Narotama Collection http://ejournal.narotama.ac.id 1
RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI LABORATORIUM MEDIKA M. David Setiawan (04204022) Fakultas Ilmu Komputer Pembimbing : Rinci Kembang Hapsari, S.S.,M.Kom. Universitas Narotama Surabaya Abstrak Pada perkembangan teknologi yang semakin pesat ini menuntut adanya pengetahuan dan penguasaan teknologi informasi. Walaupun komputer bukan merupakan satu-satunya cara untuk mewujudkan hal tersebut diatas, namun kehadirannya di dunia kerja dan bisnis saat ini tidak dapat dielakkan. Informasi-informsi yang dihasilkan dari pengolahan data tersebut sangat menunjang dalam hal pengambilan keputusan yang sangat penting, yang menyangkut kelanjutan dan produktivitas. Saat ini perangkat komputer beserta aksesorisnya dapat dimiliki dengan harga yang tidak terlalu mahal, keadaan ini sangat menguntungkan bagi para pengusaha karena dapat menunjang segala aktivitasnya. Semakin canggihnya dan berkembangnya teknologi Sistem Informasi dalam bidang akutansi memberikan tuntutan pengelolaan dan pengerjaan akutansi secara akurat teliti dan cermat dalam masyarakat untuk mempermudah pengecekan transaksi akutansi yang semakin semakin kompleks. Laboratorium mialda adalah salah satu Laboratorium yang banyak melakukan pencatatan akuntansi dalam melaksanakan kegiatan sehari-hari, baik berupa catatan analisa hasil pemeriksaan pasien maupun keuangan, selain itu juga, mereka juga membutuhkan sebuah system otomatis yang secara cepat untuk mencatat dan membuka history pemeriksaan para pasien. 1. Latar Belakang dalam bidang akutansi memberikan tuntutan pengelolaan dan pengerjaan akutansi secara akurat teliti dan cermat dalam masyarakat untuk mempermudah pengecekan transaksi akutansi yang semakin semakin kompleks. Laboratorium MEDIKA adalah salah satu Laboratorium yang banyak melakukan pencatatan akuntansi dalam melaksanakan kegiatan sehari-hari, baik berupa catatan analisa hasil pemeriksaan pasien maupun keuangan, selain itu juga, mereka juga membutuhkan sebuah system otomatis yang secara cepat untuk mencatat dan membuka history pemeriksaan para pasien. Tim penulis berusaha membantu membuat sebuah aplikasi untuk mempermudah pihak rumah sakit dalam proses pencatatan tersebut dengan menggunakan Sistem Informasi pencatatan nama pasien dan spesifikasinya yang sederhana sehingga bisa di update secara mudah.
Narotama Collection http://ejournal.narotama.ac.id 2
Tujuan dan manfaat 1. Membuat aplikasi ini untuk menunjang dan mengembangkan pelayanan sehingga mempermudah pengelola laboratorium, disamping itu bagi pasien mendapatkan pelayanan yang cepat dan tepat. 2. Membuat desain sistem dari hasil pemeriksaan pasien. 3. Membuat desain aplikasi berdasarkan kebutuhan pegawai administrasi untuk membantu melakukan kegiatan kerjanya. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang diatas maka permasalahan dalam laporan ini dapat dirumuskan sebagai berikut : 1
Membuat desain aplikasi yang dapat digunakan untuk mencatat data para pasien beserta dokternya
2
Membuat desain sistem berdasarkan catatan yang ada untuk mempermudah keja pegawai administrasi
Batasan Masalah Maksud dan tujuan dibuatnya aplikasi ini dengan batasan masalah sebagai berikut: 1. Sistem Informasi yang berisi data pasien, dokter dan pegawai administrasi Laboratorium 2. Sistem ini tidak menyimpan data image ( *.jpg , *.gif , dll ), dibangun dengan bahsa pemrograman Visual Basic 6.0 dan Database Microsoft access 3. Sistem informasi untuk melakukan pemeriksaan terhadap pasien. 4. Sistem informasi yang berisi data Pasien, Dokter dan data pegawai. 2. LANDASAN TEORI 2.1
Definisi Sistem Mempelajari suatu system akan lebih mengena apabila mengetahui terlebih dahulu apakah sistem
itu. Lebih lanjut pengertian suatu system pertama kali dapat diperoleh dari definisinya. Sebuah sistem adalah suatu kumpulan jaringan kerja dari procedure-prosedure yang saling berhubungan,berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran tertentu.
Narotama Collection http://ejournal.narotama.ac.id 3
Suatu sistem mempunyai komponen-komponen seperti pekerjaan, kegiatan dan bagian-bagian sistem atau sub sistem yang saling berinteraksi untuk mewujudkan tujuan atau sasaran dari sistem tersebut. Setiap sub sistem menjalankan fungsi tertentu dari sistem yang mempunyai pengaruh bagi sistem secara keseluruhan. Setiap sistem mempunyai batas-batas tertentu untuk membedakannya dengan sistem yang lain atau lingkungan luarnya. Batas sistem ini memungkinkan suatu sistem dipadukan menjadi satu kesatuan yang saling mendukung. Batas suatu sistem menunjukkan ruang lingkup dari sistem tersebut. Lingkungan adalah faktor luar atau eksternal terhadap sistem, yang mencakup semua yang berada di luar pengendalian sistem, sehingga sistem dan lingkungan saling berhubungan dan saling tergantung. Penghubung merupakan media penghubung natara suatu sub sistem dengan sub sistem lainnya. Pada penghubung ini terjadi transfer atau pertukaran data antara sub sistem keluaran data dari satu sub sistem dipergunakan oleh sub sistem data lainnya sebagai sumber data begitu juga sebaliknya. 2.1.1
Tinjauan Tentang Sistem Terdapat dua kelompok pendekatan di dalam mendefinisikan sistem, yaitu yang menekankan pada
prosedurnya dan menekankan pada komponen atau elemennya. Pendekatan sistem yang lebih menekankan pada prosedur mendefinisikan sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran tertentu. Pendekatan sistem yang lebih menekankan pada elemen atau komponennya mendefinisikan sistem adalah kumpulan dari lemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Kedua kelompok definisi ini sama-sama benar dan tidak saling bertentangan, yang berbeda adalah cara pendekatannya. Mempelajari suatu sistem akan lebih mengena bila mengetahui terlebih dahulu apakah suatu sistem tersebut. Dengan demikian definisi akan mempunyai peranan yang penting di dalam pendekatan untuk mempelajari suatu sistem. 2.1.2
Klasifikasi Sistem Sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang diantaranya sebagai berikut :
1.
