Kegunaan Penelitian 1. Sebagai bahan masukan bagi pengambil keputusan (decision maker) dan instansi terkait lainnya dalam menyusun kebijakan untuk meningkatkan kualitas Credit Union (CU). 2. Sebagai bahan referensi atau sumber informasi bagi pihak yang membutuhkan.
TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS PENELITIAN Tinjauan Pustaka Sesuai ketentuan yang terdapat dalam pasal 16 UU RI No. 25 Tahun 1992 menyatakan bahwa “jenis Koperasi didasarkan pada kegiatan dan kepentingan ekonomi anggotanya. Jenis Koperasi dapat ditinjau dari berbagai sudut pendekatan, antara lain : 1. Berdasarkan pada kebutuhan dan efisiensi dalam ekonomi sesuai dengan sejarah timbulnya Koperasi, yaitu : - Koperasi Konsumsi - Koperasi Kredit - Koperasi Produksi - Koperasi Jasa - Koperasi Distribusi
Universitas Sumatera Utara
2. Berdasarkan Golongan Fungsional, yaitu : - Koperasi Pegawai Negeri (KPN) - Koperasi Angkatan Darat (KOPOD) - Koperasi Angkatan Laut (KOPOL) - Koperasi Angkatan Udara (KAPAU) - Koperasi Angkatan Kepolisian (KOPPOL) - Koperasi Pensiunan Angkatan Darat - Koperasi Pensiunan (KOPPEN) - Koperasi Karyawan (KOPKAR) 3. Berdasarkan Lapangan Usaha - Koperasi Desa
10
- Koperasi Konsumen - Koperasi Pertanian - Koperasi Peternakan - Koperasi Perikanan - Koperasi Kerajinan / Industri - Koperasi Simpan Pinjam / Kredit - Koperasi Asuransi - Koperasi Unit Desa (Firdaus dan Susanto, 2002). Koperasi Secara Umum Koperasi adalah salah satu bentuk organisasi yang dianggap ideal oleh para pemikir dan pencetusnya dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Universitas Sumatera Utara
Asal kata Koperasi itu sendiri yaitu kerjasama atau bekerjasama dalam bahasa latin disebut ” Cooperation ” artinya kerjasama dan dalam bahasa Inggris ” Cooperation ” berasal dari ” Co ” artinya bersama dan ” Operation ” artinya bekerja atau berusaha (Ginting, 1999). Secara rinci Koperasi sebagai badan usaha dengan segala karakteristiknya, pada kombinasi kerangka teori dengan kerangka khas koperasi, maka perlu diuraikan diidentifikasi dan diklasifikasikan variabel – variabel apa saja yang menjadi faktor penghambat dan faktor keberhasilan untuk mencapai tujuan Koperasi. Status anggota sebagai pemilik organisasi maka anggota wajib melakukan investasi atau penanaman modal dan sebagai pemakai angota harus menggunakan secara maksimum pelayanan usaha yang diselenggarakan Koperasi (Sitio dan Tamba, 2001). Karakteristik anggota sangat menentukan maju atau tidaknya organisasi Koperasi tersebut. Yang menjadi motivasi dan pengurus biasanya berkaitan dengan kebutuhan akan sosial dan ekonominya. Motivasi berhubungan erat dengan perilaku dan prestasi kerja, dan pada dasarnya motivasi diarahkan untuk mencapai tujuan. Motivasi menyangkut kebutuhan dipandang sebagai pembangkit dan penggerak prilaku (Soekartawi, 1995). Koperasi juga telah terlihat berperan aktif dalam kegiatan ekonomi rakyat serta sekaligus mulai dapat meningkatkan kesejahteraan para anggotanya. Keadaan tersebut tercermin antara lain dari peningkatan jumlah dan ragam dalam bidang Koperasi, jumlah simpanan, pinjaman anggota, jumlah modal usaha dan nilai usaha Koperasi (Hendar dan Kusnadi, 1999).
