PT VOKSEL ELECTRIC Tbk DAN ENTITAS ANAK Laporan Keuangan Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011, Serta Laporan Posisi Keuangan pada Tanggal 1 Januari 2011/31 Desember 2010
PT VOKSEL ELECTRIC Tbk DAN ENTITAS ANAK
Daftar Isi
Halaman
Surat Pernyataan Direksi Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011, serta Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian Pada Tanggal 1 Januari 2011/ 31 Desember 2010 Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian
1
Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian
3
Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasian
4
Laporan Arus Kas Konsolidasian
5
Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian
6
PT VOKSEL ELECTRIC Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN Per 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011, serta 1 Januari 2011/31 Desember 2010 (Dalam Rupiah Penuh)
ASET ASET LANCAR Kas dan Setara Kas Kas dan Setara Kas yang Dibatasi Penggunaannya Piutang Usaha Pihak Ketiga (Setelah dikurangi penyisihan kerugian penurunan nilai 2012: Rp 8.473.537.816; 2011 dan 1 Jan 2011/31 Des 2010: Rp 8.365.760.242) Pihak Berelasi Piutang Lain-lain Piutang Derivatif Persediaan Pajak Dibayar di Muka Aset Lancar Lainnya
Catatan
3.d, 3.e, 3.m, 6 3.e, 3.m, 7 3.e, 3.m, 3.u, 8
Jumlah Aset Tidak Lancar JUMLAH ASET
*)Disajikan kembali, lihat catatan 2
Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari
31 Desember 2011 Rp
1 Jan 2011/ 31 Des 2010*) Rp
63,625,446,064 14,741,439,131
132,922,679,125 206,803,784,203
37,210,123,084 471,087,914
785,723,194,961 79,483,599,633 82,774,902,505 11,364,440,197 394,822,757,678 23,106,680,493 40,989,173,442
540,308,121,442 45,716,157,954 59,992,367,012 23,793,980,731 316,069,391,959 13,766,157,891 18,004,014,956
501,847,779,710 -52,129,680,905 30,768,258,932 251,280,814,192 16,172,274,941 14,337,497,168
1,496,631,634,104
1,357,376,655,273
904,217,516,846
3.n, 20.d 3.f 13
7,293,397,258 -11,794,400,786
7,668,130,845 -3,035,350,813
6,572,056,671 -2,417,730,581
3.i, 3.v, 14
207,444,693,091
193,288,855,939
210,898,326,363
3.i, 3.j, 15 16
99,912,814 11,443,315,971
116,222,230 11,553,947,137
148,841,062 2,226,283,505
238,075,719,920
215,662,506,964
222,263,238,182
1,734,707,354,024
1,573,039,162,237
1,126,480,755,028
3.e, 9 3.e, 3.l, 10 3.g, 11 3.n, 20.a 12
Jumlah Aset Lancar ASET TIDAK LANCAR Aset Pajak Tangguhan Investasi Pada Entitas Asosiasi Proyek Dalam Pelaksanaan Aset Tetap (Setelah dikurangi akumulasi penyusutan masing-masing sebesar 2012: Rp 309.267.852.519; 2011: Rp 293.354.415.005 dan 1 Jan 2011/31 Des 2010: Rp 270.753.962.003) Aset Tetap yang Tidak Digunakan (Setelah dikurangi akumulasi penyusutan masing-masing sebesar 2012: Rp 3.076.835.270; 2011: Rp 3.060.525.854 dan 1 Jan 2011/31 Des 2010: Rp 3.027.907.022) Aset Tidak Lancar Lainnya
30 Juni 2012 Rp
PT VOKSEL ELECTRIC Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Per 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011, serta 1 Januari 2011/31 Desember 2010 (Dalam Rupiah Penuh)
LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITAS JANGKA PENDEK Utang Bank Utang Usaha Pihak Ketiga Pihak Berelasi Utang Lain-lain Utang Pajak Biaya Masih Harus Dibayar Uang Muka Pelanggan Bagian Jangka Pendek dari Utang Jangka Panjang Sewa Pembiayaan
Catatan
3.e, 3.m, 17 3.e, 3.m, 3.u, 18
157,032,236,182
3.e, 19 3.n, 20.a 21 3.h, 22
728,087,310,888 122,255,649,419 43,424,122,956 23,305,060,583 25,232,232,995 83,638,223,277
546,951,902,491 119,986,619,269 43,986,127,180 7,608,088,058 8,151,101,086 46,980,433,580
320,203,598,093 149,920,213,998 51,006,877,281 3,474,820,271 1,485,037,545 34,153,747,676
3.s, 23
1,311,156,280
2,605,595,226
1,955,238,178
1,196,572,482,996
1,054,553,072,579
719,231,769,224
1,875,543,460 -20,931,611,337
1,875,543,460 -19,965,043,707
1,633,473,698 9,930,350 19,581,107,313
22,807,154,797
21,840,587,167
21,224,511,361
1,219,379,637,792
1,076,393,659,746
740,456,280,585
415,560,259,500 940,000,000 97,069,779,370 1,153,198,004 514,723,236,874 604,479,357
415,560,259,500 940,000,000 78,413,771,168 1,153,198,004 496,067,228,672 578,273,819
415,560,259,500 940,000,000 (32,133,120,559) 1,153,198,004 385,520,336,945 504,137,498
515,327,716,231
496,645,502,491
386,024,474,443
1,734,707,354,024
1,573,039,162,237
1,126,480,755,028
3.s, 23 3.n, 20.a 3.r, 24
JUMLAH LIABILITAS
Jumlah Ekuitas JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS
*)Disajikan kembali, lihat catatan 2
Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari
1 Jan 2011/ 31 Des 2010*) Rp
278,283,205,689
Jumlah Liabilitas Jangka Panjang
EKUITAS Ekuitas yang Dapat Diatribusikan kepada Pemilik Entitas Induk Modal Saham - Nilai Nominal Rp 500 per Saham Modal Dasar - 2.000.000.000 Saham Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 831.120.519 Saham Agio Saham Saldo Laba (Rugi) Cadangan Lainnya Jumlah Ekuitas yang Dapat Diatribusikan kepada Pemilik Entitas Induk Kepentingan Non Pengendali
31 Desember 2011 Rp
169,318,726,598
Jumlah Liabilitas Jangka Pendek LIABILITAS JANGKA PANJANG Utang Jangka Panjang dari Sewa Pembiayaan Utang Pajak Tangguhan Liabilitas Imbalan Kerja
30 Juni 2012 Rp
25
2, 27
PT VOKSEL ELECTRIC Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF KONSOLIDASIAN Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 30 Juni 2012 dan 30 Juni 2011 (Dalam Rupiah Penuh) Catatan
PENJUALAN BERSIH
30 Juni 2012 Rp
30 Juni 2011 Rp
3.k, 3.m, 28
1,152,231,397,294
949,499,047,750
3.k, 29
(969,452,846,588)
(819,488,321,639)
182,778,550,706
130,010,726,111
(63,179,248,984) (28,782,757,700) (7,668,160,087) (15,332,462,879) --
(28,521,422,993) (23,931,132,411) (10,074,958,142) 14,944,344,743 1,306,910,745
2,198,747,176 (1,767,280,236) 593,834,776 -(113,937,327,934)
(13,961,805,916) (1,797,873,533) 136,987,110 --
68,841,222,772
68,111,775,714
(13,994,380,616) -(13,994,380,616)
(18,267,300,911) --
54,846,842,156
49,844,474,803
--
--
LABA KOMPREHENSIF TAHUN BERJALAN
54,846,842,156
49,844,474,803
Laba Komprehensif yang Dapat Diatribusikan Kepada: Pemilik Entitas Asosiasi Kepentingan Non Pengendali
54,820,636,617 26,205,539
49,784,110,653 60,364,150
LABA KOMPREHENSIF TAHUN BERJALAN
54,846,842,156
49,844,474,803
65.99
59.97
BEBAN POKOK PENJUALAN LABA KOTOR BEBAN USAHA Penjualan Beban Umum dan Administrasi Beban Bunga Laba (Rugi) Selisih Kurs-Bersih Laba atas Penjualan Aset Tetap Keuntungan (Kerugian) atas Transaksi Kontrak Derivatif dan Lindung Nilai Penghasilan (Beban) Lain-lain, Bersih Penghasilan Bunga Beban Kerugian Penurunan Nilai Piutang
3.k, 30 3.k, 31 3.m 3.i , 14 3.m, 10 3.m 8
Jumlah Beban Usaha LABA SEBELUM PAJAK PENGHASILAN MANFAAT (BEBAN) PAJAK PENGHASILAN Pajak Kini Pajak Tangguhan Jumlah Beban Pajak Penghasilan LABA BERSIH PENDAPATAN KOMPREHENSIF LAIN
LABA BERSIH PER SAHAM DASAR
Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari
3.n, 20.c 20.d
(61,898,950,397)
(18,267,300,911)
PT VOKSEL ELECTRIC Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 30 Juni 2012 dan 30 Juni 2011 (Dalam Rupiah Penuh)
Catatan
Modal Saham Rp
Saldo per 1 Januari 2011
Agio Saham Rp
Saldo Laba (Rugi) Rp
Cadangan Lainnya Rp
Jumlah Rp
Kepentingan Non Pengendali Rp
Jumlah Ekuitas Rp
415,560,259,500
940,000,000
(32,133,120,559)
1,153,198,004
385,520,336,945
504,137,498
386,024,474,443
--
--
49,784,110,653
--
49,784,110,653
60,364,150
49,844,474,803
Saldo per 30 Juni 2011
415,560,259,500
940,000,000
17,650,990,094
1,153,198,004
435,304,447,598
564,501,648
435,868,949,246
Saldo per 1 Januari 2012
415,560,259,500
940,000,000
78,413,771,168
1,153,198,004
496,067,228,672
578,273,819
496,645,502,491
Laba Komprehensif Tahun Berjalan
--
--
54,820,636,617
--
54,820,636,617
26,205,538
54,846,842,155
Deviden 2011
--
--
(36,164,628,415)
--
(36,164,628,415)
--
(36,164,628,415)
415,560,259,500
940,000,000
97,069,779,370
1,153,198,004
514,723,236,874
604,479,357
515,327,716,231
Laba Komprehensif Tahun Berjalan
Saldo per 31 Juni 2012
Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan
d1/July 31, 2012
4
Paraf:
PT VOKSEL ELECTRIC Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 30 Juni 2012 dan 30 Juni 2011 (Dalam Rupiah Penuh)
Catatan
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan dari Pelanggan dan lainnya Pembayaran Kas kepada Pemasok, Karyawan dan Lainnya
30 Juni 2012 Rp
30 Juni 2011 Rp
1,069,344,973,493 (1,087,464,509,880)
928,893,236,740 (952,034,804,202)
Kas Dihasikan dari Aktivitas Operasi
(18,119,536,387)
(23,141,567,462)
Penerimaan dari Pendapatan Bunga Penerimaan dari Restitusi Pajak Pembayaran Pajak-Bersih Pembayaran Beban Bunga Pembayaran untuk Kegiatan Operasi lainnya - Bersih
470,661,802 -(60,044,264,733) (8,282,459,906) (89,477,178,236)
136,987,110 -(52,528,627,637) (10,074,958,142) (46,780,079,097)
(175,452,777,460)
(132,388,245,228)
192,062,345,073 -70,000,000,000 (27,784,874,089) 234,277,470,984
-2,253,625,955 104,500,000 (6,576,018,807) (4,217,892,852)
(108,964,479,091) (1,280,316,196)
101,149,493,284 (992,025,487)
(110,244,795,287)
100,157,467,797
(51,420,101,763)
(36,448,670,283)
(17,877,131,298)
15,803,305,219
KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN
132,922,679,125
37,210,123,084
KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN
63,625,446,064
16,564,758,020
1,925,184,131 61,700,261,934
1,206,205,814 15,358,552,204
63,625,446,064
16,564,758,018
Kas Bersih Diperoleh Dari Aktivitas Operasi ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Penempatan (Penurunan) Kas dan Setara Kas yang Dibatasi Penggunaannya Penjualan Aset Tetap Pencairan Deposito Berjangka-Bersih Pembelian Aset Tetap Kas Bersih Diperoleh dari (Digunakan Untuk) Aktivitas Investasi ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Penambahan (Pembayaran) Utang Bank - Bersih Pembayaran Utang Sewa Pembiayaan Kas Bersih Diperoleh dari (Digunakan untuk) Aktivitas Pendanaan KENAIKAN (PENURUNAN) BERSIH KAS DAN SETARA KAS Pengaruh Selisih Kurs Kas dan Setara Kas
Saldo Kas dan Setara Kas pada akhir tahun Terdiri dari Kas Bank Jumlah
Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari
6
PT VOKSEL ELECTRIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011 (Dalam Rupiah Penuh) 1.
Umum PT Voksel Electric Tbk (“Perusahaan”) didirikan di Jakarta berdasarkan akta notaris Rachmat Santoso, S.H., No. 58 tanggal 19 April 1971, pengganti notaris Ridwan Suselo, S.H.. Akta pendirian tersebut telah diubah dengan akta notaris Ridwan Suselo, S.H., No. 46 dan 85 masing-masing tanggal 16 Oktober dan 20 Desember 1971. Akta pendirian dan perubahannya tersebut telah disahkan oleh Menteri Kehakiman dalam Surat Keputusan No. JA 5/219/17 tanggal 24 Desember 1971 serta diumumkan dalam Berita Negara No. 99, Tambahan No. 893 tanggal 11 Desember 1973. Pada tahun 1989, Badan Koordinasi Penanaman Modal menyetujui perubahan status Perusahaan dari Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) menjadi Penanaman Modal Asing (PMA). Berdasarkan akta notaris Ny. Poerbaningsih Adi Warsito, S.H., No. 21, tanggal 17 Maret 2006, Perusahaan mengajukan perubahan anggaran dasar antara lain sehubungan dengan peningkatan modal ditempatkan dan disetor Perusahaan. Perubahan ini telah mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia dalam Surat Keputusan No. C-11987.HT.01.04.TH.2006 tanggal 27 April 2006. Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, yang terakhir adalah perubahan anggaran dasar yang disesuaikan dengan Undang -Undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas dan Peraturan Bapepam No : IX.J.1 tanggal 14 Mei 2008 tentang Pokok-pokok Anggaran Dasar Perusahaan Yang Melakukan Penawaran Umum Efek Bersifat Ekuitas dan Perusahaan Publik. Perubahan ini telah termaktub dalam akta notaris Ny. Poerbaningsih Adi Warsito, S.H., No. 31, tanggal 8 Agustus 2008 dan telah mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia dalam Surat Keputusan No. AHU-88902.AH.01.02.Tahun 2008 tanggal 21 Nopember 2008. Berdasarkan pasal 3 Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan antara lain meliputi bidang usaha produksi dan distribusi kabel listrik, kabel telekomunikasi, dan kawat enamel serta peralatan listrik dan telekomunikasi. Saat ini, Perusahaan terutama bergerak dalam industri pembuatan kabel listrik, kabel telekomunikasi serta kabel fiber optik. Perusahaan memulai kegiatan usaha komersialnya pada tahun 1973 dan berkedudukan di Jakarta dengan lokasi Pabrik di Cileungsi. Pada tanggal 14 Januari 2008, Perusahaan resmi berpindah kantor pusat dari Jalan Gajah Mada No. 199, Jakarta Barat ke Gedung Menara Karya Lantai 3 unit D, Jl. HR. Rasuna Said Blok X-5, Kav.1 - 2, Jakarta 12950. 1.b. Penawaran Umum Efek Perusahaan Kebijakan Perusahaan yang dapat mempengaruhi efek yang diterbitkan sejak tanggal penawaran umum perdana sampai dengan tanggal 30 Juni 2012, adalah sebagai berikut : Tanggal
20 Desember 1990 13 Agustus 1991 3 Juli 1992 18 Pebruari 1994 22 Pebruari 1994 12 Juli 1996 22 Agustus 1997 24 Mei 2006
Kebijakan Perusahaan
Penawaran umum perdana dan pencatatan terbatas Pencatatan terbatas II (1.500.000 saham) Pencatatan perusahaan (13.920.000 saham) Penerbitan hak memesan efek terlebih dahulu (6.000.000 saham) Saham bonus (16.000.000 saham) Saham bonus (21.000.000 saham) Pemecahan nilai nominal saham dari Rp 1.000 per saham menjadi Rp 500 per saham Penambahan Modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (705.120.519 saham)
Seluruh saham Perusahaan tercatat di Bursa Efek Indonesia.
Saham yang Dicatatkan
Nilai Nominal per Saham Rp
4.580.000 6.080.000 20.000.000
1.000 1.000 1.000
26.000.000 42.000.000 63.000.000
1.000 1.000 1.000
126.000.000
500
831.120.519
500
PT VOKSEL ELECTRIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011 (Dalam Rupiah Penuh) 1.c. Struktur Entitas Anak Entitas Anak
PT Prima Mitra Elektrindo (PT PME) PT Bangun Prima Semesta (PT BPS) PT Cendikia Global Solusi (PT CGS) PT Anugrah Bakti Nusa (PT ABN) * *) Belum beroperasi
Domisili
Jakarta
Kegiatan Usaha
Operasi Komersial
Jakarta
Perdagangan umum, pembangunan dan jasa Kontraktor umum, perdagangan Perdagangan umum, jasa
Jakarta
Perdagangan umum, jasa
Jakarta
Persentase Kepemilikan 2012 2011 % %
Jumlah Aset Sebelum Eliminasi 30 Juni 2012 Rp
2011 Rp
2004
99
99
88.202.616.334 73.355.440.210
2007
98
98
75.206.487.556 72.035.863.854
2010 --
99 --
99 --
13.915.720.996 11.277.363.401 ---
1.d. Dewan Komisaris, Direksi dan Karyawan • Susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan per 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011 adalah sebagai berikut : 30 Juni 2012 31 Desember 2011 Dewan Komisaris : Presiden Komisaris : Kumhal Djamil Kumhal Djamil Komisaris : Michael Tjandrawinata Michael Tjandrawinata Akihisa Takizawa Akihisa Takizawa Hardi Sasmita Hardi Sasmita Komisaris Independen
:
Christianto Wibisono
Christianto Wibisono
Dewan Direksi : Presiden Direktur Direktur
: :
Heru Gondokusumo Linda Lius Fumiaki Nakajima Muliany Anwar Tan Yong Han
Heru Gondokusumo Linda Lius Fumiaki Nakajima Muliany Anwar Masahiko Saegusa Tan Yong Han
• Paket imbalan bagi Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 sebesar Rp 5,15 milyar. • Jumlah karyawan Perusahaan rata-rata pada tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011 masing-masing sebanyak 967 dan 692 karyawan (tidak diaudit). 2.
