PT GADING DEVELOPMENT Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN POSISI 30 SEPTEMBER 2013 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2012 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 30 SEPTEMBER 2013 DAN 2012 (TIDAK DIAUDIT)
(MATA UANG RUPIAH)
PT GADING DEVELOPMENT Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2013 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2012 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 30 SEPTEMBER 2013 DAN 2012 (TIDAK DIAUDIT)
Daftar Isi
Halaman Surat Pernyataan Direksi Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian.....………………………………………………………....
1-2
Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian……………………………………………………
3
Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasian............….………………………………………………
4
Laporan Arus Kas Konsolidasian……………………………..………………………………………..
5
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian………………………………………..…………....
6 - 48
PT GADING DEVELOPMENT Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2013 DAN 31 DESEMBER 2012 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Catatan ASET ASET LANCAR Kas dan setara kas Piutang usaha pihak ketiga Piutang lain-lain - pihak ketiga Aset real estat Pajak pertambahan nilai dibayar dimuka Uang muka dan biaya dibayar dimuka Jumlah aset lancar
ASET TIDAK LANCAR Tanah belum dikembangkan Aset tetap - setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar Rp 1.357.401.603 tahun 2013 dan Rp 2.543.731.199 tahun 2012 Aset pajak tanguhan Aset lain-lain Jumlah aset tidak lancar
2013 (Tidak Diaudit)
2012 (Diaudit)
2,4,25 2,5,25 2,25 2,6 2 2
55.799.284.934 24.754.384.516 97.701.355 375.119.745.071 2.939.083.804 4.417.266.594 463.127.466.274
63.989.827.098 25.966.772.385 26.268.230 396.656.843.319 3.030.138.532 3.801.089.320 493.470.938.884
2,7
726.497.019.375
736.865.019.375
2,8 2,23 2,25
45.547.791.662 40.743.371 2.437.660.900 774.523.215.308
3.153.259.726 25.632.749 198.750.000 740.242.661.850
1.237.650.681.582
1.233.713.600.734
TOTAL ASET
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
1
PT GADING DEVELOPMENT Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2013 DAN 31 DESEMBER 2012 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Catatan
2013 (Tidak Diaudit)
2012 (Diaudit)
LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITAS JANGKA PENDEK Utang usaha pihak ketiga Utang lain-lain Pihak berelasi Pihak ketiga Utang pajak Utang bank dan lembaga keuangan lainnya Uang muka penjualan Liabilitas lain-lain Jumlah liabilitas jangka pendek
2,9,25
5.990.372.712
5.054.271.254
2,25,26 2,25 2,10 2,11,25 2,12 2
7.832.808.354 924.047.066 2.102.883.636 160.600.000.000 17.870.627.224 1.866.565.276 197.187.304.269
5.149.150.743 244.372.500 2.393.277.863 171.422.013.489 20.818.304.272 342.545.662 205.423.935.783
545.988.921
987.531.165
197.733.293.190
206.411.466.948
1.001.088.550.000 29.427.500 8.645.061.520
1.000.500.000.000 5.861.309.477
29.925.150.948
14.373.866.481
1.039.688.189.968 229.198.424
1.020.735.175.958 6.566.957.828
Jumlah Ekuitas
1.039.917.388.392
1.027.302.133.786
JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS
1.237.650.681.582
1.233.713.600.734
LIABILITAS JANGKA PANJANG Imbalan pasca kerja
2,13
JUMLAH LIABILITAS EKUITAS Ekuitas yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk Modal saham - nilai nominal Rp 100 per saham Modal dasar - 24.000.000.000 saham Modal ditempatkan dan disetor penuh 10.010.885.500 saham pada tanggal 30 September 2013 dan 10.005.000.000 saham tahun 2012 14,25 Tambahan modal disetor 15,25 Selisih transaksi perubahan ekuitas nonpengendali 2,16 Saldo laba yang belum ditentukan penggunaannya Jumlah ekuitas yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk Kepentingan nonpengendali
2,17
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
2
PT GADING DEVELOPMENT Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 30 SEPTEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Catatan
2013 (Tidak Diaudit)
2012 (Tidak Diaudit)
PENJUALAN BERSIH
2,18
74.173.854.710
65.097.241.516
BEBAN POKOK PENJUALAN
2,19
(46.348.000.838)
(47.121.898.243)
27.825.853.872
17.975.343.273
(809.599.842) (10.319.635.229) (1.634.459.355) 1.882.423.281
(2.058.507.986) (6.804.898.641) (2.088.423.794) 1.836.794.696
16.944.582.728
8.860.307.548
(1.397.329.421) 15.110.622
(1.363.772.644) 38.561.017
Jumlah Beban Pajak Penghasilan
(1.382.218.799)
(1.325.211.627)
LABA BERSIH TAHUN BERJALAN
15.562.363.929
7.535.095.921
-
-
15.562.363.929
7.535.095.921
15.551.284.471 11.079.458
5.157.090.760 2.378.005.161
15.562.363.929
7.535.095.921
15.551.284.471 11.079.458
5.157.090.760 2.378.005.161
15.562.363.929
7.535.095.921
1,55
0,52
LABA BRUTO Beban penjualan Beban umum dan administrasi Beban keuangan Keuntungan (kerugian) lainnya
2,20 2,21 2,22
LABA SEBELUM MANFAAT (BEBAN) PAJAK PENGHASILAN MANFAAT (BEBAN) PAJAK PENGHASILAN Pajak kini Pajak tangguhan
2,23 2,23
PENDAPATAN KOMPREHENSIF LAIN JUMLAH LABA KOMPREHENSIF TAHUN BERJALAN LABA BERSIH TAHUN BERJALAN YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA: Pemilik entitas induk Kepentingan nonpengendali
2,17
Jumlah JUMLAH LABA KOMPREHENSIF YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA: Pemilik entitas induk Kepentingan nonpengendali
2,17
Jumlah LABA PER SAHAM DASAR YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA PEMILIK ENTITAS INDUK
2,24
3
PT GADING DEVELOPMENT Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 30 SEPTEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam Rupiah kecuali dinyatakan lain)
Catatan
Ekuitas yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk Selisih transaksi Saldo laba Tambahan modal perubahan ekuitas belum ditentukan disetor nonpengendali penggunaannya
Modal saham
Saldo per 1 Januari 2012
600.500.000.000
-
5.861.309.477
Setoran modal saham dari penawaran umum
400.000.000.000
-
-
-
1.000.500.000.000
Jumlah
9.949.472.003
616.310.781.480
-
-
-
5.157.090.760
-
5.861.309.477
1.000.500.000.000
-
588.550.000
29.427.500
Selisih transaksi perubahan ekuitas nonpengendali
-
Jumlah laba komprehensif periode berjalan
Jumlah laba komprehensif periode berjalan Saldo per 30 September 2012
Saldo per 1 Januari 2013 Penambahan modal saham disetor
Saldo per 30 September 2013
2,15
Kepentingan nonpengendali
Jumlah ekuitas
4.166.860.825
620.477.642.305
400.000.000.000
-
400.000.000.000
5.157.090.760
2.378.005.161
7.535.095.921
15.106.562.763
1.021.467.872.240
6.544.865.986
1.028.012.738.226
5.861.309.477
14.373.866.481
1.020.735.175.958
6.566.957.828
1.027.302.133.786
-
-
617.977.500
-
617.977.500
-
2.783.752.043
-
2.783.752.041
-
-
-
15.551.284.471
15.551.284.471
11.079.458
15.562.363.929
1.001.088.550.000
29.427.500
8.645.061.520
29.925.150.952
1.039.688.189.969
229.198.424
1.039.917.388.392
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan konsolidasian yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
(6.348.838.862)
(3.565.086.822)
PT GADING DEVELOPMENT Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 30 SEPTEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam Rupiah kecuali dinyatakan lain)
2013 (Tidak Diaudit)
2012 (Tidak Diaudit)
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Pendapatan dari pelanggan Pembayaran kepada kontraktor Pendapatan lain-lain Pembayaran kepada karyawan
72.438.565.531 (58.743.394.239) 916.678.786 (5.836.399.013)
53.164.020.689 (118.844.036.557) 1.836.794.696 (3.985.488.878)
Kas bersih digunakan untuk operasi
8.775.451.065
(67.828.710.050)
(16.506.161.473) (1.581.558.298)
(26.533.275.878) (1.450.072.939)
Arus Kas Digunakan Untuk Operasi
(9.312.268.706)
(95.812.058.867)
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Perolehan aset tetap
(2.778.337.842)
(361.103.209)
Pembayaran beban keuangan Pembayaran pajak
Penerimaan bunga deposito
965.744.495
-
Arus Kas Digunakan Untuk Aktivitas Investasi
(1.812.593.347)
(361.103.209)
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Penerimaan dari (pembayaran kepada) pihak berelasi
(2.683.657.611)
(119.936.736.286)
Penerimaan setoran modal dari konversi waran
617.977.500
-
Penerimaan setoran modal penawaran umum saham perdana
-
400.000.000.000
Pembayaran utang bank dan lembaga keuangan lainnya
-
(202.654.081.870)
Penerimaan utang bank dan lembaga keuangan lainnya
5.000.000.000
73.600.000.000
2.934.319.889
151.009.181.844
KENAIKAN (PENURUNAN) BERSIH KAS DAN SETARA KAS
(8.190.542.164)
54.836.019.768
KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN
63.989.827.098
11.807.387.087
KAS DAN SETARA KAS AKHIR PERIODE
55.799.284.934
66.643.406.855
Arus Kas Diperoleh Dari Aktivitas Pendanaan
Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasian yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
PT GADING DEVELOPMENT Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2013 DAN 31 DESEMBER 2012 SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 30 SEPTEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
1. UMUM a. Pendirian dan Informasi Umum PT Gading Development Tbk (d/h PT Artha Asia Pratama) (“Perusahaan” atau Entitas Induk) didirikan berdasarkan akta No.45 tanggal 18 Desember 2003 dari P. Sutrisno A.Tampubolon, S.H., M.Kn., notaris di Jakarta. Akta pendirian tersebut telah disahkan oleh Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No.C-10424 HT.01.01.TH.2004 tanggal 28 April 2004, serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No.79, TambahanNo. 9850 tanggal 1 Juni 2004. Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan akta No. 140 tanggal 29 September 2012 dari Humberg Lie, S.H, S.E, M.Kn., notaris di Jakarta, mengenai peningkatan modal ditempatkan dan disetor Perusahaan. Akta perubahan ini telah diterima dan dicatat dalam database Sistem Administrasi Badan Hukum Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No. AHU-AH.01.10-09928 tanggal 18 Maret 2013. Sesuai dengan Pasal 3 Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan adalah menjalankan usaha dalam bidang pembangunan, jasa, perdagangan dan industri. Pada saat ini kegiatan usaha yang dijalankan Perusahaan meliputi usaha distribusi bahan material serta melakukan investasi pada entitas anak. Perusahaan mulai beroperasi secara komersial pada tahun 2009. Perusahaan berkedudukan di Jakarta Selatan dengan kantor pusat saat ini beralamat di Bapindo Plaza, Citibank Tower Lt.21, Jl. Jend. Sudirman Kav.54-55, Jakarta 12190. b. Entitas Induk Terakhir PT Daya Makmur Abadi adalah entitas induk terakhir Perusahaan. c. Susunan Pengurus dan Karyawan Jumlah karyawan tetap Perusahaan dan entitas anak (secara bersama-sama disebut sebagai “Grup”) sebanyak 43 pada tanggal 30 September 2013 dan 31 Desember 2012. Anggota Dewan Komisaris dan Direksi pada tanggal 30 September 2013 dan 31 Desember 2012 adalah sebagai berikut:
30 September 2013
31 Desember 2012
Komisaris Utama Komisaris Komisaris (independen)
: : :
Henry Kembaren Eriko Susanto Djeffry Sutanto
Ir. Adi Syahruzad Ny. Anggraini Sukanto -
Direktur Utama Direktur Direktur
: : :
Antonius Wahyu Djatmiko Gunawan Taslim RM Cahyo Satriyo Prakoso
Henry Kembaren Albertus Benny Eriko Susanto
Perusahaan telah menetapkan Albertus Benny sebagai Sekretaris Perusahaan (Corporate Secretary) sesuai dengan Surat Penunjukan tertanggal 14 Maret 2012.
6
PT GADING DEVELOPMENT Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2013 DAN 31 DESEMBER 2012 SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 30 SEPTEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
1. UMUM (lanjutan) d. Susunan Pengurus dan Karyawan Berdasarkan Surat Keputusan Dewan Komisaris Perusahaan di Luar Rapat Perusahaan tanggal 21 Juni 2013, susunan Komite Audit Perusahaan sebagai berikut: Ketua Anggota Anggota
: Henry Kembaren : Sandi Irawan : Amry Aulia
Masa tugas anggota Komite Audit bersamaan dengan masa jabatan Dewan Komisaris. Perusahaan telah membentuk dan menyusun Piagam Unit Audit Internal dan Unit Audit Internal pada tanggal 14 Maret 2012 sesuai dengan Peraturan No. IX.I.7, dimana Perusahaan diwajibkan untuk membentuk Piagam Audit Internal (Internal Audit Charter) yang ditetapkan oleh Direksi setelah mendapat persetujuan Dewan Komisaris. Perusahaan juga telah menunjuk Merlin sebagai Kepala Satuan Audit Internal berdasarkan surat penunjukan tanggal 14 Maret 2012. Perusahaan memberikan remunerasi kepada pengurus Perusahaan berupa gaji, tunjangan dan bonus.Jumlah remunerasi komisaris sebesar Rp. 428.868.000,- (31 Desember 2012: Rp 229.800.000,-) dan direksi sebesar Rp. 1.091.250.000,- (31 Desember 2012: Rp 479.960.000,-). e. Penawaran Umum Efek Perusahaan Pada tanggal 29 Juni 2012, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) dengan suratnya No. S8146/BL/2012 untuk melakukan penawaran umum saham kepada masyarakat sebanyak 4.000.000.000 saham dengan nilai nominal Rp 100 per saham dengan disertai 2.000.000.000 Waran Seri I yang diberikan secara cuma-cuma, dimana setiap pemegang dua saham biasa berhak memperoleh satu Waran Seri I yang dapat dikonversi menjadi saham baru mulai tanggal 13 Januari 2013 sampai dengan 16 Juli 2015 dengan harga pelaksanaan sebesar Rp 105 per saham. Pada tanggal 11 Juli 2012, saham Perusahaan sebesar 10.005.000.000 saham telah tercatat di Bursa Efek Indonesia. Agio saham yang timbul dari penawaran umum tersebut sebesar Rp 20.000.000.000 telah dikompensasikan seluruhnya dengan biaya emisi saham yang dikeluarkan Perusahaan. Pelaksanaan waran seri I sampai dengan 30 September 2013 sebanyak 5.885.500 saham.
