | Resty Dwi Hartati
SEKOLAH TINGGI SENI TEATER JAKARTA
Interaction
Pintu masuk pejalan kaki akan diletakan pada sisi barat tapak dan 4
3
2
utara tapak. Hal ini dimaksudkan untuk memberikan kemudahan bagi pejalan
1
kaki berdasarkan arah datang pejalan kaki. Sedangkan no 3 dan 4 merupakan akses masuk untuk kendaraan
1
2
Halte bis Batas Tapak
5.3.2
Jalan Utama
Jalan Raya
Sirkulasi
Sirkulasi untuk pemakai rutin.
Sirkulasi untuk pengunjung
Sirkulasi untuk servis
Sirkulasi yang terpilih untuk Sekolah Tinggi Seni Teater ini adalah sirkulasi dengan arus antara pemakai rutin (pengelola, karyawan, dan mahasiswa) dengan tamu pengunjung serta jalur servis benar-benar terpisah sehingga privasi tetap terjaga untuk setiap penghuni.
5.3.3
Ruang Luar Penataan ruang luar sangat diperlukan untuk menunjang kenyamanan
melakukan aktifitas pada bangunan Sekolah Tinggi Seni Teater ini, ruang-ruang terbuka yang diciptakan selain bertujuan untuk kenyamanan, juga berfungsi sebagai pengikat kegiatan yang berbeda ke dalam satu kesatuan yang harmonis sehingga menunjang SKRIPSI | Resty Dwi Hartati
54
SEKOLAH TINGGI SENI TEATER JAKARTA
Interaction
faktor estetika tapak dan bangunan. Sebagai sebuah Sekolah Tinggi Seni Teater ruang luar juga harus bisa dimanfaatkan dengan baik oleh para siswanya baik untuk berkumpul ataupun juga untuk berlatih. Ruang luar yang direncanakan berupa: Ruang luar aktif Taman dan plaza, sebagai ruang peralihan berfungsi untuk mengintegrasikan ruang luar dan ruang dalam o
Taman, dapat difungsikan untuk memberikan arah sirkulasi yang jelas bagi pejalan kaki atau kendaraan.
o
Taman dan Plaza, dapat memberikan kenyamanan dan kesejukan juga sebagai tempat untuk bersosialisasi.
55 SKRIPSI | Resty Dwi Hartati
SEKOLAH TINGGI SENI TEATER JAKARTA o
Interaction
Kolam dan Teater kecil, berfungsi untuk dijadikan tempat berlatih, berkumpul dan acara-acara lain.
5.3.4
Parkir Untuk lebih memudahkan para pengguna bangunan dalam mencari tempat
parkir, maka area parkir akan di fokuskan pada satu area parkir. Posisi area parkir akan diletakan di basement agar pemanfaatan ruang luar pada tapak dapat di maksimalkan.
BANGUNAN
AREA PARKIR BASEMENT 5.4
KONSEP BANGUNAN 5.4.1
Bentuk Dasar Massa Bangunan Berdasarkan studi mengenai interaksi, bentuk yang dapat dijadikan sebagai
bentuk dasar adalah bentuk U. karena, unsur-unsur dalam bentuk U dapat saling berinteraksi, baik keluar maupun kedalam.
Bentuknya yang dicoak ditengah, menggambarkan penyambutan terhadap area luar. Dan juga sayap-sayapnya yang saling berhadapan membentuk interaksi
SKRIPSI | Resty Dwi Hartati
56
SEKOLAH TINGGI SENI TEATER JAKARTA
Interaction
antar massa bangunan. Namun bentuk dasar tersebut akan di sesuaikan dengan keadaan dan situasi pada tapak. 5.4.2
Gubahan Massa Pertimbangan terhadap gubahan massa dapat dilihat dari jenis-jenis kegiatan
yang dapat disatukan kedalam satu massa bangunan ataupun massa yang berbeda. Dalam hal ini gubahan massa akan dibagi berdasarkan kegiatan yang sama dan membutuhkan akses yang bersamaan. Yaitu :
Berdasarkan pertimbangan diatas maka, terdapat 2 gubahan massa diatas tapak.
57 SKRIPSI | Resty Dwi Hartati
SEKOLAH TINGGI SENI TEATER JAKARTA 5.5
Interaction
KONSEP RUANG
Ruang Kelas Ruang kelas dalam Sekolah Tinggi Seni Teater terbagi menjadi ruang kelas teori
dan juga ruang kelas praktek. 1. Ruang kelas teori Untuk ruang kelas teori dipilih bentuk persegi.
`
2. Ruang Kelas Praktek Teater merupakan kegiatan yang dinamis dengan mempraktekkan langsung sebuah peran dalam proses pembelajarannya. Sehingga membutuhkan ruang yang luas juga level yang lebih tinggi untuk panggung agar mudah melihat dan mempraktekannya. Tempat duduk untuk para siswa juga dibuat level-level sehingga memaksimalkan pandangan ketika belajar.
58 SKRIPSI | Resty Dwi Hartati