PT Gading Development Tbk. Gedung Menara Palma Lt.12 Suite 1236 Jl. HR Rasuna Said Blok X.2 Kav.6 Kuningan - Jakarta Selatan 12950 Telepon : (021) 2939 1236 Fax : (021) 2939 1222
LAPORAN TAHUNAN
2012
Laporan Tahunan 2012 PT. GADING DEVELOPMENT, Tbk.
Daftar Isi BAB I PEMBUKA
Ikhtisar Keuangan 04 Ikhtisar Saham 05 Laporan Komisaris Utama 06 Laporan Direktur Utama 08 Alamat dan Info Perusahaan 10 Riwayat Singkat dan Kegiatan Usaha Gading Development 12 Struktur Organisasi 12 Keunggulan dan Strategi 16 Visi dan Misi 17 Nama pemegang saham dan Persentase kepemilikan dan jumlah modal disetor 18 Diagram tentang Pemegang Saham Utama dan Pengendali Emiten 19 Nama Entitas Anak, Persentase Saham, Bidang Usaha, Status Operasi PT 20 Kronologis Pencatatan Saham 23
BAB II PEMBAHASAN ANALISIS MANAJEMEN
Tinjauan Operasional 26 Tinjauan Keuangan 27 Prospek Usaha 2013 32 Kebijakan Deviden dan Penggunaan Dana 33 SDM dan Statistik 35
BAB III
Tata Kelola Perusahaan 40
BAB IV BAB V DATA PERUSAHAAN
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
46
Profil Dewan Komisaris 50 Profil Direksi 51 Profil Komite Audit 53 Profil Audit Internal dan Sekretaris Perusahaan 55 Pernyataan Tanggung Jawab Atas Laporan Tahunan 2012 57
BAB VI LAPORAN KEUANGAN
01
BAB I PEMBUKA BAB II PEMBAHASAN ANALISIS MANAJEMEN BAB III BAB IV BAB V DATA PERUSAHAAN BAB VI LAPORAN KEUANGAN
LAPORAN TAHUNAN
2012
BAB I PEMBUKA
PT. GADING DEVELOPMENT, Tbk. Laporan Tahunan 2012
Ikhtisar Keuangan 2012
(dalam Rupiah kecuali dinyatakan lain)
|
2011
|
2010
LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF KONSOLIDASIAN Penjualan dan Pendapatan Usaha
81.090.378.630
56.079.399.370
27.393.474.735
Laba Kotor
21.325.403.066
14.242.789.447
10.936.346.091
6.824.491.481
4.004.220.852
4.990.534.578
Pemilik Entitas Induk
4.424.394.478
3.937.558.615
2.601.756.500
Kepentingan Non-Pengendali
2.400.097.003
66.662.237
2.388.778.078
0,82
3,28
43,23
1.233.713.600.734
1.041.748.952.642
947.793.127.859
206.411.466.948
421.271.310.337
338.389.564.733
1.020.735.175.958
616.310.781.480
609.401.104.576
6.566.957.828
4.166.860.825
2.458.550
1.027.302.133.786
620.477.642.305
609.403.563.126
Laba Komprehensif Laba Komprehensif yang dapat Diatribusikan Kepada:
Laba Per Saham
LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN Jumlah Aset Jumlah Liabilitas Ekuitas yang dapat Diatribusikan kepada: Pemilik Entitas Induk Kepentingan Non-Pengendali Jumlah Ekuitas
04
Laporan Tahunan 2012 PT. GADING DEVELOPMENT, Tbk.
2012
|
2011
|
2010
Rasio Keuangan Dan Informasi Lainnya Rasio Laba Komprehensif terhadap Jumlah Aset
0,55%
0,38%
0,53%
0,66%
0,65%
0,82%
Rasio Liabilitas terhadap Ekuitas
20,09%
67,89%
55,53%
Rasio Liabilitas terhadap Jumlah Aset
16,73%
40,44%
35,70%
26,30%
25,40%
39,92%
8,42%
7,14%
18,22%
10,00%
39,31%
34,24%
1.201.000.000
5.373.854.795
60.178.082
Rasio Laba Komprehensif terhadap Jumlah Ekuitas
Rasio Laba Kotor Terhadap Penjualan dan Pendapatan Usaha Rasio Laba Komprehensif Terhadap Penjualan dan Pendapatan Usaha Gearing Rasio - Bersih Jumlah Rata-Rata Tertimbang Saham (lembar)
Ikhtisar Saham (dalam rupiah)
Tertinggi | Terendah | Harga Penutupan | Volume Transaksi | (ribuan)
Nilai Rp (jutaan)
Kuartal I
-
-
-
-
-
Kuartal II
-
-
-
-
-
Kuartal III
345
225
330
488,933
135.993
Kuartal IV
395
345
350
574,197
217.339
* IPO pada tanggal 11 Juli 2012
05
PT. GADING DEVELOPMENT, Tbk. Laporan Tahunan 2012
Laporan Komisaris Utama “Laporan tahunan 2012 merupakan tahun pertama Perseroan menjadi perusahaan publik, pengembangan dan berbagai upaya yang terbaik terus kami lakukan. Dengan bangga kami sampaikan pertumbuhan pendapatan Perseroan 2012 naik signifikan 44% dari tahun sebelumnya, dan siap memantapkan posisinya pada tahun mendatang.”
Adi Syahruzad Komisaris Utama Independen
Yang Terhormat Para Pemegang Saham, Seiring dengan pertumbuhan ekonomi Indonesia yang membaik, khususnya dimana nilai jual tanah yang meningkat sebesar 15-20% pertahun, membuat Perseroan yang bergerak dibidang properti berhasil meningkatkan nilai properti dari setiap proyekproyek yang dibangun. Kinerja Direksi Dalam menjalankan tugasnya, Direksi mampu mengimplementasikan strategi bisnis secara tepat serta mengalokasikan modal kerja dan sumber daya secara seimbang sehingga Perseroan dapat menghasilkan pencapaian kinerja yang positif selama 2012. Secara umum, target kinerja Perseroan periode tahun buku 2012 dapat tercapai. Ditandai dengan peningkatan Pendapatan sebesar 44% dari 56 miliar tahun 2011 menjadi 81 miliar di tahun 2012. Pencapaian ini merupakan hasil penerapan dari segenap lini perusahaan dalam menjalan kebijakan strategis serta kepatuhan menjalankan standar operasional yang telah dibuat oleh Direksi. Rekomendasi Berdasarkan pada prediksi Bank Dunia untuk tahun 2013 pertumbuhan ekonomi di Indonesia masih berada pada kisaran enam persen, mencerminkan bahwa investasi masih berkembang pesat khususnya dibidang properti. Oleh karena itu,
06
Laporan Tahunan 2012 PT. GADING DEVELOPMENT, Tbk.
Dewan Komisaris mengarahkan Direksi untuk tetap fokus dan memprioritaskan pengembangan properti untuk peruntukan komersial, khususnya pada residensial hunian. Selain itu, melihat pentingnya pemenuhan kebutuhan atas Sumber Daya Manusia dengan berbagai latar belakang keahlian dan kompetensi untuk membawa perubahan positif bagi Perseroan, maka Dewan Komisaris mengarahkan Direksi untuk berinisiatif dan fokus dalam program-program pengembangan SDM. Salah satunya dengan mengimplementasikan kegiatan pelatihan yang strategis, berkelanjutan dan sistematis. Prospek 2013 Seiring dengan penyelenggaraan kegiatan usaha yang berkelanjutan serta melihat peluang yang baik dibidang properti Indonesia pada tahun-tahun mendatang, melalui anak perusahaan maka akan dimulai pembangunan hotel di Cirebon dan Solo. Kami berharap pembangunan atas proyek ini mendapat dukungan yang positif dari Pemerintah seperti kemudahan atas kebijakan pada proyek-proyek sebelumnya, sehingga aktifitas pembangunan dapat berjalan lancar. Kredibilitas Perseroan yang baik melalui portofolio dari proyek yang dibangun, menjadikan Perseroan dapat menghadapi persaingan baik dari pengembang lokal maupun internasional. Pada akhirnya meningkatkan tingkat kepercayaan dan minat konsumen terhadap proyek yang ditawarkan Perseroan dan menjadi sebuah prospek usaha yang positif. Apresiasi Sebagai penutup, Dewan Komisaris mengungkapkan terima kasih kepada Direksi dan segenap karyawan Perseroan untuk kerja keras dan loyalitas yang sudah didedikasikan kepada Perseroan. Kami juga berterima kasih kepada seluruh Mitra Usaha, Para Invetsor dan Pemegang Saham atas kepercayaan dan dukungan yang diberikan kepada Perseroan dalam menjalankan usahanya sehingga tercapainya visi Perseroan.
07
PT. GADING DEVELOPMENT, Tbk. Laporan Tahunan 2012
Laporan Direktur Utama “Kolaborasi manajemen dan segenap lini perusahaan berhasil menutup tahun 2012 dengan
prestasi yang membanggakan. Sebagai perusahaan publik di tahun pertama, Perseroan berhasil mencatat laba bersih Rp. 6,8 miliar meningkat signifikan 70% dari tahun sebelumnya.”
Henry Kembaren Direktur Utama (Keuangan)
Yang Terhormat Para Pemegang Saham, Menutup tahun 2012, Perseroan berhasil mencapai kinerja usaha yang cukup baik. Pencapaian ini berkat pelaksanaan strategi usaha dan pengelolaan risiko yang tepat. Perseroan berhasil membukukan Pendapatan Usaha sebesar Rp. 8,1 miliar pada tahun 2012, dengan Laba Bersih sebesar Rp. 6,8 miliar, sungguh pencapaian yang baik dibandingkan tahun sebelum Laba Bersih Rp. 4 miliar. Kinerja 2012 Direksi konsisten membuat strategi usaha baik jangka pendek maupun jangka panjang untuk melaksanakan pengembangan proyek-proyek yang memberikan imbal hasil yang tinggi dan menjadi Perseroan yang fokus serta handal dibidangnya. Sejalan dengan strategi jangka panjang dalam meningkatkan kontribusi pendapatan berulang di dalam portofolio pendapatan usaha, Perseroan berhasil mencapai kenaikan 44% pada tahun 2012, yaitu hasil dari konsolidasi. Laba Bersih mengalami kenaikan 70% dari Rp. 6,8 miliar tahun 2011 menjadi Rp. 4 miliar tahun 2012. Perseroan terus melakukan ekspansi usaha, dibuktikan dengan pengembangan proyek baru pada tahun 2012, yaitu Apartment Gading Greenhill dan perumahan Senopati Estate yang memenuhi kebutuhan akan hunian perumahan maupun apartemen dari segmen kelas menengah yang sedang bertumbuh pesat di Indonesia. Proyek-proyek tersebut akan dikembangkan dengan maksimal untuk menjaga kredibilitas Perseroan.
08
Laporan Tahunan 2012 PT. GADING DEVELOPMENT, Tbk.
Prospek Usaha 2013 Perseroan merencanakan untuk melakukan proses penjualan pada tahun 2013 mendatang kepada masyarakat atas Apartemen di Gading Green Hill yang memiliki berbagai kelebihan, dari posisinya yang strategis berada di antara kawasan hunian serta komersial hingga didukung harga jual yang kompetitif. Inilah yang memberikan nilai khusus bagi calon pembeli untuk menjadikan Apartemen Gading Green Hill sebagai pilihan utamanya, bahkan permintaan sudah terkumpul ketika masih dalam tahap pembangunan. Selain itu dengan terus membaiknya prospek ekonomi Nasional, permintaan akan kebutuhan Hotel juga akan mengalami peningkatan signifikan. Pada tahun 2013, Perseroan akan memulai pembangunan hotel di Cirebon dan Solo yang diperkirakan akan diselesaikan secepatnya. Kendala yang mungkin dihadapi adalah keterlambatan atas penyelesaian proyek yang dapat menyebabkan biaya investasi membengkak dan pada akhirnya dapat menambah jumlah pendanaan yang diperlukan sehingga mempengaruhi kinerja keuangan Perseroan dan Entitas Anak. Selain itu terdapat juga faktor dari luar yaitu risiko kenaikan tingkat suku bunga. Dimana naiknya suku bunga dapat menaikkan jumlah pembayaran dan menurunkan daya beli masyarakat. Penerapan GCG Perseroan berupaya menerapkan Tata Kelola Perusahaan yang baik dengan melakukan audit eksternal yang dilakukan oleh Kantor Akuntan Terdaftar, selain itu Audit Internal juga dilaksanakan secara teratur serta hasilnya langsung dilaporkan kepada Direksi dan Komite Audit. Pelaksanaan program audit secara berkala terbukti efektif dapat mempertahankan kelangsungan aktivitas usaha secara jujur, bersih dan bertanggungjawab. Dalam prakteknya, Dewan Komisaris juga selalu berkoordinasi dengan Komite Audit, guna menerima saran dan rekomendasi yang berkaitan dengan kinerja Perseroan. Apresiasi Direksi mengucapkan terima kasih kepada Pemegang Saham, Dewan Komisaris, serta seluruh karyawan Perseroan atas kontribusi positif yang tak ternilai dan terus menerus diberikan selama ini. Semoga di tahun mendatang, kami dapat memberikan kinerja yang lebih baik lagi yang didukung oleh seluruh lini Perusahaan.
09
PT. GADING DEVELOPMENT, Tbk. Laporan Tahunan 2012
Alamat dan Info Perusahaan Nama PT Gading Development Tbk Alamat Gedung Menara Palma Lt.12 Suite 1236 Jl. HR Rasuna Said Blok X.2 Kav.6 Kuningan - Jakarta Selatan 12950 Telepon : (021) 2939 1236 Fax : (021) 2939 1222 Telp/fax (021) 57853061 / (021) 57853062 Website www.gadingdevelopment.com Kegiatan Usaha Pembangunan, Jasa, Perdagangan dan Industri Komisaris Utama Adi Syahruzad Direktur Utama Henry Kembaren Akuntan Publik Terdaftar KAP Kosasih, Nurdiyaman, Tjahjo & Rekan Wisma 46 – Kota BNI, 37th floor, suite 3708 Telp : (021) 5742116, 5742117 Fax: (021) 574 2118 Biro Administrasi Efek PT Ficomindo Buana Registrar Mayapada Tower lt.10 suite 02 B Jl. Jendral Sudirman kav.28 Jakarta 12920
10
Laporan Tahunan 2012 PT. GADING DEVELOPMENT, Tbk.
11
PT. GADING DEVELOPMENT, Tbk. Laporan Tahunan 2012
Riwayat Singkat dan Kegiatan Usaha Gading Development PT Gading Development Tbk. bergerak dibidang usaha pembangunan, jasa, perdagangan dan industri. Perseroan merupakan suatu perusahaan induk yang mempunyai Anak Perusahaan sebagai berikut: PT Gading Hotel & Resort (“GHR”) Bergerak di bidang jasa pengelolaan hotel melalui entitas Anak, dengan kepemilikan Perseroan di GHR adalah sebesar 99,99%. PT Swakarsa Adimanunggal (“SAM”) SAM menjalankan usaha dalam bidang pengembangan real estate melalui entitas Anak. Kepemilikan Perseroan terhadap SAM adalah sebesar 99,99%. PT Gading Selaras (“GS”) GS bergerak dalam bidang pengembang real estate termasuk apartemen. GS dengan kepemilikan Perseroan di GS adalah sebesar 99,99%.
Struktur Organisasi
12
Laporan Tahunan 2012 PT. GADING DEVELOPMENT, Tbk.
Proyek-Proyek Perseroan
Apartments
The Green City Living
Real Estate
Affordable Residential
Business Hotel
13
PT. GADING DEVELOPMENT, Tbk. Laporan Tahunan 2012
The Green City Living
14
Laporan Tahunan 2012 PT. GADING DEVELOPMENT, Tbk.
15
PT. GADING DEVELOPMENT, Tbk. Laporan Tahunan 2012
Keunggulan dan Strategi Keunggulan Kompetitif 1. Memiliki lokasi yang strategis terhadap pusat kota dan lokasi pemukiman yang telah berkembang. 2. Tim manajemen yang handal dan berpengalaman di bidang properti. 3. Land bank yang memadai untuk pengembangan lebih lanjut yang diperlukan. 4. Membangun hunian dengan harga terjangkau namun dengan kualitas yang baik. 5. Mempertahankan kualitas dengan terus memelihara fasilitasfasilitas yang telah dibangun.
Strategi Usaha 1. Membangun kawasan hunian terpadu dengan menggabungkan antara perumahan dan kawasan komersial berserta fasilitasnya. 2. Memberikan fasilitas kemudahan kredit dan menjaga hubungan baik dengan konsumennya. 3. Fokus
kepada
kepuasan
dan
kepercayaan
pelanggan
dengan menciptakan produk yang berkualitas yang mampu mengakomodasi kebutuhan pasar.
16
Laporan Tahunan 2012 PT. GADING DEVELOPMENT, Tbk.
Visi dan Misi Visi Perseroan berkomitmen untuk berperan aktif dalam mengembangkan kawasan hunian dan komersial yang dapat memberikan nilai tambah kepada seluruh stakeholders.
Misi Menjadi perusahaan real estate yang memiliki kemampuan finansial, tanggung jawab lingkungan dan sosial yang seimbang.
17
PT. GADING DEVELOPMENT, Tbk. Laporan Tahunan 2012
Nama Pemegang Saham dan Persentase Kepemilikan dan Jumlah Modal Disetor
36%
24%
40%
PT Gading Investments (GI) 360.300.000.000
PT Multi Daya Industri (MDI) 240.200.000.000
Masyarakat (masing-masing dibawah 5%) 400.000.000.000
100%
18
1.000.500.000.000
Laporan Tahunan 2012 PT. GADING DEVELOPMENT, Tbk.
Diagram Tentang Pemegang Saham Utama dan Pengendali Emiten
19
PT. GADING DEVELOPMENT, Tbk. Laporan Tahunan 2012
Nama Entitas Anak, Persentase Saham, Bidang Usaha, Status Operasi PT Kepemilikan Entitas Anak Per 31 Desember 2012 Entitas Anak
|
Lokasi
Pemilikan Langsung
PT Swakarsa Adimanunggal (SAM)
Jakarta
PT Gading Selaras (GS)
Jakarta
PT Gading Hotel dan Resort (GHR)
Jakarta
Pemilikan Tidak Langsung
PT Pondok Persada Jaya (PPJ)
Jakarta
PT Matari Kirana (MK)
Jakarta
PT Nuansa Berdikari (NB)
Jakarta
PT Graha Kirana Indonesia (GKI)
Jakarta
PT Permata Jaya Bersinar (PJB)
Jakarta
PT Graha Bumi Mas Jaya (GBMJ)
Jakarta
PT Mitra Mentari Mulia (MMM)
Jakarta
PT Sinar Indojaya Permai (SIP)
Jakarta
20
PT Gading Hill (GH)
Jakarta
PT Permata Gading (PG)
Jakarta
PT Gading Mahardika (GM)
Jakarta
|
PT. GADING DEVELOPMENT, Tbk.
Laporan Tahunan 2012 PT. GADING DEVELOPMENT, Tbk.
Jenis usaha
|
Nama proyek
| Tahun operasi komersial
Investasi
-
2009
Apartemen
Gading Green Hill
2012
Investasi
-
Pra operasi
Investasi
-
Pra operasi
Perumahan
Botanical City
Pra operasi
Perumahan
Botanical City
Pra operasi
Hotel
Zest Hotel
Mulai dikembangkan
Perumahan
Botanical City
Pra operasi
Perumahan
Senopati Estate
2012
Apartemen dan Rumah Toko
The Boutique
2007
Perumahan
Villa Permata Tambun
2009
Grand Regency
2009
Villa Permata Cikarang
2009
Sindang Panon Regency
2010
-
Green Land
Pra operasi
-
D’Dome
Pra operasi
Hotel
Zest Hotel
Pra operasi
21
PT. GADING DEVELOPMENT, Tbk. Laporan Tahunan 2012
Entitas Anak
Presentase Pemilikan 2012 & 2011
Jumlah aset sebelum eliminasi 2012 2011 (dalam rupiah)
Pemilikan Langsung
PT Swakarsa Adimanunggal (SAM) 99,99%
PT Gading Selaras (GS)
1.026.487.010.974
930.423.222.131
99,99%
211.858.703.655
163.635.539.494
PT Gading Hotel dan Resort (GHR) 99,99%
77.707.077.273
26.939.000.000
Pemilikan Tidak Langsung
PT Pondok Persada Jaya (PPJ)
99,99%
234.664.229.804
143.182.127.721
PT Matari Kirana (MK)
99,99%
87.495.998.412
42.472.916.449
PT Nuansa Berdikari (NB)
99,99%
84.990.152.406
55.488.432.036
PT Graha Kirana Indonesia (GKI) 99,00%
67.398.107.470
16.421.000.000
PT Permata Jaya Bersinar (PJB)
99,99%
62.714.114.986
45.757.529.237
PT Graha Bumi Mas Jaya (GBMJ) 50,00%
41.829.560.059
18.346.079.697
PT Mitra Mentari Mulia (MMM)
99,99%
40.665.388.227
39.513.752.288
PT Sinar Indojaya Permai (SIP)
50,00%
34.887.096.298
43.942.262.376
PT Gading Hill (GH)
99,99%
25.000.000.000
25.000.000.000
PT Permata Gading (PG)
99,99%
19.998.019.874
19.999.368.383
PT Gading Mahardika (GM)
99,00%
10.493.000.000
10.493.000.000
22
Laporan Tahunan 2012 PT. GADING DEVELOPMENT, Tbk.
Kronologis Pencatatan Saham Bersamaan dengan pencatatan sebanyak 4 miliar lembar saham baru yang berasal dari portepel atau sebesar 39,98% (tiga puluh sembilan koma sembilan puluh delapan persen) dari Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh dalam Penawaran Umum, maka Perseroan atas nama pemegang saham lama akan mencatatkan pula sejumlah 6,005 miliar lembar saham atau 60,02% (enam puluh koma kosong dua) persen, yang telah ditempatkan dan disetor penuh. Saham tersebut adalah saham milik PT Gading Investments sebanyak 3,603 miliar lembar saham atau 36,01% (tiga puluh enam koma kosong satu persen) dan saham milik PT Multi Daya Industri sebanyak 2,402 miliar lembar saham atau 24,01% (dua puluh empat koma kosong satu persen). Pada tanggal 29 Juni 2012 Perseroan memperoleh pernyataan efektof dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam - LK) dengan suratnya No. S-8146/BL/2012 untuk melakukan penawaran umum saham kepada masyarakat sebanyak 4 miliar saham dengan nilai nominal Rp. 100 per saham dengan disertai 2 miliar Waran Seri I yang diberikan secara cuma-cuma, dimana setiap pemegang dua saham biasa berhak memperoleh satu Waran Seri I yang dapat dikonversi menjadi saham baru mulai tanggal 13 Januari 2013 sampai dengan 16 Juli 2015 dengan harga pelaksanaan sebesar Rp 105 per saham. Dengan demikian jumlah saham yang akan dicatatkan oleh Perseroan di Bursa Efek Indonesia seluruhnya adalah sebanyak 10,005 miliar saham atau sebesar 100% (seratus persen) dari jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh sesudah Penawaran Umum ini.
