Laporan Keuangan Periode Sembilan Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 September 2009 dan 2008 (Tidak Diaudit) (Mata Uang Indonesia)
PT SURYA CITRA TELEVISI
PT SURYA CITRA TELEVISI LAPORAN KEUANGAN PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 30 SEPTEMBER 2009 DAN 2008
Daftar Isi
Halaman
Neraca..........……………………………………………………………………………………….............
1-2
Laporan Laba Rugi .………………………………………………………………………………………..
3
Laporan Perubahan Ekuitas …………………………………………………….………………………..
4
Laporan Arus Kas……………………………………………………………………………….............. ..
5
Catatan atas Laporan Keuangan……………………………………………………………................ ..
6 – 36
***************************
PT SURYA CITRA TELEVISI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Periode Sembilan Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 September 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT SURYA CITRA TELEVISI NERACA 30 September 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
Catatan
2009
2008
2b,2k,3,13,22
338.428.776
275.781.524
Piutang usaha Piutang usaha - pihak ketiga - setelah dikurangi penyisihan piutang ragu-ragu sebesar Rp21.567.844 pada tahun 2009 dan Rp16.699.951 pada tahun 2008 2c,4,13 Piutang usaha - pihak hubungan istimewa 2d, 20d, 20a
555.234.895 2.315.739
688.755.340 554.180
7.522.483
3.845.627
2d,2e, 5,13,17
212.536.152
196.404.946
2f,6,8,21d
54.214.952
36.635.532
1.170.252.997
1.201.977.149
6.976.548
9.300.055
ASET ASET LANCAR Kas dan setara kas
Piutang lain-lain - setelah dikurangi penyisihan piutang ragu-ragu sebesar Rp522.370 pada tahun 2009 dan Rp2.202.653 pada tahun 2008
Persediaan Beban dibayar di muka dan aset lancar lainnya
2c
Jumlah Aset Lancar ASET TIDAK LANCAR Aset pajak tangguhan - bersih
2n, 19
Aset tetap - setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar Rp301.809.251 pada tahun 2009 dan Rp385.867.272 pada tahun 2008
2d,2i,7,13, 20a,21a
370.583.119
374.259.634
Beban sewa dibayar dimuka bagian jangka panjang
2f,8,9,21d
94.510.354
90.261.334
2g,9
22.209.350
13.003.391
494.279.371
486.824.414
1.664.532.368
1.688.801.563
Aset lain-lain Jumlah Aset Tidak Lancar JUMLAH ASET
1
PT SURYA CITRA TELEVISI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Periode Sembilan Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 September 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT SURYA CITRA TELEVISI NERACA (lanjutan) 30 September 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
Catatan
2009
2008
215.817.179 599.150
195.540.762 421.365
64.181.259
13.097.413
KEWAJIBAN DAN EKUITAS KEWAJIBAN LANCAR Hutang usaha Pihak ketiga Pihak hubungan istimewa
10 2k, 23 2d,20a,20b
Hutang lain-lain Beban masih harus dibayar
11
133.946.956
86.471.722
Hutang pajak
12
61.683.421
97.303.704
Hutang dividen
15
-
-
Uang muka pelanggan
2l
7.086.649
5.589.305
483.314.614
398.424.271
6.984.280
20.433.587
572.916.641
572.150.106
579.900.921
592.583.693
230.000.000
230.000.000
13.000.000 358.316.833
11.000.000 456.793.599
601.316.833
697.793.599
1.664.532.368
1.688.801.563
Jumlah Kewajiban Lancar KEWAJIBAN TIDAK LANCAR Kewajiban diestimasi atas kesejahteraan karyawan Hutang obligasi - bersih
2m,18 1b,2j,13
Jumlah Kewajiban Tidak Lancar EKUITAS Modal saham - nilai nominal Rp1.000 (Rupiah penuh) per saham Modal dasar - 300.000.000 saham Modal ditempatkan dan disetor penuh 230.000.000 saham
14
Saldo laba Telah ditentukan penggunaannya Belum ditentukan penggunaannya
15
Jumlah Ekuitas JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS
2
PT SURYA CITRA TELEVISI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Periode Sembilan Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 September 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT SURYA CITRA TELEVISI LAPORAN LABA RUGI Periode Sembilan Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 September 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
Catatan PENDAPATAN IKLAN - BERSIH
2008
1.201.113.911
1.357.034.638
623.051.730 259.254.006
693.850.186 245.707.183
Jumlah Beban Usaha
882.305.736
939.557.369
LABA USAHA
318.808.175
417.477.269
47.872.860 4.551.605 (23.754.599) (760.596)
74.107.737 (102.477) (24.773.137) 21.052.261
BEBAN USAHA Program dan siaran Umum dan administrasi
2d,2l,16
2009
2l,17 2d,20b,21a,21b 2m,18, 21d
BEBAN (PENGHASILAN) LAIN-LAIN Beban bunga Rugi (Laba) selisih kurs - bersih Penghasilan bunga Lain-lain - bersih
2l 13 2k 7
Beban Lain-lain - Bersih LABA SEBELUM PAJAK PENGHASILAN BEBAN (MANFAAT) PAJAK PENGHASILAN Periode berjalan Tangguhan
2n,19 12 19
Beban Pajak Penghasilan - Bersih LABA BERSIH LABA BERSIH PER SAHAM DASAR (RUPIAH PENUH)
20
3
27.909.270
70.284.384
290.898.905
347.192.885
86.200.654 (1.167.101)
118.261.330 (2.036.683)
85.033.553
116.224.647
205.865.352
230.968.238
895
1.004
PT SURYA CITRA TELEVISI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Periode Sembilan Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 September 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT SURYA CITRA TELEVISI LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS Periode Sembilan Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
Saldo laba
Catatan Saldo 31 Desember 2007
Modal Saham Ditempatkan dan Disetor Penuh
Telah Ditentukan Penggunaannya
Belum Ditentukan Penggunaannya
Jumlah Ekuitas
230.000.000
9.000.000
245.075.361
484.075.361
Pembentukan cadangan kas
15
-
2.000.000
(2.000.000)
-
Deviden kas
15
-
-
(17.250.000)
-
-
-
230.968.238
230.968.238
Saldo 30 September 2008
230.000.000
11.000.000
456.793.599
697.793.599
Saldo 31 Desember 2008
230.000.000
11.000.000
404.451.481
645.451.481
-
2.000.000
(2.000.000)
-
Deviden kas
-
-
(250.000.000)
(250.000.000)
Laba bersih periode berjalan
-
-
205.865.352
205.865.352
230.000.000
13.000.000
358.316.833
601.316.833
Laba bersih periode berjalan
Pembentukan cadangan kas
Saldo 30 September 2009
15
4
PT SURYA CITRA TELEVISI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Periode Sembilan Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 September 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT SURYA CITRA TELEVISI LAPORAN ARUS KAS Periode Sembilan Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 September 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
Catatan ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan dari pelanggan Pembayaran kepada pemasok dan karyawan Penghasilan bunga Pembayaran pajak penghasilan Pembayaran bunga dan beban keuangan (Pembayaran) penerimaan untuk kegiatan usaha lainnya
2009
2008
1.270.924.685 (795.912.355) 24.147.764 (101.016.046) (46.938.302) (6.854.284)
1.150.560.978 (874.627.669) 24.808.910 (68.956.152) (76.219.536) 2.201.109
344.351.462
157.767.640
2.243.634 (6.191.669) (43.645.579) (6.763.728)
98.252 (7.321.236) (95.070.381) (11.582.638)
Kas Bersih yang Digunakan untuk Aktivitas Investasi
(54.357.342)
(113.876.003)
ARUS KAS DARI AKTIFITAS PENDANAAN Pembayaran dividen kas Pelunasan Obligasi
(250.000.000) -
(17.250.000) (425.000.000)
Kas Bersih yang Digunakan untuk Aktifitas Pendanaan
(250.000.000)
(442.250.000)
39.994.120
(398.358.363)
Kas Bersih yang Diperoleh dari Aktivitas Operasi ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Hasil penjualan aktiva tetap Penempatan dana investasi Perolehan aktiva tetap dan perangkat lunak Pembayaran sewa
7 18 7,9
KENAIKAN (PENURUNAN) BERSIH KAS DAN SETARA KAS KAS DAN SETARA KAS AWAL PERIODE
3
298.434.656
674.139.887
KAS DAN SETARA KAS AKHIR PERIODE
3
338.428.776
275.781.524
7
19.455.850
72.673.083
AKTIVITAS YANG TIDAK MEMPENGARUHI ARUS KAS Reklasifikasi aset dalam penyelesaian ke aset tetap
5
PT SURYA CITRA TELEVISI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Periode Sembilan Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 September 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
1. UMUM a. Pendirian Perusahaan PT Surya Citra Televisi (“Perusahaan”) didirikan di Indonesia pada tanggal 5 Mei 1987 berdasarkan Akta Notaris Benny Kristianto, S.H., No. 38 pada tanggal yang sama dengan nama PT Foresta Maju. Akta pendirian ini disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. C2-3940.HT.01.01.TH.88 tanggal 27 April 1988 dan diumumkan dalam Berita Negara No. 26, Tambahan No. 1197 tanggal 30 Maret 1990. Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir mengenai penyesuaian dengan Undangundang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas, sebagaimana telah dinyatakan dengan Akta Notaris No. 37 tanggal 4 Juli 2008 oleh Sutjipto, S.H. Perubahan Anggaran Dasar ini telah mendapatkan persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia melalui Surat No. AHU-70682.AH.01.02. tanggal 7 Oktober 2008. Sesuai dengan pasal 3 Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan terutama usaha yang berhubungan dengan siaran pertelevisian. Perusahaan berkedudukan di SCTV Tower, Senayan City, Jl Asia Afrika Lot.19, Jakarta 10270. Perusahaan memiliki 36 stasiun pemancar dan 10 stasiun kerjasama dengan TV Daerah yang tersebar di Indonesia. Pada tahun 1990, Perusahaan mengawali kegiatan penyiarannya, selanjutnya pada tahun 1993 Perusahaan mendapatkan izin untuk penyiaran televisi secara nasional dengan izin dari Menteri Penerangan Republik Indonesia melalui surat No. 206/RTF/K/I/1993 tanggal 30 Januari 1993 dan melakukan kegiatan penyiaran nasionalnya pada tahun yang sama. b. Penawaran Obligasi Perusahaan Perusahaan menerima Surat Pernyataan Efektif No. S-1327/PM/2003 pada tanggal 10 Juni 2003 dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (BAPEPAM-LK) sehubungan dengan penawaran umum obligasi Perusahaan dengan nama “Obligasi Surya Citra Televisi I Tahun 2003 Dengan Tingkat Bunga Tetap” (“Obligasi I”) dengan nilai nominal sebesar Rp425 miliar yang terdiri dari pecahan Rp50 juta. Pada tanggal 25 Juni 2003, Obligasi I tersebut telah diterbitkan. Obligasi ini akan jatuh tempo seluruhnya pada tanggal 25 Juni 2008. Seluruh Obligasi I telah didaftarkan di Bursa Efek Indonesia (dahulu Bursa Efek Surabaya) efektif tanggal 30 Juni 2003. Obligasi tersebut telah dilunasi pada tahun 2008 (Catatan 13). Selanjutnya, Perusahaan juga menerima Surat Pernyataan Efektif No. S-3213/BL/2007 pada tanggal 29 Juni 2007 dari Ketua BAPEPAM-LK sehubungan dengan penawaran umum obligasi Perusahaan kedua dengan nama “Obligasi Surya Citra Televisi II Tahun 2007 Dengan Tingkat Bunga Tetap” (“Obligasi II”) dengan nilai nominal sebesar Rp575 miliar. Pada tanggal 10 Juli 2007, Obligasi II tersebut telah diterbitkan dalam bentuk Sertifikat Jumbo Obligasi yang didaftarkan atas nama PT Kustodian Sentral Efek (“KSEI”). Obligasi II ini akan jatuh tempo seluruhnya pada tanggal 10 Juli 2012. Seluruh Obligasi II tersebut telah didaftarkan di Bursa Efek Indonesia efektif tanggal 11 Juli 2007 (Catatan 13). c. Dewan Komisaris, Direksi, Komite Audit dan Karyawan Susunan dewan komisaris dan direksi Perusahaan pada tanggal 30 September 2009 dan 2008 sebagai berikut:
6
PT SURYA CITRA TELEVISI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Periode Sembilan Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 September 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
1.
