PERSEPSI KHALAYAK TERHADAP SINETRON “EMAK IJAH PENGEN KE MEKAH” DI SCTV (Studi Pada Followers Twitter @makijahkemekah)
HESTI HAERANI PT Surya Citra Televisi SCTV Tower - Senayan City Jl. Asia Afrika Lot 19, Jakarta 10270 Telepon 62-21-2793 5455
ABSTRAK
TUJUAN PENELITIAN, adalah untuk mengetahui apa persepsi khalayak terhadap sinetron Emak Ijah Pengen Ke Mekah. METODE PENELITIAN yang digunakan adalah dengan menggunakan penelitian kuantitatif yang menempatkan persepsi sebagai satu-satunya variabel dalam penelitian ini. Dengan data primer yang digunakan adalah kuesioner yang disebarkan kepada responden yang dipilih dan diolah hasilnya dengan perhitungan statistik. HASIL YANG DICAPAI adalah dari penelitian yang telah dilaksanakan, bahwa semua pertanyaan yang peneliti tanyakan kepada responden dalam kuisioner rata-rata baik. SIMPULAN dari penelitian ini adalah semua pertanyaan yang peneliti tanyakan kepada responden dalam kuisioner rata-rata baik. Dengan saran yang bisa diberikan oleh peneliti adalah agar suatu perusahaan baik Televisi maupun tidak, baik untuk meningkatkan kualitas perusahaan tersebut dibidang apapun agar audiens dapat terhibur dan puas atas program yang ditayangkan. Kata Kunci
: Persepsi, Sinetron, Emak Ijah Pengen Ke Mekah, Khalayak.
PENDAHULUAN
Latar Belakang Penelitian ini adalah tentang pendeskripsian sebuah persepsi khalayak terhadap program sinetron “Emak Ijah Pengen Ke Mekah”. Sudut Pandang dalam penelitian ini yaitu melalui sudut pandang khalayak yang menyaksikan tayangan sinetron “Emak Ijah Pengen Ke Mekah”, sehingga dalam penelitian ini hanya digunakan satu variabel, yaitu variabel persepsi. Maka metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survey deskriptif, guna menjelaskan atau mendeskripsikan persepsi khalayak tersebut. Pada dasarnya komunikasi merupakan hal yang sangat penting dalam kehidupan manusia yang bermasyarakat. Sebagai makhluk yang bersosial, manusia selalu berkomunikasi untuk membagi pengetahuan dan pengalaman maupun untuk memenuhi kebutuhannya masing-masing. Baik berupa komunikasi verbal maupun komunikasi non verbal. Karena sangat pentingnya peran komunikasi dalam kehidupan, maka diciptakan bentuk-bentuk komunikasi yang akan membuat komunikasi lebih efisien dan efektif. Salah satu bentuk komunikasi yaitu komunikasi massa. Komunikasi massa menurut Joseph A. Devito meurumuskan definisi komunikasi massa yang pada intinya merupakan penjelasan tentang pengertian massa serta tentang media yang digunakannya. Ia mengemukakan definisinya dalam dua pernyataan. Yang pertama, komunikasi massa adalah komunikasi yang ditunjukkan kepada massa kepada khalayak banyak. Yang kedua, komunikasi massa adalah komunikasi yang disalurkan oleh pemancar yang audio atau visual (Effendy, 1986: 26). Dari penjelasan komunikasi massa yang telah dijabarkan, dapat kita ketahui bahwa dibutuhkannya suatu media yang dapat mencangkup khalayak yang banyak, yaitu media massa. Media massa adalah suatu saluran sebagai penghubung informasi yang akan disampaikan kepada khalayak yang luas. Media massa yang kita ketahui yaitu ada media massa televisi, radio, surat kabar, majalah dan media online melalui internet. Salah satu bentuk media massa yang sudah sangat lekat dengan khalayak