PT BUMI CITRA PERMAI, Tbk. DAN ENTITAS ANAK LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM PER 30 SEPTEMBER 2012 DAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN ; PER 31 DESEMBER 2011 Dengan Angka Perbandingan Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian Per 1 Januari 2011 / 31 Desember 2010 Untuk Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 30 September 2012 dan 2011
PT BUMI CITRA PERMAI, Tbk. DAN ENTITAS ANAK DAFTAR ISI Halaman SURAT PERNYATAAN DIREKSI
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM ; 30 SEPTEMBER 2012 Dan Laporan Keuangan Konsolidasian ; Per 31 Desember 2011 Dengan Angka Perbandingan Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian ; Per 1 Januari 2011 / 31 Desember 2010 Untuk Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Tanggal-Tanggal 30 September 2012 dan 2011 Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian Interim
1-2
Laporan Laba-Rugi Komprehensif Konsolidasian Interim
3
Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasian Interim
4
Laporan Arus Kas Konsolidasian Interim
5
Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian Interim
6 - 59
PT BUMI CITRA PERMAI, Tbk. DAN ENTITAS ANAK LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM PER 30 SEPTEMBER 2012 Dan Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian ; Per 31 Desember 2011 Dan Angka Perbandingan Per 1 Januari 2011 / 31 Desember 2010 (Dalam Rupiah) Catatan
30 September 2012
31 Desember 2011
1 Januari 2011 / 31 Desember 2010
2c,d; 3,30
3.374.634.618
1.845.520.010
917.504.791
2e; 4
10.940.538.976
12.986.350.098
9.274.543.963
5
1.087.610.088
387.553.988
407.129.696
-
-
-
102.419.769.852
81.199.723.252
68.329.494.054
748.641.426
1.049.861.825
183.289.321
3.562.673.966
580.496.751
549.208.952
122.133.868.926
98.049.505.924
79.661.170.777
ASET Aset Lancar Kas dan setara kas Piutang usaha Piutang lain-lain Piutang pihak berelasi
2n; 15,40
Persediaan; setelah dikurangi bagian aset tidak lancar
2f; 6,27
Uang muka dan Biaya bayar dimuka
9
Pajak dibayar dimuka
2l; 16a
Jumlah - Aset lancar Aset Tidak Lancar Persediaan ; bagian aset tidak lancar
7.357.307.500
17.141.510.894
6.047.191.000
Tanah belum dikembangkan
2g; 7
120.105.219.110
105.950.532.500
89.962.451.500
Uang muka pembelian tanah
2f; 8
42.847.648.357
553.450.000
3.972.700.000
Aset tetap - bersih 2h,2q;10,19 (setelah dikurangi - akumulasi penyusutan per 30 September 2012, 31 Desember 2011 dan 1 Januari 2011 / 31 Desember 2010, masingmasing sebesar Rp6.103.575.943 dan Rp4.809.040.023, Rp3.950.568.599)
7.747.250.058
8.261.872.968
9.016.726.788
Hak penguasan bangunan kantor - bersih (setelah dikurangi akumulasi amortisasi Per 30 September 2012 dan 31 Desember 2011 masing-masing sebesar Rp399463.249, dan Rp186.000.374)
2u, 11
5.441.630.266
5.360.795.928
3.045.184.710
12
9.570.413.455
2.223.895.000
11.803.000
Jumlah Aset tidak lancar
193.069.468.746
139.492.057.290
112.056.056.998
JUMLAH ASET
315.203.337.672
237.541.563.214
191.717.227.775
Aset tidak lancar lain-lain
2f; 6,27
Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasian yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan 1
PT BUMI CITRA PERMAI, Tbk. DAN ENTITAS ANAK LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM (Lanjutan) PER 30 SEPTEMBER 2012 Dan Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian ; Per 31 Desember 2011 Dan Angka Perbandingan Per 1 Januari 2011 / 31 Desember 2010 (Dalam Rupiah) Catatan
30 September 2012
31 Desember 2011
1 Januari 2011 / 31 Desember 2010 (Disajikan kembali Catatan 37) *)
LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITAS Liabilitas Jangka Pendek Utang bank 20,29 Utang usaha 13 Utang lain-lain 14 Utang pihak berelasi 2n; 15,30 Utang pajak 2l, 16b Biaya masih harus dibayar 17,28,30 Uang muka penjualan 2k; 18 Utang jangka panjang; bagian jatuh tempo kurang satu tahun Pendapatan diterima dimuka Utang cicilan / pembelian aset tetap Utang bank
10,19,29 20,29
Jumlah - Liabilitas jangka pendek
12.974.291.277 4.186.465.919 3.192.721.898 13.226.358.164 2.669.218.745 4.344.695.012 66.612.752.422
12.971.094.690 2.098.266.137 1.432.017.176 642.423.903 2.389.734.493 11.193.607.130
12.996.727.606 1.958.921.457 396.370.587 511.027.447 2.642.191.501 14.239.517.275
25.000.000 608.282.694 5.724.749.998
643.605.682 5.898.531.793
42.291.664 422.656.860 881.620.615
113.564.536.129
37.269.281.004
34.091.325.012
5.176.984.127
13.847.868.810
1.746.400.603
Liabilitas Jangka Panjang Utang jangka panjang; setelah dikurangi bagian jatuh tempo satu tahun Utang bank Utang cicilan pembelian aset tetap Liabilitas imbalan kerja Uang jaminan
20,29 10,19,29
171.300.454
611.412.457
493.714.884
2m; 21,28
3.473.528.984
2.692.834.515
1.725.094.973
217.450.000
87.200.000
86.200.000
9.039.263.565
17.239.315.782
4.051.410.460
122.603.799.694
54.508.596.786
38.142.735.472
142.899.902.500
142.893.500.000
120.106.400.000
4.830.941.517
4.830.301.267
2.551.591.267
42.920.708.090
33.306.651.760
30.913.026.033
190.651.552.107
181.030.453.027
153.571.017.300
1.947.985.871
2.002.513.400
3.475.003
192.599.537.978
183.032.966.427
153.574.492.303
315.203.337.672
237.541.563.214
191.717.227.775
14
Jumlah Liabilitas jangka panjang Jumlah - Liabilitas EKUITAS Ekuitas Yang Dapat Diatribusikan Kepada Pemilik Entitas Induk Modal dasar Perseroan sebanyak 2.800.000.000 saham biasa, nominal per saham Rp.100 (seratus Rupiah), modal saham ditempatkan dan disetor penuh pada 30 September 2012 sebanyak 1.428.999.025 lembar saham, dan 31 Desember 2011 sebanyak 1.428.935.000 lembar saham. Agio saham *)
22, 23
24
Saldo laba Jumlah Ekuitas Yang Dapat Diatribusikan kepada Pemilik Entitas Induk Kepentingan non Pengendali
1c
Jumlah Ekuitas JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS
Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasian yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan 2
PT BUMI CITRA PERMAI, Tbk. DAN ENTITAS ANAK LAPORAN LABA RUGI KONSOLIDASIAN KOMPREHENSIF INTERIM Untuk Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 30 September 2012 dan 2011 (Dalam Rupiah) Catatan
30 September 2012 (Sembilan bulan)
30 September 2011 (Sembilan bulan) (Disajikan kembali Catatan 37) *)
PENJUALAN BERSIH
2k; 26,30
64.382.986.481
38.939.836.365
BEBAN POKOK PENJUALAN
2k; 6, 27
32.197.379.505
21.905.442.055
32.185.606.976
17.034.394.310
2.040.887.507
1.264.530.929
15.239.342.717
11.793.507.268
Jumlah - Beban usaha
17.280.230.224
13.058.038.196
LABA USAHA
14.905.376.752
3.976.356.114
1.532.992.415
1.114.424.063
(3.444.960.472)
(3.275.299.606)
Jumlah - Pendapatan (beban) lain-lain
(1.911.968.057)
(2.160.875.543)
LABA SEBELUM PAJAK
12.993.408.695
1.815.480.570
LABA KOTOR BEBAN USAHA
2k; 28
Pemasaran Umum dan administrasi *)
PENDAPATAN (BEBAN) LAIN-LAIN
2k; 29
Pendapatan lain-lain Beban lain-lain
19,20
Manfaat (Beban) Pajak penghasilan Pajak Penghasilan final atas Pengalihan ak atas tanah dan bangunan (PHATB)
2l; 16c,26
(3.219.149.324)
(1.946.991.818)
Pajak penghasilan non final
2l; 16c,29
(214.730.570)
(138.778.570)
(3.433.879.894)
(2.085.770.388)
Jumlah - Beban pajak penghasilan LABA (RUGI) PERIODE BERJALAN
9.559.528.801
PENDAPATAN (RUGI) KOMPREHENSIF LAIN :
-
JUMLAH LABA (RUGI) KOMPREHENSIF PERIODE BERJALAN
(270.289.818) -
9.559.528.801
(270.289.818)
9.614.056.330
(269.919.816)
LABA (RUGI) - YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA : Pemilik entitas induk Kepentingan non pengendali
(54.527.529)
LABA (RUGI) - BERSIH KOMPREHENSIF
(370.002)
9.559.528.801
(270.289.818)
LABA (RUGI) - BERSIH PER SAHAM
2p,25
6,73
(0,22)
LABA (RUGI) - BERSIH PER SAHAM DILUSIAN
2p,25
6,05
(0,21)
Lihat catatan ata laporan keuangan konsolidasian yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan 3
PT BUMI CITRA PERMAI, Tbk. DAN ENTITAS ANAK LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN INTERIM Untuk Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 30 September 2012 dan 2011 Dan Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasian ; Untuk Tahun Yang Berakhir Tanggal-Tanggal 31 Desember 2011 (Dalam Rupiah) Modal Saham
Saldo Laba Ditentukan Tidak ditentukan penggunaannya penggunaannya
Agio Saham (Disajikan kembali Catatan 37) *)
Saldo per 1 Januari 2011
Kepentigan non pengendali
120.106.400.000
2.551.591.267
10.000.000
Penambahan Saldo laba ditentukan penggunaanya
-
-
10.000.000
Penambahan setoran modal non pengendali pada entitas anak Rugi - bersih periode sembilan bulan yang berakhir 30 September 2011
-
-
-
-
-
-
Bagian Rugi-kepentingan non pengendali
-
-
-
-
120.106.400.000
2.551.591.267
20.000.000
30.623.106.217
2.003.105.001
155.304.202.484
22.787.100.000 -
2.278.710.000 -
-
-
5.000.000
22.787.100.000 2.278.710.000 5.000.000
-
-
-
2.663.545.543
-
2.663.545.543
-
-
-
4.830.301.267
20.000.000
33.286.651.760
Saldo per 30 September 2011 Pelaksanaan waran (Catatan 23 ) Agio saham atas pelaksanan waran (Catatan 24) Penambahan setoran modal non pengendali pada entitas anak Laba - bersih periode enam bulan yang berakhir 31 Desember 2011 Bagian Rugi - kepentingan non pengendali Saldo per 31 Desember 2011
142.893.500.000
Penambahan Saldo laba ditentukan penggunaanya Pelaksanaan waran (Catatan 23 ) Agio saham atas pelaksanan waran (Catatan 24) Laba - bersih periode sembilan bulan yang berakhir berakhir 30 September 2012
10.000.000
30.903.026.032
Jumlah Ekuitas
153.574.492.302
-
-
2.000.000.000
2.000.000.000
(10.000.000) (269.919.816)
(370.002)
(5.591.601) 2.002.513.400
(10.000.000)
(269.919.816) (370.002)
(5.591.601) 183.032.966.427 -
6.402.500
-
-
-
-
6.402.500
-
640.250
-
-
-
640.250
9.614.056.330
9.614.056.330 (54.527.529)
Bagian Rugi - kepentingan non pengendali Saldo per 30 September 2012
3.475.003
142.899.902.500
4.830.941.517
30.000.000
42.890.708.090
1.947.985.871
Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasian yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan. 4
(54.527.529) 192.599.537.978
PT BUMI CITRA PERMAI, Tbk. DAN ENTITAS ANAK LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN INTERIM Untuk Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 30 September 2012 dan 2011 (Dalam Rupiah) Catatan
30 September 2012
30 September 2011
(Sembilan bulan)
(Sembilan bulan)
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan dari pelanggan Penerimaan dari pelanggan
123.679.809.807
38.993.159.168
Pendapatan pemeliharaan lingkungan
26,18 29
1.115.746.791
927.064.192
Pembayaran untuk : Perolehan tanah, pemasok dan kontraktor Beban gaji dan tunjangan karyawan Beban usaha diluar beban gaji
6,7,13,27 28 28
(97.993.907.897) (7.874.046.747) (4.847.144.223)
(31.701.831.132) (6.184.830.850) (3.352.524.983)
14.335.492.659
(1.318.963.604)
(700.056.100) 63.133.524 307.949.911 (3.063.964.668) (380.995.804) (4.389.262.267)
(161.904.400) 23.034.548 4.724.196 (2.699.354.743) (690.931.373) (2.550.745.155)
6.172.297.255
(7.394.140.532)
(1.049.113.010) (294.297.213) (7.346.518.455)
(3.706.104.066)
(8.689.928.678)
(5.147.834.402)
(8.841.469.891) (475.434.991) 130.250.000 13.226.358.164 7.042.750 -
(641.970.849) 489.961.222 218.697.075 11.906.700.000 (70.500.000)
Arus kas diperoleh dari (digunakan untuk) aktivitas pendanaan
4.046.746.032
13.902.887.448
KENAIKAN / (PENURUNAN) KAS DAN BANK
1.529.114.609
1.360.912.514
1.351.123.310
896.031.136
494.396.700
21.473.655
3.374.634.619
2.278.417.305
Penerimaan dari (pembayaran untuk) : Piutang lain-lain Pendapatan bunga bank (jasa giro) Pendapatan lain-lain Beban bunga Beban lain-lain Beban pajak
5 29 29 19,20,29 29 16
Arus kas bersih diperoleh dari (digunakan untuk) aktivitas operasi ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Perolehan / penambahan aset tetap
10
Penjualan aset tetap Penambahan Hak penguasan bangunan kantor Penambahan aset tidak lancar lainnya
10 11 12
Arus kas bersih diperoleh dari (digunakan untuk) aktivitas investasi ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Pembayaran utang / pinjaman bank Penambahan / (pembayaran) utang cicilan Penambahan / (pembayaran) uang jaminan Penambahan / (pembayaran) utang pihak berelasi Penambahan setoran modal saham dan waran
20 19 14 15 22,23
Penambahan setoran Kepentingan non pengendali
Kas dan setara kas awal tahun - Perusahaan Kas dan setara kas awal tahun - Entiras Anak SALDO AKHIR KAS DAN SETARA KAS
749.433.664 (636.058.878) (1.555.105.122)
2.000.000.000-
PENGUNGKAPAN TAMBAHAN TRANSAKSI NON KAS ; Penambahan Aset tetap Utang cicilan / pembiayaan
10 19
-
1.017.740.000 (1.017.740.000)
Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasian yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan 5
PT BUMI CITRA PERMAI, Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM PER 30 SEPTEMBER 2012 Dan Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian ; Per 31 Desember 2011 Untuk Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 30 September 2012 dan 2011 (Dalam Rupiah) 1. UMUM a. Pendirian Perseroan PT Bumi Citra Permai, Tbk. (“Perseroan”) adalah Perseroan terbatas yang telah secara sah didirikan dengan nama “PT. Bumi Citra Permai”, berkedudukan di Jakarta, berdasarkan Akta Perseroan Terbatas PT. Bumi Citra Permai No. 2 tanggal 3 Mei 2000 yang dibuat dihadapan Abdullah Ashal, Sarjana Hukum, Notaris di Jakarta (selanjutnya disebut dengan “Akta Pendirian”), dimana Akta Pendirian ini, telah mendapat pengesahan dari Menteri Hukum dan Perundang-undangan Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusannya No. C-19932.HT.01.01-TH 2000, tanggal 7 September 2000, telah didaftarkan di Daftar Perusahaan sesuai UU No. 3 Tahun 1982 tentang Wajib Daftar Perusahaan dengan Nomor Tanda Daftar Perusahaan 090517039407 di Kantor Pendaftaran Perusahaan Kodya Jakarta Pusat No. 2105/BH.09.05/X/2001, tanggal 25 Oktober 2001 dan telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 10, tanggal 1 Februari 2002, Tambahan No. 1101. Akta Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa PT. Bumi Citra Permai No. 9, tanggal 6 Mei 2009, dibuat oleh Robert Purba, Sarjana Hukum, Notaris di Jakarta, (“Akta No. 9/2009”), yang antara lain memuat persetujuan Pemegang Saham tentang (i) perubahan status Perseroan dari sebelumnya Perseroan Tertutup menjadi Perseroan Terbuka, (ii) persetujuan pengeluaran saham dalam simpanan Perseroan sebanyak-banyaknya 500.000.000 (lima ratus juta) saham dengan nilai nominal sebesar Rp100,- (Seratus Rupiah) setiap saham melalui penawaran umum saham perdana kepada masyarakat disertai warran sebanyak-banyaknya 245.000.000 (dua ratus empat puluh lima juta) waran dengan nilai nominal sebesar Rp100,- (Seratus Rupiah) setiap warran. Akta No. 9/2009 tersebut telah mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusannya No. AHU.21310.AH.01.02.Tahun 2009, tanggal 18 Mei 2009. Anggaran Dasar Perseroan telah mengalami beberapa kali perubahan dan terakhir berdasarkan Akta Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham PT. Bumi Citra Permai, Tbk. No. 9 tanggal 6 Mei 2009, dibuat dihadapan Notaris Robert Purba, S.H., Notaris di Jakarta, tentang perubahan status dari Perseroan tertutup menjadi Perseroan Terbuka, pengeluaran saham dalam simpanan Perseroan sebanyak-banyaknya 500.000.000 (lima ratus juta) lembar saham dengan nominal saham Rp.100,- (Seratus Rupiah) melalui Penawaran Umum Saham Perdana kepada masyarakat (Penawaran Umum), penerbitan saham waran seri I sebanyakbanyaknya 245.000.000 (dua ratus empat puluh lima juta) lembar waran dengan nominal Rp.100,- (Seratus Rupiah) dengan harga penawaran setiap saham Rp.110 (Seratus Sepuluh Rupiah), yang telah memperoleh persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia nomor: AHU.21310.AH.01.02. Tahun 2009, tanggal 18 Mei 2009, Penawaran Umum Perdana (IPO) Saham kepada masyarakat melalui penawaran dan pencatatan pada PT Bursa Efek Indonesia dengan Tanggal Efektif 30 November 2009. Sesuai dengan pasal 3 anggaran dasar Perusahaan, maksud dan tujuan dari Perusahaan adalah mengadakan usaha dibidang real estat, pembangunan, perdagangan, pertambangan, jasa, pengangkutan, percetakan dan pertanian. Untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut diatas, Perusahaan dapat melaksanakan usaha sebagai berikut : 1. Menyelenggarakan usaha real estat dengan segala aktivitas dan kegiatan yang berkaitan dengan usaha ini, termasuk pula pembebasan tanah (land clearing) , developer, pematangan, pemetakan/pengkaplingan dan penjualan tanah, baik tanah untuk industri maupun perumahan, 2. Menyelenggarakan usaha kontraktor guna memborong segala macam pekerjaan bangunan dan pekerjaan umum, 3. Menyelenggarakan usaha perdagangan umum baik atas perhitungan sendiri maupun atas tanggungan pihak lain. Sampai tanggal Laporan keuangan 31 Desember 2011 kegiatan usaha yang secara efektif telah dijalankan berupa menyelenggarakan usaha real estat dengan segala aktivitas dan kegiatan yang berkaitan dengan usaha ini, termasuk pula pembebasan tanah (land clearing) , developer, pematangan, pemetakan/pengkavlingan dan penjualan tanah, baik tanah untuk industri maupun perumahan.
6
PT BUMI CITRA PERMAI, Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM PER 30 SEPTEMBER 2012 Dan Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian ; Per 31 Desember 2011 Untuk Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 30 September 2012 dan 2011 (Dalam Rupiah) 1. UMUM (Lanjutan) a. Pendirian Perseroan (lanjutan) Perusahaan berkantor pusat di Jl. Kramat Raya No.32-34, Senen, Jakarta Pusat 10450 dan mempunyai lokasi Kawasan Industri di Tangerang dengan usaha Kawasan untuk industri dan pembangunan pergudangan industri, rumah kantor (ruko) dan perumahan (Three In One ) di Desa Peusar dan Budimulya, Kecamatan Panongan, Tigaraksa - Cikupa, Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten. Perusahaan mulai beroperasi secara komersial sejak tahun 2003. b. Komisaris, direksi dan karyawan Berdasarkan Akta Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa PT. Bumi Citra Permai Tbk., No. 10, tanggal 18 Oktober 2011 dibuat oleh Syarifah Chozie, Sarjana Hukum, Magister Hukum, Notaris di Jakarta, dan telah dicatat sebagaimana Surat Penerimaan Pemberitahuan Menteri Hukum Dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No. AHU-AH.01.10-34687, tanggal 27 Oktober 2011, memuat perubahan susunan Pengurus (Dewan Komisaris dan Direksi) pada 30 September 2012 dan 31 Desember 2011 sebagai berikut : Dewan Komisaris : Komisaris Utama Komisaris Komisaris Independen
: Tahir Ferdian : Kwek Kie Jen : Agoestiar Zoebier
Dewan Direksi : Direktur Utama Direktur Direktur Direktur Direktur tidak terafiliasi
: : : : :
Annie Halim Edward Halim Rudi Wijaya Budi Purwanto Charly Widjaja
Pembentukan dewan komite audit berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham tanggal 24 Juni 2010, dengan Akta No.26, Notaris Syarifah Chozie, Sh., MH., Notaris di Jakarta. Sesuai Surat Penunjukan Komite Audit PT Bumi Citra Permai, Tbk., No. 001/SPKom/VI/Th.2012 tanggal 25 Juni 2012, Dewan Komisaris menyetujui pemberhentian secara hormat Sdr.i "Kumalasari Witjaksana" (Anggota Komite Audit), dan menggangkat penggantinya Sdr. "Erwin Junesco Saragih" (Anggota Komite Audit) terhitung sejak ditetapkan Surat Penunjukan ini. Dewan Komite Audit Ketua Anggota Anggota
: Agoestiar Zoebier : Suhendra : Erwin Junesco Saragih
Berdasarkan Surat Penunjukan No. 007/HR-BCP/X/2008 tanggal 13 Oktober 2008, Perseroan telah menunjuk dan mengangkat : Sekretaris Perusahaan
: Yusly
Jumlah karyawan tetap Perusahaan untuk periode dan tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 September 2012 dan 31 Desember 2011, masing-masing adalah 91 orang, dan 79 orang (tidak diaudit). Jumlah gaji dan tunjangan untuk Direksi dan Komisaris, untuk periode sembilan bulan yang berakhir tanggal 30 September 2012 sebesar Rp.1.325.200.000 dan Rp450.000.000, serta untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2011 sebesar Rp.1.704.032.800 dan Rp.750.000.000.
