Laporan Keuangan Konsolidasi Periode Sembilan Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 September 2010 dan 2009 (Tidak Diaudit) (Mata Uang Indonesia)
PT SURYA CITRA TELEVISI DAN ANAK PERUSAHAAN
PT SURYA CITRA TELEVISI DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 30 SEPTEMBER 2010 DAN 2009
Daftar Isi
Halaman
Neraca..........……………………………………………………………………………………….............
1-2
Laporan Laba Rugi .………………………………………………………………………………………..
3
Laporan Perubahan Ekuitas …………………………………………………….………………………..
4
Laporan Arus Kas……………………………………………………………………………….............. ..
5
Catatan atas Laporan Keuangan……………………………………………………………................ ..
6 - 37
***************************
PT SURYA CITRA TELEVISI DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Periode Sembilan Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 September 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT SURYA CITRA TELEVISI DAN ANAK PERUSAHAAN NERACA KONSOLIDASI 30 September 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) Catatan
2010
2009*
2c,2m,3,23
312.482.363
338.428.776
2d,4,14
620.657.280
555.234.895
7.800.894 1.073.237
7.522.483 2.315.739
ASET ASET LANCAR Kas dan setara kas Piutang Usaha Piutang usaha - pihak ketiga - setelah dikurangi penyisihan piutang ragu-ragu sebesar Rp6.128.949 pada tahun 2010 dan Rp21.567.844 pada tahun 2009
Piutang lain-lain 2m,23 Pihak ketiga - setelah dikurangi penyisihan piutang ragu-ragu sebesar Rp471.478 pada tahun 2010 dan Rp522.370 pada tahun 2009 2d Pihak hubungan istimewa 2e,21a,21d,21f
Persediaan
2e,2f,5 14,18
193.616.089
212.536.152
Biaya dibayar di muka dan aset lancar lainnya
2g,2h 6,8,22d
60.597.449
54.214.952
1.196.227.312
1.170.252.997
16.769.951
6.976.548
2e,2j, 7,14,21a 21b,21e,22a
330.543.120
370.583.119
Biaya sewa dibayar dimuka bagian jangka panjang
2g,2h 6,8,22d
84.875.374
94.510.354
Aset lain-lain - bersih
2e,2i,2j, 2l,9,21a
20.804.804
22.209.350
452.993.249
494.279.371
1.649.220.561
1.664.532.368
Jumlah Aset Lancar ASET TIDAK LANCAR Aset pajak tangguhan - bersih Aset tetap - setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar Rp329.022.430 pada tahun 2010 dan Rp301.809.254 pada tahun 2009
2p,20
Jumlah Aset Tidak Lancar JUMLAH ASET
*Neraca konsolidasi pada tanggal 30 September 2009, merupakan akun Perusahaan saja karena Anak Perusahaan baru didirikan di bulan Nopember tahun 2009.
1
PT SURYA CITRA TELEVISI DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Periode Sembilan Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 September 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT SURYA CITRA TELEVISI DAN ANAK PERUSAHAAN NERACA KONSOLIDASI (lanjutan) 30 September 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) Catatan
2010
2009*
KEWAJIBAN DAN EKUITAS KEWAJIBAN LANCAR Hutang usaha Pihak ketiga Pihak hubungan istimewa
10 2m, 23 2e,21a,21b,21e
179.171.636 193.908
215.817.179 599.150
Hutang lain-lain Pihak ketiga Pihak hubungan istimewa
2m,11,23 2e,21a
63.222.542 6.726.635
64.181.259 -
Biaya masih harus dibayar
2e,12,21a
139.478.156
133.946.956
2p,13
48.258.151
61.683.421
2n
1.364.994
7.086.649
438.416.022
483.314.614
2o,19
24.221.080
6.984.280
1c,2k,14
573.683.174
572.916.641
597.904.254
579.900.921
Hutang pajak Uang muka Jumlah Kewajiban Lancar KEWAJIBAN TIDAK LANCAR Kewajiban diestimasi atas kesejahteraan karyawan Hutang obligasi - bersih Jumlah Kewajiban Tidak Lancar HAK MINORITAS ATAS ASET BERSIH ANAK PERUSAHAAN
2b
15.000
-
EKUITAS Modal saham - nilai nominal Rp1.000 (Rupiah penuh) per saham Modal dasar - 300.000.000 saham Modal ditempatkan dan disetor penuh 230.000.000 saham
15
230.000.000
230.000.000
15.000.000 367.885.285
13.000.000 358.316.833
612.885.285
601.316.833
1.649.220.561
1.664.532.368
Saldo laba Telah ditentukan penggunaannya Belum ditentukan penggunaannya
16
Jumlah Ekuitas JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS
*Neraca konsolidasi pada tanggal 30 September 2009, merupakan akun Perusahaan saja karena Anak Perusahaan baru didirikan di bulan Nopember tahun 2009.
2
PT SURYA CITRA TELEVISI DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Periode Sembilan Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 September 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT SURYA CITRA TELEVISI DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN LABA RUGI KONSOLIDASI Periode Sembilan Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 September 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
Catatan PENDAPATAN IKLAN - BERSIH
2e,2n, 17
2010
2009*
1.413.805.189
1.201.113.911
633.530.547 249.196.312
623.051.730 259.254.006
Jumlah Beban Usaha
882.726.859
882.305.736
LABA USAHA
531.078.330
318.808.175
47.729.642 3.116.919 (20.428.806) 16.100.927
47.872.860 4.551.605 (23.754.599) (760.596)
BEBAN USAHA Program dan siaran Umum dan administrasi
BEBAN (PENGHASILAN) LAIN-LAIN Beban bunga Rugi selisih kurs - bersih Penghasilan bunga Lain-lain - bersih
2e,2n,18 2f,21c,21e 22a,22b 19,21a,22d
2n 14 2m 2e,7,13,21a
Beban Lain-lain - Bersih
46.518.682
27.909.270
484.559.648
290.898.905
125.553.464 (4.492.882)
86.200.654 (1.167.101)
Beban Pajak Penghasilan - Bersih
121.060.582
85.033.553
LABA BERSIH
363.499.066
205.865.352
1.580
895
LABA SEBELUM PAJAK PENGHASILAN BEBAN (MANFAAT) PAJAK PENGHASILAN Periode berjalan Tangguhan
2p,20 13
LABA BERSIH PER SAHAM DASAR (RUPIAH PENUH)
2q
*Laporan laba rugi konsolidasi untuk periode sembilan bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2009, merupakan akun Perusahaan saja karena Anak Perusahaan baru didirikan di bulan Nopember tahun 2009.
3
PT SURYA CITRA TELEVISI DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Periode Sembilan Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 September 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT SURYA CITRA TELEVISI DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASI Periode Sembilan Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 September 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
Saldo laba
Catatan Saldo 31 Desember 2008
Modal Saham Ditempatkan dan Disetor Penuh
Telah Ditentukan Penggunaannya
Belum Ditentukan Penggunaannya
Jumlah Ekuitas
230.000.000
11.000.000
404.451.481
645.451.481 -
Pembentukan cadangan umum
16
-
2.000.000
(2.000.000)
Dividen Kas
16
-
-
(250.000.000)
Laba bersih periode berjalan
-
-
205.865.352
205.865.352
Saldo 30 September 2009*
230.000.000
13.000.000
358.316.833
601.316.833
(250.000.000 )
Saldo 31 Desember 2009
16
230.000.000
13.000.000
481.336.219
724.336.219
Pembentukan cadangan umum
16
-
2.000.000
(2.000.000)
-
Dividen Kas
16
-
-
(474.950.000)
(474.950.000)
-
-
363.499.066
363.499.066
230.000.000
15.000.000
367.885.285
612.885.285
Laba bersih periode berjalan Saldo 30 September 2010
*Laporan perubahan ekuitas konsolidasi untuk periode sembilan bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2009, merupakan akun Perusahaan saja karena Anak Perusahaan baru didirikan di bulan Nopember tahun 2009.
4
PT SURYA CITRA TELEVISI DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Periode Sembilan Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 September 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT SURYA CITRA TELEVISI DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASI Periode Sembilan Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 September 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) Catatan ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan dari pelanggan Pembayaran kepada pemasok dan karyawan Penghasilan bunga Pembayaran pajak penghasilan Pembayaran bunga dan beban keuangan Pembayaran untuk kegiatan usaha lainnya Kas Bersih yang Diperoleh dari Aktivitas Operasi ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Hasil penjualan aktiva tetap Penempatan dana investasi Perolehan aktiva tetap Pembayaran Sewa
7 19 7
Kas Bersih yang Digunakan untuk Aktivitas Investasi
2010
2009*
1.329.041.832 (795.252.358) 20.399.201 (122.191.727) (47.729.236) (3.671.952)
1.270.924.685 (795.912.355) 24.147.764 (101.016.046) (46.938.302) (6.854.284)
380.595.760
344.351.462
2.255.341 (11.725.945) -
2.243.634 (6.191.669) (43.645.579) (6.763.728)
(9.470.604)
(54.357.342)
ARUS KAS DARI AKTIFITAS PENDANAAN Pembayaran dividen kas
(474.950.000)
Kas Bersih yang Digunakan untuk Aktivitas Pendanaan
(474.950.000)
(250.000.000)
KENAIKAN BERSIH KAS DAN SETARA KAS
(103.824.844)
39.994.120
416.307.207
298.434.656
3
312.482.363
338.428.776
7
-
19.455.850
KAS DAN SETARA KAS AWAL PERIODE KAS DAN SETARA KAS AKHIR PERIODE
(250.000.000)
AKTIVITAS YANG TIDAK MEMPENGARUHI ARUS KAS Reklasifikasi aset dalam penyelesaian ke aset tetap
*Laporan perubahan ekuitas konsolidasi untuk periode sembilan bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2009, merupakan akun Perusahaan saja karena Anak Perusahaan baru didirikan di bulan Nopember 2009.
