1
BAB I PENDAHULUAN
1.1
Sejarah Koperasi Peternakan Bandung Selatan 1.1.1 Berawal Dari Idealisme Sejak zaman penjajahan Belanda di Pangalengan sudah dikenal peternakan sapi perah yang dikelola oleh perusahaan Belanda, perusahaan tersebut : 1. De Friesche Terp 2. Almanak 3. Van Der Els 4. Big Man Untuk pemasaran hasil produksinya perusahaan tersebut mendirikan BMC (Bandungche Melk Center). Sewaktu pendudukan Jepang perusahaan tersebut dihancurkan dan sapinya dipelihara oleh penduduk sekitar sebagai usaha keluarga.Untuk meningkatkan populasi sapi perah serta meningkatkan pendapatannya, bulan November 1949 didirikan koperasi dengan nama GAPPSIP (Gabungan Petani Peternak Sapi Indonesia Pangalengan). Mulai tahun 1961, GAPPSIP tidak mampu menghadapi labilnya perekonomian Indonesia, sehingga tataniaga persusuan sebagian besar diambil alih oleh kolektor (tengkulak). Dengan kondisi demikian peternak mengalami
2
kerugian karena harga susu yang diterima sangat rendah bahkan tidak sedikit jerih payah peternak tidak dibayar. Dengan situasi dan kondisi tersebut, tahun 1963 GAPPSIP tidak mampu melakukan kegiatannya sebagai koperasi. Menyadari keadaan tersebut, atas prakarsa beberapa tokoh masyarakat yang disepakati oleh peternak pada tanggal 22 Maret 1969 didirikan koperasi yang diberi nama KOPERASI PETERNAKAN BANDUNG SELATAN disingkat KPBS Pangalengan. Bersamaan dengan dimulainya REPELITA I tanggal 1 April 1969 KPBS Pangalengan diberi Badan Hukum dan tanggal tersebut merupakan Hari Jadi KPBS Pangalengan. Sejak saat itu mulai mendapat pembinaan dari Pemerintah Kabupaten DT II Bandung, Gubernur Jawa Barat, Dirjen Peternakan dan mendapat bantuan dari UNICEF. Tahun 1969 s/d 1979, mendapat tantangan sangat berat hal
tersebut
disebabkan : a. Penerimaan susu oleh Industri Pengolahan Susu (IPS) hanya pada harihari Kerja. b. Permintaan dari Pabrik Susu adalah produksi susu yang telah diproses dengan pendinginan/Pasteurisasi. c. Pemasaran susu ke konsumen langsung cukup sulit disebabkan kualitas susu tidak terjamin serta adanya pemalsuan susu oleh pengecer. d. Tingkat kerusakan susu di koperasi dan di peternak cukup tinggi.
