PT BUMI CITRA PERMAI Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2014 Dengan Angka Perbandingan Laporan Keuangan Konsolidasian ; 31 Desember 2013 Untuk Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 30 September 2014 Dan 30 September 2013
DAFTAR ISI
Halaman SURAT PERNYATAAN DIREKSI
LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN ; 30 SEPTEMBER 2014 Laporan Posisi Keuangan Interim Konsolidasian
1-2
Laporan Laba-Rugi Komprehensif Interim Konsolidasian
3
Laporan Perubahan Ekuitas Interim Konsolidasian
4
Laporan Arus Kas Interim Konsolidasian
5
Catatan Atas Laporan Keuangan Interim Konsolidasian
6 - 57
PT BUMI CITRA PERMAI Tbk Dan ENTITAS ANAK LAPORAN POSISI KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2014 Dengan Angka Perbandingan Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian ; 31 Desember 2013 (Dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain) Catatan
30 September 2014
31 Desember 2013
ASET Aset Lancar Kas dan setara kas
2d,e; 3,32
7,685,610,842
9,112,734,508
Piutang usaha
2f; 4
10,561,809,758
8,083,273,516
Piutang lain-lain
2f; 5
3,402,087,901
4,810,687,213
Piutang pihak hubungan berelasi
2p; 17,32
14,767,739,384
3,354,872,000
Persediaan; setelah dikurangi bagian aset tidak lancar
2g; 6,29
89,268,753,994
87,362,544,772
2i; 9
3,567,745,409
2,087,521,447
2n; 18a,20
7,969,193,574
8,632,569,906
137,222,940,862
123,444,203,361
10, 28
8,432,594,192
902,814,680
2g; 6,29
36,276,142,500
28,631,245,500
Tanah belum dikembangkan
2h; 7
111,136,756,900
125,057,676,900
Uang muka pembelian tanah
8
248,067,433,500
128,897,540,400
Aset tetap - bersih (setelah dikurangi - akumulasi penyusutan per 30 September 2014 dan 31 Desember 2013, masing-masing sebesar Rp.4.924.588.936, dan Rp.3.913.364.386).
2k,l;11,21
22,601,231,588
15,925,983,174
Hak penguasaan bangunan kantor - bersih (setelah dikurangi akumulasi amortisasi per 30 September 2014, 31 Desember 2013 masing-masing sebesar Rp.983.572.600, dan Rp.764.531.594).
2u, 12
4,857,520,915
5,076,561,921
13
4,520,173,000
4,380,686,700
Jumlah Aset tidak lancar
435,891,852,595
308,872,509,276
JUMLAH ASET
573,114,793,457
432,316,712,637
Uang muka dan biaya dibayar dimuka Pajak dibayar dimuka Jumlah - Aset lancar Aset Tidak Lancar Bank yang dibatasi penggunaannya Persediaan ; bagian aset tidak lancar
Aset tidak lancar lainnya
Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasian yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan 1
PT BUMI CITRA PERMAI Tbk Dan ENTITAS ANAK LAPORAN POSISI KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN (LANJUTAN) 30 SEPTEMBER 2014 Dengan Angka Perbandingan Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian ; 31 Desember 2013 (Dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain) Catatan LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITAS Liabilitas Jangka Pendek Utang bank Utang usaha Utang lain -lain Utang pihak hubungan berelasi Utang pajak Biaya masih harus dibayar Uang muka penjualan Pendapatan diterima dimuka Utang jangka panjang; bagian jatuh tempo kurang satu tahun Utang bank Utang pembiayaan
30 September 2014
31 Desember 2013
22.31 14 15 2p; 17b,32 2n; 18b,28 19.3 2m; 20,28
87,920,715,263 7,176,023,801 42,152,359,757 4,400,438,040 1,784,354,546 5,627,841,364 134,706,563,442 7,874,500
12,824,972,184 6,795,796,344 21,874,200,257 3,350,438,040 4,933,308,016 8,470,619,490 146,774,357,326 16,699,500
22.31 11,21,31
16,926,402,862 1,171,901,501
3,252,231,428 264,940,180
301,874,475,075
208,557,562,766
Liabilitas Jangka Panjang Utang jangka panjang; setelah dikurangi bagian jatuh tempo satu tahun Utang bank 22.31 Utang pembiayaan 11,21,31 Liabilitas imbalan kerja 2o; 23,30 Uang jaminan 16
21,464,183,804 1,377,884,281 6,286,292,477 743,201,700
305,298,662 5,223,966,225 510,795,700
Jumlah - Liabilitas jangka panjang
29,871,562,262
6,040,060,587
331,746,037,337
214,597,623,353
142,991,552,500
142,991,552,500
4,840,106,517
4,840,106,517
90,970,247,457
67,553,220,465
238,801,906,474
215,384,879,482
2,566,849,646
2,334,209,802
Jumlah - Ekuitas
241,368,756,120
217,719,089,284
JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS
573,114,793,457
432,316,712,637
Jumlah - Liabilitas jangka pendek
Jumlah - Liabilitas EKUITAS Ekuitas Yang Dapat Diatribusikan Kepada Pemilik Entitas Induk Modal dasar Perseroan sebanyak 2.800.000.000 saham biasa, nominal per saham Rp.100 (seratus Rupiah), modal saham ditempatkan dan disetor penuh pada 30 September 2014 dan 31 Desember 2013 sebanyak 1.429.915.525 lembar saham.. Agio saham
24, 25
26
Saldo laba Jumlah Ekuitas Yang Dapat Diatribusikan kepada Pemilik Entitas Induk Kepentingan non Pengendali
Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasian yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan 2
PT BUMI CITRA PERMAI Tbk Dan ENTITAS ANAK LAPORAN LABA RUGI KOMREHENSIF INTERIM KONSOLIDASIAN Untuk Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 30 September 2014 dan 30 September 2013 (Dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain) Catatan
30 September 2014 (sembilan bulan)
30 September 2013 (sembilan bulan)
PENDAPATAN - BERSIH
2m; 28,20
140,606,712,258
129,038,960,661
BEBAN POKOK PENJUALAN
2m; 29,6
67,985,389,509
71,998,042,913
72,621,322,749
57,040,917,748
LABA KOTOR Pendapatan lain-lain
2m; 31
3,291,189,461
5,648,024,762
Beban pemasaran
2m; 30
(2,672,834,770)
(2,885,044,104)
2m; 30,23
(33,103,155,786)
(22,753,992,759)
2m; 31
(1,318,441,649)
(356,236,630)
38,818,080,006
36,693,669,017
(7,594,849,290)
(2,716,341,468)
31,223,230,716
33,977,327,549
2n; 18c,28
(6,872,133,450)
(6,439,771,241)
2n; 18c,31
(701,430,430)
(726,689,000)
Jumlah - Beban pajak penghasilan
(7,573,563,880)
(7,166,460,241)
LABA PERIODE BERJALAN
23,649,666,836
26,810,867,308
Beban umum dan administrasi Beban lain - lain LABA SEBELUM PAJAK DAN BEBAN KEUANGAN Beban bunga bank dan pembiayaan
21,22,31
LABA SEBELUM PAJAK Manfaat (Beban) Pajak penghasilan Pajak Penghasilan final atas Pengalihan Hak atas Tanah dan Bangunan (PHATB) Pajak penghasilan non final
PENDAPATAN (RUGI) KOMPREHENSIF LAIN :
-
LABA KOMPREHENSIF PERIODE BERJALAN
-
23,649,666,836
26,810,867,308
23,417,026,992
26,502,312,530
232,639,844
308,554,778
23,649,666,836
26,810,867,308
LABA (RUGI) - YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA : Pemilik entitas induk Kepentingan non pengendali LABA - BERSIH KOMPREHENSIF LABA - BERSIH PER SAHAM
2q; 27
16.38
18.53
LABA - BERSIH PER SAHAM DILUSIAN
2q; 27
14.66
17.25
Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasian yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan 3
PT BUMI CITRA PERMAI Tbk Dan ENTITAS ANAK LAPORAN ARUS KAS INTERIM KONSOLIDASIAN Untuk Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 30 September 2014 dan 30 September 2013
(Dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain) Catatan
30 September 2014 (sembilan bulan)
30 September 2013 (sembilan bulan)
4,20,28 4.31
146,536,452,160 2,444,584,573
215,754,881,037 2,770,648,248
6,7,8,14,29 30, 23 30,9,19
(111,637,769,774) (21,205,215,862) (15,841,397,568)
(153,439,231,626) (10,145,061,427) (15,809,081,281)
296,653,530
39,132,154,951
1,408,599,312 109,141,569 139,869,490 (7,594,849,290) (1,318,441,649) (10,059,141,019)
(3,172,051,754) 105,510,439 2,442,905,415 (2,716,341,468) (356,136,549) (12,737,799,305)
(17,018,168,057)
22,698,241,729
(8,679,791,146) 548,250,000 (7,529,779,512) (70,767,471,600) (439,486,300)
(1,423,917,770) 3,453,797,022 (898,371,088) (4,558,477,039)
(86,868,278,558)
(3,426,968,875)
67,000,000,000 43,234,098,317 2,481,700,000 (502,153,060) 232,406,000 (9,986,728,308)
16,000,000,000 (12,019,374,564) -
102,459,322,949
(6,028,590,515)
(1,427,123,666)
13,242,682,339
8,664,431,111 448,303,398
2,227,658,863 189,040,474
7,685,610,842
15,659,381,676
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan dari pelanggan Penerimaan dari pelanggan Pendapatan pemeliharaan lingkungan (BPL) Pembayaran untuk : Perolehan tanah, pemasok dan kontraktor Beban gaji dan tunjangan karyawan Beban usaha diluar beban gaji Penerimaan dari (pembayaran untuk) : Piutang lain-lain Pendapatan bunga bank (jasa giro) Pendapatan lain-lain Beban bunga Beban lain-lain Beban pajak
5 31 31 21,22,31 31 18
Arus kas bersih diperoleh dari (digunakan untuk) aktivitas operasi ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Perolehan / penambahan aset tetap Penjualan aset tetap Bank yang dibatasi penggunaannya Uang muka tanah entitas anak Penambahan aset tidak lancar lainnya
11 11.31 10 9 13
Arus kas bersih diperoleh dari (digunakan untuk) aktivitas investasi ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Penambahan utang bank Pembayaran utang / pinjaman bank Penambahan utang cicilan kendaraan
22 22 21
Pembayaran utang cicilan Penambahan / (pembayaran) uang jaminan Penambahan / (pembayaran) utang pihak berelasi
21 16 17
Arus kas diperoleh dari (digunakan untuk) aktivitas pendanaan KENAIKAN / (PENURUNAN) KAS DAN BANK Kas dan setara kas awal tahun - Perusahaan Kas dan setara kas awal tahun - Entiras Anak
3 3
SALDO AKHIR KAS DAN SETARA KAS
Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasian yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan 5
(59,336,451) 159,050,000 (10,108,929,500) -
PT BUMI CITRA PERMAI Tbk Dan ENTITAS ANAK LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS INTERIM KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2014 Dengan Angka Perbandingan Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasian ; 31 Desember 2013 Untuk Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 30 September 2014 dan 30 September 2013 (Dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain) Modal Saham Saldo per 1 Januari 2013 Laba - bersih komprehensif periode sembilan bulan yang berakhir tanggal 30 September 2013 Bagian Laba - kepentingan non pengendali Saldo per 30 September 2013 Penambahan Saldo laba ditentukan penggunaanya Laba - bersih komprepensif tahun 2013 (setelah dikurangi periode sembilan bulan 30 September 2013) Pelepasan saham entitas anak - kepentingan non pengendali Bagian laba - kepentingan non pengendali Saldo per 31 Desember 2013 Laba - bersih komprehensif periode sembilan bulan yang berakhir tanggal 30 September 2014 Bagian laba - kepentingan non pengendali Saldo per 30 September 2014
Saldo Laba Ditentukan Tidak Ditentukan penggunaannya penggunaannya
Agio Saham
Kepentingan Non pengendali
Jumlah Ekuitas
142,991,552,500
4,840,106,517
40,000,000
42,847,045,591
1,913,138,040
192,631,842,648
-
-
-
26,502,312,530
-
26,502,312,530
-
-
-
-
308,554,778
308,554,778
142,991,552,500
4,840,106,517
40,000,000
69,349,358,121
2,221,692,818
219,442,709,956
-
-
10,000,000
(10,000,000)
-
-
-
-
-
(1,836,137,656)
-
(1,836,137,656)
-
-
-
-
100,000,000 12,516,984
100,000,000 12,516,984
142,991,552,500
4,840,106,517
50,000,000
67,503,220,465
2,334,209,802
217,719,089,284
-
-
-
23,417,026,992
-
23,417,026,992
-
-
-
-
232,639,844
232,639,844
142,991,552,500
4,840,106,517
50,000,000
90,920,247,457
2,566,849,646
241,368,756,120
Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasian yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan. 4
PT BUMI CITRA PERMAI Tbk Dan ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2014 Dengan Angka Perbandingan Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian ; 31 Desember 2013 Dan Untuk Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 30 September 2014 dan 30 September 2013 (Dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain) 1 GAMBARAN UMUM a. Pendirian Perseroan PT Bumi Citra Permai, Tbk. (“Perseroan”) adalah Perseroan terbatas yang telah secara sah didirikan dengan nama “PT Bumi Citra Permai”, berkedudukan di Jakarta, berdasarkan Akta Perseroan Terbatas PT. Bumi Citra Permai No. 2 tanggal 3 Mei 2000 yang dibuat dihadapan Abdullah Ashal, Sarjana Hukum, Notaris di Jakarta (selanjutnya disebut dengan “Akta Pendirian”), dimana Akta Pendirian ini, telah mendapat pengesahan dari Menteri Hukum dan Perundang-undangan Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusannya No. C19932.HT.01.01-TH 2000, tanggal 7 September 2000, telah didaftarkan di Daftar Perusahaan sesuai UU No. 3 Tahun 1982 tentang Wajib Daftar Perusahaan dengan Nomor Tanda Daftar Perusahaan 090517039407 di Kantor Pendaftaran Perusahaan Kodya Jakarta Pusat No. 2105/BH.09.05/X/2001, tanggal 25 Oktober 2001 dan telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 10, tanggal 1 Februari 2002, Tambahan No. 1101. Akta Berita Acara Rapat Umum Pemegang saham Luar Biasa PT. Bumi Citra Permai No. 9, tanggal 6 Mei 2009, dibuat oleh Robert Purba, Sarjana Hukum, Notaris di Jakarta, (“Akta No. 9/2009”), yang antara lain memuat persetujuan Pemegang saham tentang (i) perubahan status Perseroan dari sebelumnya Perseroan Tertutup menjadi Perseroan Terbuka, (ii) persetujuan pengeluaran saham dalam simpanan Perseroan sebanyak-banyaknya 500.000.000 (lima ratus juta) saham dengan nilai nominal sebesar Rp100,- (Seratus Rupiah) setiap saham melalui penawaran umum saham perdana kepada masyarakat disertai waran sebanyak-banyaknya 245.000.000 (dua ratus empat puluh lima juta) waran dengan nilai nominal sebesar Rp100,- (Seratus Rupiah) setiap waran. Akta No. 9/2009 tersebut telah mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusan No. AHU.21310.AH.01.02.Tahun 2009, tanggal 18 Mei 2009. Anggaran Dasar Perseroan telah mengalami beberapa kali perubahan dan terakhir berdasarkan Akta Berita Acara Rapat Umum Pemegang saham PT Bumi Citra Permai, Tbk. No. 9 tanggal 6 Mei 2009, dibuat dihadapan Notaris Robert Purba, S.H., Notaris di Jakarta, tentang perubahan status dari Perseroan tertutup menjadi Perseroan Terbuka, pengeluaran sahamdalam simpanan Perseroan sebanyak-banyaknya 500.000.000 (lima ratus juta) lembar saham dengan nominal saham Rp 100,- (Seratus Rupiah) melalui Penawaran Umum saham Perdana kepada masyarakat (Penawaran Umum), penerbitan saham waran seri I sebanyak-banyaknya 245.000.000 (dua ratus empat puluh lima juta) lembar waran dengan nominal Rp 100,- (Seratus Rupiah) dengan harga penawaran setiap saham Rp 110 (Seratus Sepuluh Rupiah), yang telah memperoleh persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia nomor: AHU.21310.AH.01.02. Tahun 2009, tanggal 18 Mei 2009, Penawaran Umum Perdana (IPO) saham kepada masyarakat melalui penawaran dan pencatatan pada PT Bursa Efek Indonesia dengan Tanggal Efektif 30 November 2009. Sesuai dengan pasal 3 anggaran dasar Perusahaan, maksud dan tujuan dari Perusahaan adalah mengadakan usaha dibidang real estat, pembangunan, perdagangan, pertambangan, jasa, pengangkutan, percetakan dan pertanian. Untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut diatas, Perusahaan dapat melaksanakan usaha sebagai berikut : 1. Menyelenggarakan usaha real estat dengan segala aktivitas dan kegiatan yang berkaitan dengan usaha ini, termasuk pula pembebasan tanah (land clearing), developer, pematangan, pemetakan/pengkaplingan dan penjualan tanah, baik tanah untuk industri maupun perumahan, 2. Menyelenggarakan usaha kontraktor guna memborong segala macam pekerjaan bangunan dan pekerjaan umum, 3. Menyelenggarakan usaha perdagangan umum baik atas perhitungan sendiri maupun atas tanggungan pihak lain. Sampai tanggal Laporan keuangan konsolidasian saat ini kegiatan usaha yang secara efektif telah dijalankan berupa menyelenggarakan usaha real estat dengan segala aktivitas dan kegiatan yang berkaitan dengan usaha ini, termasuk pula pembebasan tanah (land clearing), developer, pematangan, pemetakan/pengkaplingan dan penjualan tanah, baik tanah untuk industri maupun perumahan. Perusahaan berkantor pusat di Jl. Kramat Raya No.32-34, Senen, Jakarta Pusat 10450 dan mempunyai lokasi Kawasan Industri di Tangerang dengan usaha Kawasan untuk industri dan pembangunan pergudangan industri serta rumah kantor (ruko) (Three In One ) di Desa Peusar dan Budimulya, Kaduagung, Margasari, Kecamatan Panongan, Tigaraksa - Cikupa, Kabupaten Tangerang, Propinsi Banten. Perusahaan mulai beroperasi secara komersial sejak tahun 2003.
6
PT BUMI CITRA PERMAI Tbk Dan ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2014 Dengan Angka Perbandingan Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian ; 31 Desember 2013 Dan Untuk Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 30 September 2014 dan 30 September 2013 (Dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain) 1. GAMBARAN UMUM (Lanjutan) b. Susunan Komisaris dan Direksi Berdasarkan Berita Acara Rapat Umum Pemegang sahamLuar Biasa PT. Bumi Citra Permai Tbk., dengan Akta No. 16, tanggal 27 Juni 2013 dibuat dihadapan Notaris Syarifah Chozie, S.H, M.H., Notaris di Jakarta, dalam Keputusan Rapat diantaranya menyampaikan sehubungan dengan telah meninggal dunia Tn. Charly Widjaja (sebagai Direktur tidak terafiliasi) maka dalam Rapat menggangkat Tn. Sugihardjo, dengan susunan Dewan Komisaris dan Direksi pada 30 September 2014 dan 31 Desember 2013 sebagai berikut ; Dewan Komisaris : Komisaris Utama : Tahir Ferdian Komisaris : Kwek Kie Jen Komisaris Independen: Agoestiar Zoebier
Dewan Direksi : Direktur Utama : Annie Halim : Edward Halim Direktur : Rudi Wijaya Direktur : Budi Purwanto Direktur Direktur tidak terafiliasi : Sugihardjo
Berdasarkan Rapat Umum Pemegang saham akta No.26 tanggal 24 Juni 2010, Syarifah Chozie, SH., MH., Notaris di Jakarta, Perusahaan membentuk Dewan komite Audit. Komite Audit ditetapkan dengan Surat Penunjukan No. 001/SP-Kom/VI/Th.2012 tanggal 25 Juni 2012. Susunan Dewan Komite Audit sebagai berikut : Dewan Komite Audit Ketua Anggota Anggota
: Agoestiar Zoebier : Suhendra : Denni Pratama Karel
Penggantian Anggota Dewan Komite Audit Sdr. Erwin Junesco Saragih diberhentikan tanpa ada paksaan dan diganti dengan Sdr. Denni Pratama Karel, sesuai Surat Keputusan Komisaris No. 001/SP-Kom/X/Th.2013 tanggal 21 Oktober 2013. Berdasarkan Surat Penunjukan No. 007/HR-BCP/X/2008 tanggal 13 Oktober 2008, Perseroan telah menunjuk dan mengangkat : Sekretaris Perusahaan : Yusly Jumlah karyawan tetap Perusahaan untuk periode dan tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 September 2014 dan 31 Desember 2013 masing masing adalah 104 karyawan dan 90 karyawan (tidak diaudit). Jumlah gaji dan tunjangan untuk Direksi dan Komisaris, untuk periode sembilan bulan yang berakhir 30 September 2014 sebesar Rp.1.374.500.000 dan Rp.500.000.000, dan tahun yang berakhir 31 Desember 2013 sebesar Rp.1.545.300.000 dan Rp.600.000.000.