5
PT SURYA CITRA TELEVISI DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Periode Sembilan Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 September 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
1. UMUM a. Pendirian Perusahaan PT Surya Citra Televisi (“Perusahaan”) didirikan di Indonesia pada tanggal 5 Mei 1987 berdasarkan Akta Notaris Benny Kristianto, S.H., No. 38 pada tanggal yang sama dengan nama PT Foresta Maju. Akta pendirian ini disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. C2-3940.HT.01.01.TH.88 tanggal 27 April 1988 dan diumumkan dalam Berita Negara No. 26, Tambahan No. 1197 tanggal 30 Maret 1990. Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir mengenai penyesuaian dengan Undangundang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas, sebagaimana telah dinyatakan dengan Akta Notaris No. 37 tanggal 4 Juli 2008 oleh Sutjipto, S.H. Perubahan Anggaran Dasar ini telah mendapatkan persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia melalui Surat No. AHU-70682.AH.01.02. tanggal 7 Oktober 2008. Sesuai dengan pasal 3 Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan terutama usaha yang berhubungan dengan siaran pertelevisian. Perusahaan berkedudukan di SCTV Tower, Senayan City, Jl Asia Afrika Lot.19, Jakarta 10270. Perusahaan memiliki 36 stasiun pemancar dan 10 stasiun kerjasama dengan TV Daerah yang tersebar di Indonesia. Pada tahun 1990, Perusahaan mengawali kegiatan penyiarannya, selanjutnya pada tahun 1993 Perusahaan mendapatkan izin untuk penyiaran televisi secara nasional dengan izin dari Menteri Penerangan Republik Indonesia melalui surat No. 206/RTF/K/I/1993 tanggal 30 Januari 1993 dan melakukan kegiatan penyiaran nasionalnya pada tahun yang sama. b. Pendirian Anak Perusahaan Pada tanggal 19 Oktober 2009, Menteri Komunikasi dan Informasi Republik Indonesia (”Menkominfo”) telah menerbitkan Peraturan Menkominfo No. 43 Tahun 2009 mengenai Penyelengaraan Penyiaran Melalui Sistem Stasiun Jaringan (”Menkominfo 43”). Berdasarkan peraturan ini, seluruh Lembaga Penyiaran TV swasta (termasuk Perusahaan) akan dianggap sebagai stasiun penyiaran lokal dan diharuskan untuk melakukan siaran di daerah lain di Indonesia melalui suatu sistem stasiun jaringan yang terdiri dari stasiun induk dan stasiun anggota. Dalam memenuhi Menkominfo 43 pada tahun 2009, Perusahaan telah mendirikan 15 (lima belas) badan hukum baru pada daerah-daerah utama di Indonesia sebagai stasiun jaringan anggotanya dengan kepemilikan saham masing-masing sebesar 99,99%. Perusahaan-perusahaan ini akan melakukan kegiatan jasa media komunikasi, terutama dalam aktivitas yang berhubungan dengan siaran TV sesuai dengan Anggaran Dasar. Perusahaan-perusahaan baru tersebut adalah sebagai berikut: Nama Perusahaan
PT Elang Citra Perkasa PT Surya Citra Cendrawasih PT Surya Citra Media Kreasi PT Surya Citra Visi Media PT Surya Citra Ceria PT Surya Citra Dimensi Media PT Surya Citra Kirana PT Surya Citra Kreasitama PT Surya Citra Media Gemilang PT Surya Citra Mediatama PT Surya Citra Multikreasi
Domisili
Surabaya Jayapura Denpasar Medan Palembang Makassar Bengkulu Manado Palangkaraya Bandung Banjarmasin
6
Tanggal berdiri yang telah disetujui oleh Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia 10 November 2009 11 November 2009 18 November 2009 18 November 2009 11 November 2009 19 November 2009 23 November 2009 16 November 2009 23 November 2009 10 November 2009 19 November 2009
PT SURYA CITRA TELEVISI DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Periode Sembilan Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 September 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
1. UMUM (lanjutan) b. Pendirian Anak Perusahaan PT Surya Citra Nugraha PT Surya Citra Pesona Media PT Surya Citra Sentosa PT Surya Citra Wisesa
Yogyakarta Batam Aceh Semarang
11 November 2009 23 November 2009 10 November 2009 10 November 2009
Pada tanggal 30 September 2010, seluruh anak perusahaan baru yang disebutkan diatas masih belum beroperasi secara komersial. Jumlah aset Anak Perusahaan pada tanggal 30 September 2010 terutama merupakan kas pada bank sejumlah Rp7,55 miliar, dan merupakan sekitar 0,45% dari jumlah aset konsolidasi. c. Penawaran Obligasi Perusahaan Perusahaan menerima Surat Pernyataan Efektif No. S-3213/BL/2007 pada tanggal 29 Juni 2007 dari Ketua BAPEPAM-LK sehubungan dengan penawaran umum obligasi Perusahaan kedua dengan nama “Obligasi Surya Citra Televisi II Tahun 2007 Dengan Tingkat Bunga Tetap” (“Obligasi II”) dengan nilai nominal sebesar Rp575 miliar. Pada tanggal 10 Juli 2007, Obligasi II tersebut telah diterbitkan dalam bentuk Sertifikat Jumbo Obligasi yang didaftarkan atas nama PT Kustodian Sentral Efek (“KSEI”). Obligasi II ini akan jatuh tempo seluruhnya pada tanggal 10 Juli 2012. Seluruh Obligasi II tersebut telah didaftarkan di Bursa Efek Indonesia efektif tanggal 11 Juli 2007 (Catatan 14). d. Dewan Komisaris, Direksi, Komite Audit dan Karyawan Susunan dewan komisaris dan direksi Perusahaan pada tanggal 30 September 2010 dan 2009 sebagai berikut: 2010 Dewan Komisaris Raden Soeyono Eddy Sariaatmadja Siti Hediati Hariyadi Susanto Suwarto Budi Harianto Agus Lasmono
-
Direksi
Komisaris Utama Komisaris Komisaris Komisaris Komisaris Komisaris Independen
Fofo Sariaatmadja Salusra Wijaya Budiyanto Sutjiawan Lie Halim Alvin W. Sariaatmadja
-
Direktur Utama Direktur Direktur Direktur Direktur
2009 Dewan Komisaris Raden Soeyono Eddy Sariaatmadja Siti Hediati Hariyadi Agus Lasmono Max Sumakno Budiarto
-
Direksi
Komisaris Utama Komisaris Komisaris Komisaris Independen Komisaris Independen
Fofo Sariaatmadja Salusra Wijaya Budiyanto Sutjiawan Lie Halim
-
Direktur Utama Direktur Direktur Direktur
Susunan komite audit pada tanggal 30 September 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut: 2010
2009
Agus Lasmono - Ketua M. Risanggono - Anggota Emmanuel Bambang Suyitno - Anggota
Agus Lasmono Max Sumakno Budiarto M. Risanggono Emmanuel Bambang Suyitno
7
-
Ketua Anggota Anggota Anggota
PT SURYA CITRA TELEVISI DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Periode Sembilan Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 September 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
1. UMUM (lanjutan) d. Dewan Komisaris, Direksi, Komite Audit dan Karyawan Pembentukan Komite Audit Perusahaan telah dilakukan sesuai dengan Peraturan BAPEPAM-LK No. IX.1.5. Gaji dan kompensasi lainnya yang dibayarkan kepada komisaris dan direksi Perusahaan berjumlah Rp18,90 miliar dan Rp16,68 miliar masing-masing untuk periode sembilan bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2010 dan 2009. Pada tanggal 30 September 2010 dan 2009, Perusahaan memiliki masing-masing 1.144 dan 1.290 karyawan 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI a. Dasar Penyusunan Laporan Keuangan Konsolidasi Laporan keuangan konsolidasi telah disajikan secara konsisten sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) dan peraturan BAPEPAM-LK No. VIII.G.7 tentang “Pedoman Penyajian Laporan Keuangan”. Laporan keuangan konsolidasi disusun berdasarkan konsep biaya perolehan (historical cost), kecuali untuk persediaan yang dinyatakan sebesar nilai yang lebih rendah antara nilai buku (biaya perolehan setelah dikurangi amortisasi) dengan nilai realisasi bersih. Laporan keuangan konsolidasi disusun menggunakan konsep akrual, kecuali laporan arus kas konsolidasi. Laporan arus kas konsolidasi disusun dengan menggunakan metode langsung dengan mengelompokkan arus kas dan setara kas dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. Mata uang pelaporan yang digunakan dalam laporan keuangan konsolidasi adalah Rupiah. b. Prinsip Konsolidasi Laporan keuangan konsolidasi meliputi laporan keuangan Perusahaan dan Anak Perusahaan. Seluruh saldo akun dan transaksi yang material antar perusahaan yang dikonsolidasi telah dieliminasi untuk mencerminkan posisi keuangan dan hasil usaha Perusahaan dan Anak Perusahaan sebagai satu kesatuan usaha. Hak minoritas atas aset bersih Anak Perusahaan disajikan berdasarkan basis proporsional atas hak pemegang saham minoritas, sebagai akun “Hak minoritas atas Aset Bersih Anak Perusahaan” di dalam laporan neraca konsolidasi. Hak minoritas atas laba (rugi) bersih Anak Perusahaan diakui dengan basis proporsional. Pada tahun 2010, hak minoritas atas rugi bersih Anak Perusahaan dianggap tidak signifikan. c. Kas dan Setara Kas Kas dan setara kas terdiri dari kas, kas di bank dan deposito berjangka dengan jangka waktu 3 (tiga) bulan atau kurang sejak tanggal penempatan dan tidak dijadikan sebagai jaminan pinjaman serta tanpa pembatasan penggunaan. d. Penyisihan Piutang Ragu-ragu Penyisihan piutang ragu-ragu ditetapkan berdasarkan hasil penelaahan terhadap kemungkinan tertagihnya masing-masing piutang tersebut pada akhir periode. 8
PT SURYA CITRA TELEVISI DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Periode Sembilan Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 September 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) e. Transaksi dengan Pihak-pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa Perusahaan dan Anak Perusahaan melakukan transaksi dengan pihak-pihak tertentu yang mempunyai hubungan istimewa sesuai dengan PSAK No. 7, “Pengungkapan Pihak-pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa”. Seluruh transaksi yang signifikan dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa telah diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan konsolidasi. f.
Persediaan Efektif tanggal 1 Januari 2009, Perusahaan dan Anak Perusahaan telah menerapkan PSAK No. 14 (Revisi 2008), "Persediaan" menggantikan PSAK No. 14 (1994) yang mengatur perlakuan akuntansi untuk persediaan. PSAK revisi ini menyediakan panduan dalam menentukan biaya persediaan dan pengakuan selanjutnya sebagai beban, termasuk setiap penurunan menjadi nilai realisasi bersih, dan juga memberikan panduan rumus biaya yang digunakan untuk menentukan biaya persediaan. Penerapan PSAK revisi ini tidak menimbulkan dampak yang signifikan terhadap laporan keuangan konsolidasi Perusahaan dan Anak Perusahaan. Persediaan materi program diukur berdasarkan nilai terendah antara nilai buku (biaya perolehan setelah dikurangi amortisasi) dengan nilai realisasi bersih. Biaya perolehan persediaan materi program dihitung dengan menggunakan metode identifikasi khusus (specific identification method). Persediaan materi program diamortisasi dengan metode menurun berdasarkan jumlah penayangan program yang umumnya sebanyak dua kali, yaitu sebesar 70% pada penayangan pertama dan 30% pada penayangan kedua untuk program film, program sinetron dan serial, kecuali untuk program produksi sendiri, infotainment, berita, olah raga dan program talk show yang diamortisasi sepenuhnya pada saat ditayangkan. Biaya perolehan materi program yang pengadaannya dengan perjanjian bagi hasil diakui sebesar jumlah yang diatur dalam perjanjian bagi hasil. Saldo persediaan materi program yang belum diamortisasi namun kontrak penayangannya telah berakhir dibebankan pada tahun kontrak tersebut berakhir. Pada akhir tahun, manajemen melakukan penelaahan untuk menentukan adanya indikasi terjadinya penurunan nilai materi program dan melakukan penyesuaian, apabila diperlukan, ke estimasi nilai yang terpulihkan untuk penayangan di masa yang akan datang dan dibebankan sebagai kerugian pada usaha tahun berjalan.
g. Biaya Dibayar di Muka Biaya dibayar di muka dibebankan pada usaha selama masa manfaatnya. h. Sewa Perusahaan dan Anak Perusahaan mencatat transaksi sewa dengan menggunakan metode sewa operasi. Berdasarkan metode ini, sebagai lessee, pembayaran sewa operasi diakui sebagai beban dalam laporan laba rugi konsolidasi dengan menggunakan metode garis lurus (straight-line method) selama periode sewa, dimana sebagai lessor, biaya langsung awal yang terjadi pada saat negosiasi sewa operasi ditambahkan pada jumlah tercatat dari asset yang disewakan dan diakui sebagai beban selama periode sewa dengan dasar yang sama dengan pendapatan sewa. Sewa kontinjen, jika ada, diakui sebagai pendapatan pada periode-periode pendapatan tersebut dihasilkan. Pendapatan sewa dari sewa operasi akan diakui sebagai pendapatan dengan menggunakan metode garis lurus (straight-line method) selama periode sewa.
9
PT SURYA CITRA TELEVISI DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Periode Sembilan Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 September 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) Sewa jangka panjang disajikan dalam akun “Biaya Sewa Dibayar di Muka Jangka Panjang” dalam aset tidak lancar. Bagian lancar dari biaya sewa dibayar di muka jangka panjang disajikan sebagia bagina dari akun “Biaya Dibayar di Muka dan Aset Lancar Lainnya” dalam aset lancar pada neraca konsolidasi. i.
Penyertaan dalam Bentuk Saham
Penyertaan dalam bentuk berdasarkan biaya perolehan. j.
saham
dengan
kepemilikan
kurang dari 20% dinyatakan
Aset Tetap Aset tetap dinyatakan sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan (kecuali tanah yang tidak disusutkan) dan rugi penurunan nilai. Biaya perolehan termasuk biaya penggantian bagian aset tetap saat biaya tersebut terjadi, jika memenuhi kriteria pengakuan. Selanjutnya, pada saat inspeksi yang signifikan dilakukan, biaya inspeksi itu diakui ke dalam jumlah tercatat (“carrying amount”) aset tetap sebagai suatu penggantian jika memenuhi kriteria pengakuan. Semua biaya pemeliharaan dan perbaikan yang tidak memenuhi kriteria pengakuan diakui dalam laporan laba rugi konsolidasi pada saat terjadinya. Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus (straight-line method) berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis aset tetap (dalam tahun) sebagai berikut: Tahun Bangunan dan instalasi Peralatan studio dan penyiaran Perabot dan peralatan kantor Kendaraan
5 - 20 2 - 15 5 5
Jumlah tercatat aset tetap dihentikan pengakuannya pada saat dilepaskan atau saat tidak ada manfaat ekonomis masa depan yang diharapkan dari penggunaan atau pelepasannya. Laba atau rugi yang timbul dari penghentian pengakuan aset (dihitung sebagai perbedaan antara jumlah bersih hasil pelepasan dan jumlah tercatat dari aset) dimasukkan dalam laporan laba rugi pada tahun aset tersebut dihentikan pengakuannya. Pada setiap akhir tahun, nilai residu, umur manfaat dan metode penyusutan di-review, dan jika sesuai dengan keadaan, disesuaikan secara prospektif. j.
Aset Tetap Aset dalam penyelesaian dinyatakan sebesar biaya perolehan dan disajikan sebagai bagian dari aset tetap. Akumulasi biaya perolehan akan direklasifikasi ke akun aset tetap yang bersangkutan pada saat aset yang bersangkutan telah selesai dikerjakan dan siap untuk digunakan. Biaya yang dikeluarkan sehubungan dengan perolehan atau perpanjangan izin atas tanah ditangguhkan dan disajikan sebagai biaya ditangguhkan dalam akun “Aset Lain-lain” pada neraca dan diamortisasi sepanjang periode hak atas tanah atau umur ekonomis tanah, mana yang lebih pendek.