3
Untuk mengatasi situasi dan kondisi yang tidak menguntungkan tersebut, Rapat Anggota Tahunan 1976 dan 1977 memutuskan untuk mendirikan Milk Treatment. Didasari keputusan Rapat Anggota Tahunan tersebut KPBS Pangalengan menjalin kemitraan dengan PT. Ultra Jaya untuk membangun Milk Treatment dengan jangka waktu pembayaran 5 tahun dengan angsuran saham anggota sebesar Rp. 25/liter. Tanggal 1 Januari 1979 dimulai pembangunannya dan diresmikan tanggal 16 Juli 1979 oleh Menteri Muda Urusan Koperasi. November 1982 disaksikan Menteri Koperasi dan Wakil Gubernur Propinsi Jawa Barat dilaksanakan penandatangan peralihan manajemen dari PT. Ultra Jaya dan Juli 1983 angsuran dapat dilunasi. Berkat Rahmat dan Hidayah Allah SWT Kecamatan Pangalengan dan sekitarnya, Kecamatan Kertasari sekitarnya, Kecamatan Pacet dan sekitarnya, dianugrahi alam subur serta tokoh masyarakat yang memiliki kesalehan sosial dan nyaah kanu leutik untuk mengangkat kehidupan peternak sapi perah, melalui kelembagaan koperasi. Atas prakarsa beberapa tokoh masyarakat yang disepakati oleh para peternak sapi perah, pada tanggal 1 April 1969 didirikan Koperasi Peternakan Bandung Selatan (KPBS Pangalengan). KPBS Pangalengan dapat bertahan dan bahkan berkembang ditengah berbagai persoalan bangsa, disebabkan mental Akhlakul Karimah, para anggota bersama pengelola, bekerja keras dengan penuh kesabaran, berusaha
4
taat dan patuh terhadap Pancasila,Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, undang-undang perkoperasian serta peraturan pelaksanaannya, perundang-undangan yang berlaku, dan melaksanakan amanat
keputusan
rapat
anggota
yang didasari
asas
kekeluargaan,
kegotongroyongan, dan nilai-nilai kebersamaan, serta silih-asah, silih-asih dan silih-asuh . Untuk
menjalankan
Sunnatulloh
“Hijrah”
dengan
melakukan
“perubahan” kearah yang lebih baik, Rapat Anggota Tahunan, tahun buku 2005 memberikan amanah untuk melakukan perubahan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga, dimaksudkan agar KPBS Pangalengan mampu menghadapi tantangan perubahan zaman dengan tetap menjalankan misi untuk mencapai tujuan yang telah disepakati bersama, sehingga para anggota “teu galideur” memilih jalan usaha sebagai peternak sapi perah dan tetap menjadikan KPBS Pangalengan sebagai alat perjuangan mengangkat derajat kehidupan ekonomi, nilai-nilai moral dan agama anggota dan masyarakat di sekitarnya serta senantiasa memelihara kelestarian dan mencegah pencemaran lingkungan.
1.1.2 Masa Kebangkitan dan Perkembangan Perkembangan sampai tahun 1988 pemerintah memberikan perhatian dan bantuan kredit sapi perah dari New Zealand, Australia dan Amerika.
5
Kredit sapi tersebut yang direncanakan 7 tahun dapat dilunasi dalam waktu 5 tahun. Dalam rangka peningkatan mutu genetik dan skala kepemilikan tahun 1994 mendatangkan sapi dari New Zealand secara mandiri sebanyak 2.400 ekor dara bunting dan 1 ekor pejantan unggul. Tahun 1997 merintis pemasaran ke konsumen langsung berupa susu pasteurisasi dalam kemasan “Cup dan Bantal” dengan merk “KPBS Pangalengan Perkembangan sampai dengan tahun ini dalam Pelayanan dan Usahanya menerapkan pola Agribisnis dan Agro-industri dengan tahapan: 1. Pra-Produksi 2. Proses Produksi 3. Pemasaran Hasil Produksi 4. Penunjang Usaha Dalam
melaksanakan
pelayanan
dan
usahanya
disamping
mendapatkan pembinaan dari instansi terkait juga dari unsur Perguruan Tinggi, Badan-badan Usaha, Mitra Usaha, Pakar, Tokoh baik tokoh peternak maupun tokoh koperasi. Pelayanan dan Usaha yang dilakukan : “Usaha pokok produksi susu dengan pelayanan beragam.
6
1.1.2
Sejarah Divisi Operator Bagian operator merupakan salah satu kegiatan yang menangani
keluhan anggota tentang keluhan struk pembayaran, pelayan kartu sehat, in put produksi, posting produksi serta melayani tamu. Dan formulir susu, dalam hal ini operator sangat di perlukan dalam hal apapun, maka semua kegiatan perusahaan meliputi kegiatan operator karena semua urusan lewat operator terlebih dahulu.