Sistem diklasifikasikan sebagai sistem alamiah (natural system) dan sistem buatan manusia. Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat oleh manusia. Misalnya sistem rotasi bumi. Sistem buatan manusia adalah sitem yang dirancang oleh manusia. Sistem informasi merupakan suatu contoh buatan manusia.
Narotama Collection http://ejournal.narotama.ac.id 4
2.
Sistem diklasifikasikan sebagai sistem tertentu (deterministic system) dan sistem tak tentu (probabilistic system). Sistem tertentu beroperasi dengan tingkah laku yang sudah dapat diprediksi, karena mengandung unsur probabilitas.
3.
sistem diklasifikasi sebagai sistem tertutup (closed system) dan sistem terbuka (open system). Sistem tertutup merupakan sistem yang tidak berhubungan dan tidak berpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini bekerja secara otomatis tanpa adanya campur tangan dari pihak luar. Sistem terbuka adalah sistem berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini menerima masukan dan menghasilkan keluaran untuk lingkungan luar dan sub sistem lainnya.
2.2 Pengertian Informasi Suatu sistem yang kurang mendapat informasi akan menjadi luruh,kerdil yang pada akhirnya akan berakhir. Informasi yang berguna bagi sistem akan menghindari prosese entropy(sistem yang dalam hubungannya dengan keberakhiran) yang disebut dengan negative entropy Definisi informasi adalah data yang telah diolah menjadi bentuk yang lebih berguna bagi yang menerimanya. Menurut Gordin B Davis menjelaskan kaitan data dengan informasi, bahwa “Informasi itu sendiri didefinisikan sebagai data yang telah diproses ke dalam suatu bentuk yang mempunyai arti bagi penerima dan mempunyai nilai nyata dan terasa bagi keputusan saat itu atau keputusan mendatang”. 2.2.1
Tinjauan Tentang Informasi Informasi ibarat darah yang mengalir di dalam tubuh suatu organisasi, sehingga informasi ini
sangat penting di dalam suatu organisasi. Suatu sistem yang kurang mendapatkan informasi akan menjadi luruh, kerdil dan akhirnya berakhir. Apakah sebenarnya informasi itu, sehingga sangat penting artinya bagi suatu sistem. Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk tunggal data item. Data adalah kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan kesatuan nyata. 2.3 Pengertian Sistem Informasi Bila kita berbicara tentang sistem informasi, terlebih dahulu kita harus mengerti tentang definisi dari sistem dan informasi itu sendiri. Istilah sistem terdiri dari konteks dimana istilah itu digunakan akan tetapi dalam masalah istilah sistem lebih cocok dipandang sebagai suatu kelompok sistem yang berdiri sendiri, dimana setiap sistem yang ada terdiri dari komponen-komponen yang saling terkait, sifat dasar dari tingkat keterkaitan suatu komponen-komponen dalam sistem tersebut akan sangat penting bagi kelompok sistem yang lain dalam sistem tersebut. Bagaimanapun juga sifat sistem ini akan mencegah
Narotama Collection http://ejournal.narotama.ac.id 5
komponen-komponen sistem bersifat individu seperti pemakai pada suatu sistem tersebut dianalisis yaitu tidak dapat merupakan entity-entity yang berdiri sendiri. Sedangkan definisi dari informasi adalah suatu data yang diolah atau diproses dan berguna bagi penerimanya. Informasi dapat dikelompokkan menjadi dua kelompok yaitu informasi formal dan informasi kelompok non formal, karena informasi itu terdiri dari sekumpulan entity yang secara fisik dan secara logic. Jadi sistem informasi adalah suatu set produser yang terdiri dari proses dan pengumpulan informasi yang mendukung pembuatan keputusan dan kegiatan pengontrolan. Sekumpulan produser organisasinya yang pelaksanaannya dengan mempertemukan segala kebutuhan pengelolaan data dalam periode tertentu untuk mendapatkan informasi-informasi atau laporan-laporan bagi pihak yang berkepentingan terutama pengambilan keputusan dalam mengendalikan organisasi. 2.3.1
Komponen Sistem Informasi Komponen dasar sistem informasi yang terdiri dari beberapa blok yang disebut dengan blok
bangunan, yaitu masukan (input), pengelolah data atau proses dan keluaran (output). Tetapi ketiga komponen tersebut diperluas menjadi unsur-unsur penunjang sistem informasi yang saling terkait, yaitu terdiri dari : 1.
Blok Masukan sistem (input block) Input mewakili data yang masuk kedalam sistem. Input disini termasuk metode-metode dan media untuk menangkap data yang akan dimasukkan yang berupa dokumen-dokumen dasar.
2.
Blok Model (model block) Terdiri dari kombinasi prosedur, logical dan model matematik yang akan mengolah data input dan data yang tersimpan dibasis data dengan cara yang sudah ditentukan untuk menghasilkan keluaran (output) yang diinginkan.
3.
Blok Keluaran (output block) Produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen serta semua pemakai sistem.
4.
Blok Teknologi (technology block)
Narotama Collection http://ejournal.narotama.ac.id 6
Digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluar, dan membantu mengendalikan dari sebuah sistem secara keseluruhan. Blok teknologi terdiri dari tiga bagian utama, yaitu : a.