Indonesia yaitu media massa televisi. Televisi merupakan media massa yang punya dampak paling besar terhadap khalayaknya. Dikarenakan televisi yang menyampaikan dan menghadirkan informasi berupa audio visual, membuat penonton merasa sangat interaktif. Sudah banyak program-program acara yang dihadirkan oleh stasiun televisi untuk disajikan kepada khalayaknya. Beragam program informasi dan hiburan yang sudah disajikan kepada banyak khalayak penonton televisi. Program hiburan yang disajikan kepada khalayak sangatlah beragam, salah satunya yaitu sinetron. Sinetron merupakan kepanjangan dari sinema elektronik. Sinetron merupakan salah satu program televisi yang cukup diminati. Untuk itu peneliti berniat untuk meneliti apa persepsi khalayak terhadap sinetron “Emak Ijah Pengen Ke Mekah”. Karena pada dasarnya setiap orang memiliki persepsi yang berbeda-beda terhadap suatu hal, terutama dalam penelitian ini yaitu terhadap sinetron “Emak Ijah Pengen Ke Mekah”. Dan juga ingin mengetahui seberapa besar pengaruh sinetron “Emak Ijah Pengen Ke Mekah” terhadap persepsi khalayak.
Perumusan Masalah Pada hakikatnya setiap individu memiliki persepsinya yang berbeda tentang suatu hal, terutama dalam persepsi suatu program acara di televisi. Walaupun pembuat program sudah mengetahui apa arti dan tujuan dari program acara yang dibuat. Namun karena persepsi setiap individu berbeda-beda, maka persepsi dari program acara yang ditonton akan berbeda-beda juga menurut khalayaknya. Salah satu sinetron yang tayang di televisi Indonesia, yaitu “Emak Ijah Pengen Ke Mekah” yang tayang di SCTV. Sinetron yang bertema religi dan komedi ini cukup menarik perhatian karena jalan ceritanya yang cukup unik dan tokoh-tokoh pemeran dalam sinetron ini juga punya keunikan tersendiri dalam membawakan alur ceritanya untuk semakin menarik. Dalam sinetron ini menceritakan bagaimana
kehidupan sebuah keluarga yang berjuang dalam menjalani kehidupan sehari-harinya, dan juga dengan beberapa pemeran pembantu yang berperan sebagai tetangga/penghuni kampung tersebut. Jalan cerita yang cukup unik karena diadaptasi dari film layar lebar “Emak Ijah Ingin Ke Mekah”, yang kemudian dengan berjalannya episode sampai sekarang jalan cerita terus dikembangkan sehingga menimbulkan keragaman situasi dalam sinetron tersebut. Pemeran antagonis dalam sinetron “Emak Ijah Pengen Ke Mekah” yaitu ada Hj. Ida yang berperan sebagai ibu dari Nisa yang menjalin hubungan dengan Abbas anak dari Emak Ijah. Kisah awal yang menceritakan bagaimana perjuangan Abbas dan Nisa yang ingin mendapatkan restu dari Hj. Ida untuk menjalin hubungan, dan bagaimana perjuangan Emak Ijah yang ingin pergi ke Mekah untuk beribadah Haji/ Umroh. Setelah masalah utama pada cerita awal tersebut terjawab, yaitu Abbas dan Nisa sudah menjadi pasangan suami & istri, dan Emak Ijah yang sudah pergi Umroh bersama Abbas ke Mekah. Kini masalah baru muncul dari pemeran lainnya. Pada awal kehadiran sinetron ini pemeran utamanya yaitu ada Abbas, Nisa, Hj. Ida dan Emak Ijah. Kini pemeran utama beralih pada Bang Ocid, Munaroh, Zacky, Mancung, Babeh Frengky dan masih dengan Hj. Ida sebagai pemeran antagonis. Jalan cerita beralih menceritakan bagaimana perjalanan cinta Munaroh dan Bang Ocid. Munaroh yang