7
PT BUMI CITRA PERMAI Tbk Dan ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2014 Dengan Angka Perbandingan Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian ; 31 Desember 2013 Dan Untuk Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 30 September 2014 dan 30 September 2013 (Dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain) 1. GAMBARAN UMUM (Lanjutan) c. Entitas Anak Entitas anak adalah seluruh entitas dimana Perusahaan Induk memiliki kekuasaan untuk mengatur kebijakan keuangan dan operasional atasnya, biasanya melalui kepemilikan lebih dari setengah hak suara. Keberadaan dan dampak dari hak suara potensial yang saat ini dapat dilaksanakan atau dikonversi, dipertimbangkan ketika menilai apakah Perusahaan Induk mengendalikan entitas lain. Perusahaan juga menilai keberadaan pengendalian ketika tidak memiliki lebih dari 50% hak suara namun dapat mengatur kebijakan keuangan dan operasional secara de-facto. Pengendalian de-facto dapat timbul ketika jumlah hak suara yang dimiliki Perusahaan Induk, secara relatif terhadap jumlah dan penyebaran kepemilikan hak suara pemegang sahamlain memberikan Perusahaan Induk kemampuan untuk mengendalikan kebijakan keuangan dan operasi, serta kebijakan lainnya. Entitas anak dikonsolidasikan secara penuh sejak tanggal di mana pengendalian dialihkan kepada Grup. Entitas anak tidak dikonsolidasikan sejak tanggal Grup kehilangan pengendalian. Berikut ini beberapa Entitas anak Perusahaan antara lain ; 1) PT MILLENIUM POWER
Berdasarkan Akta Pendirian Perseroan PT Millenium Power (Entitas anak) dengan Akta No. 1 tanggal 3 Mei 2010 dari Notaris Agung Aribowo, S.H., C.N., Notaris di Jakarta, Akta tersebut telah mendapat pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. AHU-26060.AH.01.01.Tahun 2010 tertanggal 21 Mei 2010. Dalam Anggaran Dasar Perseroan dalam pasal 4 modal dasar Perseroan sebesar Rp 1.000.000.000, terbagi atas 1.000 lembar sahamdengan nominal Rp 1.000.000 per saham, dari modal dasar tersebut telah ditempatkan dan disetor penuh 50% sebanyak 500 lembar saham, dan Perusahaan (PT Bumi Citra Permai, Tbk) menempatkan dan telah menyetor penuh sebesar Rp 495.000.000, dengan kepemilikan 99%. Perubahan Anggaran Dasar Perseroan sesuai Akta No.34 tanggal 22 Oktober 2013 dibuat dihadapan Notaris R. Johanes Sarwono, S.H., notaris di Jakarta Selatan, dalam Akta Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham menyetujui penjualan sebagian saham milik PT Bumi Citra Permai, Tbk., sebanyak 100 lembar saham kepada Tn. Rudi Wijaya, sehingga kepemilikan saham PT Bumi Citra Permai, Tbk., menjadi 395 lembar saham atau 79% kepemilikan saham, perubahan Akta ini telah diterima Pemberitahuan dan disimpan dalam database Sistem Administrasi Badan Hukum pada Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat No. AHU-AH.01.10-50188 tertanggal 22 November 2013. PT Millenium Power (Entitas Anak) telah memperoleh Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP)-Menengah No. 4507/1.824.51 tanggal 21 Juni 2010, dan Tanda Daftar Perusahaan (TDP) No.09.05.1.51.65696 tanggal 1 Juli 2010 dari Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah, dan Perdagangan propinsi DKI Jakarta, dengan Kegiatan usaha pokok "aktivitas dan kegiatan yang berkaitan dengan penyediaan tenaga listrik terutama bagi kepentingan di Kawasan Industri Millenium-Cikupa Tangerang". Perubahan alamat Perusahaan berkantor di Jl. Kramat Raya No.38 A-B, Kelurahan Kwitang, Kecamatan Senen, Jakarta Pusat, sesuai Surat Keterangan Domisili Perusahaan No.0448/1.824.1/13 tanggal 12 November 2013 dari Pemerintah propinsi DKI Jakarta. Sampai tanggal laporan posisi keuangan Entitas anak (PT MP) belum menjalankan operasional usaha secara komersial (Dalam tahap pengembangan). Berikut ini Jumlah Aset dan Ekuitas kepentingan non pengendali pada Entitas Anak PT Millenium Power pada periode dan tahun dan yang berakhir tanggal-tanggal 30 September 2014 dan 31 Desember 2013, sebagai berikut : 30 September 2014 Jumlah Aset Jumlah Ekuitas Kepentingan non pengendali % Kepemilikan pengendali
2,001,124,705 420,236,188 79.00%
8
31 Desember 2013 1,067,654,816 224,207,511 79.00%
PT BUMI CITRA PERMAI Tbk Dan ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2014 Dengan Angka Perbandingan Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian ; 31 Desember 2013 Dan Untuk Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 30 September 2014 dan 30 September 2013 (Dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain) 1. GAMBARAN UMUM (Lanjutan) c. Entitas Anak (lanjutan) 2) PT. MILWATER PRATAMA MANDIRI
Berdasarkan Akta Pendirian Perseroan PT Milwater Pratama Mandiri (Entitas Anak) dengan Akta No. 05 tanggal 13 Juni 2011 dari Notaris Meilina Sidarta, S.H., Notaris di Jakarta, Akta tersebut telah mendapat pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. AHU-39447.AH.01.01Tahun 2011 tertanggal 5 Agustus 2011. Dalam Anggaran Dasar Perseroan dalam pasal 4 Modal dasar Perseroan sebesar Rp 1.000.000.000, terbagi atas 200.000 lembar sahamdengan nominal Rp 100.000 per saham, dari modal dasar tersebut telah ditempatkan dan disetor penuh 25% sebanyak 50.000 lembar saham, dan sesuai dalam Anggaran Dasar Perseroan Pasal 20 Perusahaan (PT Bumi Citra Permai, Tbk) menempatkan dan telah menyetor penuh sebanyak 30.000 lembar sahamsebesar Rp 3.000.000.000, dengan kepemilikan 60%. Perusahaan berkantor di Kawasan Millenium Industrial estat, Jl. Millennium Raya Blok A.23, Desa Peusar, Kecamatan Panongan, KZupaten Tangerang, sesuai Surat Keterangan Domisili No. 17/Pem/Ds-Ps/2011 tanggal 4 Juli 2011 dari Pemerintahan Kabupaten Tangerang. Sampai tanggal Laporan Entitas anak (PT MPM). Berikut ini Jumlah Aset dan Ekuitas kepentingan non pengendali pada Entitas Anak PT Milwater Pratama Mandiri pada periode dan tahun dan yang berakhir tanggal-tanggal 30 September 2014 dan 31 Desember 2013, sebagai berikut : 30 September 2014 Jumlah Aset Jumlah Ekuitas Kepentingan non pengendali % Kepemilikan pengendali
18,995,166,968 7,598,066,787 60.00%
31 Desember 2013 14,818,324,480 5,927,329,792 60.00%
3) PT CITRA PERMAI PESONA Berdasarkan Akta Pendirian Perseroan PT Citra Permai Pesona No. 21 tanggal 11 Oktober 2011 dibuat oleh Notaris R. Johanes Sarwono, S.H., Notaris di Jakarta, Akta pendirian tersebut telah mendapat persetujuan dan pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. AHU-54193.AH.01.01.Tahun 2011 tanggal 7 November 2011. Dalam Anggaran Dasar PT Citra Permai Pesona Pasal 4 menyatakan bahwa Modal dasar Perseroan sebesar Rp1.000.000.000, yang terbagi 1.000 lebar saham dengan nominal saham Rp1.000.000, dan modal saham yang telah ditempatkan dan disetor penuh 50% sebanyak 500 lembar sahamsebesar Rp 500.000.000 dengan kepemilikan Modal saham Perusahaan (PT BCP, Tbk) menempatkan saham sebanyak 495 lembar saham sebesar Rp 495.000.000 atau kepemilikan 99% dan pemegang saham lainnya Nyonya Annie Halim sebesar Rp5.000.000 atau 1%. Perusahaan berdomisili atau beralamat di Jl. Kramat Raya No.32-34, Kelurahan Kwitang, Kecamatan Senen, Jakarta Pusat, sesuai dalam Pasal 3 Anggaran Dasar Perusahaan maksud dan tujuan serta kegiatan usaha ; di Bidang Pembangunanan, Perdagangan, Industri, Transportasi, dan Pertanian, serta menyelenggarakan bidang usaha "Real estat" termasuk pembangunan Kawasan Industri maupun pembangunan Pergudangan dan perumahan (Perusahaan dalam tahap pendirian dan pengembangan). Berikut ini Jumlah Aset dan Ekuitas kepentingan non pengendali pada Entitas Anak PT Citra Permai Pesona, pada periode dan tahun dan yang berakhir tanggal-tanggal 30 September 2014 dan 31 Desember 2013, sebagai berikut : 30 September 2014 Jumlah Aset Jumlah Ekuitas Kepentingan non pengendali % Kepemilikan pengendali
165,516,425,690 5,000,000 99.00%
9
31 Desember 2013 94,743,932,133 5,000,000 99.00%
PT BUMI CITRA PERMAI Tbk Dan ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2014 Dengan Angka Perbandingan Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian ; 31 Desember 2013 Dan Untuk Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 30 September 2014 dan 30 September 2013 (Dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI Kebijakan yang penting diterapkan Perusahaan dan Entitas anak dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan konsolidasian a. Pernyataan Kepatuhan Laporan keuangan konsolidasian ini disusun sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan (“SAK”) di Indonesia yang mencakup Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia serta Peraturan No. ACIII.G.7 tentang Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten atau Perusahaan Publik Lampiran Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam;LK) (sekarang Otoritas Jasa Keuangan / OJK) berdasarkan Keputusan BAPEPAM-LK dengan Surat Keputusan No. KEP-347/BL/2012 tanggal 25 Juni 2012 . b. Dasar Penyajian Laporan Keuangan Konsolidasian Dasar pengukuran dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian ini disusun berdasarkan metode Akrual dengan menggunakan konsep biaya historis (historical cost ), kecuali beberapa akun tertentu disusun berdasarkan pengukuran lain sebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntansi masing-masing akun tersebut. Laporan keuangan konsolidasian disusun dengan metode akrual kecuali laporan arus kas konsolidasian disajikan dengan metode langsung (direct method) dengan mengelompokkan arus kas dalam Aktivitas kegiatan operasi, investasi dan pendanaan. Kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan interim konsolidasian untuk periode yang berakhir pada tanggal 30 September 2014 adalah konsisten dengan kebijakan akuntansi dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 dan laporan keuangan interim konsolidasian yang berakhir tanggal 30 September 2013. Mata uang yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian ini adalah Rupiah (Rp) yang meruapakan mata uang fungsional. Seluruh angka dalam laporan keuangan konsolidasian ini, kecuali dinyatakan secara khusus dibulatkan menjadi ribuan Rupiah yang terdekat. Penyusunan laporan keuangan konsolidasian sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia mengharuskan menggunakan estimasi tertentu. Hal tersebut juga mengharuskan manajemen untuk membuatkan pertimbangan dalam proses penerapan kebijakan akuntansi. Area yang kompleks atau memerlukan tingkat pertimbangkan yang lebih tinggi atau area dimana asumsi dan estimasi berdampak sifnifikan terhadap laporan keuangan konsolidasian. Revisi atas PSAK No.38 "Kombinasi Bisnis pada Entitas Sepengendali", dan pencabutan PSAK No.51 "Akutansi Kuasi-Reorganisasi" yang berlaku efektif sejak 1 Januari 2013 menghasilkan perubahan kebijakan akuntansi. Perusahaan tidak memiliki dampak terhadap jumlah yang dilaporkan dalam tahun berjalan dan tahun seterusnya. Penerapan ISAK No.21 "Perjanjian Konstruksi Real Estat" dan pencabutan PSAK No.44 "Akuntansi Aktivitas Pengembangan Real Estat" yang seharusnya berlaku sejak 1 Januari 2013 telah ditunda sampai pemberitahuan lebih lanjut oleh Dewan Strandar Akuntansi Keuangan Indonesia. Manajemen berpendapat bahwa penerapan dan pencabutan Interpretasi dan Standar tersebut diatas tidak memiliki dampak terhadap laporan keuangan Group. c Prinsip-Prinsip Konsolidasian Perusahaan menerapkan PSAK No.4 (Revisi 2009) "Laporan Keuangan Konsolidasian dan Laporan Keuangan Tersendiri" . PSAK revisi ini memberikan panduan penyusunan dan penyajian Lapotan keuangan konsolidasian untuk sekelompok entitas yang berada dalam pengendalian suatu entitas induk dan dalam akuntansi untuk investasi pada entitas anak, pengendalian bersama entitas laporan keuangan tersendiri disajikan dalam informasi tambahan. Laporan keuangan konsolidasian menggabungkan seluruh Entitas anak yang dikendalikan oleh Perusahaan. Pengendalian dianggap ada ketika Perusahaan memiliki secara langsung atau tidak langsung melaluai Entitas anak lebih dari setengah kekuasaan suara suatu entitas, kecuali dalam keadaan yang jarang dapat ditunjukkan secara jelas bahwa kepemilikan tersebut tidak diikuti dengan pengendalian. Pengendalian juga ada ketika Perusahaan memiliki setengah atau kurang kekuasaan suara suatu entitas jika terdapat : 10
PT BUMI CITRA PERMAI Tbk Dan ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2014 Dengan Angka Perbandingan Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian ; 31 Desember 2013 Dan Untuk Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 30 September 2014 dan 30 September 2013 (Dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) c Prinsip-Prinsip Konsolidasian (lanjutan) i). Kekuasaan yang melebihi dari setengah hak suara sesuai perjanjian dengan investor lainnya; ii). Kekuasaan untuk mengatur dan menentukan kebijakan finansial dan operasional Perusahaan berdasarkan anggaran dasar atau perjanjian; iii). Kekuasaan untuk menunjuk atau menggantikan sebagaian besar dewan direksi dan dewan komisaris atau badan pengatur setara dan pengendalian entitas nelalui dewan atau badan tersebut; iv). Kekuasaan untuk memberikan suara mayoritas pada rapat dewan direksi dan komisaris atau badan pengatur setara dan pengendalian entitas melalui dewan direksi dan dewan komisaris atau badan tertentu. Keberadaan dan dampak dari hak suara potensial yang saat ini dapat dilaksanakan atau dikonversi, dipertimbangkan ketika menilai apakah Perusahaan mengendalikan entitas lain. Entitas anak dikonsolidasikan sejak tanggal dimana pengendalian telah beralih kepada Perusahaandan tidak lagi dikonsolidasikan sejak tanggal hilangnya pengendalian. Kepentingan non-pengendali merupakan proporsi atas laba atau rugi dan aset neto yang dimiliki Perusahaan dan disajikan secara terpisah dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian dan ekuitas pada laporan posisi keuangan konsolidasian, dipisahkan dengan ekuitas yang dapat diatribusikan kepada entitas induk. Seluruh transaksi, saldo akun dan laba atau rugi yang belum direalisasi dari transaksi yang material antar entitas group telah dieliminasi. Transaksi dengan kepentingan non-pengendali dihitung menggunakan metode entitas ekonomi,dimana kelebihan atas akuisisi kepentingan nonpengendali yang melebihi bagian dari nilai bersih aset yang diperoleh dicatat di ekuitas. d. Kas dan Setara Kas Kas dan setara kas konsolidasi mencakup Kas, Bank serta Deposito yang jatuh tempo dalam waktu tiga bulan atau kurang sejak tanggal penempatannya dan tidak di jaminkan serta tidak dibatasi penggunaannya. Bank dan Deposito yang dibatasi penggunaanya dan di jaminkan akan diklasifikasi sebagai aset tidak lancar lainnya. e. Transaksi Dalam Mata Uang Asing Efektif tanggal 1 Januari 2012, Perusahaan dan Entitas anak menerapkan PSAK No. 10 (Revisi 2010),”Pengaruh perubahan kurs Valuta asing”.Penerapan PSAK No. 10 (Revisi 2010) ini tidak memberikan pengaruh pada yang signifikan pelaporan keuangan konsolidasian. Pembukuan Perusahaan dan Entitas anak diselenggarakan dalam mata uang Rupiah. Transaksi dalam mata uang asing dijabarkan ke mata uang Rupiah dengan menggunakan kurs yang berlaku pada tanggal transaksi. Pada tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian; aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing dijabarkan ke dalam mata uang Rupiah berdasarkan kurs tengah Bank Indonesia yang berlaku pada tanggal tersebut. Keuntungan dan kerugian dari selisih kurs yang timbul dari transaksi dalam mata uang asing dan penjabaran aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing ke mata uang Rupiah, dibebankan pada Laporan laba rugi komprehensif konsolidasian tahun / periode berjalan. Pada tanggal-tanggal 30 September 2014 dan 31 Desember 2013 Kurs tengah Bank Indonesia yang berlaku adalah US$ 1,00 = Rp.12.212, dan US$ 1,00 = Rp.12.189.
11
PT BUMI CITRA PERMAI Tbk Dan ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2014 Dengan Angka Perbandingan Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian ; 31 Desember 2013 Dan Untuk Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 30 September 2014 dan 30 September 2013 (Dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) f. Piutang usaha dan Piutang lainnya Piutang usaha pada awalnya diakui pada nilai wajar dan kemudian diukur dengan menggunakan biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif, dikurangi dengan penyisihan penurunan nilai. Penyisihan penurunan nilai piutang usaha dibentuk apabila ada bukti nyata bahwa Perusahaan tidak mampu menagih jumlah piutang sesuai dengan jangka waktu asal. Nilai tercatat dikurangi dengan satu akun penyisihan. Nilai tercatat aset tersebut dikurangi melalui penggunaan akun cadangan, dan jumlah kerugian yang terjadi diakui dalam laporan laba rugi. Ketika piutang usaha dapat ditagih, piutang tersebut dihapuskan terhadap akun cadangan. Penerimaan kemudian atas jumlah yang sebelumnya telah dihapuskan dikreditkan terhadap laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Sebelum adopsi Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan ("PSAK") No. 50 (Revisi 2006) dan PSAK No. 55 (Revisi 2006) di tahun 2010, piutang usaha diakui pada nilai perolehan dan disajikan pada nilai estimasi kolektibilitas saldo piutang berdasarkan telaah manajemen terhadap status masing-masing saldo piutang pada akhir periode. Piutang lain-lain merupakan jumlah yang terhutang dari pihak ketiga atau pihak hubungan berelasi untuk transaksi selain penjualan atau penyerahan jasa usaha. g. Persediaan dan Tanah dan bangunan dalam pengembangan Efektif tanggal 1 Januari 2012 PPSAK No. 7, “ Pencabutan PSAK No. 44 "Akuntansi Aktivitas Pengembangan Real Estat" dalam Paragraf 47 – 48 dan 56 – 61” Pencabutan standar ini mengubah penyajian Laporan Posisi Keuangan Perusahaan dengan mengelompokkan aset menjadi aset lancar dan aset tidak lancar, serta liabilitas menjadi liabilitas jangka pendek dan liabilitas jangka panjang sesuai dengan PSAK No. 1 (Revisi 2009) mengenai Penyajian Laporan Keuangan konsolidasian. Persediaan tanah dalam pengembangan dan bangunan dalam pengembangan/unit real estat disajikan di laporoan posisi keuangan konsolidasian sebesar nilai yang terendah antara biaya perolehan dan nilai realisasi bersih (the lower of cost or net realizable value). Biaya pengembangan proyek real estat : Harga perolehan unit real estat meliputi seluruh biaya yang berhubungan langsung dengan Aktivitas pengembangan real estat dan biaya proyek tidak langsung yang dialokasikan dan dikapitalisasi ke proyek pengembangan real estat. Biaya pengembangan real estat yang dikapitalisasi sebagai harga perolehan unit real estat sebagai berikut : 1). Biaya pra-perolehan tanah : Mencakup biaya sebelum perolehan tanah atau sampai Perusahaan memperoleh izin perolehan tanah dari Pemerintah. Biaya praperolehan tanah meliputi biaya pengurusan izin, konsultasi hukum, studi kelayakan, gaji karyawan, analisis dampak lingkungan dan imbalan untuk ahli pertanahan. 2). Biaya perolehan tanah : Biaya perolehan tanah mencakup biaya pembelian area tanah, termasuk semua biaya yang secara langsung mengakibatkan tanah tersebut siap digunakan sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan. Biaya perolehan tanah meliputi biaya perolehan, biaya gambar topografi, master plan, pengurusan dokumen, bea balik nama, komisi perantara, imbalan jasa profesional dan pematangan tanah. 3).. Biaya yang secara langsung berhubungan dengan proyek : Meliputi biaya-biaya sebagai berikut, gaji pekerja lapangan, bahan bangunan, penyusutan sarana dan peralatan proyek, penyewaan sarana dan peralatan proyek, perancangan dan bantuan teknis, jasa profesional, pengikatan jual beli dan pengurusan perjanjian jual beli. 4). Biaya yang dapat diatribusikan pada Aktivitas pengembangan real estat : Meliputi biaya-biaya sebagai berikut, asuransi, perancangan dan bantuan teknis yang tidak secara langsung berhubungan proyek, overhead konstruksi, pembangunan infrastruktur umum, jasa profesional dan biaya pinjaman.
12
PT BUMI CITRA PERMAI Tbk Dan ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2014 Dengan Angka Perbandingan Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian ; 31 Desember 2013 Dan Untuk Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 30 September 2014 dan 30 September 2013 (Dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) g. Persediaan dan Tanah dan bangunan dalam pengembangan (lanjutan) 5). Biaya pinjaman Biaya yang telah dikapitalisasi keproyek pengembangan real estat dialokasikan ke setiap unit real estat berdasarkan luas areal atau metode lain yang sesuai dengan kondisi proyek pengembangan real estat. Alokasi biaya yang telah dilakukan atas unit real estat harus dikaji kembali pada setiap akhir periode pelaporan sampai proyek selesai secara substansial. Alokasi harga perolehan tanah yang akan dikapitalisasi ke proyek pengembangan berdasarkan metode rata-rata. Akumulasi biaya ke proyek pengembangan tidak dihentikan walaupun realisasi pendapatan pada masa mendatang lebih rendah dari nilai tercatat proyek. Namun, dilakukan penyisihan secara periodik atas perbedaan tersebut. Jumlah penyisihan tersebut akan mengurangi nilai tercatat proyek dan dibebankan ke Laba rugi tahun berjalan. Estimasi dan alokasi biaya harus dikaji kembali pada setiap akhir periode pelaporan sampai proyek selesai secara substansial. Apabila telah terjadi perubahan mendasar pada estimasi kini, biaya diRevisi, dan direalokasi. Harga perolehan persediaan untuk bangunan gudang dan rumah toko / kantor (Ruko / Rukan) dalam pelaksanaan termasuk seluruh biaya konstruksi diluar nilai tanah. h. Tanah yang belum Dikembangkan Persediaan tanah yang belum dikembangkan disajikan di laporan posisi keuangan sebesar nilai yang terendah antara biaya perolehan dan nilai realisasi bersih (the lower of cost or net realizable value). Biaya perolehan tanah yang belum dikembangkan, yang terdiri dari "biaya pra-perolehan" dan "biaya perolehan tanah". Harga perolehan tanah yang belum dikembangkan akan dipindahkan ke tanah dalam pengembangan pada saat pengembangan tanah akan dimulai. Biaya pra-perolehan tanah Mencakup biaya sebelum perolehan tanah atau sampai Perusahaan memperoleh izin perolehan tanah dari Pemerintah. Biaya praperolehan tanah meliputi biaya pengurusan izin, konsultasi hukum, gaji karyawan, studi kelayakan, analisis dampak lingkungan dan imbalan untuk ahli pertanahan. Biaya perolehan tanah Biaya perolehan tanah mencakup biaya pembelian area tanah, termasuk semua biaya yang secara langsung mengakibatkan tanah tersebut siap digunakan sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan. Biaya perolehan tanah meliputi biaya perolehan, biaya gambar topografi, master plan, pengurusan dokumen, bea balik-nama, komisi perantara, imbalan jasa profesional dan pematangan tanah. i. Biaya Dibayar Dimuka Biaya dibayar dimuka adalah biaya yang telah dibayar namun pembebanannya baru akan dilakukan pada periode yang akan datang pada saat manfaat diterima, biaya diamortisasi berdasarkan taksiran masa manfaat dari masing-masing biaya dengan menggunakan metode garis lurus (straight line method) . j. investasi penyertaan Efektif sejak tanggal 1 Januari 2011, Perusahaan dan Kelompok usaha menerapkan PSAK No.15 (Revisi 2009) "investasi pada entitas assosiasi", PSAK Revisi ini secara retrospektif dan mengatur akuntansi investasi dalam entitas anak / asosiasi dalam hal penentuan pengatuh signifikan, metote akuntansi yang harus diterapkan, penentuan nilai investasi dan Laporan keuangan konsolidasian tersendiri. Penyertaan pada Entitas asosiasi investasi kelompok Perusahaan pada Entitas asosiasi diukur dengan menggunakan metote ekuitas. Entitas asosiasi adalah suatu entitas di mana kelompok Perusahaan mempunyai pengaruh yang signifikan, dimana jumlah tercatat investasi tersebut ditambah atau dikurangi untuk mengakui bagian Perusahaan atas laba atau rugi, dan penerimaan deviden dari entitas asosiasi sejak tanggal perolehan.
13
PT BUMI CITRA PERMAI Tbk Dan ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2014 Dengan Angka Perbandingan Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian ; 31 Desember 2013 Dan Untuk Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 30 September 2014 dan 30 September 2013 (Dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) j. investasi penyertaan (lanjutan) Laporan laba-rugi komprehensif konsolidasian mencerminkan bagian atas hasil operasi dari entitas asosiasi. Bila terdapat perubahan yang diakui langsung pada ekuitas dari entitas asosiasi kelompok Perusahaan mengakui bagiannya atas perubahan tersebut dan mengungkapkan hal ini jika dapat dipakai dalam Laporan keuangan konsolidasian Induk dan konsolidasian perubahan ekuitas konsolidasian. Laba atau rugi yang belum direalisasikan sebagai hasil dari transaksi-transaksi antara Perusahaan dengan Entitas asosiasi dieliminasi pada jumlah sesuai dengan kepentingan dalam Entitas anak / asosiasi dalam laporan keuangan konsolidasian. Setelah menerapkan metode ekuitas, Kelompok Perusahaan menentukan apakah diperlukan untuk mengakui tambahan rugi penurunan nilai atas investasi Perusahaan dalam entitas asosiasi. Kelompok Perusahaan menentukan pada setiap tanggal pelaporan apakah terdapat bukti yang objektif yang mengintifikasikan bahwa investasi dalam entitas asosiasi megalami punurunan nilai. Dalam hal ini nilai berdasarkan selisih antara jumlah terpulihkan dan nilai tercatatnyadan mengakuinya dalam laporan laba-rugi komprehensif konsilidasian. Penyertaan pada Perusahaan asosiasi investasi saham dimana Perusahaan dan/atau Entitas Anak mempunyai kepemilikan saham sebesar 20% sampai dengan 50% dicatat berdasarkan metode ekuitas. Dengan metode ini, investasi dicatat pada biaya perolehan, disesuaikan dengan bagian Perusahaan atas laba atau rugi bersih dari Perusahaan penerima investasi sejak tanggal perolehan, dikurangi deviden yang diterima. k. Aset tetap dan Penyusutannya Efektif 1 Januari 2012 Perusahaan menerapkan PSAK No.16 (Revisi 2011) tentang "Aset Tetap" Penerapan PSAK 16 ini tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap Laporan keuangan konsolidasian. Perusahaan menggunakan model biaya sebagai kebijakan akuntansi untuk pengukuran aset tetapnya. Aset tetap dinyatakan sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi penurunan nilai. Biaya perolehan termasuk biaya penggantian bagian aset tetap saat biaya tersebut terjadi, jika memenuhi kriteria pengakuan. Selanjutnya, pada saat inspeksi yang signifikan dilakukan, biaya inspeksi tersebut diakui ke dalam jumlah tercatat (”carrying amount”) aset tetap sebagai suatu penggantian jika memenuhi kriteria pengakuan. Dan jika nilai perolehan aset setara dengan nilai tunainya dan pembayaran untuk perolehan tersebut ditangguhkan melampaui jangka waktu kredit normal maka perbedaan antara nilai tunai dengan jumlah pembayarannya diakui sebagai beban bunga selama periode kredit. Semua aset tetap konsolidasian kecuali tanah, disusutkan dengan menggunakan metode garis lurus (straight line method) , berdasarkan taksiran masa manfaat sebagai berikut : Jenis Aset Tetap Bangunan Bangunan dan sarana Water Treatment Plan (WTP) Instalasi Pipa air WTP Perabot dan peralatan kantor Peralatan proyek Kendaraan Alat-alat berat
Estimasi Masa Manfaat 20 dan 10 tahun 20 tahun 10 tahun 2 - 4 tahun 2 - 4 tahun 4 - 8 tahun 4 - 8 tahun
% Penyusutan 5% - 10% 5% 10% 25% - 50% 25% - 50% 12,50% - 25% 12,50% - 25%
Jumlah tercatat aset tetap konsolidasi dihentikan pengakuannya pada saat dilepaskan atau saat tidak ada manfaat ekonomis di masa depan yang diharapkan dari penggunaan atau pelepasannya. Laba rugi konsolidasi yang timbul dari penghentian aset (dihitung sebagai perbedaan antara jumlah neto hasil pelepasan dan jumlah tercatat dari aset) dimasukkan dalam laporan laba rugi komprehensif pada tahun aset tersebut dihentikan pengakuannya. Bila nilai tercatat suatu aset melebihi taksiran jumlah yang dapat diperoleh kembali (recoverable amount), maka nilai tercatat tersebut akan diturunkan ke jumlah yang dapat diperoleh kembali, yang ditentukan sebagai nilai tertinggi antara nilai jual neto dan nilai pakai. 14
PT BUMI CITRA PERMAI Tbk Dan ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2014 Dengan Angka Perbandingan Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian ; 31 Desember 2013 Dan Untuk Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 30 September 2014 dan 30 September 2013 (Dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) k. Aset tetap dan Penyusutannya (lanjutan) Biaya pemeliharaan dan perbaikan dibebankan ke dalam Iaporan laba rugi komprehensif pada saat terjadinya, sedangkan pemugaran dan penambahan daIam jumlah material dikapitalisasi. Aset tetap yang sudah tidak digunakan lagi atau yang dilepas, biaya perolehan serta akumulasi penyusutannya dikeluarkan dari aset tetap yang bersangkutan dan keuntungan atau kerugian yang timbul dilaporkan di dalam laporan Iaba (rugi) komprehensif pada tahun / periode yang bersangkutan. Aset tetap yang tidak digunakan dalam operasi kelompokan Perusahaan karena berbagai sebab, nilai tercatatnya (carrying amount) dikurangkan sebagai akumulasi penyusutannya sebesar 20% per tahun dan dibebankan dalam perhitungan laporan laba-rugi komprehensif. Pembebanan tidak dilakukan sekaligus pada tahun yang bersangkutan mengingat materialitas dan tidak dimungkinkan lagi adanya penerimaan kembali arus kas (recoverable amount) dari aset tersebut. Aset tetap dalam penyelesaian disajikan sebagai bagian dalam aset tetap dan dinyatakan sebesar biaya perolehan. Semua biaya, termasuk biaya pinjaman, yang terjadi sehubungan dengan pembangunan aset tersebut dikapitalisasi sebagai bagian dari biaya perolehan aset tetap dalam penyelesaian. Akumulasi biaya perolehan yang akan dipindahkan ke masing-masing aset tetap yang bersangkutan pada saat aset tersebut selesai dikerjakan atau siap digunakan dan disusutkan sejak beroperasi. Bangunan BOT (pola bangun kelola serah - Build Operate and Transfer) merupakan biaya yang dikeluarkan untuk membangun diatas tanah milik pihak ketiga dan Perusahaan memperoleh hak pengelolaan (konsesi) atas aset tersebut untuk jangka waktu 20 (dua puluh) tahun. Aset tersebut disusutkan secara sistematis sepanjang masa hak pengelolaan (konsesi) (Catatan 2u). l. Penurunan Nilai Aset Non-Keuangan Efektif tanggal 1 Januari 2011, Perusahaan menerapkan secara prospektif PSAK No. 48 (Revisi 2009), “Penurunan Nilai Aset”. PSAK No. 48 (Revisi 2009) menetapkan prosedur-prosedur yang diterapkan entitas agar aset dicatat tidak melebihi jumlah terpulihkannya. Suatu aset dicatat melebihi jumlah terpulihkannya jika jumlah tersebut melebihi jumlah yang akan dipulihkan melalui penggunaan atau penjualan aset. Pada kasus demikian, aset mengalami penurunan nilai dan pernyataan ini mensyaratkan entitas mengakui rugi penurunan nilai. PSAK yang diRevisi ini juga menentukan kapan entitas membalik suatu rugi penurunan nilai dan pengungkapan yang diperlukan. Pada setiap akhir periode pelaporan, Perusahaan menilai apakah terdapat indikasi suatu aset mengalami penurunan nilai. Jika terdapat indikasi tersebut atau pada saat pengujian penurunan nilai aset diperlukan, maka Perusahaan membuat estimasi formal jumlah terpulihkan aset tersebut. Jika, dan hanya jika, jumlah terpulihkan aset lebih kecil dari jumlah tercatatnya, maka jumlah tercatat aset diturunkan menjadi sebesar nilai terpulihkan, Penurunan tersebut merupakan rugi penurunan yang diakui sebagai beban dalam laporan Laba rugi komprehensif konsolidasian. Manajemen berkeyakinan tidak terdapat indikasi suatu aset, mengalami penurunan nilai, sehingga Perusahaan tidak membuat estimasi formal jumlah terpulihkan dari aset. Penerapan PSAK No. 48 (Revisi 2009) tidak memberikan pengaruh yang signifikan pada pelaporan keuangan.