1.2
Visi dan Misi Koperasi Peternakan Bandung Selatan 1.2.1 Visi Koperasi Peternakan Bandung Selatan Visi adalah suatu pandangan jauh tentang perusahaan, tujuan - tujuan perusahaan dan apa yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan tersebut pada masa yang akan datang. Visi itu tidak dapat dituliskan secara lebih jelas menerangkan detail gambaran sistem yang ditujunya, dikarenakan perubahan ilmu serta situasi yang sulit diprediksi selama masa yang panjang tersebut. Adapun visi Koperasi Peternakan Bandung Selatan Adalah Sebagai berikut : 1. Taat dan patuh terhadap Pancasila, UUD 1945, Undang-Undang Perkoperasian serta Peraturan Pelaksanaannya dan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku, serta melaksanakan amanah keputusan Rapat Anggota.
7
2. Memotivasi Anggota secara mandiri untuk meningkatkan harkat derajat sendiri, sekaligus mengangkat citra Perkoperasian. 3. Meningkatkan kopetensi sumber daya koperasi. 4. Melaksanakan Tata Kelola Operasional dengan baik, efektif & efisien. 5. Menjadi laboratorium koperasi persusuan. 6. Mengimplementasikan inovasi, ilmu pengetahuan, teknologi tepat guna yang ramah lingkungan.
1.2.2 Misi Koperasi Peternakan bandung Selatan Misi adalah pernyataan tentang apa yang harus dikerjakan oleh lembaga dalam usahanya mewujudkan Visi. Misi perusahaan adalah tujuan dan alasan mengapa perusahaan itu ada. Misi juga akan memberikan arah sekaligus batsan tetapa perusahaan. Adapun Misi Koperasi Peternakan Bandung Selatan Adalah Sebagai berikut : -
Menjadi koperasi yang amaliah,
-
Modern, sehat organisasi,
-
Sehat usaha dan sehat mental
-
Serta unggul di tingkat regional & nasional
8
Gambar 2.1 Logo Koperasi
Arti dari logo Koperasi adalah sebagai berikut : •
Rantai melambangkan persatuan dan persahabatan yang kokoh
•
Roda bergigi menggambarkan upaya keras yang ditempuh secara terus menerus.
•
Kapas dan padi berarti menggambarkan kemakmuran rakyat yang diusahakan oleh koperasi.
•
Timbangan berarti keadilan sosial sebagai salah satu dasar koperasi.
•
Bintang dalam perisai artinya Pancasila, merupakan landasan ideal koperasi.
•
Pohon beringin menggambarkan sifat kemasyarakatan dan kepribadian Indonesia yang kokoh berakar.
•
Koperasi Indonesia menandakan lambang kepribadian koperasi rakyat Indonesia.
•
Warna merah dan putih menggambarkan sifat nasional Indonesia.
9
1.3
Struktur Organisasi Koperasi Peternakan Bandung Selatan Dalam struktur organisasi di bawah ini adalah bagian – bagian dari kepengurusan Koperasi Peternakan Bandung Selatan yang di bentuk oleh bagian kepegawaian tahun 2010. Adapun struktur organisasi, KPBS dapat di lihat pada Gambar 1.1
10
Gambar 1.1 Strutur Organisasi
Sumber : Bagian Kepegawaian,tahun 2010 Keterangan berdasarkan struktur organisasi pada gambar di atas adalah sebagai berikut : 1.
Pembina
= H. W. Hermansyah, SE.
2.
Konsultan
= H. Hendra Turga, SE
3.
Kepala Mikl Tretment
= Drh. Asep Khaerudin
11
4.
Pengawas
= Budiman Nopandi
5.
Manager Mikl Tretment
= Ir. Faizal N. W.
6.
Penyuluh
= Agus Supriyanto, S.Pt
7. Barang dan makanan ternak = Dani Ramdani, S.Pt. 8. Sekretariat dan Humas
= Andri Novandi, S.Pt.
9. Kepala Dokter Hewan
= Drh. Yusnita Sari
10. Dokter Khusus Karyawan
= Dr. Oky Trisdiana W.