awalnya istri dari Zacky, namun sudah bercerai. Munaroh merupakan seorang ibu yang berusaha untuk mempertahankan keluarganya, yaitu dengan Zacky. Namun perilaku Zacky yang sering merugikan keluarganya, seperti sering mencuri dan memanfaatkan orang lain untuk keuntungannya diri sendiri, maka Munaroh memilih untuk menceraikan Zacky. Kemudian Bang Ocid yang memang sudah jatuh cinta dengan Munaroh sejak SMA, mempunyai jalan terang untuk mendekati Munaroh untuk dijadikan istrinya. Tapi kemudian ada Babeh Frengky, yaitu salah satu pemeran antagonis dalam sinetron ini. Babeh Frengky adalah ayah dari Bang Ocid yang juga ingin Munaroh menjadi istrinya. Dengan segala cara untuk menyingkirkan Bang Ocid untuk berhubungan dengan Munaroh. Babeh Frengky berhasil mendapatkan Munaroh untuk dijadikan istrinya. Namun Munaroh dan Bang Ocid masih menunjukkan perasaan saling tertarik antara satu sama lain. Kemudian ada Mancug, yaitu anak kecil dengan segala kepolosannya, kelucuannya dan kepintarannya membuat cerita dalam sinetron ini menjadi semakin unik. Mancung merupakan anak dari Mami Linda, yang tinggal di kampung itu juga. Mancung kerap hadir di berbagai situasi penting dalam cerita di sinetron ini. Maka dari itu lah peran Mancung yang sebenarnya tidak begitu penting, tapi karena kehadirannya dan juga aktingnya yang sangat bagus membuat karakter Mancung sangat menonjol dalam sinetron ini. Maka pada penelitian ini, peneliti akan memilih beberapa pemeran yang ada didalam sinetron “Emak Ijah Pengen Ke Mekah” yang akan dikategorikan pada pemeran antagonis dan pemeran protagonist untuk dijaikan fokus penelitian Namun setiap khalayak yang menonton dan mengikuti jalan cerita sinetron “Emak Ijah Pengen Ke Mekah” pasti mempunyai persepsinya masing-masing. Seperti pada asumsi dasar dari model teori S-OR, media massa menimbulkan efek yang terarah, segera dan langsung terhadap komunikan. Stimulus Response Theory atau S-R theory. Model ini menunjukkan bahwa komunikasi merupakan proses aksireaksi. Artinya model ini mengasumsikan bahwa kata-kata verbal, isyarat non verbal, simbol-simbol tertentu akan merangsang orang lain memberikan respon dengan cara tertentu. Oleh karena itu, berdasarkan latar belakang diatas, maka dapat ditentukan perumusan masalah yang terdapat penelitian ini, yaitu “Apa persepsi khalayak tentang sinetron “Emak Ijah Pengen Ke Mekah di SCTV”.
Identifikasi Masalah Identifikasi masalah dalam penelitian ini, yaitu : a.
Apa persepsi khalayak terhadap sinetron “Emak Ijah Pengen Ke Mekah” di SCTV?
Tujuan dan Manfaat Tujuan Untuk mengetahui apa persepsi khalayak terhadap sinetron “ Emak Ijah Pengen Ke Mekah” di SCTV. Manfaat 1. Manfaat Akademis : Penelitian ini diharapkan dapat membantu kita lebih memahami tentang Pengembangan ilmu komunikasi pada umumnya dan pengembangan teori S-O-R pada khususnya yang berkaitan dengan pengaruh sinetron “Emak Ijah Pengen Ke Mekah” di SCTV terhadap persepsi khalayak. 2. Manfaat Praktis : Bagi praktisi pertelevisian dan sinetron lebih khususnya dapat dijadikan bahan masukan informasi serta pertimbangan ide-ide kreatif dalam mengemas suatu jalan cerita sinetron, agar sinetron tersebut mampu bersaing dan bertahan ditengah maraknya persaingan dibidang industri petelevisian.
METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Penelitian kuantitatif merupakan metode untuk menguji teori-teori tertentu dengan cara meneliti hubungan antarvariabel. Variabel-variabel ini diukur (biasanya dengan instrument penelitian) sehingga data yang terdiri dari angka-angka dapat dianalisis berdasarkan prosedur statistik. Peneliti menggunakan metode penelitian survey deskriptif untuk menjawab pertanyaan penelitian. Metode ini merupakan metode yang paling tepat diantara 3 metode penelitian yang lain, karena penelitian ini terdiri dari satu variabel, yaitu variabel persepsi. Jenis survey ini digunakan untuk menggambarkan (mendeeskripsikan) populasi yang sedang diteliti. Fokus riset ini adalah perilaku yang sedang terjadi dan terdiri dari satu variabel,
Variabel Penelitian Penelitian ini hanya menguji satu buah variabel, yaitu variabel persepsi. Persepsi dalam penelitian ini adalah persepsi khalayak terhadap sinetron “Emak Ijah Pengen Ke Mekah” yang tayang di SCTV.
Populasi dan Sampel Peneliti gunakan yaitu melalui followers atau pengikut akun Twitter resmi dari sinetron “Emak Ijah Pengen Ke Mekah”, yaitu @makijahkemekah. Pengikut akun Twitter @makijahkemekah dapat dikatakan mewakili populasi dari jumlah khalayak yang menyaksikan sinetron “Emak Ijah Ke Mekah”. Jumlah followers atau pengikut akun twitter @makijahkemekah pada tanggal 7 Mei 2014 sebanyak 11.900 followers. Jumlah itulah yang akan dimasukkan pada rumus Taro Yamane untuk mengetahui seberapa besar sampel yang akan diambil oleh peneliti. Jumlah sampel yang diambil dengan menggunakan rumus Taro Yamane yang dikutip oleh Rahmat (1998:82) sebagai berikut:
N n= (N.d² + 1)
Dimana ; n = Jumlah Sampel N = Jumlah Populasi d² = Nilai Presisi yang ditetapkan (Ridwan, 2004:65).
n=
11.900 (11.900.(0,1)2+ 1)
n=
11.900
= 99,16 = 100 (dibulatkan)
119 + 1
Teknik Pengumpulan Data Peneliti menggunakan kuisioner untuk mengumpulkan data yang akan diolah nantinya. Kuesioner adalah saftar pertanyaan yang harus diisi oleh responden. Disebut juga angket. Kuesioner bisa dikirim melalui pos atau periset mendatangi secara langsung responden. Bisa diisi saat periset dating sehingga pengisiannya didampingi periset, bahkan periset bisa bertindak sebagai pembaca pertanyaan dan responden tinggal menjawab berdasarkan jawaban yang disediakan. Kuesioner bisa diisi sendiri oleh responden tanpa bantuan atau kehadiran periset. Kemudian hasilnya bisa dikirim atau diambil sendiri oleh periset. Berbagai cara diatas yang biasa terjadi dalam periset.
Teknis Analisis Data Analisis yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu Analisis Univariat. Analisis Univariat adalah analisis terhadap satu variable. Jenis analisis ini dilakukan untuk riset deskriptif., dan menggunakan statistic deskriptif. Hasil penghitungan statistic deskriptif ini nantinya merupakan dasar bagi penghitungan analisis berikutnya, misalnya untuk menghitung hubungan antarvariabel.
Keabsahan Penelitian Hasil dari suatu penelitian kuantitatif diperoleh dengan menggunakan perhitungan SPSS. Dengan menghitung setiap hasil jawaban dari setiap pertanyaan dalam kuesioner yang dibagikan kepada masing – masing responden. Dari hasil perhitungan tersebut akan diperoleh hasil dari rumusan masalah dalam suatu penelitian. Dengan menggunakan Uji Reabilitas dan Uji Validitas.