UMUM (Lanjutan) c. Dewan Komisaris, Direksi, Komite Audit dan Karyawan (lanjutan) 2009 Dewan Komisaris/Boards of Commissioners Raden Soeyono Eddy Sariaatmadja Siti Hediati Hariyadi Agus Lasmono Max Sumakno Budiarto Susanto Suwarto Budi Harianto
-
Direksi/Directors
Komisaris Utama Komisaris Komisaris Komisaris Komisaris Komisaris Komisaris
Fofo Sariaatmadja Salusra Wijaya Budiyanto Sutjiawan Lie Halim Alvin W Sariaatmadja
-
Direktur Utama Direktur Direktur Direktur Direktur
2008 Komisaris Raden Soeyono Eddy Sariaatmadja Siti Hediati Hariyadi Agus Lasmono Max Sumakno Budiarto
-
Direktur
Komisaris Utama Komisaris Komisaris Komisaris Independen Komisaris Independen
Fofo Sariaatmadja Sumantri Slamet * Salusra Wijaya Budiyanto Sutjiawan Lie Halim
-
Direktur Utama Direktur Direktur Direktur Direktur
* Telah mengundurkan diri pada tanggal 16 Oktober 2008
Susunan komite audit pada tanggal 30 September 2009 dan 2008 adalah sebagai berikut: 2009 dan 2008 Agus Lasmono Max Sumakno Budiarto M. Risanggono Emmanuel Bambang Suyitno
-
Ketua Anggota Anggota Anggota
Pembentukan Komite Audit Perusahaan telah dilakukan sesuai dengan Peraturan BAPEPAM-LK No. IX.1.5. Gaji dan kompensasi lainnya yang dibayarkan kepada komisaris dan direksi Perusahaan berjumlah Rp16,68 miliar untuk periode sembilan bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2009 dan Rp22,48 miliar untuk periode sembilan bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2008. Pada tanggal 30 September 2009 dan 2008, Perusahaan memiliki masing-masing 1.290 dan 1.293 karyawan 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI a. Dasar Pengukuran dan Penyusunan Laporan Keuangan Laporan keuangan telah disajikan sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) yang diterapkan secara konsisten dan peraturan BAPEPAM-LK No. VIII.G.7 tentang “Pedoman Penyajian Laporan Keuangan”.Laporan keuangan disusun berdasarkan konsep beban perolehan (historical cost), kecuali untuk persediaan yang dinyatakan sebesar nilai yang lebih rendah antara nilai buku (beban perolehan setelah dikurangi amortisasi) dengan nilai realisasi bersih. Laporan keuangan disusun menggunakan konsep akrual, kecuali laporan arus kas. Laporan arus kas disusun dengan menggunakan metode langsung dengan mengelompokkan arus kas dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. Mata uang pelaporan yang digunakan dalam laporan keuangan adalah Rupiah.
7
PT SURYA CITRA TELEVISI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Periode Sembilan Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 September 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) b. Kas dan Setara Kas Kas dan setara kas terdiri dari kas, kas di bank dan deposito berjangka dengan jangka waktu 3 (tiga) bulan atau kurang sejak tanggal penempatan dan tidak dijadikan sebagai jaminan pinjaman serta tanpa pembatasan penggunaan. c. Penyisihan Piutang Ragu-ragu Penyisihan piutang ragu-ragu ditetapkan berdasarkan hasil penelaahan terhadap kemungkinan tertagihnya masing-masing piutang tersebut pada akhir periode. d. Transaksi dengan Pihak-pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa Perusahaan melakukan transaksi dengan pihak-pihak tertentu yang mempunyai hubungan istimewa sesuai dengan PSAK No. 7, “Pengungkapan Pihak-pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa”. Seluruh transaksi yang signifikan dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa telah diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan. e. Persediaan Efektif tanggal 1 Januari 2009, Perusahaan telah menerapkan PSAK No. 14 (Revisi 2008), "Persediaan" menggantikan PSAK No. 14 (1994) yang mengatur perlakuan akuntansi untuk persediaan. PSAK revisi ini menyediakan panduan dalam menentukan biaya persediaan dan pengakuan selanjutnya sebagai beban, termasuk setiap penurunan menjadi nilai realisasi bersih, dan juga memberikan panduan rumus biaya yang digunakan untuk menentukan biaya persediaan. PSAK revisi ini berlaku untuk laporan keuangan yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2009. Penerapan PSAK revisi ini tidak menimbulkan dampak yang signifikan terhadap laporan keuangan Perusahaan. Persediaan materi program dinyatakan sebesar nilai terendah antara nilai buku (beban perolehan setelah dikurangi amortisasi) dengan nilai realisasi bersih. Beban perolehan persediaan materi program ditentukan dengan metode identifikasi khusus (specific identification method). Persediaan materi program diamortisasi dengan metode menurun berdasarkan jumlah penayangan program yang umumnya sebanyak dua kali, yaitu sebesar 70% pada penayangan pertama dan 30% pada penayangan kedua untuk program film, sinetron dan serial, kecuali untuk program produksi sendiri, infotainment, berita, olah raga dan program talk show yang diamortisasi sepenuhnya pada saat ditayangkan. Biaya perolehan program yang pengadaannya dengan perjanjian bagi hasil diakui sebesar jumlah yang diatur dalam perjanjian bagi hasil. Saldo persediaan yang belum diamortisasi namun kontrak penayangannya telah berakhir dibebankan pada tahun kontrak tersebut berakhir. Pada akhir tahun, manajemen melakukan penelaahan untuk menentukan adanya indikasi terjadinya penurunan nilai materi program dan melakukan penyesuaian, apabila diperlukan, ke estimasi nilai yang terpulihkan untuk penayangan di masa yang akan datang dan dibebankan sebagai kerugian pada usaha periode berjalan. f.
Beban Dibayar di Muka Beban dibayar di muka dibebankan pada usaha selama masa manfaatnya.
8
PT SURYA CITRA TELEVISI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Periode Sembilan Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 September 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) g. Sewa Sebelum tanggal 1 Januari 2008, Perusahaan melaporkan transaksi sewa yang tidak memenuhi kriteria sebagai capital lease dengan menggunakan metode sewa operasi, dimana pembayaran sewa diakui sebagai beban pada laporan laba rugi dengan menggunakan metode garis lurus (straight-line method) selama periode sewa. Efektif tanggal 1 Januari 2008, Perusahaan telah menerapkan PSAK No. 30 (Revisi 2007), “Sewa” menggantikan PSAK No. 30 (1990), ”Akuntansi Sewa Guna Usaha”. Menurut PSAK revisi ini, sewa yang mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset, diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan. Atau sebaliknya, suatu sewa diklasifikasikan sebagai sewa operasi. Perusahaan mencatat transaksi sewa dengan menggunakan metode sewa operasi. Berdasarkan metode ini, sebagai lessee, pembayaran sewa operasi diakui sebagai beban dengan menggunakan metode garis lurus (straight-line method) selama periode sewa, dimana sebagai lessor, biaya langsung awal yang terjadi pada saat negosiasi sewa operasi ditambahkan pada jumlah tercatat dari asset yang disewakan dan diakui sebagai beban selama periode sewa dengan dasar yang sama dengan pendapatan sewa. Sewa kontinjen, jika ada, diakui sebagai pendapatan pada periodeperiode pendapatan tersebut dihasilkan. Pendapatan sewa dari sewa operasi akan diakui sebagai pendapatan dengan menggunakan metode garis lurus (straight-line method) selama periode sewa. Pada saat penerapan PSAK revisi ini, Perusahaan memilih untuk menerapkan PSAK revisi ini secara prospektif. Semua perjanjian yang mengandung unsur sewa yang ada pada awal periode sajian, dievaluasi oleh Perusahaa untuk menentukan klasifikasinya berdasarkan PSAK revisi ini. Penerapan PSAK revisi ini tidak menimbulkan dampak yang signifikan terhadap laporan keuangan Perusahaan. Sewa jangka panjang disajikan dalam akun “Biaya Sewa Dibayar di Muka Jangka Panjang” dalam aset tidak lancar. Bagian lancar dari biaya sewa dibayar di muka jangka panjang disajikan dalam akun “Biaya Dibayar di Muka dan Aset Lancar Lainnya” dalam aset lancar pada neraca.
h. Penyertaan dalam Bentuk Saham Penyertaan dalam bentuk saham berdasarkan beban perolehan. i.
dengan
kepemilikan
kurang dari 20% dinyatakan
Aset Tetap Sebelum tanggal 1 Januari 2008, aset tetap dinyatakan sebesar beban perolehan dikurangi akumulasi penyusutan (kecuali tanah yang tidak disusutkan). Efektif tanggal 1 Januari 2008, Perusahaan menerapkan PSAK No. 16 (Revisi 2007), “Aktiva Tetap”, yang menggantikan PSAK No. 16 (1994), “Aktiva Tetap dan Aktiva Lain-lain” dan PSAK No. 17 (1994), “Akuntansi Penyusutan”, dimana Perusahaan telah memilih model beban. Penerapan PSAK revisi ini tidak menimbulkan dampak yang signifikan terhadap laporan keuangan Perusahaan. Aset tetap dinyatakan sebesar beban perolehan dikurangi akumulasi penyusutan (kecuali tanah yang tidak disusutkan) dan rugi penurunan nilai. Beban perolehan termasuk beban penggantian bagian aset tetap saat beban tersebut terjadi, jika memenuhi kriteria pengakuan. Selanjutnya, pada saat inspeksi yang signifikan dilakukan, beban inspeksi itu diakui ke dalam jumlah tercatat (“carrying amount”) aset tetap sebagai suatu penggantian jika memenuhi kriteria pengakuan. Semua beban pemeliharaan dan perbaikan yang tidak memenuhi kriteria pengakuan diakui dalam laporan laba rugi pada saat terjadinya.
9
PT SURYA CITRA TELEVISI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Periode Sembilan Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 September 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) i.
Aset Tetap (lanjutan) Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus (straight-line method) berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis aset tetap (dalam tahun) sebagai berikut: Bangunan dan instalasi Peralatan studio dan penyiaran Perabot dan peralatan kantor Kendaraan
5 - 20 2 - 15 5 5
Jumlah tercatat aset tetap dihentikan pengakuannya pada saat dilepaskan atau saat tidak ada manfaat ekonomis masa depan yang diharapkan dari penggunaan atau pelepasannya. Laba atau rugi yang timbul dari penghentian pengakuan aset (dihitung sebagai perbedaan antara jumlah bersih hasil pelepasan dan jumlah tercatat dari aset) dimasukkan dalam laporan laba rugi pada periode aset tersebut dihentikan pengakuannya. Pada setiap akhir tahun buku, nilai residu, umur manfaat dan metode penyusutan di-review, dan jika sesuai dengan keadaan, disesuaikan secara prospektif. Aset dalam penyelesaian dinyatakan sebesar beban perolehan dan disajikan sebagai bagian dari aset tetap. Akumulasi beban perolehan akan direklasifikasi ke akun aset tetap yang bersangkutan pada saat aset yang bersangkutan telah selesai dikerjakan dan siap untuk digunakan. Biaya yang dikeluarkan sehubungan dengan perolehan atau perpanjangan izin atas tanah ditangguhkan dan disajikan sebagai beban ditangguhkan dalam akun “Aset Lain-lain” pada neraca dan diamortisasi sepanjang periode hak atas tanah atau umur ekonomis tanah, mana yang lebih pendek. Perusahaan melakukan penelaahan untuk menentukan adanya indikasi peristiwa atau perubahan kondisi yang mengindikasikan penurunan nilai aset pada setiap tanggal pelaporan. Apabila kondisi tersebut terjadi, Perusahaan diharuskan untuk menentukan taksiran jumlah yang dapat diperoleh kembali (recoverable amount) atas semua asetnya dan mengakuinya sebagai kerugian dalam laporan laba rugi periode berjalan. j.