10
PT SURYA CITRA TELEVISI DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Periode Sembilan Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 September 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) Perusahaan dan Anak Perusahaan melakukan penelaahan untuk menentukan adanya indikasi peristiwa atau perubahan kondisi yang mengindikasikan penurunan nilai aset pada setiap tanggal pelaporan. Apabila kondisi tersebut terjadi, merreka diharuskan untuk menentukan taksiran jumlah yang dapat diperoleh kembali (recoverable amount) atas semua asetnya dan mengakuinya sebagai kerugian dalam laporan laba rugi konsolidasi tahun berjalan. k.
Biaya emisi obligasi Biaya emisi obligasi yang terjadi sehubungan dengan penerbitan obligasi disajikan sebagai pengurang dari hasil penerimaan emisi obligasi. Biaya emisi obligasi diamortisasi dengan menggunakan metode garis lurus selama jangka waktu obligasi yaitu selama 5 (lima) tahun.
l.
Biaya Perangkat Lunak Biaya sehubungan dengan pengadaan perangkat lunak, ditangguhkan dan diamortisasi selama 10 (sepuluh) tahun. Biaya yang ditangguhkan tersebut disajikan sebagai bagian dari akun “Aset Lainlain” dalam neraca konsolidasi.
m. Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing Transaksi dalam mata uang asing dicatat dalam Rupiah berdasarkan kurs yang berlaku pada saat transaksi dilakukan. Pada tanggal neraca, aktiva dan kewajiban moneter dalam mata uang asing dijabarkan ke dalam Rupiah agar mencerminkan kurs pada tanggal tersebut. Laba atau rugi kurs yang timbul dikreditkan atau dibebankan pada usaha periode berjalan. Pada tanggal 30 September 2010 dan 2009, kurs yang digunakan adalah sebagai berikut: 2010 2009 AS$1 Euro1 SGD1 JPY1 AU$1
8.924,00 12.138,88 6.774,47 106,77 8.629,96
9.681,00 14.158,51 6.841,34 107,79 8.508,73
n. Pengakuan Pendapatan dan Beban Pendapatan dari iklan televisi diakui pada saat iklan yang bersangkutan ditayangkan. Uang muka yang diterima dari pelanggan dicatat dalam akun “Uang Muka”. Beban diakui pada saat terjadinya. o. Kewajiban Diestimasi atas Kesejahteraan Karyawan Perusahaan menerapkan PSAK No. 24 (Revisi 2004), “Akuntansi Imbalan Kerja” untuk mengakui kewajiban diestimasi atas imbalan kerja karyawan berdasarkan peraturan Perusahaan dan sesuai dengan Undang-undang No. 13/2003 tanggal 25 Maret 2003. Dalam PSAK ini, nilai kini kewajiban imbalan pasti, beban jasa kini dan beban jasa lalu ditentukan dengan menggunakan metode penilaian “Projected Unit Credit”. Keuntungan dan kerugian aktuarial diakui sebagai pendapatan atau beban jika akumulasi bersih keuntungan dan kerugian aktuarial yang belum diakui pada saat akhir periode pelaporan sebelumnya melebihi 10% dari nilai kini kewajiban imbalan pasti atau nilai wajar aset program pada tanggal tersebut. Keuntungan dan kerugian aktuarial yang melebihi 10% koridor diakui
11
PT SURYA CITRA TELEVISI DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Periode Sembilan Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 September 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan perkiraan rata-rata sisa masa kerja karyawan. Biaya jasa lalu yang timbul pada saat program imbalan pasti diperkenalkan pertama kali atau terjadi atau perubahan-perubahan dalam kewajiban imbalan kerja program yang sudah ada diamortisasi sampai imbalan tersebut telah menjadi hak karyawan. p. Pajak Penghasilan Beban pajak tahun berjalan dihitung berdasarkan taksiran penghasilan kena pajak tahun berjalan. Aset dan kewajiban pajak tangguhan diakui atas beda temporer antara dasar komersial dan pajak atas aset dan kewajiban pada setiap tanggal pelaporan. Manfaat pajak masa mendatang, diakui apabila kemungkinan besar jumlah manfaat pajak pada masa mendatang tersebut dapat direalisasikan. Pajak tangguhan dihitung dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku atau secara substansial telah berlaku pada tanggal neraca. Perubahan nilai tercatat aset dan kewajiban pajak tangguhan yang disebabkan oleh perubahan tarif pajak dibebankan pada tahun berjalan. Aset dan kewajiban pajak tangguhan disajikan dalam jumlah bersih pada neraca konsolidasi. Perubahan terhadap kewajiban perpajakan dicatat pada saat hasil ketetapan diterima atau apabila Perusahaan dan Anak Perusahaan mengajukan keberatan, pada saat keputusan atas keberatan tersebut ditentukan. q. Laba Per Saham (LPS) LPS dasar dihitung dengan membagi laba bersih konsolidasi selama periode berjalan dengan jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar pada masing-masing tahun yang bersangkutan, yaitu sejumlah 230 juta saham untuk masing-masing tahun 2010 dan 2009. r.
Penggunaan Estimasi Penyajian laporan keuangan konsolidasi sesuai prinsip akuntansi yang berlaku umum mengharuskan manajemen untuk membuat estimasi dan asumsi terhadap jumlah yang dilaporkan. Oleh karena tidak adanya kepastian dalam membuat estimasi, maka terdapat kemungkinan hasil aktual yang dilaporkan pada masa yang akan datang akan berbeda dengan estimasi tersebut. Perbedaan antara estimasi dan hasil aktual dibebankan atau dikreditkan pada usaha periode berjalan.
3. KAS DAN SETARA KAS Kas dan setara kas terdiri dari: 2010
2009
Kas Rupiah Dolar AS (AS$6.574 pada tahun 2010 dan AS$2.151 pada tahun 2009) Euro (EUR5.004 pada tahun 2010 dan EUR7.742 pada tahun 2009) Bank Rupiah PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
12
314.839
271.803
58.662
20.820
60.736
109.615
21.527.138 34.018.937
39.260.623 15.456.171
PT SURYA CITRA TELEVISI DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Periode Sembilan Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 September 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
3. KAS DAN SETARA KAS (lanjutan) 2010 PT Bank CIMB Niaga Tbk (dahulu PT Bank Niaga Tbk dan PT Bank Lippo Tbk) PT Bank Pan Indonesia Tbk PT ANZ-Panin Bank PT Bank Commonwealth Dolar AS PT Bank Central Asia Tbk (AS$351.326 pada tahun 2010 dan AS$81.976 pada tahun 2009) PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (AS$23.183 pada tahun 2010) PT ANZ - Panin Bank (AS$9.838 pada tahun 2010 dan AS$9.816 pada tahun 2009) Euro Eropa PT Bank Central Asia Tbk (EUR18.613 pada tahun 2010 dan EUR7.703 pada tahun 2009) Lain-lain (AUD4 pada tahun 2010 dan 2009) Jumlah kas dan bank Setara kas - deposito berjangka Rupiah PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat Dan Banten PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk PT Bank ICB Bumiputera Tbk (dahulu PT Bank Bumiputera Indonesia Tbk) PT Bank Syariah Mega Indonesia PT Bank Pan Indonesia Tbk
Dolar AS PT Bank Permata Tbk (AS$4.800.000) PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (AS$7.450.000)
2009
23.096.676 912.096 2.144 46
38.635.563 2.144 1.550.803 46
3.135.231
793.609
206.883
-
87.792
95.037
225.948
109.060
35
34
83.647.163
96.305.328
110.000.000 60.000.000
-
16.000.000 -
143.000.000 27.000.000
42.835.200
72.123.448
Jumlah setara kas
228.835.200
242.123.448
Jumlah Kas dan Setara Kas
312.482.364
338.428.776
13
PT SURYA CITRA TELEVISI DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Periode Sembilan Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 September 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
3. KAS DAN SETARA KAS (lanjutan) Suku bunga tahunan untuk deposito berjangka adalah sebagai berikut: 2010 Rupiah Dolar AS
7,00% - 9,75% 2,00% - 3,25%
2009 6,50% -14,00% 3,50% - 6,00%
4. PIUTANG USAHA Piutang usaha pihak ketiga terdiri dari: 2010
2009
PT Wira Pamungkas Pariwara PT Kaswall Dinamika Indonesia (dahulu PT Asia Media Network PT Inter Pariwara Global (dahulu PT Initiatif Media Indonesia) PT Activate Media Nusantara (dahulu PT Asia Media Network) PT Dwisapta Pratama PT Optima Media Dinamika PT Citra Surya Media Komunikasi PT Bintang Multi Mediathama PT Dentsu Indonesia Inter Admark PT Mediate Indonesia PT Dian Mentari Pratama PT Leo Burnett Kreasindo Indonesia/Star Reachers Indonesia PT Perada Swara Production PT Quantum Pratama Media PT Tempo Promosi PT Fortune Indonesia Tbk PT Cursor Media PT Media Direction Indonesia PT Auvikomunikasi Mediapro PT Armananta Eka Putra PT Int’l Matari Advertising PT Rama Perwira PT Pro Aktif Mediathama PT Cipta Agung Nusantara PT Advatama Niaga PT Totalindo Sukses Komunikatama PT Indonesia Media Exchange PT Cipta Citra Senindo PT Cipta Adimedia Nusantara PT Merah Putih Pariwara PT Asia Media Network PT Hotlinetama Sarana Adv. PT Blue Eagle Production Lain-lain (masing-masing di bawah Rp3 miliar)
137.726.817
136.419.116
50.684.662
-
34.857.836
24.088.272
34.103.292 30.519.730 30.243.665 29.326.109 29.324.849 28.707.717 26.231.731 17.980.604
36.167.023 16.041.828 20.694.030 35.094.158 15.265.966 26.524.578 19.608.103
15.692.112 13.044.233 12.577.610 11.511.064 10.878.770 10.730.280 9.097.198 8.692.971 8.403.208 8.305.396 7.208.222 4.918.056 4.317.500 3.983.100 3.654.354 3.010.145 1.860.434 1.323.500 791.846 37.079.218
13.020.243 13.451.820 6.196.568 15.832.855 17.008.601 7.496.056 17.157.051 3.010.471 5.839.504 11.138.204 3.684.560 3.480.400 3.955.600 6.955.686 5.181.286 50.461.618 9.909.814 3.395.040 49.724.288
Jumlah Penyisihan piutang ragu-ragu
626.786.229 (6.128.949)
576.802.739 (21.567.844)
Jumlah piutang pihak ketiga - bersih
620.657.280
555.234.895
14
PT SURYA CITRA TELEVISI DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Periode Sembilan Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 September 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
4. PIUTANG USAHA (lanjutan) Mutasi penyisihan piutang ragu-ragu pihak ketiga adalah sebagai berikut: 2010
2009
Saldo awal tahun Penyisihan periode berjalan (Catatan 18)
3.468.249 2.660.700
12.767.138 8.849.769
Pemulihan penyisihan
6.128.949 -
21.616.907 (49.063)
Saldo akhir tahun
6.128.949
21.567.844
