PT BUMI CITRA PERMAI, Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2010 (Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun Yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2009 – Tidak Konsolidasi)
Beserta Laporan Auditor Independen
PT BUMI CITRA PERMAI, Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN DAFTAR ISI Halaman SURAT PERNYATAAN DIREKSI LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI : Untuk Tahun Yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2010 (Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun Berakhir Tanggal 31 Desember 2009 – Tidak Konsolidasi)
Neraca Konsolidasi
1-2
Laporan Laba Rugi Konsolidasi
3
Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasi
4
Laporan Arus Kas Konsolidasi
5
Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasi
6 – 45
PT BUMI CITRA PERMAI, Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN NERACA KONSOLIDASI Per 31 Desember 2010 (Dengan Angka Perbandingan Per 31 Desember 2009 – Tidak Kondolidasi) (Dinyatakan dalam Rupiah penuh) Catatan
31 Desember 2010
31 Desember 2009
ASET Kas dan bank
2d,c; 3
Piutang usaha
2e, 4
Piutang lain-lain
5
917.504.791
20.951.613.722
9.274.543.963
20.335.374.037
407.129.696
382.013.912
Persediaan
2f, 6
74.376.685.054
58.296.835.664
Tanah yang belum dikembangkan
2g, 7
89.962.451.500
56.799.836.500
Uang muka pembelian tanah
2f, 8
3.972.700.000
343.256.000
9
183.289.321
399.935.655
Pajak bayar dimuka
2l, 14
549.208.952
18.960.054
Aset tetap – (setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesarRp 3.950.568.599, dan Rp2.441.877.371, masing-masing pada 31 Destember 2010 dan 2009)
2h, 10
12.061.911.498
9.141.489.898
11.803.000
7.803.000
191.717.227.775
166.677.118.442
Uang muka dan biaya dibayar dimuka
Aset lain-lain JUMLAH ASET
Lihat catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan Konsolidasi secara keseluruhan 1
PT BUMI CITRA PERMAI, Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2010 (Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun Yang Berakhir 31 Desember 2009 – Tidak Konsolidasi) (Dinyatakan dalam Rupiah penuh) Catatan
31 Desember 2010
31 Desember 2009
KEWAJIBAN DAN EKUITAS Hutang usaha
11
1.958.921.457
2.790.255.341
Hutang lain-lain
12
396.370.587
3.659.640.149
2l, 14
511.027.447
2.262.817.431
2.642.191.501
1.511.477.539
42.291.664
114.791.665
14.239.517.275
6.330.711.549
916.371.744
639.488.397
15.624.748.824
12.949.557.371
-
504.194.783
1.725.094.973
1.021.134.164
86.200.000
50.200.000
38.142.735.472
31.834.268.389
3.475.003
-
120.106.400.000
120.000.000.000
2.518.591.267
2.540.951.267
30.946.026.033
12.301.898.786
Jumlah Ekuitas
153.571.017.300
134.842.850.053
JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS
191.717.227.775
166.677.118.442
Hutang pajak Biaya masih harus dibayar
15,25,28a
Pendapatan diterima dimuka
28c
Uang muka penjualan
2k, 16
Hutang cicilan
17,10,26
Hutang bank
18,26
Hutang hubungan istimewa Kewajiban imbalan pasca kerja
2n, 13,27 2m, 19
Uang jaminan
12
Jumlah kewajiban Kewajiban Hak minoritas
1c
EKUITAS Modal saham
20, 21
Modal dasar Perseroan sebanyak 2.000.000.000 lembar saham biasa dan 245.000.000 lembar saham waran, nominal per saham Rp.100 (seratus Rupiah), modal saham ditempatkan dan disetor penuh pada 31 Desember 2010 sebanyak 1.200.000.000 lembar saham biasa dan 1.064.000 saham waran. Dan pada 31 Desember 2009 modal saham ditempatkan dan disetor penuh sebanyak 1.200.000.000 lembar saham. Agio saham
22
Saldo laba
Lihat catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan Konsolidasi secara keseluruhan 2
PT BUMI CITRA PERMAI, Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN LABA RUGI KONSOLIDASI Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2010 (Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun Yang Berakhir 31 Desember 2009 – Tidak Konsolidasi) (Dinyatakan dalam Rupiah penuh) Catatan
2010
2009
PENJUALAN BERSIH
2k, 23
84.192.319.546
73.941.222.364
BEBAN POKOK PENJUALAN
2k, 24
39.855.454.322
47.892.543.423
44.336.865.224
26.048.678.941
1.934.047.832 17.115.688.143
605.742.850 10.716.950.826
Jumlah beban usaha
19.049.735.975
11.322.693.676
LABA USAHA
25.287.129.249
14.725.985.265
1.593.775.845 (3.793.553.267)
1.020.807.446 (3.436.463.869)
Jumlah Pendapatan (Beban) Lain-Lain
(2.199.777.422)
(2.415.656.423)
LABA SEBELUM PAJAK PENGHASILAN
23.087.351.827
12.310.328.842
(4.209.615.977) (235.133.600)
(3.695.566.573)
Jumlah beban pajak penghasilan
(4.444.749.577)
(3.695.566.573)
LABA BERSIH SEBELUM HAK MINORITAS
18.642.602.250
8.614.762.269
1.524.997
-
18.644.127.247
8.614.762.269
LABA KOTOR BEBAN USAHA Pemasaran Umum dan administrasi
PENDAPATAN (BEBAN) LAIN-LAIN Pendapatan lain-lain Beban lain-lain
2k, 25
2k,26,17,18
PENDAPATAN (BEBAN) PAJAK PENGHASILAN Pajak Penghasilan final atas pengalihan hak atas tanah dan bangunan (PHATB) Pajak kini non final
2l, 14
BAGIAN RUGI HAK MINORITAS LABA BERSIH PERIODE BERJALAN
-
LABA BERSIH PER LEMBAR SAHAM DASAR
2p
15,53
11,84
LABA BERSIH PER LEMBAR SAHAM DILUSIAN
2p
14,01
10,07
Lihat catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan Konsolidasi secara keseluruhan 3
PT BUMI CITRA PERMAI, Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2010 (Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun Yang Berakhir 31 Desember 2009 – Tidak Konsolidasi) (Dinyatakan dalam Rupiah penuh) Saldo Laba Modal saham
Agio saham
Ditentukan penggunaannya
Tidak ditentukan penggunaannya
Jumlah Ekuitas
Saldo per 1 Januari 2009
70.000.000.000
-
-
3.687.136.517
73.687.136.517
Tambahan
50.000.000.000
-
-
-
50.000.000.000
-
2.540.951.267
setoran
modal
(Catatan 20) (Penjualan saham perdana kepada masyarakat melalui Bursa Efek (IPO) sebanyak 500.000.000 lembar saham)
Agio saham (Catatan 22) Laba - bersih tahun 2009
2.540.951.267
-
-
8.614.762.269
8.614.762.269
2.540.951.267
-
12.301.898.786
134.842.850.053
-
-
10.000.000
(10.000.000)
-
106.400.000
-
-
-
106.400.000
Agio saham atas pelaksanan waran (Catatan 22)
-
10.640.000
-
-
10.640.000
Penggunaan dana Agio saham
-
(33.000.000)
-
-
(33.000.000)
Laba - bersih tahun 2010
-
-
-
18.644.127.247
18.644.127.247
10.000.000
30.936.026.033
153.571.017.300
Saldo per 31 Desember 2009 120.000.000.000 Saldo Laba ditentukan penggunaanya Pelaksanaan waran(Catatan 21)
Saldo per 31 Desember 2010
120.106.400.000
2.518.591.267
Lihat catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan Konsolidasi secara keseluruhan 4
PT BUMI CITRA PERMAI, Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASI Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2010 (Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun Yang Berakhir 31 Desember 2009 – Tidak Konsolidasi) (Dinyatakan dalam Rupiah penuh) 2010 ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan dari pelanggan Penjualan tanah Pendapatan lain-lain Pembayaran untuk : Perolehan tanah, pemasok dan kontraktor Beban gaji dan tunjangan Beban usaha diluar beban gaji
2009
100.112.595.574 1.118.443.485
36.293.135.600 423.622.797
(93.588.696.596) (8.891.344.880) (6.770.435.022)
(60.621.524.148) (5.547.454.689) (2.783.265.126)
Jumlah
(8.019.437.439)
(32.235.485.566)
Penerimaan dari (pembayaran untuk) : Piutang lain-lain Pendapatan bunga Pendapatan pemasangan telepon, sewa dan lain-lain Beban bunga Beban lain-lain Beban pajak
(25.115.784) 147.487.845 338.004.724 (3.364.720.416) (428.832.851) (6.726.788.459)
(192.085.912) 76.243.352 267.589.086 (3.084.093.968) (348.118.823) (3.419.975.102)
Arus kas bersih diperoleh dari (digunakan untuk) aktivitas operasi
(18.079.402.380)
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Perolehan aset tetap Penjualan aset tetap
(38.934.926.933)
(3.366.606.568) 70.000.000
(169.231.850)
(3.296.606.568)
(169.231.850)
2.675.191.453 (621.566.653) (296.570.000) (504.194.783) 84.040.000 5.000.000
7.925.859.088 (1.044.920.621) (2.216.455.000) 504.194.783 52.540.951.267
Arus kas diperoleh dari (digunakan untuk) aktivitas pendanaan
1.341.900.017
57.709.629.517
KENAIKAN/(PENURUNAN) KAS DAN BANK
(20.034.108.931)
18.605.470.734
Kas dan setara kas awal tahun
20.951.613.722
2.346.142.988
917.504.791
20.951.613.722
Arus kas bersih diperoleh dari (digunakan untuk) aktivitas investasi ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Penambahan/(pembayaran) hutang bank Penambahan/(pembayaran) hutang cicilan Penambahan / (pembayaran) Hutang lain-lain Penambahan/(pembayaran) hutang hubungan istimewa Penerimaan pelaksanaan penjualan saham waran Penerimaan hak minoritas pada Anak Perusahaan
SALDO AKHIR KAS DAN SETARA KAS
Lihat catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan Konsolidasi secara keseluruhan 5
-
-
PT BUMI CITRA PERMAI, Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2010 (Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun Yang Berakhir 31 Desember 2009 – Tidak Konsolidasi) (Dinyatakan dalam Rupiah penuh) 1.
UMUM a. Pendirian Perusahaan PT BUMI CITRA PERMAI, Tbk (Perusahaan) didirikan berdasarkan Akta Pendirian No. 2 tanggal 3 Mei 2000 yang dibuat dihadapan Abdullah Ashal, S.H., notaris di Jakarta, Akta tersebut telah disahkan dengan Keputusan Menteri Hukum dan Perundang-undangan Republik Indonesia No. C-19932.HT.01.01.TH 2000 tanggal 7 September 2000, didaftarkan dalam Daftar Perusahaan sesuai UU No. 3 tahun 1982 tentang Wajib Daftar Perusahaan dengan No. TDP. 090517039407 di Kantor Pendaftaran Perusahaan Kodya Jakarta Pusat nomor: 2105/BH.09.05/X/2001 tanggal 25 Oktober 2001, serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia pada tanggal 1 Februari 2002 No.10, Tambahan Berita Negara RI No. 1101/2002. Anggaran Dasar Perseroan telah mengalami beberapa kali perubahan dan terakhir berdasarkan Akta Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham PT. Bumi Citra Permai, Tbk. No. 9 tanggal 6 Mei 2009, dibuat dihadapan Notaris Robert Purba, S.H., notaris di Jakarta, tentang perubahan status Perseroan dari tertutup menjadi Perseroan Terbuka, pengeluaran saham dalam simpanan Perseroan sebanyak-banyaknya 500.000.000 (lima ratus juta) lembar saham dengan nominal saham Rp.100,- (seratus Rupiah) melalui Penawaran Umum Saham Perdana kepada masyarakat (Penawaran Umum), penerbitan waran sebanyak-banyaknya 245.000.000 (dua ratus empat puluh lima juta) lembar Waran dengan nominal Rp.100,- (seratus Rupiah) yang telah memperoleh persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia nomor: AHU.21310.AH.01.02. Tahun 2009, tanggal 18 Mei 2009. Pada tanggal 24 Juni 2010 dalam Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) dengan Akta No. 27 dari Notaris Syarifah Chozie, S.H., M.H., notaris di Jakarta, telah mendapat persetujuan transaksi dengan pihak affilasi berdasarkan Peraturan IX.E.1 Lampiran Keputusan BAPEPAM No. Kep-412/PL/2009 tanggal 25 November 2009. Transaksi material unsur benturan kepentingan (pihak affiliasi) yaitu Penjualan 2 unit Rumah toko (Ruko) di Blok A.11 (Catatan 23), dan transaksi pembelian Tanah milik pihak affiliasi yang terletak di desa Peusar seluas 84.710 m², tanah tersebut telah Sertifikat Hak Milik (Catatan 6). Sesuai dengan pasal 3 anggaran dasar Perusahaan, maksud dan tujuan dari Perusahaan adalah mengadakan usaha dibidang real estate, pembangunan, perdagangan, pertambangan, jasa, pengangkutan, percetakan dan pertanian. Untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut diatas, Perusahaan dapat melaksanakan usaha sebagai berikut: 1. Menyelenggarakan usaha real estate dengan segala aktivitas dan kegiatan yang berkaitan dengan usaha ini, termasuk pula pembebasan tanah (land clearing), developer, pematangan, pemetakan/pengkaplingan dan penjualan tanah, baik tanah untuk tanah untuk industri maupun perumahan, 2. Menyelenggarakan usaha kontraktor guna memborong segala macam pekerjaan bangunan dan pekerjaan umum, 3. Menyelenggarakan usaha perdagangan umum baik atas perhitungan sendiri maupun atas tanggungan pihak lain. Perusahaan berkantor pusat di Jl. Kramat Raya No.32-34, Senen, Jakarta Pusat 10450 dan mempunyai lokasi Kawasan Industri di Tangerang dengan usaha Kawasan untuk industri dan pembangunan pergudangan industri, rumah kantor (ruko) dan perumahan (Three In One) di desa Peusar dan Budimulya, Kecamatan Panongan, Tigaraksa - Cikupa, Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten. Perusahaan mulai beroperasi secara komersial sejak tahun 2003. b. Komisaris, direksi dan karyawan Sesuai Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) tanggal 8 November 2010 dengan Akta No. 7 Notaris Syarifah Chozie, Sh., MH., notaris di Jakarta, menyetujui pengunduran diri Tn. Lim Victory Halim sebagai Komisaris, dan berdasarkan Akta No.9 tanggal 6 Mei 2009 dari Notaris Robert Purba SH., Notaris di Jakarta, dengan susunan anggota Dewan Direksi dan Komisaris per 31 Desember 2010 dan 2009 sebagai berikut ;
6
PT BUMI CITRA PERMAI, Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2010 (Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun Yang Berakhir 31 Desember 2009 – Tidak Konsolidasi) (Dinyatakan dalam Rupiah penuh) 1. UMUM (Lanjutan) b. Komisaris, direksi dan karyawan (Lanjutan) 31 Desember 2010 Dewan Komisaris : Komisaris Utama Komisaris Komisaris Independen
: : :
Dewan Direksi : Direktur Utama Direktur Direktur Direktur Dewan Komite Audit : Ketua Anggota Anggota
31 Desember 2009
Tahir Ferdian Kwek Kie Jen Agoestiar Zoebier
Dewan Komisaris : Komisaris Utama Komisaris Komisaris Komisaris Independen
: : : :
: : : :
Annie Halim Edward Halim Rudi Wijaya Charly Widjaja
Dewan Direksi : Direktur Utama Direktur Direktur Direktur
: Annie Halim : Edward Halim : Rudi Wijaya Charly Widjaja
: : : :
Agoestiar Zoebier Suhendra Kumalasari Witjaksana
Tahir Ferdian Lim Victory Halim Kwek Kie Jen Agoestiar Zoebier
Pembentukan dewan komite audit berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham tanggal 24 Juni 2010, dengan Akta No.26, Notaris Syarifah Chozie, Sh., MH., notaris di Jakarta. Berdasarkan Surat Penunjukan No. 007/HR-BCP/X/2008 tanggal 13 Oktober 2008, Perseroan telah menunjuk dan mengangkat : Sekretaris Perusahaan
:
Yusly
karyawan Perusahaan untuk periode yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 adalah 76 orang dan 66 orang (tidak diaudit). Jumlah gaji dan tunjangan untuk Direksi dan Komisaris (Dewan Pengurus Perusahaan) pada periode yang berakhir tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 masing-masing sebesar Rp.2.445.903.500 dan Rp.1.532.035.300. c. Anak Perusahaan Berdasarkan Akta Pendirian Perseroan PT Millenium Power (Anak Perusahaan) dengan Akta No. 1 tanggal 3 Mei 2010 dari Notaris Agung Aribowo, S.H., C.N., notaris di Jakarta, Akta tersebut telah mendapat pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. AHU-26060.AH.01.01.Tahun 2010 tertanggal 21 Mei 2010. Dalam Anggaran Dasar Perseroan dalam pasal 4 Modal dasar Perseroan sebesar Rp.1.000.000.000, terbagi atas 1.000 lembar saham dengan nominal Rp.1.000.000 per saham, dari modal dasar tersebut telah ditempatkan dan disetor penuh 50% sebanyak 500 lembar saham, dan Perusahaan (PT Bumi Citra Permai, Tbk) menempatkan dan telah menyetor penuh sebesar Rp.495.000.000, dengan kepemilikan 99%. PT Millenium Power (Anak Perusahaan) telah memperoleh Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP)-Menengah No. 4507/1.824.51 tanggal 21 Juni 2010, dan Tanda Daftar Perusahaan (TDP) No.09.05.1.51.65696 tanggal 1 Juli 2010 dari Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah, dan Perdagangan Provinsi DKI Jakarta, dengan Kegiatan usaha pokok "aktivitas dan kegiatan yang berkaitan dengan penyediaan tenaga listrik terutama bagi kepentingan di Kawasan Industri Millenium-Cikupa Tangerang. 7
PT BUMI CITRA PERMAI, Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2010 (Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun Yang Berakhir 31 Desember 2009 – Tidak Konsolidasi) (Dinyatakan dalam Rupiah penuh) 1. UMUM (Lanjutan) c. Anak Perusahaan (lanjutan) Perusahaan berkantor di MNC Tower Lantai 20, Jl. Kebon Sirih no.17-19, Kelurahan Kebon Sirih, Kecamatan Menteng, Jakarta Pusat, sesuai Surat Keterangan Domisili Perusahaan No. 262/-1.824/2010 tanggal 4 Mei 2010 dari Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Sampai tanggal neraca Anak Perusahaan (PT MP) belum menjalankan usaha operasional secara komersial. Berikut ini Jumlah Aset pada Anak Perusahaan pada periode yang berakhir 31 Desember 2010 : % Kepemilikan Jumlah Aset
2.