Beban emisi obligasi Beban emisi obligasi yang terjadi sehubungan dengan penerbitan obligasi disajikan sebagai pengurang dari hasil penerimaan emisi obligasi. Beban emisi obligasi diamortisasi dengan menggunakan metode garis lurus selama jangka waktu obligasi yaitu selama 5 (lima) tahun.
k. Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing Transaksi dalam mata uang asing dicatat dalam Rupiah berdasarkan kurs yang berlaku pada saat transaksi dilakukan. Pada tanggal neraca, aktiva dan kewajiban moneter dalam mata uang asing dijabarkan ke dalam Rupiah agar mencerminkan kurs pada tanggal tersebut. Laba atau rugi kurs yang timbul dikreditkan atau dibebankan pada usaha periode berjalan.Pada tanggal 30 September 2009 dan 2008, kurs yang digunakan adalah sebagai berikut: 2009 2008 AS$1 Euro1 SGD1 JPY1 AU$1
9.681,00 14.158,51 6.841,34 107,79 8.508,73
10
9.378,00 13.751,44 6.593,56 88,52 7.844,23
PT SURYA CITRA TELEVISI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Periode Sembilan Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 September 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)
l. Pengakuan Pendapatan dan Beban Pendapatan dari iklan televisi diakui pada saat iklan yang bersangkutan ditayangkan. Uang muka yang diterima dari pelanggan dicatat dalam akun “Uang Muka Pelanggan”. Beban diakui pada saat terjadinya.
m. Kewajiban Diestimasi atas Kesejahteraan Karyawan Perusahaan menerapkan PSAK No. 24 (Revisi 2004), “Akuntansi Imbalan Kerja” untuk mengakui kewajiban diestimasi atas imbalan kerja karyawan berdasarkan peraturan Perusahaan dan sesuai dengan Undang-undang No. 13/2003 tanggal 25 Maret 2003. Dalam PSAK ini, nilai kini kewajiban imbalan pasti, beban jasa kini dan beban jasa lalu ditentukan dengan menggunakan metode penilaian “Projected Unit Credit”. Keuntungan dan kerugian aktuaris diakui sebagai pendapatan atau beban jika akumulasi bersih keuntungan dan kerugian aktuaris yang belum diakui pada saat akhir periode pelaporan sebelumnya melebihi 10% dari nilai kini kewajiban imbalan pasti atau nilai wajar aktiva program pada tanggal tersebut. Keuntungan dan kerugian aktuarial yang melebihi 10% koridor diakui dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan perkiraan rata-rata sisa masa kerja karyawan. Beban jasa lalu yang timbul pada saat program imbalan pasti diperkenalkan pertama kali atau terjadi atau perubahan-perubahan dalam kewajiban imbalan kerja program yang sudah ada diamortisasi sampai imbalan tersebut telah menjadi hak karyawan. n. Pajak Penghasilan Beban pajak tahun berjalan dihitung berdasarkan taksiran penghasilan kena pajak tahun berjalan. Aset dan kewajiban pajak tangguhan diakui atas beda temporer antara dasar komersial dan pajak atas aset dan kewajiban pada setiap tanggal pelaporan. Manfaat pajak masa mendatang, diakui apabila kemungkinan besar jumlah manfaat pajak pada masa mendatang tersebut dapat direalisasikan. Pajak tangguhan dihitung dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku atau secara substansial telah berlaku pada tanggal neraca. Perubahan nilai tercatat aktiva dan kewajiban pajak tangguhan yang disebabkan oleh perubahan tarif pajak dibebankan pada tahun berjalan. Perubahan terhadap kewajiban perpajakan dicatat pada saat hasil ketetapan diterima atau apabila Perusahaan mengajukan keberatan, pada saat keputusan atas keberatan tersebut ditentukan. o. Laba Per Saham (LPS) LPS dasar dihitung dengan membagi laba bersih periode berjalan dengan jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar pada periode yang bersangkutan, yaitu sejumlah 230 juta saham masing-masing pada tanggal 30 September 2009 dan 2008. p. Penggunaan Estimasi Penyajian laporan keuangan sesuai prinsip akuntansi yang berlaku umum mengharuskan manajemen untuk membuat estimasi dan asumsi terhadap jumlah yang dilaporkan. Oleh karena tidak adanya kepastian dalam membuat estimasi, maka terdapat kemungkinan hasil aktual yang dilaporkan pada masa yang akan datang akan berbeda dengan estimasi tersebut. Perbedaan antara estimasi dan hasil aktual dibebankan atau dikreditkan pada usaha periode berjalan.
11
PT SURYA CITRA TELEVISI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Periode Sembilan Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 September 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
3. KAS DAN SETARA KAS Kas dan setara kas terdiri dari: 2009
2008
Kas Rupiah Euro (EUR7.742 pada tahun 2009 dan EUR7.942 pada tahun 2008) Dolar AS (AS$2.151 pada tahun 2009 dan AS$9.974 pada tahun 2008) Bank Rupiah PT Bank Central Asia Tbk PT Bank CIMB Niaga Tbk (dahulu PT Bank Niaga Tbk dan PT Bank Lippo Tbk) PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT ANZ-Panin Bank PT Bank Pan Indonesia Tbk PT Bank Commonwealth PT Bank Permata Tbk PT Bank Danamon Indonesia Tbk PT Bank DBS Indonesia Dolar AS PT Bank Central Asia Tbk (AS$81.976 pada tahun 2009 dan AS$132.562 pada tahun 2008) PT ANZ - Panin Bank (AS$9.816 pada tahun 2009 dan AS$9.816 pada tahun 2008) PT Bank Danamon Indonesia Tbk (AS$17.213) PT Bank Permata Tbk (AS$519)
271.803
257.595
109.615
109.214
20.820
93.532
39.260.623
2.659.807
38.635.563 15.456.171 1.550.803 2.144 46 -
3.640.423 3.321.011 2.589 459.483 114.553 17.328 4.273
793.609
1.243.164
95.037 -
92.058 161.425 4.870
109.060
929.863
34
-
96.305.328
13.111.188
Euro PT Bank Central Asia Tbk (EUR7.703 pada tahun 2009 dan EUR67.619 pada tahun 2008) Dolar Australia PT Bank Commonwealth (AUS$4) Jumlah kas dan bank
12
PT SURYA CITRA TELEVISI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Periode Sembilan Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 September 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
3. KAS DAN SETARA KAS (lanjutan) 2009 Setara kas - deposito berjangka Rupiah PT Bank Bumiputera PT Bank Pan Indonesia Tbk PT Bank CIMB Niaga (dahulu PT Bank Niaga Tbk dan PT Bank Lippo Tbk) PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Central Asia Tbk PT Bank UOB Buana Tbk
2008
143.000.000 27.000.000
75.212.285
-
72.608.459 41.374.920 40.354.261 12.000.000 7.000.000
72.123.448
-
-
9.393.489
-
4.726.922
Jumlah setara kas
242.123.448
262.670.336
Jumlah Kas dan Setara Kas
338.428.776
275.781.524
Dolar AS PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (AS$7.450.000 pada tahun 2009) PT Bank Mega Tbk (AS$1.001.652 pada tahun 2008) PT Bank Chinatrust Indonesia (AS$504.044 pada tahun 2008)
Suku bunga tahunan untuk deposito berjangka adalah sebagai berikut: 2009 Rupiah Dolar AS
6,50% - 14,00% 3,50% - 6,00%
2008 8,00% - 9,50% 3,50% - 5,40%
Saldo rekening Rupiah pada PT Bank Central Asia Tbk dengan nomor rekening 253.300.4989 dijadikan sebagai jaminan fidusia untuk hutang obligasi atas Obligasi I (Catatan 13). Akan tetapi, Perusahaan tetap dapat menggunakan dana dalam rekening tersebut untuk kegiatan usahanya. Pada tanggal 30 September 2009 dan 2008, saldo kas dalam rekening tersebut masing-masing berjumlah Rp33,97 miliar dan Rp972,17 juta.
13
PT SURYA CITRA TELEVISI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Periode Sembilan Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 September 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
4. PIUTANG USAHA Piutang usaha pihak ketiga terdiri dari: 2009
2008
PT Wira Pamungkas Pariwara PT Asia Media Network PT Dwisapta Pratama PT Bintang Multi Mediathama PT Mediate Indonesia PT Inter Pariwara Global (dahulu PT Initiatif Media Indonesia) PT Citra Surya Media Komunikasi PT Dian Mentari Pratama PT Media Direction Indonesia PT Fortune Indonesia Tbk PT Optima Media Dinamika PT Tempo Promosi PT Dentsu Indonesia Inter Admark PT Perada Swara Production PT Leo Burnett Kreasindo Indonesia/Star Reachers Indonesia PT Int’l Matari Advertising PT Hotlinetama Sarana Adv. PT Cursor Media PT Cipta Adimedia Nusantara PT Quantum Pratama Media PT Armananta Eka Putra PT Merah Putih Pariwara PT Cipta Citra Senindo PT Cipta Agung Nusantara PT Totalindo Sukses Komunikasi PT Blue Eagle Production PT Auvikomunikasi Mediapro PT Indonesia Media Exchange PT Image Utama Raya PT Nasa Advertising PT Inter Aksi Cipta PT Advatama Niaga PT Pelita Ambana Lain-lain
136.419.116 50.461.618 36.167.023 35.094.158 26.524.578
126.253.280 102.277.485 33.751.086 34.887.102 -
24.088.272 20.694.030 19.608.103 17.157.051 17.008.601 16.041.828 15.832.855 15.265.966 13.451.820
66.582.286 16.233.063 10.140.680 18.249.592 16.278.712 46.189.718 19.653.759 34.777.603 14.781.333
13.020.243 11.138.204 9.909.814 7.496.056 6.955.686 6.196.568 5.839.504 5.181.286 3.955.600 3.684.560 3.480.400 3.395.040 3.010.471 49.724.288
22.673.807 23.672.308 10.334.804 5.201.921 13.918.550 9.552.188 3.526.362 5.790.488 3.783.398 3.482.160 3.269.200 3.127.080 2.511.520 54.555.806
Jumlah Penyisihan piutang ragu-ragu
576.802.739 (21.567.844)
705.455.291 (16.699.951)
Jumlah piutang pihak ketiga - bersih
555.234.895
688.755.340
14
PT SURYA CITRA TELEVISI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Periode Sembilan Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 September 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
4. PIUTANG USAHA (lanjutan) Mutasi penyisihan piutang ragu-ragu pihak ketiga adalah sebagai berikut: 2009
2008
Saldo awal tahun Penyisihan periode berjalan
12.767.138 8.849.769
10.071.987 8.357.310
Pemulihan penyisihan
21.616.907 (49.063)
18.429.297 (1.729.346)
Saldo akhir tahun
21.567.844
16.699.951
Berdasarkan penelaahan terhadap status masing-masing piutang pada periode berjalan, manajemen berkeyakinan bahwa penyisihan piutang ragu-ragu tersebut cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian atas tidak tertagihnya piutang-piutang tersebut. Rincian umur piutang usaha dihitung sejak tanggal faktur adalah sebagai berikut: 2009
2008
Belum jatuh tempo Jatuh tempo: 1 - 30 hari 31 - 60 hari 61 - 90 hari 91 - 180 hari Lebih dari 180 hari
368.777.031
420.099.857
102.055.117 55.676.009 24.756.576 13.586.203 14.267.542
137.276.634 77.092.235 40.329.917 23.362.696 7.848.132
Jumlah Penyisihan piutang ragu-ragu
579.118.478 (21.567.844)
706.009.471 (16.699.951)
Bersih
557.550.634
689.309.520
Pada tanggal 30 September 2009 dan 2008, piutang usaha dijadikan sebagai jaminan fidusia atas Obligasi II yang diterbitkan Perusahaan, dimana jumlah piutang usaha ditambah dengan nilai wajar persediaan, kendaraan serta tanah dan bangunan yang diikat dengan hak tanggungan tidak kurang dari 50% pokok obligasi (Catatan 5, 7 dan 13).