7
PT GADING DEVELOPMENT Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2013 DAN 31 DESEMBER 2012 SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 30 SEPTEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
1. UMUM (lanjutan) f.
Entitas Anak Yang Dikonsolidasi Perusahaan memiliki saham entitas anak baik langsung maupun tidak langsung 50% atau lebih. Rincian entitas anak yang dikonsolidasi sebagai berikut:
Entitas anak
Lokasi
Tahun
Presentase
Jumlah aset
Jenis
Nama
operasi
Pemilikan
sebelum eliminasi
usaha
proyek
komersial
Pemilikan Langsung PT Swakarsa Adimanunggal (SAM) PT Gading Selaras (GS) PT Gading Hotel dan Resort (GHR)
Jakarta Jakarta Jakarta
Investasi Apartemen Investasi
Gading Green Hill -
2009 2012 Pra operasi
Pemilikan Tidak Langsung PT Pondok Persada Jaya (PPJ) PT Matari Kirana (MK) PT Nuansa Berdikari (NB) PT Graha Kirana Indonesia (GKI) PT Permata Jaya Bersinar (PJB) PT Graha Bumi Mas Jaya (GBMJ) PT Mitra Mentari Mulia (MMM)
Jakarta Jakarta Jakarta Jakarta Jakarta Jakarta Jakarta
Botanical City Botanical City Zest Hotel Botanical City Senopati Estate The Boutique
PT Sinar Indojaya Permai (SIP)
Jakarta
Investasi Perumahan Perumahan Hotel Perumahan Perumahan Apartemen dan Rumah Toko Perumahan
PT Gading Hill (GH) PT Permata Gading (PG) PT Gading Mahardika (GM)
Jakarta Jakarta Jakarta
Hotel
Villa Permata Tambun Grand Regency Villa Permata Cikarang Sindang Panon Regency Green Land D'Dome Zest Hotel
2013
2012
30 September 2013
31 Desember 2012
99,99% 99,99% 99,99% 99,99% 99,99% 99,99%
995.540.128.278 240.877.330.414 78.632.312.280
1.026.487.010.974 211.858.703.655 77.707.077.273
Pra operasi Pra operasi Pra operasi Mulai dikembangkan Pra operasi 2012 2007
99,98% 99,98% 99,98% 98,99% 99,98% 99,60%
99,98% 99,98% 99,98% 98,99% 99,98% 50% 99,98%
235.791.936.388 92.925.117.979 84.650.646.447 68.246.578.979 58.807.086.964 45.908.225.358 24.910.093.676
234.664.229.804 87.495.998.412 84.990.152.406 67.398.107.470 62.714.114.986 41.829.560.059 40.665.388.227
2009 2009 2009 2010 Pra operasi Pra operasi Pra operasi
-
50%
-
34.887.096.298
24.984.449.998 19.976.650.535 10.377.333.332
25.000.000.000 19.998.019.874 10.493.000.000
99,98% 99,98% 99,98% 99,98% 98,99% 98,99%
Berdasarkan akta No. 142 tanggal 28 Nopember 2012, Perusahaan menyetujui peningkatan modal dasar GHR yang semula sebesar Rp 100.000.000 menjadi sebesar Rp 100.000.000.000. Perusahaan juga menyetujui peningkatan modal ditempatkan dan disetor yang semula sebesar Rp 25.000.000 menjadi sebesar Rp 50.025.000.000. Peningkatan modal tersebut diambil bagian dan telah disetor seluruhnya oleh Perusahaan. Perubahan ini masih dalam proses persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia. Berdasarkan akta No. 144 tanggal 11 Juni 2013, SAM dan PT Berkat Benua Raya telah menandatangani perjanjian jual beli saham, dimana SAM membeli 124 lembar saham yang telah dikeluarkan oleh GBMJ dengan harga akuisisi sebesar Rp 124.000.000,- sehingga kepemilikan SAM menjadi sebesar 99,60%. Berdasarkan kesepakatan bersama pada tanggal 26 Juni 2013, SAM dan PT Pamulang Graha Central Mas telah menandatangani perjanjian jual beli saham, dimana SAM menjual 4.000 lembar saham (50%) yang telah dikeluarkan oleh SIP dengan harga jual sebesar Rp 4.000.000.000. g. Tanggung Jawab Manajemen dan Persetujuan Laporan Keuangan Konsolidasian Penyusunan dan penyajian laporan keuangan konsolidasian Grup merupakan tanggung jawab manajemen dan telah diotorisasi untuk diterbitkan oleh Direksi pada tanggal 30 Oktober 2013.
8
PT GADING DEVELOPMENT Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2013 DAN 31 DESEMBER 2012 SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 30 SEPTEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI a. Pernyataan Kepatuhan Laporan keuangan konsolidasian disusun dan disajikan dengan menggunakan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia (SAK), meliputi pernyataan dan interpretasi yang diterbitkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan dan Peraturan No.VIII.G.7 tentang “Pedoman Penyajian Laporan Keuangan”, Lampiran Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam dan LK) No.Kep-06/PM/2000 tanggal 13 Maret 2000 yang telah diubah dengan Surat Keputusan Ketua Bapepam dan LK No.KEP- 347/BL/2012 tanggal 25 Juni 2012, dan Surat Edaran No.SE-02/PM/2002 tentang Pedoman Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten atau Perusahaan Publik Industri Real Estat, yang telah dipertegas dengan Surat Edaran No. SE-03/BL/2011 tanggal 13 Juli 2011. b. Dasar Penyusunan Laporan Keuangan Konsolidasian Laporan keuangan konsolidasian disusun dengan menggunakan konsep biaya historis, kecuali beberapa akun tertentu disusun berdasarkan pengukuran lain, sebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntansi masing-masing akun tersebut.Laporan keuangan konsolidasian disusun dengan menggunakan metode akrual, kecuali laporan arus kas. Laporan arus kas konsolidasian disusun dengan menggunakan metode langsung dan menyajikan sumber dan penggunaan kas dan setara kas dengan mengelompokkan arus kas dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. Kas dan setara kas terdiri dari kas, bank dan deposito berjangka yang jatuh tempo dalam waktu tiga bulan atau kurang dan tidak dijaminkan serta tidak dibatasi penggunaannya. Dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian sesuai dengan SAK, dibutuhkan pertimbangan, estimasi dan asumsi yang mempengaruhi: penerapan kebijakan akuntansi; jumlah aset dan liabilitas yang dilaporkan, dan pengungkapan atas aset dan liabilitas kontinjensi pada tanggal laporan keuangan konsolidasian; jumlah pendapatan dan beban yang dilaporkan selama tahun pelaporan. Walaupun estimasi ini dibuat berdasarkan pengetahuan terbaik manajemen atas kejadian dan tindakan saat ini, hasil aktual mungkin berbeda dengan jumlah yang diestimasi semula. Estimasi dan asumsi yang digunakan ditelaah secara berkesinambungan. Revisi atas estimasi akuntansi diakui pada periode dimana estimasi tersebut direvisi dan periode yang akan datang yang dipengaruhi oleh revisi estimasi tersebut. Secara khusus, informasi mengenai hal-hal penting yang terkait dengan ketidakpastian estimasi dan pertimbangan penting dalam penerapan kebijakan akuntansi yang memiliki dampak yang signifikan terhadap jumlah yang diakui dalam laporan keuangan konsolidasian dijelaskan dalam Catatan 3. Laporan keuangan konsolidasian disajikan dalam mata uang Rupiah (Rp).
9
PT GADING DEVELOPMENT Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2013 DAN 31 DESEMBER 2012 SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 30 SEPTEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) c. Prinsip Konsolidasian Laporan keuangan konsolidasian mencakup laporan keuangan Perusahaan dan entitas-entitas yang dikendalikan secara langsung ataupun tidak langsung oleh Perusahaan.Pengendalian ada apabila Perusahaan mempunyai hak untuk mengatur dan menentukan kebijakan keuangan dan operasi perusahaan tersebut sehingga memperoleh manfaat dari aktivitas perusahaan tersebut. Pengendalian dianggap ada apabila Perusahaan memiliki baik secara langsung atau tidak langsung melalui entitas anak lebih dari 50% hak suara, kecuali dalam keadaan yang jarang dapat ditunjukkan secara jelas bahwa kepemilikan tersebut tidak diikuti dengan pengendalian. Entitas dikonsolidasikan sejak tanggal dimana pengendalian efektif beralih kepada Perusahaan dan tidak lagi dikonsolidasikan sejak Perusahaan tidak mempunyai pengendalian efektif. Laporan keuangan konsolidasian disusun dengan menggunakan kebijakan akuntansi yang sama untuk transaksi dan peristiwa lain dalam keadaan yang serupa. Pengaruh dari seluruh transaksi dan saldo antar entitas di dalam Grup yang material telah dieliminasi dalam penyajian laporan keuangan konsolidasian. Laporan keuangan konsolidasian meliputi laporan keuangan Perusahaan dan entitas anak. Seluruh transaksi, saldo akun dan laba atau rugi yang belum direalisasi dari transaksi antar entitas telah dieliminasi. Entitas anak dikonsolidasikan secara penuh sejak tanggal akuisisi, yaitu tanggal Perusahaan memperoleh pengendalian, sampai dengan tanggal Perusahaan kehilangan pengendalian. Pengendalian dianggap ada ketika Perusahaan memiliki secara langsung atau tidak langsung melalui entitas anak, lebih dari setengah kekuasaan suara suatu entitas, kecuali dalam keadaan yang jarang dapat ditunjukkan secara jelas bahwa kepemilikan tersebut tidak diikuti dengan pengendalian. Dalam kondisi tertentu, pengendalian juga ada ketika terdapat:
kekuasaan yang melebihi setengah hak suara sesuai perjanjian dengan investor lain; kekuasaan untuk mengatur kebijakan keuangan dan operasional entitas berdasarkan anggaran dasar atau perjanjian; kekuasaan untuk menunjuk atau mengganti sebagian besar direksi atau dewan komisaris atau organ pengatur setara dan mengendalikan entitas melalui dewan atau organ tersebut; atau kekuasaan untuk memberikan suara mayoritas pada rapat direksi dan dewan komisaris atau organ pengatur setara dan mengendalikan entitas melalui direksi dan dewan komisaris atau organ tersebut.
Rugi entitas anak yang tidak dimiliki secara penuh diatribusikan pada Kepentingan Nonpengendali (KNP) bahkan jika hal ini mengakibatkan KNP mempunyai saldo defisit. Jika kehilangan pengendalian atas suatu entitas anak, maka Perusahaan dan/atau entitas anak:
menghentikan pengakuan aset (termasuk setiap goodwill) dan liabilitas entitas anak; menghentikan pengakuan jumlah tercatat setiap KNP; menghentikan pengakuan akumulasi selisih penjabaran, yang dicatat di ekuitas, bila ada; mengakui nilai wajar pembayaran yang diterima; mengakui setiap sisa investasi pada nilai wajarnya; mengakui setiap perbedaan yang dihasilkan sebagai keuntungan atau kerugian dalam komponen laba rugi;dan mereklasifikasi bagian entitas induk atas komponen yang sebelumnya diakui sebagai pendapatan komprehensif lain ke komponen laba rugi, atau mengalihkan secara langsung ke saldo laba KNP mencerminkan bagian atas laba atau rugi dan aset neto dari entitas-entitas anak yang tidak dapat diatribusikan secara langsung maupun tidak langsung oleh Perusahaan, yang masing-masing disajikan dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian dan dalam ekuitas pada laporan posisi keuangan konsolidasian, terpisah dari bagian yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk.
10
PT GADING DEVELOPMENT Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2013 DAN 31 DESEMBER 2012 SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 30 SEPTEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) c. Prinsip Konsolidasian (lanjutan) Transaksi dengan kepentingan nonpengendali yang tidak mengakibatkan hilangnya pengendalian dicatat sebagai transaksi ekuitas. Selisih antara nilai wajar imbalan yang dialihkan dengan bagian relatif atas nilai tercatat aset bersih entitas anak yang diakuisisi dicatat di ekuitas. Laba atau rugi dari pelepasan kepada kepentingan nonpengendali juga dicatat di ekuitas. d. Kombinasi Bisnis Akuisisi entitas anak dicatat dengan menggunakan metode pembelian (purchase method).Biaya kombinasi bisnis adalah keseluruhan nilai wajar (pada tanggal pertukaran) dari aset yang diperoleh, liabilitas yang terjadi atau yang diasumsikan dan instrumen ekuitas yang diterbitkan sebagai penggantian atas pengendalian dari perolehan ditambah biaya-biaya lain yang secara langsung dapat diatribusikan pada penggabungan usaha tersebut. Dalam penerapannya, imbalan untuk akuisisi termasuk setiap aset atau liabilitas yang dihasilkan dari suatu kesepakatan imbalan kontinjen diukur terhadap nilai wajar pada tanggal akuisisi. Perubahan selanjutnya dalam nilai wajar disesuaikan dengan biaya akuisisi ketika memenuhi syarat sebagai penyesuaian pengukuran periode. Semua perubahan selanjutnya dalam nilai wajar dari imbalan kontijensi diklasifikasikan sebagai aset atau liabilitas yang dihitung sesuai dengan standar akuntansi. Perubahan dalam nilai wajar dari imbalan kontinjensi yang diklasifikasikan sebagai ekuitas tidak dicatat. Aset teridentifikasi, liabilitas dan liabilitas kontijensi pihak yang diakuisisi yang memenuhi kondisi-kondisi pengakuan berdasarkan PSAK No. 22 (Revisi 2010), Kombinasi Bisnis, diakui pada nilai wajar, kecuali untuk aset dan liabilitas tertentu diukur dengan menggunakan standar yang relevan. Untuk kombinasi bisnis tahun sebelumnya dimana Perusahaan mengakuisisi kurang dari seluruh saham entitas anak, proporsi minoritas atas aset dan liabilitas dinyatakan sebesar jumlah tercatat sebelum akuisisinya. Jika akuntansi awal untuk kombinasi bisnis belum selesai pada akhir periode pelaporan saat kombinasi terjadi, Grup melaporkan jumlah sementara untuk pos-pos yang proses akuntansinya belum selesai dalam laporan keuangannya. Selama periode pengukuran, pihak pengakuisisi menyesuaikan, aset atau liabilitas tambahan yang diakui, untuk mencerminkan informasi baru yang diperoleh tentang fakta dan keadaan yang ada pada tanggal akuisisi dan, jika diketahui, akan berdampak pada jumlah yang diakui pada tanggal tersebut. Periode pengukuran adalah periode dari tanggal akuisisi hingga tanggal Perusahaan memperoleh informasi lengkap tentang fakta dan keadaan yang ada pada tanggal akuisisi dan periode pengukuran maksimum satu tahun dari tanggal akuisisi. Pada tanggal akuisisi, goodwill awalnya diukur pada harga perolehan yang merupakan selisih lebih nilai agregat dari imbalan yang dialihkan dan jumlah yang diakui untuk kepentingan nonpengendali atas aset bersih teridentifikasi yang diperoleh dan liabilitas yang diambil alih. Jika nilai agregat tersebut lebih kecil dari nilai wajar aset neto entitas anak diakuisisi, selisih tersebut diakui dalam komponen laba rugi. Setelah pengakuan awal, goodwill diukur pada jumlah tercatat dikurangi akumulasi kerugian penurunan nilai. Untuk tujuan uji nilai penurunan nilai, goodwill yang diperoleh dari suatu nilai kombinasi bisnis, sejak tanggal akuisisi, dialokasikan kepada setiap Unit Penghasil Kas dari Perusahaan dan/atau entitas yang diharapkan akan menerima manfaat dari sinergi kombinasi tersebut, terlepas dari apakah aset atau liabilitas lain dari pihak yang diakuisisi dialokasikan ke Unit Penghasil Kas tersebut.
11
PT GADING DEVELOPMENT Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2013 DAN 31 DESEMBER 2012 SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 30 SEPTEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) e. Penjabaran Mata Uang Asing Mata uang fungsional dan pelaporan Akun-akun yang tercakup dalam laporan keuangan setiap entitas dalam Grup diukur menggunakan mata uang dari lingkungan ekonomi utama dimana entitas beroperasi (mata uang fungsional). Laporan keuangan konsolidasian disajikan dalam Rupiah, yang merupakan mata uang fungsional Grup. Transaksi dan saldo Transaksi dalam mata uang selain mata uang Rupiah (mata uang asing) dijabarkan kedalam Rupiah menggunakan kurs yang berlaku pada tanggal transaksi. Pada setiap tanggal pelaporan, aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing dijabarkan ke dalam mata uang Dolar Amerika Serikat menggunakan kurs penutup. Kurs yang digunakan sebagai acuan adalah kurs yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia. Keuntungan dan kerugian selisih kurs yang timbul dari penyelesaian transaksi dalam mata uang asing dan dari penjabaran aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing diakui di dalam laporan laba-rugi, kecuali jika ditangguhkan di dalam ekuitas sebagai lindung nilai arus kas dan lindung nilai investasi bersih yang memenuhi syarat. Kurs yang digunakan pada tanggal 30 September 2013 dan 31 Desember 2012, berdasarkan kurs tengah yang diterbitkan Bank Indonesia, masing-masing sebesar Rp 11.613 dan Rp 9.670 per Dolar Amerika Serikat (USD) 1. f.
Transaksi Pihak-Pihak Berelasi Suatu pihak dianggap berelasi dengan Grup jika: 1. Langsung atau tidak langsung yang melalui satu atau lebih perantara, suatu pihak (i) mengendalikan, atau dikendalikan oleh, atau berada dibawah pengendalian bersama dengan Grup; (ii) memiliki kepentingan dalam Grup yang memberikan pengaruh signifikan atas Grup; atau (iii) memiliki pengendalian bersama atas Grup; 2. Suatu pihak berelasi dengan Grup; 3. Suatu pihak adalah ventura bersama dimana Grup sebagai venturer; 4. Suatu pihak adalah anggota dari personil manajemen kunci Grup atau induk; 5. Suatu pihak adalah anggota keluarga dekat dari individu yang diuraikan dalam butir (1) atau (4); 6. Suatu pihak adalah entitas yang dikendalikan, dikendalikan bersama atau dipengaruhi signifikan oleh atau untuk dimana hak suara signifikan pada beberapa entitas, langsung maupun tidak langsung, individu seperti diuraikan dalam butir (4) atau (5); atau 7. Suatu pihak adalah suatu program imbalan pasca kerja untuk imbalan kerja dari Grup atau entitas yang terkait dengan Grup.
