PT. PERKEBUNAN NUSANTARA IX

PT. PERKEBUNAN NUSANTARA IX (Persero)

A N N U A L R E P O R T

ANNUAL REPORT

2010

EMPOWERING ALL RESOURCES FOR THE BEST RESULT

PT. PERKEBUNAN NUSANTARA IX (Persero)

Jl. Mugas Dalam (Atas) Semarang Telepon : 024 - 8414635 - Fax. 024 - 8415408, 8448276 E-mail : [email protected] Website : http://www.ptpnix.co.id Jl. Ronggowarsito No. 164 Surakarta - 57131 Telepon : 0271 - 644220 - Fax. 0271 - 642028 E-mail : [email protected]

PT. PERKEBUNAN NUSANTARA IX (Persero)

PT. PERKEBUNAN NUSANTARA IX (Persero)

D A F T A R L I S T

O F

I S I

C O N T E N S

Judul I Title

1

Ikhtisar Keuangan I Financial Highlight

3

Laporan Dewan Komisaris I Board of Commissioner's Report

5

Laporan Direksi I Board of Director's Report

7

Profil Perusahaan I Company Profile

10

Lokasi Unit Usaha I Business Unit Location

17

Struktur Organisasi I Organizations Structure

13

Sumber Daya Manusia I Human Resource

15

Profil Komisaris I Board of Commissioner's Profile

18

Profil Direksi I Board of Director's Profile

20

Analisa Manajemen I Management Analisys

26

Tata Kelola Perusahaan I Good Corporate Governance

53

Laporan Auditor Independent I Independent Auditor's Report

73

Laporan tahunan ini dimaksudkan untuk memberi gambaran yang jelas dan positif terhadap perusahaan tanpa mengabaikan kebenaran, untuk menjaga agar pihakpihak yang berkepentingan selalu mendapatkan informasi mengenai perusahaan. The mission of it's Annual Report to create a clear and positive picture of the company without distorting the truth, to keep our stakeholders informed.

10

A n n u a l

Report 20

IKTISAR KEUANGAN Financial Highlight Informasi Keuangan Selama 5 (lima) tahun Buku 2006-2010 (Rp.Juta)

URAIAN

Hasil Penjualan Harga Pokok Penjualan Laba (Rugi) Kotor Laba (Rugi) Usaha Laba (Rugi) Bersih excl.Hak Minoritas

Total Aktiva Aktiva Lancar Modal Digunakan Hutang Lancar Hutang Jangka Panjang Total Hutang Modal & Cadangan Investasi - Tanaman - Non Tanaman

Financial Information In 5 (Five) Year Book 2006-2010 (Rp.Million)

2006

TA H U N | Y E A R 2007 2009 2008

2010

1,092,628 782,721 309,907 211,334 127,312 924,722 483,779 791,530 599,354 134,803 734,157 190,565

1,244,835 946,836 297,999 214,541 105,612 1,247,121 725,649 1,071,120 833,261 117,684 950,945 296,177

1,082,782 748,196 334,586 185,640 68,722 1,555,471 930,994 1,311,087 1,080,228 117,678 1,197,906 357,565

1,172,663 850,578 322,085 155,486 28,849 1,427,538 666,156 1,099,481 929,446 125,685 1,055,131 372,406

1,798,418 1.244.835 1,257,294 946.836 541,124 297.999 298,649 214.541 119,554 105.612 1,830,941 1.247.121 847,884 725.649 1,423,550 1.071.120 1,186,892 833.261 120,005 117.684 1,306,897 950.945 524,043 38.155

37,894 36,669

51,792 53,740

85,283 50,970

97,660 70,175

110,287 51.792 112,225 51.603

Rasio - Rasio Keuangan

Rentabilitas (%) - Imbal Hasil Aset' - Imbal Hasil Equity Likuiditas (%) - Rasio Lancar - Rasio Kas Solvabilitas (%) Debt Equity Ratio (DER)

DESCRIPTION

Sales Cost of Goods Sold Gross Profit (Loss) Operating Profit (Loss) Net Profit (Loss) Total Asset Current Asset Capital Employed Current Liability Long Term Liability Total Liability Equity Investment - Plants - Non Plants

Financial Ratio

13.77 (249.12)

8.42 276.71

4.35 115.15

2.02 75.02

6.53 313.05

80.72 31.47 125.96 3.85

87.09 31.60 131.14 3.21

86.18 35.11 129.85 3.35

71.67 39.34 135.29 2.83

71.44 36.94 140.10 2.49

Rentabilitas (%) - Return On Assets (ROA) - Return On Equity (ROE) Likuiditas (%) - Current Ratio - Cash Ratio Solvabilitas (%) Debt Equity Ratio (DER)

Informasi Harga Saham

Share Price Information

PTPN IX (Persero) sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Non Listed mempunyai jumlah modal dasar sebesar Rp. 300.000.000.000,00 (Tigaratus milyar rupiah) dan Modal ditempatkan sebesar Rp.165.000.000.000,00 ( Seratus enampuluh lima milyar rupiah).

PTPN IX (Persero) as a state owned enterprise non listed is a wholly owned by the government of Republic of Indonesia having the company statutory capital of Rp 300.000.000.000 (Three Hundred Billions Rupiah), and paid up capital of Rp 165.000.000.000 (One Hundred and Sixty Five Billions Rupiah).

10

A n n u a l

Report 20

3

BOARD OF COMMISIONER Kami bangga dan gembira atas pencapaian kinerja PT Perkebunan Nusantara IX (Persero) pada tahun 2010. Secara khusus perkenankan kami menyampaikan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada segenap jajaran Direksi dan seluruh karyawan PT Perkebunan Nisantara IX (Persero) atas upaya yang telah dilakukan untuk mencapai target kinerja 2010.

LAPORAN DEWAN KOMISARIS Board of Commisioner's Report

Mengawali laporan ini, perkenankan Dewan Komisaris menyampaikan apresiasi yang tinggi kepada jajaran Direksi dan seluruh karyawan PT Perkebunan Nusantara IX (Pesrero), atas pencapaian kinerja yang mengesankan. Di tengah perubahan iklim global yang kurang mendukung bagi bisnis perkebunan, PTPN IX berhasil meningkatkan pencapaian produksi pada tingkat yang optimal dan sekaligus meraih momentum penguatan harga jual komoditas dengan mencatatkan peningkatan penjualan menjadi Rp 1,80 triliun dan peningkatan laba bersih menjadi Rp 157,12 milyar atau 236,96% dari target laba bersih dalam RKAP Tahun 2010 dan berhasil memperbaiki tingkat kesehatan perusahaan yang digolongkan SEHAT (AA) dengan total nilai 91,32. Pencapaian kinerja perusahaan pada tahun 2010 tersebut merupakan hasil kerja keras dan kerjasama dari seluruh jajaran PT Perkebunan Nusantara IX (Persero). Hal ini terlihat dari capaian Key Performance Indicator's (KPI) dari masingmasing direktorat yang mencapai rata-rata 103,18% dari targetnya. Kerja keras dan upaya yang telah dilakukan pada tahun 2010 sesuai dengan semangat yang telah ditanamkan di perusahaan antara lain menggali potensi pendapatan perusahaan melalui pengembangan industri hilir dan agrowisata, seperti Pengembangan Kampoeng Kopi Banaran (Kakoba) dengan menambah beberapa fasilitas baru sebagai sarana penunjang, seperti perluasan coffee house dan pembangunan cottage. Tahun 2010 merupakan tahun yang baik bagi industri perkebunan ditandai dengan peningkatan yang cukup tajam terhadap harga komoditas perkebunan, seperti karet dan gula. Peningkatan harga jual karet yang sangat drastis pada tahun 2010, sangat mempengaruhi kinerja PT Perkebunan Nusantara IX (Persero) yang core bisnisnya masih mengandalkan komoditas karet. Momentum kenaikan harga komoditas perkebunan ini bisa dimanfaatkan oleh PT Perkebunan Nusantara IX (Persero), dimana pada tahun 2010 berhasil meningkatkan nilai penjualan menjadi sebesar Rp 1,80 trilyun atau 105,81% dari target penjualan dalam RKAP Tahun 2010 dan 153,36% dari realisasi nilai penjualan tahun 2009. Peningkatan nilai penjualan tersebut selain disebabkan adanya peningkatan volume penjualan seperti karet karena produksinya yang meningkat, juga disebabkan oleh kenaikan harga jual komoditi terutama karet dan gula serta tetes yang meningkat yang cukup signifikan apabila dibandingkan asumsi harga jual dalam RKAP Tahun 2010 dan realisasi tahun 2009.

Ir. AM. Hasan Sayuti MP Komisaris Utama Firts Commissioner

Message from the Board of Commissioners in the Annual Report Year 2010 Venturing into this report, please allow the Board of Commissioners expressed high appreciation to the Board of Directors and all employees of PT Perkebunan Nusantara IX (Pesrero), upon the achievement of an impressive performance. In the midst of global climate change that are less favorable to the business of plantation, PTPN IX succeeded in improving the achievement of production at its optimal level and also gained momentum with strengthening commodity prices recorded an increase in sales to Rp 1.80 trillion and net profit increased to Rp 157.12 billion or 236.96% of net profit target RKAP Year in 2010 and successfully improve the health of a company that is classified HEALTHY (AA) with a total value of 91.32. Achievement of the company's performance in 2010 is the result of hard work and cooperation of the whole range of PT Perkebunan Nusantara IX (Persero). This can be seen from the achievements of Key Performance Indicator's (KPI) of each directorate which reached an average of 103.18% of target. Hard work and efforts made in 2010 in accordance with the spirit that has been invested in the company, among others, explore the potential of the company's revenue through the development of downstream industries and agro-tourism, such as Coffee Banaran Kampoeng Development (Kakoba) by adding several new facilities as a means of supporting, such as the expansion coffee house and cottage development. The year 2010 was a good year for the plantation industry is characterized by a fairly sharp increase in the price of commodities, such as rubber and sugar. Increased selling price of rubber is very drastic in 2010, greatly affect the performance of PT Perkebunan Nusantara IX (Persero) core business is still relying on rubber. Momentum rising commodities prices could be exploited by PT Perkebunan Nusantara IX (Persero), which in 2010 succeeded in increasing sales to Rp 1.80 trillion, or 105.81% of its sales target in RKAP Year 2010 and 153.36% of the realizable value of sales in 2009. Increasing the value of sales is attributed to an increase in sales volumes, like rubber because its production is increased, also due to higher commodity prices, especially rubber and sugar and drops a significant

10

A n n u a l

Report 20

5

Sesuai dengan tugas dan fungsi Dewan Komisaris sebagaimana telah diatur dalam Anggaran Dasar Perusahaan, selama tahun 2010 Dewan Komisaris telah melakukan kegiatan dan tindakan pengawasan atas jalannya perusahaan baik secara langsung melalui kunjungan kerja ke kebun dan pabrik gula maupun pengawasan tidak langsung melalui rapat rutin dengan Direksi dan jajarannya untuk membahas kinerja bulanan perusahaan dan rapat internal Dewan Komisaris. Memberikan saran dan nasehat kepada Direksi tentang strategi bisnis, pembentukan kebijakan serta memberikan rekomendasi dan persetujuan atas tindakan korporasi yang mensyaratkan persetujuan Dewan Komisaris. Dalam mendukung efektifitas pelaksanaan tugas tersebut diatas, Dewan Komisaris dibantu oleh Komite Audit, yang tugasnya antara lain menilai pelaksanaan hasil audit yang dilakukan oleh internal maupun eksternal Auditor, memerikan rekomendasi terhadap penyempurnaan system pengendalian manajemen perusahaan serta memastikan telah terdapat prosedur review yang memuaskan atas informasi yang dikeluarkan perusahaan, laporan keuangan berkala dan informasi keuangan lainnya yang disampaikan ke stake holder. Untuk mencapai target yang telah ditetapkan, Dewan Komisaris memberikan arahan agar PTPN IX mengoptimalkan pemanfaatan seluruh sumber daya perusahaan, melakukan peningkatan kinerja produksi melalui perbaikan pabrik, peningkatan produktivitas tanaman, rendemen dan mutu hasil olahan. Menyikapi fluktuasi harga komoditas yang akan terus berlangsung, Dewan Komisaris meminta Direksi untuk lebih meningkatkan efisiensi biaya di setiap bidang kegiatan perusahaan tanpa mengabaikan biaya yang terkait langsung dengan pemeliharaan dan pemupukan serta mengendalikan biaya-biaya perusahaan lainnya. Peningkatan biaya perusahaan khususnya penyesuaian gaji dan pemberian bonus karyawan agar dikaitkan langsung dengan pencapaian kinerja dan kemampuan perusahaan. Dewan Komisaris merasa bangga dan gembira atas pencapaian kinerja PT Perkebunan Nusantara IX (Persero) pada tahun 2010. Secara khusus perkenankan kami menyampaikan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada segenap jajaran Direksi dan seluruh karyawan PT Perkebunan Nusantara IX (Persero) atas upaya yang telah dilakukan untuk mencapai target kinerja tahun 2010. Dalam kesempatan ini, kami mengucapkan terima kasih kepada Pemegang Saham yang telah memberikan dukungan dan kepercayaan kepada Dewan Komisaris, Direksi beserta seluruh jajaran PT Perkebunan Nusantara IX (Persero) untuk mewujudkan apa yang telah ditargetkan dalam rencana bisnis tahun 2010. Semoga di tahun-tahun mendatang, PT Perkebunan Nusantara IX (Persero) dapat mencapai prestasi yang lebih baik.

increase when compared to the assumption of the selling price in RKAP Year 2010 and the realization in 2009. In accordance with the duties and functions of the Board of Commissioners as stipulated in the Articles of Association, during 2010 the Board of Commissioners has conducted activities and control measures for the running of the company either directly through a working visit to the plantation and sugar mill or indirect supervision through regular meetings with Directors and staff to discuss the performance of the company's monthly internal meetings and the Board of Commissioners. Provide advice and counsel to the Board of Directors on business strategy, the establishment of policies and provide recommendations and approval of corporate actions that require the approval of the Board of Commissioners. In supporting the effective implementation of the above-mentioned tasks, the Board of Commissioners is assisted by the Audit Committee, whose task, among others, assess the implementation of the results of audits performed by internal or external auditor, describing the recommendations for the improvement of corporate management control systems and procedures to ensure there has been a satisfactory review of the information issued by the company, periodic financial statements and other financial information presented to the stakeholders. To achieve the set targets, the Board of Commissioners to provide direction to PTPN IX optimize utilization of resources throughout the company, increased its production through improved plant performance, increase crop productivity, yield and quality of processed products. In response to fluctuations in commodity prices will continue, the Board of Commissioners asked the Board of Directors to further improve cost efficiency in every sphere of activity the company without neglecting the direct costs associated with maintenance and fertilization as well as controlling costs other companies. Increased costs in particular corporate and incentive pay adjustments for employees directly associated with the achievement of company performance and capabilities. Board of Commissioners felt proud and happy for the achievement of the performance of PT Perkebunan Nusantara IX (Persero) in 2010. In particular let us deliver the highest appreciation to the entire Board of Directors and all employees of PT Perkebunan Nusantara IX (Persero) for the efforts that have been made to achieve performance targets in 2010. On this occasion, we thank the shareholders who have given support and confidence to the Board of Commissioners, Directors and also all of PT Perkebunan Nusantara IX (Persero) to realize what had been targeted in the business plan in 2010. Hopefully in the coming years, PT Perkebunan Nusantara IX (Persero) can achieve better performance.

6

10

A n n u a l

Report 20

LAPORAN DIREKSI Board of Director's Report

Kinerja PTPN IX (Persero) tahun 2010 meningkat dibandingkan dengan realisasi tahun 2009, hal ini dapat ditunjukkan dengan meningkatnya perolehan laba bersih dibanding RKAP maupun realisasi tahun 2009, serta meningkatnya equitas dan total asset. Peningkatan kinerja tahun 2010 didukung oleh meningkatnya permintaan eskternal seiring pemulihan ekonomi global dan peningkatan harga jual komoditas di pasar internasional . PT Perkebunan Nusantara IX (Persero) yang pada core bisnisnya masih mengandalkan karet sebagai komoditas unggulan, untuk mendukung kinerja perusahaan agar terus meningkat, maka telah dilakukan terobosan mengembangkan bisnis baru dengan menanam tanaman kayu-kayuan pada areal yang kurang produktif untuk ditanaman tanaman pokok. Secara garis besar perkembangan kinerja PTPN IX (Persero) tahun 2010 dapat dilaporkan dengan beberapa aspek sebagai berikut : Aspek Produksi Realisasi produksi tahun 2010 dibanding dengan Rencana Anggaran Pendapatan Perusahaan (RKAP) Karet mencapai 107,67 %, Teh mencapai 85,31 % karena serangan Blister blight yang cukup berat di kebun Kaligua pada blok-blok kloon TRI 2024 yang berakibat pada kerontokan pucuk. Produksi Kopi mencapai 68,24 % karena penyebaran curah hujan tiap bulan tinggi sehingga banyak buah yang rontok serta adanya gangguan keamanan di sekitar kebun. Sedangkan produksi Kakao mencapai 90,89 % dari RKAP karena adanya pengurangan areal yang di konversi untuk tanaman karet. Realisasi produksi tebu giling dan rendemen masih dibawah RKAP disebabkan karena tahun ini musim kemarau beritipe basah sehingga mendorong tanaman masih tumbuh vegetatif dan proses pemasakan berjalan lambat. Produktivitas semua komoditas tahun 2010 masih dibawah RKAP kecuali Karet. Aspek Pemasaran Pemulihan ekonomi global yang terus berlanjut antara lain pertumbuhan ekspor. Namun adanya perubahan aturan mengenai ketentuan penjualan ekspor, berpengaruh pada penjualan ekspor pada semua komoditas PTPN IX (Persero). Disisi lain volume penjualan lokal terjadi peningkatan dibandingkan dengan RKAP karena sebagian penjualan ekspor dialihkan sebagai penjualan lokal walaupun pembayarannya dilakukan menggunakan USD. Pada komoditi gula volume penjualan terjadi peningkatan dibandingkan dengan RKAP karena adanya penjualan gula impor sebanyak 67.783 ton yang tidak dianggarkan dalam tahun 2010. Harga jual rata-rata komoditas ekspor mengalami peningkatan dibandingkan realisai tahun 2009 kecuali untuk momoditas kopi mengalami penurunan. Untuk harga jual rata-rata komoditas lokal Karet, Kakao, Kopi, Gula dan Tetes meningkat dibandingkan tahun 2009, sedangkan Teh mengalami penurunan. Aspek SDM Realisasi jumlah karyawan tahun 2010 dibandingkan dengan realisasi tahun 2009 menunjukkan adanya penurunan, hal ini disebabkan adanya program untuk membentuk formasi karyawan yang ideal dan efisien, sehingga karyawan yang telah pensiun tidak dilakukan pergantian (minus growth).

S. Hartoyo, SE Direktur Utama President Director Performance PTPN IX (Persero) in 2010 increased compared with the realization in 2009, it can be shown by the increase in net profit compared RKAP and realization in 2009, and the increased equity and total assets. Improved performance in 2010 supported by rising demand external as global economic recovery and increasing commodity prices in international markets. PT Perkebunan Nusantara IX (Persero) which still rely on the core business of rubber as a commodity, in order to support the company's performance continues to increase, it has made a breakthrough to develop new business by growing woody plants in areas that are less productive for planting staple crops. Broadly speaking, the development performance of PTPN IX (Persero) in 2010 can be reported with several aspects as follows: Production Aspect Realization of production in 2010 compared with the Company's Budget Plan (RKAP) Rubber reached 107.67%, reaching 85.31% for tea blister blight attacks are quite heavy in the garden on the Kaligua kloon blocks TRI 2024 which resulted in the loss of shoots. Coffee production reached 68.24% due to the spread of high rainfall every month, so many pieces falling out and a disturbance of security around the garden. While the production of Cacao reached 90.89% of RKAP because of a reduction in the conversion of areas to plant rubber. Realization of milled sugarcane production and yield is still below RKAP this year due to drought type still wet so as to encourage the plant to grow vegetatively and slow the ripening process. Productivity of all commodities in 2010 was still below RKAP except Rubber. Marketing Aspect Global economic recovery continued export growth among other things. But a change of rules regarding the provision of export sales, export sales on effect on all commodities PTPN IX (Persero), on the other hand an increase in local sales volume compared with RKAP since most export sales are diverted for local sale even though payment is made using CAD. In the sugar commodity sales volume increased compared with RKAP due to sales as much as 67,783 tons of imported sugar that is not budgeted in the year 2010. Average selling price of commodity exports increased in 2009 compared realisation except for coffee commodities decreased. For the average selling price of local commodities Rubber, Cocoa, Coffee, Sugar and Molasses increased compared to the year 2009, while tea has decreased. HR Aspects Realization of the number of employees in 2010 compared with the realization in 2009 showed a decrease, this is due to the existence of the program for the formation of an ideal and efficient employees, so employees who have retired do not change (minus growth).

10

A n n u a l

Report 20

7

Seiring dengan pencapaian kinerja PTPN IX (Persero) juga harus juga mewujudkan peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia Perusahaan. Tahun 2010 PTPN IX (Persero) telah menyelenggarakan berbagai pendidikan internal maupun eksternal. PTPN IX (Persero) telah mengirimkan karyawannya ke berbagai pelatihan, workshop, lokakarya. Inhouse training yang tentu sesuai dengan sektor masingmasing unit kerja guna meningkatkan wawasan.

Along with the achievement of the performance of PTPN IX (Persero) also must also realize the improved quality of Human Resources Company. In 2010 PTPN IX (Persero) has organized a variety of internal and external education. PTPN IX (Persero) has sent employees to various trainings, workshops, workshops. Inhouse training course in accordance with their respective sectors of work units in order to improve insight.

Aspek Keuangan Realisasi perolehan laba tahun 2010 meningkat dibanding dengan RKAP maupun realisasi tahun 2009, hal ini menunjukkan salah satu kinerja PTPN IX (Persero) membaik dibandingkan dengan tahun lalu. Peningkatan laba ini disebabkan antara lain membaiknya harga jual Karet, mampu mengoptimalkan hasil investasi dan mampu menekan beban biaya yang seefisien mungkin. Total asset tahun 2010 meningkat dibandingkan tahun 2009, hal tersebut juga diimbangi dengan meningkatnya total kewajiban. Tingkat kesehatan perusahaan PTPN IX (Persero) tahun 2010 di hitung berdasarkan SK Menteri BUMN Nomer : KEP-100/MBU/2002 tanggal 4 Juni 2002 memperoleh total nilai 91,32 dengan tingkat kesehatan SEHAT (AA), lebih baik dibandingkan dengan realisasi tahun 2009.

Financial Aspects Realization of profit in 2010 increased compared with RKAP and realization in 2009, it shows one of the performance of PTPN IX (Persero) improved compared with last year. Increase in profits is due, among others, improvement in the selling price of rubber, able to optimize investment return and is able to suppress the burden of cost efficient as possible. Total assets in 2010 increased compared to the year 2009, it is also offset by an increase in total liabilities. Soundness of the company PTPN IX (Persero) in 2010 is calculated based on the Decree of the Minister of SOEs Phone: KEP100/MBU/2002 dated June 4, 2002 to obtain the total value of 91.32 with a level of health HEALTHY (AA), better than the realization in 2009 .

Produk Hilir dan Agrowisata Produk Hilir akan lebih dikembangkan dengan menambah kafe Banaran 9 Coffee and Tea sebagai pusat promosi (outlet) dan retail produk hilir. Agrowisata edukasi lebih dikembangkan pada kebun teh Kaligua dan Kebun Kopi Robusta yaitu Kampoeng Kopi Banaran serta paket wisata sejarah di PG Tasikmadu, PG Gondang Baru dan PG Pangka. Diharapkan dengan langkah-langkah ini akan memberi nilai tambah bagi PTPN IX (Persero) yang selama ini masih mengandalkan komoditas utama yaitu karet sebagai penyumbang laba terbesar. Penanaman Kayu-kayuan Sejalan dengan program pemerintah dengan penanaman satu milyar pohon, maka PTPN IX (Persero) pada tahun 2010 telah melakukan pananaman kayu-kayuan pada areal tanaman yang kurang produktif untuk datanami tanaman pokok yang pada akhirnya akan dapat meningkatkan pendapatan perusahaan. Luas Areal tanaman kayukayuan tahun 2010 seluas 837.74 ha dengan jumlah tanaman 998.964 pohon, terjadi peningkatan dibanding dengan realisasi tahun 2009. Kepedulian Terhdap Lingkungan Sebagai wujud kepedulian terhadap lingkungan, perusahaan berkomitmen untuk senantiasa melaksanakan Program Kemitraan dalam upaya membantu usaha kecil dan koperasi serta Program Bina Lingkungan (PKBL). Program kemitraan untuk membantu usaha kecil dan koperasi serta Bina Lingkungan bagi masyarakat sekitar perusahaan dan peduli terhadap beban masyarakat akibat adanya bencana alam. Disamping melaksanakan program PKBL PTPN IX (Persero) juga telah melaksanakan penanaman sistem tumpangsari pada areal TBM I - TBM III karet oleh masyarakat sekitar unit kerja. Kami berharap usaha yang dilakukan ini akan membawa manfaat bagi mitra binaan dan masyarakat di sekitar unit kerja Akhirnya dengan Memberdayakan Semua Sumberdaya Untuk Hasil Terbaik ( Empowering All Resources For The Best Result ) pada tahun 2010 ini perusahaan dapat memperoleh Laba Bersih, Total Aset, Tingkat Kesehatan Perusahaan diatas RKAP maupun Realisasi tahun 2009. Demikian laporan kami sampaikan, sukses untuk kita semua dan semoga kita dapat mencapai prestasi yang lebih baik pada periode yang akan datang.

8

10

A n n u a l

Report 20

Downstream and Agro Products Downstream products will be developed by adding a cafe Banaran 9 Coffee and Tea as a promotion center (outlets) and retail products downstream. Agro education is more developed in the tea gardens and Kaligua namely Robusta Coffee Plantation Coffee Kampoeng Banaran and package tours in the history of Tasikmadu PG, PG and PG Pangka New Gondang. Hopefully with these steps will give added value to PTPN IX (Persero) that still rely on primary commodities of rubber as the largest profit contributor. Planting timber In line with the government program by planting a billion trees, the PTPN IX (Persero) in 2010 has done pananaman woody plants in areas that are less productive for datanami staple crops that will ultimately improve the company's revenue. Area woody plants covering the year 2010 837.74 by the number of plants ha 998.964 trees, an increase compared with the realization in 2009. For categorical Environmental Concern As we care about the environment, the company is committed to continuously implement the Partnership Program in an effort to help small businesses and cooperatives as well as the Community Development Program (Partnership). Partnership program to help small businesses and cooperatives and Community Development for communities around the company and care about the burden on society due to natural disasters. Besides implementing the program PKBL PTPN IX (Persero) has also implemented planting intercropping system in the area of TBM I - III TBM rubber by the public about the work unit. We hope these efforts will bring benefits to the partners and the community built around the work unit Finally, with Empower All Resources For Best Results (Empowering All Resources For The Best Result) in 2010 was the company can acquire Net Income, Total Assets, the Company above RKAP Soundness and Realization of 2009. This report we submit, a success for all of us and hopefully we can achieve better performance in future periods.

DEWAN DIREKTUR

Board of Director

Dari kiri ke kanan I From Left To Right Ir. H. Edi Herawan Sobirin, Ir. H. Iman Nugroho, S. Hartoyo, SE, Drs. H. Akhmad Amien Mastur, MBA, Ir.H. Dwi Santosa

Manajemen PTPN IX (Persero) optimis dapat meningkatkan kinerja perusahaan. Langkah-langkah revitalisasi dan restrukturisasi telah dilaksanakan antara lain melalui pemberdayaan seluruh asset PTPN IX (Persero). Wisata agro berbasis edukasi lebih dikembangkan pada Kebun Teh Kaligua dan Kebun Kopi Robusta yaitu Kampoeng Kopi Banaran serta paket wisata sejarah di PG Tasikmadu, PG Gondang Baru dan PG Pangka. Diharapkan dengan langkah-langkah ini akan memberi nilai tambah bagi PTPN IX (Persero) yang selama ini masih mengandalkan komoditas utama yaitu karet sebagai contributor laba terbesar.

Management PTPN IX (Persero) is optimistic the company can improve performance. The steps of revitalization and restructuring has been implemented, among others, by empowering the entire assets of PTPN IX (Persero). Travel agro-based education is more developed in the Garden Tea and Coffee Plantation Kaligua namely Robusta Coffee Kampoeng Banaran and package tours in the history of Tasikmadu PG, PG and PG Pangka New Gondang. Hopefully with these steps will give added value to PTPN IX (Persero) that still rely on primary commodities of rubber as the largest profit contributor.

Sejalan dengan program pemerintah dalam upaya pengentasan kemiskinan dan ketahanan energi, perusahaan juga telah melaksanakan program ketahanan pangan dan energi melalui penggunaan bahan bakar non fuel (kayu bakar, sekam padi, ampas, daduk/klaras tebu) dan penanaman tanaman pangan dengan sistem tumpangsari pada areal TTI dan TBM Karet. Perusahaan berkomitmen untuk senantiasa melaksanakan Program Kemitraan dalam upaya membantu usaha kecil dan koperasi serta program Bina Lingkungan bagi masyarakat disekitar perusahaan dan peduli terhadap beban masyarakat akibat adanya bencana alam.

In line with government programs in poverty alleviation and energy security, the company has also implemented a program of food security and energy through the use of non-fuel fuel (firewood, rice husk, pulp, daduk / klaras cane) and the planting of food crops by intercropping system in the area TTI and TBM Rubber. The company is committed to continuously implement the Partnership Program in an effort to help small businesses and cooperatives as well as the Community Development programs for the community around the company and care about the burden on society due to natural disasters.

Ke depan, perjalanan PTPN IX (Persero) akan tetap penuh dinamika dalam bentuk inovasi strategi bisnis guna mencapai kinerja terbaik bagi stakeholders. PTPN IX (Persero) menyadari bahwa tantangan di masa depan tidak semakin ringan, khususnya menghadapi persaingan bisnis di era globalisasi.

Looking ahead, the journey PTPN IX (Persero) will remain fully the dynamics of innovation in the form of business strategy in order to achieve the best performance to stakeholders. PTPN IX (Persero) to realize that the challenges of the future is not getting lighter, especially the business faces competition in the era of globalization.

Meskipun demikian, dengan pengalaman serta kompetensi yang dimiliki selama ini dan dengan diperolehnya penghargaan sebagai BUMN Terbaik 2007 kategori Bidang Non Keuangan Sektor Agro Industri, Perkebunan dan Perikanan dari Majalah Investor serta penghargaan sebagai Nominasi Perusahaan Penanam Modal Terbaik tahun 2007 untuk kategori Perusahaan PMDN-BUMN dari Badan Koordinasi Penanam Modal (BKPM) menjadikan PTPN IX (Persero) semakin matang dan optimis melangkah maju guna menjadi penyedia beragam komoditas berbasis perkebunan yang terkemuka di Indonesia.

However, with experience and competence over time and by obtaining an award as 2007 Best Enterprises Sector Non Financial Sector category Agro Industries, Plantations and Fisheries of Investor Magazine awards as well as capital investment Nomination in 2007 for the category of Best Domestic Company-Owned Enterprises of Investors Coordinating Board (BKPM) makes PTPN IX (Persero) more mature and optimistic step forward to become a provider of commodity-based variety of the leading estates in Indonesia.

Demikian Laporan Keuangan ini disusun dengan harapan dapat diketahui dan diperoleh gambaran umum keberadaan maupun kegiatan usaha PTPN IX (Persero) yang merupakan salah satu BUMN di Jawa Tengah.

Similarly, the Financial Statements was prepared in the hope it can be seen and obtained an overview of the existence and activities of PTPN IX (Persero) which is one of BUMN in Central Java.

10

A n n u a l

Report 20

9

PROFIL PERUSAHAAN Company

Profile

Nama dan Alamat Perusahaan PT Perkebunan Nusantara IX (Persero) Jl. Mugas Dalam ( Atas ) Semarang, Indonesia Telp. 024 - 8414635 - fax. 024 - 8449082 Jl. Ronggowarsito No. 164, Surakarta, Indonesia Telp. 0271 - 644220 - fax. 0271 - 642028

Name and Company Address PT. Perkebunan Nusantara IX (Persero) Jl. Mugas Dalam (Atas) Semarang, Indonesia Tel. 024-8414635, Fax. 024-8449082 Jl. Ronggowarsito No. 164, Surakarta, Indonesia Tel. 0271-644220, Fax. 0271-642028

Riwayat Singkat Perusahaan PT Perkebunan Nusantara IX (Persero) disingkat PTPN IX (Persero) merupakan perusahaan perkebunan, berdiri pada tanggal 11 Maret 1996 dengan Akta Notaris Harun Kamil, SH Nomor 42 dan Akte Perubahan dari Notaris Sri Rahayu H. Prasetiyo, SH Nomor 01 tanggal 9 Agustus 2002, dengan jumlah modal dasar sebesar Rp. 300.000.000.000,00 dan modal ditempatkan sebesar Rp. 165.000.000.000,00. PT Perkebunan Nusantara IX (Persero), merupakan penggabungan dari PT Perkebunan XVIII (Persero) di Semarang yang mengelola komoditi Karet, Teh, Kopi, Kakao dan PT Perkebunan XV-XVI di Surakarta yang mengelola komoditi Gula dan Tetes. Disamping komoditas utama yaitu Gula, Karet, Teh, Kopi dan Kakao, PT Perkebunan Nusantara IX (Persero) telah mengembangkan Agro wisata, Kampoeng Kopi Banaran, Cafe Banaran Coffee and Tea, Produk hilir serta malakukan penaman kayu-kayuan ( sengon, jabon dsb).