Penerapan Pernyataan dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan yang Direvisi (PSAK Revisi dan ISAK) 2.a. Standar yang Berlaku Efektif pada Tahun Berjalan Berikut adalah standar baru, perubahan atas standar dan interpretasi standar yang wajib diterapkan oleh Perusahaan dan Entitas Anak untuk pertama kalinya untuk tahun buku yang dimulai pada tanggal 1 Januari 2011. • • • • • • • •
PSAK No. 1 (Revisi 2009) “Penyajian Laporan Keuangan” PSAK No. 2 (Revisi 2009) ”Laporan Arus Kas” PSAK No. 3 (Revisi 2010) “Laporan Keuangan Interim” PSAK No. 4 (Revisi 2009) “Laporan Keuangan Konsolidasian dan Laporan Keuangan Tersendiri” PSAK No. 5 (Revisi 2010) “Segmen Operasi” PSAK No. 7 (Revisi 2010) ”Pengungkapan Pihak-Pihak Berelasi” PSAK No. 8 (Revisi 2010) “Peristiwa Setelah Periode Pelaporan” PSAK No. 12 (Revisi 2009) “Bagian Partisipasi dalam Ventura Bersama”
PT VOKSEL ELECTRIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011 (Dalam Rupiah Penuh) • • • • • • • • • • • • • • •
PSAK No. 15 (Revisi 2009) ”Investasi Pada Entitas Asosiasi” PSAK No. 19 (Revisi 2010) “Aset Tak Berwujud” PSAK No. 22 (Revisi 2010) “Kombinasi Bisnis” PSAK No. 23 (Revisi 2010) ”Pendapatan” PSAK No. 25 (Revisi 2009) ”Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi, dan Kesalahan” PSAK No. 48 (Revisi 2009) ”Penurunan Nilai Aset” PSAK No. 57 (Revisi 2009) ”Provisi, Liabilitas Kontinjensi, dan Aset Kontinjensi” PSAK No. 58 (Revisi 2009) “Aset Tidak Lancar yang Dimiliki untuk Dijual dan Operasi yang Dihentikan” ISAK No. 7 (Revisi 2009) “Konsolidasi Entitas Bertujuan Khusus” ISAK No. 9 “Perubahan atas Liabilitas Aktivitas Purnaoperasi, Restorasi dan Liabilitas Serupa” ISAK No. 10 “Program Loyalitas Pelanggan” ISAK No. 11 “Distribusi Aset Non-Kas kepada Pemilik” ISAK No. 12 “Pengendalian Bersama Entitas–Kontribusi Nonmoneter oleh Venturer” ISAK No. 14 “Aset Tak Berwujud - Biaya Situs Web” ISAK No. 17 “Laporan Keuangan Interim dan Penurunan Nilai”
Berikut ini adalah dampak atas perubahan standar akuntansi tersebut yang relevan dan yang signifikan terhadap laporan keuangan konsolidasian: • PSAK No. 1 (Revisi 2009) ”Penyajian Laporan Keuangan” PSAK 1 (Revisi 2009) berlaku retrospektif dan oleh karenanya informasi pembanding tertentu telah disajikan kembali. Dampak signifikan perubahan dari standar akuntansi tersebut terhadap Perusahaan dan Entitas Anak adalah: - Laporan keuangan terdiri dari laporan posisi keuangan, laporan laba rugi komprehensif, laporan perubahan ekuitas, laporan arus kas, catatan atas laporan keuangan dan penambahan laporan posisi keuangan yang menunjukkan saldo awal (dalam hal dimana terjadi reklasifikasi atau penyajian kembali). Sedangkan sebelumnya, laporan keuangan terdiri dari neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan ekuitas, laporan arus kas dan catatan atas laporan keuangan. - Perubahan istilah “Hak Minoritas” menjadi “Kepentingan Non-Pengendali” dan disajikan sebagai bagian dari ekuitas. Sebelumnya, Hak Minoritas disajikan terpisah di antara liabilitas dan ekuitas. Informasi komparatif telah disajikan kembali agar sesuai dengan standar tersebut. Karena perubahan pada kebijakan akuntansi hanya mempengaruhi aspek pengungkapan, maka tidak ada dampak terhadap laba per saham. • PSAK No. 4 (Revisi 2009) “Laporan Keuangan Konsolidasian dan Laporan Keuangan Tersendiri” Standar mengharuskan jika entitas induk yang menyusun laporan keuangan tersendiri sebagai informasi tambahan akan mencatat investasi pada entitas anak, pengendalian bersama entitas, dan entitas asosiasi pada (a) biaya perolehan atau (b) sesuai PSAK No. 55 (Revisi 2006), “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran”. Dampak perubahan signifikan standar tersebut terhadap Perusahaan adalah Perusahaan menyajikan laporan keuangan tersendiri sebagai informasi tambahan dan mencatat investasi pada entitas anak dengan metode biaya (sebelumnya metode ekuitas). Informasi komparatif telah disajikan kembali untuk menyesuaikan dengan standar ini. Dampak terhadap ekuitas Perusahaan telah disajikan dalam Informasi Tambahan atas Laporan Keuangan ini.
PT VOKSEL ELECTRIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011 (Dalam Rupiah Penuh) • PSAK No. 5 (Revisi 2009) “Segmen Operasi” Standar mengharuskan entitas untuk mengungkapkan informasi yang memungkinkan pengguna laporan keuangan untuk mengevaluasi sifat dan dampak keuangan dari aktivitas bisnis. Standar juga menyempurnakan definisi segmen operasi dan prosedur yang digunakan untuk mengidentifikasi dan melaporkan segmen operasi. Standar mengharuskan “pendekatan manajemen” dalam menyajikan informasi segmen menggunakan dasar yang sama seperti halnya pelaporan internal. Terkait dengan standar tersebut, Perusahaan menentukan dan menyajikan segmen operasi berdasarkan informasi yang secara internal diberikan kepada pengambil keputusan operasional. Segmen operasi dilaporkan dengan cara yang konsisten dengan pelaporan internal yang disampaikan kepada pengambil keputusan operasional. Dalam hal ini pengambil keputusan operasional yang mengambil keputusan strategis adalah Direksi. 2.b. Pernyataan yang Telah Dikeluarkan tapi Belum Berlaku Efektif Standar Akuntansi yang telah dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan (DSAK) Ikatan Akuntan Indonesia yang relevan terhadap Perusahaan dan Entitas Anak tetapi belum efektif di tahun 2011, namun penerapannya disyaratkan untuk tahun buku yang dimulai 1 Januari 2012, adalah sebagai berikut: • PSAK No. 10 (Revisi 2010) ”Pengaruh Perubahan Kurs Valuta Asing” • PSAK No. 13 (Revisi 2011) “Properti Investasi” • PSAK No. 16 (Revisi 2011) “Aset Tetap” • PSAK No. 18 (Revisi 2010) “Akuntansi dan Pelaporan Program Manfaat Purnakarya” • PSAK No. 24 (Revisi 2010) ”Imbalan Kerja” • PSAK No. 26 (Revisi 2011) “Biaya Pinjaman” PSAK No. 28 (Revisi 2010) “Akuntansi untuk Asuransi Kerugian” • PSAK No. 30 (Revisi 2011) “Akuntansi Guna Usaha” • PSAK No. 33 (Revisi 2011) “Aktivitas Pengupasan Lapisan Tanah dan Pengelolaan Lingkungan” • PSAK No. 34 (Revisi 2010) “Kontrak Konstruksi” • PSAK No. 36 (Revisi 2010) “Akuntansi untuk Asuransi Jiwa” • PSAK No. 45 (Revisi 2011) “Pelaporan Keuangan Entitas Nirlaba” • PSAK No. 46 (Revisi 2010) “Akuntansi Pajak Penghasilan” • PSAK No. 50 (Revisi 2010) ”Instrumen Keuangan: Penyajian” • PSAK No. 53 (Revisi 2010) “Pembayaran Berbasis Saham” • PSAK No. 60 ”Instrumen Keuangan: Pengungkapan” • PSAK No. 61 “Akuntansi Hibah Pemerintah dan Pengungkapan Bantuan Pemerintah” • PSAK No. 62 “Kontrak Asuransi” • PSAK No. 63 “Pelaporan Keuangan dalam Ekonomi Hiperinflasi” • PSAK No. 64 “Aktivitas Eksplorasi dan Evaluasi pada Pertambangan Sumber Daya Mineral” • ISAK No. 13 “Lindung Nilai Investasi Neto dalam Kegiatan Usaha Luar Negeri” • ISAK No. 15 “PSAK No. 24 - Batas Aset Imbalan Pasti, Persyaratan Pendanaan Minimum dan Interaksinya” • ISAK No. 16 “Perjanjian Konsesi Jasa” • ISAK No. 18 “Bantuan Pemerintah – Tidak Ada Relasi Spesifik dengan Aktivitas Operasi” • ISAK No. 19 “Aplikasi Pendekatan Penyajian Kembali pada PSAK 63 Pelaporan Keuangan dalam Ekonomi Hiperinflasi” • ISAK No. 20 “Pajak Penghasilan-Perubahan Status Pajak Entitas atau Pemegang Sahamnya” • ISAK No. 22 “Perjanjian Konsesi Jasa: Pengungkapan” • ISAK No. 23 “Sewa Operasi – Insentif” • ISAK No. 24 “Evaluasi Substansi Beberapa Transaksi yang Melibatkan Suatu Bentuk Legal Sewa” • ISAK No. 25 “Hak Atas Tanah”
PT VOKSEL ELECTRIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011 (Dalam Rupiah Penuh) Perusahaan dan Entitas Anak sedang mengevaluasi dan belum menentukan dampak dari PSAK dan ISAK tersebut terhadap laporan keuangannya. 2.c. Pencabutan Standar Akuntansi Efektif berlaku pada atau setelah tanggal 1 Januari 2011: Pencabutan atas standar akuntansi dan interpretasinya berikut ini yang penerapannya disyaratkan untuk tahun buku yang dimulai 1 Januari 2011, namun tidak relevan atau tidak berdampak material terhadap Perusahaan dan Entitas Anak: • PSAK No. 6 “Akuntansi dan Pelaporan untuk Entitas Tahap Pengembangan” • PSAK No. 21 “Akuntansi Ekuitas (PPSAK No. 6)” • PSAK No. 40 “Akuntansi Perubahan Ekuitas Anak Perusahaan/Perusahaan Asosiasi (pencabutan melalui PSAK No. 15 Revisi 2009)” • ISAK No. 1 ” Penentuan Harga Pasar Dividen (PPSAK No. 6)” • ISAK No. 2 “Penyajian Modal dalam Neraca dan Piutang kepada Pemesan Saham (PPSAK No. 6)” • ISAK No. 3 “Akuntansi atas Pemberian Sumbangan atau Bantuan” Pencabutan PSAK No. 40 (melalui PSAK No.15 Revisi 2009) “Akuntansi Perubahan Ekuitas Anak Prusahaan atau Perusahaan Asosiasi” menyebabkan perubahan penyajian selisih atas transaksi ekuitas entitas anak menjadi “cadangan lain-lain”, sesuai dengan transaksi yang mendasarinya. Pencabutan PSAK dan ISAK yang efektif berlaku pada atau setelah tanggal 1 Januari 2012: • PSAK No. 11 “Penjabaran Laporan Keuangan Dalam Mata Uang Asing (pencabutan melalui PSAK No. 10 Revisi 2010)” • PSAK No. 27 “Akuntansi Koperasi” • PSAK No. 29 “Akuntansi Minyak dan Gas Bumi” • PSAK No. 44 “Akuntansi Aktivitas Pengembangan Real Estate” • PSAK No. 52 “Mata Uang Pelaporan (pencabutan melalui PSAK No. 10 Revisi 2010)” • ISAK No. 4 “Alternatif Perlakuan yang Diizinkan atas Selisih Kurs (pencabutan melalui PSAK No. 10 Revisi 2010)” Perusahaan dan Entitas Anak sedang mengevaluasi dampak yang mungkin ditimbulkan oleh pencabutan standar tersebut. 3.
Ikhtisar Kebijakan Akuntansi 3.a. Pernyataan Kepatuhan Laporan keuangan Perusahaan dan Entitas Anak telah disusun sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan (SAK) di Indonesia yang diterbitkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan – Ikatan Akuntan Indonesia (IAI). 3.b. Dasar Penyusunan Laporan Keuangan Konsolidasian Laporan keuangan konsolidasian disusun berdasarkan asumsi kelangsungan usaha serta atas dasar akrual, kecuali laporan arus kas konsolidasian yang menggunakan dasar kas. Dasar pengukuran dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian ini adalah konsep biaya perolehan, kecuali beberapa akun tertentu yang didasarkan pengukuran lain sebagaimana dijelaskan dalam kebijakan akuntansi masing-masing akun tersebut. Laporan arus kas konsolidasian disajikan dengan metode langsung (direct method) dengan mengelompokkan arus kas dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. Mata uang pelaporan yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian ini adalah Rupiah.
PT VOKSEL ELECTRIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011 (Dalam Rupiah Penuh) 3.c. Prinsip-prinsip Konsolidasian Laporan keuangan konsolidasian mencakup laporan keuangan Perusahaan dan entitas-entitas yang dikendalikan secara langsung ataupun tidak langsung oleh Perusahaan. Entitas dikonsolidasikan sejak tanggal dimana pengendalian efektif beralih kepada Perusahaan dan tidak lagi dikonsolidasikan sejak Perusahaan tidak mempunyai pengendalian efektif. Pengendalian dianggap ada ketika entitas induk memiliki secara langsung atau tidak langsung melalui entitas anak lebih dari 50% hak suara suatu entitas, kecuali kepemilikan tersebut tidak diikuti dengan pengendalian. Pengendalian juga ada ketika entitas induk memiliki hak suara 50% atau kurang, jika terdapat: (i.) kekuasaan yang melebihi 50% hak suara sesuai perjanjian dengan investor lain; (ii.) kekuasaan untuk mengatur kebijakan keuangan dan operasional entitas berdasarkan anggaran dasar atau perjanjian; (iii.) kekuasaan untuk menunjuk atau mengganti sebagian besar dewan direksi dan dewan komisaris atau organ pengatur setara dan mengendalikan entitas melalui dewan atau organ tersebut; atau (iv.) kekuasaan untuk memberikan suara mayoritas pada rapat dewan direksi atau organ pengatur setara dan mengendalikan entitas melalui direksi atau organ tersebut. Keberadaan dan dampak dari hak suara potensial yang dapat dilaksanakan atau dikonversi pada tanggal periode pelaporan harus dipertimbangkan ketika menilai apakah suatu entitas mempunyai kekuasaan untuk mengatur kebijakan keuangan dan operasional entitas lain. Pengaruh dari seluruh transaksi dan saldo antara perusahaan-perusahaan di dalam Perusahaan dan Entitas Anak yang material telah dieliminasi dalam penyajian laporan keuangan konsolidasian untuk mencerminkan posisi keuangan dan hasil usaha Perusahaan dan Entitas Anak sebagai satu kesatuan. Kepentingan non pengendali atas laba (rugi) bersih dan ekuitas entitas anak dinyatakan sebesar proporsi pemegang saham non pengendali atas laba (rugi) bersih dan ekuitas entitas anak. Kepentingan nonpengendali dalam suatu entitas anak non pengendali dengan defisit ekuitas tidak akan diakui, kecuali pemegang saham non pengendali tersebut memiliki utang kontraktual untuk ikut membiayai defisit tersebut. Transaksi dengan kepentingan non pengendali dihitung menggunakan metode entitas ekonomi, di mana kelebihan atas akuisisi kepentingan non pengendali yang melebihi bagian dari nilai bersih aset yang diperoleh dicatat di ekuitas Perubahan atas transaksi ekuitas entitas anak disajikan sebagai “Cadangan Lainnya” pada laporan posisi keuangan konsolidasian dan laporan perubahan ekuitas. 3.d. Setara Kas Setara kas meliputi deposito yang jangka waktunya sama atau kurang dari 3 (tiga) bulan sejak tanggal penempatan dan tidak dijaminkan, kecuali kas dan setara kas yang dibatasi penggunaannya. 3.e. Instrumen Keuangan Perusahaan menerapkan PSAK No. 50 (Revisi 2006), “Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan” dan PSAK No. 55 (Revisi 2006), “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran” secara prospektif untuk laporan keuangan yang mencakup periode yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2010. Sebagai dampak penerapan PSAK tersebut adalah tambahan pengungkapan pada kebijakan akuntansi Perusahaan dan Entitas Anak dan pengungkapan pada Catatan 4 mengenai Instrumen Keuangan dan Manajemen Risiko Keuangan. Perusahaan dan Entitas Anak mengklasifikasikan instrumen keuangan sebagai berikut:
PT VOKSEL ELECTRIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011 (Dalam Rupiah Penuh) I.