12
PT GADING DEVELOPMENT Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2013 DAN 31 DESEMBER 2012 SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 30 SEPTEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) f.
Transaksi Pihak-Pihak Berelasi (lanjutan) Transaksi dengan pihak-pihak berelasi dilakukan berdasarkan persyaratan yang disetujui oleh kedua belah pihak, dimana kondisinya tidak sama jika transaksi tersebut dilakukan dengan pihak ketiga. Seluruh transaksi dan saldo yang material dengan pihak-pihak berelasi diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan konsolidasian yang relevan.
g. Aset dan Liabilitas Keuangan Aset keuangan Grup terdiri dari kas dan setara kas, piutang usaha pihak ketiga,piutang lain-lain pihak ketiga dan aset lain-lain (rekening bank yang dibatasi penggunaannya). Liabilitas keuangan Grup terdiri dari utang usaha pihak ketiha, utang lain-lain, utang bank dan lembaga keuangan lainnya dan liabilitas keuangan lainnya. Klasifikasi Grup mengklasifikasikan aset keuangannya dalam pinjaman yang diberikan dan piutang pada saat pengakuan awal. Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non - derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan yang tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif dan Grup tidak berniat untuk menjual segera atau dalam waktu dekat. Grup mengklasifikasikan liabilitas keuangannya dalam kategori sebagai berikut pada saat pengakuan awal: (1) Diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi komprehensif, yang memiliki dua sub-klasifikasi, yaitu liabilitas keuangan yang ditetapkan demikian pada saat pengakuan awal dan liabilitas keuangan yang diklasifikasi dalam kelompok diperdagangkan. (2) Liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi. Pengakuan Grup pada awalnya mengakui aset keuangan atau liabilitas keuangan pada laporan posisi keuangan konsolidasian, jika dan hanya jika, Grup menjadi salah satu pihak dalam ketentuan pada kontraktual instrumen tersebut. Pembelian atau penjualan aset keuangan yang lazim diakui pada tanggal perdagangan dimana Grup memiliki komitmen untuk membeli atau menjual aset tersebut. Pada saat pengakuan awal, aset keuangan atau liabilitas keuangan diukur pada nilai wajarnya (untuk item yang tidak diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi komprehensif setelah pengakuan awal) ditambah biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung atas perolehan aset keuangan atau penerbitan liabilitas keuangan.Pengukuran aset keuangan dan liabilitas keuangan setelah pengakuan awal tergantung pada klasifikasi aset keuangan dan liabilitas keuangan tersebut. pinjaman yang diberikan dan piutang diukur pada biaya perolehan diamortisasi.
13
PT GADING DEVELOPMENT Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2013 DAN 31 DESEMBER 2012 SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 30 SEPTEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) g. Aset dan Liabilitas Keuangan (lanjutan) Biaya transaksi hanya meliputi biaya-biaya yang dapat diatribusikan secara langsung untuk perolehan aset keuangan atau penerbitan liabilitas keuangan dan merupakan biaya tambahan yang tidak akan terjadi apabila instrumen keuangan tersebut tidak diperoleh atau diterbitkan. Untuk aset keuangan, biaya transaksi ditambahkan pada jumlah yang diakui pada awal pengakuan aset, sedangkan untuk liabilitas keuangan, biaya transaksi dikurangkan dari jumlah utang yang diakui pada pengakuan awal liabilitas. Biaya transaksi tersebut diamortisasi selama umur instrumen berdasarkan metode suku bunga efektif dan dicatat sebagai bagian dari pendapatan bunga untuk biaya transaksi sehubungan dengan aset keuangan atau sebagai bagian dari beban bunga untuk biaya transaksi sehubungan dengan liabilitas keuangan. Penghentian Pengakuan Aset keuangan (atau bagian dari kelompok aset keuangan serupa) dihentikan pengakuannya jika: a. Hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut berakhir; b. Grup tetap memiliki hak untuk menerima arus kas dari aset keuangan tersebut, namun juga menanggung liabilitas kontraktual untuk membayar kepada pihak ketiga atas arus kas yang diterima tersebut secara penuh tanpa adanya penundaan yang signifikan berdasarkan suatu kesepakatan; atau c. Grup telah mentransfer haknya untuk menerima arus kas dari aset keuangan dan (i) telah mentransfer secara substansial seluruh risiko dan manfaat atas aset keuangan, atau (ii) secara substansial tidak mentransfer atau tidak memilikiseluruh risikodan manfaat atas aset keuangan, namun telah mentransfer pengendalian atas aset keuangan tersebut. Ketika Grup telah mentransfer hak untuk menerima arus kas dari suatu aset keuangan atau telah menjadi pihak dalam suatu kesepakatan, dan secara substansial tidak mentransfer dan tidak memiliki seluruh risiko dan manfaat atas aset keuangan dan masih memiliki pengendalian atas aset tersebut, maka aset keuangan diakui sebesar keterlibatan berkelanjutan dengan aset keuangan tersebut. Keterlibatan berkelanjutan dalam bentuk pemberian jaminan atas aset yang ditransfer diukur berdasarkan jumlah terendah antara nilai aset yang ditransfer dengan nilai maksimal dari pembayaran yang diterima yang mungkin harus dibayar kembali oleh Grup. Liabilitas keuangan dihentikan pengakuannya jika liabilitas keuangan tersebut berakhir, dibatalkan atau telah kadaluarsa. Saling Hapus Aset dan liabilitas keuangan saling hapus dan nilai bersihnya disajikan dalam laporan posisi keuangan konsolidasian jika, dan hanya jika, Grup saat ini memiliki hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui tersebut; dan berniat untuk menyelesaikan secara neto atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitas secara simultan. Pengukuran Biaya Perolehan Diamortisasi Biaya perolehan diamortisasi dari aset dan liabilitas keuangan adalah jumlah aset atau liabilitas keuangan yang diukur pada saat pengakuan awal dikurangi pembayaran pokok, ditambah atau dikurangi dengan amortisasi kumulatif dengan menggunakan metode suku bunga efektif yang dihitung dari selisih antara nilai awal dan nilai jatuh temponya, dan dikurangi penyisihan kerugian penurunan nilai.
14
PT GADING DEVELOPMENT Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2013 DAN 31 DESEMBER 2012 SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 30 SEPTEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) g. Aset dan Liabilitas Keuangan (lanjutan) Pengukuran Nilai Wajar Nilai wajar instrumen keuangan yang diperdagangkan di pasar aktif pada tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian adalah berdasarkan harga kuotasi pasar atau harga kuotasi penjual/dealer (bid price untuk posisi beli dan ask price untuk posisi jual), tanpa memperhitungkan biaya transaksi. Apabila bid price dan ask price yang terkini tidak tersedia, maka harga transaksi terakhir yang digunakan untuk mencerminkan bukti nilai wajar terkini, sepanjang tidak terdapat perubahan signifikan dalam perekonomian sejak terjadinya transaksi. Untuk seluruh instrumen keuangan yang tidak terdaftar pada suatu pasar aktif, kecuali investasi pada instrumen ekuitas yang tidak memiliki harga kuotasi, maka nilai wajar ditentukan menggunakan teknik penilaian.Teknik penilaian meliputi teknik nilai kini, dan perbandingan terhadap instrumen sejenis yang memiliki harga pasar yang dapat diobservasi. Penurunan Nilai Aset Keuangan Pada setiap tanggal laporan posisi keuangan, Grup menelaah apakah suatu aset keuangan atau kelompok aset keuangan telah mengalami penurunan nilai. Suatu aset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai, jika dan hanya jika, terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai sebagai akibat dari satu atau lebih kejadian yang timbul setelah pengukuran awal dari suatu aset (suatu kejadian yang merugikan) dan kejadian kerugian tersebut telah mempengaruhi estimasi arus kas masa depan dari aset keuangan atau kelompok aset keuangan yang dapat diestimasi dengan andal. Bukti mengenai penurunan nilai meliputi indikasi bahwa peminjam atau kelompok peminjam mengalami kesulitan keuangan secara signifikan, gagal dalam melakukan pembayaran bunga atau pokok, kemungkinan akan mengalami kebangkrutan atau reorganisasi keuangan lainnya dan terdapat hasil observasi data yang mengindikasikan terdapat penurunan nilai pada estimasi arus kas masa depan, seperti perubahan kondisi ekonomi yang berhubungan dengan gagal bayar. Untuk pinjaman yang diberikan dan piutang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi, Grup pertamatama menentukan apakah terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai secara individual atas aset keuangan yang signifikan secara individual, atau secara kolektif untuk aset keuangan yang jumlahnya tidak signifikan secara individual. Jika Grup menentukan tidak terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai atas aset keuangan yang dinilai secara individual, baik aset keuangan tersebut signifikan atau tidak signifikan, maka aset tersebut dimasukkan ke dalam kelompok aset keuangan yang memiliki karakteristik risiko kredit yang sejenis dan menilai penurunan nilai kelompok tersebut secara kolektif. Aset yang penurunan nilainya dinilai secara individual, dan untuk itu kerugian penurunan nilai diakui atau tetap diakui, tidak termasuk dalam penilaian penurunan nilai secara kolektif. Jika terdapat bukti obyektif bahwa penurunan nilai telah terjadi atas aset dalam kategori pinjaman yang diberikan dan piutang atau investasi dimiliki hingga jatuh tempo yang dicatat pada biaya diamortisasi, maka jumlah kerugian tersebut diukur sebagai selisih antara nilai tercatat aset dengan nilai kini estimasi arus kas masa depan (tidak termasuk kerugian kredit di masa depan yang belum terjadi) yang didiskonto menggunakan suku bunga efektif awal dari aset tersebut (yang merupakan suku bunga efektif yang dihitung pada saat pengakuan awal). Nilai tercatat aset tersebut langsung dikurangi dengan penurunan nilai yang terjadi atau menggunakan akun penyisihan dan jumlah kerugian yang terjadi diakui di laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.
15
PT GADING DEVELOPMENT Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2013 DAN 31 DESEMBER 2012 SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 30 SEPTEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) h. Persediaan Real Estat Persediaan real estat terdiri dari tanah dalam proses pengembangan, unit bangunan siap dijual (rumah tinggal, rumah toko (ruko) dan apartemen) dan bangunan yang sedang dikonstruksi, dinyatakan sebesar biaya perolehan atau nilai realisasi bersih, mana yang lebih rendah. Biaya perolehan tanah dalam proses pengembangan meliputi biaya perolehan tanah yang belum dikembangkan ditambah dengan biaya pengembangan langsung dan tidak langsung yang dapat diatribusikan pada aset pengembangan real estat serta biaya pinjaman. Tanah dalam proses pengembangan akan dipindahkan ke tanah dan unit bangunan yang siap dijual pada saat tanah tersebut selesai dikembangkan dengan menggunakan metode luas areal. Biaya pengembangan tanah, termasuk tanah yang digunakan sebagai jalan dan prasarana atau area yang tidak dijual lainnya, dialokasikan berdasarkan luas area yang dapat dijual. Biaya perolehan bangunan yang sedang dikonstruksi meliputi biaya perolehan tanah yang telah selesai dikembangkan ditambah dengan biaya konstruksi, biaya lainnya yang dapat diatribusikan pada aktivitas pengembangan real estat dan biaya pinjaman, serta dipindahkan ke bangunan yang siap dijual pada saat selesai dibangun dan siap dijual. Biaya aktivitas pengembangan real estat yang dikapitalisasi ke proyek pengembangan real estat adalah:
biaya pra-perolehan tanah; biaya perolehan tanah; biaya yang secara langsung berhubungan dengan proyek; biaya yang dapat diatribusikan pada aktivitas pengembangan real estat; dan biaya pinjaman.
Biaya pinjaman yang secara langsung dapat diatribusikan dengan kegiatan pengembangan dikapitalisasi ke proyek pengembangan. Kapitalisasi dihentikan pada saat proyek pengembangan tersebut ditangguhkan/ditunda pelaksanaannya atau secara substansial siap untuk digunakan sesuai tujuannya. Biaya yang dialokasikan sebagai beban proyek termasuk:
biaya praperolehan tanah atas tanah yang tidak berhasil diperoleh; biaya dari hasil yang diperoleh atas pembangunan sarana umum yang dikomersialkan, yang dijual atau dialihkan, sehubungan dengan penjualan unit.
Grup tetap melakukan akumulasi biaya ke proyek pengembangan walaupun realisasi pendapatan pada masa depan lebih rendah dari nilai tercatat proyek, atas perbedaan yang terjadi Grup melakukan penyisihan secara periodik. Jumlah penyisihan tersebut akan mengurangi nilai tercatat proyek dan dibebankan ke laba rugi berjalan. Biaya yang telah dikapitalisasi ke proyek pengembangan real estat dialokasikan ke setiap unit real estat dengan metode identifikasi khusus. Pengkajian atas estimasi dan alokasi biaya dilakukan pada setiap akhir periode pelaporan sampai proyek selesai secara substansial, jika terjadi perubahan mendasar Grup akan melakukan revisi dan realokasi biaya.
16
PT GADING DEVELOPMENT Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2013 DAN 31 DESEMBER 2012 SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 30 SEPTEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) h. Persediaan Real Estat (lanjutan) Biaya pemeliharaan dan perbaikan yang terjadi atas proyek yang sudah selesai dan secara substansial siap untuk digunakan sesuai tujuannya dibebankan pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian pada saat terjadinya. Beban yang tidak berhubungan dengan proyek real estat dibebankan ke laporan laba rugi komprehensif konsolidasian pada saat terjadinya. i.
Tanah Untuk Dikembangkan Tanah untuk dikembangkan dinyatakan sebesar biaya perolehan atau nilai realisasi bersih, mana yang lebih rendah.Nilai realisasi bersih merupakan estimasi harga jual dalam kegiatan usaha biasa dikurangi dengan estimasi biaya penyelesaian dan estimasi biaya penjualan. Biaya perolehan tanah untuk dikembangkan meliputi biaya pra-perolehan dan perolehan tanah dan dipindahkan ke tanah yang sedang dikembangkan pada saat pematangan tanah akan dimulai.
j.
Biaya Dibayar Dimuka Biaya dibayar dimuka diamortisasi selama masa manfaat masing-masing biaya dengan menggunakan metode garis lurus.
k. Aset Tetap Perusahaan menggunakan model biaya (cost model) sebagai kebijakan akuntansi pengukuran aset tetapnya. Aset tetap dinyatakan sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan dan rugi penurunan nilai.Biaya perolehan termasuk biaya penggantian bagian aset tetap saat biaya tersebut terjadi, jika memenuhi kriteria pengakuan.Selanjutnya, pada saat inspeksi yang signifikan dilakukan, biaya inspeksi itu diakui ke dalam jumlah tercatat (“carrying value”) aset tetap sebagai suatu penggantian jika memenuhi kriteria pengakuan.Semua biaya pemeliharaan dan perbaikan yang tidak memenuhi kriteria pengakuan diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian pada saat terjadinya. Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus selama umur manfaat aset tetap yang diestimasi sebagai berikut: Tahun Bangunan Peralatan pengangkutan Peralatan kantor Peralatan proyek
20 4-8 4 4-8
Masa manfaat ekonomis, nilai residu dan metode penyusutan diriviu setiap akhir tahun dan pengaruh dari setiap perubahan estimasi tersebut berlaku prospektif.
17
PT GADING DEVELOPMENT Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2013 DAN 31 DESEMBER 2012 SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 30 SEPTEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) k. Aset Tetap (lanjutan) Jumlah tercatat aset tetap dihentikan pengakuannya pada saat dilepaskan atau saat tidak ada manfaat ekonomis masa depan yang diharapkan dari penggunaan atau pelepasannya. Laba atau rugi yang timbul dari penghentian pengakuan aset (dihitung sebagai perbedaan antara jumlah neto hasil pelepasan dan jumlah tercatat dari aset) dimasukkan dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian pada tahun aset tersebut dihentikan pengakuannya. Jumlah tercatat aset tetap dikaji ulang untuk penurunan nilai apabila terdapat kejadian atau perubahan keadaan yang mengindikasikan bahwa jumlah tercatat kemungkinan tidak dapat dipulihkan.Penurunan nilai aset, jika ada, diakui sebagai rugi pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. l.