23
BAB I PEMBUKA BAB II PEMBAHASAN ANALISIS MANAJEMEN BAB III BAB IV BAB V DATA PERUSAHAAN BAB VI LAPORAN KEUANGAN
LAPORAN TAHUNAN
2012
BAB II PEMBAHASAN ANALISIS MANAJEMEN
PT. GADING DEVELOPMENT, Tbk. Laporan Tahunan 2012
Sektor ekonomi khususnya properti di Indonesia tetap menunjukkan kinerja yang menggembirakan dengan terjaganya stabilitas rupiah dan pertumbuhan ekonomi yang berturut-turut di atas 6 persen. Meskipun perlemahan ekonomi global masih terus berlanjut namun tidak membuat daya beli masyarakat menurun, aktifitas investasi tetap kuat seiring dengan iklim usaha kondusif dan optimisme prospek ekonomi Indonesia. Pendapatan Perseroan mengalami peningkatan yang signifikan khususnya yang berasal dari penjualan apartemen The Boutique sebesar Rp. 32 miliar pada tahun 2012.
Tinjauan Operasional Berdasarkan hasil Laporan Tahunan dan Laporan Keuangan 2012, Perseroan
berhasil
membukukan
pendapatan
penjualan
sebesar
Rp. 81 miliar, dengan pendapatan terbesar didapat dari hasil penjualan Apartemen The Boutique sebesar Rp. 32 miliar. Secara keseluruhan, penjualan melampaui target yang telah ditetapkan. Untuk perbandingan, pendapatan penjualan 2011 sebesar Rp. 56 miliar, dengan pendapatan terbesar diterima dari penjualan apartemen The Boutique sebesar Rp. 20 miliar. Tahun 2012 mengalami peningkatan kinerja yang baik, dapat dilihat dari pertumbuhan positif pendapatan usaha, peningkatan aset serta diikuti peningkatan laba bersih Perseroan. Untuk itu manajemen mengambil berbagai langkah strategis untuk menjaga pertumbuhan tetap positif pada tahun mendatang. Kemampuan Perseroan dalam menganalisa pasar dan segala risiko yang muncul menganut sistem kehati-hatian dalam memutuskan keputusan strategis.
26
Laporan Tahunan 2012 PT. GADING DEVELOPMENT, Tbk.
Tinjauan Keuangan Pendapatan Pendapatan tahun 2012 meningkat sebesar Rp. 81 miliar atau naik 44% menjadi Rp. 25 miliar dari tahun sebelum Rp. 56 miliar. Hal ini dikarenakan meningkatnya pengakuan pendapatan dari proyek apartemen The Boutique.
Sumber Pendapatan
2012
|
2011
Apartemen Rp. 32.888.083.917 Rp. 20.484.855.288 Rumah dan Tanah Kavling
Rp. 31.570.095.331
Rp. 17.801.615.289
Rumah Toko (Ruko)
Rp.
8.431.818.182
Rp. 10.772.727.273
Material Bangunan
Rp.
8.200.381.200
Rp.
Total
Rp. 81.090.378.630
7.010.201.520
Rp. 56.079.399.370
Beban-beban Beban Pokok Penjualan meningkat 43% menjadi Rp. 59 miliar pada tahun 2012, sebelumnya Rp. 41 miliar pada tahun 2011. Hal ini dikarenakan meningkatnya Penjualan pada tahun 2012. Beban operasional meningkat 34% menjadi Rp. 9,9 miliar pada tahun 2012, sebelumnya Rp. 7,4 miliar pada tahun 2011. Hal ini dikarenakan meningkatnya biaya marketing, biaya kenaikan gaji karena bertambahnya jumlah tenaga kerja serta biaya kegiatan operasional lainnnya.
27
PT. GADING DEVELOPMENT, Tbk. Laporan Tahunan 2012
Laba Laba Kotor meningkat 50% menjadi Rp. 21,3 miliar pada tahun 2012, sebelumnya Rp. 14,2 miliar tahun 2011. Hal ini sebanding dengan adanya peningkatan pendapatan usaha, salah satunya dari penjualan apartemen The Boutique. Laba Sebelum Manfaat (beban) pajak penghasilan meningkat 117% menjadi Rp. 9,1 miliar pada tahun 2012, sebelumnya Rp. 4,2 miliar pada tahun 2011. Hal ini dikarenakan naiknya Pendapatan Usaha dan Pendapatan Luar Usaha. Laba Bersih Tahun Berjalan meningkat 70% menjadi Rp. 6,8 miliar pada tahun 2012, sebelumnya Rp. 4 miliar pada tahun 2011. Hal ini sebanding dengan kenaikan Pendapatan Usaha dan Pendapatan Luar Usaha. Laba Komprehensif yang Dapat Diatribusikan Kepada Pemilik Entitas Induk meningkat 12,4% menjadi Rp. 4,4 miliar pada tahun 2012, sebelumnya Rp. 3,9 miliar pada tahun 2011. Kenaikan ini tidak signifikan dikarenakan Laba Usaha Perseroan terbagi kepada hak minoritas di Entitas Anak.
28
Laporan Tahunan 2012 PT. GADING DEVELOPMENT, Tbk.
Aset, Liabilitas dan Ekuitas Jumlah Aset tumbuh 20% mencapai Rp. 1,2 triliun di tahun 2012, sedangkan tahun 2011 Rp. 1 triliun. Hal ini dikarenakan proyek dalam penyelesaian pembangunan. Jumlah Liabilitas turun 51% mencapai Rp. 206 miliar di tahun 2012, sedangkan tahun 2011 Rp. 421 miliar. Hal ini dikarenakan sudah dilakukan pelunasan sebagian Liabilitas. Jumlah Ekuitas tumbuh 65% mencapai Rp. 1 triliun di tahun 2012, sedangkan tahun 2011 Rp. 620 miliar. Hal ini dikarenakan adanya pemasukan dana dari IPO.
Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian
2012
|
2011
Jumlah Aset
Rp. 1.233.713.600.734
Rp. 1.041.748.952.642
Jumlah Liabilitas
Rp.
206.411.466.948
Rp.
421.271.310.337
Jumlah Ekuitas
Rp. 1.027.302.133.786
Rp.
620.477.642.305
29
PT. GADING DEVELOPMENT, Tbk. Laporan Tahunan 2012
Laporan Arus Kas Konsolidasian 2012
30
|
2011
Laporan Tahunan 2012 PT. GADING DEVELOPMENT, Tbk.
Solvabilitas Kemampuan Perseroan dalam melunasi segala liabilitasnya yang diukur dari hasil perbandingan antara Jumlah Liabilitas terhadap Jumlah Ekuitas (Solvabilitas Ekuitas) dan Jumlah Liabilitas terhadap Jumlah Aset (Solvabilitas Aset).
31 Des 2012
|
31 Des 2011
Solvabilitas Ekuitas 0,20 X 0,67 X Solvabilitas Aset 0,16 X 0,40 X
Struktur Permodalan dan Kebijakan Manajemen Atas Struktur Permodalan Tersebut Grup mengelola risiko modal untuk memastikan bahwa mereka akan
mampu
memaksimalkan
untuk
melanjutkan
keuntungan
para
optimalisasi saldo utang dan ekuitas
keberlangsungan hidup, pemegang
saham
selain melalui
yang mencakup pinjaman, kas
dan setara kas, ekuitas pemegang saham induk, yang terdiri dari modal yang ditempatkan dan saldo laba. Dewan Direksi perusahaan secara berkala melakukan riviu struktur permodalan perusahaan dengan mempertimbangkan biaya permodalan dan resiko yang berhubungan.
31
PT. GADING DEVELOPMENT, Tbk. Laporan Tahunan 2012
Modal Kerja Perseroan per tanggal 31 Desember 2012 adalah sebesar Rp. 1 triliun meningkat sebesar Rp. 400 miliar atau 65% jika dibandingkan tahun 2011 sebesar Rp. 600,5 miliar hal ini dikarenakan adanya masuknya aliran dari IPO.
Prospek Usaha 2013 Melihat pertumbuhan ekonomi domestik yang berada di kisaran 6% pada beberapa tahun terakhir ini, mengindikasikan bahwa perkembangan ekonomi Indonesia berada pada posisi yang cukup baik. Perseroan optimis bahwa pasar properti masih tetap bertumbuh serta memiliki permintaan pasar yang masih tinggi, terbukti dari kenaikan harga properti di Indonesia, khususnya Jakarta yang mencapai sekitar 15-20% di tahun 2012. Permintaan yang tinggi tentunya akan meningkatkan Pendapatan dan Penjualan Perseroan, dan peningkatan tersebut akan menjadi Pendapatan Perseroan yang menguntungkan bagi Para pemegang Saham. Kemajuan sebuah negara berkembang tentunya didukung oleh SDM yang berkualitas. Perseroan yakin dan percaya dengan pengelolaan SDM yang tepat melalui pelatihan yang sesuai bidangnya dan menanamkan nilai-nilai Perusahaan sesuai visi misi, maka karyawan dan segenap lini perusahaan dapat berkontribusi memberikan kemampuan terbaik untung kemajuan Perseroan. Inilah yang menjadi salah satu faktor untuk kemajuan usaha di masa mendatang.
32
Laporan Tahunan 2012 PT. GADING DEVELOPMENT, Tbk.
Kebijakan Deviden dan Penggunaan Dana Kebijakan Deviden Perseroan melakukan penawaran umum saham (IPO) pada bulan Juli 2012 dan baru akan melakukan pembentukan dana cadangan sesuai dengan ketentuan hukum dan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan persetujuan dari Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar Perseroan.
Penggunaan Dana Dana yang diperoleh dari hasil Penawaran Umum Perdana Saham Perseroan, setelah dikurangi biaya-biaya terkait emisi efek akan digunakan seluruhnya untuk: 1. Sebesar Rp. 95,8 miliar atau sebesar 23,97% untuk pembayaran kewajiban kepada Palazo properti Holdings Ltd, sebesar Rp. 130 miliar atau sebesar 32,50% untuk pembayaran kewajiban PT. AB Sinar Mas Multi Finance. Sebesar Rp. 13,5 miliar atau sebesar 3,38% untuk pembayaran kewajiban ke PT. Bank Sinarmas, Tbk. Sebesar Rp. 50 miliar atau sebesar 12,50% untuk pembayaran kewajiban ke PT. Bank Capital Indonesia, Tbk. 2. Sebesar Rp 50 miliar atau sebesar 12,50% akan digunakan untuk peningkatan modal PT. Gading Hotel & Resort (GHR) dan akan digunakan GHR untuk memberikan pinjaman ke PT. Graha Kirana Indonesia (GKI) untuk pembangunan Zest Hotel di Cirebon, Jawa Barat. Sebesar Rp. 60 miliar atau sebesar 15% akan digunakan
33
PT. GADING DEVELOPMENT, Tbk. Laporan Tahunan 2012
untuk peningkatan modal PT. Swakarsa Adimanunggal (SAM). Modal tersebut seluruhnya akan digunakan SAM untuk memberikan pinjaman ke PT. Pondok Persada Jaya (PPJ). Kemudian pinjaman tersebut seluruhnya akan digunakan PPJ untuk memberikan pinjaman kepada Entitas anak sebesar Rp. 40 miliar kepada PT. Matari Kirana (MK) sebesar Rp 10 miliar kepada PT. Nuansa Berdikari (NB) dan sebesar Rp. 10 miliar kepada PT. Pondok Jaya Bersinar (PJB). 3. Sisanya 0,15% akan digunakan untuk modal kerja Perseroan. Penggunaan dana tersebut sudah selesai direalisasikan pada tahun 2012.
34
Laporan Tahunan 2012 PT. GADING DEVELOPMENT, Tbk.
SDM dan Statistik Berikut ini adalah komposisi karyawan Perseroan dan Entitas Anak berdasarkan jenjang pendidikan, manajemen, status karyawan , dan usia dimana Komisaris dan Direksi tidak termasuk dalam pengelompokan karyawan.
Jumlah karyawan Perseroan sebanyak 44 orang per 31 Desember 2012 sedangkan pada tahun 2011 jumlah karyawan Perseroan sebanyak 29 orang.
Pendidikan
35
PT. GADING DEVELOPMENT, Tbk. Laporan Tahunan 2012
Jabatan
Status (tetap/kontrak)
36
Laporan Tahunan 2012 PT. GADING DEVELOPMENT, Tbk.
Usia
37
BAB I PEMBUKA BAB II PEMBAHASAN ANALISIS MANAJEMEN BAB III BAB IV BAB V DATA PERUSAHAAN BAB VI LAPORAN KEUANGAN
LAPORAN TAHUNAN
2012
BAB III
PT. GADING DEVELOPMENT, Tbk. Laporan Tahunan 2012
Tata Kelola Perusahaan RUPS Perseroan menyadari bahwa penerapan tata kelola perusahaan yang baik bukan saja merupakan kewajiban yang dimuat dalam Undangundang Pasar Modal, tetapi merupakan dasar untuk meningkatkan nilai perusahaan dengan cara memenuhi harapan para pemangku kepentingan terhadap sebuah perusahaan publik. Dewan Komisaris dan Direksi bertanggung jawab untuk memastikan bahwa prinsip-prinsip tata kelola perusahaan yang baik diterapkan dalam semua aspek operasi Perusahaan.
Dewan Komisaris Dewan Komisaris bertugas dalam melakukan pengawasan atas kebijakan Direksi dalam menjalankan Perseroan serta memberikan arahan kepada Direksi. Dalam melaksanakan tugasnya, Dewan Komisaris dibantu oleh Komite Audit. Rapat Dewan Komisaris melakukan rapat triwulanan, dan juga rapat gabungan dengan Direksi yang membahas mengenai perkembangan Perusahaan dan strategi-strategi usaha. Rapat ini dihadiri oleh segenap anggota Dewan Komisaris dan Direksi dengan kehadiran penuh. Remunerasi Dasar penetapan jumlah remunerasi berdasarkan keputusan para pemegang saham melalui Rapat Umum Pemegang Saham Perseroan. Besar
remunerasi
Dewan
Komisaris
pada
tahun
2012
sebesar
Rp. 270.350.000.
Direksi Direksi bertanggung jawab penuh mengelola Perseroan baik di dalam maupun di luar pengadilan untuk melaksanakan tugasnya dalam mencapai maksud dan tujuan yang tertuang dalam Anggaran Dasar.
40
Laporan Tahunan 2012 PT. GADING DEVELOPMENT, Tbk.
Rapat Pengambilan keputusan yang penting selalu dibicarakan dalam rapat Direksi. Rapat Direksi diadakan rutin satu kali tiap bulan dengan dihadiri segenap anggota Direksi. Selain itu, jika diperlukan Direksi mengadakan rapat dadakan untuk keadaan yang memerlukan keputusan cepat. Pelatihan Direksi mengikuti berbagai program pelatihan untuk meningkatkan kompetensi, mengembangkan wawasan dan mengikuti perkembangan terakhir pada bidang masing-masing. Remunerasi Dasar penetapan jumlah remunerasi berdasarkan keputusan para pemegang saham melalui Rapat Umum Pemegang Saham Perseroan. Besar remunerasi Direksi pada tahun 2012 sebesar Rp. 564.650.000.
Komite Audit Komite audit bertugas untuk memberikan pendapat profesional yang independen kepada Dewan Komisaris terhadap laporan atau halhal yang disampaikan oleh Direksi kepada Dewan Komisaris serta mengidentifikasi hal-hal yang memerlukan perhatian Dewan Komisaris. Berdasarkan Surat Keputusan Dewan Komisaris Perseroan di Luar Rapat Perseroan tanggal 19 Maret 2012 Perseroan menetapkan pembentukan Komite Audit Perseroan dengan susunan sebagai berikut: Ketua
: Adi Syahruzad
Anggota : Sandi Irawan Anggota : Amry Aulia Masa tugas anggota Komite Audit bersamaan dengan masa jabatan Dewan Komisaris.
41
PT. GADING DEVELOPMENT, Tbk. Laporan Tahunan 2012
Audit Internal Pengawasan atas penerapan fungsi audit internal dilakukan secara berkala dan dilaporkan kepada Manajemen. Sistem pengawasan internal atau Audit Internal berfungsi memastikan efektivitas pelaksanaan sistem pengendalian internal dalam Perusahaan, dengan fokus pada area atau aktivitas yang mengandung risiko yang material bagi Perusahaan. Temuan Internal Audit selanjutnya dilaporkan kepada Direksi dan Komite Audit untuk kemudian ditindaklanjuti secara memadai dalam jangka waktu yang mencukupi. Perseroan menunjuk Merlin sebagai Kepala Satuan Audit Internal telah diangkat berdasarkan surat penunjukan tanggal 14 Maret 2012. Tugas dan tanggung jawab Unit Audit Internal meliputi: 1. menyusun dan melaksanakan rencana Audit Internal tahunan. 2. menguji dan mengevaluasi pelaksanaan pengendalian interen dan sistem manajemen risiko sesuai dengan kebijakan perusahaan. 3. melakukan pemeriksaan dan penilaian atas efisiensi dan efektivitas di bidang keuangan, akuntansi, operasional, sumber daya manusia, pemasaran, teknologi informasi dan kegiatan lainnya. 4. memberikan saran perbaikan dan informasi yang obyektif tentang kegiatan yang diperiksa pada semua tingkat manajemen. 5. membuat laporan hasil audit dan menyampaikan laporan tersebut kepada
Direktur
Utama
dan
Dewan
Komisaris;
memantau,
menganalisis dan melaporkan pelaksanaan tindak lanjut perbaikan yang telah disarankan.
42
Laporan Tahunan 2012 PT. GADING DEVELOPMENT, Tbk.
6. bekerja sama dengan Komite Audit. 7. menyusun program untuk mengevaluasi mutu kegiatan audit internal yang dilakukannya, dan; 8. melakukan pemeriksaan khusus apabila diperlukan.
Sekretaris Perusahan Untuk
memenuhi
ketentuan
Peraturan
Bapepam-LK
No.IX.I.4
tentang Pembentukan Sekretaris Perusahaan, Direksi Perseroan telah menetapkan Albertus Benny sebagai Sekretaris Perusahaan (Corporate Secretary) Perseroan sesuai dengan Surat Penunjukkan tertanggal 14 Maret 2012. (lihat profil Direksi) Adapun tugas-tugas Sekretaris Perusahaan, yaitu: 1. Mengikuti
perkembangan
Pasar
Modal
khususnya
peraturan-
peraturan yang berlaku di bidang Pasar Modal. 2. Memberikan pelayanan atas setiap informasi yang dibutuhkan pemodal yang berkaitan dengan kondisi Perseroan. 3. Memberikan masukan kepada Direksi Perseroan untuk mematuhi ketentuan Undang-undang No. 8 tahun 1995 tentang Pasar Modal dan peraturan pelaksanaannya. 4. Sebagai penghubung atau contact person antara Perseroan dengan Bapepam-LK dan masyarakat.
43
BAB I PEMBUKA BAB II PEMBAHASAN ANALISIS MANAJEMEN BAB III BAB IV BAB V DATA PERUSAHAAN BAB VI LAPORAN KEUANGAN
LAPORAN TAHUNAN
2012
BAB IV
PT. GADING DEVELOPMENT, Tbk. Laporan Tahunan 2012
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Kebijakan dan kegiatan usaha Perseroan harus disertai dengan kesadaran yang tinggi akan masalah dan kondisi sosial dan lingkungan sehingga dapat memberikan manfaat positif bagi masyarakat sekitar maupun pemangku kepentingan lainnya. Perusahaan mengadakan berbagai program sosial kemasyarakatan di sepanjang tahun 2012. Pengeluaran atas berbagai kegiatan tanggung jawab sosial dan lingkungan yang dilakukan tersebut berjumlah sekitar Rp. 32 juta.
Lingkungan Hidup Perseroan peduli terhadap lingkungan hidup khususnya lingkungan hijau. Pada pembangunan proyek apartemen Gading Green Hill dengan konsep green design, memiliki area yang luas untuk menjamin manajemen air, angin dan cahaya matahari. Area ini dibangun diatas batas tinggi banjir dan memiliki sistem derainase yang baik. Selain itu Perseroan ikut ambil bagian dengan menanam berbagai pohon dan tanaman hidup di lingkungan dalam dan luar kantor untuk mengurangi efek rumah kaca. Upaya pengelolaan lingkungan dengan tujuan untuk menjaga kesehatan dan kebersihan lingkungan adalah salah satu hal yang mendapat perhatian utama Perseroan dalam menjalankan usahanya. Hal ini ditunjukan dengan perencanaan pembangunan maupun perawatan gedung yang dilakukan dengan cermat serta penyediaan fasilitasfasilitas pembuangan limbah. Gedung-gedung yang dibangun Perseroan antara lain dilengkapi oleh: 1. STP (Sewage Treatment Plant) atau fasilitas pengolahan limbah sehingga buangan yang keluar dapat memenuhi persyaratan yang ditentukan. 2. Perseroan secara terencana dan rutin mengadakan Rodent Control dan Pest Control dengan cara penyemprotan dan fumigasi pada tempat-tempat yang rawan terhadap serangga.
46
Laporan Tahunan 2012 PT. GADING DEVELOPMENT, Tbk.
3. Pengecatan gedung dilakukan secara rutin dan berkala. 4. Petugas kebersihan gedung secara rutin melakukan pemeriksaan kebersihan dan pencucian setiap hari.
Tenaga Kerja Perseroan
membuka
kesempatan
bagi
masyarakat
disekitar
pembangunan projek untuk bekerja sesuai dengan posisi yang dibutuhkan. Penyerapan tenaga kerja untuk setiap projek yang berjalan umumnya diutamakan dari lingkungan sekitar, demi terciptanya hubungan kerjasama yang baik dan efisiensi dalam berbagai hal. Selain itu kepada para lulusan SMU, diploma maupun sarjana, Perseroan juga membuka kesempatan magang dibagian kantor pusat maupun kantor anak perusahaan selama tiga sampai enam bulan, dan setelah magang, peserta magang yang lulus tes dan berpotensi dapat diangkat dan diterima sebagai karyawan.
Pengembangan Sosial dan Kemasyarakatan Perseroan juga mengadakan berbagai program sosial kemasyarakatan di sepanjang tahun 2012 meliputi antara lain pemberian sumbangan kepada anak-anak yatim piatu, sumbangan dan kunjungan ke pesantrenpesantren, penyelenggaraan praktek kerja lapangan bagi para pelajar dan mahasiswa, serta kegiatan bakti sosial lainnya.