Universitas Sumatera Utara
Credit Union Koperasi Kredit / Credit Union adalah sekumpulan orang dalam suatu ikatan pemersatu yang bersama – sama sepakat menabung uang mereka sehingga menciptakan modal bersama, yang kemudian dipinjamkan diantara mereka dengan bunga yang ringan dan prosedur mudah untuk kesejahteraan mereka. Prinsip Koperasi (Sitanggang, 1989) muncul atas prakarsa masyarakat, dikelola oleh masyarakat dan melayani masyarakat, prinsip ini berkembang menjadi prinsip CU yakni : 1.
Keanggotaan terbuka dan suka rela
2.
Pengendalian (kontrol) secara demokrasi, pengambilan keputusan berdasarkan suara terbanyak yang sesuai dengan prinsip demokrasi.
3.
Tidak diskriminatif, CU tidak membedakan Ras, Kebangsaan, jenis kelamin, Agama maupun Politik.
4.
Pelayanan kepada para anggota
5.
Distribusi kepada para anggota
6.
Membangun stabilitas keuangan
7.
Pendidikan yang berkelanjutan
8.
Kerjasama antar Koperasi dan,
9.
Tanggung jawab sosial Koperasi simpan pinjam (Koperasi Kredit) adalah Koperasi yang
anggotanya mempunyai kepentingan langsung di bidang perkreditan. Tujuan dari Koperasi Kredit adalah sebagai berikut :
Universitas Sumatera Utara
1. Membantu keperluan kredit para anggotanya yang sangat membutuhkan dengan syarat – syarat yang mudah dan bunga yang ringan. 2. Mendidik para anggota supaya giat menyimpan secara teratur sehingga membentuk modal sendiri 3. Mendidik anggota hidup berhemat dengan menyisihkan sebagian dari pendapatnya 4. Menambah pengetahuan tentang Perkoperasian. Koperasi Kredit ialah Koperasi yang bergerak dalam lapangan usaha pembentukan modal melalui tabungan – tabungan para anggotanya secara teratur dan terus – menerus untuk kemudian dipinjamkan kepada anggota dengan cara mudah, murah, cepat dan tepat untuk tujuan produktif dan kesejahteraan. Contohnya adalah unit-unti simpan pinjam dalam KUD, KSU, Credit Union, Bukopin, Bank Koperasi Pasar, dan lain – lain (Amoraga dan Widiyanti, 1993). Pada awalnya struktur organisasi CU secara Nasional dalah COCU (Credit Union Council Office) didampingi oleh dewan Pengaturan dan berkembang, dengan terbentuknya Badan Kombinasi Nasional Koperasi (BKNKK) pada tahun 1980, terakhir organisasi. Berdasarkan tingkatannya terdiri dari Badan Koordinasi Koperasi Kredit Indonesia (BKKKI) di tingkat Nasional mengkoordinir Badan Koperasi Kredit Daerah (BKKKD) di daerah tingkat I, yang dikembangkan menjadi Pusat Kredit (Puskopdit) pelaksanaan pinjaman antara CU membawahi wilayah Koordinator di daerah tingkat II yang mengkoordinir. Kegiatan CU, ditingkat unit CU organisasi terdiri dari :
Universitas Sumatera Utara
1. Dewan Pimpinan/ pengurus, meliputi Ketua, Sekretaris, Bendahara (ada kalanya dilengkapi dengan wakil Ketua dan Wakil Sekretaris). 2. Badan Pemeriksa terdiri dari; Ketua, Penulis dan anggota. 3. Panitia – panitia (Panitia kredit, Panitia pendidikan.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 1. Struktur Organisasi CU
Rapat Aggota
YAPIDI Sebagai Konsultan dan Pengawas Eksternal
Pengurus CU
Badan Pengawas
- Ketua
- Ketua
- Wakil Ketua
- Sekretaris
- Sekretaris
- Anggota
- Bendahara - Anggota I - Anggota II - Anggota III Karyawan
Anggota Keterangan : : garis bimbingan / pengawas : pembinaan keanggotaan / Koperasi : memilih (Data YAPIDI Deliserdang, Tahun 2006 )
Universitas Sumatera Utara
Dari struktur organisasi CU terlihat bahwa pengelolaan CU dilaksanakan oleh panitia-panitia, panitia Kredit berwenang dalam bidang pinjam, panitia pendidikan bertugas dalam pendidikan, penyuluhan anggota dan melakukan intraksi antara organisasi dan bendahara CU sebagai pelaksana Administrasi keuangan sedangkan badan pemeriksa yang kedudukannya setara dengan dewan pimpinan bertugas mengawasi jalannya organisasi. Landasan Teori Koperasi tumbuh atau bergerak di tengah-tengah masyarakat oleh anggota masyarakat dan untuk anggota masyarakat. Dengan demikian langsung atau tidak langsung kehidupan Koperasi akan sangat bergantung pada situasi dan kondisi dalam masyarakat