Penurunan Nilai Aset Non-keuangan Pada tanggal pelaporan, Grup menelaah nilai tercatat aset non-keuangan untuk menentukan apakah terdapat indikasi bahwa aset tersebut telah mengalami penurunan nilai. Jika terdapat indikasi tersebut, nilai yang dapat diperoleh kembali dari aset diestimasi untuk menentukan tingkat kerugian penurunan nilai (jika ada). Bila tidak memungkinkan untuk mengestimasi nilai yang dapat diperoleh kembali atas suatu aset individu, Grup mengestimasi nilai yang dapat diperoleh kembali dari unit penghasil kas atas aset. Perkiraan jumlah yang dapat diperoleh kembali adalah nilai tertinggi antara harga jual neto atau nilai pakai. Jika jumlah yang dapat diperoleh kembali dari aset non-keuangan (unit penghasil kas) kurang dari nilai tercatatnya, nilai tercatat aset (unit penghasil kas) dikurangi menjadi sebesar nilai yang dapat diperoleh kembali dan rugi penurunan nilai diakui langsung ke laba rugi. Pada tanggal 30 September 2013, manajemen berkeyakinan bahwa tidak ada penurunan nilai aset nonkeuangan.
m. Imbalan Pasca Kerja Grup memberikan imbalan pasca kerja imbalan pasti untuk karyawan sesuai dengan Undang-Undang Ketenagakerjaan No. 13/2003. Tidak terdapat pendanaan yang disisihkan oleh Grup sehubungan dengan imbalan pasca kerja ini. Perhitungan imbalan pasca kerja menggunakan metode Projected Unit Credit.Akumulasi keuntungan dan kerugian aktuarial bersih yang belum diakui yang melebihi 10% dari nilai kini liabilitas imbalan pasti diakui dengan metode garis lurus selama rata-rata sisa masa kerja yang diperkirakan dari para pekerja dalam program tersebut. Biaya jasa lalu dibebankan langsung apabila imbalan tersebut menjadi hak atau vested, dan sebaliknya akan diakui sebagai beban dengan metode garis lurus selama periode rata-rata sampai imbalan tersebut menjadi vested. Jumlah yang diakui sebagai liabilitas imbalan pasti di laporan posisi keuangan konsolidasian merupakan nilai kini liabilitas imbalan pasti disesuaikan dengan keuntungan dan kerugian aktuarial yang belum diakui dan biaya jasa lalu yang belum diakui. n. Pengakuan Pendapatan dan Beban Pendapatan diakui bila besar kemungkinan manfaat ekonomi akan diperoleh oleh Grup dan jumlahnya dapat diukur secara handal. Kriteria spesifik berikut juga harus dipenuhi sebelum pendapatan diakui.
18
PT GADING DEVELOPMENT Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2013 DAN 31 DESEMBER 2012 SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 30 SEPTEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) Pendapatan dari penjualanpersediaan real estat Pendapatan dari penjualan rumah tinggal, ruko dan bangunan sejenis lainnya beserta tanah kavling diakui dengan metode akrual penuh (full accrual method) apabila seluruh kriteria berikut ini terpenuhi: proses penjualan telah selesai; harga jual akan tertagih; tagihan penjual tidak akan bersifat subordinasi di masa yang akan datang terhadap pinjaman lain yang akan diperoleh pembeli; dan penjual telah mengalihkan risiko dan manfaat kepemilikan unit bangunan kepada pembeli melalui suatu transaksi yang secara substansi adalah penjualan dan penjual tidak lagi berkewajiban atau terlibat secara signifikan dengan unit bangunan tersebut. Pendapatan dari penjualan unit bangunan apartemen dan bangunan sejenis lainnyayang telah selesai proses pembangunannya diakui dengan metode akrual penuh (full accrual method) sesuai dengan kriteria yang tersebut di atas. Pendapatan penjualan unit apartemen dalam penyelesaian diakui dengan metode persentase penyelesaian (percentage-of-completion method) apabila seluruh kriteria berikut ini terpenuhi: proses konstruksi telah melampaui tahap awal, yaitu fondasi bangunan telah selesai dan semua persyaratan untuk memulai pembangunan telah terpenuhi; jumlah pembayaran oleh pembeli telah mencapai 20% dari harga jual yang telah disepakati dan jumlah tersebut tidak dapat diminta kembali oleh pembeli; dan jumlah pendapatan penjualan dan biaya unit bangunan dapat diestimasi dengan andal. Apabila persyaratan tersebut di atas tidak dapat dipenuhi, maka seluruh uang yang diterima dari pembeli diperlakukan sebagai uang muka dan dicatat dengan metode deposit sampai seluruh persyaratan tersebut dipenuhi. Pengakuan pendapatan dari kavling tanah tanpa bangunan Pendapatan penjualan kavling tanah tanpa bangunan, diakui dengan metode akrual penuh (full accrual method) pada saat pengikatan jual beli apabila seluruh kriteria berikut ini terpenuhi:
proses penjualan telah selesai; harga jual akan tertagih; tagihan penjual tidak subordinasi terhadap pinjaman lain yang akan diperoleh pembeli dimasa depan; proses pengembangan tanah telah selesai sehingga penjual tidak berkewajiban lagi untuk menyelesaikan kavling tanah yang dijual, seperti kewajiban untuk mematangkan kavling tanah atau kewajiban untuk membangun fasilitas-fasilitas pokok yang dijanjikan oleh atau yang menjadi kewajiban penjual, sesuai dengan pengikatan jual beli atau ketentuan peraturan perundangundangan; hanya kavling tanah saja yang dijual, tanpa diwajibkan keterlibatan penjual dalam penilaian bangunan diatas kavling tanah tersebut. Pengakuan pendapatan dari tanah belum dikembangkan Pendapatan dari penjualan tanah belum dikembangkan diakui pada saat risiko dan manfaat tanah tersebut secara signifikan telah berpindah kepada pelanggan.
19
PT GADING DEVELOPMENT Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2013 DAN 31 DESEMBER 2012 SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 30 SEPTEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) n. Pengakuan Pendapatan dan Beban (lanjutan) Pengakuan pendapatan dari penjualan material bangunan Pendapatan dari penjualan material bangunan diakui pada saat risiko dan manfaat barang secara signifikan telah berpindah kepada pelanggan. Pengakuan Beban Beban diakui sesuai dengan masa manfaatnya pada tahun yang bersangkutan (accrual basis). Termasuk didalam beban adalah taksiran beban untuk pengembangan prasarana di masa yang akan datang atas tanah yang telah terjual. o. Biaya Pinjaman Biaya pinjaman yang dapat diatribusikan secara langsung dengan perolehan, konstruksi atau pembuatan aset kualifikasian, merupakan aset yang membutuhkan waktu yang cukup lama agar siap untuk digunakan atau dijual, dikapitalisasi pada biaya perolehan aset tersebut, sampai dengan saat selesainya aset secara substansial siap untuk digunakan atau dijual. Biaya pinjaman lainnya dibebankan langsung ke laba rugi. Penghasilan investasi diperoleh atas investasi sementara dari pinjaman yang secara spesifik belum digunakan untuk pengeluaran aset kualifikasian dikurangkan dari biaya pinjaman yang dikapitalisasi. p. Provisi Provisi diakui ketika Grup memiliki kewajiban kini (baik bersifat hukum maupun konstruktif) sebagai akibat peristiwa masa lalu, kemungkinan besar Grup diharuskan menyelesaikan liabilitas dan estimasi andal mengenai jumlah liabilitas tersebut dapat dibuat. Jumlah yang diakui sebagai provisi merupakan estimasi terbaik dari pertimbangan yang diperlukan untuk menyelesaikan liabilitas kini pada akhir periode pelaporan, dengan mempertimbangkan risiko dan ketidakpastian yang meliputi liabilitasnya.Apabila suatu provisi diukur menggunakan arus kas yang diperkirakan untuk menyelesaikan liabilitas kini, maka nilai tercatatnya adalah nilai kini dari arus kas. Provisi ditelaah pada setiap tanggal pelaporan dan disesuaikan untuk mencerminkan estimasi terbaik yang paling kini.Jika arus keluar sumber daya untuk menyelesaikan liabilitas kemungkinan besar tidak terjadi, maka provisi dibatalkan. q. Pajak Penghasilan Pajak Penghasilan Final Penghasilan yang telah dikenakan pajak penghasilan final, beban pajaknya diakui proporsional dengan jumlah pendapatan menurut akuntansi yang diakui pada periode berjalan.Selisih antara jumlah pajak penghasilan final yang terutang dengan jumlah yang dibebankan sebagai pajak kini pada perhitungan laba rugi komprehensif konsolidasian, diakui sebagai pajak dibayar dimuka atau utang pajak.Perbedaan nilai tercatat aset dan liabilitas yang berhubungan dengan pajak penghasilan final dengan dasar pengenaan pajaknya tidak diakui sebagai aset atau liabilitas pajak tangguhan.
20
PT GADING DEVELOPMENT Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2013 DAN 31 DESEMBER 2012 SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 30 SEPTEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) q. Pajak Penghasilan (lanjutan) Pajak Penghasilan Tidak Final Beban pajak kini ditentukan berdasarkan laba kena pajak dalam tahun yang bersangkutan yang dihitung berdasarkan tarif pajak yang berlaku. Aset dan liabilitas pajak tangguhan diakui atas konsekuensi pajak periode mendatang yang timbul dari perbedaan jumlah tercatat aset dan liabilitas menurut laporan keuangan konsolidasian dengan dasar pengenaan pajak aset dan liabilitas kecuali perbedaan yang berhubungan dengan pajak penghasilan final. Liabilitas pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer kena pajak dan aset pajak tangguhan diakui untuk perbedaan temporer yang boleh dikurangkan, sepanjang besar kemungkinan dapat dimanfaatkan untuk mengurangi laba kena pajak pada masa datang. Pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku atau secara substansial telah berlaku pada tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian.Pajak tangguhan dibebankan atau dikreditkan dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian, kecuali pajak tangguhan yang dibebankan atau dikreditkan langsung ke ekuitas. Aset dan liabilitas pajak tangguhan disajikan bersih di laporan posisi keuangan konsolidasian, kecuali aset dan liabilitas pajak tangguhan untuk entitas yang berbeda atas dasar kompensasi sesuai dengan penyajian aset dan liabilitas pajak kini. r.
Laba Per Saham Dasar Laba per saham dasar dihitung dengan membagi laba atau rugi yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk untuk periode berjalan dengan jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar pada periode yang bersangkutan. Perusahaan tidak mempunyai efek berpotensi saham biasa yang bersifat dilutif pada tanggal-tanggal 30 September 2013 dan 2012, dan oleh karenanya, laba per saham dilusian tidak dihitung dan disajikan pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.
s. Informasi Segmen Informasi segmen disusun sesuai dengan kebijakan akuntansi yang dianut dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan konsolidasian. Identifikasi segmen operasi berdasarkan laporan internal komponen-komponen Grup yang secara berkala dilaporkan kepada pengambil keputusan operasional dalam rangka alokasi sumber daya ke dalam segmen dan penilaian kinerja Grup. Segmen operasi adalah suatu komponen dari entitas: a)
b)
c)
yang terlibat dalam aktivitas bisnis untuk memperoleh pendapatan dan menimbulkan beban (termasuk pendapatan dan beban terkait dengan transaksi dengan komponen lain dari entitas yang sama); hasil operasinya dikaji ulang secara reguler oleh pengambil keputusan operasional untuk membuat keputusan tentang sumber daya yang dialokasikan pada segmen tersebut dan menilai kinerjanya; dan tersedia informasi keuangan yang dapat dipisahkan.
Informasi yang dilaporkan kepada pengambil keputusan operasional untuk tujuan alokasi sumber daya dan penilaian kinerjanya lebih difokuskan pada kategori masing-masing produk.
21
PT GADING DEVELOPMENT Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2013 DAN 31 DESEMBER 2012 SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 30 SEPTEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) t.
Peristiwa Setelah Periode Pelaporan Peristiwa-peristiwa yang terjadi setelah periode pelaporan yang menyediakan tambahan informasi mengenai posisi keuangan konsolidasian Grup pada tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian (peristiwa penyesuai), jika ada, telah tercermin dalam laporan keuangan konsolidasian.Peristiwaperistiwa yang terjadi setelah periode pelaporan yang tidak memerlukan penyesuaian (peristiwa nonpenyesuai), apabila jumlahnya material, telah diungkapkan dalam laporan keuangan konsolidasian. Berdasarkan akta no.114 tanggal 16 Oktober 2013 dari Yulia, SH. notaris di Jakarta, GS dan SAM selaku pemegang saham PG menyetujui penjualan seluruh saham milik GS kepada PT Surya Gantari Bumi (pihak ketiga) sebanyak 199.999.999 (seratus sembilan puluh sembilan juta sembilan ratus sembilan puluh sembilan ribu sembilan ratus sembilan puluh sembilan saham) dengan harga Rp.19.999.999.900,(sembilan belas milyar sembilan ratus sembilan puluh sembilan juta sembilan ratus sembilan puluh sembilan ribu sembilan ratus rupiah) dan seluruh saham milik SAM kepada PT Ganendra Artha sebanyak 1 (satu) saham dengan harga Rp.100,- (seratus rupiah)
u. Perubahan Kebijakan Akuntansi Berikut ini adalah standar, 1 Januari 2012:
perubahan dan interpretasi
yang berlaku
efektif
sejak
tanggal
PSAK 10 (Revisi 2010), Pengaruh Perubahan Kurs Valuta Asing PSAK 13 (Revisi 2011), Properti Investasi PSAK 16 (Revisi 2011), Aset Tetap PSAK 18 (Revisi 2010), Akuntansi dan Pelaporan Program Manfaat Purnakarya PSAK 24 (Revisi 2010), Imbalan Kerja PSAK 26 (Revisi 2011), Biaya Pinjaman PSAK 28 (Revisi 2011), Akuntansi Kontrak Asuransi Kerugian PSAK 30 (Revisi 2011), Sewa PSAK 33 (Revisi 2011), Aktivitas Pengupasan Lapisan Tanah dan Pengelolaan Lingkungan Hidup pada Pertambangan Umum PSAK 34 (Revisi 2010), Kontrak Konstruksi PSAK 36 (Revisi 2011), Akuntansi Kontrak Asuransi Jiwa PSAK 45 (Revisi 2011), Pelaporan Keuangan Entitas Nirlaba PSAK 46 (Revisi 2010), Pajak Penghasilan PSAK 50 (Revisi 2010), Instrumen Keuangan: Penyajian PSAK 53 (Revisi 2010), Pembayaran Berbasis Saham PSAK 55 (Revisi 2011), Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran PSAK 56 (Revisi 2011), Laba Per Saham PSAK 60, Instrumen Keuangan: Pengungkapan PSAK 61, Akuntansi Hibah Pemerintah dan Pengungkapan Bantuan Pemerintah PSAK 62, Kontrak Asuransi PSAK 63, Pelaporan Keuangan dalam Ekonomi Hiperinflasi PSAK 64, Aktivitas Eksplorasi dan Evaluasi pada Pertambangan Sumber Daya Mineral ISAK 13, Lindung Nilai Investasi Neto dalam Kegiatan Usaha Luar Negeri ISAK 15, PSAK 24 - Batas Aset Imbalan Pasti, Persyaratan Pendanaan Minimum dan Interaksinya ISAK 16, Perjanjian Jasa Konsesi ISAK 18, Bantuan Pemerintah - Tidak Ada Relasi Spesifik dengan Aktivitas Operasi
22
PT GADING DEVELOPMENT Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2013 DAN 31 DESEMBER 2012 SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 30 SEPTEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) Perubahan Kebijakan Akuntansi (lanjutan)
ISAK 19, Penerapan Pendekatan Penyajian Kembali dalam PSAK 63: Pelaporan Keuangan dalam Ekonomi Hiperinflasi ISAK 20, Pajak Penghasilan - Perubahan dalam Status Pajak Entitas atau Para Pemegang Sahamnya ISAK 22, Perjanjian Konsensi Jasa: Pengungkapan ISAK 23, Sewa Operasi - Insentif ISAK 24, Evaluasi Substansi Beberapa Transaksi yang Melibatkan Suatu Bentuk Legal Sewa ISAK 25, Hak Atas Tanah ISAK 26, Penilaian Ulang Derivatif Melekat
Berikut ini adalah dampak atas perubahan standar akuntansi di atas yang relevan terhadap laporan keuangan Grup yang berlaku sejak tanggal 1 Januari 2012: PSAK 24 (Revisi 2010): "Imbalan Kerja" Beberapa revisi penting pada standar ini yang relevan bagi Grup sebagai berikut: Item-item pengungkapan Standar yang direvisi ini mengemukakan beberapa persyaratan pengungkapan, antara lain: i. ii.