HASIL DAN BAHASAN
Uji Realibilitas Reabilitas diperlukan untuk mendapatkan data sesuai dengan tujuan pengukuran. Untuk mencapai hal tersebut, dilakukan uji reliabilitas dengan menggunakan alpha Cronbach yang diukur berdasarkan skala alpha Cronbach 0 sampai 1. Jika skala itu dikelompokkan kedalam lima belas rank yang sama, maka ukuran kemantapan alpha dapat diinterprestasikan sebagai berikut: 1.
Nilai alpha Cronbach 0,00 – 0,20, kurang reliabel.
2.
Nilai alpha Cronbach 0,21 – 0,40, agak reliabel.
3.
Nilai alpha Cronbach 0,41 – 0,60, cukup reliabel.
4.
Nilai alpha Cronbach 0,61 – 0,80, reliabel.
5.
Nilai alpha Cronbach 0,81 – 1,00, sangat reliabel. (Triton, 2005) Berikut hasil penghitungan SPSS pada uji reabilitas pada tiap 5 subdimensi.
Gambar 1. Hasil Uji Reabilitas
Berdasarkan tabel diatas, dapat dilihat bahwa hasil dari 5 subdimensi pada sinetron “Emak Ijah Pengen Ke Mekah” reliable, karena memenuhi nilai Cronbach’s Alpha diatas 0,5, yang artinya indikator pertanyaan yang terdapat pada dimensi pengalaman dapat dipercaya.
Uji Validitas Tabel 1. Tabel KMO Pada Persepsi Terhadap Manusia KMO and Bartlett’s Test Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling Adequacy. Approx. Chi-Square Bartlett’s Test of Df Sphericity Sig.
.849 1027.154 120 .000
Tabel 2. Tabel KMO Pada Persepsi Terhadap Objek KMO and Bartlett's Test Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling Adequacy. Approx. Chi-Square Bartlett's Test of Df Sphericity Sig.
.746 512.004 91 .000
Berdasarkan tabel diatas, hasil uji KMO menunjukkan hasil sebesar 0,849 dan 0,746yang berarti lebih besar dari 0,5 yang artinya penelitian ini mempunyai validitas yang bermanfaat (Meritorius). Dengan demikian data dianggap valid dan dapat digunakan dalam penelitian. Hal ini diperkuat dengan hasil uji Bartlett’s Test of Sphericity 1027.154 dan 512.004 dengan nilai Sig sebesar 0.000, nilai Sig lebih kecil dari 0.005, sehingga dinyatakan valid.
Garis Continuum Analisis Univariat
Tabel 3. Garis Continuum Subdimensi Peran Antagonis Peran Hj. Ida sebagai pemeran 358
antagonis membuat cerita menarik
0
100
200
300
400
500
Akting Sinta Mu’in sebagai Hj. 397
Ida sudah sangat baik dalam memerankan peran yang galak/
0
100
200
300
400
500
400
500
400
500
antagonis Tokoh Hj. Ida dalam sinetron 350
“Emak Ijah Pengen Ke Mekah” sangat berperan penting dalam
0
100
200
300
kelangsungan cerita Peran Babeh Frengky sebagai pemeran
antagonis
326
membuat
cerita semakin menarik
0
100
200
300
Pemilihan aktor Urip Arphan 350
sudah tepat untuk memerankan Babeh Frengky sebagai Bapak
0
100
200
300
400
500
400
500
tiri dari Bang Ocid Akting Urip Arphan sangat baik dalam
memerankan
344
Babeh
Frengky sebagai peran yang
0
100
200
300
galak/ antagonis
Tabel 4. Garis Continuum Subdimensi Peran Protagonis Kelucuan tokoh Bang Ocid 451
membuat cerita sinetron “Emak Ijah Pengen Ke Mekah”
0
100
200
300
500
400