Aset Keuangan Aset keuangan dikelompokkan menjadi 4 kategori, yaitu (i) aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi (ii) pinjaman yang diberikan dan piutang, (iii) investasi yang dimiliki hingga jatuh tempo serta (iv) aset keuangan yang tersedia untuk dijual. Klasifikasi ini tergantung dari tujuan perolehan aset keuangan tersebut. Manajemen menentukan klasifikasi aset keuangan tersebut pada saat awal pengakuannya. • Aset Keuangan yang Diukur pada Nilai Wajar Melalui Laporan Laba Rugi Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi adalah aset keuangan yang ditujukan untuk diperdagangkan. Aset keuangan diklasifikasikan sebagai diperdagangkan jika diperoleh terutama untuk tujuan dijual atau dibeli kembali dalam waktu dekat dan terdapat bukti mengenai pola ambil untung dalam jangka pendek yang terkini. Derivatif diklasifikasikan sebagai aset diperdagangkan kecuali telah ditetapkan dan efektif sebagai instrumen lindung nilai. Pada tanggal laporan, Perusahaan dan Entitas Anak tidak memiliki aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi. • Pinjaman yang Diberikan dan Piutang Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif. Pada saat pengakuan awal, pinjaman yang diberikan dan piutang diakui pada nilai wajarnya ditambah biaya transaksi dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Aset keuangan yang dikategorikan sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang adalah kas dan setara kas, piutang usaha, dan piutang lain-lain yang merupakan bagian dari aset lancar. • Investasi yang Dimiliki Hingga Jatuh Tempo Investasi yang dimiliki hingga jatuh tempo adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan jatuh temponya telah ditetapkan, dimana manajemen mempunyai intensi positif dan kemampuan untuk memiliki aset keuangan tersebut hingga jatuh tempo, selain: a) investasi yang pada saat pengakuan awal ditetapkan sebagai aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi; b) investasi yang ditetapkan dalam kelompok tersedia untuk dijual; dan c) investasi yang memenuhi definisi pinjaman yang diberikan dan piutang. Pada tanggal laporan, Perusahaan dan Entitas Anak tidak memiliki investasi yang dimiliki hingga jatuh tempo. • Aset Keuangan Tersedia untuk Dijual Aset keuangan dalam kelompok tersedia untuk dijual adalah aset keuangan non-derivatif yang ditetapkan untuk dimiliki selama periode tertentu, dimana akan dijual dalam rangka pemenuhan likuiditas atau perubahan suku bunga, valuta asing atau yang tidak diklasifikasikan sebagai pinjaman yang diberikan atau piutang, investasi yang diklasifikasikan dalam kelompok dimiliki hingga jatuh tempo atau aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi. Pada saat pengakuan awal, aset keuangan tersedia untuk dijual diakui pada nilai wajarnya ditambah biaya transaksi dan selanjutnya diukur pada nilai wajarnya dimana laba atau rugi diakui pada laporan perubahan ekuitas, kecuali untuk kerugian penurunan nilai dan laba rugi dari selisih kurs hingga aset keuangan dihentikan pengakuannya. Jika aset keuangan tersedia untuk dijual mengalami penurunan nilai, akumulasi laba rugi yang sebelumnya diakui pada
PT VOKSEL ELECTRIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011 (Dalam Rupiah Penuh) bagian ekuitas akan diakui pada laporan laba rugi komprehensif. Sedangkan penghasilan bunga yang dihitung menggunakan metode suku bunga efektif dan keuntungan atau kerugian akibat perubahan nilai tukar dari aset moneter yang diklasifikasikan sebagai kelompok tersedia untuk dijual diakui pada laporan laba rugi komprehensif. Pada tanggal laporan, Perusahaan dan Entitas Anak tidak memiliki aset keuangan tersedia untuk dijual. II. Liabilitas Keuangan dan Instrumen Ekuitas Klasifikasi sebagai liabilitas atau ekuitas Liabilitas keuangan dan instrumen ekuitas yang diterbitkan oleh Perusahaan dan Entitas Anak diklasifikasi sesuai dengan substansi perjanjian kontraktual dan definisi liabilitas keuangan dan instrumen ekuitas. Instrumen Ekuitas Instrumen ekuitas adalah setiap kontrak yang memberikan hak residual atas aset Perusahaan dan Entitas Anak setelah dikurangi dengan seluruh liabilitasnya. Instrumen ekuitas dicatat sebesar hasil penerimaan bersih setelah dikurangi biaya penerbitan langsung. Perolehan kembali modal saham yang telah diterbitkan oleh Perusahaan dan Entitas Anak dicatat dengan menggunakan metode biaya. Saham yang dibeli kembali dicatat sesuai dengan harga perolehan kembali dan disajikan sebagai pengurang modal saham. Pada tanggal laporan, Perusahaan dan Entitas Anak tidak memiliki instrumen ekuitas. Liabilitas Keuangan Liabilitas keuangan dikelompokkan ke dalam kategori (i) liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi dan (ii) liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi. • Liabilitas Keuangan yang Diukur pada Nilai Wajar Melalui Laporan Laba Rugi Nilai wajar liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi adalah liabilitas keuangan yang ditujukan untuk diperdagangkan. Liabilitas keuangan diklasifikasikan sebagai diperdagangkan jika diperoleh terutama untuk tujuan dijual atau dibeli kembali dalam waktu dekat dan terdapat bukti mengenai pola ambil untung dalam jangka pendek terkini. Derivatif diklasifikasikan sebagai liabilitas diperdagangkan kecuali ditetapkan dan efektif sebagai instrumen lindung nilai. Perusahaan dan Entitas Anak tidak memiliki liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi. • Liabilitas Keuangan yang Diukur Dengan Biaya Perolehan Diamortisasi Liabilitas keuangan yang tidak diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi dikategorikan dan diukur dengan biaya perolehan diamortisasi. Liabilitas keuangan yang dikategorikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi adalah utang bank, utang usaha, biaya yang masih harus dibayar, dan utang lain-lain yang merupakan bagian dari liabilitas lancar. Penurunan Nilai Aset Keuangan Aset keuangan, selain aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, dievaluasi terhadap indikator penurunan nilai pada setiap tanggal laporan posisi keuangan. Aset keuangan diturunkan nilainya bila terdapat bukti objektif, sebagai akibat dari satu atau lebih
PT VOKSEL ELECTRIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011 (Dalam Rupiah Penuh) peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal aset keuangan, dan peristiwa yang merugikan tersebut berdampak pada estimasi arus kas masa depan atas aset keuangan yang dapat diestimasi secara handal. Untuk investasi ekuitas tersedia untuk dijual yang tercatat dan tidak tercatat di bursa, penurunan yang signifikan atau jangka panjang pada nilai wajar dari investasi ekuitas di bawah biaya perolehannya dianggap sebagai bukti obyektif penurunan nilai. Untuk aset keuangan lainnya, bukti obyektif penurunan nilai termasuk sebagai berikut: • kesulitan keuangan signifikan yang dialami penerbit atau pihak peminjam; atau • pelanggaran kontrak, seperti terjadinya wanprestasi atau tunggakan pembayaran pokok atau bunga; atau • terdapat kemungkinan bahwa pihak peminjam akan dinyatakan pailit atau melakukan reorganisasi keuangan. Untuk kelompok aset keuangan tertentu, seperti piutang, penurunan nilai aset dievaluasi secara individual. Bukti objektif dari penurunan nilai portofolio piutang dapat termasuk pengalaman Perusahaan dan Entitas Anak atas tertagihnya piutang di masa lalu, peningkatan keterlambatan penerimaan pembayaran piutang dari rata-rata periode kredit, dan juga pengamatan atas perubahan kondisi ekonomi nasional atau lokal yang berkorelasi dengan default atas piutang. Untuk aset keuangan yang diukur pada biaya perolehan yang diamortisasi, jumlah kerugian penurunan nilai merupakan selisih antara nilai tercatat aset keuangan dengan nilai kini dari estimasi arus kas masa datang yang didiskontokan menggunakan tingkat suku bunga efektif awal dari aset keuangan. Nilai tercatat aset keuangan tersebut dikurangi dengan kerugian penurunan nilai secara langsung atas aset keuangan, kecuali piutang yang nilai tercatatnya dikurangi melalui penggunaan akun penyisihan kerugian penurunan nilai piutang. Jika piutang tidak tertagih, piutang tersebut dihapuskan melalui akun penyisihan kerugian penurunan nilai piutang. Pemulihan kemudian dari jumlah yang sebelumnya telah dihapuskan dikreditkan terhadap akun penyisihan kerugian penurunan nilai piutang. Perubahan nilai tercatat akun kerugian penurunan nilai piutang diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Jika aset keuangan tersedia untuk dijual dianggap menurun nilainya, keuntungan atau kerugian kumulatif yang sebelumnya telah diakui dalam ekuitas direklasifikasi ke laporan laba rugi komprehensif konsolidasian dalam periode yang bersangkutan. Pengecualian dari instrumen ekuitas tersedia untuk dijual, jika, pada periode berikutnya, jumlah penurunan nilai berkurang dan penurunan dapat dikaitkan secara obyektif dengan sebuah peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai tersebut diakui, kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui dipulihkan melalui laporan laba rugi hingga nilai tercatat investasi pada tanggal pemulihan penurunan nilai tidak melebihi biaya perolehan diamortisasi sebelum pengakuan kerugian penurunan nilai dilakukan. Dalam hal efek ekuitas tersedia untuk dijual, kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui dalam laporan laba rugi komprehensif tidak boleh dipulihkan melalui laporan laba rugi. Setiap kenaikan nilai wajar setelah penurunan nilai diakui secara langsung ke ekuitas. Reklasifikasi Aset Keuangan Reklasifikasi hanya diperkenankan dalam situasi yang jarang terjadi dan dimana aset tidak lagi dimiliki untuk tujuan dijual dalam jangka pendek. Dalam semua hal, reklasifikasi aset keuangan hanya terbatas pada instrumen utang. Reklasifikasi dicatat sebesar nilai wajar aset keuangan
PT VOKSEL ELECTRIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011 (Dalam Rupiah Penuh) Penghentian Pengakuan Aset dan Liabilitas Keuangan Perusahaan dan Entitas Anak menghentikan pengakuan aset keuangan jika dan hanya jika hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset berakhir, atau Perusahaan dan Entitas Anak mentransfer aset keuangan dan secara substansial mentransfer seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset kepada entitas lain. Jika Perusahaan dan Entitas Anak tidak mentransfer serta tidak memiliki secara substansial atas seluruh risiko dan manfaat kepemilikan serta masih mengendalikan aset yang ditransfer, maka Perusahaan dan Entitas Anak mengakui keterlibatan berkelanjutan atas aset yang ditransfer dan liabilitas terkait sebesar jumlah yang mungkin harus dibayar. Jika Perusahaan dan Entitas Anak memiliki secara substansial seluruh risiko dan manfaat kepemilikan aset keuangan yang ditransfer, Perusahaan dan Entitas Anak masih mengakui aset keuangan dan juga mengakui pinjaman yang dijamin sebesar pinjaman yang diperoleh. Perusahaan dan Entitas Anak menghentikan pengakuan liabilitas keuangan, jika dan hanya jika, liabilitas Perusahaan dan Entitas Anak telah dilepaskan, dibatalkan atau kadaluarsa. Metode Suku Bunga Efektif Metode suku bunga efektif adalah metode yang digunakan untuk menghitung biaya perolehan diamortisasi dari instrumen keuangan dan metode untuk mengalokasikan pendapatan bunga selama periode yang relevan. Suku bunga efektif adalah suku bunga yang secara tepat mendiskontokan estimasi penerimaan kas di masa datang (mencakup seluruh komisi dan bentuk lain yang dibayarkan dan diterima oleh para pihak dalam kontrak yang merupakan bagian yang tak terpisahkan dari suku bunga efektif, biaya transaksi dan premium dan diskonto lainnya) selama perkiraan umur instrumen keuangan, atau, jika lebih tepat, digunakan periode yang lebih singkat untuk memperoleh nilai tercatat bersih dari aset keuangan pada saat pengakuan awal. Pendapatan diakui berdasarkan suku bunga efektif untuk instrumen keuangan selain dari instrumen keuangan yang diukur dengan nilai wajar melalui laporan laba rugi. Estimasi Nilai Wajar Nilai wajar untuk instrumen keuangan yang diperdagangkan di pasar aktif ditentukan berdasarkan nilai pasar yang berlaku pada tanggal laporan posisi keuangan. Investasi pada efek ekuitas yang nilai wajarnya tidak tersedia dicatat sebesar biaya perolehan. Nilai wajar untuk instrumen keuangan lain yang tidak diperdagangkan di pasar ditentukan dengan menggunakan teknik penilaian tertentu. Perusahaan dan Entitas Anak menggunakan metode discounted cash flows dengan menggunakan asumsi-asumsi berdasarkan kondisi pasar yang ada pada saat tanggal posisi keuangan untuk menentukan nilai wajar dari instrumen keuangan lainnya. 3.f. Investasi pada Entitas Asosiasi Efektif tanggal 1 Januari 2011, Perusahaan dan Entitas Anak menerapkan PSAK No.15 (Revisi 2009) "Investasi pada Entitas Asosiasi" yang menggantikan PSAK No.15 "Akuntansi untuk Investasi dalam Perusahaan Asosiasi". Perusahaan dan Entitas Anak mencatat investasi pada entitas asosiasi, yaitu suatu entitas, termasuk entitas nonkorporasi seperti persekutuan, dimana Perusahaan atau Entitas Anak mempunyai pengaruh signifikan dan bukan merupakan entitas anak ataupun bagian partisipasi dalam ventura bersama. Pengaruh signifikan adalah kekuasaan untuk berpartisipasi dalam keputusan kebijakan keuangan dan operasional entitas asosiasi, tetapi tidak mengendalikan atau mengendalikan bersama atas kebijakan tersebut. Pengaruh signifikan dianggap ada ketika Perusahaan atau Entitas anak memiliki secara langsung atau tidak langsung 20% atau lebih hak suara suatu entitas, kecuali dapat dibuktikan dengan
PT VOKSEL ELECTRIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011 (Dalam Rupiah Penuh) ada ketika Perusahaan atau Entitas Anak memiliki kurang dari 20% hak suara suatu entitas, namun dapat dibuktikan dengan jelas bahwa Perusahaan atau Entitas Anak memiliki pengaruh signifikan. Investasi pada entitas asosiasi dicatat dengan metode ekuitas dimana investasi pada awalnya diakui sebesar biaya perolehan dan selanjutnya jumlah tercatat tersebut ditambah atau dikurang untuk mengakui bagian Perusahaan atas laba atau rugi entitas asosiasi setelah tanggal perolehan. Bagian Perusahaan atas laba atau rugi investasi diakui dalam laporan laba rugi Perusahaan dana dikurangi distribusi dividen yang diterima. Jika terdapat perubahan dalam proporsi bagian Perusahaan atas investasi yang timbul dari pendapatan komprehensif lain entitas asosiasi, dilakukan penyesuaian terhadap jumlah tercatat tersebut. Perubahan tersebut termasuk perubahan yang timbul dari revaluasi aset tetap dan selisih penjabaran mata uang asing. Bagian Perusahaan atas perubahan tersebut diakui dalam pendapatan komprehensif lain Perusahaan. Jika setelah kepentingan Perusahaan sama (menjadi nol) atau melebihi jumlah tercatat investasi, maka tambahan kerugian dicadangkan dan liabilitas diakui hanya sepanjang Perusahaan memiliki kewajiban konstruktif atau hukum atau melakukan pembayaran atas nama entitas asosiasi. Jika selanjutnya entitas asosiasi melaporkan laba, maka Perusahaan akan mengakui bagiannya atas laba tersebut hanya setelah bagian Perusahaan atas laba tersebut sama dengan bagian rugi yang belum diakui. Perusahaan akan menghentikan penggunaan metode ekuitas sejak tanggal Perusahaan tidak lagi memiliki pengaruh signifikan atas entitas asosiasi. Perusahaan memiliki investasi saham pada PT Alcarindo Prima sebesar Rp 2.600.000.000 dengan persentase kepemilikan sebesar 12,8%. Perusahaan mencatat investasi tersebut dengan nilai nihil karena pengakuan penurunan nilai investasi. Kepemilikan saham pada PT Alcas Dharma Pratama dicatat nihil karena perusahaan tersebut telah menghentikan aktivitas usahanya. 3.g. Persediaan Persediaan dinyatakan berdasarkan biaya perolehan atau nilai realisasi bersih, mana yang lebih rendah. Biaya perolehan persediaan ditentukan dengan metode rata-rata tertimbang (weighted average method). Biaya perolehan meliputi biaya-biaya yang terjadi untuk memperoleh persediaan tersebut serta membawanya ke lokasi dan kondisi yang sekarang. Perusahaan melakukan penyisihan kerugian untuk persediaan usang dan rusak berdasarkan hasil penelaahan terhadap keadaan persediaan yang usang dan rusak pada akhir tahun. 3.h. Biaya Dibayar Dimuka Biaya dibayar dimuka diamortisasi selama masa manfaatnya. 3.i. Aset tetap dan Penyusutan Aset tetap dinyatakan sebesar biaya perolehan termasuk pajak impor yang berlaku, bea masuk, biaya pengangkutan, biaya penanganan, biaya penyimpanan, biaya penyediaan lokasi, biaya pemasangan, biaya upah tenaga kerja internal, estimasi awal biaya pembongkaran, pemindahan aset tetap dan restorasi lokasi aset tetap dikurangi akumulasi penyusutan. Penyusutan Penyusutan dimulai sejak aset mulai atau siap digunakan, dengan menggunakan metode saldo menurun (declining balance method) kecuali bangunan, berdasarkan estimasi masa manfaat ekonomis yang menghasilkan persentase penyusutan tahunan dari harga perolehan sebagai berikut:
PT VOKSEL ELECTRIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011 (Dalam Rupiah Penuh) Estimasi masa manfaat aset tetap adalah sebagai berikut: Tahun Hak atas tanah Bangunan dan prasarana Mesin Instalasi listrik, peralatan dan pengangkutan Perabotan dan peralatan
20 20 15 8 5
Tanah dinyatakan pada harga perolehan dan tidak disusutkan. Penurunan Nilai Aset Tetap Perusahaan melakukan evaluasi atas penurunan nilai aset tetap apabila terdapat peristiwa atau keadaan yang mengindikasikan bahwa nilai tercatat aset tetap tersebut kemungkinan tidak dapat dipulihkan. Bila nilai tercatat suatu aset melebihi estimasi jumlah terpulihkan, maka nilai aset tersebut diturunkan menjadi sebesar estimasi jumlah terpulihkan, yang ditentukan berdasarkan nilai mana yang lebih tinggi antara nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual dan nilai pakai. Biaya-biaya setelah perolehan awal Biaya-biaya setelah perolehan awal dimasukkan di dalam jumlah tercatat aset dan diakui secara terpisah, hanya jika terdapat kemungkinan besar biaya yang dikapitalisasi tersebut akan memberikan manfaat ekonomis bagi Perusahaan dan dapat diukur secara andal. Jumlah tercatat dari komponen yang diganti dihapuskan. Seluruh biaya pemeliharaan dan perbaikan lainnya diakui sebagai beban pada laporan laba rugi pada saat terjadinya. Apabila aset tetap dilepas, maka nilai tercatat dan akumulasi penyusutannya dikeluarkan dari laporan keuangan konsolidasian, dan keuntungan dan kerugian yang dihasilkan diakui dalam laporan laba rugi tahun berjalan. 3.j. Aset Tetap yang Tidak Digunakan Aset tetap yang tidak digunakan dalam kegiatan usaha karena penutupan divisi dicatat sebesar nilai buku pada saat penutupan divisi tersebut terjadi. Penyusutan aset tetap yang tidak digunakan dari operasi dalam penghentian diakui pada laporan laba rugi sebagai akun “Beban Lain–lain”. 3.k. Pengakuan Pendapatan dan Beban Penjualan lokal diakui pada saat penyerahan barang kepada pelanggan, sedangkan penjualan ekspor diakui pada saat barang dikapalkan. Beban diakui pada saat terjadinya. 3.l. Instrumen Keuangan Derivatif dan Aktivitas Lindung Nilai Dalam rangka penerapan kebijakan managemen risiko, Perusahaan dan Entitas Anak melakukan transaksi derivatif untuk lindung nilai atas perubahan variabel yang mendasari. Instrument derivatif diakui pertama kali di laporan posisi keuangan konsolidasian pada nilai wajar pada saat transaksi dilakukan, dan kemudian secara periodik diukur kembali pada nilai wajarnya. Metode pengakuan keuntungan atau kerugian atas instrumen derivatif tergantung pada apakah derivatif tersebut ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai untuk tujuan akuntansi dan sifat dari risiko yang dilindung nilai. Perubahan nilai wajar derivatif yang tidak memenuhi kriteria lindung nilai untuk tujuan akuntansi diakui pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.