Teknisi (humanware atau brainware) Teknisi dapat berupa orang-orang yang mengetahui teknologi komputer sekaligus mampu membuat teknologi komputer dapat dioperasikan, disamping itu juga menguasai beberapa macam bahasa pemrograman, analisi sistem, teknisi atau mekanik komputer dan sebagainya.
b.
Perangkat Lunak (software) Berupa paket-paket program dan program-program yang dibuat agar komputer bekerja dan memerintahkan perangkat keras untuk memproses data menjadi informasi yang diinginkan.
c.
Perangkat Keras (hardware) Berbagai peralatan yang memberikan dukungan fisik dan blok-blok penyusunan sistem informasi misalnya VDT, CPU, Printer dan sebagainya. Jadi pada intinya blok teknologi adalah pengganti dari sebagian tenaga manusia dari keenam penyusun sistem informasi blok teknologi adalah bagian yang paling terlihat jelas.
5.
Blok Basis Data (Data Base System) Merupakan komponen dari data yang saling berhubungan satu dengan yang lain, tersimpan dari perangkat keras komputer dan digunakan perangkat lunak untuk memanipulasidatanya. Penyimpanan data dalam basis data diperlukan untuk penyediaan informasi serta diorganisasikan sedemikian rupa agar memperoleh informasi yang berkualitas juga berfungsi untuk efisiensi kapasitas penyimpanannya, basis data diakses atau dimanipulasi dengan menggunakan perangkat lunak, paket yang disebut dengan sistem manajemen basis data atau Database Management System (DBMS).
6.
Blok Kendali (control block) Sistem pengendali (blok kendali) ini perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa halhal yang dapat merusak sistem (misalnya bencana alam, temperatur, debu, kegagalan sistem itu sendiri, ketidak efisien dan sebagainya) dapat dicegah dan bila terjadi akan mudah diatasi.
2.3.2
Pengolahan Data
Narotama Collection http://ejournal.narotama.ac.id 7
Suatu proses pengolahan data terdiri dari tiga tahapan dasar, yang disebut dengan siklus pengolahan data yaitu input (data), processing (data) dan data output (informasi). Tiga tahapan dasar di atas dari siklus, pengolahan data tersebut dapat dikembangkan lebih lanjut, sebagai alat pengembangan siklus pengolahan data tersebut mempunyai empat tahap proses. 1.
Mengumpulkan Data Data dapat diambil dari transaksi yang ada di lapangan.
2.
Memanipulasi Data Mengklarifikasikan data, memudahkan data yang ada di lapangan berupa manual data ke otomatisasi berupa perhitungan dan intisarinya.
3.
Menyimpan Data Data disimpan baik berupa data aktual maupun data
4.
Menyiapkan Laporan Data yang berupa data aktual maupun data pengolahan harus dapat dilaporkan sesuai dengan manajemen perusahaan yang sudah ditentukan.
2.4 Pengembangan Sistem Pengembangan sistem dapat berarti menyusun suatu sistem yang baru untuk menyempurnakan sistem yang lama atau memperbaiki sistem yang lama supaya lebih sempurna. Secara umum suatu sistem akan berkembang sesuai dengan kebutuhan yang diperuntukkan untuk memperbaiki sistem yang ada sebelumnya. Selain itu, suatu sistem sangatlah perlu dikembangkan setiap saat untuk memperoleh hasil yang maksimal dan sesuai dengan kebutuhan yang diperlukan. 2.4.1
Perlunya Pengembangan Sistem Sistem yang lama perlu disempurnakan atau diganti dikarenakan oleh beberapa hal yaitu sebagai
berikut : 1.
Adanya permasalahan dari sistem yang lama, yang disebabkan oleh : a.
Sistem yang sudah tidak dapat beroperasi seperti yang diharapkan.
b.
Perkembangan lingkungan dimana sistem itu berada yang menyebabkan sistem harus mengikuti perubahan tersebut.
Narotama Collection http://ejournal.narotama.ac.id 8
2.
Untuk meraih kesempatan yang ada. Kesempatan ini dapat berupa peluang-peluang dalam memberikan layanan yang lebih baik untuk memuaskan para pasien.
3.
Adanya instruksi-instruksi. Penyusunan sistem yang baru dapat juga terjadi
karena adanya instruksi-instruksi dari pimpinan
ataupun dari luar laboratorium. 2.4.2
Sistem Berbasis Komputer Sistem yang berbasis komputer dapat didefinisikan sebagai himpunan elemen-elemen yang saling
keterkaitan secara erat, yang diorganisasikan untuk menyelesaikan sekelompok metode, prosedur dan kendali untuk mengolah informasi-informasi. Sistem yang berbasis komputer terdiri atas beberapa elemen atau sub sistem yaitu: 1.
Perangkat Keras Merupakan piranti elektronik (seperti CPU, memori) yang memiliki kemampuan komputasi dan piranti elektro mekanis (seperti sensor, piranti cetak).
2.
Perangkat Lunak Software komputer, struktur data dan dokumentasi yang menjelaskan tentang logika, metode, prosedur dan kendali yang diperlukannya.
3.
Manusia Pribadi-pribadi yang berhubungan erat dengan perangkat keras dan perangkat lunak.
4.
Basis Data Sekumpulan data atau informasi yang terkumpul dan terorganisasi yang dapat diakses oleh perangkat lunak.
5.
Prosedur Tahapan yang mendefinisikan pemakaian yang spesifik dari setiap elemen sistem.
6.
Dokumentasi
Narotama Collection http://ejournal.narotama.ac.id 9
Manual, formulir atau informasi yang deskriptif yang memberikan gambaran tentang pemakaian dan pengoperasian sistem. 2.4.3
Siklus Daur Hidup Sistem Perangkat Lunak Dalam pembangunan dan pengembangan sistem perangkat lunak mengikuti suatu model yaitu
siklus daur hidup. Pengembangan dilakukan secara bertahap yang terdiri dari : 1.
