PT Voksel Electric Tbk dan Entitas Anak Laporan Keuangan Konsolidasian beserta Laporan Auditor Independen pada tanggal 31 Desember 2013 dan tahun yang berakhir pada tanggal tersebut
PT VOKSEL ELECTRIC Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN BESERTA LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT
Daftar Isi Halaman Surat Pernyataan Direksi Laporan Auditor Independen Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian .....……………………………………………………..
1-2
Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian ......……………………………………………
3
Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasian ......…………………………………………………..
4
Laporan Arus Kas Konsolidasian ......………………………………………………………………
5
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian ......……………………………………………..
6 - 58
Lampiran I - V .......……………………………………………………………………………………
59 - 63
PT VOKSEL ELECTRIC Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2013 (Disajikan dalam Rupiah)
Catatan
2013
2012*)
ASET ASET LANCAR Kas dan setara kas Dana yang terbatas penggunaannya Piutang usaha Pihak ketiga (setelah dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 masing-masing sebesar Rp8.815.363.512 dan Rp8.536.342.417) Pihak berelasi Piutang lain-lain Piutang derivatif Persediaan Pajak dibayar di muka Aset lancar lainnya
2c,2d,5 2c,2d,6 2c,2r,7
98.190.561.686 18.746.777
156.855.106.209 157.432.343
886.866.554.227 1.422.656.102 88.987.589.243 40.613.920.779 365.801.446.338 54.874.740 25.310.086.520
763.562.463.001 11.244.795.715 100.188.001.023 12.678.543.456 321.885.974.691 25.984.723.146 38.060.313.256
1.507.266.436.412
1.430.617.352.840
2l,20e 2l,20a 2e,13 2t,12
3.418.003.990 119.713.375.390 23.200.137.921
6.466.872.807 5.000.000.000 11.133.269.918
2h,14
293.146.493.185
232.745.037.636
2i,15 16
50.984.566 9.034.889.606
83.603.398 12.032.218.872
448.563.884.658
267.461.002.631
1.955.830.321.070
1.698.078.355.471
2c,2r,8 2c,9 2f,10 2l,20b 11
Total Aset Lancar ASET TIDAK LANCAR Aset pajak tangguhan Estimasi tagihan pajak Penyertaan saham Proyek dalam pelaksanaan Aset tetap - setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar Rp368.241.335.015 pada tanggal 31 Desember 2013 dan Rp326.676.235.364 pada tanggal 31 Desember 2012 Aset tetap yang tidak digunakan dari operasi yang dihentikan (setelah dikurangi akumulasi penyusutan masing-masing sebesar Rp3.125.763.518 pada tanggal 31 Desember 2013 dan Rp3.093.144.686 pada tanggal 31 Desember 2012) Aset tidak lancar lainnya Total Aset Tidak Lancar TOTAL ASET
*) Setelah direklasifikasikan
Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
1
PT VOKSEL ELECTRIC Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) 31 Desember 2013 (Disajikan dalam Rupiah)
Catatan
2013
2012*)
LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITAS JANGKA PENDEK Pinjaman bank jangka pendek Utang usaha Pihak ketiga Pihak berelasi Utang lain-lain Utang pajak Biaya masih harus dibayar Uang muka pelanggan Pinjaman jangka panjang jatuh tempo dalam waktu satu tahun - Utang bank - Utang sewa guna usaha - Utang pembiayaan konsumen
2c,17 2c,2r,18
337.359.547.673
127.060.385.578
2c,19 2l,20c 2c,21 2r,22
775.304.796.626 52.068.429.722 65.750.427.358 1.788.931.679 19.066.589.194 70.807.931.309
760.181.363.300 30.196.074.310 67.779.218.899 8.943.568.259 4.732.267.289 71.958.000.540
2c,23 2c,2s,24 2c,25
4.797.425.822 979.356.691 250.405.590
1.297.803.396 329.151.438
1.328.173.841.664
1.072.477.833.009
15.587.574.178 141.743.794 180.023.083 10.498.119.388
1.176.110.122 401.783.456 20.956.576.137
26.407.460.443
22.534.469.715
1.354.581.302.107
1.095.012.302.724
27
415.560.259.500 940.000.000
415.560.259.500 940.000.000
30 31
2.000.000.000 181.595.561.459 1.153.198.004
185.409.605.837 1.153.198.004
29
601.249.018.963 -
603.063.063.341 2.989.406
601.249.018.963
603.066.052.747
1.955.830.321.070
1.698.078.355.471
Total Liabilitas Jangka Pendek LIABILITAS JANGKA PANJANG Pinjaman jangka panjang - setelah dikurangi bagian jatuh tempo dalam waktu satu tahun - Utang bank - Utang sewa guna usaha - Utang pembiayaan konsumen Liabilitas imbalan kerja
2c,23 2c,2s,24 2c,25 2p,26
Total Liabilitas Jangka Panjang TOTAL LIABILITAS EKUITAS Ekuitas yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk Modal saham - nilai nominal Rp500 per saham Modal dasar - 2.000.000.000 saham Modal ditempatkan dan disetor penuh 831.120.519 saham Agio saham Saldo laba Dicadangkan Tidak dicadangkan Cadangan lainnya Jumlah ekuitas yang dapat diatribusikan kepada: Pemilik entitas induk Kepentingan non pengendali Total Ekuitas TOTAL LIABILITAS DAN EKUITAS *) Setelah direklasifikasikan
Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
2
PT VOKSEL ELECTRIC Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Disajikan dalam Rupiah)
Catatan
2013
2012
PENDAPATAN BERSIH
2j,2r,32
2.510.817.836.680
2.484.172.510.398
BEBAN POKOK PENJUALAN
2j,2r,33
(2.252.807.051.857)
(2.112.066.541.490)
LABA KOTOR
258.010.784.823
372.105.968.908
(66.104.530.962) (69.156.929.475) (19.349.966.046) (80.853.515.077) 21.050.491.614 7.481.798.019 524.084.546
(87.177.882.872) (67.689.230.985) (19.048.656.469) (26.122.026.758) 8.969.964.752 6.775.840.074 (3.870.051.087) 711.303.565
(206.408.567.381)
(187.450.739.780)
51.602.217.442
184.655.229.128
(9.460.595.453) (3.048.868.817)
(36.433.396.800) (1.201.258.037)
(12.509.464.270)
(37.634.654.837)
39.092.753.172
147.020.574.291
-
-
LABA KOMPREHENSIF TAHUN BERJALAN
39.092.753.172
147.020.574.291
Laba Komprehensif yang Dapat Diatribusikan Kepada: Pemilik entitas induk Kepentingan non pengendali
39.092.753.172 -
146.894.619.622 125.954.669
LABA KOMPREHENSIF TAHUN BERJALAN
39.092.753.172
147.020.574.291
47,04
176,74
BEBAN USAHA DAN LAIN-LAIN Beban penjualan Beban umum dan administrasi Beban bunga Rugi selisih kurs - bersih Keuntungan atas penjualan aset tetap Keuntungan atas transaksi kontrak derivatif Pendapatan (beban) lain-lain, bersih Penghasilan bunga
2j,34 2j,35 2k
Total beban usaha dan lain-lain LABA SEBELUM PAJAK PENGHASILAN BEBAN PAJAK PENGHASILAN Pajak kini Pajak tangguhan
2l,20d 2l,20e
Total beban pajak penghasilan LABA BERSIH PENDAPATAN KOMPREHENSIF LAIN
LABA BERSIH YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA PEMILIK ENTITAS INDUK PER SAHAM, DASAR
2m,37
Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
3
PT VOKSEL ELECTRIC Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Disajikan dalam Rupiah) Saldo Laba
Modal Saham Saldo per 31 Desember 2011
Agio Saham
Dicadangkan
Tidak Dicadangkan
Cadangan Lainnya
Kepentingan Non Pengendali
78.413.771.168
1.153.198.004
496.067.228.672
578.273.819
496.645.502.491
Jumlah
Jumlah Ekuitas
415.560.259.500
940.000.000
Laba komprehensif tahun berjalan
-
-
-
146.894.619.622
-
146.894.619.622
125.954.669
147.020.574.291
Tambahan setoran modal anak
-
-
-
-
-
-
97.000.000
97.000.000
Pengaruh perubahan ekuitas Entitas Anak
-
-
-
-
-
-
(803.239.082)
(803.239.082)
Penyesuaian kepentingan non pengendali
-
-
-
(5.000.000)
-
(5.000.000)
5.000.000
Pembayaran dividen
-
-
-
(39.893.784.953)
-
(39.893.784.953)
-
415.560.259.500
940.000.000
-
185.409.605.837
1.153.198.004
603.063.063.341
2.989.406
603.066.052.747
Laba komprehensif tahun berjalan
-
-
-
39.092.753.172
-
39.092.753.172
-
39.092.753.172
Pembentukan cadangan umum
-
-
2.000.000.000
(2.000.000.000)
-
-
-
-
Pengaruh perubahan ekuitas Entitas Anak
-
-
-
-
-
-
Penyesuaian kepentingan non pengendali
-
-
-
649.228.400
-
649.228.400
Pembayaran dividen
-
-
-
415.560.259.500
940.000.000
2.000.000.000
Saldo per 31 Desember 2012
Saldo per 31 Desember 2013
(41.556.025.950) 181.595.561.459
1.153.198.004
-
(39.893.784.953)
(2.989.406) 649.228.400
(41.556.025.950)
-
(41.556.025.950)
601.249.018.963
-
601.249.018.963
Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
4
(2.989.406)
-
PT VOKSEL ELECTRIC Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Disajikan dalam Rupiah)
Catatan
2013
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan dari pelanggan dan lainnya Pembayaran kas kepada pemasok, karyawan dan lainnya
2012*)
2.635.666.026.562
3.042.312.053.493
(2.020.247.519.917)
(2.704.862.941.639)
615.418.506.645 524.084.537 (119.923.441.525) (19.112.171.889)
337.449.111.854 705.163.512 6.731.362.350 (69.418.852.034) (18.618.034.971)
(162.603.513.983) (5.578.062.098)
(152.065.239.413) -
Kas bersih diperoleh dari aktivitas operasi
308.725.401.687
104.783.511.298
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Penjualan aset tetap Penerimaan deposito berjangka - bersih Pembelian aset tetap
183.266.667 541.667.333 (96.048.984.139)
12.292.995.000 70.000.000.000 (72.888.141.724)
Kas bersih (digunakan untuk) diperoleh dari aktivitas investasi
(95.324.050.139)
9.404.853.276
Kas dihasilkan dari aktivitas operasi Penerimaan dari pendapatan bunga Penerimaan dari restitusi pajak Pembayaran pajak - bersih Pembayaran beban bunga Pembayaran untuk kegiatan operasi lainnya - bersih Pembayaran imbalan karyawan
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Pembayaran utang bank - bersih Penurunan dana yang terbatas penggunaannya Pembayaran utang sewa guna usaha dan pembiayaan konsumen Pembayaran dividen
(209.610.735.649) 138.685.566
(151.222.820.111) 136.646.351.860
(2.444.040.569) (41.725.807.952)
(3.210.703.213) (39.626.427.449)
(253.641.898.604)
(57.413.598.913)
(PENURUNAN) KENAIKAN BERSIH KAS DAN SETARA KAS
(40.240.547.056)
56.774.765.661
Pengaruh selisih kurs kas dan setara kas
(20.087.906.621)
(32.842.338.577)
KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN - ENTITAS ANAK MBG
156.855.106.209
132.922.679.125
1.663.909.154
-
KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN
98.190.561.686
156.855.106.209
874.227.815 97.316.333.871
694.577.998 156.160.528.211
98.190.561.686
156.855.106.209
Kas bersih digunakan untuk aktivitas pendanaan
Saldo kas dan setara kas pada akhir tahun terdiri dari: Kas Bank
5
Total *) Setelah direklasifikasikan
Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
5
PT VOKSEL ELECTRIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2013 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1. UMUM a. Pendirian dan Informasi Umum PT Voksel Electric Tbk (“Perusahaan”) didirikan di Jakarta berdasarkan akta notaris Rachmat Santoso, S.H., No. 58 tanggal 19 April 1971, pengganti notaris Ridwan Suselo, S.H. Akta pendirian tersebut telah diubah dengan akta notaris Ridwan Suselo, S.H., No. 46 dan 85 masingmasing tanggal 16 Oktober dan 20 Desember 1971. Akta pendirian dan perubahannya tersebut telah disahkan oleh Menteri Kehakiman dalam Surat Keputusan No. JA 5/219/17 tanggal 24 Desember 1971 serta diumumkan dalam Berita Negara No. 99, Tambahan No. 893 tanggal 11 Desember 1973. Pada tahun 1989, Badan Koordinasi Penanaman Modal menyetujui perubahan status Perusahaan dari Penanaman Modal Dalam Negeri(PMDN) menjadi Penanaman Modal Asing (PMA). Berdasarkan akta notaris Ny. Poerbaningsih Adi Warsito, S.H., No. 21, tanggal 17 Maret 2006, Perusahaan mengajukan perubahan anggaran dasar antara lain sehubungan dengan peningkatan modal ditempatkan dan disetor Perusahaan. Perubahan ini telah mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia dalam Surat Keputusan No. C-11987.HT.01.04.TH.2006 tanggal 27 April 2006. Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, yang terakhir dengan Akta Notaris No. 25 tanggal 20 Mei 2013 oleh Notaris Nanette Cahyanie Handari Adi Warsito, S.H., mengenai perubahan susunan anggota Dewan Direksi dan Komisaris Perusahaan. Perubahan ini telah dilaporkan kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia dalam Surat Pemberitahuan No. AHU-AH.01.10-07237 tanggal 28 Februari 2014. Berdasarkan pasal 3 Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan antara lain meliputi bidang usaha produksi dan distribusi kabel listrik, kabel telekomunikasi, dan kawat enamel serta peralatan listrik dan telekomunikasi. Saat ini, Perusahaan terutama bergerak dalam industri pembuatan kabel listrik, kabel telekomunikasi serta kabel fiber optik. Perusahaan memulai kegiatan usaha komersialnya pada tahun 1973 dan berkedudukan di Jakarta dengan lokasi Pabrik di Cileungsi. Pada tanggal 14 Januari 2008, Perusahaan resmi berpindah kantor pusat dari Jalan Gajah Mada No. 199, Jakarta Barat ke Gedung Menara Karya Lantai 3 unit D, Jl. HR. Rasuna Said Blok X-5, Kav.1 - 2, Jakarta 12950. b. Penawaran Umum Efek Perusahaan Kebijakan/tindakan Perusahaan yang dapat mempengaruhi efek yang diterbitkan sejak tanggal penawaran umum perdana sampai dengan tanggal 31 Desember 2013, adalah sebagai berikut: Tanggal 20 Desember 1990 13 Agustus 1991 3 Juli 1992 18 Pebruari 1994 22 Pebruari 1994 12 Juli 1996 22 Agustus 1997 24 Mei 2006
Kebijakan Perusahaan Penawaran umum perdana dan pencatatan terbatas Pencatatan terbatas II (1.500.000 saham) Pencatatan perusahaan (13.920.000 saham) Penerbitan hak memesan efek terlebih dahulu (6.000.000 saham) Saham bonus (16.000.000 saham) Saham bonus (21.000.000 saham) Pemecahan nilai nominal saham dari Rp1.000 per saham menjadi Rp500 per saham Penambahan modal tanpa hak memesan efek terlebih dahulu (705.120.519 saham)
Seluruh saham Perusahaan tercatat di Bursa Efek Indonesia.
6
Saham yang dicatatkan
Nilai nominal per saham
4.580.000 6.080.000 20.000.000
1.000 1.000 1.000
26.000.000 2.000.000 63.000.000
1.000 1.000 1.000
126.000.000
500
831.120.519
500
PT VOKSEL ELECTRIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2013 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1. UMUM (lanjutan) c. Struktur Entitas Anak Pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, Perusahaan mempunyai pemilikan langsung dan tidak langsung pada Entitas Anak sebagai berikut: Persentase Kepemilikan Entitas Anak
Domisili
Kegiatan Usaha
Operasi Komersial
2013
Jumlah Aset Sebelum Eliminasi
2012
2013
2012
Pemilikan langsung PT Prima Mitra Elektrindo (“PME”)
Jakarta
Perdagangan umum, pembangunan dan jasa
2004
99%
99%
89.638.148.280 91.806.917.798
PT Bangun Prima Semesta (“BPS”)
Jakarta
Kontraktor umum dan perdagangan
2007
99,5%
98%
91.088.767.075 107.090.202.918
PT Cendikia Global Solusi (“CGS”)
Jakarta
Perdagangan umum dan jasa
2010
99,9%
99%
26,782,319,125 17.668.218.581
PT Anugrah Bakti Nusa (“ABN”)
Jakarta
Perdagangan umum dan jasa
*)
Jakarta
Perdagangan umum, pembangunan dan jasa
2013**)
-
-
-
-
5.508.062.129
-
Pemilikan tidak langsung PT Maju Bersama Gemilang (“MBG”) (melalui PME dan BPS)
100%
100%
*) Belum beroperasi komersial **) Mulai beroperasi komersial di 2013 dan laporan keuangan dikonsolidasi karena kemampuan Perusahaan untuk mengendalikan kegiatan usaha
Berdasarkan Akta Notaris Elly Halida, S.H. No.18 tanggal 15 Februari 2013, BPS meningkatkan modal dasar dari Rp10.000.000.000 menjadi Rp40.000.000.000 serta meningkatkan modal ditempatkan/disetor dari Rp2.500.000.000 menjadi Rp10.050.000.000. Peningkatan modal ini disetor penuh oleh Perusahaan sebesar Rp7.550.000.000 sehingga kepemilikan Perusahaan di BPS menjadi sebesar 99,50%. Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan RUPS Luar Biasa CGS pada tanggal 22 Mei 2013 No. 30, menyetujui untuk meningkatkan modal dasar menjadi Rp40.000.000.000 dan modal disetor menjadi Rp10.050.000.000 dimana Perusahaan mengambil 99,9% bagian dalam modal disetor sebanyak 20.079 lembar saham dengan nilai nominal Rp500.000 atau total sebesar Rp10.039.500.000 dan BPS mengambil 0,1% bagian dalam modal disetor sebanyak 21 lembar saham dengan nilai nominal Rp500.000 atau total sebesar Rp10.500.000. Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan RUPS PME pada tanggal 16 Oktober 2012 No. 11 yang di setujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia No. AHU-56182.AH.01.02 Tahun 2012 pada tanggal 1 November 2012, Perusahaan melakukan penambahan setoran modal di PME sebesar Rp9.603.000.000, di mana setelah penyetoran tersebut, tidak mengubah persentase kepemilikan Perusahaan di PME. Dalam laporan keuangan konsolidasian ini, Perusahaan dan Entitas Anak secara bersama-sama disebut sebagai “Grup”.
7
PT VOKSEL ELECTRIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2013 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1. UMUM (lanjutan) d. Dewan Komisaris, Direksi dan Karyawan Susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 adalah sebagai berikut: 2013 Dewan Komisaris: Presiden Komisaris Komisaris
Komisaris Independen Dewan Direksi: Presiden Direktur Direktur
2012
: Kumhal Djamil : Linda Lius Akihisa Takizawa Hardi Sasmita : Christianto Wibisono
Kumhal Djamil Michael Tjandrawinata Akihisa Takizawa Hardi Sasmita Christianto Wibisono
: Heru Gondokusumo : David Lius Fumiaki Nakajima Muliany Anwar
Heru Gondokusumo Linda Lius Fumiaki Nakajima Muliany Anwar Tan Yong Han
Paket imbalan bagi Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 masing-masing sebesar Rp11,86 milyar dan Rp11,88 milyar. Jumlah karyawan Perusahaan rata-rata pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 masing-masing sebanyak 1.553 dan 857 karyawan (tidak diaudit).
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI Laporan keuangan konsolidasian Grup telah disusun, diselesaikan dan diotorisasi oleh Dewan Direksi pada tanggal 20 Maret 2014. Berikut ini adalah kebijakan akuntansi yang diterapkan oleh Grup dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian Grup, yang sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia. a. Dasar Penyusunan Laporan Keuangan Konsolidasian Laporan keuangan konsolidasian telah disusun sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia (“SAK”), yang mencakup Pernyataan dan Interpretasi yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia (“DSAK”) dan Peraturan Nomor VIII.G.7 tentang Pedoman Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan yang diterbitkan oleh BAPEPAM-LK. Seperti diungkapkan dalam Catatan-catatan terkait di bawah ini, standar akuntansi yang telah direvisi dan diterbitkan telah diterapkan efektif tanggal 1 Januari 2013. Laporan keuangan konsolidasian disusun sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (“PSAK”) No. 1 (Revisi 2009), “Penyajian Laporan Keuangan”. Laporan keuangan konsolidasian disusun berdasarkan konsep akrual, dan dasar pengukuran dengan menggunakan konsep biaya historis, kecuali laporan arus kas konsolidasian dan beberapa akun tertentu yang disusun berdasarkan pengukuran lain sebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntansi masing-masing akun tersebut.
