22/04/2014
Rancangan Umum Pengembangan Bioenergi Berbasis Kehutanan : Sebuah Inisiasi
Wening Sri Wulandari Diskusi Ilmiah Badan Litbang Kehutanan Bogor, 22 April 2014
Sistematika Kondisi Energi Nasional dan Peran Sektor Kehutanan Kondisi pengembangan bioenergi saat ini dan upaya yang harus dibangun Rancangan Umum
1
22/04/2014
Kondisi Energi Nasional •
Realita: penurunan cadangan minyak bumi potensi besar namun suatu saat akan habis Dari eksporter menjadi net-importer . Diprediksi akan impor 1,3 juta barrel/hari (Indonesia Energy Outlook)
•
Konsumsi bahan bakar / kebutuhan energi terus meningkat sejalan dengan pertumbuhan ekonomi dan populasi. 10 tahun terakhir naik: 7%/tahun
•
Energi alternatif terbarukan menjadi keharusan
Hydro: 3%
Geothermal :1%
Coal liquefaction: 2% New and Renewables: 15%
Gas: 29%
Oil: 20%
Oil: 52%
Coal: 15%
Energy Mix 2005
Gas: 30%
Coal: 33%
Energy Mix 2025 5% Geothermal 5% Biofuel 5% Biomass, nuclear, hydro, solar, wind
2
22/04/2014
• Roadmap pengembangan biofuel
• Indonesia memiliki potensi untuk menciptakan energi alternatif • Indonesia memiliki banyak sumber energi alternatif biomassa, buah/biji • Sektor kehutanan memiliki potensi sebagai penghasil energi untuk memenuhi kebutuhan energi nasional
3
22/04/2014
Peran sektor Kehutanan?
Sektor kehutanan dengan yang mengelola 60% luas daratan Indonesia sangat potensial sebagai penyuplai bioenergi untuk memenuhi kebutuhan energi nasional
Kawasan hutan luas (sebagian kritis): bisa dijadikan sumber bahan baku (lignocellulose dan non-edible seeds).
Iklim tropis – cepat tumbuh.
Kekayaan biodiversitas penghasil bahan baku energi: buah/biji, pati, kayu bernilai kalor tinggi.
Sebagian teknologi sudah dikuasai atau bisa diadopsi Sejalan dengan upaya rehabilitasi lahan kritis Sejalan dengan penciptaan lapangan kerja Sejalan dengan penyerapan karbon dan pengurangan emisi
Jenis yang diproduksi bisa fleksibel site specifik sesuai ketersediaan bahan baku setempat
Mengatasi persoalan distribusi yang mahal (diproduksi regional)
4
22/04/2014
UPAYA PENGEMBANGAN BIOENERGI SAAT INI
Saat ini: upaya-upaya sporadis, belum sistematis, sendiri-sendiri, terpisah :misal DME nyamplung
Belum ada langkah-langkah sistematis terencana dan harmonis lintas aktor untuk merealisasikan potensi.
Belum ada Rancangan Umum sebagai acuan pihakpihak terkait untuk menghasilkan kesatuan langkah.
Yang harus dibangun
1.Teknologi : pengolahan, penyimpanan 2.Bahan baku: kontinuitas, pra pengolahan, persaingan 3.Kepastian Pasar/ industri 4.Infrastruktur pendukung 5.Kebijakan yang mendukung: insentif, subsidi 6.Sosialisasi
5
22/04/2014
Bioenergi/Biofuel yang mana? Generasi I: menggunakan bahan baku dari bahan makanan biodiesel dari sawit, bioethanol dari singkong, sagu, tebu, kacang-kacangan Generasi II: Bahan baku non pangan yaitu lignoselulose atau non edible seeds, limbah maupun yang sengaja diproduksi Generasi III: Algae
Status teknologi Status teknologi
Bioenergi Arang
Dunia Sudah sangat lanjut
Indonesia Sudah sangat lanjut
Keterangan Industri arang akan lebih mengarah ke penggunaan non-energi, ke arah teknologi tinggi seperti nano carbon.
Woodpellet
Sudah cukup maju
Baru mulai adopsi dan berkembang
Biethanol generasi II
Sudah mulai berkembang
Belum
Biodiesel generasi II
Sudah mulai berkembang
Baru mulai
Yang masih diperlukan :pengembangan teknologi untuk skala kecil dan peningkatan efisiensi serta kualitas hasil, khususnya menggunakan kayu-kayu Indonesia Indonesia perlu segera mengejar ketertinggalan dari negara-negara maju yang sudah mulai mengembangkan teknologi generasi II (berbahan baku nonpangan).
Biomethanol generasi II
Sudah mulai berkembang
Belum
6
22/04/2014
Maka,... Perlu Political intention/ Political will : jadikan sebagai program prioritas RANCANGAN UMUM NASIONAL BIOENERGI KEHUTANAN acuan kolektif pihak terkait dalam mengakselerasi pengembangan bioenergi berbasis kehutanan
Rancangan Umum Bioenergi Bahan Baku Wood Pellet -Limbah tebangan atau industri - Hutan tanaman energi perhatikan desain MP3I
Teknologi Transfer teknologi
Pasar/tataniaga/industri -Perlu kebijakan pendorong agar industri lokal berkembang. Selama ini Standarisasi didominasi Korea dan woodpellet Jepang untuk memenuhi Indonesia kebutuhan pasar Eropa dan Amerika: insentif investasi Alat: ada pembangunan penyempurnaan industri/pabrik, kebijakan ? pembangunan pembangkit listrik wood pellet -Pembangunan pabrik yang terintegrasi dengan bahan baku atau industri pengolahan kayu (limbah)
7
22/04/2014
Rancangan Umum Bioenergi Biodiesel
Bahan Baku Teknik penanganan bahan baku
Teknologi Penyempurnaan kualitas yg memenuhi standar Penanaman/produksi SNI Kesesuaian lahan lahan marginal dan Ujicoba yang luasan yang dapat berkesinambungan dikembangkan dan aplikasi pada berbagai peralatan Kebijakan statis dan pembangunan hutan kendaraan tanaman: HTI/HR Penyempurnaan Eksplorasi jenis2 peralatan bahan baku prosesing: adopsi
Pasar/tataniaga/industri Kebijakan pengembangan infrastruktur untuk distribusi Kebijakan pendorong agar industri lokal berkembang.
Rancangan Umum Bioenergi
Bahan Baku
Teknologi
Pasar/tataniaga/industri
Bioetanol
Limbah kayu, limbah kelapa sawit Lontar, rumput glagah
Teknologi pengolahan Ujicoba
-Penguasaan pasar dan tataniaga. Pasar terbuka, selama ini dipenuhi oleh AS dan Brazil -Kebijakan industri
Biomethanol Limbah tebangan Hutan tanaman energi perhatikan desain MP3I
-Transfer teknologi/ peningkatan kapasitas SDM/ kerjasama -Teknologi pengolahan -Ujicoba
-Pembangunan pasar dan industri -Kebijakan industri
Biooil
-Teknologi pengolahan -Ujicoba Pembenahan infrastruktur pendukung: alat
Pembangunan pasar dan tataniaga Kebijakan industri
Limbah tebangan
8
22/04/2014
T.H.A.N.K.S
9