System Engineering and Analysis Suatu sistem yang akan dibangun selalu dimulai dengan menetapkan elemen sistem. Gambaran sistem yang secara menyeluruh sangatlah diperlukan karena untuk mengetahui hubungan atau interaksi antara elemen sistem lainnya seperti perangkat keras, data, manusia dan lain-lain. Hal pokok yang dilakukan pada tahap ini adalah menghimpun kebutuhan secara global dengan disertai sedikit analisa dari rancangan secara umum.
2.
Software Requirement Analysis Pada tahap ini dilakukan hal yang sama seperti langkah pertama tapi dilakukan untuk perangkat lunak yang dibuat, yang dilakukan pada tahap ini adalah spesifikasi perangkat lunak.
3.
Design Proses perancangan dilakukan berdasarkan spesifikasi perangkat lunak yang telah disusun.
4.
Coding Penulisan program (coding) adalah suatu proses untuk menerjemahkan rancangan perangkat lunak menjadi program komputer yang dapat dimengerti oleh suatu sistem komputer.
5.
Testing Pengujian difokuskan pada logika dan program, meyakinkan bahwa setiap pernyataan program adalah benar. Meyakinkan input dan output sudah sesuai dengan rancangan.
6.
Maintenance Tidak bisa dihindari lagi bahwa setelah perangkat lunak digunakan, perlu untuk dilakukan perubahan. Perubahan ini perlu dilakukan karena kesalahan program baru ditemui setelah dipergunakan, untuk menyesuaikan dengan kebutuhan pemakai.
2.4.4
Peralatan Untuk Pengembangan Sistem
Narotama Collection http://ejournal.narotama.ac.id 10
Peralatan untuk pengembangan sistem terbagi menjadi dua, yaitu perlatan pengumpulan data dan peralatan analisis dan perancangan sistem. 2.4.4.1 Peralatan Pengumpulan Data Untuk mendapatkan data akurat dalam penyelesaian dari sistem informasi Laboratorium medik tesebut, penulis mendapatkan data dari : •
Dari laboratorium medik Rumah Sakit Islam Surabaya.
•
Ditambahkan dari logika penulis dikarenakan data dari laboratorium medik di atas kurang lengkap
2.4.4.2 Peralatan Perancangan Sistem Dalam perancangan sistem diperlukan alat bantu untuk menjelaskan dan membuat sistem sebelum diterjemahkan ke dalam komputer.Agar memahami dan lebih mudahnya melakukan modifikasidari desain sistem, maka alat bantu yang dipakai dalam mendesain sistem adalah : 1. Data Flow Diagram (DFD) Data Flow Diagram adalah gambaran dari sistem secara logikal. Gambaran ini tidak tergantung dengan perangkat keras yang digunakan, perangkat lunak dan struktur data atau organisasi file melainkan gambaran secara logikal dari sistem. Data Flow Diagram (DFD) digunakan untuk menggambarkan proses suatu sistem termasuk interaksinya dengan Eksternal Entity. Dengan mengetahui arah aliran dari Data Flow Diagram (DFD) maka kita akan dapat dengan mudah membuat suatu sistem yang sesuai dengan yang kita harapkan. Untuk menyatakan spesifikasi sistem dengan membuat serangkaian model aliran data yang disebut dengan Data Flow Diagram (DFD). Dalam DFD hal-hal yang dapat dinyatakan adalah : a. Aliran data dalam sistem b. Proses penyimpanan data (storage) dalam sistem c. Proses yang terjadi akibat adanya perubahan Penggunaan alat bantu ini yaitu untuk : a. Mendefinisikan lebih akurat kebutuhan-kebutuhan dari user (pengguna) b. Untuk menggambarkan alternatif-alternatif yang mungkin berkaitan dengan sistem yang dibangun. Data Flow Diagram ini dapat menggambarkan batasan-batasan dari sistem yang digambarkan dengan entity, serta proses-proses yang terjadi dan database yang akan dipergunakan dalam sistem.
Narotama Collection http://ejournal.narotama.ac.id 11
Ada beberapa lambang dari Data Flow Diagram (DFD) yang sangat penting dan sangat sering digunakan oleh para perancang sistem (System Analyst) Dapat dilihat pada tabel 1. Tabel 1. Simbol-simbol dalam Data Flow Diagram
Lambang
Pengertian
Entt_2
Eksternal Entity
1 Prcs_1
Process (proses)
Data Flow Flow_3
(arus data) Data Store 1
Stor_4
(simpan data)
Keterangan dari simbol-simbol di atas : a. External Entity (kesatuan terluar), merupakan kesatuan dilingkungan luar sistemyang dapat berupa orang, organisasi atau sistem lainnya yang berada dilingkungan luarnya yang akan memberikan input atau menerima output dari sistem. b. Data Flow (arus data), menunjukkan arus data yang dapat berupa masukan untuk sistem atau hasil dari proses sistem. c. Process (proses), kegiatan atau kerja yang dilakukan oleh organisasi, mesin atau komputer dari sistem atau hasil suatu arus data yang masuk kedalam proses untuk dihasilkan arus data yang akan dikeluarkan dari proses. d. Data Store (simpanan data), merupakan simpanan dari data yang dapat berupa file, arsip, dan lainlain.