8
PT VOKSEL ELECTRIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2013 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) a. Dasar Penyusunan Laporan Keuangan Konsolidasian (lanjutan) Laporan arus kas konsolidasian disusun dengan metode langsung dengan mengelompokkan arus kas atas dasar kegiatan operasi, investasi dan pendanaan. Mata uang penyajian yang digunakan dalam laporan keuangan konsolidasian adalah Rupiah yang merupakan mata uang fungsional Perusahaan dan Kelompok Usaha (Catatan 2.k). Setiap entitas di dalam Kelompok Usaha menetapkan mata uang fungsional sendiri dan transaksi-transaksi di dalam laporan keuangan dari setiap entitas diukur berdasarkan mata uang fungsional tersebut. b. Prinsip-prinsip Konsolidasian Kebijakan akuntansi yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian telah diterapkan secara konsisten oleh Perusahaan dan Entitas Anak, kecuali dinyatakan lain. Laporan keuangan konsolidasian meliputi laporan keuangan Entitas Anak seperti yang disebutkan pada Catatan 1c, dimana Perusahaan secara langsung, memiliki lebih dari 50% kepemilikan saham. Semua saldo dan transaksi antar entitas yang material, termasuk keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi, jika ada, dieliminasi untuk mencerminkan posisi keuangan dan hasil operasi Perusahaan dan Entitas Anak sebagai satu kesatuan usaha. Entitas Anak dikonsolidasi secara penuh sejak tanggal akuisisi, yaitu tanggal Perusahaan memperoleh pengendalian, sampai dengan tanggal Entitas Induk kehilangan pengendalian. Pengendalian dianggap ada ketika Perusahaan memiliki secara langsung atau tidak langsung melalui Entitas Anak, lebih dari setengah kekuasaan suara entitas. Rugi Entitas Anak yang tidak dimiliki secara penuh diatribusikan pada Kepentingan Non Pengendali (KNP) bahkan jika hal ini mengakibatkan KNP mempunyai saldo defisit. Jika kehilangan pengendalian atas suatu Entitas Anak, maka Perusahaan: menghentikan pengakuan aset (termasuk setiap goodwill) dan liabilitas entitas anak; menghentikan pengakuan jumlah tercatat setiap KNP; menghentikan pengakuan akumulasi selisih penjabaran, yang dicatat di ekuitas, bila ada; mengakui nilai wajar pembayaran yang diterima; mengakui setiap sisa investasi pada nilai wajarnya; mengakui setiap perbedaan yang dihasilkan sebagai keuntungan atau kerugian dalam laporan laba rugi komprehensif; dan mereklasifikasi bagian induk atas komponen yang sebelumnya diakui sebagai laba komprehensif ke laporan laba rugi komprehensif, atau mengalihkan secara langsung ke saldo laba. KNP mencerminkan bagian atas laba atau rugi dan aset neto dari Entitas Anak yang tidak dapat diatribusikan secara langsung maupun tidak langsung pada Perusahaan, yang masing-masing disajikan dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian dan dalam ekuitas dalam laporan posisi keuangan konsolidasian, terpisah dari bagian yang dapat diatribusikan kepada pemilik Entitas Induk. c. Aset dan Liabilitas Keuangan Grup menerapkan PSAK No. 50 (Revisi 2010), “Instrumen Keuangan: Penyajian”, PSAK No. 55 (Revisi 2011), “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran” dan PSAK No. 60, “Instrumen Keuangan: Pengungkapan”. PSAK No. 50 direvisi sehingga hanya mengatur penyajian instrumen keuangan, sedangkan prinsip pengungkapan instrumen keuangan dipindahkan ke PSAK No. 60. 9
PT VOKSEL ELECTRIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2013 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) c. Aset dan Liabilitas Keuangan (lanjutan) Revisi PSAK No. 55 tersebut tidak memberikan pengaruh bagi laporan keuangan konsolidasian pada saat penerapan awal, sedangkan penerapan PSAK No. 50 dan PSAK No. 60 yang direvisi tersebut memberikan pengaruh bagi pengungkapan dalam laporan keuangan konsolidasian. (i) Aset Keuangan Pengakuan awal Aset keuangan dalam ruang lingkup PSAK No. 55 (Revisi 2011) diklasifikasikan sebagai aset keuangan yang dinilai pada nilai wajar melalui laba atau rugi, pinjaman yang diberikan dan piutang, investasi yang dimiliki hingga tanggal jatuh tempo dan aset keuangan tersedia untuk dijual. Aset keuangan pada awalnya diukur pada nilai wajar, dan dalam hal aset keuangan yang tidak diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, ditambah dengan biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung. Pembelian atau penjualan aset keuangan yang mensyaratkan penyerahan aset dalam kurun waktu yang ditetapkan oleh peraturan atau kebiasaan yang berlaku di pasar (pembelian yang lazim/regular) diakui pada tanggal perdagangan, yaitu tanggal Grup berkomitmen untuk membeli atau menjual aset tersebut. Grup mengklasifikasikan aset keuangannya menjadi asset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, pinjaman yang diberikan dan piutang, dan aset keuangan tersedia untuk dijual. Klasifikasi ini tergantung dari tujuan perolehan aset keuangan tersebut. Manajemen menentukan klasifikasi aset keuangan tersebut pada saat awal pengakuannya dan jika diperbolehkan dan sesuai, akan dievaluasi kembali setiap akhir tahun keuangan. Pengukuran setelah pengakuan awal Pengukuran aset keuangan setelah pengakuan awal tergantung pada klasifikasinya sebagai berikut:
Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba-rugi Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba-rugi adalah aset keuangan yang diperoleh untuk tujuan diperdagangkan. Aset keuangan yang diklasifikasikan dalam kelompok ini jika diperoleh terutama untuk tujuan dijual dalam jangka pendek. Derivatif juga diklasifikasikan sebagai kelompok diperdagangkan kecuali yang merupakan kontrak jaminan keuangan atau instrumen lindung nilai yang ditetapkan efektif. Keuntungan atau kerugian yang timbul dari perubahan nilai wajar dari aset keuangan ini disajikan didalam laporan laba-rugi konsolidasian sebagai “keuntungan/(kerugian) lain-lain - bersih” di dalam periode terjadinya. Pendapatan dividen dari aset keuangan ini diakui didalam laporan laba-rugi konsolidasian sebagai bagian dari pendapatan lain-lain pada saat ditetapkannya hak Grup untuk menerima pembayaran tersebut. Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba-rugi, pada awalnya diakui sebesar nilai wajar dan biaya transaksi dibebankan pada laporan laba-rugi konsolidasian, dan kemudian diukur pada nilai wajarnya. Aset dalam kategori ini diklasifikasikan sebagai aset lancar jika diharapkan dapat direalisasikan dalam 12 bulan; sebaliknya, diklasifikasikan sebagai tidak lancar.
10
PT VOKSEL ELECTRIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2013 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) c. Aset dan Liabilitas Keuangan (lanjutan) (i) Aset Keuangan (lanjutan) Pengukuran setelah pengakuan awal (lanjutan)
Pinjaman yang diberikan dan piutang Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif. Pada saat pengakuan awal, aset keuangan ini diakui pada nilai wajarnya ditambah biaya transaksi dan selanjutnya dinyatakan sebesar biaya perolehan yang diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Pendapatan dari aset keuangan dalam kelompok ini disajikan sebagai pendapatan keuangan dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Dalam hal terjadi penurunan nilai, kerugian penurunan nilai dilaporkan sebagai pengurang dari nilai tercatat dari aset keuangan dalam kelompok pinjaman yang diberikan dan piutang dan diakui di dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.
Aset keuangan yang tersedia untuk dijual Aset keuangan tersedia untuk dijual adalah aset keuangan non derivatif yang ditetapkan sebagai tersedia untuk dijual atau yang tidak diklasifikasikan ke dalam dua kategori sebelumnya. Setelah pengukuran awal, aset keuangan tersedia untuk dijual diukur pada nilai wajar dengan laba atau rugi yang belum direalisasi diakui dalam ekuitas sampai investasi tersebut dihentikan pengakuannya. Pada saat itu, laba atau rugi kumulatif yang sebelumnya diakui dalam ekuitas harus direklasifikasi ke dalam laba atau rugi sebagai penyesuaian reklasifikasi. Investasi yang diklasifikasi sebagai aset keuangan tersedia untuk dijual adalah sebagai berikut: -
Investasi pada saham yang tidak tersedia nilai wajarnya dengan kepemilikan kurang dari 20% dan investasi jangka panjang lainnya dicatat pada biaya perolehannya.
Aset keuangan diturunkan nilainya dan kerugian penurunan nilai telah terjadi, jika dan hanya jika, terdapat bukti yang obyektif mengenai penurunan nilai tersebut sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal aset tersebut (peristiwa yang merugikan) dan peristiwa yang merugikan tersebut berdampak pada estimasi arus kas masa depan atas aset keuangan yang dapat diestimasi secara handal. Untuk menentukan adanya bukti obyektif bahwa rugi penurunan nilai telah terjadi atas aset keuangan, Grup mempertimbangkan faktor-faktor seperti kemungkinan adanya insolvabilitas atau kesulitan keuangan signifikan yang dialami debitur dan kelalaian atau penundaan signifikan pembayaran. Grup pertama kali menentukan apakah terdapat bukti obyektif penurunan nilai secara individual atas aset keuangan yang secara individual signifikan atau secara kolektif untuk aset keuangan yang jumlahnya tidak signifikan secara individual.
11
PT VOKSEL ELECTRIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2013 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) c. Aset dan Liabilitas Keuangan (lanjutan) (ii) Penurunan Nilai dari Aset Keuangan Grup melakukan penilaian pada setiap tanggal laporan posisi keuangan apakah terdapat bukti obyektif bahwa aset keuangan mengalami penurunan nilai. Jika Grup menentukan tidak terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai atas aset keuangan yang dinilai secara individual, terlepas aset keuangan tersebut signifikan atau tidak, maka Grup memasukkan aset tersebut ke dalam kelompok aset keuangan yang memiliki karakteristik risiko kredit yang serupa dan menilai penurunan nilai kelompok tersebut secara kolektif. Aset yang penurunan nilainya dinilai secara individual dan untuk itu kerugian penurunan nilai diakui atau terus diakui, tidak termasuk dalam penilaian penurunan nilai secara kolektif. Jumlah kerugian penurunan nilai diukur berdasarkan selisih antara nilai tercatat aset keuangan dengan nilai kini dari estimasi arus kas masa datang (tidak termasuk kerugian kredit di masa depan yang belum terjadi) yang didiskontokan menggunakan tingkat suku bunga efektif awal dari aset keuangan tersebut. Nilai tercatat aset tersebut dikurangi melalui akun cadangan penurunan nilai dan jumlah kerugian diakui pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Jika pinjaman yang diberikan memiliki suku bunga variabel, maka tingkat diskonto yang digunakan adalah suku bunga efektif yang berlaku yang ditetapkan dalam kontrak. Perhitungan nilai kini dari estimasi arus kas masa datang atas aset keuangan dengan agunan (collateralized financial asset) mencerminkan arus kas yang dapat dihasilkan dari utilisasi dari jaminan deposit yang diberikan oleh pelanggan kepada Grup. Estimasi tahun antara terjadinya peristiwa dan teridentifikasinya kerugian ditentukan oleh manajemen untuk setiap portofolio yang diidentifikasi. Untuk tujuan evaluasi penurunan nilai secara kolektif, aset keuangan dikelompokkan berdasarkan kesamaan karakteristik risiko kredit yaitu berdasarkan jenis pelanggan. Arus kas masa datang dari aset keuangan Grup yang penurunan nilainya dievaluasi secara kolektif, diestimasi berdasarkan arus kas kontraktual atas aset-aset di dalam kelompok tersebut dan kerugian historis yang pernah dialami atas aset-aset yang memiliki karakteristik risiko kredit yang serupa dengan karakteristik risiko kredit kelompok tersebut. Kerugian historis yang pernah dialami kemudian disesuaikan berdasarkan data terkini yang dapat diobservasi untuk mencerminkan kondisi saat ini yang tidak berpengaruh pada tahun terjadinya kerugian historis tersebut, dan untuk menghilangkan pengaruh kondisi yang ada pada tahun historis namun sudah tidak ada lagi saat ini. Ketika piutang tidak tertagih, piutang tersebut dihapusbukukan dengan menjurnal balik cadangan kerugian penurunan nilai. Piutang tersebut dapat dihapus buku setelah semua prosedur yang diperlukan telah dilakukan dan jumlah kerugian telah ditentukan. Beban penurunan nilai yang terkait dengan piutang diklasifikasikan ke dalam “Cadangan Kerugian Penurunan Nilai”. Jika, pada tahun berikutnya, jumlah kerugian penurunan nilai berkurang dan pengurangan tersebut dapat dikaitkan secara obyektif pada peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai diakui maka kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui dipulihkan, dengan menyesuaikan cadangan kerugian penurunan nilai. Jumlah pemulihan aset keuangan diakui pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Penerimaan kemudian atas piutang yang telah dihapusbukukan sebelumnya, jika pada tahun berjalan, dikreditkan pada cadangan kerugian penurunan nilai, sedangkan jika setelah tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian, dikreditkan sebagai pendapatan operasional lainnya. 12
PT VOKSEL ELECTRIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2013 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) c. Aset dan Liabilitas Keuangan (lanjutan) (iii) Liabilitas Keuangan Liabilitas keuangan dalam ruang lingkup PSAK No. 55 (Revisi 2011) diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, utang dan pinjaman. Pada tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian, Grup hanya memiliki jenis liabilitas keuangan utang dan pinjaman. Grup menetapkan klasifikasi atas liabilitas keuangan pada saat pengakuan awal. Liabilitas keuangan pada awalnya diukur pada nilai wajar dan, dalam hal pinjaman dan utang, ditambah biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung. Grup mengklasifikasikan liabilitas keuangan dalam kategori liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi. Liabilitas keuangan dihentikan pengakuannya ketika kewajiban yang telah ditetapkan dalam kontrak dihentikan atau dibatalkan atau kadaluwarsa.
Liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi Liabilitas keuangan yang tidak diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi dikategorikan dan diukur dengan biaya perolehan diamortisasi. Setelah pengakuan awal, Grup mengukur seluruh liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif.
(iv) Penentuan Nilai Wajar Nilai wajar untuk instrumen keuangan yang diperdagangkan di pasar aktif ditentukan berdasarkan nilai pasar yang berlaku pada tanggal laporan posisi keuangan. Termasuk di dalamnya adalah nilai pasar dari IDMA (Interdealer Market Association) atau harga yang diberikan oleh broker (quoted price) dari Bloomberg dan Reuters pada tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian. Instrumen keuangan dianggap memiliki kuotasi di pasar aktif, jika harga kuotasi tersedia sewaktu-waktu dan dapat diperoleh secara rutin dari bursa, pedagang efek (dealer), perantara efek (broker), kelompok industri, badan pengawas (pricing service or regulatory agency) dan harga tersebut mencerminkan transaksi pasar yang aktual dan rutin dalam suatu transaksi yang wajar. Jika kriteria di atas tidak terpenuhi, maka pasar aktif dinyatakan tidak tersedia. Indikasi-indikasi dari pasar tidak aktif adalah terdapat selisih yang besar antara harga penawaran dan permintaan atau kenaikan signifikan dalam selisih harga penawaran dan permintaan dan hanya terdapat beberapa transaksi terkini. Grup menggunakan beberapa teknik penilaian yang digunakan secara umum untuk menentukan nilai wajar dari instrumen keuangan, seperti opsi suku bunga dan swap mata uang asing. Input yang digunakan dalam teknik penilaian untuk instrumen keuangan di atas adalah data pasar yang dapat diobservasi. Untuk instrumen yang lebih kompleks, Grup menggunakan model penilaian internal, yang pada umumnya berdasarkan teknik dan metode penilaian yang umumnya diakui sebagai standar industri.Beberapa input dari model ini tidak berasal dari data yang dapat diobservasi di pasar dan demikian merupakan hasil estimasi berdasarkan asumsi tertentu.
13
PT VOKSEL ELECTRIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2013 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) c. Aset dan Liabilitas Keuangan (lanjutan) (v) Penghentian Pengakuan Penghentian pengakuan aset keuangan dilakukan ketika hak kontraktual untuk menerima arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut berakhir, atau ketika aset keuangan tersebut telah dialihkan dan secara substansial seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset telah ditransfer (jika, secara substansial seluruh risiko dan manfaat tidak ditransfer, maka Grup melakukan evaluasi untuk memastikan keterlibatan berkelanjutan atas kontrol yang masih dimiliki tidak mencegah penghentian pengakuan). Liabilitas keuangan dihentikan pengakuannya ketika liabilitas yang telah ditetapkan dalam kontrak dihentikan atau dibatalkan atau kadaluwarsa. (vi) Penyesuaian Risiko Kredit Grup menyesuaikan harga di pasar yang lebih menguntungkan untuk mencerminkan adanya perbedaan risiko kredit pihak lawan antara instrumen yang diperdagangkan di pasar tersebut dengan instrumen yang dinilai untuk posisi aset keuangan. Dalam menentukan nilai wajar posisi liabilitas keuangan, risiko kredit Grup terkait dengan instrumen harus diperhitungkan. (vii)Klasifikasi atas Instrumen Keuangan Grup mengklasifikasikan instrumen keuangan ke dalam klasifikasi tertentu yang mencerminkan sifat dari informasi dan mempertimbangkan karakteristik dari instrumen keuangan tersebut. Klasifikasi ini dapat dilihat pada tabel di bawah ini. Instrumen Keuangan
Aset keuangan
Kategori yang didefinisikan oleh PSAK No. 55 (Revisi 2011) Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi Pinjaman yang diberikan dan piutang Aset keuangan tersedia dijual
Liabilitas keuangan
Liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi
Golongan
Piutang derivatif Kas dan setara kas Dana yang terbatas penggunaannya Piutang usaha Piutang lain-lain Investasi jangka panjang 1) 2) Pinjaman bank jangka pendek Utang usaha Utang lain-lain Biaya yang masih harus dibayar Pinjaman jangka panjang jatuh tempo dalam waktu satu tahun Pinjaman jangka panjang - setelah dikurangi bagian jatuh tempo dalam waktu satu tahun
Catatan: 1)
2)
Perusahaan memiliki investasi saham pada PT Alcarindo Prima sebesar Rp2.600.000.000 dengan persentase kepemilikan sebesar 12,85%. Perusahaan mencatat investasi tersebut dengan nilai nihil karena pengakuan penurunan nilai investasi dan sampai dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan konsolidasian, Manajemen belum mengevaluasi kembali nilai wajar investasi tersebut. Kepemilikan saham pada PT Alcas Dharma Property (“ADP”) dicatat nihil karena ADP telah menghentikan aktivitas usahanya.
(viii)Saling Hapus Instrumen Keuangan Aset keuangan dan liabilitas keuangan saling hapus buku dan nilai netonya disajikan dalam laporan posisi keuangan konsolidasian jika memiliki hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus buku atas jumlah yang telah diakui tersebut dan berniat untuk menyelesaikan secara neto atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitasnya secara simultan. 14
PT VOKSEL ELECTRIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2013 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) c. Aset dan Liabilitas Keuangan (lanjutan) (ix) Instrumen Keuangan Derivatif Perusahaan melakukan transaksi swap valuta asing dan swap komoditas dan forward komoditas untuk tujuan mengelola risiko perubahan nilai tukar mata uang asing dan perubahan nilai komoditas yang berasal dari pinjaman jangka panjang Perusahaan dalam mata uang asing. Perusahaan menerapkan PSAK No. 55 (Revisi 2011), “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran” yang mengatur standar akuntansi dan pelaporan untuk transaksi derivatif dan aktivitas lindung nilai, yang mengharuskan setiap instrumen derivatif (termasuk instrumen derivatif melekat) diakui sebagai aset atau liabilitas berdasarkan nilai wajar setiap kontrak. Nilai wajar merupakan perhitungan nilai kini (present value) dengan menggunakan data dan asumsi yang berlaku umum. Berdasarkan kriteria khusus untuk akuntansi lindung nilai pada PSAK No. 55 (Revisi 2011), semua instrumen derivatif yang ada pada Perusahaan tidak memenuhi persyaratan tersebut dan oleh karena itu tidak dikategorikan sebagai lindung nilai yang efektif untuk tujuan akuntansi. Perubahan atas nilai wajar instrumen derivatif dibebankan atau dikreditkan pada usaha tahun berjalan. Perubahan neto nilai wajar instrumen derivatif dan laba (rugi) dari penyelesaian kontrak derivatif dibebankan atau dikreditkan pada akun “Keuntungan (kerugian) atas transaksi kontrak derivatif”, dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. d. Setara Kas dan Dana yang Dibatasi Penggunaannya Setara kas meliputi deposito yang jangka waktunya sama atau kurang dari 3 (tiga) bulan sejak tanggal penempatan dan tidak dijaminkan, kecuali setara kas yang dibatasi penggunaannya. Rekening bank yang dibatasi penggunaannya sehubungan dengan persyaratan perjanjian pinjaman disajikan sebagai “Dana yang Dibatasi Penggunaannya” (Catatan 6). e. Penyertaan saham Penyertaan saham pada entitas dimana Grup tidak memiliki pengaruh yang signifikan dicatat sesuai dengan PSAK No. 55 (Revisi 2011). Investasi Grup pada entitas asosiasi diukur dengan menggunakan metode ekuitas. Entitas asosiasi adalah suatu entitas di mana Grup mempunyai pengaruh signifikan. Sesuai dengan metode ekuitas, investasi pada entitas asosiasi diakui sebesar biaya perolehan pada laporan posisi keuangan konsolidasian dan yang selanjutnya disesuaikan dengan perubahan pasca perolehan dalam bagian Grup atas aset neto dari entitas asosiasi tersebut. Laporan laba rugi komprehensif konsolidasian mencerminkan bagian atas hasil operasi dari entitas asosiasi. Bila terdapat perubahan yang diakui langsung pada ekuitas dari entitas asosiasi, Grup mengakui bagiannya atas perubahan tersebut dan mengungkapkan hal ini jika dapat dipakai, dalam laporan perubahan ekuitas konsolidasian. Laba atau rugi yang belum direalisasi sebagai hasil dari transaksi-transaksi antara Grup dengan entitas asosiasi dieliminasi pada jumlah sesuai dengan kepentingan Grup dalam entitas asosiasi. Laporan Keuangan entitas asosiasi disusun atas tahun pelaporan yang sama dengan Grup. Grup menentukan apakah diperlukan untuk mengakui tambahan rugi penurunan nilai atas investasi Grup dalam entitas asosiasi. Grup menentukan pada setiap tanggal pelaporan apakah terdapat bukti yang obyektif yang mengindikasikan bahwa investasi dalam entitas asosiasi mengalami penurunan nilai. Dalam hal ini, Grup menghitung jumlah penurunan nilai berdasarkan selisih antara jumlah terpulihkan atas investasi dalam entitas asosiasi dan nilai tercatatnya dan mengakuinya dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. 15
PT VOKSEL ELECTRIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2013 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) f.