7
PT BUMI CITRA PERMAI, Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM PER 30 SEPTEMBER 2012 Dan Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian ; Per 31 Desember 2011 Untuk Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 30 September 2012 dan 2011 (Dalam Rupiah) 1. UMUM (Lanjutan) c. Entitas Anak PT MILLENIUM POWER Berdasarkan Akta Pendirian Perseroan PT Millenium Power (Entitas anak) dengan Akta No. 1 tanggal 3 Mei 2010 dari Notaris Agung Aribowo, S.H., C.N., Notaris di Jakarta, Akta tersebut telah mendapat pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. AHU-26060.AH.01.01.Tahun 2010 tertanggal 21 Mei 2010. Dalam Anggaran Dasar Perseroan dalam pasal 4 modal dasar Perseroan sebesar Rp.1.000.000.000, terbagi atas 1.000 lembar saham dengan nominal Rp.1.000.000 per saham, dari modal dasar tersebut telah ditempatkan dan disetor penuh 50% sebanyak 500 lembar saham, dan Perusahaan (PT Bumi Citra Permai, Tbk) menempatkan dan telah menyetor penuh sebesar Rp.495.000.000, dengan kepemilikan 99%. PT Millenium Power (Entitas Anak ) telah memperoleh Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP)-Menengah No. 4507/1.824.51 tanggal 21 Juni 2010, dan Tanda Daftar Perusahaan (TDP) No.09.05.1.51.65696 tanggal 1 Juli 2010 dari Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah, dan Perdagangan Provinsi DKI Jakarta, dengan Kegiatan usaha pokok "aktivitas dan kegiatan yang berkaitan dengan penyediaan tenaga listrik terutama bagi kepentingan di Kawasan Industri Millenium-Cikupa Tangerang". Perusahaan berkantor di MNC Tower Lantai 20, Jl. Kebon Sirih no.17-19, Kelurahan Kebon Sirih, Kecamatan Menteng, Jakarta Pusat, sesuai Surat Keterangan Domisili Perusahaan No. 262/-1.824/2010 tanggal 4 Mei 2010 dari Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Sampai tanggal laporan posisi keuangan Entitas anak (PT MP) belum menjalankan operasional usaha secara komersial (Dalam tahap pengembangan ). Berikut ini Jumlah Aset dan Ekuitas kepentingan non pengendali pada Entitas Anak PT Millenium Power pada periode dan tahun dan periode yang berakhir 30 September 2012 dan 31 Desember 2011 serta 31 Desember 2010 : 30 September 2012 267.944.161 2.679.442 99,00%
Jumlah Aset Jumlah Ekuitas Kepentingan non pengendali % Kepemilikan
31 Desember 2011 292.590.088 2.925.901 99,00%
1 Januari 2011 365.000.342 3.475.003 99,00%
PT. MILWATER PRATAMA MANDIRI Berdasarkan Akta Pendirian Perseroan PT Milwater Pratama Mandiri (Entitas Anak ) dengan Akta No. 05 tanggal 13 Juni 2011 dari Notaris Meilina Sidarta, S.H., Notaris di Jakarta, Akta tersebut telah mendapat pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. AHU-39447.AH.01.01Tahun 2011 tertanggal 5 Agustus 2011. Dalam Anggaran Dasar Perseroan dalam pasal 4 Modal dasar Perseroan sebesar Rp.1.000.000.000, terbagi atas 200.000 lembar saham dengan nominal Rp.100.000 per saham, dari modal dasar tersebut telah ditempatkan dan disetor penuh 25% sebanyak 50.000 lembar saham, dan sesuai dalam Anggaran Dasar Perseroan Pasal 20 Perusahaan (PT Bumi Citra Permai, Tbk) menempatkan dan telah menyetor penuh sebanyak 30.000 lembar saham sebesar Rp.3.000.000.000, dengan kepemilikan 60%. Perusahaan berkantor di Kawasan Millenium Industrial estat, Jl. Millennium Raya Blok A.23, Desa Peusar, Kecamatan Panongan, Kabupaten Tangerang, sesuai Surat Keterangan Domisili No. 17/Pem/Ds-Ps/2011 tanggal 4 Juli 2011 dari Pemerintahan Kabupaten Tangerang. Sampai tanggal Laporan Entitas anak (PT MPM) belum menjalankan operasional usaha secara komersial (Dalam tahap pengembangan ). Jumlah Aset Entitas Anak PT MPM pada periode dan tahun yang berakhir tanggal 30 September 2012 dan 31 Desember 2011 masing-masing sebesar Rp.10.503.111.371 dan Rp.4.986.500.000, dengan kepemilikan Entitas pengendali sebesar 60%, dan Ekuitas kepemilikan non pengendali masing-masing sebesar Rp.4.201.244.548 dan Rp.1.994.600.000.
8
PT BUMI CITRA PERMAI, Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM PER 30 SEPTEMBER 2012 Dan Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian ; Per 31 Desember 2011 Untuk Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 30 September 2012 dan 2011 (Dalam Rupiah) 1. UMUM (Lanjutan) c. Entitas Anak PT CITRA PERMAI PESONA Berdasarkan Akta Pendirian Perseroan PT Citra Permai Pesona No. 21 tanggal 11 Oktober 2011 dibuat oleh Notaris R. Johanes Sarwono, S.H., Notaris di Jakarta, Akta pendirian tersebut telah mendapat persetujuan dan pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. AHU-54193.AH.01.01.Tahun 2011 tanggal 7 November 2011. Dalam Anggaran Dasar PT Citra Permai Pesona Pasal 4 menyatakan bahwa Modal dasar Perseroan sebesar Rp1.000.000.000, yang terbagi 1.000 lebar saham dengan nominal saham Rp1.000.000, dan modal saham yang telah ditempatkan dan disetor penuh 50% sebanyak 500 lembar saham sebesar Rp. 500.000.000 dengan kepemilikan Modal saham Perusahaan (PT BCP, Tbk) menempatkan saham sebanyak 495 lembar saham sebesar Rp. 495.000.000 atau kepemilikan 99% dan pemegang saham lainnya Nyonya Annie Halim sebesar Rp5.000.000 atau 1%. Perusahaan berdomisili atau beralamat di Jl. Kramat Raya No.32-34, Kelurahan Kwitang, Kecamatan Senen, Jakarta Pusat, sesuai dalam Pasal 3 Anggaran Dasar Perusahaan maksud dan tujuan serta kegiatan usaha ; di Bidang Pembangunanan, Perdagangan, Industri, Transportasi, dan Pertanian, serta menyelenggarakan bidang usaha "Real estat" termasuk pembangunan Kawasan Industri maupun pembangunan Pergudangan dan perumahan (Perusahaan dalam tahap pendirian dan pengembangan). Jumlah Aset Entitas Anak PT CPP pada periode dan tahun yang berakhir 30 September 2012 dan 31 Desember 2011, masingmasing sebesar Rp.11.549.307.500 dan Rp500.000.000, dengan kepemilikan Entitas pengendali sebesar 99%, dan Ekuitas kepemilikan non pengendali masing-masing sebesar Rp.115.493.075 dan Rp5.000.000 atau 1%. 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI Pernyataan Kepatuhan Laporan keuangan telah disusun dan disajikan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan dan praktik akuntansi dan pelaporan yang berlaku umum di Indonesia (Standar Akuntansi Keuangan Indonesia atau SAK) dan Pedoman Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan yang ditetapkan oleh BAPEPAM-LK,yaitu peraturan No. VIII.G.7 tentang Pedoman Penyajian Laporan Keuangan dan SE02/PM/2002 serta No. SE-03/BL/2011 tentang Pedoman Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten atau Perusahaan Publik. Laporan keuangan konsolidasi disusun dengan menggunakan Standar Akuntansi Keuangan dan praktik akuntansi dan pelaporan yang berlaku umum di Indonesia (Standar Akuntansi Keuangan Indonesia atau SAK) dan Pedoman Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan yang ditetapkan oleh BAPEPAM-LK,yaitu peraturan No. VIII.G.7 tentang Pedoman Penyajian Laporan Keuangan dan SE02/PM/2002 serta No. SE-03/BL/2011 tentang Pedoman Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten atau Perusahaan Publik, adalah sebagai berikut : Kebijakan akuntansi yang signifikan yang diterapkan secara konsisten dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian interim untuk periode tiga bulan yang berakhir tanggal-tanggal 30 September 2012 dan 2011 dan laporan keuangan konsolidasian untuk tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2011 dan 1 Januari 2011 / 31 Desember 2010, adalah sebagai berikut :
9
PT BUMI CITRA PERMAI, Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM PER 30 SEPTEMBER 2012 Dan Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian ; Per 31 Desember 2011 Untuk Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 30 September 2012 dan 2011 (Dalam Rupiah) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) a. Dasar penyajian laporan keuangan konsolidasian Laporan Keuangan Konsolidasian telah disusun sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia (“SAK”) yang mencakup Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (ISAK) yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia serta peraturan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (BAPEPAM-LK). Seperti diungkapkan dalam catatan-catatan terkait di bawah ini, beberapa standar akuntansi telah direvisi dan diterbitkan, ditetapkan efektif tanggal 1 Januari 2011 dan 2012. Laporan Keuangan Konsolidasian Interim Perseroan dan entitas anak untuk periode yang berakhir 30 September 2012 dan 30 September 2011 (Tidak diaudit) disusun sesuai dengan PSAK No. 3 (Revisi 2009), “Penyajian laporan keuangan interim”, dan untuk tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 disusun sesuai dengan PSAK No. 1 (Revisi 2009), “Penyajian laporan keuangan”. PSAK No. 1 (Revisi 2009) mengatur penyajian laporan keuangan, yaitu antara lain, tujuan pelaporan, komponen laporan keuangan, penyajian secara wajar, materialitas dan agregasi, saling hapus, perbedaan antara aset lancar dan tidak lancar dan liabilitas jangka pendek dan jangka panjang, informasi komparatif, konsistensi penyajian dan memperkenalkan pengungkapan baru, antara lain, sumber estimasi ketidakpastian dan, pengelolaan permodalan, laba komprehensif lainnya, penyimpangan dari standar akuntansi keuangan dan pernyataan kepatuhan. Penerapan PSAK No. 1 (Revisi 2009) tersebut memberikan pengaruh bagi penyajian dan pengungkapan terkait dalam laporan keuangan konsolidasian. Kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian konsisten dengan kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian Perseroan dan entitas anak untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011, kecuali bagi penerapan beberapa SAK yang telah direvisi efektif sejak tanggal 1 Januari 2012 seperti yang telah diungkapkan pada catatan ini. Laporan Keuangan Konsolidasian disusun berdasarkan konsep akrual, dan dasar pengukuran dengan menggunakan konsep harga historis, kecuali laporan arus kas konsolidasian dan beberapa akun tertentu yang disusun berdasarkan pengukuran lain sebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntansi masing-masing akun tersebut. Laporan arus kas konsolidasian disusun dengan menggunakan metode langsung dengan mengelompokkan arus kas atas dasar kegiatan operasi, investasi dan pendanaan. Seluruh angka dalam laporan keuangan konsolidasian dibulatkan menjadi jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain. b. Prinsip-prinsip konsolidasian Efektif tanggal 1 Januari 2011, Perseroan dan entitas anak menerapkan secara retrospektif PSAK No. 4 (Revisi 2009), “Laporan Keuangan Konsolidasian dan Laporan Keuangan Tersendiri”, kecuali beberapa hal berikut yang diterapkan secara prospektif: (i) rugi entitas anak yang menyebabkan saldo defisit bagi kepentingan nonpengendali (“KNP”); (ii) kehilangan pengendalian pada entitas anak; (iii) perubahan kepemilikan pada entitas anak yang tidak mengakibatkan hilangnya pengendalian; (iv) hak suara potensial dalam menentukan keberadaan pengendalian; dan (v) konsolidasian atas entitas anak yang memiliki pembatasan jangka panjang. PSAK No. 4 (Revisi 2009) mengatur penyusunan dan penyajian laporan keuangan konsolidasian untuk sekelompok entitas yang berada dalam pengendalian suatu entitas induk, dan akuntansi untuk investasi pada entitas anak, pengendalian bersama entitas, dan entitas asosiasi ketika laporan keuangan tersendiri disajikan sebagai informasi tambahan. Kebijakan akuntansi yang digunakan dalam penyusunan Laporan Keuangan Konsolidasian telah diterapkan secara konsisten oleh Perseroan dan entitas anak, kecuali dinyatakan lain.
10
PT BUMI CITRA PERMAI, Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM PER 30 SEPTEMBER 2012 Dan Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian ; Per 31 Desember 2011 Untuk Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 30 September 2012 dan 2011 (Dalam Rupiah) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) b. Prinsip-prinsip konsolidasian (lanjutan) Laporan keuangan konsolidasian meliputi laporan keuangan entitas anak seperti yang disebutkan pada Catatan 1c, dimana Perseroan baik secara langsung atau tidak langsung, memiliki lebih dari 50% kepemilikan saham. Semua saldo dan transaksi antar Perseroan yang material, termasuk keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi, jika ada, dieliminasi untuk mencerminkan posisi keuangan dan hasil operasi Perseroan dan entitas anak sebagai satu kesatuan usaha. Entitas anak dikonsolidasian secara penuh sejak tanggal akuisisi, yaitu tanggal Perseroan memperoleh pengendalian, sampai dengan tanggal entitas induk kehilangan pengendalian. Pengendalian dianggap ada ketika Perseroan memiliki secara langsung atau tidak langsung melalui entitas anak, lebih dari setengah kekuasaan suara entitas. Rugi entitas anak yang tidak dimiliki secara penuh diatribusikan pada Kepentingan Non Pengendali (KNP) bahkan jika hal ini mengakibatkan KNP mempunyai saldo defisit. KNP mencerminkan bagian atas laba atau rugi dan aset neto dari entitas anak yang tidak dapat diatribusikan secara langsung maupun tidak langsung pada Perseroan, yang masing-masing disajikan dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian dan dalam ekuitas dalam laporan posisi keuangan (neraca) konsolidasian, terpisah dari bagian yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk. c. Transaksi dalam mata uang asing Perusahaan dan entitas anak menyelenggarakan pembukuan dalam mata uang Rupiah. Transaksi-transaksi dalam mata uang asing dijabarkan ke mata uang Rupiah dengan menggunakan kurs yang berlaku pada tanggal transaksi. Pada tanggal laporan posisi keuangan, aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing dijabarkan dengan menggunakan kurs tengah Bank Indonesia yang berlaku pada tanggal tersebut. Keuntungan dan kerugian dari selisih kurs yang timbul dari transaksi dalam mata uang asing dan penjabaran aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing, diakui pada laporan laba rugi konsolidasi. Kurs tengah Bank Indonesia yang berlaku pada tanggal 30 September 2012 dan 2011 adalah AS$ 1,00 = Rp9.588 dan Rp8.597, dan 31 Desember 2011 adalah AS$ 1,00 = Rp9.068. d. Kas dan Setara Kas Kas dan setara kas konsolidasi mencakup Kas, Bank serta Deposito yang jatuh tempo dalam waktu tiga bulan atau kurang sejak tanggal penempatannya dan tidak di jaminkan serta tidak dibatasi penggunaannya. Bank dan Deposito yang dibatasi penggunaanya dan di jaminkan akan diklasifikasi sebagai aset tidak lancar lainnya. e. Piutang usaha Efektif 1 Januari 2010, piutang usaha pada awalnya diakui pada nilai wajar dan kemudian diukur dengan menggunakan biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif, dikurangi dengan penyisihan penurunan nilai. Penyisihan penurunan nilai piutang usaha dibentuk apabila ada bukti nyata bahwa Perusahaan tidak mampu menagih jumlah piutang sesuai dengan jangka waktu asal. Nilai tercatat dikurangi dengan satu akun penyisihan, berdasarkan telaah dari manajemen terhadap status masing-masing saldo piutang pada akhir periode keuangan. Apabila suatu piutang usaha tidak dapat ditagih, piutang tersebut dihapusbukukan terhadap akun penyisihan tersebut. Pemulihan kemudian dari jumlah yang dihapusbukukan sebelumnya dikreditkan terhadap laporan laba rugi.
11
PT BUMI CITRA PERMAI, Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM PER 30 SEPTEMBER 2012 Dan Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian ; Per 31 Desember 2011 Untuk Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 30 September 2012 dan 2011 (Dalam Rupiah) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) e. Piutang usaha (lanjutan) Sebelum adopsi Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan ("PSAK") No. 50 (Revisi 2006) dan PSAK No. 55 (Revisi 2006) di tahun 2010, piutang usaha diakui pada nilai perolehan dan disajikan pada nilai estimasi kolektibilitas saldo piutang berdasarkan telaah manajemen terhadap status masing-masing saldo piutang pada akhir periode. f. Persediaan Persediaan tanah dalam pengembangan dan bangunan dalam pengembangan/unit real estat disajikan dineraca sebesar nilai yang lebih rendah antara biaya perolehan dan nilai realisasi bersih (the lower of cost or net realizable value ). Biaya pengembangan proyek real estat : Harga perolehan unit I meliputi seluruh biaya yang berhubungan langsung dengan aktivitas pengembangan real estat dan biaya proyek tidak langsung yang dialokasikan dan dikapitalisasi ke proyek pengembangan real estat. Biaya pengembangan real estat yang dikapitalisasi sebagai harga perolehan unit real estat sebagai berikut : i. Biaya pra-perolehan tanah : Mencakup biaya sebelum perolehan tanah atau sampai Perusahaan memperoleh izin perolehan tanah dari Pemerintah. Biaya pra-perolehan tanah meliputi biaya pengurusan izin, konsultasi hukum, studi kelayakan, gaji karyawan, analisis dampak lingkungan dan imbalan untuk ahli pertanahan. ii. Biaya perolehan tanah : Biaya perolehan tanah mencakup biaya pembelian area tanah, termasuk semua biaya yang secara langsung mengakibatkan tanah tersebut siap digunakan sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan. Biaya perolehan tanah meliputi biaya perolehan, biaya gambar topografi, master plan, pengurusan dokumen, bea balik nama, komisi perantara, imbalan jasa profesional dan pematangan tanah. iii. Biaya yang secara langsung berhubungan dengan proyek : Meliputi biaya-biaya sebagai berikut, gaji pekerja lapangan, bahan bangunan, penyusutan sarana dan peralatan proyek, penyewaan sarana dan peralatan proyek, perancangan dan bantuan teknis, jasa profesional, pengikatan jual beli dan pengurusan perjanjian jual beli. iv. Biaya yang dapat diatribusikan pada aktivitas pengembangan real estat : Meliputi biaya-biaya sebagai berikut, asuransi, perancangan dan bantuan teknis yang tidak secara langsung berhubungan proyek, overhead konstruksi, pembangunan infrastruktur umum, jasa profesional dan biaya pinjaman. 5) Biaya pinjaman Biaya yang telah dikapitalisasi keproyek pengembangan real estat dialokasikan ke setiap unit real estat berdasarkan luas areal atau metode lain yang sesuai dengan kondisi proyek pengembangan real estat. Alokasi biaya yang telah dilakukan atas unit real estat harus dikaji kembali pada setiap akhir periode pelaporan sampai proyek selesai secara substansial. Alokasi harga perolehan tanah yang akan dikapitalisasi ke proyek pengembangan berdasarkan metode rata-rata. Akumulasi biaya ke proyek pengembangan tidak dihentikan walaupun realisasi pendapatan pada masa mendatang lebih rendah dari nilai tercatat proyek. Namun, dilakukan penyisihan secara periodik atas perbedaan tersebut. Jumlah penyisihan tersebut akan mengurangi nilai tercatat proyek dan dibebankan ke laba rugi tahun berjalan. Estimasi dan alokasi biaya harus dikaji kembali pada setiap akhir periode pelaporan sampai proyek selesai secara substansial. Apabila telah terjadi perubahan mendasar pada estimasi kini, biaya direvisi, dan direalokasi.
12
PT BUMI CITRA PERMAI, Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM PER 30 SEPTEMBER 2012 Dan Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian ; Per 31 Desember 2011 Untuk Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 30 September 2012 dan 2011 (Dalam Rupiah) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) g. Tanah yang belum dikembangkan Tanah yang belum dikembangkan dinyatakan sebesar nilai yang lebih rendah antara biaya perolehan dan nilai realisasi bersih (the lower of cost or net realizable value) . Biaya perolehan tanah yang belum dikembangkan, yang terdiri dari biaya pra-perolehan dan perolehan tanah. Harga perolehan tanah yang belum dikembangkan akan dipindahkan ke tanah dalam pengembangan pada saat pengembangan tanah akan dimulai. h. Aset tetap Sebelum tanggal 1 Januari 2008, Aset tetap Perusahaan dan Entitas anak dinyatakan sebesar harga perolehan setelah dikurangi akumulasi penyusutan. Efektif tanggal 1 Januari 2008, Perusahaan menerapkan PSAK No.16 (revisi 2007), ”Aset Tetap”, yang menggantikan PSAK No. 16 (1994), ”Aset Tetap dan Aset Lain-Lain” dan PSAK No. 17 (1994), ”Akuntansi Penyusutan” dimana Perusahaan telah memilih model biaya. Penerapan PSAK revisi ini tidak menimbulkan dampak yang signifikan terhadap laporan keuangan konsolidasian. Aset tetap dinyatakan sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi penurunan nilai. Biaya perolehan termasuk biaya penggantian bagian aset tetap saat biaya tersebut terjadi, jika memenuhi kriteria pengakuan. Selanjutnya, pada saat inspeksi yang signifikan dilakukan, biaya inspeksi tersebut diakui ke dalam jumlah tercatat (”carrying amount ”) aset tetap sebagai suatu penggantian jika memenuhi kriteria pengakuan. Semua biaya pemeliharaan dan perbaikan yang tidak memenuhi kriteria pengakuan diakui dalam laporan laba rugi konsolidasi pada saat terjadinya. Semua aset tetap konsolidasi kecuali tanah, disusutkan dengan menggunakan metode garis lurus (straight line method ), berdasarkan taksiran masa manfaat sebagai berikut : Jenis Aset Tetap Bangunan Perabot dan peralatan Kantor Kendaraan Alat-alat berat
Estimasi Masa Manfaat 20 dan 10 tahun 2 - 4 tahun 4 - 8 tahun 4 - 8 tahun
Jumlah tercatat aset tetap konsolidasi dihentikan pengakuannya pada saat dilepaskan atau saat tidak ada manfaat ekonomis di masa depan yang diharapkan dari penggunaan atau pelepasannya. Laba rugi konsolidasi yang timbul dari penghentian aset (dihitung sebagai perbedaan antara jumlah neto hasil pelepasan dan jumlah tercatat dari aset) dimasukkan dalam laporan laba rugi konsolidasi pada tahun aset tersebut dihentikan pengakuannya. Pada setiap akhir tahun buku, nilai residu, umur manfaat dan metode penyusutan direview, dan jika sesuai dengan keadaan, disesuaikan secara prospektif. Bila nilai tercatat suatu aset melebihi taksiran jumlah yang dapat diperoleh kembali (recoverable amount) , maka nilai tercatat tersebut akan diturunkan ke jumlah yang dapat diperoleh kembali, yang ditentukan sebagai nilai tertinggi antara nilai jual neto dan nilai pakai. Biaya pemeliharaan dan perbaikan diakui sebagai beban pada saat terjadinya, kecuali pengeluaran yang memperpanjang masa manfaat aset tetap atau meningkatkan manfaat ekonomis, dikapitalisasi dan disusutkan dengan tarif penyusutan yang sesuai.