History of the Company PT Perkebunan Nusantara IX (Persero) abbreviated to PTPN IX (Persero) is a plantation company, which was established on 11 March 1996 based on notarial deed of Harun Kamil, S.H. No. 42, and amended by notarial deed of Sri Rahayu H. Prasetyo, S.H. No. 01 dated 9 August 2002 with authorized capital of Rp 300.000.000.000, 00 and paid-up capital of Rp 165.000.000.000,00. The main commodities of PTPN IX (Persero) are rubber, coca, tea, coffee, and sugar.

Struktur organisasi PTPN IX (Persero) tahun 2010 ditetapkan dengan Surat Keputusan Direksi Nomor : PTPN IX.0/SK/006/2000.SL tanggal 15 Januari 2000, dan telah diubah dengan Surat Keputusan Direksi Nomor PTPN IX.0/SK/005/2001.SL tanggal 31 Januari 2001. Sesuai surat Keputusan tersebut, mulai tahun 2000 dibentuk Divisi Tanaman Tahunan dan Divisi Tanaman Semusim. Struktur Organisasi PTPN IX (Persero) berubah untuk tahun 2007, hal ini disesuaikan dengan Keputusan Menteri BUMN No.Kep-39/MBU/2007 tangal 4 April 2007 perihal penambahan Direktur Bidang Pemasaran dan Renbang. Kantor Direksi PTPN IX (Persero) yang sebelumnya berkedudukan di Surakarta, sejak tahun 2002 berkedudukan di Semarang. Kantor Divisi Tanaman Tahunan berlokasi di Semarang yang memiliki 15 kebun di Jawa Tengah dan Kantor Divisi Tanaman Semusim berlokasi di Surakarta dan yang memiliki 8 Pabrik Gula di Jawa Tengah.

10

10

A n n u a l

Report 20

The 2010 organization structure of PTPN IX (Persero) was stated by Letter of President Director No. PTPN IX.0/SK/006/2000.SL dated 15 January 2000, and has been changed by the letter No. PTPN/IX.0/SK/005/2001.SL dated January 31, 2001, according to last letter, since 2000, there are Perennial Crops Division and Seasonal Crops Division. Since 2000, PTPN IX (Persero) structures has been changed by State Owned Enterprise Minister No. KEP30/MBU/2007 regarding the new addition of new directorate, Marketing-Research & Development Director. The Directors Office of PTPN IX (Persero) which previously located in Surakarta, since 2002 relocated to Semarang, The Office of Seasonal Crops Division located in Surakarta, and the office of Perennial Crops Division located in Semarang. The perennial crops division consist of 15 (fifteen) estates and the seasonal crops division consist of 8 (eight) sugar refineries in Central Java.

Bidang Usaha PTPN IX (Persero) adalah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak pada bidang agro industri. Komoditas utama yang dikelola adalah tanaman tahunan antara lain karet, teh dan kopi serta tanaman semusim yaitu tebu. Pengembangan produk hilir PTPN IX (Persero) masih fokus pada produk teh, kopi, gula dan sirup pala. Peningkatan daya jual produk hilir terus dilakukan dengan pembenahan strategi kemasan produk dengan ukuran-ukuran yang diminati pasar. Strategi pemasaran khususnya untuk gula kemasan dilakukan dengan bekerjasama dengan CV Hatraco sebagai distributor, sehingga PTPN IX (Persero) dalam hal ini lebih spesifik mengambil posisi sebagai unit produksi. Dalam usaha wisata agro potensi yang dikembangkan adalah wisata agro Kebun Kaligua yang berbasis pada perkebunan teh, wisata agro Kampoeng Kopi Banaran (Kakoba) yang merupakan kawasan berbasis perkebunan kopi robusta dan kuliner, wisata agro Sondokoro di Pabrik Gula Tasikmadu dan Gondang Winangun di Pabrik Gula Gondang Baru yang merupakan wahana wisata edukasi dan wisata historis berbasis pabrik gula, serta pengembangan kafe Banaran Coffee and Tea di Kebun Warnasari dan di Srondol Semarang sebagai pusat promosi (outlet) dan retail produk hilir. Pembenahan untuk peningkatan pelayanan dan menghindari kejenuhan konsumen akan terus dilakukan melalui pelatihanpelatihan SDM serta penambahan berbagai fasilitas sebagai daya tarik wisata secara bertahap. Kinerja Perusahaan Kinerja Perusahaan dihitung menggunakan pedoman SK Menteri BUMN-RI No.Kep.100/MBU/2002 tanggal 4 Juni 2002. Kinerja PTPN IX (Persero) tahun 2006 - 2010 adalah sebagai berikut :

Business Sector PTPN IX (Persero) is state owned enterprise which operates in agro industry business sector. The main commodities processed by PTPN IX (Persero) are seasonal crops such as rubber, tea, coffee, and Cocoa. The development of downstream products by PTPN IX (Persero) are still focused on product of tea, coffee, sugar and pala fruit (Myristica Fragrans) for syrup. The improvement of selling for downstream product is still continue executing in product packaging strategy by the market favourite side. Marketing strategy especially for sugar packaging is done in cooperation with the CV. Hatraco as distributor, so PTPN IX (Persero) is more specific in this case took the position as production unit. For the business in agro tourism, the potency that will be developed is Kaligua, which basic on tea plantation, Kampoeng Kopi Banaran (Kakoba) which basic on Robusta coffee plantation and culinary, Sondokoro in Tasikmadu sugar Factory and Gondangwinangun in Gondang Baru Sugar Factory which is the area of education and historical tourism basic on sugar factory, and also Cafe development of Banaran Coffee and Tea in Kebun Wanasari and in Srondol, Semarang and as promotion center (outlet) and retail of downstream products. The settling on service improvement and to avoid saturation of the consumer continues to be done trough training of human resources and additional of facilities as tourist attraction gradually. Company Performance The company performance is rated by Stated Owned Enterprise Minister Decree No KEP 100/MBU/2002, dated on June 4, 2002. The performance of the company in 2006 to 2010 is described as follow:

TINGKAT KINERJA PERUSAHAAN Soundness Level of Corporate TAHUN/Year : 2006 - 2010

NO A

URAIAN/Discription ASPEK KEUANGAN/FINANCIAL ASPECT Imbal Hasil Equitas/Return On Equity (ROE) Imbal Hasil Investasi/Return On Invesment (ROI) Rasio Kas / Cash Ratio Rasio Lancar / Current Ratio Periode Pengumpulan / Colllection Period (CP) Perputaran Persediaan/Inventory Turn Over Perputaran Total Aset/Total Asset Turn Over Rasio TMS thp TA/Ratio of Equity to that of TA Total Aspek Keuangan / Total Financial Aspect :

B

ASPEK OPERASIONAL / OPERATIONAL ASPECT

C

ASPEK ADMINISTRASI / ADMINISTRATION ASPECT

Tingkat Kesehatan Perusahaan / Soundness Level of Corporate

Skore/Score

2007

2006

2008

2010

2009

1.244.835 20.00 946.836 15.00 297.999 5.00 214.541 105.612 5.00 1.247.121 5.00 725.649 5.00 1.071.120 7.25 833.261 62.25 117.684 950.945 14.07 38.155

15.00 4.00 5.00 5.00 5.00 7.25 41.25

20.00 15.00 4.00 5.00 4.50 4.50 7.25 60.25

20.00 12.00 5.00 5.00 4.50 3.50 7.25 57.25

20.00 9.00 5.00 5.00 5.00 5.00 7.25 56.25

13.72

13.68

14.41

13.66

15.00

15.00

12.00

15.00

15.00 51.792 51.603

69.97 SEHAT

88.93 SEHAT

83.66 SEHAT

84.91 SEHAT

91.32 SEHAT

A

AA

AA

AA

AA

10

A n n u a l

Report 20

11

Visi dan Misi Perusahaan

The Company's Vision and Mission

Visi : Menjadi Perusahaan agrobisnis dan agroindustri yang berdaya saing tinggi dan tumbuh berkembang bersama mitra.

Vision : To be Agribusiness and agro industry company whose high competitiveness and growing with partners.

Misi : • Memproduksi dan memasarkan produk karet, teh, kopi, kakao, gula dan tetes ke pasar domestik dan internasional secara profesional untuk menghasilkan pertumbuhan laba (profit growth) • Menggunakan teknologi yang menghasilkan produk bernilai (delivery value) yang dikehendaki pasar dengan proses produksi yang ramah lingkungan. • Meningkatkan kesejahteraan karyawan, menciptakan lingkungan kerja yang sehat serta menyelenggarakan pelatihan guna menjaga motivasi karyawan dalam upaya meningkatkan produktivitas kerja. • Mengembangkan produk hilir, agro wisata dan usaha lainnya untuk mendukung kinerja perusahaan. • Membangun sinergi dengan mitra usaha strategis dan masyarakat lingkungan usaha untuk mewujudkan kesejahteraan bersama. • Bersama petani tebu mendukung program pemerintah dalam pemenuhan kebutuhan gula nasional. • Memberdayakan seluruh sumber daya perusahaan dan potensi lingkungan guna mendukung pembangunan ekonomi neasional melalui penciptaan lapangan kerja. • Melaksanakan Program Kemitraan Bina Lingkungan (PKBL) sebagai wujud kepedulian dan tanggung jawab sosial terhadap kesejahteraan masyarakat disekitar lokasi perusahaan. • Menjaga kelestarian lingkungan melalui pemeliharaan tanaman dan peningkatan kesuburan lahan.

Mission : 1. Producing and marketing rubber, tea, coffee, cocoa, white sugar and molasses to domestic and international market professionally to make profit growth. 2. Using technology to earn delivery value product that market demand it by environmental friendly production process. 3. Increasing employees' welfare, create a healthy working environment and execute training to maintain employees' motivation in order working productivity improvement. 4. Developing downstream product, agro tourism, and other business to support company's performance. 5. Building synergy with strategic alliance and business environment society to make welfareness. 6. Together sugar cane's farmers to support governments in fulfill national sugar demands. 7. Empowering all of companies' resources and environmental potency to national economic development trough creating job vacancy. 8. Executing the program of community developments partnership as shape of careness and corporate social responsibility to community welfare around company location. 9. Maintaining environment eternality trough managing crops and land nourishing improvement.

Tujuan Perusahaan Tujuan perusahaan adalah menumbuh kembangkan perusahaan guna memberikan nilai kepada shareholder dan stakeholder dengan menghasilkan laba yang semakin meningkat (profit growth). Strategi Perusahaan • Mempertahankan pertumbuhan dengan meningkatkan efisiensi, pengembangan usaha, dan memperkuat budaya perusahaan. • Memperkuat fungsi semua lini dan bagian • Prioritas upaya adalah peningkatan efisiensi disegala bidang • Mempertahankan strategi yang masih relevan Budaya Perusahaan Dengan prinsip GCG ( Transparancy, Indpendency, Responsibility, Accountability dan Fairness) Budaya perusahaan dirumuskan sebagai BUDAYA SEMPURNA, yaitu : S Service (pelayanan) terbaik untuk menjamin kepuasan pelanggan E Egaliter (kesetaraan) dalam hubungan antara atasan dan bawahan untuk membangun saling percaya dan saling menghormati. M Memiliki dedikasi dan loyalitas yang tinggi terhadap perusahaan P Profesional dalam mengemban tugas dan tanggung jawab perusahaan U Unjuk kerja yang tinggi ditunjukkan dengan produktivitas dan pertumbuhan R Reponsif terhadap perubahan lingkungan bisnis N Nilai-nilai luhur perusahaan dipegang teguh untuk mengimplementasikan etika bisnis A Apresiatif terhadap sesama insan perusahaan dan orang lain.

12

10

A n n u a l

Report 20

Company Objective The companies' objective is developing company to give value to holder and share stakeholder by profit growth.

Company Strategy • To keep growing with efficiency increased, business development and company principle stronger • Department function strengthen • To make efficiency at all department become first priority • To keep relevant strategy Company Culture Referring to good corporate governance principles (transparency, independent, accountability, and fairness the companies' culture is defined SEMPURNA, described as follows: S (Service), the best services for customer satisfactory E (Egaliter) in relation between management and employee to build trust and respectiveness. M Own high dedication and loyalties to company's duty responsibility. P Professional in company's duty responsibility. U Showing high performance R Responsive to business environment change. N Value in ethic business. A Appreciative to fellow company and others.

Struktur Organisasi O r g a n i z a t i o n

S t r u c t u r e

RUPS Annual General Meeting Dewan Komisaris Board of Commissioner

Direktur Utama President Director

Direktur Keuangan Finance Director

Direktur Produksi Production Director

Director SDM & Umum HR & GA Director

Direktur Pemasaran dan Rembang Marketing - R & D Director

Sekretaris Perusahaan Corporate Secretary

Biro SPI Internal Auditor Bag. Pembiayaan Divisi Tanaman Tahunan Fund Department of Perennial Crops Division

Bag. Tanaman Divisi Tanaman Tahunan Plants Department of Perennial Crops Division

Bag. Personalia & Umum Divisi Tanaman Tahunan HR & GA Dept Perennial Crops Division

Bag. Perencanaan dan Pengembangan R & D Department

Bag. Pembiayaan Divisi Tanaman Semusim Fund Department of Seasonnal Crops Division

Bag. Tehnik & Pengolahan Divisi Tanaman Tahunan Technic & Processing Dept of Perennial Crops Division

Bag. Personalia & Umum Divisi Tanaman Semusim HR & GA Dept Seasonnal Crops Division

Bag. Pemasaran & Pengadaan Divisi Tanaman Tahunan Marketing & Proc Dept of Perennial Crops Division

Komite Audit Audit Commitee

Bag. Tanaman Divisi Tanaman Semusim Plants Department of Seasonnal Crops Division Bag. Tehnik Divisi Tanaman Semusim Technic Dept of Seasonnal Crops Division Bag. Pengolahan Divisi Tanaman Semusim Proccessing Dept of Seasonnal Crops Division Bag. Pemasaran & Pengadaan Divisi Tanaman Semusim Marketing & Proc Dept of Seasonnal Crops Division 15 Kebun 15 Plantations

Keterangan | Legend Garis Komando | Command’s Line Garis Koordinasi | Coordination’S Line

8 Pabrik Gula 8 Sugar Refineries

10

A n n u a l

Report 20

13

LOKASI UNIT B u s i nUSAHA ess Unit

Location

Wilayah kerja PTPN IX (Persero) meliputi Propinsi Jawa Tengah dengan jumlah 15 unit Kebun dan 8 Pabrik Gula, adapun nama kebun dan pabrik gula , lokasi, jenis komoditi yang dihasilkan serta luasan areal dapat dilihat berikut ini : The geography of business units is widely distributed all over the Central Java Province with 15 (fifteen) locations of estate & 8 (eight) sugar refineries. The business units and locations of estate & sugar refineries are given in the following description below:

Kebun Plantation

Lokasi Location

Komoditi Utama Main Commodity

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

Kawung Warnasari Krumput Kaligua Semugih Blimbing Jolotigo Siluwok Sukamangli Merbuh Ngobo Getas Batujamus Balong Jollong

Cilacap Cilacap Banyumas Brebes Pemalang Pekalongan Pekalongan Batang Kendal Kendal Semarang Semarang Karanganyar Jepara Pati

Karet/Rubber Karet/Rubber Karet/Rubber Teh/Tea Teh/Tea Karet/Rubber Karet, Teh/Rubber,Tea Karet/Rubber Karet, Kopi/Rubber, Coffee Karet/Rubber Karet, Kopi/Rubber, Coffee Karet, Kopi/Rubber, Coffee Karet/Rubber Karet/Rubber Kopi/Coffee

Divisi Tanaman Semusim (Posisi Tahun 2010) Seasonal Crops Division in 2010

14

Areal (Ha) Estate (Ha)

No.

10

A n n u a l

Report 20

2,659.65 2,582.99 2,051.25 605.80 1,082.66 2,392.61 1,151.87 4,441.99 2,477.39 2,917.02 2,260.44 2,216.06 6,943.11 4,776.70 530.69

Divisi Tanaman Tahunan (Posisi Tahun 2010) Perennial Crops Division in 2010

No.

Pabrik Gula Sugar Refeneries

Lokasi Location

Komoditi Utama Main Commodity

1 2 3 4 5 6 7 8

Pangka Sumberharjo Rendeng Mojo Tasikmadu Gondang Baru Sragi Jatibarang

Tegal Pemalang Kudus Sragen Karanganyar Klaten Pekalongan Brebes

Gula,Tetes/Sugar,Molasses Gula,Tetes/Sugar,Molasses Gula,Tetes/Sugar,Molasses Gula,Tetes/Sugar,Molasses Gula,Tetes/Sugar,Molasses Gula,Tetes/Sugar,Molasses Gula,Tetes/Sugar,Molasses Gula,Tetes/Sugar,Molasses

Areal (Ha) Estate (Ha) 2,659.65 2,582.99 2,051.25 605.80 1,082.66 2,392.61 1,151.87 4,441.99

SUMBER DAYA MANUSIA H u m a n

R e s o u r c e

Karyawan Berdasarkan Golongan / Jabatan

Employee Growth Based On Wage Scale

Realisasi jumlah karyawan tahun 2010 dibandingkan dengan realisasi tahun 2009 menunjukkan adanya penurunan sejumlah 4.558 orang, hal ini disebabkan adanya program untuk membentuk formasi karyawan yang ideal dan efisien, sehingga karyawan yang telah pensiun tidak dilakukan pergantian (minus growth). Dengan penjelasan sebagai berikut :

Realization of employee in 2010 comparing in 2009 was 4.558 person decreased on level IA to IVD because of a program that called formation of employee match and efficient, that retired employees are not replaced for Minus growth formation, with explanation as follows:

Divisi Tanaman Semusim Seasonal Crops Division Karyawan Golongan IIIA – IVD Realisasi tahun 2010 lebih tinggi 16 orang dari tahun 2009 karena jumlah karyawan pensiun/meninggal 25 orang dan pengangkatan 41 orang. 　 Karyawan Golongan IA – IID Realisasi tahun 2010 lebih rendah 207 orang dari tahun 2009 karena pensiun/meninggal dunia 239 orang, sedangkan jumlah pengangkatan karyawan tetap hanya 32 orang, hal ini disebabkan oleh kebijakan perusahaan yaitu bagi karyawan yang berhenti/pensiun tidak langsung diganti karyawan tetap, tetapi terlebih dahulu melalui PKWT Harian LMG.

Employee III A – IV D Realization in 2010 is about 16 person higher than 2009 because the amount of employee with 25 people retire/pass away and promotion 41 people. Employee IA – II D Realization in 2010 is about 207 persons lower than 2009, because of 239 employee retire / pass away, whereas promotion only 32 people. There is all because of a companies regulation that don't replace directly the retire employee with permanent employee, but must from PKWT and daily LMG level first. Campaign Employee Realization in 2010 is 186 persons lower than 2009 as a result of companies' regulation that the retired campaign employee don't replace directly but must from PKWT and daily LMG level first. ? Daily PKWT

Karyawan Kampanye Realisasi tahun 2010 lebih rendah 186 orang dibanding tahun 2009, hal ini disebabkan karena kebijakan perusahaan yaitu karyawan kampanye yang berhenti mencapai usia 55 tahun tidak diganti dengan karyawan kampanye tetapi diganti dengan PKWT harian DMG. PKWT Harian ? • DMG Realisasi tahun 2010 lebih rendah 109 orang dari tahun 2009 karena semua PKWT Kampanye yang berhenti diganti dengan PKWT Harian DMG. ? • LMG Realisasi tahun 2010 lebih tinggi 104 orang dibanding tahun 2009 karena sebagai pengganti karyawan yang pensiun.meninggal dunia karyawan golongan I – II.

• DMG Realization in 2010 is 109 person lower than 2009, because not all of retire campaign employee replace by PKWT DMG daily • LMG

?

Realization in 2010 is 104 person higher than 2009, as replacement of I-II employee level who decreased caused retire / resigned / pass away.

Divisi Tanaman Semusim

Seasional Crops Division Tahun / Year

Uraian

Discription 2006

2007

2008

2009

2010

Karyawan Gol. III A - IV D

323

323

330

306

322 Eployee III A - IV D

Karyawan Gol. I A - II D

3.271

3.057

2.886

2.671

2.464 Eployee IA - II D

Karyawan Kampanye

2.977

2.727

2.694

2.271

2.085 Campaign Employee

Harian Lepas Kebun

-

-

-

-

Harian Lepas DMG

4.511

4.441

4.449

4.385

4.276 Daily DMG

Harian Lepas LMG

190

203

235

312

416 Daily LMG

Honorer

13

13

12

12

12 Honorair

Jumlah

11.285

10.764

10.606

9.957

Plantation Daily Worker

9.575 Total

10

A n n u a l

Report 20

15

BE CREATIVE SO WE CAN BE EXIST

Divisi Tanaman Tahunan Perennial Crops Division Karyawan Golongan IIIA – IVD Realisasi tahun 2010 lebih rendah 5 orang dari tahun 2009 karena jumlah karyawan pensiun/meninggal 17 orang dan pengangkatan karyawan sebanyak 12 orang.

Employee III A - IV D Realization in 2010 is 5 person higher than 2009 because of the amount of employee with 17 people retire/pass away and promotion 12 people.

Karyawan Golongan IA – IID Realisasi tahun 2010 dibandingkan tahun 2009 terdapat pengurangan 254 orang karena jumlah karyawan yang menjalani pensiun/meninggal dan diangkat menjada golongan IIIA/00 sejumlah 478 orang sedangkan pengangkatan dari karyawan harian lepas untuk menjadi karyawan golongan IA/00 terealisir sebanyak 224 orang.

Employee I A II D Realization in 2010 is 254 persons lower than 2009 because of the amount of employee had retire or pass away and promoted to be employees IIIA/00 478 persons, whereas but in reality 224 freelancers appointment to be employees IA /00. Plantation Daily Worker & Honorair In 2010 is 3.917 persons lower than 2009 because of matching formation.

Harian Lepas Kebun/Honorer Realisasi tahun 2010 dibandingkan dengan tahun 2009 lebih rendah 3.917 orang, hal ini disebabkan adanya penyesuaian kebutuhan.

Divisi Tanaman Tahunan

Perennial Crops Division Tahun / Year

Uraian

Discription 2006

2007

2008

2009

2010

Karyawan Gol. III A - IV D

217

210

206

207

Karyawan Gol. I A - II D

6.844

6.613

6.359

6.060

-

-

-

-

Karyawan Kampanye Harian Lepas Kebun Harian Lepas DMG Harian Lepas LMG Honorer Jumlah

14.917 -

15.584 -

14.775 -

14.594

202 Eployee III A - IV D 5.806 Eployee IA - II D Campaign Employee 10.677 Plantation Daily Worker

-

-

-

-

-

46

44

44

43

22.024

22.451

21.384

20.904

Daily DMG Daily LMG 43

Honorair

16.728 Total

10

A n n u a l

Report 20

17

PROFIL DEWAN KOMISARIS Board of Commissioner's Profile Sesuai Surat Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara Republik Indonesia Nomor : KEP-189/MBU/2008 tanggal 24 September 2008, Susunan Komisaris PTPN IX (Persero) adalah :

According to Stated Owned Enterprise Minister Decree No. KEP189/MBU/2008 date on September 24, 2008, the Board of Commisioner of PTPN IX (Persero) are as follows:

Lahir di Palopo, pada tanggal 8 Agustus 1955, lulus Sarjana Teknologi Pertanian di UNHAS Makasar pada tahun 1982 kemudian melanjutkan ke Program Pasca Sarjana Pertanian di UNHAS Makasar dan lulus tahun 2004. Kariernya diawali pada tahun 1982 menjabat sebagai Staf Kantor Direksi di PNP XXVIII, Asisten Afdeling di PNP XXVIII PKS Luwu, Asisten Kepala di PTP XXVIII Nes VII Luwu, Administratur Kebun di PTP XXVIII Kebun Awaya, Kepala Bagian Tanaman di PTP XXVIII Kantor Direksi, Kepala Bagian Tanaman di PTP XXXII Group, Kepala Bidang Pengendalian Unit Proyek di PTPN XIV (Persero), Kepala Divisi Tanaman Tahunan di PTPN XIV (Persero), Direktur SDM di PTPN XIV (Persero), Direktur Produksi di PTPN XIV (Persero) dan Direktur Utama di PTPN XIV (Persero).

Ir. AM. Hasan Sayuti MP Komisaris Utama Firts Commissioner

Was born in Palapo, on August 8 th, 1955, graduated from Hasanudin University Makasar, majoring at Agricultural Technology in 1982, then continued post-graduated at the same university and accomplished in 2004. His career started in 1982 as a staff in Head Office of PNP XXVIII Nes VII LUWU, as an administrator Awaya Plantation, as a Head of Crop Superintendent in Head Office of PTP XXVII, Head of Crop Superintendent in Head Office of PTP XXXII Group, Head of Project Unit Manager. After that he can reach his career as Human Resource Director in PTPN XIV (Persero), then as Production Director in PTPN XIV (Persero). Before he is be First Commissioner in PTPN XIV (Persero), he got a high position as president Director in PTPN XIV (Persero)

Lahir di Pematang Siantar, Sumatera Utara pada tanggal 26 September 1947. Memasuki Akademi Militer Nasional pada tahun 1968. Selanjutnya menyelesaikan pendidikan S-2 dibidang Communication Engeneering dari Naval Postgraduate School, Monterey, California, Amerika Serikat dalam tahun 1986 - 1988 dan mendapat gelar Master of Science di bidang Electrical Engeneering. Pada tahun 1994 mengikuti pendidikan Manajemen Sumberdaya Pertahanan di Naval Postgraduate School, Monterey, California dengan fokus pada perencanaan strategis pertahanan. Pendidikan berikutnya menyelesaikan gelas Master Degree di National Deference University, Washington DC, Amerika Serikat, pada tahun 1997. Pembekalan pendidikan , pengalaman jabatan, dan penegasan operasi bangunan, jalan dan lapangan terbang serta elektronika. Keahlian strategik yang dimiliki adalah dibidang Kebijakan Keamanan Nasional dalam lingkup regional dan global.

A.Z. Siregar, MSc, MSee Komisaris Commissioner

Born in Pematang Siantar, North Sumatera on September 26, 1947, he entering the National Military Academy in the year of 1968. Then he accomplished Postgraduate Degree on Communication Engineering at the Naval Postgraduate School, Monterey, California, USA in 1968-1988 and obtained the title of Master Degree in the scope of Electrical Engineering. In 1994, he was attending the Defense Resources Management Course at the Naval Postgraduate School, Monterey, California focus on defense strategic planning. The next education has been fulfilled was a National War College at the National Defense University, Washington DC, USA with the title of Master Degree in 1997. Education, experience, and operation assignment have formed him in gaining specialization of building construction, road, and airfield engineering, and electrical engineering. His strategic expert is National Security Policy in a Regional and global environment.

Lahir di Majenang pada tanggal 28 April 1952. Menyelesaikan pendidikan Sarjana di Universitas Gajah Mada jurusan Peternakan pada tahun 1977, UPLB di Philipines jurusan Animal Sciences pada tahun 1985 dan UC Swansea, Wales. UK jurusan School of Natural Sciences pada tahun 1991. Riwayat jabatan diawali sebagai Pengelola Pasca Sarjana Ilmu Peternakan di UGM, Ketua Study Diagnosis Usaha Tani Ternak, Ketua Pengembangan Usaha Tani Ternak, Anggota Stereing Commite International Seminar Tropical, Anggota Perintisan Usaha Pengadaan dan Pembesaran Bibit Sapi Perah, Anggota Majelis Guru Besar UGM, Anggota Sennat Akademik UGM, Anggota Senat Fakultas Peternakan UGM , KOSUD GAMA, Sekjen Pemimpin Perguruan Tinggi Fakultas Peternakan Indonesia, Kepala Laboratorium Biokimia Nutrisi FAPET UGM, Sekretaris Jurusan Nutrisi, Dekan FAPET UGM, Wakil Rektor UGM, Inspektur Jenderal dan Direktur Jenderal Penelolaan dan Pemasaran Hasil Pertanian sampai sekarang.

Prof.Dr.Ir.Zaenal Bachruddin, MSc Komisaris Commissioner

18

10

A n n u a l

Report 20

Was born in Majenang on April 28th, 1952, was graduated from Gajah Mada University majoring at Vet Nary at 1977. UPLB in Philiphines majoring at Animal Sciences in 1985, and UC Swansea, Walles UK, were majoring at Natural Science in 1985, and UC Swansea, Wales UK, majoring at Natural Sciences in 1991. His career started as an Organizer of Vet Nary Master in Gajah Mada University, after that he becomes as Chief Study Diagnose The Livestock Farming, then as a Chief of Development of Livestock, Member of steering Committee International of Tropical Seminar, Member of beginner levying and magnification of dairy Cattle Seed, Councilor of Gajah Mada University Professor, Senator of Gajah Mada University Academic, Senator of Vet Nary Faculty in Gajah Mada University, KOSUD GAMMA, General Secretary of Nutrition, Dean of FAPET UGM, Proxy of Gajah Mada University Rector, General Inspector and General Director Marketing and Processing of Agriculture produce. From now the become as commissioner at PTPN IX(Persero)

Board of Commissioner's Profile

P R O F I L D E WA N K O M I S A R I S

Lahir di Wayabula, Morotai, Maluku Utara pada tanggal 13 Agustus 1946. Memasuki Akademi Angkatan Bersenjata RI pada tahun 1967 dan menyelesaikan pendidikan militer tersebut pada tahun 1970 dengan pangkat Letnan Dua Korps Kavaleri. Pada tahun 1983, mengikuti pendidikan Battalion Commanders Lehrgag di Jerman Barat. Pendidikan Command and General Staf College diselesaikan pada tahun 1987. Tahun 1989, menyelesaikan Program Master Degree di Royal Military College of Science (RMCS) di Shrivenham, Inggris dengan gelar Master of Defence Administration (MDA). Pendidikan leguler Lemhannas diselesaikan pada tahun 1996. Riwayat jabatan yang pernah dilalui mulai dari Platoon Leader 1970, Cavalery Company Commander 1975, 9th Cavalery Battalion Commander pada tahun 1985, Dosen Seskoad tahun 1987-1991, Assistant for Logistic Support in Kolakops Timor Timur 1992. Kariernya tersebut berlanjut dalam jabatan Assistant for Logistic Support in Kodam IV Diponegoro selama kurun waktu tahun 1993 - 1994 dan pada tahun 1995 menjabat sebagai Commander in Military Resort 102 Panja Panjang Kodam VI Tanjung Pura. Jabatan berikut yang dipangkunya adalah Paban V/Slogad di Mabes TNI-AD selama 1 tahun. Kariernya terus berkembang menduduki jabatan Wakil Gubernur Akademi Militer di Magelang tahun 1997 dan pada tahun 1998 dipercayakan pada jabatan Gubernur Akademi Militer. Tahun 1999 - 2001 mengabdi sebagai Aslog Kasad. Tahun 2004 - 2009 diangkat sebagai Staf Khusus Presiden RI bidang Pertahanan dan Keamanan. Born in Wayabula, Morotai, North Maluku on August 13, 1946. He was entering Armed forces Academy Republic of Indonesia in 1976 and accomplished the military academy in 1970 as second lieutenant of cavalery Crops. In 1983 he was attending Battalion Commanders Lehrgag in West Jerman. The study of Command and General Staff College accomplished in 1987. In 1989 he graduated Master Deggree Program in Royal Military College of Science (RMCS) in Shrivenham, England, in academic title Master of Defence Administration (MDA). Regular Education of Lemhannas was accomplished in 1996. History of the position started from Platoon Leader in 1970, Cavalery Company Commander in 1975, 9th Cavalery Battalion Comander in 1985, Lecturer of Seskoad during 1987-1991, and Assistant for Logistic Support in Kolakops Timor-Timur in 1992. His career continued as Assistant for Logistic Support in Kodam IV/Diponegoro during 1993-1994, and in 1995 served as commander in Military Resort 102 Panja Panjang Kodam VI Tanjun Pura. His next position was as Paban V/ Slogad in Headquarters of Indonesian Army for 1 year. His career continued as Vice Governor of Military Academy. During 1992 - 2001 he served Aslog Kasad. Then, during 2004-2009 hr was appointed as special Staff of President Of Republic of Indonesia, field of Defence and Security.