itu sendiri. Apakah situasi dan kondisinya memang demikian, maka banyak kesempatan bagi berkembangnya Koperasi dan jika sebaliknya perkembangan mungkin juga dapat terjadi walaupun secara lambat asalkan pihak pengurus Koperasi dapat lebih tanggap mengetahui faktor-faktor pengaruh dan dapat melakukan pendekatan terhadap faktor tersebut dan melakukan langkahlangkah yang tepat (Kartasapoetra, dkk 1990). Keberhasilan organisasi Koperasi sangat erat hubungan dengan partisipasi aktif setiap anggotanya, seorang anggota akan mau berpartisipasi jika mengetahui dengan jelas tujuan dari organisasi tersebut. Manfaat terhadap dirinya dan cara organisasi dalam mencapai tujuan oleh karena itu keputusan seseorang untuk masuk menjadi anggota haruslah didasarkan akan pengetahuan yang memadai tentang manfaat Koperasi agar anggota Koperasi berkwalitas baik, berkemampuan tinggi, dan berwawasan luas. Maka Pendidikan adalah hal yang mutlak melalui
Universitas Sumatera Utara
Pendidikan, anggota dipersiapkan dan dibentuk untuk menjadi anggota yang memahami, menghayati nilai-nilai dan prinsip serta praktik-praktik Koperasi (Sitro, dan Tamba, 2000). Mengenai keberhasilan Koperasi yang telah dikemukakan terdahulu keberhasilan CU dalam hal keragaman dan perkembangan jumlah unit Koperasi, jumlah anggota, simpan pinjam aset dan pertambahan Sisa Hasil Usaha (SHU). Hal tersebut sebagai aspek penting sebagai ukuran keberhasilan Koperasi sebagai organisasi sosial ekonomi masyarakat dengan berdasarkan : dari, oleh, dan untuk anggota. Selain berdasarkan ukuran keragaman secara umum, yang juga sangat penting adalah ukuran yang meningkatkan moral dan kepuasan anggota. Tujuan organisasi dan meningkatnya moral anggota dan kepuasan yakni mengenai semangat kerja, tanggung jawab dan kesungguhan anggota untuk berorganisasi (Ginting, 1999). Sifat keanggotaan Koperasi adalah bebas, sukarela, dan terbuka ini berarti bahwa seseorang menjadi anggota Koperasi berdasarkan atas kesadaran kebebasan yang ada padanya. Tanpa ada paksaan dari siapapun. Juga persamaan diantara sesama anggota tetap dipertahankan didalam Koperasi tanpa mengadakan perbedaan diantara anggota yang berlainan keturunan, paham, politik dan agama (Widiyanti dan Sunindhia, 1992). Anggota Koperasi adalah setiap warga negara yang memiliki ciri-ciri : 1. Dewasa dan mampu melakukan tindakan hukum 2. Menyetujui landasan dalil, azas dan sandi Koperasi
Universitas Sumatera Utara
3. Sanggup dan bersedia memenuhi kewajiban dan melakukan haknya sebagai anggota Koperasi (Anoraga dan Widiyanti, 1993). Modal Koperasi dibutuhkan untuk membiayai usaha dan Koperasi, menurut UU No. 25/1992 pasal 41 Bab VII tentang perkoperasian disebutkan bahwa modal Koperasi dari modal sendiri dan modal pinjaman. Modal sendiri bersumber dari simpanan pokok. Simpanan wajib, dana cadangan donasi atau hibah. Modal pinjaman atau modal luar sumber dari anggota Koperasi lainnya dan / anggotanya, Bank dan lembaga keuangan lainnya. Penerbitan obligasi dan surat hutang sumber lainnya yang sah (Sitro dan Tamba, 2001). Menurut Estrin dalam Ropke (2000). Menyebutkan bahwa ”Koperasi merupakan organisasi ekonomi yang dikelola oleh anggotanya, dengan dasar satu orang satu suara, dengan Sisa Hasil Usaha (SHU) yang didistribusikan diantara anggota sesuai dengan aturan yang telah disetujui. Kerangka Pemikiran Organisasi CU berjalan dengan rancangan
kerja yang telah ditetukan
dalam rapat. Sasaran dari kegiatan organisasi inilah anggota Koperasi dan masyarakat. Setiap jenis dan tujuan koperasi tidak luput dari partisipasi masyarakat yang akan memberikan tanggapan / respon sikap untuk pencapain dan kesempurnaan tujuan Koperasi tersebut. Masyarakat mempunyai respon / sikap yang bebeda terhadap terhadap kegiatan Koperasi. Hal ini dikeranakan kemanpuan setiap individu berbeda. Perbedaan dapat terjai pada setiap kondisi sosial ekonomi masyarakat. Sikap / respon masyarakat dapat dikategorikan dalam tiga tingkatan yaitu : positif dan negatif.