Persediaan Persediaan dinyatakan berdasarkan biaya perolehan atau nilai realisasi bersih, mana yang lebih rendah. Biaya perolehan persediaan ditentukan dengan metode rata-rata tertimbang (weighted average method). Biaya perolehan meliputi biaya-biaya yang terjadi untuk memperoleh persediaan tersebut serta membawanya ke lokasi dan kondisi yang sekarang. Cadangan keusangan/kerugian ditetapkan untuk menurunkan nilai tercatat persediaan ke nilai realisasi bersihnya. Nilai realisasi neto adalah taksiran harga jual dalam kegiatan usaha normal setelah dikurangi dengan taksiran biaya penyelesaian dan taksiran biaya yang diperlukan untuk melaksanakan penjualan.
g. Biaya Dibayar Dimuka Biaya dibayar dimuka diamortisasi selama masa manfaatnya. h. Aset Tetap dan Penyusutan Grup menerapkan PSAK No. 16 (Revisi 2011), “Aset Tetap” yang berdampak pada pengakuan aset, penentuan jumlah tercatat dan biaya penyusutan dan kerugian atas penurunan nilai harus diakui dalam kaitannya dengan aset tersebut. PSAK No. 16 ini juga mengatur akuntansi tanah. Aset tetap, kecuali tanah, dinyatakan sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan dan rugi penurunan nilai. Biaya perolehan termasuk biaya penggantian bagian aset tetap saat biaya tersebut terjadi, jika memenuhi kriteria pengakuan. Selanjutnya, pada saat inspeksi yang signifikan dilakukan, biaya inspeksi itu diakui ke dalam jumlah nilai tercatat (“carrying amount”) aset tetap sebagai suatu penggantian jika memenuhi kriteria pengakuan. Semua biaya pemeliharaan dan perbaikan yang tidak memenuhi kriteria pengakuan diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian pada saat terjadinya. Penyusutan dimulai sejak aset mulai atau siap digunakan, dengan menggunakan metode saldo menurun (declining balance method) kecuali bangunan, berdasarkan estimasi masa manfaat ekonomis yang menghasilkan persentase penyusutan tahunan dari harga perolehan sebagai berikut: Tahun Bangunan dan prasarana Mesin Instalasi listrik, peralatan dan pengangkutan Perabotan dan peralatan
20 15-16 8 4-5
Tanah dinyatakan sebesar harga perolehan dan tidak diamortisasi karena manajemen berpendapat bahwa besar kemungkinan hak atas tanah tersebut dapat diperbaharui/diperpanjang pada saat jatuh tempo. Grup menerapkan ISAK No. 25, “Hak atas Tanah”. ISAK No. 25 menetapkan bahwa biaya pengurusan legal hak atas tanah dalam bentuk Hak Guna Bangunan (“HGB”) yang dikeluarkan ketika tanah diperoleh pertama kali diakui sebagai bagian dari biaya perolehan tanah pada akun “Aset Tetap” dan tidak diamortisasi. Biaya pengurusan perpanjangan atau pembaruan legal hak atas tanah diakui sebagai aset tak berwujud dan diamortisasi sepanjang umur hukum hak atau umur ekonomis tanah, mana yang lebih pendek.
16
PT VOKSEL ELECTRIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2013 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) h. Aset Tetap dan Penyusutan (lanjutan) Jumlah tercatat aset tetap dihentikan pengakuannya pada saat dilepaskan atau saat tidak ada manfaat ekonomis masa depan yang diharapkan dari penggunaan atau pelepasannya. Laba atau rugi yang timbul dari penghentian pengakuan aset (dihitung sebagai perbedaan antara jumlah neto hasil pelepasan dan nilai tercatat dari aset) dimasukkan dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian pada periode aset tersebut dihentikan pengakuannya. Pada setiap akhir tahun buku, nilai residu, umur manfaat dan metode penyusutan ditelaah dan jika sesuai dengan keadaan, disesuaikan secara prospektif. Aset dinyatakan pada nilai dapat diperoleh kembali pada saat kejadian-kejadian atau perubahanperubahan keadaan mengindikasikan bahwa nilai tercatatnya mungkin tidak dapat diperoleh kembali. Penurunan nilai aset, jika ada, diakui sebagai rugi pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Aset dalam penyelesaian disajikan dalam “Aset Tetap” dan dinyatakan sebesar biaya perolehan. Akumulasi biaya perolehan untuk aset dalam penyelesaian akan dipindahkan ke masing-masing aset tetap yang bersangkutan pada saat aset tersebut selesai dikerjakan dan siap digunakan sesuai dengan tujuannya. i.
Aset Tetap yang Tidak Digunakan dari Operasi yang Dihentikan Sesuai dengan PSAK No. 58 (Revisi 2009), aset tidak lancar dan kelompok lepasan yang diklasifikan sebagai dimiliki untuk dijual diukur pada nilai terendah antara nilai tercatat aset dan nilai wajar dikurangi dengan biaya untuk menjual. Aset tidak lancar dan kelompok lepasan diklasifikasikan sebagai dimiliki untuk dijual jika nilai tercatatnya akan dipulihkan melalui penjualan daripada melalui penggunaan aset berkelanjutan. Kondisi ini dianggap terpenuhi hanya jika transaksi penjualan dianggap sangat mungkin terjadi dan aset atau kelompok lepasan tersedia untuk segera dijual dalam kondisi sekarang. Manajemen harus berkomitmen untuk penjualan tersebut, yang diharapkan akan diakui sebagai penjualan dalam jangka waktu satu tahun sejak tanggal pengklasifikasian. Aset tetap dan aset tak terwujud pada saat diklasifikasi sebagai dimiliki untuk dijual tidak didepresiasi atau diamortisasi. Aset tetap yang tidak digunakan dalam kegiatan usaha karena penutupan divisi dicatat sebesar nilai buku pada saat penutupan divisi tersebut terjadi. Penyusutan aset tetap yang tidak digunakan dari operasi dalam penghentian diakui pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian sebagai akun “Beban Lain-lain”.
j.
Pengakuan Pendapatan dan Beban Grup menerapkan PSAK No. 23 (Revisi 2010), “Pendapatan”. PSAK revisi ini mengidentifikasi terpenuhinya kriteria pengakuan pendapatan, sehingga pendapatan dapat diakui, dan mengatur perlakuan akuntansi atas pendapatan yang timbul dari transaksi dan kejadian tertentu, serta memberikan panduan praktis dalam penerapan kriteria mengenai pengakuan pendapatan. Penjualan lokal diakui pada saat penyerahan barang kepada pelanggan, sedangkan penjualan ekspor diakui pada saat barang dikapalkan. Pengakuan Beban Beban diakui pada saat terjadinya dengan menggunakan metode akrual.
17
PT VOKSEL ELECTRIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2013 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) k. Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing Grup menerapkan PSAK No. 10 (Revisi 2010), “Pengaruh Perubahan Nilai Tukar Mata Uang Asing”, yang menggambarkan bagaimana memasukkan transaksi mata uang asing dan kegiatan usaha luar negeri dalam laporan keuangan entitas dan menjabarkan laporan keuangan ke dalam mata uang penyajian. Grup mempertimbangkan indikator utama dan indikator lainnya dalam menentukan mata uang fungsionalnya. Perusahaan menentukan mata uang fungsionalnya dan mata uang Grup adalah Rupiah dan memutuskan mata uang penyajian laporan keuangan konsolidasian menggunakan Rupiah. Transaksi dalam mata uang asing dicatat dalam mata uang fungsional berdasarkan nilai tukar yang berlaku pada saat transaksi dilakukan. Pada tanggal pelaporan aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing dijabarkan sesuai dengan rata-rata kurs jual dan beli yang diterbitkan oleh Bank Indonesia pada tanggal transaksi perbankan terakhir untuk tahun yang bersangkutan dan laba atau rugi kurs yang timbul dikreditkan atau dibebankan pada operasi tahun yang bersangkutan, kecuali untuk selisih kurs yang dapat diatribusikan ke aset tertentu dikapitalisasi ke aset dalam pembangunan dan pemasangan. Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, kurs mata uang asing (dalam jumlah rupiah penuh) yang digunakan adalah sebagai berikut: Mata Uang Asing
2013
Poundsterling Inggris (“GBP”) Euro (“EUR”) Dolar Amerika Serikat (“USD”) Yen Jepang (“JP¥”) Dolar Singapura (“SGD”)
20.096,63 16.821,44 12.189,00 116,17 9.627,99
2012 15.578,86 12.809,86 9.670,00 111,96 7.907,12
Transaksi dalam mata uang lainnya tidak signifikan. l.
Pajak Penghasilan Grup menerapkan PSAK No. 46 (Revisi 2010) “Pajak Penghasilan”, yang menetapkan perlakuan akuntansi untuk pajak penghasilan dalam memperhitungkan konsekuensi pajak kini dan mendatang dari pemulihan (penyelesaian) jumlah tercatat aset (liabilitas) masa depan yang diakui dalam laporan posisi keuangan konsolidasian dan transaksi dan kejadian lain dari periode kini yang diakui dalam laporan keuangan konsolidasian. Pajak penghasilan •
Pajak Penghasilan Final Beban pajak kini sehubungan dengan penghasilan yang dikenakan pajak penghasilan final diakui proposional dengan jumlah pendapatan menurut akuntansi yang diakui pada tahun berjalan. Selisih antara pajak penghasilan final yang telah dibayar dengan beban pajak penghasilan final pada tahun berjalan diakui sebagai pajak dibayar di muka atau utang pajak. Perbedaan nilai tercatat aset atau liabilitas yang berhubungan dengan pajak penghasilan final dengan dasar pengenaan pajaknya tidak diakui sebagai aset atau liabilitas pajak tangguhan.
•
Pajak Penghasilan di Luar Pajak Final Beban pajak kini ditentukan berdasarkan laba kena pajak dalam periode yang bersangkutan yang dihitung berdasarkan tarif pajak yang berlaku.
Jumlah tambahan pokok dan denda pajak yang ditetapkan dengan SKP diakui sebagai pendapatan atau beban dalam operasi periode berjalan, kecuali jika diajukan upaya penyelesaian selanjutnya. Jumlah tambahan pokok pajak dan denda yang ditetapkan dengan SKP ditangguhkan pembebanannya sepanjang memenuhi kriteria pengakuan aset. 18
PT VOKSEL ELECTRIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2013 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) l.
Pajak Penghasilan (lanjutan) Pajak tangguhan Pajak tangguhan diakui dengan menggunakan metode liabilitas atas perbedaan temporer antara dasar pengenaan pajak aset dan liabilitas dan nilai tercatatnya dalam laporan keuangan konsolidasian pada akhir tahun pelaporan. Liabilitas pajak tangguhan diakui untuk setiap perbedaan temporer kena pajak. Aset pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer yang dapat dikurangkan dan rugi fiskal yang belum dikompensasi, sejauh terdapat kemungkinan besar bahwa laba kena pajak akan tersedia untuk dimanfaatkan dengan perbedaan temporer yang dapat dikurangkan dan rugi fiskal yang belum dikompensasi. Nilai tercatat dari aset pajak tangguhan direviu pada setiap akhir tahun pelaporan dan diturunkan ketika tidak lagi terdapat kemungkinan bahwa akan terdapat laba kena pajak yang memungkinkan semua atau sebagian dari aset pajak tangguhan tersebut untuk direalisasi. Penelaahan dilakukan pada setiap akhir tahun pelaporan atas aset pajak tangguhan yang tidak diakui sebelumnya dan aset pajak tangguhan tersebut diakui sepanjang kemungkinan besar laba kena pajak mendatang akan tersedia sehingga aset pajak tangguhan tersebut dipulihkan. Pajak tangguhan yang terkait dengan pos-pos yang diakui diluar laba rugi diakui diluar laba rugi. Pos pajak tangguhan diakui terkait dengan transaksi yang mendasarinya baik dalam pendapatan komprehensif lain atau langsung ke ekuitas. Aset dan liabilitas pajak tangguhan saling hapus ketika terdapat hak yang dapat dipaksakan secara hukum untuk melakukan saling hapus aset pajak kini terhadap liabilitas pajak kini dan pajak tangguhan tersebut terkait dengan entitas kena pajak yang sama dan otoritas perpajakan yang sama.
m. Laba Per Saham Grup menerapkan PSAK No. 56 (Revisi 2011), yang menetapkan prinsip penentuan dan penyajian laba per saham. Laba per saham dasar dihitung dengan membagi laba bersih konsolidasian tahun berjalan dengan jumlah rata-rata tertimbang dari jumlah saham yang beredar dalam tahun berjalan. n. Informasi Segmen Grup menerapkan PSAK 5 (Revisi 2009): Segmen Operasi. Standar mengharuskan entitas untuk mengungkapkan informasi yang memungkinkan pengguna laporan keuangan untuk mengevaluasi sifat dan dampak keuangan dari aktivitas bisnis. Standar juga menyempurnakan definisi segmen operasi dan prosedur yang digunakan untuk mengidentifikasi dan melaporkan segmen operasi. Standar mengharuskan “pendekatan manajemen” dalam menyajikan informasi segmen menggunakan dasar yang sama seperti halnya pelaporan internal. Segmen operasi dilaporkan dengan cara yang konsisten dengan pelaporan internal yang disampaikan kepada pengambil keputusan operasional. Dalam hal ini pengambil keputusan operasional yang mengambil keputusan strategis adalah Direksi.
19
PT VOKSEL ELECTRIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2013 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) n. Informasi Segmen (lanjutan) Untuk tujuan manajemen, Grup dibagi menjadi enam segmen operasi berdasarkan produk dan jasa yang dikelola secara independen oleh masing-masing pengelola segmen yang bertanggung jawab atas kinerja dari masing-masing segmen. Para pengelola segmen melaporkan secara langsung kepada manajemen yang secara teratur mengkaji hasil operasi sebagai dasar untuk mengalokasikan sumber daya ke masing-masing segmen untuk menilai kinerja segmen. Pengungkapan tambahan masing-masing segmen terdapat dalam Catatan 38, termasuk faktor yang digunakan untuk mengidentifikasi segmen yang dilaporkan dan dasar pengukuran informasi segmen. Aset dan liabilitas yang digunakan bersama dalam satu segmen atau lebih dialokasikan kepada setiap segmen jika, dan hanya jika, pendapatan dan beban yang terkait dengan aset tersebut juga dialokasikan kepada segmen-segmen tersebut. o. Penurunan Nilai dari Aset Non-Keuangan Pada setiap akhir tahun pelaporan, Grup melakukan pengujian untuk menentukan apakah terdapat indikasi penurunan nilai aset. Jika terdapat indikasi tersebut, maka Grup akan mengestimasi jumlah terpulihkan aset tersebut. Dalam rangka menguji penurunan nilai, aset-aset dikelompokkan hingga unit terkecil yang menghasilkan arus kas terpisah. Aset non-keuangan berupa aset tetap dan aset tidak lancar lainnya diuji untuk mengetahui apakah telah terjadi kerugian akibat penurunan nilai apabila terjadi kondisi atau perubahan yang mengindikasikan bahwa nilai tercatat aset tidak dapat diperoleh kembali secara penuh. Jika jumlah terpulihkan (recoverable amounts) aset lebih kecil dari jumlah tercatatnya, maka jumlah tercatat aset diturunkan menjadi sebesar jumlah terpulihkan dan kerugian akibat penurunan nilai diakui segera pada laporan laba rugi berjalan. Jumlah terpulihkan adalah jumlah mana yang lebih tinggi antara nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual atau nilai pakai aset. p. Imbalan Kerja Grup menerapkan PSAK No. 24 (Revisi 2010), “Imbalan Kerja”. Revisi PSAK ini antara lain memperbolehkan entitas untuk menerapkan metode sistematis atas pengakuan yang lebih cepat dari keuntungan/kerugian aktuaria yang timbul dari imbalan pasti, antara lain pengakuan langsung keuntungan/kerugian yang terjadi pada periode berjalan ke dalam pendapatan komprehensif lain. Grup memilih mempertahankan metode yang dipakai sebelumnya yaitu metode 10% koridor sehubungan dengan pengakuan keuntungan/kerugian aktuaria yang timbul. Grup memberikan imbalan pasca kerja imbalan pasti untuk karyawan sesuai dengan Undangundang Ketenagakerjaan No. 13/2003. Perusahaan menentukan karyawan yang berhak mengikuti program. Untuk program iuran pasti, kontribusi yang terutang diakui sebagai beban pada tahun berjalan. Perhitungan imbalan pasca kerja menggunakan metode Projected Unit Credit. Akumulasi keuntungan atau kerugian aktuarial yang belum diakui yang melebihi 10% dari nilai kini kewajiban imbalan pasti pada awal periode pelaporan diakui dengan metode garis lurus selama rata-rata sisa masa kerja yang diperkirakan dari para pekerja dalam program tersebut. Biaya jasa lalu dibebankan langsung apabila tersebut menjadi hak atau vested, dan sebaliknya akan diakui sebagai beban dengan metode garis lurus selama periode rata-rata sampai imbalan tersebut menjadi vested. Jumlah yang diakui sebagai kewajiban imbalan pasti di laporan posisi keuangan konsolidasian merupakan nilai kini kewajiban imbalan pasti disesuaikan dengan keuntungan atau kerugian aktuarial yang belum diakui, dan biaya jasa lalu yang belum diakui. 20
PT VOKSEL ELECTRIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2013 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) p. Imbalan Kerja (lanjutan) Mulai tahun 2013, Perusahaan dan PME menyelenggarakan program pensiun iuran pasti untuk semua karyawan tetap yang memenuhi syarat, yang didanai melalui iuran tetap bulanan kepada Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK) PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, yang didirikan berdasarkan persetujuan dari Menteri Keuangan Republik Indonesia dalam Surat Keputusannya No. KEP-103/KM.10/2011. Seluruh sumber dana program pensiun berasal dari Perusahaan dan PME. q. Dividen Pembagian dividen kepada para pemegang saham Perusahaan diakui sebagai liabilitas dalam laporan keuangan konsolidasian pada periode ketika dividen tersebut disetujui oleh para pemegang saham Perusahaan. r.
Transaksi dengan Pihak-pihak Berelasi Perusahaan dan Entitas Anak mempunyai transaksi dengan pihak berelasi. Definisi pihak berelasi sesuai dengan yang diatur dalam PSAK No. 7 (Revisi 2010) dan Peraturan BAPEPAM-LK No. VIII.G.7 tentang Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten atau Perusahaan Publik yang terdapat dalam lampiran keputusan ketua BAPEPAM-LK Nomor Kep-347/BL/2012 tanggal 25 Juni 2012. Seluruh transaksi dan saldo yang material dengan pihak berelasi diungkapkan dalam Catatan 36 atas laporan keuangan konsolidasian. Transaksi dengan pihak berelasi dilakukan berdasarkan persyaratan yang disetujui oleh keduabelah pihak, yang mungkin tidak sama dengan transaksi lain yang dilakukan dengan pihakpihak yang tidak berelasi.
s. Sewa Grup menerapkan PSAK No. 30 (Revisi 2011), “Sewa”. Penentuan apakah suatu perjanjian merupakan perjanjian sewa, atau perjanjian yang mengandung sewa, didasarkan atas substansi perjanjian pada tanggal awal sewa dan apakah pemenuhan perjanjian tergantung pada penggunaan suatu aset dan perjanjian tersebut memberikan suatu hak untuk menggunakan aset tersebut. Sewa yang mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset, diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan. Dalam sewa pembiayaan, dari sudut pandang Grup sebagai lessee, Grup mengakui aset dan liabilitas dalam laporan posisi keuangan konsolidasian pada awal masa sewa, sebesar nilai wajar aset sewa pembiayaan, atau sebesar nilai kini dari pembayaran sewa minimum, jika nilai kini lebih rendah dari nilai wajar. Pembayaran sewa minimum dipisahkan antara bagian yang merupakan beban keuangan dan bagian yang merupakan pelunasan liabilitas sewa. Beban keuangan dialokasikan ke setiap periode selama masa sewa, sehingga menghasilkan tingkat suku bunga periodik yang konstan atas saldo liabilitas yang tersisa. Beban keuangan diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Aset sewa pembiayaan disusutkan konsisten dengan metode yang sama yang digunakan untuk aset yang dimiliki sendiri, atau disusutkan secara penuh selama jangka waktu yang lebih pendek antara periode masa sewa dan umur manfaat aset sewa pembiayaan, jika tidak ada kepastian yang memadai bahwa Grup akan mendapatkan hak kepemilikan pada akhir masa sewa. Suatu sewa yang tidak mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset diklasifikasikan sebagai sewa operasi. Pembayaran sewa dalam sewa operasi diakui sebagai beban dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian dengan dasar garis lurus (straight-line basis) selama masa sewa. 21
PT VOKSEL ELECTRIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2013 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) t.
Proyek Dalam Pelaksanaan Proyek dalam pelaksanaan dinyatakan sebesar biaya perolehan termasuk biaya pinjaman yang terjadi selama masa pembangunan yang timbul dari utang yang digunakan untuk pembangunan proyek tersebut. Akumulasi biaya perolehan akan dipindahkan ke masing-masing proyek yang bersangkutan pada saat selesai dan siap dipasarkan dan akan disusutkan sesuai dengan masa manfaat pola bagi hasil.
u. Penggunaan Estimasi Penyusunan laporan keuangan konsolidasian sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia mengharuskan manajemen untuk membuat estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah aset dan liabilitas dan pengungkapan aset dan liabilitas kontinjen pada tanggal laporan keuangan konsolidasian serta jumlah pendapatan dan beban selama tahun pelaporan. Hasil yang sebenarnya mungkin berbeda dengan jumlah yang diestimasi. v. Standar akuntansi yang telah diterbitkan namun belum berlaku efektif Berikut ini adalah beberapa standar akuntansi yang telah diterbitkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan (DSAK) yang dipandang relevan terhadap pelaporan keuangan Grup namun belum berlaku efektif untuk laporan keuangan tahun 2013: 1. PSAK No. 1 (Revisi 2013), “Penyajian Laporan Keuangan”, yang diadopsi dari IAS 1, berlaku efektif 1 Januari 2015. PSAK ini mengubah penyajian kelompok pos-pos dalam Penghasilan Komprehensif Lain. Pos-pos yang akan direklasifikasi ke laba rugi disajikan terpisah dari pos-pos yang tidak akan direklasifikasi ke laba rugi. 2. PSAK No. 4 (Revisi 2013), “Laporan Keuangan Tersendiri”, yang diadopsi dari IAS 4, berlaku efektif 1 Januari 2015. PSAK ini hanya mengatur persyaratan akuntansi ketika entitas induk menyajikan laporan keuangan tersendiri sebagai informasi tambahan. Pengaturan akuntansi untuk laporan keuangan konsolidasian diatur dalam PSAK 65. 3. PSAK No. 15 (Revisi 2013), “Investasi pada Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama”, yang diadopsi dari IAS 28, berlaku efektif 1 Januari 2015. PSAK ini mengatur penerapan metode ekuitas pada investasi ventura bersama dan juga entitas asosiasi. 4. PSAK No. 24 (Revisi 2013), Imbalan Kerja”, yang diadopsi dari IAS 19, berlaku efektif 1 Januari 2015. PSAK ini, antara lain, menghapus mekanisme koridor dan pengungkapan atas informasi liabilitas kontinjensi untuk menyederhanakan klarifikasi dan pengungkapan. 5. PSAK No. 65, “Laporan Keuangan Konsolidasi”, yang diadopsi dari IFRS 10, berlaku efektif 1 Januari 2015. PSAK ini menggantikan porsi PSAK 4 (2009) yang mengenai pengaturan akuntansi untuk laporan keuangan konsolidasian, menetapkan prinsip penyusunan dan penyajian laporan keuangan konsolidasian ketika entitas mengendalikan satu atau lebih entitas lain. 6. PSAK No. 66, “Pengaturan bersama”, yang diadopsi dari IFRS 11, berlaku efektif 1 Januari 2015. PSAK ini menggantikan PSAK 12 (2009) dan ISAK 12. PSAK ini menghapus opsi metode konsolidasi proporsional untuk mencatat bagian ventura bersama.