Irvan Eddyson, T.MBA Komisaris Commissioner

Lahir di Cirebon pada tanggal 8 Mei 1946. Lulus di STIE IPWIJA Program Magister pada tahun 1999 - 2000. Kariernya diawali pada tahun 1967 di Taruna Aabri Umum, Taruna Akabri Kepolisian tahun 1968, PA Bagian Operasi Polres 982 Cilacap tahun 1971, Kasubsi Bangsa Asing Bagian Res Intel Polres 982 Cilacap tahun 1971, Kasi Resek Bagian Res Intel Pam Polres 912 Cilacap, Kasi Reserse KPPP Cilacap tahun 1972, Kasi PKN Polres 912 Cilacap, Kabag Intel Pam Polres 911 Banyumas, Mahasiswa PTIK tahun 1980, Paro Rembang Puan Sintel Pampol Polda Sumbar tahun 1982, Wakapolresta Padang tahun 1984, Kasi Sendak tahun 1985, Sesdit Binmas Polda Sumbar tahun 1987, Pasis Sespimpol Polri Lembang, Kabag Minjarlat Ops Jarlat PTIK tahun 1988, Kadep Pengtek Fix PTIK tahun 1991, Kadit Binmas Polda Sumbagsel tahun 1992, Kasubdit Bintibmas Polri tahun 1996, Paban IV / Tibmas Bimmas Polri tahun 1997 dan Karyawan Badan Penyehatan Perbankan Nasional tahun 2000 - 2004. Was born in Cirebon on Mei 8th, 1946. Graduated from STIE IPWIJA and got Master in 1999-2000. His careers start in 1967 as student of General Police Academic 1986. After that be a PA Local Police Operation 982 in 1971 in Cilacap. Then as leader of Intelligence KPPP in 1972 in Cilacap, so as leader of PKN Local Police 912 in Cilacap, then as a leader of Intelligence Defense Local Police in Banyumas, student of PTIK in 1980, Paro Rembang Puan Sintel Pampol Polda West Sumatra in 1987, Pasis Sespimpol Police Department Lembang, Leader of Minjarlat Ops Jarlat PTIK in 1988, Head of Pengtek Fix Department PTIK in 1991, next as Head Division of Bimmas Regional Police Sumbagsel in 1992, Head Sub Division of Bintibmas Polri in 1991, Paban IV/Tibmas, Bimmas Police Department in 1997 and as employer of National Banking Healthy Organization in 2000-2004.

Dr. Soebagdja, MM Komisaris Commissioner

Lahir di Jakarta pada tanggal 26 Pebruari 1975. Lulus Sarjana Ekonomi Akuntansi di Universitas Borobudur Jakarta tahun 1996 dan menyelesaikan Program Pasca Sarjana Fakulktas Hukum Ekonomi Universitas Indonesia tahun 2011. Pekerjaan sebelumnya yang pernah ditekuninya adalah sebagai Kepala Sub Bagian Organisasi dan Tata Laksana Kementerian Negara BUMN tahun 2006-2010, Komite Audit PT Askes (Persero) tahun 2008-2010, Sekretaris Dewan Komisaris PTPN XIII (Persero) tahun 2008-2010, Sekretaris Dewan Komisaris PTPN XI (Persero) tahun 2004-2008, Staf Kedeputian bidang Agro Industri Kertas, percetakan dan Penerbitan Kementerian Negara BUMN tahun 2000-2006, Staf Kedeputian bidang Konstruksi dan Jasa lainnya Kementerian Negara BUMN tahun 1998-2000, Staf unit Bidang BUMN sektor Industri dan Pertambangan Direktorat Jenderal Pembinaan BUMN Departemen Keuangan tahun 1998, Supervisor Project PT Elektrika Karyatama tahun 1997-1998. Pekerjaan saat ini adalah sebagai Kepala Bidang Administrasi Kekayaan BUMN Kementerian BUMN. Was born in Jakarta on February 26th, 1975, graduated from Borobudur University, Jakarta city, majoring at economic and accountancy in 1989, continue to Master Program in Indonesian University majoring at economic law in 2011. His previous job persisted was the chairman of (sub bagian organisasi dan tata laksana kementrian negara BUMN) in 2006-2010, Audit Committee of PT. ASKES in 2008-2010, secretary of commissioner council PTPN XIII in 2008-2010, secretary of commissioner council PTPN XI in 2004-2008, deputy staff of paper agro-industrial sector, printing and publishing of Nation Council BUMN in 2000-2006, deputy staff of construction and other services sector of Nation Council BUMN in 1998-2000, staff of BUMN unit in industrial and mining sector of BUMN General Development Directory in Financial Department in 1998, Project Supervisor of PT Elektrika Karyatama in 1997-1998. And now, his recent job is as the chairman of BUMN wealth administration sector in BUMN.

Dwi Ary Purnomo, SE, MH Komisaris Commissioner

10

A n n u a l

Report 20

19

PROFIL DIREKSI

Board of Director's Profile

Sesuai dengan Surat Keputusan Menteri Negara BUMN Nomor : KEP35/MBU/2007 tanggal 4 April 2007 tentang pemberhentian dan pengangkatan anggota Direksi Perusahaan Perseroan (Persero) PTPN IX (Persero). Susunan direksi PTPN IX (Persero) sebagai berikut :

According to Stated Owned Enterprise Minister No KEP35/MBU/2007 date on April 4, the Board of director are as follow:

Lahir di Yogyakarta pada tanggal 7 Februari 1955, lulus Sarjana Ekonomi Universitas Tanjung Pura Pontianak pada tahun 1999. Kariernya diawali di PNP VII Dolok Sinumbah pada tahun 1977 sebagai Asisten Pengolahan dan pada tahun 1991 diangkat sebagai Kepala Kebun Bah Jambi, kemudia Site Manager PMS Gunung Meliau di Propinsi Jambi pada tahu 1994. Diangkat menjadi Kepala Bagian Pengadaan PTPN XIII pada tahun 1997. Pada tahun 1998 diangkat menjadi Direktur Pemasaran PTPN XIII, kemudian tahun 2003 diangkat menjadi Direktur Utama di PTPN XIII, dan selanjutnya pada tahun 2007 diangkat menjadi Direktur Utama PTPN IX (Persero)

S. Hartoyo, SE Direktur Utama President Director

Was born in Yogyakarta on February 7, 1995, he was graduated in economic from Tanjung Pura University Pontianak in 1999. His career started in PNP VII Dolok Sinumbah in 1977 as processing assistant, and plantation Sinder Bah Jambi in 1991, than Site Manager PMS Gunung Meliau Jambi in 1994 and promoted Head of Powremen Departement PTPN XIII in 1997. In 1998 promoted as Marketing Director PTPN XIII, in 2003 promoted as President Director PTPN XIII, since 2007 up to now appointed as President Director PTPN IX.

Lahir di Pekalongan pada tanggal 11 April 1952. Menyelesaikan Program Sarjana di Universitas Diponegoro tahun 1978 dan Program Pasca di OHIO University, USA tahun 1985. Kariernya diawali di Bank Negara Indonesia (BNI) sebagai Pengelola Kredit Nasabah BNI Cabang Makasar tahun 1980. Pada tahun 1994 diangkat menjadi Pemimpin Cabang Kantor Cabang Hongkong dan selanjutnya menjabat sebagai Pimpinan Divisi Pengendalian Risiko tahun 1999. Pada tahun 2000 diangkat menjadi Direktur Bisnis Mikro Bank Rakyat Indonesia (BRI) kemudian diangkat menjadi Direktur Menengah/Korporasi BRI tahun 2003 dan selanjutnya tahun 2007 diangkat menjadi Direktur Keuangan PTPN IX (Persero)

Drs.H.Akhmad Amien Mastur, MBA Direktur Keuangan Finance Director

Was born in Pekalongan on April 11, 1952, He has graduated from University of Diponegoro in 1978 and completed post graduate in OHIO University, USA in 1985. His career started as Customer Credit Management of Hongkong Bank Negara Indonesia (BNI) Branch Office in 1980. In 1994 promoted as a Head of Hongkong BNIs Branch Office, promoted as Head of Risk Management Division in 1999, appointed as Micro Business Director of BRI in 2000 and promoted to be medium corporation Director of BRI in 2003. Since 2007 appointed as Finance Director of PTPN IX(Persero)

Lahir di Bandung pada tanggal 12 Maret 1956. Lulus sebagai Sarjana Pertanian di Universitas Pajajaran Bandung pada tahun 1981. Karier di dunia perkebunan dimulai di Kebun Kawung PTP XVIII (Persero) tahun 1985 sebagai Sinder Kebun dan kemudian diangkat Administratur Kebun Batujamus/Kerjoarum PTP XVIII pada tahun 1993. Selanjutnya pada tahun 1995 ditugaskan menjadi Kepala Biro SPI PTP XVIII (Persero) dan pada tahun 2001 diangkat menjadi Direktur Pemasaran PTPN IX (Persero). Sejak tahun 2007 diangkat sebagai Direktur Produksi PTPN IX (Persero).

Ir.H. Edi Herawan Sobiran Direktur Produksi Production Director

20

10

A n n u a l

Report 20

Was born in Bandung on March 12, 1956. He has graduated in agriculture from Padjajaran University Bandung in 1981. Started his career in Kawung plantation PTP XVIII (Persero) as Estate Sinder in 1985 and promoted as Batujamus/Kerjoarum Plantation PTP XVIII in 1993. In 1995 appointed as Head of Iternal Auditor PTPN IX(Persero) and in 2001 promoted as Marketing Director of PTPN IX (Persero). Since 2007 appointed as Production Director of PTPN IX (Persero)

Board of Director's Profile

PROFIL DIREKSI

Lahir di Temanggung pada tanggal 9 September 1958. Menyelesaikan Sarjana Pertanian di Universitas Gajah Mada pada tahun 1982. Kariernya dimulai di Kebun Subah PTP XVIII (Persero) pada tahun 1983 sebagai Sinder Kebun, kemudian diangkat sebagai Sinder Kepala PIRSUS II Tabalong tahun 1994. Pada tahun 1999 diangkat sebagai Administratur Kebun Kaligua, selanjutnya menjadi Administratur Kebun Batujamus. Pada tahun 2006 diangkat sebagai Sekretaris Perusahaan PTPN IX (Persero). Pada tahun 2007 diangkat sebagai Direktur SDM & Umum PTPN IX (Persero). Was born in Temanggung on September 9,1958. He has graduated in Agriculture from University of Gajah Mada in 1982. His career started in Subah plantation PTPXVIII as plantations Sinder then promoted as Head of PIRSUS II Tabalong in 1994. In 1999 promoted as Kaligua Plantation administrator then Batu Jamus Plantation Administrator, in 2006 promoted as Corporate Secretary of PTPN IX (Persero). Since 2007 appointed as Human Resource and General Affair Directore of PTPN (Persero)

Ir.H. Iman Nugroho Direktur SDM & Umum HR and General Director

Lahir di Karanganyar, Solo pada tanggal 16 November 1959. Menyelesaikan studinya di Universitas Negeri Surakarta Jurusan Pertanian pada tanggal 1984. Kariernya dimulai di Kebun Semugih PTP XVIII (Persero) tahun 1985 sebagai Sinder Kebun. Diangkat sebagai Sinder Kepala Kebun Siluwok pada tahun 1996, dan pada tahun 1999 diangkat sebagai Administratur Kebun Siluwok. Pada tahun 2007 diangkat sebagai Direktur Pemasaran, Perencanaan dan Pengembangan PTPN IX (Persero). He was born in Karanganyar Solo in November 1959. He finished his study in Agricultural Faculty of UNS in RNBF. His career was started in Semugih Plant PTP XVIII in 1985 as Supervisor on plantations. In 1995 was promoted as Head of plantations supervisor of Siluwok, and in 199 was promoted as Siluwok Plant Administrator. In 2007 was promoted as Head of Marketing, planning and Developing PTPN IX (Persero)

Ir.H. Dwi Santosa Direktur Pemasaran dan Renbang Marketing Research & Development Director

10

A n n u a l

Report 20

21

PEJABAT SATU TINGKAT DIBAWAH DIREKSI OFFICERS UNDER ONE OF DIRECTORS

Ir. Hj. WAHYUNI INDILAH Kepala Biro SPI

Ir. H. DIDIT HERU SETIAWAN Sekretaris Perusahaan

Ir. H A R W I Y A N T O Kepala Bagian Tanaman DTT

Ir. BAMBANG SUPANGKAT Kepala Bagian Teknik/Pengolahan DTT

L. YANTO PURNOMO, SE Kepala Bagian Pemasaraan & Pengadaan DTT

H. UMAR AFFANDI, SE Kepala Bagian Pembiayaan DTT

Ir. CHRISTIANE SUSILOWATI Kepala Bagian Personalia dan Umum DTT

Ir. H. EDI SUPRIYANTO Kepala Bagian Tanaman DTS

PRIYONO Kepala Bagian Teknik DTS

H. ABDUL ROCHIM, BSC Kepala Bagian Pengolahan DTS

H. TOHIR, SE Kepala Bagian Pembiayaan DTS

Drs. H. FADLAN Kepala Bagian Pemasaraan & Pengadaan DTS

R O M A N I, SH Kepala Bagian Personalia dan Umum DTS

Drs. LAKSONO HUDJIANTO, MM Kepala Bagian Renbang

ADMINISTRATUR KEBUN DAN PABRIK GULA

22

10

A n n u a l

Report 20

PENDIDIKAN KARYAWAN SELAMA TAHUN 2010 Employee Competency Development In 2010

Untuk kualitas Sumber Daya Manusia, tahun 2010 PTPN IX (Persero) telah menyelenggarakan berbagai pendidikan internal maupun eksternal dan telah mengirimkan karyawannya ke berbagai pelatihan, workshop, lokakarya. Inhouse training yang tentu sesuai dengan sektor masing-masing unit kerja guna meningkatkan wawasan, antara lain : 1.Mengikutsertakan karyawan pimpinan untuk mengikuti kursus KMPD, KMPM. KMP, KMPL yang diselenggarakan oleh Lembaga Pendidikan Perkebunan (LPP) 2.Pendidikan dan Latihan Dasar-dasar Audit, Audit Operasional, Pelatihan Risk Based Audit, untuk karyawan SPI dengan bekerjasama dengan pihak III. 3.Pendidikan dan Latihan Manajemen Risiko, MUC School Risk Managemen, diikuti karyawan Manajemen Risiko, bekerjasama dengan MUC Consulting Jakarta. 4.Pelatihan perpajakan yang diikuti oleh karyawan pimpinan bagian Pembiayaan 5.Autonomic Quotien yang diikuti oleh karyawan pimpinan, bekerjasama dengan ABADA Yogyakarta. 6.Pelatiham Maximizing The Leadership Potential diikuti karyawan pimpinan yang berkerjasama dengan Dale Carnegie Training Surabaya 7.Pelatahan Kewirausahaan Pra pensiun, yang diikuti oleh karyawan pempinan menjelang pensiun dengan bekerjasama dengan Primakelola Sgrobisnis Agroindustri 8.Pelatihan kersaipan untuk karyawan dengan bekerjasama dengan Kantor Arsip Daerah. 9.Job Traning, Inhouse Training bidang tanaman yang diikuti oleh Sinde Kebun dan Mandor Kebun. 10. Mengikutsertakan karyawan dalam Pelatihan-pelatihan, simposium, seminar, workshop yang diselenggarakan oleh pihak III

For the human resource in 2010 PTPN IX (Persero) had held some internal and external education and had delivered its employees to some trainings, workshops, and in-house training. It appropriates with each working unit for increasing the knowledge, for instance: 1. Sent the leader employees for joining the course of KMPD, KMPM, KMP, and KMPL, which was held by the agricultural educational institution. 2. Education and training for basics of Audit, Operational Audit, Risk based Audit training, for SPI employees with the cooperation with the third party. 3. Education and training of Risk Management, MUC School Management, followed by Risk Management employees. Cooperated with MUC Consulting Jakarta. 4. Tax Training which is followed by the leader employees of budgeting field. 5. Autonomic Quotient which was followed by the leader employees cooperated with ABADA Jogjakarta. 6. Training of Maximizing the Leadership potential that is followed by the leader employees cooperates with Dale Carnegie Training Surabaya. 7. Training of pre-retired entrepreneurship, which is followed by leader employees who will be retired with the cooperation with Primakelola Agribisnis Agroindustri. 8. Training of readiness for the employees with the cooperation with Central Java Archive and Library Agency Office. 9. Job training, in-house training of Plant Agency which is followed by foreman and supervisor plantation. 10. Sent the employees in the trainings, symposiums, seminars, workshops, was done by the third party.

10

A n n u a l

Report 20

23

KEJADIAN – KEJADIAN PENTING TAHUN 2010 Importand Events Year 2010

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

24

Grand Opening Banaran Coffee and Tea Grand Opening Banaran Coffee and Tea di Kebun Warnasari pada tanggal 21 Januari 2010, dan di daerah Banyumanik Semarang pada tanggal 15 Desember 2010. Khitan Masal dan Donor Darah Kegiatan ini merupakan agenda rutin dari program Corporate Social Responsibility (CSR) untuk kalangan masyarakat sekitar yang diselenggarakan pada tanggal 24 Juni 2010. BUMN Peduli Pasar Murah Diselenggarakan pada saat menjelang hari raya Idul Fitri 1431 H dengan menjual kebutuhan pokok dengan harga dibawah harga pasar. Dalam peduli pasar murah ini PTPN IX (Persero) berpartisipasi dengan menjual 18.763 paket dengan nilai subsidi kepada masyarakat sebesar Rp. 270.400 ribu. Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Pada tanggal 24 Juni 2010 di Kantor Kementrian BUMN, Jakarta telah di selenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahunan PT Perkebunan Nusantara IX (Persero) tentang Persetujuan Laporan Tahunan, Pengesahan laporan Keuangan dan Penggunaan Laba Bersih Tahun Buku 2009. Peresmian Kantor LO di Jakarta Pada tanggal 26 Juni 2010, telah diresmikan Kantor LO PTPN IX (Persero) di Jakarta oleh Direktur Utama PTPN IX (Persero). Pengukuhan Forum Komunikasi BUMN Jateng & DIY Diselenggarakan pada tanggal 12 Juli 2010 di Hotel Patra Semarang, yang dikukuhkan oleh Sekretaris Kementrian BUMN M Said Didu, dengan Ketua S Hartoyo, SE, Direktur Utama PTPN IX (Persero) Rapat Anggota Gabungan Perusahaan Perkebunan (GPP) Jateng & DIY Diselenggarakan pada tanggal 4 Desember 2010 di Kampoeng Kopi Banaran PTPN IX (Persero), memutuskan kepengurusan untuk periode tahun 2011 – 2013 secara aklamasi terpilih S. Hartoyo, SE, Direktur Utama PTPN IX (Persero) sebagai Ketua Umum. Kunjungan Presiden RI ke Kampoeng Kopi Banaran Disela-sela kunjungan mennjau para pengungsi korban bencana Merapi, pada tanggal 3 November 2010 Presiden Susilo Bambang Yudoyono menyempatkan diri mengunjungi Kampoeng Kopi Banaran PTPN IX (Persero). “ TERUS BERKARYA UNTUK MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN RAKYAT “ itulah rangkaian kalimat yang dititipkan kepada PTPN IX (Persero) untuk terus berkarya dan bermanfaat bagi masyarakat. BUMN Peduli Bencana Bertempat di Homestay Gondang Winangun keluarga besar PTPN IX (Persero) menyerahkan bantuan kepada pengungsi korban bencana Gunung Merapi yang berada di PG Gondang Baru.

10

A n n u a l

Report 20

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

Grand Opening Banaran Coffee and Tea Grand Opening Banaran Coffee and Tea in Warnasari Garden on December 15, 2010. Massive Circumcision and Blood Donor This activity is such as the routine agenda from the Corporate Social Responsibility (CSR) program for the neighborhood environment which was held on June 24th, 2010. BUMN cares cheap market Held toward Lebaran Day 1431 H by selling the daily need with the lower price than the ordinary price. PTPN IX participated by selling 18.763 packets with subsidy value for the environment about 270.000.000,00 rupiahs. General Meeting Of A Stock Share Holder On June 24th, 2010 in BUMN government ministry office Jakarta, had been held yearly the General Meeting Of A Stock Share Holder of PT Perkebunan Nusantara IX about the agreement of year report, validation of financial report, and the using of pure profit in year 2009. Inauguration Of Lo Officer On June 26th, has been inaugurated the office of LO PTPN IX in Jakarta by the general manager of PTPN IX. Strengthening of Central Java and DIY BUMN Communication Forum Held on July 12th, 2010 in Patra Jasa Hotel Semarang, which was strengthened by secretary of BUMN government Ministry, M Said Didu, with the leader was S Hartoyo, SE, General Director PTPN IX. Meeting of Central Java and DIY Agricultural Gathered Company Members Held on Desember 4th, 2010 in Banaran Coffee Estate PTPN IX, decide the organizing for the periode 2011-2013 and S. Hartoto, SE, the main director of PTPN IX was chosen acclamatory. the visitation of Indonesian President to Banaran Coffee Estate. In the space between his visitation of Merapi Disaster victims on November 3rd, 2010, Susilo Bambang Yudoyono enables to visit Banaran Coffee estate PTPN IX. “Keep on working for increasing people's prosperity”. that is the advice which was given to PTPN IX for keeping working and becoming useful and helpful for the people. BUMN Cares disasters Placed in Gondang Winangun, the big family of PTPN IX gave the charities to evacuee of Merapi Desaster which was located on Gondang Baru.

PENGHARGAAN A

W

A

R

D

S

1.

Penghargaan BUMN & CEO BUMN 2006, dari Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara

1.

BUMN and CEO BUMN award 2006 from the Nation Minister of National Corporation.

2.

Penghargaan Investasi “Nominasi Perusahaan Penanaman Modal Terbaik tahun 2007”, untuk kategori Perusahaan PMDN – BUMN dari Badan Koordinasi Penanaman Modal

2.

Infestation Award “the nominee of the best investment capital company in 2007”, for the category of PMDNBUMN company from Investment Capital Coordination Committee.

3.

The best BUMN 2007, “non-financial of Agroindustry, Agricultural, and fishery sector” from INVESTOR Magazine.

4.

Award of “Data Modernization in the portal of BUMN national ministry, specific category in : www.bumn.go.id “ from BUMN minister.

5.

Award of “Data Modernization in the portal of BUMN national ministry, specific category in : http://eis.bumn.go.id, “ from BUMN minister.

6.

Award from BUMN minister on “active participation and seriousness in holding a beneficiary claim case of WL Gerald Tugo Faber and WL Samuel De Mayyer regarding the PTPN IX's asset.

7.

Award of “Nation Love work award” BUMN in the third rank, that had pushed the optimalization of domestic product using in Government Good and Service Supplying in order to move development and empower the National Industry from Indonesian Republic Government.

8.

Award of “Best 1 Securing and saving BUMN asset” BUMN Award 2010.

３． BUMN terbaik tahun 2007 “ Bidang Non Keuangan Sektor Agro Industri, Perkebunan dan Perikanan “ dari Majalah INVESTOR. ４． Penghargaan “Pemutakhiran Data di Portal Kementrian Negara BUMN, Kategori Khusus, pada : www.bumn.go.id,” dari Menteri BUMN. ５． Penghargaan “ Pemutakhiran Data di Portal Kementrian Negara BUMN, Kategori Khusus, pada : http ://eis.bumn.go.id,” dari Menteri BUMN. ６． Penghargaan dari Menteri BUMN atas “ partisipasi aktif dan kesungguhan dalam penanganan perkara gugatan ahli waris WL Gerald Tugo Faber dan WL Samuel De Mayyer terhadap aset PTPN IX (Persero). ７． Penghargaan “ Anugerah Cinta Karya Bangsa “ BUMN peringkat III, yang telah mendorong optimalisasi penggunaan produk dalam negeri dalam Pengadaan Barang / Jasa Pemerintah dalam rangka menggerakkan pertumbuhan dan memberdayakan Industri Nasional, dari Pemerintah Republik Indonesia. ８． P e n g h a r g a a n “ P e n g a m a n a n d a n Penyelamatan Aset BUMN Terbaik I” Anugerah BUMN 2010.

10

A n n u a l

Report 20

25

ANALISA MMANAJEMEN KINERJA PERUSAHAAN anagement Analysis of Company Performance Tinjauan Operasional Per Divisi

Operational Highlights Division

PTPN IX (Persero) dalam operasionalnya dibagi menjadi dua Divisi, yaitu Divisi Tanaman Tahunan dan Divisi Tanaman Semusim. Masing-masing Divisi mengelola unitnya mulai dari kegiatan memproduksi sampai memasarkan produk. Laporan kegiatan masing-masing Divisi dibuat secara terpisah, sampai pada laporan laba/rugi dan selanjutnya dilakukan penggabungan menjadi laporan PTPN IX (Persero) sebagai bahan laporan kepada Pemegang Saham. Segmen usaha yang dikelola PTPN IX (Persero) yaitu tebu dan produk turunannya didalam pengelolaan Divisi Tanaman Semusim. Sedangkan Karet, Teh dan Kopi dan produk turunannya dikelola oleh Divisi Tanaman Tahunan. Dalam hubungan ini PTPN IX (Persero) memiliki kompetensi dalam bidang pengolahan komoditas tersebut menjadi produk hilir. Produk yang dihasilkan PTPN IX (Persero) selain dipasarkan untuk memenuhi konsumsi dalam negeri juga dialokasikan untuk pasar global seperti China, Inggris, Rusia, Hongkong, Jerman, Australia dan beberapa negara lainnya. Saat ini telah dilakukan pengembangan usaha agro wisata dan penambahan beberapa outlet Banaran Coffee and Tea sebagai pusat promosi dan retail produk hilir ( Kopi bubuk, Teh Celup, Teh Kemasan, Gula 9 dan Sirup Pala ). Untuk memanfaatkan areal yang tidak memungkinkan untuk ditanami tanaman pokok ( Karet, Kopi dan Teh ), maka telah dikembangkan penanaman tanaman kayu-kayuan seperti tanaman Jabon, Sengon, mahoni dan sebagainya, hal tersebut juga akan memberikan nilai tambah bagi perusahaan.

The operational of PTPN IX (Persero) is divided to be 2 divisions, Perennial Crops and Seasonal Crops. Each division manage from the production process up to selling. The activities report each division made separately. Up to income statement. Then the report to stakeholder is combined to be one. The business segment of PTPN IX (Persero) is sugar cane and downstream products, which is managed by Seasonal Crop Division; tea, rubber, cacao, and copy product was managed by Perennial Crop Division. PTPN IX (Persero) has the competency in processing their commodities to be the downstream product. The products are allocated to domestic and global market such as China, England, Russia, Hongkong, Germany, Australia and others. Nowadays, PTPN IX (Persero) has developed agro tourism and some Banaran Coffee and Tea outlets as the center of promotion and downstream product retail (Powdered Coffee, Teabag, Packed tea, 9 sugar, and Pala Syrup). For area can't be planted the main plant (Rubber, Coffee, and Tea) has been developed for planting woods such as Jabon and Sengon tree, in order to company profit.

KOMODITI TEBU Sugar Cane

Comodity

Areal Tebu

Sugar Cane Estate

Areal Tebu sendiri tahun 2010 meningkat dibandingkan areal tahun 2009, namun untuk areal tebu rakyat menurun dari 33.400 ha di tahun 2009 turun menjadi 31.461 ha di tahun 2010.

In 2010, the sugar cane estate increase than 2009, but there is decreasing for smallholder sugar cane estate from 33.400 ha in 2009 to 31.460 ha in 2010.

AREAL TANAMAN TEBU TAHUN 2006 - 2010 Sugar Cane Estate Year 2006 - 2010

Uraian

2006 (Ha)

Areal Tebu sendiri Areal Tebu Rakyat

Jumlah

26

10

A n n u a l

Report 20

2007 (Ha)

Tahun / Year 2008 (Ha)

2009 (Ha)

2010 (Ha)

Discription

447,00 604,00 712,00 212,00 233,00 Sugar Cane Nucleus Estate 34.038,00 35.273,00 35.663,00 33.400,00 31.461,00 Smallholder Sugar Cane Estate

34.485,00 35.877,00 36.375,00 33.612,00 31.694,00 Total

Areal Komoditi Tebu Tahun 2006 – 2010 (Ha) Sugar Cane Estate (Year 2006 – 2010)

Tebu Sendiri Sugar Cane Nucleus Estate

800,00 700,00 600,00 500,00 400,00 300,00 200,00 100,00 -

36.000,00

Tebu Rakyat Smallholder Sugar Cane Estate

35.000,00 34.000,00 33.000,00 32.000,00 31.000,00 30.000,00 29.000,00

Total Luas Areal Total Estate Composition

37.000,00 36.000,00 35.000,00 34.000,00 33.000,00 32.000,00 31.000,00 30.000,00 29.000,00

Produksi Realisasi pencapaian produksi tebu giling tahun 2010 lebih tinggi dibanding tahun 2009 dikarenakan tahun ini karakter musim kemarau bertipe basah sehingga pertumbuhan vegetatif tanaman tebu lebih lama. Untuk produksi SHS tahun 2010 mencapai 91,89 % dari realisasi tahun 2009, Hablur mencapai 93,35 % dari realisasi tahun 2009, hal ini dikarenakan rendemen hanya mencapai 5,90 atau 83,68. % dari realisasi tahun 2009. Untuk produksi tetes tahun 2010 meningkat dibanding tahun 2009. Production Product achievement of sugar reed in 2010 increased than in 2009. As in this year, the character of dry season is wet so that the growth of vegetative sugar cane plant is longer. For SHS production 2010 reach 91.89% from the realization in 2009, the crystal could reach 93.35% from the realization in 2009, it can be done because the yields just reached 5.90 or 83.68% from the realization in 2009.

10

A n n u a l

Report 20

27

Produksi Komoditi Tebu Tahun 2006 – 2010 (Ton) Commodity product year 2006-2010 (ton)

Tebu Giling milled sugar cane

2,238,937

2,239,284

2,250,000 2,200,000

2,174,130

2,150,000 2,100,000

2,043,229

2,007,350

2,050,000 2,000,000 1,950,000 1,900,000 1,850,000 2006

SHS SHS

2007

170,533

180,000

2008

2010

170,825

152,531

160,000

2009

140,919 129,355

140,000 120,000 100,000 80,000 60,000 40,000 20,000 2006

Hablur Crystal

180,000

2007

159,742

2008

2010

170,728

151,707

160,000

2009

141,423 132,018

140,000 120,000 100,000 80,000 60,000 40,000 20,000 2006

Tetes Molasses

140,000

2007

115,969

2008

2009

2010

121,730

120,000

94,817

97,585

100,581

100,000 80,000 60,000 40,000 20,000 2006

28

10

A n n u a l

Report 20

2007

2008

2009

2010

Produktivitas

Productivity

Produktivitas tebu tahun 2010 terdapat peningkatan 18,31. % dibanding realisasi tahun 2009, namun untuk hablur tahun 2010 terjadi penurunan 1,00. % dibanding tahun 2009. Pencapaian rendemen dan hablur giling tahun 2010 yang lebih rendah dibanding giling tahun 2009 disebabkan masih adanya hujan sampai Desember yang mengakibatkan : • Mendorong tanaman masih tumbuh vegetatif sehingga proses pemasakan berjalan lambat. • Terkendalanya proses tebang angkut sehingga tidak dapat dilakukan tebang pilih sesuai tingkat kemasakan.

Sugar cane productivity in 2010 has the increasing about 18.31% compared the realization in 2009, but for the crystal in 2010 decreased 1.00% compared in 2009. Reaching the yield and milled crystal in 2010 which was lower compared in 2009 caused by the existing rain till December, as the result: • Pushed the plant became still vegetative so that the process of maturing become slower. • Restrained of chopping and shipping process so that the selecting chopping process based on the maturity level could be done.

PRODUKSI & PRODUKTIVITAS TEBU TAHUN 2006 -2010 Production and Produktivity of Sugar Cane Year 2006 - 2010

URAIAN

2007

2006

TA H U N | Y E A R 2009 2008

DESCRIPTION

2010

Produksi (ton) - Tebu Giling -SHS - Hablur -Tetes

2,174,130 152,531 151,707 97,585

2,043,229 170,533 159,742 115,969

2,238,937 170,825 170,728 121,730

2,007,350 140,919 141,423 94,817

2,239,284 129,355 132,018 100,581

Production (ton) - Milled Sugar Cane -SHS - Crystal - Molasses

Produktivitas (kg/Ha) - Tebu - Hablur

64,537 4,503

66,985 4,452

61,552 4,694

59,721 4,208

70,653 4,165

Produktivity (Kg/Ha) - Sugar Cane - Crystal

Rendemen

6.98

6.65

7.63

7.05

5.90

Rendement

Produktivitas Komoditi Tebu Tahun 2006 - 2010 (Kg/Ha) Sugar cane commodity product year 2006-2010 (Kg/Ha)

Hablur/Crystal

Tebu/Sugar Cane 72,000

4,800 70,653

70,000 68,000

4,600

66,985

66,000

4,500 64,537

64,000

4,694

4,700 4,503 4,452

4,400

62,000

4,300

61,552 59,721

60,000

4,208

4,200

58,000

4,100

56,000

4,000

4,165

3,900

54,000 2006

2007

2008

2009

2010

2006

2007

2008

2009

2010

10

A n n u a l

Report 20

29

Penerimaan Penjualan

Sales Income

Penerimaan penjualan Gula dan Tetes tahun 2010 terdapat kenaikan dibandingkan dengan realisasi tahun 2009.

Sales income of sugar cane and molasses in 2010 increased compared with the realization in 2009.