15
PT SURYA CITRA TELEVISI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Periode Sembilan Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 September 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
5. PERSEDIAAN Persediaan terdiri dari: 2009
2008
Materi program Lokal Impor Lain-lain
155.139.375 55.568.734 1.828.043
160.360.375 35.089.656 954.915
Jumlah
212.536.152
196.404.946
Beban material program yang dibebankan pada usaha adalah sebagai berikut: 2009
2008
Program Lokal Program Impor
579.883.270 16.492.324
614.955.270 36.919.832
Jumlah
596.375.594
651.875.102
Manajemen tidak mengasuransikan persediaan materi program terhadap risiko kerugian atas kebakaran atau pencurian karena Perusahaan dapat meminta penggantian dari distributor film yang bersangkutan apabila terjadi kebakaran atau pencurian atas persediaan materi program yang dibeli. Pada tanggal 30 September 2009 dan 2008, persediaan program dijadikan sebagai jaminan fidusia atas Obligasi II yang diterbitkan oleh Perusahaan, dimana nilai wajar persediaan ditambah dengan piutang usaha, kendaraan serta tanah dan bangunan yang diikat dengan hak tanggungan tidak kurang dari 50% pokok obligasi (Catatan 4, 7 dan 13). 6.
BEBAN DIBAYAR DI MUKA DAN ASET LANCAR LAINNYA Akun ini terdiri dari: 2009 Pembayaran uang muka: Rumah produksi Pihak ketiga – non program Materi program impor Lain-lain Beban dibayar di muka: Sewa (Catatan 8) Asuransi Lain-lain
Jumlah
16
2008
30.332.387 5.280.303 708.177 12.136.462
13.424.875 7.625.995 2.494.215 9.243.316
48.457.329
32.788.401
2.975.889 608.588 2.173.146
2.001.251 579.031 1.266.849
5.757.623
3.847.131
54.214.952
36.635.532
PT SURYA CITRA TELEVISI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Periode Sembilan Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 September 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
7. ASET TETAP Aset tetap terdiri dari: Perubahan selama Tahun Berjalan 2009 Nilai Tercatat Tanah Bangunan dan instalasi Peralatan studio dan penyiaran Perabot dan peralatan kantor Kendaraan
Saldo Awal
Penambahan/ Reklasifikasi
Pengurangan/ Reklasifikasi
Saldo Akhir
18.085.700 118.266.102 389.776.211 61.632.130 54.843.337
18.517.270 7.197.262 3.685.594 3.378.344
603.250 330.210 228.856 10.657.948
18.085.700 136.180.122 396.643.263 65.088.868 47.563.733
642.603.480
32.778.470
11.820.264
663.561.686
Aset dalam Penyelesaian: Bangunan dan instalasi Peralatan studio dan penyiaran Perabot dan peralatan kantor
14.380.085 2.519.937 1.125.626
8.390.610 1.348.031 1.128.468
17.087.861 1.625.613 1.348.596
5.682.834 2.242.355 905.498
Jumlah Aset dalam Penyelesaian
18.025.648
10.867.109
20.062.070
8.830.687
Jumlah Nilai Tercatat
660.629.128
43.645.579
31.882.334
672.392.373
Akumulasi Penyusutan Bangunan dan instalasi Peralatan studio dan penyiaran Perabot dan peralatan kantor Kendaraan
32.677.241 176.655.247 30.883.615 31.148.302
8.560.066 21.617.378 6.169.884 5.639.987
50.542 2.217.061 19.159 9.255.704
41.186.765 196.055.564 37.034.340 27.532.585
Jumlah Akumulasi Penyusutan
271.364.405
41.987.315
11.542.466
301.809.254
Nilai Buku Bersih
389.264.723
370.583.119
Perubahan selama Tahun Berjalan
2008 Nilai Tercatat Tanah Bangunan dan instalasi Peralatan studio dan penyiaran Perabot dan peralatan kantor Kendaraan
Saldo Awal
Penambahan/ Reklasifikasi
Pengurangan/ Reklasifikasi
Saldo Akhir
18.085.700 38.950.379 511.140.520 34.471.619 46.134.391
73.549.936 16.682.416 15.215.567 10.362.050
128.000 22.567.521 2.874.594 3.149.100
18.085.700 112.372.315 505.255.415 46.812.592 53.347.341
648.782.609
115.809.969
28.719.215
735.873.363
Aset dalam Penyelesaian: Bangunan dan instalasi Peralatan studio dan penyiaran Perabotan dan peralatan kantor
31.997.481 2.986.678 4.647.748
33.872.570 6.502.499 16.919.650
55.652.425 4.085.118 12.935.540
10.217.626 5.404.059 8.631.858
Jumlah Aset dalam Penyelesaian
39.631.907
57.294.719
72.673.083
24.253.543
688.414.516
173.104.688
101.392.298
760.126.906
Jumlah Nilai Tercatat
17
PT SURYA CITRA TELEVISI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Periode Sembilan Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 September 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
7. ASET TETAP (lanjutan) Perubahan selama Tahun Berjalan
2008
Saldo Awal
Penambahan/ Reklasifikasi
Pengurangan/ Reklasifikasi
Saldo Akhir
Akumulasi Penyusutan Bangunan dan instalasi Peralatan studio dan penyiaran Perabot dan peralatan kantor Kendaraan
24.902.085 289.471.848 29.567.413 27.756.208
6.109.781 20.855.959 3.496.792 5.249.195
128.000 15.604.943 2.728.387 3.080.679
30.883.866 294.722.864 30.335.818 29.924.724
Jumlah Akumulasi Penyusutan
371.697.554
35.711.727
21.542.009
385.867.272
Nilai Buku Bersih
316.716.962
374.259.634
Penyusutan yang dibebankan pada usaha masing-masing berjumlah Rp41,99 miliar dan Rp35,71 miliar (Catatan 17) untuk periode sembilan bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 September 2009 dan 2008. Perhitungan laba (rugi) pengurangan aktiva tetap adalah sebagai berikut: 2009
2008
Penerimaan bersih Nilai buku
2.243.634 (277.798)
98.252 (7.173.873)
Laba (rugi) atas pengurangan aset tetap
1.965.836
(7.075.621)
Laba (rugi) atas pengurangan aset tetap disajikan sebagai bagian dari akun “Beban (Penghasilan) Lain-lain - bersih” pada laporan laba rugi. Pada tanggal 30 September 2009, aset dalam penyelesaian merupakan akumulasi beban yang dikeluarkan Perusahaan untuk pengembangan pemancar di berbagai kota di Indonesia dan pembangunan ruang kantor dan studio yang disewa yang berlokasi di Senayan City Office Tower (SCTV Tower). Dilihat dari sudut pandang keuangan, persentase tingkat penyelesaian aktiva dalam penyelesaian tersebut pada tanggal 30 September 2009 adalah berkisar 99%. Aset tetap berupa tanah terletak di beberapa kota di Indonesia dengan status dan luas (dalam meter persegi) sebagai berikut: 2009
2008
Hak Guna Bangunan (“HGB”) Hak Milik (“HM”) Girik
112.000 m2 610 m2 9.904 m2
112.000 m2 610 m2 9.904 m2
Jumlah
122.514 m2
122.514 m2
HGB tersebut akan berakhir pada berbagai tanggal antara tahun 2013 sampai dengan 2036. Tanah dengan status HGB merupakan tanah atas nama Perusahaan. Tanah dengan status HM dan Girik merupakan tanah yang masih dalam proses balik nama ke nama Perusahaan. Tanah seluas 2 80.264 m milik Perusahaan, merupakan tanah yang digunakan oleh Perusahaan bersama dengan perusahaan penyiaran televisi lainnya untuk siaran televisi nasional (Catatan 21a). Manajemen berkeyakinan bahwa tidak ada indikasi penurunan nilai aktiva tetap pada tanggal 30 September 2009 dan 2008 berdasarkan evaluasi atas kondisi aktiva pada tanggal-tanggal tersebut.
18
PT SURYA CITRA TELEVISI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Periode Sembilan Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 September 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
7. ASET TETAP (lanjutan) Pada tanggal 30 September 2009, aktiva tetap (kecuali tanah) diasuransikan terhadap berbagai risiko kerugian dengan nilai pertanggungan sebesar AS$35,20 juta dan Rp222,64 miliar, yang menurut keyakinan manajemen Perusahaan cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian yang timbul dari risiko-risiko tersebut. Pada tanggal 30 September 2009, kendaraan, piutang usaha dan persedian dijadikan sebagai jaminan fidusia serta tanah dan bangunan yang diikat dengan hak tanggungan atas Obligasi II yang diterbitkan Perusahaan, dimana nilai wajar keseluruhan tidak kurang dari 50% pokok obligasi tersebut (Catatan 4, 5 dan 13). 8. BEBAN SEWA DIBAYAR DIMUKA – BAGIAN JANGKA PANJANG Akun ini merupakan beban sewa dibayar di muka dari: 2009
2008
Senayan City Office Tower (SCTV Tower) (Catatan 20d) Bangunan Studio Beban amortisasi periode berjalan
92.780.411 10.120.000 (6.300.501)
82.626.337 15.640.000 (6.003.752)
Jumlah Dikurangi bagian lancar (Catatan 6)
96.599.910 (2.089.556)
92.262.585 (2.001.251)
Bagian jangka panjang
94.510.354
90.261.334
Amortisasi atas sewa dibayar di muka untuk periode sembilan bulan yang berakhir pada tanggaltanggal 30 September 2009 dan 2008 berjumlah Rp4,20 miliar dan Rp4,19 miliar, disajikan sebagai bagian dari akun “Beban Umum dan Administrasi - Sewa” dalam laporan laba rugi periode sembilan bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2009 dan 2008 (Catatan 17). 9. ASET LAIN-LAIN 2009
2008
Beban Perangkat lunak - bersih Jaminan Sewa (Catatan 20e) Penyertaan saham Lain-lain - bersih
16.189.609 3.306.194 1.000.000 1.713.547
1.028.762 11.974.629
Jumlah
22.209.350
13.003.391
Beban perangkat lunak merupakan harga perolehan perangkat lunak atas lisensi, implementasi, pelatihan dan lain-lain. Akumulasi amortisasi beban perangkat lunak sampai dengan bulan September 2009 adalah sebesar Rp618,2 juta dengan taksiran masa manfaat ekonomis selama 10 tahun.