menarik Akting Ucup Nirin sebagai 438
Bang ocid sudah sangat baik
0
100
200
300
400
500
Tokoh Bang ocid menjadi 418
trademark atau pioneer utama dalam sinetron “Emak Ijah
0
100
200
300
400
500
Pengen Ke Mekah”
Kecantikan dan kebaikan 391
Munaroh membuat cerita menjadi menarik
0
100
200
300
400
500
Pemilihan aktris Asha Shara 388
sebagai Munaroh sudah sangat tepat
0
100
200
300
400
500
400
500
Tokoh Munaroh menjadi salah 373
satu trademark atau pioner utama dalam jalan cerita sinetron “Emak Ijah Pengen Ke Mekah”
0
100
200
300
Kepolosan dan kelucuan peran 385
Mancung membuat cerita semakin menarik
0
100
200
300
400
500
Pemilihan aktris cilik Misca 415
Fortuna dalam memerankan tokoh Mancung sudah sangat
0
100
200
300
400
500
tepat Akting Misca Fortuna sebagai 412
Mancung sudah sangat baik
0
100
200
300
400
500
Tokoh Mancung menjadi salah 396
satu trademark atau pioneer utama juga dalam sinetron
0
100
200
300
400
500
“Emak Ijah Pengen Ke Mekah”
Tabel 5. Garis Continuum Subdimensi Isi Cerita Jalan cerita lebih menarik 367
setelah berangkatnya Emak Ijah ke Mekah untuk ibadah Umroh
0
100
200
300
400
500
400
500
Bercerainya Munaroh dengan 360
Zacky membuat jalan cerita selanjutnya menjadi sangat
0
100
200
300
menarik Kisah percintaan Munaroh dan 407
Bang Ocid yang selalu mendapatkan halangan
0
100
200
300
400
500
400
500
membuat penasaran penonton Hadirnya Babeh Frengky 323
sebagai ayah tiri Bang Ocid, yang kemudian menikah dengan Munaroh merupakan bagian yang paling menarik dari sinetron ini
0
100
200
300
Setelah meninggalnya Babeh 345
Frengky dan membuat Munaroh menjadi janda lagi merupakan
0
100
200
300
400
500
400
500
akhir yang menarik Sebagai sinetron yang 346
bertemakan religi, kandungan nilai islami tidak terlalu
0
100
200
300
mencolok Unsur menghibur dan komedi 416
sangat melekat dalam isi cerita sinetron “Emak Ijah Pengen Ke
0
100
200
300
400
500
400
500
400
500
400
500
Mekah” Jalan cerita yang semakin lama 369
semakin menarik
0
100
200
300
Tabel 6. Garis Continuum Subdimensi Waktu Penayangan Penempatan jam tayang 348
sinetron “Emak Ijah Pengen Ke Mekah” sudah sangat tepat
0
100
200
300
Durasi atau lamanya
360
penayangan selama 2 jam membuat sangat puas
0
100
200
300
menontonnya
Tabel 7. Garis Continuum Subdimensi Soundtrack Beragamnya
lagu-lagu
atau 407
backsound dalam setiap adegan membuat daya tarik lebih dalam
0
100
200
300
400
500
sinetron “Emak Ijah Pengen Ke Mekah” Lagu-lagu ciptaan sendiri dari 423
sinetron ini sangat beragam dan unik
0
100
200
300
400
500
Soundtrack/lagu ciptaan sendiri seperti
“Munaroh”,
Ubur-ubur” dan “Cinta Ditolak” sangat
memikat
429
“Goyang
0
100
200
300
400
500
perhatian
penonton Soundtrack “Munaroh” sangat 417
unik dan melekat di pikiran para penonton
0
100
200
300
400
500
SIMPULAN DAN SARAN
Simpulan Persepsi yang dihasilkan dalam penelitian ini, dapat dideskripsikan sebagai berikut: a. b. c. d. e.