presentase atau jumlah setiap kategori utama yang membentuk nilai wajar dari aset program; deskripsi naratif mengenai dasar yang digunakan untuk menentukan ekspektasi tingkat imbal hasil aset program keseluruhan; iii. jumlah atas nilai kini kewajiban imbalan pasti dan nilai wajar aset program untuk periode tahun berjalan dan empat periode tahunan sebelumnya; dan iv. jumlah penyesuaian pengalaman yang muncul atas liabilitas program dan aset program untuk periode tahun berjalan dan empat periode tahunan sebelumnya PSAK 60 (Revisi 2010): "Instrumen Keuangan: Pengungkapan" PSAK 60 (Revisi 2010) mensyaratkan pengungkapan yang lebih ekstensif atas risiko keuangan apabila dibandingkan dengan PSAK 50 (Revisi 2006), "Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan". Pengungkapan tersebut antara lain: a. Instrumen keuangan yang signifikan atas posisi keuangan dan performa entitas. Pengungkapan ini sejalan dengan PSAK 50 (Revisi 2010). b. Informasi kualitatif dan kuantitatif atas eksposur risiko yang timbul dari instrumen keuangan, termasuk pengungkapan minimum atas risiko kredit, risiko likuiditas dan risiko pasar. Pengungkapan kualitatif menjelaskan tujuan manajemen, kebijakan dan proses untuk mengelola risiko tersebut. Pengungkapan kuantitatif menjelaskan informasi tentang batas risiko yang dihadapi entitas, berdasarkan informasi yang disiapkan secara internal kepada personel manajemen kunci. PSAK 60 (Revisi 2010) berlaku secara prospektif sejak tanggal 1 Januari 2012. Pada tanggal 19 Oktober 2012, DSAK-IAI mengeluarkan penyesuaian atas PSAK 60 (Revisi 2010) diatas yang berlaku sejak tanggal 1 Januari 2013. Penyesuaian tersebut terutama terkait dengan pengungkapan atas aset keuangan, termasuk pencabutan atas ketentuan penyajian untuk: a. nilai wajar atas agunanyang digunakan sebagai jaminan; dan b. nilai tercatat atas aset keuangan yang belum jatuh tempo dan tidak mengalami penurunan nilai yang telah dinegosiasi ulang.
23
PT GADING DEVELOPMENT Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2013 DAN 31 DESEMBER 2012 SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 30 SEPTEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
3. PENGGUNAAN PERTIMBANGAN, ESTIMASI DAN ASUMSI MANAJEMEN Dalam menyusun laporan keuangan konsolidasian, manajemen telah menggunakan pertimbangan, estimasi dan asumsi terbaiknya atas jumlah tertentu. Pertimbangan, estimasi dan asumsi yang digunakan dalam laporan keuangan konsolidasian ini adalah berdasarkan evaluasi manajemen atas fakta dan keadaan yang relevan pada tanggal laporan keuangan konsolidasian. Realisasi dapat berbeda dengan jumlah yang diestimasi, dan estimasi ini dapat disesuaikan lebih lanjut. Pertimbangan Akuntansi yang Penting dalam Menerapkan Kebijakan Akuntansi Grup Klasifikasi Aset dan Liabilitas Keuangan Grup menetapkan klasifikasi atas aset dan liabilitas tertentu sebagai aset dan liabilitas keuangan dengan mempertimbangkan bila definisi yang ditetapkan PSAK No. 55 (Revisi 2006) dipenuhi. Dengan demikian, aset dan liabilitas keuangan diakui sesuai dengan kebijakan akuntansi Grup seperti diungkapkan pada Catatan 2g dan 25. Sumber Utama atas Ketidakpastian Estimasi dan Asumsi Asumsi utama mengenai masa depan dan sumber estimasi lainnya pada akhir periode pelaporan, yang memiliki risiko signifikan yang mengakibatkan penyesuaian material terhadap jumlah tercatat aset dan liabilitas dalam tahun pelaporan berikutnya dijelaskan dibawah ini: Taksiran Masa Manfaat Ekonomis Aset Tetap Masa manfaat setiap aset tetap Grup ditentukan berdasarkan kegunaan yang diharapkan dari penggunaan aset tersebut.Estimasi ini ditentukan berdasarkan evaluasi teknis internal dan pengalaman Grup atas aset sejenis.Masa manfaat setiap aset direvieu secara periodik dan disesuaikan apabila prakiraan berbeda dengan estimasi sebelumnya karena keausan, keusangan teknis dan komersial, hukum atau keterbatasan lainnya atas pemakaian aset. Namun terdapat kemungkinan bahwa hasil operasi dimasa mendatang dapat dipengaruhi secara signifikan oleh perubahan atas jumlah serta periode pencatatan biaya yang diakibatkan karena perubahan faktor yang disebutkan diatas. Perubahan masa manfaat aset tetap dapat mempengaruhi jumlah beban penyusutan yang diakui dan nilai tercatat aset tetap. Penurunan Nilai Aset Pengujian atas penurunan nilai dilakukan apabila terdapat indikasi penurunan nilai. Penentuan nilai pakai aset memerlukan estimasi mengenai arus kas yang diharapkan untuk dihasilkan dari penggunaan aset (unit penghasil kas) dan penjualan aset tersebut serta tingkat diskonto yang sesuai untuk menentukan nilai sekarang. Walaupun asumsi yang digunakan dalam mengestimasi nilai pakai aset yang tercermin dalam laporan keuangan konsolidasian dianggap telah sesuai dan wajar, namun perubahan signifikan atas asumsi ini akan berdampak material terhadap penentuan jumlah yang dapat dipulihkan dan akibatnya kerugian penurunan nilai yang timbul akan berdampak terhadap hasil usaha. Berdasarkan pertimbangan manajemen, tidak terdapat indicator penurunan nilai atas aset tetap Grup. Imbalan Pasca Kerja Penentuan liabilitas imbalan pasca kerja tergantung pada pemilihan asumsi tertentu yang digunakan oleh aktuaris dalam menghitung jumlah liabilitas tersebut. Asumsi tersebut termasuk antara lain tingkat diskonto dan tingkat kenaikan gaji. Realisasi yang berbeda dari asumsi Grup diakumulasi dan diamortisasi selama periode mendatang dan akibatnya akan berpengaruh terhadap jumlah biaya serta liabilitas yang diakui di masa mendatang. Walaupun asumsi Grup dianggap tepat dan wajar, namun perubahan signifikan pada kenyataannya atau perubahan signifikan dalam asumsi yang digunakan dapat berpengaruh secara signifikan terhadap liabilitas imbalan pasca kerja Grup.
24
PT GADING DEVELOPMENT Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2013 DAN 31 DESEMBER 2012 SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 30 SEPTEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
4. KAS DAN SETARA KAS 30 September 2013
31 Desember 2012
100.380.140
1.129.979.337
9.090.088.378 4.156.899.695 1.565.386.202 1.083.328.646 657.967.334 260.649.166 202.589.384 83.192.004
1.915.218.558 950.736.169 577.567.840 37.030.798 2.213.398.716 236.201.110
89.454.242
74.877.904
Deposito berjangka - Rupiah Pihak ketiga PT Bank Capital Indonesia Tbk PT Bank Victoria International Tbk
509.349.743 38.000.000.000
56.854.816.666
Jumlah
55.799.284.934
63.989.827.098
Kas Bank Pihak ketiga Rupiah PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk PT Bank Capital Indonesia Tbk PT Bank Mayapada Tbk PT Bank Sinar Mas Tbk PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank Victoria Internasional Tbk Bank lainnya (masing-masing dibawah Rp 100 juta) Dolar Amerika Serikat PT Bank Central Asia Tbk
Tingkat bunga deposito berjangka dalam Rupiah per tahun
8,25%
25
8,25%
PT GADING DEVELOPMENT Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2013 DAN 31 DESEMBER 2012 SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 30 SEPTEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
5. PIUTANG USAHA PIHAK KETIGA Rincian piutang usaha terdiri dari: a. Berdasarkan jenis transaksi 30 September 2013
31 Desember 2012
Penjualan Apartemen Rumah toko Rumah tinggal
16.958.524.654 7.604.059.862 191.800.000
14.854.732.608 8.960.768.143 2.151.271.634
Jumlah
24.754.384.516
25.966.772.385
b. Berdasarkan umur 30 September 2013 31 Desember 2012 Belum jatuh tempo Telah jatuh tempo Sampai dengan 1 bulan 1-3 bulan 3-6 bulan Jumlah
18.975.343.976
19.845.415.031
4.950.876.903 191.800.000 636.363.636
3.992.185.473 924.376.208 1.204.795.673
24.754.384.516
25.966.772.385
Akun ini merupakan piutang usaha atas penjualan apartemen, rumah toko dan rumah tinggal yang berasal dari selisih kurang uang yang diterima dengan pengakuan pendapatan. Seluruh piutang usaha dalam mata uang Rupiah dan digunakan sebagai jaminan utang bank dan lembaga keuangan lainnya (Catatan 11). Manajemen berkeyakinan bahwa seluruh piutang tersebut dapat ditagih sehingga tidak ditetapkan cadangan penurunan nilai.
26
PT GADING DEVELOPMENT Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2013 DAN 31 DESEMBER 2012 SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 30 SEPTEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
6. PERSEDIAAN REAL ESTAT
30 September 2013
31 Desember 2012
Bangunan siap dijual Bangunan dalam penyelesaian Tanah dalam proses pengembangan
9.897.141.570 89.967.299.970 275.255.303.531
22.816.712.866 74.525.896.599 299.314.233.854
Jumlah
375.119.745.071
396.656.843.319
Rincian persediaan real estat berdasarkan proyek sebagai berikut
30 September 2013
31 Desember 2012
Bangunan siap untuk dijual Senopati Estate, Bekasi Grand Regency, Bekasi Sindang Panon Regency Villa Permata Tambun The Boutique, Jakarta Pelepasan entitas anak - SIP Sub-jumlah
9.897.141.570 5.842.267.916 4.786.442.924 1.069.641.582 (11.698.352.422) 9.897.141.570
10.321.202.303 6.304.710.048 4.786.442.924 1.069.641.582 334.716.009 22.816.712.866
Bangunan dalam penyelesaian Gading Greenhill, Jakarta Grand Regency Sub-jumlah
89.967.299.970 89.967.299.970
73.428.704.689 1.097.191.910 74.525.896.599
244.515.456.987 30.739.846.544 10.671.360.261 3.850.347.329 2.964.118.048 146.475.247 (17.632.300.885) 275.255.303.531 375.119.745.071
225.364.968.471 26.296.000.000 30.020.964.499 10.671.360.261 3.850.347.328 2.964.118.048 146.475.247 299.314.233.854 396.656.843.319
Tanah dalam proses pengembangan Botanical City Zest Hotel Senopati Estate Villa Permata Tambun Villa Permata Cikarang Grand Regency Sindang Panon Regency Pelepasan entitas anak - SIP Sub-jumlah Jumlah
Semua Bangunan siap untuk dijual SIP, Bangunan dalam penyelesaian SIP dan Tanah dalam proses pengembangan tidak dikonsolidasikan lagi, karena sudah dilakukan pelepasan saham pada kepemilikan SIP pada bulan Juni 2013.
27
PT GADING DEVELOPMENT Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2013 DAN 31 DESEMBER 2012 SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 30 SEPTEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
6. PERSEDIAAN REAL ESTAT (lanjutan) Bangunan Siap Dijual Bangunan siap dijual merupakan rumah tinggal di Senopati Estate, Grand Regency, Sindang Panon dan Villa Permata Tambun, serta sisa unit apartemen The Boutique yang sudah selesai pembangunannya, yang merupakan reklasifikasi dari bangunan dalam penyelesaian. Beban pokok atas penjualan apartemen sebesar Rp 35.303.013.162 (30 September 2012: Rp 18.041.746.233), atas penjualan rumah tinggal dan tanah kavling Rp 11.007.666.026 (30 September 2012: Rp 20.192.492.985) dan atas penjualan ruko sebesar Rp Nil (30 September 2012: Rp 3.643.989.025) (Catatan 18). Jumlah persediaan yang pengikatan jual belinya telah berlaku namun penjualannya belum diakui adalah sebesar 0% (31 Desember 2012: 20,10%) dari jumlah nilai persediaan. Penjualan tersebut belum diakui karena pada tanggal 30 September 2013 dan 31 Desember 2012 belum memenuhi kriteria pengakuan pendapatan. Bangunan Dalam Penyelesaian Rincian bangunan dalam penyelesaian sebagai berikut: 30 September 2013 Saldo awal Penambahan Reklasifikasi dari tanah belum dikembangkan Reklasifikasi dari tanah sedang dalam proses pengembangan Pembangunan konstruksi Rumah jadi Apartemen Kapitalisasi biaya pinjaman untuk apartemen
31 Desember 2012
74.525.896.599
9.984.920.469
-
27.722.157.345
3.581.358.033
16.293.649.549
43.531.144.764 12.783.611.111
4.575.744.476 37.158.416.410 8.548.130.934
Jumlah
134.422.010.507
104.283.019.183
Pengurangan Reklasifikasi ke bangunan siap dijual Pembebanan ke beban pokok penjualan rumah jadi Pembebanan ke beban pokok penjualan apartemen
(9.486.413.384) (34.968.297.153)
(21.875.933.568) (7.881.189.016) -
89.967.299.970
74.525.896.599
Saldo akhir
Persentase penyelesaian dan estimasi penyelesaian masing-masing proyek sebagai berikut: Estimasi 30 September 2013 31 Desember 2012 Penyelesaian Villa Permata Tambun, Bekasi Grand Regency, Bekasi Villa Permata Cikarang, Bekasi Sindang Panon Regency, Tangerang Senopati Estate, Bekasi Gading Greenhill, Jakarta
0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 36,40% 44,46%
28
55,10% 47,33% 38,00% 43,71% 25,93% 9,00%
2015 2015 2015 2013 2015 2014
PT GADING DEVELOPMENT Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2013 DAN 31 DESEMBER 2012 SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 30 SEPTEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
6. PERSEDIAAN REAL ESTAT (lanjutan) Bangunan Dalam Penyelesaian (lanjutan) Bangunan dalam penyelesaian merupakan biaya perolehan bangunan perumahan yang masih dalam proses konstruksi dan tanah yang telah selesai dikembangkan setelah dikurangi dengan pengakuan beban pokok penjualan. Manajemen berpendapat tidak terdapat hambatan dalam penyelesaian proyek. Bangunan dalam penyelesaian milik GS diasuransikan kepada perusahaan asuransi dengan nilai pertanggungan sebesar Rp 160.000.000.000. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutup kemungkinan kerugian atas aset yang diasuransikan. Tanah Dalam Proses Pengembangan Rincian tanah dalam proses pengembangan sebagai berikut: 30 September 2013
31 Desember 2012
Saldo awal Pengembangan tanah Reklasifikasi dari tanah belum dikembangkan Pembelian tanah Kapitalisasi biaya pinjaman Penjualan tanah kavling Reklasifikasi ke bangunan dalam penyelesaian Reklasifikasi ke aset tetap Pelepasan entitas anak - PT SIP
299.314.233.854 13.763.573.632 10.368.000.000 3.097.733.333 (3.581.358.033) (30.069.578.370) (17.637.300.885)
42.755.351.617 84.958.786.823 166.061.305.184 13.600.000.000 22.454.789.769 (14.222.349.990) (16.293.649.549) -
Saldo akhir
275.255.303.531
299.314.233.854
Hak legal atas tanah persediaan real estat berupa Sertifikat Hak Milik (SHM) dan Hak Guna Bangunan (HGB) atas nama Grup berjangka waktu 20-30 tahun yang akan jatuh tempo pada tahun 2022 - 2041. Manajemen berpendapat tidak terdapat masalah dalam perpanjangan dan proses sertifikasi hak atas tanah karena seluruh tanah diperoleh secara sah dan didukung dengan bukti pemilikan yang memadai. Tanah dalam proses pengembangan tidak diasuransikan karena manajemen berpendapat bahwa asuransi belum diperlukan atas tanah dalam proses pengembangan tersebut. Berdasarkan penelaahan terhadap persediaan real estat pada akhir tahun, manajemen berkeyakinan bahwa tidak perlu dilakukan penurunan nilai persediaan real estat. Seluruh persediaan real estat digunakan sebagai jaminan utang bank dan lembaga keuangan lainnya (Catatan 11). Semua Bangunan siap untuk dijual SIP, Bangunan dalam penyelesaian SIP dan Tanah dalam proses pengembangan tidak dikonsolidasikan lagi, karena sudah dilakukan pelepasan saham pada kepemilikan SIP pada bulan Juni 2013.