13
PT BUMI CITRA PERMAI, Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM PER 30 SEPTEMBER 2012 Dan Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian ; Per 31 Desember 2011 Untuk Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 30 September 2012 dan 2011 (Dalam Rupiah) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) h. Aset tetap (lanjutan) Aset tetap yang tidak digunakan dalam operasi Perusahaan karena berbagai sebab, nilai tercatatnya (carrying amount) dikurangkan sebesar 20% per tahun dan dibebankan dalam perhitungan laba-rugi. Pembebanan tidak dilakukan sekaligus pada tahun yang bersangkutan mengingat materialitas dan tidak dimungkinkan lagi adanya penerimaan kembali arus kas (recoverable amount) dari aset tersebut. Bangunan BOT (pola bangun kelola serah - Build Operate and Transfer) merupakan biaya yang dikeluarkan untuk membangun diatas tanah milik pihak ketiga dan perusahaan memperoleh hak pengelolaan (konsesi) atas aset tersebut untuk jangka waktu 20 (dua puluh) tahun. Aset tersebut disusutkan secara sistematis sepanjang masa hak pengelolaan (konsesi). Aset dalam penyelesaian dinyatakan sebesar biaya perolehan dan tidak disusutkan. Akumulasi biaya perolehan akan dipindahkan dan disusutkan ke masing-masing aset tetap yang bersangkutan pada saat selesai dan siap digunakan. i. Penurunan nilai aset non-keuangan Efektif tanggal 1 Januari 2011, Perusahaan menerapkan secara prospektif PSAK No. 48 (Revisi 2009), “Penurunan Nilai Aset”. PSAK No. 48 (Revisi 2009) menetapkan prosedur-prosedur yang diterapkan entitas agar aset dicatat tidak melebihi jumlah terpulihkannya. Suatu aset dicatat melebihi jumlah terpulihkannya jika jumlah tersebut melebihi jumlah yang akan dipulihkan melalui penggunaan atau penjualan aset. Pada kasus demikian, aset mengalami penurunan nilai dan pernyataan ini mensyaratkan entitas mengakui rugi penurunan nilai. PSAK yang direvisi ini juga menentukan kapan entitas membalik suatu rugi penurunan nilai dan pengungkapan yang diperlukan. Pada setiap akhir periode pelaporan, Perusahaan menilai apakah terdapat indikasi suatu aset mengalami penurunan nilai. Jika terdapat indikasi tersebut atau pada saat pengujian penurunan nilai aset diperlukan, maka Perusahaan membuat estimasi formal jumlah terpulihkan aset tersebut. Jika, dan hanya jika, jumlah terpulihkan aset lebih kecil dari jumlah tercatatnya, maka jumlah tercatat aset diturunkan menjadi sebesar nilai terpulihkan, Penurunan tersebut merupakan rugi penurunan yang diakui sebagai beban dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Manajemen berkeyakinan tidak terdapat indikasi suatu aset, mengalami penurunan nilai, sehingga Perusahaan tidak membuat estimasi formal jumlah terpulihkan dari aset. Penerapan PSAK No. 48 (Revisi 2009) tidak memberikan pengaruh yang signifikan pada pelaporan keuangan. j. Sewa Efektif tanggal 1 Januari 2008, PSAK No. 30 (Revisi 2007), “Sewa” menggantikan PSAK No. 30 (1990), “Akuntansi Sewa Guna Usaha”. Berdasarkan PSAK No. 30 (Revisi 2007), penentuan apakah suatu perjanjian merupakan perjanjian sewa atau perjanjian yang mengandung sewa didasarkan atas substansi perjanjian pada tanggal awal sewa dan apakah pemenuhan perjanjian tergantung pada penggunaan suatu aset dan perjanjian tersebut memberikan suatu hak untuk menggunakan aset tersebut. Menurut PSAK No. 30 (Revisi 2007) ini, sewa yang mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset, diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan. Selanjutnya, suatu sewa diklasifikasikan sebagai sewa operasi, jika sewa tidak mengalihkan secara substantial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset.
14
PT BUMI CITRA PERMAI, Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM PER 30 SEPTEMBER 2012 Dan Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian ; Per 31 Desember 2011 Untuk Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 30 September 2012 dan 2011 (Dalam Rupiah) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) j. Sewa (lanjutan) i. Dalam sewa pembiayaan, Perseroan dan entitas anak mengakui aset dan liabilitas dalam laporan posisi keuangan pada awal masa sewa, sebesar nilai wajar aset sewaan atau sebesar nilai kini dari pembayaran sewa minimum, jika nilai kini lebih rendah dari nilai wajar. Pembayaran sewa dipisahkan antara bagian yang merupakan beban keuangan dan bagian yang merupakan pelunasan liabilitas sewa. Beban keuangan dialokasikan pada setiap periode selama masa sewa, sehingga menghasilkan tingkat suku bunga periodik yang konstan atas saldo liabilitas. Rental kontinjen dibebankan pada periode terjadinya. Beban keuangan dicatat dalam laporan laba rugi. Aset sewaan (disajikan sebagai bagian aset tetap) disusutkan selama jangka waktu yang lebih pendek antara umur manfaat aset sewaan dan periode masa sewa, jika tidak ada kepastian yang memadai bahwa Perseroan atau entitas anak akan mendapatkan hak kepemilikan aset pada akhir masa sewa. ii. Dalam sewa operasi, Perseroan dan entitas anak mengakui pembayaran sewa sebagai beban dengan dasar garis lurus (straightline basis ) selama masa sewa. k. Pengakuan Pendapatan dan Beban Perusahaan mengakui pendapatan dari penjualan real estat dengan menggunakan metode akrual penuh. Pendapatan dari penjualan real estat diakui secara penuh bila seluruh syarat berikut telah terpenuhi: 1) Pendapatan dari penjualan bangunan rumah, rumah toko (ruko ) dan bangunan sejenis lainnya beserta kavling tanahnya diakui dengan metode akrual penuh karena telah memenuhi seluruh kriteria berikut ini. • Proses penjualan telah selesai, • Harga jual akan tertagih, • Tagihan penjual tidak bersifat subordinasi terhadap pinjaman lain yang akan diperoleh pembeli di masa yang akan datang; dan, • Penjual telah mengalihkan risiko dan manfaat kepemilikan unit bangunan kepada pembeli melalui suatu transaksi yang secara substansi adalah penjualan dan penjual tidak lagi berliabilitas atau terlibat secara signifikan dengan unit bangunan tersebut. Dengan kata lain, pembangunan telah diselesaikan dan siap digunakan. 2) Pendapatan dari penjualan kavling tanah tanpa bangunan, diakui dengan metode akrual penuh karena pada saat pengikatan jual beli, seluruh kriteria berikut ini telah terpenuhi : • Jumlah pembayaran oleh pembeli sekurang-kurangnya telah mencapai 20% dari harga jual yang telah disepakati dan jumlah tersebut tidak dapat diminta kembali oleh pembeli; • Harga jual akan tertagih; • Tagihan penjual tidak bersifat subordinasi terhadap pinjaman lain yang akan diperoleh pembeli di masa yang akan datang; • Proses pengembangan tanah telah selesai sehingga penjual tidak berliabilitas lagi untuk menyelesaikan kavling tanah yang dijual, seperti liabilitas untuk mematangkan kavling tanah atau liabilitas untuk membangun fasilitas–fasilitas pokok yang dijanjikan oleh atau yang menjadi liabilitas penjual, sesuai dengan pengikatan jual beli atau ketentuan peraturan perundang–undangan; dan • Hanya kavling tanah saja yang dijual, tanpa diwajibkan keterlibatan penjual dalam pendirian bangunan di atas kavling tanah tersebut.
15
PT BUMI CITRA PERMAI, Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM PER 30 SEPTEMBER 2012 Dan Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian ; Per 31 Desember 2011 Untuk Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 30 September 2012 dan 2011 (Dalam Rupiah) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) k. Pengakuan Pendapatan dan Beban (lanjutan) Apabila suatu transaksi real estat tidak memenuhi kriteria pengakuan dengan metode akrual penuh, pengakuan penjualan ditangguhkan dan transaksi tersebut diakui dengan metode deposit, dengan prosedur pengakuan sebagai berikut : 1) Penjual tidak mengakui pendapatan atas transaksi penjualan unit real estat, penerimaan pembayaran dari pelanggan dibukukan muka. transaksi unit real estat tidak diakui Piutang uang dari penjualan 2) sebagai 3) Unit real estat tersebut tetap dicatat sebagai aset penjual, demikian juga dengan liabilitas yang terkait dengan unit real estat tersebut, walau liabilitas tersebut telah dialihkan kepada pelanggan. Beban pokok penjualan tanah dan bangunan, ditentukan berdasarkan metode rata-rata, meliputi semua biaya konstruksi yang terjadi dan beban pokok tanah. Beban pokok tanah meliputi biaya perolehan tanah ditambah beban lain untuk pengembangan tanah. Pendapatan atas jasa dan pemeliharaan diakui pada saat jasa diberikan. Semua beban diakui pada saat terjadinya dan sesuai dengan masa manfaatnya. l. Pajak Penghasilan Pajak penghasilan final : Pada tahun 2009, Perusahaan telah menghitung pajak penghasilan berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 243/PMK.03/2008 tanggal 31 Desember 2008 tentang Pajak Penghasilan atas Penghasilan dari Pengalihan Hak atas Tanah dan/atau Bangunan. Berdasarkan peraturan ini, penghasilan atas transaksi penjualan atau pengalihan hak atas tanah dan/atau bangunan yang diterima atau diperoleh wajib pajak mulai tanggal 1 Januari 2009 akan dikenakan pajak final berdasarkan Undangundang Pajak Penghasilan yang berlaku. Perbedaan nilai tercatat aset dan liabilitas yang berhubungan dengan pajak penghasilan final dengan dasar pengenaan pajaknya, tidak diakui sebagai aset atau liabilitas pajak tangguhan. Selisih antara jumlah pajak penghasilan final yang telah dibayar dengan jumlah yang dibebankan sebagai beban pajak pada perhitungan laba rugi diakui sebagai pajak dibayar di muka atau utang pajak. Koreksi terhadap liabilitas perpajakan dicatat pada saat surat ketetapan pajak diterima atau jika Perseroan dan entitas anak mengajukan banding, apabila: (1) pada saat hasil dari banding tersebut ditetapkan, kecuali bila terdapat ketidak pastian yang signifikan atas hasil banding tersebut, maka koreksi berdasarkan surat ketetapan pajak terhadap liabilitas perpajakan tersebut dicatat pada saat pengajuan banding dibuat, atau (2) pada saat dimana berdasarkan pengetahuan dari perkembangan atas kasus lain yang serupa dengan kasus Perseroan dan entitas anak yang sedang dalam proses banding, berdasarkan ketentuan dari Pengadilan Pajak atau Mahkamah Agung, dimana hasil yang diharapkan dari proses banding Perseroan secara signifikan tidak pasti, maka pada saat tersebut perubahan liabilitas perpajakan berdasarkan ketetapan pajak diakui.
16
PT BUMI CITRA PERMAI, Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM PER 30 SEPTEMBER 2012 Dan Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian ; Per 31 Desember 2011 Untuk Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 30 September 2012 dan 2011 (Dalam Rupiah) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) m. Liabilitas Imbalan Kerja Perusahaan dan entitas anak mengakui biaya imbalan pasca kerja sesuai dengan Undang-undang Ketenaga Kerjaan No. 13 tahun 2003 tanggal 25 Maret 2003, mengenai Penyelesaian Pemutusan Hubungan Kerja dan Penetapan Uang Pesangon, Uang Penghargaan Masa Kerja dan Ganti Kerugian oleh Perusahaan (Revisi 2004) tentang Imbalan Pasca Kerja. Menurut PSAK No. 24, penentuan biaya imbalan pasca kerja menurut Undang-undang ditentukan dengan menggunakan metode perhitungan aktuaria Projected Unit Credit Method. Keuntungan dan kerugian aktuarial diakui sebagai pendapatan atau beban, apabila akumulasi keuntungan dan kerugian aktuarial bersih yang belum diakui untuk setiap program pada akhir periode pelaporan sebelumnya lebih besar daripada 10% dari nilai liabilitas imbalan pasti pada tanggal tersebut. Keuntungan atau kerugian diakui dengan menggunakan metode garis lurus selama rata-rata sisa masa kerja karyawan yang diharapkan. Selanjutnya, biaya jasa lalu yang berasal dari saldo awal manfaat pensiun pasti atau perubahan liabilitas manfaat dari program yang ada saat ini harus diamortisasi selama jangka waktu tertentu sampai dengan imbalan tersebut menjadi vested. Besarnya liabilitas imbalan pasti yang disajikan di laporan posisi keuangan konsolidasi merupakan nilai kini liabilitas imbalan pasti setelah disesuaikan dengan keuntungan atau kerugian akturial yang belum diakui dan biaya jasa lalu yang belum diakui. n. Transaksi dengan pihak-pihak berelasi Efektif tanggal 1 Januari 2011, Perusahaan menerapkan PSAK No. 7 (Revisi 2010), “Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi”. PSAK revisi ini mensyaratkan pengungkapan hubungan, transaksi dan saldo pihak-pihak berelasi, termasuk komitmen, dalam laporan keuangan dan juga diterapkan terhadap laporan keuangan secara individual. Pihak-pihak berelasi adalah orang atau entitas yang terkait dengan Perusahaan dalam menyiapkan laporan keuangannya, yang terdiri dari : 1) Orang atau anggota keluarga terdekat mempunyai relasi dengan entitas pelopor jika orang tersebut: ; i. Memiliki pengendalian atau pengendalian bersama atas entitas pelapor ; ii. Memiliki pengaruh signifikan terhadap entitas pelapor ; iii. atau personal manajemen kunci entitas pelapor atau entitas induk entitas pelapor. 2) Suatu entitas berelasi dengan entitas pelapor jika memenuhi salah satu hal sebagai berikut : i. Entitas dan entitas pelapor adalah anggota dari kelompok usaha yang sama ; ii. Satu entitas adalah entitas asosiasi atau ventura bersama bagi entitas lain (atau entitas asosiasi atau ventura bersama yang merupakan anggota suatu kelompok usaha, dimana entitas lain tersebut adalah anggotanya) ; iii Kedua entitas tersebut adalah ventura bersama dari pihak ketiga yang sama ; . Satu entitas adalah ventura bersama dari entitas ketiga dan entitas yang lain adalah entitas asosiasi dari entitas ketiga ; iv . Entitas tersebut adalah suatu program imbalan pasca kerja untuk imbalan kerja dari salah satu entitas pelapor atau entitas v. yang terkait dengan entitas pelapor. Jika entitas pelapor adalah entitas yang menyelenggarakan program tersebut, entitas sponsor juga terkait dengan entitas pelapor. vi Entitas yang dikendalikan atau dikendalikan bersama oleh orang yang diidentifikasi dalam butir (a) .vi Orang yang diidentifikasi dalam butir (a), (i) memiliki pengaruh signifikan terhadap entitas atau anggota manajemen kunci i. entitas (atau entitas induk dari entitas). PSAK revisi ini mensyaratkan pengungkapan hubungan, transaksi dan saldo pihak-pihak berelasi, termasuk komitmen, dalam laporan keuangan konsolidasian dan laporan keuangan tersendiri entitas induk, dan juga diterapkan terhadap laporan keuangan secara individual. Penerapan PSAK yang direvisi tersebut memberikan pengaruh terhadap pengungkapan terkait dalam laporan keuangan interim konsolidasian.
17
PT BUMI CITRA PERMAI, Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM PER 30 SEPTEMBER 2012 Dan Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian ; Per 31 Desember 2011 Untuk Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 30 September 2012 dan 2011 (Dalam Rupiah) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) n. Transaksi dengan pihak-pihak berelasi (lanjutan) Transaksi ini dilakukan berdasarkan persyaratan yang disetujui oleh kedua belah pihak, dimana persyaratan tersebut mungkin tidak sama dengan transaksi lain yang dilakukan dengan pihak-pihak tidak berelasi. Seluruh transaksi dan saldo yang material dengan pihak-pihak berelasi telah diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan konsolidasian Perseroan. o. Aset dan Libilitas Keuangan Efektif 1 Januari 2010, Perusahaan menerapkan PSAK No.50 (Revisi 2006) " Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan" dan PSAK No.55 (Revisi 2006) "Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran" Penerapan PSAK revisi ini dilakukan secara prospektif. Efek kumulatif dari penerapan secara prospektif PSAK No. 55 (Revisi 2006) tersebut tidak signifikan bagi Perusahaan. Aset Keuangan Aset keuangan dalam ruang lingkup PSAK No. 55 (Revisi 2006) diklasifikasikan sebagai salah satu dari aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, pinjaman yang diberikan dan piutang, investasi dimiliki hingga jatuh tempo, aset keuangan tersedia untuk dijual. Grup menetapkan klasifikasi aset keuangan setelah pengakuan awal dan, jika diperbolehkan dan sesuai, akan melakukan evaluasi pada setiap akhir tahun keuangan. Pada saat pengakuan awal, aset keuangan diukur pada nilai wajar. Dalam hal investasi tidak diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, nilai wajar tersebut ditambah dengan biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung. Pengukuran aset keuangan setelah pengakuan awal tergantung pada klasifikasi. Aset keuangan dikelompokkan menjadi 4 kategori, yaitu (i) aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, (ii) pinjaman yang diberikan dan piutang, (iii) aset keuangan yang dimiliki hingga jatuh tempo serta (iv) aset keuangan yang tersedia untuk dijual. Klasifikasi ini tergantung dari tujuan perolehan aset keuangan tersebut. Manajemen menentukan klasifikasi aset keuangan tersebut pada saat awal pengakuannya. Berdasarkan klasifikasi tersebut pengukuran setelah pengukuran awal sebagai berikut : 1) Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi adalah aset keuangan yang ditujukan untuk diperdagangkan. Aset keuangan diklasifikasikan sebagai diperdagangkan jika diperoleh terutama untuk tujuan dijual atau dibeli kembali dalam waktu dekat dan terdapat bukti mengenai pola ambil untung dalam jangka pendek yang terkini. Derivatif diklasifikasikan sebagai aset diperdagangkan kecuali telah ditetapkan dan efektif sebagai instrumen lindung nilai. Aset keuangan untuk kelompok ini dinilai dalam laporan posisi keuangan interim konsolidasian pada nilai wajar dengan laba atau rugi diakui dalam laporan laba rugi komprehensif interim konsolidasian. Perusahaan tidak memiliki aset keuangan dalam kelompok ini. 2) Pinjaman yang diberikan dan piutang Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif. Aset keuangan dalam kelompok ini dalam laporan posisi keuangan dinilai pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Kas dan setara kas, piutang dagang dan piutang lainlain termasuk kelompok ini.
18
PT BUMI CITRA PERMAI, Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM PER 30 SEPTEMBER 2012 Dan Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian ; Per 31 Desember 2011 Untuk Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 30 September 2012 dan 2011 (Dalam Rupiah) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) o. Aset dan Liabilitas Keuangan (lanjutan) 3) Aset keuangan yang dimiliki hingga jatuh tempo Aset keuangan yang dimiliki hingga jatuh tempo adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan jatuh temponya telah ditetapkan, dimana manajemen mempunyai intensi positif dan kemampuan untuk memiliki aset keuangan tersebut hingga jatuh tempo, selain : i. Investasi yang pada saat pengakuan awal ditetapkan sebagai aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan rugi;yang ditetapkan dalam kelompok tersedia untuk dijual; dan ii. laba Investasi iii. Investasi yang memenuhi definisi pinjaman yang diberikan dan piutang. Aset keuangan dalam kelompok ini dalam laporan posisi keuangan dinilai pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Perusahaan tidak memeiliki aset keuangan kelompok ini. 4) Aset keuangan tersedia untuk dijual Aset keuangan dalam kelompok tersedia untuk dijual adalah aset keuangan non-derivatif yang ditetapkan untuk dimiliki selama periode tertentu, dimana akan dijual dalam rangka pemenuhan likuiditas atau perubahan suku bunga, valuta asing atau yang tidak diklasifikasikan sebagai pinjaman yang diberikan atau piutang, investasi yang diklasifikasikan dalam kelompok dimiliki hingga jatuh tempo atau aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi. Aset dalam kelompok ini dalam laporan posisi keuangan akan dinilai pada nilai wajar dengan laba atau rugi yang belum direalisasi diakui dalam ekuitas sampai investasi tersebut dihentikan pengakuannya. Perusahaan tidak memiliki aset keuangan kelompok ini. Liabilitas Keuangan Libilitas keuangan dikelompokkan ke dalam kategori, yaitu (i) Liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi dan, (ii) Liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi. 1) Liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi Nilai wajar liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi adalah liabilitas keuangan yang ditujukan untuk diperdagangkan. Liabilitas keuangan diklasifikasikan sebagai diperdagangkan jika diperoleh terutama untuk tujuan dijual atau dibeli kembali dalam waktu dekat dan terdapat bukti mengenai pola ambil untung dalam jangka pendek terkini. Derivatif diklasifikasikan sebagai Liabilitas diperdagangkan kecuali ditetapkan dan efektif sebagai instrumen lindung nilai. Perusahaan tidak memiliki liabilitas keuangan kelompok ini. 2) Liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi Liabilitas keuangan yang tidak diklasifikasikan sebagai Libilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi dikategorikan kedalam liabilitas yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi. Hutang usaha hutang lain-lain, hutang bank, hutang pihak yang berelasi dan hutang biaya termasuk kelompok ini. Pada saat pengakuan awal liabilitas keuangan diukur pada nilai wajarnya dan, dalam hal utang dan pinjaman, termasuk biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung. Setelah pengakuan awal, utang dan pinjaman yang dikenakan bunga diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Laba atau rugi harus diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian ketika liabilitas tersebut dihentikan pengakuannya serta melalui proses amortisasinya. Saling Hapus Instrumen Keuangan Aset keuangan dan liabilitas keuangan saling hapus dan nilai bersihnya disajikan dalam laporan posisi keuangan interim konsolidasian jika, dan hanya jika, terdapat hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui dari aset keuangan dan liabilitas keuangan tersebut dan terdapat intensi untuk menyelesaikan dengan menggunakan dasar neto, atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitasnya secara bersamaan.
19
PT BUMI CITRA PERMAI, Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM PER 30 SEPTEMBER 2012 Dan Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian ; Per 31 Desember 2011 Untuk Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 30 September 2012 dan 2011 (Dalam Rupiah) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) o. Aset dan Liabilitas Keuangan (lanjutan) Nilai Wajar Instrumen Keuangan Nilai wajar instrumen keuangan yang secara aktif diperdagangkan di pasar keuangan ditentukan dengan mengacu pada kuotasi harga pasar yang berlaku pada penutupan pasar pada akhir periode pelaporan. Untuk instrumen keuangan yang tidak diperdagangkan di pasar aktif, nilai wajar ditentukan dengan menggunakan teknik penilaian. Teknik penilaian tersebut meliputi penggunaan transaksi pasar terkini yang dilakukan secara wajar (arm’s-length market transactions ), referensi atas nilai wajar terkini dari instrumen lain yang secara substantial sama, analisis arus kas yang di diskonto, atau model penilaian lainnya. Biaya Perolehan yang Diamortisasi dari Instrumen Keuangan Biaya perolehan yang diamortisasi diukur dengan menggunakan metode suku bunga efektif dikurangi penyisihan penurunan nilai dan pembayaran atau pengurangan pokok. Perhitungan ini mencakup seluruh premi atau diskonto pada saat akuisisi dan mencakup biaya transaksi serta komisi yang merupakan bagian tak terpisahkan dari suku bunga efektif. Penurunan Nilai Aset Keuangan Pada setiap tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian, Grup mengevaluasi apakah terdapat bukti yang obyektif bahwa aset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai. Untuk pinjaman yang diberikan dan piutang yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi, Perusahaan terlebih dahulu menentukan bahwa terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai secara individual atas aset keuangan yang signifikan secara individual, atau secara kolektif untuk aset keuangan yang tidak signifikan secara individual. Jika Perusahaan menentukan tidak terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai atas aset keuangan yang dinilai secara individual, terlepas aset keuangan tersebut signifikan atau tidak, maka aset tersebut dimasukkan ke dalam kelompok aset keuangan yang memiliki karakteristik risiko kredit yang sejenis dan menilai penurunan nilai kelompok tersebut secara kolektif. Aset yang penurunan nilainya dinilai secara individual dan untuk itu kerugian penurunan nilai diakui atau tetap diakui, tidak termasuk dalam penilaian penurunan nilai secara kolektif.