PENERIMAAN PENJUALAN GULA TAHUN 2006 - 2010 Sales Income of Sugar Year 2006 - 2010

URAIAN

TA H U N | Y E A R 2007 2009 2008

2006

DESCRIPTION

2010

Gula ( Rp.Juta ) Tetes (Rp.juta )

585,362 41,905

672,906 42,089

365,897 43,876

546,923 81,865

933,486 71,818

Jumlah :

627,267

714,995

409,773

628,788

1,005,304

Sugar (Rp. Million ) Molasses ( Rp. Million) Total

Penerimaan Penjualan Komoditi Tebu Tahun 2006 - 2010 (Rp. Juta) Sugar cane commodity product year 2006-2010 (Million Rupiahs)

Gula Sugar Cane

933,486

1,000,000 900,000 800,000 700,000

672,906 546,923

585,362

600,000 500,000

365,897

400,000 300,000 200,000 100,000 2006

Tetes Crystal

2007

2008

2009

2010

81,865

90,000

71,818

80,000 70,000 60,000 50,000

41,905

42,089

43,876

40,000 30,000 20,000 10,000 2006

30

10

A n n u a l

Report 20

2007

2008

2009

2010

KOMODITI KARET R ubber

ComodIty

Areal Tanaman Karet

Rubber Plant Estates

Selama 5 tahun ( 2006 - 2010 ) luas areal tanaman menghasilkan karet menurun. Pada tahun 2009 luas areal tanaman menghasilkan adalah sebesar 17.177,69 ha dan pada tahun 2010 menurun menjadi 16.843,46 ha. Penurunan ini dikarenakan perubahan fungsi areal dari areal tanaman menghasilkan yang masuk ke cadangan. Hal ini dimaksudkan untuk penataan areal tanaman menghasilkan untuk menuju komposisi tanaman yang ideal, sehingga bisa didapatkan hasil produksi yang terukur.

Over the past 5 years (2006-2010) the crop yield estates of rubber has decreased. In 2009 the total crop yield estates amounted to 17,177.69 ha and dropped to 16843.46 ha in 2010. This decrease is because the changes of crop estates function that goes into producing reserves. This is intended to arrange a crop yield estates toward the ideal crop/plants composition, so that it can be obtained the measurable production results.

AREAL TANAMAN KARET TAHUN 2006 - 2010 Rubber Estate Year 2006 - 2010

URAIAN

TA H U N | Y E A R 2007 (Ha) 2008 (Ha) 2009 (Ha)

2006 (Ha)

DESCRIPTION

2010 (Ha)

18,934.70 3,683.22 2,627.82

18,016.01 4,430.10 3,016.66

17,177.69 5,744.83 3,519.21

16,843.46 7,051.73 2,984.33

Mature Plants

Tanaman Tahun Ini & Tahun Akan Datang

19,278.40 3,228.44 1,341.31

Jumlah

23,848.15

25,245.74

25,462.77

26,441.73

26,879.52

Total

Tanaman Menghasilkan (TM) Tanaman Belum Menghasilkan (TBM)

Immature Plants Curren Year & Comming Year Plants

Areal Tanaman Karet Tahun 2006 - 2010 (Ha) Tanaman Menghasilkan

19,500.00

19,278.40

18,934.70

19,000.00 18,500.00

18,016.01

18,000.00

17,177.69

17,500.00

16,843.46

17,000.00 16,500.00 16,000.00 15,500.00

2006

2007

2008

2009

2010

10

A n n u a l

Report 20

31

Tanaman Belum Menghasilkan

8,000.00

7,051.73

7,000.00

5,744.83

6,000.00 4,430.10

5,000.00 4,000.00

3,683.22 3,228.44

3,000.00 2,000.00 1,000.00 2006

Tanaman Tahun Ini & Tahun Akan Datang

2007

2008

2009

2010

3,519.21

4,000.00 3,500.00

3,016.66

2,984.33

2,627.82

3,000.00 2,500.00 2,000.00 1,500.00

1,341.31

1,000.00 500.00 2006

2008

2009

2010

Produksi Karet

Rubber Production

Realisasi produksi Karet untuk 5 tahun terakhir menunjukkan peningkatan. Untuk tahun 2010 terealisir sebesar 26.211 ton meningkat dibandingkan dengan realisasi tahun 2009.

Realization of rubber production for the last 5 years showed an increase. For the year 2010 it has realized an increase amount to 26,211 tons compared with the realization in 2009.

Produktivitas Karet

Rubber Productivity

Selama 5 tahun ( 2006 - 2010 ) produktivitas tanaman karet mengalami kenaikan. Untuk tahun 2010 mencapai 1.557 kg/ha dibandingkan dengan realisasi tahun 2009 sebesar 1.413 kg/ha terjadi peningkatan sebesar 10,14 %

32

2007

10

A n n u a l

Report 20

Over the past 5 years (2006-2010) productivity of rubber plant was increase. For the year 2010 reached 1557 kg/ha compared with the realization in 2009 amounted to 1413 kg / ha, there was 10.14% increase.

PRODUKSI & PRODUKTIVITAS KARET TAHUN 2006 -2010 Production and Produktivity of Rubber Year 2006 - 2010

URAIAN

TA H U N | Y E A R 2007 2009 2008

2006

Produksi (ton) Produktivitas (kg/Ha)

22,897 1,188

24,040 1,270

24,144 1,340

DESCRIPTION

2010

24,283 1,414

26,211 1,557

Production (ton) Productivity (kg/Ha)

Produksi dan Produktivitas Karet Tahun 2006 - 2010 Produksi (Ton)

26,500 26,000 25,500 25,000 24,500 24,000 23,500 23,000 22,500 22,000 21,500 21,000

Produktivitas (Kg/Ha) 26,211

1,600

1,557

1,500 1,414 24,040

24,144

24,283

1,400

1,340 1,270

1,300 22,897 1,200

1,188

1,100 1,000 2006

2007

2008

2009

2010

2006

2007

2008

2009

2010

Penerimaan Penjualan

Sales Income

Penerimaan penjualan karet tahun 2010 sebesar Rp. 716.820,- juta, meningkat dibandingkan dengan realisasi tahun 2009 sebesar Rp. 434.964 juta. Peningkatan ini karena harga jual di tahun 2010 cukup baik dibandingkan pada tahun 2009.

Rubber sales income in 2010 amounting to Rp. 716 820, - million, there was increase compared with the realization in 2009 of Rp. 434,964 million. This increase was due to selling price in 2010 is quite good compared with the year 2009.

PENERIMAAN PENJUALAN KARET TAHUN 2006 - 2010 Sales Income of Rubber Year 2006 - 2010

URAIAN

2006

2007

TA H U N | Y E A R 2009 2008

2010

DESCRIPTION

Ekspor ( Rp.Juta ) Lokal (Rp.juta )

256,869 138,357

273,264 182,038

313,142 264,996

233,183 201,781

272,491 444,329

Eksport (Rp. Million ) Local ( Rp. Million)

Jumlah :

395,226

455,302

578,138

434,964

716,820

Total

10

A n n u a l

Report 20

33

Penerimaan Penjualan Karet Tahun 2006 - 2010 (Rp. Juta) Ekspor 313,142

350,000 300,000

273,264

272,491

256,869

233,183

250,000 200,000 150,000 100,000 50,000 2006

Lokal

2007

2008

2009

2010

444,329 450,000 400,000 350,000 264,996

300,000

201,781

250,000 200,000

182,038 138,357

150,000 100,000 50,000 2006

Total Ekspor dan Lokal

2007

2008

2009

800,000

2010

716,820

700,000

578,138

600,000 500,000

434,964

455,302 395,226

400,000 300,000 200,000 100,000 2006

34

10

A n n u a l

Report 20

2007

2008

2009

2010

KOMODITI TEH Tea

Comodity

Areal Tanaman Teh

Tea Plant Estates

Selama 5 tahun areal tanaman menghasilkan teh terjadi penurunan. Pada tahun 2010 areal tanaman menghasilkan (TM) turun menjadi 1.100,38 ha dari realisasi tahun 2009 sebesar 1.191,97 ha, penurunan areal tanaman menghasilkan disebabkan adanya penghapusan tanaman tua untuk peremajaan.

Over the past 5 years the tea crop yield estates has a decline. In 2010 the crop yield estates (TM) fell to 1100.38 ha of realization in 2009 from 1191.97 ha, the reduction of crop yield estates was due to the removal of old plants for rejuvenation.

AREAL TANAMAN TEH TAHUN 2006 - 2010 Tea Estate Year 2006 - 2010

URAIAN

TA H U N | Y E A R 2007 (Ha) 2008 (Ha) 2009 (Ha)

2006 (Ha)

2010 (Ha)

DESCRIPTION

1,246.48 117.09 59.59

1,255.81 87.04 86.20

1,191.97 90.03 150.68

1,100.38 118.56 143.62

Mature Plants

Tanaman Tahun Ini & Tahun Akan Datang

1,274.71 91.65 56.80

Jumlah

1,423.16

1,423.16

1,429.05

1,432.68

1,362.56

Total

Tanaman Menghasilkan (TM) Tanaman Belum Menghasilkan (TBM)

Immature Plants Curren Year & Comming Year Plants

Areal Tanaman Teh Tahun 2006 - 2010 (Ha) Tanaman Menghasilkan 1,300.00

1,274.71

1,246.48

1,255.81

1,250.00

1,191.97

1,200.00 1,150.00

1,100.38

1,100.00 1,050.00 1,000.00

Tanaman Belum Menghasilkan

2006

2007

2008

2009

2010

100.00

118.56

117.09

120.00 91.65

87.04

90.03

80.00 60.00

Tanaman Tahun Ini & Tahun Akan Datang 150.68

160.00

40.00 20.00

143.62

140.00

-

2006

2007

2008

2009

2010

120.00 86.20

100.00 80.00 60.00

56.80

59.59

40.00 20.00 -

2006

2007

2008

2009

2010

10

A n n u a l

Report 20

35

Produksi Teh

Tea Production

Realisasi produksi tahun 2010 sebesar 1.925 ton mengalami penurunan 1,80 % dibanding tahun 2009 Sebesar 1.961 ton

Realization of production in 2010 amounted to 1925 tons has decreased 1.80% if compared with year 2009 amounted to 1961 tonns.

Produktivitas Teh

Tea Productivity

Produtivitasi teh tahun 2010 sebesar 1.750 kg/ha mengalami peningkatan 6,37 % dibanding realisasi tahun 2009 sebesar 1.645 kg/ha

Tea productivity in 2010 amounted to 1,750 kg/ha has increased 6.37% if compared with the realization in 2009 amounted to 1645 kg/ha.

PRODUKSI & PRODUKTIVITAS TEH TAHUN 2006 -2010 Production and Produktivity of Tea Year 2006 - 2010

URAIAN

2006 (Ha)

Produksi (ton) Produktivitas (kg/Ha)

TA H U N | Y E A R 2007 (Ha) 2008 (Ha) 2009 (Ha)

1,875 1,471

2,196 1,762

2,225 1,772

2010 (Ha)

1,961 1,645

1,925 1,750

DESCRIPTION

Production (ton) Productivity (kg/Ha)

Produksi dan Produktivitas Teh Tahun 2006 – 2010 Produksi (Ton)

Produktivitas (Kg/Ha) 2,400

2,300

2,225

2,196

2,200

2,200

2,000

2,100 2,000 1,900

1,925

1,600

1,875

1,772 1,645

1,750

1,471

1,400

1,800

1,200

1,700

1,000 2006

2007

2008

2009

2010

2006

2007

2008

2009

2010

Penerimaan Penjualan Teh

Tea Sales Income

Penerimaan penjualan Teh untuk 4 tahun terakhir (2006 - 2009) mengalami peningkatan namun pada tahun 2010 mengalami penurunan. Penurunan disebabkan harga jual rata-rata ekspor teh tahun 2010 lebih rendah dibandingkan dengan realisasi tahun 2009.

Tea sales income for the last 4 years (2006-2009) has increased, but it has decreased in 2010. This decrease was caused by average of tea selling exports price in 2010 was lower than the realization in 2009.

URAIAN

36

1,762

1,800

1,961

2006 (Ha)

TA H U N | Y E A R 2007 (Ha) 2008 (Ha) 2009 (Ha)

2010 (Ha)

DESCRIPTION

Ekspor ( Rp.Juta ) Lokal (Rp.juta )

18,152 3,408

16,938 6,407

21,693 9,873

24,987 10,043

20,692 11,600

Eksport (Rp. Million )

Jumlah :

21,560

23,345

31,566

35,030

32,292

Total

10

A n n u a l

Report 20

Local ( Rp. Million)

Penerimaan Penjualan Teh Tahun 2006 – 2010 (Rp. Juta)

24,987

Ekspor 25,000 20,000

21,693 18,152

20,692

16,938

15,000 10,000 5,000 2006

2007

2008

2009

2010

Lokal 11,600 12,000 9,873

10,043

10,000 8,000

6,407

6,000 4,000

3,408

2,000 2006

2007

2008

2009

2010

Total Ekspor dan Lokal 35,030

40,000

30,000 25,000

32,292

31,566

35,000 23,345 21,560

20,000 15,000 10,000 5,000 2006

2007

2008

2009

2010

10

A n n u a l

Report 20

37

KOMODITI KOPI Coffee

Comodity

Areal Tanaman Kopi

Coffee Plant Estates

Selama beberapa tahun terakhir pertumbuhan areal tanaman kopi relatif menurun, penurunan ini terjadi karena secara iklim dan agroklimat areal tersebut cocok ditanami karet sehingga dilakukan konversi areal tanaman kopi ke tanaman karet. Pada tahun 2010 luas areal tanaman menghasilkan (TM) sebesar 1.074,92 ha terjadi penurunan dibanding tahun 2009 sebesar 1.253,00 ha.

Over the last few years the growth of coffee plant estates is relatively decreased, this decrease occurs because of the climate and suitable agro-climate estates planted with rubber so that the conversion of the estates of coffee plants to plant rubber. In 2010 the total estates of crop yield (TM) of 1074.92 ha decrease compared with the year 2009 amounted to 1253.00 ha.

AREAL TANAMAN KOPI TAHUN 2006 - 2010 Coffee Estate Year 2006 - 2010

URAIAN

2006 (Ha)

TA H U N | Y E A R 2007 (Ha) 2008 (Ha) 2009 (Ha)

DESCRIPTION

2010 (Ha)

1,954.35 375.71 -

1,627.11 50.65

1,253.00 188.74

1,074.92 53.65 227.35

Mature Plants

Tanaman Tahun Ini & Tahun Akan Datang

2,488.24 -

Jumlah

2,488.24

2,330.06

1,677.76

1,441.74

1,355.92

Total

Tanaman Menghasilkan (TM) Tanaman Belum Menghasilkan (TBM)

Immature Plants Curren Year & Comming Year Plants

Areal Tanaman Kopi Tahun 2006 - 2010 (Ha) Tanaman Menghasilkan

2,500.00

2,488.24 1,954.35

2,000.00

1,627.11 1,253.00

1,500.00

1,074.92

1,000.00 500.00 -

Tanaman Belum Menghasilkan

2006

2007

2008

2009

2010

375.71

400.00 350.00 300.00 250.00 200.00 150.00 100.00 50.00 -

38

10

A n n u a l

Report 20

53.65 -

2006

-

2007

2008

2009

2010

Tanaman Tahun Ini & Tahun Akan Datang

227.35

250.00 188.74 200.00 150.00 100.00 50.65 50.00 -

-

2006

2007

2008

2009

2010

Produksi Kopi

Coffee Production

Realisasi produki tahun 2010 menurun 31,58 % dibanding dengan realisasi tahun 2009, hal ini disebabkan adanya pengurangan areal tanaman kopi yang dikonversi ke tanaman karet.

Realization product of 2010 has decreased 31.58% if compared with the realization in 2009, this reduction was caused by the decrease of coffee plants estates which are converted to plant rubber accordingly.

Produktivitas Kopi Coffee Productivity Pada 4 tahun terakhir ( 2006 - 2009 ) produktivitas kopi mengalami peningkatan, namun pada tahun 2010 mengalami penurunan sebesar 20,25 % dibandingkan dengan realisasi tahun 2009. Penurunan produktivitas karena adanya pengurangan areal yang kurang produktif untuk dikonversi ke tanaman karet.

In the last 4 years (2006-2009) productivity of coffee has increased, but it decreased by 20.25% in 2010 if compared with the realization in 2009. Decrease of productivity was due to reduction in less productive estatess to be converted into a rubber plant.

PRODUKSI & PRODUKTIVITAS KOPI TAHUN 2006 -2010 Production and Produktivity of Coffee Year 2006 - 2010

URAIAN

2007

2006

Produksi (ton) Produktivitas (kg/Ha)

TA H U N | Y E A R 2009 2008

843 362

1,514 608

1,422 874

DESCRIPTION

2010

1,233 984

844 785

Production (ton) Productivity (kg/Ha)

Produksi dan Produktivitas Kopi Tahun 2006 - 2010 Produksi (Ton)

Produktivitas (Kg/Ha) 1,200

1,600

1,514

1,422

984 1,000

1,233

1,400

785

1,200

800 843

1,000

874

844 608

600

800 600

400

400

362

200

200 -

2006

2007

2008

2009

2010

2006

2007

2008

2009

2010

10

A n n u a l

Report 20

39

Penerimaan Penjualan Kopi

Coffee Sales Income

Penerimaan penjualan Kopi 4 tahun terakhir ( 2006 - 2009 ) menunjukkan peningkatan, namun pada tahun 2010 mengalami penurunan. Penurunan ini disebabkan karena produksi tahun 2010 lebih rendah dibandingkan pada tahun 2009.

Coffee sales income in last 4 years (2006-2009) showed an increase, but it was decreased in 2010. This is because of production in 2010 was lower than in 2009.

PENERIMAAN PENJUALAN KOPI TAHUN 2006 - 2010 Sales Income of Coffee Year 2006 - 2010 URAIAN

2007

2006

TA H U N | Y E A R 2009) 2008

DESCRIPTION

2010

Ekspor ( Rp.Juta ) Lokal (Rp.juta )

16,684 967

14,943 4,019

17,195 3,174

28,156 3,518

2,224 11,024

Eksport (Rp. Million )

Jumlah :

17,651

18,962

20,369

31,674

13,248

Total

Local ( Rp. Million)

Penerimaan Penjualan Kopi Tahun 2006 - 2010 (Rp. Juta)

Ekspor

Lokal 28,156

30,000

12,000

25,000

10,000

20,000

16,684

17,195

11,024

8,000

14,943

15,000

6,000

10,000

4,000 2,224

5,000

2,000

-

4,019 3,174 967

2006

2007

2008

2009

2010

2006

2007

Total Ekspor dan Lokal 31,674

35,000 30,000 25,000 20,000

17,651

18,962

20,369 13,248

15,000 10,000 5,000 2006

40

3,518

10

A n n u a l

Report 20

2007

2008

2009

2010

2008

2009

2010

PRODUKSI KAKAO

Cocoa Product

Areal Tanaman Kakao

Cocoa Crop Estates

Selama 5 (lima ) tahun luas areal Kakao menurun, karena direncanakan untuk dikonversi ke tanaman karet.

Over the past 5 (five) years Cocoa estates was decreasing, because the plant was planned to be converted into rubber.

AREAL TANAMAN KAKAO TAHUN 2006 - 2010 Cocoa Estate Year 2006 - 2010

URAIAN

2006 (Ha)

TA H U N | Y E A R 2007 (Ha) 2008 (Ha) 2009 (Ha)

2010 (Ha)

DESCRIPTION

925.46 -

753.54 -

529.14 -

106.40 -

Mature Plants

Tanaman Tahun Ini & Tahun Akan Datang

925.46 -

Jumlah

925.46

925.46

753.54

529.14

106.40

Total

Tanaman Menghasilkan (TM) Tanaman Belum Menghasilkan (TBM)

Immature Plants Curren Year & Comming Year Plants

Areal Tanaman Kakao Tahun 2006 – 2010 (Ha) Tanaman Menghasilkan

1,000.00

925.46

925.46

900.00

753.54

800.00 700.00

529.14

600.00 500.00 400.00 300.00

106.40

200.00 100.00 -

2006

2007

2008

2009

2010

Produksi Kakao

Cocoa Crop Estates

Produksi Kakao selama lima tahun ( 2006 - 2010 ) menurun karena Areal tanaman kakao yang terus menurun karena dikonverksi ke tanaman karet.

Over the past 5 (five) years Cocoa estates was decreasing, because the plant was planned to be converted into rubber.

Cocoa Production Produktivitas Kakao Produtivitas Kakao pada tahun 2010 terjadi peningkatan karena adanya pengurangan areal yang dikonverksi ke tanaman karet.

Cocoa production for five years (2006 - 2010) has declined because of the decline of cocoa crop estates continuously due to converstion to plant rubber.

10

A n n u a l

Report 20

41

PRODUKSI & PRODUKTIVITAS KAKAO TAHUN 2006 -2010 Production and Produktivity of Cocoa Year 2006 - 2010

URAIAN

TA H U N | Y E A R 2007 2009 2008

2006

Produksi (ton) Produktivitas (kg/Ha)

388 419

503 543

240 318

DESCRIPTION

2010 151 285

62 583

Production (ton) Productivity (kg/Ha)

Produksi dan Produktivitas Kakao Tahun 2006 - 2010 Produksi (Ton)

Produktivitas (Kg/Ha) 700 583

600

600

503

543

500

500

388 400

400 419

240

300

300

318

151

200

285

200 62

100 -

100 -

2006

2007

2008

2009

2010

2006

2007

2008

2009

2010

Penerimaan Penjualan Kakao

Sales Receipts Cocoa

Realisasi penerimaan penjualan espor maupun lokal Kakao selama lima tahun terakhir terus menurun, karena volume produksi menurun.

The realization of export and local sales receipts Cocoa past five years continued to decline, due to declining production volumes.

PENERIMAAN PENJUALAN KAKAO TAHUN 2006 - 2010 Sales Income of Cocoa Year 2006 - 2010

URAIAN

42

2006

TA H U N | Y E A R 2007 2009) 2008

2010

DESCRIPTION

Ekspor ( Rp.Juta ) Lokal (Rp.juta )

4,566 1,431

4,217 2,155

3,724 838

2,807 666

778 1,464

Eksport (Rp. Million )

Jumlah :

5,997

6,372

4,562

3,473

2,242

Total

10

A n n u a l

Report 20

Local ( Rp. Million)

Penerimaan Penjualan Kakao Tahun 2006 - 2010 (Rp. Juta)

Ekspor 5,000

4,566

4,500

4,217 3,724

4,000

2,807

3,500 3,000 2,500 2,000 1,500

778

1,000 500 2006

2007

2008

2009

2010

Lokal 2,500

2,155

2,000 1,464

1,431 1,500 838

1,000

666

500 2006

Total Ekspor dan Lokal

7,000

2007

2008

2009

2010

6,372 5,997

6,000 4,562

5,000

3,473 4,000 3,000

2,242

2,000 1,000 2006

2007

2008

2009

2010

10

A n n u a l

Report 20

43

PRODUKSI HILIR Downstream Product Jumlah penerimaan produksi hilir yang meliputi Teh Celup, Teh Kemasan, Kopi Bubuk, Gula 9 dan Sirup Pala pada tahun 2010 tahun sebesar Rp 10.355 juta mengalami penurunan sebesar 58,03 % dari tahun 2009 sebesar Rp. 24.673 juta.

Amount of downstream product income that enclose teabag, packed tea, powdered coffee, 9 sugar and pala syrup in 2010 is Rp. 10.355.000.000,- decreased about 58.03% from 2009 as Rp. 24.673.000.000,-

PENERIMAAN PENJUALAN PRODUK HILIR ( Rp.Juta) Sales Income of Downstream (Rp.Million)

URAIAN

2007

2006

Gula Kemasan Teh Celup Teh Kemasan Kopi Bubuk Sirup Pala

10,653 59 66 276

Jumlah :

11,054

TA H U N | Y E A R 2009 2008

6,557 54 73 198

6,882

7,913 81 85 360

8,439

2010

23,796 133 159 563 22

9,276 174 187 673 45

24,673

10,355

DESCRIPTION

Packed Sugar Teabag Packed Tea Powdered Coffee Pala Syrup

Total

AGROWISATA Agrotourism Penerimaan agrowisata lima tahun terakhir (2006 - 2010) menunjukkan peningkatan. Pada tahun 2010 penerimaan agrowisata sebesar Rp.17.974juta mengalami peningkatan 27,82 % dibandingkan dengan realisasi penerimaan tahun 2009 sebesar Rp.14.061 juta.

Agro tourism income for five latest years (2006-2010) had made progress. in 2010 agro tourism income is Rp. 17.974.000.000,increased for about 27.82% compared with the income realization in 2009 as Rp. 14.061.000.000,-

PENERIMAAN AGROWISATA ( Rp.Juta) Sales Income of Agrotorism (Rp.Million)

URAIAN

44

2006

TA H U N | Y E A R 2007 2009 2008

2010

DESCRIPTION

Kakoba, Agrowisata

2,505

3,555

9,740

14,061

17,974

Kakoba, Agrotourism

Jumlah :

2,505

3,555

9,740

14,061

17,974

Total

10

A n n u a l

Report 20

Penerimaan Penjualan Produk Hilir dan Agrowisata Tahun 2006 - 2010 (Rp. Juta)

Produk Hilir

Agrowisata 24,673

17,974 18,000

25,000

14,061

16,000 20,000

14,000 12,000

15,000 11,054

10,355 8,439

10,000

9,740

10,000 8,000

6,882

6,000

3,555 2,505

4,000

5,000

2,000 -

2006

2007

2008

2009

2010

2006

2007

2008

2009

2010

TANAMAN KAYU-KAYUAN Wood Penanaman kayu-kayuan Jabon dan Sengon tahun 2010 meningkat dibanding tahun 2009. Tanaman monokultur untuk Jabon tahun 2010 luas areal meningkat sebesar 433.88 ha dengan jumlah pohon 477.268 pohon, tanaman Sengon luas areal meningkat sebesar 113.44 ha dengan jumlah tanaman 169.804 pohon. Tanaman intercrop mulai dilaksanakan tahun 2010 yaitu luas areal Jabon 131.97 ha dengan jumlah pohon 153.227 pohon dan tanaman Sengon seluas 501.79 ha dengan jumlah pohon 771.824 pohon.

Plantes

Planting woody Jabon and Sengon of 2010 increased compared to the year 2009. Monoculture crops for the year 2010 Jabon area increased by 433.88 ha with 477 268 trees, plants Sengon acreage increased by 113.44 ha to 169.804 trees. Intercrop plants began to be implemented in 2010 the total area of 131.97 ha Jabon to 153.227 trees covering an area of 501.79 ha Sengon to 771.824 trees.

PENANAMAN KAYU-KAYUAN TAHUN 2009 - 2010 Woods

Plant

TA H U N | Y E A R

URAIAN Ha Monokultur : -Jabon -Sengon

85.80 19.92

Intercrop : -Jabon -Sengon

21.21

DESCRIPTION

2010

2009 Pohon/Tree 94,380 31,872

Ha 433.88 113.44

Pohon/Tree 477.268 169.804

Monoculture : -Jabon -Sengon

33,936

131.97 501.79

153.227 771,824

Intercrop : -Jabon -Sengon

10

A n n u a l

Report 20

45

KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN Company's Financial Performance Aset Lancar, Aset Tetap dan Total Aset

Current Asset, Fixed Asset, and Total Asset

Total aset lima tahun terakhir mengalami peningkatan tahun 2010. Pada tahun 2010 Total Aset sebesar Rp. 1.830.941 juta mengalami peningkatan sebesar 28,26 % dibandingka pada tahun 2009.

the total asset for five latest years increased in 2010. in 2010, total asset is Rp. 1.830.941 Million and has made 28.26% increasing compared in 2009.

Aset Lancar, Aset tidak lancar, dan Total Aset (Rp.Juta) Current Asset, Noncurrent Asset, and Total Asset (Rp.Million) URAIAN

TA H U N | Y E A R 2007 2009 2008

2006

DESCRIPTION

2010

Aset Lancar Aset Tidak Lancar

483,779 440,943

725,649 521,472

930,994 624,477

666,158 761,381

847,884 983,057

Total Aset

924,722

1,247,121

1,555,471

1,427,539

1,830,941

Current Asset Noncurrent Asset

Total Asset

Kewajiban Lancar, Kewajiban Jangka Panjang dan Total Kewajiban

Current Liability, Long Term Liability, and Total Liability

Pada tahun 2009 total kewajiban mengalami penurunan dari tahun 2008 sebesar Rp.1.197.906 juta menjadi Rp.1.055.132 juta. Pada tahun 2010 total kewajiban sebesar Rp.1.306.897 juta mengalami peningkatan 23,86 % dibanding tahun 2009 sebesar Rp.1.055.132 juta.

in 2009 total liability decreased from 2008 as Rp. 1.197.906 million become Rp. 1.055.132 million. in 2010 Total Liability as Rp. 1.306.897 million increased 23.86% compared in 2009 as Rp. 1.055.132 million.

Kewajiban lancar, Kewajiban Jangka Panjang, Total Kewajiban (Rp.Juta) Current Liability, Long Term Liability and Total Liability (Rp.Million) URAIAN

2007

2006

Kewajiban Lancar Kewajiban Jangka Panjang Total Kewajiban

599,354 134,803 734,157

TA H U N | Y E A R 2009 2008

833,261 117,683 950,944

1,080,228 117,678 1,197,906

DESCRIPTION

2010

929,306 125,826 1,055,132

1,186,892 120,005 1,306,897

Current Liability Long Term Liability Total Liability

Aset dan Kewajiban Tahun 2006 - 2010 (Rp. Juta) ASSET AND LIABILITY YEAR 2006-2010 (Rp. Million)

Aset/Asset

Kewajiban/Liability 1.830.941

2,000,000 1.555.471

1.427.539

1.306.897

1.197.906 1.055.132

1,200,000

1.247.121

1,500,000

1,400,000 950.944

1,000,000

924.722

800,000

1,000,000

734.157

600,000 400,000

500,000

200,000 2006

2007

Aset Tidak Lancar

46

10

A n n u a l

Report 20

2008

2009 Aset Lancar

2010

2006

2007

Kewajiban Jangka Panjang

2008

2009

2010

Kewajiban Lancar

Beban Usaha Operating Expenses Selama lima tahun terakhir beban biaya usaha menunjukkan peningkatan. Tahun 2010 beban usaha sebesar Rp. 242.475 juta meningkat sebesar 45,54 % dibanding tahun 2009 sebesar Rp. 166.599 juta. Secara rinci peningkatan pada Biaya Penjualan menurunt dari Rp. 11.487 juta di tahun 2009 menjadi Rp. 6.647 juta di tahun 2010, namun pada Biaya Administrasi meningkat dari Rp. 155.112 juta di tahun 2009 menjadi Rp. 235.828 juta di tahun 2010.

in recent five years, operating expenses shows increasing. in 2010 total expenses is Rp. 242.475 million increased 45.54% compared in 2009 as Rp. 166.599 million specifically, the increasing on sales cost was decreased from Rp. 11.487 million in 2009 became Rp. 6.647 million in 2010, but in Administration Cost was increased from Rp. 155.122 million in 2009 become Rp. 235.828 million in 2010.

BEBAN USAHA TAHUN 2006-2010 (Rp.Juta) Operating Expenses year 2006 - 2010 (Rp.Million)

URAIAN

Biaya Penjualan Biaya Administrasi Total Biaya Usaha

2006 5,481 43,357 48,838

2007

TA H U N | Y E A R 2009 2008

5,687 42,320 48,007

6,473 93,657 100,130

11,487 155,112 166,599

2010 6,647 235,828 242,475

DESCRIPTION

Sales expenses Administration Expenses Total Operating Expenses

Laba / ( Rugi ) Profit /(Loss) Pada periode tahun 2006 - 2009 laba / (rugi) PTPN IX (Persero) menunjukkan trend negatif, penurunan tersebut karena adanya penurunan harga jual ekspor karet yang sangat mempengaruhi penerimaan penjualan. Pada tahun 2010 Laba bersih PTPN IX (Persero) sebesar Rp. 157.118 juta termasuk Hak Minoritas sebesar Rp.37.564 juta, sehingga terdapat peningkatan 344,61 % dari tahun 2009 sebesar Rp. 28.850 juta. Peningkatan laba di tahun 2010 disebabkan antara lain membaiknya harga jual karet yang berpengaruh pada penerimaan penjualan.

in period 2006-2009 profit/(loss) PTPN IX shows negative trend, that decreasing was caused by the decreasing of latex export selling cost that really effect sales income. In 2010, Net Profit of PTPN IX is Rp. 157.118 million included Minority Right as Rp. 37.564 million, so that there was the increasing for about 344.61% from 2009 as Rp. 28. 850million. the increasing of profit in 2010 was caused by being better of Latex Selling Cost that effect on Sales Income.

Laba /(Rugi) Bersih (Rp.Juta) Net Profit (Loss) ( Rp.Million)

URAIAN

Laba / (Rugi) Bersih Laba /(Rugi) bersih Incl. Hak Minoritas

2006 127,312 127,312

2007

TA H U N | Y E A R 2009 2008

105,612 105,612

68,722 68,722

28,850 28,850

2010 119,554 157,118

DESCRIPTION

Net Profit (Loss) Net Profit Incl. Minority Interest

10

A n n u a l

Report 20

47

BAHASAN MENGENAI IKATAN YANG MATERIAL UNTUK INVESTASI BARANG MODAL

ANALYSIS ABOUT MATERIAL ALLIANCE FOR CAPITAL GOOD INVEST

Tidak ada bahasan mengenai ikatan material untuk investasi barang modal tahun 2010.

there is no analysis about material alliance for capital good invest in 2010.

U R A I A N T E N TA N G K O M P O N E N - K O M P O N E N SUBSTANSIAL DARI PENDAPATAN ATAU BEBAN LAINNYA UNTUK DAPAT MENGETAHUI HASIL USAHA PERUSAHAAN

DESCRIPTION ABOUT SUBSTANTIAL COMPONENTS FROM INCOME OR OTHER EXPENSES FOR KNOWING COMPANY'S INITIATIVE YIELD

Dalam informasi keuangan telah dilaporkan bahwa laba sebelum pajak sebesar Rp. 161,38 milyar. Dari laba tersebut terdapat komponen-komponen substansial yang mengurangi perolehan laba bersih (setelah PPh) seperti : a. Pembayaran Iuran Dapenbun b. Pembayaran Penghargaan Masa Kerja Karyawan c. Biaya Bunga Bank

In financial information, it has been reported that the profit before tax is Rp, 161.38 billion. From that profit, there are substantial components that reduce net profit income (after tax) for instance; 1. payment of Dapenbum dues. 2. payment of employee work time period appreciation. 3. cost of bank interest. Analysis About Financial Information Which Had Been Reported Which Contains Extra Ordinary Events And Rarely Happened from the information which had been reported, there was no extra ordinary events and rarely happened.