29
PT GADING DEVELOPMENT Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2013 DAN 31 DESEMBER 2012 SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 30 SEPTEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
7. TANAH UNTUK DIKEMBANGKAN 30 September 2013
31 Desember 2012
Sukoharjo Jakarta Cianjur
691.923.419.375 19.966.600.000 24.975.000.000
691.923.419.375 19.966.600.000 24.975.000.000
Jumlah
736.865.019.375
736.865.019.375
Perincian tanah belum dikembangkan menurut status kepemilikan legal sebagai berikut:
HGB
30 September 2013 SHM Jumlah
m2
m2
m2
HGB
31 Desember 2012 SHM Jumlah
m2
m2
m2
Sukoharjo Jakarta Cianjur
608.978 2.818 80.600
2.300 -
611.278 2.818 80.600
591.877 80.600
21.455 2.850 -
613.332 2.850 80.600
Jumlah
692.396
2.300
694.696
672.477
24.305
696.782
27% dari tanah belum dikembangkan dijadikan sebagai jaminan utang bank dan lembaga keuangan lainnya (Catatan 11). 8. ASET TETAP
Biaya perolehan Pemilikan langsung Tanah Bangunan dalam penyelesaian Bangunan Peralatan pengangkutan Peralatan kantor Peralatan proyek Jumlah Akumulasi penyusutan Bangunan Peralatan pengangkutan Peralatan kantor Peralatan proyek Jumlah Jumlah tercatat
Saldo awal
30 September 2013 Penambahan Pengurangan
37.173.600 4.551.978.906 1.115.415.543 46.851.356
26.662.000.000 13.773.578.370 1.124.000.000 1.654.337.842 -
1.859.078.906 201.063.446 -
26.662.000.000 13.773.578.370 37.173.600 3.816.900.000 2.568.689.939 46.851.356
5.751.419.405
43.213.916.212
2.060.142.352
46.905.193.265
27.635.760 1.821.758.473 716.842.092 31.923.354
2.788.020 239.719.792 269.283.186 2.076.073
1.586.588.772 168.036.375
30.423.780 474.889.493 818.088.903 33.999.427
2.598.159.679
513.867.071
1.754.625.147
1.357.401.603
3.153.259.726
Saldo akhir
45.547.791.662
30
PT GADING DEVELOPMENT Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2013 DAN 31 DESEMBER 2012 SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 30 SEPTEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
8. ASET TETAP (lanjutan)
Saldo awal Biaya perolehan Pemilikan langsung Bangunan Peralatan pengangkutan Peralatan kantor Peralatan proyek Jumlah Akumulasi penyusutan Bangunan Peralatan pengangkutan Peralatan kantor Peralatan proyek Jumlah Jumlah tercatat
31 Desember 2012 Penambahan Pengurangan
Saldo akhir
37.173.600 3.570.378.906 884.316.089 35.884.360
981.600.000 231.099.454 10.966.996
-
37.173.600 4.551.978.906 1.115.415.543 46.851.356
4.527.752.955
1.223.666.450
-
5.751.419.405
23.918.400 1.297.412.436 603.067.471 19.411.928
3.717.360 524.346.037 113.774.621 12.511.426
-
27.635.760 1.821.758.473 716.842.092 31.923.354
1.943.810.235
654.349.444
-
2.598.159.679
2.583.942.720
3.153.259.726
Beban penyusutan dialokasikan ke beban umum dan administrasi untuk masing-masing periode adalah sebesar Rp 513.867.071 dan Rp 599.920.964. Pada bulan Juni 2013, Perseroan melakukan pelepasan Entitas Anak Perseroan termasuk bagian dari aset tetap dengan mengurangi biaya perolehan sebesar Rp 2.060.142.352 dan akumulasi penyusutan sebesar Rp 1.754.625.147. Pada tahun 2013, aset tetap telah diasuransikan kepada perusahaan asuransi dengan jumlah pertanggungan sebesar Rp 2.100.000.000. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutup kemungkinan kerugian atas aset yang diasuransikan. Berdasarkan penelaahan terhadap aset tetap pada akhir tahun, manajemen berkeyakinan bahwa tidak perlu dilakukan penurunan nilai aset tetap.
9. UTANG USAHA PIHAK KETIGA
30 September 2013 Kontraktor PT Totallindo Eka Persada Andi CV Tunas Karya Lain-lain (masing-masing dibawah Rp 1 miliar) Jumlah
5.990.372.712 5.990.372.712
31 Desember 2012 2.637.933.388 1.888.423.920 527.913.946 5.054.271.254
Seluruh utang usaha pihak ketiga merupakan utang dalam mata uang Rupiah dan tanpa jaminan
31
PT GADING DEVELOPMENT Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2013 DAN 31 DESEMBER 2012 SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 30 SEPTEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
10. UTANG PAJAK
30 September 2013
31 Desember 2012
15.350.000
24.944.193
1.576.721.622
2.138.150.122
Pasal 21
18.666.999
67.365.030
Pasal 23
34.708.993
11.968.057
457.436.022
150.850.461
2.102.883.636
2.393.277.863
Pajak kini (Catatan 23) Pajak penghasilan Pasal 4 (2)
Pajak pertambahan nilai Jumlah
11. UTANG BANK DAN LEMBAGA KEUANGAN LAINNYA
30 September 2013 31 Desember 2012 Utang bank PT Bank Capital Indonesia Tbk PT Bank Mayapada Tbk PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk PT Bank Mutiara Tbk Lembaga keuangan lainnya PT Star Finance PT Pacific Multi Finance PT Beta Inti Multifinance Jumlah Tingkat bunga rata-rata per tahun
73.600.000.000 50.000.000.000 -
73.600.000.000 50.000.000.000 13.126.249.489 1.789.985.000
32.000.000.000 5.000.000.000 -
32.000.000.000 905.779.000
160.600.000.000
171.422.013.489
13,60%
13,60%
PT Bank Capital Indonesia Tbk Pada bulan April 2011, Perusahaan mendapatkan fasilitas pinjaman modal kerja dari PT Bank Capital Indonesia Tbk dengan maksimum kredit sebesar Rp 50.000.000.000 dan tingkat bunga sebesar 12,5% per tahun (floating) dengan jangka waktu pinjaman satu tahun sampai dengan bulan April 2012. Pada tanggal 3 April 2012, fasilitas kredit ini telah diperpanjang sampai dengan 11 April 2014. Pada bulan Juli 2012 Perusahaan telah melakukan pembayaran utang bank yang telah jatuh tempo dan pada bulan Agustus 2012, Perusahaan kembali mencairkan pinjaman dari PT Bank Capital Tbk sebesar Rp 40.000.000.000. 2
Fasilitas pinjaman ini dijamin dengan tanah berstatus HGB atas nama MK, seluas 167.083 m yang berlokasi di Sukoharjo, Jawa Tengah. Pada bulan Pebruari 2012, GBMJ memperoleh pinjaman modal kerja dari PT Bank Capital Indonesia Tbk dengan maksimum kredit sebesar Rp 20.000.000.000, tingkat bunga sebesar 12% per tahun (floating) dengan jangka waktu pinjaman selama 12 bulan dan telah diperpanjang sampai dengan tanggal 16 Pebruari 2014. Pada bulang Juli 2013, GBMJ memperoleh tambahan pinjaman sebesar Rp. 13.600.000.000 untuk mengambil alih pinjaman MMM kepada PT Bank Capital Indonesia Tbk. 32
PT GADING DEVELOPMENT Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2013 DAN 31 DESEMBER 2012 SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 30 SEPTEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
11. UTANG BANK DAN LEMBAGA KEUANGAN LAINNYA (lanjutan) PT Bank Capital Indonesia Tbk 2
Pinjaman ini dijamin dengan tanah berstatus HGB atas nama NB seluas 20.040 m yang berlokasi di Sukoharjo, Jawa Tengah. Pinjaman Perusahaan dari PT Bank Capital Indonesia Tbk, mencakup persyaratan yang membatasi hak Perusahaan (negative covenants) yang dalam pelaksanaannya membutuhkan persetujuan tertulis dari PT Bank Capital Indonesia Tbk. Melalui surat tanggal 13 April 2012, PT Bank Capital Indonesia Tbk, telah menyetujui penawaran umum saham perdana dan setuju untuk mencabut negative covenants yaitu mengadakan rapat umum pemegang saham yang acaranya mengubah anggaran dasar Perusahaan, permodalan, susunan direksi dan komisaris dan pemegang saham, serta melakukan pembagian dividen tunai, dividen saham dan/atau saham bonus. Pada bulan April 2012, MMM memperoleh pinjaman modal kerja dari PT Bank Capital Indonesia Tbk dengan maksimum sebesar Rp 14.000.000.000, tingkat bunga sebesar 12% dengan jangka waktu pinjaman selama 12 bulan sampai dengan tanggal 3 Mei 2014. 2
Pinjaman ini dijamin dengan tanah berstatus HGB atas nama GBMJ seluas 83.882 m yang berlokasi di Bekasi, Jawa Barat. PT Bank Mayapada Tbk Pada bulan Agustus 2011, GS memperoleh fasilitas pinjaman tetap on demand untuk modal kerja dari PT Bank Mayapada Tbk dengan maksimum kredit sebesar Rp 50.000.000.000 dan tingkat bunga sebesar 14% per tahun (floating),fasilitas pinjaman jatuh tempo pada bulan Agustus 2012. Pada bulan Agustus 2012, pinjaman ini diperpanjang sampai dengan bulan Agustus 2014. 2
Fasilitas pinjaman ini dijamin dengan tanah berstatus HGB atas nama PJB, seluas 71.392 m yang berlokasi di Sukoharjo, Jawa Tengah. Pinjaman GS dari PT Bank Mayapada Tbk, mencakup persyaratan yang membatasi hak GS(negative covenants) yang dalam pelaksanaannya membutuhkan persetujuan tertulis dari PT Bank Mayapada Tbk. Melalui surat tanggal 17 April 2012, PT Bank Mayapada Tbk, telah menyetujui perubahan susunan pengurus serta pembagian dividen kepada nasabah-nasabah atas saham Perusahaan. PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk SIP memperoleh fasilitas pinjaman dari PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk sebagai berikut: a. Pada bulan Mei 2006, SIP memperoleh fasilitas pinjaman untuk pembiayaan pembangunan rumah berikut sarana dan prasarana pada proyek perumahan Grand Regency, Bekasi, sebesar Rp 5.500.000.000. SIP beberapa kali memperpanjang fasilitas pinjaman ini, terakhir pada bulan Mei 2012 dengan maksimum pinjaman sebesar Rp 2.400.939.012 tingkat bunga atas pinjaman ini sebesar 13% per tahun dengan jangka waktu pinjaman selama 12 bulan sampai dengan 17 Januari 2013. b. Pada bulan Nopember 2010, SIP memperoleh fasilitas pinjaman untuk modal kerja pembangunan perumahan proyek Sindang Panon Regency sebesar Rp 3.400.000.000, tingkat bunga yang dikenakan atas pinjaman sebesar 12,50% per tahun dengan jangka waktu pinjaman 18 bulan. Pada bulan Mei 2012, SIP memperpanjang jangka waktu fasilitas pinjaman ini menjadi sampai dengan bulan Mei 2013. c.
Pada bulan Maret 2008, SIP memperoleh fasilitas pinjaman (kredit yasa griya dan kredit pembelian lahan) untuk proyek Villa Permata Tambun, maksimum sebesar Rp 17.000.000.000. Penarikan fasilitas pinjaman ini dilakukan ketika ada akad penjualan rumah. Tingkat bunga yang dikenakan pada fasilitas pinjaman ini sebesar 12,50% per tahun dengan jangka waktu pinjaman 36 bulan. Berdasarkan perubahan perjanjian kredit terakhir bulan Maret 2012, jangka waktu pinjaman 12 bulan dengan tingkat bunga 13% per tahun. 33
PT GADING DEVELOPMENT Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2013 DAN 31 DESEMBER 2012 SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 30 SEPTEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
11 UTANG BANK DAN LEMBAGA KEUANGAN LAINNYA (lanjutan) PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk Fasilitas pinjaman tersebut di atas dijamin dengan: Tanah dengan beberapa sertifikat HGB atas nama SIP dan bangunan yang berdiri diatasnya pada proyek 2 Grand Regency seluas 54.785 m di Bantar Gebang, Bekasi. 2 Tanah dengan sertifikat HGB atas nama SIP seluas 36.522 m di Sindangjaya, Tangerang. 2 Tanah dengan beberapa sertifikat HGB atas nama SIP dengan sisa luas efektif seluas 138.688 m dan 20 bangunan diatasnya di Desa Jejalenjaya dan Sumber Jaya, Tambun, Bekasi. Corporate guarantee dari PT Pamulang Graha Central Mas, pihak berelasi. Jaminan pribadi (personal guarantee) atas nama Budi Kartika, Djaja Hendrawan dan Andry Soetarto. Cessie atas seluruh piutang yang berkaitan dengan penjualan rumah yang dibiayai oleh BTN. Pada bulan Juni 2013, Perseroan telah melepaskan kepemilikan saham pada SIP kepada PT Pamulang Graha Central Mas sehingga tidak adanya kewajiban-kewajiban yang diakui pada laporan keuangan konsolidasian. PT Bank Mutiara Tbk Pada bulan Desember 2004, SIP memperoleh fasilitas pinjaman kredit atas permintaan (KAP I & II) untuk pembiayaan pembangunan rumah berikut sarana dan prasarana pada proyek perumahan Villa permata Tambun dari PT Bank Mutiara Tbk (d/h PT Bank Century Tbk) maksimum sebesar Rp 1.789.985.000. SIP beberapa kali memperpanjang fasilitas pinjaman, yaitu pada bulan Desember 2011 dan terakhir pada bulan Nopember 2012, jangka waktu pinjaman menjadi 12 bulan dengan tingkat bunga 14,5% per tahun. Fasilitas pinjaman ini dijamin dengan 7 bidang tanah yang terletak di komplek perumahan Villa Permata Cikarang 2 seluas 40.951 m , Kab.Bekasi, Kec. Cibarusah, Desa Sindangmulya, atas nama SIP. Pada bulan Juni 2013, Perseroan telah melepaskan kepemilikan saham pada SIP kepada PT Pamulang Graha Central Mas sehingga tidak adanya kewajiban-kewajiban yang diakui pada laporan keuangan konsolidasian. PT Bank Sinarmas Tbk Pada bulan Januari 2011, Perusahaan mendapatkan fasilitas pinjaman modal kerja dari PT Bank Sinarmas Tbk, maksimum sebesar Rp 50.000.000.000, tingkat bunga sebesar 15% per tahun (floating)dengan jangka waktu 36 bulan termasuk 6 bulan masa tenggang (grace period) dan diangsur setiap bulan sampai dengan bulan Pebruari 2014. Pinjaman ini telah dilunasi pada bulan Juli 2012. PT AB Sinar Mas Multifinance Pada tanggal 27 Januari 2011, Perusahaan menandatangani perjanjian anjak piutang dengan recourse (factoring with recourse) dengan PT AB Sinar Mas Multifinance, maksimum sebesar Rp 130.000.000.000, tingkat bunga 18% per tahun (floating efektif) dengan jangka waktu satu tahun sampai dengan Januari 2012. Pada tanggal 20 Pebruari 2012,Perusahaan mendapat persetujuan perpanjangan fasilitas tersebut sampai dengan 27 Januari 2013. Pinjaman ini telah dilunasi pada bulan Juli 2012.