PT VOKSEL ELECTRIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011 (Dalam Rupiah Penuh) Perubahan nilai wajar dari instrumen derivatif yang dirancang dan memenuhi kriteria lindung nilai atas arus kas untuk tujuan akuntansi dan bagian yang efektif diakui di ekuitas. Ketika instrumen derivatif itu kadaluarsa atau tidak lagi memenuhi kriteria sebagai lindung nilai untuk tujuan akuntansi, maka kerugian atau keuntungan yang sebelumnya dicatat pada bagian ekuitas akan diakui pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. 3.m. Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing Pembukuan Perusahaan diselenggarakan dalam mata uang Rupiah. Transaksi-transaksi dalam mata uang asing dibukukan dengan menggunakan kurs pada saat terjadinya transaksi. Pos aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing dilaporkan ke dalam mata uang Rupiah dengan menggunakan kurs tengah Bank Indonesia pada tanggal neraca, sebagai berikut : 30 Juni 2012 Mata Uang Asing
Rp
Poundsterling Inggris Euro Dolar Amerika Serikat 100 Yen Jepang Franc Swiss Dolar Singapura
14.731,93 11.801,19 9.480,00 11.962,92 9.826,39 7.415,24
31 Desember 2011 Rp 13.969,27 11.738,99 9.068,00 11.680,32 9.636,07 6.974,33
Laba atau rugi kurs yang timbul akibat penjabaran pos aset dan kewajiban moneter dalam mata uang asing dikreditkan atau dibebankan pada laporan laba rugi konsolidasian tahun berjalan. 3.n. Pajak Penghasilan Seluruh perbedaan temporer antara jumlah tercatat aset dan liabilitas dengan dasar pengenaan pajaknya diakui sebagai pajak tangguhan dengan menggunakan liability method. Pajak tangguhan diukur dengan tarif pajak yang berlaku saat ini. Pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku atau yang telah secara substantif berlaku pada tanggal laporan posisi keuangan dan yang akan digunakan pada saat aset dipulihkan atau liabilitas dilunasi Saldo rugi fiskal yang dapat dikompensasi diakui sebagai aset pajak tangguhan apabila besar kemungkinan bahwa jumlah laba fiskal pada masa mendatang akan memadai untuk dikompensasi. Koreksi terhadap liabilitas perpajakan diakui saat surat ketetapan pajak diterima atau jika mengajukan keberatan, pada saat keputusan atas keberatan tersebut telah ditetapkan, atau jika mengajukan banding pada saat keputusan atas banding tersebut telah ditetapkan. Pajak kini diakui berdasarkan laba kena pajak untuk tahun yang bersangkutan, yaitu laba yang dihitung sesuai dengan peraturan perpajakan yang berlaku. 3.o. Laba Per Saham Laba per saham dasar dihitung dengan membagi laba bersih konsolidasian tahun berjalan dengan jumlah rata-rata tertimbang dari jumlah saham yang beredar dalam tahun berjalan. 3.p. Informasi Segmen Perusahaan menerapkan PSAK 5 (Revisi 2009): Segmen Operasi. Standar mengharuskan entitas untuk mengungkapkan informasi yang memungkinkan pengguna laporan keuangan untuk mengevaluasi sifat dan dampak keuangan dari aktivitas bisnis. Standar juga menyempurnakan definisi segmen operasi dan prosedur yang digunakan untuk mengidentifikasi dan melaporkan segmen operasi. Standar mengharuskan “pendekatan manajemen” dalam menyajikan informasi segmen
PT VOKSEL ELECTRIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011 (Dalam Rupiah Penuh) menggunakan dasar yang sama seperti halnya pelaporan internal. Segmen operasi dilaporkan dengan cara yang konsisten dengan pelaporan internal yang disampaikan kepada pengambil keputusan operasional. Dalam hal ini pengambil keputusan operasional yang mengambil keputusan strategis adalah Direksi. 3.q. Penurunan Nilai dari Aset Non-Keuangan Pada setiap akhir periode pelaporan, Perusahaan melakukan pengujian untuk menentukan apakah terdapat indikasi penurunan nilai aset. Jika terdapat indikasi tersebut, maka Perusahaan akan mengestimasi jumlah terpulihkan aset tersebut. Dalam rangka menguji penurunan nilai, aset-aset dikelompokkan hingga unit terkecil yang menghasilkan arus kas terpisah. Aset non-keuangan berupa aset tetap dan aset tidak lancar lainnya diuji untuk mengetahui apakah telah terjadi kerugian akibat penurunan nilai apabila terjadi kondisi atau perubahan yang mengindikasikan bahwa nilai tercatat aset tidak dapat diperoleh kembali secara penuh. Jika jumlah terpulihkan (recoverable amounts) aset lebih kecil dari jumlah tercatatnya, maka jumlah tercatat aset diturunkan menjadi sebesar jumlah terpulihkan dan kerugian akibat penurunan nilai diakui segera pada laporan laba rugi berjalan. Jumlah terpulihkan adalah jumlah mana yang lebih tinggi antara nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual atau nilai pakai aset. 3.r. Imbalan Kerja Imbalan kerja jangka pendek diakui pada saat terutang kepada karyawan berdasarkan metode akrual. Imbalan kerja Imbalan kerja seperti pensiun, uang pisah dan uang penghargaan masa kerja dihitung berdasarkan Undang-Undang Ketenagakerjaan No. 13/2003 (”UU 13/2003”). Tidak ada pendanaan yang disisihkan oleh Perusahaan dan Entitas Anak sehubungan dengan imbalan kerja tersebut. Liabilitas yang diakui di laporan posisi keuangan konsolidasian adalah nilai kini liabilitas imbalan pasti pada tanggal laporan posisi keuangan sesuai dengan UU 13/2003 atau Peraturan Perusahaan Perusahaan (mana yang lebih tinggi), dan penyesuaian atas keuntungan atau kerugian aktuarial dan biaya jasa lalu yang belum diakui. Liabilitas imbalan pasti dihitung oleh aktuaris independen dengan menggunakan metode Projected Unit Credit. Keuntungan dan kerugian aktuarial yang timbul dari penyesuaian, perubahan dalam asumsiasumsi aktuarial dan perubahan dalam program pensiun yang jumlahnya melebihi jumlah yang lebih besar antara 10% dari nilai wajar aset program atau 10% dari nilai kini imbalan pasti, dibebankan atau dikreditkan ke laporan laba rugi komprehensif selama rata-rata sisa masa kerja yang diharapkan dari karyawan tersebut. Biaya jasa lalu diakui secara langsung di laporan laba rugi komprehensif, kecuali perubahan terhadap program pensiun tersebut mengharuskan karyawan tersebut tetap bekerja selama periode waktu tertentu untuk mendapatkan hak tersebut (periode vesting). Dalam hal ini, biaya jasa lalu diamortisasi secara garis lurus sepanjang periode vesting. Biaya jasa kini diakui sebagai beban periode berjalan. Pesangon pemutusan kontrak kerja Perusahaan dan Entitas Anak mengakui pesangon pemutusan kontrak kerja sebagai liabilitas dan beban jika, dan hanya jika, Perusahaan dan Entitas Anak berkomitmen untuk: memberhentikan pekerja berdasarkan rencana formal terperinci dan secara realistis kecil kemungkinan untuk dibatalkan; atau menyediakan pesangon bagi pekerja yang menerima penawaran mengundurkan diri secara sukarela. Jika pesangon pemutusan kontrak kerja jatuh tempo lebih dari 12 bulan setelah periode pelaporan maka besarnya pesangon pemutusan kontrak kerja harus didiskontokan dengan menggunakan tingkat diskonto.
PT VOKSEL ELECTRIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011 (Dalam Rupiah Penuh) 3.s. Sewa Pembiayaan Suatu sewa diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan jika sewa tersebut mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset. Suatu sewa diklasifikasikan sebagai sewa operasi jika sewa tidak mengalihkan secara substantial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset. Aset tetap yang diperoleh dengan sewa pembiayaan disajikan sejumlah nilai tunai dari seluruh pembayaran sewa ditambah harga opsi yang harus dibayar pada akhir periode sewa. Liabilitas yang terkait juga diakui dan setiap pembayaran angsuran dialokasi sebagai pelunasan utang dan beban keuangan. Aset sewa disusutkan dengan metode yang sama seperti aset yang dimiliki langsung. Transaksi penjualan dan penyewaan kembali harus diperlakukan sebagai dua transaksi yang terpisah. Selisih antara harga jual dan nilai buku aset harus diakui sebagai keuntungan atau kerugian tangguhan yang harus diamortisasi secara proporsional dengan beban penyusutan aset sewa apabila penyewaan kembali merupakan sewa pembiayaan atau secara proporsional dengan biaya sewa apabila penyewaan kembali merupakan sewa-menyewa biasa. 3.t. Dividen Pembagian dividen kepada para pemegang saham Perusahaan diakui sebagai liabilitas dalam laporan keuangan konsolidasian pada periode ketika dividen tersebut disetujui oleh para pemegang saham Perusahaan. 3.u. Transaksi dengan Pihak-pihak Berelasi Perusahaan menerapkan PSAK No. 7 (revisi 2010) : Pengungkapan Pihak-Pihak Berelasi. Standar ini menyempurnakan panduan untuk pengungkapan hubungan pihak-pihak berelasi, transaksi dan saldo termasuk komitmen. Standar juga memberikan penjelasan bahwa anggota personil manajemen kunci adalah pihak berelasi, sehingga mengharuskan pengungkapan atas kompensasi personil manajemen kunci untuk masing-masing kategori. Perusahaan dan Entitas Anak telah melakukan evaluasi terhadap hubungan pihak-pihak berelasi dan memastikan laporan keuangan konsolidasian telah disusun menggunakan persyaratan pengungkapan. Pihak-pihak berelasi adalah orang atau entitas yang terkait dengan entitas pelapor: (a) Orang atau anggota keluarga terdekat mempunyai relasi dengan entitas pelapor jika orang tersebut : (i.) memiliki pengendalian atau pengendalian bersama atas entitas pelapor; (ii.) memiliki pengaruh signifikan atas entitas pelapor; atau (iii.) personil manajemen kunci entitas pelapor atau entitas induk entitas pelapor. (b) Suatu entitas berelasi dengan entitas pelapor jika memenuhi salah satu hal berikut: (i.) Entitas dan entitas pelapor adalah anggota dari kelompok usaha yang sama (artinya entitas induk, entitas anak, dan entitas anak berikutnya terkait dengan entitas lain). (ii.) Satu entitas adalah entitas asosiasi atau ventura bersama dari entitas lain (atau entitas asosiasi atau ventura bersama yang merupakan anggota suatu kelompok usaha, yang mana entitas lain tersebut adalah anggotanya). (iii.) Kedua entitas tersebut adalah ventura bersama dari pihak ketiga yang sama. (iv.) Satu entitas adalah ventura bersama dari entitas ketiga dan entitas yang lain adalah entitas asosiasi dari entitas ketiga. (v.) Entitas tersebut adalah suatu program imbalan pascakerja untuk imbalan kerja dari salah satu entitas pelapor atau entitas yang terkait dengan entitas pelapor. Jika entitas pelapor adalah entitas yang menyelenggarakan program tersebut, maka entitas sponsor juga berelasi dengan entitas pelapor. (vi.) Entitas yang dikendalikan atau dikendalikan bersama oleh orang yang diidentifikasi dalam huruf (a).
PT VOKSEL ELECTRIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011 (Dalam Rupiah Penuh) (vii.) Orang yang diidentifikasi dalam huruf (a)(i) memiliki pengaruh signifikan atas entitas ataupersonil manajemen kunci entitas (atau entitas induk dari entitas). 3.v. Proyek Dalam Pelaksanaan Proyek dalam pelaksanaan dinyatakan sebesar biaya perolehan termasuk biaya pinjaman yang terjadi selama masa pembangunan yang timbul dari utang yang digunakan untuk pembangunan proyek tersebut. Akumulasi biaya perolehan akan dipindahkan ke masing-masing proyek yang bersangkutan pada saat selesai dan siap dipasarkan dan akan disusutkan sesuai dengan masa manfaat pola bagi hasil. 3.w. Penggunaan Estimasi Penyusunan laporan keuangan konsolidasian sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia mengharuskan manajemen untuk membuat estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah aset dan liabilitas dan pengungkapan aset dan liabilitas kontinjen pada tanggal laporan keuangan konsolidasian serta jumlah pendapatan dan beban selama tahun pelaporan. Hasil yang sebenarnya mungkin berbeda dengan jumlah yang diestimasi. 4.
Manajemen Risiko Keuangan dan Manajemen Permodalan a.
Manajemen Risiko Keuangan Berbagai aktivitas Perusahaan dan Entitas Anak menyebabkan Perusahaan memiliki risiko potensial terhadap berbagai macam risiko-risiko keuangan yaitu: risiko pasar (termasuk risiko nilai tukar mata uang asing, risiko harga dan risiko tingkat suku bunga), risiko kredit dan risiko likuiditas. Secara keseluruhan, program manajemen risiko keuangan Perusahaan dan Entitas Anak berfokus pada ketidakpastian pasar keuangan dan untuk meminimalisasi potensi kerugian yang berdampak buruk pada kinerja keuangan Perusahaan dan Entitas Anak. Perusahaan dan Entitas Anak menggunakan instrumen keuangan derivatif seperti kontrak swap mata uang asing dan kontrak swap komoditas untuk mengantisipasi risiko-risiko yang mungkin terjadi. Transaksi derivatif Perusahaan digunakan untuk aktivitas lindung nilai (hedging) dan tidak sebagai instrumen yang diperdagangkan atau untuk spekulasi. Direksi Perusahaan dan Entitas Anak menelaah dan menyetujui kebijakan untuk mengelola risiko-risiko yang dirangkum di bawah ini. (i) Risiko pasar Risiko nilai tukar mata uang asing Risiko nilai tukar mata uang asing adalah risiko dimana nilai wajar atau arus kas masa datang dari suatu instrumen keuangan akan berfluktuasi akibat perubahan nilai tukar mata uang asing. Eksposur Perusahaan dan Entitas Anak terhadap fluktuasi nilai tukar terutama berasal dari utang usaha dan piutang usaha Perusahaan dan Entitas Anak yang sebagian besar dalam Dolar Amerika Serikat. Sebagai bagian dari usaha Perusahaan untuk mengelola eksposur atas mata uang asing, Perusahaan memasuki kontrak swap nilai tukar mata uang asing dengan lembaga-lembaga keuangan internasional. Sebagai hasil dari kontrak tersebut, Perusahaan dan Entitas Anak yakin bahwa Perusahaan dan Entitas Anak telah mengurangi beberapa risiko nilai tukar mata uang asing, meskipun aktivitas lindung nilai yang dilakukan oleh Perusahaan dan Entitas Anak tidak mencakup seluruh eksposur mata uang asing. Aset dan liabilitas moneter Perusahaan dalam mata uang asing pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 disajikan pada Catatan 35.
PT VOKSEL ELECTRIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011 (Dalam Rupiah Penuh) Risiko harga Risiko harga adalah risiko kerugian finansial yang disebabkan pergerakan harga komoditas bahan baku produksi perusahaan. Perusahaan menghadapi risiko harga akibat perubahan harga dimasa yang akan datang untuk rencana pembelian aluminium dan tembaga dengan kandungan tinggi (High Concentrate Aluminum and Copper). Oleh karena itu, Perusahaan menggunakan kontrak komoditas berjangka (jual-beli) dengan lembaga-lembaga keuangan internasional sehubungan dengan adanya risiko perubahan harga bahan baku tersebut. Perusahaan dan Entitas Anak yakin bahwa Perusahaan dan Entitas Anak telah mengurangi beberapa risiko perubahan harga komoditas di masa yang akan datang. Risiko tingkat suku bunga Risiko tingkat suku bunga adalah risiko nilai wajar atau arus kas masa depan dari instrumen keuangan yang berfluktuasi akibat perubahan tingkat suku bunga pasar. Eksposur Perusahaan dan Entitas Anak terhadap perubahan tingkat bunga pasar berhubungan dengan utang bank dan utang pembiayaan jangka pendek dan panjang. Pada saat ini Perusahaan dan Entitas Anak memiliki eksposur terutama pada utang bank dan utang pembiayaan jangka pendek, yang berpengaruh pada pengembalian pinjaman tersebut pada saat jatuh tempo. Tabel berikut menampilkan nilai tercatat, serta masa jatuh tempo dari aset dan liabilitas keuangan Perusahaan dan Entitas Anak yang terkena risiko suku bunga: Suku bunga efektif %
Kurang dari satu tahun Rp
Lebih dari Satu tahun Rp
Total Rp
Aset Kas dan setara kas Kas dan setara kas yang dibatasi penggunaannya
1,5 – 2,5
63,625,446,064
--
63,625,446,064
5,75
14,741,439,131
--
14,741,439,131
11 6
169,318,726,598 1,311,156,280
---
169,318,726,598 1,311,156,280
6
--
1,875,543,460
1,875,543,460
Liabiitas Hutang bank Pembiayaan Bagian jangka panjang dari sewa Pembiayaan
(ii) Risiko kredit Risiko kredit adalah risiko kerugian keuangan kepada Perusahaan dan Entitas Anak jika pelanggan gagal untuk memenuhi liabilitas sesuai kontrak, tidak ada konsentrasi atas risiko kredit yang signifikan. Perusahaan dan Entitas Anak mengelola dan mengendalikan risiko kredit dengan menetapkan batas-batas risiko yang dapat diterima bagi setiap pelanggannya dan memantau eksposur yang terkait dengan pembatasan ini. Perusahaan dan Entitas Anak melakukan hubungan bisnis hanya dengan pihak ketiga yang memiliki reputasi dan kredibel. Perusahaan dan Entitas Anak juga mempunyai kebijakan yang mengharuskan setiap pelanggannya untuk melalui prosedur verifikasi kredit. Selain itu, jumlah piutang dipantau secara terus menerus untuk mengurangi risiko kerugian penurunan nilai. Tabel berikut menampilkan eksposur atas aset keuangan Perusahaan dan Entitas Anak yang berhubungan dengan risiko kredit dari Perusahaan dan Entitas Anak:
PT VOKSEL ELECTRIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011 (Dalam Rupiah Penuh) 30 Juni 2012 Konsentrasi Risiko Kredit Institusi Lainnya Rp Rp Piutang Usaha Piutang Lain-Lain
Eksposur Maksimum Rp
865,206,794,594 82,774,902,505
---
865,206,794,594 82,774,902,505
947,981,697,099
--
947,981,697,099
Manajemen berkeyakinan bahwa seluruh aset keuangan di atas tidak ada yang mengalami penurunan nilai aset atau telah lewat dari masa jatuh tempo dalam setiap tanggal pelaporannya dan selalu memiliki kualitas kredit yang baik. (iii)Risiko likuiditas Risiko likuiditas adalah risiko bahwa Perusahaan dan Entitas Anak akan mengalami kesulitan dalam pencairan dana untuk memenuhi komitmen terkait dengan instrumen keuangan. Kebijakan Perusahaan dan Entitas Anak adalah untuk secara teratur memantau kebutuhan likuiditas saat ini dan masa depan untuk memastikan bahwa Perusahaan dan Entitas Anak mempunyai cadangan uang tunai yang cukup untuk memenuhi kebutuhan likuiditas dalam jangka pendek serta jangka panjang. Liabilitas keuangan Perusahaan dan Entitas Anak pada tanggal pelaporan akan jatuh tempo dalam waktu kurang dari satu tahun berdasarkan nilai tercatat yang disajikan dalam laporan keuangan Perusahaan dan Entitas Anak. Tabel di bawah ini menampilkan masa jatuh tempo dari aset keuangan dan liabilitas keuangan Perusahaan dan Entitas Anak berdasarkan pada kontrak pembayaran yang tidak terdiskonto. 1 Tahun Rp
1-2 Tahun Rp
3-5 Tahun Rp
Total Rp
Aset Kas dan setara kas Kas dan setara kas yang dibatasi penggunaanya Piutang usaha Piutang lain-lain
63,625,446,064
--
--
63,625,446,064
14,741,439,131 865,206,794,594 82,774,902,505
----
----
14,741,439,131 865,206,794,594 82,774,902,505
--
--
169,318,726,598 850,342,960,307 43,424,122,956
----
----
169,318,726,598 850,342,960,307 43,424,122,956
1,311,156,280
--
--
1,311,156,280
--
1,875,543,460
--
1,875,543,460
Jumlah liabilitas
1,064,396,966,141
1,875,543,460
--
1,066,272,509,601
Liabilitas bersih
38,048,383,847
1,875,543,460
--
39,923,927,307
Jumlah aset
1,026,348,582,294
1,026,348,582,294
Liabilitas Utang bank Utang usaha Utang lain-lain Bagian jangka pendek dari sewa Pembiayaan Bagian jangka panjang dari sewa Pembiayaan
PT VOKSEL ELECTRIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011 (Dalam Rupiah Penuh) b.