ANALISIS TENTANG INFORMASI KEUANGAN YANG TELAH DILAPORKAN YANG MENGANDUNG KEJADIAN YANG SIFATNYA LUAR BIASA DAN JARANG TERJADI

FINANCIAL REPORT THAT SHOWS THE INCREASING OR DECREASING MATERIAL FROM THE SALES OR NET INCOME

Dari informasi keuangan yang telah dilaporkan tidak terdapat kejadian yang sifatnya luar biasa dan jarang terjadi.

in 2010 there is the increasing of sugar cane sales volume, Conventional Latex, whereas the volume of molasses selling, condensed latex, skim, tea, coffee, cacao had been decreased as a result of Decreasing Production. Realization of sales cost in 2010 increased compared with 2009 especially in sugar cane, molasses, and latex, each increasing percentage is 39.95%, 11.19%, 65.66%. Sales Income in 2010 had been increased compared with 2009, because there is the sales of import sugar and the increasing of latex sales cost that really good enough.

LAPORAN KEUANGAN YANG MENGUNGKAPKAN PENINGKATAN ATAU PENURUNAN YANG MATERIAL DARI PENJUALAN ATAU PENDAPATAN BERSIH Pada tahun 2010 terdapat kenaikan volume penjualan Gula, Karet Konvebsional, sedangkan volume penjualan tetes, latex pekat, skim, teh, kopi dan kakao mengalami penurunan sebagai akibat dari penurunan produksi. Realisasi harga jual pada tahun 2010 mengalami kenaikan dibanding tahun 2009 terutama Gula, Tetes dan Karet masing-masing 39,95 %, 11,19 % dan 65,66 %. Penerimaan Penjualan tahun 2010 mengalami kenaikan dibandingkan dengan tahun 2009, karena adanya penjualan gula impor dan adanya kenaikan harga jual karet yang cukup bagus.

INFORMATION AND MATERIAL FACT WHICH IS DONE AFTER ACCOUNTANT REPORT DATE. there is no information and material fact which is done after accountant report date.

REPORT ABOUT COMPANY'S ATTEMPT PROSPECT Description of attempt result which had been reached by the company during 2006-2010 is as states bellow;

INFORMASI DAN FAKTA MATERIAL YANG TERJADI SETELAH TANGGAL LAPORAN AKUNTAN Tidak ada informasi dan fakta material yang terjadi setelah tanggal laporan akuntan.

LAPORAN TENTANG PROSPEK USAHA PERUSAHAAN Gambaran hasil usaha yang telah dicapai perusahaan selama periode tahun 2006 - 2010 adalah sebagai berikut :

URAIAN

Laba/(Rugi)excl.HakMinoritas(Rp.Juta) Jumlah Ekuitas (Rp.Juta)

48

10

A n n u a l

Report 20

2006 127,311 190,565

2007

TA H U N | Y E A R 2009 2008

105,612 296,177

68,722 357,565

28,850 372,407

2010 119,554 524,043

DESCRIPTION

Profit / (Loss) (Rp.Million) Total Equity (Rp.Million)

Struktur ekuitas PTPN IX (Persero) menunjukkan perkembangan positif dari tahun ke tahun. Manajemen telah menyusun upayaupaya pengembangan perusahaan yang dapat memberikan nilai tambah bagi perusahaan. Selama tahun 2010 upaya yang telah dilakukan antara lain : 1. Mengembangkan Kampoeng Kopi Banaran (KAKOBA) dengan menambah beberapa fasilitas baru sesuai Rencana Umum Tata Ruang (RUTR) dan Detail Engineering Design (DED). 2. Meningkatkan nilai tambah produk yang ada dengan terus mengembangkan industri hilir, redesign kemasan produk hilir dan menyesuaikan semua mutu produk hilir dengan standar SNI. 3. Membuka outlet Banaran 9 Coffee and Tea di Kebun Warnasari dan Srondol Semarang. 4. Melaksanakan kerjasama dengan pihak ketiga dalam pemanfaatan lahan untuk menara telekomunikasi dan penambangan pasir besi. 5. Memperluas tanaman tebu berkerjasama dengan Perhutani dan mendorong petani memperluas pelaksanaan program bongkar ratoon secara swadana. 6. Lebih meningkatkan efisiensi di segala bidang 7. Menjalankan kebijakan minus growth dibidang Sumber Daya Manusia (SDM) secara konsekuen. 8. Mengembangkan tanaman kayu-kayuan (Jabon, sengon, mahon ) sebagai produk samping yang bernilai ekonomis tinggi pada areal yang tidak produktif untuk ditanami tanaman pokok.

BAHASAN TENTANG ASPEK AGROWISATA DAN INDUSTRI HILIR PTPN IX (Persero) telah melaksanakan diversifikasi usaha berupa pengembangan agrowisata dan industri hilir. Agrowisata yang telah dikembangkan adalah Wisata edukasi dan kuliner Kampoeng Kopi Banaran, Wisata alam Kebun Teh Kaligua, Wisata Sejarah PG Tasik Madu dan PG Gondang Baru. Untuk Industri hilir telah diproduksi dan dipasarkan Teh Seduh merek "Kaligua", Teh Seduh merek "Semugih", Teh Seduh ekonomis merek "Semugih", Teh Celup merek " Kaligua", Kopi Bubuk merek " Banaran", Gula kemasan merek " Gula 9 ". Dari Agrowisata dan Industri hilir pada tahun 2010 telah menyumbang laba sebelum pajak sebesar Rp. ..... juta bagi perusahaan.

Equities structure of PTPN IX show the positive development year by year. the management has constructed the company development efforts that can give additional value for the company. during 2010, the efforts which was done are; 1. Developing Kampoeng Kopi Banaran (KAKOBA) by adding some new facilities suitable with Planning of General Area System and Detail Engineering Design. 2. Increasing the additional value of the product which is exist by keeping on developing the downstream product, redesign the package od downstream product and adjusting all of the downstream product quality with the standard of National Indonesian Standard (NSI) 3. Opening the outlet of Banaran Coffee and Tea on Wanasari Gardent and Srondol Semarang. 4. Holding the cooperation with the third party in application process of area for Telecommunication tower and the mining of iron ore. 5. Widen the sugar cane which had been cooperated with Perhutani and force the farmers to widen the accomplishing program of ratoon disassembling by their own fund. 6. Increasing the efficiency in every field. 7. Doing the policy of Minus Growth in Human Resource consequently. 8. Developing wooden plant as the side product which has the high economic value on the non-productive area for being planted by the basic plant.

THE CRITIQUE ABOUT AGRO TOURISM AND DOWNSTREAM PRODUCT PTPN IX had done the effort diversification like developing agro tourism and downstream product. Agro tourism which had been developed are Education tourism and Culinary Kampoeng Kopi Banaran, Natural tourism of Kaligua Tea garden, Historical tourism od PG Tasik Madu and PG Gondang Baru. for the downstream product, it has been produced and marketed the tea of "Kaligua" branded, the tea of "Semugih" branded, teabag of "Kaligua" branded, powdered coffe of "Banaran" branded, packed sugar of "Gula9" branded. from the agro tourism and downstream product in 2010, it has donated the profit before tax for about Rp, 2,671.21 million for the company.

URAIAN TENTANG ASPEK PEMASARAN 1. Kondisi Pasar Internasional Pemulihan ekonomi global yang terus berlanjut antara lain karena pertumbuhan ekspor yang dipicu oleh perbaikan ekonomi negara-negara tujuan ekspor. Namun adanya perubahan aturan mengenai ketentuan penjualan ekspor, berpengaruh pada penerimaan ekspor. Untuk komodiiti Karet, Teh, Kopi dan Kakao pada tahun 2010 volume penjualan ekspor menurun dibandingkan dengan realisasi tahun 2009. Harga jual ekspor pada tahun 2010 komoditi Karet dan Kakao mengalami peningkatan, sedangkan untuk Teh dan, Kopi masih dibawah realisasi tahun 2009.

DESCRIPTION ABOUT MARKETING ASPECT .

2. Kondisi Pasar Dalam Negeri Untuk komoditas tanaman tahunan yaitu Karet, Teh, Kopi dan Kakao terjadi peningkatan volume penjualan dibandingkan dengan realisasi tahun 2009. Harga jual penjualan lokal mengalami peningkatan dari realisasi tahun 2009 kecuali Teh. Pada tanaman semusim volume penjualan pada komoditi gula mengalami peningkatan dari realisasi tahun 2009, karena adanya penjualan gula impor sebesar 67,783 ton. Harga jual rata-rata lebih tinggi dibanding dengan realisasi tahun 2009. Sedangkan untuk komoditi tetes, volume penjualan mengalami penurunan dengan harga jual yang lebih tinggi dari realisasi tahun 2009.

2. The condition of domestic market. For the Year Plant Commodity such as; latex, the, coffee, and cacao had increased of sales volume compared with the realization in 2009. the domestic sales of selling price increased from the realization in 2009 except tea. For a season plant, the sales volume on the sugar cane commodity made a good increasing from the realization in 2009, because there was a sales of import sugar as 67.783 ton. the average of sales cost is higher than the realization in 2009. whereas, for the molasses commodity, the sales volume decreased with the sales cost which is higher from the realization in 2009.

1. The condition of international market. The healer of global economic that always continued for instance because of export development which is triggered by the restoration of economic in Export Destination Country. but, because of the rules changing about sales export certainty, it affects in export income. For the latex, tea, coffee, and cacao commodity in2010, sales export volume decreased compared with the realization in 2009. sales export cost in 2010 of latex, and cacao increased, but for the tea and coffee is still under realization in 2009.

10

A n n u a l

Report 20

49

PERNYATAAN MENGENAI KEBIJAKAN DIVIDEN SELAMA 2 TAHUN BUKU TERAKHIR

STATEMENT ABOUT DIVIDEND POLICY FOR TWO YEARS LATEST BOOK

Sampai dengan tahun buku 2010 PTPN IX (Persero) sudah dapat meningkatkan struktur ekuitas dan untuk pembayaran dividen sudah dapat dilaksanakan yang besarnya sesuai dengan keputusan RUPS.

until 2010 book of PTPN IX, it can increase equities structure and for the payment of dividend can be done that the amount equals with the decision of RUPS.

INFORMASI MATERIAL ANTARA LAIN MENGENAI INVESTASI, EKSPANSI, DIVESTASI, AKUISISI, RESTRUKTURISASI HUTANG/MODAL, TRANSAKSI YANG MENGANDUNG BENTURAN KEPENTINGAN DAN SIFAT TRANSAKSI DENGAN PIHAK AFILIASI.

MATERIAL INFORMATION ARE ABOUT INFESTATION, EXPANSION, DEVASTATION, ACQUISITION, RESTRUCTURATION OF OBLIGATION/CAPITAL, THE TRANSACTION WHICH CONTAINS THE IMPORTANCE COLLISION AND TRANSACTION CHARACTERISTIC WITH THE AFFILIATION PARTY

INVESTASI

INVESTMENT

Investasi Tanaman dari tahun ke tahun menunjukkan trend meningkat. Investasi Tanaman tahun 2010 sebesar Rp. 110.287d juta meningkat 12,93 % dibanding tahun 2009 sebesar Rp.97.659 juta. Dari segi biaya secara keseluruhan kenaikan karena dipengaruhi adanya kenaikan upah karyawan dan kenaikkan harga barang bahan. Sedangkan Investasi Non Tanaman dari tahun ke tahun juga mengalami peningkatan. Pada tahun 2010 investasi Non Tanaman sebesar Rp. 112.225 juta meningkat 59,92 % dibanding tahun 2009 sebesar Rp. 70.175 juta.

Plant investment year by year shows the increase trend. plant investment in 2010 is Rp. 110,287 million increase 12.93% compared in 2009 as Rp, 97,659 million. from the cost side, the whole increase is caused and affected by the increase of employee salary and increase of material cost. in fact, non-plant investmant year by year is also increased. in 2010, non-plant investment is Rp, 112,225 million increased 59.92% compared in 2009 as Rp,79,175 million.

INVESTASI TANAMAN TAHUN 2006 - 2010 (Rp.juta) Plant Investment Year 2006 - 2010 ( Rp.Million) URAIAN

2006

TA H U N | Y E A R 2007 2009 2008

2010

Karet Teh KopI Kayu - kayuan Pesemaian

32,843 2,247 2,548

43,958 2,975 4,850

72,114 3,554 741 8,873

67,255 4,052 1,561 24,791

87,191 5,757 4,696 2,921 9,722

Jumlah :

37,638

51,783

85,282

97,659

110,287

DESCRIPTION

Rubber Tea Coffee Timber plant Seeding

Total

INVESTASI NON TANAMAN TAHUN 2006 - 2010 (Rp.juta) Non Plant Investment Year 2006 - 2010 ( Rp.Million) URAIAN

50

2006

2007

TA H U N | Y E A R 2009 2008

2010

Bangunan Mesin dan Instalasi Jln, Jembatan, Sal.Air Alat Pengangkutan Alat Pertanian & Inv. Kecil Aktiva tidak berwujud Agrowisata

3,536 24,223 1,062 3,911 2,445 624 868

5,433 38,090 1,652 1,962 4,078 1,990 536

6,028 35,358 1,060 1,787 1,622 3,564 1,551

8,697 43,694 1,177 1,368 4,155 4,463 6,620

7,836 38,453 1,921 2,430 3,623 53,490 4,471

Jumlah :

36,669

53,741

50,970

70,174

112,224

10

A n n u a l

Report 20

DESCRIPTION

Building Machinery & Installation Road, Bridge & Irrigation Vehicle Agriculture Eq & Small Inv. Intangible Asset Agroturism Total

D I V E S TA S I , A K U I S I S I , R E S T R U K T U R I S A S I HUTANG/MODAL, TRANSAKSI YANG MENGANDUNG BENTURAN KEPENTINGAN DAN SIFAT TRANSAKSI DENGAN PIHAK AFILIASI

DEVASTATION, ACQUISITION, RE-STRUCTURATION OF OBLIGATION/CAPITAL, THE TRANSACTION WHICH CONTAINS THE IMPORTANCE COLLISION AND TRANSACTION CHARACTERISTIC WITH THE AFFILIATION PARTY

Investasi Jangka Panjang Jumlah Investasi Jangka Panjang tahun 2010 sebesar Rp. 92.461,13 juta, dengan rincian :

Long Term Investment amount of long term investment in 2010 is Rp, 92,461.13 million.

-

Indoham Ltd, Jakarta Penyertaan saham sebesar Rp. 73,92 juta atau 6 % dari komposisi modal Indoham Ltd yang bergerak dibidang pemasaran produksi.

-

Indoham Ltd, Jakarta Including of stock share is Rp,73.92 million or 6% of the Ltd capital composition which move in Production Marketing sector.

-

PT Kharisma Pemasaran Bersama Nusantara Penyertaan saham sebesar Rp. 1.000 juta atau 6,67 % dari komposisi modal saham

-

PT Kharisma Pemasaran Bersama Nusantara Including of stock share is Rp,1,000 million or 6.67% of the stock share capital composition.

-

PT Riset Perkebunan Nusantara Penyertaan saham sebesar Rp. 50 juta atau 6,67 % dari komposisi modal saham

-

PT Riset Perkebunan Nusantara Including of stock share is Rp, 50 million or 6.67% of the stock share capital composition.

-

PT Industri Gula Nusantara Penyertaan saham sebesar Rp. 89.934,20 juta atau 36 % dari komposisi modal saham pada PT Industri Gula Nusantara.

-

PT Industri Gula Nusantara Including of stock share is Rp, 89,934.20 million or 36% of the stock share capital composition in Pt Industri Gula Nusantara.

-

PT Bakti Usaha Menanam Nusantara Hijau Lestari II Penyertaan saham sebesar Rp. 1.403 juta atau 25,50 % dari komposisi modal saham

-

PT Bhakti Usaha Menanam Nusantara Hijau Lestari II Including of stock share is Rp,1,403 million or 25.50% of the stock share capital composition.

Restrukturisasi

Restructuration

Sampai dengan tahun 2010 Ekuitas PTPN IX (Persero) menunjukkan perbaikan hingga mencapai Rp. 524milyar. Untuk mempertahankan dan meningkatkan kinerja perusahaan, manajemen tetap melanjutkan pelaksanaan rencana-rencana yang telah disusun sebelumnya, antara lain ;

Until 2010, equities PTPN IX shows the improvement up to 524 billion. for maintaining and increasing the company's performance, management keeps on continuing the operation which is planned before. for instance;

1. Melanjutkan upaya kerjasama dengan investor untuk meperdayakan asset-asset non produktif yaitu asset eks PG Cepiring dan eks PG Colomadu. 2. Melaksanakan pengembangan wisata agro dengan lebih terarah dan terprogram melalui penyusunan Detail Engineering Design (DED) dan Rencana Umum Tata Ruang (RUTR), penambahan sarana dan prasarana baru yang bertujuan untuk menambah daya tarik dan menghindari kejenuhan para pengunjung, serta menggali potensi-potensi baru dibeberapa kebun. 3. Melanjutkan pengembangan industri hilir Kopi, Teh, Gula dan Sirup Pala serta Resto dan Coffee Shop sebagai tempat promosi (outlet) dan retail produk hilir. 4. Mengembangkan perusahaan melalui bisnis yang menguntungkan guna meningkatkan income perusahaan, pemberdayaan asset non produktif, pemberdayaan idle kapasitas, optimalisasi organik growth, meningkatkan bisnis dari produk, keragaman bisnis (porto folio bisnis) dan minimalisasi risiko serta relokasi Sumber Daya Manusia (SDM) 5. Memaksimalkan penanaman tebu pada areal tanaman tahunan guna memanfaatkan areal yang belum dioperasionalkan dan mengantisipasi penjarahan lahan serta mengembangkan tanaman kayu-kayuan seperti jabon, sengon, mahoni dan sebagainya.

1. Continuing the effort of cooperation with the investor to empower the non-productive assets, those are asset of ex-PG Cepiring and ex-PG Colomadu. 2. Doing the development of agro tourism with more planned and programmed though the arranging od Detail Engineering Design (DED) and General Plan of Area System, the addition of new facilities and infrastructures which has the aim to add the attraction and avoid the boredom of the visitors, also digging the new potentials in some gardens. 3. Continuing the development of downstream industry such as coffee, tea, sugar, pala syrup, restaurant and coffee shop as the promotion place (outlet) and the retail of downstream product. 4. Developing the company through business which profitable for increasing company's income, empowering non-productive asset, empowering capacity idle, organic growth optimizing, increasing business from the product, business port polio, and minimize the risk and the relocation of human resource. 5. Maximizing the plating of sugar cane on the year plant area for taking the advantages the area which hasn't been operationalized and anticipating the piracy of field and developing wooden plant such as Jabon and Sengon.

10

A n n u a l

Report 20

51

URAIAN MENGENAI PERUBAHAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN YANG BERPENGARUH SIGNIFIKAN TERHADAP PERUSAHAAN

DESCRIPTION ABOUT THE CHANGES OF THE REGULATION RULES WHICH EFFECT SIGNIFICANTLY FOR THE COMPANY

Surat Keputusan Menteri BUMN Nomor : KEP-39/MBU/2007 tanggal 4 April 2007 tentang Pemberhentian dan pengangkatan anggota Direksi Perusahaan Perseroan (Persero) PTPN IX (Persero) dalam susunan Direksi terdapat Direktorat baru yaitu Direktur Perencanaan dan Pengembangan (Renbang) dan Pemasaran. Penambahan Direktorat tersebut menyebabkan perubahan Struktur Organisasi.

Decision Letter of BUMN Minister Number: KEP-39/MBU/2007 date of April 4th, 2007 about the retiring and recruitment of direction member in Personal Company (PERSERO) PTPN IX, in the direction structure, there is the new board of directorate, Planning, developing and marketing Director. the addition of those directorate caused the changing of Organization Structure.

URAIAN MENGENAI PERUBAHAN KEBIJAKAN AKUNTANSI PTPN IX (Persero) memakai pedoman akuntansi yang berlaku pada tahun-tahun sebelumnya yaitu Standard Akuntansi Keuangan (SAK) dai Ikatan Aakuntan Indonesia (IAI) dan Pedoman Akuntansi BUMN Perkebunan Edisi tahun 2008 yang dimodofikasi dengan Surat Keputusan Direksi Nomer : PTPN IX.0/SK/332/2008 tanggal 31 Desember 2008.

52

10

A n n u a l

Report 20

DESCRIPTION ABOUT ACCOUNTANT POLICY

THE

CHANGING

OF

PTPN IX (Persero) uses the accountant guide which is acceptable in the previous years, those are; Financial Accountant Standard from Indonesian Accountant Alliance and the guidance of agricultural BUMN accountant, edition 2008 which has been modified with the Decision Letter of the Direction number: PTPN IX.0/SK/332/2008 date of December 31st, 2008.

TATA KELOLA GPERUSAHAAN ood coroporate

governance

Tata Kelola Perusahaan yang baik ( Good Corporate Governance) bagi PTPN IX (Persero) sudah menjadi bagian dari budaya perusahaan, serta berusaha mencapai yang terbaik sejalan dengan prinsip-prinsip dasar Tata Kelola Perusahaan, yaitu Tranparancy (keterbukaan informasi, Accountability (Akuntabilitas dari anggota Dewan Komisasris dan Direksi), Responsibility (pertangungjawaban), Fairness (Kesetaraan, perlakuan terhadap pemegang saham) serta Independency (kemandirian). Manajemen meyakini bahwa PTPN IX (Persero) bisa bertahan sampai hari ini karena komitmen atas penerapan Tata Kelola Perusahaan yang baik oleh seluruh Direksi, Dewan Komisaris dan Karyawan. PTPN IX (Persero) juga mendapat dukungan positif dari pemegang saham yang sangat menekankan pentingnya menerapkan Tata Kelola Perusahaan yang baik diseluruh jajaran perusahaan. Meski prinsipprinsip Tata Kelola Perusahaan yang baik di PTPN IX (Persero) dalam prakteknya sudah dujalankan sejak tahun 2005.

Good Corporate Governance (Corporate Governance) for PTPN IX (Persero) has become part of corporate culture, and to strive for the best in line with the fundamental principles of Corporate Governance, namely Tranparancy (disclosure of information, Accountability (Accountability of Board members Komisasris and Directors), Responsibility (accountability), Fairness (Equality, the treatment of shareholders) and the independency (independency). Management believes that PTPN IX (Persero) could survive until today because of its commitment to the implementation of Good Corporate Governance by the entire Board of Directors , the Board of Commissioners and Employees. PTPN IX (Persero) also received positive support from shareholders who strongly emphasize the importance of implementing good Corporate Governance throughout the ranks of the company. Although the principles of good Corporate Governance in PTPN IX (Persero) in practice already dujalankan since 2005.

Dalam perjalanan tugas dan fungsinya termasuk dalam mengambil setiap keputusan bisnis, Direksi dan Dewan Komisaris selalu mengedepankan prinsip-prinsip dasar Tata Kelola Perusahaan, Budaya Perusahaan, peraturan yang berlaku (legal compliance), Etika Bisnis perusahaan serta memperhatikan kepentingan PTPN IX (Persero), pemegang saham serta stakeholder lainnya. Hal yang sama juga berlaku bagi seluruh karyawan. Dalam setiap kesempatan , baik secara lisan maupun tertulis Direksi selalu menekankan kepada seluruh karyawan untuk berpegang teguh dan konsisten melaksanakan Tata Kelola Perusahaan yang baik. PTPN IX (Persero) selalu antisipatif dalam mengimplementasikan peraturan perundang-undangan yang berlaku, khususnya yang berhubungan dengan Tata Kelola Perusahaan.

In the course of its duties and functions included in making any business decision, the Board of Directors and Board of Commissioners always give priority to the basic principles of Corporate Governance, Corporate Culture, regulations (legal compliance), Business Ethics and taking into account the interests of the company PTPN IX (Persero), the holder shares and other stakeholders. The same also applies to all employees. On each occasion, both orally and in writing the Board of Directors has always stressed to all employees to hold fast and consistently implement good Corporate Governance. PTPN IX (Persero) is always anticipatory in implementing the legislation in force, particularly with regard to Corporate Governance.

10

A n n u a l

Report 20

53

DEWAN KOMISARIS

BOARD OF COMMISSIONERS

Sesuai dengan bunyi Pasal 15 Anggaran Dasar PTPN IX (Persero) maka tugas, wewenang dan kewajiban Dewan Komisaris adalah : 1. Dewan Komisaris bertugas melakukan pengawasan terhadap kebijakan pengurusan, jalannya pengurusan pada umumnya baik mengenai Perseroan maupun usaha Perseroan yang dilakukan oleh Direksi serta memberikan nasehat kepada Direksi termasuk pengawasan terhadap pelaksanaan Recana Jangka Panjang Perseroan, Rencana Kerja dan Anggaran Perseroan serta Ketentuan Anggaran Dasar dan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham, serta peraturan perundang-undangan yang berlaku, untuk kepentingan Perseroan dan sesuai dengan maksud dan tujuan Perseroan.

In accordance with Article 15 of the Statutes sound PTPN IX (Persero), the duties, powers and obligations of the Board of Commissioners are: 1. Board of Commissioners in charge to supervise the administration policy, the course management is generally good about the Company and the Company's business is conducted by the Board of Directors and advise the Board of Directors, including oversight of the implementation of the Company's Long Term Recana, Work Plan and Budget and the provisions of the Company's Articles of Association and the General Meeting of Shareholders, as well as laws and regulations applicable to the interests of the Company and in accordance with the purposes and objectives of the Company.

2.

Dalam melaksanakan tugas Dewan Komisaris berwenang : o Melihat buku-buku, surat-surat, serta dokumen lainnya, memeriksa kas untuk keperluan verifikasi dan lain-lain surat berharga dan memeriksa kekayaan Perseroan. o Memasuki pekarangan, gedung dan kantor yang dipergunakan Perseroan. o Meminta penjelasan dari Direksi dan/atau pejabat lainnya mengenai segala persoalan yang menyangkut pengelolaan Perseroan o Mengetahui segala kebijakan dan tindakan yang telah dan akan dijalankan oleh Direksi o Meminta Direksi dan/atau pejabat lainnya dibawah Direksi dengan sepengetahuan Direksi untuk menghadiri rapat Dewan Komisaris o Mengangkat dan memberhentikan Sekretaris Dewan Komisaris jika dianggap perlu o Memberhentikan sementara anggota direksi sesuai dengan ketentuan anggaran dasar o Membentuk komite-komite lain selain Komite Audit, jika dianggap perlu dengan memperhatikan kemampuan perusahaan o Menggunakan tenaga ahli untuk hal tertentu dan dalam jangka waktu tertentu atas beban Perseroan, jika dianggap perlu o Melakukan tindakan pengurusan Perseroan dalam keadaan tertentu untuk jangka waktu tertentu sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar. o Menghadiri rapat Direksi dan memberikan pandanganpandangan terhadap hal-hal yang dibicarakan o Melaksanakan kewenangan pengawasan lainnya sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan perundangundangan, anggaran dasar dan/atau Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham.

Dalam melaksanakan tugas Dewan Komisaris berkewajiban untuk : o Memberikan nasehat kepada Direksi dalam melaksanakan pengurusan Perseroan o Meneliti dan menelaah serta menandatangani Rencana Jangka Panjang Perusahaan dan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan yang disiapkan Direksi, sesuai dengan Anggaran Dasar. o Memberikan pendapat dan saran kepada Rapat Umum Pemegang Saham mengenai Rencana Jangka Panjang Perseroan dan Rencana Kerja dan Anggaran Perseroan mengenai alasan Dewan Komisaris menandatangani RJP dan RKAP o Mengikuti perkembangan kegiatan Perseroan, memberikan pendapat dan saran kepada Rapat Umum Pemegang Saham mengenai setiap masalah yang dianggap penting bagi kepengurusan Perseroan.

54

10

A n n u a l

Report 20

2. In carrying out the task of the Board of Commissioners authorized: o Looking at the books, papers and other documents, to examine the cash for verification purposes and other securities and property check company. o Entering the yard, buildings and office used the Company. o Ask for an explanation of the Board of Directors and / or other officials regarding any issues concerning the management of the Company o Knowledge of all policies and actions that have been and will be run by a Board of Directors o Request the Board of Directors and / or other officials with knowledge of the Directors under the Directors to attend the meeting of the Board of Commissioners o To appoint and dismiss the Secretary of the Board of Commissioners, if deemed necessary o Suspend the board of directors in accordance with the provisions of statutes o Establish committees other than Audit Committee, if deemed necessary by taking into account the company's ability o Using experts for certain things and in a certain period of time at the expense of the Company, if deemed necessary o Perform maintenance actions of the Company under certain circumstances for certain period in accordance with the provisions of the Articles of Association. o Attend the meetings of Directors and provide views on matters discussed o Carrying out other supervisory authority as long as not contrary to the laws, statutes and / or the General Meeting of Shareholders. In carrying out the task of the Board of Commissioners are obliged to: o Provide advice to the Board in carrying out management of the Company o Researching and review and sign the Company's Long Term Plan and Work Plan and Budget Directors of the Company prepared in accordance with the Statutes. o Provide opinions and suggestions to the General Meeting of Shareholders of the Company's Long Term Plan and Work Plan and Budget of the Company regarding the reasons for the Board of Commissioners signed the CPR and RKAP o Keeping track of the activities of the Company, giving opinions and advice to the General Meeting of Shareholders on any matter that is considered important for the management of the Company.

o

o

o

o o o o o

o

o

Melaporkan dengan segera kepada Rapat Umum Pemegang Saham apabila terjadi gejala menurunnya Kinerja Perseroan Meneliti dan menelaah laporan berkala dan laporan tahunan yang disiapkan Direksi serta menandatangani laporan tahunan Memberikan penjelasan, pendapat dan saran kepada Rapat Umum Pemegang Saham mengenai Laporan Tahunan, apabila diminta Menyusun program kerja tahunan dan dimasukkan dalam RKAP Membentuk Komite Audit Mengusulkan Akuntan Publik kepada Rapat Umum Pemegang Saham Membuat risalah rapat Dewan Komisaris dan menyimpan salinannya Melaporkan kepada Perseroan mengenai kepemilikan sahamnya dan/atau keluarganya pada Perseroan tersebut dan Perseroan lain Memberikan laporan tentang tugas pengawasan yang telah dilakukan selama tahun buku yang baru lampau kepada Rapat Umum Pemegang Saham Melakukan kewajiban lainnya dalam rangka tugas pengawasan dan pemberian nasihat, sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan, Anggaran Dasar, dan/atau Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham

3. Dalam melaksanakan tugasnya tersebut setiap anggota Dewan Komisaris harus : a. Mematuhi Anggaran Dasar dan peraturan perundangundangan serta prinsip-prinsip profesionalisma, efisiensi, transparansi, kemandirian, akuntabilitas, pertanggungjawaban serta kewajaran b. Beritikad baik, penuh kehati-hatian dan bertanggungjawab dalam menjalankan tugas pengawasan dan pemberian nasihat kepada Direksi untuk kepentingan Perseroan dan sesuai dengan maksud dan tujuan Perseroan 4. Setiap anggota Dewan Komisaris ikut bertanggung jawab secara pribadi atas kerugian Perseroan apabila yang bersangkutan bersalah atau lalai menjalankan tugasnya sebagaimana dimaksud pada ayat 1 pasal ini 5. Dalam hal Dewan Komisaris terdiri atas 2 (dua) anggota Dewan Komisaris atau lebih, tanggung jawab sebagaimana dimaksud ayat (4) berlaku secara tanggung renteng bagi setiap anggota Dewan Komisaris 6. Anggota Dewan Komisaris tidak dapat dipertanggungjawabkan atas kerugian sebagaimana dimaksud pada ayat 4 pasal ini apabila dapat membuktikan : a. Telah melakukan pengawasan dengan itikad baik dan kehati-hatian untuk kepentingan Perseroan dan sesuai dengan maksud dan tujuan Perseroan b. Tidak mempunyai kepentingan pribadi baik langsung maupun tidak langsung atas tindakan pengurusan Direksi yang mengakibatkan kerugian; dan c. Telah memberikan nasihat kepada Direksi untuk mencegah timbul atau berlanjutnya kerugian tersebut

o

o

o

o o o o o o

o

To report immediately to the General Meeting of Shareholders in case of symptoms reduced the Company's Performance Researching and reviewing periodic reports and annual reports prepared by the Board of Directors and signed the annual report Provide explanations, opinions and suggestions to the General Meeting of Shareholders on the Annual Report, if requested Prepare annual work program and included in RKAP Establish Audit Committee Propose Public Accountant to the General Meeting of Shareholders Make the minutes of meeting of the Board of Commissioners and save a copy Reporting to the Company regarding its ownership and / or family at the Company and other Companies Provide a report of stewardship that has been done during the past year a new book to the General Meeting of Shareholders Perform other duties within the framework of supervisory and advisory duties, as long as not contrary to the legislation, Statutes, and / or the General Meeting of Shareholders

3. In performing its duties of each member of the Board of Commissioners must: a. Comply with statutes and regulations and principles profesionalisma, efficiency, transparency, independence, accountability, responsibility and fairness b Good faith, prudently and responsibly in carrying out supervisory duties and giving advice to the Board of Directors for the benefit of the Company and in accordance with the aims and objectives of the Company 4. Each member of the Board of Commissioners participated personally responsible for the losses the Company if the concerned fault or neglect their duties as referred to in paragraph 1 of this article 5. In the event the Board of Commissioners consists of 2 (two) members of the Board of Commissioners or more, responsibility as prescribed in paragraph (4) apply jointly and severally for any member of the Board of Commissioners 6. Members of the Board of Commissioners can not be accounted for losses referred to in paragraph 4 of this Article if it can prove: a. Has conducted surveillance in good faith and prudence for the interests of the Company and in accordance with the aims and objectives of the Company b. Have no personal interest either directly or indirectly for the actions of the management Board of Directors that resulted in losses, and c. Has provided advice to the Board of Directors to prevent such losses arising or continuing

10

A n n u a l

Report 20

55

Frekuensi Pertemuan dan Tingkat Kehadiran Dewan Komisaris Terkait dengan efektifitas dan orientasi kerja, Dewan Komisaris melakukan rapat rutin dan rapat insidentil. Pada tahun 2010 Dewan Komisaris telah melakukan 12 kali rapat rutin dan insidentil yang diikuti oleh seluruh anggtoa Dewan Komisaris dengan tingkat kehadiran keseluruhan 98 %.