Berdasarkan penelaahan terhadap status masing-masing piutang pada akhir periode, manajemen berkeyakinan bahwa penyisihan piutang ragu-ragu tersebut cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian atas tidak tertagihnya piutang-piutang tersebut. Analisa umur piutang usaha berdasarkan tanggal faktur adalah sebagai berikut: 2010
2009
Belum jatuh tempo Lewat jatuh tempo: 1 - 30 hari 31 - 60 hari 61 - 90 hari 91 - 180 hari Lebih dari 180 hari
382.890.494
368.777.031
111.958.050 78.735.882 34.310.694 16.975.673 1.915.436
102.055.117 55.676.009 24.756.576 13.586.203 14.267.542
Jumlah Penyisihan piutang ragu-ragu
626.786.229 (6.128.949)
579.118.478 (21.567.844)
Bersih
620.657.280
557.550.634
Pada tanggal 30 September 2010 dan 2009, piutang usaha dijadikan sebagai jaminan fidusia atas Obligasi II yang diterbitkan Perusahaan, dimana jumlah piutang usaha ditambah dengan nilai wajar persediaan, kendaraan serta tanah dan bangunan yang diikat dengan hak tanggungan tidak kurang dari 50% dari jumlah pokok obligasi (Catatan 5, 7 dan 14). 5. PERSEDIAAN Persediaan terdiri dari: 2010
2009
Materi program Lokal Impor Lain-lain
148.971.875 43.275.525 1.368.689
155.139.375 55.568.734 1.828.043
Jumlah
193.616.089
212.536.152
15
PT SURYA CITRA TELEVISI DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Periode Sembilan Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 September 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
5. PERSEDIAAN (lanjutan) Biaya material program yang dibebankan pada usaha (Catatan 18) adalah sebagai berikut: 2010
2009
Program Lokal Program Impor
598.104.489 13.409.503
579.883.270 16.492.324
Jumlah
633.530.547
596.375.594
Manajemen tidak mengasuransikan persediaan materi program terhadap risiko kerugian atas kebakaran atau pencurian karena Perusahaan dapat meminta penggantian dari distributor film yang bersangkutan apabila terjadi kebakaran atau pencurian atas persediaan materi program yang dibeli. Pada tanggal 30 September 2010 dan 2009, persediaan program dijadikan sebagai jaminan fidusia atas Obligasi II yang diterbitkan oleh Perusahaan, dimana nilai wajar persediaan ditambah dengan piutang usaha, kendaraan serta tanah dan bangunan yang diikat dengan hak tanggungan tidak kurang dari 50% dari jumlah pokok obligasi (Catatan 4, 7 dan 14). 6. BEBAN DIBAYAR DI MUKA DAN AKTIVA LANCAR LAINNYA Akun ini terdiri dari: 2010 Uang muka: Pihak ketiga Karyawan Biaya dibayar di muka: Sewa (Catatan 8) Asuransi Lain-lain
Jumlah
2009
43.304.596 11.939.184
36.320.867 12.136.462
55.243.780
48.457.329
3.481.992 691.781 1.179.896
2.975.889 608.588 2.173.146
5.353.669
5.757.623
60.597.449
54.214.952
7. ASET TETAP Aset tetap terdiri dari: Perubahan selama Tahun Berjalan 2010
Saldo Awal
Penambahan/ Reklasifikasi
Pengurangan/ Reklasifikasi
Saldo Akhir
Harga Perolehan Tanah Bangunan dan instalasi Peralatan studio dan penyiaran Perabot dan peralatan kantor Kendaraan
18.085.700 145.210.880 402.885.618 65.549.516 45.186.246
438.247 2.920.574 670.124 7.697.000
100.000 142.072 7.537.658 9.474.260 11.824.365
17.985.700 145.507.055 398.268.534 56.745.380 41.058.881
Jumlah Harga Perolehan
676.917.960
11.725.945
29.078.355
659.565.550
16
PT SURYA CITRA TELEVISI DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Periode Sembilan Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 September 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
7. ASET TETAP (lanjutan) Akumulasi Penyusutan Bangunan dan instalasi Peralatan studio dan penyiaran Perabot dan peralatan kantor Kendaraan
44.148.774 202.711.730 38.409.569 27.361.667
9.223.579 20.486.115 5.974.554 5.142.668
109.821 5.050.529 9.371.930 9.903.946
53.262.532 218.147.316 35.012.193 22.600.389
Jumlah Akumulasi Penyusutan
312.631.740
40.826.916
24.436.226
329.022.430
Nilai Buku Bersih
364.286.220
330.543.120
Perubahan selama Tahun Berjalan 2009
Saldo Awal
Penambahan/ Reklasifikasi
Pengurangan/ Reklasifikasi
Saldo Akhir
Harga Perolehan Tanah Bangunan dan instalasi Peralatan studio dan penyiaran Perabot dan peralatan kantor Kendaraan
18.085.700 118.266.102 389.776.211 61.632.130 54.843.337
18.517.270 7.197.262 3.685.594 3.378.344
603.250 330.210 228.856 10.657.948
18.085.700 136.180.122 396.643.263 65.088.868 47.563.733
Sub Jumlah
642.603.480
32.778.470
11.820.264
663.561.686
Aset dalam Penyelesaian: Bangunan dan instalasi Peralatan penyiaran Perabot dan peralatan kantor
14.380.085 2.519.937 1.125.626
8.390.610 1.348.031 1.128.468
17.087.861 1.625.613 1.348.596
5.682.834 2.242.355 905.498
Sub Jumlah
18.025.648
10.867.109
20.062.070
8.830.687
Jumlah Harga Perolehan
660.629.128
43.645.579
31.882.334
672.392.373
Akumulasi Penyusutan Bangunan dan instalasi Peralatan studio dan penyiaran Perabot dan peralatan kantor Kendaraan
32.677.241 176.655.247 30.883.615 31.148.302
8.560.066 21.617.378 6.169.884 5.639.987
50.542 2.217.061 19.159 9.255.704
41.186.765 196.055.564 37.034.340 27.532.585
Jumlah Akumulasi Penyusutan
271.364.405
41.987.315
11.542.466
301.809.254
Nilai Buku Bersih
389.264.723
370.583.119
Penyusutan yang dibebankan pada usaha berjumlah Rp40,83 miliar dan Rp41,99 miliar (Catatan 18) masing-masing untuk periode sembilan bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 September 2010 dan 2009.
Perhitungan rugi pelepasan aset tetap adalah sebagai berikut: 2010 Penerimaan Nilai buku bersih Laba (rugi) atas pengurangan aset tetap
17
2009
2.255.341 4.615.249
2.243.634 277.798
(2.359.908)
1.965.836
PT SURYA CITRA TELEVISI DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Periode Sembilan Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 September 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
7. ASET TETAP (lanjutan) Rugi atas pelepasan aset tetap disajikan sebagai bagian dari akun “Beban (Penghasilan) - Lain-lain Lain-lain - bersih” pada laporan laba rugi konsolidasi. Pada tanggal 30 September 2009, aset dalam penyelesaian terutama merupakan akumulasi biaya yang dikeluarkan Perusahaan untuk pengembangan pemancar di berbagai kota di Indonesia dan perbaikan ruang kantor dan studio yang disewa yang berlokasi di Senayan City Office Tower (SCTV Tower). Rincian persentase penyelesaian aset dalam penyelesaian pada tanggal 30 September 2009 adalah sebagai berikut: 30 September 2009
Persentase
Bangunan dan instalasi Peralatan studio dan penyiaran Perabot dan peralatan kantor
98% 98% 98%
Jumlah
Jumlah 5.682.834 2.242.355 905.498 8.830.687
Aset tetap berupa tanah terletak di beberapa kota di Indonesia dengan status dan luas (dalam meter persegi) sebagai berikut: 2010
2009
Hak Guna Bangunan (“HGB”) Hak Milik (“HM”) Girik
112.000 610 9.904
112.000 610 9.904
Jumlah
122.514
122.514
HGB tersebut akan berakhir pada berbagai tanggal antara tahun 2013 sampai dengan 2036. Tanah dengan status HGB merupakan tanah atas nama Perusahaan. Tanah dengan status HM dan Girik merupakan tanah yang masih dalam proses balik nama ke nama Perusahaan. Tanah seluas 55.926 m2 milik Perusahaan, merupakan tanah yang digunakan oleh Perusahaan bersama dengan perusahaan penyiaran televisi lainnya untuk siaran televisi nasional (Catatan 22a). Manajemen berkeyakinan bahwa tidak ada indikasi penurunan nilai aset tetap pada tanggal 30 September 2010 dan 2009 berdasarkan evaluasi atas kondisi aset pada tanggal-tanggal tersebut. Pada tanggal 30 September 2010, aset tetap (kecuali tanah) diasuransikan terhadap berbagai risiko kerugian dengan nilai pertanggungan sebesar AS$35,20 juta dan Rp224,20 miliar, yang menurut keyakinan manajemen Perusahaan cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian yang timbul dari risiko-risiko tersebut. Kendaraan, piutang usaha dan persedian program dijadikan sebagai jaminan fidusia serta tanah dan bangunan yang diikat dengan hak tanggungan atas Obligasi II yang diterbitkan Perusahaan, dimana nilai wajar keseluruhan tidak kurang dari 50% dari jumlah pokok obligasi tersebut (Catatan 4, 5 dan 14).
18
PT SURYA CITRA TELEVISI DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Periode Sembilan Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 September 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
8. BIAYA SEWA DIBAYAR DIMUKA JANGKA PANJANG Akun ini merupakan biaya sewa dibayar di muka dari: 2010
2009
Senayan City Office Tower (SCTV Tower) - bersih (Catatan 22d) Bangunan Studio Biaya amortisasi periode berjalan
89.910.354 4.600.000 (6.297.849)
92.780.411 10.120.000 (6.300.501)
Jumlah Bagian lancar (Catatan 6)
88.212.505 (3.337.131)
96.599.910 (2.089.556)
Bagian jangka panjang
84.875.374
94.510.354
Amortisasi atas sewa dibayar di muka berjumlah Rp6,30 miliar dan Rp6,30 miliar masing-masing untuk periode sembilan bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 September 2010 dan 2009, disajikan sebagai bagian dari akun “Beban Umum dan Administrasi - Sewa” dalam laporan laba rugi konsolidasi (Catatan 18). 9. ASET LAIN-LAIN Akun ini terdiri dari: 2010
2009
Biaya Perangkat lunak - bersih Jaminan Sewa (Catatan 21a) Penyertaan dalam saham Lain-lain - bersih
14.504.243 3.911.892 1.000.000 1.388.669
16.189.609 3.306.194 1.000.000 1.713.547
Jumlah - bersih
20.804.804
22.209.350
Biaya perangkat lunak terutama merupakan akumulasi kapitalisasi biaya perangkat lunak yang diimplementasikan pada tahun 2009. Penyertaan dalam bentuk saham merupakan kepemilikan ekuitas sebesar 16,67% atau sebanyak 1 juta lembar saham pada PT Konsorsium Televisi Digital Indonesia (“PT KTDI”) sebesar Rp1 miliar. Penyertaan saham ini dinyatakan sebesar biaya perolehan. PT KTDI didirikan oleh berbagai perusahaan penyiaran televisi (termasuk Perusahaan) pada tanggal 21 September 2008 sehubungan dengan digitalisasi jaringan televisi di masa yang akan datang. Pada tanggal 30 September 2010, PT KTDI masih belum beroperasi secara komersial.