Jika terdapat bukti obyektif bahwa kerugian penurunan nilai telah terjadi, jumlah kerugian tersebut diukur sebagai selisih antara nilai tercatat aset dengan nilai kini estimasi arus kas masa datang (tidak termasuk kerugian kredit di masa mendatang yang belum terjadi). Nilai kini estimasi arus kas masa datang di diskonto dengan menggunakan suku bunga efektif awal dari aset keuangan tersebut. Nilai tercatat atas aset keuangan dikurangi melalui penggunaan pos cadangan penurunan nilai dan jumlah kerugian yang terjadi diakui dalam laporan laba rugi konsolidasian. Pendapatan bunga selanjutnya diakui sebesar nilai tercatat yang diturunkan nilainya berdasarkan tingkat suku bunga efektif awal dari aset keuangan. Pinjaman yang diberikan dan piutang beserta dengan cadangan terkait dihapuskan jika tidak terdapat kemungkinan yang realistis atas pemulihan di masa mendatang dan seluruh agunan telah terealisasi atau dialihkan kepada Perusahaan. Jika, pada tahun berikutnya, nilai estimasi kerugian penurunan nilai aset keuangan bertambah atau berkurang karena peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai diakui, maka kerugian penurunan nilai yang diakui sebelumnya bertambah atau berkurang dengan menyesuaikan pos cadangan penurunan nilai. Jika di masa mendatang penghapusan tersebut dapat dipulihkan, jumlah pemulihan tersebut diakui pada laba atau rugi. Dalam hal investasi ekuitas diklasifikasikan sebagai aset keuangan yang tersedia untuk dijual, bukti obyektif akan termasuk penurunan nilai wajar yang signifikan dan berkepanjangan di bawah nilai perolehan investasi tersebut.
20
PT BUMI CITRA PERMAI, Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM PER 30 SEPTEMBER 2012 Dan Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian ; Per 31 Desember 2011 Untuk Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 30 September 2012 dan 2011 (Dalam Rupiah) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) o. Aset dan Liabilitas Keuangan (lanjutan) Penghentian Pengakuan Aset dan Liabilitas Keuangan Aset Keuangan Penghentian pengakuan atas suatu aset keuangan (atau, apabila dapat diterapkan untuk bagian dari aset keuangan atau bagian dari kelompok aset keuangan sejenis) terjadi bila: (1) hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut berakhir; atau (2) Perusahaan memindahkan hak untuk menerima arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut atau menanggung liabilitas untuk membayar arus kas yang diterima tersebut tanpa penundaan yang signifikan kepada pihak ketiga melalui suatu kesepakatan penyerahan dan salah satu diantara (a) Perusahaan secara substansial memindahkan seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset keuangan tersebut, atau (b) Perusahaan secara substansial tidak memindahkan dan tidak memiliki seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset keuangan tersebut, namun telah memindahkan pengendalian atas aset tersebut. Liabilitas Keuangan Liabilitas keuangan dihentikan pengakuannya ketika liabilitas yang ditetapkan dalam kontrak dihentikan atau dibatalkan atau kadaluwarsa Ketika liabilitas keuangan awal digantikan dengan liabilitas keuangan lain dari pemberi pinjaman yang sama dengan ketentuan yang berbeda secara substansial, atau modifikasi secara substansial atas liabilitas keuangan yang saat ini ada, maka pertukaran atau modifikasi tersebut dicatat sebagai penghapusan liabilitas keuangan awal dan pengakuan liabilitas keuangan baru dan selisih antara nilai tercatat liabilitas keuangan tersebut diakui dalam laba atau rugi. Suku bunga efektif Merupakan suku bunga yang secara tepat mendiskontokan estimasi pembayaran atau penerimaan kas dimasa depan selama selama perkiraan umur instrumen keuangan, atau jika lebih cepat, digunakan periode yang lebih singkat untuk memperoleh nilai tercatat bersih dari aset keuangan atau liabilitas keuangan. p. Laba Bersih per Saham Laba bersih per saham dasar dihitung dengan membagi total laba komprehensif diatribusikan kepada pemilik entitas induk dengan jumlah rata-rata tertimbang saham biasa yang beredar sepanjang periode pelaporan. Laba bersih per saham dilusian dihitung dengan membagi total laba komprehensif diatribusikan kepada pemilik entitas induk dengan rata-rata tertimbang jumlah saham biasa yang beredar pada periode pelaporan, yang disesuaikan untuk mengasumsikan konversi efek berpotensi saham biasa yang sifatnya dilutif. Jumlah rata-rata tertimbang saham yang diperhitungkan untuk menghitung laba per saham dasar untuk periode / tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 September 2012 dan 31 Desember 2011 adalah masing-masing sebanyak 1.428.963.939 saham, 1.242.792.570 saham. Rata-rata saham dilusian untuk periode yang asama masing-masing sebanyak 1.589.867.338 saham dan 1.403.707.328 saham. q. Aset dalam Rangka Bangun, Kelola dan Alih Biaya-biaya yang dikeluarkan untuk membangun gedung di atas tanah milik pihak ketiga, dimana Perusahaan memiliki hak atas pengelolaan bangunan-bangunan tersebut selama jangka waktu 20 tahun , dikapitalisasi ke dalam akun ini. Bangunan-bangunan ini dinyatakan berdasarkan biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan. Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus (straight-line method) selama jangka waktu perjanjian Bangun, Kelola dan Alih.
21
PT BUMI CITRA PERMAI, Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM PER 30 SEPTEMBER 2012 Dan Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian ; Per 31 Desember 2011 Untuk Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 30 September 2012 dan 2011 (Dalam Rupiah) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) r. Penggunaan Estimasi Nilai Wajar Penyusunan laporan keuangan konsolidasian sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia mengharuskan manajemen untuk membuat estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah aset dan liabilitas dan pengungkapan aset dan liabilitas kontinjen pada tanggal laporan keuangan konsolidasian serta jumlah pendapatan dan beban selama tahun pelaporan. Hasil yang sebenarnya mungkin berbeda dengan jumlah yang diestimasi. Estimasi umur manfaat aset tetap Perseroan melakukan penelahaan berkala atas masa manfaat ekonomis aset tetap berdasarkan faktor-faktor seperti kondisi teknis dan perkembangan teknologi di masa depan. Hasil operasi di masa depan akan dipengaruhi secara material atas perubahan estimasi ini yang diakibatkan oleh perubahan faktor yang telah disebutkan di atas. Imbalan pasca kerja Nilai kini liabilitas imbalan pasca kerja tergantung pada beberapa faktor yang ditentukan dengan dasar aktuarial berdasarkan beberapa asumsi. Asumsi yang digunakan untuk menentukan biaya (penghasilan) pensiun neto mencakup tingkat diskonto. Perubahan asumsi ini akan mempengaruhi jumlah tercatat imbalan pasca kerja. Instrumen keuangan Perseroan dan entitas anak mencatat aset dan liabilitas keuangan tertentu pada nilai wajar, yang mengharuskan penggunaan estimasi akuntansi. Sementara komponen signifikan atas pengukuran nilai wajar ditentukan menggunakan bukti obyektif yang dapat diverifikasi, jumlah perubahan nilai wajar dapat berbeda bila Perseroan dan entitas anak menggunakan metodologi penilaian yang berbeda. Perubahan nilai wajar aset dan liabilitas keuangan tersebut dapat mempengaruhi secara langsung laba atau rugi Perseroan dan entitas anak. s. Informasi Segmen Usaha Efektif tanggal 1 Januari 2011, PSAK No. 5 (Revisi 2009), “Segmen Operasi” diterapkan Perusahaan. PSAK revisi ini mengatur pengungkapkan yang memungkinkan pengguna laporan keuangan untuk mengevaluasi sifat dan dampak keuangan dari aktivitas bisnis yang mana entitas terlibat dan lingkungan ekonomi dimana entitas beroperasi. Tidak terdapat dampak signifikan atas penerapan standar akuntansi yang direvisi tersebut terhadap laporan keuangan interim konsolidasian. Segmen operasi adalah suatu komponen dari entitas :a) yang terlibat dalam aktivitas bisnis yang mana memperoleh pendapatan dan menimbulkan beban dan beban terkait dengan transaksi dengan komponen lain dari entitas yang sama; b) hasil operasinya dikaji ulang secara reguler oleh pengambil keputusan operasional untuk membuat keputusan tentang sumber daya yang dialokasikan pada segmen tersebut dan menilai kinerjanya; dan c) tersedia informasi keuangan yang dapat dipisahkan. Pembuatan keputusan dalam operasional adalah Dewan Direksi. Dewan Direksi melakukan penelaahan terhadap pelaporan internal Perusahaan untuk menilai kinerja dan mengalokasikan sumber daya. Manajemen menentukan operasi segmen berdasarkan laporan ini. Total aset dikelola secara tersentralisasi dan tidak dialokasikan. Perusahaan mengoperasikan dan mengelola bisnis dalam satu segmen yang melakukan semua aktivitas penjualan para pelanggan (lihat catatan 25). t. Instrumen Ekuitas Adalah setiap kontrak yang memberikan hak residual atas aset suatu entitas setelah dikurangi dengan seluruh liabilitasnya. Instrumen ekuitas termasuk saham biasa yang tidak dapat dijual kembali, beberapa jenis saham preferan, waran atau penerbitan opsi beli yang memungkinkan pemegangnya untuk memesan atau membeli pada entitas penerbit sejumlah tertentu saham biasa yang tidak dapat dijual kembali dengan menukarkan sejumlah tertentu kas atau aset keuangan lainnya.
22
PT BUMI CITRA PERMAI, Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM PER 30 SEPTEMBER 2012 Dan Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian ; Per 31 Desember 2011 Untuk Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 30 September 2012 dan 2011 (Dalam Rupiah) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) u. Hak Penguasaan Bangunan Kantor Pada bulan 28 Juni 2011, Dewan Standar Akuntansi Keuangan (DSAK) Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) mengeluarkan Pernyataan Pencabutan Standar Akuntansi Keuangan (PPSAK) No. 11” sehubungan dengan pencabutan PSAK Nomor 39: Akuntansi Kerja Sama Operasi, yang berlaku efektif sejak 1 Januari 2012 atau setelah 1 Januari 2012. Untuk meningkatkan daya banding laporan keuangan, Perusahaan melakukan reklasifikasi akun pada laporan keuangan untuk periode yang berakhir sebelum periode sajian ( Lihat Catatan 11). Hak penguasaan bagunan kantor merupakan Hak untuk Melakukan Pengelolaan (HMP) sebagaimana layaknya, dengan "Jangka waktu Pengelolaan" diberikan kepada Perusahaan selama 20 (dua puluh) tahun berturut-turut terhitung sejak tanggal efektif, atas bangunan kantor. Biaya perolehan Hak penguasaan bagunan kantor diamortisasi pada saat aset tersebut telah selesai dibangun dan dioperasikan. Amortisasi dilakukan dengan menggunakan metode garis lurus (straight line method ) selama masa Jangka waktu pengelolaan.
23
PT BUMI CITRA PERMAI, Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM PER 30 SEPTEMBER 2012 Dan Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian ; Per 31 Desember 2011 Untuk Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 30 September 2012 dan 2011 (Dalam Rupiah) 3. KAS DAN SETARA KAS
Akun ini terdiri dari : Kas (rupiah) Perusahaan Entitas Anak PT Millenium Power PT Milwater Pratama Mandiri PT Citra Permai Pesona Jumlah - Kas Bank Rupiah Perusahaan Bank pihak ketiga PT Bank Central Asia, Tbk. PT Bank Capital Indonesia, Tbk. PT Bank Mandiri (Persero), Tbk. PT Bank CIMB Niaga, Tbk. PT Bank Danamon Indonesia, Tbk PT Bank Ekonomi Raharja Bank Jabar, Banten PT Bank Rebo PT Bank Bukopin (Tabungan Siaga) Bank pihak berelasi PT BPR. Danatama Indonesia Entitas Anak PT Bank Central Asia, Tbk. Amerika Serikat Dollar PT Bank Central Asia,Tbk (AS$ 796, dan AS$ 841; 30-Sep-2012 dan 31-Des-2011) PT Bank CIMB Niaga, Tbk (AS$ 963,73; 30 September 2012) Jumlah - Bank Jumlah - Kas dan setara kas
30 September 2012
31 Desember 2011
315.985.880
118.827.840
410.700 2.000.000 586.000 318.982.580
976.700 2.000.000 490.000.000 611.804.540
2.447.508.198 135.758.048 45.621.151 33.881.646 1.497.708 3.950.641 4.964.731 23.205.935
863.726.711 134.316.298 62.303.845 27.118.340 1.647.708 1.295.000 -
138.162.966
134.261.381
204.228.723
1.420.000
7.632.048 9.240.243
7.626.188 -
3.055.652.039
1.233.715.470
3.374.634.618
1.845.520.010
Untuk rekening giro dengan tingkat bunga jasa giro pada periode dan tahun yang berakhir 30 September 2012, dan 31 Desember 2011, berkisar 1,00% - 1,50% per tahun. Untuk giro dalam AS$ dengan tingkat bunga berkisar 0,50% - 0,60% per tahun, semua merupakan Bank merupakan pihak ketiga, kecuali giro pada PT BPR Danatama Indonesia (Catatan 29).
24
PT BUMI CITRA PERMAI, Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM PER 30 SEPTEMBER 2012 Dan Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian ; Per 31 Desember 2011 Untuk Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 30 September 2012 dan 2011 (Dalam Rupiah) 4. PIUTANG USAHA 30 September 2012
31 Desember 2011
4.978.683.500 1.465.695.000 550.125.000 293.625.000 177.650.000 102.500.000 984.000.000 458.082.625 295.952.140 188.466.080 98.887.676 61.250.000 59.583.999 59.584.000 69.394.650 124.498.438
4.978.683.500 3.227.994.000 550.125.000 293.625.000 277.200.000 177.650.000 102.500.000 1.292.000.000 948.250.000 278.555.200 61.250.000 35.232.500
9.967.978.109
12.223.065.200
67.514.920 11.753.060 72.731.669 39.921.800 26.611.200 35.282.940 106.511.900 84.026.250 29.700.000 40.138.560 35.915.000 26.400.000 26.400.000 25.300.000 628.207.299
67.514.920 11.753.060 14.920.620 26.616.200 39.916.800 23.521.960 80.603.600 16.805.250 22.275.000 35.121.240 26.400.000 20.350.000 16.500.000 15.400.000 417.698.650
Akun ini merupakan piutang usaha kepada pihak ketiga, yang terdiri dari : Perusahaan a. Piutang cicilan PT Power Steel Indonesia PT Global Fishing Tackle PT Sukses Makmur Plasindo PT ARS Indonesia PT ARS Asia Tn. Junus PT Youngil Leather Indonesia Tn. Tri Iskandar PT Vi-dex Indonesia PT Kirana Mitra Abadi Sony Hidayat Chuhairy PT Sunjin Blue Thread Mr. So Sun Hie Sukari Bp. Bambang Sutomo Bp. Tri Iskandar Lian Lie Ba Rudi Tjahyadi Gunawan PT. Labb Konektra Lain-lain (dibawah 50 juta) Jumlah - Piutang cicilan b. Piutang jasa pemeliharaan lingkungan PT Power Steel Indonesia PT Sanex Steel Indonesia PT Bintang Timur Steel PT Pilar Teguh Utama Bp. Agung Prakoso Budisantoso PT Sanggar Sarana Baja PT Putra Panca Gasindo PT. Anugrah Cipta Mould Lim Te An (PD Jaya) PT Alcorindo Sejahtera PT Supramas (PT Indomec Jaya) Tn. Kwee Suwito Bp. Junus PT Yudha Daya Elektrik Mandiri Sub-jumlah 25
PT BUMI CITRA PERMAI, Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM PER 30 SEPTEMBER 2012 Dan Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian ; Per 31 Desember 2011 Untuk Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 30 September 2012 dan 2011 (Dalam Rupiah) 4. PIUTANG USAHA (Lanjutan) 30 September 2012
31 Desember 2011
628.207.299
417.698.650
13.675.750 18.150.000 19.250.000 42.307.650 33.121.935 21.150.364 19.019.385 3.429.114 12.100.000 12.100.000 12.100.000 11.000.000 11.550.000 10.450.000 10.450.000 10.090.080 (110.625.908)
13.675.750 13.200.000 12.650.000 7.692.300 6.022.170 5.287.590 3.458.070 25.415.776 7.700.000 2.200.000 2.200.000 7.150.000 6.600.000 5.500.000 6.600.000 46.914.092
777.525.669
589.964.398
c. Piutang usaha - Pemasangan line telepon
49.950.000
53.250.000
d. Piutang usaha lainnya (Sewa alat berat)
124.690.500
120.070.500
10.920.144.277
12.986.350.098
20.394.699
-
10.940.538.976
12.986.350.098
1.105.435.560 2.328.903.716 826.358.200 754.908.000 5.924.933.500
3.401.411.210 2.057.167.868 1.292.574.670 310.262.850 5.924.933.500
10.940.538.976
12.986.350.098
Sub-jumlah - Piutang jasa pemeliharaan lingkungan PT Matahari Leisure Dwi Santoso PT Gloria Karya Sukses PT Youngil Leather Indonesia PT. Mega Foamindo Jaya PT. Cheong Ma Tech (Mr. Park Won Sup) PT Sunjin Blue Thread PT. ARS Indonesia PT Indo Dong Ah Chemical Utami Wijaya PT. Pradasari Kimindo PT Ciptametalindo Lestari (Ibu Merry) Aries Hanstien Edo Krisna Lesmana PT Samator Gas Industri PT Bintang Indonesia Lain-lain (dibawah 10 juta) Jumlah - piutang jasa pemeliharaan lingkungan
Entitas Anak ; PT Milwater Pratama Mandiri Piutang penyambungan instalasi pipa air Jumlah - Piutang usaha Berikut ini rincian piutang usaha berdasarkan kelompok umur sebagai berikut : Belum jatuh tempo Jatuh tempo 1 - s/d 3 bulan Jatuh tempo 3 - s/d 6 bulan Jatuh tempo 6 - s/d 12 bulan Jatuh tempo > 1 tahun Jumlah
Berdasarkan telaahan atas piutang usaha per tanggal posisi keuangan baik individual dan kolektif, Manajemen berkeyakinan bahwa seluruh tagihan atas penjualan tersebut akan tertagih, karena perusahaan baru akan menyerahkan sertifikat jika pelanggan telah melunasi seluruh liabilitasnya. Piutang usaha tidak dijadikan sebagai jaminan atas fasilitas pinjaman yang diperoleh oleh perusahaan dari PT Bank Capital Indonesia, Tbk. (Catatan 20).
26
PT BUMI CITRA PERMAI, Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM PER 30 SEPTEMBER 2012 Dan Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian ; Per 31 Desember 2011 Untuk Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 30 September 2012 dan 2011 (Dalam Rupiah) 5. PIUTANG LAIN-LAIN
Akun ini terdiri dari : Karyawan Lain-lain (pihak ketiga) Jumlah - Piutang lain-lain
30 September 2012
31 Desember 2011
387.874.894 699.735.194
291.220.894 96.333.094
1.087.610.088
387.553.988
Akun tersebut merupakan piutang karyawan dan pinjaman sementara / kas bon untuk keperluan proyek. Penyelesaian untuk pinjaman karyawan saat pembayaran gaji periode berikutnya, sedangkan untuk pinjaman sementara diselesaikan saat pertanggung jawaban pinjaman tersebut. Piutang pihak ketiga lainnya termasuk piutang atas pembebanan biaya listrik dan telepon untuk pada 30 September 2012 dan 31 Desember 2011.