47
BAB I PEMBUKA BAB II PEMBAHASAN ANALISIS MANAJEMEN BAB III BAB IV BAB V DATA PERUSAHAAN BAB VI LAPORAN KEUANGAN
LAPORAN TAHUNAN
2012
BAB V DATA PERUSAHAAN
PT. GADING DEVELOPMENT, Tbk. Laporan Tahunan 2012
Profil Dewan Komisaris Adi Syahruzad Komisaris Utama Independen Warga Negara Indonesia, 49 tahun. Beliau menyelesaikan pendidikan Arsitektur dan meraih gelar Sarjana di Institut Teknologi Bandung. Pengalaman Kerja: »»
Wakil
Kepala
Divisi
Korporasi
di
PT
Bumi
Presiden
Direktur/CEO
Serpong
Damai
(1993-1994) »»
Asisten
Eksekutif
dan
Direktur
Operasional/COO »»
PT Lippo Village & Royal Sentul Highlands (1994-1995)
»»
Kepala Departemen Royal Sentul Highland (1995- 1996)
»»
Deputi Direktur (1996-1997) dan Managing Director (1997- 2000) PT Karyadeka Alam Lestari
»»
Direktur Utama di PT Cakrawala Gita Pratama (2000-2004)
»»
Wakil Direktur Utama PT Almaron Perkasa (2005)
»»
Senior Advisor untuk PT Karyadeka Alam Lestari
»»
Direktur
Utama
(2005-2010)
dan
Komisaris
PT Maruna Land »»
50
Komisaris Utama Perseroan (2011- sekarang)
(2010-2011)
Laporan Tahunan 2012 PT. GADING DEVELOPMENT, Tbk.
Anggraini Sukanto Komisaris Warga Negara Indonesia, 35 tahun. Beliau meraih gelar sarjana Akuntansi di Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Perbanas. Pengalaman Kerja: »»
Customer
Relation
Manager
(2003-2006)
dan
Promotion
&
Customer Relation Manager di The Pakubuwono Residence Jakarta (2006-2007) »»
Manager di Springhill Golf Residence Jakarta (2007-2009)
»»
Komisaris Perseroan (2010 – sekarang)
Profil Direksi Henry Kembaren Direktur Utama (Keuangan) Warga Negara Indonesia, 54 tahun. Beliau memperoleh gelar Master of International Business Prasetya Mulya. Pengalaman Kerja: »»
General
Manager
Perusahaan
Konsultan
Nasional (1985-1991) »»
General Manager PT Stork Demtec Indonesia (1992- 1994)
»»
Direktur PT Intikeramik Alamasri Industri Tbk (1995-2007)
»»
Direktur Perseroan (2011-2012)
»»
Komisaris Utama & Direktur Utama PT Sumber Solusi Selaras sejak tahun 2007
51
PT. GADING DEVELOPMENT, Tbk. Laporan Tahunan 2012
Albertus Benny Direktur (Tidak Terafiliasi) Warga Negara Indonesia, 46 tahun. Beliau memperoleh gelar Sarjana Informatika Bina Nusantara University Jakarta. Pengalaman Kerja: »»
Divisi Sales & Marketing di PT Lippo Karawaci Tbk (1993-2000)
»»
Kepala Divisi Asset Sales PT Bank Lippo Tbk (2000- 2006)
»»
General Manager PT Gowa Makassar Trade Development Tbk (2006)
»»
PT Sentul City Tbk (2006-2009)
»»
PT Lippo Village Tbk (2009-2010)
»»
Direktur Utama Perseroan (2011- 2012)
»»
Direktur Perseroan (2012-sekarang)
Eriko Susanto Direktur Warga Negara Indonesia, 36 tahun. Pendidikan formal terakhir Sarjana Arsitektur Universitas Parahyangan Bandung. Pengalaman Kerja: »»
Manager PT MGTI Project VARTA Batteries (1996-1997)
»»
Project Manager PT Bintang Sewu Abadi (1998- 2000)
»»
Deputy Project Manager PT Exodus Reka Banguntama (2000-2004)
»»
Deputy
Project
Manager
pada
Joint
Venture Exodus-Bintang-Sewu-Unicorn-CPM (2004-2010) »»
52
Direktur Perseroan (2012-sekarang)
Laporan Tahunan 2012 PT. GADING DEVELOPMENT, Tbk.
Profil Komite Audit Adi Syahruzad Ketua Komite Audit Selain menjabat sebagai Ketua Komite Audit Perseroan juga menjabat sebagai Komisaris Utama (Independen) Perseroan. (lihat profil Dewan Komisaris)
Sandi Irawan Anggota Komite Audit Warga Negara Indonesia, lahir di Sumedang pada tanggal 18 September 1980. Diangkat menjadi Anggota Komite Audit Perseroan pada tanggal 19 Maret 2012. Saat ini masih bekerja di PT Gading Development Tbk. Memperoleh gelar D-3 jurusan Administrasi dari Universitas Padjajaran, Bandung, pada tahun 2004.
Pengalaman kerja:
Masa Kerja |
Perusahaan
|
Jabatan
2005
KAP Dedy Zeinirwan Santosa
Auditor/ Accounting Service Staff
2010
PT Gading Selaras
Accounting Staff
53
PT. GADING DEVELOPMENT, Tbk. Laporan Tahunan 2012
Amry Aulia Anggota Komite Audit Warga Negara Indonesia, lahir di Jakarta pada tanggal 13 Maret 1975. Diangkat menjadi Anggota Komite Audit Perseroan pada tanggal 19 Maret 2012. Saat ini masih bekerja di PT Bona Widjaja Gemilang. Memperoleh gelar Sarjana Strata Dua Magister Management dari Universitas Trisakti pada tahun 2006.
Pengalaman kerja:
Masa Kerja
|
Perusahaan
|
Jabatan
2008-sekarang
PT Bona Widjaja Gemilang
Supervisor Finance & Accounting
2004-2008
PT Multi Kreasi Kharisma
Supervisor Finance
2002-2003
PT Jaya Lestari Persada
Staff Finance
2001-2002
Heliantono & Rekan
Auditor
1998-2001
PT Pindeki Artha Sejahtera
Marketing Executive
54
Laporan Tahunan 2012 PT. GADING DEVELOPMENT, Tbk.
Profil Audit Internal dan Sekretaris Perusahaan Merlin Kepala Satuan Audit Internal telah diangkat berdasarkan surat penunjukan tanggal 14 Maret 2012. Saat ini bekerja di PT Gading Selaras sejak tahun 2010 sebagai Finance & Accounting Manager. Memperoleh gelar Sarjana Strata Dua jurusan manajemen keuangan dari Universitas Trisakti, Jakarta, pada tahun 2005.
Pengalaman kerja:
Masa Kerja
|
Perusahaan
|
Jabatan
Maret 2012 - sekarang
Perseroan
Audit Internal
2010 – 2012
PT Gading Selaras
Manager Finance & Accounting
2010
PT Griya Emas Sejati
Senior Finance & Accounting
2007 - 2010
PT Aman Sejati Property
Manager Finance & Accounting
2003 – 2007
PT Mandiri Eka Abadi
Finance & Accounting Manager
Albertus Benny Saat ini Sekretaris perusahaan dijabat oleh beliau sejak tahun 2012 yang juga merupakan Direktur Perseroan. Tugas dan tanggung jawab Sekretaris Perusahaan sebagai penghubung komunikasi antara Perseroan dan lembaga pasar modal serta kepada seluruh pemangku kepentingan. Sekretaris Perusahaan wajib mengikuti perkembangan pasar modal dan segala peraturan yang berlaku untuk diteruskan sebagai informasi untuk pemodal yang berkaitan dengan kondisi perusahaan. Selain itu juga untuk memberikan masukan dan laporan kepada Direksi.
55
PT. GADING DEVELOPMENT, Tbk. Laporan Tahunan 2012
HALAMAN INI SENGAJA DIKOSONGKAN
56
Laporan Tahunan 2012 PT. GADING DEVELOPMENT, Tbk.
Pernyataan Tanggung Jawab Atas Laporan Tahunan 2012 FORMULIR NOMOR : X.K.6-1 SURAT PERNYATAAN ANGGOTA DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI TENTANG TANGGUNG JAWAB ATAS LAPORAN TAHUNAN 2012 PT. GADING DEVELOPMENT, Tbk.
Kami
yang
bertanda
tangan
di
bawah
ini
menyatakan
bahwa
semua informasi dalam laporan tahunan PT. Gading Development, Tbk. tahun 2012 telah dimuat secara lengkap dan bertanggung jawab
penuh
atas
kebenaran
isi
laporan
tahunan
perusahaan.
Demikian pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya. Jakarta, 18 April 2013
Dewan Komisaris
Adi Syahruzad
Anggraini Sukanto
Komisaris Utama (Independen)
Komisaris
Direktur
Hendry Kembaren
Albertus Benny
Eriko Susanto
Direktur Utama
Direktur
Direktur
57
BAB I PEMBUKA BAB II PEMBAHASAN ANALISIS MANAJEMEN BAB III BAB IV BAB V DATA PERUSAHAAN BAB VI LAPORAN KEUANGAN
LAPORAN TAHUNAN
2012
BAB VI LAPORAN KEUANGAN
PT. GADING DEVELOPMENT, Tbk. Laporan Tahunan 2012
HALAMAN INI SENGAJA DIKOSONGKAN
60
PT GADING DEVELOPMENT Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN DAN LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN 2011
(MATA UANG RUPIAH)
PT GADING DEVELOPMENT Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN 2011
Daftar Isi
Halaman Surat Pernyataan Direksi Laporan Auditor Independen Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian.....………………………………………………………....
1-2
Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian……………………………………………………
3
Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasian............….………………………………………………
4
Laporan Arus Kas Konsolidasian……………………………..………………………………………..
5
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian………………………………………..…………....
6 - 48
PT GADING DEVELOPMENT Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Catatan ASET Kas dan setara kas Piutang usaha pihak ketiga Piutang lain-lain - pihak ketiga Persediaan real estat Pajak pertambahan nilai dibayar dimuka Uang muka dan biaya dibayar dimuka Tanah belum dikembangkan Aset tetap - setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar Rp 2.598.159.679 (2011: Rp 1.943.810.235) Aset pajak tanguhan Aset lain-lain
2,4,25 2,5,25 2,25 2,6 2 2 2,7
2,8 2,22 2,25
JUMLAH
2012
63.989.827.098 25.966.772.385 26.268.230 396.656.843.319 3.030.138.532 3.801.089.320 736.865.019.375
11.807.387.087 9.782.189.296 396.088.607 84.169.008.049 354.231.430 1.471.168.847 930.648.481.903
3.153.259.726 25.632.749 198.750.000
2.583.942.720 11.279.703 525.175.000
1.233.713.600.734
1.041.748.952.642
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
1
2011
PT GADING DEVELOPMENT Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Catatan
2012
2011
LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITAS Utang usaha pihak ketiga Utang lain-lain Pihak berelasi Pihak ketiga Utang pajak Utang bank dan lembaga keuangan lainnya Uang muka penjualan Liabilitas imbalan pasca kerja Liabilitas keuangan lainnya
2,9,25
5.054.271.254
7.136.393.203
2,25,26 2,25 2,10 2,11,25 2,12 2,13 2,25
5.149.150.743 244.372.500 2.393.277.863 171.422.013.489 20.818.304.272 987.531.165 342.545.662
122.299.873.521 929.377.889 2.120.149.444 270.116.953.631 17.869.197.794 699.209.855 100.155.000
206.411.466.948
421.271.310.337
1.000.500.000.000 5.861.309.477
600.500.000.000 5.861.309.477
14.373.866.481
9.949.472.003
1.020.735.175.958 6.566.957.828
616.310.781.480 4.166.860.825
Jumlah Ekuitas
1.027.302.133.786
620.477.642.305
JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS
1.233.713.600.734
1.041.748.952.642
Jumlah Liabilitas EKUITAS Ekuitas yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk Modal saham - nilai nominal Rp 100 per saham (2011: Rp 500 per saham) Modal dasar - 24.000.000.000 saham (2011: 4.800.000.000 saham) Modal ditempatkan dan disetor penuh 10.005.000.000 saham (2011: 1.201.000.000 saham) Selisih transaksi dengan pihak nonpengendali Saldo laba belum ditentukan penggunaannya Jumlah ekuitas yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk Kepentingan nonpengendali
14,25 2,15
2,16
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
2
PT GADING DEVELOPMENT Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Catatan
2012
2011
PENJUALAN BERSIH
2,17
81.090.378.630
56.079.399.370
BEBAN POKOK PENJUALAN
2,18
59.764.975.564
41.836.609.923
21.325.403.066
14.242.789.447
(1.954.673.974) (8.001.874.823) (3.940.823.660) 1.724.220.462
(1.637.438.124) (5.792.217.244) (2.037.109.446) (561.613.253)
9.152.251.071
4.214.411.380
LABA BRUTO
Beban penjualan Beban umum dan administrasi Beban keuangan Keuntungan (kerugian) lainnya
2,19 2,20 2,21 2
LABA SEBELUM MANFAAT (BEBAN) PAJAK PENGHASILAN MANFAAT (BEBAN) PAJAK PENGHASILAN Pajak kini Pajak tangguhan
2,22 2,22
Jumlah Beban Pajak Penghasilan LABA BERSIH TAHUN BERJALAN
(2.342.112.636) 14.353.046
(221.470.231) 11.279.703
(2.327.759.590)
(210.190.528)
6.824.491.481
4.004.220.852
-
-
6.824.491.481
4.004.220.852
4.424.394.478 2.400.097.003
3.937.558.615 66.662.237
6.824.491.481
4.004.220.852
4.424.394.478 2.400.097.003
3.937.558.615 66.662.237
6.824.491.481
4.004.220.852
0,82
3,28
PENDAPATAN KOMPREHENSIF LAIN JUMLAH LABA KOMPREHENSIF TAHUN BERJALAN LABA BERSIH TAHUN BERJALAN YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA: Pemilik entitas induk Kepentingan nonpengendali
2,16
Jumlah JUMLAH LABA KOMPREHENSIF YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA: Pemilik entitas induk Kepentingan nonpengendali
2,16
Jumlah LABA PER SAHAM DASAR YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA PEMILIK ENTITAS INDUK
2,23
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
3
PT GADING DEVELOPMENT Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Catatan Saldo per 1 Januari 2011 Reklasifikasi goodwill negatif ke saldo laba sehubungan dengan penerapan PSAK No. 22 (Revisi 2010)
2
Saldo 1 Januari 2011 setelah penyesuaian Jumlah laba komprehensif tahun berjalan Akuisisi bagian nonpengendali
2,16
Saldo per 31 Desember 2011 Setoran modal dari hasil penawaran umum perdana saham Jumlah laba komprehensif tahun berjalan Saldo per 31 Desember 2012
2,14
Ekuitas yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk Saldo laba Selisih transaksi belum ditentukan dengan pihak Modal saham nonpengendali penggunaannya Jumlah
Kepentingan nonpengendali
Jumlah ekuitas
600.500.000.000
5.861.309.477
3.039.795.099
609.401.104.576
2.458.550
609.403.563.126
-
-
2.972.118.289
2.972.118.289
-
2.972.118.289
600.500.000.000
5.861.309.477
6.011.913.388
612.373.222.865
2.458.550
612.375.681.415
-
-
3.937.558.615
3.937.558.615
66.662.237
4.004.220.852
-
-
-
-
4.097.740.038
4.097.740.038
600.500.000.000
5.861.309.477
9.949.472.003
616.310.781.480
4.166.860.825
620.477.642.305
400.000.000.000
-
-
400.000.000.000
-
400.000.000.000
-
-
4.424.394.478
4.424.394.478
2.400.097.003
6.824.491.481
1.000.500.000.000
5.861.309.477
14.373.866.481
1.020.735.175.958
6.566.957.828
1.027.302.133.786
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
4
PT GADING DEVELOPMENT Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Catatan ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Pendapatan dari pelanggan Pembayaran kepada kontraktor Pembayaran kepada pemasok dan untuk beban operasional lainnya Pembayaran kepada karyawan
2012
2011
68.224.722.396 (143.768.699.845)
55.571.875.247 (25.231.321.140)
(16.349.760.255) (5.162.244.496)
(58.491.561.579) (3.067.067.114)
Kas bersih digunakan untuk operasi Pembayaran beban keuangan Pembayaran pajak penghasilan
(97.055.982.200) (34.943.744.363) (179.018.321)
(31.218.074.586) (39.756.003.445) (216.957.649)
Kas Bersih Digunakan Untuk Operasi
(132.178.744.884)
(71.191.035.680)
(1.223.666.450) 1.430.514.265
(1.792.864.299) -
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Perolehan aset tetap Penerimaan bunga deposito Pembayaran akuisisi saham entitas anak setelah dikurangi kas yang diterima Penerimaan modal oleh entitas anak dari kepentingan nonpengendali
8
24
-
Kas Bersih Diperoleh Dari (Digunakan Untuk) Aktivitas Investasi
206.847.815
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Penerimaan setoran modal dari hasil penawaran umum perdana saham Pembayaran pihak berelasi Pembayaran utang bank dan lembaga keuangan lainnya Penerimaan utang bank dan lembaga keuangan lainnya
(2.257.492.538) 200.000.000 (3.850.356.837)
400.000.000.000 (117.150.722.778) (204.294.940.142) 105.600.000.000
(103.741.493.738) (36.943.209.440) 213.704.199.852
184.154.337.080
73.019.496.674
KENAIKAN (PENURUNAN) BERSIH KAS DAN SETARA KAS
52.182.440.011
(2.021.895.843)
KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN
11.807.387.087
13.829.282.930
63.989.827.098
11.807.387.087
Kas Bersih Diperoleh Dari Aktivitas Pendanaan
KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN
2,4
Lihat catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
5
PT GADING DEVELOPMENT Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
1. UMUM a. Pendirian dan Informasi Umum PT Gading Development Tbk (d/h PT Artha Asia Pratama) (“Perusahaan” atau Entitas Induk) didirikan berdasarkan akta No. 45 tanggal 18 Desember 2003 dari P. Sutrisno A. Tampubolon, S.H., M.Kn., notaris di Jakarta. Akta pendirian tersebut telah disahkan oleh Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. C-10424 HT.01.01.TH.2004 tanggal 28 April 2004, serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 79, Tambahan No. 9850 tanggal 1 Juni 2004. Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan akta No. 140 tanggal 29 September 2012 dari Humberg Lie, S.H, S.E, M.Kn., notaris di Jakarta, mengenai peningkatan modal ditempatkan dan disetor Perusahaan. Akta perubahan ini telah diterima dan dicatat dalam database Sistem Administrasi Badan Hukum Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No. AHU-AH.01.10-09928 tanggal 18 Maret 2013. Sesuai dengan Pasal 3 Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan adalah menjalankan usaha dalam bidang pembangunan, jasa, perdagangan dan industri. Pada saat ini kegiatan usaha yang dijalankan Perusahaan meliputi usaha distribusi bahan material serta melakukan investasi pada entitas anak. Perusahaan mulai beroperasi secara komersial pada tahun 2009. Perusahaan berkedudukan di Jakarta Selatan dengan kantor pusat beralamat di Plaza Mutiara th 10 Floor, Suite 1006, Jalan Lingkar Kuningan Kav. E.1.2 No. 1 & 2, Kawasan Mega Kuningan, Jakarta 12950. b.
Entitas Induk Terakhir PT Daya Makmur Abadi adalah entitas induk terakhir Perusahaan.
c. Susunan Pengurus dan Karyawan Jumlah karyawan tetap Perusahaan dan entitas anak (secara bersama-sama disebut sebagai “Grup”) sebanyak 43 (2011: 41 karyawan). Sesuai dengan akta No. 44 tanggal 9 Pebruari 2012, dari Humberg Lie, S.H., S.E, M.Kn., notaris di Jakarta dan akta No. 100 tanggal 23 Desember 2010, dari Robert Purba, S.H., notaris di Jakarta. Susunan pengurus Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 sebagai berikut:
2012
2011
Komisaris Utama (Independen) Komisaris
: :
Ir. Adi Syahruzad Ny. Anggraini Sukanto
Ir. Adi Syahruzad Ny. Anggraini Sukanto
Direktur utama (Direktur Keuangan) Direktur (Direktur Tidak Terafiliasi) Direktur
: : :
Henry Kembaren Albertus Benny Eriko Susanto
Albertus Benny Henry Kembaren -
Perusahaan telah menetapkan Albertus Benny sebagai Sekretaris Perusahaan (Corporate Secretary) sesuai dengan Surat Penunjukan tertanggal 14 Maret 2012.
6
PT GADING DEVELOPMENT Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
1. UMUM (lanjutan) d. Susunan Pengurus dan Karyawan Berdasarkan Surat Keputusan Dewan Komisaris Perusahaan di Luar Rapat Perusahaan tanggal 19 Maret 2012, susunan Komite Audit Perusahaan sebagai berikut: Ketua Anggota Anggota
: Ir. Adi Syahruzad : Sandi Irawan : Amry Aulia
Masa tugas anggota Komite Audit bersamaan dengan masa jabatan Dewan Komisaris. Perusahaan telah membentuk dan menyusun Piagam Unit Audit Internal dan Unit Audit Internal pada tanggal 14 Maret 2012 sesuai dengan Peraturan No. IX.I.7, dimana Perusahaan diwajibkan untuk membentuk Piagam Audit Internal (Internal Audit Charter) yang ditetapkan oleh Direksi setelah mendapat persetujuan Dewan Komisaris. Perusahaan juga telah menunjuk Tuan Merlin sebagai Kepala Satuan Audit Internal berdasarkan surat penunjukan tanggal 14 Maret 2012. Perusahaan memberikan remunerasi kepada pengurus Perusahaan berupa gaji, tunjangan dan bonus. Jumlah remunerasi komisaris sebesar Rp 270.350.000 (2011: Rp 229.800.000) dan direksi sebesar Rp 564.650.000 (2011: Rp 479.960.000). e. Penawaran Umum Efek Perusahaan Pada tanggal 29 Juni 2012, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) dengan suratnya No. S-8146/BL/2012 untuk melakukan penawaran umum saham kepada masyarakat sebanyak 4.000.000.000 saham dengan nilai nominal Rp 100 per saham dengan disertai 2.000.000.000 Waran Seri I yang diberikan secara cuma-cuma, dimana setiap pemegang dua saham biasa berhak memperoleh satu Waran Seri I yang dapat dikonversi menjadi saham baru mulai tanggal 13 Januari 2013 sampai dengan 16 Juli 2015 dengan harga pelaksanaan sebesar Rp 105 per saham. Pada tanggal 11 Juli 2012, saham Perusahaan sebesar 10.005.000.000 saham telah tercatat di Bursa Efek Indonesia. Agio saham yang timbul dari penawaran umum tersebut sebesar Rp 20.000.000.000 telah dikompensasikan seluruhnya dengan biaya emisi saham yang dikeluarkan Perusahaan.