19
PT SURYA CITRA TELEVISI DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Periode Sembilan Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 September 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
10. HUTANG USAHA Hutang usaha merupakan kewajiban yang timbul dari pembelian materi penyiaran dan peralatan stasiun pemancar dari: 2010
2009
Pihak ketiga: PT MD Entertainment PT Tripar Multivision Plus PT Demi Gisela PT Dharmawangsa Studio X PT Rieta Amilia Socha Prada PT Rapi Film PT Creative Indigo Production PT Kharisma Starvision PT Millenium Visitama Film PT Shandika Widya Cinema PT Cipta Imajinasi Disain United Champ Asset Ltd., British Virgin Island PT Nusantara Film PT Shandiego Creative Media PT Parkit Film Lain-lain (masing-masing dibawah Rp3 miliar) Jumlah Pihak Ketiga
53.186.161 15.292.579 13.743.922 11.925.000 10.716.000 9.110.000 8.688.055 6.259.500 4.882.500 3.687.500 3.429.213
76.446.302 2.825.000 13.304.833 11.247.000 19.198.000 9.858.555 3.800.000 4.336.250 3.325.913
2.225.663 1.924.709 292.500 1.954.667 31.853.667
16.915.940 3.389.692 5.065.500 4.625.000 41.479.194
179.171.636
215.817.179
Persentase dari Jumlah Kewajiban 2010
2009
2010
2009
0,001% 0,00004% -
0,05% 0,004% -
Pihak Hubungan Istimewa: (Catatan 21a,21b,21c dan 21e) PT Surya Citra Media Tbk PT Bitnet Komunikasindo PT Indika Siar Sarana PT Indika Cipta Media
154.000 36.955 2.953
557.043 42.107 -
Jumlah Pihak Hubungan Istimewa
193.908
599.150 0.00104%
0,054%
Rincian umur hutang usaha (pihak ketiga dan pihak hubungan istimewa) adalah sebagai berikut: 2010
2009
Belum jatuh tempo Lewat jatuh tempo: 1 - 30 hari 31 - 60 hari 61 - 90 hari 91 - 180 hari Lebih dari 180 hari
109.004.066
119.883.766
23.928.184 19.989.936 7.514.102 3.618.420 15.310.836
40.113.324 3.725.405 20.307.304 24.424.388 7.962.142
Jumlah
179.365.544
216.416.329
20
PT SURYA CITRA TELEVISI DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Periode Sembilan Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 September 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
10. HUTANG USAHA (lanjutan) Rincian hutang usaha menurut jenis mata uang adalah sebagai berikut (Catatan 23): 2010
2009
Rupiah AS$ (AS$700.978 pada tahun 2010 dan AS$ 555.889 pada tahun 2009) EUR (EUR90.996 pada tahun 2010 dan EUR 170.179 pada tahun 2009) SGD (SGD 425)
172.000.370
208.622.379
6.260.585
5.381.561
1.104.589 -
2.409.481 2.908
Jumlah
179.365.544
216.416.329
11. HUTANG LAIN-LAIN Akun ini terutama berisi hutang atas kontraktor, biaya transmisi, asuransi, komunikasi dan transportasi. 12 BIAYA MASIH HARUS DIBAYAR Biaya masih harus dibayar terdiri dari: 2010 Biaya program Beban bunga Bonus karyawan Listrik Honorarium tenaga ahli Biaya Sewa Premi Asuransi Telepon Lain-lain Jumlah
2009
81.226.883 15.740.625 29.730.033 1.393.999 1.570.778 1.009.542 61.208 329.780 8.415.308
76.749.010 15.740.625 32.389.191 1.283.488 470.793 961.054 3.951.260 503.240 1.898.295
139.478.156
133.946.956
2010
2009
13. HUTANG PAJAK Hutang pajak terdiri dari:
Pajak penghasilan Pasal 4 (2) Pasal 21 Pasal 23 Pasal 25 Pasal 26 Pasal 29 Pajak Pertambahan Nilai
18.323 910.779 1.246.765 15.602.814 436.143 16.347.974 13.695.353
115.161 1.914.278 2.510.815 5.608.451 1.468.017 18.821.118 31.245.581
Jumlah
48.258.151
61.683.421
21
PT SURYA CITRA TELEVISI DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Periode Sembilan Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 September 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
13. HUTANG PAJAK (lanjutan) Perhitungan taksiran tagihan pajak penghasilan - Pasal 29 adalah sebagai berikut: 2010 Pajak penghasilan - periode berjalan (Catatan 20) Dikurangi pajak penghasilan dibayar di muka Pasal 23 Pasal 25 Jumlah pajak penghasilan dibayar di muka Hutang tagihan pajak penghasilan - Pasal 29
2009
125.553.464
86.200.654
25.644.830 83.560.660
18.071.574 49.307.962
109.205.490
67.379.536
16.347.974
18.821.118
Untuk periode 9 (sembilan) bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2010, Perusahaan menerima 2 (dua) Surat Tagihan Pajak (“STP”) untuk bunga penagihan atas PPh Pasal 23 untuk tahun pajak 2009 dan PPh Pasal 21 untuk tahun pajak 2009 yang seluruhnya berjumlah Rp120 juta. Denda pajak tersebut sudah dibayar seluruhnya pada bulan Januari dan Maret 2010 dan telah diakui sebagai bagian dari akun “Beban (Penghasilan) Lain-lain – Lain-lain - bersih ” dalam laporan laba rugi konsolidasi periode 9 (sembilan) bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2010. 14. HUTANG OBLIGASI Akun ini merupakan obligasi yang diterbitkan oleh Perusahaan, dengan PT Bank CIMB Niaga Tbk (“Bank CIMB Niaga”) sebagai wali amanat dengan rincian sebagai berikut:
Hutang pokok Obligasi SCTV II Tahun 2007 Biaya emisi obligasi, setelah dikurangi dengan amortisasi
2010
2009
575.000.000
575.000.000
(1.316.826)
Bersih
573.683.174
(2.083.359) 572.916.641
OBLIGASI SURYA CITRA TELEVISI II TAHUN 2007 Pada tanggal 29 Juni 2007, Perusahaan menerima Surat Pernyataan Efektif No. S-3213/BL/2007 dari Ketua BAPEPAM-LK sehubungan dengan rencana Perusahaan untuk melakukan penawaran umum obligasi dengan nama “Obligasi Surya Citra Televisi II Tahun 2007 Dengan Tingkat Bunga Tetap” (“Obligasi II”) dengan nilai nominal Rp575 miliar. Pada tanggal 10 Juli 2007, Obligasi II diterbitkan dalam bentuk Sertifikat Jumbo Obligasi yang didaftarkan atas nama PT Kustodian Sentral Efek Indonesia. Obligasi ini akan jatuh tempo seluruhnya pada tanggal 10 Juli 2012. Perusahaan dapat membeli kembali Obligasi II setiap saat setelah satu tahun dari tanggal penerbitan. Obligasi II dikenakan tingkat bunga tetap sebesar 10,95% per tahun yang akan dibayarkan setiap 3 (tiga) bulan, dimulai pada tanggal 10 Oktober 2007 sampai dengan tanggal 10 Juli 2012. Seluruh Obligasi II telah didaftarkan di Bursa Efek Indonesia efektif pada tanggal 11 Juli 2007. Berdasarkan Perjanjian Perwaliamanatan Obligasi dengan Bank CIMB Niaga sebagaimana dinyatakan dengan Akta Notaris No. 37 tanggal 4 Mei 2007 oleh Aulia Taufani, S.H., sebagai pengganti Sutjipto, S.H., yang diubah dengan Akta Notaris No. 158 tanggal 18 Juni 2007 oleh notaris
22
PT SURYA CITRA TELEVISI DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Periode Sembilan Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 September 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
14. HUTANG OBLIGASI (lanjutan) yang sama, Obligasi dijamin secara fidusia dengan piutang, dan/atau persediaan film, dan/atau kendaraan bermotor serta tanah dan bangunan milik Perusahaan yang diikat dengan Hak Tanggungan, yang keseluruhan nilai jaminannya minimal sebesar 50% dari pokok Obligasi II. Apabila nilai jaminan kurang dari 50% dari nilai pokok Obligasi II yang terhutang, Perusahaan wajib melakukan penyetoran uang tunai, dari waktu ke waktu, yang ditempatkan pada deposito berjangka atas nama Perusahaan pada bank yang ditunjuk wali amanat agar nilai jaminan menjadi 50% dari nilai pokok Obligasi II yang terhutang dan diikat secara gadai (Catatan 4, 5 dan 7). Penjaminan ini dinyatakan dalam Perjanjian Pembebanan Jaminan Fidusia Atas Kendaraankendaraan Bermotor seperti yang dinyatakan dengan Akta Notaris No. 161, Pembebanan Jaminan Fidusia Atas Piutang seperti yang dinyatakan dengan Akta Notaris No. 162, dan Pembebanan Jaminan Fidusia Atas Persediaan/Inventory (Film) seperti yang dinyatakan dengan Akta Notaris No. 163 serta Akta Surat Kuasa Membebankan Hak Tanggungan atas Tanah dan Bangunan yang dinyatakan dengan Akta No. 164-179, seluruhnya tertanggal 18 Juni 2007. Semua akta tersebut telah diaktakan oleh Aulia Taufani, S.H., sebagai pengganti Sutjipto, S.H. Perusahaan tidak diharuskan untuk membentuk penyisihan dana pelunasan obligasi. Berdasarkan Perjanjian Perwaliamanatan Obligasi dengan Bank CIMB Niaga (dahulu PT Bank Niaga Tbk), Perusahaan harus memperoleh persetujuan tertulis dari wali amanat, antara lain, untuk melakukan hal-hal berikut: -
Penggabungan atau pengambilalihan usaha Perolehan pinjaman baru Penjaminan aset yang dijadikan jaminan atas hutang obligasi Perubahan bidang usaha utama Pengurangan modal dasar, modal ditempatkan dan modal disetor Pengajuan permohonan pailit Melakukan perjanjian kerja sama di luar kegiatan usaha utama Perusahaan yang mengakibatkan operasional keuangan Perusahaan diatur pihak-pihak lain.
Perusahaan juga disyaratkan untuk mempertahankan rasio keuangan tertentu, yaitu: -
Rasio aktiva lancar terhadap kewajiban lancar minimal 100% Rasio kewajiban terhadap ekuitas tidak lebih dari 300% Rasio EBITDA terhadap beban bunga minimal 250%
Perusahaan telah memenuhi seluruh persyaratan di atas pada tanggal 31 Maret 2010 dan 2009. Sebagaimana dijelaskan dalam prospektus penawaran obligasi, dana perolehan bersih dari penawaran Obligasi II digunakan untuk keperluan sebagai berikut: 1. Sebesar 74% (tujuh puluh empat persen) akan digunakan untuk pelunasan Obligasi I. 2. Sebesar 16% (enam belas persen) akan digunakan untuk keperluan pengembangan usaha, seperti pembelian alat-alat penunjang sarana produksi, alat-alat transmisi, siaran dan penyimpanan, alat-alat IT untuk menunjang media ordering, archiving, billing dan accounting system. 3. Sebesar 10% (sepuluh persen) akan digunakan untuk menambah modal kerja.
23
PT SURYA CITRA TELEVISI DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Periode Sembilan Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 September 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
14. HUTANG OBLIGASI (lanjutan) Sampai dengan tanggal 31 Maret 2009, akumulasi penggunaan dana hasil penawaran Obligasi II seperti yang dilaporkan ke BAPEPAM-LK adalah sebagai berikut: 1. Pelunasan Obligasi I sejumlah Rp425 miliar (74,38%). 2. Pengadaan peralatan produksi, penyiaran dan IT sejumlah Rp92 miliar (16,10%). 3. Modal kerja Perusahaan sejumlah Rp54,42 miliar (9,52%). Obligasi II memperoleh peringkat idA (Single A, Stable Outlook) berdasarkan peringkat dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo), biro pemeringkateEfek independen, dalam laporannya masing-masing No. 448/PEF-Dir/V/2010 tanggal 6 Mei 2010 dan No. 492/PEF-Dir/V/2009 tanggal 14 Mei 2009. 15. MODAL SAHAM Rincian kepemilikan saham Perusahaan dengan nilai nominal Rp1.000 (Rupiah penuh) per saham pada tanggal 30 September 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut: 2010 dan 2009
Pemegang Saham
Jumlah Saham Ditempatkan dan Disetor Penuh
PT Surya Citra Media Tbk Eddy Kusnadi Sariaatmadja
229.999.999 1
99,99% 0,01
229.999.999 1
Jumlah
230.000.000
100,00%
230.000.000
Persentase Kepemilikan
Jumlah
16. SALDO LABA Berdasarkan Pernyataan Keputusan Pemegang Saham PT Surya Citra Televisi sebagaimana tertuang dalam Akta No. 174 tanggal 25 Mei 2010 yang dibuat oleh Aulia Taufani, S.H., pengganti Sutjipto, S.H., Notaris di Jakarta yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan PT Surya Citra Televisi sebagaimana tertuang dalam Akta Notaris No. 76 tanggal 10 Mei 2010 yang dibuat oleh Aulia Taufani, S.H., pengganti Sutjipto, S.H., Notaris di Jakarta, pemegang saham Perusahaan setuju untuk: • Menetapkan dividen kas sebesar Rp474,95 miliar untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009. Dividen kas ini telah dibayarkan pada bulan Juli 2010. • Penetapan alokasi dana cadangan sejumlah Rp2 miliar dari laba bersih tahun 2009 untuk memenuhi ketentuan dalam Undang-undang No. 40 tahun 2007 mengenai “Perseroan Terbatas”, pasal 70 ayat 1. Dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan yang diadakan pada tanggal 7 April 2009, yang hasilnya telah diaktakan dengan Akta Notaris No. 35 dari Aulia Taufani, S.H., sebagai pengganti Sutjipto, S.H., pada tanggal yang sama, pemegang saham Perusahaan setuju untuk: • Penetapan alokasi dana cadangan sejumlah Rp2 miliar dari laba bersih tahun 2008 untuk memenuhi ketentuan dalam Undang-undang No. 40 tahun 2007 mengenai “Perseroan Terbatas”, pasal 70 ayat 1. • Menetapkan tambahan dividen kas sebesar Rp250 miliar untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2008. Dividen kas ini telah dibayarkan pada bulan Juli 2009.