6. PERSEDIAAN
Akun ini terdiri dari : Tanah dalam pengembangan Bangunan dalam pengembangan Jumlah - Persediaan
30 September 2012
31 Desember 2011
90.944.081.812 18.750.467.540
71.549.039.051 26.792.195.095
109.694.549.352
98.341.234.146
Mutasi atas penambahan dan pengurangan/pelepasan atas tanah dalam pengembangan dan bangunan dalam pengembangan sebagai beban pokok (Catatan 27), adalah sebagai berikut : 30 September 2012 (Sembilan bulan)
Saldo Awal 1 Januari 2012
Penambahan (Pembangunan)
Perusahaan Tanah dalam pengembangan Biaya perolehan tanah 35.015.430.601 Pematangan tanah 2.443.577.012 Cutt dan fill 7.550.324.337 Infrastruktur Sarana Jalan, Saluran, Jaringan Listrik, 8.641.025.309 Telepon dan Turap, serta sarana lainnya. Sertifikat, Akta, Perijinan dan advis planning 8.189.260.047 Lain-lain 9.709.421.745 71.549.039.051
27
Pengurangan (Beban pokok)
Saldo Akhir 30 September 2012
12.102.600.000 9.360.760.484 8.587.383.481
7.347.982.121 424.730.194 2.227.875.646 2.584.359.608
39.770.048.480 2.018.846.818 14.683.209.175 14.644.049.182
2.628.498.218 3.181.860.028
1.748.029.603 2.133.082.278
9.069.728.662 10.758.199.495
35.861.102.211
16.466.059.450
90.944.081.812
PT BUMI CITRA PERMAI, Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM PER 30 SEPTEMBER 2012 Dan Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian ; Per 31 Desember 2011 Untuk Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 30 September 2012 dan 2011 (Dalam Rupiah) 6. PERSEDIAAN (Lanjutan) 30 September 2012 (Sembilan bulan) (lanjutan) Saldo Awal 1 Januari 2012 Perusahaan (lanjutan) Beban kontruksi Bangunan Gudang dan Rumah toko Bangunan siap untuk dijual 1.944.682.186 Bangunan Gudang S-Big, Blok A.25 915.006.909 Bangunan Gudang M-Big, Blok A.25 740.890.750 Bangunan Gudang M-Big, Blok A.14 1.024.524.616 Bangunan Ruko (pojok) Blok A.11 3.258.155.910 Bangunan Ruko (tengah) Blok A.11 343.238.750 Bangunan Gudang S-Big, Blok A.11 1.317.548.250 Bangunan Gudang S-Big Blok A.24 7.787.976.894 Bangunan Gudang S-Big Blok E.2 5.918.384.000 Bangunan Gudang M-Big Blok E.2 106.636.830 Bangunan Rumah karyawan type RSS Bangunan dalam pelaksanaan 2.413.800.000 Bangunan Gudang S-Big Blok F5 & F6 1.021.350.000 Bangunan Gudang M-Big Blok F.4 Jumlah - Persediaan 30 September 2012
Saldo Akhir 30 September 2012
1.468.873.761 915.006.909 753.000.750 518.317.308 724.035.000 343.238.750 1.317.548.250 7.064.333.327 2.626.966.000 -
483.008.425 506.207.308 2.534.120.910 1.195.773.567 6.567.413.000 106.636.830
184.275.000 3.737.882.500
-
2.598.075.000 4.759.232.500
26.792.195.095 98.341.234.146
7.689.592.500 43.550.694.711
15.731.320.055 32.197.379.505
18.750.467.540 109.694.549.352
-
82.528.000
-
82.528.000
98.341.234.146
43.633.222.711
32.197.379.505
109.777.077.352
(184.275.000) (3.737.882.500)
-
(2.598.075.000) (4.759.232.500)
(3.922.157.500)
-
(7.357.307.500)
Bangunan dalam pelaksanaan; bagian aset tidak lancar (2.413.800.000) Bangunan Gudang S-Big Blok F.4 (1.021.350.000) Bangunan Gudang M-Big Blok F.5 Jumlah - Persediaan bagian dari (3.435.150.000) aset tidak lancar
31 Desember 2011
Pengurangan (Beban pokok)
7.200.000 12.110.000 472.130.000 3.275.995.000 -
Entitas Anak ; PT Milwater Pratama Mandiri Pekerjaan penyambungan instalasi pipa
Jumlah - Persediaan bagian dari aset lancar
Penambahan (Pembangunan)
94.906.084.146 Saldo Awal 1 Januari 2011
39.711.065.211 Penambahan (Pembangunan)
Perusahaan Tanah dalam pengembangan Biaya perolehan tanah 27.953.177.394 Pematangan tanah 3.138.899.799 Cutt dan fill 4.634.413.951 Infrastruktur Sarana Jalan, Saluran, Jaringan Listrik, 7.906.887.492 Telepon dan Turap, serta sarana lainnya. Sertifikat, Akta, Perijinan dan advis planning 3.426.426.932 Lain-lain 1.782.601.226 48.842.406.794 28
32.197.379.505 Pengurangan (Beban pokok)
102.419.769.852 Saldo Akhir 31 Desember 2011
13.254.385.000 4.517.164.224 3.020.212.460
6.192.131.793 695.322.787 1.601.253.838 2.286.074.643
35.015.430.601 2.443.577.012 7.550.324.337 8.641.025.309
6.371.069.082 9.325.793.591
1.608.235.967 1.398.973.072
8.189.260.047 9.709.421.745
36.488.624.357
13.781.992.100
71.549.039.051
PT BUMI CITRA PERMAI, Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM PER 30 SEPTEMBER 2012 Dan Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian ; Per 31 Desember 2011 Untuk Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 30 September 2012 dan 2011 (Dalam Rupiah) 6. PERSEDIAAN (Lanjutan) 31 Desember 2011 (lanjutan)
Saldo Awal 1 Januari 2011
Penambahan (Pembangunan)
Pengurangan (Beban pokok)
Saldo Akhir 31 Desember 2011
Beban kontruksi Bangunan Gudang dan Rumah toko Bangunan siap untuk dijual 3.394.254.416 Bangunan Gudang S-Big, Blok A.25 915.006.909 Bangunan Gudang M-Big, Blok A.25 4.366.123.105 Bangunan Gudang S-Big, Blok A.12 2.941.275.000 Bangunan Gudang M-Big, Blok A.14 3.073.573.852 Bangunan Ruko (pojok) Blok A.11 4.690.217.148 Bangunan Ruko (tengah) Blok A.11 1.428.055.000 Bangunan Gudang S-Big, Blok A.11 2.307.590.000 Bangunan Gudang S-Big Blok A.24 106.636.830 Bangunan Rumah karyawan type RSS Bangunan dalam pelaksanaan 2.311.546.000 Bangunan Gudang S-Big Blok E.2 Bangunan Gudang M-Big Blok E.2 Bangunan Gudang S-Big Blok F.4 Bangunan Gudang M-Big Blok F.5
22.180.000 6.170.000 21.550.000 11.082.500 713.705.000 268.332.000 -
1.471.752.230 4.372.293.105 2.221.934.250 2.049.049.236 1.443.143.738 1.798.521.250 1.258.373.750 -
1.944.682.186 915.006.909 740.890.750 1.024.524.616 3.258.155.910 343.238.750 1.317.548.250 106.636.830
7.034.026.273 5.918.384.000 2.413.800.000 1.021.350.000
1.557.595.379 -
7.787.976.894 5.918.384.000 2.413.800.000 1.021.350.000
25.534.278.260
17.430.579.773
16.172.662.938
26.792.195.095
74.376.685.054
53.919.204.130
29.954.655.038
98.341.234.146
(7.034.026.273) (5.918.384.000) (2.413.800.000) (1.021.350.000)
(1.557.595.379) -
(7.787.976.894) (5.918.384.000) (2.413.800.000) (1.021.350.000)
(16.387.560.273)
(1.557.595.379)
(17.141.510.894)
37.531.643.857
28.397.059.659
81.199.723.252
Jumlah - Persediaan 31 Desember 2011
Bangunan dalam pelaksanaan; bagian aset tidak lancar (2.311.546.000) Bangunan Gudang S-Big Blok E.2 Bangunan Gudang M-Big Blok E.2 Bangunan Gudang S-Big Blok F.4 Bangunan Gudang M-Big Blok F.5 Jumlah - Persediaan bagian dari (2.311.546.000) aset tidak lancar Jumlah - Persediaan bagian dari aset lancar 30 September 2011 (Sembilan bulan)
72.065.139.054 Saldo Awal 1 Januari 2011
Penambahan (Pembangunan)
Tanah dalam pengembangan Biaya perolehan tanah 27.953.177.394 Pematangan tanah 3.138.899.799 Cutt dan fill 4.634.413.951 Infrastruktur Sarana Jalan, Saluran, Jaringan Listrik, 7.906.887.492 Telepon dan Turap, serta sarana lainnya. Sertifikat,Akta,Perijinan dan advis planing 3.426.426.932 Lain-lain 1.782.601.226 48.842.406.794
29
Pengurangan (Beban pokok)
Saldo Akhir 30 September 2011
2.973.085.485 2.756.805.062
4.404.426.967 494.579.013 988.554.823 1.576.784.882
23.548.750.427 2.644.320.786 6.618.944.613 9.086.907.672
6.067.380.982 5.208.479.895
935.828.402 613.929.513
8.557.979.512 6.377.151.608
17.005.751.424
9.014.103.600
56.834.054.618
PT BUMI CITRA PERMAI, Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM PER 30 SEPTEMBER 2012 Dan Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian ; Per 31 Desember 2011 Untuk Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 30 September 2012 dan 2011 (Dalam Rupiah) 6. PERSEDIAAN (Lanjutan) 30 September 2011 (lanjutan)
Saldo Awal 1 Januari 2011
Penambahan (Pembangunan)
Pengurangan (Beban pokok)
Saldo Akhir 30 September 2011
Beban kontruksi Bangunan Gudang dan Rumah toko Bangunan siap untuk dijual 3.394.254.416 Bangunan Gudang S-Big, Blok A.25 915.006.909 Bangunan Gudang M-Big, Blok A.25 4.366.123.105 Bangunan Gudang S-Big, Blok A.12 2.941.275.000 Bangunan Gudang M-Big, Blok A.14 3.073.573.852 Bangunan Ruko (pojok) Blok A.11 4.690.217.148 Bangunan Ruko (tengah) Blok A.11 1.428.055.000 Bangunan Gudang S-Big, Blok A.11 106.636.830 Bangunan Rumah karyawan type RSS Bangunan dalam pelaksanaan 2.307.590.000 Bangunan Gudang S-Big Blok A.24 2.311.546.000 Bangunan Gudang S-Big Blok E.2 Bangunan Gudang M-Big Blok E.2
17.040.000 6.170.000 20.812.000 707.108.500 -
976.095.330 3.885.111.651 1.481.043.500 2.049.049.236 1.443.143.738 1.798.521.250 -
2.435.199.086 915.006.909 487.181.454 1.481.043.500 1.024.524.616 3.247.073.410 336.642.250 106.636.830
209.157.500 6.941.956.273 2.947.836.000
1.258.373.750 -
1.258.373.750 9.253.502.273 2.947.836.000
25.534.278.260
10.850.080.273
12.891.338.455
23.493.020.078
74.376.685.054
27.855.831.697
21.905.442.055
80.327.074.696
(209.157.500) (6.941.956.273) (2.947.836.000)
(1.258.373.750) -
(1.258.373.750) (9.253.502.273) (2.947.836.000)
(10.098.949.773)
(1.258.373.750)
(13.459.712.023)
17.756.881.924
20.647.068.305
66.867.362.673
Jumlah - Persediaan 30 September 2011
Bangunan dalam pelaksanaan; bagian aset tidak lancar (2.307.590.000) Bangunan Gudang S-Big Blok A.24 (2.311.546.000) Bangunan Gudang S-Big Blok E.2 Bangunan Gudang M-Big Blok E.2 Jumlah - Persediaan bagian dari (4.619.136.000) aset tidak lancar Jumlah - Persediaan bagian dari aset lancar
69.757.549.054
Berikut ini rincian luas tanah dalam pengembangan untuk Desa Peusar dan Budi Mulya, Kecamatan Tiga raksa - Cikupa, Kabupaten Tangerang, sebagai berikut : 30 September 2012 (dalam m²)
31 Desember 2011 (dalam m²)
Persediaan tanah yang tersedia awal (100%)
418.597
416.355
Pembebasan tanah yang langsung dikembangkan (desa Peusar dan Budimulya)
121.026
124.844
-
(30.461)
Saldo tanah dikembangkan siap dijual-akhir
539.623
510.738
Tanah dalam pengembangan tersedia untuk dijual (70%; 2011 dan 85%; 2010)
377.736
357.517
Tanah kavling dan tanah untuk bangunan yang terjual periode dan tahun berjalan
(55.765)
(64.499)
Jumlah - tanah dalam pengembangan tersedia untuk dijual akhir
321.972
293.018
Penyesuaian atas tanah yang tersedia untuk dijual sebelumnya
30
PT BUMI CITRA PERMAI, Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM PER 30 SEPTEMBER 2012 Dan Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian ; Per 31 Desember 2011 Untuk Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 30 September 2012 dan 2011 (Dalam Rupiah) 6. PERSEDIAAN (Lanjutan) Seluruh tanah dan bangunan dalam pengembangan berada di Desa Budimulya dan Desa Peusar (Kawasan Industri Millenium), Kecamatan Panongan dan Cikupa, Kabupaten Tangerang. Perusahaan tidak mengasuransikan bangunan dalam pengembangan (BDP Gudang dan Ruko) terhadap resiko kebakaran serta risiko lainnya, menurut Manajemen Perusahaan karena saat Bangunan gudang dan ruko selesai atau masih dalam pembangunan, Bangunan tersebut sudah di pesan (booking ) oleh tenant (Catatan 18). Pada tahun 2010 ada transaksi pembelian tanah dari pihak berelasi terletak di Desa Peusar seluas 84.710 m², berdasarkan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) dengan Akta No. 27 tertanggal 24 Juni 2010 dari Syarifah Chozie, S.H., M.H., Notaris di Jakarta (Catatan 30). Tanah kosong yang terletak di Jl. Millenium 2A, Blok E2, dengan luas tanah 22.611 m², dengan Sertifikat Hak Guna Bangunan No. 0015 / Peusar, Desa Peusar, Kecamatan Panongan, Kabupaten Tangerang sebagai Jaminan atas fasilitas kredit investasi yang diterima dari PT Bank Central Asia, Tbk pada tanggal 7 Oktober 2011, dan sebelumnya tanah tersebut di sebagai jaminan atas fasilitas pinjaman dari PT Bank Capital Indonesia, Tbk. (Catatan 20). Penambahan pembelian lahan tanah dikembangkan pada periode yang berakhir tanggal 30 September 2012 seluas 121.026 m² dan pada 31 Desember 2011 seluas 124.844 m², masing-masing berlokasi di Desa Peusar, Kecamatan Penongan yang berlokasi masih dalam Kawasan Industri Millenium. Berikut ini rincian Luas Bangunan gudang dan runah toko (ruko) dalam pengembangan sebagai berikut : 30 September 2012 (dalam m²) (dalam unit)
31 Desember 2011 (dalam m²) (dalam unit)
Saldo awal Bangunan Gudang dan Ruko dalam pengembangan Pembangunan Gudang dan Ruko
26.797
74 unit
16.193
53 unit
3.805
5 unit
21.155
55 unit
Penjualan Bangunan Gudang dan Ruko unit selesai (Catatan 26)
(10.334)
(30 unit)
(10.551)
(34 unit)
20.268
49 unit
26.797
74 unit
Jumlah 7. TANAH BELUM DIKEMBANGKAN
Akun ini merupakan tanah mentah dan belum dikembangkan Perusahaan. Tanah belum dikembangkan terletak di Desa Ranca Iyuh Kecamatan Cikupa, Kabupaten Tangerang, di Desa Kadu Agung dan Desa Matagara serta di Desa Margasari, Kecamatan Panongan Cikupa, Kabupaten Tangerang, tanah belum dikembangkan tersebut terletak disekitar wilayah Kawasan Industri Millenium, dan nilai tanah tersebut merupakan harga pembelian / biaya pembebasan yang masih berupa tanah mentah, dengan status kepemilikan tanah berupa Girik (SPH). Dengan saldo tanah belum dikembangkan pada periode dan tahun yang berakhir 30 September 2012 dan 31 Desember 2011 luas tanah masing-masing sama dan tidak ada penambahan untuk pembebasan tanah baru antara lain tanah tanah terletak; i) di Desa Ranca Iyuh seluas 90,56 Ha, ii) di Desa Kadu Agung seluas 67,20 Ha, dan iii) di Desa Matagara seluas 12,71 Ha, serta iv) di Desa Margasari seluas 22,08 Ha, dengan status kepemilikan tanah berupa Girik (SPH). Pada periode laporan keuangan yang berakhir 30 September 2012 untuk tanah di Desa Ranca Iyuh, ada penambahan untuk biaya pembuatan jalan utama lapisan alas beton dan saluran batukali sebesar Rp.506.640.000.
31
PT BUMI CITRA PERMAI, Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM PER 30 SEPTEMBER 2012 Dan Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian ; Per 31 Desember 2011 Untuk Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 30 September 2012 dan 2011 (Dalam Rupiah) 7. TANAH BELUM DIKEMBANGKAN Berikut ini rincian perolehan Tanah belum dikembangkan masing-masing desa dengan luas dan harga perolehan tanah sebgai berikut: 30 September 2012 Luas tanah (Ha) Biaya pembebasan Saldo Awal Desa Ranca Iyuh Desa Kadu Agung Desa Matagara Desa Margasari Surat Perijinan lokasi dan aspek tanah serta PBB Jumlah - Tanah belum dikembangkan
31 Desember 2011 Luas tanah (Ha) Biaya pembebasan
90,56 67,20 12,71 22,08 -
33.277.352.500 47.218.944.000 8.696.006.000 8.286.684.000 22.626.232.610
90,56 67,20 12,71 22,08 -
32.770.712.500 47.218.944.000 8.696.006.000 8.286.684.000 8.978.186.000
192,55
120.105.219.110
192,55
105.950.532.500
Untuk tanah yang belum dikembangkan tidak digunakan sebagai Jaminan fasilitas kredit kepada Bank. 8. UANG MUKA PEMBELIAN TANAH Akun tersebut merupakan pengeluaran Perusahaan untuk pembebasan tanah mentah (Land bank) pada periode dan tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 September 2012 dan 31 Desember 2011, dengan rincian sebagai berikut : 30 September 2012
31 Desember 2011
15.110.886.857 16.200.000.000 31.310.886.857
553.450.000 553.450.000
Entitas Anak ; PT Citra Permai Pesona Desa Taban, Ancol Pasir dan Ranca Buaya
11.536.761.500
-
Jumlah
42.847.648.357
553.450.000
Lokasi tanah dan luas Perusahaan Desa Kaduagung dan Margasari Desa Peusar
Seluruh tanah tersebut telah masih dalam Kawasan Industri Perusahaan. Uang muka pembebasan / pembelian tanah tersebut telah dibayarkan berkisar 50% - 75% dan masih dalam proses pengalihan kepemilikan dari Penjual ke Perusahaan, dan setelah lunas pembayaran akan direklas ke akun tanah belum dikembangkan setelah proses pemindahan hak milik (SPH) dari tanah tersebut diperoleh Perusahaan.
32
PT BUMI CITRA PERMAI, Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM PER 30 SEPTEMBER 2012 Dan Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian ; Per 31 Desember 2011 Untuk Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 30 September 2012 dan 2011 (Dalam Rupiah) 9. UANG MUKA DAN BIAYA BAYAR DIMUKA 30 September 2012
31 Desember 2011
Akun ini terdiri dari : a. Uang muka Uang muka pembelian kendaraan b. Biaya bayar dimuka Asuransi Biaya PUT I (Right Issue)
269.200.000
-
274.604.726 204.836.700
193.832.530 856.029.295
Jumlah - Uang muka dan biaya bayar dimuka
748.641.426
1.049.861.825
Saldo Biaya dibayar dimuka dalam Penawaran saham Umum Terbatas I (PUT I) pada 30 September 2012 dan 31 Desember 2011 merupakan biaya untuk Jasa profesional konsultan dan penunjang lainnya dalam pengajuan PUT 1 (right issue). 10. ASET TETAP Akun ini terdiri dari : 30 September 2012 Biaya perolehan: Perusahaan Pemilikan langsung: Bangunan Peralatan kantor Kendaraan Alat berat Aset Bangunan dalam Pelaksanaan Bangunan kantor pemasaran di Cikupa Entitas Anak ; Pemilikan langsung: Peralatan kantor
1 Januari 2012
Penambahan
Pengurangan
30 September 2012
155.798.100 1.592.515.354 3.565.246.287 7.718.900.300
138.027.000 -
-
155.798.100 1.730.542.354 3.565.246.287 7.718.900.300
-
577.570.000
-
577.570.000
38.452.950
64.316.010
-
102.768.960
13.070.912.991
779.913.010
-
13.850.826.001
Akumulasi penyusutan: Perusahaan Pemilikan langsung: Bangunan Peralatan kantor Kendaraan Alat berat Entitas Anak ; Pemilikan langsung: Peralatan kantor
46.739.431 910.957.695 723.111.622 3.113.025.108
11.684.858 209.676.393 338.207.465 723.646.902
-
58.424.289 1.120.634.088 1.061.319.087 3.836.672.010
15.206.167
11.320.303
-
26.526.470
Jumlah
4.809.040.023
1.294.535.920
-
6.103.575.943
Nilai Buku
8.261.872.968
Jumlah
33
7.747.250.058
PT BUMI CITRA PERMAI, Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM PER 30 SEPTEMBER 2012 Dan Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian ; Per 31 Desember 2011 Untuk Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 30 September 2012 dan 2011 (Dalam Rupiah) 10. ASET TETAP (Lanjutan) 31 Desember 2011 Biaya perolehan: Perusahaan Pemilikan langsung: Bangunan Peralatan kantor Kendaraan Alat berat Entitas Anak (PT MP) Pemilikan langsung: Peralatan kantor Jumlah 31 Desember 2011 Akumulasi penyusutan: Perusahaan Pemilikan langsung: Bangunan Peralatan kantor Kendaraan Alat berat Entitas Anak (PT MP) Pemilikan langsung: Peralatan kantor
1 Januari 2011
Penambahan
Pengurangan
31 Desember 2011
155.798.100 1.027.117.184 4.027.026.853 7.718.900.300
565.398.170 1.328.318.182 -
1.790.098.748 -
155.798.100 1.592.515.354 3.565.246.287 7.718.900.300
38.452.950
-
-
38.452.950
12.967.295.387
1.893.716.352
1.790.098.748
13.070.912.991
1 Januari 2011
Penambahan
Pengurangan
31 Desember 2011
31.159.621 644.917.444 1.120.736.032 2.148.162.572
15.579.810 266.040.251 438.027.184 964.862.536
835.651.594 -
46.739.431 910.957.695 723.111.622 3.113.025.108
5.592.930
9.613.237
-
15.206.167
Jumlah
3.950.568.599
1.694.123.018
835.651.594
4.809.040.023
Nilai Buku
9.016.726.788
8.261.872.968
Seluruh kendaraan dan alat berat telah diasuransikan pada PT. Asuransi Harta Aman Pratama Tbk, PT Asuransi Rama Satria Wibawa, PT Graha Sinar Perkasa, PT Asuransi Tokio Marine Indonesia, PT Asuransi Raksa Pratama, PT. Multi Sukses Cemerlang, PT Asuransi Mitra Maparya, PT Asuransi MSIG Indonesia dan PT Asuransi Reliance Indonesia dengan nilai pertanggungan untuk tahun dan periode dan tahun yang berakhir 30 September 2012 dan 31 Desember 2011 sebesar Rp.3.687.050.000. Pihak Manajemen berkeyakinan jumlah nilai tanggungan tersebut cukup memadai untuk menutupi kemungkinan kerugian yang terjadi. Dan Perusahaan Asuransi tersebut diatas merupakan pihak ketiga (Catatan 9 dan 19). Hak penguasaan bagunan kantor merupakan Hak untuk Melakukan Pengelolaan (HMP) sebagaimana layaknya, dengan "Jangka waktu Pengelolaan" diberikan kepada Perusahaan selama 20 (dua puluh) tahun. Sehubungan Pernyataan Dewan Standar Akuntansi Keuangan (DSAK) Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) mengeluarkan Pencabutan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 11” sehubungan dengan pencabutan PSAK Nomor 39: Akuntansi Kerja Sama Operasi, yang berlaku efektif sejak 1 Januari 2012, Aset kerja sama Operasi untuk Bangunan kantor Jl. Kramat Raya No. 32-34, Senen, Jakarta Pusat, dengan nilai Perolehan pada tahun yang berakhir 31 Desember 2011 sebesar Rp.5.546.796.302 dengan Akumulasi penyusutan sebesar Rp.186.000.374, disajikan pada penyajiannya pada akun "Hak Penguasaan Bangunan Kantor" (Catatan 11, 31b dan 2q, 2u).