15
PT BUMI CITRA PERMAI Tbk Dan ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2014 Dengan Angka Perbandingan Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian ; 31 Desember 2013 Dan Untuk Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 30 September 2014 dan 30 September 2013 (Dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) m. Pengakuan Pendapatan dan Beban Efektif tanggal 1 Januari 2012, PPSAK No. 7, “ Pencabutan PSAK No. 44 "Akuntansi Aktivitas Pengembangan Real Estat"; Perusahaan mengakui pendapatan dari penjualan real estat dengan menggunakan metode akrual penuh (full accrual method). Pendapatan dari penjualan real estat diakui secara penuh bila seluruh syarat berikut telah terpenuhi : 1) Pendapatan dari penjualan kapling tanah tanpa bangunan, syarat-syarat yang harus dipenuhi terdiri dari: • Jumlah pembayaran oleh pembeli telah mencapai 20% dari harga jual yang disepakati dan jumlah tersebut tidak dapat diminta kembali oleh pembeli; • Harga jual akan tertagih; • Tagihan penjual tidak bersifat subordinasi terhadap pinjaman lain yang akan diperoleh pembeli di masa yang akan datang; • Proses pengembangan tanah telah selesai sehingga penjual tidak berkewajiban lagi untuk membangun kapling tanah yang dijual seperti Liabilitas untuk mematangkan kapling tanah atau liabilitas untuk membangun fasilitas-fasilitas pokok yang dijanjikan oleh atau yang menjadi liabilitas penjual, sesuai dengan pengikatan jual beli atau ketentuan perundang-undangan; dan • Hanya kapling tanah saja yang dijual, tanpa diwajibkan keterlibatan penjual dalam pendirian bangunan di atas kapling tanah tersebut. 2) Pendapatan dari penjualan bangunan rumah hunian, rumah toko (ruko), rumah kantor (rukan) dan bangunan sejenis lainnya beserta kavling tanahnya. Syarat-syarat yang harus dipenuhi terdiri dari: • Proses penjualan telah selesai; • Harga jual akan tertagih; • Tagihan penjual tidak akan bersifat subordinasi di masa yang akan datang terhadap pinjaman lain yang akan diperoleh pembeli; dan • Penjual telah mengalihkan risiko dan manfaat kepemilikan unit bangunan kepada pembeli melalui suatu transaksi yang secara substansi adalah penjualan dan penjual tidak Iagi berLiabilitas secara signifikan dengan unit bangunan tersebut. Apabila suatu transaksi real estat tidak memenuhi seluruh kriteria pengakuan pendapatan dengan metode akrual penuh (full accrual method) , pengakuan penjualan ditangguhkan dan transaksi tersebut diakui dengan metode uang muka sampai seluruh kriteria penggunaan metode akrual penuh terpenuhi. Apabila suatu transaksi real estat tidak memenuhi kriteria pengakuan dengan metode akrual penuh (full accrual method) , pengakuan penjualan ditangguhkan dan transaksi tersebut diakui dengan metode deposit, dengan prosedur pengakuan sebagai berikut : 1) Penjual tidak mengakui pendapatan atas transaksi penjualan unit real estat, penerimaan pembayaran dari pelanggan dibukukan sebagai uang muka. 2) Piutang dari penjualan transaksi unit real estat tidak diakui 3) Unit real estat tersebut tetap dicatat sebagai aset penjual, demikian juga dengan liabilitas yang terkait dengan unit real estat tersebut, walau liabilitas tersebut telah dialihkan kepada pelanggan. Metode yang digunakan untuk menentukan tingkat penyelesaian Aktivitas pengembangan adalah berdasarkan persentase Aktivitas yang telah dilaksanakan dibandingkan dengan jumlah Aktivitas yang harus dilaksanakan. Pendapatan Jasa pemeliharaan lingkungan kawasan Pendapatan atas jasa dan pemeliharaan lingkungan kawasan (maintanance fee) diakui pada saat jasa diberikan sejak penempatan kawasan dan telah diserah terimakan kepada pembeli / tenant , dan pengakuan atas pendapatan ini diakui setiap bulannya dalam laporan laba-rugi komprehensif. Semua beban atas pemeliharaan lingkungan kawasan diakui pada saat terjadinya (accrual basis).
16
PT BUMI CITRA PERMAI Tbk Dan ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2014 Dengan Angka Perbandingan Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian ; 31 Desember 2013 Dan Untuk Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 30 September 2014 dan 30 September 2013 (Dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) m. Pengakuan Pendapatan dan Beban (lanjutan) Pendapatan Sewa Pendapatan sewa dari sewa operasi diakui sebagai pendapatan yang ditanguhkan dicatat pada laporan posisi keuangan dan pendapatan sewa secara berkala sesuai dengan kontrak sewa yang berlaku diperhitungkan dalam laporan laba-rugi komprehensif dan diamortisasikan dengan metode garis lurus (straight line methot) selama masa sewa. Biaya langsung awal yang terjadi dalam proses negosiasi dan pengaturan sewa ditambahkan ke jumlah tercatat dari aset sewaan dan diakui dengan dasar garis lurus selama masa sewa. Pengakuan Beban Beban pokok penjualan kapling / lahan siap bangun ditentukan berdasarkan taksiran biaya perolehan tanah ditambah taksiran beban lain untuk pengembangan dan pembangunan prasarana penunjang. Beban pokok penjualan gudang, rumah toko atau rumah kantor, rumah hunian dan rumah gerai ditentukan berdasarkan seluruh biaya aktual pengerjaan / konstruksi yang terjadi dan taksiran biaya untuk menyelesaikan pengerjaan. Taksiran biaya untuk menyelesaikan pengerjaan disajikan dalam “Beban yang masih harus dibayar” yang disajikan pada laporan posisi keuangan konsolidasian. Perbedaan antara jumlah taksiran biaya dengan biaya aktual pengerjaan atau pengembangan dibebankan pada “Beban Pokok Penjualan” periode berjalan. Beban diakui pada saat terjadinya atau pengakuan beban secara akrual (accrual method) sesuai saat pengakuan tansaksi penjualan. n. Pajak Penghasilan Pajak Penghasilan Final : Pada tahun 2009, Perusahaan telah menghitung pajak penghasilan berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 243/PMK.03/2008 tanggal 31 Desember 2008 tentang Pajak Penghasilan atas Penghasilan dari Pengalihan Hak atas Tanah dan/atau Bangunan. Berdasarkan peraturan ini, penghasilan atas transaksi penjualan atau pengalihan hak atas tanah dan/atau bangunan yang diterima atau diperoleh wajib pajak mulai tanggal 1 Januari 2009 akan dikenakan pajak final berdasarkan Undang-undang Pajak Penghasilan yang berlaku. Pendapatan yang diakui dan telah dikenakan Pajak penghasilan final, beban pajak penghasilan final diakui secara proporsional dengan jumlah pendapatan menurut akuntansi yang diakui selama periode berjalan. Selisih antara jumlah pajak penghasilan final yang dibayar / terutang dengan jumlah yang dibebankan sebagai pajak kini pada penghitungan laba-rugi komprehensif konsolidasian tahun berjalan, diakui sebagai pajak dibayar di muka atau utang pajak. Jika penghasilan telah dikenakan pajak penghasilan final perbedaan antara nilai tercatat aset dan liabilitas yang berhubungan dengan pajak penghasilan final dengan dasar pengenaan pajaknya tidak diakui sebagai aset atau liabilitas pajak tangguhan. Pajak Penghasilan Non-Final Efektif tanggal 1 Januari 2012, Perusahaan menerapkan PSAK No.46 (Revisi 2010), “Pajak Penghasilan”, yang mengharuskan Kelompok Perusahaan untuk memperhitungkan konsekuensi pajak kini dan pajak masa depan atas pemulihan (penyelesaian) di masa depan dari jumlah tercatat aset (liabilitas) yang diakui dalam laporan posisi keuangan konsolidasian, dan transaksi-transaksi serta peristiwa lain yang terjadi dalam tahun berjalan yang diakui dalam laporan keuangan konsolidasian. Penerapan PSAK No.46 (Revisi 2010) tidak menimbulkan perubahan yang besar terhadap pelaporan keuangan dan pengungkapan dalam laporan keuangan konsolidasian. Beban pajak penghasilan kini dihitung berdasarkan taksiran Laba kena pajak periode berjalan. Aset dan Liabilitas pajak tangguhan diakui untuk perbedaan temporer antara jumlah tercatat aset dan Liabilitas dengan dasar pengenaan pajaknya pada setiap periode pelaporan dengan menggunakan metode liabilitas. Manfaat pajak masa datang, seperti saldo rugi fiskal yang belum digunakan, juga diakui selama besar kemungkinan manfaat pajak tersebut dapat direalisasikan. Efek pajak untuk periode berjalan dialokasikan pada operasional, kecuali untuk efek pajak dari transaksi yang langsung dibebankan atau dikreditkan pada ekuitas.
17
PT BUMI CITRA PERMAI Tbk Dan ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2014 Dengan Angka Perbandingan Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian ; 31 Desember 2013 Dan Untuk Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 30 September 2014 dan 30 September 2013 (Dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) n. Pajak Penghasilan (lanjutan) Koreksi terhadap Liabilitas perpajakan dicatat pada saat Surat Ketetapan Pajak diterima atau jika Perseroan dan entitas anak mengajukan banding, apabila: (1) pada saat hasil dari banding tersebut ditetapkan, kecuali bila terdapat ketidak pastian yang signifikan atas hasil banding tersebut, maka koreksi berdasarkan surat ketetapan pajak terhadap Liabilitas perpajakan tersebut dicatat pada saat pengajuan banding dibuat, atau (2) pada saat dimana berdasarkan pengetahuan dari perkembangan atas kasus lain yang serupa dengan kasus Perseroan dan entitas anak yang sedang dalam proses banding, berdasarkan ketentuan dari Pengadilan Pajak atau Mahkamah Agung, dimana hasil yang diharapkan dari proses banding Perseroan secara signifikan tidak pasti, maka pada saat tersebut perubahan Liabilitas perpajakan berdasarkan ketetapan pajak diakui. o. Liabilitas Imbalan Kerja Efektif 1 Januari 2012, Perusahaan menerapkan PSAK 24 (Revisi 2010), “Imbalan Kerja”, Revisi SAK ini antara lain memberbolehkan entitas untuk menerapkan metode sistematis atas pengakuan yang lebih cepat dari keuntungan/kerugian aktuarial yang timbul dari imbalan pasti, antara lain pengakuan langsung keuntunga/kerugian yang terjadi pada periode berjalan ke dalam pendapatan komprehensif lain. Karena Perusahaan tidak memilih metode ini dan tetap menggunakan metode pengakuan keuntungan/kerugian dengan menggunakan metode koridor seperti diuraikan di bawah ini, maka penerapan awal PSAK No. 24 (Revisi 2010) ini tidak berdampak signifikan terhadap laporan keuangan Perusahaan selain tambahan pengungkapan. Program Pensiun Perusahaan menyelenggarakan program pensiun manfaat pasti untuk semua karyawan tetap. Biaya jasa kini diakui sebagai beban pada periode berjalan. Biaya jasa lalu, koreksi aktuaria dan dampak perubahan asumsi bagi peserta pensiun yang masih aktif diamortisasi secara sistematis dengan menggunakan metode anuitas pasti selama estimasi sisa masa kerja rata-rata karyawan sebagaimana ditentukan oleh aktuaris. Metode penilaian aktuaria yang digunakan oleh aktuaris adalah Projected Unit Credit (PUC) Method. Program Imbalan Kerja Sesuai dengan kesepakatan kerja bersama, Perusahaan juga akan membayar uang pesangon, penghargaan masa kerja dan ganti kerugian sesuai dengan Undang-Undang Ketenagakerjaan No.13/2003 sejak tahun 2003, sehingga Perusahaan dan Entitas Anak membukukan Liabilitas atas program imbalan pasca kerja. Sesuai dengan PSAK No.24 (Revisi 2010) mengenai Imbalan Kerja, Liabilitas atas masa kerja lalu diestimasi dengan menggunakan metode PUC. Penerapan pernyataan tersebut telah menyebabkan perubahan dalam kebijakan akuntansi Perusahaan dan Entitas Anak. Tidak terdapat pendanaan yang disisihkan oleh Perusahaan dan Entitas Anak sehubungan dengan estimasi Liabilitas tersebut. Berdasarkan PSAK No.24 (Revisi 2010), beban manfaat kesejahteraan karyawan diakui langsung, kecuali keuntungan (kerugian) aktuaria dan biaya jasa lalu (non-vested). Akumulasi keuntungan (kerugian) aktuaria lebih dari 10% dari nilai sekarang Liabilitas manfaat pasti diamortisasi selama sisa masa kerja, namun keuntungan (kerugian) aktuaria dari Liabilitas pegawai yang masih aktif bekerja setelah usia pensiun akan diakui langsung karena Liabilitas sudah terjadi.
18
PT BUMI CITRA PERMAI Tbk Dan ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2014 Dengan Angka Perbandingan Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian ; 31 Desember 2013 Dan Untuk Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 30 September 2014 dan 30 September 2013 (Dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) p. Transaksi Dengan Pihak-Pihak Hubungan Berelasi Efektif tanggal 1 Januari 2011, Perusahaan menerapkan PSAK No. 7 (Revisi 2010), “Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi”. PSAK Revisi ini mensyaratkan pengungkapan hubungan, transaksi dan saldo pihak-pihak berelasi, termasuk komitmen, dalam laporan keuangan dan juga diterapkan terhadap laporan keuangan secara individual. Pihak-pihak berelasi adalah orang atau entitas yang terkait dengan Perusahaan dalam menyiapkan laporan keuangannya konsolidasian, yang terdiri dari : 1) Orang atau anggota keluarga terdekat mempunyai relasi dengan entitas pelapor jika orang tersebut: ; i. Memiliki pengendalian atau pengendalian bersama atas entitas pelapor ; ii. Memiliki pengaruh signifikan terhadap entitas pelapor ; iii. atau personal manajemen kunci entitas pelapor atau entitas induk entitas pelapor. 2) Suatu entitas berelasi dengan entitas pelapor jika memenuhi salah satu hal sebagai berikut : i. Entitas dan entitas pelapor adalah anggota dari kelompok usaha yang sama ; ii. Satu entitas adalah entitas asosiasi atau ventura bersama bagi entitas lain (atau entitas asosiasi atau ventura bersama yang merupakan anggota suatu kelompok usaha, dimana entitas lain tersebut adalah anggotanya) ; iii. Kedua entitas tersebut adalah ventura bersama dari pihak ketiga yang sama ; iv. Satu entitas adalah ventura bersama dari entitas ketiga dan entitas yang lain adalah entitas asosiasi dari entitas ketiga ; v. Entitas tersebut adalah suatu program imbalan pasca kerja untuk imbalan kerja dari salah satu entitas pelapor atau entitas yang terkait dengan entitas pelapor. Jika entitas pelapor adalah entitas yang menyelenggarakan program tersebut, entitas sponsor juga terkait dengan entitas pelapor. vi. Entitas yang dikendalikan atau dikendalikan bersama oleh orang yang diidentifikasi dalam butir (a) vii Orang yang diidentifikasi dalam butir (a), (i) memiliki pengaruh signifikan terhadap entitas atau anggota manajemen kunci entitas . (atau entitas induk dari entitas). Transaksi ini dilakukan berdasarkan persyaratan yang disetujui oleh kedua belah pihak, dimana persyaratan tersebut mungkin tidak sama dengan transaksi lain yang dilakukan dengan pihak-pihak tidak berelasi. Seluruh transaksi dan saldo yang material dengan pihakpihak berelasi telah diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan konsolidasian Perseroan. q. Laba Bersih per Saham Laba bersih per saham(LPS) dasar dihitung dengan membagi total laba komprehensif diatribusikan kepada pemilik entitas induk dengan jumlah rata-rata tertimbang saham biasa yang beredar sepanjang periode pelaporan. Laba bersih per saham(LPS) dilusian dihitung dengan membagi total laba komprehensif diatribusikan kepada pemilik entitas induk dengan rata-rata tertimbang jumlah sahambiasa yang beredar pada periode pelaporan, yang disesuaikan untuk mengasumsikan konversi efek berpotensi sahambiasa yang sifatnya dilutif. Jumlah rata-rata tertimbang saham yang diperhitungkan untuk menghitung Laba per saham dasar untuk periode / tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 September 2014 dan 31 Desember 2013 adalah masing-masing sebanyak 1.429.915.525 saham, Rata-rata saham dilusian untuk periode yang sama masing-masing sebanyak 1.597.750.521 saham dan 1.554.011.283 saham.
19
PT BUMI CITRA PERMAI Tbk Dan ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2014 Dengan Angka Perbandingan Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian ; 31 Desember 2013 Dan Untuk Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 30 September 2014 dan 30 September 2013 (Dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) r. Aset, Liabilitas Keuangan dan Instrumen Ekuitas Efektif 1 Januari 2012, Perusahaan menerapkan PSAK No.50 (Revisi 2010) "Instrumen Keuangan : Penyajian dan Pengungkapan" dan PSAK No.55 (Revisi 2011) "Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran" dan PSAK No.60 "Instumen Keuangan; Pengukuran". PSAK No.50 (Revisi 2010) berisi persyaratan penyajian dan instumen keuangan dan mengindentifikasikan informasi yang harus diungkapkan. Persyaratan dan pengungkapan berlaku terhadap klasifikasi instrumen keuangan dari prespektif penerbit dalam aset keuangan, liabilitas keuangan dan instrumen ekuitas, pengklasifikasian yang terkait dengan suku bunga, deviden, kerugian dan keuntungan, dan keadaan dimana aset keuangan dan liabilitas keuangan akan saling hapus. PSAK ini mensyaratkan pengungkapan antara lain, informasi mengenai faktor yang mempengaruhi jumlah waktu dan tingkat kepastian arus kas masa depan suatu entitas yang terkait dengan instrumen keuangan dan kebijakan akuntansi yang ditetapkan untuk instrumen tersebut. PSAK No.55 (Revisi 2011) mengatur prinsip-prinsip pengakuan dan pengukuran aset keuangan, liabilitas keuangan dan beberapa kontrak pembelian atau penjualan non keuangan. PSAK ini antara lain; menyediakan defenisi dan karakteristik derivatif, kategori instrumen keuangan, pengakuan dan pengukuran, akuntansi lindung nilai dan penetapan hubungan lindung nilai. PSAK No.60 mensyaratkan pengungkapan signifikan instrumen keuangan untuk posisi keuangan dan kinerja, beserta sifat dan tingkat yang timbul dari risiko keuangan Perusahaan terekspos selama periode berjalan dan pada akhir periode pelaporan, dan bagaimana entitas mengelola risiko mereka. Aset Keuangan Aset keuangan dalam ruang lingkup PSAK No. 55 (Revisi 2006) diklasifikasikan sebagai salah satu dari aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan Laba rugi, pinjaman yang diberikan dan piutang, investasi dimiliki hingga jatuh tempo, aset keuangan tersedia untuk dijual. Grup menetapkan klasifikasi aset keuangan setelah pengakuan awal dan, jika diperbolehkan dan sesuai, akan melakukan evaluasi pada setiap akhir tahun keuangan. Pada saat pengakuan awal, aset keuangan diukur pada nilai wajar. Dalam hal investasi tidak diukur pada nilai wajar melalui laporan Laba rugi, nilai wajar tersebut ditambah dengan biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung. Pengukuran aset keuangan setelah pengakuan awal tergantung pada klasifikasi. Aset keuangan dikelompokkan menjadi 4 kategori, yaitu (i) aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan Laba rugi, (ii) pinjaman yang diberikan dan piutang, (iii) aset keuangan yang dimiliki hingga jatuh tempo serta (iv) aset keuangan yang tersedia untuk dijual. Klasifikasi ini tergantung dari tujuan perolehan aset keuangan tersebut. Manajemen menentukan klasifikasi aset keuangan tersebut pada saat awal pengakuannya. Berdasarkan klasifikasi tersebut pengukuran setelah pengukuran awal sebagai berikut : 1) Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan Laba rugi Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan Laba rugi adalah aset keuangan yang ditujukan untuk diperdagangkan. Aset keuangan diklasifikasikan sebagai diperdagangkan jika diperoleh terutama untuk tujuan dijual atau dibeli kembali dalam waktu dekat dan terdapat bukti mengenai pola ambil untung dalam jangka pendek yang terkini. Derivatif diklasifikasikan sebagai aset diperdagangkan kecuali telah ditetapkan dan efektif sebagai instrumen lindung nilai. Aset keuangan untuk kelompok ini dinilai dalam laporan posisi keuangan konsolidasian pada nilai wajar dengan Laba atau rugi diakui dalam laporan Laba rugi komprehensif konsolidasian. Perusahaan tidak memiliki aset keuangan dalam kelompok ini. 2) Pinjaman yang diberikan dan piutang Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif. Aset keuangan dalam kelompok ini dalam laporan posisi keuangan dinilai pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Kas dan setara kas, piutang dagang dan piutang lain-lain termasuk kelompok ini.