7
PT GADING DEVELOPMENT Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
1. UMUM (lanjutan) f.
Entitas Anak Yang Dikonsolidasi Perusahaan memiliki saham entitas anak baik langsung maupun tidak langsung 50% atau lebih. Rincian entitas anak yang dikonsolidasi sebagai berikut:
Entitas anak
Lokasi
Tahun
Presentase
Jumlah aset
Jenis
Nama
operasi
Pemilikan
sebelum eliminasi
usaha
proyek
komersial
2012 dan 2011
2012
2011
Pemilikan Langsung PT Swakarsa Adimanunggal (SAM) PT Gading Selaras (GS) PT Gading Hotel dan Resort (GHR)
Jakarta Jakarta Jakarta
Investasi Apartemen Investasi
Gading Green Hill -
2009 2012 Pra operasi
99,99% 99,99% 99,99%
1.026.487.010.974 211.858.703.655 77.707.077.273
930.423.222.131 163.635.539.494 26.939.000.000
Pemilikan Tidak Langsung PT Pondok Persada Jaya (PPJ) PT Matari Kirana (MK) PT Nuansa Berdikari (NB) PT Graha Kirana Indonesia (GKI) PT Permata Jaya Bersinar (PJB) PT Graha Bumi Mas Jaya (GBMJ) * PT Mitra Mentari Mulia (MMM)
Jakarta Jakarta Jakarta Jakarta Jakarta Jakarta Jakarta
Botanical City Botanical City Zest Hotel Botanical City Senopati Estate The Boutique
Pra operasi Pra operasi Pra operasi Mulai dikembangkan Pra operasi 2012 2007
99,98% 99,98% 99,98% 98,99% 99,98% 50% 99,98%
234.664.229.804 87.495.998.412 84.990.152.406 67.398.107.470 62.714.114.986 41.829.560.059 40.665.388.227
143.182.127.721 42.472.916.449 55.488.432.036 16.421.000.000 45.757.529.237 18.346.079.697 39.513.752.288
PT Sinar Indojaya Permai (SIP) *
Jakarta
Investasi Perumahan Perumahan Hotel Perumahan Perumahan Apartemen dan Rumah Toko Perumahan
34.887.096.298
43.942.262.376
Jakarta Jakarta Jakarta
Hotel
2009 2009 2009 2010 Pra operasi Pra operasi Pra operasi
50%
PT Gading Hill (GH) PT Permata Gading (PG) PT Gading Mahardika (GM)
Villa Permata Tambun Grand Regency Villa Permata Cikarang Sindang Panon Regency Green Land D'Dome Zest Hotel
99,98% 99,98% 98,99%
25.000.000.000 19.998.019.874 10.493.000.000
25.000.000.000 19.999.368.383 10.493.000.000
* Laporan keuangan SIP dan GBMJ dikonsolidasi karena Perusahaan mempunyai kendali atas kebijakan keuangan dan operasional entitas anak tersebut.
Pada bulan Maret 2011, Perusahaan menandatangani akta jual beli untuk mengakuisi 99,99% kepemilikan GHR sebanyak 49.995 saham milik Rudy Purnomo, pihak berelasi dan bukan entitas sepengendali. Saat ini kegiatan utama GHR adalah melakukan investasi pada entitas anak. GHR didirikan dengan nama PT Delite Manunggal berdasarkan akta No. 116 tanggal 16 Juli 2010 dari Humberg Lie, S.H., S.E., M.kn., notaris di Jakarta dan telah disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusannya No. AHU-309054.AH.01.01. Tahun 2010 tanggal 9 Agustus 2010. Anggaran dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan termasuk perubahan nama menjadi PT Gading Hotel & Resort berdasarkan akta No. 93 tanggal 31 Maret 2011 dari Yulia, S.H., notaris di Jakarta. Perubahan tersebut telah mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia dengan Surat Keputusannya No.AHU-20702.AH.01.02. Tahun 2011 tanggal 25 April 2011. Berdasarkan akta No. 142 tanggal 28 Nopember 2012, Perusahaan menyetujui peningkatan modal dasar GHR yang semula sebesar Rp 100.000.000 menjadi sebesar Rp 100.000.000.000. Perusahaan juga menyetujui peningkatan modal ditempatkan dan disetor yang semula sebesar Rp 25.000.000 menjadi sebesar Rp 50.025.000.000. Peningkatan modal tersebut diambil bagian dan telah disetor seluruhnya oleh Perusahaan. Perubahan ini masih dalam proses persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia. g. Tanggung Jawab Manajemen dan Persetujuan Laporan Keuangan Konsolidasian Penyusunan dan penyajian laporan keuangan konsolidasian Grup merupakan tanggung jawab manajemen dan telah diotorisasi untuk diterbitkan oleh Direksi pada tanggal 20 Maret 2013.
8
PT GADING DEVELOPMENT Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI a. Pernyataan Kepatuhan Laporan keuangan konsolidasian disusun dan disajikan dengan menggunakan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia (SAK), meliputi pernyataan dan interpretasi yang diterbitkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan dan Peraturan No. VIII.G.7 tentang “Pedoman Penyajian Laporan Keuangan”, Lampiran Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam dan LK) No. Kep-06/PM/2000 tanggal 13 Maret 2000 yang telah diubah dengan Surat Keputusan Ketua Bapepam dan LK No. KEP- 347/BL/2012 tanggal 25 Juni 2012, dan Surat Edaran No. SE-02/PM/2002 tentang Pedoman Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten atau Perusahaan Publik Industri Real Estat, yang telah dipertegas dengan Surat Edaran No. SE-03/BL/2011 tanggal 13 Juli 2011. b. Dasar Penyusunan Laporan Keuangan Konsolidasian Laporan keuangan konsolidasian disusun dengan menggunakan konsep biaya historis, kecuali beberapa akun tertentu disusun berdasarkan pengukuran lain, sebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntansi masing-masing akun tersebut. Laporan keuangan konsolidasian disusun dengan menggunakan metode akrual, kecuali laporan arus kas. Laporan arus kas konsolidasian disusun dengan menggunakan metode langsung dan menyajikan sumber dan penggunaan kas dan setara kas dengan mengelompokkan arus kas dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. Kas dan setara kas terdiri dari kas, bank dan deposito berjangka yang jatuh tempo dalam waktu tiga bulan atau kurang dan tidak dijaminkan serta tidak dibatasi penggunaannya. Dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian pertimbangan, estimasi dan asumsi yang mempengaruhi:
sesuai
dengan
SAK,
dibutuhkan
penerapan kebijakan akuntansi; jumlah aset dan liabilitas yang dilaporkan, dan pengungkapan atas aset dan liabilitas kontinjensi pada tanggal laporan keuangan konsolidasian; jumlah pendapatan dan beban yang dilaporkan selama tahun pelaporan. Walaupun estimasi ini dibuat berdasarkan pengetahuan terbaik manajemen atas kejadian dan tindakan saat ini, hasil aktual mungkin berbeda dengan jumlah yang diestimasi semula. Estimasi dan asumsi yang digunakan ditelaah secara berkesinambungan. Revisi atas estimasi akuntansi diakui pada periode dimana estimasi tersebut direvisi dan periode yang akan datang yang dipengaruhi oleh revisi estimasi tersebut. Secara khusus, informasi mengenai hal-hal penting yang terkait dengan ketidakpastian estimasi dan pertimbangan penting dalam penerapan kebijakan akuntansi yang memiliki dampak yang signifikan terhadap jumlah yang diakui dalam laporan keuangan konsolidasian dijelaskan dalam Catatan 3. Laporan keuangan konsolidasian disajikan dalam mata uang Rupiah (Rp).
9
PT GADING DEVELOPMENT Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) c. Prinsip Konsolidasian Laporan keuangan konsolidasian mencakup laporan keuangan Perusahaan dan entitas-entitas yang dikendalikan secara langsung ataupun tidak langsung oleh Perusahaan. Pengendalian ada apabila Perusahaan mempunyai hak untuk mengatur dan menentukan kebijakan keuangan dan operasi perusahaan tersebut sehingga memperoleh manfaat dari aktivitas perusahaan tersebut. Pengendalian dianggap ada apabila Perusahaan memiliki baik secara langsung atau tidak langsung melalui entitas anak lebih dari 50% hak suara, kecuali dalam keadaan yang jarang dapat ditunjukkan secara jelas bahwa kepemilikan tersebut tidak diikuti dengan pengendalian. Entitas dikonsolidasikan sejak tanggal dimana pengendalian efektif beralih kepada Perusahaan dan tidak lagi dikonsolidasikan sejak Perusahaan tidak mempunyai pengendalian efektif. Laporan keuangan konsolidasian disusun dengan menggunakan kebijakan akuntansi yang sama untuk transaksi dan peristiwa lain dalam keadaan yang serupa. Pengaruh dari seluruh transaksi dan saldo antar entitas di dalam Grup yang material telah dieliminasi dalam penyajian laporan keuangan konsolidasian. Laporan keuangan konsolidasian meliputi laporan keuangan Perusahaan dan entitas anak. Seluruh transaksi, saldo akun dan laba atau rugi yang belum direalisasi dari transaksi antar entitas telah dieliminasi. Entitas anak dikonsolidasikan secara penuh sejak tanggal akuisisi, yaitu tanggal Perusahaan memperoleh pengendalian, sampai dengan tanggal Perusahaan kehilangan pengendalian. Pengendalian dianggap ada ketika Perusahaan memiliki secara langsung atau tidak langsung melalui entitas anak, lebih dari setengah kekuasaan suara suatu entitas, kecuali dalam keadaan yang jarang dapat ditunjukkan secara jelas bahwa kepemilikan tersebut tidak diikuti dengan pengendalian. Dalam kondisi tertentu, pengendalian juga ada ketika terdapat:
kekuasaan yang melebihi setengah hak suara sesuai perjanjian dengan investor lain; kekuasaan untuk mengatur kebijakan keuangan dan operasional entitas berdasarkan anggaran dasar atau perjanjian; kekuasaan untuk menunjuk atau mengganti sebagian besar direksi atau dewan komisaris atau organ pengatur setara dan mengendalikan entitas melalui dewan atau organ tersebut; atau kekuasaan untuk memberikan suara mayoritas pada rapat direksi dan dewan komisaris atau organ pengatur setara dan mengendalikan entitas melalui direksi dan dewan komisaris atau organ tersebut.
Rugi entitas anak yang tidak dimiliki secara penuh diatribusikan pada Kepentingan Nonpengendali (KNP) bahkan jika hal ini mengakibatkan KNP mempunyai saldo defisit. Jika kehilangan pengendalian atas suatu entitas anak, maka Perusahaan dan/atau entitas anak:
menghentikan pengakuan aset (termasuk setiap goodwill) dan liabilitas entitas anak; menghentikan pengakuan jumlah tercatat setiap KNP; menghentikan pengakuan akumulasi selisih penjabaran, yang dicatat di ekuitas, bila ada; mengakui nilai wajar pembayaran yang diterima; mengakui setiap sisa investasi pada nilai wajarnya; mengakui setiap perbedaan yang dihasilkan sebagai keuntungan atau kerugian dalam komponen laba rugi; dan mereklasifikasi bagian entitas induk atas komponen yang sebelumnya diakui sebagai pendapatan komprehensif lain ke komponen laba rugi, atau mengalihkan secara langsung ke saldo laba KNP mencerminkan bagian atas laba atau rugi dan aset neto dari entitas-entitas anak yang tidak dapat diatribusikan secara langsung maupun tidak langsung oleh Perusahaan, yang masing-masing disajikan dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian dan dalam ekuitas pada laporan posisi keuangan konsolidasian, terpisah dari bagian yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk.
10
PT GADING DEVELOPMENT Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) c. Prinsip Konsolidasian (lanjutan) Transaksi dengan kepentingan nonpengendali yang tidak mengakibatkan hilangnya pengendalian dicatat sebagai transaksi ekuitas. Selisih antara nilai wajar imbalan yang dialihkan dengan bagian relatif atas nilai tercatat aset bersih entitas anak yang diakuisisi dicatat di ekuitas. Laba atau rugi dari pelepasan kepada kepentingan nonpengendali juga dicatat di ekuitas. d. Kombinasi Bisnis Akuisisi entitas anak dicatat dengan menggunakan metode pembelian (purchase method). Biaya kombinasi bisnis adalah keseluruhan nilai wajar (pada tanggal pertukaran) dari aset yang diperoleh, liabilitas yang terjadi atau yang diasumsikan dan instrumen ekuitas yang diterbitkan sebagai penggantian atas pengendalian dari perolehan ditambah biaya-biaya lain yang secara langsung dapat diatribusikan pada penggabungan usaha tersebut. Dalam penerapannya, imbalan untuk akuisisi termasuk setiap aset atau liabilitas yang dihasilkan dari suatu kesepakatan imbalan kontinjen diukur terhadap nilai wajar pada tanggal akuisisi. Perubahan selanjutnya dalam nilai wajar disesuaikan dengan biaya akuisisi ketika memenuhi syarat sebagai penyesuaian pengukuran periode. Semua perubahan selanjutnya dalam nilai wajar dari imbalan kontijensi diklasifikasikan sebagai aset atau liabilitas yang dihitung sesuai dengan standar akuntansi. Perubahan dalam nilai wajar dari imbalan kontinjensi yang diklasifikasikan sebagai ekuitas tidak dicatat. Aset teridentifikasi, liabilitas dan liabilitas kontijensi pihak yang diakuisisi yang memenuhi kondisikondisi pengakuan berdasarkan PSAK No. 22 (Revisi 2010), Kombinasi Bisnis, diakui pada nilai wajar, kecuali untuk aset dan liabilitas tertentu diukur dengan menggunakan standar yang relevan. Untuk kombinasi bisnis tahun sebelumnya dimana Perusahaan mengakuisisi kurang dari seluruh saham entitas anak, proporsi minoritas atas aset dan liabilitas dinyatakan sebesar jumlah tercatat sebelum akuisisinya. Jika akuntansi awal untuk kombinasi bisnis belum selesai pada akhir periode pelaporan saat kombinasi terjadi, Grup melaporkan jumlah sementara untuk pos-pos yang proses akuntansinya belum selesai dalam laporan keuangannya. Selama periode pengukuran, pihak pengakuisisi menyesuaikan, aset atau liabilitas tambahan yang diakui, untuk mencerminkan informasi baru yang diperoleh tentang fakta dan keadaan yang ada pada tanggal akuisisi dan, jika diketahui, akan berdampak pada jumlah yang diakui pada tanggal tersebut. Periode pengukuran adalah periode dari tanggal akuisisi hingga tanggal Perusahaan memperoleh informasi lengkap tentang fakta dan keadaan yang ada pada tanggal akuisisi dan periode pengukuran maksimum satu tahun dari tanggal akuisisi. Pada tanggal akuisisi, goodwill awalnya diukur pada harga perolehan yang merupakan selisih lebih nilai agregat dari imbalan yang dialihkan dan jumlah yang diakui untuk kepentingan nonpengendali atas aset bersih teridentifikasi yang diperoleh dan liabilitas yang diambil alih. Jika nilai agregat tersebut lebih kecil dari nilai wajar aset neto entitas anak diakuisisi, selisih tersebut diakui dalam komponen laba rugi. Setelah pengakuan awal, goodwill diukur pada jumlah tercatat dikurangi akumulasi kerugian penurunan nilai. Untuk tujuan uji nilai penurunan nilai, goodwill yang diperoleh dari suatu nilai kombinasi bisnis, sejak tanggal akuisisi, dialokasikan kepada setiap Unit Penghasil Kas dari Perusahaan dan/atau entitas yang diharapkan akan menerima manfaat dari sinergi kombinasi tersebut, terlepas dari apakah aset atau liabilitas lain dari pihak yang diakuisisi dialokasikan ke Unit Penghasil Kas tersebut.
11
PT GADING DEVELOPMENT Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) d. Kombinasi Bisnis (lanjutan) Sesuai dengan ketentuan transisi, PSAK No. 22 (Revisi 2010), telah diterapkan secara prospektif untuk kombinasi bisnis yang tanggal akuisisinya pada atau setelah tanggal 1 Januari 2011. Pengaruh penerapan PSAK No, 22 (revisi 2010), Kombinasi Bisnis terhadap Grup adalah menghentikan pengakuan goodwill negatif pada tanggal 1 Januari 2011 dengan melakukan penyesuaian terhadap saldo laba awal tahun. Saldo goodwill yang telah diakui sebelum 1 Januari 2011 sebesar Rp 2.972.118.289 disesuaikan ke saldo laba. e. Penjabaran Mata Uang Asing Mata uang fungsional dan pelaporan Akun-akun yang tercakup dalam laporan keuangan setiap entitas dalam Grup diukur menggunakan mata uang dari lingkungan ekonomi utama dimana entitas beroperasi (mata uang fungsional). Laporan keuangan konsolidasian disajikan dalam Rupiah, yang merupakan mata uang fungsional Grup. Transaksi dan saldo Transaksi dalam mata uang selain mata uang Rupiah (mata uang asing) dijabarkan ke dalam Rupiah menggunakan kurs yang berlaku pada tanggal transaksi. Pada setiap tanggal pelaporan, aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing dijabarkan ke dalam mata uang Dolar Amerika Serikat menggunakan kurs penutup. Kurs yang digunakan sebagai acuan adalah kurs yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia. Keuntungan dan kerugian selisih kurs yang timbul dari penyelesaian transaksi dalam mata uang asing dan dari penjabaran aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing diakui di dalam laporan laba-rugi, kecuali jika ditangguhkan di dalam ekuitas sebagai lindung nilai arus kas dan lindung nilai investasi bersih yang memenuhi syarat. Kurs yang digunakan pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, berdasarkan kurs tengah yang diterbitkan Bank Indonesia, masing-masing sebesar Rp 9.670 dan Rp 9.068 per Dolar Amerika Serikat (USD) 1. f.
Transaksi Pihak-Pihak Berelasi Suatu pihak dianggap berelasi dengan Grup jika: 1. Langsung atau tidak langsung yang melalui satu atau lebih perantara, suatu pihak (i) mengendalikan, atau dikendalikan oleh, atau berada dibawah pengendalian bersama dengan Grup; (ii) memiliki kepentingan dalam Grup yang memberikan pengaruh signifikan atas Grup; atau (iii) memiliki pengendalian bersama atas Grup; 2. Suatu pihak berelasi dengan Grup; 3. Suatu pihak adalah ventura bersama dimana Grup sebagai venturer; 4. Suatu pihak adalah anggota dari personil manajemen kunci Grup atau induk; 5. Suatu pihak adalah anggota keluarga dekat dari individu yang diuraikan dalam butir (1) atau (4); 6. Suatu pihak adalah entitas yang dikendalikan, dikendalikan bersama atau dipengaruhi signifikan oleh atau untuk dimana hak suara signifikan pada beberapa entitas, langsung maupun tidak langsung, individu seperti diuraikan dalam butir (4) atau (5); atau 7. Suatu pihak adalah suatu program imbalan pasca kerja untuk imbalan kerja dari Grup atau entitas yang terkait dengan Grup.
12
PT GADING DEVELOPMENT Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) f.
Transaksi Pihak-Pihak Berelasi (lanjutan) Transaksi dengan pihak-pihak berelasi dilakukan berdasarkan persyaratan yang disetujui oleh kedua belah pihak, dimana kondisinya tidak sama jika transaksi tersebut dilakukan dengan pihak ketiga. Seluruh transaksi dan saldo yang material dengan pihak-pihak berelasi diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan konsolidasian yang relevan.
g. Aset dan Liabilitas Keuangan Aset keuangan Grup terdiri dari kas dan setara kas, piutang usaha pihak ketiga, piutang lain-lain pihak ketiga dan aset lain-lain (rekening bank yang dibatasi penggunaannya). Liabilitas keuangan Grup terdiri dari utang usaha pihak ketiha, utang lain-lain, utang bank dan lembaga keuangan lainnya dan liabilitas keuangan lainnya. Klasifikasi Grup mengklasifikasikan aset keuangannya dalam pinjaman yang diberikan dan piutang pada saat pengakuan awal. Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non - derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan yang tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif dan Grup tidak berniat untuk menjual segera atau dalam waktu dekat. Grup mengklasifikasikan liabilitas keuangannya dalam kategori sebagai berikut pada saat pengakuan awal: (1) Diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi komprehensif, yang memiliki dua subklasifikasi, yaitu liabilitas keuangan yang ditetapkan demikian pada saat pengakuan awal dan liabilitas keuangan yang diklasifikasi dalam kelompok diperdagangkan. (2) Liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi. Pengakuan Grup pada awalnya mengakui aset keuangan atau liabilitas keuangan pada laporan posisi keuangan konsolidasian, jika dan hanya jika, Grup menjadi salah satu pihak dalam ketentuan pada kontraktual instrumen tersebut. Pembelian atau penjualan aset keuangan yang lazim diakui pada tanggal perdagangan dimana Grup memiliki komitmen untuk membeli atau menjual aset tersebut. Pada saat pengakuan awal, aset keuangan atau liabilitas keuangan diukur pada nilai wajarnya (untuk item yang tidak diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi komprehensif setelah pengakuan awal) ditambah biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung atas perolehan aset keuangan atau penerbitan liabilitas keuangan. Pengukuran aset keuangan dan liabilitas keuangan setelah pengakuan awal tergantung pada klasifikasi aset keuangan dan liabilitas keuangan tersebut. pinjaman yang diberikan dan piutang diukur pada biaya perolehan diamortisasi.
13
PT GADING DEVELOPMENT Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) g. Aset dan Liabilitas Keuangan (lanjutan) Biaya transaksi hanya meliputi biaya-biaya yang dapat diatribusikan secara langsung untuk perolehan aset keuangan atau penerbitan liabilitas keuangan dan merupakan biaya tambahan yang tidak akan terjadi apabila instrumen keuangan tersebut tidak diperoleh atau diterbitkan. Untuk aset keuangan, biaya transaksi ditambahkan pada jumlah yang diakui pada awal pengakuan aset, sedangkan untuk liabilitas keuangan, biaya transaksi dikurangkan dari jumlah utang yang diakui pada pengakuan awal liabilitas. Biaya transaksi tersebut diamortisasi selama umur instrumen berdasarkan metode suku bunga efektif dan dicatat sebagai bagian dari pendapatan bunga untuk biaya transaksi sehubungan dengan aset keuangan atau sebagai bagian dari beban bunga untuk biaya transaksi sehubungan dengan liabilitas keuangan. Penghentian Pengakuan Aset keuangan (atau bagian dari kelompok aset keuangan serupa) dihentikan pengakuannya jika: a. Hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut berakhir; b. Grup tetap memiliki hak untuk menerima arus kas dari aset keuangan tersebut, namun juga menanggung liabilitas kontraktual untuk membayar kepada pihak ketiga atas arus kas yang diterima tersebut secara penuh tanpa adanya penundaan yang signifikan berdasarkan suatu kesepakatan; atau c. Grup telah mentransfer haknya untuk menerima arus kas dari aset keuangan dan (i) telah mentransfer secara substansial seluruh risiko dan manfaat atas aset keuangan, atau (ii) secara substansial tidak mentransfer atau tidak memiliki seluruh risiko dan manfaat atas aset keuangan, namun telah mentransfer pengendalian atas aset keuangan tersebut. Ketika Grup telah mentransfer hak untuk menerima arus kas dari suatu aset keuangan atau telah menjadi pihak dalam suatu kesepakatan, dan secara substansial tidak mentransfer dan tidak memiliki seluruh risiko dan manfaat atas aset keuangan dan masih memiliki pengendalian atas aset tersebut, maka aset keuangan diakui sebesar keterlibatan berkelanjutan dengan aset keuangan tersebut. Keterlibatan berkelanjutan dalam bentuk pemberian jaminan atas aset yang ditransfer diukur berdasarkan jumlah terendah antara nilai aset yang ditransfer dengan nilai maksimal dari pembayaran yang diterima yang mungkin harus dibayar kembali oleh Grup. Liabilitas keuangan dihentikan pengakuannya jika liabilitas keuangan tersebut berakhir, dibatalkan atau telah kadaluarsa. Saling Hapus Aset dan liabilitas keuangan saling hapus dan nilai bersihnya disajikan dalam laporan posisi keuangan konsolidasian jika, dan hanya jika, Grup saat ini memiliki hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui tersebut; dan berniat untuk menyelesaikan secara neto atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitas secara simultan. Pengukuran Biaya Perolehan Diamortisasi Biaya perolehan diamortisasi dari aset dan liabilitas keuangan adalah jumlah aset atau liabilitas keuangan yang diukur pada saat pengakuan awal dikurangi pembayaran pokok, ditambah atau dikurangi dengan amortisasi kumulatif dengan menggunakan metode suku bunga efektif yang dihitung dari selisih antara nilai awal dan nilai jatuh temponya, dan dikurangi penyisihan kerugian penurunan nilai.