Narotama Collection http://ejournal.narotama.ac.id 12
2. Entity Relationship Diagram (E-RD) Entity Relationship Diagram adalah sebuah diagram yang menggambarkan hubungan atau relasi antar entitas (entity), dan setiap entity terdiri atau satu atau lebih atribut yang mempresentasikan seluruh kondisi (fakta) dari dunia nyata yang kita tinjau dan mentransformasikan ke dalam bentuk basis data. Entity Relationship (hubungan antar entity) diagram menyatakan bagaimana dalam sistem disimpan dan bukan menyatakan bagaimana data diciptakan, dimodifikasi, digunakan atau dihapus. Lambang-lambang didalam Entity Relationship Diagram dapat dilihat pada table 2
Tabel 2 Entity Relationship Diagram
Lambang
Pengetian
Ent_1
Entitas
Relation_3
Relasi
Atribut
Tabel 3 Entity Relationship Diagram Lambang
Pengetian
Ent_1
Entitas
Narotama Collection http://ejournal.narotama.ac.id 13
Relasi
Relation_3
Atribut
Link (menghubungkan atribut dengan E-RD)
Relasi di dalam Entity Reationship Diagram terbagi menjadi beberapa macam yaitu Keterangan : a. One To One, setiap elemen dari entitas pertama berhubungan paling banyak dengan satu elemen pada entitas kedua. b. One To Many, setiap elemen dari entitas pertama berhubungan dengan maksimal banyak elemen pada entitas kedua. Dan sebaliknya setiap elemen dari entitas kedua berhubungan dengan paling banyak satu elemen di entitas pertama. c. Many To One, setiap elemen dari entitas pertama berhubungan paling banyak dengan satu elemen pada entitas kedua. Dan sebaliknya setiap elemen dari entitas kedua berhubungan dengan maksimal banyak elemen di entitas kedua. d. Many To Many, setiap elemen dari entitas pertama berhubungan dengan maksimal banyak elemen pada entitas kedua demikian juga sebaliknya. 2.5 Analisa dan Perancangan Sistem Untuk memberikan gambaran yang lebih rinci tentang sistem yang akan dibuat maka diperlukan analisa dari sistem yang akan dibuat serta membuat rancangan sebelum sistem diimplementasikan ke aplikasi yang sebenarnya. Adapun tujuan dari analisa dan perancangan sistem, untuk menghasilkan sistem informasi yang berkualitas tinggi melalui suatu proses yang efektif.
Narotama Collection http://ejournal.narotama.ac.id 14
Sedangkan analisa sistem adalah melakukan studi terhadap sistem yang sudah berjalan dan menentukan permasalahannya, mendefinisikan kebutuhan dan tujuan yang ingin dicapai, melakukan evaluasi terhadap alternatif dan penyelesaian masalah. Perancangan sistem adalah untuk menentukan spesifikasi umum dan detail mengenai solusi yang berbasis komputer yang telah dipilih pada tahap analisa sistem. Metode yang digunakan dalam perancangan sistem informasi ini meliputi langkah-langkah dalam analisa sistem yaitu : 1. Mendefinisikan masalah Tahapan ini merupakan tahapan yang paling penting karena disini merupakan pengenalan serta mengetahui suatu masalah yang akan dikerjakan dan menentukan langkah-langkah selanjutnya. 2. Memahami sistem dan mendefinisikannya Selanjutnya adalah mengetahui sistem untuk memecahkan masalah yang akan diselesaikan dan disini menjelaskan rancangan sistem yang akan dibuat. 3. Memberikan alternatif yang ada Memberikan contoh-contoh cara pemecahan masalah berupa alternatif-alternatif. 4. Memilih salah satu alternatif Menentukan keputusan cara pemecahan masalah yang dipilih dari alternatif-alternatif yang diajukan. 5. Mengimplementasikan alternatif Membuat alternatif yang telah dipilih ke dalam sistem yang sebenarnya. 6. Evaluasi sistem Evaluasi pada setiap perubahan-perubahan yang terjadi yang telah dibuat pada sistem. 2.6 Pemodelan Data Analisa sistem dapat mendesain model dari sistem informasi yang diusulkan dalam bentuk physical system dan logical model. Bagian alir sistem merupakan alat yang tepat untuk menggambarkan physical model. 2.6.1.
Sistem Basis Data Perancangan sistem basis data dirancang untuk lebih mengefisiensikan kerja sistem dalam
menangani informasi dalam jumlah yang besar. Selain itu juga banyak kegunaan dari pembuatan sistem
Narotama Collection http://ejournal.narotama.ac.id 15
basis data dalam menangani masalah penyusunan data.Manajemen basis data meliputi definisi struktur untuk menyimpan informasi dan mekanisme ketepatan untuk memanipulasi informasi. Sistem manajemen basis data adalah kumpulan program yang memungkinkan user untuk membuat dan memelihara sistem. Dengan kata lain sistem manajemen basis data adalah kumpulan data yang saling berhubungan dan satu set program untuk mengakses program tersebut. Dua komponen yang dibutuhkan pada sistem manajemen basis data adalah komponen manusia sebagai administrator basis data dan komponen mesin sebagai sistem manajemen basis data. Administrator basis data adalah kegiatan manusia untuk mengolah basis data interaksi dengan berbagai pemakai. Pemakaian basis data dikoordinasikan dan dikendalikan oleh administrator basis data agar tidak terjadi kesalahan. Sedangkan sistem informasi manajemen basis data merupakan suatu jembatan yang menghubungkan pemakai dengan basis data untuk : 1. Membentuk dan meremajakan file-file data. 2. Memilih, mendatangkan dan menyortir data dan mengupdate data. 3. Menghasilkan laporan. 2.6.1.1 Kegunaan Basis Data Penyusunan suatu basis data digunakan untuk mengatasi masalah-masalah pada penyusunan data yaitu : 1. Redudansi dan inkonsistensi data Jika file-file dan program yang diciptakan oleh programmer yang berbeda pada waktu yang berselang cukup lama, maka akan ada beberapa bagian data yang akan mengalami penggandaan pada file-file yang berbeda. Penyimpangan data yang sama berulang-ulang di beberapa file dapat mengakibatkan juga inkonsistensi (tidak konsisten). 2. Kesulitan pengaksesan data Pada suatu saat dibutuhkan untuk mencetak data pembelian, penjualan beserta retur-returnya, padahal belum tersedia program yang telah tertulis untuk mengeluarkan data tersebut. Maka kesulitan tersebut timbul dan pnyelesaiannya adalah Database MS yang mampu mengambil data secara langsung dengan bahasa yang familiar dan mudah digunakan. 3. Isolasi data untuk standarisasi