24
PT SURYA CITRA TELEVISI DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Periode Sembilan Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 September 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
17. PENDAPATAN IKLAN BERSIH Akun ini terdiri dari: 2010
2009
Pendapatan iklan Potongan penjualan
1.738.277.675 (324.472.486)
1.471.369.229 (270.255.318)
Bersih
1.413.805.189
1.201.113.911
Pelanggan dengan pendapatan iklan bersih lebih dari 10% dari pendapatan iklan bersih konsolidasi tahun 2010 dan 2009 adalah pendapatan bersih dari PT Wira Pamungkas Pariwara sebesar Rp316,34 miliar atau 22,44% dan Rp239,30 miliar atau 19,92% masing-masing untuk periode sembilan bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 September 2010 dan 2009. Pelaporan segmen tidak dapat diterapkan terhadap Perusahaan dan Anak Perusahaan karena pendapatan hanya berasal dari penayangan iklan. 18. BEBAN USAHA Beban usaha terdiri dari: 2010
2009
Program dan siaran: Beban program (Catatan 5 dan 21e) Jasa satelit (Catatan 22b) Beban penyiaran/transmisi (Catatan 22a) Lain-lain (Catatan 21e)
611.513.992 10.714.898 6.345.384 4.956.273
596.375.593 9.725.423 12.334.942 4.615.772
Jumlah beban program dan siaran
633.530.547
623.051.730
Umum dan administrasi: Gaji dan upah(Catatan 19) Penyusutan (Catatan 7) Sewa (Catatan 8, 21a dan 22d) Honorarium tenaga ahli Kesejahteraan karyawan Perjalanan Perbaikan dan pemeliharaan Listrik Asuransi Sumbangan Komunikasi Penyisihan piutang ragu-ragu (Catatan 4) Promosi Kendaraan Amortisasi Perlengkapan kantor Lain-lain
138.046.016 40.826.917 17.092.154 6.146.419 6.006.660 4.955.497 4.543.435 4.261.395 2.804.030 2.581.799 2.521.754 2.660.700 2.308.270 1.658.572 1.307.093 1.112.897 10.362.704
136.026.397 41.987.311 16.302.286 6.596.060 8.371.019 3.442.219 6.829.923 3.048.214 3.358.865 347.760 2.686.054 8.849.769 10.698.510 2.489.322 1.000.908 2.752.133 4.467.256
Jumlah beban umum dan administrasi
249.196.312
259.254.006
Jumlah Beban Usaha
882.726.859
882.305.736
25
PT SURYA CITRA TELEVISI DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Periode Sembilan Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 September 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
18. BEBAN USAHA (lanjutan) Rincian pemasok dengan nilai pembelian materi progam melebihi 10% dari jumlah pembelian konsolidasi materi program adalah sebagai berikut: Persentase dari Jumlah Kewajiban Pemasok
2010
2009
2010
2009
PT MD Entertainment PT Rieta Amilia Socha Prada
257.430.000 -
276.460.000 58.930.000
56,70 -
60,50 12,90
Jumlah
257.430.000
335.390.000
56,70%
73,40%
19. KEWAJIBAN DIESTIMASI ATAS KESEJAHTERAAN KARYAWAN Perusahaan memberikan imbalan kerja kepada karyawan berdasarkan peraturan Perusahaan dan sesuai dengan Undang-undang No. 13/2003 dan mengakui kewajiban diestimasi atas kesejahteraan karyawan sesuai dengan PSAK No. 24 (Revisi 2004), “Akuntansi Imbalan Kerja”. Estimasi kewajiban atas imbalan paska kerja ditentukan berdasarkan penilaian aktuaris masingmasing pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 yang dilakukan oleh PT Eldridge Gunaprima Solution, aktuaris independen, berdasarkan laporannya masing-masing tertanggal 19 Januari 2010 dan 13 Januari 2009. Asumsi-asumsi penting yang digunakan oleh aktuaris independen adalah sebagai berikut: Tingkat bunga
: 10,5% per tahun (2009) 12% per tahun (2008)
Tingkat kenaikan gaji per tahun
:
Usia pensiun Pensiun dini/pengunduran diri
: 55 tahun : 10% sampai dengan usia 25 dan berkurang secara linear sampai dengan 1% pada usia 45 dan setelahnya
Tingkat kematian
: Tabel Kematian Indonesia (TMI II)/
Tingkat cacat
: 10% dari tingkat kematian
Metode penilaian
: Projected Unit Credit
8% per tahun (2009) 9% per tahun (2008)
Beban imbalan kerja yang diakui dalam laporan laba rugi konsolidasi adalah sebagai berikut: 2010 Beban jasa kini Biaya bunga Amortisasi bersih periode berjalan Hasil aset program yang diharapkan Jumlah beban imbalan kerja
2009
4.005.966 4.395.379 263.629 (3.064.086)
3.859.249 5.084.115 312.732 (1.825.898)
5.600.888
7.430.198
Keuntungan dari curtailment merupakan keuntungan atas pengurangan jumlah karyawan sehubungan dengan program pensiun dini Perusahaan pada tahun 2009.
Estimasi kewajiban atas imbalan kerja karyawan adalah sebagai berikut: 26
PT SURYA CITRA TELEVISI DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Periode Sembilan Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 September 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
19. KEWAJIBAN DIESTIMASI ATAS KESEJAHTERAAN KARYAWAN (lanjutan) 2010 Nilai kini kewajiban Biaya jasa lalu yang belum diakui – belum menjadi hak Rugi aktuarial yang belum diakui Jumlah kewajiban Nilai wajar aset program Kewajiban diakui di neraca konsolidasi
2009
68.278.961
66.365.364
(2.022.865) 3.013.838
(2.488.665) (1.966.375)
69.269.934 (45.048.854)
61.910.324 (54.926.044)
24.221.080
6.984.280
Mutasi estimasi kewajiban atas imbalan kerja karyawan untuk periode 9 (sembilan) bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 September 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut: 2010
2009
Saldo awal periode Beban periode berjalan Pembayaran aktual kepada karyawan
19.716.084 5.600.888 -
11.301.401 7.430.198 (5.826.263)
Jumlah Penambahan aset program - bersih
25.316.972 (1.095.892)
12.905.336 (5.921.056)
Saldo akhir periode
24.221.080
6.984.280
Untuk mendanai kewajiban imbalan kerja karyawan, pada tanggal 19 Agustus 2005, Perusahaan telah membeli polis asuransi jiwa dengan PT Prudential Life Insurance (“PLI”) dimana Perusahaan telah melakukan investasi dalam beberapa produk asuransi PLI dalam bentuk managed fund atas nama Perusahaan untuk menanggung pengobatan, kematian, kecelakaan, cacat dan masa pensiun untuk seluruh karyawan tetap Perusahaan dengan pertanggungan asuransi sampai tahun 2065. Sesuai dengan jadwal pembayaran dari program asuransi tersebut, Perusahaan diharuskan untuk membayar angsuran tahunan yang dialokasikan atas premi asuransi dan investasi dalam managed fund. Alokasi pembayaran angsuran untuk investasi (setelah dikurangi dengan alokasi untuk biaya premi asuransi) untuk periode sembilan bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 September 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut: 2010
2009
Saldo awal tahun Pembayaran asuransi Alokasi untuk premi asuransi
37.519.383 -
39.466.333 6.773.230 (581.561)
Alokasi untuk investasi Hasil investasi
37.519.383 7.529.471
45.658.002 9.268.042
Saldo akhir periode
45.048.854
54.926.044
Pembayaran atas premi asuransi dicatat sebagai bagian dari akun “Beban Umum dan Administrasi Asuransi” dalam laporan laba rugi konsolidasi (Catatan 18).
27
PT SURYA CITRA TELEVISI DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Periode Sembilan Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 September 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
19. KEWAJIBAN DIESTIMASI ATAS KESEJAHTERAAN KARYAWAN (lanjutan) Sehubungan opsi pemilikan saham oleh karyawan yang diselenggarakan oleh PT Surya Citra Media Tbk (“SCM”), pemegang saham Perusahaan dan komisaris SCM telah mengalokasikan waran kepada karyawan Perusahaan dengan rincian sebagai berikut: Tanggal
Jumlah Waran
Harga konversi (Rupiah penuh)
Tanggal konversi
11 Mei 2003
6.750.000
250
12 Mei 2008
11 Mei 2004
9.330.000
250
12 Mei 2009
11 Mei 2005
9.993.000
250
12 Mei 2010
11 Mei 2006
9.500.084
250
12 Mei 2011
11 Mei 2007
11.840.234
250
12 Mei 2012
Pembayaran
Dibayar karyawan Dibayar karyawan Dibayar karyawan Dibayar karyawan Dibayar karyawan
oleh oleh oleh oleh oleh
Waran yang dibagikan kepada karyawan Perusahaan pada tanggal 11 Mei 2003 telah dikonversikan menjadi 5.715.000 lembar saham SCM pada tahun 2008. Waran yang dibagikan kepada karyawan Perusahaan pada tanggal 11 Mei 2004 telah dikonversikan menjadi 8.263.880 lembar saham SCM pada tahun 2009. Waran yang dibagikan kepada karyawan Perusahaan pada tanggal 11 Mei 2005 telah dikonversikan menjadi 8.832.700 lembar saham SCM pada tahun 2010. 20. PAJAK PENGHASILAN Beban (manfaat) pajak penghasilan terdiri dari: 2010
2009
Periode berjalan Tangguhan
125.553.464 (4.492.882)
86.200.654 (1.167.101)
Bersih
121.060.582
85.033.553
Beban Pajak Periode Berjalan Rekonsiliasi antara laba sebelum pajak penghasilan menurut laporan laba rugi konsolidasi dengan taksiran laba fiskal untuk periode enam bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 September 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut: 2010 2009 Laba sebelum pajak penghasilan sesuai dengan laporan laba rugi Beda temporer: Kewajiban diestimasi atas kesejahteraan karyawan – bersih Penyusutan aset tetap Penyisihan bonus karyawan Pembayaran bonus karyawan
28
484.559.607
3.579.781 5.661.748 29.680.000 (20.950.000)
290.898.905
1.603.935 3.064.472 -
PT SURYA CITRA TELEVISI DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Periode Sembilan Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 September 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
20. PAJAK PENGHASILAN (lanjutan) 2010
2009
Beda tetap: Kesejahteraan karyawan Penyusutan aset tetap Beban program dan siaran Sumbangan Asuransi Penghasilan bunga yang telah dikenakan pajak penghasilan yang bersifat final Rugi atas pengurangan aset tetap Penyisihan piutang ragu-ragu Lain-lain
(20.373.301) 2.792.875 2.660.700 (208.728)
(23.754.599) 8.849.769 (7.697.951)
Taksiran penghasilan kena pajak
502.213.863
307.859.479
2010
2009
Taksiran penghasilan kena pajak
502.213.863
307.859.479
Beban pajak penghasilan periode berjalan
125.553.464
86.200.654
10.368.545 1.863.037 2.579.599 -
26.483.386 5.021.556 1.500.000 1.308.122 581.884
Perhitungan beban pajak penghasilan adalah sebagai berikut:
Beban (manfaat) Pajak Penghasilan - Tangguhan 2010
2009
Pengaruh beda temporer pada tarif pajak maksimum: Pembayaran atas kewajiban diestimasi atas kesejahteraan karyawan – bersih Penyisihan bonus karyawan Penyusutan aset tetap
(894.945) (2.182.500) (1.415.437)
(400.983) (766.118)
Beban (manfaat) pajak penghasilan - tangguhan
(4.492.882)
(1.167.101)
Rekonsiliasi antara beban pajak penghasilan bersih yang dihitung dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku dari laba sebelum pajak penghasilan, dengan beban pajak penghasilan seperti yang disajikan dalam laporan laba rugi konsolidasi untuk periode enam bulan yang berakhir pada tanggaltanggal 30 September 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut: 2010 2009 Laba sebelum beban pajak penghasilan sesuai dengan laporan laba rugi
484.559.607
290.898.905
Beban pajak penghasilan dengan tarif pajak yang berlaku
121.139.902
81.451.693
2.592.136 465.759 644.900 -
7.415.348 1.406.036 420.000 366.274 162.928
Pengaruh pajak atas beda tetap: Kesejahteraan karyawan Penyusutan aset tetap Beban program dan siaran Sumbangan Asuransi
29
PT SURYA CITRA TELEVISI DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Periode Sembilan Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 September 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
20. PAJAK PENGHASILAN (lanjutan) 2010 Penghasilan bunga yang telah dikenakan pajak penghasilan yang bersifat final Rugi atas pengurangan aset tetap Penyisihan piutang ragu-ragu Lain-lain
(5.093.325) 698.219 665.175 (52.184)
Beban pajak penghasilan sesuai laporan laba rugi konsolidasi
121.060.582
2009
(6.651.287) 2.477.935 (2.015.374) 85.033.553
Pada September 2008, Undang-undang No. 7 Tahun 1983 mengenai ”Pajak Penghasilan” diubah untuk keempat kalinya dengan Undang-undang No. 36 Tahun 2008. Perubahan tersebut mencakup perubahan tarif pajak penghasilan badan dari sebelumnya menggunakan tarif pajak bertingkat menjadi tarif tunggal yaitu 28% untuk tahun fiskal 2009 dan 25% untuk tahun fiskal 2010 dan seterusnya. Aset dan Kewajiban Pajak Tangguhan Aset (kewajiban) pajak tangguhan pada tanggal 30 September 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut: 2010
2009
Kewajiban diestimasi atas kesejahteraan karyawan Aset tetap Penyisihan bonus karyawan
13.099.447 (3.749.496) 7.420.000
15.477.581 (8.501.033) -
Aset pajak tangguhan - bersih
16.769.951
6.976.548
Manajemen Perusahaan yakin bahwa aset pajak tangguhan dapat dipergunakan melalui laba fiskal di masa mendatang. 21. SIFAT HUBUNGAN, SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA Saldo Transaksi Hubungan Istimewa Perusahaan dan Anak Perusahaan dalam kegiatan usaha normal, melakukan transaksi dengan harga dan persyaratan yang disepakati bersama dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa, terutama untuk perjanjian pendapatn bagi hasil, sewa, transaksi pembelian materi program, peralatan studio dan penyiaran dan uang muka dengan rincian sebagai berikut: a. PT Surya Citra Media Tbk (“SCM”) 1. Pada tanggal 1 Maret 2008, Perusahaan dan SCM menandatangani perjanjian sewa, dimana Perusahaan menyewakan pemakaian listrik, penyejuk udara, dan infrastruktur Teknologi Informatika (“TI”); sistem telpon, kabel dan jaringan TI kepada SCM sejak tanggal 1 Maret 2008 sampai dengan 28 Februari 2013 dan dapat diperpanjang berdasarkan review oleh para pihak. Pendapatan sewa untuk periode sembilan bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2010 dan 2009 masing-masing sebesar Rp1,76 miliar dan Rp1,86 miliar disajikan sebagai bagian dari akun “Beban (Penghasilan) Lain-lain - Lain-lain - bersih” dalam laporan laba rugi konsolidasi. Saldo piutang yang timbul dari transaksi tersebut sebesar Rp444,48 juta dan Rp2,32 miliar masing-masing pada tanggal 30 September 2010 dan 2009, disajikan sebagai bagian dari akun “Piutang Lain - lain Pihak Hubungan Istimewa” dalam neraca konsolidasi.