22
PT VOKSEL ELECTRIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2013 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) v. Standar akuntansi yang telah diterbitkan namun belum berlaku efektif (lanjutan) 7. PSAK No. 67, “Pengungkapan Kepentingan dalam Entitas Lain”, yang diadopsi dari IFRS 12, berlaku efektif 1 Januari 2015. PSAK ini mencakup semua pengungkapan yang diatur sebelumnya dalam PSAK 4 (2009), PSAK 12 (2009) dan PSAK 15 (2009). Pengungkapan ini terkait dengan kepentingan entitas dalam entitas-entitas lain. 8. PSAK No. 68, “Pengukuran Nilai Wajar”, yang diadopsi dari IFRS 13, berlaku efektif 1 Januari 2015. PSAK ini memberikan panduan tentang bagaimana pengukuran nilai wajar ketika nilai wajar disyaratkan atau diizinkan. 9. ISAK No. 27, “Pengalihan Aset dari Pelanggan”, yang diadopsi dari IFRIC 18, berlaku efektif 1 Januari 2014. 10. ISAK No. 28, “Pengakhiran Liabilitas Keuangan dengan Instrumen Ekuitas”, yang diadopsi dari IFRIC 19, berlaku efektif 1 Januari 2014 . Grup sedang mengevaluasi dampak dari standar akuntansi yang baru tersebut dan belum menentukan dampaknya terhadap laporan keuangan konsolidasian.
3. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN DAN MANAJEMEN PERMODALAN a. Manajemen Risiko Keuangan Berbagai aktivitas Grup menyebabkan Grup memiliki risiko potensial terhadap berbagai macam risiko-risiko keuangan yaitu: risiko pasar (termasuk risiko nilai tukar mata uang asing, risiko harga dan risiko tingkat suku bunga), risiko kredit dan risiko likuiditas. Secara keseluruhan, program manajemen risiko keuangan Grup berfokus pada ketidakpastian pasar keuangan dan untuk meminimalisasi potensi kerugian yang berdampak buruk pada kinerja keuangan Grup. Grup menggunakan instrumen keuangan derivatif seperti kontrak swap mata uang asing dan kontrak swap komoditas untuk mengantisipasi risiko-risiko yang mungkin terjadi. Manajemen Grup berpendapat transaksi derivatif Grup digunakan untuk aktivitas lindung nilai (hedging) dan tidak sebagai instrumen yang diperdagangkan atau untuk spekulasi. Direksi Grup menelaah dan menyetujui kebijakan untuk mengelola risiko-risiko yang dirangkum di bawah ini. (i) Risiko pasar Risiko nilai tukar mata uang asing Risiko nilai tukar mata uang asing adalah risiko dimana nilai wajar atau arus kas masa datang dari suatu instrumen keuangan akan berfluktuasi akibat perubahan nilai tukar mata uang asing. Eksposur Grup terhadap fluktuasi nilai tukar terutama berasal dari utang usaha Grup yang sebagian besar dalam Dolar Amerika Serikat. Sebagai bagian dari usaha Grup untuk mengelola eksposur atas mata uang asing, Grup memasuki kontrak swap nilai tukar mata uang asing dengan lembaga-lembaga keuangan internasional. Sebagai hasil dari kontrak tersebut, Grup yakin bahwa Grup telah mengurangi beberapa risiko nilai tukar mata uang asing, meskipun aktivitas lindung nilai yang dilakukan oleh Grup tidak mencakup seluruh eksposur mata uang asing. Aset dan liabilitas moneter Grup dalam mata uang asing pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 disajikan pada Catatan 39.
23
PT VOKSEL ELECTRIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2013 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 3. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN DAN MANAJEMEN PERMODALAN (lanjutan) a. Manajemen Risiko Keuangan (lanjutan) (i) Risiko pasar (lanjutan) Risiko harga Risiko harga adalah risiko kerugian finansial yang disebabkan pergerakan harga komoditas bahan baku produksi Grup. Grup menghadapi risiko harga akibat perubahan harga dimasa yang akan datang untuk rencana pembelian aluminium dan tembaga dengan kandungan tinggi (High Concentrate Aluminum and Copper). Oleh karena itu, Grup menggunakan kontrak komoditas berjangka (jual-beli) dengan lembaga-lembaga keuangan internasional sehubungan dengan adanya risiko perubahan harga bahan baku tersebut. Grup yakin bahwa Grup telah mengurangi beberapa risiko perubahan harga komoditas di masa yang akan datang. Risiko tingkat suku bunga Risiko tingkat suku bunga adalah risiko nilai wajar atau arus kas masa depan dari instrumen keuangan yang berfluktuasi akibat perubahan tingkat suku bunga pasar. Eksposur Grup terhadap perubahan tingkat bunga pasar berhubungan dengan kas dan setara kas, dana yang terbatas penggunaannya, utang bank dan utang pembiayaan jangka pendek dan panjang. Pada saat ini Grup memiliki eksposur terutama pada utang bank dan utang pembiayaan jangka pendek dan panjang, yang berpengaruh pada pengembalian pinjaman tersebut pada saat jatuh tempo. Tabel berikut menampilkan nilai tercatat, serta masa jatuh tempo dari aset dan liabilitas keuangan Grup yang terkena risiko suku bunga: Suku bunga efektif Aset Kas dan setara kas Dana yang terbatas penggunaannya Liabilitas Pinjaman bank jangka pendek Pinjaman jangka panjang jatuh tempo dalam waktu satu tahun - Utang bank - Utang sewa guna usaha - Utang pembiayaan konsumen Pinjaman jangka panjang - setelah dikurangi bagian jatuh tempo dalam waktu satu tahun - Utang bank - Utang sewa guna usaha - Utang pembiayaan konsumen
Kurang dari satu tahun
Lebih dari Satu tahun
Total
2-3
98.190.561.686
-
98.190.561.686
2-3
18.746.777
-
18.746.777
9 - 11
337.359.547.673
-
337.359.547.673
10 - 11 9,90 - 15,70 4,99 - 16,31
4.797.425.822 979.356.691 250.405.590
-
4.797.425.822 979.356.691 250.405.590
10 - 11 9,90 - 15,70 4,99 - 16,31
-
15.587.574.178 141.743.794 180.023.083
15.587.574.178 141.743.794 180.023.083
(ii) Risiko kredit Risiko kredit adalah risiko kerugian keuangan kepada Grup jika pelanggan gagal untuk memenuhi liabilitas sesuai kontrak, tidak ada konsentrasi atas risiko kredit yang signifikan. Grup mengelola dan mengendalikan risiko kredit dengan menetapkan batas-batas risiko yang dapat diterima bagi setiap pelanggannya dan memantau eksposur yang terkait dengan pembatasan ini. Grup melakukan hubungan bisnis hanya dengan pihak ketiga yang memiliki reputasi dan kredibel. Grup juga mempunyai kebijakan yang mengharuskan setiap pelanggannya untuk melalui prosedur verifikasi kredit. Selain itu, jumlah piutang dipantau secara terus menerus untuk mengurangi risiko kerugian penurunan nilai. 24
PT VOKSEL ELECTRIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2013 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 3. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN DAN MANAJEMEN PERMODALAN (lanjutan) a. Manajemen Risiko Keuangan (lanjutan) (ii) Risiko kredit (lanjutan) Tabel berikut menampilkan eksposur atas aset keuangan Grup yang berhubungan dengan risiko kredit dari Grup: 31 Desember 2013 Konsentrasi Risiko Kredit Institusi Piutang usaha, bersih Piutang lain-lain
Eksposur Maksimum
Lainnya
888.289.210.329 88.987.589.243
-
888.289.210.329 88.987.589.243
977.276.799.572
-
977.276.799.572
Manajemen berkeyakinan bahwa seluruh aset keuangan di atas tidak ada yang mengalami penurunan nilai aset atau telah lewat dari masa jatuh tempo dalam setiap tanggal pelaporannya dan selalu memiliki kualitas kredit yang baik. (iii) Risiko likuiditas Risiko likuiditas adalah risiko bahwa Grup akan mengalami kesulitan dalam pencairan dana untuk memenuhi komitmen terkait dengan instrumen keuangan. Kebijakan Grup adalah untuk secara teratur memantau kebutuhan likuiditas saat ini dan masa depan untuk memastikan bahwa Grup mempunyai cadangan uang tunai yang cukup untuk memenuhi kebutuhan likuiditas dalam jangka pendek serta jangka panjang. Liabilitas keuangan Grup pada tanggal pelaporan akan jatuh tempo dalam waktu kurang dari satu tahun berdasarkan nilai tercatat yang disajikan dalam laporan keuangan konsolidasian Grup. Tabel di bawah ini menampilkan masa jatuh tempo dari aset keuangan dan liabilitas keuangan Grup berdasarkan pada kontrak pembayaran yang tidak terdiskonto. 1 Tahun Aset Kas dan setara kas Dana yang terbatas penggunaannya Piutang usaha Piutang lain-lain Piutang derivatif Jumlah aset
1-2 Tahun
3-5 Tahun
Total
98.190.561.686
-
-
98.190.561.686
18.746.777 888.289.210.329 88.987.589.243 40.613.920.779
-
-
18.746.777 888.289.210.329 88.987.589.243 40.613.920.779
1.116.100.028.814
-
- 1.116.100.028.814
-
-
337.359.547.673 827.373.226.348 65.750.427.358
Liabilitas Pinjaman bank jangka pendek 337.359.547.673 Utang usaha 827.373.226.348 Utang lain-lain 65.750.427.358 Pinjaman jangka panjang jatuh tempo dalam waktu satu tahun - Utang bank 4.797.425.822 - Utang sewa guna usaha 979.356.691 - Utang pembiayaan konsumen 250.405.590 Pinjaman jangka panjang - setelah dikurangi bagian jatuh tempo dalam waktu satu tahun - Utang bank - Utang sewa guna usaha - Utang pembiayaan konsumen -
-
-
4.797.425.822 979.356.691 250.405.590
10.710.641.292 141.743.794 144.195.843
4.876.932.886 35.827.239
15.587.574.178 141.743.794 180.023.082
Jumlah liabilitas
10.996.580.929
4.912.760.125 1.252.419.730.536
Aset (liabilitas) bersih
1.236.510.389.482 (120.410.360.668)
25
(10.996.580.929)
(4.912.760.125)
(136.319.701.722)
PT VOKSEL ELECTRIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2013 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 3. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN DAN MANAJEMEN PERMODALAN (lanjutan) b. Manajemen Permodalan Tujuan utama pengelolaan modal Grup adalah untuk memastikan pemeliharaan rasio modal yang sehat untuk mendukung usaha dan memaksimalkan nilai pemegang saham. Grup mengelola struktur permodalan dan melakukan penyesuaian, berdasarkan perubahan kondisi ekonomi. Beberapa instrumen utang Grup memiliki rasio keuangan yang mensyaratkan rasio leverage maksimum. Grup telah memenuhi semua persyaratan modal yang ditetapkan oleh pihak luar. Manajemen memantau modal dengan menggunakan beberapa ukuran leverage keuangan seperti rasio utang terhadap ekuitas dan debt service ratio. Tujuan Grup adalah mempertahankan rasio utang terhadap ekuitas sebesar maksimum 2,5 pada tanggal-tanggal pelaporan. Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, akun-akun Grup yang membentuk rasio utang terhadap ekuitas adalah sebagai berikut:
Pinjaman bank jangka pendek Pinjaman jangka panjang – bersih Total ekuitas Rasio utang terhadap ekuitas
2013
2012
337.359.547.673 20.385.000.000 601.249.018.963
127.060.385.578 603.066.052.747
0,59
0,21
4. SUMBER ESTIMASI KETIDAKPASTIAN Penyusunan laporan keuangan konsolidasian Grup mengharuskan manajemen untuk membuat pertimbangan, estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah yang dilaporkan dari pendapatan, beban, aset dan liabilitas, dan pengungkapan atas liabilitas kontinjensi, pada akhir tahun pelaporan. Ketidakpastian mengenai asumsi dan estimasi tersebut dapat mengakibatkan penyesuaian material terhadap nilai tercatat pada aset dan liabilitas dalam periode pelaporan berikutnya. Pertimbangan Pertimbangan berikut ini dibuat oleh manajemen dalam rangka penerapan kebijakan akuntansi Grup yang memiliki pengaruh paling signifikan atas jumlah yang diakui dalam laporan keuangan konsolidasian: Klasifikasi Aset dan Liabilitas Keuangan Grup menetapkan klasifikasi atas aset dan liabilitas tertentu sebagai aset keuangan dan liabilitas keuangan dengan mempertimbangkan bila definisi yang ditetapkan PSAK No. 55 (Revisi 2011) dipenuhi. Dengan demikian, aset keuangan dan liabilitas keuangan diakui sesuai dengan kebijakan akuntansi Grup seperti diungkapkan pada Catatan 2c. Penentuan Mata Uang Fungsional Mata uang fungsional dari setiap entitas dalam Grup adalah mata uang dari lingkungan ekonomi utama dimana entitas tersebut beroperasi. Mata uang tersebut adalah mata uang yang mempengaruhi pendapatan dan biaya dari masing-masing entitas. Penentuan mata uang fungsional bisa membutuhkan pertimbangan karena berbagai kompleksitas, antara lain, suatu entitas dapat bertransaksi dalam lebih dari satu mata uang dalam aktivitas usahanya sehari-hari.
26
PT VOKSEL ELECTRIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2013 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 4. SUMBER ESTIMASI KETIDAKPASTIAN (lanjutan) Estimasi dan Asumsi Asumsi utama masa depan dan sumber utama estimasi ketidakpastian lain pada tanggal pelaporan yang memiliki risiko signifikan bagi penyesuaian yang material terhadap nilai tercatat aset dan liabilitas untuk tahun berikutnya diungkapkan dibawah ini. Grup mendasarkan asumsi dan estimasi pada parameter yang tersedia pada saat laporan keuangan konsolidasian disusun. Asumsi dan situasi mengenai perkembangan masa depan mungkin berubah akibat perubahan pasar atau situasi di luar kendali Grup. Perubahan tersebut dicerminkan dalam asumsi terkait pada saat terjadinya. Pensiun dan Imbalan Kerja Penentutan kewajiban dan biaya pensiun dan liabilitas imbalan kerja Grup bergantung pada pemilihan asumsi yang digunakan oleh aktuaris independen dalam menghitung jumlah-jumlah tersebut. Asumsi tersebut termasuk antara lain, tingkat diskonto, tingkat kenaikan gaji tahunan, tingkat pengunduran diri karyawan tahunan, tingkat kecacatan, umur pensiun dan tingkat kematian. Hasil aktual yang berbeda dari asumsi yang ditetapkan Grup langsung diakui dalam laba atau rugi pada saat terjadinya. Sementara Grup berkeyakinan bahwa asumsi tersebut adalah wajar dan sesuai perbedaan signifikan pada hasil aktual atau perubahan signifikan dalam asumsi yang ditetapkan Grup dapat mempengaruhi secara material liabilitas diestimasi atas pensiun dan imbalan kerja dan beban imbalan kerja neto. Nilai tercatat atas liabilitas diestimasi atas imbalan kerja Grup pada tanggal 31 Desember 2013 adalah sebesar Rp10.498.119.388 (31 Desember 2012: Rp20.956.576.137). Penjelasan lebih rinci diungkapkan dalam Catatan 26. Cadangan atas Kerugian Penurunan Nilai Piutang Usaha Grup mengevaluasi akun tertentu jika terdapat informasi bahwa pelanggan yang bersangkutan tidak dapat memenuhi kewajiban keuangannya. Dalam hal tersebut, Grup mempertimbangkan, berdasarkan fakta dan situasi yang tersedia, termasuk namun tidak terbatas pada, jangka waktu hubungan dengan pelanggan dan status kredit dari pelanggan, untuk mencatat provisi yang spesifik atas jumlah piutang pelanggan guna mengurangi jumlah piutang yang diharapkan dapat diterima oleh Grup. Provisi yang spesifik ini dievaluasi kembali dan disesuaikan jika tambahan informasi yang diterima mempengaruhi jumlah cadangan kerugian penurunan nilai atas piutang usaha. Nilai tercatat dari piutang usaha Grup sebelum penyisihan kerugian penurunan nilai pada tanggal 31 Desember 2013 adalah sebesar Rp897.104.573.841 (31 Desember 2012: Rp783.343.601.133). Penjelasan lebih lanjut diungkapkan dalam Catatan 7. Penyusutan Aset Tetap Biaya perolehan aset tetap disusutkan dengan menggunakan metode saldo menurun, kecuali bangunan, disusutkan dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomisnya. Manajeman mengestimasi masa manfaat ekonomis aset tetap antara 4 sampai dengan 20 tahun. Ini adalah umur yang secara umum diharapkan dalam industri dimana Grup menjalankan bisnisnya. Perubahan tingkat pemakaian dan perkembangan teknologi dapat mempengaruhi masa manfaat ekonomis dan nilai sisa aset, dan karenanya biaya penyusutan masa depan mungkin direvisi. Nilai tercatat neto atas aset tetap Grup pada tanggal 31 Desember 2013 adalah sebesar Rp293.146.493.185 (31 Desember 2012: Rp232.745.037.636). Penjelasan lebih rinci diungkapkan dalam Catatan 14.
27
PT VOKSEL ELECTRIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2013 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 4. SUMBER ESTIMASI KETIDAKPASTIAN (lanjutan) Estimasi dan Asumsi (lanjutan) Pajak penghasilan Pertimbangan signifikan dilakukan dalam menentukan provisi atas pajak penghasilan badan. Terdapat transaksi dan perhitungan tertentu yang penentuan pajak akhirnya adalah tidak pasti sepanjang kegiatan usaha normal. Grup mengakui liabilitas atas pajak penghasilan badan berdasarkan estimasi apakah akan terdapat tambahan pajak penghasilan badan. Instrumen keuangan Grup mencatat aset dan liabilitas keuangan tertentu pada nilai wajar, yang mengharuskan penggunaan estimasi akuntansi. Sementara komponen signifikan atas pengukuran nilai wajar ditentukan menggunakan bukti obyektif yang dapat diverifikasi, jumlah perubahan nilai wajar dapat berbeda bila Grup menggunakan metodologi penilaian yang berbeda. Perubahan nilai wajar aset dan liabilitas keuangan tersebut dapat mempengaruhi secara langsung laba atau rugi Grup. Nilai tercatat dari aset keuangan pada nilai wajar dalam laporan posisi keuangan konsolidasian pada tanggal 31 Desember 2013 adalah sebesar Rp1.116.100.028.814 (31 Desember 2012: Rp1.044.686.341.747), sedangkan nilai tercatat liabilitas keuangan dalam laporan posisi keuangan konsolidasian pada tanggal 31 Desember 2013 adalah sebesar Rp1.252.419.730.537 (31 Desember 2012: Rp988.421.890.499) (Catatan 40). Realisasi dari Aset Pajak Tangguhan Aset pajak tangguhan diakui atas seluruh rugi fiskal yang belum digunakan sepanjang besar kemungkinannya bahwa penghasilan kena pajak akan tersedia sehingga rugi fiskal tersebut dapat digunakan. Estimasi signifikan oleh manajemen disyaratkan dalam menentukan jumlah aset pajak tangguhan yang dapat diakui, berdasarkan saat penggunaan dan tingkat penghasilan kena pajak dan strategi perencanaan pajak masa depan. Pada tanggal 31 Desember 2013, Grup memiliki rugi fiskal yang dapat dikompensasi sebesar Rp1.313.525.213 (31 Desember 2012: Rp1.188.630.993). Rugi fiskal tersebut terkait kepada Entitas Anak yang masih mengalami kerugian, belum daluwarsa dan tidak dapat digunakan untuk disalinghapuskan dengan penghasilan kena pajak entitas lain dalam Grup.
5. KAS DAN SETARA KAS
Kas Rupiah Dolar Amerika Serikat
28
2013
2012
335.540.655 538.687.160
588.716.401 105.861.597
874.227.815
694.577.998
PT VOKSEL ELECTRIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2013 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 5. KAS DAN SETARA KAS (lanjutan) 2013 Bank PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Rupiah Dolar Amerika Serikat PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Rupiah Dolar Amerika Serikat PT Bank Central Asia Tbk Rupiah Dolar Amerika Serikat Yen Jepang PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Rupiah Dolar Amerika Serikat Euro PT Bank ANZ Indonesia Rupiah PT Bank Jabar Banten Tbk Rupiah Dolar Amerika Serikat The Bank of Tokyo Mitsubishi Ufj Ltd Dolar Amerika Serikat PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk Rupiah Dolar Amerika Serikat Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Rupiah PT Bank Mizuho Indonesia Rupiah Dolar Amerika Serikat The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Ltd Rupiah Dolar Amerika Serikat PT Bank Capital Indonesia Tbk Rupiah Citibank, N.A Rupiah Dolar Amerika Serikat PT Bank Mega Tbk Rupiah Dolar Amerika Serikat PT Bank UOB Rupiah Dolar Amerika Serikat PT Bank CIMB Niaga Tbk Rupiah PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk Rupiah PT Bank Panin Indonesia Tbk Rupiah
Total
29
2012
7.615.029.460 53.835.023.787
20.427.956.412 83.816.630.294
7.127.257.613 7.450.471.765
1.148.289.178 53.763.556
11.184.998.310 576.610.872 5.671.725
28.254.843.358 553.108.248 6.841.489
4.639.045.402 274.862.608 59.311.691
701.738.659 18.493.665.159 -
1.354.765.769
-
666.815.153 73.731.139
266.439.250 58.439.098
661.246.912
331.534.693
520.599.810 30.630.957
93.798.901 24.648.830
504.563.065
454.617.921
29.502.813 290.199.771
30.960.337 414.725.896
21.688.622 196.175.617
23.438.622 642.247.457
112.472.672
-
15.767.308 18.582.009
20.139.308 24.503.490
24.164.437 9.882.354
24.509.521 8.486.547
4.925.972 11.862.686
-
256.639
284.051.124
-
498.569
216.933
652.294
97.316.333.871
156.160.528.211
98.190.561.686
156.855.106.209
PT VOKSEL ELECTRIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2013 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 6. DANA YANG TERBATAS PENGGUNAANNYA 2013 PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Rupiah Euro PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Rupiah Total
2012
11.324.052 -
83.409.824 74.022.519
7.422.725
-
18.746.777
157.432.343
Dana yang dibatasi penggunaannya di PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, merupakan rekening penampungan (escrow account) sehubungan transaksi dengan PT Industri Telekomunikasi Indo. Di awal tahun 2013 manajemen telah mengidentifikasikan bahwa sejumlah dana dalam bentuk rekening giro yang ditempatkan dalam PT Bank Mandiri (Persero) Tbk dapat diakses, dan kemungkinan tidak dibatasi penggunaannya. Pada laporan keuangan 2012, rekening giro tersebut disajikan sebagai “Dana yang terbatas penggunaanya”. Saat ini, rekening giro tersebut telah diklasifikasikan kembali sebagai “Kas dan setara kas” per 1 Januari 2013 (Catatan 41). Penyelesaian saldo atas rekening giro BNI yang dibatasi penggunaannya merupakan pencairan dana atas penyelesaian pinjaman kredit modal kerja dari PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atas take over pinjaman non cash loan dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (Catatan 17).