Narotama Collection http://ejournal.narotama.ac.id 16
Jika data tersebut dalam beberapa file dalam bentuk format yang tidak sama, maka ini menyulitkan dalam menulis program aplikasi untuk mengambil dan menyimpan data. Maka haruslah dalam satu database dibuat satu format sehingga mudah dibuat program aplikasinya. 4. Multiple User (banyak pemakai) Dalam rangka mempercepat daya guna sistem dan mendapat respon waktu yang cepat, beberapa sistem mengijinkan banyak pemakai untuk mengupdate data secara simultan. Salah satu alasan mengapa database dibangun karena nantinya database tersebut digunakan oleh banyak orang dalam waktu yang berbeda, diakses oleh program yang sama tapi berbeda orang dan waktu. Semua ini mungkin terjadi karena data yang diolah tidaklah tergantung dan menyatu dalam program tapi terlepas dalam satu kelompok data. 5. Masalah keamanan Tidak setiap pemakai sistem database diperbolehkan mengakses semua data. Keamanan ini dapat diatur lewat program yang dibuat oleh pemrogram, fasilitas keamanan database, fasilitas keamanan login, atau fasilitas keamanan dari sistem operasi (operating system) seperti iptables, ipchains, novel netware atau local area network. 2.6.1.2 Definisi Elemen-Elemen Basis Data Data yang diperoleh dalam jumlah yang besar memerlukan suatu manajemen untuk proses pengaksesan. Beberapa hal yang terkait dengan pengaksesan database dijelaskan sebagai berikut : a. Entity Merupakan sistem informasi atau data yang direkam tentang orang, tempat, kejadian atau konsep yang informasinya direkam. b. Field atau atribut Merupakan pemberian sebutan untuk atribut atau mewakili suatu entity. c. Record dan Tuple Merupakan kumpulan-kumpulan atribut yang sangat berkaitan menginformasikan suatu entity secara lengkap. d. File Merupakan record-record sejenis yang mempunyai panjang atribut yang sama, namun berbeda-beda nilai datanya.
Narotama Collection http://ejournal.narotama.ac.id 17
e. Data Value (nilai atau isi data) Merupakan data aktual atau informasi yang disimpan berupa data pada tiap-tiap elemen atau atribut. 2.6.1.3 Tipe dari File File di dalam pemrosesan aplikasi dapat dikategorikan ke dalam beberapa tipe tergantung dari kegunaannya sebagai berikut : 1
File Induk (Master File) Di dalam aplikasi, file ini merupakan file yang penting, karena berisi record-record yang sangat perlu di dalam Laboratorium. File ini akan tetap terus ada selama hidup dalam sistem.
2
File Transaksi File transaksi disebut juga dengan nama input file. File ini digunakan untuk merekam data hasil transaksi yang terjadi. File ini sifat datanya sering diubah atau diperbaiki.
3
File Laporan File ini disebut juga dengan output file, yaitu file yang berisi informasi yang akan ditampilkan. Isi dari file ini biasanya diambil dari field di satu atau lebih dari file master. Setelah mengambil data berupa field-field selanjutnya dirangkai untuk mempersiapkan pembuatan laporan yang diinginkan.
4
File Sejarah File sejarah disebut juga dengan nama arsip, merupakan file berisi data masa lalu yang sudah tidak aktif lagi, tetapi masih disimpan sebagai arsip.
5
File Pelindung File pelindung merupakan salinan dari file-file yang masih aktif di dalam database pada suatu saat tertentu. File ini digunakan sebagai pelindung atau cadangan bila database yang aktif mengalami kerusakan atau hilang.
2.6.2
Structure Query Languange SQL adalah salah satu bahasa yang melengkapi database atau menghubungkan suatu sistem
database. Fungsi dari SQL adalah: 1. Membuat inisialisasi dari database. 2. Menekankan pada objek fisik database. 3. Menggambarkan logika dari sebuah objek database dan menampilkannya dengan tabel (berupa table).
Narotama Collection http://ejournal.narotama.ac.id 18
4. Memberikan pembatasan tentang pemakaian dan batasan-batasan pada control dari database. 5. Mengatur dengan mendapatkan kembali dan memanipulasi data dalam database 3. PERANCANGAN SISTEM Sistem informasi Laboratorium adalah sistem informasi yang mengelola data dan informasi mengenai data yang terdapat dalam Laboratorium... Sistem ini akan membantu dalam mengorganisir proses akuntansi di laboratorium serta membentuk pelaporan yang sesuai. 3.1 Struktur Data Dalam perancangan database ini, proses yang pertama dilakukan adalah menginput data pasien baru, data input pemeriksaan pasien, pembayaran transaksi pasien dan terakhir adalah mengenai laporan data pasien baru,pemeriksaan pasien dan pembayaran transaksii.. 3.2 Diagram Berjenjang 0 SI Lab Medika LEVEL 0
1
2
Pendaftaran Pasien Baru
Pemeriksaan Pasien
4
3 Pembayaran Pasien
Laporan LEVEL 1
1.1 P
1.2 P
Register Pasien
Cetak Bukti pendaftaran
3.2 P 4.1 P 2.2 P 3.1 P 2.1 P Cetak Cetak Laporan Detail Pembayaran Bukti Hasil Pemeriksaan Pembayaran Bulanan Pemeriksaan
4.2 P Cetak Laporan
LEVEL 2
Gambar 3.1 Diagram Berjenjang
Keterangan: Pada gambar 3.1 diagram berjenjang Top Level terdapat Sistem Informasi Lab Medika yang merupakan sistem utama. Pada diagram berjenjang level 0 terdapat proses yaitu Proses Pendaftaran Pasien baru, Proses Pemeriksaan, Proses Pembayaran dan Proses Pelaporan. Pada diagram berjenjang level 1 terdapat 8 menu yang terdiri atas, Register Pasien, Cetak Buti pendaftaran (yang dimasukkan dalam kelompok Proses Pendaftaran pasien baru); detail pemeriksaan dan cetak hasil pemeriksaan (yang dimasukkan dalam kelompok Pemeriksaan); detail pembayaran dan cetak bukti pembayaran (yang dimasukkan dalam kelompok proses pembayaran), laporan bulanan dan cetak laporan (yang dimasukkan dalam kelompok proses laporan). 3.1
Data Flow Diagram (DFD) Proses yang terjadi dalam Sistem di Laboratorium medika dapat dijelaskan sebagai berikut:
Narotama Collection http://ejournal.narotama.ac.id 19
Kasir
Data Pembayaran
Data Kartu Pasien
Data Pasien Baru
1
Pasien
Petugas
SI Lab Medika Data Laporan Final Pemeriksaan
Data Pemeriksaan
+
Data Hasil Pemeriksaan
Petugas LAB
Gambar 3.2 : DFD Level 0 DFD Level 0 SI Lab Medika Gambar 3.2 menjelaskan sistem secara umum dimana sistem berinteraksi dengan 4 entitas yaitu entitas kasir, entitas pasien, entitas petugas LAB dan petugas.