Jumlah Aset
99 %
365.000.342
IKTHISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI
Suatu ikhtisar kebijakan akuntansi yang diterapkan oleh Perusahaan dan Anak Perusahaan, yang mempengaruhi penentuan posisi keuangan dan hasil usahanya, dijelaskan dibawah ini: a. Dasar Pengukuran dan Penyusunan Laporan Keuangan Konsolidasi Laporan keuangan disusun sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia dan, dimana sesuai, Peraturan Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam) No. VIII.G.7 tentang “Pedoman Penyajian Laporan Keuangan” yang terdapat dalam Lampiran Keputusan Ketua Bapepam No. KEP-06/PM/2000 tanggal 13 Maret 2000 dan perubahannya, Keputusan Ketua Bapepam-LK No. KEP-554/BL/2010 tanggal 30 Desember 2010. Laporan keuangan disusun berdasarkan konsep nilai historis dan atas dasar akrual, kecuali dinyatakan secara khusus, serta Pedoman Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan Konsolidasi untuk Perusahaan Publik Industri Real Estat. Dasar pengukuran laporan keuangan konsolidasi ini adalah biaya perolehan (historical cost), laporan keuangan konsolidasi disusun dengan metode akrual, kecuali dinyatakan secara khusus. Laporan arus kas konsolidasi disusun dengan menggunakan metode langsung dengan mengelompokkan arus kas atas dasar kegiatan operasi, investasi dan pendanaan. Untuk tujuan laporan arus kas, kas dan setara kas mencakup kas, bank dan investasi jangka pendek yang jatuh tempo dalam waktu tiga bulan atau kurang. Mata uang pelaporan yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasi ini adalah rupiah (Rp). b. Prinsip-prinsip konsolidasi Laporan keuangan konsolidasi menggabung laporan keuangan Perusahaan dengan entitas lain yang dikendalikan (Anak Perusahaan) yang disusun sampai dengan tanggal 31 Desember setiap tahun. Pengendalian dianggap ada apabila Perusahaan mempunyai hak untuk mengatur dan menentukan kebijakan keuangan dan operasional Anak Perusahaan atau pengendalian juga dianggap ada jika prosentase kepemilikan Perusahaan baik langsung atau tidak dalam perusahaan anak melebihi 50% hak suara. Hak pemegang saham minoritas dinyatakan sebesar bagian minoritas dari biaya perolehan historis aset bersih. Hak minoritas akan disesuaikan untuk bagian minoritas dari perubahan ekuitas. Pada saat akuisisi, selisih antara biaya perolehan investasi dengan bagian Perusahaan atas nilai wajar aset dan kewajiban Anak Perusahaan yang teridentifikasi dibukukan sebagian sebagai Goodwill dan diamorisasi dengan menggunakan metode garis lurus selama 5 (lima) tahun untuk Goodwill positif dan 20 (dua puluh) tahun Goodwill negatif. Seluruh transaksi antar perusahaan, saldo, penghasilan dan beban dieliminasi pada saat konsolidasi. 8
PT BUMI CITRA PERMAI, Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2010 (Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun Yang Berakhir 31 Desember 2009 – Tidak Konsolidasi) (Dinyatakan dalam Rupiah penuh) 2.
IKTHISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)
c. Transaksi dalam mata uang asing Perusahaan menyelenggarakan pembukuan dalam mata uang Rupiah. Transaksi-transaksi dalam mata uang asing dijabarkan ke mata uang Rupiah dengan menggunakan kurs yang berlaku pada tanggal transaksi. Pada tanggal neraca, aset dan kewajiban moneter dalam mata uang asing dijabarkan dengan menggunakan kurs tengah Bank Indonesia yang berlaku pada tanggal tersebut. Keuntungan dan kerugian dari selisih kurs yang timbul dari transaksi dalam mata uang asing dan penjabaran aset dan kewajiban moneter dalam mata uang asing, diakui pada laporan laba rugi konsolidasi. Kurs tengah Bank Indonesia yang berlaku pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 masing-masing adalah USD 1,00 = Rp8.991,- dan USD 1,00 = Rp9.400. d. Kas dan bank Kas dan setara kas konsolidasi mencakup Kas, Bank serta Deposito yang jatuh tempo dalam waktu tiga bulan atau kurang sejak tanggal penempatannya dan tidak di jaminkan serta tidak dibatasi penggunaannya. Bank dan Deposito yang dibatasi penggunaanya dan di jaminkan akan diklasifikasi sebagai aset tidak lancar lainnya. e. Piutang usaha Pada saat pengakuan awal piutang usaha diukur sebesar nilai wajar dan setelah pengakuan awal diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif, dikurangi penyisihan penurunan nilai. Cadangan kerugian penurunan nilai dibentuk ketika terdapat bukti obyektif bahwa Perusahaan tidak akan dapat menagih semua piutang sesuai dengan persyaratan awal piutang. Kesulitan keuangan yang signifikan pada debitur, probabilitas bahwa debitur akan dinyatakan pailit atau reorganisasi keuangan, dan wanprestasi atau tunggakan dalam pembayaran dianggap indikator bahwa piutang usaha telah turun nilainya. Jumlah cadangan tersebut adalah selisih antara nilai tercatat aset dengan nilai kini estimasi arus kas masa depan, yang didiskontokan pada suku bunga efektif awal. Nilai tercatat aset tersebut dikurangi melalui penggunaan akun cadangan, dan jumlah kerugian yang terjadi diakui dalam laporan laba rugi. Ketika piutang usaha dapat ditagih, piutang tersebut dihapuskan terhadaptidak akun cadangan. Penerimaan kemudian atas jumlah yang sebelumnya telah dihapuskan dikreditkan terhadap laporan laba rugi. f. Persediaan Persediaan tanah dalam pengembangan dan bangunan dalam pengembangan/unit real estat disajikan dineraca sebesar nilai yang lebih rendah antara biaya perolehan dan nilai realisasi bersih (the lower of cost or net realizable value). Biaya pengembangan proyek real estat Harga perolehan unit real estate meliputi seluruh biaya yang berhubungan langsung dengan aktivitas pengembangan real estat dan biaya proyek tidak langsung yang dialokasikan dan dikapitalisasi ke proyek pengembangan real estat. Biaya pengembangan real estat yang dikapitalisasi sebagai harga perolehan unit real estat sebagai berikut : 1. Biaya pra-perolehan tanah; Mencakup biaya sebelum perolehan tanah atau sampai perusahaan memperoleh izin perolehan tanah dari Pemerintah. Biaya praperolehann tanah meliputi biaya pengurusan izin, konsultasi hukum, studi kelayakan, gaji karyawan, analisis dampak lingkungan dan imbalan untuk ahli pertanahan.
9
PT BUMI CITRA PERMAI, Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2010 (Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun Yang Berakhir 31 Desember 2009 – Tidak Konsolidasi) (Dinyatakan dalam Rupiah penuh) 2.
IKTHISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) f. Persediaan (lanjutan) 2. Biaya perolehan tanah; Biaya perolehan tanah mencakup biaya pembelian area tanah, termasuk semua biaya yang secara langsung mengakibatkan tanah tersebut siap digunakan sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan. Biaya perolehan tanah meliputi biaya perolehan, biaya gambar topografi, master plan, pengurusan dokumen, bea balik nama, komisi perantara, imbalan jasa profesioanl dan pematangan tanah. 3. Biaya yang secara langsung berhubungan dengan proyek; Meliputi biaya-biaya sebagai berikut, gaji pekerja lapangan, bahan bangunan, penyusutan sarana dan peralatan proyek, penyewaan sarana dan peralatan proyek, perancangan dan bantuan teknis, jasa profesional, pengikatan jual beli dan pengurusan perjanjian jual beli. 4. Biaya yang dapat diatribusikan pada aktivitas pengembangan real estat; dan Meliputi biaya-biaya sebagai berikut, asuransi, perancangan dan bantuan teknis yang tidak secara langsung berhubungan proyek, overhead konstruksi, pembangunan infrastruktur umum, jasa profesional dan biaya pinjaman. 5. Biaya pinjaman Biaya yang telah dikapitalisasi keproyek pengembangan real estat dialokasikan ke setiap unit real estat berdasarkan luas areal atau metode lain yang sesuai dengan kondisi proyek pengembangan real estat. Alokasi biaya yang telah dilakukan atas unit real estat harus dikaji kembali pada setiap akhir periode pelaporan sampai proyek selesai secar substansial. g. Tanah yang belum dikembangkan Tanah yang belum dikembangkan dinyatakan sebesar nilai yang lebih rendah antara biaya perolehan dan nilai realisasi bersih (the lower of cost or net realizable value). Biaya perolehan tanah yang belum dikembangkan, yang terdiri dari biaya pra-perolehan dan perolehan tanah. Harga perolehan tanah yang belum dikembangkan akan dipindahkan ke tanah dalam pengembangan pada saat pengembangan tanah akan dimulai. h. Aset tetap Sebelum tanggal 1 Januari 2008, Aset tetap Perusahaan dan Anak Perusahaan dinyatakan sebesar harga perolehan setelah dikurangi akumulasi penyusutan. Efektif tanggal 1 Januari 2008, Perusahaan menerapkan PSAK No.16 (revisi 2007), ”Aset Tetap”, yang menggantikan PSAK No. 16 (1994), ”Aset Tetap dan Aset Lain-Lain” dan PSAK No. 17 (1994), ”Akuntansi Penyusutan” dimana Perusahaan telah memilih model biaya. Penerapan PSAK revisi ini tidak menimbulkan dampak yang signifikan terhadap laporan keuangan konsolidasi. Aset tetap dinyatakan sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi penurunan nilai. Biaya perolehan termasuk biaya penggantian bagian aset tetap saat biaya tersebut terjadi, jika memenuhi kriteria pengakuan. Selanjutnya, pada saat inspeksi yang signifikan dilakukan, biaya inspeksi tersebut diakui ke dalam jumlah tercatat (”carrying amount”) aset tetap sebagai suatu penggantian jika memenuhi kriteria pengakuan. Semua biaya pemeliharaan dan perbaikan yang tidak memenuhi kriteria pengakuan diakui dalam laporan laba rugi konsolidasi pada saat terjadinya.
10
PT BUMI CITRA PERMAI, Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2010 (Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun Yang Berakhir 31 Desember 2009 – Tidak Konsolidasi) (Dinyatakan dalam Rupiah penuh) 2. IKTHISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) h. Aset tetap (lanjutan) Semua aset tetap konsolidasi kecuali tanah, disusutkan dengan menggunakan metode garis lurus (straight line method), berdasarkan taksiran masa manfaat sebagai berikut : Jenis Aset Tetap Gedung Perabot dan peralatan kantor Kendaraan Mesin dan peralatan
Estimasi Masa Manfaat : : : :
10 Tahun 2 – 4 Tahun 4 – 8 Tahun 4 – 8 Tahun
Jumlah tercatat aset tetap konsolidasi dihentikan pengakuannya pada saat dilepaskan atau saat tidak ada manfaat ekonomis di masa depan yang diharapkan dari penggunaan atau pelepasannya. Laba rugi konsolidasi yang timbul dari penghentian aset (dihitung sebagai perbedaan antara jumlah neto hasil pelepasan dan jumlah tercatat dari aset) dimasukkan dalam laporan laba rugi konsolidasi pada tahun aset tersebut dihentikan pengakuannya. Pada setiap akhir tahun buku, nilai residu, umur manfaat dan metode penyusutan direview, dan jika sesuai dengan keadaan, disesuaikan secara prospektif. Akumulasi biaya konstruksi bangunan dan pabrik, serta pemasangan mesin dikapitalisasi sebagai aset dalam penyelesaian. Biaya tersebut direklasifikasi ke akun aset tetap pada saat proses konstruksi atau pemasangan selesai dan aset tersebut siap digunakan. Penyusutan mulai dibebankan pada tanggal yang sama. i. Penurunan Nilai Aset Sesuai dengan PSAK 48 tentang “Penurunan Nilai Aset”, manajemen menelaah ada atau tidaknya indikasi penurunan nilai aset pada tanggal neraca dan kemungkinan penyesuaian ke nilai wajar apabila terdapat keadaan yang mengindikasikan bahwa nilai aset tersebut tidak dapat diperoleh kembali. Jumlah aset yang dapat diperoleh kembali dihitung berdasarkan nilai pakai atau harga jual bersih, mana yang lebih tinggi. Apabila aset tetap tidak digunakan lagi atau dijual, nilai tercatat dan akumulasi penyusutannya dikeluarkan dari laporan keuangan konsolidasi, keuntungan atau kerugian yang dihasilkan diakui dalam laporan perhitungan laba rugi konsolidasi. j. Pembiayaan Sewa Efektif tanggal 1 Januari 2008, Perusahaan menerapkan SAK 30 (Revisi 2007), “Sewa”, yang menggantikan SAK 30 (1990), “Akuntansi Sewa”. Menurut SAK revisi ini, suatu sewa yang mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan. Pada awal masa sewa, lessee mengakui sewa pembiayaan sebagai aset dan kewajiban dalam neraca sebesar nilai wajar aset sewaan atau sebesar nilai kini dari pembayaran sewa minimum, jika nilai kini lebih rendah dari nilai wajar. Pembayaran sewa minimum harus dipisahkan antara bagian yang merupakan beban keuangan dan bagian yang merupakan pelunasan kewajiban. Beban keuangan harus dialokasikan ke setiap periode selama masa sewa. Aset sewa yang digunakan oleh lessee sesuai dengan sewa pembiayaan disusutkan secara konsisten dengan menggunakan metode yang sama dengan aset yang disusutkan yang dimiliki secara langsung atau disusutkan secara penuh selama jangka waktu yang lebih pendek antara masa sewa dan masa manfaat, jika tidak terdapat kepastian yang memadai bahwa lessee akan mendapatkan kepemilikan pada akhir masa sewa. Suatu sewa yang tidak mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset diklasifikasikan sebagai sewa operasi. Pembayaran sewa diakui sebagai beban dengan dasar garis lurus selama masa sewa. Penerapan dari SAK revisi ini tidak mempunyai dampak yang signifikan terhadap laporan keuangan konsolidasi. 11
PT BUMI CITRA PERMAI, Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2010 (Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun Yang Berakhir 31 Desember 2009 – Tidak Konsolidasi) (Dinyatakan dalam Rupiah penuh) 2. IKTHISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) k. Pengakuan Pendapatan Pendapatan dari penjualan real estat diakui berdasarkan PSAK No. 44 “Akuntansi Aktivitas Pengembangan Real Estat”, berdasarkan pernyataan tersebut maka : 1. Pendapatan dari penjualan bangunan rumah, rumah toko (ruko) dan bangunan sejenis lainnya beserta kavling tanahnya diakui dengan metode akrual penuh karena telah memenuhi seluruh kriteria berikut ini. • Proses penjualan telah selesai; • Harga jual akan tertagih; • Tagihan penjual tidak bersifat subordinasi terhadap pinjaman lain yang akan diperoleh pembeli di masa yang akan datang; dan • Penjual telah mengalihkan risiko dan manfaat kepemilikan unit bangunan kepada pembeli melalui suatu transaksi yang secara substansi adalah penjualan dan penjual tidak lagi berkewajiban atau terlibat secara signifikan dengan unit bangunan tersebut. Dengan kata lain, pembangunan telah diselesaikan dan siap digunakan. 2. Pendapatan dari penjualan kavling tanah tanpa bangunan, diakui dengan metode akrual penuh karena pada saat pengikatan jual beli, seluruh kriteria berikut ini telah terpenuhi: • Jumlah pembayaran oleh pembeli sekurang-kurangnya telah mencapai 20% dari harga jual yang telah disepakati dan jumlah tersebut tidak dapat diminta kembali oleh pembeli; • Harga jual akan tertagih; • Tagihan penjual tidak bersifat subordinasi terhadap pinjaman lain yang akan diperoleh pembeli di masa yang akan datang; • Proses pengembangan tanah telah selesai sehingga penjual tidak berkewajiban lagi untuk menyelesaikan kaveling tanah yang dijual, seperti kewajiban untuk mematangkan kaveling tanah atau kewajiban untuk membangun fasilitas – fasilitas pokok yang dijanjikan oleh atau yang menjadi kewajiban penjual, sesuai dengan pengikatan jual beli atau ketentuan peraturan perundang – undangan; dan • Hanya kaveling tanah saja yang dijual, tanpa diwajibkan keterlibatan penjual dalam pendirian bangunan di atas kaveling tanah tersebut. Apabila suatu transaksi real estat tidak memenuhi kriteria pengakuan dengan metode akrual penuh, pengakuan penjualan ditangguhkan dan transaksi tersebut diakui dengan metode deposit, dengan prosedur pengakuan sebagai berikut : 1. Penjual tidak mengakui pendapatan atas transaksi penjualan unit real estat, penerimaan pembayaran dari pelanggan
dibukukan sebagai uang muka.