Koordinator Rayon TPK 1. Koordinator 1
= Anung Rohana
2. Koordinator 2
= Asep Ridwan
3. Koordinatro 3
= Eman
Susunan Kepengurusan Periode 2010-2015 1. Ketua umum
: H. Aun Gunawan, SE
2. Ketua I
: H. Engkun Maskun
3. Ketua II
: Ir. H. Muhamad Nasrun
4. Sekretaris
: Ir. Adang Shalahuddin
5. Bendahara
: Hj. Rahmi Hartin
12
1.4
Job Description Uraian kerja untuk masing – masing staf adalaha sebagai berikiut : 1. Ketua Umum Ketua umum atau pemimpin perusahaan bertanggung jawab kepada Ketua 1 Tugasnya ialah membuat perencanaan bidang usaha KPBS sesuai dengan rencana
umum
perusahaan
serta
mengatur,
membina,
mengawasi
pelaksanaannya ke arah kinerja terbaik untuk mencapai target perusahaan. 2. Ketua 1 Ketua 1 bertanggung jawab Kepada Ketua II. Mengawasi kinerja Perusahaan dan pemasukan anggota. 3. Ketua II Ketua 3 bertanggung jawab kepada kordinator lapangan yang mengelola semua kualitas susu dan mengawasi tester. 4. Sekretaris Perusahaan Sekretaris Perusahaan bertanggung jawab kepada Ketua umum Tugasnya ialah menyelenggarakan kegiatan keseharian KPBS ke arah kenerja terbaik untuk mencapai target perusahaan. 5. Bendahara Perusahaan Bendahara perusahaan bertanggung jawab atas pemasukan dan pengeluaran KPBS
13
1.5
Sarana dan Prasarana PKL 1.5.1
Sarana PKL Sarana yang ada di Koperasi Peternakan Bandung Selatan selama melakukan kegiatan pkl,adapun rincianya sebagai berikut. Tabel 1.1 Sarana PKL
NO
JENIS SARANA
JUMLAH
1
Ruangan ketua umum
1 ruang
2
Ruangan ketua I
1 ruang
3
Ruangan ketua II
1 ruang
4
Ruangan sekretaris
1 ruang
5
Ruang Bendahara
1 ruang
6
Ruang Tamu
1 ruang
7
Ruang Rapat
1 ruang
8
Ruang Koordinator
1 ruang
9
Ruang Operator
1 ruang
10
Ruang Logistik
1 ruang
11
Kasir
1 ruang
Sumber : Arsip penulis, 2010
14
1.5.2
Prasarana PKL Prasarana yang tersedia selama kegiatan pkl,selalu di pakai dalam kegiatan sehari di Koperasi Peternakan Bandung Selatan adalah sebagai berikut Tabel 1.2 Prasarana PKL
NO
JENIS PRASARANA
JUMLAH
11
Mesin poto copy
1 unit
12
Televisi
3 unit
13
Jaringan telepon
8 unit
14
Mesin faximile
1 unit
15
Komputer
50 unit
16
Mobil
48 unit
17
Tempat parkir
Sumber : Arsip penulis, 2010
2 tempat parkir
15
1.6
Lokasi dan Waktu PKL 1.6.1 Lokasi Praktek Kerja Lapangan Penulis melakukan praktek kerja lapangan di Koperasi Peternakan BandungSelatan Jln. Pangalengan
No. 340 . Telp. (022) 5978363, Fax.
(022) 5979360, email kpbs.pangalengan@yahoo. 1.6.2 Waktu Praktek Kerja Lapangan Waktu Praktek Kerja Lapangan dimulai dari tanggal 12 Juli 2010 10 Agustus 2010, Selama PKL, penulis melakukan aktivitas dari Hari Senin sampai Sabtu dan sesuai dengan jam kerja , di bagian operator, penulis melakukan kegiatan mulai pukul 08.00 WIB – 15.00