19
PT SURYA CITRA TELEVISI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Periode Sembilan Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 September 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
9. ASET LAIN-LAIN (lanjutan) Penyertaan saham merupakan kepemilikan ekuitas sebesar 16,67% atau sebanyak 1 juta lembar saham pada PT Konsorsium Televisi Digital Indonesia (“PT KTDI”) sejumlah Rp1 miliar. Penyertaan saham ini dinyatakan sebesar beban perolehan. PT KTDI didirikan oleh berbagai perusahaan penyiaran televisi (termasuk Perusahaan) pada tanggal 21 September 2008 sehubungan dengan digitalisasi jaringan televisi di masa yang akan datang. 10. HUTANG USAHA Hutang usaha merupakan kewajiban yang timbul dari pembelian materi penyiaran dan peralatan stasiun pemancar dari: 2009 2008 Pihak ketiga: PT MD Entertainment PT Rieta Amalia Socha Prada United Champ Assets, Ltd., British Virgin Islands (AS$1.747.334 pada tahun 2009 dan AS$205,5 pada tahun 2008) PT Demi Gisela PT Dharmawangsa Studio X PT Creative Indigo Production PT Shandiego Creative Media PT Parkit Film PT Shandika Widya Cinema PT Kharisma Starvision PT Nusantara Film PT Cipta Imajinasi Disain PT Tripar Multivision Plus Lain-lain (masing-masing kurang dari Rp3 miliar) Jumlah Pihak Ketiga
76.446.302 19.198.000
95.453.173 11.620.000
16.915.940 13.304.833 11.247.000 9.858.555 5.065.500 4.625.000 4.336.250 3.800.000 3.389.692 3.325.913 2.825.000 41.479.194
1.927.179 5.254.688 8.935.000 3.850.000 5.171.880 465.000 3.791.676 3.327.758 4.950.000 50.794.408
215.817.179
195.540.762 Persentase dari Jumlah Kewajiban
2009
2008
2009
2008
Pihak Hubungan Istimewa: (Catatan 20a dan 20b) PT Surya Citra Media Tbk PT Indika Siar Sarana
557.043 42.107
314.754 106.611
0,05 % 0,004%
0,05 % 0,02%
Jumlah Pihak Hubungan Istimewa
599.150
421.365
0,054%
0,07%
20
PT SURYA CITRA TELEVISI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Periode Sembilan Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 September 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
10. HUTANG USAHA (lanjutan) Analisa umur hutang usaha (pihak ketiga dan pihak hubungan istimewa) adalah sebagai berikut: 2009
2008
Belum jatuh tempo Jatuh tempo: 1 - 30 hari 31 - 60 hari 61 - 90 hari 91 - 180 hari Lebih dari 180 hari
119.883.766
75.672.276
40.113.324 3.725.405 20.307.304 24.424.388 7.962.142
71.188.654 13.005.617 4.690.139 16.908.730 14.496.711
Jumlah
216.416.329
195.962.127
Hutang usaha tersebut di atas termasuk hutang usaha dalam mata uang asing pada tanggal 30 September 2009 berjumlah AS$555,89 ribu, EUR170,18 ribu dan SGD425 (setara dengan Rp7,79 miliar) dan pada tanggal 30 September 2008 berjumlah AS$989,70 ribu, EUR89,73 ribu, JPY50,47 juta dan AUD14,24 ribu (setara dengan Rp10,63miliar) (Catatan 23).
11. BEBAN MASIH HARUS DIBAYAR Beban masih harus dibayar terdiri dari: 2009 Beban program Beban karyawan Beban bunga Premi Asuransi Listrik Beban Sewa Honorarium tenaga ahli Telepon Beban promosi Lain-lain Jumlah
2008
76.749.010 32.389.191 15.740.625 3.951.260 1.283.488 961.054 470.793 503.240 1.898.295
58.070.397 15.740.625 1.982.230 627.129 146.500 204.207 4.507.600 5.193.034
133.946.956
86.471.722
12. HUTANG PAJAK Hutang pajak terdiri dari: 2009
2008
Pajak penghasilan Pasal 29 Pasal 25 Pasal 23 Pasal 21 Pasal 26 Pasal 4 (2) Pajak Pertambahan Nilai
18.821.118 5.608.451 2.510.815 1.914.278 1.468.017 115.161 31.245.581
51.466.776 5.833.603 742.918 3.064.312 27.154 96.442 36.072.499
Jumlah
61.683.421
97.303.704
21
PT SURYA CITRA TELEVISI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Periode Sembilan Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 September 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
12. HUTANG PAJAK (lanjutan) Perhitungan taksiran tagihan pajak penghasilan - Pasal 29 adalah sebagai berikut: 2009
2008
Pajak penghasilan - periode berjalan (Catatan 19)
86.200.654
118.261.330
Dikurangi pajak penghasilan dibayar di muka Pasal 23 Pasal 25
18.071.574 49.307.962
15.577.728 51.216.826
Jumlah pajak penghasilan dibayar di muka
67.379.536
66.794.554
Taksiran tagihan pajak penghasilan – Pasal 29
18.821.118
51.466.776
Perusahaan tidak menerima Surat Ketetapan Pajak (SKP) dan atau Surat Tagihan Pajak (STP) dalam periode sembilan bulan yang berakhir 30 September 2009 dan 2008. 13. HUTANG OBLIGASI Akun ini merupakan obligasi yang diterbitkan oleh Perusahaan, dengan PT Bank CIMB Niaga Tbk (“Bank CIMB Niaga”) (gabungan antara PT Bank Niaga Tbk dan PT Bank Lippo Tbk) sebagai wali amanat dengan rincian sebagai berikut:
Hutang pokok Obligasi SCTV II Tahun 2007 Beban emisi obligasi, setelah dikurangi dengan Amortisasi
2009
2008
575.000.000
575.000.000
(2.083.359)
Total
572.916.641
(2.849.894) 572.150.106
OBLIGASI SURYA CITRA TELEVISI II TAHUN 2007 Pada tanggal 29 Juni 2007, Perusahaan menerima Surat Pernyataan Efektif No. S-3213/BL/2007 dari Ketua BAPEPAM-LK sehubungan dengan rencana Perusahaan untuk melakukan penawaran umum obligasi dengan nama “Obligasi Surya Citra Televisi II Tahun 2007 Dengan Tingkat Bunga Tetap” (“Obligasi II”) dengan nilai nominal Rp575 miliar. Pada tanggal 10 Juli 2007, Obligasi II diterbitkan dalam bentuk Sertifikat Jumbo Obligasi yang didaftarkan atas nama PT Kustodian Sentral Efek Indonesia. Obligasi ini akan jatuh tempo seluruhnya pada tanggal 10 Juli 2012. Perusahaan dapat membeli kembali Obligasi II setiap saat setelah satu tahun dari tanggal penerbitan. Obligasi II dikenakan tingkat bunga tetap sebesar 10,95% per tahun yang akan dibayarkan setiap 3 (tiga) bulan, dimulai pada tanggal 10 Oktober 2007 sampai dengan tanggal 10 Juli 2012. Seluruh Obligasi II telah didaftarkan di Bursa Efek Indonesia efektif pada tanggal 11 Juli 2007. Berdasarkan Perjanjian Perwaliamanatan Obligasi dengan Bank CIMB Niaga sebagaimana dinyatakan dengan Akta Notaris No. 37 tanggal 4 Mei 2007 oleh Aulia Taufani, S.H., sebagai pengganti Sutjipto, S.H., yang diubah dengan Akta Notaris No. 158 tanggal 18 Juni 2007 oleh notaris yang sama, Obligasi dijamin secara fidusia dengan piutang, dan/atau persediaan film, dan/atau
22
PT SURYA CITRA TELEVISI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Periode Sembilan Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 September 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
13. HUTANG OBLIGASI (lanjutan) OBLIGASI SURYA CITRA TELEVISI II TAHUN 2007 (lanjutan) kendaraan bermotor serta tanah dan bangunan milik Perusahaan yang diikat dengan Hak Tanggungan, yang keseluruhan nilai jaminannya minimal sebesar 50% dari pokok Obligasi II. Apabila nilai jaminan kurang dari 50% dari nilai pokok Obligasi II yang terhutang, Perusahaan wajib melakukan penyetoran uang tunai, dari waktu ke waktu, yang ditempatkan pada deposito berjangka atas nama Perusahaan pada bank yang ditunjuk wali amanat agar nilai jaminan menjadi 50% dari nilai pokok Obligasi II yang terhutang dan diikat secara gadai. Penjaminan ini dinyatakan dalam Perjanjian Pembebanan Jaminan Fidusia Atas Kendaraankendaraan Bermotor seperti yang dinyatakan dengan Akta Notaris No. 161, Pembebanan Jaminan Fidusia Atas Piutang seperti yang dinyatakan dengan Akta Notaris No. 162, dan Pembebanan Jaminan Fidusia Atas Persediaan/Inventory (Film) seperti yang dinyatakan dengan Akta Notaris No. 163 serta Akta Surat Kuasa Membebankan Hak Tanggungan atas Tanah dan Bangunan yang dinyatakan dengan Akta No. 164-179, seluruhnya tertanggal 18 Juni 2007. Semua akta tersebut telah diaktakan oleh Aulia Taufani, S.H., sebagai pengganti Sutjipto, S.H. Perusahaan tidak diharuskan untuk membentuk penyisihan dana pelunasan obligasi. Berdasarkan Perjanjian Perwaliamanatan Obligasi dengan Bank CIMB Niaga (dahulu PT Bank Niaga Tbk), Perusahaan harus memperoleh persetujuan tertulis dari wali amanat, antara lain, untuk melakukan hal-hal berikut: -
Penggabungan atau pengambilalihan usaha Perolehan pinjaman baru Penjaminan aset yang dijadikan jaminan atas hutang obligasi Perubahan bidang usaha utama Pengurangan modal dasar, modal ditempatkan dan modal disetor Pengajuan permohonan pailit Melakukan perjanjian kerja sama di luar kegiatan usaha utama Perusahaan yang mengakibatkan operasional keuangan Perusahaan diatur pihak-pihak lain.