2. Piutang dari penjualan transaksi unit real estat tidak diakui. 3. Unit real estat tersebut tetap dicatat sebagai aktiva penjual, demikian juga dengan kewajiban yang terkait dengan
unit real estat tersebut, walau kewajiban tersebut telah dialihkan kepada pelanggan. Beban pokok penjualan tanah dan bangunan, ditentukan berdasarkan metode rata-rata, meliputi semua biaya konstruksi yang terjadi dan beban pokok tanah. Beban pokok tanah meliputi biaya perolehan tanah ditambah beban lain untuk pengembangan tanah. Pendapatan atas jasa dan pemeliharaan diakui pada saat jasa diberikan. Semua beban diakui pada saat terjadinya dan sesuai dengan masa manfaatnya.
12
PT BUMI CITRA PERMAI, Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2010 (Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun Yang Berakhir 31 Desember 2009 – Tidak Konsolidasi) (Dinyatakan dalam Rupiah penuh) 2.
IKTHISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) l. Pajak Penghasilan 1. Pajak penghasilan final Sesuai dengan peraturan perundangan perpajakan, pendapatan yang telah dikenakan pajak penghasilan final tidak lagi dilaporkan sebagai pendapatan kena pajak, dan semua beban pendapatan yang telah dikenakan pajak penghasilan final tidak boleh dikurangkan. Di lain pihak, baik pendapatan maupun beban tersebut dipakai dalam perhitungan laba rugi menurut akuntansi. Oleh karena itu, tidak terdapat perbedaan temporer sehingga tidak diakui adanya aset atau kewajiban pajak tangguhan. Apabila nilai tercatat aset atau kewajiban yang berhubungan dengan pajak penghasilan final berbeda dari dasar pengenaan pajaknya maka perbedaan tersebut tidak diakui sebagai aset atau kewajiban pajak tangguhan. Beban pajak atas pendapatan yang dikenakan pajak penghasilan final diakui secara proporsional dengan jumlah pendapatan menurut akuntansi yang diakui pada tahun berjalan. Selisih antara jumlah pajak penghasilan final terhutang dengan pajak kini pada perhitungan laba rugi diakui sebagai pajak dibayar dimuka dan pajak yang masih harus dibayar. Jumlah tambahan pokok dan denda pajak yang ditetapkan dengan Surat Ketetapan Pajak (SKP) diakui sebagai beban lain-lain pada periode berjalan, kecuali apabila diajukan keberatan atau banding, jumlah tambahan pokok dan denda pajak tersebut ditangguhkan pembebanannya sampai keputusan atas keberatan atau banding tersebut telah ditetapkan. 2. Pajak penghasilan tidak final Beban pajak kini ditentukan berdasarkan laba kena pajak dalam tahun yang bersangkutan yang dihitung berdasarkan tarif pajak yang berlaku. Aset dan kewajiban pajak tangguhan diakui atas konsekuensi pajak periode mendatang yang timbul dari perbedaan jumlah tercatat aset dan kewajiban menurut laporan keuangan dengan dasar pengenaan pajak aset dan kewajiban. Kewajiban pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer kena pajak dan aset pajak tangguhan diakui untuk perbedaan temporer yang boleh dikurangkan, sepanjang besar kemungkinan dapat dimanfaatkan untuk mengurangi laba kena pajak pada masa datang. Manfaat pajak di masa mendatang, seperti saldo rugi fiskal yang belum dikompensasikan (jika ada) juga diakui sebagai aset pajak tangguhan sepanjang besar kemungkinan manfaat pajak tersebut dapat direalisasi. Pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku atau secara substansial telah berlaku pada tanggal neraca. Pajak tangguhan dibebankan atau dikreditkan dalam laporan laba rugi, kecuali pajak tangguhan yang dibebankan atau dikreditkan langsung ke ekuitas. Aset dan kewajiban pajak tangguhan disajikan di neraca atas dasar kompensasi sesuai dengan penyajian aset dan kewajiban pajak kini.
13
PT BUMI CITRA PERMAI, Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2010 (Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun Yang Berakhir 31 Desember 2009 – Tidak Konsolidasi) (Dinyatakan dalam Rupiah penuh) 2.
IKTHISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) m. Imbalan Kerja Sejak tahun 2004, Perusahaan menerapkan PSAK No.24 (Revisi 2004) “Imbalan Kerja”. Tidak terdapat perubahan jumlah cadangan imbalan kerja Perusahaan untuk tahun 2003 sehubungan dengan penerapan PSAK No.24 (Revisi 2004) sehingga laporan keuangan untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2003 tidak disajikan kembali. Imbalan kerja jangka pendek merupakan upah, gaji, bonus dan iuran jaminan sosial. Imbalan kerja jangka pendek diakui sebesar jumlah yang tak-terdiskonto sebagai kewajiban pada neracadan sebagai beban pada laba rugi tahun berjalan, setelah dikurangi dengan jumlah yang telah dibayar. Imbalan pasca-kerja merupakan manfaat pasti yang dibentuk tanpa pendanaan khusus dan didasarkan pada masa kerja dan jumlah penghasilan karyawan saat pensiun. Metode penilaian aktuarial yang digunakan untuk menentukan nilai kini cadangan imbalan pasti, beban jasa kini yang terkait dan beban jasa lalu adalah metode Projected Unit Credit. Beban jasa kini, beban bunga dan dampak kurtailmen atau penyelesaian (jika ada) diakui pada laba rugi tahun berjalan. Beban jasa lalu yang telah menjadi hak karyawan langsung diakui pada tahun berjalan, sedangkan keuntungan atau kerugian aktuarial (jika ada) bagi karyawan yang masih aktif bekerja diamortisasi selama jangka waktu rata – rata sisa masa kerja karyawan. n. Transaksi dengan Pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa Sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 7, pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa digambarkan sebagai berikut: 1. Perusahaan yang melalui satu atau lebih perantara (intermediaries), mengendalikan atau dikendalikan oleh atau berada dibawah pengendalian bersama dengan perusahaan pelapor (termasuk holding companies, subsidiaries, dan fellow subsidiaries); 2. Perusahaan Asosiasi (associated company); 3. Perorangan yang memiliki, baik secara langsung maupun tidak langsung, suatu kepentingan hak suara diperusahaan yang berpengaruh secara signifikan dan keluarga dekat dari perorangan tersebut (yang dimaksud dengan anggota keluarga dekat adalah mereka yang dapat diharapkan mempengaruhi atau dipengaruhi perorangan tersebut dalam transaksinya dengan perusahaan pelapor); 4. Karyawan kunci, yaitu orang-orang yang mempunyai wewenang dan tanggung jawab untuk merencanakan, memimpin dan mengendalikan kegiatan perusahaan yang meliputi anggota dewan komisaris, direksi dan manajer dari perusahaan serta anggota keluarga dekat dari orang-orang tersebut; dan 5. Perusahaan dimana suatu kepentingan substansial dalam hak suara dimiliki baik secara langsung maupun tidak langsung oleh setiap orang yang diuraikan dalam butir 3 dan 4 atau setiap orang tersebut mempunyai pengaruh signifikan atas perusahaan tersebut. Ini mencakup perusahaan-perusahaan yang mempunyai anggota manajemen kunci yang sesuai dengan perusahaan pelapor. Transaksi dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa yaitu seluruh transaksi yang dilakukan dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa, baik yang dilakukan dengan atau tidak dengan tingkat harga, persyaratan dan kondisi normal sebagaimana dilakukan dengan pihak luar hubungan istimewa, telah diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan.
14
PT BUMI CITRA PERMAI, Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2010 (Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun Yang Berakhir 31 Desember 2009 – Tidak Konsolidasi) (Dinyatakan dalam Rupiah penuh) 2.
IKTHISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) o. Aset dan Kewajiban Keuangan Aset Keuangan Aset keuangan dikelompokkan menjadi 4 kategori, yaitu (i) aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, (ii) pinjaman yang diberikan dan piutang, (iii) aset keuangan yang dimiliki hingga jatuh tempo serta (iv) aset keuangan yang tersedia untuk dijual. Klasifikasi ini tergantung dari tujuan perolehan aset keuangan tersebut. Manajemen menentukan klasifikasi aset keuangan tersebut pada saat awal pengakuannya. 1. Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi. Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi adalah aset keuangan yang ditujukan untuk diperdagangkan. Aset keuangan diklasifikasikan sebagai diperdagangkan jika diperoleh terutama untuk tujuan dijual atau dibeli kembali dalam waktu dekat dan terdapat bukti mengenai pola ambil untung dalam jangka pendek yang terkini. Derivatif diklasifikasikan sebagai aset diperdagangkan kecuali telah ditetapkan dan efektif sebagai instrumen lindung nilai. 2. Pinjaman yang diberikan dan piutang. Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif. Pada saat pengakuan awal, pinjaman yang diberikan dan piutang diakui pada nilai wajarnya ditambah biaya transaksi dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. 3. Aset keuangan yang dimiliki hingga jatuh tempo. Aset keuangan yang dimiliki hingga jatuh tempo adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan jatuh temponya telah ditetapkan, dimana manajemen mempunyai intensi positif dan kemampuan untuk memiliki aset keuangan tersebut hingga jatuh tempo, selain : i. Investasi yang pada saat pengakuan awal ditetapkan sebagai aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi; ii. Investasi yang ditetapkan dalam kelompok tersedia untuk dijual; dan iii. Investasi yang memenuhi definisi pinjaman yang diberikan dan piutang. Pada saat pengakuan awal, aset keuangan dimiliki hingga jatuh tempo diakui pada nilai wajarnya ditambah biaya transaksi dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. 4. Aset keuangan tersedia untuk dijual. Aset keuangan dalam kelompok tersedia untuk dijual adalah aset keuangan non-derivatif yang ditetapkan untuk dimiliki selama periode tertentu, dimana akan dijual dalam rangka pemenuhan likuiditas atau perubahan suku bunga, valuta asing atau yang tidak diklasifikasikan sebagai pinjaman yang diberikan atau piutang, investasi yang diklasifikasikan dalam kelompok dimiliki hingga jatuh tempo atau aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi. Pada saat pengakuan awal, aset keuangan tersedia untuk dijual diakui pada nilai wajarnya ditambah biaya transaksi dan selanjutnya diukur pada nilai wajarnya dimana laba atau rugi diakui pada laporan perubahan ekuitas kecuali untuk kerugian penurunan nilai dan laba rugi dari selisih kurs hingga aset keuangan dihentikan pengakuannya. Jika aset keuangan tersedia untuk dijual mengalami penurunan nilai, akumulasi laba rugi yang sebelumnya diakui pada bagian ekuitas akan diakui pada laporan laba rugi. Sedangkan pendapatan bunga yang dihitung menggunakan metode suku bunga efektif dan keuntungan atau kerugian akibat perubahan nilai tukar dari aset moneter yang diklasifikasikan sebagai kelompok tersedia untuk dijual diakui pada laporan laba rugi. 15
PT BUMI CITRA PERMAI, Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2010 (Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun Yang Berakhir 31 Desember 2009 – Tidak Konsolidasi) (Dinyatakan dalam Rupiah penuh) 2.
IKTHISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) o. Aset dan Kewajiban Keuangan (lanjutan) Kewajiban Keuangan Kewajiban keuangan dikelompokkan ke dalam kategori, yaitu (i) kewajiban keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi dan (ii) kewajiban keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi. 1. Kewajiban keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi. Nilai wajar kewajiban keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi adalah kewajiban keuangan yang ditujukan untuk diperdagangkan. Kewajiban keuangan diklasifikasikan sebagai diperdagangkan jika diperoleh terutama untuk tujuan dijual atau dibeli kembali dalam waktu dekat dan terdapat bukti mengenai pola ambil untung dalam jangka pendek terkini. Derivatif diklasifikasikan sebagai kewajiban diperdagangkan kecuali ditetapkan dan efektif sebagai instrumen lindung nilai. 2. Kewajiban keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi. Kewajiban keuangan yang tidak diklasifikasikan sebagai kewajiban keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi dikategorikan dan diukur dengan biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Estimasi Nilai Wajar Nilai wajar untuk instrumen keuangan yang diperdagangkan di pasar aktif ditentukan berdasarkan nilai pasar yang berlaku pada tanggal neraca. Investasi pada efek ekuitas yang nilai wajarnya tidak tesedia dicatat sebagai harga perolehan. Nilai wajar untuk instrumen keuangan lain yang tidak diperdagangkan di pasar ditentukan dengan menggunakan teknik penilaian tertentu. Perusahaan menggunakan metode discounted cashflow dengan menggunakan asumsi-asumsi berdasarkan kondisi pasar yang ada pada saat tanggal neraca untuk menentukan nilai wajar dari instrumen keuangan lainnya. p. Laba Bersih per Saham Sesuai dengan PSAK No.56 “Laba Per Saham” laba/(rugi) per saham dasar dihitung dengan membagi laba/ rugi) bersih dengan jumlah rata – rata tertimbang saham yang beredar selama tahun yang bersangkutan. Jumlah rata–rata tertimbang saham adalah sebesar 1.200.405.763 saham untuk periode 31 Desember 2010, dan 727.397.260 saham untuk periode 31 Desember 2009. Tidak ada efek berpotensi saham dilutif, sehingga tidak terdapat laba/(rugi) bersih per saham dilutif yang disajikan. q. Investasi Dalam Saham Penyertaan dalam perusahaan asosiasi dengan kepemilikan antara 20% sampai 50%, dibukukan dengan metode ekuitas, dimana biaya perolehan penyertaan ditambah atau dikurang dengan bagian perusahaan atas laba / (rugi) bersih Perusahaan asosiasi sejak perolehan. Dividen akan dibukukan sebagai pengurang investasi. r. Penggunaan Estimasi Penyusunan laporan keuangan konsolidasi sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum mengharuskan manajemen untuk membuat estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah aset dan kewajiban dan pengungkapan aset dan kewajiban kontinjensi pada tanggal laporan keuangan serta jumlah pendapatan dan beban selama periode pelaporan. Karena terdapat ketidakpastian yang melekat dalam pembuatan estimasi, nilai aset, kewajiban, pendapatan dan beban sebenarnya yang akan dilaporkan di masa mendatang kemungkinan berbeda dari estimasi tersebut. 16
PT BUMI CITRA PERMAI, Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2010 (Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun Yang Berakhir 31 Desember 2009 – Tidak Konsolidasi) (Dinyatakan dalam Rupiah penuh) 3.