Frequency of Meetings and Attendance Board of Commissioners Associated with efficacy and work orientation, the Board of Commissioners conduct regular meetings and meeting incidental. In 2010 the Board of Commissioners has conducted 12 routine and incidental meetings attended by all anggtoa Board of Commissioners with the overall attendance rate of 98%.

Frekuensi Pertemuan / Rapat Gabungan antara Dewan Komisasris dengan Direksi Dewan Komisari telah melaksanakan pertemuan / rapat gabungan dengan Direksi PTPN IX (Persero) secara rutin, yaitu : rapat pembahasan RKAP, Evaluasi Laporan Manajemen Triwulan I, Triwulan II, Triwulan III, Triwulan IV, Laporan Keuangan Tahunan. Pada tahun 2010 telah melaksanakan rapat gabungan dengan Direksi PTPN IX (Persero) sebanyak 10 kali dengan tingkat kehadiran 98 %.

Frequency of Meeting / Joint Meeting between the Board of Directors Komisasris with Board of Commissioner has conducted meetings / joint meeting with the Board of Directors of PTPN IX (Persero) routinely, namely: discussion meeting RKAP, Evaluation Management Reports First Quarter, Second Quarter, Third Quarter, Fourth Quarter, Annual Financial Report. In the year 2010 has been implementing a joint meeting with the Board of Directors of PTPN IX (Persero) 10 times with 98% attendance rate.

Kunjungan Lapangan Dewan Komisaris Dalam melaksanakan tugasnya pada tahun 2010 Dewan Komisaris telah melakukan kunjungan lapangan di unit kerja (Kebun dan Pabrik Gula) di lingkungan PTPN IX (Persero) dalam rangka untuk meminta penjelasan atas segala persoalan yang ada atau yang sedang dihadapi oleh unit kerja. Disamping melakukan kunjungan di unit kerja di lingkungan PTPN IX (Persero), Dewan Komisaris juga melakukan studi banding ke PTPN lain guna untuk mengetahui kekurangan-kekurangan yang ada di PTPN IX (Persero) yang masih memerlukan perbaikan. Hubungan Tugas antara Dewan Komisaris dan Komite Audit. Untuk membantu Dewan Komisaris PTPN IX (Persero) dalam rangka melaksanakan berbagai tugas dan tanggungjawab yang berhubungan dengan evaluasi dan pengawasan, Dewan Komisaris membentuk Komite Audit yang beranggotakan 3 (tiga) orang dan salah satu anggota Dewan Komisaris menjabat sebagai Ketua Komite Audit. Dalam menjalankan tugasnya Komite Audit bertanggungjawab langsung kepada Dewan Komisaris. Komisaris Independen Sampai dengan tahun 2010 PTPN IX (Persero) belum memiliki Komisaris Independen. Remunerasi Dewan Komisaris Remunerasi Dewan Komisaris diberikan sesuai dengan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) sebagai berikut : 1. Penghasilan : - Komisaris Utama : 40% x Gaji Direktur Utama - Anggota Dewan Komisaris : 36% x Gaji Direktur Utama 2. Kepada Dewan Komisaris diberikan tunjangan transport per bulan maksimal 20% dari honorarium yang bersangkutan 3. Biaya Perjalanan Dinas (BPD), Fasilitas pengobatan dan perawatan kesehatan disesuaikan dengan ketentuan yang berlaku di perusahaan 4. Dalam hal perusahaan memperoleh laba, kepada Dewan Komisaris diberikan tantieme yang besarnya ditetapkan oleh Rapat Umum Pemegang Saham, dengan kompisisi sebagai berikut : - Komisaris Utama : 40% x Tantieme Direktur Utama - Anggota Dewan Komisaris : 36% x Tantieme Direktur Utama 5. Santunan Purna Jabatan diberikan pada setiap masa jabatan Dewan Komisaris berakhir, yang diberikan dalam bentuk pengikutsertaan dalam program asuransi atau tabungan pensiun yang beban premi/iuran tahunannya ditanggung oleh perusahaan.

56

10

A n n u a l

Report 20

Field Board of Commissioners In performing its duties in 2010, the Board of Commissioners has conducted field visits in the work unit (Plantation and Sugar Mill) in the PTPN IX (Persero) in order to seek clarification on any issues that exist or are being faced by the work unit. Besides touring work unit within the PTPN IX (Persero), the Board of Commissioners also made study visits to other PTPN order to determine the deficiencies that exist in the PTPN IX (Persero) that still need improvement. Task relationship between the Board of Commissioners and the Audit Committee. To assist the Board of Commissioners PTPN IX (Persero) in order to carry out various tasks and responsibilities associated with the evaluation and supervision, the Board of Commissioners established an Audit Committee comprising 3 (three) and one member of the Board of Commissioners serves as the Chairman of the Audit Committee. In carrying out its audit committee directly responsible to the Board of Commissioners. Independent Commissioner Until 2010 PTPN IX (Persero) has not been an Independent Commissioner. Remuneration of the Board of Commissioners Remuneration of the Board of Commissioners is given in accordance with the Decision of the General Meeting of Shareholders (AGM) as follows: 1. Income: - President Commissioner : 40% x Salary Director - Member of the Board of Commissioners: 36% x Salary Director 2. To the Board of Commissioners awarded the transport allowance per month maximum 20% of the honorarium is concerned 3. Cost of Business Travel (BPD), treatment facilities and health care tailored to the regulations of the company 4. In the event that the company makes a profit, to the Board of Commissioners awarded tantieme the amount determined by the General Meeting of Shareholders, with the composition as follows: - President Commissioner: 40% x tantieme Director - Member of the Board of Commissioners: 36% x tantieme Director 5. Full Benefit Position provided in each term of office of the Board of Commissioners ended, given in the form of participation in insurance or retirement savings program that loads the premium / annual dues paid by the company.

DIREKSI Selama tahun 2010 Direksi telah mengadakan rapat berkala baik mingguan maupun bulanan yang membahasa tentang Kinerja Operasional perusahaan, maslah-masalah strategis, kebijakan dan hal-hal penting lainnya dalam upaya mencapai maksud dan tujuan perusahaan. Notulen Rapat didistribusikan kepada semua anggota Direksi termasuk yang berhalangan hadir dengan maksud agar seluruh anggota Direksi mengetahui pembahasan dalam setiap rapat Direksi. Menjelang akhir tahun Direksi menyusun Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan untuk tahun depan, yang dilaporkan kepada Dewan Komisaris.

MANAGEMENT During 2010 the Board of Directors has called a meeting either weekly or monthly periodical that discusses about the company's operational performance, an issue-strategic issues, policy and other important matters in an effort to achieve the aims and objectives of the company. Meeting Minutes distributed to all members of the Board of Directors including those unable to attend with the intention that all members of the Board of Directors aware of any discussion of the Board of Directors meeting. Towards the end of the year the Board of Directors Work Plan and Corporate Budget for next year, reported to the Board of Commissioners.

Ruang Lingkup Pekerjaan dan Tanggung Jawab Masing-masing Anggota Direksi Untuk memperlancar dan mempermudah hubungan Direksi dengan mitra kerja, Dewan Komisaris, Pemegang Saham dan pihak lainnya, maka Direksi membagi tugas / wewenang Direksi sesuai dengan bidang pekerjaannya masing-masing, yaitu :

Scope of Work and Responsibility of Each Member of the Board of Directors To expedite and facilitate relationships with partners of Directors, Board, Shareholders and other parties, then divide the duties of Directors / Board of Directors authorized in accordance with their respective work areas, namely:

Direktur Utama a. Melaksanakan proses manajemen transformasi dalam rangka terwujudnya Sustainable Value dan Sustainable Growth. b. Membangun perusahaan yang berbasis pengetahuan (konowledge company) c. Mensukseskan pelaksanaan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001 : 2000 d. Melaksanakan seluruh peraturan yang berlaku terhadap operasional perusahaan dalam rangka memenuhi kepatutan ( etika bisnis dan kerja ) e. Menerapkan Sistem Manajemen Risiko dalam perusahaan f. Mempertanggungjawabkan kinerja perusahaan pada setiap Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS)

President Director a. Implement management processes of transformation in order to realize Sustainable Value and Sustainable Growth. b. Building a knowledge-based company (knowledge company) c. Successful execution of Quality Management System ISO 9001: 2000 d. Implement all regulations applicable to the company's operations in order to meet the propriety (ethics of business and labor) e. Implementing Risk Management Systems in the enterprise f. Accountable for the performance of the company at any General Meeting of Shareholders (AGM)

Direktur Keuangan a. Menetapkan upaya strategik dan kebijakan bidang keuangan/akuntansi serta mengevaluasi pelaksanaannya b. Mengevaluasi dan menyempurnakan proses bisnis (work system) bidang keuangan/akuntansi untuk mewujudkan the best total cost c. Memelihara keseimbangan antara pertumbuhan dan profitabilitas perusahaan d. Mengimplementasikan dan mereview pelaksanaan Asset Management secara berkesinambungan untuk menghindari erosi capital e. Mengendalikan dan mengevaluasi biaya produksi melalui Activity Based Costing (ABC) f. Mengatur sumber dan penggunaan dana secara efektif dan efisien g. Memelihara Cash Reserve Requirment sebesar du bulan kebutuhan dana operasional h. Melaksanakan seluruh program strategic Initiative Digital Businee Design (DBD) dan Operational Excellence (OPEX)

Finance Director a. Establish strategic efforts and policies in finance / accounting, and evaluate the implementation b. Evaluate and refine business processes (work system) in finance / accounting to achieve the best total cost c. Maintaining a balance between growth and profitability d. Implementing and reviewing the implementation of Asset Management on an ongoing basis to avoid the erosion of capital e. Controlling and evaluating the cost of production through the Activity Based Costing (ABC) f. Set the source and use funds effectively and efficiently g. Maintaining the Cash Reserve requirment for du months of operational funds h. Implement the entire program businee Strategic Initiative Digital Design (DBD) and Operational Excellence (OPEX)

10

A n n u a l

Report 20

57

Direktur Produksi a. Menetapkan upaya strategik dan kebijakan Bidang Produksi serta mengevaluasi pelaksanaannya b. Mengevaluasi dan menyempurnakan proses bisnis (work system) Bidang Produksi untuk mewujudkan Best Pratices c. Mengendalikan biaya produksi serta investasi sarana / prasarana produksi pada tingkat yang efektif dan efisien d. Mengimplementasikan dan merivew pelaksanaan inovasi di Bidang Produksi e. Menterjemahkan kebutuhan pasar menjadi pelaksanaan operasional bidang produksi f. Mengimplementasikan dan mereview pelaksanaan Manajemen Mutu ISO 9001 : 2000 dan Sistem Manajemen Lingkungan ISO 14001 : 1996 g. Melaksanakan seluruh program strategic initiative Total Quality Management (TQM) h. Memimpin, merencanakan, mengendalikan kegiatan produksi dan pemasaran hasil produksi Divisi Tanaman Semusim i. Mengatur kegiatan Bagian Tanaman, Bagian Teknik & Pengolahan Divisi Tanaman Tahunan dan Bagian Tanaman, Bagian Teknik, Bagian Pengolahan Divisi Tanaman Semusim, serta Bagian Pemasaran & Pengadaan khusus komoditi gula

Direktur SDM & Umum a. Menetapkan upaya strategik dan kebijakan Bidang Sumber Daya Manusia dan Umum serta mengevaluasi pelaksanaannya b. Mengevaluasi dan menyempurnakan proses bisnis Bidang Sumber Daya Manusia ( HR Ssystem ) untuk meningkatkan kompetensi, kepuasan dan kinerja karyawan c. Mengevaluasi dan menyempurnakan proses bisnis ( work system ) Bidang Umum untuk mewujudkan keamanan lingkungan kerja dan memenuhi aspek legalitas d. Mengimplementasikan dan mereview pelaksanaan perencanaan kebutuhan Sumber Daya Manusia yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan (HR Strategic Planning) e. Mengembangkan sistem pendidikan dan pelatihan yang didasarkan atas hasil mapping personil dan kompetensi profil jabatan serta mengevaluasi pelaksanaannya f. Mengembangkan dan mengevaluasi pelaksanaan program peningkatan kualitas hidup (quality of life) karyawan g. Mengimplementasikan dan mereview pelaksanaan pembangunan dan pembinaan masyarakat lingkungan sekitar unit kerja melalui program PKBL & CD h. Mengimplementasikan dan mereview pelaksanaan pelayanan kesehatan serta Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) i. Mengendalikan biaya pembinaan Sumber Daya Manusia dan umum secara efektif dan efisien j. Mengimplementasikan dan mereview Sistim Penilaian Karya (SPK) bagi karyawan k. Melaksanakan seluruh program Strategic Initiative Competence Based Human Resouce Management (CBHRM)

58

10

A n n u a l

Report 20

Production Director a. Establishing strategic and policy efforts, and evaluate the implementation of Production b. Evaluate and refine business processes (work system) to achieve Best Production Pratices c. Controlling production costs and investment in facilities / infrastructure of production at the level of effective and efficient d. Implement and merivew implementation of innovation in the Field Production e. Translate market requirements into the operational implementation of the production f. Implementing and reviewing the implementation of Quality Management ISO 9001: 2000 and ISO 14001 Environmental Management System: 1996 g. Implement all the strategic initiative program Total Quality Management (TQM) h. Leading, planning, controlling production and marketing of production of the Division of Seasonal Crops I. Plants regulate the activities section, Section Engineering & Processing Division Annual Plants and Plant Parts, Mechanical Parts, Processing Section Division of Crop Season, as well as Part of Marketing & Special Commodity Procurement sugar

HR Director & General a. Establish strategic efforts and policies for Human Resources and General Affairs and evaluate the implementation b. Evaluate and refine business processes for Human Resources (HR Ssystem) to improve the competence, satisfaction and employee performance c. Evaluate and refine business processes (work system) to realize the security of the Public Sector work environment and meet the legal aspects d. Implementing and reviewing the implementation of the planning needs of Human Resources in accordance with the needs of the company (HR Strategic Planning) e. Develop education and training system that is based on mapping results and competency profile of personnel positions and evaluate the implementation f. Develop and evaluate the implementation of improved quality of life (quality of life) employees g. Implementing and reviewing the implementation of development and community development around the unit working environment through programs PKBL & Cds h. Implementing and reviewing the implementation of health services and Health and Safety Management System (SMK3) i. Controlling costs and fostering human resources in an effective and efficient public j. Implement and review the work of Assessment System (DSS) for employees k. Implement the entire program Competence Based Initiative Strategic Human Resouce Management (CBHRM)

Direktur Pemasaran dan Renbang a. Menetapkan upaya Strategik dan kebijakan Bidang Pemasaran serta mengevaluasi pelaksanaannya b. Mengimplementasikan dan mereview pelaksanaan sistem pengendalian persediaan hasil produksi serta bahan baku dan pelengkap c. Menghimpun dan menyiasati perkembangan pasar dan perilaku pesaing ( Market intelligence ) d. Melakukan kajian bisnis baru maupun mengembangkan bisnis yang telah ada e. Melakukan penilaian kredibilitas calon partner bisnis strategic secara obyektif f. Melakukan pengkajian dan pengembangan Teknologi Informasi dan Teknologi Produksi untuk meningkatkan kinerja perusahaan g. Menginformasikan kebutuhan pasar secara berkesinambungan kepada Direktur Produksi h. Membangun sistem aliansi dalam pengembangan portofolio bisnis dan diversifikasi usaha i. Mengendalikan biaya penjualan serta pengadaan pada tingkat yang efektif dan efisien j. Melaksanakan program Strategic Aliance Comprehensive Program dan Customer Relationship Management k. Memimpin, merencanakan, mengendalikan kegiata Pemasaran & Pengadaan Divisi Tanaman Tahunan dan Perencanaan Pengembangan Industri Hilir, Revitalisasi Pabrik Gula dan Agrowisata l. Mengatur kegiatan Pemasaran & Pengadaan seluruh komoditi non gula Kunjungan Lapangan Direksi Dalam melaksanakan tugasnya pada tahun 2010 Direksi Komisaris telah melakukan kunjungan lapangan di unit kerja (Kebun dan Pabrik Gula) di lingkungan PTPN IX (Persero) dalam rangka pemantauan pelaksanaan program-progran kerja yang tertuang dalam Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan serta memberikan arahan-arahan dalam menghadapi segala persoalan yang ada atau yang sedangan dihadapi oleh unit kerja. Rapat antar Angota Direksi Terkait dengan efektifitas dan orientasi kerja Direksi pada tahun 2010 telah melakukan pertemuan/rapat secara berkala minimal satu kali dalam sebulan, dengan tingkat kehadiran sebanyak 98%, untuk membahas RKAP, Evaluasi Kinerja Triwulan/Semesteran, RJP serta permasalahan-permasalahan penting lainnya. Remunerasi Direksi Remunerasi Direksi diberikan sesuai dengan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) sebagai berikut : 1. Penghasilan : - Direktur Utama : 100% x Ketetapan RUPS - Direktur Bidang : 90% x Gaji Direktur Utama 2. Kepada Direksi yang disediakan kendaraan dinas dan rumah dinas tidak diberikan tunjangan dan sebaliknya 3. Biaya Perjalanan Dinas (BPD), Fasilitas pengobatan dan perawatan kesehatan disesuaikan dengan ketentuan yang berlaku di perusahaan 4. Dalam hal perusahaan memperoleh laba, kepada Direksi diberikan tantieme yang besarnya ditetapkan oleh Rapat Umum Pemegang Saham, dengan kompisisi sebagai berikut : - Direktur Utama : 100% x Ketetapan RUPS - Direktur Bidang : 90% x Tantieme Direktur Utama 5. Santunan Purna Jabatan diberikan pada setiap masa jabatan Dewan Komisaris berakhir, yang diberikan dalam bentuk pengikutsertaan dalam program asuransi atau tabungan pensiun yang beban premi/iuran tahunannya ditanggung oleh perusahaan.

Director of Marketing and Renbang a. Establishing strategic and policy efforts, and evaluate the implementation of Marketing b. Implementing and reviewing the implementation of the system of production and inventory control of raw materials and supplementary c. Collect and deal with market developments and competitor behavior (Market Intelligence) d. Conduct studies and develop new businesses that have existing business e. Assessing the credibility of the prospective strategic business partners in an objective f. Conduct assessment and development of Information Technology and Production Technology to improve company performance g. Informing the market needs on an ongoing basis to the Director of Production h. Build alliances in a system of business development and diversification of business portfolio i. Controlling the cost of sales and procurement at the level of effective and efficient j. To implement the Comprehensive Strategic Alliance Program and Customer Relationship Management k. Leading, planning, controlling Activities Marketing & Supply Division Annual Crops Downstream Industry Development and Planning, Revitalization and Agro Sugar Factory l. Marketing & Procurement organize activities throughout the non-sugar commodities

Field Directors In performing its duties in 2010 Board of Commissioners has conducted field visits in the work unit (Plantation and Sugar Mill) in the PTPN IX (Persero) in order to monitor the implementation of the program-work program as set out in the Work Plan and Corporate Budget and give directions in confront issues that exist or are sedangan faced by the work unit. Meeting between Members of the Board of Directors Associated with efficacy and work orientation in 2010 the Board of Directors held a meeting / meetings regularly at least once a month, with as much as 98% attendance rate, to discuss RKAP, Performance Evaluation Quarterly / Semi, CPR and other important issues.

Remuneration of Directors Directors remuneration given in accordance with the Decision of the General Meeting of Shareholders (AGM) as follows: 1. Income: - Managing Director : 100% x Assessment Meeting - Director of Field : 90% x Salary Director 2. To the Board of Directors provided official vehicles and official residences are not given allowances and vice versa 3. Cost of Business Travel (BPD), treatment facilities and health care tailored to the regulations of the company 4. In the event that the company makes a profit, the Directors are given tantieme the amount determined by the General Meeting of Shareholders, with the composition as follows: - Managing Director : 100% x Assessment Meeting - Director of Field : 90% x tantieme Director 5. Full Benefit Position provided in each term of office of the Board of Commissioners ended, given in the form of participation in insurance or retirement savings program that loads the premium / annual dues paid by the company.

10

A n n u a l

Report 20

59

KOMITE AUDIT Komite Audit merupakan komite yang dibentuk berdasarkan UU No.19 tahun 2003 tentang Badan Usaha Milik Negara pada Bab. VI Pasal 70, tugas dan fungsinya membantu Dewan Komisaris. Komite Audit merupakan pihak independen yang memenuhi persyaratan Bapepam dan Bursa, yang diangkat dan bertanggungjawab kepada Dewan Komisaris. Komite Audit telah memiliki Piagam Komite Audit sebagai pedoman bagi Komite Audit dalam melaksanakan tugasnya. Setiap risalah rapat yang dibuat dalam rapat Komite Audit dalam melaksanakan tugas dan fungsinya, dilaporkan kepada Dewan Komisaris disertai dengan pendapat dan usulan, jika ada hal-hal yang perlu mendapat perhatian Dewan Komisaris. Komite Audit memiliki wewenang untuk mengakses catatan atau informasi perusahaan. Berdasarkan keputusan Dewan Komisaris PTPN IX (Persero) Nomor : KEP/03/DEKOM-PTPN IX.0/2009, tanggal 16 Oktober 2009 perihal Pembentukan Komite Audit PT Perkebunan Nusantara IX (Persero) adalah sebagai berikut : Dwi Ary Purnomo, SE, MH Lahir di Jakarta pada tanggal 26 Pebruari 1975. Lulus Sarjana Ekonomi Akuntansi di Universitas Borobudur Jakarta tahun 1996 dan menyelesaikan Program Pasca Sarjana Fakulktas Hukum Ekonomi Universitas Indonesia tahun 2011. Pekerjaan sebelumnya yang pernah ditekuninya adalah sebagai Kepala Sub Bagian Organisasi dan Tata Laksana Kementerian Negara BUMN tahun 2006-2010, Komite Audit PT Askes (Persero) tahun 2008-2010, Sekretaris Dewan Komisaris PTPN XIII (Persero) tahun 2008-2010, Sekretaris Dewan Komisaris PTPN XI (Persero) tahun 2004-2008, Staf Kedeputian bidang Agro Industri Kertas, percetakan dan Penerbitan Kementerian Negara BUMN tahun 2000-2006, Staf Kedeputian bidang Konstruksi dan Jasa lainnya Kementerian Negara BUMN tahun 1998-2000, Staf unit Bidang BUMN sektor Industri dan Pertambangan Direktorat Jenderal Pembinaan BUMN Departemen Keuangan tahun 1998, Supervisor Project PT Elektrika Karyatama tahun 1997-1998. Pekerjaan saat ini adalah sebagai Kepala Bidang Administrasi Kekayaan BUMN Kementerian BUMN.

Dwi Ary Purnomo, SE, MH Born in Jakarta on 26 February 1975. Graduated Bachelor of Accountancy Economics at the University of Borobudur Jakarta in 1996 and completed the Graduate Program in Fakulktas Economic Law University of Indonesia in 2011. Ditekuninya previous job ever was as the Head of Sub Division of Organization and Governance Ministry of State Enterprises in 2006-2010, the Audit Committee of PT Askes (Persero) in 2008-2010, Secretary of the Board of Commissioners PTPN XIII (Persero) in 2008-2010, Secretary of the Board of Commissioners PTPN XI (Persero) in 2004-2008, the field of Agro Industry Deputy Staff Paper, printing and publication of the Ministry of State Enterprises in 2000-2006, Deputy Staff in Construction and Other Services Ministry of State Enterprises in 1998-2000, Staff Field units SOE sector and Industry Directorate General of Mining Enterprises Ministry of Finance in 1998, Project Supervisor PT Elektrika Karyatama 1997-1998. Current job is as head of state Property Administration Ministry of SOEs.

Drs. Sikaryanto, Anggota Lahir di Kebumen pada tanggal 12 September 1952, Lulus Sarjana Ekonomi jurusan Akuntansi di Universitas Pajajaran Bandung tahun 1984. Kariernya banyak dihabiskan di Badan Pemeriksa Keuangan & Pembangunan (BPKP) mulai dari Kupang, Jawa Tengah, Kalimantan dan kembali Ke Jawa Tengah. Terakhir sebagai Komite Audit di PTPN IX (Persero) sampai sekarang.

Drs. Sikaryanto, member Was born in Kebumen on September 12, 1952, pass the degree in Padjajaran University majoring at economic in 1984. He spend his career in Badan Pengawas Keuangan Pembangunan (BPKP). Was moving from Kupang, central java, Kalimantan and back to central Java again. The las he was promoted as member of Audit Commitee until now.

H. Syamsul Bachri, Anggota Lahir di Medan pada tanggal 28 April 1951, Lulus Sekolah Pertanian Menengah Atas (SPMA) Medan pada tahun 1969. Kariernya dimulai di PTP IX Medan, kemudian PNP XIX Proyek Lampung, kemudian bertugas di PNP XIX di Kalimantan Selatan. Pada tahun 1984 pindah tugas di Kantor Direksi PTP XVIII Semarang dan terakhir menjabat sebagai Administratur sampai dengan pensiun. Kemudian dipercaya dan diangkat sebagai Anggota Komite Audit sampai sekarang.

H. Syamsul Bachri, member Was born in Medan on April 28, 1951, pass the High Plantation School, Medan, in 1969. His career was started at PTP IX Medan, next at PNP XIX Lampung Project after that move to PNP XIX South Kalimantan. In 1984 move to Director Office of PTP XVIII Semarang City until retire. And the last he was promoted as member of Audit Committee util now.

Ris Sumanger, Anggota Lahir di Pekalongan, Jaw Tengah pada tanggal 28 Juli 1952, Lulus Akademi Administrasi Niaga, Semarang pada tahun 1973. Selama tahun 1975 - 1995 karirnya berpindah-pindah di beberapa Pabrik Gula, antara lain PG Sragi, PG Banjaratma, Proyek PG Baturaja, PG Jatibarang dan PG Sumberharjo. Mulai tahun 1995 bertugas di Kantor Direksi sebagai Staf D Bagian Akuntansi, kemudian tahun 2000 sebagai Staf E Satuan Pengawasan Intern. Tahun 2004 diangkat sebagai Kepala Urusan Bagian Pembiayaan dan selama tahun 2005 2008 menjadi Kepala Bagian Pembiayaan.

60

AUDIT COMMITTEE The Audit Committee is a committee established under Act No.19 of 2003 on State-Owned Enterprises in Chapter. VI Article 70, duties and functions to assist the Board of Commissioners. The Audit Committee is an independent party that meets the requirements of Bapepam and the Stock Exchange, appointed and accountable to the Board of Commissioners. Audit Committee Charter Audit Committee has as a guideline for the Audit Committee in carrying out their duties. Any minutes of meetings are made in a meeting of the Audit Committee in performing its duties and functions, are reported to the Board of Commissioners along with the opinions and suggestions, if there are things that need attention of the Board of Commissioners. The Audit Committee has the authority to access records or information company. Based on the decision of the Board of Commissioners PTPN IX (Persero) Number: KEP/03/DEKOM-PTPN IX.0/2009, dated October 16, 2009 regarding the establishment of the Audit Committee of PT Perkebunan Nusantara IX (Persero) is as follows:

10

A n n u a l

Report 20

Ris Sumangar, member Born in Pekalongan, Central Java on July 28, 1952. He was graduated Business Administration Academy, Semarang in 1973. During the year of 1975-1995 his career was moving around in several sugar factory, such as Sragi, Banjaratma, Baturaja Project, Jatibarang and Sumberharjo. Since 1995 he was served in Head Office as staff D Accounting Department, then in 2000 as staff E Internal Auditor. In the year of 2004, he was appointed as Head Superintended of Financing Department, and during 2005-2008 as Head of Financing Department.

Komite Audit bertugas menilai pelaksanaan kegiatan perusahaan antara lain : a. Mereview rencana kerja dan menilai pelaksanaan kegiatan serta hasil audit Biro Satuan pengawasan Intern dan Auditor eksternal b. Memberikan rekomendasi mengenai penyempurnaan sistimpengendalian intern c. Mengidentifikasi hal-hal yang memerlukan perhatian Komisaris meliputi ketaatan terhadap kebijakan yang berlaku, pelaksanaan Good Corporate Governance serta Sistem Menajemen Risiko. d. Membuat Program kerja tahunan Komite Audit yang disetujui Dewan Komisaris.

Kegiatan Komite Audit a. Pertemuan dengan Auditor Internal (SPI) dilakukan secara berkala b. Sosialisasi Rencana Kerja Komite Audit (RKKA) dilakukan secara internal, Komisaris, Direksi, Biro SPI, Kepala Bagian, Administratur Kebun, Administratus Pabrik Gula c. Melakukan rechek pengawasan yang dilakukan oleh Biro SPI dalam rangka menjamin mutu pelaksanaan audit intern serta melakukan evaluasi atas efektifitas pengendalian intern. d. Melakukan review pengawasan atas Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) dan rekomendasi SPI serta melakukan rechek ke Kantor Direksi, Pabrik, unit kerja lainnya. e. Melaksanakan tugas mulai dari Rencana Kerja Komite Audit (RKKA), sosialisasi dan orientasi lapangan di unit-unit kerja.

KOMITE NOMINASI Dalam prakteknya Komite Nominasi PTPN IX (Persero) dipimpin Direktur Utama dan 4 (empat) orang anggota Diretur Bidang.

KOMITE REMUNERASI Dalam prakteknya Komite Remunerasi PTPN IX (Persero) dipimpin Direktur Utama dan 4 (empat) orang anggota Diretur Bidang. Remunerasi karyawan ditetapkan berdasarkan kesepakatan antara Serikat Pekerja Perkebunan (SP-BUN) yang mewakili karyawan dengan Direksi (mewakili perusahaan) yang dituangkan dalam Perjanjian Kerja Bersama (PKB) dan disaksikan/ditandatangani oleh Disnakertrans yang berlaku selama 2 (dua) tahun.

URAIAN TUGAS DAN FUNGSI SEKRETARIS PERUSAHAAN Sekretaris Perusahaan merupakan jendela Informasi PTPN IX (Persero), yaitu memberikan informasi material atas hal-hal yang menyangkut PTPN IX (Persero) yang perlu diketahui publik serta memberikan masukan kepada Dewan Komisaris dan Direksi mengenai peraturan dan ketentuan yang berlaku agar dapat dipatuhi sepenuhnya. Sesuai ketentuan peraturan Bapepam Nomor IX.I.4 tentang Pembentukan Sekretaris Perusahaan, selama tahun 2010 Sekretaris Perusahaan PTPN IX (Persero) telah mengelola pertemuan antara Direksi dengan Dewan Komisaris, membuat persiapan dan memfasilitasi penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham.

Scope of Work and Responsibility of Audit Committee : a. Review Planning work, evaluate activity implementation and audit result of both internal and external auditor. b. Recommend the internal controlling system completion. c. Identify matters that need Board of Commisioners attention regarding obedience to current regulation, implementation of GCG and Risk Management System. d. Arrange Audit Committee yearly working program that approved by Board of Commissioners.

Audit Committee Activity a. Meeting with Internal Auditor (SPI) regularly, b. Socialization of Audit Committee work plan was conducted internally with auditor committee/ Board of Commissioner, Internal Auditor, Manager, District Manager, and Board of Director. c. Conducting oversight recheck by monitoring team/ auditor committee to guarantee internal audit implementation, including audit issue evaluation except PKPT,and conducting evaluation for internal control effectively d. Conducting oversight review upon auditor report (LHP), SPI recommendation, and conducting recheck towards Boards of Director office, DMKB I, DMKB II, DMKT, and DMKST as well as their unit.

Nomination Committee In practical point of view, the Nomination Committee of PTPN IX (Persero) was chaired by the President Director with 4 (four) members Production Director, Finance Director, HR & General Affair Director Marketing & RD Director

Remuneration Committee In practical point of view, the Remuneration Committee of PTPN IX (Persero) was chaired by the President Director with 4 (four) members: Production Director, Finance Director, HR & General Affair Director and Marketing RD Director. The numeration of employees was established and based on the agreement among Plantation Workers Union/ SP-BUN (representing employees), Director (representing company) and witnessed/ signed by DEPNAKER and made effective for 2 years.

