RANCANGAN SISTEM PEMANTAUAN,PENGENDALIAN DAN PENGAWASAN (MCS) COREMAP PHASE II
COMPILED BY NURSAMRAN SUBANDI (MCS SPECIALIST)
BEBERAPA PENEKANAN PADA SISTEM MCS COREMAP II 1.
PENGIKUTSERTAAN SECARA PENUH KOMPONEN MASYARAKAT
2.
PENDEKATAN PENCEGAHAN DAN PENYADARAN MERUPAKAN PRIOTITAS UTAMA
3.
PENGUATAN SISTEM PATROLI DI LAUT MELALUI PENAMBAHAN SARANA TRANSFORTASI (RESPONSE & MULTIPURPOSE BOAT)
4.
PENGUATAN SISTEM KOMUNIKASI
5.
PENGUATAN KOORDINASI DAN KERJASAMA INSTITUSI YANG MENDUKUNG MCS
6.
PENGEMBANGAN SISTEM MCS YANG MURAH, EFEKTIF DAN BERKESINAMBUNGAN
ACUAN DASAR DALAM PENGEMBANGAN SISTEM MCS COREMAP II
1.
PEMBELAJARAN DARI IMPLEMENTASI SISTEM MCS COREMAP I
2.
PANDUAN NASIONAL IMPLEMENTASI COREMAP II
3.
SISTEM MCS DARI BEBERAPA PROYEK SERUPA DI TEMPAT LAIN
4.
PERATURAN DAN PERUNDANG-UNDANGAN YANG BERLAKU DI INDONESIA (BAIK FORMAL, MAUPUN ADAT)
5.
SISTEM OPERASI BAKU YANG DITERAPKAN PADA BEBERAPA INSTITUSI YANG MELAKSANAKAN PENGAWASAN, SEPERTI POLRI, AL, KSDA, DKP, DLL
6.
SARAN-SARAN DARI SEMUA PIHAK YANG TERLIBAT DALAM IMPLEMENTASI COREMAP II
7.
KONDISI KHAS SETIAP WILAYAH YANG IKUT SERTA DALAM COREMAP II
ANNEX A. SKEMA MEKANISME KERJA SISTEM MCS COREMAP II BATAS AREA LAUT KABUPATEN (4 NM) BATAS AREA LAUT PROPINSI (12 NM )
NELAYAN LAIN
PENGAMAT KARANG
ANTENE PENGUAT JALUR KOMUNIKASI
ANTENA DITEMPATKAN PADA DAERAH YANG STRATEGIS
PENGAMAT KARANG
PELAKU TINDAK PIDANA
SPEED BOAT MCS PULAU
PENGAMAT KARANG
POS POLISI
KARAMBA APUNG PELABUHAN PENDARATAN IKAN
KATOR KECAMATAN POS MCS TERPADU POS KSDA
PERALATAN UTAMA YANG DIGUNAKAN DALAM SISTEM MCS COREMAP II I.
II.
POS GABUNGAN MCS a.
Pada setiap site COREMAP II dibangun 2 (dua) buah Pos Gabungan MCS yang ditempatkan pada tempat-tempat yang strategis sehingga memungkinkan pelaksanaan pengawasan oleh personil pengawas dapat dilaksanakan secara efektif (sedapat mungkin menjangkau keseluruhan area atau minimal area-area di mana sering terjadi kegiatan penangkapan ikan dengan bom dan atau racun sianida).
b.
Personil yang bertugas pada setiap Pos Gabungan MCS tersebut adalah personil perwakilan dari setiap instansi yang berwewenang dalam penegakan hukum perikanan (POLRI, TNI-AL, DKP dan KSDA). Penunjukan personil perwakilan dari setiap instansi dilakukan secara “rolling” setiap minggu (setiap personil dari setiap instansi dapat bertugas di Pos tersebut selama 1 minggu, selanjutnya diganti dengan personil yang lain).
PERALATAN TRANSFORTASI a.
Setiap Pos Gabungan MCS Coremap dilengkapi dengan 1 (satu) perahu dengan kekuatan mesin yang cukup kuat untuk melakukan pengejaran terhadap pelaku tindak pidana (Response Boat).
b.
Setiap site COREMAP dilengkapi dengan 1 (satu) perahu serbaguna (Multipurpose Boat) (Spesifikasi Terlampir).
c.
Pengamat karang menggunakan perahunya sendiri. Sambil menangkap ikan juga melakukan pengamatan dan pengawasan.