KAS DAN BANK Akun ini terdiri dari :
31 Desember 2010
Kas (rupiah) Kas - Perusahaan Kas – Anak Perusahaan Bank: Rupiah Perusahaan ; Pihak hubungan istimewa : PT BPR Danatama Indonesia Pihak ketiga : PT Bank Central Asia, Tbk. PT Bank CIMB Niaga PT Bank Mandiri (Persero), Tbk. PT Bank Ekonomi Raharja Bank Jabar, Banten PT Bank Danamon Indonesia, Tbk. Anak Perusahaan PT Bank Central Asia, Tbk Dollar Amerika Serikat Perusahaan PT Bank Central Asia, Tbk (AS$.901, AS$.40.941, per 31-Des2010 dan 2009) Jumlah
79.774.022 20.693.655
78.654.747
124.595.809
645.423
305.318.768 118.899.286 123.715.642 2.074.708 1.405.000 -
961.030.706 975.000 57.063.771 2.380.708 1.490.000 758.430
780.000
-
8.100.891
384.845.400
917.504.791
17.274.613.722
-
3.677.000.000
917.504.791
20.951.613.722
Deposito Deposito On Call (PT Bank Internasional Indonesia, Tbk) Jumlah
31 Desember 2009
-
Deposito on call pada 31 Desember 2009 merupakan deposito pada PT Bank Internasional Indonesia, Tbk. dengan tingkat bunga deposito sebesar 5,50% per tahun dan jatuh tempo 6 Januari 2010. 4.
PIUTANG USAHA Akun ini terdiri dari :
31 Desember 2010
Piutang – Penjualan : PT Power Steel Indonesia
PT Anugrah Cipta Mould Indonesia PT Bintang Timur Steel Bp. Junus
PT Youngil Leather Indonesia PT ARS Indonesia PT ARS Asia Dwi Santoso Sub - jumlah 17
31 Desember 2009
4.978.683.500 831.600.000
10.328.683.500 2.240.700.000 1.537.784.000 986.000.000
550.125.000 293.625.000 114.106.300
576.278.260 550.125.000 293.625.000 570.500.700
6.768.139.800
17.083.696.460
PT BUMI CITRA PERMAI, Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2010 (Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun Yang Berakhir 31 Desember 2009 – Tidak Konsolidasi) (Dinyatakan dalam Rupiah penuh) 4.
PIUTANG USAHA (Lanjutan)
31 Desember 2010
31 Desember 2009
Lanjutan PT Sunjin Blue Thread PT Mega Foamindo Jaya PT. Cheong Ma Tech (Mr. Park Won Sup) PT Sriwijaya Sukses Sejahtera PT Samator Gas Industri Tn. Lee Hae Gee (PT Mure International) Tn. Tri Iskandar PT Ciptametalindo Lestari (Ibu Merry) PT Matahari Leisure Bp. Jiemmy Budyanto PT Dito Selaras Abadi Yahya Minto Mulyo PT Makmur Langgeng Abadi Tn. Yonathan Tn. Kwee Suwito Bp. Agung Prakoso Budi Santoso
6.768.139.800 606.665.400 400.646.400 347.886.000 196.297.200 102.500.000 101.024.000 -
17.083.696.460 235.726.040 138.600.000 -
59.586.450 6.682.500
1.731.840.000
Jumlah – piutang cicilan
8.720.152.950
19.698.322.814
55.964.920 78.566.608 4.973.700 19.963.400 48.787.200 23.521.960 46.059.200 22.275.000 6.837.875 77.216.150
233.948.000 150.925.310 78.333.295
Jumlah – piutang jasa pemeliharaan lingkungan (service charges)
384.166.013
637.051.223
Piutang uasaha - Pemasangan line telepon Piutang usaha lainnya (Sewa alat berat)
24.750.000 145.475.000
-
9.274.543.963
20.335.374.037
69.475.200 61.250.000
Piutang – Jasa pemeliharaan lingkungan (service charges) : PT Power Steel Indonesia PT Sanex Steel Indonesia PT Bintang Timur Steel PT Pilar Teguh Utama Bp. Agung Prakoso Budi PT Sanggar Sarana Baja PT Putra Panca Gasindo Lim Te An (PD Jaya) PT Matahari Leisure Lain-lain (dibawah 10 juta)
Jumlah - piutang usaha Rincian piutang usaha berdasarkan umur adalah sebagai berikut :
102.500.000 101.024.000
71.815.614 69.475.200 61.250.000
-
38.395.500 32.000.000 32.000.000
-
44.352.000 46.085.658 11.514.800 11.550.000 13.701.500
46.640.660
31 Desember 2010
31 Desember 2009
Sampai dengan 1 bulan > 1 bulan sampai 3 bulan > 3 bulan sampai 6 bulan > lebih 6 bulan
1.006.087.825 1.247.378.810 2.437.407.828 4.583.669.500
4.022.743.649 6.057.167.868 5.292.574.670 4.962.887.850
Jumlah
9.274.543.963
20.335.374.037
18
PT BUMI CITRA PERMAI, Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2010 (Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun Yang Berakhir 31 Desember 2009 – Tidak Konsolidasi) (Dinyatakan dalam Rupiah penuh) 4.
PIUTANG USAHA (Lanjutan)
Piutang tersebut merupakan piutang usaha pihak ketiga yang teridiri piutang atas penjualan yang belum lunas dan piutang service charge / jasa pemeliharaan, keamanan dan kebersihan lingkungan, serta piutang atas penyewaan alat berat. Berdasarkan hasil penelaahan terhadap keadaan masing-masing piutang pada akhir tahun, manajemen perusahaan berkeyakinan bahwa seluruh piutang yang ada akan terealisasi, maka menurut Manajemen Perusahaan tidak mencadangkan penghapusan piutang tersebut. Dan Piutang usaha tidak dijadikan sebagai jaminan atas fasilitas pinjaman yang diperoleh oleh Perusahaan dari PT Bank Capital Indonesia, Tbk. (Catatan 23 dan 26). 5.
PIUTANG LAIN-LAIN Akun ini terdiri dari :
31 Desember 2010
31 Desember 2009
Perusahaan : Karyawan Lain-lain (pihak ketiga)
317.378.354 89.751.342
341.582.839 40.431.073
Jumlah - piutang lain-lain
407.129.696
382.013.912
Akun tersebut merupakan piutang atas pinjaman karyawan dan pinjaman sementara / kas bon untuk biaya keperluan proyek dan keperluan kantor lainnya. Penyelesaian untuk pinjaman karyawan saat pembayaran gaji periode berikutnya, sedangkan piutang atas pinjaman sementara untuk keperluan proyek dibukukan bersamaan dengan pertanggung jawaban pinjaman sementara tersebut 6.
PERSEDIAAN Akun ini terdiri dari : 31 Desember 2010
31 Desember 2009
Tanah dalam pengembangan Bangunan dalam pengembangan
48.842.406.794 25.534.278.260
40.327.876.882 17.968.958.782
Jumlah
74.376.685.054
58.296.835.664
Rekonsiliasi atas penambahan dan pengurangan/pelepasan atas tanah dalam pengembangan dan bangunan dalam penyelesaian sebagai beban pokok (Catatan 23 dan 24), adalah sebagai berikut :
19
PT BUMI CITRA PERMAI, Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2010 (Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun Yang Berakhir 31 Desember 2009 – Tidak Konsolidasi) (Dinyatakan dalam Rupiah penuh) 6.
PERSEDIAAN (Lanjutan)
Tahun 2010 Tanah dalam pengembangan: Biaya perolehan tanah Pematangan tanah Cutt dan fill Infrastruktur sarana jalan,saluran, jaringan listrik, telepon, turap,dan sarana lain Sertifikat, akta, perijinan dan advis planning Lain-lain
Tahun 2010
Bangunan dalam pengembangan: Bangunan Gudang E-Big(A.22) Bangunan Gudang S-Big (A.25) Bangunan Gudang M-Big (A.25) Bangunan Gudang S-Big (A.12) Bangunan Gudang M-Big (A.14) Bangunan Ruko pojok (A.11) Bangunan Ruko tengah (A.11) Bangunan Gudang S-Big (A.11) Bangunan Gudang S-Big (A.24) Bangunan Gudang S-Big (E.2) Bangunan Rumah RSS-36
Jumlah
Saldo Awal 1 Januari 2010
Penambahan (Pembangunan)
Pengurangan (Beban pokok)
Saldo Akhir 31 Desember 2010
16.147.665.902 6.303.739.108 4.439.796.808
28.191.597.500 3.862.174.616
16.386.086.008 3.164.839.309 3.667.557.473
27.953.177.394 3.138.899.799 4.634.413.951
9.011.783.748
6.377.144.100
7.482.040.356
7.906.887.492
2.973.585.742
2.518.812.600
2.065.971.410
3.426.426.932
1.451.305.574
1.431.055.096
1.099.759.444
1.782.601.226
40.327.876.882
42.380.783.912
33.866.254.000
48.842.406.794
Saldo Awal 1 Januari 2010
Penambahan (Pembangunan)
Pengurangan (Beban pokok)
Saldo Akhir 31 Desember 2010
1.531.193.417 5.337.080.076 915.006.909 4.451.130.550 2.745.335.000 853.313.652 1.958.682.348 70.580.000 106.636.830
869.988.800 195.940.000 2.220.260.200 4.291.719.800 1.357.475.000 2.307.590.000 2.311.546.000 -
1.531.193.417 1.942.825.660 954.996.245 1.560.185.000 -
3.394.254.416 915.006.909 4.366.123.105 2.941.275.000 3.073.573.852 4.690.217.148 1.428.055.000 2.307.590.000 2.311.546.000 106.636.830
17.968.958.782
13.554.519.800
5.989.200.322
25.534.278.260
58.296.835.664
55.860.303.712
39.855.454.322
74.376.685.054
20
PT BUMI CITRA PERMAI, Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2010 (Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun Yang Berakhir 31 Desember 2009 – Tidak Konsolidasi) (Dinyatakan dalam Rupiah penuh) 5. PERSEDIAAN (Lanjutan) Tahun 2009
Saldo Awal 1 Januari 2009
Tanah dalam pegembangan: Biaya perolehan tanah 31.472.590.527 Pematangan tanah 12.286.295.799 Cutt dan fill 5.595.582.999 Infrastruktur sarana jalan,saluran, jaringan listrik, telepon, 10.665.120.899 turap,dan sarana lain Sertifikat, akta, perijinan dan 2.658.149.124 advis planning Lain-lain 1.357.029.402 64.034.768.750 Tahun 2009
Saldo Awal 1 Januari 2009
Bangunan dalam pengembangan: Bangunan Gudang E-Big(A.22) Bangunan Gudang S-Big,(A.23) Bangunan Gudang S-Big (A.25) Bangunan Gudang M-Big (A.25) Bangunan Gudang S-Big (A.12) Bangunan Gudang M-Big (A.14) Bangunan Ruko pojok (A.11) Bangunan Ruko tengah (A.11) Bangunan Gudang S-Big (A.11) Bangunan Rumah RSS-36
Jumlah
Penambahan (Pembangunan)
Pengurangan (Beban pokok)
Saldo Akhir 31 Desember 2009
2.748.707.031
15.324.924.625 5.982.556.691 3.904.493.222
16.147.665.902 6.303.739.108 4.439.796.808
5.702.224.054
7.355.561.205
9.011.783.748
2.830.469.700
2.515.033.082
2.973.585.742
1.340.147.886
1.245.871.714
1.451.305.574
12.621.548.671
36.328.440.539
40.327.876.882
Penambahan (Pembangunan)
Pengurangan (Beban pokok)
Saldo Akhir 31 Desember 2009
4.467.240.250 3.268.978.659 6.613.966.000 3.481.209.000 754.352.500 174.935.000 121.870.770
126.340.000 55.958.900 1.147.553.900 170.902.636 3.696.778.050 2.570.400.000 853.313.652 1.958.682.348 70.580.000 -
3.062.386.833 3.324.937.559 2.424.439.824 2.737.104.727
18.882.552.179
10.650.509.486
11.564.102.883
17.968.958.782
82.917.320.929
23.272.058.157
47.892.543.422
58.296.835.664
21
15.233.940
1.531.193.417
-
5.337.080.076 915.006.909 4.451.130.550 2.745.335.000 853.313.652 1.958.682.348 70.580.000
106.636.830
PT BUMI CITRA PERMAI, Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2010 (Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun Yang Berakhir 31 Desember 2009 – Tidak Konsolidasi) (Dinyatakan dalam Rupiah penuh) 6.
PERSEDIAAN (Lanjutan) Berikut ini rincian transaksi tanah dalam pengembangan sebagai berikut: 31 Desember 2010 (dalam m2)
31 Desember 2009 (dalam m2)
Tanah dalam pengembangan yang tersedia awal (100%) Pembebasan tanah yang langsung dikembangkan (desa Peusar dan Budimulya) Pengurangan Infrastruktur untuk Gardu Induk PLN (Catatan 28b)
290.159 374.107
563.068 -
(30.000)
-
Saldo tanah dalam yang sudah dikembangkan untuk dijual
634.266
563.068
Tanah dalam pengembangan tersedia untuk dijual (85%)
539.126
478.608
Tanah kavling dan tanah untuk bangunan yang terjual: Periode satu tahun sampai 31 Desember 2010 dan 2009
(185.225)
(231.973)
353.901
246.635
Jumlah - tanah dalam pengembangan tersedia untuk dijual akhir (85%)
Seluruh tanah dan bangunan dalam pengembangan berada di desa Budimulya dan desa Peusar (Kawasan Industri Millenium), Kecamatan Panongan dan Cikupa, Kabupaten Tangerang. Perusahaan tidak mengasuransikan bagunan dalam pengembangan (BDP Gudang dan Ruko) terhadap resiko kebakaran serta resiko lainnya, menurut Manajemen Perusahaan karena saat bangunan gudang dan rumah toko (ruko) selesai atau masih dalam pembangunan, bangunan tersebut sebagian sudah di pesan (booking) oleh tenant (Catatan 12 dan 16). Penambahan tanah dalam pengembangan di Desa Peusar, Kecamatan Panongan di Kawasan Industri Millenium pada periode 6 bulan dengan total luas 182.064 m²; yang terdiri pembelian tanah periode bulan Januari s/d Maret 2010 seluas 97.354 m², dan untuk 3 bulan berikutnya periode bulan April s/d Juni 2010 penambahan tanah di desa Peusar seluas 145.058 m² belum bersertifikat (SPH), dan tambahan tanah yang telah bersertifikat seluas 84.710 m² yang merupakan pembelian Transaksi Affiliasi yang telah dinyatakan dan Akta No. 27 tanggl 24 Juni 2010 dari Notaris Syarifah Chozie, S.H., M.H., notaris di Jakarta, berdasarkan Peraturan IX.E.1 Lampiran Keputusan BAPEPAM No. Kep-412/PL/2009 tanggal 25 November 2009, yaitu pembelian tanah masing-masing dari Ny. Annie Halim seluas 40.525 m², dari Tn. Effendi Halim seluas 22.750 m², serta dari Ny. Hanny Halim seluas 21.435 m² dengan harga perolehan masing-masing Rp.72.000/m². Manajemen ber-asumsi dari total luas tanah dalam pengembangan yang ada diperkirakan 85% yang akan dapat dijual ke pelanggan. Lebih kurang 15% dari total luas tanah dalam pengembangan akan digunakan nuntuk pembangunan infrastruktur berupa jalan, jembatan, saluran, gorong, turap, fasos dan fasum. Berikut ini rincian Luas Bangunan dalam pengembangan sebagai berikut : 31 Desember 2010 (dalam m2)
(dalam m2)
31 Desember 2009 (dalam m2)
(dalam m2)
Bangunan dalam pengembangan awal Pembangunan periode berjalan Penjualan bangunan unit selesai
10,074 8,956 (3,557)
28 unit 36 unit (11 unit)
11,671 6,112 (6,989)
30 unit 15 unit (17 unit)
Jumlah bangunan dalam pengembangan akhir
16.193
53 unit
10.074
28 unit
22
PT BUMI CITRA PERMAI, Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2010 (Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun Yang Berakhir 31 Desember 2009 – Tidak Konsolidasi) (Dinyatakan dalam Rupiah penuh) 7.