20
PT BUMI CITRA PERMAI Tbk Dan ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2014 Dengan Angka Perbandingan Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian ; 31 Desember 2013 Dan Untuk Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 30 September 2014 dan 30 September 2013 (Dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) r. Aset, Liabilitas Keuangan dan Instrumen Ekuitas (lanjutan) Aset Keuangan (lanjutan) 3) Aset keuangan yang dimiliki hingga jatuh tempo Aset keuangan yang dimiliki hingga jatuh tempo adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan jatuh temponya telah ditetapkan, dimana manajemen mempunyai intensi positif dan kemampuan untuk memiliki aset keuangan tersebut hingga jatuh tempo, selain : i. investasi yang pada saat pengakuan awal ditetapkan sebagai aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi; ii. investasi yang ditetapkan dalam kelompok tersedia untuk dijual; dan iii. investasi yang memenuhi definisi pinjaman yang diberikan dan piutang. Pada saat pengakuan awal, investasi dimiliki hingga jatuh tempo diakui pada nilai wajarnya ditambah biaya transaksi dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Aset keuangan dalam kelompok ini dalam laporan posisi keuangan konsolidasian dinilai pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Perusahaan tidak memiliki aset keuangan kelompok ini. 4) Aset keuangan tersedia untuk dijual Aset keuangan dalam kelompok tersedia untuk dijual adalah aset keuangan non-derivatif yang ditetapkan untuk dimiliki selama periode tertentu, dimana akan dijual dalam rangka pemenuhan likuiditas atau perubahan suku bunga, Valuta asing atau yang tidak diklasifikasikan sebagai pinjaman yang diberikan atau piutang, investasi yang diklasifikasikan dalam kelompok dimiliki hingga jatuh tempo atau aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan aba rugi komprehensif konsolidasian. Pada saat pengakuan awal, aset keuangan tersedia untuk dijual diakui pada nilai wajarnya ditambah biaya transaksi dan selanjutnya diukur pada nilai wajarnya dimana Laba atau rugi diakui pada laporan perubahan ekuitas konsolidasian kecuali untuk kerugian penurunan nilai dan laba rugi dari selisih kurs hingga aset keuangan dihentikan pengakuannya. Jika aset keuangan tersedia untuk dijual mengalami penurunan nilai, akumulasi laba rugi yang sebelumnya diakui pada bagian ekuitas akan diakui pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Sedangkan pendapatan bunga yang dihitung menggunakan metode suku bunga efektif dan keuntungan atau kerugian akibat perubahan nilai tukar dari aset moneter yang diklasifikasikan sebagai kelompok tersedia untuk dijual diakui pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Perusahaan tidak mempunyai aset keuangan yang diklasifikasikan sebagai aset keuangan tersedia untuk dijual. investasi saham diukur dengan metode biaya investasi saham dengan kepemilikan kurang dari 20% yang nilai wajarnya tidak tersedia dan dimaksudkan untuk investasi jangka panjang dinyatakan sebesar biaya perolehan (metode biaya). Bila terjadi penurunan nilai yang bersifat permanen, nilai tercatatnya dikurangi untuk mengakui penurunan tersebut dan kerugiannya dibebankan pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasi tahun berjalan. Perusahaan tidak mempunyai aset keuangan yang diklasifikasikan sebagai investasi saham diukur dengan metode biaya.
21
PT BUMI CITRA PERMAI Tbk Dan ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2014 Dengan Angka Perbandingan Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian ; 31 Desember 2013 Dan Untuk Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 30 September 2014 dan 30 September 2013 (Dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) r. Aset, Liabilitas Keuangan dan Instrumen Ekuitas (lanjutan) Penyisihan kerugian penurunan nilai aset keuangan Perusahaan menentukan secara individual jika terdapat bukti objektif mengenai penurunan nilai atas aset keuangan. Jika terdapat bukti objektif penurunan nilai secara individual, maka perhitungan penurunan nilai dengan menggunakan metode discounted cash flow dan/atau nilai wajar jaminan. Untuk aset keuangan yang tidak terdapat bukti objektif mengenai penurunan nilai, maka Perusahaan membentuk penyisihan kerugian penurunan nilai secara kolektif. Perhitungan secara kolektif dilakukan dengan prosentase tertentu. Setiap tahun Perusahaan akan mengkaji basis prosentase tersebut sampai dengan diperoleh data historis yang memadai. Dampak atas penurunan nilai yang terjadi sebelum penerapan dibebankan pada tahun berjalan karena pemisahan atas dampak tersebut tidak dapat dilakukan oleh Perusahaan dan tidak praktis. Liabilitas Keuangan Libilitas keuangan dikelompokkan ke dalam kategori, yaitu (i) Liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan Laba rugi dan, (ii) Liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi. 1) Liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi Nilai wajar liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan Laba rugi adalah liabilitas keuangan yang ditujukan untuk diperdagangkan. Liabilitas keuangan diklasifikasikan sebagai diperdagangkan jika diperoleh terutama untuk tujuan dijual atau dibeli kembali dalam waktu dekat dan terdapat bukti mengenai pola ambil untung dalam jangka pendek terkini. Derivatif diklasifikasikan sebagai liabilitas diperdagangkan kecuali ditetapkan dan efektif sebagai instrumen lindung nilai. Perusahaan tidak memiliki liabilitas keuangan kelompok ini. 2) Liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi Liabilitas keuangan yang tidak diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan Laba rugi konsolidasian dikategorikan dan diukur dengan biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Liabilitas keuangan diakui awalnya pada nilai wajar ditambah biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung dalam hal liabilitas keuangan selain derivatif. Setelah pengakuan awal, utang bank dan utang pembiayaan / liabilitas lancar lainnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Keuntungan atau kerugian diakui pada laporan Laba rugi komprehensif ketika liabilitas dihentikan pengakuannya, dan melalui proses amortisasi. Perusahaan memiliki Liabilitas keuangan konsolidasian berupa utang usaha, utang bank, utang obligasi dan utang retensi, uang jaminan penyewa, dan utang lain-lain. Instrumen Ekuitas Instrumen ekutas merupakan setiap kontrak yang memberikan hak residual atas aset suatu entitas setelah dikurangi dengan seluruh Liabilitas. Biaya transaksi yang timbul dari transaksi ekuitas dicatat sebagai pengurang ekuitas (setelah dikurangi manfaat pajak penghasilan terkait), sepanjang biaya tersebut merupakan biaya tambahan yang dapat diatribusikan secara langsung dengan ekuitas, namun diabaikan jika tidak dapat diatribusikan secara langsung. Metode sahamdiperoleh kembali dicatat menggunakan metode biaya (cost method ) sebesar nilai perolehan, disajikan sebagai pengurang akun Modal Saham. Estimasi nilai wajar Nilai wajar untuk instrumen keuangan yang diperdagangkan di pasar aktif ditentukan berdasarkan nilai pasar yang berlaku pada laporan posisi keuangan. investasi pada efek ekuitas yang nilai wajarnya tidak tersedia dicatat sebesar biaya perolehan. Nilai wajar untuk instrumen keuangan lain yang tidak diperdagangkan di pasar ditentukan dengan menggunakan teknik penilaian tertentu. Aset keuangan dan Liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi, disajikan sebesar nilai tercatat yang nilainya mendekati nilai wajar pada akhir periode/tahun buku pelaporan. 22
PT BUMI CITRA PERMAI Tbk Dan ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2014 Dengan Angka Perbandingan Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian ; 31 Desember 2013 Dan Untuk Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 30 September 2014 dan 30 September 2013 (Dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) r. Aset, Liabilitas Keuangan dan Instrumen Ekuitas (lanjutan) Saling Hapus Instrumen Keuangan Aset keuangan dan Liabilitas keuangan saling hapus buku dan nilai netonya disajikan dalam laporan posisi keuangan konsolidasian jika memiliki hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus buku atas jumlah yang telah diakui tersebut dan berniat untuk menyelesaikan secara neto atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan Liabilitasnya secara simultan. Penghentian Pengakuan Penghentian pengakuan aset keuangan dilakukan ketika hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut berakhir, atau ketika aset keuangan tersebut telah ditransfer dan secara substansial seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset telah ditransfer jika, secara substansial seluruh risiko dan manfaat tidak ditransfer, maka Perusahaan akan melakukan evaluasi untuk memastikan keterlibatan berkelanjutan atas kontrol yang masih dimiliki tidak mencegah penghentian pengakuan. Liabilitas keuangan dihentikan pengakuannya ketika Liabilitas yang ditetapkan dalam kontrak dihentikan atau dibatalkan atau kadaluwarsa. Jika liabilitas keuangan yang ada digantikan dengan liabilitas lain dari pemberi pinjaman yang sama dengan persyaratan yang berbeda secara substansial, atau persyaratan dari liabilitas yang ada telah dimodifikasi secara substansial, pertukaran atau modifikasi tersebut diperlakukan sebagai penghentian pengakuan liabilitas awal dan pengakuan atas liabilitas baru, dan selisih antara masing-masing nilai tercatat liabilitas keuangan diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. s. Asumsi dan Sumber Estimasi Ketidak pastian Penyusunan laporan keuangan sesuai dengan standar akuntansi keuangan di Indonesia mengharuskan manajemen untuk membuat asumsi dan estimasi yang dapat mempengaruhi jumlah tercatat aset dan Liabilitas tertentu pada akhir periode pelaporan. Dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian ini, asumsi akuntansi telah dibuat dalam proses penerapan kebijakan akuntansi yang memiliki pengaruh signifikan terhadap jumlah tercatat aset dan liabiltas pada laporan keuangan. Selain itu juga terdapat asumsi akuntansi mengenai sumber estimasi ketidakpastian pada periode pelaporan yang dapat mempengaruhi secara material jumlah tercatat aset dan Liabilitas untuk periode pelaporan berikutnya. Manajemen secara periodik menelaah asumsi dan estimasi ini untuk memastikan bahwa asumsi dan estimasi telah dibuat berdasarkan semua informasi relevan yang tersedia pada tanggal tersebut dimana laporan keuangan konsolidasian disusun. Karena terdapat ketidakpastian yang melekat dalam pembuatan estimasi, nilai aset dan Liabilitas yang akan dilaporkan di masa mendatang akan berbeda dari estimasi tersebut. Pada tanggal pelaporan, manajemen telah membuat asumsi dan estimasi penting yang memiliki dampak paling signifikan pada jumlah tercatat yang diakui dalam laporan keuangan konsolidasian, yaitu sebagai berikut: s. Asumsi dan Sumber Estimasi Ketidak pastian Penyisihan penurunan nilai piutang Secara umum manajemen menganalisis kecukupan penyisihan piutang berdasarkan beberapa hal, yaitu antara lain menganalisis historis piutang tak tertagih, konsentrasi piutang masing-masing pelanggan, kelayakan kredit yang diberikan dan perubahan jangka waktu pelunasan. Analisis tersebut dilakukan secara individual terhadap jumlah piutang yang signifikan, sedangkan kelompok piutang yang tidak signifikan dilakukan atas dasar kolektif. Pada tanggal pelaporan, jumlah tercatat piutang telah mencerminkan nilai wajarnya dan nilai tercatat tersebut dapat berubah secara material pada periode pelaporan berikutnya, namun perubahan itu bukan berasal dari asumsi maupun estimasi yang dibuat pada tanggal pelaporan ini.
23
PT BUMI CITRA PERMAI Tbk Dan ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2014 Dengan Angka Perbandingan Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian ; 31 Desember 2013 Dan Untuk Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 30 September 2014 dan 30 September 2013 (Dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) s. Asumsi dan Sumber Estimasi Ketidak pastian (lanjutan) Estimasi umur manfaat aset tetap Perusahaan melakukan penelahaan berkala atas masa manfaat ekonomis aset tetap berdasarkan faktor-faktor seperti kondisi fisik dan teknis serta perkembangan teknologi mesin dan peralatan medis di masa depan. Hasil operasi di masa depan akan dipengaruhi secara material atas perubahan estimasi ini yang diakibatkan oleh perubahan faktor yang telah disebutkan di atas. Perubahan estimasi umur manfaat aset tetap, jika terjadi, diperlakukan secara prosepektif sesuai PSAK No. 25 (Revisi 2010) “Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi dan Kesalahan”. Nilai realisasi bersih dari persediaan (vi) net realisable Value of inventory Perusahaan menelaah nilai tercatat dari persediaan pada setiap tanggal pelaporan untuk memastikan bahwa biaya tidak melebihi nilai realisasi bersih. Estimasi dari nilai realisasi menggunakan beberapa asumsi, termasuk perkiraan harga komoditas dan estimasi biaya untuk menyelesaikan persediaan ke produk yang dapat dijual t. Informasi Segmen Usaha Efektif tanggal 1 Januari 2011, PSAK No. 5 (Revisi 2009), “Segmen Operasi” diterapkan Perusahaan. PSAK Revisi ini mengatur pengungkapkan yang memungkinkan pengguna laporan keuangan untuk mengevaluasi sifat dan dampak keuangan dari Aktivitas bisnis yang mana entitas terlibat dan lingkungan ekonomi dimana entitas beroperasi. Tidak terdapat dampak signifikan atas penerapan standar akuntansi yang diRevisi tersebut terhadap laporan keuangan konsolidasian. Segmen operasi adalah suatu komponen dari entitas : i) yang terlibat dalam Aktivitas bisnis yang mana memperoleh pendapatan dan menimbulkan beban dan beban terkait dengan transaksi dengan komponen lain dari entitas yang sama; ii) hasil operasinya dikaji ulang secara reguler oleh pengambil keputusan operasional untuk membuat keputusan tentang sumber daya yang dialokasikan pada segmen tersebut dan menilai kinerjanya; dan iii) tersedia informasi keuangan yang dapat dipisahkan. Informasi yang digunakan oleh pengambilan keputusan dalam operasional dalam rangka Dewan Direksi melakukan penelaahan terhadap pelaporan internal Perusahaan untuk penilaian kinerja dan mengalokasikan sumber daya pada setiap usaha. Manajemen menentukan operasi segmen berdasarkan laporan ini. Total aset dikelola secara tersentralisasi dan tidak dialokasikan. Perusahaan mengoperasikan dan mengelola bisnis dalam satu segmen yang melakukan semua Aktivitas penjualan para pelanggan (lihat catatan 33). u. Hak Penguasaan Bangunan Kantor Pada bulan 28 Juni 2011, Dewan Standar Akuntansi Keuangan (DSAK) Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) mengeluarkan Pernyataan Pencabutan Standar Akuntansi Keuangan (PPSAK) No. 11” sehubungan dengan pencabutan PSAK Nomor 39: Akuntansi Kerja Sama Operasi, yang berlaku efektif sejak 1 Januari 2012 atau setelah 1 Januari 2012. Untuk meningkatkan daya banding laporan keuangan, Perusahaan melakukan reklasifikasi akun pada laporan keuangan untuk periode yang berakhir sebelum periode sajian (lihat Catatan 12). Hak penguasaan bangunan kantor merupakan Hak untuk Melakukan Pengelolaan (HMP) sebagaimana layaknya, dengan "Jangka waktu Pengelolaan" diberikan kepada Perusahaan selama 20 (dua puluh) tahun berturut-turut terhitung sejak tanggal efektif, atas bangunan kantor. Biaya perolehan Hak penguasaan bangunan kantor diamortisasi pada saat aset tersebut telah selesai dibangun dan dioperasikan. Amortisasi dilakukan dengan menggunakan metode garis lurus (straight line method ) selama masa Jangka waktu pengelolaan.
24
PT BUMI CITRA PERMAI Tbk Dan ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2014 Dengan Angka Perbandingan Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian ; 31 Desember 2013 Dan Untuk Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 30 September 2014 dan 30 September 2013 (Dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain) 3 KAS DAN SETARA KAS 30 September 2014
31 Desember 2013
Akun ini terdiri dari : Kas (Rupiah) Kas besar Kas kecil
574,080,621 75,614,694
849,872,245 120,141,445
Jumlah - Kas
649,695,315
970,013,690
2,718,270,424 3,368,995,036 325,658,223 139,112,917 136,092,761 23,232,926 10,876,000 9,731,526 2,589,261 1,821,225 -
3,452,237,747 3,495,085,627 322,301,122 137,805,082 135,407,804 23,232,926 3,037,890 495,708
152,924,101
150,073,524
146,611,126
422,872,742
-
170,646
7,035,915,527
8,142,720,817
7,685,610,842
9,112,734,508
Bank Rupiah Perusahaan Bank pihak ketiga PT Bank Central Asia, Tbk. PT Bank Mandiri (Persero), Tbk. Bank Jabar, Banten PT Bank Capital Indonesia, Tbk. PT Bank CIMB Niaga, Tbk. PT Bank Bukopin (Tabungan Siaga) PT Bank Artha Graha PT Bank Internasional Indonesia, Tbk PT Bank Rebo PT Bank Syariah Mandiri PT Bank Ekonomi Raharja Bank pihak berelasi PT BPR. Danatama Indonesia Entitas anak PT Bank Central Asia, Tbk. Amerika Serikat Dollar (US$) PT Bank Central Asia,Tbk(US$.14; 31 Desember 2013) Jumlah - Bank Jumlah - Kas dan setara kas
Untuk rekening giro dengan tingkat bunga jasa giro pada periode dan tahun yang berakhir 30 September 2014 dan 31 Desember 2013 berkisar 0,50% - 2,50% per tahun, dan 0% saldo dibawah batas limit minimum. Untuk giro dalam US$ dengan tingkat bunga berkisar 0% 0,50% per tahun (Catatan 31), semua merupakan Bank pihak ketiga, kecuali rekening giro pada PT BPR Danatama Indonesia (Catatan 32).
25
PT BUMI CITRA PERMAI Tbk Dan ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2014 Dengan Angka Perbandingan Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian ; 31 Desember 2013 Dan Untuk Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 30 September 2014 dan 30 September 2013 (Dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain) 4. PIUTANG USAHA 30 September 2014
31 Desember 2013
2,792,625,000 1,925,000,000 1,175,680,000 401,060,000 583,635,800 544,500,000 550,125,000 429,259,000 295,952,140 293,625,000 152,395,830 152,395,830 108,987,378 102,500,000 91,666,676 64,914,438
2,792,625,000 1,325,500,000 401,060,000 583,635,800 544,500,000 550,125,000 429,259,000 295,952,140 293,625,000 102,500,000
9,664,322,092
7,383,696,378
21,893,860 65,107,350 51,564,618 10,534,944 15,110,110 56,705,137
21,893,860 32,553,675 30,585,555 10,535,026 6,652,800 6,076,855 42,375,393
220,916,019
150,673,164
54,900,000
56,550,000
120,070,500
120,070,500
Jumlah - Piutang usaha Perusahaan Entitas Anak ; PT Milwater Pratama Mandiri Piutang Pemasanga penyambungan instalasi pipa air Piutang pemasangan instalasi pipa Piutang beban tetap dan pemeliharaan water meter pelanggan Jumlah - Piutang usaha Entitas anak
10,060,208,610
7,710,990,042
443,048,390 44,336,658 14,216,100 501,601,148
317,389,016 44,336,658 10,557,800 372,283,474
Jumlah - Piutang usaha konsolidasian
10,561,809,758
8,083,273,516
Akun ini merupakan piutang usaha kepada pihak ketiga, yang terdiri dari : Perusahaan a. Piutang usaha - Pihak ketiga PT Jiutama Baja Perkasa (Henky) PT Magna Indonesia PT Jamaya Plastik Industri Perkasa PT Pratama Prima Cipta (Hardy) PT. Triniaga Makmur Jaya PT Multi Sarana Farma PT ARS Indonesia Tn. Sumarli PT Sunjin Blue Thread PT ARS Asia Ibu Sanly Widjaja Bp. Oei Mon Tek / Bp. Shudarsono PT Cipta Buana Tn. Tri Iskandar Tn. Herman Kamarudin Lain-lain (dibawah 50 juta) Jumlah - Piutang dagang b. Piutang jasa pemeliharaan lingkungan (BPL) PT Power Steel Indonesia PT Sanggar Sarana Baja PT Anugrah Cipta Mould PT. Cheong Ma Tech (Mr. Park Won Sup) PT Pilar Teguh Utama PT. Mega Foamindo Jaya Lain-lain (dibawah 10 juta) Jumlah - Piutang jasa pemeliharaan lingkungan (BPL) c. Piutang usaha - Pemasangan line telepon d. Piutang usaha lainnya (Sewa alat berat)
26
64,914,438
PT BUMI CITRA PERMAI Tbk Dan ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2014 Dengan Angka Perbandingan Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian ; 31 Desember 2013 Dan Untuk Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 30 September 2014 dan 30 September 2013 (Dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain) 4. PIUTANG USAHA Berikut ini rincian piutang usaha berdasarkan kelompok umur sebagai berikut : Belum jatuh tempo Jatuh tempo 1 - s/d 3 bulan Jatuh tempo 3 - s/d 6 bulan Jatuh tempo > 6 bulan Jumlah - Piutang usaha
30 September 2014
31 Desember 2013
4,879,867,258 2,519,375,000 2,216,317,500 946,250,000
2,154,923,338 1,813,937,100 2,792,625,000 1,321,788,078
10,561,809,758
8,083,273,516
Berdasarkan telaahan atas piutang usaha per tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian baik individual dan kolektif, Manajemen berkeyakinan bahwa seluruh tagihan atas penjualan tersebut akan tertagih. Perusahaan mempunyai kesepakatan dengan para pembeli, dimana Perusahaan baru akan menyerahkan sertifikat tanah dan bangunan jika pelanggan telah melunasi seluruh liabilitasnya (Catatan 28). Piutang usaha tidak dijadikan sebagai jaminan atas fasilitas pinjaman yang diperoleh Perusahaan dari PT Bank Capital Indonesia, Tbk., dan PT Bank Central Asia, Tbk. (Catatan 22). 5. PIUTANG LAIN-LAIN 30 September 2014
31 Desember 2013
Akun ini terdiri dari : Karyawan Suwarso Lain-lain (pihak ketiga)
2,075,334,579 1,326,753,322
1,219,307,579 2,857,298,361 734,081,273
Jumlah - Piutang lain-lain
3,402,087,901
4,810,687,213
Akun tersebut merupakan piutang karyawan dan pinjaman sementara / kas bon untuk keperluan proyek. Penyelesaian untuk pinjaman karyawan saat pembayaran gaji periode berikutnya, sedangkan untuk pinjaman sementara diselesaikan saat pertanggung jawaban pinjaman tersebut, untuk Piutang lain-lain merupakan pinjaman sementara oleh pihak ketiga. Piutang lain-lain kepada pihak ketiga Bp. Suwarso pada 31 Desember 2013, merupakan pinjaman sementara untuk rencana pembangunan jembatan di Kawasan Industri Millenium penghubung desa Peusar dengan desa Kaduagung, dan pekerjaan tersebut belum jadi dilaksanakan dan piutang tersebut dikembalikan ke Perusahaan. 6. PERSEDIAAN 30 September 2014
31 Desember 2013
75,771,044,827 49,637,231,304
70,975,322,318 44,899,349,677
125,408,276,131 (36,276,142,500)
115,874,671,995 (28,631,245,500)
Jumlah - Persediaan - aset lancar Persediaan - Entitas anak (PT MPM)
89,132,133,631 136,620,363
87,243,426,495 119,118,277
Jumlah - Persediaan konsolidasian - aset lancar
89,268,753,994
87,362,544,772
Akun ini terdiri dari : Perusahaan Tanah dalam pengembangan Bangunan dalam pengembangan Jumlah - Persediaan Dikurangi ; Bagian Persediaan aset tidak lancar (di atas satu tahun)
27
PT BUMI CITRA PERMAI Tbk Dan ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2014 Dengan Angka Perbandingan Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian ; 31 Desember 2013 Dan Untuk Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 30 September 2014 dan 30 September 2013 (Dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain) 6. PERSEDIAAN (Lanjutan) Mutasi atas penambahan dan pengurangan/pelepasan atas tanah dalam pengembangan dan bangunan dalam pengembangan sebagai beban pokok (Catatan 29), adalah sebagai berikut : 30 September 2014
Saldo Awal 1 Januari 2014
Perusahaan Tanah dalam pengembangan Biaya perolehan tanah 27,561,645,112 Pematangan tanah 548,211,619 Cutt dan fill 19,097,622,416 Infrastruktur Sarana Jalan, Saluran, Jaringan listrik, 12,519,924,328 telepon dan Turap, serta sarana lainnya. Sertifikat, Akta, Perijinan dan advis planning 6,921,201,615 Lain-lain 4,326,717,228
Pengurangan (Beban pokok)
Saldo Akhir 30 September 2014
17,016,110,000 17,215,183,531 19,009,906,677
14,757,973,723 273,750,642 15,841,357,647 14,570,908,371
29,819,781,389 274,460,977 20,471,448,300 16,958,922,634
3,406,010,873 1,066,761,428