14
PT GADING DEVELOPMENT Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) g. Aset dan Liabilitas Keuangan (lanjutan) Pengukuran Nilai Wajar Nilai wajar instrumen keuangan yang diperdagangkan di pasar aktif pada tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian adalah berdasarkan harga kuotasi pasar atau harga kuotasi penjual/dealer (bid price untuk posisi beli dan ask price untuk posisi jual), tanpa memperhitungkan biaya transaksi. Apabila bid price dan ask price yang terkini tidak tersedia, maka harga transaksi terakhir yang digunakan untuk mencerminkan bukti nilai wajar terkini, sepanjang tidak terdapat perubahan signifikan dalam perekonomian sejak terjadinya transaksi. Untuk seluruh instrumen keuangan yang tidak terdaftar pada suatu pasar aktif, kecuali investasi pada instrumen ekuitas yang tidak memiliki harga kuotasi, maka nilai wajar ditentukan menggunakan teknik penilaian.Teknik penilaian meliputi teknik nilai kini, dan perbandingan terhadap instrumen sejenis yang memiliki harga pasar yang dapat diobservasi. Penurunan Nilai Aset Keuangan Pada setiap tanggal laporan posisi keuangan, Grup menelaah apakah suatu aset keuangan atau kelompok aset keuangan telah mengalami penurunan nilai. Suatu aset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai, jika dan hanya jika, terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai sebagai akibat dari satu atau lebih kejadian yang timbul setelah pengukuran awal dari suatu aset (suatu kejadian yang merugikan) dan kejadian kerugian tersebut telah mempengaruhi estimasi arus kas masa depan dari aset keuangan atau kelompok aset keuangan yang dapat diestimasi dengan andal. Bukti mengenai penurunan nilai meliputi indikasi bahwa peminjam atau kelompok peminjam mengalami kesulitan keuangan secara signifikan, gagal dalam melakukan pembayaran bunga atau pokok, kemungkinan akan mengalami kebangkrutan atau reorganisasi keuangan lainnya dan terdapat hasil observasi data yang mengindikasikan terdapat penurunan nilai pada estimasi arus kas masa depan, seperti perubahan kondisi ekonomi yang berhubungan dengan gagal bayar. Untuk pinjaman yang diberikan dan piutang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi, Grup pertama-tama menentukan apakah terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai secara individual atas aset keuangan yang signifikan secara individual, atau secara kolektif untuk aset keuangan yang jumlahnya tidak signifikan secara individual. Jika Grup menentukan tidak terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai atas aset keuangan yang dinilai secara individual, baik aset keuangan tersebut signifikan atau tidak signifikan, maka aset tersebut dimasukkan ke dalam kelompok aset keuangan yang memiliki karakteristik risiko kredit yang sejenis dan menilai penurunan nilai kelompok tersebut secara kolektif. Aset yang penurunan nilainya dinilai secara individual, dan untuk itu kerugian penurunan nilai diakui atau tetap diakui, tidak termasuk dalam penilaian penurunan nilai secara kolektif. Jika terdapat bukti obyektif bahwa penurunan nilai telah terjadi atas aset dalam kategori pinjaman yang diberikan dan piutang atau investasi dimiliki hingga jatuh tempo yang dicatat pada biaya diamortisasi, maka jumlah kerugian tersebut diukur sebagai selisih antara nilai tercatat aset dengan nilai kini estimasi arus kas masa depan (tidak termasuk kerugian kredit di masa depan yang belum terjadi) yang didiskonto menggunakan suku bunga efektif awal dari aset tersebut (yang merupakan suku bunga efektif yang dihitung pada saat pengakuan awal). Nilai tercatat aset tersebut langsung dikurangi dengan penurunan nilai yang terjadi atau menggunakan akun penyisihan dan jumlah kerugian yang terjadi diakui di laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.
15
PT GADING DEVELOPMENT Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) h. Persediaan Real Estat Persediaan real estat terdiri dari tanah dalam proses pengembangan, unit bangunan siap dijual (rumah tinggal, rumah toko (ruko) dan apartemen) dan bangunan yang sedang dikonstruksi, dinyatakan sebesar biaya perolehan atau nilai realisasi bersih, mana yang lebih rendah. Biaya perolehan tanah dalam proses pengembangan meliputi biaya perolehan tanah yang belum dikembangkan ditambah dengan biaya pengembangan langsung dan tidak langsung yang dapat diatribusikan pada aset pengembangan real estat serta biaya pinjaman. Tanah dalam proses pengembangan akan dipindahkan ke tanah dan unit bangunan yang siap dijual pada saat tanah tersebut selesai dikembangkan dengan menggunakan metode luas areal. Biaya pengembangan tanah, termasuk tanah yang digunakan sebagai jalan dan prasarana atau area yang tidak dijual lainnya, dialokasikan berdasarkan luas area yang dapat dijual. Biaya perolehan bangunan yang sedang dikonstruksi meliputi biaya perolehan tanah yang telah selesai dikembangkan ditambah dengan biaya konstruksi, biaya lainnya yang dapat diatribusikan pada aktivitas pengembangan real estat dan biaya pinjaman, serta dipindahkan ke bangunan yang siap dijual pada saat selesai dibangun dan siap dijual. Biaya aktivitas pengembangan real estat yang dikapitalisasi ke proyek pengembangan real estat adalah:
biaya pra-perolehan tanah; biaya perolehan tanah; biaya yang secara langsung berhubungan dengan proyek; biaya yang dapat diatribusikan pada aktivitas pengembangan real estat; dan biaya pinjaman.
Biaya pinjaman yang secara langsung dapat diatribusikan dengan kegiatan pengembangan dikapitalisasi ke proyek pengembangan. Kapitalisasi dihentikan pada saat proyek pengembangan tersebut ditangguhkan/ditunda pelaksanaannya atau secara substansial siap untuk digunakan sesuai tujuannya. Biaya yang dialokasikan sebagai beban proyek termasuk:
biaya praperolehan tanah atas tanah yang tidak berhasil diperoleh; biaya dari hasil yang diperoleh atas pembangunan sarana umum yang dikomersialkan, yang dijual atau dialihkan, sehubungan dengan penjualan unit.
Grup tetap melakukan akumulasi biaya ke proyek pengembangan walaupun realisasi pendapatan pada masa depan lebih rendah dari nilai tercatat proyek, atas perbedaan yang terjadi Grup melakukan penyisihan secara periodik. Jumlah penyisihan tersebut akan mengurangi nilai tercatat proyek dan dibebankan ke laba rugi berjalan. Biaya yang telah dikapitalisasi ke proyek pengembangan real estat dialokasikan ke setiap unit real estat dengan metode identifikasi khusus. Pengkajian atas estimasi dan alokasi biaya dilakukan pada setiap akhir periode pelaporan sampai proyek selesai secara substansial, jika terjadi perubahan mendasar Grup akan melakukan revisi dan realokasi biaya.
16
PT GADING DEVELOPMENT Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) h. Persediaan Real Estat (lanjutan) Biaya pemeliharaan dan perbaikan yang terjadi atas proyek yang sudah selesai dan secara substansial siap untuk digunakan sesuai tujuannya dibebankan pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian pada saat terjadinya. Beban yang tidak berhubungan dengan proyek real estat dibebankan ke laporan laba rugi komprehensif konsolidasian pada saat terjadinya. i.
Tanah Belum Dikembangkan Tanah belum dikembangkan dinyatakan sebesar biaya perolehan atau nilai realisasi bersih, mana yang lebih rendah. Nilai realisasi bersih merupakan estimasi harga jual dalam kegiatan usaha biasa dikurangi dengan estimasi biaya penyelesaian dan estimasi biaya penjualan. Biaya perolehan tanah yang belum dikembangkan meliputi biaya pra-perolehan dan perolehan tanah dan dipindahkan ke tanah yang sedang dikembangkan pada saat pematangan tanah akan dimulai.
j.
Biaya Dibayar Dimuka Biaya dibayar dimuka diamortisasi selama masa manfaat masing-masing biaya dengan menggunakan metode garis lurus.
k. Aset Tetap Perusahaan menggunakan model biaya (cost model) sebagai kebijakan akuntansi pengukuran aset tetapnya. Aset tetap dinyatakan sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan dan rugi penurunan nilai. Biaya perolehan termasuk biaya penggantian bagian aset tetap saat biaya tersebut terjadi, jika memenuhi kriteria pengakuan. Selanjutnya, pada saat inspeksi yang signifikan dilakukan, biaya inspeksi itu diakui ke dalam jumlah tercatat (“carrying value”) aset tetap sebagai suatu penggantian jika memenuhi kriteria pengakuan. Semua biaya pemeliharaan dan perbaikan yang tidak memenuhi kriteria pengakuan diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian pada saat terjadinya. Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus selama umur manfaat aset tetap yang diestimasi sebagai berikut: Tahun
Bangunan Peralatan pengangkutan Peralatan kantor Peralatan proyek
20 4-8 4 4-8
Masa manfaat ekonomis, nilai residu dan metode penyusutan diriviu setiap akhir tahun dan pengaruh dari setiap perubahan estimasi tersebut berlaku prospektif.
17
PT GADING DEVELOPMENT Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) k. Aset Tetap (lanjutan) Jumlah tercatat aset tetap dihentikan pengakuannya pada saat dilepaskan atau saat tidak ada manfaat ekonomis masa depan yang diharapkan dari penggunaan atau pelepasannya. Laba atau rugi yang timbul dari penghentian pengakuan aset (dihitung sebagai perbedaan antara jumlah neto hasil pelepasan dan jumlah tercatat dari aset) dimasukkan dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian pada tahun aset tersebut dihentikan pengakuannya. Jumlah tercatat aset tetap dikaji ulang untuk penurunan nilai apabila terdapat kejadian atau perubahan keadaan yang mengindikasikan bahwa jumlah tercatat kemungkinan tidak dapat dipulihkan. Penurunan nilai aset, jika ada, diakui sebagai rugi pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. l.
Penurunan Nilai Aset Non-keuangan Pada tanggal pelaporan, Grup menelaah nilai tercatat aset non-keuangan untuk menentukan apakah terdapat indikasi bahwa aset tersebut telah mengalami penurunan nilai. Jika terdapat indikasi tersebut, nilai yang dapat diperoleh kembali dari aset diestimasi untuk menentukan tingkat kerugian penurunan nilai (jika ada). Bila tidak memungkinkan untuk mengestimasi nilai yang dapat diperoleh kembali atas suatu aset individu, Grup mengestimasi nilai yang dapat diperoleh kembali dari unit penghasil kas atas aset. Perkiraan jumlah yang dapat diperoleh kembali adalah nilai tertinggi antara harga jual neto atau nilai pakai. Jika jumlah yang dapat diperoleh kembali dari aset non-keuangan (unit penghasil kas) kurang dari nilai tercatatnya, nilai tercatat aset (unit penghasil kas) dikurangi menjadi sebesar nilai yang dapat diperoleh kembali dan rugi penurunan nilai diakui langsung ke laba rugi. Pada tanggal 31 Desember 2012, manajemen berkeyakinan bahwa tidak ada penurunan nilai aset non-keuangan.
m. Imbalan Pasca Kerja Grup memberikan imbalan pasca kerja imbalan pasti untuk karyawan sesuai dengan UndangUndang Ketenagakerjaan No. 13/2003. Tidak terdapat pendanaan yang disisihkan oleh Grup sehubungan dengan imbalan pasca kerja ini. Perhitungan imbalan pasca kerja menggunakan metode Projected Unit Credit. Akumulasi keuntungan dan kerugian aktuarial bersih yang belum diakui yang melebihi 10% dari nilai kini liabilitas imbalan pasti diakui dengan metode garis lurus selama rata-rata sisa masa kerja yang diperkirakan dari para pekerja dalam program tersebut. Biaya jasa lalu dibebankan langsung apabila imbalan tersebut menjadi hak atau vested, dan sebaliknya akan diakui sebagai beban dengan metode garis lurus selama periode rata-rata sampai imbalan tersebut menjadi vested. Jumlah yang diakui sebagai liabilitas imbalan pasti di laporan posisi keuangan konsolidasian merupakan nilai kini liabilitas imbalan pasti disesuaikan dengan keuntungan dan kerugian aktuarial yang belum diakui dan biaya jasa lalu yang belum diakui.
18
PT GADING DEVELOPMENT Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) n. Pengakuan Pendapatan dan Beban Pendapatan diakui bila besar kemungkinan manfaat ekonomi akan diperoleh oleh Grup dan jumlahnya dapat diukur secara handal. Kriteria spesifik berikut juga harus dipenuhi sebelum pendapatan diakui: Pendapatan dari penjualan persediaan real estat Pendapatan dari penjualan rumah tinggal, ruko dan bangunan sejenis lainnya beserta tanah kavling diakui dengan metode akrual penuh (full accrual method) apabila seluruh kriteria berikut ini terpenuhi: proses penjualan telah selesai; harga jual akan tertagih; tagihan penjual tidak akan bersifat subordinasi di masa yang akan datang terhadap pinjaman lain yang akan diperoleh pembeli; dan penjual telah mengalihkan risiko dan manfaat kepemilikan unit bangunan kepada pembeli melalui suatu transaksi yang secara substansi adalah penjualan dan penjual tidak lagi berkewajiban atau terlibat secara signifikan dengan unit bangunan tersebut. Pendapatan dari penjualan unit bangunan apartemen dan bangunan sejenis lainnya yang telah selesai proses pembangunannya diakui dengan metode akrual penuh (full accrual method) sesuai dengan kriteria yang tersebut di atas. Pendapatan penjualan unit apartemen dalam penyelesaian diakui dengan metode persentase penyelesaian (percentage-of-completion method) apabila seluruh kriteria berikut ini terpenuhi: proses konstruksi telah melampaui tahap awal, yaitu fondasi bangunan telah selesai dan semua persyaratan untuk memulai pembangunan telah terpenuhi; jumlah pembayaran oleh pembeli telah mencapai 20% dari harga jual yang telah disepakati dan jumlah tersebut tidak dapat diminta kembali oleh pembeli; dan jumlah pendapatan penjualan dan biaya unit bangunan dapat diestimasi dengan andal. Apabila persyaratan tersebut di atas tidak dapat dipenuhi, maka seluruh uang yang diterima dari pembeli diperlakukan sebagai uang muka dan dicatat dengan metode deposit sampai seluruh persyaratan tersebut dipenuhi. Pengakuan pendapatan dari kavling tanah tanpa bangunan Pendapatan penjualan kavling tanah tanpa bangunan, diakui dengan metode akrual penuh (full accrual method) pada saat pengikatan jual beli apabila seluruh kriteria berikut ini terpenuhi: proses penjualan telah selesai; harga jual akan tertagih; tagihan penjual tidak subordinasi terhadap pinjaman lain yang akan diperoleh pembeli dimasa depan; proses pengembangan tanah telah selesai sehingga penjual tidak berkewajiban lagi untuk menyelesaikan kavling tanah yang dijual, seperti kewajiban untuk mematangkan kavling tanah atau kewajiban untuk membangun fasilitas-fasilitas pokok yang dijanjikan oleh atau yang menjadi kewajiban penjual, sesuai dengan pengikatan jual beli atau ketentuan peraturan perundang-undangan; hanya kavling tanah saja yang dijual, tanpa diwajibkan keterlibatan penjual dalam penilaian bangunan diatas kavling tanah tersebut. Pengakuan pendapatan dari tanah belum dikembangkan Pendapatan dari penjualan tanah belum dikembangkan diakui pada saat risiko dan manfaat tanah tersebut secara signifikan telah berpindah kepada pelanggan.
19
PT GADING DEVELOPMENT Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) n. Pengakuan Pendapatan dan Beban (lanjutan) Pengakuan pendapatan dari penjualan material bangunan Pendapatan dari penjualan material bangunan diakui pada saat risiko dan manfaat barang secara signifikan telah berpindah kepada pelanggan. Pengakuan Beban Beban diakui sesuai dengan masa manfaatnya pada tahun yang bersangkutan (accrual basis). Termasuk didalam beban adalah taksiran beban untuk pengembangan prasarana di masa yang akan datang atas tanah yang telah terjual. o. Biaya Pinjaman Biaya pinjaman yang dapat diatribusikan secara langsung dengan perolehan, konstruksi atau pembuatan aset kualifikasian, merupakan aset yang membutuhkan waktu yang cukup lama agar siap untuk digunakan atau dijual, dikapitalisasi pada biaya perolehan aset tersebut, sampai dengan saat selesainya aset secara substansial siap untuk digunakan atau dijual. Biaya pinjaman lainnya dibebankan langsung ke laba rugi. Penghasilan investasi diperoleh atas investasi sementara dari pinjaman yang secara spesifik belum digunakan untuk pengeluaran aset kualifikasian dikurangkan dari biaya pinjaman yang dikapitalisasi. p. Provisi Provisi diakui ketika Grup memiliki kewajiban kini (baik bersifat hukum maupun konstruktif) sebagai akibat peristiwa masa lalu, kemungkinan besar Grup diharuskan menyelesaikan liabilitas dan estimasi andal mengenai jumlah liabilitas tersebut dapat dibuat. Jumlah yang diakui sebagai provisi merupakan estimasi terbaik dari pertimbangan yang diperlukan untuk menyelesaikan liabilitas kini pada akhir periode pelaporan, dengan mempertimbangkan risiko dan ketidakpastian yang meliputi liabilitasnya. Apabila suatu provisi diukur menggunakan arus kas yang diperkirakan untuk menyelesaikan liabilitas kini, maka nilai tercatatnya adalah nilai kini dari arus kas. Provisi ditelaah pada setiap tanggal pelaporan dan disesuaikan untuk mencerminkan estimasi terbaik yang paling kini. Jika arus keluar sumber daya untuk menyelesaikan liabilitas kemungkinan besar tidak terjadi, maka provisi dibatalkan. q. Pajak Penghasilan Pajak Penghasilan Final Penghasilan yang telah dikenakan pajak penghasilan final, beban pajaknya diakui proporsional dengan jumlah pendapatan menurut akuntansi yang diakui pada periode berjalan. Selisih antara jumlah pajak penghasilan final yang terutang dengan jumlah yang dibebankan sebagai pajak kini pada perhitungan laba rugi komprehensif konsolidasian, diakui sebagai pajak dibayar dimuka atau utang pajak. Perbedaan nilai tercatat aset dan liabilitas yang berhubungan dengan pajak penghasilan final dengan dasar pengenaan pajaknya tidak diakui sebagai aset atau liabilitas pajak tangguhan.
20
PT GADING DEVELOPMENT Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) q. Pajak Penghasilan (lanjutan) Pajak Penghasilan Tidak Final Beban pajak kini ditentukan berdasarkan laba kena pajak dalam tahun yang bersangkutan yang dihitung berdasarkan tarif pajak yang berlaku. Aset dan liabilitas pajak tangguhan diakui atas konsekuensi pajak periode mendatang yang timbul dari perbedaan jumlah tercatat aset dan liabilitas menurut laporan keuangan konsolidasian dengan dasar pengenaan pajak aset dan liabilitas kecuali perbedaan yang berhubungan dengan pajak penghasilan final. Liabilitas pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer kena pajak dan aset pajak tangguhan diakui untuk perbedaan temporer yang boleh dikurangkan, sepanjang besar kemungkinan dapat dimanfaatkan untuk mengurangi laba kena pajak pada masa datang. Pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku atau secara substansial telah berlaku pada tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian. Pajak tangguhan dibebankan atau dikreditkan dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian, kecuali pajak tangguhan yang dibebankan atau dikreditkan langsung ke ekuitas. Aset dan liabilitas pajak tangguhan disajikan bersih di laporan posisi keuangan konsolidasian, kecuali aset dan liabilitas pajak tangguhan untuk entitas yang berbeda atas dasar kompensasi sesuai dengan penyajian aset dan liabilitas pajak kini. r.
Laba Per Saham Dasar Laba per saham dasar dihitung dengan membagi laba atau rugi yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk untuk periode berjalan dengan jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar pada periode yang bersangkutan. Perusahaan tidak mempunyai efek berpotensi saham biasa yang bersifat dilutif pada tanggaltanggal 31 Desember 2012 dan 2011, dan oleh karenanya, laba per saham dilusian tidak dihitung dan disajikan pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.
s. Informasi Segmen Informasi segmen disusun sesuai dengan kebijakan akuntansi yang dianut dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan konsolidasian. Identifikasi segmen operasi berdasarkan laporan internal komponen-komponen Grup yang secara berkala dilaporkan kepada pengambil keputusan operasional dalam rangka alokasi sumber daya ke dalam segmen dan penilaian kinerja Grup. Segmen operasi adalah suatu komponen dari entitas: a)
yang terlibat dalam aktivitas bisnis untuk memperoleh pendapatan dan menimbulkan beban (termasuk pendapatan dan beban terkait dengan transaksi dengan komponen lain dari entitas yang sama);
b)
hasil operasinya dikaji ulang secara reguler oleh pengambil keputusan operasional untuk membuat keputusan tentang sumber daya yang dialokasikan pada segmen tersebut dan menilai kinerjanya; dan
c)
tersedia informasi keuangan yang dapat dipisahkan.
Informasi yang dilaporkan kepada pengambil keputusan operasional untuk tujuan alokasi sumber daya dan penilaian kinerjanya lebih difokuskan pada kategori masing-masing produk.
21
PT GADING DEVELOPMENT Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) t.