TANAH BELUM DIKEMBANGKAN Akun ini merupakan tanah mentah yang baru dibebaskan dan belum dikembangkan Perusahaan. Tanah belum dikembangkan pada 31 Desember 2010 masing-masing tanah terletak di desa Ranca Iyuh Kecamatan Cikupa, Kabupaten Tangerang, di desa Kaduagung, desa Matagara dan desa Margasari, Kecamatan Panongan - Cikupa, Kabupaten Tangerang, tambahan tanah belum dikembangkan tersebut terletak disekitar wilayah Kawasan Industri Millenium, dan nilai tanah tersebut merupakan harga pembelian / biaya pembebasan yang masih berupa tanah mentah, dengan status kepemilikan tanah berupa Girik (SPH). Dan saldo tanah belum dikembangkan per 31 Desember 2009 adalah tanah yang terletak di desa Ranca Iyuh, Kecamatan Cikupa, Kabupaten Tangerang seluas 80,63 Ha, dan terletak di desa Matagara dan desa Kadu Agung Kecamatan Cikupa, Kabupaten Tangerang seluas 40,97 Ha perolehannya dari penggunaan dana IPO (Catatan 20), dengan status kepemilikan tanah berupa Girik (SPH). 31 Desember 2010 Saldo Awal Desa Ranca Iyuh Desa Kadu Agung Desa Matagara Desa Margasari Jumlah
31 Desember 2009
Luas tanah (Ha)
Biaya pembebasan
Luas tanah (Ha)
Biaya pembebasan
90,56 58,42 12,71 22,08
32.770.712.500 40.209.049.000 8.696.006.000 8.286.684.000
80,63 32,60 8,37 -
28.744.552.500 22.451.069.000 5.604.215.000 -
183,77
89.962.451.500
121,60
56.799.836.500
8. UANG MUKA PEMBELIAN TANAH Akun ini merupakan uang muka pembebasan tanah yang terletak di desa Margasari dan desa Kaduagung untuk perluasan area pengembangan Kawasan Industri Millenium Tigaraksa Kec. Cikupa - Tangerang. Uang muka pembelian tanah untuk periode yang berakhir tanggal 31 Desember 2010 sebesar Rp.3.972.700.000, yang terletak di desa Margasari, Kecamatan Panongan, Tigaraksa-Cikupa, Kabupaten Tanggerang, dan saldo uang muka pada 31 Desember 2009 sebesar Rp.343.256.000 untuk uang muka pembelian tanah yang terletak di desa Matagara dan desa Kadu Agung -Tigaraksa, Kecamatan Cikupa, Kabupaten Tangerang. 9.
UANG MUKA dan BIAYA DIBAYAR DIMUKA Akun ini terdiri dari: 31 Desember 2010
31 Desember 2009
Uang muka Uang muka proyek Uang muka renovasi ruang receptionist dan marketing Uang muka IMB
30.000.000 -
249.056.260 75.000.000
Jumlah - uang muka
30.000.000
324.056.260
Biaya dibayar dimuka Perusahaan Asuransi Anak Perusahaan Sewa
146.622.654
75.879.395
6.666.667
-
Jumlah - biaya dibayar dimuka
153.289.321
75.879.395
Jumlah
183.289.321
399.935.655
23
PT BUMI CITRA PERMAI, Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2010 (Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun Yang Berakhir 31 Desember 2009 – Tidak Konsolidasi) (Dinyatakan dalam Rupiah penuh) 10. ASET TETAP Mutasi aset tetap adalah sebagai berikut: 31 Desember 2010
Saldo Awal
Penambahan
Biaya perolehan Perusahaan Pemilikan langsung Bangunan 155.798.100 Peralatan kantor 787.398.834 Kendaraan 1.064.371.287 Alat berat 5.853.900.300 Pemilikan tidak langsung Kendaraan 1.856.898.748 Alat berat 1.865.000.000 Bangunan dalam pelaksanaan Bangunan kantor Anak Perusahaan Peralatan kantor Jumlah
Pengurangan
Reklasifikasi
Saldo Akhir
239.718.350 66.700.000 -
-
1.199.056.818 -
160.000.000 -
3.045.184.710
-
-
3.045.184.710
38.452.950
-
-
38.452.950
-
16.012.480.097
899.716.930 1.865.000.000
155.798.100 1.027.117.184 2.030.788.217 7.718.900.300
(899.716.930) (1.865.000.000)
1.996.238.636 -
11.583.367.269
4.589.112.828
160.000.000
15.579.811 441.209.286 343.335.395 833.612.536
15.579.810 203.708.158 130.479.745 731.737.536
-
382.965.757 582.812.500
31.159.621 644.917.444 856.780.897 2.148.162.572
458.452.843 349.687.500
278.468.049 233.125.000
90.000.000 -
(382.965.757) (582.812.500)
263.955.135 -
-
5.592.930
-
Jumlah
2.441.877.371
1.598.691.228
90.000.000
Nilai buku
9.141.489.898
Akumulasi penyusutan Perusahaan Pemilikan langsung Bangunan Peralatan kantor Kendaraan Alat berat Pemilikan tidak langsung Kendaraan Alat berat Anak Perusahaan Peralatan kantor
31 Desember 2009 Biaya perolehan Pemilikan langsung Bangunan Peralatan kantor Kendaraan Alat berat Pemilikan tidak langsung Kendaraan Alat berat Jumlah
Saldo Awal
5.592.930 -
3.950.568.599 12.061.911.498
Penambahan
Pengurangan
Saldo Akhir
155.798.100 618.166.984 1.064.371.287 5.853.900.300
169.231.850 -
-
155.798.100 787.398.834 1.064.371.287 5.853.900.300
1.856.898.748 1.865.000.000
-
-
1.856.898.748 1.865.000.000
11.414.135.419
169.231.850
-
11.583.367.269
24
PT BUMI CITRA PERMAI, Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2010 (Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun Yang Berakhir 31 Desember 2009 – Tidak Konsolidasi) (Dinyatakan dalam Rupiah penuh) 10. ASET TETAP (Lanjutan) 31 Desember 2009 Akumulasi penyusutan Pemilikan langsung Bangunan Peralatan kantor Kendaraan Alat berat Pemilikan tidak langsung Kendaraan Alat berat Jumlah
Nilai buku
Saldo Awal
Penambahan
Pengurangan
Saldo Akhir
305.816.258 220.913.985 101.875.000
15.579.811 135.393.028 122.421.410 731.737.536
-
15.579.811 441.209.286 343.335.395 833.612.536
226.340.501 116.562.500
232.112.342 233.125.000
-
458.452.843 349.687.500
971.508.244
1.470.369.127
-
2.441.877.371
10.442.627.175
9.141.489.898
Seluruh kendaraan dan alat berat telah diasuransikan pada PT. Asuransi Harta Aman Pratama Tbk, PT Asuransi Rama Satria Wibawa, PT Graha Sinar Perkasa, PT Asuransi Tokio Marine Indonesia, PT Asuransi Raksa Pratama, PT. Multi Sukses Cemerlang, PT Asuransi Mitra Maparya, PT Asuransi MSIG Indonesia dan PT Asuransi Reliance Indonesia dengan nilai pertanggungan untuk periode 31 Desember 2010 sebesar Rp.4.700.500.000, dan nilai pertanggungan asuransi kendaraan pada untuk periode 31 Desember 2009 sebesar Rp.3.957.000.000. Pihak manajemen berkeyakinan jumlah nilai tanggungan tersebut cukup memadai untuk menutupi kemungkinan kerugian yang terjadi (Catatan 9). Bangunan dalam pelaksanaan (BDP), merupakan untuk Pembiayaan Pembangunan Gedung Kantor Perusahaan diatas Tanah seluas 226 m² yang terletak di Jalan Kramat I No.1, Kelurahan Kwitang, Kecamatan Senen, Jakarta Pusat. Pemilik Tanah atas Bangunan tersebut milik Ny. Henny Halim, yang telah menyerahkan Hak BOT untuk mendirikan Bangunan Kantor dan fasilitas penunjang, dan Perusahaan diberikan oleh Ny. Henny Halim untuk Hak Melakukan Pengelolaan (HMP) selama 20 (dua puluh) tahun, dan setelah habis masa 20 tahun Hak BOT dan HMP Perusahaan menyerahkan Bangunan dan fasilias penunjang ke Pemilik Tanah (Ny. Henny Halim) (Catatan 28d). Penambahan kendaraan pemilikan tidak langsung tahun 2010 adalah untuk 3 unit Kendaraan secara cicilan kepada PT BMTU-BRI Finance PT BOT Finance Indonesia dan PT Balimor Finance, untuk jangka waktu cicilan selama 36 bulan (3 tahun) dan berakhir tahun 2013 (Catatan 17). Pada tahun 2010 Perusahaan menjual 1 unit Kendaraan Izusu Microbus Prona dengan harga perolehan Rp160.000.000, dan akumulasi penyusutan saat penjualan Rp90.000.000, dengan harga jual sebesar Rp70.000.000 sudah termasuk pajak sebesar Rp693.070, jadi kerugian atas penjualan sebesar Rp693.070 atas beban pajak (Catatan 26).
25
PT BUMI CITRA PERMAI, Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2010 (Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun Yang Berakhir 31 Desember 2009 – Tidak Konsolidasi) (Dinyatakan dalam Rupiah penuh) 11. HUTANG USAHA Akun ini terdiri dari :
31 Desember 2010
31 Desember 2009
PT Setia Pratama Konindo Tn. Hendry PT. Medco Sarana Kalibaru PT Palu Mas Sejati PT Petrojava Oil Trading Company PT Aldika Putera Mitra Mandiri PT Artha Konsultama PT Karya Beton Sudhira PT Nindo Mitra Makmur CV Bintang Meruya Lestari PT Hanindo Mitra Lestari CV Anugrah Sejahtera PT Kustodian Sentral Efek Indonesia PT Inti Sumber Bajasakti PT Finroll PPN - Jasa Profesional (Penunjang IPO) KAP Budiman, Wawan, pamudji & rekan Lain-lain
1.213.596.076 236.985.000 157.850.000 104.960.000 118.441.471 88.000.000 25.300.000 13.788.909
1.845.320.945 159.675.000 190.640.064 2.324.505 104.384.000 157.500.000 85.239.000 57.860.600 20.681.600 14.875.000 28.416.666 36.800.000 34.500.000 41.072.500 10.965.461
Jumlah
1.958.921.456
2.790.255.341
Akun hutang usaha merupakan hutang atas pembangunan sarana jalan dan saluran serta pembangunan gudang dan ruko kepada Sub-kontraktor dan supplier lainnya sebagai pihak ketiga dan hutang usaha untuk keperluan kantor. 12. HUTANG LAIN-LAIN Akun ini terdiri dari :
31 Desember 2010
31 Desember 2009
Pembelian aset tetap PT Indo Traktor Utama (AS$ 63.100, per 31 Desember 2009) Dana titipan *) Tn. Ir. Sutrisno Tn. Lim Foeng Sin PT Indonesia Stanley Electric Tn. Zhao Chun Hui Bp. Firdaus Tn. Syafri Gani PT Tiga Delapan Sentosa PT Pilar Mas Development Kontr (Bp. Erwin Haryadi) Bp. James Tn. Usman Salim Lain-lain
-
296.570.000
183.000.000 100.000.000 50.000.000 50.000.000 13.370.587
1.833.200.000 650.000.000 500.000.000 183.000.000 100.000.000 50.000.000 30.000.000 16.870.149
Sub - jumlah
396.370.587
3.363.070.149
26
PT BUMI CITRA PERMAI, Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2010 (Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun Yang Berakhir 31 Desember 2009 – Tidak Konsolidasi) (Dinyatakan dalam Rupiah penuh) 12. HUTANG LAIN-LAIN (Lanjutan) Uang Jaminan (deposit) Kontraktor Kawasan Industri Millennium - Cikupa PT Pilar Mas Development Kontraction (Youngil) PT Indo Asia Tirta Manunggal PT Pilar Teguh Utama PT Samator Gas Industri PT Gloria Karya Sukses PT Indonesia Stanley Electric PT Sriwijaya Sukses Sejahtera Lain-lain
43.000.000 11.000.000 7.000.000 7.000.000 7.000.000 5.000.000 5.000.000 1.200.000
12.000.000 11.000.000 7.000.000 7.000.000 5.000.000 7.000.000 1.200.000
Sub - jumlah
86.200.000
50.200.000
482.570.587
3.709.840.149
Jumlah - hutang lain-lain dan uang jaminan
Dana titipan sebagian besar (mayoritas) merupakan titipan yang diterima dari pelanggan yang sampai dengan tanggal neraca belum dilakukan Perjanjian Pengikatan Jual Beli (PPJB). Hutang titipan merupakan dana yang diterima dari tenant sebagai pembayaran pemesanan (booking fee) atas pemesanan tanah kapling siap bangun dan bagunan gudang. Hutang uang jaminan / deposit merupakan uang jaminan yang Perusahaan terima dari pihak sub-kontraktor dan tenant yang ada di kawasan industri. 13. TRANSAKSI HUBUNGAN ISTIMEWA 31 Desember 2010
31 Desember 2009
Piutang hubungan istimewa PT Bumi Citra Investindo Effendi Halim Annie Halim
-
383.350.000 450.000 165.000
Jumlah – piutang hubungan istimewa
-
383.965.000
Hutang hubungan istimewa Tahir Ferdian
-
888.159.783
Jumlah – hutang hubungan istimewa
-
888.159.783
Jumlah – hutang pihak hubungan istimewa
-
(504.194.783)
Saldo akun pada 31 Desember 2009 untuk merupakan piutang / hutang hubungan istimewa dalam jangka pendek (umur dibawah satu tahun) dan hutang kepada Tn.Tahir Ferdian untuk tambahan kebutuhan modal kerja Perusahaan (Catatan 27).
27
PT BUMI CITRA PERMAI, Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2010 (Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun Yang Berakhir 31 Desember 2009 – Tidak Konsolidasi) (Dinyatakan dalam Rupiah penuh) 14. PERPAJAKAN Akun ini terdiri dari: Pajak Dibayar Dimuka
31 Desember 2010
31 Desember 2009
549.208.952 -
3.945.545 514.509 14.500.000
549.208.952
18.960.054
31 Desember 2010
31 Desember 2009
Akun ini terdiri dari: Pajak Penghasilan final atas pengalihan hak tanah dan bangunan (PHATB) Pajak Penghasilan badan non final (Kurang bayar SPT PPh psl 29) Pajak Pertambahan Nilai Pajak Penghasilan pasal 21 Pajak Penghasilan pasal 23 Pajak Penghasilan pasal 25 (masa Desember 2010) Pajak Penghasilan pasal 4 (2) jasa dan kontruksi
85.399.705 34.861.157 327.153.009 4.974.679 14.217.750 44.421.147
1.136.553.250 612.744.433 312.888.714 50.565.250 150.065.784
Jumlah
511.027.447
2.262.817.431
Pajak Penghasilan final atas Pengalihan hak tanah dan bangunan (PHATB) Pajak Penghasilan pasal 23 Pajak Penghasilan pasal 22 Pajak Penghasilan pasal 4 ayat 2 Jumlah Hutang Pajak
Pajak dibayar dimuka untuk Pajak PPh final PHATB, merupakan setoran atas pencatatan penerimaan sebagai Uang muka penjualan dan belum dicatat sebagai penjualan / pengalihan tanah kapling siap bangun (kasiba) dan penjualan bangunan dalam tahun berjalan (Catatan 17).