7. PIUTANG USAHA 2013 Pihak ketiga Dikurangi: Cadangan kerugian penurunan nilai
895.681.917.739 (8.815.363.512)
Pihak berelasi PT Alcarindo Prima SWCC Showa Holdings Co., Ltd.
Total
2012 772.098.805.418 (8.536.342.417)
886.866.554.227
763.562.463.001
1.422.656.102 -
11.228.694.778 16.100.937
1.422.656.102
11.244.795.715
888.289.210.329
774.807.258.716
Rincian umur piutang usaha dihitung sejak tanggal faktur adalah sebagai berikut: 2013 Belum jatuh tempo Telah jatuh tempo 1-30 hari 31-60 hari Lebih dari 60 hari Dikurangi: Cadangan kerugian penurunan nilai
346.710.187.725
436.474.457.653
116.383.264.467 65.972.557.690 368.038.563.959
87.952.947.651 52.732.662.627 206.183.533.202
897.104.573.841
783.343.601.133
(8.815.363.512)
Total
888.289.210.329
30
2012
(8.536.342.417) 774.807.258.716
PT VOKSEL ELECTRIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2013 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 7. PIUTANG USAHA (lanjutan) Analisis perubahan cadangan penurunan nilai piutang usaha adalah sebagai berikut: 2013
2012
Saldo awal Penambahan cadangan kerugian penurunan nilai Penghapusan cadangan kerugian penurunan nilai
8.536.342.417 279.021.095 -
8.473.537.816 170.582.175 (107.777.574)
Saldo akhir tahun
8.815.363.512
8.536.342.417
Rincian piutang usaha menurut jenis mata uang adalah sebagai berikut: 2013 Rupiah Mata Uang Asing (31 Desember 2013: USD24.063.475,65; dan 31 Desember 2012: USD12.927.074,29) Dikurangi: Cadangan kerugian penurunan nilai
603.794.869.122
658.338.792.720
293.309.704.719
125.004.808.413
897.104.573.841
783.343.601.133
(8.815.363.512)
Total
2012
888.289.210.329
(8.536.342.417) 774.807.258.716
Berdasarkan hasil penelaahan atas kolektibilitas akun piutang masing-masing pelanggan pada akhir tahun, Manajemen berkeyakinan bahwa penyisihan penurunan nilai piutang telah memadai untuk menutupi kemungkinan kerugian dari tidak tertagihnya piutang usaha. Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, sejumlah piutang usaha senilai minimal 100% dari limit kredit yang diterima dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk dan PT Bank ANZ Indonesia dijadikan sebagai jaminan atas pinjaman bank jangka pendek (Catatan 17). 8. PIUTANG LAIN-LAIN 2013 Pihak ketiga: Deposito jaminan Lain-lain
Pihak berelasi: PT Alcarindo Prima SWCC Showa Holdings Co., Ltd. Lain-lain
Total
2012
87.442.685.476 1.113.722.391
97.208.308.040 1.231.999.435
88.556.407.867
98.440.307.475
337.187.774 93.993.602 -
337.187.774 93.993.602 1.316.512.172
431.181.376
1.747.693.548
88.987.589.243
100.188.001.023
Deposito jaminan diatas merupakan marginal deposit sehubungan dengan fasilitas Letter of Credit (L/C) yang diberikan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk kepada Perusahaan (Catatan 17). Berdasarkan hasil penelaahan kolektibilitas akun piutang lain-lain masing-masing pelanggan pada akhir tahun, Manajemen berpendapat tidak perlu membentuk penyisihan kerugian penurunan nilai karena berkeyakinan seluruh piutang dapat tertagih. 31
PT VOKSEL ELECTRIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2013 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 9. PIUTANG DERIVATIF 2013
2012
Ong First Pte., Ltd. MF Global Pte., Ltd. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Jefferies Bache Financial Services, Inc.
31.441.516.637 7.086.744.826 1.744.044.795 341.614.521
6.975.366.298 5.622.185.779 80.991.379 -
Total
40.613.920.779
12.678.543.456
a. Transaksi Swap dan Forward Komoditas Perusahaan menghadapi risiko harga akibat perubahan harga dimasa yang akan datang untuk rencana pembelian Aluminium dan Tembaga dengan Kandungan Tinggi (High Concentrate Aluminum and Copper). Oleh karena itu, Perusahaan menggunakan kontrak komoditas berjangka (jual-beli) sehubungan dengan adanya risiko perubahan harga bahan baku tersebut. Menurut kontrak tersebut, Perusahaan harus menempatkan sejumlah uang sebagai nilai awal kontrak, untuk kemudian dikelola oleh Perusahaan broker. Keuntungan atau kerugian dari setiap transaksi penyelesaian derivatif akan secara otomatis dibukukan dan akan menambah atau mengurangi jumlah nilai awal kontrak yang ada. Nilai kontrak Perusahaan dihitung berdasarkan harga forward maupun swap di London Metal Exchange. 2013 Ong First Pte. Ltd.(31 Desember 2013: USD306.276,21; 31 Desember 2012: USD721.340,88) MF Global Pte. Ltd. (31 Desember 2013 dan 2012: masing-masing USD107.404,94) Jefferies Bache Financial Services, Inc. (31 Desember 2013: USD28.026,46) Total
2012
3.733.200.724
6.975.366.297
1.309.158.814
1.038.605.770
341.614.521
-
5.383.974.059
8.013.972.067
b. Transaksi Swap dan Forward mata uang asing Perusahaan melakukan transaksi swap maupun forward mata uang asing dengan MF Global Pte. Ltd., dan Ong First Tradition Pte. Ltd., dan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk atas jual - beli mata uang asing (Dolar Amerika Serikat) pada tanggal tertentu. Kontrak ini merupakan langkah untuk memperkecil eksposur akan perubahan nilai tukar mata uang asing khususnya atas sejumlah utang dan piutang yang dilaporkan sebagian besar dalam mata uang asing. Menurut kontrak tersebut, Perusahaan harus menempatkan sejumlah uang sebagai nilai awal kontrak, untuk kemudian dikelola oleh Perusahaan broker. Keuntungan atau kerugian dari setiap transaksi penyelesaian derivatif akan secara otomatis dibukukan dan akan menambah atau mengurangi jumlah nilai awal kontrak yang ada. 2013 2012 MF Global Pte. Ltd. (31 Desember 2013 dan 2012 masing-masing USD474.000,00) Ong First Pte. Ltd. (31 Desember 2013: USD2.273.223,06) PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (31 Desember 2013: USD143.083,50 dan 31 Desember 2012: USD8.375,53)
5.777.586.012
4.583.580.010
27.708.315.913
-
1.744.044.795
80.991.379
Total
35.229.946.720
4.664.571.389
32
PT VOKSEL ELECTRIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2013 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 9. PIUTANG DERIVATIF (lanjutan) Transaksi-transaksi derivatif diatas tidak memenuhi kriteria lindung nilai untuk tujuan akuntansi dan diakui pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Pada tanggal 1 November 2011, MF Global Singapore Pte. Ltd. (“MF Global”) telah menunjuk Provisional Liquidators dari KPMG Singapura untuk membantu proses likuidasi MF Global. Likuidasi dilakukan berkaitan dengan kebangkrutan MF Global, dari MF Global yang berlokasi di Amerika Serikat. Sejak tanggal 1 November 2011, Perusahaan tidak lagi melakukan transaksi derivatif dengan MF Global. Perusahaan telah menerima bagian pembayaran atas piutang derivatif MF Global sebesar USD1.766.715 pada tahun 2012. Manajemen memiliki keyakinan bahwa sisa piutang ke MF Global dapat tertagih, sehingga Manajemen tidak membentuk penyisihan kerugian penurunan nilai masingmasing per tanggal 31 Desember 2013 dan 2012.
10. PERSEDIAAN 2013
2012
Barang jadi Bahan baku Barang dalam proses Bahan pembantu Suku cadang
156.353.228.524 95.252.856.082 91.320.455.458 19.265.649.968 3.609.256.306
134.170.871.795 75.634.855.173 92.440.988.893 16.701.881.074 2.937.377.756
Neto
365.801.446.338
321.885.974.691
Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, persediaan diasuransikan pada PT Asuransi Wahana Tata, terhadap risiko kebakaran dan risiko lainnya dengan nilai pertanggungan masing-masing sebesar Rp397,9 milyar. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup memadai untuk menutup kemungkinan kerugian yang timbul atas risiko-risiko yang dipertanggungkan tersebut. Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, seluruh persediaan dijadikan sebagai jaminan atas pinjaman bank jangka pendek PT Bank Mandiri Tbk (Catatan 17). Manajemen berpendapat bahwa nilai tercatat persediaan pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 telah mencerminkan nilai realisasi bersihnya. 11. ASET LANCAR LAINNYA 2013
2012
Uang muka pembelian lokal Uang muka pembelian import Provisi bank Asuransi dibayar dimuka Lain-lain
12.385.051.230 11.315.944.803 616.666.667 517.392.871 475.030.949
16.484.551.426 20.076.249.677 475.000.000 351.406.268 673.105.885
Total
25.310.086.520
38.060.313.256
33
PT VOKSEL ELECTRIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2013 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 12. PROYEK DALAM PELAKSANAAN Merupakan proyek dalam pelaksanaan atas jasa kontraktor Entitas Anak dengan rincian sebagai berikut: 2013 2012 BPS Kariangau Genset Suralaya Senipah SS Lain-lain (masing-masing di bawah Rp1 milyar) CGS Project Jabar Jaringan telkom PT PGAS Telekomunikasi Total
10.204.100.927 4.581.695.069 3.899.475.769 1.591.491.852
1.029.149.961 3.305.344.489 6.798.775.468
20.276.763.617
11.133.269.918
1.739.630.904 1.183.743.400
-
23.200.137.921
11.133.269.918
13. PENYERTAAN SAHAM 2013 Persentase kepemilikan
Nilai tercatat 1 Jan. 2013
Penambahan
Nilai tercatat 31 Des. 2013
Penyesuaian
Entitas Anak BPS Metode ekuitas PT Maju Bersama Gemilang
50%
2.500.000.000
-
(2.500.000.000)
-
50%
2.500.000.000
-
(2.500.000.000)
-
5.000.000.000
-
(5.000.0000.000)
Entitas Anak PME Metode ekuitas PT Maju Bersama Gemilang
-
2012 Persentase kepemilikan
Nilai tercatat 1 Jan. 2012
Penambahan
Bagian laba (rugi)
Nilai tercatat 31 Des. 2012
Entitas Anak BPS Metode ekuitas PT Maju Bersama Gemilang
50%
-
2.500.000.000
-
2.500.000.000
50%
-
2.500.000.000
-
2.500.000.000
-
5.000.000.000
-
5.000.000.000
Entitas Anak PME Metode ekuitas PT Maju Bersama Gemilang
Berdasarkan Akta Pendirian Perseroan Terbatas PT Maju Bersama Gemilang (“MBG”) pada tanggal 18 Mei 2011 No. 025 yang di setujui oleh KEMENKUMHAM No. AHU-31952.AH.01.01. Tahun 2011 pada tanggal 24 Juni 2011, untuk pertama kalinya telah diambil bagian dan di setor penuh dengan uang tunai melalui kas masing-masing Entitas Anak sejumlah 5.000 saham atau seluruhnya dengan nilai nominal Rp5.000.000.000 oleh para pendiri PT Maju Bersama Gemilang, BPS sejumlah 2.500 saham dengan nilai nominal seluruhnya sebesar Rp2.500.000.000 dan PME sejumlah 2.500 saham dengan nilai nominal seluruhnya sebesar Rp2.500.000.000. Sehingga seluruhnya berjumlah 5.000 saham dengan nilai nominal seluruhnya sebesar Rp5.000.000.000.
34
PT VOKSEL ELECTRIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2013 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 13. PENYERTAAN SAHAM (lanjutan) Pada tanggal 31 Desember 2013, laporan keuangan MBG dikonsolidasi karena kemampuan Perusahaan untuk mengendalikan kegiatan usahanya. Pada tanggal 31 Desember 2012, investasi tersebut dicatat dengan metode ekuitas, karena belum terbukti kendali Perusahaan terhadap kegiatan usaha MBG. Nilai tercatat dari investasi pada Entitas Asosiasi masing-masing Entitas Anak mendekati nilai perolehannya karena MBG belum beroperasi komersial.
14. ASET TETAP 2013 Saldo awal Harga perolehan Pemilikan langsung Tanah Bangunan dan prasarana Mesin Instalasi listrik, peralatan dan pengangkutan Perabotan dan peralatan
Total harga perolehan Akumulasi penyusutan Pemilikan langsung Bangunan dan prasarana Mesin Instalasi listrik, peralatan dan pengangkutan Perabotan dan peralatan
Aset sewa pembiayaan Mesin Kendaraan Total akumulasi penyusutan Nilai buku
Pengurangan
Reklasifikasi
-
Saldo akhir
43.575.379.361 69.551.284.568 305.590.091.702
4.736.417.000 11.947.964.845 45.985.513.911
114.986.454.690 10.039.660.468
37.720.722.630 1.467.088.334
(248.800.000) -
1.312.860.137 (945.393.320)
153.771.237.457 10.561.355.482
543.742.870.789
101.857.706.720
(248.800.000)
367.466.817
645.719.244.326
-
357.648.480
-
-
357.648.480
12.793.735.394 2.884.666.817
-
-
559.421.273.000
102.215.355.200
(21.801.749.299) (220.346.429.041)
(3.422.064.263) (21.067.148.606)
-
(71.623.476.190 ) (8.109.477.435)
(14.503.771.111) (991.536.117)
65.533.333 -
(119.626.026) 85.406.931
(86.181.339.994) (9.015.606.621)
(321.881.131.965)
(39.984.520.097)
65.533.333
(34.219.095)
(361.834.337.824)
(4.085.334.763) (709.768.636)
(1.185.700.272) (460.412.615)
-
34.219.095
(5.271.035.035) (1.135.962.156)
(326.676.235.364)
(41.630.632.984)
65.533.333
-
(368.241.335.015)
Aset dalam penyelesaian Sewa pembiayaan Mesin Kendaraan
Penambahan
-
(367.466.817)
(248.800.000)
48.311.796.361 81.499.249.413 351.575.605.613
12.793.735.394 2.517.200.000
-
661.387.828.200
-
(25.223.813.562) (241.413.577.647)
232.745.037.636
293.146.493.185
2012 Saldo awal Harga perolehan Pemilikan langsung Tanah Hak atas tanah Bangunan dan prasarana Mesin Instalasi listrik, peralatan dan pengangkutan Perabotan dan peralatan
Aset dalam penyelesaian Sewa pembiayaan Mesin Kendaraan Total harga perolehan
Penambahan
Pengurangan
33.993.487.879 83.398.900 60.346.919.398 274.125.777.006
12.904.921.730 9.204.365.170 31.464.314.696
94.471.222.975 8.281.759.392
19.987.961.715 1.757.901.076
471.302.565.550
75.319.464.387
28.500.000
-
12.793.735.394 2.518.470.000
893.466.817
486.643.270.944
76.212.931.204
35
Reklasifikasi
(3.323.030.248) -
Saldo akhir
(83.398.900) -
43.575.379.361 69.551.284.568 305.590.091.702
527.270.000 -
114.986.454.690 10.039.660.468
(3.323.030.248)
443.871.100
543.742.870.789
(28.500.000)
-
-
-
(3.351.530.248)
(527.270.000)
12.793.735.394 2.884.666.817
(83.398.900)
559.421.273.000
PT VOKSEL ELECTRIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2013 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 14. ASET TETAP (lanjutan) 2012 Saldo awal Akumulasi penyusutan Pemilikan langsung Hak atas tanah Bangunan dan prasarana Mesin Instalasi listrik, peralatan dan pengangkutan Perabotan dan peralatan
Aset sewa pembiayaan Mesin Kendaraan Total akumulasi penyusutan Nilai buku
Penambahan
Pengurangan
Reklasifikasi
Saldo akhir
(83.398.900) (18.855.601.990) (203.205.001.510)
(2.946.147.309) (17.141.427.531)
-
83.398.900 -
(21.801.749.299) (220.346.429.041)
(60.605.572.901) (7.347.386.406)
(10.609.805.376) (762.091.029)
-
(408.097.913) -
(71.623.476.190) (8.109.477.435)
(290.096.961.707)
(31.459.471.245)
-
(324.699.013)
(321.881.131.965)
(2.793.693.761) (463.759.536)
(1.291.641.001) (654.107.013)
-
408.097.913
(4.085.334.763) (709.768.636)
(293.354.415.005)
(33.405.219.259)
-
83.398.900
(326.676.235.364)
193.288.855.939
232.745.037.636
Pembebanan penyusutan adalah sebagai berikut: 2013 Perusahaan Beban pokok penjualan Beban usaha - umum dan administrasi Entitas Anak Beban usaha - umum dan administrasi Total
2012
33.139.394.723
27.585.542.616
3.235.716.727
2.698.590.180
5.255.521.534
3.121.086.463
41.630.632.984
33.405.219.259
Berdasarkan Akta Jual Beli No. 296/2012 tanggal 27 Desember 2012, Perusahaan membeli sebidang 2 tanah seluas 27.353 m dari PT Alcarindo, pihak berelasi, dengan mengadakan perjanjian jual beli atas Hak Guna Bangunan Nomor 4759/Limusnunggal dengan total keseluruhan biaya senilai 2 Rp12.904.921.730. Bersamaan dengan ini, Perusahaan juga menjual sebidang tanah seluas 7.815 m kepada PT Alcarindo dengan mengadakan perjanjian jual beli atas Hak Guna Bangunan Nomor 8487/Sukapura senilai Rp12.292.995.000 yang di aktakan dengan Akta Jual Beli No. 488/2012. Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, sebagian lain aset tetap Perusahaan juga dijadikan sebagai jaminan atas utang Bank (Catatan 17). Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, aset tetap kecuali tanah Perusahaan diasuransikan pada PT Asuransi Wahana Tata terhadap risiko kebakaran dan risiko lainnya dengan jumlah nilai pertanggungan masing-masing sebesar Rp550,6 dan Rp554,3 milyar. Pada tanggal 31 Desember 2013, Perusahaan mengasuransikan mesin dan peralatan pada PT Asuransi Jasa Tania, Tbk terhadap risiko kebakaran dan risiko lainnya dengan jumlah nilai pertanggungan USD3.379.017,72 dan EUR193.000, dan juga mengasuransikan bangunan Menara Karya terhadap risiko kebakaran dan risiko lainnya dengan jumlah nilai pertanggungan Rp3.689.600.000. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup memadai untuk menutup kemungkinan kerugian yang timbul atas risiko-risiko yang dipertanggungkan tersebut.
36
PT VOKSEL ELECTRIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2013 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 15. ASET TETAP YANG TIDAK DIGUNAKAN DARI OPERASI YANG DIHENTIKAN 2013 Saldo awal Harga perolehan gedung Akumulasi penyusutan gedung Nilai buku
3.176.748.084 (3.093.144.686)
Penambahan
Pengurangan
(32.618.832)
Saldo akhir -
83.603.398
3.176.748.084 (3.125.763.518) 50.984.566
2012 Saldo awal Harga perolehan gedung Akumulasi penyusutan gedung Nilai buku
3.176.748.084 (3.060.525.854)
Penambahan
Pengurangan
(32.618.832)
116.222.230
Saldo akhir -
3.176.748.084 (3.093.144.686) 83.603.398
Penyusutan aset tetap yang tidak digunakan dari operasi dalam penghentian diakui pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian masing-masing sebesar Rp32.618.832 pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, dicatat pada akun “Beban lain-lain”.
16. ASET TIDAK LANCAR LAINNYA 2013
2012
Pihak ketiga: Asuransi manulife Jaminan bea cukai Jaminan PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) Piutang pengurus dan karyawan Ruko Lain-lain
1.339.659.116 636.528.000 539.628.000 437.603.842 6.081.470.648
1.261.643.555 8.550.993.000 539.628.000 154.175.243 541.667.333 984.111.741
Total
9.034.889.606
12.032.218.872
Pada tanggal 31 Desember 2013, lain-lain merupakan jaminan tender dan proyek atas transaksi entitas anak BPS dengan pihak ketiga dan jaminan sehubungan dengan transaksi pinjaman entitas anak PME dengan PT Bank ANZ Indonesia (Catatan 17), sedangkan tanggal 31 Desember 2012, terdiri atas garansi bank atas transaksi PME dengan pihak ketiga.