34
PT GADING DEVELOPMENT Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2013 DAN 31 DESEMBER 2012 SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 30 SEPTEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
11. UTANG BANK DAN LEMBAGA KEUANGAN LAINNYA (lanjutan) PT Beta Inti Multifinance Pada Pebruari 2010, MMM mendapatkan fasilitas pinjaman factoring with recourse dariPT Beta Inti Multifinance dengan maksimum sebesar Rp 20.500.000.000, pinjaman ini dikenakan tingkat bunga mengambang sebesar 19% per tahun dan diangsur setiap bulan.Pencairan pinjaman dilakukan dua tahap. Pencairan tahap pertama sebesar Rp 17.000.000.000, jangka waktu pembayaran angsuran dan bunga selama23 bulan sampai dengan bulan Januari 2012. Pencairan tahap kedua sebesar Rp 3.500.000.000, jangka waktu pembayaran angsuran selama 12 bulan sampai dengan bulan Januari 2011, atas pinjaman ini dikenakan tingkat bunga efektifsebesar 17% per tahun. Berdasarkan surat perubahan perjanjian kredit, tanggal fasilitas tersebut diperpanjang sampai dengan bulan Januari 2013. Pinjaman ini telah dilunasi pada bulan Pebruari 2013. Pinjaman ini dijamin dengan piutang usaha. PT Star Finance Pada bulan Oktober 2012, GS mendapatkan fasilitas pinjaman anjak piutang dengan recourse dari PT Star Finance dengan maksimum sebesar Rp 35.000.000.000 untuk modal kerja, tingkat bunga 15% per tahun dan diangsur setiap bulan selama12 bulan sampai bulan Oktober 2013. Pinjaman ini digunakan pembangunan proyek. Pinjaman ini dijamin dengan piutang dari penjualan apartemen GS senilai Rp 46.886.169.555. PT Pacific Multi Finance Pada bulan April 2013, GS mendapatkan fasilitas pinjaman anjak piutang dari PT Pacific Multi Finance dengan maksimum sebesar Rp 5.000.000.000 untuk modal kerja, tingkat bunga 15% per tahun selama 12 bulan sampai bulan April 2014. Pinjaman ini digunakan pembangunan proyek. Pinjaman ini dijamin dengan piutang dari penjualan apartemen GS. Pada tanggal 30 September 2013 dan 31 Desember 2012, Grup telah memenuhi persyaratan dan pembatasan sesuai dengan perjanjian bank dan lembaga keuangan lainnya.
12. UANG MUKA PENJUALAN
Pihak ketiga Apartemen Rumah tinggal Persentase
pembayaran
uang
Apartemen 100% 50% sampai dengan 99% 20% sampai dengan 50% Dibawah 20% Sub-jumlah Rumah tinggal Dibawah 20% Jumlah 35
30 September 2013
31 Desember 2012
15.665.862.478 2.204.764.746 17.870.627.224
18.063.148.332 2.755.155.940 20.818.304.272
muka 30 September 2013
sebagai berikut: 31 Desember 2012
15.665.862.478
4.394.120.001 2.737.467.034 9.319.292.647 1.612.268.650
15.665.862.478
18.063.148.332
2.204.764.746 17.870.627.224
2.755.155.940 20.818.304.272
PT GADING DEVELOPMENT Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2013 DAN 31 DESEMBER 2012 SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 30 SEPTEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
13. IMBALAN PASCA KERJA Grup menghitung dan membukukan imbalan pasca kerja imbalan pasti untuk karyawan sesuai dengan Undang-Undang No. 13/2003 tentang Ketenagakerjaan.Jumlah karyawan yang berhak atas imbalan pasca kerja tersebut adalah sebanyak 43 karyawan pada tahun 2013 dan 2012.
30 September 2013
31 Desember 2012
Rekonsiliasi Saldo Awal dan Akhir dari Nilai Kini Kewajiban Imbalan Pasti Nilai kini kewajiban imbalan pasti awal tahun Biaya bunga Biaya jasa kini
1.049.838.692 24.296.440 71.204.143
999.669.601 219.313.819 52.201.762
Nilai kini kewajiban imbalan pasti akhir tahun - ekspektasi (Keuntungan)/kerugian aktuaria
1.145.339.275 (480.567.530)
1.271.185.182 (221.346.490)
Nilai kini kewajiban imbalan pasti akhir tahun - aktual
664.771.745
1.049.838.692
664.771.745 (118.782.824) 545.988.921
1.049.838.695 (62.307.530) 987.531.165
71.204.143 24.296.440 1.280.484 96.781.067 96.781.067
219.313.819 52.201.762 16.805.730 288.321.311 288.321.311
Rincian Liabilitas yang diakui pada laporan posisi keuangan Nilai kini kewajiban imbalan pasti - Aktual Keuntungan/(kerugian) aktuaria yang tidak diakui Liabilitas yang diakui pada laporan posisi keuangan Total Beban Yang Diakui di Laba Rugi Biaya jasa kini Biaya bunga Amortisasi (keuntungan) kerugian aktuaria Jumlah Jumlah Beban imbalan kerja
Perhitungan imbalan pasca kerja dihitung manajemen dengan pendekatan perhitungan aktuaris.Asumsi utama yang digunakan dalam menentukan penilaian aktuarial sebagai berikut: 30 September 2013 31 Desember 2012
Tingkat bunga diskonto (% p.a) Tingkat kenaikan upah (% p.a) Tingkat mortalita Tingkat cacat Tingkat pengunduran diri
: : : : :
Tingkat pengambilan pensiun normal Usia pensiun normal
: :
5,75% 5% 100% TMI2 5% TMI2 5% sampai usia 35 tahun kemudian menurun secara linier menjadi 0% pada usia 55 tahun 100% 55
5,75% 5% 100% TMI2 5% TMI2 5% sampai usia 35 tahun kemudian menurun secara linier menjadi 0% pada usia 55 tahun 100% 55
Manajemen berkeyakinan bahwa imbalan yang diberikan kepada karyawan yang memenuhi persyaratan telah sesuai dengan ketentuan yang tercantum dalam Undang-Undang No. 13/2003 tentang Ketenagakerjaan.
36
PT GADING DEVELOPMENT Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2013 DAN 31 DESEMBER 2012 SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 30 SEPTEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
14. MODAL SAHAM
Nama pemegang saham PT Gading Investment PT Multi Daya Industri Masyarakat (masing-masing dibawah 5%) Jumlah
Nama pemegang saham PT Gading Investment PT Multi Daya Industri Masyarakat (masing-masing dibawah 5%) Jumlah
Jumlah saham
30 September 2013 Persentase kepemilikan (%)
Jumlah modal disetor
3.603.000.000 2.402.000.000
36 24
360.300.000.000 240.200.000.000
4.005.885.500
40
400.588.550.000
10.010.885.500
100
1.001.088.550.000
Jumlah saham
31 Desember 2012 Persentase kepemilikan (%)
Jumlah modal disetor
3.603.000.000 2.402.000.000
36 24
360.300.000.000 240.200.000.000
4.000.000.000
40
400.000.000.000
10.005.000.000
100
1.000.500.000.000
Berdasarkan akta No. 44 tanggal 9 Pebruari 2012 dari Humberg Lie, S.H., S.E., M.Kn., notaris di Jakarta, keputusan sirkular pemegang saham memutuskan dan menyetujui antara lain: i.
Mengubah status Perusahaan dari Perusahaan Tertutup menjadi Perusahaan Terbuka.
ii.
Mengubah nilai nominal saham dari Rp 500 menjadi Rp 100 per saham, sehingga modal dasar Perusahaan menjadi Rp 2.400.000.000.000 terbagi atas 24.000.000.000 saham dan modal ditempatkan dan disetor menjadi sebesar Rp 600.500.000.000 terbagi atas 6.005.000.000 saham.
iii.
Mengeluarkan saham dalam simpanan Perusahaan sebanyak 4.000.000.000 saham dengan nominal Rp 100 per saham melalui Penawaran Umum Saham Perdana kepada masyarakat (“Penawaran Umum”).
iv.
Penerbitan waran sebanyak 35% dari saham yang disetor atau sebanyak-banyaknya 2.101.750.000 saham sehubungan dengan pengeluaran saham dalam simpanan Perusahaan melalui Penawaran Umum (“IPO”).
Perubahan anggaran dasar Perusahaan tersebut telah mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusannya No. AHU-09453.AH.01.02Tahun 2012 tanggal 22 Pebruari 2012. Berdasarkan akta No. 140 tanggal 29 September 2012 dari Humberg Lie, S.H., S.E., M.Kn., notaris di Jakarta, Dewan Komisaris menyatakan peningkatan modal dasar ditempatkan dan modal disetor dalam Perusahaan setelah Penawaran Umum Saham Perdana kepada masyarakat sejumlah 4.000.000.000 saham atau sebesar Rp 400.000.000.000. Modal sebesar Rp 400.000.000.000 milik masyarakat telah disetor ke dalam kas Perusahaan, sebagaimana dinyatakan dalam surat Biro Administrasi Efek, PT Ficomindo Buana Registrar, No. 003/GAMA-FBR/IX/2012 tanggal 6 September 2012.
37
PT GADING DEVELOPMENT Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2013 DAN 31 DESEMBER 2012 SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 30 SEPTEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
15. TAMBAHAN MODAL DISETOR – BERSIH Akun tambahan modal disetor merupakan selisih antara penerimaan dana pada hasil penawaran umum perdana saham Perusahaan dengan biaya emisi saham. Penerimaan dana yang dimaksudkan adalah kelebihan penerimaan dana antara harga penawaran pada penawaran umum perdana saham Perusahaan dengan harga nominal saham Perusahaan. Berikut merupakan rincian perhitungan tambahan modal disetor Perusahaan :
Rupiah Harga penawaran Harga nominal Kelebihan penerimaan Biaya emisi saham
Jumlah lembar saham yang diterbitkan pada penawaran umum
105 100
4.000.000.000 4.000.000.000
Pelaksanaan waran Jumlah
Jumlah 420.000.000.000 400.000.000.000 20.000.000.000 (20.000.000.000) 29.427.500 29.427.500
Agio saham dan biaya emisi saham berasal dari penawaran umum perdana yang dilakukan pada tanggal 11 Juni 2012.
16. SELISIH TRANSAKSI DENGAN PIHAK NONPENGENDALI Akun ini merupakan selisih yang terjadi dari transaksi dengan pihak nonpengendali yang timbul atas perbedaan antara nilai wajar aset bersih yang diperoleh setelah penurunan nilai wajar aset nonmoneter yang diakuisisi dengan jumlah penyesuaian atas kepentingan nonpengendali. 17. KEPENTINGAN NONPENGENDALI 30 September 2013 31 Desember 2012 Saldo awal kepentingan nonpengendali atas aset bersih entitas anak
6.566.957.828
Penyesuaian kepentingan nonpengendali atas pelepasan entitas anak
(6.348.838.862)
4.166.860.825 -
Kepentingan nonpengendali atas laba rugi komprehensif entitas anak SAM GHR GS
249.136.164 9.696.382 5.511
2.390.338.928 9.758.075 -
Saldo akhir kepentingan nonpengendali atas aset bersih entitas anak
476.957.023
6.566.957.828
38
PT GADING DEVELOPMENT Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2013 DAN 31 DESEMBER 2012 SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 30 SEPTEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
18. PENJUALAN BERSIH 30 September 2013
30 September 2012
Aset real estat Apartemen Rumah tinggal dan tanah kavling Rumah toko Material bangunan Lain-lain
59.504.138.852 14.626.795.960 42.919.898
21.244.484.100 27.154.118.780 9.243.746.636 7.454.892.000 -
Jumlah
74.173.854.710
65.097.241.516
Tidak terdapat penjualan kepada satu pelanggan yang melebihi 10% dari jumlah penjualan bersih.
19. BEBAN POKOK PENJUALAN 30 September 2013
30 September 2012
Beban pokok penjualan: Aset real estat Apartemen Rumah tinggal dan tanah kavling Rumah toko Material bangunan Lain-lain
35.303.013.162 11.007.666.026 37.321.650
18.041.746.233 20.192.492.985 3.643.989.025 5.243.670.000 -
Jumlah
46.348.000.838
47.121.898.243
20. BEBAN PENJUALAN
30 September 2013
30 September 2012
Promosi Kantor
757.484.467 52.115.375
1.989.299.858 69.208.128
Jumlah
809.599.842
2.058.507.986
39
PT GADING DEVELOPMENT Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2013 DAN 31 DESEMBER 2012 SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 30 SEPTEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
21. BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI
Gaji dan tunjangan Kantor Penyusutan (Catatan 8) Transportasi Imbalan pasca kerja (Catatan 13) Sewa Ijin dan pengurusan Audit dan legal Sumbangan Pemeliharaan Lain-lain Jumlah
30 September 2013
30 September 2012
5.836.399.013 1.239.940.310 513.867.071 301.717.654 96.781.067 110.241.789 298.858.413 1.034.500.000 725.850 63.228.437 823.375.625
3.865.680.219 692.814.640 599.920.964 339.373.138 429.732.207 197.621.800 277.243.214 35.200.194 60.660.000 306.652.265
10.319.635.229
6.804.898.641
22. BEBAN KEUANGAN
30 September 2013
30 September 2012
Beban bunga Beban administrasi
1.587.029.302 47.430.053
2.053.009.889 35.413.905
Jumlah
1.634.459.355
2.088.423.794
23. PAJAK PENGHASILAN Beban (manfaat) pajak Grup terdiri dari:
30 September 2013
30 September 2012
Pajak kini Perusahaan nonfinal Entitas anak final Pajak tangguhan - Perusahaan
15.350.000 1.381.979.421 (15.110.622)
40.962.509 1.322.810.135 (38.561.017)
Jumlah
1.382.218.799
1.325.211.627
Pajak Kini Pajak Penghasilan Final Pajak penghasilan final entitas anak sehubungan dengan penjualan apartemen, rumah toko dan rumah tinggal merupakan beban pajak final atas pengalihan hak atas tanah dan bangunan dengan nilai sebesar Rp 1.381.979.421 dan Rp 1.322.810.135.
40
PT GADING DEVELOPMENT Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2013 DAN 31 DESEMBER 2012 SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 30 SEPTEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
23. PAJAK PENGHASILAN (lanjutan) Pajak Penghasilan Nonfinal Rekonsiliasi antara laba sebelum pajak menurut laporan laba rugi komprehensif konsolidasian dengan estimasi laba kena pajak Perusahaan sebagai berikut: 30 September 2013 Laba sebelum pajak menurut laporan laba konsolidasi Laba sebelum pajak entitas anak
16.944.582.728 (17.066.620.749)
Laba sebelum pajak - Perusahaan
30 September 2012 9.035.504.808 (8.251.245.395)
(122.038.021)
784.259.413
60.442.488
154.244.069
(9.627.347) 131.897.278 725.850
(711.761.741) 8.583.000 6.319.700
Estimasi laba kena pajak
61.400.248
241.644.441
Estimasi laba kena pajak (pembulatan)
61.400.000
241.644.000
15.350.000
40.962.509
Perbedaan temporer Imbalan kerja Perbedaan tetap Penyusutan Pendapatan yang telah dikenakan pajak final Pajak penghasilan Lain-lain
Estimasi Utang Pajak Kini
Jumlah estimasi laba kena pajak Perusahaan tahun 2012 telah sesuai dengan jumlah yang dilaporkan pada Surat Pemberitahuan Tahunan (SPT) pajak penghasilan badan tahun 2012, sedangkan jumlah penghasilan kena pajak Perusahaan tahun 2013 didasarkan atas perhitungan sementara, karena Perusahaan belum menyampaikan SPT pajak penghasilan badan. Berdasarkan peraturan perpajakan Indonesia, Perusahaan menghitung, melaporkan dan menyetor pajakpajaknya berdasarkan perhitungan sendiri (self assessment). Direktorat Jendral Pajak dapat menghitung dan menetapkan atau mengubah liabilitas pajak dalam batas waktu 5 tahun sejak tanggal terutangnya pajak. Pajak Tangguhan Aset pajak tangguhan Perusahaan berasal dari perbedaan temporer imbalan kerja.