Manajemen Permodalan Tujuan Perusahaan dan Entitas Anak dalam mengelola permodalan adalah untuk melindungi kemampuan Perusahaan dalam mempertahankan kelangsungan usaha, sehingga entitas dapat tetap memberikan imbal hasil bagi pemegang saham dan manfaat bagi pemangku kepentingan lainnya dan untuk mengelola struktur modal yang optimal untuk meminimalisasi biaya modal yang efektif. Dalam rangka mengelola struktur modal, Perusahaan mungkin menyesuaikan jumlah dividen, menerbitkan saham baru atau menambah/ mengurangi jumlah utang. Perusahaan mengelola risiko ini dengan memonitor rasio utang terhadap EBITDA. Rasio utang terhadap EBITDA dihitung dengan membagi jumlah pinjaman dengan EBITDA. Adapun EBITDA merupakan hasil perhitungan laba sebelum pajak penghasilan disesuaikan dengan (keuntungan)/ kerugian selisih kurs – bersih, biaya pendanaan-bersih, beban penyusutan dan beban amortisasi. Pada tahun 2011 perekonomian dunia mengalami turbulensi akibat krisis fiskal dan utang di kawasan Uni Eropa dan gejolak finansial di Amerika serta ketegangan politik di Timur Tengah yang memicu kenaikan harga minyak dunia dan sejumlah komoditas dunia, namun Indonesia mengalami pertumbuhan ekonomi yang mengesankan sebesar 6,5%. Pemerintah telah menyusun sejumlah mitigasi krisis dalam APBN 2012 untuk mengantisipasi risiko krisis 2012. Pemerintah telah berupaya untuk memperbaiki postur APBN 2012, dari total postur belanja yang mencapai Rp 1.435,4 triliun, belanja pemerintah pusat mencapai Rp 965 triliun dan transfer daerah Rp 470 triliun. APBN harus dapat diserap dengan efektif dan efisien demi pemerataan pembangunan dan pertumbuhan ekonomi yang inklusif bagi seluruh rakyat negeri. Pada semester pertama 2012, Perusahaan mencapai penjualan bersih Rp 1.152 Milyar atau pertumbuhan 21,35 %, sedangkan laba bersih mencapai Rp 54,85 milyar atau meningkat 10,04 % dibanding semester pertama tahun 2011. Manajemen menerapkan berbagai kebijakan strategis, diantaranya dengan melakukan efisiensi dan peningkatan produktivitas untuk mengurangi sisa material produksi (waste), dan modernisasi mesinmesin untuk meningkatkan pemanfaatan kapasitas mesin. Perusahaan memberdayakan tenaga penjualan melalui program paket penjualan terpadu, termasuk Konduktor, GSW, OPGW, Insulator dan asesoris, juga memperluas pangsa pasar domestik dengan memasuki proyek – proyek pembangkit tenaga listrik, sektor migas, industri dan properti serta mencari pasar ekspor dengan berpartisipasi dalam tender-tender internasional. Sepanjang tahun 2011, pembangunan infrastruktur kelistrikan menjadi bagian dari rencana pemerintah dan PLN sesuai dengan target pembangunan proyek PLTU 10.000 MW untuk mengatasi kekurangan pasokan listrik dan mengurangi subsidi listrik. Perusahaan berpartisipasi aktif dalam mensuplai kabel untuk proyek-proyek PLN tersebut, antara lain proyek PLTU Jawa Tengah berkapasitas 2 x 1000 MW, PLTU Indramayu dengan kapasitas 3 x 330 MW, PLTU Suralaya dan Labuan di Banten, dan PLTU Paiton di Jawa Timur, dan Pembangunan Gardu Induk di lokasi Jawa Barat. Perusahaan juga mensuplai kabel dan konduktor untuk pembangunan transmisi di 5 lokasi UIPRING, yaitu SBS, Sulmapa, SUAR, Kalimantan dan JBN sehingga Perusahaan mencatat peningkatan penjualan yang signifikan ke PLN Distribusi, PLN Wilayah dan Prolisdes di seluruh Indonesia pada tahun 2011.
PT VOKSEL ELECTRIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011 (Dalam Rupiah Penuh) Perusahaan sebagai salah satu produsen kabel serat optik terbesar di Indonesia telah mempersiapkan diri menambah kapasitas produksi berbagai jenis kabel telekomunikasi-nya dengan penambahan mesin-mesin baru untuk mengantisipasi proyek-proyek modernisasi PT TELKOM, penggantian kabel tembaga menjadi kabel serat optik untuk meningkatkan kualitas layanan data, voice dan internet dan proyek FTTH (Fiber to The Home). Pelaksanaan pembangunan infrastruktur sesuai dengan program MP3EI (Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia) yang dimulai tahun 2012, program 10.000 MW tahap II, target 5 juta pelanggan listrik, program listrik pedesaan (Lis Des), proyek-proyek ICON+ (anak perusahaan PLN di bidang telekomunikasi) dan PT TELKOM memberikan peluang pertumbuhan yang signifikan bagi industri kabel sehingga Perusahaan optimis berhasil mencapai target yang ditetapkan di tahun 2012. Perusahaan memiliki komitmen untuk senantiasa menerapkan prinsip-prinsip Good Corporate Governance (GCG) dengan standar tinggi, baik dalam bertingkah laku maupun menjalankan tugas dan tanggung jawab di lingkungan kerja maupun di lingkungan masyarakat. Komitmen ini semakin diperkuat setelah dilakukannya peluncuran buku Pedoman Etika Bisnis dan Etika Kerja pada tahun 2009 yang merupakan referensi bagi seluruh insan Voksel dalam menerapkan GCG. 5.
Estimasi dan Pertimbangan Akuntansi yang Penting Estimasi Umur Manfaat Aset Perusahaan melakukan penelahaan berkala atas masa manfaat ekonomis aset tetap berdasarkan faktorfaktor seperti kondisi teknis dan perkembangan teknologi di masa depan. Hasil operasi di masa depan akan dipengaruhi secara material atas perubahan estimasi ini yang diakibatkan oleh perubahan faktor yang telah disebutkan di atas (lihat Catatan 14 untuk nilai tercatat aset tetap). Imbalan Kerja Nilai kini liabilitas imbalan kerja tergantung pada beberapa faktor yang ditentukan dengan dasar aktuarial berdasarkan beberapa asumsi. Asumsi yang digunakan untuk menentukan biaya (penghasilan) imbalan kerja mencakup tingkat diskonto. Perubahan asumsi ini akan mempengaruhi jumlah tercatat imbalan kerja. Perusahaan menentukan tingkat diskonto yang sesuai pada akhir periode pelaporan, yakni tingkat suku bunga yang harus digunakan untuk menentukan nilai kini arus kas keluar masa depan estimasian yang diharapkan untuk menyelesaikan liabilitas. Dalam menentukan tingkat suku bunga yang sesuai, Perusahaan mempertimbangkan tingkat suku bunga obligasi pemerintah yang didenominasikan dalam mata uang imbalan akan dibayar dan memiliki jangka waktu yang serupa dengan jangka waktu liabilitas yang terkait. Asumsi kunci liabilitas imbalan kerja lainnya sebagian ditentukan berdasarkan kondisi pasar saat ini. Nilai Wajar atas Instrumen Keuangan Bila nilai wajar aset keuangan dan liabilitas keuangan yang tercatat pada laporan posisi keuangan tidak tersedia di pasar aktif, ditentukan dengan menggunakan berbagai teknik penilaian termasuk penggunaan model matematika. Masukan (input) untuk model ini berasal dari data pasar yang bisa diamati sepanjang data tersebut tersedia. Bila data pasar yang bisa diamati tersebut tidak tersedia, pertimbangan Manajemen diperlukan untuk menentukan nilai wajar. Pertimbangan tersebut mencakup pertimbangan likuiditas dan masukan model seperti volatilitas untuk transaksi derivatif yang berjangka waktu panjang dan tingkat diskonto, tingkat pelunasan dipercepat, dan asumsi tingkat gagal bayar.
PT VOKSEL ELECTRIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011 (Dalam Rupiah Penuh) 6.
Kas dan Setara Kas 30 Juni 2012 Rp Kas Rupiah Dolar Amerika Serikat Bank PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Rupiah Dolar Amerika Serikat PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Rupiah Dolar Amerika Serikat PT Bank Central Asia Tbk Rupiah Dolar Amerika Serikat Yen Jepang PT Bank Mega Tbk Rupiah Dolar Amerika Serikat PT Bank Tabungan Negara Rupiah Dolar Amerika Serikat PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Rupiah Dolar Amerika Serikat PT CIMB Niaga Tbk Rupiah PT Bank Mizuho Indonesia Rupiah Dolar Amerika Serikat The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Rupiah Dolar Amerika Serikat Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Rupiah Citibank, N.A Rupiah Dolar Amerika Serikat The Bank of Tokyo Mitsubishi Ufj Ltd Dolar Amerika Serikat PT Bank Nusantara Parahyangan Rupiah PT Bank Jabar Banten Rupiah Dolar Amerika Serikat PT Bank Panin Rupiah
Jumlah Kas dan Setara Kas Tingkat Bunga Jasa Giro Rupiah USD Periode Jatuh Tempo Jasa Giro
31 Desember 2011 Rp
1,234,413,256 690,770,875
313,617,160 387,969,310
1,925,184,131
701,586,470
6,900,877,343 26,933,293,982
37,006,511,951 35,953,156,202
3,599,277,086 8,878,458,018
22,564,605,113 8,155,643,744
11,234,142,865 56,960,093 252,134,170
21,888,715,787 1,431,121,925 --
24,587,117 8,604,199
24,620,445 8,502,389
23,387,160 352,000
760,000 22,533,980
527,395,820 14,220,000
2,427,043 --
164,281,088
422,149,033
31,264,556 123,186,533
49,050,163 30,578,928
24,938,622 94,582,813
25,944,622 1,449,077,554
452,391,117
150,511,138
20,050,308 24,057,396
20,086,308 1,113,718,158
835,637,352
462,461,924
798,569
1,048,569
232,996,213 1,241,387,514
842,954,284 594,913,394
1,000,000
--
61,700,261,934
132,221,092,655
63,625,446,064
132,922,679,125
1,5% - 2,5% 0,05% - 0,1%
PT VOKSEL ELECTRIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011 (Dalam Rupiah Penuh) Kas dan Setara Kas yang Dibatasi Penggunaannya 30 Juni 2012 Rp Bank PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Rupiah EURO PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Rupiah Dolar Amerika Serikat
11,721,616 116,579,802
394,795,369 390,187,452
6,022,326,533 8,590,811,180
9,304,493,621 126,714,307,761
14,741,439,131
136,803,784,203
--
70,000,000,000
14,741,439,131
206,803,784,203
3,75% - 6,10%
5,75%
Deposito Berjangka PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Rupiah Jumlah Tingkat Bunga Deposito Periode Jatuh Tempo Deposito
31 Desember 2011 Rp
7 - 30 Hari
Saldo atas rekening giro BNI yang dibatasi penggunaannya merupakan pencairan dana dari pinjaman kredit modal kerja dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk atas take over pinjaman non cash loan dari PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (Catatan 17). 7.
Piutang Usaha 30 Juni 2012 Rp
31 Desember 2011 Rp
Pihak Ketiga Dikurangi : Penyisihan Kerugian Penurunan Nilai
794,196,732,777 (8,473,537,816)
548,781,659,258 (8,473,537,816)
Jumlah
785,723,194,961
540,308,121,442
30 Juni 2012 Rp
31 Desember 2011 Rp
Pihak Berelasi PT Alcarindo Prima SWCC Showa Holdings Co., Ltd. Lain-Lain
77,050,223,653 2,433,375,980 --
45,098,591,063 559,145,140 58,421,751
Jumlah
79,483,599,633
45,716,157,954
Rincian umur piutang usaha dihitung sejak tanggal faktur adalah sebagai berikut : 30 Juni 2012 Rp Belum jatuh tempo Telah Jatuh Tempo 1-30 hari 31-60 hari Lebih dari 60 hari
31 Desember 2011 Rp
476,362,515,379
331,284,110,278
117,993,406,493 62,489,986,198 216,834,424,339
96,383,445,698 21,186,052,558 145,644,208,678
Dikurangi : Penyisihan Kerugian Penurunan Nilai
873,680,332,409 (8,473,537,816)
594,497,817,212 (8,473,537,816)
Jumlah
865,206,794,594
586,024,279,396
PT VOKSEL ELECTRIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011 (Dalam Rupiah Penuh) Analisis perubahan penyisihan penurunan nilai piutang usaha adalah sebagai berikut : 30 Juni 2012 Rp
31 Desember 2011 Rp
Saldo Awal Penyisihan Kerugian Penurunan Nilai
8,473,537,816 --
8,365,760,242 107,777,574
Saldo Akhir Tahun
8,473,537,816
8,473,537,816
Rincian piutang usaha menurut jenis mata uang adalah sebagai berikut: 30 Juni 2012 Rp Rupiah Mata Uang Asing (2012:USD 25.571.431; dan 2011:USD 21.696.925,05)
31 Desember 2011 Rp
631,263,166,529
397,359,556,207
242,417,165,880
197,138,261,004
Dikurangi : Penyisihan Kerugian Penurunan Nilai
873,680,332,409 (8,473,537,816)
594,497,817,211 (8,473,537,816)
Jumlah
865,206,794,594
586,024,279,395
Berdasarkan hasil penelaahan atas kolektibilitas akun piutang masing-masing pelanggan pada akhir tahun, manajemen berkeyakinan bahwa penyisihan penurunan nilai piutang telah memadai untuk menutupi kemungkinan kerugian dari tidak tertagihnya piutang usaha. Pada tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011 sejumlah piutang usaha senilai minimal 100% dari limit kredit modal kerja dan non-cash loan yang diterima dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk dan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk dijadikan sebagai jaminan atas utang bank (catatan 17). 8.
Piutang Lain-lain 30 Juni 2012 Rp
Pihak ketiga : Margin Deposit - PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Margin Deposit - PT Bank Jabar Banten Tbk. Margin Deposit - PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. PT Anugrah Solusi Indonesia Lain-lain Pihak Berelasi : PT Alcarindo Prima SWCC Showa Holdings Co., Ltd. PT Anugrah Bakti Nusa Lain-Lain Jumlah
31 Desember 2011 Rp
80,930,704,679 677,353,384 91,140,512 89,656,054 497,231,500
44,549,110,052 3,792,384,578 91,140,512 89,656,054 10,878,809,518
82,286,086,129
59,401,100,714
337,187,774 93,993,602 20,135,000 37,500,000
337,187,774 93,993,602 20,135,000 139,949,922
488,816,376 82,774,902,505
591,266,298 59,992,367,012
Berdasarkan hasil penelaahan kolektibilitas akun piutang masing masing pelanggan pada semester pertama tahun 2012, manajemen berpendapat tidak perlu membentuk penyisihan kerugian penurunan nilai karena berkeyakinan seluruh piutang dapat tertagih.
PT VOKSEL ELECTRIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011 (Dalam Rupiah Penuh) 9.
Piutang Derivatif 30 Juni 2012 Rp MF Global Pte., Ltd. Ong First Pte., Ltd. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Jumlah
31 Desember 2011 Rp
5,497,206,202 6,650,732,579 (783,498,584)
21,362,435,366 2,266,718,192 164,827,173
11,364,440,197
23,793,980,731
a. Transaksi Swap dan Forward Komoditas Perusahaan menghadapi risiko harga akibat perubahan harga dimasa yang akan datang untuk rencana pembelian Aluminium dan Tembaga dengan Kandungan Tinggi (High Concentrate Aluminum and Copper). Oleh karena itu, Perusahaan menggunakan kontrak komoditas berjangka (jual-beli) sehubungan dengan adanya risiko perubahan harga bahan baku tersebut. Menurut kontrak tersebut, Perusahaan harus menempatkan sejumlah uang sebagai nilai awal kontrak, untuk kemudian dikelola oleh perusahaan broker. Keuntungan atau kerugian dari setiap transaksi penyelesaian derivatif akan secara otomatis dibukukan dan akan menambah atau mengurangi jumlah nilai awal kontrak yang ada. Nilai kontrak Perusahaan dihitung berdasarkan harga forward maupun swap di London Metal Exchange. 30 Juni 2012 Rp MF Global Pte. Ltd. (2012:USD 107,405; 2011 : USD 107.405) Ong First Pte. Ltd.(31 Desember 2011:USD 104.246,31 Jumlah
b.
1,010,436,202 1,010,436,202
31 Desember 2011 Rp 966,185,366 944,992,800 1,911,178,166
Transaksi Swap dan Forward mata uang asing
Perusahaan melakukan transaksi swap maupun forward mata uang asing dengan MF Global Pte. Ltd., Ong First Tradition Pte. Ltd. dan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. atas jual - beli mata uang asing (Dolar Amerika Serikat) pada tanggal tertentu. Kontrak ini merupakan langkah untuk memperkecil eksposur akan perubahan nilai tukar mata uang asing khususnya atas sejumlah utang dan piutang yang dilaporkan sebagian besar dalam mata uang asing. Menurut kontrak tersebut, Perusahaan harus menempatkan sejumlah uang sebagai nilai awal kontrak, untuk kemudian dikelola oleh perusahaan broker. Keuntungan atau kerugian dari setiap transaksi penyelesaian derivatif akan secara otomatis dibukukan dan akan menambah atau mengurangi jumlah nilai awal kontrak yang ada. 30 Juni 2012 Rp MF Global Pte. Ltd.(2012:USD 473.288; 2011:USD 2.249.256) Ong First Pte. Ltd.(2012:USD 701.554; 2010:USD 145.757) PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (2012 : - 82.648 dan 2011:USD 18,176.79l) Jumlah
4,486,770,000 6,650,732,579 (783,498,584) 10,354,003,995
31 Desember 2011 Rp 20,396,250,000 1,321,725,392 164,827,173 21,882,802,565
Transaksi-transaksi derivatif diatas tidak memenuhi kriteria lindung nilai untuk tujuan akuntansi dan diakui pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. c.
Pada tanggal 1 November 2011, MF Global Singapore Pte. Ltd. telah menunjuk Provisional Liquidators dari KPMG Singapore untuk membantu proses likuidasi Perusahaan tersebut. Likuidasi dilakukan berkaitan dengan kebangkrutan MF Global Holding Ltd., induk perusahaan dari MF Global Singapore Pte. Ltd. yang berlokasi Amerika Serikat. Sejak tanggal 1 November 2011, Perusahaan tidak lagi melakukan transaksi derivatif dengan MF Global Singapore Pte. Ltd.
Perusahaan belum dapat menentukan dampak dari proses likuidasi MF Global Pte. Ltd. yang sedang berlangsung (Catatan 36) terhadap kolektibilitas piutang sehingga manajemen belum membentuk penyisihan kerugian penurunan nilai per 30 Juni 2012.
PT VOKSEL ELECTRIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011 (Dalam Rupiah Penuh) 10.
Persediaan 30 Juni 2012 Rp Barang Jadi Bahan Baku Barang Dalam Proses Bahan Pembantu Suku Cadang Jumlah
162,176,193,001 114,321,081,781 104,943,681,472 9,665,162,642 3,716,638,782 394,822,757,678
31 Desember 2011 Rp 162,311,293,798 79,165,957,992 63,934,139,704 7,298,017,034 3,359,983,430 316,069,391,959
Pada 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011 persediaan diasuransikan pada PT Asuransi Wahana Tata , terhadap risiko kebakaran dan risiko lainnya dengan nilai pertanggungan masing-masing sebesar Rp 311 milyar. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup memadai untuk menutup kemungkinan kerugian yang timbul atas risiko-risiko yang dipertanggungkan tersebut. Pada tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011, seluruh persediaan dijadikan sebagai jaminan atas utang bank Berdasarkan hasil penelaahan kondisi fisik dan nilai realisasi bersih atas persediaan pada akhir tahun, manajemen berkeyakinan bahwa tidak diperlukan penyisihan atas keusangan atau penurunan nilai atas persediaan tersebut.
11.
Aset Lancar Lainnya 30 Juni 2012 Rp Uang Muka Pembelian Import Uang Muka Pembelian Lokal Pinjaman Karyawan Provisi Bank Biaya Dibayar dimuka lainnya Jumlah
12.