4,895,812,794 2,578,446,823
5,431,399,694 2,815,031,833
57,713,972,509
52,918,250,000
75,771,044,827
232,410,000 -
2,205,668,682 3,610,783,441 5,675,831,250 -
506,207,308 2,236,543,637 1,557,045,788 601,797,241 106,636,830
(7,383,440,000)
6,125,441,000 6,749,848,000
(1,476,688,000)
2,784,286,000
20,685,790,000 8,352,858,000
-
15,590,352,500
70,975,322,318 Beban kontruksi Bangunan Gudang dan Rumah toko Bangunan siap untuk dijual 506,207,308 Bangunan Ruko (pojok) Blok A.11 2,236,543,637 Bangunan Ruko (tengah) Blok A.11 3,530,304,470 Bangunan Gudang M-Big Blok E.2 4,212,580,682 Bangunan Gudang S-Big Blok F5 dan F6 5,675,831,250 Bangunan Gudang M-Big Blok F.4 106,636,830 Bangunan Rumah karyawan type RSS Bangunan dalam pelaksanaan 14,560,349,000 Bangunan Gudang S-Big Blok L2 13,247,424,000 Bangunan Gudang S-Big Blok J7, J8 dan J9 Reklass; Beban kostruksi ke Gudang M-Big
Penambahan (Pembangunan)
823,472,500
5,906,752,000
7,383,440,000
1,476,688,000
37,515,909,677
17,537,763,000
14,276,569,373
49,637,231,304
108,491,231,995
75,251,735,509
67,194,819,373
125,408,276,131
Bangunan dalam pelaksanaan; bagian aset tidak lancar (14,560,349,000) Bangunan Gudang S-Big Blok L2 (8,206,912,500) Bangunan Gudang M-Big Blok J8
(6,125,441,000) (7,383,440,000)
-
(20,685,790,000) (15,590,352,500)
Jumlah - Persediaan bagian aset tidak lancar
(22,767,261,500)
(13,508,881,000)
-
(36,276,142,500)
Jumlah - Persediaan bagian dari aset lancar Entitas anak ; PT Milwater Pratama Mandiri (MPM) Persediaan chemical dan obat Persediaan material instalasi Persediaan material listrik dan panel Jumlah - Persediaan Entitas anak (aset lancar)
85,723,970,495
61,742,854,509
67,194,819,373
89,132,133,631
8,886,667 68,095,246 42,136,364 119,118,277
45,867,000 125,023,324 170,890,324
44,235,664 109,152,574 153,388,238
10,518,003 83,965,996 42,136,364 136,620,363
85,843,088,772
61,913,744,833
67,348,207,611
89,268,753,994
Bangunan Gudang M-Big Blok J8 dan J9 Reklass; Beban kostruksi dari Gudang S-Big
Jumlah - Persediaan bangunan gudang Jumlah - Persediaan Perusahaan
Jumlah - Persediaan konsolidasian bagian dari aset lancar
28
PT BUMI CITRA PERMAI Tbk Dan ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2014 Dengan Angka Perbandingan Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian ; 31 Desember 2013 Dan Untuk Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 30 September 2014 dan 30 September 2013 (Dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain) 6. PERSEDIAAN (Lanjutan) 31 Desember 2013
Saldo Awal 1 Januari 2013
Penambahan (Pembangunan)
Tanah dalam pengembangan Biaya perolehan tanah 28,882,053,385 Pematangan tanah 1,466,139,565 Cutt dan fill 14,490,779,223 Infrastruktur Sarana Jalan, Saluran, Jaringan listrik, 16,127,006,721 telepon dan Turap, serta sarana lainnya. Sertifikat, Akta, Perijinan dan advis planning 7,627,753,792 Lain-lain 8,112,352,837 76,706,085,523
Pengurangan (Beban pokok)
Saldo Akhir 31 Desember 2013
36,899,170,000 23,533,319,187 12,327,938,709
38,219,578,273 917,927,946 18,926,475,994 15,935,021,102
27,561,645,112 548,211,619 19,097,622,416 12,519,924,328
6,819,648,233 1,851,446,866
7,526,200,410 5,637,082,475
6,921,201,615 4,326,717,228
81,431,522,995
87,162,286,200
70,975,322,318
Beban kontruksi Bangunan Gudang dan Rumah toko Bangunan siap untuk dijual 483,008,425 Bangunan Gudang S-Big, Blok A.25 506,207,308 Bangunan Ruko (pojok) Blok A.11 2,172,103,637 Bangunan Ruko (tengah) Blok A.11 5,648,487,155 Bangunan Gudang M-Big Blok E.2 5,241,970,000 Bangunan Gudang S-Big Blok F5 dan F6 7,090,912,250 Bangunan Gudang M-Big Blok F.4 106,636,830 Bangunan Rumah karyawan type RSS Bangunan dalam pelaksanaan Bangunan Gudang S-Big Blok L2 Bangunan Gudang S-Big Blok J7 dan J9 Bangunan Gudang M-Big Blok J8 21,249,325,605 Jumlah - Persediaan bangunan gudang
64,440,000 5,286,837,000 1,829,042,500 -
483,008,425 2,118,182,685 6,316,226,318 3,244,123,500 -
506,207,308 2,236,543,637 3,530,304,470 4,212,580,682 5,675,831,250 106,636,830
14,560,349,000 13,247,424,000 823,472,500 35,811,565,000
12,161,540,928
14,560,349,000 13,247,424,000 823,472,500 44,899,349,677
97,955,411,128
117,243,087,995
99,323,827,128
115,874,671,995
-
(14,560,349,000) (13,247,424,000) (823,472,500)
-
(14,560,349,000) (13,247,424,000) (823,472,500)
-
(28,631,245,500)
-
(28,631,245,500)
97,955,411,128
88,611,842,495
99,323,827,128
87,243,426,495
2,815,000 21,704,000 42,136,364
53,375,500 273,474,524
47,303,833 227,083,278 -
8,886,667 68,095,246 42,136,364
66,655,364
326,850,024
274,387,111
119,118,277
98,022,066,492
88,938,692,519
99,598,214,239
87,362,544,772
Jumlah - Persediaan Perusahaan
Bangunan dalam pelaksanaan; bagian aset tidak lancar Bangunan Gudang S-Big Blok L2 Bangunan Gudang S-Big Blok J7 dan J9 Bangunan Gudang M-Big Blok J8 Jumlah - Persediaan bagian dari aset tidak lancar Jumlah - Persediaan bagian dari aset lancar Entitas anak ; PT Milwater Pratama Mandiri (MPM) Persediaan chemical dan obat Persediaan material instalasi Persediaan material listrik dan panel Jumlah - Persediaan Entitas anak (PT MPM) bagian aset lancar Jumlah - Persediaan konsolidasian bagian dari aset lancar
29
PT BUMI CITRA PERMAI Tbk Dan ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2014 Dengan Angka Perbandingan Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian ; 31 Desember 2013 Dan Untuk Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 30 September 2014 dan 30 September 2013 (Dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain) 6. PERSEDIAAN (Lanjutan) 30 September 2013
Saldo Awal 1 Januari 2013
Tanah dalam pengembangan Biaya perolehan tanah 28,882,053,385 Pematangan tanah 1,466,139,565 Cutt dan fill 14,490,779,223 Infrastruktur Sarana Jalan, Saluran, Jaringan listrik, 16,127,006,721 telepon dan Turap, serta sarana lainnya. Sertifikat, Akta, Perijinan dan advis planning 7,627,753,792 Lain-lain 8,112,352,837 76,706,085,523
Penambahan (Pembangunan)
Pengurangan (Beban pokok)
Saldo Akhir 30 September 2013
32,163,300,000 15,642,184,718 10,973,153,374
30,516,424,487 732,919,622 12,481,484,677 11,709,845,746
30,528,928,898 733,219,943 17,651,479,264 15,390,314,349
5,725,182,285 1,064,185,099
5,427,851,034 4,182,413,634
7,925,085,043 4,994,124,302
65,568,005,476
65,050,939,200
77,223,151,799
Beban kontruksi Bangunan Gudang dan Rumah toko Bangunan siap untuk dijual 483,008,425 Bangunan Gudang S-Big, Blok A.25 506,207,308 Bangunan Ruko (pojok) Blok A.11 2,172,103,637 Bangunan Ruko (tengah) Blok A.11 5,648,487,155 Bangunan Gudang M-Big Blok E.2 106,636,830 Bangunan Rumah karyawan type RSS Bangunan dalam pelaksanaan 5,241,970,000 Bangunan Gudang S-Big Blok F5 dan F6 7,090,912,250 Bangunan Gudang M-Big Blok F.4 Bangunan Gudang S-Big Blok L2 Bangunan Gudang S-Big Blok J7, J8 dan J9 Bangunan Gudang M-Big Blok J8 dan J9 21,249,325,605 Jumlah - Persediaan bangunan gudang
64,440,000 -
1,412,121,790 -
483,008,425 506,207,308 2,236,543,637 4,236,365,365 106,636,830
5,286,837,000 1,829,042,500 12,077,842,000 6,131,352,000 387,068,000 25,776,581,500
1,501,848,390 3,244,123,500 6,158,093,680
9,026,958,610 5,675,831,250 12,077,842,000 6,131,352,000 387,068,000 40,867,813,425
97,955,411,128
91,344,586,976
71,209,032,880
118,090,965,224
Bangunan dalam pelaksanaan; bagian aset tidak lancar (5,241,970,000) Bangunan Gudang S-Big Blok F5 dan F6 (7,090,912,250) Bangunan Gudang M-Big Blok F4 Bangunan Gudang S-Big Blok L2 Bangunan Gudang S-Big Blok J7, J8 dan J9 Bangunan Gudang M-Big Blok J8 dan J9 (12,332,882,250) Jumlah - Persediaan bagian aset tidak lancar
(5,286,837,000) (1,829,042,500) (12,077,842,000) (6,131,352,000) (387,068,000) (25,712,141,500)
(1,501,848,390) (3,244,123,500) (4,745,971,890)
(9,026,958,610) (5,675,831,250) (12,077,842,000) (6,131,352,000) (387,068,000) (33,299,051,860)
85,622,528,878
65,632,445,476
66,463,060,990
84,791,913,364
2,815,000 21,704,000 42,136,364
31,945,000 235,232,030
22,340,000 197,054,886 -
12,420,000 59,881,144 42,136,364
66,655,364
267,177,030
219,394,886
114,437,508
85,689,184,242
65,899,622,506
66,682,455,876
84,906,350,872
Jumlah - Persediaan Perusahaan
Jumlah - Persediaan bagian dari aset lancar Entitas anak ; PT Milwater Pratama Mandiri (MPM) Persediaan chemical dan obat Persediaan material instalasi Persediaan material listrik dan panel Jumlah - Persediaan Entitas anak (PT MPM) bagian aset lancar Jumlah - Persediaan konsolidasian bagian dari aset lancar
30
PT BUMI CITRA PERMAI Tbk Dan ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2014 Dengan Angka Perbandingan Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian ; 31 Desember 2013 Dan Untuk Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 30 September 2014 dan 30 September 2013 (Dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain) 6. PERSEDIAAN (Lanjutan) Berikut ini rincian luas tanah dalam pengembangan untuk desa Peusar dan Budi Mulya serta desa Kaduagung, Kecamatan Tigaraksa Cikupa, Kabupaten Tangerang, sebagai berikut : 30 September 2014 (dalam m²)
31 Desember 2013 (dalam m²)
30 September 2013 (dalam m²)
Persediaan tanah yang tersedia awal (100%) Penambahan tanah dikembangkan (reklass dari tanah belum dikembangkan) Desa Peusar Desa Kaduagung
453,651
365,065
365,065
193,538
321,633 70,343
321,633 -
Saldo tanah dikembangkan siap dijual-akhir
647,189
757,041
686,698
Tanah dalam pengembangan tersedia untuk dijual (70%) Tanah kasiba dan tanah untuk bangunan yang terjual (Catatan 28)
453,033 (114,507)
529,928 (212,372)
480,688 (160,382)
Jumlah - Tanah dalam pengembangan tersedia untuk dijual - Akhir
338,526
317,556
320,306
Seluruh tanah dan bangunan dalam pengembangan berada di Desa Budimulya dan Desa Peusar dan Cikupa Kecamatan Panongan, Kabupaten Tangerang (Kawasan Industri Millenium). Perusahaan tidak mengasuransikan bangunan dalam pengembangan (BDP Gudang dan Ruko) terhadap resiko kebakaran serta risiko lainnya. Penambahan perolehan tanah dalam pengembangan seluruhnya merupakan reklas dari tanah belum dikembangkan; untuk periode yang berakhir 30 September 2014 seluas 19,35 Ha untuk desa Katuagung dan pada tahun yang berakhir pada 31 Desember 2013 untuk desa Peusar seluas 32,16 Ha dan desa Kaduagung seluas 7,03 Ha, seluruhnya tanah dikembangkan berlokasi di desa Peusar dan desa Kaduagung, Kecamatan Penongan yang berlokasi masih dalam Kawasan Industri Millenium (Catatan 7). Tanah kosong dan bangunan gudang 18 bidang di Blok F4, F5 dan F6, Jl. Millenium 11 di Kawasan Industri Millenium dengan Sertifikat HGB No.0013/Peusar, 00134/Peusar dan No.00216-00229 / Peusar serta No.00238, 00242, 00243, 002422 / Peusar, Kabupaten Tangerang dengan total luas tanah 26.978 m², merupakan jaminan atas Fasiltas kredit dari PT Bank Central Asia, Tbk., dengan Surat persetujuan No. 0361/BLS/2013 tanggal 13 Februari 2013 (Catatan 22). Berikut ini rincian Luas Bangunan gudang dan rumah toko (ruko) dalam pengembangan sebagai berikut : 30 September 2014 (dalam m²) (dalam unit) Saldo awal Bangunan Gudang dan Ruko, Rukan dalam pengembangan Pembangunan Gudang dan Ruko Penjualan Bangunan Gudang dan Rukan unit selesai (Catatan 28)
33,087
(8,761)
Jumlah
24,326
-
31
31 Desember 2013 (dalam m²) (dalam unit)
88 unit
18,322
44 unit
-
22,444
63 unit
(19 unit)
(7,679)
(19 unit)
69 unit
33,087
88 unit
PT BUMI CITRA PERMAI Tbk Dan ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2014 Dengan Angka Perbandingan Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian ; 31 Desember 2013 Dan Untuk Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 30 September 2014 dan 30 September 2013 (Dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain) 7. TANAH BELUM DIKEMBANGKAN Akun ini merupakan tanah mentah yang belum dikembangkan Perusahaan. Seluruh tanah tersebut terletak pada beberapa desa, yaitu a) Desa Ranca Iyuh, b) Desa Kadu Agung c) Desa Matagara dan d) Desa Margasari, Cikupa, Kabupaten Tangerang. Seluruh tanah tersebut terletak disekitar wilayah Kawasan Industri Millenium - Cikupa Kabupaten Tangerang. Perolehan tanah belum dikembangkan keseluruhan untuk tanah berlokasi Desa Kaduagung seluas 90,56 Ha dan Desa Margasari seluas 33,01 Ha serta desa Matagara seluas 12,71 Ha. Nilai Tanah belum dikembangkan termasuk biaya pra-perolehan dan biaya perolehan tanah termasuk biaya pengurusan dan pengukuran (Catatan 3h), dengan Nilai Perolehan Saldo Tanah belum dikembangkan sampai pata periode dan tahun yang berakhir pada 30 September 2014 dan 31 Desember 2013 masing-masing sebesar Rp.111.136.756.900 dan Rp.125.057.676.900. Perolehan tanah belum dikembangkan tersebut sebagian sudah AJB dan sebagian masih dalam proses AJB. Status tanah tersebut ada yang ber-sertifikat dan ada berupa Girik (SPH). Pengurangan tanah belum dikembangkan reklass sebagai penambahan ke tanah telah dikembangkan (Catatan 6) pada periode 30 September 2014 desa Kaduagung seluas 19,35 Ha senilai Rp.17.348.070.000, dan pada tahun yang berakhir 31 Desember 2013 untuk tanah desa Peusar seluas 32,16 Ha seharga Rp.32.163.300.000 dan desa Kaduagung seluas 7,03 Ha seharga Rp.5.205.582.210. Untuk tambahan untuk Tanah belum dikembangkan pada 30 September 2014 untuk desa Kaduagung seluas 2,25 Ha dan desa Ranca Iyuh seluas 0,47Ha. Untuk tanah yang belum dikembangkan tidak digunakan sebagai Jaminan fasilitas kredit kepada Bank (Catatan 22). 8. UANG MUKA PEMBELIAN TANAH Akun tersebut merupakan pengeluaran Perusahaan untuk pembebasan tanah mentah (Land bank) pada periode dan tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 September 2014 dan 31 Desember 2013 (Catatan 7), dengan rincian sebagai berikut : 30 September 2014
31 Desember 2013
82,578,476,500
34,176,055,000
Entitas Anak ; PT Citra Permai Pesona (CPP) Desa Taban, Ancol Pasir dan Ranca Buaya
165,488,957,000
94,721,485,400
Jumlah - Uang muka pembelian tanah konsolidasian
248,067,433,500
128,897,540,400
Perusahaan Desa Margasari
Uang muka pembelian tanah tersebut, merupakan pembayaran uang muka untuk pembebasan tanah yang terletak dalam masih dalam lingkungan Kawasan Industri Millenium, Kecamatan Cikupa-Tigaraksa, Kabupaten Tangerang. Jumlah pembayaran yang telah dilakukan berkisar 50% - 75% dan masih dalam proses pengalihan kepemilikan dari Penjual (pemilik tanah masyarakat setempat) ke pemilikan Perusahaan dan Entitas anak (PT CPP). 9. UANG MUKA DAN BIAYA BAYAR DIMUKA 30 September 2014
31 Desember 2013
Akun ini terdiri dari : Uang muka Uang muka pembelian kendaraan dan peralatan Biaya bayar dimuka Asuransi Komisi penjualan Lain-lain
1,694,627,063 83,928,846 1,544,439,500
927,876,847 353,317,600 806,327,000
Jumlah - Uang muka dan biaya dibayar dimuka
3,567,745,409
2,087,521,447
244,750,000
32
-
PT BUMI CITRA PERMAI Tbk Dan ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2014 Dengan Angka Perbandingan Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian ; 31 Desember 2013 Dan Untuk Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 30 September 2014 dan 30 September 2013 (Dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain) 9. UANG MUKA DAN BIAYA BAYAR DIMUKA (Lanjutan) Saldo biaya dibayar dimuka untuk Asuransi termasuk Asuransi Jaminan Pensiun pada PT Asuransi Prudensial masing-masing sebesar Rp.1.307.700.000 dan Rp.777.600.000 pada 30 September 2014 dan 31 Desember 2013, dan Komisi penjualan dibayar dimuka merupakan komisi penjualan yang belum diakui penjualannya dan masih dalam uang muka penjualan (Catatan 20). 10. BANK DIBATASI PENGGUNAANNYA (ESCROW) 30 September 2014
31 Desember 2013
Akun merupakan Rekening giro dan Deposito retensi pada ; Bank Jabar, Banten (Rekening giro escrow ) Deposito retensi pada Bank Jabar, Banten Deposito Retensi KPG, Bank Artha Graha, Bekasi
799,686,992 116,000,000 7,516,907,200
786,814,680 116,000,000 -
Jumlah - Saldo Bank yang dibatasi penggunaannya
8,432,594,192
902,814,680
Untuk saldo bank rekening giro pada Bank Jabar Banten, yang dana berasal dari Penjualan Gudang S-Big Blok F5 No.2 dan Gudang m-Big Blok F4 No.1 dengan fasilitas Kredit Perolehan Gudang (KPG) dari Bank Jabar Banten, dimana dari jumlah KPG dipotong sebagai Jaminan / Retensi sebesar 20% dari Jumlah KPG dan dialokasikan masing-masing 10% disetor ke Rekening giro yang dibatasi penggunaanya (escrow) dan 10% lagi di depositokan sebagai Deposito retensi dengan tingkat bunga 5% per tahun. Saldo pada 30 September 2014 dan 31 Desember 2013 untuk Rekening giro escrow Perusahaan dengan pokok simpanan berasal dari KPG Penjualan Gudang S-Big Blok F5 No.2 dan KPG Penjualan Gudang M-Big Blok F4 No.1 masing-masing sebesar Rp.340.000.000 jadi total rekening escrow pokok sebesar Rp.780.000.000, dan saldo rekening diatas termasuk jasa giro / bunga, dan saldo untuk Deposito berjangka retensi sebesar Rp.116.000.000 merupakan KPG Penjualan Gudang S-Big Blok F5 No.2 (Catatan 28 dan 31). Untuk Deposito retensi pada PT Bank Artha Graha, KC Bekasi, pada 30 September 2014, merupakan retensi atas Kredit Pemilikan Gudang (KPG) dan untuk saldo deposito retensi pada tanggal ang berakhir 30 September 2014 sebesar Rp.7.516.907.200, sebanyak 16 deposito pencairan KPG dari Tenant dengan No. 770378 sampai dengan No.770397 dan pencairan atas deposito tersebut dengan ketentuan bertahap. 11. ASET TETAP Akun ini terdiri dari : 30 September 2014 Biaya perolehan: Bangunan Bangunan dan sarana pengelolahan Air bersih (Water Treatment Plan) Instalasi saluran pipa air Mesin dan peralatan Peralatan kantor Peralatan proyek Kendaraan Aset Bangunan dalam Pelaksanaan Bangunan kantor pemasaran di Cikupa Entitas anak Instalasi Pipa Air WTP, Sarana, Laporatorium
Jumlah - Biaya perolehan
1 Januari 2014
Penambahan
Pengurangan
30 September 2014
155,798,100
-
-
155,798,100
5,040,269,092
-
-
5,040,269,092
2,241,456,818 514,700,000 2,618,870,174 164,701,250 4,654,046,287
495,000,000 390,756,676 133,750,000 3,790,093,000
993,318,182
2,241,456,818 1,009,700,000 3,009,626,850 298,451,250 7,450,821,105
688,725,800
-
-
688,725,800
3,760,780,039
3,870,191,470
-
7,630,971,509
19,839,347,560
8,679,791,146
993,318,182
27,525,820,524
33
PT BUMI CITRA PERMAI Tbk Dan ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2014 Dengan Angka Perbandingan Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian ; 31 Desember 2013 Dan Untuk Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 30 September 2014 dan 30 September 2013 (Dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain) 11. ASET TETAP (Lanjutan) 30 September 2014 (lanjutan) Akumulasi penyusutan: Bangunan Bangunan dan sarana pengelolahan Air bersih (Water Treatment Plan) Instalasi saluran pipa air Mesin dan peralatan Peralatan kantor Peralatan proyek Kendaraan Jumlah - Akumulasi penyusutan Nilai Buku - 30 September 2014 31 Desember 2013 Biaya perolehan: Bangunan Bangunan dan sarana pengelolahan Air bersih (Water Treatment Plan) Instalasi saluran pipa air Mesin dan peralatan Peralatan kantor Peralatan proyek Kendaraan Alat berat Aset Bangunan dalam Pelaksanaan Bangunan kantor pemasaran di Cikupa
1 Januari 2014
Akumulasi penyusutan: Bangunan Bangunan dan sarana pengelolahan Air bersih (Water Treatment Plan) Instalasi saluran pipa air Mesin dan peralatan Peralatan kantor Peralatan proyek Kendaraan Alat berat Jumlah - Akumulasi penyusutan Nilai Buku - 31 Desember 2013
Pengurangan
30 September 2014
77,899,051
11,684,858
-
89,583,909
294,015,698
189,010,092
-
483,025,790
261,503,294 32,352,087 1,623,633,771 11,106,302 1,612,854,183
168,109,260 76,094,795 371,758,444 51,011,692 603,342,815
459,787,406
429,612,554 108,446,882 1,995,392,215 62,117,994 1,756,409,592
3,913,364,386 15,925,983,174
1,471,011,956
459,787,406
4,924,588,936 22,601,231,588
1 Januari 2013
Penambahan
Pengurangan
31 Desember 2013
155,798,100
-
-
155,798,100
5,040,269,092
-
-
5,040,269,092
2,241,456,818 20,700,000 1,970,963,204 15,000,000 3,853,446,287 7,718,900,300
494,000,000 647,906,970 149,701,250 800,600,000 -
7,718,900,300
2,241,456,818 514,700,000 2,618,870,174 164,701,250 4,654,046,287 -
577,570,000
111,155,800
-
688,725,800
3,760,780,039
-
3,760,780,039
21,594,103,801
5,964,144,059
7,718,900,300
19,839,347,560
62,319,242
15,579,809
-
77,899,051
42,002,242
252,013,456
-
294,015,698
37,357,614 1,223,930,412 625,000 1,183,373,657 4,077,887,644
224,145,680 32,352,087 399,703,359 10,481,302 429,480,526 241,215,634
4,319,103,278
261,503,294 32,352,087 1,623,633,771 11,106,302 1,612,854,183 -
6,627,495,811 14,966,607,990
1,604,971,853
4,319,103,278
Entitas anak Instalasi Pipa Air WTP, Sarana, Laporatorium
Jumlah - Biaya perolehan
Penambahan
34
3,913,364,386 15,925,983,174
PT BUMI CITRA PERMAI Tbk Dan ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2014 Dengan Angka Perbandingan Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian ; 31 Desember 2013 Dan Untuk Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 30 September 2014 dan 30 September 2013 (Dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain) 11. ASET TETAP (Lanjutan) Seluruh kendaraan dan alat berat telah diasuransikan pada PT Asuransi Graha Sinar Perkasa, PT Asuransi Raksa Pratama, PT. Multi Sukses Cemerlang, PT Asuransi Mitra Maparya dan PT Asuransi Reliance Indonesia dengan nilai pertanggungan untuk tahun dan periode dan tahun yang berakhir 30 September 2014 sebesar Rp.5.097.223.000, dan 31 Desember 2013 sebesar Rp.3.687.050.000. Pihak Manajemen berkeyakinan jumlah nilai tanggungan tersebut cukup memadai untuk menutupi kemungkinan kerugian yang terjadi. Dan Perusahaan Asuransi tersebut diatas merupakan pihak ketiga (Catatan 9 dan 21). Untuk aset tetap tidak digunakan sebagai Jaminan atas faslitas pinjaman pada PT Bank Capital Indonesia, Tbk dan PT Bank Central Asia, Tbk (Catatan 22). 12. HAK PENGUASAAN BANGUNAN KANTOR Akun ini terdiri dari : 30 September 2014 Harga perolehan Bangunan Kantor Jumlah Akumulasi amortisasi Bangunan Kantor Jumlah Nilai tercatat 31 Desember 2013 Harga perolehan Bangunan Kantor Jumlah Akumulasi amortisasi Bangunan Kantor Jumlah Nilai tercatat
1 Januari 2014
Penambahan
Pengurangan
30 September 2014
5,841,093,515 5,841,093,515
-
-
5,841,093,515 5,841,093,515
764,531,594 764,531,594
219,041,006 219,041,006
-
983,572,600 983,572,600
5,076,561,921 1 Januari 2013
4,857,520,915 Penambahan
Pengurangan
31 Desember 2013
5,841,093,515 5,841,093,515
-
-
5,841,093,515 5,841,093,515
472,476,918 472,476,918
292,054,676 292,054,676
-
764,531,594 764,531,594
5,368,616,597
5,076,561,921
Hak penguasaan bangunan kantor merupakan Hak untuk Melakukan Pengelolaan (HMP) sebagaimana layaknya, dengan "Jangka waktu Pengelolaan" diberikan kepada Perusahaan selama 20 (dua puluh) tahun. Sehubungan Pernyataan Dewan Standar Akuntansi Keuangan (DSAK) Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) mengeluarkan PencZutan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 11” sehubungan dengan pencZutan PSAK Nomor 39: Akuntansi Kerja Sama Operasi, yang berlaku efektif sejak 1 Januari 2012, Aset kerja sama Operasi untuk Bangunan kantor Jl. Kramat Raya No. 32-34, Senen, Jakarta Pusat, dengan Beban perolehan pada periode / tahun yang berakhir pada 30 September 2014 dan 31 Desember 2013 sebesar Rp 5.841.093.515, disajikan pada penyajiannya pada akun "Hak Penguasaan Bangunan Kantor" (Catatan 2u dan 33c). Hak penguasaan bangunan kantor merupakan Hak untuk Melakukan Pengelolaan (HMP) berdasarkan Perjanjian Pembangunan, Pengelolaan dan Penyerahan Kembali Tanah, Bangunan dan Fasilitas Penunjang (BOT) antara Perusahaan dengan Ny. Henny Halim, selaku pemilik sebidang tanah seluas 226 m² , Sertifikat Hak Milik (SHM) No.427 tanggal 16 Januari 2002 dan Surat Ukur No. 14/2001 tanggal 26 November 2001 yang terletak di Jalan Kramat I No.1, Kelurahan Kwitang, Kecamatan Senen, Jakarta Pusat, dengan perjanjian lihat Catatan 2u dan 33c.