17. PINJAMAN BANK JANGKA PENDEK 2013
2012
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. PT Bank ANZ Indonesia
326.822.835.950 10.536.711.723
127.060.385.578 -
Total
337.359.547.673
127.060.385.578
37
PT VOKSEL ELECTRIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2013 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 17. PINJAMAN BANK JANGKA PENDEK (lanjutan) a. Kredit Modal Kerja - PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (“Bank Mandiri”) Pada tanggal 16 September 2011, Perusahaan menerima pinjaman Kredit Modal Kerja No. CROKP/253/PK-KMK/2011 Akta No 15, dari Bank Mandiri sebagai take over fasilitas kredit modal kerja dari PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. Perjanjian ini telah mengalami beberapa kali perubahan, yang terakhir pada tanggal 12 September 2013 dengan fasilitas sebagai berikut: Tranche 1 Limit kredit Sifat kredit Jangka waktu
: Rp75.000.000.000 : Revolving : 16 Sept. 2013 s/d 15 Sept. 2014
Tranche 2 Limit Kredit : Rp32.546.460.000 Sifat Kredit : Non Revolving Jangka Waktu : 36 (tiga puluh enam) bulan Tingkat bunga pinjaman adalah 10,75 % untuk KMK Tranche 1 per tahun dan KMK Fixed Loan 10,25% per tahun. Agunan pinjaman ini adalah sebagai berikut:
Piutang usaha dan persediaan barang yang masing-masing diikat dengan Akta Jaminan Fidusia minimal 100% dari limit Kredit Modal Kerja dan Non Cash Loan yang juga diikat dengan Akta Jaminan Fidusia tersendiri. Tanah berikut bangunan di Jalan Raya Narogong KM 16, Desa Limus Nunggal, Kecamatan Cileungsi, Kabupaten Bogor yang diikat dengan Akta Hak Tanggungan senilai Rp131,12 milyar. Bangunan kantor yang terletak di Gedung Menara Karya Lantai 3 Jalan HR Rasuna Said yang diikat dengan Akta Hak Tanggungan senilai Rp4,750 milyar. SHGB sebidang tanah No. 4759/Limusnunggal atas nama PT Alcarindo Prima, pihak berelasi. SHGB sebidang tanah No. 1546 atas nama Perusahaan senilai Rp55,907 milyar. Mesin dan peralatan yang diikat dengan Akta Jaminan Fidusia senilai Rp153,056 milyar. Mesin dan peralatan baru yang akan diikat fidusia senilai Rp89,517 milyar.
Saldo pinjaman Kredit Modal Kerja ke Bank Mandiri pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 adalah masing-masing sebesar Rp69.272.105.517 dan Rp51.546.460.000. b. Fasilitas Non Cash Loan - PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (“Bank Mandiri”) Pada tanggal 16 September 2011 Perusahaan menerima pinjaman fasilitas non-cash loan dari Bank Mandiri berdasarkan Akta No. 16 tanggal 16 September 2011 dengan total limit sebesar USD83 juta yang dipergunakan untuk take over fasilitas dari BNI sebesar USD63 juta dan sisanya USD20 juta untuk tambahan fasilitas non cash loan. Agunan fasilitas ini adalah barang yang diimpor atau yang dibeli dan agunan tambahan bersifat paripasu dengan agunan fasilitas Kredit Modal Kerja. Perjanjian ini telah mengalami beberapakali perubahan, yang terakhir pada tanggal 24 Mei 2013, yang menyetujui penambahan limit sebesar USD20 juta dengan surat nomor : CBC.JPM/554/2013 tertanggal 22 Mei 2013 dari limit kredit awal sebesar USD94,5 juta menjadi sebesar USD114,5 juta. Atas pembukaan fasilitas L/C, Perusahaan diwajibkan membayar setoran jaminan sebesar 10% kepada Bank dari setiap L/C yang dibuka dan akan dikembalikan kembali kepada Perusahaan setelah L/C dilunasi. Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 sejumlah sisa setoran jaminan dicatat pada bagian Piutang lain-lain (Catatan 8). 38
PT VOKSEL ELECTRIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2013 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 17. PINJAMAN BANK JANGKA PENDEK (lanjutan) c. Fasilitas Pinjaman Pembiayaan Perdagangan – PT Bank ANZ Indonesia (“ANZ”) Pada tanggal 26 Juni 2013, PME menerima fasilitas pinjaman pembiayaan perdagangan No. 422C/TM/COM-NEW/06/2013 dari ANZ dengan batas fasilitas sebesar Rp40.000.000.000 yang dipergunakan untuk memberi diskon piutang milik PME dari para pembeli yang disetujui. Agunan fasilitas ini adalah gadai deposito atas nama PME, untuk menjamin 15% dari jumlah terhutang dan jaminan fidusia atas piutang dengan nilai penjaminan sebesar Rp40.000.000.000 (Catatan 7). Perjanjian pinjaman mencakup pembatasan - pembatasan umum antara lain, PME tidak diperkenankan menerima pinjaman tambahan dari para pemberi pinjaman dimasa yang akan datang, melakukan perubahan dalam susunan pengurus dan pemegang saham (yang membuat saham Perusahaan kurang dari 90%), mengumumkan dan melakukan pembayaran dividen dan investasi pada perusahaan lain, tanpa pemberitahuan atau persetujuan tertulis kepada ANZ. Tingkat bunga fasilitas adalah 9,75% per tahun (mengambang sesuai dengan kondisi pasar atas kebijakan ANZ). Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, Perusahaan dan PME telah mematuhi seluruh pembatasan yang disyaratkan oleh kreditor.
18. UTANG USAHA 2013 Pihak ketiga Pihak berelasi PT Alcarindo Prima SWCC Showa Cable Systems Co., Ltd.
Total
2012
775.304.796.626
760.181.363.300
52.068.429.722 -
6.082.677.277 24.113.397.033
52.068.429.722
30.196.074.310
827.373.226.348
790.377.437.610
Rincian utang usaha menurut jenis mata uang adalah sebagai berikut: 2013 Rupiah Mata Uang Asing USD (31 Desember 2013: USD62.166.203,43; 31 Desember 2012: USD70.792.515,27) EUR (31 Desember 2013: EUR16.823,43; 31 Desember 2012: EUR21.821,11) GBP (31 Desember: GBP10.290,00 31 Desember 2012: GBP55,00) SGD (31 Desember 2012: SGD2.129,98)
Total
39
2012
69.139.584.159
105.516.590.701
757.743.853.548
684.563.622.700
282.994.318
279.525.364
206.794.323 -
856.838 16.842.007
758.233.642.189
684.860.846.909
827.373.226.348
790.377.437.610
PT VOKSEL ELECTRIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2013 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 18. UTANG USAHA (lanjutan) Rincian umur utang usaha adalah sebagai berikut: 2013
2012
Belum jatuh tempo Telah jatuh tempo 1-30 hari 31-60 hari Lebih dari 60 hari
529.387.094.844
466.271.149.590
117.665.664.936 71.893.905.966 108.426.560.602
120.506.152.456 86.872.806.882 116.727.328.682
Total
827.373.226.348
790.377.437.610
19. UTANG LAIN-LAIN Pada tanggal 31 Desember 2013, akun ini terdiri atas utang pinjaman atas barang jadi, bahan baku, dan konsorsium oleh Perusahaan kepada pihak ketiga sebesar Rp56.238.987.073, jaminan pelanggan PME kepada pihak ketiga sebesar Rp9.506.440.285, dan utang pemegang saham CGS sebesar Rp5.000.000, sedangkan pada tanggal 31 Desember 2012, utang lain-lain terdiri atas utang pinjaman atas barang jadi, bahan baku, dan konsorsium oleh Perusahaan kepada pihak ketiga sebesar Rp62.724.218.899 dan utang pemegang saham CGS dan MBG sebesar Rp5.055.000.000.
20. PERPAJAKAN a. Estimasi Tagihan Pajak 2013 Perusahaan Pajak Penghasilan Badan 2013 Pajak Pertambahan Nilai 2012 Pajak Pertambahan Nilai 2013
2012
28.406.284.795 15.020.423.931 76.286.666.664
-
119.713.375.390
-
b. Pajak dibayar di muka 2013 Perusahaan Pajak Pertambahan Nilai 2012
2012 -
22.311.408.955
Entitas anak Pajak Pertambahan Nilai Pajak Penghasilan Pasal 21
54.874.740 -
3.659.810.931 13.503.260
Total
54.874.740
25.984.723.146
40
PT VOKSEL ELECTRIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2013 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 20. PERPAJAKAN (lanjutan) c. Utang Pajak 2013
2012
Perusahaan Pajak Penghasilan Pasal 21 Pajak Penghasilan Pasal 23 Pajak Penghasilan Pasal 25 Pajak Penghasilan Pasal 26 Pajak Penghasilan Pasal 4 ayat 2 Pajak Penghasilan Pasal 29
161.024.450 39.404.525 366.574.927 171.893.128 3.382.399 -
552.166.922 92.831.198 488.339.707 2.278.079.275 41.814.630 3.920.728.689
Entitas Anak Pajak Penghasilan Pasal 21 Pajak Penghasilan Pasal 23 Pajak Penghasilan Pasal 25 Pajak Penghasilan Pasal 29 Pajak Pertambahan Nilai
241.911.432 6.403.310 93.995.702 273.556.633 430.785.173
108.655.706 12.999.966 75.203.000 1.339.233.707 33.515.459
1.788.931.679
8.943.568.259
Total d. Beban Pajak Beban pajak Perusahaan dan Entitas Anak terdiri dari:
2013 Pajak Kini: Perusahaan Entitas Anak
Pajak Tangguhan: Perusahaan Entitas Anak
Beban pajak konsolidasian
2012
5.697.021.400 3.763.574.053
33.518.025.800 2.915.371.000
9.460.595.453
36.433.396.800
2.865.059.280 183.809.537
1.096.955.293 104.302.744
3.048.868.817
1.201.258.037
12.509.464.270
37.634.654.837
Rekonsiliasi antara laba sebelum pajak penghasilan menurut laporan laba rugi komprehensif konsolidasian dengan taksiran laba kena pajak Perusahaan adalah sebagai berikut: 2013 Laba sebelum taksiran pajak penghasilan menurut laporan laba rugi komprehensif konsolidasian Laba Entitas Anak sebelum taksiran pajak penghasilan Penyesuaian atas: Penghasilan yang dikenakan pajak final Entitas Anak Beban yang dikenakan pajak final Entitas Anak Laba Perusahaan sebelum pajak penghasilan tidak final
41
51.602.217.442
2012 184.655.229.128
(11.594.556.905)
(9.270.960.237)
(16.420.360.100)
(16.367.463.303)
14.651.793.420
13.331.518.307
38.239.093.857
172.348.323.895
PT VOKSEL ELECTRIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2013 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 20. PERPAJAKAN (lanjutan) d. Beban Pajak (lanjutan) 2013 Penyesuaian fiskal terdiri dari: Beda tetap: Beban yang tidak diperkenankan Pendapatan bunga Beda temporer: Imbalan kerja karyawan Kerugian penurunan nilai persediaan Penghapusan penurunan nilai piutang Penyusutan aset tetap Sewa pembiayaan
Penghasilan kena pajak Perusahaan
2012
1.935.435.074 (229.184.280)
238.241.867 (608.616.035)
1.706.250.794
(370.374.168)
(10.629.794.752) 5.611.096.505 (6.441.538.871)
(3.766.288.398) (468.459.740) (107.777.574) (7.158.097.388) 7.112.801.926
(11.460.237.118)
(4.387.821.174)
28.485.107.533
167.590.128.553
5.697.021.400 -
33.518.025.800
5.697.021.400
33.518.025.800
Dikurangi: Pajak penghasilan dibayar dimuka Pajak penghasilan pasal 22 Pajak penghasilan pasal 23 Pajak penghasilan pasal 25
(26.749.185.650) (5.668.210) (7.348.452.335)
(18.931.447.893) (248.495.440) (10.417.353.778)
Jumlah pajak dibayar di muka
(34.103.306.195)
(29.597.297.111)
Estimasi pajak penghasilan (lebih) kurang bayar Perusahaan
(28.406.284.795)
3.920.728.689
Taksiran beban pajak penghasilan badan *) 20% x Rp28.485.107.000 *) 20% x Rp167.590.129.000 *) setelah pembulatan
Taksiran beban pajak kini Perusahaan
Dalam laporan keuangan konsolidasian ini, jumlah penghasilan kena pajak didasarkan atas perhitungan sementara, karena Perusahaan belum menyampaikan Surat Pemberitahuan Tahunan pajak penghasilan badan. Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 81 tahun 2007 (“PP 81/2007”), tanggal 28 Desember 2007, tentang Penurunan Tarif Pajak Penghasilan bagi Wajib Pajak Badan Dalam Negeri yang Berbentuk Perseroan Terbuka yang berlaku efektif tanggal 1 Januari 2008 dan Peraturan Menteri Keuangan No. 238/PMK.03/2008 tanggal 30 Desember 2008 tentang Tata Cara Pelaksanaan dan Pengawasan Pemberian Penurunan Tarif Bagi Wajib Pajak Badan Dalam Negeri yang berbentuk Perseroan Terbuka, Perseroan Terbuka Dalam Negeri di Indonesia dapat memperoleh penurunan tarif Pajak Penghasilan sebesar 5% lebih rendah dari tarif tertinggi Pajak Penghasilan sebagaimana diatur dalam Pasal 17 ayat 1b Undang-undang Pajak Penghasilan, dengan memenuhi kriteria-kriteria yang ditentukan, yaitu perseroan yang saham atau efek bersifat ekuitas lainnya tercatat di Bursa Efek Indonesia yang jumlah kepemilikan saham publiknya 40% atau lebih dari keseluruhan saham yang disetor dan saham tersebut dimiliki paling sedikit oleh 300 pihak, masing-masing pihak hanya boleh memiliki saham kurang dari 5% dari keseluruhan saham yang disetor.
42
PT VOKSEL ELECTRIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2013 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 20. PERPAJAKAN (lanjutan) d. Beban Pajak (lanjutan) Ketentuan sebagaimana dimaksud harus dipenuhi oleh perseroan terbuka dalam waktu paling singkat 6 bulan dalam jangka waktu 1 tahun pajak. Wajib pajak harus melampirkan Surat Keterangan dari Biro Administrasi Efek pada Surat Pemberitahuan Tahunan PPh Wajib Pajak Badan dengan melampirkan formulir X.H.1-6 sebagaimana diatur dalam Peraturan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) No. X.H.1 untuk setiap tahun pajak terkait. Rekonsiliasi antara estimasi pajak penghasilan yang dihitung dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku sebesar 25% dari laba akuntansi sebelum estimasi beban (manfaat) pajak penghasilan dan beban pajak seperti yang tercantum dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian untuk periode-periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 adalah sebagai berikut: 2013
2012
Laba sebelum pajak penghasilan menurut laporan laba rugi komprehensif konsolidasian Penghasilan bersih dari pendapatan final Penyesuaian konsolidasian
51.602.217.442 (1.768.566.679) 58.127.590
184.655.229.128 -
Laba sebelum manfaat (beban) pajak konsolidasian sebelum eliminasi
49.891.778.353
184.655.229.128
12.472.944.588
46.163.807.282
Beban pajak tarif 25% Pengaruh pajak atas beda tetap Perusahaan dan Entitas Anak Pengaruh penurunan tarif pajak penghasilan dalam perhitungan pajak kini Perusahaan Taksiran beban pajak neto menurut laporan laba rugi komprehensif konsolidasian
1.383.758.222
(152.289.037)
(1.347.238.540)
(8.376.863.408)
12.509.464.270
37.634.654.837
e. Pajak Tangguhan Rincian dari aset pajak tangguhan Grup pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 adalah sebagai berikut:
31 Des.2011 Perusahaan Aset (liabilitas) Pajak Tangguhan: Imbalan kerja karyawan Kerugian penurunan nilai piutang Penyusutan aset tetap Kerugian penurunan nilai persediaan Sewa pembiayaan Aset (liabilitas) Pajak Tangguhan
2012 Dibebankan (dikreditkan) ke laporan laba rugi komprehensif
5.982.901.657
(941.572.099)
2.118.384.453 -
(26.944.393) (1.789.524.347)
117.114.935 (950.137.128 )
7.268.263.918
31 Des.2012
2013 Dibebankan (dikreditkan) ke laporan laba rugi komprehensif
5.041.329.558
(2.657.448.688)
2,383.880.870
2.091.440.060 (1.789.524.347 )
1.402.774.126
2.091.440.060 (386.750.221) (782.321.365 )
(117.114.935) 1.778.200.481
828.063.353
(1.610.384.718)
(1.096.955.293)
6.171.308.624
(2.865.059.280)
43
31 Des.2013
3.306.249.344
PT VOKSEL ELECTRIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2013 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 20. PERPAJAKAN (lanjutan) e. Pajak Tangguhan (lanjutan)
31 Des.2011
2012 Dibebankan (dikreditkan) ke laporan laba rugi komprehensif
2013 Dibebankan (dikreditkan) ke laporan laba rugi komprehensif
31 Des.2012
31 Des.2013
Entitas Anak Aset (liabilitas) Pajak Tangguhan: Imbalan kerja karyawan Penyusutan aset tetap Sewa pembiayaan Rugi fiskal
351.254.407 48.612.520 -
197.814.477 (560.427.937) (38.847.031) 297.157.747
197.814.477 (209.173.530 ) 9.765.489 297.157.747
42.834.501 (202.427.629) (55.439.964) 31.223.555
240.648.978 (411.601.159 ) (45.674.475 ) 328.381.302
Aset (liabilitas) Pajak Tangguhan
399.866.927
(104.302.744)
295.564.183
(183.809.537)
111.754.646
Aset Pajak Tangguhan Konsolidasian-neto
7.668.130.845
6.466.872.807
3.418.003.990
Aset dan liabilitas pajak tangguhan, selain akumulasi rugi fiskal, berasal dari perbedaan metode atau dasar yang digunakan untuk tujuan pencatatan menurut pelaporan akuntansi dan pajak, terutama terdiri dari penyusutan aset tetap, cadangan kerugian penurunan nilai, transaksi sewa guna usaha dan provisi untuk kesejahteraan karyawan. Manajemen berpendapat bahwa penyisihan aset pajak tangguhan adalah cukup untuk menutup manfaat yang mungkin tidak dapat direalisasi. f.
Surat Ketetapan Pajak Perusahaan Pada tahun 2013, Perusahaan telah menerima sejumlah Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (“SKPKB”) dan Surat Tagihan Pajak (“STP”) atas pemeriksaan pajak untuk tahun buku 2010-2012 dari Direktorat Jendral Pajak. Rincian Surat Ketetapan Pajak dan Surat Tagihan Pajak yang diterima Perusahaan pada tahun 2013 adalah sebagai berikut: No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Jenis surat STP PPN STP PPN STP PPN STP PPN STP PPN STP PPh 25/29 STP PPh 25/29 STP PPh 25/29 STP PPh 21 Final SKPKB PPh 21
Nomor surat
Tanggal surat
Periode
00143/107/10/054/12 00144/107/10/054/12 00011/109/10/054/13 00182/107/11/054/12 00185/107/11/054/12 00120/106/12/054/12 00121/106/12/054/12 00122/106/12/054/12 00001/143/11/436/13 00041/201/11/436/13
September 2010 Januari 2010 2010 Juli 2011 Desember 2011 Mei 2012 April 2012 Juni 2012 Jan - Des 2011 Jan - Des 2011
20/12/2012 20/12/2012 27/05/13 20/12/12 20/12/12 20/12/12 20/12/12 20/12/12 08/02/13 08/02/13
Nilai pokok 57.222.301 205.842 26.169.712 158.381.705 173.433 394.405 473.286 315.524 6.230.000 451.439.237
Jumlah 57.222.301 205.842 26.169.712 158.381.705 173.433 394.405 473.286 315.524 6.230.000 451.439.237
Pada tahun 2012, Perusahaan telah menerima sejumlah Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (“SKPKB”) dan Surat Tagihan Pajak (“STP”) atas pemeriksaan pajak untuk tahun buku 2010 dari Direktorat Jendral Pajak. Rincian Surat Ketetapan Pajak dan Surat Tagihan Pajak yang diterima Perusahaan pada tahun 2012 adalah sebagai berikut: No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Jenis surat SKPKB PPH 21 SKPKB PPH 23 SKPKB PPH 4(2) SKPKB PPH 21 FINAL SKPLB PPH 28.a SKPKB PPH 21 SKPKB PPN SKPKB PPN SKPKB PPN STP PPN STP PPN SKPKB PPN
Nomor surat 00033/201/10/436/12 00023/203/10/436/12 00002/240/10/436/12 00001/243/10/436/12 00094/406/10/054/12 00040/201/10/054/12 00187/207/10/054/12 00185/207/10/054/12 00186/207/10/054/12 00042/107/10/054/12 00043/107/10/054/12 00017/277/10/054/12
Periode Jan - Des 2010 Jan - Des 2010 Jan - Des 2010 Jan - Des 2010 2010 Jan - Des 2010 Desember - 2010 Februari - 2010 Agustus - 2010 Februari - 2010 Desember - 2010 Jan - Des 2010
44
Tanggal surat 4/6/2012 4/6/2012 4/6/2012 29/5/2012 21/5/2012 21/5/2012 21/5/2012 21/5/2012 21/5/2012 21/5/2012 21/5/2012 21/5/2012
Nilai pokok 74.517.120 290.405.068 17.636.322 9.461.558 (7.770.484.570) 2.363.251 1.251.619.218 162.381.992 4.500.000 32.476.399 250.323.830 37.594.208
Bunga 25.335.821 98.737.723 6.179.097 4.541.548 1.134.360 425.550.534 162.381.992 4.500.000 12.782.031
Jumlah 99.852.941 389.142.791 23.815.419 14.003.106 (7.770.484.570) 3.497.611 1.677.169.752 324.763.984 9.000.000 32.476.399 250.323.830 50.376.239
PT VOKSEL ELECTRIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2013 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 20. PERPAJAKAN (lanjutan) f.
Surat Ketetapan Pajak (lanjutan) Perusahaan (lanjutan) Perusahaan telah menerima bagian dari restitusi SKPLB PPh badan tahun 2010 senilai Rp6.731.362.350 setelah dikompensasi dengan pembayaran atas kurang bayar beberapa STP dan SKPKB PPN senilai Rp1.039.122.219. Sisa penerimaan restitusi tersebut telah diterima pada tanggal 15 Juni 2012. Perusahaan telah menerima surat keputusan diatas dan memutuskan tidak mengajukan keberatan.
g. Administrasi Berdasarkan peraturan perpajakan Indonesia, Perusahaan dan Entitas Anak menghitung, menetapkan dan membayar sendiri jumlah pajak yang terutang. Direktorat Jendral Pajak dapat menetapkan dan mengubah kewajiban pajak dalam batas waktu 10 tahun sejak tanggal terutang pajak. Menurut perubahan ketiga atas ketentuan umum pajak dan tata cara perpajakan, batas waktu tersebut berkurang menjadi 5 tahun sejak tanggal terutang pajak dan untuk tahun pajak 2008 dan sebelumnya, batas waktu tersebut berakhir paling lama pada akhir tahun pajak 2013.
21. BIAYA YANG MASIH HARUS DIBAYAR 2013
2012
Beban ekspor, tender, pengadaan dan pengangkutan Listrik, telepon, air dan gas Beban pemasaran Lain-lain
13.902.770.261 3.019.277.904 1.010.747.100 1.133.793.929
725.525.077 2.348.449.623 245.627.544 1.412.665.045
Total
19.066.589.194
4.732.267.289
22. UANG MUKA PELANGGAN 2013
2012
Pihak ketiga Pihak berelasi
70.765.316.409 42.614.900
71.958.000.540 -
Total
70.807.931.309
71.958.000.540
Uang muka pelanggan adalah penerimaan atas sejumlah uang dari pelanggan atas penjualan yang belum terealisasi.