19,237,935,499 9,247,704,443 454,189,733 235,910,767 11,813,433,000 40,989,173,442
31 Desember 2011 Rp 9,326,159,501 6,355,661,888 1,059,058,590 943,643,067 319,491,911 18,004,014,956
Proyek Dalam Pelaksanaan Merupakan proyek dalam pelaksanaan atas jasa kontraktor Entitas Anak PT Bangun Prima Semesta dengan rincian sebagai berikut: 30 Juni 2012 Rp KHS Sumbagsel/ Lampung Poso Palu Senipah TL Suar Galang - Negeri Dolok - 1 Lain-lain (masing-masing di bawah 1 milyar) Jumlah
956,259,842 2,181,185,361 1,979,665,508 1,576,071,108 5,101,218,967 11,794,400,786
31 Desember 2011 Rp 1,395,101,226 ---1,640,249,587 3,035,350,813
PT VOKSEL ELECTRIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011 (Dalam Rupiah Penuh) 13.
Aset Tetap Saldo Awal Rp Harga Perolehan Pemilikan Langsung Tanah Hak Atas Tanah Bangunan dan Prasarana Mesin Instalasi Lisrik, Peralatan dan Pengangkutan Perabotan dan Peralatan Aset Dalam Penyelesaian Sewa Pembiayaan Mesin Kendaraan Jumlah Harga Perolehan Akumulasi Penyusutan Pemilikan Langsung Hak Atas Tanah Bangunan dan Prasarana Mesin Instalasi Lisrik, Peralatan dan Pengangkutan Perabotan dan Peralatan Aset Sewa Pembiayaan Mesin Kendaraan Jumlah Akumulasi Penyusutan Nilai Buku
Aset Dalam Penyelesaian Sewa Pembiayaan Mesin Instalasi Lisrik, Peralatan dan Pengangkutan Jumlah Harga Perolehan Akumulasi Penyusutan Pemilikan Langsung Hak Atas Tanah Bangunan dan Prasarana Mesin Instalasi Lisrik, Peralatan dan Pengangkutan Perabotan dan Peralatan Aset Sewa Pembiayaan Mesin Instalasi Lisrik, Peralatan dan Pengangkutan Jumlah Akumulasi Penyusutan Nilai Buku
Saldo Akhir Rp
33,993,487,879 83,398,900 60,346,919,398 274,125,777,006 94,471,222,975 8,281,759,392 471,302,565,550 28,500,000
--3,354,291,415 14,482,353,759 10,323,828,677 1,437,800,815 29,598,274,666 --
----26,500,000 -26,500,000 28,500,000
33,993,487,879 83,398,900 63,701,210,813 288,608,130,765 104,768,551,652 9,719,560,207 500,874,340,216 -500,874,340,216
12,793,735,394 2,518,470,000 486,643,270,944
-526,000,000 30,124,274,666
--55,000,000
12,793,735,394 3,044,470,000 516,712,545,610
83,398,900 18,855,601,990 203,205,001,510 60,605,572,901 7,347,386,406
-1,515,112,863 8,264,774,277 4,936,785,151 489,804,182
---26,745,834 --
83,398,900 20,370,714,853 211,469,775,787 65,515,612,218 7,837,190,588
290,096,961,707
15,206,476,473
26,745,834
305,276,692,346
2,793,693,761 463,759,536
423,762,916 309,943,959
---
3,217,456,677 773,703,495
293,354,415,005 193,288,855,939
15,940,183,348
26,745,834
309,267,852,519 207,444,693,091
Saldo Awal Rp Harga Perolehan Pemilikan Langsung Tanah Hak Atas Tanah Bangunan dan Prasarana Mesin Instalasi Lisrik, Peralatan dan Pengangkutan Perabotan dan Peralatan
30 Juni 2012 Penambahan Pengurangan Rp Rp
31 Desember 2011 Penambahan Pengurangan Rp Rp
Saldo Akhir Rp
46,896,487,879 83,398,900 58,538,133,097 270,932,917,033 87,271,379,584 8,274,407,833
--2,783,786,301 3,192,859,973 7,199,843,391 58,661,560
12,903,000,000 -975,000,000 --51,310,001
33,993,487,879 83,398,900 60,346,919,398 274,125,777,006 94,471,222,975 8,281,759,392
471,996,724,326 --
13,235,151,225 28,500,000
13,929,310,001 --
471,302,565,550 28,500,000
9,240,814,040 414,750,000
3,552,921,354 2,103,720,000
---
12,793,735,394 2,518,470,000
481,652,288,366
18,920,292,579
13,929,310,001
486,643,270,944
83,398,900 16,351,616,683 194,333,751,288 51,455,001,836 6,921,538,425
-2,674,610,307 8,871,250,222 9,150,571,065 425,847,981
-170,625,000 ----
83,398,900 18,855,601,990 203,205,001,510 60,605,572,901 7,347,386,406
269,145,307,132
21,122,279,575
170,625,000
290,096,961,707
1,492,006,433 116,648,438
1,301,687,328 347,111,098
---
2,793,693,761 463,759,536
270,753,962,003 210,898,326,363
22,771,078,002
170,625,000
293,354,415,005 193,288,855,939
PT VOKSEL ELECTRIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011 (Dalam Rupiah Penuh) Pada 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011, aset tetap diasuransikan pada PT Asuransi Wahana Tata dan PT Asuransi Alianz Utama Indonesia dan PT Asuransi Tri Pakarta terhadap risiko kebakaran dan risiko lainnya dengan jumlah nilai pertanggungan sebesar Rp 523 milyar. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup memadai untuk menutup kemungkinan kerugian yang timbul atas risikorisiko yang dipertanggungkan tersebut. 14.
Aset Yang Tidak Digunakan
Saldo Awal Rp
30 Juni 2012 Penambahan Pengurangan Rp Rp
Saldo Akhir Rp
Harga Perolehan Gedung
3,176,748,084
--
--
3,176,748,084
Akumulasi Penyusutan Gedung
3,060,525,854
16,309,416
--
3,076,835,270
Nilai Buku
6,237,273,938
Saldo Awal Rp
99,912,814
31 Desember 2011 Penambahan Pengurangan Rp Rp
Saldo Akhir Rp
Harga Perolehan Gedung
3,176,748,084
--
--
3,176,748,084
Akumulasi Penyusutan Gedung
3,027,907,022
32,618,832
--
3,060,525,854
Nilai Buku
6,204,655,106
116,222,230
Penyusutan aset tetap yang tidak digunakan dari operasi dalam penghentian diakui pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian sebesar Rp 16.309.416 pada 30 Juni 2012 dan Rp 32.618.832 Pada tahun 2011, dicatat pada akun “Beban Lain-lain”. 15.
Aset Tidak Lancar Lainnya 30 Juni 2012 Rp Pihak Ketiga Jaminan Bea Cukai Asuransi Manulife Ruko Jaminan PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) Lain-Lain Jumlah Pihak Berelasi Piutang Pengurus dan Karyawan Jumlah
16.
31 Desember 2011 Rp
8,192,217,000 1,169,553,966 541,667,333 539,628,000 839,930,955
8,192,217,000 1,159,553,966 541,667,333 539,628,000 662,471,900
11,282,997,254
11,095,538,199
160,318,717
458,408,938
11,443,315,971
11,553,947,137
Utang Bank 30 Juni 2012 Rp
31 Desember 2011 Rp
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk.
169,318,726,598 --
251,696,962,979 26,586,242,710
Jumlah
169,318,726,598
278,283,205,689
PT VOKSEL ELECTRIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011 (Dalam Rupiah Penuh) a.
Kredit Modal Kerja – PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Pada tanggal 16 September 2011 Perusahaan menerima pinjaman Kredit Modal Kerja dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk berdasarkan Akta No. 15 tanggal 16 September 2011 dan dengan fasilitas sebagai berikut: Tranche 1 Limit Kredit Sifat Kredit Jangka Waktu
: Rp 85.000.000.000 : Revolving : 12 (Dua Belas) Bulan
Tranche 2 Limit Kredit Sifat Kredit Jangka Waktu
: Rp 51.546.460.000 : Non Revolving : 36 (Tiga Puluh Enam) Bulan
Tingkat bunga pinjaman adalah 11% p.a dan dapat berubah sesuai dengan ketentuan Bank. Pinjaman ini digunakan untuk take over fasilitas kredit modal kerja dari PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. Agunan pinjaman ini adalah sebagai berikut: • Piutang usaha dan persediaan barang yang masing-masing diikat dengan Akta Jaminan Fidusia minimal 100% dari limit Kredit Modal Kerja dan Non Cash Loan yang juga diikat dengan Akta Jaminan Fidusia tersendiri. • Tanah berikut bangunan di Jalan Raya Narogong KM 16, Desa Limus Nunggal, Kecamatan Cileungsi, Kabupaten Bogor yang diikat dengan Akta Hak Tanggungan senilai Rp 131,12 milyar. • Bangunan kantor yang terletak di Gedung Menara Karya Lantai 3 Jalan HR Rasuna Said yang diikat dengan Akta Hak Tanggungan senilai Rp 3,713 milyar. • Tanah di Jalan Tipar Cakung, Jakarta Utara yang diikat dengan Akta Hak Tanggungan senilai Rp 36,15 milyar. • Mesin dan peralatan yang diikat dengan Akta Jaminan Fidusia senilai Rp 153,056 milyar. Pada tanggal 29 Desember 2011, Perusahaan telah menjual sebagian agunannya berupa tanah di Jalan Perintis Kemerdekaan senilai Rp 19,995 milyar dan menggunakan hasil penjualan tersebut sebesar Rp 19 milyar untuk pelunasan sebagian fasilitas kredit KMK tranche 2. Saldo pinjaman kredit modal kerja ke PT Bank Mandiri (Persero) Tbk per 30 Juni 2012 adalah Rp 103.359.886.803 dan per 31 Desember 2011 adalah Rp 31.606.124.560 b.
Kredit Modal Kerja – PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Pada tanggal 9 Oktober 2007, Perusahaan mendapatkan fasilitas kredit dari PT Bank Negara Indonesia (Persero) sebagai tambahan modal kerja dengan jumlah maksimum sebesar Rp 50.000.000.000. Perjanjian ini telah diperpanjang beberapa kali, dimana yang terakhir perpanjangan pada tanggal 20 September 2010 dengan tingkat bunga 11% pertahun dan telah jatuh tempo pada tanggal 20 Desember 2010. Pada tanggal 21 September 2007, Perusahaan mendapatkan fasilitas Kredit Modal Kerja (KMK) dan fasilitas Letter Of Credit (LC) dari PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk sebagai tambahan modal kerja, dengan jumlah maksimum fasilitas yang diberikan masing-masing menjadi sebesar USD 9.170.000 dan USD 13.000.000. Pada tanggal 28 Desember 2009, terdapat perubahan konversi fasilitas Kredit Modal Kerja (KMK) Onshore ke Kredit Modal Kerja (KMK) Rupiah, sehingga pada akhir tahun Perusahaan harus menyesuaikan jumlah fasilitas pinjaman yang telah digunakan dengan kurs mata uang Rupiah yang
PT VOKSEL ELECTRIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011 (Dalam Rupiah Penuh) ditetapkan oleh PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. Perubahan dan konversi ini berlaku sejak terjadi penandatanganan Persetujuan Perubahan Perjanjian Kredit (PPPK). Perjanjian-perjanjian tersebut di atas ini telah diperpanjang beberapa kali, dimana yang terakhir pada tanggal 20 September 2010 dengan tingkat bunga 11% pertahun dan telah jatuh tempo pada tanggal 20 Desember 2010. Berdasarkan surat konfirmasi pelunasan pinjaman dari PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk pada tanggal 6 Oktober 2011, seluruh fasilitas pinjaman Kredit Modal Kerja telah dilunasi oleh Perusahaan. Pada tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011 jumlah fasilitas Kredit Modal Kerja (KMK) yang digunakan Perusahaan masing-masing adalah nihil c.
Fasilitas Non Cash Loan – PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Pada tanggal 16 September 2011 Perusahaan menerima pinjaman fasilitas non cash loan dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk berdasarkan Akta No. 16 tanggal 16 September 2011 dengan total limit sebesar USD 83 juta yang dipergunakan untuk take over fasilitas dari PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk sebesar USD 63 juta dan sisanya USD 20 juta untuk tambahan fasilitas non cash loan. Agunan fasilitas ini adalah barang yang diimpor atau yang dibeli dan agunan tambahan bersifat paripasu dengan agunan fasilitas kredit modal kerja. Fasilitas Non Cash Loan sebagai berikut: - Fasilitas SBLC Limit Sifat Tujuan Jangka Waktu
USD 63 juta Non Revolving Pembayaran fasilitas non cash loan dari PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk yang belum jatuh tempo Jangka waktu terlama dari LC, SKBDN, TR, dan Bank Garansi dari PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
- Fasilitas Bank Garansi Limit USD 5 juta dengan nilai maksimum Rp 43 milyar Sifat Revolving Jangka Waktu 12 (dua belas) bulan - Fasilitas LC/SKBDN Limit USD 83 juta Sifat Revolving Jangka Waktu 12 (dua belas) bulan - Fasilitas Trust Receipt Limit USD 83 juta Sifat Uncommitted dan Advice Jangka Waktu 12 (dua belas) bulan - Fasilitas Bill Purchasing Line Limit USD 2 juta Sifat Uncommitted dan Advice Jangka Waktu 12 (dua belas) bulan Pada tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011 jumlah fasilitas Non Cash Loan yang digunakan Perusahaan masing-masing Rp 65.958.839.765 dan Rp 220.090.838.419
PT VOKSEL ELECTRIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011 (Dalam Rupiah Penuh) d.
Fasilitas Non Cash Loan – PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Pada tanggal 21 September 2007, Perusahaan mendapatkan fasilitas Letter of Credit (L/C) dari PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk dengan jumlah maksimum fasilitas yang diberikan adalah sebesar USD 13.000.000. Pada tanggal 29 Mei 2008, Perusahaan mendapatkan tambahan fasilitas L/C sebesar USD 50.000.000 sehingga jumlah fasilitas L/C yang diterima menjadi USD 63.000.000. Jumlah fasilitas L/C yang telah digunakan pada tanggal 30 Juni 2012 adalah nihil dan pada 31 Desember 2011 sebesar Rp 26.586.242.710. Atas pembukaan fasilitas L/C tersebut, Perusahaan diwajibkan membayar setoran jaminan sebesar 10% kepada Bank dari setiap L/C yang dibuka dan akan dikembalikan kembali kepada Perusahaan setelah L/C dilunasi. Jumlah ini dicatat pada bagian piutang lain-lain (Catatan 9).
17. Utang Usaha 30 Juni 2012 Rp Pihak Ketiga Pihak Berelasi PT Alcarindo Prima SWCC Showa Cable Systems Co., Ltd. Jumlah
31 Desember 2011 Rp
728,087,310,888
546,951,902,491
85,818,041,949 36,437,607,470
66,996,587,181 52,990,032,088
122,255,649,419
119,986,619,269
850,342,960,307
666,938,521,760
Rincian utang usaha menurut jenis mata uang adalah sebagai berikut: 30 Juni 2012 Rp Rupiah Mata Uang Asing USD (2012: USD 84.395.452,76; 2011: USD 68.361.722,94 EUR (2012: EUR 22.128,63;2011: EUR 10.724,30 SGD (2012: SGD 1.238,69; 2011: SGD Nihil GBP (2012: GBP : Nihil; 2011: GBP 4.080,00 Jumlah
31 Desember 2011 Rp
50,003,738,826
48,241,298,707
800,068,892,160 261,144,167 9,185,154 --
618,514,335,937 125,892,514 -56,994,601
800,339,221,481
618,697,223,052
850,342,960,307
666,938,521,759
Rincian umur utang usaha adalah sebagai berikut : 30 Juni 2012 Rp
31 Desember 2011 Rp
Belum jatuh tempo Telah Jatuh Tempo 1-30 hari 31-60 hari Lebih dari 60 hari
498,485,925,915
305,519,115,733
134,548,213,743 69,543,614,531 147,765,206,118
42,956,093,474 50,419,859,975 268,043,452,577
Jumlah
850,342,960,307
666,938,521,760
PT VOKSEL ELECTRIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011 (Dalam Rupiah Penuh) 18.
Utang Lain-lain Akun ini merupakan utang lain-lain pihak ketiga pada 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011 masing-masing sebesar Rp 43.424.122.956 dan Rp 43.989.127.180 yang merupakan pinjaman atas barang jadi, bahan baku, dan konsorsium.
19.