28
PT BUMI CITRA PERMAI, Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2010 (Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun Yang Berakhir 31 Desember 2009 – Tidak Konsolidasi) (Dinyatakan dalam Rupiah penuh) 14. PERPAJAKAN (Lanjutan) Pajak Kini Rekonsiliasi antara Laba sebelum taksiran pajak penghasilan dengan taksiran laba menurut fiskal untuk periode sembilan bulan yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, sebagai berikut : 2010 Laba konsolidasi sebelum pajak penghasilan (komersial) Laba sebelum pajak penghasilan atas pendapatan final
2009
23.087.351.827 (22.329.110.623)
12.310.328.842 (11.677.334.487)
Taksiran Laba konsolidasi sebelum Pajak atas Penghasilan non final Bagian kerugian Anak Perusahaan
758.241.205 152.499.658
632.994.355 -
Taksiran Laba Perusahaan sebelum Pajak atas penghasilan non final
910.740.862
632.994.355
Koreksi fiskal non final Beda tetap: Beban jamuan Sumbangan Beban lain-lain
17.527.038 10.661.036 1.605.592
6.396.747 -
Jumlah koreksi fiskal
29.793.666
6.396.747
Taksiran Penghasilan kena pajak non final
940.534.528
639.391.102
Taksiran pajak penghasilan non final
235.133.600
179.029.500
(127.959.750)
-
(21.774.145)
(8.416.590)
(149.733.895)
(8.416.590)
85.399.705
170.612.910
Kredit pajak non final : Setoran PPh pasal 25 (setoran masa) Setoran PPh pasal 23 (Potongan pajak Jasa pemeliharaan lingkungan) Jumlah kredit pajak Taksiran - Kurang bayar / Hutang Pajak penghasilan non final Taksiran Penghasilan final atas pengalihan hak atas tanah dan bangunan (Penjualan - Catatan 24)
84.192.319.546 (113.742.000)
73.941.222.364 -
4.209.615.977
3.695.566.573
Kredit pajak: Setoran Pajak PPh final atas Pengalihan hak atas tanah dan bangunan (PHATB)
(4.209.615.977)
(2.559.013.323)
Jumlah kredit pajak
(4.209.615.977)
(2.559.013.323)
-
1.136.553.250
Taksiran Pajak penghasilan final
Taksiran - Kurang bayar Pajak penghasilan final atas pengalihan hak atas tanah dan bangunan (PHATB)
29
PT BUMI CITRA PERMAI, Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2010 (Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun Yang Berakhir 31 Desember 2009 – Tidak Konsolidasi) (Dinyatakan dalam Rupiah penuh) 14. PERPAJAKAN (Lanjutan) Untuk perhitungan Pajak penghasilan pada tahun buku 2009, sesuai Peraturan Pemerintah No. 71 Tahun 2008 (PP No. 71/2008) tertanggal 4 Nopember 2008 tentang “Perubahan ketiga atas Peraturan Pemerintah No. 48 Tahun 1984 tentang Pembayaran Pajak Penghasilan atas Penghasilan dari Pengalihan Hak atas Tanah dan/atau Bangunan”. Peraturan ini mengatur wajib pajak yang melakukan transaksi pengalihan hak atas tanah dan/atau bangunan, pembayaran pajak penghasilan bersifat final sebesar 5% dari jumlah bruto nilai pengalihan hak atas tanah dan/atau bangunan, Peraturan Pemerintah ini berlaku efektif sejak 1 Januari 2009. Perubahan Peraturan Perpajakan Pada tanggal 4 Nopember 2008, Presiden Republik Indonesia dan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia menandatangani Peraturan Pemerintah No. 71 Tahun 2008 (PP No. 71/2008) tentang “Perubahan Ketiga atas Peraturan Pemerintah No. 48 Tahun 1984 tentang Pembayaran Pajak Penghasilan atas Penghasilan dari Pengalihan Hak atas Tanah dan/atau Bangunan”. Peraturan ini mengatur wajib pajak yang melakukan transaksi pengalihan hak atas tanah dan/atau bangunan, pembayaran pajak penghasilan bersifat final sebesar 5% dari jumlah bruto nilai pengalihan hak atas tanah dan/atau bangunan, kecuali atas pengalihan hak atas Rumah Sederhana dan Rumah Susun Sederhana yang dilakukan oleh wajib pajak yang usaha pokoknya melakukan pengalihan hak atas tanah dan/atau bangunan dikenakan pajak penghasilan sebesar 1% dari jumlah bruto nilai pengalihan. Peraturan Pemerintah ini berlaku efektif sejak 1 Januari 2009. Perubahan tarif pajak penghasilan badan dari sebelumnya menggunakan tarif pajak bertingkat menjadi tarif tunggal yaitu 28% untuk tahun fiskal 2009 dan 25% untuk tahun fiskal 2010 dan seterusnya. 15. BIAYA MASIH HARUS DIBAYAR Akun ini terdiri dari : Perusahaan Gaji, bonus dan tunjangan karyawan Sewa kantor Anak Perusahaan Jasa profesional Jumlah
31 Desember 2010
31 Desember 2009
2.538.291.501 86.400.000
1.338.677.539 172.800.000
17.500.000
-
2.642.191.501
1.511.477.539
Akun saldo hutang Gaji, komisi dan tunjangan karyawan untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2010 dan 2009 diatas merupakan hutang atas bonus / komisi penjualan yang belum dibayarkan, dan hutang atas biaya sewa kantor Jl. Kramat Raya No. 32-34, Kec. Senen, Jakarta Pusat (Catatan 25, 27 dan 28a).
30
PT BUMI CITRA PERMAI, Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2010 (Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun Yang Berakhir 31 Desember 2009 – Tidak Konsolidasi) (Dinyatakan dalam Rupiah penuh) 16. UANG MUKA PENJUALAN
Akun ini terdiri dari: Uang muka penjualan Kasiba PT Alcorindo Sejahtera Ibu Hartati Djaja PT Mega Foamindo Jaya PT Cheong Ma Tech (Mr. Park Won Sup) PT Sunjin Blue Thread Tn. Budianto M. Kurniawan Uang muka penjualan Bangunan Gudang PT Indo Dong Ah Chemical PT Optim Indo Jaya (Mr. Park Seung Ho) Tn. Yahya Minto Mulya (James) PT Kreasi Warna Prima Bp. Aries Hanstin SE, MM. PT Gloria Karya Sukses Elvera Febriyanti Tn. Edo Krisna Lesmana PT Abdi Tunggal Putra Tn. Troy Hartono Sabini Ibu Liana Salim PT Tiga Delapan Sentosa Agustinus Romli Uang muka penjualan Bangunan Gudang PT Midplast Tritunggal Perkasa Ibu Rosi Juliati Jumlah
31 Desember 2010
31 Desember 2009
2.782.683.000 2.135.835.000 1.995.956.909 889.503.455
2.179.090.910 1.485.120.000 -
851.200.000 834.056.000 634.530.911 494.545.000 714.900.000 522.612.000 546.465.000 255.360.000 255.360.000 851.200.000
886.330.910 839.160.840 545.400.000 395.608.889 -
261.560.000 213.750.000
-
14.239.517.275
6.330.711.549
Akun ini merupakan penerimaan uang muka pembelian Tanah kavling siap bangun (Kasiba) dan Bangunan gudang dari pelanggan yang sampai tanggal neraca proses penjualan yang belum selesai. Perusahaan akan melaporkan uang muka penjualan setelah diselesaikannya perikatan jual beli (AJB) dan pelanggan telah menyelesaikan pembayaran kewajiban Pajak Pertambahan Nilai (PPN) sebesar 10% dari nilai cicilan / uang muka yang telah diterima dan kewajiban atas Pajak final PAHTB (Catatan 14), serta Perusahaan telah mengalihkan risiko dan manfaat kepemilikan unit bangunan kepada pembeli setelah transaksi penjualan dan Perusahaan tidak lagi berkewajiban atau terlibat secara signifikan dengan unit bangunan tersebut atau Proses pengembangan tanah telah selesai sehingga Perusahaan tidak berkewajiban lagi untuk menyelesaikan kavling tanah tersebut (Catatan 23).
31
PT BUMI CITRA PERMAI, Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2010 (Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun Yang Berakhir 31 Desember 2009 – Tidak Konsolidasi) (Dinyatakan dalam Rupiah penuh) 16. UANG MUKA PENJUALAN
Berikut ini persentase jumlah uang muka penjualan yang telah diterima dari harga jual, sebagai berikut : %
31 Desember 2010
31 Desember 2009
Kasiba
50% - 99% 20% - 49%
6.914.474.909 889.503.455
1.485.120.000 2.179.090.910
Bangunan Gudang dan Rumah toko (Ruko)
100% 50% - 99% 20% - 49%
1.702.400.000 2.678.031.911 2.055.107.000
1.431.730.910 1.234.769.729
14.239.517.275
6.330.711.549
31 Desember 2010
31 Desember 2009
549.371.410 182.880.000 136.205.000 22.990.000 175.682.500 -
299.651.000 45.980.000 24.555.000 338.047.500
1.067.128.910 (150.757.166)
708.233.500 (68.745.103)
Nilai tunai kewajiban
916.371.744
639.488.397
Hutang Jatuh tempo dalam satu tahun
(422.656.860)
(494.084.591)
Jumlah – Hutang jangka panjang
493.714.884
145.403.806
Jumlah 17. HUTANG CICILAN Akun ini merupakan hutang kepada : PT BTMU-BRI Finance (Kendaraan) PT ORIX Indonesia Finance (Kendaraan) PT Bumiputera - BOT Finance (Kendaraan) PT Tigaberlian Auto Finance (Kendaraan) PT Balimor Finance PT Astrido Pacific Finance (Kendaraan) PT Orix Indonesia Finance (Alat berat) Jumlah Bunga pinjaman
Akun ini merupakan penerimaan uang muka pembelian Tanah kavling siap bangun (Kasiba) dan Bangunan gudang dari Hutang tersebut merupakan hutang cicilan untuk pembelian kendaraan dan alat berat untuk keperluan operasional usaha. Jangka waktu kredit dengan jangka waktu cicilan selama dua dan tiga tahun, yang dilunasi dalam bentuk pembayaran bulanan sebanyak 24 dan 36 kali pembayaran. Hutang sewa PT Orix Indonesia Finance jatuh tempo pada bulan Mei 2011, Hutang sewa PT Bumiputera-BOT Finance jatuh tempo bulan Oktober 2011, Hutang PT Astrido Pacific Finance jatuh tempo bulan Maret 2010 dan hutang PT Tiga Berlian Auto Finance jatuh tempo bulan Oktober 2011. Dan Tambahan Hutang pembelian 3 unit kendaraan per 31 Desember 2010 pada PT BTMU-BRI Finance dan PT Orix Indonesia Finance untuk jangka waktu cicilan 36 bulan yang pada bulan Mei 2013 dan Juni 2013, dan hutang pada PT Balimor Finance untuk jangka waktu 36 bulan dan berakhir bulan Nopember 2013 (Catatan 10 dan 26).
32
PT BUMI CITRA PERMAI, Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2010 (Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun Yang Berakhir 31 Desember 2009 – Tidak Konsolidasi) (Dinyatakan dalam Rupiah penuh) 18. HUTANG BANK Akun ini terdiri dari: Pinjaman rekening koran (PRK) Pinjaman Angsuran Berjangka Pinjaman Fasilitas P. Aksep: Pinjaman Aksep (Tahap I) Pinjaman Aksep (Tahap II) Pinjaman Aksep (Tahap III) Pinjaman Aksep (Tahap IV) Pinjaman Aksep (Tahap V) Pinjaman Aksep (Tahap VI) Jumlah - hutang bank
31 Desember 2010
31 Desember 2009
496.727.606 2.628.021.218
481.259.404 468.297.967
500.000.000 2.500.000.000 5.000.000.000 2.000.000.000 2.000.000.000 500.000.000
500.000.000 2.500.000.000 5.000.000.000 2.000.000.000 2.000.000.000 -
15,624,748,824
12,949,557,371
Perseroan telah mendapatkan fasilitas kredit / pinjaman dari PT Bank Capital Indonesia Tbk sesuai Surat Persetujuan Fasilitas Kredit PT. Bank Capital Indonesia Tbk No. 004/MKT-KP/I/2006 tanggal 6 Januari 2006, dan Perusahaan telah mendapat tambahan Fasilitas Pinjaman Aksep menjadi Rp.12.500.000.000, sesuai Surat Persetujuan Penambahan Jaminan No. 189A/MKT/KP/VII/2009 tanggal 31 Juli 2009,serta Surat Persetujuan Perpanjangan Fasilitas 026/MKT/KP/I/2010 tanggal 18 Jaunari 2010, dan Addendum Perpanjangan Perjanjian Pemberian Fasilitas Perbankan No. 004/PA-P/BCI/KP/I/2010 untuk Fasilitas Pinjaman Aksep (PA) dan No.003/PRK-P/BCI-KP/I/2010 untuk Fasilitas PRK dari PT Bank Capital Indonesia, Tbk. Atas Fasilitas Pinjaman yang telah diterima Perusahaan secara keseluruhan dari PT Bank Capital Indonesia, Tbk., terakhir berdasarkan Perjanjian Penegasan Kembali Pemberian Fasilitas Perbankan No. 027/PA-PRK-PAB/BCI-KP/III/2010 tanggal 30 Maret 2010 dan telah disyahkan dihadapan Notaris Carnando Samuelsan Sitompul, S.H., notaris di Jakarta Barat, dan tambahan fasilitas Pinjaman Angsuran Berjangka (PAB) tanggal 14 Juni 2010 No. 154/MKT/KP/VI/2010, dengan Addendum Perjanjian Pemberian Fasilitas Pinjaman Perbankan No. 058/ADD/BCI-KP/VI/2010 tanggal 18 Juni 2010. Fasilitas kredit yang diterima dari PT Bank Capital Indonesia, Tbk, dengan syarat dan ketentuan sebagai berikut : 1. Jenis fasilitas Jumlah fasilitas Jangka waktu kredit Tingkat suku bunga Propisi
: Pinjaman Aksep (PA) : Rp.12.500.000.000,- (dua belas milyar lima ratus juta Rupiah) : sampai dengan 19 Januari 2011 : 22% p.a (floating), dibayar setiap bulan : 2,5 % p.a dari plafon dibayar pada saat perpanjangan Perjanjian Kredit.
2. Jenis fasilitas Jumlah fasilitas Jangka waktu kredit Tingkat suku bunga Propisi
: Pinjaman Rekening Koran : Rp.500.000.000,- (lima ratus juta Rupiah) : sampai dengan 19 Januari 2011 : 22% p.a (floating), dibayar setiap bulan : 2,5 % p.a dari plafon dibayar pada saat perpanjangan Perjanjian Kredit.
3. Jenis fasilitas Jumlah fasilitas Jangka waktu kredit Tingkat suku bunga Propisi
: Pinjaman Angsuran Berjangka (PAB) : Rp.3.000.000.000,- (tiga milyar Rupiah) : 36 bulan / 3 tahun terhitung sejak 21 Juni 2010 sampai 21 Juni 2013 : 22% p.a (floating), dibayar setiap bulan : 2,5 % p.a dari plafon dibayar pada saat perpanjangan Perjanjian Kredit
33
PT BUMI CITRA PERMAI, Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2010 (Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun Yang Berakhir 31 Desember 2009 – Tidak Konsolidasi) (Dinyatakan dalam Rupiah penuh) 18. HUTANG BANK (Lanjutan) Jaminan Fasilitas Kredit : 1. Tanah kosong masing-masing seluas 16.390m² dengan Sertifikat No.00034, 00035, 00037, 00040, 00041 a/n. Henny Halim, dan seluas 32.270m² dengan Sertifikat SHM No. 3, 4, 5, 8, 9, 10, 11 a/n. Henny Halim, serta seluas 15.390m² dengan Sertifikat No. 13, 14, 15, 16, 17, 18 a/n. Effendi Halim, terletak di Desa Peusar, Kecamatan Cikupa Tangerang. 2. Tanah dan Bangunan Pabrik (LT 1.356m² / LB 7.277m²) terletak di Desa Anggadita, Kecamatan Klari, Kerawang Timur, Jawa Barat Sertifikat SHM No. 502, 01805, 01819, 01819, 01837, 01838 a/n. Chandra AV. 3. Tanah dan Bangunan Kantor (309m² / 1.489m²) terletak di Jl. Kramat Raya No.4-6 Kwitang, Jakarta Pusat SHGB No.603, 605/Kwitang a/n. PT Millenium Danatama Sekuritas. 4. Tanah dan bangunan (226m2 / 600m2) di Jl. Kramat I No. 1 Kelurahan Kwitang, Kecamatan Senen, Jakarta Pusat SHM No. 427/Kwitang a/n. Henny Halim. 5. Tanah dan Bangunan (13.214m² / 6.048m²) di desa Budi Mulya, Kecamatan Cikupa, Tangerang-Banten, SHGB No. 00031 a/n PT Bumi Cipta Permai. 6. Tanah dan bangunan (261 m2 / 200 m2) di Jl. Mustika Raya Blok S Kav. 420 No. 10, Kelurahan Rawamangun, Kecamatan Pulogadung, Jakarta Timur. SHM No. 1541/Rawamangun a/n. Josefita Fietje Sumaraw. Hal-hal yang tidak boleh dilakukan (Negative Covenant) : 1. Mengadakan Rapat Umum Pemegang Saham dengan agenda mengubah Anggaran Dasar Debitur terutama tentang struktur permodalan dan susunan pemegang saran. Direksi dan Komisaris Debitur. 2. Memperoleh tambahan pinjaman dari pihak lain kecuali dalam rangka transaksi dagang yang lazim dan pinjaman subordinasi dari pemegang saham. 3. Mengikatkan diri sebagai penanggung/penjamin terhadap pihak lain dan/atau menjaminkan harta kekayaan debitur untuk kepentingan pihak lain, kecuali yang telah ada pada saat Perjanjian Kredit ditandatangani. 4. Membayar hutang pemegang saham, perusahaan affiliasi, subsidiary, maupun pihak ketiga lainnya yang ada dan yang akan timbul dikemudian hari terkecuali dalam rangka kegiatan operasional perusahaan sehari-hari. 5. Mengajukan permohonan kepailitan dan/atau penundaan pembayaran kepada Pengadilan Niaga.. 6. Mengalihkan sebagian atau seluruh hak dan/atau kewajiban debitur berasarkan Perjanjian Kredit kepada pihak lain. 7. Membayar/membagikan dividen selama jangka waktu fasilitas. 8. Menjual atau menyewakan seluruh atau sebagian asset kecuali untuk transaksi-transaksi yang umum dalam perusahaan. 9. Membuat pembayaran sebelum jatuh tempo atas setiap hutang kecuali untuk transaksi-transaksi umum dalam perusahaan. 10. Melakukan merger, akuisisi dan penjualan atau pemindahtanganan atau melepaskan hak atas harta kekayaan debitur 11. Melakukan investasi lain dan/atau menjalankan usaha yang tidak mempunyai hubungan dengan usaha yang sedang dijalankan. 12. Memberikan pinjaman kepada pihak lain kecuali dalam transaksi dagang yang lazim dan kegiatan operasional seharihari. Perusahaan telah memperoleh persetujuan PT Bank Capital Indonesia,Tbk, sesuai suratnya Nomor: 193/MKT/KP/VIII/09 tanggal 6 Agustus 2009 perihal ; Persetujuan Penawaran Umum Perdana (Go Publik) PT Bumi Citra Permai,Tbk.