Scope of Work and Responsibility of Corporate Secretary Corporate Secretary is PTPN IX (Persero) information windows that provide information for PTPN IX (Persero) matter which public need to know and also giving some input to Board of Commissioner and Board of Directors regarding the valid regulation to obey properly. Referring to Bapepam Regulation No. IX.I.4 regarding: Corporate Secretary Established, along 2010 corporate secretary has managed meetings between Board Commissioners and Board of Director, make some preparation and facilitate Annual General Meeting of Stakeholder.

10

A n n u a l

Report 20

61

Profil Sekretaris Perusahaan PTPN IX (Persero)

The Profile of PTPN IX (Persero) Corporate Secretary

Ir. H. Didit Heru Setiawan

Ir. H. Didit Heru Setiawan

Lahir di Semarang pada tanggal 21 Oktober 1957, menyelesaikan studinya di Universitas Negeri Surakarta jurusan Pertanian pada tahun 1983. Kariernya dimulai di kebun Plasma PIR III Danau Salak tahun 1985 sebagai Sinder Kebun. Mendapat promosi Sebagai Sinder Kepala Danau Salak pada tahun 1993, setelah berpetualang di Unit Usaha PTPN IX (Persero), pada awal tahun 2006 diangkat sebagai Kepala Biro Satuan Pengawasan Intern (SPI). Pada tahun 2007 diangkat sebagai Sekretaris Perusahaan.

was born in Semarang on October 21, 1957, passed degree in Surakarta University in 1983. His career starts as Sinder Kebun in Plasma Estate PIR III Danau Salak in 1985. Promoted as Head of Danau Salak Plantation in 1993. In beginning of 2006 promoted as Head of SPI Biro. In 2007 promoted as Corporate Secretary.

PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN INTERN

INTERNAL AUDIT AND CONTROL SYSTEM

Kedudukan, Fungsi dan Peran Satuan Pengawasan Intern (SPI) sebagai berikut : a. Kedudukan Biro Satuan Oengawasan Intern diatur dalam UU BUMN Nomor : 19/2003 Pasal 67, 68 dan 69 yang bertanggung jawab kepada Direktur Utama b. Fungsi : atas permintaan tertulis Dewan Komisaris, Direksi memberikan hasil pemeriksaan atas hasil pelaksanaan tugas SPI c. Peran : Merupakan kontrol / pengawasan internal perusahaan

The position, function and role of the SPI is as follows: a. The Position of SPI was officially established by UU BUMN No. 19/2003 close 67, 68, and 69. The SPI is directly under the president Director. b. Function: The Board of Director has to release the report to the commissioner in case the commissioner asks for it. c. Role: Internal control of the company

Internal Audit membantu Direksi melakukan pengawasan internal guna memastikan efektifitas pengendalian internal pengelolaan operasional perusahaan berjalan sesuai dengan kebijakan dan sistem yang telah ditetapkan. Hasil pemeriksaan tersebut disampaikan kepada Manajemen sebagai masukan dalam melakukan peningkatan efektifitas pengendalian internal yang diperlukan serta melakukan tindak lanjut atas pelaksanaannya. Selama tahun 2010 Internal Audit secara berkala melaksanakan fungsinya melalui pemeriksaan ke seluruh unit usaha dan departemen, yang hasilnya selalu dilaporkan kepada Direksi.

62

Internal Audit assist Board of Directors in internal Controlling to ensure the effectiveness and efficiency of company operational implementation base on the valid regulation/system. The result of Audit then submitted to management as input in order to increase Internal Controlling effectively and follow up the implementation. Along 2010 Internal Audit has executed it function by control to all department and business unit, and the result submitted to Board of Director.

MANAJEMEN RISIKO

RISK MANAGEMENT

PT Perkebunan Nusantara IX (Persero) menyadari bahwa pelaksanaan Good Corporate Governance (GCG) untuk memberikan nilai tambah bagi stakeholders tidak akan terwujud tanpa adanya fungsi pengendalian intern yang memadai. Atas dasar pertimbangan tersebut PTPN IX (Persero) telah melakukan berbagai upaya untuk membangun dan mengembangkan kompetensi pengendalian intern sebagai salah satu unsur pengelolaan risiko yang komprehensif, dalam rangka memastikan peningkatan hasil usaha yang nyata maupun pertumbuhan usaha PTPN IX (Persero) dalam jangka panjang. Pengembangan kerangka penglolaan risiko telah diawali dengan pembentukan Unit Manajemen Risiko. Saat ini, Unit Manajemen Risiko telah memulai pelaksanaan proses manajemen risiko dan memberikan gambaran profil risiko kepada manajemen. Satuan Unit Manajemen Risiko mengidentifikasikan 6 risiko utama yang dihadapi, yaitu : Risiko Tanaman, Risiko Pemasaran dan Pengadaan, Risiko Keuangan, Risiko Teknik dan Pengolahan, Risiko SDM & Umum dan Risiko Perencanaan dan Pengembangan.

PT Perkebunan Nusantara IX (Persero) realizes that the implementation of Good Corporate Governance (GCG) to provide added value to the stakeholders will not be realized without an adequate internal control functions. On the basis of these considerations PTPN IX (Persero) has made various efforts to build and develop the competencies of internal control as one element of a comprehensive risk management, in order to ensure a real increase in operating results and business growth PTPN IX (Persero) in the long run. The development framework has penglolaan risk begins with the formation of the Risk Management Unit. Currently, the Risk Management Unit has begun the implementation of risk management processes and provide a risk profile to management. Unit Risk Management Unit identifies six major risks faced, namely: Plant Risk, Risk Marketing and Procurement, Financial Risk, Risk Engineering and Processing, HR & Public Risk and Risk Planning and Development.

10

A n n u a l

Report 20

1. Risiko Tanaman Risiko Tanaman merupakan kemungkinan terjadinya suatu peristiwa yang dapat mengganggu/merugikan kegiatan perusahaan yang berhubungan dengan tanaman karet, teh, kopi dan tebu. Risiko tanaman yang berpotensi mengganggu perusahaan dalam mencapai sasaran produksi adalah :

1. Crop Risk Plant Risk is the likelihood of an event that could disrupt / harm the company's activities related to plant rubber, tea, coffee and sugar cane. Risk that could potentially disrupt plant the company achieve its production goals are: a.

a. Resiko Pemurnian dan Ketersediaan Klon anjuran. Pemurnian dan ketersediaan klon anjuran pada karet, teh dan kopi merupakan suatu risiko prioritas yang mendesak untuk dikelola karena produksi dimasa mendatang sangat dipengaruhi oleh entres yang tersedia. b. Risiko Pengamanan Produksi Produksi dari tetes lanjut pada tanaman karet yang tidak ditangani dengan baik dapat menimbulkan risiko kerugian yang cukup besar bagi perusahaan. c. Risiko Pemakaian Kulit Pemakaian kulit per iris yang terlalu tebal dapat menjadikan umur ekonomis tanaman menjadi lebih pendek, sehingga dalam jangka panjang dapat menjadi sebuah risiko prioritas bagi perusahaan. d. Risiko pembentukan frame pada TBM Teh. Risiko ini terkait dengan pembentukan luas bidang petik yang ideal sehingga ketidaktepatan pembentukan frame akan sangat berpengaruh terhadap kuantum hasil petikan teh. e. Risiko mutu petikan teh Resiko ini terkait dengan ketrampilan dalam petikan pucuk teh sangat mempengaruhi hasil petikan teh selanjutnya. f. Risiko pangkasan kopi Risiko ini terkait dengan konsistensi pangkasan untuk menjaga kontinuitas produksi kopi melalui pembentukan cabang pemikul buah. g. Risiko On Farm pada tanam Tebu, yang meliputi : - Risiko hujan Dalam Masa Giling (DMG), yang berdampak : potensi rendemen turun, pasokan tebu terhambat, kapasitas giling turun, serta suplisi bahan bakar naik - Risiko bahan baku kurang, akan berdampak terjadinya produksi turu, pasokan tebu terhambat, kapasitas giling turun, serta suplesi bahan bakar minyak naik. - Risiko varietas kurang optimal, akan berdampak pada : potensi rendemen turun dan kadar sabut turun. - Risiko JPP kurang, akan berdampak pada produktivitas tebu turun. - Risiko masa tanam tidok optimal, akan berdampak potensi rendemen turun. - Risiko areal tanaman tebu berkurang, akan berdampak pada penurunan jumlah produksi. - Risiko persaingan tenaga kerja untuk tanaman maupun tebangan, berdampak pada pasokan tebu ke pabrik turun. h. Risiko Off Farm pada tanaman tebu; - Risiko kerusakan alat di stasiun ketel dan gilingan, berdampak kapasitas giling turun dan suplesi bahan bakar minyak naik. - Risiko kekurangan bahan bakar ampas, akan berdampak terjadi kenaikan pemaikan bahan bakar minyak - Risiko tekanan uap baru / bekas kurang, berdampak kapasitas giling turun, HPB total turun dan pemakaian energi meningkat. - Risiko beban pabrik tinggi, berdampak winter rendemen turun - Risiko pencemaran lingkungan, berdampak adanya protes dari masyarakat sekitar.

b.

c.

d.

e.

f.

g.

h.

Risk Purification and Availability Clones recommendation. Purification and suggestions on the availability of clones of rubber, tea and coffee is an urgent priority risks to be managed for future production is strongly influenced by the entres are available. Production Security Risk Production of rubber drops further on plants that are not handled properly could pose a risk of substantial losses for the company. Use Risk Skin Use a slice of skin is too thick to make the economic life of the plant to be shorter, so that in the long run may be a risk priority for the company. The risk of formation of the frame on the TBM Tea. This risk associated with the formation of vast areas of ideal pick the frame so that the inaccuracy formation will greatly affect the quantum of tea extracts. Risk quality tea extracts This risk is related to skill in bud tea extracts greatly affect the outcome of the next tea extracts. Risk clipping coffee This risk associated with the consistency of clipping to maintain continuity of production of coffee through the establishment of branches of fruit bearer. On Farm Risk in planting sugarcane, which includes: The risk of rains In The Grind (DMG), which have an impact: the potential yield goes down, supply is hampered cane, milled down capacity, as well as rising fuel suplisi The risk of lack of raw materials, will affect the production turu, constrained supply of sugar cane, milled down capacity, as well as rising oil suplesi fuel. Risk of varieties less than optimal, will have an impact on: the potential for decreased yield and fiber levels down. Risk JPP less, will affect the productivity of sugar cane down. Risk tidok optimal planting time, will affect the potential yield down. Risk of sugarcane crop acreage is reduced, will have an impact on the decrease in production quantities. The risk of competition and labor to harvest crops, impact on the supply of cane to the mill down. Off Farm Risk in sugarcane; Risk of damage to equipment at the station and mill boilers, impacting capacity milling down and suplesi fuel oil rose. The risk of lack of fuel waste, will impact an increase in fuel pemaikan The risk of vapor pressure of new / used less, impacting capacity milling down, down and HPB total energy consumption increases. The risk of high plant load, affecting the yield of winter down The risk of environmental pollution, impact of protests from the surrounding community.

10

A n n u a l

Report 20

63

64

2. Pemasaran dan Pengadaan Segala kemungkinan peristiwa risiko yang dapat terjadi pada aktivitas Pemasaran dan Pengadaan meliputi : a. Risiko penurunan harga jual Risiko yang berkaitan dengan menurunnya nilai penjualan karena harga jual komoditi dibawah target. b. Risiko tidak dikenalnya produk hilir Risiko yang berkaitan dengan masih terbatasnya omset penjualan produk hilir atas pihak eksternal. c. Risiko Perjanjian / kontrak dengan pembeli Risiko tidak terpenuhinya kuantum produksi kopi yang telah disepakati dengan pembeli akibat ketidak akuratan dalam taksasi produksi per mutunya. d. Risiko kenaikan harga barang / bahan dan Bahan Bakar Minyak (BBM) yang akan berdampak pada peningkatan biaya produksi. e. Risiko salah strategi pembelian / penjualan gula impor, yang akan berdampak pada potensi kesempatan peluang pandapatan perusahaan menurun.

2. Marketing Risk and Procurement All possible risk events that can occur in Marketing and Procurement activities include: a. Risk reduction in selling price Risks associated with declining sales since the price of commodities below the target. b. Unknown risk of downstream products Risks associated with the limited turnover of downstream products of an external party. c. Risk Agreements / contracts with buyers Risks non-fulfillment of the quantum of coffee production that has been agreed upon by the buyer due to inaccuracies in the production Assessed per quality. d. The risk of rising prices of goods / materials and fuel oil (BBM) which will have an impact on increasing production costs. e. The risk of wrong strategy purchase / sale of imported sugar, which will impact on the potential opportunity pandapatan opportunities the company declined.

3.

Risiko Keuangan a. Risiko Pajak Segala kemungkinan peristiwa risiko yang dapat terjadi pada aktivitas perpajakan, meliputi : - Risiko perubahan regulasi perpajakan, adalah risiko yang terkait dengan terjadinya peristiwa perubahan regulasi perpajakan yang tidak ter update sehingga berpotensi kesalahan dalam pelaporan pajak. - Risiko pembayaran pajak, adalah risiko yang berkaitan dengan terjadinya peristiwa pembayaran pajak melebihi tanggal jatuh temponya. b. Risiko Nilai tukar, adalah risiko yang berkaitan dengan fluktuasi nilai tukar rupiah terhadap mata uang asing. c. Risiko keterbatasan dana, yang akan berdampak kehilangan peluang dalam pencarian areal potensial dan perawatan pabrik gula kurang optimal. d. Risiko tunggakan piutang PTR, yang akan berdampak cash flow perusahaan terganggu.

3. Financial Risk a. Tax Risk All possible risk events that may occur in the activity of taxation, including: The risk of changes in tax regulations, the risks associated with the occurrence of changes in tax regulations that are not updated so that potential errors in tax reporting. The risk of tax payments, are risks associated with the occurrence of tax payments exceed the maturity date. b. Exchange rate risk is the risk associated with fluctuations in the rupiah against foreign currencies. c. The risk of limited funds, which will impact loss of potential opportunities in the search area and less than optimal care of the sugar factory. d. The risk of delinquent receivables PTR, which will affect cash flow uninterrupted.

4. Risiko Teknik dan Pengolahan Risiko-risiko yang dapat terjadi pada Bagian Teknik dan Pengolahan, antara lain meliputi : a. Risiko Mutu lateks, adalah risiko yang terkait dengan tidak konsistennya mutu lateks yang diterima pabriksehingga mempengaruhi proses pengolahan dan mutu sheet yang dihasilkan. b. Risiko kapasitas pabrik, adalah risiko yang terkait dengan over capacity di pabrik sheet pada saat peak produksi dan under capacity di pabrik kopi. c. Risiko pencemaran lingkungan, adalah risiko yang terkait dengan pencemaran yang menimbulkan keluhan dari masyarakat sekitar pabrik. d. Risiko perubahan spek teknis investasi non tanaman, adalah risiko dimana kondisi speck tidak sesuai dengan kebutuhan di lapangan sehingga berpotensi kesalahan administrasi.

4. Risk Engineering and Processing Risks that may occur in the Engineering and Processing Section, include: a. Quality risk of latex, are risks associated with the inconsistent quality of latex received pabriksehingga affect processing and quality of the resulting sheet. b. The risk of plant capacity, are risks associated with overcapacity at the plant during peak production sheet and under capacity in the coffee factory. c. The risk of environmental pollution, are risks associated with the pollution that causes complaints from the community around the factory. d. Risk of changes in the technical specification of non plant investment, Speck is a risk that the condition does not match the needs on the ground so that the potential administrative errors.

10

A n n u a l

Report 20

5. Risiko SDM dan Umum Risiko-risiko yang dapat terjadi pada Bagian SDM dan Umum, antara lain meliputi : a. Risiko kesenjangan kompetensi pegawai, adalah risiko yang berkaitan dengan kesenjangan ataupun keterbatasan kompetansi yang dimiliki pegawai. b. Risiko beban kerja tidak seimbang, adalah risiko yang berkaitan dengan terjadinya ketidak seimbangan beban kerja antar pegawai. c. Risiko pengurusan HGU, adalah risiko yang berkaitan dengan proses pengurusan HGU yang mempunyai tingkat ketergantungan tinggi dengan instansi lain. d. Risiko program kemitraan dan bina lingkungan, adalah risiko yang berkaitan dengan ketidaktaatan mitra binaan terhadap aturan yang telah disepakati. e. Risiko kaderisasi SDM, adalah risiko yang terkait dengan kaderisasi SDM terlambat yang berdampak pada formasi SDM kurang dan operasional/produksi terganggu. f. Risiko biaya perawatan, adalah risiko yang berkatian dengan tingginya biaya perawatan pegawai, yang berdampak pada membengkanya biaya. g. Risiko penguasaan asset, adalah risiko yang berkaitan dengan penguasaan aset oleh pihak lain yang berdampak peluang pendapatan perusahaan berkurang.

5. Human Resources and Public Risk Risks that can occur in Sections of Human Resources and General, among others, include: a. The risk of employee competence gaps, are risks associated with gaps or limitations kompetansi owned by employees. b. The risk of unbalanced workloads, are risks associated with the imbalance of workload among employees. c. HGU risk management, is the risk associated with the process to obtain HGU who have high levels of dependency with other agencies. d. The risk of environmental programs and establish partnerships, are risks associated with noncompliance trained partners to the agreed rules. e. Risk of human resources cadre formation, are risks associated with the regeneration of human resources that have an impact late in the formation of human resources and less operational / production disrupted. f. Risk cost of care, is a risk that related with the high cost of maintenance employees, which affects the cost increased. g. Mastery of risk assets is the risk associated with the acquisition of assets by other parties that affect the company reduced revenue opportunities.

TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN TERHADAP MASYARAKAT DAN LINGKUNGAN

CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY TO THE COMMUNITY AND ENVIRONMENT

PTPN IX (Persero) berperan aktif secara nyata dalam membangun ekonomi kerakyatan untuk menjaga keseimbangan sosial dan komunitas disekitar unit kerja yang tersebar di berbagai daerah di Propinsi Jawa Tengah, antara lain melalui :

PTPN IX (Persero) is a real active role in building the economy to maintain a balance of social and community work units scattered around in various areas in Central Java Province, among others through:

a. Program Kemitraan dan Program Bina Lingkungan Dana yang tersedia sampai dengan akhir tahun 2010 sebesar Rp. 2.184 juta. Penyaluran dana Program Kemitraan berupa pinjaman pada tahun 2010 meliputi 49 (empatpuluh sembilan) mitra binaan yang ada di sekitar unit kerja dengan nilai sebesar Rp. 1.450 juta. Untuk Program Bina Lingkungan dana yang disalurkan sebesar Rp. 525 juta yang dipergunakan untuk perbaikan sarana & prasarana lingkunga, bidang kesehatan, bantuan bencana alam, perbaikan dibidang kesehatan dan pelestarian alam. b. Program Penanaman Tumpangsari Sebagai kepedulian PTPN IX (Persero) terhadap masyarakat sekitar kebun dan untuk meningkatkan ekonomi, maka telah dilakukan Program penanaman tanaman tumpang sari yaitu tanaman jagung, padi dan kacang tanah yang ditanam pada areal Tanaman Belum Menghasilkan (TBM) I - III Karet dan tanah cadangan. Luas areal tanaman tumpangsari adalah 1.031,38 ha yang terdiri dari tanaman padi 210,92 ha, kacang tanah 257,96 ha, jagung 562,50 ha dengan jumlah penggarap sekitar 11.459 KK. c. Hari Menanam Pohon Indonesia Untuk kali kedua PTPN IX (Persero) menyelenggarakan Hari Menanam Pohon Indonesia , setelah tahun lalu secara simbolis pelaksanaannya dipusatkan di Kampoeng Kopi Banaran, tahun ini sengaja dipilih afdeling Banaran ( Jambu) sebagai tempat penghijauan terpadu. Kawasan yang dahulu dirimbuni tanaman Kakao tersebut diharapkan 5 (lima) tahun ke depan telah berubah menjadi hamparan pohon jabon dengan nilai ekonomi yang sangat menjanjikan.

a.

Partnership and Community Development Program Funds are available until the end of 2010 amounting to Rp. 2184 million. Distribution Partnership Program funds in loans in 2010 included 49 (forty nine) trained partners around work units with a value of Rp. 1450 million. For the Community Development Program funds disbursed Rp. 525 million used for the improvement of facilities & infrastructure, an Environmental, health, disaster relief, improved health and nature conservation.

b.

Intercropping Planting Program As concern PTPN IX (Persero) to the surrounding community gardens and to improve the economy, it has done the planting program crops intercropping of maize, rice and peanuts grown in the area of Plant Not Producing (TBM) I - III Rubber and reserve land. The area is 1031.38 ha intercropped plants consisting of 210.92 ha of rice crops, peanuts 257.96 ha, 562.50 ha of maize by the number of tenants around 11,459 households.

c.

Tree Planting Day Indonesia For the second time PTPN IX (Persero) organized a Tree Planting Day Indonesia, after last year's symbolically centered on the implementation Kampoeng Banaran Coffee, deliberately selected this year afdeling Banaran (Jambu) as an integrated green place. The area formerly planted Cocoa plants are expected 5 (five) years into the future has turned into a stretch of jabon tree with a very promising economic value.

10

A n n u a l

Report 20

65

The event was attended by the Board of Directors, Company Secretary, Head of Department / Bureau, Provincial and District Governments and also attended by Mr Dr. Agus Pakpahan, Deputy Business Agro Industry, Forestry, Paper, Printing and Publishing Ministry of SOEs. On occasion, other than a symbolic tree planting which simultaneously dilasanakan also in 23 work units, also made the giving of the Partnership and Community Development. The provision of assistance to the community is expected to happen a good relationship and to increase public awareness about Gardens / PG to the presence of PTPN IX (Persero). Besides tree planting programs and assistance in line with the Partnership Programme of the Government of Central Java Province, announced Governor of Central Java uaitu "Bali Ndeso Mbangun Deso".

Acara tersebut dihadiri oleh jajaran Direksi, Sekretaris Perusahaan, Kepala Bagian/Biro, Pemerintah Propinsi dan Pemerintah Kabupaten serta hadir pula Bapak Dr. Agus Pakpahan, Deputi Bidang Usaha Agro Industri, Kehutanan, Kertas, Percetakan dan Penerbitan Kementerian BUMN. Pada kesempatan tersebut selain penanaman pohon secara simbolis yang serentak dilasanakan juga di 23 unit kerja, juga dilakukan penyerahan bantuan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan. Adapun pemberian bantuan kepada masyarakat diharapkan akan terjadi hubungan yang baik serta meningkatkan kepedulian masyarakat sekitar Kebun/PG terhadap keberadaan PTPN IX (Persero). Disamping itu program penanaman pohon dan bantuan PKBL selaras dengan Program Pemerintah Propinsi Jawa Tengah yang dicanangkan Gubernur Jawa Tengah uaitu " Bali Ndeso Mbangun Deso". d. Khitan Masal dan Donor Darah Antusiasme masyarakat begitu besar terhadap kegiatan khitan masal dan donor darah yang diselenggarakan PTPN IX (Persero) pada tanggal 24 Juni 2010. Kegiatan ini merupakan agenda rutin dari program Corporate social Responsibility (CSR) untuk kalangan masyarakat sekitar, baik di Kantor Direksi maupun di Kebun/Pabrik Gula. Jumlah peserta khitan di Kantor Direksi Semarang untuk tahun ini mencapai 107 orang anak atau dua kali lipat dari kegiatan yang sama pada tahun lalu.

d.

Mass circumcision and Blood Donation Public enthusiasm was so great against mass circumcision activity and blood donors held PTPN IX (Persero) on June 24, 2010. This activity is a routine agenda of its Corporate Social Responsibility (CSR) to the surrounding community, both in the Office of the Board of Directors and in the Garden / Sugar Factory. The number of participants circumcision in Semarang Office of the Board of Directors for this year reached 107 children, or twice that of the same activity last year.

e. BUMN Peduli Pasar Murah Sebagai wujud kepedulian terhadap masyarakat dalam hal memenuhi kebutuhan pokok menjelang Idul Fitri, maka PTPN IX (Persero) telah menyelenggarakan pasar murah. Kegiatan tersebut sekaligus menindaklanjuti Instruksi Menteri BUMN Nomor S-536/MBU/2010 perihal BUMN Peduli Pasar Murah. Peduli Pasar Murah tersebut juga diikuti oleh BUMN lainnya di wilayah Jateng/DIY dimana PTPN IX (Persero) sebagai koordinator dalam pelaksanaannya dan berikut ini jumlah paket dan nilai dari kegiatan pasar murah tersebut :

e.

BUMN Care Thrift Shop As we care about the community in terms of meeting the basic needs of Idul Fitri, the PTPN IX (Persero) has held a bazaar. These activities as well as follow instructions of the Minister concerning BUMN Number S-536/MBU/2010 BUMN Cares Thrift Shop. Cares Thrift Shop is also followed by other state enterprises in Central Java / Yogyakarta where PTPN IX (Persero) as a coordinator in the implementation and the following number of packets and the value of these lowcost market activity:

Instansi (Instance)

No. 1.

PTPN IX (Persero)

2.

BUMN lain di Jateng/DIY

J uTm l aUhNP|a kY eE tA R N i l a i P e m b e l i a n AH ( To t a l P a c k a g e ) ( P u r c h a s e V a l u e )

Nilai Penjualan ( S a l e s Va l u e )

18.763

1.312.578.700,-

1.042.178.000,-

4.500

309.637.500,-

179.200.000,-

23.262

1.622.216.200,-

1.221.378.000,-

(Other SOEs in Central J a v a / Yo g y a k a r t a ) J u m l a h / To t a l

Pemberian subsidi harga yang mencapai sebesar Rp. 400.838.200,-- tersebut mendapat respon yang sangat baik dari masyarakat serta mengharapkan supaya pelaksanaan kegiatan ini dapat terus berkesinambungan di tahun-tahun mendatang. Khusus untuk PTPN IX (Persero) palaksanaan pasar murah ini dilaksanakan untuk masyarakat disekitar Kebun dan Pabrik Gula dilingkungan PTPN IX (Persero).

66

10

A n n u a l

Report 20

Subsidizing the price reaches Rp. 400 838 200, - gets a very good response from the community and expects that the implementation of sustainable activities can continue in coming years. Especially for PTPN IX (Persero) palaksanaan bazaar was held for the community around the gardens and the sugar factory environment PTPN IX (Persero).

ETIKA PERUSAHAAN

CORPORATE CODE OF CONDUCT

Pedoman Etika Bisnis ( Code of Conducts) yang telah dimiliki PTPN IX (Persero) sebagai pedoman mengenai hubungan perusahaan secara internal (karyawan) maupun dengan pihak eksternal seperti pemegang saham, investor, pelanggan, pemasok, pemerintah, masyarakat serta lingkungan sekitar. Pada setiap kesempatan pedoman ini akan disosialisasikan kepada karyawan agar selalu diingat dan dijalankan secara konsisten. Sosialisasi yang berkesinambungan ini diharapkan akan membentuk kesadaran para karyawan agar dapat diterapkan dalam perilaku sehari-hari sehingga akhirnya akan menjadi budaya dilingkungan kerja PTPN IX (Persero).

PTPN IX (Persero) has owned the code of conducts as the guidance manage code of conducts regarding the company relation as internal (employee) or external such as stakeholders, investors, customers, vendors, government, society and environmental. This guidance is socialized to all employee to remembered and accomplish consistently. It is expected from the sustained socialization, the employee able to execute from the sustained socialization, the employee able to execute in daily behavior and finally become culture in PTPN IX (Persero) working Environment.

10

A n n u a l

Report 20

67

LAMPIRAN KINERJA PER UNIT APPENDIX PERFORMANCE PER WORK UNIT

KINERJA PER UNIT PERFORMANCE PER WORK UNIT No. 1

URAIAN

Kawung

Warnasari

1,371.39

1,137.45

-Teh

-

-Kopi -Kakao

1,755.23

-

1,933.91

1,351.02

-

-

-

-

447.24

-

-

308.23

344.91

-

-

-

-

-

-

-

-

-Coffee

-

-

-

-

-

-

-

-

-Cocoa

1,761

1,709

2,480

-

2,525

1,741

-

-

-Teh

-

-

-

686

-

-

578

661

-Kopi

-

-

-

-

-

-

-

-

-Coffee

-Kakao

-

-

-

-

-

-

-

-

-Cocoa

17,395

15,403

23,062

-

26,870

17,018

-

-

-Teh

-

-

-

10,363

-

-

9,016

8,923

-Kopi

-

-

-

-

-

-

-

-

-Coffee

-Kakao

-

-

-

-

-

-

-

-

-Cocoa

1,284

1,503

1,413

-

1,306

1,289

-

-

-Teh

-

-

-

1,535

-

-

1,874

1,917

-Kopi

-

-

-

-

-

-

-

-

-Coffee

-Kakao

-

-

-

-

-

-

-

-

-Cocoa

18,151

16,280

23,505

-

30,237

17,826

-

-

-Teh

-

-

-

10,825

-

-

9,883

9,377

-Kopi

-

-

-

-

-

-

100

-

-Coffee

-Kakao

-

-

-

-

-

-

-

531

-Cocoa

14,802

16,054

23,262

(138)

26,159

14,585

(1,899)

3,123

-Teh -Kopi -Kakao 2

-Teh -Kopi -Kakao 3

-Teh -Kopi -Kakao

-Teh -Kopi -Kakao

893.27

2,720.66

-

-

179.00

WORK UNIT

-Teh -Kopi -Kakao Laba/Rugi (Juta)

-Rubber -Tea

-Rubber -Tea

-Rubber -Tea

Profit / Loss (Million)

DESCRIPTION

Jolong

Merbuh

Balong

Jumlah

822.59

-

1,484.80

2,722.03

16,834.46

-

-

-

-

-

1,100.38

-Tea

376.97

-

242.17

276.78

-

-

1,074.92

-Coffee

-

-

-

-

-

-

281.79

281.79

-Cocoa

1,132

1,567

4,870

1,440

-

1,120

4,568

24,915

-

-

-

-

-

-

-

1,925

77

539

-

104

124

-

-

-

-

-

-

-

12,438

13,422

37,724

12,046

-

-

-

-

-

1,468

7,220

-

-

-

1,763

Area (Ha) -Rubber

Production (Ton) -Rubber -Tea

844

-Coffee

62

62

-Cocoa

12,052

38,341

225,771

-

-

-

28,302

-Tea

2,580

5,356

-

-

16,625

-Coffee

-

-

-

-

1,352

1,352

-Cocoa

1,755

1,790

1,751

-

755

1,678

1,480

-Rubber

-

-

-

-

-

-

-

1,750

-Tea

430

1,429

-

429

449

-

-

785

-Coffee

-

-

-

-

-

-

220

220

-Cocoa

12,666

14,343

38,978

12,198

-

23,063

41,350

248,597

-

-

-

-

-

-

-

30,085

-Tea

1,411

6,275

-

2,792

5,604

-

-

16,182

-Coffee

72

-

-

-

-

-

1,509

2,112

-Cocoa

10,846

16,270

51,591

13,532

(4,811)

20,620

46,356

250,351

Production Cost (Million) -Rubber

Productivity (Kg / Ha)

HPP( Juta) -Karet

6

642.11

I

Batujamus Sukamangi

Produktifitas (Kg/Ha) -Karet

5

Getas

Biaya Produksi (Juta) -Karet

4

UNIT KERJA Ngobo

Produksi (Ton) -Karet

-Tea

HPP (Million)

Luas areal (Ha) -Karet

-Rubber

Productivity (Kg / Ha)

HPP( Juta)

URAIAN

-Tea

Production Cost (Million)

Produktifitas (Kg/Ha)

Laba/Rugi (Juta)

-Rubber

Production (Ton)

Biaya Produksi (Juta)

No. 1

Area (Ha)

Produksi (Ton)

-Karet

6

Semugih

Luas areal (Ha)

-Karet

5

Jolotigo

DESCRIPTION

Blimbing

-Karet

4

WORK UNIT Siluwok

-Karet

3

I

Kaligua

-Karet

2

UNIT KERJA Krumput

HPP (Million) -Rubber

Profit / Loss (Million)

10

A n n u a l

Report 20

71

PERFORMANCE PABRIK GULA TANAMAN SEMUSIM

URAIAN

JATIBARANG

SUGAR FACTORY PERFORMANCE CROPS

PANGKA

SUMBERHARJO

SRAGI

RENDENG

DESCRIPTION

1 Areal (Ha)

2,759.00

3,329.00

3,355.00

5,792.00

3,764.00

1 Area (Ha)

2 Tebu (Ton)

209,565

237,401

244,606

464,976

251,483

2 Cane (Ton)

75.96

71.31

72.91

80.28

66.81

13,783.08

14,059.41

15,248.07

24,161.15

14,759.74

5 Produktivitas Hablur (Ton/Ha)

5.00

4.22

4.54

4.17

3.92

5 crystal Productivity (Ton / Ha)

6 Rendemen (%)

6.58

5.92

6.23

5.20

5.87

6 Yield (%)

7 SHS Milik PG (Ton)

6,937.92

5,730.23

5,247.00

8,463.00

8,463.00

8 SHS Milik Petani (Ton)

5,845.32

7,958.74

9,484.00

13,119.60

13,119.60

8 SHS Farmer Owned (Ton)

12,783.24

13,688.97

14,731.00

21,582.60

21,582.60

9 Total SHS (Ton)

10 Tetes Milik PG (Ton)

4,965.46

5,057.86

4,179.04

10,274.20

10,274.20

10 Drops Owned PG (Ton)

11 Tetes Milik Petani (Ton)

3,354.51

5,113.48

5,715.23

9,507.90

9,507.90

12 Total Tetes (Ton)

8,319.97

10,171.34

9,894.27

19,782.10

19,782.10

44,926

39,294

80,055

89,673

37,904

13 HPP (Million)

7,187

4,839

(265)

(15,884)

(1,024)

14 Profit / Loss (Million)

3 Produktivitas Tebu (Ton/Ha) 4 Hablur (Ton)

9 Total SHS (Ton)

13 HPP (Juta) 14 Laba/Rugi (Juta)

URAIAN

JUMLAH

3 Productivity of Sugarcane (Ton / Ha) 4 crystal (Ton)

7 SHS Owned PG (Ton)

11 Drops of Farmer-Owned (Ton) 12 Total Drops (Ton)

MOJO

TASIKMADU

GONDANG BARU

1 Areal (Ha)

5,137.00

6,008.00

1,550.00

-

31,694.00

1 Area (Ha)

2 Tebu (Ton)

332,881

392,863

105,509

-

2,239,284

2 Cane (Ton)

64.80

65.39

68.07

-

70.65

21,158.89

23,227.90

5,620.02

-

132,018.26

5 Produktivitas Hablur (Ton/Ha)

4.12

3.87

3.63

-

4.17

5 crystal Productivity (Ton / Ha)

6 Rendemen (%)

6.36

5.91

5.33

-

5.90

6 Yield (%)

5,918.53

7,256.76

1,767.00

-

49,783.44

7 SHS Owned PG (Ton)

8 SHS Milik Petani (Ton)

10,937.19

15,401.74

3,705.10

-

79,571.29

8 SHS Farmer Owned (Ton)

9 Total SHS (Ton)

16,855.72

22,658.50

5,472.10

-

129,354.73

10 Tetes Milik PG (Ton)

6,379.62

8,737.80

432.70

-

50,300.88

10 Drops Owned PG (Ton)

11 Tetes Milik Petani (Ton)

5,235.44

9,218.60

2,626.90

-

50,279.96

11 Drops of Farmer-Owned (Ton)

11,615.06

17,956.40

3,059.60

-

100,580.84

13 HPP (Juta)

32,033

64,659

33,032

519,348

940,924

13 HPP (Million)

14 Laba/Rugi (Juta)

29,408

12,106

(17,099)

(112,501)

(93,233)

14 Profit / Loss (Million)

3 Produktivitas Tebu (Ton/Ha) 4 Hablur (Ton)

7 SHS Milik PG (Ton)

12 Total Tetes (Ton)

10

72 A n n u a l

Report 20

KANTOR DIREKSI

DESCRIPTION

3 Productivity of Sugarcane (Ton / Ha) 4 crystal (Ton)

9 Total SHS (Ton)

12 Total Drops (Ton)

LAPORAN AUDITOR INDEPENDENT INDEPENDENTAUDITOR’S REPORT

Laporan Auditor Independent Independent Auditor's Report Kepada Yth. Dewan Komisaris dan Direksi PT Perkebunan Nusantara IX (Persero) Di S e m a r a n g Kami telah mengaudit Neraca PT. Perkebunan Nusantara IX ( Persero) Semarang, tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, serta Laporan Laba Rugi, Laba Perubahan Ekuitas, dan Laporan Arus Kas untuk tahun berakhir pada tanggal-tanggal tersebut. Kami juga melakukan pengujian atas kepatuhan perusahaan terhadap peraturan perundang-undangan dan pengendalian intern. Laporan keuangan, Kepatuhan terhadap Perundang-undangan dan pengendalian intern adalah tanggung jawab managemen perusahaan. Tanggung jawab kami terletak pada pernyataan atas laporan keuangan, kepatuhan terhadap peraturan perundangundangan dan pengendalian intern berdasar audit kami.