34
PT BUMI CITRA PERMAI, Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM PER 30 SEPTEMBER 2012 Dan Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian ; Per 31 Desember 2011 Untuk Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 30 September 2012 dan 2011 (Dalam Rupiah) 10. ASET TETAP (Lanjutan) Pada bulan Maret 2011 Perusahaan mendapat penggantian Klaim dari Asuransi untuk 1 unit kendaraan Kijang Innova V-MT 2007 dengan harga perolehan Rp205.600.000, dan akumulasi penyusutan saat penjualan (Rp.96.375.000), dengan harga penggantian dari Asuransi sebesar Rp.170.800.000, jadi Perusahaan memperoleh keuntungan atas penggatian tersebut sebesar Rp.61.575.000, dan Penjualan Aset tetap lainnya berupa 3 unit kendaraan (Catatan 29). Untuk aset tetap tidak digunakan sebagai Jaminan atas faslitas pinjaman dari Bank (Catatan 20). Berikut ini penjualan Aset tetap untuk kendaraan pada periode / tahun yang berakhir 30 September 2012 dan 31 Desember 2011 (Catatan 29) sebagai berikut ; 30 September 2012
31 Desember 2011
-
1.790.098.748
Harga perolehan kendaraan yang dijual Akumulasi penyusutan kendaraan yang dijual Nilai buku kendaraan yang dijual Harga jual - bersih Jumlah - Kerugian penjualan aset tetap
-
(835.651.594)
-
954.447.154
-
749.433.664
-
(205.013.490)
11. HAK PENGUASAAN BANGUNAN KANTOR Akun ini terdiri dari : 30 September 2012 Harga perolehan Bagunan Kantor Jumlah Akumulasi amortisasi Bagunan Kantor Jumlah Nilai tercatat 31 Desember 2011 Harga perolehan Bagunan Kantor Bangunan kantor dalam pelaksanaan Jumlah
1 Januari 2012
Penambahan
5.546.796.302
294.297.213
5.546.796.302
294.297.213
186.000.374 186.000.374
213.462.875 213.462.875
Pengurangan
30 September 2012 5.841.093.515 -
5.841.093.515
-
399.463.249 399.463.249
5.360.795.928 1 Januari 2011
5.441.630.266 Penambahan
Reklasifikasi
31 Desember 2011
3.045.184.710
789.586.863 1.712.024.729
3.045.184.710
2.501.611.592
-
5.546.796.302
-
186.000.374
-
186.000.374
-
186.000.374
4.757.209.439 (4.757.209.439)
5.546.796.302 -
Akumulasi amortisasi Bagunan Kantor Jumlah Nilai tercatat
3.045.184.710
186.000.374 5.360.795.928
Hak penguasaan bangunan kantor merupakan Hak untuk Melakukan Pengelolaan (HMP) berdasarkan Perjanjian Pembangunan, Pengelolaan dan Penyerahan Kembali Tanah, Bangunan dan Fasilitas Penunjang (BOT) antara Perusahaan dengan Ny. Henny Halim, selaku pemilik sebidang tanah seluas 226 m² , Sertifikat Hak Milik (SHM) No.427 tanggal 16 Januari 2002 dan Surat Ukur No. 14/2001 tanggal 26 November 2001 yang terletak di Jalan Kramat I No.1, Kelurahan Kwitang, Kecamatan Senen, Jakarta Pusat (Catatan 10 dan 2q dan 2u), dengan perjanjian lihat Catatan 31b.
35
PT BUMI CITRA PERMAI, Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM PER 30 SEPTEMBER 2012 Dan Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian ; Per 31 Desember 2011 Untuk Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 30 September 2012 dan 2011 (Dalam Rupiah) 12. ASET TIDAK LANCAR LAINNYA
Akun ini terdiri dari ; Perusahaan Uang jaminan Entitas Anak PT Millennium Power Uang jaminan PT Milwater Pratama Mandiri Pekerjaan Dalam Pelaksanaan (WTP) Biaya pendirian dan perijinan - pra operasional PT Citra Permai Pesona Biaya pra-operasi (Perijinan / Akta) Jumlah - aset tidak lancar lainnya
30 September 2012
31 Desember 2011
22.833.000
7.803.000
4.000.000
4.000.000
7.533.580.455 2.000.000.000
202.092.000 2.000.000.000
10.000.000
10.000.000
9.570.413.455
2.223.895.000
Untuk aset tidak lancar lainnya Entitas anak (PT Milwater Pratama Mandiri) sebesar Rp7.533.580.455 merupakan Pekerjaan Pembangunan Water Treatment Processing (WTP) dan Pemasangan dan Pengadaan Instalasi Pipa Air dan Pembangunan terbebut masih dalam penyelesaian (In-Progress) , dan sebesar Rp2.000.000.000 merupakan biaya perijinan usaha / sertikasi dan keperluan lainnya dalam pra-operasional.
13. UTANG USAHA 30 September 2012
31 Desember 2011
954.267.306 884.688.750 111.119.250 522.020.200 359.305.897 262.399.999 110.000.000 88.311.300 5.076.050 16.500.000 145.073.167
1.012.893.891 143.806.600 145.281.500 90.508.000 147.200.640 126.984.000 30.709.575 400.881.931
3.458.761.919
2.098.266.137
Akun ini merupakan utang usaha kepada : Perusahaan Pihak ketiga ; PT Setia Konindo Pratama PT. Nindo Global Nusantara PT Medco Sarana Kalibaru PT Nindo Mitra Makmur PT. Maya Mitra Sejati PT Global Artha Borneo PT Permata Sinergi Abadi PT Tirta Interior PT Mustika Perdana Abadi Law Offices Anra & Partners PT Duta Hita Jaya PT Andalan Panca Mandiri PT Mora Quatro Multimedia Lain-lain Jumlah - Utang usaha Perusahaan
36
PT BUMI CITRA PERMAI, Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM PER 30 SEPTEMBER 2012 Dan Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian ; Per 31 Desember 2011 Untuk Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 30 September 2012 dan 2011 (Dalam Rupiah) 13. UTANG USAHA (Lanjutan) 30 September 2012
31 Desember 2011
Jumlah - Utang usaha Perusahaan Entitas Anak (PT MPM) Pihak berelasi ; PT Setia Konindo Pratama Pihak ketiga ; PT Imajhi Dinakarya
3.458.761.919
2.098.266.137
18.704.000
-
709.000.000 727.704.000
-
Jumlah - utang usaha
4.186.465.919
2.098.266.137
Akun utang usaha merupakan utang atas pembangunan sarana jalan dan saluran serta pembangunan gudang dan ruko kepada Subkontraktor dan supplier lainnya sebagai pihak ketiga dan utang usaha untuk keperluan kantor. 14. UTANG LAIN-LAIN Akun ini terdiri dari : a. Dana titipan PT Tiga Delapan Sentosa PT Power Steel Indonesia Tn. Zhao Chun Hui PT. Nindo Global Nusantara Titipan untuk pemesanan(Booking fee) Lain-lain Jumlah b. Uang Jaminan (deposit) Perusahaan Jaminan Sub-kontraktor Kawasan Industri Millennium PT Indo Asia Tirta Manunggal PT Pilar Teguh Utama PT Indonesia Stanley Electric PT Sriwijaya Sukses Sejahtera Lain-lain Entitas anak ; PT MPM Jaminan Pelanggan penyambungan pipa air Jumlah Jumlah - Utang lain-lain dan uang jaminan
30 September 2012
31 Desember 2011
193.841.454 7.537.896 183.000.000 100.000.000 2.456.274.193 252.068.355
688.400.000 7.537.896 183.000.000 550.720.000 2.359.280
3.192.721.898
1.432.017.176
76.000.000 7.000.000 7.000.000 5.000.000 41.450.000
30.000.000 7.000.000 7.000.000 5.000.000 5.000.000 33.200.000
81.000.000
-
217.450.000
87.200.000
3.410.171.898
1.519.217.176
Dana titipan sebagian besar (mayoritas) merupakan titipan yang diterima dari pelanggan yang sampai dengan tanggal laporan posisi keuangan belum dilakukan Perjanjian Pengikatan Jual Beli (PPJB). Utang uang jaminan / deposit merupakan uang jaminan yang Perusahaan terima dari pihak sub-kontraktor dan tenant yang ada di kawasan industri.
37
PT BUMI CITRA PERMAI, Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM PER 30 SEPTEMBER 2012 Dan Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian ; Per 31 Desember 2011 Untuk Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 30 September 2012 dan 2011 (Dalam Rupiah) 15. UTANG PIHAK HUBUNGAN BERELASI
Akun ini merupakan merupakan utang kepada pihak berelasi Perusahaan PT Bumi Citra Investindo Entitas Anak ; PT MPM PT Setia Pratama Konindo Benny Ponto
30 September 2012
31 Desember 2011
11.369.528.724
-
1.420.247.080 436.582.360 13.226.358.164
Jumlah
-
Utang pihak berelasi pada 30 September 2012 kepada PT Bumi Citra Investindo, merupakan pinjaman jangka pendek untuk pembayaran uang muka pembebasan tanah di lokasi Kawasan Tigaraksa-Cikupa, dan biaya pembangunan infrastruktur (Catatan 30 dan 35a).
16. PERPAJAKAN
Akun ini terdiri dari : a. Pajak dibayar dimuka Perusahaan Pajak Penghasilan final atas Pengalihan hak tanah dan bangunan (PHATB) Pajak Penghasilan final pasal 4 ayat 2 Entitas Anak Pajak Pertambahan Nilai Jumlah - pajak dibayar dimuka b. Utang Pajak Perusahaan Pajak Pertambahan Nilai Pajak Penghasilan pasal 21 Pajak Penghasilan pasal 23 Pajak Penghasilan pasal 4 (2) jasa kontruksi Pajak Penghasilan non final (PPh psl 29) Pajak Penghasilan pasal 25 Pajak Penghasilan final atas Pengalihan hak tanah dan bangunan (PHATB) Entitas Anak Pajak Penghasilan pasal 21 Pajak Penghasilan pasal 23 Pajak Penghasilan final pasal 4 ayat 2 jasa konstruksi Jumlah - utang pajak
38
30 September 2012
31 Desember 2011
2.952.088.003 3.000.000
577.496.751 -
607.585.963
3.000.000
3.562.673.966
580.496.751
1.986.453.876 42.130.562 17.128.393 48.261.587
271.198.876 214.156.844 12.120.513 76.080.297
160.536.601 394.817.500
1.422.923 19.594.400 47.600.050
719.700 3.431.477 15.739.049
250.000 -
2.669.218.745
642.423.903
PT BUMI CITRA PERMAI, Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM PER 30 SEPTEMBER 2012 Dan Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian ; Per 31 Desember 2011 Untuk Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 30 September 2012 dan 2011 (Dalam Rupiah) 16. PERPAJAKAN Pajak dibayar dimuka untuk Pajak PPh final PHATB, merupakan setoran atas pencatatan penerimaan / penerimaan sebagai Uang muka penjualan dan belum dicatat sebagai penjualan / pengalihan tanah kapling siap bangun (kasiba) dan penjualan bangunan dalam tahun berjalan (Catatan 18). c. Pajak Kini Rekonsiliasi antara Laba konsolidasian sebelum taksiran pajak penghasilan dengan taksiran laba menurut fiskal untuk periode Sembilan bulan yang berakhir 30 September 2012 dan 30 September 2011, dan tahun yang berakhir 31 Desember 2011, adalah sebagai berikut : 30 September 2012 31 Desember 2011 30 September 2011 (sembilan bulan) Laba konsolidasi sebelum Pajak penghasilan (komersial) Laba Perusahaan sebelum pajak penghasilan atas pendapatan final
(satu tahun)
(sembilan bulan)
12.993.408.695
5.409.564.552
1.815.480.570
(12.384.311.097)
(4.659.786.147)
(1.296.495.240)
Taksiran Laba konsolidasian sebelum Pajak atas penghasilan non final Bagian kerugian Entitas Anak
609.097.597
749.778.405
518.985.330
207.786.250
69.660.254
37.000.195
Taksiran Laba sebelum Pajak atas penghasilan non final Koreksi fiskal non final : Beda tetap : Beban jamuan Sumbangan Beban pajak Beban lain-lain
816.883.847
819.438.659
555.985.525
8.677.285 19.681.828 10.815.791 2.863.544
4.765.756 6.256.877 180.177.144 3.182.375
42.038.448
194.382.153
16.545.813 5.977.769 9.553.207 1.862.974 33.939.764
Taksiran Penghasilan kena pajak non final
858.922.295
1.013.820.812
589.925.289
Taksiran Pajak penghasilan non final
214.730.570
253.455.200
138.778.570
Jumlah koreksi fiskal
39
PT BUMI CITRA PERMAI, Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM PER 30 SEPTEMBER 2012 Dan Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian ; Per 31 Desember 2011 Untuk Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 30 September 2012 dan 2011 (Dalam Rupiah) 16. PERPAJAKAN (Lanjutan) 30 September 2012 (sembilan bulan)
31 Desember 2011 (satu tahun)
30 September 2011 (sembilan bulan)
214.730.570
253.455.200
138.778.570
(39.188.800) (11.501.166)
(235.133.600) (13.990.781)
(97.972.800) (9.422.601)
(3.504.003)
(2.907.896)
(1.058.415)
Jumlah - kredit pajak
(54.193.969)
(252.032.277)
(108.453.816)
Taksiran - Kurang / (Lebih) bayar Pajak penghasilan non final
160.536.601
1.422.923
30.324.754
64.382.986.481
55.368.904.547
38.939.836.365
Taksiran Pajak penghasilan non final (lanjutan) Kredit pajak non final : Setoran masa PPh pasal 25 Potongan PPh pasal 23 (Potongan pajak jasa pemeliharaan lingkungan) Potongan PPh pasal 22
Taksiran Penghasilan final (Catatan 26) Taksiran Pajak penghasilan final PHATB Kredit pajak: Setoran Pajak PPh final atas PHATB
3.219.149.324
2.768.445.227
1.946.991.818
(2.824.331.824)
(2.720.845.177)
(1.109.999.318)
Jumlah kredit pajak
(2.824.331.824)
(2.720.845.177)
(1.109.999.318)
Jumlah Kurang bayar Pajak penghasilan final atas PHATB
394.817.500
47.600.050
836.992.500
e. Perubahan Peraturan Perpajakan Untuk perhitungan Pajak penghasilan pada tahun buku 2009, sesuai Peraturan Pemerintah No. 71 Tahun 2008 (PP No. 71/2008) tertanggal 4 November 2008 tentang “Perubahan ketiga atas Peraturan Pemerintah No. 48 Tahun 1984 tentang Pembayaran Pajak Penghasilan atas Penghasilan dari Pengalihan Hak atas Tanah dan/atau Bangunan”. Peraturan ini mengatur wajib pajak yang melakukan transaksi pengalihan hak atas tanah dan/atau bangunan, pembayaran pajak penghasilan bersifat final sebesar 5% dari jumlah bruto nilai pengalihan hak atas tanah dan/atau bangunan, Peraturan Pemerintah ini berlaku efektif sejak 1 Januari 2009. Pada tanggal 4 November 2008, Presiden Republik Indonesia dan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia menandatangani Peraturan Pemerintah No. 71 Tahun 2008 (PP No. 71/2008) tentang “Perubahan Ketiga atas Peraturan Pemerintah No. 48 Tahun 1984 tentang Pembayaran Pajak Penghasilan atas Penghasilan dari Pengalihan Hak atas Tanah dan/atau Bangunan”. Peraturan ini mengatur wajib pajak yang melakukan transaksi pengalihan hak atas tanah dan/atau bangunan, pembayaran pajak penghasilan bersifat final sebesar 5% dari jumlah bruto nilai pengalihan hak atas tanah dan/atau bangunan, kecuali atas pengalihan hak atas Rumah Sederhana dan Rumah Susun Sederhana yang dilakukan oleh wajib pajak yang usaha pokoknya melakukan pengalihan hak atas tanah dan/atau bangunan dikenakan pajak penghasilan sebesar 1% dari jumlah bruto nilai pengalihan. Peraturan Pemerintah ini berlaku efektif sejak 1 Januari 2009. Perubahan tarif pajak penghasilan badan non final dari sebelumnya menggunakan tarif pajak bertingkat menjadi tarif tunggal yaitu 28% untuk tahun fiskal 2009 dan 25% untuk tahun fiskal 2010 dan seterusnya.
40
PT BUMI CITRA PERMAI, Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM PER 30 SEPTEMBER 2012 Dan Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian ; Per 31 Desember 2011 Untuk Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 30 September 2012 dan 2011 (Dalam Rupiah) 17. BIAYA MASIH HARUS DIBAYAR 30 September 2012
31 Desember 2011
Akun ini terdiri dari : Perusahaan Gaji, bonus dan tunjangan karyawan Entitas anak Jasa profesional
4.296.095.012
2.389.734.493
48.600.000
-
Jumlah - biaya masih harus dibayar
4.344.695.012
2.389.734.493
Akun saldo utang atas komisi dan bonus penjualan yang belum dibayar untuk periode dan tahun yang berakhir 30 September 2012 dan 31 Desember 2011 diatas merupakan hutang atas bonus / komisi penjualan yang belum dibayarkan (Catatan 28). 18. UANG MUKA PENJUALAN
Akun ini terdiri dari : Perusahaan Uang muka penjualan Kasiba PT. Sumber Cipta Logam Jaya Makmur PT Tanesha Wahanamas (Bp. Sen Siong) PT. Unicitra Kuartama Lestari Imam Salim Suharman Salim PT Matahari Sukses Sejahtra PT Raja Top Food PT. Magna Indonesia PT Shinwoo Masjaya David Sukri PT Bumi Putra Resources PT Karya Silix Indonesia PT Golden Westindo Antajaya Hendy PT Super Delapan Delapan PT Makmur Langgeng Abadi PT Jiutama Baja Perkasa (Henky) PT Pratama Prima Cipta (Hardy) PT Putra Cipta Karindomas PT. Mega Abadi Plastindo Herman Kamarudin Jumlah - uang muka penjualan Kasiba
41
30 September 2012
31 Desember 2011
5.628.000.000 3.510.000.000 3.870.074.362 2.691.842.907 7.659.375.000 6.331.500.000 5.020.000.000 3.571.200.000 4.000.000.000 1.833.320.000 1.911.131.113 1.909.750.000 1.657.500.000 1.933.417.275 510.000.000 1.227.062.500 1.666.660.000 1.491.561.900 3.203.125.000 600.000.000
1.640.800.000 1.416.855.556 1.226.000.000 -
60.225.520.057
4.283.655.556
-
PT BUMI CITRA PERMAI, Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM PER 30 SEPTEMBER 2012 Dan Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian ; Per 31 Desember 2011 Untuk Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 30 September 2012 dan 2011 (Dalam Rupiah) 18. UANG MUKA PENJUALAN 30 September 2012
31 Desember 2011
1.122.455.883 1.094.756.034 1.234.311.000 1.221.220.000 657.423.000 445.536.000
2.860.616.970 1.176.816.060 528.856.362 438.109.091 346.749.000 367.146.000 325.777.455 282.443.636 -
473.416.668
583.437.000 -
6.249.118.585
6.909.951.574
66.474.638.642
11.193.607.130
Uang muka penjualan Bangunan Gudang Perusahaan PT YKL Indonesia PT Sahabat Sukses Plastik Suyatno PT Anantha Berkat Jaya Sukari So Sun Hie Rudi Tjahyadi Gunawan Ibu Lian Lie Ba PT Anantha Berkat Jaya PT Best Crusher Sentralindo PT Garuda Inko (Mr. Seong Jin Hwan) Esih Sukaesih Nasran Andreas Uang muka penjualan Bangunan Rumah toko (Ruko) PT Midplast Tritunggal Perkasa Suroto ST Jumlah - uang muka Gudang dan Ruko Entitas anak ; PT MPM Uang muka Pelanggan penyambungan pipa air
138.113.780
Jumlah - uang muka penjualan
66.612.752.422
11.193.607.130
Akun ini merupakan penerimaan uang muka pembelian Tanah kavling siap bangun (Kasiba) dan Bangunan gudang dari pelanggan yang sampai tanggal laporan keuangan proses penjualan yang belum selesai. Perusahaan akan melaporkan uang muka penjualan setelah diselesaikannya perikatan jual beli (AJB) dan pelanggan telah menyelesaikan pembayaran liabilitas Pajak Pertambahan Nilai (PPN) sebesar 10% dari nilai cicilan / uang muka yang telah diterima dan liabilitas atas Pajak final PAHTB (Catatan 16), serta Perusahaan telah mengalihkan risiko dan manfaat kepemilikan unit bangunan kepada pembeli setelah transaksi penjualan dan Perusahaan tidak lagi berliabilitas atau terlibat secara signifikan dengan unit bangunan tersebut atau Proses pengembangan tanah telah selesai sehingga Perusahaan tidak berliabilitas lagi untuk menyelesaikan kavling tanah tersebut (Catatan 26).
42
PT BUMI CITRA PERMAI, Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM PER 30 SEPTEMBER 2012 Dan Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian ; Per 31 Desember 2011 Untuk Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 30 September 2012 dan 2011 (Dalam Rupiah) 18. UANG MUKA PENJUALAN Berikut ini persentase jumlah uang muka penjualan yang telah diterima dari harga jual, sebagai berikut : 30 September 2012
31 Desember 2011
9.138.000.000 24.012.978.388 27.074.541.669
4.283.655.556
2.690.628.585 3.558.490.000
3.972.910.332 2.937.041.242
138.113.780
-
66.612.752.422
11.193.607.130
30 September 2012
31 Desember 2011
Akun ini merupakan utang cicilan kendaraan dan alat berat kepada ; PT BTMU-BRI Finance PT ORIX Indonesia Finance PT Balimor Finance
151.547.410 54.864.000 631.214.000
322.043.410 109.728.000 972.462.500
Jumlah Bunga cicilan
837.625.410 (58.042.262)
1.404.233.910 (149.215.771)
779.583.148 (608.282.694)
1.255.018.139 (643.605.682)
171.300.454
611.412.457
Perusahaan Kasiba : 100% 50% - 99% 20% - 49% Bangunan - Gudang dan Rumah toko 50% - 99% 20% - 49% Entitas anak ; PT MPM Uang muka Pelanggan penyambungan pipa air 100% Jumlah 19. UTANG CICILAN / PEMBELIAN ASET TETAP
Nilai tunai - Liabilitas (utang) Bagian utang jatuh tempo dalam satu tahun Jumlah - Utang jangka panjang
Akun ini merupakan utang pembelian kendaraan (utang cicilan) untuk keperluan operasional usaha. Jangka waktu kredit (utang cicilan) dengan jangka waktu cicilan masing-masing selama 3 (tiga) tahun atau 36 (tiga puluh enam) bulan. Utang cicilan pada PT Bumiputera-BOT Finance jatuh tempo bulan Oktober 2011, dan PT Tiga Berlian Auto Finance jatuh tempo bulan Oktober 2011. Pada tahun 2010 tambahan utang pembelian 2 unit kendaraan pada PT BTMU-BRI Finance dan PT Orix Indonesia Finance untuk jangka waktu cicilan 36 bulan dan berakhir masing-masing pada bulan Mei 2013 dan Juni 2013, dan penambahan pembelian utang cicilan pada Desember 2010 dan tahun 2011 sebanyak 4 unit kendaraan pada PT Balimor Finance untuk 4 unit kendaraan masingmasing dengan jangka waktu 36 bulan dan berakhir bulan November 2013, Januari 2014, April 2014 dan Mei 2014 (Catatan 10 dan 29).