Aliran DFD LEVEL 1 SI Lab Medika Berikut ini adalah DFD level lanjutan dari system informasi yang ada di Lab Medika. DFD ini bertujuan untuk mempermudah melihat alur proses pembayaran biaya pengobatan 2 Pemeriksaan
3
Biaya Pemeriksaanj
Pembayaran
+
Data Pemeriksaan
Pembayaran Pasien
Bukti Pembayaran
Petugas Data Hasil Pemeriksaan
+
Hasil Pemeriksaan
Petugas LAB
Hasil Pemeriksaan Data Pembayaran Pasien Pemeriksaan
1
Data Pasien Baru
Petugas
Pendaftaran Laporan Hasil Pemeriksaan
Pembayaran
+
Kasir
Data Kartu Pasien Laporan Pasien Baru
4
Laporan
Pasien
Pasien Baru Data Laporan Final Pemeriksaan
Pasien
+ Pasien Lab
Gambar 3.3 : DFD LEVEL 1 SI Lab Medika
Pada gambar 3.3 pasien melakukan pendaftaran dan menerimakartu berobat, setelah itu melakuka pemeriksaan dan mendapatkan hasilnya dan diproses untuk mengetahui biaya pengobatan dan pasien melakukan pembayaran dan menerima bukti pembayaran.. Aliran DFD Level 2 Pendaftaran Pasien Baru
Narotama Collection http://ejournal.narotama.ac.id 20
1
2
Registrasi Pasien
Cetak Kartu Pasien
Cetak Kartu Pasien
Data Kartu Pasien
Data Pasien Baru Pasien Baru
Petugas Pasien
Pasien Lab
Gambar 3.4 DFD Level 2 Pendaftaran Pasien Baru Pasien Mengisi form pendaftaran pasien dan pegawai menginputkannya di database pasien dan pegawai mencetak kartu berobat dan menyerahkannya pada pasien baru. Aliran DFD Level 2 Pemeriksaan Petugas
Pasien
Pemeriksaan
Data Pemeriksaan
Hasil Pemeriksaan 2
1 Pemeriksaan
Data Hasil Pemeriksaan
Cetak Hasil Pemeriksaan
Cetak Hasil Pemeriksaan
Hasil Pemeriksaan
Biaya Pemeriksaanj Petugas LAB Hasil Pemeriksaan Pasien
Pasien
Gambar 3.5 DFD Level 2 Pemeriksaan Pasien Baru
Aliran DFD Level 2 Pembayaran Biaya Pengobatan
Narotama Collection http://ejournal.narotama.ac.id 21
Kasir
2 Data Pembayaran
1 Cetak Bukti Pembayaran
Cetak Bukti Pembayaran
Pembayaran
Pembayaran Pasien Data Pembayaran
Bukti Pembayaran
Pembayaran
Pasien
Gambar 3.6 DFD Level 2 Pembayaran Biaya Pengobatan
Diskripsi DFD Level 2 Laporan Keseluruhan Petugas Laporan Pasien Baru
1 Laporan
Laporan Hasil Pemeriksaan
Petugas LAB
Cetak Laporan
2 Cetak Laporan Keseluruhan
Data Laporan Final Pemeriksaan
Pasien
Gambar 3.7 DFD Level 2 Laporan Keseluruhan Pada gambar 3.7 petugas membuat laporan pasien baru dan petugas lab membuat laporan hasil pemeriksaan dan SI Mengcombine laporan tersebut menjadi laporan final untuk pasien 3.4 Kamus Data Pada sub bab ini penulis akan mnemaparkan database yang digunakan oleh program yang dirancang. 3.3 Desain Tabel Sistem Informasi Medika Lab terdiri dari beberapa tabel yaitu: 3.1 Tabel Pasien Tabel pasien ini digunakan untuk menyimpan data pasien yang terdapat pada tabel 3.1 :
Narotama Collection http://ejournal.narotama.ac.id 22
Tabel 3.1 Tabel Pasien Nama field
Data type
Size
Keterangan
Register
Number
5
Primary Key
No Lab
Number
2
-
Tanggal
Date
-
-
Waktu
Time
-
-
RM
Text
25
-
Nama
Text
30
-
Unit
Text
20
-
Dokter
Text
30
-
Analis
Text
30
-
Total
Currency
-
-
Text
200
-
Terbilang
3.2 Tabel Pemeriksaan Tabel Jenis Pemeriksaan ini digunakan untuk menyimpan history pemeriksaan para pasien : Tabel 3.2 Tabel Pemeriksaan Nama field
Data type
Size
Keterangan
ID
Text
10
-
Tanggal
Date
-
-
Number
5
FK
Text
30
-
Currency
-
-
Registrasi Pemeriksaan Harga
Narotama Collection http://ejournal.narotama.ac.id 23
ID Dokter
Text
2
FK
3.3 Tabel Dokter Tabel ini digunakan untuk menyimpan data Dokter : Tabel 3.3 Tabel Dokter Nama field
Data type
Size
Keterangan
Number
2
Primary Key
Nama
Text
30
-
Spesialis
Text
30
-
Keterangan
Text
200
-
ID Dokter
3.4.2
Relasi Tabel Setiap tabel dalam database yang digunakan pada program ini saling berelasi satu sama lain. Baik
itu relasi satu ke banyak, satu ke satu, banyak ke satu, maupun banyak ke banyak. Berikut gambar relasi tabelnya.