Peristiwa Setelah Periode Pelaporan Peristiwa-peristiwa yang terjadi setelah periode pelaporan yang menyediakan tambahan informasi mengenai posisi keuangan konsolidasian Grup pada tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian (peristiwa penyesuai), jika ada, telah tercermin dalam laporan keuangan konsolidasian. Peristiwa-peristiwa yang terjadi setelah periode pelaporan yang tidak memerlukan penyesuaian (peristiwa non-penyesuai), apabila jumlahnya material, telah diungkapkan dalam laporan keuangan konsolidasian.
u. Perubahan Kebijakan Akuntansi Berikut ini adalah standar, perubahan dan interpretasi yang berlaku efektif sejak tanggal 1 Januari 2012:
PSAK 10 (Revisi 2010), Pengaruh Perubahan Kurs Valuta Asing PSAK 13 (Revisi 2011), Properti Investasi PSAK 16 (Revisi 2011), Aset Tetap PSAK 18 (Revisi 2010), Akuntansi dan Pelaporan Program Manfaat Purnakarya PSAK 24 (Revisi 2010), Imbalan Kerja PSAK 26 (Revisi 2011), Biaya Pinjaman PSAK 28 (Revisi 2011), Akuntansi Kontrak Asuransi Kerugian PSAK 30 (Revisi 2011), Sewa PSAK 33 (Revisi 2011), Aktivitas Pengupasan Lapisan Tanah dan Pengelolaan Lingkungan Hidup pada Pertambangan Umum PSAK 34 (Revisi 2010), Kontrak Konstruksi PSAK 36 (Revisi 2011), Akuntansi Kontrak Asuransi Jiwa PSAK 45 (Revisi 2011), Pelaporan Keuangan Entitas Nirlaba PSAK 46 (Revisi 2010), Pajak Penghasilan PSAK 50 (Revisi 2010), Instrumen Keuangan: Penyajian PSAK 53 (Revisi 2010), Pembayaran Berbasis Saham PSAK 55 (Revisi 2011), Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran PSAK 56 (Revisi 2011), Laba Per Saham PSAK 60, Instrumen Keuangan: Pengungkapan PSAK 61, Akuntansi Hibah Pemerintah dan Pengungkapan Bantuan Pemerintah PSAK 62, Kontrak Asuransi PSAK 63, Pelaporan Keuangan dalam Ekonomi Hiperinflasi PSAK 64, Aktivitas Eksplorasi dan Evaluasi pada Pertambangan Sumber Daya Mineral ISAK 13, Lindung Nilai Investasi Neto dalam Kegiatan Usaha Luar Negeri ISAK 15, PSAK 24 - Batas Aset Imbalan Pasti, Persyaratan Pendanaan Minimum dan Interaksinya ISAK 16, Perjanjian Jasa Konsesi ISAK 18, Bantuan Pemerintah - Tidak Ada Relasi Spesifik dengan Aktivitas Operasi ISAK 19, Penerapan Pendekatan Penyajian Kembali dalam PSAK 63: Pelaporan Keuangan dalam Ekonomi Hiperinflasi ISAK 20, Pajak Penghasilan - Perubahan dalam Status Pajak Entitas atau Para Pemegang Sahamnya ISAK 22, Perjanjian Konsensi Jasa: Pengungkapan ISAK 23, Sewa Operasi - Insentif ISAK 24, Evaluasi Substansi Beberapa Transaksi yang Melibatkan Suatu Bentuk Legal Sewa ISAK 25, Hak Atas Tanah ISAK 26, Penilaian Ulang Derivatif Melekat
22
PT GADING DEVELOPMENT Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) u. Perubahan Kebijakan Akuntansi (lanjutan) Berikut ini adalah dampak atas perubahan standar akuntansi di atas yang relevan terhadap laporan keuangan Grup yang berlaku sejak tanggal 1 Januari 2012: PSAK 24 (Revisi 2010): "Imbalan Kerja" Beberapa revisi penting pada standar ini yang relevan bagi Grup sebagai berikut: Item-item pengungkapan Standar yang direvisi ini mengemukakan beberapa persyaratan pengungkapan, antara lain: i. ii.
presentase atau jumlah setiap kategori utama yang membentuk nilai wajar dari aset program; deskripsi naratif mengenai dasar yang digunakan untuk menentukan ekspektasi tingkat imbal hasil aset program keseluruhan; iii. jumlah atas nilai kini kewajiban imbalan pasti dan nilai wajar aset program untuk periode tahun berjalan dan empat periode tahunan sebelumnya; dan iv. jumlah penyesuaian pengalaman yang muncul atas liabilitas program dan aset program untuk periode tahun berjalan dan empat periode tahunan sebelumnya PSAK 60 (Revisi 2010): "Instrumen Keuangan: Pengungkapan"
PSAK 60 (Revisi 2010) mensyaratkan pengungkapan yang lebih ekstensif atas risiko keuangan apabila dibandingkan dengan PSAK 50 (Revisi 2006), "Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan". Pengungkapan tersebut antara lain: a. Instrumen keuangan yang signifikan atas posisi keuangan dan performa entitas. Pengungkapan ini sejalan dengan PSAK 50 (Revisi 2010). b. Informasi kualitatif dan kuantitatif atas eksposur risiko yang timbul dari instrumen keuangan, termasuk pengungkapan minimum atas risiko kredit, risiko likuiditas dan risiko pasar. Pengungkapan kualitatif menjelaskan tujuan manajemen, kebijakan dan proses untuk mengelola risiko tersebut. Pengungkapan kuantitatif menjelaskan informasi tentang batas risiko yang dihadapi entitas, berdasarkan informasi yang disiapkan secara internal kepada personel manajemen kunci. PSAK 60 (Revisi 2010) berlaku secara prospektif sejak tanggal 1 Januari 2012. Pada tanggal 19 Oktober 2012, DSAK-IAI mengeluarkan penyesuaian atas PSAK 60 (Revisi 2010) diatas yang akan efektif pada tanggal 1 Januari 2013. Penerapan dini atas penyesuaian tersebut diperkenankan. Penyesuaian tersebut terutama terkait dengan pengungkapan atas aset keuangan, termasuk pencabutan atas ketentuan penyajian untuk: a. nilai wajar atas agunanyang digunakan sebagai jaminan; dan b. nilai tercatat atas aset keuangan yang belum jatuh tempo dan tidak mengalami penurunan nilai yang telah dinegosiasi ulang.
23
PT GADING DEVELOPMENT Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
3. PENGGUNAAN PERTIMBANGAN, ESTIMASI DAN ASUMSI MANAJEMEN Dalam menyusun laporan keuangan konsolidasian, manajemen telah menggunakan pertimbangan, estimasi dan asumsi terbaiknya atas jumlah tertentu. Pertimbangan, estimasi dan asumsi yang digunakan dalam laporan keuangan konsolidasian ini adalah berdasarkan evaluasi manajemen atas fakta dan keadaan yang relevan pada tanggal laporan keuangan konsolidasian. Realisasi dapat berbeda dengan jumlah yang diestimasi, dan estimasi ini dapat disesuaikan lebih lanjut. Pertimbangan Akuntansi yang Penting dalam Menerapkan Kebijakan Akuntansi Grup Klasifikasi Aset dan Liabilitas Keuangan Grup menetapkan klasifikasi atas aset dan liabilitas tertentu sebagai aset dan liabilitas keuangan dengan mempertimbangkan bila definisi yang ditetapkan PSAK No. 55 (Revisi 2006) dipenuhi. Dengan demikian, aset dan liabilitas keuangan diakui sesuai dengan kebijakan akuntansi Grup seperti diungkapkan pada Catatan 2g dan 24. Sumber Utama atas Ketidakpastian Estimasi dan Asumsi Asumsi utama mengenai masa depan dan sumber estimasi lainnya pada akhir periode pelaporan, yang memiliki risiko signifikan yang mengakibatkan penyesuaian material terhadap jumlah tercatat aset dan liabilitas dalam tahun pelaporan berikutnya dijelaskan dibawah ini: Taksiran Masa Manfaat Ekonomis Aset Tetap
Masa manfaat setiap aset tetap Grup ditentukan berdasarkan kegunaan yang diharapkan dari penggunaan aset tersebut. Estimasi ini ditentukan berdasarkan evaluasi teknis internal dan pengalaman Grup atas aset sejenis. Masa manfaat setiap aset direvieu secara periodik dan disesuaikan apabila prakiraan berbeda dengan estimasi sebelumnya karena keausan, keusangan teknis dan komersial, hukum atau keterbatasan lainnya atas pemakaian aset. Namun terdapat kemungkinan bahwa hasil operasi di masa mendatang dapat dipengaruhi secara signifikan oleh perubahan atas jumlah serta periode pencatatan biaya yang diakibatkan karena perubahan faktor yang disebutkan diatas. Perubahan masa manfaat aset tetap dapat mempengaruhi jumlah beban penyusutan yang diakui dan nilai tercatat aset tetap. Penurunan Nilai Aset
Pengujian atas penurunan nilai dilakukan apabila terdapat indikasi penurunan nilai. Penentuan nilai pakai aset memerlukan estimasi mengenai arus kas yang diharapkan untuk dihasilkan dari penggunaan aset (unit penghasil kas) dan penjualan aset tersebut serta tingkat diskonto yang sesuai untuk menentukan nilai sekarang. Walaupun asumsi yang digunakan dalam mengestimasi nilai pakai aset yang tercermin dalam laporan keuangan konsolidasian dianggap telah sesuai dan wajar, namun perubahan signifikan atas asumsi ini akan berdampak material terhadap penentuan jumlah yang dapat dipulihkan dan akibatnya kerugian penurunan nilai yang timbul akan berdampak terhadap hasil usaha. Berdasarkan pertimbangan manajemen, tidak terdapat indicator penurunan nilai atas aset tetap Grup. Imbalan Pasca Kerja Penentuan liabilitas imbalan pasca kerja tergantung pada pemilihan asumsi tertentu yang digunakan oleh aktuaris dalam menghitung jumlah liabilitas tersebut. Asumsi tersebut termasuk antara lain tingkat diskonto dan tingkat kenaikan gaji. Realisasi yang berbeda dari asumsi Grup diakumulasi dan diamortisasi selama periode mendatang dan akibatnya akan berpengaruh terhadap jumlah biaya serta liabilitas yang diakui di masa mendatang. Walaupun asumsi Grup dianggap tepat dan wajar, namun perubahan signifikan pada kenyataannya atau perubahan signifikan dalam asumsi yang digunakan dapat berpengaruh secara signifikan terhadap liabilitas imbalan pasca kerja Grup.
24
PT GADING DEVELOPMENT Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
4. KAS DAN SETARA KAS 2012 Kas
2011
1.129.979.337
1.268.826.494
2.213.398.716 1.915.218.558 950.736.169 577.567.840 37.030.798 236.201.110
1.920.608.258 1.677.719.834 159.966.745 650.275.746 885.425.175 173.888.390
74.877.904
70.676.445
Deposito berjangka - Rupiah Pihak ketiga PT Bank Victoria International Tbk PT Bank CIMB Niaga Tbk
56.854.816.666 -
5.000.000.000
Jumlah
63.989.827.098
11.807.387.087
Bank Pihak ketiga Rupiah PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk PT Bank Mayapada Tbk PT Bank Sinar Mas Tbk Bank lainnya (masing-masing dibawah Rp 100 juta) Dolar Amerika Serikat PT Bank Central Asia Tbk
Tingkat bunga deposito berjangka dalam Rupiah per tahun
8,25%
6,50%
2012
2011
5. PIUTANG USAHA PIHAK KETIGA Rincian piutang usaha terdiri dari: a. Berdasarkan jenis transaksi
Penjualan Apartemen Rumah toko Rumah tinggal Lain-lain
14.854.732.608 8.960.768.143 2.151.271.634 -
2.666.655.134 5.053.033.000 1.926.729.642 135.771.520
Jumlah
25.966.772.385
9.782.189.296
b. Berdasarkan umur 2012 Belum jatuh tempo Telah jatuh tempo Sampai dengan 1 bulan 1-3 bulan 3-6 bulan Jumlah
25
2011
19.845.415.031
7.073.075.089
3.992.185.473 924.376.208 1.204.795.673
577.618.525 204.766.041 1.926.729.641
25.966.772.385
9.782.189.296
PT GADING DEVELOPMENT Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
5. PIUTANG USAHA PIHAK KETIGA (lanjutan) Akun ini merupakan piutang usaha atas penjualan apartemen, rumah toko dan rumah tinggal yang berasal dari selisih kurang uang yang diterima dengan pengakuan pendapatan. Seluruh piutang usaha dalam mata uang Rupiah dan digunakan sebagai jaminan utang bank dan lembaga keuangan lainnya (Catatan 11). Manajemen berkeyakinan bahwa seluruh piutang tersebut dapat ditagih sehingga tidak ditetapkan cadangan penurunan nilai. 6. PERSEDIAAN REAL ESTAT 2012
2011
Bangunan siap dijual Bangunan dalam penyelesaian Tanah dalam proses pengembangan
22.816.712.866 74.525.896.599 299.314.233.854
31.428.735.963 9.984.920.469 42.755.351.617
Jumlah
396.656.843.319
84.169.008.049
Rincian persediaan real estat berdasarkan proyek sebagai berikut: 2012 Bangunan siap untuk dijual Senopati Estate, Bekasi Grand Regency, Bekasi Sindang Panon Regency, Tangerang Villa Permata Tambun, Bekasi The Boutique, Jakarta Sub-jumlah Bangunan dalam penyelesaian Gading Greenhill, Jakarta Grand Regency, Bekasi Sindang Panon Regency, Tangerang Villa Permata Cikarang, Bekasi Villa Permata Tambun, Bekasi Senopati Estate, Bekasi Sub-jumlah Tanah dalam proses pengembangan Botanical City, Sukoharjo Senopati Estate, Bekasi Zest Hotel, Cirebon Villa Permata Tambun, Bekasi Villa Permata Cikarang, Bekasi Grand Regency, Bekasi Sindang Panon Regency, Tangerang Sub-jumlah Jumlah
26
2011
10.321.202.303 6.304.710.048 4.786.442.924 1.069.641.582 334.716.009
606.063.289 30.822.672.674
22.816.712.866
31.428.735.963
73.428.704.689 1.097.191.910 -
3.844.730.515 2.779.346.152 1.205.398.480 1.175.579.620 979.865.702
74.525.896.599
9.984.920.469
225.364.968.471 30.020.964.499 26.296.000.000 10.671.360.261 3.850.347.328 2.964.118.048 146.475.247
16.623.881.800 15.786.677.542 2.620.647.428 5.424.097.581 2.300.047.266
299.314.233.854
42.755.351.617
396.656.843.319
84.169.008.049
PT GADING DEVELOPMENT Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
6. PERSEDIAAN REAL ESTAT (lanjutan) Bangunan Siap Dijual Bangunan siap dijual merupakan rumah tinggal di Senopati Estate, Grand Regency, Sindang Panon dan Villa Permata Tambun, serta sisa unit apartemen The Boutique yang sudah selesai pembangunannya, yang merupakan reklasifikasi dari bangunan dalam penyelesaian. Beban pokok atas penjualan apartemen sebesar Rp 27.478.896.947 (2011: Rp 14.452.241.739),atas tanah kavling Rp 14.222.349.990 (2011: Rp Nil), atas penjualan rumah tinggal siap dijual sebesar Rp 7.881.189.016 (2011: Rp 2.588.950.678) dan atas penjualan ruko sebesar Rp 4.924.187.436 (2011: Rp 6.190.981.846) (Catatan 18). Jumlah persediaan yang pengikatan jual belinya telah berlaku namun penjualannya belum diakui adalah sebesar 20,10% (2011: 97,01%) dari jumlah nilai persediaan. Penjualan tersebut belum diakui karena pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 belum memenuhi kriteria pengakuan pendapatan. Bangunan Dalam Penyelesaian Rincian bangunan dalam penyelesaian sebagai berikut: 2012 Saldo awal Saldo bangunan dalam penyelesaian pada saat akuisisi SIP Penambahan Reklasifikasi dari tanah belum dikembangkan Reklasifkasi dari tanah dalam proses pengembangan Pembangunan konstruksi Rumah jadi Apartemen Kapitalisasi biaya pinjaman untuk apartemen
2011
9.984.920.469
-
-
1.277.778.934
27.722.157.345 16.293.649.549
2.868.247.835
4.575.744.476 37.158.416.410 8.548.130.934
8.427.844.378 -
Jumlah
104.283.019.183
12.573.871.147
Pengurangan Reklasifikasi ke bangunan siap dijual Pembebanan ke beban pokok penjualan untuk rumah jadi
(21.875.933.568) (7.881.189.016)
(2.588.950.678)
74.525.896.599
9.984.920.469
Saldo akhir
Persentase penyelesaian dan estimasi penyelesaian masing-masing proyek sebagai berikut:
Villa Permata Tambun, Bekasi Grand Regency, Bekasi Villa Permata Cikarang, Bekasi Sindang Panon Regency, Tangerang Senopati Estate, Bekasi Gading Greenhill, Jakarta
27
2012
Estimasi Penyelesaian
55,10% 47,33% 38,00% 43,71% 25,93% 9,00%
2015 2015 2015 2013 2015 2014
PT GADING DEVELOPMENT Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
6. PERSEDIAAN REAL ESTAT (lanjutan) Bangunan Dalam Penyelesaian (lanjutan) Bangunan dalam penyelesaian merupakan biaya perolehan bangunan perumahan yang masih dalam proses konstruksi dan tanah yang telah selesai dikembangkan setelah dikurangi dengan pengakuan beban pokok penjualan. Manajemen berpendapat tidak terdapat hambatan dalam penyelesaian proyek. Bangunan dalam penyelesaian milik GS diasuransikan kepada perusahaan asuransi dengan nilai pertanggungan sebesar Rp 160.000.000.000. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutup kemungkinan kerugian atas aset yang diasuransikan. Tanah Dalam Proses Pengembangan Rincian tanah dalam proses pengembangan sebagai berikut: 2012
2011
Saldo awal Reklasifikasi dari tanah belum dikembangkan Kapitalisasi biaya pengembangan Pembelian tanah Kapitalisasi biaya pinjaman Penjualan tanah kavling Reklasifikasi ke bangunan dalam penyelesaian Saldo tanah dalam proses pengembangan pada saat akuisisi SIP
42.755.351.617 166.061.305.184 84.958.786.823 13.600.000.000 22.454.789.769 (14.222.349.990) (16.293.649.549)
23.258.466.028 (2.868.247.835)
-
22.365.133.424
Saldo akhir
299.314.233.854
42.755.351.617
Hak legal atas tanah persediaan real estat berupa Sertifikat Hak Milik (SHM) dan Hak Guna Bangunan (HGB) atas nama Grup berjangka waktu 20 - 30 tahun yang akan jatuh tempo pada tahun 2022 2041. Manajemen berpendapat tidak terdapat masalah dalam perpanjangan dan proses sertifikasi hak atas tanah karena seluruh tanah diperoleh secara sah dan didukung dengan bukti pemilikan yang memadai. Tanah dalam proses pengembangan tidak diasuransikan karena manajemen berpendapat bahwa asuransi belum diperlukan atas tanah dalam proses pengmbangan tersebut. Berdasarkan penelaahan terhadap persediaan real estat pada akhir tahun, manajemen berkeyakinan bahwa tidak perlu dilakukan penurunan nilai persediaan real estat. Seluruh persediaan real estat digunakan sebagai jaminan utang bank dan lembaga keuangan lainnya (Catatan 11).
28
PT GADING DEVELOPMENT Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
7. TANAH BELUM DIKEMBANGKAN 2012
2011
Sukoharjo Jakarta Cianjur Cirebon
691.923.419.375 19.966.600.000 24.975.000.000 -
841.688.724.558 47.688.757.345 24.975.000.000 16.296.000.000
Jumlah
736.865.019.375
930.648.481.903
Perincian tanah belum dikembangkan menurut status kepemilikan legal sebagai berikut: 2012 SHM
HGB m
2
m
Jumlah
2
m
HGB
2
m
2011 SHM
2
m
Jumlah
2
m2
Sukoharjo Jakarta Cianjur Cirebon
591.877 80.600 -
21.455 2.850 -
613.332 2.850 80.600 -
769.766 8.010 80.600 3.360
21.455 2.850 -
791.221 10.860 80.600 3.360
Jumlah
672.477
24.305
696.782
861.736
24.305
886.041
Biaya pinjaman yang dikapitalisasi (2011: Rp 37.718.893.999).
ke
tanah
belum
dikembangkan
sebesar
Rp
Nil
27% dari tanah belum dikembangkan dijadikan sebagai jaminan utang bank dan lembaga keuangan lainnya (Catatan 11).
8. ASET TETAP 2012 Saldo awal Biaya perolehan Pemilikan langsung Bangunan Peralatan pengangkutan Peralatan kantor Peralatan proyek Jumlah Akumulasi penyusutan Bangunan Peralatan pengangkutan Peralatan kantor Peralatan proyek Jumlah Jumlah tercatat
Penambahan
Pengurangan
Saldo akhir
37.173.600 3.570.378.906 884.316.089 35.884.360
981.600.000 231.099.454 10.966.996
-
37.173.600 4.551.978.906 1.115.415.543 46.851.356
4.527.752.955
1.223.666.450
-
5.751.419.405
23.918.400 1.297.412.436 603.067.471 19.411.928
3.717.360 524.346.037 113.774.621 12.511.426
-
27.635.760 1.821.758.473 716.842.092 31.923.354
1.943.810.235
654.349.444
-
2.598.159.679
2.583.942.720
3.153.259.726
29
PT GADING DEVELOPMENT Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
8. ASET TETAP (lanjutan) 2011
Saldo awal Biaya perolehan Pemilikan langsung Bangunan Peralatan pengangkutan Peralatan kantor Peralatan proyek
Jumlah Akumulasi penyusutan Bangunan Peralatan pengangkutan Peralatan kantor Peralatan proyek Jumlah Jumlah tercatat
Penambahan
Pengurangan
Saldo akhir
37.173.600 158.200.000 493.247.704 19.719.000
3.412.178.906 391.068.385 16.165.360
-
37.173.600 3.570.378.906 884.316.089 35.884.360
708.340.304
3.819.412.651
-
4.527.752.955
20.201.040 89.675.000 411.526.281 12.892.125
3.717.360 1.207.737.436 191.541.190 6.519.803
-
23.918.400 1.297.412.436 603.067.471 19.411.928
534.294.446
1.409.515.789
-
1.943.810.235
174.045.858
2.583.942.720
Beban penyusutan dialokasikan ke beban umum dan administrasi sebesar Rp 654.349.444 (2011: Rp 171.404.236). Penambahan biaya perolehan dan akumulasi penyusutan aset tetap termasuk jumlah entitas anak yang diakuisisi. Pada tahun 2012, aset tetap telah diasuransikan kepada perusahaan asuransi dengan jumlah pertanggungan sebesar Rp 2.100.000.000. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutup kemungkinan kerugian atas aset yang diasuransikan. Berdasarkan penelaahan terhadap aset tetap pada akhir tahun, manajemen berkeyakinan bahwa tidak perlu dilakukan penurunan nilai aset tetap.
9. UTANG USAHA PIHAK KETIGA
2012
2011
Kontraktor Andi CV Tunas Karya Ardiyanto Lain-lain (masing-masing dibawah Rp 1 miliar) Lain-lain
2.637.933.388 1.888.423.920 527.913.946 -
2.619.989.993 2.600.960.481 1.379.263.022 536.179.707
Jumlah
5.054.271.254
7.136.393.203
Seluruh utang usaha pihak ketiga merupakan utang dalam mata uang Rupiah dan tanpa jaminan.