43
PT BUMI CITRA PERMAI, Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM PER 30 SEPTEMBER 2012 Dan Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian ; Per 31 Desember 2011 Untuk Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 30 September 2012 dan 2011 (Dalam Rupiah) 20. UTANG BANK
Akun ini merupakan fasilitas kredit dari : PT Bank Capital Indonesia, Tbk, terdiri dari fasilitas ; Utang Jangka pendek ; Pinjaman Rekening koran (PRK) Pinjaman Fasilitas P. Askep Jumlah - utang bank jangka pendek Utang bank jangka panjang terdiri ; PT Bank Capital Indonesia, Tbk, merupakan fasilitas ; Pinjaman Angsuran Berjangka PT Bank Central Asia, Tbk., merupakan fasilitas ; Kredit Investasi Pembangunan Gudang Jumlah - utang bank Bagian utang jatuh tempo dalam satu tahun Pinjaman Angsuran Berjangka Kredit Investasi Pembangunan Gudang Jumlah - utang bank jangka panjang, bagian jatuh tempo dalam satu tahun Jumlah - utang bank jangka panjang
30 September 2012
31 Desember 2011
474.291.277 12.500.000.000 12.974.291.277
471.094.690 12.500.000.000 12.971.094.690
945.995.419
1.746.400.603
9.955.738.706
18.000.000.000
10.901.734.125
19.746.400.603
23.876.025.402
32.717.495.293
(945.995.419) (4.778.754.579)
(1.098.531.793) (4.800.000.000)
(5.724.749.998)
(5.898.531.793)
5.176.984.127
13.847.868.810
Fasilitas kredit dari PT Bank Capital Indonesia, Tbk Perseroan telah mendapatkan fasilitas kredit / pinjaman dari PT Bank Capital Indonesia Tbk sesuai Surat Persetujuan Fasilitas Kredit PT. Bank Capital Indonesia Tbk No. 004/MKT-KP/I/2006 tanggal 6 Januari 2006, dan Perusahaan telah mendapat tambahan Fasilitas Pinjaman Aksep menjadi Rp.12.500.000.000, sesuai Surat Persetujuan Penambahan Jaminan No. 189A/MKT/KP/VII/2009 tanggal 31 Juli 2009,serta Surat Persetujuan Perpanjangan Fasilitas 026/MKT/KP/I/2010 tanggal 18 Januari 2010, dan Addendum Perpanjangan Perjanjian Pemberian Fasilitas Perbankan No. 004/PA-P/BCI/KP/I/2010 untuk Fasilitas Pinjaman Aksep (PA) dan No.003/PRK-P/BCI-KP/I/2010 untuk Fasilitas PRK dari PT Bank Capital Indonesia, Tbk. Atas Fasilitas Pinjaman yang telah diterima Perusahaan secara keseluruhan dari PT Bank Capital Indonesia, Tbk., terakhir berdasarkan Surat Persetujuan Perpanjangan Fasilitas Kredit No. 005/MKT/KP/I/2011 tanggal 17 Januari 2011, dan Surat Persetujuan Penukaran Jaminan No. 006/MKT/KP/I/2011 tanggal 24 Januari 2011, serta Addendum Perjanjian Pemberian Fasilitas Perbankan No. 011/ADD/BCI-KP/I/2011 tanggal 25 Januari 2011, maksud dan tujuan penggunaan fasilitas kredit yang diberikan untuk "Perputaran Modal Kerja", dengan syarat dan ketentuan sebagai berikut : Sesuai surat No. 004/MKT/KP/I/2012 tanggal 17 Januari 2012 dari PT Bank Capital Indonesia, Tbk., telah menyetujui untuk Perpanjangan Fasilitas Pinjaman dengan syarat-syarat dan ketentuan sebagai berikut ; a. Fasilitas perpanjangan kredit Tingkat suku bunga Provisi Jangka waktu fasilitas
: - Pinjaman Aksep sebesaRp.12.500.000.000 (dua belas milyar lima ratus juta Rupiah), - Pinjaman Rekening Koran (PRK) dengan Plafon Rp.500.000.000 (lima ratus juta Rph). : 15% / p.a (floating) : 1% / p.a : 1 (satu) tahun, terhitung 19 Januari 2012 sampai 19 Januari 2013
44
PT BUMI CITRA PERMAI, Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM PER 30 SEPTEMBER 2012 Dan Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian ; Per 31 Desember 2011 Untuk Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 30 September 2012 dan 2011 (Dalam Rupiah) 20. UTANG BANK (Lanjutan) Jaminan / Agunan kredit dan penggantian jaminan ; i. Tanah dan Bangunan (LT 176m² / LB 346m²) SHGB No.7560 (berakhir hak 18 Maret 2027) a/n Lim Victory Halim, terletak di Jl. Walet Indah V Blok O-6 No.9, Pantai Indah Kapuk, Jakarta Utara, ii. Tanah dan Bangunan Kantor (309m² / 1.236m²) terletak di Jl. Kramat Raya No.4-6, Kelurahan Kwitang, Kecamatan Senen, Jakarta Pusat SHGB No.603, 605/Kwitang a/n. PT Millenium Danatama Sekuritas. iii. Tanah dan Bangunan (226m2 / 600m2) di Jl. Kramat I No. 1 Kelurahan Kwitang, Kecamatan Senen, Jakarta Pusat SHM No. 427/Kwitang a/n. Henny Halim. iv. Tanah dan Bangunan (261 m2 / 200 m2) di Jl. Mustika Raya Blok S Kav. 420 No. 10, Kelurahan Rawamangun, Kecamatan Pulogadung, Jakarta Timur. SHM No. 1541/Rawamangun a/n. Josefita Fietje Sumaraw. v. Tanah kosong (61.275m²), SHGB No.126 (berakhir hak 9 Oktober 2014) a/n PT Saptausaha Gemilang Indah, terletak di Jln. Desa RT.001/09, Pakansari, Kecamatan Cibinong, kab. Bogor - Jawa Barat. b. Penambahan fasilitas Pinjaman Angsuran Berjangka (PAB) sesuai Surat Persetujuan Penambahan Fasilitas Kredit No. 154/MKT/KP/VI/2010 tanggal 14 Juni 2010, dengan Addendum Perjanjian Pemberian Fasilitas Pinjaman Perbankan No. 058/ADD/BCI-KP/VI/2010 tanggal 18 Juni 2010. Jenis fasilitas Jumlah fasilitas Tingkat suku bunga Provisi Jangka waktu kredit
: : : : :
Pinjaman Angsuran Berjangka Rp.3.000.000.000 (tiga milyar Rupiah) 22% p.a 2,5 % flat 36 bulan / 3 tahun terhitung sejak 21 Juni 2010 sampai 21 Juni 2013
Berdasarkan Surat dari PT Bank Capital Indonesia, Tbk., Perihal; Persetujuan untuk Pinjaman di Bank lain dan Aksi Korporasi (Negative convenan) No. 169/MKT/KP/XI/11 tanggal 8 November 2011, atas persetujuan melakukan Aksi Korporasi (Right Issue) maka Pihak Bank memberikan pembatasan-pembatasan sebagai berikut : a. Mendapatkan Pinjaman dari pihak lain atau meminjamkan uang kepada pihak lain maupun yang jumlahnya melampaui Financial Ratio (DER = 1 : 1) dan Tearing minimal = 1, atau melakukan pembayaran utang sebelum jatuh tempo, b. Mengadakan RUPS dengan acara merubah Anggaran Dasar Perusahaan, Permodalan, Susunan Direksi, Komisaris dan Pemegang saham, c. Mengadakan investasi baru atau penyertaan pada suatu usaha. Fasilitas kredit dari PT Bank Central Asia, Tbk Pada tanggal 7 Oktober 2011 Perusahaan mendapat fasilitas pinjaman / kredit dari PT Bank Central Asia, Tbk., sesuai Surat Persetujuan Pemberian Fasilitas Kredit No. 003-0673-2011-000, tertanggal 7 Oktober 2011, dengan syarat dan ketentuan sebagai berikut: -
Jenis kredit Plafon Kredit Jangka waktu kredit Tingkat Suku bunga dan provisi kredit Penggunaan Dana fasilitas kredit
- Jaminan kredit
: : : : :
Fasilitas Kredit Investasi, Rp.18.000.000.000 (Delapan belas milyar Rupiah), 1 (satu) tahun terhitung tanggal 7 Oktober 2011 s/d 7 Oktober 2014, Suku bunga 11% p.a (per tahun) dan provisi kredit 1% saat pencairan kredit, Untuk Pembangunan 32 unit Gudang di Blok E2, termasuk pekerjaan pengerasan dan Cor beton Jalan Millenium 2A.
: Sebidang tanah kosong yang terletak di Jl. Millenium 2A, Blok E2, dengan luar tanah 22.611 m², dengan Sertifikat Hak Guna Bangunan No. 0015 / Peusar, Desa Peusar, Kecamatan Panongan, Kabupaten Tangerang (Catatan 35b).
45
PT BUMI CITRA PERMAI, Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM PER 30 SEPTEMBER 2012 Dan Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian ; Per 31 Desember 2011 Untuk Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 30 September 2012 dan 2011 (Dalam Rupiah) 21. LIABILITAS IMBALAN KERJA
Perhitungan Imbalan pasca kerja antara lain : a. Beban imbalan pasca kerja yang diakui di laporan laba rugi adalah: Biaya jasa kini Biaya bunga Kerugian aktuaria bersih yang diakui Jumlah b. Liabilitas imbalan kerja di laporan posisi keuangan adalah sebagai berikut: Nilai kini liabilitas imbalan kerja Biaya jasa lalu yang belum diakui
30 September 2012
31 Desember 2011
411.673.926 166.577.983 202.442.560
722.516.890 262.747.704 28.761.148
780.694.469
1.014.025.742
5.613.580.975 (2.140.051.991)
4.804.409.289 (2.111.574.774)
3.473.528.984
2.692.834.515
c. Mutasi Liabilitas bersih di laporan pisisi keuangan adalah sebagai berikut: Saldo awal Beban tahun berjalan (Catatan 26) Pembayaran tahun berjalan
2.692.834.515 780.694.469 -
1.725.094.973 1.014.025.742 (46.286.200)
Saldo akhir - Liabilitas imbalan kerja
3.473.528.984
2.692.834.515
Liabilitas - bersih
Perusahaan telah menyelenggarakan program pensiun manfaat pasti untuk seluruh karyawan tetap, uang penghargaan masa kerja dan ganti kerugian dalam hal terjadi pemutusan hubungan kerja. Perhitungan dilakukan berdasarkan Undang-undang Tenaga Kerja No.13 tahun 2003 tanggal 25 Maret 2003. Tidak ada pendanaan khusus yang disisihkan sehubungan dengan imbalan pasti pasca-kerja tersebut. Jumlah beban imbalan kerja Perusahaan yang diakui dalam laporan laba rugi dan Liabilitas imbalan kerja yang disajikan dalam laporan posisi keuangan pada tanggal-tanggal tersebut ditentukan dan dihitung oleh Aktuaris independen yaitu PT Prima Bhaksana Lestari, dengan menggunakan asumsi-asumsi sebagai berikut ;
Tingkat diskonto Tingkat kenaikan gaji Usia pensiun Tabel Mortalita
30 September 2012
31 Desember 2011
6,59% 10,00% 55 Tahun CSO-1958
6,62% 10,00% 55 Tahun CSO-1958
Jumlah karyawan Perusahaan pada periode dan tahun yang berakhir tanggal 30 September 2012 dan 31 Desember 2011, yang berhak atas Imbalan pasca kerja tersebut dengan jumlah karyawan masing-masing sebanyak 91 orang dan 79 orang (Catatan 28).
46
PT BUMI CITRA PERMAI, Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM PER 30 SEPTEMBER 2012 Dan Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian ; Per 31 Desember 2011 Untuk Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 30 September 2012 dan 2011 (Dalam Rupiah) 22. MODAL SAHAM Berdasarkan Daftar Pemegang Saham Perseroan yang dikelola/dicatat oleh Badan Administrasi Efek Perseroan PT Adimitra Transferindo, berkedudukan di Jakarta, dengan susunan pemegang saham Perseroan, dalam hal ini pemegang saham dengan kepemilikan diatas 5% (lima persen) serta masyarakat dengan kepemilikan di bawah 5% pada tanggal 30 Desember 2011 (Catatan 23) : Komposisi pemegang saham, jumlah dan nilai saham yang ditempatkan dan disetor penuh pada periode yang berakhir 30 September 2012, sebagai berikut : Jumlah Saham
Pemegang Saham PT Bumi Citra Investindo Heru Hidayat Masyarakat Jumlah
Persentase Pemilikan (%)
Jumlah (Rupiah)
749.750.000 87.929.000 591.320.025
52,47% 6,15% 41,38%
74.975.000.000 8.792.900.000 59.132.002.500
1.428.999.025
100,00%
142.899.902.500
Komposisi pemegang saham, jumlah dan nilai saham yang ditempatkan dan disetor penuh pada tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2011, sebagai berikut : Jumlah Saham
Pemegang Saham PT Bumi Citra Investindo Heru Hidayat Masyarakat Jumlah
Persentase Pemilikan (%)
Jumlah (Rupiah)
749.750.000 87.929.000 591.256.000
52,47% 6,15% 41,38%
74.975.000.000 8.792.900.000 59.125.600.000
1.428.935.000
100,00%
142.893.500.000
23. WARAN Bersamaan dengan Penawaran Umum Perdana Saham biasa kepada masyarakat, Perusahaan memberikan secara cuma-cuma Waran seri I sebanyak 245.000.000 (dua ratus empat puluh lima juta) lembar waran, dimana untuk setiap lembar waran dapat ditukar dengan satu lembar saham biasa pada harga Rp.110 per saham, dengan nominal Rp.100 per lembar untuk pelaksanaan Waran seri I mulai tanggal 11 Juni 2010 sampai 10 Desember 2012, sampai periode dan tahun yang berakhir tanggal 30 September 2012 dan 31 Desember 2011 jumlah saham Waran seri I yang telah dikonversikan sebanyak 228.999.025 dan 228.935.000 lembar, dan sampai tanggal 31 Desember 2011 jumlah saham Waran seri I yang telah dikonversi sebanyak 1.064.000 lembar (Catatan 22). Exercise atas Waran seri I sampai tanggal-tanggal 30 September 2012 dan 31 Desember 2011 yang belum ditempatkan sebanyak 16.000.975 lembar saham dan 16.067.500 lembar saham.
47
PT BUMI CITRA PERMAI, Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM PER 30 SEPTEMBER 2012 Dan Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian ; Per 31 Desember 2011 Untuk Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 30 September 2012 dan 2011 (Dalam Rupiah) 24. AGIO SAHAM
Akun ini terdiri dari Agio saham Penawaran saham perdana Agio saham pelaksanaan Excersice Waran Seri I Dikurangi ; Biaya emisi Biaya emisi pelaksanaan penawaran saham perdana Jumlah - Bersih Agio saham
30 September 2012
31 Desember 2011
5.000.000.000
5.000.000.000
2.289.550.250
2.289.350.000
7.289.550.250
7.289.350.000
(2.459.048.733)
(2.459.048.733)
4.830.501.517
4.830.301.267
31 Desember 2011 (satu tahun)
30 September 2011 (sembilan bulan)
25. LABA BERSIH PERSAHAM Berikut adalah perhitungan laba per saham dasar dan dilusian sebagai berikut : 30 September 2012 (sembilan bulan) Laba-bersih tahun berjalan pemegang saham Entitas induk
9.614.056.330
2.393.625.728
(269.919.816)
Lembar saham : Rata-rata tertimbang saham beredar Untuk perhitungan LPS dasar
1.428.963.939
1.242.792.570
1.201.064.000
160.903.399
160.903.399
112.493.308
1.589.867.338
1.403.695.969
1.313.557.308
6,73 6,05
1,93 1,71
(0,22) (0,21)
30 September 2012 (sembilan bulan)
30 September 2011 (sembilan bulan)
24.915.420.981 39.467.565.500
12.421.136.365 26.518.700.000
64.382.986.481
38.939.836.365
Ditambah : Asumsi pelaksanaan waran Jumlah ekuivalen saham Laba persaham dasar Laba persaham dilusian 26. PENJUALAN
Akun ini terdiri dari : Pihak ketiga Tanah (Kavling siap bangun) Bangunan (Gudang dan Ruko) Jumlah - penjualan
Rincian unit (luas) penjualan Tanah siap bangun (Kasiba) dan Bangunan gudang dan rumah toko (ruko) sebagai berikut : Tanah Luas tanah kasiba dan bangunan (M²) Bangunan (Gudang, Ruko dan rumah RSS) Luas bangunan Gudang dan Ruko (m²) Luas bangunan Rumah RSS jual ke karyawan (m²) 48
55.765
42.678
10.334 -
8.546 -
PT BUMI CITRA PERMAI, Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM PER 30 SEPTEMBER 2012 Dan Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian ; Per 31 Desember 2011 Untuk Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 30 September 2012 dan 2011 (Dalam Rupiah) 26. PENJUALAN (Lanjutan) Luas Tanah (dalam m²)
Nama Pelanggan 30 September 2012 (Sembilan bulan) Tanah / kavling siap bangun (Kasiba) Pihak ketiga ; PT Sumber Jaya Utama PT Berkat Andijaya Elektrindo Sen Siong PT. Vortex Interplasindo Penjualan tanah lebih Kasiba atas pengukuran kembali Bangunan - Gudang dan Ruko / Rukan Pihak ketiga Bangunan Gudang PT YKL Indonesia (3 unit Gudang S-Big) Bp. Setiadi Salim (2 unit Gudang S-Big) Bp. Fatah Salim (2 unit Gudang S-Big) PT. Anantha Berkat Jaya Rudi Tjahyadi Gunawan Bp. Suyatno Agustina Ramli Lian Lie Ba PT Surya Megah Abadi So Sun Hie Sukari Setiawan Basuki Sony Hidajat Chuairy Maxwell Arthur Sopamena PT Tassha Bumireksa Bp. Haryono Wirawan (2 unit Gudang M-Big) PT Sahabat Sukses Plastik (2 unit Gudang S-Big) PT Setia Pratama Konindo PT YBI Rudi Sitepu PT Sukses Makmur Plastindo Bangunan Rumah toko (Ruko / Rukan) PT Midplast Tritunggal Perkasa PT Setia Pratama Konindo
Jumlah - Penjualan 30 September 2012 (Sembilan bulan)
49
Luas Bangunan (dalam m²)
Total Harga Jual
6.750 7.955 5.770 16.115 800 37.390
-
5.062.500.000 4.465.647.728 3.750.500.000 11.280.500.000 356.273.253 24.915.420.981
1.680 924 1.040 922 480 480 480 480 732 462 462 462 462 462 462 1.827 1.155 2.427 783 783 900
876 584 584 292 292 292 292 292 292 292 292 292 292 292 364 1.090 584 545 545 545 725
2.936.640.000 2.379.650.000 2.543.450.000 1.204.800.000 851.200.000 798.000.000 1.050.000.000 851.200.000 1.495.812.500 1.223.818.000 1.155.830.000 1.223.820.000 1.189.825.000 1.223.820.000 1.392.300.000 4.427.735.000 2.717.820.000 2.207.280.000 2.313.155.000 2.191.410.000 2.115.000.000
210 300 18.375
280 400 10.334
675.000.000 1.300.000.000 39.467.565.500
55.765
10.334
64.382.986.481
PT BUMI CITRA PERMAI, Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM PER 30 SEPTEMBER 2012 Dan Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian ; Per 31 Desember 2011 Untuk Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 30 September 2012 dan 2011 (Dalam Rupiah) 26. PENJUALAN (Lanjutan) Luas Tanah (dalam m²)
Nama Pelanggan 30 September 2011 (Sembilan bulan) Tanah / kavling siap bangun (Kasiba) Pihak ketiga ; PT Sunjin Blue Thread PT Mega Foamindo Jaya PT Cheong Ma Tech PT Makabe Alumi Indonesia PT Youngil Leather Indonesia Bangunan - Gudang dan Ruko / Rukan Pihak ketiga Bangunan Gudang Edo Krisna Lesmana PT. Kreasi Warna Prima Yahya Minto Mulya (James) Agustinus Romli Firdaus (2 unit Gudang S-BIG) Troy Hartono Sabini Bp. Ariyanto Bp. Aries Heinstein PT Gloria Karya Sukses PT. Shinho Sojae Indonesia Bp. Sartana PT. Pradasari Kimindo (2 unit Gudang) Utami Wijaya (2unit Gudang) PT Abdi Tunggal Putra PT Horn Ming Indonesia PT. Chenfull Indonesia Bangunan Rumah toko (Ruko / Rukan) Muhamad Reza Pahlevi (2 unit Ruko) Rosy Julianti Lie Mei (2 unit Ruko) Esih Sukaesih Kamilia Rahman (2 unit Ruko)
Jumlah - Penjualan 30 September 2011 (Sembilan bulan)
50
Luas Bangunan (dalam m²)
Total Harga Jual
4.990 8.690 7.630 7.400 475 29.185
-
2.363.636.365 3.693.250.000 3.242.750.000 2.960.000.000 161.500.000 12.421.136.365
795 480 480 480 1.328 975 538 480 480 1.300 900 960 1.080 850 480 507
292 292 292 292 584 584 292 292 292 725 725 584 584 292 292 292
1.100.000.000 904.400.000 851.200.000 851.200.000 1.996.800.000 1.821.550.000 950.000.000 851.200.000 800.000.000 2.200.000.000 2.115.000.000 1.915.200.000 2.203.200.000 1.147.200.000 904.400.000 927.350.000
300 210 420 150 300 13.493
400 280 560 200 400 8.546
1.200.000.000 712.500.000 1.317.500.000 600.000.000 1.150.000.000 26.518.700.000
42.678
8.546
38.939.836.365
PT BUMI CITRA PERMAI, Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM PER 30 SEPTEMBER 2012 Dan Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian ; Per 31 Desember 2011 Untuk Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 30 September 2012 dan 2011 (Dalam Rupiah) 26. PENJUALAN (Lanjutan) Sesuai Peraturan Pemerintah No. 71 Tahun 2008 (PP No. 71/2008) tentang "Pembayaran Pajak Penghasilan atas Penghasilan dari Pengalihan Hak atas Tanah dan/atau Bangunan”, pembayaran pajak penghasilan bersifat final sebesar 5% dari jumlah bruto nilai pengalihan, kecuali atas pengalihan hak atas Rumah Sederhana dan Rumah Susun Sederhana dikenakan pajak penghasilan sebesar 1% dari jumlah bruto nilai pengalihan. Peraturan Pemerintah ini berlaku efektif sejak 1 Januari 2009 (Catatan 15). Dari penjualan tersebut telah dikenakan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dan Pajak final sebesar 5% dari nilai bruto penjualan tanah kavling siap bangun (kasiba), bangunan gudang dan bangunan rumah toko (ruko), dan nilai penjualan diatas merupakan penjualan bersih tidak termasuk PPN dan Pajak final 5% (Catatan 15).