45
PT VOKSEL ELECTRIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2013 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 23. PINJAMAN BANK JANGKA PANJANG 2013 Perusahaan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
2012
20.910.000.000
-
Total Dikurangi: Biaya transaksi yang belum diamortisasi
20.910.000.000
-
Nilai tercatat - bersih
20.385.000.000
-
4.797.425.822
-
15.587.574.178
-
(525.000.000)
-
Dikurangi pinjaman jangka panjang yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun: PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Bagian Jangka Panjang
Berdasarkan perjanjian pinjaman tanggal 4 September 2013, Perusahaan memperoleh fasilitas kredit investasi dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk dengan jumlah maksimum sebesar Rp50 milyar yang dipergunakan untuk pembiayaan mesin dan peralatan produksi kabel listrik dan telekomunikasi untuk operasional dan meningkatkan kapasitas produksi. Agunan fasilitas ini adalah mesin dan peralatan yang menjadi obyek pembiayaan fasilitas. Perjanjian pinjaman mencakup pembatasan-pembatasan umum antara lain, Perusahaan tidak diperkenankan menyewakan, menjual atau memindahtangankan asset yang dijaminkan di PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, kecuali persediaan dalam rangka menjalankan kegiatan usaha, mengadakan merger, akuisisi, dan menjual aset, kecuali menjual asset yang diluar pembiayaan, mengubah permodalan (menurunkan modal dasar, modal disetor dan/atau nilai nominal saham), memperoleh fasilitas kredit dari Bank lain atau pinjaman lain dari pihak ketiga, mengikatkan diri sebagai penjamin utang atau menjaminkan harta kekayaan perusahaan kepada pihak lain, melunasi hutang perusahaan kepada pemilik/pemegang saham, kecuali yang bersifat utang dagang, tanpa persetujuan tertulis kepada PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Tingkat bunga fasilitas adalah 11% per tahun (dapat berubah sesuai dengan ketentuan di PT Bank Mandiri (Persero) Tbk). 24. UTANG SEWA GUNA USAHA Perusahaan dan BPS memiliki perjanjian sewa guna usaha dengan PT Dipo Star Finance, PT Tunas Mandiri, PT Astra International dan PT Bank of Tokyo Mitsubishi UFJ-Bank Rakyat Indonesia Finance untuk pembelian kendaraan dan mesin. 2013 2012 Dalam satu tahun Antara satu dan dua tahun Antara tiga dan empat tahun Dikurangi: Biaya pembiayaan masa datang Nilai kini sewa Dikurangi: Bagian jangka pendek Bagian Jangka Panjang
1.032.935.598 144.505.274 -
1.469.471.613 1.089.333.784 144.505.002
1.177.440.872
2.703.310.399
(56.340.387)
(229.396.881)
1.121.100.485 (979.356.691)
2.473.913.518 (1.297.803.396)
141.743.794
1.176.110.122
Aset sewa berupa mesin dan kendaraan. Semua transaksi pembiayaan mensyaratkan jaminan deposit sejumlah tertentu sebagai jaminan sehubungan dengan liabilitas sewa pembiayaan. 46
PT VOKSEL ELECTRIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2013 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 25. UTANG PEMBIAYAAN KONSUMEN
Dalam satu tahun Antara satu dan dua tahun Antara tiga dan empat tahun Antara empat dan lima tahun
2013
2012
301.646.401 196.404.500 5.361.000 -
411.588.016 288.122.601 143.400.500 31.560.000
503.411.901
874.671.117
Dikurangi: Biaya pembiayaan masa datang
(72.983.228)
(143.736.223)
Nilai kini sewa Dikurangi: Bagian jangka pendek
430.428.673 (250.405.590)
730.934.894 (329.151.438)
180.023.083
401.783.456
Bagian Jangka Panjang
Perusahaan dan CGS memperoleh fasilitas investasi dari PT BCA Finance, PT Summit Otto Finance dan PT Federal International Finance masing-masing sebesar Rp953.145.000 dan Rp41.913.845 untuk perolehan kendaraan yang jatuh temponya akan berakhir pada tahun 2013, 2014 dan 2015. Tingkat bunga yang dikenakan sebesar 4,99 % - 16,31% per tahun. Fasilitas-fasilitas diatas dijamin dengan aset kendaraan yang bersangkutan (Catatan 14). 26. LIABILITAS IMBALAN KERJA a. Imbalan pensiun iuran pasti Mulai tahun 2013, Perusahaan dan PME menyelenggarakan program pensiun iuran pasti untuk semua karyawan tetap yang memenuhi syarat, yang didanai melalui iuran tetap bulanan kepada Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK) PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, yang didirikan berdasarkan persetujuan dari Menteri Keuangan Republik Indonesia masing-masing dalam Surat Keputusannya No. KEP-103/KM.10/2011. Seluruh sumber dana program pensiun berasal dari Perusahaan dan PME. Pada tanggal 31 Desember 2013, beban pensiun yang diakui pada operasi Perusahaan sebesar Rp354.900.000 dan beban pensiun yang diakui PME sebesar Rp57.211.500. b. Imbalan kerja jangka panjang Perhitungan liabilitas imbalan kerja karyawan pada Perusahaan dan Entitas Anak yang masingmasing dihitung oleh aktuaris PT Sienco Aktuarindo Utama pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 serta beban imbalan kerja karyawan yang tercatat dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut adalah sebagai berikut: Perusahaan a. Liabilitas penyisihan atas imbalan kerja 2013 Nilai kini liabilitas imbalan pasti seluruhnya tidak didanai Biaya jasa masa lalu yang belum diamortisasi Kerugian aktuarial yang belum diakui Nilai bersih liabilitas yang diakui
47
2012
11.810.960.115 (311.294.555) (1.964.142.082)
25.456.033.068 (668.474.224) (4.622.240.614)
9.535.523.478
20.165.318.230
PT VOKSEL ELECTRIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2013 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 26. LIABILITAS IMBALAN KERJA (lanjutan) b. Imbalan kerja jangka panjang (lanjutan) Perusahaan (lanjutan) a. Liabilitas penyisihan atas imbalan kerja (lanjutan) Penyesuaian program untuk periode lima tahun adalah sebagai berikut: 31 Desember 2013
31 Desember 2012
31 Desember 2011
Nilai kini kewajiban Nilai wajar aset program
(25.456.033.068) -
(25.456.033.068) -
(23.193.765.217) -
(25.769.045.159) -
(22.842.394.429 ) -
Surplus (defisit)
(25.456.033.068)
(25.456.033.068)
(23.193.765.217)
(25.769.045.159)
(22.842.394.429 )
Penyesuaian liabilitas program (2.023.101.704)
(834.542.708)
2.131.533.995
3.723.070.682
(4.898.985.485)
-
-
Penyesuaian aset program
-
-
31 Desember 2010
31 Desember 2009
-
b. Beban imbalan kerja karyawan 2013
2012
Beban bunga Beban jasa kini Amortisasi biaya masa lalu Amortisasi kerugian aktuarial Biaya pesangon Efek kurtailment
1.360.020.121 1.419.706.645 887.853.227 165.469.108 667.101.595 (9.551.883.350)
1.458.326.244 1.539.579.160 45.351.033 12.421.838 -
(Penghasilan) beban yang diakui pada tahun berjalan
(5.051.732.654)
3.055.678.275
Rekonsiliasi liabilitas yang diakui: Liabilitas yang diakui awal tahun (Penghasilan) beban tahun berjalan Manfaat untuk pekerja yang keluar
20.165.318.230 (5.051.732.654) (5.578.062.098)
19.965.043.707 3.055.678.275 (2.855.403.752)
Liabilitas yang diakui akhir tahun
9.535.523.478
20.165.318.230
Asumsi utama yang digunakan dalam menentukan biaya manfaat pensiun pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 adalah sebagai berikut: 2013 Umur pensiun normal Suku bunga diskonto Tingkat kenaikan gaji Tingkat mortalita
50 tahun 8,5% pertahun 8% pertahun TMI'2011
2012 55 tahun 6% pertahun 8% pertahun TMI'2011
Efek kurtailmen terjadi akibat pengurangan karyawan sebanyak 170 karyawan, dimana berdasarkan Surat Pernyataan Direktur Perusahaan No. 13/VE/DIR/III/2014 tanggal 18 Maret 2014, telah diputuskan hal-hal sebagai berikut: -
Karyawan dengan masa kerja kurang dari 5 tahun tidak diikutsertakan kedalam program iuran pasti DPLK PT Bank Mandiri (Persero) Tbk dan imbalan pasti yang dihitung oleh aktuaris independen. Karyawan yang telah diikutsertakan dalam program iuran pensiun tidak diikutsertakan lagi dalam perhitungan imbalan pasti.
48
PT VOKSEL ELECTRIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2013 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 26. LIABILITAS IMBALAN KERJA (lanjutan) b. Imbalan kerja jangka panjang (lanjutan) Entitas Anak a. Liabilitas penyisihan atas imbalan kerja 2013
2012
Nilai kini liabilitas imbalan pasti seluruhnya tidak didanai Laba aktuarial yang belum diakui
303.975.329 658.620.581
791.257.907 -
Nilai bersih liabilitas yang diakui
962.595.910
791.257.907
2013
2012
Beban jasa kini Beban bunga Amortisasi biaya masa lalu
126.646.255 49.691.748 -
413.022.842 378.235.065
Beban yang diakui pada tahun berjalan
176.338.003
791.257.907
Rekonsiliasi liabilitas yang diakui: Liabilitas yang diakui awal tahun Biaya tahun berjalan Manfaat untuk pekerja yang keluar
791.257.907 176.338.003 (5.000.000)
791.257.907 -
Liabilitas yang diakui akhir tahun
962.595.910
791.257.907
b. Beban imbalan kerja karyawan
Asumsi utama yang digunakan dalam menentukan biaya manfaat pensiun pada tanggaltanggal 31 Desember 2013 dan 2012 adalah sebagai berikut: 2013 Umur pensiun normal Suku bunga diskonto Tingkat kenaikan gaji Tingkat mortalita
2012
55 tahun 9% pertahun 10% pertahun TMI’ 2011
55 tahun 6,3% pertahun 10% pertahun TMI’ 2011
27. MODAL SAHAM Susunan kepemilikan saham Perusahaan pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 berdasarkan catatan yang dibuat oleh PT EDI Indonesia, Biro Administrasi Efek, adalah sebagai berikut: 2013
Nama pemegang saham
Jumlah saham
Persentase kepemilikan
Jumlah modal disetor
SCB SG PVB A/C Low Tuck Kwong. BNP PARIBAS WEALTH S/A Triwise Group Ltd SWCC Showa Cable Systems Co., Ltd. Lain-Lain (masing-masing di bawah 5%)
270.141.312 90.933.697 83.302.033 386.743.477
32,50 10,94 10,02 46,54
135.070.656.000 45.466.848.500 41.651.016.500 193.371.738.500
Total
831.120.519
100,00
415.560.259.500
49
PT VOKSEL ELECTRIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2013 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 27. MODAL SAHAM (lanjutan) 2012
Nama pemegang saham
Jumlah saham
Persentase kepemilikan
Jumlah modal disetor
SCB SG PVB A/C Low Tuck Kwong. BNP PARIBAS WEALTH S/A Triwise Group Ltd SWCC Showa Cable Systems Co., Ltd. Lain-Lain (masing-masing di bawah 5%)
230.141.312 90.933.697 83.302.033 426.743.477
27,69 10,94 10,02 51,35
115.070.656.000 45.466.848.500 41.651.016.500 213.371.738.500
Total
831.120.519
100,00
415.560.259.500
28. PEMBAGIAN LABA Pada Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan tanggal 20 Mei 2013, pemegang saham menyetujui pembagian dividen tunai sebesar Rp41.556.025.950 dari laba Perusahaan konsolidasian tahun 2012 yang akan dibagikan kepada Pemegang saham atas 831.120.519 saham, sehingga memperoleh dividen Rp50 per lembar saham. Pada tanggal 22 Mei 2013, Perusahaan mengumumkan dividen kas tersebut dan sebagian besar telah dibayarkan pada bulan Juli 2013. Sisanya sebesar Rp63.437.340 tercatat di beban yang masih harus dibayar Perusahaan. Pada Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan yang diadakan pada tanggal 14 Mei 2012, pemegang saham menyetujui pembagian dividen tunai sebesar Rp39.893.784.953 dari laba Perusahaan tahun 2011 yang akan dibagikan kepada Pemegang saham atas 831.120.519 saham, sehingga memperoleh dividen Rp48 per lembar saham. Pada tanggal 15 Juni 2012, Perusahaan mengumumkan dividen kas dan telah dibayarkan masingmasing sebesar Rp39.625.929.440 dan Rp233.219.347 pada tanggal-tanggal 29 Juni 2012 dan 19 Juni 2013, sedangkan sisanya Rp34.636.166 tercatat di beban yang masih harus dibayar Perusahaan. 29. KEPENTINGAN NON-PENGENDALI Kepentingan non-pengendali atas aset neto Entitas Anak adalah sebagai berikut: 2013
2012
Tn. Martua Hatoguan Sitompul
-
2.989.406
Total
-
2.989.406
30. PENCADANGAN SALDO LABA Undang-undang No. 40 tahun 2007 mengenai Perseroan Terbatas mengharuskan perusahaanperusahaan untuk membuat penyisihan cadangan umum sekurang-kurangnya 20% dari jumlah modal yang ditempatkan dan disetor penuh. Undang-undang tersebut tidak mengatur jangka waktu untuk pembentukan penyisihan tersebut. Berdasarkan Risalah Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan yang diadakan pada tanggal 14 Mei 2012, para Pemegang saham pemegang saham memutuskan pembentukan cadangan umum dari laba ditahan sebesar Rp1.000.000.000. Berdasarkan Risalah Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan yang diadakan pada tanggal 20 Mei 2013, pemegang saham menambah cadangan umum sebesar Rp1.000.000.000 menjadi Rp2.000.000.000. 50
PT VOKSEL ELECTRIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2013 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 31. CADANGAN LAINNYA Akun ini berhubungan dengan selisih transaksi perubahan ekuitas pada pihak berelasi, yaitu PT Alcarindo Prima.
32. PENDAPATAN BERSIH 2013
2012
Penjualan lokal Penjualan ekspor Pendapatan jasa
2.132.365.670.371 281.056.408.429 97.395.757.880
2.150.881.421.911 248.586.548.947 84.704.539.540
Total
2.510.817.836.680
2.484.172.510.398
Pada tahun 2013, penjualan bersih kepada pelanggan, selain pihak berelasi, yang melebihi 10% dari total pendapatan bersih konsolidasian adalah penjualan kepada PT Perusahaan Listrik Negara (Persero), sebesar Rp270.191.402.742 atau 10,76% dari total pendapatan bersih konsolidasian untuk tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2013, sedangkan per tanggal 31 Desember 2012, tidak ada penjualan kepada satu pelanggan, selain pihak berelasi, dengan jumlah akumulasi nilai penjualan melebihi 10% dari jumlah pendapatan bersih konsolidasian untuk tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2012. Pada tahun 2013 dan 2012, pendapatan bersih kepada pihak berelasi Rp86.405.586.624 dan Rp157.436.348.819 atau setara dengan masing-masing 3,44% dan 6,35% dari jumlah pendapatan bersih konsolidasian. Rincian penjualan kepada pihak berelasi adalah sebagai berikut: 2013
2012
PT Alcarindo Prima SWCC Showa Cable Systems Co., Ltd.
86.405.586.624 127.056.184
136.941.477.192 20.894.871.627
Total
86.532.642.808
157.436.348.819
33. BEBAN POKOK PENJUALAN 2013
2012
Bahan baku yang digunakan Beban pabrikasi Upah langsung
1.863.636.338.177 212.427.593.723 29.647.059.068
1.716.220.218.842 176.954.655.573 16.576.969.651
Beban produksi Persediaan barang dalam proses Awal tahun Akhir tahun
2.105.710.990.968
1.909.751.844.066
Beban pokok produksi Persediaan barang jadi Awal tahun Pembelian Akhir tahun
2.106.831.524.403
Beban pokok penjualan
2.252.807.051.857
92.440.988.893 (91.320.455.458)
134.170.871.795 168.157.884.183 (156.353.228.524)
51
63.934.139.704 (92.440.988.893) 1.881.244.994.877 162.311.293.798 202.681.124.610 (134.170.871.795) 2.112.066.541.490
PT VOKSEL ELECTRIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2013 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 33. BEBAN POKOK PENJUALAN (lanjutan) Pembelian bahan baku dari pihak ketiga yang secara individual melebihi 10% dari total penjualan bersih konsolidasian Grup untuk tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2013 adalah sebagai berikut:
Total
Persentase terhadap total penjualan bersih
PT Karya Sumiden Indonesia PT Tembaga Mulia Semanan
272.465.967.584 273.250.906.398
10,85% 10,88%
Total
545.716.873.982
21,73%
Pada tahun 2012, tidak ada pembelian dari satu pemasok, selain pihak berelasi, dengan jumlah akumulasi nilai pembelian tahunan melebihi 10% dari total penjualan bersih konsolidasian sampai tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012. Pada tahun 2013 dan 2012 pembelian bersih dari pihak berelasi adalah sebesar Rp98.793.924.457 dan Rp153.250.522.664 atau setara dengan masing-masing 3,93% dan 6,17% dari jumlah penjualan bersih konsolidasian (Catatan 36).
34. BEBAN PENJUALAN 2013
2012
Distribusi Pemasaran Gaji, upah dan kesejahteraan karyawan Ekspor Perjalanan Representasi dan jamuan Tender dan inspeksi Lain-lain (masing-masing di bawah Rp1 milyar)
27.716.468.962 9.282.889.546 7.833.766.279 7.078.876.206 2.794.507.422 2.682.741.805 1.987.185.008 6.728.095.734
22.207.304.293 36.610.769.480 8.390.683.655 8.021.328.542 2.709.707.795 2.626.829.244 2.065.341.505 4.545.918.358
Total
66.104.530.962
87.177.882.872
35. BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI 2013
2012
Gaji, upah dan kesejahteraan karyawan Administrasi bank Penyusutan (Catatan 14) Keperluan kantor Tenaga ahli Lain-lain (masing-masing di bawah Rp1 milyar)
31.726.956.069 11.671.605.262 8.491.238.261 4.368.811.809 1.650.907.103 11.247.410.971
30.400.899.926 10.813.635.408 5.819.676.643 3.744.390.764 1.538.950.470 15.371.677.774
Total
69.156.929.475
67.689.230.985
52
PT VOKSEL ELECTRIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2013 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 36. TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK BERELASI a. Transaksi dengan pihak-pihak berelasi: Transaksi-transaksi signifikan dengan pihak-pihak berelasi adalah sebagai berikut: 2013 Piutang usaha PT Alcarindo Prima SWCC Showa Holdings Co., Ltd.
Piutang lain-lain Alcarindo Prima SWCC Showa Holdings Co., Ltd. Lain-lain
Utang usaha PT Alcarindo Prima SWCC Showa Cable Systems Co., Ltd.
Penjualan bersih PT Alcarindo Prima SWCC Showa Cable Systems Co., Ltd.
Pembelian PT Alcarindo Prima
2012
2013
2012
1.422.656.102 -
11.228.694.778 16.100.937
0,16% 0,00%
1,45% 0,00%
1.422.656.102
11.244.795.715
0,16%
1,45%
337.187.774 93.993.602 -
337.187.774 93.993.602 1.316.512.172
0,38% 0,11% 0,00%
0,34% 0,09% 1,33%
431.181.376
1.747.693.548
0,49%
1,76%
52.068.429.722 -
6.082.677.277 24.113.397.033
6,29% 0,00%
0,77% 3,04%
52.068.429.722
30.196.074.310
6,29%
3,81%
86.405.586.624 127.056.184
136.941.477.192 20.894.871.627
3,44% 0,00%
5,51% 0,84%
86.532.642.808
157.836.348.819
3,44%
6,35%
98.793.924.457
153.250.522.664
3,93%
8,95%
98.793.924.457
153.250.522.664
3,93%
8,95%
b. Sifat Hubungan Pihak Berelasi
Sifat Relasi
Sifat Saldo Akun/Transaksi
SWCC Showa Cable Systems Co., Ltd.