35
PT BUMI CITRA PERMAI Tbk Dan ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2014 Dengan Angka Perbandingan Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian ; 31 Desember 2013 Dan Untuk Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 30 September 2014 dan 30 September 2013 (Dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain) 13. ASET TIDAK LANCAR LAINNYA Akun Aset tidak lancar lainnya, terdiri dari ; Perusahaan Uang jaminan (security deposit) Entitas anak Biaya Perijinan dan pra-operasional (Entitas anak PT MPM) Biaya pendirian dan perijinan - pra operasional Dikurangi - Beban amortisasi periode berjalan Nilai buku Biaya Perijinan dan pra-operasional (PT MP) Jumlah - aset tidak lancar lainnya
30 September 2014
31 Desember 2013
2,525,333,000
2,525,333,000
2,000,000,000 (700,000,000) 1,300,000,000
2,000,000,000 (400,000,000) 1,600,000,000
694,840,000
255,353,700
4,520,173,000
4,380,686,700
Untuk Akun Uang jaminan tambahan pada tahun 2013 merupakan Jaminan (Security deposit) yang dibayarkan kepada sub-kontraktor untuk pembangunan Jembatan di Kawasan Industri Millenium sebesar Rp.2.500.000.000 (Catatan 6). Untuk aset tidak lancar lainnya Entitas anak (PT Milwater Pratama Mandiri) untuk Biaya perijinan usaha / sertikasi dan keperluan lainnya dalam pra-operasional sebesar Rp.2.000.000.000 dan di amortisasikan selama 5 tahun (20% / tahun) dan pada tahun 2013 Perusahaan Entitas anak (MPM) telah operasi komersil dan untuk biaya tersebut di amortisasikan sebagai beban tahun 2013 sebesar Rp.400.000.000 dan pada periode 30 September 2014 amortisasi ke beban sebesar Rp.300.000.000, dan tambahan Aset tidak lancar untuk Entitas anak (PT MP) merupakan biaya perijinan dan site plan . 14. UTANG USAHA Akun ini merupakan utang usaha kepada : Pihak ketiga ; Tn. Suherman Mihardj, SH, Mh. Hunges Halim PT. Nindo Global Nusantara PT Setia Pratama Konindo PT Nindo Mitra Makmur Hendry PT Andika Pradana Jaya PT Sentral Jaya Energi Michael Wijaya Jasa Profesional PT Tirta Interior Saodah M. Simanjuntak PT Palu Mas Lain-lain (dibawah 50 juta) Jumlah - Utang usaha Perusahaan
36
30 September 2014
31 Desember 2013
1,095,340,000 1,402,282,000 732,198,800 434,114,682 677,680,000 615,018,600 318,850,000 282,240,000 93,238,250 230,935,000 246,960,000 88,500,000 538,412,477 6,755,769,809
1,095,340,000 435,120,000 1,869,317,950 825,863,807 551,487,400 217,501,200 452,546,200 282,240,000 279,988,250 230,935,000 70,560,000 201,000,000 170,211,320 113,685,217 6,795,796,344
PT BUMI CITRA PERMAI Tbk Dan ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2014 Dengan Angka Perbandingan Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian ; 31 Desember 2013 Dan Untuk Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 30 September 2014 dan 30 September 2013 (Dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain) 14. UTANG USAHA 30 September 2014
31 Desember 2013
Jumlah - Utang usaha Perusahaan (lanjutan) Entitas Anak (PT MPM) : Pihak berelasi ; PT Setia Pratama Konindo Pihak ketiga ; PT Telagasakti Sakatautama
6,755,769,809
6,795,796,344
109,708,992
-
310,545,000 420,253,992
-
Jumlah - Utang usaha konsolidasian
7,176,023,801
6,795,796,344
Utang usaha merupakan Liabilitas Perusahaan kepada Sub-kontraktor dan suplier atas pembangunan sarana jalan dan saluran serta pembangunan gudang dan ruko. Utang kepada Tn. Suherman Mihardja, SH.,Mh., merupakan utang atas pembelian / pembesan Tanah untuk desa Peusar, desa Kaduagung dan desa Margasari seluas 61,66 Ha yang terletak di desa Peusar, desa Kaduagung dan desa Margasari (Catatan 7). Rincian utang usaha berdasarkan umur adalah sebagai berikut : Belum jatuh tempo Sudah jatuh tempo : 1 hari sampai dengan 30 hari 31 hari sampai dengan 60 hari 61 hari sampai dengan 90 hari Jumlah - Utang usaha
30 September 2014
31 Desember 2013
2,707,713,266
2,851,556,602
2,115,283,035 1,839,517,500 513,510,000
2,617,964,742 1,095,340,000 230,935,000
7,176,023,801
6,795,796,344
15. UTANG LAIN-LAIN 30 September 2014
31 Desember 2013
Akun ini merupakan Titipan dari Calon pemesan (tenant ), terdiri dari : Titipan untuk pemesanan (booking fee) Tn. James Tn. Zhao Chun Hui PT Tiga Delapan Sentosa Lain-lain
41,038,200,965 607,599,525 183,000,000 58,036,364 265,522,903
20,768,093,768 607,599,525 183,000,000 58,036,364 257,470,600
Jumlah - Utang lain - lain
42,152,359,757
21,874,200,257
Dana titipan merupakan titipan yang diterima dari pelanggan yang sampai dengan tanggal laporan posisi keuangan belum dilakukan Perjanjian Pengikatan Jual-Beli (Surat Konfirmasi Pembelian) dan setelah pengikatan Jual-Beli antara Pihak Perusahaan dan Pelanggan / Tenant. maka pihak pembeli berkewajiban membayarkan Uang muka penjualan kepada Perusahaan sebesar 30% dari Harga jual, dan uang titipan sebagai booking fee dialihkan sebagai pembayaran sebagian uang muka penjualan, dan Uang titipan untuk pemesanan (Booking fee ) ini dapat dibatalkan (dikembalikan) jika tidak sesuai kesepakatan Jual-Beli dari salah satu Pihak pembeli dan penjual (Catatan 20). Utang lain-lain kepada Tn. James / PT Amtra Electric merupakan uang titipan / booking fee atas rencana untuk pemesanan Kapling siap bangun (Kasiba) di Blok L, dan uang titipan ini dalam kesepakatan dua belah pihak dikembalikan pada tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2013, saldo utang titipan yang sisa sebagai uang jaminan.
37
PT BUMI CITRA PERMAI Tbk Dan ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2014 Dengan Angka Perbandingan Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian ; 31 Desember 2013 Dan Untuk Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 30 September 2014 dan 30 September 2013 (Dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain) 16. UANG JAMINAN Akun ini terdiri dari : Perusahaan Jaminan Sub-kontraktor Kawasan Industri Millennium PT ARS Asia PT Pilar Teguh Utama PT Sriwijaya Sukses Sejahtera Lain-lain Entitas anak (PT MPM) Jaminan Pelanggan penyambungan pipa air Jaminan kontraktor Jumlah - utang lain-lain dan uang jaminan
30 September 2014
31 Desember 2013
281,406,000 13,000,000 2,200,000 10,000,000 40,250,000 346,856,000
157,500,000 13,000,000 2,200,000 10,000,000 40,250,000 222,950,000
391,000,000 5,345,700 396,345,700
282,500,000 5,345,700 287,845,700
743,201,700
510,795,700
Uang jaminan (security deposit) dari tenant / pelanggan yang menempati Kawasan Industri Millenium, merupakan uang untuk jaminan dari sub-kontraktor tenant / pelanggan yang lagi membangun, jika ada kerusakan sarana dan jalan dari pelaksanaan pekerjaan sub-kontraktor tersebut. 17. PIUTANG (UTANG) PIHAK HUBUNGAN BERELASI 30 September 2014
31 Desember 2013
14,767,739,384
3,254,872,000
14,767,739,384
100,000,000 3,354,872,000
(3,314,453,530) (1,065,984,510) (20,000,000)
(2,526,953,530) (803,484,510) (20,000,000)
Jumlah - Utang pihak hubungan berelasi konsolidasi
(4,400,438,040)
(3,350,438,040)
Jumlah bersih - Piutang (Utang) pihak berelasi konsolidasian
10,367,301,344
(95,566,040)
Akun ini merupakan merupakan utang kepada pihak berelasi kepada ; a. Piutang Pihak Hubungan Berelasi Perusahaan PT Bumi Citra Investindo Entitas anak Tn. Rudy Wijaya (PT MP) Jumlah - Piutang pihak hubungan berelasi konsolidasi b. Utang Pihak Hubungan Berelasi Entitas anak PT Setia Pratama Konindo (Utang PT MPM) Benny Ponto (Utang PT MPM) Tn. Edwar Halim (Utang PT CPP)
Piutang pihak berelasi kepada PT Bumi Citra Inventindo pada 31 Desember 2013 merupakan piutang pinjaman sementara, dan Piutang kepada entitas anak PT Milwater Pratama Mandiri (MPM) dan PT Millennium Power merupakan piutang pinjaman modal kerja, dan piutang kepada entitas anak PT Citra Permai Pesona merupakan piutang untuk pembayaran uang muka pembelian tanah. Dan piutang PT Bumi Citra Investindo (Pemegang saham Mayoritas Perusahaan) dikenakan bunga pinjaman sebesar 6,5% per tahun terhitung 1 Januari 2014, dan saldo piutang tersebut termasuk piutang atas bunga sebesar Rp.376.139.076 (Catatan 31 dan 32). Utang Entitas anak PT Milwater Pratama Mandiri (MPM) pda periode dan tahun yang berakhir 30 September 2014 dan 31 Desember 2013, merupakan pinjaman untuk tambahan modal kerja, sampai tanggal laporan atas pinjaman tersebut tidak di bebankan atas bunga pinjaman dan utang / pinjaman tersebut menurut manajemen akan dikapitalisasi sebagai penambahan modal saham. 38
PT BUMI CITRA PERMAI Tbk Dan ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2014 Dengan Angka Perbandingan Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian ; 31 Desember 2013 Dan Untuk Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 30 September 2014 dan 30 September 2013 (Dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain) 18. PERPAJAKAN 30 September 2014
31 Desember 2013
6,505,141,857
7,596,705,199
Entitas anak Pajak Pertambahan Nilai (PPN)
1,464,051,717
1,035,864,707
Jumlah - pajak dibayar dimuka
7,969,193,574
8,632,569,906
Akun ini terdiri dari : a. Pajak Dibayar Dimuka Perusahaan Pajak Penghasilan final atas Pengalihan hak tanah dan bangunan (PHATB)
Pajak dibayar dimuka untuk Pajak PPh final PHATB, merupakan pembayaran / setoran atas penerimaan Uang muka penjualan yang belum diakui Perusahaan sebagai pendapatan tahun berjalan (Catatan 20). b. Utang Pajak Akun utang pajak terdiri dari ; Pajak Pertambahan Nilai Pajak Penghasilan pasal 21 Pajak Penghasilan pasal 23 Pajak Penghasilan pasal 4 (2) atas Jasa kontruksi Pajak Penghasilan non final (PPh psl 29) Pajak Penghasilan pasal 25 Pajak Penghasilan final atas PHATB Jumlah - Uang pajak
30 September 2014
31 Desember 2013
788,281,738 686,992,258 24,616,653 90,530,464 151,052,010 42,881,422 -
944,232,457 3,238,977,479 113,462,511 51,728,405 435,289,489 47,970,850 101,646,825
1,784,354,546
4,933,308,016
31 Desember 2013 (satu tahun)
30 September 2013 (sembilan bulan)
c. Manfaat (beban) pajak penghasilan 30 September 2014 (sembilan bulan) Beban Pajak Penghasilan final (PHATB) Beban Pajak Penghasilan non final konsolidasian Jumlah - Beban pajak penghasilan konsolidasian
39
(6,872,133,450) (701,430,430)
(8,929,033,650) (928,746,320)
(6,439,771,241) (726,689,000)
(7,573,563,880)
(9,857,779,970)
(7,166,460,241)
PT BUMI CITRA PERMAI Tbk Dan ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2014 Dengan Angka Perbandingan Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian ; 31 Desember 2013 Dan Untuk Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 30 September 2014 dan 30 September 2013 (Dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain) 18 PERPAJAKAN (Lanjutan) Rekonsiliasi antara Laba konsolidasian sebelum taksiran pajak penghasilan dengan taksiran Laba menurut fiskal untuk periode sembilan bulan yang berakhir tanggal 30 September 2014 dan 2013 dan tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2013, adalah sebagai berikut : 30 September 2014 (sembilan bulan)
31 Desember 2013 (satu tahun)
30 September 2013 (sembilan bulan)
Laba konsolidasian sebelum Pajak penghasilan komersial
31,223,230,716
34,845,026,606
33,977,327,549
Laba Perusahaan atas Penghasilan pajak final property
(28,620,469,815)
(30,928,275,376)
(30,548,131,686)
2,602,760,901
3,916,751,230
3,429,195,863
(405,156,925)
(764,250,547)
(695,047,374)
2,197,603,976
3,152,500,683
2,734,148,489
Koreksi fiskal non final : Beda tetap : Beban imbalan pasca kerja Beban jamuan Sumbangan Beban pajak Beban lain-lain
23,819,034 17,042,838 34,348,347 30,256,719 8,860,292
29,670,544 32,275,195 35,024,019 80,032,343 24,775,738
27,288,500 20,058,304 32,696,894 49,577,466 19,224,306
Jumlah - Koreksi fiskal non final
114,327,230
201,777,840
148,845,470
2,311,931,206
3,354,278,523
2,882,993,959
577,982,800
838,569,630
720,748,500
(520,720,664)
(437,109,210)
(309,462,894)
(29,223,339)
(54,489,093)
(43,149,964)
(549,944,003)
(491,598,303)
(352,612,858)
28,038,797
346,971,327
368,135,642
Pendapatan property atas penghasilan kena pajak final(Catatan 28) Pendapatan lain atas Pengalihan hak atas tanah (Catatan 31)
137,442,669,000 -
176,547,736,507 2,032,936,500
126,762,488,325 2,032,936,500
Jumlah - Pendapatan penghasilan kena pajak final
137,442,669,000
178,580,673,007
128,795,424,825
6,872,133,450 (6,872,133,450)
8,929,033,650 (8,827,386,825)
6,439,771,241 (6,338,124,416)
-
101,646,825
101,646,825
(577,982,800) (123,447,630)
(838,569,630) (90,176,690)
(720,748,500) (5,940,500)
(701,430,430)
(928,746,320)
(726,689,000)
Taksiran Laba konsolidasian sebelum Pajak atas penghasilan non final Bagian (keuntungan) kerugian Entitas Anak Taksiran Laba sebelum pajak atas penghasilan non final - komersial
Taksiran Penghasilan kena pajak non final - fiskal Taksiran Beban Pajak penghasilan non final Kredit pajak non final : Setoran masa PPh pasal 25 Potongan PPh pasal 23 (Potongan pajak pendapatan jasa pemeliharaan lingkungan) Jumlah - Kredit pajak non final Taksiran - Utang / kurang bayar Pajak penghasilan non final
Taksiran Pajak penghasilan final PHATB (5%) Kredit pajak PPh final : - Setoran Pajak PPh final atas PHATB Jumlah - Utang / kurang bayar Pajak penghasilan final PHATB Taksiran Beban pajak penghasilan non final konsolidasian Beban pajak penghasilan non final - Perusahaan Beban pajak penghasilan - Entitas anak Jumlah - Taksiran beban pajak penghasilan non final konsolidasian
40
PT BUMI CITRA PERMAI Tbk Dan ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2014 Dengan Angka Perbandingan Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian ; 31 Desember 2013 Dan Untuk Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 30 September 2014 dan 30 September 2013 (Dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain) 18 PERPAJAKAN (Lanjutan) Peraturan perpajakan Sesuai Peraturan Pemerintah No. 71 Tahun 2008 (PP No. 71/2008) tentang "Pembayaran Pajak Penghasilan atas Penghasilan dari Pengalihan Hak atas Tanah dan/atau Bangunan”, pembayaran pajak penghasilan bersifat final sebesar 5% dari jumlah bruto nilai pengalihan, kecuali atas pengalihan hak atas Rumah Sederhana dan Rumah Susun Sederhana dikenakan pajak penghasilan sebesar 1% dari jumlah bruto nilai pengalihan. Peraturan Pemerintah ini berlaku efektif sejak 1 Januari 2009 (Catatan 28). Pada bulan September 2008, Undang-Undang No. 7 Tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan diRevisi melalui penerbitan UndangUndang No. 36 Tahun 2008. Undang - Undang reTisi tersebut berlaku efektif tanggal 1 Januari 2009, mengatur perubahan tarif pajak penghasilan badan non final, dengan tarif tunggal sebesar 25% untuk tahun 2010 dan seterusnya. 19. BIAYA MASIH HARUS DIBAYAR 30 September 2014
31 Desember 2013
Akun ini terdiri dari : Beban tunjangan prentasi, Bonus dan komisi penjualan Biaya lainnya
5,591,189,624 36,651,740
8,446,437,300 24,182,190
Jumlah - Biaya masih harus dibayar
5,627,841,364
8,470,619,490
Akun saldo utang atas komisi dan bonus penjualan yang belum dibayar untuk periode dan tahun yang berakhir 30 September 2014 dan 31 Desember 2013 diatas merupakan utang atas tunjangan prestasi, bonus / komisi penjualan yang belum dibayarkan (Catatan 30). 20. UANG MUKA PENJUALAN 30 September 2014
31 Desember 2013
Akun ini terdiri dari : Uang muka penjualan Kasiba (Kapling siap bangun) Uang muka penjualan Gudang dan Rumah toko(Ruko)
106,537,166,442 28,169,397,000
115,136,894,198 31,637,463,128
Jumlah - Uang muka penjualan
134,706,563,442
146,774,357,326
Akun ini merupakan uang muka pembelian Tanah kaACling siap bangun (Kasiba) dan Bangunan gudang dari pelanggan yang sampai tanggal laporan keuangan proses penjualan yang belum selesai. Berikut ini persentase jumlah uang muka penjualan yang telah diterima dari harga jual, sebagai berikut (Catatan 28) : 30 September 2014
31 Desember 2013
73,554,807,337 27,353,284,105 5,629,075,000
17,216,000,000 86,894,706,198 11,026,188,000
900,000,000 18,937,071,000 8,332,326,000
20,078,749,998 7,947,076,930 3,611,636,200
134,706,563,442
146,774,357,326
Kasiba : 100% 50% - 99% 20% - 49% < 20% Bangunan - Gudang dan Rumah toko 100% 50% - 99% 20% - 49% Jumlah
41
PT BUMI CITRA PERMAI Tbk Dan ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2014 Dengan Angka Perbandingan Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian ; 31 Desember 2013 Dan Untuk Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 30 September 2014 dan 30 September 2013 (Dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain) 20. UANG MUKA PENJUALAN Kriteria pengakuan pendapatan dengan metode akrual penuh (full accrual method ), pengakuan penjualan ditangguhkan dan transaksi tersebut diakui dengan metode uang muka sampai seluruh kriteria penggunaan metode akrual penuh terpenuhi. Dan Pendapatan dari penjualan real estat diakui secara penuh bila seluruh syarat telah terpenuhi (Catatan 2m dan 28). 21. UTANG PEMBIAYAAN / CICILAN 30 September 2014
31 Desember 2013
Akun ini merupakan utang cicilan kendaraan kepada ; Perusahaan PT Balimor Finance PT Mitsui Leasing Capital Indonesia PT Graha Sinar Perkasa Mobilindo PT BII Finance Entitas anak PT Tunas Ridean Tbk (Entitas anak PT MPM)
242,192,875 367,350,000 1,895,750,000
67,486,000 370,586,875 -
387,410,000
208,862,000
Jumlah Bunga cicilan
2,892,702,875 (342,917,093)
646,934,875 (76,696,033)
Nilai tunai - Liabilitas (utang) Bagian utang jatuh tempo dalam satu tahun
2,549,785,782 (1,171,901,501)
570,238,842 (264,940,180)
Jumlah - Utang jangka panjang
1,377,884,281
305,298,662
Akun ini merupakan utang pembelian kendaraan (utang cicilan) untuk keperluan operasional usaha. Jangka waktu kredit (utang cicilan) dengan jangka waktu cicilan masing-masing selama 3 (enam) tahun atau 36 (enam puluh enam) bulan. utang cicilan kepada PT Balimor Finance untuk 4 unit kendaraan masing-masing dengan jangka waktu 36 bulan dan berakhir bulan November 2013, Januari 2014, April 2014 dan Juni 2014, dan pada bulan September 2012, penambahan 1 unit utang cicilan Kendaraan Toyota Inova G Diesel AT 2012 berakhir bulan Agustus 2015, dan 1 unit Mobil Toyota Fortuner 2.7G A/T Lux-TRD yang berakhir pada bulan Juni 2016 melalui PT Mitsui Leasing Capital Indonesia (Catatan 11 dan 31). Penambahan pembelian cicilan pada periode yang berakhir 30 Juni 2014 untuk 1 unit Mobil Fortuner pada PT Graha Sinar Perkasa Mobilindo dan 2 unit Mobil Vellfire serta 1 unit Mobil Toyota Alphard pada PT BII Finance, dengan masa cicilan 36 bulan dan 24 bulan dan berakhir masa cicilan pada bulan Februari 2017. Untuk Utang cicilan pembiayaan pembelian 1 unit Truck DYNA pada PT Tunas Ridean, Tbk, untuk jangka waktu cicilan 36 bulan dan berakhir masa cicilan pada bulan Oktober 2016.