30
PT SURYA CITRA TELEVISI DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Periode Sembilan Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 September 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
21. SIFAT, SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA (lanjutan) 2. Pada tanggal 24 November 2008, Perusahaan menyewa ruang perkantoran Senayan City Office Tower (SCTV Tower) yang disewakan oleh PT Manggala Gelora Perkasa (PT MGP) kepada SCM untuk periode selama 3 (tiga) tahun, dimulai pada tanggal 1 Januari 2008 dan 1 Maret 2008 dengan hak opsi untuk memperpanjang waktu sewa selama 3 (tiga) tahun berikutnya. Beban sewa dan jasa pelayanan atas transaksi diatas sejumlah Rp7,43 miliar dan Rp2,16 miliar disajikan sebagai bagian dari akun “Beban Umum dan Administrasi - Sewa” dalam laporan laba rugi konsolidasi untuk periode sembilan bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2010 dan 2009. Saldo hutang yang timbul dari transaksi tersebut sebesar Rp6,70 miliar dan Rp557,04 juta pada tanggal 30 September 2010 dan 2009, disajikan sebagai bagian dari akun “Hutang Lain-lain – Pihak Hubungan Istimewa” dan akun “Biaya Masih Harus Dibayar” dalam neraca konsolidasi.. Jaminan sewa sejumlah Rp2,75 miliar dan Rp2,46 miliar yang dibayarkan selama tahun 2010 dan 2009 disajikan sebagai bagian dari akun “Aset Lain-lain” dalam neraca konsolidasi (Catatan 9). 3. Pada tahun 2009, Perusahaan membeli peralatan studio dan penyiaran serta perabot dan peralatan kantor sejumlah Rp1,25 miliar dari SCM. Tidak ada saldo hutang yang timbul dari transaksi tersebut. 4. Pada tahun 2009, Perusahaan telah membayarkan uang muka atas nama SCM untuk biaya perangkat lunak yang diimplementasikan pada tahun 2009 dan telah dilunasi oleh SCM di bulan Maret 2010. b. PT Indika Siar Sarana Perusahaan membeli peralatan studio dan penyiaran melalui PT Indika Siar Sarana, pihak hubungan istimewa, sehubungan dengan pengembangan pemancar Perusahaan di beberapa kota di Indonesia. Untuk periode 9 (sembilan) bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2010 dan 2009, jumlah biaya yang telah dikeluarkan untuk pembelian dari PT Indika Siar Sarana masing-masing sebesar Rp14,14 juta dan Rp532,02 juta. Saldo hutang yang timbul dari transaksi tersebut masing-masing sebesar Rp36,96 juta dan Rp42,11 juta pada tanggal 30 September 2010 dan 2009 disajikan sebagai bagian dari akun “Hutang Usaha - Pihak Hubungan Istimewa” dalam neraca konsolidasi (Catatan 10). c. PT Indika Cipta Media Pada periode 9 (sembilan) bulan yang berakhir tanggal 30 September 2010 dan 2009, Perusahaan
menggunakan peralatan studio dan penyiaran milik PT Indika Cipta Media, pihak hubungan istimewa, sebesar Rp66,59 juta dan Rp139,52 juta dan mengakui biaya atas transaksi tersebut sebagai bagian dari akun “Beban Program dan Siaran - Beban Program” dalam laporan laba rugi konsolidasi pada tanggal 30 September 2010 dan 2009. Saldo hutang yang timbul dari transaksi tersebut sebesar Rp2,95 juta pada tanggal 30 September 2010. d. PT Omni Intivision (“O’Channel”) 1.
Pada tahun 2008, Perusahaan dan O’Channel mengadakan perjanjian kerjasama untuk memindahkan, menggabungkan dan mengembangkan sistem peralatan Master Control yang dimiliki masing-masing pihak menjadi suatu sistem terintegrasi di gedung perkantoran Senayan City Office Tower untuk dapat beroperasi secara multikanal untuk kanal-kanal yang disiarkan oleh masing-masing pihak, serta meningkatkan keandalan sistem peralatan serta meningkatkan efisiensi dalam penggunaan sumberdaya.
31
PT SURYA CITRA TELEVISI DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Periode Sembilan Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 September 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
21. SIFAT, SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA (lanjutan) Masing-masing pihak memiliki kewajiban untuk menanggung biaya technical support yang dikenakan oleh pemasok secara bersama atau diatur atas kesepakatan bersama. Perjanjian ini akan berakhir berdasarkan kesepakatan kedua belah pihak. 2. Perusahaan telah membayarkan uang muka atas nama O’Channel untuk biaya tertentu seperti tagihan listrik dan penyejuk udara, jasa dan sistem survei pemeringkat yang diberikan oleh PT AGB Nielsen Media Research Indonesia. Saldo piutang yang timbul dari transaksi tersebut sebesar Rp555,16 juta pada tanggal 30 September 2010, disajikan sebagai bagian dari akun “ Piutang Lain-lain - Pihak Hubungan Istimewa” dalam neraca konsolidasi. 3. Perusahaan menjual materi program ke O’Channel sebesar Rp34,59 juta pada periode 9 (sembilan) bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2010 disajikan sebagai bagian dari akun “Beban (Penghasilan) Lain-lain - Lain-lain - bersih” dalam laporan laba rugi konsolidasi. Saldo piutang yang timbul dari transaksi tersebut dari transaksi tersebut sebesar Rp9,57 juta, disajikan sebagai bagian dari akun”Piutang Lain-lain – Pihak Hubungan Istimewa” dalam neraca konsolidasi. e. PT Bitnet Komunikasindo (“Bitnet”) Perusahaan membeli peralatan studio dan penyiaran dari Bitnet. Untuk periode 9 (sembilan) bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2010 dan 2009, jumlah biaya yang telah dikeluarkan untuk pembelian dari Bitnet sebesar masing-masing sebesar Rp109,38 juta dan Rp1,04 miliar. Tidak ada saldo hutang yang timbul atas transaksi tersebut. Sebagai tambahan, Bitnet memberikan jasa internet dan infrastruktur TI kepada Perusahaan masing-masing sejumlah Rp1,04 miliar dan Rp766 juta pada tahun 2010 dan 2009, dan disajikan sebagai bagian dari akun “Biaya Program dan Siaran” dalam laporan laba rugi konsolidasi untuk periode 9 (sembilan) bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2010 dan 2009. Saldo hutang yang timbul dari transaksi tersebut sebesar Rp154 juta pada tanggal 30 September 2010. f.
Pihak Hubungan Istimewa Lainnya Perusahaan telah membayarkan uang muka atas nama PT Abhimata Citra Abadi dan PT Mediatama Anugrah Citra untuk biaya tertentu seperti tagihan listrik dan penyejuk udara. Saldo piutang yang timbul dari transaksi tersebut sebesar Rp64,78 juta pada tanggal 30 September 2010, disajikan sebagai bagian dari akun “Piutang Lain-lain - Pihak Hubungan Istimewa” dalam laporan neraca konsolidasi.
Sifat Hubungan Istimewa Sifat hubungan dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa adalah sebagai berikut: a. PT Surya Citra Media Tbk (“SCM”) merupakan pemegang saham mayoritas Perusahaan. b. PT Indika Cipta Media dan PT Indika Siar Sarana merupakan kelompok perusahaan Indika yang dimiliki oleh Agus Lasmono, komisaris Independen Perusahaan dan SCM. c. PT Omni Intivision, PT Bitnet Komunikasindo, PT Abhimata Citra Abadi dan PT Mediatama Anugrah Citra, merupakan perusahaan yang dimiliki oleh pemegang saham akhir Perusahaan (ultimate shareholder).
32
PT SURYA CITRA TELEVISI DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Periode Sembilan Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 September 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
22. PERJANJIAN SIGNIFIKAN a.
Pada tahun 1993, Perusahaan dan PT Rajawali Citra Televisi Indonesia (“RCTI”) mengadakan perjanjian “Nationwide Policy” dalam rangka siaran nasional yang dituangkan lebih lanjut dalam bentuk Perjanjian Kerjasama, yang mencakup diantaranya: -
Pengadaan tanah, pembangunan gedung transmitter dan fasilitasnya di beberapa kota di Indonesia secara bersama untuk keperluan usaha masing-masing (Catatan 7).
-
Pengaturan pembagian biaya operasional yang timbul.
Bagian Perusahaan atas biaya operasi yang ditanggung bersama dengan RCTI disajikan sebagai bagian dari akun “Beban Program dan Siaran” dalam laporan laba rugi konsolidasi (Catatan 18). Perjanjian ini akan berakhir berdasarkan kesepakatan kedua belah pihak. b. Perusahaan mengadakan perjanjian sewa dengan PT Indosat, Tbk (“Indosat”) (dahulu PT Satelit Palapa Indonesia/Satelindo), untuk penggunaan transponder pada Satelit Palapa C, yang mana telah dilakukan beberapa kali perubahan. Berdasarkan perubahan terakhir tertanggal 1 Juli 2000, Indosat setuju untuk mengubah jasa penyewaan transponder dari 1 (satu) transponder selama 24 (dua puluh empat) jam menjadi ¼ (seperempat) transponder selama 24 (dua puluh empat) jam, sesuai kebutuhan Perusahaan. Dalam perjanjian tersebut, disebutkan bahwa penyewaan transponder diperpanjang selama 5 (lima) tahun sejak tanggal 1 Agustus 2001 sampai 31 Juli 2006. Biaya sewa dan pengoperasian peralatan digital oleh Indosat adalah sebesar AS$425 ribu per tahun untuk periode 1 Agustus 2001 sampai 31 Juli 2006. Pada tanggal 19 Juni 2006, Perusahaan dan Indosat memperbaharui perjanjiannya, dimana disebutkan bahwa penyewaan transponder diperpanjang selama 4 (empat) tahun sejak tanggal 1 Agustus 2006 sampai 31 Juli 2010, dengan biaya sewa sebesar AS$325 ribu per tahun. Para pihak juga menyetujui, apabila Perusahaan melakukan pemutusan kontrak sebelum jatuh tempo, maka Perusahaan diharuskan membayar biaya pemutusan sebesar 60% dari sisa pembayaran sewa yang belum terbayar atau sebesar 2 (dua) kali pembayaran triwulan, mana yang lebih besar, ditambah AS$1 juta dalam bentuk penyediaan jasa iklan selama 10 (sepuluh) tahun atau pembayaran secara tunai. Selama periode sewa, Perusahaan juga berkewajiban untuk menggunakan fasilitas jenis layanan lainnya dari Indosat, dengan nilai minimum sebesar AS$25 ribu per tahun, untuk periode 4 (empat) tahun sejak tanggal 1 Agustus 2006. Pada tanggal 24 September 2008, Perusahaan dan Indosat memperbaharui perjanjiannya, dimana disebutkan bahwa penyewaan transponder diperpanjang selama 7 (tujuh) tahun sejak tanggal 24 September 2008 sampai 31 Juli 2015, dengan biaya sewa sebesar AS$525 ribu per tahun. Biaya penyewaan transponder masing-masing berjumlah Rp2,41 miliar dan Rp4,81 miliar untuk periode sembilan bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2010 dan 2009, disajikan sebagai bagian dari akun “Beban Program dan Siaran - Jasa Satelit dan Transmisi” dalam laporan laba rugi konsolidasi (Catatan 18). c.
Perusahaan mengadakan perjanjian pembelian dan izin penayangan program dengan berbagai pemasok asing dan lokal. Pada tanggal 30 September 2010 dan 2009 saldo dari seluruh perjanjian pembelian dan izin penayangan atas program yang belum diterima dan periode penayangannya belum dimulai dan belum dibayar masing-masing adalah sejumlah Rp113,12 miliar dan Rp52,88 miliar.