34
PT BUMI CITRA PERMAI, Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2010 (Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun Yang Berakhir 31 Desember 2009 – Tidak Konsolidasi) (Dinyatakan dalam Rupiah penuh) 19. KEWAJIBAN IMBALAN PASCA KERJA Perhitungan Imbalan pasca kerja antara lain :
31 Desember 2010
31 Desember 2009
Beban imbalan pasca kerja yang diakui di laporan laba rugi adalah: Biaya jasa kini Biaya bunga Kerugian aktuaria bersih yang diakui
499.710.044 199.429.942 39.489.933
278.997.834 55.240.960 5.026.018
Jumlah
738.629.919
339.264.812
Kewajiban imbalan pasca kerja di neraca adalah sebagai berikut: Nilai kini kewajiban imbalan pasca kerja Biaya jasa lalu yang belum diakui Kerugian aktuarial belum diakui
2.388.615.492 (663.520.519) -
1.812.999.473 (791.865.309) -
Kewajiban bersih
1.725.094.973
1.021.134.164
Mutasi kewajiban bersih di neraca adalah sebagai berikut : Saldo awal Beban tahun berjalan Pembayaran tahun lalu
1.021.134.164 738.629.919 (34.669.110)
Saldo akhir - kewajiban imbalan pasca kerja
1.725.094.973
699.867.822 339.264.812 (17.998.470) 1.021.134.164
Perusahaan telah menyelenggarakan program pensiun manfaat pasti untuk seluruh karyawan tetap, uang penghargaan masa kerja dan ganti kerugian dalam hal terjadi pemutusan hubungan kerja. Perhitungan dilakukan berdasarkan Undangundang Tenaga Kerja No.13 tahun 2003 tanggal 25 Maret 2003. Tidak ada pendanaan khusus yang disisihkan sehubungan dengan imbalan pasti pasca-kerja tersebut. Jumlah beban imbalan kerja Perusahaan yang diakui dalam laporan laba rugi dan kewajiban imbalan kerja yang disajikan dalam neraca pada tanggal-tanggal tersebut ditentukan dan dihitung oleh aktuaris independen yaitu PT Prima Bhaksana Lestari, dengan menggunakan asumsi-asumsi sebagai berikut ;
Tingkat diskonto Tingkat kenaikan gaji Usia pensiun Tabel mortalita
31 Desember 2010
31 Desember 2009
11% 10% 55 tahun CSO-1958
11% 8% 55 tahun CSO-1958
Jumlah karyawan Perusahaan yang berhak atas Imbalan pasca kerja tersebut sebanyak 76 orang, 66 orang, pada tahun yang berakhir tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Catatan 25).
35
PT BUMI CITRA PERMAI, Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2010 (Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun Yang Berakhir 31 Desember 2009 – Tidak Konsolidasi) (Dinyatakan dalam Rupiah penuh) 20. MODAL SAHAM Berdasarkan Akta Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham dengan Akta No. 9 tanggal 6 Mei 2009, dibuat dihadapan Robert Purba, SH., notaris di Jakarta, Akta tersebut telah memperoleh persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia nomor: AHU.21310.AH.01.02. Tahun 2009, tanggal 18 Mei 2009, tentang perubahan status Perseroan dari tertutup menjadi Perseroan Terbuka, Perseroan pengeluaran tambahan saham dalam simpanan Perseroan sebanyak-banyaknya 500.000.000 (lima ratus juta) lembar saham dengan nominal saham Rp.100,- (seratus Rupiah) melalui Penawaran Umum Saham Perdana kepada masyarakat (Penawaran Umum), penerbitan waran sebanyakbanyaknya 245.000.000 (dua ratus empat puluh lima juta) lembar Waran dengan nominal Rp.100,- (seratus Rupiah), sehingga modal saham Perseroan yang telah ditempatkan dan disetor penuh pada 31 Desember 2010 sebanyak 1.200.000.000 (satu miliar dua ratus juta) lembar saham biasa, dan pelaksanaan waran sebanyak 1.064.000 (satu juta enam puluh empat ribu) lembar saham waran, dengan susunan pemegang saham pada 31 Desember 2010 (Catatan 21), sebagai berikut : Nama Pemegang Saham
Jumlah Saham (Lembar)
PT Bumi Citra Investindo Tn. Tahir Ferdian Tn. Effendi Halim Ny. Annie Halim Masyarakat Jumlah
Persentase Kepemilikan (%)
Jumlah (Rupiah)
697.000.000 1.800.000 900.000 300.000 501.064.000
58,03 % 0,15 % 0,08 % 0,02 % 41,72 %
69.700.000.000 180.000.000 90.000.000 30.000.000 50.106.400.000
1.201.064.000
100,00%
120.106.400.000
Berdasarkan Akta Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham dengan Akta No. 9 tanggal 6 Mei 2009, dibuat dihadapan Robert Purba, S.H., notaris di Jakarta, tentang perubahan status Perseroan dari tertutup menjadi Perseroan Terbuka, Perseroan pengeluaran tambahan saham dalam simpanan Perseroan sebanyak-banyaknya 500.000.000 (lima ratus juta) lembar saham dengan nominal saham Rp100,- (seratus Rupiah) melalui Penawaran Umum Saham Perdana kepada masyarakat (Penawaran Umum), penerbitan waran sebanyak-banyaknya 245.000.000 (dua ratus empat puluh lima juta) lembar Waran dengan nominal Rp100,- (seratus Rupiah), sehingga modal saham Perseroan pada 31 Desember 2009 menjadi 1.200.000.000 (satu milyar dua ratus juta) lembar saham, yang telah memperoleh persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia nomor: AHU.21310.AH.01.02. Tahun 2009, tanggal 18 Mei 2009, dengan susunan pemegang saham pada 31 Desember 2009 sebagai berikut : Nama Pemegang Saham
Jumlah Saham (Lembar)
PT Bumi Citra Investindo Tn. Tahir Ferdian Tn. Effendi Halim Ny. Annie Halim Masyarakat Jumlah
36
Persentase Kepemilikan (%)
Jumlah (Rupiah)
697.000.000 1.800.000 900.000 300.000 500.000.000
58,08% 0,15% 0,08% 0,02% 41,67 %
69.700.000.000 180.000.000 90.000.000 30.000.000 500.000.000
1.200.000.000
100,00%
1.200.000.000
PT BUMI CITRA PERMAI, Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2010 (Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun Yang Berakhir 31 Desember 2009 – Tidak Konsolidasi) (Dinyatakan dalam Rupiah penuh) 21. WARAN Perusahaan melakukan Penawaran Umum Perdana sejumlah 500.000.000 (lima ratus juta) saham biasa dengan nilai nominal Rp100 (seratus rupiah) setiap saham, Perusahaan secara bersama menerbitkan sejumlah 245.000.000 (dua ratus empat puluh lima juta) lembar saham waran yang diterbitkan menyertai saham biasa yang dikeluarkan dari portepel yang ditawarkan kepada masyarakat melalui Penawaran Umum Perdana, dengan memperhatikan Peraturan yang berlaku pada Pasar Modal dan Bursa Efek ditempat di mana saham-saham Perusahaan dicatatkan. Setoran pelaksanaan waran / dikonversikan menjadi saham sampai periode yang berakhir 31 Desember 2010 sebanyak 1.064.000 (satu juta enam puluh empat ribu) lembar saham dengan harga penawaran per saham Rp.110 (seratus sepuluh rupiah) (Catatan 20 dan 22). 22. AGIO SAHAM Merupakan selisih Harga penawaran saham sebesar Rp 110 (seratus sepuluh rupiah) dengan nilai nominal Rp 100 (seratus rupiah) per saham, dalam Penawaran Umum Perdana Saham Perusahaan sejumlah 500.000.000 (lima ratus juta) saham biasa, dan penerbitan Waran sebanyak-banyaknya 245.000.000 (dua ratus empat puluh lima juta) lembar waran dengan nominal Rp 100,- (seratus Rupiah) per saham dalam rangka Penawaran Umum kepada masyarakat melalui Bursa Efek Jakarta. Dan pelaksanaan saham waran sampai periode tanggal 31 Desember 2010 sebanyak 1.064.000 (satu juta enam puluh empat ribu) lembar saham dengan harga penawaran sebesar Rp 110 (seratus sepuluh Rupiah) per saham (Catatan 20 dan 21). Akun ini terdiri dari : 31 Desember 2010
31 Desember 2009
Agio Saham Biaya Emisi
5.010.640.000 (2.492.048.733)
5.000.000.000 (2.459.048.733)
Jumlah
2.518.591.267
2.540.951.267
2010
2009
23. PENJUALAN Akun ini terdiri dari : Pihak hubungan istimewa Bangunan (Rumah toko) Pihak ketiga Tanah (Kapling siap bangun) Bangunan (Gudang dan Rumah toko) Bangunan (Rumah RSS-36 utk karyawan)
1.292.250.000
-
75.044.215.000 7.855.854.546 -
59.278.792.727 14.625.066.000 37.363.637
Jumlah - penjualan
84.192.319.546
73.941.222.364
37
PT BUMI CITRA PERMAI, Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2010 (Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun Yang Berakhir 31 Desember 2009 – Tidak Konsolidasi) (Dinyatakan dalam Rupiah penuh) 23. PENJUALAN (Lanjutan) Rincian unit (luas) penjualan tanah dan bangunan sebagai berikut :
2010
Tanah (Kapling siap bangun) Luas kapling (m²) Bangunan (Gudang dan Rumah toko) Luas bangunan (m²) Luas bangunan Rumah RSS jual ke karyawan ( M² ) Tahun 2010
Luas tanah (dalam m2)
Nama Pelanggan Tanah (Kapling siap bangun) Pihak ketiga PT. Pilar Teguh Utama PT. Alcorindo Sejahtera PT Indonesia Stanley Electric Bp. Agung Prakarsa Budi Santoso Hartati Djaja PT Alcorindo Sejahtera PT. Anugrah Cipta Mould Indonesia Jumlah Bangunan (Gudang dan Rumah toko) Pihak hubungan istimewa PT BPR Danatama Indonesia (2 unit Ruko)*) Pihak ketiga PT Indo Dong Ah Chemical (2 unit Gudang S-Big) PT Optim Indo Jaya PT Karya Inti Mitra Abadi PT Sarana Mitra Gemilang Elvera Febriyanti PT Gloria Karya Sukses PT. Insan Sejahtera Utama (2 unit Rumah toko) Jumlah Jumlah
38
2009
185.225
231.973
3.557 -
6.989 36
Luas Bangunan (Dalam m2)
Total Harga Jual
19.200 12.000 131.550 25 7.280 2.480 6790 179.325
-
5.376.000.000 5.100.000.000 59.197.500.000 6.075.000 2.912.000.000 602.640.000 1850000000 75.044.215.000
360
480
1.292.250.000
960 1.980 495 480 725 600 300
584 925 292 292 292 292 400
1.363.636.364 1.818.181.818 863.200.000 800.000.000 1.047.200.000 800.000.000 1.163.636.364
5.900
3.557
9.148.104.546
185.225
3.557
84.192.319.546
PT BUMI CITRA PERMAI, Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2010 (Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun Yang Berakhir 31 Desember 2009 – Tidak Konsolidasi) (Dinyatakan dalam Rupiah penuh) 23. PENJUALAN (Lanjutan) Tahun 2009
Luas tanah (dalam m2)
Nama Pelanggan Tanah (Kavling siap bangun) Pihak ketiga PT Power Steel Indonesia - 10.453 m² PT Power Steel Indonesia - 7.590 m² PT Power Steel Indonesia - 11.995 m² PT Power Steel Indonesia - 12.085 m² PT Power Steel Indonesia – 32.360 m² PT Power Steel Indonesia - 30.210 m² PT Power Steel Indonesia - 14.935 m² PT ARS Asia PT Putra Panca Gasindo Teddy Susanto PT Indo Asia Tirta Manunggal PT Bintang Timur Steel - 9.415 m² Bp. Agung Prakoso Budisantoso PT. Anugrah Cipta Mould Indonesia PT. Youngil Leather Indonesia Jumlah Bangunan (Gudang) Pihak ketiga : PT Mitra Mandiri Anekatama Tn. Kwee Suwito Tn. Yonathan Ibu Merry (PT Ciptametalindo Lestari) PT Sriwijaya Sukses Sejahtera PT Samator Gas Indonesia Catur Pamuji (PT. Baracara Gobel Indonesia) Sindhu Kirdhana Tn. Jiemmy Budiarto PT Tunas Niaga Gasindo PT Multipratama Intijaya (Bp. Simon) PT. Yudha Daya Elektrik Mandiri PT. Dito Selaras Abadi PT Power Steel Indonesia PT Power Steel Indonesia Bp. Dwi Santoso Bp. Junus Bangunan (Rumah RSS-36 karyawan) Jumlah Jumlah
39
Luas Bangunan (Dalam m2)
Total Harga Jual
10.453 7.590 11.995 12.085 32.360 30.210 14.935 19.575 10.468 6.100 5.000 9.415 12.800 24.250 11.100 218.336
-
2.508.720.000 1.821.600.000 2.878.800.000 2.900.400.000 7.766.400.000 7.250.400.000 4.181.800.000 5.872.500.000 2.950.072.727 2.440.000.000 1.912.500.000 2.636.200.000 3.110.400.000 7.275.000.000 3.774.000.000 59.278.792.727
600 480 480 840 1.445 840 480 480 480 600 480 1380 480 900 900 600 2.100 72 13.637
292 292 292 292 545 292 292 292 292 292 292 925 292 545 545 292 925 36 7.025
774.944.000 490.000.000 490.000.000 656.000.000 1.224.550.000 900.000.000 700.000.000 525.000.000 694.752.000 605.425.000 738.000.000 1.025.000.000 525.000.000 1.380.697.500 1.380.697.500 815.000.000 1.700.000.000 37.363.637 14.662.429.637
231.973
7.025
73.941.222.364
PT BUMI CITRA PERMAI, Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2010 (Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun Yang Berakhir 31 Desember 2009 – Tidak Konsolidasi) (Dinyatakan dalam Rupiah penuh) 23. PENJUALAN (Lanjutan) *) Penjualan untuk 2 unit Rumah toko (Ruko) kepada PT BPR Danatama Indonesia di Blok A.11 no. 16 dan 17 dengan harga jual sebesar Rp.1.292.250.000, merupakan Transaksi Affiliasi yang telah dinyatakan dan Akta No. 27 tanggl 24 Juni 2010 dari Notaris Syarifah Chozie, S.H., M.H., notaris di Jakarta, berdasarkan Peraturan IX.E.1 Lampiran Keputusan BAPEPAM No. Kep-412/PL/2009 tanggal 25 November 2009 (Catatan 6 dan 24). Sesuai Peraturan Pemerintah No. 71 Tahun 2008 (PP No. 71/2008) tentang Pembayaran Pajak Penghasilan atas Penghasilan dari Pengalihan Hak atas Tanah dan/atau Bangunan”, pembayaran pajak penghasilan bersifat final sebesar 5% dari jumlah bruto nilai pengalihan, kecuali atas pengalihan hak atas Rumah Sederhana dan Rumah Susun Sederhana dikenakan pajak penghasilan sebesar 1% dari jumlah bruto nilai pengalihan. Peraturan Pemerintah ini berlaku efektif sejak 1 Januari 2009 (Catatan 14). Dari penjualan tersebut telah dikenakan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dan Pajak final sebesar 5% dari nilai bruto penjualan tanah kapling siap bangun (kasiba), bangunan gudang dan bangunan rumah toko (ruko), dan nilai penjualan diatas merupakan penjualan bersih tidak termasuk PPN dan Pajak final 5%. 24. BEBAN POKOK PENJUALAN Akun ini terdiri dari:
2010
2009
Tanah (Kavling siap bangun) Bangunan (Gudang dan Ruko) Bangunan (Rumah RSS-type 36 utk karyawan)
33.866.254.000 5.989.200.322 -
36.328.440.540 11.548.868.943 15.233.940