We have audited the accompanying balance sheet of PT. Plantation Nusantara IX (Persero) Semarang, dated December 31, 2010 and 2009, and Statements of Income, Equity Earnings, and Statement of Cash Flows for the years ended on those dates. We also do testing for compliance to regulations and internal control. Financial statements, Compliance with legislation and internal control is the responsibility of corporate management. Our responsibility is to express to the financial statements, compliance with laws and regulations and internal control, based on our audit.

Kami melaksanakan audit berdasarkan Standar Pemeriksaan Keuangan Negara yang diterbitkan oleh Badan Pemeriksa Keuangan dan Standar Auditing yang ditetapkan Institut Akuntan Publik Indonesia. Standar tersebut mengharuskan kami merencanakan dan melaksanakan audit, agar memperoleh keyakinan memadai bahwa laporan keuangan bebas dari segala saji material. Suatu audit meliputi pemeriksaan, atas dasar pengujian, bukti-bukti yang mendukung jumlah-jumlah,dan pengungkapan dalam laporan keuangan. Audit juga meliputi atas prinsip akuntansi yang digunakan dan estimasi signifikan yang dibuat oleh managemen,serta penilaian terhadap penyajian laporan keuangan secara keseluruhan.

We conducted our audits in accordance with Auditing Standards issued by the State Audit Board and the Auditing Standards established Indonesian Institute of Public Accountants. Those standards require that we plan and perform the audit to obtain reasonable assurance about whether the financial statements are free of material misstatement. An audit includes examining, on a test basis, evidence supporting the amounts and disclosures in the financial statements. An audit also includes the accounting principles used and significant estimates made by management, as well as evaluating the overall financial statement presentation.

Selain itu audit mencakup pengujian-pengujian atas kepatuhan perusahaan terhadap kontrak, persyaratan bantuan, pasal-pasal tertentu perundang-undangan serta kapatuhan terhadap pengendalian intern. Kami yakin bahwa audit kami memberikan dasar yang memadai untuk menyatakan pendapat.

In addition the audit included tests of compliance to the contract, relief requirements, certain articles of legislation and kapatuhan of internal control. We believe that our audits provide a reasonable basis for our opinion.

Menurut pendapat kami, laporan keuangan tersebut diatas menyajikan secara wajar, dalam semua hal yang material, posisi keuangan PT. Perkebunan Nusantara IX ( Persero) Semaran, tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, hasil usaha, perubahan ekuitas dan arus kas untuk tahun yang berakhir pada tanggal- tanggal tersebut sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia.

In our opinion, the above financial statements present fairly, in all material respects, the financial position of PT. Plantation Nusantara IX (Persero) Semaran, dated December 31, 2010 and 2009, results of operations, changes in equity and cash flows for the years ended on those dates in accordance with accounting principles generally accepted in Indonesia.

Kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan dan pengendalian intern kami sampaikan secara terpisah kepada managemen dengan Laporan kami.

Compliance with laws and regulations and our internal control separately to management with our report.

Dr. Sugeng Pamudji, Msi.CPA. NIAP : 98.1.0298 NIU : 98.2.0114 17 Maret 2011

10

A n n u a l

Report 20

75

PT. PERKEBUNAN NUSANTARA IX (PERSERO) NERACA PER 31 DESEMBER 2010 DAN 2009

ASET ASET LANCAR Kas dan Setara kas Investasi Jangka Pendek Piutang Niaga Piutang Lain-lain Piutang Jaminan Pendapatan Petani Piutang Pajak Piutang Perkiraan Antar Badan Hukum Persediaan Biaya Dibayar Dimuka Jumlah Aset Lancar ASET TIDAK LANCAR Aset Pajak Tangguhan Investasi Jangka Panjang Aset Tetap Tanah Tanaman Menghasilkan Tanaman Belum Menghasilkan Bangunan Rumah Bangunan Perusahaan Mesin dan Instalasi Jalan, Jembatan & Saluran Air Alat Pengangkutan Inventaris Kecil Aset Lain-lain / Alat Pertanian Aset Agrowisata Jumlah Harga Perolehan Akumulasi Penyusutan Nilai Buku Investasi Dalam Penyelesaian Jumlah Aset Tetap Aset Beban Tangguhan Beban Tangguhan Akumulasi Amortisasi Beban Tangguhan Jumlah Aset Tak Berwujud Aset Lain-lain Nilai Perolehan Akumulasi Penyusutan Aset Lain-lain Jumlah Aset Lain-lain Jumlah Aset Tidak Lancar TOTAL ASET

31 Desember 2010

31 Desember 2009

(Rp)

(Rp)

438,438,183,934.00 50,000,000,000.00 115,425,182,682.00 22,360,240,610.00 4,540,408,073.00 4,181,059,948.00 1,020,419,629.00 141,011,916,711.00 70,906,583,027.00 847,883,994,614.00

365,673,665,223.00 106,217,637,024.00 11,233,031,859.00 2,929,695,732.00 27,110,982,209.00 3,293,355,115.00 72,393,964,385.00 77,303,839,871.00 666,156,171,418.00

4,962,121,497.00 92,461,125,900.00

2,657,742,177.00 53,493,923,000.00

143,409,000.00 285,925,002,127.00 286,854,693,306.00 7,083,749,813.00 57,620,878,360.00 408,644,747,418.00 14,307,679,921.00 28,084,271,774.00 24,016,870,056.00 1,386,844,429.00 8,587,677,521 1,122,655,823,725.00 (460,830,519,343.00) 661,825,304,382.00 79,444,343,986.00 741,269,648,368.00

143,409,000.00 253,362,183,570.00 220,601,390,187.00 6,841,083,073.00 47,460,792,805.00 396,811,977,226.00 12,399,532,187.00 25,818,874,157.00 20,244,001,444.00 1,241,047,582.00 6,177,025,996.00 991,101,317,227 (426,039,176,705.00) 565,062,140,522 84,501,778,843.00 649,563,919,365.00

121,397,764,347.00 (18,125,909,844.00) 103,271,854,503.00

41,782,772,886.00 (9,070,250,838.00) 32,712,522,048.00

79,993,403,184.00 (38,901,422,030.00) 41,091,981,154.00

62,013,856,991.00 (39,059,670,103.00) 22,954,186,888.00

983,056,731,422.00

761,382,293,478.00

1,830,940,726,036.00

1,427,538,464,896.00

10

A n n u a l

Report 20

77

PT. PERKEBUNAN NUSANTARA IX (PERSERO) NERACA AS OF DECEMBER 31, 2010 AND 2009

Asset Current Asset Cash Short-term Investment Trade Receivable Other Receivable Farmers Income Receivable Guarantee Tax Receivable Inter Entity Estimates Receivable Inventories Repaid Expenses Total Current Asset Non-Cerrent Asset Tax Revenue asset Long-term Investment Fixed Asset Land Productive Plants Non Productive Plants Houses Boulding Mechinery and Installation Road, Bridge, & Irrigation Vehicle Small Inventories Agriculture's Equipment Agor tourism Asset Total Aquisition Cost Accumulated Amortization Book Velue Constuction in Progres Total Fixed-Asset Cost Revenue Asset Revenue Asset Ammortisation Revenue Asset Accumulation Total Intangible Asset Other Asset Acquisition value Accumulation of Others Asset Depreciation Total Others Asset Total Non Current Asset Total Asset

10

78 A n n u a l

Report 20

December 31, 2010

Desember 31, 2009

(Rp)

(Rp)

438,438,183,934.00 50,000,000,000.00 115,425,182,682.00 22,360,240,610.00 4,540,408,073.00 4,181,059,948.00 1,020,419,629.00 141,011,916,711.00 70,906,583,027.00 847,883,994,614.00

365,673,665,223.00 106,217,637,024.00 11,233,031,859.00 2,929,695,732.00 27,110,982,209.00 3,293,355,115.00 72,393,964,385.00 77,303,839,871.00 666,156,171,418.00

4,962,121,497.00 92,461,125,900.00

2,657,742,177.00 53,493,923,000.00

143,409,000.00 285,925,002,127.00 286,854,693,306.00 7,083,749,813.00 57,620,878,360.00 408,644,747,418.00 14,307,679,921.00 28,084,271,774.00 24,016,870,056.00 1,386,844,429.00 8,587,677,521 1,122,655,823,725.00 (460,830,519,343.00) 661,825,304,382.00 79,444,343,986.00 741,269,648,368.00

143,409,000.00 253,362,183,570.00 220,601,390,187.00 6,841,083,073.00 47,460,792,805.00 396,811,977,226.00 12,399,532,187.00 25,818,874,157.00 20,244,001,444.00 1,241,047,582.00 6,177,025,996.00 991,101,317,227 (426,039,176,705.00) 565,062,140,522 84,501,778,843.00 649,563,919,365.00

121,397,764,347.00 (18,125,909,844.00) 103,271,854,503.00

41,782,772,886.00 (9,070,250,838.00) 32,712,522,048.00

79,993,403,184.00 (38,901,422,030.00) 41,091,981,154.00

62,013,856,991.00 (39,059,670,103.00) 22,954,186,888.00

983,056,731,422.00

761,382,293,478.00

1,830,940,726,036.00

1,427,538,464,896.00

PT. PERKEBUNAN NUSANTARA IX (PERSERO) NERACA PER 31 DESEMBER 2010 DAN 2009

KEWAJIBAN DAN EKUITAS KEWAJIBAN LANCAR Pinjaman Jangka Pendek Hutang Niaga Hutang Pajak Pendapatan Diterima Dimuka Hutang PPh Badan Hutang Perkiraan Antar Badan Hukum Hutang KKP TR Hutang Jangka Panjang Jatuh Tempo Beban Yang Masih Harus Dibayar Kewajiban Lancar Lain-lain Jumlah Kewajiban Lancar

31 Desember 2010

31 Desember 2009

(Rp)

(Rp)

448,211,158,569.00 55,060,086,774.00 11,731,080,820.00 20,596,218,339.00 2,433,776,846.00 174,886,879,567.00 352,878,427,036.00 5,463,086,035.00 88,784,346,692.00 26,847,208,312.00 1,186,892,268,990.00

311,000,229,039.00 29,631,951,628.00 13,198,784,050.00 9,490,210,249.00 5,931,186,204.00 174,033,682,775.00 332,642,399,215.00 463,086,035.00 30,852,986,096.00 22,201,979,765.00 929,446,495,056.00

KEWAJIBAN TIDAK LANCAR Hutang Dapenbun Hutang SHT Karyawan Hutang Pemerintah Jumlah Kewajiban Tidak Lancar

22,614,784,651.00 91,487,000,000.00 5,903,513,107.00 120,005,297,758.00

31,739,784,651.00 86,592,000,000.00 7,353,633,487.00 125,685,418,138.00

EKUITAS MODAL Modal Dasar Modal Yang Belum Ditempatkan Modal Yang Ditempatkan

300,000,000,000.00 (135,000,000,000.00) 165,000,000,000.00

300,000,000,000.00 (135,000,000,000.00) 165,000,000,000.00

37,564,202,900.00

-

201,925,136,702.00 119,553,819,686.00 321,478,956,388.00

178,556,988,001.00 28,849,563,701.00 207,406,551,702.00

524,043,159,288.00

372,406,551,702.00

1,830,940,726,036.00

1,427,538,464,896.00

HAK MINORITAS LABA DITAHAN Cadangan Umum Laba (Rugi) s.d. Tahun Lalu Laba (Rugi) s.d. Tahun Berjalan Jumlah Laba Ditahan JUMLAH EKUITAS TOTAL KEWAJIBAN DAN EKUITAS

10

A n n u a l

Report 20

79

PT. PERKEBUNAN NUSANTARA IX (PERSERO) NERACA AS OF DECEMBER 31, 2010 AND 2009

LIABILITAS & EQUITIES CURRENT LIABILITAS Short-term Loan Account Payable Tax Payable Forward Revenue PPh debt agency Payable to Inter Entity Estimates Payable to KKP TR Duo Long Term Liability Accured Expenses Other non-current liabilities Total Current Liabilitas

December 31, 2010

Desember 31, 2009

(Rp)

(Rp)

448,211,158,569.00 55,060,086,774.00 11,731,080,820.00 20,596,218,339.00 2,433,776,846.00 174,886,879,567.00 352,878,427,036.00 5,463,086,035.00 88,784,346,692.00 26,847,208,312.00 1,186,892,268,990.00

311,000,229,039.00 29,631,951,628.00 13,198,784,050.00 9,490,210,249.00 5,931,186,204.00 174,033,682,775.00 332,642,399,215.00 463,086,035.00 30,852,986,096.00 22,201,979,765.00 929,446,495,056.00

NON CURRENT LIABILITIES Dapenbun Loans SHT payable Payable to Goverment Total Non Current Liabilities

22,614,784,651.00 91,487,000,000.00 5,903,513,107.00 120,005,297,758.00

31,739,784,651.00 86,592,000,000.00 7,353,633,487.00 125,685,418,138.00

EQUITAS AUTHORIZED Authorized Capital Unpaid up Capital up Capital

300,000,000,000.00 (135,000,000,000.00) 165,000,000,000.00

300,000,000,000.00 (135,000,000,000.00) 165,000,000,000.00

37,564,202,900.00

-

201,925,136,702.00 119,553,819,686.00 321,478,956,388.00

178,556,988,001.00 28,849,563,701.00 207,406,551,702.00

524,043,159,288.00

372,406,551,702.00

1,830,940,726,036.00

1,427,538,464,896.00

MINORITY RIGHTS RETAINING PROFIT General Receive Provit (loss) for Previous Year Current Year Profit Total Retaining Profit TOTAL EQUITAS TOTAL LIABILITAS & EQUITAS

10

80 A n n u a l

Report 20

PT. PERKEBUNAN NUSANTARA IX (PERSERO) LAPORAN LABA RUGI UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 1 Januari s/d

1 Januari s/d

31 Desember 2010

31 Desember 2009

(Rp)

(Rp)

PENDAPATAN Penjualan Harga Pokok Penjualan Laba Kotor Penjualan

1,798,418,718,869.00 1,257,294,507,963.00 541,124,210,906.00

1,172,662,988,966.00 850,578,130,157.00 322,084,858,809.00

BIAYA - BIAYA Biaya Penjualan Biaya Administrasi Jumlah Biaya Usaha Jumlah Laba (Rugi) Usaha

6,647,329,222.00 235,827,528,547.00 242,474,857,769.00 298,649,353,137.00

11,486,502,732.00 155,112,092,796.00 166,598,595,528.00 155,486,263,281.00

55,882,703,307.00 128,748,194,042.00 64,405,784,286.00 (137,271,275,021.00)

70,322,943,770.00 126,915,095,101.00 49,401,709,626.00 (105,993,860,957.00)

161,378,078,116.00

49,492,402,324.00

-

-

161,378,078,116.00

49,492,402,324.00

44,128,637,750.00 (2,304,379,320.00) 41,824,258,430.00

23,300,580,800.00 (2,657,742,177.00) 20,642,838,623.00

119,553,819,686.00

28,849,563,701.00

37,564,202,900.00

-

157,118,022,586.00

28,849,563,701.00

PENDAPATAN DAN BIAYA LAIN-LAIN Pendapatan diluar Usaha Perusahaan Biaya Lain-lain Biaya Bunga Eksploitasi Jumlah Pendapatan dan Biaya Lain-lain Laba (Rugi) Sebelum Pendapatan Luar Biasa Pendapatan Luar Biasa Laba (Rugi) Sebelum Pajak BEBAN PAJAK Pajak Penghasilan Badan Beban (Pendapatan) Pajak Tangguhan Beban Pajak Bersih LABA (RUGI) BERSIH HAK MINORITAS LABA (RUGI) BERSIH SETELAH HAK MINORITAS

10

A n n u a l

Report 20

81

PT. PERKEBUNAN NUSANTARA IX (PERSERO) STATEMENT OF INCOME FOR THE YEAR ENDED As 31 DECEMBER 2010 AND 2009 January 1 s/d

January 1 s/d

December 31, 2010

December 31, 2009

(Rp)

(Rp)

Income Sales cost goods sold gross sales profit

1,798,418,718,869.00 1,257,294,507,963.00 541,124,210,906.00

1,172,662,988,966.00 850,578,130,157.00 322,084,858,809.00

Expenses cost of sales administration cost total sales cost total profit/loss

6,647,329,222.00 235,827,528,547.00 242,474,857,769.00 298,649,353,137.00

11,486,502,732.00 155,112,092,796.00 166,598,595,528.00 155,486,263,281.00

55,882,703,307.00 128,748,194,042.00 64,405,784,286.00 (137,271,275,021.00)

70,322,943,770.00 126,915,095,101.00 49,401,709,626.00 (105,993,860,957.00)

161,378,078,116.00

49,492,402,324.00

-

-

161,378,078,116.00

49,492,402,324.00

44,128,637,750.00 (2,304,379,320.00) 41,824,258,430.00

23,300,580,800.00 (2,657,742,177.00) 20,642,838,623.00

119,553,819,686.00

28,849,563,701.00

37,564,202,900.00

-

157,118,022,586.00

28,849,563,701.00

Income and others expenses Income outside Corporate Business Other Expenses Exploitation Interest Cost Total Income & Others Expenses Profit (loss) before Extraordinary Income Extraordinary Income Profit (loss) before Tax Tax Liable Corporate Income Tax Recivable Tax Revenue Net Tax Expense Nett Profit (loss) MINORITY PROFIT (LOSS) AFTER MINORITY INTEREST

10

82 A n n u a l

Report 20

PT. PERKEBUNAN NUSANTARA IX (PERSERO) LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2010 DAN 2009

SALDO LABA URAIAN

MODAL SAHAM (Rp.)

CADANGAN UMUM (Rp.)

Saldo per 31 Desember 2008

165,000,000,000.00

Cadangan Umum

JUMLAH (Rp.)

DITENTUKAN PENGGUNANYA

BELUM DITENTUKAN PENGGUNANYA

168,607,034,007.00

(44,763,911,088.00)

68,721,826,082.00

357,564,949,001.00

-

9,949,953,994.00

-

-

9,949,953,994.00

Laba (Rugi) Periode Berjalan

-

-

-

28,849,563,701.00

28,849,563,701.00

- Dicadangkan

-

-

(9,949,953,994.00)

-

(9,949,953,994.00)

- Dividen

-

-

(14,007,961,000.00)

-

(14,007,961,000.00)

165,000,000,000.00

178,556,988,001.00

(68,721,826,082.00)

97,571,389,783.00

372,406,551,702.00

Hak Minoritas

-

-

-

-

37,564,202,900.00

Cadangan Umum

-

23,368,148,701.00

-

-

23,368,148,701.00

Laba bersih pada periode berjalan

-

-

-

119,553,819,686.00

119,553,819,686.00

- Dicadangkan

-

-

(23,368,148,701.00)

-

(23,368,148,701.00)

- Dividen

-

-

(4,327,435,000.00)

-

(4,327,435,000.00)

- Program kemitraan

-

-

(576,990,000.00)

-

(576,990,000.00)

- Program Bina Lingkungan

-

-

(576,990,000.00)

-

(576,990,000.00)

165,000,000,000.00

201,925,136,702.00

(97,571,389,783.00)

217,125,209,469.00

524,043,159,288.00

Saldo per 31 Desember 2009

Saldo per 31 Desember 2010

10

A n n u a l

Report 20

83

PT. PERKEBUNAN NUSANTARA IX (PERSERO) STATEMENTS OF CHANGES IN EQUITY FOR THE YEAR ENDED AS DESEMBER 31, 2010 AND 2009

DESCRIPTION

SHARE CAPITAL (Rp.)

GENERAL RESERVE (Rp.)

Balance at December 31, 2008

165,000,000,000.00

General reserves

RETAINED EARNINGS

TOTAL (Rp.)

DETERMINED USERS

NOT DETERMINED USERS

168,607,034,007.00

(44,763,911,088.00)

68,721,826,082.00

357,564,949,001.00

-

9,949,953,994.00

-

-

9,949,953,994.00

Gain (Loss) Period

-

-

-

28,849,563,701.00

28,849,563,701.00

- Reserved

-

-

(9,949,953,994.00)

-

(9,949,953,994.00)

- Dividends

-

-

(14,007,961,000.00)

-

(14,007,961,000.00)

165,000,000,000.00

178,556,988,001.00

(68,721,826,082.00)

97,571,389,783.00

372,406,551,702.00

Minority Interest

-

-

-

-

37,564,202,900.00

General reserves

-

23,368,148,701.00

-

-

23,368,148,701.00

Net income in the current period

-

-

-

119,553,819,686.00

119,553,819,686.00

- Reserved

-

-

(23,368,148,701.00)

-

(23,368,148,701.00)

- Dividends

-

-

(4,327,435,000.00)

-

(4,327,435,000.00)

- The partnership program

-

-

(576,990,000.00)

-

(576,990,000.00)

- Community Development Program

-

-

(576,990,000.00)

-

(576,990,000.00)

165,000,000,000.00

201,925,136,702.00

(97,571,389,783.00)

217,125,209,469.00

524,043,159,288.00

Balance at December 31, 2009

Balance at December 31, 2010

10

84 A n n u a l

Report 20

PT. PERKEBUNAN NUSANTARA IX (PERSERO) LAPORAN ARUS KAS UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 1 Januari s/d

1 Januari s/d

31 Desember 2010

31 Desember 2009

(Rp)

(Rp)

ARUS KAS DARI : AKTIVITAS OPERASI Penerimaan Kas dari Pelanggan Penjualan

1,798,418,718,869

1,172,662,988,966

Piutang Niaga

(9,207,545,658.00)

(2,050,284,572.00)

Piutang Jaminan Pendapatan Petani

(1,610,712,341.00)

(2,580,179,182.00)

(11,127,208,751.00)

(1,519,616,397.00)

2,272,935,486.00

(1,817,282,590.00)

(50,000,000,000.00)

-

6,397,256,844.00

19,776,593,436.00

1,735,143,444,449.00

1,184,472,219,661.00

Pemasok dan Karyawan

(1,257,294,507,963)

(850,578,130,157.00)

Persediaan

(68,617,952,326.00)

191,811,800,742.00

25,428,135,146.00

(105,967,351,680.00)

Hutang Bank Jangka Pendek

137,210,929,530.00

44,091,135,531.00

Pendapatan Diterima Dimuka

11,106,008,090.00

9,490,210,249.00

853,196,792.00

57,373,095,491.00

5,000,000,000.00

(12,375,000,000.00)

Hutang Deviden

-

(5,800,481,517.00)

Hutang KKP TRI

20,236,027,821.00

(81,007,029,784.00)

(1,126,078,162,910)

(752,961,751,125.00)

609,065,281,539.00

431,510,468,536.00

Piutang Lain-lain Piutang Perkiraan Antara Badan Hukum Investasi Jangka Pendek Biaya Dibayar Dimuka

Pembayaran Kas Kepada:

Hutang Niaga

Hutang Perkiraan Antar Badan Hukum Kewajiban Jangka Panjang Jatuh Tempo

Kas yang Dihasilkan dari Operasi

Pembayaran Kas untuk Biaya Operasi: 55,882,703,307

70,322,943,770.00

Biaya Usaha

(203,371,561,857)

(138,810,600,923.00)

Biaya Lain-lain

(128,748,194,042)

126,915,095,101.00

(64,405,784,286)

(49,401,709,626.00)

57,931,360,596.00

(30,231,362,813.00)

4,645,228,547.00

(394,431,747.00)

(278,066,247,735.00)

(21,600,066,238.00)

Pendapatan diluar Usaha Perusahaan

Biaya Bunga Eksploitasi Beban yang Masih Harus Dibayar Hutang Lain-lain

10

A n n u a l

Report 20

85

1 Januari s/d

1 Januari s/d

31 Desember 2010

31 Desember 2009

(Rp)

(Rp)

Pembayaran untuk Pajak Penghasilan Pajak Penghasilan

(41,824,258,430.00)

(20,642,838,623.00)

Hutang PPh Badan

(3,497,409,358.00)

(23,496,024,974.00)

Hutang Pajak

(1,467,703,230.00)

(2,464,342,503.00)

Piutang Pajak

22,929,922,261.00

14,621,727,314.00

(23,859,448,757.00)

(31,981,478,786.00)

307,139,585,047.00

377,928,923,512.00

JUMLAH AKTIVITAS OPERASI

AKTIVITAS INVESTASI Investasi pada Perusahaan Asosiasi

(1,403,000,000.00)

(1,051,000,000.00)

(131,554,506,498.00)

(94,484,831,595.00)

5,057,434,857.00

(33,979,092,830.00)

Aset Pajak Tangguhan

(2,304,379,320.00)

(2,657,742,177.00)

Aset Beban Tangguhan

(79,614,991,461.00)

(26,157,850,169.00)

Aset Tidak Lancar Lainnya

(13,394,088,534.00)

(6,362,725,045.00)

(223,213,530,956.00)

(164,693,241,816.00)

Hutang Kepada Pemerintah

(1,450,120,380.00)

5,800,481,517.00

Hutang Dapenbun Jangka Panjang

(9,125,000,000.00)

-

4,895,000,000.00

2,207,000,000.00

(5,481,415,000.00)

(14,007,961,000.00)

(11,161,535,380.00)

(6,000,479,483.00)

Perubahan Kas dan Setara Kas

72,764,518,711.00

(46,594,987,989.00)

Saldo Awal Kas dan Setara Kas

365,673,665,223.00

412,268,653,212.00

Saldo Akhir Kas dan Setara Kas

438,438,183,934.00

365,673,665,223.00

Aset Tetap Investasi dalam Penyelesaian

JUMLAH AKTIVITAS INVESTASI

AKTIVITAS PENDANAAN

Hutang SHT Karyawan Laba Ditahan JUMLAH AKTIVITAS PENDANAAN

10

86 A n n u a l

Report 20

PT. PERKEBUNAN NUSANTARA IX (PERSERO) STATEMENTS OF CASH FLOW FOR THE YEAR THEN ENDED AS OF DESEMBER 31, 2010 AND 2009 January 1 to

January 1 to

December 31, 2010

December 31, 2009

(Rp)

(Rp)

Cash Flow From Operating Activities Cash Receipts from Customers Sales

1,798,418,718,869

1,172,662,988,966

Trade Receivable

(9,207,545,658.00)

(2,050,284,572.00)

Farmers Income Receivable Guarantee

(1,610,712,341.00)

(2,580,179,182.00)

(11,127,208,751.00)

(1,519,616,397.00)

2,272,935,486.00

(1,817,282,590.00)

(50,000,000,000.00)

-

6,397,256,844.00

19,776,593,436.00

1,735,143,444,449.00

1,184,472,219,661.00

Suppliers and Employees

(1,257,294,507,963)

(850,578,130,157.00)

stock

(68,617,952,326.00)

191,811,800,742.00

25,428,135,146.00

(105,967,351,680.00)

137,210,929,530.00

44,091,135,531.00

11,106,008,090.00

9,490,210,249.00

853,196,792.00

57,373,095,491.00

5,000,000,000.00

(12,375,000,000.00)

Payable to Devident

-

(5,800,481,517.00)

Payable to KKPA TRI

20,236,027,821.00

(81,007,029,784.00)

(1,126,078,162,910)

(752,961,751,125.00)

609,065,281,539.00

431,510,468,536.00

Other Receivable Inter Entity Estimates Recievable Short Term Investments repaid Expenses

Cash Payments To:

Account Payable Short-Term Bank Debt Forward Revenue Payable to Inter Entity Estimates Duo Long Term Liability

Cash Generated from Operations

Cash Payments for Operating Costs 55,882,703,307

70,322,943,770.00

Sales Cost

(203,371,561,857)

(138,810,600,923.00)

Others Expenses

(128,748,194,042)

126,915,095,101.00

(64,405,784,286)

(49,401,709,626.00)

57,931,360,596.00

(30,231,362,813.00)

4,645,228,547.00

(394,431,747.00)

(278,066,247,735.00)

(21,600,066,238.00)

income Outside Corporate

Exploitation Interest Cost Accurated Expenses Others Payable

10

A n n u a l

Report 20

87

January 1 to

January 1 to

December 31, 2010

December 31, 2009

(Rp)

(Rp)

Payments for Income Taxes Income tax

(41,824,258,430.00)

(20,642,838,623.00)

Corporate Tax Debt

(3,497,409,358.00)

(23,496,024,974.00)

Tax Payable

(1,467,703,230.00)

(2,464,342,503.00)

Tax Receivable

22,929,922,261.00

14,621,727,314.00

(23,859,448,757.00)

(31,981,478,786.00)

307,139,585,047.00

377,928,923,512.00

TOTAL OPERATING ACTIVITIES

INVESTMENT ACTIVITIES Investments in Associates

(1,403,000,000.00)

(1,051,000,000.00)

(131,554,506,498.00)

(94,484,831,595.00)

5,057,434,857.00

(33,979,092,830.00)

(2,304,379,320.00)

(2,657,742,177.00)

Assets Deferred Expenses

(79,614,991,461.00)

(26,157,850,169.00)

Others Non Current

(13,394,088,534.00)

(6,362,725,045.00)

(223,213,530,956.00)

(164,693,241,816.00)

Payable to Goverment

(1,450,120,380.00)

5,800,481,517.00

Dapenbun Long-Term Debt

(9,125,000,000.00)

-

4,895,000,000.00

2,207,000,000.00

(5,481,415,000.00)

(14,007,961,000.00)

(11,161,535,380.00)

(6,000,479,483.00)

72,764,518,711.00

(46,594,987,989.00)

Begining Balance of Cash & Cash Equipment

365,673,665,223.00

412,268,653,212.00

Ending Balance of cash & Cash Equitment

438,438,183,934.00

365,673,665,223.00

Fixed Asset Investment In Progress Defered Tax assets

TOTAL INVESTING ACTIVITIES

FINANCING ACTIVITIES

SHT Payable Retaining Frofit NETT CASH FROM FINANCING ACTIVITIES

Changes of Cash & Financing Activities

10

88 A n n u a l

Report 20