Dari hasil rata-rata yang telah diukur pada sub dimensi peran antagonis dalam sinetron “Emak Ijah Pengen Ke Mekah” terbukti memiliki persepsi yang baik dengan skor 354.2 (70.8%). Hasil rata-rata yang telah diukur pada sub dimensi peran protagonist dalam sinetron “Emak Ijah Pengen Ke Mekah” terbukti memiliki persepsi yang sangat baik 406.7 (81.3%). Setelah hasil rata-rata yang telah diukur pada sub dimensi isi cerita dalam sinetron “Emak Ijah Pengen Ke Mekah” terbukti memiliki persepsi yang sangat baik 419 (83.8%). Hasil dari rata-rata yang telah diukur pada sub dimensi waktu penayangan dalam sinetron “Emak Ijah Pengen Ke Mekah” terbukti memiliki persepsi yang baik 348 (69%). Dari hasil rata-rata yang telah diukur pada sub dimensi soundtrack dalam sinetron “Emak Ijah Pengen Ke Mekah” terbukti memiliki persepsi yang sangat baik 419 (83.8%).
Saran Sejalan dengan hasil penelitian yang didapat oleh peneliti, maka peneliti memberikan saran yang sekiranya akan berguna dikemudian hari. Peneliti menyarankan kepada para pekerja televisi agar selalu berusaha untuk memberikan karya seni yang lebih baik lagi agar mampu memberikan pendidikan bagi penontonnya. Selain itu, diharapkan agar konsep cerita yang ada dalam sinetron “Emak Ijah Pengen Ke Mekah” mampu dikembangkan lebih baik lagi, dalam bidang informasi seputar religi, mengingat bahwa sinetron ini bertemakan religi-komedi. Tentu saja lebih menghibur lagi penontonnya yang menyaksikan sinetron “Emak Ijah Pengen Ke Mekah”. Dan yang paling penting harus dikembangkan kembali isi pesan yang positif. Dikarenakan banyaknya khalayak atau penonton televisi yang menganggap bahwa sinetron mempunyai banyak sisi negative, maka penulis menyarankan agar sinetron “Emak Ijah Pengen Ke Mekah” mampu memperkaya pesan yang positif dan tayangan sinetron yang mendidik, sehingga semakin banyak penonton yang tertarik untuk menonton sinetron. Diharapkan kepada peneliti selanjutnya untuk: 1. 2. 3.
Peneliti selanjutnya mampu memperdalam kembali dimensi persepsi khalayak terhadap sinetron “Emak Ijah Pengen Ke Mekah” Diharapkan peneliti yang akan meneliti tentang persepsi khalayak terhadap sinetron “Emak Ijah Pengen Ke Mekah” dapat menambahkan data yang belum disajikan di dalam penelitian ini. Peneliti berharap semoga skripsi ini berguna sebagai tolak ukur, alat bantu dan dapat menjadi referensi teori serta acuan teori dalam melakukan penelitian yang berikutnya.
REFERENSI Ardianto, Elvinaro. Lukiati Komala, Siti Karlinah. 2012. Komunikasi Massa Suatu Pengantar Edisi Revisi. Bandung: Simbiosa Rekatama Media. Effendy, Onong Uchjana. 2003. Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek. Bandung: Remaja Rosdakarya. Rakhmat, Jalaluddin. 2009. Metode Penelitian Komunikasi. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta. Sunyoto, Danang. 2012. Analisis Validitas & Asumsi Klasik.Yogyakarta: Penerbit Gava Media.
RIWAYAT PENULIS Hesti Haerani lahir di kota Tangerang pada tanggal 26 April 1992. Penulis menamatkan pendidikan S1 di Universitas Bina Nusantara (Binus University) dalam bidang Komunikasi Pemasaran – Broadcasting pada tahun 2014. Saat ini sedang menjalankan usaha kecil bersama sahabatnya di bidang kuliner.