42
PT BUMI CITRA PERMAI Tbk Dan ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2014 Dengan Angka Perbandingan Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian ; 31 Desember 2013 Dan Untuk Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 30 September 2014 dan 30 September 2013 (Dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain) 22. UTANG BANK 30 September 2014
31 Desember 2013
Akun ini merupakan fasilitas kredit dari : PT Bank Capital Indonesia, Tbk, Fasilitas kredit jangka pendek, terdiri dari : Pinjaman Rekening koran (PRK) Pinjaman Fasilitas Kredit Aksep - I Tambahan Fasilitas Kredit Aksep - II Tambahan Fasilitas Kredit Aksep - III
420,715,263 12,500,000,000 25,000,000,000 50,000,000,000
324,972,184 12,500,000,000 -
Jumlah - Utang bank jangka pendek
87,920,715,263
12,824,972,184
Utang bank jangka panjang terdiri ; PT Bank Central Asia, Tbk., merupakan fasilitas ; Kredit Investasi 2 - Pembangunan Gudang (Blok F4, F5 dan F6) Kredit Investasi 3 - Pembangunan Gudang (Blok J7, J8, J9 dan L2)
38,390,586,666
3,252,231,428 -
38,390,586,666 126,311,301,929
3,252,231,428 16,077,203,612
(16,926,402,862)
(3,252,231,428) -
Jumlah - Utang bank jangka panjang, bagian jatuh tempo dalam satu tahun
(16,926,402,862)
(3,252,231,428)
Jumlah - Utang bank bagian jatuh tempo dalam satu tahun
104,847,118,125
16,077,203,612
21,464,183,804
-
Jumlah - Utang bank Bagian utang jatuh tempo dalam satu tahun PT Bank Central Asia, Tbk. Kredit Investasi 2 - Pembangunan Gudang (Blok F4, F5 dan F6) Kredit Investasi 3 - Pembangunan Gudang (Blok J7, J8, J9 dan L2)
Jumlah - Utang bank bagian jatuh tempo jangka panjang
Fasilitas kredit dari PT Bank Capital Indonesia, Tbk Perseroan telah mendapatkan fasilitas kredit / pinjaman dari PT Bank Capital Indonesia Tbk sesuai Surat Persetujuan Fasilitas Kredit PT. Bank Capital Indonesia Tbk No. 004/MKT-KP/I/2006 tanggal 6 Januari 2006, dan Perusahaan telah mendapat tambahan Fasilitas Pinjaman Aksep menjadi Rp 12.500.000.000, sesuai Surat Persetujuan Penambahan Jaminan No. 189A/MKT/KP/VII/2009 tanggal 31 Juli 2009. Surat Persetujuan Perpanjangan Fasilitas Kredit No. 005/MKT/KP/I/2011 tanggal 17 Januari 2011, dan Surat Persetujuan Penukaran Jaminan No. 006/MKT/KP/I/2011 tanggal 24 Januari 2011, serta Addendum Perjanjian Pemberian Fasilitas Perbankan No. 011/ADD/BCI-KP/I/2011 tanggal 25 Januari 2011, maksud dan tujuan penggunaan fasilitas kredit yang diberikan untuk "Perputaran Modal Kerja". Perusahaan telah mendapat dan menyetujui PT Bank Capital Indonesia, Tbk., untuk Perpanjangan Fasilitas Kredit untuk Jenis fasilitas kredit ; i) Pinjaman Aksep sebesar Rp 12.500.000.000 (dua beles milyar lima ratus juta Rupiah), dan ii) Pinjaman dalam Rekening Koran (PRK) dengan plafon kredit sebesar Rp 500.000.000 (lima ratus juta Rupiah), sesuai Surat Persetujuan Perpanjangan No. 009/MKT/KP/I/2013 untuk periode 1 (satu) tahun terhitung 19 Januari 2013 s/d 19 Januari 2014. Sesuai Addendum Perjanjian Pemberian Fasilitas Perbankan / kredit No.005/ADD/2014 tanggal 21 Januari 2014, telah mendapat persetujuan dari PT Bank Capital Indonesia, Tbk., untuk Fasilitas Pinjaman Aksep (PA) sebesar Rp.12.500.000.000 dan Fasilitas Pinjaman Rekening koran (PRK) sebesar Rp.500.000.000, telah mendapat Persetujuan Perpanjangan untuk jangka waktu 12 (dua belas) bulan sampai dengan tanggal 19 Januari 2015. Pengajuan Perpanjangan Fasilitas kredit atas nama Perusahaan ini telah menyampaikan surat secara tertulis dan menyetujui masingmasing Pihak sebagai penjamin antara lain ; i) PT Saptausaha Gemilang, ii) PT Millenium Danatama Sekuritas, iii) Tn LimACictoria Halim, dan iv) Ny. Josefita Fietje Sumaraw, serta v) Ny. Henny Halim, masing-masing surat tertanggal 15 Januari 2014. 43
PT BUMI CITRA PERMAI Tbk Dan ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2014 Dengan Angka Perbandingan Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian ; 31 Desember 2013 Dan Untuk Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 30 September 2014 dan 30 September 2013 (Dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain) 22. UTANG BANK (Lanjutan) Fasilitas kredit dari PT Bank Capital Indonesia, Tbk Berdasarkan permohonan pengajuan penambahan fasilitas kredit dengan tujuan untuk Modal kerja Perusahaan, dengan Surat Persetujuan Penambahan Fasilitas Kredit No.OL/168/KPO/CCC/VI/2004 tanggal 30 Juni 2014 dari PT Bank Capital Indonesia Tbk., dan Pihak Bank telah menyetujui dengan syarat=syarat dan ketentuan sebagai berikut : : Pinjaman Aksep I sebesar Rp 12.500.000.000 (dua belas milyar lima ratus juta Rupiah), Pinjaman Rekening Koran (PRK) dengan Plafon Rp 500.000.000 (lima ratus juta Rph). : Pinjaman Aksep - II sebesar Rp.25.000.000.000 (dua puluh lima milyar Rupiah), Tambahan Fasilitas Kredit II : Pinjaman Aksep - III sebesar Rp.50.000.000.000 (lima puluh milyar Rupiah), Tambahan Fasilitas Kredit III : 16% / p.a (floating) Tingkat suku bunga : 1% / p.a, dan Rp.10.000.000. Provisi dan biaya administrasi : 1 (satu) tahun, terhitung 19 Januari 2014 sampai 19 Januari 2015 Jangka waktu fasilitas : Jaminan / Agunan kredit i. Tanah dan Bangunan (LT 176m² / LB 346m²) SHGB No.7560 (berakhir hak 18 Maret 2027) a/n Lim Victory Halim, terletak di Jl. Walet Indah V Blok O-6 No.9, Pantai Indah Kapuk, Jakarta Utara, ii. Tanah dan Bangunan Kantor (309m² / 1.236m²) terletak di Jl. Kramat Raya No.4-6, Kelurahan Kwitang, Kecamatan Senen, Jakarta Pusat SHGB No.603, 605/Kwitang a/n. PT Millenium Danatama Sekuritas. iii. Tanah dan Bangunan (226m2 / 600m2) di Jl. Kramat I No. 1 Kelurahan Kwitang, Kecamatan Senen, Jakarta Pusat SHM No. 427/Kwitang a/n. Henny Halim. iv. Tanah dan Bangunan (261 m2 / 200 m2) di Jl. Mustika Raya Blok S Kav. 420 No. 10, Kelurahan Rawamangun, Kecamatan Pulogadung, Jakarta Timur. SHM No. 1541/Rawamangun a/n. Josefita Fietje Sumaraw. v. Tanah kosong seluas 83.673 m² SHGB No.126 a/n PT Saptausaha Gemilang Indah, terletak di Jln. Desa RT.001/09, Pakansari, Kecamatan Cibinong, Kab. Bogor - Jawa Barat. Fasilitas Kredit Berjalan
Fasilitas Kredit dari PT Bank Central Asia, Tbk. Fasilitas Kredit Investasi - 2 (K/I-2) ; Sesuai Surat Pemberitahuan Tambahan Fasilitas Kredit dari PT Bank Central Asia, Tbk., No. 0361/BLS/2013, tertanggal 13 Februari 2013, Perusahaan memperoleh Fasilitas kredit tambahan, dengan syarat dan ketentuan sebagai berikut: -
Jenis fasilitas kredit Plafon Kredit Jangka waktu kredit Tingkat Suku bunga Provisi dan Denda Jaminan kredit
: Kredit Investasi-2 (K/I-) : Rp.16.000.000.000 (Enam belas millyar Rupiah), : 3 (tiga) tahun (Grace Period pokok 6 bulan ) terhitung sejak penarikan / pencairan kredit. : 10% per tahun (sewaktu-waktu dapat berubah), : Provisi 0,5% sekali pungut, dan Denda 0,5% per bulan, : Tanah kapling di Kawasan Industri Millenium 11 Blok F4, F5 dan F6, Cikupa Tangerang, dengan Sertifikat Hak Guna Bangunan (HGB) No. 00013 / Peusar, dan Sertifikat HGB No.00134/Peusar, Desa Peusar, Kecamatan Panongan, Kabupaten Tangerang terdaftar atas nama PT Bumi Citra Permai, Tbk (Catatan 7).
Untuk Fasilitas Kredit investasi-1 dari PT Bank Central Asia, Tbk, yang jangka waktu berakhir seharusnya pada bulan Oktober 2014, dan sampai pada periode tanggal 31 Desember 2013 Perusahaan telah melunasi sebelum jangka waktu berakhir.
44
PT BUMI CITRA PERMAI Tbk Dan ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2014 Dengan Angka Perbandingan Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian ; 31 Desember 2013 Dan Untuk Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 30 September 2014 dan 30 September 2013 (Dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain) 22. UTANG BANK (Lanjutan) Fasilitas Kredit dari PT Bank Central Asia, Tbk. (lanjutan) Sesuai Surat dari PT Bank Central Asia, Tbk No. 3824/BLS/2013 tanggal 11 Desember 2013, penarikan sebagian Sertifikat atas tanah yang diagunkan dan pelunasan sebagian Fasilitas Kredit, dan pihak Bank menyetujui sehingga menjadi sebagai berikut ; a. Fasilitas Kredit investasi - 2 (K/I - 2) Plafon kredit tersisa Jangka waktu kredit Suku bunga Denda Jaminan kredit
: Rp.3.252.231.428,- (Saldo Utang Fasilitas kredit pada 31 Desember 2013) : Berakhir tanggal 15 Februari 2016 : 11,75% per tahun (sewaktu-waktu dapat berubah) : 0,5% per bulan : Tanah kapling di Kawasan Industri Millenium 11 Blok F4, F5 dan F6, Cikupa Tangerang, dengan induk Sertifikat Hak Guna Bangunan (HGB) No. 00013 / Peusar, dan Sertifikat HGB No.00134/Peusar, dan telah dipecah dengan 16 sertifikat HGB atas tanah bangunan gudang sebayak 16 sertikikat HGB, Desa Peusar, Kecamatan Panongan, Kabupaten Tangerang, terdaftar atas nama PT Bumi Citra Permai, Tbk (Catatan 6).
Untuk Fasilitas Kredit investasi-2 dari PT Bank Central Asia, Tbk, yang jangka waktu berakhir seharusnya pada bulan Februari 2016, dan sampai pada periode tanggal 31 Desember 2013 Perusahaan telah melunasi sebagian sebelum jangka waktu berakhir dengan saldo utang / kredit per 31 Desember 2013 sebesar Rp.3.252.231.428. Berdasarkan Surat No. 0057/BLS/2014 tanggal 8 Januari 2014 dari PT Bank Cenral Asia, Tbk., dalam surat pemberitahuan bahwa Pihak Bank menyetujui Tambahan Pemberian Fasilitas Kredit, dengan ketentuan dan syarat-syarat sebagai berikut ; b. Fasilitas tambahan ; Kredit Investasi - 3 (K/I - 3) Plafon kredit tersisa : Rp.42.000.000.000,Jangka waktu kredit : 3 (tiga) tahun (Grace period angsuran pokok 6 bulan) terhitung sejak tanggal penarikan pertama dengan Avaibility period maksimal 1 tahun terhitung sejak penandatanganan Perubahan Perjanjian Kredit. Suku bunga : 11,75% per tahun (sewaktu-waktu dapat berubah) Provisi dan Denda : Provisi 0,5% sekali pungut dan Denda 0,5% per bulan Jaminan / Agunan kredit Agunan yang ada untuk Fasilitas Kredit Investasi - 3 diatas yaitu 18 bidang Tanah dengan Sertifikat HGB No.0013/Peusar, 00134/Peusar dan No.0021600229 / Peusar serta No.00238, 00242, 00243, 002422 / Peusar, Kabupaten Tangerang dengan total luas tanah 26.978 m² (Catatan 6). Agunan tambahan ; 20 unit T/B (Ruko) terletak di Kelurahan Tanah Baru, Kecamatan Bogor Utara, Kab. Bogor, untuk Tanah dan Bangunan Ruko dengan LT/LB seluas 1.815 m² / 4.838 m², Sertifikat atas nama PT Millenium Propertindo, 1 unit T/K terletak di Kawasan Indutri Millenium, Jl. Millenium 17, 18 Blok J7, J8, J9 dan Blok L2, Cikupa, Kab. Tangerang (Tanah girik) luas tanah 46.562 m². 1 unit T/K (fasilitas umum) di Kawasan Indutri Millenium, Jl. Millenium 17, 18 Blok J7, J8, J9 dan Blok L2, Cikupa, Kab. Tangerang (Tanah girik) luas tanah 19.944 m². Personal Garansi, notarial atas nama Bapak Tahir Ferdian dengan total sebesar Rp.50.000.000.000.
45
PT BUMI CITRA PERMAI Tbk Dan ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2014 Dengan Angka Perbandingan Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian ; 31 Desember 2013 Dan Untuk Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 30 September 2014 dan 30 September 2013 (Dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain) 23. LIABILITAS IMBALAN KERJA Perhitungan Imbalan pasca kerja antara lain : a. Beban imbalan pasca kerja yang diakui di laporan laba rugi adalah: Biaya jasa kini Biaya bunga Kerugian (keuntungan) aktuaria bersih yang diakui Jumlah b. Liabilitas imbalan kerja di laporan posisi keuangan adalah sebagai berikut: Nilai kini liabilitas imbalan kerja Biaya jasa lalu yang belum diakui Liabilitas - bersih c. Mutasi Liabilitas bersih di laporan posisi keuangan adalah sebagai berikut: Saldo awal Beban tahun berjalan (Catatan 31) Pembayaran pesangon periode / tahun berjalan Saldo akhir - Liabilitas imbalan kerja
30 September 2014
31 Desember 2013
974,850,407 411,470,378 18,328,107
833,300,715 379,250,634 122,408,145
1,404,648,892
1,334,959,494
10,816,644,486 (4,530,352,009)
6,269,729,984 (1,045,763,759)
6,286,292,477
5,223,966,225
5,223,966,225 1,404,648,892 (342,322,640)
3,968,395,631 1,334,959,494 (79,388,900)
6,286,292,477
5,223,966,225
Perusahaan telah menyelenggarakan program pensiun manfaat pasti untuk seluruh karyawan tetap, uang penghargaan masa kerja dan ganti kerugian dalam hal terjadi pemutusan hubungan kerja. Perhitungan dilakukan berdasarkan Undang-undang Tenaga Kerja No.13 tahun 2003 tanggal 25 Maret 2003. Tidak ada pendanaan khusus yang disisihkan sehubungan dengan imbalan pasti pasca-kerja tersebut. Jumlah beban imbalan kerja Perusahaan yang diakui dalam laporan laba rugi dan Liabilitas imbalan kerja yang disajikan dalam laporan posisi keuangan audited pada tanggal-tanggal 30 September 2014 dan 31 Desember 2013 ditentukan dan dihitung oleh Aktuaris independen yaitu PT Prima Bhaksana Lestari, dengan Laporan Perhitungan Independen No. 469/PBL/KE/XII/2014 tanggal 18 Desemberi 2014 dan No.182/PBL/KE/III/2014 tanggal 25 Maret 2014, dengan menggunakan asumsi-asumsi sebagai berikut ;
Tingkat diskonto Tingkat kenaikan gaji Usia pensiun Tabel Mortalita Metode Perhitungan Aktuaria
30 September 2014
31 Desember 2013
8.355% 10.00% 55 Tahun CSO1958
8.97% 10.00% 55 Tahun CSO1958
Projected Unit Credit
Projected Unit Credit
Jumlah karyawan Perusahaan pada periode dan tahun yang berakhir tanggal-tanggal 30 September 2014 dan 31 Desember 2013, yang berhak atas Imbalan pasca kerja tersebut dengan jumlah karyawan masing-masing sebanyak 104 karyawan 90 karyawan.
46
PT BUMI CITRA PERMAI Tbk Dan ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2014 Dengan Angka Perbandingan Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian ; 31 Desember 2013 Dan Untuk Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 30 September 2014 dan 30 September 2013 (Dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain) 24. MODAL SAHAM Berdasarkan Daftar Pemegang saham Perseroan yang dikelola/dicatat oleh Badan Administrasi Efek Perseroan PT Adimitra Transferindo, berkedudukan di Jakarta, dengan susunan pemegang saham Perseroan, dalam hal ini pemegang saham dengan kepemilikan diatas 5% (lima persen) serta masyarakat dengan kepemilikan di bawah 5% pada tanggal 31 Desember 2013 dan 30 September 2014 (Catatan 25 dan 26) : Komposisi pemegang saham sesuai Surat No. LBE-01/BCIP/102013, tanggal 8 Oktober 2013 dari Biro Administrasi Efek PT Adimitra Transferrindo, jumlah dan nilai saham yang ditempatkan dan disetor penuh pada periode dan tahun yang berakhir tanggal 30 September 2014 dan 31 Desember 2013, sebagai berikut : Jumlah Saham
Pemegang Saham PT Bumi Citra Investindo Heru Hidayat Masyarakat (Public) Jumlah - Modal saham
Persentase Pemilikan (%)
Jumlah (Rupiah)
749,750,000 87,929,000 592,236,525
52.43% 6.15% 41.42%
74,975,000,000 8,792,900,000 59,223,652,500
1,429,915,525
100.00%
142,991,552,500
25. WARAN Bersamaan dengan Penawaran Umum Perdana saham biasa kepada masyarakat, Perusahaan memberikan secara cuma-cuma Waran seri I sebanyak 245.000.000 (dua ratus empat puluh lima juta) lembar waran, dimana untuk setiap lembar waran dapat ditukar dengan satu lembar saham biasa pada harga Rp 110 per saham, dengan nominal Rp 100 per lembar untuk pelaksanaan Waran seri I mulai tanggal 11 Juni 2010 sampai 10 Desember 2012, sampai periode dan tahun yang berakhir tanggal-tanggal 30 September 2014 dan 31 Desember 2013, Jumlah saham Waran seri I yang telah dikonversikan masing-masing sebanyak 229.915.525 lembar saham (Catatan 24). Exercise atas Waran seri I yang belum ditempatkan dan tidak dilaksanakan lagi sehubungan berakhirnya masa Pelaksanaan Waran Seri I pada tanggal 10 Desember 2012 sebanyak 15.084.475 lembar saham waran. 26. AGIO SAHAM Akun ini terdiri dari Agio saham Penawaran saham perdana (Catatan 24) Agio saham pelaksanaan Excersice - Waran Seri I (Catatan 25)
30 September 2014
31 Desember 2013
5,000,000,000 2,299,155,250
5,000,000,000 2,299,155,250
7,299,155,250
7,299,155,250
Dikurangi ; Biaya emisi pelaksanaan penawaran saham perdana
(2,459,048,733)
(2,459,048,733)
Jumlah - bersih Agio saham
4,840,106,517
4,840,106,517
47
PT BUMI CITRA PERMAI Tbk Dan ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2014 Dengan Angka Perbandingan Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian ; 31 Desember 2013 Dan Untuk Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 30 September 2014 dan 30 September 2013 (Dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain) 27. LABA BERSIH PERSAHAM Berikut adalah perhitungan Laba per saham dasar dan dilusian sebagai berikut : 30 September 2014 (sembilan bulan)
31 Desember 2013 (satu tahun)
30 September 2013 (sembilan bulan)
23,417,026,992
24,666,174,873
26,502,312,530
1,429,915,525
1,429,915,525
1,429,915,525
167,834,996
124,095,758
106,744,819
Jumlah ekuivalen saham
1,597,750,521
1,554,011,283
1,536,660,344
Laba per saham dasar Laba per saham dilusian
16.38 14.66
17.25 15.87
18.53 17.25
30 September 2014 (sembilan bulan)
30 September 2013 (sembilan bulan)
86,487,600,000 50,955,069,000
104,162,988,325 22,599,500,000
137,442,669,000
126,762,488,325
2,901,222,683 163,341,075 99,479,500
2,082,585,091 131,018,245 62,869,000
3,164,043,258
2,276,472,336
140,606,712,258
129,038,960,661
Laba-bersih tahun berjalan Pemilik Entitas induk Lembar saham: Rata-rata tertimbang saham beredar untuk perhitungan - LPS dasar Ditambah : Asumsi pelaksanaan waran
28. PENDAPATAN
Akun ini terdiri dari : Perusahaan Pihak ketiga Tanah (Kapling siap bangun) Bangunan (Gudang dan Ruko) Jumlah - Pendapatan (penjualan) Perusahaan Entitas anak (PT Milwater Pratama Mandiri) Pendapatan pemakaian air pelanggan Pendapatan pemasangan instalasi Pendapatan pemeliharaan water meter Jumlah - Pendapatan Entitas anak Jumlah - Pendapatan konsolidasi
Rincian unit (luas) penjualan Tanah siap bangun (Kasiba) dan Bangunan gudang dan rumah toko (ruko) (Catatan 6) sebagai berikut : 30 September 2014 (sembilan bulan) Luas tanah Unit / Kapling dan bangunan (m²) Tanah Luas tanah kasiba (M²) Bangunan (Gudang, Rumah toko) Luas tanah bangunan Luas bangunan Gudang dan Ruko (m²)
30 September 2013 (sembilan bulan) Luas tanah Unit / Kapling dan bangunan (m²)
11 kapling
99,584
12 kapling
19 unit
14,923 8,761
9 unit
48
152,290 8,092 4,434
PT BUMI CITRA PERMAI Tbk Dan ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2014 Dengan Angka Perbandingan Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian ; 31 Desember 2013 Dan Untuk Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 30 September 2014 dan 30 September 2013 (Dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain) 29. BEBAN POKOK PENJUALAN
Akun ini terdiri dari : Perusahaan Tanah (Kapling siap bangun) Bangunan (Gudang dan Ruko) Jumlah - Beban pokok penjualan Perusahaan Entitas anak Beban bahan langsung Pemakaian material Pemasangan instalasi pipa air pelanggan Beban tidak langsung lainnya Beban penyusutan aset tetap Biaya perbaikan dan pemeliharaan Pipa instalasi, tangki dan mesin Beban retribusi air sungai Beban pokok operasional lainnya Jumlah - Beban pokok penjualan Entitas anak Jumlah - Beban pokok penjualan kosolidasian Rincian perhitungan harga pokok penjualan real-estat Perusahaan (Catatan 6) : Tanah dalam pengembangan Biaya perolehan tanah Pematangan tanah Cutt dan fill Infrastruktur Sarana Jalan, Saluran, listrik dan turap, serta sarana lainnya. Sertifikat, Akta, Perijinan dan advis planning Lain-lain Bangunan dalam pengembangan Bangunan Gudang M-Big Blok E2 Bangunan Gudang S-Big Blok F.5 dan F.6 Bangunan Gudang M-Big Blok F.4 Bangunan Gudang S-Big Blok J7, J8 dan J9 Jumlah - Beban pokok penjualan Perusahaan
49
30 September 2014 (sembilan bulan)
30 September 2013 (sembilan bulan)
52,918,250,000 14,276,569,373
65,050,939,200 6,158,093,680
67,194,819,373
71,209,032,880
153,388,238 29,727,875
219,394,886 91,397,938
469,429,772 38,821,000 77,160,151 22,043,100
373,813,105 26,110,873 50,099,131 28,194,100
790,570,136
789,010,033
67,985,389,509
71,998,042,913
14,757,973,723 273,750,642 15,841,357,647 14,570,908,371 4,895,812,794 2,578,446,823 52,918,250,000
30,516,424,487 732,919,622 12,481,484,677 11,709,845,746 5,427,851,034 4,182,413,634 65,050,939,200
2,205,668,682 3,610,783,441 5,675,831,250 2,784,286,000 14,276,569,373
1,412,121,790 1,501,848,390 3,244,123,500 6,158,093,680
67,194,819,373
71,209,032,880
PT BUMI CITRA PERMAI Tbk Dan ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2014 Dengan Angka Perbandingan Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian ; 31 Desember 2013 Dan Untuk Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 30 September 2014 dan 30 September 2013 (Dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain) 30. BEBAN USAHA 30 September 2014 (sembilan bulan)
30 September 2013 (sembilan bulan)
Akun ini terdiri dari : Beban pemasaran: Promosi dan iklan Beban pemasaran / marketing Administrasi marketing KPG
607,243,825 1,993,005,641 72,585,304
383,827,584 2,390,675,100 110,541,420
Jumlah beban pemasaran
2,672,834,770
2,885,044,104
20,862,893,222 130,345,450 1,404,648,892 1,001,582,184 219,041,006 1,158,998,691 868,582,912 1,533,932,480 426,423,733 273,737,036 69,441,488 64,670,000 316,461,937 1,375,813,104 1,213,098,447 1,070,125,400 259,308,000 147,057,447 93,110,545 300,000,000 313,883,812
11,418,558,762 113,689,420 1,042,888,182 924,618,485 219,041,007 777,601,566 762,132,522 1,249,581,500 1,052,156,078 129,535,245 68,620,144 68,000,000 282,987,131 1,896,208,557 903,445,092 857,318,400 591,089,359 115,425,888 162,003,975 119,091,446
33,103,155,786
22,753,992,759
35,775,990,556
25,639,036,863
Beban umum dan administrasi Perusahaan Gaji, upah, bonus dan tunjangan karyawan ) Jamsostek Beban imbalan pasca kerja (Catatan 23) Penyusutan aset tetap (Catatan 11) Amortisasi Hak penguasan bangunan kantor Representative dan jamuan Listrik, air, telepon dan internet Sumbangan Perbaikan dan pemeliharaan Perlengkapan kantor Asuransi (Catatan 9) Sewa Transportasi dan perjalanan dinas Beban pajak / SKP dan PBB Jasa profesional Kebersihan dan keamanan Pelatihan, seragam dan kesejahteraan lainnya Biaya keperluan dapur (pantry) Fotocopy dan cetak Beban amortisasi biaya perijinan (Entitas anak PT MPM) Lain-lain Jumlah - Beban umum dan administrasi Jumlah - Beban usaha
50
PT BUMI CITRA PERMAI Tbk Dan ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2014 Dengan Angka Perbandingan Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian ; 31 Desember 2013 Dan Untuk Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 30 September 2014 dan 30 September 2013 (Dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain) 31. PENDAPATAN (BEBAN) LAIN-LAIN DAN BEBAN KEUANGAN