27. BEBAN POKOK PENJUALAN 30 September 2012 (sembilan bulan)
30 September 2011 (sembilan bulan)
Tanah (Kavling siap bangun)
16.466.059.450
9.014.103.600
Bangunan (Gudang dan Ruko)
15.731.320.055
12.891.338.455
32.197.379.505
21.905.442.055
7.347.982.121 424.730.194 2.227.875.646 2.584.359.608 1.748.029.603 2.133.082.278 16.466.059.450
4.404.426.967 494.579.013 988.554.823 1.576.784.882 935.828.402 613.929.513 9.014.103.600
1.468.873.761 915.006.909 753.000.750 518.317.308 724.035.000 343.238.750 1.317.548.250 7.064.333.327 2.626.966.000 15.731.320.055
976.095.330 3.885.111.651 1.481.043.500 2.049.049.236 1.443.143.738 1.798.521.250 1.258.373.750 12.891.338.455
32.197.379.505
21.905.442.055
Akun ini terdiri dari :
Jumlah - Beban pokok penjualan Rincian perhitungan harga pokok penjualan (Catatan 6) : Tanah dalam pengembangan Biaya perolehan tanah Pematangan tanah Cutt dan fill Infrastruktur Sarana Jalan, Saluran, listrik, telepon dan turap, serta sarana lainnya. Sertifikat, Akta, Perijinan dan advis planning Lain-lain
Bangunan dalam pengembangan Bangunan Gudang S-Big, Blok A.25 Bangunan Gudang M-Big, Blok A.25 Bangunan Gudang S-Big, Blok A.12 Bangunan Gudang M-Big, Blok A.14 Bangunan Ruko (pojok) Blok A.11 Bangunan Ruko (tengah) Blok A.11 Bangunan Gudang S-Big, Blok A.11 Bangunan Gudang S-Big Blok A.24 Bangunan Gudang S-Big Blok E.2 Bangunan Gudang M-Big Blok E.2 Jumlah - Beban pokok penjualan
51
PT BUMI CITRA PERMAI, Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM PER 30 SEPTEMBER 2012 Dan Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian ; Per 31 Desember 2011 Untuk Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 30 September 2012 dan 2011 (Dalam Rupiah) 28. BEBAN USAHA 30 September 2012 (sembilan bulan)
30 September 2011 (sembilan bulan) (Disajikan kembali)
Akun ini terdiri dari : Beban pemasaran: Promosi dan iklan Beban pemasaran / marketing Administrasi Marketing KPG Jumlah beban pemasaran Beban umum dan administrasi Perusahaan Gaji, upah, bonus dan tunj. karyawan Pengobatan Jamsostek Beban imbalan pasca kerja (Catatan 19) Penyusutan (Catatan 10) Amortisasi Hak penguasan bangunan kantor Representative dan jamuan Listrik, telepon dan internet Sumbangan Perbaikan dan pemeliharaan Perlengkapan kantor Asuransi Sewa Transportasi dan perjalanan dinas Beban pajak Jasa profesional (Disajikan kembali Catatan 37) Kebersihan dan keamanan Biaya operasional proyek Fotocopy dan cetak Lain-lain Jumlah Jumlah - Biaya usaha Perusahaan
52
109.397.913 1.931.489.594 -
46.192.156 1.168.195.091 50.143.682
2.040.887.507
1.264.530.929
7.827.760.547 104.734.092 96.506.746 780.694.469 1.283.215.617 213.462.875 482.242.826 632.399.951 1.093.823.700 339.236.022 115.564.325 172.432.005 72.000.000 250.198.962 607.919.736 330.380.385 170.365.000 34.818.950 136.687.449 287.562.307
6.184.830.850 69.284.775 57.981.693 821.046.885 1.247.643.593 119.803.712 707.022.263 644.472.145 255.437.200 154.046.859 188.461.485 132.582.692 115.200.000 218.162.755 375.586.099 199.128.205 50.687.750 215.338.112
15.032.005.963
11.756.717.073
17.072.893.470
13.021.248.001
PT BUMI CITRA PERMAI, Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM PER 30 SEPTEMBER 2012 Dan Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian ; Per 31 Desember 2011 Untuk Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 30 September 2012 dan 2011 (Dalam Rupiah) 28. BEBAN USAHA (Lanjutan)
Jumlah - Biaya usaha Perusahaan (lanjutan) Entitas Anak Gaji dan tunjangan Jasa profesional Listrik, telepon, internet dan air Penyusutan Perijinan Perbaikan dan pemeliharaan Perlengkapan kantor Sewa Lain-lain Jumlah - Beban usaha
30 September 2012 (sembilan bulan)
30 September 2011 (sembilan bulan)
17.072.893.470
13.021.248.001
66.419.400 95.700.000 29.904.285 11.320.303 1.900.000 918.000 865.000 309.766 207.336.754
20.000.000 1.020.596 7.209.928 8.009.167 550.504 36.790.195
17.280.230.224
13.058.038.196
30 September 2012 (sembilan bulan)
30 September 2011 (sembilan bulan)
62.825.520 1.172.058.980 9.000.000 5.850.000 5.000.000 266.887.526 10.237.885
23.034.548 882.693.655 54.550.000 107.130.000 42.291.664 4.724.196
308.004 824.500
-
1.532.992.415
1.114.424.063
29. PENDAPATAN (BEBAN) LAIN-LAIN
Akun ini terdiri dari : a. Pendapatan lain-lain Perusahaan Jasa giro bank Jasa pemeliharaan lingkungan Pemasangan line telepon Pendapatan sewa alat berat Pendapatan sewa gudang Pendapatan denda keterlambatan Lain-lain Entitas Anak Jasa giro bank Pendapatan lainnya Jumlah - Pendapatan lain-lain
53
PT BUMI CITRA PERMAI, Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM PER 30 SEPTEMBER 2012 Dan Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian ; Per 31 Desember 2011 Untuk Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 30 September 2012 dan 2011 (Dalam Rupiah) 28. BEBAN USAHA (Lanjutan) 30 September 2012 (sembilan bulan)
30 September 2011 (sembilan bulan)
1.532.992.415
1.114.424.063
(3.063.964.668) (270.240.295) (91.173.509) (18.000.000) -
(2.572.328.521) (333.488.926) (127.026.222) (33.167.559) (205.013.490) (4.064.888)
(1.582.000)
(210.000)
(3.444.960.472)
(3.275.299.606)
(1.911.968.057)
(2.160.875.543)
Jumlah - Pendapatan lain-lain (lanjutan) b. Beban lain-lain Perusahaan Beban bunga pinjaman bank (Catatan 20) Provisi dan biaya administrasi bank Beban bunga pembiayaan (Catatan 19) Denda keterlambatan Kerugian pelepasan aset tetap (Catatan 10) Keuntungan (kerugian) selisih kurs Entitas Anak Biaya administrasi bank Jumlah - Beban lain-lain Jumlah - Pendapatan (beban) lain-lain 30. SIFAT DAN TRANSAKSI PIHAK HUBUNGAN BERELASI Transaksi dengan pihak hubungan berelasi (Catatan 3, 13 dan 15) : Hubungan Berelasi 30 September 2012 Aset (Bank) PT BPR Danatama Indonesia Liabilitas (utang) Utang usaha (Entitas anak PT MPM) PT Setia Pratama Konindo Utang affiliasi entitas induk PT Bumi Citra Investindo 31 Desember 2011 Aset (Bank) PT BPR Danatama Indonesia
Perusahaan Affiliasi
Jenis transaksi berelasi
Rekening Giro bank (Catatan 3)
Utang usaha (Catatan 13) Pemegang saham entitas anak (PT MPM) Pemegang saham
Pinjaman untuk modal kerja (Catatan 15)
Perusahaan Affiliasi
Rekening Giro bank (Catatan 3)
54
Jumlah Transaksi(Rp)
138.162.966
18.704.000
11.369.528.724
134.261.381
PT BUMI CITRA PERMAI, Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM PER 30 SEPTEMBER 2012 Dan Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian ; Per 31 Desember 2011 Untuk Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 30 September 2012 dan 2011 (Dalam Rupiah) 30. SIFAT DAN TRANSAKSI PIHAK HUBUNGAN BERELASI Berikut ini prosentase Saldo transaksi Aset dan Liabilitas, dan transaksi penjualan dengan pihak hubungan berelasi diperbandingan degan Total aset Konsolidasian untuk periode / tahun yang berakhir sebagai beikut : 30 September 2012
31 Desember 2011
Aset 138.162.966 0,04%
PT Bank Danatama Indonesia (Catatan 3) Jumlah prosentase perbandingan dengan Jumlah Aset
134.261.381 0,06%
Liabilitas Utang usaha entitas anak (Catatan 13) Utang pihak berelasi (Catatan 15) Jumlah prosentase perbandingan dengan Jumlah Liabilitas
18.704.000 13.226.358.164 10,80%
-
31. PERJANJIAN PENTING Perjanjian-perjanjian penting dengan pihak ketiga, dan masih berlaku sampai periode neraca, antara lain : a. Perusahaan telah mengadakan perjanjian kerjasama dengan PT PLN (Persero) Distribusi Jakarta Raya dan Tangerang dalam pembangunan sarana dan prasarana kelistrikan yang memadai untuk daerah Millenium Industrial estat berdasarkan Nota Kesepahaman tanggal 13 Desember 2007 No.NK.003/DISJAYA/2007, dan kontrak perjanjian kerjasama tersebut masih berjalan, dan Perusahaan telah menghibah tanah untuk sarana pembangunan Gardu Induk Tegangan Menengah di lokasi Kawasan Industri Millenium, seluas 3 (tiga) Ha (Catatan 6). b. Perjanjian Pembangunan, Pengelolaan dan Penyerahan Kembali Tanah, Bangunan dan Fasilitas Penunjang (BOT) dengan pihak Pemilik sebidang tanah Ny. Henny Halim, seluas 226 m² dengan Sertifikat Hak Milik (SHM) No.427 tanggal 16 Januari 2002 dan Surat Ukur No. 14/2001 tanggal 26 November 2001 yang terletak di Jalan Kramat I No.1, Kelurahan Kwitang, Kecamatan Senen, Jakarta Pusat (Catatan 11 dan 2q, 2u) , dengan perjanjian sebagai berikut : 1. Perusahaan bermaksud mendirikan Bangunan dan fasilitas penunjang diatas Tanah yang kemudian diperuntukan sebagai Gedung operasional usaha, 2. Pemilik tanah menghendaki agar Perusahaan selaku Penerima Hak BOT memanfaatkan tanah dengan mendirikan bangunan untuk gedung operasional usaha / kantor diatas tanah dengan dana yang diatur oleh Penerima Hak BOT, 3. Perusahaan diberikan "Hak untuk Melakukan Pengelolaan (HMP) sebagaimana layaknya, dengan "Jangka waktu Pengelolaan" diberikan kepada Perusahaan selama 20 (dua puluh) tahun berturut-turut terhitung sejak tanggal efektif, 4. Tanggal Pengalihan Bangunan dan Penyerahan kembali Tanah; Penerima Hak BOT dapat menyerahkan kembali dan Bangunan serta fasilitas penunjang dalam keadaan siap ditempati kepada Pemilik Tanah selambat-lambatnya 30 hari setelah selesainya Jangka waktu Pengelolaan.
55
PT BUMI CITRA PERMAI, Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM PER 30 SEPTEMBER 2012 Dan Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian ; Per 31 Desember 2011 Untuk Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 30 September 2012 dan 2011 (Dalam Rupiah) 32. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN Risiko keuangan utama yang dihadapi Perusahaan meliputi risiko kredit, risiko nilai tukar mata uang asing, risiko likuiditas dan risiko harga. Perhatian atas pengelolaan risiko ini telah meningkat secara signifikan dengan mempertimbangan perubahan dan volatilitas pasar keuangan di Indonesia. a. Risiko Kredit Risiko kredit adalah risiko dimana Perusahaan akan mengalami kerugian yang timbul dari pelanggan, klien atau pihak lawan yang gagal memenuhi liabilitas kontraktual mereka. Kebijakan Perusahaan mengelola risiko tersebut adalah dengan menerapkan kebijakan persetujuan pembelian berdasarkan prinsip kehati-hatian, melakukan pengawasan terhadap portofolio kredit secara berkesinambungan serta melakukan pengelolaan atas piutangnya. Instrumen keuangan Perusahaan yang mempunyai potensi atas risiko kredit terdiri dari kas dan setara kas, piutang usaha dan piutang lain-lain. Jumlah eksposur risiko kredit maksimum sama dengan nilai tercatat atas akun-akun tersebut. b. Risiko Nilai Tukar Mata Uang Risiko nilai tukar mata uang adalah risiko dimana nilai wajar atau arus kas masa mendatang dari suatu instrumen keuangan akan berfluktuasi akibat perubahan nilai tukar mata uang asing. Risiko ini bagi Perusahaan relatif kecil, mengingat Perusahaan tidak memiliki piutang atau utang dalam valuta asing. Potensi yang masih ada dari saldo bank dalam valuta asing. c. Risiko Suku Bunga Risiko suku bunga adalah risiko dimana nilai wajar atau arus kas masa datang dari suatu instrumen keuangan akan berfluktuasi akibat perubahan suku bunga pasar. Risiko suku bunga yang potensial dari hutang bank yang diperoleh Perusahaan. d. Risiko Likuiditas Risiko likuiditas adalah risiko di mana posisi arus kas Perusahaan menunjukkan pendapatan jangka pendek tidak cukup untuk menutupi pengeluaran jangka pendek. Perusahaan mengelola risiko likuiditas dengan mempertahankan kas dan setara kas yang mencukupi dalam memenuhi komitmen Perusahaan untuk operasi normal Perusahaan dan secara rutin mengevaluasi proyeksi arus kas dan arus kas aktual, serta jadwal tanggal jatuh tempo aset dan liabilitas keuangan. e. Risiko Harga Risiko harga adalah risiko fluktuasi nilai instrumen keuangan sebagai akibat perubahan harga pasar. Saat ini, Aset keuangan Perusahaan terbesar dalam bentuk pinjaman, resiko harga berdampak atas nilai riil piutang tersebut. Pengelolaan Risiko Modal Tujuan Perseroan dalam mengelola permodalan adalah untuk melindungi kemampuan Perseroan dalam mempertahankan kelangsungan usaha, sehingga entitas dapat tetap memberikan imbal hasil bagi pemegang saham dan manfaat bagi pemangku kepentingan lainnya dan untuk mengelola struktur modal yang optimal untuk meminimalisasi biaya modal yang efektif. Dalam rangka mengelola struktur modal, Perseroan mungkin menyesuaikan jumlah dividen, menerbitkan saham baru atau menambah/mengurangi jumlah utang. Perseroan mengelola risiko ini dengan memonitor rasio Return on Equity dan juga rasio hutang terhadap EBITDA . Rasio utang terhadap EBITDA dihitung dengan membagi jumlah pinjaman dengan EBITDA . Adapun EBITDA merupakan hasil perhitungan laba sebelum pajak penghasilan disesuaikan dengan (keuntungan)/kerugian selisih kurs – bersih, biaya pendanaan-bersih dan beban penyusutan.
56
PT BUMI CITRA PERMAI, Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM PER 30 SEPTEMBER 2012 Dan Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian ; Per 31 Desember 2011 Untuk Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 30 September 2012 dan 2011 (Dalam Rupiah) 33. PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI REVISI LAIN DAN INTERPRETASI Selain standar akuntansi revisi yang telah disebutkan sebelumnya, Perseroan dan entitas anak juga telah menerapkan standar akuntansi revisi berikut pada tanggal 1 Januari 2012 yang dianggap relevan terhadap laporan keuangan namun tidak menimbulkan dampak yang signifikan. • • • • • • • • • • • • • • • • • •
PSAK No. 10 (Revisi/ Revised 2010) : Pengaruh Perubahan Kurs Valuta Asing PSAK No. 18 (Revisi/ Revised 2010) : Akuntansi dan Pelaporan Program Manfaat Purnakarya PSAK No. 24 (Revisi/ Revised 2010) : Imbalan Kerja PSAK No. 34 (Revisi/ Revised 2010) : Kontrak Konstruksi PSAK No. 46 (Revisi/ Revised 2010) : Pajak Penghasilan PSAK No. 50 (Revisi/ Revised 2010) : Instrumen Keuangan: Penyajian PSAK No. 53 (Revisi/ Revised 2010) : Pembayaran Berbasis Saham PSAK No. 56 (Revisi/ Revised 2010) : Laba per Saham PSAK No. 60 : Instrumen Keuangan: Pengungkapan PSAK No. 61 : Akuntansi Hibah Pemerintah dan Pengungkapan Bantuan Pemerintah ISAK No. 13 : Lindung Nilai Investasi Neto dalam Kegiatan Usaha Luar Negeri ISAK No. 15 : PSAK 24 - Batas Aset Imbalan Pasti, Persyaratan Pendanaan Minimum dan Interaksinya ISAK No. 16 : Perjanjian Konsesi Jasa ISAK No. 18 : Bantuan Pemerintah - Tidak Berelasi Spesifik dengan Aktivitas Operasi ISAK No. 20 : Pajak Penghasilan - Perubahan Status Pajak Entitas atau Pemegang Saham Entitas ISAK No. 22 : Perjanjian Konsesi Jasa : Pengungkapan ISAK No. 23 : Sewa Operasi - Insentif ISAK No. 24 : Evaluasi Substansi Beberapa Transaksi yang Melibatkan Suatu Bentuk Legal Sewa
34. NILAI WAJAR ASET DAN LIABILITAS KEUANGAN Nilai wajar untuk instrumen keuangan yang diperdagangkan di pasar aktif ditentukan berdasarkan kuotasi nilai pasar pada tanggal laporan posisi keuangan. Kuotasi nilai pasar yang digunakan Perseroan untuk aset keuangan adalah harga penawaran (bid price ), sedangkan untuk liabilitas keuangan menggunakan harga jual (ask price ). Nilai wajar untuk instrumen keuangan yang tidak diperdagangkan di pasar aktif ditentukan dengan menggunakan teknik penilaian tertentu. Perseroan menggunakan metode discounted cash flow dengan menggunakan asumsi-asumsi berdasarkan kondisi pasar yang ada pada saat tanggal laporan posisi keuangan untuk menentukan nilai wajar dari instrumen keuangan lainnya.
57
PT BUMI CITRA PERMAI, Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM PER 30 SEPTEMBER 2012 Dan Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian ; Per 31 Desember 2011 Untuk Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 30 September 2012 dan 2011 (Dalam Rupiah) 34. NILAI WAJAR ASET DAN LIABILITAS KEUANGAN (Lanjutan) Nilai wajar adalah suatu jumlah dimana aset dapat ditukar, atau liabilitas dapat diselesaikan dengan dasar transaksi arms-length. Tabel dibawah ini menggambarkan nilai tercatat dan nilai wajar dari aset dan liabilitas keuangan: 30 September 2012 Nilai Tercatat Nilai Wajar
31 Desember 2011 Nilai Tercatat Nilai Wajar
Aset keuangan : Kas dan setara kas Piutang usaha - pihak ketiga Piutang lain-lain - pihak ketiga Persediaan Tanah belum dikembangkan Uang muka tanah
3.374.634.618 10.940.538.976 1.087.610.088 109.777.077.352 120.105.219.110 42.847.648.357
3.374.634.618 10.940.538.976 1.087.610.088 109.777.077.352 120.105.219.110 42.847.648.357
1.845.520.010 12.986.350.098 387.553.988 98.341.234.146 105.950.532.500 553.450.000
1.845.520.010 12.986.350.098 387.553.988 98.341.234.146 105.950.532.500 553.450.000
Jumlah
288.132.728.501
288.132.728.501
220.064.640.742
220.064.640.742
Liabilitas Keuangan : Utang usaha Utang lain-lain Biaya masih harus dibayar Utang pembelian kendaraan Utang bank Utang pihak hubungan berelasi Uang jaminan
4.186.465.919 3.192.721.898 4.344.695.012 779.583.148 23.876.025.402 13.226.358.164 217.450.000
4.186.465.919 3.192.721.898 4.344.695.012 779.583.148 23.876.025.402 13.226.358.164 217.450.000
2.098.266.137 1.432.017.176 2.389.734.493 1.255.018.139 32.717.495.293 87.200.000
2.098.266.137 1.432.017.176 2.389.734.493 1.255.018.139 32.717.495.293 87.200.000
Jumlah
49.823.299.543
49.823.299.543
39.979.731.238
39.979.731.238
Nilai wajar atas sebagian besar aset dan liabilitas keuangan mendekati nilai tercatat karena dampak pendiskontoan yang tidak signifikan. Nilai wajar dari utang bank dan utang pembelian kendaraan dinilai menggunakan discounted cash flow berdasarkan tingkat suku bunga efektif terakhir yang berlaku untuk masing-masing pinjaman yang diutilisasi.
35. PERISTIWA SETELAH TANGGAL LAPORAN KEUANGAN a. Sesuai Surat No. 2487/W09-ADM/2012 tanggal 2 Agustus 2012 dari PT Bank Central Asia, Tbk., mengenai Penarikan sebagian Sertifikat Hak atas Tanah yang diagunkan, dan sebagain Agunan tersebut yang ditarik antara lain ; • 3 Bidang Sertifikat HGB No. 00100/Peusar, 00102/Peusar dan 00106/Peusar, Tangerang dengan total luas tanah 1.386 m². Agunan yang ada sekarang di Bank antara lain ; • Sebidang tanah dengan Sertifikat HGB No. 00015/Peusar, Tangerang seluas 3.720 m², • 24 Bidang atas Bangunan Gudang yang terletak di Jl. Millenium 2A, Blok E2, Kawasan Industri Millenium desa Peusar, Kecamatan Panongan, Kabupaten Tangerang dengan luar tanah 15.850 m², dengan Sertifikat HGB No. 00099/Peusar dan SHGB No. 00103/Peusar - 00128/Peusar (23 bidang). • Sesuai penarikan Agunan Fasilitas Kredit, Saldo Pokok Pinjaman pada 2 Agustus 2012 menjadi Rp.12.621.428.571, dengan Angsuran pokok per bulan sebesar Rp.467.460.317 dan berakhir angsuran pinjaman pada 7 Oktober 2012.
58
PT BUMI CITRA PERMAI, Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM PER 30 SEPTEMBER 2012 Dan Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian ; Per 31 Desember 2011 Untuk Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 30 September 2012 dan 2011 (Dalam Rupiah) 36. REKLASIFIKASI AKUN Reklasifikasi akun untuk Hak minoritas dalam laporan posisi keuangan konsolidasian pada tanggal 30 September 2011 dan 31 Desember 2010 dan laporan laba rugi komprehensif konsolidasian, telah direklasifikasi agar sesuai dengan penyajian laporan keuangan interim konsolidasian untuk periode dan tahun yang berakhir tanggal 30 September 2012 dan 31 Desember 2011. Akun-akun dalam laporan posisi keuangan dan laporan laba rugi komprehensif untuk periode / tahun yang berakhir 30 September 2011 dan 31 Desember 2010 yang telah direklasifiksi sebagai berikut :
Ekuitas : Hak minoritas aset bersih entitas anak Kepentingan non pengendali Laba rugi komprehensif : Hak minoritas atas laba bersih entitas anak Kepentingan non pengendali
30 September 2011 Sebelum Setelah reklasifikasi reklasifikasi 3.129.334 -
31 Desember 2010 Sebelum Setelah reklasifikasi reklasifikasi
3.129.334
(345.669) -
(345.669)
3.475.000 -
3.475.000
(1.524.997) -
(1.524.997)
37. PENYAJIAN KEMBALI LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Laporan keuangan konsolidasian untuk periode dan tahun yang berakhir 30 September 2012 dan 31 Desember 2010 telah disajikan kembali, sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No. 25 (Revisi 2009) "Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi, Dan Kesalahan" , berkaitan dengan pembayaran annual fee untuk Badan Administrasi Efek (BAE) yang dibukukan Perusahaan sebagai beban emisi atas pelaksanaan waran seri 1 (Catatan 24 dan 28). Akun terkait dengan penyajian kembali laporan keuangan sebagai berikut :
Beban usaha Agio saham Laba ( Rugi ) periode berjalan Saldo laba / (defisit )
30 September 2011 Dilaporkan Disajikan kembali sebelumnya 6.487.155.157 6.557.655.157 2.448.091.267 2.551.591.267 (47.445.715) (117.945.715) 30.898.580.318 30.795.080.318
31 Desember 2010 Dilaporkan Disajikan kembali sebelumnya 19.049.735.975 19.082.735.975 2.518.591.267 2.551.591.267 18.642.602.250 18.609.602.250 30.946.026.033 30.913.026.033
38. PERSETUJUAN PENERBITAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM Laporan keuangan konsolidasian interim PT BUMI CITRA PERMAI, Tbk DAN ENTITAS ANAK untuk periode yang berakhir tanggal 30 September 2012, telah disetujui oleh pihak Manajemen Perusahaan untuk diterbitkan pada tanggal 30 Oktober 2012.
59