Jumlah
39.855.454.322
47.892.543.423
Untuk perhitungan beban pokok atas penjualan tanah siap bangun (Kasiba) dan Bangunan gudang dan ruko lihat Catatan 6 dan 23. 25. BEBAN USAHA Akun ini terdiri dari:
2010
2009
Beban Pemasaran Promosi dan iklan Beban pemasaran / marketing
158.122.832 1.775.925.000
603.350.350 1.518.825.100
Jumlah - beban pemasaran
1.934.047.832
2.122.175.450
40
PT BUMI CITRA PERMAI, Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2010 (Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun Yang Berakhir 31 Desember 2009 – Tidak Konsolidasi) (Dinyatakan dalam Rupiah penuh) 25. BEBAN USAHA (Lanjutan) 2010 Beban Umum dan administrasi Perusahaan Gaji, upah, bonus dan kesejahteraan karyawan Pengobatan Jamsostek Penyusutan Representative dan jamuan Listrik, telepon dan internet Sumbangan Imbalan pasca kerja Perbaikan dan pemeliharaan Perlengkapan kantor Asuransi Sewa Transportasi dan perjalanan dinas Beban pajak Jasa profesional Fotocopy dan cetak Perijinan Lain-lain Sub - jumlah Anak Perusahaan Gaji dan tunjangan karyawan Sewa Penyusutan Jasa profesional Transportasi dan perjalanan dinas Listrik, telepon dan internet Biaya pajak Perbaikan dan pemeliharaan Representative dan jamuan Sumbangan Perlengkapan kantor Lain-lain Sub - jumlah
2009
8.734.593.737 82.018.710 74.732.433 1.593.098.298 1.214.257.376 641.293.157 738.587.000 738.629.919 682.718.712 174.533.785 148.594.084 260.800.000 250.830.630 884.859.581 449.384.464 83.997.184 42.293.000 168.196.815
4.117.000.704 53.872.253 62.377.062 1.470.369.127 714.427.796 450.411.019 528.124.600 466.354.683 271.001.457 160.986.407 122.864.067 172.800.000 179.046.785 174.675.982 75.500.000 30.512.226 18.000.000 132.194.058
16.963.408.485
9.200.518.226
61.818.200 35.803.533 5.592.930 27.756.410 10.197.400 3.821.545 1.950.910 1.160.000 246.100 500.000 367.500 3.065.130
-
152.279.658
-
Jumlah - beban umum dan administrasi
17.115.688.143
9.200.518.226
Jumlah beban usaha
19.049.735.975
11.322.693.676
41
PT BUMI CITRA PERMAI, Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2010 (Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun Yang Berakhir 31 Desember 2009 – Tidak Konsolidasi) (Dinyatakan dalam Rupiah penuh) 26. PENDAPATAN (BEBAN) LAIN-LAIN Akun ini terdiri dari:
2010
2009
147.487.845 999.783.275 36.000.000 200.500.000 72.500.001 120.750.000 16.754.724
76.243.351 786.515.595 8.000.000 30.208.335 11.731.771 103.857.314 4.251.080
1.593.775.845
1.020.807.446
(3.227.684.763) (423.982.692) (137.035.653) (3.937.089) (693.070)
(2.697.887.073) (347.369.901) (386.206.894) (5.000.000)
(220.000)
-
Jumlah – beban lain-lain
(3.793.553.267)
(3.436.463.869)
Jumlah – pendapatan (beban) lain-lain
(2.199.777.422)
(2.415.656.423)
Pendapatan lain-lain
Jasa giro dan bunga deposito Pendapatan jasa pemeliharaan lingkungan Pendapatan pemasangan line telepon Pendapatan sewa alat berat Amortisasi pendapatan sewa gudang diterima dimuka Pendapatan denda keterlambatan dan pembatalan Keuntungan selisih kurs Pendapatan lain-lain Jumlah – pendapatan lain-lain Beban lain-lain Perusahaan Beban bunga pinjaman bank (Catatan 18) Provisi dan administrasi bank Beban bunga sewa / hutang cicilan (Catatan 17) Kerugian selisih kurs Kerugian penjualan asset tetap Anak Perusahaan Biaya administrasi bank
27. SIFAT DAN TRANSAKSI PIHAK HUBUNGAN ISTIMEWA Transaksi dengan pihak hubungan istimewa (Catatan 13) : Jumlah Transaksi
Hubungan
Jenis Transaksi
Tahun 2010 PT BPR Danatama Indonesia Henny Halim
Affiliasi Perusahaan Komisaris PT BCI
Penjualan bangunan ruko Hutang atas Sewa gedung perkantoran di Jl. Kramat no. 32-34(Catatan 28a)
1.292.250.000 (86.400.000)
Tahun 2009 PT Bumi Citra Investindo Effendi Halim Annie Halim Tn. Tahir Ferdian Henny Halim
Pemegang saham Pemegang saham Direktur Utama Pemegang saham Komisaris PT BCI
Pinjaman lain-lain Pinjaman lain-lain Pinjaman lain-lain Pinjaman untuk modal kerja Hutang atas Sewa kantor perkantoran di Jl. Kramat no. 32-34(Catatan 28a)
383.350.000 450.000 165.000 (888.159.783) (172.800.000)
42
PT BUMI CITRA PERMAI, Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2010 (Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun Yang Berakhir 31 Desember 2009 – Tidak Konsolidasi) (Dinyatakan dalam Rupiah penuh) 28. PERJANJIAN PENTING Perjanjian-perjanjian penting dengan pihak ketiga, dan masih berlaku sampai periode neraca, antara lain : a. Perusahaan telah mengadakan Perjanjian Sewa-Menyewa Gedung Perkantoran di Jalan Kramat Raya No. 32-34, Jakarta Pusat pada tanggal 1 Januari 2010 antara Henny Halim yang selanjutnya disebut “Pihak Pertama" dengan Rudy Wijaya sebagai perwakilan PT BUMI CITRA PERMAI,Tbk. yang selanjutnya disebut "Pihak Kedua". Adapun luas yang disepakati adalah seluas 225 m² yang terletak di lantai 2 (dua) dengan jangka waktu sewa minimal 2 (dua) tahun, dan dapat diperpanjang sesuai kesepakatan. Pembayaran sewa dibayar per bulan setiap tanggal 10 (sepuluh) bulan berikutnya. Biaya sewa per bulan adalah sebesar Rp.50.000,-/m², dan sudah termasuk service charge, total per bulan Rp.14.400.000,- (empat belas juta empat ratus ribu Rupiah) dibayar per 3 (tiga) bulan sekaligus sebesar Rp.43.200.000,-. Pemakaian telepon, air, dan listrik dibayarkan sesuai dengan yang terpakai. Perseroan juga mendapatkan fasilitas lainnya seperti tempat parkir, keamanan dan kebersihan, sampai periode laporan kontrak perjanjian sewa masih berlaku (Catatan 15, 25 dan 27). b. Perusahaan telah mengadakan perjanjian kerjasama dengan PT PLN (Persero) Distribusi Jakarta Raya dan Tangerang dalam pembangunan sarana dan prasarana kelistrikan yang memadai untuk daerah Millenium Industrial Estate berdasarkan Nota Kesepahaman tanggal 13 Desember 2007 No.NK.003/DISJAYA/2007, dan kontrak perjanjian kerjasama tersebut masih berjalan, dan Perusahaan telah menghibah tanah untuk sarana pembangunan Gardu Induk Tegangan Menengah di lokasi Kawasan Industri Millenium, seluas 30 Ha (Catatan 6). c. Perusahaan telah mengadakan kontrak Perjanjian Sewa Menyewa dengan PT Shang Horng, dengan Surat No. 001/BCP/RENT=JZ/I/2009 tanggal 22 Juli 2009, untuk 1 unit Bangunan Gudang di Blok A.2.5 No. 6 dengan nilai sewa sebesar Rp.145.000.000 untuk jangka waktu 2 (dua) tahun terhitung 1 Agustus 2009 dan berakhi 1 Agustus 2011 (Catatan 26). d. Perjanjian Pembangunan, Pengelolaan dan Penyerahan Kembali Tanah, Bangunan dan Fasilitas Penunjang (BOT) dengan pihak Pemilik sebidang tanah Ny. Henny Halim, seluas 226 m² dengan Sertifikat Hak Milik (SHM) No.427 tanggal 16 Januari 2002 dan Surat Ukur No. 14/2001 tanggal 26 November 2001 yang terletak di Jalan Kramat I No.1, kelurahan Kwitang, Kecamatan Senen, Jakarta Pusat (Catatan 10), dengan perjanjian sebagai berikut : 1. Perusahaan bermaksud mendirikan Bangunan dan fasilitas penunjang diatas Tanah yang kemudian diperuntukan sebagai Gedung operasinal usaha. 2. Pemilik tanah menghendaki agar Perusahaan selaku Penerima Hak BOT memanfaatkan tanah dengan mendirikan bangunan untuk gedung operasional usaha / kantor diatas tanah dengan dana yang diatur oleh Penerima Hak BOT. 3. Perusahaan diberikan "Hak untuk Melakukan Pengelolaan (HMP) sebagaimana layaknya, dengan "Jangka waktu Pengelolaan" diberikan kepada Perusahaan selama 20 (dua puluh) tahun berturut-turut terhitung sejak tanggal efektif. 4. Tanggal Pengalihan Bangunan dan Penyerahan kembali Tanah; Penerima Hak BOT dapat menyerahkan kembali dan Bangunan serta fasilitas penunjang dalam keadaan siap ditempati kepada Pemilik Tanah selambat-lambatnya 30 hari setelah selesainya Jangka waktu Pengelolaan.
43
PT BUMI CITRA PERMAI, Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2010 (Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun Yang Berakhir 31 Desember 2009 – Tidak Konsolidasi) (Dinyatakan dalam Rupiah penuh) 29. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN Risiko keuangan utama yang dihadapi Perusahaan meliputi risiko kredit, risiko nilai tukar mata uang asing, risiko likuiditas dan risiko harga. Perhatian atas pengelolaan risiko ini telah meningkat secara signifikan dengan mempertimbangan perubahan dan volatilitas pasar keuangan di Indonesia. a. Risiko Kredit Risiko kredit adalah risiko dimana Perusahaan akan mengalami kerugian yang timbul dari pelanggan, klien atau pihak lawan yang gagal memenuhi kewajiban kontraktual mereka. Instrumen keuangan Perusahaan yang mempunyai potensi atas risiko kredit terdiri dari kas dan setara kas, piutang usaha dan piutang lain-lain. Jumlah eksposur risiko kredit maksimum sama dengan nilai tercatat atas akun-akun tersebut. Perusahaan mengelola risiko kredit dengan menetapkan batasan jumlah risiko yang dapat diterima untuk masingmasing pelanggan dan lebih selektif dalam pemilihan bank dan institusi keuangan. b. Risiko Nilai Tukar Mata Uang Risiko nilai tukar mata uang adalah risiko dimana nilai wajar atau arus kas masa mendatang dari suatu instrumen keuangan akan berfluktuasi akibat perubahan nilai tukar mata uang asing. Instrumen keuangan Perusahaan dan Perusahaan Anak yang mempunyai potensi atas risiko nilai tukar mata uang terutama terdiri dari kas dan setara kas. c. Risiko Suku Bunga Risiko suku bunga adalah risiko dimana nilai wajar atau arus kas masa datang dari suatu instrumen keuangan akan berfluktuasi akibat perubahan suku bunga pasar. Saat ini Perusahaan menghadapi risiko berkaitan dengan hutang bunga bank. d. Risiko Likuiditas Risiko likuiditas adalah risiko di mana posisi arus kas Perusahaan menunjukkan pendapatan jangka pendek tidak cukup untuk menutupi pengeluaran jangka pendek. Perusahaan mengelola risiko likuiditas dengan mempertahankan kas dan setara kas yang mencukupi dalam memenuhi komitmen Perusahaan untuk operasi normal Perusahaan dan secara rutin mengevaluasi proyeksi arus kas dan arus kas aktual, serta jadwal tanggal jatuh tempo aset dan kewajiban keuangan. e. Risiko Harga Risiko harga adalah risiko fluktuasi nilai instrumen keuangan sebagai akibat perubahan harga pasar. Saat ini, Perusahaan tidak menghadapi resiko harga 30. STANDAR AKUNTANSI BARU Terdapat beberapa standar akuntansi yang sudah diterbitkan tetapi belum efektif pada tanggal 31 Desember 2010 dan belum diterapkan di dalam penyusunan laporan keuangan ini. Standar akuntansi yang akan berlaku efektif untuk laporan keuangan dengan periode yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2011 : PSAK No. 1 (Revisi 2009), “Penyajian Laporan Keuangan”. PSAK No. 2 (Revisi 2009), “Laporan Arus Kas”. PSAK No. 3 (Revisi 2010), “Laporan Keuangan Interim”. PSAK No. 4 (Revisi 2009), “Laporan Keuangan Konsolidasian dan Laporan Keuangan Tersendiri”. PSAK No. 5 (Revisi 2009), “Segmen Operasi”. PSAK No. 7 (Revisi 2010), “Pengungkapan Pihak-Pihak Berelasi”. 44
PT BUMI CITRA PERMAI, Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2010 (Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun Yang Berakhir 31 Desember 2009 – Tidak Konsolidasi) (Dinyatakan dalam Rupiah penuh) 30. STANDAR AKUNTANSI BARU (Lanjutan)
PSAK No. 8 (Revisi 2010), “Peristiwa Setelah Periode Pelaporan”. PSAK No. 12 (Revisi 2009), “Bagian Partisipasi dalam Ventura Bersama”. PSAK No. 15 (Revisi 2009), “Investasi pada Entitas Asosiasi”. PSAK No. 19 (Revisi 2010), “Aset Takberwujud”. PSAK No. 22 (Revisi 2010), “Kombinasi Bisnis”. PSAK No. 23 (Revisi 2010), “Pendapatan”. PSAK No. 25 (Revisi 2009), “Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi, dan Kesalahan”. PSAK No. 48 (Revisi 2009), “Penurunan Nilai Aset”. PSAK No. 57 (Revisi 2009), “Provisi, Liabilitas Kontinjensi dan Aset Kontinjensi”. PSAK No. 58 (Revisi 2009), “Aset Tidak Lancar yang Dimiliki untuk Dijual dan Operasi yang Dihentikan”.
Standar akuntansi yang akan berlaku efektif untuk laporan keuangan dengan periode yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2012 : PSAK No. 10 (Revisi 2010), “Pengaruh Perubahan Kurs Valuta Asing”. PSAK 18 (Revisi 2010) ”Akuntansi dan Pelaporan Program Manfaat Purnakarya” PSAK 24 (Revisi 2010) ”Imbalan Kerja” PSAK 34 (Revisi 2010) ”Kontrak Konstruksi” PSAK 46 (Revisi 2010) ”Pajak Penghasilan” PSAK 50 (Revisi 2010) ”Instrumen Keuangan: Penyajian” PSAK 53 (Revisi 2010) ”Pembayaran Berbasis Saham” PSAK 60 ”Instrumen Keuangan: Pengungkapan” PSAK 61 ”Akuntansi Hibah Pemerintah dan Pengungkapan Bantuan Pemerintah” Perseroan sedang dalam proses menganalisis dampak 'yang akan ditimbulkan dari penerapan standar-standar akuntansi ini. 31. KEJADIAN PENTING SETELAH TANGGAL NERACA Sampai dengan tanggal laporan keuangan ini diselesaikan oleh Direksi Perseroan, tidak ada peristiwa setelah tanggal neraca yang signifikan. 32. PERSETUJUAN PENERBITAN LAPORAN KEUANGAN Laporan keuangan dari halaman 1 sampai dengan halaman 45 telah disetujui oleh Direksi Perusahaan untuk diterbitkan pada tanggal 25 Maret 2011.
45