Perusahaan juga disyaratkan untuk mempertahankan rasio keuangan tertentu, yaitu: -
Rasio aktiva lancar terhadap kewajiban lancar minimal 100% Rasio kewajiban terhadap ekuitas tidak lebih dari 300% Rasio EBITDA terhadap beban bunga minimal 250%
Perusahaan telah memenuhi seluruh persyaratan di atas pada tanggal 30 September 2009 dan 2008. Sebagaimana dijelaskan dalam prospektus penawaran obligasi, dana perolehan bersih dari penawaran Obligasi II akan digunakan untuk keperluan sebagai berikut: 1. Sebesar 74% (tujuh puluh empat persen) akan digunakan untuk pelunasan Obligasi I. 2. Sebesar 16% (enam belas persen) akan digunakan untuk keperluan pengembangan usaha, seperti pembelian alat-alat penunjang sarana produksi, alat-alat transmisi, siaran dan penyimpanan, alat-alat IT untuk menunjang media ordering, archiving, billing dan accounting system. 3. Sebesar 10% (sepuluh persen) akan digunakan untuk menambah modal kerja. Sampai dengan tanggal 30 September 2009, akumulasi penggunaan dana hasil penawaran Obligasi II seperti yang dilaporkan ke BAPEPAM-LK adalah sebagai berikut:
23
PT SURYA CITRA TELEVISI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Periode Sembilan Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 September 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
13. HUTANG OBLIGASI (lanjutan) OBLIGASI SURYA CITRA TELEVISI II TAHUN 2007 (lanjutan) 1. Pelunasan Obligasi I sejumlah Rp425 miliar (74,38%). 2. Pengadaan peralatan produksi, penyiaran dan IT sejumlah Rp92 miliar (16,10%). 3. Modal kerja Perusahaan sejumlah Rp54,42 miliar (9,52%). Pada tanggal 30 September 2009 dan 2008, Obligasi II memperoleh peringkat idA (Single A, Stable Outlook) berdasarkan peringkat dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo), masing-masing dalam laporannya No. 492/PEF-Dir/V/2009 tanggal 14 Mei 2009 dan No. 346/PEF-Dir/V/2008 tanggal 9 Mei 2008. OBLIGASI SURYA CITRA TELEVISI I TAHUN 2003 Pada tanggal 10 Juni 2003, Perusahaan menerima Surat Pernyataan Efektif No. S-1327/PM/2003 dari Ketua BAPEPAM-LK sehubungan dengan rencana Perusahaan untuk melakukan penawaran umum obligasi dengan nama “Obligasi Surya Citra Televisi I Tahun 2003 Dengan Tingkat Bunga Tetap” (“Obligasi I”) dengan nilai nominal sebesar Rp425 miliar yang terdiri dari pecahan Rp50 juta. Pada tanggal 25 Juni 2003, Obligasi I tersebut diterbitkan. Obligasi ini sudah jatuh tempo dan telah dilunasi seluruhnya pada tanggal 25 Juni 2008. Obligasi I dikenakan tingkat bunga tetap sebesar 13,75% per tahun yang dibayarkan setiap 3 (tiga) bulan, dimulai pada tanggal 25 September 2003 sampai dengan tanggal 25 Juni 2008. Seluruh Obligasi I telah didaftarkan di Bursa Efek Indonesia efektif pada tanggal 30 Juni 2003. Berdasarkan Perjanjian Perwaliamanatan Obligasi dengan Bank Niaga sebagaimana dinyatakan dengan Akta Notaris No. 135 tanggal 23 April 2003 oleh Aulia Taufani, S.H., sebagai pengganti Sutjipto, S.H., yang diubah dengan Akta Notaris No. 14 tanggal 2 Juni 2003 oleh notaris yang sama, Obligasi I dijamin secara fidusia dengan piutang usaha, peralatan studio dan penyiaran tertentu dan kas milik Perusahaan di PT Bank Central Asia Tbk dengan nomor rekening 253.300.4989 dengan nilai wajar keseluruhan tidak kurang dari Rp425 miliar. Akan tetapi, tidak ada pembatasan atas penggunaan dana dalam rekening tersebut. Penjaminan ini dinyatakan dalam Pembebanan Jaminan Secara Fidusia Atas Tagihan-tagihan seperti yang dinyatakan dengan Akta Notaris No. 16 dan Pembebanan Jaminan Secara Fidusia Atas Peralatan Penyiaran seperti yang dinyatakan dengan Akta Notaris No. 17 serta Pemberian Jaminan Secara Fidusia Atas Rekening Giro seperti yang dinyatakan dengan Akta Notaris No. 18, seluruhnya tertanggal 2 Juni 2003. Semua akta tersebut telah diaktakan oleh Aulia Taufani, S.H., sebagai pengganti Sutjipto, S.H. Selain itu, Perusahaan tidak diharuskan untuk membentuk penyisihan dana pelunasan obligasi. Berdasarkan Perjanjian Perwaliamanatan Obligasi dengan Bank Niaga, Perusahaan harus memperoleh persetujuan tertulis dari wali amanat, antara lain, untuk melakukan hal-hal berikut: -
Penggabungan atau pengambilalihan usaha Perolehan pinjaman baru Penjaminan aktiva yang dijadikan jaminan atas hutang obligasi Perubahan bidang usaha utama Pengurangan modal dasar, modal ditempatkan dan modal disetor Pengajuan permohonan pailit Melakukan perjanjian kerja sama di luar kegiatan usaha utama Perusahaan
Perusahaan juga disyaratkan untuk mempertahankan rasio keuangan tertentu, yaitu: - Rasio aktiva lancar terhadap kewajiban lancar minimal 100% 24
PT SURYA CITRA TELEVISI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Periode Sembilan Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 September 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
13. HUTANG OBLIGASI (Lanjutan) OBLIGASI SURYA CITRA TELEVISI I TAHUN 2003 (lanjutan) -
Rasio kewajiban terhadap ekuitas tidak lebih dari 300% Rasio EBITDA terhadap beban bunga minimal 250%
Perusahaan telah memenuhi seluruh persyaratan di atas pada tanggal 30 Juni 2008. Sebagaimana dijelaskan dalam prospektus penawaran obligasi, dana perolehan bersih dari penawaran Obligasi I akan digunakan untuk keperluan sebagai berikut: 1. Pelunasan pinjaman bank pada PT Bank Danamon Indonesia Tbk sejumlah Rp172 miliar. 2. Sisanya, sebesar enam puluh lima persen (65%) akan digunakan untuk menambah modal kerja dan tiga puluh lima persen (35%) akan digunakan untuk memperoleh peralatan studio dan penyiaran. Pada tahun 2008, obligasi I masing-masing memperoleh peringkat idA (Single A, Stable Outlook) berdasarkan peringkat dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo), Biro Pemeringkat Efek Independen, dalam laporannya No. 213/PEF-Dir/IV/2007 tanggal 25 April 2007. 14. MODAL SAHAM Rincian kepemilikan saham Perusahaan dengan nilai nominal Rp1.000 (Rupiah penuh) per saham pada tanggal 30 September 2009 dan 2008 adalah sebagai berikut: 2009 dan 2008
Pemegang Saham
Jumlah Saham Ditempatkan dan Disetor Penuh
Persentase Kepemilikan
Jumlah
PT Surya Citra Media Tbk Eddy Kusnadi Sariaatmadja
229.999.999 1
99,99% 0,01
229.999.999 1
Jumlah
230.000.000
100,00%
230.000.000
15. SALDO LABA Dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan yang diadakan pada tanggal 5 Juni 2008, yang hasilnya telah diaktakan dengan Akta Notaris No. 4 dari Wahyu Nurani, S.H., pada tanggal yang sama, pemegang saham Perusahaan setuju untuk: •
Penetapan alokasi dana cadangan sejumlah Rp2 miliar dari laba bersih tahun 2007 untuk memenuhi ketentuan dalam Undang-undang No. 40 tahun 2007 mengenai Perseroan Terbatas, pasal 70 ayat 1. • Menetapkan tambahan deviden kas sebesar Rp17,25 miliar untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2007. Deviden kas ini telah dibayarkan pada tanggal 23 September 2008. Sesuai dengan Keputusan Dewan Komisaris dan Direksi tanggal 4 Desember 2008, Perusahaan memutuskan untuk meningkatkan dividen kas interim dari Rp75 miliar yang sebelumnya telah diputuskan oleh Dewan Komisaris dan Direksi pada tanggal 16 Oktober 2008 menjadi Rp80 miliar yang dibayarkan pada bulan Desember 2008.Pada tanggal 7 April 2009, Perusahaan mengadakan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan yang antara lain mengesahkan Neraca dan Perhitungan Laba/ Rugi Perusahaan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2008 dan menyetujui tambahan deviden sebesar Rp250 miliar sehingga total deviden menjadi sebesar Rp330 miliar untuk tahun buku 2008 yang diambil dari saldo Laba Ditahan per 25
PT SURYA CITRA TELEVISI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Periode Sembilan Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 September 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
15. SALDO LABA (Lanjutan) tanggal 31 Desember 2008. Pada tanggal 3 Juli 2009, deviden sebesar Rp250 miliar telah dibayarkan ke pemegang saham Perusahaan. 16. PENDAPATAN IKLAN BERSIH Akun ini terdiri dari: 2009
2008
Pendapatan iklan Potongan penjualan
1.471.369.229 (270.255.318)
1.678.686.766 (321.652.128)
Jumlah
1.201.113.911
1.357.034.638
Pelanggan dengan nilai pendapatan iklan bersih lebih dari 10% dari pendapatan iklan bersih untuk periode sembilan bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2009 adalah pendapatan bersih dari PT Wira Pamungkas Pariwara sebesar Rp239,30 miliar atau 19,92%. Pelanggan dengan nilai pendapatan iklan bersih lebih dari 10% dari pendapatan iklan bersih untuk periode sembilan bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2008 adalah pendapatan bersih dari PT Wira Pamungkas Pariwara sebesar Rp212,79 miliar atau 15,68%. Pelaporan segmen tidak dapat diterapkan terhadap Perusahaan karena pendapatan hanya berasal dari penayangan iklan. 17. BEBAN USAHA Beban usaha terdiri dari: 2009
2008
Program dan siaran: Beban program (Catatan 5) Beban penyiaran (Catatan 21a) Jasa satelit dan transmisi (Catatan 21b) Lain-lain
596.375.593 12.334.942 9.725.423 4.615.772
669.875.102 10.557.355 6.982.427 6.435.302
Jumlah beban program dan siaran
623.051.730
693.850.186
Umum dan administrasi: Gaji dan upah (Catatan 18) Penyusutan (Catatan 7) Sewa (Catatan 8) Promosi Kesejahteraan karyawan Perbaikan dan pemeliharaan Honorarium tenaga ahli Penyisihan piutang ragu-ragu (Catatan 4) Perjalanan Asuransi Listrik Perlengkapan kantor Komunikasi Kendaraan Amortisasi Donasi Lain-lain
136.026.397 41.987.311 16.302.286 10.698.510 8.371.019 6.829.923 6.596.060 8.849.769 3.442.219 3.358.865 3.048.214 2.752.133 2.686.054 2.489.322 1.000.908 347.760 4.467.256
129.151.064 35.711.727 9.479.858 15.821.598 7.504.081 5.019.120 3.350.121 8.357.309 4.574.816 6.043.881 5.179.503 5.288.489 3.806.141 2.092.369 620.174 2.001.437 1.705.495
Jumlah beban umum dan administrasi
259.254.006
245.707.183
Jumlah Beban Usaha
882.305.736
939.557.369
26
PT SURYA CITRA TELEVISI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Periode Sembilan Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 September 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
17. BEBAN USAHA (Lanjutan) Pemasok dengan nilai pembelian materi program (termasuk yang dibebankan ke beban program dan siaran berdasarkan kesepakatan bagi hasil) lebih dari 10% dari jumlah pembelian materi program adalah PT MD Entertainment sebesar Rp276,46 miliar dan PT R.A.Socha Prada sebesar Rp58,93 miliar untuk periode sembilan bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2009 dan PT MD Entertainment sebesar Rp333,70 miliar untuk periode sembilan bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2008. 18. KEWAJIBAN DIESTIMASI ATAS KESEJAHTERAAN KARYAWAN Perusahaan memberikan imbalan kerja kepada karyawan berdasarkan peraturan Perusahaan dan sesuai dengan Undang-undang No. 13/2003 dan mengakui kewajiban diestimasi atas kesejahteraan karyawan sesuai dengan PSAK No. 24 (Revisi 2004), “Akuntansi Imbalan Kerja”. Estimasi kewajiban atas imbalan paska kerja ditentukan berdasarkan penilaian aktuaris masingmasing pada tanggal 30 September 2009 dan 2008 yang dilakukan oleh PT Eldridge Gunaprima Solution, aktuaris independen, berdasarkan laporannya masing-masing tertanggal 8 September 2009 dan 8 Januari 2008. Asumsi-asumsi penting yang digunakan oleh aktuaris independen adalah sebagai berikut: Tingkat bunga Tingkat kenaikan gaji Usia pensiun Pensiun dini/pengunduran diri Tingkat kematian Tingkat cacat Metode penilaian
: 11% per tahun 2009 / 10,5% per tahun 2008 : 8% per tahun 2009 / 9% per tahun 2008 : 55 tahun : 10% sampai dengan usia 25 dan berkurang secara linear sampai dengan 1% pada usia 45 dan setelahnya : Tabel Kematian Indonesia (TMI II) : 10% dari tingkat kematian : Projected Unit Credit
Beban imbalan kerja yang diakui dalam laporan laba rugi adalah sebagai berikut: 2009 Beban jasa kini Beban bunga Amortisasi bersih periode berjalan Hasil aset program yang diharapkan Jumlah beban imbalan kerja
2008
3.859.249 5.084.115 312.732 (1.825.898)
4.589.256 4.578.156 312.732 (3.140.294)
7.430.198
6.339.850
Estimasi kewajiban atas imbalan kerja karyawan adalah sebagai berikut: 2009
2008