33
PT SURYA CITRA TELEVISI DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Periode Sembilan Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 September 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
22. PERJANJIAN SIGNIFIKAN (lanjutan) d. Pada tanggal 12 Mei 2006, selanjutnya diubah pada tanggal 4 Juni 2007 dan 27 Agustus 2007, Perusahaan mengadakan perjanjian sewa dengan PT Manggala Gelora Perkasa (“PT MGP”), dimana Perusahaaan akan menyewa bangunan dari gedung perkantoran Senayan City Office Tower (masih dalam pembangunan) yang akan digunakan sebagai ruang kantor, ruang studio dan area studio pendukung termasuk hak untuk menggunakan area umum di dalam gedung perkantoran tersebut dengan nilai sewa sebesar Rp97,39 miliar. Sehubungan dengan perjanjian tersebut, syarat-syarat dan kondisi yang harus dipenuhi adalah sebagai berikut: -
Perjanjian sewa tersebut akan berakhir pada bulan Maret 2041 atau 2039, jika Badan Pengelola Gelora Bung Karno (“BPGBK”) (selaku pemilik utama dari hak tanah tempat bangunan tersebut berdiri) tidak akan memberikan perpanjangan waktu 2 tahun kepada PT MGP seperti yang disebutkan dalam perjanjian kerjasama antara PT MGP dan BPGBK. Pada akhir masa sewa, Perusahaan memiliki hak opsi pertama untuk memperpanjang jangka waktu sewa ke periode berikutnya dengan ketentuan tambahan dari BPGBK kepada PT MGP di bawah syarat dan kondisi baru.
-
Apabila PT MGP tidak dapat memperoleh perpanjangan waktu 2 tahun dari BPGBK, nilai sewa Rp97,39 miliar akan dikurangi sesuai dengan masa sewa untuk 2 tahun dan akan mengurangi sisa hutang secara proporsional.
-
Porsi jumlah sewa pokok sebesar Rp643,15 juta harus diselesaikan oleh Perusahaan kepada PT MGP dalam bentuk jam penayangan iklan. Jika Perusahaan akan membayar seluruh atau sebagian dari jumlah tetap pada tiap pembayaran cicilan, kedua belah pihak harus menyetujui perhitungan yang baru tanpa denda.
-
Perusahaan harus membayar di muka secara triwulanan biaya pelayanan (service charge) dalam jumlah tertentu untuk menutupi biaya operasi PT MGP yang dapat dikenai peningkatan tahunan selain pembayaran sewa pokok.
-
Perusahaan diharuskan membayar secara triwulanan kepada PT MGP dalam jumlah tertentu tapi tidak melebihi AS$900.000 pada setiap waktu selama masa sewa sebagai sinking fund untuk didepositokan pada rekening bersama pada suatu bank yang disepakati oleh kedua belah pihak. Sinking fund tersebut harus digunakan untuk membiayai perbaikan utama pada bangunan kantor, penggantian utama mesin dan peralatan serta perbaikan fasilitas utama seperti yang termaksud dalam perjanjian. Setiap sisa saldo dari sinking fund pada akhir periode sewa tersebut harus dikembalikan kepada Perusahaan.
Pada tanggal 20 Oktober 2008, Perusahaan menyewa ruang tambahan di gedung perkantoran Senayan City Office Tower dari PT MGP dan membayar dimuka sejumlah Rp13,43 miliar sampai dengan tahun 2009. Pada tanggal 30 September 2010 dan 2009 saldo sewa dibayar di muka sebesar Rp89,91 miliar dan Rp92,78 miliar dimana sebesar Rp84,88 miliar dan Rp89,91 miliar masing-masing pada tahun 2010 dan 2009 disajikan sebagai bagian dari akun “Biaya Sewa Dibayar di Muka Jangka Panjang” (Catatan 8), dan bagian lancar sejumlah Rp2,88 miliar dan Rp709,56 juta masing-masing pada tahun 2010 dan 2009 disajikan sebagai bagian dari akun “Biaya Dibayar di Muka dan Aktiva Lancar Lainnya” (Catatan 6) pada neraca konsolidasi. Beban sewa atas transaksi tersebut sejumlah Rp2,16 miliar dan Rp2,16 miliar masing-masing untuk periode 9 (sembilan) bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2010 dan 2009 disajikan sebagai bagian dari akun “Beban Umum dan Administrasi - Sewa” dalam laporan laba rugi konsolidasi (Catatan 18).
34
PT SURYA CITRA TELEVISI DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Periode Sembilan Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 September 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
23. ASET DAN KEWAJIBAN MONETER DALAM MATA UANG ASING Pada tanggal 30 September 2010, aset dan kewajiban moneter Perusahaan dan Anak Perusahaan dalam mata uang asing adalah sebagai berikut: Ekuivalen Rupiah Aset Kas dan setara kas Dalam Dolar AS (AS$5.191.312) Dalam Euro Eropa (EUR23.617) Dalam Dolar Australia (AUD4) Piutang lain-lain – pihak ketiga Dalam Dolar AS (AS$29.569) Dalam Euro Eropa (EUR400)
46.323.768 286.684 35 263.874 4.855
Jumlah
46.879.206
Kewajiban Hutang usaha Dalam Dolar AS (AS$700.978) Dalam Euro Eropa (EUR90.996) Hutang lain-lain Dalam Dolar AS (AS$181.319) Dalam Euro Eropa (EUR60) Dalam Dolar Australia (AUD6.012) Dalam Singapore Dolar (SGD657)
6.255.528 1.104.589 1.618.091 728 51.883 4.451
Jumlah
9.035.270
Aktiva bersih
37.843.936
24. KEJADIAN SETELAH TANGGAL NERACA Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Perusahaan yang diselenggarakan pada tanggal 1 Oktober 2010 sebagaimana dinyatakan dalam Akta No. 7 pada tanggal 1 Oktober 2010 yang dibuat di hadapan Aulia Taufani, S.H., sebagai pengganti Sutjipto, S.H., Notaris di Jakarta, para pemegang saham Perusahaan menyetujui untuk mengangkat Ibu Grace Wiranata sebagai Direktur baru di Perusahaan menggantikan Bapak Salusra Wijaya dan mengangkat Ibu Doktoranda Harsiwi Achmad sebagai Direktur baru di Perusahaan menggantikan Bapak Budiyanto Sutjiawan untuk masa jabatan sampai dengan Rapat Umum tahunan Pemegang Saham untuk Tahun Buku 2011 dan untuk selanjutnya dapat diangkat kembali. Sehubungan dengan keputusan tersebut, maka terhitung sejak tanggal 1 Oktober 2010 susunan anggota Komisaris dan Direksi Perusahaan adalah sebagai berikut: Dewan Komisaris Raden Soeyono Eddy Sariaatmadja Siti Hediati Hariyadi Susanto Suwarto Budi Harianto Agus Lasmono
-
Direksi
Komisaris Utama Komisaris Komisaris Komisaris Komisaris Komisaris Independen
Fofo Sariaatmadja Grace Wiranata Harsiwi Achmad Lie Halim Alvin W. Sariaatmadja
35
-
Direktur Utama Direktur Direktur Direktur Direktur
PT SURYA CITRA TELEVISI DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Periode Sembilan Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 September 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
25. KONDISI EKONOMI Kondisi perekonomian Indonesia telah dipengaruhi oleh kejadian-kejadian ekonomi global yang baru saja terjadi. Kondisi ini dikarakteristikkan dengan rentannya nilai mata uang dan suku bunga, dan juga penurunan harga saham yang dapat berakibat negatif pada pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Perkembangan dan pemulihan kondisi ekonomi tersebut tergantung pada kebijakan fiskal, moneter dan kebijakan-kebijakan lainnya yang telah dan akan ditempuh oleh Pemerintah Indonesia, suatu tindakan yang di luar kendali Perusahaan. Laporan keuangan konsolidasi telah mencakup dampak kondisi ekonomi tersebut, sepanjang hal itu dapat ditentukan dan diperkirakan. 26. REVISI DAN PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN BARU Standar Akuntansi yang telah dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan (DSAK) sampai dengan penyelesaian laporan keuangan Perusahaan tetapi belum efektif adalah sebagai berikut: Efektif berlaku pada atau setelah tanggal 1 Januari 2010: a.
PSAK 26 (Revisi 2008) “Biaya Pinjaman” Menentukan biaya Pinjaman yang dapat diatribusikan secara langsung dengan perolehan, konstruksi, atau pembuatan aset kualifikasian dikapitalisasi sebagai bagian biaya perolehan aset tersebut.
b.
PSAK 50 (Revisi 2006) “Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan” Berisi persyaratan penyajian dari instrumen keuangan dan pengidentifikasian informasi yang harus diungkapkan.
c.
PSAK 55 (Revisi 2006) “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran” Mengatur prinsip-prinsip dasar pengakuan dan pengukuran aset keuangan, kewajiban keuangan, dan kontrak pembelian dan penjualan item non-keuangan.
d.
PPSAK 3 “Pencabutan PSAK 54: Akuntansi Restrukturisasi Utang Piutang Bermasalah” Berlaku untuk semua entitas yang menerapkan PSAK 54.
e.
PPSAK 5 “Pencabutan ISAK 06: Interpretasi atas Paragraf 12 dan 16 PSAK No. 55 (1999) tentang Instrumen Derivatif Melekat pada Kontrak dalam Mata Uang Asing”
Efektif berlaku pada atau setelah tanggal 1 Januari 2011: a.
PSAK 1 (Revisi 2009) “Penyajian Laporan Keuangan” Menetapkan dasar-dasar bagi penyajian laporan keuangan bertujuan umum (general purpose financial statements) agar dapat dibandingkan baik dengan laporan keuangan periode sebelumnya maupun dengan laporan keuangan entitas lain.
b.
PSAK 2 (Revisi 2009) “Laporan Arus Kas” Memberikan pengaturan atas informasi mengenai perubahan historis dalam kas dan setara kas melalui laporan arus kas yang mengklasifikasikan arus kas berdasarkan aktivitas operasi,
36
PT SURYA CITRA TELEVISI DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Periode Sembilan Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 September 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
26. REVISI DAN PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN BARU (lanjutan) investasi, maupun pendanaan (financing) selama suatu periode. c.
PSAK 4 (Revisi 2009) “Laporan Keuangan Konsolidasian dan Laporan Keuangan Tersendiri” Akan diterapkan dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan konsolidasian untuk sekelompok entitas yang berada dalam pengendalian suatu entitas induk dan dalam akuntansi untuk investasi pada entitas anak, pengendalian bersama entitas, dan entitas asosiasi ketika laporan keuangan tersendiri disajikan sebagai informasi tambahan.
d.
PSAK 5 (Revisi 2009) “Segmen Operasi” Informasi segmen diungkapkan untuk memungkinkan pengguna laporan keuangan untuk mengevaluasi sifat dan dampak keuangan dari aktivitas bisnis yang mana entitas terlibat dan lingkungan ekonomi dimana entitas beroperasi.
e.
PSAK 15 (Revisi 2009) “Investasi Pada Entitas Asosiasi” Akan diterapkan untuk akuntansi investasi dalam entitas asosiasi. Menggantikan PSAK 15 (1994) “Akuntansi untuk Investasi Dalam Perusahaan Asosiasi” dan PSAK 40 (1997) “Akuntansi Perubahan Ekuitas Anak Perusahaan/Perusahaan Asosiasi”.
f.
PSAK 25 (Revisi 2009) “Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi, dan Kesalahan” Menentukan kriteria untuk pemilihan dan perubahan kebijakan akuntansi, bersama dengan perlakuan akuntansi dan pengungkapan atas perubahan kebijakan akuntansi, perubahan estimasi akuntansi, dan koreksi kesalahan.
g.
PSAK 48 (Revisi 2009) “Penurunan Nilai Aset” Menetapkan prosedur-prosedur yang diterapkan agar aset dicatat tidak melebihi jumlah terpulihkan dan jika aset tersebut terjadi penurunan nilai, rugi penurunan nilai harus diakui.
h.
PSAK 57 (Revisi 2009) “Provisi, Liabilitas Kontinjensi, dan Aset Kontinjensi” Bertujuan untuk mengatur pengakuan dan pengukuran kewajiban diestimasi, kewajiban kontinjensi dan aset kontinjensi serta untuk memastikan informasi memadai telah diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan untuk memungkinkan para pengguna memahami sifat, waktu, dan jumlahyang terkait dengan informasi tersebut.
i.
ISAK 9 “Perubahan atas Liabilitas Purna Operasi, Liabilitas Restorasi, dan Liabilitas Serupa” Diterapkan terhadap setiap perubahan pengukuran atas aktivitas purna-operasi, restorasi atau kewajiban yang serupa yaitu diakui sebagai bagian dari biaya perolehan aset tetap sesuai PSAK 16 dan sebagai kewajiban sesuai PSAK 57.
Perusahaan dan Anak Perusahaan sedang mengevaluasi PSAK revisi tersebut dan belum menentukan dampaknya terhadap laporan keuangan konsolidasi.
37