30
PT GADING DEVELOPMENT Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
10. UTANG PAJAK 2012
2011
Pajak kini (Catatan 22) Pajak penghasilan Pasal 4 (2) Pasal 21 Pasal 23 Pasal 29 Pajak pertambahan nilai
24.944.193
23.102.957
2.138.150.122 67.365.030 11.968.057 150.850.461
2.038.521 49.497.489 1.571.024 63.981.889 1.979.957.564
Jumlah
2.393.277.863
2.120.149.444
11. UTANG BANK DAN LEMBAGA KEUANGAN LAINNYA 2012 Utang bank PT Bank Capital Indonesia Tbk PT Bank Mayapada Tbk PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk PT Bank Mutiara Tbk PT Bank Sinarmas Tbk Lembaga keuangan lainnya PT Star Finance PT Beta Inti Multifinance PT AB Sinar Mas Multifinance
Jumlah
2011
73.600.000.000 50.000.000.000 13.126.249.489 1.789.985.000 -
50.000.000.000 50.000.000.000 14.170.363.205 1.789.985.000 17.743.851.647
32.000.000.000 905.779.000 -
6.412.753.779 130.000.000.000
171.422.013.489
270.116.953.631
Jadwal pembayaran kembali utang bank dan lembaga keuangan lainnya sebagai berikut: 2012
2011
Dalam satu tahun Tahun ke 2 Tahun ke 3
160.921.698.439 10.500.315.050
259.854.909.465 8.684.541.835 1.577.502.331
Jumlah
171.422.013.489
270.116.953.631
Tingkat bunga rata-rata per tahun
13,60%
31
13,71%
PT GADING DEVELOPMENT Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
11. UTANG BANK DAN LEMBAGA KEUANGAN LAINNYA (lanjutan) PT Bank Capital Indonesia Tbk Pada bulan April 2011, Perusahaan mendapatkan fasilitas pinjaman modal kerja dari PT Bank Capital Indonesia Tbk dengan maksimum kredit sebesar Rp 50.000.000.000 dan tingkat bunga sebesar 12,5% per tahun (floating) dengan jangka waktu pinjaman satu tahun sampai dengan bulan April 2012. Pada tanggal 3 April 2012, fasilitas kredit ini telah diperpanjang sampai dengan 11 April 2013. Pada bulan Juli 2012 Perusahaan telah melakukan pembayaran utang bank yang telah jatuh tempo dan pada bulan Agustus 2012, Perusahaan kembali mencairkan pinjaman dari PT Bank Capital Tbk sebesar Rp 40.000.000.000. 2
Fasilitas pinjaman ini dijamin dengan tanah berstatus HGB atas nama MK, seluas 167.083 m yang berlokasi di Sukoharjo, Jawa Tengah. Pada bulan Pebruari 2012, GBMJ memperoleh pinjaman modal kerja dari PT Bank Capital Indonesia Tbk dengan maksimum kredit sebesar Rp 20.000.000.000, tingkat bunga sebesar 12% per tahun (floating) dengan jangka waktu pinjaman selama 12 bulan sampai dengan tanggal 16 Pebruari 2013. 2
Pinjaman ini dijamin dengan tanah berstatus HGB atas nama NB seluas 20.040 m yang berlokasi di Sukoharjo, Jawa Tengah. Pinjaman Perusahaan dari PT Bank Capital Indonesia Tbk, mencakup persyaratan yang membatasi hak Perusahaan (negative covenants) yang dalam pelaksanaannya membutuhkan persetujuan tertulis dari PT Bank Capital Indonesia Tbk. Melalui surat tanggal 13 April 2012, PT Bank Capital Indonesia Tbk, telah menyetujui penawaran umum saham perdana dan setuju untuk mencabut negative covenants yaitu mengadakan rapat umum pemegang saham yang acaranya mengubah anggaran dasar Perusahaan, permodalan, susunan direksi dan komisaris dan pemegang saham, serta melakukan pembagian dividen tunai, dividen saham dan/atau saham bonus. Pada bulan April 2012, MMM memperoleh pinjaman modal kerja dari PT Bank Capital Indonesia Tbk dengan maksimum sebesar Rp 14.000.000.000, tingkat bunga sebesar 12% dengan jangka waktu pinjaman selama 12 bulan sampai dengan tanggal 3 Mei 2013. 2
Pinjaman ini dijamin dengan tanah berstatus HGB atas nama GBMJ seluas 83.882 m yang berlokasi di Bekasi, Jawa Barat. PT Bank Mayapada Tbk Pada bulan Agustus 2011, GS memperoleh fasilitas pinjaman tetap on demand untuk modal kerja dari PT Bank Mayapada Tbk dengan maksimum kredit sebesar Rp 50.000.000.000 dan tingkat bunga sebesar 14% per tahun (floating), fasilitas pinjaman jatuh tempo pada bulan Agustus 2012. Pada bulan Agustus 2012, pinjaman ini diperpanjang sampai dengan bulan Agustus 2013. 2
Fasilitas pinjaman ini dijamin dengan tanah berstatus HGB atas nama PJB, seluas 71.392 m yang berlokasi di Sukoharjo, Jawa Tengah. Pinjaman GS dari PT Bank Mayapada Tbk, mencakup persyaratan yang membatasi hak GS (negative covenants) yang dalam pelaksanaannya membutuhkan persetujuan tertulis dari PT Bank Mayapada Tbk. Melalui surat tanggal 17 April 2012, PT Bank Mayapada Tbk, telah menyetujui perubahan susunan pengurus serta pembagian dividen kepada nasabah-nasabah atas saham Perusahaan.
32
PT GADING DEVELOPMENT Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
11. UTANG BANK DAN LEMBAGA KEUANGAN LAINNYA (lanjutan) PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk SIP memperoleh fasilitas pinjaman dari PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk sebagai berikut: a. Pada bulan Mei 2006, SIP memperoleh fasilitas pinjaman untuk pembiayaan pembangunan rumah berikut sarana dan prasarana pada proyek perumahan Grand Regency, Bekasi, sebesar Rp 5.500.000.000. SIP beberapa kali memperpanjang fasilitas pinjaman ini, terakhir pada bulan Mei 2012 dengan maksimum pinjaman sebesar Rp 2.400.939.012 tingkat bunga atas pinjaman ini sebesar 13% per tahun dengan jangka waktu pinjaman selama 12 bulan sampai dengan 17 Januari 2013. b. Pada bulan Nopember 2010, SIP memperoleh fasilitas pinjaman untuk modal kerja pembangunan perumahan proyek Sindang Panon Regency sebesar Rp 3.400.000.000, tingkat bunga yang dikenakan atas pinjaman sebesar 12,50% per tahun dengan jangka waktu pinjaman 18 bulan. Pada bulan Mei 2012, SIP memperpanjang jangka waktu fasilitas pinjaman ini menjadi sampai dengan bulan Mei 2013. c.
Pada bulan Maret 2008, SIP memperoleh fasilitas pinjaman (kredit yasa griya dan kredit pembelian lahan) untuk proyek Villa Permata Tambun, maksimum sebesar Rp 17.000.000.000. Penarikan fasilitas pinjaman ini dilakukan ketika ada akad penjualan rumah. Tingkat bunga yang dikenakan pada fasilitas pinjaman ini sebesar 12,50% per tahun dengan jangka waktu pinjaman 36 bulan. Berdasarkan perubahan perjanjian kredit terakhir bulan Maret 2012, jangka waktu pinjaman 12 bulan dengan tingkat bunga 13% per tahun.
Fasilitas pinjaman tersebut di atas dijamin dengan: Tanah dengan beberapa sertifikat HGB atas nama SIP dan bangunan yang berdiri diatasnya pada 2 proyek Grand Regency seluas 54.785 m di Bantar Gebang, Bekasi. 2 Tanah dengan sertifikat HGB atas nama SIP seluas 36.522 m di Sindangjaya, Tangerang. 2 Tanah dengan beberapa sertifikat HGB atas nama SIP dengan sisa luas efektif seluas 138.688 m dan 20 bangunan diatasnya di Desa Jejalenjaya dan Sumber Jaya, Tambun, Bekasi. Corporate guarantee dari PT Pamulang Graha Central Mas, pihak berelasi. Jaminan pribadi (personal guarantee) atas nama Budi Kartika, Djaja Hendrawan dan Andry Soetarto. Cessie atas seluruh piutang yang berkaitan dengan penjualan rumah yang dibiayai oleh BTN. PT Bank Mutiara Tbk Pada bulan Desember 2004, SIP memperoleh fasilitas pinjaman kredit atas permintaan (KAP I & II) untuk pembiayaan pembangunan rumah berikut sarana dan prasarana pada proyek perumahan Villa permata Tambun dari PT Bank Mutiara Tbk (d/h PT Bank Century Tbk) maksimum sebesar Rp 1.789.985.000. SIP beberapa kali memperpanjang fasilitas pinjaman, yaitu pada bulan Desember 2011 dan terakhir pada bulan Nopember 2012, jangka waktu pinjaman menjadi 12 bulan dengan tingkat bunga 14,5% per tahun. Fasilitas pinjaman ini dijamin dengan 7 bidang tanah yang terletak di 2 komplek perumahan Villa Permata Cikarang seluas 40.951 m , Kab.Bekasi, Kec. Cibarusah, Desa Sindangmulya, atas nama SIP.
33
PT GADING DEVELOPMENT Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
11. UTANG BANK DAN LEMBAGA KEUANGAN LAINNYA (lanjutan) PT Bank Sinarmas Tbk Pada bulan Januari 2011, Perusahaan mendapatkan fasilitas pinjaman modal kerja dari PT Bank Sinarmas Tbk, maksimum sebesar Rp 50.000.000.000, tingkat bunga sebesar 15% per tahun (floating) dengan jangka waktu 36 bulan termasuk 6 bulan masa tenggang (grace period) dan diangsur setiap bulan sampai dengan bulan Pebruari 2014. Pinjaman ini telah dilunasi pada Juli 2012. PT AB Sinar Mas Multifinance Pada tanggal 27 Januari 2011, Perusahaan menandatangani perjanjian anjak piutang dengan recourse (factoring with recourse) dengan PT AB Sinar Mas Multifinance, maksimum sebesar Rp 130.000.000.000, tingkat bunga 18% per tahun (floating efektif) dengan jangka waktu satu tahun sampai dengan Januari 2012. Pada tanggal 20 Pebruari 2012, Perusahaan mendapat persetujuan perpanjangan fasilitas tersebut sampai dengan 27 Januari 2013. Pinjaman ini telah dilunasi pada Juli 2012. PT Beta Inti Multifinance Pada Pebruari 2010, MMM mendapatkan fasilitas pinjaman factoring with recourse dari PT Beta Inti Multifinance dengan maksimum sebesar Rp 20.500.000.000, pinjaman ini dikenakan tingkat bunga mengambang sebesar 19% per tahun dan diangsur setiap bulan. Pencairan pinjaman dilakukan dua tahap. Pencairan tahap pertama sebesar Rp 17.000.000.000, jangka waktu pembayaran angsuran dan bunga selama 23 bulan sampai dengan bulan Januari 2012. Pencairan tahap kedua sebesar Rp 3.500.000.000, jangka waktu pembayaran angsuran selama 12 bulan sampai dengan bulan Januari 2011, atas pinjaman ini dikenakan tingkat bunga efektif sebesar 17% per tahun. Berdasarkan surat perubahan perjanjian kredit, tanggal fasilitas tersebut diperpanjang sampai dengan bulan Januari 2013. Pinjaman ini telah dilunasi pada bulan Pebruari 2013. Pinjaman ini dijamin dengan piutang usaha. PT Star Finance Pada bulan Oktober 2012, GS mendapatkan fasilitas pinjaman anjak piutang dengan recourse dari PT Star Finance sebesar Rp 32.000.000.000 untuk modal kerja, tingkat bunga 15% per tahun dan diangsur setiap bulan selama 12 bulan sampai bulan Oktober 2013. Pinjaman ini digunakan. Pinjaman ini dijamin dengan piutang dari penjualan apartemen GS senilai Rp 46.886.169.555. Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, Grup telah memenuhi persyaratan dan pembatasan sesuai dengan perjanjian bank dan lembaga keuangan lainnya.
12. UANG MUKA PENJUALAN 2012
2011
Pihak ketiga Apartemen Rumah tinggal Rumah toko
18.063.148.332 2.755.155.940 -
9.322.487.767 792.262.871 7.754.447.156
Jumlah
20.818.304.272
17.869.197.794
34
PT GADING DEVELOPMENT Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
12. UANG MUKA PENJUALAN (lanjutan) Persentase pembayaran uang muka sebagai berikut: 2012 Apartemen 100% 50% sampai dengan 99% 20% sampai dengan 49% Dibawah 20% Sub-jumlah
4.394.120.001 2.737.467.034 9.319.292.647 1.612.268.650
354.530.000 1.464.768.482 3.471.456.188 4.031.733.097
18.063.148.332
9.322.487.767
-
6.283.426.605 1.471.020.551
-
7.754.447.156
2.755.155.940
792.262.871
20.818.304.272
17.869.197.794
Rumah toko 100% 50% sampai dengan 99% Sub-jumlah Rumah tinggal Dibawah 20% Jumlah
2011
13. IMBALAN PASCA KERJA Grup menghitung dan membukukan imbalan pasca kerja imbalan pasti untuk karyawan sesuai dengan Undang-Undang No. 13/2003 tentang Ketenagakerjaan. Jumlah karyawan yang berhak atas imbalan pasca kerja tersebut adalah sebanyak 43 karyawan (2011: 41 karyawan).
2012 Rekonsiliasi Saldo Awal dan Akhir dari Nilai Kini Kewajiban Imbalan Pasti Nilai kini kewajiban imbalan pasti awal tahun Biaya bunga Biaya jasa kini
2011
999.669.601 219.313.819 52.201.762
551.380.219 190.135.000 33.131.510
Nilai kini kewajiban imbalan pasti akhir tahun - ekspektasi (Keuntungan)/kerugian aktuaria
1.271.185.182 (221.346.490)
774.646.729 225.022.872
Nilai kini kewajiban imbalan pasti akhir tahun - aktual
1.049.838.692
999.669.601
Rincian Liabilitas yang diakui pada laporan posisi keuangan Nilai kini kewajiban imbalan pasti - Aktual Keuntungan/(kerugian) aktuaria yang tidak diakui
1.049.838.692 (62.307.530)
999.669.601 (300.459.746)
Liabilitas yang diakui pada laporan posisi keuangan
987.531.162
699.209.855
Total Beban Yang Diakui di Laba Rugi Biaya jasa kini Biaya bunga Amortisasi (keuntungan) kerugian aktuaria Jumlah Beban imbalan kerja entitas anak yang diakuisisi
219.313.819 52.201.762 16.805.730 288.321.311 -
190.135.000 33.131.510 2.328.150 225.594.660 (55.262.746)
Jumlah Beban imbalan kerja
288.321.311
170.331.914
35
PT GADING DEVELOPMENT Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
13. IMBALAN PASCA KERJA (lanjutan) Perhitungan imbalan pasca kerja dihitung oleh aktuaris independen PT Padma Radya Aktuaria, aktuaris independen. Asumsi utama yang digunakan dalam menentukan penilaian aktuarial sebagai berikut: 2012 2011
Tingkat bunga diskonto (% p.a) Tingkat kenaikan upah (% p.a) Tingkat mortalita Tingkat cacat Tingkat pengunduran diri
: : : : :
Tingkat pengambilan pensiun normal Usia pensiun normal
: :
5,75% 5% 100% TMI3 5% TMI3 5% sampai usia 35 tahun kemudian menurun secara linier menjadi 0% pada usia 55 tahun 100% 55
6,75% 8% 100% TMI2 5% TMI2 5% sampai usia 35 tahun kemudian menurun secara linier menjadi 0% pada usia 55 tahun 100% 55
Manajemen berkeyakinan bahwa imbalan yang diberikan kepada karyawan yang memenuhi persyaratan telah sesuai dengan ketentuan yang tercantum dalam Undang-Undang No. 13/2003 tentang Ketenagakerjaan. 14. MODAL SAHAM
Nama pemegang saham PT Gading Investment PT Multi Daya Industri Masyarakat (masing-masing dibawah 5%) Jumlah
Nama pemegang saham PT Gading Investment PT Multi Daya Industri Jumlah
Jumlah saham
2012 Persentase kepemilikan (%)
Jumlah modal disetor
3.603.000.000 2.402.000.000
36 24
360.300.000.000 240.200.000.000
4.000.000.000
40
400.000.000.000
10.005.000.000
100
1.000.500.000.000
Jumlah saham
2011 Persentase kepemilikan (%)
Jumlah modal disetor
720.600.000 480.400.000
60 40
360.300.000.000 240.200.000.000
1.201.000.000
100
600.500.000.000
Berdasarkan akta No. 44 tanggal 9 Pebruari 2012 dari Humberg Lie, S.H., S.E., M.Kn., notaris di Jakarta, keputusan sirkular pemegang saham memutuskan dan menyetujui antara lain: i. Mengubah status Perusahaan dari Perusahaan Tertutup menjadi Perusahaan Terbuka. ii. Mengubah nilai nominal saham dari Rp 500 menjadi Rp 100 per saham, sehingga modal dasar Perusahaan menjadi Rp 2.400.000.000.000 terbagi atas 24.000.000.000 saham dan modal ditempatkan dan disetor menjadi sebesar Rp 600.500.000.000 terbagi atas 6.005.000.000 saham. iii. Mengeluarkan saham dalam simpanan Perusahaan sebanyak 4.000.000.000 saham dengan nominal Rp 100 per saham melalui Penawaran Umum Saham Perdana kepada masyarakat (“Penawaran Umum”). iv. Penerbitan waran sebanyak 35% dari saham yang disetor atau sebanyak-banyaknya 2.101.750.000 saham sehubungan dengan pengeluaran saham dalam simpanan Perusahaan melalui Penawaran Umum (“IPO”). Perubahan anggaran dasar Perusahaan tersebut telah mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusannya No. AHU-09453.AH.01.02Tahun 2012 tanggal 22 Pebruari 2012.
36
PT GADING DEVELOPMENT Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
14. MODAL SAHAM (lanjutan) Berdasarkan akta No. 140 tanggal 29 September 2012 dari Humberg Lie, S.H., S.E., M.Kn., notaris di Jakarta, Dewan Komisaris menyatakan peningkatan modal dasar ditempatkan dan modal disetor dalam Perusahaan setelah Penawaran Umum Saham Perdana kepada masyarakat sejumlah 4.000.000.000 saham atau sebesar Rp 400.000.000.000. Modal sebesar Rp 400.000.000.000 milik masyarakat telah disetor ke dalam kas Perusahaan, sebagaimana dinyatakan dalam surat Biro Administrasi Efek, PT Ficomindo Buana Registrar, No. 003/GAMA-FBR/IX/2012 tanggal 6 September 2012.
15. SELISIH TRANSAKSI DENGAN PIHAK NONPENGENDALI Akun ini merupakan selisih yang terjadi dari transaksi dengan pihak nonpengendali yang timbul atas perbedaan antara nilai wajar aset bersih yang diperoleh setelah penurunan nilai wajar aset nonmoneter yang diakuisisi dengan jumlah penyesuaian atas kepentingan nonpengendali. 16. KEPENTINGAN NONPENGENDALI 2012 Saldo awal kepentingan nonpengendali atas aset bersih entitas anak
2011
4.166.860.825
2.458.550
-
3.897.740.038 200.000.000
Kepentingan nonpengendali atas laba rugi komprehensif entitas anak SAM GHR
2.390.338.928 9.758.075
66.662.237 -
Saldo akhir kepentingan nonpengendali atas aset bersih entitas anak
6.566.957.828
4.166.860.825
Akuisisi bagian nonpengendali SAM GHR
17. PENJUALAN BERSIH 2012
2011
Aset real estat Apartemen Tanah kavling Rumah tinggal Rumah toko Tanah belum dikembangkan Material bangunan
32.888.083.917 19.732.243.136 11.837.852.195 8.431.818.182 8.200.381.200
20.484.855.288 4.132.240.289 10.772.727.273 13.679.375.000 7.010.201.520
Jumlah
81.090.378.630
56.079.399.370
Tidak terdapat penjualan kepada pihak berelasi dan penjualan kepada satu pelanggan yang melebihi 10% dari jumlah penjualan bersih.
37
PT GADING DEVELOPMENT Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
18. BEBAN POKOK PENJUALAN 2012
2011
Beban pokok penjualan: Aset real estat Apartemen Tanah kavling Rumah tinggal Rumah toko Biaya proyek Tanah belum dikembangkan Material bangunan
27.478.896.947 14.222.349.990 7.881.189.016 4.924.187.436 14.682.175 5.243.670.000
14.452.241.739 2.588.950.678 6.190.981.846 103.616.219 13.398.169.441 5.102.650.000
Jumlah
59.764.975.564
41.836.609.923
19. BEBAN PENJUALAN 2012
2011
Promosi Kantor Gaji dan tunjangan Lain-lain
1.072.328.856 399.349.267 396.240.000 86.755.851
1.622.044.691 15.393.433 -
Jumlah
1.954.673.974
1.637.438.124
20. BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI 2012
2011
Gaji dan tunjangan Penyusutan (Catatan 8) Ijin dan pengurusan Kantor Imbalan pasca kerja (Catatan 13) Transportasi Sewa Sumbangan Jamuan dan representasi Lain-lain (di bawah Rp 100 juta)
5.054.325.806 654.349.444 578.459.136 344.043.836 288.321.311 272.587.588 110.322.190 675.000 698.790.512
3.122.321.125 171.404.236 611.331.797 127.299.568 170.331.914 165.945.115 338.579.611 153.198.895 795.951.363 135.853.620
Jumlah
8.001.874.823
5.792.217.244
21. BEBAN KEUANGAN 2012
2011
Beban bunga Beban administrasi
3.636.171.491 304.652.169
1.988.829.825 48.279.621
Jumlah
3.940.823.660
2.037.109.446
38
PT GADING DEVELOPMENT Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
22. PAJAK PENGHASILAN Beban (manfaat) pajak Grup terdiri dari: 2012
2011
Pajak kini Perusahaan nonfinal Entitas anak final Pajak tangguhan - Perusahaan
24.944.193 2.317.168.443 (14.353.046)
23.102.957 198.367.274 (11.279.703)
Jumlah
2.327.759.590
210.190.528
Pajak Kini Pajak Penghasilan Final
Pajak penghasilan final entitas anak sehubungan dengan penjualan apartemen, rumah toko dan rumah tinggal merupakan beban pajak final atas pengalihan hak atas tanah dan bangunan dengan nilai sebesar Rp 2.317.168.443 (2011: Rp 198.367.874). Pajak Penghasilan Nonfinal
Rekonsiliasi antara laba sebelum pajak menurut laporan laba rugi komprehensif konsolidasian dengan estimasi laba kena pajak Perusahaan sebagai berikut: 2012 Laba sebelum pajak menurut laporan laba konsolidasi Laba sebelum pajak entitas anak
9.152.251.071 (9.089.768.052)
2011 4.214.411.380 (4.062.432.808)
Laba sebelum pajak - Perusahaan
62.483.019
151.978.572
Perbedaan temporer Imbalan kerja
57.412.185
45.118.812
Perbedaan tetap Penyusutan Pendapatan yang telah dikenakan pajak final Lain-lain Jumlah perbedaan tetap
58.750.000 (38.733.915) 1.150.000 21.166.085
12.552.083 (70.131.853) 1.003.100 (56.576.670)
Estimasi laba kena pajak
141.061.289
140.520.714
Estimasi laba kena pajak (pembulatan)
141.061.000
140.520.000
Beban pajak kini dengan tarif yang berlaku Dengan fasilitas Tanpa fasilitas
10.321.057 14.623.136
12.027.044 11.075.913
Estimasi Utang Pajak Kini
24.944.193
23.102.957
39
PT GADING DEVELOPMENT Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
22. PAJAK PENGHASILAN (lanjutan) Jumlah estimasi laba kena pajak Perusahaan tahun 2011 telah sesuai dengan jumlah yang dilaporkan pada Surat Pemberitahuan Tahunan (SPT) pajak penghasilan badan tahun 2011, sedangkan jumlah penghasilan kena pajak Perusahaan tahun 2012 didasarkan atas perhitungan sementara, karena Perusahaan belum menyampaikan SPT pajak penghasilan badan. Berdasarkan peraturan perpajakan Indonesia, Perusahaan menghitung, melaporkan dan menyetor pajak-pajaknya berdasarkan perhitungan sendiri (self assessment). Direktorat Jendral Pajak dapat menghitung dan menetapkan atau mengubah liabilitas pajak dalam batas waktu 5 tahun sejak tanggal terutangnya pajak. Pajak Tangguhan Aset pajak tangguhan Perusahaan berasal dari perbedaan temporer imbalan kerja.