Universitas Sumatera Utara
Koperasi melakukan usaha berbagai bidang seperti bidang sosial dan ekonomi, untuk menjalankan usaha tersebut Koperasi membutuhkan modal yang cukup besar. Keterbatasan modal sering menjadi masalah yang menghambat perkembangan Koperasi di Indonesia. Oleh karena itu Koperasi perlu memperkuat sistem manajemen untuk mendapatkan kepercayaan masyarakat. Kegiatan Credit Union (CU) yang dimaksudkan adalah kegiatan utama ”simpan pinjam” kegiatan yang lain adalah penyuluhan pendidikan (Kursus Koperasi) dan kegiatan sosisal yang berorientasikan pda peningkatan kesejahtraan mesyarakat baik secara sosial dan ekonomi. Untuk mengetahui perkembangan organisasi CU dilihat dari keragaman Koperasi yang meliputi jumlah anggota, jumlah simpanan, jumlah pinjaman, modal serta SHU. Masalah yang dihadapi Koperasi dalam menjalankan fungsinya adalah lemahnya manajemen dan permodalan. Kurangnya kesadaran masyarakat, pengalaman masyarakat dalam berorganisasi sehingga banyak mengakibatkan anggota yang tida aktif. Dan kesalahan dalam menggunakan pinjaman. Dalam mengatasi masalah yang dihadapi Koperasi, pengurus berupaya membuat permohonan bantuan dana kepada pemerintah supaya memberikan bantuan dana dan pelatihan serta pendidikan Koperasi khususnya kepada anggota dan pengurus Koperasi dalam menggunakan simpanan dan memberikan bimbingan tentang Koperasi. Untuk lebih jelas dapat dilihat pada skema kerangka pemikiran berikut ini :
Universitas Sumatera Utara
Gambar 2. Skema kerangka pemikiran YAPIDI YAPIDI
CU
Pengurus dan Anggota CU Kedinamisan organisai - struktur organisasi - kekompakan organisasi
Sikap Karakteristik sosial - umur - pendidikan - pendidikan koperasi - masa keanggotaan Karakteristik ekonomi - jumlah simpanan - jumlah pinjaman - -
Keterangan :
Positif
Negatif
SHU
: Mempengaruhi : Menyatakan ada hubungan : Memberikan sikap (Tanggapan)
Universitas Sumatera Utara
Hipotesis Penelitian 1. Ada perkembangan CU CU Serba Guna dan CU Sue Arih selama 5 tahun terakhir terhadap (jumlah anggota, SHU, jumlah simpanan dan jumlah pinjaman) di daerah penelitian. 2. Ada cara kerja organisasi kedua CU baik pengurus dan anggota di daerah penelitian. 3. Ada pengaruh karakteristik sosial ekonomi pengurus dan anggota CU Serba Guna dan CU Sue Arih di daerah penelitian. 4. Ada perbedaan pengurus dan anggota CU Serba Guna dan CU Sue Arih di daerah penelitian. 5. Ada sikap pengurus dan anggota CU Serba Guna dan CU Sue Arih terhadap kedinamisan organisasi CU.
Universitas Sumatera Utara