III. PERALATAN KOMUNIKASI
a. Setiap Pos Gabungan MCS dilengkapi dengan 1 (satu) perangkat radio SSB dan VHFSetiap Perahu Pengawas MCS dilengkapi dengan 1 (satu) perangkat radio SSB dan VHF b. Setiap Pengamat Karang dilengkapi dengan 1 (satu) perangkat pesawat HT. c. Jika dianggap perlu, maka pos-pos institusi pendukung (POLISI, AL, KSDA,dll) juga dapat dilengkapi dengan SSB dan VHF d. Untuk memperkuat sinyal radio VHF dan HT, dibangun antena penguat pada beberapa tempat yang strategis (tinggi menara 40-50 m)
III. PERALATAN PENGAMAT KARANG Pengamat karang dilengkapi dengan peralatan tambahan seperti : lampu senter, keker, jaket pelampung, GPS, dll. IV.
LABORATORIUM MINI Setiap Boat Serba Guna yang juga dapat digunakan untuk kegiatan MCS dilengkapai dengan sarana Laboratorium Mini yang dapat digunakan untuk pemeriksaan Barang Bukti yang diperoleh petugas pengawas.
ANNEX B SKEMA OPERASIONAL PENEGAKAN HUKUM PELAKU TINDAK PIDANA PENANGKAPAN IKAN DENGAN CARA-CARA YANG MERUSAK LINGKUNGAN PATROLI GABUNGAN
•
AKTIFITAS : • Menahan Pelaku • Melengkapi berkas perkara
POLRES / POS POLAIRUD
Data MCS
Barang Bukti
BA Hasil Riksa
POS MCS GABUNGAN • POLISI • AL • DKP • KSDA
DKP PUSAT BB dan Pelaku
•
PATROLI AL
Koordinasi
BA Hasil Riksa
POLRES
KEGIATAN :
KEJAKSAAN NEGERI
• •
LAB-MINI
BB
•
Mengolah TKP dan mengumpulkan BB Menangani dan menganalisis BB dari TKP Membuat BAP hasil pemeriksaan laboratoris kriminalistik BB
Dukungan
LAB FORENSIK PENGADILAN NEGERI KEGIATAN : Menyidangkan dan memutus kasus
Laporan
Dukungan
• • • •
AKTIFITAS : Mendatangi TKP Menangkap Pelaku Mengamankan TKP Mengumpulkan & mengamankan BB Menangani dan mengirim BB ke LAB-MINI Mencatat data kasus ke File MCS
PATROLI POLISI
BB
Informasi
Pelaku dan BB
REEF WATCHER NELAYAN / MASYARAKAT
BB dan Pelaku
• •
PATROLI DKP / KSDA
KEGIATAN : Menyusun tuntutan terhadap Pelaku
Berkas Perkara
Data Kasus yang sudah memperoleh putusan
PROSEDUR PEMBINAAN TERHADAP PELAKU DESTRUCTIVE FISHING DARI KALANGAN NELAYAN PERORANGAN YANG BELUM MENGETAHUI DAMPAK DARI KEGIATAN TERSEBUT
• • • •
PATROLI DKP PATROLI KSDA REEF WATCHER NELAYAN / MASYARAKAT Informasi, Pelaku & Barang Bukti
• • • • •
•
KEGIATAN : Mendatangi TKP Manangkap /menahan Pelaku Mengamankan TKP Mengumpulkan dan mengamankan Barang Bukti (BB) Menangani dan Mengirim BB ke Lab Mini. Mencatat Kasus dalam Sistim Informasi MCS
KEGIATAN : Melaksanakan pengadilan adat dan menjatuhkan sanksi terhadap pelaku, seperti : Penanaman Pohon Bakau, Memperbaiki jalan desa, dll .
PATROLI GABUNGAN Pelaku & Barang Bukti
POS MCS GABUNGAN • POLISI • TNI - AL • DKP • KSDA
PATROLI POLISI
PATROLI TNI - AL
Pelaku Pelaku Data MCS
NCU / PSDKP
Pelaku & Barang Bukti
POLRES / POLAIR Pelaku
POKMASWAS Pelaku Pelaku
PENGADILAN ADAT
PROGRAM PEMBERDAYAAN DAN PENYADARAN MASYSRAKAT : • PENYADARAN MASYARAKAT • MATA PENCAHARIAN ALTERNATIF • PELATIHAN WORKSHOP
Australian Speed Boat Model : Shark – Cat Suitable for MCS activities in shallow waters (Coral Reef Area) and very stable at high speed