23. LABA PER SAHAM Perhitungan laba per saham dasar sebagai berikut: 2012
2011
Jumlah laba yang digunakan dalam perhitungan laba per saham dasar: Jumlah laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk
4.424.394.478
3.937.558.615
Jumlah rata-rata tertimbang saham (dalam lembar saham penuh)
5.373.854.795
1.201.000.000
0,82
3,28
Laba per saham dasar yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk
24. AKUISISI ENTITAS ANAK GHR Pada bulan Desember 2011, GHR mengakuisisi 99,92% saham GKI melalui pembelian 124.900 saham GKI milik Rudy Purnomo dan Liem Sien Lan (pihak berelasi) sebesar Rp 62.450.000. Pada saat yang sama, para pemegang saham GKI memutuskan untuk meningkatkan modal disetor menjadi Rp 10.000.000.000 dan mengubah nilai nominal sehingga kepemilikan GHR menjadi sebesar Rp 9.900.000.000 atau sebanyak 9.900 saham (99%). GHR mengakui/mencatat investasinya sebesar modal disetor GKI. Pada bulan Desember 2011, GHR bekerja sama dengan MSK, pihak berelasi, mendirikan GM dengan modal disetor sebesar Rp 9.900.000.000 atau sebanyak 9.900 lembar saham (99,99%). GHR mengakui/mencatat investasinya sebesar modal disetor GM.
40
PT GADING DEVELOPMENT Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
24. AKUISISI ENTITAS ANAK (lanjutan) SAM
Pada bulan September 2011, SAM mengakuisisi 50% saham SIP melalui pembelian 4.000 saham SIP milik pihak ketiga, dengan harga perolehan sebesar Rp 4.000.000.000. Nilai akuisisi SAM merupakan nilai wajar aset yang diperoleh. Rincian perhitungan akuisisi tersebut sebagai berikut: Nilai Buku Aset Kas dan bank Piutang usaha Persediaan real estat Biaya dibayar dimuka Aset tetap Aset lain-lain Jumlah Aset Liabilitas Utang usaha Utang lain-lain Utang pajak Imbalan pasca kerja Uang muka penjualan Liabilitas lain-lain Jumlah Liabilitas Aset Bersih Nilai wajar aset bersih yang diperoleh (50% dari total nilai wajar aset bersih) Harga perolehan
Nilai Wajar
1.363.431.864 12.734.938.714 28.076.670.789 993.191.057 777.383.625 198.750.000
1.363.431.864 12.734.938.714 28.531.195.712 993.191.057 777.383.625 198.750.000
44.144.366.049
44.598.890.972
18.068.589.857 16.254.242.481 9.438.273 399.470.368 1.728.359.993 138.790.000
18.068.589.857 16.254.242.481 9.438.273 399.470.368 1.728.359.993 138.790.000
36.598.890.972
36.598.890.972
7.545.475.077
8.000.000.000
4.000.000.000 (4.000.000.000)
Goodwill
-
Penilaian atas nilai wajar persediaan real estat SIP pada saat akuisisi telah dilakukan oleh Kantor Jasa Penilai Publik (KJPP) Felix Sutandar & Rekan, penilai independen dalam laporannya tanggal 1 Desember 2011, akan tetapi manajemen melakukan penilaian kembali sesuai PSAK No. 22 (Revisi 2010). Berdasarkan hasil penilaian kembali yang dilakukan oleh manajemen, nilai wajar persediaan real estat yang diperoleh adalah sebesar Rp 28.531.195.712.
41
PT GADING DEVELOPMENT Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
24. AKUISISI ENTITAS ANAK (lanjutan) SAM (lanjutan)
Pada bulan Desember 2011, SAM mengakuisisi 50% saham GBMJ melalui pembelian 125 saham GBMJ milik pihak ketiga, dengan harga perolehan sebesar Rp 125.000.000. Rincian perhitungan akuisisi sebagai berikut: Nilai Buku
Nilai Wajar
Aset Kas dan bank Piutang lain-lain Aset real estat Aset tetap
504.073.098 142.815.702 17.688.000.000 11.053.174
504.073.098 142.815.702 17.688.000.000 11.053.174
Jumlah Aset
18.345.941.974
18.345.941.974
Liabilitas Utang lain-lain Liabilitas lain-lain
18.093.762.759 2.179.215
18.093.762.759 2.179.215
Jumlah Liabilitas
18.095.941.974
18.095.941.974
250.000.000
250.000.000 125.000.000 125.000.000
Aset Bersih Nilai wajar aset bersih yang diperoleh Harga perolehan Goodwill
-
Penilaian atas nilai wajar persediaan real estat GBMJ pada saat akuisisi telah dilakukan oleh KJPP Felix Sutandar dan Rekan, penilai independen dalam laporannya tanggal 20 Maret 2012. Berikut adalah rincian akuisisi yang dilakukan Perusahaan selama tahun 2011: 2011 Kas dan setara kas Piutang usaha pihak ketiga Piutang lain-lain Aset real estat Tanah belum dikembangkan Pajak dibayar dimuka Biaya dibayar dimuka Aset tetap Aset lain-lain Utang usaha pihak ketiga Utang lain-lain Utang pajak Utang bank dan lembaga keuangan lainnya Imbalan pasca kerja Uang muka penjualan Liabilitas lain-lain
1.892.504.962 12.734.938.714 142.815.702 45.991.933.250 993.191.057 788.436.799 198.750.000 (18.068.589.857) (34.348.005.240) (9.438.273) (399.470.368) (1.728.359.993) (140.969.215)
Aset bersih Akuisisi selama tahun berjalan Harga perolehan
8.047.737.538 4.149.997.500 4.149.997.500
Goodwill/selisih transaksi perubahan ekuitas nonpengendali
-
42
PT GADING DEVELOPMENT Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
24. AKUISISI ENTITAS ANAK (lanjutan) Pembayaran akuisisi saham entitas anak setelah dikurangi kas yang diterima sebagai berikut:
2011 Harga perolehan Kas dan setara kas yang diterima
4.149.997.500 (1.892.504.962)
Jumlah
2.257.492.538
25. ASET DAN LIABILITAS KEUANGAN, MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN DAN RISIKO MODAL a. Manajemen risiko modal Grup mengelola risiko modal untuk memastikan bahwa mereka akan mampu untuk melanjutkan keberlangsungan hidup, selain memaksimalkan keuntungan para pemegang saham melalui optimalisasi saldo utang dan ekuitas. Struktur modal Perusahaan terdiri dari utang, yang mencakup pinjaman yang dijelaskan pada Catatan 11, kas dan setara kas (Catatan 4), ekuitas pemegang saham induk, yang terdiri dari modal yang ditempatkan (Catatan 14), dan saldo laba. Dewan Direksi Perusahaan secara berkala melakukan reviu struktur permodalan Perusahaan. Sebagai bagian dari reviu ini, Dewan Direksi mempertimbangkan biaya permodalan dan risiko yang berhubungan. Rasio pinjaman - bersih terhadap ekuitas pada tanggal 31 Desember 2012 sebagai berikut: 2012 Pinjaman Kas dan setara kas
171.422.013.489 63.989.827.098
Pinjaman - bersih Ekuitas
107.432.186.391 1.027.302.133.786
Rasio pinjaman bersih terhadap ekuitas
10%
b. Tujuan dan kebijakan manajemen risiko keuangan Tujuan dan kebijakan manajemen risiko keuangan Grup adalah untuk memastikan bahwa sumber daya keuangan yang memadai tersedia untuk operasi dan pengembangan bisnis, serta untuk mengelola risiko mata uang asing, tingkat bunga, kredit dan risiko likuiditas. Grup beroperasi dengan pedoman yang telah ditentukan oleh Dewan Direksi.
43
PT GADING DEVELOPMENT Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
25. ASET DAN LIABILITAS KEUANGAN, MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN DAN RISIKO MODAL (lanjutan) b. Tujuan dan kebijakan manajemen risiko keuangan (lanjutan) i.
Manajemen risiko tingkat bunga Grup terekspos terhadap risiko tingkat bunga karena sumber pendanaan yang memiliki tingkat bunga tetap maupun mengambang. Nilai tercatat dari instrumen keuangan Grup yang terpapar risiko tingkat bunga, yang meliputi, perjanjian tingkat suku bunga tetap yang terpapar risiko suku bunga atas nilai wajar (fair value interest rate) dan perjanjian tingkat suku bunga mengambang yang terpapar risiko tingkat suku bunga atas arus kas, dijabarkan sebagai berikut: 2012 Bunga mengambang
Bunga tetap
Tanpa bunga
Jumlah
Aset keuangan Kas dan setara kas Piutang usaha pihak ketiga Piutang lain-lain pihak ketiga Aset lain-lain
-
62.859.847.761 -
1.129.979.337 25.966.772.385 26.268.230 198.750.000
63.989.827.098 25.966.772.385 26.268.230 198.750.000
Jumlah aset keuangan
-
62.859.847.761
27.321.769.952
90.181.617.713
-
-
5.054.271.254
5.054.271.254
-
-
5.149.150.743 244.372.500
5.149.150.743 244.372.500
171.422.013.489 -
-
342.545.662
171.422.013.489 342.545.662
Liabilitas keuangan Utang usaha pihak ketiga Utang lain-lain Pihak berelasi Pihak ketiga Utang bank dan lembaga keuangan lainnya Liabilitas keuangan lainnya Jumlah liabilitas keuangan
171.422.013.489
-
10.790.340.159
182.212.353.648
Jumlah aset (liabilitas) keuangan - bersih
(171.422.013.489)
62.859.847.761
16.531.429.793
(92.030.735.935)
Rincian nilai tercatat dari utang bank dan lembaga keuangan lainnya berdasarkan tahun jatuh tempo telah diungkap dalam Catatan 11. Untuk mengelola risiko tingkat suku bunga, Grup memiliki kebijakan dalam memperoleh pembiayaan yang akan memberikan campuran yang sesuai tingkat suku bunga mengambang dan tingkat bunga tetap. Tabel berikut menunjukkan analisis sensitivitas untuk suku bunga, dengan semua variabel lainnya dianggap tetap, dimana grup terekspos pada akhir periode pelaporan yang mungkin dapat mempengaruhi laba rugi dan ekuitas dengan suku bunga mengambang yang didasarkan pada suku bunga JIBOR untuk utang dalam Rupiah. Kenaikan/penurunan basis poin: Rupiah
: 50
Dampak terhadap laba rugi konsolidasian: Rupiah
: 572.840.665
Manajemen melakukan survei di antara bank-bank Grup untuk mendapatkan perkiraan mengenai suku bunga JIBOR sampai dengan tanggal pelaporan Grup berikutnya. Perkiraan tersebut adalah suku bunga JIBOR dapat bergerak 50 basis poin lebih tinggi atau lebih rendah daripada suku bunga pada akhir periode 31 Desember 2012.
44
PT GADING DEVELOPMENT Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
25. ASET DAN LIABILITAS KEUANGAN, MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN DAN RISIKO MODAL (lanjutan) b. Tujuan dan kebijakan manajemen risiko keuangan (lanjutan) ii. Manajemen risiko kredit Risiko kredit adalah risiko kerugian yang timbul atas saldo instrumen keuangan dalam hal konsumen tidak dapat memenuhi kewajibannya untuk membayar utang terhadap Grup. Grup mengelola dan mengendalikan risiko kredit dengan hanya berurusan dengan pihak yang diakui dan layak kredit, menetapkan kebijakan internal atas verifikasi dan otorisasi kredit, dan secara teratur memonitor kolektibilitas piutang untuk mengurangi risiko tersebut. iii. Manajemen risiko likuiditas Risiko likuiditas adalah risiko Grup, kesulitan dalam pembiayaan proyek. Grup mengelola risiko likuiditas yang memperhatikan rasio pendanaan dari pihak ketiga (pinjaman) dan pendanaan melalui modal sendiri. Grup mengelola risiko likuiditas dengan menjaga kecukupan dana, fasilitas bank dan lembaga keuangan lainnya dengan terus menerus memonitor perkiraan dan arus kas aktual dan mencocokkan profil jatuh tempo aset dan liabilitas keuangan. Grup memelihara kecukupan dana untuk membiayai kebutuhan modal kerja yang berkelangsungan. c. Nilai wajar aset dan liabilitas Nilai wajar aset dan liabilitas keuangan sebagai berikut: 2012 Nilai tercatat Aset keuangan Kas dan setara kas Piutang usaha pihak ketiga Piutang lain-lain pihak ketiga Aset lain-lain Liabilitas keuangan Utang usaha pihak ketiga Utang lain-lain Pihak berelasi Pihak ketiga Utang bank dan lembaga keuangan lainnya Liabilitas keuangan lainnya
Nilai wajar
63.989.827.098 25.966.772.385 26.268.230 198.750.000
63.989.827.098 25.966.772.385 26.268.230 198.750.000
5.054.271.254
5.054.271.254
5.149.150.743 244.372.500
5.149.150.743 244.372.500
171.422.013.489 342.545.662
171.422.013.489 342.545.662
Nilai wajar aset keuangan mendekati atau setara dengan nilai tercatatnya, karena dampak dari diskonto tidak signifikan atau akan jatuh tempo dalam jangka pendek. Nilai tercatat liabilitas keuangan mendekati nilai wajarnya karena menggunakan tingkat bunga pasar.
45
PT GADING DEVELOPMENT Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
26. SIFAT DAN TRANSAKSI PIHAK BERELASI Sifat Hubungan Berelasi Rincian sifat berelasi dan jenis transaksi yang material dengan pihak-pihak berelasi sebagai berikut: Pihak Berelasi
Sifat Hubungan Istimewa
Transaksi
Budi Kartika
Pemegang saham, pengurus dan manajemennya sama dengan Grup
Personal Guarante
Andry Soetarto Djaja Hendrawan
Pengurus dalam Grup Pengurus dalam Grup
Personal Guarante Personal Guarante
PT Pamulang Graha Centra Mas
Pemegang saham, pengurus dan manajemennya sama dengan Grup
Corporate Guarante
PT Berkat Benua Raya
Pemegang saham, pengurus dan manajemennya sama dengan Grup
Utang lain-lain pihak berelasi
PT Star Tjemerlang
Pemegang saham, pengurus dan manajemennya sama dengan Grup
Utang lain-lain pihak berelasi
PT Adi Cipta Griya Sejati
Pemegang saham, pengurus dan manajemennya sama dengan Grup
Utang lain-lain pihak berelasi
Palazzo Property Holding Ltd
Pemegang saham, pengurus dan manajemennya sama dengan Grup
Utang lain-lain pihak berelasi
Saldo dan Transaksi dengan Pihak Berelasi Dalam kegiatan usahanya, Grup mempunyai saldo dan transaksi dengan pihak berelasi sebagai berikut: a. Pada tanggal 1 Juli 2011, GBMJ memperoleh pinjaman modal kerja dari PT Star Tjemerlang dan PT Adi Cipta Griya Sejati, maksimum masing-masing sebesar Rp 20.000.000.000 dan Rp 5.000.0000.000. Pinjaman tersebut dilakukan tanpa bunga, jaminan dan dapat dibayar sewaktu-waktu (repayable on demand). Pada tanggal 31 Desember 2011, utang tersebut disajikan sebagai utang lain-lain pihak berelasi masing-masing sebesar Rp 15.171.611.982 dan Rp 2.925.000.000 (12,41% dan 2,39% dari jumlah liabilitas).
46
PT GADING DEVELOPMENT Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
26. SIFAT DAN TRANSAKSI PIHAK BERELASI (lanjutan) Saldo dan Transaksi dengan Pihak Berelasi (lanjutan) b. Pada tanggal 8 Agustus 2011, SIP memperoleh pinjaman modal kerja dari PT Berkat Buana Raya, maksimum sebesar Rp 15.000.000.000, tanpa bunga, jaminan dan dapat dibayar sewaktu-waktu (repayable on demand). Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 pinjaman tersebut disajikan sebagai utang lain-lain pihak berelasi masing-masing sebesar Rp 5.149.150.743 dan Rp 8.328.463.807 (6,81% dari jumlah liabilitas). c.
Budi Kartika, Djaja Hendrawan, dan Andry Soetarto serta PT Pamulang Graha Central Mas, memberikan jaminan pribadi (personal guarantee) dan jaminan perusahaan (corporate guarantee) atas utang bank yang diterima Grup (Catatan 11).
d. Pada tanggal 5 November 2010, Perusahaan memperoleh pinjaman dari Palazzo Property Holding Ltd, Victoria, Republik Seychelles, maksimum sebesar Rp 315.000.000.000, tanpa bunga, jaminan dan dapat dibayar sewaktu-waktu (repayable on demand). Pinjaman ini digunakan untuk investasi pada entitas anak. Fasilitas pinjaman ini telah diperpanjang dan akan jatuh tempo pada bulan Desember 2013. Pada tanggal 31 Desember 2011, utang tersebut dicatat pada utang lainlain pihak berelasi sebesar dan Rp 95.874.797.732 (78,39% dari jumlah liabilitas untuk tahun 2011). Utang tersebut telah dilunasi pada bulan Juli 2012. e. Rincian utang pihak berelasi pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 sebagai berikut: 2012
2011
PT Berkat Buana Raya PT Star Tjemerlang PT Adi Cipta Griya Sejati Palazzo Property Holdings Ltd., Victoria, Republik Seychelles
5.149.150.743 -
8.328.463.807 15.171.611.982 2.925.000.000
-
95.874.797.732
Jumlah
5.149.150.743
122.299.873.521
Persentase utang pihak berelasi terhadap jumlah liabilitas
2,51%
29,03%
27. INFORMASI SEGMEN Informasi Segmen Operasi Grup dikelola dan dikelompokkan dalam divisi usaha real estat dengan produk utama yang dihasilkan berupa tanah, apartemen, rumah toko, rumah tinggal dan lain-lain. Berikut ini adalah informasi segmen berdasarkan segmen yang dilaporkan: Penjualan - Apartemen - Rumah toko
47
PT GADING DEVELOPMENT Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
27. INFORMASI SEGMEN (lanjutan) Berikut ini adalah informasi segmen berdasarkan segmen usaha: 2012
Apartemen
Rumah toko
Lain-lain
Jumlah Segmen
Jumlah dalam Laporan Keuangan Konsolidasian
LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF KONSOLIDASIAN PENJUALAN Penjualan segmen
32.888.083.917
8.431.818.182
39.770.476.531
81.090.378.630
81.090.378.630
5.409.186.970
3.507.630.746
12.408.585.350
21.325.403.066
21.325.403.066
4.438.306.185 (479.554.977) (1.644.404.196)
2.876.341.793 (311.817.645) (421.590.909)
5.778.426.753 (3.149.451.038) (261.764.485)
13.093.074.731 (3.940.823.660) (2.327.759.590)
13.093.074.731 (3.940.823.660) (2.327.759.590)
2.314.347.012
2.142.933.239
2.367.211.230
6.824.491.481
6.824.491.481
-
-
2.400.097.003
2.400.097.003
2.400.097.003
2.314.347.012
2.142.933.239
4.424.394.478
4.424.394.478
LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN Aset segmen Piutang usaha Persediaan real estat Tanah belum dikembangkan Aset lainnya yang tidak bisa dialokasikan
14.854.732.608 73.763.420.699 -
8.960.768.143 -
2.151.271.634 322.893.422.620 736.865.019.375 74.224.965.655
25.966.772.385 396.656.843.319 736.865.019.375 74.224.965.655
25.966.772.385 396.656.843.319 736.865.019.375 74.224.965.655
Jumlah aset
88.618.153.307
8.960.768.143
1.136.134.679.284
1.233.713.600.734
1.233.713.600.734
Liabilitas segmen Uang muka penjualan Liabilitas lainnya yang tidak bisa dialokasikan
18.063.148.332 -
-
2.755.155.940 185.593.162.676
20.818.304.272 185.593.162.676
20.818.304.272 185.593.162.676
Jumlah liabilitas
18.063.148.332
-
188.348.318.616
206.411.466.948
206.411.466.948
Hasil segmen Laba bruto Laba sebelum pajak dan beban keuangan Beban keuangan Beban pajak - bersih Laba bersih tahun berjalan Kepentingan nonpengendali Laba bersih tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk
(32.885.773)
2011
Apartemen
Rumah toko
Lain-lain
Jumlah Segmen
Jumlah dalam Laporan Keuangan Konsolidasian
LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF KONSOLIDASIAN PENJUALAN Penjualan segmen
20.484.855.288
10.772.727.273
24.821.816.809
56.079.399.370
56.079.399.370
Laba bruto
5.973.723.831
4.537.018.926
3.732.046.690
14.242.789.447
14.242.789.447
Laba sebelum pajak dan beban keuangan Beban keuangan Beban pajak - bersih
2.608.412.559 (856.656.610) (86.778.738)
1.981.078.717 (650.627.207) (65.908.098)
1.662.029.550 (529.825.629) (57.503.692)
6.251.520.826 (2.037.109.446) (210.190.528)
6.251.520.826 (2.037.109.446) (210.190.528)
Laba bersih tahun berjalan
1.664.977.211
1.264.543.412
1.074.700.229
4.004.220.852
4.004.220.852
-
-
66.662.237
66.662.237
66.662.237
Hasil segmen
Kepentingan nonpengendali Laba bersih tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk
1.664.977.211
1.264.543.412
1.008.037.992
3.937.558.615
3.937.558.615
LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN Aset segmen Piutang usaha Persediaan real estat Tanah belum dikembangkan Aset lainnya yang tidak bisa dialokasikan
2.666.655.134 25.663.521.136 -
5.053.033.000 5.159.151.538 -
2.062.501.162 53.346.335.375 930.648.481.903 17.149.273.394
9.782.189.296 84.169.008.049 930.648.481.903 17.149.273.394
9.782.189.296 84.169.008.049 930.648.481.903 17.149.273.394
Jumlah aset
28.330.176.270
10.212.184.538
1.003.206.591.834
1.041.748.952.642
1.041.748.952.642
Liabilitas segmen Uang muka penjualan Liabilitas lainnya yang tidak bisa dialokasikan
9.322.487.767 -
7.754.447.156 -
792.262.871 403.402.112.543
17.869.197.794 403.402.112.543
17.869.197.794 403.402.112.543
Jumlah liabilitas
9.322.487.767
7.754.447.156
404.194.375.414
421.271.310.337
421.271.310.337
28. AKTIVITAS NON-KAS Aktivitas investasi yang tidak mempengaruhi arus kas adalah kapitalisasi biaya pinjaman ke persediaan real estat sebesar Rp 31.002.920.703 (2011: Rp Nil) dan tanah belum dikembangkan sebesar Rp Nil (2011: Rp 37.718.893.999).
48