Nilai kini kewajiban Beban jasa lalu yang belum diakui - non-vested rugi aktuarial yang belum diakui
66.365.364 (2.488.665) (1.966.375)
63.947.480 (2.801.397) (1.762.916)
Jumlah kewajiban Nilai wajar aset program
61.910.324 (54.926.044)
59.383.167 (38.949.580)
6.984.280
20.433.587
Kewajiban diakui di neraca
27
PT SURYA CITRA TELEVISI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Periode Sembilan Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 September 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
18. KEWAJIBAN DIESTIMASI ATAS KESEJAHTERAAN KARYAWAN (Lanjutan) Mutasi estimasi kewajiban atas imbalan kerja karyawan untuk periode sembilan bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 Sembilan 2009 dan 2008 adalah sebagai berikut: 2009
2008
Saldo awal tahun Beban periode berjalan Pembayaran kepada karyawan
11.301.401 7.430.198 (5.826.263)
19.301.910 6.339.850 (1.312.050)
Jumlah Penambahan aset program
12.905.336 (5.921.056)
24.329.710 (3.896.123)
Saldo akhir tahun
6.984.280
20.433.587
Untuk mendanai kewajiban imbalan kerja karyawan, pada tanggal 19 Agustus 2005, Perusahaan telah membeli Polis Asuransi Jiwa dengan PT Prudential Life Insurance (“PLI”) dimana Perusahaan telah melakukan investasi dalam beberapa produk asuransi PLI dalam bentuk managed fund atas nama Perusahaan untuk menanggung kematian, kecelakaan, cacat dan masa pensiun untuk seluruh karyawan tetap Perusahaan dengan pertanggungan asuransi sampai tahun 2065. Sesuai dengan jadwal pembayaran dari program asuransi tersebut, Perusahaan diharuskan untuk membayar angsuran tahunan yang dialokasikan atas premi asuransi dan investasi dalam managed fund. Alokasi pembayaran angsuran untuk investasi (setelah dikurangi dengan alokasi untuk beban premi asuransi) yang berakhir pada tanggal 30 September 2009 dan 2008 adalah sebagai berikut: 2009
2008
Saldo awal tahun Pembayaran asuransi Alokasi untuk premi asuransi
39.466.333 6.773.230 (581.561)
35.053.457 8.039.680 (4.143.557)
Alokasi untuk investasi Laba investasi
45.658.002 9.268.042
3.896.123 -
Saldo akhir tahun
54.926.044
38.949.580
Pembayaran atas premi asuransi dicatat sebagai bagian dari akun “Beban Usaha” dalam laporan laba rugi. Sehubungan opsi pemilikan saham oleh karyawan yang diselenggarakan oleh PT Surya Citra Media Tbk (“SCM”), pemegang saham Perusahaan, komisaris SCM telah mengalokasikan waran SCM kepada karyawan Perusahaan dengan rincian sebagai berikut:
28
PT SURYA CITRA TELEVISI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Periode Sembilan Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 September 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
18. KEWAJIBAN DIESTIMASI ATAS KESEJAHTERAAN KARYAWAN (lanjutan) Tanggal
Jumlah Waran
Harga konversi (Rupiah penuh)
Tanggal konversi
12 November 2002
16.781.800
250
28 Februari 2003
11 Mei 2003
6.750.000
250
12 Mei 2008
11 Mei 2004
9.330.000
250
12 Mei 2009
11 Mei 2005
9.993.000
250
12 Mei 2010
11 Mei 2006
9.500.084
250
12 Mei 2011
11 Mei 2007
11.840.234
250
12 Mei 2012
Pembayaran Dibayar oleh Perusahaan sebagai bonus karyawan Dibayar oleh karyawan Dibayar oleh karyawan Dibayar oleh karyawan Dibayar oleh karyawan Dibayar oleh karyawan
Waran yang dibagikan kepada karyawan Perusahaan pada tanggal 11 Mei 2003 telah dikonversikan menjadi 5.715.000 lembar saham SCM pada tahun 2008. Seluruh waran yang dibagikan pada tanggal 12 November 2002 telah dikonversikan seluruhnya oleh karyawan Perusahaan menjadi saham SCM. 19. PAJAK PENGHASILAN Beban (manfaat) pajak penghasilan terdiri dari: 2009
2008
Periode berjalan Tangguhan
86.200.654 (1.167.101)
118.261.330 (2.036.683)
Bersih
85.033.553
116.224.647
Beban Pajak Tahun Berjalan Rekonsiliasi antara laba sebelum pajak penghasilan menurut laporan laba rugi dengan taksiran penghasilan kena pajak untuk periode sembilan bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 November 2009 dan 2008 adalah sebagai berikut: 2009 2008 Laba sebelum pajak penghasilan sesuai dengan laporan laba rugi Beda temporer: Penyisihan atas kesejahteraan karyawan - setelah dikurangi pembayaran Penyusutan aktiva tetap Beda tetap: Kesejahteraan karyawan Beban pajak Penyusutan aktiva tetap Sumbangan
29
290.898.905
347.192.885
1.603.935 3.064.472
5.027.820 1.761.124
26.483.386 5.021.556 1.308.122
16.912.610 12.330.000 2.499.283 2.001.437
PT SURYA CITRA TELEVISI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Periode Sembilan Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 September 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
19. PAJAK PENGHASILAN (lanjutan) Beban Pajak Tahun Berjalan (lanjutan) 2009 Asuransi Beban program dan siaran Penghasilan bunga yang telah dikenakan pajak penghasilan yang bersifat final Penyisihan piutang ragu-ragu Lain-lain Taksiran penghasilan kena pajak
2008
581.884 1.500.000
4.143.577 11.732.177
(23.754.599) 8.849.769 (7.697.951)
(24.773.137) 8.357.310 7.077.682
307.859.479
394.262.768
2009
2008
307.859.479
394.262.768
86.200.654
118.261.330
Perhitungan beban pajak penghasilan adalah sebagai berikut:
Taksiran penghasilan kena pajak Beban pajak penghasilan periode berjalan
Beban Pajak Penghasilan - Tangguhan 2009 Pengaruh beda temporer pada tarif pajak maksimum Penyisihan atas kesejahteraan karyawan - setelah dikurangi pembayaran Penyusutan aset tetap Manfaat pajak penghasilan - tangguhan
2008
(400.983) (766.118)
(1.508.346) (528.337)
(1.167.101)
(2.036.683)
Pada September 2008, Undang-undang No. 7 Tahun 1983 mengenai “Pajak Penghasilan” diubah untuk keempat kalinya dengan Undang-undang No. 36 Tahun 2008. Perubahan tersebut mencakup perubahan tarif pajak penghasilan badan dari sebelumnya menggunakan tarif pajak bertingkat menjadi tarif tunggal yaitu 28% untuk tahun fiskal 2009 dan 25% untuk tahun fiskal 2010 dan seterusnya. Rekonsiliasi antara beban pajak penghasilan yang dihitung dengan menggunakan tarif pajak progresif yang berlaku (dengan tarif maksimum sebesar 28 % ditahun 2009 dan 30% ditahun 2008) dari laba sebelum beban pajak penghasilan, dengan beban pajak penghasilan seperti yang disajikan di tahun dalam laporan laba rugi untuk periode sembilan bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 September 2009 dan 2008 adalah sebagai berikut: 2009 2008 Laba sebelum beban pajak penghasilan sesuai dengan laporan laba rugi Beban pajak penghasilan dengan tarif pajak progresif yang berlaku
30
290.898.905
347.192.885
81.451.693
104.140.366
PT SURYA CITRA TELEVISI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Periode Sembilan Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 September 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
19. PAJAK PENGHASILAN (lanjutan) Beban Pajak Penghasilan – Tangguhan (lanjutan) 2009
2008
Pengaruh beban pajak atas beda tetap: Beban pajak Kesejahteraan karyawan Penyusutan aset tetap Sumbangan Beban program dan siaran Asuransi Penghasilan bunga yang telah dikenakan pajak penghasilan yang bersifat final Penyisihan piutang ragu-ragu Lain-lain
7.415.348 1.406.036 366.274 420.000 162.928
3.699.000 5.073.783 749.785 600.431 3.519.653 1.243.073
(6.651.287) 2.477.935 (2.015.374)
(7.431.941) 2.507.193 2.123.304
Beban pajak penghasilan sesuai laporan laba rugi
85.033.553
116.224.647
Aset dan Kewajiban Pajak Tangguhan Aset (kewajiban) pajak tangguhan pada tanggal-tanggal 30 September 2009 dan 2008 adalah sebagai berikut: 2009 Kewajiban diestimasi atas kesejahteraan karyawan Beban promosi Aktiva tetap Aset pajak tangguhan - bersih
2008
15.477.581 (8.501.033)
17.814.955 1.350.000 (9.864.900)
6.976.548
9.300.055
20. SIFAT, SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA Transaksi Hubungan Istimewa Perusahaan, dalam kegiatan usaha normal, melakukan transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa, terutama untuk transaksi pembelian materi program, pembelian peralatan studio dan penyiaran dan pemberian pinjaman serta perjanjian pengadaan peralatan yang dilakukan dengan kondisi dan persyaratan yang disepakati bersama dengan rincian sebagai berikut: a. Perusahaan membeli peralatan studio dan penyiaran melalui PT Indika Siar Sarana, pihak hubungan istimewa, sehubungan dengan pengembangan pemancar Perusahaan di beberapa kota di Indonesia. Untuk periode sembilan bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2009 dan 2008, jumlah beban yang telah dikeluarkan untuk pembelian dari PT Indika Siar Sarana masingmasing sebesar Rp532,02 juta miliar dan Rp1,99 miliar. Saldo hutang yang timbul dari transaksi tersebut masing-masing sebesar Rp42,11 juta dan Rp106,61 juta pada tanggal 30 September 2009 dan 2008 disajikan sebagai bagian dari akun “Hutang Usaha - Pihak Hubungan Istimewa” dalam neraca (Catatan 10).
31
PT SURYA CITRA TELEVISI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Periode Sembilan Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 September 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
20. SIFAT, SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA (lanjutan) Transaksi Hubungan Istimewa (lanjutan) b.
Perusahaan menggunakan peralatan studio dan penyiaran milik PT Indika Cipta Media, pihak hubungan istimewa, sebesar Rp139,52 juta dan Rp52,70 juta dan mengakui beban atas transaksi tersebut sebagai bagian dari akun “Beban Program dan Siaran - Beban Program” dalam laporan laba rugi periode sembilan bulan yang berkahir pada tanggal 30 September 2009 dan 2008.
c.
Pada tanggal 24 November 2008, Perusahaan menyewa ruang perkantoran Senayan City Office Tower (SCTV Tower), yang disewakan oleh PT Manggala Gelora Perkasa (PT MGP) kepada SCM untuk periode selama tiga tahun, dimulai pada tanggal 1 Januari 2008 dan 1 Maret 2008 dengan hak opsi untuk memperpanjang waktu sewa selama 3 tahun berikutnya. Beban sewa selama sembilan bulan yang berakhir pada tanggal 30 Sembilan 2009 sebesar Rp2,16 miliar, disajikan sebagai bagian dari akun “Beban Umum dan Administrasi – Sewa” dalam laporan laba rugi untuk periode sembilan bulan yang berakhir tanggal 30 September 2009.
d. Pada tanggal 1 Maret 2008, Perusahaan dan SCM menandatangani perjanjian sewa, dimana Perusahaan menyewakan pemakaian listrik, penyejuk udara, dan infrastruktur Teknologi Informatika (“TI”); sistem telpon, kabel dan jaringan TI kepada SCM sejak tanggal 1 Maret 2008 sampai dengan 28 Februari 2013 dan dapat diperpanjang setelah peninjauan kembali oleh para pihak. Sebagai kompensasi, Perusahaan akan menerima pendapatan sewa atas pemakaian aset tersebut sejumlah Rp2,48 miliar per tahun. Pendapatan sewa selama sembilan bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2009 sebesar Rp1,86 miliar telah diakui di laporan laba rugi untuk periode sembilan bulan yang berakhir tanggal 30 September 2009. e. Pada tahun 2008, Perusahaan dan PT Omni Intivision (“O’Channel”) mengadakan perjanjian kerjasama untuk memindahkan, menggabungkan dan mengembangkan sistem peralatan Master Control yang dimiliki masing-masing pihak menjadi suatu sistem terintegrasi di gedung perkantoran Senayan City Office Tower untuk dapat beroperasi secara multikanal untuk kanalkanal yang disiarkan oleh masing-masing pihak, serta meningkatkan keandalan sistem peralatan serta meningkatkan efisiensi dalam penggunaan sumberdaya. f.
Masing-masing pihak memiliki kewajiban untuk menanggung biaya technical support yang dikenakan oleh pemasok secara bersama atau diatur atas kesepakatan bersama. Perjanjian ini akan berakhir berdasarkan kesepakatan kedua belah pihak.
Sifat Hubungan Istimewa Sifat hubungan dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa adalah sebagai berikut: a. PT Surya Citra Media Tbk (“SCM”) merupakan pemegang saham mayoritas Perusahaan. b. PT Indika Cipta Media dan PT Indika Siar Sarana merupakan kelompok perusahaan Indika yang dimiliki oleh Agus Lasmono, komisaris Independen Perusahaan dan SCM. c. PT Omni Intivision merupakan perusahaan yang dikelola oleh manajemen yang sama dengan Perusahaan. d. Kebijakan harga dan syarat transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa adalah menggunakan kebijakan harga pasar dan persyaratan yang sama dengan apabila transaksi dilakukan dengan pihak ketiga.