41
PT GADING DEVELOPMENT Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2013 DAN 31 DESEMBER 2012 SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 30 SEPTEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
24. LABA PER SAHAM Perhitungan laba per saham dasar sebagai berikut:
30 September 2013
30 September 2012
Jumlah laba yang digunakan dalam perhitungan laba per saham dasar: Jumlah laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk
15.562.363.929
5.157.090.760
Jumlah Saham beredar dengan nilai nominal Rp 100 dan Rp 500 per saham pada tanggal 30 September 2013 dan 2012
10.010.885.500
2.573.571.429
Jumlah saham beredar atas pemecahan nilai nominal dari Rp.500 per saham menjadi nilai nominal Rp.100 per saham pada tanggal 22 Pebruari 2012
-
3.431.428.571
1,55
0,86
Laba per saham dasar yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk
25. ASET DAN LIABILITAS KEUANGAN, MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN DAN RISIKO MODAL a. Manajemen risiko modal Grup mengelola risiko modal untuk memastikan bahwa mereka akan mampu untuk melanjutkan keberlangsungan hidup, selain memaksimalkan keuntungan para pemegang saham melalui optimalisasi saldo utang dan ekuitas. Struktur modal Perusahaan terdiri dari utang, yang mencakup pinjaman yang dijelaskan pada Catatan 11, kas dan setara kas (Catatan 4), ekuitas pemegang saham induk, yang terdiri dari modal yang ditempatkan (Catatan 14), dan saldo laba. Dewan Direksi Perusahaan secara berkala melakukan reviu struktur permodalan Perusahaan.Sebagai bagian dari reviu ini, Dewan Direksi mempertimbangkan biaya permodalan dan risiko yang berhubungan. Rasio pinjaman - bersih terhadap ekuitas pada tanggal 30 September 2013 dan 30 September 2012 sebagai berikut:
Pinjaman Kas dan setara kas Pinjaman - bersih Ekuitas Rasio pinjaman bersih terhadap ekuitas
30 September 2013
30 September 2012
160.600.000.000 55.799.284.934
141.062.871.761 66.643.406.855
104.800.715.066 1.039.917.388.392
74.419.464.906 1.028.012.738.226
10%
42
7%
PT GADING DEVELOPMENT Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2013 DAN 31 DESEMBER 2012 SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 30 SEPTEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
25. ASET DAN LIABILITAS KEUANGAN, MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN DAN RISIKO MODAL (lanjutan) b. Tujuan dan kebijakan manajemen risiko keuangan Tujuan dan kebijakan manajemen risiko keuangan Grup adalah untuk memastikan bahwa sumber daya keuangan yang memadai tersedia untuk operasi dan pengembangan bisnis, serta untuk mengelola risiko mata uang asing, tingkat bunga, kredit dan risiko likuiditas.Grupberoperasi dengan pedoman yang telah ditentukan oleh Dewan Direksi. i.
Manajemen risiko tingkat bunga Grup terekspos terhadap risiko tingkat bunga karena sumber pendanaan yang memiliki tingkat bunga tetap maupun mengambang. Nilai tercatat dari instrumen keuangan Grup yang terpapar risiko tingkat bunga, yang meliputi, perjanjian tingkat suku bunga tetap yang terpapar risiko suku bunga atas nilai wajar (fair value interest rate) dan perjanjian tingkat suku bunga mengambang yang terpapar risiko tingkat suku bunga atas arus kas, dijabarkan sebagai berikut: 30 September 2013 Bunga mengambang
Bunga tetap
Tanpa bunga
Jumlah
Aset keuangan Kas dan setara kas Piutang usaha pihak ketiga Piutang lain-lain pihak ketiga Aset lain-lain
-
55.698.904.793 -
100.380.140 24.754.384.516 97.701.355 2.437.660.900
55.799.284.933 24.754.384.516 97.701.355 2.437.660.900
Jumlah aset keuangan
-
55.698.904.793
27.390.126.911
83.089.031.704
-
-
5.990.372.712
5.990.372.712
-
-
7.832.808.354
7.832.808.354
160.600.000.000
-
-
160.600.000.000
Liabilitas keuangan Utang usaha pihak ketiga Utang lain-lain Pihak berelasi Utang bank dan lembaga keuangan lainnya Jumlah liabilitas keuangan
160.600.000.000
-
13.823.181.066
174.423.181.066
Jumlah aset (liabilitas) keuangan - bersih
(160.600.000.000)
55.698.904.793
13.566.945.845
(91.334.149.362)
Rincian nilai tercatat dari utang bank dan lembaga keuangan lainnya berdasarkan tahun jatuh tempo telah diungkap dalam Catatan 11. Untuk mengelola risiko tingkat suku bunga, Grup memiliki kebijakan dalam memperoleh pembiayaan yang akan memberikan campuran yang sesuai tingkat suku bunga mengambang dan tingkat bunga tetap.
43
PT GADING DEVELOPMENT Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2013 DAN 31 DESEMBER 2012 SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 30 SEPTEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
26. ASET DAN LIABILITAS KEUANGAN, MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN DAN RISIKO MODAL (lanjutan) Tabel berikut menunjukkan analisis sensitivitas untuk suku bunga, dengan semua variabel lainnya dianggap tetap, dimana grup terekspos pada akhir periode pelaporan yang mungkin dapat mempengaruhi laba rugi dan ekuitas dengan suku bunga mengambang yang didasarkan pada suku bunga JIBOR untuk utang dalam Rupiah. Kenaikan/penurunan basis poin: Rupiah
: 50
Dampak terhadap laba rugi konsolidasian: Rupiah
: 749.854.900
Manajemen melakukan survei di antara bank-bank Grup untuk mendapatkan perkiraan mengenai suku bunga JIBOR sampai dengan tanggal pelaporan Grup berikutnya. Perkiraan tersebut adalah suku bunga JIBOR dapat bergerak 50 basis poin lebih tinggi atau lebih rendah daripada suku bunga pada akhir periode 30 September 2013. ii. Manajemen risiko kredit Risiko kredit adalah risiko kerugian yang timbul atas saldo instrumen keuangan dalam hal konsumen tidak dapat memenuhi kewajibannya untuk membayar utang terhadap Grup. Grup mengelola dan mengendalikan risiko kredit dengan hanya berurusan dengan pihak yang diakui dan layak kredit, menetapkan kebijakan internal atas verifikasi dan otorisasi kredit, dan secara teratur memonitor kolektibilitas piutang untuk mengurangi risiko tersebut. iii. Manajemen risiko likuiditas Risiko likuiditas adalah risiko Grup, kesulitan dalam pembiayaan proyek. Grup mengelola risiko likuiditas yang memperhatikan rasio pendanaan dari pihak ketiga (pinjaman) dan pendanaan melalui modal sendiri. Grup mengelola risiko likuiditas dengan menjaga kecukupan dana, fasilitas bank dan lembaga keuangan lainnya dengan terus menerus memonitor perkiraan dan arus kas aktual dan mencocokkan profil jatuh tempo aset dan liabilitas keuangan. Grup memelihara kecukupan dana untuk membiayai kebutuhan modal kerja yang berkelangsungan.
44
PT GADING DEVELOPMENT Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2013 DAN 31 DESEMBER 2012 SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 30 SEPTEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
25. ASET DAN LIABILITAS KEUANGAN, MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN DAN RISIKO MODAL (lanjutan) c. Nilai wajar aset dan liabilitas Nilai wajar aset dan liabilitas keuangan sebagai berikut: 30 September 2013 Nilai tercatat Nilai wajar Aset keuangan Kas dan setara kas Piutang usaha pihak ketiga Piutang lain-lain pihak ketiga Aset lain-lain Liabilitas keuangan Utang usaha pihak ketiga Utang lain-lain Pihak berelasi Pihak ketiga Utang bank dan lembaga keuangan lainnya
55.799.284.934 24.754.384.516 97.701.355 2.437.660.900
55.799.284.934 24.754.384.516 97.701.355 2.437.660.900
5.990.372.712
5.990.372.712
7.832.808.354 924.047.066
7.832.808.354 924.047.066
160.600.000.000
160.600.000.000
Nilai wajar aset keuangan mendekati atau setara dengan nilai tercatatnya, karena dampak dari diskonto tidak signifikan atau akan jatuh tempo dalam jangka pendek. Nilai tercatat liabilitas keuangan mendekati nilai wajarnya karena menggunakan tingkat bunga pasar.
45
PT GADING DEVELOPMENT Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2013 DAN 31 DESEMBER 2012 SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 30 SEPTEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
26. SIFAT DAN TRANSAKSI PIHAK BERELASI Sifat Hubungan Berelasi Rincian sifat berelasi dan jenis transaksi yang material dengan pihak-pihak berelasi sebagai berikut: Pihak Berelasi
Sifat Hubungan Istimewa
Transaksi
Budi Kartika
Pemegang saham, pengurus dan manajemennya sama dengan Grup
Personal Guarante
Andry Soetarto
Pengurus dalam Grup
Personal Guarante
Djaja Hendrawan
Pengurus dalam Grup
Personal Guarante
PT Pamulang Graha Centra Mas
Pemegang saham, pengurus dan manajemennya sama dengan Grup
Corporate Guarante
PT Berkat Benua Raya
Pemegang saham, pengurus dan manajemennya sama dengan Grup
Utang lain-lain pihak berelasi
Palazzo Property Holding Ltd
Pemegang saham, pengurus dan manajemennya sama dengan Grup
Utang lain-lain pihak berelasi
Saldo dan Transaksi dengan Pihak Berelasi Dalam kegiatan usahanya, Grup mempunyai saldo dan transaksi dengan pihak berelasi sebagai berikut: a. Pada tanggal 8 Agustus 2011, SIP memperoleh pinjaman modal kerja dari PT Berkat Buana Raya, maksimum sebesar Rp 15.000.000.000, tanpa bunga, jaminan dan dapat dibayar sewaktu-waktu (repayable on demand). Pada tanggal 30 September 2013 dan 31 Desember 2012 pinjaman tersebut disajikan sebagai utang lain-lain pihak berelasi masing-masing sebesar Rp Nil dan Rp 5.149.150.743 (N/A dan 2,51% dari jumlah liabilitas). b. Budi Kartika, Djaja Hendrawan, dan Andry Soetarto serta PT Pamulang Graha Central Mas, memberikan jaminan pribadi (personal guarantee) dan jaminan perusahaan (corporate guarantee) atas utang bank yang diterima Grup (Catatan 11). c.
Pada tanggal 5 November 2010, Perusahaan memperoleh pinjaman dari Palazzo Property Holding Ltd, Victoria, Republik Seychelles, maksimum sebesar Rp 315.000.000.000, tanpa bunga, jaminan dan dapat dibayar sewaktu-waktu (repayable on demand). Pinjaman ini digunakan untuk investasi pada entitas anak. Fasilitas pinjaman ini telah diperpanjang dan akan jatuh tempo pada bulan Desember 2013. Pada tanggal 30 September 2013 dan 31 Desember 2012, utang tersebut dicatat pada utang lain-lain pihak berelasi sebesar Rp. 4.539.262.101 dan Rp Nil (0,37% dan N/A% dari jumlah liabilitas).
46
PT GADING DEVELOPMENT Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2013 DAN 31 DESEMBER 2012 SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 30 SEPTEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
26. SIFAT DAN TRANSAKSI PIHAK BERELASI (lanjutan) Rincian utang pihak berelasi pada tanggal-tanggal 30 September 2013 dan 2012 sebagai berikut:
30 September 2013 31 Desember 2012 PT Berkat Buana Raya Palazzo Property Holdings Ltd., Victoria, Republik Seychelles
3.293.546.253
5.149.150.743
4.539.262.101
-
Jumlah
7.832.808.354
5.149.150.743
Persentase utang pihak berelasi terhadap jumlah liabilitas
0,63%
2,51%
27. INFORMASI SEGMEN Informasi Segmen Operasi Grup dikelola dan dikelompokkan dalam divisi usaha real estat dengan produk utama yang dihasilkan berupa tanah, apartemen, rumah toko, rumah tinggal dan lain-lain. Berikut ini adalah informasi segmen berdasarkan segmen yang dilaporkan: Penjualan - Apartemen - Rumah toko Berikut ini adalah informasi segmen berdasarkan segmen usaha: 30 September 2013
Apartemen
Rumah toko
Lain-lain
Jumlah Segmen
Jumlah dalam Laporan Keuangan Konsolidasian
LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF KONSOLIDASIAN PENJUALAN Penjualan segmen
59.504.138.852
-
14.669.715.858
74.173.854.710
74.173.854.710
Laba bruto
24.201.125.690
-
3.624.728.182
27.825.853.872
27.825.853.872
Laba sebelum pajak dan beban keuangan Beban keuangan Beban pajak - bersih
16.179.056.265 (962.212.273) (1.305.239.721)
-
2.399.985.817 (672.247.081) (76.979.078)
18.579.042.082 (1.634.459.354) (1.382.218.799)
18.579.042.082 (1.634.459.354) (1.382.218.799)
Laba bersih tahun berjalan
13.911.604.271
-
1.650.759.658
15.562.363.929
15.562.363.929
5.511
-
258.832.546
258.838.057
258.838.057
13.911.598.760
-
1.391.927.112
15.303.525.872
15.303.525.872
16.958.524.654
7.604.059.862
89.967.299.970 106.925.824.624
7.604.059.862
191.800.000 285.152.445.101 726.497.019.375 111.279.532.620 1.123.120.797.096
24.754.384.516 375.119.745.071 726.497.019.375 111.279.532.620 1.237.650.681.582
24.754.384.516 375.119.745.071 726.497.019.375 111.279.532.620 1.237.650.681.582
15.665.862.478 15.665.862.478
-
2.204.764.746 179.862.665.966 182.067.430.712
17.870.627.224 179.862.665.966 197.733.293.190
17.870.627.224 179.862.665.966 197.733.293.190
Hasil segmen
Kepentingan nonpengendali Laba bersih tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN Aset segmen Piutang usaha Persediaan real estat Tanah belum dikembangkan Aset lainnya yang tidak bisa dialokasikan Jumlah aset Liabilitas segmen Uang muka penjualan Liabilitas lainnya yang tidak bisa dialokasikan Jumlah liabilitas
47
PT GADING DEVELOPMENT Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2013 DAN 31 DESEMBER 2012 SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 30 SEPTEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
27. INFORMASI SEGMEN (lanjutan) 30 September 2012
Apartemen
Rumah toko
Lain-lain
Jumlah Segmen
Jumlah dalam Laporan Keuangan Konsolidasian
LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF KONSOLIDASIAN PENJUALAN Penjualan segmen
21.244.484.100
9.243.746.636
34.609.010.780
65.097.241.516
65.097.241.516
Laba bruto
4.468.254.103
4.319.559.200
9.187.529.970
17.975.343.273
17.975.343.273
Laba sebelum pajak dan beban keuangan Beban keuangan Beban pajak - bersih
3.491.205.183 (322.741.048) (672.596.425)
3.375.024.589 (312.000.846) (650.213.710)
4.082.501.570 (1.453.681.900) (2.401.492)
10.948.731.342 (2.088.423.794) (1.325.211.627)
10.948.731.342 (2.088.423.794) (1.325.211.627)
Laba bersih tahun berjalan
2.495.867.710
2.412.810.033
Hasil segmen
Kepentingan nonpengendali Laba bersih tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk
(249.587)
(241.281)
2.626.418.178
7.535.095.921
7.535.095.921
(2.377.514.293)
(2.378.005.161)
(2.378.005.161)
2.495.618.123
2.412.568.752
248.903.885
5.157.090.760
5.157.090.760
LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN Aset segmen Piutang usaha Persediaan real estat Tanah belum dikembangkan Aset lainnya yang tidak bisa dialokasikan
12.120.566.725 45.645.006.751 -
7.467.325.969 -
8.136.575.827 70.894.551.215 989.303.837.987 76.305.357.690
27.724.468.521 116.539.557.966 989.303.837.987 76.305.357.690
27.724.468.521 116.539.557.966 989.303.837.987 76.305.357.690
Jumlah aset
57.765.573.476
7.467.325.969
1.144.640.322.719
1.209.873.222.164
1.209.873.222.164
Liabilitas segmen Uang muka penjualan Liabilitas lainnya yang tidak bisa dialokasikan
23.463.215.467 -
-
415.040.695 157.982.227.746
23.878.256.162 157.982.227.746
23.878.256.162 157.982.227.746
Jumlah liabilitas
23.463.215.467
-
158.397.268.441
181.860.483.908
181.860.483.908
28. AKTIVITAS NON-KAS Aktivitas investasi yang tidak mempengaruhi arus kas adalah kapitalisasi biaya pinjaman ke persediaan real estat posisi 30 September 2013 sebesar Rp 14.919.132.171 dan posisi 31 Desember 2012 sebesar Rp 31.002.920.703.-
48