Jenis Pemeriksaan Id pemeriksaan Tanggal Registrasi Pemeriksaan Harga
input data pas ien
Membayar
Data Pasien Register No Lab Tanggal Waktu RM Nama Unit Dokter Analis Total Terbilang
Menc atat
pem bayaran
Tabel Dokter Id dokter Nama Spesialis keterangan
Daftar Tarif Pemeriksaan Id Pemeriksaan Harga
Gambar 3.7 Relasi Tabel
Narotama Collection http://ejournal.narotama.ac.id 24
Flowchart Berikut penulis akan menjelaskan urutan proses sistem informasi perpustakaan dengan melalui flowchart.
Gambar 2.2 Flowchart Pendaftaran Pasien Baru Flowchart Pendaftaran Pasien Baru Calon Pasien Meminta Formulir Pendaftaran dan mengisinya lalu menyerahkan pada petugas dan petugas mencatatnya di arsip Rumah Sakit dan membuat kartu Berobat dan diserahkan pada pasien.
Flowchart Pemeriksaan dan pembayaran pasien
Narotama Collection http://ejournal.narotama.ac.id 25
Gambar 2.3 : Flowchart Pemeriksaan dan pembayaran pasien Flowchart Pemeriksaan dan pembayaran pasien Pasien melakukan pemeriksaan dan melakukan pembayaran dikasir dan kasir mencetak bukti pembayaran kan membuatkan kartu pembayaran dan nota pembaayaran diserahkan pada pasien yang akan melakukan pemeriksaan sebagai bukti kepada petugas lab dan melakukan pemeriksaan lab,dan petugas lab mencetak hasil lab dan hasil pemeriksaan dan menyerahkannya pada pasien.
Narotama Collection http://ejournal.narotama.ac.id 26
4. IMPLEMENTASI Implementasi adalah pelatihan pemakai sistem informasi,pelatihan dan kordinasi teknisi yang dilakukan untuk membuat sistem informasi yang telah dirancang agar dapat dilaksanakansecara operasional. 4.1 Implentasi Desain Basis Data Pada implentasi desain basis data ini penulis merancang menggunakan bantuan power designer dan data architech,semua data base yang berupa entitas dapat digambarkan dalam bentuk entity relationships. 4.2
Implementasi Desain Input Pada implementasi input ini penulis merancang kenggunakan bantuan Microsoft Visual Basic 6.0.
Semua rancangan berupa form-form yang saling berkaitan menggunakan rumus Visual Basic. 4.2.1 Form MDI MDI merupakan menu induk sebagai tampilan awal dari program :
Gambar 4.10 MDI Form 4.2.2
Form Input Pasien
Form ini digunakan untuk menginputkan pasien yang akan melakukan pengobatan dan pemeriksaan di Independent
Narotama Collection http://ejournal.narotama.ac.id 27
Gambar 4.11 Tampilan Form Input Pasien Form Data Pemeriksaan Form ini digunakan untuk mengetahui beberapa jenis pemeriksaan yang ada.
Gambar 4.12 Tampilan Form Pemeriksaan
Form Data dokter Form ini digunakan untuk mengetahui beberapa daftar nama Dokter yang bekerja di laboratorium.
Narotama Collection http://ejournal.narotama.ac.id 28
Gambar 4.13 Tampilan Form Daftar Nama Dokter Form Data Tarif Pemeriksaan Form ini digunakan unruk mengetahui Data Tarif Pemeriksaan
Gambar 4.14 Tampilan Data Tarif Pemeriksaan
Form Data Pasien Form ini digunakan untuk mengetahui beberapa daftar nama pasien yang sudah pernah melakukan pemeriksa di laboratorium.
Narotama Collection http://ejournal.narotama.ac.id 29
Gambar 4.15 Tampilan Form Data Pasien Form Data Hasil Pemeriksaan Form ini digunakan untuk mengetahui Data Hasil Pemeriksa di laboratorium
Gambar 4.16 Tampilan Form Data H
5. KESIMPULAN Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan pada pembahasan masalah di atas, penulis dapat mengambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Proses pencatatan transaksi lewat media komputer sangat mempermudah petugas untuk melakukan input data di laboratorium, dimana pada kondisi sebelumnya petugas harus menulis tanagn tiap transaksi yang terjadi.
Narotama Collection http://ejournal.narotama.ac.id 30
2. Kemudahan bagi owner (pemilik perusahaan) untuk memperoleh informasi yang akurat mengenai laporan transaksi dari lab medika, sehingga owner bisa lebih mudah melakukan pengecetak secara tiba-tiba 3. Menghindarkan kerugian dari pihak lab maupun petugas,dimana sebelumnya petugas menggunakan banyak kertas untuk melakukan pencatatan transaksi, 5.1 Saran Penulis sadar tentunya masih banyak sekali kekurangan dalam program ini. Diharapkan program ini berikutnya dapat menggunakan SI jaringan sehingga mempermudah meng query transaksi yang teerjadi di beberapa cabang. Diharapkan pula dalam pelaporan terdapat tambahan mode pelaporan dengan periode bulan-bulan tertentu.