Akun ini terdiri dari : a. Pendapatan lain-lain Jasa giro bank (Catatan 4 dan 10) Pendapatan bunga pinjaman (Catatan 17) Pendapatan lain atas pengalihan hak tanah Pendapatan administrasi denda keterlambatan Jasa pemeliharaan lingkungan Pemasangan line telepon Pendapatan sewa gudang dan alat berat Keuntungan penjualan aset tetap (Catatan 11) Keuntungan selisih kurs Pendapatan administrasi penyambungan instalasi (Entitas anak-PT MPM) Lain-lain Jumlah - Pendapatan lain-lain b. Beban lain-lain Provisi dan biaya administrasi bank Asuransi perpanjangan kredit Kerugian penjualan aset tetap (Catatan 11) Kerugian selisih kurs Jumlah - Beban lain-lain c. Beban keuangan Beban bunga pinjaman bank (Catatan 22) Beban bunga pembiayaan (Catatan 21) Jumlah - Beban keuangan Jumlah - Pendapatan (beban) lain-lain dan beban keuangan
30 September 2014 (sembilan bulan)
30 September 2013 (sembilan bulan)
109,141,569 376,139,076 9,783,884 2,598,853,602 31,650,000 15,000,000 14,719,224 5,816,500 130,085,606
105,510,439 2,032,936,500 326,491,067 2,990,950,327 23,000,500 27,500,000 54,000,000 52,529,612 4,058,001 31,048,316
3,291,189,461
5,648,024,762
(1,218,603,238) (54,755,536) (43,704,545) (1,378,330)
(356,136,550) (100,080)
(1,318,441,649)
(356,236,630)
(7,434,401,350) (160,447,940) (7,594,849,290)
(2,669,821,410) (46,520,058) (2,716,341,468)
(5,622,101,478)
2,575,446,664
32. SIFAT DAN TRANSAKSI PIHAK HUBUNGAN BERELASI Transaksi dengan pihak hubungan berelasi (Catatan 2p; 3, 14 dan 17) : Hubungan Berelasi
Jenis transaksi berelasi
30 September 2014 Aset Perusahaan Affiliasi Rekening Giro bank (Catatan 3) Bank - PT BPR Danatama Indonesia Piutang pihak berelasi (Catatan 17a) Pemegang saham Pinjaman sementara (Catatan 17a) PT Bumi Citra Investindo Liabilitas (utang) Utang usaha (Catatan 14) ; Entitas anak PT MPM Utang usaha (Catatan 14) Utang usaha pekerjaan konstruksi
51
Jumlah Transaksi(Rp)
152,924,101 14,767,739,384
109,708,992
PT BUMI CITRA PERMAI Tbk Dan ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2014 Dengan Angka Perbandingan Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian ; 31 Desember 2013 Dan Untuk Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 30 September 2014 dan 30 September 2013 (Dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain) 32. SIFAT DAN TRANSAKSI PIHAK HUBUNGAN BERELASI Hubungan Berelasi
Jenis transaksi berelasi
Jumlah Transaksi(Rp)
30 September 2014 (lanjutan) Utang pihak berelasi (Catatan 17b) ; Entitas anak PT MPM dan PT CPP Pemegang saham Pinjaman untuk modal kerja (Catatan 17b) PT Setia Pratama Konindo (PT MPM) Pemegang saham Pinjaman untuk modal kerja (Catatan 17b) Benny Ponto (PT MPM) Dewan direksi Pinjaman untuk modal kerja (Catatan 17b) Tn. Edward Halim (PT CPP) Pendapatan lain-lain Pendapatan bunga pinjaman - PT BCI Pemegang saham Bunga pinjaman (Catatan 17a, 31a) 31 Desember 2013 Aset (Bank) PT BPR Danatama Indonesia Piutang pihak berelasi PT Bumi Citra Investindo Tn Rudy Wijaya
Perusahaan Affiliasi Rekening Giro bank (Catatan 3) Pemegang saham Pinjaman sementara (Catatan 17a) PS Entitas anak MP Pembelian saham Entitas anak (Catatan 17a)
Liabilitas (utang) Utang pihak berelasi (Catatan 18b) ; Entitas anak PT MPM dan PT CPP Pemegang saham Pinjaman untuk modal kerja (Catatan 17b) PT Setia Pratama Konindo (PT MPM) Pemegang saham Pinjaman untuk modal kerja (Catatan 17b) Benny Ponto (PT MPM) Dewan direksi Pinjaman untuk modal kerja (Catatan 17b) Tn. Edward Halim (PT CPP)
(3,314,453,530) (1,065,984,510) (20,000,000) 376,139,076
150,073,524 3,254,872,000 100,000,000
(2,526,953,530) (803,484,510) (20,000,000)
Berikut ini prosentase Saldo transaksi Aset dan Liabilitas, dengan pihak hubungan berelasi diperbandingan degan Jumlah Aset dan Liabilitas konsolidasian untuk periode / tahun yang berakhir sebagai berikut : Aset : Perusahaan Bank - PT BPR Danatama Indonesia (Catatan 3) Piutang pihak berelasi (Catatan 17a) PT Bumi Citra Investindo Tn Rudy Wijaya Jumlah prosentase perbandingan dengan Jumlah Aset Pendapatan lain-lain Pendapatan bunga pinjaman - PT BCI Jumlah prosentase perbandingan dengan Jumlah pendapatan Liabilitas Utang usaha pihak berelasi (Catatan 14) ; Entitas anak PT MPM Utang usaha - PT Setia Pratama Konindo Utang pihak berelasi (Catatan 17b) ; Entitas anak PT MPM dan PT CPP PT Setia Pratama Konindo (PT MPM) Benny Ponto (PT MPM) Tn. Edward Halim (PT CPP) Jumlah prosentase perbandingan dengan Jumlah Liabilitas 52
30 September 2014
31 Desember 2013
152,924,101
150,073,524
14,767,739,384 -
3,254,872,000 100,000,000
14,920,663,485 2.60%
3,504,945,524 0.81%
376,139,076 0.27%
-
(109,708,992)
-
(3,314,453,530) (1,065,984,510) (20,000,000)
(2,526,953,530) (803,484,510) (20,000,000)
(4,510,147,032) 1.36%
(3,350,438,040) 1.56%
PT BUMI CITRA PERMAI Tbk Dan ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2014 Dengan Angka Perbandingan Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian ; 31 Desember 2013 Dan Untuk Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 30 September 2014 dan 30 September 2013 (Dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain) 33. INFORMASI SEGMEN USAHA Untuk tujuan pelaporan manajemen, saat ini Perusahaan dalam bidang usaha "Properti Industri Real-estat" dan Entitas Anak PT Milwater Pratama Mandiri bidang usaha "Pengelolaan Air-bersih" di Kawasan Industri Millenium-Cikupa, dan PT Millenium Power serta PT Citra Permai Pesona bidang usaha "Properti Industri Real-estat", dan untuk Entitas anak PT Millenium Power dan PT Citra Permai Pesonan sampai tanggal Laporan keuangan belum menjalankan usaha komersil. Divisi-divisi tersebut menjadi dasar pelaporan Informasi segmen primer Perusahaan dan Entitas Anak (Catatan 2t). Perusahaan 30 September 2014
Properti Industri
PT Milwater Pratama Mandiri
PT Millenium Power, PT Citra Permai P
Pengelolaan Air bersih
(Belum operasional komersial)
Eliminasi
Konsolidasian
Laporan Laba (rugi) komprehensif Pendapatan 137,442,669,000 Beban pokok (67,194,819,373) Laba kotor 70,247,849,627 Beban usaha (33,809,232,935) Pendapatan bunga 106,735,653 Pendapatan lain-lain 3,168,054,119 Beban lain-lain (1,316,949,649) Beban bunga (7,578,383,024) Laba (rugi) entitas anak 49,069,451 Laba (rugi) sebelum pajak 30,867,143,242
3,181,304,493 (790,570,136) 2,390,734,357 (1,440,767,395) 2,349,959 13,993,773 (620,000) (16,466,266) -
(543,251,461) 55,957 (872,000) -
(17,261,235) (17,261,235) 17,261,235 (49,069,451)
140,606,712,258 (67,985,389,509) 72,621,322,749 (35,775,990,556) 109,141,569 3,182,047,892 (1,318,441,649) (7,594,849,290) -
Beban pajak penghasilan (7,450,116,250) Laba bersih setelah pajak 23,417,026,992 Bagian rugi (laba) kepentingan non pengendali Laba(rugi) - bersih 23,417,026,992 komprehensif
949,224,429 (123,447,630) 825,776,799
(544,067,504) (544,067,504)
(49,069,451) (49,069,451)
31,223,230,716 (7,573,563,880) 23,649,666,836
-
-
(232,639,844)
(232,639,844)
825,776,799
(544,067,504)
(281,709,295)
23,417,026,992
564,873,610,786 (326,071,704,311) (238,801,906,474)
18,995,166,968 (12,587,186,198) (6,407,980,770)
167,517,550,395 (172,019,833,707) 4,502,283,312
(178,271,534,692)
178,932,686,879 (661,152,188)
573,114,793,457 (331,746,037,337) (241,368,756,120)
4,032,810,176
4,646,980,970
-
-
8,679,791,146
976,052,748
490,938,897
4,020,311
-
1,471,011,956
Laporan posisi keuangan Aset Liabilitas Ekuitas entitas kepemilikan Pengeluaran untuk barang modal (aset tetap) Penyusutan aset tetap
53
PT BUMI CITRA PERMAI Tbk Dan ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2014 Dengan Angka Perbandingan Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian ; 31 Desember 2013 Dan Untuk Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 30 September 2014 dan 30 September 2013 (Dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain) 33. INFORMASI SEGMEN USAHA (Lanjutan)
30 September 2013
Perusahaan
PT Milwater Pratama Mandiri
Properti Industri
Pengelolaan Air bersih
Laporan Laba (rugi) komprehensif Pendapatan 126,762,488,325 Beban pokok (71,209,032,880) Laba kotor 55,553,455,445 Beban usaha (24,828,764,746) Pendapatan bunga 104,294,886 Pendapatan lain-lain 8,189,669,088 Beban lain-lain (354,990,550) Beban bunga (2,716,341,468) Laba (rugi) entitas anak (2,284,490,384) Laba (rugi) sebelum pajak 33,662,832,271 Beban pajak penghasilan (7,160,519,741) Laba bersih setelah pajak 26,502,312,530 Bagian rugi (laba) kepentingan non pengendali Laba(rugi) - bersih 26,502,312,530 komprehensif Laporan posisi keuangan 31 Desember 2013 Aset Liabilitas Ekuitas entitas kepemilikan Pengeluaran untuk barang modal (aset tetap) Penyusutan aset tetap
PT Millenium Power, PT Citra Permai P (Belum operasional komersial)
Eliminasi
Konsolidasian
2,292,488,590 (789,010,033) 1,503,478,557 (730,989,744) 1,157,262 17,787,635 (606,000) 790,827,710 (5,940,500) 784,887,210
(95,298,627) 58,291 (540,000) (2,665,042,480) (2,760,822,816) (2,760,822,816)
(16,016,254) (16,016,254) 16,016,254 (2,665,042,480) 2,665,042,480 2,284,490,384 2,284,490,384 2,284,490,384
129,038,960,661 (71,998,042,913) 57,040,917,748 (25,639,036,863) 105,510,439 5,542,414,243 (356,136,550) (2,716,341,468) 33,977,327,549 (7,166,460,241) 26,810,867,308
-
-
(308,554,778)
(308,554,778)
784,887,210
(2,760,822,816)
1,975,935,606
26,502,312,530
426,081,417,793 (210,696,538,311) (215,384,879,482) 1,454,154,020
14,818,324,480 (9,236,120,509) (5,582,203,971) 4,509,990,039
95,916,798,249 (99,875,014,057) 3,958,215,808 -
(104,499,827,885) 105,210,049,524 (710,221,639) -
1,053,831,098
541,527,519
9,613,236
-
432,316,712,637 (214,597,623,353) (217,719,089,284) 5,964,144,059 1,604,971,853
34. PERJANJIAN PENTING Perjanjian-perjanjian penting dengan pihak ketiga, dan masih berlaku sampai periode laporan posisi keuangan, antara lain : a. Perusahaan telah mengadakan perjanjian kerjasama dengan PT PLN (Persero) Distribusi Jakarta Raya dan Tangerang dalam pembangunan sarana dan prasarana kelistrikan yang memadai untuk daerah Millenium Industrial estat berdasarkan Nota Kesepahaman tanggal 13 Desember 2007 No.NK.003/DISJAYA/2007, dan kontrak perjanjian kerjasama tersebut masih berjalan, dan Perusahaan telah menghibah tanah untuk sarana pembangunan Gardu Induk Tegangan Menengah di lokasi Kawasan Industri Millenium, seluas 3 (tiga) Ha (Catatan 6). b. Perjanjian Pembangunan, Pengelolaan dan Penyerahan Kembali Tanah, Bangunan dan Fasilitas Penunjang (BOT) dengan pihak Pemilik sebidang tanah Ny. Henny Halim, seluas 226 m² dengan Sertifikat Hak Milik (SHM) No.427 tanggal 16 Januari 2002 dan Surat Ukur No. 14/2001 tanggal 26 November 2001 yang terletak di Jalan Kramat I No.1, Kelurahan Kwitang, Kecamatan Senen, Jakarta Pusat (Catatan 12 dan 2V), dengan perjanjian sebagai berikut : i. Perusahaan bermaksud mendirikan Bangunan dan fasilitas penunjang diatas Tanah yang kemudian diperuntukan sebagai Gedung operasional usaha, 54
PT BUMI CITRA PERMAI Tbk Dan ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2014 Dengan Angka Perbandingan Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian ; 31 Desember 2013 Dan Untuk Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 30 September 2014 dan 30 September 2013 (Dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain) 34. PERJANJIAN PENTING (Lanjutan) ii. Pemilik tanah menghendaki agar Perusahaan selaku Penerima Hak BOT memanfaatkan tanah dengan mendirikan bangunan untuk gedung operasional usaha / kantor diatas tanah dengan dana yang diatur oleh Penerima Hak BOT, iii. Perusahaan diberikan "Hak untuk Melakukan Pengelolaan (HMP) sebagaimana layaknya, dengan "Jangka waktu Pengelolaan" diberikan kepada Perusahaan selama 20 (dua puluh) tahun berturut-turut terhitung sejak tanggal efektif, iv. Tanggal Pengalihan Bangunan dan Penyerahan kembali Tanah; Penerima Hak BOT dapat menyerahkan kembali dan Bangunan serta fasilitas penunjang dalam keadaan siap ditempati kepada Pemilik Tanah selambat-lambatnya 30 hari setelah selesainya Jangka waktu Pengelolaan. c. Perjanjian Pinjaman Perusahaan dengan PT Citra Permai Pesona (Entitas anak) Sesuai pengikatan Perjanjian Pinjaman antara kedua belah Pihak Perusahaan disebut Pihak Pertama dan Entitas anak (PT Citra Permai disebut Pihak Kedua menerangkan bahwa yang satu dengan yang lain telah saling bermufakat dan bertuju untuk dan dengan ini menetapkan Surat Perjanjian Pengakuan Utang pada tanggal 15 Maret 2013, dengan syarat-syarat dan ketentuan-ketentuan sebagai berikut ; i. Pihak Pertama telah akan memberikan pinjaman dalam bentuk uang tunai secara bertahap dengan plafon maksimal sebesar Rp.100.000.000.000 (seratus milyar Rupiah), ii. Pihak Pertama dan Pihak Kedua telah sepakat untuk membuat Surat Perjanjian Pengakuan Utang ini berlaku untuk jangka waktu 5 (lima) tahun, dengan suku bunga pinjaman sebesar 8,5 % per tahun terhitung setelah ditandatangani perjanjian pengakuan utang ini, iii. Dalam hal Pihak Kedua telah melunasi utang sebagaimana yang disebutkan dalam Pasal II kepada Pihak Pertama yaitu pada tanggal 14 Maret 2018, maka selanjutnya Pihak Kedua memenuhi kewajibannya melunasi utang tersebut beserta bunga dengan tepat waktu kepada Pihak Pertama. 35. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN Risiko keuangan utama yang dihadapi Perusahaan meliputi risiko kredit, risiko nilai tukar mata uang asing, risiko likuiditas dan risiko harga. Perhatian atas pengelolaan risiko ini telah meningkat secara signifikan dengan mempertimbangan perubahan dan Volatilitas pasar keuangan di Indonesia. a. Risiko Kredit Risiko kredit adalah risiko dimana Perusahaan akan mengalami kerugian yang timbul dari pelanggan, klien atau pihak lawan yang gagal memenuhi Liabilitas kontraktual mereka. Kebijakan Perusahaan mengelola risiko tersebut adalah dengan menerapkan kebijakan persetujuan pembelian berdasarkan prinsip kehati-hatian, melakukan pengawasan terhadap portofolio kredit secara berkesinambungan serta melakukan pengelolaan atas piutangnya. Instrumen keuangan Perusahaan yang mempunyai potensi atas risiko kredit terdiri dari kas dan setara kas, piutang usaha dan piutang lain-lain. Jumlah eksposur risiko kredit maksimum sama dengan nilai tercatat atas akun-akun tersebut. b. Risiko Nilai Tukar Mata Uang Risiko nilai tukar mata uang adalah risiko dimana nilai wajar atau arus kas masa mendatang dari suatu instrumen keuangan akan berfluktuasi akibat perubahan nilai tukar mata uang asing. Risiko ini bagi Perusahaan relatif kecil, mengingat Perusahaan tidak memiliki piutang atau utang dalam valuta asing. Potensi yang masih ada dari saldo bank dalam valuta asing. c. Risiko Suku Bunga Risiko suku bunga adalah risiko dimana nilai wajar atau arus kas masa datang dari suatu instrumen keuangan akan berfluktuasi akibat perubahan suku bunga pasar. Risiko suku bunga yang potensial dari utang bank yang diperoleh Perusahaan. d. Risiko Likuiditas Risiko likuiditas adalah risiko di mana posisi arus kas Perusahaan menunjukkan pendapatan jangka pendek tidak cukup untuk menutupi pengeluaran jangka pendek.
55
PT BUMI CITRA PERMAI Tbk Dan ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2014 Dengan Angka Perbandingan Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian ; 31 Desember 2013 Dan Untuk Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 30 September 2014 dan 30 September 2013 (Dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain) 35. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (Lanjutan) Perusahaan mengelola risiko likuiditas dengan mempertahankan kas dan setara kas yang mencukupi dalam memenuhi komitmen Perusahaan untuk operasi normal Perusahaan dan secara rutin mengevaluasi proyeksi arus kas dan arus kas aktual, serta jadwal tanggal jatuh tempo aset dan Liabilitas keuangan. e. Risiko Harga Risiko harga adalah risiko fluktuasi nilai instrumen keuangan sebagai akibat perubahan harga pasar. Saat ini, Aset keuangan Perusahaan terbesar dalam bentuk pinjaman, resiko harga berdampak atas nilai riil piutang tersebut. Pengelolaan Risiko Modal Tujuan Perseroan dalam mengelola permodalan adalah untuk melindungi kemampuan Perseroan dalam mempertahankan kelangsungan usaha, sehingga entitas dapat tetap memberikan imbal hasil bagi pemegang sahamdan manfaat bagi pemangku kepentingan lainnya dan untuk mengelola struktur modal yang optimal untuk meminimalisasi biaya modal yang efektif. Dalam rangka mengelola struktur modal, Perseroan mungkin menyesuaikan jumlah deviden, menerbitkan sahambaru atau menambah/mengurangi jumlah utang. Perseroan mengelola risiko ini dengan memonitor rasio Return on Equity dan juga rasio utang terhadap EBITDA. Rasio utang terhadap EBITDA dihitung dengan membagi jumlah pinjaman dengan EBITDA. Adapun EBITDA merupakan hasil perhitungan Laba sebelum pajak penghasilan disesuaikan dengan (keuntungan)/kerugian selisih kurs – bersih, biaya pendanaan-bersih dan beban penyusutan. 36. NILAI WAJAR ASET DAN LIABILITAS KEUANGAN Nilai wajar untuk instrumen keuangan yang diperdagangkan di pasar aktif ditentukan berdasarkan kuotasi nilai pasar pada tanggal laporan posisi keuangan. Kuotasi nilai pasar yang digunakan Perseroan untuk aset keuangan adalah harga penawaran (bid price), sedangkan untuk Liabilitas keuangan menggunakan harga jual (ask price). Nilai wajar untuk instrumen keuangan yang tidak diperdagangkan di pasar aktif ditentukan dengan menggunakan teknik penilaian tertentu. Perseroan menggunakan metode discounted cash flow dengan menggunakan asumsi-asumsi berdasarkan kondisi pasar yang ada pada saat tanggal laporan posisi keuangan untuk menentukan nilai wajar dari instrumen keuangan lainnya. Nilai wajar adalah suatu jumlah dimana aset dapat ditukar, atau Liabilitas dapat diselesaikan dengan dasar transaksi arms-length.Tabel dibawah ini menggambarkan nilai tercatat dan nilai wajar dari aset dan Liabilitas keuangan : 30 September 2014 Nilai Tercatat Nilai Wajar
31 Desember 2013 Nilai Tercatat Nilai Wajar
Aset keuangan : Kas dan setara kas Piutang usaha - pihak ketiga Piutang lain-lain - pihak ketiga Piutang pihak hubungan berelasi Persediaan Tanah belum dikembangkan Uang muka tanah Bank yang dibatasi penggunaannya
7,685,610,842 10,561,809,758 3,402,087,901 14,767,739,384 125,544,896,494 111,136,756,900 248,067,433,500 8,432,594,192
7,685,610,842 10,561,809,758 3,402,087,901 14,767,739,384 125,544,896,494 111,136,756,900 248,067,433,500 8,432,594,192
9,112,734,508 8,083,273,516 4,810,687,213 3,354,872,000 115,993,790,272 125,057,676,900 128,897,540,400 902,814,680
9,112,734,508 8,083,273,516 4,810,687,213 3,354,872,000 115,993,790,272 125,057,676,900 128,897,540,400 902,814,680
Jumlah
529,598,928,971
529,598,928,971
396,213,389,489
396,213,389,489
56
PT BUMI CITRA PERMAI Tbk Dan ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2014 Dengan Angka Perbandingan Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian ; 31 Desember 2013 Dan Untuk Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 30 September 2014 dan 30 September 2013 (Dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain) 36. NILAI WAJAR ASET DAN LIABILITAS KEUANGAN (Lanjutan) 30 September 2014 Nilai Tercatat Nilai Wajar
31 Desember 2013 Nilai Tercatat Nilai Wajar
Liabilitas Keuangan : Utang usaha Utang lain-lain Biaya masih harus dibayar Uang muka penjualan Utang bank Utang pembiayaan / cicilan Utang pihak hubungan berelasi
7,176,023,801 42,152,359,757 5,627,841,364 134,706,563,442 126,311,301,929 2,549,785,782 4,400,438,040
7,176,023,801 42,152,359,757 5,627,841,364 134,706,563,442 126,311,301,929 2,549,785,782 4,400,438,040
6,795,796,344 21,874,200,257 8,470,619,490 146,774,357,326 16,077,203,612 570,238,842 3,350,438,040
6,795,796,344 21,874,200,257 8,470,619,490 146,774,357,326 16,077,203,612 570,238,842 3,350,438,040
Jumlah
322,924,314,114
322,924,314,114
203,912,853,911
203,912,853,911
Nilai wajar atas sebagian besar aset dan Liabilitas keuangan mendekati nilai tercatat karena dampak pendiskontoan yang tidak signifikan. Nilai wajar dari utang bank dan utang pembelian kendaraan dinilai menggunakan discounted cash flow berdasarkan tingkat suku bunga efektif terakhir yang berlaku untuk masing-masing pinjaman yang diutilisasi. 37. STANDAR AKUNTASI YANG BARU Ikatan Akuntansi Indonesia (IAI) telah menerbitkan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (ISAK) dan Pernyataan Pencabutan Standar Akuntansi Keuangan (PPSAK) yang berlaku efektif pada periode yang dimulai 1 Januari 2014, sebagai berikut ; • ISAK No. 27 • ISAK No. 28 • ISAK No. 29
: Pengalihan Aset dari Pelanggan. : Pengakhiran Liabilitas Keuangan dengan Instumen Ekuitas. : Biaya Pengupasan Lapisan Tanah Tahap Produksi pada Pertambangan Terbuka.
PPSAK No.12, Pencabutan PSAK No.33 Aktivitas Pengupasan Lapiran Tanah dan Pengelolaan Lingkungan Hidup pada Pertambangan Umum, Pencabutan standar ini penerapannya untk tahun buku yang di mulai 1 Januari 2014; Standar berikut ini berlaku untuk laporan keuangan yang periodenya dimulai pada atau setelah 1 Januari 2015 : • PSAK No. 1 (2013) : Penyajian Laporan Keuangan. • PSAK No. 4 (2013) : Laporan Keuangan Tersendiri. • PSAK No. 15 (2013) : investasi pada Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama. • PSAK No. 24 (2013) : Imbalan Kerja. • PSAK No. 65 : Laporan Keuangan Konsolidasian. • PSAK No. 66 : Pengaturan Bersama. • PSAK No. 67 : Pengungkapan Kepentingan dalam Entitas Lain • PSAK No. 68 : Pengukuran Nilai Wajar. Pencabutan standar berikut ini penerapannya disyaratkan untuk tahun buku yang dimulai 1 Januari 2015 : • ISAK No. 7 : Entitas Bertujuan Khusus. • ISAK Ni. 12 : Pengendalian Bersama Entitas - Kontribusi Aset Nonmonetor oleh Venturer. Kelompok usaha sedang mempelajari dampak yang mungkin timbul dari penerapan standar-standar tersebut terhadap laporan keuangan. 38. PERSETUJUAN PENERBITAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM Laporan keuangan konsolidasian Interim PT BUMI CITRA PERMAI, Tbk DAN ENTITAS ANAK untuk periode yang berakhir tanggal 30 September 2014 dari halaman 1 sampai dengan 57, telah disetujui oleh pihak Manajemen Perusahaan untuk diterbitkan pada tanggal 29 Desember 2014. 57