Perpajakan a. Pajak Dibayar di Muka 30 Juni 2012 Rp
31 Desember 2011 Rp
Perusahaan Pajak Penghasilan Pasal 28a - Tahun 2010 Pajak Penghasilan Pasal 22 Pajak Penghasilan Pasal 23 Pajak Penghasilan Pasal 25
-10,315,435,967 2,904,180 7,475,482,986
9,942,989,566 ----
Entitas Anak Pajak Penghasilan Pasal 22 Pajak Penghasilan Pasal 23 Pajak Pertambahan Nilai Jumlah
27,489,000 592,236,219 4,578,808,141 23,106,680,493
--3,823,168,325 13,766,157,891
Pada tanggal 26 May 2012 Perusahaan telah menerima restitusi Pph pasal 22 Tahun Pajak 2010 sebesar Rp 7.770.484.570 berdasarkan Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar (SKPLB) No. 00094/406/10/054/112 tanggal 21 May 2012, dan pada tanggal yang sama Perusahaan menerima Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB) dengan rincian sebagai berikut: No
Jenis Surat
Nomor Surat
Periode
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
SKPKB PPH 21 SKPKB PPN SKPKB PPN SKPKB PPN STP PPN STP PPN SKPKB PPN SKPKB PPH 21 SKPKB Ps 4 ayat 2 SKPKB PPH 23 SKPKB PPH 21
00094/406/10/054/12 00185/207/10/054/12 00186/207/10/054/12 00187/207/10/054/12 00042/107/10/054/12 00043/107/10/054/12 00017/277/10/054/12 00001/243/10/436/12 00002/240/10/436/12 00023/203/10/436/12 00033/201/10/436/12
Jan - Dec 2010 Februari 2010 Agust 2010 Desember 2010 Februari 2010 Desember 2010 Desember 2010 Jan - Dec 2010 Jan - Dec 2010 Jan - Dec 2010 Jan - Dec 2010
Tanggal Surat 5/21/2012 5/21/2012 5/21/2012 5/21/2012 5/21/2012 5/21/2012 5/21/2012 5/29/2012 6/4/2012 6/4/2012 6/4/2012
Nilai Pokok Rp 3,497,611 324,763,984 9,000,000 1,677,169,752 32,476,399 250,323,830 50,376,239 14,003,106 23,815,419 389,142,791 99,852,941
Bunga Rp
Jumlah Rp ------
3,497,611 324,763,984 9,000,000 1,677,169,752 32,476,399 250,323,830 50,376,239 14,003,106 23,815,419 389,142,791 99,852,941
2,874,422,072
Pada tanggal 18 Januari 2011 Perusahaan telah menerima restitusi PPN Masa/Tahun Pajak Juni 2009 sebesar Rp 14.742.198.251 berdasarkan Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB) dan Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar (SKPLB) No. 00027/407/09/054/10 tanggal 14 Desember 2010. Pada tahun 2011, Perusahaan menerima Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB) dan SKPLB untuk tahun pajak 2009 dengan rincian sebagai berikut:
PT VOKSEL ELECTRIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011 (Dalam Rupiah Penuh) No 1 2 3 4 5 6
Jenis Surat SKPKB PPH 4 (2) SKPKB PPH 21 SKPKB PPH 23 SKPLB PPH 28. a SKPKB PPN STP PPN
Nomor Surat
Periode
00044/240/09/054/11 00031/201/09/436/11 00033/203/09/436/11 00118/406/09/054/11 00191/207/09/054/11 00121/107/09/054/11
Desember 2009 Jan - Des 2009 Jan - Des 2009 Jan - Des 2009 Desember 2009 Jan - Des 2009
Tanggal Surat 4/27/2011 5/27/2011 5/27/2011 4/27/2011 4/27/2011 4/27/2011
Nilai Pokok Rp
Bunga Rp
Jumlah Rp
6.297.006 288.066.752 107.942.607 (205.813.857) 629.127.308 1.341.946.886
2.015.042 92.181.361 34.541.634 -629.127.308 --
8.312.048 380.248.113 142.484.241 (205.813.857) 1.258.254.616 1.341.946.886
2.925.432.047
Atas kurang bayar Rp 2.925.432.047 telah dilunasi oleh Perusahaan pada tanggal 10 Mei 2011, 26 Mei 2011, dan 7 Juni 2011. Sisa lebih bayar pajak badan tahun 2009 yang telah dibukukan diakui sebagai beban pajak pada tahun berjalan sebesar Rp 5.250.370.596. b. Utang Pajak 30 Juni 2012 Rp Perusahaan Pajak Penghasilan Pasal 21 Pajak Penghasilan Pasal 23 Pajak Penghasilan Pasal 26 Pajak Penghasilan Pasal 25 Pajak Penghasilan Pasal 29 Pajak Penghasilan Pasal 4 ayat 2 Pajak Pertambahan Nilai Entitas Anak Pajak Penghasilan Pasal 21 Pajak Penghasilan Pasal 23 Pajak Penghasilan Pasal 25 Pajak Penghasilan Pasal 29 Pajak Pertambahan Nilai Jumlah
31 Desember 2011 Rp
636,796,294 48,215,444 2,428,241,567 861,106,003 12,865,788,019 38,049,476 2,563,773,834
352,194,258 121,063,748 2,465,566,240 3,359,286,599 577,380,082 47,791,365 492,602,253
125,575,625 288,299,895 -1,128,592,597 2,320,621,829 23,305,060,583
22,662,574 21,141,948 57,162,000 91,236,991 -7,608,088,058
c. Manfaat (Beban) Pajak Penghasilan Berdasarkan surat keputusan perpajakan No. S-551/PJ.04/2012 tanggal 16 Pebruari 2012, perihal Penyampaian Daftar Wajib Pajak yang Dapat Memperoleh Penurunan Tarif Pajak Penghasilan Tahun 2011 dan Surat Keterangan PT Edi Indonesia (Perusahaan Administrasi Efek) No. 12/ORD.027/01/12 bahwa untuk Perusahaan selama tahun pajak 2011, dalam waktu paling singkat 6 (enam) bulan saham Wajib Pajak dimiliki Publik paling sedikit 40% dari keseluruhan saham yang disetor, dan saham Wajib Pajak yang dimiliki oleh Publik tersebut dimiliki paling sedikit 300 pihak dimana masing-masing pihak memiliki saham kurang dari 5 % dari keseluruhan saham yang disetor. Atas dasar ini Perusahaan mendapatkan insentif tarif pajak penghasilan sebesar 5 %. Rekonsiliasi antara taksiran pajak penghasilan Perusahaan Induk yang dihitung dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku sebesar 20% dari laba akuntansi sebelum taksiran beban (manfaat) pajak penghasilan dan beban pajak seperti yang tercantum dalam laporan laba rugi untuk tahun-tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
PT VOKSEL ELECTRIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011 (Dalam Rupiah Penuh) 20. Biaya yang Masih Harus Dibayar 30 Juni 2012 Rp Listrik, Telepon, Air dan Gas Beban Ekspor, Tender, Pengadaan dan Pengangkutan Gaji Upah, Bonus dan Kesejahteraan Karyawan Biaya Kontrak Lain-lain Jumlah
1,444,052,485 654,432,827 2,176,854,295 8,343,301,721 12,613,591,667 25,232,232,995
31 Desember 2011 Rp 1,538,633,134 433,937,992 287,816,385 -5,890,713,575 8,151,101,086
21. Uang Muka Pelanggan
30 Juni 2012 Rp
31 Desember 2011 Rp
Pihak Ketiga
83,638,223,277
46,980,433,580
Jumlah
83,638,223,277
46,980,433,580
Uang muka pelanggan adalah penerimaan atas sejumlah uang dari pelanggan atas penjualan yang belum terealisasi. 22.
Sewa Pembiayaan Perusahaan memiliki perjanjian sewa guna usaha dengan PT Bank Central Asia Finance, PT Dipo Star Finance dan PT Bank of Tokyo Mitsubishi UFJ-Bank Rakyat Indonesia Finance untuk pembelian kendaraan dan mesin. 30 Juni 2012 Rp Dalam satu tahun Antara satu dan dua tahun Antara tiga dan empat tahun Dikurangi: Biaya pembiayaan masa datang Nilai kini sewa Dikurangi: Bagian Jangka pendek Bagian Jangka panjang
31 Desember 2011 Rp
1,969,603,342 1,791,722,019 161,237,597
2,709,381,547 1,791,722,019 161,237,597
3,922,562,958
4,662,341,163
(735,863,217)
(181,202,476)
3,186,699,741 (1,311,156,280) 1,875,543,460
4,481,138,687 (2,605,595,226) 1,875,543,460
Aset sewa berupa mesin dan kendaraan semua transaksi pembiayaan mensyaratkan jaminan deposit sejumlah tertentu sebagai jaminan sehubungan dengan kewajiban sewa pembiayaan. 23.
Liabilitas Imbalan Kerja Perhitungan liabilitas imbalan kerja karyawan pada 30 Juni 2012 tidak dihitung oleh perusahaan aktuaris dan pada 31 Desember 2011 dihitung oleh aktuaris PT Sienco Aktuarindo Utama serta beban imbalan kerja karyawan yang tercatat dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal tersebut adalah sebagai berikut :
PT VOKSEL ELECTRIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011 (Dalam Rupiah Penuh) a. Liabilitas penyisihan atas Imbalan kerja 30 Juni 2012 Rp
31 Desember 2011 Rp
Nilai kini liabilitas imbalan pasti seluruhnya tidak didanai Biaya Jasa Masa Lalu yang Belum Diamortisasi Kerugian Aktuarial yang Belum Diakui
19,965,043,707 (33,432,370) 1,000,000,000
23,193,765,217 (713,825,257) (2,514,896,253)
Nilai Bersih liabilitas yang diakui
20,931,611,337
19,965,043,707
b. Beban Imbalan kerja Karyawan 30 Juni 2012 Rp Beban Bunga Beban Jasa Kini Amortisasi Biaya Masa Lalu Amortisasi (Keuntungan) Aktuarial Biaya pesangon Pembayaran Imbalan Kerja Beban (Pendapatan) yang diakui pada tahun berjalan
31 Desember 2011 Rp
1,000,000,000 (33,432,370)
2,070,887,864 2,164,836,477 419,843,088 196,556,588 2,818,279,840 (3,293,290,939)
966,567,630
4,377,112,918
30 Juni 2012 Rp
31 Desember 2011 Rp
Rekonsiliasi Liabilitas yang Diakui Liabilitas yang Diakui Awal Tahun Penyesuaian Saldo Awal Biaya Tahun Berjalan Manfaat untuk Pekerja yang Keluar
19,965,043,707 1,000,000,000 (33,432,370)
19,581,107,313 (615,269,084) 4,377,112,918 (3,377,907,440)
Liabilitas yang diakui akhir tahun
20,931,611,337
19,965,043,707
Asumsi utama yang digunakan dalam menentukan biaya manfaat pensiun pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 adalah sebagai berikut: Umur Pensiun Normal Suku Bunga Diskonto Tingkat Kenaikan Gaji Tingkat Mortalita Ekspektasi Hasil Aset Program
24.
2011 Rp
2010 Rp
55 Tahun 9% pertahun 8% pertahun TMI'99 8% pertahun
55 Tahun 9% pertahun 8% pertahun TMI'99 8% pertahun
Modal Saham Susunan kepemilikan saham Perusahaan pada tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011 berdasarkan catatan yang dibuat oleh PT EDI Indonesia, Biro Administrasi Efek, adalah sebagai berikut : 30 Juni 2012 Persentase Kepemilikan (%)
Jumlah modal disetor Rp
Nama pemegang saham
Jumlah Saham
Standard Chartered Bank (Hongkong) Ltd Triwise Group Limited SWCC Showa Cable Systems Co., Ltd. Lain-Lain (masing-masing di bawah 5%)
230,141,312 90,933,697 83,302,033 426,743,477
27.69 10.94 10.02 51.35
115,070,656,000 45,466,848,500 41,651,016,500 213,371,738,500
Jumlah
831,120,519
100.00
415,560,259,500
PT VOKSEL ELECTRIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011 (Dalam Rupiah Penuh) 31 Desember 2011 Persentase Kepemilikan (%)
Jumlah modal disetor Rp
Nama pemegang saham
Jumlah Saham
Standard Chartered Bank (Hongkong) Ltd Triwise Group Limited SWCC Showa Cable Systems Co., Ltd. Lain-Lain (masing-masing di bawah 5%)
230,141,312 90,933,697 83,302,033 426,743,477
27.69 10.94 10.02 51.35
115,070,656,000 45,466,848,500 41,651,016,500 213,371,738,500
Jumlah
831,120,519
100.00
415,560,259,500
25. Cadangan Umum Undang-undang No. 40 tahun 2007 mengenai Perseroan Terbatas mengharuskan perusahaan-perusahaan untuk membuat penyisihan cadangan umum sekurang-kurangnya 20% dari jumlah modal yang ditempatkan dan disetor penuh. Undang-undang tersebut tidak mengatur jangka waktu untuk pembentukan penyisihan tersebut. Pada tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011. Perusahaan belum membentuk cadangan umum sebagaimana dinyatakan oleh Undang-undang. 26. Cadangan Lainnya Akun ini berhubungan dengan selisih transaksi perubahan ekuitas pada Entitas Asosiasi, yaitu PT Alcarindo Prima. 27. Penjualan Bersih 30 Juni 2012 Rp Penjualan Lokal Penjualan Ekspor Jasa Kontraktor Jumlah
1,024,465,284,777 113,127,685,944 14,638,426,573 1,152,231,397,294
30 Juni 2011 Rp 908,353,309,947 41,145,737,803 949,499,047,750
Pada 30 Juni 2012 , tidak ada penjualan kepada satu pelanggan, selain pihak berelasi, dengan jumlah akumulasi nilai penjualan melebihi 10% dari jumlah penjualan bersih 30 Juni 2012 dan dan pada 30 Juni 2011 Pihak berelasi yaitu PT Alcarindo prima melebih nilai penjualan 10 % dari penjualan bersih 30 Juni 2011 Penjualan bersih kepada pihak berelasi adalah sebesar Rp 97.618.954.387 dan Rp 127.283.564.072 atau setara dengan masing-masing 8,47 % dan 13,41 % dari jumlah penjualan bersih konsolidasian. Rincian penjualan kepada pihak berelasi adalah sebagai berikut : 30 Juni 2012 Rp
30 Juni 2011 Rp
PT Alcarindo Prima SWCC Showa Cable Systems Co., Ltd.
80,883,804,769 16,735,149,618
125,802,475,155 1,481,088,917
Jumlah
97,618,954,387
127,283,564,072
PT VOKSEL ELECTRIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011 (Dalam Rupiah Penuh) 28. Beban Pokok Penjualan 30 Juni 2012 Rp Bahan baku yang digunakan Beban pabrikasi Upah langsung Beban produksi Persediaan barang dalam proses Awal tahun Akhir tahun Beban pokok produksi Persediaan barang jadi Awal tahun Pembelian Akhir tahun Beban pokok produksi
30 Juni 2011 Rp
874,701,593,886 40,481,997,974 8,111,137,901 923,294,729,761
715,915,925,296 34,802,797,028 7,257,205,800 757,975,928,124
63,934,139,704 (104,943,681,472) 882,285,187,993
44,632,209,448 (40,185,168,276) 762,422,969,296
162,311,293,798 87,032,557,798 (162,176,193,001) 969,452,846,588
121,242,030,305 95,441,154,863 (159,617,832,825) 819,488,321,639
Pada priode 30 Juni 2012 dan 2011, tidak ada pembelian dari satu pemasok, selain pihak berelasi dengan jumlah akumulasi nilai pembelian tahunan melebihi 10% dari jumlah pembelian bersih 30 Juni 2012 dan 2011. Pada tanggal 30 Juni 2012 dan 2011 seluruh persediaan dijadikan jaminan untuk utang bank. Pembelian bersih dari pihak berelasi adalah sebesar Rp 56.320.911.134 dan Rp 64.744.960.561 atau setara dengan masing-masing 14,56 % dan 19,39 % dari jumlah pembelian bersih konsolidasian. 29. Beban Penjualan 30 Juni 2012 Rp
30 Juni 2011 Rp
Biaya Marketing Distribusi Ekspor Gaji, upah dan kesejahteraan karyawan Tender dan inspeksi Perjalanan Representasi dan jamuan Lain-lain (masing-masing di bawah Rp 500 Juta)
34,575,517,591 10,545,693,375 4,409,250,784 5,230,080,402 1,693,993,272 1,354,373,165 962,151,153 4,408,189,243
2,733,965,621 11,961,933,215 2,271,910,914 3,353,974,140 2,456,050,348 1,025,549,295 1,922,520,842 2,795,518,618
Jumlah
63,179,248,984
28,521,422,993
PT VOKSEL ELECTRIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011 (Dalam Rupiah Penuh) 30.
Beban Umum dan Administrasi 30 Juni 2012 Rp
31.
30 Juni 2011 Rp
Gaji, upah dan kesejahteraan karyawan Administrasi bank Penyusutan Pph 21 Biaya Penunjang Keperluan kantor Imbalan kerja karyawan Honorarium tenaga ahli Perjalanan dinas Lain-lain (masing-masing di bawah Rp 500 Juta)
12,199,904,582 4,715,638,190 2,694,148,092 1,865,920,683 583,806,330 749,882,753 1,000,000,000 668,631,706 124,657,107 4,180,168,256
6,526,554,416 6,068,805,938 1,486,728,670 887,285,816 862,328,652 775,530,117 2,600,000,000 782,462,437 747,171,606 3,194,264,759
Jumlah
28,782,757,700
23,931,132,411
Transaksi dengan Pihak-Pihak Berelasi a. Transaksi dengan Pihak-pihak Berelasi adalah: 30 Juni 2012 Rp Piutang Usaha PT Alcarindo Prima SWCC Showa Holdings Co., Ltd. Piutang Lain-lain Alcarindo Prima SWCC Showa Holdings Co., Ltd. PT Anugrah Bakti Nusa
Aset Tidak Lancar Lainnya Piutang Pengurus dan Karyawan Utang Usaha PT Alcarindo Prima SWCC Showa Cable Systems Co., Ltd. Penjualan PT Alcarindo Prima SWCC Showa Cable Systems Co., Ltd. Pembelian PT Alcarindo Prima
31 Desember 2011 Rp
2012 %
2011 %
77,050,223,653 2,433,375,980
45,098,591,063 559,145,140
8.91% 0.28%
7.70% 0.10%
79,483,599,633
45,657,736,203
9.19%
7.79%
337,187,774 93,993,602 20,135,000 451,316,376
337,187,774 93,993,602 20,135,000 451,316,377
0.41% 0.11% 0.02% 0.55%
0.56% 0.16% 0.03% 0.75%
160,318,717
458,408,938
0.19%
0.76%
160,318,717
458,408,938
0.19%
0.76%
85,818,041,949 36,437,607,470
66,996,587,181 52,990,032,088
10.09% 4.29%
10.05% 7.95%
122,255,649,419
119,986,619,269
14.38%
17.99%
80,883,804,769 16,735,149,618
125,802,475,155 1,481,088,917
7.02% 1.45%
13.25% 0.16%
97,618,954,387
127,283,564,072
8.47%
13.41%
105,989,999,565
124,302,950,263
9.20%
13.09%
105,989,999,565
124,302,950,263
9.20%
13.09%
PT VOKSEL ELECTRIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011 (Dalam Rupiah Penuh) SWCC Showa Cable Systems Co., Ltd. Berdasarkan perjanjian pinjaman tanggal 24 Mei 2011, Perusahaan dan Entitas Anak telah melakukan perjanjian pinjaman kepada SWCC Showa Cable Systems Co., Ltd. sebesar USD 6,715,834.19. Tingkat suku bunga yang diberikan oleh SWCC Showa Cable Systems Co., Ltd. adalah sebesar 2,1% per tahun, dan jangka waktu pinjaman adalah 2 tahun dan 3 bulan. b. Sifat Hubungan Pihak Berelasi SWCC Showa Cable Systems Co., Ltd. PT Alcarindo Prima
Sifat Relasi Perusahaan asosiasi Perusahaan asosiasi
Sifat Saldo Akun/ Transaksi Pembelian bahan baku, royalti dan penjualan Pembelian bahan baku dan penjualan
32. Laba Bersih per Saham Berikut adalah perhitungan laba per saham dasar per 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011 :
Laba bersih Rp
Jumlah lembar saham yang beredar Lembar saham
Nilai laba per saham Rp
30 Juni 2012 Laba bersih per saham dasar Laba saham bersih tersedia untuk pemegang saham biasa
54,846,842,156
831,120,519
65.99
30 Juni 2011 Laba bersih per saham dasar Laba saham bersih tersedia untuk pemegang saham biasa
49,844,474,803
831,120,519
59.97
PT VOKSEL ELECTRIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011 (Dalam Rupiah Penuh) 33.