32
PT SURYA CITRA TELEVISI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Periode Sembilan Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 September 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
21. PERJANJIAN SIGNIFIKAN a.
Pada tahun 1993, Perusahaan dan PT Rajawali Citra Televisi Indonesia (“RCTI”) mengadakan perjanjian “Nationwide Policy” dalam rangka siaran nasional yang dituangkan lebih lanjut dalam bentuk Perjanjian Kerjasama, yang mencakup diantaranya: -
Pengadaan tanah, pembangunan gedung transmitter dan fasilitasnya di beberapa kota di Indonesia secara bersama untuk keperluan usaha masing-masing (Catatan 8);
-
Pengaturan pembagian beban operasional yang timbul.
Bagian Perusahaan atas beban operasi yang ditanggung bersama dengan RCTI disajikan sebagai bagian dari akun “Beban Program dan Siaran” dalam laporan laba rugi. Perjanjian ini akan berakhir berdasarkan kesepakatan kedua belah pihak. b. Perusahaan mengadakan perjanjian sewa dengan PT Indosat, Tbk (“Indosat”) (dahulu PT Satelit Palapa Indonesia/Satelindo), untuk penggunaan transponder pada Satelit Palapa C, yang mana telah dilakukan beberapa kali perubahan. Berdasarkan perubahan terakhir tertanggal 1 Juli 2000. Indosat setuju untuk mengubah jasa penyewaan transponder dari 1 (satu) transponder selama 24 (dua puluh empat) jam menjadi ¼ (seperempat) transponder selama 24 (dua puluh empat) jam, sesuai kebutuhan Perusahaan. Dalam perjanjian tersebut, disebutkan bahwa penyewaan transponder diperpanjang selama 5 (lima) tahun sejak tanggal 1 Agustus 2001 sampai 31 Juli 2006. Beban sewa dan pengoperasian peralatan digital oleh Indosat adalah sebesar AS$425 ribu per tahun untuk periode 1 Agustus 2001 sampai 31 Juli 2006. Beban sewa tersebut harus dibayar di muka untuk 3 (tiga) bulan masa sewa. Pada tanggal 19 Juni 2006, Perusahaan dan Indosat memperbaharui perjanjiannya, dimana disebutkan bahwa penyewaan transponder diperpanjang selama 4 (empat) tahun sejak tanggal 1 Agustus 2006 sampai 31 Juli 2010, dengan beban sewa sebesar AS$325 ribu per tahun. Para pihak juga menyetujui, apabila Perusahaan melakukan pemutusan kontrak sebelum jatuh tempo, maka Perusahaan diharuskan membayar beban pemutusan sebesar 60% dari sisa pembayaran sewa yang belum terbayar atau sebesar 2 (dua) kali pembayaran triwulan, mana yang lebih besar, ditambah AS$1 juta dalam bentuk penyediaan jasa iklan selama 10 (sepuluh) tahun atau pembayaran secara tunai. Selama periode sewa, Perusahaan juga berkewajiban untuk menggunakan fasilitas jenis layanan lainnya dari Indosat, dengan nilai minimum sebesar AS$25 ribu per tahun, untuk periode 4 (empat) tahun sejak tanggal 1 Agustus 2006. Pada tanggal 24 September 2008, Perusahaan dan Indosat memperbaharui perjanjiannya, dimana disebutkan bahwa penyewaan transponder diperpanjang selama 7 (tujuh) tahun sejak tanggal 24 September 2008 sampai 31 Juli 2015, dengan beban sewa sebesar AS$525 ribu per tahun. Beban penyewaan transponder masing-masing berjumlah Rp4,81 miliar dan Rp1,5 miliar untuk periode enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2009 dan 2008, disajikan sebagai bagian dari akun “Beban Program dan Siaran - Jasa Satelit dan Transmisi” dalam laporan laba rugi (Catatan 17). c. Perusahaan mengadakan perjanjian pembelian dan izin penayangan program dengan berbagai pemasok asing dan lokal. Pada tanggal 30 September 2009 dan 2008 saldo dari seluruh perjanjian pembelian dan izin penayangan atas program yang belum diterima dan periode penayangannya belum dimulai dan belum dibayar masing-masing sejumlah Rp52,88 miliar dan Rp44,73 miliar. 33
PT SURYA CITRA TELEVISI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Periode Sembilan Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 September 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
21. PERJANJIAN SIGNIFIKAN (Lanjutan) d. Pada tanggal 12 Mei 2006, Perusahaan mengadakan perjanjian sewa dengan PT Manggala Gelora Perkasa (“PT MGP”), dimana Perusahaaan akan menyewa bangunan dari gedung perkantoran Senayan City Office Tower (masih dalam pembangunan) yang akan digunakan sebagai ruang kantor, ruang studio dan area studio pendukung termasuk hak untuk menggunakan area umum di dalam gedung perkantoran tersebut dengan nilai sewa sebesar Rp97,39 miliar. Sehubungan dengan perjanjian tersebut, syarat-syarat dan kondisi yang harus dipenuhi adalah sebagai berikut: -
Perjanjian sewa tersebut akan berakhir pada bulan Maret 2041 atau 2039, jika Badan Pengelola Gelora Bung Karno (“BPGBK”) (selaku pemilik utama dari hak tanah tempat bangunan tersebut berdiri) tidak akan memberikan perpanjangan waktu 2 tahun kepada PT MGP seperti yang disebutkan dalam perjanjian kerjasama antara PT MGP dan BPGBK. Pada akhir masa sewa, Perusahaan memiliki hak opsi pertama untuk memperpanjang jangka waktu sewa ke periode berikutnya dengan ketentuan tambahan dari BPGBK kepada PT MGP di bawah syarat dan kondisi baru.
-
Apabila PT MGP tidak dapat memperoleh perpanjangan waktu 2 tahun dari BPGBK, nilai sewa Rp97,39 miliar akan dikurangi sesuai dengan masa sewa untuk 2 tahun dan akan mengurangi sisa hutang secara proporsional.
-
Beban sewa per meter persegi akan bergantung pada lettable area pada pengukuran terakhir dengan jumlah sewa pokok sebesar Rp97,39 miliar. Jumlah sewa pokok tersebut akan dibayar dalam jangka waktu 5 (lima) tahun yang dimulai pada tanggal 28 September 2005
-
Sampai dengan tanggal 28 September 2010 berdasarkan jadwal pembayaran triwulanan seperti dicantumkan pada perjanjian. Porsi jumlah sewa pokok sebesar Rp643,15 juta harus diselesaikan oleh Perusahaan kepada PT MGP dalam bentuk jam penayangan iklan. Jika Perusahaan akan membayar seluruh atau sebagian dari jumlah tetap pada tiap pembayaran cicilan, kedua belah pihak harus menyetujui perhitungan yang baru tanpa denda.
-
Peralihan bangunan yang disewakan kepada Perusahaan dijadwalkan pada tanggal 10 Januari 2007 untuk ruang kantor dan 8 (delapan) bulan dari tanggal persetujuan rancangan (misalnya untuk PT MGP memulai struktur studio dan pekerjaan rancangan arsitektur) oleh Perusahaan dengan tambahan 2 (dua) bulan masa tenggang untuk ruang studio. Peralihan ruang kantor yang disewakan oleh PT MGP kepada Perusahaan telah dilaksanakan pada tanggal 26 Januari 2007.
-
Perusahaan harus membayar di muka secara triwulanan beban pelayanan (service charge) dalam jumlah tertentu untuk menutupi beban operasi PT MGP yang dapat dikenai peningkatan tahunan selain pembayaran sewa pokok.
-
Perusahaan diharuskan membayar secara triwulanan kepada PT MGP dalam jumlah tertentu tapi tidak melebihi AS$900.000 pada setiap waktu selama masa sewa sebagai sinking fund untuk didepositokan pada rekening bersama pada suatu bank yang disepakati oleh kedua belah pihak. Sinking fund tersebut harus digunakan untuk membebani perbaikan utama pada bangunan kantor, penggantian utama mesin dan peralatan serta perbaikan fasilitas utama seperti yang termaksud dalam perjanjian. Setiap sisa saldo dari sinking fund pada akhir periode sewa tersebut harus dikembalikan kepada Perusahaan.
34
PT SURYA CITRA TELEVISI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Periode Sembilan Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 September 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
21. PERJANJIAN SIGNIFIKAN (Lanjutan) Pada tanggal 4 Juni 2007 dan 27 Agustus 2007, Perusahaan mengadakan dua perubahan perjanjian sewa dengan PT MGP dimana beberapa persyaratan tertentu dalam perjanjian di atas telah diperbaharui. Perubahan pertama berkaitan dengan perubahan lokasi atas beberapa lettable areas. Perubahan kedua atas berkaitan dengan hal-hal berikut: -
Potongan harga yang diberikan oleh PT MGP kepada Perusahaan sehubungan dengan percepatan pembayaran atas sisa kewajiban sewa dari jumlah pembayaran sewa sebesar Rp97,39 miliar menjadi Rp85,11 miliar.
-
Jumlah retensi kewajiban sebesar Rp2,21 miliar telah dibayar seluruhnya pada bulan Februari 2008.
Pada tanggal 20 Oktober 2008, Perusahaan mengadakan perjanjian sewa dengan PT MGP dimana Perusahaan menyewa area di Lantai 13 gedung Senayan City. seluas 1.279,04 m2 dengan nilai sewa sejumlah Rp10,23 miliar dengan periode sewa seperti di atas. Pada tanggal 30 September 2009 dan 2008 saldo sewa dibayar di muka sebesar Rp92,78 miliar dan Rp80,76 miliar dimana sebesar Rp89,91 miliar dan Rp80,14 miliar masing-masing pada tahun 2009 dan 2008 disajikan sebagai bagian dari akun “Beban Sewa Dibayar di Muka Jangka Panjang” (Catatan 8), dan bagian lancar sejumlah Rp709,56 juta dan Rp621,25 juta masing-masing pada tahun 2009 dan 2008 disajikan sebagai bagian dari akun “Beban Dibayar di Muka dan Aktiva Lancar Lainnya” (Catatan 6) pada neraca. Beban sewa atas transaksi tersebut sejumlah Rp2,16 miliar dan Rp1,86 miliar periode sembilan bulan yang berakhir pada tanggal 30 Sembilan 2009 dan 2008 disajikan sebagai bagian dari akun “Beban Umum dan Administrasi - Sewa” dalam laporan laba rugi. 22. ASET DAN KEWAJIBAN MONETER DALAM MATA UANG ASING Pada tanggal 30 September 2009, aktiva dan kewajiban moneter Perusahaan dalam mata uang asing adalah sebagai berikut: Ekuivalen Rupiah Aktiva - kas dan setara kas Dalam Dolar AS (AS$7.753.943) Dalam Dolar Australia (AU$4) Dalam Euro (EUR15.445)
73.032.414 34 218.675
Jumlah
73.251.123
Kewajiban - hutang usaha Dalam Dolar AS (AS$555.889) Dalam Euro (EUR170.179) Dalam Dolar Singapura (SIN$425)
5.381.561 2.409.481 2.908
Jumlah
7.793.950
Aktiva bersih
65.457.173
35
PT SURYA CITRA TELEVISI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Periode Sembilan Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 September 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
23. KONDISI EKONOMI
Kondisi ekonomi Indonesia telah dipengaruhi oleh kejadian-kejadian ekonomi global yang baru saja terjadi. Kondisi ini dikarakteristikkan dengan rentannya nilai mata uang dan suku bunga, dan juga pernurunan harga saham yang dapat berakibat negatif pada pertumbungan ekonomi di Indonesia. Perkembangan dan pemulihan kondisi ekonomi tersebut tergantung pada kebijakan fiskal, moneter dan kebijakan-kebijakan lainnya yang telah telah dan akan ditempuh oleh Pemerintah Indonesia, suatu tindakan yang di luar kendali Perusahaan. Laporan keuangan telah mencakup dampak kondisi ekonomi tersebut, sepanjang hal itu dapat ditentukan dan diperkirakan.
36