Pemegang saham
Pembelian bahan baku, penjualan dan penyertaan saham
PT Alcarindo Prima
Penyertaan saham
Pembelian bahan baku, penjualan dan penyertaan saham
37. LABA BERSIH PER SAHAM Berikut adalah perhitungan laba per saham dasar per 31 Desember 2013 dan 2012:
Laba bersih 2013 Laba bersih per saham dasar Laba saham bersih tersedia untuk pemegang saham biasa
39.092.753.172
Laba bersih 2012 Laba bersih per saham dasar Laba saham bersih tersedia untuk pemegang saham biasa
146.894.619.622
53
Jumlah lembar saham yang beredar
831.120.519 Jumlah lembar saham yang beredar
831.120.519
Nilai laba per saham
47,04
Nilai laba per saham
176,74
PT VOKSEL ELECTRIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2013 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 38. INFORMASI SEGMEN USAHA Informasi kegiatan usaha Grup ke dalam segmen primer dan sekunder adalah sebagai berikut: 31 Desember 2013 (Dalam Ribuan Rupiah) Kabel Listrik
Kabel Telekomunikasi
Kabel Fiber Optik
Kabel Kawat Tembaga
Jasa Kontraktor
Perdagangan
INFORMASI SEGMEN USAHA (PRIMER) Pendapatan segmen Penjualan eksternal 1.475.539.498
-
277.531.613
597.458.010
100.388.919
Hasil segmen Hasil segmen
Eliminasi
Total
248.346.645
(188.446.848)
2.510.817.837
20.053.984
(50.129)
258.010.785
117.806.811
-
52.592.989
45.469.003
22.138.127
Beban usaha Beban usaha yang tidak dapat dialokasikan
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
Laba usaha (Beban) pendapatan lain-lain (Beban) pendapatan lain-lain yang tidak dapat dialokasikan Beban pajak Beban pajak yang tidak dapat dialokasikan
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
(931.822 )
-
(931.822 )
-
-
-
-
-
(1.661.046 )
-
(70.215.285 ) (1.661.046 )
-
-
-
-
-
-
(10.848.418 )
(10.467.520 )
-
(10.467.520 )
-
-
(124.793.941 )
-
-
122.749.324
-
Laba bersih
39.092.753
Laporan Posisi Keuangan Aset segmen Kas dan setara kas Piutang usaha Persediaan 117.194.982 Pajak dibayar dimuka Aset tetap, bersih 106.375.970 Aset yang tidak dapat dialokasikan Jumlah Aset
-
39.763.665
72.052.473
-
10.586.824 45.869.387 16.328.054
-
10.586.824 45.869.387 245.339.174
-
41.017.327
35.267.670
-
920.434
-
183.581.401
-
-
-
-
-
-
1.470.453.535
223.570.952
-
80.780.992
107.320.143
-
73.704.699
-
1.955.830.321
-
-
-
-
-
54.940.237
-
54.940.237
-
-
-
-
-
-
-
1.299.641.065
Liabilitas segmen Liabilitas segmen yang tidak dapat dialokasikan Jumlah liabilitas
1.354.581.302
Informasi lain Pengeluaran modal 46.629.173 Pengeluaran modal yang yang tidak dapat dialokasikan -
-
19.392.924
9.719.274
-
41.087
-
75.782.458
-
-
-
-
-
-
26.432.897
Jumlah pengeluaran modal Penyusutan Penyusutan tidak dapat dialokasikan
102.215.355 18.036.190
-
5.085.652
10.054.621
-
183.530
-
-
-
-
-
-
-
-
Jumlah penyusutan
8.270.640 41.630.633
Dalam Negeri
Luar Negeri
Total
INFORMASI SEGMEN GEOGRAFIS (SEKUNDER) Pendapatan segmen
2.229.761.429
281.056.408
2.510.817.837
Aset segmen
1.849.272.478
106.557.843
1.955.830.321
Liabilitas segmen
1.022.450.084
332.131.218
1.354.581.302
52.143.210
50.072.145
102.215.355
Pengeluaran modal
33.359.993
54
PT VOKSEL ELECTRIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2013 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 38. INFORMASI SEGMEN USAHA (lanjutan) 31 Desember 2012 (Dalam Ribuan Rupiah) Kabel Listrik
Kabel Telekomunikasi
INFORMASI SEGMEN USAHA (PRIMER) Pendapatan segmen Penjualan eksternal 1.645.041.329 Hasil segmen Hasil segmen
Kabel Fiber Optik
Kabel Kawat Tembaga
Jasa Kontraktor
Perdagangan
17.136.593
214.752.556
485.357.485
84.623.031
225.525.069
Eliminasi
Total
(188.263.553)
2.484.172.510
248.784.664
1.987.128
45.529.027
39.116.374
10.019.398
Beban usaha Beban usaha yang tidak dapat dialokasikan
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
Laba usaha (Beban) pendapatan lain-lain (Beban) pendapatan lain-lain yang tidak dapat dialokasikan Beban pajak Beban pajak yang tidak dapat dialokasikan
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
(688.433)
-
(688.433 )
-
-
-
-
-
(3.019.674)
-
(31.895.193 ) (3.019.674 )
-
-
-
-
-
-
-
(34.614.981 )
Laba bersih
-
-
-
-
-
-
-
147.020.573
-
17.910.188
77.286.256
-
34.937.741 102.075.298 14.074.706
-
34.937.741 102.075.298 226.611.862
-
26.550.532
35.230.988
-
3.673.314 19.760.487
-
3.673.314 158.106.420
-
-
-
-
-
-
1.172.673.721
193.905.125
-
44.460.720
112.517.244
-
177.460.988
-
1.698.078.356
‑
‑
‑
‑
-
162.860.745
Laporan Posisi Keuangan Aset segmen Kas dan setara kas Piutang usaha Persediaan 117.340.712 Pajak dibayar dimuka Aset tetap, bersih 76.564.413 Aset yang tidak dapat dialokasikan Jumlah Aset Liabilitas segmen Liabilitas segmen yang tidak dapat dialokasikan
26.669.377
-
372.105.968
(24.663.084)
-
(24.663.084 )
-
-
(130.204.030 )
-
-
217.238.854
(113.887.542)
-
Jumlah liabilitas
-
2.008.649
13.054.745
-
11.370.997
-
72.778.002 13.227.187
-
6.139.533
8.188.839
-
3.121.087
-
30.676.646
5.738.319
Jumlah penyusutan
36.414.965 Dalam Negeri
INFORMASI SEGMEN GEOGRAFIS (SEKUNDER) Pendapatan segmen
2.235.585.961
Aset segmen
Pengeluaran modal
54.894.506
17.883.496
Jumlah pengeluaran modal
Liabilitas segmen
1.046.039.100 1.095.012.303
Informasi lain Pengeluaran modal 28.460.115 Pengeluaran modal yang yang tidak dapat dialokasikan
Penyusutan Penyusutan tidak dapat dialokasikan
48.973.203
Luar Negeri
Total
248.586.549
2.484.172.510
1.620.084.610
77.993.746
1.698.078.356
857.916.264
237.096.039
1.095.012.303
44.625.212
28.152.790
72.778.002
55
PT VOKSEL ELECTRIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2013 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 39. ASET DAN LIABILITAS MONETER DALAM MATA UANG ASING Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, Perusahaan dan Entitas Anak memiliki aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing yang signifikan, sebagai berikut: 2013
USD
EUR
CHF
GBP
SGD
Dalam Setara Rupiah
JP¥
Aset Aset lancar Kas dan setara kas Piutang usaha Piutang derivatif
5.248.008 24.063.476 3.332.014
3.526 -
-
-
-
48.823 -
64.032.951.054 293.309.704.719 40.613.920.779
Total aset
32.643.498
3.526
-
-
-
48.823
397.956.576.552
Liabilitas Liabilitas jangka pendek Utang usaha Biaya yang masih harus dibayar
62.166.203 49.749
16.823 -
-
10.290 -
-
-
758.233.642.189 606.387.270
Total liabilitas
62.215.952
16.823
-
10.290
-
-
758.840.029.459
Liabilitas bersih
360.883.452.907
2012
USD Aset Aset lancar Kas dan setara kas Dana yang terbatas penggunaannya Piutang usaha Piutang derivatif Aset lancar lainnya
EUR
CHF
GBP
SGD
Dalam Setara Rupiah
JPY
10.804.964
-
-
-
-
61.103
104.529.524.654
510 12.927.074 1.311.121 2.866.915
5.779 -
-
-
-
-
29.284
-
-
4.900
-
78.954.219 125.004.808.413 12.678.543.456 28.136.936.399
Total aset
27.910.584
35.063
-
-
4.900
61.103
270.428.767.141
Liabilitas Liabilitas jangka pendek Utang usaha Biaya yang masih harus dibayar
70.792.515 67.008
21.821 -
-
55 -
2.130 -
-
684.860.846.909 652.525.073
Total liabilitas
70.859.523
21.821
-
55
2.130
-
685.513.371.982
Liabilitas bersih
415.084.604.841
40. INSTRUMEN KEUANGAN Aset keuangan Grup meliputi kas dan setara kas, dana yang dibatasi penggunaannya, piutang usaha neto dan piutang lain-lain – neto dan piutang derivatif yang timbul dari kegiatan usahanya. Liabilitas keuangan Perusahaan dan Entitas Anak meliputi utang usaha, biaya yang masih harus dibayar, utang lain-lain, pinjaman bank jangka pendek, pinjaman jangka panjang jatuh tempo dalam waktu satu tahun dan pinjaman jangka panjang setelah dikurangi bagian jatuh tempo dalam waktu satu tahun yang tujuan utamanya untuk pembiayaan kegiatan usaha. Tabel di bawah ini mengikhtisarkan nilai tercatat dan estimasi nilai wajar instrumen keuangan Grup yang dinyatakan dalam laporan posisi keuangan konsolidasian pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012:
56
PT VOKSEL ELECTRIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2013 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 40. INSTRUMEN KEUANGAN (lanjutan) 2013 Nilai tercatat Aset Kas dan setara kas Dana yang terbatas penggunaannya Piutang usaha Piutang lain-lain Piutang derivatif
Nilai wajar
98.190.561.686 18.746.777 888.289.210.329 88.987.589.243 40.613.920.779
98.190.561.686 18.746.777 888.289.210.329 88.987.589.243 40.613.920.779
1.116.100.028.814
1.116.100.028.814
337.359.547.673 827.373.226.348 65.750.427.358 19.066.589.194
337.359.547.673 827.373.226.348 65.750.427.358 19.066.589.194
979.356.691 250.405.590 20.910.000.000
979.356.691 250.405.590 20.385.000.000
141.743.794 180.023.083
141.743.794 180.023.083
Jumlah liabilitas
1.272.011.319.731
1.271.486.319.731
Liabilitas bersih
155.911.290.917
155.386.290.917
Jumlah aset Liabilitas Pinjaman bank jangka pendek Utang usaha Utang lain-lain Beban yang masih harus dibayar Pinjaman jangka panjang jatuh tempo dalam waktu satu tahun - Utang sewa guna usaha - Utang pembiayaan konsumen Pinjaman bank jangka panjang Pinjaman jangka panjang - setelah dikurangi bagian jatuh tempo dalam waktu satu tahun - Utang sewa guna usaha - Utang pembiayaan konsumen
2012 Nilai tercatat Aset Kas dan setara kas Dana yang terbatas penggunaannya Piutang usaha Piutang lain-lain Piutang derivatif Jumlah aset Liabilitas Utang bank Utang usaha Utang lain-lain Beban yang masih harus dibayar Pinjaman jangka panjang jatuh tempo dalam waktu satu tahun - Utang sewa guna usaha - Utang pembiayaan konsumen Pinjaman jangka panjang - setelah dikurangi bagian jatuh tempo dalam waktu satu tahun - Utang sewa guna usaha - Utang pembiayaan konsumen Jumlah liabilitas Aset bersih 57
Nilai wajar
156.855.106.209 157.432.343 774.807.258.716 100.188.001.023 12.678.543.456
156.855.106.209 157.432.343 774.807.258.716 100.188.001.023 12.678.543.456
1.044.686.341.747
1.044.686.341.747
127.060.385.578 790.377.437.610 67.779.218.899 4.732.267.289
127.060.385.578 790.377.437.610 67.779.218.899 4.732.267.289
1.297.803.396 329.151.438
1.297.803.396 329.151.438
1.176.110.122 401.783.456
1.176.110.122 401.783.456
993.154.157.788
993.154.157.788
51.532.183.959
51.532.183.959
PT VOKSEL ELECTRIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2013 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 40. INSTRUMEN KEUANGAN (lanjutan) Nilai wajar aset dan liabilitas keuangan disajikan dalam jumlah di mana instrumen tersebut dapat dipertukarkan dalam transaksi kini antara pihak-pihak yang berkeinginan (willing parties), bukan dalam penjualan akibat kesulitan keuangan atau likuidasi yang dipaksakan. Metode dan asumsi berikut ini digunakan untuk mengestimasi nilai wajar untuk setiap kelompok instrumen keuangan yang praktis untuk memperkirakan nilai tersebut: 1. Kas dan setara kas, dana yang dibatasi penggunaannya, piutang usaha - neto dan piutang lain-lain - neto. Seluruh aset keuangan di atas merupakan aset keuangan jangka pendek yang akan jatuh tempo dalam waktu 12 bulan sehingga nilai tercatat aset keuangan tersebut telah mencerminkan nilai wajar dari aset keuangan tersebut. 2. Piutang derivatif Aset keuangan di atas diukur pada harga kuotasian yang dipublikasikan dalam pasar aktif. 3. Utang usaha, utang lain-lain, liabilitas yang masih harus dibayar dan liabilitas imbalan kerja jangka pendek. Seluruh liabilitas keuangan di atas merupakan liabilitas jangka pendek yang akan jatuh tempo dalam waktu 12 bulan sehingga nilai tercatat liabilitas keuangan tersebut telah mencerminkan nilai wajar. 4. Pinjaman jangka panjang jatuh tempo dalam waktu satu tahun dan pinjaman jangka panjang setelah dikurangi bagian jatuh tempo dalam waktu satu tahun. Seluruh liabilitas keuangan di atas merupakan pinjaman yang memiliki suku bunga variabel dan tetap yang disesuaikan dengan pergerakan suku bunga pasar sehingga nilai tercatat kewajiban keuangan tersebut telah mendekati nilai wajar. 41. PENYAJIAN KEMBALI LAPORAN KEUANGAN Akun-akun tertentu pada Laporan Keuangan Konsolidasian untuk tahun 2012 telah direklasifikasi untuk disesuaikan dengan akun-akun pada Laporan Keuangan Konsolidasian tahun 2013. Berikut adalah detail untuk akun sebelum dan sesudah reklasifikasi: Sebelum reklasifikasi Kas dan setara kas Dana yang terbatas penggunaannya Pinjaman jangka panjang jatuh tempo dalam waktu satu tahun - Utang sewa guna usaha - Utang pembiayaan konsumen Pinjaman jangka panjang - setelah dikurangi bagian jatuh tempo dalam waktu satu tahun - Utang sewa guna usaha - Utang pembiayaan konsumen
Reklasifikasi
Setelah reklasifikasi
156.850.174.509 162.364.043
4.931.700 (4.931.700 )
156.855.106.209 157.432.343
1.378.794.475 248.160.359
(80.991.079 ) 80.991.079
1.297.803.396 329.151.438
1.410.751.427 167.142.151
(234.641.305 ) 234.641.305
1.176.110.122 401.783.456
42. PENYELESAIAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Manajemen Perusahaan bertanggung jawab atas penyusunan laporan keuangan konsolidasian yang diselesaikan pada tanggal 20 Maret 2014.
58
Lampiran I PT VOKSEL ELECTRIC Tbk (ENTITAS INDUK SAJA) LAPORAN POSISI KEUANGAN 31 Desember 2013 (Disajikan dalam Rupiah)
2013
2012*)
ASET ASET LANCAR Kas dan setara kas Dana yang terbatas penggunaannya Piutang usaha Pihak ketiga (setelah dikurangi penyisihan kerugian penurunan nilai pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 masing-masing sebesar Rp8.365.760.242) Pihak berelasi Piutang lain-lain Piutang derivatif Persediaan Pajak dibayar di muka Aset lancar lainnya Total Aset Lancar ASET TIDAK LANCAR Aset pajak tangguhan Estimasi tagihan pajak Penyertaan saham Aset tetap (setelah dikurangi akumulasi penyusutan masing-masing sebesar 31 Desember 2013: Rp357.692.934.185 dan 31 Desember 2012: Rp321.317.822.736) Aset tetap yang tidak digunakan (setelah dikurangi akumulasi penyusutan masing-masing sebesar 31 Desember 2013: Rp3.125.763.517 dan 31 Desember 2012: Rp3.093.144.686) Aset tidak lancar lainnya Total Aset Tidak Lancar TOTAL ASET *) Setelah direklasifikasikan
59
81.364.287.195 18.746.777
121.917.364.919 157.432.343
793.004.792.799 34.707.493.680 96.241.955.775 40.613.920.779 347.138.881.870 24.352.429.408
674.111.115.376 73.857.211.151 116.980.544.737 12.678.543.456 307.811.269.143 22.311.408.955 37.219.017.822
1.417.442.508.283
1.367.043.907.902
3.306.249.345 119.713.375.390 30.137.500.000
6.171.308.624 15.043.000.000
267.879.330.421
212.984.550.947
50.984.567 3.116.418.958
83.603.399 10.669.439.800
424.203.858.681
244.951.902.770
1.841.646.366.964
1.611.995.810.672
Lampiran II PT VOKSEL ELECTRIC Tbk (ENTITAS INDUK SAJA) LAPORAN POSISI KEUANGAN (lanjutan) 31 Desember 2013 (Disajikan dalam Rupiah)
2013
2012
LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITAS JANGKA PENDEK Pinjaman bank jangka pendek Utang usaha Pihak ketiga Pihak berelasi Utang lain-lain Utang pajak Biaya masih harus dibayar Uang muka pelanggan Pinjaman jangka panjang jatuh tempo dalam waktu satu tahun - Utang bank - Utang sewa guna usaha - Utang pembiayaan konsumen
326.822.835.950
127.060.385.578
763.208.971.473 52.068.429.722 68.755.987.072 742.279.429 3.429.781.210 41.887.484.761
723.090.146.651 32.506.550.740 75.791.546.992 7.373.960.421 3.606.948.440 54.769.879.722
4.797.425.822 430.378.605 143.031.040
632.605.144 248.160.359
1.262.286.605.084
1.025.080.184.047
LIABILITAS JANGKA PANJANG Pinjaman jangka panjang - setelah dikurangi bagian jatuh tempo dalam waktu satu tahun - Utang bank - Utang sewa guna usaha - Utang pembiayaan konsumen Liabilitas imbalan kerja
15.587.574.178 141.743.794 17.222.222 9.535.523.478
626.455.263 167.142.151 20.165.318.230
Total Liabilitas Jangka Panjang
25.282.063.672
20.958.915.644
1.287.568.668.756
1.046.039.099.691
415.560.259.500 940.000.000
415.560.259.500 940.000.000
2.000.000.000 134.424.240.704 1.153.198.004
148.303.253.477 1.153.198.004
554.077.698.208
565.956.710.981
1.841.646.366.964
1.611.995.810.672
Total Liabilitas Jangka Pendek
Total Liabilitas EKUITAS Ekuitas yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk Modal saham - nilai nominal Rp500 per saham Modal dasar - 2.000.000.000 saham Modal ditempatkan dan disetor penuh 831.120.519 saham Agio saham Saldo laba Dicadangkan Tidak dicadangkan Cadangan lainnya Total Ekuitas TOTAL LIABILITAS DAN EKUITAS
60
Lampiran III PT VOKSEL ELECTRIC Tbk (ENTITAS INDUK SAJA) LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Disajikan dalam Rupiah)
2013 PENDAPATAN BERSIH BEBAN POKOK PENJUALAN
2012
2.350.529.119.824
2.366.762.716.908
(2.134.660.316.771)
(2.032.315.169.819)
LABA KOTOR
215.868.803.053
334.447.547.089
BEBAN USAHA DAN LAIN-LAIN Penjualan Beban umum dan administrasi Beban bunga Rugi selisih kurs - bersih Laba atas penjualan aset tetap Keuntungan atas transaksi kontrak derivatif Penghasilan bunga Pendapatan (beban) lain-lain, bersih
(55.384.882.803) (49.914.768.244) (18.578.193.201) (82.083.358.720) 21.050.491.614 229.184.280 7.051.817.878
(76.354.910.486) (53.849.119.722) (18.849.410.144) (25.359.487.665) 8.969.964.752 6.775.840.074 438.057.131 (3.870.157.134)
(177.629.709.196)
(162.099.223.194)
LABA SEBELUM PAJAK PENGHASILAN
38.239.093.857
172.348.323.895
BEBAN PAJAK PENGHASILAN Pajak kini Pajak tangguhan
(5.697.021.400) (2.865.059.280)
(33.518.025.800) (1.096.955.293)
Total Beban Pajak Penghasilan
(8.562.080.680)
(34.614.981.093)
LABA BERSIH
29.677.013.177
137.733.342.802
-
-
29.677.013.177
137.733.342.802
36
166
Total beban usaha dan lain-lain
PENDAPATAN KOMPREHENSIF LAIN LABA KOMPREHENSIF PERIODE BERJALAN LABA BERSIH PER SAHAM DASAR
61
Lampiran IV PT VOKSEL ELECTRIC Tbk (ENTITAS INDUK SAJA) LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Disajikan dalam Rupiah)
Saldo Laba Modal Saham Saldo per 31 Desember 2011
Agio Saham
Dicadangkan
Tidak Dicadangkan
Cadangan Lainnya
50.463.695.628
1.153.198.004
468.117.153.132
Jumlah Ekuitas
415.560.259.500
940.000.000
Laba komprehensif periode berjalan
-
-
-
137.733.342.802
-
137.733.342.802
Pembayaran dividen
-
-
-
(39.893.784.953)
-
(39.893.784.953)
415.560.259.500
940.000.000
-
148.303.253.477
1.153.198.004
565.956.710.981
Laba komprehensif periode berjalan
-
-
-
29.677.013.177
-
29.677.013.177
Pembentukan cadangan umum
-
-
2.000.000.000
(2.000.000.000)
-
-
Pembayaran dividen
-
-
-
(41.556.025.950)
-
415.560.259.500
940.000.000
2.000.000.000
Saldo per 31 Desember 2012
Saldo per 31 Desember 2013
62
134.424.240.704
1.153.198.004
(41.556.025.950) 554.077.698.208
Lampiran V PT VOKSEL ELECTRIC Tbk (ENTITAS INDUK SAJA) LAPORAN ARUS KAS Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Disajikan dalam Rupiah)
2013 ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan dari pelanggan dan lainnya Pembayaran kas kepada pemasok, karyawan dan lainnya
2012*)
2.502.468.213.503
2.738.459.035.142
(1.910.800.510.721)
(2.438.691.020.691)
591.667.702.782 229.184.280 (118.021.740.532) (19.112.171.889)
299.768.014.451 608.616.035 6.731.362.350 (67.065.595.761) (18.618.034.971)
(121.174.214.903)
(136.673.238.053)
Kas bersih diperoleh dari aktivitas operasi
333.588.759.738
84.751.124.051
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI (Pembelian) penjualan aset tetap Penerimaan deposito berjangka - bersih Penempatan deposito berjangka - bersih
(91.269.890.924) -
12.292.995.000 70.000.000.000 (64.062.490.901)
Kas bersih (digunakan untuk) diperoleh dari aktivitas investasi
(91.269.890.924)
18.230.504.099
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Penurunan dana yang terbatas penggunaanya Pembayaran hutang bank - bersih Pembayaran hutang sewa pembiayaan Pembayaran dividen
138.685.566 (220.147.447.372) (941.987.256) (41.725.807.952)
136.646.351.860 (151.222.820.111) (2.296.313.709) (39.626.427.449)
Kas bersih digunakan untuk aktivitas pendanaan
(262.676.557.014)
(56.499.209.409)
(PENURUNAN) KENAIKAN BERSIH KAS DAN SETARA KAS
(20.357.688.200)
46.482.418.741
DAMPAK PERUBAHAN KURS VALUTA TERHADAP KAS DAN SETARA KAS
(20.195.389.524)
(32.842.338.577)
KAS DAN BANK AWAL TAHUN
121.917.364.919
108.277.284.755
KAS DAN BANK AKHIR TAHUN
81.364.287.195
121.917.364.919
Kas dihasilkan dari aktivitas operasi Penerimaan dari pendapatan bunga Penerimaan dari restitusi pajak Pembayaran pajak - bersih Pembayaran beban bunga Pembayaran untuk kegiatan operasi lainnya - bersih
*) Setelah direklasifikasikan
63