Informasi Segmen Usaha Informasi kegiatan usaha Perusahaan ke dalam segmen primer dan sekunder adalah sebagai berikut : 30 Juni 2012 (Dalam Ribuan Rupiah)
Kabel listrik Rp
Kabel Telekomunikasi Rp
Kabel Fiber Optik Rp
Kabel Kawat Tembaga Rp
Accessories Rp
Jasa Kontraktor Rp
Perdagangan Rp
Eliminasi Rp
Total Rp
INFORMASI SEGMEN USAHA (PRIMER) Penjualan segmen Penjualan eksternal Hasil segmen Hasil segmen
738,805,764
10,952,180
111,435,749
230,404,786
39,592,184
14,951,085
104,501,688
(98,412,038)
106,054,512 --
1,090,220 --
22,383,376 --
22,120,999 --
15,228,029 --
2,170,455 --
13,730,959
--
182,778,551
(10,627,925)
--
(10,627,925)
--
--
--
--
--
--
--
--
(81,334,082)
(Beban) pendapatan lain-lain (Beban) Pendapatan lain-lain yang tidak dapat dialokasikan
--
--
--
--
--
--
(448,549)
--
(448,549)
--
--
--
--
--
--
--
--
(21,526,772)
Beban pajak Beban pajak yang tidak dapat dialokasikan
--
--
--
--
--
--
(1,128,593)
--
(1,128,593)
--
--
--
--
--
--
--
--
(12,865,788)
Beban usaha Beban usaha yang tidak dapat dialokasikan Laba Usaha
1,152,231,397
90,816,544
Laba bersih
54,846,842
Laporan Posisi Keuangan Aset segmen Kas dan setara kas Piutang usaha Persediaan Pajak dibayar dimuka Aset tetap, bersih Aset yang tidak dapat Dialokasikan
--154,248,683 -69,387,063 --
Jumlah Aset
223,635,746
Liabilitas segmen Liabilitas segmen yang tidak dapat dialokasikan
-------
--16,375,598
--80,995,679
---
29,443,312 --
32,257,945 --
292,729 --
45,818,910
113,253,624
292,729
-------
18,227,784 102,242,026 15,499,914 5,312,857 14,628,750 21,413,493
-------
177,324,825
1,734,707,354
--
--
--
--
--
--
139,972,785
(97,917,600)
42,055,186
--
--
--
--
--
--
--
--
1,177,324,452
Jumlah kewajiban Informasi lain Pengeluaran modal Pengeluaran modal Pengeluaran modal yang yang tidak dapat dialokasikan
1,219,379,638
14,711,638 --
--
1,837,792
--
--
3,080,790 --
312,614 --
--
4,618,004
--
24,560,837
--
--
--
5,037,437
Jumlah pengeluaran modal Penyusutan Penyusutan Penyusutan tidak dapat Dialokasikan
29,598,275 --
5,813,865 --
3,066,292
--
3,918,960
19,885
--
1,359,258
--
--
--
--
--
--
--
Jumlah penyusutan
30 Juni 2012 (Dalam Ribuan Rupiah)
18,227,784 102,242,026 267,119,874 5,312,857 146,009,799 1,195,795,012
14,178,260 1,761,923 15,940,183
Dalam negeri Rp
Luar negeri Rp
Total Rp
INFORMASI SEGMEN GEOGRAFIS (SEKUNDER) Penjualan segmen
1,039,103,711
113,127,686
1,152,231,397
Aset segmen
1,660,684,097
74,023,257
1,734,707,354
Liabilitas segmen
916,096,211
303,283,427
1,219,379,638
Pengeluaran modal
15,492,085
14,106,190
29,598,275
PT VOKSEL ELECTRIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011 (Dalam Rupiah Penuh)
30 Juni 2011 (Dalam Ribuan Rupiah)
Kabel Kabel listrik Telekomunikasi Rp Rp
Kabel Fiber Optik Rp
Kabel Kawat Tembaga Rp
Accessories
Jasa Kontraktor Rp
Rp
Perdagangan Rp
Eliminasi Rp
Total Rp
INFORMASI SEGMEN USAHA (PRIMER) Penjualan segmen Penjualan eksternal Hasil segmen Hasil segmen Beban usaha Beban usaha yang tidak dapat dialokasikan
640,961,940
10,311,950
97,445,389
132,618,454
16,709,659
57,883,444
75,662,294
(82,094,082)
949,499,048
79,381,457
1,016,416
21,820,807
10,158,130
5,990,967
4,468,538
7,174,411
--
130,010,726
--
--
--
--
--
--
(6,267,104)
--
(6,267,104)
--
--
--
--
--
--
--
--
(46,185,451)
Laba Usaha
77,558,171
(Beban) pendapatan lain-lain (Beban) Pendapatan lain-lain yang tidak dapat dialokasikan
--
--
--
--
--
--
162,656
--
162,656
--
--
--
--
--
--
--
--
(9,609,051)
Beban pajak Beban pajak yang tidak dapat dialokasikan
--
--
--
--
--
--
(1,652,476)
--
(1,652,476)
--
--
--
--
--
--
--
--
(16,614,825)
Laba bersih
49,844,475
Laporan Posisi Keuangan Aset segmen Kas dan setara kas Piutang usaha Persediaan Pajak dibayar dimuka Aset tetap, bersih Aset yang tidak dapat Dialokasikan
--100,270,646 -62,464,864 --
Jumlah Aset
162,735,510
Liabilitas segmen Liabilitas segmen yang tidak dapat dialokasikan
-------
--12,228,921
--69,818,245
-----
------
7,468,100 60,176,717 15,264,183 7,705,075 9,987,523
------
32,118,062 --
34,600,000 --
--
--
31,730,674
--
44,346,983
104,418,245
-
132,332,272
Jumlah pengeluaran modal Penyusutan Penyusutan Penyusutan tidak dapat Dialokasikan Jumlah penyusutan
--
--
--
--
--
--
68,137,273
(68,137,273)
-
--
--
--
--
--
--
--
--
794,656,230 794,656,230
2,041,254 --
--
28,850
--
--
971,526 --
--
5,559,084 --
2,224,866
6,245,298
--
9,286,928
--
--
--
--
2,262,135
--
--
--
702,591
--
10,928,722
--
--
--
--
--
910,409 11,839,131
--
Dalam negeri Rp
Luar negeri Rp
Total Rp
908,353,310
41,145,738
949,499,048
1,158,094,849
71,865,779
1,229,960,628
Liabilitas segmen
559,339,761
235,316,469
794,656,230
Pengeluaran modal
11,549,063
-
11,549,063
Aset segmen
--
2,442,181
INFORMASI SEGMEN GEOGRAFIS (SEKUNDER) Penjualan segmen
--
11,549,063
INFORMASI SEGMEN USAHA (Lanjutan) 30 Juni 2011 (Dalam Ribuan Rupiah)
817,858,292 1,229,960,628
Jumlah kewajiban Informasi lain Pengeluaran modal Pengeluaran modal Pengeluaran modal yang yang tidak dapat dialokasikan
7,468,100 60,176,717 197,581,995 7,705,075 139,170,449
PT VOKSEL ELECTRIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011 (Dalam Rupiah Penuh) 34. Aset dan Liabilitas Moneter Dalam Mata Uang Asing Pada tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011, Perusahaan dan Entitas Anak memiliki aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing yang signifikan, sebagai berikut : 30 Juni 2012 USD Aset Aset lancar Kas dan Setara Kas Piutang Usaha Piutang Lain-lain Aset Lancar Lainnya
EUR
CHF
GBP
SGD
Dalam Setara Rupiah
JPY
4,030,669 25,571,431 9,736,593 2,052,259
----
-----
-----
-----
2,107,631 ----
38,462,876,330 242,417,165,880 92,302,901,640 19,455,415,320
41,390,952
--
--
--
--
2,107,631
376,078,189,872
Aset tidak lancar Kas dan Setara Kas yang dibatasi penggunaannya Total Aset
906,204 42,297,156
9,510 9,510
---
---
---
-2,107,631
8,703,040,255 384,781,230,127
Liabilitas Liabilitas Jangka Pendek Utang Usaha Biaya Yang Masih Harus Dibayar Total Liabilitas
84,395,453 -84,395,453
22,129 -22,129
----
----
1,239 -1,239
----
800,339,221,481 800,339,221,481
Liabilitas Bersih
415,557,991,354 31 Desember 2011 USD
Aset Aset lancar Kas dan Setara Kas Piutang Usaha Piutang Lain-lain Aset Lancar Lainnya
EUR
CHF
GBP
SGD
Dalam Setara Rupiah
JPY
19,350,855 21,696,925 7,132,382 --
-----
-----
-----
-----
-----
175,821,869,427 197,138,261,041 64,804,821,632 --
48,180,162
--
--
--
--
--
437,764,952,100
Aset tidak lancar Kas dan Setara Kas yang dibatasi penggunaannya
13,973,788
33,239
--
--
--
--
126,965,835,942
Total Aset
62,153,950
33,239
--
--
--
--
564,730,788,042
Liabilitas Liabilitas Jangka Pendek Utang Usaha Biaya Yang Masih Harus Dibayar
68,376,527 --
---
---
---
---
---
621,269,124,322 --
Total Liabilitas
68,376,527
--
--
--
--
--
621,269,124,322
Liabilitas Bersih
56,538,336,280
35. Peristiwa Setelah Periode Pelaporan Pada tanggal 8 Pebruari 2012, Provisional Liquidator dari MF Global Singapore Pte. Ltd. telah menerima persetujuan dari pengadilan Singapura untuk membagikan interim distribution atas dana nasabah senilai USD 350 juta. Pembagian tersebut semestinya dilakukan paling lambat pada akhir Pebruari 2012. Nasabah akan menerima pengembalian dana sampai dengan 90% dari pembagian interim distribution. Sampai dengan tanggal laporan keuangan, Perusahaan belum menerima konfirmasi dari Provisional Liquidator atas jumlah dana yang akan diterima, dan pada tanggal 23 April 2012 perusahaan telah menerima pengembalian sebesar USD 1.775.886,16 atau 75 % dari Piutang Derivatif kepada MF Global Singapore Pte,Ltd.
36.
Penyelesaian Laporan Keuangan Manajemen Perusahaan bertanggung jawab atas penyusunan laporan keuangan yang diselesaikan pada tanggal 31 Juli 2012.
Lampiran I PT VOKSEL ELECTRIC Tbk LAPORAN POSISI KEUANGAN (Entitas Induk) Per 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011 serta 1 Januari 2011/ 31 Desember 2010 (Dalam Rupiah Penuh)
ASET ASET LANCAR Kas dan Setara Kas Kas dan Setara Kas yang dibatasi penggunaannya Piutang Usaha Pihak Ketiga (Setelah dikurangi penyisihan kerugian penurunan nilai 2012: Rp 8.473.537.815; 2011 dan 1 Jan 2011/31 Des 2010: Rp 8.365.760.242) Pihak Berelasi Piutang Lain-lain Piutang Derivatif Persediaan Pajak Dibayar di Muka Aset Lancar Lainnya Jumlah Aset Lancar ASET TIDAK LANCAR Aset Pajak Tangguhan Investasi *) Aset Tetap (Setelah dikurangi akumulasi penyusutan masing-masing sebesar 2012: Rp 305.572.673.778; 2011: Rp 290.217.889.447 dan 1 Jan 2011/31 Des 2010: Rp 270.753.962.003) Aset Tetap yang tidak digunakan (Setelah dikurangi akumulasi penyusutan masing-masing sebesar 2012: Rp 3.076.835.270; 2011: Rp 3.060.525.854 dan 1 Jan 2011/31 Des 2010: 3.027.907.022) Aset Tidak Lancar Lainnya Jumlah Aset Tidak Lancar JUMLAH ASET
30 Juni 2012 Rp
31 Desember 2011 Rp
1 Jan 2011/ 31 Des 2010 Rp
45,525,963,335 14,613,137,713
108,277,284,755 206,803,784,203
29,422,764,579 471,087,914
685,786,138,522 151,266,572,874 100,451,259,031 11,364,440,197 379,322,843,241 17,793,823,132 38,740,733,719
460,529,581,537 101,880,721,933 75,784,890,118 23,793,980,731 304,415,946,178 9,942,989,566 16,548,076,117
464,151,645,467 35,584,475,228 57,775,335,978 30,768,258,932 232,653,542,965 16,030,912,676 11,971,992,044
1,444,864,911,764
1,307,977,255,138
878,830,015,783
7,268,263,917 5,440,000,001
7,268,263,917 5,440,000,001
6,572,056,671 8,040,000,001
192,815,943,496
181,778,280,020
205,610,260,677
99,912,814 10,251,096,930
116,222,230 10,272,404,030
148,841,062 1,960,456,296
215,875,217,158
204,875,170,198
222,331,614,707
1,660,740,128,922
1,512,852,425,336
1,101,161,630,490
*)Telah disajikan kembali sehubungan dengan pencatatan investasi pada Entitas Anak yang dicatat berdasarkan metode ekuitas ke metode biaya sesuai dengan PSAK No. 4 (Revisi 2009) yang berlaku efektif mulai 1 Januari 2011.
Lampiran II PT VOKSEL ELECTRIC Tbk LAPORAN POSISI KEUANGAN (Lanjutan) (Entitas Induk) Per 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011 serta 1 Januari 2011/ 31 Desember 2010 (Dalam Rupiah Penuh)
LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITAS JANGKA PENDEK Utang Bank Utang Usaha Pihak Ketiga Pihak Berelasi Utang Lain-lain Utang Pajak Biaya Masih Harus Dibayar Uang Muka Pelanggan Bagian Jangka Pendek dari Utang Jangka Panjang Sewa Pembiayaan
30 Juni 2012 Rp
31 Desember 2011 Rp
1 Jan 2011/ 31 Des 2010 Rp
169,318,726,598
278,283,205,689
157,032,236,182
720,952,563,227 124,560,619,435 45,742,196,809 19,441,970,637 14,569,987,538 61,302,346,964
526,897,749,001 123,830,222,497 48,924,393,016 7,415,884,545 6,559,253,688 30,193,883,440
317,930,430,075 151,545,425,374 54,157,675,897 2,584,978,153 1,485,037,545 29,268,466,513
1,006,754,679
2,009,960,503
1,955,238,178
1,156,895,165,887
1,024,114,552,379
715,959,487,917
LIABILITAS JANGKA PANJANG Utang Jangka Panjang dari Sewa Pembiayaan Liabilitas Imbalan Kerja
655,676,030 20,931,611,337
655,676,030 19,965,043,707
1,633,473,698 19,581,107,313
Jumlah Liabilitas Jangka Panjang
21,587,287,367
20,620,719,737
21,214,581,011
1,178,482,453,254
1,044,735,272,116
737,174,068,928
EKUITAS Ekuitas yang Dapat Diatribusikan kepada Pemilik Entitas Induk Modal Saham - Nilai Nominal Rp 500 per Saham Modal Dasar - 2.000.000.000 Saham Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 831.120.519 Saham Agio Saham Saldo Laba (Rugi) Cadangan Lainnya
415,560,259,500 940,000,000 64,604,218,163 1,153,198,004
415,560,259,500 940,000,000 50,463,695,716 1,153,198,004
415,560,259,500 940,000,000 (53,665,895,942) 1,153,198,004
Jumlah Ekuitas
482,257,675,667
468,117,153,220
363,987,561,562
1,660,740,128,922
1,512,852,425,336
1,101,161,630,490
Jumlah Liabilitas Jangka Pendek
JUMLAH LIABILITAS
JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS
*)Telah disajikan kembali sehubungan dengan pencatatan investasi pada Entitas Anak yang dicatat berdasarkan metode ekuitas ke metode biaya sesuai dengan PSAK No. 4 (Revisi 2009) yang berlaku efektif mulai 1 Januari 2011.
Lampiran III PT VOKSEL ELECTRIC Tbk LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF (Entitas Induk) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 30 Juni 2012 dan 2011 (Dalam Rupiah Penuh)
30 Juni 2012 Rp PENJUALAN BERSIH
30 Juni 2011 Rp
1,131,503,321,343
898,974,676,080
BEBAN POKOK PENJUALAN
(964,313,526,734)
(779,959,488,313)
LABA KOTOR
167,189,794,609
119,015,187,767
BEBAN USAHA Penjualan Beban Umum dan Administrasi Beban Bunga Laba Selisih Kurs-Bersih Laba atas Penjualan Aset Tetap Kerugian atas Transaksi Kontrak Derivatif dan Lindung Nilai Penghasilan Bunga Beban Penyisihan Piutang Ragu-ragu Penghasilan (Beban) Lain-lain, Bersih
(57,947,407,576) (23,386,674,519) (7,578,127,982) (14,849,449,940) -2,198,747,176 470,661,802 -(1,768,603,474)
(25,912,438,865) (20,273,012,486) (10,074,958,142) 14,992,077,537 1,158,142,745 (13,961,805,916) 77,677,400 -(1,800,184,377)
(104,018,855,641)
(55,794,502,104)
LABA SEBELUM PAJAK PENGHASILAN
63,170,938,968
63,220,685,663
MANFAAT (BEBAN) PAJAK PENGHASILAN Pajak Kini Pajak Tangguhan
(12,865,788,019) --
(15,805,171,416) --
(12,865,788,019)
(15,805,171,416)
50,305,150,949
47,415,514,247
--
--
50,305,150,949
47,415,514,247
61
57
Jumlah Beban Usaha
Jumlah Beban Pajak Penghasilan LABA BERSIH PENDAPATAN KOMPREHENSIF LAIN LABA (RUGI) KOMPREHENSIF TAHUN BERJALAN LABA (RUGI) BERSIH PER SAHAM DASAR
*)Telah disajikan kembali sehubungan dengan pencatatan investasi pada Entitas Anak yang dicatat berdasarkan metode ekuitas ke metode biaya sesuai dengan PSAK No. 4 (Revisi 2009) yang berlaku efektif mulai 1 Januari 2011.
Lampiran IV PT VOKSEL ELECTRIC Tbk LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS (Entitas Induk) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 30 Juni 2012 dan 2011 (Dalam Rupiah Penuh)
Modal Saham Rp Saldo Per 1 Januari 2011
Agio Saham Rp
Saldo Laba (Rugi) Rp
Cadangan Lainnya Rp
Jumlah Ekuitas Rp
415,560,259,500
940,000,000
(56,329,948,909)
1,153,198,004
361,323,508,595
--
--
47,415,514,247
--
47,415,514,247
Saldo Per 30 Juni 2011
415,560,259,500
940,000,000
(8,914,434,662)
1,153,198,004
408,739,022,842
Saldo per 1 Januari 2012
415,560,259,500
940,000,000
50,463,695,629
1,153,198,004
468,117,153,133
Laba Komprehensif Tahun Berjalan
--
--
50,305,150,949
--
50,305,150,949
Deviden
--
--
(36,164,628,415)
--
(36,164,628,415)
415,560,259,500
940,000,000
64,604,218,163
1,153,198,004
482,257,675,667
Laba Komprehensif Tahun Berjalan
Saldo per 31 Desember 2011
*)Telah disajikan kembali sehubungan dengan pencatatan investasi pada Entitas Anak yang dicatat berdasarkan metode ekuitas ke metode biaya sesuai dengan PSAK No. 4 (Revisi 2009) yang berlaku efektif mulai 1 Januari 2011.
Lampiran V PT VOKSEL ELECTRIC Tbk LAPORAN ARUS KAS (Entitas Induk) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 30 Juni 2012 dan 2011 (Dalam Rupiah Penuh)
30 Juni 2012 Rp ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan dari Pelanggan dan lainnya Pembayaran Kas kepada Pemasok, Karyawan dan Lainnya
30 Juni 2011 Rp
1,058,717,048,904 (1,013,851,503,562)
928,893,236,740 (952,034,804,202)
44,865,545,342
(23,141,567,462)
470,661,802 -(60,044,264,733) (8,282,459,906) (78,849,253,647)
136,987,110 -(52,528,627,637) (10,074,958,142) (46,780,079,097)
(101,839,771,142)
(132,388,245,228)
--(24,980,270,184)
2,253,625,955 104,500,000 (6,576,018,807)
(24,980,270,184)
(4,217,892,852)
192,190,646,491 (108,964,479,091) (1,280,316,196)
-101,149,493,284 (992,025,487)
81,945,851,204
100,157,467,797
KENAIKAN (PENURUNAN) BERSIH KAS DAN SETARA KAS
(44,874,190,122)
(36,448,670,283)
DAMPAK PERUBAHAN KURS VALUTA TERHADAP KAS DAN SETARA KAS
(17,877,131,298)
15,803,305,219
KAS DAN BANK AWAL TAHUN
108,277,284,755
37,210,123,084
45,525,963,335
16,564,758,020
Kas Dihasikan Dari Aktivitas Operasi Penerimaan dari Pendapatan Bunga Penerimaan dari Restitusi Pajak Pembayaran Pajak-Bersih Pembayaran Beban Bunga Pembayaran untuk Kegiatan Operasi lainnya - Bersih Kas Bersih Diperoleh Dari Aktivitas Operasi ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Penjualan Aset Tetap Penempatan Deposito Berjangka-Bersih Pembelian Aset Tetap Kas Bersih Digunakan Untuk Aktivitas Investasi ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Penurunan Kas dan Setara Kas yang Dibatasi Penggunaannya Penambahan (Pembayaran) Hutang Bank - Bersih Pembayaran Hutang Sewa Pembiayaan Kas Bersih Diperoleh dari Aktivitas Pendanaan
KAS DAN BANK AKHIR TAHUN Mengetahui,